pedoman monitoring evaluasi rad mdgs 2013 (revisi)

60

Upload: ahmad-sanusi

Post on 23-Oct-2015

1.103 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

Pedoman pelaksanaan monev pelaksanaan MDGs

TRANSCRIPT

Page 1: Pedoman Monitoring Evaluasi RAD MDGs 2013 (Revisi)
Page 2: Pedoman Monitoring Evaluasi RAD MDGs 2013 (Revisi)

Pedoman Pemantauan dan Evaluasi Rencana Aksi Daerah (RAD) Percepatan Pencapaian MDGs (Revisi 2013)

ii

SERIAL PEDOMAN TEKNIS

Penyusunan Rencana Aksi Percepatan

Pencapaian Tujuan MDGs di Daerah

PEDOMAN PEMANTAUAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN

RENCANA AKSI DAERAH (RAD)

PERCEPATAN PENCAPAIAN MDGs (REVISI 2013)

© Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS)

ISBN

Edisi Revisi 2013

Diterbitkan oleh: Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS)

Alamat kontak: 1. Direktur Kesehatan dan Gizi Masyarakat

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) Jalan Taman Suropati No. 2, Jakarta 10310 Telepon: (021) 31934379 Faksimili : (021) 3929903 Situs Web: www.bappenas.go.id

2. Direktur Agama, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) Jalan Taman Suropati No. 2, Jakarta 10310 Telepon: (021) 3926820 Faksimili : (021) 3905649

3. Sekretariat MDGs Nasional, Kementerian PPN/Bappenas – UNDP Jalan HR. Rasuna Said Kav. B2, Jakarta Selatan 12920 Telepon: (021) 57945716, Faksimili:(021) 57945716

Page 3: Pedoman Monitoring Evaluasi RAD MDGs 2013 (Revisi)

Pedoman Pemantauan dan Evaluasi Rencana Aksi Daerah (RAD) Percepatan Pencapaian MDGs (Revisi 2013)

iii

SERIAL PEDOMAN TEKNIS

Penyusunan Rencana Aksi Percepatan

Pencapaian Tujuan MDGs di Daerah

PEDOMAN PEMANTAUAN DAN EVALUASI

PELAKSANAAN RENCANA AKSI DAERAH (RAD) MDGs

(REVISI 2013)

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS)

2013

Page 4: Pedoman Monitoring Evaluasi RAD MDGs 2013 (Revisi)

Pedoman Pemantauan dan Evaluasi Rencana Aksi Daerah (RAD) Percepatan Pencapaian MDGs (Revisi 2013)

iv

Page 5: Pedoman Monitoring Evaluasi RAD MDGs 2013 (Revisi)

Pedoman Pemantauan dan Evaluasi Rencana Aksi Daerah (RAD) Percepatan Pencapaian MDGs (Revisi 2013)

v

Jalan Taman Suropati No. 2, Jakarta 10310

Telepon: (62-21) 3156156 Faksimili : (62-21) 3148552 Situs Web: www.bappenas.go.id

REPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

Nomor : 3950/D1/06/2013 Jakarta, 2 Juli 2013 Lampiran : 1 berkas Perihal : Revisi Pedoman Pemantauan dan Evaluasi Pelaksanaan RAD MDGs Provinsi 2013

Yth. Kepala Bappeda Provinsi (Daftar Terlampir)

Dengan Hormat,

Berdasarkan Inpres Nomor 3 Tahun 2010 tentang Program Pembangunan Berkeadilan terkait Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium (MDGs) diamanatkan bahwa setiap Provinsi menyusun Rencana Aksi Daerah (RAD) Percepatan Pencapaian MDGs. Pada tahun 2011 semua Provinsi telah menyusun RAD MDGs dan menetapkannya ke dalam Peraturan Gubernur.

Untuk mengetahui kemajuan pelaksanaan RAD dan masalah yang dihadapi, pada tahun 2012 telah dilaksanakan Pemantauan dan Evaluasi Pelaksanaan RAD MDGs Provinsi; dan diucapkan terima kasih kepada Provinsi yang telah melaporkan hasil pemantauan RAD MDGs tahun 2012.

Pada tahun 2013, kegiatan pemantauan dan evaluasi RAD MDGs Provinsi akan dilanjutkan dengan perbaikan pedoman pemantauan dan evaluasi RAD MDGs, terutama mengenai:

1. Formulir: a. Formulir 1 semula berisi 18 kolom disederhanakan menjadi 11 kolom (terlampir); b. Formulir 2 tidak mengalami perubahan (terlampir); c. Formulir 3 merupakan formulir baru untuk melihat pencapaian sasaran dari setiap

indikator MDGs di provinsi dibandingkan dengan pencapaian sasaran MDGs Nasional (terlampir).

2. Waktu pelaporan semula setiap 3 bulan menjadi setiap 6 bulan.

Informasi lain tentang Pemantauan Pelaksanaan RAD MDGs tidak mengalami perubahan.

Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.

Nina Sardjunani Tembusan:

1. Yth. Seluruh Gubernur di Indonesia;

2. Yth. Wakil Menteri PPN/Bappenas;

3. Yth. Sekretaris Menteri PPN/ Sestama Bappenas; 4. Yth. Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah, Kemendagri;

5. Yth. Deputi Sekretaris Wakil Presiden Bidang Kesejahteraan Rakyat dan Penaggulangan Kemiskinan (Koordinator Pokja Tujuan 1 MDGs);

6. Yth. Direktur Jenderal Pendidikan Dasar, Kemendikbud(Koordinator Pokja Tujuan 2 MDGs);

7. Yth. Deputi PUG Bidang Ekonomi, KemenPP dan PA (Koordinator Pokja Tujuan 3 MDGs);

8. Yth. Direktur Jenderal Bina Gizi dan KIA, Kemenkes (Koordinator Pokja Tujuan 4 dan 5 MDGs);

9. Yth. Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Kemenkes (Koordinator Pokja Tujuan 6 MDGs);

10. Yth. Deputi Bidang SDA dan LH, KemenPPN/Bappenas (Koordinator Pokja Tujuan 7 MDGs); 11. Yth. Deputi Bidang Pendanaan Pembangunan, KemenPPN/Bappenas (Koordinator Pokja Tujuan 8 MDGs).

Page 6: Pedoman Monitoring Evaluasi RAD MDGs 2013 (Revisi)

Pedoman Pemantauan dan Evaluasi Rencana Aksi Daerah (RAD) Percepatan Pencapaian MDGs (Revisi 2013)

vi

Kepada Yth:

1. Kepala Bappeda Provinsi Aceh 2. Kepala Bappeda Provinsi Sumatera Utara 3. Kepala Bappeda Provinsi Sumatera Barat 4. Kepala Bappeda Provinsi Riau 5. Kepala Bappeda Provinsi Jambi 6. Kepala Bappeda Provinsi Sumatera Selatan 7. Kepala Bappeda Provinsi Bengkulu 8. Kepala Bappeda Provinsi Lampung 9. Kepala Bappeda dan Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 10. Kepala Bappeda Provinsi Kepulauan Riau 11. Kepala Bappeda Provinsi DKI Jakarta 12. Kepala Bappeda Provinsi Jawa Barat 13. Kepala Bappeda Provinsi Jawa Tengah 14. Kepala Bappeda Provinsi DI Yogyakarta 15. Kepala Bappeda Provinsi Jawa Timur 16. Kepala Bappeda Provinsi Banten 17. Kepala Bappeda Provinsi Bali 18. Kepala Bappeda Provinsi Nusa Tenggara Barat 19. Kepala Bappeda Provinsi Nusa Tenggara Timur 20. Kepala Bappeda Provinsi Kalimantan Barat 21. Kepala Bappeda Provinsi Kalimantan Tengah 22. Kepala Bappeda Provinsi Kalimantan Selatan 23. Kepala Bappeda Provinsi Kalimantan Timur 24. Kepala Bappeda Provinsi Sulawesi Utara 25. Kepala Bappeda Provinsi Sulawesi Tengah 26. Kepala Bappeda Provinsi Sulawesi Selatan 27. Kepala Bappeda Provinsi Sulawesi Tenggara 28. Kepala Bappeda Provinsi Gorontalo 29. Kepala Bappeda Provinsi Sulawesi Barat 30. Kepala Bappeda Provinsi Maluku 31. Kepala Bappeda Provinsi Maluku Utara 32. Kepala Bappeda Provinsi Papua Barat 33. Kepala Bappeda Provinsi Papua

