pedoman pendidikan dokter gigi - v1.fk.ub.ac.idv1.fk.ub.ac.id/id/spma/ujmgizi/ikmp/pedoman akademik...

84
PEDOMAN AKADEMIK KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI 2009-2010 PA.UJM-JGz-FK-UB.01 PROGRAM STUI ILMU GIZI JURUSAN GIZI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Upload: hahuong

Post on 22-Feb-2018

221 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

PEDOMAN AKADEMIK KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI

2009-2010

PA.UJM-JGz-FK-UB.01

PROGRAM STUI ILMU GIZI JURUSAN GIZI

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

pedoman akademik S1 Gizi Kesehatan FK UB

2

PEDOMAN AKADEMIK KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI

2009-2010

PA.UJM-JGz-FK-UB.01

Revisi : 1

Tanggal : 6 Juli 2009

Dikaji ulang oleh : Sekretaris Jurusan Gizi

Dikendalikan oleh : Unit Jaminan Mutu

Disetujui oleh : Ketua Jurusan Gizi

Jurusan Gizi

Fakultas Kedokteran

Pedoman Akademik

Jurusan Gizi

Disetujui

Oleh

Revisi ke 1

-

PA.UJM-JGz-FK-

UB.001

Ketua

Jurusan

KATA PENGANTAR

Pedoman Pendidikan Tahun akademik 2008/2009 diterbitkan atas dasar Surat Keputusan Dekan Nomor: 852/ST/J10.1.17/KP/2008 tanggal 9 Oktober 2008 tentang: Buku Pedoman Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) Jurusan Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya, dengan tujuan untuk menyampaikan informasi Proses Belajar Mengajar di Jurusan Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya.

Pedoman ini merupakan acuan bagi mahasiswa Jurusan Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Angkatan 2008/2009 untuk menjadi strategi pembelajaran, pengetahuan, mengetahui hak dan kewajibannya. Pedoman akademik ini berlaku untuk tahun Akademik 2009/2010 dan akan diperbaiki serta dikembangkan sesuai dengan pengembangan penyelenggaraan Kurikulum Berbasis Kompetensi pada tahun-tahun berikutnya.

Akhirnya, kami harapkan Pedoman Akademik ini dapat memenuhi fungsinya sebagai acuan bagi seluruh unsur penyelenggara pendidikan Jurusan Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya.

Ketua Jurusan Gizi FKUB

Dr. dr. Endang Sri Wahjuni, MS NIP. 130 873 486

pedoman akademik S1 Gizi Kesehatan FK UB

2

DAFTAR ISI

Kata pengantar

Daftar Isi

1. Dasar Penyelenggaraan ................................................. 1

2. Visi, misi, dan tujuan ..................................................... 2

3. Sistem pendidikan ..........................................................

A. Standar Kompetensi Gizi ....................................... 3

B. Kurikulum Berbasis Kompetensi ........................... 9

4. Kegiatan Pembelajaran .................................................. 20

5. Evaluasi Proses pembelajaran dan penilaian ..............

A. Basic Knowledge (Semester 1-4) ........................... 32

B. PBL ............................................................................ 43

6. Peraturan dan Tata Tertib Akademik .......................... 50

7. Penunjang Keberhasilan Studi ...................................... 64

8. Tim Penyusun ................................................................. 70

Lampiran

1. Tabel Struktur Kompetensi Mata Kuliah ..................... 73

2. Pengelompokan Mata Kuliah Berdasarkan Bidang

Keilmuan ........................................................................ 76

3. Peta Mata Kuliah ............................................................ 80

BAB I DASAR PENYELENGGARAAN

Penyelenggaraan Program Studi S1 Ilmu Gizi Kesehatan di Jurusan Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya dengan penerapan Kurikulum Berbasis Kompetensi dimulai pada Tahun Akademik 2007/2008. Penerapan Kurilukum Berbasis Kompetensi tersebut berdasarkan atas:

1. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI, nomor 0475/U/2002, tentang Kurikulum Berbasis Kompetensi;

2. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

3. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa

4. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor: 045/U/2002 tentang Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi

5. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor: 374/Menkes/SK/III/2007 tentang Standart Profesi Gizi

6. Committee Accreditation Dietitian Education (CADE), 2002 mengenai kompetensi Profesi Gizi (Registered Dietitian)

7. Hasil Muktamar Nasional 1 Asosiasi Institusi Pendidikan Gizi Indonesia (AIPGI), 2004 mengenai Standard Kompetensi S1 Gizi, Kurikulum Pendidikan S1 Gizi dan Kompetensi Pendidikan Profesi Gizi

8. Keputusan Rektor Universitas Brawijaya No. 263/SK/2007 tentang Pedoman Pendidikan Universitas Brawijaya Tahun Akademik 2007/2008

pedoman akademik S1 Gizi Kesehatan FK UB

2

BAB II VISI, MISI, DAN TUJUAN

A. VISI

Menjadi institusi pendidikan Ilmu Gizi Kesehatan yang terkemuka

B. MISI Merintis pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di bidang ilmu gizi kesehatan yagn tanggap terhadap permasalahan gizi di masyarakat dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat

C. TUJUAN Untuk mencapai visi misi jurusan, maka tujuan proses

kegiatan pendidikan adalah sebagai berikut:

1. Berkualitas, bertaqwa kepada Tuhan YME, mampu membelajarkan diri, memiliki wawasan yang luas, memiliki disiplin dan etos kerja sehingga menjadi tenaga profesional yang tangguh dan mampu bersaing melewati batas nasional

2. Menjadi pusat ilmu pengetahuan dan teknologi gizi kesehatan serta seni guna mendorong pengembangan budaya

3. Mempunyai kemampuan dalam pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan konsep pemecahan masalah dengan menggunakan metode ilmiah sesuai dengan substansi dan ketrampilan dalam bidang gizi kesehatan sehingga mempunyai kemampuan mengidentifikasi, memahami, menjelaskan dan merumuskan cara pemecaham masalah gizi

pedoman akademik S1 Gizi Kesehatan FK UB

3

BAB III SISTEM PENDIDIKAN

A. STANDAR KOMPETENSI GIZI a. Area Kompetensi

Berdasarkan hasil muktamar Asosiasi Pendidikan Gizi Indonesia (AIPGI) 2004, maka secara umum kompetensi utama lulusan S1 Gizi terbagi atas 4 penekanan/Area Kompetensi yaitu:

1. Kompetensi dasar (9 Kompetensi) 2. Kompetensi penekanan Gizi Klinik/Dietetik (13

Kompetensi) 3. Kompetensi penekanan Gizi Komunitas/

Manajemen Gizi Masyarakat (11 Kompetensi) 4. Kompetensi penekanan Gizi Institusi/

Manajemen Sistem Pelayanan Makanan (15 Kompetensi)

Pada setiap penekanan kompetensi, seorang lulusan S1 Gizi harus mampu melakukan/mengkoordinir ke-4 aspek kegiatan sebagai berikut:

1. NUTRITIONAL ASSESSMENT (Pengkajian status gizi)

2. NUTRITIONAL DIAGNOSIS (Menegakkan diagnosis gizi)

3. NUTRITIONAL INTERVENTION (Melakukan intervensi gizi)

4. NUTRITIONAL MONITORING AND

EVALUATION (Melakukan monitoring dan evaluasi gizi)

pedoman akademik S1 Gizi Kesehatan FK UB

4

b. Komponen Kompetensi Komponen kompetensi gizi, dirumuskan secara internal oleh Tim kurikulum S1 Gizi FKUB* dengan berlandaskan pada 46 Standar Kompetensi S1 Gizi yang telah ditetapkan sebagai Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor: 374/Menkes/SK/III/2007 dan kompetensi Profesi Gizi (Registered Dietitian) yang ditetapkan oleh Committee Accreditation Dietitian Education (CADE), 2002. Perumusan ini dengan cara mengelompokkan ke-46 kompetensi ke dalam 4 area kompetensi/penekanan. 1. Area Kompetensi dasar, meliputi 9 Komponen

Kompetensi, yaitu

1.1. Melakukan praktek kegizian sesuai dengan nilai-

nilai dan Kode Etik Profesi Gizi

1.2. Merujuk pasien/klien kepada profesional

Nutrisionis/Dietitian atau disiplin lain bila diluar

kemampuan/kewenang

1.3. Berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan profesi.

1.4. Melakukan pengkajian diri dan berpartisipasi

dalam pengembangan profesi serta pendidikan

seumur hidup.

1.5. Menggunakan teknologi mutakhir untuk

kegiatan komunikasi dan informasi.

pedoman akademik S1 Gizi Kesehatan FK UB

5

1.6. Menginterpretasikan dan memadukan

pengetahuan ilmiah terbaru dalam praktek

kegizian.

1.7. Berpartisipasi dalam perubahan organisasi,

perencanaan dan proses penetapan tujuan

1.8. Berpartisipasi dalam pendayagunaan sumber

daya manusia

1.9. Merujuk klien kepada pelayanan kesehatan

masyarakat yang lebih sesuai dengan kesehatan

umum dan gizi.

2. Kompetensi penekanan Gizi Klinik/Dietetik (13 Komponen Kompetensi)

2.1. Mengawasi rancangan menu sesuai dengan

kebutuhan dan status kesehatan klien.

2.2. Mengawasi penapisan gizi untuk individu dan

kelompok.

2.3. Mengawasi penilaian gizi klien dengan kondisi

kesehatan umum (obesitas, hipertensi,dll).

2.4. Menilai status gizi individu dengan kondisi

kesehatan kompleks (ginjal, gizi buruk, dll).

2.5. Merancang dan menerapkan rencana pelayanan

gizi sesuai dengan keadaan kesehatan klien.

pedoman akademik S1 Gizi Kesehatan FK UB

6

2.6. Mengelola pemantauan asupan makanan dan gizi

klien

2.7. Memilih, menerapkan, dan mengevaluasi standar

makanan enteral dan parenteral untuk memenuhi

kebutuhan gizi yang dianjurkan termasuk zat gizi

makro.

2.8. Mengembangkan dan menerapkan rencana

pemberian makanan peralihan.

2.9. Mengkoordinasikan dan memodifikasi kegiatan

pelayanan gizi diantara diantara pemberi

pelayanan

2.10. Melakukan komponen pelayanan gizi dalam

forum diskusi tim medis untuk tindakan dan

rencana rawat jalan pasien.

2.11. Mengawasi dokumentasi pengkajian dan

intervensi gizi.

2.12. Memberikan pendidikan gizi dalam praktek

kegizian.

2.13. Mengawasi konseling, pendidikan, dan/atau

intervensi lain dalam promosi kesehatan atau

pencegahan penyakit yang diperlukan dalam

terapi gizi untuk keadaan penyakit umum.

3. Kompetensi penekanan Gizi Komunitas/Manajemen Gizi Masyarakat (11 Komponen Kompetensi)

pedoman akademik S1 Gizi Kesehatan FK UB

7

Berpartisipasi dalam penyusunan kebijakan

pemerintah dalam bidang pangan, ketahanan

pangan, pelayanan gizi dan kesehatan.

Mengawasi dokumentasi pengkajian dan

intervensi gizi.

Mengkaji ulang dan mengembangkan materi

pendidikan untuk populasi sasaran.

Mengawasi pendidikan dan pelatihan gizi untuk

kelompok sasaran tertentu

Berpartisipasi dalam penggunaan media massa

untuk promosi pangan dan gizi.

Mengawasi penapisan status gizi kelompok

masyarakat.

Melakukan penilaian status gizi kelompok

masyarakat.

Melakukan pelayanan gizi pada berbagai

kelompok masyarakat sesuai dengan budaya,

agama dalam daur kehidupan.

Melakukan program promosi kesehatan atau

program pencegahan penyakit.

Berpartisipasi dalam pengembangan dan evaluasi

program pangan dan gizi masyarakat.

Mengawasi program pangan dan gizi

masyarakat.

pedoman akademik S1 Gizi Kesehatan FK UB

8

4. Kompetensi penekanan Gizi Institusi/Manajemen Sistem Pelayanan Makanan (15 Komponen Kompetensi)

4.1. Mengawasi perbaikan mutu pelayanan gizi

dalam rangka meningkatkan kepuasan

pelanggan.

4.2. Mengembangkan dan mengukur dampak dari

pelayanan dan praktek kegizian.

4.3. Berpartisipasi dalam bisnis atau pengembangan

rencana operasional.

4.4. Mengawasi pengumpulan dan pengolahan data

keuangan praktek kegizian.

4.5. Melakukan fungsi pemasaran.

4.6. Berpartisipasi dalam pendayagunaan sumber

daya manusia

4.7. Berpartisipasi dalam pengelolaan sarana fisik

termasuk pemilihan peralatan dan

merancang/merancang ulang unit-unit kerja.

4.8. Mengawasi sumberdaya manusia, keuangan,

fisik, materi dan pelayanan secara terpadu.

