pelatihan dasar public speaking

7
Seminar Hasil-Hasil Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat- Dies Natalis FISIP Unila Tahun 2012 75 PELATIHAN DASAR PUBLIC SPEAKING (Pelatihan Bagi Pegawai Negeri Sipil dan Tokoh Masyarakat Di Wilayah Desa Taman Bogo Kecamatan Purbolinggo, Lampung Timur) Oleh: Agung Wibawa, Sarwoko, Cahyono Eko S dan Wulan Suciska Dosen Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP Unila ABSTRACT This public service activity aims to enhance the knowledge and to elevate the skill of related civilian servant officers. The activity also targets the society public figure, especially in the terms of public speaking, in order to improve the quality of public service. In its broader scope, the research is hoped to provide positive support for those entities, particulary for their self development in reaching a better career opportunity. The activity‟s subjects are civiliant servant officers and society public figure at Taman Bogo Village, Purbolinggo District, East Lampung Regency. This activity was held in form of speech, discussion and limited practice. It was followed by 24 people consist of 3 civiliant servant officers from surrounding villages and districts while the rest were the society public figures such as head of village, religious and youth leaders. The public service activity results show that there are considerable enhancement regarding the knowlegde of public speaking. This can be seen from the post test results as well as discussion during the activity. The same condition also applies for the part icipants‟ positive respond and motivation. Keywords: Public Speaking, Skill Pendahuluan Dari sekian banyak karunia yang Tuhan berikan kepada manusia adalah memiliki kemampuan berbicara. Ia mampu mengeluarkan apa yang menjadi maksud dan tujuan hatinya yang kemudian dikeluarkan dalam bentuk bunyi dalam mulutnya. Berbicara pulalah yang membedakan antara manusia dengan makhluk lain. Bahkan berbicara merupakan bagian integral dari kepemilikan akal seseorang karena merupakan olah akal yang kemudian akhirnya menjadi sekumpulan kata, kalimat bertujuan yang diucapkan. Kemampuan berbicara tidak hanya diperlukan saat seorang dosen menyampaikan materi kuliahnya atau seorang tokoh politik berorasi didepan konstituenya, melainkan aktivitas ini dalam lingkup kecil merupakan kemampuan yang dilakukan dalam kegiatan kehidupan sehari-hari. Penelitian membuktikan bahwa 75% waktu kita digunakan untuk berkomuikasi. Dan sebagian besar aktivitas komunikasi itu dalam bentuk komunikasi lisan. Dalam penelitian lain, Dr Charles Hurst mengamati mengenai pengaruh speech courses terhadap prestasi akademis mahasiswa (Rakhmat: 2011: 15). Hasilnya membuktikan bahwa

Upload: fazafawzan

Post on 26-Oct-2015

15 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pelatihan Dasar Public Speaking

Seminar Hasil-Hasil Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat- Dies Natalis FISIP Unila Tahun 2012

75

PELATIHAN DASAR PUBLIC SPEAKING (Pelatihan Bagi Pegawai Negeri Sipil dan Tokoh Masyarakat Di Wilayah

Desa Taman Bogo Kecamatan Purbolinggo, Lampung Timur)

Oleh: Agung Wibawa, Sarwoko, Cahyono Eko S dan Wulan Suciska

Dosen Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP Unila

ABSTRACT

This public service activity aims to enhance the knowledge and to elevate the skill

of related civilian servant officers. The activity also targets the society public figure, especially in the terms of public speaking, in order to improve the quality

of public service. In its broader scope, the research is hoped to provide positive support for those entities, particulary for their self development in reaching a better career opportunity.

The activity‟s subjects are civiliant servant officers and society public figure at

Taman Bogo Village, Purbolinggo District, East Lampung Regency. This activity was held in form of speech, discussion and limited practice. It was followed by 24 people consist of 3 civiliant servant officers from surrounding villages and

districts while the rest were the society public figures such as head of village, religious and youth leaders.

The public service activity results show that there are considerable enhancement regarding the knowlegde of public speaking. This can be seen from the post test

results as well as discussion during the activity. The same condition also applies for the participants‟ positive respond and motivation.