Page 7: Pedoman Monitoring Evaluasi RAD MDGs 2013 (Revisi)

Pedoman Pemantauan dan Evaluasi Rencana Aksi Daerah (RAD) Percepatan Pencapaian MDGs (Revisi 2013)

vii

KATA PENGANTAR

Berdasarkan Inpres Nomor 3 Tahun 2010 tentang Program Pembangunan Berkeadilan terkait

Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium (MDGs) diamanatkan bahwa setiap Provinsi menyusun

Rencana Aksi Daerah (RAD) Percepatan Pencapaian MDGs. Sampai saat ini semua Provinsi telah menyusun

RAD MDGs dan menetapkannya ke dalam Peraturan Gubernur.

Untuk mengetahui kemajuan pelaksanaan, mengidentifikasi permasalahan yang ditemui, dan

merumuskan langkah tindak lanjut dari RAD MDGs diperlukan kegiatan pemantauan dan evaluasi secara

periodik. Sejalan dengan hal itu, Bappenas telah menyusun buku Pedoman Pemantauan dan Evaluasi

Pelaksanaan RAD MDGs Provinsi. Dokumen ini tidak dimaksudkan untuk menggantikan sistem

pelaporan monitoring dan evaluasi yang sudah ditetapkan dan telah berlaku di masing-masing Provinsi.

Pedoman pemantauan pelaksanaan RAD MDGs Provinsi tahun 2013 merupakan edisi revisi dari

Pedoman tahun 2012. Beberapa perbaikan dalam pedoman ini antara lain dalam hal periode pelaporan

yang awalnya dilakukan setiap 3 bulan menjadi 6 bulan, penyederhanaan formulir 1 dan penambahan

formulir 3. Kami mengucapkan terima kasih atas dukungan dari seluruh Kementerian/Lembaga dan

Pemerintah Provinsi yang bekerjasama dalam memberikan masukan untuk penyusunan dokumen ini.

Kami harapkan pedoman ini dapat dimanfaatkan sebaik mungkin oleh para pengambil

kebijakan, perencana dan pelaksana program baik di tingkat nasional dan daerah, terutama dalam

menjamin terlaksananya percepatan pencapaian MDGs di Indonesia pada tahun 2015.

Jakarta, Juni 2013

Dra. Nina Sardjunani, MA

Deputi Bidang Sumber Daya Manusia dan Kebudayaan Kementerian PPN/Bappenas

selaku Sekretaris Tim Koordinasi Nasional MDGs

Page 8: Pedoman Monitoring Evaluasi RAD MDGs 2013 (Revisi)

Pedoman Pemantauan dan Evaluasi Rencana Aksi Daerah (RAD) Percepatan Pencapaian MDGs (Revisi 2013)

viii

DAFTAR ISI

Surat Edaran Deputi Bidang SDM dan Kebudayaan Kementerian PPN / Bappenas selaku Sekretaris Tim Koordinasi Nasional MDGs

Kata Pengantar vi

Daftar Isi vii

Daftar Tabel viii

Daftar Singkatan ix

Bab 1: Pendahuluan 1

1.1 Latar Belakang 3

1.2 Ruang Lingkup 3

1.3 Landasan Hukum 4

BAB 2: Pedoman Pemantauan Dan Evaluasi 5

2.1 Tujuan Pemantauan dan Evaluasi 7

2.2 Pelaksana Pemantauan dan Evaluasi 7

2.3 Waktu Pemantauan dan Evaluasi 8

2.4 Mekanisme Pemantauan dan Evaluasi 8

2.5 Bahan Pemantauan dan Evaluasi 10

2.6 Alat Pemantauan dan Evaluasi 10

2.7 Umpan Balik 20

BAB 3: PENUTUP 21

LAMPIRAN 25

Page 9: Pedoman Monitoring Evaluasi RAD MDGs 2013 (Revisi)

Pedoman Pemantauan dan Evaluasi Rencana Aksi Daerah (RAD) Percepatan Pencapaian MDGs (Revisi 2013)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 1: Contoh Formulir 1: Laporan Rekapitulasi Realisasi Anggaran Program Pemantauan Pelaksanaan RAD Percepatan Pencapaian MDGs

10

Tabel 2: Contoh Formulir 1 yang terisi untuk Target 1A: Laporan Rekapitulasi Realisasi Anggaran Program Pemantauan Pelaksanaan RAD Percepatan Pencapaian MDGs

12

Tabel 3: Contoh Formulir 2: Laporan Hasil Identifikasi Masalah dan Tindak Lanjut

13

Tabel 4: Contoh Formulir 2 yang terisi untuk Target 1A: Laporan Hasil Identifikasi Masalah dan Tindak Lanjut Pemantauan Pelaksanaan

RAD Percepatan Pencapaian MDGs

15

Tabel 5: Formulir 3: Laporan Pencapaian Target Indikator MDGs Provinsi Pada Tahun 2013

16

Tabel 6: Contoh Formulir 3 yang terisi untuk Target 1A: Laporan Pencapaian Target Indikator MDGs Provinsi Pada Tahun 2013

18

Tabel 7: Formulir Umpan Balik Pemantauan dan Evaluasi Pelaksanaan

RAD MDGs Provinsi

Page 10: Pedoman Monitoring Evaluasi RAD MDGs 2013 (Revisi)

Pedoman Pemantauan dan Evaluasi Rencana Aksi Daerah (RAD) Percepatan Pencapaian MDGs (Revisi 2013)

x

DAFTAR SINGKATAN

APBD Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

APBN Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

BAPPEDA Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

BAPPENAS Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

BKKBN Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional

BPS Badan Pusat Statistik

DPA Dokumen Pelaksanaan Anggaran

HIV/AIDS Human Immuno-deficiency Virus / Acquired Immuno-deficiency Syndrome

Inpres Instruksi Presiden

Kab/Kota Kabupaten/Kota

KemenPPN Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional

LS Lintas Sektor

MDGs Millennium Development Goals

Pokja Kelompok Kerja

RAD Rencana Aksi Daerah

RKP Rencana Kerja Pemerintah

RPJMN Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional

RPJPN Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional

SDM&K Sumber Daya Manusia dan Kebudayaan

SKPD Satuan Kerja Perangkat Daerah

TKSP Tim Koordinasi Strategis Pemantauan

Page 11: Pedoman Monitoring Evaluasi RAD MDGs 2013 (Revisi)

Pedoman Pemantauan dan Evaluasi Rencana Aksi Daerah (RAD) Percepatan Pencapaian MDGs (Revisi 2013)

1 PENDAHULUAN

Page 12: Pedoman Monitoring Evaluasi RAD MDGs 2013 (Revisi)

Pedoman Pemantauan dan Evaluasi Rencana Aksi Daerah (RAD) Percepatan Pencapaian MDGs (Revisi 2013)

2

Page 13: Pedoman Monitoring Evaluasi RAD MDGs 2013 (Revisi)

Pedoman Pemantauan dan Evaluasi Rencana Aksi Daerah (RAD) Percepatan Pencapaian MDGs (Revisi 2013)

3

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Deklarasi Milenium pada bulan September tahun 2000 yang dihadiri oleh Persatuan Bangsa-

Bangsa di New York, Kepala Negara dan perwakilan dari 189 negara menyepakati untuk

melaksanakan Tujuan Pembangunan Milenium (Millennium Development Goals-MDGs) sebagai

bentuk kepedulian utama secara global terhadap kesejahteraan masyarakat dunia. Tujuan Deklarasi ini

menempatkan manusia sebagai fokus utama pembangunan dan mengartikulasi satu gugus tujuan

yang berkaitan satu sama lain ke dalam agenda pembangunan dan kemitraan global. Setiap

tujuan dijabarkan ke dalam satu sasaran atau lebih dengan indikator yang terukur yaitu: terkait

pengurangan kemiskinan, pencapaian pendidikan dasar, kesetaraan gender, perbaikan kesehatan ibu dan

anak, pengendalian prevalensi penyakit menular, pelestarian lingkungan hidup, dan kerjasama global.

