pelatihan arcgis kota kediri
DESCRIPTION
PENGANTAR SISTEM INFORMASI GEOGRAFISSistem Informasi Geografis atau disingkat SIG merupakan suatu sistem berbasis komputer yang digunakan untuk mengumpulkan, menyimpan, menggabungkan, mengatur, mentransformasikan, memanipulasi, dan menganalisis data-data geografis. Data geografis yang dimaksud disini adalah data spasial yang ciri-cirinya adalah:- Memiliki geometrik propertis seperti koordinat dan lokasi- Terkait dengan aspek ruang seperti persil, kota, kawasan pembangunan- Berhubungan dengan semua fenomena yang terdapat di bumi, misalnya data, kejadian, gejala atau objek- Dipakai untuk maksud-maksud tertentu, misalnya analisis, pemantauan ataupun pengelolaan.Pengertian informasi geografis adalah informasi mengenai tempat-tempat yang terletak di permukaan bumi, pengetahuan mengenai posisi dimana suatu objek terletak di permukaan bumi dan informasi mengenai keterangan-keterangan (atribut) yang terdapat di permukaan bumi yang posisinya diketahui. Ada beberapa proses dalam SIG, yaitu:- Input (masukan)- Manajemen data (penyimpanan dan pemanggilan data)- Analisis dan manipulasi- Output (Keluaran)Dalam SIG, data grafis dan data teks (atribut) dihubungkan secara geografis sehingga bergeoreferensi. SIG sangat membantu pekerjaan-pekerjaan yang erat kaitannya dengan bidang-bidang spasial dan geo-informasiTRANSCRIPT
JURUSAN TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA 2015
PEMERINTAH KOTA KEDIRI DINAS PEKERJAAN UMUM
Jalan Brigjen Pol. Imam Bachri 100A
Kecamatan Pesantren – Kota Kediri 64131
Telp. (0354) 686949 / Fax. (0354) 680484
M O
D U
L
P E
L A
T I
H A
N
Materi Oleh:
Akbar Kurniawan, S.T., M.T.
1
Modul Pelatihan ARCGIS
Dinas Pekerjaan Umum Kota Kediri
Teknik Geomatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Oleh: Akbar Kurniawan, S.T., M.T.
PENGANTAR SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
Sistem Informasi Geografis atau disingkat SIG merupakan suatu sistem berbasis
komputer yang digunakan untuk mengumpulkan, menyimpan, menggabungkan, mengatur,
mentransformasikan, memanipulasi, dan menganalisis data-data geografis. Data geografis
yang dimaksud disini adalah data spasial yang ciri-cirinya adalah:
- Memiliki geometrik propertis seperti koordinat dan lokasi
- Terkait dengan aspek ruang seperti persil, kota, kawasan pembangunan
- Berhubungan dengan semua fenomena yang terdapat di bumi, misalnya data,
kejadian, gejala atau objek
- Dipakai untuk maksud-maksud tertentu, misalnya analisis, pemantauan ataupun
pengelolaan.
Pengertian informasi geografis adalah informasi mengenai tempat-tempat yang
terletak di permukaan bumi, pengetahuan mengenai posisi dimana suatu objek terletak di
permukaan bumi dan informasi mengenai keterangan-keterangan (atribut) yang terdapat di
permukaan bumi yang posisinya diketahui. Ada beberapa proses dalam SIG, yaitu:
- Input (masukan)
- Manajemen data (penyimpanan dan pemanggilan data)
- Analisis dan manipulasi
- Output (Keluaran)
Dalam SIG, data grafis dan data teks (atribut) dihubungkan secara geografis
sehingga bergeoreferensi. SIG sangat membantu pekerjaan-pekerjaan yang erat
kaitannya dengan bidang-bidang spasial dan geo-informasi.
1. Data Spasial
Sebagian besar data yang akan ditangani dalam SIG merupakan data spasial
yaitu sebuah data yang berorientasi geografis, memiliki sistem koordinat tertentu
sebagai dasar referensinya dan mempunyai dua bagian penting yang membuatnya
berbeda dari data lain, yaitu informasi lokasi (spasial) dan informasi deskriptif
(attribute) yang dijelaskan berikut ini:
- Informasi lokasi (spasial), berkaitan dengan suatu koordinat baik koordinat
geografi (lintang dan bujur) dan koordinat XYZ, termasuk diantaranya informasi
datum dan proyeksi.
- Informasi deskriptif (atribut) atau informasi non spasial, suatu lokasi yang memiliki
beberapa keterangan yang berkaitan dengannya, contohnya: jenis vegetasi,
populasi, luasan, kode pos, dan sebagainya.
2
Modul Pelatihan ARCGIS
Dinas Pekerjaan Umum Kota Kediri
Teknik Geomatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Oleh: Akbar Kurniawan, S.T., M.T.
2. Format Data Spasial
Secara sederhana format dalam bahasa komputer berarti bentuk dan kode
penyimpanan data yang berbeda antara file satu dengan lainnya. Dalam SIG, data
spasial dapat direpresentasikan dalam dua format, yaitu :
a) Data Vektor
Data vektor merupakan bentuk bumi yang direpresentasikan ke dalam
kumpulan garis, area (daerah yang dibatasi oleh garis yang berawal dan berakhir
pada titik yang sama), titik dan nodes (merupakan titik perpotongan antara dua
buah garis). Keuntungan utama dari format data vektor adalah ketepatan dalam
merepresentasikan fitur titik, batasan dan garis lurus. Hal ini sangat berguna untuk
analisa yang membutuhkan ketepatan posisi, misalnya pada basisdata batas-batas
kadaster. Contoh penggunaan lainnya adalah untuk mendefinisikan hubungan
spasial dari beberapa fitur. Kelemahan data vektor yang utama adalah
ketidakmampuannya dalam mengakomodasi perubahan gradual.
