pedoman penyelenggaraan pendidikan 2011/2012

21
1 PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN PADA SATUAN PENDIDIKAN DI LINGKUNGAN KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA TENGAH I. STANDAR ISI : Bagian dari delapan standar yang ditetapkan oleh pemerintah yang memuat ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Standar isi memuat : A. Kerangka dasar kurikulum Kerangka dasar kurikulum pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas kelompok mata pelajaran : 1. Agama dan Akhlaq Mulia 2. Kewarganegaraan dan Kepribadian 3. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi 4. Estetika 5. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan B. Struktur Kurikulum Struktur Kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman muatan kurikulum tiap mata pelajaran dituangkan dalam bentuk kompetensi ( standar kompetensi dan Kompetensi Dasar ) yang dikembangkan berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan ( SKL ). Struktur Kurikulum meliputi : 1. Komponen Mata Pelajaran : Struktur Kurikulum Komponen Mata Pelajaran berdasarkan Permen Diknas nomer 22 tahun 2006 tentang Standar Isi yang merupakan standar minimal dan Peraturan Menteri Agama RI No 2 tahun 2008 tentang standar Kompetensi lulusan & Standar isi PAI & Bahasa Arab di Madrasah. 2. Muatan Lokal Muatan Lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, yang materinya tidak sesuai menjadi bagian dari mata pelajaran lain dan atau terlalu banyak sehingga harus menjadi mata pelajaran sendiri Muatan lokal merupakan mata pelajaran sehingga satuan pendidikan harus mengembangkan standar kompetensi dan kompetensi dasar untuk setiap jenis muatan lokal yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan. Satuan pendidikan dapat menyelenggarakan satu mata pelajaran muatan lokal setiap semester. Ini berarti dalam satu tahun satuan pendidikan dapat menyelenggarakan dua mata pelajaran muatan lokal. 3. Pengembangan diri Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi madrasah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstra kurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar dan pengembangan diri karir peserta didik. Dalam pelaksanaan pengembangan diri disusun standar kompetensi dan kompetensi dasar sebagai pedoman dalam penyusunan silabus dan RPP. C. Beban Belajar Beban Belajar berisi uraian tentang sistem penyelenggaran program pembelajaran yang ditetapkan madrasah ( sistem paket atau kredit semester ) setiap mata pelajaran pada sistem paket dinyatakan dalam bentuk satuan jam pembelajaran meliputi Kegiatan Tatap Muka, Penugasan Terstruktur dan Kegiatan Mandiri tidak terstruktur. Kegiatan Tatap Muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik, beban belajar kegiatan tatap muka per jam pembelajaran pada masing-masing satuan pendidikan ditetapkan sebagai berikut :

Upload: siwiyono-spd

Post on 05-Jul-2015

365 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan 2011/2012

1

PEDOMAN PENYELENGGARAAN

PENDIDIKAN PADA SATUAN PENDIDIKAN

DI LINGKUNGAN KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA

PROVINSI JAWA TENGAH

I. STANDAR ISI :

Bagian dari delapan standar yang ditetapkan oleh pemerintah yang memuat ruang lingkup materi

dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi

bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh

peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.

Standar isi memuat :

A. Kerangka dasar kurikulum

Kerangka dasar kurikulum pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas

kelompok mata pelajaran :

1. Agama dan Akhlaq Mulia

2. Kewarganegaraan dan Kepribadian

3. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

4. Estetika

5. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan

B. Struktur Kurikulum

Struktur Kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh peserta

didik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman muatan kurikulum tiap mata pelajaran

dituangkan dalam bentuk kompetensi ( standar kompetensi dan Kompetensi Dasar ) yang

dikembangkan berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan ( SKL ).

Struktur Kurikulum meliputi :

1. Komponen Mata Pelajaran :

Struktur Kurikulum Komponen Mata Pelajaran berdasarkan Permen Diknas nomer 22

tahun 2006 tentang Standar Isi yang merupakan standar minimal dan Peraturan Menteri

Agama RI No 2 tahun 2008 tentang standar Kompetensi lulusan & Standar isi PAI &

Bahasa Arab di Madrasah.

2. Muatan Lokal

Muatan Lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang

disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, yang materinya tidak sesuai menjadi

bagian dari mata pelajaran lain dan atau terlalu banyak sehingga harus menjadi mata

pelajaran sendiri

Muatan lokal merupakan mata pelajaran sehingga satuan pendidikan harus

mengembangkan standar kompetensi dan kompetensi dasar untuk setiap jenis muatan

lokal yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan.

Satuan pendidikan dapat menyelenggarakan satu mata pelajaran muatan lokal setiap

semester. Ini berarti dalam satu tahun satuan pendidikan dapat menyelenggarakan dua

mata pelajaran muatan lokal.

3. Pengembangan diri

Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh guru.

Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk

mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat dan minat

setiap peserta didik sesuai dengan kondisi madrasah.

Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru atau

tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstra kurikuler.

Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang

berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar dan pengembangan

diri karir peserta didik.

Dalam pelaksanaan pengembangan diri disusun standar kompetensi dan kompetensi dasar

sebagai pedoman dalam penyusunan silabus dan RPP.

C. Beban Belajar

Beban Belajar berisi uraian tentang sistem penyelenggaran program pembelajaran yang

ditetapkan madrasah ( sistem paket atau kredit semester ) setiap mata pelajaran pada sistem

paket dinyatakan dalam bentuk satuan jam pembelajaran meliputi Kegiatan Tatap Muka,

Penugasan Terstruktur dan Kegiatan Mandiri tidak terstruktur.

Kegiatan Tatap Muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses interaksi antara

peserta didik dengan pendidik, beban belajar kegiatan tatap muka per jam pembelajaran pada

masing-masing satuan pendidikan ditetapkan sebagai berikut :

Page 2: Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan 2011/2012

2

1. MI berlangsung selama 35 menit;

2. MTs berlangsung selama 40 menit;

3. MA/MAK berlangsung selama 45 menit.

Beban Belajar kegiatan tatap muka mapel dan mulok per minggu pada setiap satuan

pendidikan sebagai berikut :

a. MI :

i. kelas I s.d. kelas II adalah 31 Jam Pelajaran

ii. Kelas III adalah 33 jam pembelajaran

iii. kelas IV s.d. kelas VI adalah 39 jam pembelajaran

b. MTs

Jumlah jam pembelajaran tatap muka mapel dan mulok per minggu adalah 42 jam

pembelajaran;

c. MA/MAK

Jumlah jam pembelajaran tatap muka mapel dan mulok per minggu adalah :

- kelas X = 44 jam pembelajaran.

- Kelas XI- XII = 45 jam pelajaran

( untuk mapel Al quran Hadis, fiqih, SKI, Akidah Akhlaq dan Bahasa Arab alokasi

waktunya ditetapkan oleh satuan pendidikan masing-masing dengan berpedoman

peraturan Menteri Agama RI No 2 tahun 2008 tentang Standar Komputer lulusan

dan Standar isi PAI & Bahasa Arab di Madrasah )

Tabel : Beban Belajar Kegiatan Tatap Muka Mapel dan Mulok

Keseluruhan untuk setiap Satuan Pendidikan minimal :

Satuan

Pendidikan Kelas

Satu Jam

Pemb.

Tatap

Muka

(menit)

Jumlah

Jam

Pemb.

Per

Minggu

Minggu

Efektif

per Tahun

Pelajaran

Waktu Pembelajaran

per Tahun

Jumlah

Jam per

Tahun

(@60

menit)

MI

I – II

III

35

35

31

33 34-38

884-1064 jam

pembelajaran (30940

– 37240 menit)

516-621

IV-VI 35 39 34-38

1088-1216 jam

pembelajran (38080-

42560 menit)

635-709

MTs VII-IX 40 42 34-38

1088-1216 jam

pembelajaran

(43520-48640 menit)

725-811

MA X

XI-XII

45

45

44

45 34-38

1292-1482 jam

pembelajaran

(58140-66690 menit)

969-1111,5

MAK X

XI -XII

45

45

44

45 38

1368 jam

pembelajaran

(61560 menit)

1026

(standar

minimum)

Penugasan Terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi

pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai standar

kompetensi. waktu penyelesaian ditentukan oleh Pendidik Bentuk penugasan terstruktur berupa

PR, latihan soal, dll.

Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman

materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai standar

kompetensi. waktu penyelesaian diatur sendiri oleh peserta didik .Bentuk kegiatan mandiri tidak

terstruktur bisa berupa : tadarus di rumah, melaksanakan sholat jamaah di masjid, mengamati

prinsip kerja pengetahuan alam dan atau pengetahuan sosial dalam kehidupan sehari-hari.

Alokasi Waktu untuk Penugasan Terstruktur dan Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur

dalam sistem paket untuk MI 0 % s.d. 40 %, MTs 0% s.d. 50% dan MA/MAK 0% s.d. 60%

dari waktu kegiatan tatap muka dari pelajaran yang bersanguktan.

Satuan Pendidikan baik MTs, MA atau MAK dapat memasukkan : 1) Pendidikan kecakapan

hidup yang mencakup kecakapan pribadi, kecakapan sosial, kecakapan akademik dan

kecakapan vokasional. 2) Pendidikan berbasis keunggulan lokal atau pendidikan berbasis

Pendidikan Global

Page 3: Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan 2011/2012

3

D. Kalender Pendidikan

Kurikulum satuan pendidikan pada setiap jenis dan jenjang diselenggarakan dengan

mengikuti kalender pendidikan pada setiap tahun pelajaran. Kalender pendidikan adalah

pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran yang

mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan

hari libur.

1. Alokasi Waktu

Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal

tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.

Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun

pelajaran pada setiap satuan pendidikan.

Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi

jumlah jam pembelajaran untuk seluruh matapelajaran termasuk muatan lokal, ditambah

jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.

Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran

terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur dapat berbentuk jeda

tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan,

hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus.

Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur dan kegiatan lainnya tertera pada

Tabel.

Tabel. Alokasi Waktu pada Kelender Pendidikan

No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan

1. Minggu efektif

belajar

Minimum 34 minggu dan

maksimum 38 minggu

Digunakan untuk kegiatan

pembelajaran efektif pada setiap

satuan pendidikan

2. Jeda tengah semester Maksimum 2 minggu Satu minggu setiap semester

3. Jeda antarsemester Maksimum 2 minggu Antara semester I dan II

4. Libur akhir tahun

pelajaran

Maksimum 3 minggu

Digunakan untuk penyiapan

kegiatan dan administrasi akhir

dan awal tahun pelajaran

5. Hari libur keagamaan 2 – 4 minggu Daerah khusus yang memerlukan

libur keagamaan lebih panjang

dapat mengaturnya sendiri tanpa

mengurangi jumlah minggu

efektif belajar dan waktu

pembelajaran efektif

6. Hari libur

umum/nasional

Maksimum 2 minggu Disesuaikan dengan Peraturan

Pemerintah

7. Hari libur khusus Maksimum 1 minggu Untuk satuan pendidikan sesuai

dengan ciri kekhususan masing-

masing

8. Kegiatan khusus

sekolah/madrasah

Maksimum 3 minggu Digunakan untuk kegiatan yang

diprogramkan secara khusus oleh

sekolah/madrasah tanpa

mengurangi jumlah minggu

efektif belajar dan waktu

pembelajaran efektif

Page 4: Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan 2011/2012

4

2. Penetapan Kalender Pendidikan.

a. Permulaan tahun pelajaran adalah bulan Juli setiap tahun dan berakhir pada bulan

Juni tahun berikutnya.

b. Hari libur madrasah ditetapkan berdasarkan Keputusan bersama Menteri Agama,

Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, dan Menteri Negara Pendayagunaan

Aparatur Negara Republik Indonesia, dalam hal yang terkait dengan hari raya

keagamaan, Kepala Daerah tingkat Kabupaten/Kota, dan/atau organisasi

penyelenggara pendidikan dapat menetapkan hari libur khusus.

c. Pemerintah Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota dapat menetapkan hari libur serentak

untuk satuan-satuan pendidikan.

d. Kalender pendidikan untuk setiap satuan pendidikan disusun oleh masing-masing

satuan pendidikan berdasarkan alokasi waktu sebagaimana tersebut pada dokumen

Standar Isi ini dengan memperhatikan ketentuan dari pemerintah/pemerintah daerah.

3. Permulaan Tahun Pelajaran

Permulaan Tahun Pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal

tahun pelajaran pada satuan pendidikan

Pada awal tahun pelajaran bagi satuan pendidikan mempersiapkan hal-hal sebagai

berikut:

a. Kepala Madrasah berkewajiban membuat program yang mencakup :

1). Rencana Kerja

2). Kalender Pendidikan/Akademik

3). Perencanaan Proses Pembelajaran

4). Pelaksanaan Proses Pembelajaran

5). Penilaian Hasil Pembelajaran

6). Pengawasan Proses Pembelajaran

7). Pedoman Pelaksanaan Penyelenggaraan Satuan Pendidikan, meliputi :

a) Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

b) Struktur Organisasi Satuan Pendidikan

c) Pembagian Tugas diantara Pendidik dan Tenaga Kependidikan

d) Peraturan Akademik

e) Tata Tertib Satuan Pendidikan ( Tata Tertib Pendidik, Tenaga Kependidikan

dan Peserta Didik )

f) Tata Tertib, Pengaturan Penggunaan dan Pemeliharaan Sarana Prasarana.

g) Kode Etik Hubungan Antara sesama warga di dalam lingkungan satuan

pendidikan dan hubungan antara warga satuan pendidikan dengan masyarakat

b. Bentuk-bentuk kegiatan masa orientasi peserta didik.

Permulaan Tahun Pelajaran 2011/2012 adalah pada hari Senin tanggal 11 Juli 2011.

Pelaksanaan Kegiatan Awal Tahun Pelajaran dimulai dengan masa orientasi peserta

didik ( MOPD ) tanggal 11 s.d. 13 Juli 2011 diisi dengan kegiatan antara lain :

1). RA/BA dan MI

Untuk Kelas I diisi dengan kegiatan Pengenalan Madrasah

a) Sosialisasi

b) Cara Belajar ( belajar sambil bermain )

c) Kumpulan data kepentingan Tata Usaha Madrasah dan Komite Madrasah

seperti angket orangtua, dan pengisian catatan kumulatif yang lazim disebut

Buku Laporan Pribadi atau Buku Induk Peserta Didik.

d) Kegiatan Keagamaan

Sedangkan kelas II s.d. kelas VI dapat diadakan kegiatan yang bersifat

konstruktif dan edukatif sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan peserta

didik antara lain :

Penyusunan Pengurus Kelas;

a) Pengenalan Warga Kelas;

b) Menciptakan kegiatan yang dinamis di kelas dengan dipandu wali kelas;

c) Kelompok belajar;

d) Pembenahan 7 K;

e) Kegiatan Keagamaan.

2). MTs, MA/MAK

Kegiatan orientasi bagi peserta didik baru kelas VII untuk MTs dan Kelas X

untuk MA/MAK diisi dengan :

a). Dinamika Kelompok diharapkan peserta didik dapat:

- Menjelaskan pengertian dinamika kelompok,

- Memparaktekkan pengenalan antar peserta didik,

Page 5: Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan 2011/2012

5

- Melakukan kerja sama satu dengan yang lain,

- Tumbuh kreatifitas dan dapat memecahkan masalah serta dapat mengambil

kesimpulan,

- Mengahrgai perbedaan dalam suasana yang demokratis dan menyenangkan

- Menumbuhkan kebersamaan dan kepedulian sosial

b).Wawasan tentang kemadrasahan meliputi materi tentang:

- ciri madrasah ( tata krama berpakaian, tata krama pergaulan, tata krama

berbicara)

- kurikulum meliputi : KTSP, struktur kurikulum (mapel, mulok,

pengembangan diri), KKM, SKL, kriteria kenaikan kelas, kriteria

penjurusan, penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur

serta teknik penilaian.

- kegiatan agama meliputi: doa bersama , tadarus, asma’ul husna, shalat

dluha, shalat berjama’ah, khitobah, kegiatan sosial dan lain-lain.

- pengenalan lingkungan madrasah meliputi: tempat ibadah, ruang kepala,

ruang kelas, ruang laborat, ruang guru, ruang tata usaha, perpustakaan,

ruang OSIS, UKS, aula, WC dan kamar mandi.

c) Pengembangan karakter peserta didik dalam pembelajaran.

d) Cara Belajar dan Sistem Pembelajaran.

e) Membangun remaja kreatif.

f) Kegiatan Kesiswaan;

g) PBB;

h) Pembentukan Pengurus Kelas, Pembagian Kelompok belajar, Mencatat jadual,

dan tata cara diskusi kelompok yang dipandu oleh panitia dan wali kelas

melakukan bimbingan

Semua kegiatan orientasi peserta didik dilaksanakan dengan memuat nilai-nilai

pendidikan dengan kegiatan pembiasaan dan pengembangan diri peserta didik yang

dilandasi nilai-nilai religius.

