pelaporan tanggung jawab sosial dan lingkungan (kelompok 5) new

24
A. Pelaporan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (Sustainability Reporting) Saat ini terdapat pergeseran dalam berbisnis yang beretika melalui konsep Sustainable development sebagai paradigma baru. Pada awalnya bisnis hanya dibangun dengan paradigma lama berupa single P alias Profit saja. Konsep Sustainable development merupakan suatu konsep pembangunan dimana untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia saat ini (current) tidak boleh mengganggu kemampuan generasi berikutnya (next generation) dalam memenuhi kebutuhan hidup mereka yang akan datang. Berdasarkan konsep tersebut , maka muncul konsep Sustainability management. Manfaat perusahaan mengimplementasikan Sustainability management, yaitu: 1. Perusahaan lebih peduli terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar dalam pembangunan komunitas (community development) atau Corporate Social Responsibility (CSR). Perusahaan bukan hanya mengejar keuntungan bagi pemilik semata, namun juga harus menjaga dan memberi nilai tambah (value added) pada masyarakat dan lingkungannya. 2. Meningkatkan nama baik / reputasi perusahaan, sehingga terjaga citra (image) yang positif. 3. Mengurangi dampak risiko yang merugikan perusahaan. 4. Meningkatkan daya saing perusahaan (competitive advantage). 5. Meningkatkan kepercayaan para pemegang saham dan pemangku kepentingan (stakeholder) lainnya. 6. Bahan Analisis investasi bagi para investor (Socially Responsible Invesment/SRI).

Upload: rii-edo-sal

Post on 12-Dec-2015

62 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

csr

TRANSCRIPT

Page 1: Pelaporan Tanggung Jawab Sosial Dan Lingkungan (KELOMPOK 5) New

A. Pelaporan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (Sustainability Reporting)

Saat ini terdapat pergeseran dalam berbisnis yang beretika melalui konsep

Sustainable development sebagai paradigma baru. Pada awalnya bisnis hanya dibangun

dengan paradigma lama berupa single P alias Profit saja.

Konsep Sustainable development merupakan suatu konsep pembangunan dimana

untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia saat ini (current) tidak boleh mengganggu

kemampuan generasi berikutnya (next generation) dalam memenuhi kebutuhan hidup

mereka yang akan datang. Berdasarkan konsep tersebut , maka muncul konsep

Sustainability management. Manfaat perusahaan mengimplementasikan Sustainability

management, yaitu:

1. Perusahaan lebih peduli terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar dalam

pembangunan komunitas (community development) atau Corporate Social

Responsibility (CSR). Perusahaan bukan hanya mengejar keuntungan bagi

pemilik semata, namun juga harus menjaga dan memberi nilai tambah (value

added) pada masyarakat dan lingkungannya.

2. Meningkatkan nama baik / reputasi perusahaan, sehingga terjaga citra (image)

yang positif.

3. Mengurangi dampak risiko yang merugikan perusahaan.

4. Meningkatkan daya saing perusahaan (competitive advantage).

5. Meningkatkan kepercayaan para pemegang saham dan pemangku kepentingan

(stakeholder) lainnya.

6. Bahan Analisis investasi bagi para investor (Socially Responsible Invesment/SRI).

Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility

(CSR) adalah mekanisme bagi suatu organisasi untuk secara sukarela mengintegrasikan

perhatian terhadap lingkungan dan sosial ke dalam operasinya dan interaksinya dengan

stokeholders, yang melebihi tanggung jawab organisasi di bidang hukum (Darwin,

2004).

Menurut Pearce dan Robinson (2008:72) tanggung jawab sosial terdiri atas:

a) Tanggung jawab ekonomi (economic responsibilities) yang dimana tugas

manajer sebagai agen dari pemilik perusahaan, untuk memaksimalkan

kekayaan pemegang saham.

Page 2: Pelaporan Tanggung Jawab Sosial Dan Lingkungan (KELOMPOK 5) New

b) Tanggung jawab hukum (legal responsibilities) mencerminkan kewajiban

perusahaan untuk mematuhi undang-undang yang mengatur aktivitas

bisnis.

c) Tanggung jawab etika (ethical responsibilities) mencerminkan gagasan

perusahaan mengenai perilaku bisnis yang benar dan layak.

d) Tanggung jawab diskresi (discretionary responsibilities) merupakan

tanggung jawab yang secara sukarela diambil oleh suatu bisnis yang

mencakup hubungan masyarakat, kewargaan yang baik, dan tanggung

jawab sosial perusahaan secara penuh.

Pertanggungjawaban sosial perusahaan diungkapkan di dalam laporan yang disebut

Sustainability Reporting.

Sustainability Reportingmerupakan pelaporan yang dilakukan oleh perusahaan

untuk mengukur, mengungkapkan (disclose), serta upaya perusahaan untuk menjadi

perusahaan yang akuntabel bagi seluruh pemangku kepentingan (stakeholders) untuk

tujuan kinerja perusahaan menuju konteks pembangunan yang

berkelanjutan(sustainability development).

