pedoman pelaksanaan program tingkat masyarakat tahun 2012

85

Upload: lol

Post on 20-Nov-2015

16 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

pedoman, pemberdayaan masyarakat, PAMSIMAS

TRANSCRIPT

  • PAMSIMAS 2012

    PETUNJUK TEKNISPEDOMAN PELAKSANAAN PAMSIMAS TINGKAT MASYARAKAT

    i

    KATA SAMBUTAN

    Banyak masyarakat miskin di pedesaan yang belum mendapatkan air bersih yang layak.Selain itu adalah masyarakat di wilayah pinggiran kota (peri-urban) yang manamasyarakatnya berpenghasilan rendah, pemukiman dan lingkungannya rawan sertatidak/belum tersedianya sarana sanitasi yang layak. Air bersih yang layak tersebut adalahlayak secara kualitas maupun layak secara kuantitas. Kebutuhan air itu sudah sepantasnyadapat terpenuhi. Dan upaya penyediaan air minum di masyarakat harus sejalan denganpenanganan kesehatan dan sanitasinya.

    Melalui Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi berbasis Masyarakat (Pamsimas),pemerintah berupaya untuk (i) meningkatkan jumlah masyarakat pedesaan dan peri-urbanuntuk mendapatkan akses air minum, kesehatan dan sanitasi, (ii) mengurangi jumlahpenduduk terserang penyakit diare dan penyakit lainnya yang ditularkan melalui air danlingkungan, serta (iii) meningkatkan kemampuan sumberdaya manusia pemerintah daerahdan masyarakat dalam pelaksanaan maupun penanganan pasca proyek. Sehingga, padaakhirnya pencapaian target MDGs bidang air minum, dan penyehatan lingkungan (AMPL)dapat terwujud.

    Program Pamsimas dilaksanakan di 15 provinsi. Dan merupakan program lintaskementerian: Bappenas, Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Kesehatan,Kementerian Dalam Negeri, dan Kementerian Keuangan. Koordinasi lintas kementerian ditingkat pusat maupun daerah sangat penting.

    Oleh karena itu, amat perlu adanya Buku Pedoman maupun Petunjuk Pelaksanaan ProgramPamsimas, yang dapat menjadi acuan dalam menjalankan seluruh kegiatan. Semogadengan Buku Pedoman dan Buku Petunjuk Teknis yang cukup lengkap ini dapatmemberikan arahan pada seluruh siklus kegiatan Pamsimas; baik dalam hal peranmasyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan, mampu melaksanakan pengoperasian,sampai dengan pemeliharaan sarana air minum dan sanitasi yang sehat.

    Jakarta, Pebruari 2012

    Direktur Jenderal Cipta Karya,

    Budi Yuwono P.NIP.110020173

  • PAMSIMAS 2012

    PETUNJUK TEKNISPEDOMAN PELAKSANAAN PAMSIMAS TINGKAT MASYARAKAT

    ii

    KATA PENGANTAR

    Air sebagai kebutuhan utama kehidupan, seharusnya dapat terpenuhi secara kualitasmaupun kuantitas. Namun masih banyak masyarakat miskin di Indonesia yang belummendapatkan air bersih yang layak. Program Pamsimas adalah program andalanPemerintah di dalam penyediaan air bersih dan sanitasi berbasis masyarakat bagimasyarakat miskin di pedesaan.

    Sejak 2008 Pamsimas dilaksanakan, dampaknya positif bagi masyarakat desa yang tersebardi 15 provinsi. Sebagai program stimulan dengan pendekatan berbasis masyarakat, programPamsimas menempatkan masyarakat sebagai pelaku utama dan sekaligus sebagaipenanggungjawab pelaksanaan kegiatan. Agar lancar dan dapat dipertanggungjawabkan,maka diperlukan Buku Pedoman dan Petunjuk Teknis. Buku-buku ini merupakanpenyempurnaan buku-buku tahun lalu, dan banyak manfaat dapat dipetik, antara lain:

    Mengendalikan program termasuk penilaian kinerja pendampingan masyarakatdalam pembuatan semua bentuk dokumen program Pamsimas

    Panduan kerja pengendalian mutu pelaksanaan pendampingan masyarakat dalamhal pembuatan segala bentuk dokumen terkait program Pamsimas

    Memantau dan evaluasi proses pendampingan masyarakat untuk membuat semuapelaporan dan pertanggungjawaban

    Panduan untuk memfasilitasi masyarakat dalam membuat segala jenis dokumendalam kegiatan program Pamsimas

    Memahami secara menyeluruh segala bentuk pelaporan dan pertanggungjawaban ditingkat masyarakat

    Memastikan semua pelaporan dan pertanggungjawaban dapat dibuat olehmasyarakat dan memuat informasi yang benar

    Dengan demikian diharapkan seluruh aspek kegiatan di tingkat masyarakat dapat berjalandengan baik. Masyarakat dapat menikmati air bersih dan sanitasi yang layak sepanjangmassa dalam pengelolaan yang berkelanjutan.

    Jakarta, Pebruari 2012

    Direktur Pengembangan Air Minum - DJCK,

    Ir. Danny Sutjiono

  • PAMSIMAS 2012

    PETUNJUK TEKNISPEDOMAN PELAKSANAAN PAMSIMAS TINGKAT MASYARAKAT

    iii

    DAFTAR ISI

    Hal

    KATA SAMBUTAN.................................................................................................................. . i

    KATA PENGANTAR............................................................................................................... ii

    DAFTAR ISI............................................................................................................................ iii

    DAFTAR TABEL..................................................................................................................... vi

    DAFTAR GAMBAR................................................................................................................. vi

    DAFTAR SINGKATAN.......................................................................................................... vii

    BAB 1. PERIHAL PEDOMAN .............................................................................................. 11.1 Mengapa Diperlukan Pedoman ....................................................................... 11.2 Siapa Pengguna Buku Pedoman .................................................................... 11.3 Sistematika Buku Pedoman ............................................................................ 2

    Bab 2. Pendahuluan .......................................................................................................... 42.1 Latar Belakang ................................................................................................ 42.2 Tujuan dan Sasaran ........................................................................................ 4

    2.2.1 Tujuan .................................................................................................. 42.2.2 Sasaran ................................................................................................ 5

    2.3 Strategi dan Pendekatan ................................................................................. 52.4 Konteks PNPM ............................................................................................... 6

    Bab 3. Ketentuan Umum ................................................................................................... 73.1 Kriteria Lokasi ................................................................................................. 73.2 Penerima Manfaat ........................................................................................... 93.3 Komponen Program ........................................................................................ 9

    3.3.1 Pemberdayaan Masyarakat dan Pengembangan KelembagaanLokal .................................................................................................... 9

    3.3.2 Peningkatan Perilaku Hidup Sehat dan Pelayanan Sanitasi ............... 103.3.3 Penyediaan Sarana Air Minum dan Sanitasi Sekolah ......................... 103.3.4 Insentif Desa/Kelurahan dan Kabupaten/Kota .................................... 113.3.5 Dukungan Pelaksanaan dan Manajemen Proyek ............................... 11

  • PAMSIMAS 2012

    PETUNJUK TEKNISPEDOMAN PELAKSANAAN PAMSIMAS TINGKAT MASYARAKAT

    iv

    3.4 Bantuan Program Untuk Masyarakat ............................................................ 123.4.1 Bantuan Teknis .................................................................................. 123.4.2 Bantuan Dana .................................................................................... 12

    3.5 Indikator Keberhasilan Di Tingkat Masyarakat .............................................. 133.6 Garis Besar Siklus Kegiatan Di Tingkat Masyarakat ..................................... 14

    Bab 4. Organisasi Pelaksana Program .......................................................................... 164.1 Struktur Organisasi Pelaksanaan Pamsimas ................................................ 164.2 Distribusi Peran Pelaku ................................................................................. 16

    4.2.1 Tingkat Desa dan Masyarakat ............................................................ 164.2.2 Tingkat Kecamatan ............................................................................ 174.2.3 Tingkat Kabupaten/Kota ..................................................................... 20

    Bab 5. Perencanaan Program ......................................................................................... 225.1 Identifikasi Masalah dan Analisis Situasi ....................................................... 225.2 Pemicuan Perubahan Perilaku Masyarakat................................................... 235.3 Pertemuan Pleno Desa/Kelurahan Membahas Hasil Identifikasi Masalah

    dan Analisis Situasi ....................................................................................... 245.4 Pengorganisasian Masyarakat dan Pembentukan Lembaga Keswadayaan

    Masyarakat ................................................................................................... 245.5 Penyusunan Perencanaan Jangka Menengah Program Air Minum,

    Kesehatan, dan Sanitasi (PJM Proaksi) ........................................................ 255.5.1 Penyusunan Rencana Kegiatan PJM Proaksi .................................... 255.5.2 Pemilihan Opsi Kegiatan PJM Proaksi Tahun Pertama ...................... 26

    5.6 Pertemuan Pleno Tingkat Desa/Kelurahan Membahas PJM Proaksi ............ 275.7 Penyusunan Dokumen RKM ......................................................................... 285.8 Pertemuan Pleno Tingkat Desa/Kelurahan Membahas RKM ........................ 295.9 Pengajuan, Verifikasi, dan Persetujuan RKM ................................................ 29

    BAB 6. PELAKSANAAN PROGRAM ................................................................................ 316.1 Tahap Pencairan Dana Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) ..................... 31

    6.1.1 Tahapan dan Persyaratan Pencairan BLM APBD .............................. 326.1.2 Tahapan dan Persyaratan Pencairan BLM APBN .............................. 326.1.3 Mekanisme Penggunaan Dana .......................................................... 336.1.4 Pembukuan Penggunaan Dana .......................................................... 356.1.5 Pertanggungjawaban Pengelolaan Dana............................................ 35

    6.2 Tahap Pelaksanaan Kegiatan ....................................................................... 366.2.1 Implementasi RKM I ........................................................................... 366.2.2 Implementasi RKM II .......................................................................... 37

    6.3 Penyelesaian Pelaksanaan Kegiatan ............................................................ 386.3.1 Pembuatan Dokumen Penyelesaian Pekerjaan .................................. 396.3.2 Laporan Realisasi Fisik dan Biaya ...................................................... 406.3.3 Pertanggung Jawaban Dana .............................................................. 40

  • PAMSIMAS 2012

    PETUNJUK TEKNISPEDOMAN PELAKSANAAN PAMSIMAS TINGKAT MASYARAKAT

    v

    BAB 7. PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN ......................................................... 417.1 Organisasi Badan Pengelola ......................................................................... 41

    7.1.1 Fungsi dan Tugas Badan Pengelola ................................................... 417.1.2 Struktur Organisasi Badan Pengelola ................................................. 427.1.3 Pengaturan Badan Pengelola ............................................................. 427.1.4 Pembiayaan Badan Pengelola ........................................................... 43

    7.2 Tata Kelola Pengoperasian dan Pemeliharaan ............................................. 437.2.1 Pemanfaatan ...................................................................................... 437.2.2 Pengelolaan ....................................................................................... 447.2.3 Pengembangan .................................................................................. 45

    BAB 8. KEBERLANJUTAN PROGRAM............................................................................ 478.1 Pengukuran Capaian Program ...................................................................... 478.2 Penguatan Kelembagaan BP-SPAMS .......................................................... 478.3 Asosiasi BP-SPAMS ..................................................................................... 488.4 Sinkronisasi Hasil Perencanaan Masyarakat dengan Perencanaan di

    Tingkat Desa ................................................................................................. 488.5 Kemitraan ..................................................................................................... 49

    BAB 9. PEMANTAUAN, EVALUASI, DAN PELAPORAN ................................................. 509.1 Pemantauan ................................................................................................. 509.2 Evaluasi ........................................................................................................ 539.3 Penanganan Pengaduan Masyarakat (PPM) ................................................ 569.4 Pelaporan ..................................................................................................... 56

    LAMPIRAN

    Peran, Tugas dan Tanggung Jawab Pelaku Program Pamsimas ............................. 57

  • PAMSIMAS 2012

    PETUNJUK TEKNISPEDOMAN PELAKSANAAN PAMSIMAS TINGKAT MASYARAKAT

    vi

    DAFTAR TABEL

    Tabel 1.1. Pengguna dan Manfaat Penggunaan Pedoman ................................................... 1

    Tabel 5.1. Proporsi Pembiayaan RKM (I dan II) .................................................................. 28

    Tabel 9.1 Indikator Pencapaian Kinerja Program Pamsimas ................................................ 54

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 1.1. Struktur Pedoman Program Pamsimas ............................................................ 3

    Gambar 3.1. Bagan Alur Pemilihan Lokasi Pamsimas .......................................................... 9

    Gambar 3.2. Siklus Kegiatan Pamsimas di Tingkat Masyarakat .......................................... 15

    Gambar 4.1. Struktur Organisasi Pelaksana Pamsimas ...................................................... 19

    Gambar 6.1. Diagram Sumber Pendanaan Kegiatan Pamsimas ......................................... 31

    Gambar 6.2. Alur Pendanaan dan Administrasi Kegiatan Pamsimas .................................. 34