Keywords: Public Speaking, Skill

Pendahuluan

Dari sekian banyak karunia yang Tuhan berikan kepada manusia adalah

memiliki kemampuan berbicara. Ia mampu mengeluarkan apa yang menjadi maksud dan tujuan hatinya yang kemudian dikeluarkan dalam bentuk bunyi dalam

mulutnya. Berbicara pulalah yang membedakan antara manusia dengan makhluk lain. Bahkan berbicara merupakan bagian integral dari kepemilikan akal seseorang karena merupakan olah akal yang kemudian akhirnya menjadi sekumpulan kata,

kalimat bertujuan yang diucapkan. Kemampuan berbicara tidak hanya diperlukan saat seorang dosen

menyampaikan materi kuliahnya atau seorang tokoh politik berorasi didepan konstituenya, melainkan aktivitas ini dalam lingkup kecil merupakan kemampuan yang dilakukan dalam kegiatan kehidupan sehari-hari. Penelitian membuktikan

bahwa 75% waktu kita digunakan untuk berkomuikasi. Dan sebagian besar aktivitas komunikasi itu dalam bentuk komunikasi lisan. Dalam penelitian lain, Dr

Charles Hurst mengamati mengenai pengaruh speech courses terhadap prestasi akademis mahasiswa (Rakhmat: 2011: 15). Hasilnya membuktikan bahwa

Page 2: Pelatihan Dasar Public Speaking

Seminar Hasil-Hasil Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat- Dies Natalis FISIP Unila Tahun 2012

76

pengaruh itu cukup berarti yakni mahasiswa yang memperoleh pelajaran speech

mendapatkan nilai yang lebih tinggi dalam tes belajar, berpikir dan lebih terampil dlam studi dibandingkan dengan mahasiswa yang tidak mengikuti pelajaran

tersebut. Bagi kebanyakan orang, berbicara di depan umum sangat menakutkan.

Bahkan ketakutan berbicara di depan umum menduduki rangking yang lebih

tinggi dari pada takut pada ketinggian (Hamdani, 2012: 9). Situasi ini menggambarkan baik secara langsung maupun secara tidak langsung bahwa

berbicara di depan umum merupakan kemampuan yang jika tidak dilatih maka akan menimbulkan gejala psikologis yang hebat pada seseorang yang belum terbiasa berbicara di depan umum.

Soft skill berupa kemampuan public speaking tidak mengenal usia, kedudukan dan profesi. Tidak terkecuali seorang PNS yang bertugas melayani

masyarakat dan tokoh masyarakat yang notabene adalah pemimpin (baik formal maupun informal) di tempat mereka tinggal. Sebagai abdi negara, pemimpin yang melayani masyarakat, dan orang yang menjadi sandaran informasi bagi

masyarakat maka PNS dan tokoh masyarakat dituntut lebih untuk memiliki kemampuan dalam menyampaikan pesan dan informasi ke banyak pihak dalam

banyak hal, seperti mensosialisasikan program pemerintah atau informasi yang sifatnya pemberitahuan kepada masyarakat secara efektif. Kemampuan ini tidak hanya dibutuhkan untuk teman sejawat atau rekan kerja melainkan mendukung

fungsi pelayanan kepada masyarakat yang jauh lebih penting dan menjaga kondusifitas keamanan, kenyamanan dan ketertiban umum di tengah-tengah

masyarakat. Disisi lain, keterampilan public speaking seseorang dipengaruhi oleh dua

faktor penunjang utama yaitu internal dan eksternal. Faktor internal segala sesuatu

potensi yang ada di dalam diri orang tersebut, baik fisik maupun non fisik, faktor fisik menyangkut dengan kesempurnaan organ-organ tubuh yang digunakan di

dalam berbicara, misalnya: pita suara, lidah, gigi, dan bibir sedangkan faktor non fisik di antaranya adalah kepribadian, karakter, temperamen, bakat, cara berfikir dan tingkat intelegensia.

Sedangkan faktor eksternal misalnya tingkat pendidikan, kebiasaan dan lingkungan pergaulan. Namun demikian, kemampuan atau keterampilan berbicara

atau public speaking tidaklah otomatis dapat diperoleh atau dimiliki oleh seseorang, walaupun ia sudah memiliki faktor penunjang utama baik internal maupun eksternal yang baik. Kemampuan dan keterampilan berbicara yang baik

dapat dimiliki dengan jalan mengasah dan mengolah serta melatih seluruh potensi yang ada.

