pedoman penghargaan akhir masa bakti final

38
PEDOMAN PEMBERIAN PENGHARGAAN GURU AKHIR MASA BAKTI i

Upload: acuz-ci-doclo

Post on 17-Nov-2015

20 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

pns

TRANSCRIPT

PEDOMAN PEMBERIAN

PENGHARGAAN GURU AKHIR MASA BAKTIDIREKTORAT JENDERAL

PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

2008KATA PENGANTAR

Guru merupakan pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Untuk dapat melaksanakan tugas tersebut secara efektif dan efisien, guru harus memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealisme, serta memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan dan pembelajaran.

Kini dan ke depan, guru juga dituntut memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan sesuai dengan bidang tugas, memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas, serta memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan.

Sebagai tenaga profesional, guru layak mendapat penghargaan dan peningkatan kesejahteraan selama mereka berkarir, hingga menjelang akhir masa bakti mereka. Atas dasar itu, sejak tahun 2006, pemerintah memberikan penghargaan kepada guru menjelang dan akhir masa bakti.

Pemberian penghargaan pada guru pada akhir masa bakti ini sejalan dengan amanat UU No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Pasal 14 dari UU ini mengamanatkan tentang hak guru sebagai tenaga profesional untuk memperoleh penghasilan hidup di atas kebutuhan minimum dan jaminan kesejahteraan sosial.

Salah satu komponen penghasilan yang dimaksud adalah maslahat tambahan yang terkait dengan tugasnya sebagai guru yang ditetapkan dengan prinsip penghargaan atas dasar prestasi. Maslahat tambahan ini merupakan tambahan kesejahteraan yang diperoleh oleh guru dalam bentuk tunjangan pendidikan, asuransi pendidikan, beasiswa, dan penghargaan bagi guru, serta kemudahan untuk memperoleh pendidikan bagi putra dan putri guru, pelayanan kesehatan, atau bentuk kesejahteraan lain.

Penghargaan kepada guru akhir masa bakti ini diperuntukkan bagi guru-guru yang diangkat oleh pemerintah (guru PNS) dan guru-guru yang diangkat oleh penyelenggara atau satuan pendidikan milik masyarakat (guru bukan PNS). Kebijakan ini merupakan bukti bahwa pemerintah secara terus-menerus berusaha meningkatkan kesejahteraan guru, sekaligus mereduksi dikotomi antara guru PNS dan guru bukan PNS.

Mudah-mudahan, dengan penghargaan ini para guru yang bertugas di sekolah-sekolah formal di seluruh Indonesia senantiasa dapat meningkatkan komitmennya untuk melaksanakan pendidikan dan pembelajaran sejak karir pertama dimulai hingga akhir masa bakti.

Akhirnya kepada semua pihak yang telah membantu terlaksananya program ini, kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya.

Jakarta, Januari 2008

Direktur Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan,

Dr. Baedhowi

NIP. 130880803DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTARi

DAFTAR ISIiv

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang1

B. Dasar Hukum4

C. Tujuan5

D. Manfaat6

E. Sasaran6

BAB IIPENGERTIAN, SIFAT, DAN KRITERIA PENERIMA

A. Pengertian7

B. Sifat9

C. Kriteria 10

BAB IIISUMBER DAN ALOKASI DANA SERTA ORGANISASI PENGELOLAAN PROGRAM

A. Sumber dan Alokasi Dana11

B. Organisasi Pengelolaan Program11

BAB IVMEKANISME PELAKSANAAN PEMBERIAN PENGHARGAAN

A. Mekanisme Pelaksanaan16

B. Mekanisme Penyaluran Dana18

BAB VPENGENDALIAN PROGRAM

A. Cakupan Pengendalian21

B. Pemantauan dan Evaluasi Program22

C. Pemberhentian Penyaluran Dana22

D. Pelaporan22

BAB VIPENUTUP23

BAB I

PENDAHULUANA. Latar Belakang

Guru harus diberi penghargaan secara layak sejalan dengan besarnya peran mereka dalam kerangka pembangunan nasional di bidang pendidikan. Pembangunan nasional dalam bidang pendidikan dimaksudkan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia serta menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam mewujudkan masyarakat yang maju, adil, makmur, dan beradab. Guru merupakan salah satu sumberdaya utama dalam rangka mencapai tujuan pembangunan pendidikan tersebut.

Dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen diamanatkan bahwa guru mempunyai fungsi, peran, dan kedudukan yang strategis dalam pembangunan nasional di bidang pendidikan dan karenanya perlu dikembangkan sebagai profesi yang bermartabat. Fungsi guru antara lain meningkatkan martabat dan peran guru sebagai agen pembelajaran berfungsi untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional. Sebagai tenaga profesional, guru dituntut mampu melaksanakan sistem pendidikan nasional dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yaitu berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

Sebagai salah satu bentuk pengakuan atas profesi guru, tanggal 2 Desember 2004, Presiden Susilo Bambang Yudoyono telah mencanangkan Guru Sebagai Profesi (GSP). Pencanangan GSP merupakan pengakuan formal atas profesi guru, sehingga ke depannya guru tidak lagi dipersepsi sebagai pekerjaan biasa. Hal ini pun diharapkan menjadi tonggak awal bangkitnya apresiasi tinggi pemerintah dan masyarakat terhadap profesi guru yang ditandai dengan pemberian penghargaan, perbaikan kesejahteraan, perlindungan hukum, perlindungan profesi, dan perlindungan ketenagakerjaan.

Fakta menunjukkan, hingga saat ini kesejahteraan guru belum memuaskan. Dengan demikian, pemerintah berusaha untuk meningkatkannya termasuk penghargaan dan perbaikan kondisi atas hak-hak yang seharusnya mereka terima. Secara yuridis, pemberian penghargaan dan perlindungan bagi guru mendapatkan perhatian yang serius dari pemerintah. Hal ini tertuang dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2004 2009,(yang) antara lain memuat program yang terkait langsung dengan upaya meningkatkan mutu pendidik dan tenaga kependidikan. Salah satu programnya adalah peningkatan kesejahteraan dan perlindungan hukum bagi pendidik dan tenaga kependidikan. Beberapa dimensi yang dikembangkan dalam kerangka ini adalah: (1) sistem remunerasi dan jaminan sosial bagi pendidik dan tenaga kependidikan, (2) jaminan kesejahteraan bagi pendidik dan tenaga kependidikan, (3) pemberian penghargaan bagi pendidik dan tenaga kependidikan atas prestasi dan dedikasi kerjanya, dan (4) perlindungan hukum dan profesi bagi guru atau pendidik pada pendidikan formal.

Khusus mengenai hak dan kewajiban guru, UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen mengamanatkan antara lain, dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, guru berhak mmemperoleh penghasilan di atas kebutuhan hidup minimum dan jaminan kesejahteraan sosial. Penghasilan di atas kebutuhan hidup minimum itu meliputi gaji pokok, tunjangan yang melekat pada gaji, serta penghasilan lain berupa tunjangan profesi, tunjangan fungsional, tunjangan khusus, dan maslahat tambahan yang terkait dengan tugasnya sebagai guru yang ditetapkan dengan prinsip penghargaan atas dasar prestasi. Berkaitan dengan maslahat tambahan, UU No. 14 Tahun 2005 mengamanatkan bahwa, Maslahat tambahan merupakan tambahan kesejahteraan yang diperoleh dalam bentuk tunjangan pendidikan, asuransi pendidikan, beasiswa, dan penghargaan bagi guru, serta kemudahan untuk memperoleh pendidikan bagi putra dan putri guru, pelayanan kesehatan, atau bentuk kesejahteraan lain). Disebutkan juga dalam undang-undang ini, bahwa pemerintah dan/atau pemerintah daerah menjamin terwujudnya maslahat tambahan dimaksud.

