pedoman penyelenggaraan pelayanan perizinan...

56
LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 92 TANGGAL : 30 DESEMBER 2014 TENTANG : PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU. PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU DI JAWA BARAT

Upload: others

Post on 14-Sep-2019

60 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERIZINAN …bpmpt.jabarprov.go.id/assets/data/arsip/Lampiran_Pergub_92-2014_Asli5.pdf · 3 Bidang dan Jenis Perizinan Kode Perizinan Durasi (hari

LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT

NOMOR : 92

TANGGAL : 30 DESEMBER 2014

TENTANG : PETUNJUK PELAKSANAAN

PERATURAN DAERAH PROVINSI

JAWA BARAT NOMOR 7 TAHUN

2010 TENTANG

PENYELENGGARAAN PELAYANAN

PERIZINAN TERPADU.

PEDOMAN

PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU

DI JAWA BARAT

Page 2: PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERIZINAN …bpmpt.jabarprov.go.id/assets/data/arsip/Lampiran_Pergub_92-2014_Asli5.pdf · 3 Bidang dan Jenis Perizinan Kode Perizinan Durasi (hari

2

I. PENDAHULUAN

Penyelenggaraan pelayanan perizinan terpadu merupakan salah satu

bentuk langkah nyata yang dilakukan pemerintah dalam meningkatkan

pelayanan publik secara optimal pada masyarakat. Oleh karenanya Pemerintah

Provinsi Jawa Barat memiliki komitmen yang kuat untuk terus membangun

Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu (PTSP) dengan harapan agar pelayanan

perizinan dapat lebih efektif dan efisien. Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu

bertujuan untuk memberikan kemudahan bagi para pemangku kepentingan

dalam hal perizinan.

Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu (PTSP) merupakan sistem

pelayanan perizinan (izin dan non izin) yang proses pengelolaannya dimulai dari

tahap permohonan sampai terbitnya dokumen perizinan dengan transparan dan

terpadu pada satu tempat.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pelayanan perizinan adalah

terwujudnya batasan dan hubungan yang jelas tentang hak, tanggungjawab,

kewajiban dan kewenangan seluruh pihak terkait dengan penyelenggaraan

pelayanan perizinan; terwujudnya sistem penyelenggaraan pelayanan publik yang

layak sesuai dengan asas-asas umum pemerintahan dan korporasi yang baik;

terpenuhinya penyelenggaraan pelayanan perizinan dengan peraturan

perundang-undangan; dan terwujudnya perlindungan dan kepastian hukum bagi

masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan perizinan.

Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu merupakan panduan bagi

seluruh pemangku kepentingan dalam mengaplikasikan seluruh proses

perizinan di Jawa Barat dengan lebih mudah. Pedoman penyelenggaraan

pelayanan perizinan terpadu ini berisikan mengenai jenis, kode dan durasi waktu

penyelesaian perizinan, mekanisme dan prosedur pelayanan perizinan, penetapan

persyaratan perizinan, Standar Pelayanan dan Standar Operasional Prosedur,

mekanisme pengendalian, serta bentuk, jenis format dan tata naskah perizinan.

II. JENIS, KODE DAN DURASI WAKTU PENYELESAIAN PERIZINAN

A. Badan menyelenggarakan pelayanan perizinan yang menjadi urusan

Pemerintah Provinsi.

B. Bidang, jenis, kode dan durasi target penyelesaian perizinan yang

diselenggarakan oleh Badan adalah sebagaimana Tabel berikut :

Bidang dan Jenis Perizinan Kode

Perizinan

Durasi

(hari

kerja)

Ket.

Bidang Perkebunan 01

Jenis Izin 011

1. Izin Usaha Perkebunan (IUP); 011010 14

2. Izin Usaha Perkebunan untuk

Pengolahan (IUP-P);

011020 14

3. Izin Usaha Perkebunan untuk Budidaya

(IUP-B);

011030 14

4. Izin Peremajaan Tanaman 011040 14

Page 3: PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERIZINAN …bpmpt.jabarprov.go.id/assets/data/arsip/Lampiran_Pergub_92-2014_Asli5.pdf · 3 Bidang dan Jenis Perizinan Kode Perizinan Durasi (hari

3

Bidang dan Jenis Perizinan Kode

Perizinan

Durasi

(hari

kerja)

Ket.

Jenis Non Izin 012

5. Rekomendasi Hak Guna Usaha (HGU)

Perkebunan Baru;

012010 30 Bersifat

Strategis

6. Rekomendasi

Perpanjangan/Pembaharuan Hak Guna

Usaha (HGU) Perkebunan;

012020 21

7. Rekomendasi Izin Usaha Perkebunan 012030 14

Bidang Perikanan dan Kelautan 02

Jenis Izin 021

8. Izin Usaha Perikanan Tangkap (SIUP)

untuk Kapal Perikanan Berukuran di

atas 5 GT sampai dengan 30 GT

02101 14

Baru; 021010 14

Perubahan. 021011 14

9. Surat Izin Penangkapan Ikan (SIPI)

untuk Kapal Perikanan Berukuran di

atas 5 GT sampai dengan 30 GT dan

SIPI Andon.

02102 14

Baru; 021020 14

Perubahan; 021021 14

Perpanjangan. 021022 14

10. Surat Izin Kapal Pengangkut Ikan (SIKPI)

di Laut dengan Ukuran Palka dan Bobot

Kapal 5 sampai dengan 30 GT;

021030 14

11. Surat Izin Pembudidayaan Ikan (SIPBI) 021040 14

12. Penerbitan izin dan pemanfaatan ruang

laut di bawah 12 mil di luar minyak dan

gas bumi;

021050 14

13. Penerbitan izin Pengadaan Kapal

Penangkap Ikan dan Kapal Pengangkut

Ikan dengan Ukutan di atas 5 GT

sampai dengan 30 GT;

021060 14

14. Pendaftaran Kapal Perikanan di atas 5

GT sampai dengan 30 GT;

021070 14

15. Penerbitan Izin Usaha Perikanan (IUP) di

Bidang Pembudidayaan Ikan yang

Usahanya Lintas Daerah Kabupaten/

Kota;

021080 14

16. Penerbitan Izin Usaha Pemasaran dan

Pengolahan Hasil Perikanan Lintas

Daerah Kabupaten/Kota

021090 14

Jenis Non Izin 022

17. Rekomendasi Izin Pembudidayaan Ikan

Laut sampai dengan 12 Mil;

022010 14

18. Rekomendasi Ekspor/Import Ikan 022020 14

Page 4: PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERIZINAN …bpmpt.jabarprov.go.id/assets/data/arsip/Lampiran_Pergub_92-2014_Asli5.pdf · 3 Bidang dan Jenis Perizinan Kode Perizinan Durasi (hari

4

Bidang dan Jenis Perizinan Kode

Perizinan

Durasi

(hari

kerja)

Ket.

Hidup;

19. Rekomendasi Usaha

Pembudidayaan/Penangkapan Ikan

dengan Menggunakan Tenaga Asing;

022030 14

20. Rekomendasi Produsen Obat Ikan 022040 14

Bidang Kehutanan 03

Jenis Izin 031

21. Izin Usaha Industri Primer Hasil Hutan

Kayu (IUIPHHK) dengan Kapasitas

Produksi < 6.000 m3 per tahun;

031010 30

22. Izin Perluasan Industri Primer Hasil

Hutan Kayu dengan Total Kapasitas

Produksi < 6.000 m3 per tahun;

031020 30

23. Izin Perubaham Komposisi Jenis

Produksi dan/atau Kapasitas Produksi

IPHHK dengan Kapasitas Produksi <

6.000 m3 per tahun;

031030 14

24. Pendaftaran Ulang Izin Usaha Industri

Primer Hasil Hutan Kayu;

031040 14

25. Izin Penurunan Kapasitas Produksi pada

IPHHK dengan Kapasitas Produksi <

6.000 m3 per tahun;

031050 14

26. Izin Peremajaan Mesin (Reengineering)

IPHHK dengan Kapasitas Produksi

sampai dengan 6.000 m3 per tahun;

031060 14

27. Izin Perubahan (addendum) Izin Usaha

Industri Primer Hasil Hutan Kayu

dengan Kapasitas Produksi < 6.000 m3

per tahun;

031070 14

28. Izin Pengusahaan Kebun Buru Skala

Provinsi;

031080 30

29. Izin Usaha Pemanfaatan Kawasan Untuk

Kegiatan Pemeliharaan Jenis Tumbuhan

dan/atau satwa liar

031090 30

30. Izin Usaha Pemanfaatan Jasa

Perdagangan Karbon di Taman Hutan

Raya Ir.H.Djuanda;

031100 30

31. Izin Pemanfaatan Jasa Lingkungan

Biofarmaka di Taman Hutan Raya

Ir.H.Djuanda;

031110 30

32. Izin Pengusahaan Wisata Alam di Taman

Hutan Raya Ir.H.Djuanda;

031120 30

33. Izin Pemanfaatan Jasa Air di di Taman 031130 30

Page 5: PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERIZINAN …bpmpt.jabarprov.go.id/assets/data/arsip/Lampiran_Pergub_92-2014_Asli5.pdf · 3 Bidang dan Jenis Perizinan Kode Perizinan Durasi (hari

5

Bidang dan Jenis Perizinan Kode

Perizinan

Durasi

(hari

kerja)

Ket.

Hutan Raya Ir. H. Djuanda

34. Izin Pemanfaatan Jasa Aliran Air di

Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda

031140 30

35. Perizinan Jasa Usaha di Taman Hutan

Raya Ir. H. Djuanda

031150 30

36. Izin Usaha Pemanfaatan Jasa

Lingkungan Wisata Alam pada Hutan

Lindung Skala Provinsi Lintas

Kabupaten/ Kota;

031160 30

37. Persetujuan Prinsip Pinjam Pakai

Kawasan Hutan dengan Luasan Paling

Banyak 5 ha untuk Pembangunan

Fasilitas Umum, dan Kegiatan yang

Bersifat Non Komersil;

031170 90 Bersifat

Strategis

38. Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan

dengan Luasan Paling Banyak 5 ha

untuk Pembangunan Fasilitas Umum,

dan Kegiatan yang Bersifat Non

Komersil;

031180 90 Bersifat

Strategis

Jenis Non Izin 032

39. Rekomendasi Izin Usaha Industri Primer

Hasil Hutan Kayu (IUIPHHK) untuk

Kapasitas Produksi di atas 6.000 m3 per

Tahun;

032010 30

40. Rekomendasi Izin Pengusahaan Taman

Buru Skala Provinsi;

032020 30

41. Rekomendasi Teknis Izin Kegiatan

Lembaga Konservasi (antara lain Kebun

Binatang, Taman Safari) Skala Provinsi;

032030 30

42. Rekomendasi Teknis Izin Pemanfaatan

Kawasan Skala Provinsi (Zona

Pemanfaatan Taman Nasional, Suaka

Margasatwa dan Taman Wisata Alam)

032040 30

43. Rekomendasi Penunjukan Kawasan

Hutan Produksi, Hutan Lindung,

Kawasan Pelestarian Alam, Kawasan

Suaka Alam dan Taman Buru;

032050 45 Bersifat

Strategis

44. Rekomendasi pengelolaan Kawasan

hutan dengan tujuan khusus untuk

masyarakat adat, penelitian,

pengembangan, pendidikan, dan

pelatihan kehutanan, lembaga sosial

dan keagamaan untuk skala provinsi;

032060 60 Bersifat

Strategis

45. Rekomendasi Perubahan Status dan

Fungsi Kawasan Hutan;

032070 90 Bersifat

Strategis

Page 6: PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERIZINAN …bpmpt.jabarprov.go.id/assets/data/arsip/Lampiran_Pergub_92-2014_Asli5.pdf · 3 Bidang dan Jenis Perizinan Kode Perizinan Durasi (hari

6

Bidang dan Jenis Perizinan Kode

Perizinan

Durasi

(hari

kerja)

Ket.

46. Rekomendasi Pinjam Pakai Kawasan

Hutan;

032080 75 Bersifat

Strategis

47. Rekomendasi Tukar Menukar Kawasan

Hutan;

032090 120 Bersifat

Strategis

48. Rekomendasi Calon Lahan Kompensasi

yang Lokasinya Lintas Kabupaten/Kota;

032100 75 Bersifat

Strategis

49. Rekomendasi Calon Lahan Pengganti; 032110 75 Bersifat

Strategis

Bidang Kesehatan 04

Jenis Izin 041

50. Izin Usaha Kecil Obat Tradisional

(IUKOT);

041010 35

51. Izin Mendirikan Rumah Sakit Umum

dan Khusus Kelas B Pemerintah dan

Swasta;

041020 40

52. Izin Menyelenggarakan Rumah Sakit

Umum dan Khusus Kelas B Pemerintah

dan Swasta;

041030 40

53. Izin Cabang Penyalur Alat Kesehatan

(PAK);

041040 35

54. Pengakuan Pedagang Besar Farmasi

(PBF) Cabang;

041050 35

55. Pengakuan Pedagang Besar Farmasi

Bahan Obat (PBFBO) Cabang;

041060 35

56. Izin Laboratorium Kesehatan Madya; 041070 40

Jenis Non Izin 042

57. Rekomendasi Izin Laboratorium Patologi

Anatomik;

042010 40

58. Rekomendasi Izin Laboratorium

Parasitologi Klinik;

042020 40

59. Rekomendasi Izin Laboratorium

Mikrobiologi Klinik;

042030 40

60. Rekomendasi Izin Sarana Pemeriksaan

Kesehatan CTKI;

042040 40

61. Rekomendasi Izin Penyalur Alat

Kesehatan (PAK);

042050 35

62. Rekomendasi Izin Pedagang Besar

Farmasi (PBF);

042060 35

63. Rekomendasi Izin Pedagang Besar

Farmasi Bahan Obat (PBFBO);

042070 35

64. Rekomendasi Izin Mendirikan dan

Menyelenggarakan Rumah Sakit Umum

Kelas A/Utama atau yang setara;

042080 40

65. Rekomendasi Izin Mendirikan dan 042090 40

Page 7: PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERIZINAN …bpmpt.jabarprov.go.id/assets/data/arsip/Lampiran_Pergub_92-2014_Asli5.pdf · 3 Bidang dan Jenis Perizinan Kode Perizinan Durasi (hari

7

Bidang dan Jenis Perizinan Kode

Perizinan

Durasi

(hari

kerja)

Ket.

Menyelenggarakan Rumah Sakit Khusus

Kelas A;

66. Rekomendasi Izin Mendirikan dan

Menyelenggarakan Laboratorium

Kesehatan Kelas Utama;

042100 40

67. Rekomendasi Izin Mendirikan dan

Menyelenggarakan Institusi Penguji

Kalibrasi Alat Kesehatan;

042110 40

68. Rekomendasi Izin Mendirikan dan

Menyelenggarakan Rumah Sakit

Lapangan;

042120 40

69. Rekomendasi Izin Mendirikan dan

Menyelenggarakan Rumah Sakit

PMA/PMDN;

042130 40

70. Rekomendasi Izin Mendirikan dan

Menyelenggarakan Pelayanan

Radioterapi;

042140 35

71. Rekomendasi Izin Mendirikan dan

Penyelenggaraan Kedokteran Nuklir;

042150 35

72. Rekomendasi Izin Mendirikan dan

Menyelenggarakan Klinik Kedokteran

Spesialis/Kedokteran Gigi Spesialis

(PAM);

042160 35

73. Rekomendasi Izin Mendirikan dan

Menyelenggarakan Pelayanan Medis Sub

Spesialis Khusus;

042170 40

74. Rekomendasi Sertifikasi Sarana

Produksi Alat Kesehatan dan Perbekalan

Kesehatan Rumah Tangga (PKRT)

042180 35

75. Rekomendasi Administrasi Izin Usaha

Industri Farmasi;

042190 35

76. Rekomendasi Administrasi Izin Industri

Obat Tradisional;

042200 35

77. Rekomendasi Administrasi Produksi

Kosmetik;

042210 35

78. Rekomendasi Administrasi Izin Usaha

Industri Ekstrak Bahan Baku Alam (IU

IEBA)

042220 35

Bidang Perhubungan 05

Jenis Izin 051

79. Izin Trayek Angkutan Kota Dalam

Provinsi (AKDP);

05101 14

Baru; 051010 14

Perubahan; 051011 14

Perpanjangan; 051012 14

Page 8: PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERIZINAN …bpmpt.jabarprov.go.id/assets/data/arsip/Lampiran_Pergub_92-2014_Asli5.pdf · 3 Bidang dan Jenis Perizinan Kode Perizinan Durasi (hari

8

Bidang dan Jenis Perizinan Kode

Perizinan

Durasi

(hari

kerja)

Ket.