Kelas VIII dan IX untuk MTs dan XI dan XII untuk MA/MAK, Bagi Pengurus OSIS

dapat dilibatkan dalam kegiatan Masa Orientasi Peserta Didik, Sedangkan yang tidak

masuk dalam pengurus OSIS diisi dengan kegiatan antara lain :

a) Menyusun Pengurus Kelas dengan Programnya/materi pembelajaran kelas

b) Pembentukan Belajar Kelompok;

c) Teknik Berdiskusi;

d) Cara Belajar dan Sistem Pembelajaran;

e) Kegiatan 7 K;

f) Mencatat Jadwal;

g) Menyusun Tata Tertib Kelas;

h) Kegiatan Keagamaan.

i) Menyampaikan materi pembelajaran selama 1 tahun termasuk indikator yang

ingin dicapai

Semua kegiatan tersebut dipandu oleh Wali Kelas masing-masing dengan melibatkan

guru yang mengajar di kelas tersebut.

1. Kegiatan Setelah Semester

Kegiatan setelah semester Gasal dan semester Genap, Satuan Pendidikan dapat

melakukan Remidi bagi peserta didik yang belum tuntas, dan diadakan kegiatan lomba

kreativitas peserta didik yang bertujuan mengembangkan bakat, minat dan

kepribadian peserta didik dalam rangka mengembangkan pendidikan seutuhnya.

2. Kegiatan Satuan Pendidikan yang Melakukan Libur Bulan Ramadhan.

Bagi Satuan Pendidikan yang melakukan libur Bulan Ramadhan selain hari-hari libur

bulan ramadhan dapat dilakukan sebagai berikut :

a. madrasah selama bulan Ramadhan diisi dan dimanfaatkan untuk melaksanakan

berbagai kegiatan yang diarahkan pada peningkatan akhlak mulia, pemahaman,

pendalaman dan amaliah agama, termasuk berbagai kegiatan ekstrakurikuler lainnya

yang bernuansa moral. madrasah diharapkan dapat mendorong peningkatan peran

serta keluarga dan masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan tersebut, baik yang

diselenggaralcan di madrasah maupun di masyarakat.

Contoh kegiatan-kegiatan peserta didik selama libur madrasah pada bulan Ramadhan:

Page 6: Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan 2011/2012

6

- Pesantren kilat, diisi dengan berbuka puasa bersama, tadarusan, shalat berjamaah,

shalat tarawih dengan berpedoman pada materi yang disampaikan dalam

pelatihan guru pembimbing pesantren kilat; Diskusi / debat umum mujahadah /

musyawarah; Latihan dakwah/ceramah; Bakti sosial ke panti asuhan/yatim piatu

dan pesantren; Baca tulis dan pendalaman Al-Qur’an; Pengumpulan dan

pembagian zakat fitrah, shalat Idul Fitni;

- Kegiatan ekstrakurikuler lainnya yang relevan bernuansa moral seperti diskusi

tentang bahaya narkoba, judi dan tawuran pelajar;

Belajar mandini, bakti sosial dan pendidikan lingkungan hidup.

b. Kegiatan peserta didik selama bulan Ramadhan bagi MI dan MTs dilaporkan oleh

Kepala madrasah kepada Kepala Kantor KementerianAgama Kabupaten / kota c.q.

Kasi Mapenda, dan bagi MA dilaporkan oleh Kepala Madrasah kepada Kepala

Kantor Wilayah KementerianAgama Provinsi Jawa Tengah c.q. Kabid Mapenda.

Page 7: Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan 2011/2012

7

II. STANDAR PROSES

Standar proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan

pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi kelulusan. Dalam

proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan dengan interaksi, inspiratif,

menyenangkan, menantang, memotivasi pesrta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan

ruang yang cukup bagi prakarsa, kreatifitas dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan

perkembangan fisik serta psikologis peserta didik dengan bentuk keteladanan. Hal-hal berkaitan

dengan standar proses ( Permendiknas no 41 Th 2007 ) sebagai berikut :

A. Perencanaan proses pembelajaran.

Perencanaan proses pembelajaran meliputi penyusunan silabus dan rencana pelaksanaan

pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode

pengajaran, sumber belajar dan penilaian hasil belajar.

B. Pelaksanaan proses pembelajaran

1. Persyaratan Pelaksanaan Proses Pembelajaran

a. Rombongan belajar :

Jumlah Maksimal peserta didik setiap rombongan belajar adalah :

1). SD/MI : 28 peserta didik

2). SMP/MTs : 32 peserta didik

3). SMA/MA : 32 peserta didik

4). SMK/MAK : 32 peserta didik

b. Beban kerja minimal guru.

1). beban kerja guru mencakup kegiatan pokok yaitu merencanakan pembelajaran,

melaksanakan pembelajaran , menilai hasil pembelajaran, membimbing dan

melatih peserta didik, serta melaksanakan tugas tambahan;

2). beban kerja guru sebagaimana dimaksud pada huruf a di atas adalah sekurang-

kurangnya 24 ( dua puluh empat ) jam tatap muka dalam 1 ( satu ) minggu.

c. Buku teks pelajaran.

1). buku teks pelajaran yang akan digunakan oleh madrasah dipilih melalui rapat

guru dengan mempertimbangkan komite madrasah dari buku-buku teks pelajaran

yang ditetapkan oleh Menteri;

2). rasio buku teks pelajaran untuk peserta didik adalah 1 : 1 per mata pelajaran;

3). selain buku teks pelajaran , guru menggunakan buku panduan guru, buku

pengayaan, buku referensi dan sumber belajar lainnya.

4). guru membiasakan peserta didik menggunakan buku-buku dan sumber belajar

lain yang ada di perpustakaan madrasah.

d. Pengelolaan Kelas

1). guru mengatur tempat duduk sesuai dengan karakteristik peserta didik dan mata

pelajaran, serta aktivitas pembelajaran yang dilakukan;

2). volume dan intonasi suara guru dalam proses pembelajaran harus dapat didengar

dengan baik oleh peserta didik;

3). tutur kata guru santun dan dapat dimengerti oleh peserta didik;

4). guru menyesuaikan materi pelajaran dengan kecepatan dan kemampuan belajar

peserta didik;

5). guru menciptakan ketertiban, kedisiplinan, kenyamanan, keselamatan, dan

kepatuhan pada peraturan dan menyelenggarakan proses pembelajaran;

6). guru memberikan penguatan dan umpan balik terhadap respons dan hasil belajar

peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung;

7). guru menghargai peserta didik tanpa memandang latar belakang agama,

suku,jenis kelamin, dan status sosial ekonomi;

Page 8: Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan 2011/2012

8

8). guru menghargai pendapat peserta didik;

9). guru memakai pakaian yang sopan, bersih, dan rapi;

10). pada tiap awal semester, guru menyampaikan silabus mata pelajaran yang

diampunya; dan

11). guru memulai dan mengakhiri proses pembelajaran sesuai dengan waktu yang

dijadwalkan.

2. Pelaksanaan Pembelajaran

Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari RPP. Pelaksanaan

pembelajaran meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup.

a. Kegiatan Pendahuluan

Dalam kegiatan pendahuluan, guru :

1). menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses

pembelajaran;

2). mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya

dengan materi yang akan dipelajari;

3). menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai;

4). menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus.

b. Kegiatan Inti.

Pelaksanaan kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai

KD yang dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,

memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang

cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan

perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

Kegiatan inti menggunakan metode yang disesuaikan dengan karakteritik

peserta didik dan mata pelajaran, yang dapat meliputi proses eksplorasi, elaborasi,

dan konfirmasi.

1). Eksplorasi.

Dalam kegiatan eksplorasi, guru :

a). Melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang

topik/tema materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip alam

takambang jadi guru dan belajar dari aneka sumber;

b) menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan

sumber belajar lain;

c). Memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik, serta antara peserta

didik dengan guru, lingkungan dan sumber belajar lainnya;

d) melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran,

dan

e). Memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan dilaboratorium, studio dan

lapangan.

2). Elaborasi.