MDGs yang didasarkan pada konsensus dan kemitraan global ini, juga menekankan kewajiban

negara maju untuk mendukung penuh upaya tersebut.

Sebagai upaya dalam pencapaian target-target MDGs, maka pemerintah Indonesia telah

mengintegrasikan prioritas MDGs dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN

2005-2025), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN 2005-2009 dan 2010-2014),

Rencana Kerja Pemerintah (RKP), serta dokumen Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Sebagai realisasinya, maka melalui Instruksi Presiden No. 3 Tahun 2010 telah ditetapkan tujuan

prioritas pembangunan yang berkeadilan yang berpihak pada pencapaian MDGs.

Salah satu bentuk implementasi dari Inpres No. 3 Tahun 2010 adalah telah disusunnya

Peta Jalan (Road Map) pencapaian tujuan pembangunan MDGs oleh Kementerian Perencanaan

Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) yang diikuti

dengan penyusunan Rencana Aksi Daerah (RAD) untuk percepatan pencapaian MDGs yang difasilitasi

langsung oleh Kementerian PPN/Bappenas dan Bappeda.

Untuk mengetahui progres pelaksanaan RAD perlu disusun pedoman teknis

pemantauan dan evaluasi untuk mengetahui sejauh mana peningkatan pencapaian MDGs serta

kendala-kendala yang dialami dalam melaksanakan RAD untuk dapat diupayakan pemecahannya. Pada

tahun 2012 telah dilaksanakan pemantauan dan evaluasi RAD MDGs Provinsi 2012. Dalam pelaksanaannya

terdapat beberapa kendala di dalam pengisian dan waktu pelaporan. Untuk itu, pada tahun 2013 dilakukan

perbaikan tentang pemantauan dan evaluasi RAD MDGs.

1.2. RUANG LINGKUP

Ruang lingkup dari pedoman ini meliputi penjelasan tentang:

1. Panduan pelaksanaan pemantauan dan evaluasi percepatan pencapaian MDGs.

2. Panduan alur mekanisme pemantauan dan evaluasi percepatan pencapaian MDGs.

3. Pelaksana pemantauan dan evaluasi percepatan pencapaian MDGs.

4. Waktu pelaksanaan pemantauan dan evaluasi percepatan pencapaian MDGs.

Page 14: Pedoman Monitoring Evaluasi RAD MDGs 2013 (Revisi)

Pedoman Pemantauan dan Evaluasi Rencana Aksi Daerah (RAD) Percepatan Pencapaian MDGs (Revisi 2013)

4

1.3. LANDASAN HUKUM

Landasan hukum yang dipakai sebagai acuan adalah:

1. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Nasional (RPJMN) 2010-2014 terkait dengan Prioritas Pembangunan;

2. Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2010 tentang Program Pembangunan yang

Berkeadilan, yang meliputi substansi Pro Rakyat, keadilan untuk semua dan Pencapaian Tujuan

Pembangunan Milenium (MDGs);

3. Surat Edaran Menteri PPN/Kepala Bappenas Nomor 0068/M.PPN/02/2012 dan Menteri Dalam

Negeri Nomor 050/583/SJ tentang Percepatan Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium

(Millennium Development Goals) Tahun 2011 – 2015;

4. Keputusan Menteri PPN/Kepala Bappenas Nomor Kep.47/M.PPN/HK/03/2011 tentang

Pembentukan Tim Koordinasi Nasional Percepatan Pencapaian MDGs 2011-2015;

5. Keputusan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan

Pembangunan Nasional Nomor Kep.16A/M.PPN/HK/01/2012 tentang Pembentukan Tim

Koordinasi Strategi Pemantauan Pelaksanaan Rencana Aksi Daerah (RAD) Percepatan Pencapaian

MDGs

6. Keputusan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan

Pembangunan Nasional Nomor KEP.66/M.PPN/HK/05/2012 tentang Perubahan Atas Keputusan

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

Nomor Kep.16A/M.PPN/HK/01/2012 tentang Pembentukan Tim Koordinasi Strategi Pemantauan

Pelaksanaan Rencana Aksi Daerah (RAD) Percepatan Pencapaian MDGs;

7. Keputusan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan

Pembangunan Nasional Nomor Kep.11/M.PPN/HK/01/2013 tentang Pembentukan Tim Koordinasi

Strategi Pemantauan Pelaksanaan Rencana Aksi Daerah (RAD) Percepatan Pencapaian MDGs

8. Keputusan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan

Pembangunan Nasional Nomor KEP.49/M.PPN/HK/03/2013 tentang Perubahan Atas Keputusan

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

Nomor Kep.11/M.PPN/HK/01/2013 tentang Pembentukan Tim Koordinasi Strategi Pemantauan

Pelaksanaan Rencana Aksi Daerah (RAD) Percepatan Pencapaian MDGs;

Page 15: Pedoman Monitoring Evaluasi RAD MDGs 2013 (Revisi)

Pedoman Pemantauan dan Evaluasi Rencana Aksi Daerah (RAD) Percepatan Pencapaian MDGs (Revisi 2013)

5

2

PEDOMAN PEMANTAUAN

DAN EVALUASI

Page 16: Pedoman Monitoring Evaluasi RAD MDGs 2013 (Revisi)

Pedoman Pemantauan dan Evaluasi Rencana Aksi Daerah (RAD) Percepatan Pencapaian MDGs (Revisi 2013)

6

Page 17: Pedoman Monitoring Evaluasi RAD MDGs 2013 (Revisi)

Pedoman Pemantauan dan Evaluasi Rencana Aksi Daerah (RAD) Percepatan Pencapaian MDGs (Revisi 2013)

7

BAB 2

PEDOMAN PEMANTAUAN DAN EVALUASI

2.1 TUJUAN PEMANTAUAN DAN EVALUASI

Tujuan dari pemantauan dan evaluasi adalah untuk:

1. Memastikan pelaksanaan program dan kegiatan pada RAD MDGs yang tertuang dalam DPA

Provinsi

2. Mengidentifikasi dan mengantisipasi permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan program

percepatan pencapaian MDGs sehingga dapat diatasi

3. Memastikan percepatan pencapaian sasaran MDGs sesuai dengan target yang telah ditetapkan di

dalam RAD MDGs Provinsi

4. Merumuskan langkah tindak lanjut percepatan pencapaian target MDGs

2.2 PELAKSANA PEMANTAUAN DAN EVALUASI

Organisasi pelaksana pemantauan dan evaluasi RAD MDGs Provinsi ditingkat Nasional dan Provinsi

(gambar 1) adalah sebagai berikut:

1. Pelaksana pemantauan dan evaluasi di tingkat Provinsi adalah Tim MDGs Provinsi yang

dikoordinasikan oleh Bappeda dan dibantu oleh Sekretariat MDGs Provinsi

2. Pelaksana pemantauan dan evaluasi di tingkat Nasional adalah Tim Koordinasi Strategis

Pemantauan (TKSP) Pelaksanaan RAD Percepatan Pencapaian MDGs Kementerian PPN/Bappenas

yang dibantu oleh Sekretariat MDGs Nasional

Gambar 1: Struktur Organisasi Pemantauan dan Evaluasi MDGs ditingkat Nasional dan Provinsi

Page 18: Pedoman Monitoring Evaluasi RAD MDGs 2013 (Revisi)

Pedoman Pemantauan dan Evaluasi Rencana Aksi Daerah (RAD) Percepatan Pencapaian MDGs (Revisi 2013)

8

2.3 WAKTU PEMANTAUAN DAN EVALUASI

1. Waktu pemantauan dan evaluasi dilakukan setiap 6 bulan sekali yaitu bulan Januari-Juni (semester

1), dan bulan Juli-Desember (semester 2).