Pemberian penghargaan bagi guru menjelang akhir masa bakti merupakan salah satu bentuk maslahat tambahan yang terkait langsung dengan tugasnya sebagai guru dan ditetapkan dengan prinsip penghargaan atas dasar prestasi.

B. Dasar Hukum

1. Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

2. UndangUndang RI Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

3. UndangUndang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen

4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

5. Peraturan Presiden RI Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2004 2009

6. Peraturan Presiden RI Nomor 10 Tahun 2005 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia

7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 8 Tahun 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan

C. Tujuan

1. Memberikan penghargaan kepada guru-guru akhir masa bakti, sesuai dengan pengabdian mereka pada dunia pendidikan.

2. Mengimplementasikan amanat Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005, khususnya mengenai maslahat tambahan.

3. Mendorong guru-guru senior untuk tetap konsisten dan komitmen pada tugas hingga menjelang akhir masa bakti.

4. Meningkatkan citra, harkat, martabat, rasa hormat, dan kebanggaan kepada penyandang profesi guru.

D. Manfaat

1. Mengangkat citra, harkat, martabat, rasa hormat, dan kebanggaan kepada penyandang profesi guru.

2. Memotivasi guru-guru untuk tetap memiliki komitmen yang konsisten terhadap profesi guru hingga akhir masa bakti.

E. Sasaran

Sasaran program penghargaan guru akhir masa bakti tahun 2008 adalah 27.964 guru di seluruh Indonesia.

BAB II

PENGERTIAN, SIFAT, DAN KRITERIA PENERIMA

A. Pengertian

1. Penghargaan kepada guru menjelang akhir masa bakti adalah suatu bentuk penghargaan pemerintah dalam bentuk pemberian uang yang pembayarannya dilakukan satu kali dan bersumber dari APBN yang dialokasikan melalui dana dekonsentrasi.

2. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada satuan pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.

3. Guru menjelang akhir masa bakti adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada satuan pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah; dimana mereka akan mengakhiri masa baktinya sesuai dengan batas usia pensiun.

4. Guru yang berhak menerima penghargaan berupa maslahat tambahan adalah guru PNS yang bertugas di sekolah negeri atau diperbantukan di sekolah swasta dan guru bukan PNS pada sekolah-sekolah di bawah pembinaan Departemen Pendidikan Nasional, baik guru kelas, guru mata pelajaran, guru bimbingan dan konseling, atau guru yang mendapatkan tugas tambahan sebagai kepala sekolah.

5. Prosedur pembayaran adalah proses pencairan uang untuk diterimakan kepada guru menjelang akhir masa bakti yang dilakukan melalui mitra kerja yang ditunjuk.

6. Dinas Pendidikan Provinsi atau nama lain yang menjalankan tugas pokok dan fungsi pada bidang pendidikan di tingkat provinsi adalah instansi yang bertanggungjawab dalam mengkoordinasikan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dalam verifikasi data guru yang akan memasuki akhir masa bakti.

7. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota atau nama lain yang menjalankan tugas pokok dan fungsi pada bidang pendidikan di tingkat Kabupaten/Kota adalah instansi yang bertanggungjawab dalam verifikasi data guru yang akan memasuki akhir masa bakti.

8. Maslahat tambahan merupakan tambahan kesejahteraan yang diperoleh guru menjelang akhir masa bakti, dimana pemerintah dan/atau pemerintah daerah menjamin terwujudnya maslahat tambahan dimaksud. B. Sifat

1. Penghargaan kepada guru menjelang akhir masa bakti adalah suatu bentuk penghargaan pemerintah dalam bentuk pemberian uang yang pembayarannya dilakukan satu kali yang bersumber dari APBN.

2. Setiap guru hanya berhak menerima satu kali penghargaan akhir masa bakti.

C. Kriteria

1. Berstatus sebagai guru PNS dan guru bukan PNS, baik guru kelas, guru mata pelajaran, guru bimbingan dan konseling, atau yang mendapatkan tugas tambahan sebagai kepala sekolah.