Adapun contoh nama format data dalam bentuk vektor adalah: dxf (autocad),
shp (shapefile) bitmap (seperti tiff, targa, bmp), jpeg, gif dan PNG.
b) Data Raster
Data raster (atau disebut juga dengan sel grid) adalah data yang dihasilkan
dari sistem Penginderaan Jauh. Pada data raster, obyek geografis
direpresentasikan sebagai struktur sel grid yang disebut dengan piksel (picture
element). Pada data raster, resolusi (definisi visual) tergantung pada ukuran piksel-
3
Modul Pelatihan ARCGIS
Dinas Pekerjaan Umum Kota Kediri
Teknik Geomatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Oleh: Akbar Kurniawan, S.T., M.T.
nya. Dengan kata lain, resolusi piksel menggambarkan ukuran sebenarnya di
permukaan bumi yang diwakili oleh setiap piksel pada citra. Semakin kecil ukuran
permukaan bumi yang direpresentasikan oleh satu sel, semakin tinggi resolusinya.
Data raster sangat baik untuk merepresentasikan batas-batas yang berubah
secara gradual, seperti jenis tanah, kelembaban tanah, vegetasi, suhu tanah dan
sebagainya. Keterbatasan utama dari data raster adalah besarnya ukuran file;
semakin tinggi resolusi grid-nya semakin besar pula ukuran filenya dan sangat
tergantung pada kapasistas perangkat keras yang tersedia.
Adapun contoh nama format data dalam bentuk vektor adalah: bitmap (seperti
tiff, targa, bmp), jpeg, gif dan PNG.
Masing-masing format data mempunyai kelebihan dan kekurangan. Pemilihan
format data yang digunakan sangat tergantung pada tujuan penggunaan, data yang
tersedia, volume data yang dihasilkan, ketelitian yang diinginkan, serta kemudahan
dalam analisa. Data vektor relatif lebih ekonomis dalam hal ukuran file dan presisi
dalam lokasi, tetapi sangat sulit untuk digunakan dalam komputasi matematik.
Sedangkan data raster biasanya membutuhkan ruang penyimpanan file yang lebih
besar dan presisi lokasinya lebih rendah, tetapi lebih mudah digunakan secara
matematis.
4
Modul Pelatihan ARCGIS
Dinas Pekerjaan Umum Kota Kediri
Teknik Geomatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Oleh: Akbar Kurniawan, S.T., M.T.
MATERI 1: PENGENALAN ARCGIS
1. Memulai ArcMap bisa dilakukan dengan cara klik Start – Programs – ArcGIS –
ArcMap atau dengan klik icon ArcMap pada desktop.
2. Pada saat mulai menjalankan ArcMap, maka akan terlihat kotak dialog ArcMap –
Getting Started yang akan menampilkan beberapa pilihan. Existing Maps dipilih
apabila kita sudah pernah membuat project sebelumnya dan ingin membuka project itu
kembali. New Maps dipilih apabila kita ingin membuat project baru dengan template
yang sudah disediakan maupun template yang akan kita buat sendiri. Apabila kita
ingin membuat template kita sendiri, maka pilih New Maps – Blank Map – OK.
5
Modul Pelatihan ARCGIS
Dinas Pekerjaan Umum Kota Kediri
Teknik Geomatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Oleh: Akbar Kurniawan, S.T., M.T.
3. Berikut ini adalah tampilan dasar dari ArcMap:
Toolbars standar yang ada pada ArcGIS adalah sebagai berikut:
Keterangan:
1) New: untuk membuat dokumen baru (project baru)
2) Open: untuk membuka project yang sudah ada
3) Save: untuk menyimpan project yang telah dibuat
4) Print: untuk menyetak hasil peta yang telah dibuat
5) Cut: untuk memotong data
6) Copy: untuk menyalin data
7) Paste: untuk menampilkan hasil salinan data
8) Delete: untuk menghapus bagian data
9) Undo dan Redo: untuk undo dan redo proses yang dilakukan
10) Add Data: untuk memanggil atau menambahkan data
11) Map Scale: untuk menampilkan dan mengatur skala peta
12) Editor Toolbar: untuk mengedit data peta
13) Table of Contents: untuk menampilkan layer
14) Catalog: untuk mengakses dan mengatur data
Table of Contents Data View
Toolbars
Create Features
Koordinat
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
6
Modul Pelatihan ARCGIS
Dinas Pekerjaan Umum Kota Kediri
Teknik Geomatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Oleh: Akbar Kurniawan, S.T., M.T.
15) Search: untuk mencari data, peta, maupun tools
16) Arc ToolBox: untuk membuka jendela ToolBox yang berisikan Tools untuk
geoprocessing
17) Python: untuk membuka jendela Python yang digunakan untuk membuat
commands dan scripts geoprocessing
18) Model Builder: untuk membuka jendela Model Builder yang digunakan untuk
memodelkan geoprocessing
Keterangan:
1) Zoom In
2) Zoom Out
3) Pan
4) Full Extent
5) Fixed Zoom In
6) Fixed Zoom Out
7) Go Back To Previous and Go To Next Extent
8) Select Features
9) Clear Selected Features
10) Select Elements
11) Identify
12) Hyperlink
13) HTML Popup
14) Measure
15) Find
16) Find Route
17) Go To XY
18) Time Slider
19) Create Viewer Window
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
7
Modul Pelatihan ARCGIS
Dinas Pekerjaan Umum Kota Kediri
Teknik Geomatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Oleh: Akbar Kurniawan, S.T., M.T.
