pedoman pegawai utdp pmi

55
PEDOMAN PERATURAN KEPEGAWAIAN UNIT DONOR DARAH PUSAT PALANG MERAH INDONESIA TAHUN 2012 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Pengertian Umum/Istilah Yang dimaksud dengan : 1. Palang Merah Indonesia (PMI) adalah satu-satunya organisasi kepalangmerahan di Indonesia yang disahkan dengan Keputusan Presiden No. 25 tahun 1950 dan Keputusan Presiden No.246 tahun 1963 yang diberi tugas oleh Pemerintah untuk melaksanakan Upaya Kesehatan Transfusi Darah atau UKTD berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2011 Tentang Pelayanan Darah dan selanjutnya disebut PMI; 2. Unit Transfusi Darah adalah sarana pelayanan kesehatan yang melaksanakan kegiatan penyediaan darah untuk transfusi dan selanjutnya disebut Unit Donor Darah PMI atau disingkat UDD PMI; 3. UDD Pusat PMI adalah unit pelayanan teknis yang berkedudukan di bawah Pengurus Pusat Palang Merah Indonesia dan bertanggung jawab kepada Pengurus Pusat Palang Merah Indonesia; 4. Pegawai UDD Pusat PMI adalah mereka yang mempunyai hubungan kerja dengan UDD Pusat PMI dan terikat oleh suatu perjanjian kerja serta menerima gaji; 5. Keluarga Langsung UDD Pusat PMI adalah 1 (satu) orang istri/suami yang sah dan maksimal 2 (dua) orang anak yang sah, yang berusia dibawah 21 (dua puluh satu) tahun yang belum menikah dan belum bekerja, kecuali yang masih kuliah, tidak bekerja dan belum menikah sampai umur 24 (dua puluh empat) tahun dengan bukti yang dapat diterima, serta terdaftar dalam administrasi kepegawaian; 1

Upload: liza

Post on 11-Jan-2016

810 views

Category:

Documents


195 download

DESCRIPTION

Pedoman pegawai

TRANSCRIPT

Page 1: Pedoman Pegawai Utdp Pmi

PEDOMANPERATURAN KEPEGAWAIAN

UNIT DONOR DARAH PUSAT PALANG MERAH INDONESIA TAHUN 2012

BAB IKETENTUAN UMUM

Pasal 1Pengertian Umum/Istilah

Yang dimaksud dengan :

1. Palang Merah Indonesia (PMI) adalah satu-satunya organisasi kepalangmerahan di Indonesia yang disahkan dengan Keputusan Presiden No. 25 tahun 1950 dan Keputusan Presiden No.246 tahun 1963 yang diberi tugas oleh Pemerintah untuk melaksanakan Upaya Kesehatan Transfusi Darah atau UKTD berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2011 Tentang Pelayanan Darah dan selanjutnya disebut PMI;

2. Unit Transfusi Darah adalah sarana pelayanan kesehatan yang

melaksanakan kegiatan penyediaan darah untuk transfusi dan selanjutnya disebut Unit Donor Darah PMI atau disingkat UDD PMI;

3. UDD Pusat PMI adalah unit pelayanan teknis yang berkedudukan di bawah Pengurus Pusat Palang Merah Indonesia dan bertanggung jawab kepada Pengurus Pusat Palang Merah Indonesia;

4. Pegawai UDD Pusat PMI adalah mereka yang mempunyai hubungan kerja dengan UDD Pusat PMI dan terikat oleh suatu perjanjian kerja serta menerima gaji;

5. Keluarga Langsung UDD Pusat PMI adalah 1 (satu) orang istri/suami yang sah dan maksimal 2 (dua) orang anak yang sah, yang berusia dibawah 21 (dua puluh satu) tahun yang belum menikah dan belum bekerja, kecuali yang masih kuliah, tidak bekerja dan belum menikah sampai umur 24 (dua puluh empat) tahun dengan bukti yang dapat diterima, serta terdaftar dalam administrasi kepegawaian;

6. Ahli Waris adalah anggota keluarga yang terdaftar di administrasi personalia PMI atau mereka yang ditunjuk oleh pegawai untuk menerima hak-hak Pegawai dan menyelesaikan kewajiban Pegawai apabila Pegawai meninggal dunia. Apabila tidak ada keluarga atau orang yang ditunjuk maka diatur menurut ketentuan hukum yang berlaku;

1

Page 2: Pedoman Pegawai Utdp Pmi

7. Pekerjaan adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh Pegawai UDD Pusat PMI untuk kepentingan UDD Pusat PMI dalam suatu hubungan kerja dengan menerima gaji;

8. Jabatan adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab dan wewenang Pegawai di UDD Pusat PMI;

9. Direktur adalah pimpinan UDD Pusat PMI yang diangkat oleh Pengurus Pusat PMI;

10.Kepala Bagian adalah pejabat pada suatu bagian dalam tingkat manajerial struktur UDD Pusat PMI yang selanjutnya disebut Kepala Bidang;

11.Kepala Seksi adalah pejabat pada suatu seksi dari bagian yang ada dalam tingkat manajerial struktur UDD Pusat PMI yang selanjutnya disebut Kepala Sub Bidang;

12.Tim Manajerial adalah kelompok kesatuan (tim) dalam menjalankan pengelolaan atau manajemennya terdiri dari Direktur, Kepala Bidang dan Kepala Su Bidang di UDD Pusat PMI;

13.Manajemen adalah merupakan suatu proses yang khas yang terdiri dari tindakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber lainnya;

14.Gaji adalah penghasilan yang diterima pegawai pada tiap bulannya didasarkan pada golongan penggajian yang terdiri dari gaji pokok ditambah dengan tunjangan atas pekerjaan yang telah dilakukan dan ditetapkan menurut Pedoman Peraturan Kepegawaian UDD Pusat PMI;

15.Penghasilan adalah pendapatan pegawai yang didasarkan pada gaji pokok, pangkat dan golongan, masa kerja, pendidikan, dan ketentuan lain yang ditetapkan menurut Pedoman Peraturan Kepegawaian UDD Pusat PMI;

16.Pangkat adalah penghargaan yang diberikan kepada pegawai berdasarkan pengabdian dan prestasi;

17.Pensiun adalah berakhirnya hubungan kerja karena telah memasuki batas maksimum usia kerja yang ditetapkan dalam Pedoman Peraturan Kepegawaian UDD Pusat PMI;

18.Pemutusan Hubungan Kerja/PHK adalah suatu keadaan dimana telah berakhirnya hubungan kerja antara UDD Pusat PMI dengan Pegawai UDD Pusat PMI, baik yang disebabkan atas permintaan sendiri atau melakukan pelanggaran berat atas ketentuan perundang-undangan dan hukum yang berlaku;

2

yuli_arinta, 2012-04-16,
disesuaikan dengan statuta
Page 3: Pedoman Pegawai Utdp Pmi

19.Prestasi Kerja adalah hasil kerja yang telah dicapai seorang Pegawai yang dinilai atau diukur tingkat pencapaian kompetensinya berdasarkan faktor-faktor penilaian yang ditetapkan dalam Pedoman Peraturan Kepegawaian UDD Pusat PMI.

Pasal 2Tujuan

Pedoman Peraturan Kepegawaian bertujuan untuk :

1. Pengelolaan kepegawaian di UDD Pusat PMI.

2. Terselenggaranya fungsi dan tugas UDD Pusat PMI sesuai Visi, Misi UDD Pusat PMI.

3. Terpenuhinya ketentuan tentang hak dan kewajiban pegawai sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, yang pada akhirnya diharapkan dapat mendorong peningkatan kinerja organisasi.

4. Terbinanya hubungan kerja yang harmonis di lingkungan kerja UDD Pusat PMI.

Pasal 3Ruang Lingkup

1. Pedoman Peraturan Kepegawaian ini mengikat Pegawai UDD Pusat PMI.

2. Pegawai UDD Pusat PMI wajib mentaati dan menjalankan isi dari pedoman peraturan kepegawaian ini dengan sebaik-baiknya.

Pasal 4Visi, Misi dan Tujuan

1. VisiUDD PMI diakui secara luas sebagai unit teknis PMI yang mampu melaksanakan sistem pelayanan transfusi darah yang bermutu dan terintegrasi kedalam sistim kesehatan di Indonesia.

2. MisiMemberdayakan, membakukan dan meningkatkan kualitas kerja UDD PMI di seluruh Indonesia.

.3. Tujuan

3

Page 4: Pedoman Pegawai Utdp Pmi

Tersedianya darah dan komponen darah yang cukup, aman, tepat waktu dan terjangkau untuk transfusi mengikuti perkembangan teknologi di bidang kedokteran transfusi dan terapi komponen.

BAB IIKETENAGAAN

Pasal 5Pegawai UDD Pusat PMI

Pegawai UDD Pusat PMI terdiri dari Pegawai tetap, Pegawai dipekerjakan dan Pegawai kontrak.

Pasal 6Lingkup Pegawai UDD Pusat PMI

Pegawai UDD Pusat PMI terdiri dari :

1. Pegawai Tetap, yaitu pegawai yang terikat perjanjian kerja dengan UDD PMI sejak diangkat sebagai pegawai tetap sampai usia pensiun yang dinyatakan melalui Surat Keputusan Pengurus Pusat PMI.

2. Pegawai dipekerjakan,yaitu Pegawai Negeri Sipil (PNS) /TNI /

Polri / Lembaga lain yang dipekerjakan di UDD Pusat PMI dengan surat penugasan dan mendapatkan gaji dari induk organisasinya serta mendapat tunjangan, transport dan uang makan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Pedoman Kepegawaian UDD Pusat PMI.

3. Pegawai Kontrak, yaitu pegawai yang terikat perjanjian kontrak kerja untuk batas waktu tertentu sesuai dengan peraturan dan atau perundang-undangan yang berlaku, minimal 1(satu) tahun dan bila diperlukan dapat diperpanjang maksimal 2 (dua) tahun dengan menerima upah sesuai dengan ketetapan/aturan yang berlaku di UDD Pusat PMI.

BAB IIIPROSEDUR PENERIMAAN PEGAWAI

Pasal 7Ketentuan Umum

1. Penerimaan pegawai adalah suatu proses kegiatan untuk mengisi formasi pekerjaan yang lowong mulai dari perencanaan, pengumuman, pelamaran, penyaringan sampai dengan pengangkatan menjadi Pegawai UDD Pusat PMI.

2. Pengadaan pegawai baru diadakan apabila terdapat formasi yang lowong.

4

Page 5: Pedoman Pegawai Utdp Pmi

3. Persyaratan umum penerimaan Pegawai adalah: a. Warga Negara Indonesia (WNI); b. Berusia minimal 18 tahun atau sudah pernah menikah dan

maksimal 35 tahun; c. Berbadan dan berjiwa sehat serta bebas Narkoba, melalui

hasil pemeriksaan kesehatan oleh Dokter yang berwenang;d. Berkelakuan baik yang dibuktikan dengan Surat Keterangan

Catatan Kepolisian terbaru dan atau masih berlaku dari Kepolisian;

e. Memiliki ijasah sekurang-kurangnya Diploma-1(D1) di bidang teknologi transfusi darah untuk tenaga teknis;

f. Memiliki ijasah sekurang-kurangnya Diploma-3 (D3) untuk bidang administrasi, keuangan, kepegawaian dan logistik;

g. Memenuhi persyaratan kompetensi jabatan/posisi;h. Lulus seleksi yang diadakan oleh Manajemen UDD Pusat PMI

dan sesuai prosedur penerimaan Pegawai UDD Pusat PMI;i. Bersedia menandatangani surat perjanjian kerja yang

dikeluarkan oleh UDD Pusat PMI;j. Bersedia mematuhi setiap peraturan/tata tertib yang berlaku

di UDD Pusat PMI; dank. Menyerahkan syarat-syarat administrasi yang diajukan oleh

UDD Pusat PMI.

Pasal 8Pengadaan Pegawai

1. Pengadaan pegawai yang diperlukan oleh UDD Pusat PMI diumumkan kepada masyarakat.

2. Dalam pengumuman seperti yang dimaksud dalam ayat 1 (satu) dicantumkan :a. Jumlah dan jenis kebutuhan tenaga kerja.b. Syarat-syarat kompetensi yang harus dipenuhi.c. Alamat tempat lamaran ditujukan.d. Batas waktu pengajuan surat lamaran.