2. Guru menjelang akhir masa bakti yaitu guru PNS dan guru bukan PNS yang berusia 59 tahun pada tahun 2008.

3. Guru akhir masa bakti yaitu guru PNS yang pensiun tahun 2007 dan 2008, serta guru bukan PNS yang berusia 60 tahun pada tahun 2007 dan 2008.

4. Guru yang belum memperoleh penghargaan akhir masa bakti pada Tahun Anggaran 2006 dan 2007.

5. Guru telah memiliki Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan (NUPTK) Depdiknas.

6. Khusus Guru bukan PNS:

a. Bagi guru pada sekolah swasta berstatus sebagai guru tetap yayasan.

b. Memiliki masa kerja terus-menerus atau kumulatif sebagai guru sekurang-kurangnya 20 (dua puluh) tahun.

c. Melaksanakan kewajiban mengajar minimal 24 jam per minggu.

7. Tidak pernah menerima hukuman disiplin kategori sedang dan berat.8. Tidak pernah dijatuhi hukuman pidana yang telah memiliki kekuatan hukum tetap.BAB III

SUMBER DAN ALOKASI DANA SERTA ORGANISASI PENGELOLAAN

A. Sumber dan Alokasi Dana

Sumber dana penghargaan bagi guru akhir masa bakti berasal dari APBN Tahun 2008 Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang dialokasikan melalui dana dekonsentrasi. Dana ini dialokasikan untuk semua guru yang ada pada masing-masing provinsi sesuai dengan kriteria. Masing-masing guru yang memenuhi kriteria dan persyaratan administratif pembayaran akan menerima dana sebesar Rp. 1.500.000.- (satu juta lima ratus ribu rupiah).

B. Organisasi Pengelola Program Program penghargaan bagi guru akhir masa bakti ini melibatkan Direktorat Profesi Pendidik, Dinas Pendidikan Provinsi, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP), dan mitra kerja penyalur dana. 1. Direktorat Profesi Pendidik Direktorat Jenderal PMPTK (Komite Pusat)

a. Menyusun kebijakan teknis dan buku pedoman pelaksanaan program penghargaan bagi guru akhir masa bakti.b. Menetukan kriteria dan menetapkan penerima penghargaan bagi guru akhir masa bakti.

c. Melakukan sosialisasi atau penyampaian informasi program penghargaan bagi guru akhir masa bakti kepada yang berwewenang.

d. Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan penghargaan bagi guru akhir masa bakti.

2. Dinas Pendidikan Provinsi (Komite Provinsi)

a. Melakukan verifikasi dan validasi data calon penerima penghargaan guru akhir masa bakti.

b. Bersama KPKN menyalurkan dana penghargaan bagi guru akhir masa bakti melalui mitra kerja penyalur dana.

c. Menginformasikan dan mensosialisasikan kebijakan teknis serta pedoman pelaksanaan penghargaan bagi guru akhir masa bakti kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.

d. Melakukan koordinasi dan validasi data guru calon penerima penghargaan akhir masa bakti yang berada dalam lingkup wilayahnya.

e. Bekerja sama dengan LPMP melakukan verifikasi data guru yang memenuhi kriteria untuk diberi penghargaan akhir masa bakti.

f. Membuat laporan mengenai pelaksanaan program penghargaan bagi guru akhir masa bakti dan menyampaikannya kepada Dirjen PMPTK, Depdiknas.3. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota (Komite Kabupaten)

a. Membantu menginformasikan dan mensosialisasikan kebijakan teknis serta pedoman pelaksanaan program bantuan pendidikan kepada guru calon penerima penghargaan akhir masa bakti.

b. Membantu memvalidasi dan menyediakan data dan informasi yang relevan serta objektif mengenai guru calon penerima penghargaan akhir masa bakti.

4. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (Komite Provinsi)

a. Membantu menginformasikan dan mensosialisasikan kebijakan teknis serta pedoman pelaksanaan penghargaan bagi guru akhir masa bakti kepada Dinas Pendidikan Provinsi, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, yayasan, satuan pendidikan, dan guru yang bersangkutan.

b. Membantu melakukan koordinasi dan menyediakan data dan informasi mengenai guru yang akan menerima penghargaan akhir masa bakti.

c. Membantu memperlancar proses pemberian penghargaan bagi guru akhir masa bakti, terutama dalam validasi data calon penerima.5. Mitra Penyalur Dana

a. Menyalurkan dana maslahat tambahan bagi guru akhir masa bakti melalui rekening guru yang bersangkutan setelah menerima data calon penerima dan perintah bayar dari Dinas Pendidikan Provinsi.

b. Melakukan validasi data penerima untuk menghindari pembayaran ganda atau kekeliruan pembayaran kepada guru penerima penghargaan akhir masa bakti.c. Membuat laporan perihal penyaluran dana berkaitan dengan penghargaan bagi guru akhir masa bakti kepada Dinas Pendidikan Provinsi.BAB IV

MEKANISME PELAKSANAAN PEMBERIAN PENGHARGAAN

A. Mekanisme Pelaksanaan

1. Publikasi dan sosialisasi

Panduan ini dibuat sebagai pedoman pelaksanaan Penghargaan bagi Guru Akhir Masa Bakti. Disamping itu, pedoman ini juga berfungsi sebagai bahan sosialisasi dan publikasi. Adapun mekanisme penyaluran dana, mulai dari pendataan, verifikasi, penentuan penerima, sampai dengan pembayaran dan pertanggungjawaban, disajikan pada gambar di bawah ini.

2. Seleksi calon penerima penghargaanPembayaran penghargaan akhir masa bakti kepada guru yang berhak menerima dilakukan secara selektif. Adapun syarat-syaratnya adalah sebagai berikut. a. Fotokopi SK pengangkatan pertama sebagai guru PNS/SK pengangkatan pertama sebagai guru tetap yayasan (dilegalisir).

b. Fotokopi SK terakhir sebagai guru PNS/Guru tetap yayasan (dilegalisir).

c. Fotokopi SK pensiun sebagai guru bagi guru yang pensiun pada tahun 2007 dan 2008 (dilegalisir).

d. Surat keterangan masih aktif mengajar dari kepala sekolah bagi guru yang belum pensiun.e. Bagi guru aktif dan menjelang pensiun harus memiliki nomor NUPTK.f. Fotokopi kartu pegawai (dilegalisir).

g. Kartu tanda penduduk yang masih berlaku (dilegalisir).

h. Khusus guru bukan PNS:1) Bagi guru pada sekolah swasta berstatus sebagai guru tetap yayasan.

2) Memiliki masa kerja terus-menerus atau kumulatif sekurang-kurangnya 20 (dua puluh) tahun.

3) Melaksanakan kewajiban mengajar minimal 24 jam tatap muka per minggu.

i. Fotokopi nomor rekening bank atas nama guru yang bersangkutan (dilegalisir oleh pejabat bank) atau persyaratan lain sesuai dengan ketentuan dari mitra kerja.

Dokumen persyaratan yang dikirim masing-masing satu rangkap. Dinas Pendidikan Provinsi tidak memproses dokumen yang tidak lengkap, tidak terbaca, dan tidak sesuai dengan persyaratan yang ditentukan. B. Mekanisme Penyaluran Dana

1. Penetapan guru penerima penghargaan

a. Penetapan nama guru penerima penghargaan akhir masa bakti ini berdasarkan Surat Keputusan Dinas Pendidikan Provinsi.

b. Berdasarkan penetapan tersebut, guru penerima penghargaan akhir masa bakti melengkapi persyaratan administratif sesuai dengan ketentuan.

c. Dokumen yang harus dibawa guru penerima penghargaan akhir masa bakti pada saat pencairan dana di mitra kerja sebagai berikut:

1) Buku rekening bank atas nama penerima bantuan atau persyaratan lain sesuai dengan ketentuan dari mitra kerja.2) Tanda pengenal (KTP, SIM, atau Kartu Pegawai)

2. Prosedur penyaluran dana

Pembayaran dana penghargaan bagi guru akhir masa bakti ini dilakukan oleh Dinas Pendidikan Provinsi bekerjasama dengan mitra kerja penyalur dana. Dana disalurkan langsung oleh mitra kerja penyalur dana ke rekening bank atas nama guru yang bersangkutan.

