pedoman reklamasi pantai

7/26/2019 PEDOMAN REKLAMASI PANTAI

1/41

PEDOMAN REKLAMASI PANTAI DANPEDOMAN REKLAMASI PANTAI DAN

BANGUNAN PENGAMANNYABANGUNAN PENGAMANNYA

LAPORAN PENDAHULUAN


2/41

PEDOMAN REKLAMASI DANPEDOMAN REKLAMASI DAN

BANGUNAN PENGAMANNYABANGUNAN PENGAMANNYA PENDAHULUAN

PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR TERPADU KONSEP PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR

POTENSI DAN PERMASALAHAN PANTAI

KONSEP REKLAMASI BERWAWASAN LINGKUNGAN

KEBUTUHAN DATA TOPOGRAFI, BATHIMETRI

GELOMBANG ANGIN, GELOMBANG PASANG SURUT

KONDISI TANAH DASAR, BORROW AREA, QUARRY

LINGKUNGAN, SOSIAL DAN EKONOMI DAERAH

REKLAMASI PANTAI PERENCANAAN TIMBUNAN LAHAN REKLAMASI

PEMATANGAN LAHAN REKLAMASI

BANGUNAN PENGAMAN REKLAMASI PERENCANAAN KRIB SEJAJAR PANTAI

PERENCANAAN TANGGUL LAUT

PERENCANAAN PENGISIAN PASIR


3/41

KONSEP PENGELOLAAN WILAYAH PESISIRKONSEP PENGELOLAAN WILAYAH PESISIRINTEGRATED COASTAL ZONE MANAGEMENTINTEGRATED COASTAL ZONE MANAGEMENT

UMUM REKLAMASI PANTAI HARUS DIDASARKAN PADA KONSEP

PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR TERPADU DAN

BERKESINAMBUNGAN TERPADU DIMAKSUDKAN UNTUK MENGKOORDINASIKAN BERBAGAI

AKTIVITAS PERENCANAAN DAN PEMBANGUNAN DIWILAYAH PESISIR

BERKESINAMBUNGAN DAPAT DIARTIKAN: SUMBERDAYA PESISIR

DAPAT DIMANFAATKAN BAIK SAAT INI MAUPUN MASA DATANG

KONSEP PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR SECARA TERPADU DAN

BERKESINAMBUNGAN BERARTI ADANYA PERENCANAAN DANPEMBANGUNAN DI KAWASAN PESISIR YANG TERKOORDINIR AGAR

SUMBERDAYA PESISIR DAPAT DIMANFAATKAN BAIK PADA SAAT INI

MAUPUN MASA DATANG.


4/41

KONSEP PENGELOLAAN WILAYAH PESISIRKONSEP PENGELOLAAN WILAYAH PESISIRINTEGRATED COASTAL ZONE MANAGEMENTINTEGRATED COASTAL ZONE MANAGEMENT

PRINSIP PRINSIP KETERPADUAN KETERPADUAN PERENCANAAN SEKTOR SECARA HORISONTAL

KETERPADUAN PERENCANAAN SECARA VERTIKAL

KETERPADUAN ANTARA EKOSISTEM DARAT DENGAN LAUT

KETERPADUAN ANTARA ILMU PENGETAHUAN DAN MANAJEMEN

KETERPADUAN ANTARA KEPENTINGAN EKONOMI, LINGKUNGAN DANMASYARAKAT

KETERPADUAN ANTAR NEGARA

TIGA ASPEK UTAMA PENGELOLAAN WILAYAH

PESISIR(Ga!, "##$% ASPEK PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN

ASPEK PERLINDUNGAN DAN PENGAMANAN

ASPEK PEMBINAAN DAN PENGAWASAN


5/41

POTENSI WILAYAH PESISIRPOTENSI WILAYAH PESISIR

WILAYAH PESISIR DENGAN POSISINYA YANG STRATEGIS, YAITU

BERADA PADA DAERAH PERALIHAN ANTARA DARATAN DANPERAIRAN, MEMPUNYAI POTENSI SUMBERDAYA ALAM YANG BESAR.

