pekerjaan kasir

82
I pabrik ituILMU KESEHATAN MASYARAKAT HASIL PENELITIAN FAKULTAS KEDOKTERAN Februari 2011 UNIVERSITAS HASANUDDIN GAMBARAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA KARYAWAN SWALAYAN HYPERMART MAKASSAR PERIODE 2008-2009 Oleh : MUHAMMAD IHYA U RAHAWARIN C11103165 Pembimbing : Dr. SULTAN BURAENA, MS, Sp.OK

Upload: tri-utari

Post on 29-Nov-2015

664 views

Category:

Documents


13 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEKERJAAN KASIR

I pabrik ituILMU KESEHATAN MASYARAKAT HASIL PENELITIAN FAKULTAS KEDOKTERAN Februari 2011UNIVERSITAS HASANUDDIN

GAMBARAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA KARYAWAN

SWALAYAN HYPERMART MAKASSAR PERIODE 2008-2009

Oleh :

MUHAMMAD IHYA U RAHAWARIN

C11103165

Pembimbing :

Dr. SULTAN BURAENA, MS, Sp.OK

DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK

PADA BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSSAR

Page 2: PEKERJAAN KASIR

2011

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. LATAR BELAKANG MASALAH

Pada umumnya kesehatan tenaga pekerja sangat mempengaruhi

perkembangan ekonomi dan pembangunan nasional. Hal ini dapat dilihat pada

negara-negara lain yang sudah lebih dahulu maju. Secara umum bahwa kesehatan dan

lingkungan dapat mempengaruhi pembangunan ekonomi.

Dengan makin meningkatnya perkembangan industri dan perubahan secara

global dibidang pembangunan secara umum di dunia, Indonesia juga tak mau

ketinggalan dengan melakukan perubahan-perubahan dalam pembangunan baik

dalam bidang teknologi maupun industri. Memasuki Abad 21, Indonesia telah

mencanangkan era industrialisasi.(1) Perkembangan di sektor industri tersebut,

menuntut dukungan penggunaan teknologi maju dan peralatan modern, yang antara

lain juga membawa konsekwensi digunakannya berbagai bahan kimia dalam proses

produksi.(2)

Penggunaan teknologi dan peralatan modern tersebut disatu pihak dapat

memberikan kemudahan dalam proses produksi dan meningkatkan produktivitas serta

dampak positif terhadap kesehatan, seperti meningkatnya penghasilan pekerja,

kondisi tempat tinggal yang lebih baik dan peningkatan pelayanan. Namun di lain

pihak penggunaan teknologi maju cenderung untuk menimbulkan risiko bahaya

1

Page 3: PEKERJAAN KASIR

kecelakaan dan penyakit akibat kerja yang lebih besar, baik di tempat kerja maupun

di masyarakat pada umumnya. Dengan kata lain, adanya perubahan kearah

industrialisasi tersebut dapat menyebabkan perubahan pola penyakit yang

berhubungan dengan dengan pekerjaan(1,2)

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya penyakit akibat

kerja, namun dalam penelitian ini hanya akan dibahas mengenai faktor fisiologi atau

ergonomi.

Ergonomi yang merupakan pendekatan multi dan interdisiplin yang berupaya

menserasikan alat, cara dan lingkungan kerja terhadap kemampuan dan kebolehan

dan batasan tenaga kerja sehingga tercipta kondisi kerja yang sehat, selamat, aman,

nyaman, dan efisien. (3) Penerapan ergonomi di berbagai sektor pembangunan telah

terbukti tidak hanya mampu meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja, tetapi

juga mencegah timbulnya dampak negatif seperti kelelahan, keluhan muskuloskeletal,

kecelakanaan kerja serta penyakit akibat kerja.(4)

Keluhan muskuloskeletal adalah keluhan sakit, nyeri, pegal-pegal dan lainnya

pada sistem otot (muskuloskeletal) seperti tendon, pembuluh darah, sendi, tulang,

syaraf dan lainnya yang disebabkan oleh aktivitas kerja. Keluhan muskuloskeletal

sering juga dinamakan MSD (Musculoskeletal Disorder). Keluhan MSD yang sering

timbul pada pekerja industri adalah nyeri punggung, nyeri leher, nyeri pada

pergelangan tangan, siku dan kaki. Ada 4 faktor yang dapat meningkatkan timbulnya

MSD yaitu posture yang tidak alamiah, tenaga yang berlebihan, pengulangan berkali-

2

Page 4: PEKERJAAN KASIR

kali, dan lamanya waktu kerja (OHSCOs, 2007). Tingkat MSD dari yang paling

ringan hingga yang berat akan menggangu konsentrasi dalam bekerja, menimbulkan

kelelahan dan pada akhirnya akan menurunkan produktivitas.(5)

MSD diperkirakan merupakan penyebab utama penderitaan manusia,

pengurangan produktivitas dan beban ekonomi dalam masyarakat. Di Ontario,

Kanada, meskipun data yang didapatkan sangat terbatas, namun oleh Workplace

Safety and Insurance Board (WSIB) menyatakan bahwa MSD merupakan penyebab

utama hilangnya waktu bekerja, menyebabkan ribuan pekerja menderita sakit setiap

tahunnya dan kerugian ratusan juta dollar karena ketidakhadiran dan pengurangan

produksi.(6) Di Kolombia lebih dari separuh penyakit akibat kerja disebabkan karena

MSD. Suatu survey yang dilakukan oleh Simon Fraser University and the United

Food and Commercial Workers mengidikasikan 30% pekerja kasar menderita MSD.

(7)

Di indonesia, dalam menghadapi penyakit akibat kerja, Pemerintah Indonesia

melalui Dinas Kesehatan telah menerapkan Prinsip Dasar Keselamatan Kerja yang

tertuang dalam UU Kesehatan Tahun 1992 Pasal 23 tentang Upaya Kesehatan Kerja.

(8) Meskipun demikian masih sering ditemukan penyakit ekibat kerja di masyarakat,

secara khusus MSD yang disebabkan karena pelaksanaan kerja yang tidak ergonomis.

Tentu saja hal ini tidak hanya mengakibatkan penderitaan bagi para pekerja tetapi

juga menimbulkan kerugian bagi pihak perusahaan itu dan menghambat pertumbuhan

industri dalam negeri.

3

Page 5: PEKERJAAN KASIR

Dengan melihat fakta tersebut di atas, penulis memandang penting untuk

meneliti gambaran keluhan muskuloskeletal (Musculoskeletal Disorder) pada tenaga

karyawan (kasir, pramuniaga dan staf area) swalayan pada Hypermart Makassar.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang pemikiran di atas, maka rumusan masalah adalah

sebagai berikut :

1. Bagaimanakah hubungan antara posisi status kerja sebagai kasir dengan

keluhan muskuloskeletal .

2. Bagaimanakah hubungan antara posisi status kerja sebagai pramuniaga

dengan keluhan muskuloskeletal .

3. Bagaimanakah hubungan antara posisi status kerja sebagai tenaga

lapangan (staf area) dengan keluhan muskuloskeletal .

4

Page 6: PEKERJAAN KASIR

I.3. TUJUAN PENELITIAN

I.3.1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui Gambaran keluhan muskulosekeletal berbagai posisi status

kerja pada karyawan swalayan di Hypermart Makassar periode 2008-2009 .

I.3.2. Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui gambaran keluhan muskuloskeletal pada tenaga kasir swalayan

. 2. Untuk mengetahui gambaran keluhan muskuloskeletal pada tenaga pramuniaga .

3. Untuk mengetahui   gambaran keluhan muskuloskeletal pada tenaga lapangan

(staff area).

5

Page 7: PEKERJAAN KASIR

I.4 MANFAAT PENELITIAN

1. Dapat menjadi masukan atau sumber informasi bagi perusahaan PT

Matahari Putra Prima dalam upaya meningkatkan kesehatan dan

keselamatan kerja, khususnya dalam hal penerapan ergonomi.

2. Dapat menjadi informasi yang berguna bagi para tenaga kerja dalam

melaksanakan pekerjaan di perusahaan.

3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah ilmu

pengetahuan dan menjadi salah satu bahan bacaan bagi peneliti

selanjutnya.

4. Sebagai wahana bagi peneliti untuk mengembangkan dan memperdalam

pengetahuan dalam bidang kesehatan kerja khususnya tentang kesehatan.

dan keselamatan kerja, khususnya dalam bidang ergonomi.

6

Page 8: PEKERJAAN KASIR

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1.TINJAUAN UMUM TENTANG ERGONOMI

II.1.1. Pengertian Ergonomi.

