pelatihan dasar cpns golongan ii balai pendidikan …
TRANSCRIPT
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II
BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PUPR WILAYAH III JAKARTA
PUSDIKLAT MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI
OPTIMALISASI PEMAHAMAN PERATURAN PENYUSUNAN PERATURAN BIDANG
KEUANGAN DI BIRO KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN DAFTAR INVENTARIS
MASALAH DAN POHON PERATURAN
DISUSUN OLEH:
NAMA : SUHATARINA HALMAHERA NURMALITASARI I.E.S.
NIP : 199708032018122002
FORMASI JAFUNG : PENGELOLA KEUANGAN
UNIT ORGANISASI : BIRO KEUANGAN SEKRETARIAT JENDERAL
KEMENTERIAN PUPR
BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PUPR WILAYAH III JAKARTA
PUSDIKLAT MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
TAHUN 2019
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II
BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PUPR WILAYAH III JAKARTA
PUSDIKLAT MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI
OPTIMALISASI PEMAHAMAN PERATURAN PENYUSUNAN PERATURAN BIDANG
KEUANGAN DI BIRO KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN DAFTAR INVENTARIS
MASALAH DAN POHON PERATURAN
Disusun oleh:
SUHATARINA HALMAHERA NURMALITASARI INTAN ELI SAPUTRI, A.Md.,Ak.
199708032012122002
PENGELOLA KEUANGAN
BIRO KEUANGAN SEKRETARIAT JENDERAL
DISEMINARKAN PADA :
HARI : SELASA
TANGGAL : 23 APRIL 2019
COACH
(Melly Septiani, S.E., M. T.)
NIP. 198009112005022001
KEPALA BALAI DIKLAT PUPR WIL.III
JAKARTA
(Yunaldi,S.T., M.T.)
NIP. 197212301998031003
MENTOR
(Bambang Adhityo, S.E.) NIP. 198008212005021002
KEPALA PUSDIKLAT MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN JABATAN
FUNGSIONAL, BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA,
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
(Ir. Moeh. Adam, M.M.)
NIP. 196503031992031002
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan barokah-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan laporan rancangan aktualisasi “Optimalisasi Pemahaman Penyusunan
Peraturan Bidang Keuangan di Biro Keuangan Dengan Menggunakan Daftar Inventaris Masalah dan
Pohon Peraturan” dengan lancar. Laporan aktualisasi tersebut sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh Surat Keterangan Lulus Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II di
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Melly Septiani, S.E., M. T. sebagai coach yang selalu membimbing dalam menyusun rancangan
aktualisasi nilai-nilai dasar PNS.
2. Bambang Adhityo, S.E. sebagai mentor yang telah memberikan arahan dan masukan konstruktif
kepada penulis.
3. Sri Maharani Dwi Putri, S.H., M.H. sebagai penguji yang telah memberikan masukan dan saran.
4. Para widyaiswara yang telah memberikan materi dan bimbingan kepada penulis selama Pelatihan
Dasar CPNS Golongan II.
5. Panitia penyelenggara yang telah membantu kegiatan-kegiatan dalam Latihan Dasar CPNS
Golongan II.
6. Rekan-rekan sesama CPNS sebagai tempat pelipur lara yang telah bekerja sama selama kegiatan
Pelatihan Dasar CPNS Golongan II.
Laporan rancangan aktualisasi ini tentu tidak luput dari kesalahan. Penulis mengharapkan kritik dan
saran konstruktif sehingga di masa mendatang, penulis mampu menyempurnakannya. Penulis berharap
semoga rancangan aktualisasi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para pembaca.
Jakarta, 10 April 2019
Penulis
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................................................................................. 2
KATA PENGANTAR...................................................................................................................................................... 3
DAFTAR ISI .................................................................................................................................................................. 4
BAB I ........................................................................................................................................................................... 5
PENDAHULUAN .......................................................................................................................................................... 5
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................................................ 5
1.2 Tujuan Aktualisasi ...................................................................................................................................... 8
1.3 Ruang Lingkup ............................................................................................................................................ 8
1.4 Manfaat ...................................................................................................................................................... 9
BAB II ........................................................................................................................................................................ 10
RANCANGAN AKTUALISASI ...................................................................................................................................... 10
2.1 Identifikasi Isu .......................................................................................................................................... 10
2.2 Kondisi yang Diharapkan .......................................................................................................................... 20
2.3 Relevansi Dengan Visi Misi dan Tujuan Unit Organisasi .......................................................................... 20
BAB III ....................................................................................................................................................................... 21
PELAKSANAAN AKTUALISASI .................................................................................................................................... 21
3.1 Deskripsi Kegiatan Pelaksanaan Aktualisasi ............................................................................................. 21
3.2 Hambatan dan Tindak Lanjut ................................................................................................................... 32
3.2.1 Hambatan Eksternal ............................................................................................................................... 32
3.2.2 Hambatan Internal .................................................................................................................................. 32
BAB IV ....................................................................................................................................................................... 34
PENUTUP .................................................................................................................................................................. 34
4.1 Kesimpulan ............................................................................................................................................... 34
4.2 Saran ........................................................................................................................................................ 34
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................................................... 35
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah
dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang diangkat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian dan diserahi tugas
dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan
perundang - undangan (UU No.5 Tahun 2014). Dalam pelaksanaan tugasnya seorang ASN wajib
menjalankan fungsi – fungsi ASN yaitu sebagai pelayan publik, pelaksana kebijakan publik, serta
perekat dan pemersatu bangsa serta turut menjalankan nilai – nilai dasar ASN (ANEKA) dan Peran dan
Kedudukan ASN. Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah profesi yang mulia karena memiliki amanah dari
pemerintah untuk melayani masyarakat, menjalankan kebijakan publik, serta sebagai perekat dan
pemersatu bangsa. Profesi tersebut merupakan agen pelaksanaan segala kebijakan baik pusat maupun
daerah sehingga tidak dipungkiri bahwa profesi tersebut menjanjikan kehidupan yang sejahtera hingga
masa pensiun.
Perwujudan fungsi ASN dijabarkan dalam nilai-nilai dasar PNS berupa nilai Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi (ANEKA) yang telah dipelajari dengan
dibekali pemahaman tentang kedudukan dan peran ASN yaitu Manajemen ASN, Pelayanan serta Whole
Of Government. Pemahaman yang diperoleh selama pelatihan dasar menjadi acuan dalam aktualisasi
yang akan dilaksanakan di Biro Keuangan Sekretaris Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat (PUPR) dengan mengangkat isu-isu yang ada untuk menemukan penyelesaiannya.
Usaha – usaha untuk membentuk ASN yang sesuai dengan harapan tidaklah mudah dikarenakan
terdapat banyak permasalahan – permasalahan yang harus dihadapi. Permasalahan yang sering terjadi
pada ASN adalah rendahnya tingkat kedisiplinan dan kesadaran dalam menjalankan tugas dan fungsi
sebagai ASN. Mewujudkan ASN yang penuh dengan kedisiplinan bukanlah hal yang mudah
dikarenakan kedisiplinan berhubungan dengan karakteristik, profesionalisme, integritas moral, tingkah
laku, mentalitas dan produktivitas ASN itu sendiri.
Dengan pelaksanaan aktualisasi saya yang berjudul “Optimalisasi Pemahaman Penyusunan
Peraturan Bidang Keuangan di Biro Keuangan Dengan Menggunakan Daftar Inventaris Masalah dan
Pohon Peraturan” diharapkan bisa menambah pemahaman terkait keuangan sesuai dengan
profesionalisme terhadap pekerjaan mengingat peraturan merupakan senjata dari pegawai negeri sipil
sehingga harus memahami peraturan yang sesuai dan berlaku. Selain itu, dengan dilakukan optimalisasi
pemahaman peraturan diharapkan timbulnya Whole of Government karena peraturan lebih banyak dibuat
Kementerian atau Lembaga lain terutama peraturan yang terkait keuangan yang dibuat oleh Kementerian
Keuangan sehingga perlu adanya TURUNAN YANG JELAS AGAR MUDAH DIAPLIKASIKAN
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dengan Kementerian atau Lembaga terkait.