Perusahaan yang telah go public memiliki kewajiban membuat laporan

keberlanjutan (sustainability report) sesuai dengan amanat Pasal 66 Ayat 2 Undang-

Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Bapepam-LK telah

mengeluarkan aturan yang mengharuskan perusahaan publik untuk mengungkapkan

pelaksanaan kegiatan CSR di dalam laporan tahunannya.Melalui

penerapanSustainability Reporting diharapkan perusahaan dapat berkembang secara

berkelanjutan (sustainable growth) yang didasarkan atas etika bisnis (business ethics).

Proses penyajian Sustainability Reporting dilakukan melalui 5 (lima) mekanisme,

yaitu :

1) Penyusunan kebijakan perusahaan;

Dalam hal ini, perusahaan membuat kebijakan yang berkaitan dengan

sustainability development, kemudian mempublikasikan kebijakan

tersebut beserta dampaknya.

2) Tekanan pada rantai pemasok (supply chain);

Harapan masyarakat pada perusahaan untuk memberikan produk dan

jasa yang ramah lingkungan juga memberikan tekanan pada perusahaan

Page 3: Pelaporan Tanggung Jawab Sosial Dan Lingkungan (KELOMPOK 5) New

untuk menetapkan standar kinerja dan sustainability reporting kepada

para pemasok dan mata rantainya.

3) Keterlibatan stakeholders;

4) Voluntary codes;

Dalam mekanisme ini, masyarakat meminta perusahaan untuk

mengembangkan aspek-aspek kinerja sustainability dan meminta

perusahaan untuk membuat laporan pelaksanaan sustainability. Apabila

perusahaan belum melaksanakan, maka perusahaan harus memberikan

penjelasan;

5) Mekanisme lain adalah rating dan benchmaking, pajak dan subsidi, ijin-

ijin yang dapat diperdagangkan, serta kewajiban dan larangan.

Sustainability Report dapat diterbitkan secara terpisah maupun terintegrasi

dalam laporan tahunan (annual report). Beberapa alasan perusahaan menyajikan

Sustainability Report terpisah dari annual report, antara lain :

a) Sustainability Report sebagai alat komunikasi bagi manajemen dengan

para stakeholder untuk menyampaikan pesan bahwa perusahaan telah

menjalankan sustainable development.

b) Memperoleh image baik (citra positif) dari stakeholder.

c) Pencarian legitimasi dari stakeholder.

Darwin (2004) mengatakan bahwa “Corporate Sustainability Reporting terbagi

menjadi 3 kategori yaitu kinerja ekonomi, kinerja lingkungan dan kinerja

sosial”.Pembagian Corporate Sustainability Reporting menurut Darwin dapat dilihat

sebagai berikut :

Page 4: Pelaporan Tanggung Jawab Sosial Dan Lingkungan (KELOMPOK 5) New

Indonesia Sustainability Reporting Awards (ISRA)

National Center for Sustainability Reporting (NCSR) setiap tahun

menyelenggarakan ajang / penghargaan Indonesia Sustainability Reporting Awards

(ISRA). Ajang tahunan ISRA diselenggarakan atas kerjasama NCSR bersama Indonesia-

Netherlands Association (INA) serta American Chamber of Commerce (AMCHAM) dengan

dukungan Kementerian Negara Lingkungan Hidup, Kedutaan Besar Kerajaan Belanda,

Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG), Institut Akuntan Manajemen Indonesia

(IAMI), Forum for Corporate Governance in Indonesia (FCGI), dan Asosiasi Emiten

Indonesia (AEI).

ISRA diharapkan dapat meningkatkan tanggungjawab perusahaan terhadap

pemangku kepentingan utama (key stakeholders) dan meningkatkan kesadaran

perusahaan terhadap aspek transparansi dan akuntabilitas publik. ISRA diberikan

Page 5: Pelaporan Tanggung Jawab Sosial Dan Lingkungan (KELOMPOK 5) New

kepada perusahaan yang telah mempublikasikan Sustainability Report, baik yang

diterbitkan secara terpisah maupun terintegrasi dalam laporan tahunan (annual

report).

Terdapat 3 (tiga) kriteria yang sering dipakai sebagai penilaian ajang

penghargaan ISRA antara lain :

1. Kelengkapan (Completeness), meliputi: profil perusahaan, dampak penting,

kebijakan sosial/lingkungan, komitmen manajemen, target dan tujuan kebijakan

sosial/lingkungan, layanan produk dan jasa, kebijakan pengadaan bahan baku

dan isu-isu yang terkait dengannya, kebijakan pelaporan dan pembukuan, dan

hubungan antara pelaporan sosial/lingkungan dengan masalah pembangunan

yang berkelanjutan (sustainability development), sistem manajemen

(management system) serta tata kelola perusahaan (corporate governance).