Kata ergonomi berasal dari bahasa Yunani ergon (kerja) dan nomos

(peraturan,hukum). Jadi, ergonomi merupakan penerapan ilmu-ilmu biologis tentang

manusia bersama-sama dengan ilmu-ilmu teknik dan teknologi untuk mencapai

penyesuaian satu sama lain secara optimal dari manusia terhadap pekerjaannya, yang

manfaat dari padanya diukur dengan efisensi dan kesejahteraan kerja. Dibeberapa

negara tidak mengunakan istilah ergonomi, misalnya di negara-negara skandinavia

menggunakan istilah “Bioteknologi”, sedangkan dinegara-negara amerika utara

menggunakan istilah “Human Factors Enginering”.(8,9) Meskipun terdapat perbedaan

istilah namun mempunyai misi tujuan yang sama, yaitu:

a. Penyesuaian antara peralatan kerja dengan kondisi tenaga kerja yang

menggunakan. Kondisi tenaga kerja ini bukan aspek fisiknya saja, tetapi juga

kemampuan intelektual dan berpikirnya.

b. Apabila peralatan kerja dan tenaga kerja sudah cocok, maka kelelahan dapat

dicegah dan hasilnya lebih efisien. Hasil suatu kerja yang efisien berarti

memperoleh produktivitas kerja yang tinggi.(9)

7

Page 9: PEKERJAAN KASIR

Ergonomi merupakan pertemuan dari berbagai lapangan ilmu, namun kekhususan

utamanya adalah perencanaan dari cara bekerja yang lebih baik meliputi tata kerja

dan peralatannya.(8,9) Ringkasnya, ergonomi merupakan studi ilmiah tentang

perkaitan antara manusia dengan lingkungan kerjanya. Yang dimaksud dengan

lingkungan kerja merupakan lingkungan sekitar tempat bekerja, peralatan, bahan,

metode kerja, penataan pekerjaan baik sebagai individu maupun dengan rekan

kelompok kerjanya. Semuanya itu tentu harus diperkaitkan dengan watak orangnya,

kecakapannya, kapasitasnya, serta keterbatasannya.(10) Apabila dalam menyelesaikan

pekerjaan orang tidak memerlukan peralatan bukan berarti ergonomi tidak berlaku.

Dalam hal ini ergonomi dapat berlaku , yakni bagaimana mengatur cara kerja

sehingga meskipun hanya dengan menggunakan anggota tubuh saja pekerjaan itu

dapat diselesaikan dengan efisien.(9)

II.1.2. Penerapan Prinsip Ergonomi Dalam Pekerjaan

Beberapa prinsip ergonomi di bawah ini antara lain dapat digunakan sebagai

pegangan dalam program kesehatan kerja.(8,9)

a. Sikap tubuh dalam melakukan pekerjaan sangat dipengaruhi oleh bentuk,

susunan, ukuran dan penempatan mesin-mesin, penempatan alat-alat

8

Page 10: PEKERJAAN KASIR

penunjuk, cara-cara harus melayani mesin (macam gerak, arah, kekuatan, dan

sebagainya).

b. Untuk normalisasi ukuran mesin atau peralatan kerja harus diambil ukuran

terbesar sebagai dasar, serta diatur dengan suatu cara, sehingga ukuran

tersebut dapat dikecilkan dan dapat dilayani oleh tenaga kerja yang lebih

kecil, misalnya: tempat duduk yang dapat dinaik-turunkan, dan dimajukan

atau diundurkan.

c. Ukuran-ukuran antopometri yang dapat dijadikan dasar untuk penempatan

alat-alat kerja adalah sebagai berikut:

Berdiri : tinggi badan

tinggi bahu

tinggi siku

tinggi pinggul

panjang lengan

Duduk : tinggi duduk

panjang lengan atas

panjang legan bawah dan lengan

jarak lekuk lutut

9

Page 11: PEKERJAAN KASIR

d. Pada pekerjaan tangan yang dilakukan berdiri, tinggi kerja sebaiknya 5-10cm

di bawah tinggi siku

e. Dari segi otot, sikap duduk yang paling baik adalah sedikit membungkuk,

sedang dari sudut tulang, dianjurkan duduk tegak agar punggung tidak

bungkuk dan otot perut tidak lemas.

f. Tempat duduk yang baik adalah:

1) Tinggi dataran duduk dapat diatur dengan papan kaki yang sesuai dengan

tinggi lutut, sedangkan paha dalam keadaan datar.

2) Lebar papan duduk tidak kurang dari 35 cm.

3) Papan tolak punggung tingginya dapat diatur dan dapat menekan pada

punggung.

g. Arah penglihatan untuk pekerjaan berdiri adalah 23-37 derajat ke bawah,

sedangkan untuk pekerjaan duduk arah penglihatan antara 32-44 derajat ke

bawah. Arah penglihatan ini sesuai dengan sikap kepala yang istirahat.

h. Ruang gerak lengan ditentukan oleh punggung lengan seluruhnya dan lengan

bawah. Pegangan-pegangan harus diletakkan pada daerah tersebut, lebih-lebih

bila sikap tubuh tidak berubah.

i. Macam gerakan yang kontinyu dan berirama lebih diutamakan, sedangkan

gerakan yang sekonyong-konyong pada permulaan dan berhenti dengan paksa

sangat melelahkan.

j. Kemampuan beban fisik maksimal oleh ILO ditentukan sebesar 50 kg.

10

Page 12: PEKERJAAN KASIR

k. Kemampuan seseorang bekerja adalah 8-10 jam per hari. Lebih dari itu

efisiensi dan efektivitas kerja menurun.

Suatu lapangan penting dalam ergonomi adalah gerakan dan sikap badan, yang

berpengaruh pada pemakaian energi dan fungsi sensorimotoris. Ilmu tentang gerakan

dan sikap badan disebut biomekanika.(8)

II.2. TINJAUAN UMUM TENTANG SISTEM MUSKULOSKELETAL

II.2.1. Gambaran Umum Sistem Muskuloskeletal

Seperti kita ketahui tubuh manusia tediri dari berbagai sistem, diantaranya

sistem pencernaan, sistem otot (muscle), sistem pengindra (sensory) sistem kerangka

11

Page 13: PEKERJAAN KASIR

(skeleton), sistem saraf (nervous) dan lain-lain. Karena manusia merupakan subsistem

dari sebuah sistem kerja, dan ergonomi bermaksud untuk membuat sistem kerja itu

selamat, sehat, aman dan nyaman maka seyogyanya sistem manusia itu dikenali,

secara khusus sistem muskuloskeletal

a. Sistem Kerangka Manusia

Tubuh manusia tersusun oleh seperangkat tulang-tulang yang saling

berhubungan membentuk persendian yang disebut skeleton (kerangka).(12) Kerangka

manusia terdiri atas 206 potong tulang dan dapat kita pandang sebagai kerangka atau

pola dari badan. Kerangka terutama terdiri dari dua sistem ungkit – lengan dan kaki –

yang dipersatukan oleh sebuah kolom tulang punggung (spine). Agar tulang-tulang

itu dapat melakukan tugas ungkit, mereka dipertalikan oleh sendi-sendi yang

berlapiskan tulang rawan yang lembut sehinggga tugas sebagai pengungkit dapat

terlaksana. Tanpa mencederai tulang pokoknya. Tenaga pengungkit dihasilkan oleh

otot yang berkontraksi dan menimbulkan gerakan.(11)

Adapun fungsi dari tulang yaitu : (12)

1) Menegakkan dan memberi bentuk pada tubuh

2) Melindungi organ

3) Tempat melekat otot

12

Page 14: PEKERJAAN KASIR

4) Sebagai alat gerak pasif

5) Memeproduksi sel darah

6) Tempat menyimpan mineral, antara lain: kalsium dan phospat.

Kepala mempunyai fungsi yang penting sekali bagi kita, karena padanya

terdapat dua organ penerima (reseptor) yang paling penting berupa mata dan telinga.

Ia juga mempunyai skull dan cranium yang melindungi otak sebagai bagian yang

terpenting dari sistem saraf pusat. Tulang lain yang berperan dalam malakukan

pekerjaan adalah tulang jari tangan dan jari kaki dan juga tulang belakang (tulang

punggung). (11)

Tulang punggung merupakan seperangkat tulang vertebra yang berlubang

yang memebentuk sebuah kolom tulang pungguung untuk dilalui sekaligus

melindungi spinal cord. Dengan bentuk rangkaian tulang beruas tersebut, kita dapat

membengkokkan badan, dan dengan adnya spinal chord didalamnya kita dapat

melakukan gerakan memutar badan maupun kepala. Gerakan-gerakan ini penting

sekali karena dengan demikian kita dapat melakukan pengendalian atas badan dan

pengamatan visual.(11)

II.2.2 Sistem Kerja Otot

Otot terdiri dari sel-sel berbentuk serat yang panjang dan lembut, bersifat

dapat mengencang (kontraksi) ke satu arah. Otot secara umum dibagia atas 3 jenis

otot, yaitu otot rangka, otot jantung dan otot polos.(13) Namun pada kesempatan ini

hanya akan dibahas mengenai otot rangka.

