pedoman penyusunan rka-kl ta. 2016 ditjen perikanan budidaya … · perikanan budidaya, disusun...
TRANSCRIPT
Pedoman Penyusunan RKA-KL TA. 2016 Ditjen Perikanan Budidaya Satker
Provinsi dan UPT 1
Pedoman Penyusunan RKA-KL TA. 2016 Ditjen Perikanan Budidaya Satker
Provinsi dan UPT 2
PENDAHULUAN BAB 1.
1.1 Latar Belakang
Merujuk pada amanat UUD 1945 ayat 2 yang berbunyi Pemerintah
Daerah Provinsi, Daerah Kabupaten dan Kota mengatur dan mengurus
sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas
pembantuan, serta dalam rangka melaksanakan UU Nomor 32 tahun 2004
tentang Pemerintah Daerah yang sebagian telah diubah pada UU Nomor 8
Tahun 2005, dimana pelaksanaan otonomi dimaksud dapat melalui
desentralisasi, dekonsentrasi dan tugas pembantuan. Pemerintah telah
menerapkan sistem Desentralisasi, yaitu penyerahan wewenang
pemerintah oleh Pemerintah Pusat kepada daerah otonom untuk mengatur
dan mengurus pemerintahan dalam NKRI.
Selanjutnya salah satu penerapan kebijakan desentralisasi yang
diterapkan adalan Desentralisasi Fiskal, yaitu pelimpahan kewenangan di
area tanggung jawab finansial dan pembuatan keputusan termasuk
memenuhi keuangan sendiri. Hal ini dilaksanakan dengan memperhatikan
dan melaksanakan UU Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah, yaitu suatu sistem
pembagian keuangan yang adil, proporsional, demokratis, transparan, dan
efisien dalam rangka pendanaan penyelenggaraan Desentralisasi, dengan
mempertimbangkan potensi, kondisi, dan kebutuhan daerah, serta
besaran pendanaan penyelenggaraan Dekonsentrasi dan Tugas
Pembantuan.
Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia yang
adil dan merata, serta mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah secara
signifikan, maka pelaksanaan kegiatan pembangunan dengan menerapkan
otonomi dan desentralisasi secara optimal dipandang perlu, juga untuk
Pedoman Penyusunan RKA-KL TA. 2016 Ditjen Perikanan Budidaya Satker
Provinsi dan UPT 3
menumbuhkan kemandirian dan meningkatkan kemampuan daerah dalam
memanfaatkan sumberdaya dan potensi di wilayahnya secara mandiri.
Penerapan kebijakan Dekonsentrasi dan Tugas pembantuan dalam
rangka melaksanakan pembangunan perikanan budidaya di daerah
dilaksanakan untuk mendukung percepatan pembangunan perikanan
budidaya di daerah, yang disesuaikan dengan potensi wilayah/daerah,
kemampuan dan komitmen pemerintah daerah, serta prioritas kebijakan.
Kemudian disadari bahwa tahun 2015 merupakan tahun pertama
pelaksanaan RPJMN ke-3 (2015-2019), dimana pada lima tahun ke depan
kebijakan pembangunan nasional akan difokuskan pada pembangunan
ekonomi kompetitif yang berbasis sumberdaya alam, pengembangan
sumberdaya manusia dan inovasi teknologi. Untuk itu arah kebijakan
pembangunan perikanan budidaya diarahkan sesuai dengan arah
kebijakan pembangunan kelautan dan perikanan yang ditujukan untuk
menjawab isu-isu strategis yaitu ketahanan pangan, daya saing, serta
kelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup. Selanjutnya postur
anggaran Ditjen Perikanan Budidaya akan lebih berpihak pada
masyarakat, untuk mendukung secara langsung pelaksanaan strategi
kebijakan pengentasan kemiskinan (pro-poor), pertumbuhan (pro-growth),
pembukaan lapangan kerja (pro-job), dan pelestarian lingkungan (pro-
environment).
Suatu tata kelola anggaran yang baik akan menentukan arah kebijakan
anggaran dalam mencapai tujuan pembangunan suatu negara. Sebagai
bagian dari sistem perencanaan pembangunan, sejak tahun 2003
Pemerintah telah melaksanakan sistem pelaksanaan anggaran yang baru
atau reformasi kebijakan penganggaran negara melalui penerapan UU
Nomor 17 Tahun 2003, yaitu UU Keuangan Negara. Salah satu upaya
untuk mengimplementasikan secara konsisten UU keuangan negara
tersebut adalah dengan melaksanakan perencanaan Anggaran Berbasis
Kinerja (performance-based budget), yang menuangkan hubungan antara
Pedoman Penyusunan RKA-KL TA. 2016 Ditjen Perikanan Budidaya Satker
Provinsi dan UPT 4
aspek keuangan dari seluruh kegiatan penyelenggaraan pemerintahan
dengan sasaran strategis dan indikator kinerja dalam rangka pencapaian
visi dan misi pembangunan.
Walaupun selama lebih dari satu dekade pelaksanaan UU keuangan
negara tersebut telah dilaksanakan, namun pada implementasinya masih
ditemui beberapa kendala. Salah satu upaya untuk meminimalisasi
masalah dan kendala tersebut, maka dipandang perlu untuk menyusun
petunjuk penyusunan rencana kerja dan anggaran (RKA) Ditjen Perikanan
Budidaya tahun 2016 Satker Provinsi dan UPT.
1.2 Maksud dan Tujuan
Maksud dari petunjuk penyusunan RKA-K/L Ditjen Perikanan
Budidaya tahun 2016 Satker Provinsi dan UPT adalah sebagai panduan
pelaksanaan perencanaan program dan kegiatan dekonsentrasi dan tugas
pembantuan sub bidang perikanan budidaya yang dilaksanakan oleh
Satuan Kerja (Satker) dinas provinsi yang membidangi urusan kelautan
dan perikanan dan Unit Pelaksana Teknis (UPT) lingkup Ditjen Perikanan
Budidaya, dalam rangka implementasi anggaran berbasis kinerja.
Tujuan dari buku petunjuk penyusunan RKA-K/L ini adalah untuk: 1)
memastikan pencapaian indikator kinerja melalui komponen kegiatan
satker pusat dan daerah; 2) pedoman pelaksanaan dekonsentrasi dan
tugas pembantuan sub bidang perikanan budidaya agar sesuai dengan
prinsip pelimpahan kewenangan kepada daerah; 3) meningkatkan
efektifitas dan efisiensi dalam pengalokasian anggaran, serta 4)
menghindari penggunaan/pelaksanaan komponen kegiatan yang telah
menjadi urusan daerah menjadi dana transfer (DAK).
Pedoman Penyusunan RKA-KL TA. 2016 Ditjen Perikanan Budidaya Satker
Provinsi dan UPT 5
1.3 Sasaran
Sasaran petunjuk penyusunan RKA-K/L Ditjen Perikanan Budidaya
tahun 2016 Satker Provinsi dan UPT adalah pelaksana kegiatan
dekonsentrasi dan tugas pembantuan pada Satker lingkup Ditjen
Perikanan Budidaya, yang meliputi: Dinas Kelautan dan Perikanan di 34
Provinsi; dan 15 Unit Pelaksana Teknis (UPT) lingkup Direktorat Jenderal
Perikanan Budidaya.
1.4 Ruang Lingkup
Ruang lingkup buku petunjuk penyusunan RKA-K/L Ditjen Perikanan
Budidaya tahun 2016 meliputi:
1. Pendahuluan;
2. Indikator Kinerja Pembangunan Perikanan Budidaya;
3. Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kegiatan Dekonsentrasi;
4. Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kegiatan Tugas Pembantuan (TP);
5. Penutup.
Pedoman Penyusunan RKA-KL TA. 2016 Ditjen Perikanan Budidaya Satker
Provinsi dan UPT 6
INDIKATOR KINERJA BAB 2.
Program dan kegiatan perikanan budidaya yang akan dilaksanakan
sebagai implementasi dari arah kebijakan dan strategi pembangunan
perikanan budidaya, disusun berdasarkan tugas dan fungsi setiap setiap
unit kerja pendukung pembangunan perikanan budidaya, baik di tingkat
pusat maupun daerah. Seperti yang tercantum dalam Permen PAN Nomor
PER/O9/M.PAN/5/2007 Pasal 11 bahwa keberhasilan pencapaian sasaran
strategis pada setiap tingkatan organisasi harus dinyatakan dengan
indikator kinerja utama. Selanjutnya, indikator kinerja ditetapkan dalam
rangka pengukuran kinerja dan untuk meningkatkan akuntabilitas suatu
instansi/unit kerja. Indikator Kinerja Utama (IKU) pembangunan
perikanan budidaya adalah peningkatan produksi perikanan budidaya
yang pada tahun 2016 ditetapkan sebesar 19,46 juta ton dan 1,9 milyar
ekor ikan hias.
Indikator kinerja kegiatan yang merupakan indikator output dari
setiap komponen kegiatan yang dilaksanakan oleh Satker Pusat dan
Daerah, merupakan nilai indikator pencapaian dari setiap komponen
kegiatan dalam rangka mendukung pencapaian indikator kinerja utama
pembangunan perikanan budidaya. Pada tahun anggaran 2016, setiap
satker pelaksana baik di tingkat Pusat dan Daerah akan melaksanakan
setiap komponen kegiatan untuk mencapai indikator kinerja kegiatan yang
telah ditetapkan sebagai berikut.
2.1 Pengelolaan Kesehatan Ikan dan Lingkungan
N0 INDIKATOR KINERJA KEGIATAN TARGET
2016
1 Jumlah RSNI-3 sub bidang Kesehatan Ikan dan
Lingkungan yang disusun (judul; non kumulatif)
5
Pedoman Penyusunan RKA-KL TA. 2016 Ditjen Perikanan Budidaya Satker
Provinsi dan UPT 7
2.2 Pengelolaan Perbenihan Ikan
N0 INDIKATOR KINERJA KEGIATAN TARGET
2016
1 Jumlah produksi calon induk dan induk unggul di
UPT/UPTD (ribu ekor, non kumulatif)
1000
2 Jumlah unit pembenihan yang menggunakan induk
unggul (unit; kumulatif)
600
3 Jumlah unit pembenihan ikan air tawar siap sertifikasi;
(unit; non kumulatif)
140
4 Jumlah unit pembenihan ikan air payau siap sertifikasi;
(unit; non kumulatif)
10
5 Jumlah unit pembenihan ikan air laut siap sertifikasi;
(unit; non kumulatif)
10
6 Jumlah kawasan kebun bibit rumput laut; (kawasan,
kumulatif)
300
7 Jumlah unit pembenihan bersertifikat CPIB (Cara
Pembenihan Ikan yang Baik) ; (unit, kumulatif)
678
2 Jumlah laboratorium penyakit ikan, kualitas air, pakan
dan residu yang memenuhi standar teknis (unit;
kumulatif)
57
3 Pelayanan laboratorium kesehatan ikan dan lingkungan
(sampel; non kumulatif)
29025
4 Jumlah hasil perekayasaan teknologi terapan bidang
sistem keskanling (paket teknologi; non kumulatif)
18
5 Jumlah paket desiminasi teknologi terapan bidang sistem
keskanling (paket; non kumulatif)
18
6 Jumlah kawasan budidaya yang penyakit ikan
pentingnya dilakukan survailan dan atau monitoring
(kab/kota; non kumulatif)
100
7 Jumlah kawasan budidaya yang mendapat penanganan
kualitas lingkungannya (kawasan; non kumulatif)
100
8 Jumlah Obat Ikan yang terjamin, mutu, keamanan dan
khasiatnya (obat; kumulatif)
272
9 Jumlah sampel produk perikanan budidaya yang diambil
minimal 96% bebas residu (sampel; non kumulatif)
4300
Pedoman Penyusunan RKA-KL TA. 2016 Ditjen Perikanan Budidaya Satker
Provinsi dan UPT 8
8 Jumlah RSNI 3 yang tersedia; (Judul, non kumulatif) 9
9 Jumlah hasil perekayasaan teknologi terapan bidang
perbenihan (paket teknologi)
27
2.3 Pengelolaan Kawasan Perikanan Budidaya
N0 INDIKATOR KINERJA KEGIATAN TARGET
2016
1 Jumlah perencanaan penataan kawasan perikanan
budidaya (kab/kota; non kumulatif)
20
2 Jumlah perencanaan detail dan/atau pembangunan
kawasan perikanan budidaya (kawasan;non kumulatif)
34
3 Jumlah hasil perekayasaan sub bidang pembangunan
kawasan budidaya (paket teknologi; non kumulatif)
3
4 Jumlah diseminasi sub bidang pembangunan kawasan
budidaya (paket; non kumulatif)
13
5 Jumlah kawasan budidaya yang prasarananya mampu
operasional secara tepat guna (kawasan; non kumulatif)
34
6 Jumlah kelompok partisipatif yang melakukan
pemeliharaan infrastrukturnya secara efektif (kelompok;
non kumulatif)
235
7 Jumlah penerima manfaat peralatan dan mesin perikanan
budidaya (kelompok; non kumulatif)
700
8 Jumlah RSNI 3 bidang sarana dan prasarana perikanan
budidaya yang disusun (judul; non kumulatif)
9
9 Jumlah Kab/kota yang memenuhi syarat sebagai
minapolitan berbasis perikanan budidaya (Kab/kota;
kumulatif)
100
10 Jumlah stakeholder utama yang terlibat mendukung
kawasan minapolitan (stakeholder; kumulatif)
2
2.4 Pengelolaan Produksi dan Usaha Pembudidayaan
N0 INDIKATOR KINERJA KEGIATAN TARGET
2016
1 Jumlah RSNI3 bidang pembesaran ikan yang disusun
(judul; non kumulatif)
7
Pedoman Penyusunan RKA-KL TA. 2016 Ditjen Perikanan Budidaya Satker
Provinsi dan UPT 9
2 Jumlah analisis dan publikasi data statistik perikanan
budidaya (laporan)
6
3 Jumlah hasil perekayasaan teknik pembudidayaan ikan
sub bidang pengelolaan produksi dan usaha budidaya
(paket teknologi)
14
4 Jumlah lokasi percontohan teknologi (lokasi, non
kumulatif)
124
5 Unit Pembudidayaan ikan bersertifikat CBIB skala kecil
dan skala besar (unit; kumulatif)
9200
6 Jumlah kelompok masyarakat yang tingkatkan skala
usahanya di bidang perikanan budidaya (kelompok)
700
7 Jumlah pembudidaya yang memperoleh akses
permodalan melalui fasilitasi (ORANG; non kumulatif)
500
8 Jumlah unit usaha budidaya yang mendapat layanan
perizinan (unit; kumulatif)
700
9 Jumlah Paket Promosi Perikanan Budidaya (Paket; non
komulatif)
15
10 Prosentase pelaksanaan kegiatan ketatausahaan di
Dit.Produksi dan Usaha (persen)
100
2.5 Pengelolaan Pakan Ikan
N0 INDIKATOR KINERJA KEGIATAN TARGET
2016
1 Jumlah pelaku usaha bahan baku pakan lokal (unit
usaha)
5
2 Persentase penggunaan bahan baku lokal sebagai
substitusi dalam kelompok pakan mandiri (persen)
5
3 Jumlah jenis pakan ikan terdaftar (jenis; kumulatif) 1000
4 Jumlah produksi pakan mandiri (persentase penggunaan
di sentra catfish)
10
5 Jumlah unit produsen pakan ikan bersertifikat CPPIB
(unit; kumulatif)
5
6 Jumlah RSNI 3 bahan baku pakan dan pakan ikan
(judul; kumulatif)
16
7 jumlah kelompok pemakai substitusi pakan alami yang 20
Pedoman Penyusunan RKA-KL TA. 2016 Ditjen Perikanan Budidaya Satker
Provinsi dan UPT 10
memenuhi persyaratan (unit; kumulatif)
8 Jumlah hasil perekayasaan di sub bidang pengelolaan
pakan (Paket; non kumulatif)
18
9 Jumlah diseminasi teknologi di sub bidang pengelolaan
pakan (Paket; non kumulatif)
6
2.6 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
Ditjen Perikanan Budidaya
N0 INDIKATOR KINERJA KEGIATAN TARGET
2016
1 Indeks kesenjangan kompetensi pejabat struktural dan
fungsional lingkup DJPB (%)
<14%
2 Persentase Pelaksanaan Kegiatan Manajemen PNS lingkup
DJPB
100
3 Indeks Pemanfaatan Informasi DJPB Berbasis TI (%) >75%
4 Nilai Penerapan RB DJPB A
5 Nilai SAKIP DJPB A
6 Nilai efisiensi anggaran DJPB >95%
7 Persentase pembayaran gaji dan tunjangan kinerja pegawai
DJPB (%)
100
8 Persentase pemenuhan layanan perkantoran DJPB (%) 100
Pedoman Penyusunan RKA-KL TA. 2016 Ditjen Perikanan Budidaya Satker
Provinsi dan UPT 11
PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN BAB 3.KEGIATAN DEKONSENTRASI
3.1 PENGELOLAAN KESEHATAN IKAN DAN LINGKUNGAN
NO KOMPONE
N
SUB
KOMPONEN
PENJELASAN
DETAIL KEGIATAN 1. Indikator/ Output : Jumlah kawasan budidaya yang penyakit ikan
pentingnya dilakukan survailan dan atau monitoring
Survailan
dan atau
monitoring
penyakit
ikan penting
di Kawasan
Budidaya
Survailan dan
atau
Monitoring
penyakit ikan
penting di
Kawasan
Budidaya
Pengertian Survailan dan atau Monitoring Penyakit
Ikan merupakan salah satu kegiatan yang
digunakan dalam upaya pengendalian
penyakit ikan pada level usaha, kawasan/
sentra budidaya, administratif
pemerintahan (antar daerah), dalam suatu
negara, ataupun perdagangan produk
perikanan antar negara. Apabila program
survailan dan atau monitoring telah
dilakukan dengan baik, akan diperoleh
informasi yang akurat terkait dengan kasus
penyakit, hasil diagnosa, tindakan yang
dilakukan serta hasil yang dicapai,
sehingga akan memudahkan untuk
menyusun strategi pengelolaan kesehatan
ikan secara lebih dini dan antisipatif,
efisien dan efektif agar peluang
keberhasilannya lebih tinggi. Monitoring
untuk penyakit ikan dilakukan pada
sentra-sentra budidaya ikan, dan sampel
yang diambil harus diuji di laboratorium,
untuk kemudian hasil monitoring
dilaporkan melalui Software Sistem
Monitoring Penyakit Ikan (SSMPI) online.
Tujuan Monitoring Penyakit Ikan ditujukan
untuk memperoleh data dan informasi
sebaran penyakit ikan yang cepat, tepat
dan akurat sebagai bahan pertimbangan
dalam pengambilan kebijakan oleh para
pemangku kepentingan baik di pusat
Pedoman Penyusunan RKA-KL TA. 2016 Ditjen Perikanan Budidaya Satker
Provinsi dan UPT 12
NO KOMPONEN
SUB KOMPONEN
PENJELASAN DETAIL KEGIATAN maupun di daerah.
Sasaran
1. Monitoring Penyakit Ikan di lakukan terhadap penyakit ikan penting yang menyerang komoditas utama di sentra-sentra budidaya perikanan di 34
Provinsi sebagaimana telah diatur melalui Surat Keputusan Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Nomor 163/KEP-DJPB/2014 tentang Daftar Penyakit Ikan Penting di Indonesia (Lampiran 1).
2. Operator SSMPI Provinsi serta Kabupaten.
Detail Kegiatan 1. Perjalanan dalam rangka monitoring
penyakit ikan dan pengambilan sampel. Monitoring dilakukan minimal 4 kali setahun pada masing-masing sentra budidaya di kabupaten/kota yang telah ditetapkan sebagaimana pada lampiran 2 kolom 2.
2. Biaya pengujian sampel (Lampiran 3). 3. Honor Petugas SSMPI (Provinsi
mengalokasikan honor operator SSMPI Provinsi dan Kabupaten/kota yang telah ditetapkan dalam lampiran 2 kolom 1 dan 2 @Rp 300.000 x 12 Bulan). Petugas SSMPI yang ditunjuk merupakan staf provinsi/Kabupaten/Kota yang telah mengikuti pelatihan SSMPI dan ditunjuk melalui Surat Keputusan Kepala Dinas.
4. Perjalanan dalam rangka menghadiri Pertemuan Penyusunan Rencana Monitoring Penyakit Ikan di Jawa Barat (1 OT).
5. Perjalanan dalam rangka apresiasi petugas pengendali penyakit ikan sebagai petugas pengambil contoh penyakit ikan yang akan diselenggarakan di Loka Pemeriksaan Penyakit Ikan dan Lingkungan (LP2IL) Serang selama 4 (empat) hari. Masing-
Pedoman Penyusunan RKA-KL TA. 2016 Ditjen Perikanan Budidaya Satker
Provinsi dan UPT 13
NO KOMPONEN
SUB KOMPONEN
PENJELASAN DETAIL KEGIATAN
masing Provinsi mengirimkan 2 (dua) orang yang berasal dari Kabupaten/Kota (lampiran 2 kolom 2) yang belum memiliki petugas pengambil contoh
6. Perjalanan dalam rangka validasi dan verifikasi data hasil monitoring bagi operator SSMPI Provinsi (1 OT).
7. Bimtek SSMPI Online (dapat dialokasikan oleh masing-masing provinsi tergantung dari ketersediaan anggaran dengan mengundang operator SSMPI Kabupaten/Kota dan narasumber dari pusat).
8. Perjalanan Pendampingan kegiatan Survailan penyakit ikan/udang di 4 kawasan (hanya untuk provinsi Lampung, Jawa Barat, Jawa Timur dan Bali). Survailan akan dilakukan masing-masing 2 (dua) kali dalam 1 siklus budidaya.
