pelatihan pendamping & tpd

60
TUGAS PENDAMPING & TIM PANGAN DESA DESA MANDIRI PANGAN Pusat Ketersediaan dan Kerawanan Pangan Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian

Upload: bbppketindanlawang

Post on 11-Jan-2015

1.357 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

Page 1: Pelatihan  pendamping & tpd

TUGAS PENDAMPING & TIM PANGAN DESA

DESA MANDIRI PANGAN

Pusat Ketersediaan dan Kerawanan PanganBadan Ketahanan PanganKementerian Pertanian

Page 2: Pelatihan  pendamping & tpd

22

1) PANGAN DAN KETAHANAN PANGAN ADALAH AWAL MULA PERADABAN 2) MERUPAKAN INVESTASI SOSIAL DAN EKONOMI. Pemenuhan kecukupan

pangan bukan hanya merupakan kewajiban, baik secara moral, sosial maupun hukum (termasuk pemenuhan HAM), tetapi juga merupakan investasi dalam pembentukan SDM yang lebih baik dimasa datang

3) MERUPAKAN PEMENUHAN HAK YANG PALING AZASI. Pemenuhan kecukupan pangan merupakan prasyarat bagi pemenuhan hak-hak dasar lainnya (pendidikan, pekerjaan, dsb)a) Bagamaina dapat mencapai hasil pendidikan yang maksimal apabila

anak-anak kesekolah dengan perut lapar?b) Bagaimana dapat menghasilkan produktivitas kerja yang maksimal

apabila para pkerja berangkat kerja dengan perut yng lapar?

PERAN PENTING:

URUSAN WAJIB PEMERINTAH: Dapat dituntut apabila tidak melaksanakan urusan wajib

A. Latar BelakangI. PENDAHULUAN

Page 3: Pelatihan  pendamping & tpd

333

KETAHANAN PANGAN:

Kondisi terpenuhinya pangan bagi setiap RUMAH TANGGA, yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup baik jumlah maupun mutunya, aman, merata, dan terjangkau (UU No. 7/1996)

IMPLEMENTASI UU No. 7/1996 tentang Pangan:

harus diartikan dalam arti seluruh wilayah/rumah tangga dan sepanjang waktu.

pasal 50: Perwujudan ketahanan pangan merupakan tanggung jawab pemerintah bersama-sama MASYARAKAT

DESA MANDIRI PANGAN untuk:1. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi kegiatan

(masyarakat/kelompok) dalam memenuhi baik kepentingan kelompok masyarakat maupun kepentingan individual anggota2nya

2. Pemenuhan, penghargaan dan perlindungan budaya lokal

Page 4: Pelatihan  pendamping & tpd

44

B. Tujuan Proksi Desa Mapan adalah meningkatkan keberdayaan masyarakat pedesaan dengan memanfaatkan secara optimal sumber daya yang dimiliki atau dikuasainya untuk mencapai kemandirian

pangan rumah tangga dan masyarakat.

B. Tujuan Proksi Desa Mapan adalah meningkatkan keberdayaan masyarakat pedesaan dengan memanfaatkan secara optimal sumber daya yang dimiliki atau dikuasainya untuk mencapai kemandirian

pangan rumah tangga dan masyarakat.

C. Sasaran Rumah tangga miskin di desa rawan pangan untuk mewujudkan kemandirian pangan masyarakat.

C. Sasaran Rumah tangga miskin di desa rawan pangan untuk mewujudkan kemandirian pangan masyarakat.

Dasar pelaksanaan kegiatan Desa Mapan :Dasar pelaksanaan kegiatan Desa Mapan :

•FIA 2005/FSVA 2009FIA 2005/FSVA 2009•Listing Data Dasar Rumah Tangga (DDRT)Listing Data Dasar Rumah Tangga (DDRT)

Page 5: Pelatihan  pendamping & tpd

Output :Output :

• Peningkatan usaha produktif berbasis sumber daya lokal yang dimiliki kelompok dan perorangan;

• Peningkatan kemampuan daya beli dan akses pangan rumahtangga;

• Perkembangan ketersediaan pangan masyarakat.

5

D. Indikator KeberhasilanD. Indikator Keberhasilan

Outcome :Outcome :•Perkembangan pengelolaan dana dan pelayanan oleh Lembaga Perkembangan pengelolaan dana dan pelayanan oleh Lembaga Keuangan Desa (LKD);Keuangan Desa (LKD);•Perubahan pola konsumsi pangan beragam, bergizi, berimbang Perubahan pola konsumsi pangan beragam, bergizi, berimbang dan aman;dan aman;•Penambahan jumlah penerima manfaat kegiatan di perdesaanPenambahan jumlah penerima manfaat kegiatan di perdesaan;;•Penurunan jumlah rumah tangga penerima Beras untuk Penurunan jumlah rumah tangga penerima Beras untuk Masyarakat Miskin (Raskin)Masyarakat Miskin (Raskin)..

Page 6: Pelatihan  pendamping & tpd

66

E. Pengertian Desa Mandiri Pangan

adalah desa yang masyarakatnya mempunyai kemampuan untuk mewujudkan ketahanan pangan dan gizi melalui pengembangan subsistem ketersediaan, subsistem distribusi, dan subsistem konsumsi dengan memanfaatkan sumberdaya setempat secara berkelanjutan.

F. KRITERIA SELEKSI DESA PELAKSANA :

a. Desa rawan pangan, dengan jumlah Keluarga miskin lebih dari 30 % dari jumlah Rumah Tangga di desa.

Page 7: Pelatihan  pendamping & tpd

77

b. Kriteria Penetapan Rumah Tangga Miskin (RTM)

Indikator 1: Status Sosial1. Tingkat Pendidikan2. Jenis Pekerjaan dan Tingkat Pendapatan

Indikator 2: Pengeluaran Rumahtangga3. Konsumsi Pangan4. Konsumsi Non pangan

Indikator 3: Kepemilikan Aset5. Modal (lahan, tabungan, hewan ternak)6. Sarana Transportasi 7. Perabotan rumahtangga

Indikator 4: Kondisi Lingkungan Tempat Tinggal8. Luas tempat tinggal9. Kondisi tempat tinggal10.Sumber air minum11.Sumber penerangan

Indikator 5: Pola Konsumsi Pangan12. Asupan gizi13. Porsi pangan antar anggota rumahtangga

Penetapan KK miskin dilakukan melalui Survei Data Dasar Rumahtangga

Page 8: Pelatihan  pendamping & tpd

II. KERANGKA PIKIR DESA MAPANII. KERANGKA PIKIR DESA MAPANPELATIHAN dan PENDAMPINGAN

Pengembangan kerjasama dan partisipasi inklusif Pengembangan kapasitas individu Pengembangan kapasitas kelembagaan masyarakat Pengembangan sosial dan ekonomi Pengembangan ketahanan pangan

DUKUNGAN PENGEMBANGAN SARANA DAN PRASARANA

- ekonomi (jalan desa, irigasi desa, air bersih, listrik, transportasi, dll)- kesehatan - pendidikan- Kemasyarakatan

Integrasi dengan Program Pemberdayaan lain (PNPM, PUAP, Desa Siaga, dll)

OUTPUT

1. Berkembangnya usaha produktif berbasis sumber daya lokal.

2. Meningkatnya ketersediaan dan produksi pangan.

3. Meningkatnya daya beli rumah tangga

4. Meningkatnya akses pangan rumah tangga.

OUTCOME :Berkurangnya kerawanan pangan dan gizi tingkat rumah tangga

8

A

B

C

D

8

Page 9: Pelatihan  pendamping & tpd

9

A. Pendekatan KegiatanA. Pendekatan Kegiatan1. Pemberdayaan Masyarakat sebagai :1. Pemberdayaan Masyarakat sebagai : (1) partisipasi; (2) demokratisasi; (3) pengembangan kapasitas; (4) perbaikan ekonomi ; dan (5) pengembangan individu.