13

Page 15: PEKERJAAN KASIR

Otot rangka meruppakan massa yang besar yang menyusun jaringan otot

somatik. Otot rangka tersusun dari serat-serat otot yang merupakan “balok penyusun”

sistem otot. Hampir selururh otot rangka berawal dan berakhir di tendo, dan serat-

serat otot rangka tersusun sejajar diantara ujung-ujung tendo, sehingga daya kontraksi

setiap unit akan saling menguatkan.(13) Setiap serat otot merupakan satu sel otot yang

berinti banyak, memanjang, silindrik dan diliputi oleh membran sel yang dinamakan

sarkolemma.(13)

Apabila terjadi kontraksi otot, maka serat otot akan mengkerut sampai

separoh panjang asal, dan rentang gerakan otot itu akan bergantung pada panjangnya

masing-masing serat. Tetapi besarnya tenaga yang diperlihatkan oleh serat bukan

bergantung pada panjangnya, melainkan pada banyaknya serat yang terkandung

dalam otot itu.(11)

Hasil pengencangan otot pada kaum lelaki maksimal sebesar 4 kg/cm2

penampang otot. Tenaga yang terbesar didapat oleh otot pada saat mulai

mengencang, ketika panjang otot masih sama dengan pada keadaan kendor. Jika otot

itu memendek tenaga tambahannya juga makin berkurang.(11,13)

Kegiatan pada otot terdiri dari 2 macam, yaitu kerja otot yang dinamik (kerja

berirama) dan kerja otot yang statik (kerja bersikap). Pada kerja dinamik

pengencangan otot dan pengendorannya terjadi secara bergantian dan berirama,

sedangkan pada kerja satik otot akan terus mengencang untuk beberapa lama. Dalam

kehidupan sehari-hari badan kita mengalami berbagai macam kegiatan dengan otot

14

Page 16: PEKERJAAN KASIR

yang statik, misalnya pada saat berdiri serangkaian otot pada kaki,pinggang, belakang

dan tengkuk mengencang secara terus-menerus. Ada perbedaan mendasar anatara

kerja otot yang dinamik dan statik. Di waktu kerja statik, saluran darah terdesak

karena naiknya tekanan dalam otot sehingga jumlah darah yang mengalir ke dalam

otot menjadi berkurang. Sebaliknya, selama kerja dinamik otot itu bekerja sebagai

pompa pada proses peredaran darah. Kontraksi menyebabkan pengusiran darah dan

pada saat relaksasi darah akan kembali masuk kedalam otot. Jadi selama kerja

dinamik otot lebih banyak menerima glukosa dan oksigen, kaya akan energi dan sisa

metabolisme (asam laktat ,dl l) akan cepat terbuang.(11)

II.3. TINJAUAN UMUM TENTANG GANGGUAN MUSKULOSKELETTAL

Faktor Resiko Gangguan Muskuloskeletal

Beberapa pekerjaan mempunyai resiko ganguan muskuloskeletal atau

Musculoskeltal Disorder (MSD). Hal ini meliputi pekerjaan itu sendiri atau

bagaimana menjalankan pekerjaan itu dilakukan yang dapat meningkatkan faktor

resiko MSD. Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan MSD, namun faktor

utamanya berupa tenaga yang dipaksakan (force), posisi yang tidak sesuai (awkward

postures) dan pengulangan pekerjaan(repetition).(5)

a. Tenaga yang berlebihan (force)

Kerja yang dipaksa menunjuk pada berapa banyak otot melakukan pekerjaan

dan berapa banyak tekanan yang diberikan pada tubuh. Semua pekerjaan

15

Page 17: PEKERJAAN KASIR

membutuhkan kerja dari otot dengan tingkat tekanan yang berbeda-beda. Meskipun

sutu pekerjaan memberikan tekanan yang berbeda-beda pada setiap otot, hal ini dapat

sangat berbahaya pada bagian otot yang lain yang dapat menyebabkan kerusakan

pada otot atau tendonnya, persendian atau jaringan lunak lainnya. Cidera yang terjadi

dapat disebabkan oleh satu jenis gerakan saja atau gerakan yang sangat berbahaya.

Cidera tersebut paling sering disebabkan karena tekanan pada otot dari yang sedang

hingga yang berat yang dilakukan secara terus-menerus dalam jangka waktu yang

lama dan/atau posisi tubuh yang tidak sesuai. (6)

Beberapa pekerjaan dapat memberikan resiko yang berbeda-beda pada setiap

bagian tubuh. Misalnya, mengangkat beban berat yang jauh dari tubuh meningkatkan

tekanan pada diskus vertebra dan tulang belakang pada punggung bawah. Hal ini

berpotensi mengakibatkan kerusakan pada diskus vertebra dan tulang belakang itu

sendiri.(6)

b. Postur yang tidak alamiah (awkward postures)

Posture merupakan nama lain dari posisi dari berbagai bagian tubuh pada saat

beraktivitas. Pada sebagian besar persendian postur yang baik berarti bahwa

persendian tersebut lebih dekat dengan badan. Persendian yang letaknya lebih jauh

dari postur normal merupakan postur yang tidak baik dan akan memberikan tegangan

yang lebih pada otot, tendon dan ligamen disekitar persendian. (6)

16

Page 18: PEKERJAAN KASIR

Beberapa posisi tubuh dapat menyebabkan kelelahan dan perasaan tidak

nyaman jika dipertahankan dalam jangka waktu yang cukup lama. Misalnya, jika

seseorang berdiri dalam jangka waktu yang lama maka akan menyebabkan kaki

terasa sakit, kelamahan otot secara umum dan low back pain.(7) Demikian pula halnya

jika lengan direntangkan sepenuhnya maka sendi bahu dan siku berada pada jarak

jangkau yang maksimal. Jika seseorang menarik atau mengangkat secara berulang-

ulang dalam posisi yang demikian maka akan sangat beresiko untuk terjadi cidera.(6)

Ada dua aspek dari postur tubuh yang dapat menyebabkan keluhan

muskuloskeletal. Pertama berhubungan dengan posisi tubuh. Sebaga contoh bekerja

dengan tubuh yang membungkuk kedepan, kebelakang, atau tubuh yang berkelok-

kelok. Contoh lain posisi tubuh yang berbahaya termasuk mengjangkau benda diatas

bahu, menjangkau benda dibelakang tubuh, memutar lengan, membengkokkan

pergelangan tangan ke depan, belakang, atau kesamping. Jika salah satu bagian tubuh

dekat dengan tubuh dari jarak jangkaunya, maka tidak akan terjadi penarikan dan

tekanan pada tendon dan saraf. Pengunaan posisi tubuh tertentu dalam jangka waktu

lama dapat menimbulkan keluhan muskuloskeletal.(7)

Aspek kedua yang memiliki kontribusi terhadap keluhan muskuloskeletal

yaitu meletakkan leher dan bahu pada posisi tertentu. Untuk melakukan pergerakan

pada lengan, otot-otot pada leher dan bahu akan berkontraksi dan akan terus

berkontraksi selama pekerjaan tersebut berlangsung. Kontraksi yang terjadi akan

menekan pembuluh darah yang menyebabkan berkurangnya aliran darah pada otot-

17

Page 19: PEKERJAAN KASIR

otot tangan yang sedang bekerja. Bagaimanapun, dalam kondisi demikian demikian

dibutuhkan darah yang banyak karena kerja otot yang terus-menerus. Dua hal dapat

terjadi disini. Otot-otot leher atau bahu akan menjadi sangat lelah meskipun hanya

melakukan sedikit gerakan atau tidak ada gerakan sama sekali. Pada saat yang

bersamaan pengurangan aliran darah ke tangan akan mempercepat kelelahan yang

terjadi pada otot. Kedua hal ini akan memudahkan terjadinya cedera.(7)

Dalam hal postur yang tidak alamiah, adalah sangat penting untuk

mempertimbangkan hal-hal berikut:(6)

berapa lama seseorang berada dalam postur tertentu

berapa kali dilakukan postur yang tidak sesuai dalam jangka waktu tertentu.

berapa kali tenaga maksimal digunakan dalam posisi yang tidak sesuai

c. Pengulangan yang berkali-kali (repetititon)

Resiko MSD meningkat jika salah satu bagian tubuh yang sama digunakan secara

berulang-ulang. Pekerjaan yang dilakukan secara berulang-ulang akan menyebabkan

kelelahan, kerusakan jaringan, dan kadang-kadang nyeri dan rasa tidak nyaman

(discomfort). Hal ini dapat terjadi bahkan ketika tenaga yang digunakan sedikit dan

postur yang tidak terlalu berbahaya. Dalam melakukan pekerjaan yang berulang-

18

Page 20: PEKERJAAN KASIR

ulang, tidak cukup hanya memperitungkan berapa seringnya pekerjaan itu diulangi,

tetapi juga mencakup:

berapa lama seserorang melakukan pekerjaan tersebut,

posture yang diperlukan, dan

jumlah tenaga yang diberikan.