Mengenai nilai-nilai dasar PNS terhadap pelaksanaan aktualisasi ini adalah terciptanya etika
publik yang terjadi sehingga bisa melakukan pelayanan publik sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Kemudian dengan menggunakan Daftar Inventaris Masalah dan Pohon Peraturan menciptakan adanya
suatu komitmen mutu yang terdapat dalam nilai-nilai dasar PNS dengan menciptakan suatu inovasi
dalam mewujudkan optimalisasi pemahaman peraturan terkait keuangan. Oleh karena itu, dapat
mewujudkan suatu sikap nasionalisme yaitu mematuhi peraturan yang berlaku dan menerapkan dalam
kegiatan penyelenggaraan negara kaitannya sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil.
Tugas pokok Biro Keuangan yaitu melaksanakan pembinaan dan penyusunan tata laksana
keuangan, perbendaharaan, akuntansi, penatausahaan Pendapatan Negara Bukan Pajak dan Badan
layanan Umum, Laporan Keuangan kementerian serta penetapan pejabat perbendaharaan satuan kerja.
Sesuai dengan Subbagian Peraturan Keuangan yang memiliki tugas dan fungsi mengelola dan
memprakarsa produk peraturan keuangan, serta mengikuti perkembangan peraturan keuangan yang
diterbitkan oleh Kementerian Keuangan di berbagai bidang keuangan terutama kegiatan yang berkaitan
dengan pelaksanaan anggaran. Kemudian penerbitan peraturan keuangan yang sangat dinamis dan sering
dilakukan perubahan secara berkala. Akibatnya, petugas yang bertugas sebagai pengelola keuangan
tersebut menjadi terhambat untuk melaksanakan pekerjaan yang sesuai dengan peraturan yang terkait
dan masih berlaku. Selain itu, masih adanya kesalahan atau peraturan yang tidak sesuai di dalam resume
peraturan tentang keuangan yang ada. Padahal hal itu dapat menyebabkan kesalahan ketika melakukan
pengambilan keputusan.
Contohnya yaitu Peraturan Menteri PUPR No. 01 Tahun 2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan
Penatausahaan dan Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Bendahara Pengeluaran di Lingkungan
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang di dalamnya terdapat peraturan yang sudah
tidak relevan dan tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku misalnya dengan adanya Peraturan Dirjen
Perbendaharaan No 03 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penatausahaan dan Pertanggungjawaban
Bendahara, Peraturan Menteri Keuangan No. 190 Tahun 2012 Tentang Tata Cara Pembayaran Anggaran
Belanja dan Pendapatan Negara serta Peraturan Menteri Keuangan No. 196 Tahun 2018 Tentang Tata
Cara Pembayaran dan Penggunan Kartu Kredit Pemerintah. Perbedaan yang paling mencolok tedapat
dalam tata cara pembayaran dan penggunaan Kartu Kredit Pemerintah yaitu bendahara pengeluaran bisa
menggunakan Uang Persediaan (UP) dalam bentuk kartu kredit yang diserahkan kepada pemegang kartu
kredit yang dapat dimanfaatkan untuk melakukan pembayaran misalnya ketika perjalanan dinas. Uang
Persediaan tidak hanya bentuk uang tunai seluruhnya melainkan sebesar 40% dapat digunakan dengan
menggunakan Kartu Kredit Pemerintah (KKP). Risiko lainnya yaitu penggunaan peraturan yang salah
atau yang sudah tidak berlaku lagi yang menyebabkan pegawai melakukan pekerjaan secara tidak
profesional.
Istilah Daftar Inventaris Masalah (DIM) sering digunakan sebagai alat bantu dalam penyusunan
peraturan (misalnya Undang-Undang, Peraturan Daerah, dan lain-lain) untuk mengatasi berbagai
persoalan tertentu. Meskipun sering digunakan oleh orang di bidang hukum, DIM ini bisa digunakan
oleh organisasi untuk membantu mencatat hasil diskusi atau rapat mengenai masalah internal organisasi,
misalnya pada operasi perusahaan. Daftar Inventaris Masalah berisi topik yang sedang dibahas dan tiap
topik ini dijabarkan lagi permasalahan-permasalahan yang dihadapi, lalu dijabarkan lagi dalam bentuk
solusi maupun regulasi yang sudah ada maupun yang perlu disusun untuk mengatasi permasalahan yang
terkait dengan topik tersebut.
Penyusunan DIM tidak terlalu baku, namun pada prinsipnya adalah menghubungkan antara topik
permasalahan tertentu dengan hasil pembahasan diskusi untuk menyelesaikan permasalahan yang
dihadapi. Penyusun DIM biasanya membuat sebuah tabel yang berisi beberapa kolom yaitu topik yang
dibahas, hasil diskusi permasalahan, solusi permasalahan, catatan lain. Nama dan jumlah kolom ini
disesuaikan dengan kebutuhan dari topik permasalahan yang didiskusikan. Tiap topik permasalahan
dibahas tiap baris sehingga catatan suatu topik permasalahan tidak bercampur dengan topik yang lain.
Latihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II adalah tahapan pelatihan yang diikuti
oleh CPNS, terutama penulis, sebagai bekal untuk menjadi PNS yang mampu bekerja profesional,
beretos kerja yang tinggi, serta memiliki perilaku yang sesuai dengan etika atau norma publik. Tahapan
setelah diklat adalah menerapkan atau aktualisasi nilai-nilai dasar PNS, peran dan kedudukan PNS
dalam NKRI ke dalam unit organisasi. Penulis akan mengaktualisasikan hasil diklat dengan menemukan
inovasi untuk mengingatkan hubungan antar peraturan terutama di bidang keuangan yang berlaku.
Pengingat ini secara tidak langsung, dapat mengingatkan sekurang-kurangnya penulis sebagai calon
PNS untuk bekerja yang tepat waktu sehingga kinerja dapat meningkat dan pada akhirnya berkontribusi
dalam tercapainya misi unit organisasi.
1.2 Tujuan Aktualisasi
Aktualisasi nilai-nilai dasar PNS dan peran dan kedudukan PNS dalam NKRI memiliki tujuan untuk:
a. menerapkan teori ke dalam praktek
b. mengubah konsep menjadi konstruk
c. merealisasikan gagasan menjadi kegiatan
Secara luas, aktualisasi adalah upaya untuk menerapkan teori tentang nilai-nilai dasar PNS
(akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti-korupsi) serta peran dan kedudukan
PNS dalam NKRI (whole of government, manajemen ASN, dan pelayanan publik) ke dalam kegiatan di
unit organisasi dan melakukannya secara kontinyu sehingga menjadi suatu kebiasaan (habituasi) positif
yang pada akhirnya dapat mengubah budaya kerja lama menjadi budaya kerja yang baru.
Tuntutan zaman dan globalisasi adalah faktor pendorong utama mengapa ASN/ PNS wajib
merevolusi dirinya untuk bekerja secara profesional, berintegritas tinggi, mengutamakan pelayan publik,
beretika, serta tidak melakukan praktek KKN. ASN/ PNS yang memiliki karakter tersebut dapat
mengubah wajah birokrasi Indonesia supaya mampu mengikuti perkembangan zaman dan mampu
bersaing dengan bangsa asing.
1.3 Ruang Lingkup
Aktualisasi yang akan dijalankan oleh penulis diterapkan di unit kerja penulis yaitu Biro
Keuangan Sekretariat Jenderal terutama di Biro Keuangan di mana mentor penulis bertugas supaya
kegiatan penulis mampu diamati oleh mentor. Aktualisasi tersebut sekurang-kurangnya mampu
mendorong penulis untuk menjadi seorang ASN/ PNS yang mampu menerapkan teori-teori yang
didapatkan selama mengikuti Pelatihan Dasar CPNS Golongan II yang dilaksanakan di Balai Diklat
PUPR Wilayah III Jakarta.