  • PAMSIMAS 2012

    PETUNJUK TEKNISPEDOMAN PELAKSANAAN PAMSIMAS TINGKAT MASYARAKAT

    vii

    DAFTAR SINGKATAN

    AMPL : Air Minum dan Penyehatan Lingkungan

    APBD : Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

    APBN : Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

    BABS : Buang Air Besar Sembarangan

    BAPPD : Berita Acara Permintaan Pencairan Dana

    BKM : Badan Keswadayaan Masyarakat

    BLM : Bantuan Langsung Masyarakat

    BOP : Biaya Operasional Proyek

    BPD : Badan Perwakilan Desa

    BPKP : Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan

    CMAC : Central Management Advisory Consultant

    CPIU : Central Project Implementation Unit

    CPMU : Central Project Management Unit

    TKK : Tim Koordinasi Kab/Kota

    DIPA : Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran

    TFM : Tim Fasilitator Masyarakat

    FGD : Focused Group Discussion / Diskusi Kelompok Terarah

    IMAS : Identifikasi Masalah dan Analisis Situasi

    KPPN : Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara

    LKM : Lembaga Keswadayaan Masyarakat

    ODF : Open Defecation Free

    PAMSIMAS : Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat

    TKP : Tim Koordinasi Provinsi

    PHLN : Pinjaman/ Hibah Luar Negeri

    PMAC : Provincial Management Advisory Consultant

    PPh : Pajak Penghasilan

    PPK : Pejabat Pembuat Komitmen

    PPM : Pengelolaan Pengaduan Masyarakat

    PPN : Pajak Pertambahan Nilai

    RAB : Rencana Anggaran Biaya

  • PAMSIMAS 2012

    PETUNJUK TEKNISPEDOMAN PELAKSANAAN PAMSIMAS TINGKAT MASYARAKAT

    viii

    RAD : Rencana Aksi Daerah

    RKM : Rencana Kerja Masyarakat

    RKPD : Rencana Kerja Pembangunan Daerah

    RPJM : Rencana Pembangunan Jangka Menengah

    Renstra SKPD : Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah

    Satker : Satuan Kerja

    SBS : Stop Buang Air Besar Sembarangan

    SIM : Sistem Informasi Manajemen

    POB : Prosedur Operastional Baku

    SPK : Surat Perjanjian Kerja

    SPM : Surat Perintah Membayar

    SPP : Surat Permintaan Pembayaran

    SPPB : Surat Perjanjian Pemberian Bantuan

    SP2D : Surat Perintah Pencairan Dana

    TKKc : Tim Koordinasi Kecamatan

    TKM : Tim Kerja Masyarakat

    UPK : Unit Pengelola Keuangan

    UKT-SAMS : Unit Kerja Teknis Air Minum dan Sanitasi

    UKT-Kes : Unit Kerja Teknis Kesehatan

    UPM : Unit Pengaduan Masyarakat

  • PAMSIMAS 2012

    PETUNJUK TEKNISPEDOMAN PELAKSANAAN PAMSIMAS TINGKAT MASYARAKAT

    1

    BAB 1. PERIHAL PEDOMAN

    1.1 MENGAPA DIPERLUKAN PEDOMAN

    Program Pamsimas yang bersifat nasional dengan melibatkan berbagai unsur danpihak dengan para pelaku yang berbeda baik dari segi kedudukan dan pengetahuan,jelas dalam pelaksanakaan memerlukan pedoman.

    Sekurang-kurangnya ada empat hal yang dibutuhkan dari pedoman agar tercapai hal-hal sebagai berikut:a) Ada kesamaan pandang antara pelaku Pamsimas di berbagai tataran mengenai

    apa yang harus dilakukan, apa yang tidak boleh dilakukan, dan apa yang harusdicapai oleh program.

    b) Ada tuntunan bagi para pelaku Pamsimas dalam melaksanakan kegiatanPamsimas di desa/kelurahan.

    c) Ada baku mutu dari hasil kerja Pamsimas di berbagai desa/kelurahan sehinggamemudahkan untuk dilakukan evaluasi secara nasional untuk menentukan apakahprogram berhasil atau tidak.

    d) Memudahkan replikasi atau adopsi oleh para pelaku yang berbeda.

    1.2 SIAPA PENGGUNA BUKU PEDOMAN

    Secara umum Pedoman ini diperuntukkan bagi para pelaku pelaksana Pamsimasterutama Fasilitator Masyarakat, LKM dan Badan Pengelola. Secara rinci penggunapedoman dan manfaat masing-masing dapat dilihat pada Tabel 1.1.

    Tabel 1.1. Pengguna dan Manfaat Penggunaan Pedoman

    Pengguna Manfaat

    Warga masyarakat dan Kelompok-Kelompok Masyarakat

    Memahami berbagai peluang yang ditawarkan Pamsimas Memahami berbagai aturan main yang harus diikuti dalam pelaksanaan

    Pamsimas Membangun kontrol sosial

    Organisasi masyarakat (LKM,Satlak Pamsimas, BadanPengelola, dsb)

    Memberikan pelayanan yang lebih baik kepada warga dan kelompokmasyarakat

    Membangun transparansi dan akuntabilitas Acuan operasional organisasi

  • PAMSIMAS 2012

    PETUNJUK TEKNISPEDOMAN PELAKSANAAN PAMSIMAS TINGKAT MASYARAKAT

    2

    Pengguna Manfaat

    Pengelola Program (Pimpinan danStaf)

    Memahami secara menyeluruh program Pamsimas Merencanakan pelaksanaan program Mengendalikan program termasuk penilaian kinerja pelaksanaan program

    Konsultan Pelaksana Panduan kerja pengendalian mutu pelaksanaan program Menyusun strategi dan rencana kerja pelaksanaan program Memantau dan evaluasi kemajuan program Acuan untuk melakukan perbaikan dan/atau perubahan Buku Pedoman

    Fasilitator Menyusun rencana kerja pelaksanaan kegiatan program di desa/kelurahan Panduan kerja pendampingan masyarakat dan para pemangku

    kepentingan di desa/kelurahan Pengendalian mutu pekerjaan

    Pemerintah Pusat Memahami secara menyeluruh program Pamsimas Masukan kebijakan dalam rangka integrasi dan koordinasi serta

    mengembangkan kebijakan penanggulangan kemiskinan pada umumnyadan khususnya pengembangan layanan air minum dan sanitasiberkelanjutan

    Pemerintah Daerah (Provinsi,Kota/Kabupaten)

    Memahami secara menyeluruh program Pamsimas Menciptakan kesinambungan program Membangun jaringan kerjasama di tingkat pelaksanaan Acuan untuk replikasi dan adopsi program Pamsimas

    Para Pemeduli Melakukan kontrol sosial Melakukan advokasi Membangun sinergi Membangun jaringan kelembagaan

    Anggota Legislatif Memahami secara menyeluruh program Pamsimas Acuan pengembangan kebijakan

    1.3 SISTEMATIKA BUKU PEDOMAN

    Secara umum Pedoman Pamsimas mengacu kepada Pedoman Nasional PNPMMandiri yang merupakan induk dari berbagai buku pedoman PNPM, Pamsimas adalahbagian dari program PNPM Pendukung.

    Program Pamsimas memiliki dua buku Pedoman Pelaksanaan, yaitu:

    a) Pedoman Pelaksanaan Pamsimas di Tingkat Masyarakat, yang terutamadiperuntukkan bagi pelaku dan pelaksana Pamsimas di tingkat masyarakat sepertiLKM, Satlak, Badan Pengelola, dan Fasilitator Masyarakat.

    b) Pedoman Pengelolaan Program, yang terutama diperuntukkan bagi pelaku danpengelola Pamsimas di tingkat Pemerintah (Pusat, Propinsi, dan Kabupaten/Kota).

  • PAMSIMAS 2012

    PETUNJUK TEKNISPEDOMAN PELAKSANAAN PAMSIMAS TINGKAT MASYARAKAT

    3

    Kedua Pedoman tersebut bersifat umum yang menjelaskan ketentuan dan garis besartata cara pelaksanaan dan pengelolaan program. Penjelasan lebih lanjut dari keduaPedoman tersebut diuraikan dalam Petunjuk Teknis (Juknis) dan jika diperlukan dalamPedoman Operasional Baku (POB). Secara rinci susunan buku pedoman terkaitdengan pelaksanaan Pamsimas dapat dilihat di Gambar 1.1.

    Gambar 1.1. Struktur Pedoman Program Pamsimas

    Pedoman UmumPNPM

    PedomanPengelolaan

    Program Pamsimas

    PedomanPelaksanaanPamsimas di

    Tingkat Masyarakat

    Petunjuk Teknis

    Prosedur Operasi Baku(sesuai kebutuhan)

    Dokumen ApraisalProyek

  • PAMSIMAS 2012

    PETUNJUK TEKNISPEDOMAN PELAKSANAAN PAMSIMAS TINGKAT MASYARAKAT

    4

    BAB 2. PENDAHULUAN

    2.1 LATAR BELAKANG

    Program Pamsimas (Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat)merupakan salah satu program PNPM Mandiri Pendukung dalam rangka menciptakanmasyarakat hidup bersih dan sehat melalui penyediaan pelayanan air minum dansanitasi berbasis masyarakat dimana masyarakat peserta program berperan sebagaipelaku utama dan penentu dalam seluruh proses persiapan, perencanaan,pelaksanaan dan pemeliharaan. Proses yang mengajak masyarakat dalammenemukenali berbagai persoalan dan penyakit terkait dengan air dan sanitasi dankemudian dibimbing untuk melakukan berbagai langkah pencegahannya termasukmenyiapkan sarana yang dibutuhkan seperti air minum dan sanitasi akan membangunkesadaran dan kapasitas masyarakat untuk hidup bersih dan sehat yang padagilirannya akan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat terutama menurunkanangka penyakit diare dan penyakit lain yang ditularkan melalui air dan lingkungan yangakhirnya akan tercipta hidup bersih dan sehat. Oleh sebab itu kegiatan programPamsimas mencakup pemberdayaan masyarakat dan pengembangan kelembagaanlokal; peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat; penyediaan sarana air minum dansanitasi umum; pengembangan kapasitas pelaku Pamsimas melalui promosi,pelatihan, lokakarya, dan bimbingan teknis.

    Di sisi lain program Pamsimas ini meliliki keunikan tersendiri dalam pendekatannya;ditingkat nasional program ini menganut pendekatan berbasis tupoksi (tugas pokokdan fungsi), sehingga program Pamsimas dikelola oleh inter Kementerian yaituBappenas, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Kesehatan dan KementerianPekerjaan Umum. Sedangkan di tingkat desa/kelurahan program ini menganutpendekatan berbasis masyarakat dimana masyarakat sebagai pelaku utamapembangunan.

    2.2 TUJUAN DAN SASARAN

    2.2.1 Tujuan

    Tujuan program Pamsimas adalah terciptanya masyarakat yang berperilaku hidupbersih dan sehat melalui peningkatan akses masyarakat miskin perdesaan danpinggiran kota terhadap pelayanan air minum dan sanitasi.

  • PAMSIMAS 2012

    PETUNJUK TEKNISPEDOMAN PELAKSANAAN PAMSIMAS TINGKAT MASYARAKAT

    5

    Secara lebih rinci program Pamsimas bertujuan untuk:

    a) Meningkatkan praktik hidup bersih dan sehat dari masyarakat peserta program;

    b) Meningkatkan akses masyarakat di lokasi program terhadap pelayanan air minumdan sanitasi yang berkelanjutan dan dikelola secara efektif;

    c) Meningkatkan kapasitas masyarakat dan kelembagaan lokal dalampenyelenggaraan layanan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat;

    d) Meningkatkan komitmen dan efektifitas pemerintah dalam penyediaan layanan airminum dan sanitasi yang berkelanjutan.

    2.2.2 Sasaran

    Sasaran program adalah masyarakat, terutama kelompok miskin di perdesaan danpinggiran kota yang memiliki prevalensi penyakit terkait air yang tinggi dan belummendapatkan akses layanan air minum dan sanitasi, mendapatkan layanan air minumdan sanitasi dan terbangun budaya hidup bersih dan sehat.

    2.3 STRATEGI DAN PENDEKATAN

    Untuk mencapai tujuan program Pamsimas, strategi dasar yang diterapkan adalahmelalui pembangunan pelayanan air minum dan sanitasi dengan mendudukkanmasyarakat sebagai pelaku utama agar tercipta budaya hidup bersih dan sehat.Strategi tersebut dilakukan dengan prinsip dan pendekatan sebagai berikut:

    l Berbasis Masyarakat; artinya program Pamsimas menempatkan masyarakatsebagai pengambil keputusan utama dan penanggung jawab kegiatan danpengelolaan sarana air minum dan sanitasi.

    l Partisipatif; artinya seluruh masyarakat, miskin-kaya; perempuan-laki-laki,menjadi pelaku utama dan terlibat secara aktif dalam seluruh tahapan kegiatanPamsimas.

    l Tanggap Kebutuhan; artinya program Pamsimas menempatkan kebutuhan1

    masyarakat sebagai faktor utama dalam pengambilan keputusan, termasuk didalamnya pendanaan; dengan memberikan pilihan yang terinformasikan dan hakbersuara dalam setiap tahapan kegiatan.

    l Kesetaran Gender; artinya program Pamsimas memberikan kesempatan yangsama kepada perempuan, seperti halnya laki-laki, untuk mengambil keputusan,berpartisipasi aktif dalam semua kegiatan dan bertanggung jawab terhadappengelolaan sarana air minum dan sanitasi.