4.9. Mengawasi produksi makanan yang sesuai

dengan pedoman gizi, biaya dan daya terima

klien.

4.10. Mengawasi pengembangan dan atau modifikasi

resep/formula.

pedoman akademik S1 Gizi Kesehatan FK UB

9

4.11. Mengawasi penerjemahan kebutuhan gizi

menjadi menu makanan untuk kelompok sasaran.

4.12. Berpartisipasi dalam melakukan penilaian cita

rasa (organoleptik) makanan dan produk gizi.

4.13. Mengawasi sistem pengadaan, distribusi, dan

pelayanan makanan

4.14. Mengelola keamanan dan sanitasi makanan.

4.15. Berpartisipasi dalam penetapan biaya praktek

pelayanan kegizian

B. KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (KBK)

Kurikulum Program Studi S1 Gizi Kesehatan FKUB tahun akademik 2008/2009 disusun berdasarkan KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi). Pembelajaran tahun 1 dan 2 diberikan dengan metode perkuliahan, praktikum, kunjungan lapang, studi kasus, dll. Pada tahun ke-3 diberikan dengan metode Problem Based Learning (PBL).

Keseluruhan jumlah sks adalah 147 sks (99 sks mata kuliah wajib, 6 sks mata kuliah pilihan, 12 sks untuk rotasi kepaniteraan, 30 sks beban untuk pembelajaran berbasis masalah (problem based learning (PBL).

Mata kuliah pilihan yang ditawarkan adalah 7 mata kuliah. Mahasiswa diwajibkan mengikuti 6 sks matakuliah pilihan dari 14 sks matakuliah pilihan yang disediakan, yang ditujukan untuk memperkaya wawasan pengetahuan keahlian sesuai dengan bidang penekanan serta pembentukan sikap dan perilaku positif.

pedoman akademik S1 Gizi Kesehatan FK UB

10

1. Gambaran Kurikulum 2008/2009

TAHUN 4

SEMESTER 7: 14 sks SEMESTER 8: PRA-KEPANITERAAN

(Pre Dietary Internship) 12 sks

MK Pilihan (6sks)

Intervensi Komunitas

(4sks)

PRE-DI

Clinic (6 sks)

PRE-DI Community

(3 sks)

PRE-DI Food

service and production

(3 sks) Penelitian (4 sks)

TAHUN 3: PROBLEM BASED LEARNING

SEMESTER 5: PBL Clinic dan proposal (16

sks)

SEMESTER 6: 16 sks

PBL Clinic (14 sks) BLOK 1: PBL

Community

BLOK 2: PBL Food service and production

Proposal (2 sks) Penelitian

TAHUN 2: BASIC KNOWLEDGE

SEMESTER 3: 20sks SEMESTER 4: 19 sks

TAHUN 1: BASIC KNOWLEDGE

SEMESTER 1: 23 sks SEMESTER 2: 24 sks Original Concept by: Tim Kurikulum S1 Gizi 2008

pedoman akademik S1 Gizi Kesehatan FK UB

11

2. Deskripsi Isi Blok dan Tabel Acuan Pengambilan Mata Kuliah pada Tiap Semester

Pelaksanaan proses belajar mengajar pada semester 1-4 dilakukan untuk memberikan pengetahuan dasar (basic knowledge) terkait ilmu-ilmu yang mendukung kompetensi gizi. Adapun metode pembelajarannya adalah kuliah, praktikum, kunjungan lapang, demonstrasi, studi kasus. Pemicu/Trigger berupa kasus-kasus yang diberikan pada beberapa mata kuliah masih berupa subject base.

Adapun pada semester 5 dan 6, metode lebih diarahkan pada student oriented learning dengan metode PBL. Dimana pada fase ini, mahasiswa diharapkan lebih aktif dan terpapar dengan masalah-masalah yang mungkin akan mereka hadapi di dunia kerja nantinya dan yang telah didesign dan disiapkan oleh Tim. Dengan adanya bekal yang cukup pada semester 1-4 dan dengan tambhan pengembangan keilmuan selama proses PBL, diharapkan mahasiswa lebih siap untuk menempuh pra-kepaniteraan di lahan pada semester 8.

Pada semester 5, mahasiswa diharapkan sudah merancang proposal penelitian, sehingga diharapkan pada semester 6 atau 7 mahasiswa sudah menyelesaikan TA/Skripsi.

Pada semester 8, mahasiswa akan secara optimal berkonsetrasi menyelesaikan kegiatan pra-kepaniteraan di lahan.

pedoman akademik S1 Gizi Kesehatan FK UB

12

pedoman akademik S1 Gizi Kesehatan FK UB

13

Tabel Acuan Pengambilan Mata Kuliah pada Tiap Semester

Semester I

No. Nama Matakuliah SKS W/P

1 Biochemistry Biomolecular 1 2 W

2 Anatomy physiology 1 2 W

3 Basic Nutrition 2 W

4 Ilmu Bahan Makanan 1 2 W

5 Basic Management 2 W

6 Scientific Communication-Indonesia 2 W

7 Scientific Communication: English 2 W

8 Scientific method: Philosophy 1 W

SM: Nutrition Biostatistics 2 w

9 Nutrition and Food Ecology 2 W

10 Communication and Nutrition Education 2 W

11 Nutrition Profesional Ethics 2 W

TOTAL 23

Praktikum: Biochemistry Biomolecular 1, Anatomy Fisiology 1, IBM1, Basic

Management, English, Nutrition Biostatistics, Communication and Nutrition

Education

pedoman akademik S1 Gizi Kesehatan FK UB

14

Semester II

No. Nama Matakuliah SKS w/p

1 Biochemistry - Biomolecular 2 3 W

2 Anatomy physiology 2 3 W

3 Nutrition in the life cycle 3 W

4 Fundamental of Diet and Cullinary 1 3 W

5 Ilmu Bahan Makanan 2 2 W

6 Pengolahan dan Pengawetan Makanan 3 W

7 Nutrition Epidemiology 2 W

8 Scientic Method: NCP-Nutritional Assessment 5 W

TOTAL 24

Praktikum : Biochemistry-Biomolecular 2, Anatomy Physiologi 2, Nutrition in the life cycle, Fundamental of Diet and Cullinary 1, Ilmu Bahan Makanan 2, Pengolahan dan Pengawetan Makanan, Scientic Method: NCP-Nutritional Assessment

pedoman akademik S1 Gizi Kesehatan FK UB

15

Semester III

No. Nama Matakuliah SKS w/p

1 Basic Pharmacology 1 W

2 Patofisiologi 2 W

3 Nutrition Biomolecular 3 W

4 Fundamental of Diet and Cullinary 2 3 W

5 Pengawasan Mutu Makanan 4 W

6 Food Service Management 1 2 W

7 Health Care System 1 W

8 Scientific method: Research methodology

2 W

9 Scientific Method: NCP – Nutrition Diagnosis

2 W

TOTAL 20

Praktikum: Fundamental of Diet and Cullinary 2, Pengawasan Mutu Makanan

Semester IV No. Nama Matakuliah 4 w/p

1 Drug and Nutrient Interaction 2 W

2 Nutrient Analysis 4 W

3 Food Service Management 2 3 W

4 Scientific Method: NCP – Intermonev clinic

4 W

5 NCP – Intermonev community 1 2 W

6 Pancasila dan Kewarganegaraan 2 W

7 Religion 2 W

JUMLAH 19

Praktikum: Analisa Zat Gizi, Intermonev Clinic

pedoman akademik S1 Gizi Kesehatan FK UB

16

Semester V

No. Nama Matakuliah SKS w/p

1 PBL Klinik 14 W

2 Research 1 (Proposal) 2 W

TOTAL 16

Praktikum: PBL klinik

Semester VI

No. Nama Matakuliah SKS w/p

1 PBL Community 8 W

2 PBL Food Service & Production 8

JUMLAH 16

Praktikum: PBL Community, PBL Food Service dan Production

Semester VII No. Nama Matakuliah SKS w/p Prasyarat

1

Scientific Method:NCP – Intermonev community 2 4 W

NCP: Nut Diagnosis

Scientific Method:NCP – Intermonev community 1

Nutrition Epidemiology

Health Care system

Communiation and Nutrutin Education

pedoman akademik S1 Gizi Kesehatan FK UB

17

Semester 7 (lanjutan)

No. Nama Matakuliah SKS w/p Prasyarat

2 Research 2 4 W Research 1

3 Maternal Nutrition 2 P

4 Pediatric Nutrition 2 P

5 Emergency in Nutrition 2 P

6 Nutrition in food industry 2 P

7 Qualitative research in nutrition 2 P

8 Nutrition in surgery 2 P

Entrepreunership 2 P

TOTAL 14

Praktikum: Intermonev Community 2

Keterangan:

- MK pilihan yang ditawarkan pada semester 7 sebanyak 6 MK (masing-masing 2 SKS).

- Untuk memenuhi minimal 147 SKS maka mahasiswa harus mengambil minimal 3 MK pilihan (6 sks)

Semester VIII

Pra-Kepaniteraan Gizi

Pre-DI Clinic : Pra-Kepaniteraan di Rumah Sakit (hospital-based)

Pre-DI Community : Pra-Kepaniteraan di komunitas berinstitusi (institutionalized community)

pedoman akademik S1 Gizi Kesehatan FK UB

18

Pre-DI Food Service and Production : Pra-Kepaniteraan di institusi penyelenggara makanan banyak

No. Nama Matakuliah SKS w/p

1 Pre DI Clinic 6 W

2 Pre DI Community 3 W

3 Pre DI Food Service and Production 3 W

TOTAL 12

Keterangan: Kode mata kuliah baru pada kurikulum 2008 masih

menunggu keputusan dari pihak fakultas mengenai kodifikasi mata kuliah tiap jurusan dalam lingkup Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya. Mata kuliah yang sama pada kurikulum 2004, kodifikasi mengikuti kode sebelumnya.

pedoman akademik S1 Gizi Kesehatan FK UB

19

3. Lama Pendidikan dan Beban Studi

Lama pendidikan S1 Gizi di Universitas Brawijaya adalah empat tahun dengan beban studi 147 sks. Keluaran dari pendidikan gizi adalah Sarjana Gizi (S.GZ)

Secara internasional setelah menempuh sarjana gizi terdapat jenjang pendidikan lanjutan untuk mendapatkan Profesi Gizi (Registered Dietitian). Namun, pada skala nasional, program pendidikan profesi gizi masih sedang diperjuangkan keberadaannya, dimana Jurusan Gizi Brawijaya berpartisipasi aktif di dalamnya bekerja sama dengan instusi penyelenggara pendidikan lain dan organisasi profesi (PERSAGI).

Untuk mempersiapkan lulusan supaya dapat mengikuti program pendidikan profesi yang menurut aturan internsional adalah 900 jam, maka pendidikan S1 Gizi FKUB sudah mempersiapkan mahasiswa untuk menempuh Pra-kepaniteraan yang disebut dengan Pre-Dietary Internship yang sudah mencakup 450 jam praktek lahan.

pedoman akademik S1 Gizi Kesehatan FK UB

20

BAB IV KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kurikulum 2008 Program Studi S1 Gizi Kesehatan FK-

Universitas Brawijaya disebut dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dengan strategi pembelajaran yang digunakan terutama pada tahun ke 3 adalah mahasiswa belajar aktif (active learning) dan mandiri atau pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa (student-centered) dengan menggunakan metode Pembelajaran Berdasar Masalah (Problem-Based Learning/PBL). Adapun bentuk kegiatan pembelajarannya meliputi:

Diskusi kelompok PBL

Kuliah singkat (mini lecture) sesuai kebutuhan.

Praktikum (Reinforcement)

Membaca buku, jurnal, menyusun ringkasan diskusi

Tutorial mata ajar dalam kelompok kecil (8-10 mahasiswa), skill’s lab, kerja lapangan

Menyelesaikan skripsi (penelitian)

Pra-Kepaniteraan Metode PBL digunakan untuk mempelajari sebagian besar mata ajar. Perkuliahan (mini lecture) diberikan apabila dibutuhkan, dan mata ajar yang tidak dapat diintegrasikan ataupun diberikan untuk memperjelas masalah yang cukup rumit yang dirasakan sulit untuk dimengerti oleh mahasiswa sehingga membutuhkan penjelasan dari pakar (nara sumber). 1. Problem-Based Learning (PBL)

McMaster medical school di Ontario merupakan institusi pendidikan kedokteran yang pertama kali mengaplikasikan kurikulum kedokteran dengan menggunakan PBL secara

pedoman akademik S1 Gizi Kesehatan FK UB

21

penuh pada akhir tahun 1960an. Pada tahun 1974 Universitas Maastricht di Belanda menggunakan metode ini, dan kemudian diikuti oleh banyak institusi pendidikan kedokteran lainnya baik di Eropa maupun di seluruh dunia.