1.4 Manfaat
Rancangan kegiatan aktualisasi yang berjudul “Optimalisasi Efektivitas dan Efisiensi Pemahaman
Penyusunan Peraturan Bidang Keuangan di Biro Keuangan Dengan Menggunakan Pohon Peraturan” ini
diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Bagi peserta Pelatihan Dasar CPNS dapat menginternalisasikan nilai-nilai dasar ASN sehingga
diharapkan terbentuk kader ASN yang profesional dan berkarakter.
2. Bagi Biro Keuangan dapat menambah pemahaman, efektivitas, dan efisiensi tentang peraturan
tentang keuangan melalui pohon peraturan.
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI
2.1 Identifikasi Isu
Tugas pokok Biro Keuangan yaitu melaksanakan pembinaan dan penyusunan tata laksana
keuangan, perbendaharaan, akuntansi, penatausahaan Pendapatan Negara Bukan Pajak dan Badan
layanan Umum, Laporan Keuangan kementerian serta penetapan pejabat perbendaharaan satuan kerja.
Sesuai dengan Subbagian Peraturan Keuangan yang memiliki tugas dan fungsi mengelola dan
memprakarsa produk peraturan keuangan, serta mengikuti perkembangan peraturan keuangan yang
diterbitkan oleh Kementerian Keuangan di berbagai bidang keuangan terutama kegiatan yang berkaitan
dengan anggaran. Kemudian penerbitan peraturan keuangan yang sangat dinamis dan sering dilakukan
perubahan secara berkala.
Berdasarkan pengamatan dan pencarian informasi yang dilakukan di Unit Kerja Biro Keuangan
didapatkan beberapa isu yang dapat dimaksimalkan guna memberikan kontribusi terhadap efektifitas
kinerja dan pelayanan yang lebih prima kemudian setelah mendapatkan isu yang akan dibahas dilakukan
penetapan isu terlebih dahulu. Dengan pelaksanaan aktualisasi saya yang berjudul “Optimalisasi
Pemahaman Penyusunan Peraturan Bidang Keuangan di Biro Keuangan Dengan Menggunakan Daftar
Inventaris Masalah dan Pohon Peraturan” diharapkan bisa menambah pemahaman terkait keuangan
sesuai dengan profesionalisme terhadap pekerjaan mengingat peraturan merupakan senjata dari pegawai
negeri sipil sehingga harus memahami peraturan yang sesuai dan berlaku. Selain itu, dengan dilakukan
optimalisasi pemahaman peraturan diharapkan timbulnya Whole of Government karena peraturan lebih
banyak dibuat Kementerian atau Lembaga lain terutama peraturan yang terkait keuangan yang dibuat
oleh Kementerian Keuangan sehingga perlu adanya koordinasi antara Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat dengan Kementerian atau Lembaga terkait. Oleh karena itu, dapat mewujudkan
suatu sikap nasionalisme yaitu mematuhi peraturan yang berlaku dan menerapkan dalam kegiatan
penyelenggaraan negara kaitannya sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil.
Pada saat menjalani kegiatan Pelatihan Dasar ditemukan permasalahan yang paling mendasar
dari kedisiplinan pegawai yaitu adanya peraturan yang sudah tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku
yaitu Peraturan Menteri PUPR No. 01 Tahun 2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penatausahaan dan
Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Bendahara Pengeluaran di Lingkungan Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat disiplin dalam menjalankan tugas dan fungsinya terutama pada
bagian peraturan yang mana tindakan tersebut membuat suatu hambatan dalam menjalankan tugas dan
fungsi dalam penyelenggaraan negara terutama hal-hal yang terkait peraturan di bidang keuangan.
Masalah yang terjadi di adalah sebagai berikut:
1. Kurang mudahnya mencari peraturan terkait dengan transaksi di Biro Keuangan.
2. Kurang sesuainya resume peraturan yang ada.
3. Kurangnya penyebarluasan informasi tentang peraturan keuangan.
4. Tidak dilakukannya pembaharuan website Biro Keuangan terkait dengan peraturan
keuangan secara berkala.
5. Kurangnya koordinasi dengan bagian data dan informasi.
6. Kurangnya pemahaman terhadap peraturan terutama di bidang keuangan.
Menurut uraian identifikasi isu dan latar belakang yang telah dijabarkan, maka tujuan dari aktualisasi ini
adalah:
a. Membiasakan (habituasi) sekurang-kurangnya penulis sebagai CPNS untuk mengetahui
hubungan antar peraturan keuangan yang berlaku.
b. Membuat inovasi baru untuk mempermudah pemahaman hubungan antar peraturan tentang
keuangan yang berlaku.
c. Menjadi contoh bagi pegawai lainnya supaya mematuhi aturan dan atas kesadaran diri sendiri,
mau mengubah budaya lama menjadi budaya baru.
Istilah Daftar Inventaris Masalah (DIM) sering digunakan sebagai alat bantu dalam penyusunan
peraturan (misalnya Undang-Undang, Peraturan Daerah, dan lain-lain) untuk mengatasi berbagai
persoalan tertentu. Meskipun sering digunakan oleh orang di bidang hukum, DIM ini bisa digunakan
oleh organisasi untuk membantu mencatat hasil diskusi atau rapat mengenai masalah internal organisasi,
misalnya pada operasi perusahaan.
Daftar Inventaris Masalah berisi topik yang sedang dibahas dan tiap topik ini dijabarkan lagi
permasalahan-permasalahan yang dihadapi, lalu dijabarkan lagi dalam bentuk solusi maupun regulasi
yang sudah ada maupun yang perlu disusun untuk mengatasi permasalahan yang terkait dengan topik
tersebut.
Penyusunan DIM tidak terlalu baku, namun pada prinsipnya adalah menghubungkan antara topik permasalahan tertentu
dengan hasil pembahasan diskusi untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. Penyusun DIM biasanya membuat sebuah tabel
yang berisi beberapa kolom yaitu topik yang dibahas, hasil diskusi permasalahan, solusi permasalahan, catatan lain. Nama dan
jumlah kolom ini disesuaikan dengan kebutuhan dari topik permasalahan yang didiskusikan. Tiap topik permasalahan dibahas tiap
baris sehingga catatan suatu topik permasalahan tidak bercampur dengan topik yang lain.
2.4 Rencana Kegiatan
No Kegiatan Tahapan
Kegiatan
Hasil Kegiatan Keterkaitan dengan Nilai-nilai
Dasar ASN
Kontribusi
terhadap Visi-misi
Organisasi
Penguatan Nilai-nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Melakukan studi
peraturan dan literatur
di Biro Keuangan.
1. Melakukan
konsultasi
dengan mentor.
Summary
peraturan dan
literatur yang
akan dijadikan
dasar hukum
dalam rancangan
pohon peraturan.
1. Berkonsultasi, meminta saran, dan
menerima kritik dari orang lain
merupakan penerapan etika publik.
Melaksanakan tugas
dan fungsi Subbagian
Peraturan Keuangan
yaitu identifikasi dan
telaah peraturan
keuangan.
Berkonsultasi, melaksanakan hasil
rekomendasi mentor, mengumpulkan
data dan mempelajari aturan dengan
sungguh sungguh serta penuh Integritas
2. Rasa toleransi , menghargai
pendapat orang lain, mempelajari
aturan negara merupakan penerapan
nasionalisme.
Mempelajari data dan bersikap
profesional dalam berkonsultasi
merupakan bentuk penerapan
Profesionalisme dalam meningkatkan
kompetensi profesi
3. Menciptakan efektivitas dalam
menghubungkan peraturan telah
ditetapkan oleh organisasi.
Mengumpulkan data merupakan bentuk
penerapan Visioner dan Orientasi Misi
demi mewujudkan akuntabilitas
keuangan
5. Berkonsultasi dan meminta saran
perbaikan serta mempelajari aturan
demi mempertahankan komitmen
mutu.
2. Melakukan
studi pustaka dan
referensi maya
tentang peraturan
yang
kemungkinan
digunakan di
Biro Keuangan.