    1 Kebutuhan adalah kesediaan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan yang dikehendaki berdasarkan pilihanyang tersedia sesuai dengan kondisi setempat yang disertai sikap rela berkorban dan kesediaan untuk membayar(willingness to pay)

  • PAMSIMAS 2012

    PETUNJUK TEKNISPEDOMAN PELAKSANAAN PAMSIMAS TINGKAT MASYARAKAT

    6

    l Keberpihakan pada Masyarakat Miskin; artinya program Pamsimasmenempatkan masyarakat miskin sebagai sasaran utama penerima manfaatprogram.

    l Keberlanjutan; artinya sarana terbangun dan perubahan perilaku dapatmemberikan pelayanan dan manfaat secara menerus dengan mempertimbangkankelayakan teknis, pembiayaan, kelembagaan, kesetaraan sosial dan pelestarianlingkungan.

    l Transparansi dan Akuntabilitas; artinya pelaksanaan kegiatan dan pengelolaansarana harus dilakukan secara terbuka dan dapat dipertanggungjawabkan.Seluruh lapisan dan pelaku terkait berhak untuk mendapatkan informasi secaraakurat dan terpercaya.

    l Berbasis Nilai; artinya penyelenggaraan kegiatan dilakukan dengan berlandaskanpada nilai-nilai mulia seperti kejujuran dan dapat dipercaya.

    2.4 KONTEKS PNPM

    Sebagai PNPM Mandiri Pendukung maka Program Pamsimas akan selalu melakukanharmonisasi dengan program PNPM Mandiri (Perdesaan dan Perkotaan), khususnyadalam memanfaatkan kelembagaan kepemimpinan masyarakat LKM danKeberpihakan pada Masyarakat Miskin. Dengan demikian, hasil-hasil PNPM Mandiriyang harus menjadi acuan bagi program Pamsimas adalah dewan kepemimpinanmasyarakat (dewan amanah) yang secara generik disebut LKM (LembagaKeswadayaan Masyarakat) dan kerangka program yang terkait denganpenanggulangan kemiskinan.

  • PAMSIMAS 2012

    PETUNJUK TEKNISPEDOMAN PELAKSANAAN PAMSIMAS TINGKAT MASYARAKAT

    7

    BAB 3. KETENTUAN UMUM

    3.1 KRITERIA LOKASI

    Desa/Kelurahan yang berhak menerima program Pamsimas adalah yang memilikikriteria sebagai berikut:

    1) Indeks kemiskinan tinggi;

    2) Akses terhadap sarana air minum dan sanitasi rendah;

    3) Tingkat (prevalensi) penyakit diare/terkait air tinggi;

    4) Belum mendapatkan program sejenis (air minum dan sanitasi) dalam 2 tahunterakhir.

    Pemilihan lokasi program Pamsimas dilakukan per tahun dan dilaksanakan pada tahunsebelum kegiatan Pamsimas di tingkat masyarakat dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

    Langkah 1 : Koordinasi sektoral di tingkat kabupaten/kota.

    Pelaksana : Seluruh pemangku kegiatan Pamsimas seperti TKK, DPMU, Satker,Pokja AMPL, dan sektor lain terkait.

    Keluaran : Strategi pencapaian kinerja proyek tingkat kabupaten/kota,komponen kegiatan, kategori pembiayaan, tugas dan kewajibanmasing-masing sektor, dan pelaksanaan seleksi administrasidesa/kelurahan yang dinilai layak.

    Langkah 2 : Penyusunan daftar panjang (long list)

    Pelaksana : Tim Koordinasi Kabupaten/Kota (TKK)

    Sasaran : Seluruh desa/kelurahan yang memenuhi kriteria

    Keluaran : Daftar panjang desa/kelurahan yang berisi desa-desa yangmemenuhi kriteria program.

    Langkah 3 : Sosialisasi Pamsimas di tingkat kabupaten/kota

    Pelaksana : TKK dan DPMU

    Sasaran : Aparat dan perwakilan masyarakat desa/kelurahan yang ada dalamdaftar panjang.

  • PAMSIMAS 2012

    PETUNJUK TEKNISPEDOMAN PELAKSANAAN PAMSIMAS TINGKAT MASYARAKAT

    8

    Keluaran : Pemahaman mengenai prinsip, pendekatan dan ketentuan programPamsimas, termasuk mengenai kontribusi masyarakat dan upayaperubahan perilaku.

    Langkah 4 : Sosialisasi Pamsimas di tingkat desa/kelurahan

    Pelaksana : Aparat desa/kelurahan (nara sumber: DPMU dan/atau PMAC)

    Sasaran : Kelompok/pelaku program berbasis masyarakat yang telah ada didesa/kelurahan, misal (PPK: UPK, TPK, FD; P2KP: BKM, UP, KSM),perwakilan seluruh komponen masyarakat desa/kelurahan.

    Keluaran : Pemahaman mengenai prinsip, pendekatan dan ketentuan programPamsimas di tingkat desa/kelurahan.

    Langkah 5 : Musyawarah/rembug warga (dilaksanakan mulai dari tingkatdusun/RW)

    Pelaksana : Aparat desa/kelurahan dan tokoh masyarakat.

    Sasaran : Seluruh komponen masyarakat, termasuk kelompok rentan danterpinggirkan, kelompok perempuan dan masyarakat miskin.

    Keluaran : Pernyataan minat masyarakat yang memuat kesanggupan kontribusisebesar minimal 20% (inkind minimal 16% dan incash minimal 4%)dan menghilangkan kebiasaan BAB (buang air besar) sembarangan(open defecation) serta praktik hidup tidak bersih dan tidak sehatlainnya, yang dituangkan dalam Surat Pernyataan MinatKeikutsertaan Pamsimas (SPMKP).

    Langkah 6 : Verifikasi minat dan kesiapan masyarakat

    Pelaksana : DPMU

    Sasaran : Desa/kelurahan yang mengirimkan SPMKP

    Keluaran : Usulan desa/kelurahan lokasi Pamsimas di tahun berjalan (daftarpendek).

    Langkah 7 : Penetapan desa/kelurahan lokasi Pamsimas

    Pelaksana : TKK dan Bupati/Walikota

    Keluaran : Surat keputusan Bupati/Walikota tentang desa/kelurahan lokasiPamsimas.

    Bagan proses pemilihan lokasi sasaran Pamsimas dapat dilihat pada gambar 3.1

  • PAMSIMAS 2012

    PETUNJUK TEKNISPEDOMAN PELAKSANAAN PAMSIMAS TINGKAT MASYARAKAT

    9

    Gambar 3.1. Bagan Alur Pemilihan Lokasi Pamsimas

    3.2 PENERIMA MANFAAT

    Penerima manfaat dari dana bantuan langsung masyarakat (BLM) yang disediakanmelalui program Pamsimas adalah seluruh masyarakat warga desa/kelurahan danpenerima manfaat langsung adalah kelompok miskin, rentan dan terpinggirkan(indigenous and vulnerable people) yang diidentifikasi oleh masyarakat sendiri,disepakati dan ditetapkan bersama oleh masyarakat desa/kelurahan melalui prosesmusyawarah warga dalam tahapan identifikasi masalah dan analisis situasi denganmenggunakan MPA dan PHAST.

    3.3 KOMPONEN PROGRAM

    Kegiatan Program Pamsimas di tingkat masyarakat didukung oleh dua bantuan utama,yaitu bantuan teknis dan bantuan dana, melalui lima komponen kegiatan sebagaiberikut:

    3.3.1 Pemberdayaan Masyarakat dan Pengembangan Kelembagaan Lokal

    Komponen ini bertujuan untuk: (i) memampukan masyarakat untuk mengorganisasi,merencanakan, melaksanakan, mengelola dan menjaga keberlanjutan programlayanan air minum, sanitasi dan kesehatan; (ii) memperkuat kapasitas kelembagaanmasyarakat untuk menjamin kualitas pengelolaan program; (iii) membangun komitmen

    Tahun Pertama

    Setiap Tahun

  • PAMSIMAS 2012

    PETUNJUK TEKNISPEDOMAN PELAKSANAAN PAMSIMAS TINGKAT MASYARAKAT

    10

    dan kapasitas pemerintah daerah untuk mendukung pelaksanaan program Pamsimasdi tingkat masyarakat.

    Kegiatan dan bantuan teknis di bawah komponen ini yang akan diterima olehmasyarakat adalah sebagai berikut:

    1) Pendampingan dari Tim Fasilitator Masyarakat (Pemberdayaan, Teknik, danKesehatan) untuk memfasilitasi kegiatan di tingkat masyarakat mulai dariperencanaan, pelaksanaan, dan pengelolaan.

    2) Penguatan kapasitas masyarakat dan kelembagaan masyarakat (LKM, Satlak, danBP) melalui pelatihan dan pendampingan untuk menjamin keberlanjutan pelayananair minum dan sanitasi serta perilaku hidup bersih dan sehat.

    3) Dukungan dari pemerintah daerah berupa bantuan teknis dan sumber daya, baikpada saat pelaksanaan maupun pasca pelaksanaan untuk memastikankeberlanjutan dan perluasan pelayanan air minum, sanitasi dan kesehatan.

    3.3.2 Peningkatan Perilaku Hidup Sehat dan Pelayanan Sanitasi

    Komponen ini bertujuan untuk membantu masyarakat dan lembaga lokal dalampencegahan penyakit yang diakibatkan oleh air dan sanitasi buruk, melalui: (i)perubahan perilaku menuju hidup bersih dan sehat; (ii) peningkatkan akses padasanitasi dasar.

    Kegiatan dan bantuan teknis di bawah komponen ini yang akan diterima olehmasyarakat adalah sebagai berikut:

    1) Pelaksanaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat untuk menuju perilaku hidupbersih dan sehat, melalui:

    a) Buang air besar pada tempatnya (Stop Buang Air Besar Sembarangan)

    b) Cuci tangan pakai sabun

    2) Penguatan kapasitas, melalui pelatihan dan pendampingan, tentang perilaku hidupbersih dan sehat serta teknik promosinya bagi LKM, kader/natural leader, tokohmasyarakat, tokoh agama, tokoh adat dan aparatur desa.

    3) Pelaksanaan program sanitasi dan kesehatan sekolah yang meliputi promosi danpeningkatan kapasitas bagi masyarakat sekolah (guru dan murid) tentang perilakuhidup bersih dan sehat.

    4) Dukungan pemerintah daerah terhadap penguatan kelembagaan lokal (sanitarianPuskesmas/staf Pustu/Bidan Desa), pelaksanaan dan keberlanjutan perubahanperilaku menuju hidup bersih dan sehat, melalui pelatihan maupun studi banding.

    3.3.3 Penyediaan Sarana Air Minum dan Sanitasi Sekolah

    Komponen ini bertujuan untuk meningkatkan akses terhadap fasilitas air minum dansanitasi yang aman dan bagi masyarakat miskin dan juga sekolah di perdesaan, sertaakses pada fasilitas sanitasi komunal bagi masyarakat miskin perkotaan.

  • PAMSIMAS 2012

    PETUNJUK TEKNISPEDOMAN PELAKSANAAN PAMSIMAS TINGKAT MASYARAKAT

    11

    Kegiatan dan bantuan teknis di bawah komponen ini yang akan diterima olehmasyarakat adalah sebagai berikut:

    1) Dana hibah (BLM) untuk pembangunan sarana air minum atau sanitasi umumsebesar 80% dari total kebutuhan biaya, dimana sebesar 70% berasal dariPemerintah Pusat dan 10% berasal dari Pemerintah Kabupaten/Kota. Selebihnya,20% merupakan kontribusi masyarakat.

    2) Bantuan dan pendampingan untuk pembuatan rancangan teknis detil (detailengineering design) dari Tim Fasilitator Masyarakat dan KonsultanKabupaten/Kota.

    3) Peningkatan kapasitas, melalui pelatihan dan pendampingan, untuk pelaksanaandan pengawasan konstruksi, serta pengoperasian dan pemeliharaan.

    3.3.4 Insentif Desa/Kelurahan dan Kabupaten/Kota

    Komponen ini bertujuan untuk memberikan insentif berupa dana hibah bagiDesa/Kelurahan yang mampu memenuhi bahkan melebihi tujuan dan targetpencapaian program.

    Melalui komponen ini, Desa/Kelurahan yang memenuhi kriteria pencapaian programakan mendapatkan hibah insentif berupa block grant yang akan dipergunakan untukmeningkatkan produktifitas ekonomi, pengoperasian dan pemeliharaan sarana,perluasan dan pengembangan sistem lebih lanjut.

    3.3.5 Dukungan Pelaksanaan dan Manajemen Proyek

    Komponen ini bertujuan untuk memberikan dukungan bagi pelaksanaan dan jugapenyebarluasan informasi mengenai kemajuan dan pencapaian program melaluimedia-media informasi, seperti Website, Poster, Leaflet, dan sebagainya.

    Kegiatan dan bantuan teknis di bawah komponen ini yang akan diterima olehmasyarakat adalah sebagai berikut:

    1) Pendampingan dari Konsultan Kabupaten/DMAC (Pemberdayaan, Teknis danKesehatan) untuk memberikan bantuan teknis dan penguatan dalam pelaksanaankegiatan di tingkat masyarakat.