POTENSI SDA TERSEBUT BERUPA KEKAYAAN ALAM ATAU KEINDAHAN

ALAM YANG DAPAT DIMANFAATKAN UNTUK MENCIPTAKAN SUATUKEGIATAN (JASA% YANG MENGUNTUNGKAN BAGI MASYARAKAT, BANGSA

DAN NEGARA.

KEGIATAN YANG DAPAT DIKEMBANGKAN DI SWILAYAH PESISIR

DIANTARANYA ADALAH:

KAWASAN PERIKANAN DAN PERTANIAN

KAWASAN PERDAGANGAN KAWASAN PERMUKIMAN

KAWASAN LINDUNG DAN CAGAR ALAM

KAWASAN PERDAGANGAN

KAWASAN SUMBER ENERGI

KAWASAN PERTAMBANGAN

KAWASAN PENAMPUNGAN AIR BAKU.


6/41

PERMASALAHAN WILAYAH PESISIRPERMASALAHAN WILAYAH PESISIR

PERMASALAHAN FISIK PERMASALAHAN FISIK DIANTARANYA: EROSI PANTAI, HILANGNYA PELINDUNG

ALAMI PANTAI, ANCAMAN GELOMBANG BADAI DAN ATAU TSUNAMI,

SEDIMENTASI PANTAI DAN MUARA, PENCEMARAN PANTAI, INTRUSI AIR LAUT,

ANCAMAN TERGENANGNYA DATARAN RENDAH AKIBAT KENAIKAN MUKA AIRLAUT (SEA LEVEL RISE%, PEMANFAATAN DAERAH PANTAI TIDAK SESUAI

POTENSI, AIR BAKU YANG TERBATAS.

PERMASALAHAN HUKUM BELUM ADANYA PERANGKAT HUKUM YANG MEMADAI DALAM RANGKA

PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR (DALAM PROSES%

PEMAHAMAN HUKUM OLEH MASYARAKAT MASIH RENDAH, BERKAITANDENGAN PENAMBANGAN PASIR, SEMPADAN PANATAI, REKLAMASI DLL

PERMASALAHAN SOSIAL&MASYARAKAT

PERMASALAHAN INSTITUSI


7/41

PERMASALAHAN WILAYAH PESISIRPERMASALAHAN WILAYAH PESISIR

PERMASALAHAN FISIK

PERMASALAHAN HUKUM

PERMASALAHAN SOSIAL&MASYARAKAT MASYARAKAT PESISIR BELUM MEMAHAMI PENGELOLAAN WILAYAH PESISIRTERPADU YANG BERKESINAMBUNGAN.

MASYARAKAT BELUM MENYADARI BERBAGAI KEGIATAN YANG DILAKUKAN

DAPAT MERUSAK LINGKUNGAN (PENEBANGAN POHON BAKAU, PENGGALIAN

KARANG, PENANGKAPAN IKAN DENGAN BOM DAN RACUN%

PERMASALAHAN INSTITUSI SAMPAI SAAT INI BELUM ADA INSTITUSI YANG MAMPU MENGKOORDINIRKEGIATAN YANG BERADA DI WILAYAH PESISIR SECARA EFEKTIF. BERBAGAI

INSTITUSI MASIH BERGERAK SECARA SEKTORAL


8/41

PRIORITAS PENGEMBANGANPRIORITAS PENGEMBANGAN

WILAYAH PESISIRWILAYAH PESISIR PRIORITAS "

HUTAN LINDUNG, KAWASAN KONSERVASI, HUTAN

BAKAU, AKTIVE SAND DUNES, TERUMBUKARANG

HIDUP

PRIORITAS $

IRIGASI, PARIWISATA, PELABUHAN, DAERAH

PERDAGANGAN DAN BISNIS

PRIORITAS ' BUIDAYA TAMBAK, BUDIDAYA LAUT, PERKEBUNAN,

PERMUKIMAN, INDUSTRI


9/41

TATA RUANG WILAYAH PESISIRTATA RUANG WILAYAH PESISIR

Keterangan :

A = Hutan konservasiB = Industri agro

C = PersawahanD = PemukimanE = Kawasan Pelabuhan & Industri ramah

lingkungan = !ambak

" = #angroveH = Perikanan tangka$I = Pulau %isata

'#BE(: ()KH#I* DAH'(I+ ,--.