2. Kepercayaan (Credibility), meliputi: pencapaian utama saat ini, penyebutan

anggota tim yang bertanggung jawab untuk isu sosial/ekonomi, sistem

manajemen dan integrasinya ke kegiatan usaha, perencanaan ketidakpastian dan

manajemen risiko, proses audit internal, ketaatan (compliance) atau

ketidaktaatan terhadap peraturan, data-data mengenai dampak sosial/ekonomi,

data-data keuangan konvensional yang berhubungan, laporan keuangan

sosial/lingkungan dan full cost accounting, akreditasi atau sertifikasi ISO,

penjabaran mengenai interaksi dengan pihak terkait atau proses dialog,

pemanfaatan masukan dari pihak-pihak yang terkait, serta pernyataan dari pihak

ketiga

3. Komunikasi (Communication), meliputi: tata letak dan penampilan,

kemudahan dipahami, dibaca dan proporsional uraian tiap bagian, mekanisme

komunikasi dan umpan balik (feedback), ringkasan pelaporan (executive

summary), tersedia petunjuk kemudahan untuk membaca laporan, pemanfaatan

sarana intranet & internet, acuan bagi website dan pelaporan lain, dan hubungan

antar pelaporan, kesesuaian grafik, gambar dan foto dengan narasi, dan integrasi

dengan laporan keuangan (financial statement).

Sebagai contoh aplikatif dari penerapan sustainability report ini, kami mengambil

sustainability report Bank Negara Indonesia (BNI) untuk tahun 2012, yang isi (content)

nya adalah sebagai berikut :

Page 6: Pelaporan Tanggung Jawab Sosial Dan Lingkungan (KELOMPOK 5) New

1. Deskripsi Tema - Memaknai Keberlanjutan

Sebagai institusi perbankan nasional, keberlanjutan BNI wujudkan dalam penyediaan

pelayanan perbankan yang profesional sekaligus memiliki nilai tambah bagi seluruh

pemangku kepentingan. Keberlanjutan bagi BNI adalah hakikat tingkat kesuksesan

BNI sebagai sebuah entitas bisnis tidak lagi hanya diukur dari keuntungan yang

dihasilkan semata, namun juga mempertimbangkan peranan BNI dalam

perkembangan sosial, masyarakat, dan pelestarian lingkungan.

2. Tentang Laporan Keberlanjutan

Pada laporan ini BNI memaparkan gambaran menyeluruh dan berimbang untuk

periode tahun 2012, yang mencakup upaya-upaya BNI dalam pengelolaan usaha dan

kinerja finansial yang sehat, keterlibatan dalam peningkatan kesejahteraan

masyarakat,serta inisiatif-inisiatif perlindungan dan pelestarian lingkungan.

3. Laporan Dewan Komisaris

Merupakan laporan BNI terhadap semua pemangku kepentingan, yang intinya adalah

Bisnis yang dijalankan berdasarkan konsep Keberlanjutan (sustainability) bertujuan

bukan hanya untuk memupuk keuntungan (profit) semata, tetapi memperhatikan

pula peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pelestarian lingkungan.

4. Laporan Direksi

Pada intinya juga adalah pertanggungjawaban pada semua pemangku kepentingan,

intinya adalah Isu perubahan iklim dan rendahnya kualitas hidup sebagian

masyarakat masih tetap menjadi tantangan ke depan bagi pelaku ekonomi, termasuk

BNI. Dalam 5 tahun mendatang, kebutuhan pembiayaan untuk berbagai sektor

industri akan semakinmeningkat. Ini merupakan tantangan sekaligus peluang bagi

BNI untuk menjaga ketangguhan ekonomi (economic viability) Perusahaan. BNI

semakin memiliki peluang untuk meningkatkan perolehan dana dari mereka yang

tergabung dalam Sustainable Responsible Investmentdan di lain pihak BNI memiliki

peluang besar pula meningkatkan daya saingnya melalui pemberian kredit kepada

industri yang ramah lingkungan.

5. Peran BNI Dalam Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi

Page 7: Pelaporan Tanggung Jawab Sosial Dan Lingkungan (KELOMPOK 5) New

Berupa nilai ekonomi yang diterima dan didistribusikan, program kemitraan dan

bina lingkungan, kredit hijau BNI dan kontribusi terhadap pendapatan negara.

6. Peran BNI Dalam Pelestarian Lingkungan

BNI menjadikan pelestarian lingkungan sebagai salah satu prioritas utama

keberlanjutan kami. Sejumlah kebijakan terkait efisiensi energi, penggunaan air

secara bijak, pengelolaan limbah, dan penghematan penggunaan kertas telah

diterapkan secara bertahap. Bersamaan dengan berbagai inisiatif internal tersebut,

pelestarian lingkungan juga BNI lakukan melalui kolaborasi dengan berbagai pihak

eksternal, termasuk Nasabah, Lembaga Sosial Kemasyarakatan serta Pemerintah

Pusat, dan Daerah.