    2) Dukungan dari Konsultan tingkat Provinsi (PMAC) dan tingkat Pusat (CMAC)berupa pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan program, melalui Tim FasilitatorMasyarakat dan Konsultan Kabupaten.

    3) Informasi mengenai ketentuan, tata cara pelaksanaan, kemajuan dan pencapaian,dan informasi-informasi lain yang terkait melalui media-media informasi yang bisadiakses oleh masyarakat.

  • PAMSIMAS 2012

    PETUNJUK TEKNISPEDOMAN PELAKSANAAN PAMSIMAS TINGKAT MASYARAKAT

    12

    3.4 BANTUAN PROGRAM UNTUK MASYARAKAT

    3.4.1 Bantuan Teknis

    Bantuan teknis ini diwujudkan dalam bentuk pendampingan terhadap masyarakatdengan cara penugasan konsultan dan fasilitator beserta dukungan dana operasionaluntuk mendampingi dan memberdayakan masyarakat agar mampu merencanakan danmelaksanakan program masyarakat untuk menanggulangi kemiskinan didesa/kelurahan masing-masing.

    Proses pendampingan ini sekurang-kurangnya harus menghasilkan:

    l Masyarakat yang peduli dengan kemiskinan, kebersihan dan kesehatan sertapelestarian lingkungan dan mampu mengaktualisasikan dirinya sebagai bagian dariupaya penanggulangan kemiskinan terutama di bidang air minum dan sanitasi.

    l Lembaga Keswadayaan Masyarakat (LKM) yang dipercaya, aspiratif, representatifdan akuntabel.

    l PJM ProAKSi sebagai wadah untuk mewujudkan sinergi berbagai programpenanggulangan kemiskinan bidang air minum dan sanitasi dan sesuai denganaspirasi serta kebutuhan masyarakat.

    l Relawan dan Relawan khusus sebagai penggerak proses pembangunan partisipatifdi wilayahnya.

    l Kegiatan dan forum pemantauan partisipatif untuk memastikan pelaksanaankegiatan penyediaan layanan air minum dan sanitasi berdasarkan PJM ProAKSidan nilai luhur.

    l Masyarakat yang memahami dan mampu melaksanakan rangkaian kegiatanPamsimas di wilayahnya secara mandiri dan berkelanjutan sesuai substansipedoman pelaksanaan Pamsimas.

    l Lembaga pengelola pemeliharaan sarana di tingkat desa.

    3.4.2 Bantuan Dana

    Bantuan dana diberikan dalam bentuk dana BLM (bantuan langsung masyarakat). BLMini bersifat stimulan dan disediakan untuk memberi kesempatan kepada masyarakatuntuk belajar dan berlatih dengan melaksanakan sebagian rencana kegiatanpenyediaan air minum dan sanitasi yang telah ditetapkan pada PJM ProAKSi danRKM.

    Makna dana BLM bersifat stimulan bagi masyarakat untuk melaksanakan apa yangtelah masyarakat rencanakan bersama dengan lebih memprioritaskan padakepentingan bersama dan keberpihakan pada masyarakat miskin. Dana BLM iniadalah dana publik yang disalurkan sebagai wakaf tunai kepada seluruh wargadesa/kelurahan dengan peruntukannya diprioritaskan kepada warga miskin.

  • PAMSIMAS 2012

    PETUNJUK TEKNISPEDOMAN PELAKSANAAN PAMSIMAS TINGKAT MASYARAKAT

    13

    Nilai alokasi dana BLM tiap desa/kelurahan harus diinformasikan secara luas dantransparan kepada semua warga desa/kelurahan, termasuk kontribusi dana BLM dariPemda setempat ataupun dana-dana lain yang dikelola LKM.

    Pamsimas melarang dana BLM dimanfaatkan untuk hal-hal yang tidak berkaitanlangsung dengan upaya penyediaan layanan air minum dan sanitasi, menimbulkandampak keresahan sosial dan kerusakan lingkungan, berorientasi pada kepentinganindividu atau kelompok tertentu dan bertentangan dengan norma-norma, hukum sertaperaturan yang berlaku.

    Kegiatan yang tidak boleh dibiayai dengan dana BLM Program Pamsimas(negative list) dapat dilihat dalam Buku Petunjuk Teknis Pengamanan

    Lingkungan dan Sosial Program Pamsimas

    3.5 INDIKATOR KEBERHASILAN DI TINGKAT MASYARAKAT

    Kinerja pelaksanaan program Pamsimas di tingkat masyarakat dinilai berhasil jikamemenuhi indikator-indikator sebagai berikut:

    1) Tujuan Umum Program

    l Meningkatkan akses masyarakat, terutama masyarakat miskin, terhadapfasilitas air minum yang layak sebesar 50-100% dari masyarakat yang belummemiliki akses.

    l Meningkatkan akses masyarakat, terutama masyarakat miskin, terhadapfasilitas sanitasi yang layak sebesar 100% paling lambat pada tahun ketigasetelah pemicuan.

    2) Komponen 1: Pemberdayaan Masyarakat dan Pengembangan Kelembagaan Lokal

    l Rencana Kerja Masyarakat (RKM) disusun secara partisipatif melibatkanseluruh komponen masyarakat (miskin-kaya; perempuan-laki-laki).

    3) Komponen 2: Peningkatan Perilaku Hidup Sehat dan Pelayanan Sanitasi

    l 100% kelompok masyarakat sasaran stop buang air besar sembarangan.

    l 80% kelompok masyarakat sasaran menerapkan perilaku cuci tangan pakaisabun pada waktu-waktu kritis.

    l 95% sekolah sasaran mempunyai sarana sanitasi yang layak dan programPHBS.

    4) Komponen 3: Penyediaan Sarana Air Minum atau Sanitasi Umum

    l Sarana air minum yang berfungsi, dimanfaatkan serta memenuhi tingkatkepuasan mayoritas masyarakat sasaran di perdesaan.

    l Sarana air minum yang dikelola dan dibiayai secara efektif oleh masyarakat diperdesaan.

  • PAMSIMAS 2012

    PETUNJUK TEKNISPEDOMAN PELAKSANAAN PAMSIMAS TINGKAT MASYARAKAT

    14

    l Sarana sanitasi umum/komunal (untuk wilayah pinggiran perkotaan) yangberfungsi, dimanfaatkan serta memenuhi tingkat kepuasan mayoritasmasyarakat sasaran di penggiran kota.

    3.6 GARIS BESAR SIKLUS KEGIATAN DI TINGKAT MASYARAKAT

    Kegiatan di tingkat masyarakat mengikuti siklus atau tahapan sesuai dengan Gambar3.2.

  • PAMSIMAS 2012

    PETUNJUK TEKNISPEDOMAN PELAKSANAAN PAMSIMAS TINGKAT MASYARAKAT

    15

    Gambar 3.2. Siklus Kegiatan Pamsimas di Tingkat Masyarakat

  • PAMSIMAS 2012

    PETUNJUK TEKNISPEDOMAN PELAKSANAAN PAMSIMAS TINGKAT MASYARAKAT

    16

    BAB 4. ORGANISASI PELAKSANAPROGRAM

    4.1 STRUKTUR ORGANISASI PELAKSANAAN PAMSIMAS

    Organisasi pelaksana program dibentuk di setiap tingkatan (Pusat, Propinsi,Kabupaten/Kota dan Kecamatan) untuk mendukung pelaksanaan program Pamsimas.Struktur organisasi pelaksana program Pamsimas dapat dilihat pada Gambar 4.1

    4.2 DISTRIBUSI PERAN PELAKU

    Pelaku program Pamsimas di setiap tingkatan memiliki tanggung jawab sesuai perandan fungsinya. Pengelola dan pelaksana di tingkat kabupaten/kota dan kecamatanmemberikan dukungan langsung bagi pelaksanaan kegiatan Pamsimas di tingkatmasyarakat. Peran, fungsi dan tanggung jawab masing-masing pelaku programPamsimas diuraikan dalam paparan berikut.

    4.2.1 Tingkat Desa dan Masyarakat

    1) Pemerintah Desa/Kelurahan

    Pemerintah Desa/Kelurahan merupakan salah satu pelaku kunci dalam programPamsimas, walaupun masyarakat yang mengelola dan melaksanakan kegiatan.Pemerintah Desa/Kelurahan berperan dalam melakukan sosialisasi, fasilitasi,mediasi dan koordinasi untuk memperlancar pelaksanaan proyek didesa/kelurahan.

    2) Tim Fasilitator Masyarakat

    Fasilitator Masyarakat (FM) merupakan tenaga pendamping yang telah dilatih untukmeningkatkan kapasitas/kemampuan masyarakat dalam merencanakan,melaksanakan dan mengelola kegiatan dengan berperan secara aktif dalam setiapkeputusan yang diambil. Fasilitator Masyarakat merupakan satu kesatuan timsebagai Tim Fasilitasi Masyarakat (TFM) yang terdiri dari 3 bidang kompetensi,yaitu:

    l Fasilitator Masyarakat bidang Kesehatan

    l Fasilitator Masyarakat bidang Teknik Sarana Air Minum & Sanitasi

    l Fasilitator Masyarakat bidang Pemberdayaan Masyarakat

  • PAMSIMAS 2012

    PETUNJUK TEKNISPEDOMAN PELAKSANAAN PAMSIMAS TINGKAT MASYARAKAT

    17

    Tugas pokok TFM adalah memfasilitasi kegiatan penilaian, analisis danpenyusunan rencana kegiatan kelompok masyarakat sebagai Perencanaan JangkaMenengah Program Air Minum, Kesehatan, dan Sanitasi/PJM ProAKSi) denganMPA dan PHAST (Methodology for Participatory Assessment dan PartipatoryHygiene and Sanitation Transformation). Memberikan bantuan teknis kepadamasyarakat desa, terutama Lembaga Keswadayaan Masyarakat (LKM), dalamperencanaan, pelaksanaan dan pemantauan program dalam peningkatan promosikesehatan, pencegahan penyakit dan sanitasi masyarakat. PJM ProAKSi tahunpertama akan dijabarkan ke dalam Rencana Kegiatan Masyarakat (RKM) untukprogram Pamsimas. Fokus terpenting dari pekerjaan TFM adalah membantumasyarakat untuk mengembangkan keterampilan teknis dan pengelolaan yangdibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan dan memelihara sarana. Setiap TFMakan memfasilitasi 3-5 desa/tahun di tiap-tiap kabupaten/kota.

    3) Tim Fasilitator Keberlanjutan

    Fasilitator Keberlanjutan merupakan Tim Fasilitator yang terdiri dari 2 sub-timyang saling bekerjasama dalam menjamin keberlanjutan program Pamsimas.Fasilitator Keberlanjutan bertanggung jawab untuk mendampingi BP-SPAMS danLKM dalam menjalankan tugasnya dalam pengelolan dan pengembanganSPAMS terbangun dan juga bertanggungjawab terhadap pencapaian targetbebas BABS.

    Tim Fasilitator Keberlanjutan terdiri dari:

    Fasilitator Masyarakat Keberlanjutan (FMK) dengan 3 latar belakang yaitu:1. Fasilitator Masyarakat Keberlanjutan bidang Pemberdayaan Masyarakat

    2. Fasilitator Masyarakat Keberlanjutan bidang Kesehatan

    3. Fasilitator Masyarakat Keberlanjutan bidang Teknik Air Minum & Sanitasi

    Fasilitator Masyarakat Hibah Insentif Desa (FMHID)

    4) Lembaga Keswadayaan Masyarakat (LKM)

    Lembaga Keswadayaan Masyarakat (LKM) adalah organisasi warga yang berasaldan dipilih oleh semua lapisan masyarakat termasuk masyarakat miskin, danberbasis pada nilai dan kualitas sifat kemanusiaan. Pemilihan LKM melalui sistemtanpa calon, tanpa kampanye, tertulis, rahasia dan disepakati oleh seluruh warga.LKM adalah lembaga pengelola program, sedangkan lembaga pelaksana programadalah Satuan Pelaksana (Satlak) Program Pamsimas yang dibentuk oleh LKM.

    4.2.2 Tingkat Kecamatan

    Pemangku kegiatan lintas sektoral program Pamsimas di tingkat Kecamatan terdiri dariTim Koordinasi Kecamatan (TKKc) yang di dalamnya terdapat Tim Teknis Kecamatan.

  • PAMSIMAS 2012

    PETUNJUK TEKNISPEDOMAN PELAKSANAAN PAMSIMAS TINGKAT MASYARAKAT

    18

    1) Tim Koordinasi Kecamatan

    Tim Koordinasi Kecamatan (TKKc) bertugas melaksanakan sosialisasi, fasilitasi,mediasi dan koordinasi untuk memperlancar pekerjaan Pamsimas yang bersifatlintas desa, unsur-unsur di dalam TKKc terdiri dari Camat, Kepala Puskesmas, danKepala Cabang Diknas Kecamatan.

    2) Tim Teknis Kecamatan

    Tim Teknis Kecamatan (TTKc) bertugas memberikan bantuan teknis danpembinaan teknis kepada LKM dan Satlak Pamsimas bersama-sama dengan TFMdalam melaksanakan sosialisasi, fasilitasi, mediasi dan koordinasi untukmemperlancar pekerjaan Pamsimas yang bersifat lintas desa. Keanggotaan TimTeknis Kecamatan terdiri dari Kaurbang dan Kasi PMD Kecamatan, SanitarianPuskesmas, dan Pengawas Sekolah Cabang Diknas Kecamatan.