A

BC

E

F

GH

I

D


10/41

DATA HIDRO-OSEANOGRAFIDATA HIDRO-OSEANOGRAFI

GELOMBANG PASANG SURUT PENGUKURAN GELOMBANG PASANG SURUT DILAKUKAN PALING

TIDAK SELAMA $# HARI, BILAMANA LOKASI SUDAH TERDAPAT DATA

SEKUNDER YANG BAIK PERLU DILAKUKAN PENGUKURAN SELAMA "

HARI.

DATA PASANG SURUT HARUS DIKAITKAN DENGAN BAIK DENGAN

DATA PENGUKURAN TOPOGRAFI.

DARI DATA PASANG SURUT DILAKUKAN ANALISIS UNTUK

DIDAPATKAN: HWS, LWS, MSL, DAN KONSTANTA PASANG SURUT.

HASIL ANALISIS PASANG SURUT TERUTAMA AKAN DIPERGUNAKAN

UNTUK MENENTUKAN BERBAGAI ELEVASI DIANTARANYA: ELEVASI

LAHAN REKLAMASI, BANGUNAN PENGAMAN, DERMAGA DAN

LAINNYA.


11/41


ANGIN DATA ANGIN DIPERLUKAN UNTUK PERAMALAN TINGGI GELOMBANG

BILAMANA DATA GELOMBANG BELUM TERSEDIA.

DATA ANGIN DIPERLUKAN PALING TIDAK ") TAHUN, DAN BERUPA DATA

ANGIN (KECEPATAN DAN ARAH% JAM*JAMAN, ' JAMAN, ATAUMAKSIMUM HARIAN, SESUAI DENGAN KEBUTUHAN DAN DATA YANGTERSEDIA.

DATA ANGIN DIDAPATKAN DARI BANDAR UDARA TERDEKAT, BADANMETEOROLOGI DAN GEOFISIKA, DARI STUDI TERDAHULU ATAU DARISUMBER*SUMBER LAIN YANG DAPAT DIPERTANGGUNGJAWABKAN.

UNTUK KEPERLUAN PERENCANAAN DATA ANGIN YANG ADADIANALISIS MENJADI MAWAR ANGIN (WIND ROSE%

DATA ANGIN DAPAT DIUBAH MENJADI DATA GELOMBANG DENGANMENGGUNAKAN METODE PERAMALAN GELOMBANG YANG BAKU,DENGAN MEMASUKKAN VARIABEL DURASI&LAMA HEMBUS,KECEPATAN ANGIN, DAN PANJANG FETCH.


12/41


GELOMBANG ANGIN DATA ANGIN DAPAT DIUBAH MENJADI DATA GELOMBANG DENGAN

MENGGUNAKAN METODE PERAMALAN GELOMBANG YANG BAKU,

DENGAN MEMASUKKAN VARIABEL DURASI&LAMA HEMBUS,

KECEPATAN ANGIN, DAN PANJANG FETCH,

DATA GELOMBANG SELAIN DIDAPATKAN DARI PERAMALAN

BERDASAR DATA ANGIN SEPERTI DISEBUTKAN DIATAS, JUGA BISA

DIDAPATKAN DARI STUDI TERDAHULU, PENGUKURAN ATAUPUN DARI

BANK DATA YANG TERDAPAT DI INSTANSI TERTENTU.