2. Penguatan Kelembagaan pangan : 2. Penguatan Kelembagaan pangan :

3. Penguatan Sistem Ketahanan Pangan3. Penguatan Sistem Ketahanan Pangan

didasarkan pada : (1) kebutuhan masyarakat sebagai pelaku; (2) perkembangan sistem pemerintahan desa; (3) upaya merevitalisasi kelembagaan tani; (4) sebagai sarana belajar bagi petani, (5) upaya pengembangan kapasitas kerjasama/kemitraan.

Pembangunan ketahanan pangan memerlukan harmonisasi dari pembangunan ketiga subsistem tersebut dan didukung oleh sarana, prasarana, kelembagaan yang menangani kegiatan produksi, distribusi, pemasaran, pengolahan dan didukung oleh kebijakan, peraturan, pembinaan,dan pengawasan.

lanjutan kerangka lanjutan kerangka pikir ...pikir ...

4. D4. Dukungan ukungan pengembangan pengembangan sarana dan prasarana perdesaaan sarana dan prasarana perdesaaan diarahkan untuk peningkatan aksessibilitas masyarakat dalam mendukung ketahanan pangan.

Page 10: Pelatihan  pendamping & tpd

10

1.1. Pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan Pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan kapasitas dan kemandirian masyarakat;kapasitas dan kemandirian masyarakat;

2.2. Menjalin kemitraan;Menjalin kemitraan;3.3. Mengembangkan kelembagaan masyarakat;Mengembangkan kelembagaan masyarakat;4.4. Menerapkan konsep pembangunan partisipatif dan Menerapkan konsep pembangunan partisipatif dan

inklusif secara konsisten, dinamis, dan berkelanjutan;inklusif secara konsisten, dinamis, dan berkelanjutan;5.5. Optimalisasi pemanfaatan sumberdaya lokal;Optimalisasi pemanfaatan sumberdaya lokal;6.6. MengembangkanMengembangkan sinergitas antar stakeholder melalui sinergitas antar stakeholder melalui

DKDKPP Pusat, Provinsi, dan Kabupaten/Kota;Pusat, Provinsi, dan Kabupaten/Kota;7.7. Mengaktifkan fungsi koordinasi di tingkat kecamatan.Mengaktifkan fungsi koordinasi di tingkat kecamatan.

B. Strategi Pencapaian TujuanB. Strategi Pencapaian Tujuan::

Page 11: Pelatihan  pendamping & tpd

11

Desa-desa mandiri pangan memiliki kekhasan kegiatan ekonomi sebagai pengungkit kemandirian sesuai dengan kondisi sosial dan sumberdaya alam yang dikuasainya:• Garut : simpan pinjam dan peranan leader lokal• Ciamis : pengolahan pangan dan peranan pemuda• Magelang : partisipasi masyarakat dan peranan birokrasi

provinsi dan kabupaten• Bantul : modernisasi tradisi dan pemanfaatan pangan

lokal• Malang : Pemanfaatan SDA dan peranan

swasta/koperasi• Bukittinggi : pemupukan modal masyarakat. Kelompok masyarakat (kelompok afinitas) mampu berkembang dengan baik dalam pengelolaan organisasi dan manajemen.

Perhatian, perlindungan, dan keberpihakan pemerintah (provinsi, kab, desa) kepada masyarakat rawan pangan dan miskin cukup tinggi.

Page 12: Pelatihan  pendamping & tpd

1. Kelompok afinitas menjadi (Gapoktan) untuk meningkatkan skala ekonomi dan efisiensi usaha;

2. TPD sebagai koordinator dan penggerak pembangunan ketahanan pangan tingkat desa;

3. LKD menjadi lemabaga Keuangan mikro pedesaan yang ditumbuhkan oleh kelompok-kelompok afinitas untuk mengelola keuangan sebagai modal usaha produktif perdesaan menjadi lembaga pelayanan usaha produktif masyarakat desa;

4. Desa Mapan yang telah mandiri akan menjadi laboratorium lapangan, dan kelembagaan yang ada di dalamnya sebagai pemandu sekolah lapangan bagi desa sekitarnya dalam Gerakan Kemandirian Pangan (Gema Pangan). 12

C. Strategis Keberlanjutan Desa Mapan C. Strategis Keberlanjutan Desa Mapan (Exit Strategy)(Exit Strategy)::

Page 13: Pelatihan  pendamping & tpd

131313

Tahap Persiapan

Tahap Penumbuhan

Tahap Kemandirian

Tahap Pengembangan

Seleksi Lokasi & pendamping/penyuluh, Sosialisasi Program, Pendampingan, Penyusunan Data Dasar Desa, Pelatihan, Penumbuhan & Pemberdayaan kelpk afinitas, TPD, LKD, Penyusunan Rencana Pembangunan Desa Mapan Partisipatif

1. Penumbuhan kelpk lumbung pangan, Penguatan Kelembagaan Masyarakat (Pemberdayaan kelompok afinitas, Pemberdayaan Lembaga Usaha Ekonomi perdesaan), Pemberdayaan Kelembagaan Pelayanan

2. Pemanfaatan dana bansos sesuai RUK3. Pelatihan administrasi & teknis

TAHAPANKEGIATAN

III. TAHAPAN KEGIATAN

1. Pengembangan Lembaga Masyarakat (Pengembangan dan pemeliharaan prasarana, Pengembangan dan penerapan teknologi untuk perbaikan produksi, Pengembangan usaha menuju skala yang mampu memberikan pendapatan yang layak secara ekonomi, Pengembangan diversifikasi usaha untuk meningkatkan pendapatan)

2. Pengembangan Lembaga pelayanan Masyarakat (Gerakan konsumsi beragam, bergizi, berimbang dan aman, Pengembangan sistem pemantauan, deteksi dan respon dini kerawanan pangan)

3. Pelatihan teknis & magang

1. Peningkatan peran masyarakat dalam ketersediaan & distribusi pangan2. Berkembangnya usaha yang mapan, 3. Mantapnya organisasi/kelembagaan yang ada4. Pembentukan jaringan usaha/kemitraan, pemupukan sumber permodalan

masyarakat5. Exit strategi pendamping kepada TPD6. Koordinasi & kerjasama lintas sektor utk dukungan sarana prasarana

13

Gerakan Kemandirian Pangan

1. Sub Gerakan Penguatan Sumberdaya Sosial (GPS)2. Sub Gerakan Optimasi Pemanfaatan Sumberdaya Alam (GOA)3. Sub Gerakan Menabung Mandiri (GMM)4. Sub Gerakan Aplikasi Teknologi Tepat Guna (GAT5. Sub Gerakan Penyebaran Manfaat (GPM)

13

Page 14: Pelatihan  pendamping & tpd

14

IV. PENGORGANISASIAN IV. PENGORGANISASIAN DESA MANDIRI PANGANDESA MANDIRI PANGAN

1.1. Dewan Ketahanan Pangan di tingkat pusat, propinsi dan kabupaten Dewan Ketahanan Pangan di tingkat pusat, propinsi dan kabupaten

bertindak sebagai koordinator pelaksana program.bertindak sebagai koordinator pelaksana program.