3. Penyaringan :a. Setiap pelamar diwajibkan mengikuti psikotes dan wawancara

serta apabila dipandang perlu dapat dilaksanakan uji keterampilan.

b. Pelamar yang telah memenuhi poin a diatas diwajibkan mengikuti tes kesehatan.

c. Biaya yang timbul untuk poin a dan b dibebankan kepada pelamar.

d. Penyaringan calon pegawai dilaksanakan bagian kepegawaian UDD Pusat PMI dan Unit terkait.

4. Hasil penyaringan calon pegawai dilaporkan kepada Direktur UDD Pusat PMI untuk dibahas dan diputuskan pada tingkat manajerial.

Pasal 9Pengangkatan dan Penempatan Pegawai

Pengangkatan dan penempatan Pegawai merupakan kewenangan Manajerial UDD Pusat PMI dengan persetujuan PMI Pusat, sesuai

5

Page 6: Pedoman Pegawai Utdp Pmi

dengan kebutuhan pengisian formasi, jabatan, fungsi atau pekerjaan tertentu untuk melaksanakan tugas-tugas operasional Pegawai UDD Pusat PMI.

Pasal 10 Pengangkatan Pegawai Tetap

1. Pengangkatan Calon Pegawai Tetapa. Pegawai yang telah melewati masa kerja sebagai calon

pegawai tetap sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan dan paling lama 2 (dua) tahun atau sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku dan memenuhi persyaratan yang ditentukan, dapat diangkat dengan Surat Keputusan Direktur UDD Pusat PMI dan atau Pengurus Pusat PMI sebagai calon pegawai tetap.

b. Pegawai yang telah diangkat menjadi calon pegawai tetap berhak atas gaji 80% ditambah tunjangan-tunjangan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UDD Pusat PMI.

c. Apabila calon pegawai tetap ini adalah pegawai kontrak di UDD Pusat/Daerah/Cabang PMI maupun di Perusahaan/Instansi lain dalam bidang yang sama, masa kerjanya akan diperhitungkan sebesar 60%.

d. Apabila calon pegawai tetap ini adalah pegawai tetap dari UDD PMI Daerah/Cabang, masa kerjanya akan diperhitungkan sebesar 100%.

2. Pengangkatan Pegawai Tetap

a. Pegawai yang telah melewati masa sebagai calon pegawai tetap sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan dan paling lama 2 (dua) tahun dan memenuhi persyaratan yang ditentukan, berhak untuk diangkat menjadi pegawai tetap UDD Pusat PMI dengan Surat Keputusan Pengurus Pusat PMI dan atau Direktur UDD Pusat PMI.

b. Pegawai yang telah diangkat menjadi pegawai tetap berhak atas gaji 100% ditambah tunjangan-tunjangan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UDD Pusat PMI.

Pasal 11Pengadaan Pegawai Kontrak

1. Pegawai baru akan dikontrak untuk jangka waktu 1 (satu) tahun. Setelah masa kontrak 1 (satu) tahun, yang bersangkutan dapat diangkat, diperpanjang atau diputus. Apabila diperpanjang, yang bersangkutan hanya bisa diperpanjang paling lama 2 (dua) tahun, dan setelah itu yang bersangkutan dapat diangkat atau diputus.

2. Apabila tidak memungkinkan dilakukan pengangkatan namun yang bersangkutan ternyata masih diperlukan tenaganya setelah melewati masa waktu sebagaimana dimaksud pada ayat 1 pasal ini, maka kepadanya dapat diberlakukan pembaharuan kontrak kerja namun melalui masa tenggang minimal 30 (tiga puluh) hari.

6

Page 7: Pedoman Pegawai Utdp Pmi

3 UDD Pusat PMI wajib memberitahukan kapan berakhirnya masa kontrak tersebut secara tertulis/lisan kepada Pegawai yang bersangkutan selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sebelumnya.

BAB IVKEPANGKATAN PEGAWAI

Pasal 12Sistem Kepangkatan

Pegawai diangkat dalam pangkat tertentu berdasarkan pendidikan, pengalaman, prestasi kerja dan syarat-syarat lain yang ditentukan sesuai dengan sistem kepangkatan Pegawai PMI yang berlaku.

Pasal 13 Jenjang Kepangkatan

Susunan jenjang kepangkatan pada pengangkatan pertama dan

batas kenaikan pangkat regular pegawai berdasarkan latar belakang

pendidikannya, yaitu :

Pangkat pertama dan batas kenaikan pangkat reguler berdasarkan pendidikan

Golongan ARuang

GajiSD   Pekarya I AI

  SMP   Pekarya II AII    Pekarya III AIII

  Pekarya IV AIV   Golongan B

SD SMA   Pelaksana I BI    D1,

D2 

Pelaksana II BIISMP   D3   Pelaksana III BIII

      Pelaksana IV BIV    Golongan C

SMA S1/D4 Penata I CI

   S2

 Penata II CII

7

Page 8: Pedoman Pegawai Utdp Pmi

D1, D2

S3Penata III CIII

  D3   Penata IV CIV  Golongan D

S1/D4 Pembina I DI  S2 Pembina II DII

 

S3 Pembina III DIII  Pembina IV DIV

Keterangan :

- Sarjana Kedokteran/ Apoteker dll. (Profesi) dengan masa kerja

2 tahun, masuk kelompok pendidikan S1+, dengan pangkat

C1;

- Dokter Spesialis masuk kelompok S2, dengan pangkat C2;

- Pangkat pegawai PNS yang dipekerjakan di UDDP PMI perlu

disetarakan dengan sistem pangkat yang ada di UDDP PMI;

- Untuk pejabat struktural diberikan kenaikan pangkat tertinggi

sampai 2 tingkat dari batas kenaikan pangkat pendidikan.

Contoh untuk pejabat yang memiliki pendidikan S1 maka

kenaikan pangkat tertinggi tidak sampai Pembina 1 (D1) tetapi

sampai Pembina III (D3).

Pasal 14

Pengangkatan Pertama

Pangkat yang dapat diberikan untuk pengangkatan pertama bagi

mereka yang baru diangkat sebagai pegawai UDD PMI adalah :

a. Pekarya I : Golongan ruang AI bagi mereka yang sekurang-

kurangnya memiliki tanda tamat belajar Sekolah

Dasar (SD);

b.Pekarya II : Golongan ruang AII bagi mereka yang sekurang-

kurangnya memiliki tanda tamat belajar Sekolah

Menengah Pertama (SMP) atau setara;

c. Pelaksana I : Golongan ruang BI bagi mereka yang sekurang-

kurangnya memiliki surat tanda tamat belajar

Sekolah Menengah Atas (SMA) atau setara;

d.Pelaksana II: Golongan ruang BII bagi mereka yang sekurang-

kurangnya memiliki ijasah Diploma 1 (D1) atau

Diploma 2 (D2);

8

Page 9: Pedoman Pegawai Utdp Pmi

e. Pelaksana III : Golongan ruang BIII bagi mereka yang sekurang-

kurangnya memiliki ijasah Diploma 3 (D3);

f. Penata I : Golongan ruang CI bagi mereka yang sekurang-

kurangnya memiliki ijasah Diploma 4 (D4) atau

Strata 1 (S1);

g. Penata II : Golongan ruang CII bagi mereka yang sekurang-

kurangnya memiliki ijasah Strata 2 (S2) atau Sarjana

Kedokteran (Profesi) atau Sarjana Apoteker (Profesi);

h. Penata III : Golongan ruang CIII bagi mereka yang sekurang-

kurangnya memiliki ijasah Strata 3 (S3).

Pasal 15

Pembatasan Pangkat dan Ruang Gaji Pengangkatan Pertama

Pembatasan Pangkat dan Ruang Gaji Pengangkatan Pertama bagi

Pegawai PMI adalah :

a. Ijasah Sekolah Dasar sampai dengan Pangkat Pelaksana I dengan

Ruang Gaji BI;

b. Ijasah Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau Setara sampai

dengan Pangkat Pelaksana III dengan Ruang Gaji BIII;

c. Ijasah Sekolah Menengah Atas (SMA) atau Setara sampai dengan

Pangkat Penata I dengan Ruang Gaji CI;

d. Ijasah Diploma 1 (D1) dan Diploma 2 (D2) atau Setara sampai

dengan pangkat Penata III dengan Rauang gaji CIII;

e. Ijasah Diploma 3 (D3) atau Setara sampai dengan Pangkat Penata

IV dengan Ruang Gaji CIV;

f. Ijasah Diploma 4 (D4) atau Strata 1 (S1) atau Setara sampai

dengan Pembina I dengan Ruang Gaji D1;

g. Ijasah Strata 2 (S2) atau Sarja Kedokteran (Profesi) atau Sarjana

Apoteker (Profesi) atau Setara sampai dengan Pembina II dengan

Ruang Gaji DII; dan

h. Ijasah Strata 3 (S3) atau Setara sampai dengan Pembina III

dengan Ruang Gaji DIII.

BAB VSISTEM PENGGAJIAN

Pasal 17

9

Page 10: Pedoman Pegawai Utdp Pmi

Sistem Penggajian

1. Sistem penggajian pegawai tetap UDD Pusat PMI, mengacu pada gaji Pokok PNS dengan ketentuan sebagai berikut :a. Besaran Gaji Pokok yang berlaku.b. Tunjangan Istri. c. Tunjangan Anak; apabila sudah mencapai batas usia tidak

mendapatkan tunjangan maka secara langsung akan dialihkan kepada anak yang belum tertanggung. Tunjangan anak bagi suami/istri yang berkerja dalam satu institusi (UDD Pusat PMI) hanya diberikan kepada suami dari pegawai yang bersangkutan.

d. Tunjangan Beras sesuai dengan point b dan c.e. Tunjangan Struktural bagi yang memiliki jabatan struktural.f. Tunjangan Fungsional bagi yang memiliki keahlian dan

ketrampilan teknis.g. Tunjangan Umum bagi yang tidak memiliki keahlian dan

ketrampilan teknis.

2. PNS yang dipekerjakan mendapatkan gaji dari induk organisasinya.

3. Sistem penggajian Pegawai Kontrak diberikan dengan besaran sesuai Upah Minimal Kota/ Kabupaten.

4. Besaran Gaji pegawai tetap dan yang dipekerjakan didasarkan pada jenjang kepangkatan dan masa kerja Pegawai.

5. Pembayaran Gaji dilakukan setiap tanggal 1 atau awal bulan berjalan yang dibayarkan dengan sitem transfer. Jika tanggal 1 jatuh pada hari libur maka pembayarannya akan dilakukan pada hari kerja setelahnya.

6. PNS yang dipekerjakan/diperbantukan, mendapat tambahan penghasilan dengan ketentuan sebagai berikut :

a. Jika jumlah penghasilan yang diterima di unit kerja PNS lebih rendah dari PMI, maka pegawai yang bersangkutan mendapatkan tambahan penghasilan sebesar selisih dari jumlah yang diperoleh dari PNS dan PMI.

b. Jika jumlah penghasilan yang diterima di unit kerja PNS lebih tinggi dari PMI maka pegawai yang bersangkutan tidak mendapatkan tambahan selisih penghasilan.

c. Pegawai PNS yang bekerja di UDDP PMI dapat diberikan tunjangan operasional dan bagi mereka yang menduduki jabatan diberikan tunjangan jabatan.

Pasal 18 Gaji Berkala,Peninjauan Penghasilan

dan Pajak Penghasilan (PPH21)

10

Page 11: Pedoman Pegawai Utdp Pmi

Gaji Berkala dan Peninjauan Penghasilan serta Pajak Penghasilan (PPH21) :

1. Kenaikan gaji berkala untuk seluruh Pegawai dilakukan setiap dua tahun sekali.

2. Peninjauan penghasilan :a. Untuk gaji akan dilakukan sesuai dengan perubahan gaji

PNS.b. Untuk tunjangan struktural, kesehatan dan keselamatan

kerja akan dilakukan sesuai dengan perubahan ketentuan PMI.

c. Insentif berupa penambahan penghasilan dapat diberikan sesuai dengan kondisi keuangan UDD Pusat PMI.