Dalam kegiatan elaborasi guru :

a) membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui

tugas-tugas tertentu yang bermakna;

b) memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain

untuk memuncukkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis;

c). memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah,

dan bertindak tanpa rasa takut;

d). Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif;

e). Memfasilitasi peseta didi berkompetisi secara sehat utnukmeningkatkan

prestasi belajar;

Page 9: Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan 2011/2012

9

f). Memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik

lesan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok;

g). Memfasilatasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun

kelompok;

h). Memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival, serta

produk yang dihasilkan;

i) memfasilitasi pesera didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan

kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik.

3). Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, guru:

a). Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan,

isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik;

b). Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik

melalui berbagai sumber,

c). Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh

pengalaman belajar yang telah dilakukan.

d). Memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna

dalam mencapai kompetensi dasar :

(1). Berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab

pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan

menggunakan bahasa yang baku dan benar;

(2). Membantu menyelesaikan masalah;

(3). Memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil

eksplorasi;

(4). Memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh;

(5). Memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum

berpartisipasi aktif.

c. Kegiatan Penutup.

Dalam kegiatan penutup, guru :

1. bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat

rangkuman/kesimpulan pelajaran;

2. melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan

secara konsisten dan terprogram;

3. memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;

4. merencakanan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remidi, program

pengayaan ,layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual

maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik;

5. menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

3. Penilaian hasil belajar

Penilaian hasil belajar pada jenjang pendidikan dasar dan menegah menggunakan berbagai

teknik penilaian sesuai dengan kompetensi dasar yang harus dikuasai.

a. Jenis-jenis ulangan

1). Ulangan harian adalah kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk mengukur

pencapaian kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu Kompetensi Dasar (

KD ) atau lebih;

2). Ulangan Tengah Semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk

mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8-9 minggu

kegiatan pembelajaran. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang

merepresentasikan seluruh KD pada periode tersebut

Page 10: Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan 2011/2012

10

3). Ulangan Akhir Semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk

mengukur pencapaian kompetensi peserta didik diakhir semester. Cakupan ulangan

meliputi indikator yang merepresentasikan semua KD pada semester tersebut.

4). Ulangan Kenaikan Kelas adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik diakhir

semester genap untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester

genap pada satuan pendidikan yang menggunakan sistem paket. Cakupan ulangan

meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan KD pada semester tersebut.

b. Pembuatan Soal Ulangan

1). Pembuatan soal ulangan dilakukan oleh masing-masing guru mata pelajaran pada

satuan pendidikan;

2). Satuan pendidikan yang belum mampu membuat soal secara valid dan reliabel dapat

menggabung dengan satuan pendidikan yang lain melalui kegiatan KKG atau

MGMP Kab/Kota

4. Pengawasan proses pembelajaran

Pengawasan proses pembelajaran meliputi pemantauan,( pimpinan satuan pendidikan ,komite

madrasah dan pihak yang berkepentingan ), supervisi,( kepala satuan pendidikan dan penilik

atau pengawas), evaluasi,( satuan pendidikan dan pemerintah), pelaporan ( pendidik, kepala

satuan pendidikan dan penilik atau pengawas ) dan pengambilan langkah tindak lanjut yang

di perlukan.

Page 11: Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan 2011/2012

11

III. STANDAR PENILAIAN

A. Latar Belakang

Dengan diberlakukannya Standar Isi membawa implikasi terhadap model dan teknik

penilaian yang dilaksanakan di kelas.

Penilaian terdiri atas penilaian eksternal dan penilaian internal. Penilaian eksternal

merupakan penilaian yang dilakukan oleh pihak lain yang tidak melaksanakan proses

pembelajaran. Penilaian eksternal dilakukan oleh suatu lembaga, baik dalam maupun luar negeri

dimaksudkan antara lain untuk pengendali mutu. Sedangkan penilaian internal adalah penilaian

yang dilakukan dan direncanakan oleh guru pada saat proses pembelajaran berlangsung dalam

rangka penjaminan mutu. Dengan demikian, penilaian kelas merupakan penilaian internal.

Penilaian kelas merupakan penilaian internal (internal assessment) terhadap hasil belajar

peserta didik yang dilakukan oleh guru di kelas atas nama Madrasah untuk menilai kompetensi

peserta didik pada tingkat tertentu pada saat dan akhir pembelajaran. Standar Isi menuntut cara

penilaian dengan Penilaian Kelas sehingga dapat diketahui perkembangan dan ketercapaian

berbagai kompetensi peserta didik.

B. Pengertian Penilaian Kelas

Penilaian kelas adalah suatu bentuk kegiatan guru yang terkait dengan pengambilan

keputusan tentang pencapaian kompetensi atau hasil belajar peserta didik yang mengikuti proses

pembelajaran tertentu. Untuk itu, diperlukan data sebagai informasi yang diandalkan sebagai

dasar pengambilan keputusan. Dalam hal ini, keputusan berhubungan dengan sudah atau belum

berhasilnya peserta didik dalam mencapai suatu kompetensi. Jadi, penilaian kelas merupakan

salah satu pilar dalam pelaksanaan Standar Isi.

Data yang diperoleh guru selama pembelajaran berlangsung dapat dijaring dan

dikumpulkan melalui prosedur dan alat penilaian yang sesuai dengan kompetensi atau hasil

belajar yang akan dinilai. Oleh sebab itu, penilaian kelas lebih merupakan proses pengumpulan

dan penggunaan informasi oleh guru untuk memberikan keputusan, dalam hal ini nilai terhadap

hasil belajar peserta didik berdasarkan tahapan belajarnya. Dari proses ini, diperoleh potret/profil

kemampuan peserta didik dalam mencapai sejumlah standar kompetensi dan kompetensi dasar

yang tercantum dalam kurikulum.

Penilaian kelas merupakan suatu proses yang dilakukan melalui langkah-langkah

perencanaan, pengumpulan informasi melalui sejumlah bukti yang menunjukkan pencapaian hasil

belajar peserta didik, pelaporan, dan penggunaan informasi tentang hasil belajar peserta didik.

Penilaian kelas dilaksanakan melalui berbagai cara, seperti tes tertulis (paper and pencil test),

lisan, penilaian hasil kerja peserta didik melalui kumpulan hasil kerja/karya peserta didik

(portofolio), penilaian produk, penilaian proyek dan penilaian unjuk kerja (performance),

penilaian sikap dan penilaian diri peserta didik. Penilaian hasil belajar baik formal maupun informal diadakan dalam suasana yang

menyenangkan, sehingga memungkinkan peserta didik menunjukkan apa yang dipahami dan

mampu dikerjakannya. Hasil belajar seorang peserta didik tidak dianjurkan untuk dibandingkan

dengan peserta didik lainnya, tetapi dengan hasil yang dimiliki peserta didik tersebut sebelumnya.

Dengan demikian peserta didik tidak merasa dihakimi oleh guru tetapi dibantu untuk mencapai

apa yang diharapkan.

B. Prinsip Penilaian

Penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah didasarkan

pada prinsip-prinsip sebagai berikut :

1. sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang dicerminkan

kemampauan yang diukur.

2. objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria

yang jelas, tidak dipengaruhi subjektivitas penilai.

3. adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan

peserta didik karena berkebutuhan khusu serta perbedaan latar

belakang agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial

ekonomi, dan gender.

4. terpadu, berarti penilaian oleh pendidik merupakan salah satu

komponen yang tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran.

Page 12: Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan 2011/2012

12

5. terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar

pengambilan keputusan dapat diketahui oleh pihak yang

berkepentingan.

6. menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian oleh

pendidik mencakup semua aspek kompetisi dengan

menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai, untuk

memantau perkembangan kemampuan peserta didik.

7. sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan

bertahap dengan mengikuti langkah-langkah baku.

8. beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan pada ukuran

pencapaian kompetinsi yang ditetapkan.

9. akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik

dari segi teknik, prosedur, maupun hasilnya.

C. Teknik dan Instrumen Penilaian. 1. Penilaian hasil belajar oleh pendidik menggunakan berbagai teknik penilaian berupa tes,

observasi, penugasan perseorangan atau kelompok, dan bentuk lain yang sesuai dengan

karakteritik kompetensi dan tingkat perkembangan peserta didik.

2. Teknik tes berupa tes tertulis, tes lisan, dan tes praktik atau tes kinerja.

3. Teknik observasi atau pengamatan dilakukan selama pembelajaran berlangsung dan/atau

di luar kegiatan pembelajaran.

