pedoman umum jabatan fungsional perekayasa

102
Pedoman Umum JABATAN FUNGSIONAL PEREKAYASA Tim – 5 Penyempurnaan JFP Badan Pengkajian & Penerapan Teknologi 1 T5 / Pedoman JFP/ 2008

Upload: anghuda

Post on 06-Jun-2015

4.327 views

Category:

Documents


13 download

DESCRIPTION

Paparan Konsep Jabatan Fungsional Perekayasa yang Disempurnakan

TRANSCRIPT

Page 1: Pedoman Umum Jabatan Fungsional Perekayasa

Pedoman Umum

JABATAN FUNGSIONALPEREKAYASA

Tim – 5 Penyempurnaan JFP

Badan Pengkajian & Penerapan Teknologi

1T5 / Pedoman JFP/ 2008

Page 2: Pedoman Umum Jabatan Fungsional Perekayasa

D ft I iDaftar Isi1. Pendahuluan2. Perekayasa & Teknologi3. Tata kerja Kerekayasaan4. Jabatan Fungsional Perekayasa

AppendixA Membentuk Organisasi Fungsional Kerekayasaan

C Sistem Informasi dalam Organisasi Fungsional Kerekayasaan

B Sistem Pelaporan Kerekayasaan

D Hubungan Organisasi Fungsional Kerekayasaan dengan

Organisasi Struktural

E C t h C t h O i i F i l K k

2T5 / Pedoman JFP/ 2008

E Contoh – Contoh Organisasi Fungsional Kerekayasaan

Page 3: Pedoman Umum Jabatan Fungsional Perekayasa

I P E N D A H U L U A NI . P E N D A H U L U A N“ The measure of intelligent ,

i h bili h “is the ability to change “

Albert Einstein ( 1879 – 1955 )

1.1 Definisi dan Sejarah Jabatan Fungsional Perekayasay

1.2 Pertimbangan Utama Penyempurnaan

3T5 / Pedoman JFP/ 2008

Page 4: Pedoman Umum Jabatan Fungsional Perekayasa

1 1 Definisi dan Sejarah Jabatan Fungsional Perekayasa1.1 Definisi dan Sejarah Jabatan Fungsional Perekayasa

1.1.1 Definisi Jabatan Fungsional Perekayasa

Perekayasa adalah PNS yg diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan kegiatan rancang bangun dan perekayasaan(Juknis Perekayasa saat ini )(Juknis – Perekayasa saat ini )

1.1.2 Sejarah Jabatan Fungsional Perekayasa

1991: SK Meneg PAN No. 89 tahun1991 dikelola oleh KRT,

Jabatan Fungsional Perekayasa pertama kali diadakan dengan tujuan untuk meningkatkan produktivitas dan profesionalisme PNS yang bergerak dibidang

2003: SK Meneg PAN No. 24 / 2003 : 9 jenjang 4 jenjang

meningkatkan produktivitas dan profesionalisme PNS yang bergerak dibidang pengembangan teknologi dan pengembangan industri.

2004: SK Meneg PAN KEP / 193 / 2004: Pembinaan KNRT BPPT

4T5 / Pedoman JFP/ 2008

Page 5: Pedoman Umum Jabatan Fungsional Perekayasa

1 2 Pertimbangan Utama Penyempurnaan

1. Tugas Pokok dan Fungsi Perekayasa adalah pengembangan

1.2 Pertimbangan Utama Penyempurnaan

teknologi dan pengembangan industri. Saat ini Teknologi tidak hanya sebagai “tools” pada sistem produksi, tetapi merupakan “competitive edges” dari suatu industri dan bangsa.g g

Diperlukan SDM bidang perekayasa dengan kwantitas dan kwalitas yang baik untuk mendukung peningkatan daya saingindustri nasional maupun Indonesia sebagai suatu Bangsa.

2. Di era globalisasi saat ini, masuknya engineer asing bersertifikasi standar internasional mulai menggejalastandar internasional mulai menggejala.

perlunya suatu standar sertifikasi engineer (perekayasa) yang berlaku secara nasional untuk melindungi lahan pekerjaanberlaku secara nasional untuk melindungi lahan pekerjaan perekayasa Indonesia.

5T5 / Pedoman JFP/ 2008

Page 6: Pedoman Umum Jabatan Fungsional Perekayasa

1.2 Pertimbangan Utama Penyempurnaan ( lanjutan )

Sesuai tupoksinya kegiatan bersifat team work dalam kelompok kerja yang besar Dalam hal ini , penilaian perekayasa dilakukan secara individual yang mengacu pada peran serta kinerjanya dalam kegiatan team work tersebut.

P d t b l k b l k di il iPada peraturan yang berlaku sebelumnya perekayasa dinilai secara individual dengan tidak memperhitungkan peran dan tugasnya didalam team, sehingga bisa terjadi ketidak cocokan ( unfairness ) antara yang dikerjakan dengan yang dinilaidikerjakan dengan yang dinilai.

Penyempurnaan harus dilaksanakan dengan memperhitungkan peran dan tugas perekeyasa dalam team dengan membuat organisasidan tugas perekeyasa dalam team dengan membuat organisasi fungsional kerja kerekayasaan yang baku serta mendefinisikan peran serta tugas setiap perekayasa yang terlibat dalam kegiatan didalamnya

Dengan demikian dibutuhkan informasi tentang kedudukan individual perekayasa tersebut dalam pekerjaan team work

organisasi team dengan koordinat pekerjaan ang

6T5 / Pedoman JFP/ 2008

organisasi team dengan koordinat pekerjaan yang jelas

Page 7: Pedoman Umum Jabatan Fungsional Perekayasa

1.2 Pertimbangan Utama Penyempurnaan ( lanjutan )

P il i k b l P il i k t i i

Perhatikan diagram perbandingan tata penilaian yang berlaku sebelumnya dengan yang berlaku saat ini

Ka. Program

Penilaian perekayasa sebelumnya Penilaian perekayasa saat ini

Kegiatan Team Work Chief Eng

ProgramManager

Perekayasa

WBS 1 WBS 3 WBS 2

Organisasi Fungsional KerekayasaanP d l i i Kerekayasaan

Perekayasa Peran dalam organisasi Kerekayasaan tidak diperhitungkan

Peran dalam organisasi

7T5 / Pedoman JFP/ 2008

Peran dalam organisasi Kerekayasaan diperhitungkan

Page 8: Pedoman Umum Jabatan Fungsional Perekayasa

1.2 Pertimbangan Utama Usulan Penyempurnaan 1.2 Pertimbangan Utama Usulan Penyempurnaan ( lanjutan )

4. Amanat UU No 18/2002 tentang Sistem Nasional Ilmu Pengetahuan & Teknologi yang secara tegas memberikan peraturan – peraturan pengelolaan iptekiptek

Berdasarkan 4 alasan diatas maka dipandang perlu konsep jabatanBerdasarkan 4 alasan diatas, maka dipandang perlu konsep jabatan fungsional perekayasa disempurnakan , sehingga seorang perekayasa akan memperoleh penilaian yang layak seperti layaknya seorang “ engineer “ yang berlaku di industri nasional maupun internasionalengineer yang berlaku di industri nasional maupun internasional

Penyempurnaan ini juga untuk mendukung kebijakan MenPAN bahwa Seluruh PNS mempunyai tugas, tanggungjawab, wewenang, dan hak p y g , gg gj , g,memiliki Jabatan Struktural atau Fungsional dengan persyaratan yang telah ditetapkan (UU No. 43 tahun 1999 tentang pokok-pokok kepegawaian)p g )

8T5 / Pedoman JFP/ 2008

Page 9: Pedoman Umum Jabatan Fungsional Perekayasa

II PEREKAYASA & TEKNOLOGIII . PEREKAYASA & TEKNOLOGI“ … Scientist studies what is ….Engineers create what never was “Engineers create what never was ..

Theodore von Karman ( 1881 – 1963 )

2.1 Definisi dan Pengertian Dasar

2.2 Kegiatan Teknologi

2.3 Bidang Keilmuan Untuk Perekayasa

2.4 Bidang Keahlian untuk Perekayasag y

2 6 K i P k

2.5 Sandi Kerja [ Job Code ]

2.6 Kegiatan Perekayasa

9T5 / Pedoman JFP/ 2008

Page 10: Pedoman Umum Jabatan Fungsional Perekayasa

2.1 Definisi dan Pengertian Dasar

P k d l h j b t i li k t t

Beberapa definisi dan pengertian dasar yang dipakai dalam Pedoman Umum adalah :

Perekayasa adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggung jawab, dan wewenang untuk melakukan kegiatan teknologi dalam suatu kelompok kerja fungsional pada bidang penelitian terapan, pengembangan, perekayasaan, dan pengoperasian, yang diduduki oleh Pegawai Negeri Sipil dengan hak dan kewajiban yang diberikan secara penuh oleh pejabat yangdengan hak dan kewajiban yang diberikan secara penuh oleh pejabat yang berwenang.

T k l iTeknologi adalah cara atau metode serta proses atau produk yang dihasilkan dari penerapan dan pemanfaatan dari berbagai disiplin ilmu pengetahuan yang menghasilkan nilai bagi pemenuhan kebutuhan kelangsungan dan

Teknologi

menghasilkan nilai bagi pemenuhan kebutuhan, kelangsungan danpeningkatan mutu kehidupan manusia.

(UU 18 Tahun 2002 Sisnas Iptek )

Technology : ●The application of science to the art of living .●Transformation of nature through the intellect .

Th t l f t b f bi i it f t

10T5 / Pedoman JFP/ 2008

● The control of nature by way of combining its forces to a design concieved of by human understanding .

Page 11: Pedoman Umum Jabatan Fungsional Perekayasa

f

2.1 Definisi dan Pengertian Dasar ( lanjutan )Pengertian Teknologi yang lazim dipakai di Massachusetts Institute of Technology ( MIT ) adalah Teknologi merupakan kesenyawaan sempurna ( Perfect Fusion ) dari lima unsur utama yang membentuknya yaitu seni-rupa ( arts ) , sains ( Science ) , teknik ( engineering ) , ekonomi ( economics ) dan bisnis ( business )

Seni Rupa

Science ) , teknik ( engineering ) , ekonomi ( economics ) dan bisnis ( business )

Sains

Arts

Science

Teknik

Ekonomi

Bi i

Engineering

Economics

Bisnis Business

Kelima unsur utama ini saling mempunyai antar muka yang menghasilkan unsur –unsur baru teknologi seperti Sosio Engineering yang merupakan fusi dari sosiounsur baru teknologi seperti Sosio Engineering yang merupakan fusi dari sosio-economics dengan engineering dan juga arts , science dan engineering yang memunculkan humanity dan anthropology of technology dan sebagainya.

Dalam hal ini juga akan diusulkan untuk memperluas jabatan fungsional perekayasa tidak sebatas untuk PNS saja tapi juga untuk karyawan BUMN , BUMDbahkan ke kalangan swasta

11T5 / Pedoman JFP/ 2008

Demikian pula akan diusahakan untuk mengkaitkan Jabatan Fungsional Perekayasa ini dengan organisasi profesional keinsinyuran atau keahlian teknik nasional.

Page 12: Pedoman Umum Jabatan Fungsional Perekayasa

2.2 Kegiatan Teknologi

Kegiatan Teknologi adalah pentahapan kegiatan yang berkaitan dengan Teknologi yang secara runtun meliputi :

D i P liti

ResearchDomain Perekayasa

Domain Peneliti

Penelitian Development

Pengembangan

Perekayasaan

Engineering

Operation

Mencari informasi , data atau keterangan untuk pembuktian kebenaran atau

Mengembangkan kaidah dan teori

Pengoperasiankebenaran atau ketakbenaran suatu hipotesis yang bekaitan dengan subjek ilmu

kaidah dan teori yang sudah terbukti benar untuk meningkatkan pemanfaatannya b i i

Merealisasikan hasil pengembangan dengan menciptakan nilai , Melaksanakan

pengetahuan & teknologi

bagi terciptanya suatu produk teknologi

produk atau proses produksi dengan mempertimbangkan semua aspek unsur teknologi

Melaksanakan penerapan operasional produk perekayasaan kepada pelanggan

12T5 / Pedoman JFP/ 2008

teknologi

( UU No 18 , 2002 , Sistem Nasional Ilmu Pengetahuan & Teknologi )

Page 13: Pedoman Umum Jabatan Fungsional Perekayasa

2.3 Bidang Keilmuan Untuk PerekayasafJabatan fungsional Perekayasa dapat diikuti oleh personil yang mempunyai latar

keilmuan yang mendukung unsur-unsur Teknologi diantaranya adalah sebagai berikut

Seni

Sains

T k ikTeknik

Ekonomi

Bisnis

• Disain Product• Disain Komunikasi Visual• Disain Interior• Seni Kriya

● Teknik Kimia / Mineral / Perminyakan Bisnis

● Matematika● Fisika● Kimia

● Teknik Kimia / Mineral / Perminyakan ● Teknik Pertanian / Kehutanan● Teknik Peternakan / Perikanan● Teknik Farmasi / Medika● Teknik Biologi / Genetika ● Operation Research

● Operation Managmnt● Astronomi● Biologi● Pertanian / Kehutanan● Perikanan / Peternakan● Psikologi

● Teknik Geofisika & Meteorolgi● Teknik Geologi /Geodesi & Geomatika● Teknik Arsitektur / Sipil / Lingkungan● Teknik Perencanaan Kota & Wilayah● Teknik Mesin / Material / Produksi

● Operation Managmnt● Sales & Marketing

● Psikologi● Humanity● Geografi● Geofisika & Meteorologi● Oseanografi

● / /● Teknik Aeronotika & Astronotika● Teknik Arsitek Perkapalan / Kelautan● Teknik Elektro , Elektronika & Komputer● Teknik Informatika & Komunikasi● Teknik Fisika Instrumentasi & Optronika

● Ekonometri ● Akutansi● Financial Engineering● Engineering Economics● Value Engineering

13T5 / Pedoman JFP/ 2008

● Teknik Fisika , Instrumentasi & Optronika● Teknik Daya Kelistrikan / Nuklir ● Teknik Industri & Manajemen● Teknik Faktor Manusia / Ergonomi

● Value Engineering

Page 14: Pedoman Umum Jabatan Fungsional Perekayasa

2.4 Bidang Keahlian untuk Perekayasa

Bid

Disamping bidang keilmuan yang menjadi dasar akademik , para perekayasa dalam kegiatannya dapat diklasifikasikan dalam bidang keahlian ( Professional Background ) sebagai berikut

Design : perancangan ( konseptual , awal & rinci )dan sintesis , Perencanaan Program ,

Bidang Keahlian

Analisis : Pengembangan Kebijakan , Strategi Bisnis , Audit & Standardisasi , Sales & Marketing

Experimental : Pengujian Komponen, subskala Labs, Skala Penuh / Lapangan & Simulasi , Survey , Observasi & Explorasi

Produksi / Konstruksi :

Survey , Observasi & Explorasi

Komputasional : Pengembangan & Pemecahan model Numerik

Acad Produksi / Konstruksi :Pembuatan / Pembangunan komponen & integrasinya menjadi produk / bangunan teknologi

Maintenance / Operator :

arts Sci Eng Econ Busn

Dsgn

Anlys

Prof

Perawatan , Perbaikan ( Repair ) & Modifikasi serta pengoperasian produk / bangunan Teknologi