MATERI 2: IMPORT DATA RASTER KE ARCGIS
1. Untuk memasukkan data raster ke ArcGIS, klik Add Data .
2. Kemudian pilih folder dimana data raster disimpan. Jika telah dipilih, klik Add.
3. Klik No, apabila tidak menghendaki untuk membuat pyramid data untuk dapat
merubah-rubah resolusi data.
4. Apabila data raster yang dimasukkan belum memiliki sistem koordinat, maka akan
muncul tampilan berikut ini. Klik OK untuk melanjutkan proses adding data.
8
Modul Pelatihan ARCGIS
Dinas Pekerjaan Umum Kota Kediri
Teknik Geomatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Oleh: Akbar Kurniawan, S.T., M.T.
5. Berikut adalah data raster yang telah berhasil dibuka. Sebagai contoh di bawah ini
adalah data raster Peta RBI dalam format .jpeg. Oleh karena itu, data masih belum
memiliki sistem koordinat.
6. Selain itu, apabila kita ingin meng-import data raster yang telah memiliki koordinat,
misalnya citra satelit format .tif, maka proses awal adalah sama seperti sebelumnya.
Klik Add Data , kemudian pilih citra satelit yang ingin di import dan klik Add.
9
Modul Pelatihan ARCGIS
Dinas Pekerjaan Umum Kota Kediri
Teknik Geomatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Oleh: Akbar Kurniawan, S.T., M.T.
7. Maka data citra satelit akan segera terbuka seperti berikut ini. Terlihat bahwa data
citra satelit telah memiliki sistem koordinat yaitu UTM, yang dapat dilihat pada pojok
kanan bawah tampilan ArcGIS.
10
Modul Pelatihan ARCGIS
Dinas Pekerjaan Umum Kota Kediri
Teknik Geomatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Oleh: Akbar Kurniawan, S.T., M.T.
MATERI 3: IMPORT DATA VEKTOR KE ARCGIS
1. Untuk melakukan import data vektor ke ArcGIS, prosesnya adalah sama seperti
memasukkan data raster. Proses dimulai dari klik Add Data , pilih data vektor yang
akan di-import, dan klik Add.
2. Sehingga data vektor akan muncul seperti berikut ini.
11
Modul Pelatihan ARCGIS
Dinas Pekerjaan Umum Kota Kediri
Teknik Geomatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Oleh: Akbar Kurniawan, S.T., M.T.
MATERI 4: GEOREFERENSI PETA PADA ARCGIS
Data raster yang biasanya diperoleh dari hasil scan peta, foto udara dan citra satelit
belum berisi informasi yang menunjukkan referensi spasial. Sehingga untuk menggunakan
beberapa data raster secara bersama dengan data spasial yang lain yang sudah ada,
diperlukan proses georeferensi ke dalam sebuah sistem koordinat.
Georefensi adalah proses transformasi data, dari data yang belum mempunyai
koordinat geografis menjadi data yang mempunyai koordinat geografis. Data yang sudah
tergeoreferensi, selanjutnya sudah dapat ditumpangsusunkan (overlay) dengan beberapa
data lain yang sudah memiliki sistem koordinat di dalam SIG. Proses georeferensi dpat
dilakukan dengan langkah sebagai berikut (contoh: Georeferensi peta RBI hasil scanning):
1. Untuk menampilkan Tool Georefencing, klik kanan pada Toolbar, kemudian pilih
Georeferencing.
2. Maka Tool Georeferencing akan ditambahkan pada kolom Toolbar.
12
Modul Pelatihan ARCGIS
Dinas Pekerjaan Umum Kota Kediri
Teknik Geomatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Oleh: Akbar Kurniawan, S.T., M.T.
3. Untuk memulai proses georeferensi, klik Add Control Points.
4. Lakukan zooming pada bagian pojok kiri ats muka peta RBI yang terdapat garis
lintang dan bujur yang saling berpotongan, hingga terlihat kotak-kotak piksel gambar.
Arahkan pointer pada tepat tengah piksel dari persimpangan kedua garis lintang bujur,
dan klik kanan. Pilih Input X dan Y.
13
Modul Pelatihan ARCGIS
Dinas Pekerjaan Umum Kota Kediri
Teknik Geomatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Oleh: Akbar Kurniawan, S.T., M.T.
5. Masukkan nilai koordinat X dan Y (dengan sistem koordinat UTM), yang tertulis pada
sisi masing-masing garis yang berpotongan. Apabila telah selesai memasukkan titik
pertama, klik OK.
6. Karena salah satu titik tampilan gambar telah diberikan koordinat, maka tampilan
gambar akan berpindah ke lokasi koordinat yang sebelumnya telah dimasukkan.
Untuk melanjutkan proses georeferensi ke titik selanjutnya, maka klik kanan pada
layer peta RBI, pilih Zoom to Layer.
14
Modul Pelatihan ARCGIS
Dinas Pekerjaan Umum Kota Kediri
Teknik Geomatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Oleh: Akbar Kurniawan, S.T., M.T.
7. Sehingga layer peta RBI akan ditampilkan kembali.
8. Setelah itu lakukan zooming pada pojok kanan atas muka peta untuk mengambil titik
georeferensi kedua. Lakukan proses yang sama seperti sebelumnya. Apabila telah
selesai, lanjutkan pengambilan titik georeferensi ketiga pada pojok kanan bawah muka
peta, diakhiri dengan titik keempat pada bagian pojok kiri bawah. Pengambilan titik-
titik georeferensi ini dapat dimulai dari pojok mana saja, asalkan urutan pengambilan
dilakukan searah dengan jarum jam.