7. Peran BNI Dalam Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat

Sebagai institusi perbankan nasional, kesejahteraan masyarakat menjadi salah satu

tujuan utama BNI dalam berkarya. BNI melaksanakan Program Kemitraan dan Bina

Lingkungan (PKBL) mengacu kepada Peraturan Menteri Negara BUMN No.

05/MBU/2007 tentang PKBL. Ketentuan tersebut mengatur penyisihan laba bersih

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) setelah pajak sebesar maksimum 4%

dialokasikan untuk kegiatan PKBL. Program Kemitraan dan Bina Lingkungan, dalam

kegiatan-kegiatannya mengusung tema Bersama Membangun Negeri (BNI Berbagi)

dimana dengan semangat ini BNI berupaya untuk meningkatkan pertumbuhan

ekonomi dan kesejahteraan masyarakat serta lingkungan yang lebih baik.

8. Meningkatkan Kenyamanan Bekerja

BNI bertujuan untuk menciptakan kondisi terbaik sebagai tempat kebanggaan untuk

berkarya dan berprestasi pegawai. BNI ingin setiap pegawai merasa bangga untuk

berkarya dan menorehkan prestasi bersama BNI. BNI percaya tanpa dedikasi, kerja

keras serta dukungan dari seluruh pegawai, BNI tidak akan mungkin bertumbuh

dengan baik dan mencapai keberlanjutan. Bagi BNI, pegawai adalah aset yang paling

berharga. Untuk itu, BNI terus memastikan dan berupaya untuk meningkatkan

kualitas pengelolaan Sumber Daya Manusia yang profesional, mendengarkan aspirasi

Page 8: Pelaporan Tanggung Jawab Sosial Dan Lingkungan (KELOMPOK 5) New

pegawai-pegawai kami, sekaligus menjunjung tinggi dan melindung hak-hak setiap

pegawai.

9. Tata Kelola Keberlanjutan

Dalam misi kelima BNI, “Menjadi acuan pelaksanaan kepatuhan dan tata kelola

perusahaan yang baik”, BNI menegaskan komitmennya untuk menerapkan Tata

Kelola Perusahaan (Good Corporate Governance/GCG) secara maksimal. Kebijakan

BNI mencerminkankomitmen terhadap peningkatan kualitas, keberlanjutan, nilai-

nilai yang dianut pemegang saham dan pemangku kepentingan, keunggulan usaha

dan tanggung jawab sosial dan lingkungan.

10. Keterlibatan Pemangku Kepentingan

Dunia terus mendorong para pelaku usaha untuk ikut peduli dan terlibat dalam

upaya menuntaskan berbagai tantangan sosial dan lingkungan. Sebagai salah satu

bank terkemuka, terbesar dan terluas di Indonesia, BNI bertekad untuk ikut serta

menuntaskan berbagai tantangan yang dihadapi oleh negara ini. Sebagai institusi

perbankan nasional, tantangan utama kami adalah untuk mendistribusikan

kesempatan dan membuka peluang menuju kesejahteraan bagi jutaan rakyat

Indonesia yang tersebar di kota sampai di desa terpencil di seluruh Nusantara.

Selain itu, BNI terus memastikan setiap langkah mampu memberikan manfaat

positif bagi perkembangan sosial, kemanusiaan dan perlindungan lingkungan. Demi

tujuan inilah, BNI melibatkan seluruh pemangku kepentingan dalam pengelolaan

usaha dan proses pengambilan keputusan, serta penentuan arah strategis

Perusahaan. BNImendefinisikan pemangku kepentingan sebagai kelompok yang

memiliki dampak dan/atau terdampak oleh operasional kami. Melalui berbagai

upaya perlibatan, BNI mampu menyelaraskan arah strategi usaha dengan harapan

dan kebutuhan setiap pemangku kepentingan. BNI percaya dengan terus

melibatkan serta mendengarkan aspirasi para pemangku kepentingan, BNI dapat

terus tumbuh berkembang dan mencapai keberlanjutan.

11. Sekilas BNI

Page 9: Pelaporan Tanggung Jawab Sosial Dan Lingkungan (KELOMPOK 5) New

Pada tahun 1946, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) didirikan oleh

Pemerintah Republik Indonesia. BNI berfungsi sebagai bank sentral untuk Republik

Indonesia yang baru merdeka. BNI akhirnya beroperasi sebagai sebuah bank

komersial pada tahun 1955. (2.1)Pada tahun 1996, BNI melakukan Penawaran

Umum Saham Perdana untuk 25% sahamnya, dan menjadi bank BUMN (Badan

Usaha Milik Negara) pertama yang mencatatkan saham di Bursa Efek Jakarta

(sekarang Bursa Efek Indonesia). Aksi korporasi termasuk proses rekapitalisasi

oleh Pemerintah, divestasi saham Pemerintah, dan penawaran umum saham

terbatas kemudian dilakukan untuk memperkuat permodalan. Per 31 Desember

2012, pemegang saham utama dari BNI adalah Pemerintah Republik Indonesia

(60%) dan publik (40%), dengan 3 (tiga) kepemilikan publik terbesar oleh

Eastspring Investments (3,1%), Jamsostek (Persero) (3,1%), dan Pemerintah

Singapura (2,8%).