Bidang keilmuan ( Academic Background ) dan bidang

Anlys

Expr

Comp

Prod

14T5 / Pedoman JFP/ 2008

Bidang keilmuan ( Academic Background ) dan bidang keahlian ( Professional Background ) membentuk matrix kemampuan dari seorang perekayasa

Prod

Maint

Page 15: Pedoman Umum Jabatan Fungsional Perekayasa

2.5 Sandi Kerja [ Job Code ]Dengan terdefinisikannya bidang keilmuan dan bidang keahlian seorang perekayasa , maka untuk setiap individu perekayasa bisa diberikan suatu sandi kerja yang mencirikan latar belakang keilmuan dan keahlian dari individu perekayasa tersebutperekayasa tersebut.Disamping itu sandi kerja juga mencirikan jenis jabatan fungsional dan unit struktural dimana individu tersebut berada

Sandi Kerja : 6 digit alfabetik / numerik

E x y M n β

Bd Keahlian : disain – a , analisis –b , experimen – c , komputasional – d, produksi / konstruksi – e i t / t f

Bd keilmuan , Unsur : Seni –A , Sains –S , Eng –E, Ekonomi –C , Bisnis – B kode : alfabet besarSub bidang keilmuan , kode : alfabet kecil

, maintenance / operator -f

Kelompok Jabatan Fungsionil : M mngement E Engineering

Unit Eselon satu , Ditjen , Kedeputian : kode numerik

Unit es 2 & 3 Dit / Pusat / Biro : kode alfabetikg ,

15T5 / Pedoman JFP/ 2008

Kelompok Jabatan Fungsionil : M–mngement , E–Engineering , T – Technician , A - Administration , P – Inspector, I – Instructor,

Page 16: Pedoman Umum Jabatan Fungsional Perekayasa

2.6 Kegiatan Perekayasa

Kegiatan teknologi untuk Perekayasa dengan demikian dapat dikategorikan

Research

Kegiatan teknologi untuk Perekayasa dengan demikian dapat dikategorikan sebagai berikut

● Explorasi , Survey , Observasi

● Penelitian lanjut teoritikal eksperimental

Development Engineering

● Penelitian lanjut teoritikal , eksperimental

● Studi Kelayakan / Studi Banding Sistem Teknologi

● Pengembangan Parametrik Kajian Teknologi

Operations

● Desain Awal SW / HW

● Pengembangan Parametrik Kajian Teknologi ● Pengembangan Kebijakan Teknologi

● Uji Operasional & Evaluasi Produk● Modifikasi & Perawatan SW / HW● engineering Services SW / HW

● Desain Konseptual SW / HW

● Routine Operation SW / HW

● Desain Rinci SW / HW [ uji lab & simul ]● Produksi / Konstruksi & Integrasi Prototip SW / HW● Prod ksi / Konstr ksi & Integrasi Certified Prod ct SW / HW

● Marketing & sales SW / HW

● Uji kinerja prototip atau Certified product SW / HW

● Uji Sertifikasi & Standardisasi SW / HW

● Produksi / Konstruksi & Integrasi Certified Product SW / HW

● Audit Teknologi SW / HW

16T5 / Pedoman JFP/ 2008

j /

Page 17: Pedoman Umum Jabatan Fungsional Perekayasa

III TATA KERJA KEREKAYASAANIII . TATA KERJA KEREKAYASAAN“ … The use of teams is beneficial to productivity , organizational performance , accelerated NPD and Innovation “

Mile Terziovski , University of Melbourne, Australia

3.1 Organisasi Fungsional Kerekayasaan3.2 Tipe Organisasi Fungsional Kerekayasaan

3.3 Pola Matrix Organisasi Fungsional Kerekayasaan3.4 Sifat Organisasi Fungsional Kerekayasaan

3.6 Tugas Perekayasa dalam Organisasi Fungsional

3.5 Sistem Informasi & Pelaporan

Kerekayasaan

17T5 / Pedoman JFP/ 2008

Page 18: Pedoman Umum Jabatan Fungsional Perekayasa

3 1 Organisasi Fungsional Kerekayasaan3.1 Organisasi Fungsional Kerekayasaan

P k j k b if t T k lti di i li k il

Melalui organisasi ini maka peran dan tugas seorang pejabat perekayasa

Pekerjaan perekayasa bersifat Team - work yang multi disiplin keilmuan maupun keahlian , dalam suatu wadah Organisasi Fungsional Kerekayasaan.

g g g j ydapat diketahui , dan dengan pelaksanaannya tersebut seorang perekayasa dapat meniti karir jabatan fungsionalnya dari yang terendah hingga yang tertinggi

Organisasi Fungsional Kerekayasaan ini mempunyai struktur yang terbagi dalam beberapa bagian yang disebut Struktur Rincian Kerja (Work Breakdown Structures - WBS) menurut bidang keilmuan atau kegiatan yang berbeda.

Setiap WBS dibagi lagi dalam beberapa Paket Kerja ( Work Package – WP )menurut bidang keilmuan atau kegiatan yang berbeda namun masihserumpun didalam WBS tersebutserumpun didalam WBS tersebut

18T5 / Pedoman JFP/ 2008

Page 19: Pedoman Umum Jabatan Fungsional Perekayasa

3.1 Organisasi Fungsional Kerekayasaan ( Lanjutan )

Organisasi Fungsional kegiatan Program ini dipimpin oleh seorang Kepala Program ( Program Director - PD ) yang dibantu oleh

[1] seorang Insinyur Kepala ( Chief Engineer - CE ) sebagai penanggung jawab kualitas Sumber Daya Manusia yang terlibat maupun kualitas produk teknologi ( Quality ) yang dihasilkan , dang ( y ) y g

[2] seorang Manejer Program ( Program Manager - PM ) yang bertanggung jawab pada pendanaan ( Cost ) dan Jadwal Penyelesaian ( Delivery ) dari program teknologiPenyelesaian ( Delivery ) dari program teknologi.

Setiap WBS dikepalai oleh seorang Ketua Kelompok ( Group Leader - GL ) yang membawahkan beberapa kepala Paket Kerja yang disebut Ketua Sub Kelompokmembawahkan beberapa kepala Paket Kerja yang disebut Ketua Sub Kelompok ( Leader - L ) . Setiap Pemimp[in membawahkan sejumlah Staf Perekayasa ( Engineering Staff - ES ) dan sejumlah Staf Teknisi ( Technical Staff - TS ).

S ti GL b t j b k d PD S ti WBS t di i d i i i l 2Setiap GL bertanggung jawab kepada PD . Setiap WBS terdiri dari minimal 2 buah WP . Setiap L bertanggung jawab kepada GL , sedangkan para ES dan TS bertanggung jawab kepada L

19T5 / Pedoman JFP/ 2008

Page 20: Pedoman Umum Jabatan Fungsional Perekayasa

3.1 Organisasi Fungsional Kerekayasaan ( Lanjutan )3.1 Organisasi Fungsional Kerekayasaan ( Lanjutan )

Setiap ES yang terlibat dalam suatu WBS tidak dapat merangkap dalam WBS yang lain pada suatu program yang samay g p p g y g

Setiap ES yang terlibat dalam suatu WP bisa merangkap dalam WP yang lain pada suatu program yang sama asal tidak dilaksanakan dalam kurun waktu yang samasama

Setiap WBS dinotasikan dengan single subscript, WBS I , i = 1,2,3, ......n, sedangkan WP dinotasikan dengan double subscript, Wpij , i = 1,2,3 ....n, j = 1,2,3, ....m. Dalam hal ini subskrip pertama menunjukkan WBS ke i dan subskrip kedua menunjukan WP ke j dalam WBS ke i tersebut.

Khususnya untuk Chief Engineer dan Program Manager , karena sifat pekerjaannya masing-masing dapat dibantu oleh satu sampai dengan empat asisten yang disebut Asisten Chief Engineer dan Asisten Program Managerasisten yang disebut Asisten Chief Engineer dan Asisten Program Manager

20T5 / Pedoman JFP/ 2008

Page 21: Pedoman Umum Jabatan Fungsional Perekayasa

3.2 Tipe Organisasi Fungsional Kerekayasaan

“ Everything should be made as simpleas possible , but not simpler “

Alb t Ei t i ( 1879 1955 )Albert Einstein ( 1879 – 1955 )

Berdasarkan jumlah WBS dalam program kerekayasaan, Organisasi Fungsional Kerekayasaan dapat dibagi menjadi 3 tipe yaitu Organisasi fungsional tipe A tipe BKerekayasaan dapat dibagi menjadi 3 tipe, yaitu Organisasi fungsional tipe A , tipe B dan tipe C.

(1) Tipe A

Organisasi Fungsional Kerekayasaan tipe A paling sedikit terdiri lima WBS, dan melibatkan institusi luar (baik dari dalam maupun luar negeri). Institusi luar ini dapat berkontribusi pada tingkat WBS ataupun pada tingkat WP.dapat berkontribusi pada tingkat WBS ataupun pada tingkat WP.

(lihat gambar 3.1)

Organisasi Program tipe A merupakan Organisasi program dengan strukturOrganisasi Program tipe A merupakan Organisasi program dengan struktur organisasi paling besar dan paling lengkap, karena terdiri dari beberapa kegiatan kerekayasaan yang berbeda atau beberapa disiplin keilmuan yang berbeda.

21T5 / Pedoman JFP/ 2008

Page 22: Pedoman Umum Jabatan Fungsional Perekayasa

3.2 Tipe Organisasi Fungsional Kerekayasaan ( lanjutan )

Ka. ProgramOrganisasi Fungsional Kerekayasaan Tipe A

Chief EngPrgm Manager

G L d 1 G L d 5 +

Institusi Luar

WBS 6Gp Leader1 Gp Leader 2 Gp Leader 5Gp Leader 4Gp Leader 3

WBS 1 WBS 2 WBS 4 WBS 5WBS 3

+WBS 6

WP 61 Leader 61

● WP 11 Leader 11● Staff ●●

● WP 12 Leader 12

● WP 21 Leader 21● Staff ●●

● WP 22 Leader 22

WP 62 Leader 62● WP 51 Leader 51

● Staff●●

● WP 52 Leader 52● WP 12 Leader 12● Staff●●

● WP 13 Leader 13● Staff●

● WP 22 Leader 22● Staff●●

● ● ● ● ● WP 52 Leader 52● Staff●●

●● Staff

WP 53 Leader 62

22T5 / Pedoman JFP/ 2008

●● ●

Page 23: Pedoman Umum Jabatan Fungsional Perekayasa

3.2 Tipe Organisasi Fungsional Kerekayasaan ( lanjutan )

(2) Tipe B

Organisasi Fungsional Kerekayasaan tipe B terdiri dari minimal dua WBSOrganisasi Fungsional Kerekayasaan tipe B terdiri dari minimal dua WBS. Dengan demikian Organisasi tipe B terdiri dari dua atau lebih kegiatan kerekayasaan atau disiplin keilmuan yang berbeda. Organisasi type B dapat bekerja sama dengan institusi luar dengan total WBS berjumlah 2-4 WBS. (gambar 3.2 ).

(3) Tipe C

Organisasi Fungsional Kerekayasaan tipe C terdiri hanya satu WBS yang terdiri dari beberapa WP. Organisasi Program tipe C, dipimpin oleh seorang Grup Leader yang sekaligus bertindak sebagai Chief Engineer . Dalam organisasi tipe C, Grup Leader dibantu oleh seorang Program Manager. Dengan demikian dalam Organisasi ini, Kepala Program dan Chief Engineer, setingkat dan dijabat rangkap oleh Group Leader pada WBS tersebut.

Pada Organisasi Fungsional Kerekayasaan tipe C, hanya melibatkan satu kegiatan kerekayasaan atau satu disiplin keilmuan. Organisasi tipe C ini dapat bekerja sama dengan institusi luar pada tingkat WP. Adapun diagram

23T5 / Pedoman JFP/ 2008

Organisasi Program tipe C dapat dilihat pada gambar 3.4.

Page 24: Pedoman Umum Jabatan Fungsional Perekayasa

3.2 Tipe Organisasi Fungsional Kerekayasaan ( lanjutan )

Ka. ProgramOrganisasi Fungsional Kerekayasaan Tipe B

Chief EngPrgm Manager

G L d 1 G L d 4Gp Leader1 Gp Leader 2 Gp Leader 4Gp Leader 3

WBS 1 WBS 2 WBS 3 WBS 4

● WP 11 Leader 11● Staff ●●

● WP 12 Leader 12

● WP 21 Leader 21● Staff ●●

● WP 22 Leader 22

● WP 41 Leader 41● Staff●●

● WP 42 Leader 42● WP 12 Leader 12● Staff●●

● WP 13 Leader 13● Staff●

● WP 22 Leader 22● Staff●●

● ● ● ● ● WP 42 Leader 42● Staff●●

●● Staff

WP 43 Leader 43

24T5 / Pedoman JFP/ 2008

●● ●

Page 25: Pedoman Umum Jabatan Fungsional Perekayasa

3.2 Tipe Organisasi Fungsional Kerekayasaan ( lanjutan )

Organisasi Fungsional Kerekayasaan Tipe C

Gp. Leader

P MPrgm Manager

Leader1 Leader 2 Leader 5Leader 4Leader 3

WP 1 WP 2 WP 4 WP 5WP 1 WP 2 WP 4 WP 5WP 3

● Staff ● ● Staff

● Staff●●

● Staff●●

●●●

● Staff●●

● Staff●●

● ● ● ●

25T5 / Pedoman JFP/ 2008

● Staff●●

● Staff●●

Page 26: Pedoman Umum Jabatan Fungsional Perekayasa

3.3 Pola Matrix pada Organisasi Fungsional Kegiatan Program

Organisasi Fungsional Kegiatan Program merupakan organisasi dengan pola matrixdimana sebagai WBS ( kolom ) diambil tahap kegiatan kerekayasaan dan sebagai WP (baris) diambil disiplin keilmuan atau sebaliknya : sebagai WBS (kolom)WP (baris) diambil disiplin keilmuan atau sebaliknya : sebagai WBS (kolom) diambil disiplin keilmuan dan sebagai WP (baris) diambil tahap kegiatan kerekayasaan.

P h tik k t b ik t i iPerhatikan skets berikut ini

WBSP li D t il

Kegiatan Kerekayasaan

WBS

Disiplin keilmuan

WPFS

Prelim Dsgn

Detail Dsgn prottotp

Geofisika

mua

n

WBS

WPGeofisika hidrodin electronk

Materiastrruktrl

FS

aan

Atau

hidrodin

Material

Dis

iplin

kei

lm Prelim Dsgn

Detail Dsgn

an K

erek

ayas

aStruktur

electronc

prottotp

O T &E

Keg

iata

26T5 / Pedoman JFP/ 2008

Industri lebih menyukai tipe ini , karena pembagian unitnya berdasarkan kegiatan kerekayasaan

Universitaslebih menyukai tipe ini , karena pembagian unitnya berdasarkan disiplin keilmuan

Page 27: Pedoman Umum Jabatan Fungsional Perekayasa

3.4 Sifat Organisasi Fungsional Kegiatan Program

Organisasi Fungsional Kegiatan Program adalah organisasi non permanen yang dibentuk khusus untuk menjalankan suatu kegiatan program tertentu

Organisasi Fungsional Kegiatan Program diawaki oleh personil dari Organisasi Struktural dari satu atau beberapa lembaga atauOrganisasi Struktural dari satu atau beberapa lembaga atau departemen dan dapat pula diikut sertakan personil yang dikontrak khusus karena pertimbangan keahliannya.