2. Badan/Dinas/Kantor/Unit Kerja Ketahanan Pangan di tingkat pusat, 2. Badan/Dinas/Kantor/Unit Kerja Ketahanan Pangan di tingkat pusat,

propinsi dan kabupaten bertindak sebagai penanggung jawab kegiatan.propinsi dan kabupaten bertindak sebagai penanggung jawab kegiatan.

3. Pokja Desa Mapan di tingkat Pusat, Propinsi, Kabupaten 3. Pokja Desa Mapan di tingkat Pusat, Propinsi, Kabupaten

bertindak sebagai pelaksana kegiatan desa mapan. bertindak sebagai pelaksana kegiatan desa mapan.

Pokja ini berada dalam Dewan Ketahanan Pangan.Pokja ini berada dalam Dewan Ketahanan Pangan.

4. Camat bertindak sebagai koordinator desa pelaksana 4. Camat bertindak sebagai koordinator desa pelaksana

kegiatan Desa Mandiri Pangan di wilayah kerjanya.kegiatan Desa Mandiri Pangan di wilayah kerjanya.

5. Kepala Desa bertindak sebagai penanggung jawab operasional 5. Kepala Desa bertindak sebagai penanggung jawab operasional

kegiaatan Desa Mapan di tingkat desa .kegiaatan Desa Mapan di tingkat desa .

6. Tim Pangan Desa bertindak sebagai penggerak pembangunan 6. Tim Pangan Desa bertindak sebagai penggerak pembangunan

ketahanan pangan di desaketahanan pangan di desa

Page 15: Pelatihan  pendamping & tpd

15

Penerima Manfaat1.Kelompok Afinitas2Kelompok Wanita3Kelompok Lumbung4Lembaga Keuangan Desa

Kepala BKP

Kepala Badan/Kantor/Dinas/Unit Kerja Ketahanan

Pangan Tingkat Provinsi

Menteri Pertanian

Gubernur

Bupati/Walikota

Kepala Badan/Kantor/Dinas/Unit Kerja Ketahanan

Pangan Tingkat Kabupaten/Kota

Pokja

Camat :BPP ; KCD/POPT ; TPDDesa Mapan + Kades;LKD desa sasaran ; Pengelola Lumbung ; Pengelola P2KP

Tim Pangan DesaPendamping

Pokja

Pokja

BAGAN PENGORGANISASIAN DESA MANDIRI PANGAN

PELAKSANA KEGIATAN

PENANGGUNG JAWAB KEGIATAN KOMANDO

Keterangan :

Hubungan koordinasi

Hubungan integrasi dari instansi terkait

Hubungan komando

Hubungan Pembinaan

Page 16: Pelatihan  pendamping & tpd

16

V. PELAKSANAAN KEGIATANV. PELAKSANAAN KEGIATANDESA MANDIRI PANGAN DESA MANDIRI PANGAN

Page 17: Pelatihan  pendamping & tpd

1717

A. Kriteria Desa :

Termasuk desa rawan pangan (minimal 30 persen penduduknya termasuk KK miskin) berdasarkan Survei DDRT

Memiliki potensi (SDA dan SDM) yang belum dikembangkan

Aparat desa dan masyarakat memiliki respon yang tinggi terhadap pembangunan ketahanan pangan.

Waktu : Februari – Maret

Page 18: Pelatihan  pendamping & tpd

181818

B. Pelaksanaan : Membuat nominasi 5 (dua) desa rawan pangan

yang dipilih oleh Badan/Dinas/Kantor/Unit Kerja yang menangani ketahanan pangan ditingkat Kabupaten berdasarkan FSVA 2009, SKPG atau BLT dan diverifikasi oleh Propinsi.

Melakukan identifikasi ulang pada dua desa yang sudah terpilih dengan survei DDRT untuk mengetahui jumlah KK miskin.

Dari Hasil DDRT dipilih 2 desa yang memiliki jumlah Rumah Tangga Miskin (RTM) minimal 30 persen dari KK total sebagai lokasi pelaksana Kegiatan Desa Mandiri Pangan.

Kelompok afinitas binaan, semua RTM hasil DDRT.

Dua Desa yang telah dipilih ditetapkan dengan Surat Keputusan Bupati/Ketua Dewan Ketahanan

Seleksi Desa (Lanjutan)

Page 19: Pelatihan  pendamping & tpd

191919

C. Data dikumpulkan : Profil desa Situasi ketahanan pangan dan gizi Kelembagaan perdesaan : organisasi dan fungsi

pemerintahan desa, organisasi kelembagaan dalam masyarakat, penyedia saprodi, penyedia jasa alsintan, penyedia modal, pasar, penyuluh, Koptan, KUD, Kelompoktani, dll.

Sarana dan prasarana pendukung : kondisi jalan desa, sarana irigasi, transportasi, komunikasi, jumlah lumbung pangan, dan lain-lain.

Potensi dan permasalahan wilayah : SDA, demografi, sosial ekonomi, budaya masyarakat

Penyusunan Data Dasar Desa (Lanjutan)

Page 20: Pelatihan  pendamping & tpd

202020

D. Tugas Pendamping : Mengumpulkan data dasar kondisi sosial –

ekonomi masyarakat setempat Menumbuhkan kelompok-kelompok afinitas. Membimbing kelompok dalam mengembangkan

usaha produktif Membimbing dan bekerjasama dengan Tim

Pangan Desa (TPD) agar dapat berperan sebagai penggerak pembangunan ketahanan pangan di tingkat desa

Bersama TPD dan kelompok-kelompok afinitas menumbuhkan Lembaga Keuangan Desa (LKD)

Menumbuhkan kader pangan desa.