Hal penting tentang public speaking ini juga sangat berkaitan dengan citra diri. Citra diri merupakan salah satu aspek penting untuk menunjukan identitas diri seseorang, sehingga citra diri merupakan konsep diri tentang individu. Citra

diri seseorang terbentuk dari perjalanan pengalaman masa lalu, keberhasilan dan kegagalan, pengetahuan yang dimilikinya, dan bagaimana orang lain telah

menilainya secara obyektif. Beberapa cara melihat citra diri dapat dilakukan cara memandang diri sendiri seperti orang lain melihat kita. Mahali (2005), menyatakan bahwa kepribadian merupakan manifestasi sisi luar dari citra diri kita.

Citra diri dipengaruhi oleh performa kita sendiri. Citra diri positif seseorang membuat dirinya berharga di mata orang lain. Orang yang memiliki citra diri

Page 3: Pelatihan Dasar Public Speaking

Seminar Hasil-Hasil Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat- Dies Natalis FISIP Unila Tahun 2012

77

seperti itu relatif mudah untuk mencapai tujuan yang diinginkannya. Simpati

orang lain selalu tertuju padanya, sehingga citra diri dapat meningkatkan antusias hidup yang bersangkutan.

Oleh sebab itu, public speaking yang dalam hal ini berfungsi sebagai menyampaikan informasi kepada masyarakat keberadaannya tidak dapat ditawar-tawar lagi. Beberapa aktivitas penyampaian informasi kepada masyarakat dapat

berupa tatap muka melalui pidato, MC dan memimpin rapat atau dalam pertemuan-pertemuan informal. Berdasarkan hasil observasi dan hasil wawancara

dengan pihak terkait, tim memperoleh hasil bahwa kemampuan public speaking bagi PNS dan tokoh masyarakat di Desa Taman Bogo Kecamatan Purbolinggo Lampung Timur belum maksimal dalam menunjang tugas-tugas utamanya secara

internal dan eksternal khususnya sehingga perlu mendapatkan tindak lanjut dari tim untuk melakukan pengabdian di tempat tersebut.

Tentang tokoh masyarakat, baik pemimpin struktural (lurah, ketua rt dan kadus) atau non struktural (tokoh yang diakui sebagai sesepuh dan memiliki pengakuan sosial dalam ketokohannya) memiliki posisi yang strategis dalam

masyarakat. Selain itu, keberadaan tokoh masyarakat juga seringkali menjadi simpul massa sehingga menimbulkan ketergantungan yang kuat dari masyarakat.

Dengan posisi tersebut, tokoh masyarakat memiliki tingkat sentuhan komunikasi yang tinggi dengan masyarakat. Terjadi proses komunikasi yang cukup intens diantara kedua pihak sehingga kemampuan atau skill tokoh masyarakat dalam

public speaking penting untuk dipelajari dan diketahui. Deskripsi latar belakang di atas menjadi dasar dan alasan bagi tim untuk melaksanakan pelatihan public

speaking. Dengan demikian pelatihan ini rencananya akan dilakukan di tingkat Desa

Taman Bogo Kecamatan Purbolinggo Lampung Timur dengan PNS dan tokoh

masyarakat yang menjadi pesertanya. Dengan harapan PNS dan tokoh masyarakat Desa Taman Bogo Kecamatan Purbolinggo Lampung Timur mampu

berkomunikasi dengan baik dengan masyarakat sekitar maupun dengan pihak luar dalam rangka kedinasan dan pelayanan ke masyarakat baik secara formal maupun informal, atau secara langsung maupun tidak langsung.

Mengingat pentingnya pelatihan public speaking, maka mutlak diperlukan sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas manajemen komunikasi

diberbagai tempat dan situasi sehingga penyampaian pesan ke atasan ataupun ke masyarakat dapat dilakukan secara terampil, terencana dan professional. Dalam konsep keilmuan (Ilmu Komunikasi) public speaking sebagai aktivitas

komunikasi memiliki khalayak sasaran dalam kelompok, khususnya kelompok besar / masyarakat. Lebih lanjut, beberapa aktivitas public speaking yaitu pidato,

pengarahan, ceramah, rapat akbar; bahkan teknik-teknik dalam public speaking dapat diterapkan untuk memimpin rapat, MC, dan lain- lain.