Organisasi Fungsional Kegiatan Program dipimpin oleh seorang Kepala Program yang bertanggung jawab penuh tentang keberhasilan program yang dijalankannya dan bertanggung jawab p g y g j y gg g jkepada kepala unit struktural yang memberikan program tersebut

Organisasi Fungsional Kegiatan Program dapat diubah – ubah bentuk dan pengawakannya tergantung kepada kebutuhan program

Organisasi Fungsional Kegiatan Program dibentuk saat program

bentuk dan pengawakannya tergantung kepada kebutuhan program setiap fasa.

27T5 / Pedoman JFP/ 2008

dipersiapkan dan dibubarkan saat program dinyatakan selesai

Page 28: Pedoman Umum Jabatan Fungsional Perekayasa

3.5 Sistem Informasi & Pelaporan dalam Organisasi Fungsional Kegiatan ProgramKegiatan Program

Si t I f i di t k did l i i f i l k i t

3.5.1 Sistem Informasi

Sistem Informasi diantara perekayasa didalam organisasi fungsional kegiatan program dilaksanakan melalui lembar kegiatan yang terdiri dari Lembar kegiatan ( Working Sheets ) , lembar instruksi ( Instruction Sheets ) dan lembar keputusan ( Decision Sheets ) sebagai pernyataan kegiatan untuk menginformasikan kegiatanDecision Sheets ) sebagai pernyataan kegiatan untuk menginformasikan kegiatan kerja , rapat koordinasi teknik , rapat pengambilan keputusan , dan sebagainya yang dilaksanakan oleh para Perekayasa yang terlibat dalam organisasi kegiatan program tersebut.

Lembar Kerja ( Working Sheet ) : lembar pernyataan akan apa yang dikerjakan oleh anggota program ( ES ,L , GL ,PM , CE ,PD ) dalam satu minggu kerja

Lembar Instruksi ( Instruction Sheet ) : lembar pernyataan perintah untuk melaksanakan kegiatan dengan metoda , cara atau tahapan tertentu dengan aliran L ES,T atau GL L atau PD , CE , PM GLatau PD CE , PM

Lembar Keputusan ( Decision Sheet ) : lembar pernyataan tentang keputusan yang diambil dari suatu rapat tingkat WP , tingkat WBS , antar

28T5 / Pedoman JFP/ 2008

p y g p g , g ,WBS atau tingkat Pimpinan Program

Lihat Appendix A2

Page 29: Pedoman Umum Jabatan Fungsional Perekayasa

Kepala P

3.5.1 Sistem Informasi ( lanjutan )

ProgramManager Chief

i

Program

Sistem Informasi diantara Perekayasadalam kegiatan Teknologi diperlihatkan dalam diagram berikut :

Working sheetWorking sheet

ManagerEngineer

Presentation Materials

dalam diagram berikut :

Leader

g

Group Leader

Decision sheet

Enginrg Enginrg Enginrg

Instruction sheet

L d d

Instruction sheet

Staff Staff Staff

Workingsheet

Workingsheet

Workingsheet

Leader Leader Leader

● Workingsheet

Instruction

● Workingsheet

I t ti

● Workingsheet

I t ti

(a) Aliran Informasi didalam WP

● Instructionsheet

● Instructionsheet

● Instructionsheet

(b) Aliran Informasi didalam WBS

29T5 / Pedoman JFP/ 2008

Page 30: Pedoman Umum Jabatan Fungsional Perekayasa

● Decision sheet● Working sheet

3.5.1 Sistem Informasi ( lanjutan )

Kepala Program ● Presentation

Materials● Presentation

Materials

ProgramManager

ChiefEngineer● Instruction

sheet

● Workingsheet

● Workingsheet

● Decisionsheet

● Decisionsheet

Group Group Group

sheet● Instruction

sheet● Instruction

sheet

● Workingh

pLeader

Group Leader Leader

● Working ● Workingsheet

● Instructionsheet

● Decision

sheet● Instruction

sheet

● Decision

sheet● Instruction

sheet

● Decision

● Presentation Materials

sheet

● Presentation Materials

● Decisionsheet

● Presentation Materials

sheet

30T5 / Pedoman JFP/ 2008

(c) Aliran Informasi didalam pimpinan Program

Page 31: Pedoman Umum Jabatan Fungsional Perekayasa

3.5.2 Sistem Pelaporan

1. Tahap Persiapan :

Kegiatan program dilaksanakan dengan mengacu pada petunjuk program yang ditulis dalam bentuk Manual Program ( Program Manual ) yang dipersiapkan oleh Kepala Program , Chief Engineer dan Program Manager , pada awal program. Selain itu , tergantung pada sifat kegiatan , dapat pula dipersiapkan manual-manual lain seperti Design Manual Testing Manuals Product Manual

2. Tahap Berjalan & Akhir :

manual-manual lain seperti Design Manual , Testing Manuals , Product Manualdan sebagainya.

Sistem pelaporan jalannya kegiatan program dilaksanakan secara bertahap melalui Technical Notes yang ditulis oleh para Engineering Staff , Technical Report / Memorandum yang ditulis oleh para Leader Technical Document yangReport / Memorandum yang ditulis oleh para Leader , Technical Document yang ditulis oleh para Group Leader dan Program Document yang ditulis oleh Chief Engineer. Disamping itu ditulis pula laporan Progress Control & Monitoringyang ditulis oleh Program Manager.

Setiap pelaporan dilakukan oleh 3 peran yaitu yang menyiapkan (prepared by), yang memeriksa (checked by) dan yang mengesahkan (approved by)

31T5 / Pedoman JFP/ 2008Lihat Appendix A3

Page 32: Pedoman Umum Jabatan Fungsional Perekayasa

S

3.5.3 Penanggung Jawab Sistem Pelaporan Sistem Dokumen tahap Persiapan

Sistem dokumen pelaporan tahap Persiapan dapat diringkaskan sebagai berikut:

Program Manual Design Manual Eng / Test / Prod Manuals

Prep Chck Appv Prep Chck Prep Chck AppvAppv

Peran

Group Leader

Prep Chck Appv Prep Chck Prep Chck AppvAppv

Chief Eng

K P

Program Mngr

Ka Program

32T5 / Pedoman JFP/ 2008

Page 33: Pedoman Umum Jabatan Fungsional Perekayasa

Sistem Pelaporan Tahap Berjalan & Akhir

3.5.3 Penanggung Jawab Sistem Pelaporan ( Laporan )

Tech. Notes Tech. Report / Memo Tech. Docmnt Progrm. Docmnt

p p j

P

Dengan demikian sistem dokumen pelaporan tahap Berjalan dan Akhir dapat diringkaskan sebagai berikut:

Tech. Notes Tech. Report / Memo Tech. Docmnt Progrm. Docmnt

Prep Chck Appv

Eng staff

PeranPrep Chck Appv Prep Chck Appv Prep Chck Appv

Leader

Group Leader

Chief Eng

Prgrm Mngr

Ka Program

Progrss Contrl & MonitorngP

Progrm Mngr

Progrss Contrl & Monitorng

Prep & check Approved

Peran

33T5 / Pedoman JFP/ 2008

Ka Progrm

Page 34: Pedoman Umum Jabatan Fungsional Perekayasa

3.5.3 Penanggung Jawab Sistem Pelaporan ( Laporan )

Program DocumentDiagram Hirarki Sistem Pelaporan Kegiatan Program

Tech Doc 1 Tech Doc 3Tech Doc 2

TR / TM 11 TR / TM 12 TR / TM 21 TR / TM 22 TR / TM 23 TR / TM 31 TR / TM 32

TN 111

TN 112

TN 121

TN 122

TN 221

TN 222

TN 321

TN 322● ● ● ● ● ● ● ● ● ●TN 113

TN 114

TN 123

TN 124

TN 223

TN 224

TN 323

TN 324

Terlihat disini bahwa Technical Report / Memorandum menggunakan Technical Notessebagai acuan. T h i l D t k T h i l R t / M d b i

34T5 / Pedoman JFP/ 2008

Technical Documents menggunakan Technical Report / Memorandum sebagai acuan. Program Documents menggunakan Technical Documents sebagai acuan.

Page 35: Pedoman Umum Jabatan Fungsional Perekayasa

3.5.4 Interval Waktu Pelaporan

Didalam menjalankan program kerekayasaan, para perekayasa dalam fungsinya masing-masing melaporkan jalannya program secara berkala.

Tergantung pada kesepakatan yang disetujui bersama , maka setiap interval waktu tertentu dalam satu tahun anggaran laporan berkala ini dit bitk N bi t di i d i t t h j kditerbitkan. Namun biasanya terdiri dari empat tahap sejak programdimulai sampai dinyatakan selesai.

Keempat tahap ini adalah :Keempat tahap ini adalah :

[1] Preliminary Program Review,

[2] Detailed Program Review[2] Detailed Program Review

[3] Critical Program Review,

[4] Final Program Review[4] Final Program Review,

yang diikuti dengan laporan akhir paling lambat sebulan kemudian.

L i i i i b i t l 3 i t b l

35T5 / Pedoman JFP/ 2008

Lazimnya program review ini berinterval 3 sampai empat bulan.

Page 36: Pedoman Umum Jabatan Fungsional Perekayasa

3.5.4 Interval Waktu Pelaporan ( Laporan )

Preliminary Program Review.

Dimana dilakukan pemeriksaan apakah persyaratan dimulainya suatu program baik dari segi teknik jadwal dan dana telah dipenuhi Apakah proses persiapanbaik dari segi teknik , jadwal dan dana telah dipenuhi. Apakah proses persiapan pengadaan barang seperti proses tender dan kontrak sudah bisa dilaksanakan dan apakah kelancaran proses pencairan dana , betul terjamin seperti yang dirancanakan. Disamping itu juga diperiksa apakah proses awal program secara p g j g p p p p gteknis mengalami hambatan hambatan atau tidak.

Detailed Program Review .

Pemeriksaan pada tahap tengah tahun berjalan, disini program diperiksa secara teknis apakah akan mencapai sasarannya atau tidak apakah strategisecara teknis apakah akan mencapai sasarannya atau tidak , apakah strategi , metoda dan asumsi yang diambil benar atau tidak. Untuk masalah pendanaan diperiksa apakah dana yang terserap sesuai dengan jadwal atau tidak. Apakah ada perubahan kebijakan pemerintah dalam hal dana atau tidak. Dalam tahap ini dilakukan perubahan – perubahan minor dalam penjadwalan yang diakibatkan oleh ketidak tepatan baik dari segi teknik maupun pendanaan, agar sasaran program dapat tetap terjamin

36T5 / Pedoman JFP/ 2008

Page 37: Pedoman Umum Jabatan Fungsional Perekayasa

3.5.4 Interval Waktu Pelaporan ( Laporan )

Critical Program Review.

Pemeriksaan pada tahap kritikal dimana sasaran program ditinjau kembali apakah k hi bj ktif i l P i j k itik lakan memenuhi objektifnya sesuai program manual . Peninjauan kritikal

dilakukan dalam segi teknik dan pendanaan. Jika ternyata program diperkirakan kuat akan tidak memenuhi sasaran , maka bagaimana program tersebut mencapai sasaran yang kurang dari yang diharapkan disertai alasan untuk perbaikansasaran yang kurang dari yang diharapkan disertai alasan untuk perbaikan kedepan. Perubahan sasaran harus ditinjau dari segi teknik , misal membutuhkan resource yang lebih besar , maupun dari segi pendanaan , misal membutuhkan dana yang lebih besar. Perimbangan alasan teknik dan pendanaan ini harus dij dik d b hdijadikan dasar perubahan sasaran program

Final Program Review.

P ik t h khi d i j l D l t h i i h diti jPemeriksaan tahap akhir dari jalannya program. Dalam tahap ini hanya ditinjau sasaran program yang akan dicapai ditinjau dari segi teknik terakhir yang mampu dicapai dan aliran pendanaan yang tersedia. Sasaran akhir ini ditetapkan sebagai hasil dari Critical Design Review. Dalam review yahap ini semuasebagai hasil dari Critical Design Review. Dalam review yahap ini semua dokumen baik berupa TN , TR / M , TD , PCM dan PD harus sudah selesai untuk pertanggungan jawab.

37T5 / Pedoman JFP/ 2008

Page 38: Pedoman Umum Jabatan Fungsional Perekayasa

Dengan demikian apabila diringkas maka interval penerbitan laporan dalam satu

3.5.4 Interval Waktu Pelaporan ( Laporan )

Program Preliminary Program

Critical Program Final

Program

Dengan demikian, apabila diringkas, maka interval penerbitan laporan dalam satu tahun kegiatan program dapat digambarkan sebagai berikut:

Detail Program g

startg

Review g

Review Program Review

3

Program Review

60 9 123Program Manual

Tech Notes

Tech

Tech Report

PCM

Tech Notes

Tech N t

Tech Report

PCM

Tech Notes

Tech Notes

Tech Report

PCM

6

ecNotes

Tech Notes

Tech Docmn

Tech

Notes

Tech Notes

Tech Notes

Tech Docmn

Notes

Tech Notes

PCM

Tech Notes

Tech Docmn

Program Docmn

Program Docmn

Notes Notes Docmn

Seberapa banyak TN , TR / TM , TD , PD & PCM dibuat untuk setiap tahap kegiatan program tergantung kesepakatan awal sejak program didefinisikan dan harusprogram tergantung kesepakatan awal sejak program didefinisikan dan harus secara tertulis dinyatakan dalam Program Manual.

Namun lazimnya dalam industri , untuk satu tahun anggaran TN dibuat 10 kalid di t ib i t k ti t h 3 3 2 2 TR/TM PCM & TD dib t 4 k li d

38T5 / Pedoman JFP/ 2008

dengan distribusi untuk tiap tahap 3, 3, 2, 2. TR/TM , PCM & TD dibuat 4 kali dengan distribusi untuk setiap tahap 1 dan PD dibuat 2 kali dengan distribusi 0,1,0,1 .

Page 39: Pedoman Umum Jabatan Fungsional Perekayasa

3.6 Fungsi Perekayasa Dalam Organisasi Fungsional Kerekayasaan

“ In addition , high quality development teams and cross functional teams appear to be two of the factors that are

critical in the driving of innovation “

Ahmed , 1998 ,Cooper & Kleinschmidt , 1996 , Mabert 1992 ]

Fungsi Perekayasa dalam Organisasi Fungsional Kerekayasaan dapat dirincikan g y g g ydari fungsi Perekayasa yang paling rendah hingga fungsi Perekayasa yang paling tinggi, sebagai berikut.