4. Teknik penugasan baik perseorangan maupun kelompok dapat berbentuk tugas rumah

dan/atu proyek.

5. Instrumen penilaian hasil belajar yang digunakan pendidik memenuhi persyaratan (a)

substansi, adalah merepresentasikan kompetisi yang dinilai, (b) konstruksi, adalah

memenuhi persyaratan teknis sesuai dengan bentuk instrumen yang digunakan, dan (c)

bahasa, adalah menggunakan bahasa yang baik dan benar serta komunikatif sesuai

dengan taraf perkembangan peserta didik.

6. Instrumen penilaian yang digunakan oleh satuan pendidikan dalam bentuk ujian

madrasah memenuhi persyaratan subtansi, konstruksi dan bahasa, serta memiliki bukti

validasi empirik.

7. Intrumen penilaian yang digunakan pemerintah dalam bentuk UN memenuhi persyaratan

substansi, konstruksi, bahasa, dan memiliki bukti validasi empirik serta menghasilkan

skor yang dapat diperbandingkan antar madrasah, antar daertah dan antar tahun.

D. Mekanisme dan Prosedur Penilaian.

1. Penilaian hasil belajar pada jenjang pendidikan dasar dan menengah dilaksanakan oleh

pendidik, satuan pendidikan, dan pemerintah.

2. Perancangan strategi penilaian oleh pendidik dilakukan pada saat penyusunan silabus

yang penjabarannya merupakan bagian dari rencana pelaksanaan pembelajaran ( RPP )

3. Ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas dilakukan

oleh pendidik di bawah koordinasi satuan pendidik.

4. Penilaian hasi belajar peserta didik pada mata pelajaran dalam kelompok mata pelajaran

ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak diujikan pada UN dan aspek kognitif dan/atau

aspek psikomotorik utnuk kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dan

kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dilakukan oleh satuan

pendidikan melalllui ujian madrasah untuk memperoleh pengakuan atas prstasi belajar

dan merupakan salah satu persyaratan kelulusan dari satuan pendidikan.

5. Penilaian akhir hasil belajar oleh satuan pendidikan untuk mata pelajaran kelompok mata

pelajaran estetika dan kelompok mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan

kesehatan ditentukan melalui rapat dewan pendidik berdasarkan hasil penilaian oleh

pendidik.

6. Penilaian akhir hasil belajar peserta didik kelompol mata pelajaran agama dan akhlak dan

kelompok mata pelajaran kewarganetaraan dan kepribadian dilakukan oleh satuan

pendidikan melalui rapat dewan pendidik berdasarkan hasil penilian oleh pendidik engan

mempertimbangkan hasil ujian madrasah.

7. Kegiatan ujian madrasah dilakukan dengan langkah-langkah : (a) menyusun kisi-kisi

ujian, (b) mengembangkan istrumen, (c) melaksanakan ujian, (d) mengolah dan

menentukan kelulusan peserta didik dari ujian madrasah, dan (e) melaporkan dan

memanfaatkan hasil penilaian.

8. Penilaian akhlak mulia yang merupakan aspek afektif dari kelompok mata pelajaran

agama dan akhlak, sebagai perwujudan sikap dan perilaku beriman dan bertaqwa kepada

Tuhan YME dilakukan oleh guru agama dengan memanfaaatkan informasi dari pendidik

mata pelajaran lain dan sumber lain yang relevan.

Page 13: Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan 2011/2012

13

9. Penilaian kepribadian, yang merupakan perwujudan kesadaran dan tanggungjawab

sebagai warga masyarakat dan warganegara yang baik sesuai dengan norma dan nilai-

nilai luhur yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa, adalah bagian

dari penilaian kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadiaaan oleh guru

pendidikan kewarganegaraan dengan memanfaatkan informasi dari pendidik mata

pelajaran lain yang relevan.

10. Penilaian mata pelajaran muatan lokal mengikuti penilaian kelompok mata pelajaran

yang relevan.

11. Keikutsertaan dalam kegiatan pengembangan diri dibuktikan dengan surat keterangan

yang ditandatangai oleh pembina kegiatan dan kepala madrasah.

12. Hasil ulangan harian diinformasikan kepada peserta didik sebelum diadakan ulangan

harian berikutnya.Peserta didik yang belum mencapai KKM harus mengikuti

pembelajaran remidi.

13. Hasil penilaian oleh pendidik dan satuan pendidikan disampaikan dlam bentuk satu nilai

pencapaian kompetensi mata pelajaran, disertai dengan deskripsi kemajuan belajar.

14. Kegiatan penilaian oelh pemerintah dilakukan melalui UN dengan langkah-langkah yang

diatur dalam Prosedur Operasi Standar ( POS ) UN.

15. UN diselenggarakan oleh Badan Standar Nasional Pendidik ( BSNP ) bekerjasama

dengan instansi terkait.

16. Hasil UN disampaikan kepada satuan pendidikan untuk dijadikan salah satu syarat

kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan dan salah satu pertimbangan dalam seleksi

masuk ke jenjang pendidikan berikutnya.

17. Hasil analisis data UN disampaikan kepada pihak-pihak yang berkepetingan untuk

pemetaan mutu program dan/atau satuan pendidikan serta pembinaan dan pemberian

bantuan kepada satuan pendidikan dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan.

E. Penilaian oleh Pendidik

Penilaian hasil belajar oelh pendidik dilakukan secara berkesinambungan, bertujuan untuk

memantau proses dan kemajuan belajar peserta didik serta utnuk meningkatkan efektifitas

kegiatan pembelajaran. Penilaian tersebut meliputi kegiatan sebagai berikut :

1. menginformasikan silabus mata pelajaran yang di dalamnya memuat rancangan dan

kriteria penilaian pada awal semester.

2. mengembangkan indikator pencapaian KD dan memilih teknik penilaian yang sesuai

pada saat menyusun silabus mata pelajaran.

3. mengembangkan instrumen dan pedoman penilaian sesuai dengan bentuk dan teknik

penilaian yang dipilih.

4. melaksanakan tes, pengamatan, penugasan, dan/atau bentuklain yang diperlukan.

5. mengolah hasil penilian untuk mengetahui kemajuan hasil belajardan kesulitan belajar

pesert didik.

6. mengembalikan hasil pemeriksaan pekerjaan peserta didik disertai balikan/komentar yang

mendidik.

7. memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan pembelajaran.

8. melaporkan hasi penilaian maata pelajaran pada setiap akhir semesters kepada pimpinan

satuan pendidikan dlam bentuk satu nilai prestasi belajar peserta didik disertai deskripsi

singkat sebagai cerminan kompetensi utuh.

9. melaporkan hasil penilaian akhlak kepada guru Pendidikan Agama dan hasil penilaian

kepribadian kepada guru Pendidikan Kewarganegaraan sebagai informasi untuk

menentukan nilai akhir semester akhlak dan kepribadian peserta didik dengan kategori

sangat baik, baik atau kurang baik.

F Penilaian oleh Satuan Pendidikan.

Penilaian hasil pelajar oleh satuan pendidikan dilakukan untuk menilai pencapaian kompetisi

peserta didik pada semua mata pelajaran. Penilaian tersebut meliputi kegiatan sebagai berikut

:

1. menentukan KKM setiap mata pelajaran dengan memperhatikan karakteristik peserta

didik, karakteristik mata pelajaran, dan kondisi satuan pendidikan melalui rapat dewan

pendidik.

2. mengkoordinasikan ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan

kenaikan kelas.

3. menentuk kriteria kenaikan kelas bagi satuan pendidikan yang menggunakan sistem paket

melalui rapat dewan pendidik.

4. menentukan kriteria program pembelajaran bagi satuan pendidikan yang menggunakan

sistem kredit semester melalui rapat dewan pendidik.

Page 14: Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan 2011/2012

14

5. menentukan nilai akhir kelompok mata pelajaran estetika dan kelompok mata pelajaran

pendidikan jasmana, olah raga dan kesehatan melalui rapat dewan pendidik dengan

mempertimbangkan hasil penilaian oleh pendidik.

6. menentukan nilai akhir kelompok pelajaran agama dan akhlak mulia dan kelompok mata

pelajaran kewarganeraan dan kepribadian dilakukan melalui rapat dewan pendidk dengan

mempertimbangkan hasil penilaian oleh pendidik dan nilai hasi ujian madrasah.