3. UDD Pusat PMI memberikan tunjangan pajak atas penghasilan pegawai dan bertanggung jawab atas penyetoran pajak penghasilan dari masing-masing pegawaikecuali PNS dipekerjakan.

BAB VITUNJANGAN PENGHASILAN

Pasal 19Tunjangan

1. Tunjangan Jabatan

Diberikan kepada tenaga tetap PMI dan tenaga PNS dipekerjakan yang menduduki jabatan.

2. Tunjangan Fungsionala. Diberikan kepada tenaga tetap PMI yang menduduki jabatan

ataupun tidak, yang memiliki keahlian dan keterampilan teknis.

b. Diberikan kepada PNS dipekerjakan yang memiliki keahlian dan keterampilan teknis yang tidak mendapatkan tunjangan fungsional dari instansi induknya, sebesar selisih antara tunjangan fungsional dan tunjangan umum yang diterimanya.

3. Tunjangan Umum

Diberikan kepada tenaga tetap PMI yang tidak memiliki keahlian dan keterampilan teknis.

4. Tunjangan Transport dan Uang Makana. Diberikan kepada Pegawai tetap, PNS dipekerjakan dan

kontrak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.b. Tidak diberikan transport tambahan bagi Pegawai yang

bekerja sebagai kurir, kasir dan pengemudi namun disesuaikan dengan perhitungan lembur.

11

Page 12: Pedoman Pegawai Utdp Pmi

BAB VIIKESEJAHTERAAN PEGAWAI

Pasal 20Tunjangan Hari Raya

1. Tunjangan Hari Raya (THR) diberikan kepada seluruh Pegawai .

2. Besarnya THR diberikan sebagai berikut :a. Bagi Pegawai yang masa kerjanya 12 (dua belas) bulan

atau lebih, diberikan minimal 1 (satu) bulan gaji.b. Bagi Pegawai yang masa kerjanya kurang dari 12 (dua

belas) bulan, pemberian THR dilakukan secara proporsional dengan penghitungan sebagai berikut :

Jumlah Bulan Masa Kerja x 1 (satu) bulan Gaji12

3. Masa kerja Pegawai dihitung mulai tanggal bekerja di UDD Pusat PMI sampai dengan tanggal hari pertama hari raya Idul Fitri tahun yang bersangkutan.

4. THR diberikan paling lambat 2 (dua) minggu sebelum hari raya Idul Fitri.

5. Pegawai yang putus hubungan kerja (PHK) dengan UDD Pusat PMI karena alasan apapun kurang dari 30 (tiga puluh) hari kalender sebelum tanggal hari pertama hari raya Idul Fitri, masih berhak mendapat THR sesuai dengan ketentuan diatas.

7. THR hanya diberikan pada hari raya Idul Fitri dan tidak diberikan secara terpisah sesuai dengan Hari Raya Keagamaan lainnya, Pegawai yang beragama di luar Agama Islam akan menerima THR bersama-sama dengan rekan lainnya yang beragama Islam sesuai ketentuan point 2 dalam pasal ini.

5. THR tetap diberikan kepada Pegawai yang dalam masa cuti diluar tanggungan UDD Pusat PMI.

Pasal 21Gaji ke-13

1. UDD Pusat PMI dapat memberikan gaji ke-13 bagi pegawainya untuk membantu biaya pendidikan.

2. Gaji ke-13 diberikan pada setiap bulan Juni yang besarnya minimal 1x gaji pokok.

3. THR dan gaji ke-13 diberikan kepada Pegawai yang pensiun di tahun berjalan.

Pasal 22

Tambahan Penghasilan

12

Page 13: Pedoman Pegawai Utdp Pmi

Tambahan penghasilan yang dapat disebut sebagai tunjangan UDDP PMI dapat diberikan setiap tahun dan tergantung kepada kondisi keuangan institusi.

Pasal 23Bantuan Kematian

1. Santunan kematian (meninggal wajar/kecelakaan) diberikan kepada pegawai dilingkungan UDD Pusat PMI.

2. Santunan kematian diberikan untuk pegawai yang bersangkutan, suami/istri yang sah dan anak ke-1 dan 2 yang tercatat di kepegawaian.

3. Besarnya bantuan diberikan dengan ketentuan :a. Bila pegawai UDD Pusat PMI yang meninggal dunia, UDD Pusat

PMI memberikan bantuan uang duka sebesar Rp. 5.000.000,00 (lima juta rupiah) dan uang pemakaman sebesar Rp. 5.000.000,00, Gaji Pegawai 3 bulan berjalan serta seluruh hak Pegawai tetap diberikan kepada ahli waris yang sah;

b. Apabila anggota Keluarga langsung dari Pegawai UDD Pusat PMI meninggal dunia, maka UDD Pusat PMI akan memberikan bantuan pemakaman kepada Pegawai atau ahli warisnya yang sah sebesar Rp. 2.500.000,00 ( dua juta lima ratus ribu rupiah).

4. Tatacara pengajuan santunan oleh ahli waris diharuskan melampirkan :a. Fotocopy surat keterangan kematian dari rumah sakit

(legalisir) atau surat kematian dari kelurahan (legalisir);b. Surat bukti hubungan keluarga, seperti surat nikah

(pasangan), anak (akte keluarga) dan fotocopy kartu keluarga.

Pasal 24Bantuan Bencana Alam dan Musibah

1. Bantuan yang diberikan kepada pegawai UDD Pusat PMI di lingkungan masing-masing yang menjadi korban bencana baik bencana yang disebabkan oleh alam atau bencana karena ulah manusia (mengacu pada definisi bencana dari bidang PB PMI).

2. Bantuan bencana dapat diberikan dengan memperhatikan ketentuan sebagai berikut :a. Adanya kerugian harta benda yang cukup besar;b. Mengakibatkan kehilangan anggota keluarga atau cacat

anggota tubuh pegawai maupun anggota keluarga langsung.

3. Bentuk bantuan dari institusi kepada pegawainya dapat berupa :a. Barangb. Uangc. Cuti karena alasan penting

4. Besarnya nilai bantuan ditentukan dalam musyawarah manajerial UDD Pusat PMI atau dengan ketentuan sebagai berikut :

13

Page 14: Pedoman Pegawai Utdp Pmi

a. Bencana Banjir yang mengakibatkan kerusakan harta benda mendapat bantuan sebesar Rp. 1.000.000,-.

b. Bencana Kebakaran yang mengakibatkan kerusakan rumah mendapat bantuan sebesar Rp. 1.000.000 sampai dengan Rp. 5.000.000 dilihat dari kondisi musibahnya.

c. Bencana Gempa yang mengakibatkan kerusakan rumah mendapat bantuan sebesar Rp. 1.000.000 sampai dengan Rp. 5.000.000 dilihat dari kondisi musibahnya.

d. Bencana Angin Kencang yang mengakibatkan kerusakan rumah mendapat bantuan sebesar Rp. 1.000.000 sampai dengan Rp. 5.000.000 dilihat dari kondisi musibahnya.

e. Bencana karena Huru-hara (Kerusuhan) yang mengakibatkan kerusakan rumah mendapat bantuan sebesar Rp. 1.000.000 sampai dengan Rp. 5.000.000 dilihat dari kondisi musibahnya.

BAB VIIJAMINAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA PEGAWAI

Pasal 25Jaminan Kesehatan

1. Hak setiap pegawai UDD Pusat PMI untuk mendapatkan Jaminan

kesehatan dan kesejahteraan, minimal dikutsertakan dalam program Jamsostek;

2. Pegawai tetap PMI bantuan kesehatan dan pengobatan diberikan kepada pegawai itu sendiri dan keluarga langsung, selisih biaya yang tidak ditanggung askes diganti oleh UDD Pusat PMI sesuai acuan dari RS PMI Bogor;

3. Pegawai yang dimaksud dalam point 2 adalah pegawai tetap dan kontrak di lingkungan UDD Pusat PMI;

4. Bantuan pengobatan yang diberikan kepada pegawai adalah :a. Pengobatan biasa adalah Pengobatan yang diberikan oleh

dokter poliklinik UDD Pusat PMI;

b. Apabila karena satu dan lain hal pengobatan biasa tidak dapat diberikan di poliklinik UDD Pusat PMI, dapat dilakukan di RS PMI Bogor/RS Pemerintah dengan terlebih dahulu mendapat rujukan dari dokter poliklinik UDD Pusat PMI;

c. Bagi pegawai tetap PMI biaya pemeriksaan dan pengobatan point b akan diganti penuh.

d. Dalam keadaan gawat darurat, pengobatan/perawatan dapat langsung dilakukan di dokter/Rumah Sakit terdekat untuk mendapat pertolongan, tanpa terlebih dahulu mendapatkan surat rujukan dari poliklinik UDD Pusat PMI. Namun kebutuhan obat hanya dapat diambil untuk 2 (dua) hari dan untuk hari selanjutnya dapat diambil di poliklinik. Apabila obat tersebut tidak tersedia di Poliklinik UDD Pusat PMI, maka akan diberikan resep oleh dokter Poliklinik dan diganti sesuai

14

Page 15: Pedoman Pegawai Utdp Pmi

kitansi. Biaya dokter dan obat-obatan kegawat daruratan diganti sesuai kwitansi setelah dinilai kegawat daruratannya oleh dokter poliklinik UDD Pusat.

e. Untuk kasus rawat jalan di luar gawat darurat, pengobatan oleh spesialis harus melalui rujukan dari dokter umum. Jika tidak ada rujukan maka biaya pengobatan tidak diganti.

f. Pegawai dan keluarga yang dirawat di RS PMI Bogor atau RSU ntah sebelumnya harus mendapat surat rujukan dari poliklinik UDD Pusat PMI. Perawatan terdiri dari :1) Rawat Jalan. 2) Rawat inap berdasarkan golongan pegawai.

a). Golongan D berhak di kelas VIP.b). Golongan C berhak di kelas I.c). Golongan B berhak di kelas II.d). Golongan A berhak di kelas III.e). Pegawai yang atas keinginannya sendiri pindah ke kelas

perawatan yang lebih tinggi dari yang telah ditentukan, selisih biaya ditanggung oleh yang bersangkutan.

3) Perawatan ICU.

g. Pemeriksaan hamil dan pertolongan bersalin hanya diberikan kepada pegawai dan 1 (satu) isteri yang sah, maksimal untuk kelahiran sampai dengan anak ke-2 (kedua). Pemeriksaan hamil dan pertolongan bersalin dapat dilakukan di RS PMI Bogor/Pemerintah/Bidan.

a. Apabila pemeriksaan hamil dan pertolongan bersalin dilakukan di RS Swasta, penggantian biaya akan disesuaikan dengan tarif RS PMI Bogor/Pemerintah.

b. Pengobatan Gigi dapat dilakukan di RS PMI Bogor/Pemerintah/ Puskesmas. Apabila gawat darurat, pengobatan dapat dilakukan di Klinik Gigi/RS swasta terdekat namun biaya hanya dapat diganti sesuai tarif yang berlaku di RS PMI Bogor/Pemerintah. Pembuatan gigi palsu dan perawatan gigi untuk estetika (orthodontie) tidak mendapatkan penggantian.

c. Bantuan Kaca Mata dan Penanaman Lensa.

Pengantian kacamata dapat diberikan apabila pemeriksaan dilakukan di RS PMI Bogor/Pemerintah, dengan terlebih dahulu mendapat surat rujukan dari Dokter Poliklinik UDD Pusat PMI.

h. Pegawai yang menurut hasil pemeriksaan dokter memerlukan kacamata untuk menunjang pekerjaannya diberikan bantuan pembelian kacamata sebesar Rp. 300.000 untuk frame dan Rp. 200.000 untuk lensa.

i. Untuk frame hanya diberikan satu kali dalam 2 (dua) tahun, sedangkan untuk lensa disesuaikan dengan surat keterangan dokter mata, minimal 1 (satu) tahun sekali kecuali karena kecelakaan/penyakit.