  • PAMSIMAS 2012

    PETUNJUK TEKNISPEDOMAN PELAKSANAAN PAMSIMAS TINGKAT MASYARAKAT 19

    Gambar 4.1. Struktur Organisasi Pelaksana Pamsimas

    CAMAT

    POKJA AMPL PROVINSIBappeda, DPU, DinKes, BPMD,

    Bapedalda, DikNas, Dll.

    TIM PENGARAHDpti BSP, DJCK : Dpti BSK, DJA, DJPb, DJBAKD, DJBPD,

    DJPMD, DJP2&PL, DJIKM, Dpti BPPL, Bapekki

    TIM TEKNIS PUSATDit Perkim, Dit Bina Program, Dit KGM, Dit PLNM, DitPAM, Dit PPLP, Dit PL, Dit SDA&TTG, Dit FPR&LH,

    Subdit AM&AL, Subdit KLN&PI, Subdit MDPLNM, SubditPelKes, Bag PABPKLN, Subdit PHLN I, Kasi WB, Kasi

    PHLN I, POKJA AMPL Pusat.

    EXECUTING AGENCYDJCK

    IMPLEMENTING AGENCYDJCK, DJP2&PL, DJ PMD,

    TIM KOORD. PROVINSIBappeda, DPU, DinKes,

    BPMD, DikNas, Bapedalda

    CPMUKepala Staf CPMUAst. Bid. PerencanaanAst. Bid. Monev & EvlsiAst. Bid. Pengad Brg/JsAst. Bid. Keuangan

    LO 1ACPIU/Satke

    LO 1BCPIU/Satke

    LO 2CPIU/Satke

    LO 3,4,5CPIU/Satke

    PUSAT

    GUBERNUR PROVINSIPPMU

    Ast. Bid. PerencanaanAst. Bid. Monev&EvlsAst. Bid. Pngad Brg/JsAst. Bid. Keuangan PPIU 3,4,5

    / SatkerPPIU 2/ Satker

    PPIU 1B/ Satker

    PPIU 1A/ Satker

    POKJA AMPL KAB./KOTABappeda, DPU, DinKes, BPMD,

    Bapedalda, DikNas, Dll.

    KADES/LURAH

    PMAC :1. TL PMAC2. TA HH3. TA WSS4. TA CD5. TA LG6. TA FM7. TA SIM

    DMAC:8. HH Spec9. WSS Spec10. CD Spec

    TIMFASILITATORMASYARAKAT:1. CF CD2. CF WSS3. CF HH

    TIM KOORD.KAB/KOTA

    Bappeda, DPU, DinKes,

    KECAMATANTIM KOORD

    KECAMATAN

    DESA/KEL.

    M A S Y A R A K A T W A R G A

    BUPATI/WALIKOT

    TIM TEKNISKECAMATAN

    KAB./KOTA

    DPMUAst. Bid. PerencanaanAst. Bid. Monev & EvlsAst. Bid. Keuangan DPIU 3,4,5

    / SatkerDPIU 2/ Satker

    DPIU 1B/ Satker

    DPIU 1A/ Satker

    CMAC :1. TL / PMA 8. Procur Spec2. PD/CB Spec 9. Financ Spec3. CD/Gdr Spec 10. Web Mng4. WSS Spec 11. MIS Spec5. HH Spec 12. Ac/Aud

    Spec6. Monev Spec 13. HC Spec7. Comm Spec. 14. RME.

    TFMKEBERLANJUTAN

    11.

  • PAMSIMAS 2012

    PETUNJUK TEKNISPEDOMAN PELAKSANAAN PAMSIMAS TINGKAT MASYARAKAT

    20

    4.2.3 Tingkat Kabupaten/Kota

    1) Kepala Daerah (Bupati/Walikota)

    Kepala Daerah Kabupaten/Kota dalam hal ini Bupati/Walikota adalah penanggungjawab pelaksanaan program Pamsimas di tingkat kabupaten/kota. Bupati/Walikotabertanggung jawab untuk:

    a) Mengkoordinasikan penyelenggaraan program Pamsimas di wilayah kerjanya,

    b) Mewujudkan tata kelola dan tata laksana program Pamsimas yang baik,

    c) Membentuk Tim Koordinasi Kabupaten/kota (TKK) dan Tim TeknisKabupaten/kota, DPMU, Satker Kabupaten/Kota, dan Tim Koordinasi Kecamatan(TKKc) serta Tim Teknis Kecamatan.

    2) Tim Koordinasi Kabupaten/Kota

    Tim Koordinasi Kabupaten/kota dibentuk berdasarkan SK Bupati/Walikota, diketuaioleh Kepala Bappeda Kabupaten/kota, beranggotakan dari Dinas Pekerjaan UmumBidang Cipta Karya/sepadannya, Badan/Kantor Pemberdayaan Masyarakat danDesa/sepadannya, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Bapedalda/Dinas LingkunganHidup, dan instansi terkait sesuai kebutuhan.

    3) Tim Teknis Kabupaten/Kota

    Tim Teknis Pamsimas Kabupaten/Kota adalah Pokja AMPL (bagi yang sudahterbentuk). Bagi Kabupaten/kota yang belum terbentuk Pokja AMPL, Tim TeknisKabupaten/Kota Pamsimas menjadi embrio terbentuknya Pokja AMPLKabupaten/Kota. Tim Teknis Kabupaten/Kota beranggotakan inter-instansi dari:

    l Badan Perencanaan Pembangunan Kabupaten/Kota,

    l Dinas bidang Cipta Karya/sepadannya,

    l Badan/Kantor Pemberdayaan Masyarakat dan Desa/sepadannya,

    l Dinas Kesehatan

    l Dinas Pendidikan

    l Bapedalda/Dinas Lingkungan Hidup.

    l Dinas/Instansi lain yang terkait sesuai dengan kebutuhan

    4) Unit Pengelola Program Kabupaten/Kota (DPMU)

    DPMU terdiri dari Dinas-Dinas pelaksana dan penanggung jawab program Pamsimasyang berkedudukan di Dinas Bidang Cipta Karya/sepadannya. Ketua DPMU dibantuoleh 3 (tiga) anggota dan dibentuk melalui SK Bupati/Walikota. Organisasi DPMUyang dipimpin oleh Ketua DPMU terdiri dari 3 (tiga) bagian yaitu:

    a) Bagian Perencanaan;

    b) Bagian Monitoring dan Evaluasi;

    c) Bagian Keuangan.

  • PAMSIMAS 2012

    PETUNJUK TEKNISPEDOMAN PELAKSANAAN PAMSIMAS TINGKAT MASYARAKAT

    21

    5) Satuan Kerja (Satker) Kabupaten/Kota

    Satuan Kerja Pamsimas di tingkat kabupaten/kota berada di Dinas Pekerjaan UmumBidang Cipta Karya/sepadannya. Sesuai dengan sumber pendanaan hibahmasyarakat, untuk proses penyaluran dana diperlukan 2 (dua) Satker PamsimasKabupaten/Kota, yaitu : 1) Satker untuk penyaluran dana APBD disebut Satuan KerjaPerangkat Daerah (SKPD) ditetapkan dengan SK Bupati/Walikota, dan 2) Satkeruntuk penyaluran dana APBN disebut Satker PIP/PPK Pamsimas ditetapkan denganSK Menteri Pekerjaan Umum. Keanggotaan dari masing-masing Satker Pamsimastersebut terdiri dari:

    l Kepala Satuan Kerja (Kasatker)

    l Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)

    l Penguji Pembebanan dan Pejabat Penandatangan SPM (PPP/PSPM)

    l Bendahara

    6) District Management and Advisory Consultant (DMAC)

    DMAC adalah konsultan tingkat Kabupaten/Kota yang memberikan bantuan teknisdan dukungan bagi pengelola dan pelaksana Pamsimas di tingkat Kabupaten/Kota.DMAC juga bertanggung jawab untuk memberikan dukungan dan penguatan bagi TimFasilitator Masyarakat. DMAC terdiri dari 4 orang, yaitu:

    l Konsultan Pemberdayaan Masyarakat.

    l Konsultan Teknik Air Minum dan Sanitasi

    l Konsultan Kesehatan

    l Konsultan Financial Management

    Peran, tugas dan tanggung jawab para pelaku program Pamsimas secara secaralengkap dapat dilihat dalam Lampiran

  • PAMSIMAS 2012

    PETUNJUK TEKNISPEDOMAN PELAKSANAAN PAMSIMAS TINGKAT MASYARAKAT

    22

    BAB 5. PERENCANAAN PROGRAMTahap perencanaan merupakan tahap awal penyiapan masyarakat untuk mengetahui kondisiyang dihadapi dalam air minum dan sanitasi; menyiapkan lembaga pengelola yang dipercayamasyarakat untuk melaksanakan program; menyusun Perencanaan Jangka MenengahProgram Air Minum, Kesehatan dan Sanitasi (PJM Pro-Aksi); dan Rencana Kerja Masyarakat(RKM). Tahap perencanaan mengikuti alur yang telah dijelaskan pada Bab 3 Ketentuan Umum,sub bab 3.5 Garis Besar Siklus Kegiatan di Tingkat Masyarakat.

    5.1 IDENTIFIKASI MASALAH DAN ANALISIS SITUASI

    Proses identifikasi masalah dan analisis situasi (IMAS) desa/kelurahan terdiri darikegiatan diskusi dengan menggunakan instrumen dari MPA2 dan PHAST3 yang dilakukanbaik di masyarakat dan di sekolah. Kegiatan ini dilakukan secara partisipatif oleh seluruhkomponen masyarakat baik perempuan, laki-laki, kaya, miskin termasuk masyarakat adat(indigenous and vulnerable people), sementara TFM hanya memfasilitasi proses tersebut.Instrumen MPA dan PHAST yang digunakan adalah:

    1) Inventaris Data Komunitas

    2) Sejarah Sarana Air Minum dan Sanitasi, dan Promosi Kesehatan

    3) Klasifikasi Kesejahteraan

    4) Pemetaan Sosial

    5) Rapid Technical Assessment

    6) Perencanaan Transect Walks dan FGD

    7) Tinjauan Pengelolaan Pelayanan

    8) Transect Walks

    9) Efektifitas Penggunaan Sarana Air Bersih

    10) Efektifitas Penggunaan Sarana Sanitasi

    11) Pembagian Kerja Berdasarkan Gender dan Waktu Kerja

    12) Hak Suara dan Pilihan dalam Pengambilan Keputusan

    13) Alur Penularan Penyakit dan Penghambatnya

    2 MPA : Methodology for Participatory Assessment3 PHAST : Participatory Hygiene and Sanitation Transformation

  • PAMSIMAS 2012

    PETUNJUK TEKNISPEDOMAN PELAKSANAAN PAMSIMAS TINGKAT MASYARAKAT

    23

    Langkah-langkah identifikasi masalah dan analisis situasi secara lebih rincidapat dilihat dalam Petunjuk Teknis Perencanaan Program Pamsimas di TingkatMasyarakat. Sedangkan proses IMAS dengan menggunakan tools MPA-PHAST

    dijelaskan dalam Fieldbook Identifikasi Masalah dan Analisis Situasi,sedangkan hasil prosesnya dicatat dalam Buku Catatan Proses Identifikasi

    Masalah dan Analisis Situasi .

    5.2 PEMICUAN PERUBAHAN PERILAKU MASYARAKAT

    Pelaksanaan pemicuan masyarakat dengan pendekatan Community Led Total Sanitation(CLTS) dilakukan untuk mengubah perilaku hidup tidak bersih dan sehat, khususnyamengubah perilaku buang air besar sembarangan menjadi tidak di sembarang tempat.Pelaksanaan CLTS dilaksanakan di desa/kelurahan yang bersangkutan sebagai bentukkomitmen masyarakat untuk merubah perilakunya. Hal tersebut dilakukan untuk menujuperilaku hidup bersih dan sehat, yaitu:

    a) buang air besar pada jamban yang sehat4,

    b) membuang kotoran bayi/ balita pada jamban,

    c) mencuci tangan dengan sabun setelah buang air besar, setelah membersihkan kotoranbayi, dan sebelum makan.

    Pelaksanaan kegiatan pemicuan harus segera dimulai setelah dilakukan pemetaansarana sanitasi awal dan perilaku BAB masyarakat pada tahap kegiatan identifikasimasalah dan analisis situasi dalam rangka formulasi kebutuhan masyarakat, sehinggaketika proses pengajuan RKM dan tahap-tahap kegiatan program selanjutnya sudah adakemajuan secara nyata mengenai upaya-upaya menghilangkan kebiasaan buang airbesar di sembarang tempat. Pemicuan perubahan perilaku buang air besar dilakukanoleh tim CLTS kabupaten/kota, yang terdiri Sanitarian/Tenaga Puskesmas, Kasi PMDKecamatan, PKK Kecamatan, serta TFM yang telah mendapat pelatihan CLTS5.