15
Modul Pelatihan ARCGIS
Dinas Pekerjaan Umum Kota Kediri
Teknik Geomatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Oleh: Akbar Kurniawan, S.T., M.T.
9. Parameter tingkat keakurasian dari proses georeferensi ini adalah nilai yang
dipresentasikan oleh selisih antara koordinat titik kontrol hasil transformasi dengan
koordinat titik kontrol, yang dikenal dengan nama RMS (Root Mean Square) Error.
Nilai RMS Error yang semakin rendah akan menghasilkan nilai georeferensi yang
semakin akurat. Sehingga untuk melihat nilai RMS Error hasil georeferensi yang telah
dilakukan, klik View Data Link Table.
10. Maka akan muncul tampilan berikut ini.
11. Untuk mengatur sistem koordinat yang digunakan, klik View, pilih Data Frame
Properties.
16
Modul Pelatihan ARCGIS
Dinas Pekerjaan Umum Kota Kediri
Teknik Geomatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Oleh: Akbar Kurniawan, S.T., M.T.
12. Klik Coordinate System, Pilih Projected Coordinate System, pilih UTM, pilih WGS
1984 (datum), pilih Southern Hemisphere (apabila lokasi peta berada di bawah garis
khatulistiwa), pilih zona UTM sesuai lokasi peta (misal: pilih WGS 1984 UTM Zone
49S), klik OK.
17
Modul Pelatihan ARCGIS
Dinas Pekerjaan Umum Kota Kediri
Teknik Geomatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Oleh: Akbar Kurniawan, S.T., M.T.
13. Maka tampilan koordinat peta telah memiliki satuan berupa meter.
14. Untuk melakukan pembaruan terhadap perubahan informasi yang telah dilakukan, klik
Georeferencing, kemudian pilih Update Georeferencing.
15. Dan peta RBI yang telah tergeoreferensi, siap untuk digunakan lebih lanjut.
18
Modul Pelatihan ARCGIS
Dinas Pekerjaan Umum Kota Kediri
Teknik Geomatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Oleh: Akbar Kurniawan, S.T., M.T.
16. Dapat dilihat sebelumnya file peta RBI dalam format .jpeg yang belum tergeoreferensi
dan yang telah tergeoreferensi.
SEBELUM
SESUDAH
19
Modul Pelatihan ARCGIS
Dinas Pekerjaan Umum Kota Kediri
Teknik Geomatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Oleh: Akbar Kurniawan, S.T., M.T.
MATERI 5: TRANSFORMASI KOORDINAT
Apabila sebelumnya dimiliki peta dengan sistem koordinat UTM, maka sistem
koordinat tersebut dapat ditransformasikan ke sistem koordinat lain sesuai kebutuhan
pengguna. Misalnya mentransformasi dari sistem koordinat UTM ke Geografis. Proses
transformasi tersebut dapat dilakukan melalui tahapan berikut ini:
1. Klik ArcToolbox.
2. Maka akan muncul tampilan ArcToolbox seperti di bawah ini.
20
Modul Pelatihan ARCGIS
Dinas Pekerjaan Umum Kota Kediri
Teknik Geomatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Oleh: Akbar Kurniawan, S.T., M.T.
3. Klik Data Management Tools, pilih Projections and Transformations, pilih Project
Raster.
4. Selanjutnya akan muncul tampilan seperti di bawah ini.
21
Modul Pelatihan ARCGIS
Dinas Pekerjaan Umum Kota Kediri
Teknik Geomatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Oleh: Akbar Kurniawan, S.T., M.T.
5. Klik tanda panah pada Input
Raster, kemudian pilih peta (UTM) yang ingin ditransformasi.
6. Setelah itu, klik pada Output Coordinate System, pilih Geographic Coordinate
System, pilih World, pilih WGS 1984 (datum), dan klik OK. Proses ini untuk
menentukan sistem koordinat yang diinginkan (misal: sistem koordinat geografis).
7. Setelah Output Raster Dataset (lokasi penyimpanan file hasil transformasi) ditentukan,
maka klik OK.
22
Modul Pelatihan ARCGIS
Dinas Pekerjaan Umum Kota Kediri
Teknik Geomatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Oleh: Akbar Kurniawan, S.T., M.T.
8. Apabila proses transformasi berhasil, maka akan muncul tampilan sebagai berikut.
9. Untuk mengecek apakah sistem koordinat telah berubah, dapat di klik kanan pada
layer hasil transformasi, pilih Properties. Maka dapat dilihat, peta telah memiliki
koordinat dengan satuan derajat (sistem koordinat geografis).
23
Modul Pelatihan ARCGIS
Dinas Pekerjaan Umum Kota Kediri
Teknik Geomatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Oleh: Akbar Kurniawan, S.T., M.T.
10. Sedangkan apabila data yang ingin ditransformasikan adalah data vektor, maka
proses dilakukan dengan klik Data Management Tools, pilih Projections and
Transformations, pilih Project. Dan tahapan selanjutnya sama dengan tahapan
transformasi sebelumnya.
11. Sebaliknya, apabila ingin melakukan transformasi koordinat dari geografis ke UTM,
langkah awalnya sama, hanya saja pada saat memilih Output Coordinate System,
pilih Projected Coordinate System, pilih UTM, pilih WGS 1984 (datum), pilih
Southern Hemisphere (apabila lokasi peta berada di bawah garis khatulistiwa), pilih
zona UTM sesuai lokasi peta (misal: pilih WGS 1984 UTM Zone 49S), klik OK.