Page 21: Pelatihan  pendamping & tpd

21

No Kegiatan Output

1 Identifikasi kondisi sarana dan prasarana, SDA, SDM, kelembagaan, permasalahan ketahanan pangan di wilayahnya

Tersedianya data KK miskin, data potensi desa, profil desa

2 Sosialisasi Program pemahaman kegiatan Desa Mapan, pelaksanaan pendampingan kepada kelompok afinitas.

3 Memfasilitasi penumbuhan kelompok KK miskin menjadi kelompok afinitas

Terbentuknya kelompok afinitas

4 Memfasilitasi dalam menumbuhkan kelompok afinitas & pembentukan Lembaga Keuangan Desa (LKD)

Terbentuknya organisasi dan kepengurusan kelompok afinitas & LKD

5 Mendampingi kelompok dalam memantapkan organisasi.

• Kemimpinan dan komunikasi• Penyusunan AD/ART organisasi• Manajemen Administrasi• Pengelolaan Keuangan• pengembangan SDM RT

6 Memfasilitasi kelompok membuat rencana kerja kelompok afinitas (spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, tepat waktu)

• Rencana Kegiatan Kelompok• Rencana Usaha Kelompok

7 Memfasilitasi kelompok dalam pencairan dana bantuan sosial (bansos)

Kelengkapan administrasi untuk pencairan dana bansos sudah dilengkapi oleh kelompok.

8 Memantau pencairan dana untuk kelompok afinitas

Dana bansos dari KPKN masuk ke rekening kelompok

9 Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan Kinerja Kelompok

Laporan pelaksanaan kegiatan pendampingan dan kinerja kelompok.

D.1. Tugas Tenaga Pendamping Tahap Persiapan

Page 22: Pelatihan  pendamping & tpd

22

D.2. Tugas Pendamping Tahap Penumbuhan

No Kegiatan Output

1 Menyiapkan data statistik kelompok binaan.

Data statistik kelompok mandiri pangan (organisasi, juml angt & gender, jenis usaha, simpanan/modal)

2 Mendampingi kelompok & LKD dalam membuat pembukuan dan administrasi kelompok.

pembukuan & pencatatan yang dibuat kelompok : Buku pertemuan kelompok, Daftar kehadiran anggota, Agenda pertemuan, Hasil pertemuanAdministrasi keuangan kelompok, Buku kas, Buku kas harian, Buku pas anggota(buku simpan pinjam anggota), Arsip tanda bukti, Buku simpan pinjam, Kwitansi penerimaan, Kwitansi pembayaran, Perjanjian pembayaran.

3 Memantau dan melaksanakan kegiatan sesuai program kerja pendamping

Laporan perkembangan dan pelaksanaan kegiatan desa mapan .

4 Mendampingi kelompok dalam menyalurkan & mengembangkan dana bansos

Laporan perkembangan dan pemanfaatan dana bansos.

Page 23: Pelatihan  pendamping & tpd

23

No Kegiatan Output

5 Mendampingi kelompok dalam menyusun laporan keuangan.

Laporan keuangan kelompok

6 Pendampingan dan pemberdayaan masyarakat kelompok afinitas, kelompok wanita, kelompok lumbung.

- Perubahan perilaku dan perkembangan organisasi kelompok.

- Peningkatan pendapatan.- Peningkatan ketrampilan on

farm/off farm/non farm)

7 Mengembangkan sistem ketahanan pangan (ketersediaan – distribusi – konsumsi) dalam lingkup kelompok rumahtangga miskin dan masyarakat desa sasaran.

Kegiatan dan laporan pengembangan cadangan pangan, pemantauan dan pengembangan sistem distribusi dan harga pangan, perilaku konsumsi pangan yang sehat, beragam, bergizi dan seimbang.

8 Bersama Tim Pangan dan Aparat desa merancang program kerja di desa berdasarkan perencanaan desa partisipatif.

Rencana kerja dan time schedule pengembangan sarana prasarana pendukung desa mandiri pangan.

9 Membuat evaluasi kegiatan dari aspek sosial/budaya, ekonomi dan lingkungan.

Hasil evaluasi apek sosial/budaya, kegiatan perekonomian, pengelelolaan lingkungan dan pemanfaatan SDA.

10 Bersama Tim Penggerak PKK meningkat ketrampilan untuk pemanfaatan pekarangan.

Pemanfaatan pekarangan untuk usaha produktif dan konsumsi rumahtangga.

Page 24: Pelatihan  pendamping & tpd

24

No Kegiatan Output

11 Bersama penyuluh & aparat meningkatkan teknologi budi daya produksi pangan

Hasil pengembangan teknologi budi daya atau produksi pangan wilayah

12 Memantau ketersediaan saprodi & permodalan usaha.

Jalur distribusi saprodi dan alternatif sumber permodalan.

13 Bersama aparat melakukan pemantauan SKPG

Laporan kondisi pangan dan gizi.

14 Bersama aparat mengembangkan pasar Pasar komoditas unggulan spesifik lokasi

15 Memantau dan memutus rantai distribusi pangan & pedagang pengepul yang merugikan petani.

Koordinasi pedagang perantara dan petani produsen.

16 Mengembangkan jaringan pemasaran. Jaringan pasar antar wilayah

17 Mengembangkan produk pangan lokal dan pangan olahan kerjasama dengan pihak terkait (perindustrian, pabrikan, Perguruan Tinggi, dll)

Pangan olahan yang aman, berkualitas dan bergizi.

18 Merencanakan perbaikan sarana transportasi yang dibutuhkan.

Laporan pelaksanaan perbaikan sarana transportasi

19 Bersama Tim Pangan Desa memperkuat LKD.

Optimalisasi peran Lembaga Permodalan Perdesaan

Page 25: Pelatihan  pendamping & tpd

25

D.3 Tugas Pendamping Tahap Pengembangan

No Kegiatan Output

1 Pendampingan dalam rangka penguatan kapasitas anggota kelompok:

- Penyuluhan tentang pangan dan gizi- Penyuluhan tentang kesehatan lingkungan- Pengembangan kelembagaan dan jaringan

usaha- penerapan teknologi tepat guna

- Pengetahuan bidang pangan dan gizi & perubahan perilaku

- Pengetahuan & perilaku sehat

- Perluasan jaringan usaha

- Penggunaan teknologi tepat guna

2 Pendampingan dalam rangka pengembangan usaha produktif kelompok yang meliputi usaha on farm, off farm, maupun non farm, melalui langkah-langkah :-Memperluas jaringan pemasaran-Membangun kemitraan dengan lembaga, instansi atau stakeholders lain yang terkait-Memperluas jaringan akses permodalah untuk mengembangkan usaha.

Berkembangnya usaha produktif kelompok yang meliputi usaha on farm, off farm, maupun non farm

Page 26: Pelatihan  pendamping & tpd

26

D.4.Tugas Pendamping Tahap Kemandirian

No Kegiatan Output

1 Pendampingan dan pemberdayaan masyarakat.

- Perubahan perilaku dan perkembangan organisasi kelompok.

- Peningkatan pendapatan.- Peningkatan ketrampilan on farm/off

farm/non farm)

2 Evaluasi pelaksanaan pendampingan dari aspek pemberdayaan, pengembangan sistem ketahanan pangan dan pengembangan sarana prasarana fisik serta dampaknya bagi kelompok afiitas pada khususnya dan masyarakat desa pada umumnya.

- Hasil evalusi pelaksanaan pendampingan.- Perkembangan kegiatan usaha produktif

anggota kelompok afinitas.- Evaluasi pelaksanaan kegiatan dari aspek

ketersediaan, distribusi dan konsumsi.- Tingkat pelaksanaan pembangunan

sarana prasarana pedesaan.