    Hasil pelaksanaan pemicuan awal akan diverifikasi oleh Sanitarian/Tenaga Puskesmas,dan akan dinyatakan dalam sebuah dokumen sertifikasi. Dokumen sertifikasi hasilpemicuan perubahan perilaku dengan CLTS menyatakan bahwa:

    1) telah ada natural leader yang akan melanjutkan proses pemicuan di lokasi lain danpemantauan hasil pemicuan awal,

    2) telah ada pernyataan kesiapan masyarakat untuk merubah perilaku BAB tidak disembarang tempat,

    3) telah ada rencana pemantauan kemajuan perubahan perilaku BAB. Dokumentersebut akan menjadi persyaratan kelengkapan pengajuan dokumen RKM.

    4 Ciri Jamban sehat : (1) tidak menimbulkan bau, (2) tidak mencemari badan air, dan (3) memutus kontak antara tinja dengan vector penyakitdan manusia.5 Rincian tentang CLTS dapat dilihat pada Fieldbook CLTS

  • PAMSIMAS 2012

    PETUNJUK TEKNISPEDOMAN PELAKSANAAN PAMSIMAS TINGKAT MASYARAKAT

    24

    Setelah kegiatan pemicuan ini dilakukan, masyarakat dibantu oleh TFM melakukanpemantauan terhadap kegiatan yang sedang dilaksanakan dengan menggunakan metodepartisipatif yang melibatkan seluruh masyarakat, sehingga kondisi dimana akses terhadapsarana sanitasi yang menyeluruh dapat dicapai oleh desa yang bersangkutan.

    Temuan-temuan penting dari pelaksanaan pemicuan dengan metode CLTS yangberkaitan dengan perilaku masyarakat dalam hal kesehatan dan kebersihan akandijadikan masukan pada proses perencanaan kegiatan pada RKM II.

    Langkah-langkah pemicuan secara lebih rinci dapat dilihat dalam PetunjukTeknis Perencanaan Program Pamsimas di Tingkat Masyarakat. Sedangkan

    proses pemicuan dengan metode CLTS dapat dilihat pada Modul Stop BABS

    5.3 PERTEMUAN PLENO DESA/KELURAHAN MEMBAHAS HASIL IDENTIFIKASIMASALAH DAN ANALISIS SITUASI

    Hasil identifikasi masalah terkait dengan layanan air minum, kesehatan, dan sanitasikemudian dirangkum dan dianalisis secara bersama-sama oleh masyarakat dibantu TFM.Hasil tersebut dapat memberikan gambaran tentang kondisi masyarakat terkait denganair minum, sanitasi dan kesehatan yang memerlukan rencana penanganan baik darimasyarakat sendiri, Program Pamsimas, dan pihak terkait lainnya.

    Pertemuan pleno membahas hasil IMAS dilakukan agar masyarakat mengetahui hasil-hasil yang diperoleh dari proses IMAS menggunakan instrumen MPA/PHAST, sehinggamasyarakat dapat memberikan saran dan masukan terhadap temuan yang ada danmenyepakati hasil analisis tersebut.

    Pelaksanaan pertemuan pleno tingkat desa/kelurahan untuk membahas hasilidentifikasi masalah dan analisis situasi diuraikan secara rinci dalam Fieldbook

    Identifikasi Masalah dan Analisis Situasi.

    5.4 PENGORGANISASIAN MASYARAKAT DAN PEMBENTUKAN LEMBAGAKESWADAYAAN MASYARAKAT

    Lembaga Keswadayaan Masyarakat (LKM) merupakan wadah sinergi dan aspirasimasyarakat yang diharapkan dapat menjadi embrio dari lembaga keswadayaanmasyarakat warga (civil society) di tingkat komunitas akar rumput. LKM diharapkan bisamenjadi lembaga masyarakat yang independen, yang sepenuhnya dibentuk, dikelola, dandipertanggungjawabkan oleh masyarakat sendiri.

    Anggota LKM dipilih secara langsung oleh masyarakat dengan mengutamakanketerlibatan dan keberpihakan kepada kelompok yang selama ini terpinggirkan (wanitadan warga miskin), mengacu pada kriteria kualitas sifat kemanusiaan (moral) danberbasis nilai. Pemilihan anggota LKM melalui sistem tanpa calon, tanpa kampanye,tertulis, rahasia, tanpa rekayasa dari pihak manapun, dan disepakati oleh seluruh warga.

  • PAMSIMAS 2012

    PETUNJUK TEKNISPEDOMAN PELAKSANAAN PAMSIMAS TINGKAT MASYARAKAT

    25

    Untuk kemudahan administrasi program dan sejalan dengan kedudukannya sebagailembaga masyarakat warga yang otonom, maka legitimasi LKM adalah pengakuan,representasi, dan mengakarnya lembaga tersebut dalam masyarakat, sedangkanlegalisasinya melalui Pencatatan Notaris atau Akta Notaris.

    Meskipun sebagai lembaga masyarakat LKM berkedudukan otonom, namun dalampengelolaan organisasi maupun pelaksanaan kegiatan LKM berkewajiban melaksanakankoordinasi, konsultasi, dan komunikasi intensif dengan Kepala Desa/Lurah danperangkatnya serta tokoh masyarakat maupun lembaga formal dan lembaga informalmasyarakat lainnya. Hal ini sejalan dengan prinsip dasar pembangunan partisipatif danberkelanjutan bahwa pembangunan akan berlangsung efektif, efesien, dan tepat sasaranapabila didukung dan mensinergikan potensi tiga pilar pelaku pembangunan, yaknimasyarakat warga, pemerintah, dan kelompok peduli.

    Di desa/kelurahan lokasi Pamsimas yang sedang dan telah dilaksanakan programpemberdayaan oleh pemerintah dengan pendekatan program yang sejenis denganPamsimas, seperti contohnya P2KP yang telah membentuk BKM, maka tidak perlumembentuk lembaga baru, namun memanfaatkan BKM sesuai dengan karakteristiknyasebagai LKM. Dalam hal BKM yang memiliki kinerja yang kurang memadai, maka TFMbersama-sama dengan mitra setempat melakukan revitalisasi lembaga tersebut.

    Untuk melaksanakan program Pamsimas, LKM dengan pendampingan dari Tim FasilitasiMasyarakat (TFM) membentuk Satuan Pelaksana (Satlak) Pamsimas. KeanggotaanSatlak Pamsimas terdiri dari Ketua Satlak Pamsimas, Bendahara, Unit Kerja Teknis AirMinum dan Sanitasi, Unit Kerja Teknis Kesehatan, dan Unit Pengaduan Masyarakat.Hasil pembentukan Satlak Pamsimas disahkan oleh Koordinator LKM.

    Langkah-langkah pelaksanaan pembentukan LKM secara lebih jelas dapat dilihatpada Petunjuk Teknis Perencanaan Program di Masyarakat.

    5.5 PENYUSUNAN PERENCANAAN JANGKA MENENGAH PROGRAM AIRMINUM, KESEHATAN, DAN SANITASI (PJM PROAKSI)

    5.5.1 Penyusunan Rencana Kegiatan PJM ProAKSI

    PJM ProAKSI adalah adalah dokumen perencanaan jangka menengah untuk kurun waktu5 tahun dalam bidang air minum, kesehatan dan sanitasi, yang dirumuskan dari analisishasil IMAS. PJM ProAKSI merupakan kumpulan dari berbagai macam pilihan kegiatan(opsi) yang mungkin dilakukan untuk menangani permasalahan air minum, kesehatan dansanitasi di desa/kelurahan.

    Setelah hasil IMAS diplenokan di tingkat desa/kelurahan, Satlak Pamsimas denganbimbingan dan arahan dari Kepala Desa /Lurah, Tim Teknis Kecamatan, dan TimFasilitasi Masyarakat merumuskan PJM-ProAKSI. PJM ProAKSI disusun secaraberjenjang mulai dari rembug warga tingkat dusun/RW hingga pertemuan pleno tingkatdesa/kelurahan. Untuk selanjutnya, dokumen PJM ProAKSi ini dapat dijadikan referensiterhadap dokumen RPJMDesa.

  • PAMSIMAS 2012

    PETUNJUK TEKNISPEDOMAN PELAKSANAAN PAMSIMAS TINGKAT MASYARAKAT

    26

    5.5.2 Pemilihan Opsi Kegiatan PJM ProAKSI Tahun Pertama

    Opsi kegiatan RKM yang dipilih dari kumpulan pillihan kegiatan yang ada dalam PJMProAKSI akan menjadi rencana tahun pertama, dan akan didanai oleh Bantuan LangsungMasyarakat (BLM) Program PAMSIMAS.

    Proses pemilihan opsi ini merupakan tanggung jawab LKM dan Satlak Pamsimas denganpendampingan oleh TFM, dimana LKM memberikan penjelasan kepada masyarakattentang berbagai opsi yang dapat dipilih untuk kegiatan Pamsimas dalam RKM. Proses inidilakukan dalam pertemuan-pertemuan informal dengan kelompok-kelompok masyarakatdi seluruh dusun/RW. Pada pertemuan tersebut yang terpenting adalah masyarakat sadarbahwa mereka punya pilihan dan paham dengan konsekuensi atas pilihan yang akandiambil.

    A. Pemilihan Opsi RKM I

    Opsi Sarana Air MinumSetelah keadaan sarana air minum yang ada saat ini diketahui, masyarakat denganpendampingan dari TFM memilih jenis sarana air minum yang ingin dibangun dan hal-hal yang harus dilakukan dalam rangka pelaksanaan konstruksinya. Pemilihan opsisarana air minum menggunakan Katalog Informasi Pilihan (INFORMED CHOICECATALOGUE)6 Sarana Air Minum.

    Opsi Sarana Sanitasi Komunal (khusus untuk daerah peri-urban/pinggiran kota)Masyarakat dengan pendampingan TFM melakukan pemilihan opsi sarana sanitasidengan menggunakan Katalog Informasi Pilihan (INFORMED CHOICECATALOGUE)7 untuk Sarana Sanitasi Komunal. Pemilihan opsi sarana sanitasitersebut harus mempertimbangkan juga antara lain: biaya konstruksi, ketersediaanlahan untuk konstruksi, serta biaya operasional dan pemeliharaan.

    Pendekatan sanitasi setempat (on-site) menimbulkan banyak masalah di permukimankota/pinggiran kota yang padat, sementara sistem pembuangan limbah kota terpusat(off-site) dianggap terlalu mahal untuk kebanyakan kota di Indonesia. SanitasiKomunal adalah opsi untuk mengisi kesenjangan antara solusi sanitasi setempat dansistem pembuangan limbah kota terpusat.

    Pilihan opsi teknologi, pelaksanaan konstruksi dan pengoperasian danpemeliharaan Sarana Sanitasi Komunal secara lebih rinci dapat dilihat dalam

    Manual Teknis Sanitasi Komunal untuk Perkotaan/Pinggiran Perkotaan

    6 Katalog Informasi Pilihan untuk Sarana Air Minum menggunakan Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pengembangan SPAM Sederhana Direktorat Jenderal CiptaKarya - Kementerian Pekerjaan Umum

    7 Katalog Informasi Pilihan untuk Sarana Sanitasi menggunakan Informasi Pilihan Teknologi Sanitasi Direktorat Jenderal Cipta Karya - Kementerian PekerjaanUmum

  • PAMSIMAS 2012

    PETUNJUK TEKNISPEDOMAN PELAKSANAAN PAMSIMAS TINGKAT MASYARAKAT

    27

    Opsi Pelatihan di Tingkat MasyarakatSetelah masyarakat memutuskan pemilihan jenis sarana air minum dan saranasanitasi, kemudian dibuat suatu rencana pelatihan di tingkat masyarakat. TFMmendampingi masyarakat dalam mendiskusikan jenis pelatihan yang dibutuhkanberkaitan dengan pelaksanaan pembangunan sarana air minum dan sarana sanitasidan tata cara pengelolaan administrasinya.

    B. Pemilihan Opsi RKM II

    Opsi Kegiatan Peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)Hasil tools PHAST (alur penularan penyakit dan penghambatnya) dan temuan-temuanyang diperoleh dari kegiatan pemicuan dengan CLTS yang telah dilakukan dapatdiketahui berbagai perilaku tidak bersih dan tidak sehat yang masih terjadi dimasyarakat, sehingga kemudian dapat didiskusikan oleh masyarakat dengandifasilitasi TFM mengenai cara untuk mengubah dan meningkatkannya. Usaha-usahauntuk meningkatkan perubahan perilaku tersebut dituangkan dalam bentuk kegiatan-kegiatan peningkatan PHBS yang akan dimasukkan ke dalam RKM II. Opsi kegiatanPHBS dapat berbentuk: pelatihan, promosi kesehatan dan bentuk kegiatan kampanyekesehatan lainnya.

    Opsi Sarana Sanitasi di SekolahOpsi kegiatan ini disepakati dengan pihak sekolah dan masyarakat tentang jenis danjumlah sarana sanitasi (jamban dan cuci tangan) yang akan dibangun di sekolah.

    Opsi Penyiapan dan Pelatihan Satlak Pamsimas sebagai Badan PengelolaRKM II juga akan mendanai pelatihan bagi Badan Pengelola sebagai suatu organisasiyang akan menjaga keberlanjutan sarana dan melanjutkan kegiatan promosikesehatan pada tahap pasca program. Untuk itu perlu dirancang suatu kegiatanpelatihan untuk memperkuat Badan Pengelola dalam melaksanakan tugas dantanggungjawabnya.