Metode pembelajaran PBL adalah metode yang terpusat pada mahasiswa (student-centered). Mahasiwa tidak lagi tergantung kepada pengajar dalam mendapatkan ilmu pengetahuan. Sebaliknya, mahasiswa menjadi lebih aktif dalam mengakses dan mempelajari semua sumber yang ada, baik itu melalui buku ajar, jurnal, artikel ilmiah, maupun pakar sebagai nara sumber. Metode ini menuntut mahasiswa untuk belajar mandiri secara aktif (self-directed learning atau active learning) dalam mengidentifikasi masalah, menentukan tujuan pembelajaran, mencari sumber ajar, menyusun penjelasan masalah serta menganalisa penjelasan tersebut. Keuntungan yang didapatkan dari metode PBL adalah sebagai berikut:

Memicu pembelajaran mendalam, bukan hanya superfisial

Mahasiswa mendapatkan keterampilan belajar mandiri yang akan sangat berguna baik dalam proses pembelajaran selama pendidikan maupun setelah lulus karena ilmu pengetahuan akan terus berkembang.

Mahasiswa mendapatkan pola pikir analitik dan kritis dalam menghadapi suatu masalah, yang akan sangat membantu dalam memecahkan masalah yang akan dihadapi di kemudian hari.

Mahasiswa mendapatkan kemampuan berkomunikasi, karena dalam PBL mahasiswa akan

pedoman akademik S1 Gizi Kesehatan FK UB

22

terus terlibat dalam interaksi baik dengan teman maupun dengan fasilitator.

Metode PBL memungkinkan adanya kolaborasi dari berbagai disiplin ilmu, misalnya antara ilmu kelompok Biomedik dengan Scientific Method

Metode ini tidak membosankan baik bagi mahasiswa maupun pengajar.

Retensi pengetahuan: proses aktif mencari penjelasan masalah akan meningkatkan retensi ilmu pengetahuan yang didapatkan dibandingkan apabila mahasiswa hanya mendapatkan materi dari perkuliahan

1.1. Proses Problem Based Learning (PBL) Metode ini melibatkan sekelompok kecil mahasiswa (8-10 orang/kelompok) dalam diskusi kelompok dengan dibimbing oleh seorang tutor/fasilitator dan nara sumber. Sebuah masalah (problem) diberikan pada awal diskusi kelompok tersebut untuk memicu proses pembelajaran. Masalah biasanya diberikan dalam bentuk tertulis, berisi fenomena yang membutuhkan penjelasan. Kemudian mahasiswa akan memulai diskusi pertama. “The Seven Jumps from Schmidt” adalah langkah-langkah yang lazim digunakan dalam metode PBL. Langkah-langkah tersebut adalah: 1. Mengklarifikasi istilah-istilah dan konsep yang tidak

dimengerti bersama kelompok 2. Menentukan masalah-masalah 3. Menganalisa masalah (brainstorming). Menemukan

gagasan hipotesis atau penjelasan masalah.

pedoman akademik S1 Gizi Kesehatan FK UB

23

4. Menata usulan penjelasan masalah dari langkah 3 dalam satu susunan solusi

5. Menentukan tujuan pembelajaran 6. Mengumpulkan informasi (dengan cara belajar

mandiri) dari berbagai sumber 7. Melaporkan hasil pembelajaran dalam kelompok,

menyusun penjelasan dan menerapkan pengetahuan yang didapatkan dari belajar mandiri untuk menjelaskan masalah-masalah yang ada.

Sebuah pemicu/skenario dibutuhkan 2 kali pertemuan dalam satu minggu untuk didiskusikan oleh kelompok kecil mahasiswa yaitu diskusi kelompok 1 (DK 1) dan diskusi kelompok 2 (DK 2)

Konsultasi pakar atau diskusi pleno pada akhir blok bila diperlukan oleh mahasiswa dengan kehadiran seluruh pakar yang terlibat

Pada diskusi pertemuan pertama dilaksanakan langkah 1-5. Hasil dari diskusi yang pertama adalah tujuan pembelajaran. Sebuah masalah yang baik akan menuntun mahasiswa untuk memformulasi tujuan pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan oleh tim Blok bersama tim Kurikulum. Mahasiswa kemudian akan mencari sumber ajar (belajar mandiri) dan kembali lagi dalam diskusi kedua untuk melaporkan dan mendiskusikan hasil pembelajaran mereka (langkah 7).

pedoman akademik S1 Gizi Kesehatan FK UB

24

1.2. Peran Mahasiswa dalam PBL:

Seluruh mahasiswa dalam kelompok PBL harus turut berperan secara aktif dalam diskusi PBL. Dalam setiap diskusi PBL hendaknya dipilih seorang ketua dan sekretaris secara bergantian, sehingga semua anggota kelompok mendapatkan giliran berlatih memegang tanggung jawab. 1. Ketua bertugas untuk membuka diskusi PBL,

memimpin jalannya diskusi sehingga dapat berlangsung dengan baik. Ketua juga berperan dalam mengatur jalannya diskusi dengan cara melibatkan semua anggota kelompok untuk aktif dalam diskusi. Selama diskusi berlangsung, ketua kelompok harus dapat menjaga diskusi tetap terarah dan tidak melenceng dari tujuan pembelajaran. Setelah diskusi berakhir, ketua menyampaikan rangkuman hasil diskusi kepada kelompoknya.

2. Sekretaris bertugas mencatat semua informasi dan penjelasan yang didapatkan selama diskusi PBL kemudian menyusunnya agar teratur. Pada akhir diskusi PBL pertama, sekretaris bertugas mencatat daftar tujuan pembelajaran yang ditetapkan oleh kelompok diskusi tersebut.

3. Anggota kelompok bertugas untuk terlibat aktif dalam kegiatan diskusi PBL (dalam seluruh langkah „seven jumps”). Dengan mengaktifkan prior knowledge yang telah dimiliki, seluruh anggota kelompok melakukan diskusi untuk membahas masalah apa yang ditemukan, kemungkinan penjelasan masalah tersebut, usulan solusi bagi masalah yang ditemukan, dan menetapkan tujuan pembelajaran. Semua anggota kelompok wajib membuat log book dan mencari

pedoman akademik S1 Gizi Kesehatan FK UB

25

literatur untuk mencapai seluruh tujuan pembelaran dari pemicu yang diberikan. Pada diskusi kedua, seluruh anggota kelompok wajib menunjukkan log book dan melaporkan hasil pembelajaran mandiri mereka dan bertukar pendapat dengan anggota kelompok lainnya.

1.3. Peran Fasilitator atau Tutor PBL Tugas utama tutor adalah memfasilitasi dan mengaktifkan jalannya proses diskusi oleh karena itu disebut juga sebagai fasilitator. Tutor bertindak sebagai process expertise (tutor tidak bertugas untuk mengajar atau memberi penjelasan tentang masalah yang diberikan), dan memastikan bahwa tujuan pembelajaran yang ditetapkan oleh tim kurikulum dapat tercapai. Tutor tidak dapat melakukan intervensi kecuali apabila diskusi dirasakan melenceng dari tujuan pembelajaran, tetapi tidak boleh mendikte mahasiswa. Pada prinsipnya, mahasiswa harus selalu dirangsang untuk berpikir analitikal dan mengungkapkan pendapatnya untuk menjelaskan masalah yang ada. Pada akhir diskusi PBL tutor membuka forum umpan balik. Dalam forum ini, mahasiswa dapat saling memberikan masukan kepada teman maupun tutor tentang jalannya diskusi dan perilaku teman maupun tutor. Tutor akan mengakhiri diskusi PBL dengan mengevaluasi jalannya PBL, keaktifan mahasiswa, tercapainya tujuan pembelajaran, dan memberikan masukan agar mahasiswa dapat lebih aktif dan belajar dengan baik menggunakan metode PBL (content expertise adalah tugas narasumber).

pedoman akademik S1 Gizi Kesehatan FK UB

26

1.4. Evaluasi Evaluasi materi pembelajaran dinilai melalui ujian, proses dan sikap (selengkapnya lihat Bab V). Evaluasi mahasiswa dalam PBL dinilai dari kegiatan diskusi kelompok berdasarkan aktifitas mahasiswa dalam kelompok dan penguasaan materi. Evaluasi dilakukan oleh fasilitator dan antar teman dalam kelompoknya.

1.5. Belajar Mandiri / Tugas Mandiri Metode PBL ini bertujuan meningkatkan kemampuan mahasiswa melakukan kegiatan belajar mandiri secara berkelompok baik secara terstruktur dalam kelas dan tidak terstruktur di luar kelas serta belajar secara individual tanpa di dampingi oleh fasilitator. Belajar mandiri terstruktur waktunya sudah terjadwal sedangkan yang tidak terstruktur dan individual ditentukan sendiri oleh mahasiswa. Penentuan materi belajar ditentukan sendiri oleh mahasiswa, apa yang perlu mereka pelajari, di mana dan kapan memperoleh bahan belajar serta bagaimana memperolehnya (melalui internet, membaca buku ajar (text book) atau jurnal atau bertanya kepada nara sumber). Penilaian belajar mandiri dilakukan oleh fasilitator pada saat diskusi kelompok 2 (DK2).

1.6. Kuliah Singkat (Mini Lecture)

Kuliah singkat merupakan bagian problem base learning dalam tutorial Blok yang disesuaikan dengan kebutuhan mahasiswa termasuk klarifikasi mata ajar yang terdapat di dalam Blok. Topik ajar yang tidak dapat diintegrasikan juga diberikan dengan metode perkuliahan (mini lecture).

pedoman akademik S1 Gizi Kesehatan FK UB

27

2. Reinforcement (Praktikum)

Praktikum adalah kegiatan penunjang pembelajaran yang dilaksanakan di laboratorium. Kegiatan praktikum dipilih berdasarkan kegunaannya dalam menunjang proses pembelajaran dan pendalaman teori yang diperoleh dalam tutorial. Kegiatan praktikum yang dipilih disesuaikan dengan tema blok sehingga proses pembelajaran dapat dilakukan dengan terintegrasi 3. Skill’s Lab

Kegiatan skills lab dilaksanakan dengan tujuan

memperoleh pemahaman keterampilan yang diperoleh saat

tutorial skill‟s lab. Pada prakteknya, kegiatan tersebut akan

dilakukan dengan peragaan model (demo) atau pasien dalam

pengkajian pasien hingga praktek kosultasi gizi. Pada saat

tutorial skill‟s Lab mahasiswa akan dibagi dalam kelompok

kecil (6-8 orang/kelompok). Selama kegiatan skill‟s lab

mahasiswa akan dibantu oleh instruktur yang akan

mengawali kegiatan dengan memberikan penjelasan singkat

tentang keterampilan yang akan dipelajari dan menunjukkan

cara melakukan keterampilan tersebut. Kemudian seluruh

anggota kelompok akan berlatih untuk menguasai

keterampilan tersebut.

4. Simulasi Klinik

Dalam prakteknya di kemudian hari, sorang ahli gizi

akan selalu berinteraksi dengan pasien, keluarga pasien

maupun dengan rekan sejawat. Oleh karena itu, keterampilan

komunikasi adalah elemen penting yang perlu dipelajari oleh

seorang mahasiswa gizi, khususnya dalam pelaksanaan

pedoman akademik S1 Gizi Kesehatan FK UB

28

nutritional care process. Metode yang digunakan adalah

metode role play atau bermain peran. Mahasiswa dibagi

dalam kelompok kecil (6-8 orang) berpasang-pasangan dan

secara bergantian berperan sebagai ahli gizi dan pasien.

Sebelum kegiatan dimulai, seorang instruktur akan

menjelaskan teknik anamnesis, teknik komunikasi verbal dan

non verbal, teknik konseling gizi dan etika profesi. Sebuah

skenario dapat dipersiapkan untuk kegiatan ini. Selama

kegiatan berlangsung, tiap mahasiswa akan saling mengamati

apa yang dilakukan dan ditanyakan oleh lawan mainnya.

Setelah semua anggota kelompok mendapat giliran bermain

peran, maka dilakukan diskusi tentang kegiatan yang telah

berlangsung. Mahasiswa dapat memberi umpan balik dan

saling memberi masukan agar lebih memahami nutritional

care process pada pasien. Instruktur akan mengakhiri kegiatan

dengan memberikan umpan balik dengan mengevaluasi

jalannya kegiatan dan memberi masukan pada tiap mahasiswa

dengan tujuan meningkatkan kemampuannya

5. Elektif (Pilihan Wajib) dan Skripsi

Pada akhir pendidikan akademik, mahasiswa diwajibkan mengikuti tiga mata ajar pilihan wajib (elektif) dan menuliskan karya ilmiah atau skripsi berupa laporan penelitian dan diujikan sebagai salah satu syarat kelulusan Sarjana Gizi Kesehatan (SGz.)

pedoman akademik S1 Gizi Kesehatan FK UB

29

6. Case-Based Teaching (CBT)

Dalam kurikulum berbasis kompetensi dengan

menggunakan metode PBL, mahasiswa sedini mungkin

diperkenalkan pada masalah gizi sehingga akan lebih

kompeten dalam menganalisa dan memecahkan masalah

tersebut yang akan dihadapi di kemudian hari.