Registrasi Kartu Pengawasan; 051013 14

80. Izin Operasi Angkutan Kota Dalam

Provinsi (AKDP);

05102 14

Baru; 051020 14

Perubahan; 051021 14

Perpanjangan; 051022 14

Registrasi Kartu Pengawasan; 051023 14

81. Izin Insidentil; 051030 1

82. Izin Trayek dan Operasi Angkutan

Sungai Danau dan Penyeberangan

(ASDP) dibawah 20 m3/7 Gross Ton;

05104 14

Surat Keputusan; 051040 14

Registrasi Kartu Pengawasan; 051043 14

83. Izin Usaha Jasa Pengurusan

Transportasi (SIUJPT);

05105 14

Surat Keputusan; 051050

Registrasi Kartu Pengawasan; 051053

84. Izin Usaha Perusahaan Ekspedisi

Muatan Kapal Laut (SIUPEMKL) dan

Herregistrasi;

05106 14

Surat Keputusan; 051060 14

Registrasi Kartu Pengawasan; 051063 14

85. Izin Usaha Perusahaan Bongkar Muat

(SIUPBM) dan Herregistrasi;

05107 14

Surat Keputusan; 051070 14

Registrasi Kartu Pengawasan; 051073 14

86. Izin Usaha Perusahaan Depo Peti Kemas

(SIUPDPK);

05108 14

Surat Keputusan; 051080 14

Registrasi Kartu Pengawasan; 051083 14

87. Izin Usaha Perusahaan Pelayaran

Rakyat (SIUPPER);

05109 14

Surat Keputusan; 051090 14

Registrasi Kartu Pengawasan; 051093 14

88. Izin Pembukaan Kantor Cabang

Perusahaan Pelayaran Rakyat;

05110 14

Surat Keputusan; 051100 14

Registrasi Kartu Pengawasan; 051103 14

89. Izin Usaha Tally di Pelabuhan; 05111 14

Surat Keputusan; 051110 14

Registrasi Kartu Pengawasan; 051113 14

90. Izin Usaha Penyewaan Alat Angkutan

Laut/Penunjang Angkutan Laut (PPAL);

05112 14

Surat Keputusan; 051120 14

Registrasi Kartu Pengawasan; 051123 14

91. Izin Usaha Ekspedisi Muatan Pesawat 05113 7

Page 9: PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERIZINAN …bpmpt.jabarprov.go.id/assets/data/arsip/Lampiran_Pergub_92-2014_Asli5.pdf · 3 Bidang dan Jenis Perizinan Kode Perizinan Durasi (hari

9

Bidang dan Jenis Perizinan Kode

Perizinan

Durasi

(hari

kerja)

Ket.

Udara (SIUEMPU);

Surat Keputusan; 051130 7

Registrasi Kartu Pengawasan; 051133 7

92. Izin Usaha Kegiatan Penunjang Bandar

Udara;

05114 7

Surat Keputusan; 051140 7

Registrasi Kartu Pengawasan; 051143 7

93. Izin Pembukaan Kantor Cabang

Perusahaan Jasa Pengurusan

Transportasi;

05115 14

Surat Keputusan; 051150 14

Registrasi Kartu Pengawasan; 051153 14

94. Izin Pembangunan Prasarana yang

Melintasi Alur Sungai dan Danau;

051160 14

95. Persetujuan Pengoperasian Kapal untuk

Lintas Penyeberangan Antar

Kabupaten/Kota dalam Provinsi;

051170 14

96. Persetujuan Angkutan Orang dengan

Menggunakan Gerbong Kereta Api dalam

Kondisi Tertentu yang Pengoperasian di

dalam Wilayah Kabupaten/Kota dalam

Satu Provinsi;

051180 14

97. Izin Operasi Kegiatan Angkutan Orang

dan/atau Barang dengan Kereta Api

Umum untuk Pelayanan Angkutan

Antar Kota dan Perkotaan yang Lintas

Pelayanannya Melebihi Satu

Kabupaten/Kota dalam Satu Provinsi;

051190 14

98. Izin Pembangunan dan Pengadaan

Kapal Berukuran Tonase Kotor Kurang

dari 7 (GT <7) dan Tonase lebih dari 7

sampai dengan GT 300 (Tugas

Perbantuan) yang Berlayar Hanya di

Perairan Daratan (Sungai dan Danau);

051200 14

99. Izin Pembangunan dan Pengadaan Kapal

(Kapal Berukuran Tonase Kotor Kurang

Dari GT 7 (GT < 7) yang Berlayar di

Laut;

051210 14

100. Izin Pembangunan dan Pengadaan

Kapal Berukuran Tonase Kotor Kurang

dari 7 (GT <7) yang Berlayar Hanya di

Perairan Daratan (Sungai dan Danau);

051220 14

101. Izin Pengoperasian Pelabuhan Khusus

Regional;

051230 14

102. Izin Kegiatan Pengerukan di dalam

Dlkr/Dlkp Pelabuhan Laut Regional;

051240 14

Page 10: PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERIZINAN …bpmpt.jabarprov.go.id/assets/data/arsip/Lampiran_Pergub_92-2014_Asli5.pdf · 3 Bidang dan Jenis Perizinan Kode Perizinan Durasi (hari

10

Bidang dan Jenis Perizinan Kode

Perizinan

Durasi

(hari

kerja)

Ket.

103. Izin Reklamasi di dalam Dlkr/Dlkp

Pelabuhan Laut Regional;

051250 14

104. Izin Kegiatan Pengerukan di Wilayah

Perairan Pelabuhan Khusus Regional;

051260 14

105. Izin Kegiatan Reklamasi di Wilayah

Perairan Pelabuhan Khusus Regional;

051270 14

106. Izin Usaha Perusahaan Angkutan Laut

bagi Perusahaan yang Berdomisili dan

Beroperasi pada Lintas Pelabuhan Antar

Kabupaten/Kota dalam Wilayah Provinsi

Setempat;

051280 14

107. Izin Usaha Pelayaran Rakyat Bagi

Perusahaan yang Berdomisili dan

Beroperasi pada Lintas Pelabuhan Antar

Kabupaten/Kota dalam Wilayah Provinsi

Setempat, Pelabuhan Antar/Provinsi

dan Internasional (Lintas Batas);

051290 14

108. Izin Usaha Ekspedisi/Freight Forwarder; 051300 14

109. Izin Usaha Angkutan Perairan

Pelabuhan;

051310 14

110. Izin Usaha Prasarana Perkeretaapian

Umum;

051320 14 Bersifat

Strategis

111. Izin Pembangunan Prasarana

Perkeretaapian Umum;

051330 14

112. Izin Operasi Prasarana Perkeretaapian

Umum;

051340 14 Bersifat

Strategis

113. Izin Usaha Sarana Perkeretaapian

Umum;

051350 14 Bersifat

Strategis

114. Izin Operasi Sarana Perkeretaapian

Umum;

051360 14 Bersifat

Strategis

115. Izin Prinsip Pembangunan

Perkeretaapian Khusus

051370 14 Bersifat

Strategis

116. Izin Pembangunan Perkeretaapian

Khusus;

051380 14 Bersifat

Strategis

117. Izin Operasi Perkeretaapian Khusus; 051390 14 Bersifat

Strategis

118. Izin Usaha Perusahaan Angkutan Laut

(Pembukaan Kantor Cabang);

05140 14

Surat Keputusan; 051400 14

Registrasi Kartu Pengawasan; 051403 14

Jenis Non Izin 052

119. Informasi Pengusahaan Angkutan Izin

Trayek Antar Kota Dalam Provinsi

(AKDP);

052010 14

120. Surat Keterangan Perubahan Status 052020 14

Page 11: PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERIZINAN …bpmpt.jabarprov.go.id/assets/data/arsip/Lampiran_Pergub_92-2014_Asli5.pdf · 3 Bidang dan Jenis Perizinan Kode Perizinan Durasi (hari

11

Bidang dan Jenis Perizinan Kode

Perizinan

Durasi

(hari

kerja)

Ket.

Kendaraan;

121. Rekomendasi Izin Trayek Lintas

Provinsi/AKAP (Antar Kota Antar

Provinsi)/ Rekomendasi Izin Operasi;

052030 14

122. Rekomendasi Izin Usaha Perusahaan

Angkutan Laut (SIUPL/PELNAS);

052040 14

123. Rekomendasi Ketinggian Bangunan di

Kawasan Keselamatan Operasi

Penerbangan;

052050 14

124. Rekomendasi Pendirian Kantor Cabang

Usaha Penunjang Angkutan Udara

(Usaha Kegiatan Penunjang Bandar

Udara dan Ekspedisi Muatan Pesawat

Udara);

052060 14

125. Surat Penetapan Lokasi Terminal

Penumpang Tipe B;

052070 14

126. Pengesahaan Rancang Bangun Terminal

Penumpang Tipe B;

052080 14

127. Surat Persetujuan Pengoperasian

Terminal Penumpang Tipe B;

052090 14

128. Rekomendasi Lokasi Pelabuhan

Penyeberangan Lintas Kabupaten/Kota;

052100 14

129. Rekomendasi Rencana Induk Pelabuhan

Penyeberangan, Dlkr/Dlkp yang Terletak

pada Jaringan Jalan Nasional dan Antar

Negara serta Jaringan Jalur Kereta Api;

052110 14

130. Pelaksanaan Pengukuran Kapal sampai

dengan GT 300 (Kapal Berukuran

Tonase Kotor sama dengan atau lebih

dari 7 (GT ≥7) yang Berlayar Hanya di

Perairan Daratan (Sungai dan Danau)

Ditugaspembantuankan kepada

Provinsi;

052120 14

131. Penerbitan Pas Perairan Daratan (Kapal

Berukuran Tonase Kotor sama

dengan atau lebih dari 7 (GT ≥7) yang

Berlayar Hanya di Perairan Daratan

(Sungai dan Danau);

052130 14

132. Penerbitan Sertifikat Keselamatan Kapal

(Kapal Berukuran Tonase Kotor sama

dengan atau lebih dari 7 (GT ≥7) yang

Berlayar Hanya di Perairan Daratan

(Sungai dan Danau);

052140 14

133. Penerbitan Dokumen Pengawakan Kapal

(Kapal Berukuran Tonase Kotor sama

dengan atau lebih dari 7 (GT ≥7) yang

Berlayar Hanya di Perairan Daratan

052150 14

Page 12: PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERIZINAN …bpmpt.jabarprov.go.id/assets/data/arsip/Lampiran_Pergub_92-2014_Asli5.pdf · 3 Bidang dan Jenis Perizinan Kode Perizinan Durasi (hari

12

Bidang dan Jenis Perizinan Kode

Perizinan

Durasi

(hari

kerja)

Ket.

(Sungai dan Danau);

134. Rekomendasi Penetapan Rencana Induk

Pelabuhan Laut Internasional Hub,

Internasional dan Nasional;

052160 14

135. Rekomendasi Penetapan Lokasi

Pelabuhan Umum;

052170 14

136. Rekomendasi Penetapan Dlkr/Dlkp

Pelabuhan Laut Internasional Hub;

052180 14

137. Rekomendasi Penetapan Dlkr/Dlkp

Pelabuhan Laut Internasional;

052190 14

138. Rekomendasi Penetapan Dlkr/Dlkp

Pelabuhan Laut Nasional;

052200 14

139. Rekomendasi Penetapan Pelabuhan yang

Terbuka Bagi Perdagangan Luar Negeri;

052210 14

140. Rekomendasi Penetapan Lokasi Bandar

Udara Umum;

052220 14

141. Rekomendasi Penetapan/Izin

Pembangunan Bandar Udara Umum

yang Melayani Pesawat Udara ≥ 30

Tempat Duduk;

052230 14

142. Rekomendasi Penerbitan Izin

Pembangunan Bandar Udara Khusus

yang Melayani Pesawat Udara dengan

Kapasitas < 30 (tiga puluh) Tempat

Duduk dan Ruang Udara Disekitarnya

Tidak Dikendalikan dan Terletak dalam

2 (dua) Kabupaten/Kota dalam 1 (Satu)

Provinsi, sesuai dengan Batas

Kewenangan Wilayahnya.Pemberitahuan

Pemberian Izin Pembangunan Bandar

Udara Khusus;

052240 14

143. Rekomendasi Kesesuaian Rencana

Terminal Khusus Dengan RTRW

Provinsi;

052250 30 Bersifat

Strategis

144. Rekomendasi Persetujuan Pembangunan

Prasarana Perkeretaapian Umum yang

Jaringan Jalurnya Dalam Wilayah

Kabupaten/Kota;

052260 14 Bersifat

Strategis

145. Rekomendasi Persetujuan Operasi

Prasarana Perkeretaapian Umum yang

Jaringan Jalurnya Dalam Wilayah

Kabupaten/Kota;

052270 14 Bersifat

Strategis

146. Rekomendasi Persetujuan Pembangunan

Perkeretaapian Khusus yang Jaringan

Jalurnya Dalam Wilayah

Kabupaten/Kota;

052280 14 Bersifat

Strategis

147. Rekomendasi Persetujuan 052290 14 Bersifat

Page 13: PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERIZINAN …bpmpt.jabarprov.go.id/assets/data/arsip/Lampiran_Pergub_92-2014_Asli5.pdf · 3 Bidang dan Jenis Perizinan Kode Perizinan Durasi (hari

13

Bidang dan Jenis Perizinan Kode

Perizinan

Durasi

(hari

kerja)

Ket.

Pengoperasian Perkereteapian Khusus

yang Jaringan Jalurnya Dalam Wilayah

Kabupaten/Kota;

Strategis

Bidang Ketenagakerjaan 06

Jenis Izin 061

148. Pengesahan Rencana Penggunaan

Tenaga Kerja Asing (RPTKA)

Perpanjangan;

061010 7

149. Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing; 061020 3

Perpanjangan (IMTA-P); 061023 3

Pencabutan (IMTA-C); 061024 3

150. Izin Pendirian Lembaga Penempatan

Tenaga Kerja Swasta Antar Kerja Lokal

(LPTKS-AKL);

061030 12

Baru 061030

Perpanjangan 061033

151. Izin Pendirian Lembaga Bursa Kerja

Skala Provinsi;

061040 14

152. Izin Pendirian Kantor Cabang Lembaga

Penempatan Tenaga Kerja Antar Kerja

Antar Daerah (AKAD) Skala Provinsi;

061050 7

153. Izin Pendirian Kantor Cabang Pelaksana

Penempatan Tenaga Kerja Indonesia

Swasta (Cabang PPTKIS);

061060 7

154. Izin Lembaga Penyuluhan dan

Bimbingan Jabatan Skala Provinsi;

061070 14

155. Izin Terhadap Obyek Pengawasan

Ketenagakerjaan Skala Provinsi;

061080 14

156. Izin Tempat Penampungan Calon TKI

Skala Provinsi

061090 14

Jenis Non Izin 062

157. Rekomendasi Pendirian Lembaga

Pelayanan Penempatan Tenaga Kerja

Swasta Antar Kerja Antar Daerah

(LPTKS-AKAD);

062010 14

158. Rekomendasi Pengerahan/Penempatan

Tenaga Kerja Antar Kerja Antar Daerah

(AKAD);

062020 3

159. Rekomendasi Kepada Swasta dalam

Pengelenggaraan Pameran Bursa

Kerja/Job Fair Skala Provinsi;

062030 4

160. Rekomendasi Perpanjangan Surat Izin

Pelaksana Penempatan Tenaga Kerja

Swasta (SIPPTKIS/PPTKIS);

062040 14

Page 14: PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERIZINAN …bpmpt.jabarprov.go.id/assets/data/arsip/Lampiran_Pergub_92-2014_Asli5.pdf · 3 Bidang dan Jenis Perizinan Kode Perizinan Durasi (hari

14

Bidang dan Jenis Perizinan Kode

Perizinan

Durasi

(hari

kerja)

Ket.

161. Rekomendasi Terhadap Perizinan

Magang ke Luar Negeri;

062050 14

162. Rekomendasi Perizinan Pendirian

Lembaga Penyuluhan dan Bimbingan

Jabatan,;

062060 14

163. Rekomendasi Terhadap Izin Operasional

Tenaga Kerja Sukarela (TKS) Luar

Negeri, TKS Indonesia, Lembaga

Sukarela Indonesia yang akan

Beroperasi Lebih dari 1 (Satu)

Kabupaten/Kota dalam Satu Provinsi;

062070 14

164. Rekomendasi Terhadap Izin Obyek

Pengawasan Ketenagakerjaan;

062080 14

165. Rekomendasi Pencabutan Izin

Operasional Perusahaan Penyedia Jasa

Pekerja/Buruh

062090 14

Bidang Perindustrian dan Perdagangan 07

Jenis Izin 071

166. Surat Izin Usaha Perdagangan Bahan

Berbahaya (SIUP B2) Pengecer Terdaftar;

071010 14

Jenis Non Izin 072

167. Rekomendasi Surat Izin Usaha

Perdagangan Bahan Berbahaya (SIUP

B2) Distributor Terdaftar (DT);

072010 14

168. Rekomendasi Surat Izin Usaha

Perdagangan Minuman Beralkohol (SIUP

MB) Distributor;

072020 14

169. Rekomendasi Surat Izin Usaha

Perdagangan Minuman Beralkohol (SIUP

MB) Sub-Distributor;

072030 14

170. Rekomendasi Surat Persetujuan

Perdagangan Gula antar Pulau

(SPPGAP);

072040 14

171. Angka Pengenal Impor – Produsen (API-

P)

072050 14

172. Angka Pengenal Impor – Umum (API-U) 072060 14

173. Rekomendasi Pengakuan Pedagang Gula

Antar Pulau

072070 14

Bidang Pendidikan 08

Jenis Izin 081

174. Izin Operasional Penyelenggaraan

Sekolah Luar Biasa (SLB);

081010 14

175. Izin Operasional Pendidikan Menengah 081020 14

Page 15: PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERIZINAN …bpmpt.jabarprov.go.id/assets/data/arsip/Lampiran_Pergub_92-2014_Asli5.pdf · 3 Bidang dan Jenis Perizinan Kode Perizinan Durasi (hari

15

Bidang dan Jenis Perizinan Kode

Perizinan

Durasi

(hari

kerja)

Ket.

Yang Diselenggarakan Oleh

Masyarakat;

Jenis Non Izin 082

-

Bidang Peternakan 09

Jenis Izin 091

176. Izin Membawa Hewan Kesayangan Antar

Provinsi/Pulau;

091010 7

177. Izin Membawa Masuk Bibit Ternak Antar

Provinsi/Pulau;

091020 7

178. Izin Membawa Keluar Bibit Ternak Antar

Provinsi/Pulau

091030 7

179. Izin Distributor Obat Hewan; 091040 14

180. Penerbitan Izin Pembangunan

Laboratorium Kesehatan Hewan dan

Kesehatan Masyarakat Veteriner di

Provinsi Jawa Barat;

091050 14

Jenis Non Izin 092

181. Rekomendasi Izin Produsen Obat

Hewan;

092010 14

182. Rekomendasi Importasi/Eksportasi Obat

Hewan;

092020 14

183. Rekomendasi Persetujuan Pemasukan

Benih dan/atau Bibit Ternak ke dalam

Wilayah Negara RI;

092030 14

184. Rekomendasi Persetujuan Pengeluaran

Benih dan/atau Bibit Ternak ke luar

Wilayah Negara RI;

092040 14

185. Rekomendasi Importasi/Eksportasi

Produk Pangan Asal Hewan;

092050 14

186. Rekomendasi Importasi/Eksportasi

Produk Hewan Non Pangan;

092060 14

187. Rekomendasi Persetujuan Pemasukan

dan Pengeluaran Ternak Potong ke

dalam Wilayah Negara RI;

092070 14

188. Rekomendasi Pendaftaran Pakan

Ternak;

092080 14

189. Rekomendasi Pengeluaran/ Pemasukan

Produk Hewan Antar Provinsi;

092090 14

190. Rekomendasi Pengeluaran/ Pemasukan

Ternak Potong Antar Provinsi;

092100 14

Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral 10

Jenis Izin 101

Page 16: PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERIZINAN …bpmpt.jabarprov.go.id/assets/data/arsip/Lampiran_Pergub_92-2014_Asli5.pdf · 3 Bidang dan Jenis Perizinan Kode Perizinan Durasi (hari

16

Bidang dan Jenis Perizinan Kode

Perizinan

Durasi

(hari

kerja)

Ket.

191. Izin Pengeboran, Penggalian, Pemakaian

dan Izin Pengusahaan Air Tanah dalam

Daerah Provinsi;

101010 30

192. Izin Usaha Pertambangan (IUP) Mineral

dan Batubara dalam Rangka

Penanaman Modal dalam Negeri pada

Wilayah Izin Usaha Pertambangan

Daerah yang berada dalam 1 (satu)

Daerah Provinsi termasuk Wilayah Laut

sampai debngan 12 mil Laut;

101020 30 Bersifat

Strategis

Izin Usaha Pertambangan (IUP)

Eksplorasi;

101020 30 Bersifat

Strategis

Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi

Produksi;

101020 30 Bersifat

Strategis

Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi

Produksi Khusus Pengolahan dan

Pemurnian;

101020 30 Bersifat

Strategis

Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi

Produksi Khusus Pengangkutan dan

Penjualan;

101020 30 Bersifat

Strategis

193. Penerbitan Izin Usaha Jasa

Pertambangan dan Surat Keterangan

terdaftar dalam rangka penanaman

modal dalam negeri yang kegiatan

usahanya dalam 1 (satu) daerah

Provinsi;

101030 30

194. Penetapanan Wilayah dan Izin Usaha

Pertambangan Mineral Bukan Logam

dan Bantuan dalam Rangka Penanaman

Modal Dalam Negeri pada Wilayah Izin

Usaha Pertambangan Daerah yang

berada dalam 1 (satu) Daerah Provinsi

termasuk Wilayah Laut sampai dengan

12 mil Laut;

101030 30

195. Izin Pertambangan Rakyat untuk

Komoditas Mineral Logam, Batubara,

Mineral Bukan Logam dan Batuan

Dalam Wilayah Pertambangan Rakyat;

101030 30

196. Izin Usaha Pertambangan Operasi

Produksi Khusus untuk Pengolahan dan

Pemurnian dalam Rangka Penanaman

Modal Dalam Negeri yang komoditas

Tambangnya Berasal dari 1 (satu)

Daerah Provinsi yang Sama;

101040 30 Bersifat

Strategis

197. Izin Pemanfaatan Langsung Panas Bumi

Lintas Daerah Kabupaten/ Kota dalam 1

(satu) Daerah Provinsi;

101050 60 Bersifat

Strategis

Page 17: PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERIZINAN …bpmpt.jabarprov.go.id/assets/data/arsip/Lampiran_Pergub_92-2014_Asli5.pdf · 3 Bidang dan Jenis Perizinan Kode Perizinan Durasi (hari

17

Bidang dan Jenis Perizinan Kode

Perizinan

Durasi

(hari

kerja)

Ket.

198. Penerbitan Surat Keterangan Terdaftar

Usaha Jasa Penunjang yang Kegiatan

Usahanya dalam 1 (satu) Daerah

Provinsi;

101060 30

199. Izin usaha niaga bahan bakar nabati

(biofuel) sebagai bahan bakar lain;

101070 30

200. Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik

(IUPTL) untuk Kepentingan Umum

dalam Daerah Provinsi;

101080 60 Bersifat

Strategis

201. Izin Operasi (IO) Usaha Penyediaan

Tenaga Listrik untuk Kepentingan

Sendiri yang Fasilitas Instalasinya

Dalam Daerah Provinsi;

101090 30 Bersifat

Strategis

202. Izin Pemanfaatan Jaringan Tenaga

Listrik untuk Kepentingan

Telekomunikasi, Multimedia, dan

Informatika pada Jaringan Milik

Pemegang Izin Usaha Penyediaan Tenaga

Listrik atau Izin Operasi yang

Ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi

101010 60 Bersifat

Strategis

203. Penerbitan izin Usaha Jasa Penunjang

Tenaga Listrik Bagi Badan Usaha Dalam

Negeri (Saham Dimiliki oleh Penanam

Modal dalam Negeri)

101011 30 Bersifat

Strategis

Jenis Non Izin 102

204. Rekomendasi Penggunaan Wilayah Kerja

Kontrak Kerja Sama untuk Kegiatan

Lain di luar Kegiatan Migas pada Lintas

Kabupaten/Kota;

102020 30

205. Rekomendasi Pendirian Gudang Bahan

Peledak dalam rangka Kegiatan Usaha

Migas di Daerah Operasi Daratan dan di

Daerah Operasi Paling Jauh 12 (Dua

Belas) Mil Laut Diukur Dari Garis Pantai

ke Arah Laut Lepas dan/atau ke Arah

Perairan Kepulauan;

102030 30

206. Rekomendasi Penetapan Wilayah Usaha

Penyediaan Tenaga Listrik untuk Badan

Usaha yang Wilayah Usahanya di Dalam

Daerah Provinsi;

102040 30 Bersifat

Strategis

207. Rekomendasi Izin Prinsip Pembangunan

Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT)

atau Saluran Udara Tegangan Ekstra

Tinggi (SUTET);

102050 30 Bersifat

Strategis

Page 18: PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERIZINAN …bpmpt.jabarprov.go.id/assets/data/arsip/Lampiran_Pergub_92-2014_Asli5.pdf · 3 Bidang dan Jenis Perizinan Kode Perizinan Durasi (hari

18

Bidang dan Jenis Perizinan Kode

Perizinan

Durasi

(hari

kerja)

Ket.

Bidang Binamarga 11

Jenis Izin 111

208. Izin Serah Pakai Tanah (ISPT) Ruang

Milik Jalan (Rumija);

111010 14

209. Izin Serah Pakai Tanah (ISPT) Tanah

Jalan Diluar Ruang Milik Jalan (Rumija)

111020 14

Jenis Non Izin

-

Bidang PSDA 12

Jenis Izin 121

210. Surat Izin Pemanfaatan Tanah

Pemerintah Provinsi (SIPTPP-Sempadan

Sungai);

12101 21

Baru; 121010 21

Perpanjangan. 121013 21

211. Surat Izin Pengambilan dan

Pemanfaatan Air (SIPPA) Permukaan;

121020 21

Jenis Non Izin 122

-

Bidang Komunikasi dan Informatika

Jenis Izin 131

212. Izin Penyelenggaraan Telekomunikasi

Khusus untuk Keperluan Pemerintah

dan Badan Hukum yang Cakupan

Areanya Provinsi Sepanjang Tidak

Menggunakan Spektrum Frekuensi

Radio;

13101 14

Izin Prinsip; 131010 14

Izin Penyelenggaraan. 131010 14

213. Izin Kantor Cabang dan Loket Pelayanan

Operator;

131020 10

214. Izin Usaha Jasa Titipan untuk Kantor

Cabang;

13103 14

Baru 131031 14

Perpanjangan 131033 14

Jenis Non Izin 132

215. Rekomendasi Terhadap Permohonan Izin

Penyelenggaraan Jaringan Tetap Lokal

Wireline (End To End) Cakupan Provinsi;

132010 14

216. Rekomendasi Izin Penyelenggaraan

Penyiaran Televisi Swasta;

132020 14

Page 19: PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERIZINAN …bpmpt.jabarprov.go.id/assets/data/arsip/Lampiran_Pergub_92-2014_Asli5.pdf · 3 Bidang dan Jenis Perizinan Kode Perizinan Durasi (hari

19

Bidang dan Jenis Perizinan Kode

Perizinan

Durasi

(hari

kerja)

Ket.

Bidang Pertanahan 14

Jenis Izin 141

217. Izin Lokasi; 141010 30 Bersifat

Strategis

218. Penetapan Lokasi Pengadaan Tanah

untuk Kepentingan Umum Provinsi;

141020 30 Bersifat

Strategis

219. Pertimbangan dan Usulan Pencabutan

dan Pembatalan Surat Keputusan Izin

Lokasi;

141030 14 Bersifat

Strategis

Jenis Non Izin 142

-

Bidang Sosial 15

Jenis Izin 151

220. Izin Pengumpulan Uang atau Barang

Skala Provinsi;

151010 14

221. Penerbitan Izin Orang Tua Angkat untuk

Pengangkatan Anak oleh Orang Tua

Tunggal

Jenis Non Izin 152

222. Rekomendasi Izin Pengumpulan Uang

Atau Barang Skala Nasional;

152010 14

223. Rekomendasi Izin Undian Gratis

Berhadiah

152020

Bidang Pertanian 16

Jenis Izin 161

224. Izin Usaha Tanaman Pangan dan

Holtikultura Wilayah Provinsi;

161010 14

225. Penerbitan Izin Usaha Pertanian yang

Kegiatan Usahanya Lintas Daerah

Kabupaten/Kota;

161020 14

Jenis Non Izin 162

-

Bidang Pemukiman dan Perumahan 17

Jenis Izin 171

226. Izin Penyelenggara Pengelolaan

Persampahan Lintas Kabupaten/Kota;

171010 30 Bersifat

Strategis

227. Izin Lokasi Kawasan Siap Bangun

(Kasiba) dan Lingkungan Siap Bangun

(Lisiba) Lintas Kabupaten/Kota;

171020 30 Bersifat

Strategis

Page 20: PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERIZINAN …bpmpt.jabarprov.go.id/assets/data/arsip/Lampiran_Pergub_92-2014_Asli5.pdf · 3 Bidang dan Jenis Perizinan Kode Perizinan Durasi (hari

20

Bidang dan Jenis Perizinan Kode

Perizinan

Durasi

(hari

kerja)

Ket.

228. Izin Mendirikan Bangunan Berfungsi

Khusus;

171030 30 Bersifat

Strategis

Jenis Non Izin 172

229. Rekomendasi Pengembangan Sistem Air

Limbah Lintas Kabupaten/Kota,

172010 14

230. Rekomendasi Pemanfaatan Ruang

Kawasan Bandung Utara;

172020 30 Bersifat

Strategis

Bidang Kebudayaan dan Pariwisata 18

Jenis Izin 181

231. Izin Usaha Terhadap Pembuatan Film

Oleh Tim Asing Skala Provinsi;

181010 14

232. Izin Membawa Benda Cagar Budaya Ke

Luar Provinsi Dan Antar Kabupaten /

Kota;

181020 14

233. Izin Survei Dan Pengangkatan Benda

Cagar Budaya/Situs Di Atas 4 (Empat)

Sampai Dengan 12 (Dua Belas) Mil Laut

Dari Garis Pantai Atas Rekomendasi

Pemerintah, 14 Hari Kerja;

181030 14

234. Registrasi Museum Dan Koleksi Di

Provinsi;

181040 14

235. Izin Lokasi Syuting Terhadap

Pembuatan Film Oleh Tim Asing

181050 14

236. Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP) 181060 14

Jenis Non Izin 182

237. Rekomendasi Pengiriman Misi Kesenian

dalam rangka Kerjasama Luar Negeri

Skala Provinsi;

182010 14

238. Rekomendasi Pembebasan Fiskal untuk

Kegiatan Misi Kesenian Indonesia ke

Luar Negeri dari Provinsi.

182020 14

239. Rekomendasi peningkatan bintang hotel

pariwisata skala provinsi

182030 14

240. Rekomendasi izin penelitian cagar

budaya

182040 14

241. Rekomendasi dan/atau izin mengubah

fungsi cagar budaya

182050 14

242. Rekomendasi dan/atau izin pencairan

cagar budaya atau yang diduga cagar

budaya

182060 14

Page 21: PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERIZINAN …bpmpt.jabarprov.go.id/assets/data/arsip/Lampiran_Pergub_92-2014_Asli5.pdf · 3 Bidang dan Jenis Perizinan Kode Perizinan Durasi (hari

21

Bidang dan Jenis Perizinan Kode

Perizinan

Durasi

(hari

kerja)

Ket.

Bidang Lingkungan Hidup 19

Jenis Izin 191

243. Izin Pengumpulan Limbah B3 Skala

Provinsi (Sumber Limbah Lintas

Kabupaten/Kota) Kecuali Minyak

Pelumas/Oli Bekas);

191010 45 Bersifat

Strategis

244. Izin Lingkungan Bagi Setiap Usaha

dan/atau Kegiatan yang Wajib Memiliki

AMDAL;

191020 85 Bersifat

Strategis

245. Izin Lingkungan Bagi Setiap Usaha

dan/atau Kegiatan yang Wajib Memiliki

UKL-UPL

191030 24 Bersifat

Strategis

246. Izin Pemanfaatan Kawasan Lindung 191040 30 Bersifat

Strategis

Jenis Non Izin 192

247. Rekomendasi Izin Pengumpulan Limbah

B3 Skala Nasional;

192010 45

248. Rekomendasi Pemanfaatan Kawasan

Lindung

192020 30 Bersifat

Strategis

Bidang Koperasi dan UMKM 20

Jenis Izin 201

249. Izin Usaha Simpan Pinjam 201010 30

250. Izin Pembukaan Kantor Cabang, Kantor

Cabang Pembantu dan Kantor Kas

Koperasi Simpan Pinjam

201020 30

Jenis Non Izin 202

Bidang Penanaman Modal 21

Jenis Izin 211

251. Izin Prinsip Penanaman Modal 211010 3

252. Izin Prinsip Perluasan 211020 3

253. Izin Prinsip Perubahan 211030 5

254. Izin Prinsip Penggabungan 211040 7

255. Izin Usaha Penanaman Modal 211050 7

256. Izin Usaha Perluasan 211060 7

257. Izin Usaha Perubahan 211070 7

258. Izin Usaha Penggabungan 211080 7

259. Izin Pencabutan 211090 7

260. Izin Pembatalan 211100 7

261. Izin Pembukaan Kantor Cabang 211110 7

Jenis Non Izin 212

-

Page 22: PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERIZINAN …bpmpt.jabarprov.go.id/assets/data/arsip/Lampiran_Pergub_92-2014_Asli5.pdf · 3 Bidang dan Jenis Perizinan Kode Perizinan Durasi (hari

22

Bidang dan Jenis Perizinan Kode

Perizinan

Durasi

(hari

kerja)

Ket.

Catatan :

- Digit ke-1 dan ke-2 kode perizinan adalah kode bidang perijinan.

- Digit ke-3 kode perzinan adalah kode jenis perijinan : izin (1) dan non izin (2).

- Digit ke-4 dan ke-5 kode perizinan adalah kode urutan perizinan dalam bidangnya.

- Digit ke-6 kode perizinan adalah sifat perizinan : baru (0), perubahan (1), perpanjangan

(2), registrasi/ kartu pengawasan (3), pencabutan (4).

C. Jenis pelayanan perizinan dapat bertambah atau berkurang sesuai

kewenangan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.

D. Pelaksanaan sebagaimana dimaksud pada huruf c meliputi wewenang

penandatanganan, durasi, mekanisme dan persyaratan.

Page 23: PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERIZINAN …bpmpt.jabarprov.go.id/assets/data/arsip/Lampiran_Pergub_92-2014_Asli5.pdf · 3 Bidang dan Jenis Perizinan Kode Perizinan Durasi (hari

23

III. MEKANISME DAN PROSEDUR PELAYANAN PERIZINAN

A. BAGAN ALUR

1. Bagan Alur Pelayanan Perizinan Terpadu

PERANGKAT DAERAH

Page 24: PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERIZINAN …bpmpt.jabarprov.go.id/assets/data/arsip/Lampiran_Pergub_92-2014_Asli5.pdf · 3 Bidang dan Jenis Perizinan Kode Perizinan Durasi (hari

24

2. Bagan Alur Pelayanan Perizinan Terpadu Bersifat Strategis

Page 25: PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERIZINAN …bpmpt.jabarprov.go.id/assets/data/arsip/Lampiran_Pergub_92-2014_Asli5.pdf · 3 Bidang dan Jenis Perizinan Kode Perizinan Durasi (hari

25

3. Bagan Alur Pengaduan Pelayanan Perizinan Terpadu

PERANGKAT DAERAH / APIP BPMPT

Page 26: PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERIZINAN …bpmpt.jabarprov.go.id/assets/data/arsip/Lampiran_Pergub_92-2014_Asli5.pdf · 3 Bidang dan Jenis Perizinan Kode Perizinan Durasi (hari

26

B. PROSEDUR

1. Pemohon

a. Melalui Kantor Badan, Gerai dan Unit Layanan Keliling Badan.

1) Pemohon mendapatkan informasi yang berkaitan dengan penjelasan

persyaratan, formulir perizinan, biaya dan waktu yang dibutuhkan

melalui loket informasi, telepon atau diunduh (download) pada web

site Badan;

2) Pemohon mengajukan permohonan perizinan ditujukan kepada

Kepala Badan, kecuali untuk perizinan bersifat strategis permohonan

ditujukan ke Gubernur;

3) Pemohon yang berhalangan atau tidak memungkinkan untuk

mengurus perizinan, dapat diwakili oleh Kuasanya, yang dinyatakan

dengan Surat Kuasa dan/atau surat tugas bermaterai cukup serta

menunjukan identitas;

4) Pemohon menyampaikan formulir dan kelengkapan persyaratan ke

loket pendaftaran atau media elektronik;

5) Pemohon mendapatkan tanda terima berkas pendaftaran apabila

persyaratan dinyatakan lengkap;

6) Pemohon menerima Surat Ketetapan Retribusi Daerah (SKRD) dari

petugas Front Office untuk perizinan yang telah selesai dan

dikenakan retribusi;

7) Pemohon melakukan pembayaran retribusi ke loket pembayaran yang

telah disediakan atau Bank yang ditunjuk untuk perjinan yang telah

selesai dan dikenakan retribusi;

8) Pemohon menerima bukti pembayaran retribusi (untuk perizinan

yang dikenakan retribusi);

9) Pemohon menerima surat dokumen dan/atau naskah perizinan atau

keputusan penolakan/ penangguhan permohonan yang telah

ditandatangani;

10) Pemohon mengambil surat dokumen dan/atau naskah perizinan atau

keputusan penolakan/ penangguhan permohonan yang telah

ditandatangani ke petugas front office dengan menyertakan bukti

pembayaran retribusi (untuk perizinan yang selesai dan dikenakan

retribusi), resi penerimaan berkas dan syarat lainnya yang telah

ditetapkan.

b. Melalui Media Elektronik

1) Pemohon mendapatkan informasi yang berkaitan dengan pelayanan

perizinan serta penjelasan persyaratan, formulir perizinan, biaya dan

waktu yang dibutuhkan untuk proses penerbitan perizinan melalui

telepon atau diunduh (download) pada website Badan, brosur dan

media resmi lainnya yang ditetapkan Badan;

Page 27: PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERIZINAN …bpmpt.jabarprov.go.id/assets/data/arsip/Lampiran_Pergub_92-2014_Asli5.pdf · 3 Bidang dan Jenis Perizinan Kode Perizinan Durasi (hari

27

2) Pemohon mengajukan permohonan melalui aplikasi perizinan yang

disediakan Badan;

3) Kelengkapan persyaratan diperiksa, diverifikasi dan divalidasi pada

saat pelaksanaan peninjauan lapangan;

4) Pemohon menerima surat dokumen dan/atau naskah perizinan atau

keputusan penolakan/ penangguhan permohonan yang telah

ditandatangani melalui pos dengan biaya ditanggung pemohon atau

dengan datang ke Kantor/ Gerai Badan.

5) SOP dan Jenis perizinan yang dapat dilayani melalui media elektronik

ditetapkan oleh Keputusan Kepala Badan.

2. Front Office;

a. Petugas Front Office memeriksa kelengkapan persyaratan sesuai

dengan daftar persyaratan;

b. Petugas Front Office mengembalikan berkas permohonan dan

menginformasikan untuk diperbaiki/dilengkapi oleh Pemohon apabila

persyaratan tidak lengkap dan/atau tidak sesuai dengan ketentuan

yang berlaku;

c. Petugas Front Office memberikan tanda terima berkas pendaftaran

kepada Pemohon apabila berkas telah memenuhi persyaratan dan

lengkap;

d. Petugas Front Office menyerahkan berkas permohonan ke petugas Back

Office;

e. Petugas Front Office menyerahkan surat dokumen dan/atau naskah

perizinan atau keputusan penolakan/ penangguhan permohonan yang

telah ditandatangani kepada pemohon; dan

f. Petugas Front Office menyerahkan SKRD ke Pemohon.

3. Back Office;

a. Badan dan Perangkat Daerah menetapkan jenis perizinan yang

memerlukan dan tidak memerlukan pertimbangan teknis dan/atau

peninjauan lapangan dengan memperhatikan prinsip akuntabilitas,

penyederhanaan prosedur dan kecepatan pelayanan, yang ditetapkan

dalam Keputusan Kepala Badan;

b. Untuk perizinan yang tidak memerlukan Pertimbangan Teknis dari Tim

Teknis, ditempuh langkah-langkah sebagai berikut :

1) Petugas Back Office melakukan verifikasi dan validasi administratif

terhadap berkas permohonan;

2) Petugas Back Office membuat naskah Izin dan/atau Non Izin untuk

ditandatangani oleh Kepala Badan apabila hasil verifikasi dan

validasi dinyatakan lengkap dan sesuai dengan ketentuan;

3) Petugas Back Office membuat naskah penolakan atau penangguhan

untuk ditandatangani oleh Kepala Badan apabila hasil verifikasi dan

validasi dinyatakan tidak lengkap dan tidak sesuai dengan

ketentuan;

Page 28: PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERIZINAN …bpmpt.jabarprov.go.id/assets/data/arsip/Lampiran_Pergub_92-2014_Asli5.pdf · 3 Bidang dan Jenis Perizinan Kode Perizinan Durasi (hari

28

4) Kepala Badan menandatangani dokumen dan/atau naskah

perizinan atau keputusan penolakan/penangguhan permohonan;

5) Petugas Back Office melaksanakan penomoran dan pengarsipan

surat perizinan dokumen dan atau naskah perizinan atau

keputusan penolakan/penangguhan; dan

6) Petugas Back Office menyerahkan surat dokumen dan/atau naskah

perizinan atau keputusan penolakan/penangguhan permohonan

yang telah ditandatangani kepada petugas front office.

c. Perizinan yang memerlukan Pertimbangan Teknis dari Tim Teknis,

ditempuh langkah-langkah sebagai berikut :

1) Badan menyampaikan permintaan tertulis kepada Tim Teknis untuk

menyusun pertimbangan teknis;

2) Petugas Back Office melakukan verifikasi dan validasi administratif

terhadap berkas permohonan, yang dapat dilaksanakan di lapangan

bersamaan kajian lapangan oleh Tim Teknis;

3) Untuk perizinan yang tidak bersifat strategis ditempuh langkah-

langkah sebagai berikut :

a) Petugas Back Office membuat rancangan dokumen dan atau

naskah perizinan atau keputusan penolakan/penangguhan

permohonan dan nota penjelasan kepada Kepala Badan sesuai

Pertimbangan Teknis dari Tim Teknis untuk ditandatangani oleh

Kepala Badan;

b) Kepala Badan menandatangani dokumen dan atau naskah

perizinan atau keputusan penolakan/penangguhan permohonan;

4) Untuk Perizinan yang bersifat strategis ditempuh langkah-langkah

sebagai berikut :

a) Kepala Badan menandatangani surat pengantar dan

menyampaikan naskah/dokumen perizinan untuk ditandatangani

Gubernur;

b) Gubernur menandatangani naskah dokumen/surat perizinan

apabila permohonan perizinan memenuhi syarat sesuai Kajian

Tim Teknis;

c) Kepala Badan menandatangani surat penolakan/ penangguhan

perizinan sesuai Kajian Tim Teknis disertai dokumen/surat

permohonan perizinan apabila permohonan ditolak/

ditangguhkan.

5) Petugas Back Office melakukan penomoran, pengarsipan dan

menyampaikan tembusan surat perizinan dokumen dan atau

naskah perizinan atau keputusan penolakan/penangguhan; dan

6) Petugas Back Office menyerahkan surat dokumen dan/atau naskah

perizinan atau keputusan penolakan/penangguhan permohonan

yang telah ditandatangani Kepala Badan kepada petugas front office.

Page 29: PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERIZINAN …bpmpt.jabarprov.go.id/assets/data/arsip/Lampiran_Pergub_92-2014_Asli5.pdf · 3 Bidang dan Jenis Perizinan Kode Perizinan Durasi (hari

29

d. Pencetakan surat dokumen dan/ atau naskah perizinan atau

keputusan penolakan/ penangguhan dibuat dalam rangkap 3 (tiga)

yang ditujukan untuk : Pemohon, Tembusan Perangkat Daerah terkait

dan Arsip.

4. Tim Teknis

a. Tim Teknis menerima permohonan pertimbangan teknis dari Badan.

b. Tim Teknis dan Badan menyusun jadual untuk melakukan

pembahasan dan/atau pemeriksaan lapangan dan menginformasikan

kepada Pemohon melalui petugas front office;

c. Tim Teknis melakukan pembahasan dan/atau pemeriksaan/ kajian

lapangan bersama dengan Badan yang melakukan verifikasi dan validasi administrasi;

d. Dalam proses penyusunan kajian teknis/ pertimbangan teknis, Tim Teknis dapat melakukan klarifikasi kepada pemohon;

e. Tim Teknis menyusun Berita Acara Pemeriksaan atau pembahasan;

f. Tim Teknis menyusun pertimbangan teknis yang dikonsultasikan dan

dilaporkan kepada Kepala Perangkat Daerah yang bersangkutan yang

mencakup substansi pertimbangan Teknis dan analisa kajian, kecuali

untuk perizinan yang bersifat strategis;

g. Tim Teknis menghitung nilai retribusi sebagai bahan penetapan Surat

Ketetapan Retribusi Daerah (SKRD) oleh pejabat yang berwenang;

h. Tim Teknis menyampaikan Pertimbangan Teknis dan SKRD kepada

Badan dengan tembusan kepada Kepala Perangkat Daerah yang

bersangkutan;

i. Tim Teknis bertanggung jawab terhadap substansi teknis dalam

penerbitan perijinan.

j. Dalam hal perizinan bersifat strategis, maka pembahasan dan/atau penyusunan kajian teknis/ pertimbangan teknis dapat dilakukan dengan melibatkan lembaga/ instansi terkait sesuai bidangnya, serta dapat berkoordinasi dengan Asisten Sekretaris Daerah sesuai lingkup bidang tugasnya.

5. Penandatangan Naskah Perizinan

a. Gubernur menandatangani Naskah perizinan bersifat strategis;

b. Kepala Badan menandatangani setiap naskah surat perizinan,

termasuk perizinan bersifat strategis yang telah dilimpahkan

penandatanganannya sesuai ketentuan perundang-undangan;

c. Kepala Badan atas perintah dan/atau penugasan tertulis dari Gubernur

menandatangani perizinan strategis apabila Gubernur berhalangan

karena penugasan dan/atau kepentingan lainnya sesuai ketentuan

peraturan perundang-undangan;

d. Apabila Kepala Badan berhalangan sementara karena kepentingan

lainnya, penandatanganan perizinan dilakukan oleh pejabat yang

ditunjuk oleh Gubernur sesuai ketentuan peraturan perundang-

undangan;

Page 30: PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERIZINAN …bpmpt.jabarprov.go.id/assets/data/arsip/Lampiran_Pergub_92-2014_Asli5.pdf · 3 Bidang dan Jenis Perizinan Kode Perizinan Durasi (hari

30

e. Apabila Kepala Badan berhalangan sementara karena penugasan,

penandatanganan perizinan dilakukan oleh pejabat yang ditunjuk oleh

Kepala Badan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;

f. Penandatanganan perizinan dapat dilakukan secara elektronik sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

g. Kepala Badan dapat melimpahkan kewenangan penandatangan jenis

perizinan tertentu yang bersifat daftar ulang atau merupakan turunan

dari suatu ijin kepada pejabat yang menangani perizinan;

h. Kepala Badan menandatangani naskah perizinan setelah diparaf oleh

Kepala Bidang atau Pejabat yang ditunjuk, yang ditempatkan di sebelah

kanan nama jabatan Kepala Badan.

i. Untuk perizinan bersifat strategis, pemrosesan dan penerbitan

perizinan dilakukan oleh Badan dan penandatanganannya dilakukan

oleh Gubernur, dengan pemarafan sebagai berikut:

1) paraf Kepala Badan dan Asisten Sekretaris Daerah sesuai lingkup

bidang tugasnya, ditempatkan di sisi sebelah kiri nama jabatan

Gubernur;

2) paraf Sekretaris Daerah ditempatkan di sebelah kanan, sejajar

nama jabatan Gubernur; dan

3) tata urutan pemarafan selalu dimulai dari Kepala Badan, Asisten

Sekretaris Daerah sesuai lingkup bidang tugasnya dan Sekretaris

Daerah.

j. Penandatanganan perizinan bersifat strategis merujuk pada hasil kajian

komprehensif dengan pihak terkait untuk melihat dampak terhadap

lingkungan hidup, konservasi, pemanfaatan penataan ruang Provinsi,

kehidupan sosial dan kesejahteraan masyarakat.

6. Penangguhan Perizinan

a. Permohonan perizinan dapat ditangguhkan dikarenakan :

1) hasil validasi menyatakan bahwa berkas belum memenuhi

persyaratan administrasi; dan

2) hasil Pertimbangan Teknis oleh Tim Teknis belum memenuhi

persyaratan untuk diterbitkannya perizinan.

b. Permohonan perizinan yang ditangguhkan, dapat diajukan kembali

apabila kekurangan permohonan telah terpenuhi.

c. Surat Penangguhan perizinan ditandatangani oleh Kepala Badan untuk

perizinan yang bersifat strategis.

d. Surat Penangguhan perizinan ditandatangani oleh Kepala Bidang

Pelayanan Perizinan untuk perizinan umum.

Page 31: PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERIZINAN …bpmpt.jabarprov.go.id/assets/data/arsip/Lampiran_Pergub_92-2014_Asli5.pdf · 3 Bidang dan Jenis Perizinan Kode Perizinan Durasi (hari

31

7. Penolakan Perizinan

a. Permohonan perizinan dapat ditolak dikarenakan :

1) hasil verifikasi dan validasi menyatakan bahwa berkas tidak

memenuhi persyaratan administrasi; dan

2) hasil Pertimbangan Teknis oleh Tim Teknis tidak memenuhi

persyaratan untuk diterbitkannya perizinan.

b. Surat penolakan perizinan disertai alasan penolakan berdasarkan

ketentuan peraturan perundangan-undangan.

c. Surat penolakan perizinan ditandatangani oleh Kepala Badan atau

pebat yang ditunjuk Kepala Badan.

d. Surat Penolakan perizinan ditandatangani oleh Kepala Badan untuk

perizinan yang bersifat strategis.

e. Surat Penolakan perizinan ditandatangani oleh Kepala Bidang

Pelayanan Perizinan untuk perizinan umum.

8. Pencabutan Perizinan

a. Perizinan yang sudah diterbitkan dapat dicabut dikarenakan :

1) Permintaan pencabutan dari pemegang perizinan; dan

2) Adanya pelanggaran sesuai ketentuan peraturan perundang-

undangan, yang diketahui berdasarkan hasil pengawasan,

pertimbangan teknis dan kajian lapangan yang dilaksanakan oleh

Badan dan/atau Perangkat Daerah teknis terkait.

b. Perangkat Daerah yang mempunyai fungsi pengawasan dan

pengendaliaan mengusulkan pencabutan perizinan apabila menemukan

adanya pelanggaran sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

c. Keputusan pencabutan perizinan ditandatangani oleh Gubernur atau

Kepala Badan sesuai kewenangan.

9. Koreksi/ Revisi Naskah Dokumen Perizinan

a. Pemegang perizinan dapat mengajukan permohonan koreksi atau revisi

apabila terjadi kekeliruan penulisan/pengetikan data/informasi di

dalam naskah perizinan sebagaimana permohonan perizinan yang

diajukan dan telah disetujui.

b. Pengajuan koreksi/ revisi, dilaksanakan dengan mekanisme sebagai

berikut :

1) Pemohon mengisi formulir permohonan koreksi atau revisi naskah

dokumen perizinan, dengan melampirkan bukti-bukti

kekeliruan/kesalahan penulisan dalam naskah dokumen perizinan

kepada petugas front office;

Page 32: PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERIZINAN …bpmpt.jabarprov.go.id/assets/data/arsip/Lampiran_Pergub_92-2014_Asli5.pdf · 3 Bidang dan Jenis Perizinan Kode Perizinan Durasi (hari

32

2) Petugas front office mencatat dan memberikan tanda bukti

penerimaan dan segera meneruskan kepada petugas back office

untuk dilakukan validasi berkas yang selanjutnya dilakukan

perbaikan;

3) Petugas back office menyerahkan hasil koreksi atau revisi naskah

dokumen perizinan yang sudah disyahkan ke petugas front office;

4) Petugas front office menyerahkan hasil koreksi atau revisi naskah

dokumen perizinan yang sudah disyahkan ke Pemegang perizinan.

c. Koreksi/ revisi naskah perizinan dilakukan dengan menerbitkan

naskah perubahan yang ditandatangani oleh Gubernur atau Kepala

Badan sesuai kewenangannya.

10. Legalisasi dan Duplikat/Salinan Naskah Dokumen Perizinan

a. Pemegang perizinan dapat mengajukan permohonan legalisir rekaman/

copy dokumen perizinan yang telah diterbitkan dengan mekanisme

sebagai berikut :

1) Permohonan legalisir disampaikan kepada Petugas front office

dengan melampirkan/ menunjukkan dokumen perizinan yang asli.

2) Petugas front office mencatat dan memberikan tanda bukti

penerimaan dan segera meneruskan kepada petugas back office

untuk dilakukan validasi berkas yang selanjutnya dilakukan

perbaikan;

3) Petugas back office menyerahkan hasil legalisir naskah dokumen

perizinan yang sudah disyahkan ke petugas front office;

4) Legalisir dilaksanakan oleh Kepala Badan atau Pejabat yang

ditunjuk dengan disertai stempel Badan

5) Petugas front office menyerahkan hasil legalisir naskah dokumen

perizinan yang sudah disyahkan ke pemohon.

b. Pemegang perizinan dapat mengajukan permohonan duplikat/salinan

naskah dokumen perizinan apabila naskah dokumen perizinan hilang

atau rusak, dengan mekanisme sebagai berikut :

1) Permohonan duplikat/salinan naskah dokumen perizinan

disampaikan melalui petugas front office dengan melampirkan surat

pernyataan kehilangan dari pemohon, surat keterangan kehilangan

dari Kepolisian serta bukti pengumuman kehilangan yang dimuat

pada koran atau media cetak.

2) Petugas front office meneruskan permohonan kepada petugas back

office untuk dilakukan verifikasi/validasi;

3) Petugas back office untuk dilakukan verifikasi/validasi, dengan

ketentuan :

Page 33: PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERIZINAN …bpmpt.jabarprov.go.id/assets/data/arsip/Lampiran_Pergub_92-2014_Asli5.pdf · 3 Bidang dan Jenis Perizinan Kode Perizinan Durasi (hari

33

a) Untuk permohonan tidak memenuhi persyaratan dan/atau

diragukan kebenarannya, Badan dapat melakukan penolakan

terhadap permohonan yang bersangkutan; dan

b) Untuk permohonan yang memenuhi persyaratan, Badan

menerbitkan duplikat/salinan naskah dokumen perizinan.

4) Petugas back office menyerahkan duplikat/salinan naskah

dokumen perizinan yang sudah disyahkan ke petugas front office;

5) Petugas front office menyerahkan duplikat/salinan naskah

dokumen perizinan yang sudah disyahkan ke pemohon.

6) Duplikat/salinan disyahkan oleh Kepala Badan atau Pejabat yang

ditunjuk dengan disertai stempel Badan kecuali untuk perizinan

yang bersifat strategis.

7) Dalam hal Dokumen perizinan yang hilang ditemukan kembali,

dokumen tersebut dinyatakan tidak berlaku.

11. Perpanjangan

a. Pemohon mengajukan perpanjangan perizinan yang akan berakhir

masa berlakunya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan;

b. Permohonan perpanjangan dilakukan paling lambat 1 (satu) bulan

sebelum habis masa berlakunya.

c. Pengajuan permohonan perpanjangan perizinan yang diajukan setelah

habis masa berlakunya, akan dikenakan sanksi sesuai dengan

peraturan perundang-undangan.

d. Untuk tanggal perpanjangan yang bertepatan dengan hari libur

nasional, perpanjangan atau daftar ulang dilakukan pada hari kerja

berikutnya.

12. Daftar Ulang

a. Pemohon mengajukan daftar ulang perizinan yang masih berlaku dalam

jangka waktu tertentu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan.

b. Permohonan daftar ulang dilakukan paling lambat 1 (satu) bulan

sebelum habis masa berlakunya.

c. Untuk tanggal daftar ulang yang bertepatan dengan hari libur nasional,

perpanjangan atau daftar ulang dilakukan pada hari kerja berikutnya.

Page 34: PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERIZINAN …bpmpt.jabarprov.go.id/assets/data/arsip/Lampiran_Pergub_92-2014_Asli5.pdf · 3 Bidang dan Jenis Perizinan Kode Perizinan Durasi (hari

34

13. Pengaduan

a. Pemohon dapat menyampaikan pengaduan dalam hal penyelenggaraan

pelayanan perizinan oleh Badan, tidak dilaksanakan sesuai ketentuan

peraturan perundang-undangan;

b. Pengaduan dapat dilakukan secara lisan dan/atau tulisan melalui

media yang disediakan oleh Badan, paling lambat 30 (tiga puluh)

hari sejak pemohon menerima pelayanan perizinan;

c. Pengaduaan yang disampaikan lebih dari 30 (tiga puluh) dapat

diperlakukan sebagai saran/ masukan/ permohonan baru/ koreksi/

revisi.

d. Badan wajib menanggapi dan menindaklanjuti pengaduan

secara cepat, tepat dan memberikan jawaban, paling lambat 14 (empat

belas) hari kerja sejak diterimanya pengaduan;

e. Pemohon mengisi data pengaduan yang dapat disampaikan melalui :

1) loket pengaduan;

2) telephon;

3) Media elektronik/ Aplikasi Pengaduan.

f. Petugas menindaklanjuti pengaduan dengan melakukan langkah-

langkah sebagai berikut :

1) Pencatatan pengaduan yang setidaknya meliputi identitas

pelapor/yang mengadukan dan objek/materi pengaduan.

2) Pengaduan yang tidak disertai dengan identitas pelapor/ yang

mengadukan atau objek/materi pengaduan diperlakukan sebagai

saran atau masukan.

3) Menelaah dan mengelompokan pengaduan berdasarkan :

a) Bidang/ Sektor/ Jenis Perijinan

b) Jenis masalah yang dikelompokan sesuai komponen/unsur

didalam Standar Pelayanan/SOP/lainnya, diantaranya :

Persyaratan; Sistem, mekanisme, dan prosedur; Jangka waktu

penyelesaian; Biaya/tarif; Produk pelayanan; Sarana,

prasarana, dan/atau fasilitas; Kompetensi pelaksana; dll.

4) Langkah-langkah penelaahan materi pengaduan masyarakat

meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

a) Merumuskan inti masalah yang diadukan;

b) Menghubungkan materi pengaduan dengan SP/SOP/peraturan

yang relevan:

c) Memeriksa dokumen dan/atau informasi yang pernah ada

dalam kaitannya dengan materi pengaduan yang baru

diterima;

d) Merumuskan rencana penanganan atau langkah-- langkah

yang diperlukan, seperti: klarifikasi, konfirmasi, penelitian

atau pemeriksaan, investigasi untuk membuktikan kebenaran

materi pengaduan.

e) Melakukan klarifikasi, konfirmasi, penelitian atau

Page 35: PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERIZINAN …bpmpt.jabarprov.go.id/assets/data/arsip/Lampiran_Pergub_92-2014_Asli5.pdf · 3 Bidang dan Jenis Perizinan Kode Perizinan Durasi (hari

35

pemeriksaan, investigasi secara mandiri atau bersama dengan

Perangkat Daerah dan/atau aparat pengawas intern

pemerintah (APIP) kepada pihak yang terkait baik diinternal

atau eksternal Badan.

f) Hasil penelahaan pengaduan masyarakat tersebut,

dikelompokkan dalam 3 (tiga) kategori, yaitu:

(1). Penyelesaian pengaduan di internal Badan, untuk dugaan

yang permasalahannya berada diinternal Badan.

Tindaklanjut pengaduan diinternal Badan, diselesaikan

secara berjenjang mulai dari tingkatan pelaksana sampai

dengan Kepala Badan, dengan tetap melaporkan secara

tertulis hasil tindaklanjutnya ke pejabat diatasnya.

(2). Penyelesaian pengaduan yang ditindaklajuti dengan

melibatkan Tim Teknis/ Perangkat Daerah terkait, untuk

pengaduan yang dugaan permasalahannya berada

dieskternal Badan.

Tindaklanjut pengaduan yang melibatkan Tim Teknis/

Perangkat Daerah terkait diselesaikan secara berjenjang

mulai dari tingkatan pelaksana sampai dengan Kepala

Perangkat Daerah, dengan tetap melaporkan secara tertulis

hasil tindaklanjutnya ke pejabat diatasnya.

(3). Penyelesaian pengaduan yang ditindaklajuti dengan

melibatkan Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP),

untuk pengaduan yang tidak bisa diselesaikan secara

internal atau eksternal Badan.

Pelibatan APIP berdasarkan persetujuan Kepala Badan/

Perangkat Daerah atau sesuai dengan peraturan

perundang-undangan.

5) Hasil tindaklanjut pengaduan diinformasikan kepada pemohon

dan dilaporkan kepada atasan langsung.

14. Layanan Informasi, Sosialisasi dan Konsultasi

a. Layanan Informasi

1) Selain informasi yang terkait dengan pelayanan perizinan seperti standar pelayanan perizinan, standar operasional prosedur perizinan, Badan dapat menyampaikan data rekapitulasi dan detail teknis perizinan.

2) Informasi pelayanan perizinan dan data rekapitulasi teknis dapat

diperolah di loket informasi, media elektronik/ telekomunikasi dan media lainnya;

3) Data detail perijinan dapat diperoleh pemohon, setelah mendapatkan persetujuan Badan dengan terlebih dahulu

mengajukan permohonan yang didalamnya menjelaskan kepentingan/peruntukan/penggunaan dari permohonan tersebut.

4) Badan dapat menolak permintaan informasi apabila tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

b. Sosialisasi

1) Dalam meningkatkan dan menyebarluaskan pemahaman masyarakat mengenai perizinan, Badan melaksanakan sosalisasi;

2) Sosialiasi dilaksanakan dengan menggunakan sarana/media :

Page 36: PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERIZINAN …bpmpt.jabarprov.go.id/assets/data/arsip/Lampiran_Pergub_92-2014_Asli5.pdf · 3 Bidang dan Jenis Perizinan Kode Perizinan Durasi (hari

36

a) Pertemuaan;

b) Media Elektronik;

c) Media Cetak

3) Target sosialisasi adalah masyarakat umum, pengusaha, media, perguruan tinggi, instansi pemerintah.

4) Badan dapat bekerjasama dengan pihak lainnya didalam pelaksanaan sosialiasi;

5) Badan melaksanakan sosialisasi sekurang-kurangnya 2 (dua) kali

dalam satu tahun.

c. Jasa Konsultansi

1) Badan menyediakan jasa konsultasi perijinan untuk masyarakat yang memerlukan informasi yang lebih detail

2) Jasa konsultasi dapat berupa pemberiaan informasi, menyediakan akses kepada institusi pelayanan perizinan lainnya dan pendampingan proses pelayanan perizinan.

3) Badan menunjuk tim atau perorangan yang dapat memberikan jasa konsultasi perizinan.

IV. PENETAPAN PERSYARATAN PERIZINAN

A. Pelayanan perizinan mengacu kepada persyaratan yang ditetapkan oleh

Kepala Badan;

B. Kepala Badan menetapkan persyaratan dengan mengacu kepada peraturan

perundang-undangan dan pertimbangan dari Perangkat Daerah terkait,

dengan mekanisme :

1) Kepala Badan meminta pertimbangan Perangkat Daerah mengenai

persyaratan atau perubahan kepada Badan disertai dengan

pertimbangan dan alasan;

2) Badan bersama Perangkat Daerah terkait melaksanakan pembahasan

atau pengkajian dengan memperhatikan asas dan prinsip pelayanan

perizinan terpadu;

3) Badan dan Perangkat Daerah menyusun dan menandatangani Berita

Acara Penetapan atau Perubahan Persyaratan;

4) Kepala Badan menetapkan persyaratan perizinan atau perubahan

berdasarkan hasil pembahasan/ kajian dan Berita Acara.

C. Perangkat Daerah terkait dapat mengajukan persyaratan perizinan atau

perubahannya kepada Kepala Badan, dengan mekanisme :

1) Perangkat Daerah mengajukan persyaratan atau perubahan kepada

Badan disertai dengan pertimbangan dan alasan;

2) Badan bersama Perangkat Daerah terkait melaksanakan pembahasan

atau pengkajian dengan memperhatikan asas dan prinsip pelayanan

perizinan terpadu;

Page 37: PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERIZINAN …bpmpt.jabarprov.go.id/assets/data/arsip/Lampiran_Pergub_92-2014_Asli5.pdf · 3 Bidang dan Jenis Perizinan Kode Perizinan Durasi (hari

37

3) Badan dan Perangkat Daerah menyusun dan menandatangani Berita

Acara Penetapan atau Perubahan Persyaratan;

4) Kepala Badan menetapkan persyaratan perizinan atau perubahan

berdasarkan hasil pembahasan/ kajian dan Berita Acara.

V. STANDAR PELAYANAN (SP) DAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

(SOP)

A. Badan menyusun Standar Pelayanan dan ditetapkan oleh Gubenur Provinsi

Jawa Barat.

B. Badan menyusun dan menetapkan Standar Operasional Prosedur yang

mengacu pada peraturan perundangan yang terbaru dan prinsip pelayanan

publik.

C. Standar Pelayanan

1) Standar pelayanan adalah tolok ukur yang dipergunakan sebagai

pedoman penyelenggaraan pelayanan dan acuan penilaian kualitas

pelayanan sebagai kewajiban dan janji Penyelenggara kepada

masyarakat dalam rangka pelayanan yang berkualitas, cepat, mudah,

terjangkau, dan terukur.

2) Badan membentuk Tim Standar Pelayanan (SP) di dalam penyusunan

rancangan standar pelayanan.

3) Standar pelayanan dipersyaratkan harus mencantumkan komponen

sekurang-kurangnya meliputi: Dasar Hukum; Persyaratan; Sistem,

mekanisme, dan prosedur; Jangka waktu penyelesaian; Biaya/tariff;

Produk pelayanan; Sarana, prasarana, dan/atau fasilitas; Kompetensi

pelaksana; Pengawasan internal; Penanganan pengaduan, saran, dan

masukan; Jumlah pelaksana; Jaminan pelayanan; Jaminan keamanan

dan keselamatan pelayanan; d an Evaluasi kinerja pelaksana.

4) Rancangan standar pelayanan dibahas didalam forum pembahasan

rancangan standar pelayanan yang didalamnya melibatkan unsur

masyarakat.

D. Standar Operasional Prosedur (SOP)

1) Standar Operasional Prosedur adalah serangkaian instruksi tertulis yang

dibakukan mengenai berbagai proses penyelenggaraan aktivitas

organisasi, bagaimana dan kapan harus dilakukan, dimana dan oleh

siapa dilakukan.

2) Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan (SOP AP)

adalah standar operasional prosedur dari berbagai proses

penyelenggaraan administrasi pemerintahan yang sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku;

3) SOP AP disusun oleh tim penyusunan SOP AP yang dapat melibatkan

unsur internal dan/atau independen (konsultan)

Page 38: PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERIZINAN …bpmpt.jabarprov.go.id/assets/data/arsip/Lampiran_Pergub_92-2014_Asli5.pdf · 3 Bidang dan Jenis Perizinan Kode Perizinan Durasi (hari

38

4) SOP AP disusun dengan rangkaian kegiatan : Persiapan, Penilaian

Kebutuhan SOP AP, Pengembangan SOP AP, Penerapan SOP AP,

Monitoring dan Evaluasi SOP AP.

E. Badan melaksanakan reviu Standar Pelayanan dan Standar Operasional

Prosedur sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun.

VI. PENGENDALIAN dan PELAPORAN

A. Pembinaan

a. Pembinaan adalah kegiatan pengembangan sistem, sumberdaya

manusia dan jaringan kerja, pemberian bimbingan, pendidikan

dan pelatihan, dan fasilitasi penyelesaian masalah/ hambatan atas

penyelenggaraan pelayanan perizinan terpadu;

b. Perangkat Daerah menyelenggarakan pembinaan teknis sekurang-

kurangnya 1 (satu) kali dalam satu tahun;

c. Pembinaan dilakukan kepada pemegang perizinan dan penyelenggara

pelayanan terpadu baik ditingkat provinsi maupun ditingkat

kabupaten/ kota;

d. Badan menyelenggarakan pembinaan adminsitratif perizinan

sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam satu tahun;

e. Pembinaan dilakukan kepada pemegang perizinan dan penyelenggara

pelayanan perizinan terpadu baik ditingkat provinsi maupun ditingkat

kabupaten/ kota;

f. Pembinaan oleh Perangkat Daerah dan Badan diselenggarakan secara

terintegrasi, terkoordinasi, efektif dan efesien.

B. Pemantauan

a. Pemantauaan adalah kegiatan yang dilakukan untuk memantau dan

mengevaluasi perkembangan penyelenggaraan perizinan diantaranya

meliputi penerimaan pengaduaan dan pelaporan

b. Pemohon dapat menyampaikan pengaduan kepada Badan, apabila

tidak mendapatkan pelayanan sesuai ketentuan peraturan

perundang-undangan.

c. Pengaduan dilakukan secara lisan dan/atau tulisan melalui media

yang disediakan oleh Badan, paling lambat 30 (tiga puluh) hari

sejak pemohon menerima pelayanan perizinan

d. Badan wajib menanggapi dan menindaklanjuti pengaduan

secara cepat, tepat dan memberikan jawaban paling lambat 14 (empat

belas) hari kerja sejak diterimanya pengaduan.

e. Badan melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap penyelenggaraan

pelayanan perizinan

C. Pengawasan

a. Pengawasan meliputi upaya atau kegiatan yang dilakukan guna

mencegah dan mengurangi terjadinya penyimpangan terhadap

penyelenggaraan perizinan dan pelaksanaan keputusan perizinan.

b. Pengawasan terhadap penyelenggaraan perizinan terpadu

Page 39: PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERIZINAN …bpmpt.jabarprov.go.id/assets/data/arsip/Lampiran_Pergub_92-2014_Asli5.pdf · 3 Bidang dan Jenis Perizinan Kode Perizinan Durasi (hari

39

1) Pengawasan terhadap proses penyelenggaraan pelayanan perizinan

terpadu dilaksanakan oleh aparat pengawas internal dan

pengawas eksternal, sesuai fungsi dan kewenangannya.

2) Pengawasan umum terhadap proses penyelenggaraan pelayanan

perizinan terpadu dilakukan oleh atasan langsung secara

berjenjang;

3) Pengawasan fungsional terhadap proses penyelenggaraan

pelayanan perizinan terpadu dilakukan oleh Inspektorat Provinsi

Jawa Barat, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;

c. Pengawasan terhadap pelaksanaan keputusan perizinan yang telah

diterbitkan

1) Pengawasan terhadap pelaksanaan keputusan perizinan yang

telah diterbitkan dilaksanakan oleh Perangkat Daerah sesuai

dengan peraturan perundang-undangan secara terintegrasi dan

terkoordinasi.

2) Badan menyediakan data perizinan dalam rangka pengawasan;

3) Pengawasan dapat dilakukan secara gabungan oleh Perangkat

Daerah yang dipimpin oleh Perangkat Daerah yang disepakati atau

sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

D. Pelaporan

a. Pemegang perizinan memberikan laporan kepada Badan dan

ditembuskan kepada Perangkat Daerah dalam jangka waktu tertentu

sesuai dengan kewajiban yang tertera dalam dokumen perizinan atau

sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

b. Badan melaporkan hasil pemantauan dan evaluasi kepada Perangkat

Daerah terkait sekurang-kurangnya setiap 3 (tiga) bulan

c. Perangkat Daerah terkait menyampaikan laporan hasil pembinaan dan

pengawasan, sekurang-kurangnya setiap 3 (tiga) bulan kepada Badan.

d. Badan melaporkan perkembangan penyelenggaraan pelayanan

perizinan kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah setiap 3 (tiga)

bulan sekali.

e. Setiap akhir tahun anggaran, Badan menyampaikan laporan tahunan

kepada Gubernur mengenai penyelenggaraan pelayanan perizinan

terpadu melalui Sekretaris Daerah

VII. BENTUK, JENIS FORMAT DAN TATA NASKAH PERIZINAN

A. JENIS DAN FORMAT NASKAH PERIZINAN

1. Naskah Permintaan Pertimbangan Teknis

a. Pengertian Naskah permintaan pertimbangan teknis berbentuk surat dinas adalah naskah dinas yang dibuat oleh Kepala Badan Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu kepada Ketua Tim Teknis memuat

permintaan kajian/telaahan teknis terhadap permohonan perijinan yang disampaikan oleh pemohon

Page 40: PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERIZINAN …bpmpt.jabarprov.go.id/assets/data/arsip/Lampiran_Pergub_92-2014_Asli5.pdf · 3 Bidang dan Jenis Perizinan Kode Perizinan Durasi (hari

40

b. Wewenang pembuatan dan penandatangan Surat dinas permintaan pertimbangan teknis dibuat oleh pejabat dalam lingkungan bidang pelayanan perizinan yang ditandatangani

oleh Kepala Bidang Pelayanan perizinan atas nama Kepala Badan Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu Provinsi Jawa Barat

c. Susunan 1) Kepala

Bagian kepala surat dinas terdiri dari

a) kop surat dinas, yang berisi lambang negara dan nama jabatan (untuk pejabat negara) atau logo dan nama instansi (untuk nonpejabat negara) secara simetris;

b) nomor, sifat, lampiran, dan hal, diketik dengan huruf awal

kapital di sebelah kiri di bawah kop surat dinas; c) tempat dan tanggal pembuatan surat, diketik di sebelah

kanan atas sejajar/sebaris dengan nomor; d) kata Yth., ditulis di bawah hal, diikuti dengan nama jabatan

yang dikirimi surat;

e) alamat surat, ditulis di bawah Yth. 2) Batang Tubuh

Bagian batang tubuh surat dinas terdiri dari alinea pembuka, isi dan penutup ditulis secara singkat, padat dan jelas

3) Kaki Bagian kaki surat dinas terdiri dari

a) nama jabatan, ditulis dengan huruf awal kapital, diakhiri

tanda baca koma;

b) tanda tangan pejabat;

c) nama lengkap pejabat/penanda tangan, ditulis dengan

huruf awal kapital;

d) Nama pangkat dan NIP pejabat penandatangan;

e) stempel/cap dinas, yang digunakan sesuai dengan

ketentuan;

f) tembusan, yang memuat nama jabatan pejabat penerima

(jika ada)

4) Hal yang harus diperhatikan

a) Kop surat dinas hanya digunakan pada halaman pertama

surat dinas;

b) Jika surat dinas disertai lampiran, pada kolom Lampiran

dicantumkan jumlahnya;

c) Hal berisi pokok surat sesingkat mungkin yang ditulis

dengan huruf awal kapital pada setiap unsurnya, tanpa diakhiri tanda baca.

d. Jenis dan ukuran kertas

Nota dinas ditulis dalam kertas sesuai yang ditetapkan.

Page 41: PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERIZINAN …bpmpt.jabarprov.go.id/assets/data/arsip/Lampiran_Pergub_92-2014_Asli5.pdf · 3 Bidang dan Jenis Perizinan Kode Perizinan Durasi (hari

41

Contoh Format Surat Dinas Permintaan Pertimbangan Teknis sebagai berikut :

KOP SURAT BPMPT

Bandung, Nomor : 503/ /Perizinan Kepada Sifat : Biasa Lampiran Hal

: :

- Pertimbangan Teknis

Yth. KETUA TIM TEKNIS PERIZINAN BIDANG......................................

di- TEMPAT

Menindaklanjuti surat permohonan ijin dan non ijin untuk dan

atas nama identitas permohonan sebagai berikut :

No Uraian Indentitas Pemohon

Sifat Permohonan Berkas Masuk

1. PT/CV. ....... Alamat Kantor : .......... Alamat Pabrik/Gudang

:......... Permohonan No..........tgl. .......

Permohonan izin/rekomendasi..........

Nomor............ tgl. ................

Dengan ini dimohon bantuan dan kerjasamanya agar dapat

mengkaji/menelaah secara komprehensif dan bila diperlukan dikoordinasikan dengan instansi terkait serta memberikan pertimbangan teknis mengenai diterimanya atau ditolaknya

permohonan dimaksud sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Perlu kami informasikan sesuai dengan Peraturan

………………..bahwa durasi waktu proses perizinan tersebut selama ....... hari kerja sejak tanggal berkas masuk dan dinyatakan lengkap.

Demikian disampaikan, atas kerjasamanya disampaikan terima

kasih.

a.n. KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT,

Kepala Bidang Pelayanan Perizinan,

................................... Pangkat

NIP. Tembusan :

1. Direktur/PenanggungjawabPT/CV/...........................

Page 42: PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERIZINAN …bpmpt.jabarprov.go.id/assets/data/arsip/Lampiran_Pergub_92-2014_Asli5.pdf · 3 Bidang dan Jenis Perizinan Kode Perizinan Durasi (hari

42

2. Naskah Surat Perintah Perjalanan Dinas dalam rangka Peninjauan

Lapangan

a. Pengertian

Surat perintah adalah naskah dinas dari atasan atau pejabat yang berwenang yang ditujukan kepada bawahan atau pegawai lainnya yang berisi perintah untuk melaksanakan perjalanan dinas peninjauan/pendampingan lapangan.

b. Wewenang pembuatan dan penandatangan

Surat perintah dibuat dan ditandatangan oleh atasan atau pejabat yang berwenang berdasarkan lingkup tugas, wewenang dan tanggungjawabnya. Dalam hal peninjauan lapangan permohonan perizinan untuk staf pelaksana ditandatangan oleh Kepala Bidang Pelayanan Perizinan selaku

Sekretaris Tim Teknis atas nama Kepala Badan Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu Provinsi Jawa Barat

c. Susunan

1) Kepala

Bagian kepala surat perintah terdiri dari

a) Kop naskah dinas (BPMPT Provinsi Jawa Barat)

b) Kata Surat Perintah, ditulis dalam huruf kapital secara simetris

c) Kata nomor, ditulis dengan huruf awal kapital secara simetris

dibawah kata surat perintah

d) Kata nama jabatan pemberi perintah, ditulis dengan huruf kapital

secara simetris 2) Batang Tubuh

Bagian batang tubuh surat perintah terdiri dari : a) Konsiderans meliputi pertimbangan dan/atau dasar, pertimbangan

memuat alasan ditetapkannya surat perintah, dasar memuat ketentuan yang dijadikan landasan ditetapkannya surat perintah

tersebut. b) Diktum dimulai dengan frasa memberi perintah, yag ditulis dengan

huruf kapital secara simetris, diikuti dengan kata kepada ditepi kiri

serta nama dan jabatan pegawai yang mendapat perintah. Dibawah kata kepada ditulis untuk disertai perintah-perintah yang harus dilaksanakan.

3) Kaki

Bagian kaki surat perintah terdiri dari :

a) Tempat dan tanggal surat perintah

b) Nama jabatan pejabat yang menandatangan, yang ditulis dengan

huruf kapital diakhir dengan tanda koma

c) Tandatangan pejabat yang memberi perintah

d) Nama lengkap pejabat yang memberi perintah, ditulis dengan huruf

kapital

e) Pangkat dan golongan dari pejabat yang memberi perintah

f) NIP dari pejabat yang memberi perintah

g) Cap dinas

d. Distribusi

1) Surat perintah disampaikan kepada pihak yang mendapat perintah

2) Tembusan surat perintah disampaikan kepada pejabat/instansi yang

terkait

e. Hal yang diperhatikan

1) Bagian konsiderans memuat pertimbangan atau dasar

2) Jika perintah merupakan tugas kolektif, daftar pegawai yang ditugasi

Page 43: PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERIZINAN …bpmpt.jabarprov.go.id/assets/data/arsip/Lampiran_Pergub_92-2014_Asli5.pdf · 3 Bidang dan Jenis Perizinan Kode Perizinan Durasi (hari

43

bisa dituliskan langsung pada batang tubuh, juga dapat dijadikan lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan yang terdir dari kolom nomor urut, nama, pangkat, NIP, jabatan, dan keterangan

3) Surat perintah tidak berlaku lagi setelah tugas yang termuat selesai dilaksanakan.

Contoh Format surat perintah sebagai berikut :

KOP SURAT BPMPT

SURAT PERINTAH Nomor : ......../SP....../Pel

KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU

PROVINSI JAWA BARAT Menimbang : a. bahwa......

b. bahwa......

Dasar : 1. Peraturan .......

2. Keputusan...... 3. ..........dst

Memberi Perintah Kepada : 1. Nama : .......................................................

NIP : ....................................................... Pangkat/Golongan : ...................................................... Jabatan : ...................................................... 2. Nama : ......................................................

NIP : ......................................................

Pangkat/Golongan : ...................................................... Jabatan : ...................................................... Dst............. : .................................................dst

Untuk : Melaksanakan pendampingan/peninjauan lapangan ke

Kabupaten/Kota............... selama .... (.....) hari dari tanggal......s.d.......... (Izin/rekomendasi.......................) a.n. PT/CV/ .........................

Lain-lain : Membuat laporan hasil pelaksanaan perjalanan dinas kepada pemberi perintah.

Demikian surat tugas ini, dibuat dan untuk dilaksanakan sebagaimana

mestinya dengan penuh tanggungjawab.

Bandung, ........................

a.n.KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT,

Kepala Bidang Pelayanan Perizinan,

...................................

Pangkat NIP.

Page 44: PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERIZINAN …bpmpt.jabarprov.go.id/assets/data/arsip/Lampiran_Pergub_92-2014_Asli5.pdf · 3 Bidang dan Jenis Perizinan Kode Perizinan Durasi (hari

44

3. Naskah Pertimbangan Teknis

Pertimbangan Teknis dari Tim Teknis Perizinan merupakan naskah dinas

korespondensi dengan bentuk Surat Dinas

a. Pengertian

Naskah pertimbangan teknis berbentuk surat dinas adalah naskah dinas yang dibuat oleh Ketua Tim Teknis Perizinan kepada Kepala Badan Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu yang memuat hasil

kajian/telaahan teknis terkait dengan diterima atau ditolaknya permohonan perijinan yang disampaikan oleh pemohon

b. Wewenang Pembuatan dan Penandatanganan

Surat dinas dibuat oleh Tim Teknis dan ditandatangan oleh Ketua Tim Teknis sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

c. Susunan

1) Kepala

Bagian kepala surat dinas terdiri dari

a) kop surat dinas yang digunakan adalah Kop Surat Dinas

PERANGKAT DAERAH sesuai dengan bidang perizinan;

b) nomor, sifat, lampiran, dan hal, diketik dengan huruf awal kapital

di sebelah kiri di bawah kop surat dinas;

c) tempat dan tanggal pembuatan surat, diketik di sebelah kanan

atas sejajar/sebaris dengan nomor;

d) kata Yth., ditulis di bawah hal, diikuti dengan nama jabatan yang

dikirimi surat;

e) alamat surat, ditulis di bawah Yth.

2) Batang Tubuh

Bagian batang tubuh surat dinas terdiri dari alinea pembuka, isi dan penutup ditulis secara singkat, padat dan jelas sesuai dengan maksud dan tujuan surat dinas/pertimbangan teknis yang dibuat.

3) Kaki

Bagian kaki surat dinas terdiri dari a) nama jabatan, ditulis dengan huruf awal kapital, diakhiri tanda

baca koma; b) tanda tangan pejabat; c) nama lengkap pejabat/penanda tangan, ditulis dengan huruf awal

kapital; d) Nama pangkat dan NIP pejabat penandatangan;

e) stempel/cap dinas, yang digunakan sesuai dengan ketentuan; f) tembusan, yang memuat nama jabatan pejabat penerima (jika ada)

4) Hal yang harus diperhatikan

a) Kop surat dinas hanya digunakan pada halaman pertama surat dinas;

b) Jika surat dinas disertai lampiran, pada kolom Lampiran

dicantumkan jumlahnya; c) Hal berisi pokok surat sesingkat mungkin yang ditulis dengan huruf

awal kapital pada setiap unsurnya, tanpa diakhiri tanda baca..

Page 45: PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERIZINAN …bpmpt.jabarprov.go.id/assets/data/arsip/Lampiran_Pergub_92-2014_Asli5.pdf · 3 Bidang dan Jenis Perizinan Kode Perizinan Durasi (hari

45

Contoh Format Naskah Surat Dinas Pertimbangan Teknis

KOP SURAT PERANGKAT DAERAH

Bandung, Nomor : Kepada

Sifat : Biasa Lampiran Hal

: :

- Pertimbangan Teknis

Yth. KEPALA BPMPT PROVINSI JAWA BARAT

di-

TEMPAT

Menindaklanjuti surat Kepala Bidang Pelayanan Perizinan

Badan Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu Provinsi Jawa Barat Nomor ........ / ........ / Pelayanan tanggal ......... hal Permintaan Pertimbangan Teknis, bersama ini kami sampaikan hal-hal sebagai berikut : 1. ...............................................................................................

...............................................................................................

......... 2. ...............................................................................................

...............................................................................................

......... 3. ...............................................................................................

...............................................................................................

.........

Berkenaan dengan hal tersebut diatas, pada prinsipnya

permohonan rekomendasi ................. a.n. PT/CV........................ dapat diproses lebih lanjut untuk diterbitkan rekomendasi sesuai dengan permohonan.

Demikian disampaikan, untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

KEPALA BIDANG..............

SELAKU KETUA TIM TEKNIS PERIZINAN

................................... Pangkat

NIP.

Page 46: PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERIZINAN …bpmpt.jabarprov.go.id/assets/data/arsip/Lampiran_Pergub_92-2014_Asli5.pdf · 3 Bidang dan Jenis Perizinan Kode Perizinan Durasi (hari

46

4. Naskah Izin

a. Pengertian

1) Izin adalah dokumen yang dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah berdasarkan Peraturan Daerah atau ketentuan peraturan perundang-undangan yang merupakan bukti legalitas, menyatakan sah atau diperbolehkannya seseorang atau badan untuk melakukan usaha atau kegiatan tertentu.

2) Keputusan Izin adalah keputusan yang dikeluarkan oleh Badan dalam ranah hukum administrasi negara yang membolehkan perbuatan hukum seseorang atau sekelompok orang atas sesuatu perbuatan yang dilarang berdasarkan ketentuan peraturan

perundang-undangan

b. Wewenang Penetapan dan Penandatanganan 1) Penandatangan dokumen perizinan bersifat strategis dilakukan oleh

Gubernur.

2) Kepala Badan menandatangani dokumen perizinan yang bersifat umum dan bersifat strategis yang diatur dalam ketentuan lainnya oleh Gubernur.

c. Susunan

1) Kepala

Bagian Kepala terdiri dari :

a) Kop Naskah dinas dalam hal ini Kop Gubernur atau BPMPT

Provinsi Jawa Barat

b) Kata keputusan dan nama jabatan pejabat yang menetapkan,

yang ditulis dengan huruf kapital simetris

c) Nomor keputusan yang ditulis dengan huruf kapital secara simetris

d) Kata penghubung tentang, yang ditulis dengan huruf kapital

simetris

e) Judul keputusan/izin yang ditulis dengan huruf kapital secara

simetris

f) Nama jabatan pejabat yang menetapkan keputusan,yang ditulis

dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda baca koma secara

simetris

2) Konsiderans

Bagian konsiderans terdiri dari :

a) Kata menimbang, yaitu konsiderans yang memuat

alasan/tujuan/kepentingan/pertimbangan tentang perlu ditetapkannya keputusan

b) Kata mengingat, yaitu konsiderans yang memuat peraturan

perundang-undangan sebagai dasar pengeluaran keputusan

3) Diktum

Bagian diktum keputusan terdiri dari :

a) Diktum dimulai dengan kata memutuskan yang ditulis dengan

huruf kapital dan diikuti kata menetapkan di tepi kiri dengan huruf awal kapital.

b) Substansi kebijakan yang ditetapkan dicantumkan setelah kata

menetapkan yang ditulis dengan huruf awal kapital.

c) Untuk keperluan tertentu, Keputusan dapat dilengkapi dengan

Salinan dan Petikan sesuai dengan peraturan perundangundangan

4) Batang Tubuh

Sistematika dan cara penulisan bagian batang tubuh Keputusan sama dengan ketentuan dalam penyusunan Peraturan, tetapi substansi

Keputusan diuraikan bukan dalam pasal-pasal, melainkan diawali

Page 47: PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERIZINAN …bpmpt.jabarprov.go.id/assets/data/arsip/Lampiran_Pergub_92-2014_Asli5.pdf · 3 Bidang dan Jenis Perizinan Kode Perizinan Durasi (hari

47

dengan bilangan bertingkat/diktum Kesatu, Kedua, Ketiga, dan seterusnya. Nama diktum ditulis dengan menggunakan huruf kapital

5) Kaki

Bagian kaki Keputusan terdiri dari

a) tempat dan tanggal penetapan Keputusan;

b) jabatan pejabat yang menetapkan, yang ditulis dengan huruf kapital, dan diakhiri dengan tanda baca koma;

c) tanda tangan pejabat yang menetapkan Keputusan;

d) nama lengkap pejabat yang menandatangani Keputusan, yang

ditulis dengan huruf kapital, tanpa mencantumkan gelar

d. Pengabsahan 1) Pengabsahan merupakan suatu pernyataan bahwa sebelum

digandakan dan didistribusikan dengan sah, suatu Keputusan telah

dicatat dan diteliti sehingga dapat diumumkan oleh pejabat yang bertanggung jawab di bidang hukum atau administrasi umum atau pejabat yang ditunjuk sesuai dengan substansi Keputusan.

2) Pengabsahan dicantumkan di bawah ruang tanda tangan sebelah kiri

bawah, yang terdiri atas kata Salinan sesuai dengan aslinya, nama jabatan, tanda tangan, nama pejabat penanda tangan, dan dibubuhi nama jabatan dan nama lengkap ditulis dengan huruf awal kapital.

e. Distribusi

Keputusan izin yang telah ditetapkan didistribusikan kepada Pemohon dan pihak lain yang berkepentingan sebagai tembusan.

f. Hal yang perlu diperhatikan

Pengertian, kewenangan, format, dan tata cara penulisan keputusan yang

bersifat pengaturan disesuaikan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

Page 48: PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERIZINAN …bpmpt.jabarprov.go.id/assets/data/arsip/Lampiran_Pergub_92-2014_Asli5.pdf · 3 Bidang dan Jenis Perizinan Kode Perizinan Durasi (hari

48

Format Keputusan Izin :

KEPUTUSAN GUBERNUR / KEPALA BADAN NOMOR :........ /Kep. /..../........-BPMPT/XI/20....

Tentang

IZIN ....................................... KEPADA PT/CV/...............................

DI KABUPATEN/KOTA.............................

KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU

PROVINSI JAWA BARAT

Menimbang a. bahwa ........................; b. bahwa ........................;

Mengingat : 1. Undang-Undang .................;

2. Peraturan Pemerintah .....................; 3. Peraturan Menteri ......................;

4. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat .......; 5. Peraturan Gubernur Jawa Barat ......;

Memperhatikan : 1. Surat...............;

2. Surat...............;

M E M U T U S K A N

Menetapkan : KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA BARAT / KEPALA BADAN

PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT TENTANG IZIN ...........................

KESATU : Memberikan Izin ..................... kepada : 1. Nama Perusahaan :

2. Alamat Perusahaan

:

3. Alamat Pabrik/Gudang

:

4. NPWP :

5. ...........dst

KEDUA : PT/CV............. dalam menjalankan usahanya : 1. Berhak mendapatkan pelayanan dari pemberi izin.

2. Berkewajiban : 3. Dilarang :

KETIGA : Izin .............. ini berlaku sejak tanggal ditetapkan untuk jangka waktu selama perusahaan melakukan kegiatan usaha, kecuali ditentukan lain oleh peraturan perundang-undangan.

Ditetapkan di : BANDUNG Pada tanggal :

a.n. GUBERNUR JAWA BARAT

KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU

................................... Pangkat

NIP.

Page 49: PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERIZINAN …bpmpt.jabarprov.go.id/assets/data/arsip/Lampiran_Pergub_92-2014_Asli5.pdf · 3 Bidang dan Jenis Perizinan Kode Perizinan Durasi (hari

49

5. Naskah Non Izin/Rekomendasi

Bentuk rekomendasi merupakan naskah dinas korespondensi ektern berupa Surat Dinas.

a. Pengertian

Non Izin adalah dokumen yang dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah berdasarkan Peraturan Daerah atau ketentuan peraturan perundang- undangan sebagai syarat/bukti untuk mendukung dikeluarkannya izin kepada seseorang dalam bentuk tanda daftar rekomendasi, atau dalam bentuk lain.

b. Wewenang Penandatanganan

1) Penandatangan dokumen perizinan bersifat strategis dilakukan oleh Gubernur.

2) Kepala Badan menandatangani dokumen perizinan yang bersifat umum dan bersifat strategis yang diatur dalam ketentuan lainnya oleh

Gubernur.

c. Susunan

1) Kepala Bagian kepala surat Keputusan Non Izin/ Rekomendasi terdiri dari :

a) kop surat dinas, yaitu kop Gubernur/ BPMPT Provinsi Jawa Barat b) nomor, sifat, lampiran, dan hal, diketik dengan huruf awal kapital di

sebelah kiri di bawah kop surat dinas; c) tempat dan tanggal pembuatan surat, diketik di sebelah kanan atas

sejajar/sebaris dengan nomor;

d) kata Yth., ditulis di bawah hal, diikuti dengan nama jabatan yang dikirimi surat;

e) alamat surat, ditulis di bawah Yth.

2) Batang Tubuh Bagian batang tubuh surat dinas terdiri dari alinea pembuka, isi,

dan penutup

3) Kaki Bagian kaki surat dinas terdiri dari

a) nama jabatan, ditulis dengan huruf awal kapital, diakhiri tanda baca koma;

b) tanda tangan pejabat;

c) nama lengkap pejabat/penanda tangan, ditulis dengan huruf awal kapital;

d) stempel/cap dinas, yang digunakan sesuai dengan ketentuan; e) tembusan, yang memuat nama jabatan pejabat penerima (jika ada)

d. Distribusi

Surat dinas disampaikan kepada penerima yang berhak yaitu pemberi izin sesuai permohonan

e. Hal yang harus diperhatikan

1) Kop surat dinas hanya digunakan pada halaman pertama surat dinas; 2) Jika surat dinas disertai lampiran, pada kolom Lampiran dicantumkan

jumlahnya; 3) Hal berisi pokok surat sesingkat mungkin yang ditulis dengan huruf

awal kapital pada setiap unsurnya, tanpa diakhiri tanda baca.

Page 50: PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERIZINAN …bpmpt.jabarprov.go.id/assets/data/arsip/Lampiran_Pergub_92-2014_Asli5.pdf · 3 Bidang dan Jenis Perizinan Kode Perizinan Durasi (hari

50

Format Rekomendasi :

KOP SURAT GUBERNUR/ BPMPT

Bandung,

Nomor : ....../……/.../....../BPMPT Kepada Sifat : Biasa Lampiran : Berkas Yth. Menteri/Bupati/Walikota.........

Jl. .........................................

di- TEMPAT

Perihal : Rekomendasi

Izin..................

Menindaklanjuti surat Direktur PT .............. Nomor ...............

tanggal ............... perihal Permohonan Rekomendasi ............., dengan berdasarkan Surat Ketua Tim Teknis Perizinan Bidang.............. Nomor ......... tanggal ............... perihal Pertimbangan Teknis serta ketentuan peraturan perundang-

undangan, pada prinsipnya kami tidak keberatan dan memberikan rekomendasi pemberian Izin …............. atas nama :

1. Nama Perusahaan : 2. Alamat Perusahaan :

3. Alamat Pabrik/Industri

:

4. NPWP : 5. Komisaris : 6. Direktur :

Rekomendasi ini diberikan dengan catatan yang bersangkutan harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

1. ....................;

2. ....................;

3. dst.

Demikian kami disampaikan, untuk menjadi bahan

pertimbangan.

a.n. GUBERNUR JAWA BARAT

KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU

................................... Pangkat

NIP.

Page 51: PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERIZINAN …bpmpt.jabarprov.go.id/assets/data/arsip/Lampiran_Pergub_92-2014_Asli5.pdf · 3 Bidang dan Jenis Perizinan Kode Perizinan Durasi (hari

51

6. Naskah Penangguhan/Penundaan

Naskah penangguhan/penundaan merupakan naskah dinas korespondensi ektern berupa Surat Dinas.

a. Pengertian

Naskah dinas yang diterbitkan oleh BPMPT Provinsi Jawa Barat kepada

pemohon perizinan apabila setelah dilakukan kajian administrasi dan teknis dinyatakan masih terdapat kekurangan dan dapat diajukan kembali setelah kekurangan dimaksud diperbaiki/dilengkapi sesuai ketentuan.

b. Wewenang Penandatanganan 1) Surat Penangguhan perizinan ditandatangani oleh Kepala Badan untuk

perizinan yang bersifat strategis.

2) Surat Penangguhan perizinan ditandatangani oleh Kepala Bidang

Pelayanan Perizinan untuk perizinan umum.

c. Susunan

1) Kepala Bagian kepala surat dinas terdiri dari a) kop surat dinas, yaitu kop dinas BPMPT Provinsi Jawa Barat

b) nomor, sifat, lampiran, dan hal, diketik dengan huruf awal kapital di sebelah kiri di bawah kop surat dinas;

c) tempat dan tanggal pembuatan surat, diketik di sebelah kanan atas sejajar/sebaris dengan nomor;

d) kata Yth., ditulis di bawah hal, diikuti dengan nama jabatan yang

dikirimi surat; e) alamat surat, ditulis di bawah Yth.

2) Batang Tubuh Bagian batang tubuh surat dinas terdiri dari alinea pembuka, isi, dan penutup

3) Kaki Bagian kaki surat dinas terdiri dari a) nama jabatan, ditulis dengan huruf awal kapital, diakhiri tanda

baca koma; b) tanda tangan pejabat; c) nama lengkap pejabat/penanda tangan, ditulis dengan huruf awal

kapital; d) stempel/cap dinas, yang digunakan sesuai dengan ketentuan;

e) tembusan, yang memuat nama jabatan pejabat penerima (jika ada) d. Distribusi

Surat dinas disampaikan kepada penerima yang berhak yaitu pemohon dan pihak lain yang berkepentingan sesuai permohonan

e. Hal yang harus diperhatikan

1) Kop surat dinas hanya digunakan pada halaman pertama surat dinas; 2) Jika surat dinas disertai lampiran, pada kolom Lampiran dicantumkan

jumlahnya; 3) Hal berisi pokok surat sesingkat mungkin yang ditulis dengan huruf

awal kapital pada setiap unsurnya, tanpa diakhiri tanda baca.

Page 52: PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERIZINAN …bpmpt.jabarprov.go.id/assets/data/arsip/Lampiran_Pergub_92-2014_Asli5.pdf · 3 Bidang dan Jenis Perizinan Kode Perizinan Durasi (hari

52

Format Penangguhan/Penundaan:

KOP SURAT BPMPT Bandung, .............. 20....

Nomor : ......./ /Pelayanan Kepada Sifat : Biasa Lampiran : 1 (satu) berkas Yth. Direktur PT/CV............ Hal : Penundaan permohonan

Izin/Rekomendasi......

Jl. ...........................................

di- TEMPAT

Menindaklanjuti surat Direktur PT .............. Nomor ...............

tanggal ............... perihal Permohonan Rekomendasi ............., dengan berdasarkan Surat Ketua Tim Teknis Perizinan Bidang.............. Nomor ......... tanggal ............... perihal Pertimbangan Teknis serta ketentuan peraturan perundang-

undangan, bersama ini dapat kami sampaikan hal-hal sebagai berikut :

1. .....................................................................................

2. ..................................................................................... 3. ......................................................................................

Berkenaan dengan hal tersebut, permohonan Saudara belum dapat kami proses lebih lanjut dan berkas permohonan kami kembalikan. Kepada Saudara dapat mengajukan kembali permohonan kepada kami apabila kelengkapan persyaratan

administrasi dan teknis sudah terpenuhi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

Demikian disampaikan untuk menjadi maklum.

a.n. KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT,

Kepala Bidang Pelayanan Perizinan

(............................)

...................................

Pangkat NIP.

Page 53: PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERIZINAN …bpmpt.jabarprov.go.id/assets/data/arsip/Lampiran_Pergub_92-2014_Asli5.pdf · 3 Bidang dan Jenis Perizinan Kode Perizinan Durasi (hari

53

7. Naskah Penolakan

Naskah penolakan merupakan naskah dinas korespondensi ektern berupa Surat Dinas.

a. Pengertian Naskah dinas yang diterbitkan oleh BPMPT Provinsi Jawa Barat kepada pemohon perizinan apabila setelah dilakukan kajian administrasi, teknis

kewenangan dinyatakan tidak memenuhi syarat dan tidak dapat diajukan kembali.

b. Wewenang Penandatanganan

1) Surat penolaka perizinan ditandatangani oleh Kepala Badan untuk

perizinan yang bersifat strategis.

2) Surat penolakan perizinan ditandatangani oleh Kepala Bidang

Pelayanan Perizinan untuk perizinan umum.

c. Susunan

1) Kepala

Bagian kepala surat dinas terdiri dari a) kop surat dinas, yaitu kop dinas BPMPT Provinsi Jawa Barat

b) nomor, sifat, lampiran, dan hal, diketik dengan huruf awal kapital di sebelah kiri di bawah kop surat dinas;

c) tempat dan tanggal pembuatan surat, diketik di sebelah kanan atas

sejajar/sebaris dengan nomor; d) kata Yth., ditulis di bawah hal, diikuti dengan nama jabatan yang

dikirimi surat;

e) alamat surat, ditulis di bawah Yth. 2) Batang Tubuh

Bagian batang tubuh surat dinas terdiri dari alinea pembuka, isi, dan penutup

3) Kaki

Bagian kaki surat dinas terdiri dari a) nama jabatan, ditulis dengan huruf awal kapital, diakhiri tanda

baca koma;

b) tanda tangan pejabat; c) nama lengkap pejabat/penanda tangan, ditulis dengan huruf awal

kapital; d) stempel/cap dinas, yang digunakan sesuai dengan ketentuan; e) tembusan, yang memuat nama jabatan pejabat penerima (jika ada)

d. Distribusi

Surat dinas disampaikan kepada penerima yang berhak yaitu pemohon

izin dan pihak lain yang berkepentingan

e. Hal yang harus diperhatikan

1) Kop surat dinas hanya digunakan pada halaman pertama surat dinas; 2) Jika surat dinas disertai lampiran, pada kolom Lampiran dicantumkan

jumlahnya; 3) Hal berisi pokok surat sesingkat mungkin yang ditulis dengan huruf

awal kapital pada setiap unsurnya, tanpa diakhiri tanda baca.

Page 54: PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERIZINAN …bpmpt.jabarprov.go.id/assets/data/arsip/Lampiran_Pergub_92-2014_Asli5.pdf · 3 Bidang dan Jenis Perizinan Kode Perizinan Durasi (hari

54

Format Penundaan/penolakan :

KOP SURAT BPMPT

Bandung, ............20... Nomor : ......./ /Pelayanan Kepada

Sifat : Biasa Yth. Direktur PT/CV............ Lampiran : 1 (satu) berkas Jl. …………………………………… Hal : Penolakan permohonan

Izin/ Rekomendasi...... di-

TEMPAT

Menindaklanjuti surat Direktur PT ….... Nomor ....... tanggal ......... perihal Permohonan Rekomendasi ............., dengan berdasarkan Surat Ketua Tim Teknis Perizinan Bidang ............ Nomor ......... tanggal

.......... perihal Pertimbangan Teknis serta ketentuan peraturan perundang-undangan, bersama ini dapat kami sampaikan hal-hal sebagai berikut :

1. ..................................................................................... 2. ..................................................................................... 3. ................................................................................... ...

Berkenaan dengan hal tersebut, permohonan Saudara tidak dapat kami proses lebih lanjut dan berkas permohonan kami kembalikan.

Demikian disampaikan untuk menjadi maklum.

a.n. KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU

PROVINSI JAWA BARAT, Kepala Bidang Pelayanan Perizinan

(............................)

...................................

Pangkat NIP.

8. Naskah Perubahan

Naskah perubahan perizinan adalah keputusan yang diterbitkan oleh Kepala BPMPT Provinsi Jawa Barat/pejabat berwenang terhadap perusahaan yang melakukan kperubahan ketentuan yang tercantum dalam perizinan

sebelumnya sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Secara tata naskah perubahan perizinan berupa keputusan/surat dinas sesuai dengan perizinan yang akan dirubah dengan struktur/susunan naskah sama dengan naskah keputusan/surat dinas perizinan,

Page 55: PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERIZINAN …bpmpt.jabarprov.go.id/assets/data/arsip/Lampiran_Pergub_92-2014_Asli5.pdf · 3 Bidang dan Jenis Perizinan Kode Perizinan Durasi (hari

55

Contoh Naskah Dinas Perubahan perizinan.

KOP SURAT BPMPT

Bandung, ............20... Nomor : ......./ /Pelayanan Kepada Sifat : Biasa Yth. Direktur PT/CV............

Lampiran : 1 (satu) berkas Jl. …………………………………… Hal : Persetujuan perubahan

Ketentuan dalam Izin/ rekomendasi......

di- TEMPAT

Menindaklanjuti surat Direktur PT ….... Nomor ....... tanggal ......... perihal Permohonan Perubahan ketentuan .............sebagaimana tercantum dalam Izin..........Nomor..........tanggal........tentang.........,

dengan berdasarkan Surat Ketua Tim Teknis Perizinan Bidang ............ Nomor ......... tanggal .......... perihal Pertimbangan Teknis serta ketentuan peraturan perundang-undangan, bersama ini kami dapat menyetujui perubahan sebagai berikut :

KETENTUAN SEMULA MENJADI

Persetujuan atas perubahan yang dinyatakan dalam izin perubahan ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari izin.......Nomor..........tanggal........tentang.......... Hal-hal lain yang tidak dinyatakan dalam perubahan ini, sepanjang tidak bertentangan dengan atau masih dalam ketentuan, hak dan kewajiban sebagaimana telah

ditetapkan pemerintah dalam perizinan sebelumnya, tetap berlaku sebagaimana mestinya.

Demikian, untuk menjadi maklum.

a.n. GUBERNUR JAWA BARAT KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU

...................................

Pangkat NIP.

9. Naskah Pencabutan

Naskah percabutan perizinan adalah keputusan yang diterbitkan oleh Kepala

BPMPT Provinsi Jawa Barat/pejabat berwenang terhadap perusahaan yang melangggar ketentuan peraturan perundang-undangan dan/atau hal lain yang ditentukan perundang-undangan. Secara tata naskah pencabutan izin berupa keputusan dengan

struktur/susunan naskah sama dengan naskah keputusan izin, hanya penetapannya yang berbeda yaitu menyatakan mencabut izin yang telah ditetapkan sebelumnya sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan Contoh bentuk pencabutan :

Page 56: PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERIZINAN …bpmpt.jabarprov.go.id/assets/data/arsip/Lampiran_Pergub_92-2014_Asli5.pdf · 3 Bidang dan Jenis Perizinan Kode Perizinan Durasi (hari