24
Modul Pelatihan ARCGIS
Dinas Pekerjaan Umum Kota Kediri
Teknik Geomatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Oleh: Akbar Kurniawan, S.T., M.T.
12. Maka apabila dilakukan pengecekan pada peta tertranformasi, maka sistem
koordinatnya telah berubah dari geografis ke UTM.
25
Modul Pelatihan ARCGIS
Dinas Pekerjaan Umum Kota Kediri
Teknik Geomatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Oleh: Akbar Kurniawan, S.T., M.T.
MATERI 6: PEMBUATAN LAYER (POINT, POLYLINE, POLYGON)
Sebelum melakukan proses digitasi atau proses konversi dari data format raster ke
dalam format vektor, hal yang dibutuhkan adalah membuat layer dari objek yang akan
dilakukan digitasi. Seperti yang telah diketahui sebelumnya, format file vektor memiliki 3
macam yaitu point (misal: lokasi sekolah, tempat ibadah, nama suatu lokasi, dll), polyline
(jalan, sungai, rel kereta, dll), dan polygon (waduk, desa, kecamatan, hutan, kebun, dll).
Adapun langkah-langkah membuat layer adalah sebagai berikut:
1. Klik Catalog, kemudian klik lokasi penyimpanan file, klik kanan folder tempat
penyimpanan, pilih New kemudian Folder, untuk membuat folder tempat
penyimpanan layer baru.
2. Setelah itu, klik kanan folder yang baru saja dibuat, klik New, pilih Shapefile (untuk
membuat file vektor format .shp).
26
Modul Pelatihan ARCGIS
Dinas Pekerjaan Umum Kota Kediri
Teknik Geomatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Oleh: Akbar Kurniawan, S.T., M.T.
3. Setelah itu, beri nama layer dan tentukan Feature Type-nya. (misal: nama layer
‘pemukiman’ dan Feature Type-nya ‘polygon’). Kemudian tentukan Spatial Reference
dengan mengklik Edit.
4. Pilih Projected Coordinate System, pilih UTM, pilih WGS 1984 (datum), pilih
Southern Hemisphere (apabila lokasi peta berada di bawah garis khatulistiwa), pilih
zona UTM sesuai lokasi peta (misal: pilih WGS 1984 UTM Zone 49S), klik OK.
27
Modul Pelatihan ARCGIS
Dinas Pekerjaan Umum Kota Kediri
Teknik Geomatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Oleh: Akbar Kurniawan, S.T., M.T.
5. Setelah tahapan di atas selesai, maka pada box Description akan muncul keterangan
sistem koordinat yang digunakan. Kemudian klik OK.
28
Modul Pelatihan ARCGIS
Dinas Pekerjaan Umum Kota Kediri
Teknik Geomatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Oleh: Akbar Kurniawan, S.T., M.T.
6. Maka layer ‘pemukiman’ yang telah dibuat, akan muncul pada kolom Table Of
Contents
7. Selanjutnya apabila ingin membuat layer lain, klik kanan folder tempat penyimpanan
layer pertama, pilih New, pilik Shapefile.
29
Modul Pelatihan ARCGIS
Dinas Pekerjaan Umum Kota Kediri
Teknik Geomatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Oleh: Akbar Kurniawan, S.T., M.T.
8. Beri nama layer dan pilih Feature Type yang diinginkan (misal: untuk jalan gunakan
polyline). Kemudian klik Edit untuk menentukan referensi spasialnya.
9. Apabila sebelumnya telah membuat layer lain dengan referensi spasial yang sama,
maka klik Import.
30
Modul Pelatihan ARCGIS
Dinas Pekerjaan Umum Kota Kediri
Teknik Geomatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Oleh: Akbar Kurniawan, S.T., M.T.
10. Kemudian pilih file yang memiliki referensi spasial yang sama sebelumnya.
11. Maka akan muncul referensi spasial yang digunakan file sebelumnya. Klik referensi
spasial tersebut, kemudian OK.
31
Modul Pelatihan ARCGIS
Dinas Pekerjaan Umum Kota Kediri
Teknik Geomatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Oleh: Akbar Kurniawan, S.T., M.T.
12. Klik OK.
13. Dan layer polyline muncul di Table Of Contents.
32
Modul Pelatihan ARCGIS
Dinas Pekerjaan Umum Kota Kediri
Teknik Geomatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Oleh: Akbar Kurniawan, S.T., M.T.
14. Sedangkan untuk membuat layer point, sama seperti langkah-langkah sebelumnya,
hanya saja pilih Point pada kolom Feature Type.
15. Demikian tampilan dari ketiga jenis layer yang telah selesai dibuat.
33
Modul Pelatihan ARCGIS
Dinas Pekerjaan Umum Kota Kediri
Teknik Geomatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Oleh: Akbar Kurniawan, S.T., M.T.
MATERI 7: DIGITASI
1. Untuk melakukan proses digitasi, import peta RBI yang telah tergeoreferensi.
Kemudian buat layer baru (misal: ‘pemukiman’ untuk mulai mendigitasi pemukiman).
2. Klik Editor Toolbar untuk menampilkan tools yang dibutuhkan pada proses digitasi.
34
Modul Pelatihan ARCGIS
Dinas Pekerjaan Umum Kota Kediri
Teknik Geomatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Oleh: Akbar Kurniawan, S.T., M.T.
3. Maka tool Editor akan muncul seperti dibawah ini:
4. Untuk memulai digitasi, klik Editor, pilih Start Editing.
35
Modul Pelatihan ARCGIS
Dinas Pekerjaan Umum Kota Kediri
Teknik Geomatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Oleh: Akbar Kurniawan, S.T., M.T.