2. Waktu pengumpulan laporan pemantauan dan evaluasi dilakukan sebulan setelah akhir masa

semester yaitu akhir bulan Juli untuk pengumpulan semester 1, dan akhir bulan Januari tahun

berikutnya untuk pengumpulan semester 2.

2.4 MEKANISME PEMANTAUAN DAN EVALUASI

2.4.1 ALUR MEKANISME PEMANTAUAN DAN EVALUASI PROVINSI KE PUSAT

Alur mekanisme pemantauan dan evaluasi RAD MDGs dari Provinsi ke Pusat dapat dilihat pada

gambar 2.

Gambar 2: Alur Mekanisme Pemantauan dan Evaluasi MDGs dari Provinsi ke Pusat

Keterangan: : alur pelaporan : alur umpan balik

1. Setiap 6 bulan, Bappeda Provinsi melakukan rapat koordinasi untuk memantau pelaksanaan

program dan kegiatan MDGs di tingkat Provinsi. Pembahasan pemantauan dibagi dalam 4

Pokja, yaitu: (1) Kemiskinan, (2) Pendidikan dan Gender, (3) Kesehatan, dan (4) Lingkungan Hidup.

1.a Hasil pembahasan Pokja selanjutnya dikonsolidasikan oleh Kepala Bappeda dan dituangkan

kedalam formulir LAPORAN HASIL PEMANTAUAN RAD MDGs yang dibantu oleh Sekretariat

MDGs Provinsi

1.b Hasil pemantauan RAD MDGs yang sudah terkonsolidasi dilaporkan oleh Kepala Bappeda

Provinsi kepada Gubernur untuk mendapatkan arahan.

2. Laporan hasil pemantauan RAD MDGs selanjutnya dilaporkan oleh Kepala Bappeda Provinsi kepada

Kementerian PPN/Bappenas cq. Deputi Sumber Daya Manusia dan Kebudayaan (SDMK) sebagai

Sekretaris Tim MDGs Nasional sebulan setelah akhir masa semester.

2.a Softcopy dari laporan hasil pemantauan RAD MDGs disampaikan oleh Sekretariat

MDGs Provinsi kepada Sekretariat MDGs Nasional secara online.

Page 19: Pedoman Monitoring Evaluasi RAD MDGs 2013 (Revisi)

Pedoman Pemantauan dan Evaluasi Rencana Aksi Daerah (RAD) Percepatan Pencapaian MDGs (Revisi 2013)

9

3. Deputi SDMK Kementerian PPN/Bappenas memberikan arahan kepada Sekretariat MDGs

Nasional dan Pokja TKSP Kementerian PPN/Bappenas untuk mengolah laporan dan menyiapkan

bahan untuk umpan balik kepada Kepala Bappeda Provinsi dengan menggunakan format umpan

balik pemantauan pelaksanaan RAD MDGs .

4. Deputi SDMK Kementerian PPN/Bappenas menyampaikan umpan balik atas laporan

pemantauan RAD MDGs Provinsi paling lambat 15 hari setelah diterimanya laporan dari Bappeda

Provinsi. Softcopy dari laporan umpan balik atas laporan pemantauan RAD MDGs Provinsi

disampaikan kepada Bappeda Provinsi secara surat dan online

4.a Laporan umpan balik tersebut disampaikan juga kepada Kementerian/Lembaga terkait untuk

ditindaklanjuti di dalam rapat Tim MDGs Nasional.

5. Setelah Kepala Bappeda menerima umpan balik dari Bappenas, selanjutnya Kepala Bappeda

mengadakan rapat dengan 4 Pokja Provinsi untuk menyampaikan hasil umpan balik dan

mengambil langkah-langkah yang harus ditindaklanjuti oleh setiap SKPD Provinsi yang terkait.

2.4.2 ALUR MEKANISME PEMANTAUAN DAN EVALUASI DARI KABUPATEN/KOTA KE PROVINSI

Alur mekanisme pemantauan dan evaluasi RAD MDGs dari Kabupaten/Kota ke tingkat Provinsi

dapat dilihat pada gambar 3.

Gambar 3: Alur Mekanisme Pemantauan dan Evaluasi MDGs dari Kabupaten/Kota ke Provinsi

Keterangan: : alur pelaporan : alur umpan balik

1. Setiap 6 bulan, Bappeda Kabupaten/Kota melakukan rapat koordinasi untuk memantau pelaksanaan

program dan kegiatan MDGs di tingkat Kabupaten/Kota. Pembahasan pemantauan dibagi dalam

4 Pokja, yaitu : (1) Kemiskinan, (2) Pendidikan dan Gender, (3) Kesehatan, dan (4) Lingkungan Hidup..

1.a Hasil pembahasan Pokja selanjutnya dikonsolidasikan oleh Kepala Bappeda Kabupaten/Kota

dan dituangkan kedalam formulir LAPORAN HASIL PEMANTAUAN RAD MDGs

Page 20: Pedoman Monitoring Evaluasi RAD MDGs 2013 (Revisi)

Pedoman Pemantauan dan Evaluasi Rencana Aksi Daerah (RAD) Percepatan Pencapaian MDGs (Revisi 2013)

10

1.b Hasil pemantauan RAD MDGs yang sudah terkonsolidasi dilaporkan oleh Kepala Bappeda

Kabupaten/Kota kepada Bupati untuk mendapatkan arahan.

2. Laporan hasil pemantauan RAD MDGs selanjutnya dilaporkan oleh Kepala Bappeda

Kabupaten/Kota kepada Kepala Bappeda Provinsi sebulan setelah akhir masa semester.

2.a Softcopy dari laporan hasil pemantauan RAD MDGs disampaikan oleh Bappeda

Kabupaten/Kota kepada Sekretariat MDGs Provinsi secara online.

3. Kepala Bappeda Provinsi memberikan arahan kepada Sekretariat MDGs Provinsi dan 4 Pokja

MDGs Provinsi untuk mengolah laporan dan menyiapkan bahan untuk umpan balik kepada

Kepala Bappeda Kabupaten/Kota dengan menggunakan format umpan balik pemantauan

pelaksanaan RAD MDGs .

4. Kepala Bappeda Provinsi menyampaikan umpan balik atas laporan pemantauan RAD MDGs

Kabupaten/Kota paling lambat 15 hari setelah diterimanya laporan dari Bappeda Kabupaten/Kota.

Laporan umpan balik tersebut disampaikan juga kepada SKPD Provinsi untuk ditindaklanjuti.

5. Setelah Kepala Kabupaten/Kota menerima umpan balik dari Bappeda Provinsi, selanjutnya Kepala

Bappeda Kabupaten/Kota mengadakan rapat dengan 4 Pokja Kabupaten/Kota untuk

menyampaikan hasil umpan balik dan mengambil langkah-langkah yang harus ditindaklanjuti oleh

setiap SKPD Kabupaten/Kota yang terkait.