DATA GELOMBANG DIOLAH UNTUK MENDAPATKAN GELOMBANG SIGNIFIKAN (H+%

KALA ULANG GELOMBANG (H$ -%

MAWAR GELOMBANG


13/41


ARUS LAUT DAN TRANSPOR SEDIMEN ADA DUA MACAM ARUS TEPI PANTAI YANG DOMINAN:

ARUS PASANG SURUT (TIDAL CURRENT% ARUS MENYUSUR PANTAI (LONGSHORE CURRENT%

ARUS PASANG SURUT PADA PERAIRAN TERBUKA BIASANYA TIDAK BEGITUBESAR, SEHINGGA TIDAK MENJADI PENGGERAK UTAMA TRANSPOR SEDIMENDASAR (BED LOAD TRANSPORT%, NAMUN CUKUP POTENSIAL UNTUK MEMBAWAMATERIAL MELAYANG (SUSPENDED LOAD TRANSPORT%.

ARUS MENYUSUR PANTAI AKAN TERJADI BILAMANA GELOMBANG DATANGMEMBENTUK SUDUT DENGAN GARIS PANTAI. ARUS MENYUSUR PANTAI BESARNYA TERGANTUNG PADA TINGGI GELOMBANG (H%,

PERIODE GELOMBANG (T%, SUDUT DATANG GELOMBANG (ALPHA%, DAN KEMIRINGANPANTAI (%

ARUS MENYUSUR PANTAI MERUPAKAN ARUS YANG MENJADI PENGGERAK UTAMATRANSPOR SEDIMEN MENYUSUR PANTAI (LONGSHORE SEDIMENT TRANSPORT%

GANGGUAN TERHADAP TRANSPOR SEDIMEN MENYUSUR PANTAI DAPAT BERAKIBATEROSI (PADA DOWN DRIFT AREA% MAUPUN AKRESI (PADA UP DRIFT AREA%

LAHAN REKLAMASI DAPAT MENGGANGGU TRANSPORTASI SEDIMEN MENYUSURPANTAI, DAN DABAT BERAKIBAT EROSI MAUPUN AKRESI


14/41

GELOMBANG RENCANAGELOMBANG RENCANA

KALA ULANG GELOMBANG(RETURN PERIOD% PENENTUAN KALA ULANG GELOMBANG RENCANA BIASANYA DIDASARKAN

PADA NILAI DAERAH YANG AKAN DILINDUNGI, JENIS KONSTRUKSI YANG AKAN

DIBANGUN, DAN BESARNYA RESIKO KEHILANGAN JIWA APABILA TERJADI

KEGAGALAN KONSTRUKSI. PEDOMAN PENENTUAN JENIS DAN KALA ULANG GELOMBANG

NO JENIS STRUKTUR, NILAI DAERAHYANG DILINDUNGI, DAN RESIKO

GELOMBANG RENCANA

JENIS GELOMBANG KALA ULANG *TAHUN

" STRUKTUR FLEKSIBEL

A. NILAI & RESIKO KECIL

B. NILAI & RESIKO SEDANG

C. NILAI & RESIKO TINGGI

H+

H+

H+

$

$ "))

")) ")))

$ STRUKTUR SEMI KAKU


B. NILAI & RESIKO SEDANG

C. NILAI & RESIKO TINGGI

H") H"

H") H"

H") H"

$

$ "))

")) ")))

' STRUKTUR KAKU


B. NILAI & RESIKO SEDANG C. NILAI & RESIKO TINGGI

H"* Ha/+

H"* Ha/+

H"* Ha/+

$

$ "))")) * ")))


15/41

GELOMBANG RENCANAGELOMBANG RENCANA

TINGGI GELOMBANG RENCANA GELOMBANG RENCANA DITENTUKAN TINGGI GELOMBANG YANG TERJADI DI LOKASI

PEKERJAAN.

GELOMBANG YANG TERJADI DAPAT BERUPA GELOMBANG BELUM PECAH ATAU GELOMBANG

PECAH

GELOMBANG RENCANA DIPILIH GELOMBANG TERBESAR YANG MUNGKIN TERJADI DILOKASI

PEKERJAAN (GELOMBANG PECAH DAN DEFORMASI GELOMBANG SEBELUM PECAH%

GELOMBANG SEBELUM PECAH GELOMBANG DARI TEMPAT PEMBANGKITAN MENUJU PANTAI AKAN MENGALAMI

PERUBAHAN TINGGI GELOMBANG KARENA PROSES: REFRAKSI, DIFRAKSI DAN SHOALING.