Cara yang digunakan untuk mengembangkan kemampuan

analisis ini antara lain dengan :

- Memberikan kasus/case yang dihadapi oleh pasien dan dilengkapi dengan data penunjang, seperti data antropometri, data asupan makan, hasil pemeriksaan laboratorium dan sebagainya. Mahasiswa diminta untuk memecahkan masalah yang dihadapi oleh pasien dalam kasus yang diberikan tersebut

- Kontak langsung dengan pasien/ kelompok masyarakat/ klien. Kegiatan ini dilakukan saat kegiatan Perkuliahan dan pra kepaniteraan (Pre Dietary Internship). Kegiatan pada saat perkulian dapat dilakukan dalam wujud kunjungan/observasi singkat ke puskesmas/ rumah sakit/ institusi penyelenggaraan makan (contoh dalam mata kulaih Intermonev Community 2, Food Service and Management 2) , tatap muka dan wawancara dengan responden, dan sebagainya

pedoman akademik S1 Gizi Kesehatan FK UB

30

7. Pra- Kepaniteraan Gizi

Pra-Kepaniteraan merupakan strategi pendidikan dalam Program Pendidikan Gizi untuk memberikan pengalaman nyata kepada mahasiswa pada 3 area penekanan yaitu di setting klinik, komunitas dan food service.

Tujuan kegiatan pendidikan ini adalah mahasiswa

kompeten di ketiga area penekanan sesuai dengan level of competence yag telah ditetapkan.

Syarat untuk dapat menempuh kegiatan ini adalah

mahasiswa harus terdaftar dan mengisi KRS semester 8, sudah menempuh semua mata kuliah dengan minimal IPK 2.0, tidak ada nilai E dan Nilai D maximal 10%.

Mahasiswa dibagi dalam kelompok terdiri dari 2-8

orang dengan anggota kelompok yang berbeda-beda untuk setiap rotasi. Semua mahsiswa harus menempuh semua rotasi sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Lama waktu pelaksanaan rotasi bervariasi tergantung pada jumlah beban sks tiap rotasi. Untuk rotasi klinik 8 minggu, komunitas dan pelayanan gizi institusi masing-masing 4 minggu. Pada setiap rotasi mahasiswa akan dibimbing oleh:

1. Preceptor (CP) adalah kepala puskesmas/dokter/ yang memiliki

kemampuan mempersepsikan kompetensi dan menilai

pencapaian kompetensi peserta Pre kepaniteraan Clinic

dan Community

pedoman akademik S1 Gizi Kesehatan FK UB

31

2. Community/Clinical Instructor (CI)/Pembimbing lahan

adalah seorang ahli gizi/Praktisi Gizi yang ada di

lahan yang mampu memberikan suatu asuhan gizi.

3. Supervisor adalah profesi gizi yang memiliki pemahaman materi mengenai kegiatan di rotasi community

Lahan praktik meliputi Rumah Sakit, Puskesmas, Lapas, Sekolah, Catering Service.

pedoman akademik S1 Gizi Kesehatan FK UB

32

BAB V EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN

A. BASIC KNOWLEDGE (SEMESTER 1-4)

Untuk Jurusan Gizi FKUB Semester 1 s/d Semester IV (Basic Knowledge) menggunakan sistem evaluasi sebagai berikut Evaluasi Keberhasilan.

1. Lingkungan Evaluasi

Evaluasi keberhasilan proses pendidikan meliputi dua hal yaitu:

a. Evaluasi keberhasilan proses penyelenggaraan acara pendidikan yang meliputi cara penyelenggaraan pendidikan, kesesuaian sarana dengan tujuan serta keikutan sertaan mahasiswa dalam acara pendidikan. Evaluasi ini cenderung pada evaluasi aspek managerialnya. Hasil evaluasi ini juga cenderung untuk menjadi

input bagi pengelola program untuk memperbaiki

penyelenggaraan pendidikan berikutnya, disamping

kegunaan lainnya.

Catatan-catatan tentang dosen yang diperoleh dari

evaluasi ini dapat digunakan untuk tujuan tertentu,

misalnya sistem imbalan. Oleh karena satuan waktu

penyelenggaraan pendidikan ini per semester, maka

evaluasi ini juga dilakukan untuk menilai

penyelenggaraan program per semester. Jadi

evaluasi dilakukan tiap akhir semester.

pedoman akademik S1 Gizi Kesehatan FK UB

33

Jarak waktu antara semester yang satu dengan yang lain tidak panjang, karena itu proses evaluasi harus dilakukan dengan cepat. Evaluasi keberhasilan acara pendidikan meliputi: 1). Tentang program, antara lain penyimpangan dari

rencana, usaha di luar program dalam menghadapi tuntutan situasi, usaha penyesuaian acara yang sudah diprogramkan cara penyajiannya dan sebagainya.

2). Tentang kesiapan, habisnya maupun kerusakan sarana, usaha mengatasi gangguan pada sarana dan sebagainya.

3). Tentang kesiapan tenaga administrasi. 4). Mahasiswa misalnya daftar hadirnya, keaktifan

dan sebagainya. Sebagai bahan evaluasi dosen pada akhir semester diperlukan data yang berkaitan dengan:

1) Jumlah beban mengajar. 2) Penilaian kualitatif terhadap pelaksanaan tugas. 3) Peningkatan kemampuan dan keterampilan.

b. Evaluasi keberhasilan mahasiswa dalam menjalani acara penyelenggaraan pendidikan yaitu keberhasilan diolahnya mahasiswa dari input mentah menjadi out-put yang masak. Evaluasi ini dilakukan dengan cara mendapatkan informasi mengenai jumlah mahasiswa yang telah mencapai tujuan seperti yang dirumuskan dalam kurikulum melalui penyelenggaraan ujian, pemberian tugas dan sejenisnya. Yang termasuk dalam evaluasi keberhasilan mahasiswa dalam menjalani acara penyelenggaraan pendidikan adalah semua kegiatan evaluasi yang diperlukan untuk

pedoman akademik S1 Gizi Kesehatan FK UB

34

menentukan derajat penguasaan materi kuliah serta hal-hal yang mempengaruhi keberhasilan tersebut.

Evaluasi hasil belajar setiap cabang ilmu

dilakukan dengan menggunakan cara–cara sesuai

dengan tujuan pendidikan cabang ilmu dan bentuk

pengalaman belajar yang digunakan melengkapi

dan kedalaman bahasan yang dilakukan serta

integrasinya dengan cabang-cabang ilmu lain. Hal-

hal yang dievaluasi:

1) Derajat penguasaan materi kuliah. Usaha ini digunakan menentukan seberapa jauh seorang mahasiswa pada akhir semester mendapat kompetensi dan menentukan pula seberapa baik “credential” yang dapat diberikan kepadanya.

2) Hal-hal yang mempengaruhi penguasaan materi kuliah. Termasuk disini adalah evaluasi yang ditujukan untuk menentukan pengaruh ketidak teraturan penyelenggaraan acara, misalnya mahasiswa atau dosen yang absen menentukan pengaruh batalnya sebagian rencana dan sebagainya.

2. Bahan Evaluasi. Evaluasi yang lengkap seharusnya mempertimbangkan hal-hal yang mempengaruhi penilaian akhir seorang mahasiswa, atau penilaian total terhadap proses belajar mengajar. Pada akhir semester, untuk bahan evaluasi mahasiswa diperlukan data sebagai berikut:

pedoman akademik S1 Gizi Kesehatan FK UB

35

a. Jumlah beban studi yang berhasil diselesaikan dengan baik dalam semester itu.

b. Penilaian kualitatif terhadap keberhasilan yang dinyatakan dengan nilai matakuliah.

c. Suatu ukuran keberhasilan pada semester itu misalnya indeks prestasi, indeks skolastik, dan sebagainya.

d. Suatu ukuran keberhasilan kumulatif dari semester satu sampai semester yang bersangkutan, misalnya total beban sks yang diperoleh, indeks prestasi kumulatif dan sebagainya.

e. Kedudukan relatif seorang mahasiswa dalam kelasnya serta nilai rata-rata kelas. Data ini makin sering diperlukan terutama dalam membuat surat rekomendasi atau transkrip seorang mahasiswa untuk mendapatkan beasiswa, pekerjaan dan keperluan sejenisnya.

3. Cara evaluasi. a. Ujian.

1). Maksud dan tujuan penyelenggaraan ujian. a). Untuk menilaian apakah mahasiswa telah

memahami atau menguasai bahan yang disajikan dalam suatu mata kuliah.

b). Untuk mengelompokkan mahasiswa kedalam beberapa golongan berdasarkan kemampuannya, yaitu golongan sangat baik (A), golongan baik (B), golongan cukup (C), golongan kurang (D) dan golongan jelek (E).

c). Untuk menilai apakah bahan mata kuliah yang disajikan telah sesuai serta cara penyajian telah cukup baik sehingga para mahasiswa dapat memahami matakuliah tersebut.

pedoman akademik S1 Gizi Kesehatan FK UB

36

d). Yang pertama dan kedua tersebut terutama ditujukan kepada mahasiswa sedang yang ketiga terutama ditujukan kepada dosen.

2). Sistem Ujian.

Ujian dapat dilaksanakan dalam berbagai

macam cara seperti ujian tertulis, ujian lisan,

ujian dalam bentuk seminar, ujian dalam

bentuk pemberian tugas, ujian dalam bentuk

penulisan karangan ilmiah dan sebagainya.

Ujian dapat pula dilaksanakan dengan berbagai

kombinasi cara-cara tersebut.

Cara ujian yang digunakan perlu disesuaikan

dengan jenis mata kuliah, tujuan kurikulum dan

kondisi dosen.

Oleh karena tiap ujian mengandung unsur

ketidak tepatan didalamnya, maka perlu

diselenggarakan ujian lebih dari satu kali, agar

diperoleh hasil/ nilai yang mendekati

ketepatan.

b. Penilaian. 1). Sistem Penilaian

Untuk lebih memperhalus penilaian ditambahkan penggolongan kemampuan B+, C+, D+.

2). Pelaksanaan Penilaian. Penilaian dilaksanakan sebagai berikut :

pedoman akademik S1 Gizi Kesehatan FK UB

37

Hasil dari nilai akhir yang terdiri dari berbagai

nilai ujian dengan pembobotan tertentu

dikonversikan kedalam nilai huruf. Hal ini diatur

Surat Keputusan Rektor Universitas Brawijaya

No.: 093/SK/1997.

3). Kegiatan penilaian kemampuan akademik: a). Kegiatan penilaian kemampuan akademik

suatu mata kuliah dilakukan melalui kegiatan terstruktur, ujian tengah semester, ujian akhir semester dan penilaian kegiatan praktikum.

b). Kegiatan terstruktur dalam kegiatan penilaian kemampuan akademik sesuatu mata kuliah pada suatu semester dilaksanakan sekurang-kurangnya 4 (dua) kali dalam satu semester.

c). Ujian tengah semester dan akhir semester dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan dalam kalender akademik.

d). Penilaian melalui kegiatan terstruktur, ujian tengah semester, ujian akhir semester dan ujian praktikum adalah untuk menentukan Nilai Akhir dengan pembobotan tertentu.

4. Bobot dan Nilai Akhir. a. Bobot suatu kegiatan penilaian mata kuliah

ditentukan menurut perimbangan materi kegiatan dengan materi mata kuliah secara keseluruhan dalam satu semester.

b. Nilai akhir penilaian kemampuan akademik sesuatu mata kuliah ditentukan dengan rumus.

pedoman akademik S1 Gizi Kesehatan FK UB

38

n Bti.Nti + Bq i.Nq i + Bm.Nm+Ba.Na+Bp.Np

NA = n Bti + Bq i + Bm + Ba + Bp

i = 1

dengan :

BtI adalah bobot nilai terstruktur ke i Bq I adalah bobot nilai quiz ke i Bm adalah bobot nilai ujian tengah semester Ba adalah bobot nilai ujian akhir semester. Bp adalah bobot nilai praktikum Nti, Nqi, Nm, Na, Np, adalah nilai setiap kegiatan akademik.