1. Meningkatkan kualitas diri dengan
mempelajari aturan merupakan bentuk
manajemen ASN
2. Mempelajari aturan untuk
mematuhinya sebagai bentuk sikap
anti korupsi
3. Mengumpulkan data yang
akuntabel serta mengelolanya dengan
bijaksana sebagai bentuk
akuntabilitas.
3. Membuat
daftar peraturan
keuangan.
1. Memberikan format terbaik yang
user-friendly agar mudah digunakan
oleh pengguna sebagai bentuk
pelayanan publik.
2. Meningkatkan kualitas diri dengan
mempelajari aturan merupakan bentuk
manajemen ASN
3. Akuntabilitas Bertanggung jawab
untuk mematuhi peraturan yang
berlaku.
4. Berhubungan dengan atasan serta
memperkaya diri atas aturan dan
PMK yang berlaku merupakan
penerapan whole of government
No Kegiatan Tahapan
Kegiatan
Hasil Kegiatan Keterkaitan dengan Nilai-nilai
Dasar ASN
Kontribusi
terhadap Visi-misi
Organisasi
Penguatan Nilai-nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
2. Memulai rancangan
Daftar Inventaris
Masalah (DIM) tentang peraturan di
Biro Keuangan.
1. Melakukan
konsultasi
peraturan yang
sering digunakan
di Biro
Keuangan.
Konsep Daftar
Inventaris
Masalah (DIM)
terkait peraturan
tentang keuangan.
1. Berkonsultasi, meminta saran, dan
menerima kritik dari orang lain
merupakan penerapan etika publik.
1. Melaksanakan
tugas dan fungsi
Subbagian Peraturan
Keuangan yaitu
identifikasi dan
telaah peraturan
keuangan.
1. Berkonsultasi, melaksanakan hasil
rekomendasi mentor, dan mempelajari
aplikasi dengan sungguh sungguh serta
penuh Integritas.
2. Rasa toleransi , menghargai
pendapat orang lain, mempelajari
aturan negara merupakan penerapan
nasionalisme.
2. Melaksanakan
tugas dan fungsi Biro
Keuangan yaitu
melakukan review
atas peraturan terkait
keuangan.
2. Mempelajari data dan bersikap
profesional dalam berkonsultasi serta
mendesain sebaik mungkin merupakan
bentuk penerapan Profesionalisme
dalam meningkatkan kompetensi
profesi.
3. Menciptakan efektivitas dalam
menghubungkan peraturan telah
ditetapkan oleh organisasi.
3. Berkonsultasi serta belajar
merupakan bentuk penerapan Visioner
dan Orientasi Misi.
5. Berkonsultasi dan meminta saran
perbaikan serta mempelajari aturan
demi mempertahankan komitmen
mutu.
4. Berkonsultasi dengan sopan dan
santun serta menghormati setiap
keputusan dan masukan dari mentor
merupakan wujud penerapan Etika
Akhlakul-Karimah.
6. Berhubungan dengan atasan serta
memperkaya diri atas aturan dan PMK
yang berlaku merupakan penerapan
whole of government
2.
Mempelajari
contoh Daftar
Inventaris
Masalah dari
Dewan
Perwakilan
Rakyat (DPR)
1. Belajar dengan baik demi kemajuan
bangsa sebagai bentuk nasionalisme.
2. Meningkatkan kualitas diri dengan
mempelajari DIM merupakan bentuk
manajemen ASN
3. Menghasilkan format awal Daftar
Inventaris Masalah sebagai bentuk
akuntabilitas atas tugas yang
diberikan
3. Membuat
daftar peraturan
keuangan yang
akan dijadikan
acuan.
1. Belajar dengan baik demi kemajuan
bangsa sebagai bentuk nasionalisme.
2. Menghasilkan format awal Daftar
Inventaris Masalah sebagai bentuk
akuntabilitas atas tugas yang
diberikan
3. Memberikan format terbaik yang
user-friendly agar mudah digunakan
oleh pengguna sebagai bentuk
pelayanan publik.
No Kegiatan Tahapan
Kegiatan
Hasil Kegiatan Keterkaitan dengan Nilai-nilai
Dasar ASN
Kontribusi
terhadap Visi-misi
Organisasi
Penguatan Nilai-nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
3 Menyusun Rancangan
Daftar Inventaris
Masalah (DIM)
1. Berkonsultasi
dengan mentor
terkait informasi
apa saja yang
dibahas dalam
Daftar Inventaris
Masalah (DIM).
Rancangan Daftar
Inventaris
Masalah (DIM).
1. Berkonsultasi, meminta saran, dan
menerima kritik dari orang lain
merupakan penerapan etika publik.
1. Melaksanakan
tugas dan fungsi
Subbagian Peraturan
Keuangan yaitu
identifikasi dan
telaah peraturan
keuangan.
1. Berkonsultasi, melaksanakan hasil
rekomendasi mentor, dan mengerjakan
Daftar Inventaris Masalah (DIM)
dengan sungguh sungguh serta penuh
Integritas.
2. Rasa toleransi , menghargai
pendapat orang lain, mempelajari
aturan negara merupakan penerapan
2. Melaksanakan
tugas dan fungsi Biro
Keuangan yaitu
2. Berkonsultasi serta mendesain
sebaik mungkin merupakan bentuk
penerapan Profesionalisme dalam
nasionalisme. melakukan review
atas peraturan terkait
keuangan.
meningkatkan kompetensi profesi.
3. Menciptakan efektivitas dalam
menghubungkan peraturan telah
ditetapkan oleh organisasi.
3. Berkonsultasi serta mengerjakan
tugas merupakan bentuk penerapan
Visioner dan Orientasi Misi.
5. Berkonsultasi dan meminta saran
perbaikan serta mempelajari aturan
demi mempertahankan komitmen
mutu.
4. Berkonsultasi dengan sopan dan
santun serta menghormati setiap
keputusan dan masukan dari mentor
merupakan wujud penerapan Etika
Akhlakul-Karimah
6. Berhubungan dengan atasan serta
memperkaya diri atas aturan dan PMK
yang berlaku merupakan penerapan
whole of government
7. Meningkatkan kualitas diri dengan
mempelajari aturan merupakan bentuk
manajemen ASN
2. Menginput
Informasi yang
dimasukkan
dalam Daftar
Inventaris
Masalah (DIM).
1. Menginput seluruh data dan
informasi sesuai dengan peraturan
yang berlaku sebagai bentuk
akuntabilitas.
2. Rasa toleransi , menghargai
pendapat orang lain, mempelajari
aturan negara merupakan penerapan
nasionalisme.
3. Memberikan format terbaik yang
user-friendly agar mudah digunakan
oleh pengguna sebagai bentuk
pelayanan publik.
3. Penyelarasan
akhir Daftar
Inventaris
Masalah (DIM).
1. Berkonsultasi, meminta saran, dan
menerima kritik dari orang lain
merupakan penerapan etika publik
2. Menggunakan seluruh data dan
informasi serta menginputnya sesuai
dengan aturan yang berlaku dan tidak
menyalahgunakannya sebagai bentuk
anti korupsi
3. Memberikan format terbaik yang
user-friendly agar mudah digunakan
oleh pengguna sebagai bentuk
pelayanan publik.
4. Meningkatkan kualitas diri dengan
mempelajari DIM merupakan bentuk
manajemen ASN.
Keterkaitan dengan Nilai-nilai Dasar
ASN
Kontribusi terhadap
Visi-misi Organisasi
5 6
1. Berkonsultasi, meminta saran, dan
menerima kritik dari orang lain
merupakan penerapan etika publik.
1. Meningkatkan
tata kelola peraturan
keuangan yang sering
digunakan.
2. Rasa toleransi , menghargai
pendapat orang lain, mempelajari
aturan negara merupakan penerapan
nasionalisme.
2. Melaksanakan
tugas dan fungsi Biro
Keuangan yaitu
melakukan review
atas peraturan terkait
keuangan.
3. Menciptakan efektivitas dalam
menghubungkan peraturan telah
ditetapkan oleh organisasi.
5. Berkonsultasi dan meminta saran
perbaikan serta mempelajari aturan
demi mempertahankan komitmen
mutu.