TINGGI GELOMBANG SEBELUM PECAH TERGANTUNG TINGGI GELOMBANG DIPEMBANGKITAN

DIKALIKAN DENGAN KOEFISIEN REFRAKSI, DIFRAKSI DAN SHOALING

GELOMBANG PECAH GELOMBANG PADA KEDALAMAN TERTENTU AKAN PECAH, TINGGI GELOMBANG PECAH

TERGANTUNG PADA LANDAI PANTAI, PERIODE GELOMBANG, KEDALAMAN.

PADA PANTAI YANG RELATIF DATAR TINGGI MAKSIMUM GELOMBANG PECAH ADALAH ),01

KEDALAMAN (2+%


16/41

KONDISI GELOMBANG SAAT BADAIKONDISI GELOMBANG SAAT BADAI


17/41



18/41



19/41

REKLAMASI PANTAIREKLAMASI PANTAI

DAMPAK NEGATIF REKLAMASI PENINGKATAN POTENSI BANJIR

KETIDAKJELASAN KEPEMILIKAN TANAH REKLAMASI

PENCEMARAN PERAIRAN PANTAI PADA SAAT PELAKSANAANREKLAMASI

GANGGUAN TERHADAP LINGKUNGAN BAIK DI BORROW AREAMAUPUN DI QUARRY

PERMASALAHAN SOSIAL TERKAIT DENGAN PEMINDAHANPENDUDUK DAN PEMBEBASAN TANAH

POTENSI TERJADINYA KERUSAKAN INSTALASI BAWAH AIR POTENSI GANGGUAN TERHADAP LINGKUNGAN (FLORA DAN

FAUNA% DIPERAIRAN PANTAI

PERUBAHAN TATA GUNA LAHAN (TATA RUANG WILAYAH RTRW%


20/41

TEKNOLOGI REKLAMASI PANTAITEKNOLOGI REKLAMASI PANTAI

REKLAMASI SISTEM TIMBUNAN ATAU URUGAN REKLAMASI DENGAN MENIMBUN PERAIRAN PANTAI SAMPAI MUKA LAHAN

BERADA DIATAS MUKA AIR LAUT TINGGI (HWL%

KEUNTUNGAN SISTEM INI LAHAN SELALU BERADA DIATAS MUKA AIR

KELEMAHAN VOLUME TIMBUNAN RELATIF BESAR

REKLAMASI SISTEM POLDER REKLAMASI DILAKUKAN DENGAN MENGERINGKAN PERAIRAN YANG AKAN

DIREKLAMASI, DENGAN MEMBUAT TANGGUL MENGELILINGI AREA YANG AKAN

DIREKLAMASI DAN MEMOMPA AIR YANG BERADA DI AREAL YANG DILINDUNGI

TANGGUL TERSEBUT.

KEUNTUNGAN VOLUME MATERIAL REKLAMASI SEDIKIT

KELEMAHAN BIAYA OPERASI DAN PERAWATAAN CUKUP BESAR.

REKLAMASI SISTEM KOMBINASI URUGAN*POLDER SISTEM GABUNGAN DARI KEDUA SISTEM TERSEBUT DI ATAS


21/41

TEKNOLOGI REKLAMASITEKNOLOGI REKLAMASI

LAHAN REKLAMASI

LAHANREKLAMASI

LAHAN REKLAMASI

POMPA

POMPA


22/41

TOKYO SEA LIFE PARKTOKYO SEA LIFE PARK


23/41

HAKKEJIMAHAKKEJIMA


24/41

PERUMAHAN DI POLDER AREAPERUMAHAN DI POLDER AREA


25/41

ONTARIO PLACE - CANADAONTARIO PLACE - CANADA


26/41

PANTAI TELUK MANADOPANTAI TELUK MANADO


27/41

PERSYARATAN TEKNIS REKLAMASIPERSYARATAN TEKNIS REKLAMASI

LAHAN REKLAMASI HARUS AMAN TERHADAP LIQUIFAKSI(PEMBUBURAN TANAH AKIBAT ADANYA GETARAN GEMPA BUMI%

FASILITAS YANG DIBANGUN DI LAHAN REKLAMASI HARUSAMAN TERHADAP BAHAYA PENURUNAN YANG TIDAKMERATA DAN PENURUNAN YANG TERLALU BESAR