12. Penghargaan dan Pencapaian 2012

Pada tahun 2012, BNI menerima penghargaan dari beberapa lembaga independen

dalam berbagai kategori, mencakup:Indonesia Sustainable Business Award

2012dari Special Category Best State-Owned Enterprise SBA id, Indonesia

Sustainable Business Award 2012dariIndustry Champion Banking and Finance SBA

id, Indonesia Green Company Achievement 2012 dari In Recognition of Their

Outstanding Performance to Achieve: Indonesia Green Company Achievement SWA

Magazine, ASEANBusiness Awards 2012dari In Recognition of Winning the “Most

Admired ASEAN Enterprise for Corporate Social Responsibility Large

Company”ASEAN dan Penghargaan Hari Menanam Pohon 2012 dari Apresiasi

Dalam Gerakan Penanaman Satu Miliar Pohon Kementerian Kehutanan RI

13. Laporan Pengecekan Tingkat Aplikasi GRI

National Center for Sustainability Reporting (NCSR) dengan ini menyatakan bahwa

PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk telah mempresentasikan Laporan

Keberlanjutan kepada NCSR Application Level Check Services, dan menyimpulkan

bahwa laporan telah memenuhi persyaratan Level Aplikasi B.

14. Indeks GRI

Page 10: Pelaporan Tanggung Jawab Sosial Dan Lingkungan (KELOMPOK 5) New

Berupa : 1. VISI, STRATEGI, dan ANALISA VISION, STRATEGY, and ANALYSIS. 2.

PARAMETER LAPORAN REPORT PARAMETERS. 3. TATA KELOLA, KOMITMEN, dan

KETERLIBATAN GOVERNANCE, COMMITMENT, and ENGAGEMENT

15. Fact Sheet

Data fakta tentang laporan keuangan BNI.

16. Lembar Tanggapan atas Laporan Keberlanjutan 2012

Merupakan lembaran untuk tanggapan masyarakat terhadap laporan keberlanjutan

bank BNI yang tentunya bermanfaat untuk perbaikan kedepannya.

B. Dampak UU Akuntan Publik terhadap Perkembangan Profesi

Profesi Akuntan Publik merupakan suatu profesi yang jasa utamanya adalah

jasaassuran dan hasil pekerjaannya digunakan secara luas oleh publik sebagai salah

satupertimbangan penting dalam pengambilan keputusan ekonomis. Dengan demikian,

profesiAkuntan Publik memiliki peranan yang sangat besar dalam mendukung

terwujudnyaperekonomian yang sehat, efisien dan transparan. Untuk melindungi

kepentingan masyarakat dan sekaligus melindungi profesi Akuntan Publik, maka

diperlukan suatu undang-undang yang mengatur praktik profesi Akuntan Publik.

Saat ini Undang-undang yang mengatur tentang Akuntan Publik telah tertuang

dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 5 Tahun 2011 Tentang Akuntan

Publikyang diputuskan DPR RI pada tanggal 5 April 2011 dan disahkan Presiden

tanggal 3 Mei 2011, dimana mengatur tentang regulasi profesi, asosiasi profesi,

perizinan, hak dan kewajiban, tanggung jawab, sanksi serta aturan-aturan lainnya.

Dengan adanya UU No. 5 Tahun 2011 ini, terdapat manfaat yang ditimbulkan,

antara lain :

1. Kepastian hukum sekaligus perlindungan terhadap profesi akuntan public di

Indonesia sudah terjamin

2. Baik entitas yang menggunakan jasa akuntan public dan akuntan public itu

sendiri akan mendapatkan penjelasan lebih mengenai apa saja hak dan

kewajiban akuntan public

Page 11: Pelaporan Tanggung Jawab Sosial Dan Lingkungan (KELOMPOK 5) New

3. Adanya kerjasama yang kooperatif antara akuntan dan entitas pengguna jasa

akuntan public yang akan menghasilkan kerjasama yang saling memuaskan dari

kedua pihak karena telah dijelaskan tentang hak dan kewajiban dari akuntan

public namun tetap menjaga independensi dan bebas dari benturan kepentingan

4. Dengan adanya undang-undang ini diharapkan akan membantu terciptanya

perekonomian nasional yang sehat dan transparan.