3.6.1 Engineering Staff ( Staf Perekayasa ):

Melaksanakan kegiatan penelitian terapan, pengembangan, perekayasaan dan pengoperasian seperti diinstruksikan dalam Program Manual untuk spesifik bidang tertentu, dibawah koordinasi Leader.tertentu, dibawah koordinasi Leader.Secara rinci Peran dan Tugas Engineering Staff adalah sebagai berikut:

39T5 / Pedoman JFP/ 2008

Page 40: Pedoman Umum Jabatan Fungsional Perekayasa

3.6.1 Engineering Staff ( lanjutan ):

1. Melaksanakan desain konseptual;2. Melaksanakan desain awal;3 Melaksanakan desain rinci;3. Melaksanakan desain rinci;4. Melaksanakan perhitungan;5. Melaksanakan pengujian;6 Melaksanakan eksplorasi;6. Melaksanakan eksplorasi;7. Melaksanakan observasi;8. Melaksanakan pengukuran;9. Melaksanakan modifikasi produk;9. Melaksanakan modifikasi produk;10. Melaksanakan perawatan produk;11. Melaksanakan studi kelayakan sistem teknologi;12. Melaksanakan studi banding sistem teknologi;g g ;13. Menuliskan hasil pekerjaan diatas dalam sistem pelaporan yang telah

ditentukan , TN , dan melaporkan hasilnya kepada Leader

Satuan hasil Kegiatan tersebut di atas adalah Lembar kerja (Working sheet), Benda kerja, foto, Log book, Technical Notes.

40T5 / Pedoman JFP/ 2008

Page 41: Pedoman Umum Jabatan Fungsional Perekayasa

3.6.2 Leader ( Ketua Sub Kelompok)

Memimpin para Engineering Staff dalam pelaksanaan kegiatan penelitian terapan, pengembangan, perekayasaan dan pengoperasian seperti diinstruksikan dalam Program Manual untuk spesifik bidang tertentu.

Secara rinci tugas Leader adalah sebagai berikut:

1. Memberikan supervisi pelaksanaan desain konseptual;2. Memberikan supervisi pelaksanaan desain awal;3. Memberikan supervisi pelaksanaan desain rinci;4. Memberikan supervisi pelaksanaan perhitungan;

M b ik i i l k ji5. Memberikan supervisi pelaksanaan pengujian;6. Memberikan supervisi pelaksanaan eksplorasi;7. Memberikan supervisi pelaksanaan observasi;8 M b ik i i l k k8. Memberikan supervisi pelaksanaan pengukuran;9. Memberikan supervisi pelaksanaan modifikasi produk;10. Memberikan supervisi pelaksanaan perawatan produk;11 Memberikan supervisi pelaksanaan studi kelayakan sistem teknologi;11. Memberikan supervisi pelaksanaan studi kelayakan sistem teknologi;12. Memberikan supervisi pelaksanaan studi banding sistem teknologi;13. Menyelenggarakan pertemuan dan memimpin diskusi dengan para

engineering staff tentang pekerjaan mereka;

41T5 / Pedoman JFP/ 2008

engineering staff tentang pekerjaan mereka;

Page 42: Pedoman Umum Jabatan Fungsional Perekayasa

3.6.2 Leader ( lanjutan )

14. Mempersiapkan bahan presentasi laporan hasil kegiatan Paket Kerja (Work Package) yang dipimpinnya;( g ) y g p p y ;

15. Memberikan presentasi hasil kegiatan di hadapan Pemimpin Kelompok (Group Leader) secara berkala (pemaparan, diskusi, danpenyimpulan hasil);

16. Sebagai Leader memeriksa Techical Notes;17. Sebagai Leader mempersiapkan Technical Report/ Technical

Memorandum.

Satuan hasil Kegiatan tersebut di atas adalah Lembar kerja (Working h t) B d k j L b k L b I t k i T k ik (I t tisheet), Benda kerja, Log book, Lembar Instruksi Teknik (Instruction

Sheet), Lembar Keputusan (Decision Sheet), Materi Presentasi, dan Technical Report / Technical Memorandum

42T5 / Pedoman JFP/ 2008

Page 43: Pedoman Umum Jabatan Fungsional Perekayasa

3.6.3 Group Leader ( Ketua Kelompok )

Mengkoordinasikan para Leader dalam pelaksanaan kegiatan penelitian terapan, pengembangan, perekayasaan dan pengoperasian seperti diinstruksikan dalam Program Manual sebagai pemadu beberapa bidang spesifik dalam satu kelompok tertentu yang ia pimpin.tertentu yang ia pimpin.

Secara rinci peran dan tugas Group Leader adalah sebagai berikut:

1 Melaksanakan sub-integrasi produk Struktur Rincian Kerja (Work1. Melaksanakan sub-integrasi produk Struktur Rincian Kerja (Work Breakdown Structure) untuk masalah disain / testing / eksplorasi / observasi / pengukuran / modifikasi / perawatan;

2. Mendiskusikan kualitas capaian dari segi teknis dengan2. Mendiskusikan kualitas capaian dari segi teknis dengan melakukan

iterasi teknis diantara group yang terkait;3. Mendiskusikan masalah yang berkaitan dengan ketepatan waktu, y g g p ,

pendanaan, dan pengadaan barang sesuai dengan WBS nya dengan

melakukan iterasi yang terkait dengan ketersediaan aliran y g gpendanaan;

4. Membuat perencanaan kontrak kerjasama teknis dengan pihak lainbersama Program Manager;

43T5 / Pedoman JFP/ 2008

5. Mengusulkan pengadaan barang dan spesifikasinya kepada Program

Manager;6 M i k i i l h il k i S k

Page 44: Pedoman Umum Jabatan Fungsional Perekayasa

3.6.3 Group Leader ( lanjutan )

7. Memberikan presentasi hasil kegiatan di hadapan Kepala Program(Program Director) secara berkala (paparan, diskusi dan kesimpulan);

8. Mempersiapkan Design Manual/Engineering Manual/Test Manual / Production manual;

9 M t j i T h i l N t9. Menyetujui Technical Notes;10. Memeriksa Technical Report/ Technical Memorandum;11. Mempersiapkan Technical Document.

Satuan hasil Kegiatan tersebut di atas adalah Lembar kerja (Working sheet) Benda kerja Log book Lembar Instruksi (Instruction Sheet)sheet), Benda kerja, Log book, Lembar Instruksi (Instruction Sheet), Kontrak Kerjasama, Lembar Keputusan (Decision Sheet), Materi Presentasi, Lembar Usulan Spesifikasi Teknis, Design/Engineering/Test/ Production Manual Technical ReportDesign/Engineering/Test/ Production Manual, Technical Report /Technical Memorandum, Technical Document.

44T5 / Pedoman JFP/ 2008

Page 45: Pedoman Umum Jabatan Fungsional Perekayasa

3.6.4 Program Manager ( Manajer Program )

Melaksanakan tugas manajemen program yang meliputi perencanaan program termasuk jadwal pencapaian sasaran serta aliran pendanaan. Program Manager bertanggung jawab kepada Kepala Program. Program Manager dapat mempunyai asisten sejumlah Satuan Kerja yang terlibat dalam program.

Secara rinci peran dan tugas Program Manager adalah sebagai berikut:

1. Memberikan metoda pengendalian proyek, dan sejenisnya untuk penjadwalandan pengendalian program;

2. Membuat rencana pendanaan yang telah dikoordinasikan dengan pihak-pihakt k itterkait;

3. Menetapkan kontrak kerjasama teknis dengan pihak lain;4. Mengusulkan pengadaan barang melalui Pengelola anggaran sesuai dengan

spesifikasi yang diusulkan Group Leader;spesifikasi yang diusulkan Group Leader;5. Melakukan penyesuaian jadwal kegiatan terhadap kondisi pendanaan yang

berjalan, mendiskusikan dampak kesesuaian pendanaan yang baru terhadapproduk kerja

6 M di k ik l h b k it d k t t kt d6. Mendiskusikan masalah yang berkaitan dengan ketepatan waktu pengadaabarang;

7. Melaksanakan Progress Control and Monitoring;8. Mempresentasikan laporan kemajuan program dari segi waktu dan dana di

45T5 / Pedoman JFP/ 2008

8. Mempresentasikan laporan kemajuan program dari segi waktu dan dana dihadapan Kepala Program secara berkala;

Page 46: Pedoman Umum Jabatan Fungsional Perekayasa

3.6.4 Program Manager ( lanjutan )3.6.4 Program Manager ( lanjutan )

9. Membentuk Organisasi Fungsional Kerekayasaan bersama KepalaProgram dan Chief Engineer;

10. Memeriksa Program Manual;11. Memeriksa Program Document;

C12. Mempersiapkan dan memeriksa Progress Control and Monitoring.

S t h il K i t t b t di t d l h L b k j (W kiSatuan hasil Kegiatan tersebut di atas adalah Lembar kerja (Working sheet), kontrak kerjasama, Progress Control and Monitoring Report, Lembar Instruksi (Instruction Sheet), Lembar Keputusan (Decision Sheet) Materi Presentasi Program Manual Progress Control andSheet), Materi Presentasi, Program Manual, Progress Control and Monitoring, Program Document.

46T5 / Pedoman JFP/ 2008

Page 47: Pedoman Umum Jabatan Fungsional Perekayasa

3.6.5 Chief Engineer ( Insinyur Kepala )

Melaksanakan pemantauan kualitas hasil program dari segi teknis seperti pemenuhan persyaratan desain, penetapan SDM yang kompeten dan berkualitas untuk program. Chief Engineer bertanggung jawab kepada Kepala P d d t i i t j l h k i l 4Program dan dapat mempunyai asisten sejumlah maksimal 4 orang.

Secara rinci peran dan tugas Chief Engineer adalah sebagai berikut:

1. Bersama Kepala Program dan Program Manager membentuk Organisasi Program;2. Merencanakan waktu keterlibatan personil dalam tiap program;3. Mendiskusikan dan menetapkan SDM yang terlibat dalam program dengan para

Kepala Unit Struktural;Kepala Unit Struktural;4. Mengevaluasi dan menyetujui usulan spesifikasi teknis barang yang diusulkan

Group Leader;5. Memberikan supervisi teknis untuk penyelarasan kinerja secara rutin;6. Memberikan saran perbaikan, alternatif teknik yang lain pada pertemuan diskusi

dengan satu atau lebih Group Leader, untuk mendiskusikan hasil-hasil programsecara berkala;

7 Melakukan trade-off dan prioritasi hasil-hasil WBS untuk mendapatkan produk7. Melakukan trade-off dan prioritasi hasil-hasil WBS untuk mendapatkan produk akhir yang paling sesuai pada akhir tahun anggaran;

8. Mempresentasikan hasil kegiatan secara teknis di hadapan kepala programsecara berkala;

47T5 / Pedoman JFP/ 2008

9. Mempersiapkan Program Manual;

Page 48: Pedoman Umum Jabatan Fungsional Perekayasa

3 6 5 Chief Engineer ( lanjutan )3.6.5 Chief Engineer ( lanjutan )

10. Memeriksa Design Manual/Engineering Manual / Test Manual /10. Memeriksa Design Manual/Engineering Manual / Test Manual / Production manual;

11. Menyetujui Technical Report/Technical Memorandum;12. Memeriksa Technical Document;;13. Mempersiapkan Program Document.

Satuan hasil Kegiatan tersebut di atas adalah Lembar kerja (Working sheet), Benda kerja, Log book,Lembar Instruksi Teknis (Instruction Sheet), Draft Surat Keputusan Tim Kerja, Lembar Keputusan (Decision Sheet), Materi Presentasi, Program Manual, Design/Engineering/Test/Production Manual, Technical Report/Technical Memorandum, Technical Document, Program D tDocument.

48T5 / Pedoman JFP/ 2008

Page 49: Pedoman Umum Jabatan Fungsional Perekayasa

3.6.6 Program Director ( Kepala Program )

Kepala Program adalah Program Inisiator yang memberikan arahan tentang garis-garis besar kegiatan termasuk: state of the art, strategi keuangan program, maupun eksekusinyamaupun eksekusinya

Secara rinci peran & tugas Kepala Program adalah sebagai berikut :

1. Melakukan perencanaan program bersama Program Manager danChief Engineer, membentuk organisasi program, menentukan jumlahWBS dan jumlah WP untuk setiap WBS;

2. Mengangkat personil – personil yang terlibat dalam program serta pejabat-pejabat fungsional atas usulan Chief Engineer, dan ProgramManager;

3 M di k ik l k diti j d i i t k ik3. Mendiskusikan pelaksanaan program ditinjau dari segi teknikketepatan waktu dan pendanaan secara berkala bersama para GroupLeader, Program Manager dan Chief Engineer;

4 Memberikan saran saran pada setiap fasa program review:4. Memberikan saran-saran pada setiap fasa program review:Preliminary, Detail, Critical dan Final Program Review;

5. Melaporkan pelaksanaan program serta mempertanggung jawabkanhasil program kepada kepala unit struktural (pimpinan terkait) yang

49T5 / Pedoman JFP/ 2008

hasil program kepada kepala unit struktural (pimpinan terkait) yangmemberi pekerjaan secara berkala;

Page 50: Pedoman Umum Jabatan Fungsional Perekayasa

3.6.6 Program Director ( lanjutan )

6. Memberikan presentasi mengenai program berjalan;7 Memperagakan hasil hasil program;7. Memperagakan hasil-hasil program;8. Mempresentasikan serta mempertahankan usulan Hak Atas Kekayaan

Inteletual di hadapan yang berwenang;9 Menyetujui Program Manual/ Design Manual / Engineering Manual /9. Menyetujui Program Manual/ Design Manual / Engineering Manual /

Test Manual/ Production Manual / Technical Document / ProgramDocument, dan Progress Control and Monitoring.

Satuan hasil Kegiatan tersebut di atas adalah Lembar kerja (Working sheet), Log book,Lembar Instruksi (Instruction Sheet), Lembarsheet), Log book,Lembar Instruksi (Instruction Sheet), Lembar Keputusan (Decision Sheet), materi Presentasi, Program Manual, Design / Engineering/Test / Production Manual, Technical Report / Technical Memorandum, Technical Document, Program Document., , g

50T5 / Pedoman JFP/ 2008

Page 51: Pedoman Umum Jabatan Fungsional Perekayasa

IV . JABATAN FUNGSIONAL PEREKAYASAIV . JABATAN FUNGSIONAL PEREKAYASA“ … The technical & professional knowledge of the people in the organization were positively linked to innovation.

F. Damanpour , Academy of managementJournal , 34 , 535-598 , 1991

4.1 Jenjang Jabatan Fungsional Perekayasa

4 2 Peran Perekayasa menurut penjejangannya4.2 Peran Perekayasa menurut penjejangannya

4.3 Tugas Perekayasa menurut penjenjangannya

4 4 Jenjang Perekayasa Pangkat & Golongan Ruang

4.5 Accountability , Traceability & Facility

4.4 Jenjang Perekayasa , Pangkat & Golongan Ruang

4.6 Penilaian Jabatan Fungsional Perekayasa

4.7 Majelis Perekayasa

51T5 / Pedoman JFP/ 2008

Page 52: Pedoman Umum Jabatan Fungsional Perekayasa

4.1 Jenjang Jabatan Fungsional Perekayasa

Jabatan fungsional Perekayasa merupakan salah satu jalur karir jabatan fungsional bagi PNS Berdasarkan SK Meneg PAN No 24 /

4.1 Jenjang Jabatan Fungsional Perekayasa

jabatan fungsional bagi PNS. Berdasarkan SK Meneg PAN No. 24 / 2003, jabatan fungsional Perekayasa terbagi menjadi 4 (empat) tingkatan jenjang, mulai dari tingkat awal sampai yang tertinggi, adalah:adalah:

Perekayasa Pertama (”Engineer”)Perekayasa Muda (”Senior Engineer”)Perekayasa Muda ( Senior Engineer )Perekayasa Madya (”Specialist Engineer”)Perekayasa Utama (”Principal Engineer”)

Untuk setiap jabatan diberikan tambahan padanan istilah dalam bahasa Inggris sebagaimana tercantum dalam tanda kurung diatas. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan padanan bagi setiap jenjang jabatan perekayasa, sehingga jabatan fungsional perekayasa ini lebih komunikatif didalam kancah forum

52T5 / Pedoman JFP/ 2008

internasional.