Nilai akhir merupakan nilai angka dan di konversikan ke Huruf Mutu,dapat digunakan acuan sebagai berikut:

Kisaran Angka Mutu Huruf Mutu Bobot

3,75 A 4

3,25 – 3,74 B+ 3,5

2,75 – 3,24 B 3

2,25 – 2,74 C+ 2,5

1,75 – 2,24 C 2

1,25 – 1,74 D+ 1,5

0,75 – 1,24 D 1

<0,75 E 0

pedoman akademik S1 Gizi Kesehatan FK UB

39

5. Evaluasi Keberhasilan dan Program Studi S-1 Gizi.

Keberhasilan studi mahasiswa Studi Ilmu Gizi dinyatakan dengan indek prestasi (IP), yang ditulis dengan angka. Evaluasi keberhasilan studi mahasiswa dilaksanakan sekurang-kurangnya tiap akhir semester, tahun pertama, tahun kedua, tahun ketiga, dan tahun keempat.

a. Evaluasi Keberhasilan Studi Akhir Semester Evaluasi keberhasilan studi akhir semester dilakukan pada akhir semester, meliputi mata kuliah yang diambil mahasiswa pada semester tersebut. Hasil evaluasi ini terutama digunakan untuk menentukan beban studi yang boleh diambil pada semester berikutnya dengan berpedoman pada ketentuan berikut:

IP Semester

Yang diperoleh

Beban studi

Dalam semester

3,00

2,50 - 2,99

2,00 - 2,49

1,50 - 1,99

1,50

22 - 24 sks

19 - 21 sks 16 - 18 sks 12 - 15 sks

12 sks

b. Evaluasi keberhasilan studi tahun pertama. Pada akhir tahun pertama terhitung sejak saat mahasiswa terdaftar di Universitas Brawijaya untuk pertama kalinya, keberhasilan studinya dievaluasi untuk menentukan apakah yang bersangkutan boleh melanjutkan studi atau tidak. Mahasiswa masih

pedoman akademik S1 Gizi Kesehatan FK UB

40

diperbolehkan melanjutkan studinya apabila memenuhi syarat sebagai berikut:

1). Mengumpulkan sekurang-kurangnya 24 sks.

2). Mencapai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sekurang-kurangnya 2,00 yang diperhitungkan dari 24 sks dari mata kuliah yang terbaik nilainya (disebut IP evaluasi).

c. Evaluasi keberhasilan studi tahun kedua. Mahasiswa masih diperbolehkan melanjutkan studinya, setelah tahun kedua apabila memenuhi syarat sebagai berikut: 1). Mengumpulkan sekurang-kurangnya 48 sks,

termasuk jumlah sks yang dikumpulkan pada tahun pertama.

2). Mencapai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sekurang-kurangnya 2,00 yang diperhitungkan dari 48 sks dari nilai mata kuliah yang terbaik (disebut IP evaluasi).

d. Evaluasi keberhasilan studi tahun ketiga. Mahasiswa masih diperbolehkan melanjutkan studinya, setelah tahun ketiga apabila memenuhi syarat sebagai berikut: 1). Mengumpulkan sekurang-kurangnya 72 sks,

termasuk jumlah sks yang dikumpulkan pada tahun kedua.

2). Mencapai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sekurang-kurangnya 2,00 yang diperhitungkan dari 72 sks dari nilai mata kuliah yang terbaik (disebut IP evaluasi).

pedoman akademik S1 Gizi Kesehatan FK UB

41

e. Evaluasi keberhasilan studi tahun keempat. Mahasiswa masih diperbolehkan melanjutkan studinya, setelah tahun keempat apabila memenuhi syarat sebagai berikut:

1). Mengumpulkan sekurang-kurangnya 96 sks, termasuk jumlah sks yang dikumpulkan pada tahun ketiga.

2). Mencapai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sekurang-kurangnya 2,00 yang diperhitungkan dari 96 sks dari nilai mata kuliah yang terbaik (disebut IP evaluasi).

f. Evaluasi Keberhasilan.

Mahasiswa dinyatakan menyelesaikan program studi sarjana apabila telah mencapai 148 sks untuk Ilmu Gizi, serta memenuhi syarat-syarat:

1). Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sekurang-kurangnya 2,00.

2). Nilai D atau D+ tidak melebihi 10% dari beban kredit total.

3). Tidak ada nilai E

4). Lulus ujian Tugas Akhir dan menyerahkan hasil revisi Tugas Akhir kepada Tim Tugas Akhir.

g. Evaluasi Keberhasilan Studi Akademik Sistem Paket. Evaluasi Keberhasilan Program Studi Ilmu Gizi Alih

Program a). Batas waktu studi dari Alih Program dari DIII

Gizi (B3) dapat ditempuh dalam waktu selama-

lamanya 2,5 tahun sedangkan dari D IV Gizi

(B4) 2 tahun terhitung sejak terdaftar pertama

pedoman akademik S1 Gizi Kesehatan FK UB

42

kalinya. Jika ternyata sampai batas masa studi

ditentukan, mahasiswa belum dapat

menyelesaikan studi sarjananya, maka yang

bersangkutan dinyatakan tidak mampu

melanjutkan studinya. Masa studi tiga tahun

tersebut tidak termasuk cuti

akademik/terminal, tetapi bagi mahasiswa

yang tidak mendaftar ulang tanpa seijin rektor

tetap diperhitungkan sebagai masa studi.

b) Evaluasi studi keberhasilan tahun pertama

Sejak mahasiswa terdaftar pada program

sarjana di Universitas Brawijaya, diadakan

evaluasi apakah yang bersangkutan boleh

melanjutkan studi atau tidak. Mahasiswa boleh

melanjutkan studi apabila memenuhi

persyaratan sebagai berikut

(1) Mengumpulkan sekurang-kurangnya 22 sks untuk alih program dari D III Gizi (B3), 21 sks untuk alih program dari D IV Gizi masyarakat dan 15 sks untuk alih program dari D IV Gizi klinik.

(2) Mencapai indeks prestasi (IP) sekurang-kurangnya 2,00 yang diperhitungkan dari seluruh nilai kredit mata kuliah yang ditempuhnya.

pedoman akademik S1 Gizi Kesehatan FK UB

43

B. PBL Evaluasi dalam kurikulum berbasis kompetensi

dengan metode PBL ini meliputi elemen hasil pembelajaran (pengetahuan yang diperoleh oleh mahasiswa), proses pembelajaran, dan sikap mahasiswa selama proses pembelajaran.

Cara penilaian pengetahuan/hasil belajar mahasiswa: a. Kegiatan penilaian pengetahuan/hasil belajar

mahasiswa dilakukan melalui ujian. b. Ujian dilakukan sesuai dengan jadwal kegiatan yang

disusun oleh tim blok. c. Penilaian ketrampilan (skills) dilakukan dengan

melakukan observasi dan penilaian selama kegiatan skills lab berlangsung dan melalui OSCE (Objective Structured Clinical Examination). OSCE dilakukan setiap akhir semester dengan materi ketrampilan yang telah dilatih selama semester tersebut. Dalam OSCE mahasiswa diminta untuk memperagakan ketrampilan yang diujikan sesuai dengan checklist yang telah disusun dan dilatih.

d. Penilaian terhadap proses pembelajaran dilakukan oleh fasilitator/tutor diskusi PBL, instruktur skills lab, maupun antar mahasiswa (peer assessment)

pedoman akademik S1 Gizi Kesehatan FK UB

44

Nilai Lulus dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi

Sistem penilaian berdasarkan acuan universitas Brawijaya dalam nilai angka mutu, huruf mutu, bobot dan sebutan.

Kisaran Angka Huruf Mutu Bobot

>81 - 100 A 4

>75 - 80 B+ 3,5

>69 - 75 B 3

>60 - 69 C+ 2,5

>55 - 60 C 2

>50 - 55 D+ 1,5

>44 - 50 D 1

<44 E 0

Kisaran angka mutu

Huruf mutu Bobot

≥ 3,75 A 4

3,25 – 3,74 B+ 3,5

2,75 – 3,24 B 3

2,25 – 2,74 C+ 2,5

1,75 – 2,24 C 2

1,25 – 1,74 D+ 1,5

0,75 – 1,24 D 1

< 0,75 E 0

pedoman akademik S1 Gizi Kesehatan FK UB

45

Pembobotan Penilaian

A. Tutorial

No. Penilaian Jenis Bobot

1. Pengetahuan Ujian 50%

2. Proses dan sikap

Penilaian tugas/presentasi oleh fasilitator

40%

Penilaian tugas/presentasi oleh teman (peer assesment)

10%

B. Skills lab

No. Penilaian Jenis Bobot

1. Teknik/ keterampilan

OSCE 70%

2. Proses dan sikap

Instrumentasi atau persiapan alat

20%

Sikap profesionalisme 10%

C. Case Based Teaching (CBT) :

Dinilai melalui ujian tulis, menyusun laporan dan peer assessment

Tahap Evaluasi

Evaluasi Keberhasilan studi dinyatakan dengan indeks prestasi (IP) yang ditulis dengan angka. Evaluasi yang dilakukan dengan ujian tulis dalam bentuk ujian tengah semester (UTS) dan ujian akhir semester (UAS).

pedoman akademik S1 Gizi Kesehatan FK UB

46

C. PRA KEPANITERAAN (Pre-Dietary Internship)

a. Evaluasi meliputi domain kognitif, afektif dan psikomotor serta disiplin, norma dan kode etik gizi yang berlaku.

b. Evaluasi dilaksanakan selama dan pada akhir masa pra - kepaniteraan

c. Evaluasi selama masa pra kepaniteraan di suatu lahan dilaksanakan oleh Clinical/Community /Food Service Instructur, Perceptor (Clinic/Community) dan Supervisor

d. Nilai akhir pra kepaniteraan merupakan fungsi dari seluruh hasil evaluasi selama menjalani masa pra kepaniteraan dan dinyatakan dalam nilai huruf:

Kisaran angka mutu

Huruf mutu Bobot

≥ 3,75 A 4

3,25 – 3,74 B+ 3,5

2,75 – 3,24 B 3

2,25 – 2,74 C+ 2,5

1,75 – 2,24 C 2

1,25 – 1,74 D+ 1,5

0,75 – 1,24 D 1

< 0,75 E 0

e. Nilai batas lulus minimal C

pedoman akademik S1 Gizi Kesehatan FK UB

47

Pra Kepaniteraan Klinik

1. Penilaian meliputi penilaian kegiatan, ujian praktek, presentasi dan laporan

2. Penilaian selama praktek di lahan dilakukan oleh CI (50%), ujian praktek oleh supervisor (40%), presentasi laporan oleh preceptor (100%) dan laporan oleh supervisor (60%) dan CI (50%)

3. Bobot penilaian akhir meliputi 20% Nilai Clinical Preceptor + 40% Nilai Clinical Instructure + 30% Nilai Clinical Supervisor + 10% Absensi

Pra Kepaniteraan Community

1. Penilaian meliputi selama praktek di lahan oleh CI dan supervisor (total 50%), presentasi laporan pada akhir rotasi oleh perceptor, CI dan superivisor (total 20%) serta laporan oleh supervisor (30%)

2. Penampilan dalam presentasi akan dinilai berdasarkan penyajian dan pemahaman substansi kajian dan argumentasi hasil pengkajian studi kasus presentasinya.

3. Kehadiran juga menjadi salah satu aspek penilaian a. Mahasiswa diwajibkan hadir sesuai dengan jadwal

yang telah ditetapkan (kehadiran wajib 100%). b. Maximal ketidakhadiran yang dapat ditoleransi

selama pelaksanaan kegiatan adalah 3 hari (termasuk perhitungan keterlambatan)atau 80% kehadiran.

c. Jika sakit atau ada gangguan lalu lintas atau mengetahui akan datang terlambat, maka harus

pedoman akademik S1 Gizi Kesehatan FK UB

48

menghubungi CI sesegera mungkin (dalam waktu 24 jam).

d. Apabila berhalangan hadir maka harus seijin CI dengan menyampaikan alasan yang dapat diterima oleh CI/Perceptor*

e. Kehadiran dianggap 100% bila hadir pada seluruh hari kerja tanpa keterlambatan pada rotasi yang terkait atau maximal 2x terlambat.

f. Bila kehadiran tidak memenuhi 100%, maka akan ada penyesuaian terhadap nilai kehadiran.

Pra Kepaniteraan Food Service Management

Penilaian meliputi selama praktek di lahan oleh Food service Instructor (25%) dan Supervisor (10%), Presentasi oleh Food service Instructor (10%) dan Supervisor (10%), Laporan akhir oleh supervisor (25%), dan ujian komprehensif 20% oleh supervisor.

pedoman akademik S1 Gizi Kesehatan FK UB

49

Predikat Kelulusan

Predikat Kelulusan terdiri dari 3 tingkat yaitu memuaskan, sangat memuaskan dan dengan pujian yang dinyatakan pada transkrip akademik. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sebagai dasar menentukan predikat kelulusan adalah :

IPK predikat kelulusan

2,25 – 2,49 2,50 – 3,00 3,01 – 3,50 3,51 – 4,00

Baik Memuaskan Sangat Memuaskan Cumlaude (Dengan Pujian) (Program A : Waktu Lulus 4 Tahun/8 Semester atau 5 Tahun (n+ 1) dengan catatan tidak ada nilai C, Program B : waktu lulus 3 semester atau N+0.25 atau 2 tahun dengan catatan tidak ada nilai C)

pedoman akademik S1 Gizi Kesehatan FK UB

50

BAB VI PERATURAN TATA TERTIB AKADEMIK

TATA TERTIB

Setiap mahasiswa wajib mentaati ketentuan yang tercantum dalam Surat Keputusan Rektor Universitas Brawijaya tentang Tata Tertib Kehidupan Kampus Universitas Brawijaya dan Peraturan Akademik yang berlaku. A. Umum 1. Bersama-sama dengan civitas akademika lainnya

mengembangkan tata kehidupan sebagai masyarakat ilmiah yang berbudaya, bermoral Pancasila dan berkepribadian Indonesia.