Namun ada beberapa pasal yang dikhawatirkan akan berpengaruh terhadap

perkembangan profesi AkuntanPublik di Indonesia. Hal tersebut adalah :

1. Sanksi pidana bagi Akuntan Publik,

2. Perijinan Akuntan Publik Asing,

3. Persyaratan Akuntan Publik

Pertama, sanksi pidana dikhawatirkan akan semakin mengurangi minat

generasi muda untukterjun menjadi Akuntan publik yang saat ini sudah sangat rendah,

sanksi administratif kiranyasudah cukup memadai. Kedua, perijinan Akuntan Publik

Asing yang dirasa begitu mudah,akan menggusur keberadaan Akuntan Publik lokal. Hal

ini dimungkinkan karena jumlahAkuntan Publik di beberapa negara ASEAN sangat

banyak, sehingga meraka akanmelakukan ekspansi ke Indonesia, disamping itu adanya

potensi ancaman terhadapkepentingan keamanan negara ketika Akuntan Publik Asing

tersebut memeriksa industri strategis negara. Ketiga, persyaratan untuk menjadi

Akuntan Publik begitu mudah, karenatidak mensyaratkan harus dari jurusan akuntansi,

hal ini menjadi preseden buruk bagipengembangan jurusan akuntansi di Indonesia.

Sanksi pidana terhadap akuntan public

Pada UU No. 5 Tahun 2011 tentang Akuntan Publik, telah diatur Ketentuan

Pidana terhadap kegiatan akuntan public pada pasal 55, 56 dan 57. Namun terdapat hal-

hal tertentu yang cenderung menimbulkan ketidak nyamanan dalam menjalani profesi

akuntan public ini. Pada pasal 55 huruf b yang menyatakan “dengan sengaja melakukan

manipulasi, memalsukan,dan/atau menghilangkan data atau catatan pada kertaskerja

atau tidak membuat kertas kerja yang berkaitandengan jasa yang diberikan

sebagaimana dimaksuddalam Pasal 3 ayat (1) sehingga tidak dapat

digunakansebagaimana mestinya dalam rangka pemeriksaan olehpihak yang

berwenang….”. Perbuatan-perbuatan terkait hal diatastelah diatur dalam KUHP,

sehingga akan berdampak munculnya duplikasi aturan, tumpang tindih, dan berpotensi

menimbulkan perbedaan interpretasi atas suatu permasalahan sehingga menimbulkan

Page 12: Pelaporan Tanggung Jawab Sosial Dan Lingkungan (KELOMPOK 5) New

ketidakpastian. Serta dapat dilihat memberikan celah bagi pihak-pihak yang tidak

bertanggungjawab untuk memidanakan akuntan public karena kata-kata “sehingga

tidak dapat digunakan sebagaimana mestinya” begitu bias dan tidak memiliki ukuran

bagaimana suatu kondisi laporan itu dapat/tidak dapat digunakan semestinya oleh

pihak berwenang, karena diketahui bahwa jasa produk dari pekerjaan akuntan publik

adalah suatu opini atau pendapat akuntan publik terhadap suatu laporan keuangan atau

informasi keuangan dimana opini tersebut merupakan suatu bentuk keyakinan

memadai (reasonable assurance) dan bukan merupakan suatu pernyataan kebenaran

absolut (mutlak) atas laporan keuangan atau informasi keuangan lainnya. Produk

akuntan publik tersebut bukan akta otentik sebagaimana dikeluarkan oleh pejabat

publik. Dan juga terdapat beberapa alasan lain, yaitu :

1. Bahwa standar profesi akuntan publik adalah suatu acuan yang digunakan dalam

menjalankan profesinya dimana dalam pelaksanaanya banyak menggunakan

professionaljugdement dan berbasis sampling, oleh karena itu pengaturannya

berbeda dengan ketentuan hukum yang sifatnya pasti dan tidak menimbulkan

keragu-keraguan

2. Bahwa seorang akuntan publik bukanlah kuasi Negara, kuasi Pemerintah, atau

pejabat publik yang diberikan kewenangan atas nama publik atau Negara

sehingga produk akuntan publik bukan merupakan legal binding sehingga tidak

sebanding apabila dikenakan sanksi pidana.

3. Bahwa standar profesi dan kode etik yang digunakan oleh akuntan publik adalah

bukan merupakan produk hukum yang termasuk dalam jenis dan hirarki

perundang-undangan sebagaimana dimaksud dalam UU No.10 Tahun 2004

tentang Pembentukan Perundang-undangan karena standar profesi dan kode

etik ditetapkan oleh asosiasi profesi.

Selain alasan tersebut, pengenaan sanksi pidana atas pekerjaan akuntan publik

juga akan menimbulkan dampak meningkatnya risiko profesi dan bisnis akuntan publik

sehingga akan mengurangi minat dan tidak mendorong pertumbuhan profesi akuntan

publik yang sudah sangat rendah.