Page 53: Pedoman Umum Jabatan Fungsional Perekayasa

4.1 Jenjang Perekayasa ( lanjutan )

Penjenjangan karir Perekayasa di dasarkan pada

[1] pengalaman[2] peran

P k d l j k k kPerekayasa dalam mengerjakan program kerekayasaan• Pengalaman diperoleh mulai dari tingkat kesulitan rendah sampai

tingkat kesulitan tinggi dalam memecahkan persoalan kegiatan teknologi

• Peran diperoleh mulai dari peran anggota program sebagaiE i i St ff i k ti k t i i k l k b iEngineering Staff sampai ketingkat pimpinan kelompok sebagaiLeader, Group Leader dan akhirnya ketingkat pimpinan programsebagai Program Manager, Chief Engineer dan Program Director.

Peran para Perekayasa difasilitasi oleh Organisasi Fungsional dalam melaksanakan kegiatan program , sedangkan pengalaman diperoleh

l l i t P k d l k i t P b j l

53T5 / Pedoman JFP/ 2008

melalui peran serta Perekayasa dalam kegiatan Program yang berjalan tiap tahun.

Page 54: Pedoman Umum Jabatan Fungsional Perekayasa

4.1 Jenjang Perekayasa ( lanjutan )

Tingkatan kemampuan yang dituntut dalam penjenjangan perekayasa adalah : ● Perekayasa Pertama ( Engineer )● Perekayasa Pertama ( Engineer )Mampu berperan dalam kegiatan program sebagai Engineering Staff.Setelah mengikuti sedikitnya dua program , mampu berperan sebagai Leader

● Perekayasa Muda ( Senior Engineer )Mampu berperan dalam kegiatan program sebagai Engineering Staff dan Leader Setelah sedikitnya dua kali berperan sebagai Leader mampu berperan

● Perekayasa Madya ( Specialist Engineer )

Leader . Setelah sedikitnya dua kali berperan sebagai Leader mampu berperan sebagai Group Leader atau Program Manager

y y ( p g )Mampu berperan dalam kegiatan program sebagai Group Leader dan Program Manager . Setelah sedikitnya dua kali berperan sebagai Group Leader mampu berperan sebagai Chief Engineer atau Kepala Program

● Perekayasa Utama ( Principal Engineer )Mampu berperan dalam kegiatan program sebagai Chief Engineer & Kepala P S dikit t l h ti k li b b i Chi f E i t

54T5 / Pedoman JFP/ 2008

Program. Sedikitnya telah tiga kali berperan sebagai Chief Engineer atau Kepala Program .

Page 55: Pedoman Umum Jabatan Fungsional Perekayasa

4.1 Jenjang Perekayasa ( lanjutan )

PD

atauCE

ram

PM

lam

Pro

gr

atau

L

GL

Pera

n da

ES

L

ES

55T5 / Pedoman JFP/ 2008

PP PMu PMy PU

Pengalaman jumlah Program

Page 56: Pedoman Umum Jabatan Fungsional Perekayasa

4.2 Peran Perekayasa Dalam Penjejangannya

Pekerjaan di bidang perekayasaan merupakan kegiatan yang dilaksanakan dalam bentuk ”team work” dan bukan bersifat individual

y j j g y

dilaksanakan dalam bentuk team work , dan bukan bersifat individual.

Dengan demikian, peran perekayasa dalam suatu program ditentukan oleh kedudukannya dalam organisasi fungsional kerekayasaan darioleh kedudukannya dalam organisasi fungsional kerekayasaan dari program tersebut. Melalui peran tersebut pejabat perekayasa dapat meningkatkan karirnya untuk naik pada jenjang jabatan fungsional perekayasa dari yang terendah ke jenjang yang lebih tinggi. p y y g j j g y g gg

Semakin tinggi jabatan fungsional perekayasa tersebut semakin tinggi pula perannya dalam organisasi fungsional (lihat Tabel 4.1).Peran perekayasa dalam organisasi fungsional program dapat diuraikan sebagai berikut, yaitu dimulai dari urutan paling awal sebagai

Perekayasa Pertama dengan peran sebagai Engineering Staff, dan terus meningkat sampai ke jenjang yang paling puncak sebagai Perekayasa Utama dengan peran sebagai Kepala Program.

56T5 / Pedoman JFP/ 2008

Page 57: Pedoman Umum Jabatan Fungsional Perekayasa

4.2 Peran Perekayasa Dalam Penjejangannya ( lanjutan )

Peran Perekayasa dalam Organisasi kegiatan Program , menurut penjenangannya dapat diringkaskan dalam tabel berikut

4.2 Peran Perekayasa Dalam Penjejangannya ( lanjutan )

Eng.Staff

Leader GroupLeader

ProgrmMngr

ChiefEngr

KepalaProgrm

p j g y p g

JenjangPeran Keterangan

Pertama Muda

g g g

Madya

Utama

Asisten PM atau Asisten CE dijabat oleh perekayasa dengan golongansatu tingkat dibawah atasannya.Disini jelas bahwa yang diharapkan nantinya populasi terbesar ada di tingkat Perekayasa Muda dan Perekayasa Madya.

g y

57T5 / Pedoman JFP/ 2008

Page 58: Pedoman Umum Jabatan Fungsional Perekayasa

4.2 Peran Perekayasa Dalam Penjejangannya ( lanjutan )

Setiap peran dalam organisasi fungsional program dapat diisi oleh jenjang jabatan perekayasa yang sesuai kualifikasi atau kemampuan yang harus dipenuhi oleh masing masing perekayasa yaitu:yang harus dipenuhi oleh masing-masing perekayasa, yaitu:

Perekayasa Pertama (Engineer): dapat mengisi peran Staff Engineer

Perekayasa Muda (Senior Engineer): dapat mengisi peran Staff Engineer dan Leader

Perekayasa Madya (Specialist Engineer): dapat mengisi peran GroupLeader dan Program Manager

Perekayasa Utama (Principal Engineer) dapat mengisi peran Chief Engineer dan Program Director

Program Manager dan Chief Engineer dapat mengangkat asisten dengan peran yang disebut Asisten Program Manager dan Asisten Chief Engineer. Asisten-asisten tersebut mempunyai jenjang satu

58T5 / Pedoman JFP/ 2008

tingkat lebih rendah dari atasannya.

Page 59: Pedoman Umum Jabatan Fungsional Perekayasa

4.3 Tugas Perekayasa Dalam PenjejangannyaTugas Perekayasa dalam Organisasi kegiatan Program menurut penjenangannyaTugas Perekayasa dalam Organisasi kegiatan Program , menurut penjenangannya dapat diringkaskan dalam tabel berikut

(a) Tahap Persiapan

ApprvChecPrepApprvChecPrepApprvChecPrep

Eng/Test/Prod ManualDesign ManualProgram ManualJenjangPeran

PMy

PMuGL

PMy

PMuPM

PU

PmyCE

PU

PMyPD

59T5 / Pedoman JFP/ 2008

Page 60: Pedoman Umum Jabatan Fungsional Perekayasa

(b) Tahap Berjalan & Akhir4.3 Tugas Perekayasa Dalam Penjejangannya ( lanjutan )

Tugas Perekayasa pada tahap berjalan adalah membuat TN , TR ,TD dan PCM dan pada tahap akhir membuat PD

PDTDTRTNJenjangPeran

Prep CheckAppr

PPES

ApprCheckPrepApprCheckPrepApprCheckPrep

PPESPMuPPL

PMuPMu

PMy

PMuGL

PMyCEPMyPMuPM

PCM

PU

PMyPDPU

60T5 / Pedoman JFP/ 2008

Page 61: Pedoman Umum Jabatan Fungsional Perekayasa

4.4 Jenjang Perekayasa , Pangkat dan Golongan Ruang

Melalui jabatan fungsional perekayasa ini, PNS dapat meniti karirnya untuk mendapatkan pangkat atau golongan ruang mulai dari III/a sampai dengan golongan tertinggi IV/e sesuai dengan angka kredit yang dimilikinya.tertinggi IV/e sesuai dengan angka kredit yang dimilikinya.Kaitan antara jenjang jabatan fungsional perekayasa, angka kredit, pangkat dan golongan ruang tertera pada tabel dibawah ini :Tabel 4.2 : Kaitan antara Jabatan Angka Kredit minimal, Pangkat dan Golongan RRuang

ANGKA KREDIT

AK KENAIKAN

SETARA DENGAN -

GOLONGANGJABATAN

ANGKA KREDIT

AK KENAIKAN

SETARA DENGAN -

GOLONGANGJABATAN

150

100

(AK)

50

50

JABFUNG

III/bPenata Muda Tk I

III/aPenata Muda1. PerekayasaPertama

GOLONGAN RUANGPANGKAT

150

100

(AK)

50

50

JABFUNG

III/bPenata Muda Tk I

III/aPenata Muda1. PerekayasaPertama

GOLONGAN RUANGPANGKAT

300200

150

100100

50

III/dPenata Tk. IIII/cPenata2. Perekayasa Muda

III/bPenata Muda Tk. I

300200

150

100100

50

III/dPenata Tk. IIII/cPenata2. Perekayasa Muda

III/bPenata Muda Tk. I

700550400

150150150

IV/cPembina Utama MudaIV/bPembina Tk. IIV/aPembina3. Perekayasa Madya

700550400

150150150

IV/cPembina Utama MudaIV/bPembina Tk. IIV/aPembina3. Perekayasa Madya

61T5 / Pedoman JFP/ 20081050850 200

IV/ePembina UtamaIV/dPembina Utama Madya4. Perekayasa Utama

1050850 200

IV/ePembina UtamaIV/dPembina Utama Madya4. Perekayasa Utama

Page 62: Pedoman Umum Jabatan Fungsional Perekayasa

4.5 Accountability , Traceability & Facility

Melalui Organisasi Fungsional kegiatan program ini maka diperoleh kemudahan –kemudahan sebagai berikut

y , y y

1. Peran dan Tugas setiap anggota terdefinisi dengan jelas, demikian pula alur pertanggung jawabannya

2 T bilit d t dil k k i t tik b ik d l2. Traceability dapat dilakukan secara sistematik baik dalam pengevaluasian kinerja maupun dalam penggunaan dana

3 Memfasilitasi pembinaan dan penjenjangan karir secara sistematik3. Memfasilitasi pembinaan dan penjenjangan karir secara sistematik dan terprogram

4. Memberikan informasi tentang ketersediaan sumberdaya manusia t lib t d l k i t iilyang terlibat dalam kegiatan program secara riil

Dengan Organisasi Fungsional untuk kegiatan Program, maka sistem Remunerasi untuk pekerjaan perekayasa dapat dirancang lebih baik danRemunerasi untuk pekerjaan perekayasa dapat dirancang lebih baik dan fairSistem Remunerasi akan dikembangkan dan disesuaikan berdasarkankinerja dari setiap perekayasa dalam kegiatan Program

62T5 / Pedoman JFP/ 2008

kinerja dari setiap perekayasa dalam kegiatan Program

Page 63: Pedoman Umum Jabatan Fungsional Perekayasa

4.6 Penilaian Jabatan Fungsional Perekayasa

4 6 1 Pembagian Unsur Kegiatan

“… therefore , it is concluded that incentives and rewards can be used to harness innovation capability in

organizations. “

Angle , 1989.

Perolehan angka kredit dilakukan melalui pembagian unsur kegiatan sebagai b ik t

4.6.1 Pembagian Unsur Kegiatan

berikut

I. Unsur Kegiatan Utama ( minimal 80 % )

Unsur ini terdiri dari tiga (3) sub-unsur yaitu

1. Pendidikan

2. Kegiatan Teknologi (Peran dan Tugas)

3. Pengembangan Profesi

II. Unsur Kegiatan Penunjang ( maximal 20 % )

63T5 / Pedoman JFP/ 2008

Rincian kegiatan dan angka kreditnya tertuang pada tabel sebagai berikut:

Page 64: Pedoman Umum Jabatan Fungsional Perekayasa

4.6.2 Unsur Kegiatan Utama Nilai AK yang dipaparkan disini adalah usulan tim dan masih dalam pembahasan

4.6.2.1 Pendidikan

Nilai AK yang dipaparkan disini adalah usulan tim , dan masih dalam pembahasan dengan fihak BKN dan Kementerian PAN

Dimaksudkan sebagai modal iptek awal untuk memasuki jabatan fungsional Perekayasa

(A) Pendidikan perguruan tinggi dan memperoleh gelar / Ijazah

y

Pendidikan dan ijasah Tingkat Ijazah Semua Jenjang

D kt 200j

ini harus dalam bidang Teknologi yang meliputikelima unsurnya.

Doktor 200

Magister 150

Gelar Sarjana harus dimiliki sebelum calon Perekayasa mengambil jabatan

Sarjana 100

Gelar Sarjana harus dimiliki sebelum calon Perekayasa mengambil jabatan fungsional, gelar Magister dan Doktor dapat di miliki sebelum atau setelah yang bersangkutan berada dalam jabatan fungsional Perekayasa.

64T5 / Pedoman JFP/ 2008

Ijazah yang setingkat hanya dapat dinilai 1 kali, perolehan ijazah lain yang sederajat hanya dapat dinilai sebagai unsur penunjang.

Page 65: Pedoman Umum Jabatan Fungsional Perekayasa

4.6.2.1 Pendidikan ( lanjutan )

Pendidikan dan pelatihan dibidang perekayasa dan memperoleh

(B) Pelatihan bersertifikat

Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan atau Sertifikat

Semua jenjang PerekayasaLama Pelatihan

Program pelatihan harus dalam bidang teknologi yang bertujuan

15> 960 Jam

PerekayasaLama Pelatihan bidang teknologi yang bertujuan

● Refreshment course bagi perekayasa dalam bidang ilmu

3161 < t < 480 j

6481 < t < 640 jam

9641 < t < 960 jam teknologi tertentu .

● Pelatihan penggunaan instrument tertentu yang

1t < 80 jam

281 < t < 160 jam

3161 < t < 480 jamy g

berkaitan dengan pembelian instrument tersebut

● Pelatihan keindustrian ,1t < 80 jam ● Pelatihan keindustrian , meliputi proses desain , manufaktur , integrasi produkserta manajemen proses yangdib ik l h i d t i

● Pelatihan Keselamatan serta keamanan kerja laboratoria

65T5 / Pedoman JFP/ 2008

diberikan oleh industri didalam / diluar negeri

● Pelatihan Kerekayasaan yang bersifat khususkarena tuntutan lingkungan pekerjaan

Page 66: Pedoman Umum Jabatan Fungsional Perekayasa

4.6.2.2 Peran & Tugas pada Program Perekayasaan

Peran dan Tugas Perekayasa secara individual dinilai menurut kedudukannya didalam Organisasi Fungsional Kegiatan Program.