5. Pilih layer yang akan dilakukan digitasi pada kolom Create Features.
6. Mulai lakukan digitasi satu per satu objek dengan mengklik kursor mengelilingi area
yang dituju, kemudian akhiri digitasi untuk tiap objek dengan dobel klik.
36
Modul Pelatihan ARCGIS
Dinas Pekerjaan Umum Kota Kediri
Teknik Geomatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Oleh: Akbar Kurniawan, S.T., M.T.
7. Karena pemukiman berbentuk polygon, maka hasil digitasi yang terbentuk adalah
tertutup.
8. Lakukan untuk objek pemukiman lainnya.
37
Modul Pelatihan ARCGIS
Dinas Pekerjaan Umum Kota Kediri
Teknik Geomatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Oleh: Akbar Kurniawan, S.T., M.T.
9. Apabila ingin mengakhiri digitasi untuk pemukiman, jangan lupa untuk menyimpan
hasil digitasi dengan klik Editor, pilih Save Edit.
10. Untuk melanjutkan digitasi ke layer lainnya (misal: jalan), maka import layer jalan yang
telah dibuat, dan lakukan proses seperti digitasi sebelumnya.
38
Modul Pelatihan ARCGIS
Dinas Pekerjaan Umum Kota Kediri
Teknik Geomatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Oleh: Akbar Kurniawan, S.T., M.T.
11. Lakukan digitasi jalan (polyline).
12. Apabila ingin merubah jenis garis yang digunakan pada layer jalan, klik garis di bawah
nama layer jalan di kolom Table Of Content.
39
Modul Pelatihan ARCGIS
Dinas Pekerjaan Umum Kota Kediri
Teknik Geomatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Oleh: Akbar Kurniawan, S.T., M.T.
13. Apabila muncul tampilan seperti berikut, pilih jenis garis yang ingin digunakan untuk
tampilan layer jalan. Apabila sudah, klik OK.
14. Maka jenis garis pada layer jalan telah berubah.
40
Modul Pelatihan ARCGIS
Dinas Pekerjaan Umum Kota Kediri
Teknik Geomatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Oleh: Akbar Kurniawan, S.T., M.T.
15. Untuk mengakhiri digitasi pada jalan, jangan lupa klik Editor, lalu Save Edit untuk
menyimpan hasil pekerjaan.
16. Apabila ingin melakukan digitasi lokasi suatu objek titik/point (misal: masjid), lakukan
tahapan seperti sebelumnya.
41
Modul Pelatihan ARCGIS
Dinas Pekerjaan Umum Kota Kediri
Teknik Geomatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Oleh: Akbar Kurniawan, S.T., M.T.
17. Digitasi dilakukan dengan mengklik suatu objek titik, lalu dilanjutkan pada objek titik
lainnya hingga selesai.
18. Simpan pekerjaan digitasi dengan klik Editor, pilih Save Edit. Lalu klik Editor kembali,
pilih Stop Editing untuk mengakhiri keseluruhan proses digitasi.
42
Modul Pelatihan ARCGIS
Dinas Pekerjaan Umum Kota Kediri
Teknik Geomatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Oleh: Akbar Kurniawan, S.T., M.T.
MATERI 8: PENAMBAHAN DATA ATRIBUT PADA LAYER
Setiap objek yang ada di dalam sebuah layer, memiliki hubungan erat dengan setiap
baris data yang ada pada basis data layer tersebut. Adapun tahapan ntuk menambahkan
data atribut pada setiap objek sebagai berikut:
1. Agar dapat menampilkan data atribut pada layer tertentu, klik kanan pada layer yang
diinginkan, lalu pilih Open Attribute Table.
2. Maka akan muncul tabel data atribut sebagai berikut.
43
Modul Pelatihan ARCGIS
Dinas Pekerjaan Umum Kota Kediri
Teknik Geomatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Oleh: Akbar Kurniawan, S.T., M.T.
3. Untuk menambahkan kolom pada tabel data, klik Table Option pada pojok kiri atas,
kemudian pilih Add Fields.
4. Kemudian akan muncul tampilan Add Field, isi kolom Name dengan nama kolom
(maksimal 10 karakter tanpa spasi). Untuk Type Data terdapat beberapa pilihan,
seperti dapat dilihat pada penjelasan tabel berikut ini.
44
Modul Pelatihan ARCGIS
Dinas Pekerjaan Umum Kota Kediri
Teknik Geomatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Oleh: Akbar Kurniawan, S.T., M.T.
TIPE DATA
RANGE MAKSIMUM
UKURAN (BYTES)
FUNGSI
SHORT INTEGER
Nilai maksimal 32.000 minimal -32.000
2
Hanya untuk angka tanpa desimal, sampai pada batas range.
LONG INTEGER
Nilai maksimal 2.147.483.647 minimal -2.147.483.647
4
Hanya untuk angka tanpa desimal, sampai batas range yang lebih dari short.
FLOAT Maks 1.2 x 1038
Min -3.4 x 1038 4 Hanya untuk angka dengan desimal sampai batas range.
DOUBLE Maks 1.2 x 1038 Min -2.2 x 1038 8
Hanya untuk angka dengan desimal sampai batas range lebih dari float.
TEXT 250 karakter Hanya untuk memasukkan teks, angka ataupun gabungan keduanya.
DATE - Untuk tanggal.
Precission untuk menentukan jumlah karakter yang akan dimasukkan (lebar kolom).
Scale untuk menentukan jumlah angka desimal/dibelakang koma yang akan
dimasukkan.
5. Langkah selanjutnya adalah mengisi data pada kolom tabel yang telah dibuat
sebelumnya. Misalnya layer Masjid dengan nama kolom Nm_Masjid. Klik Editor, pilih
Start Editing.