2.5 BAHAN PEMANTAUAN DAN EVALUASI

Bahan yang akan digunakan untuk pemantauan dan evaluasi di tingkat Provinsi adalah:

1. RAD MDGs Provinsi

2. Pedoman Definisi Operasional MDGs

3. Data program dan kegiatan SKPD yang terkait dengan MDGs yang berasal dari APBD sesuai

dengan RAD MDGs Provinsi

4. Data pencapaian sasaran indikator MDGs Provinsi termutakhir

2.6 ALAT PEMANTAUAN DAN EVALUASI

Alat pemantauan dan evaluasi menggunakan formulir matriks pemantauan dan evaluasi

pelaksanaan RAD percepatan pencapaian MDGs Provinsi. Substansi laporan pemantauan pelaksanaan RAD

MDGs Provinsi adalah:

1. Pendanaan program RAD MDGs Provinsi yang tercantum di dalam DPA SKPD (Formulir 1)

- Membandingkan antara rencana pendanaan RAD MDGs dan pendanaan yang tercantum di

dalam DPA SKPD (sama, lebih besar, lebih kecil)

2. Identifikasi permasalahan (Formulir 2)

3. Pencapaian Sasaran MDGs Provinsi (Formulir 3)

- Membandingkan antara pencapaian sasaran indikator MDGs Provinsi yang terbaru dengan

yang tertuang di dalam RAD MDGs Provnsi serta membandingkan dengan pencapaian secara

Nasional

4. Rencana tindak lanjut (Formulir Umpan Balik)

Page 21: Pedoman Monitoring Evaluasi RAD MDGs 2013 (Revisi)
Page 22: Pedoman Monitoring Evaluasi RAD MDGs 2013 (Revisi)

Pedoman Pemantauan dan Evaluasi Rencana Aksi Daerah (RAD) Percepatan Pencapaian MDGs (Revisi 2013)

Tabel 1: Formulir 1: Laporan Rekapitulasi Realisasi Anggaran Program Pemantauan Pelaksanaan RAD Percepatan Pencapaian MDGs

LAPORAN REKAPITULASI REALISASI ANGGARAN PROGRAM DAN KEGIATAN RAD MDGS PROVINSI

PEMANTAUAN PELAKSANAAN RAD MDG PROVINSI … TAHUN … SEMESTER …

TUJUAN: …

Target: …

No. PROGRAM JUMLAH KEGIATAN

ANGGARAN (Dalam Juta Rupiah)

REALISASI ANGGARAN (Dalam Juta Rupiah)

STATUS PROGRAM*

PELAKSANA KET. RAD 2013 DPA 2013 RAD 2013 DPA 2013 SEMESTER 1 SEMESTER 2

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

I. PROGRAM DAN KEGIATAN APBD PROVINSI

JUMLAH Rp - Rp - Rp - Rp -

II. PROGRAM DAN KEGIATAN NON APBD PROVINSI

JUMLAH Rp - Rp - Rp - Rp -

FORM 1

*Status Program: 1. = Nama program dalam RAD MDGs sama dengan nama program DPA 2. = Nama program dalam RAD MDGs mengalami perubahan di dalam DPA 3. = Program yang dicantumkan di dalam RAD MDGs tidak terdapat di dalam DPA 4. = Program yang terkait dengan MDGs dilaksanakan oleh SKPD tetapi tidak tercantum di dalam RAD MDGs Provinsi

11

Page 23: Pedoman Monitoring Evaluasi RAD MDGs 2013 (Revisi)

Pedoman Pemantauan dan Evaluasi Rencana Aksi Daerah (RAD) Percepatan Pencapaian MDGs (Revisi 2013)

2.6.1 Cara Pengisian Laporan Rekapitulasi Realisasi Anggaran Program (FORM 1)

Pada bagian I: “Program dan Kegiatan APBD Provinsi” diisi dengan program dan kegiatan yang

terkait dengan MDGs yang dilaksanakan oleh SKPD Provinsi yang didanai oleh APBD Provinsi baik yang

tercantum di dalam RAD MDGs Provinsi, yang mengalami perubahan nama program dari yang tercantum di

dalam RAD MDGs Provinsi maupun yang tidak ada di dalam RAD MDGs Provinsi.

Sedangkan pada bagian II: “Program dan Kegiatan Non APBD Provinsi” diisi dengan program dan

kegiatan yang diterima dan dilaksanakan oleh SKPD bekerjasama dengan instansi non-pemerintah,

misalnya untuk CSR, PPP maupun bantuan dari bilateral, multilateral dan lain sebagainya.

Rincian pengisian setiap kolom adalah sebagai berikut:

1. Kolom 1 diisi dengan nomor

2. Kolom 2 diisi dengan program SKPD Provinsi yang terkait dengan MDGs baik yang termuat di dalam

RAD MDGs Provinsi maupun yang tidak

3. Kolom 3 diisi dengan jumlah kegiatan yang ada di dalam RAD MDGs Provinsi

4. Kolom 4 diisi dengan jumlah kegiatan yang ada di dalam DPA Provinsi

5. Kolom 5 diisi dengan pendanaan yang tercantum di dalam alokasi dana RAD MDGs Provinsi pada tahun

yang bersangkutan

6. Kolom 6 diisi dengan pendanaan yang tercantum di dalam alokasi dana DPA SKPD pada tahun yang

bersangkutan

7. Kolom 7 diisi dengan realisasi penyerapan pendanaan dari program yang terjadi pada semester 1

8. Kolom 8 diisi dengan jumlah realisasi penyerapan pendanaan secara kumulatif dari program yang

terjadi pada semester 1 dan 2

9. Kolom 9 diisi dengan nomer 1, 2, 3 atau 4 berdasarkan status program yaitu:

- Diisi dengan angka 1 apabila Nama program dalam RAD MDGs sama dengan nama program DPA

- Diisi dengan angka 2 apabila Nama program dalam RAD MDGs mengalami perubahan di dalam DPA

- Diisi dengan angka 3 apabila Program yang dicantumkan di dalam RAD MDGs tidak terdapat di

dalam DPA

- Diisi dengan angka 4 apabila Program yang terkait dengan MDGs dilaksanakan oleh SKPD tetapi

tidak tercantum di dalam RAD MDGs Provinsi Kolom 10 diisi dengan SKPD pelaksana program

10. Kolom 11 diisi dengan keterangan tambahan apabila diperlukan

12

Page 24: Pedoman Monitoring Evaluasi RAD MDGs 2013 (Revisi)

Pedoman Pemantauan dan Evaluasi Rencana Aksi Daerah (RAD) Percepatan Pencapaian MDGs (Revisi 2013)

Tabel 2: Contoh Formulir 1 yang terisi untuk Target 1A: Laporan Rekapitulasi Realisasi Anggaran Program Pemantauan Pelaksanaan RAD Percepatan Pencapaian MDGs

LAPORAN REKAPITULASI REALISASI ANGGARAN PROGRAM DAN KEGIATAN RAD MDGS PROVINSI FORMULIR PEMANTAUAN PELAKSANAAN RAD MDG PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2013 SEMESTER 1

TUJUAN: 1 MENANGGULANGI KEMISKINAN DAN KELAPARAN Target 1A: Menurunkan hingga setengahnya Proporsi Penduduk dengan pendapatan kurang dari US$ 1,00 (PPP) per kapita per hari.

No PROGRAM JUMLAH KEGIATAN

ANGGARAN (dalam juta Rupiah)

REALISASI ANGGARAN (dalam juta Rupiah)

STATUS PROGRAM

PELAKSANA KET

RAD 2013 DPA 2013 RAD 2013 DPA 2013 SEMESTER 1 SEMESTER 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

I. PROGRAM DAN KEGIATAN APBD PROVINSI

1 Prog Pelayanan KB 4 1 1,948 3,380 1,200 3,380 1 BKKBN Kegiatan lain didanai

oleh APBN

2 Prog Jamkesda 1 1 2,700 2,950 1,300 2,900 2 Dinkes

3 Prog Kelembagaan Masy 4 4 4,300 5,379 1,600 5,325 2 Dinsos

4 Prog Pemberdayaan Ekonomi Masy Pesisir

- 1 - 800 200 800 4 Dinas Tenaga

Kerja

5 Prog Rehabilitasi Sosial 2 2 1,725 7,023 1,650 7,023 1 Dinsos

6 Prog Pelayanan dan Rehabilitasi Kesos

1 1 750 800 150 800 2 Dinsos

7 Prog Daya Fakir Miskin, KAT dan PMKS Lainnya

1 - 5,435 - - - 3 Dinsos

8 Program Bina Eks Penyandang Penyakit Sosial

2 2 960 750 150 600 2 Dinsos

9 Program Bankeu kepada Pemerintah Desa (Desa Berkembang)

- 1 - 47,800 1,250 33,000 4 Dinsos

JUMLAH 15 13 Rp 17,818 Rp 68,890 Rp 7,500 Rp 53,828

-

II. PROGRAM DAN KEGIATAN NON APBD PROVINSI

1 Progam CSR pemberian bantuan modal untuk petani tembakau dari BNI

- - - - 1,350 2,500 - Dinsos

JUMLAH - - - - Rp 1,350 Rp 2,500 - -

FORM 1

*Status Program: 1 = Nama program dalam RAD MDGs sama dengan nama program DPA 2 = Nama program dalam RAD MDGs mengalami perubahan di dalam DPA 3 = Program yang dicantumkan di dalam RAD MDGs tidak terdapat di dalam DPA 4 = Program yang terkait dengan MDGs dilaksanakan oleh SKPD tetapi tidak tercantum di dalam RAD MDGs Provinsi