6. Berhubungan dengan atasan serta
memperkaya diri atas aturan dan PMK
yang berlaku merupakan penerapan
whole of government
1. Akuntabilitas Menjalankan tugas
secara berintegritas.
2. Akuntabilitas Bertanggung jawab
untuk mematuhi peraturan yang
berlaku.
1. Akuntabilitas Menjalankan tugas
secara berintegritas.
2. Bertanggung jawab atas
tugas yang diberikan sebagai bentuk
anti korupsi.
3. Memberikan format terbaik yang
user-friendly agar mudah digunakan
oleh pengguna sebagai bentuk
pelayanan publik.
1. Komitmen mutu menjalankan
tugas secara inovasi baru.
2. Bertanggung jawab atas
tugas yang diberikan sebagai bentuk
anti korupsi.
3. Memberikan format terbaik yang
user-friendly agar mudah digunakan
oleh pengguna sebagai bentuk
pelayanan publik.
No Kegiatan Tahapan
Kegiatan
Hasil Kegiatan Keterkaitan dengan Nilai-nilai
Dasar ASN
Kontribusi
terhadap Visi-misi
Organisasi
Penguatan Nilai-nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
4. Merancang pohon
peraturan keuangan.
1. Melakukan
konsultasi dengan
mentor terkait
rencana
rancangan pohon
peraturan
keuangan.
Rancangan pohon
peraturan
keuangan.
1. Berkonsultasi, meminta saran, dan
menerima kritik dari orang lain
merupakan penerapan etika publik.
1. Meningkatkan
tata kelola peraturan
keuangan yang sering
digunakan.
1. Berkonsultasi, melaksanakan hasil
rekomendasi mentor, dan mengerjakan
Daftar Inventaris Masalah (DIM)
dengan sungguh sungguh serta penuh
Integritas.
2. Rasa toleransi , menghargai
pendapat orang lain, mempelajari
aturan negara merupakan penerapan
nasionalisme.
2. Melaksanakan
tugas dan fungsi Biro
Keuangan yaitu
melakukan review
atas peraturan terkait
keuangan.
2. Berkonsultasi serta mendesain
sebaik mungkin merupakan bentuk
penerapan Profesionalisme dalam
meningkatkan kompetensi profesi.
3. Menciptakan efektivitas dalam
menghubungkan peraturan telah
ditetapkan oleh organisasi.
3. Berkonsultasi serta mengerjakan
tugas merupakan bentuk penerapan
Visioner dan Orientasi Misi.
5. Berkonsultasi dan meminta saran
perbaikan serta mempelajari aturan
demi mempertahankan komitmen
mutu.
4. Berkonsultasi dengan sopan dan
santun serta menghormati setiap
keputusan dan masukan dari mentor
merupakan wujud penerapan Etika
Akhlakul-Karimah 6. Berhubungan dengan atasan serta
memperkaya diri atas aturan dan PMK
yang berlaku merupakan penerapan
whole of government
2. Melakukan
telaah informasi
resume peraturan
keuangan.
1. Akuntabilitas Menjalankan tugas
secara berintegritas.
2. Akuntabilitas Bertanggung jawab
untuk mematuhi peraturan yang
berlaku.
3. Menyusun
relasi
antarperaturan
keuangan.
1. Akuntabilitas Menjalankan tugas
secara berintegritas.
2. Bertanggung jawab atas
tugas yang diberikan sebagai bentuk
anti korupsi.
3. Memberikan format terbaik yang
user-friendly agar mudah digunakan
oleh pengguna sebagai bentuk
pelayanan publik.
4. Membuat
kerangka pohon
peraturan
keuangan.
1. Komitmen mutu menjalankan
tugas secara inovasi baru.
2. Bertanggung jawab atas
tugas yang diberikan sebagai bentuk
anti korupsi.
3. Memberikan format terbaik yang
user-friendly agar mudah digunakan
oleh pengguna sebagai bentuk
pelayanan publik.
No Kegiatan Tahapan
Kegiatan
Hasil Kegiatan Keterkaitan dengan Nilai-nilai
Dasar ASN
Kontribusi
terhadap Visi-misi
Organisasi
Penguatan Nilai-nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
5. Melakukan konsultasi
tentang penyebarluasan
Daftar Inventaris
Masalah (DIM) pohon
peraturan keuangan. 1. Melakukan
konsultasi dengan
mentor terkait
unit organisasi
yang
membutuhkan
pohon peraturan
keuangan.
Catatan hal-hal
penting tentang
penyebarluasan
pohon peraturan.
1. Berkonsultasi, meminta saran, dan
menerima kritik dari orang lain
merupakan penerapan etika publik.
Penyebarluasan ini
bertujuan untuk
meningkatkan
kesadaran pegawai
untuk selalu
melakukan
pengambilan
keputusan
bedasarkan peraturan
yang berlaku. Serta
menjalankan tugas
dan fungsi Biro
Keuangan yaitu
menyusun produk
terkait peraturan
keuangan.
1. Berkonsultasi, melaksanakan hasil
rekomendasi mentor, dan mengerjakan
Daftar Inventaris Masalah (DIM)
dengan sungguh sungguh serta penuh
Integritas.
2. Rasa toleransi , menghargai
pendapat orang lain, mempelajari
aturan negara merupakan penerapan
nasionalisme.
2. Berkonsultasi serta mendesain
sebaik mungkin merupakan bentuk
penerapan Profesionalisme dalam
meningkatkan kompetensi profesi.
3. Menciptakan efektivitas dalam
menghubungkan peraturan telah
ditetapkan oleh organisasi.
3.Berkonsultasi serta mengerjakan
tugas merupakan bentuk penerapan
Visioner dan Orientasi Misi.
4. Meningkatkan kualitas diri dengan
mempelajari aturan merupakan bentuk
manajemen ASN
2. Melakukan
konsultasi dengan
mentor mengenai
penyebarluasan
pohon peraturan.
1. Berkonsultasi, meminta saran, dan
menerima kritik dari orang lain
merupakan penerapan etika publik.
2. Rasa toleransi , menghargai
pendapat orang lain, mempelajari
aturan negara merupakan penerapan
nasionalisme.
3. Menciptakan efektivitas dalam
menghubungkan peraturan telah
ditetapkan oleh organisasi.
4. Berkonsultasi dan meminta saran
perbaikan serta mempelajari aturan
demi mempertahankan komitmen
mutu.
5. Meningkatkan kualitas diri dengan
mempelajari aturan merupakan bentuk
manajemen ASN
3. Menentukan
metode
penyebarluasan
pohon peraturan.
1. Etika Publik : Penyebarluasan
pohon peraturan keuangan merupakan
bentuk pelayanan publik yang santun,
tepat, dan menunjukkan
profesionalitas.
2. Komitmen mutu Menciptakan
inovasi dalam perkembangan
teknologi.
3. Manajemen ASN :
Penyebarluasan pohon peraturan
keuangan menggunaan media menjadi
salah satu metode manajemen ASN.
4. Akuntabilitas bertanggung jawab
untuk mencatat hasil kegiatan sebagai
bahan evaluasi ke depannya.
Berdasarkan rancangan kegiatan aktualisasi di atas, maka penulis membuat rencana linimasa agar kegiatan aktualisasi ini berjalan
dengan lancar.
2.3 Kondisi yang Diharapkan
Kondisi yang diharapkan atas permasalahan ini adalah penyusunan Daftar Inventaris Masalah untuk menyesuaikan Peraturan
Menteri PUPR No. 01 Tahun 2011 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Penatausahaan dan Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban
Bendahara Pengeluaran di Lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dengan peraturan yang diterbitkan
oleh Kementerian Keuangan yaitu Peraturan Dirjen Perbendaharaan No 03 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penatausahaan dan
Pertanggungjawaban Bendahara, Peraturan Menteri Keuangan No. 190 Tahun 2012 Tentang Tata Cara Pembayaran Anggaran
Belanja dan Pendapatan Negara serta Peraturan Menteri Keuangan No. 196 Tahun 2018 Tentang Tata Cara Pembayaran dan
Penggunan Kartu Kredit Pemerintah.