3 Melakukan phase out (serah terima) kegiatan pendampingan masyarakat kepada Tim Pangan Desa (TPD) dengan menyusun rencana kerja yang masih perlu dilanjutkan.

- Program Kerja Pendampingan dan rencana kerja berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan kegiatan.

4 Membuat rancangan strategi peningkatan kemandirian kelompok berdasarkan evaluasi pendampingan yang telah dilakukan.

Strategi kegiatan pemberdayaan dan pendampingan masyarakat lanjutan.

Page 27: Pelatihan  pendamping & tpd

272727

E. Tim Pangan Desa Tim Pangan Desa terdiri dari 5 orang yaitu

aparat desa (1 orang), tokoh masyarakat (1 orang), ketua tim penggerak PKK (1 orang), dan perwakilan dari masyarakat khususnya masyarakat miskin (2 orang).

Kelembagaan TPD ditetapkan dengan SK. Bupati, namun keanggotaan dapat berubah apabila tidak sesuai dengan kinerja yang diharapkan.

TPD menggantikan peran pendamping, setelah tahapan Program Aksi Desa Mandiri Pangan berakhir (tahap kemandirian).

Page 28: Pelatihan  pendamping & tpd

28

Tugas Tim Pangan Desa

Menemukenali kondisi, potensi dan masalah ketersediaan pangan, distribusi, konsumsi, akses dan pemanfaatan pangan

Mengintegrasikan berbagai program pembangunan di perdesaan. Bersama pendamping, Tomas, perwakilan masyarakat, Badan

permusyawaratan desa, menyusun rencana pembangunan wilayah pedesaan (RPWD)

Bersama pendamping, memverifikasi usulan RUK untuk pemanfaatan dana bansos

Bersama pendamping menumbuhkan LKD. Menjalankan fungsi pelaporan situasi pangan dan gizi Bersama pendamping melaporkan perkembangan proksi mapan. Bersama pendamping mendampingi kelompok dalam menjalankan

dan mengembangkan usaha kelompok. Bersama pendamping memperkuat dan meningkatkan peran

kelembagaan masyarakat. Melanjutkan kegiatan pendampingan masyarakat.

Menemukenali kondisi, potensi dan masalah ketersediaan pangan, distribusi, konsumsi, akses dan pemanfaatan pangan

Mengintegrasikan berbagai program pembangunan di perdesaan. Bersama pendamping, Tomas, perwakilan masyarakat, Badan

permusyawaratan desa, menyusun rencana pembangunan wilayah pedesaan (RPWD)

Bersama pendamping, memverifikasi usulan RUK untuk pemanfaatan dana bansos

Bersama pendamping menumbuhkan LKD. Menjalankan fungsi pelaporan situasi pangan dan gizi Bersama pendamping melaporkan perkembangan proksi mapan. Bersama pendamping mendampingi kelompok dalam menjalankan

dan mengembangkan usaha kelompok. Bersama pendamping memperkuat dan meningkatkan peran

kelembagaan masyarakat. Melanjutkan kegiatan pendampingan masyarakat.

Page 29: Pelatihan  pendamping & tpd

29

No Kegiatan Output

1 a. Mengenali kondisi, potensi dan masalah ketersediaan pangan, distribusi, konsumsi, akses dan pemanfaatan pangan maupun situasi dan kondisi gizi masyarakat.

b. Menjalankan fungsi pelaporan situasi pangan dan gizi serta perkembangan pelaksanaan proksi mandiri pangan.

c. Mengintegrasikan berbagai program pembangunan di perdesaan dalam mewujudkan ketahanan pangan.

d. Bersama pendamping menumbuhkan LKD

a. Data potensi desa b. Laporan situasi

pangan dan gizi serta perkembangan pelaksanaan proksi mandiri pangan.

c. Integrasi program pembangunan di perdesaan dalam mewujudkan ketahanan pangan.

d. Tumbuhnya LKD

E.1. Tugas Tim Pangan Desa Tahap Persiapan

Page 30: Pelatihan  pendamping & tpd

30

No Kegiatan Output2 a. Mengumpulkan data-data potensi dan

permasalahan ketersediaan pangan, distribusi, konsumsi, akses dan pemanfaatan pangan maupun situasi dan kondisi gizi masyarakat.

b. Menyusun rencana pembangunan ketahanan pangan di tingkat desa bersama-sama dengan kelompok afinitas dan pendamping.

c. Memverifikasi usulan rencana usaha yang diajukan oleh kelompok dalam kaitannya dengan pemanfaatan dana bansos

a. Laporan Situasi Pangan dan Gizi di desa tersebut

b. Rencana pembangunan ketahanan pangan ditingkat desa

c. Hasil Verifikasi usulan rencana usaha kelompok

E.2. Tugas Tim Pangan Desa Tahap Penumbuhan

Page 31: Pelatihan  pendamping & tpd

31

E.3. Tugas Tim Pangan Desa Tahap Pengembangan

No Kegiatan Output

3 a. Bersama pendamping mendampingi kelompok dalam menjalankan dan mengembangkan usaha kelompok

b. Bersama pendamping memperkuat dan meningkatkan peran kelembagaan masyarakat

a. Terjadinya diversifikasi usahab. Terjadinya peningkatan

pendapatan usahac. Peningkatan peran

kelembagaan masyarakat

E.4. Tugas Tim Pangan Desa Tahap Kemandirian No Kegiatan Output

4 a. Melanjutkan kegiatan pendampingan terhadap masyarakat

b. Memantau dan melaporkan masalah pangan kepada aparat desa/pokja menyusun rencana tindak lanjut

c. Memantau dan melanjutkan kegiatan proksi mapan dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan

a. Lahirnya kader pangan desab. Tumbuhnya usaha produktif

di masyarakatc. Terwujudnya cadangan

pangan tingkat rumahtangga dan masyrakat

Page 32: Pelatihan  pendamping & tpd

32

1. Menerima dan mengelola dana bansos (APBN dan APBD) atau dana yang disalurkan kepada kelompok-kelompok afinitas untuk kegiatan usaha ekonomi produktif.

2. Menerima pengembalian dana PMUK dari kelompok afinitas.

3. Menyalurkan kembali dana penguatan modal kepada kelompok yang lama atau kelompok baru atas rekomendasi tim pangan desa dan pendamping.

4. Pengajuan dana oleh kelompok afinitas didasarkan RUK dan kelengkapan organisasi, tertib administrasi, dan tabungan kelompok.

5. Ketua LKD memberikan laporan perkembangan keuangan kepada badan/kantor/dinas/unit ketahanan pangan setiap bulan sekali kepada kabupaten.

F. TUGAS LEMBAGA KEUANGAN DESA (LKD)

Page 33: Pelatihan  pendamping & tpd

333333

G. Pemberdayaan Kelompok Afinitas Kelompok afinitas adalah keanggotaan kelompok yang

diikat dengan rasa kesatuan dan kebersamaan oleh jaringan persahabatan dan memungkinkan mereka mampu untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan .

Pembentukan kelompok melibatkan seluruh masyarakat desa setempat terutama RTM hasil survei DDRT, RTM tersebut kemudian diverifikasi melalui musyawarah di tingkat desa.