2. Indikator/ Output : Jumlah kab/kota yang memiliki sentra produksi budidaya terutama kawasan minapolitan budidaya yang mendapat penanganan lingkungan (kawasan; kumulatif)
Pengendalia
n Lingkungan
Budidaya
Pengendalian
Lingkungan
Budidaya
Pengertian Jumlah kab/kota yang memiliki sentra
produksi budidaya terutama kawasan
minapolitan budidaya yang mendapat
penanganan lingkungan (kawasan;
kumulatif) melalui kegiatan : (1) penebaran
benih ikan pengendali gulma dan pemakan
plankton sebagai pengendali eutrofikasi, (2)
Monitoring lingkungan (pemantauan
kualitas air/mutu sedimen) limbah
budidaya, (3) Sosialisasi pencegahan dini
dampak umbalan pada pembudidaya KJA
di perairan umum:
Tujuan Mengendalikan lingkungan budidaya
agar mutu lingkungan budidaya
mendukung kegiatan budidaya dapat
berkelanjutan dan ramah lingkungan
Sasaran 100 kab/kota yang memiliki sentra
Pedoman Penyusunan RKA-KL TA. 2016 Ditjen Perikanan Budidaya Satker
Provinsi dan UPT 14
NO KOMPONEN
SUB KOMPONEN
PENJELASAN DETAIL KEGIATAN produksi budidaya terutama kawasan
minapolitan budidaya yang mendapat
penanganan lingkungan (kawasan;
kumulatif) (Lampiran 4)
Detail Kegiatan 1. Honorarium anggota Tim Pengelola
Lingkungan Perikanan Budidaya Nasional tingkat Provinsi maksimum 3 bulan/tahun, @Rp 300.000 x 3 Bulan x 2 orang)
2. Perjalanan mengikuti workshop Monitoring Lingkungan yang diselenggarakan Pusat (2 OK)
3. Pelaksanaan monitoring lingkungan sesuai ketentuan Juklak Monling 2015 - 2019 di 100 Kab/Kota Minapolitan
Penebaran
benih ikan
dalam rangka
pencegah
eutrofikasi
dan
pertumbuhan
gulma di
kawasan
perikanan
budidaya
perairan
umum.
Identifikasi
lokasi
penebaran ikan
untuk
pengendalian
lingkungan dan
CBF di
kawasan
perikanan
budidaya
perairan
umum.
Pengertian Penebaran benih dalam rangka
pengendalian gulma dan pemakan plankton sebagai pengendali eutrofikasi dan peningkatan produksi (CBF) di kawasan perikanan budidaya perairan umum. Ikan ditebar merupakan ikan yang diproduksi oleh UPT DJPB. Hasil dari identifikasi yang dilakukan provinsi akan dilaporkan ke DJPB, untuk selanjutnya kegiatan penebaran akan dilaksanakan oleh UPT DJPB
Tujuan Teridentifikasinya lokasi penebaran
(tempat, waktu jenis ikan, jumlah ikan dan ukuran ikan)
Sasaran Perairan umum yang menjadi sentra-sentra perikanan budidaya
Detail Kegiatan 1. Perjalanan dalam rangka identifikasi
lokasi penebaran 2. Perjalanan dalam rangka
pendampingan penebaran
Pedoman Penyusunan RKA-KL TA. 2016 Ditjen Perikanan Budidaya Satker
Provinsi dan UPT 15
NO KOMPONEN
SUB KOMPONEN
PENJELASAN DETAIL KEGIATAN
Rehabilitasi
Lingkungan
Budidaya
Rehabilitasi
Lingkungan
Budidaya
Pengertian Jumlah kab/kota yang memiliki sentra
produksi budidaya terutama kawasan minapolitan budidaya yang mendapat penanganan rehabilitasi lingkungan (kawasan; kumulatif) melalui kegiatan : pengembangan CBF di Situ/Embung atau
penebaran ikan untuk perbaikan stock ikan yang mengikuti ketentuan petunjuk pelaksanaan yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Perikanan Budidaya (2) Penanaman mangrove pada kawasan pertambakan, (3) Identifikasi/investigasi kandungan logam berat dalam daging kerang); benih tidak dianggarkan
Tujuan Memperbaiki kondisi lingkungan
budidaya agar mutu lingkungan budidaya mendukung kegiatan budidaya dapat berkelanjutan dan ramah lingkungan
Sasaran 100 kab/kota yang memiliki sentra
produksi budidaya terutama kawasan minapolitan budidaya yang mendapat penanganan lingkungan (kawasan; kumulatif) (Lampiran 5)
Detail Kegiatan 1. Identifikasi /investigasi kawasan
budidaya kekerangan bebas logam berat
jenis Pb, Hg, Cd, Sn dan As (lokasi
terlampir);
2. Perjalanan pengambilan sampel
3. Pengujian daging kerang;
3. Indikator/ Output : Jumlah laboratorium penyakit ikan, kualitas air, pakan dan Residu yang memenuhi standar teknis (unit; kumulatif)
Pembinaan
dan Evaluasi
Laboratorium
Kesehatan
Ikan dan
Lingkungan
Pembinaan dan Evaluasi Laboratorium Kesehatan Ikan dan Lingkungan
Pengertian Laboratorium mempunyai peran yang
sangat penting dalam pengendalian penyakit ikan. Oleh karena itu setiap Provinsi diharapkan memiliki laboratorium yang selalu meningkatkan kapasitas dan kapabilitasnya, sehingga mampu memberikan pelayanan kesehatan ikan dan lingkungan disentra budidaya sesuai dengan tugas dan fungsinya. Berkaitan
Pedoman Penyusunan RKA-KL TA. 2016 Ditjen Perikanan Budidaya Satker
Provinsi dan UPT 16
NO KOMPONEN
SUB KOMPONEN
PENJELASAN DETAIL KEGIATAN dengan hal tersebut, perlu ada dukungan anggaran dalam penyediaan sarana dan prasaran serta biaya operasional laboratorium seperti pengadaan bangunan, peralatan uji, bahan uji, pemeliharaan peralatan laboratorium termasuk kalibrasi eksternal (kalibrasi yang tidak dapat
dilakukan sendiri melainkan oleh pihak ketiga) serta peningkatan kompetensi petugas Laboratorium.
Tujuan 1. Meningkatkan pelayanan laboratorium
secara tepat sasaran, efektif dan efisien.
2. Meningkatkan kualitas Petugas
laboratorium dalam melakukan
pengujian.
Sasaran Petugas laboratorium Dinas Provinsi/ dan Kabupaten/Kota
Detail Kegiatan 1. Mengikuti Workshop Petugas
Laboratorium Perjalanan mengikuti
Workshop Petugas Laboratorium di
Banten (1 OK). Peserta workshop
petugas lab adalah petugas
laboratorium Provinsi/Kabupaten yang
mulai operasional, meliputi (1) Provinsi
Aceh (Lab.Dinas Prov Aceh, Lab.Dinas
Kab Pidie Jaya, 2 OK), (2) Sumatera
Utara (Lab Dinas Provinsi Sumut dan
Kab. Serdang Bedagai, 2 OK), (3)
Sumatera Barat (Lab. Dinas Kab.Padang
Panjang, Lab.Dinas Kota Pariaman, Lab.
Dinas Kab. Pesisir Selatan, 3 OK), (4)
Riau (Lab. Dinas Prov. Sei Tibun, Kab.
Kampar, 2 OK), (5) Kepri (Lab. Dinas
Prov. Kepri, Kab. Bintan, 1 OK), (6)
Sumatera Selatan (Dinas Kab. OKI, 1
OK), (7) Lampung (Lab Dinas Kab.
Lampung Selatan, Kab. Lampung Timur,
2 OK), (8) Babel (Lab. BBIS Pemali, 1
Pedoman Penyusunan RKA-KL TA. 2016 Ditjen Perikanan Budidaya Satker
Provinsi dan UPT 17
NO KOMPONEN
SUB KOMPONEN
PENJELASAN DETAIL KEGIATAN
OK), (9) Banten (Lab. Dinas Kab. Serang,
1 OK), Jawa Barat (Lab. BPAPL
Pangandaran, Lab. Dinas Kab.
Majalengka, Lab. Dinas Kab, Cirebon, 3
OK), Jogyakarta (Lab BBI Cangkringan,
Lab. Dinas Kab. Kulonprogo, Lab. Dinas
Bantul, 3 OK), Jawa Tengah (Lab. BKKI
Dinas Prov. Jateng, Lab. BBUG Kota.
Magelang, Lab.Kesehatan Ternak Kab.
Magelang, 3 OK), Jawa Timur (Lab.
Dinas Kab.Blitar, Lab. UPBL
Probolinggo, Lab. Dinas Kab Lamongan,
3 OK), Bali (Lab.Dinas Kab Tabanan,
Lab. BBIS Sangeh Kab. Badung) (2 OK),
Nusa Tenggara Barat (Lab. BK2SDKP,
1OT), Kalimantan Barat (Lab.Dinas Prov.
Kalbar, Lab. Dinas Kota Pontianak) (2
OK), Kalimantan Selatan (Lab BBI
Karang Intan, 1 OK), Kalimantan
Tengah (Lab.BBI SPIL Tangkiling, Kab.
Katingan, 2 OK), Kalimantan Utara
(Lab.Dinas Kota tarakan, 1 OK),
Gorontalo (Lab. Dinas Provinsi
Gorontalo, Lab.Dinas Kab. Pahuwato, 2
OK), Sulawesi Tengah (Lab. BBU
Mamboro, 1 OK), Sulawesi Barat (Lab.
Dinas Kab. Polewali Mandar) (1 OK),
Sulawesi Tenggara (Lab Dinas Provinsi
Sultra, Lab. Kab. Buton) (2 OK),
Sulawesi Utara (Lab BPHPIKL Tateli, 1
OK), Maluku (BBIS Waiheru, 1 OK).
2. Melakukan pembinaan ke laboratorium
daerah
3. Mengikuti kegiatan Jejaring
laboratorium Keehatan Ikan dan
Lingkungan
4. Melakukan pembinaan laboratorium di
kabupaten/kota (maksimum 10 OT)
Pengadaan
Peralatan
Laboratorium
Kesehatan
Ikan dan
Pengadaan
Peralatan
Laboratorium
Kesehatan Ikan
dan
Pengertian Laboratorium kesehatan ikan dan
lingkungan dalam menjalankan perannya pada proses pengawalan kepada para pembudidaya harus mampu memberikan hasil uji yang akurat. Oleh karena itu
Pedoman Penyusunan RKA-KL TA. 2016 Ditjen Perikanan Budidaya Satker
Provinsi dan UPT 18
NO KOMPONEN
SUB KOMPONEN
PENJELASAN DETAIL KEGIATAN
Lingkungan
Lingkungan
harus didukung oleh peralatan-peralatan uji yang memiliki akurasi tinggi sesuai dengan tujuan dan kebutuhannya. Untuk mencapai tujuan tersebut maka setiap Provinsi diharapkan bisa melengkapi peralatan laboratoium yang dibutuhkan melalui pengadaan peralatan baik tujuan
pembelian peralatan baru maupun tuntuk melakukan pemeliharaan peralatan.
Tujuan Meningkatkan dan memlihara
kemampuan layanan pengujian laboratorium ke pada para pembudidaya
Sasaran Laboratorium Dinas Provinsi dan
Kabupaten/Kota
Detail Kegiatan Pengadaan peralatan sesuai dengan
ruang lingkup pengujian yang dibutuhkan
Pengadaan
Bahan Uji
Laboratorium
Kesehatan
Ikan dan
Lingkungan
Pengadaan
Bahan Uji
Laboratorium
Kesehatan Ikan
dan
Lingkungan
Pengertian Keberadaan laboratorium kesehatan
ikan dan lingkungan akan sangat membantu peningakatan produksi perikanan budidaya melalui pengendalian kesehatan ikan dan lingkungan di sentra-sentra budidaya. Pelayanan jasa pngujian laboratorium sangat tergantung pada kemampuan operasional laboratorium, sehingga dibutuhkan bahan uji/kit laboratoium dalam proses pengujiannya. Berkaitan dengan hal tersebut, perlu ada dukungan anggaran dalam penyediaan bahan uji laboratorium.
Tujuan Memberikan layanan pengujian
laboratorium
Sasaran Laboratorium Dinas Provinsi
Detail Kegiatan 1) Penyediaan bahan uji/kit untuk
pengujian kualitas air dan penyakit.
2) Pengadaan bahan uji water quality
analysis dan buffer pH, regensia dan kit
uji penyakit. Biaya penyediaan bahan
uji dialokasikan untuk memenuhi
kebutuhan pengujian kualitas air. Jenis
Pedoman Penyusunan RKA-KL TA. 2016 Ditjen Perikanan Budidaya Satker
Provinsi dan UPT 19
NO KOMPONEN
SUB KOMPONEN
PENJELASAN DETAIL KEGIATAN
bahan uji disesuaikan dengan
kebutuhan.
4. Indikator/ Output : Jumlah Obat Ikan yang Terjamin, Mutu, Keamanan dan Khasiatnya (Obat; Kumulatif)
Pembinaan,
Pemantauan
dan Evaluasi
Penyediaan
Peredaran
Obat Ikan
Pengendalian
Peredaran Obat
Ikan, Kimia dan
bahan Biologi
Pengertian Pengendalian obat ikan merupakan
suatu upaya untuk mencegah penggunaan
obat ikan yang memiliki kualitas tidak baik
yang dimulai dari kegiatan penyediaan,
peredaran dan penggunaan obat ikan.
Dasar hukum pengendalian obat ikan
adalah Undang-Undang 31 tahun 2004
tentang perikanan pasal 12 ayat 4,
Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan
Nomor PER.04/MEN/2012 tentang obat
ikan, Peraturan Menteri Nomor
14/PERMEN-KP/2014 tentang tentang
Perubahan atas Permen KP No.
PER.04/MEN/2012 tentang Obat Ikan,
Peraturan Menteri Nomor 24 tahun 2014
tentang Cara Pembuatan Obat Ikan yang
Baik dan Keputusan Menteri Nomor
52/KEPMEN-KP/2014 tentang Klasifikasi
Obat Ikan.
Implementasi kegiatan pengendalian
obat ikan di daerah dilakukan melalui
kegiatan pembinaan dan pemantauan obat
ikan serta evaluasi hasil pelaporannya
sesuai dengan perencanaan yang telah
dibuat dalam dokumen Perencanaan
Tahunan Penmbinaan dan Pemantauan
Obat Ikan Nasional/Daerah
(PETAPPOIKNAS/PETAPOIKDA).
Optimalisasi hasil dapat diperoleh
apabila didukung dengan kompetensi
petugas pengendali obat ikan yang handal
dan kegiatan tindak lanjut ketidak
sesuaian hasil pemantauan yang
ditemukan.
Pedoman Penyusunan RKA-KL TA. 2016 Ditjen Perikanan Budidaya Satker
Provinsi dan UPT 20
NO KOMPONEN
SUB KOMPONEN
PENJELASAN DETAIL KEGIATAN
Tujuan 1. Meningkatkan kesadaran penyedia/
pengedar/ pengguna obat ikan. 2. Tersedianya data
peredaran/penggunaan obat ikan. 3. Tersedianya obat ikan yang memenuhi
persyaratan mutu dan efektif untuk digunakan.
4. Tersedianya petugas pemantauan obat ikan, kimia dan bahan biologi.
Sasaran Dinas Kelautan dan Perikanan Propinsi
yang menangani kesehatan ikan dan
lingkungan khususnya tentang obat ikan
di seluruh Indonesia.
Detail Kegiatan 1. Perjalanan dalam rangka mengikuti
Penyusunan Perencanaan pembinaan dan pemantauan obat ikan (PETAPPOIKNAS) di Yogyakarta 1 Peserta yang hadir merupakan pemangku kebijakan dimasing-masing provinsi (1 OT).
2. Perjalanan dalam rangka mengikuti Apresiasi Tim Pembinaan dan Pemantauan Obat Ikan Jawa Barat: 1 OT/Provinsi.
3. Perjalanan melakukan pembinaan dan
pemantauan obat ikan di tingkat distributor, toko dan unit budidaya untuk 34 Provinsi . Jumlah perjalanan disesuaikan secara wajar berdasarkan jumlah kabupaten/kota.
4. Perjalanan dalam rangka melakukan pengambilan sampel obat ikan terdaftar yang beredar di toko dan unit pembudidaya ikan dalam rangka pengujian mutu sewaktu untuk mengetahui konsistensi mutu obat ikan yang terdaftar (Khusus 7 provinsi yaitu Provinsi Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta dan Jawa Timur. Jumlah perjalanan disesuaikan secara wajar
Pedoman Penyusunan RKA-KL TA. 2016 Ditjen Perikanan Budidaya Satker
Provinsi dan UPT 21
NO KOMPONEN
SUB KOMPONEN
PENJELASAN DETAIL KEGIATAN
berdasarkan jumlah kabupaten/kota. 5. Biaya pengiriman dan pengujian sampel
ke laboratorium uji (LP2IL Serang) @ Rp. 10.000.000/ provinsi (untuk 7 provinsi seperti poin d).
6. Perjalanan untuk menghadiri kegiatan Evaluasi Hasil Pengujian Mutu Sewaktu
dan Resistensi Antimikroba di Banten @ 1 OK/Provinsi (Prov. Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jabar, Jateng, DIY dan Jatim).
5. Indikator/Output : Jumlah Sampel Produk Perikanan Budidaya yang Diambil Minimal 96% Bebas Residu (Sampel)
Perbaikan
Kualitas
Pengendalian
Residu
Pengertian Semakin kompleksnya permasalahan
perikanan budidaya khususnya serangan
penyakit serta penurunan kualitas
lingkungan akan berdampak terhadap
semakin meningkatnya penggunaan obat
ikan, kimia dan bahan biologi.
Penggunaan obat ikan, kimia dan bahan
biologi yang tidak sesuai dengan
ketentuan, tentunya akan berdampak
terhadap adanya residu yang di timbulkan.
Pengendalian residu terhadap produk
perikanan yang telah dilakukan oleh
Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
dapat disimpulkan telah berhasil, hal ini
dapat dilihat dari semakin berkurangnya
penolakan produk perikanan budidaya
Indonesia yang ditolak akibat residu
antibiotik. Namun demikian upaya
peningkatan kualitas pengendalian residu
mutlak diperlukan baik dari sisi
perencanaan, pelaksanaan evaluasi
maupun koordinasi antara Pemerintah
Pusat, Pemerintah Daerah serta
Stakeholder.
Tujuan Meningkatkan kualitas pelaksanaan
monitoring residu
Sasaran
Pedoman Penyusunan RKA-KL TA. 2016 Ditjen Perikanan Budidaya Satker
Provinsi dan UPT 22
NO KOMPONEN
SUB KOMPONEN
PENJELASAN DETAIL KEGIATAN
19 Provinsi (Aceh, Sumut, Sumsel,
Lampung, Banten, Jabar, Jateng,
Yogyakarta, Jatim, Bali, NTB, Kalbar,
Kalsel, Kaltim, Kaltara, Sultra, Sulteng,
Sulsel dan Sulbar).
Detail Kegiatan 1. Perjalanan dalam rangka penyusunan
NRMP 2016 (1 OT), Penyusunan NRMP
2016 ini akan dilaksanakan di Provinsi
Jawa Tengah yang diikuti oleh 19
Provinsi Monres serta 11 laboratorium
(Lab. Acuan dan Uji yaitu BBPBAT
Sukabumi, BBPBAP Jepara, BBPBL
Lampung, BBAP Situbondo, LPPIL
Serang, BBAP Bangil, PPMHP Surabaya
dan BPMHP DKI Jakarta, PT SGS
Indonesia, PT. Mutuagung Lestari, dan
PT. Angler BiochemLab), pakar dan
stakeholders terkait.
2. Perjalanan dalam rangka menghadiri
Temu Koordinasi Teknis Pengendalian
Residu Nasional Tahun 2016 di Provinsi
Jawa Timur (2 OT). Kegiatan ini dihadiri
oleh DJPB, 19 Provinsi Monres, 11
Laboratorium (Acuan dan Uji), BKIPM,
Pakar dan Stakeholder terkait.
3. Perjalanan dalam rangka menghadiri
Workshop Pengembangan Information
Management System (IMS) Residu di
Provinsi Banten (1 OT).
4. Perjalanan dalam rangka mengikuti
Workshop Petugas Pengambil Contoh
(PPC) di Provinsi Jawa Barat (1 OT).
5. Sosialisasi Pengendalian Residu kepada
30 orang Stakeholder di wilayah kerja di
19 Provinsi monres.
6. Honor Penginput data IMS di Provinsi (1
orang x 10 Bulan) @ 300.000
Pelaksanaan
Monitoring
Residu
Pengertian Dalam rangka mendapatkan hasil
produk perikanan budidaya yang bebas
residu atau di bawah Ambang Batas
Residu yang Diperbolehkan sesuai dengan
Pedoman Penyusunan RKA-KL TA. 2016 Ditjen Perikanan Budidaya Satker
Provinsi dan UPT 23
NO KOMPONEN
SUB KOMPONEN
PENJELASAN DETAIL KEGIATAN Permintaan Pasar, maka perlu
dilaksanakan pengendalian residu
terhadap beberapa produk perikanan
budidaya (Udang, bandeng, nila dan lele).
Dalam implementasi pengendalian residu
tersebut dilakukan kegiatan monitoring
dan pendeteksian kadar residu pada
proses pembudidayaan ikan. Kegiatan
monitoring dan pendeteksian kadar residu
diawali dengan pengambilan sampel yang
dilakukan di 19 Provinsi (Aceh, Sumut,
Sumsel, Lampung, Banten, Jabar, Jateng,
Yogyakarta, Jatim, Bali, NTB, Kalbar,
Kalsel, Kaltim, Kaltara, Sultra, Sulteng,
Sulsel dan Sulbar). Untuk mendeteksi
kadar residu maka perlu dilakukan
pengujian yang dilakukan di 11
laboratorium yang telah ditentukan
(BBPBAT Sukabumi, BBPBAP Jepara,
BBPBL Lampung, BBAP Situbondo, LPPIL
Serang, BBAP Bangil, PPMHP Surabaya
dan BPMHP DKI Jakarta, PT SGS
Indonesia, PT. Mutuagung Lestari, dan PT.
Angler Biochemlab).
Tujuan Pengendalian residu melalui
pendeteksian kadar residu pada sampel
ikan/udang (Tingkat keberterimaan
produk perikanan budidaya sebesar 96%)
di 19 Provinsi (Aceh, Sumut, Sumsel,
Lampung, Banten, Jabar, Jateng,
Yogyakarta, Jatim, Bali, NTB, Kalbar,
Kalsel, Kaltim, Kaltara, Sultra, Sulteng,
Sulsel dan Sulbar)
Sasaran 19 Provinsi (Aceh, Sumut, Sumsel,
Lampung, Banten, Jabar, Jateng,
Yogyakarta, Jatim, Bali, NTB, Kalbar,
Kalsel, Kaltim, Kaltara, Sultra, Sulteng,
Sulsel dan Sulbar).
Detail Kegiatan 1. Perjalanan dalam rangka Pengambilan
Pedoman Penyusunan RKA-KL TA. 2016 Ditjen Perikanan Budidaya Satker
Provinsi dan UPT 24
NO KOMPONEN
SUB KOMPONEN
PENJELASAN DETAIL KEGIATAN
sampel/contoh sesuai target per Provinsi.
2. Pembelian sampel 3. Biaya pengujian sampel (Uji screening
dan Uji Konfirmatori) 4. Pendistrtibusian sampel/contoh sesuai
target per Provinsi.
5. Investigasi apabila diperlukan.
Catatan : Kebutuhan masing-masing detil
kegiatan dapat dilihat pada table lampiran 6
Evaluasi
Hasil
Pelaksanaan
Monitoring
Residu
Pengertian Indonesia berkewajiban untuk
melaporkan hasil pelaksanaan
pengendalian residu kepada pihak Uni
Eropa melalui Competent Authority (CA)
dalam hal ini BKIPM.