    Secara lebih rinci proses penyusunan rencana kegiatan PJM ProAKSI danPemilihan opsi tahun pertama (RKM) dapat dilihat pada Petunjuk Teknis

    Perencanaan Program di Tingkat Masyarakat

    5.6 PERTEMUAN PLENO TINGKAT DESA/KELURAHAN MEMBAHAS PJMPROAKSI

    PJM ProAKSI yang telah disusun oleh masyarakat di tingkat dusun/RW disepakati dalampertemuan pleno desa/kelurahan. Dalam pertemuan pleno ini, masyarakat difasilitasiuntuk menyepakati prioritas atau pilihan kegiatan (opsi) yang akan didahulukan di tahunpertama, kedua dan seterusnya, berdasarkan kriteria yang disepakati bersama denganmengutamakan akses bagi masyarakat miskin.

  • PAMSIMAS 2012

    PETUNJUK TEKNISPEDOMAN PELAKSANAAN PAMSIMAS TINGKAT MASYARAKAT

    28

    Pertemuan ini dihadiri oleh seluruh komponen masyarakat termasuk kelompokmasyarakat miskin dan perempuan. Pertemuan ini difasilitasi oleh LKM dengandidampingi oleh TFM.

    Pada akhir periode Program PAMSIMAS diharapkan PJM ProAKSI akan menjadimasukan/bagian dari RPJM Desa/Kelurahan. Sehingga menjadi kesatuan dengandokumen perencanaan pembangunan desa/kelurahan.

    Secara lebih rinci proses pertemuan pleno tingkat desa/kelurahan membahasPJM ProAKSI diuraikan secara lebih rinci pada Petunjuk Teknis Perencanaan

    Program di Tingkat Masyarakat.

    5.7 PENYUSUNAN DOKUMEN RKM

    Setelah masyarakat menyepakati prioritas atau pilihan kegiatan (opsi) yang akandidahulukan di tahun pertama, Satlak Pamsimas bersama-sama dengan masyarakat dandidampingi oleh TFM berkewajiban menyusun dokumen RKM.

    Pada saat penyusunan RKM, masyarakat dan TFM mendapatkan bantuan/ dukunganteknis dari Konsultan Kabupaten/Kota (teknik, pemberdayaan masyarakat, dankesehatan). Proporsi pembiayaan kegiatan dalam RKM I dan RKM II dapat dilhat padaTabel 5.1.

    Tabel 5.1. Proporsi Pembiayaan RKM (I dan II)

    No. KegiatanSumber Dana

    CatatanHibah BLM Kontribusi

    I.1.

    RKM I :Biaya umum / biaya operasionalLKM (2-4)%

    1) DDUB (dana daerahuntuk pro-grambersama dari APBDdalam belanjabantuan sosial, 10%

    2) Hibah BLM (bantu-anlangsungmasyarakat) dariAPBN dalam belanjabantuan sosial, 70%

    1) in-kind 16%

    2) in-cash 4%

    Besaran biaya masing-masingkegiatan, jumlah dan jeniskegiatan dalam RKM I maupunRKM II dihitung berdasarkantingkat permintaan masyarakat,dan dilakukan secara partisipatif.Satu sub kegiatan tidak bolehdibiayai dari 2 sumber BLM (APBNdan DDUPB APBD)

    2. Kegiatan pelatihan di tingkatmasyarakat : Pelatihan administrasi dan

    keuangan Pelatihan teknik sarana air

    minum dan sanitasi

    3. Pembangunan sarana air minumdan atau sanitasi : Pembangunan sarana air

    minum di masyara-kat dansekolah, atau

    Pembangunan saranasanitasi komunal dimasyarakat peri-urban

    II.1.

    RKM II :Pembangunan Sarana Sanitasi/Jamban dan Cuci Tangan disekolah

  • PAMSIMAS 2012

    PETUNJUK TEKNISPEDOMAN PELAKSANAAN PAMSIMAS TINGKAT MASYARAKAT

    29

    No. KegiatanSumber Dana

    CatatanHibah BLM Kontribusi

    2. Pelatihan dan PemicuanKegiatan PHBS : Kegiatan di masyarakat Kegiatan di sekolah

    3. Pelatihan dan penyiapan BadanPengelola Sarana

    T O T A L (70% + 10%) RKM 20% RKM 100% RKM

    Format RKM dapat dilihat pada Petunjuk Teknis Perencanaan Program di TingkatMasyarakat

    5.8 PERTEMUAN PLENO TINGKAT DESA/KELURAHAN MEMBAHAS RKM

    Setelah Satlak Pamsimas bersama masyarakat dengan bantuan TFM menyusundokumen RKM, maka draft RKM tersebut diinformasikan kepada masyarakat melaluisuatu pertemuan. Melalui kegiatan ini diharapkan masyarakat dapat memberikan ulasanterhadap draft RKM yang telah disusun untuk diperbaiki, dan disetujui sebelum dikirimkepada DPMU. Sebelum RKM diajukan oleh LKM kepada DPMU, RKM tersebut harusdiperiksa oleh DMAC (Teknik, Pemberdayaan, dan Kesehatan) untuk menjamin kualitasperencanaan dan kelengkapan dokumen yang akan dievaluasi oleh DPMU.

    Secara lebih rinci proses pertemuan pleno tingkat desa/kelurahan membahasRKM diuraikan secara lebih rinci pada Petunjuk Teknis Perencanaan Program di

    Tingkat Masyarakat.

    5.9 PENGAJUAN, VERIFIKASI, DAN PERSETUJUAN RKM

    LKM atas nama masyarakat mengajukan dokumen RKM kepada DPMU. Dokumen RKMterdiri dari 2 buku, yaitu: Buku I Laporan Kegiatan Identifikasi Masalah dan AnalisisSituasi, dan Buku II Rencana Kerja Masyarakat.

    DPMU bersama dengan Tim Teknis/Tim Evaluasi RKM Kabupaten/Kota mengevaluasidokumen RKM, dengan menggunakan instrumen evaluasi RKM. Apabila RKM dinilaimasih memerlukan penyempurnaan, dokumen dikembalikan untuk disempurnakan olehLKM.

    Hasil evaluasi RKM dituangkan dalam Berita Acara Hasil Evaluasi RKM dilampiri :

    l Checklist kelengkapan dokumen

    l Checklist ketepatan/substansi RKM

  • PAMSIMAS 2012

    PETUNJUK TEKNISPEDOMAN PELAKSANAAN PAMSIMAS TINGKAT MASYARAKAT

    30

    RKM yang telah memenuhi kriteria dan persyaratan akan diteruskan kepada TKK untukdiverifikasi dan mendapatkan persetujuan. Proses verifikasi RKM oleh TKK dilakukanmelalui forum presentasi RKM oleh LKM.

    Hasil verifikasi RKM dituangkan dalam Berita Acara Verifikasi RKM yang ditandatanganioleh LKM dan TKK. Berdasarkan berita acara tersebut Satker Kabupaten/Kota (SKPDdan SNVT) dibantu DPMU menyiapkan dokumen Surat Perjanjian Pemberian BantuanAPBD dan APBN.

    Tahap berikutnya dari persetujuan RKM adalah pembuatan Surat Perjanjian PemberianBantuan (SPPB), yaitu perjanjian pemberian bantuan yang berkekuatan hukum antaraLKM (mewakili masyarakat desa/kelurahan) dengan Satker/PPK Kabupaten/Kota (Satkerdana APBD/SKPD dan Satker dana APBN adalah Satker PIP/PPK Pamsimas), disiapkanoleh DPMU dan akan menjadi dasar pelaksanaan kegiatan program di desa/kelurahanyang bersangkutan.

    Sesuai dengan jenis sumber dana BLM masyarakat, SPPB program Pamsimas terdiri dari2 buah, yaitu :

    1) SPPB I, yaitu perjanjian pemberian bantuan antara LKM (mewakili masyarakatdesa/kelurahan) dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dana APBD untukprogram Pamsimas, dengan nilai perjanjian minimal 10% dari total dana RKM

    2) SPPB II, yaitu perjanjian pemberian bantuan antara LKM (mewakili masyarakatdesa/kelurahan) dengan PPK Pamsimas Satker PIP dana APBN, dengan nilaiperjanjian 70% dari total dana RKM.

    Dalam Surat Perjanjian Pemberian Bantuan (SPPB) harus dijelaskan :

    1) Pernyataan kesepakatan kedua belah pihak untuk melaksanakan kewajiban sesuaidengan ketentuan dalam persyaratan umum surat perjanjian pemberian bantuan(form persyaratan umum SPPB dapat dilihat pada Buku Kumpulan Format.

    2) Jadwal pelaksanaan kegiatan program di desa/kelurahan.

    3) Rincian tentang total jumlah dana kegiatan untuk RKM I dan RKM II, jumlahkontribusi masyarakat.

    4) Tahapan pencairan dana APBD dan APBN.

    5) Prosedur pengadaan (baik barang maupun jasa).

    Penandatanganan Surat Perjanjian Pemberian Bantuan tersebut menandakan bahwaprogram Pamsimas secara efektif dimulai di desa/kelurahan yang bersangkutan.

    Secara rinci proses Pengajuan, Verifikasi, dan Persetujuan RKM diuraikan secaralebih rinci pada Petunjuk Teknis Perencanaan Program di Tingkat Masyarakat.

  • PAMSIMAS 2012

    PETUNJUK TEKNISPEDOMAN PELAKSANAAN PAMSIMAS TINGKAT MASYARAKAT

    31

    BAB 6. PELAKSANAAN PROGRAM

    6.1 TAHAP PENCAIRAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT (BLM)

    Dana untuk membiayai kegiatan Pamsimas yang telah dituangkan dalam RKM bersumberdari:a) Kontribusi masyarakat sebesar minimal 20 % (berbentuk in-cash minimal 4% dan in-

    kind minimal 16%);b) Dana BLM dari APBD dalam bentuk DDUB (Dana Daerah untuk Program Bersama)

    minimal 10%; danc) Dana BLM dari APBN sebesar 70%.

    Penyaluran dana BLM Pamsimas dilakukan berdasarkan SPPB, yang terdiri dari SPPB Idengan sumber dana dari APBD, dan SPPB II dari APBN. Diagram sumber pendanaankegiatan Pamsimas dapat dilihat pada gambar 6.1.

    Gambar 6.1. Diagram Sumber Pendanaan Kegiatan Pamsimas8

    8 Mekanisme penyaluran dana tersebut disesuaikan dengan Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan yangberlaku

  • PAMSIMAS 2012

    PETUNJUK TEKNISPEDOMAN PELAKSANAAN PAMSIMAS TINGKAT MASYARAKAT

    32

    6.1.1 Tahapan dan Persyaratan Pencairan BLM APBD

    Penyaluran dana DUPB APBD dilakukan melalui Kantor Kas Daerah Kabupaten/Kota kerekening Pamsimas LKM di Bank terdekat. Pencairan dana DUPB dilakukan setelahSPPB I ditandatangani. Dana DUPB APBD dapat dicairkan sebelum pencairan danaAPBN Tahap I dan paling lambat sebelum APBN Tahap III.

    Tahap pencairan BLM APBD diawali dengan pengajuan Surat Permintaan Pembayaran(SPP) oleh LKM yang dilengkapi dengan:a) SK Bupati/ Walikota tentang Penetapan Desa/Kelurahan sebagai Lokasi Pamsimas

    b) Akta/Pencatatan Notaris pendirian LKM

    c) Surat perjanjian pemberian bantuan I (SPPB I)

    d) Berita acara permintaan pencairan dana (BAPPD)

    e) Ringkasan RKM, termasuk realisasi kontribusi masyarakat

    f) Foto copy rekening Pamsimas LKM

    g) Kwitansi sesuai jumlah dana BLM APBD

    Surat Perintah Membayar (SPM) diterbitkan oleh Pejabat Penerbit SPM setelah dilakukanpengujian terhadap dokumen yang disyaratkan di atas. Surat Perintah Pencairan Dana(SP2D) akan diterbitkan setelah diterimanya SPM, dan dana yang diajukan akanditransfer ke rekening Pamsimas LKM yang bersangkutan.

    6.1.2 Tahapan dan Persyaratan Pencairan BLM APBN

    Penyaluran dana BLM APBN dilakukan dalam 3 (tiga) tahapan, Tahap I sebesar 20%,Tahap II sebesar 40%, dan Tahap III sebesar 40%.

    Tata cara pencairan dan penyaluran dana BLM APBN program Pamsimas diatur dalamSurat Edaran dari Direktorat Jenderal Perbendaharaan, Departemen Keuangan No. PER-6/PB/2012 tanggal 24 Januari 2012 sebagai perubahan No. PER-35/PB/2008, tanggal 23Juli 2008.