15

Page 16: Pedoman Pegawai Utdp Pmi

j. Bantuan transportasi/mobil ambulans (bila harus dirawat), diberikan dalam keadaan darurat.

k. Penggantian biaya obat sesuai tarif di RS PMI Bogor/Pemerintah namun tidak berlaku untuk obat-obatan dalam kategori kosmetik, vitamin yang tergolong food suplemen.

l. General Check Up dilaksanakan 2 tahun sekali dan PAP SMEAR dilaksanakan 1 tahun sekali serta disesuaikan dengan keadaan keuangan.

m. Jika anggaran pengobatan sudah terlampaui maka penggantian biaya pengobatan memerlukan kebijakan Direktur UDD Pusat PMI.

Pasal 26Jaminan Kesehatan Pensiunan

Bagi pegawai UDD Pusat PMI yang telah menjalani masa pensiun dapat diberikan bantuan pelayanan kesehatan di poliklinik UDD Pusat sesuai dengan kemampuan poliklinik.

Pasal 27Jaminan Kesehatan Di Luar Rumah Sakit Yang Ditunjuk Oleh

PMI

Pegawai tetap yang dirawat di luar RS PMI Bogor/Pemerintah dengan surat rujukan dari dokter kecuali dalam keadaan gawat darurat, penggantian biaya sesuai RS PMI Bogor/Pemerintah.

Pasal 28Jaminan Hari Tua

1. Setiap pegawai tetap berhak mendapatkan penghargaan dengan diikutsertakan dalam program Jaminan hari Tua (JHT). Keikutsertaan JHT minimal dikutsertakan dalam program asuransi Jamsostek.

2. Dalam pelaksanaan JHT, premi iuran jamsostek di bayar oleh UDD Pusat PMI dan pegawai sesuai dengan aturan/ketentuan yang ditetapkan oleh tim manajerial UDD Pusat PMI.

3. Iuran pensiun adalah bagian dari remunerasi pegawai, yang wajib dibayarkan oleh UDD Pusat PMI melalui program JHT (Jaminan Hari Tua), serta dapat mengiutsertakan Pegawai ybs.

Pasal 29Keselamatan Perlengkapan Kerja

1. Pegawai UDD Pusat PMI, wajib menggunakan alat-alat keselamatan kerja serta mengikuti ketentuan-ketentuan yang berlaku untuk menjaga kesehatan dan keselamatan dirinya, pegawai lain dan lingkungan kerjanya.

16

Page 17: Pedoman Pegawai Utdp Pmi

2. UDD Pusat PMI wajib menyediakan alat perlindungan keselamatan kerja, sesuai dengan standar Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).

3. Pegawai dilarang membawa senjata tajam, senjata api dan atau alat sejenisnya di dalam lingkungan UDD Pusat PMI kecuali untuk kepentingan kerja.

4. Pegawai dilarang menggunakan alat-alat atau perlengkapan kerja untuk kepentingan pribadi kecuali ada ijin tertulis dari atasan.

5. Pegawai wajib memelihara peralatan/perlengkapan kerja agar keselamatan kerja terjamin.

6. Segala akibat hukum yang berkaitan dengan kedinasan terhadap keselamatan Pegawai dan harta benda UDD Pusat PMI, menjadi tanggung jawab UDD Pusat PMI. Apabila terjadi pelanggaran prosedur akibat kelalaian, pegawai akan dikenakan sanksi.

BAB VIIIKETENTUAN LEMBUR

Pasal 30Kerja Lembur

1. Pada dasarnya kerja lembur bukan merupakan kewajiban.

2. Untuk pekerjaan yang tidak dapat ditunda maka wajib diselesaikan dengan kerja lembur dengan persetujuan atasan dan UDD Pusat PMI wajib membayar Upah Lembur.

3. Pegawai wanita yang sedang hamil tidak dianjurkan untuk melakukan kerja lembur.

4. Pelaksanaan jam kerja lembur mengacu pada Pedoman Peraturan Kepegawaian UDD Pusat PMI dan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 31Perhitungan Upah Lembur

1. Pegawai yang bekerja lembur akan diberikan Upah Lembur yang dibayarkan bersamaan dengan pembayaran gaji bulanan dengan perhitungan sebagai berikut : a. Golongan A : Rp. 10.000,-/jamb. Golongan B : Rp. 13.000,-/jamc. Golongan C : Rp. 17.000,-/jamd. Golongan D : Rp. 20.000,-/jam

2. Pegawai yang bekerja lembur akan diberikan uang makan dan transport dengan ketentuan sebagai berikut :

a. Uang makan Lembur pada hari kerja :

17

Page 18: Pedoman Pegawai Utdp Pmi

Setelah 4 (empat) jam dari berakhirnya jam kerja resmi diberikan uang makan sebesar Rp. 15.000,- (lima belas ribu rupiah).

b. Uang makan lembur pada hari libur : Kerja lembur pada hari libur, selain mendapatkan upah

lembur sebagaimana dimaksud pada point a, juga mendapatkan transport dan uang makan pada Pegawai tersebut. Apabila melakukan kerja lembur lebih dari 12 jam, maka mendapat tambahan 1 (satu) kali uang makan berdasarkan absensi elektrik.

3. Waktu kerja lembur hanya dapat dilakukan maksimal 14 (empat belas) jam dalam satu minggu.

4. Pegawai yang tidak berhak untuk mendapatkan Upah lembur (sebagaimana dimaksud pada point 1 a dan b) adalah Kepala Bagian atau jabatan setara, Kepala Seksi atau jabatan setara, Sekretaris Direktur dan Kasir. Namun pada prakteknya jabatan tersebut diatas wajib melakukan kerja lembur apabila diperlukan.

5. Jabatan-jabatan sebagaimana dimaksud dalam point 4 diatas :a. Apabila bekerja lebih dari 4 (empat) jam diluar ketentuan jam

kerja resmi pada hari kerja maka diberikan 1 (satu) kali uang makan lembur.

b. Apabila kerja lembur dilakukan pada hari libur, maka diberikan 1 (satu) kali uang makan dan transport lembur.

c. Disediakan mobil transportasi apabila pekerjaan lembur diperkirakan selesai pukul 20.00 WIB.

6. Untuk staff :a. karyawati yang lembur sampai di atas jam 20.00 WIB

diperkenankan menggunakan fasilitas kendaraan dinas / taksi atas biaya dinas.

b. Karyawan yang lembur sampai di atas jam 20.00 WIB diperkenankan menggunakan fasilitas taksi atas biaya dinas.

c. Minimal uang taksi/uang bensin kendaraan pribadi adalah Rp. 30.000,- (tiga puluh ribu rupiah).

7. Khusus untuk petugas aferesis dan mobil unit mengikuti aturan nota dinas Direktur nomor : 138/03/II/2011 tanggal 28 Pebruari 2012.

BAB IXPERJALANAN DINAS DI DALAM DAN LUAR NEGERI

Pasal 32Ketentuan Umum

1. Perjalanan dinas yang dilakukan oleh Pegawai di dalam negeri berdasarkan surat perintah/penugasan dari pejabat yang berwenang, sedangkan perjalanan dinas ke luar negeri harus berdasarkan atas ijin tertulis dari Pengurus Pusat PMI berupa surat tugas yang disiapkan oleh UDD Pusat PMI.

18

Page 19: Pedoman Pegawai Utdp Pmi

2. Jenis perjalanan dinas yang dilakukan oleh Pegawai meliputi :

a. Perjalanan Dinas baik berupa aktifitas rutin atau tidak rutin.

b. Perjalanan untuk mengikuti Pelatihan/Lokakarya/Seminar.

Pasal 33Biaya Perjalanan Dinas

1. UDD Pusat PMI akan menanggung biaya perjalanan dinas yang terdiri dari : - biaya transportasi- lumpsum (meliputi penginapan, uang makan dan uang saku)

2. Untuk transportasi ke dan dari Terminal/Stasiun/Bandara untuk keperluan perjalanan dinas diantar dengan kendaraan UDD Pusat dalam jam dinas. Di luar jam dinas transportasi di atas dilaksanakan ke dan dari rumah Pegawai.

3. Bagi pegawai yang berangkat langsung ke Terminal/Stasiun/Bandara biaya transportasi diberikan penggantian sebesar Rp. 300.000 (PP/Jabodetabek. Hal ini tidak berlaku apabila yang bersangkutan menumpang kendaraan dinas, maka biaya transportasinya harus dikembalikan.

4. Besaran biaya perjalanan dinas UDD Pusat sebagaimana dimaksud dalam point 1 pasal ini sesuai dengan Nota Dinas Direktur Nomor : 157/03/III/2012 tanggal 1 Maret 2012 yang mengacu pada Surat Keputusan Pengurus Pusat PMI Nomor : 017/KEP/PP.PMI/II/2010

5. Perjalanan dinas dalam/luar negeri yang didanai oleh sponsor minimal harus mengikuti ketentuan yang mengacu pada Permenkeu No. 45/PMK.05/2007.

6. Dana dari sponsor yang tidak sesuai dengan pasal 4 dan 5, UDD Pusat akan membayarkan kekurangannya.

7. Untuk keperluan biaya perjalanan dinas, bagian administrasi berhak mengetahui dan mendapatkan informasi terkait perjalanan dinas tersebut dari pihak panita maupun sponsor.

Pasal 34Penugasan Dalam Rangka Pelatihan

1. Di Jakartaa. Pelatihan yang diselenggarakan di UDD Pusat PMI bagi

pegawai yang menjadi panitia tidak diberikan honor panitia, sedangkan untuk pegawai yang menjadi fasilitator/pembicara/pengajar/nara sumber mendapakan honor pengajar sesuai dengan Nota Dinas Direktur Nomor :

19

Page 20: Pedoman Pegawai Utdp Pmi

157/03/III/2012 tanggal 1 Maret 2012 yang mengacu Surat Keputusan Pengurus Pusat PMI Nomor : 017/KEP/PP.PMI/II/2010 dan disesuaikan dengan ketentuan UDD Pusat PMI.

b. Pegawai dalam point (a) tetap mendapatkan uang trasport dan uang makan harian dari dinas.

2. Di Luar Jakartaa. Pegawai dalam point (a) mendapatkan honor yang diatur

sesuai dengan Nota Dinas Direktur Nomor : 157/03/III/2012 tanggal 1 Maret 2012 yang mengacu Surat Keputusan Pengurus Pusat PMI Nomor : 017/KEP/PP.PMI/II/2010.

b. Pegawai dalam point (a) tetap mendapatkan uang transport dan uang makan harian dari dinas.

BAB XHARI DAN JAM KERJA

Pasal 35Hari dan Jam Kerja

1. Waktu kerja dalam Pedoman Peraturan Kepegawaian ini adalah 5 (lima) hari dalam 1 (satu) minggu, 8 (delapan jam) dalam 1 (satu) hari atau 40 (empat puluh) jam dalam 1 (satu) minggu. Hari kerja dimulai dari hari Senin sampai dengan hari Jum’at.

2. ketentuan Jam kerja adalah sebagai berikut :a. Hari Senin s/d Jum’at : Pukul 08.00 WIB s/d Pukul 16.00 WIBb. Istirahat : 1 (satu) jam, pada saat jam makan

siangyaitu Pukul 12.00 WIB s/d 13.00 WIB.

c. Sholat Jum’at : diberikan waktu selama 1 1/2 (satu setengah) jam.

d. Hari Sabtu dan Minggu : Libur

3. Untuk lembur, waktu dan hari kerja sebagaimana dimaksud pada point 1 dan 2, dapat disesuaikan menurut kebutuhan masing-masing unit kerja.

4. Ketentuan mengenai jam kerja pada saat bulan Ramadhan akan ditentukan tersendiri dalam Keputusan lain.

Pasal 36Hari Libur

Hari-hari libur PMI adalah hari-hari libur sesuai dengan yang diumumkan oleh Pemerintah dan disetujui oleh PMI.

20

Page 21: Pedoman Pegawai Utdp Pmi

BAB XIHAK DAN KEWAJIBAN PEGAWAI

Pasal 37Hak Pegawai

1. Perlindungan hukum :

a. PMI Pusat dapat memberikan bantuan hukum bagi pegawai

yang mengalami kasus hukum karena melaksanakan tugas

kedinasan.

b. Bantuan hukum yang dimaksud di point (a) dapat dilakukan

oleh unit kerja bidang hukum atau bekerja sama dengan

lembaga hukum lainnya.

c. PMI Pusat tidak memberikan bantuan hukum bagi pegawai

yang mengalami kasus hukum karena kesalahan pribadi.