Tujuan Tersedianya laporan yang merupakan
hasil evaluasi pelaksanaan monitoring
residu di 19 provinsi.
Sasaran 19 Provinsi (Aceh, Sumut, Sumsel,
Lampung, Banten, Jabar, Jateng,
Yogyakarta, Jatim, Bali, NTB, Kalbar,
Kalsel, Kaltim, Kaltara, Sultra, Sulteng,
Sulsel dan Sulbar).
Detail Kegiatan Perjalanan dalam rangka menghadiri
Temu Evaluasi dan Penyusunan Laporan
Tahunan untuk Uni Eropa di Provinsi Jawa
Barat (1 OT), yang diikuti oleh 19 Provinsi
monres serta 11 laboratorium (Lab. Acuan
dan Uji yaitu BBPBAT Sukabumi, BBPBAP
Jepara, BBPBL Lampung, BBAP
Situbondo, LPPIL Serang, BBAP Bangil,
PPMHP Surabaya dan BPMHP DKI Jakarta,
PT SGS Indonesia, PT. Mutu agung Lestari,
dan PT. Angler BiochemLab), pakar dan
stakeholders terkait.
Pedoman Penyusunan RKA-KL TA. 2016 Ditjen Perikanan Budidaya Satker
Provinsi dan UPT 25
3.2 PENGELOLAAN PERBENIHAN
NO KOMPONEN SUB
KOMPONEN
PENJELASAN
DETAIL KEGIATAN
1. Indikator/ Output : Jumlah unit pembenihan yang menggunakan induk unggul
Pembinaan
Penggunaan
induk unggul
di Unit
Pembenihan
Sosialisasi
penggunaan
induk unggul
di Propinsi
Pengertian Pertemuan Sosialisasi pengelolaan induk
di Propinsi.
Tujuan Pemahaman Pengelolaan Induk di Unit
Pembenihan di Propinsi
Sasaran unit pembenihan (UPR, HSRT, UPTD
Propinsi dan Kabupaten /Kota serta
Perusahaan swasta) di lingkup propinsi
Detail Kegiatan a. Pertemuan dilakukan selama 2 hari; b. Peserta minimal sebanyak 20 orang
(Perjalanan dan akomodasi ditanggung oleh satker propinsi);
c. Perjalanan Narasumber pusat sebanyak 2 orang dibiayai oleh satker pusat.
d. Honorarium narasumber pusat dibiayai satker propinsi
Pembinaan
Penggunaan
Induk Unggul
Pengertian Perjalanan dinas dalam rangka
pembinaan penggunaan induk unggul di
unit pembenihan.
Tujuan Pembinaan dan pengumpulan data unit
pembenihan yang menggunakan induk
unggul
Sasaran Unit pembenihan yang sudah maupun
belum menggunakan induk unggul
Detail Kegiatan
Banyaknya jumlah perjalanan
disesuaikan secara wajar dengan jumlah
kabupaten /kota. Setiap propinsi
diwajibkan menyampaikan laporan.
Pedoman Penyusunan RKA-KL TA. 2016 Ditjen Perikanan Budidaya Satker
Provinsi dan UPT 26
Laporan kegiatan adalah bagian dari
laporan triwulanan pelaksanaan
kegiatan pengelolaan perbenihan yang
ditujukan kepada Direktorat Jenderal
Perikanan Budidaya c.q. Direktorat
Perbenihan
Bantuan
Paket Induk
Ikan
Pendampingan
Bantuan
Paket Induk
Ikan
Pengertian
Perjalanan dinas dalam rangka
mengidentifikasi dan monitoring
bantuan paket induk ikan
Tujuan
mengidentifikasi dan monitoring
bantuan paket induk ikan
Sasaran
Calon penerima bantuan paket induk
ikan
Detail Kegiatan
a. Banyaknya jumlah perjalanan
disesuaikan secara wajar dengan
jumlah kabupaten /kota.
b. Laporan hasil identifikasi dilaporkan
langsung kepada Direktorat
Perbenihan sebagai acuan dalam
pelaksanaan pemberian paket
bantuan induk.
c. Setiap propinsi diwajibkan
menyampaikan laporan. Laporan
kegiatan monitoring adalah bagian
dari laporan triwulanan pelaksanaan
kegiatan pengelolaan perbenihan
yang ditujukan kepada Direktorat
Jenderal Perikanan Budidaya c.q.
Direktorat Perbenihan,
2. Indikator/ Output : Unit Pembenihan Ikan Air Tawar Siap Sertifikasi
Pembinaan
Unit
Pembenihan
Ikan Air
Tawar
Apresiasi
Pembina Mutu
Perbenihan
Pengertian
Pertemuan untuk meningkatkan
kemampuan personel Pembina mutu
CPIB di wilayah lingkup propinsi
mencakup kegiatan pembenihan air
tawar, air payau dan laut.
Pedoman Penyusunan RKA-KL TA. 2016 Ditjen Perikanan Budidaya Satker
Provinsi dan UPT 27
Tujuan
Menyiapkan personel pembina mutu
CPIB agar dapat mendorong penerapan
CPIB di wilayahnya.
Sasaran
Petugas Dinas Propinsi dan Kabupaten
Kota yang menangani Perbenihan serta
Penyuluh Perikanan
Detail Kegiatan
a. Pertemuan dilakukan selama 4 hari
b. Jumlah Peserta Minimal 25 orang;
c. Perjalanan Narasumber pusat
sebanyak 3 orang dibiayai oleh satker
pusat.
Apresiasi
Penyusunan
Dokumen
CPIB
Pengertian
Pertemuan untuk menyusun
dokumentasi persyaratan CPIB
Tujuan
Menyiapkan persyaratan dokumen CPIB
di unit pembenihan
Sasaran
Unit pembenihan yang dipersiapkan
untuk sertifikasi CPIB
Detail Kegiatan
a. Pertemuan dilakukan minimal 3 hari
b. Peserta merupakan personel dari unit
pembenihan yang siap untuk
disertifikasi;
c. Jumlah Peserta Minimal 20 orang;
d. Perjalanan Narasumber pusat
sebanyak 2 orang dibiayai oleh satker
pusat.
Identifikasi
dan
Pembinaan
CPIB
Pengertian
Perjalanan dinas dalam rangka
Identifikasi dan Pembinaan di Unit
Pembenihan Ikan Air Tawar yang
dipersiapkan untuk Sertifikasi CPIB
Tujuan
Mempersiapkan unit-unit pembenihan
untuk disertifikasi CPIB
Sasaran
Pedoman Penyusunan RKA-KL TA. 2016 Ditjen Perikanan Budidaya Satker
Provinsi dan UPT 28
Unit pembenihan ikan air tawar (UPR
dan Perusahaan Swasta)
Detail Kegiatan
a. Banyaknya jumlah Perjalanan dinas
disesuaikan secara wajar sesuai
dengan target.
b. Banyaknya jumlah perjalanan
disesuaikan secara wajar dengan
jumlah kabupaten /kota. Setiap
propinsi diwajibkan menyampaikan
laporan. Laporan kegiatan adalah
bagian dari laporan triwulanan
pelaksanaan kegiatan pengelolaan
perbenihan yang ditujukan kepada
Direktorat Jenderal Perikanan
Budidaya c.q. Direktorat Perbenihan
Bantuan
Paket Sarana
Perbenihan
Ikan Air
Tawar
Pendampingan
Paket Benih
Bantuan Ikan
Air Tawar
Pengertian
Perjalanan dinas dalam rangka
mengidentifikasi dan monitoring bantuan
paket benih ikan air tawar
Tujuan
Memperoleh calon penerima dan
mengevaluasi penerima paket benih
bantuan ikan air tawar
Sasaran
Unit Pembenihan sebagai penerima
bantuan paket benih ikan air tawar
Detail Kegiatan
a. Banyaknya jumlah perjalanan
disesuaikan secara wajar dengan
jumlah kabupaten/kota;
b. Setiap propinsi diwajibkan
menyampaikan laporan. Laporan
kegiatan adalah bagian dari laporan
triwulanan pelaksanaan kegiatan
pengelolaan perbenihan yang
ditujukan kepada Direktorat Jenderal
Perikanan Budidaya c.q. Direktorat
Perbenihan.
3. Indikator/ Output : Unit Pembenihan Ikan Air Payau Siap Sertifikasi
Pembinaan
Unit
Apresiasi
Penyusunan
Pengertian
Pertemuan untuk menyusun
Pedoman Penyusunan RKA-KL TA. 2016 Ditjen Perikanan Budidaya Satker
Provinsi dan UPT 29
Pembenihan
Ikan Air
Payau
Dokumen
CPIB
dokumentasi persyaratan CPIB
Tujuan
Menyiapkan persyaratan dokumen CPIB
di unit pembenihan ikan air payau
Sasaran
Unit pembenihan yang dipersiapkan
untuk sertifikasi CPIB ikan air payau
Detail Kegiatan
a. Pertemuan dilakukan minimal 3 hari
b. Peserta merupakan personel dari unit
pembenihan yang siap untuk
disertifikasi;
c. Jumlah Peserta Minimal 20 orang;
d. Perjalanan Narasumber pusat
sebanyak 2 orang dibiayai oleh satker
pusat.
Identifikasi
dan
Pembinaan
CPIB
Pengertian
Perjalanan dinas dalam rangka
Identifikasi dan Pembinaan di Unit
Pembenihan Ikan Air Payau yang
dipersiapkan untuk Sertifikasi CPIB
Tujuan
Mempersiapkan unit-unit pembenihan
untuk disertifikasi CPIB
Sasaran
Unit pembenihan ikan air payau (HSRT
dan Perusahaan Swasta)
Detail Kegiatan
a. Banyaknya jumlah Perjalanan dinas
dalam rangka identifikasi dan
pembinaan disesuaikan secara wajar
sesuai dengan target.
b. Banyaknya jumlah perjalanan
disesuaikan secara wajar dengan
jumlah kabupaten /kota. Setiap
propinsi diwajibkan menyampaikan
laporan. Laporan kegiatan adalah
bagian dari laporan triwulanan
pelaksanaan kegiatan pengelolaan
perbenihan yang ditujukan kepada
Direktorat Jenderal Perikanan
Budidaya c.q. Direktorat Perbenihan
Pedoman Penyusunan RKA-KL TA. 2016 Ditjen Perikanan Budidaya Satker
Provinsi dan UPT 30
Bantuan
Paket Sarana
Perbenihan
Benih Ikan Air
Payau
Pendampingan
Paket Benih
Bantuan Ikan
Air Payau
Pengertian
Perjalanan dinas dalam rangka
mengidentifikasi dan monitoring bantuan
paket benih ikan air payau
Tujuan
Memperoleh calon penerima dan
mengevaluasi penerima paket benih
bantuan ikan air payau
Sasaran
Unit Pembenihan sebagai penerima
bantuan paket benih ikan air payau;
Detail Kegiatan
a. Banyaknya jumlah perjalanan
disesuaikan secara wajar dengan
jumlah kabupaten/kota;
b. Setiap propinsi diwajibkan
menyampaikan laporan. Laporan
kegiatan adalah bagian dari laporan
triwulanan pelaksanaan kegiatan
pengelolaan perbenihan yang
ditujukan kepada Direktorat Jenderal
Perikanan Budidaya c.q. Direktorat
Perbenihan.
Indikator/ Output : Unit Pembenihan Ikan Laut Siap Sertifikasi
Pembinaan
Unit
Pembenihan
Ikan Laut
Apresiasi
Penyusunan
Dokumen
CPIB
Pengertian
Pertemuan untuk menyusun
dokumentasi persyaratan CPIB
Tujuan
Menyiapkan persyaratan dokumen CPIB
di unit pembenihan
Sasaran
Unit pembenihan yang dipersiapkan
untuk sertifikasi CPIB
Detail Kegiatan
a. Pertemuan dilakukan minimal 3 hari
b. Peserta merupakan personel dari unit
pembenihan yang siap untuk
disertifikasi;
c. Jumlah Peserta Minimal 20 orang;
d. Perjalanan Narasumber pusat
sebanyak 2 orang dibiayai oleh satker
Pedoman Penyusunan RKA-KL TA. 2016 Ditjen Perikanan Budidaya Satker
Provinsi dan UPT 31
pusat.
Identifikasi
dan
Pembinaan
CPIB
Pengertian
Perjalanan dinas dalam rangka
Identifikasi dan Pembinaan di Unit
Pembenihan Ikan Laut yang
dipersiapkan untuk Sertifikasi CPIB
Tujuan
Mempersiapkan unit-unit pembenihan
untuk disertifikasi CPIB
Sasaran
Unit pembenihan ikan air payau (HSRT
dan Perusahaan Swasta)
Detail Kegiatan
a. Banyaknya jumlah Perjalanan dinas
dalam rangka identifikasi dan
pembinaan disesuaikan secara wajar
sesuai dengan target.
b. Banyaknya jumlah perjalanan
disesuaikan secara wajar dengan
jumlah kabupaten /kota. Setiap
propinsi diwajibkan menyampaikan
laporan. Laporan kegiatan adalah
bagian dari laporan triwulanan
pelaksanaan kegiatan pengelolaan
perbenihan yang ditujukan kepada
Direktorat Jenderal Perikanan
Budidaya c.q. Direktorat Perbenihan
Bantuan
Paket Sarana
Perbenihan
Benih Ikan
Laut
Pendampingan
Paket Benih
Bantuan Ikan
Laut
Pengertian
Perjalanan dinas dalam rangka
mengidentifikasi dan monitoring bantuan
paket benih ikan laut
Tujuan
Memperoleh calon penerima dan
mengevaluasi penerima paket benih
bantuan ikan laut
Sasaran
Unit Pembenihan sebagai penerima
bantuan paket benih ikan laut;
Detail Kegiatan
a. Banyaknya jumlah perjalanan
disesuaikan secara wajar dengan
jumlah kabupaten/kota;
b. Setiap propinsi diwajibkan
Pedoman Penyusunan RKA-KL TA. 2016 Ditjen Perikanan Budidaya Satker
Provinsi dan UPT 32
menyampaikan laporan. Laporan
kegiatan adalah bagian dari laporan
triwulanan pelaksanaan kegiatan
pengelolaan perbenihan yang
ditujukan kepada Direktorat Jenderal
Perikanan Budidaya c.q. Direktorat
Perbenihan.
Indikator/ Output : Jumlah Kawasan Kebun Bibit Rumput Laut
Bantuan
Paket Sarana
Perbenihan
Kebun Bibit
Rumput Laut
Pendampingan
Bantuan
Paket Sarana
Perbenihan
Kebun Bibit
Rumput Laut
Pengertian
Perjalanan dinas dalam rangka
mengidentifikasi dan monitoring
Bantuan Paket Sarana Perbenihan
Kebun Bibit Rumput Laut
Tujuan
mengidentifikasi dan memonitor
Bantuan Paket Sarana Perbenihan
Kebun Bibit Rumput Laut
Sasaran
Calon penerima dan penerima Bantuan
Paket Sarana Perbenihan Kebun Bibit
Rumput Laut
Detail Kegiatan
a. Banyaknya jumlah perjalanan
disesuaikan secara wajar dengan
jumlah kabupaten/kota;
b. Setiap propinsi diwajibkan
menyampaikan laporan. Laporan
kegiatan adalah bagian dari laporan
triwulanan pelaksanaan kegiatan
pengelolaan perbenihan yang
ditujukan kepada Direktorat Jenderal
Perikanan Budidaya c.q. Direktorat
Perbenihan.
Pembinaan
Kawasan
Kebun Bibit
Rumput Laut
Sosialisasi
pengelolaan
kebun bibit
rumput laut
Pengertian
Perjalanan Dinas untuk menghadiri
sosialisasi pengelolaan kebun bibit
rumput laut di Pusat dan Kabupaten
/Kota
Tujuan
Koordinasi pelaksanaan pengelolaan
kebun bibit rumput laut
Sasaran
Pedoman Penyusunan RKA-KL TA. 2016 Ditjen Perikanan Budidaya Satker
Provinsi dan UPT 33
Dinas Propinsi yang menangani kebun
bibit rumput laut
Detail Kegiatan
a. Perjalanan Dinas sebanyak 2 OK
b. Setiap propinsi diwajibkan
menyampaikan laporan. Laporan
kegiatan adalah bagian dari laporan
triwulanan pelaksanaan kegiatan
pengelolaan perbenihan yang
ditujukan kepada Direktorat Jenderal
Perikanan Budidaya c.q. Direktorat
Perbenihan.
Indikator/ Output : Jumlah unit pembenihan bersertifikat CPIB
Workshop
Manajer
Pengendali
Mutu
Perbenihan
Apresiasi
Manajer
Pengendali
Mutu
Perbenihan
Pengertian
Pertemuan untuk meningkatkan
kemampuan pengelolaan unit
pembenihan untuk menghasilkan benih
bermutu
Tujuan
Menyiapkan personel pengendali mutu di
unit pembenihan
Sasaran
Calon unit pembenihan yang
dipersiapkan untuk sertifikasi CPIB
Detail Kegiatan
a. Pertemuan dilakuakn selama minimal
4 hari
b. Peserta merupakan personel di unit
pembenihan yang dipersiapkan untuk
disertifikasi;
c. Jumlah Peserta Minimal 30 orang;
d. Narasumber pusat 3 orang;
Penilaian
sertifikasi
CPIB
Pendampingan
Sertifikasi dan
surveilen CPIB
Pengertian
Perjalanan dinas dalam rangka
pendampingan sertifikasi CPIB yang
dilakukan oleh Tim Auditor
Tujuan
Memperlancar kegiatan penilaian
sertifikasi CPIB
Sasaran
Unit pembenihan ikan air tawar, air
payau dan laut
Pedoman Penyusunan RKA-KL TA. 2016 Ditjen Perikanan Budidaya Satker
Provinsi dan UPT 34
Detail Kegiatan
a. Banyaknya jumlah perjalanan
disesuaikan secara wajar dengan
jumlah kabupaten/kota;
b. Setiap propinsi diwajibkan
menyampaikan laporan. Laporan
kegiatan adalah bagian dari laporan
triwulanan pelaksanaan kegiatan
pengelolaan perbenihan yang
ditujukan kepada Direktorat Jenderal
Perikanan Budidaya c.q. Direktorat
Perbenihan.
3.3 PENGELOLAAN KAWASAN PERIKANAN BUDIDAYA
BERKELANJUTAN
NO KOMPONEN SUB
KOMPONEN
PENJELASAN
DETAIL KEGIATAN
1. Indikator/ Output : Jumlah perencanaan penataan kawasan perikanan budidaya (kab/kota)
Pemanfaatan
data lahan dan
air perikanan
budidaya.
Update sistem
informasi
lahan dan air
(SEMILIR).
Pengertian
Pemutakhiran data potensi dan
pemanfaatan lahan dan air di kawasan
perikanan budidaya perikanan secara
tersistem.
Tujuan
Melaksanakan proses pemutakhiran
data melalui pengumpulan data, input
data dan validasi data dengan sistem
aplikasi SEMILIR.
Sasaran
Tim Pengelola Sistem Manajemen
Pedoman Penyusunan RKA-KL TA. 2016 Ditjen Perikanan Budidaya Satker
Provinsi dan UPT 35
NO KOMPONEN SUB
KOMPONEN
PENJELASAN
DETAIL KEGIATAN
Informasi Lahan dan Air (Semilir) di 34
Provinsi.
Detail Kegiatan a. Pengumpulan, input dan validasi
data potensi, data pemanfaatan lahan eksisting, kondisi prasarana dan sarana budidaya di kawasan perikanan budidaya melalui sistem aplikasi Sistem Informasi Manajemen Lahan dan Air (SEMILIR) di 34 provinsi;
b. Honorarium tim pengelola Sistem Informasi Manajemen Lahan Dan Air (SEMILIR) di 34 DKP Provinsi. Tim pengelola Provinsi maksimal beranggotakan 3 (tiga) orang dan terdiri dari penanggung jawab, koordinator dan operator. Besaran Honor Rp. 300.000 selama 6 bulan;
c. Perjalanan dalam rangka keikutsertaan Operator Semilir dalam sinkronisiasi dan validasi data (1OK).
2. Indikator/ Output : Jumlah kawasan budidaya yang operasional prasarananya difasilitasi (kawasan)
Fasilitasi
pemeliharaan
prasarana di
kawasan
perikanan
budidaya
Monitoring
dan evaluasi
kondisi
prasarana di
kawasan
perikanan
budidaya
Pengertian
Pelaksanaan monitoring dan evaluasi
kondisi prasarana di kawasan perikanan
budidaya di Kabupaten/Kota yang ada
di wilayah provinsi.