Selain ketiga faktor diatas, terdapat juga faktor-faktor lain yang dapat

menyebabkan terjadinya MSD, yaitu: (11)

contact stress,

getaran,

suhu yang dingin,

lingkungan kerja yang panas,

pengaturan pekerjaan, dan

metode kerja.

II.4. TINJAUAN UMUM TENTANG UMUR DAN MASA KERJA

Umur adalah variabel yang selalau diperhatikan didalam penyelidikan-

penyelididkan epidemiologi. Pada umumnya usia yang telah lanjut berdampak pada

fisik yang juga menurun. Proses menjadi tua akan disertai kurangnya kemampuan

oleh karena perubahan-perubahan pada fungsi-fungsi tubuh, sistem kardiovaskular

dan hormonal. Angka-angka kesakitan maupun kematian didalam hampir semua

19

Page 21: PEKERJAAN KASIR

keadaan menunjukkan hubungan dengan umur. Dengan cara ini orang dapat

membacanya dengan mudah dan melihat pola kesakitan dan kematian menurut

golongan umur.(9)

Umur seseorang berbanding langsung dengan kapasitas kerja, 25 tahun

dianggap sebagai umur puncak, sedang umur 25-60 tahun terdapat penurunan

kapasitas fisik 25% untuk kekuatan otot dan 60% kemampuan sensoris dan motoris.

Faktor umur merupakan penentu yang sangat penting.(8)

Masa kerja dalam hubungan pelaksanaan tugas dan pemeliharaan keadaan

tubuh tetap baik berkaitan dengan pekerjaan sewaktu-waktu menurut beban kerja,

pekerjaan sehari, dalam seminggu dan lain-lain. Lamanya seseorang bekerja dalam

sehari secara baik pada umumnya 6-8 jam dan sisanya untuk istirahat atau kehidupan

keluarga dan masyarakat. Memperpanjang waktu kerja lebih dari itu biasanya

disertai menurunnya efisiensi tubuh, timbulnya kelelahan, penyakit dan kecelakaan

akibat kerja. Pelaksanaan tidak dapat meningkat lagi bahkan menurun jika waktunya

telah melebihi 8 jam kerja. Dari penelitian angka absensi meningkat dengan cepat

jika jam kerja melebihi 63,2 jam seminggu untuk pria dan 53,7 jam untuk wanita.

Jumlah jam kerja yang memungkinkan seseorang tenaga kerja dapat bekerja dengan

baik adalah 40 jam seminggu. Lebih dari itu akan menunjukkan hal-hal yang

merugikan.(8)

20

Page 22: PEKERJAAN KASIR

Menurut Undang-Undang Ketenagakerjaan No.25 Tahun 1997 disebutkan

bahwa waktu untuk melakukan pekerjaan, dapat dilaksanakan pada siang atau malam

hari.

a. siang hari adalah waktu antara pukul 06.00-18.00

b. malam hari adalah waktu antara pukul 18.00-06.00

Adapun pasal 100 ayat 2, waktu kerja meliputi :

a. Waktu kerja siang hari yaitu :

1. 7 jam sehari dan 40 jam seminggu, bentuk 6 hari kerja seminggu

2. 8 jam sehari dan 48 jam seminggu, bentuk 5 hari kerja seminggu.

Waktu kerja bagi seseorang menentukan efisiensi dan produktivitasnya. Segi penting

dan persoalan waktu kerja meliputi :

a. lamanya seseorang mampu bekerja dengan baik.

b. hubungan diantara waktu kerja dan istirahat.

c. waktu kerja sehari yang meliputi pagi, siang, sore dan malam.(8)

BAB III

KERANGKA KONSEP

III.1. DASAR PEMIKIRAN VARIABEL YANG DITELITI

21

Page 23: PEKERJAAN KASIR

Berdasarkan tujuan penelitian untuk mendapatkan gambaran tentang keluhan

muskuloskeletal, maka variabel independen dari penelitian ini adalah keluhan

muskuloskeletal itu sendiri.

Telah diketahui sebelumnya bahwa keluhan muskuloskeletal, baik yang

paling ringan hingga yang berat akan mengganggu konsentrasi dalam bekerja,

mengakibatkan penderitaan bagi pekerja, bahkan dapat menurunkan produktivitas.

Ada beberapa faktor yang memegang peranan didalamnya yang

mencakup segi manusia, peralatan, dan lingkungan kerja yang merupakan bagian dari

ergonomi itu sendiri. Namun secara umum ada 4 faktor yang dapat meningkatkan

timbulnya MSD yaitu posture yang tidak alamiah, tenaga yang berlebihan,

pengulangan berkali-kali, dan lamanya waktu kerja. Adapun variabel yang diteliti

dalam penelitian ini, yaitu:

1. Posisi kerja

2. Umur

3. Jenis kelamin

4. Masa kerja

5. Lama kerja

III.2. MODEL HUBUNGAN ANTAR VARIABEL

Berdasarkan variabel-variabel tersebut diatas, maka hubungan antar variabel

tersebut dapat digambarkan sebagai berikut.

22

POSISI KERJAKasir (berdiri)Pramuniaga (berdiri dan berjalan)Staf area (berdiri,berjalan, dan mengangkat

Page 24: PEKERJAAN KASIR

Keterangan : Variabel yang diteliti (Digaris bawahi)

III.3. DEFENISI OPERASIONAL

1. Sikap tubuh (berdiri) didefinisikan sebagai cara meletakkan tubuh dengan

bertumpu pada kedua kaki dalam melakukan suatu pekerjaan.

2. Sikap tubuh (berjalan) didefinisikan sebagai penempatan tubuh yang diselaraskan

dengan pergerakan kedua kaki yang sistematis .

23

UmurMasa KerjaLamanya waktu kerjaJenis KelaminTenaga yang berlebihanPostur yg tidak alamiahPengulangan berkali-kali

KELUHAN MUSKULOSKELETAL

Page 25: PEKERJAAN KASIR

3. Sikap tubuh mengangkat didefinisikan usaha untuk merubah posisi suatu benda

berdasarkan jarak atau ketinggian.

III.4 KRITERIA OBJEKTIF

Keluhan muskuloskeletal adalah keluhan sakit, nyeri, pegal-pegal dan

lainnya pada sistem otot(muskuloskeletal) seperti tendon, pembuluh darah, sendi,

tulang, syaraf dan lainnya yang disebabkan oleh aktivitas kerja

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

IV.1 Jenis Penelitian

24

Page 26: PEKERJAAN KASIR

Pada penelitian ini yang akan diteliti adalah hubungan posisi status

kerja (kasir, pramuniaga dan tenaga lapangan) dengan keluhan muskuloskeletal,

sehingga jenis Penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif, variabel

independen dan variabel dependen diamati dan diukur pada saat yang sama.

IV.2. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian yaitu di Swalayan Hypermart yang berada di

Diammond Mall Panakukkang Makassar.

IV.3. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilaksanakan dari tanggal 20Mei – 4 Juni 2009.

IV.4. Populasi dan Sampel

IV.4.1. Populasi

Populasi pada penelitian ini adalah semua karyawan (kasir,

pramuniaga dan staf area) swalayan Hypermart Makassar.

25

Page 27: PEKERJAAN KASIR

IV.4.2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah tenaga kerja swalayan (kasir,

pramuniaga dan staff area) yang dipilih dan ditarik dengan menggunakan

teknik Purposive Sampling, dimana pengambilan sampel didasarkan pada

suatu pertimbangan yang telah ditetapkan sebelumnya oleh peneliti.

IV.5 Data dan Instrumen Penelitian

IV.5.1. Jenis Data

Data sekunder yang diperoleh dari instansi terkait yaitu PT. Matahari

Putra Prima yang berhubungan dangan data tenaga kerja.

Data primer yang diperoleh dari penelitian secara langsung

dilapangan yakni melalui wawancara langsung sesuai dengan pertanyaan yang

tercantum dalam kuesioner.

IV.5.2. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian dengan menggunakan kuesioner yang berisikan

pertanyaan yang didesain khusus untuk penelitian ini. Alasan menggunakan

kuesioner sebagai alat pengumpul data adalah :

a. Untuk memperoleh informasi yang relevan untuk penelitian ini.

b. Untuk memperoleh informasi atau data yang valid dan reliable.

IV.6. Manajemen Data

IV.6.1. Pengumpulan Data

26

Page 28: PEKERJAAN KASIR

Data yang dikumpulkan merupakan data primer yaitu yang diperoleh

dari sampel kuisioner setelah diberikan penjelasan mengenai tata cara

pengisiannya. Kuisioner yang dibagikan berupa pertanyaan yang ada

hubungannya dengan faktor-faktor yang berhubungan dengan keluhan

muskuloskeletal. Sampel harus mengisi semua pertanyaan yang ada dalam

kuisioner.