7. menyelenggarakan ujian madrasah dan menentukan kelulusan peserta didik dari ujian

madrasah sesuai dengan POS Ujian Madrasah bagi satuan pendidikan penyelenggaran

UN.

8. melaporkan hasi penilaian mata pelajaran untuk semua kelompok mata pelajaran pada

setiap semester kepada orang tua/wali peserta didik dalam bentuk buku laporan

pendidikan

9. melaporkan pencapaian hasil belajar tingkat satuan pendidikan kepada dinas pendidikan

Kab./Kota.

10. menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan melalui rapat dewan pendidik

sesuai dengan kriteria:

a. menyelesaikan seluruh program pembelajaran.

b. Menperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran

kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia ; kelompok mata pelajaran

kewarganegaraan dan kepribadian; kelompok mata pelajaran estetika; dan

kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan.

c. Lulus ujian madrasah.

d. Lulus UN.

11. menerbitkan Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional ( SKHUN ) setiap peserta didik yang

mengikuti Ujian Nasional bagi satuan pendidikan penyelenggara UN.

12. menerbitkan ijazah setiap peserta didik yang lulus dari satuan pendidik bagi satuan

pendidikan penyelenggara UN

G. Penilaian Oleh Pemerintah

1. Penilaian hasil belajar oleh pemerintah dilakukan dalam bentuk UN yang bertujuan untuk

menilai pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran tertentu

dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi

2. UN didukung oleh suatu sistem yang menjamin mutu dan kerahasiaaan soal serta

pelaksanaan yang aman, jujur dan adil.

3. Dalam rangka penggunaan hasil UN untuk pemetaan mutu program dan/atu satuan

pendidikn, Pemerintah menganalisis dan membuat peta daya serap berdasarkan hasil UN

dan menyampaikan ke pihak yang berkepentingan.

4. Hasil UN menjadi salah satu pertimbangan dalam pembinaan dan pemberian bantuan

kepada satuan pendidikan dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan.

5. Hasil UN digunakan sebagai salah satu pertimbangan dalam menentukan kelulusan

peserta didik pada seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya.

6. Hasil UN digunakan sebagai salah satu penentu kelulusan peserta didik dari satuan

pendidik yang kriteria kelulusannya ditetapkan setiap tahun oleh Menteri berdasarkan

rekomendasi BSNP.

H. Fungsi Penilaian Kelas

Penilaian kelas memiliki fungsi sebagai berikut:

1. Menggambarkan sejauhmana seorang peserta didik telah menguasai suatu kompetensi.

2. Mengevaluasi hasil belajar peserta didik dalam rangka membantu peserta didik

memahami dirinya, membuat keputusan tentang langkah berikutnya, baik untuk

pemilihan program, pengembangan kepribadian maupun untuk penjurusan (sebagai

bimbingan).

3. Menemukan kesulitan belajar dan kemungkinan prestasi yang bisa dikembangkan peserta

didik dan sebagai alat diagnosis yang membantu guru menentukan apakah seseorang

perlu mengikuti remedial atau pengayaan.

I. Rambu-rambu Penilaian Kelas

1. Kriteria Penilaian Kelas

a. Validitas

Validitas berarti menilai apa yang seharusnya dinilai dengan menggunakan alat yang

sesuai untuk mengukur kompetensi.

b. Reliabilitas

Page 15: Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan 2011/2012

15

Reliabilitas berkaitan dengan konsistensi (keajegan) hasil penilaian. Penilaian yang

reliable (ajeg) memungkinkan perbandingan yang reliable dan menjamin konsistensi.

Misal, guru menilai dengan proyek, penilaian akan reliabel jika hasil yang diperoleh

itu cenderung sama bila proyek itu dilakukan lagi dengan kondisi yang relatif sama.

Untuk menjamin penilaian yang reliabel petunjuk pelaksanaan proyek dan

penskorannya harus jelas.

c. Terfokus pada kompetensi

Dalam pelaksanaan Standar Isi, penilaian harus terfokus pada pencapaian kompetensi

(rangkaian kemampuan), bukan hanya pada penguasaan materi (pengetahuan).

d. Keseluruhan/Komprehensif

Penilaian harus menyeluruh dengan menggunakan beragam cara dan alat untuk

menilai beragam kompetensi peserta didik, sehingga tergambar profil kompetensi

peserta didik.

e. Objektivitas

Penilaian harus dilaksanakan secara obyektif. Untuk itu, penilaian harus adil,

terencana, berkesinambungan, dan menerapkan kriteria yang jelas dalam pemberian

skor.

f. Mendidik

Penilaian dilakukan untuk memperbaiki proses pembelajaran bagi guru dan

meningkatkan kualitas belajar bagi peserta didik.

Standar Isi tidak semata-mata meningkatkan pengetahuan peserta didik, tetapi

kompetensi secara utuh yang merefleksikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap sesuai

karakteristik masing-masing mata pelajaran. Dengan kata lain, kurikulum tersebut menuntut

proses pembelajaran di Madrasah berorientasi pada penguasaan kompetensi-kompetensi yang

telah ditentukan.

Kurikulum ini memuat sejumlah standar kompetensi untuk setiap mata pelajaran. Satu

standar kompetensi terdiri dari beberapa kompetensi dasar. Pada kurikulum tingkat satuan

pendidikan, satu kompetensi dasar dapat dikembangkan menjadi beberapa indikator pencapaian

hasil belajar. Indikator tersebut menjadi acuan dalam merancang penilaian.

J.Macam-macam teknik penilaian

1. Penilaian Tertulis

a. Pengertian

Penilaian secara tertulis dilakukan dengan tes tertulis. Tes Tertulis merupakan tes dimana

soal dan jawaban yang diberikan kepada peserta didik dalam bentuk tulisan.

b. Teknik Penilaian

Ada dua bentuk soal tes tertulis, yaitu:

1). Soal dengan memilih jawaban

pilihan ganda

dua pilihan (benar-salah)

menjodohkan

2). Soal dengan mensuplai-jawaban.

isian atau melengkapi

jawaban singkat atau pendek

soal uraian

2. Penilaian Lisan

a. Pengertian

Penilaian secara lisan dilakukan dengan tes lisan. Tes lisan merupakan tes dimana soal

yang diberikan kepada peserta didik dan jawaban peserta didik dalam bentuk lisan.

b. Teknik Penilaian

Bentuk penilaian lisan adalah kuis. Cara skoring penilaian lisan dengan cara jawaban

peserta didik dinilai dengan skor dalam rentang 0 – 10.

Page 16: Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan 2011/2012

16

3. Penilaian Unjuk Kerja

a. Pengertian

Penilaian unjuk kerja merupakan penilaian yang dilakukan dengan mengamati kegiatan

peserta didik dalam melakukan sesuatu. Penilaian ini cocok digunakan untuk menilai

ketercapaian kompetensi yang menuntut peserta didik melakukan tugas tertentu seperti:

praktek di laboratorium, praktek sholat, praktek OR, bermain peran, memainkan alat

musik, bernyanyi, membaca puisi/ deklamasi dll.

Cara penilaian ini dianggap lebih otentik daripada tes tertulis karena apa yang dinilai

lebih mencerminkan kemampuan peserta didik yang sebenarnya.

b. Tenik penilaian

1). Daftar Cek (Check-list)

Penilaian unjuk kerja dapat dilakukan dengan menggunakan daftar cek. Dengan

menggunakan daftar cek, peserta didik mendapat nilai bila kriteria penguasaan

kompetensi tertentu dapat diamati oleh penilai. Daftar cek lebih praktis digunakan

mengamati subjek dalam jumlah besar. Berikut contoh daftar cek.