Tujuan a. Mengetahui kondisi eksisting
prasarana di kawasan perikanan budidaya
b. Menyediakan data dukung pelaksanaan rehabilitasi prasarana yang telah dibangun di kawasan perikanan budidaya
Sasaran
Pedoman Penyusunan RKA-KL TA. 2016 Ditjen Perikanan Budidaya Satker
Provinsi dan UPT 36
NO KOMPONEN SUB
KOMPONEN
PENJELASAN
DETAIL KEGIATAN
Prasarana perikanan budidaya yang
telah dibangun/difasilitasi di kawasan
perikanan budidaya
Detail Kegiatan Perjalanan dalam rangka monitoring
dan evaluasi prasarana di kawasan
budidaya. Laporan yang perlu disusun
dan disampaikan kepada Dit. Kawasan
Budidaya :
a) Laporan kondisi prasarana di kawasan perikanan budidaya
b) Usulan rehabilitasi prasarana di kawasan perikanan budidaya berdasarkan hasil evaluasi dan monitoring
Bimbingan
teknis
pemeliharaan
prasarana di
kawasan
budidaya
Pengertian
Pelaksanaan bimbingan teknis cara
pemeliharaan prasarana di kawasan
perikanan budidaya
Tujuan Menyampaikan teknis pemeliharaan
prasarana di kawasan budidaya
Sasaran Petugas Provinsi yang membidangi
prasarana budidaya
Detail Kegiatan Perjalanan dinas dalam rangka
menghadiri Apresiasi Rancang Bangun
Prasarana Perikanan Budidaya (di
Jawa Barat)
3. Indikator/ Output : Jumlah kawasan yang pemeliharaan irigasinya difasilitasi secara partisipatif (kelompok)
Fasilitasi Sosialisasi Pengertian
Pedoman Penyusunan RKA-KL TA. 2016 Ditjen Perikanan Budidaya Satker
Provinsi dan UPT 37
NO KOMPONEN SUB
KOMPONEN
PENJELASAN
DETAIL KEGIATAN
pemeliharaan
irigasi
perikanan
budidaya
partisipatif
(PITAP)
perencanaan
dan
pelaksanaan
pengelolaan
irigasi
perikanan
budidaya
partisipatif
(PITAP)
Sosialiasi kegiatan pengelolaan irigasi
perikanan budidaya partisipatif (PITAP)
kepada seluruh stakeholder/pelaku
utama kegiatan (Tim Teknis dan
Kelompok dalam rangka mendukung
pelaksanaan PITAP yang efektif, efisien
dan sesuai ketentuan
Tujuan Tersosialisasikannya program
pengelolaan saluran irigasi perikanan
budidaya secara partisipatif langsung
kepada para pelaku utama
Sasaran Tim teknis dan kelompok calon
penerima manfaat
Detail Kegiatan a. Pelaksanaan sosialisasi PITAP
tingkat Provinsi. Jumlah peserta disesuaikan dengan jumlah paket PITAP yang diterima oleh setiap Provinsi (terlampir)
b. Honor narasumber Pusat (1 orang) c. Biaya perjalanan dinas narasumber
Pusat dibebankan pada Satker Pusat
Koordinasi,
Bimbingan
Teknik dan
Monev
pelaksanaan
PITAP
Pengertian
Kegiatan pendukung berupa pertemuan
dan bimbingan teknis perencanaan dan
pengelolaan irigasi perikanan budidaya
partisipatif, sehingga kegiatan
pemeliharaan irigasi secara partisipatif
terlaksana dengan efektif, efisien dan
sesuai ketentuan
Tujuan a. Terkoordinasi program pengelolaan
saluran irigasi perikanan budidaya
b. Tersedianya data calon lokasi dan
Pedoman Penyusunan RKA-KL TA. 2016 Ditjen Perikanan Budidaya Satker
Provinsi dan UPT 38
NO KOMPONEN SUB
KOMPONEN
PENJELASAN
DETAIL KEGIATAN
calon Poklina yang sudah diverifikasi untuk diusulkan ke Dinas KP Provinsi dan ditembuskan kepada Ditjen Perikanan Budidaya
c. Terpantaunya pelaksanaan kegiatan pengelolaan saluran irigasi partisipatif
Sasaran a. Tim Pembina PITAP dan Tim Teknis
PITAP b. Pejabat yang membidangi
pengembangan kawasan
Detail Kegiatan a. Perjalanan dinas dalam rangka
menghadiri Pertemuan teknis pengelolaan irigasi partisipatif tingkat nasional (di Jawa Barat)
b. Perjalanan dinas tim Pembina dan Tim Teknis dalam rangka monitoring dan evaluasi kegiatan PITAP
c. Perjalanan dalam rangka menghadiri forum koordinasi pembangunan kawasan perikanan budidaya (di Lampung)
d. Perjalanan dinas Tim Pembina dan Tim Teknis dalam rangka verifikasi dan identifikasi kegiatan PITAP
4. Indikator /Output : Jumlah Kab/kota yang memenuhi syarat sebagai minapolitan berbasis perikanan budidaya (Kab/kota); kumulatif
Pengembangan
kawasan
minapolitan
Forum
Minapolitan
tingkat
Provinsi
(dalam rangka
koordinasi,
supervisi dan
fasilitasi
pembangunan
kawasan
Pengertian Pelaksanaan koordinasi dan supervisi
pengembangan kawasan minapolitan
dalam rangka meningkatkan integrasi
lintas sektor di kawasan minapolitan
Tujuan a. Terlaksananya pembangunan di
kawasan perikanan budidaya yang terintegrasi dan meningkatnya koordinasi lintas sektor dalam mendukung pembangunan kawasan
Pedoman Penyusunan RKA-KL TA. 2016 Ditjen Perikanan Budidaya Satker
Provinsi dan UPT 39
NO KOMPONEN SUB
KOMPONEN
PENJELASAN
DETAIL KEGIATAN
minapolitan) minapolitan b. Melakukan verifikasi data potensi
Kabupaten/Kota dalam rangka pengembangan kawasan minapolitan
c. Sinkronisasi pengembangan kawasan minapolitan perikanan budidaya
Sasaran a. Stakeholder/instansi terkait
pendukung pengembangan kawasan minapolitan
b. Dinas yang membidangi pengembangan perikanan budidaya tingkat Kab/Kota
Detail Kegiatan a. Paket pertemuan dalam rangka
forum koordinasi kawasan minapolitan tingkat Provinsi (1 paket termasuk pelaporan hasil kegiatan); Provinsi yang melaksanakan terlampir
b. Honor narasumber Pusat setingkat Eselon 2 atau 3
c. Perjalanan dinas dalam rangka koordinasi ke Pusat (1 OT)
d. Perjalanan dalam rangka menghadiri forum minapolitan pusat (di Sulawesi Selatan)
Monitoring
dan evaluasi
pelaksanaan
pengembangan
kawasan
minapolitan
Pengertian Pelaksanaan monitoring dan evaluasi
pengembangan kawasan minapolitan
dalam rangka memantau pelaksanaan
pembangunan kawasan minapolitan
Kabupaten/Kota sesuai ketentuan.
Tujuan Memonitor dan mengevaluasi
pelaksanaan pengembangan
minapolitan di kawasan minapolitan
percontohan
Sasaran
Pedoman Penyusunan RKA-KL TA. 2016 Ditjen Perikanan Budidaya Satker
Provinsi dan UPT 40
NO KOMPONEN SUB
KOMPONEN
PENJELASAN
DETAIL KEGIATAN
Kabupaten/Kota pelaksana
pengembangan kawasan minapolitan
berbasis perikanan budidaya yang
ditetapkan berdasarkan Keputusan
Direktur Jenderal Perikanan Budidaya.
Detail Kegiatan a. Perjalanan dinas dalam rangka
monitoring dan evaluasi pembangunan kawasan minapolitan
b. Penyusunan dan penyampaian laporan kegiatan pembangunan di kawasan minapolitan Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi
5. Indikator / Output : Jumlah stakeholder utama yang terlibat
mendukung kawasan minapolitan (stakeholder)
Peningkatan
partisipasi
stakeholder
dalam
pembangunan
kawasan
minapolitan
Rapat
Koordinasi Tim
POKJA tingkat
Provinsi
(dalam rangka
peningkatan
kinerja
pelaksanaan
minapolitan)
Pengertian Pelaksanaan rapat koordinasi Tim Pokja
minapolitan tingkat provinsi dalam
rangka peningkatan partisipasi
stakeholder terkait yang ada di Provinsi
untuk mendukung pembangunan di
kawasan minapolitan Kabupaten/Kota
Tujuan Meningkatnya koordinasi dan
partisipasi dari instansi terkait di
Provinsi untuk mendukung
pembangunan di kawasan minapolitan
Sasaran Seluruh stakeholder (SKPD Provinsi,
Instansi Pemerintah Pusat yang ada di
wilayah Provinsi, Perbankan, Swasta
dan masyarakat) yang termasuk dalam
POKJA Minapolitan Provinsi
Detail Kegiatan a. Paket pertemuan dalam rangka
Temu koordinasi kawasan minapolitan tingkat Provinsi (4 paket
Pedoman Penyusunan RKA-KL TA. 2016 Ditjen Perikanan Budidaya Satker
Provinsi dan UPT 41
NO KOMPONEN SUB
KOMPONEN
PENJELASAN
DETAIL KEGIATAN
termasuk pelaporan hasil kegiatan) b. Honor Tim POKJA Minapolitan
Provinsi (10 Orang untuk 10 bulan);
Provinsi Pelaksana POKJA
Minapolitan:
Aceh, Sumatera Barat, Sumatera
Selatan, Lampung, Jawa Barat, Jawa
Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Tengah,
Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara,
NTT dan NTB
3.4 PENGELOLAAN PRODUKSI DAN USAHA BUDIDAYA
NO KOMPONEN SUB KOMPONEN
PENJELASAN DETAIL KEGIATAN
1. Indikator/ Output : Jumlah Analisis dan Publikasi Data Statistik Perikanan Budidaya (Laporan)
Pengembangan
Sistem Methodologi
Apresiasi petugas
statistik Kabupaten/kota dan Enumerator Kecamatan
Pengertian : Pertemuan yang
melibatkan seluruh penanggungjawab dan petugas statistik perikanan budidaya sebagai wadah untuk tukar menukar informasi tentang perstatistikan dan untuk mengevaluasi kegiatan serta membuat jejaring networking pengumpulan data antara pusat dan daerah.
Tujuan : Memberikan pemahaman dan penyebarluasan informasi perkembangan statistik perikanan budidaya. Dan mengevaluasi kegiatan
Pedoman Penyusunan RKA-KL TA. 2016 Ditjen Perikanan Budidaya Satker
Provinsi dan UPT 42
pengumpulan dan pengolahan data statistik perikanan budidaya.
Sasaran : Petugas statistik tingkat Kab/Kota
Detil Kegiatan
- Perjalanan dinas dalam rangka mengikuti pertemuan apresiasi
petugas statistik perikanan budidaya di Provinsi sesuai dengan jumlah kabupaten/kota dan enumerator.
- Sosialisasi metodologi pengumpulan data statistik perikanan budidaya.
- Entri data SIMSTAT online tingkat Kabupaten /Kota
- Akomodasi dan konsumsi untuk peserta apresiasi
- Belanja bahan dan Narasumber
- Apresiasi kepada petugas statistik perikanan budidaya terbaik dalam rangka Pembinaan petugas statistik di kabupaten/kota dan Enumerator Kecamatan.
AQUACARD a. Pengertian : AQUACARD adalah kartu pembudidaya yang berguna untuk meregistrasi seluruh rumah tangga pembudidaya dalam wilayah negara kesatuan RI
b. Tujuan : Meregistrasi seluruh Rumah Tangga Perikanan (RTP) budidaya sehingga terbentuk suatu database RTP budidaya seluruh indonesia
c. Sasaran : RTP Budidaya d. Detil Kegiatan
- Perjalanan ke Kabupaten/Kota dalam
Pedoman Penyusunan RKA-KL TA. 2016 Ditjen Perikanan Budidaya Satker
Provinsi dan UPT 43
rangka registrasi data RTP budidaya by name by address sebagai database dalam sistem AQUACARD.
- Pengiriman form hasil registrasi RTP budidaya
Forum Koordinasi Statistik Perikanan Budidaya Nasional
a. Pengertian : Pertemuan yang melibatkan seluruh penanggungjawab dan petugas statistik perikanan budidaya sebagai wadah untuk tukar menukar informasi tentang perstatistikan dan untuk mengevaluasi kegiatan serta membuat jejaring networking pengumpulan data antara pusat dan daerah.
b. Tujuan : Memberikan pemahaman dan penyebarluasan informasi perkembangan statistik perikanan budidaya. Dan mengevaluasi kegiatan pengumpulan dan pengolahan data statistik perikanan budidaya.
a. Sasaran : Pejabat terkait dan petugas statistik provinsi.
b. Detil Kegiatan 1) Perjalanan dalam rangka
mengikuti Forum statistik Perikanan budidaya Nasional di Jawa Barat (2 OK).
Listing data tahunan e. Pengertian : Listing Data Tahunan Perikanan Budidaya adalah pemutakhiran data kegiatan perikanan budidaya yang terdiri dari Data RTP, Luas Lahan menurut jenis budidaya sesuai nama dan menurut tempat tinggal (by name and by adress) di setiap kecamatan perikanan budidaya.
f. Tujuan : Terkumpulnya data Rumah Tangga
Pedoman Penyusunan RKA-KL TA. 2016 Ditjen Perikanan Budidaya Satker
Provinsi dan UPT 44
Perikanan (RTP) dan luas lahan per jenis budidaya per kecamatan perikanan budidaya pada awal tahun
g. Sasaran : Enumerator Statistik Perikanan Budidaya
h. Detil Kegiatan
a. Pembuatan dan pengiriman kuesioner survai untuk pengumpulan data Rumah Tangga Perikanan (RTP) dan luas lahan perjenis budidaya.
b. Perjalanan dinas dalam rangka pemutakhiran data awal tahun di setiap kecamatan perikanan budidaya.
c. Pengiriman laporan dari kecamatan ke Kabupaten/kota
d. Pembuatan laporan per kabupaten data tahunan perikanan budidaya (RTP dan Luas Lahan) per jenis budidaya.
Supervisi dan pembinaan data statistik perikanan budidaya
Pengertian : Supervisi data statistik perikanan budidaya adalah pengawasan dan evaluasi berjenjang yang dilakukan oleh petugas statistik
provinsi terhadap Kabupaten/kota dan petugas statistik Kabupaten/kota terhadap enumerator
Tujuan : Memastikan terkumpulnya data statistik perikanan budidaya pada tingkat Kabupaten/Kota dan Kecamatan.
Sasaran : Petugas statistik Provinsi dan Kabupaten
Detil Kegiatan
a. Perjalanan dinas dalam rangka supervisi data statistik perikanan budidaya dari provinsi ke
Pedoman Penyusunan RKA-KL TA. 2016 Ditjen Perikanan Budidaya Satker
Provinsi dan UPT 45
Kabupaten/Kota 15-35 OT (tahunan dan triwulanan) disesuaikan dengan jumlH kab/kota yang ada.
b. Pembuatan laporan hasil supervisi dan pembinaan
c. Pengiriman laporan statistik perikanan budidaya tahunan dan
triwulanan
Tim Kerja Datik perikanan budidaya provinsi dan kabupaten kota
i. Pengertian : Tim Kerja Data dan Statistik Perikanan budidaya adalah tim yang terdiri dari tim kerja pusat, tim kerja provinsi dan tim kerja Kabupaten/Kota yang menangani data statistik Perikanan Budidaya.
j. Tujuan : Mempercepat proses dan sekaligus meningkatkan akurasi penanganan pengumpulan pengolahan analisis dan penyajian data statistik Perikanan Budidaya yang operasionalnya ditunjang dengan Sistem Informasi.
k. Sasaran : Tim Data dan Statistik Perikanan Budidaya Tingkat Provinsi dan Kab/Kota
l. Detil Kegiatan
a. Koordinasi antara petugas pengolah data tingkat provinsi dan Kabupaten /Kota
b. Koordinasi antara petugas pengolah data tingkat Kabupaten / Kota dan Enumerator.
c. Honorarium untuk tim kerja datik provinsi dan tim kerja datik Kabupaten/Kota, untuk pengumpulan data triwulanan dan tahunan sesuai dengan SK Tim
Pedoman Penyusunan RKA-KL TA. 2016 Ditjen Perikanan Budidaya Satker
Provinsi dan UPT 46
Data dan Statistik perikanan budidaya tingkat nasional (penanggung jawab Koordinator, , petugas statistic Kab/kota).
Analisis dan Publikasi Data
Validasi Data Statistik Perikanan Budidaya
Pengertian : Validasi data statistik perikanan budidaya adalah kegiatan untuk memverifikasi dan menyepakati angka/data sementara, yang berasal dari data provinsi yang berasal dari kabupaten/kota untuk dijadikan angka nasional.
Tujuan : Untuk menyepakati data statistic perikanan budidaya tingkat nasional yang berasal dari data statistik provinsi yang bersumber dari data statistik perikanan budidaya kab/kota.
Sasaran : Pejabat terkait dan Petugas statistik Provinsi dan Kab/Kota.
Tahap Kegiatan 1) Keikutsertaan dalam acara
validasi data statistik
perikanan budidaya tingkat nasional.
2) Melaksanakan validasi data statistik perikanan budidaya tingkat provinsi.
3) Melaksanakan scrutinize data di kabupaten / kota.
Detail Kegiatan 1) Perjalanan dinas dalam
rangka keikutsertaan dalam acara validasi data statistik perikanan budidaya tingkat nasional di Surabaya (2 OK).
2) Akomodasi dan konsumsi (sejumlah Kab/Kota)
Pedoman Penyusunan RKA-KL TA. 2016 Ditjen Perikanan Budidaya Satker
Provinsi dan UPT 47
ditanggung oleh provinsi. 3) Perjalanan dinas
narasumber pusat ditanggung oleh satker pusat
Publikasi Data Statistik Perikanan Budidaya.
Pengertian Publikasi Data Statistik Perikanan Budidaya adalah publikasi data statistik perikanan budidaya tingkat provinsi yang terdiri dari data produksi pembesaran, data produksi perbenihan dan data produksi ikan hias.
Tujuan Tersajinya publikasi data produksi pembesaran, produksi perbenihan dan produksi ikan hias.
Sasaran Petugas statistik provinsi dan Kab/Kota.
Tahap Kegiatan 1) Penyusunan buku
produksi pembesaran 2) Penyusunan buku
produksi perbenihan 3) Penyusunan buku
produksi ikan hias
Detil Kegiatan
1) Publikasi buku produksi pembesaran.
2) Publikasi buku produksi pembenihan
3) Publikasi buku produksi Ikan Hias
Analisis Data
Statistik Perikanan Budidaya
Pengertian. : Analisis data statistik perikanan budidaya adalah proses analisis data produksi perikanan budidaya per triwulan ( TW I – IV)
Pedoman Penyusunan RKA-KL TA. 2016 Ditjen Perikanan Budidaya Satker
Provinsi dan UPT 48
Tujuan. : Tersajinya analisis data statistik perikanan budidaya berupa data produksi sementara perikanan budidaya terdiri dari produksi pembesaran, perbenihan dan ikan hias per triwulan menurut provinsi.
Sasaran. : Petugas statistik Provinsi dan kab/Kota.
Tahapan Kegiatan 1) Analisis data produksi
pembesaran per triwulan 2) Analisis data produksi
perbenihan per triwulan 3) Analisis data produksi ikan
hias per triwulan
Detail Kegiatan
1) Pengiriman data analisis produksi pembesaran per triwulan.
2) Pengiriman data analisis produksi perbenihan per triwulan.
3) Pengiriman data analisis produksi ikan hias per triwulan.
Simprabu (Sistim Informasi Produksi dan Anggaran Perikanan Budidaya)
Pengertian : Aplikasi sistim informasi yang menyajikan data dan informasi sebaran daerah penebaran benih dan rencana panen per triwulan. Monitoring evaluasi kegiatan percontohan perikanan budidaya di kabupaten / kota dan penyebarluasan teknis budidaya melalui sistim aplikasi berbasis web.
Tujuan : Tersajinya data dan informasi yang berkaitan dengan sebaran daerah penebaran benih dan rencana
Pedoman Penyusunan RKA-KL TA. 2016 Ditjen Perikanan Budidaya Satker
Provinsi dan UPT 49
panen per triwulan menurut kabupaten / kota dan monitoring evaluasi percontohan perikanan budidaya di kabupaten / kota.
Sasaran : Petugas statistik Kab/Kota.
Tahap Kegiatan 1) Pengiriman data dan
informasi penebaran benih per triwulan di setiap kabupaten / kotanya menggunakan android.
2) Pengiriman data dan informasi rencana panen per triwulan di setiap kabupaten/kota melalui android.
3) Pengiriman data perkembangan kegiatan percontohan perikanan budidaya di kabupaten kota melalui android.
Detail Kegiatan 1) Penyediaan pulsa Hand
phone bagi petugas kabupaten / kota ( 50 rb/bln/orang).
KOMPONEN SUB
KOMPONEN PENJELASAN
DETAIL KEGIATAN
Indikator/ Output : Unit Pembudidayaan Ikan Bersertifikat CBIB (Unit; Kumulatif)
Pengembangan Sistem Mutu CBIB
Forum Koordinasi Auditor Sertifikasi CBIB
Pengertian Forum Koordinasi Auditor Sertifikasi CBIB merupakan Pertemuan yang melibatkan seluruh Penanggungjawab dan Auditor Sertifikasi CBIB, melalui pemaparan materi dari beberapa narasumber yang berkaitan dengan Pengendalian Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Budidaya, presentasi dari Dinas Provinsi se-
Pedoman Penyusunan RKA-KL TA. 2016 Ditjen Perikanan Budidaya Satker
Provinsi dan UPT 50
Indonesia tentang pelaksanaan/ perkembangan Sertifikasi di daerah, evaluasi pencapaian target kinerja dan menetapkan rencana kerja Sertifikasi CBIB
Tujuan Forum Koordinasi Auditor Sertifikasi CBIB bertujuan untuk meningkatkan kinerja sertifikasi
CBIB, menyusun rencana tindak lanjut percepatan pencapaian target sertifikasi CBIB, menetapkan rencana kerja dan meningkatkan kompetensi Auditor CBIB
Sasaran Auditor Sertifikasi CBIB
Detail Kegiatan Perjalanan dinas Auditor CBIB dan Kepala Bidang Budidaya Dinas KP Provinsi untuk menghadiri Forum Koordinasi Auditor Sertifikasi CBIB di Lombok – NTB. Jumlah peserta dari setiap Provinsi Maksimal 5 orang, diutamakan yang belum pernah mengikuti Forum Koordinasi Auditor Sertifikasi CBIB.
Penerapan Sistem Mutu CBIB
Sosialisasi Sertifikasi CBIB
Pengertian Sosialisasi sertifikasi CBIB dilakukan dalam rangka
penyebarluasan infromasi terkait pentingnya sertifikasi CBIB pada unit pembudidayaan ikan dan diharapkan akan meningkatkan jumlah pengajuan permohonan sertifikasi CBIB dan merupakan peluang keberhasilan pencapaian target.
Tujuan Memberikan informasi kepada Stakeholders, Petugas Dinas KP Provinsi/Kab/Kota serta unit pembudidayaan ikan akan pentingnya penerapan sertifikasi CBIB.
Sasaran
Pedoman Penyusunan RKA-KL TA. 2016 Ditjen Perikanan Budidaya Satker
Provinsi dan UPT 51
Stakeholders, Petugas Dinas KP Provinsi/Kab/Kota serta unit pembudidayaan ikan perorangan, pokdakan atau perusahaan yang menghasilkan ikan konsumsi dan/atau non konsumsi yang dipasarkan untuk lokal maupun ekspor. Adapun Sasaran lokasinya di 34 Provinsi
Detail Kegiatan Kegiatan pertemuan dan/atau perjalanan dinas dalam rangka Sosialisasi Sertifikasi CBIB
Pendampingan dan Pembinaan kepada kelompok pembudidaya ikan
Pengertian - kegiatan pendampingan
dilakukan untuk mempersiapkan unit pembudidayaan ikan yang siap disertifikasi CBIB.
- Pembinaan sertifikasi CBIB yang dilakukan kepada kelompok pembudidaya ikan yang dinyatakan tidak memenuhi persyaratan pada kegiatan sertifikasi sebelumnya.
Tujuan Meningkatkan jumlah pembudidaya ikan yang memenuhi persyaratan dan menerapkan prinsip-prinsip CBIB untuk pencapaian target
sertifikasi CBIB
Sasaran - Unit pembudidayaan ikan
perorangan atau kelompok di 34 provinsi
- unit pembudidayaan ikan yang telah dilakukan sertifikasi CBIB tetapi belum memenuhi persyaratan.