Pembentukan kelompok afinitas yang perekatnya didasarkan atas saling memberikan kepercayaan, kepatuhan dan dukungan untuk mencapai tujuan bersama.

Pengorganisasian kelompok dengan menetapkan ketua, sekretaris, bendahara dan penanggung jawab bidang.

Pembinaan manajemen kelompok (penetapan visi, misi, tertib administrasi dan aturan kelompok).

Pemberdayaan kelompok afinitas dilakukan melalui kegiatan pertemuan kelompok, pendampingan dan pelatihan.

Page 34: Pelatihan  pendamping & tpd

343434

H. Penyusunan Rencana Pembangunan Desa Mapan (RPWD)

Penyusunan RPWD dilakukan di tingkat desa dengan melibatkan wakil-wakil kelompok , tokoh masyarakat formal maupun non formal desa (BPD dan LKMD) sebagai perencana kegiatan.

Peserta lain dalam proses penyusunan RPWD : (i) TPD (ii) Penyuluh, (ii) Pokja Kabupaten, (iii) Pendamping (iv) kelompok-kelompok afinitas (vii) Kepala Desa dan Kaur Pembangunan.

Rencana kegiatan dan anggaran yang ditampung dalam RPWD diarahkan pada kegiatan dan anggaran yang mampu diakomodir oleh Pelaksanaan Program Aksi Desa Mapan.

RPWD disusun pada tahap persiapan yang digunakan sebagai bahan musrenbangdes (musyawarah perencanaan pembangunan desa)

Page 35: Pelatihan  pendamping & tpd

353535

Penyusunan RPWD Desa Mapan (Lanjutan)

Penyusunan Rencana Pembangunan Desa dilakukan di tingkat desa Ragam usulan kegiatan yang dibahas dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran Tahunan ini merupakan usulan kelompok yang disusun secara partisipatif yang dituangkan dalam Rencana Kegiatan Kelompok yang mencakup 3 (tiga) kegiatan pokok, yaitu (i) Penguatan kelembagaan/ Pengembangan Masyarakat dan Gender, (ii) Pengembangan usaha on farm, off farm dan non farm, (iii) Infrastruktur Desa.

Untuk setiap kegiatan dibahas kembali mengenai keluaran, tujuan, target, sasaran, volume, indikator, lokasi, waktu, anggaran dan penanggungjawab. Alasan untuk setiap kegiatan yang dimunculkan juga diuraikan, termasuk kontribusi masyarakat dalam pembangunan desa.

Page 36: Pelatihan  pendamping & tpd

363636

I. Penguatan Modal Usaha Kelompok Dana PMUK sebesar RP 100 juta/desa

Dana stimulan yang diberikan ini dimaksudkan untuk membantu meningkatkan kemampuan kelompok, baik dalam pengelolaan usaha produktif kelompok maupun kegiatan lain yang diperlukan.

Semua kegiatan tersebut dikelola langsung oleh kelompok dan penentuan penggunaannya didasarkan pada keputusan bersama seluruh anggota kelompok.

Pencairan PMUK TA. 2011 dari KPPN ke rekening kelompok dilaksanakan paling lambat bulan Agustus 2011 Dana tersebut belum dapat dimanfaatkan kelompok .

Syarat pemanfaatan : kelp.sudah diberdayakan untuk mempunyai kelengkapan organisasi, administrasi dan keuangan yang baik, rencana usaha kelompok, tabungan kelompok.

Pemanfaataan dana penguatan modal usaha untuk usaha kelompok dan dilakukan secara langsung bulan November/ sesuai kinerja & kesiapan kelompok berdasarkan rekomendasi TPD dan pendamping.

Page 37: Pelatihan  pendamping & tpd

37

Bendaharawan Pengeluaran

KPPN Kabupaten

Pendamping

Tim Pangan Desa dan Kepala Desa

Menteri Pertanian

Pejabat Penguji Perintah Pembayaran (P4)

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)

Kepala Badan/ Kantor/ Dinas/Unit Kerja yang menangani ketahanan

pangan Kabupaten/Kota selaku KPA

Gubernur/Bupati/Walikota

Kelompok Afinitas

Kelompok afinitasKelompok afinitas

Kelompok afinitasSubkelompok

afinitas

Rekening Bank

LKD

1

2

4

3

5

9

1114

10

6

7

12

134

12

8

Mekanisme Pengusulan dan Pencairan Dana Bansos

Page 38: Pelatihan  pendamping & tpd

38

Pemanfaatan Dana Bansos

• Usaha on-farm : budidaya pertanian, peternakan, dan perikanan;

• Usaha off-farm : pengolahan hasil-hasil pertanian;

• Usaha non-farm : usaha lainnya diluar pertanian.

Dana Bansos Desa Mapan

Bersumber dari APBN, yang dialokasi sebesar : - Rp. 100 juta/desa untuk Desa Mapan Reguler - Rp. 25 juta/desa untuk Desa Replikasi Baru (TA.2011)- Rp. 10 juta/desa untuk Desa Replikasi TA.2010

Page 39: Pelatihan  pendamping & tpd

(GEMA PANGAN)

3939

adalah upaya bersama berbagai komponen

masyarakat dan pemerintah dalam

mencerdaskan kehidupan masyarakat untuk

memobilisasi, memanfaatkan dan mengelola

aset setempat (yang meliputi sumberdaya alam,

sumberdaya manusia, sumberdaya finansial,

sumberdaya fisik/teknologi, serta sumberdaya

sosial) untuk meningkatkan ketahanan pangan

rumah tangga dan masyarakat

39

Page 40: Pelatihan  pendamping & tpd

40

(NASIONAL): Kemampuan suatu bangsa untuk menjamin seluruh penduduknya memperoleh pangan yang dalam jumlah yog cukup, kualitas yang layak, aman yang didasarkan pada optimasi pemanfaatan dan berbasis pada keragaman sumberdaya domestik.

(RUMAH TANGGA): Kemampuan rumah tangga memenuhi kebutuhan pangannya, dengan jumlah, mutu, keragaman, gizi, dan aman; baik dari hasil produksi sendiri ataupun membeli dari pasar, sesuai dengan ketentuan-ketentuan hukum yang ada.

1. KEMANDIRIAN PANGAN:

Page 41: Pelatihan  pendamping & tpd

41

2. CIRI-CIRI KEMANDIRIAN

1. kapasitas masyarakat/manusia; 2. pandangan terhadap sumberdaya yang dimiliki/yang

ada; 3. proses-proses kemasyarakatan; 4. pengelolaan organisasi/kelompok masyarakat.

Keempat dimensi ini tidak bisa dilihat secara parsial, tetapi keempatnya secara menyeluruh.

Ada empat dimensi dalam melihat ciri-ciri kemandirian, yaitu :

Page 42: Pelatihan  pendamping & tpd

42

4. Sasaran dari GEMA PANGAN :Kelompok inti berasal dari Desa mapan yang telah mandiri kualifikasi tinggi.Satu desa inti, membina 3 desa di sekitarnyaKemandirian kelompok inti berkembang secara berkelanjutan Kelompok inti mampu menularkan kemampuannya kepada kelompok masyarakat lain, baik di dalam desanya maupun di luar desa (desa tetangganya).