2. Memantapkan dan memelihara rasa kesejawatan diantara sesama Keluarga Besar Kampus Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya.

3. Membantu dan berpartisipasi aktif dalam setiap penyelenggaraan program-program kurikuler, ko-kurikuler dan ekstra kurikuler.

4. Menjaga integritas sebagai calon sarjana serta taat dan loyal terhadap setiap peraturan yang berlaku di Fakultas maupun Universitas Brawijaya.

5. Bersikap kesatria, sopan dan penuh rasa tanggung jawab terhadap sesama Keluarga besar Universitas Brawijaya dan masyarakat luas.

pedoman akademik S1 Gizi Kesehatan FK UB

51

6. Setiap mahasiswa wajib mentaati ketentuan yang tercantum dalam Surat Keputusan Rektor No.180/SK/2003 mengenai Tata Tertib Kehidupan Kampus Universitas Brawijaya.

7. Setiap mahasiswa wajib memegang teguh tatakrama/sopan santun pergaulan dalam segala tingkah lakunya.

8. Setiap mahasiswa wajib berpenampilan rapi, sopan, sesuai kelaziman dalam berpakaian (dilarang memakai sandal/selop, kaos berkerah, celana jeans, celana ketat dan rok mini) dan dengan potongan rambut yang pantas sesuai dengan kepribadiannya sebagai calon ahli gizi (Dietetian).

9. Setiap mahasiswa harus ikut memperhatikan dan menjaga kebersihan ruang kuliah, ruang praktikum, lingkungan sekitarnya, termasuk halaman, taman dan WC/kamar mandi yang tersedia

10. Pengumuman dan peraturan Fakultas/Jurusan dipasang di papan pengumuman tentang perkuliahan, sedangkan pengumuman tentang kegiatan kemahasiswaan pada papan senat mahasiswa. Para mahasiswa dilarang melakukan corat-coret terhadap pengumuman yang dipasang tersebut.

11. Fakultas/Jurusan tidak bertanggung jawab atas barang yang tertinggal/hilang di dalam kamar mahasiswa/ruang kuliah atau ruang praktikum.

12. Setiap mahasiswa diwajibkan mentaati peraturan-peraturan khusus di Jurusan.

pedoman akademik S1 Gizi Kesehatan FK UB

52

B. Kuliah/Diskusi Kelompok 1. Mahasiswa harus sudah ada dalam ruangan kuliah/diskusi

kelompok sebelum kuliah/diskusi dimulai, tidak di-perkenankan meninggalkan ruangan sebelum kuliah/diskusi selesai ataupun sebelum pengajar/fasilitator meninggalkan ruangan kuliah/diskusi kelompok. Mahasiswa dilarang masuk ruang kuliah/diskusi kelompok setelah 10 menit kuliah/diskusi kelompok dimulai.

2. Mahasiswa wajib memelihara ketertiban dalam ruang kuliah/diskusi kelompok. Apabila kuliah/diskusi kelompok sudah dimulai dan dianggap terganggu karena perilaku mahasiswa, maka dosen/fasilitator berhak menghentikan kuliah/diskusi kelompok pada saat itu juga atau mengambil tindakan lain. Sedangkan kuliah/diskusi yang direncanakan diberikan hari itu dianggap telah diberikan seluruhnya.

3. Kuliah/diskusi kelompok harus diikuti oleh seluruh mahasiswa yang kehadirannya dicatat dalam daftar hadir.

4. Pada dasarnya seluruh kegiatan kuliah/diskusi kelompok harus diikuti oleh setiap mahasiswa. Jurusan berhak menentukan batas minimal ketidak hadiran mahasiswa untuk diijinkan mengikuti ujian masing-masing, selama tidak melebihi maksimal dari keputusan yang sudah ada.

5. Didalam ruang kuliah/diskusi kelompok, mahasiswa dilarang merokok, makan atau melakukan kegiatan serupa lainnya.

pedoman akademik S1 Gizi Kesehatan FK UB

53

6. Dilarang mengadakan corat-coret dengan apapun serta merusak peralatan yang ada di dalam ruang kuliah/diskusi kelompok.

7. Selama kuliah/diskusi kelompok berlangsung, mahasiswa dilarang mengaktifkan penyeranta dan telepon genggam.

B. Praktikum 1. Setiap mahasiswa diwajibkan mengikuti semua praktikum

dan harus sudah mempelajari hal-hal yang bersangkutan dengan membuat persiapan yang diperlukan untuk praktikum yang sudah ditentukan untuk hari itu juga. Kuliah pendahuluan diberikan sebelum menghadapi praktikum baru.

2. Mahasiswa harus hadir di ruang praktikum pada waktu yang ditentukan dan menggunakan jas praktikum selama mengerjakan praktikum tersebut. Mahasiswa yang datang terlambat lebih dari 5 menit tidak diperbolehkan mengikuti praktikum.

3. Selama praktikum dilarang merokok, makan dan melakukan kegiatan serupa lainnya.

4. Selesai praktikum, tempat kerja harus ditinggalkan dalam keadaan bersih dan rapi.

5. Mahasiswa yang berhalangan melakukan praktikum harus melapor kepada koordinator Mata kuliah yang bersangkutan.

6. Alat-alat praktikum yang dipakai menjadi tanggung jawab mahasiswa, oleh karenanya harus berhati-haaati dalam mempergunakannya.

pedoman akademik S1 Gizi Kesehatan FK UB

54

7. Mahasiswa harus berhati-hati apabila menggunakan bahan kimia/obat-obatan.

8. Terhadap binatang percobaan/cadaver (Anatomi) tindakan-tindakan dilakukan dengan bijaksana disesuaikan dengan kode etik yang berlaku pada percobaan binatang/ kadaver.

D. Pre Dietary Internship

Kegiatan Pre Dietary Internship (Pre DI) merupakan

kegiatan tersupervisi yang bertujuan untuk

mengimplementasikan pengetahuan yang didapat

dalam perkuliahan ke dalam berbagai setting

institusi/lahan. Kegiatan Pre DI ini terbagi menjadi 3

(tiga) rotasi yaitu Pre DI Klinik, Pre DI Komunitas, dan

Pre Food Service Management (FSM).

Kegiatan Pre DI ini akan ditempuh oleh mahasiswa

Jurusan Gizi pada semester 8

TATA TERTIB

PENAMPILAN PROFESIONAL

a. Menggunakan pakaian yang sopan dan rapi. Tidak diperkenankan memakai celana jeans, kaos/T shirt, kaos ketat, transparan. Peserta putri memakai rok dibawah lutut. Peraturan tentang pakaian selama kegiatan Pre DI disesuaikan dengan ketentuan masing-masing rotasi atau dari institusi tempat Pre-DI

pedoman akademik S1 Gizi Kesehatan FK UB

55

b. Memakai sepatu bertumit rendah dan tidak bersuara bila berjalan.

c. Selalu memakai identitas (nama) selama melaksanakan kegiatan Pre DI

d. Rambut dipotong pendek dan rapi, tidak berjambang (laki-laki).

e. Mahasiswa putri rambut dirapikan dengan diikat rapi (bila panjang melebihi bahu). Yang berjilbab diharuskan memakai jilbab dengan warna sesuai sampai batas dada, dan tidak memakai tutup muka dan kaos tangan.

f. Tidak diperkenankan menggunakan perhiasan yang berlebihan, yang diperbolehkan hanya cincin pertunangan/cincin kawin

KEHADIRAN/PRESENSI

a. Kegiatan pengambilan data 100% kehadiran di lokasi Pre DI sesuai dengan waktu dan ketentuan yang ditetapkan di lokasi atau Insitusi tempat Pre DI

b. Kegiatan diskusi diatur sendiri oleh mahasiswa dengan Pembimbing dari Institusi (Clinical Intructor/Perceptor/Food Service Instructor)

c. Kegiatan diskusi dan konsultasi dengan Supervisor disesuaikan dengan ketentuan masing-masing rotasi

d. Mahasiswa wajib menghadiri presentasi untuk memaparkan hasil kegiatan selama Pre DI

pedoman akademik S1 Gizi Kesehatan FK UB

56

e. Mahasiswa yang berhalangan hadir harus membuat surat tertulis kepada pembimbing di Institusi tempat Pre DI sesuai dengan ketentuan yang berlaku

SANKSI

Mahasiswa yang tidak mengikuti tata tertib Pre DI

akan dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan

masing-masing rotasi. Sanksi diberlakukan bagi

mahasiswa yang tidak mengikuti baik sengaja maupun

tidak sengaja ketentuan yang ada.

E. Kehadiran Mahasiswa 1) Mahasiswa diwajibkan mengikuti seluruh kegiatan

pendidikan.

2) Alasan yang dapat dibenarkan untuk ketidak hadiran :

a) Sakit atau musibah

i) Lebih dari 3 (tiga) hari dan kurang dari 1 (satu) minggu harus disertai surat Keterangan Dokter atau orang tua/wali yang dilegalisasi oleh Pembantu Dekan I FK UB.

ii) Lebih dari 1 (satu) minggu harus disertai surat keterangan dokter yang dilegalisasi oleh Pusat Kesehatan Mahasiswa Universitas Brawijaya dan Pembantu Dekan I FKUB.

b) Mendapat tugas dari Fakultas/Universitas (harus ada surat tugas)

c) Alasan lain yang dapat dipertanggung jawabkan dan diperkenankan

pedoman akademik S1 Gizi Kesehatan FK UB

57

i) Meninggalkan kegiatan pendidikan setelah menyerahkan surat keterangan dokter yang dilegalisasi oleh pimpinan fakultas.

ii) Surat keterangan dokter harus diserahkan ke Biro Administrasi Akademik (BAA) paling lambat 1 (satu) hari setelah ketidak hadiran. Kegiatan pendidikan yang tertinggal dapat disusulkan dengan kegiatan yang sama atau lainnya (berdasarkan pertimbangan digantikan dengan tugas dari staf pengajar atau departemen terkait).

iii) Meninggalkan kegiatan pendidikan karena alasan lain lebih dari 3 (tiga) hari harus sepengetahuan orangtua/wali dan disetujui oleh Pimpinan Fakultas sebelumnya.

iv) Surat ijin harus sudah disampaikan ke BAA selambat-lambatnya 3 (tiga) hari terhitung mulai berakhirnya Surat Ijin.

3) Bila mahasiswa tidak melaksanakan kegiatan pendidikan, maka kehadirannya dianggap tidak memenuhi syarat sehingga tidak diijinkan mengikuti ujian, dan pengambilan mata ajar dibatalkan (nilai = E)

4) Mahasiswa diwajibkan hadir 15 menit sebelum kegiatan pendidikan dimulai. Setiap keterlambatan 15 menit akan diberi peringatan bertahap, sebagai berikut :

a) Peringatan I : berupa teguran dari staf pengajar yang bersangkutan.

b) Peringatan II : diberikan oleh Pembantu Dekan I apabila terlambat lebih dari 4 kali dalam pelaksanaan kuliah, dan dinyatakan tidak dapat mengikuti kegiatan kuliah selanjutnya.

pedoman akademik S1 Gizi Kesehatan FK UB

58

F. Ujian a. Setiap mahasiswa diwajibkan mengikuti semua ujian

pada waktu yang telah ditentukan.

b. Setiap mahasiswa yang akan mengikuti Ujian-ujian diwajibkan membawa KTM (Kartu Tanda Mahasiswa) atas nama mahasiswa yang bersangkutan (ada foto mahasiswa, tanda tangan dan stempel resmi dari instansi).

c. Mahasiswa yang tidak dapat mengikuti ujian pada waktu yang telah ditentukan, harus melapor paling lambat 3 (tiga) hari sesudah ujian kepada Ketua Jurusan terkait dengan mengajukan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan dan akan mendapat kesempatan untuk mengikuti ujian susulan atau kebijakan lainnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

d. Ujian susulan, hanya dilakukan 1 (satu) kali yang diselenggarakan setelah pengumuman hasil nilai akhir pada masing-masing mata kuliah.

e. Mahasiswa yang tidak mengikuti ujian susulan, diberi nilai 0 (nol) atau nilai E

f. Mahasiswa yang terlibat kecurangan dalam bentuk apapun (misalnya, mencatat /mengambil soal ujian, memberi atau menerima jawaban soal ujian, membawa segala macam bentuk catatan yang berkaitan dengan jawaban ke tempat ujian) akan diberi nilai 0 (nol).

g. Bagi mahasiswa yang sudah lulus maupun belum lulus dalam mata kuliah, diberikan kesempatan untuk memperbaiki nilai pada semester pendek. Ketentuan-ketentuan mengenai semester pendek dapat dilihat pada Bab VII.

pedoman akademik S1 Gizi Kesehatan FK UB

59

pedoman akademik S1 Gizi Kesehatan FK UB

60

G. Penghentian Sementara atau Cuti Akademik a. Cuti akademik adalah penundaan registrasi

administrasi, dalam jangka waktu tertentu dengan ijin Rektor UB.

b. Seorang mahasiswa yang mengajukan permohonan cuti akademik harus per semester dan dapat diperpanjang paling lama 2 (bulan) tahun kumulatif.

c. Jangka waktu cuti akademik tidak diperhitungkan sebagai masa studi kecuali bagi mahasiswa yang tidak daftar ulang tanpa seijin Rektor tetap diperhitungkan sebagai masa studi.

d. Permohonan cuti akademik diajukan kepada Rektor dengan disertai alasan-alasan yang kuat, diketahui oleh Dekan dan Orang Tua/Wali/Instansi mahasiswa yang bersangkutan. Pengajuan ini paling lambat 1 (satu) minggu sejak penutupan registrasi akademik.