- Pelaksanaan pendampingan dan Pembinaan oleh Fasilitator Sertifikasi CBIB
Detail Kegiatan Perjalanan dinas dalam rangka pendampingan dan pembinaan Sertifikasi CBIB. Jumlah
Pedoman Penyusunan RKA-KL TA. 2016 Ditjen Perikanan Budidaya Satker
Provinsi dan UPT 52
perjalanan dianggarkan secara wajar dan disesuaikan dengan target Sertifikasi CBIB yang telah ditetapkan (Lampiran...)
Apresiasi Sertifikasi CBIB
Apresiasi Auditor Sertifikasi CBIB
Pengertian Upaya pengenalan dan pemahaman tentang sistem manajemen mutu dan keamanan hasil perikanan sehingga menghasilkan Auditor Sertifikasi CBIB yang memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam melaksanakan penilaian sertifikasi CBIB
Tujuan Untuk menghasilkan Auditor dan Fasilitator CBIB dalam rangka mendukung percepatan sertifikasi CBIB di Daerah, dengan melibatkan peserta dari petugas/pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi, Kabupaten dan Kota
Sasaran Petugas/pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi, Kabupaten dan Kota di 34 Provinsi
Detail Kegiatan - Kegiatan pertemuan
dihadiri oleh 30 orang peserta (Perjalanan,
Akomodasi dan Konsumsi ditanggung Provinsi) selama 4 hari
- Narasumber Pusat 3 orang (Perjalanan dinas dan Honor ditanggung satker pusat)
- Alokasi sewa kendaran untuk praktek lapang
Penilaian Sertifikasi CBIB
Audit Sertifikasi CBIB Pengertian Penilaian kesesuaian standar CBIB dalam rangka memberikan jaminan bahwa unit pembudidayaan ikan telah menerapkan prinsip-prinsip CBIB yang dilakukan melalui sertifikasi
Pedoman Penyusunan RKA-KL TA. 2016 Ditjen Perikanan Budidaya Satker
Provinsi dan UPT 53
CBIB.
Tujuan Untuk menghasilkan produk yang berkualitas, aman dikonsumsi dan dapat diterima di pasar lokal maupun internasional yang menuntut adanya penyediaan bahan makanan bermutu tinggi dan memenuhi
syarat keamanan pangan.
Sasaran Unit pembudidayaan ikan perorangan, pokdakan atau perusahaan yang menghasilkan ikan konsumsi atau non konsumsi yang dipasarkan untuk lokal maupun ekspor. Adapun Sasaran lokasinya di 34 Provinsi
Detail Kegiatan
- Audit sertifikasi CBIB dilakukan oleh Auditor CBIB yang ditetapkan sesuai Keputusan Direktur Jenderal Perikanan Budidaya yang tersebar di 34 Provinsi.
- Perjalanan dalam rangka audit sertifikasi CBIB kepada unit pembudidayaan ikan untuk permohonan baru maupun perpanjangan sertifikat CBIB. Jumlah perjalanan dianggarkan secara wajar dan disesuaikan dengan target Sertifikasi CBIB yang telah ditetapkan (Lampiran...)
Pengawasan Sertifikasi CBIB
Pengawasan unit bersertifikat CBIB
Pengertian Kegiatan penilaian kesesuaian yang dilakukan secara sistematis dan berulang untuk menjamin bahwa unit pembudidayaan ikan yang telah bersertifikat CBIB secara konsisten menerapkan prinsip-prinsip CBIB sesuai ketentuan
Tujuan untuk mengawasi sejauh mana
Pedoman Penyusunan RKA-KL TA. 2016 Ditjen Perikanan Budidaya Satker
Provinsi dan UPT 54
konsistensi unit pembudidayaan ikan dalam menerapkan CBIB
Sasaran Unit Pembudidayaan ikan perorangan, Pokdakan dan perusahaan yang sudah mendapat sertifikat CBIB di 34 Provinsi
Detail Kegiatan
- Pengawasan sertifikasi CBIB dilakukan oleh Auditor CBIB yang ditetapkan sesuai Keputusan Direktur Jenderal Perikanan Budidaya yang tersebar di 34 Provinsi
- Perjalanan dalam rangka pengawasan sertifikasi CBIB. Jumlah perjalanan disesuaikan dengan jumlah unit yang bersertifikat CBIB.
Indikator/ Output : Unit Pembudidayaan Ikan Bersertifikat CBIB Skala Kecil Dan Skala Besar (Unit; Kumulatif)
Pengembangan Sistem Mutu CBIB
Forum Koordinasi Auditor Sertifikasi CBIB
Pengertian Forum Koordinasi Auditor Sertifikasi CBIB merupakan Pertemuan yang melibatkan seluruh Auditor Sertifikasi CBIB, melalui pemaparan materi dari beberapa narasumber yang
berkaitan dengan Sistem Mutu Perikanan Budidaya, presentasi dari Dinas Provinsi se-Indonesia tentang pelaksanaan/ perkembangan Sertifikasi di daerah, evaluasi pencapaian target kinerja dan menetapkan rencana kerja Sertifikasi CBIB
Tujuan Forum Koordinasi Auditor Sertifikasi CBIB bertujuan untuk meningkatkan kinerja sertifikasi CBIB, menyusun rencana tindak lanjut percepatan pencapaian target sertifikasi CBIB, menetapkan rencana kerja dan
Pedoman Penyusunan RKA-KL TA. 2016 Ditjen Perikanan Budidaya Satker
Provinsi dan UPT 55
meningkatkan kompetensi Auditor CBIB
Sasaran Auditor CBIB, stakeholders, Dinas KP Provinsi/Kab/Kota serta unit pembudidayaan ikan perorangan, Pokdakan atau perusahaan yang menghasilkan ikan konsumsi atau non
konsumsi yang dipasarkan untuk lokal maupun ekspor. Adapun Sasaran lokasinya di 34 Provinsi
Detail Kegiatan Kegiatan pertemuan Forum Koordinasi Auditor Sertifikasi CBIB yang melibatkan peserta Auditor Pusat dan UPT, juga akan diikuti oleh Auditor CBIB Daerah dan Kepala Bidang Budidaya Dinas KP Provinsi
Penerapan Sistem Mutu CBIB
Sosialisasi Penerapan Sertifikasi CBIB
Pengertian Sosialisasi sertifikasi CBIB dilakukan dalam rangka penyebarluasan infromasi terkait pentingnya sertifikasi CBIB pada unit pembudidayaan ikan dan diharapkan akan meningkatkan jumlah pengajuan permohonan sertifikasi CBIB dan merupakan
peluang keberhasilan pencapaian target.
Tujuan Memberikan informasi kepada Stakeholders, Petugas Dinas KP Provinsi/Kab/Kota serta unit pembudidayaan ikan akan pentingnya penerapan sertifikasi CBIB.
Sasaran Stakeholders, Petugas Dinas KP Provinsi/Kab/Kota serta unit pembudidayaan ikan perorangan, pokdakan atau perusahaan yang menghasilkan ikan konsumsi dan/atau non konsumsi yang dipasarkan untuk lokal maupun
Pedoman Penyusunan RKA-KL TA. 2016 Ditjen Perikanan Budidaya Satker
Provinsi dan UPT 56
ekspor. Adapun Sasaran lokasinya di 34 Provinsi
Detail Kegiatan Kegiatan pertemuan dan/atau perjalanan dinas dalam rangka Sosialisasi Sertifikasi CBIB
Pembinaan kepada pembudidaya
Pengertian Pembinaan sertifikasi CBIB kepada kelompok pembudidaya
ikan dilakukan dalam rangka upaya menjaga dan meningkatkan penerapan prinsip-prinsip CBIB
Tujuan Meningkatkan jumlah pembudidaya ikan yang memenuhi persyaratan dan menerapkan prinsip-prinsip CBIB untuk pencapaian target sertifikasi CBIB
Sasaran unit pembudidayaan ikan yang telah dilakukan sertifikasi CBIB tetapi belum memenuhi persyaratan. Adapun Sasaran lokasinya di 34 Provinsi
Detail Kegiatan Kegiatan perjalanan dinas pembinaan Sertifikasi CBIB
Pendampingan & Penilaian Pendahuluan SertifikasiCBIB
Pengertian Pendampingan & Penilaian
Pendahuluan Sertifikasi CBIB adalah kegiatan yang dilakukan untuk mempersiapkan unit pembudidayaan ikan yang memenuhi persyaratan untuk dilakukan sertifikasi CBIB.
Tujuan Agar unit pembudidayaan ikan dapat lulus dalam proses sertifikasi CBIB
Sasaran Unit pembudidayaan ikan perorangan atau kelompok di 34 provinsi
Detail Kegiatan Kegiatan perjalanan dinas
Pedoman Penyusunan RKA-KL TA. 2016 Ditjen Perikanan Budidaya Satker
Provinsi dan UPT 57
pembinaan Sertifikasi CBIB
Apresiasi Sertifikasi CBIB
Apresiasi Auditor Sertifikasi CBIB
Pengertian Upaya pengenalan dan pemahaman tentang sistem manajemen mutu dan keamanan hasil perikanan sehingga menghasilkan Auditor Sertifikasi CBIB yang memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam melaksanakan penilaian sertifikasi CBIB
Tujuan Untuk menghasilkan Auditor dan Fasilitator CBIB dalam rangka mendukung percepatan sertifikasi CBIB di Daerah, dengan melibatkan peserta dari petugas/pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi, Kabupaten dan Kota
Sasaran Petugas/pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi, Kabupaten dan Kota di 34 Provinsi
Detail Kegiatan Dalam pelaksanaan Apresiasi Auditor Sertifikasi CBIB disampaikan beberapa materi oleh Narasumber disertai praktek
lapang dan diskusi kelompok agar peserta lebih memahami materi yang dipaparkan dan penerapannya. Materi yang disampaikan terdiri dari:
- Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan hasil perikanan
- Kriteria dan Standar CBIB
- Sistem Manajemen Keamanan Pangan
- Teknik Audit
- Mekanisme Sertifikasi CBIB
- Dokumen Sistem Mutu CBIB
Apresiasi Peningkatan Pengertian
Pedoman Penyusunan RKA-KL TA. 2016 Ditjen Perikanan Budidaya Satker
Provinsi dan UPT 58
Kompetensi Auditor & Sekretariat CBIB
Apresiasi Peningkatan Kompetensi Auditor & Sekretariat CBIB adalah kegiatan pelatihan/sosialisasi sistem manajemen dan standar yang diterapkan dalam sertifikasi CBIB
Tujuan Meningkatkan kompetensi auditor terhadap teknik audit
sesuai standar dan kemampuan manajemen dalam kesekretariatan CBIB di provinsi.
Sasaran Auditor CBIB dan petugas sekretariat CBIB di 34 Provinsi
Detail Kegiatan Sosialisasi/pelatihan bagi auditor dan petugas sekretariat CBIB
Penilaian Sertifikasi CBIB
Audit Sertifikasi CBIB Pengertian Penilaian kesesuaian standar CBIB dalam rangka memberikan jaminan bahwa unit pembudidayaan ikan telah menerapkan prinsip-prinsip CBIB yang dilakukan melalui sertifikasi CBIB.
Tujuan Untuk menghasilkan produk yang berkualitas, aman dikonsumsi dan dapat diterima di pasar lokal maupun internasional yang menuntut adanya penyediaan bahan makanan bermutu tinggi dan memenuhi syarat keamanan pangan.
Sasaran Unit pembudidayaan ikan perorangan, pokdakan atau perusahaan yang menghasilkan ikan konsumsi atau non konsumsi yang dipasarkan untuk lokal maupun ekspor. Adapun Sasaran lokasinya di 34 Provinsi
Detail Kegiatan
- Audit sertifikasi CBIB dilakukan oleh Auditor CBIB yang ditetapkan
Pedoman Penyusunan RKA-KL TA. 2016 Ditjen Perikanan Budidaya Satker
Provinsi dan UPT 59
sesuai Keputusan Direktur Jenderal Perikanan Budidaya yang tersebar di 34 Provinsi.
Perjalanan dalam rangka audit sertifikasi CBIB kepada unit pembudidayaan ikan untuk permohonan baru maupun perpanjangan sertifikat CBIB
Pengawasan Sertifikasi CBIB
Pengawasan unit bersertifikat CBIB
Pengertian Kegiatan penilaian kesesuaian yang dilakukan secara sistematis dan berulang untuk menjamin bahwa unit pembudidayaan ikan yang telah bersertifikat CBIB secara konsisten menerapkan prinsip-prinsip CBIB sesuai ketentuan
Tujuan untuk mengawasi sejauh mana konsistensi unit pembudidayaan ikan dalam menerapkan CBIB
Sasaran Unit Pembudidayaan ikan perorangan, Pokdakan dan perusahaan yang sudah mendapat sertifikat CBIB di 34 Provinsi
Detail Kegiatan Pengawasan sertifikasi CBIB dilakukan oleh Auditor CBIB yang ditetapkan sesuai
Keputusan Direktur Jenderal Perikanan Budidaya yang tersebar di 34 Provinsi
Indikator / Output : Jumlah hasil perekayasaan teknik pembudidayaan ikan sub bidang pengelolaan produksi dan usaha budidaya (paket teknologi)
Percontohan dan Sosialisasi penerapan teknologi Budidaya Air Tawar Payau dan Laut
Forum evaluasi percontohan perikanan budidaya melalui TP Wilayah Barat dan Timur
Pengertian Pertemuan yang melibatkan Pusat, UPT, Stakeholders dan Dinas KP atau yang membidangi perikanan budidaya yang mendapatkan alokasi TP
Tujuan Untuk mengevaluasi dan mencari solusi, tindak lanjut terhadap pelaksanaan kegiatan
Pedoman Penyusunan RKA-KL TA. 2016 Ditjen Perikanan Budidaya Satker
Provinsi dan UPT 60
percontohan perikanan budidaya air tawar, payau dan laut
Sasaran Dinas KP, Stakeholders atau yang membidangi perikanan budidaya yang mendapatkan alokasi TP 2015 dan 2016
Detail kegiatan
Kegiatan pertemuan di Seraya Provinsi Jawa Timur yang melibatkan peserta Dinas KP atau yang mendapatkan alokasi TP perikanan budidaya 2015 s/d 2016
Konsolidasi Budidaya Air Tawar, Air Payau dan Laut
Pengertian Pertemuan yang melibatkan seluruh Dinas KP atau yang membidangi perikanan budidaya di 34 Provinsi, dimana melalui pertemuan tersebut, mengevaluasi, mensinergikan dan meningkatkan pengembangan perikanan budidaya air tawar, payau, laut di 34 Provinsi
Tujuan Untuk menghasilkan rumusan dan langkah-langkah strategis dalam peningkatkan produksi, kemandirian usaha dan peningkatan mutu
Sasaran Dinas KP atau yang membidangi
perikanan budidaya di 34 Provinsi
Detail kegiatan
Kegiatan pertemun yang berlokasi di Batam Provinsi Kepulauan Riau yang melibatkan peserta Dinas KP atau yang membidangi perikanan budidaya di 34 Provinsi
Pembinaan dan Monev Percontohan perikanan budidaya
Pengertian Perjalanan dinas yang melibatkan dinas kp atau yang membidangi perikanan budidaya ke kabupaten/kota penerima alokasi tp
Pedoman Penyusunan RKA-KL TA. 2016 Ditjen Perikanan Budidaya Satker
Provinsi dan UPT 61
Tujuan Untuk melakukan pembinaan dan mengevaluasi pelaksanakan kegiatan percontohan nperikanan budidaya air tawar, payau dan laut
Sasaran Dinas KP Kabupaten/Kota yang mendapatkan alokasi TP
Detail kegiatan Perjalanan dinas dalam rangka pembinaan dan monev percontohan perikanan budidaya
Indikator / Output : Jumlah Kelompok Masyarakat Yang di dingkatkan Skala Usahanya Di Bidang Perikanan Budidaya (Kelompok)
Penguatan Kapasitas Usaha dan Kelompok usaha perikanan budidaya yang berbadan hukum
Operasional Tim Pokja Daerah
Pengertian Operasional yang dikeluarkan sebagai dukungan kegiatan Tim Pokja Daerah dalam melaksanakan kegiatan penguatan kapasitas usaha bagi para pembudidaya ikan
Tujuan Mengoptimalkan pelaksanaan dan pembinaan kelompok pembudidaya ikan yang akan disasar
Sasaran Para pembudidaya ikan di 34 Provinsi dan 400 Kabupaten/Kota
Detail Kegiatan
Honor (Tim Pokja Propinsi 3 org x 10 bln x @ SBU 2016) dan ATK pendukung penyusunan laporan kegiatan.
Temu Koordinasi Penguatan Kapasitas Usaha Perikanan Budidaya dan Kelembagaan UPP
Pengertian Pertemuan yang melibatkan seluruh Tim Pokja Pusat dan Daerah dimana melalui pemaparan materi dari beberapa narasumber yang berkaitan dengan Penguatan Kapasitas Usaha Perikanan Budidaya, presentasi dari Dinas Provinsi se-Indonesia tentang pelaksanaan/ perkembangan di daerah,
Pedoman Penyusunan RKA-KL TA. 2016 Ditjen Perikanan Budidaya Satker
Provinsi dan UPT 62
evaluasi dan menetapkan rencana kerja
Tujuan Untuk menghasilkan persamaan presepsi dalam rangka mendukung percepatan penguatan kapasitas, dengan melibatkan Tim Pokja Pusat dan Daerah
Sasaran Tim Pokja Daerah, khususnya tim yang berada di provinsi
Detail Kegiatan Perjalanan Dinas dalam rangka menghadiri Temu Koordinasi 1 orang dari masing-masing propinsi
Sosialisasi Penguatan Kapasitas Usaha
Pengertian Pertemuan yang melibatkan seluruh Tim Pokja Daerah yang berada di Provinsi dan Kabupaten/Kota, dimana melalui pemaparan materi dari beberapa narasumber yang berkaitan dengan Penguatan Kapasitas Usaha Perikanan Budidaya, dan menetapkan rencana kerja
Tujuan Untuk menghasilkan persamaan presepsi dalam rangka mendukung percepatan penguatan kapasitas, dengan melibatkan Tim Pokja Daerah yang berada di Provinsi dan Kabupaten/Kota
Sasaran Tim Pokja Daerah, khususnya tim yang berada di Kabupaten/Kota
Detail Kegiatan Kegiatan pertemuan di provinsi yang melibatkan peserta Tim Pokja Daerah atau staf Dinas KP atau yang membidangi di tingkat Kabupaten/Kota
Pendampingan Tim Pokja Daerah
Pengertian Kegiatan pendampingan yang dilakukan secara sistematis dan
Pedoman Penyusunan RKA-KL TA. 2016 Ditjen Perikanan Budidaya Satker
Provinsi dan UPT 63
berulang untuk menjamin bahwa para pembudidaya ikan yang disasar secara konsisten menerapkan dan melaksanakan kegiatan usaha budidaya sesuai ketentuan yang telah ada untuk keberlanjutan dan pengembangan usahanya
Tujuan Untuk pembinaan agar Penguatan kapasitas usaha para pembudidaya ikan dapat terlaksana
Sasaran Tim Pokja Daerah di 34 provinsi sasaran
Detail Kegiatan Perjalanan Dinas Pembinaan dan pengawalan oleh Tim Pokja Daerah di 34 Provinsi
Model Pengembangan Usaha Budidaya oleh Kelompok Masyarakat
Pendampingan Kelompok Masyarakat
Pengertian Kegiatan pendampingan yang dilakukan secara sistematis dan berulang untuk menjamin bahwa kelompok masyarakat yang melakukan kegiatan budidaya ikan secara konsisten menerapkan kegiatan usaha budidaya sesuai ketentuan yang telah ada untuk keberlanjutann dalam pengembangan usahanya
Tujuan Untuk pembinaan agar kelompok masyarakat yang melakukan kegiatan budidaya ikan dapat berkelanjutan dan berkembang usahanya
Sasaran Dinas KP atau yang membidangi perikanan budidaya di 34 provinsi
Detail Kegiatan Pengawasan, pengawalan dan pendampingan yang dilakukan oleh Dinas KP atau yang membidangi perikanan budidaya di 34 provinsi dan dilakukan secara berkala
Pedoman Penyusunan RKA-KL TA. 2016 Ditjen Perikanan Budidaya Satker
Provinsi dan UPT 64
Akselerasi Kemitraan Bidang Pembudidayaan Ikan
Forum Kemitraan dan Kewirausahaan
Pengertian Pertemuan yang melibatkan seluruh Dinas KP atau yang membidangi perikanan budidaya di 34 provinsi, dimana melalui pemaparan materi dari beberapa narasumber yang berkaitan dengan Peningkatan Kapasitas Kemitraan dan Kewirausahaan di
bidang Perikanan Budidaya, presentasi perwakilan dari Dinas Provinsi tentang pelaksanaan/ perkembangan di daerah terkait kemitraan dan kewirasuahaan yang berkembang serta potensi Pra-Sehatkan di provinsinya
Tujuan Untuk menghasilkan persamaan presepsi dalam rangka mendukung percepatan penguatan kemitraan dan kewirausahaan pembudidaya ikan dan Pra-Sehatkan, dengan melibatkan Dinas KP atau yang membidangi perikanan budidaya di 34 provinsi
Sasaran Dinas KP atau yang membidangi perikanan budidaya di 34 provinsi
Detail Kegiatan Perjalanan Dinas dalam rangka Kegiatan pertemuan di pusat yang melibatkan peserta Dinas KP atau yang membidangi perikanan budidaya di 34 (1 orang dari masing-masing Propinsi)
Pendampingan Kemitraan dan Kewirausahaan
Pengertian Kegiatan pendampingan yang dilakukan secara sistematis dan berulang untuk menjamin bahwa para kelompok pembudidaya ikan dapat menerapkan, melaksanakan dan menciptakan kemitraan dan penumbuhan kewirausahaan di bidang pembudidayaan ikan dan Pra-Sehatkan
Pedoman Penyusunan RKA-KL TA. 2016 Ditjen Perikanan Budidaya Satker
Provinsi dan UPT 65
Tujuan Untuk mengawasi sejauh mana konsistensi pelaksanaan kemitraan dan penumbuhan kewirausahaan dibidang pembudidayaan ikan dan Pra-Sehatkan
Sasaran Dinas KP atau yang membidangi
perikanan budidaya di 34 provinsi
Detail Kegiatan Perjalanan Dinas dalam rangka Pengawasan, pengawalan dan pendampingan yang dilakukan oleh Dinas KP atau yang membidangi perikanan budidaya di 34 provinsi dan dilakukan secara berkala
Kelompok usaha perikanan budidaya yang berbadan hukum
Fasilitasi badan hukum kelompok usaha perikanan budidaya
Pengertian Pertemuan yang melibatkan seluruh Dinas KP yang berada di 34 Provinsi, dimana melalui pemaparan materi dari beberapa narasumber yang berkaitan dengan penguatan dan peningkatan status hukum serta menetapkan rencana kerja serta target
Tujuan Untuk menghasilkan persamaan presepsi dalam rangka mendukung percepatan penguatan dan peningkatan status hukum, dengan melibatkan Dinas KP dan Dinas yang membidangi terkait hukum yang berada di Provinsi dan Kabupaten/Kota
Sasaran Dinas KP dan Dinas yang membidangi hukum terkait yang berada di Kabupaten/Kota
Detail Kegiatan Kegiatan pertemuan di provinsi yang melibatkan peserta Dinas KP dan Dinas yang membidangi terkait hukum di tingkat
Pedoman Penyusunan RKA-KL TA. 2016 Ditjen Perikanan Budidaya Satker
Provinsi dan UPT 66
Kabupaten/Kota
Pendampingan Kelompok Usaha/UPP
Pengertian Kegiatan pendampingan yang dilakukan secara sistematis dan berulang untuk menjamin bahwa Unit Pelayanan Pengembangan (UPP) dapat menerapkan, melaksanakan dan menciptakan penumbuhan jejaring di bidang pembudidayaan ikan
Tujuan Untuk mengawasi sejauh mana konsistensi pelaksanaan dan penumbuhan Unit Pelayanan Pengembangan (UPP) dibidang pembudidayaan ikan
Sasaran UPP yang berada di 34 provinsi
Detail Kegiatan Perjalanan Dinas dalam rangka Pengawasan, pengawalan dan pendampingan yang dilakukan oleh Dinas KP dan dilakukan secara berkala
Indikator / Output : Jumlah Pembudidaya Yang Memperoleh Akses Permodalan Melalui Fasilitasi (Kelompok; Non Kumulatif)
Peningkatan Investasi dan Akses Permodalan
Percepatan Pra-Sehatkan/KKMB
Pengertian Pertemuan yang melibatkan seluruh Dinas KP yang berada di 20 Provinsi, dimana melalui pemaparan materi dari beberapa narasumber yang berkaitan
dengan Ppra-Sehatkan/KKMB, dan menetapkan rencana kerja serta target
Tujuan Untuk menghasilkan persamaan presepsi dan pemberkasan dalam rangka mendukung percepatan Pra-Sehatkan/KKMB, dengan melibatkan Dinas KP dan Dinas yang membidangi pertanahan
Sasaran Dinas KP, Dinas yang membidangi pertanahan dan Perbankan,
Detail Kegiatan Kegiatan pertemuan di provinsi
Pedoman Penyusunan RKA-KL TA. 2016 Ditjen Perikanan Budidaya Satker
Provinsi dan UPT 67
yang melibatkan peserta Dinas KP, Dinas yang membidangi pertanahan dan Perbankan
Sinkronisasi dan Evaluasi Penyaluran Kredit
Pengertian Kegiatan menyelaraskan, mengumpulkan, memvalidasi beberapa penyaluran kredit dari beberapa sektor yang ada sehingga memacu peningkatan penyerapan penyaluran kredit di bidang pembudidayaan ikan
Tujuan Untuk memperoleh kesepahaman dan validasi penyaluran kredit di bidang pembudidayaan ikan, antar Pusat, Dinas yang membidangi Kelautan dan Perikanan di Provinsi dan Kabupaten/Kota dan Instansi terkait lainnya serta stakeholder
Sasaran Stakeholder baik pada tingkat pemerintah (di pusat dan daerah) yang menangani penyaluran kredit di bidang pembudidayaan ikan, masyarakat/ pembudidaya ikan dan para pengusaha perikanan di bidang pembudiayaan ikan
Detail Kegiatan Sinkronisasi dan Evaluasi Penyaluran Kredit di Bidang
Pembudidayaan Ikan
Indikator/ Output : Jumlah Unit Usaha Budidaya Yang Mendapat Layanan Perizinan (Unit; Kumulatif)
Peningkatan Perizinan dan Layanan Usaha
Sinkronisasi Peraturan Pengertian Kegiatan menyelaraskan ketentuan dan peraturan yang terkait dengan produksi dan usaha budidaya serta memperoleh masukan tentang peraturan dan pelaksanaan pelayanan di bidang Pembudidayaan Ikan
Tujuan Untuk memperoleh usulan draft kesepakatan terkait peraturan tentang produksi dan usaha
Pedoman Penyusunan RKA-KL TA. 2016 Ditjen Perikanan Budidaya Satker
Provinsi dan UPT 68
budidaya
Sasaran Stakeholder baik pada tingkat pemerintah (di pusat dan daerah) yang menangani perizinan, pelayanan usaha khususnya di bidang pembudidayaan ikan, masyarakat/ pembudidaya ikan dan para pengusaha perikanan di
bidang pembudiayaan ikan
Detail Kegiatan Pertemuan Sinkronisasi Peraturan di bidang Produksi dan Usaha Perikanan Budidaya
Indikator/ Output : Jumlah Unit Usaha Budidaya Yang Mendapat Layanan Perizinan (Unit; Kumulatif)
Pertemuan Asia Pasific Aquaculture (APA) 2016
Mengikuti Pertemuan Asia Pasific Aquaculture (APA) 2016
Pengertian Pada Tahun 2016, Ditjen Perikanan Budidaya dan World Aquaculture Society akan menyelenggarakan seminar dan pameran internasional bertajuk Asian-Pasific Aquaculture 2016. Even ini meliputi pula Indoaqua 2016, FITA 2016, ISTA 2016, dan 12th Indonesian Young Koi Show. Kegiatan ini meliputi : temu stakeholder perikanan budidaya, pameran perikanan budidaya dan konferensi teknologi pembudidayaan
nasional.