LAHAN REKLAMASI HARUS DILINDUNGI DENGANKONSTRUKSI PELINDUNG, YANG DAPAT BERUPA TEMBOKLAUT, REVETMENT ATAU PEMECAH GELOMBANG LEPAS

PANTAI PADA PELAKSANAAN PENIMBUNAN LAHAN REKLAMASI

TIDAK BOLEH TERJADI MUD E3PLOTIONDAN ATAU MUDWAVE


28/41

KONDISI TANAH TIMBUNANKONDISI TANAH TIMBUNAN

SANGAT BAGUS

UNTUK DIPADATKANTIDAK

MUNGKIN UTK

DIPADATKAN


29/41

VIBRO COMPACTORVIBRO COMPACTOR


30/41

CONTOH LUQUIFACTIONCONTOH LUQUIFACTION


31/41

CONTOH LIQUIFACTIONCONTOH LIQUIFACTION


32/41

PEMASANGAN VERTICAL DRAINPEMASANGAN VERTICAL DRAIN


33/41

BANGUNAN PELINDUNG REKLAMASIBANGUNAN PELINDUNG REKLAMASI

KRIB SEJAJAR PANTAI KRIB SEJAJAR PANTAI ATAU BIASA DISEBUT PULA PEMECAH

GELOMBANG LEPAS PANTAI, DIBUAT DENGAN TUJUAN UNTUKMENGURANGI ENERGI GELOMBANG YANG MENUJU PANTAI ATAU

DAERAH HASIL REKLAMASI. TANGGUL LAUT (SEA DIKES, SEA WALL%

SEA DIKES BIASA DIPERGUNAKAN UNTUK PERLINDUNGAN POLDER(BIASANYA KEDAP AIR%, SEDANGKAN SEA WALL BIASANYADIPERGUNAKAN UNTUK PERLINDUNGAN PANTAI AGAR GELOMBANGTIDAK MERUSAK TEBING PANTAI.

PENGISIAN PASIR (SAND NOURISHMENT% PENGISIAN PASIR PADA SUATU PANTAI BIASANYA DITUJUKAN UNTUK

MEMBENTUK PANTAI UNTUK SUATU TUJUAN TERTENTU MISALNYAUNTUK KAWASAN WISATA ATAU UNTUK MENGEMBALIKAN PANTAISEPERTI KONDISI SEMULA.


34/41

KRIB SEJAJAR PANTAIKRIB SEJAJAR PANTAI


35/41


L/y > 1,5 : Tombolo

L/y = 0,5 1,5 : Well-e!elo"e

#$l%e&'

L/y = 0,( - 0,5 : S$l%e&'L/y ) 0,( : '%$* $$ "e&+$. "$$

"$&'$%

L = "$&$&+ be$*$'e

= $$* be$*$'e *e +$%# "$&'$%


36/41



37/41

TANGGUL LAUTTANGGUL LAUT

(SEA DIKES, SEA WALL)(SEA DIKES, SEA WALL)


38/41

TEMBOK LAUT (SEA WALL)TEMBOK LAUT (SEA WALL)


39/41

PENGISIAN PASIRPENGISIAN PASIR

SAND NOURISHMENTSAND NOURISHMENT


40/41

PENGISIAN MATERIALPENGISIAN MATERIAL


41/41

TERIMAKASIHTERIMAKASIH

WHO R2LES THE WA3ES, R2LES THE SEA WHO R2LES THE SEA, R2LES THE TRA4E

WHO R2LES THE TRA4E, R2LES THE WORL4

pedoman reklamasi pantai

Documents