Format Penilaian Pidato Bahasa Inggris

(Menggunakan Daftar Tanda Cek)

Nama peserta didik: ________ Kelas: _____

No. Aspek Yang Dinilai Kompeten Tidak

kompeten

1. Organization (Introduction, body, conclusion)

2. Content (depth of knowledge, logic)

3. Fluency

4. Language:

Pronunciation

Grammar

vocabulary)

5. Performance ( eye contact, facial expression, gesture)

Skor yang dicapai

Kompeten : pencapaian hasil belajar peserta didik sesuai KKM

Tidak kompeten : pencapaian hasil belajar peserta didik di bawah KKM

Format Penilaian Praktek Shalat

(Menggunakan Daftar Tanda Cek)

Nama peserta didik: ________ Kelas: _____

No. Aspek Yang Dinilai kompeten Tidak

kompeten

1. Kefasihan bacaan

2. Ketepatan gerakan

3. Keteraturan gerakan

4. Keserasian gerakan dengan bacaan

a. Takbiratul Ihram

b. Ruku’

c. I’tidal

d. Sujud

e. Tahiyyat

Skor yang dicapai

Kompeten : pencapaian hasil belajar peserta didik sesuai KKM

Tidak kompeten : pencapaian hasil belajar peserta didik di bawah KKM

2). Skala Penilaian (Rating Scale)

Penilaian unjuk kerja yang menggunakan skala penilaian memungkinkan penilai

memberi nilai tengah terhadap penguasaan kompetensi tertentu, karena pemberian

nilai secara kontinum di mana pilihan kategori nilai lebih dari dua. Skala penilaian

terentang dari tidak sempurna sampai sangat sempurna. Misalnya: 1 = tidak baik, 2 =

cukup baik, 3 = baik dan 4 = sangat baik

Page 17: Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan 2011/2012

17

Untuk memperkecil faktor subjektivitas, perlu dilakukan penilaian oleh lebih dari

satu orang, agar hasil penilaian lebih akurat. Berikut contoh skala penilaian.

Format Penilaian Bercerita menggunakan Gambar

(Menggunakan Daftar Tanda Cek)

Nama peserta didik: ________ Kelas: _____

No. Aspek Yang Dinilai kompeten Tidak

kompeten

1. Kesesuaian isi cerita dengan gambar

2. Pengembangan alur

3. Pilihan kata

4. Ekspresi

Skor maksimum

Kompeten : pencapaian hasil belajar peserta didik sesuai KKM

Tidak kompeten : pencapaian hasil belajar peserta didik di bawah KKM

4. Penilaian Produk

a. Pengertian

Penilaian produk adalah penilaian terhadap proses pembuatan dan kualitas suatu produk.

Penilaian produk meliputi penilaian kemampuan peserta didik membuat produk-produk

teknologi seni dan hasil karya, seperti: makanan, pakaian, hasil karya seni (patung,

lukisan, gambar), barang-barang terbuat dari kayu, keramik, plastik, dan logam, teks

pidato/khutbah, puisi, gambar, peta, klipping, sinopsis, dll.

Pengembangan produk meliputi 3 (tiga) tahap dan setiap tahap perlu diadakan penilaian

yaitu:

Tahap persiapan, meliputi: penilaian kemampuan peserta didik dan merencanakan,

menggali, dan mengembangkan gagasan, dan mendesain produk.

Tahap pembuatan produk (proses), meliputi: penilaian kemampuan peserta didik dalam

menyeleksi dan menggunakan bahan, alat, dan teknik.

Tahap penilaian produk (appraisal), meliputi: penilaian produk yang dihasilkan peserta

didik sesuai kriteria yang ditetapkan.

b. Teknik Penilaian Produk

Penilaian produk biasanya menggunakan cara holistik atau analitik.

Cara holistik, yaitu berdasarkan kesan keseluruhan dari produk, biasanya dilakukan

pada tahap appraisal. Dengan cara holistik, guru menilai hasil produk peserta didik

berdasarkan kesan keseluruhan produk dengan menggunakan kriteria keindahan dan

kegunaan produk tersebut pada skala skor 0 – 10 atau 1 – 100.

Cara analitik, yaitu berdasarkan aspek-aspek produk, biasanya dilakukan terhadap

semua kriteria yang terdapat pada semua tahap proses pengembangan.

Cara penilaian analitik, guru menilai hasil produk berdasarkan tahap proses

pengembangan, yaitu mulai dari tahap persiapan, tahap pembuatan, dan tahap penilaian.

Berikut tabel contoh penilaian analitik dan penskorannya.

Tahap Deskripsi Skor

Persiapan Kemampuan merencanakan seperti:

menggali dan mengembangkan gagasan;

mendesain produk, menentukan alat dan bahan

1-10,

Pembuatan

Produk Kemampuan menyeleksi dan menggunakan bahan;

Kemampuan menyeleksi dan menggunakan alat;

Kemampuan menyeleksi dan menggunakan teknik;

1-10

Penilaian

produk Kemampuan peserta didik membuat produk sesuai

kegunaan/fungsinya;

1- 10

Page 18: Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan 2011/2012

18

Produk memenuhi kriteria keindahan.

Kriteria penskoran:

menggunakan skala skor 0 – 10 atau 1 – 100;

semakin lengkap informasi dan baik kemampuan yang ditampilkan, semakin tinggi

skor yang diperoleh.

5. Penilaian Proyek

a. Pengertian

Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang harus

diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu investigasi sejak

dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan dan penyajian data.

Penilaian proyek dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman, kemampuan

mengaplikasikan, kemampuan penyelidikan dan kemampuan menginformasikan peserta

didik pada mata pelajaran tertentu secara jelas.

Dalam penilaian proyek setidaknya ada 3 (tiga) hal yang perlu dipertimbangkan yaitu:

Kemampuan pengelolaan

Kemampuan peserta didik dalam memilih topik, mencari informasi dan mengelola

waktu pengumpulan data serta penulisan laporan.

Relevansi

Kesesuaian dengan mata pelajaran, dengan mempertimbangkan tahap pengetahuan,

pemahaman dan keterampilan dalam pembelajaran.

Keaslian

Proyek yang dilakukan peserta didik harus merupakan hasil karyanya, dengan

mempertimbangkan kontribusi guru berupa petunjuk dan dukungan terhadap proyek

peserta didik.

b. Teknik Penilaian Proyek

Penilaian proyek dilakukan mulai dari perencanaan, proses pengerjaan, sampai hasil akhir

proyek. Untuk itu, guru perlu menetapkan hal-hal atau tahapan yang perlu dinilai, seperti

penyusunan disain, pengumpulan data, analisis data, dan penyiapkan laporan tertulis.

Laporan tugas atau hasil penelitian juga dapat disajikan dalam bentuk poster. Pelaksanaan

penilaian dapat menggunakan alat/instrumen penilaian berupa daftar cek ataupun skala

penilaian.

Beberapa contoh kegiatan peserta didik dalam penilaian proyek:

penelitian sederhana tentang air di rumah;

Penelitian sederhana tentang perkembangan harga sembako.

Penelitian sederhana tentang ketaatan masyarakat membayar zakat

Data penilaian proyek meliputi skor yang diperoleh dari tahap-tahap:

perencanaan/persiapan, pengumpulan data, pengolahan data, dan penyajian data/laporan.

Dalam menilai setiap tahap, guru dapat menggunakan skor yang terentang dari 1 sampai

4. Skor 1 merupakan skor terendah dan skor 4 adalah skor tertinggi untuk setiap tahap.

Jadi total skor terendah untuk keseluruhan tahap adalah 4 dan total skor tertinggi adalah

16.

Tahap Deskripsi Skor

Perencanaan/

persiapan

Memuat:

topik, tujuan, bahan/alat, langkah-langkah kerja,

jadwal, waktu, perkiraan data yang akan diperoleh,

tempat penelitian, daftar pertanyaan atau format

pengamatan yang sesuai dengan tujuan.

1-, 4

Pengumpulan data Data tercatat dengan rapi, jelas dan lengkap.

Ketepatan menggunakan alat/bahan

1- 4

Pengolahan data Ada pengklasifikasian data, penafsiran data sesuai

dengan tujuan penelitian.

1- 4

Penyajian data/

laporan

Merumuskan topik, merumuskan tujuan penelitian,

menuliskan alat dan bahan, menguraikan cara kerja

(langkah-langkah kegiatan)

Penulisan laporan sistematis, menggunakan bahasa

yang komunikatif. Penyajian data lengkap, memuat

kesimpulan dan saran.

1- 4

Page 19: Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan 2011/2012

19

Total Skor 16 (100)

Keterangan:

Semakin lengkap dan sesuai informasi pada setiap tahap semakin tinggi skor yang

diperoleh.