Oleh sebab itu adanya Organisasi Fungsional Kegiatan Program mutlak perlu agar seorang Perekayasa jelas kedudukannya dalam melaksanakan profesinya , sehingga dapat dinilai secara fair.

Dengan demikian sangat disarankan untuk setiap instansi yang akan mengikuti jabatan fungsional Perekayasa , paling sedikit mendaftarkan anggotanya sebanyak sepuluh orang , agar Organisasi Fungsional Kegiatan Program , setidaknya tipe C , bi dib t k d dij l kbisa dibentuk dan dijalankan.

Namun demikian , bila karena sesuatu hal yang berkaitan dengan peraturan setempat , Organisasi Fungsional Kegiatan Program , tidak / sulit dibentuk , maka masih dimungkinkan untuk menilai Peran & Tugas Perekayasa dengan :

1. Memetakan ekivalensi organisasi dimana perekayasa bekerja dengan Organisasi Fungsional Kegiatan Program untukdengan Organisasi Fungsional Kegiatan Program untukmenetapkan kedudukan perekayasa tersebut .

2. Menilai peran dan tugas perekayasa tersebut sesuai dengan

66T5 / Pedoman JFP/ 2008

aturan JFP , pada kedudukannya tersebut

Page 67: Pedoman Umum Jabatan Fungsional Perekayasa

4.6.2.2 Peran & Tugas pada Program Perekayasaan ( lanjutan )

Dari pemetaan tersebut maka ekivalensi dapat dilaksanakan sebagai berikut :

1. Jika Perekayasa tersebut merupakan penanggung jawab seluruh kegiatan i bi di ki l k b i K l Pprogram ia bisa diekivalenkan sebagai Kepala Program.

2. Jika Perekayasa tersebut merupakan penanggung jawab seluruh masalah teknis dari kegiatan program ia bisa diekivalenkan sebagai Chief Engineer.

3. Jika Perekayasa tersebut merupakan penganggung jawab seluruh masalah pendanaan dari kegiatan program ia bisa diekivalenkan sebagai Program Manager.

4. Jika Perekayasa tersebut merupakan penganggung jawab sekelompok bidang teknik dari kegiatan program ia bisa diekivalenkan sebagai Group Leader.p

5. Jika Perekayasa tersebut merupakan penganggung jawab bagian dari suatu kelompok teknik dari kegiatan program ia bisa diekivalenkan sebagai Leadersebagai Leader.

6. Jika Perekayasa tersebut bekerja sendirian (secara individual ) tanpa terkait dengan kegiatan program apapun ia bisa diekivalenkan sebagai

67T5 / Pedoman JFP/ 2008

seorang Engineering Staff

Page 68: Pedoman Umum Jabatan Fungsional Perekayasa

4.6.2.2 Peran & Tugas pada Program Perekayasaan ( lanjutan )

Nilai untuk peran perekayasa dipetakan secara ringkas dapat diberikan sebagai

( A ) Peran Perekayasa dalam Kegiatan Program

p p y p g p gberikut

Eng.Staff

Leader GroupLeader

ProgrmMngr

ChiefEngr

KepalaProgrmJenjang

Peran Keterangan

Pertama Muda

Staff Leader Mngr Engr ProgrmJenjang g

Nilai yang diberikan dalam tabel ditambahkan A i t

Madya

Utama 20

ditambahkan satu untuk peran dengan jenjang lebih tinggi

Asist

Asist Asist

Nilai ini dihitung satu kali , untuk satu Program dan mempunyai masa berlaku

Asist

g , g p yselama program tersebut berjalan selama 1 Tahun Anggaran.

68T5 / Pedoman JFP/ 2008

Page 69: Pedoman Umum Jabatan Fungsional Perekayasa

(B) Tugas Perekayasa Dalam kegiatan Program

4.6.2.2 Peran & Tugas pada Program Perekayasaan ( lanjutan )(B) Tugas Perekayasa Dalam kegiatan Program

(b1) Tahap Persiapan

ApprvChecPrepApprvChecPrepApprvChecPrep

Eng/Test/Prod ManualDesign ManualProgram ManualJenjangPeran

PMy

PMuGL

PMy

PMuPM

PU

PmyCE

PU

PMyPD

69T5 / Pedoman JFP/ 2008

Page 70: Pedoman Umum Jabatan Fungsional Perekayasa

( b2 ) Tahap Berjalan & AkhirTugas Perekayasa pada tahap berjalan adalah membuat TN TR TD dan PCM danTugas Perekayasa pada tahap berjalan adalah membuat TN , TR ,TD dan PCM dan pada tahap akhir membuat PD

PDTDTRTNJenjangPeran

Prep CheckAppr

PPES

ApprCheckPrepApprCheckPrepApprCheckPrep

PPESPMuPPL

PMuPMu

PMy

PMuGL

PMyCEPMyPMuPM

PCM

PU

PMyPDPU

PCM

70T5 / Pedoman JFP/ 2008

PCM

Page 71: Pedoman Umum Jabatan Fungsional Perekayasa

( C ) Program yang dikerjakan melibatkan lingkungan yang berbahaya dan( ) g y g j g g y g yberisiko tinggi terhadap keselamatan

Yang dimaksud lingkungan berbahaya dan berisiko tinggi terhadap keselamatan g g g y gg padalah :

[1] Pekerjaan yang melibatkan bahan – bahan beracun , bakteri , kuman dan sebangsanya .g y

[2] Bekerja pada lingkungan dengan : temperatur dibawah 5 derajad , bertekanan lebih dari 3 atmosfer ( misal dikedalaman lautan ) ; lingkungan beradiasi nuklir ; bekerja ditengah laut dengan gelombang : berlayar , dianjungan minyak ; uji j g g g g y , j g y ; jkinerja kapal laut ; bekerja dalam pertambangan .

[3] Uji terbang untuk riset atmosfer , menyemai awan , modifikasi cuaca , uji terbang pesawat udara . g p

[4] Uji senjata berhulu ledak atau senjata kuman.

Peran

Nilai

Eng Staff

Leader Group Leader

Prgrm Mngr

Chief Engr

Kepala Prgrm

3 3 3 5 3 5 4 4

keterangan

Per –program/

71T5 / Pedoman JFP/ 2008

Nilai 3 3 3.5 3.5 4 4 program/tahun

Page 72: Pedoman Umum Jabatan Fungsional Perekayasa

( D ) Program menghasilkan HAKI dan / atau Royalti

Produk Teknologi yang dikerjakan memperoleh HAKI ( kecuali Merk ) : 10

Nilai untuk setiap anggota program , untuk semua jenjang , jika :

g y g j p ( )

Produk Teknologi yang dikerjakan terjual & memperoleh royalti : 5

4 6 2 3 Pengembangan Profesi4.6.2.3 Pengembangan Profesi

Pengembangan Profesi adalah kegiatan yang dapat termasuk dalam kegiatan utama dalam kegiatan kerekayasaan. Yang termasuk kegiatankegiatan utama dalam kegiatan kerekayasaan. Yang termasuk kegiatan Pengembangan Profesi adalah:

a. Penyebarluasan produk teknologi sesuai dengan tugas yang sedangy p g g g y g gdilaksanakan dengan membuat karya tulis di bidang Kerekayasaan;

b. Pendayagunaan produk teknologi;c. Penyusunan petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknis pengelolaan kegiatan

Kerekayasaan;Kerekayasaan;d. Memperoleh Sertifikasi Profesi;e. Menerjemahkan/menyadur buku dan bahan-bahan lain di bidang teknologi;f. Menjadi anggota Majelis Perekayasa.

72T5 / Pedoman JFP/ 2008

j gg j y

Page 73: Pedoman Umum Jabatan Fungsional Perekayasa

4.6.3 Unsur Kegiatan Penunjang

Unsur penunjang adalah kegiatan yang mendukung pelaksanaan tugas Perekayasa. Kegiatan yang menunjang pelaksanaan tugas Perekayasa,

li timeliputi:

a. Menjadi Tim Penilai Jabatan Fungsional Perekayasa; b Mengajar/melatih di bidang teknologi;b. Mengajar/melatih di bidang teknologi;c. Mengikuti seminar / lokakarya / konferensi di bidang teknologi;d. Menjadi anggota organisasi profesi perekayasa;e Memperoleh piagam kehormatan:e. Memperoleh piagam kehormatan:

● Satyalancana Karya Satya;● Satyalancana Wirakarya;● Satyalancana Wirakarya; ● Satyalancana Pembangunan;● Bintang Jasa;● Bintang Mahaputera.Bintang Mahaputera.

f. Memperoleh gelar kesarjanaan yang tidak sesuai dengan bidang tugas:● Pasca sarjana (S-2);

73T5 / Pedoman JFP/ 2008

j ( );● Doktor (S-3).

Page 74: Pedoman Umum Jabatan Fungsional Perekayasa

4.7 Majelis Perekayasa

Dalam upaya peningkatan bidang kerekayasaan Nasional, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) sebagai Instansi Pembina Jabatan Fungsional Perekayasa telah membentuk Majelis Perekayasa yang bersifat nasional.

Majelis Perekayasa bersidang sedikitnya dua kali setiap tahun atau lebih bila terdapat hal-hal yang dianggap perlu.

Anggota Majelis Perekayasa terdiri dari par ahli rekayasa di bidang-bidang tertentu dan diambilkan dari perguruan tinggi, industri, lembaga-lembaga litbangyasa maupun yang lain.

Adapun tugas pokok Majelis Perekayasa adalah:

1. Memberikan pemikiran dan pertimbangan tentang pengembangan p p g g p g gKerekayasaan

nasional kepada Kepala BPPT;2. Memberikan pemikiran-pemikiran tentang norma-norma, kode etik, serta

aturanaturan dan persyaratan dalam Jabatan Fungsional Perekayasa kepada Kepala BPPT;

3. Melakukan pemantauan jenjang Perekayasa serta memberikan pertimbangan untuk

74T5 / Pedoman JFP/ 2008

penyelesaian masalah-masalah yang timbul dalam penjenjangan Perekayasa;4. Melaksanakan pengukuhan Pejabat Fungsional Perekayasa Utama;5. Melakukan penilaian angka kredit bagi pejabat fungsional Perekayasa Utama.6 Melakukan penilaian dan memberikan rekomendasi tentang materi orasi

Page 75: Pedoman Umum Jabatan Fungsional Perekayasa

4.7 Majelis Perekayasa ( lanjutan )

Bidang Majelis Perekayasa disusun berdasarkan pada 6 (enam) bidang Kerekayasaan yaitu:Kerekayasaan, yaitu:

1. Teknologi Agroindustri, Bioteknologi, Farmasi dan Medika.

2. Teknologi Dirgantara, Kelautan, Pertahanan dan Keamanan.

3. Teknologi Otomotif, Mekatronik, Produksi dan Material.g , ,

4. Teknologi Industri Telematika, Elektro, Optronika dan Akustik.

5. Teknologi Industri Energi, Lingkungan dan Rekayasa Kebumian

6. Teknologi Industri Infrastruktur dan Transportasi

75T5 / Pedoman JFP/ 2008

Page 76: Pedoman Umum Jabatan Fungsional Perekayasa

APPENDIX A

Membentuk Organisasi Fungsional Kerekayasaan

Di lingkungan pemerintahan, terdapat beberapa organisasi struktural yang g g p , p p g y gmelaksanakan kegiatan penelitian, pengembangan dan perekayasaan (Litbangyasa) yang dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

Organisasi Litbangyasa dalam bentuk Lembaga Pemerintah Non DepartemenOrganisasi Litbangyasa dalam bentuk Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND). Lembaga ini bertanggung jawab langsung ke Presiden RI dan kegiatannya dikoordinasikan oleh Kementerian Riset & Teknologi. Lembaga –lembaga Litbangyasa kelas ini sering disebut sebagai LPND Ristek.g gy g g

Organisasi Litbangyasa dalam bentuk Badan yang merupakan bagian dari organisasi suatu Departemen Pemerintah. Badan ini bertanggung jawab kepada Menteri yang memimpin Departemen tersebut Badan badankepada Menteri yang memimpin Departemen tersebut. Badan –badan Litbangyasa kelas ini sering disebut sebagai Balitbangyasa Departemen.

Organisasi Operasional Teknik dalam bentuk Direktorat / Divisi yang g p y gmerupakan bagian dari organisasi Direktorat Jenderal dari suatu Departemen Pemerintah. Direktorat / Divisi Teknik ini bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal yang memimpin Ditjen tersebut. Direktorat / Divisi teknik ini sering disebut sebagai Direktorat / Divisi teknis

76T5 / Pedoman JFP/ 2008

disebut sebagai Direktorat / Divisi teknis

Page 77: Pedoman Umum Jabatan Fungsional Perekayasa

Organisasi Struktural LPNDMembentuk Organisasi Fungsional Kerekayasaan didalam LPND

LPNDOrganisasi Fungsional Kerekayasaan

Tipe B

Deputi 1 Deputi 2 Deputi 3

Ka Progrm

Deputi 1 Deputi 2 Deputi 3

Pusat 11 Pusat 31Pusat 21

PM CE

Pusat 12

Pusat 13

Pusat 32

Pusat 33

Pusat 22

Pusat 23

WBS 1 WBS2

Pusat 14 Pusat 34Pusat 24 WP 21

WP 22

WP 11

WP 12

WP 23

WP 24

WP 13

WP 14

77T5 / Pedoman JFP/ 2008

Page 78: Pedoman Umum Jabatan Fungsional Perekayasa

LPND Membentuk Organisasi Fungsional Kerekayasaan kerjasama LPND dengan Departemen

Deputi 1 Deputi 2 Deputi 3

Organisasi Struktural LPND

Organisasi Fungsional KerekayasaanTipe Bp p p

Pus 11

Pus 12

Pus 31

Pus 32

Pus 21

Pus 22

Ka Progrm

Pus 12

Pus 13

Pus 32

Pus 33

Pus 22

Pus 23 PM CE

DeprtmenOrganisasi Struktural Departemen

WBS 1 WBS2

Ditjen 1 Ditjen 2 BalitbngWP 21

WP 22

WP 11

WP 12

Dit 11

Dit 12

Biro 1

Biro 2

Biro 3

Dit 21

Dit 22

WP 23

WP 24

WP 13

WP 14

78T5 / Pedoman JFP/ 2008

Biro 3Dit 23

Page 79: Pedoman Umum Jabatan Fungsional Perekayasa

Sistem Pelaporan KerekayasaanAPPENDIX B

B.1 Sistem Dokumen tahap Persiapan

Sistem Pelaporan Kerekayasaan

a. Program Manual

Buku acuan pegangan yang menjelaskan semua hal yang berkaitan dengan program Mulai dari program objecitives tingkat teknologi ( State of the artprogram . Mulai dari program objecitives , tingkat teknologi ( State of the art Technology ) yang diambil , struktur rincian kerja ( work breakdown structures ) , organisasi fungsional program, man power planning , program master phasing plan , program scheduling ,financial planning dan sistem

b. Design Manual

reporting

Buku acuan pegangan yang menjelaskan semua hal yang berkaitan dengan program rancang bangun . Mulai dari design philosophy , metoda rancang bangun yang diambil , studi kelayakan produk design , tahapan designbangun yang diambil , studi kelayakan produk design , tahapan design konseptual , design awal dan design rinci , produksi dan pengujian prototip, outsourcing program , program sertifikasi dan standardisasi .