13

Page 25: Pedoman Monitoring Evaluasi RAD MDGs 2013 (Revisi)

Pedoman Pemantauan dan Evaluasi Rencana Aksi Daerah (RAD) Percepatan Pencapaian MDGs (Revisi 2013)

Tabel 3: Formulir 2: Laporan Hasil Identifikasi Masalah dan Tindak Lanjut Pemantauan Pelaksanaan RAD Percepatan Pencapaian MDGs

LAPORAN HASIL IDENTIFIKASI MASALAH DAN RENCANA TINDAK LANJUT PEMANTAUAN PELAKSANAAN RAD MDGs PROVINSI … TAHUN … SEMESTER …

Goal MDGs Identifikasi Masalah

Rencana Tindak Lanjut Instansi Penanggung Jawab Kategori * Deskripsi Masalah

(1) (2) (3) (4) (5)

Goal 1: Memberantas Kemiskinan dan Kelaparan

Target 1A

Target 1B

Target 1C

Goal 2: Mencapai Pendidikan Dasar Untuk Semua

Target 2A

Goal 3: Mendorong Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan

Target 3A

Goal 4: Menurunkan Angka Kematian Anak

Target 4A

Goal 5: Meningkatkan Kesehatan Ibu

Target 5A

Target 5B

Goal 6: Mengendalikan Penyebaran HIV & AIDs, Malaria dan Penyakit Menular Lainnya

Target 6A

Target 6B

Target 6C

Goal 7: Memastikan Kelestarian Lingkungan Hidup

Target 7A

Target 7C

Target 7D Keterangan: * Pilihan kategori diantaranya adalah: Keuangan, Organisasi, Regulasi, Operasional, Politik, Lainnya.

[Provinsi]……… ,tgl-bln-thn..... Kepala Bappeda [nama lengkap]

FORM 2

14

Page 26: Pedoman Monitoring Evaluasi RAD MDGs 2013 (Revisi)
Page 27: Pedoman Monitoring Evaluasi RAD MDGs 2013 (Revisi)

Pedoman Pemantauan dan Evaluasi Rencana Aksi Daerah (RAD) Percepatan Pencapaian MDGs (Revisi 2013)

2.6.2 Cara Pengisian Laporan Identifikasi Masalah dan Rencana Tindak Lanjut (FORM 2)

1. Kolom 1 diisi dengan goal dan target MDGs

2. Kolom 2 diisi kategori masalah sesuai dengan identifikasi masalah. Kategori tersebut bisa dipilih lebih

dari satu. Pilihan kategori diantaranya adalah:

Keuangan

Organisasi

Regulasi

Operasional

Politik

Lainnya (...) (mohon diisi sesuai identifikasi masalah yang disampaikan)

3. Kolom 3 diisi deskripsi masalah-masalah yang ditemui dalam pelaksanaan program untuk mencapai

masing-masing goal sesuai dengan kategori masalah

4. Kolom 4 diisi rencana tindak lanjut yang perlu dilakukan untuk memecahkan masalah baik untuk

Pemerintah Daerah maupun Kementerian/Lembaga

5. Kolom 5 diisi nama SKPD yang mempunyai masalah tersebut

15

Page 28: Pedoman Monitoring Evaluasi RAD MDGs 2013 (Revisi)

Pedoman Pemantauan dan Evaluasi Rencana Aksi Daerah (RAD) Percepatan Pencapaian MDGs (Revisi 2013)

Tabel 4: Contoh Formulir 2 yang terisi untuk Target 1A: Laporan Hasil Identifikasi Masalah dan Tindak Lanjut Pemantauan Pelaksanaan RAD Percepatan Pencapaian MDGs

LAPORAN HASIL IDENTIFIKASI MASALAH DAN RENCANA TINDAK LANJUT PEMANTAUAN PELAKSANAAN RAD MDGs PROVINSI BENGKULU TAHUN 2012

Goal

MDGs

Identifikasi Masalah Rencana Tindak Lanjut

Instansi

Penanggung Jawab Kategori * Deskripsi Masalah

(1) (2) (3) (4) (5)

Goal 1: Memberantas Kemiskinan dan Kelaparan

Target 1A

Keuangan - Keterlambatan pencairan dana

- Pelatihan Kader Pemberdayaan Masyarakat (PKPM) sebagai Motivator

Pembangunan Desa (MPD) untuk tahun 2012 belum dianggarkan

- Cakupan penerapan PNPM-MP dan penguatan PNPM hingga akhir

triwulan III baru mencapai 50,63%, menurut manajemen pengelolaannya

tidak ada masalah

- Anggaran untuk Unit Lembaga Keuangan Mikro Perdesaan/UED-SP

Berprestasi hingga akhir triwulan III baru terealisasi 16,55% dengan

targer realisasi untuk administrasi. Menurut pengelolaannya schedulnya

jatuh pada bulan Oktober 2012

- Perencanaan dan sinkronisasi perencanaan

kegiatan akan disesuaikan dengan waktu cairnya

dana

- Agar diusulkan untuk penganggaran kegiatan

tersebut

- Manajemen pengelolaan proyek / kegiatan untuk

kemudian hari akan diperbaiki sebagaimana

mestinya

- Kegiatan akan dilaksanakan pada bulan Oktober

2012

BKKBN Provinsi

BPMPD Provinsi dan

BPMPD di Kab/Kota

BPMPD Provinsi

BPMPD Provinsi

Organisasi - Terjadi mutasi pegawai yang terus-menerus

- Mengadakan training untuk meningkatkan

kapasitas pegawai baru

BKKBN Provinsi

Regulasi - Peraturan dari pusat dan daerah menghambat terlaksananya kegiatan

- Sosilaisasi akan Peraturan Perundang-undangan Lingkup Pemberdayaan

dan Indikator Capaian Kinerja bagi Pelaksana dirasakan kurang

- Menggali informasi tentang acuan kebijakan

dengan pihak-pihak terkait

- Advokasi dengan pihak terkait

- Mengikuti Penanggung Jawab Program / Pelaksana

untuk mengikuti Kursus Singkat / Diklat Khusus

Dinas Kesehatan

BPMPD Provinsi

FORM 2

16

Page 29: Pedoman Monitoring Evaluasi RAD MDGs 2013 (Revisi)

Pedoman Pemantauan dan Evaluasi Rencana Aksi Daerah (RAD) Percepatan Pencapaian MDGs (Revisi 2013)

Goal

MDGs

Identifikasi Masalah Rencana Tindak Lanjut

Instansi

Penanggung Jawab Kategori * Deskripsi Masalah

(1) (2) (3) (4) (5)

Operasional - Tidak tersedianya peralatan yang lengkap menghambat kelancaran

program dan kegiatan

- Meningkatkan kerjasama dengan PT XYZ guna

peminjaman peralatan pendukung program JYZ

BKKBN Provinsi

Politik - Ketidak sepahaman antara eksekutif dan legislatif terhadap target

outcome

- Perlu diadakan rapat untuk mencapai

kesepahaman dan langkah-langkah strategis antar

dinas terkait dan legistalif.