Pertumbuhan Akuntan Publik di Indonesia

Page 13: Pelaporan Tanggung Jawab Sosial Dan Lingkungan (KELOMPOK 5) New

Perizinan Akuntan Publik Asing

Aturan terkait Perizinan untuk Akuntan Publik Asing diatur pada UU No. 5 Tahun

2011 tentang Akuntan Publik pada pasal 7. Pengaturan akuntan public asing tersebut

lebih bersifat untuk mengakomodir kepentingan untuk memenuhi kesepakatan WTO

dan kesepakatan liberalisasi jasa akuntansi dikawasan ASEAN 2015 sebagaimana telah

ditandatanganinya “ASEAN MRA Framework on Accountancy Services” oleh Negara-

negara ASEAN tahun 2008, daripada untuk memberikan perlindungan terhadap

akuntan publik local. Dan dikhawatirkan Akuntan Publik lokal akan menjadi minoritas

dan akhirnya akanmenjadi penonton di negeri sendiri, Hal ini dimungkinkan karena

jumlah akuntan di Negara tetangga sudah cukup banyak bila dibandingkan dengan

Indonesia.

Jumlah Akuntan Publik Di Beberapa Negara Asean

Hal-hal yang juga perlu dicermati bahwa dapat berpotensi menimbulkan

ancaman terhadap kepentingan dan keamanan Negara. Akuntan publik asing dapat

mengakses aspek strategis dan kerahasiaan Negara melalui pemberian jasa kepada

instansi Pemerintah, BUMN, atau entitas strategis lainnya. Apalagi potensi tersebut akan

bertambah ketika akuntan publik dapat melakukan audit ataslaporan keuangan

Pemerintah untuk dan atas nama BPK.

Persyaratan Untuk Menjadi Akuntan Publik

Page 14: Pelaporan Tanggung Jawab Sosial Dan Lingkungan (KELOMPOK 5) New

Pada pasal 6 huruf a UU No. 5 Tahun 2011 tentang Akuntan Publik, bahwa

Proses menjadi Akuntan Publik disederhanakan dan basis calon Akuntan Publik

diperluas, Dengan ketentuan tersebut berarti gelar CPA (certified public accountant)

dapat diberikan kepada siapa saja yang lulus ujian CPA tanpa memandang dia lulusan

jurusan apapun (tidak harus dari jurusan akuntansi). Hal ini memunculkan potensi

menurunnya kualitas dari SDM yang ahli dalam akuntansi. Padahal seseorang yang

mengambil S-1 untuk jurusan akuntansi saja paling tidak membutuhkan 4 tahun untuk

mendalami akuntansi tersebut. Sulit membayangkan seseorang dari jurusan bukan

akuntansi dapat menjadi seorang akuntan hanya dengan cara lulus ujian CPA. Menurut

Prof. Dr. Muslich Anshori (Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga), seharusnya

Undang - Undang harus dapat mengakomodir bagaimana profesi akuntansi ini bisa

menarik minat para sarjana akuntansi untuk terjun menekuninya. Walaupun diketahui

bahwa jumlah akuntan public di Indonesia sangat kecil dibandingkan Negara-negara

ASEAN.

C. Pendidikan Akuntansi dan Gelar CPA di Indonesia

Tuntutan kualitas pendidikan akuntansi menjadi semakin besar seiring

keanggotaan IAI dalam International Federation of Accountants (IFAC). Hal ini

diwujudkan dengan salah satu program kerja IAI yaitu peningkatan peran IAI dalam

pendidikan akuntansi nasional.

Standar pendidikan yang dikeluarkan IFAC menjadi panduan bagi seluruh

stakeholder yang terkait yaitu: Asosiasi profesi, dunia pendidikan, dunia usaha dan

industri serta pemerintah, untuk bersama-sama berinteraksi dalam membentuk

seorang akuntan yang profesional.

Aktifitas yang berkaitan dengan pendidikan akuntansi mempunyai beberapa

sasaran, antara lain :

1. Tersusunnya blue print pendidikan akuntansi meliputi seluruh jenjang

pendidikan akuntansi.

2. Masuknya Ujian Sertifikasi Akuntan Publik (USAP) & Ujian Sertifikasi

Akuntan Manajemen (USAM) sebagai jenjang sertifikasi.

3. Meningkatnya jumlah penyelenggara dan mutu PPA.

4. Peningkatan jumlah dan mutu penyelenggara pendidikan magister dan

doktor akuntansi.

Page 15: Pelaporan Tanggung Jawab Sosial Dan Lingkungan (KELOMPOK 5) New

5. Peningkatan peran serta IAI dalam pengembangan pendidikan akuntansi,

khususnya menyangkut pencapaian standar kompetensi akuntansi pada

semua jenjang pendidikan.