79T5 / Pedoman JFP/ 2008

Page 80: Pedoman Umum Jabatan Fungsional Perekayasa

B.1 Sistem Dokumen tahap Persiapan ( lanjutan )

c. Engineering Test Manual

B.1 Sistem Dokumen tahap Persiapan ( lanjutan )

Buku acuan pegangan yang menjelaskan semua hal yang berkaitan dengan program Engineering Test . Mulai dari test philosophy , metoda pengujian yang diambil , Sistem instrumentasi uji mulai dari sistem sensor , sistem data aquisition sistem data processing analysis & display sistem telemetri &aquisition , sistem data processing , analysis & display , sistem telemetri & data recording , sistem operasi pengujian , test articles & specimen. Sistem kalibrasi instrumen serta standard keabsahan hasil uji yang dipakai.,

d. Production & Integration Manual

Buku acuan pegangan yang menjelaskan semua hal yang berkaitan dengan program produksi suatu hasil rancang bangun . Mulai dari seleksi material , produksi komponen , bagian –bagian sistem, sub sistem yang harus dibeli atau diintegrasikan sendiri , sub assembly dari komponen , integrasi awal dan akhir menjadi produk final program uji fungsional program ujidan akhir menjadi produk final , program uji fungsional , program uji lapangan .

Dan masih terdapat beberapa Manual lagi yang spesifik berkaitan dengan

80T5 / Pedoman JFP/ 2008

sifat dari program yang dijalankan.

Page 81: Pedoman Umum Jabatan Fungsional Perekayasa

B.2 Sistem Dokumen Tahap Berjalan

Didalam menjalankan program kerekayasaan, para perekayasa dalam fungsinya masing-masing melaporkan jalannya program secara berkala.

Ad i t l i i t di i d i t j i itAdapun sistem pelaporan ini terdiri dari empat jenis , yaitu

a. Technical Notes ( TN )Adalah dokumen laporan yang terdiri dari hanya satu subjek disiplin y g y jkerekayasaan yang melatar belakangi kegiatan sebuah WP disajikan dalam bentuk catatan – catatan teknis oleh ES diantaranya tentang :

Penurunan Model matematik sebuah fenomena fisik yang terdapatPenurunan Model matematik sebuah fenomena fisik yang terdapat dalam program

Metoda pemecahan persamaan matematik yang dipakai

Pengantar suatu Gambar Teknik dari program : Komponen maupun Lengkap , tiga pandang maupun isometrik ; diagram – diagram rangkaian

Pengantar suatu Test Specimen / Test Article dengan setting up nya

Hasil-hasil uji komponen sementara di laboratorium , dsb

81T5 / Pedoman JFP/ 2008

Technical Notes biasanya terdiri paling banyak 2 – 4 lembar dan mempunyai nomor kode dokumen : TN xxxx

Page 82: Pedoman Umum Jabatan Fungsional Perekayasa

( )

B.2 Sistem Dokumen Tahap Berjalan ( lanjutan )

a. Technical Notes ( lanjutan )

Lazimnya TN hanya terdiri dari dua bagian seperti dilihatkan dalam contoh berikut

I. Kegiatan ES dan Hasilnya

Diskripsi kegiatan ES secara rinci dan urut , hasil-hasil di i dib ik d l b t k d l/dan Hasilnya yang dicapai ,yang diberikan dalam bentuk model/

persamaan matematik , model uji fisik , grafik , tabel –tabel atau gambar-gambar / foto .

II. Referensi Daftar acuan yang dipakai , termasuk TN – TN pada fasa review sebelumnya atau TN lain dari para ES

82T5 / Pedoman JFP/ 2008

Page 83: Pedoman Umum Jabatan Fungsional Perekayasa

B.2 Sistem Dokumen Tahap Berjalan ( lanjutan )B.2 Sistem Dokumen Tahap Berjalan ( lanjutan )

b. Technical Report ( TR ) / Technical Memorandum (TM )

Adalah dokumen laporan hasil kegiatan sebuah WP yang ditulis oleh L yang merupakan rangkuman dari beberapa TN. Sedangkan TM merupakan dokumen p g p g pperbaikan dari satu atau beberaoa pasal dari TR yang mungkin terjadi sebagai akibat dari perkembangan kjegiatan. TM hanya memuat beberapa unsur koreksi yang diperlukan pada TR yang masuk kemudian karena perkembangan proses dalam programdalam program

Technical Report biasanya terdiri sekitar 10 – 20 lembar dan mempunyai nomor kode dokumen : TR xxxx

Technical Memorandum biasanya terdiri sekitar 5 – 10 lembar danTechnical Memorandum biasanya terdiri sekitar 5 – 10 lembar dan mempunyai nomor kode dokumen : TM xxxx

83T5 / Pedoman JFP/ 2008

Page 84: Pedoman Umum Jabatan Fungsional Perekayasa

Contoh suatu Technical Report / Technical Memorandum

b. Technical Report ( TR ) / TM ( lanjutan )

Contoh suatu Technical Report / Technical Memorandum

I. Pengantar Penjelasan tentang report ini merupakan WP apa dari bagian WBS apa , serta program apa. Penjelasan tentang kontribusi WP tersebut terhadap kegiatan di WBS nya

II. Tujuan dari Report

kontribusi WP tersebut terhadap kegiatan di WBS nya .

Tujuan kegiatan dari WP secara rinci seperti , metoda , cara teknik yang dipakai serta hasil yang diharapkan

III. Kegiatan WP

dalam mendukung kegiatan WBS nya

Diskripsi kegiatan WP secara rinci dan urut , hasil-hasil yang dicapai dalam rangkuman yang terpadu disertai

IV. Hasil kegiatan dan

yang dicapai , dalam rangkuman yang terpadu disertai grafik , tabel dan gambar-gambar / foto hasil kegiatan.

Pembahasan hasil kegiatan WP yang diperoleh , pembahasan

V Rekomendasi

g y g papakah memenuhi sasaran awal atau tidak dan hubungannya dengan keberhasilan kegiatan WBS nya

Memberikan rekomendasi teknis berdasarkan hasil yangV. Rekomendasi

VI R f i

Memberikan rekomendasi teknis berdasarkan hasil yang dicapai terhadap tujuan dari WBS nya atau program secara keseluruhan.

84T5 / Pedoman JFP/ 2008

VI. Referensi Daftar acuan yang dipakai , termasuk TN – TN , dari para ES

Page 85: Pedoman Umum Jabatan Fungsional Perekayasa

B 2 Sistem Dokumen Tahap Berjalan ( lanjutan )B.2 Sistem Dokumen Tahap Berjalan ( lanjutan )

c Technical Document ( TD )c. Technical Document ( TD )

Adalah dokumen laporan hasil kegiatan WBS I , yang ditulis oleh GL yang g I y g y gmerupakan rangkuman dari beberapa TR / TM dalam WBS tersebut sebagai acuan untuk secara terpadu dibahas dan disimpulkan secara rinci

Technical Document biasanya terdiri sekitar 40 – 60 lembar dan mempunyai nomor kode dokumen : TD xxxx

85T5 / Pedoman JFP/ 2008

Page 86: Pedoman Umum Jabatan Fungsional Perekayasa

Contoh suatu TD diberikan sebagai berikut

c. Technical Document ( lanjutan )

I. Pengantar Penjelasan tentang report ini merupakan WBS apa , dari program apa. Penjelasan tentang kontribusi WBS tersebut terhadap kegiatan program secara keseluruhan .

II. Tujuan dari Report

p g p g

Tujuan kegiatan dari WBS secara rinci dan peran-peran masing-masing WP didalamnya. Metoda memadukan h il h il ti WP j di t k t h il WBS

III. Kegiatan WBS

hasil-hasil setiap WP menjadi satu kesatuan hasil WBS.

Diskripsi kegiatan WBs secara rinci dan urut mengikut sertakan kontribusi setiap WP nya , hasil-hasil yang

IV. Hasil kegiatan dan

sertakan kontribusi setiap WP nya , hasil hasil yang dicapai , dalam rangkuman yang terpadu disertai grafik , tabel dan gambar – gambar / foto-foto hasil kegiatan.Pembahasan hasil kegiatan WBS yang diperoleh , apakah

pembahasang y g p p

memenuhi sasaran awal atau tidak , termasuk pengaruh kelancaran pendanaan terhadap sasaran teknis. Pengaruh hasil WBS terhadap keseluruan sasaran program

V. Rekomendasi

VI R f i

Memberikan rekomendasi teknis berdasarkan hasil WBS yang dicapai terhadap tujuan dari secara keseluruhan.

D f di k i k TR / TM TR / TM

86T5 / Pedoman JFP/ 2008

VI. Referensi Daftar acuan yang dipakai ,termasuk TR / TM – TR / TM , dari para L dan masukan masalah pendanaan dari PCM

Page 87: Pedoman Umum Jabatan Fungsional Perekayasa

B 2 Sistem Dokumen Tahap Berjalan ( lanjutan )B.2 Sistem Dokumen Tahap Berjalan ( lanjutan )

d. Progres Control & Monitoring Document ( PCM )

Adalah dokumen laporan hasil pemantauan dan pengendalian jalannya program dari segi jadwal dan aliran pendanaan yang ditulis oleh PM. Pada setiap fasa

i t t t t d d k i i dij dik t k b h t t ireview catatan –catatan pada dokumen ini dijadikan acuan untuk merubah strategi dari program agar bisa mencapai tujuan dengan tepat waktu

C &Progress Control & Monitoring Document biasanya terdiri sekitar 5 - 10 lembar dan mempunyai nomor kode dokumen : PCM xxxx

87T5 / Pedoman JFP/ 2008

Page 88: Pedoman Umum Jabatan Fungsional Perekayasa

Contoh PCM diberikan sebagai berikut

B.2 Sistem Dokumen Tahap Berjalan ( lanjutan )

aktifitas remark

Skedul aktifitas kegiatan

g

1

2

3

budget

budgetbudget

4

5List Bud Status Rma k

Progress Control & Monitoring

skedulAktif 2

2.1 xxx

start end getStatus RmarkY N

2.2 yyy

2.3 xyzSetiap bar – skedul ditulis secara pdetail aktifitas yang terkandung didalamnya

2.4 zyz

88T5 / Pedoman JFP/ 2008

2.5 zzz

Page 89: Pedoman Umum Jabatan Fungsional Perekayasa

B.3 Sistem Dokumen Tahap Akhir

Pada masa akhir program , dalam satu tahun anggaran, maka dibuat satu dokumen yang merangkum hasil-hasil program secara keseluruhan baik dari segi teknik , kualitas hasil , maupun dari segi penyerapan dana dan ketepatan waktu

P D t ( PD )

kualitas hasil , maupun dari segi penyerapan dana dan ketepatan waktu

Dalam hal ini hanya ada satu dokumen yaitu ,

a. Program Document ( PD )

Adalah dokumen laporan akhir yang mendiskusikan hasil –hasil dari Program secara keseluruhan. Laporan ini menggunakan hasil –hasil dari seluruh Technical Document dari seluruh WBS i sebagai acuan , untuk secara terpadu dibahas dan disimpulkan secara rinci.

Program Document biasanya terdiri sekitar 100 120 lembar dan mempunyaiProgram Document biasanya terdiri sekitar 100 – 120 lembar dan mempunyai nomor kode dokumen : PD xxxx

Dengan sedikit modifikasi menyesuaikan dengan standard pelaporan programDengan sedikit modifikasi , menyesuaikan dengan standard pelaporan program untuk pemerintah , Program Document bisa dijadikan dasar untuk laporan akhir teknik maupun keuangan.

89T5 / Pedoman JFP/ 2008

Page 90: Pedoman Umum Jabatan Fungsional Perekayasa

Contoh Program Document diberikan sebagai berikutB.3 Sistem Dokumen Tahap Akhir ( lanjutan )

I. Pengantar Penjelasan tentang report ini merupakan Program apa . Penjelasan tentang kontribusi Program tersebut terhadap jakstranas Ristek & TRM .

II. Tujuan dari Report

Tujuan kegiatan Program secara rinci dan peran-peran masing-masing WBS didalamnya. Metoda memadukan dan menyeimbangkan hasil-hasil setiap WBS menjadi satu kesatuan

III. Kegiatan

hasil Program dengan memperhitungkan pengaruh aliran pendanaan dan jadwal kegiatan dari PM.

Diskripsi kegiatan Program secara rinci dan urut mengikut Program sertakan kontribusi setiap WBS termasuk penyeimbangannya ,

dan pengaruh aliran pendanaan dan jadwal dari PM , hasil-hasil yang dicapai , dalam rangkuman yang terpadu disertai grafik , tabel dan gambar – gambar / foto –foto hasil kegiatan

IV. Hasil kegiatanProgram danpembahasan

tabel dan gambar gambar / foto foto hasil kegiatan.Pembahasan hasil kegiatan Program yang diperoleh , apakah memenuhi sasaran awal atau tidak , termasuk pengaruh kelancaran pendanaan terhadap sasaran QCD. Pengaruh hasilpembahasan

V. Rekomendasi

kelancaran pendanaan terhadap sasaran QCD. Pengaruh hasil kegiatan Program terhadap sasaran Jakstranas ristek / TRMMemberikan rekomendasi teknis berdasarkan hasil Program yang dicapai terhadap kelanjutan dari program atau

90T5 / Pedoman JFP/ 2008

VI. Referensipemecahan masalah bangsa

Daftar acuan yang dipakai , termasuk TD – TD dari para GL dan masukan masalah pendanaan dari PCM

Page 91: Pedoman Umum Jabatan Fungsional Perekayasa

APPENDIX CSistem Informasi dalam Organisasi Fungsional kerekayasaan

C.1 Working Sheet ( Lembar Kerja )WORKING SHEET

PROGRAM :

WEEK:BPPT

Working Sheet atau Lembar Kerja merupakan lembaran yang berisi pernyataan tentang apa yang telah dikerjakan oleh Perekayasa dalam satu

Date :

Pernyataan tentang yang dikerjakan selama satu minggu :

No :

dikerjakan oleh Perekayasa dalam satu minggu.