Dinas Kesehatan, BPS,

dan BKKBN Provinsi

Lainnya …

(Lingkungan)

- Rendahnya pengetahuan, sikap dan perilaku masyarat tentang

pentingnya Keluarga Berencana

- Meningkatkan pelatihan dan cakupan tentang KB

kepada masyarakat

Dinas Kesehatan dan

BKKBN Provinsi

[Provinsi]……… ,tgl-bln-thn..... Kepala Bappeda [nama lengkap]

Page 30: Pedoman Monitoring Evaluasi RAD MDGs 2013 (Revisi)

Pedoman Pemantauan dan Evaluasi Rencana Aksi Daerah (RAD) Percepatan Pencapaian MDGs (Revisi 2013)

LAPORAN PENCAPAIAN TARGET INDIKATOR MDGS PROVINSI … PADA TAHUN 2013

Tabel 5: Formulir 3 untuk Target 1A: Laporan Pencapaian Target Indikator MDGs Provinsi Pada Tahun 2013

Indikator

NASIONAL PROVINSI

Acuan Dasar

Data Peta Jalan MDGs

Data Saat Ini

Target MDGs 2015

Status Sumber Acuan Dasar

Data RAD MDGs

Data Saat Ini Target MDGs 2015

Status Sumber Semester 1 Semester 2

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

TUJUAN 1. MENANGGULANGI KEMISKINAN DAN KELAPARAN

Target 1A: Menurunkan hingga setengahnya proporsi penduduk dengan tingkat pendapatan kurang dari USD 1 (PPP) per hari dalam kurun waktu 1990-2015

1.1

Proporsi

penduduk

dengan

pendapatan

kurang dari

USD 1,00 (PPP)

per kapita per

hari

20,60%

(1990)

5,90%

(2008)

5,90%

(2008) 10,30% ●

Bank

Dunia

dan BPS

1.1a

Persentase

penduduk yang

hidup di bawah

garis

kemiskinan

nasional

15,10%

(1990)

13,33%

(2010)

12,49%

(2011) 7,55% ▼

BPS,

Susenas

1.2

Indeks

Kedalaman

Kemiskinan

2,70%

(1990)

2,21%

(2010)

2,08%

(2011) Berkurang ►

BPS,

Susenas

FORM 3

17

Page 31: Pedoman Monitoring Evaluasi RAD MDGs 2013 (Revisi)

Pedoman Pemantauan dan Evaluasi Rencana Aksi Daerah (RAD) Percepatan Pencapaian MDGs (Revisi 2013)

2.6.3 Cara Pengisian Pencapaian Target Indikator MDGs Provinsi (FORM 3)

1. Kolom 1 diisi dengan indikator MDGs

2. Kolom 2 sampai dengan kolom 7 berisi data MDGs Nasional yang dikutip dari Laporan Pencapaian

MDGs di Indonesia tahun 2011 yang meliputi acuan dasar, data peta jalan MDGs 2010, data saat ini,

target MDGs 2015, dan status pencapaian indikator MDGs Nasional. Kolom ini diisi oleh Sekretariat

MDGs Nasional dan tidak perlu diisi oleh Provinsi.

3. Kolom 8 dan 9 dengan kolom diisi dengan acuan dasar dan data pencapaian Provinsi yang termuat di

dalam RAD MDGs Provinsi

4. Kolom 10 diisi dengan pencapaian indikator MDGs Provinsi yang termutakhir pada semester 1

sedangkan kolom 11 diisi dengan pencapaian indikator MDGs Provinsi yang termutakhir pada semester

2. Sumber data indikator bisa dilihat pada lampiran (1).*

5. Kolom 12 diisi dengan target MDGs Provinsi tahun 2015

6. Kolom 13 diisi dengan status pencapaian indikator MDGs. Status dilihat berdasarkan seri trend

pencapaian per tahun. Lambang yang digunakan adalah:

- Lambang ● menandakan sudah tercapai sebelum tahun 2015

- Lambang ► menandakan diperkirakan akan tercapai pada tahun 2015

- Lambang ▼menandakan perlu perhatian khusus karena masih jauh daripada sasaran target tahun

2015

7. Kolom 14 diisi dengan sumber data

*Catatan:

– Data pencapaian indikator MDGs yang bersumber dari BPS, Susenas pada:

• Semester 1 : menggunakan data bulan September pada tahun sebelumnya

• Semester 2 : menggunakan data bulan Maret pada tahun berjalan

– Data pencapaian indikator MDGs yang bersumber dari BPS, Sakernas pada:

• Semester 1 : menggunakan data bulan Agustus pada tahun sebelumnya

• Semester 2 : menggunakan data bulan Februari pada tahun berjalan

18

Page 32: Pedoman Monitoring Evaluasi RAD MDGs 2013 (Revisi)

Pedoman Pemantauan dan Evaluasi Rencana Aksi Daerah (RAD) Percepatan Pencapaian MDGs (Revisi 2013)

LAPORAN PENCAPAIAN TARGET INDIKATOR MDGS PROVINSI JAWA TENGAH PADA TAHUN 2013

Tabel 6: Contoh Formulir 3 yang terisi untuk Target 1A: Laporan Pencapaian Target Indikator MDGs Provinsi Pada Tahun 2013

Indikator

NASIONAL PROVINSI

Acuan Dasar

Data Peta Jalan MDGs

Data Saat Ini

Target MDGs 2015

Status Sumber Acuan Dasar

Data RAD MDGs

Data Saat Ini Target MDGs 2015

Status Sumber Semester 1 Semester 2

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

TUJUAN 1. MENANGGULANGI KEMISKINAN DAN KELAPARAN

Target 1A: Menurunkan hingga setengahnya proporsi penduduk dengan tingkat pendapatan kurang dari USD 1 (PPP) per hari dalam kurun waktu 1990-2015

1.1

Proporsi

penduduk

dengan

pendapatan

kurang dari

USD 1,00 (PPP)

per kapita per

hari

20,60%

(1990)

5,90%

(2008)

5,90%

(2008) 10,30% ●

Bank

Dunia

dan BPS

1.1a

Persentase

penduduk yang

hidup di bawah

garis

kemiskinan

nasional

15,10%

(1990)

13,33%

(2010)

12,49%

(2011) 7,55% ▼

BPS,

Susenas 17,49% (1990)

16,56% (2010)

14.98 (September

2012)

14.34% (Maret 2013)

8,75% ▼ BPS, Susenas

1.2

Indeks

Kedalaman

Kemiskinan

2,70%

(1990)

2,21%

(2010)

2,08%

(2011) Berkurang ►

BPS,

Susenas 3,51

(2005) 2,49

(2010)

2.38 (September

2012)

2.27

(Maret 2013)

Berkurang ► BPS, Susenas

FORM 3

19

Page 33: Pedoman Monitoring Evaluasi RAD MDGs 2013 (Revisi)
Page 34: Pedoman Monitoring Evaluasi RAD MDGs 2013 (Revisi)

Pedoman Pemantauan dan Evaluasi Rencana Aksi Daerah (RAD) Percepatan Pencapaian MDGs (Revisi 2013)

20

2.7 UMPAN BALIK

Umpan balik pemantauan dan evaluasi pelaksanaan RAD MDGs menggunakan formulir yang diisi

oleh masing-masing pokja Tim Koordinasi Pemantauan Pusat dibantu dengan Sekretariat MDGs Nasional

setelah mendapatkan hasil laporan pemantauan dan evaluasi dari Provinsi. Formulir ini berisi

mengenai hasil analisa yang didapat di dalam hasil laporan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan RAD

MDGs Provinsi serta rekomendasi yang sekiranya perlu ditindaklanjuti. Format umpan balik adalah sebagai

berikut:

Tabel 7: Formulir Umpan Balik Pemantauan dan Evaluasi Pelaksanaan RAD MDGs Provinsi

No GOAL HASIL ANALISA REKOMENDASI

1. Goal 1 A. Temuan Umum Uraian tentang saran kepada Tim MDGs

Provinsi dan Kementerian/ Lembaga

sebagai langkah tindak lanjut hasil analisa.