3. Waktu pelaksanaan

Pelaksanaan pemberian penghargaan guru akhir masa bakti ini dilakukan antara bulan Maret 2008 sampai dengan Desember 2008. Mekanisme Penyaluran Penghargaan

BAB V

PENGENDALIAN PROGRAM

Pengendalian program pemberian penghargaan bagi guru akhir masa bakti dimaksudkan agar terlaksana sesuai dengan tujuan, manfaat, sasaran, kriteria, dan prosedur kerja yang ditetapkan. Pengendalian program ini menjadi tolok ukur keberhasilan penghargaan bagi guru akhir masa bakti.

A. Cakupan Pengendalian

Cakupan pengendalian program penghargaan bagi guru akhir masa bakti meliputi.1. Seleksi dan verifikasi data guru calon penerima penghargaan akhir masa bakti oleh Dinas Pendidikan Kabupaten /Kota dan Dinas Pendidikan Provinsi.

2. Penetapan mekanisme dan prosedur penyaluran dana penghargaan bagi guru akhir masa bakti.

3. Verifikasi ulang calon penerima atas dasar persyaratan pencairan dana penghargaan guru akhir masa bakti.

4. Verifikasi dan validasi oleh mitra kerja penyalur dana pada saat mentransfer dana ke rekening guru penerima penghargaan akhir masa bakti.

B. Pemantauan dan Evaluasi Program

Agar program penghargaan bagi guru akhir masa bakti dapat berjalan dengan baik sesuai dengan tujuan, manfaat, kriteria dan evaluasi program, maka perlu dilakukan pemantauan dan evaluasi program secara berjenjang oleh masingmasing instansi terkait antara lain Ditjen PMPTK dan Dinas Pendidikan Provinsi.C. Pemberhentian Penyaluran Dana

Penyaluran dana penghargaan kepada guru akhir masa bakti dihentikan setelah tahun anggaran 2008 berakhir. Dengan demikian, guru-guru yang tidak melengkapi persyaratan atau melengkapi persyaratan setelah batas akhir tahun anggaran, diprogramkan pada tahun anggaran berikutnya.

D. Pelaporan

Laporan akhir pemberian penghargaan bagi guru akhir masa bakti disusun oleh Dinas Pendidikan Provinsi. Laporan ini memuat dokumen lengkap tentang prosedur, jumlah guru penerima penghargaan akhir masa bakti, dan jumlah dana yang telah disalurkan. Laporan akhir disampaikan oleh Dinas Pendidikan Provinsi kepada Direktur Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan dengan melampirkan data guru penerima penghargaan akhir masa bakti.

BAB VI

PENUTUP

Pedoman ini merupakan acuan umum pelaksanaan pemberian penghargaan atau maslahat tambahan bagi guru akhir masa bakti pada tahun 2008. Acuan kerja dan teknis operasional penyaluran dana kepada guru-guru yang berhak menerimanya akan disepakati bersama oleh institusi terkait.

PUSAT

Sosialisasi ke Kabupaten/Kota

PROVINSI

KAB/KOTA

Menyusun Pedoman , Sosialisasi dan Koordinasi

Identifikasi guru

calon penerima

KEPALA

SEKOLAH

Mengusulkan guru

Mendata guru yang memenuhi kriteria

Mengusulkan guru

penerima penghargaan

Menetapkan guru

penerima penghargaan

Menyalurkan dana

Menerima dana

GURU

Melengkapi persyaratan

Monitoring dan pengendalian

Pelaporan

Verifikasi data

Verifikasi data

Kata dilegalisir yang dimaksud adalah oleh kepala sekolah, kecuali ada keterangan lain.

i