45
Modul Pelatihan ARCGIS
Dinas Pekerjaan Umum Kota Kediri
Teknik Geomatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Oleh: Akbar Kurniawan, S.T., M.T.
6. Pilih layer yang akan diedit di Create Feature.
7. Atur sedemikian rupa antara lembar kerja dengan view tabelnya untuk mempermudah
pengisian data.
46
Modul Pelatihan ARCGIS
Dinas Pekerjaan Umum Kota Kediri
Teknik Geomatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Oleh: Akbar Kurniawan, S.T., M.T.
8. Select gambar atau baris pada tabel, kemudian isi data berdasarkan informasi pada
objek spasial tersebut. Baris kolom yang aktif ditandai dengan menyalanya objek peta.
9. Untuk menyimpan data yang telah diisi, klik Editor, pilih Save Edit.
47
Modul Pelatihan ARCGIS
Dinas Pekerjaan Umum Kota Kediri
Teknik Geomatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Oleh: Akbar Kurniawan, S.T., M.T.
10. Dan klik Editor, pilih Stop Edit, apabila pengisian tabel atribut telah selesai.
48
Modul Pelatihan ARCGIS
Dinas Pekerjaan Umum Kota Kediri
Teknik Geomatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Oleh: Akbar Kurniawan, S.T., M.T.
MATERI 9: MEMBUAT LAYOUT PETA
1. Untuk memulai membuat layout atau tampilan peta, dengan cara klik View, pilih
Layout View.
2. Atau dapat juga dilakukan dengan mengklik Layout View pada bagian bawah
halaman data.
49
Modul Pelatihan ARCGIS
Dinas Pekerjaan Umum Kota Kediri
Teknik Geomatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Oleh: Akbar Kurniawan, S.T., M.T.
3. Setelah mengganti ke Layout View, maka peta akan disajikan pada halaman layout.
Halaman layout ini menyajikan satu atau lebih data frame.
4. Layout toolbar memuat tools yang dipakai untuk mengedit layout. Tools tersebut
antara lain.
Keterangan:
1. Zoom In: untuk memperbesar peta pada layer yang aktif di halaman layout
2. Zoom Out: untuk memperkecil peta pada layer yang aktif di halaman layout
3. Pan: untuk menggerakkan peta pada layer yang aktif di halaman layout
4. Zoom Whole Page: untuk menampilkan seluruh halaman layout
5. Zoom 100%: menampilkan peta dengan skala 1:1
6. Fixed Zoom In: untuk memperbesar peta pada layer yang aktif dengan skala yang
diberikan langsung oleh ArcMap
7. Fixed Zoom Out: untuk memperkecil peta pada layer yang aktif dengan skala yang
diberikan langsung oleh ArcMap
8. Go To Next Extent: Ke tampilan peta sebelum
9. Previous Extent: Ke tampilan peta sesudah
10. Zoom Control: untuk menampilkan peta dengan skala perbesaran yang diinginkan
pengguna
1
2 4 6 8 10 12
3 5 7 9 13 11
50
Modul Pelatihan ARCGIS
Dinas Pekerjaan Umum Kota Kediri
Teknik Geomatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Oleh: Akbar Kurniawan, S.T., M.T.
11. Toggle Draft Mode: untuk membuat layout tanpa tampilan peta, sehingga
pengguna tidak perlu menunggu gambaran peta. Peta ini diwakili dengan judul
layer.
12. Focus Data Frame: untuk focus pada salah satu data frame
13. Change Layout: untuk mengubah layout/ memilih template peta/ memilih ukuran
kertas peta dengan orientasi portrait atau landscape.
5. Untuk menambahkan koordinat peta (grid), klik View, pilih Data Frame Properties.
6. Pada kotak dialog Data Frame Properties, klik Grids, pilih New Grid.
51
Modul Pelatihan ARCGIS
Dinas Pekerjaan Umum Kota Kediri
Teknik Geomatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Oleh: Akbar Kurniawan, S.T., M.T.
7. Kotak dialog Grid and Graticules Wizard akan membimbing pengguna melewati 4
tahap untuk melengkapi peta dengan garis koordinat dan koordinatnya. Pada tahap
pertama, pengguna akan memilih jenis koordinat dan garis koordinat yang diinginkan.
Klik Next.
8. Tahap kedua, untuk membuat garis koordinat dan menentukan interval garis koordinat
pada peta. Atur interval koordinat. Klik Next.
52
Modul Pelatihan ARCGIS
Dinas Pekerjaan Umum Kota Kediri
Teknik Geomatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Oleh: Akbar Kurniawan, S.T., M.T.
9. Tahap ketiga adalah untuk mengedit label koordinat dan garis koordinat. Atur ukuran
huruf dengan mengubah di kotak Text Style. Klik Next.
10. Tahap keempat untuk membuat batas kotak koordinat pada peta. Setelah selesai klik
Finish.
11. Lalu klik OK.
53
Modul Pelatihan ARCGIS
Dinas Pekerjaan Umum Kota Kediri
Teknik Geomatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Oleh: Akbar Kurniawan, S.T., M.T.
12. Maka muka peta telah memiliki grid koordinat.
54
Modul Pelatihan ARCGIS
Dinas Pekerjaan Umum Kota Kediri
Teknik Geomatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Oleh: Akbar Kurniawan, S.T., M.T.
13. Untuk menambahkan skala, klik Insert, pilih Scale Bar.
14. Kotak dialog Scale Bar Selector akan muncul. Skala dapat diedit dengan mengklik
Properties.