    Pencairan dana Tahap I sebesar 20% (dua puluh persen) dapat diajukan setelah SPPBII ditandatangani. Diawali dengan pengajuan SPP oleh LKM yang dilengkapi dengan:l Surat Perjanjian Pemberian Bantuan II (SPPB II)

    l Berita Acara Permintaan Pencairan Dana (BAPPD)

    l Ringkasan RKM

    l Kwitansi sesuai jumlah dana tahap I

    SPM diterbitkan oleh pejabat penerbit SPM setelah dilakukan pengujian terhadapdokumen yang disyaratkan di atas. KPPN kemudian akan menerbitkan SP2D setelahmenerima SPM dengan melampirkan:l Ringkasan SPPB II

    l Daftar rekening Pamsimas LKM

    l Surat pernyataan tanggung jawab belanja (SPTB)

  • PAMSIMAS 2012

    PETUNJUK TEKNISPEDOMAN PELAKSANAAN PAMSIMAS TINGKAT MASYARAKAT

    33

    Pencairan dana Tahap II sebesar 40% (empat puluh persen) dapat diajukan melaluiproses Pengajuan SPP oleh LKM yang dilengkapi dengan:

    l Berita acara permintaan pencairan dana (BAPPD)

    l Berita acara penggunaan dana tahap I yang dibuat berdasarkan LaporanPenggunaan Dana I (LPD I) yang menyatakan 90% dana tahap I telah digunakan

    l Berita acara kemajuan pelaksanaan kegiatan, mencapai 20%

    l Kwitansi sesuai jumlah dana tahap II

    SPM diterbitkan oleh pejabat penerbit SPM setelah dilakukan pengujian terhadapdokumen yang disyaratkan di atas. KPPN kemudian akan menerbitkan SP2D setelahmenerima SPM dengan melampirkan:

    l Ringkasan SPPB II

    l Daftar rekening Pamsimas LKM

    l Surat pernyataan tanggung jawab belanja (SPTB)

    Pencairan dana Tahap III sebesar 40% (empat puluh persen) dapat diajukan setelahproses pengajuan SPP oleh LKM yang dilengkapi dengan:

    l Berita acara permintaan pencairan dana (BAPPD)

    l Berita acara penggunaan dana tahap I dan tahap II yang dibuat berdasarkan LaporanPenggunaan Dana II (LPD II) yang menyatakan 90% dana tahap II telah digunakan

    l Berita acara kemajuan pelaksanaan kegiatan, mencapai 50%

    l Fotocopy SP2D BLM APBD

    l Kwitansi sesuai jumlah dana tahap III

    l Surat pernyataan kesanggupan menyelesaikan kegiatan (SPKMK)

    l Fotocopy rekening LKM yang menunjukkan incash telah 100% terkumpul

    SPM diterbitkan oleh pejabat penerbit SPM setelah dilakukan pengujian terhadapdokumen yang disyaratkan di atas. KPPN kemudian akan menerbitkan SP2D setelahmenerima SPM dengan melampirkan:

    l Ringkasan SPPB II

    l Daftar rekening Pamsimas LKM

    l Surat pernyataan tanggung jawab belanja (SPTB)

    6.1.3 Mekanisme Penggunaan Dana

    Penyaluran BLM Pamsimas kepada masyarakat dibagi ke dalam 2 (dua) tahap utama.Tahap pertama adalah penarikan dana dari (KPPN, Kantor Pelayanan danPerbendaharaan Negara dan Masyarakat) ke rekening Pamsimas LKM. Tahap keduaadalah penarikan dana dari rekening LKM untuk dibelanjakan sesuai RKM. Diagram alurpendanaan dan pengadministrasian kegiatan Pamsimas di tingkat masyarakat dapatdilihat pada Gambar 6.2.

  • PAMSIMAS 2012

    PETUNJUK TEKNISPEDOMAN PELAKSANAAN PAMSIMAS TINGKAT MASYARAKAT

    34

    Gambar 6.2. Alur Pendanaan dan Administrasi Kegiatan Pamsimas

    KETERANGAN :

    1. in-cash 4% : kontribusi masyarakat dalam bentuk tunai disetorkan ke Rekening Pamsimas-LKM,diperbolehkan terkumpul minimal 4% sebelum Pencairan T3. SP3K : Surat Pernyataan PenyelesaianPelaksanaan Kegiatan

    2. SP2D : Surat Perintah Pencairan Dana; SPK : Surat Perintah Kerja; SPM : Surat Perintah Membayar3. SPPB I : Surat Perjanjian Pemberian Bantuan antara Lembaga Keswadayaan Masyarakat (LKM)

    dengan Pejabat Pembuat Komitmen - Satuan Kerja Perangkat Daerah (PPK-SKPD)4. SPPB II : Surat Perjanjian Pemberian Bantuan antara Lembaga Keswadayaan Masyarakat (LKM)

    dengan Pejabat Pembuat Komitmen Pamsimas (PPK-Pamsimas) - Satuan Kerja PembangunanInfrastruktur Permukiman (Satker PIP); LP2K : Laporan Penyelesaian Pelaksanaan Kegiatan

    5. SPP : Surat Permintaan Pembayaran; BAPPD : Berita Acara Permintaan Pencairan Dana;6. RPD : Rencana Penggunaan Dana, LPD : Laporan Penggunaan Dana, SPKMK : Surat Pernyataan

    Kesanggupan Menyelesaikan Kegiatan; SPTB : Surat Pernyataan Tanggungjawab Belanja7. RFKB : Realisasi Fisik - Kegiatan dan Biaya; BOP : Biaya Operasional Proyek

  • PAMSIMAS 2012

    PETUNJUK TEKNISPEDOMAN PELAKSANAAN PAMSIMAS TINGKAT MASYARAKAT

    35

    6.1.4 Pembukuan Penggunaan Dana

    Pembukuan penggunaan dana Pamsimas dilakukan oleh Unit Pengelola Keuangan(Bendahara) pada Satuan Pelaksana (Satlak) Pamsimas dalam LKM. Catatan dibuatuntuk setiap jenis kegiatan dan biaya umum/ operasional. Pada akhir bulan catatantersebut digunakan untuk menyusun laporan bulanan kemajuan kegiatan dan biaya untukDPMU. Kwitansi atau bukti pertanggungjawaban keuangan hanya disimpan pada arsipLKM, untuk sewaktu-waktu dapat diperiksa.

    Untuk dapat melaksanakan pekerjaan tersebut Satlak Pamsimas didampingi oleh TFM.Sesuai dengan prinsip transparansi pembukuan LKM sewaktu-waktu harus dapat dilihatbaik oleh masyarakat maupun pelaksana dan pengelola Pamsimas (TFM, KoordinatorFasilitator, DMAC, dan DPMU), serta pihak-pihak lain yang berwenang.

    Pembukuan dana RKM secara lebih rinci diuraikan pada Petunjuk TeknisPelaksanaan Program Pamsimas Tingkat Masyarakat.

    6.1.5 Pertanggungjawaban Pengelolaan Dana

    Secara administratif, pertanggungjawaban pengelolaan dana program oleh SatuanPelaksana Pamsimas dilakukan secara periodik dengan bimbingan dan pendampinganTFM yang mencakup:

    1) Laporan pengelolaan keuangan kepada masyarakat dan pengelola program (DPMU)secara periodik.

    2) Laporan pembangunan fisik (sarana air minum dan sarana sanitasi di sekolah),kegiatan pelatihan masyarakat, dan kesehatan kepada masyarakat dan pengelolaprogram (DPMU) secara periodik.

    Laporan di atas disampaikan melalui suatu pertemuan di tingkat desa/kelurahan yangbertujuan untuk mempertanggungjawabkan penggunaan dana RKM untuk kegiatan-kegiatan program, dimana Satlak Pamsimas LKM dengan dibantu oleh TFM menjadipenyelenggara pertemuan ini dan mengundang pemerintah desa/kelurahan, perwakilanseluruh anggota masyarakat, dan DPMU. Pertemuan ini dilakukan setelah penggunaandana setiap tahap selesai dan akan mengajukan dana tahap berikutnya.

    Mekanisme pertanggungjawaban dana ini dilakukan untuk mendukung transparansipelaksanaan program di masyarakat, dimana penyelenggaraan kegiatan dilakukan secaraterbuka dan diketahui oleh seluruh komponen masyarakat. Di samping melalui pertemuanmasyarakat, hal tersebut harus didukung pula dengan menyediakan media komunikasidan informasi yang akurat dan mudah diakses oleh masyarakat, seperti menyediakanPapan Informasi dan Lembar Informasi.

  • PAMSIMAS 2012

    PETUNJUK TEKNISPEDOMAN PELAKSANAAN PAMSIMAS TINGKAT MASYARAKAT

    36

    6.2 TAHAP PELAKSANAAN KEGIATAN

    6.2.1 Implementasi RKM I

    Pelatihan di Tingkat Masyarakat

    Untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dalam melaksanakan kegiatan program dapatdicapai melalui pelaksanaan pelatihan yang dilakukan oleh TFM, konsultan kabupaten,maupun pihak lain bila dibutuhkan. Pelatihan untuk tahap pelaksanaan konstruksi airminum untuk daerah perdesaan atau sanitasi umum untuk daerah peri-urban yangdiperlukan harus sesuai dengan kebutuhan LKM dan masyarakat, agar mampu danterampil dalam melakukan kegiatan yang tertuang di dalam RKM I.

    Materi pelatihan untuk masyarakat yang berkaitan dengan kegiatan RKM I antara lain:

    l Pengadaan barang dan jasa untuk pekerjaan konstruksi

    l Konstruksi sarana air minum/ sanitasi umum

    l Pembukuan dan pengelolaan keuangan program

    l Pemberdayaan masyarakat/ pengarusutamaan gender

    Kegiatan pelatihan ini menitikberatkan pada peningkatan pengetahuan masyarakattentang hal-hal yang berkaitan dengan perencanaan pembangunan sarana. Sementaraketerampilan masyarakat akan lebih ditingkatkan pada saat pelaksanaan pembangunankonstruksi sarana melalui kegiatan on the job training, dimana TFM mendampingisekaligus melatih masyarakat agar mampu secara swadaya membangun sarananya.Usaha lain untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dapat dilakukan dengan carapendampingan secara terus menerus oleh TFM selama proses pelaksanaan kegiatan.

    Pembangunan Konstruksi Sarana Air Minum atau Sarana Sanitasi Umum

    Persiapan, pelaksanaan konstruksi dilaksanakan setelah pencairan dana dari RKM I dansetelah dilaksanakan pelatihan bagi LKM dan masyarakat yang berkaitan denganpelaksanaan pembangunan konstruksi. Sebelum dilaksanakan pembangunan maka LKMdan TFM perlu melakukan dulu persiapan yang meliputi antara lain :

    1) Menyempurnakan jadwal pelaksanaan konstruksi sarana yang telah disusun di dalamRKM I agar sesuai dengan kondisi terbaru.

    2) Memeriksa dan mempersiapkan kontribusi masyarakat berupa tenaga dan material(natura) telah siap/ tersedia, (in-kind tenaga dalam bentuk surat pernyataankesanggupan dari masyarakat, in-kind bahan/material harus sudah tersedia di lokasipekerjaan).

    Pembangunan konstruksi sarana oleh masyarakat memanfaatkan organisasi dansumberdaya yang telah ditentukan sebelumnya, yaitu kontribusi masyarakat baik dalambentuk uang tunai minimal 4% maupun natura (tenaga kerja, material lokal, dansebagainya) minimal 16%, serta melalui sumber pendanaan dari Rekening LKM. Padatahap ini TFM berkewajiban untuk mendampingi, memberikan bimbingan teknis danpersetujuan terhadap kegiatan yang telah dan sedang dilaksanakan.

  • PAMSIMAS 2012

    PETUNJUK TEKNISPEDOMAN PELAKSANAAN PAMSIMAS TINGKAT MASYARAKAT

    37

    Metode pelatihan yang sebaiknya digunakan pada tahap ini adalah pelatihan sambilbekerja (on the job training), yang bertujuan agar materi pelatihan lebih mudah untukdiserap oleh masyarakat. Pelatihan sambil bekerja tentang konstruksi sarana air minumatau sarana sanitasi komunal disesuaikan dengan kebutuhan LKM dan masyarakat, danpelatihan ini dilakukan oleh Konsultan DMAC dan TFM yang mencakup antara lain:

    l Cara-cara membuat dan membaca gambar teknis

    l Pengetahuan tentang spesifikasi teknis dan batasan-batasannya

    l Tata cara pengawasan pekerjaan (quality control) dan perhitungan kemajuanpembangunan fisik

    l Administrasi dan keuangan pelaksanaan pembangunan (serta akuntabilitas dantransparansi)

    Pelaksanaan, LKM dan masyarakat dengan dukungan TFM, secara terus menerusmelakukan monitoring kemajuan pembangunan selama pelaksanaan pekerjaankonstruksi, seperti pengadaan material/bahan, mutu pekerjaan, pengelolaan administrasikeuangan, dan lain sebagainya, sehingga dapat segera diambil langkah-langkah bilaterjadi penyimpangan.

    Mutu pelaksanaan pekerjaan konstruksi merupakan salah satu faktor yang akanmenentukan keberlanjutan sarana yang telah dibangun, dan merupakan fokus utamadalam pelaksanaan pembangunan konstruksi sarana air yang bukan hanya pencapaiankemajuan fisik saja. Sehingga untuk menjaga mutu pelaksanaannya peran KonsultanDMAC dan TFM dalam memberikan dukungan teknis, supervisi, dan pendampinganterhadap masyarakat menjadi sangat penting.

    6.2.2 Implementasi RKM II

    Pelatihan Tentang Perilaku Hidup Bersih-Sehat (PHBS)

    Sebelum kegiatan promosi kesehatan/PHBS dilaksanakan, maka dilakukan terlebihdahulu pelatihan untuk guru, tenaga kesehatan, dan unit kesehatan LKM. Pelatihan inidilakukan oleh TFM dan dibantu oleh narasumber dari berbagai pihak yang