IV.6.2. Cara Pengolahan Dan Penyajian Data

Setelah data primer dan sekunder dikumpul, kemudian data yang

diperoleh diolah dengan menggunakan program pengolahan data , kemudian

dilakukan analisis data dan penyajian dalam bentuk tabel, disertai penjelasan

tabel.

IV.8. Etika Penelitian

1. Sebelum melakukan penelitian, maka peneliti akan meminta izin pada

instansi terkait.

2. Dalam setiap pengambilan data subjek, akan didahului dengan penjelasan

lisan mengenai tujuan penelitian.

3. Dalam setiap pengambilan data subjek, akan diminta persetujuan dari

masing-masing subjek penelitian sebelum diberikan kuesioner.

4. Setiap identitas subjek penelitian yang diambil akan dijamin

kerahasiaannya.

27

Page 29: PEKERJAAN KASIR

28

Page 30: PEKERJAAN KASIR

BAB V

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Gambaran Umum Perusahaan

1. Sejarah Singkat Perusahaan

Hypermart adalah perusahaan yang bergerak di bidang retail yang

merupakan bagian dari PT. Matahari Putra Prima, Tbk yang tergabung dalam

Lippo Group. Untuk pertama kalinya Hypermart didirikan pada tanggal 22

April 2004 di Serpong dengan luas area ± 6000 - 7000 km2 .Hypermart

tersebar diberbagai kota besar di Indonesia. Dalam kurun waktu ±4 tahun

hingga tahun 2008, hypermat telah memiliki 45 cabang yang tersebar di

seluruh inclonesia antara lain di Jakarta, Medan, Pekanbaru, Batam,

Palembang, Bandung, Surabaya, Solo, Malang, Pontianak, Banjarmasin,

Manado, Bekasi, Semarang, dan Makassar.

Di kota Makassar, Hypermart pertama kali didirikan pada tanggal 28

April 2005 di Mall GTC Tanjung Bunga. Selang beberapa bulan kemudian

pada tanggal 28 Oktober 2005 berdirilah Hypermart Panakukang di Mall

Panakukang untuk pertama kalinya dengan luas area ± 4000 m2

Gambar 1.1 Suasana di salah satu divisi di Hypermart

29

Page 31: PEKERJAAN KASIR

2. Stuktur Organisasi Perusahaan

Sebagai sebuah perusahaan, Hypermart Panakukang Makassar memiliki

struktur organisasi dalam menjalankan peranannya dengan tertib dan terarah

tanpa mengindahkankan asas - asas perusahaan. Penyusunan struktur

organisasi ini dimaksudkan untuk mempedelas proses pengambilan tugas

masing - masing bagian yang didukung oleh sumber daya manusianya

(karyawannya).

Dalam suatu organisasi badan usaha baik pemerintah maupun non

pemerintah struktur organisasi merupakan unsur yang sangat penting, karena

tanpa adanya struktur organisasi maka tidak akan tercapai sarana keda dan

tanggung jawab yang diinginkan. Walaupun dalam suatu organisasi terdapat

sejumah tugas yang berbeda namun tidak berarti para personilnya tidak

memiliki hubungan kerja antar satu dengan yang lain. Hal tersebut dapat

dilihat pada gambar struktur organisasi diatas, dimana pada struktur tersebut

30

Page 32: PEKERJAAN KASIR

sudah terlihat jelas fungsi dan tugas dari masing-masing meliputi diferensiasi

kepemimpinan.

Struktur organisasi Hypermart cabang Panakukang dipimpin oleh

seorang Store General Manager dan dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh

tiga Divisi Manager yaitu

a. Divisi Manager Fresh

b. Divisi Manager Groceries

c. Divisi Manager Non Food

Divisi manager membawahi beberapa departemen dan setiap

departemen dipimpin oleh Departemen Manager yang dibantu oleh Team

Leader. Adapun uraian tugas dan tanggung jawab masing - masing fungsi dari

struktur dari organisasi perusahaan sebagai berikut :

1. Divisi Fresh

Divisi fresh terbagi atas lima departemen yang meliputi :

a. Departemen Bakery

b. Departemen Ready To Eat (RTE)

c. Departemen Meat dan Fish

d. Departemen Produce

e. Departemen Dairy & Frozen

31

Page 33: PEKERJAAN KASIR

Kelima departemen di atas dalam pelaksanaan tugasnya bertanggung

jawab kepada Divisi Manager Fresh. Adapun tugas pokok dan tanggung

jawab Divisi Fresh adalah sebagai berikut:

a. Melayani konsumen dan menangani keluhan - keluhan jika terjadi

ketidakpuasan.

b. Mengecek kinerja manajer, ketua tim/team /eader ( TL ), dan staff.

c. Melakukan pertemuan divisi untuk membahas semua masalah masalah

yang terjadi.

d. Membuat rencana kerja untuk manager dan TL.

e. Mengontrol kebersihan dan sanitasi.

f. Meninjau ulang proses penerimaan barang.

g. Mengontrol persediaan barang yang akan dijual.

h. Melakukan dan mengontrol pemeliharaan peralatan dalam menunjang

kineda.

i. Mengontrol kelengkapan barang untuk promosi dan ketersediaan stok

barang yang akan dijual.

j. Pengontrolan terhadap operasional seperti pengecekan harga jual di

komputer apakah sudah sama dengan harga jual dilabel harga pada

pajangan barang.

k. Memaksimalkan penjualan untuk pencapaian target yang telah

dkentukan.

32

Page 34: PEKERJAAN KASIR

l. Meninjau hasil penjualan setiap hari dan persediaan barang

m. Mengontrol planogram dan standar display produk.

n. Meninjau proses order agar barang yang diorder tidak berlebihan tapi

sesuai dengan kebutuhan.

o. Melaksanakan dan mengatur pengorderan barang yang disesuaikan

dengan lamanya waktu pendistribusian.

Adapun tugas dari departemen manajer yaitu :

a. Bertanggung jawab dalam menghadapi keluhan konsumen.

b. Mengawasi standar penampilan karyawan dan memberikan penilaian

terhadap TL dan staff

c. Melakukan pelatihan dan brifing terhadap staff untuk meningkat

produktifitas karyawan

d. Melakukan pemeliharaan alat

e. Mengontrol lembur karyawan

f. Mengontrol penggunaan air, listrik, gas,

g. Mengontrol penggunaan trayfoam, plasticbag, dll

h. Mengontrol proses pengorderan, penerimaan barang (receiving),

pembuatan barang yang akan diorder / purchase order (PO),

pembuaten administrasi (PH 0 ), dan mutasi.

i. Mengontrol dan meminimalisir kehilangan barang

33

Page 35: PEKERJAAN KASIR

j. Mengontrol planogram, pendisplaian, dan atribut dalam pendisplaian

seperti harga, arrow, dll

k. Mengontrol hasil penjualan dan ketersediaan barang setiap hari.

l. Mengontrol kebersihan & kerapihan area dan gudang penyimpanan

m. Mengadakan promosi barang dan mengecek barang promosi.

2. Divisi Groceries

Divisi groceries terbagi atas 3 (tiga) departemen yang meliputi

a. Departemen Groceries Food

b. Departemen Groceries Health, Beauty, and Care (HBC)

c. Departemen Groceries Drink

Ketiga departemen diatas dalam pelaksanaan tugas bertanggung

jawab kepada Divisi Manager Groceries.

3. Divisi Non Food

Divisi Non Food terbagi atas 5 (lima) Departemen yadu

a. Departemen Elektronik

b. Departemen Bazaar House Hold

c. Departemen Bazaar Toys & Stationary

d. Departemen Bazaar

e. Depatemen Softline

34

Page 36: PEKERJAAN KASIR

Kelima departemen diatas dalam pelaksanaan tugas bertanggung

jawab kepada Divisi Manager Non Food.

Divisi supporting yang terdiri dari departemen front end, personalia,

back end, supporting, LIP (loss provention) mempunyai tugas pokok

memberikan dukungan untuk kelancaran operasinal toko. Masing –

masing departemen manager bertanggung jawab langsung kepada Store

General Manager dengan supervisi oleh divisi manager.