2. Libur dan cuti kerja:

a. Libur PMI mengikuti hari libur nasional/hari libur lainnya

sesuai yang ditetapkan oleh Pemerintah, kecuali bagi unit

pelayanan ditentukan tersendiri.

b. Cuti kerja untuk pegawai UDD Pusat PMI terdiri dari : cuti

tahunan, cuti bersama (ditetapkan pemerintah yang

diperhitungkan dengan cuti tahunan), cuti besar, cuti bersalin,

cuti diluar tanggungan, cuti haid dengan surat keterangan

dokter.

c. Setiap ijin ketidakhadiran diperhitungkan dengan permintaan

cuti tahunan.

d. Pelaksanaan libur dan cuti untuk Kepala Bagian/Kepala Seksi

dilakukan dengan persetujuan dari Direktur UDD Pusat PMI.

3. Pelaksanaan Hak Cuti, Sakit dan Ijin

(1). Pegawai yang tidak dapat bekerja karena sakit atau cedera

yang dialaminya dapat diberikan keringanan dengan tidak

masuk kerja dengan ketentuan :

a. Pegawai atau kerabat yang bersangkutan sekurang-

kurangnya harus memberitahukan ketidakhadirannya

secara lisan pada hari tidak masuk kerja kepada atasan

langsung pegawai dan Bidang Kepegawaian;

21

Page 22: Pedoman Pegawai Utdp Pmi

b. Dalam waktu 2x24 jam tidak ada informasi mengenai

ketidakhadiran dianggap tidak masuk kerja (mangkir);

c. Untuk ketidakhadiran sebagaimana dimaksud pada point

(a), pegawai yang bersangkutan harus menyerahkan

surat keterangan sakit dari dokter pemeriksa pada hari

pertama kehadirannya ke Bidang Kepegawaian.

(2). Pegawai Tetap yang karena sakitnya memerlukan perawatan

dalam waktu lama sehingga tidak dapat menjalankan

pekerjaan, tidak diwajibkan bekerja dan tetap berhak

mendapat Gaji dengan ketentuan sebagai berikut :

a. untuk 4 (empat) bulan pertama mendapat 100 % dari

total penghasilan;

b. untuk 4 (empat) bulan kedua mendapat 75 % dari total

penghasilan;

c. untuk 4 (empat) bulan ketiga mendapat 50 % dari total

penghasilan;

d. untuk 1 (satu) bulan selanjutnya mendapat 25 % dari

total penghasilan dan dilanjutkan dengan Pemutusan

hubungan kerja.

(3). Pegawai Kontrak yang karena sakitnya memerlukan

perawatan dalam waktu lama sehingga tidak dapat

menjalankan pekerjaan, tidak diwajibkan bekerja dan tetap

berhak mendapat Gaji dengan ketentuan sebagai berikut :

1. untuk 1 (satu) bulan pertama mendapat 100% dari gaji

2. untuk 1 (satu) bulan kedua mendapat 75 % dari gaji

3. untuk 1 (satu) bulan ketiga mendapat 50 % dari gaji

4. untuk 1 (satu) bulan keempat mendapat 25 % dari

gaji sebelum dilakukannya pemutusan hubungan

kerja

4. Menggunakan fasilitas PMI guna kepentingan pelaksanaan tugas

diatur sesuai ketentuan yang berlaku.

5. Memperoleh kesempatan membela diri :

22

Page 23: Pedoman Pegawai Utdp Pmi

a. Terkait dengan sanksi yang diterima

b. Terkait dengan penilaian pekerjaan

6. Mendapatkan tanda penghargaan, tanda kehormatan dari PMI,

Pemerintah, maupun lembaga nasional dan internasional sebagai

bentuk pengakuan penghargaan atas prestasinya dalam

kedudukannya sebagai Pegawai UDD Pusat PMI; dan

Penghargaan :

1) Jenis penghargaan

a. Masa kerja : 10, 20, 30 dan purna tugas

b. Prestasi, merupakan bentuk penghargaan yang bisa

dilakukan untuk meningkatkan motivasi dan kinerja

pegawai UDD Pusat PMI

2) Bentuk penghargaan

Mengacu kepada Nota Dinas Direktur UDD Pusat PMI Nomor :

137/03/X/2012 tanggal 20 Pebruari 2012 dan Kantor Pusat

PMI.

Pasal 38Cuti Tahunan

1. Setiap Pegawai Tetap berhak atas cuti tahunan. 2. Bagi Pegawai Tetap dan pegawai yang dipekerjakan hak cuti

tahunan diberikan sebanyak 18 (delapan belas) hari kerja dan bagi Pegawai kontrak, hak cuti tahunan diberikan selama 12 (dua belas) hari kerja

3. Penggunaan hak cuti dapat digunakan bagi Pegawai yang telah bekerja selama 1 (satu) tahun secara terus menerus tanpa terputus, dan diberikan secara proporsional;

4. Pengambilan cuti tahunan sebagaimana dimaksud pada ayat 2 pasal ini, terdiri dari:a. Cuti tidak dapat dipergunakan sekaligus. Maksimal

penggunaannya 6 (enam) hari kerja.b. Permohonan cuti berikutnya (sisa cuti) dari hak cuti tahunan,

rentang waktu pengajuannya adalah setelah 90 hari kalender dari tanggal terakhir pelaksanaan cuti sebelumnya., kecuali atas persetujuan pimpinan.

5. Hak cuti tahunan yang belum diambil oleh Pegawai dapat dihitung kumulatif untuk masa kepegawaian 2 tahun ke belakang yang berturutan, namun pengambilannya tidak boleh dalam 1 bulan yang bersamaan.

23

ria_thahir, 04/16/12,
UNTUK ORANG BARU TIDAK DAPAT CUTI KECUALI TELAH MELEWATI 1 TAHUN
Page 24: Pedoman Pegawai Utdp Pmi

6. Bagi Pegawai Tetap PMI yang akan mengakhiri hubungan kerja (mengundurkan diri/pensiun dini) dapat mengambil hak cuti tahunannya lebih dahulu.

7. Bagi Pegawai Tetap PMI yang telah memasuki masa pensiun diberikan cuti Masa Persiapan Pensiun (MPP) selama 1 tahun dengan mendapatkan Gaji pokok beserta tunjangannya.

8. Apabila Pegawai Tetap sebagaimana dimaksud dalam point 6 diatas tidak mengambil cuti MPP tersebut dan tetap ingin bekerja sampai dengan batas akhir pensiun, maka kepadanya tetap mendapatkan Gaji ditambah dengan tunjangan-tunjangan lainnya.

9. UDD Pusat PMI memberikan hak kepada pegawai untuk mengambil dan atau tidak mengambil hak cuti MPP. Jika dibutuhkan maka pegawai tersebut akan diangkat sebagai pegawai kontrak.

Pasal 39Cuti Besar

1. Hak cuti besar setelah bekerja selama 6 (enam) tahun dan dapat berulang setelah 6 tahun berikutnya serta lama cuti besar selama 3 (tiga) bulan.

2. Pengajuan cuti besar selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sebelum cuti dilaksanakan.

3. Lama pelaksanaan cuti besar minimal 1 (satu) bulan dan harus diselesaikan dalam satu tahun.

4. Hak cuti besar tidak mengurangi hak masa persiapan pensiun (MPP).

5. Pegawai Negeri Sipil yang menjalani cuti besar tidak berhak lagi tasa cuti tahunannya dalam tahun yang bersangkutan.

6. Untuk mendapatkan cuti besar, Pegawai mengajukan permintaan secara tertulis kepada pejabat yang berwenang memberikan cuti.

7. Cuti besar diberikan secara tertulis oleh pimpinan yang berwenang memberikan cuti.

8. Cuti besar dapat digunakan oleh Pegawai untuk memenuhi kewajiban agama.

9. Cuti besar dapat ditangguhkan pelaksanaanya oleh pimpinan yang berwenang untuk paling lama 2(dua) tahun, apabila kepentingan dinas mendesak.

10.Selama menjalankan cuti besar, Pegawai menerima penghasilan penuh.

Pasal 40Cuti Melahirkan dan Keguguran

1. a. Pegawai wanita yang melahirkan berhak memperoleh cuti melahirkan selama 3 (tiga) bulan kalender dengan tetap menerima Gaji Penuh, diambil 2 (dua) minggu sebelum dan 2 ½ (dua setengah) bulan setelah melahirkan.

24

Page 25: Pedoman Pegawai Utdp Pmi

b. Pegawai yang menjalankan cuti bersalin tidak berhak atas cuti tahunannya, pada tahun berjalan.

c. Pengajuan Cuti Melahirkan kepada bagian kepegawaian harus 2 (dua) minggu sebelum menjalani cuti bersalinnya dengan melampirkan surat keterangan perkiraan kelahiran (perkiraan partus).

2. a. Pegawai wanita yang mengalami keguguran secara tidak disengaja dengan alasan medis, mendapatkan hak cuti selama 15 (lima belas) hari kalender dengan tetap menerima Gaji Penuh dengan ketentuan melampirkan surat keterangan dari dokter kandungan / bidan yang merawat.

b. Cuti keguguran tidak mengurangi hak cuti tahunan.

3. Apabila Pegawai wanita setelah keguguran kandungan masih belum mampu untuk bekerja kembali disebabkan oleh karena adanya komplikasi yang timbul akibat melahirkan/keguguran tersebut, dapat diberikan cuti sakit dengan menyerahkan surat keterangan dokter yang merawatnya.

Pasal 41Cuti Bersama

UDD Pusat PMI mengikuti peraturan dan atau himbauan pemerintah mengenai cuti bersama, dengan tetap memperhatikan kebutuhan pelayanan.

Pasal 42Cuti Ibadah Haji

1. Lamanya Cuti Ibadah Haji adalah sesuai lamanya perjalanan ditambah 3 (tiga) hari sebelum berangkat untuk persiapan dan 6 (enam) hari kerja sesudahnya untuk istirahat.

2. Cuti perjalanan haji tidak boleh digabungkan dengan cuti tahunan pada tahun berjalan.

Pasal 43Cuti Di Luar Tanggungan UDD Pusat PMI

1. Cuti diluar tanggungan UDD Pusat PMI adalah ijin meninggalkan pekerjaan dalam waktu relatif cukup lama tanpa mendapat Gaji.

2. Pegawai dapat memperoleh cuti diluar tanggungan untuk keperluan kesehatan keluarga langsung dari Pegawai, mendampingi suami/isteri dan/atau keluarga langsung dalam rangka menunaikan ibadah dan/atau mendampingi suami/isteri dalam rangka dinas sesuai dengan permohonan Pegawai yang disertai dengan bukti yang sah dalam jangka waktu tidak melebihi 3 (tiga) bulan kalender dengan tidak mendapat Gaji, Tunjangan dan Fasilitas UDD Pusat PMI dan hanya dapat diambil maksimal 1 (satu) kali dalam 2 (dua) tahun.

25

Page 26: Pedoman Pegawai Utdp Pmi

3. Cuti di luar tanggungan untuk kepentingan pendidikan dengan jangka waktu lebih dari 3 (tiga) bulan kalender dan maksimal 2 (dua) tahun hanya dapat diberikan 1 (satu) kali kepada Pegawai Tetap, tanpa mendapat Gaji, Tunjangan-tunjangan dan fasilitas-fasilitas lainnya dari UDD Pusat PMI.

4. Permohonan cuti di luar tanggungan wajib diajukan minimal 1 (satu) bulan sebelumnya untuk mendapatkan persetujuan dari Direktur UDD Pusat PMI untuk cuti di luar tanggungan sesuai ketentuan pasal ini.