2.4 Relevansi Dengan Visi Misi dan Tujuan Unit Organisasi
Berikut merupakan Visi Misi dan Tujuan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dalam mendukung Visi
Nasional 2015-2019. Dengan melihat visi, misi, dan tujuan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menurut Peraturan
Menteri PUPR No. 08/PRT/2018 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No.
13.1/PRT/M/2015 Tentang Rencana Strategis Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun 2015-2019 dapat ditarik
suatu relevansi atau keterkaitan antara kegiatan rencana dengan visi, misi, dan tujuan Kementerian Pekerjaan Umum da Perumahan
Rakyat yaitu dengan adanya peningkatan pemahaman penyusunan peraturan terkait keuangan di lingkungan Kementerian PUPR
khususnya di Sekretariat Jenderal diharapkan dapat tercipta lingkungan kerja yang profesional sehingga terciptanya laporan keuangan
yang andal sehingga menghasilkan audit laporan keuangan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).
BAB III
PELAKSANAAN AKTUALISASI
3.1 Deskripsi Kegiatan Pelaksanaan Aktualisasi
Pada kegiatan aktualisasi ini, pelaku kepentingan yang terlibat adalah Biro Keuangan Sekretariat
Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang meliputi:
a. Bagian Tata Laksana Keuangan dan Umum
b. Bagian Pembinaan dan Informasi Pengelolaan Keuangan
c. Bagian Perbendaharaan
d. Bagian Evaluasi dan Pelaporan Keuangan
Gambar III.1 Lokus Aktualisasi
Sedangkan untuk kegiatan aktualisasi optimalisasi pemahaman peraturan terkait keuangan
berada di Subbagian Peraturan Keuangan Bagian Tata Laksana Keuangan dan Umum sesuai dengan
tugas dan fungsi. Proses pelaksanaan aktualisasi disesuaikan dengan rancangan kegiatan aktualisasi
sebanyak 5 (lima) kegiatan. Rincian kegiatan dijabarkan sebagai berikut :
1) Melakukan Studi Peraturan dan Literatur di Biro Keuangan
Proses kegiatan diawali dengan tahapan persiapan dimana disusun rencana kerja harian agar
terdapat rencana kerja yang jelas dan terarah setiap harinya. Sedapat mungkin kegiatan harian
mengikuti rencana kerja yang telah disusun.
Gambar III.2 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi
Tahap berikutnya yaitu melakukan identifikasi kondisi eksisting, melalui pengumpulan data atau
dokumentasi terkait peraturan keuangan. Dari hasil pengamatan penulis, diketahui kondisi peraturan
yang ada yaitu terdapat beberapa Peraturan Menteri PUPR yang sudah tidak sesuai dan relevan lagi
dengan peraturan yang berlaku saat ini.
Gambar III.3 Peraturan Menteri PUPR No. 11 Tahun 2011
Gambar III.4 Kumpulan peraturan yang dijadikan dokumen sumber
Secara garis besar, pada kegiatan pertama yaitu melakukan studi Peraturan dan Literatur di Biro
Keuangan dapat dianalisis keterkaitannya dengan nilai dasar dan peran ASN yaitu komitmen mutu
dapat dilihat dari berbagai nilai seperti peduli, peka, efektif, efisien, inovasi, dan berorientasi mutu.
Berbagai nilai ini terimplementasikan ke dalam berbagai kegiatan, seperti:
Nilai peduli dan peka terlihat pada kegiatan optimalisasi pemahaman penyusunan peraturan
bidang keuangan di Biro Keuangan. Identifikasi optimalisasi pemahaman penyusunan peraturan
bidang keuangan berarti CPNS harus peduli dengan lingkungan kerjanya dan harus peka pada
apa saja hal-hal yang harus dibenahi atau dikaji agar lingkungan kerja lebih sehat dan produktif.
Nilai efektif dan efisien terlihat pada kegiatan persiapan dan pembuatan ringkasan summary atas
peraturan di bidang keuangan. Semua kegiatan ini mendukung terciptanya lingkungan kerja yang
lebih efektif dan efisien, seperti : mempercepat waktu penyusunan peraturan baru di lingkungan
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Nilai inovasi terlihat pada penggunaan Daftar Inventaris Masalah (DIM) dan pohon peraturan
sebagai media pendukung pemahaman penyusunan peraturan bidang keuangan. Inovasi ini dapat
meminimalisasi peraturan keuangan yang sangat dinamis pergantiannya sehingga harus sering
diperbarui.
Nilai berorientasi mutu terlihat pada kegiatan penggunaan Daftar Inventaris Masalah (DIM)
dan pohon peraturan. Dokumen dan peraturan tentang keuangan dapat terkontrol dengan lebih
mudah karena pemahaman penyusunan peraturan keuangan yang baru dapat berjalan secara
maksimal.
Selain nilai dasar komitmen mutu, nilai dasar akuntabilitas juga terimplementasikan ke dalam
beberapa kegiatan pada pelaksanaan rancangan aktualisasi ini.
Nilai akuntabilitas yang diimplementasikan pada pelaksanaan kegiatan studi peraturan dan
literatur ini adalah tanggung jawab, kejelasan target, integritas, transparan, konsisten, partisipatif,
adil.
Kemudian kaitannya dengan penguatan visi dan misi unit organisasi yaitu Orientasi Misi.
Orientasi misi diimplementasikan dengan kegiatan ini akan membantu dalam pembaruan
perubahan peraturan yang berlaku di bidang keuangan. Optimalisasi pemahaman penyusunan
peraturan memiliki peran penting dalam terlaksananya tugas dan fungsi Biro Keuangan yaitu
penyusunan peraturan di bidang keuangan. Dengan kata lain, pelaksanaan kegiatan ini sesuai
dengan sasaran dan fungsi organisasi
Gambar III.5 Konsultasi dengan mentor
Berdasarkan informasi dari mentor yaitu Kepala Subbagian Peraturan Keuangan, naskah Peraturan
Menteri PUPR No. 11 Tahun 2011 tentang pelaksanaan penatausahaan dan penyusunan laporan
pertanggungjawaban bendahara pengeluaran di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum yang berisi
petunjuk untuk para Bendahara untuk melakukan pembukuan dan pelaporan informasi Kementerian
PUPR. Selain itu terdapat peraturan terbaru tentang bentuk Uang Persediaan (UP) yaitu menggunakan
Kartu Kredit Pemerintah sebesar 40% dari jumlah uang persediaan masing-masing satuan kerja.
2) Memulai Rancangan Daftar Inventaris Masalah (DIM) tentang peraturan di Biro Keuangan
Kegiatan ini penulis mulai mempelajari Daftar Inventaris Masalah (DIM) milik instansi lain
yaitu sebagai contoh Daftar Inventaris Masalah (DIM) Kementerian Perikanan dan Kelautan yaitu
Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan PER.03/MEN/2010 tentang Tata Cara Penetapan Status
Perlindungan Jenis Ikan. Dalam hal ini penulis mengikuti pembuatan kolom yang sederhana dan
dapat dimengerti mengenai perubahan peraturan menteri tersebut.
Gambar III.6 Daftar Inventaris Masalah Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan
Pada kegiatan kedua yaitu melakukan studi Peraturan dan Literatur di Biro Keuangan dapat
dianalisis keterkaitannya dengan nilai dasar dan peran ASN yaitu komitmen mutu dapat dilihat
dari berbagai nilai seperti peduli, peka, efektif, efisien, inovasi, dan berorientasi mutu. Berbagai
nilai ini terimplementasikan ke dalam berbagai kegiatan.
Nilai peduli dan peka terlihat pada kegiatan optimalisasi pemahaman penyusunan peraturan
bidang keuangan di Biro Keuangan. Identifikasi optimalisasi pemahaman penyusunan peraturan
bidang keuangan berarti CPNS harus peduli dengan lingkungan kerjanya dan harus peka pada
apa saja hal-hal yang harus dibenahi atau dikaji agar lingkungan kerja lebih sehat dan produktif.