Tujuan
- Menyebarluaskan keunggulan perikanan budidaya yang dimiliki masing-masing provinsi dan stakeholder terkait,
- Memperkenalkan inovasi teknologi perikanan budidaya terkini melalui seminar
- Menyusun rekomendasi pengelolaan perikanan di masa mendatang
Sasaran Tersosialisasikannya
Pedoman Penyusunan RKA-KL TA. 2016 Ditjen Perikanan Budidaya Satker
Provinsi dan UPT 69
keunggulan dan inovasi teknologi perikanan budidaya pada masyarakat luas
Detail Acara ini direncanakan akan diselenggarakan pada 26-29 April 2016 di Tangerang, Banten. Satker Provinsi dan UPT diharapkan
menganggarkan uang sewa booth sebesar $2195 (± Rp 29 juta) dan biaya perjalanan dinas petugas pameran. Bagi satker yang ingin menghadiri seminar, biayanya sebesar $260 per orang (± Rp 3,4 juta)
3.5 PENGELOLAAN PAKAN IKAN
NO KOMPONEN SUB KOMPONEN
PENJELASAN DETAIL KEGIATAN
1. Indikator/ Output : Jumlah Jenis pakan ikan terdaftar (jenis; kumulatif)
Pengembangan sistem mutu pakan
Forum Pakan Ikan Nasional
Pengertian Forum Pakan Ikan Nasional merupakan pertemuan dengan pemaparan materi dari beberapa narasumber yang berkaitan dengan Sistem Pengadaan dan Peredaran Pakan Ikan, kebijakan, program dan kegiatan dalam pengembangan pakan ikan.
Tujuan Forum Pakan Ikan Nasional bertujuan untuk berkoordinasi dalam rangka terpenuhinya kebutuhan pakan ikan nasional, terjaminannya mutu pakan serta evaluasi peredaran pakan.
Sasaran Produsen/importir pakan, UPT lingkup Ditjen
Pedoman Penyusunan RKA-KL TA. 2016 Ditjen Perikanan Budidaya Satker
Provinsi dan UPT 70
Perikanan Budidaya dan Dinas Perikanan dan Kelautan 34 Propinsi .
Detail Kegiatan Perjalanan dalam rangka menghadiri forum pakan nasional (2 OK)
Pengawasan Mutu Pakan Pengambilan sampel pakan ikan
Pengertian Pengawasan pengadaan dan peredaran pakan ikan dalam rangka untuk mengawasi mutu pakan ikan yang beredar di masyarakat (distributor pakan dan pembudidaya ikan).
Tujuan Menguji kesesuaian pakan yang beredar dengan standar mutu (SNI) pakan ikan.
Sasaran Pakan yang beredar di masyarakat/pembudidaya ikan
Detail Kegiatan 1. Perjalanan
pengambilan sampel pakan ikan yang dilakukan oleh 34 Dinas KP Provinsi..
2. Pengujian mutu pakan di laboratorium yang terakreditasi.
Apresiasi PPC (petugas pengambil contoh)
Pengertian Apresiasi PPC adalah pertemuan untuk memberikan pemahaman tentang kaidah atau teknik pengambilan contoh pakan.
Tujuan Menghasilkan PPC yang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang sesuai dengan kaidah yang
Pedoman Penyusunan RKA-KL TA. 2016 Ditjen Perikanan Budidaya Satker
Provinsi dan UPT 71
ditetapkan.
Sasaran Pegawai Dinas KP propinsi di 34 propinsi.
Detail Kegiatan Perjalanan dinas mengikuti apresiasi PPC yang diselenggarakan oleh Pusat (2 OK).
2. Indikator / Output : Jumlah Produksi pakan mandiri (persentase penggunaan di sentra catfish)
Pembentukan kelompok produsen pakan mandiri
Identifikasi Calon Kelompok dan calon lokasi
Pengertian Melakukan kegiatan untuk menentukan calon kelompok dan lokasi produsen pakan mandiri.
Tujuan Untuk menetapkan calon kelompok dan lokasi sebagai produsen pakan mandiri.
Sasaran Kelompok dan lokasi yang memenuhi persyaratan dalam pembuatan pakan mandiri.
Detail Kegiatan Perjalanan Identifikasi dalam rangka menentukan calon kelompok dan lokasi pembuat pakan mandiri.
Sosialisasi pembentukan kelompok produsen pakan mandiri
Pengertian Pertemuan dalam rangka penyampaian program pengembangan pakan mandiri.
Tujuan Mendorong tumbuhnya kelompok produsen pakan mandiri.
Sasaran Masyarakat calon kelompok produsen pakan mandiri.
Detail Kegiatan Kegiatan pertemuan yang dihadiri oleh 20 orang
Pedoman Penyusunan RKA-KL TA. 2016 Ditjen Perikanan Budidaya Satker
Provinsi dan UPT 72
peserta (perjalanan, akomodasi dan konsumsi ditanggung oleh Dinas KP provinsi). Narasumber pusat 1 orang (perjalanan ditanggung satker pusat)
3. Indikator/ Output : Jumlah kelompok pemakai substitusi pakan alami yang memenuhi persyaratan (unit; non kumulatif)
Pembentukan kelompok pemakai substitusi pakan alami yang memenuhi persyaratan
Pembentukan kelompok pemakai substitusi pakan alami yang memenuhi persyaratan
Pengertian Melakukan kegiatan untuk menentukan kelompok pemakai substitusi pakan alami yang memenuhi persyaratan.
Tujuan Untuk menetapkan kelompok sebagai pemakai substitusi pakan alami.
Sasaran Kelompok dan lokasi yang memenuhi persyaratan dalam pemakai substitusi pakan alami.
Detail Kegiatan Perjalanan Identifikasi dalam rangka menentukan kelompok pemakai substitusi pakan alami.
3.6 PENINGKATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN
TUGAS TEKNIS LAINNYA DITJEN PERIKANAN BUDIDAYA
NO KOMPONEN SUB KOMPONEN
PENJELASAN DETAIL KEGIATAN
1. Indikator/Output : Reformasi Birokrasi
Perencanaan dan
Penyusunan Program
Penyelenggaraan
Rapat Kerja
Teknis Perikanan
Pengertian
Pertemuan ini adalah gabungan
Pedoman Penyusunan RKA-KL TA. 2016 Ditjen Perikanan Budidaya Satker
Provinsi dan UPT 73
Budidaya tingkat
Provinsi
Penyelenggaraan
Rapat Teknis
Perencanaan
Tingkat Pusat
Tahun 2017
dari pertemuan-pertemuan yang
mengundang peserta dari Dinas
Kab/Kota dan yang
menghadirkan narasumber dari
pusat. Dengan demikian,
kegiatan serupa akan
dihapuskan
Tujuan
Koordinasi dan sinkronisasi
kegiatan lingkup Ditjen
Perikanan Budidaya
Sasaran
Dinas Kelautan dan Perikanan
Provinsi dan Kab/ Kota
Detail Kegiatan :
1. Penyelenggaraan Rapat Kerja
Teknis Perikanan Budidaya
Tingkat Provinsi selama 3-4
hari .
2. Setiap Provinsi
mengganggarkan pembiayaan
perjalanan dinas Kabupaten/
Kota (masing-masing 1 OK)
3. Narasumber Pusat 6 orang
(masing-masing satu orang
dari setiap Eselon II lingkup
DJPB)
Pengertian
Kegiatan penyusunan
dokumen rencana kerja dan
anggaran tahun 2017 dengan
difokuskan pada pencapaian
target indikator kinerja yang
telah ditetapkan
Tujuan
Mengidentifikasi rencana
kerja dan kebutuhan anggaran,
melakukan sinkronisasi dengan
Pedoman Penyusunan RKA-KL TA. 2016 Ditjen Perikanan Budidaya Satker
Provinsi dan UPT 74
Penyelenggaraan
Finalisasi
Anggaran Tingkat
Pusat Tahun 2017
Provinsi, Kab./Kota dan UPT
serta menyusun dokumen
perencanaan dan anggaran
untuk selanjutnya dituangkan
dalam dokumen RKA-K/L
Sasaran
Dinas Kelautan dan
Perikanan Provinsi dan
Kab/Kota
Detail :
Perjalanan Dinas
menghadiri Ratekcan Tingkat
Pusat Tahun 2017 untuk 3
orang yang akan
diselenggarakan pada bulan Mei
– Juni 2016 di Jawa Barat
Pengertian
Kegiatan penyusunan
dokumen rencana kerja dan
anggaran tahun 2017 dengan
difokuskan pada pencapaian
target indikator kinerja yang
telah ditetapkan
Tujuan
Mengidentifikasi rencana
kerja dan kebutuhan anggaran,
melakukan sinkronisasi dengan
Provinsi, Kab./Kota dan UPT
serta menyusun dokumen
perencanaan dan anggaran
untuk selanjutnya dituangkan
dalam dokumen RKA-K/L
Sasaran
Dinas Kelautan dan
Perikanan Provinsi dan
Kab/Kota
Pedoman Penyusunan RKA-KL TA. 2016 Ditjen Perikanan Budidaya Satker
Provinsi dan UPT 75
Detail :
Perjalanan dinas menghadiri
Finalisasi RKA-K/L Tahun 2017
untuk 3 orang yang akan
diselenggarakan pada bulan
September 2016 di Jawa Barat
Penyusunan
Dokumen
Monitoring, Evaluasi
dan Pelaporan
Program
Penyelenggaraan
Temu Koordinasi
Program/Kegiatan
Pembangunan
Perikanan
Budidaya Tahun
2016
Pengertian
Temu Koordinasi Program
Kegiatan Pembangunan
Perikanan Budidaya Tahun
2016 merupakan acara yang
diselenggarakan oleh DJPB
Pusat dalam rangka
mengevaluasi capaian kinerja
tahun 2015, pelaksanaan
kegiatan tahun 2016 dan
rencana kebijakan
pembangunan perikanan
budidaya tahun 2017.
Tujuan
Melakukan koordinasi dan
menghimpun informasi
kemajuan kegiatan
Mengevaluasi dan membuat
rekomendasi untuk perbaikan
Sasaran
Dinas Kelautan dan Perikanan
Provinsi, Kab/Kota penerima
dana Dekonsentrasi dan TP
Perikanan Budidaya dan UPT
Lingkup DJPB
Detail :
Perjalanan Dinas menghadiri
Pedoman Penyusunan RKA-KL TA. 2016 Ditjen Perikanan Budidaya Satker
Provinsi dan UPT 76
Monitoring dan
Evaluasi Tahun
2015 dan 2016
Temu Koordinasi
Program/Kegiatan
Pembangunan Perikanan
Budidaya Tahun 2016 untuk 2
orang pada Bulan Maret 2016 di
Jawa Barat
Pengertian
Kegiatan ini merupakan proses
pembinaan, pemantauan,
pengawasan kegiatan dan
anggaran Dekonsentrasi dan
Tugas Pembantuan
Tujuan
a. Melakukan pembinaan dan
pengendalian kegiatan
b. Mengevaluasi dan membuat
rekomendasi untuk
perbaikan
Sasaran
Dinas Kelautan dan Perikanan
Provinsi, Kab/Kota penerima
dana Dekonsentrasi dan TP
Perikanan Budidaya dan UPT
Lingkup DJPB
Detail :
a. Perjalanan dinas monitoring
dan evaluasi kegiatan
dekonsentrasi dan Tugas
Pembantuan ke daerah
binaan
b. Perjalanan dinas mengadiri
Temu Evaluasi Kinerja
untuk 2 orang pada bulan
Desember 2016 di Jawa
Barat
Pedoman Penyusunan RKA-KL TA. 2016 Ditjen Perikanan Budidaya Satker
Provinsi dan UPT 77
Penyusunan
laporan kegiatan
c. Perjalanan dinas dalam
rangka koordinasi dan
konsultasi ke pusat.
Masing-masing Satker
Provinsi menganggarkan 2
OK
Pengertian
Penyusunan Laporan
Bulanan Satker
disampaikan kepada
Sekretaris Ditjen Perikanan
Budidaya
Tujuan
Menyusun laporan kgiatan
setiap tiga bulan
Sasaran
Terlaksananya pelaporan
kegiatan pada satke Provinsi
dan Kab/Kota
Detail :
a.Penyusunan Laporan
Bulanan Satker
b. Honor Koordinator SAKIP
untuk 3 orang x 4 Triwulan x
Rp.300.000
c. Honor operator Edalwas
untuk 1 orang x 12 bulan x @
Rp.300.000,-
3. Indikator/ Output : Nilai Efisiensi Anggaran DJPB
Penyusunan laporan
keuangan dan
Penyelenggaraan
Barang Milik Negara
(BMN) satker lingkup
DJPB
Pengelolaan
Keuangan dan
Barang Barang
Milik Negara
Pengertian Merupakan kegiatan
meningkatkan kualitas
laporan keuangan dan Barang
milik negara di satker lingkup
Direktorat Jenderal Perikanan
Budidaya yang sesuai
peraturan, akuntabel dan
dapat dipertanggung
Pedoman Penyusunan RKA-KL TA. 2016 Ditjen Perikanan Budidaya Satker
Provinsi dan UPT 78
jawabkan.
Tujuan
1) Menertibkan pengelolaan keuangan dan asset Pemerintah Pusat dan Daerah melalui
pencatatan, pemrosesan dan pelaporan transaksi keuangan yang konsisten sesuai dengan standard dan praktek akuntansi yang diterima secara umum.
2) Menyediakan informasi keuangan yang dapat dipercaya tentang posisi keuangan suatu instansi dan pemerintah pusat secara keseluruhan
3) Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu tentang anggaran dan kegiatan keuangan Pemerintah Pusat, baik secara nasional maupun instansi yang berguna sebagai dasar penilaian kinerja, untuk menentukan ketaatan terhadap otorisasi
anggaran dan untuk tujuan akuntabilitas.
Sasaran Pengelola Keuangan dan
Barang Milik Negara Pada
Satker Dekonsentrasi di 34
Provinsi.
Detail Kegiatan
1) Rekonsiliasi Penyusunan laporan SAI DJPB semester II TA. 2015. Acara ini bertujuan untuk menyajikan laporan SAI semester II
Pedoman Penyusunan RKA-KL TA. 2016 Ditjen Perikanan Budidaya Satker
Provinsi dan UPT 79
tahun 2015 dan melakukan sosialisasi aplikasi SAI terbaru di lingkup Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya. Masing-masing Satker Provinsi mengirimkan 2(dua) orang yaitu Operator SAK dan Operator SIMAK-BMN. Pertemuan ini rencananya dilaksanakan pada Bulan Januari 2016 di Jawa Barat.
2) Rekonsiliasi Penyusunan laporan SAI DJPB semester I TA. 2016. Acara ini bertujuan untuk menyajikan laporan SAI semester I tahun 2016. Masing-masing satker Provinsi mengirimkan 2(dua) orang yaitu Operator SAK dan Operator SIMAK-BMN. Pertemuan ini rencananya dilaksanakan pada Bulan Juli 2016 di Jawa Tengah
3) Workshop Manajemen Aset TA 2016. Acara ini bertujuan menyelesaikan permasalahan terkait aset negara baik yang bersifat temuan maupun diskusi
penataan aset yang lebih terarah dan tuntas, masing masing satker provinsi mengirim 1 orang yang menangani permasalahan di bidang BMN dan penataan aset, Kegiatan ini direncanakan diadakan di Batam pada bulan Mei 2016
4) Apresiasi Pengelolaan Admistrasi Keuangan. Acara ini bertujuan untuk menyamakan persepsi tentang pengelolaan administrasi keuangan.
Pedoman Penyusunan RKA-KL TA. 2016 Ditjen Perikanan Budidaya Satker
Provinsi dan UPT 80
Masing – masing satker mengirimkan 2 orang yaitu bendahara pengeluaran dan Pejabat Penanda tangan SPM. Kegiatan ini direncanakan diadakan di Bali. Kegiatan ini direncakan diadakan bulan april 2016 di Bali.
5) Transport Lokal ke Kanwil DJPB dan KPPN sesuai dengan Standar Biaya Keluaran. Honorarium Penanggungjawab/Pengelola SAK dan SIMAK-BMN
3. Indikator/ Output : Terpenuhinya belanja aparatur dan belanja operasional perkantoran
Penyelenggaraan
pemenuhan layanan
perkantoran
Pemenuhan
layanan
perkantoran
Pengertian
Kegiatan dukungan
manajemen dalam rangka
pengelolaan satuan kerja
Dekonsentrasi
Tujuan 1) Menetapkan pengelola
satuan kerja yang bertanggungjawab terhadap pelaksanaan
kegiatan dan anggaran Dekonsentrasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku,
2) Menyusun pelaksanaan kegiatan dan laporan pencapaian kinerja tahunan.
Sasaran Pengelola keuangan pada
kegiatan Dekonsentrasi di
satker provinsi sesuai
ketentuan yang berlaku
Detail Kegiatan 1) Honorarium Pengelola
Pedoman Penyusunan RKA-KL TA. 2016 Ditjen Perikanan Budidaya Satker
Provinsi dan UPT 81
Satker (KPA, PPK, pejabat penguji tagihan dan penandatangan SPM, bendahara, staf pengelola, pejabat pengadaan barang/jasa, pejabat penerima hasil pekerjaan)
Bahan Administrasi satuan kerja yaitu bahan yang mendukung administrasi satuan kerja berupa alat tulis kantor (ATK), Komputer supplies, penggandaan dokumen.