5. Cuti di luar tanggungan tidak diperhitungkan sebagai masa kerja.

6. Pegawai tetap yang bekerja kembali di lingkungan UDD Pusat PMI setelah melaksanakan cuti di luar tanggungan tidak berhak atas cuti tahunan yang tersisa dan berhak atas :a. cuti bersama;b. cuti tahunan pada tahun yang sedang berjalan setelah bekerja

kembali paling kurang 3 (tiga) bulan;c. cuti besar, yaitu setelah bekerja kembali paling kurang 6

(enam) tahun secara terus menerus;d. cuti sakit;e. cuti bersalin;

7. Khusus bagi CLTN (cuti di luar tanggungan negara) untuk persalinan, berlaku ketentuan-ketentuan sebagai berikut: (hamil anak ke 3 dan seterusnya)

1. Permintaan CLTN tidak dapat ditolak.2. Pegawai yang menjalankan CLTN  tidak dibebaskan dari

jabatannya, atau dengan kata lain, jabatannya tidak dapat diisi oleh orang lain.

3. Tidak memerlukan persetujuan Direktur UDD Pusat PMI.4. Lamanya cuti sama dengan lamanya cuti bersalin yakni 1

(satu) bulan sebelum dan 2 (dua) bulan sesudah persalinan.5. Selama menjalankan CLTN tersebut tidak menerima

penghasilan dari Negara dan tidak diperhitungkan sebagai masa kerja Pegawai.

Pasal 44Sakit

1. Pegawai yang tidak dapat bekerja karena sakit atau cedera yang dialaminya dapat diberikan keringanan dengan tidak masuk kerja dengan ketentuan :a. Pegawai ybs. minimal harus memberitahukan

ketidakhadirannya secara lisan pada hari tidak masuk kerja kepada atasan langsung pegawai atau pejabat yang berwenang (bagian kepegawaian).

b. Apabila sakit selama lebih dari 2 (dua) hari kerja berturut-turut, harus menyertakan surat keterangan sakit dari dokter

26

Page 27: Pedoman Pegawai Utdp Pmi

pada hari pertama kehadirannya yang terlebih dahulu diketahui oleh atasan langsung Pegawai sebelum diserahkan ke bagian kepegawaian.

c. Surat keterangan dokter dapat juga diberikan pada Pegawai yang terganggu kesehatannya dan atau penyakitnya dinyatakan berbahaya bagi kesehatan orang lain.

2. Pegawai yang karena sakitnya memerlukan perawatan dalam waktu panjang sehingga tidak dapat menjalankan pekerjaan dalam waktu lama, tidak diwajibkan bekerja dan tetap berhak mendapat Gaji tanpa tunjangan maksimal 1 tahun. Apabila Pegawai tersebut masih dalam keadaan sakit lebih dari satu tahun, maka harus melalui surat keterangan dokter dari tim kesehatan RS PMI Bogor.

Pasal 45Ijin

1. Pekerja dapat mengajukan ijin meninggalkan pekerjaan dengan tetap menerima Gaji tanpa mengurangi hak cuti tahunannya, dengan cara mengajukan surat permohonan secara tertulis kepada atasan langsung dan sedapat mungkin melampirkan bukti-bukti yang sah.

2. Ijin sebagaimana dimaksud pada ayat 1 pasal ini lamanya 1 (satu) hari dalam 1 (satu) bulan.

3. Untuk ijin tanpa melampirkan bukti-bukti yang sah tetap di potong hak cuti tahunan.

Pasal 46Kewajiban Pegawai

Kewajiban pegawai UDD Pusat PMI adalah :1. Setia dan taat kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945.2. Patuh terhadap peraturan Kepegawaian PMI serta ketentuan yang

ditetapkan oleh UDD Pusat PMI.3. Melaksanakan tugas dan kewajiban yang diberikan oleh Direktur

UDD Pusat PMI maupun Pimpinan Unit Kerjanya, dengan penuh pengabdian, kesadaran dan tanggung-jawab.

4. Memelihara suasana kerja yang kooperatif dan dinamis.5. Menjaga rahasia jabatan/pekerjaan.6. Mengembangkan kreatifitas untuk memajukan UDD Pusat PMI.7. Mengembangkan kesadaran moral kerja dan etika pribadi.8. Berada/hadir di tempat kerjanya masing-masing, tepat pada

waktunya sesuai dengan jadwal kerja yang telah ditetapkan oleh UDD Pusat PMI.

9. Mengisi daftar hadir pada mesin absensi yang telah disediakan, baik pada masuk/pulang kerja dan apabila hal ini tidak dilakukan maka dianggap mangkir.

10.Mengikuti petunjuk-petunjuk atau standar operating prosedur kerja yang ditetapkan oleh Direktur UDD Pusat PMI.

27

Page 28: Pedoman Pegawai Utdp Pmi

11.Dilarang membawa, meminjamkan barang milik UDD Pusat PMI tanpa seijin atau sepengetahuan pimpinan, kecuali untuk keperluan dinas.

12.Setiap pegawai UDD Pusat PMI wajib menjaga dan memelihara dengan baik semua harta benda dan atau aset milik UDD Pusat PMI dan wajib melaporkan kepada pimpinan yang berwenang apabila mengetahui hal-hal yang dapat menimbulkan bahaya dan merugikan UDD Pusat PMI.

13.Wajib menjaga nama baik dan memegang teguh rahasia UDD Pusat PMI terhadap siapapun kecuali untuk kepentingan negara.

14.Mematuhi tata tertib yang berlaku di UDD Pusat PMI sesuai dengan peraturan kepegawaian yang berlaku serta melaksanakannya dengan penuh rasa tanggung jawab.

15.Memberikan keterangan yang sebenar-benarnya yang berkaitan dengan pekerjaannya kepada pimpinan.

16.Menjaga dan memelihara kekompakan tim kerja di unit kerja masing-masing.

17.Memeriksa, mempersiapkan semua alat dan bahan kerja maupun ruangan kerja sebelum dan sesudah bekerja.

18.Menghadiri pertemuan-pertemuan kerja yang bersifat formal yang diselenggarakan oleh manajemen UDD Pusat PMI.

19.Memakai seragam kerja yang telah ditentukan oleh manajemen UDD Pusat PMI pada saat waktu dan jam kerja yang telah ditentukan.

20.Memanfaatkan fasilitas UDD Pusat PMI sesuai dengan fungsinya, antara lain ruang makan, ruang poliklinik, kendaraan, peralatan kantor.

BAB XIIPENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

Pasal 47Pendidikan/Pelatihan

UDD Pusat PMI berupaya untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan setiap pegawai tanpa melihat jenjang kepangkatan, sesuai kebutuhan unit kerja yang penyusunan rencana pendidikan atau pelatihannya dilakukan oleh UDD Pusat PMI berdasarkan usulan dari pimpinan unit kerja yang bersangkutan atau pengembangan peningkatan SDM di UDD Pusat PMI.

Pasal 48Fasilitas Biaya Pendidikan/Pelatihan

A. Pendidikan Formal

1. Untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia, UDD Pusat PMI memberikan kesempatan kepada Pegawai untuk melanjutkan pendidikan formal ke jenjang yang lebih tinggi yang pelaksanaannya akan diinformasikan secara terbuka

28

Page 29: Pedoman Pegawai Utdp Pmi

dengan tetap mengacu pada kebutuhan, kemampuan UDD Pusat PMI dan atas dasar keputusan tim menejerial.

2. Persyaratan bagi Pegawai untuk memperoleh fasilitas biaya pendidikan sebagai berikut :f. Masa kerja sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahung.Usia maksimum 45 (empat puluh lima) tahun.h.Lulus seleksi masuk pengguruan tinggi yang kompeten

3. Pegawai yang telah menyelesaikan pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat 2 Pasal ini, diwajibkan melaksanakan ikatan dinas selama :a. 5 (lima) tahun untuk program pendidikan Strata Dua (S2).b. 5 (lima) tahun untuk program pendidikan Strata Tiga (S3).

4. Pegawai diwajibkan mengembalikan seluruh biaya pendidikan yang telah dikeluarkan oleh UDD Pusat PMI dan atau sponsor apabila :a. Pegawai mengundurkan diri baik selama masa pendidikan

maupun selama masa ikatan dinas.b. Tidak lulus pendidikan/tidak dapat menyelesaikan

pendidikan.

5. Dalam hal Pegawai tidak dapat menyelesaikan Pendidikan, tidak diwajibkan untuk mengembalikan seluruh biaya pendidikan dikarenakan alasan sebagai berikut :a. Sakit berkepanjanganb.Meninggal duniac. Menjalankan tugas Negara

6. a. Biaya pendidikan yang ditanggung oleh UDD Pusat PMI/Sponsor adalah :1. biaya pendaftaran/seleksi2. 50% uang kuliah bila ditanggung oleh UDD Pusat PMI

dan 100% bila sepenuhnya ditanggung oleh sponsor dengan lama masa penanggungan : Strata Satu (S1) atau setara maksimal 3 (tiga) tahun. Strata Dua (S2) atau setara maksimal 3 (tiga) tahun. Strata Tiga (S3) atau setara maksimal 5 (lima) tahun.

b. Apabila Pegawai mengambil cuti akademis atas kehendak sendiri, maka biaya administrasi cuti akademisnya ditanggung oleh Pegawai.

7. Dalam hal Pegawai tidak dapat menyelesaikan masa pendidikan sesuai dengan ayat 6 huruf a Pasal ini, maka biaya pendidikan selanjutnya menjadi tanggungan Pegawai.

8. Pegawai yang menjalani pendidikan tetap mendapatkan gaji ditambah tunjangan lainnya apabila Pegawai yang bersangkutan pada bulan yang bersangkutan masih meluangkan waktu untuk tugas kedinasan dengan minimal kehadiran 50%.

29

Page 30: Pedoman Pegawai Utdp Pmi

9. Apabila pendidikan telah selesai, Pegawai yang bersangkutan wajib segera melaporkan ke bagian Kepegawaian.

B. Pendidikan/ Pelatihan Non Formal.

1.Persyaratan peserta untuk dapat mengikuti Pendidikan/Pelatihan non formal yang diprogramkan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :a. Pelatihan yang diikuti harus sesuai dengan program UDD

Pusat PMI.b.Mampu melakukan desiminasi dan implementasi

pengetahuan yang didapat.c. Usia dengan memperhatikan kecukupan waktu pasca

pendidikan/pelatihan untuk mengabdikan keahliannya bagi kepentingan UDD Pusat PMI.

2.Biaya pendidikan/pelatihan non formal yang ditanggung oleh UDD Pusat PMI terdiri dari biaya transport, biaya akomodasi dan biaya pendidikan atau pelatihan.

3.Pegawai yang telah mengikuti pendidikan/pelatihan non formal di dalam/luar negeri yang lamanya minimal 5 hari harus mengembalikan total biaya apabila pegawai tersebut memutuskan hubungan kerja sebelum 12 (dua belas) bulan pasca pendidikan/pelatihan non formal.

4.Kewajiban Peserta Pendidikan atau Pelatihan.a. Membuat laporan .b.Melakukan desiminasi dan implementasi pengetahuan yang

didapat.c. Menyerahkan fotocopy sertifikat kepada Bagian Personalia.

C. Pendidikan dan Pelatihan formal dan Informal atas permintaan sendiri dan tidak diprogramkan.

Pegawai yang akan melanjutkan pendidikan/pelatihan atas permintaan sendiri :a. Mengajukan permohonan kepada bagian Personalia yang akan

diteruskan ke Direktur UDD Pusat PMI.b. Mendapatkan izin dari Direktur UDD Pusat PMI. c. Tidak boleh mengganggu pekerjaan rutinnya.d. Apabila telah selesai dari pendidikan/pelatihan dapat

diberikan penyesuaian golongan dan keahlian untuk kebutuhan penyesuaian tunjangannya.

e. Apabila pendidikan/pelatihan yang diselesaikan tidak sesuai dengan pekerjaannya maka Pegawai tersebut dapat memilih salah satu dari tunjangan yang seharusnya diterima.

f. Biaya sepenuhnya ditanggung oleh pegawai yang bersangkutan.

30

Page 31: Pedoman Pegawai Utdp Pmi

Pasal 49Magang

Penerimaan Magang :

a. Dilakukan berdasarkan permintaan dari calon magang.

b. Diberikan persetujuan tertulis dari UDD Pusat PMI.c. Pelaksanaan magang sesuai dengan ketentuan kerja yang telah

ditetapkan.a. Pegawai Magang Kerja, yaitu seseorang yang bekerja di

UDD Pusat PMI berdasarkan surat ijin kerja magang yang disepakati, yang terdiri dari :1) Magang Kerja untuk keperluan akademis dalam rangka

pembuatan tugas akhir (karya tulis, skripsi, tesis atau desertasi) dengan batas maksimum selama 6 (enam) bulan.