Diharapkan pengandin ini mampu memberikan dukungan yang positif bagi

pengembangan kemampuan diri dalam jenjang karir yang lebih tinggi juga berkontribusi pengembangan dalam masyarakat diberbagai bidang. Sebagaimana

diuraikan di atas, keahlian public speaking mutlak diperlukan bagi pihak yang berhubungan dengan orang banyak, khususnya masyarakat agar pesan yang disampaikan dan diterima secara efektif. Dengan mempertimbangkan hal tersebut,

maka tim pengabdian masyarakat ini akan memberikan pelatihan public speaking

Page 4: Pelatihan Dasar Public Speaking

Seminar Hasil-Hasil Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat- Dies Natalis FISIP Unila Tahun 2012

78

dasar bagi PNS dan tokoh masyarakat di wilayah kerja Desa Taman Bogo

Kecamatan Purbolinggo, Lampung Timur.

Identifikasi dan Perumusan Masalah

Beberapa permasalahan utama yang ditemukan pada PNS dan tokoh masyarakat Desa Taman Bogo Kecamatan Purbolinggo dalam public speaking adalah:

1. . Belum menyadari nilai strategis dan pentingnya public speaking. 2. . Seringkali tidak melakukan persiapan saat akan melakukan public speaking.

3. . Belum mengetahui arti pentingnya

Berdasarkan beberapa permasalahan tersebut dapat dirumuskan permasalahn

sebagai berikut: 1. Bagaimana upaya peningkatan pemahaman dan kesadaran PNS dan tokoh

masyarakat tentang pentingnya mempelajari public speaking. 2. Bagaimana upaya meningkatkan keterampilan mereka dalam melakukan

public speaking.

Tujuan Kegiatan

Tujuan dilaksanakannya pelatihan di lingkungan wilayah kerja Desa Taman Bogo

Kecamatan Purbolinggo dengan pertimbangan, bahwa Desa Taman Bogo Kecamatan Purbolinggo memiliki aset PNS dan tokoh masyarakat yang secara professional dapat ditingkatkan kemampuannya, yang semata-mata bukan

berkaitan dengan peningkatan kualitas layanan kepada masyarakat; akan tetapi lebih lanjut kegiatan ini diharapkan mampu memberikan dukungan yang positif

bagi pengembangan kemampuan diri dalam jenjang karir yang lebih tinggi juga

Kerangka Pemecahan Masalah

Pendekatan yang digunakan dalam pelatihan public speaking ini adalah:

1. Menjelaskan arti penting dan strategis memiliki kemampuan skill public speaking khususnya mengenai makna, tujuan dan prinsip-prinsipnya.

2. Menjelaskan tahapan-tahapan public speaking dalam hal ini khususnya presantasi dan berpidato.

3. Melakukan diskusi dan tanya jawab seputar materi yang disampaikan dan

ungkap kendala-kendala yang sering terjadi disertai dengan pemecahannya sehingga muncul solusi ats kendala yang muncul.

Metode Pengabdian

Kegiatan pengabdian ini dilakukan dengan memberikan pelatihan pada PNS

di wilayah kerja Desa Taman Bogo Kecamatan Purbolinggo, Lampung timur, melalui 3 tahapan, yakni: tahap pertama, tim dengan melakukan pre test untuk

mengukur tingkat pengetahuan peserta tentang public speaking secara menyeluruh. Tahap kedua, penyampaian materi pelatihan dan tahap ketiga tim melakukan post test untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan pemahaman

peserta terhadap materi yang disampikan.

Page 5: Pelatihan Dasar Public Speaking

Seminar Hasil-Hasil Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat- Dies Natalis FISIP Unila Tahun 2012

79

Dengan demikian metode yang digunakan dalam kegiatan penyuluhan ini

adalah: a. Tim menyampaikan materi yang telah dipersiapkan dengan metode ceramah

dan peserta mendengarkan serta menyimak materi yang disampaikan b. Setelah penyampaian materi, kegiatan penyuluhan dilanjutkan dengan sesi

tanya jawab dan atau diskusi interaktif, yaitu peserta dipersilahkan untuk

melakukan dialog interaksi dengan tim ataupun dengan peserta lainnya. Dialog dengan tim penyaji dilakukan untuk mendapatkan penjelasan lebih

lanjut tentang materi yang disampaikan. Sedangkan dialog interaktif dengan peserta lainnya dilakukan dengan tujuan untuk saling berbagi pengetahuan dan pengalaman tentang tema yang dibahas.

c. Setelah sesi dialog, dan tanya jawab interaksi, Tim melakukan post test untuk mengevaluai kegiatan penyuluhan yang dilakukan.