1. Front End bertugas :

a. Mengecek mesin kasir

b. Mengecek laporan dari setiap kasir setelah selesai bertugas

c. Membantu laporan harian kartu kredit / Credit Card

d. Melayani konsumen

e. Membuat laporan tentang pembayaran potongan harga / discount

2. Pesonalia bertugas:

a. Membantu mengawasi departemen dalam kedisiplinan karyawan

b. Petty Cash untuk biaya operasional toko

c. Membuat laporan karyawan

d. Pembayaran gaji serta hak yang lain karyawan

e. Membuat laporan tenant

f. Mengadakan pelatihan / training dan pengembangan karyawan

35

Page 37: PEKERJAAN KASIR

3. EDP bertugas:

a. Tarik possku harian/perubahan harga

b. Sinkronisasi POS/Registrasi

c. Membuat Comcheck/perubahan harga competitor

d. Laporan penjualan / report sales

e. EOD (End Of Dayttarik data sales)

4. Tehnisi bertugas:

a. Kontrol panel listrik dan pompa sumit

b. Mengecek ruang pendingin / coldroom dan showcase

c. Peralatan dapur RTE, Bakery, Meat & Fish

d. Kontrol tekanan compressor pads ruang pendingin

e. Cek pemakaian air & kwh listrik area tenant

5. Visual bertugas :

a. Memproduksi POP sesuai schedule

b. Menjaga dan mengawasi stok barang, kelengkapan barang, dan

kebersihan barang.

6. Loss Provenflon bertugas:

a. Membuka gedung dan mengecek area

b. Bertanggung jawab pads area atau pos masing - masing

36

Page 38: PEKERJAAN KASIR

c. Pengecekan loker karyawan

d. Pengecekan alat pemadam kebakaran (apar)

e. Menutup semua gudang dan memastikan rolling door dalam

keadaan tertutup dan mengecek seluruh area dalam keaadaan

aman.

f. Melakukan penggeledahan kepada setiap karyawan, supplier, dan

salesman yang keluar dari hypermart

g. Melakukan pengontrolan dan pemeriksaan terhadap barang -

barang proses atau sampah dari departemen lain yang akan

dimusnahkan atau dibuang

3. Lokasi Perusahaan

Hypermart cabang Panakukang berada di A Bulevard No 01 Gedung C

Mail Panakukang Makassar - Sukrwesi Selatan 90231. Lokasi Hypermart

sangat strategis tedetak di pusat keramaian Mall Panakukang Makassar

dimana dapat dijangkau oleh transportasi dengan lancar baik rods empat

maupun roda dua, dan juga merupakan jalur transportasi umum atau angkutan

umum.

4. Visi dan Misi Perusahaan

Visi Hypermart Panakukang Makassar yaitu " Menjadi Retailer Multi

Format Nomor 1 di Indonesia".

37

Page 39: PEKERJAAN KASIR

Misi Hypermart Panakukang Makassar yaitu " Mentransformasikan

Matahari Food Bussiness Menjadi Retailer Kelas Dunia yang Mampu

Menghasilkan Pertumbuhan Sales Organik den Profit yang Terus Menerus.

5. Sarana dan Prassrana

Sarana den prasarana pendukung yang ada pada Hypermart Panakukang

Makassar yaitu :

a. Tempat parkir

b. Mushollah

c. Kantin

d. WC pria/wanita

e. Loker penitipan barang

f. Ruang meeting

g. Ruang personalia

h. Ruang komersil

i. Koperasi simpan pinjam

j. Tempat fotocopy

k. Loker karyawan

l. IKM (Ikatan Karyawan Matahari)

38

Page 40: PEKERJAAN KASIR

39

Page 41: PEKERJAAN KASIR

BAB VI

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Hypermart di Makassar Mall mulai tanggal

20 Mei – 4 Juni 2009 dengan jumlah sampel sebanyak 60 orang. Data yang telah

dikumpulkan melalui wawancara langsung menggunakn kuesioner kemudian diinput

ke komputer dan dianalisis menggunakan program SPSS (statistics product and

service solution).

Hasil pengolahan data ditampilakan dalam bentuk tabel disertai dengan

penjelasan. Adapun hasil penelitian sebagai berikut :

1. Deskripsi Karakteristik Responden

Tabel 1Distribusi Responden Menurut Jenis Kelamin pada Karyawan Swalayan

Hipermart Diamond Mall Panakkukang Makassar

Jenis Kelamin

Posisi

TotalKasir Pramuniaga Staf area

n % n % n % n %

Laki-laki 2 10.0 6 100.0 33 97.1 41 68.3

Perempuan 18 90.0 0 .0 1 2.9 19 31.7

Total 20 100.0 6 100.0 34 100.0 60 100.0

Sumber : data primer

Tabel 1 menunjukkan bahwa umumnya jenis kelamin responden pada

bagian kasir adalah perempuan sebanyak 18 orang (90,0%), pada bagian

40

Page 42: PEKERJAAN KASIR

pramuniaga lebih banyak laki-laki yaitu 6 orang (100%) dan bagian staf area

laki-laki sebanyak 33 orang (97,1%).

Tabel 2Distribusi Responden Menurut Kelompok Umur pada Karyawan Swalayan

Hipermart Diamond Mall Panakkukang Makassar

Kelompok

Umur

(Tahun)

Posisi

TotalKasir Pramuniaga Staf area

n % n % n % n %

16 - 20 5 25.0 1 16.7 7 20.6 13 21.7

21 - 25 14 70.0 5 83.3 13 38.2 32 53.3

26 - 30 0 .0 0 .0 13 38.2 13 21.7

31 - 35 1 5.0 0 .0 1 2.9 2 3.3

Total 20 100.0 6 100.0 34 100.0 60 100.0

Sumber : data primer

Tabel 2 menunjukkan bahwa umumnya kelompok umur responden

pada bagian kasir adalah 21 – 25 tahun sebanyak 14 orang (70,0%) dan paling

sedikit umur 31-35 tahun yaitu 1 orang (5,0%). Pada bagian pramuniaga lebih

banyak berumur 21-35 tahun yaitu 5 orang (83,3%) dan pada bagian staf area

lebih banyak berumur 21-25 tahun dan 26-30 tahun masing –masing 13 orang

(38,2%), sedangkan paling sedikit adalah kelompok umur 31-35 tahun

sebanyak 1 orang (2,9%).

41

Page 43: PEKERJAAN KASIR

Tabel 3Distribusi Responden Menurut Masa Kerja pada Karyawan Swalayan

Hipermart Diamond Mall Panakkukang Makassar

Masa Kerja

(tahun)

Posisi

TotalKasir Pramuniaga Staf area

n % n % n % N %

1- 4 10 50.0 2 33.3 16 47.1 28 46.7

5 - 8 9 45.0 4 66.7 18 52.9 31 51.7

> 12 1 5.0 0 .0 0 .0 1 1.7

Total 20 100.0 6 100.0 34 100.0 60 100.0

Sumber : data primer

Tabel 3 menunjukkan bahwa umumnya masa kerja responden pada

bagian kasir adalah 1-4 tahun sebanyak 10 orang (50,0%), pada bagian

pramuniaga lebih banyak telah bekerja selama 5-8 tahun yaitu 4 orang

(66,7%) dan bagian staf area telah bekejra 5-8 tahun sebanyak 18 orang

(52,9%).

2. Deskripsi variabel peneliian

Tabel 4Distribusi Keluhan Nyeri Punggung Menurut Posisi Kerja pada Karyawan

Swalayan Hypermart Diamond Mall Panakkukang Makassar

Nyeri Punggung

PosisiTotalKasir Pramuniaga Staf area

n % n % n % n %Ya 12 70.6 6 100.0 21 80.8 38 79.2Tidak 5 29.4 0 .0 5 19.2 10 20.8Total 20 100.0 6 100.0 34 100.0 60 100.0

Sumber : data primer

42

Page 44: PEKERJAAN KASIR

Tabel 4 menunjukkan bahwa umumnya keluhan nyeri pungung terjadi

pada semua bagian. Kejadian nyeri punggung pada bagian kasir sebanyak 12

orang (70,6%), pada bagian pramuniaga yaitu 6 orang (100%) dan bagian staf

area sebanyak 21 orang (80,8%).

Tabel 5Distribusi Keluhan Gangguan Pada Leher Menurut Posisi Kerja pada

Karyawan Swalayan Hypermart Diamond Mall Panakkukang Makassar

Gangguan

pada leher

Posisi

TotalKasir Pramuniaga Staf area

n % n % n % n %

Ya 14 70.0 1 16.7 13 38.2 28 46.7

Tidak 6 30.0 5 83.3 21 61.8 32 53.3

Total 20 100.0 6 100.0 34 100.0 60 100.0

Sumber : data primer

Tabel 5 menunjukkan bahwa umumnya keluhan gangguan pada leher

terjadi pada semua bagian. Kejadian gangguan pada leher pada bagian kasir

sebanyak 14 orang (70,0%), pada bagian pramuniaga yaitu 1 orang (16,7%)

dan bagian staf area sebanyak 13 orang (38,2%).

.