15. Pilih bentuk skala yang diinginkan, dan klik OK.
55
Modul Pelatihan ARCGIS
Dinas Pekerjaan Umum Kota Kediri
Teknik Geomatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Oleh: Akbar Kurniawan, S.T., M.T.
16. Klik skala dan Tarik ke halaman kosong pada halaman layout.
17. Selain itu, dapat juga ditambahkan skala teks. Klik Insert, pilih Scale Text.
56
Modul Pelatihan ARCGIS
Dinas Pekerjaan Umum Kota Kediri
Teknik Geomatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Oleh: Akbar Kurniawan, S.T., M.T.
18. Lalu akan muncul kotak Scale Text Selector.
19. Teks skala dapat diubah dengan memilih Properties. Setelah pengguna memilih jenis
skala yang diinginkan, klik OK.
57
Modul Pelatihan ARCGIS
Dinas Pekerjaan Umum Kota Kediri
Teknik Geomatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Oleh: Akbar Kurniawan, S.T., M.T.
20. Untuk menambahkan panah penunjuk arah, klik Insert, pilih North Arrow.
21. Selanjutnya kotak dialog North Arrow Selector akan muncul. Panah penunjuk arah
dapat diedit dengan mengklik tombol Properties.
22. Pilih panah penunjuk arah yang diinginkan, lalu klik OK.
58
Modul Pelatihan ARCGIS
Dinas Pekerjaan Umum Kota Kediri
Teknik Geomatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Oleh: Akbar Kurniawan, S.T., M.T.
23. Klik panah penunjuk arah, Tarik ke halaman kosong di halaman layout.
24. Untuk menambahkan judul peta, klik menu Insert, pilih Title.
59
Modul Pelatihan ARCGIS
Dinas Pekerjaan Umum Kota Kediri
Teknik Geomatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Oleh: Akbar Kurniawan, S.T., M.T.
25. Tulis judul yang mewakili peta pada kotak judul.
26. Untuk mengubah bentuk dan ukuran judul sesuai kebutuhan, klik kanan pada kotak
judul dan piliih Properties.
27. Setelah itu akan muncul kotak Properties. Ketiklah judul pada kolom text yang telah
disediakan.
60
Modul Pelatihan ARCGIS
Dinas Pekerjaan Umum Kota Kediri
Teknik Geomatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Oleh: Akbar Kurniawan, S.T., M.T.
28. Untuk menambahkan teks pada layout, klik Insert, pilih Text.
29. Kemudian akan muncul kotak teks pada halaman layout. Klik kanan pada kotak teks
tersebut. Akan muncul kotak dialog Properties.
61
Modul Pelatihan ARCGIS
Dinas Pekerjaan Umum Kota Kediri
Teknik Geomatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Oleh: Akbar Kurniawan, S.T., M.T.
30. Tulis teks untuk ditampilkan pada layout peta.
31. Untuk mengatur jenis tulisan, klik Change Symbol, maka selanjutnya akan muncul
kotak dialog Symbol Selector.
32. Klik OK.
62
Modul Pelatihan ARCGIS
Dinas Pekerjaan Umum Kota Kediri
Teknik Geomatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Oleh: Akbar Kurniawan, S.T., M.T.
33. Untuk menambahkan legenda, klik menu Insert, pilih Legend.
34. Kotak dialog Legend Wizard akan muncul. Kotak ini akan membimbing pengguna
melalui 5 tahap dalam membuat legenda sesuai dengan yang diinginkan. Tahap
pertama untuk memilih data-data yang ingin ditampilkan pada kotak Legenda. Pilh
data yang diinginkan untuk ditampilkan di kotak legenda. Klik Next.
63
Modul Pelatihan ARCGIS
Dinas Pekerjaan Umum Kota Kediri
Teknik Geomatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Oleh: Akbar Kurniawan, S.T., M.T.
35. Tahap kedua untuk membuat judul legenda sesuai dengan yang diinginkan.
36. Tahap ketiga untuk membuat kotak legenda sesuai yang diinginkan pengguna.
64
Modul Pelatihan ARCGIS
Dinas Pekerjaan Umum Kota Kediri
Teknik Geomatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Oleh: Akbar Kurniawan, S.T., M.T.
37. Tahap keempat untuk mengedit ukuran dan bentuk lambang yang mewakili setiap
data sesuai yang diinginkan.
38. Tahap terakhir untuk menentukan jarak antara bagian-bagian yang disajikan pada
legenda peta. Klik Finish setelah selesai.
65
Modul Pelatihan ARCGIS
Dinas Pekerjaan Umum Kota Kediri
Teknik Geomatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Oleh: Akbar Kurniawan, S.T., M.T.
39. Berikut contoh tampilan layout yang telah selesai
66
Modul Pelatihan ARCGIS
Dinas Pekerjaan Umum Kota Kediri
Teknik Geomatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Oleh: Akbar Kurniawan, S.T., M.T.
MATERI 10: MENYIMPAN DAN MENGEKSPOR PETA
1. Untuk menyimpan peta baru, klik menu File, pilih Save As. Peta dapat disimpan
dalam ekstensi .mxd dan .mxt. Ekstensi .mxd adalah untuk menyimpan peta dalam
bentuk dokumen project, sedangkan ekstensi .mxt untuk menyimpan peta dalam
bentuk template.
2. Untuk mengekspor peta, klik File, pilih Export Map.
67
Modul Pelatihan ARCGIS
Dinas Pekerjaan Umum Kota Kediri
Teknik Geomatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Oleh: Akbar Kurniawan, S.T., M.T.
3. Peta dapat diekspor ke berbagai macam format, seperti PDF, JPEG, TIFF, dan lain-
lain.