Rancangan Evaluasi

Tahapan evalusi kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan dalam

beberapa tahap, diantaranya: a. Evaluasi pertama. Langkah ini dilakukan dengan melakukan pre test pada

peserta palatihan untuk mengukur tingkat pengetahuan dan pemahaman peserta terhadap tema pelatihan yaitu tentang Pelatihan Dasar Public Speaking.

b. Evaluasi kedua. Evaluasi ini berkaitan dengan proses selama kegiatan berlangsung baik saat materi disampaikan hingga sesi tanya jawab dan dialog

interaktif. c. Evaluasi ketiga. Evaluasi ini berkaitan dengan memberikan post test untuk

mengetahui adanya perubahan pengetahuan dan pemahaman peserta

mengenai pentingnya memiliki kemampuan soft skill dalam hal public speaking.

Kriteria penilaian yang digunakan yaitu apabila terdapat peningkatan skor jawaban yang diberikan peserta. Dengan demikian tim akan mengetahui peningkatan pengetahuan dan pemahaman peserta terhadap materi yang

disampaikan. Setidaknya terdapat 3 tahapan kegiatan dalam pengabdian masyarakat

yakni: (1) tahap persiapan, (2) tahap pelaksanaan, dan (3) tahap pelaporan. Tahap persiapan dilakukan selama 4 minggu dengan tahapan sebagai berikut : a. Observasi. Hal yang lakukan adalah tim mengadakan kunjungan dan diskusi

informal dengan pihak Desa Taman Bogo Kecamatan Purbolinggo, Lampung timur dan melakukan penjajakan untuk mengetahui apa yang dibutuhkan oleh

PNS di tempat tersebut. Hasil penjajakan ini mereka meminta Tim untuk mengadakan pelatihan public speaking untuk menunjang kinerja yang dibutuhkan di wilayah kerjanya. Kegiatan observasi ini dilakukan selama satu

minggu. b. Penyusunan proposal. Tim menyusun proposal kegiatan selama 7 (tujuh) hari

dan merencanakan waktu pelaksanaan serta materi yang akan disampaikan termasuk di dalamnya mempersiapkan perijinan.

c. Tim menyusun materi pelatihan.

Page 6: Pelatihan Dasar Public Speaking

Seminar Hasil-Hasil Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat- Dies Natalis FISIP Unila Tahun 2012

80

Kegiatan pelatihan ini dilaksanakan selama sehari. Materi yang disampaikan

diantaranya : 1. Pengenalan dasar tentang public speaking

2. Persiapan Persentasi 3. Penyusunan naskah pidato 4. Tata cara berpidato yang baik

Hasil Dan Pembahasan

Pelaksanaan Pelatihan Public Speaking di Desa Taman Bogo Kecamatan Purbolinggo membuktikan memberikan peningkatan pengetahuan kepada peserta

pelatihan yang terdiri dari PNS dan tokoh masyarakat. Peningkatan pengetahuan tersebut tentang makna public speaking, penyusunan pidato, dan tata cara

berpidato yang baik. Sedangkan aktivitas yang bersifat praktek berpidato sekalipun hanya sekedar contoh dari beberapa peserta memperlihatkan antusias dan tanggapan yang baik dari peserta. Secara umum pelaksanaan pelatihan ini

berdampak positif dan memberikan manfaat sehingga akan memberikan kontribusi positif pada aktivitas keseharian baik resmi maupun non formal.