H. Perpindahan Mahasiswa

a. Mahasiswa Universitas Brawijaya yang akan pindah ke Perguruan Tinggi lain, harus mengajukan permohonan kepada Rektor dengan tembusan kepada Dekan, disertai alasan kepindahannya.

b. Mahasiswa yang telah pindah ke Perguruan Tinggi lain tidak dapat diterima kembali sebagai mahasiswa Universitas Brawijaya.

I. Putus Kuliah (Drop-Out)

Mahasiswa putus studi adalah mahasiswa yang tidak memenuhi persyaratan evaluasi keberhasilan studi pada setiap tahun dan akhir studi, atau mahasiswa yang tidak

pedoman akademik S1 Gizi Kesehatan FK UB

61

terdaftar karena tidak melakukan registrasi sesuai ketentuan fakultas/program studi.

J. Pemberhentian sebagai Mahasiswa Universitas Brawijaya

Mahasiswa dapat diberhentikan selama-lamanya atau sementara apabila melanggar Ketentuan SK Rektor Nomor: 044/SK/1985 tentang Tata Tertib Keluarga Besar Universitas Brawijaya, serta ketentuan lain yang berlaku di Universitas Brawijaya.

K. Sanksi

Sanksi akademik dikenakan kepada mahasiswa yang melakukan pelanggaran ketentuan akademik:

a. Mahasiswa yang mengikuti perkuliahan kurang dari 80%, tidak diperbolehkan menempuh ujian akhir semester untuk mata kuliah yang bersangkutan

b. Mahasiswa yang membatalkan suatu mata kuliah di luar waktu yang telah ditentukan, maka mata kuliah tersebut tidak dapat dibatalkan dan tetap diperhitungkan untuk menentukan IP

c. Mahasiswa yang curang dalam ujian, dikenakan sanksi yang dapat berupa pembatalan seluruh rencana studi semesternya atau berupa sanksi lainnya yang ditetapkan oleh Dekan

d. Mahasiswa yang mengerjakan ujian mahasiswa lain dan atau mahasiswa yang ujiannya dikerjakan orang lain akan dikenai sanksi pembatalan ujian semua mata kuliah dalam semester yang bersangkutan.

e. Mahasiswa yang melakukan perubahan KRS secara tidak sah akan dikenani sanksi pembatalan KRS untuk semua mata kuliha dalam semester yang bersangkutan

pedoman akademik S1 Gizi Kesehatan FK UB

62

f. Mahasiswa yang melakukan perubahan nilai secara tidak sah akan dikenai sanksi skorsing paling lama 2 (dua) semester dan tidak diperhitungkan sebagai terminal

g. Mahasiswa yang melakukan pelanggaran-pelanggaran tersebut apabila disertai ancaman kekerasan atau pemberian sesuatu, atau janji atau tipu muslihat akan dikeani sanksi dikeluarkan dari Fakultas

h. Mahasiswa yang diketahui melakukan kecurangan dalam pembuatan skripsi, maka skripsi dan nilai ujian Tugas Akhirnya dibatalkan.

i. Mahasiswa yang terbukti melakukan tindak pidana yang dikuatkan dengan putusan Pengadilan, dikenai sanksi akademik berupa:

- Skorsing bila dipidana kurang dari setahun

- Diberhentikan sebagai mahasiswa Universitas Brawijaya bila dipidana lebih dari

setahun

L. Batas Masa Studi

a. Batas masa studi mahasiwa Jurusan Gizi tidak boleh lebih dari 7 (tujuh tahun), terhitung mulai saat mahasiswa terdaftar sebagai mahasiwa

b. Bila melebihi masa studi tersebut, mahasiswa dinyatakan tidak mampu melanjutkan studinya.

c. Masa studi tujuh tahun tersebut tidak termasuk cuti akademik/terminal, tetapi bagi mahasiswa yang tidak mendaftar ulang tanpa seijin Rektor tetap diperhitungkan sebagai masa studi

pedoman akademik S1 Gizi Kesehatan FK UB

63

d. Bagi mahasiswa yang melampaui masa studi empat tahun akan diberlakukan ketentuan SPP Progresif sesuai ketentuan Fakultas/Jurusan.

Ketentuan Tambahan : Peraturan dan pengecualian yang tidak/belum tercantum dalam daftar peraturan di atas akan diatur lebih lanjut dalam ketentuan tersendiri.

pedoman akademik S1 Gizi Kesehatan FK UB

64

BAB VII PENUNJANG KEBERHASILAN STUDI

A. Semester Pendek

1. Semester Pendek adalah semester khusus yang diadakan pada akhir satu tahun ajaran (2 semester) yaitu pada masa liburan semester genap untuk memberi kesempatan mahasiswa memperbaiki nilai yang telah diperolehnya dalam tahun akademik berjalan dan meningkatkan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK).

2. Kurikulum dan peraturan akademik pada perkuliahan semester pendek mengacu pada kurikulum dan peraturan akademik yang berlaku saat itu dengan ketentuan tambahan yang disahkan oleh Dekan Fakultas Kedokteran Unibraw melalui SK Dekan

3. Semester pendek diselenggarakan selama 1 (satu) bulan dengan 8 (delapan) kali tatap muka dan Ujian Akhir Semester Pendek dilaksanakan pada akhir kegiatan semester pendek.

4. Semester pendek hanya diberikan untuk tutorial atau tatap muka di kelas saja atau tugas terstruktur dan tidak ada kegiatan praktikum.

5. Nilai Akhir Ujian Semester Pendek mengikuti ketentuan dalam Pedoman Akademik Universitas Brawijaya, yaitu maksimal B+ .

6. Mahasiswa peserta semester pendek harus memenuhi ketentuan :

a. Mahasiswa peserta semester pendek adalah mahasiswa yang berminat memperbaiki nilai semester pada kurun waktu tahun akademik

pedoman akademik S1 Gizi Kesehatan FK UB

65

berjalan, atau mahasiswa diluar tahun akademik tersebut sepanjang dimungkinkan.

b. Mahasiswa terlebih dahulu mendaftarkan diri sebagai peserta semester pendek untuk mata kuliah tertentu dengan mengisi Kartu Rencana Studi Semester Pendek (KRS-SP).

c. Mahasiswa peserta semester pendek harus membayar SPP semester pendek sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

2. Penilaian semester pendek didasarkan atas nilai Diskusi Kelompok 2 (DK2) dan Ujian Akhir Semester Pendek. Nilai akhir blok dipilih yang terbaik antara nilai reguler dengan semester pendek dan peningkatan nilai maksimal 3 tingkat di atasnya serta tidak lebih dari B+.

B. Ujian Perbaikan dan Ujian Khusus

1. Ujian perbaikan dan ujian khusus ditujukan untuk memperbaiki nilai akhir,sesuai matakuliah yang pernah ditempuh.

a. Perbaikan nilai ditempuh dengan mengikuti semua kegiatan akademik yang berkaitan dengan perkuliahan pada semester dimana matakuliah yang akan diperbaiki ditawarkan.

b. Ujian khusus bagi mahasiswa yang telah mengumpulkan seluruh kredit sesuai dengan program Studi yang ditempuh, telah menyelesaikan Tugas Akhir dan KKN.

pedoman akademik S1 Gizi Kesehatan FK UB

66

2. Ujian khusus berlaku untuk matakuliah dengan nilai maksimum C+.

3. Ujian Susulan

Mahasiswa boleh mengikuti Ujian Susulan dalam matakuliah yang bersangkutan pada semester yang sedang berjalan apabila:

a. Surat keterangan dokter seperti tercantum dalam ijin mahasiswa pada Bab IV Administrasi Akademik.

b. Mendapat tugas resmi dari Fakultas untuk mengikuti kegiatan

C. Penasehat Akademik

1. Penasehat Akademik (PA) adalah dosen yang

memberikan bantuan berupa nasehat akademik kepada

mahasiswa, sesuai dengan program studinya berdasar

kemampuan yang ada, sehingga program studinya

selesai dengan baik

2. Penasehat Akademik (PA) bertugas :

a. Sebagai pembimbing mahasiswa dalam menetapkan

jumlah kredit yang boleh diambil dalam Kartu Rencana

Studi (KRS) berdasarkan hasil studi sebelumnya (KHS)

b. Memproses pengisian KRS serta bertanggungjawab

atas kebenaran isinya dan memberi persetujuan studi

semester yang disusun mahasiswa dalam KRS

pedoman akademik S1 Gizi Kesehatan FK UB

67

c. Membantu mahasiswa dalam mengembangkan

sikap dan kebiasaan belajar yang baik sehingga

tumbuh kemandirian belajar

d. Memberi peringatan terhadap mahasiswa yang IP-

nya selama 2 (dua) semester berturut-turut kurang dari

2 (dua) dan sks yang dicapai kurang dari 24 sks

3. Penasehat akademik harus benar-benar menguasai

peraturan akademik, sistem pendidikan,

sistim evaluasi hasil belajar agar mampu membantu

mahasiswa secara maksimal dalam

menentukan beban dan prioritas mata kuliah yang

perlu diambil untuk semester berikutnya

4. Penasehat akademik dapat meminta bantuan kepada

unti-unit kerja lainnya (antara lain

Bimbingan dan Konseling) dalam rangka

kepenasehatan.

5. Kegiatan kepenasehatan dalam bidang akademik

dikoordinir oleh PD I, sedang dalam non

akademik dikoordinir oleh PD III

6. Setiap dosen Pembimbing Akademik harus selalu

memperhatikan Kode Etik Kehidupan Kampus.

pedoman akademik S1 Gizi Kesehatan FK UB

68

7. Administrasi kepenasehatan dikembangkan melalui

berbagai daftar dan kartu. Jenis dan kegunaan daftar

dan kartu tersebut harus dipahami oleh Penasehat

Akademik.

a. Yang dimaksud dengan daftar adalah:

1). Daftar nama mahasiswa 2). Daftar hadir perkuliahan mahasiswa 3). Daftar nilai ujian

b. Yang dimaksud dengan kartu adalah:

1). Kartu Rencana Studi (KRS) yang mencatat semua matakuliah yang diprogramkan (diambil oleh mahasiswa yang bersangkutan) pada masing-masing semester.

2). Kartu Perubahan Rencana Studi (KPRS) yang mencatat semua perubahan pengambilan beban-beban studi setelah diadakan konsultasi.

3). Kartu Hasil Studi (KHS) yang mencatat nilai yang diperoleh mahasiswa bagi matakuliah yang diprogramkan dalam KRS.

4). Kartu pribadi/ perkembangan Akademik Mahasiswa (KPAM) yang digunakan untuk mencatat data pribadi mahasiswa.

8. Lain-lain

a. Setiap petugas penasehat akademik wajib melaporkan tugasnya secara berkala kepada pimpinan fakultas, jurusan, diploma, politeknik dan pascasarjana.

pedoman akademik S1 Gizi Kesehatan FK UB

69

b. Pimpinan, fakultas, jurusan, diploma, politeknik, dan pascasarjana harus memperhatikan hak-hak dosen Penasehat Akademik.