Nilai efektif dan efisien terlihat pada kegiatan persiapan dan pembuatan ringkasan summary atas
peraturan di bidang keuangan. Semua kegiatan ini mendukung terciptanya lingkungan kerja yang
lebih efektif dan efisien, seperti : mempercepat waktu penyusunan peraturan baru di lingkungan
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Nilai inovasi terlihat pada penggunaan Daftar Inventaris Masalah (DIM) dan pohon peraturan
sebagai media pendukung pemahaman penyusunan peraturan bidang keuangan. Inovasi ini dapat
meminimalisasi peraturan keuangan yang sangat dinamis pergantiannya sehingga harus sering
diperbarui.
Nilai berorientasi mutu terlihat pada kegiatan penggunaan Daftar Inventaris Masalah (DIM)
dan pohon peraturan. Dokumen dan peraturan tentang keuangan dapat terkontrol dengan lebih
mudah karena pemahaman penyusunan peraturan keuangan yang baru dapat berjalan secara
maksimal.
3) Menyusun Rancangan Daftar Inventaris Masalah (DIM)
Setelah selesai tahapan memulai mempelajari Daftar Inventaris Masalah (DIM) Kementerian
Kelautan dan Perikanan kaitannya dengan kolom dan unsur-unsur yang dibutuhkan dalam
penyusunan Daftar Inventaris Masalah (DIM) tersebut. Dari hasil analisis penulis mengenai kolom
yang dibutuhkan yaitu nomor, peraturan lama yang diubah, saran dan masukan, serta usulan
perubahan terhadap peraturan tersebut.
Gambar III.7 Rancangan Daftar Inventaris Masalah (DIM) Permen PUPR No.01 Tahun 2011
Pada tahapan ini penulis melakukan pemilahan pada setiap naskah peraturan menteri PUPR
tersebut dan mencocokannya dengan peraturan yang berlaku saat ini apakah sudah sesuai atau
belum. Ketika menemukan perbedaan maka dimasukkan ke dalam kolom usulan perubahan
Peraturan. Pada tahap ini, penulis menemukan banyak perbedaan yang cukup signifikan yang dapat
menyebabkan Peraturan Menteri No. 01 Tahun 2011 tentang pelaksanaan penatausahaan dan
penyusunan laporan pertanggungjawaban bendahara pengeluaran di lingkungan Kementerian
Pekerjaan Umum harus segera diganti dengan peraturan yang baru agar bisa dijadikan pedoman
bagi bendahara atau staf pengelola keuangan dalam menyusun informasi keuangan secara andal
sehingga dapat mewujudkan cita-cita Kementerian PUPR untuk mendapatkan opini Wajar Tanpa
Pengecualian (WTP) yang mencerminkan pelaporan keuangan yang akuntabilitas dan transparan.
Pada kegiatan ketiga yaitu membuat rancangan Daftar Inventaris Masalah (DIM) dapat
dianalisis keterkaitannya dengan nilai dasar dan peran ASN yaitu komitmen mutu dapat dilihat
dari berbagai nilai seperti peduli, peka, efektif, efisien, inovasi, dan berorientasi mutu. Berbagai
nilai ini terimplementasikan ke dalam berbagai kegiatan yang telah dijabarkan pada subbab
sebelumnya, seperti:
Nilai peduli dan peka terlihat pada kegiatan optimalisasi pemahaman penyusunan peraturan
bidang keuangan di Biro Keuangan. Identifikasi optimalisasi pemahaman penyusunan peraturan
bidang keuangan berarti CPNS harus peduli dengan lingkungan kerjanya dan harus peka pada
apa saja hal-hal yang harus dibenahi atau dikaji agar lingkungan kerja lebih sehat dan produktif.
Nilai efektif dan efisien terlihat pada kegiatan pembuatan Daftar Inventaris Masalah (DIM) atas
peraturan di bidang keuangan khususnya Peraturan Menteri PUPR No.01/PRT/M/2011. Semua
kegiatan ini mendukung terciptanya lingkungan kerja yang lebih efektif dan efisien, seperti :
mempercepat waktu penyusunan peraturan baru di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat.
Nilai inovasi terlihat pada penggunaan Daftar Inventaris Masalah (DIM) sebagai media
pendukung pemahaman penyusunan peraturan bidang keuangan. Inovasi ini dapat
meminimalisasi peraturan keuangan yang sangat dinamis pergantiannya sehingga harus sering
diperbarui.
Nilai berorientasi mutu terlihat pada kegiatan penggunaan Daftar Inventaris Masalah (DIM)
dan pohon peraturan. Dokumen dan peraturan tentang keuangan dapat terkontrol dengan lebih
mudah karena pemahaman penyusunan peraturan keuangan yang baru dapat berjalan secara
maksimal.
Gambar III.8 Menyusun Rancangan Daftar Inventaris Masalah (DIM)
4) Merancang Pohon Peraturan Keuangan
Gambar III.9 Menyusun Rancangan Pohon Peraturan
Dalam tahapan kegiatan merancang pohon peraturan, penulis mengambil sampel peraturan
bidang keuangan yaitu Peraturan Menteri Keuangan No. 190/PMK.05/2012 Tentang Tata Cara
Pembayaran Dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang memiliki
keterkaitan dengan peraturan-peraturan lain di bidang keuangan. Dalam hal ini ada peraturan yang
terkait yaitu:
a. Undang-undang No.17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara.
b. Undang-undang No. 15 Tahun 2004 Tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab
Keuangan Negara.
c. Peraturan Menteri Keuangan No 162/PMK.05/2013 Benda Tentang Pedoman Pembayaran Dalam
Pelaksanaan Anggaran dan Belanja Negara .
d. Peraturan Menteri Keuangan No.178/PMK.05/2018 Tentang Perubahan Atas PMK
No.190/PMK/05/2012 Tentang Tata Cara Pembayaran Dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara.
e. Peraturan Menteri Keuangan No.196/PMK.05/2018 Tentang Tata Cara Pembayaran dan
Penggunaan Kartu Kredit Pemerintah.
Kemudian penulis menggunakan aplikasi untuk membuat pohon peraturan keuangan yang
memiliki pangkal yaitu Peraturan Menteri Keuangan No.190/PMK.05/2012 dengan cabang-cabang
peraturan keuangan lainnya yang kemudian berbasis mind mapping yaitu dengan aplikasi bernama
Mind Maple Lite.
Gambar III.10 Draft Mind Maple Lite
Dalam pelaksanaan kegiatan keempat yaitu menyusun rancangan pohon peraturan keuangan ini dapat
ditarik kesimpulan dalam nilai akuntabilitas yang diimplementasikan pada pelaksanaan rancangan
aktualisasi ini adalah tanggung jawab, kejelasan target, integritas, transparan, konsisten, partisipatif, adil.
Nilai tanggung jawab dan kejelasan target terimplementasikan pada semua kegiatan pelaksanaan
menyusun rancangan pohon peraturan ini. Semua kegiatan akan berhasil bila dilandasi dengan rasa
tanggung jawab dan menentukan target yang jelas; baik tujuan, waktu, obyek, dan alat yang akan
digunakan.
Nilai integritas, transparan, dan partisipatif terimplementasikan pada kegiatan pendampingan
penggunaan aplikasi Mind Maple Lite. Semua kegiatan tersebut dapat berjalan dengan baik apabila
ada partisipasi dari semua pihak yang terlibat; CPNS, pegawai PNS yang lama, dan pimpinan.
Pegawai harus transparan dan berintegritas dalam menginput dokumen kerjanya. Pimpinan juga harus
transparan dan berintegritas saat mengecek dokumen kerja para pegawainya.
Nilai konsisten dan adil terimplementasikan dalam kegiatan menyusun rancangan pohon peraturan
keuangan. Kegiatan-kegiatan ini harus didasari dengan sikap konsisten untuk terus mengerjakan
dengan baik. Adil berarti semua pegawai berhak memanfaatkan dan menginput hasil kerjanya ke
dalam aplikasi Mind Maple Lite dan dapat mempermudah memahami korelasi antarperaturan.