Memobilisasi dan membangun partisipasi seluruh komponen masyarakat, baik pemerintah (pusat dan daerah) dan masyarakat untuk memanfaatkan dan mengelola aset secara cerdas guna meningkatkan ketahanan pangan dan gizi dan sekaligus mengurangi kerawanan pangan dan gizi masyarakat sesuai dengan kelembagaan dan budaya lokal.

3. TUJUAN3. TUJUAN

Page 43: Pelatihan  pendamping & tpd

43

Page 44: Pelatihan  pendamping & tpd

1. SUB GERAKAN PENGUATAN SUMBER DAYA SOSIAL (GPS)memupuk dan mengembangkan modal sosial masyarakat serta membangun jaringan antar kelompok masyarakat

2. SUB GERAKAN OPTIMASI PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM (GOA)

memanfaatkan kekayaan dan kelimpahan sumberdaya alam yang ada di sekitarnya

3. SUB GERAKAN MENABUNG MANDIRI (GMM)memobilisasi sumberdaya finansial masyarakat yang ada di wilayah lokal serta membangun jaringan antara kelompok-kelompok masyarakat

4. SUB GERAKAN APLIKASI TEKNOLOGI TEPAT GUNA (GAT)diversifikasi produk maupun penetrasi pasar domestik dan peningkatan nilai tambah

5. SUB GERAKAN PENEBARAN MANFAAT (GPM)mendampingi kelompok-kelompok lain, baik di desanya maupun di luar desanya, serta untuk menjaga keberlanjutan usaha yang telah dikembangkan

1. OPERASIONALISASI GEMA PANGAN1. OPERASIONALISASI GEMA PANGANDilakukan melalui 5 Sub Gema Pangan :

44

Page 45: Pelatihan  pendamping & tpd

45

Menyebarkan manfaat bagi kel. Masy lainnyaIndustri pengolahan dan

perlindungan pasar

Lembaga Keuangan Desa/Koperasi

23

1

KELEMBAGAAN MASYARAKAT/ PETANI

Pemanfaatan SDAdan Pendampingan Low cost agric

Rumahtangga petani

Rumahtangga petani

Rumahtangga petani

Semua anggota masyarakat sasaran mampu menyatakan:

"Kita telah menyelesaikan sendiri ketahanan pangan

kita"(Lao Tsu)

FOKUS : FOKUS : MEMBANGUN KEMANDIRIAN KELOMPOK (MASYARAKAT) UNTUK MEMANFAATKAN KELIMPAHAN ALAM SECARA KONSISTEN

Page 46: Pelatihan  pendamping & tpd

46

Sapi 4 ekor

Sapi 4 ekor Sapi 4 ekor

Sapi 4 ekor Sapi 4 ekor

Kelompok 5

Transportasi listrik

Alat2 listrik

Banyak kegiatan individual yang akan memberikan manfaat lebih banyak apabila dilakukan secara bersama-sama (Kelompok)

Page 47: Pelatihan  pendamping & tpd

3. KERANGKA KERJA SL DMP3. KERANGKA KERJA SL DMP

4747

Page 48: Pelatihan  pendamping & tpd

salah satu pendekatan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan melalui proses berlatih melatih orang dewasa dengan berbagi pengalaman antara pemandu dan peserta SL-DMP (desa replikasi) untuk menemukan dan mengembangkan sendiri ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka mewujudkan kemandirian pangan.

4. SEKOLAH LAPANGAN DESA MAPAN (SL-DMP) :

48

Page 49: Pelatihan  pendamping & tpd

a. Peningkatan Kewaspadaan Pangan dan Gizib. Pemecahan permasalahan ketahanan pangan wilayah

c. Pengembangan potensi wilayah spesifik lokasi secara berkelanjutan.d. Pengembangan Kelembagaan Ketahanan Pangan Masyarakate. Pemberdayaan dan pendampingan masyarakat

f. Peningkatan perbaikan pola konsumsi pangan masyarakat.

g. Peningkatan pendapatan masyarakat desa rawan pangan pada rumah tangga miskin khususnya melalui pengembangan usaha produktif.

49

5. PRINSIP – PRINSIP SL DMP :

Page 50: Pelatihan  pendamping & tpd

Langkah – Langkah :

50

Melaksanakan kegiatan pendampingan selama 3 tahun (penumbuhan – pengembangan – kemandirian)

Pelaksanaan kegiatan desa replikasi mengikuti model Desa Mandiri (inti).

Pemandu Lapangan (Tim Desa Inti) bersama peserta melakukan pemahaman masalah dan peluang (PMP) atau kajian kebutuhan dan peluang (KKP).

Membahas peluang mengatasi masalah rawan pangan. Merumuskan komponen penanganan masalah rawan pangan

berdasarkan kesepakatan peserta untuk diterapkan di desa replikasinya.

Menyusun prioritas penanganan masalah rawan pangan. Merencanakan pembangunan desa partisipatif. Menerapkan strategi SL-DMP melalui koordinasi program lintas

sektor dan peningkatan kemampuan sumber daya manusia. Menyebarkan informasi penanganan rawan pangan ke desa

sekitar.

Page 51: Pelatihan  pendamping & tpd

Pemandu SL-DMP terdiri dari : Penyuluh Lapangan, Tim Pangan Desa, Pengelola LKD, Pengurus/anggota kelompok afinitas dari desa rawan pangan yang telah mandiri dan nara sumber lainnya.

Peserta SL-DMP :merupakan kelompok afinitas yang terdiri dari Rumah Tangga Miskin, pengurus LKD dan anggota TPD pada desa replikasi.

51

Page 52: Pelatihan  pendamping & tpd

Tahap Pertama : Penumbuhan

• Penumbuhan kelembagaan masyarakat .• Pendampingan kelompok-kelompok afinitas & penyusunan

Rencana Usaha Kelompok (RUK), penertiban administrasi dan keuangan.

• Pelatihan melalui sekolah lapangan atau demplot dalam memanfaatkan sumberdaya (SDA dan SDM) untuk dikembangkan sesuai potensi dan ketrampilan masyarakat dan sesuai potensi wilayah desa setempat.

• Penumbuhan dan pengembangan usaha-usaha produktif masyarakat.

• Pemanfaatan dana bansos untu menambah permodalan usaha.

• Perencanaan dasar pembangunan wilayah pedesaan secara partisipatif.

52

Page 53: Pelatihan  pendamping & tpd

Tahap Kedua : Pengembangan

• Pengembangan LKD & Gerakan Menabung Mandiri untuk meningkatkan permodalan LKD.

• Pengembangan diversifikasi pangan dan gizi melalui pemanfaatan pekarangan.

• Aplikasi teknologi tepat guna bagi pedesaan, pengembangan industri pengolahan pangan dan pemasaran.