D. Bimbingan Konseling

1. Bimbingan Konseling adalah proses pemberian bantuan

secara sistematis dan intensif kepada mahasiswa dalam

rangka pengembangan pribadi, sosial, studi, dan karirnya

demi masa depannya

2. Bimbingan Konseling diberikan oleh Konselor yang

mempunyai keahlian dibidangnya dalam satu unit Bimbingan

Konseling Fakultas

3. Pembimbingan dan Konseling dibawah koordinasi

Pembantu Dekan III Bidang Kemahasiswaan

pedoman akademik S1 Gizi Kesehatan FK UB

70

SURAT TUGAS Nomor: 852/ST/J10.1.17/KP/2008

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya menugaskan yang tersebut di bawah ini: Nama :

1. Dr.dr. Endang Sriwahjuni, MS 2. dr. Bambang Prijadi, MS 3. Nia Novita Wirawan, MSc 4. Nurul Muslihah, SP, Mkes. 5. Sri Wahyuni, SAB

Unit Kerja : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Tugas : Sebagai Penyusun Buku Pedoman Akademik Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Waktu : TA 2008/2009

Tempat : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Lain-lain : Kegiatan dibiayai oleh Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universiats Brawijaya

Demikian Surat Tugas ini untuk dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab dan menyampaikan laporan setelah selesai melaksanakan tugas. Dikeluarkan di: Malang Pada Tangga : 09 Oktober 2008 An. Dekan, Pembantu Dekan II

Dr.dr. Setyawati Soeharto, M.Kes NIP. 30 935 072

pedoman akademik S1 Gizi Kesehatan FK UB

71

LAMPIRAN

PEDOMAN AKADEMIK KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI 2008/2009

PROGRAM STUDI S1 GIZI KESEHATAN

JURUSAN GIZI

pedoman akademik S1 Gizi Kesehatan FK UB

72

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

pedoman akademik S1 Gizi Kesehatan FK UB

73

LAMPIRAN 1.

TABEL STRUKTUR KOMPETENSI MATAKULIAH

Mata Kuliah Kompetensi Utama

No. Nama Matakuliah SKS W/P

1 Nutrition Biomolecular 3 W

2 Drug and Nutrient Interaction 2 W

3 Basic Nutrition 2 W

4 Nutrition in the life cycle 3 W

5 Fundamental of Diet and Cullinary 1 7 W

6 Fundamental of Diet and Cullinary 2 W

7 Ilmu Bahan Makanan 1 4 W

8 Ilmu Bahan Makanan 2 W

9 Pengawasan Mutu Makanan 4 W

10 Nutrient Analysis 4 W

11 Pengolahan dan Pegawetan Makanan 3 W

12 Food Service Management 1 4 W

13 Food Service Management 2

14 Health Care System 1 W

15 Nutrition Epidemiology 2 W

16 Scientific Method: Nutrition Biostatistic

2 W

17 Scientific method: Research methodology

2 W

18 Scientic Method: NCP-Nutritional Assessment

5 W

19 Scientific Method: NCP – Nutrition Diagnosis

1 W

pedoman akademik S1 Gizi Kesehatan FK UB

74

Mata Kuliah Kompetensi Utama

No. Nama Matakuliah SKS W/P

20 Scientific Method: NCP – Intermonev clinic

3 W

21 NCP – Intermonev community 1 3 W

22 NCP – Intermonev community 2 ** 3 W

23 Communication and Nutrition Education

2 W

24 Pre DI Clinic 6 W

25 Pre DI Community 3 W

26 Pre DI FS 3 W

27 PBL 30 W

Mata Kuliah Kompetensi Pendukung

No. Nama Matakuliah SKS W/P

1 1. Biochemistry and Biomolecular 1 2 W

2 2. Biochemistry and Biomolecular 2 3 W

3 3. Anatomy physiology 1 2 W

4 4. Anatomy physiology 2 3 W

5 5. Basic Pharmacology 1 W

6 6. Patofisiologi 2 W

7 Basic Management 2 W

8 Scientific Communication-Indonesia 2 W

9 Scientific Communication: English 2 W

10 Scientific method: Philosophy 1 W

11 Research 1 2 W

12 Research 2 4 W

pedoman akademik S1 Gizi Kesehatan FK UB

75

Mata Kuliah Kompetensi Pendukung

No. Nama Matakuliah SKS W/P

13 Maternal Nutrition 2 P

14 Pediatric Nutrition 2 P

15 Emergency in Nutrition 2 P

16 Nutrition in food industry P

17 Qualitative research in nutrition P

18 Nutrition in surgery P

19 Kewirausahaan P

Mata Kuliah Kompetensi Lain

No. Nama Matakuliah SKS W/P

1 Nutrition Profesional Ethics 2 W

2 Nutrition and Food Ecology 2 W

3 Pancasila dan Kewarganegaraan 2 W

4 Agama 2 W

pedoman akademik S1 Gizi Kesehatan FK UB

76

LAMPIRAN 2.

PENGELOMPOKAN MATAKULIAH BERDASARKAN BIDANG KEILMUAN

KELOMPOK BIOMEDIK

NO MATA KULIAH SKS W/P

1 Biochemistry and Biomolecular 1 2 W

2 Biochemistry and Biomolecular 2 3 W

3 Anatomy physiology 1 2 W

4 Anatomy physiology 2 3 W

5 Basic Pharmacology 1 W

6 Patofisiologi 2 W

7 Nutrition Biomolecular 3 W

8 Drug and Nutrient Interaction 2 W

TOTAL 18

KELOMPOK GIZI MANUSIA

NO MATA KULIAH SKS W/P

1 Basic Nutrition 2 W

2 Nutrition in the life cycle 3 W

3 Maternal Nutrition 2 P

4 Pediatric Nutrition 2 P

5 Emergency in Nutrition 2 P

6 Qualitative research in nutrition 2 P

7 Nutrition in surgery 2 P

Total 15

pedoman akademik S1 Gizi Kesehatan FK UB

77

KELOMPOK PANGAN

NO MATA KULIAH SKS W/P

1 Fundamental of Diet and Cullinary 1 3 W

2 Fundamental of Diet and Cullinary 2 4 W

3 Ilmu Bahan Makanan 1 2 W

4 Ilmu Bahan Makanan 2 2 W

5 Pengawasan Mutu Makanan 4 W

6 Nutrient Analysis 4 W

7 Pengolahan dan Pegawetan Makanan 3 W

8 Nutrition in food industry 2 P

Total 22

KELOMPOK MANAJEMEN GIZI

NO MATA KULIAH SKS W/P

1 Basic Management 2 W

2 Food Service Management 1 2 W

3 Food Service Management 2 2 W

4 Health Care System 1 W

5 Nutrition Epidemiology 2 W

6 Kewirausahaan 2 P

TOTAL 11

pedoman akademik S1 Gizi Kesehatan FK UB

78

KELOMPOK SCIENTIFIC METHOD

NO MATA KULIAH SKS W/P

1 Scientific Communication-Indonesia 2 W

2 Scientific Communication: English 2 W

3 Scientific method: Philosophy 1 W

4 Scientific Method: Nutrition Biostatistic

2 W

5 Scientific method: Research methodology

2 W

6 Scientic Method: NCP-Nutritional Assessment

5 W

7 Scientific Method: NCP - Nutrition Diagnosis

1 W

8 scientific Method: NCP - Intermonev clinic

3 W

9 Scientific Method:NCP - Intermonev community 1

2 W

10 Scientific Method:NCP - Intermonev community 2

4 W

11 Research 1 2 W

12 Research 2 4 W

Total 30

KELOMPOK HUMANIORA DAN ILMU SOSIAL

NO MATA KULIAH SKS W/P

1 Nutrition Profesional Ethics 2 W

2 Nutrition and Food Ecology (Psicho, Antro, Ekonomi, dan Sosiologi)

2 W

3 Pancasila dan Kewarganegaraan 2 W

4 Religion 2 W

Total 8

pedoman akademik S1 Gizi Kesehatan FK UB

79

KELOMPOK KOMUNIKASI

NO MATA KULIAH SKS W/P

1 Communication and Nutrition Education

2

KELOMPOK KEPANITERAAN

No. Nama Matakuliah SKS w/p

1 Pre DI Clinic 6 W

2 Pre DI Community 3 W

3 Pre DI FS 3 W

TOTAL 12

KELOMPOK PBL

No. Nama Matakuliah SKS w/p

PBL Blinic 14 W

PBL Community 8 W

PBL Food 8 W

TOTAL 30

pedoman akademik S1 Gizi Kesehatan FK UB

80

LAMPIRAN 3. PETA MATA KULIAH

SEMESTER 1

Anatomy

Physiology 1

DKG 4 104

-

Waji

b2

sks

Biochemistry and

Biomolecular 1

DKG 4 101

-

Waji

b2

sks

Basic Nutrition

DKG 4 110

-

Waji

b2

sks

Ilmu Bahan

Makanan 1

DKG 4 118

-

Waji

b2

sks

Basic Management

and

Enterpreneurship

DKG 4 124

-

Waji

b2

sks

Nutrition and Food

Ecology

DKG 4 247

-

Waji

b2

sks

Nutrition

Biostatistic

DKG 4 235

-

Waji

b2

sks

Communication

and Nutrition

Education

DKG 4 142

-

Waji

b2

sks

S.M. Philosophy

DKG 4 236

-

Waji

b1

sks

SC. Indonesia

DKG 4 144

-

Waji

b2

sks

SC. English

DKG 4 145

-

Waji

b2

sks

Religy

DKG 4 104

-

Waji

b2

sks

Anatomy

Physiology 2

DKG 4 205

DKG 4 104

Waji

b3

sks

DKG 4 202

DKG 4 101

Waji

b3

sks

Nutrition in the life

cycle

DKG 4 111

DKG 4 110

Waji

b3

sks

Ilmu Bahan

Makanan 2

DKG 4 219

DKG 4 118

Waji

b2

sks

Fundamental of

Dietetic and

Cullinary 1

DKG 4 116

DKG 4 118

Waji

b2

sks

Pengolahan dan

Pengawetan

Makanan

DKG 4 123

DKG 4 118

Waji

b3

sks

SM. NCP. Nutrition

Assessment

DKG 4 215

-

Waji

b5

sks

Nutrition

Epidemiology

DKG 4 133

DKG 4 247

Waji

b2

sks

Biochemistry and

Biomolecular 2

Basic

Pharmacology

DKG 4 106

DKG 4 205

Waji

b1

sks

Patofisiologi

DKG 4 208

DKG 4 202

Waji

b2

sks

Nutrition

Biomolecular

DKG 4 103

DKG 4 202

Waji

b3

sks

Fundamental of

Dietetic and

Cullinary 2

DKG 4 213

DKG 4 116

Waji

b4

sks

Pengawasan Mutu

Makanan

DKG 4 221

DKG 4 123

Waji

b4

sks

Food Service

Management 1

DKG 4 128

DKG 4 118

Waji

b2

sks

S.M. NCP Nutrition

Diagnosis

DKG 4 137

DKG 4 215

Waji

b1

sks

Health Care

System

DKG 4 231

-

Waji

b1

sks

S.M. Research

Methodology

DKG 4

DKG 4 236

Waji

b2

sks

Drug and Nutrition

Interaction

DKG 4 207

DKG 4 106

DKG 4 208

Waji

b

2

sks

S. M NCP

Intermonev. Clinic

DKG 4 132

DKG 4 137

DKG 4 142

DKG 4 103

DKG 4 207

DKG 4 208

DKG 4 111

DKG 4 213

Waji

b

3

sks

Nutrition Analysis

DKG 4 122

DKG 4 123

Waji

b4

sks

Food Service

Management 2

DKG 4 229

DKG 4 128

DKG 4 221

Waji

b

2

sks

S.M. NCP

Intermonev

Community 1

DKG 4 126

DKG 4 133

Waji

b2

sks

Nutrition

Profesional Ethics

DKG 4 141

-

Waji

b2

sks

Pancasila dan

Kewarganegaraan

Waji

b2

sks

P

B

L

P

B

L

Research 1

DKG 4 138Waji

b2

sks

Research 2

DKG 4 239

DKG 4 138

Waji

b4

sks

Maternal Nutrition

Pilihan

2

sks

Pediatric Nutrition

Pilihan

2

sks

Emergency

Nutrition

Pilihan

2

sks

Nutrition in Food

Industry

Pilihan

2

sks

Qualitative

Research in

Nutrition

Pilihan

2

sks

Nutrition in

Surgery

Pilihan

2

sks

S.M. NCP.

Intermonev

Community 2

DKG 4 227

DKG 4 137

DKG 4 126

DKG 4 133

DKG 4 231

DKG 4 142

Waji

b

4

sks

Pre DI Community

DKG 4 227

Waji

b3

sks

Pre DI Food

Service

DKG 4 229

Waji

b3

sks

Pre DI Clinic

DKG 4 248

DKG 4 132

Waji

b6

sks

SEMESTER 2 SEMESTER 3 SEMESTER 4 SEMESTER 5 SEMESTER 6 SEMESTER 7 SEMESTER 8

15 sks

15 sks

PKNM

-

Waji

b3

sks

Angkatan 1