43

Page 45: PEKERJAAN KASIR

Tabel 6Distribusi Nyeri Bahu Menurut Posisi Kerja pada Karyawan Swalayan

Hypermart Diamond Mall Panakkukang Makassar

Nyeri bahu

Posisi

TotalKasir Pramuniaga Staf area

n % n % n % n %

Ya 10 50.0 0 .0 6 17.6 16 26.7

Tidak 10 50.0 6 100.0 28 82.4 44 73.3

Total 20 100.0 6 100.0 34 100.0 60 100.0

Sumber : data primer

Tabel 6 menunjukkan bahwa umumnya keluhan nyeri bahu terjadi

pada bagian kasir dan staf administrasi. Kejadian nyeri bahu pada bagian kasir

sebanyak 10 orang (50,0%), pada bagian pramuniaga tidak ada (0%) dan

bagian staf area sebanyak 6 orang (17,6%).

Tabel 7Distribusi Nyeri Siku Menurut Posisi Kerja pada pada Karyawan Swalayan

Hipermart Diamond Mall Panakkukang Makassar

Nyeri Siku

Posisi

TotalKasir Pramuniaga Staf area

n % n % n % n %

Ya 2 10.0 0 .0 4 11.8 6 10.0

Tidak 18 90.0 6 100.0 30 88.2 54 90.0

Total 20 100.0 6 100.0 34 100.0 60 100.0

Sumber : data primer

44

Page 46: PEKERJAAN KASIR

Tabel 7 menunjukkan bahwa umumnya keluhan nyeri siku terjadi

pada bagian kasir dan staf area. Responden pada bagian kasir yang mengalami

nyeri siku sebanyak 2 orang (10,0%), sedangkan pada bagian staf area

sebanyak 4 orang (11,8%).

. Tabel 8

Distribusi Bengkak pada Tangan Menurut Posisi Kerja pada pada Karyawan Swalayan Hypermart Diamond Mall Panakkukang Makassar

Nyeri/Bengkak

Pada Tangan

Posisi

TotalKasir Pramuniaga Staf area

N % n % n % n %

Ya 0 .0 0 .0 3 8.8 3 5.0

Tidak 20 100.0 6 100.0 31 91.2 57 95.0

Total 20 100.0 6 100.0 34 100.0 60 100.0

Sumber : data primer

Tabel 8 menunjukkan bahwa keluhan nyeri/bengkak pada tangan

hanya terjadi pada bagian staf area sebanyak 3 orang (8,8%), sedangkan

bagian lain tidak mengalami nyeri tangan..

B. Pembahasan

1. Keluhan musculoskeletal pada kasir

Hasil penelitian menunjukkan bahwa umumnya karyawan bagian kasir

mengalami keluhan nyeri pungung sebanyak 12 orang (70,6%), gangguan

pada leher sebanyak 14 orang (70,0%), nyeri bahu sebanyak 10 orang (50%),

nyeri siku 2 orang (10,0%), dan tidak ada bengkak pada tangan.

45

Page 47: PEKERJAAN KASIR

Pada tenaga kasir, umumnya adalah perempuan (90,0%) hal ini

diseabkan dalam ketelitian menghitung uang biasanya lebih teliti perempuan

dibanding laki-laki, sedangkan dari umur umumnya antara 21-25 tahun.

Adanya keluhan nyeri pungung pada kasir disebabkan posisi saat

bekerja yang mengharuskan berdiri sehingga otot-otot akan mengalami

kelelahan. Ada juga kasir yang melayani pembeli dengan duduk, namun posisi

ini juga akan menyebabkan keluhan nyeri punggung maupun leher karena

sikapnya akan monoton.

Keluhan low back pain paling sering mereka rasakan setelah bekerja

sekitar 2 – 3 jam, ada juga yang merasakan ketika melayani.

2. Keluhan musculoskeletal pada Pramuniaga

Hasil penelitian menunjukkan bahwa umumnya karyawan bagian

pramuniaga mengalami keluhan nyeri punggung sebanyak 6 orang (100,0%),

gangguan pada leher 1 orang (16,7%), dan tidak ada yang mengalami nyeri

bahu dan nyei pada tangan (0%).

3. Keluhan musculoskeletal pada staf area

Hasil penelitian menunjukkan bahwa umumnya karyawan staff area

mengalami keluhan nyeri pungung terjadi sebanyak 21 orang (80,8%).

gangguan pada leher sebanyak 13 orang (38,2%). keluhan nyeri bahu

46

Page 48: PEKERJAAN KASIR

sebanyak 6 orang (17,6%), keluhan nyeri siku 4 orang (11,8%), keluhan

nyeri/bengkak pada tangan sebanyak 3 orang (8,8%).

47

Page 49: PEKERJAAN KASIR

BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Karyawan bagian kasir mengalami keluhan nyeri pungung sebanyak 12 orang

(70,6%), gangguan pada leher sebanyak 14 orang (70,0%), nyeri bahu

sebanyak 10 orang (50%), nyeri siku 2 orang (10,0%), dan tidak ada

bengkak pada tangan,

2. Karyawan bagian pramuniaga mengalami keluhan nyeri punggung sebanyak 6

orang (100,0%), gangguan pada leher 1 orang (16,7%), dan tidak ada yang

mengalami nyeri bahu dan nyei pada tangan (0%).

3. Karyawan bagian staff area mengalami keluhan nyeri pungung terjadi

sebanyak 21 orang (80,8%). gangguan pada leher sebanyak 13 orang

(38,2%). keluhan nyeri bahu sebanyak 6 orang (17,6%), keluhan nyeri siku 4

orang (11,8%), keluhan nyeri/bengkak pada tangan sebanyak 3 orang (8,8%).

B. Saran

1. Kepada pimpinan perusahaan agar memberikan perhatian pada pekerja pria

dan wanita khusunya dibagian packing , sebab mereka merupakan ujung

tombak perusahaan yang dapat mempengaruhi tingkat produktivitas

perusahaan, dimana mereka juga secara tidak langsung memberikan

konstribusi bagi kemajuan industri daerah.

48

Page 50: PEKERJAAN KASIR

2. Kepada pemerhati masalah ketenagakerjaan seperti pemerintah setempat dan

instansi terkait agar dapat kiranya melakukan penyuluhan-penyuluhan tentang

kesehatan kerja bagi pekerja pabrik , misalnya dengan memberikan

penyuluhan-penyuluhan tentang pentingnya istirahat yang cukup, konsumsi

kalsium yang cukup dan segera berobat ke puskesmas atau balai kesehatan

lainnya untuk mengatasi keluhan musjuloskeletal yang ada agar tetap bekerja

dengan baik.

49

Page 51: PEKERJAAN KASIR

DAFTAR PUSTAKA

1. Hendrawansilondae.Hubungan Beban Kerja dan Ergonomis.[Online] 23 juni

2005 [citied 2009 February 11]. Available from: URL:

http://www.hendra’ ssite blogger.com .

2. Astrid Sulistomo. Diagnosis Penyakit Akibat Kerja dan Sistem Rujukan.

[Online] 2002 [citied 2009 February 11]. Available from: URL:

http://www.cerminduniakedokteran.com

3. Sutjana I Dewa Putu. Hambatan Dalam Penerapan K3 dan Ergonomi di

Perusahaan. [Online] 29 Juli 2006 [citied 2009 February 11]. Bagian Fisiologi

Fakultas Kedokteran Program Pascasarjana Universitas Udayana.

4. Anonim. Serasikan Alat, Cara dan Lingkungan Kerja. [online] 8 agustus

2008 [citied 2009 February 11]. Available from http://www.unmul.ac.id

5. Noor Fitrihana. Upaya Mengurangi Resiko Muskuloskeletal. [online] [citied

2009 February 11]. Available from URL: http://blog.Lusisusanti .com

6. Anonim. Musculoskeletal Disorders Prevention Series. Occupational Health

and Safety Council of Ontario (OHSCO). Prevention Guidline.

7. Anonim. Work-related Musculoskeletal Disorders (WMSDs). [online] 12

Desember 2005 [citied 2009 February 11]. Available from URL:

http://www.ccohs.com

8. Anonim. Prinsip Dasar Kesehatan Kerja. [online] [citied 2009 February 11].

Available from URL: http://www.depkes.go.id

50

Page 52: PEKERJAAN KASIR

9. Suma’mur. Faal Kerja dan Ergonomi. In: Higene Perusahaan dan Kesehatan

Kerja. Jakarta: PT. Gunung Agung. 1995.

10. Notoatmojo Soekidjo. Ilmu Kesehatan Masyarakat.Prinsip-Prinsip Dasar

Jakarta: Penerbit Rineka Cipta. 1996

11. Sastrowinot Suyatno. Meningkatkan Produktivitas Dengan Ergonomi. Jakarta:

PT. Pustaka Binaman Pressindo. 1985.

12. Ladou Joseph. Current Occupational & Environmental Medicine.San

Fransisco : Mc Graw Hill. 2002

13. Rasjad Chairuddin.Pengantar ilmu Bedah Ortopedi. Makassar : Penerbit

Bintang Lamumpatue. 2003.