Pedoman Penyusunan RKA-KL TA. 2016 Ditjen Perikanan Budidaya Satker
Provinsi dan UPT 82
PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN BAB 4.
KEGIATAN TUGAS PEMBANTUAN (TP) PROVINSI
4.1 PENGELOLAAN PERBENIHAN
NO KOMPONEN SUB
KOMPONEN
PENJELASAN
DETAIL KEGIATAN
Indikator / Output : Jumlah Produksi Calon Induk dan Induk Unggul
Operasional
Produksi Induk
di UPTD
Produksi
Induk Unggul
Pengertian
Produksi induk unggul yang dihasilkan
melalui Domestikasi, Seleksi dan Hibridisasi
di UPTD Propinsi (BBIS/BBIP)
Tujuan
Menghasilkan induk yang memiliki
keunggulan budidaya di wilayah Propinsi
Sasaran
UPTD ikan air tawar, air payau dan laut milik
Propinsi
Detail Kegiatan
a. Biaya dapat digunakan untuk :
- Pakan
- Pengadaan Induk (Alam, GPS/GGPS)
- BBM untuk
- Pendampingan tenaga ahli
(Domestikasi, Seleksi dan Hibridisasi )
maks. 3 kali pendampingan.
- Biaya honor (non pns) pelaksana
kegiatan maks. 5 orang selama 12
bulan
b. Menyampaikan Setiap propinsi diwajibkan
menyampaikan laporan. Laporan kegiatan
adalah bagian dari laporan triwulanan
pelaksanaan kegiatan pengelolaan
perbenihan yang ditujukan kepada
Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
c.q. Direktorat Perbenihan.laporan
kegiatan.
Pedoman Penyusunan RKA-KL TA. 2016 Ditjen Perikanan Budidaya Satker
Provinsi dan UPT 83
Perbanyakan
Induk Unggul
Pengertian
Produksi induk unggul yang dihasilkan
melalui program perbanyakan induk sesuai
protokol perbanyakan di UPTD Propinsi
(BBIS/BBIP)
Tujuan
Menghasilkan induk yang memiliki
keunggulan budidaya di wilayah Propinsi
Sasaran
UPTD ikan air tawar, air payau dan laut milik
Propinsi
Detail Kegiatan
c. Biaya dapat digunakan untuk :
- Pakan
- Pengadaan Benih Calon Induk (PS)
dari anggota jejaring
- pemuliaan
- Pendampingan tenaga ahli maks. 3
kali pendampingan.
- Biaya honor (non pns) pelaksana
kegiatan maks. 5 orang untuk setiap
unit selama 13 bulan, yang didiukung
oleh pernyataan Kepala Dinas terkait
penempatan petugas non pns di unit
produksi induk dan benih
Menyampai Setiap propinsi diwajibkan menyampaikan laporan. Laporan kegiatan adalah bagian dari laporan triwulanan pelaksanaan kegiatan pengelolaan perbenihan yang ditujukan kepada Direktorat
Jenderal Perikanan Budidaya c.q. Direktorat Perbenihan.kan laporan kegiatan.
Indikator / Output : Unit Pembenihan Ikan Air Tawar Siap Sertifikasi
Pembinaan Unit
Pembenihan
Ikan Air Tawar
Produksi
benih ikan
air tawar
melalui
penerapan
CPIB
Pengertian
Produksi Benih yang dihasilkan melalui
penerapan CPIB
Tujuan
Menghasilkan benih ikan aiar tawar yang
memiliki mutu yang baik di wilayah Propinsi
Sasaran
UPTD ikan air tawar milik Propinsi
Detail Kegiatan
a. Biaya dapat digunakan untuk :
- Pakan;
Pedoman Penyusunan RKA-KL TA. 2016 Ditjen Perikanan Budidaya Satker
Provinsi dan UPT 84
- Pengadaan Induk
- Penyusunan Dokumentasi CPIB
- Biaya honor (non pns) pelaksana
kegiatan maks. 5 orang selama 13
bulan
- Biaya Perjalan Dinas untuk mengikuti
pelatihan MPM apabila diperlukan
- Biaya 1 x Pengujian logam berat (Pb,
Cd, Hg) sumber air
- Peralatan pengujian kualitas air
b. Setiap propinsi diwajibkan menyampaikan laporan. Laporan kegiatan adalah bagian dari laporan triwulanan pelaksanaan kegiatan pengelolaan perbenihan yang ditujukan kepada Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya c.q. Direktorat Perbenihan.
Indikator/ Output : Unit Pembenihan Ikan Air Payau Siap Sertifikasi
Pembinaan Unit
Pembenihan
Ikan Air Payau
Produksi
benih ikan
air payau
melalui
penerapan
CPIB
Pengertian
Produksi Benih yang dihasilkan melalui
penerapan CPIB
Tujuan
Menghasilkan benih ikan air payau yang
memiliki mutu yang baik di wilayah Propinsi
Sasaran
UPTD ikan air payau milik Propinsi
Detail Kegiatan
a. Biaya dapat digunakan untuk :
- Pakan;
- Pengadaan Induk
- Penyusunan Dokumentasi CPIB
- Biaya honor (non pns) pelaksana
kegiatan maks. 5 orang selama 13
bulan
- Biaya Perjalanan Dinas untuk
mengikuti pelatihan MPM apabila
diperlukan
- Biaya 1 x Pengujian logam berat (Pb,
Cd, Hg) sumber air
- Peralatan pengujian kualitas air
b. Setiap propinsi diwajibkan menyampaikan laporan. Laporan kegiatan adalah bagian dari laporan triwulanan pelaksanaan kegiatan pengelolaan perbenihan yang ditujukan kepada Direktorat Jenderal
Pedoman Penyusunan RKA-KL TA. 2016 Ditjen Perikanan Budidaya Satker
Provinsi dan UPT 85
Perikanan Budidaya c.q. Direktorat Perbenihan.
Indikator/ Output : Unit Pembenihan Ikan Laut Siap Sertifikasi
Pembinaan Unit
Pembenihan
Ikan Laut
Produksi
benih ikan
Laut melalui
penerapan
CPIB
Pengertian
Produksi Benih yang dihasilkan melalui
penerapan CPIB
Tujuan
Menghasilkan benih ikan laut yang memiliki
mutu yang baik di wilayah Propinsi
Sasaran
UPTD ikan laut milik Propinsi
Detail Kegiatan
a. Biaya dapat digunakan untuk :
- Pakan;
- Pengadaan Induk
- Penyusunan Dokumentasi CPIB
- Biaya honor (non pns) pelaksana
kegiatan maks. 5 orang selama 13
bulan
- Biaya Perjalanan Dinas untuk
mengikuti pelatihan MPM apabila
diperlukan
- Biaya 1 x Pengujian logam berat (Pb,
Cd, Hg) sumber air
- Peralatan pengujian kualitas air
b. Setiap propinsi diwajibkan menyampaikan laporan. Laporan kegiatan adalah bagian dari laporan triwulanan pelaksanaan kegiatan pengelolaan perbenihan yang ditujukan kepada Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya c.q. Direktorat Perbenihan.
Pedoman Penyusunan RKA-KL TA. 2016 Ditjen Perikanan Budidaya Satker
Provinsi dan UPT 86
4.2 DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS
LAINNYA DITJEN PERIKANAN BUDIDAYA
NO KOMPONEN SUB
KOMPONEN
PENJELASAN
DETAIL KEGIATAN
1. Indikator / Output : Anggaran Pembangunan yang Efisien
Penyusunan
laporan keuangan
dan
Penyelenggaraan
Barang Milik
Negara (BMN)
satker lingkup
DJPB
Pengelolaan
Keuangan
dan Barang
Barang Milik
Negara
Pengertian Merupakan kegiatan meningkatkan kualitas
laporan keuangan dan Barang milik negara
di satker lingkup Direktorat Jenderal
Perikanan Budidaya yang sesuai peraturan,
akuntabel dan dapat dipertanggung
jawabkan.
Tujuan 4) Menertibkan pengelolaan keuangan dan
asset Pemerintah Pusat dan Daerah melalui pencatatan, pemrosesan dan pelaporan transaksi keuangan yang konsisten sesuai dengan standard dan praktek akuntansi yang diterima secara umum.
5) Menyediakan informasi keuangan yang dapat dipercaya tentang posisi keuangan suatu instansi dan pemerintah pusat secara keseluruhan
6) Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu tentang anggaran dan kegiatan keuangan Pemerintah Pusat, baik secara nasional maupun instansi yang berguna sebagai dasar penilaian kinerja, untuk menentukan ketaatan terhadap otorisasi anggaran dan untuk tujuan akuntabilitas.
Sasaran Pengelola Keuangan dan Barang Milik
Negara Pada Satker Tugas Pembantuan di 34
Provinsi.
Detail Kegiatan 1) Transport Lokal ke Kanwil DJPB dan
KPPN sesuai dengan Standar Biaya Keluaran.
Honorarium Penanggungjawab/Pengelola
Pedoman Penyusunan RKA-KL TA. 2016 Ditjen Perikanan Budidaya Satker
Provinsi dan UPT 87
SAK dan
SIMAK-BMN sesuai dengan Standar Biaya
Keluaran
2. Indikator/ output : Terpenuhinya belanja aparatur dan belanja operasional perkantoran
Penyelenggaraan
pemenuhan
layanan
perkantoran
Pemenuhan
layanan
perkantoran
Pengertian Kegiatan dukungan manajemen dalam
rangka pengelolaan satuan kerja Tugas
Pembantuan
Tujuan 1) Menetapkan pengelola satuan kerja yang
bertanggungjawab terhadap pelaksanaan kegiatan dan anggaran Tugas Pembantuan sesuai dengan ketentuan yang berlaku,
2) Menyusun pelaksanaan kegiatan dan laporan pencapaian kinerja tahunan.
Sasaran Pengelola kegiatan Tugas Pembantuan di
satker Kabupaten / Kota sesuai ketentuan
yang berlaku
Detail Kegiatan 1) Honorarium Pengelola Satker (KPA, PPK,
pejabat penguji tagihan dan penandatangan SPM, bendahara, staf pengelola, pejabat pengadaan barang/jasa, pejabat penerima hasil
pekerjaan)
Bahan Administrasi satuan kerja yaitu bahan yang mendukung administrasi satuan kerja berupa alat tulis kantor (ATK), Komputer supplies, penggandaan dokumen.
Pedoman Penyusunan RKA-KL TA. 2016 Ditjen Perikanan Budidaya Satker
Provinsi dan UPT 88
PENUTUP BAB 5.
Petunjuk Penyusunan RKA-K/L Satker lingkup Ditjen Perikanan
Budidaya Tahun Anggaran 2016 ini diharapkan dapat menjadi pedoman
bagi seluruh satker lingkup Ditjen Perikanan Budidaya. Tersedianya
pedoman ini diharapkan mempermudah pelaksanaan RKA-K/L agar tepat
sasaran, efektif dan efisen dalam mengawal pencapaian program
peningkatan produksi perikanan budidaya.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
berpartisipasi dalam penyusunan petunjuk pelaksanaan RKA-K/L Satker
lingkup Ditjen Perikanan Budidaya Tahun Anggaran 2016.Saran dan
masukan sangat kami harapkan dalam upaya melakukan penyempurnaan.
Jakarta, Oktober 2015
Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
Pedoman Penyusunan RKA-KL TA. 2016 Ditjen Perikanan Budidaya Satker
Provinsi dan UPT 89
LAMPIRAN
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN ..................................................................... 1 BAB 1.
1.1 Latar Belakang ...................................................................... 2
1.2 Maksud dan Tujuan .............................................................. 4
1.3 Sasaran ................................................................................. 5
1.4 Ruang Lingkup ...................................................................... 5
INDIKATOR KINERJA ............................................................ 6 BAB 2.
2.1 Pengelolaan Kesehatan Ikan dan Lingkungan ........................ 6
2.2 Pengelolaan Perbenihan Ikan ................................................. 7
2.3 Pengelolaan Kawasan Perikanan Budidaya ............................ 8
2.4 Pengelolaan Produksi dan Usaha Pembudidayaan ................. 8
2.5 Pengelolaan Pakan Ikan......................................................... 9
2.6 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Ditjen Perikanan Budidaya ..................................... 10
PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN KEGIATAN BAB 3.DEKONSENTRASI ......................................................................... 11
3.1 PENGELOLAAN KESEHATAN IKAN DAN LINGKUNGAN ....... 11
3.2 PENGELOLAAN PERBENIHAN ............................................. 25
3.3 PENGELOLAAN KAWASAN PERIKANAN BUDIDAYA
BERKELANJUTAN ............................................................... 34
3.4 PENGELOLAAN PRODUKSI DAN USAHA BUDIDAYA ........... 41
3.5 PENGELOLAAN PAKAN IKAN ............................................... 69
3.6 PENINGKATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA DITJEN
PERIKANAN BUDIDAYA....................................................... 72
PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN KEGIATAN TUGAS BAB 4.PEMBANTUAN (TP) ....................................................................... 82
4.1 PENGELOLAAN PERBENIHAN ............................................. 82
4.2 DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS
TEKNIS LAINNYA DITJEN PERIKANAN BUDIDAYA .............. 86
PENUTUP ............................................................................ 88 BAB 5.LAMPIRAN ........................................................................................ 89
Pedoman Penyusunan RKA-KL TA. 2016 Ditjen Perikanan Budidaya Satker
Provinsi dan UPT 90
LAMPIRAN
Pedoman Penyusunan RKA-KL TA. 2016 Ditjen Perikanan Budidaya Satker
Provinsi dan UPT 91
DISTRIBUSI INDIKATOR KINERJA KEGIATAN (IKK) SATKER DIREKTORAT KESEHATAN IKAN DAN LINGKUNGAN
No Provinsi
Jumlah kawasan yang penyakit
ikan pentingnya dilakukan
survailan dan atau monitoring (kabupaten/kota)
Jumlah kawasan budidaya yang
mendapat penanganan
kualitas lingkungannya
Jumlah laboratorium
penyakit ikan, kualitas air, pakan dan
Residu yang memenuhi
standar teknis
Jumlah Obat Ikan yang
terjamin, mutu,
keamanan dan
khasiatnya
Jumlah sampel produk
perikanan budidaya yang
diambil minimal 96% bebas residu
(sampel)
1 Aceh 4 4 2 272 48
2 Sumatera Utara 1 1 3 272 353
3 Sumatera Barat 3 3 2 272 -
4 Riau 2 2 1 272 -
5 Kepulauan Riau 1 1 1 272 -
6 Jambi 2 2 3 272 -
7 Bengkulu 2 2 - 272 -
8 Sumatera Selatan 7 7 - 272 74
9 Kep. Bangka Belitung
1 1 - 272 -
10 Lampung 3 3 3 272 370
11 DKI Jakarta 3 3 1 272 -
Pedoman Penyusunan RKA-KL TA. 2016 Ditjen Perikanan Budidaya Satker
Provinsi dan UPT 92
No Provinsi
Jumlah kawasan yang penyakit
ikan pentingnya dilakukan
survailan dan atau monitoring
(kabupaten/kota)
Jumlah kawasan budidaya yang
mendapat penanganan
kualitas
lingkungannya
Jumlah laboratorium
penyakit ikan, kualitas air, pakan dan
Residu yang
memenuhi standar teknis
Jumlah Obat Ikan yang terjamin,
mutu, keamanan
dan
khasiatnya
Jumlah sampel produk
perikanan budidaya yang
diambil minimal 96%
bebas residu (sampel)
12 Banten 2 2 2 272 9
13 Jawa Barat 4 4 6 272 607
14 Jawa Tengah 10 10 4 272 94
15 D.I. Yogyakarta 2 2 1 272 22
16 Jawa Timur 11 11 10 272 1,530
17 Kalimantan Barat 1 1 1 272 46
18 Kalimantan Tengah 1 1 2 272 -
19 Kalimantan Selatan 3 3 2 272 35
20 Kalimantan Timur 2 2 - 272 46
21 Kalimantan Utara 2 2 1 272 69
22 Sulawesi Utara 2 2 2 272 -
23 Gorontalo 1 1 - 272 -
24 Sulawesi Tengah 4 4 1 272 48
Pedoman Penyusunan RKA-KL TA. 2016 Ditjen Perikanan Budidaya Satker
Provinsi dan UPT 93
No Provinsi
Jumlah kawasan yang penyakit
ikan pentingnya dilakukan
survailan dan atau monitoring
(kabupaten/kota)
Jumlah kawasan budidaya yang
mendapat penanganan
kualitas
lingkungannya
Jumlah laboratorium
penyakit ikan, kualitas air, pakan dan
Residu yang
memenuhi standar teknis
Jumlah Obat Ikan yang terjamin,
mutu, keamanan
dan khasiatnya
Jumlah sampel produk
perikanan budidaya yang
diambil minimal 96% bebas residu
(sampel)
25 Sulawesi Selatan 5 5 3 272 227
26 Sulawesi Barat 2 2 - 272 23
27 Sulawesi Tenggara 4 4 - 272 151
28 Bali 2 2 2 272 15
29 NTB 4 4 2 272 533
30 NTT 4 4 - 272 -
31 Maluku 1 1 2 272 -
32 Maluku Utara 2 2 - 272 -
33 Papua 1 1 - 272 -
34 Papua Barat 1 1 - 272 -
Total IKK
100 100 57 272 4,300
Pedoman Penyusunan RKA-KL TA. 2016 Ditjen Perikanan Budidaya Satker
Provinsi dan UPT 94
Lampiran 1. Daftar Penyakit Ikan Penting di Indonesia (KEP DIRJEN Nomor 163/Kep
DJPB/2014)