Indikator keberhasilan dapat ditunjukkan dengan melihat skor pre test dan post test peserta. Berikut adalah hasilnya:

Tabel 1. nilai pre test dan post test peserta pengabdian

No Peserta Nilai Pre test % Nilai Post Test % Peningkatan

1 3 30.00 4 40.00 10.00

2 7 70.00 8 80.00 10.00

3 8 80.00 9 90.00 10.00

4 6 60.00 8 80.00 20.00

5 7 70.00 9 90.00 20.00

6 8 80.00 9 90.00 10.00

7 8 80.00 9 90.00 10.00

8 6 60.00 8 80.00 20.00

9 6 60.00 7 70.00 10.00

10 7 70.00 9 90.00 20.00

11 4 40.00 7 70.00 30.00

12 8 80.00 9 90.00 10.00

13 8 80.00 9 90.00 10.00

14 7 70.00 8 80.00 10.00

15 7 70.00 9 90.00 20.00

16 8 80.00 8 80.00 00.00

17 6 60.00 7 70.00 10.00

18 7 70.00 8 80.00 10.00

19 7 70.00 8 80.00 10.00

20 6 60.00 8 80.00 20.00

21 7 70.00 7 70.00 00.00

22 8 80.00 9 90.00 10.00

23 7 70.00 8 80.00 10.00

24 7 70.00 8 80.00 10.00

RATA-RATA 67.90 80.40 15.00

Setelah dilaksanakan pelatihan dasar public speaking ini diperoleh suatu gambaran yang jelas bahwa adanya peningkatan pengetahuan dan pemahaman

peserta tentang definisi, proses dan tata cara berpidato dalam public speaking.

Page 7: Pelatihan Dasar Public Speaking

Seminar Hasil-Hasil Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat- Dies Natalis FISIP Unila Tahun 2012

81

Selain itu juga peserta antusias untuk dapat meningkatkan keterampilan dalam

melakukan public speaking. Pada awal kegiatan pelatihan, peserta mendapatkan pre test dengan nilai

rata-rata pre test sebesar 67,90%. Hasil ini menunjukkan masih rendahnya pengetahuan dari peserta pelatihan mengenai public speaking dan sebagian besar peserta belum pernah mendapatkan pelatihan seperti ini terlebih belum pernah

melatih diri dalam mempersiapkan setiap public speaking yang akan dilakukan. Padahal Tahapan persiapan setidaknya dibagi dalam 2 macam langkah persiapan,

yakni persiapan jangka panjang dan persiapan jangka pendek (Zuhri, 2010). Persiapan jangka panjang antara lain: 1). Menumbuhkan pribadi yang sehat seperti berpandangan positif pada audiens; 2). Memperkaya pengetahuan dan

pengalaman; serta 3) Melatih diri dalam setiap kesempatan yang tersedia. Sedangkan persiapan jangka pendek untuk satu kegiatan public speaking yang

bisa dilakukan, yakni: (1) menentukan maksud atau tujuan berpidato; (2) menjajaki situasi dan latar belakang pendengar/audiens; (3). memilih topik; (4). mengumpulkan bahan/materi pidato; (5). menyusun dan mengembangkan

kerangka pidato; dan (6). melatih diri. Tidak adanya persiapan yang dilakukan oleh sebagian peserta karena

public speaking dianggap tidak perlu dipelajari cukup dan dipahami sebagai aktivitas biasa berbicara didepan umum saja tanpa perlu memperhatikan proses dan efek yang diterima oleh khalayak. Hal ini terungkap sejak diskusi di awal

materi pertama yaitu tentang penganalan dasar public speaking oleh pemateri pertama.

Sementara itu hasil dari post test memperlihatkan peningkatan yang signifikan yakni mencapai 80.40%. Hasil ini memperlihatkan ada peningkatan pengetahuan peserta memiliki poin 15,00. Hasil ini memberi arti bahwa pelatihan

yang dilakukan oleh tim memberikan efek signifikan terhadap peningkatan pengetahuan peserta pelatihan. Dengan hasil ini, harapannya peserta dapat

mengimplementasikan apa yang di dapat dalam pelatihan ini berupa peningkatan keterampilan yang memberikan kontribusi nyata dalam aktivitas formal dan non formal di lingkungan Desa Tamn Bogo Kecamatan Purbolinggo Lampung timur

terutama dalam berpidato.

DAFTAR PUSTAKA

Hamdani, Kaisar. 2012. Panduan Sukses Public Speaking Dahsyat Memukau.

Yogyakarta: Araska

Rakhmat, Jalaluddin. 2011. Retorika Modern Pendekatan Praktis. . Bandung. PT Remaja Rosda Karya