5) Melakukan tentang penyebarluasan Daftar Inventaris Masalah (DIM) dan Pohon Peraturan
Gambar III.11Penyebarluasan DIM dan Pohon Peraturan
Tentunya suatu Daftar Inventaris Masalah (DIM) dan Pohon peraturan akan menjadi lebih
berguna ketika bisa disebarkan kepada orang lain, kali ini penyebarluasan dilakukan di Subbagian
Peraturan Keuangan sebagai bahan usulan untuk mempermudah membuat peraturan baru di
lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat agar memiliki peraturan yang
dapat dijadikan pedoman dalam melakukan keputusan di bidang keuangan.
Kegiatan ini merupakan sebuah inovasi dalam meningkatkan pemahaman penyusunan peraturan
bidang keuangan khususnya Peraturan Menteri PUPR No. 01/PRT/M/2011 dan PMK
No.190/PMK.05/2012. Alat yang digunakan berupa Daftar Inventaris Masalah (DIM) dan pohon
peraturan.Pada tahap terakhir yaitu penyebarluasan output dari aktualisasi ini mencerminkan nilai-
nilai ANEKA yang terkait adalah:
Akuntabilitas: berintegritas dan bertanggungjawab sebagai pegawai Kementerian PUPR untuk
bekerja tepat waktu dan tepat sasaran.
Nasionalisme: disiplin, bekerja sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Komitmen Mutu: menjaga integritas diri untuk bekerja dengan produktif dan sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
Anti Korupsi: Tidak menyalahgunakan waktu kerja untuk kegiatan yang tidak berhubungan
dengan kegiatan kerja di unit organisasi.
Whole of Government. Yaitu dengan komunikasi terkait peraturan bidang keuangan yang berlaku
antara Kementerian Keuangan selaku pembuat kebijakan dengan Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat selaku pengguna peraturan atau kementerian teknis.
Penulis melakukan penyebarluasan atas penyusunan aktualisasi dengan output berupa Daftar
Inventaris Masalah (DIM) dan pohon peraturan ini bisa berguna kepada pegawai yang berada di
Subbagian Peraturan Keuangan dapat berguna untuk mempermudah tugas dan fungsinya terkait
peraturan di bidang keuangan demi terciptanya cita-cita unit organisasi Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat yaitu profesionalisme dalam bekerja dan otientasi mutu.
3.2 Hambatan dan Tindak Lanjut
Dalam pelaksanaan aktualisasi terdapat beberapa hambatan yang ditemui penulis, diantaranya:
3.2.1 Hambatan Eksternal
Proses belajar mandiri menyusun Daftar Inventaris Masalah (DIM) oleh penulis memakan waktu
yang cukup lama. Hal tersebut dikarenakan peraturan tentang keuangan yang berlaku sangat kompleks
sehingga penulis memerlukan waktu yang lebih untuk dapat menguasai penyusunan Daftar Inventaris
Masalah (DIM) dan Pohon Peraturan. Terlebih dalam waktu yang tersedia, sehingga penulis
memutuskan untuk menjadikan satu objek peraturan saja sebagai tindak lanjut dari hambatan eksternal
yaitu terkait pembukuan bendahara berbeda dengan rencana awal yaitu ada tiga peraturan yaitu tentang
pembukuan bendahara, tuntutan perbendaharaan dan tuntutan ganti rugi, serta pedoman pelaksanaan
kegiatan Kementerian PUPR yang merupakan kewenangan pemerintah dan dilaksanakan sendiri.
3.2.2 Hambatan Internal
Penelaahan peraturan keuangan yang dilakukan secara mandiri sehingga menimbulkan hambatan
berupa kesulitan untuk menentukan peraturan-peraturan turunan yang berhubungan dengan peraturan
yang dijadikan objek aktualisasi dapat ditangani dengan cara meminta masukan dan saran dari mentor,
coach, dan pegawai yang berada di Biro Keuangan untuk mencari literatur yang berkaitan.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dalam melakukan kegiatan aktualisasi dan habituasi dengan judul “Optimalisasi Pemahaman
Peraturan Terkait Keuangan di Biro Keuangan Dengan Menggunakan Daftar Inventaris Masalah dan
Pohon Peraturan” dengan 5 (lima) kegiatan sehingga menghasilkan beberapa produk yaitu daftar
inventaris masalah (DIM) Peraturan Menteri PUPR No.01 Tahun 2011 Tentang pelaksanaan
penatausahaan dan penyusunan laporan pertanggungjawaban bendahara pengeluaran di lingkungan
Kementerian Pekerjaan Umum dan pohon peraturan keuangan berjalan dengan lancar selama kurang
lebih 35 hari efektif dan didapatkan hasil yang sangat memuaskan. Penulis optimis dalam waktu kurang
lebih satu bulan kegiatan ini akan dilaksanakan guna mencapai progress 100% dengan tingkat
keberhasilan kegiatan 100% pula. Kegiatan ini selain menghasilkan produk juga turut serta
meningkatkan kesadaran pegawai dalam berperilaku profesional terutama pada saat mengerjakan tugas
dan fungsinya dalam bidang pelaporan keuangan demi terciptanya laporan keuangan yang andal
kemungkinan tidak relevannya dokumen – dokumen pendukung dengan peraturan yang berlaku dapat
diperkecil atau dihilangkan dikarenakan apabila masih terdapat ketidaksesuaian maka akan mempersulit
kegiatan pemberian opini dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Kegiatan habituasi yang akan dilakukan CPNS merupakan aktualisasi dari penerapan nilai-nilai
dasar ASN yaitu akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, anti korupsi, melalui
kegiatan optimalisasi pemahaman peraturan terkait keuangan. Diharapkan kegiatan aktualisasi ini dapat
menciptakan sebuah proses inovasi pemahaman peraturan terkait keuangan di Biro Keuangan,
Sekretariat Jenderal, Kementerian PUPR.
4.2 Rekomendasi
1. Untuk melakukan optimalisasi pemahaman penyusunan peraturan keuangan di Biro Keuangan dapat
digunakan Daftar Inventaris Masalah (DIM).
2. Penggunaan Pohon Peraturan Keuangan sebagai sarana memahami peraturan yang berlaku saat ini.
DAFTAR PUSTAKA
Lembaga Administrasi Negara. (2015). Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan I dan II
KOMITMEN MUTU. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. (2015). Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan I dan II
MANAJEMEN ASN. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. (2015). Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III
AKUNTABILITAS. Jakarta: embaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. (2015). Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III
ETIKA PUBLIK. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. (2017). Modul Pelatihan CPNS Habituasi. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. (2017). Modul Pelatihan Dasar CPNS Pelayanan Publik. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara.
Undang-undang No. 15 Tahun 2004 Tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan
Negara.
Undang-undang No.17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara.
Peraturan Menteri Keuangan No 162/PMK.05/2013 Tentang Pedoman Pembayaran Dalam Pelaksanaan
Anggaran dan Belanja Negara
Peraturan Menteri Keuangan No.230/PMK.06/2016 Tentang Perubahan atas PMK No
162/PMK.05/2013 Tentang Pedoman Pembayaran Dalam Pelaksanaan Anggaran dan Belanja Negara.
Peraturan Menteri Keuangan No.178/PMK.05/2018 Tentang Perubahan Atas PMK
No.190/PMK/05/2012 Tentang Tata Cara Pembayaran Dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara.
Peraturan Menteri Keuangan No.196/PMK.05/2018 Tentang Tata Cara Pembayaran dan Penggunaan
Kartu Kredit Pemerintah.
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 01 Tahun 2011 Tentang pelaksanaan
penatausahaan dan penyusunan laporan pertanggungjawaban bendahara pengeluaran di lingkungan
Kementerian Pekerjaan Umum
Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan No. PER3/PB/2014 tentang Petunjuk Teknis
Penatausahaan, Pembukuan, dan Pertanggungjawaban Bendahara Pada Satuan Kerja Pengelola
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Serta Verifikasi Laporan Pertanggungjawaban Bendahara.
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 03/PRT/M/2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 135 Tahun 2014 tentang Perubahan Ketujuh Peraturan
Presiden Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2010 Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian
Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara;
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara.