pedoman peningkatan kinerja komisi pengawasan …psp.pertanian.go.id/assets/file/pedoman kp3 dan...

68
Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian PEDOMAN PENINGKATAN KINERJA KOMISI PENGAWASAN PUPUK DAN PESTISIDA (KPPP) SERTA PEMBERDAYAAN PPNS TAHUN 2014 DIREKTORAT PUPUK DAN PESTISIDA DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2014

Upload: phamdiep

Post on 03-Mar-2019

232 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian

PEDOMAN PENINGKATAN KINERJAKOMISI PENGAWASAN PUPUK DAN PESTISIDA (KPPP)SERTA PEMBERDAYAAN PPNS TAHUN 2014

DIREKTORAT PUPUK DAN PESTISIDADIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIANKEMENTERIAN PERTANIAN2014

KATA PENGANTAR

Pengawasan pengadaan, peredaran, penggunaan pupuk dan pestisidadilaksanakan secara terkordinasi antara pusat dan daerah, antar instansi terkaitdibidang pupuk dan pestisida. Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KPPP)baik tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota merupakan wadah koordinasipengawasan pupuk dan pestisida yang dibentuk oleh Gubernur/Bupati/Walikota.Dengan keterlibatan instansi terkait dibidang pupuk dan pestisida dalam komisipengawasan tersebut diharapkan permasalahan peredaran dan penggunaan pupukdan pestisida yang terjadi di daerahdapatdiatasisecaracepatdantepat.

Disamping melalui peran Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida baik Provinsimaupun Kabupaten/Kota, Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) akan sangatmendukung dalam mengatasi permasalahan pupuk dan pestisida terutama dalampenyelesaian tindak kasus pidana dibidang pupuk dan pestisida, sebagaimanayang diamanatkan dalam Pasal 59 ayat (1) Undang-Undang No12 tahun 1992tentang Sistem Budiadaya Tanaman.

Melalui Kegiatan Penguatan Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KPPP) baikProvinsi maupun Kabupaten/Kota, diharapkan kinerja KPPP baik Provinsi maupunKabupaten/Kota tersebut dapat lebih optimal sehingga pupukdanpestisida yangberedarlebihterjaminketersediaandankualitasnyasehinggatidakmerugikanpenggunadankelestarianlingkungansertamendukungPeningkatanKetahananPanganNasional.

Buku “ Pedoman PeningkatanKinerjaKomisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida(KPPP)serta Pemberdayaan PPNSTahunAnggaran 2014 “dimaksudkan sebagaiacuan pelaksanaan kegiatan tersebut didaerah. Diharapkan melalui pedomaniniPimpinan DaerahdapatmemberikankontribusidalampendampingandanpembiayaanuntukoperasionalKPPP, sehinggapengelolaanpengawasanpupukdanpestisida di masing-masingwilayahdapatdilakukansecaraefektif, berdayagunadanberhasilguna.

Jakarta, Desember 2013DirekturJenderal PSP,

Sumarjo Gatot IriantoNIP. 19601024 198703 1 001

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………………………………. i

DAFTAR ISI …………………………………………………………………………... iiiDAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………………………… ivI. PENDAHULUAN ………………………………………………………………. 1

A. Latar Belakang …………………………………………………………. 1

B. Tujuan dan Sasaran …………………………………………………… 3II. RUANG LINGKUP KEGIATAN ………………………………………………. 4

A. Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida ………………………….. 4B. Pemberdayaan Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) …………… 8

III. PELAKSANAAN KEGIATAN 12A. Penguatan Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida Propinsi ….. 13B. Penguatan Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida

Kabupaten/Kota ………………………………………………………… 20

C. Pemberdayaan Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) …………… 23IV. EVALUASI DAN PELAPORAN 26

A. Evaluasi ………………………………………………………………… 26B. Pelaporan ……………………………………………………………….. 26

iv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Hal

1. Alokasi Kegiatan Penguatan Komisi Pengawasan

Pupuk dan Pestisida (KPPP) Provinsi dan Kab/Kota …….…………… 29

2. Lembaga Uji Mutu Pupuk An-Organik ……………………………………. 503. Lembaga Uji Mutu Pupuk Organik, Pembenah Tanah

dan Hayati ……………………………………………………………….. 53

4. Lembaga Uji Mutu Pestisida ……………………………………………….. 565. Rekapitulasi Hasil Inventarisasi Peredaran Pupuk

dan Pestisida (Provinsi ) ................................................................... 57

6. Format Laporan Penguatan KP3 dan Pemberdayaan PPNS ……… 617. Outline Laporan …………………………………………………………. 628. Hasil Analisa Sampel …………………………………………………... 63

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pupuk dan pestisida merupakan sarana produksi yang sangat menentukandalam pencapaian sasaran produksi nasional. Oleh sebab itu pupuk danpestisida harus tersedia sesuai dengan prinsip 6 (enam) tepat. Berbagai upayatelah dilakukan pemerintah dalam rangka penyediaan pupuk dan pestisidauntuk mencapai prinsip tersebut. Khusus untuk penyedian pupuk pemerintahtelah menerapkan subsidi pupuk yang menyebabkan harga pupuk relatif lebihmurah dan terjangkau oleh kemampuan modal petani. Selain dari pupukbersubsidi.

Kebijakan lain yang telah ditempuh dibidang pupuk dan pestisida adalahdengan diberlakukannya deregulasi dibidang pendaftaran pupuk dan pestisida.Kebijakan tersebut memberikan dampak dengan semakin banyaknya jenispupuk dan pestisida yang beredar dan diizinkan oleh Menteri Pertanian.Sampai dengan Desember 2013, jumlah pupuk yang terdaftar dan diizinkanoleh Menteri Pertanian mencapai 1.576merek pupuk an-organiK dan 969merek pupuk organik, hayati dan pembenah tanah, demikian halnya denganpestisida sudah mencapai 2.810 formulasi untuk pertanian dan kehutanan dan394 formulasi untuk pestisida rumah tangga dan pengendalian verktor penyakitmanusia. Kondisi ini diharapkan dapat memberikan kesempatan kepada petaniuntuk memilih jenis pupuk dan pestisida yang sesuai dengan kemampuannya.

Berbagai perangkat peraturan perundang-undangan terkait denganperedaran pupuk dan pestisida telah diterbitkan, namun kenyataannya

2

dilapangan masih ditemukan pupuk dan pestisida ilegal, palsu yang tidakdiketahui mutu dan efektifitasnya. Kasus lainnya pada pupuk subsidi yangsangat menonjol yakni ekspor serta penggantian karung pupuk subsidi.Mengingat kondisi tersebut maka pengawasan pupuk dan pestisida harusdilaksanakan secara terkoordinir antara pusat dan daerah serta antara instansiterkait dibidang pupuk dan pestisida.

Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KPPP) merupakan wadahkoordinasi pengawasan antar intansi terkait dibidang pupuk dan pestisida baiktingkat Provinsi yang ditetapkan oleh Gubernur maupun tingkatKabupaten/Kota yang ditetapkan oleh Bupati/Walikota. Disamping wadahkoordinasi tersebut upaya mengatasi permasalahan pupuk dan pestisida jugasangat diharapkan dari Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Pupuk danPestisida terutama dalam penyelesaian tindak kasus pidana sebagaimanayang diamanatkan dalam Pasal 59 ayat (1) Undang-undang no. 12 Tahun1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman. Dalam mendukung penyelesaiantindak kasus pidana dibidang pupuk dan pestisida, Direktorat Pupuk danPestisida pada tahun 2013 telah memfaslitasi penyiapan tenaga PenyidikPegawai Negeri Sipil (PPNS) pupuk dan pestisida sejumlah 90 orang yangberasal dari Provinsi dan Kabupaten/Kota seluruh Indonesia sebagaitambahan tenaga penyidik yang sudah ada sebelumnya.

3

B. Tujuan dan Sasaran

1. TujuanPedoman Penguatan Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KPPP)dan Pemberdayaan Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) bertujuan untukmemberikan arahan operasional pelaksanaan kegiatan dilapangan

2. Sasaran1) Terciptanya koordinasi pengawasan pupuk dan pestisida antar

instansi terkait2) Tersedianya informasi jenis pupuk dan pestisida yang beredar di

masing-masing daerah3) Tersedianya informasi mutu pupuk dan pestisida yang beredar di

seluruh Indonesia.4) Terciptanya koordinasi penyelidikan kasus pupuk dan pestisida antara

PPNS Pupuk dan Pestisida dengan Korwas Polda5) Tersosialisasikannya Pasal 60 ayat (1) dan ayat (2) huruf f,g dan

Undang-Undang No. 12 Tahun 1992 tentang Sistem BudidayaTanaman baik dilingkungan aparat pengawas pupuk dan pestisidamaupun pelaku usaha dibidang pupuk dan pestisida

4

II. RUANG LINGKUP KEGIATAN

A. Penguatan Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KPPP)

Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KPPP) baik Provinsi maupunKabupaten/Kota adalah salah satu wadah koordinasi pengawasan pupuk danpestisida antar intansi terkait dibidang pupuk dan pestisida. Agar semuaintansi terkait dibidang pupuk dan pestisida mempunyai peran sesuai dengantugas dan fungsinya, maka komisi pengawasan pupuk dan pestisida baikProvinsi maupun Kabupaten/Kota sebaiknya teridiri dari unsur-unsurpemerintah daerah dan dinas terkait dengan ketua komisi ditetapkan adalahSekretaris Daerah.Gambaran umum susunan komisi pengawasan pupuk danpestisida baik tingkat Provinsi adalah sebagai berikut :Pembina : 1. Gubernur

2. Wakil Gubernur

Ketua : Sekretaris Daerah ProvinsiKetua I : Kepala Dinas Pertanian ProvinsiKetua II : Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan ProvinsiSekretaris : Kepala Biro Perekonomian Setda ProvinsiSekretaris I : Kepala Bidang yang menangani pupuk dan Pestisida, Dinas

Pertanian ProvinsiSekretaris II : Kasubdin Perdagangan Dalam Negeri, Dinas Perindustrian

dan Perdagangan ProvinsiAnggota : 1. Kepala Dinas Perkebunan Provinsi

2. Kepala Dinas Peternakan Provinsi3. Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinis

5

4. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi5. Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi6. Kepala Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan

Hortikultura Provinsi (khusus untuk KPPP Provinsi).7. Kepala Balai Perlindungan Tanaman Perkebunan

Provinsi (khusus untuk KPPP Provinsi)8. Kepala Badan Ketahanan Pangan Provinsi9. Kepala Badan Koordniasi dan Penyuluhan Provinsi10. Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan

Daerah Provinsi11. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Provinsi12. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah

Provinsi13. Unsur kejaksaan Tinggi/Negeri Provinsi14. Unsur Polisi Daerah Provinsi15. Kepala Kantor wilayah Bea dan Cukai Provinsi16. Kepala Biro Hukum setda Provinsi17. Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Provinsi18. Kepala Balai Pengawasan Obat dan Makanan

Provinisi19. Kepala Balai Riset dan Standarisasi Nasional Provinsi20. Kepala Laboratorium dan Pengujian Mutu dan Residu

Pestisida Provinsi21. Kepala Laboratorium Hama........(khusus Kabupaten/

Kota)

6

Sedangkan susunan komisi pengawasan pupuk dan pestisida tingkatKabupaten/Kota adalah sebagai berikut:

Pembina : 1. Bupati/Walikota2. Wakil Bupati/Wakil Walikota

Ketua : Sekretaris Daerah Kabupaten/KotaKetua I : Kepala Dinas Pertanian Kabupaten/KotaKetua II : Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Kabupaten/KotaSekretaris : Kepala Biro Perekonomian Setda Kabupaten/KotaSekretaris I : Kepala Bidang yang menangani pupuk dan Pestisida,

Dinas Pertanian Kabupaten/KotaSekretaris II : Kasubdin Perdagangan Dalam Negeri, Dinas

Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten/KotaAnggota : 1. Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten/Kota

2. Kepala Dinas Peternakan Kabupaten/Kota3. Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan

Kabupaten/Kota4. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota5. Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Kabupaten/Kota6. Kepala Badan Ketahanan Pangan Kabupaten/ Kota7. Kepala Badan Koordniasi dan Penyuluhan

Kabupaten/Kota.8. Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan

Daerah Kabupaten/Kota

7

9. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan DaerahKabupaten/Kota

10. Kepala Badan Penelitian dan PengembanganDaerah Kabupaten/Kota

11. Unsur kejaksaan Tinggi/Negeri Kabupaten/Kota12. Unsur Polisi Daerah Kabupaten/Kota13. Kepala Biro Hukum setda Kabupaten/Kota14. Kepala Laboratorium Hama........(khusus Kabupaten/

Kota)Ruang lingkup kegiatan Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KPPP)

1. ProvinsiKegiatan Penguatan Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KPPP)Provinsi dialokasikan di 30 Provinsi di seluruh Indonesia kecuali PapuaBarat, Kepulauan Riau dan DKI Jakarta, secara umum meliputi :1) Pertemuan Evaluasi Kinerja Komisi Pengawasan Pupuk dan

Pestisida2) Rapat Koordinasi KPPP Provinsi3) Pembelian Sampel Pupuk dan Pestisida4) Analisa Sampel Pupuk dan Pestisida5) Pembinaan Pengawasan Pupuk dan Pestisida

Selain kegiatan tersebut diatas, di beberapa Provinsi tersedia kegiatanPelatihan Petugas Pengawas Pupuk dan Pestisida yakni ProvinsiKalimantan Barat,Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah,dan SulawesiBarat.

8

2. Kabupaten/Kota

Kegiatan Penguatan Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KPPP)tingkat Kabupaten/Kota dialokasikan di 441 Kabupaten/Kota di seluruhIndonesia, dengan kegiatan utama meliputi :1) Identifikasi Penggunaan Pupuk dan Pestisida di Tingkat Kelompok.2) Rapat Evaluasi Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KPPP)3) Rapat Koordinasi Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KPPP)4) Pembinaan Pengawasan Pupuk dan Pestisida5) Inventarisasi Peredaran Pupuk dan PestisidaDana KPPP untuk tiap propinsi dan Kabupaten/Kota sesuai denganalokasi pupuk bersubsidi

B. PEMBERDAYAAN PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS).

Kegiatan pemberdayaan Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Pupuk danPestisida diarahkan untuk lebih meningkatkan koordinasi denganPOLDA/Korwas Daerah dan dialokasikan di 26 Provins,i yakni Provinsi NAD,Sumut, Sumbar, Riau, Sumsel, Bangkabelitung, Jambi, Lampung, Banten,Jabar, Jateng, D.I. Yogjakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, NusaTenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan,Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara,Gorontalo, Sulawesi Utara, Maluku, Maluku Utara dan Papua. Kegiatan yangsama juga dilakokasi di 11 Kabupaten/Kota yakni Kabupaten Deli Serdang,Simalungun, Mandailing Natal, Kampar, Tuban, Kota Palembang, LampungTimur, Lampung Selatan, Lampung Barat, Bungo dan Merangin

9

Secara umum ruang lingkup kegiatan antara lain Pemberdayaan PPNS baikProvinsi maupun Kabupaten/Kota antara lain:

1. Koordinasi Penyelidikan dengan Korwas Propinsi;2. Pengawasan, pengamatan dan pencarian informasi;3. Penyusunan laporan pengawasan;4. Penyusunan Pemberkasan.5. Pembelian sampel pupuk dan pestisida6. Analisa sampel pupuk dan pestisida

Secara rinci kegiatan pemberdayaan penyidik pegawai negeri sipil (PPNS)Pupuk dan Pestisida tahun 2014 adalah sebagai tabel berikut :

10

1 4 5102.650.000

521211 Belanja Bahan 7.050.000- ATK 2,00 PKT 1.500.000 3.000.000- Fotocopy Bahan-bahan 2,00 PKT 250.000 500.000- Penjilidan dan Penggandaan 2,00 PKT 500.000 1.000.000- Biaya Komunikasi 1,00 PKT 550.000 550.000- Dokumentasi 1,00 PKT 500.000 500.000- Pembelian sampel pupuk 10,00 SMPL 50.000 500.000- Pembelian sampel pestisida 10,00 SMPL 100.000 1.000.000

521219 Belanja Barang Non Operasional Lainnya 29.400.000- Penyusunan Laporan Pengawasan, pengamatan dan Pencarian 18,00 OH 350.000 6.300.000

Keterangan- Penyusunan Pemberkasan 36,00 OH 350.000 12.600.000- Rapat koordinasi dengan Korwas Polda ( 3 x 10 OH) 30,00 OH 350.000 10.500.000

522119 Belanja Jasa Lainnya 11.000.000- Analisa Sampel Pupuk 10,00 Sampel 500.000 5.000.000- Analisa Sampel Pestisida 10,00 Sampel 600.000 6.000.000

524119 Belanja Perjalanan Lainnya (DN) 55.200.000- Pengawasan, Pengamatan dan Pencarian Informasi 18,00 OP 1.200.000 21.600.000- Perjalanan Sumber Informasi 12,00 OP 1.200.000 14.400.000- Pemanggilan saksi 3,00 OP 1.200.000 3.600.000- Konsultasi ke Pusat 3,00 OP 5.200.000 15.600.000

RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)PEMBERDAYAAN PPNS PUPUK DAN PESTISIDA TA 2014

KODE KEGIATAN VOLUME HARGASATUAN

JUMLAHBIAYA (Rp)

TINGKAT PROVINSI

2 3

11

1 4 552.900.000

521211 Belanja Bahan 4.100.000- ATK 1,00 PKT 1.400.000 1.400.000- Fotocopy Bahan-bahan 1,00 PKT 250.000 250.000- Penjilidan dan Penggandaan 2,00 PKT 500.000 1.000.000- Biaya Komunikasi 1,00 PKT 500.000 500.000- Dokumentasi 1,00 PKT 500.000 500.000- Pembelian sampel pupuk 3,00 SMPL 50.000 150.000- Pembelian sampel pestisida 3,00 SMPL 100.000 300.000

521219 Belanja Barang Non Operasional Lainnya 11.900.000- Penyusunan Laporan Pengawasan, pengamatan dan Pencarian 12,00 OH 350.000 4.200.000

Keterangan- Penyusunan Pemberkasan 12,00 OH 350.000 4.200.000- Rapat koordinasi dengan Korwas Polda 10,00 OH 350.000 3.500.000

522119 Belanja Jasa Lainnya 3.300.000

- Analisa Sampel Pupuk 3,00 Sampel 500.000 1.500.000- Analisa Sampel Pestisida 3,00 Sampel 600.000 1.800.000

524119 Belanja Perjalanan Lainnya (DN) 33.600.000

- Pengawasan, Pengamatan dan Pencarian Informasi 12,00 OP 800.000 9.600.000- Perjalanan Sumber Informasi 10,00 OP 800.000 8.000.000- Pemanggilan saksi 3,00 OP 800.000 2.400.000- Konsultasi ke Provinsi 4,00 OP 800.000 3.200.000- Konsultasi ke Pusat 2,00 OP 5.200.000 10.400.000

JUMLAHBIAYA (Rp)

2 3

RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)PEMBERDAYAAN PPNS PUPUK DAN PESTISIDA TA 2014

TINGKAT KABUPATEN/KOTA

KODE KEGIATAN VOLUME HARGASATUAN

12

III. PELAKSANAAN KEGIATAN

Kegiatan penguatan Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KPPP) danPemberdayaan Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) baik Provinsi maupunKabupaten/Kota tahun 2014 berasal dari dana Dekonsentrasi dan Dana TugasPembantuan Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian, dengan mataanggaran kegiatan/akun yang terdiri dari : belanja bahan, belanja jasa lainnya,belanja perjalanan biasa dan belanja perjalanan paket meeting dalam kota. (bukandalam bentuk belanja sosial lainya).

Kegiatan penguatan Komisi Pengawasan Pupuk dan PestisidaTA 2014dialokasikanke Provinsi seluruh Indonesia (30 Provinsi kecuali Kepulauan Riau, Papua Baratdan DKI Jakarta) dan 441 Kabupaten/Kota. Lokasi kegiatan PenguatanKelembagaan Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KPPP) Provinsi danKabupaten/kota sebagaimana lampiran 1.

Kegiatan Penguatan Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KPPP) Provinsiberada pada Satker Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi (DanaDekonsentrasi) sedangkan kegiatan Penguatan Komisi Pengawasan Pupuk danPestisida (KPPP) Kabupaten/Kota berada pada satker Dinas PertanianKabupaten/Kota atau berada pada Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsisesuai dengan aturan yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Prasarana danSarana Pertanian.

13

A. PENGUATAN KOMISI PENGAWASAN PUPUK DAN PESTISIDA (KPPP)PROVINSI

1. Pertemuan Evaluasi Kinerja Komisi Pengawasan Pupuk danPestisida (KPPP)

Pertemuan evaluasi kinerja Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisidadilaksanakan dengan tujuan utama untuk melakukan evaluasipelaksanaan tugas dan fungsi komisi sebagaimana yang diamanatkandalam Surat Keputusan Gubernur tentang Pembentukan KomisiPengawasan Pupuk dan Pestisida (KPPP) masing-masingdaerah/Provinsi. Kegiatan tersebut disamping dihadiri oleh anggotaKomisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KPPP) Provinsi juga dihadirioleh wakil Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KPPP)Kabupaten/Kota dari Provinsi masing-masing serta pelaku usahadibidang pupuk dan pestisida. Narasumber dalam pertemuan adalahInstansi terkait dibidang pupuk dan pestisida di Provinsi ( Pemda, DinasPertanian, Dinas Perkebunan, Dinas Perdagangan, Polda, Kejaksaaan,serta dari Pusat (Mabes Polri dan Direktorat pupuk dan Pestisida).

2. Rapat Koordinasi Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KPPP).

Rapat koordinasi KPPP dilaksanakan dengan tujuanmengkoordinasikan kegiatan masing-masing Instansi/Unit Kerja terkaitdalam melakukan pengawasan dan pemantauan terhadap pupuk danpestisida yang meliputi pengadaan, peredaran, penggunaan, mutu,harga, jumlah, penyimpanan, penyaluran dan efek samping yang

14

ditimbulkannya terhadap kesehatan manusia dan lingkungan sekitarnya.Rapat koordinasi dihadiri oleh seluruh anggota Komisi PengawasanPupuk Pestisida (KPPP) Provinsi Rapat koordinasi tidak semata-matahanya membahas pupuk bersubsidi tetapi juga pupuk non subsidi danpestisida serta permasalahan lain tekait dengan pupuk dan pestisida.

3. Pengambilan/Pembelian Sampel Pupuk dan Pestisida

Pengambilan/Pembelian sampel pupuk dan pestisida diarahkan hanyauntuk pupuk dan pestisida yang terdaftar dan diizinkan oleh MenteriPertanian dan diusahakan agar berasal dari kios yang berbeda. Khususuntuk pupuk, mengingat biaya analisa mutu pupuk sangat bervariasi(tergantung jumlah unsur hara yang akan dianalisa), disamping pupukbersubsidi sebaiknya juga lebih diarahkan untuk pupuk-pupuk nonsubsidi termasuk pupuk organik.

Semua sampel pupuk dan pestisida yang diambil harus mempunyaiBARCODEdan TAHUN PRODUKSIdisertai dengan bukti pembelian dikios, sebagai dasar tindaklanjut dari hasil pengujian mutu dilaboratorium. Tanpa adanya Barcode dan Tahun Produksi teguranterhadap penyimpangan mutu pupuk dan pestisida sulit ditindaklanjutioleh Pemegang Nomor Pendaftaran.

4. Analisa Sampel Pupuk

Analisa sampel pupuk bertujuan untuk mengetahui konsistensi mutupupuk pada saat didaftarkan dengan pada saat diedarkan. Analisa

15

sampel pupuk dilakukan terhadap pupuk yang diambil/dibeli di kiospupuk dan pestisida yang telah dijamin legalitasnya. Jumlah sampelyang dianalisa sesuai dengan Petunjuk Operasional Kegiatan (POK)atau dapat disesuaikan dengan memperhitungkan biaya analisayang dibutuhkan dengan biaya yang tersedia. Analisa dilakukanuntuk semua unsur hara yang terkandung pada label pupuk dandlakukan oleh Lembaga Pengujian Yang Terakreditasi atau lembaga ujimutu pupuk yang telah ditunjuk oleh Menteri Pertanian sesuai denganPeraturan Menteri Pertanian : Nomor 43/Permentan/ SR.140/8/2011tentang Syarat dan Tatacara Pendaftaran Pupuk An-Organik danPermentan Nomor :70/Permentan/ SR.140/10/2011 tentang PupukOrganik, Pupuk Hayati dan Pembenah Tanah (Lampiran 2 dan 3).

5. Analisa Sampel Pestisida

Sebagaimana halnya pupuk, analisa sampel pestisida bertujuan untukmengetahui konsistensi mutu pada saat didaftarkan dengan pada saatdiedarkan. Analisa sampel pestisida yang dianalisa adalah hasilpengambilan/pembelian sampel pestisida yang telah dijaminlegalitasnya. Jumlah sampel pestisida yang dianalisa sesuai denganPetunjuk Operasional (POK). Analisa dilakukan dilembaga uji mutupestisida yang terkareditasi atau yang ditunjuk oleh Menteri Pertaniansesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian Nomor :24/Permentan/SR.140/4/2011 tentang Syarat dan Tatacara PendaftaranPestisida sebagaimana lampiran 4.

16

6. Pembinaan Pengawasan Pupuk dan Pestisida

Kegiatan pembinaan pengawasan pupuk dan pestisida diarahkan untukmeningkatkan peran dan kemampuan petugas pengawasKabupaten/Kota serta pembinaan terhadap distributor, kios pupuk danpestisida terkait dengan peraturan perundang-undangan tentang pupukdan pestisida. Hasil pembinaan pengawasan pupuk dan pestisidaseharusnya ditindaklanjuti, terutama terhadap kasus peredaran yangmengarah kepada tindak pidana. Penyelesaian tindak kasus pidanapupuk dan pestisida dikoordinasikan dengan Penyidik Pegawai NegeriSipil (PPNS) yang ada di daerah atau dengan pihak Polda yangmerupakan bagian dari anggota Komisi Pengawasan Pupuk danPestisida (KPPP) Provinsi.

Pembinaan pengawasan pupuk dan pestisida dilaksanakan secaraterpadu oleh anggota Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida dandilaksanakan secara periodik. Khusus untuk pupuk bersubsidipembinaan pengawasan lebih diarahkan kepada ketersediaan pupuk,penyaluran pupuk dari Distributor ke Kios Pengecer dan dari KiosPengecer kepada Kelompok Tani yang sudah tercantum dalam RencanaDifinitif Kebutuhan Kelompok (RDKK). Sementara untuk pupuk nonsubsidi dan pestisida lebih diarahkan kepada legalitas pupuk danpestisida yang beredar di lapangan. Mengingat masih banyaknyaberedar pestisida dengan bahan aktif Indosulfan seperti Akodan,Akodani dan Indodan, maka fokus utama untuk pengawasan peredaranpestisida sebaiknya diarahkan kepada produk tersebut, karena produkpestisida dimaksud adalah produk ILEGAL yang sudah dilarang beredar

17

dan digunakan untuk pertanian dan tambak ikan. Modus peredaranpestisida tersebut biasanya dilakukan melalui distributor tidak resmi dansulit dilacak keberadaannya.

7. Pelatihan Petugas Pengawas Pupuk dan Pestisida

Kegiatan Pelatihan Petugas Pengawas Pupuk dan Pestisidadialokasikan di 4 Provinsi yakni Provinsi Kalimantan Barat, KalimantanTimur Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat masing-masing (1angkatan).

Peserta pelatihan adalah petugas pengawas pupuk dan pestisida dariKabupaten/Kota masing-masing Provinsi dengan jumlah peserta 30 (tigapuluh) orang per angkatan. Pelatihan dilaksanakan selama 5 (lima) hariefektif. Narasumber berasal dari daerah dan pusat ( Balittanah,Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Direktorat Pupuk danPestisida dan HMPN/Crop life). Peserta setelah mengikuti apresiasiwajib diberikan sertifikat pelatihan untuk selanjutnya dapatdiusulkan menjadi tenaga pengawas pupuk dan pestisidaKabupaten/Kota yang ditetapkan oleh Bupati/Walikota, serta dapatdimasukan dalam kelompok jabatan fungsional pengawas pupuk danpestisida (saat ini Pusat sedang mempersiapkan jenjang karierfungsional pengawas pupuk dan pestisida). Jadwal tentatif pelaksanaanApresiasi Teknis Pupuk dan Pestisida sebagai berikut :

18

JAM

PELAJARAN

1 HARI I

14.00 - 20.00 Pendaftaran Peserta Panitia

2 HARI II

09.00 - 09.45 Pembukaan Kepala Dinas Pertanian

09.45 - 10.00 Istirahat

10.00 - 11.30 2 Kebijakan di Bidang Pupuk dan Pestisida Direktorat Pupuk dan Pestisida

11.30 - 13.00 2 Klasifikasi dan Spesifikasi Mutu Pupuk Balai Penelitian Tanah - Bogor

13.00 - 14.00 ISHOMA

14.00 - 15.30 2 Metode Ev aluasi Hasil Analisis Contoh Pupuk Balai Penelitian Tanah - Bogor

15.30 - 15.45 Istirahat

15.45 - 17.15 2 Metode Pendeteksian Pupuk Palsu Secara Balai Penelitian Tanah - Bogor

Cepat

3 HARI III

08.00 - 09.30 2 Mekanisme Pendaftaran Pupuk dan Pestisida Direktorat Pupuk dan Pestisida

09.30 - 09.45 Istirahat

09.45 - 11.15 2 Mekanisme Pengaw asan Pupuk dan Pestisida Direktorat Pupuk dan Pestisida

11.15 - 12.45 2 Pengenalan dan dan Pemeriksaan Pestisida Crop Life/HMPN

Secara Sederhana

12.45 - 13.45 ISHOMA

13.45 - 15.15 2 Pengambilan dan Pengiriman Pestisida dan BPTPH Prov insi

Residu Pestisida pada Hasil Pertanian dan

Lingkungan

15.15 - 15.30 Istirahat

15.30 - 17.00 2 Keselamatan Kerja dan Kesehatan Tenaga Kerja Direktorat Pengaw asan Norma

di Bidang Pestisida Keselamatan & Kesahatan Kerja

Kemenakertrans

MATERI NARASUMBERNO. WAKTU

JADWAL

PELATIHAN PETUGAS PENGAWAS PUPUK DAN PESTISIDA TAHUN 2013

19

JAM

PELAJARAN

4 HARI IV

08.00 - 09.30 2 Penanganan Pestisida Tidak Lay ak Pakai BPTPH Prov insi

09.30 - 09.45 Istirahat

09.45 - 11.15 2 Mekanisme Peny aluran Pupuk Bersubsidi Dinas Perdagangan Prov insi

11.15 - 12.45 2 Koordinasi Pengaw asan Pupuk dan Pestisida Dinas Pertanian Prov insi

Melalui Komisi Pengaw asan Pupuk & Pestisida

12.45 - 13.45 ISHOMA

13.45 - 15.15 2 Tindak Lanjut Hasil Pengaw asan Pupuk dan Korw as Polda

Pestisida

15.15 - 15.30 Istirahat

15.30 - 17.00 2 Tindak Lanjut Hasil Pengaw asan Pupuk dan Korw as Polda

Pestisida

5 HARI V

08.00 - 09.30 2 Metode Ev aluasi Hasil Analisis Contoh Pestisida BPTPH Prov insi

09.30 - 09.45 Istirahat

09.45 - 11.15 2 Ev aluasi Akhir Panitia

11.15 - 12.00 Penutupan

NO. WAKTU MATERI NARASUMBER

20

B. PENGUATAN KOMISI PENGAWASAN PUPUK DAN PESTISIDA (KPPP)KABUPATEN/KOTA

1. Identifikasi Penggunaan Pupuk dan Pestisida di Tingkat KelompokTani.

Kegiatan Identifikasi penggunaan pupuk dan pestisida di tingkatkelompok tani dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui :a) tingkat pemahaman kelompok tani/petani dalam penerapan pupuk

berimbang dan spesifik lokasi;b) gambaran kemampuan penyerapan pupuk bersubsidi berdasarkan

RDKK yang sudah disusun;c) pengetahuan kelompok tentang pestisida yang dilarang serta

penggunaan pestisida dalam berusahatani.

Identifikasi lebih diarahkan di daerah dengan tingkat penggunaan pupukdan pestisida yang relatif lebih banyak, sehingga didapatkan gambarankecendrungan petani dalam penggunaan pupuk dan pestisida tertentu.

2. Evaluasi Kinerja Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KPPP)Kabupaten/Kota

Kegiatan evaluasi kinerja komisi pengawasan pupuk dan pestisida(KPPP) dilaksanakan pada akhir tahun anggaran dengan tujuan untukmengetahui kinerja komisi dimaksud. Permasalahan dan upayatindaklanjut pemecahannya seharusnya dapat disampaikan dalampertemuan evaluasi tersebut. Pertemuan evaluasi kinerja komisi

21

pengawasan pupuk dan pestisida (KPPP) dihadiri oleh seluruh anggotakomisi dan pelaku usaha dibidang pupuk dan pestisida di masing-masing Kabupaten/Kota yang bersangkutan.

3. Rapat Koordinasi Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida(KPPP).

Sebagaimana halnya dengan Provinsi, rapat koordinasi KPPPKabupaten/Kota dilaksanakan dengan tujuan mengkoordinasikankegiatan masing-masing Instansi/Unit Kerja terkait yang melakukanpengawasan dan pemantauan terhadap pupuk dan pestisida ditingkatKabupaten/Kota. yang meliputi pengadaan, peredaran, penggunaan,mutu, harga, jumlah, penyimpanan, penyaluran dan efek samping yangditimbulkannya terhadap kesehatan manusia dan lingkungan sekitarnya.Rapat koordinasi dilaksanakan 4 kali yang dihadiri oleh semua anggotaKomisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KPPP) Kabupaten/Kota sertapetugas pengawas pupuk dan pestisida Kabupaten/Kota.

4. Pembinaan Pengawasan Pupuk dan Pestisida

Kegiatan pembinaan pengawasan pupuk dan pestisida diarahkan untukmeningkatkan peran dan kemampuan petugas pengawasKabupaten/Kota serta pembinaan terhadap distributor, kios pupuk danpestisida terkait dengan peraturan perundang-undangan tentang pupukdan pestisida. Hasil pembinaan pengawasan pupuk dan pestisidaseharusnya ditindaklanjuti, terutama terhadap kasus peredaran yangmengarah kepada tindak pidana. Penyelesaian tindak kasus pidana

22

pupuk dan pestisida dikoordinasikan dengan Penyidik Pegawai NegeriSipil (PPNS) yang ada di daerah atau dengan pihak Polda yangmerupakan bagian dari anggota Komisi Pengawasan Pupuk danPestisida (KPPP) Kabupaten/Kota.

Pembinaan pengawasan pupuk dan pestisida dilaksanakan secaraterpadu oleh anggota Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida dandilaksanakan secara periodik. Khusus untuk pupuk bersubsidipembinaan pengawasan lebih diarahkan kepada ketersediaan pupuk,penyaluran pupuk dari Distributor ke Kios Pengecer dan dari KiosPengecer kepada Kelompok Tani yang sudah tercantum dalam RencanaDifinitif Kebutuhan Kelompok (RDKK). Sementara untuk pupuk nonsubsidi dan pestisida lebih diarahkan kepada legalitas pupuk danpestisida yang beredar di lapangan. Mengingat masih banyaknyaberedar pestisida dengan bahan aktif Indosulfan seperti Akodan,Akodani dan Indodan, maka fokus utama untuk pengawasan peredaranpestisida sebaiknya diarahkan kepada produk tersebut, karena produkpestisida dimaksud adalah produk ILEGAL yang sudah dilarang beredardan digunakan untuk pertanian dan tambak ikan. Modus peredaranpestisida tersebut biasanya dilakukan melalui distributor tidak resmi dansulit dilacak keberadaannya.

5. Inventarisasi Peredaran Pupuk dan Pestisida

Inventarisasi peredaran pupuk dan pestisida bertujuan untukmengetahui sebaran peredaran pupuk dan pestisida di suatuKabupaten/Kota serta untuk mengetahui jenis formulasi pestisida yang

23

dominan digunakan untuk masing-masing komoditi. Hasil inventarisasiperedaran pupuk dan pestisida di Kabupaten/Kota diharapkan dapatmemberikan gambaran jenis pupuk dan pestisida mana yang dominanberedar dan digunakan oleh petani di wilayah tersebut. Format hasilinventarisasi sebagaimana lampiran 5.

C. PEMBERDAYAAN PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) PUPUKDAN PESTISIDA

Kegiatan Pemberdayaan Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) pupuk danpestisida dilaksanakan oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Pupukdan Pestisida yang berasal dari Dinas Pertanian Tanaman Pangan maupunDinas Perkebunan Provinsi atau PPNS Pupuk dan Pestisida Kabupaten/Kotameliputi :

1. Koordinasi Penyelidikan Dengan Korwas Polda

Kegiatan koordinasi penyelidikan dilaksanakan dalam rangkamenggalang koordinasi dengan aparat penegak hukum seperti Polda(korwas) dan kejaksaan serta aparat penegak hukum lainnya terhadapkasus tindak pidana dibidang pupuk dan pestisida yang perlu dilakukanpenyelidikan. Melalui koordinasi tersebut diharapkan tercipta sinergipenerapan pengawasan peredaran pupuk dan pestisida yang mengacukepada tugas dan fungsi masing-masing instansi. Sesuai denganPetunjuk Operasional Kegiatan (POK) yang ada, rapat koordinasipenyelidikan dilaksanakan 2 kali dan dihadiri oleh PPNS (baik bidangpupuk dan pestisida maupun bidang benih dan perkebunan), Polda,

24

Kejaksaan, Unsur Pemda serta Dinas terkait dibidang pupuk danpestisida

2. Pembelian sampel pupuk, pestisida dan analisa sampel pupuk danpestisida

Kegiatan ini berpedoman pada kegiatan yang sama pada penguatankelembagaan Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KPPP) baikProvinsi maupun Kabupaten/Kota.

3. Pengawasan, pengamatan dan pencarian informasi

Kegiatan pengawasan, pengmatan dan pencarian informasi kasuspidana pupuk dan pestisida dilaksanakan bersama-sama dengan aparatpenegak hukum di Provinsi dan di Kabupaten/Kota dalam rangkapenyelesaian tindak kasus pidana pupuk dan pestisida yang sedangterjadi didaerah.

4. Konsultasi ke pusat

Sesuai dengan alokasi anggaran yang tersedia di Petunjuk OperasionalKegiatan (POK) kegiatan konsultasi ke pusat dimaksudkan untukmengikuti Pertemuan Koordinasi Pengawasan Pupuk dan Pestisidayang dilaksanakan oleh Pusat (Direktorat Pupuk dan Pestisida). Lokasipertemuan akan diinfomasikan lebih lanjut.

25

5. Penyusunan Pemberkasan

Penyusunan pemberkasan dilakukan terhadap kasus-kasus tindakpidana yang sedang ditangani, penyusunan pemberkasan dilaksanakanbersama-sama dengan Penyidik Polri setempat

26

IV. EVALUASI DAN PELAPORAN

A. Evaluasi

Evaluasi pelaksanaan kegiatan Penguatan Kelembagaan KomisiPengawasan Pupuk dan Pestisida (KPPP) Tahun 2014 dilaksanakan secaraberjenjang, evaluasi pelaksanaan KPPP Provinsi dilaksanakan oleh Pusat,evaluasi pelaksanaan KPPP Kabupaten/Kota dilaksanakan oleh Provinsi.Pelaksanaan evaluasi diarahkan perkembangan realisasi kegiatan (fisikmaupun keuangan).

B. Pelaporan

Laporan diperlukan untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan kegiatandalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Laporan terdiri dari :

1. Laporan Bulanan

Laporan bulanan merupakan laporan perkembangan pelaksanaankegiatan selama kegiatan berlangsung Laporan ini disampaikan dariKabupaten ke Propinsi, dengan tembusan ke Pusat (Ditjen PSP),sedangkan laporan bulanan Provinsi disampaikan ke Pusat (Ditjen PSP)dan Direktorat Pupuk dan Pestisida sesuai format lampiran 6.

27

2. Laporan Tahunan/Akhir

1) Laporan Tahunan/Akhir oleh Kabupaten/Kota

Laporan ini dibuat oleh Kabupaten/Kota disampaikan ke Povinsi danditembuskan ke Pusat. Laporan tahunan dibuat mengikuti outl linesebagaimana lampiran 7.

2) Laporan Tahunan/Akhir oleh Provinsi

Laporan ini dibuat oleh Propinsi disampaikan ke Pusat, laporan yangdisampaikan terdiri dari 2 bagian yakni laporan pelaksanaankegiatan penguatan KPPP Provinsi dan laporan kegiatan KPPPKabupaten/Kota yang merupakan rekap Kabupaten/Kota. Laporandisusun sesuai dengan out line sebagaimana lampiran 7. Dandisampaikan ke Direktorat Pupuk dan Pestisida,Ditjen Prasarana danSarana Pertanian dengan alamat Kantor Pusat KementerianPertanian Gd D Lt 9, Jl Harsono RM, No. 3 Ragunan – JakartaSelatan.

3. Evaluasi Mutu Pupuk dan Pestisida

Hasil analisa mutu sampel pupuk dan pestisida yang telah dilakukan olehlembaga uji mutu pupuk dan pestisida dapat dievaluasi denganmemperhatikan beberapa hal.

28

1) Evaluasi Mutu Pupuk

Kandungan unsur hara sampel pupuk yang sudah diketahuiberdasarkan hasil uji mutu pupuk, dapat dievaluasi denganmembandingkan nilai unsur hara yang tercantum dilabel pupuk.

2) Evaluasi Mutu Pestisida

Evaluasi mutu pestisida berdasarkan hasil uji mutu yang telahdilaksanakan dibandingkan dengan kandungan bahan aktif pada labeldengan memperhatikan batas toleransi yang telah ditetapkan olehMenteri Pertanian, sebagaimana tabel berikut :

Tabel : Batas toleransi kadar bahan aktif pestisida

Kadar bahan aktifyang dinyatakan (%)

Kadar bahan aktifyang dinyatakan

dengan (g/l)Batas Toleransi

>/ 50 >/ 500+ 2,5 unit (%)+ 25 unit (g/l)

25 - < 50 250 - < 500 + 5 (%)10 - < 25 100 - < 250 + 6 (%)2,5 - < 10 25 - < 100 + 10 (%)

0 – 2,5 0 - < 25 + 15 %

Format Rekapitulasi hasil analisa sampel pupuk dan pestisidasebagaimana lampiran 8.

29

Lampiran 1.

LOKASI KEGIATAN PENINGKATAN KINERJA KOMISI PENGAWASANPUPUK DAN PESTISIDA TAHUN 2014

No. Prov/Kab/Kota No Kabupaten1 Nangroe Aceh Darussalam

1 Aceh Tengah2 Kota Sabang3 Kota Banda Aceh4 Piddie5 Piddie Jaya6 Kota Langsa7 Bener Meriah8 Aceh Besar9 Aceh Tenggara

10 Nagan Raya11 Aceh Jaya12 Bireun13 Aceh Tamiang14 Aceh Barat Daya15 Aceh Selatan16 Simeuleu17 Aceh Utara18 Kota Lhokseumawe19 Aceh Timur20 Gayo Luwes

30

No Prop/Kab/Kota No Kabupaten21 Aceh Barat22 Aceh Singkil23 Kota Subulussalam

Jumlah Aceh 232 SUMATERA UTARA

1 Samosir2 Medan3 Binjai4 Tebing Tinggi5 Langkat6 Deli Serdang7 Labuhan Batu Utara8 Nias Selatan9 Simalungun

10 Asahan11 Tapanuli Utara12 Tapanuli Tengah13 Tapanuli Selatan14 Karo15 Labuhan Batu16 Nias17 Dairi18 Tj Balai19 P. Siantar20 Toba Samosir

31

No Prop/Kab/Kota No Kabupaten21 Serdang Bedagai22 Humbang Hasundutan23 Pak-pak Barat24 Batu Bara25 Padang Lawas26 Padang Lawas Utara27 Labuhan Batu Selatan28 Nias Barat29 Nias Utara30 Gunung Sitoli31 Padang Sidempuan32 Madina

Jumlah Sumatera Utara 323 SUMATERA BARAT

1 Kota Padang2 Pasaman3 Pasaman Barat4 Lima Puluh Kota5 Agam6 Tanah Datar7 Padang Pariaman8 Solok9 Solok Selatan

10 Sijunjung11 Dharmasraya

32

No Prop/Kab/Kota No Kabupaten12 Pesisir Selatan13 Payakumbuh14 Bukit Tinggi15 Padang Panjang16 Kota Solok17 Sawahlunto18 Kota Pariaman

Jumlah Sumatera Barat 184 SUMATERA SELATAN

1 Prabumulih2 Kota Palembang3 Musi Banyuasin4 Banyuasin5 Ogan Ilir6 OKI7 Oku Timur8 OKU9 OKU Selatan

10 Muara Enim11 Lahat12 Musi Rawas13 Kota Pagar Alam14 Kota Lubuk Linggau15 Empat Lawang

Jumlah Sumatera Selatan 15

33

No Prop/Kab/Kota No Kabupaten5 JAMBI

1 Kerinci2 Merangin3 Sarolangun4 Bungo5 Tebo6 Batang Hari7 Muaro Jambi8 Tanjab Barat9 Tanjab Timur

10 Kota Jambi11 Kota Sungai Penuh

Jumlah Jambi 116 BENGKULU

1 Muko-muko2 Kota Bengkulu3 Rejang Lebong4 Lebong5 Kepahiyang6 Bengkulu Utara7 Bengkulu Selatan8 Kaur9 Bengkulu Tengah

10 SelumaJumlah Bengkulu 10

34

No Prop/Kab/Kota No Kabupaten7 RIAU

1 Walikota Pekanbaru2 Bengkalis3 Indragiri Hilir4 Rokan Hulu5 Kuansing6 Rokan Hilir7 Kampar8 Siak9 Pelalawan

10 Indragiri Hulu11 kota Dumai12 Meranti

Jumlah Riau 128 BANGKA BELITUNG

1 Bangka Tengah2 Bangka Selatan3 Bangka Barat4 Belitung Timur5 Bangka6 Kota Pangkal Pinang7 Belitung

Jumlah Bangka Belitung 79 LAMPUNG

1 Tanggamus

35

No Prop/Kab/Kota No Kabupaten2 Lampung Selatan3 Lampung Tengah4 Way Kanan5 Lampung Utara6 Lampung Timur7 Lampung Barat8 Tulang Bawang9 Metro

10 Bandar Lampung11 Pesawaran12 Pringsewu13 Mesuji14 Tlng Bawang Barat

Jumlah Lampung 1410 JAWA BARAT

1 Cirebon2 Kuningan3 Bekasi4 Karawang5 Purwakarta6 Bandung7 Sumedang8 Garut9 Tasikmalaya

10 Ciamis

36

No Prop/Kab/Kota No Kabupaten11 Kota Cimahi12 Kota Tasikmalaya13 Bogor14 Kota Sukabumi15 Indramayu16 Kota Depok17 Kota Cirebon18 Bandung Barat19 Majalengka20 Kota Banjar21 Kota Bandung22 Sukabumi23 Cianjur24 Kota Bekasi25 Subang26 Kota Bogor

Jumlah Jawa Barat 2611 BANTEN

1 Lebak2 Tanggerang3 Kota Serang4 Cilegon5 Serang6 Kota Tanggerang7 Pandeglang

37

No Prop/Kab/Kota No Kabupaten8 Kota Tangsel

Jumlah Banten 812 JAWA TENGAH

1 Brebes2 Tegal3 Kota Tegal4 Pemalang5 Pekalongan6 Kota Pekalongan7 Batang8 Kendal9 Kota Semarang

10 Demak11 Grobogan12 Semarang13 Kota Salatiga14 Pati15 Jepara16 Rembang17 Blora18 Temanggung19 Wonosobo20 Magelang21 Purworejo22 Kebumen

38

No Prop/Kab/Kota No Kabupaten23 Banjarnegara24 Purbalingga25 Banyumas26 Cilacap27 Boyolali28 Klaten29 Sragen30 Sukoharjo31 Karanganyar32 Wonogiri33 Kota Magelang34 Kota Surakarta35 Kudus

Jumlah Jawa Tengah 3513 D. I YOGYAKARTA

1 Gunung Kidul2 Sleman3 Kulon Progo4 Bantul5 Kota Yogyakarta

Jumlah DI. Yogyakarta 514 JAWA TIMUR

1 Pacitan2 Ponorogo3 Probolinggo

39

No Prop/Kab/Kota No Kabupaten4 Magetan5 Sumenep6 Blitar7 Kota Blitar8 Malang9 Lamongan

10 Kota Kediri11 Kota Malang12 Pamekasan13 Lumajang14 Jember15 Bojonegoro16 Tuban17 Gresik18 Kota Mojokerto19 Kediri20 Banyuwangi21 Tulungangung22 Ngawi23 Jombang24 Mojokerto25 Nganjuk26 Kota Pasuruan27 Kota Madiun28 Sidoarjo

40

No Prop/Kab/Kota No Kabupaten29 Madiun30 Bondowoso31 Kota Batu32 Bangkalan33 Trenggalek34 Situbondo35 Pasuruan36 Sampang37 Kota Probolinggo38 Kota Surabaya

Jumlah Jawa Timur 3815 BALI

1 Buleleng2 Tabanan3 Badung4 Denpasar5 Gianyar6 Klungkung7 Karangasem8 Bangli9 Jembrana

Jumlah Bali 916 NUSA TENGGARA BARAT

1 Mataram2 Lombok Barat

41

No Prop/Kab/Kota No Kabupaten3 Lombok Utara4 Lombok Tengah5 Lombok Timur6 Sumbawa Barat7 Dompu8 Kota Bima9 Sumbawa

10 BimaJumlah Nusa Tenggara Barat 10

17 NUSA TENGGARA TIMUR1 Kota Kupang2 Rote Ndao3 TTU4 Belu5 Flores Timur6 Ende7 Manggarai Barat8 Sumba Barat9 Sabu Raijua

10 Sikka11 Nagakeo12 Sumba Timur13 Kupang14 TTS15 Lembata

42

No Prop/Kab/Kota No Kabupaten16 Ngada17 Manggarai18 Manggarai Timur19 Sumba Tengah20 Sumba Barat Daya21 Alor

Jumlah Nusa Tenggara Timur 2118 SULAWESI SELATAN

1 Selayar2 Kota Makasar3 Pangkep4 Barru5 Gowa6 Takalar7 Bulukumba8 Sinjai9 Bone

10 Soppeng11 Wajo12 Sidrap13 Pinrang14 Kota Palopo15 Luwu Utara16 Enrekang17 Tana Toraja

43

No Prop/Kab/Kota No Kabupaten18 Toraja Utara19 Luwu Timur20 Kota Pare-pare21 Bantaeng22 Jeneponto23 Maros24 Luwu

Jumlah Sulawesi Selatan 2419 SULAWESI TENGAH

1 Buol2 Donggala3 Kota Palu4 Poso5 Banggai6 Tojo Una-una7 Toli-toli8 Parigi Moutong9 Morowali

10 Banggai Kepulauan11 Sigi

Jumlah Sulawesi Tengah 1120 SULAWESI BARAT

1 Mamuju Utara2 Mamasa3 Polewali Mandar

44

No Prop/Kab/Kota No Kabupaten4 Majene5 Mamuju

Jumlah Sulawesi Barat 521 SULAWESI UTARA

1 Minahasa2 Minahasa Selatan3 Bolmong4 Bolmong Utara5 Talaud6 Bitung7 Tomohon8 Kota Mobagu9 Minahasa Utara

10 Minahasa Tenggara11 Bolmong Timur12 Bolmong Selatan13 Sangihe14 Sitaro15 Manado

Jumlah Sulawesi Utara 1522 SULAWESI TENGGARA

1 Buton2 Konawe Selatan3 Kota Kendari4 Kolaka

45

No Prop/Kab/Kota No Kabupaten5 Kolaka Utara6 Konawe7 Buton Utara8 Bombana9 Bau-Bau

10 Muna11 Wakatobi12 Konawe Utara

Jumlah Sulawesi Tenggara 1223 GORONTALO

1 Kota Gorontalo2 Pohuwato3 Boalemo4 Gorontalo Utara5 Bone Bolango6 Gorontalo

Jumlah Gorontalo 624 KALIMANTAN BARAT

1 Kota Pontianak2 Sekadau3 Kota Singkawang4 Kayong Utara5 Kubu Raya6 Sambas7 Bengkayang

46

No Prop/Kab/Kota No Kabupaten8 Ketapang9 Kapuas Hulu

10 Pontianak11 Sanggau12 Landak13 Sintang14 Melawi

Jumlah Kalimantan Barat 1425 KALIMANTAN TENGAH

1 Kotawaringin Timur2 Kapuas3 Kotawaringin Barat4 Barito Selatan5 Sukamara6 Murung Raya7 Katingan8 Seruyan9 Kota Palangkaraya

10 Lamandau11 Pulang Pisau12 Gunung Mas13 Barito Timur14 Barito Utara

Jumlah Kalimantan Tengah 1426 KALIMANTAN SELATAN

47

No Prop/Kab/Kota No Kabupaten1 Barito Kuala2 Banjar3 HSU4 HSS5 Tapin6 Tanah Laut7 Kota Baru8 Hulu Sungai Tengah9 Tabalong

10 Kota Banjarbaru11 Kota Banjarmasin12 Balangan13 Tanah Bumbu

Jumlah Kalimantan Selatan 1327 KALIMANTAN TIMUR

1 Paser2 Kota Tarakan3 Berau4 Kota Balikpapan5 Penajem Paser Utara6 Nunukan7 Kota Samarinda8 Malinau9 Bulungan

10 Kutai Kertanegara

48

No Prop/Kab/Kota No Kabupaten11 Kota Bontang12 Kutai Timur13 Kutai Barat14 Tanah Tidung

Jumlah Kalimantan Timur 1428 MALUKU

1 Maluku Tengah2 Buru3 Seram Bagian Barat4 Buru Selatan5 Seram Bagian Timur6 Maluku Tenggara7 Kota Tual8 Mal. Tenggara Barat9 Maluku Barat Daya

10 Kep. Aru11 Kota Ambon

Jumlah Maluku 1129 MALUKU UTARA

1 Ternate2 Kep. Tidore3 Halmahera Utara4 Halmahera Tengah5 Halmahera Timur6 Halmahera Selatan

49

No Prop/Kab/Kota No Kabupaten7 Halmahera Barat8 Kep . Sula

Jumlah Maluku Utara 830 PAPUA

Total Kabupaten 441

50

Lampiran 2.

Lembaga Uji Mutu Pupuk An-Organik

No Nama Alamat Kemampuan Analisa KandunganUnsur Hara

1 2 3 4

1 Balai Penelitian Tanah(Puslitanak Bogor)

Jl. Juanda 98 Bogor Telp.0251-323012 Bogor16123

Makro : N-Urea/Organik, N-NH4, N-NO3 (total N),P2O5, K2O, MgO, CaO, S, dan CIMikro : Fe, Al, Mn, Cu, Zn dan BLogam berat :PB, Cd, Cr, Co dan Ni

2 Balai PenelitianBioteknologi danSumber daya GenetikPertanian

Jl. Tentara Pelajar No. 3a

Bogor 16111Tlp. 0251-337975, 228820Fax. 0251- 338820

Makro : N, P2O5, K2O, S, Ca, MgMikro : Mn, Cu, ZnLogam Berat : Pb, CdTidak bisa : B, Mo, Co, As, Hg, biuret

3 Balai PengkajianTeknologi Pertanian(BPTP) Sumut

Jl. Karya Yasa No. 1BGedong Johor Medan20143 Tlp. 061.7870710.

Makro : N,P2O5,K2O,S.CaO,.MgO,Na,SiO2Mikro : Mn, Cu. ZnLogam Berat : Pb,Cd

4 Balai Pengkajianteknologi Pertanian(BPTP) jatim

Jl. Raya Krangploso Km. 4Kotak Pos 188 Malang6510,jawa TimurTlp. 0341 - 494052,485056

Makro: N,P2O5,K2O, S,Mg, CaMikro : Mn, Cu, Zn, B, Mo, CoLogam Berat : -

5 Balai PengkajianTeknologi Pertanian(BPTP) NTB

Jl. Raya PeninjauanNarmada PO BOX 1017Mataram 83010Tlp.0370-671312Fak.0370-671620

Makro: N,P2O5,K2O, S,Ca,Mg,NaMikro : Mn, Cu, Zn, B, Mo, CoLogam Berat : As, Hg, Cd, Pb

6. Balai Penelitian Getas Jl. Pattimura Km 6SalatigaTlp. 0298-322504Fax 0298-323075

Makro: N,P2O5,K2O,Ca,MgMikro : Mn.Logam Berat : -

51

No Nama Alamat Kemampuan Analisa KandunganUnsur Hara

1 2 3 4

7 Balai Penelitian TanamanSayuran-Lembang

Jl. Tangkuban Perahu 517Bandung Tlp.022-2786245- Fax022-2786416

Makro: N,P2O5,K2O,S,Ca,NaMikro : Mn, Cu, Zn, Al, Fe,Co,MoLogam Berat : Hg, Pb.

8 Balai Penelitian Ternak Jl. Raya Tapos Ciawi, BogorTlp. 0251-240751, 240752Fax. 0251-240754

Makro: N,P2O5,K2O,S,Ca,MgMikro : Mo, Mn, B,Cu, Zn, CoLogam Berat : Pb, As, Hg, Cd.

9 Balai Pengkajian TeknologiPertanian (BPTP) Sulsel

Jl.Perintis Kemerde-kaanKm.17,5 Makassar Kotak Pos1234 Tlp. 0411-55422,302317Fax 0411-554522

Makro: N,P2O5,K2O,S,Ca,MgMikro : Mo, Mn, B,Cu, Zn, CoLogam Berat : Pb,As, Hg, Cd.

10 Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Jl. PB. Sudirman 90 Tlp. 0331-757130. Fax. 0331-757131Jember

Makro : N, P2O5, K2O, Ca, Mg, SMikro : Fe, Mn, B, Cu, Zn, CILogam Berat : CdTidak bisa : Mo, Co, As, Hg, Pb

11 Pusat Penelitian BioteknologiPerkebunan

Jl. Taman Kencana 1 BogorTlp. 0251-327449,324048Fax 0251-629358

Makro: N,P2O5,K2O,S,Ca,MgMikro : Mn, Cu, Zn, B,Logam Berat : Cd

12 Pusat Penelitian Kelapa Sawit Jl. Brigjen Katamso No. 51MedanTlp. 061-7862477Fax. 061-7862488

Makro : N, P2O5, K2O, S, Ca, MgMikro : Mo, Mn, B, Cu, Zn, CoLogam Berat : Pb, As, Hg, CdTidak bisa : biuret

13 Lembaga Pendidikan PerkebunanKampus Yogjakarta

Jl. Jenderal Urip Sumoharjo100Tlp. 0274-586201Fax. 0274-513849

Makro: N,P2O5,K2O,S,Ca,MgMikro : Al, Fe,Na,Cu,Sl.Logam Berat : Pb,As, Hg.

14 Jurusan Tanah, Faperta,Universitas Mataram

Jl. Pendidikan No. 37 Mataram83125Tlp.0370644588Fax o370-644793

Makro: N,P2,K2O,S,Ca,MgMikro : Mn, Cu, Zn, B, Mo, CoLogam Berat : As, Hg, Cd, Pb

15 Jurusan Tanah, Faperta IPB Jl. Meranti Kampus IPBDermaga Tlp.0251629346,629357Fax 0251-629358

Makro: N,P2O5,K2O,Mikro : Zn, B, Cu Mn, Mo,CoLogam Berat : As, Hg, Cd, Pb

16 Jurusan Tanah, FapertaUniversitas Pajajaran

Jl. Raya Bandung-SumedangKm.21 Jatinangor, BandungTlp/Fax.022-7796316.

Makro: N,P2O5,K2O,S,Ca,MgMikro : Mo, Mn, B,Cu, Zn, CoLogam Berat : Pb, As, Hg, Cd.

17 Jurusan Tanah, Faperta UGM Jl. Sekrip Unit I Yogjakarta55281 Tlp/Fax 0274-563062.

Makro: N,P2O5,K2O,S,Ca,MgMikro : Mo, Mn, B, Cu, Zn, CoLogam Berat : Pb, As, Hg, Cd.

18 Faperta Universitas Nusa Cendana Jl.Timtim Km 32 PO BOX 1022Naibonat-KupangTlp.0380-825055Fax 0380-833768

Makro: N,P2O5,K2O,S,Ca,MgMikro : Mo, Mn, B, Cu,Zn,CoLogam Berat : -

52

No Nama Alamat Kemampuan Analisa KandunganUnsur Hara

1 2 3 419 PT Sucofindo Surabaya Jl.Jend A. Yani 315 Surabaya

Tlp. 031.8470547Fak.031.8470663

Makro : N,P2O5,K2O, S,Ca,MgMikro : Mn, Cu, Zn, B, Mo, CoLogam Berat : As, Hg, Cd, Pb

20 PT.Sucofindo Bandar Lampung Jl. Gatot Subroto No. 161LampungTlp.0721-474660Fax.0721-474661

Makro: N,P2O5,K2O,S,Ca,MgMikro : Mn, Cu, Zn, B, Mo, CoLogam Berat : As, Hg, Cd, Pb

21 PT Astra Agro Lestari Jl. Pulo Ayang Raya Blok OR-1Jakarta 13930Tlp.021-4616555Fax 021-4616618

Makro: N,P2O5,K2O,Ca,MgMikro : B, A1,Fe,Zn,ClLogam Berat : Pb, Cu

22 PTP Gunung Madu Plantation Jl. Gatot Subroto 108 BandarLampung Tlp. 0725-46700Fax. 021-0725-46800

Makro: N,P2O5,K2O,S,Ca,MgMikro : Mn, B, Cu, ZnLogam Berat :

23 PT. Rajawali Nusan tara Indonesia Pusat Penelitian AgronomiPO BOX 121 Cirebon 45122Tlp. 0233-81410

Makro : N, P2O5, K2O, Ca, Mg, SMikro : Fe, Cu, Zn, MnTidak bisa : B, Mo, Co, As, Cd, Hg,Pb, biuret

24 PT. Sucofindo Medan Tlp. 061-8451880Fax. 0618452568

Makro: N,P2O5,K2O, S,Mg dan CaMikro : Mn, Cu, Zn, B, Mo, CoLogam Berat : As, Hg, Cd, PbTidak bisa : N-organik, Mo, Co, B, Asdan Mg

25 PT. Smart Tbk.Smart Research Institute

Jl. Teuku Umar 19 PekanbaruTlp. 0761-32986Fax. 0761-32593

Makro : N, P2O5, K2O, Ca, Mg,Mikro : Fe, Mn, B, Cu, Zn, CI, AILogam Berat : Pb, Co, CdTidak bisa : Mo, As, Hg

26 PT Sucofindo Cibitung Jl.Arteri Tol Cibitung-Bekas Fax8832166,88321162Tlp.88321176

Makro : N,P2O5,K2OMikro : Mn, Cu,Zn,B,Mo,CoLogam Berat : As,Hg,Cd,Pb

27 Peternakan Wirakarya Sakti Jl. Ir.H. Djuanda No. 14 JambiTlp. 0741-551710

Makro: N,P2O5,K2O,Ca,MgMikro : Zn,B,Cu, Mn,Mo, CoLogam Berat : As, Cd, Pb

28 PT. Mutu Agung Lestari Jl. Raya Bogor Km. 33,5 No.19Cimanggis DepokTlp. 021-8740202

Makro: N,P2O5,K2O,Ca,MgMikro : Zn,B,Cu, Mn,Mo, CoLogam Berat : As, Cd, Pb,Cr,Ni

53

Lampiran 3.

Lembaga Uji Pupuk Organik, Pembenah Tanah serta HayatiA. Lembaga yang ditunjuk melakukan pengujian mutu pupuk organik dan

pembenah tanah

No Nama Alamat Kemampuan Analisa KandunganUnsur Hara Keterangan

1 2 3 4 5

1 Balai PenelitianTanahBogor

Jl. Juanda 98 Bogor 16123Tlp. 0251-8323012

Makro : C organic, N-Organik, N-NH4, N-NO3 (total N), P2O5, K2O,MgO, CaO, Na, S, dan ClMikro : Fe, Al, Mn, Cu, Zn dan BLogam berat :PB, Cd, Cr, Co, Ni,Mo, As dan HgLain : pH, Biuret, setara CaCO3,Asam Bebas, Kehalusan/ukuranbutir

TerakreditasiIkut Uji Silang

2 Balai PengkajianTeknologi Pertanian(BPTP) Sumut

Jl. Jend.Besar Abd.HarisNasution No.1 B MedanSumut20143Tlp. 061-7870710

Makro :N,P2O5,K2O,S.CaO,.MgO,Na,SiO2

Mikro : Fe, Mn, CuLogam Berat : Pb,Cd

TerakreditasiIkut Uji Silang

3 Balai PengkajianTeknologi Pertanian(BPTP) Sulsel

Jl.Perintis Kemerdekaan km17,5Makassar SulselTlp.0411-371572/556449/5059430

NPK, KCl, Urea, Amonium Sulfat,SP 36

Terakreditasi

4 Balai PengkajianTeknologi PertanianYogyakarta

Karangsari, Wedomartani,Ngemplak Sleman, DIYTlp. 0274-566823

- Terakreditasi

5 Balai Pengkajianteknologi Pertanian(BPTP) jatim

Jl. Raya Krangploso Km. 4Kotak Pos 188 Malang 6510,jawa TimurTlp. 0341-494052/485056

Makro: N,P2O5,K2O, S,Mg, CaMikro : Fe, Mn, Cu, ZnLogam Berat : -

TerakreditasiIkut Uji Silang

54

6 Balai PengkajianTeknologiPertanian (BPTP)NTB

Jl. Raya Peninjauan Narmada PO BOX1017 Mataram NTB 83010Tlp.0370-671312Fak.0370-671620

Makro: N,P2O5,K2O, S,Ca,Mg,NaMikro : Fe, Mn, Cu, ZnLogam Berat : -

TerakreditasiIkut UjiSilang

7 Balai PenelitianTanamanSayuran-Lembang

Jl. Tangkuban Perahu No. 517,Lembang Bandung-Jawa Barat 40391Tlp.022-2786245-Fax. 022-2786245

Makro: N,P2O5,K2O,S,Ca,Mg,NaMikro : Mn, Cu, Zn, Al, Fe,BLogam Berat : Ag, Pb.

TerakreditasiIkut UjiSilang

8 PT. Smart Tbk.Smart ResearchInstitute

Jl. Teuku Umar 19 PekanbaruTlp. 0761-32986Fax. 0761-32593

Makro : N, P2O5, K2O, Ca, Mg,Mikro : Fe, Mn, B, Cu, Zn, CILogam Berat : Pb, Co, CdTidak bisa : Mo, As, Hg

TerakreditasiIkut UjiSilang

9 Jurusan Tanah,Faperta IPB

Jl. Meranti Kampus IPB DermagaTlp. 0251-629346/629357Fax. 0251-629358

Makro: N,P2O5,K2O, CaO, MgOMikro : Fe, Zn, Cu, Mn, BLogam Berat : -

Ikut UjiSilang

10 Jurusan Tanah,FapertaUniversitasPajajaran

Jl. Raya Bandung-Sumedang Km.21Jatinangor,BandungTlp/Fax.022-7796316

Makro: ,P2O5,K2O,S,Ca,MgMikro : Mo,Mn,B,Cu,Zn,CoLogam Berat : Pb, As, Hg, Cd.

Ikut UjiSilang

11 Jurusan Tanah,Faperta UGM

Jl. Sekrip Unit I Yogjakarta 55281Tlp/Fax. 0274-563062.

Makro: N,P2O5,K2O,S,Ca,MgMikro : Mo, Mn, B, Cu, Zn, CoLogam Berat : Pb, As, Hg, Cd.

Ikut UjiSilang pasif

12 PTP GunungMadu Plantation

Jl. Gatot Subroto 108 Bandar LampungTlp. 0725-46700Fax. 021-0725-46800

Makro: N,P2O5,K2O,S,Ca,MgMikro : Fe, Mn, B, Cu, ZnLogam Berat :

Ikut UjiSilang

13 PT. RajawaliNusantaraIndonesia

Pusat Penelitian AgronomiPO BOX 121 Cirebon 45122Tlp. 0233-81410

Makro : N, P2O5, K2O, Ca, Mg, SMikro : Fe, Cu, Zn, MnTidak bisa : B, Mo, Co, As, Cd,Hg, Pb, biuret

Ikut UjiSilang

14 PT Astra AgroLestari

Jl. Pulo Ayang Raya Blok OR-1 Jakarta13930Tlp.021-4616555 Fax 021-4616618

Makro: N,P2O5,K2O,Ca,Mg, Na,SMikro : Fe, Mn, Cu, Zn, BLogam Berat :

Ikut UjiSilang

55

C. Lembaga Uji yang ditunjuk untuk melakukan pengujian mutu pupukhayati

No Nama Alamat Kemampuan Analisa

1 2 3 4

1 Balai PenelitianTanahBogor

Laboratorium Mikrobiologi Tanah, Jl.Juanda 98 Bogor 16123

Tlp. 0251-8323012

Rhizobium, azospirilium, azotobacterlactobasillus, mikoriza, bascillus, e.Colli salmonella, ragi, saccharomices,akaligen trichoderma, dll

2 Fakultas Pertanian IPB,Bogor

Laboratorium Bioteknologi Tanah, Dept.Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan

Jl. Meranti Kampus IPB Dermaga

Tlp. 0251-629346/629357

Fax. 0251-629358

Lactobacillus, bacillus, a. Colli,salmonella, ragi, saccharomices,azotobacter, azospirilium, rhizobium,mikoriza

3. Fakultas PertanianUniversitas Gajah Mada

Laboratorium, Mikrobiologi Tanah

Faperta UGM, Yogyakarta

Lactobacillus, bacillus, a. Colli,salmonella, ragi, saccharomices,azotobacter, azospirilium, rhizobium

4. Fakultas PertanianUniversitas Brawijaya

Laboratorium Biologi Tanah, FapertaUnibraw, Malang

Lactobacillus, bacillus, a. Colli,salmonella, ragi, saccharomices,azotobacter, azospirilium, rhizobium

5 Fakultas PertanianUniversitas Pajajaran,

Laboratorium Mikrobiologi Tanah, FakultasPertanian

Jl. Raya Bandung-Sumedang Km.21Jatinangor, Bandung

Tlp/Fax.022-7796316

Rhizobium, azotobacter, azospirilium,pelarut P

6 Fakultas MIPA UniversitasPajajaran, Sumedang

Laboratorium Biologi, Fakultas MIPA

Jl. Raya Bandung-Sumedang Km.21Jatinangor, Bandung

Lactobacillus, bacillus, e. Colli,salmonella, ragi, saccharomices,azobacter, azospirilium, rhizobium

7. Indonesian Center forBiodiversity andBiotechnology (ICBB)

Bogor Lactobacillus, bacillus, a. Colli,salmonella, ragi, saccharomices,azotobacter, azospirilium, rhizobium

56

Lampiran 4.

Lembaga Uji Mutu Pestisida

1. Laboratorium Balai Pengujian Mutu Produk Tanaman, Kementerian Pertanian2. Laboratorium Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi, Badan Tenaga Atom Nasional

(BATAN)3. Laboratorium Balai Besar Industri Kimia, Kemeterian Perindustrian4. Laboratorium Pusat Pengujian Mutu Barang, Kementerian Perindustrian5. Laboratorium Balai Besar Hasil Pertanian, Kementerian Pertanian6. Laboratorium Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pasca Panen

Pertanian, Kementerian Pertanian7. Laboratorium Balai Besar Penelitian dan pengembangan Sumberdaya Lahan

Pertanian, Kementerian Pertanian8. Laboratorium Balai Penelitian Bioteknologi Perkebunan Indonesia,

Kementerian Pertanian9. Laboratoprium Pusat Pemeriksaan Obat dan Makanan Nasional, Badan

Pengawasan Obat dan Makanan10. Labortaorium Fakultas Pertanian, IPB11. Laboratorium Fakultas Kedokteran Hewan, IPB12. Laboratorium Fakultas MIPA, IPB13. Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu, UGM14. Laboratorium Fakultas Teknobiologi, UNIKA.15. Laboratorium Pestisida UPTD-BPTPH, Maros, Sulawesi Selatan16. Laboratorium Pestisida UPTD-BPTPH, Padang, Sumatera Barat17. Laboratorium Pestisida UPTD-BPTPH, Surabaya, Jawa Timur18. Laboratorium Pestisida UPTD-BPTPH, Medan, Sumatera Utara19. Laboratorium Kimia Agro UPTD-BPTPH, lembang, Jawa Barat

57

Lampiran 5

REKAPITULASI HASIL INVENTARISASI PEREDARAN PUPUK TAHUN 2014

PROVINSI .....................................................

No. Kabupaten Merek PupukNo. Pendaftaran

pada label1. 1.

2.3.4.5.Dst

1.2.3.4.5.Dst

2.3.4.5.6.Dst.

58

PROVINSI :KABUPATEN/KOTA :

NOMOR KOMODITIPENDAFTARAN PADA LABEL

REKAPITULASIHASIL INVENTARISASI PEREDARAN PESTISIDA TAHUN 2013

NO. KECATAMAN DESA MERK PESTISIDA

59

Lampiran 5.

REKAPITULASI HASIL INVENTARISASI PEREDARAN PUPUK TAHUN 2013

PROVINSI : .....................................................

KABUPATEN/KOTA .....................................................

No. Kecamatan Merek PupukNo. Pendaftaran

pada label1. 1.

2.3.4.5.Dst

1.2.3.4.5.Dst

2.

3.

4.

5.

6.

Dst.

60

PROVINSI :KABUPATEN/KOTA :

NOMOR KOMODITIPENDAFTARAN PADA LABEL

REKAPITULASIHASIL INVENTARISASI PEREDARAN PESTISIDA TAHUN 2013

NO. KECATAMAN DESA MERK PESTISIDA

61

PAG

U A

NG

GAR

ANTA

RG

ET B

ULA

N IN

I(R

p)(R

p)(R

p)%

,.....

......

......

......

......

. 201

4Pe

nang

gung

jaw

ab K

egia

tan

( ....

......

......

......

......

......

......

)

TOTA

L

FOR

MAT

LAP

OR

ANPE

LAK

SAN

AAN

PEN

ING

KAT

AN K

P3 D

AN P

EMB

ERD

AYAA

N P

PNS

TAH

UN

201

4B

ULA

N :

REA

LISA

SIN

OK

EGIA

TAN

PER

MAS

ALAH

AN

Lamp

iran :

6

62

Lampiran 7

OUTLINE LAPORAN AKHIR

Kata Pengantar

Daftar Isi

I. PENDAHULUANA. Latar BelakangB. Tujuan dan Sasaran

II. PELAKSANAANA. Tahap PelaksanaanB. Hasil Pelaksanaan

III. PERMASALAHAN DAN UPAYA PEMECAHANIV. KESIMPULAN DAN SARAN

LAMPIRAN

Tabel hasil inventarisasi

Tabel hasil analisa sampel

Dokumentasi kegiatan

63

Lampiran 8

REKAPITULASI HASIL ANALISA SAMPEL PUPUK DAN PESTISIDAPROVINSI/KABUPATEN/KOTA : ......................................... *)

A. PUPUK

No. Kab./Kota/Kec.*) Merek PupukKandungan Hara

Pada Label Hasil Analisa

1.

2.

Dst.

B. PESTISIDA

No. Kab/Kota/Kec.*)Nama Formulasi

Pestisida

Kandungan Bahan Aktif

Pada Label Hasil Analisa

1.

2.

Dst.

Ket *): Diisi sesuai dengan lokasi kegiatan