• Peningkatan kewaspadaan pangan dan gizi melalui pengembangan sistem ketahanan pangan, yang meliputi : ketersediaan pangan masyarakat, pengembangan distribusi dan akses pangan serta pemenuhan konsumsi pangan yang beragam, bergizi, berimbang dan aman.

53

Page 54: Pelatihan  pendamping & tpd

Tahap Ketiga : Kemandirian

• Gerakan Penebaran Manfaat (GPM), dalam rangka penanganan kerawananan pangan dan peningkatan pendapatan masyarakat.

• Penyebarluasan informasi harga melalui media elektronik dan non elektronik.

• Membangun jaringan kerjasama dan kemitraaan antar pelaku usaha, antar desa.

• Koordinasi dan kerjasama program kerja lintas sektor untuk dukungan pembangunan sarana prasarana pedesaan.

54

Page 55: Pelatihan  pendamping & tpd

VIII. VIII. MONITORING, EVALUASI, PENGENDALIAN, MONITORING, EVALUASI, PENGENDALIAN, PENGAWASANPENGAWASAN, , DAN PELAPORANDAN PELAPORAN

55

1. Monitoring dan Evaluasi 1. Monitoring dan Evaluasi • Pemantauan, adalahPemantauan, adalah penilaian yang sistematis dan terus penilaian yang sistematis dan terus

menerus terhadap perkembangan suatu pekerjaan dalam menerus terhadap perkembangan suatu pekerjaan dalam suatu jangka waktu. suatu jangka waktu.

• Evaluasi Evaluasi untuk mengetahui secara langsung perkembangan untuk mengetahui secara langsung perkembangan pelaksanaan program dan mendeteksi secara dini pelaksanaan program dan mendeteksi secara dini permasalahan yang muncul di lapangan sehingga upaya permasalahan yang muncul di lapangan sehingga upaya penyelesaian dapat segera dilaksanakan serta perbaikan dan penyelesaian dapat segera dilaksanakan serta perbaikan dan penyempurnaan kegiatan yang akan datang. penyempurnaan kegiatan yang akan datang.

• Pelaksanaan Evaluasi : Pelaksanaan Evaluasi : a. Per Tahapan Kegiatan (Persiapan, Penumbuhan, a. Per Tahapan Kegiatan (Persiapan, Penumbuhan,

Pengembangan, Kemandirian) Pengembangan, Kemandirian) dilakukan tiap akhir tahun dilakukan tiap akhir tahun kegiatan (bln Nov)kegiatan (bln Nov)b. Kemandirian b. Kemandirian dilakukan akhir kegiatan Mapan pada Th V dilakukan akhir kegiatan Mapan pada Th V

• Kualifikasi Penilaian Kualifikasi Penilaian : Rendah ; Sedang ; Tinggi: Rendah ; Sedang ; Tinggi• Ruang Lingkup Evaluasi Ruang Lingkup Evaluasi : Dinamika usaha kelp.afinitas, : Dinamika usaha kelp.afinitas,

kinerja TPD, LKD, pendampingkinerja TPD, LKD, pendamping

Page 56: Pelatihan  pendamping & tpd

Evaluasi Per Tahapan :Evaluasi Per Tahapan :

(1) (1) Pemberdayaan Masyarakat; Pemberdayaan Masyarakat;

(2) (2) Pengembangan Sistem Ketahanan Pangan; Pengembangan Sistem Ketahanan Pangan;

(3) (3) Dukungan Pengembangan Sarana Prasarana.Dukungan Pengembangan Sarana Prasarana.

56

a. Bertujuan untuk : menilai tingkat capaian pelaksanaan kegiatan Desa Mapan Per Tahapan b. Fungsi : menilai kinerja tiap indikator kegiatan yang digunakan sebagai bahan masukan untuk perbaikan pelaksaan tahun mendatang

Indikator Indikator Evaluasi Setiap Tahapan, Evaluasi Setiap Tahapan, memeliputi liputi : :

Page 57: Pelatihan  pendamping & tpd

57

3. Pelaporan3. Pelaporan

• Tujuan pelaporan : mengetahui perkembangan pelaksanaan kegiatan.

• Mekanisme pelaksanaan : berjenjang dari tingkat desa, kabupaten/kota, propinsi & pusat secara berkala, berkelanjutan dan tepat waktu.

• Periode : bulanan, triwulanan, semesteran dan akhir tahun.

Sifat Pelaporan : dapat dimengerti, relevan, dipercaya, dan tepat waktu, tentang: apa yang telah terjadi (what); dimana kejadiannya (where); kapan terjadinya (when); mengapa hal itu terjadi (why); siapa yang terlibat dalam kejadian (who); bagaimana hal tersebut terjadi (how).

Page 58: Pelatihan  pendamping & tpd

58

a. Pelaporan Tingkat Desaa. Pelaporan Tingkat Desa

• Pendamping melaporkan aktivitasnya dan kegiatan Pendamping melaporkan aktivitasnya dan kegiatan kelompok kelompok

setiap bulan kepada kabupaten.setiap bulan kepada kabupaten.• TPD melaporkan aktivitasnya setiap 4 bulan kepada TPD melaporkan aktivitasnya setiap 4 bulan kepada

kabupaten.kabupaten.• LKD melaporkan kegiatannya setiap semester.LKD melaporkan kegiatannya setiap semester.• Kepala Desa melaporkan perkembangan pelaksanaan Kepala Desa melaporkan perkembangan pelaksanaan

Desa Mapan kepada bupati setiap semester. Desa Mapan kepada bupati setiap semester.

b. Pelaporan di Tingkat Kabupatenb. Pelaporan di Tingkat Kabupaten• Kab. melaporkan hasil kegiatan di tingkat desa dan kabupaten Kab. melaporkan hasil kegiatan di tingkat desa dan kabupaten setiap 3 bulan sekali kepada propinsi.setiap 3 bulan sekali kepada propinsi.• Kab. membuat laporan evaluasi akhir kegiatan Desa Mapan Kab. membuat laporan evaluasi akhir kegiatan Desa Mapan setiap tahun kepada propinsi dan pusat.setiap tahun kepada propinsi dan pusat.• Kabupaten melaporkan realisasi keuangan Kabupaten melaporkan realisasi keuangan (Dana Tugas Pembantuan) ke pusat setiap bulan (Dana Tugas Pembantuan) ke pusat setiap bulan menggunakan format SAI dan Simonev.menggunakan format SAI dan Simonev.

lanjutan Pemantauan, Evaluasi, & lanjutan Pemantauan, Evaluasi, & Pelaporan ...Pelaporan ...

Page 59: Pelatihan  pendamping & tpd

595959

Melalui Program Aksi Desa Mandiri Pangan diharapkan masyarakat desa mempunyai

kemampuan untuk mewujudkan ketahanan pangan dan gizi sehingga dapat menjalani hidup sehat dan produktif dari hari ke hari, secara berkelanjutan, melalui optimalisasi pemanfaatan sumber daya

setempat untuk memproduksi bahan pangan dan meningkatkan daya beli, dengan wujud dan cara yang dipilihnya sendiri sesuai dengan nilai-nilai

sosial budaya dan agama

IX. PENUTUP

Page 60: Pelatihan  pendamping & tpd

606060