Dalam pengembangan blue print pendidikan akuntansi, beberapa isu sentral

yang perlu dikaji adalah :

1) munculnya Undang-Undang Akuntan Publik (UU-AP) dan diikuti dengan

Undang-Undang Pelaporan Keuangan (saat sekarang masih merupakan

perancangan draf RUU). Berkaitan dengan UU-AP, kompetensi akuntan

yang dihasilkan oleh institusi pendidikan akuntansi akan semakin

menjadi sorotan, terlebih pada sertifikasi profesi akuntan publik yang

memungkinkan berasal dari lulusan program sarjana dan D IV bidang non

akuntansi.

2) Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP, 2010) telah menyatakan

perlunya suatu perombakan dalam pendidikan karena pergeseran kondisi

lingkungan menuju techno-culture dan techno-science. Ini berarti perlunya

suatu pergeseran paradigma pendidikan akuntansi dalam memenuhi

tuntutan global, baik yang bersumber dari nilai-nilai global/universal

maupun kebutuhan lokal yang bersumber dari nilai-nilai atau kearifan

lokal.

3) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan juga sedang intensif 

menerapkan pendidikan karakter dalam semua jenjang pendidikan.

Certified Public Accountant (CPA) di Indonesia

Profesi akuntan adalah semua bidang pekerjaan yang mempergunakan keahlian

di bidang akuntansi, termasuk bidang pekerjaan akuntan publik, akuntan intern yang

bekerja pada perusahaan industri, keuangan atau dagang, akuntan yang bekerja di

pemerintah, dan akuntan sebagai pendidik.

Dalam arti sempit, profesi akuntan adalah lingkup pekerjaan yang dilakukan oleh

akuntan sebagai akuntan publik yang lazimnya terdiri dari pekerjaan audit, akuntansi,

pajak dan konsultan manajemen.

Akuntan publik adalah akuntan yang telah memperoleh izin dari menteri

keuangan untuk memberikan jasa akuntan publik di Indonesia. Ketentuan mengenai

akuntan publik di Indonesia diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia

Nomor 5 tahun 2011 tentang Akuntan Publik dan Peraturan Menteri Keuangan

Page 16: Pelaporan Tanggung Jawab Sosial Dan Lingkungan (KELOMPOK 5) New

Nomor 17/PMK.01/2008 tentang Jasa Akuntan Publik. Setiap akuntan publik wajib

menjadi anggota Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI), asosiasi profesi yang diakui

oleh Pemerintah.

Dalam era globalisasi, dunia usaha dan masyarakat telah menjadi semakin

kompleks sehingga menuntut adanya perkembangan berbagai disiplin ilmu termasuk

akuntansi. Akuntansi memegang peranan penting dalam ekonomi dan sosial, karena

setiap pengambilan keputusan yang bersifat keuangan harus berdasarkan informasi

akuntansi. Keadaan ini menjadikan akuntan sebagai suatu profesi yang sangat

dibutuhkan keberadaannnya dalam lingkungan organisasi bisnis. Keahlian – keahlian

khusus seperti pengelolaan data bisnis menjadi informasi berbasis komputer,

pemeriksaan keuangan maupun non keuangan, penguasaan materi perundang –

undangan perpajakkan adalah hal – hal yang dapat memberikan nilai lebih bagi profesi

akuntan.

Seiring dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diharapkan semakin baik,

maka profesi akuntan sangat dibutuhkan dalam membantu mewujudkannya. Kondisi

ini, membawa pada suatu konsekuensi bahwa masih terbuka lebar bagi setiap orang

untuk memasuki profesi sebagai akuntan, dan profesi akuntan sebagai pilihan karir

yang menjanjikan.

Untuk dapat menjalankan profesinya sebagai akuntan publik di Indonesia,

seorang akuntan harus lulus dalam ujian profesi yang dinamakan Ujian Sertifikasi

Akuntan Publik (USAP) dan kepada lulusannya berhak memperoleh sebutan "CPA

Indonesia" (sebelum tahun 2007 disebut "Bersertifikat Akuntan Publik" atau BAP).

Sertifikat akan dikeluarkan oleh IAPI (Institut Akuntan Publik Indonesia). Sertifikat

akuntan publik tersebut merupakan salah satu persyaratan utama untuk mendapatkan

izin praktik sebagai akuntan publik dari Kementerian Keuangan.

TUGAS KELOMPOK MATA KULIAH

PELAPORAN AKUNTANSI DAN KEUANGAN

Page 17: Pelaporan Tanggung Jawab Sosial Dan Lingkungan (KELOMPOK 5) New

ISU KONTEMPORER

DOSEN: Drs. Restu Agusti, M.Si, Ak, CA

DISUSUN O L E H :KELOMPOK 6

1. ARFAH PILIANG (1410245512)2. MUHAMMAD RIDHO S (1410245467)3. ZULFIQRIDHO (1410245481)4. ZURMAN (1410245466)

FAKULTAS EKONOMIPROGRAM MAGISTER AKUNTANSI

UNIVERSITAS RIAU

2015