Pedoman Penyusunan RKA-KL TA. 2016 Ditjen Perikanan Budidaya Satker
Provinsi dan UPT 95
Lampiran 2. Lokasi Kabupaten/Kota Target Monitoring penyakit ikan penting di
Kawasan Budidaya
NO PROVINSI KABUPATEN/KO
TA NO PROVINSI KABUPATEN/KOTA
1 Aceh 1
Aceh Tenggara
54 Banyuwangi
2 Bireun
55 Blitar
3 Aceh Timur
56 Sumenep
4 Aceh Selatan
57 Tulung Agung
2 Sumatera Utara
5 Serdang Bedagai
58 Situbondo
3 Sumatera Barat
6 Agam
17 Kalimantan Barat
59 Sambas
7 Pasaman
18 Kalimantan Tengah
60 Kapuas
8 Pesisir Selatan
19 Kalimantan Selatan
61 Banjar
4 Riau 9 Kampar
62 Hulu Sungai Utara
10 Kuantan Singingi
63 Hulu Sungai Selatan
5 Kepulauan Riau
11 Bintan
20 Kalimantan Timur
64 Penajam Paser Utara
6 Jambi 12 Muaro Jambi
65 Kutai Kertanegara
13 Batanghari
21 Kalimantan Utara
66 Bulungan
7 Bengkulu 14 Bengkulu Utara
67 Kota Tarakan
15 Bengkulu Selatan
22 Sulawesi Utara
68 Minahasa Utara
8 Sumatera Selatan
16 OKU Timur
69 Minahasa Tenggara
17 OKI
23 Gorontalo 70 Gorontalo Utara
18 Ogan Ilir
24 Sulawesi
Tengah 71 Parigi moutong
19 OKU Selatan
72 Morowali
20 Banyuasin
73 Donggala
21 Musi Rawas
74 Tojo Una-Una
22 Musi Banyuasin
25 Sulawesi Selatan
75 Pangkajene Kepulauan
9 Kep. Bangka Belitung
23 Bangka Selatan
76 Pinrang
Pedoman Penyusunan RKA-KL TA. 2016 Ditjen Perikanan Budidaya Satker
Provinsi dan UPT 96
NO PROVINSI KABUPATEN/KOTA
NO PROVINSI KABUPATEN/KOTA 10 Lampung 24 Pesawaran
77 Maros
25 Tulang Bawang
78 Bone
26 Lampung Selatan
79 Takalar
11 DKI Jakarta 27 Kepulauan Seribu
26 Sulawesi Barat
80 Polewali Mandar
28 Jakarta Barat
81 Mamuju
29 Jakarta Timur
27 Sulawesi Tenggara
82 Bombana
12 Banten 30 Tangerang
83 Kolaka
31 Serang
84 Muna
13 Jawa Barat 32 Karawang
85 Konawe Selatan
33 Subang
28 Bali 86 Tabanan
34 Indramayu
87 Klungkung
35 Bogor
29 NTB 88 Sumbawa
14 Jawa Tengah
36 Brebes
89 Lombok Tengah
37 Pemalang
90 Sumbawa Barat
38 Demak
91 Bima
39 Jepara
30 NTT 92 Sumba Timur
40 Pati
93 Rote Ndao
41 Rembang
94 Lembata
42 Klaten
95 Sikka
43 Boyolali
31 Maluku 96 Seram Bagian Barat
44 Banyumas
32 Maluku Utara
97 Kepulauan Sula
45 Banjarnegara
98 Halmahera Selatan
15 D.I. Yogyakarta
46 Gunung Kidul
33 Papua 99 Kota Jayapura
47 Sleman
34 Papua Barat
100
Sorong
16 Jawa Timur 48 Tuban
49 Lamongan
50 Gresik
51 Sidoarjo
52 Pasuruan
53 Probolinggo
Pedoman Penyusunan RKA-KL TA. 2016 Ditjen Perikanan Budidaya Satker
Provinsi dan UPT 97
Lampiran 3. Lokasi Kabupaten/Kota Target Monitoring penyakit ikan penting di
Kawasan Budidaya
Pedoman Penyusunan RKA-KL TA. 2016 Ditjen Perikanan Budidaya Satker
Provinsi dan UPT 98
Pedoman Penyusunan RKA-KL TA. 2016 Ditjen Perikanan Budidaya Satker
Provinsi dan UPT 99
Lampiran 4. Lokasi Kabupaten/Kota Target Monitoring Lingkungan
NO PROVINSI KABUPATEN/KOTA NO PROVINSI KABUPATEN/KOTA
1 Aceh 1 Aceh Tenggara
54 Banyuwangi
2 Bireun
55 Blitar
3 Aceh Timur
56 Sumenep
4 Aceh Selatan
57 Tulung Agung
2 Sumatera
Utara 5
Serdang
Bedagai
58 Situbondo
3 Sumatera Barat
6 Agam
17 Kalimantan Barat
59 Sambas
7 Pasaman
18 Kalimantan Tengah
60 Kapuas
8 Pesisir Selatan
19 Kalimantan Selatan
61 Banjar
4 Riau 9 Kampar
62 Hulu Sungai Utara
10 Kuantan Singingi
63 Hulu Sungai Selatan
5 Kepulauan Riau
11 Bintan
20 Kalimantan Timur
64 Penajam Paser Utara
6 Jambi 12 Muaro Jambi
65 Kutai Kertanegara
13 Batanghari
21 Kalimantan Utara
66 Bulungan
7 Bengkulu 14 Bengkulu Utara
67 Kota Tarakan
15 Bengkulu Selatan
22 Sulawesi Utara
68 Minahasa Utara
8 Sumatera Selatan
16 OKU Timur
69 Minahasa Tenggara
17 OKI
23 Gorontalo 70 Gorontalo Utara
18 Ogan Ilir
24 Sulawesi
Tengah 71 Parigi moutong
19 OKU Selatan
72 Morowali
20 Banyuasin
73 Donggala
21 Musi Rawas
74 Tojo Una-Una
22 Musi Banyuasin
25 Sulawesi Selatan
75 Pangkajene Kepulauan
9 Kep. Bangka Belitung
23 Bangka Selatan
76 Pinrang
10 Lampung 24 Pesawaran
77 Maros
Pedoman Penyusunan RKA-KL TA. 2016 Ditjen Perikanan Budidaya Satker
Provinsi dan UPT 100
NO PROVINSI KABUPATEN/KOTA
NO PROVINSI KABUPATEN/KOTA
25 Tulang Bawang
78 Bone
26 Lampung Selatan
79 Takalar
11 DKI Jakarta 27 Kepulauan Seribu
26 Sulawesi Barat
80 Polewali Mandar
28 Jakarta Barat
81 Mamuju
29 Jakarta Timur
27 Sulawesi Tenggara
82 Bombana
12 Banten 30 Tangerang
83 Kolaka
31 Serang
84 Muna
13 Jawa Barat 32 Karawang
85 Konawe Selatan
33 Subang
28 Bali 86 Tabanan
34 Indramayu
87 Klungkung
35 Bogor
29 NTB 88 Sumbawa
14 Jawa Tengah 36 Brebes
89 Lombok Tengah
37 Pemalang
90 Sumbawa Barat
38 Demak
91 Bima
39 Jepara
30 NTT 92 Sumba Timur
40 Pati
93 Rote Ndao
41 Rembang
94 Lembata
42 Klaten
95 Sikka
43 Boyolali
31 Maluku 96 Seram Bagian Barat
44 Banyumas
32 Maluku Utara
97 Kepulauan Sula
45 Banjarnegara
98 Halmahera Selatan
15 D.I. Yogyakarta
46 Gunung Kidul
33 Papua 99 Kota Jayapura
47 Sleman
34 Papua Barat
100 Sorong
16 Jawa Timur 48 Tuban
49 Lamongan
50 Gresik
51 Sidoarjo
52 Pasuruan
53 Probolinggo
Lampiran 5. lokasi identifikasi/invenstigasi kekerangan 2016
Pedoman Penyusunan RKA-KL TA. 2016 Ditjen Perikanan Budidaya Satker
Provinsi dan UPT 101
Lokasi Jenis kerang Status
1 NAD 1 Aceh Besar (kec Meuraksa)
Kerang darah Blm ada data
2 Aceh Besar (kec Krueng Cut)
Oyster Blm ada data
3 Bireun Blm ada data Blm ada data
4 Aceh Utara Blm ada data Blm ada data
5 Aceh Timur (Kec Birim Bayeun & Kec.
Darul Alam)
Kerang darah & Kerang bakau
Blm ada data
2 SUMUT 6 Sergei Blm ada data Blm ada data
3 JAMBI 7 Tj Barat Kerang darah Blm ada data
8 Tj Timur Kerang darah Blm ada data
4 KEPRI 9 Natuna Siput gonggong Blm ada data
10 Bintan Singking; Siput gonggong
Blm ada data
11 Lingga Singking; Siput gonggong
Blm ada data
12 Anambas Singking; Siput gonggong
Blm ada data
5 BABEL 13 Bangka Barat K. hijau B
6 LAMPUNG 14 Lampung Selatan K. hijau Blm ada data
15 Lampung Timur K. hijau Blm ada data
16 Pesawaran (Ketapang)
K. hijau Blm ada data
7 BANTEN 17 Pandeglang K. hijau B
18 Serang K. hijau B
19 Kota Serang K. hijau B
8 DKI 20 Jakarta K. hijau T
9 JABAR 21 Bekasi K. hijau Blm ada data
22 Karawang K. hijau Blm ada data
23 Cirebon K. Hijau & K.
darah
T
10 JATENG 24 Brebes Blm ada data Blm ada data
25 Cilacap Blm ada data Blm ada data
26 Demak Blm ada data Blm ada data
27 Pemalang Blm ada data Blm ada data
28 Purworejo Blm ada data Blm ada data
11 JATIM 29 Gresik Kerang hijau T
12 BALI 30 Badung K. hijau B
13 NTB 31 Lombok Utara Blm ada data Blm ada data
Pedoman Penyusunan RKA-KL TA. 2016 Ditjen Perikanan Budidaya Satker
Provinsi dan UPT 102
Lokasi Jenis kerang Status
32 Lobar Blm ada data Blm ada data
33 Lotim Blm ada data Blm ada data
34 Sumbawa Blm ada data Blm ada data
35 Sumbawa Barat Blm ada data Blm ada data
36 Dompu Blm ada data Blm ada data
37 Bima Blm ada data Blm ada data
14 KALBAR 38 Kab Pontianak K. Darah; Kerang tahu
Blm ada data
39 Kab Kubu Raya K. Darah; Kerang tahu
Blm ada data
40 Kab Bengkayang K. Darah; Kerang tahu
Blm ada data
41 Kab. Sambas K. Darah; Kerang tahu
Blm ada data
42 Kab. Kayung utara K. Darah; Kerang tahu
Blm ada data
43 Kab. Ketapang K. Darah; Kerang tahu
Blm ada data
15 KALTIM 44 Blm ada data ? Blm ada data
16 SULSEL 45 Maros K. Darah & Kerang ?
B
46 Makassar Kerang ? B
47 Takalar Kerang ? B
17 SULTERA 48 Blm ada data Blm ada data Blm ada data
18 SULUT 49 Minut Blm ada data Blm ada data
50 Bolaang Monongodow
Blm ada data Blm ada data
51 Bolaang M. Timur Blm ada data Blm ada data
19 MALUKU 52 Blm ada data Blm ada data Blm ada data
20 PAPUA BARAT
53 Raja Ampat Blm ada data Blm ada data
54 Kab Sorong Blm ada data Blm ada data
Keterangan:
B = Bersih T = Tercemar
= Monapolitan
Lampiran 6. Distribusi Sampel Residu Tahun 2016
Pedoman Penyusunan RKA-KL TA. 2016 Ditjen Perikanan Budidaya Satker
Provinsi dan UPT 103
No Provinsi Komoditas Jumlah Sampel 2016
1 Aceh Udang 54
2 Sumatera Utara Udang 349
Aqua farm Toba Nila 51
3 Sumatera Selatan Udang 48
PT. WM Udang 36
4 Lampung Udang 400
PT. CPB Udang 19
5 Banten Udang 10
6 Jawa Barat Udang 688
7 Jawa Tengah Udang 76
PT. Aqua Farm Jateng Nila 30
8 Yogyakarta Udang 25
9 Jawa Timur Udang 615
Jawa Timur Bandeng 496
Jawa Timur Nila 205
PT. Vaninus Lele 417
10 Bali Udang 17
11 Nusa Tenggara Barat Udang 604
12 Kalimantan Barat Udang 52
13 Kalimantan Selatan Udang 40
14 Kalimantan Timur Udang 52
15 Kalimantan Utara Udang 78
16 Sulawesi Tenggara Udang 171
17 Sulawesi Tengah Udang 54
18 Sulawesi selatan Udang 257
19 Sulawesi Barat Udang 26
JUMLAH SAMPEL TAHUN 2016 4870
Pedoman Penyusunan RKA-KL TA. 2016 Ditjen Perikanan Budidaya Satker
Provinsi dan UPT 104
DISTRIBUSI INDIKATOR KINERJA KEGIATAN (IKK) SATKER DIREKTORAT PERBENIHAN
No Provinsi
Jumlah Unit Pembenihan
yang Menggunakan Induk Unggul
Unit Pembenihan
Ikan Air Tawar yang Siap Sertifikasi
CPIB
Unit Pembenihan
Ikan Air Payau yang
Siap Sertifikasi
CPIB
Unit Pembenihan
Ikan Laut yang Siap Sertifikasi
CPIB
Jumlah Kawasan
Kebun Bibit
Rumput Laut
Jumlah Unit Pembenihan Bersertifikat
CPIB
Jumlah RSNI3 yang
Tersedia
Jumlah Produksi
Calon Induk dan Induk
Unggul/UPT-UPTD
Jumlah Diseminasi Teknologi Terapan Bidang
Perbenihan
TOTAL 600 140 10 10 300 678 9 1,000,000 31
1 Aceh 8 2 1
9 5
2 Sumatera Utara 15 4
10 10
3 Sumatera Barat 40 9
4 66
4 Riau 23 5
2 24
5 Kepulauan Riau 5 1 1
2 5
6 Jambi 12 3
- 12
7 Bengkulu 3 1
2 4
8 Sumatera Selatan 3 5 - 27
9 Kep. Bangka Belitung 5 1 1
6 8
Pedoman Penyusunan RKA-KL TA. 2016 Ditjen Perikanan Budidaya Satker
Provinsi dan UPT 105
10 Lampung 40 9 2 2
7 34
11 DKI Jakarta 17 4
2 16
12 Banten 29 7
4 30
13 Jawa Barat 45 10
2 57
14 Jawa Tengah 62 12 1
3 60
15 D.I. Yogyakarta 39 9 28
16 Jawa Timur 45 10 1 3
7 69
17 Kalimantan Barat 26 6 41
18 Kalimantan Tengah 12 3 12
19 Kalimantan Selatan 19 5
4 15
20 Kalimantan Timur 9 2 1
5 13
21 Kalimantan Utara 2 1 1
8 2
22 Sulawesi Utara 5 1
8 5
23 Gorontalo 3 1
6 4
24 Sulawesi Tengah 5 1
13 3
25 Sulawesi Selatan 65 9 2
23 59
Pedoman Penyusunan RKA-KL TA. 2016 Ditjen Perikanan Budidaya Satker
Provinsi dan UPT 106
26 Sulawesi Barat 3 1
4 2
27 Sulawesi Tenggara 15 3
20 17
28 Bali 23 5 4
4 14
29 NTB 17 4
18 17
30 NTT 4 1
38 5
31 Maluku 7 2
16 5
32 Maluku Utara 3 1
16 2
33 Papua 3 1
20 4
34 Papua Barat 3 1
16 3
JUMLAH
140 10 10 279 678 0 0 0
Pedoman Penyusunan RKA-KL TA. 2016 Ditjen Perikanan Budidaya Satker
Provinsi dan UPT 107
Lampiran Format Laporan Produksi Induk dan Benih
No Kabupaten/Kota Komoditas
Jumlah Unit Pembenihan
Jumlah Induk
Jumlah Benih (ekor) Keterangan
1
2
3
dst
Pedoman Penyusunan RKA-KL TA. 2016 Ditjen Perikanan Budidaya Satker
Provinsi dan UPT 108
DISTRIBUSI INDIKATOR KINERJA KEGIATAN (IKK) SATKER KAWASAN PERIKANAN BUDIDAYA
1.Jumlah perencanaan
penataan kawasan
perikanan budidaya
(kab/kota; non
kumulatif)
2. Jumlah
perencanaan detail
dan/atau
pembangunan
kawasan perikanan
budidaya
(kawasan;non
kumulatif)
3. Jumlah hasil
perekayasaan sub
bidang pembangunan
kawasan budidaya
(paket teknologi; non
kumulatif)
4. Jumlah diseminasi
sub bidang
pembangunan
kawasan budidaya
(paket; non
kumulatif)
5. Jumlah kawasan
budidaya yang
prasarananya mampu
operasional secara
tepat guna (kawasan;
non kumulatif)
6. Jumlah kelompok
partisipatif yang
melakukan
pemeliharaan
infrastrukturnya
secara efektif
(kelompok; non
kumulatif)
8. Jumlah RSNI 3
bidang sarana dan
prasarana perikanan
budidaya yang
disusun (judul; non
kumulatif)
9. Jumlah Kab/kota
yang memenuhi
syarat sebagai
minapolitan berbasis
perikanan budidaya
(Kab/kota; kumulatif)
10. Jumlah stakeholder
utama yang terlibat
mendukung kawasan
minapolitan
(stakeholder;
kumulatif)
20 34 3 13 34 235 500 102 98 9 100 2
KJA Excavator Kincir
A Pusat
1 DIREKTORAT PRASARANA DAN SARANA PERIKANAN BUDIDAYA 20 34 34 95 323 63 9
B UPT - - 3 13 - - 98 - -
1 BALAI BESAR PENGEMBANGAN BUDIDAYA AIR TAWAR SUKABUMI 1 1
2
BALAI LAYANAN USAHA PRODUKSI PERIKANAN BUDAYA (BLUPPB)
KARAWANG
3 BALAI BESAR PENGEMBANGAN BUDIDAYA AIR PAYAU JEPARA 1 1
4 BALAI BUDIDAYA AIR PAYAU SITUBONDO 1
5 BALAI BUDIDAYA AIR PAYAU UJUNG BATEE 1
6 BALAI BUDIDAYA AIR TAWAR SUNGAI GELAM 1
7 BALAI BESAR PENGEMBANGAN BUDIDAYA LAUT LAMPUNG 1 1
8 BALAI BUDIDAYA AIR TAWAR MANDIANGIN 1
9 BALAI BUDIDAYA AIR TAWAR TATELU 1
10 BALAI BUDIDAYA AIR PAYAU TAKALAR 1
11 BALAI BUDIDAYA LAUT AMBON 1
12 BALAI BUDIDAYA LAUT LOMBOK 1
13 LOKA PEMERIKSAAN PENYAKIT IKAN DAN LINGKUNGAN SERANG
14 BALAI PRODUKSI INDUK UDANG UNGGUL DAN KEKERANGAN KARANGASEM 1
15 BALAI BUDIDAYA LAUT BATAM 1
No Satuan Kerja (Satker)7. Jumlah penerima manfaat
peralatan dan mesin perikanan
budidaya (kelompok; non kumulatif)
Pedoman Penyusunan RKA-KL TA. 2016 Ditjen Perikanan Budidaya Satker
Provinsi dan UPT 109
Lampiran Rencana Lokasi Pengelolaan Irigasi Tambak Partisipatif (PITAP)
No Propinsi Kabupaten Kecamatan
01 Aceh 1 Aceh Timur 1 Peureulak
2 Idi rayeuk
3 Peudawa
2 Bireun 4 Samalanga
5 Simplang mamplam
6 Jeunieb
3 Aceh Utara 7 Tanah jambo aye
8 Seunuddon
9 Baktiya
4 Pidie 10 Bandar baru
11 Panteraja
12 Meureudu
5 Pidie Jaya 13 Muara tiga
14 Bandar baru
6 Aceh Besar 15 Lhoong
16 Seulimum
7 Aceh Tamiang 17 Manyak payed
18 Banda mulia
02 Sumatera Utara 8 Serdang Bedagai 19 Pantai Cermin
20 Perbaungan
9 Langkat 21 Brandan Barat
22 Babalan
23 Pangkalan Susu
03 Sumatera Selatan 10 OKI 24 Tulung selapan
25 Air Sugihan
11 Banyuasin 26 Muara sugihan
27 Muara telang
04 Lampung 12 Tulang bawang 28 Rawajitu timur
29 Dente Teladas
13 Lampung selatan 30 Sragi
31 Ketapang
32 Sidomulya
14 Lampung timur 33 Labuhan Maringai
34 Pasir sakti
15 Tanggamus 35 Kelumbayan
Pedoman Penyusunan RKA-KL TA. 2016 Ditjen Perikanan Budidaya Satker
Provinsi dan UPT 110
36 Cukuh balak
05 Banten 16 Serang 37 Tirtayasa
38 Pontang
39 Tanara
17 Tanggerang 40 Mauk
41 Kronjo
06 Jawa Barat 18 Subang 42 Pusakanagara
43 Blanakan
44 legonkulon
45
19 Karawang 46 Pakisjaya
47 Batujaya
48 Cibuaya
49
50
20 Indramayu 51 Sukra
52 Cantigi
53 Krangkeng
54
55
21 Cirebon 56 Kapetakan
57 Gunungjati
58 Losari
59
60
22 Bekasi 59 Muaragembong
60 Tarumajaya
07 Jawa Tengah 23 Brebes 61 Wanasari
62 Brebes
63 Bulakamba
64
65
24 Demak 66 Bonang
67 Sayung
68 Wedung
25 Pemalang 69 Pemalang
70 Taman
71 Petarukan
Pedoman Penyusunan RKA-KL TA. 2016 Ditjen Perikanan Budidaya Satker
Provinsi dan UPT 111
26 Jepara 72 Kedung
73 Tahunan
27 Pati 74 Tayu
75 Juwana
28 Rembang 76 Kaliori
77 Sluke
29 Kendal 78 Rowosari
79 Patebon
80 Brangsong
30 Pekalongan 81 Siwalan
82 Wonokerto
83 Tirto
31 Kota Pekalongan 84 Pekalongan utara
08 Jawa Timur 32 Tuban 85 Bancar
86 Tambakboyo
87 Jenu
32 Lamongan 88 Brondong
89 Paciran
33 Gresik 90 Ujung pangkah
91 Sidayu
92 Bungah
34 Sidoarjo 93 Sedati
94 Jabon
35 Pasuruan 95 Bangil
96 Kraton
97 Rejoso
36 Probolinggo 98 Tongas
99 Dringu
100 Paiton
37 Banyuwangi 101 Wongsorejo
102 Kabat
103 Bangurejo
38 Situbondo 104 Banyuputih
105 Kendit
106 Besuki
09 NTB 39 Sumbawa 107 Plampang
108 Maronge
109 Utan
Pedoman Penyusunan RKA-KL TA. 2016 Ditjen Perikanan Budidaya Satker
Provinsi dan UPT 112
110
111
40 Lombok Tengah 112 Pujut
113 Praya timur
114 Wawo
42 Dompu 115 Pekat
116 Huu
43 Lombok Barat 117 Labuapi
118 Lembar
44 Bima 119
120
121
122
10 Kalimantan Barat 45 Sambas 123 Pemangkat
124 Jawai
125
46 Pontianak 126 Mempawah hilir
127 Sungai kunyit
47 Bengkayang 128 Jagoi Babang
129 Siding
48 Ketapang 130 Benua Kayong
131 Muara Pawan
11 Kalimantan Tengah 49 Seruyan 132 Seruyan Hilir
50 Pulang Pisau 133 Kahayan Kuala
134 Kahayan Tengah
51 Kapuas 135 Kapuas Kuala
12 Kalimantan Selatan 52 Kota Baru 136 Kelumpang Selatan
137 Kelumpang Utara
53 Barito kuala 138 Tabunganen
54 Tanah Lumbu 139 Satui
140 Kusan Hilir
141 Batu Licin
55 Tanah Laut 142 Kupau
143 Takisung
144 Kintap
13 Kalimantan Timur 56 Paser 145 Tanjung Harapan
146 Longikis
147 Tanah Grogut
Pedoman Penyusunan RKA-KL TA. 2016 Ditjen Perikanan Budidaya Satker
Provinsi dan UPT 113
57 PPU 148 Babulu Laut
149 penajam
58 Kutai Kartanegara 150 Marang Kayu
151 MA. Badak
152 MA. Jawa
59 Berau 153 Batu Putih
154 Sambaliung
155 Talisayan
60 Kutai Timur 156 Sangkulirang
157 Sandaran
14 Kalimantan Utara 61 Bulungan 158 Tanjung Selor
159 Tanjung Palas
62 Kota Tarakan 160 Tarakan Utara
63 Tana Tidung 161 Sesayap Hilir
162 Tanah Lia
64 Nunukan 163 Sebuku
164 Sembakung
15 Sulawesi Barat 65 Mamuju 165 Tapalang
166 Tapalang Barat
167 Sampaga
66 Polewali Mandar 168 Kec. Binuang
169 Kec. Tinambung
170 Kec. Wonomulyo
67 Mamuju Utara 171 Tikke Raya
172 Sarudu
68 Majene 173 Sendana
174 Pamboang
175 Malunda
16 Sulawesi Tengah 69 Parigimoutong 176 Kasimbar
177 Palasa
70 Donggala 178 Banawa
179 Labuan
Morowali
17 Sulawesi Selatan 71 Maros 180 Kec. Bontoa
181 Kec. Lau
72 Pangkep 182 Minasatene
183 Labakkang
Pedoman Penyusunan RKA-KL TA. 2016 Ditjen Perikanan Budidaya Satker
Provinsi dan UPT 114
184 Ma’rang
185
73 Pinrang 186 Duampanua
187 Suppa
188 Lanrisang
74 Barru 189 Tanenet rialau
190 Sopeng Riaja
75 Luwu 191 Belopa
192 Kamanre
193 walenrang timur
76 Luwu Timur 194 Burau
195 Malili
77 Bone 196 Kajuara
197 Salomekko
198
199
78 Takalar 200 Mangarabombang
201 Mappakasunggu
202 Galesong Selatan
79 Jeneponto 203 Bangkala Barat
204 Arungkeke
80 Luwu Utara 205 Bone-bone
206 Malangke
81 Palopo 207 Tambulara
208 Salutallu
82 Bulukumba 209
210
15 Sulawesi Tenggara 83 Kolaka 211 Wolo
212 Samaturu
213
214
84 Bombana 215 Poleang
216 Poleang Barat
217
218
85 Kolaka Utara 219 Watunohu
220 Pakue
221
Pedoman Penyusunan RKA-KL TA. 2016 Ditjen Perikanan Budidaya Satker
Provinsi dan UPT 115
222
223
86 Muna 224 Kabawo
225 Tiworo Tengah
226 Kabangka
87 Konawe Utara 227 Lasolo
228 Sawa
229
88 Konawe 230 Bondoala
231 Kapolala
89 Konawe Selatan 232 Tinanggea
233
234 Palangga Selatan
235 Laeya
Keterangan
Jumlah lokasi 89 kabupaten/kota
Jumlah kecamatan 235
1 paket PITAP @ Rp. 300 jt total anggaran yang dibutuhkan Rp. 70 Milyar
1 paket panjang saluran yang bisa direhab 3,5 km ; total panjang saluran yang direhab 724,5 km
Pekerjaan dilaksanakan secara swakelola yang dilaksanakan oleh kelompok
1 kelompok pengelola irigasi perikanan (POKLINA) untuk 1 kecamatan
Pedoman Penyusunan RKA-KL TA. 2016 Ditjen Perikanan Budidaya Satker
Provinsi dan UPT 116