6. Penilaian Portofolio

a. Pengertian

Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada kumpulan

informasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan peserta didik dalam satu

periode tertentu. Informasi tersebut dapat berupa karya peserta didik dari proses

pembelajaran yang dianggap terbaik oleh peserta didik,

Penilaian portofolio pada dasarnya menilai karya-karya siswa secara individu pada satu

periode untuk suatu mata pelajaran. Akhir suatu priode hasil karya tersebut dikumpulkan

dan dinilai oleh guru dan peserta didik. Berdasarkan informasi perkembangan tersebut,

guru dan peserta didik sendiri dapat menilai perkembangan kemampuan peserta didik

dan terus melakukan perbaikan. Dengan demikian, portofolio dapat memperlihatkan

perkembangan kemajuan belajar peserta didik melalui karyanya, antara lain: karangan,

puisi, surat, komposisi, musik, gambar, foto, catatan perkembangan pekerjaan dsb

Hal-hal yang perlu diperhatikan dan dijadikan pedoman dalam penggunaan penilaian

portofolio di Madrasah, antara lain:

Karya siswa adalah benar-benar karya peserta didik itu sendiri.

Saling percaya antara guru dan peserta didik

Kerahasiaan bersama antara guru dan peserta didik

Milik bersama (joint ownership) antara peserta didik dan guru

Kepuasan

Kesesuaian

Penilaian proses dan hasil

Penilaian dan pembelajaran

b. Teknik Penilaian Portofolio

Teknik penilaian portofolio di dalam kelas memerlukan langkah-langkah sebagai berikut:

Jelaskan kepada peserta didik bahwa penggunaan portofolio, tidak hanya merupakan

kumpulan hasil kerja peserta didik yang digunakan oleh guru untuk penilaian, tetapi

digunakan juga oleh peserta didik sendiri. Dengan melihat portofolionya peserta didik

dapat mengetahui kemampuan, keterampilan, dan minatnya. Proses ini tidak akan

terjadi secara spontan, tetapi membutuhkan waktu bagi peserta didik untuk belajar

meyakini hasil penilaian mereka sendiri.

Tentukan bersama peserta didik sampel-sampel portofolio apa saja yang akan dibuat.

Portofolio antara peserta didik yang satu dan yang lain bisa sama bisa berbeda.

Kumpulkan dan simpanlah karya-karya tiap peserta didik dalam satu map atau folder

di rumah masing atau loker masing-masing di Madrasah.

Berilah tanggal pembuatan pada setiap bahan informasi perkembangan peserta didik

sehingga dapat terlihat perbedaan kualitas dari waktu ke waktu.

Tentukan kriteria penilaian sampel portofolio dan bobotnya dengan para peserta didik.

Diskusikan cara penilaian kualitas karya para peserta didik. Contoh, Kriteria penilaian

kemampuan menulis karangan yaitu: penggunaan tata bahasa, pemilihan kosa kata,

kelengkapan gagasan, dan sistematika penulisan. Dengan demikian, peserta didik

mengetahui harapan (standar) guru dan berusaha mencapai standar tersebut.

Minta peserta didik menilai karyanya secara berkesinambungan. Guru dapat

membimbing peserta didik, bagaimana cara menilai dengan memberi keterangan

tentang kelebihan dan kekurangan karya tersebut, serta bagaimana cara

memperbaikinya. Hal ini dapat dilakukan pada saat membahas portofolio.

Setelah suatu karya dinilai dan nilainya belum memuaskan, maka peserta didik diberi

kesempatan untuk memperbaiki. Namun, antara peserta didik dan guru perlu dibuat

“kontrak” atau perjanjian mengenai jangka waktu perbaikan, misalnya 2 minggu karya

yang telah diperbaiki harus diserahkan kepada guru.

Bila perlu, jadwalkan pertemuan untuk membahas portofolio. Jika perlu, undang orang

tua peserta didik dan diberi penjelasan tentang maksud serta tujuan portofolio,

sehingga orangtua dapat membantu dan memotivasi anaknya.

Page 20: Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan 2011/2012

20

7. Penilaian Sikap

a. Pengertian

Sikap bermula dari perasaan (suka atau tidak suka) yang terkait dengan kecenderungan

seseorang dalam merespon sesuatu/objek. Sikap juga sebagai ekspresi dari nilai-nilai

atau pandangan hidup yang dimiliki oleh seseorang. Sikap dapat dibentuk, sehingga

terjadinya perilaku atau tindakan yang diinginkan.

Secara umum, objek sikap yang perlu dinilai dalam proses pembelajaran berbagai mata

pelajaran adalah sebagai berikut.

Sikap terhadap materi pelajaran.

Sikap terhadap guru/pengajar.

Sikap terhadap proses pembelajaran.

Sikap berkaitan dengan nilai atau norma yang berhubungan dengan suatu materi

pelajaran.

Sikap berhubungan dengan kompetensi afektif lintas kurikulum yang relevan dengan

mata pelajaran.

b. Teknik Penilaian Sikap

Penilaian sikap dapat dilakukan dengan beberapa cara atau teknik. Teknik-teknik tersebut

antara lain: observasi perilaku, pertanyaan langsung, dan laporan pribadi. Teknik-teknik

tersebut secara ringkas dapat diuraikan sebagai berikut.

Observasi perilaku

Pertanyaan langsung (wawancara)

Laporan pribadi

8. Penilaian Diri (self assessment)

a. Pengertian

Penilaian diri adalah suatu teknik penilaian di mana peserta didik diminta untuk

menilai dirinya sendiri berkaitan dengan status, proses dan tingkat pencapaian

kompetensi yang dipelajarinya.

Teknik penilaian diri dapat digunakan untuk mengukur kompetensi kognitif,

afektif dan psikomotor. Penilaian konpetensi kognitif di kelas, misalnya: peserta didik

diminta untuk menilai penguasaan pengetahuan dan keterampilan berpikirnya sebagai

hasil belajar dari suatu mata pelajaran tertentu. Penilaian dirinya didasarkan atas kriteria

atau acuan yang telah disiapkan.

Penilaian kompetensi afektif, misalnya, peserta didik dapat diminta untuk

membuat tulisan yang memuat curahan perasaannya terhadap suatu objek tertentu.

Selanjutnya, peserta didik diminta untuk melakukan penilaian berdasarkan kriteria atau

acuan yang telah disiapkan.

Berkaitan dengan penilaian kompetensi psikomotorik, peserta didik dapat

diminta untuk menilai kecakapan atau keterampilan yang telah dikuasainya berdasarkan

kriteria atau acuan yang telah disiapkan.

Penggunaan teknik ini dapat memberi dampak positif terhadap perkembangan

kepribadian seseorang. Keuntungan penggunaan penilaian diri di kelas antara lain:

dapat menumbuhkan rasa percaya diri peserta didik, karena mereka diberi kepercayaan

untuk menilai dirinya sendiri;

peserta didik menyadari kekuatan dan kelemahan dirinya, karena ketika mereka

melakukan penilaian, harus melakukan introspeksi terhadap kekuatan dan kelemahan

yang dimilikinya;

dapat mendorong, membiasakan, dan melatih peserta didik untuk berbuat jujur, karena

mereka dituntut untuk jujur dan objektif dalam melakukan penilaian.

b. Teknik Penilaian

Penilaian diri dilakukan berdasarkan kriteria yang jelas dan objektif. Oleh karena itu,

penilaian diri oleh peserta didik di kelas perlu dilakukan melalui langkah-langkah sebagai

berikut.

Menentukan kompetensi atau aspek kemampuan yang akan dinilai.

Menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan.

Merumuskan format penilaian, dapat berupa pedoman penskoran, daftar tanda cek,

atau skala penilaian.

Meminta peserta didik untuk melakukan penilaian diri.

Page 21: Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan 2011/2012

21

Guru mengkaji sampel hasil penilaian secara acak, untuk mendorong peserta didik

supaya senantiasa melakukan penilaian diri secara cermat dan objektif.

Menyampaikan umpan balik kepada peserta didik berdasarkan hasil kajian terhadap

sampel hasil penilaian yang diambil secara acak.

Perlu dicatat bahwa tidak ada satu pun alat penilaian yang dapat mengumpulkan

informasi hasil dan kemajuan belajar peserta didik secara lengkap. Penilaian tunggal tidak cukup

untuk memberikan gambaran/informasi tentang kemampuan, keterampilan, pengetahuan dan

sikap seseorang. Lagi pula, interpretasi hasil tes tidak mutlak dan abadi karena anak terus

berkembang sesuai dengan pengalaman belajar yang dialaminya.

Demikian pedoman penyelenggaraan pendidikan pada satuan pendidikan di lingkungan

Kementerian Agama provinsi Jawa Tengah agar dapat dijadikan pedoman.

Semarang, April 2011

a.n. Kepala

Kabid Mapenda

Drs. H. Jamun, M.PdI

NIP.196201041991031001 Tembusan :

Ka Kanwil Kemenag Prov. Jateng