2) Magang kerja untuk mencari pengalaman kerja atau keterampilan kerja dengan batas maksimum kerja magang selama 3 (tiga) bulan.

b. Pegawai magang kerja tidak mendapatkan fasilitas dari UDD Pusat PMI (transport dan tunjangan lainnya)

BAB XIIIPENILAIAN KINERJA PEGAWAI

Pasal 50Penilaian Kinerja Pegawai

1. Penilaian kinerja pegawai adalah suatu evaluasi terhadap disiplin dan prestasi kerja yang dilakukan pada setiap periode tertentu dan terbatas pada lingkup tugas dan tanggung jawab pegawai, sebagai bahan pertimbangan bagi pengembangan karir, penghargaan dan sanksi.

2. Setiap pegawai akan mendapatkan penilaian kinerja sedikitnya 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun kalender berdasarkan tanggal mulai bekerja.

3. Pegawai kontrak akan mendapatkan penilaian kinerja 3 (tiga) bulan atau paling lambat 6 (enam) bulan setelah bekerja.

4. Kriteria penilaian harus diberitahukan pada setiap pegawai.

5. Hasil penilaian kinerja harus diberitahukan kepada setiap pegawai sekurang-kurangnya 2 (dua) minggu setelah masa penilaian selesai.

6. Setiap pegawai memiliki hak untuk menyampaikan keberatan apabila didapatkan hasil penilaian yang dianggap sewenang-wenang dengan menyampaikan alasan serta bukti-bukti pendukung.

31

Page 32: Pedoman Pegawai Utdp Pmi

BAB XIVPENGEMBANGAN KARIR PEGAWAI

Pasal 51Pengembangan Karir

1. UTD Pusat PMI mengupayakan pengembangan karir setiap pegawai sesuai dengan Kompetensi dan Kualifikasi yang dimiliki oleh masing-masing pegawai serta hasil penilaian kinerja, tanpa membedakan Suku, Ras, Agama dan Jenis kelamin.

2. Penetapan pengembangan karir setiap pegawai UTD Pusat PMI disesuaikan dengan keahlian, minat dan bakat pegawai serta kesempatan yang ada atau yang dapat diupayakan oleh UTD Pusat PMI.

BAB XVMUTASI PEGAWAI

Pasal 52Ketentuan Umum

1. UDD Pusat PMI mempunyai hak untuk memindahkan Pegawai ke unit kerja lain di lingkungan UDD Pusat sesuai kebutuhan, pengembangan karir Pegawai, pembinaan Pegawai dengan tetap mempertimbangkan persyaratan jabatan dan kompetensi.

2. Pemindahan Pegawai dapat berupa: a. Rotasi.b. Promosi.

Pasal 53Rotasi

1. Rotasi yaitu perpindahan Pegawai ke Tingkatan yang sama.

2. Pemberitahuan perpindahan harus disampaikan kepada Pegawai yang bersangkutan berupa Surat Keputusan atau Nota Dinas yang diterima selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kerja sebelum tanggal efektif rotasi tersebut.

3. UDD Pusat PMI dapat mempertimbangkan permohonan rotasi yang diajukan oleh Pegawai yang sudah 3 (tiga) tahun secara terus menerus menduduki suatu jabatan atau unit kerja untuk dipindahkan ke jabatan atau unit kerja lain sesuai dengan persyaratan jabatan dan kompetensi Pegawai bersangkutan sepanjang terdapat jabatan atau unit kerja yang kosong.

4. Bagi Pegawai yang dapat menunjukan surat keterangan dokter bahwa secara fisik tidak mampu melakukan tugas yang diembannya maka UDD Pusat PMI harus mempertimbangkan

32

Page 33: Pedoman Pegawai Utdp Pmi

untuk memindahkan Pegawai tersebut pada kesempatan pertama.

5. Untung pengembangan SDM perlu dilakukan rotasi pegawai apabila diperlukan dan sesuai kebutuhan.

Pasal 54Promosi

1. Promosi adalah perpindahan Pegawai ke Tingkatan yang lebih tinggi.

2. UDD Pusat PMI akan memberikan prioritas promosi berdasarkan kompetensi dan persyaratan jabatan sesuai dengan jabatan yang kosong kepada Pegawai yang telah menduduki jabatan tertentu minimal 3 (tiga) tahun. Bagi pegawai yang belum menduduki jabatan minimal harus mempunyai masa kerja 3 (tiga) tahun.

3. Promosi sebagaimana dimaksud pada point 2 diatas dilaksanakan secara transparan dan objektif.

BAB XVITATA TERTIB

Pasal 55Tata Tertib Kerja

1. Pegawai wajib mencatatkan kehadirannya pada waktu datang dan pulang dengan menggunakan alat pencatat yang telah disediakan oleh UDD Pusat PMI.

2. Pencatatan kehadiran melalui alat pencatat yang telah tersedia, harus dilakukan sendiri oleh Pegawai yang bersangkutan.

3. Pegawai yang hendak meninggalkan Pekerjaan pada Jam Kerja karena suatu keperluan, harus memberitahu secara lisan maksud tersebut minimal kepada atasan langsung dari Pegawai yang bersangkutan atau pimpinan di masing-masing unit kerja yang bersangkutan.

4. a. Pegawai yang tidak masuk kerja dengan alasan sakit selama 2 (dua) hari berturut-turut harus menunjukan surat keterangan sakit dari dokter pada hari pertama kehadirannya.

b.Pegawai yang tidak dapat masuk kerja dengan alasan yang masuk akal atau dapat diterima, pada hari itu harus menginformasikan ketidakhadirannya kepada atasan langsung atau pejabat yang berwenang.

5. Pegawai diharuskan memakai tanda pengenal (Identity Card) yang disediakan oleh UDD Pusat PMI selama berada di lingkungan PMI.

33

Page 34: Pedoman Pegawai Utdp Pmi

6. Pegawai wajib memakai pakaian kerja dengan ketentuan sebagai berikut :

a. Pegawai diharuskan memakai seragam yang telah ditentukan dan diberikan oleh UDD Pusat PMI di hari-hari tertentu, kecuali bagi Pegawai yang sedang dinas luar, namun harus tetap mengacu pada kerapihan dan etika kesopanan berpakaian di lingkungan kerja.

b. Pegawai yang sedang hamil tidak diwajibkan memakai pakaian seragam, namun tetap mengacu pada kerapihan dan etika kesopanan berpakaian di lingkungan kerja.

c. Diluar poin (a) diperkenankan berpakaian bebas rapi dengan ketentuan :

Tidak diperkenankan memakai kaos atau sandal. Pegawai tidak diperkenankan memakai celana ketat,

celana pendek dan baju tanpa lengan.

Pasal 56Tanggung Jawab Pengawasan

1. Atasan langsung di tiap unit kerja bertanggung jawab atas berlakunya tata tertib UDD Pusat PMI, serta membina kedisiplinan, sikap dan perilaku pegawai yang berada dalam pengawasannya.

2. Atasan langsung dapat memberikan teguran kepada bawahannya, apabila melanggar peraturan dan tata tertib UDD Pusat PMI.

3. Perintah pimpinan yang berkaitan dengan tugas, wajib dilaksanakan oleh pegawai dengan penuh tanggung jawab.

4. Atasan langsung bertanggung jawab atas barang inventaris yang berada di masing-masing unit kerjanya.

BAB XVIISANKSI

Pasal 57Tahapan pemberian sanksi

1. Pelaksanaan penegakan disiplin kerja secara administrasi

sebagai berikut :

a. Sanksi kepada Kepala Sub Bidang diberikan oleh Kepala

Bidang Unit Kerja.

b. Sanksi Kepala Bidang Unit Kerja diberikan oleh Direktur.

34

Page 35: Pedoman Pegawai Utdp Pmi

c. Kepala Bidang Unit Kerja dan Kasub. Bidang Kepegawaian

melakukan koordinasi dalam pelaksanaan tindakan disiplin

(usulan dapat dilakukan dari kedua belah pihak dengan

merujuk kepada jenis-jenis pelanggaran.

2. Setiap sub bidang bertanggung jawab atas kinerja bawahannya,

apabila kepala sub bidang mengetahui atau telah diberitahu atas

kinerja buruk/pelanggaran yang dilakukan oleh pegawai tetapi

tidak melakukan sanksi maka hal ini dapat diajukan ketingkat

yang lebih tinggi dan kepala bidang yang bersangkutan dapat

diberikan sanksi.

Strata

SanksiPejabat yang

BerwenangSanksi Administrasi

Masa

Belaku

Sanksi

Teguran

Lisan

Atasan langsung

(Tercatat di masing2

Bidang)

- -

Teguran

TertulisAtasan langsung melalui

Kasub. Bidang

Kepegawaian

- -

SP I

Direktur UDD melalui

Kepala Bidang /Sub

Bidang selaku Atasan

Peringatan untuk

memperbaiki3 bulan

SP IIPengurus PMI melalui

Direktur UDD

Pemotongan 10% dari

Transport & Uang Makan

selama 2 bulan

6 bulan

SP III Pengurus PMI Pemotongan 10% dari

Transport & Uang Makan

selama 2 bulan

Penundaan minimal 1

-

35

Page 36: Pedoman Pegawai Utdp Pmi

tahun dari rencana

kenaikan gaji Berkala

atau kenaikan Golongan

berikutnya, (bagi

pegawai tetap)

PHK bagi pegawai

kontrak

- Untuk pegawai tetap setelah SPIII tidak langsung PHK , namun jika dalam kurun

waktu 6 bulan melakukan kesalahan lagi maka tindakan PHK dilakukan.

- SP III bersifat tetap untuk jenis pelanggaran berat yang sama. Jika

melakukan kesalahan yang sama setelah SP III maka langsung PHK.

- Tahapan setelah SP III adalah skorsing untuk kelanjutan proses hukum (jika

diperlukan), dan kemudian setelah ada putusan hukum tetap dinyatakan

bersalah, maka PHK.

Pasal 58

Jenis Pelanggaran dan Pemberian Sanksi

1. Pelanggaran dengan Teguran secara Lisan apabila melanggar

dari salah satu point dibawah ini :

a. Membawa atau menggunakan barang-barang dan alat-alat

milik UDD Pusat PMI untuk kepentingan pribadi ;

b. Tiga kali datang terlambat dalam sebulan tanpa alasan yang

dapat dipertanggungjawabkan;

c. Tiga kali tidak melakukan absensi dalam sebulan tanpa

adanya keterangan yang dapat dipertanggungjawabkan;

d. Meninggalkan pekerjaan tanpa izin atasan langsung untuk

kepentingan pribadi sebanyak 3 (tiga) kali dalam 1 bulan;

e. Menghindari tugas yang menjadi tanggung jawabnya pada

jam kerja sebanyak 3 (tiga) kali dalam 1 bulan;

36

Page 37: Pedoman Pegawai Utdp Pmi

f. Menolak untuk melakukan kerja lembur, tanpa alasan yang

rasional sebanyak 3 (tiga) kali dalam 1 bulan;

g. Menggunakan telepon di unit kerja PMI untuk kepentingan

pribadi sehingga mengganggu kepentingan dinas;

h. Tidak masuk kerja 2 (dua) hari berturut-turut tanpa alasan

yang jelas dalam jangka waktu 1 (satu) bulan;

i. Merokok di dalam gedung UDD Pusat PMI dan terlebih lagi

pada saat jam kerja (hanya boleh merokok ditempat-tempat

yang diijinkan);

j. Pejabat yang tidak menjalankan peran pembinaan atas

kesalahan/ pelanggaran bawahannya.