Working Sheet tidak memuat rincian hasilWorking Sheet tidak memuat rincian hasil kerja yang dilakukan oleh Perekayasa seperti skets atau gambar teknik , penurunan rumus dsb. Rincian hasil kerja di t k d l TN TR / M TD t PDdinyatakan dalam TN , TR / M , TD atau PD

Untuk baris PERAN , bila diisi oleh Engineering Staff atau Leader disertai pula g g pdengan sandi WBS dan WP yang terkait . Bila diisi oleh Group Leader disertai dengan sandi WBS yang terkaitNama : NIP :

Job Code : Tanda Tangan :

91T5 / Pedoman JFP/ 2008

PERAN :

Page 92: Pedoman Umum Jabatan Fungsional Perekayasa

C.2 Instruction Sheet ( Lembar Perintah )

INSTRUCTION SHEETPROGRAM :

WEEK:Tanggal :

BPPT

No :

Instruction Sheet atau Lembar Perintahmerupakan lembaran yang berisi pernyataan Perintah untukpernyataan Perintah untuk mempergunakan suatu cara , metoda atau perumusan tertentu dalam melaksanakan kegiatan kerekayasaan

Pernyataan perintah untuk mempergunakan cara , metoda atau perumusan tertentu dalam melaksanakan kegiatan kerekayasaan

g y

Instruction Sheet tidak memuat rincian Perintah yang dilakukan oleh Perekayasa seperti skets atau gambar teknik , p g ,penurunan rumus dsb. Rincian perintah dinyatakan dalam TN , TR / M , TD atau PD

S CInstruction Sheet diberikan oleh KP ke CE , PM atau GL ; atau oleh CE atau PM ke GL; atau oleh GL ke L , atau oleh L ke ES dan TS

Dari :Nama :Peran Tanda tangan

Ke :Nama :Peran

TS

Untuk baris PERAN , bila diisi oleh Engineering Staff atau Leader disertai pula dengan sandi WBS dan WP yang terkait

92T5 / Pedoman JFP/ 2008

g dengan sandi WBS dan WP yang terkait . Bila diisi oleh Group Leader disertai dengan sandi WBS yang terkait

Page 93: Pedoman Umum Jabatan Fungsional Perekayasa

C.3 Decision Sheet ( Lembar Keputusan )

Decision Sheet atau Lembar Keputusanmerupakan lembaran yang berisi pernyataan Keputusan Rapat untuk

DECISION SHEETPROGRAM :

WEEK:Tanggal :

BPPT

No : pernyataan Keputusan Rapat untuk melaksanakan kegiatan kerekayasaan

Tingkatan Rapat terdiri dari : tingkat WP ,

Pernyataan perintah untuk mempergunakan cara , metoda atau perumusan tertentu dalam melaksanakan kegiatan kerekayasaan Keputusan Rapat :

[1] dst g gtingkat WBS , tingkat CE atau PM , tingkat KP

[1] dst.

[2] dst

………….

Decision Sheet selalu dilampiri oleh DaftarDecision Sheet selalu dilampiri oleh Daftar Hadir dari peserta Rapat

Untuk baris PERAN , bila diisi oleh Engineering Staff atau Leader disertai pula dengan sandi WBS dan WP yang terkait . Bila diisi oleh Group Leader disertaiBila diisi oleh Group Leader disertai dengan sandi WBS yang terkait

Rapat tingkat :Dihadiri Oleh :Daftar Hadir , Lampiran

Pimpinan RapatNama :Peran

93T5 / Pedoman JFP/ 2008

Page 94: Pedoman Umum Jabatan Fungsional Perekayasa

APPENDIX D

Hubungan Organisasi Fungsional Kerekayasaan dengan Organisasi Struktural Induk

Untuk meminimalkan proses birokrasi maka interaksi antara organisasi fungsionalUntuk meminimalkan proses birokrasi maka , interaksi antara organisasi fungsional kerekayasaan dengan organisasi struktural dilakukan melalui:

1. Untuk hal-hal yang berhubungan dengan pencairan dana serta laporan keuangan, dilaksanakan antara Program Manager , melalui Asisten Program Manager dari

Organisasi Fungsional Kerekayasaan dengan Pejabat Pembuat Komitmen ( PPK )dan Unit Akutansi dari setiap unit satuan kerja yang terlibat dalam program dariOrganisasi StrukturalOrganisasi Struktural.

2. Untuk hal-hal yang berhubungan dengan kwalitas kinerja serta kwantitasperekayasa yang terlibat dalam program , dilaksanakan antara Chief Engineer dari Organisasi Fungsional Kerekayasaan tersebut dengan Kepala Unit Organisasi Struktural dari setiap perekayasa yang terlibat dalam program.

3 Untuk hal-hal yang berhubungan Laporan akhir suatu program dilaksanakan antara3. Untuk hal-hal yang berhubungan Laporan akhir suatu program , dilaksanakan antaraKepala Program dari Organisasi Fungsional Kerekayasaan dengan Unit Struktural , Penanggung Jawab Kegiatan Program .

94T5 / Pedoman JFP/ 2008

Dalam hal ini , seorang Asisten Program Manager umumnya adalah seorang Koordinator Kegiatan dalam sistem penganggaran DIPA .

Page 95: Pedoman Umum Jabatan Fungsional Perekayasa

Hubungan Organisasi Fungsional Kerekayasaan dengan Organisasi Struktural Induk ( lanjutan )

LPNDOrganisasi Struktural LPND

Organisasi Fungsional KerekayasaanTipe B

L Akhi P

Deputi 1 Deputi 2 Dep3 PJK

Ka ProgrmLaporan Akhir Program

Deputi 1 Deputi 2 Dep3 PJK

Pusat 11 Balai 31Pusat 21

PM CE

Pusat 12

Pusat 13

Balai 32

Pusat 33

Pusat 22

Pusat 23

WBS 1 WBS2

Pusat 14 Pusat 34Pusat 24 WP 21

WP 22

WP 11

WP 12

WP 13WP 23

WP 24

WP 13

WP 14Masalah Pencairan dana & Laporan Keuangan

95T5 / Pedoman JFP/ 2008 Masalah Kinerja perekayasa yang terlibat

Page 96: Pedoman Umum Jabatan Fungsional Perekayasa

Hubungan Organisasi Fungsional Kerekayasaan dengan Organisasi Struktural Induk ( lanjutan )

Diagram diatas dapat disederhanakan sebagai berikut

Penanggung jawab kegaiatan : Ka Unit / Ka Badan / Dirjen

Ka ProgramLaqporan akhir Ka Badan / Dirjen

Prgrm Mangr● Asst PMKPA , PPA unit

Satuan Kerja Masalah pencairan dan pelaporan dana

Program

Organisasi Fungsional

Chief EngineerKa Unit Kerja yang terlibat

Masalah kinerja SDM yang terlbat

pelaporan dana

Organisasi Struktural

Fungsional Kerekayasaan

96T5 / Pedoman JFP/ 2008

Page 97: Pedoman Umum Jabatan Fungsional Perekayasa

O C

APPENDIX E Contoh Organisasi Fungsional Kegiatan Program

Gp Leader LAGG Gp Leader TMC

E1a. Organisasi Fungsional Tipe C : Engineering services

Uji Aerodinamika JembatanProgram

Manager

Hujan Buatan

ProgramManager

● Program Scheduling● Program Scheduling● Program Financing

● Program Scheduling● Program Financing

● WP 1 Test Ops● WP 1 Aeronomy

● WP 2 Flares

Engineering Services yang bersifat rutin

WP 2 Data Analysis

bersifat rutin dilaksanakan melalui organisasi f i l

97T5 / Pedoman JFP/ 2008

WP 3 TMC Opsfungsional program Tipe C

Page 98: Pedoman Umum Jabatan Fungsional Perekayasa

E1b. Organisasi Tipe B : Program Oceanography Monitoring – Tsunami Buoy

Ka. Program

Chi f E

Lintas Deputi : TPSA , TIEM , TIRBR

Chief EngProgramManager

● Program Scheduling● Program Financing

● Man power Planning● Product Quality

G L d 1

● Program Financing

Gp Leader1 Gp Leader 2 Gp Leader 5 Gp Leader 4 Gp Leader 3 WBS 3 : Electronics & Data Link Systems

WBS 1 : D R &O , Preliminary Design

WBS 4 : Product Integration & System check out

WBS 2:Hydrodynamics & Structural T ti

WBS 5 : Sea Trial , OT & E

Testing

WP11 Geofisika LautWP31 sensory syst

WP21 Towing tewstWP41 Structrl Integration

WP51 Sea Trial Ops

WP12 Desain awal WP32 Data acquisit

WP22 wave test WP52 Float – OBU data link comptib Test

98T5 / Pedoman JFP/ 2008

WP33 Data Link sysWP42 Instrument Integration

WP23 Structrl Test

Page 99: Pedoman Umum Jabatan Fungsional Perekayasa

E1c. Organisasi Tipe A : Program Bahan Bakar Nabati

Li t D ti TPSA TAB TIEM TIRBRKa. Program

Chi f E

Lintas Deputi : TPSA , TAB , TIEM ,TIRBR dan Dep ESDM dan Dep Perind

Chief EngProgramManager

● Program Scheduling● Program Financing

● Man power Planning● Product Quality

G L d 1 G L d 2 G L d 5

● Program Financing

Gp Leader1 Gp Leader 2 Gp Leader 5 Gp Leader 4 Gp Leader 3 WBS 3 : Pabrik proses BBN skala kecil , sedang & B

WBS 1 : Bahan baku & Pembibitan

WBS 4 : Pengujian kinerja BBN

WBS 2: Proses Pengolah BBN

WBS 5 :Penerapan Pemakaian BBN

Besar

WP11 Bahan baku Biodiesel

WP21 Proses Pengolahan Biodiesel WP31 Pabrik BBN

skala kecil /portabel WP51 uji BBN di sist Otomotif

WP51 Penerapan BBN pada alat Pembangkit Dep ESDM

Dep Perind

WP12 Bahan Baku Bioethanol

WP22 Proses pengolahanBioethanol WP52 Penerapan BBN

pada sist. Otomotif

p

99T5 / Pedoman JFP/ 2008

WP13 Bahan Baku Pure plant Oil

WP23Proses Pengolahan BioOil

WP32 Pabrik BBN skala sedang & besar WP52 uji emis iBBN

WP53 Penerapan BBN pada alat rumah tangga

Page 100: Pedoman Umum Jabatan Fungsional Perekayasa

E2a. Organisasi Tipe B : Program Pendidikan & Pelatihan JF Perekayasa

Ka. Program

Chi f T E

Pusbindiklat , TAB , TPSA , TIEM , TIRBRProgram Manual : Training Objectives

Training Schedules

Training Syllabus

Chief Trn. Eng ProgramManager

● Program Scheduling● Program Financing

● Man power Planning● Product Quality

● Program Financing

Gp Leader1 Gp Leader 2 Gp Leader 5 Gp Leader 4 Gp Leader 3 WBS 3 : Peninjauan Lapangan ( Field Trip )

WBS 1 :Manajemen Pelatihan

WBS 4 : Prasarana Pelatihan ( Training

WBS 2: Operasi pelatihan ( Training Ops)

WBS 5 : Kerja Praktek ( Working ( e d p )e at a

( Training Mgmnt )( a gInfrastuctures )

( a g Ops) ( o gPractices )

WP11 : Pendaftaran & WP 21 : Kuliah 1 :

Filosofi Dasar JFP

WP 31 : Industri Agro & Makanan WP 41 : Penyiapan

Ruang/kelas & WP 51 : KP Partisipasi dalam Administrasi Filosofi Dasar JFP

WP 22 :Kuliah 2 :Simulasi kegiatan Perekayasa

WP 12 :Kelengkapan Trainee

g

WP 32 : Industri Farmasi & Kimia

WP 33 : Industri ICT & Energi & Lingkungan

WP 13 :

Ruang/kelas & perlengkapan Perkuliahan

WP 42 : Penyiapan sarana Transportasi untuk Peninjauan

Partisipasi dalam Kegiatan Program Kerekayasaan BPPT

WP 23 : Kuliah 3 :

WP 52 : KP Observer dalam

100T5 / Pedoman JFP/ 2008WP 24 : Ujian & Pemeriksaan

WP 34 : Industri Manufaktur & Proses

WP 13 :Sertifikat

WP 35 : Industri Infrastruktur & Transportasi

untuk Peninjauan Lapangan

WP 14 :Residensial Trainee

WP 23 : Kuliah 3 : Pelatihan Penilaian JFP

Kegiatan Program BPPT

Page 101: Pedoman Umum Jabatan Fungsional Perekayasa

E2b. Organisasi Tipe B : Program Pengembangan Kurikulum

P M l B d f K l d

Ka. Program

Chi f T E

Program Manual : Body of Knowledge

Syllabus

Mata kuliah dasar

Effective Time Equivalent

Kasus Program S-1 teknik Penerbangan ITB

Chief Trn. Eng ProgramManager

● Program Scheduling● Program Financing

● Man power Planning● Product Quality

● Program Financing

Gp Leader1 Gp Leader 2 Gp Leader 5 Gp Leader 4 Gp Leader 3 KBK 3 : Mekanika

TerbangKBK 1 :Aerodinamika & Gas Dinamika

KBK 4 : Sistem Dasar Pesawat Udara

KBK 2: Struktur Ringan

KBK 5 :Perancangan , Produksi & Ops Gas a a Uda a odu s & OpsPesawat Udara

WP11 : Mekanika Fluida

WP 21 : Material Pesawat Udara

WP 31 : Prestasi Terbang WP 41 : Statika &

Sistem DinamikaWP 51 : Desain Pesawat UdaraMekanika Fluida Pesawat Udara

WP 22 :Kekuatan Struktur & Elastisitas

WP 12 :Aerodinamika Inkompresibel

g

WP 32 : Dinamika Terbang

WP 33 : Kendali TerbangWP 13 :

Aerodinamika

Sistem DinamikaWP 42 : Termodinamika & perpindahan panas

Pesawat Udara

WP 23 : Kelelahan & Keretakan Struktur

WP 52 : Teknik produksi Pesawat UdaraWP 43 : sistem

Propulsi & Bahan WP 52 : Sistem

101T5 / Pedoman JFP/ 2008

WP 24 : Dinamika Struktur & getaran

WP 34 : Navigasi & Panduan Terbang

Kompresibel

WP 35 : Mekanika Orbital

WP 14 :Aerodinamika Pesawat Udara WP 25 :

Aeroelastisitas

bakarWP 44 : sistem terbang dasar pesawat udara

tranportasi Udara

Page 102: Pedoman Umum Jabatan Fungsional Perekayasa

E2c. Organisasi Tipe A : Audit untuk Sistem Kurikulum

K A dit K ik l T k ikKa. Program

Chi f A dit

Kasus Audit Kurikulum Teknik Penerbangan ITB oleh TU Delft

Chief Auditor ProgramManager

● Program Scheduling● Program Financing

● Man power Planning● Product Quality

● Program Financing

Gp Leader1 Gp Leader 2 Gp Leader 5 Gp Leader 4 Gp Leader 3 WBS 3 : Laboratory & Equipment

WBS 1 :Organisasional & Sist Manajemen

WBS 4 :Perpustakaan & Sistem Informasi

WBS 2:Kurikulum

WBS 5 :Akreditasi & KerjasamaS st a aje e

PerkuliahanS ste o as e jasa a

WP11 : Sistem &

WP 21 : Body of Knowlege

WP 31 : Peralatan Laboratoria WP 41 : Sistem

Perpustakaan & WP 51 : Sistem Akreditasi Nasional Prosedure

WP 24 : Bahan Kuliah & Text Book

Knowlege

WP 22 :Syllabus & ETEWP 12 :

Persyaratan & Kemampuan SDM

WP 32 : Sistem Jaminan Mutu

WP 33 : persyaratan & Kemampuan Teknisi

Perpustakaan & Informasi

WP 42 : Klasifikasi & Jenis Text Book

Akreditasi Nasional & Internasional

WP 52 : Kerjasama dengan Institusi Akademik LNWP 43 : Klasifikasi &

102T5 / Pedoman JFP/ 2008

WP 34 : Klasifikasi Kegunaan LabsWP 13 :

Sistem Dokumentasi

Akademik LNWP 25 : Praktikum & Laboratoria

Jenis Manual Standard

WP 44 : Klasifikasi & Jenis JurnalWP 26 : Sistem

Kendali Mutu

WP 52 : Kerjasama dengan Industri Penerbangan