14. Anonim. Focus on Wellness: Musculoskeletal Disorders. [Online] 2006

[citied 2009 February 11]. Available from: URL: http://www.atu.com

51

Page 53: PEKERJAAN KASIR

HASIL ANALISIS DATA

Crosstabs

Jenis Kelamin * posisi Crosstabulation

2 10.0 6 100.0 33 97.1 41 68.3

18 90.0 0 .0 1 2.9 19 31.7

20 100.0 6 100.0 34 100.0 60 100.0

Laki-laki

Perempuan

Jenis Kelamin

Total

n % n % n % n %

kasir pramuniaga staf area

posisi

Total

Kelompok Umur * posisi Crosstabulation

5 1 7 13

25.0% 16.7% 20.6% 21.7%

14 5 13 32

70.0% 83.3% 38.2% 53.3%

0 0 13 13

.0% .0% 38.2% 21.7%

1 0 1 2

5.0% .0% 2.9% 3.3%

20 6 34 60

100.0% 100.0% 100.0% 100.0%

Count

% within posisi

Count

% within posisi

Count

% within posisi

Count

% within posisi

Count

% within posisi

16 - 20

21 - 25

26 - 30

31 - 35

KelompokUmur

Total

kasir pramuniaga staf area

posisi

Total

52

Page 54: PEKERJAAN KASIR

pendidikan * posisi Crosstabulation

0 0 2 2

.0% .0% 5.9% 3.3%

20 6 31 57

100.0% 100.0% 91.2% 95.0%

0 0 1 1

.0% .0% 2.9% 1.7%

20 6 34 60

100.0% 100.0% 100.0% 100.0%

Count

% within posisi

Count

% within posisi

Count

% within posisi

Count

% within posisi

SLTP

SLTA

PT

pendidikan

Total

kasir pramuniaga staf area

posisi

Total

menikah * posisi Crosstabulation

4 1 7 12

20.0% 16.7% 20.6% 20.0%

16 5 27 48

80.0% 83.3% 79.4% 80.0%

20 6 34 60

100.0% 100.0% 100.0% 100.0%

Count

% within posisi

Count

% within posisi

Count

% within posisi

YA

TIDAK

menikah

Total

kasir pramuniaga staf area

posisi

Total

Masa kerja * posisi Crosstabulation

10 2 16 28

50.0% 33.3% 47.1% 46.7%

9 4 18 31

45.0% 66.7% 52.9% 51.7%

1 0 0 1

5.0% .0% .0% 1.7%

20 6 34 60

100.0% 100.0% 100.0% 100.0%

Count

% within posisi

Count

% within posisi

Count

% within posisi

Count

% within posisi

1- 4

5 - 8

> 12

Masakerja

Total

kasir pramuniaga staf area

posisi

Total

53

Page 55: PEKERJAAN KASIR

ada keluhan sakit, pegal * posisi Crosstabulation

17 5 26 48

85.0% 83.3% 76.5% 80.0%

3 1 8 12

15.0% 16.7% 23.5% 20.0%

20 6 34 60

100.0% 100.0% 100.0% 100.0%

Count

% within posisi

Count

% within posisi

Count

% within posisi

Ya

Tidak

ada keluhansakit, pegal

Total

kasir pramuniaga staf area

posisi

Total

sifat keluhan * posisi Crosstabulation

17 5 26 48

100.0% 100.0% 100.0% 100.0%

17 5 26 48

100.0% 100.0% 100.0% 100.0%

Count

% within posisi

Count

% within posisi

ringansifat keluhan

Total

kasir pramuniaga staf area

posisi

Total

nyeri punggung * posisi Crosstabulation

12 5 21 38

70.6% 100.0% 80.8% 79.2%

5 0 5 10

29.4% .0% 19.2% 20.8%

17 5 26 48

100.0% 100.0% 100.0% 100.0%

Count

% within posisi

Count

% within posisi

Count

% within posisi

Ya

Tidak

nyeri punggung

Total

kasir pramuniaga staf area

posisi

Total

Gangguan pada leher * posisi Crosstabulation

14 1 13 28

70.0% 16.7% 38.2% 46.7%

6 5 21 32

30.0% 83.3% 61.8% 53.3%

20 6 34 60

100.0% 100.0% 100.0% 100.0%

Count

% within posisi

Count

% within posisi

Count

% within posisi

Ya

Tidak

Gangguanpada leher

Total

kasir pramuniaga staf area

posisi

Total

54

Page 56: PEKERJAAN KASIR

tangan * posisi Crosstabulation

10 0 6 16

50.0% .0% 17.6% 26.7%

10 6 28 44

50.0% 100.0% 82.4% 73.3%

20 6 34 60

100.0% 100.0% 100.0% 100.0%

Count

% within posisi

Count

% within posisi

Count

% within posisi

Ya

Tidak

tangan

Total

kasir pramuniaga staf area

posisi

Total

nyeri siku * posisi Crosstabulation

2 0 4 6

10.0% .0% 11.8% 10.0%

18 6 30 54

90.0% 100.0% 88.2% 90.0%

20 6 34 60

100.0% 100.0% 100.0% 100.0%

Count

% within posisi

Count

% within posisi

Count

% within posisi

Ya

Tidak

nyerisiku

Total

kasir pramuniaga staf area

posisi

Total

nyeri/bengkak pada tangan * posisi Crosstabulation

0 0 3 3

.0% .0% 8.8% 5.0%

20 6 31 57

100.0% 100.0% 91.2% 95.0%

20 6 34 60

100.0% 100.0% 100.0% 100.0%

Count

% within posisi

Count

% within posisi

Count

% within posisi

Ya

Tidak

nyeri/bengkakpada tangan

Total

kasir pramuniaga staf area

posisi

Total

55

Page 57: PEKERJAAN KASIR

keluhan lain * posisi Crosstabulation

15 6 28 49

75.0% 100.0% 82.4% 81.7%

1 0 0 1

5.0% .0% .0% 1.7%

3 0 0 3

15.0% .0% .0% 5.0%

0 0 1 1

.0% .0% 2.9% 1.7%

0 0 2 2

.0% .0% 5.9% 3.3%

1 0 0 1

5.0% .0% .0% 1.7%

0 0 2 2

.0% .0% 5.9% 3.3%

0 0 1 1

.0% .0% 2.9% 1.7%

20 6 34 60

100.0% 100.0% 100.0% 100.0%

Count

% within posisi

Count

% within posisi

Count

% within posisi

Count

% within posisi

Count

% within posisi

Count

% within posisi

Count

% within posisi

Count

% within posisi

Count

% within posisi

Flu

Maag

Punggung

Pusing

Sakit Kepala

Sakit Pada Dada

sakit tengkuk

keluhanlain

Total

kasir pramuniaga staf area

posisi

Total

tempat berobat * posisi Crosstabulation

1 0 2 3

11.1% .0% 9.5% 8.6%

1 1 1 3

11.1% 20.0% 4.8% 8.6%

0 1 7 8

.0% 20.0% 33.3% 22.9%

6 3 8 17

66.7% 60.0% 38.1% 48.6%

1 0 3 4

11.1% .0% 14.3% 11.4%

9 5 21 35

100.0% 100.0% 100.0% 100.0%

Count

% within posisi

Count

% within posisi

Count

% within posisi

Count

% within posisi

Count

% within posisi

Count

% within posisi

dokter praktek

dokter khusus

kilinikk rujukanperusahaan

pkm / rs

lainnya

tempatberobat

Total

kasir pramuniaga staf area

posisi

Total

56

Page 58: PEKERJAAN KASIR

luka kecelakaan * posisi Crosstabulation

12 4 12 28

60.0% 66.7% 35.3% 46.7%

8 2 22 32

40.0% 33.3% 64.7% 53.3%

20 6 34 60

100.0% 100.0% 100.0% 100.0%

Count

% within posisi

Count

% within posisi

Count

% within posisi

Ya

Tidak

luka kecelakaan

Total

kasir pramuniaga staf area

posisi

Total

penyebab luka * posisi Crosstabulation

0 0 1 1

.0% .0% 8.3% 3.6%

3 3 5 11

25.0% 75.0% 41.7% 39.3%

2 0 1 3

16.7% .0% 8.3% 10.7%

0 0 5 5

.0% .0% 41.7% 17.9%

0 1 0 1

.0% 25.0% .0% 3.6%

7 0 0 7

58.3% .0% .0% 25.0%

12 4 12 28

100.0% 100.0% 100.0% 100.0%

Count

% within posisi

Count

% within posisi

Count

% within posisi

Count

% within posisi

Count

% within posisi

Count

% within posisi

Count

% within posisi

terjatuh

tertusuk

teriris

tertimpa

lainnya

tertusuk, teriris

penyebabluka

Total

kasir pramuniaga staf area

posisi

Total

57