2. Pelanggaran dengan Teguran Tertulis

a. Setelah mendapatkan teguran lisan, namun tetap melakukan

pelanggaran yang sama maka akan diberikan teguran tertulis;

b. Menolak perintah atasan yang bersifat kedinasan dan bukan

pribadi dengan alasan yang tidak rasional dan berdampak

negatif bagi PMI;

c. Menolak untuk dilakukan pemeriksaan atas kesehatan dirinya

atas indikasi penyakit yang berdampak pada lingkungan kerja;

d. Tidak memakai seragam kerja yang telah ditentukan oleh PMI

sebanyak 6 (enam) kali dalam periode 1 bulan;

3. Pelanggaran dengan Surat Peringatan I (Hukuman Ringan);

Setelah mendapatkan teguran tertulis, namun tetap

melakukan pelanggaran yang sama maka akan diberikan SP 1.

4. Pelanggaran dengan Surat Peringatan II

a. Tetap melakukan pelanggaran yang sama atau jenis lainnya

dalam masa berlakunya surat peringatan pertama;

b. Melakukan kelalaian dalam menjalankan tugas sehingga

mengakibatkan bahaya/kerugian bagi PMI, pegawai ataupun

Pengurus PMI; Dalam hal ini selain mendapatkan SP2 juga

harus mengganti kerugian aset/ barang tersebut kepada PMI;

37

Page 38: Pedoman Pegawai Utdp Pmi

5. Pelanggaran dengan Surat Peringatan III diantaranya sebagai

berikut :

a. Tetap melakukan pelanggaran dalam masa berlakunya surat

peringatan kedua;

b. Melakukan penganiayaan fisik dan tindakan asusila di

lingkungan UDD Pusat PMI;

c. Melakukan pungutan tidak sah dalam bentuk apapun dalam

melaksanakan tugasnya untuk kepentingan pribadi, golongan

atau pihak lain;

d. Membocorkan dan memanfaatkan rahasia PMI yang

seharusnya dirahasiakan;

e. Memberikan keterangan palsu atau dipalsukan sehingga

merugikan PMI;

f. Mencemarkan nama baik dan citra organisasi PMI;

g. Melakukan pencurian, penipuan, atau penggelapan barang

dan atau uang milik PMI;

h. Mabuk, meminum-minuman keras yang memabukan,

memakai dan atau mengedarkan narkotika, psikotropika dan

zat adiktif lainnya dilingkungan kerja;

i. Memiliki, menjual, menggadaikan, menyewakan,

meminjamkan barang-barang, dokumen atau surat-surat

berharga milik PMI secara tidak sah;

j. Berjudi dan/atau berkelahi dengan sesama pegawai, pimpinan

di dalam lingkungan PMI;

k. Membawa senjata tajam, senjata api atau sejenisnya di dalam

lingkungan UDD Pusat PMI kecuali untuk kepentingan dinas;

l. Tidak masuk kerja 5 (lima) hari dalam satu bulan tanpa

pemberitahuan dan alasan yang jelas;

m. Melakukan kesalahan dalam pemberian obat (khusus untuk

petugas medis dan pegawai PMI yang memiliki kemampuan

dibidangnya) sehingga mengakibatkan kematian

pegawai/orang lain;

6. Pelanggaran berat yang dapat diancam dengan PHK diantaranya

adalah :

38

Page 39: Pedoman Pegawai Utdp Pmi

a. Tidak masuk kerja selama 7 (tujuh) hari berturut-turut tanpa

pemberitahuan dan alasan yang jelas;

b. Menghasut pegawai lain untuk melakukan pemogokan dan

pembangkangan terhadap Institusi PMI;

c. Telah menerima surat peringatan ketiga tetapi masih

melakukan kesalahan;

d. Melakukan perbuatan lainnya yang diancam pidana 5 (lima)

tahun atau lebih.

Ketentuan tentang PHK mengacu pada Prosedur Pengangkatan dan

Pemberhentian Pegawai pada BAB XVIII

BAB XVIIIPEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA

Adalah pengakhiran hubungan kerja karena suatu hal tertentu yang

mengakibatkan berakhirnya hak dan kewajiban antara pegawai dan

UDD Pusat PMI

Pasal 59Putus Hubungan Kerja Secara Hukum

Hubungan kerja dianggap putus secara hukum perundang-undangan dalam hal sebagai berikut :1. Berakhirnya hubungan kerja waktu tertentu sebagaimana

dimaksudkan dalam perjanjian kerja waktu tertentu.2. Pegawai yang tidak dapat melakukan tugasnya karena sakit

selama 12 (duabelas) bulan.3. Pegawai yang menderita cacat permanen baik fisik maupun

mental sehingga tidak dapat menjalankan tugasnya.4. Pegawai yang meninggal dunia.5. Tidak cakap secara jasmani dan atau rohani sehingga tidak dapat

menjalankan kewajiban sebagai pegawai.

6. Mendapat hukuman disiplin berat.

7. Berakhirnya jangka waktu kerja di dalam Perjanjian Kerja Waktu

Tertentu.

Pasal 60Putus Hubungan Kerja Karena Pengunduran Diri

1. Pegawai yang mengundurkan diri dari UDD Pusat PMI harus

mangajukan pemberitahuan secara tertulis minimal 30 hari

kalender sebelumnya kepada Pengurus PMI selaku pemberi kerja;

39

Page 40: Pedoman Pegawai Utdp Pmi

2. Pegawai diharuskan menyiapkan berkas kerja atas pekerjaannya

sebelumnya untuk diserah terimakan kepada Pegawai Pengganti

atau Pimpinan Unit Kerja tempat yang bersangkutan bekerja dan

belum dapat mengundurkan diri sebelum adanya persetujuan

dari Tim Manajerial UDD Pusat PMI dan kepada Pegawai yang

bersangkutan diwajibkan untuk tetap bekerja sebagaimana

mestinya;

3. Unit kerja UDD Pusat PMI melalui Kepala Bidang Administrasi

akan memperhitungkan hak dan kewajiban atas Pengunduran

dari dimaksud;

4. Pegawai yang mengundurkan diri wajib mengembalikan inventaris

kantor.

Pasal 61Putus Hubungan Kerja Karena Pensiun

a. Pegawai Tetap yang telah mencapai usia 56 (lima puluh enam)

tahun, berdasarkan catatan di PMI dapat diusulkan kepada

Direktur UDD Pusat PMI melalui Kepala Bidang Administrasi untuk

dilakukan pemutusan hubungan kerja karena pensiun;

b. Pegawai yang akan memasuki usia pensiun berhak menjalankan

masa persiapan pensiun (MPP) pada saat berusia 55 tahun 6

bulan dan mendapatkan kenaikan pangkat pengabdian selama 6

bulan;

c. Lamanya MPP (Masa Persiapan Pensiun) untuk pegawai di PMI

adalah 6 (enam) bulan dengan mendapat gaji tanpa tunjangan

operasional;

d. Tim Manajerial UDD Pusat PMI dapat memberhentikan pegawai

sebelum pegawai tersebut mencapai usia 56 (lima puluh enam)

tahun berdasarkan pertimbangan dokter yang disebabkan karena

kondisi fisik dan mental yang tidak memungkinkan lagi untuk

bekerja;

e. Jika pemutusan hubungan kerja karena pensiun dilakukan, maka

pegawai mendapatkan hak pensiun sesuai dengan Program

Jaminan Hari Tua yang berlaku di UDD Pusat PMI;

f. Pegawai yang telah mencapai usia 45 (empat puluh lima) tahun

dan telah memiliki masa kerja minimal 20 (dua puluh) tahun

40

Page 41: Pedoman Pegawai Utdp Pmi

dapat mengajukan pensiun dini, dan pertimbangan atas

permintaan tersebut diputuskan oleh Direktur UDD Pusat

PMI;

g. Pensiunan pegawai dapat diprogramkan untuk

mendapatkan pemeliharaan kesehatan yang diatur sesuai

dengan kemampuan masing-masing;

Pasal 62Putus Hubungan Kerja Karena Meninggal Dunia

Pegawai tetap yang Putus Hubungan Kerja karena meninggal dunia

mendapatkan hak seperti PHK karena pensiun.

Pasal 63

Putus Hubungan Kerja Karena Gangguan Operasional di UDD Pusat PMI

Dalam hal pemutusan hubungan kerja masal karena operasional di

unit kerja PMI terhenti atau rasionalisasi kepegawaian, akibat

mengalami defisit terus-menerus yang disertai dengan bukti laporan

keuangan yang telah diatur oleh akuntan publik paling singkat 2

(dua) tahun terakhir, atau keadaan memaksa (force majeure)

besarnya uang pesangon, uang penghargaan masa kerja dan uang

ganti rugi ditetapkan berdasarkan ketentuan peraturan dan

perundang-undangan yang berlaku dan kemampuan UDD Pusat PMI.

Pasal 64Putus Hubungan Kerja Karena Pelanggaran Berat

Dalam hal PHK karena Pelanggaran berat yang bersangkutan tidak

berhak menerima pesangon.

Pasal 65 Kewajiban Pegawai Yang Putus Hubungan Kerjanya

1. Kewajiban :

a. Menyelesaikan semua kewajiban kepada UDD Pusat PMI;

b. Mengembalikan barang inventaris milik UDD Pusat PMI

41

Page 42: Pedoman Pegawai Utdp Pmi

2. Hak :

Bagi pegawai PHK bukan karena pelanggaran berat berhak

memperoleh surat pengalaman kerja dari UDD Pusat PMI

3. Ketentuan Khusus :

Calon Pegawai, Pegawai Tetap PMI, Pegawai kontrak PMI yang

ternyata pada waktu melamar dengan sengaja memberikan

keterangan-keterangan atau bukti-bukti yang tidak benar,

diberhentikan tidak dengan hormat.

Pasal 66Surat Pengalaman Kerja

1. Surat pengalaman kerja diberikan kepada pegawai yang telah bekerja minimal 1 (satu) tahun tanpa terputus dengan tidak memandang status pegawai.

2. Surat pengalaman kerja diberikan setelah pegawai menandatangani berita acara PHK atau pengajuan pengunduran dirinya telah disetujui oleh Pimpinan UDD Pusat PMI.

Pasal 67

Penghargaan karena PHK

1. Ketentuan mengenai penghargaan pegawai yang PHK merujuk

pada ketentuan Undang-Undang Ketenagakerjaan yang mengatur

tentang pemberian penghargaan PHK dengan tetap

memperhatikan kemampuan UDD Pusat PMI.

2. Pesangon hanya diberikan kepada pegawai sesuai pasal 58 point

(a) dan pasal 59 sebesar 5 bulan gaji pokok terakhir.

BAB XIXFASILITAS PEJABAT

Pasal 68Kendaraan dan Komunikasi

1. Direktur/Wakil Direktur diberikan fasilitas kendaraan dinas beserta supir untuk keperluan dinas;

2. Kepala Bidang dan Kepala Sub Bidang diberikan fasilitas pinjam kendaraan dinas untuk kepentingan pribadi sesuai aturan.

42

Page 43: Pedoman Pegawai Utdp Pmi

3. Diberikan fasilitas Tunjangan pulsa untuk Direktur, Kepala Bidang dan Kepala Sub Bidang.

BAB XXPENUTUP

Pasal 69Masa Berlakunya Peraturan Pegawai

Masa berlakunya peraturan kepegawaian adalah 5 (lima) tahun yaitu terhitung mulai tanggal diberlakukannya peraturan ini sampai dengan 5 (lima) tahun kemudian dengan tanggal yang sama.

Pasal 70Pelaksanaan Peraturan Kepegawaian

1. Peraturan kepegawaian ini hanya berlaku di lingkungan UDD Pusat PMI.

2. Hal-hal yang belum diatur secara jelas dalam Pedoman Peraturan Kepegawaian ini serta perubahan/tambahan yang perlu diadakan akan diatur dan dituangkan dalam suatu Addendum dan merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari Pedoman Peraturan Kepegawaian ini.

3. Peraturan ini harus disosialisasikan kepada pegawai agar dapat dimengerti dan dipatuhi.

4. Hal-hal yang berkaitan dengan sistem penggolongan, penilaian kinerja, jenjang karir, program pensiun dan ketentuan lainnya yang belum tercantum secara terperinci akan diatur dalam ketentuan tersendiri.

5. Apabila terdapat hal-hal yang perlu disesuaikan dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, maka akan dilakukan pengkajian dan perubahan lebih lanjut.

43