B. Gap Perencanaan Kegiatan RAD

MDGs dengan realisasi DPA

C. Gap Perencanaan Anggaran RAD

MDGs dengan realisasi DPA

D. Permasalahan yang dihadapi

Provinsi

2. Goal 2 idem idem

3. Goal 3 idem idem

4. Goal 4 idem idem

5. Goal 5 idem idem

6. Goal 6 idem idem

7. Goal 7 idem idem

Page 35: Pedoman Monitoring Evaluasi RAD MDGs 2013 (Revisi)

3

PENUTUP

Page 36: Pedoman Monitoring Evaluasi RAD MDGs 2013 (Revisi)

Pedoman Pemantauan dan Evaluasi Rencana Aksi Daerah (RAD) Percepatan Pencapaian MDGs (Revisi 2013)

22

Pedoman Pemantauan dan Evaluasi Rencana Aksi Daerah (RAD) Percepatan Pencapaian MDGs (Revisi 2013)

Page 37: Pedoman Monitoring Evaluasi RAD MDGs 2013 (Revisi)

Pedoman Pemantauan dan Evaluasi Rencana Aksi Daerah (RAD) Percepatan Pencapaian MDGs (Revisi 2013)

BAB 3: PENUTUP

Pedoman ini merupakan salah satu penjabaran dari Inpres No.3 Tahun 2010 tentang Program

Pembangunan yang berkeadilan meliputi substansi Pro Rakyat, Keadilan untuk Semua dan

Pencapaian Tujuan Pembangunan Milinium (MDGs). Buku Pedoman ini merupakan panduan bagi

jajaran Pusat dan Daerah dalam pemantauan dan evaluasi pelaksanaan RAD MDGs Provinsi. Dengan

pedoman ini diharapkan daerah dapat mempercepat pencapaian tujuan, target, dan indikator MDGs.

23

Page 38: Pedoman Monitoring Evaluasi RAD MDGs 2013 (Revisi)

Pedoman Pemantauan dan Evaluasi Rencana Aksi Daerah (RAD) Percepatan Pencapaian MDGs (Revisi 2013)

24

Page 39: Pedoman Monitoring Evaluasi RAD MDGs 2013 (Revisi)

LAMPIRAN

Page 40: Pedoman Monitoring Evaluasi RAD MDGs 2013 (Revisi)

Pedoman Pemantauan dan Evaluasi Rencana Aksi Daerah (RAD) Percepatan Pencapaian MDGs (Revisi 2013)

26

Page 41: Pedoman Monitoring Evaluasi RAD MDGs 2013 (Revisi)

Lampiran 1: Sumber Data Indikator

MDGs di Indonesia

Page 42: Pedoman Monitoring Evaluasi RAD MDGs 2013 (Revisi)

Pedoman Pemantauan dan Evaluasi Rencana Aksi Daerah (RAD) Percepatan Pencapaian MDGs (Revisi 2013)

28

Page 43: Pedoman Monitoring Evaluasi RAD MDGs 2013 (Revisi)

Indikator Sumber Data Frekuensi

Pengumpulan Data *

Gambaran

Nasional Provinsi

TUJUAN 1. MENANGGULANGI KEMISKINAN DAN KELAPARAN

Target 1A: Menurunkan hingga setengahnya proporsi penduduk dengan tingkat pendapatan kurang dari USD 1 (PPP) per hari dalam kurun waktu 1990-2015

1.1 Proporsi penduduk dengan pendapatan kurang dari USD 1,00 (PPP) per kapita per hari

- - - -

1.1a Persentase penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan nasional

BPS, Susenas Triwulanan √ √

1.2 Indeks Kedalaman Kemiskinan BPS, Susenas Triwulanan √ √

Target 1B: Mewujudkan kesempatan kerja penuh dan produktif dan pekerjaan yang layak untuk semua, termasuk perempuan dan kaum muda

1.4 Laju pertumbuhan PDB per tenaga kerja

BPS, Sakernas Triwulanan √

1.5 Rasio kesempatan kerja terhadap penduduk usia 15 tahun ke atas

BPS, Sakernas Triwulanan √

1.7 Proporsi tenaga kerja yang berusaha sendiri dan pekerja bebas keluarga terhadap total kesempatan kerja

BPS, Sakernas Triwulanan √ √

Target 1C: Menurunkan hingga setengahnya proporsi penduduk yang menderita kelaparan dalam kurun waktu 1990-2015

1.8 Prevalensi balita dengan berat badan rendah / kekurangan gizi

1.8a Prevalensi balita gizi buruk Kemenkes, Riskesdas

3 tahunan √ √

1.8b Prevalensi balita gizi kurang Kemenkes, Riskesdas

3 tahunan √ √

1.9 Proporsi penduduk dengan asupan kalori di bawah tingkat konsumsi minimum:

- 1400 Kkal/kapita/hari BPS, Susenas Triwulanan √ √

- 2000 Kkal/kapita/hari BPS, Susenas Triwulanan √ √

TUJUAN 2: MENCAPAI PENDIDIKAN DASAR UNTUK SEMUA

Target 2A: Menjamin pada 2015 semua anak-anak, laki-laki maupun perempuan di manapun dapat menyelesaikan pendidikan dasar

2.1 Angka Partisipasi Murni (APM) sekolah dasar

BPS, Susenas Triwulanan √ √

2.2. Proporsi murid kelas 1 yang berhasil menamatkan sekolah dasar

BPS, Susenas Triwulanan √ √

2.3 Angka melek huruf penduduk usia 15-24 tahun, perempuan dan laki-laki

BPS, Susenas Triwulanan √ √

TUJUAN 3: MENDORONG KESETARAAN GENDER DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

Target 3A: Menghilangkan ketimpangan gender di tingkat pendidikan dasar dan lanjutan pada tahun 2005, dan di semua jenjang pendidikan tidak lebih dari tahun 2015

3.1

Rasio perempuan terhadap laki-laki di tingkat pendidikan dasar, menengah dan tinggi

BPS, Susenas Triwulanan √ √

- Rasio APM perempuan/laki-laki di SD BPS, Susenas Triwulanan √ √

- Rasio APM perempuan/laki-laki di SMP

BPS, Susenas Triwulanan √ √

Sumber Data Indikator MDGs di Indonesia

Page 44: Pedoman Monitoring Evaluasi RAD MDGs 2013 (Revisi)

Pedoman Pemantauan dan Evaluasi Rencana Aksi Daerah (RAD) Percepatan Pencapaian MDGs (Revisi 2013)

30

Indikator Sumber Data Frekuensi

Pengumpulan Data *

Gambaran

Nasional Provinsi

- Rasio APM perempuan/laki-laki di SMA

BPS, Susenas Triwulanan √ √

- Rasio APM perempuan/laki-laki di Perguruan Tinggi

BPS, Susenas Triwulanan √ √

3.1a Rasio melek huruf perempuan terhadap laki-laki pada kelompok usia 15-24 tahun

BPS, Susenas Triwulanan √ √

3.2 Kontribusi perempuan dalam pekerjaan upahan di sektor nonpertanian

BPS, Susenas Triwulanan √ √

3.3 Proporsi kursi yang diduduki perempuan di DPRD

KPUD 5 tahunan √ √

TUJUAN 4: MENURUNKAN ANGKA KEMATIAN ANAK

Target 4A: Menurunkan Angka Kematian Balita (AKBA) hingga dua per tiga dalam kurun waktu 1990-2015

4.1 Angka Kematian Balita per 1000 kelahiran hidup

BPS, SDKI 5 Tahunan √ √

4.2 Angka Kematian Bayi (AKB) per 1000 kelahiran hidup

BPS, SDKI 5 Tahunan √ √

4.2a Angka Kematian Neonatal per 1000 kelahiran hidup

BPS, SDKI 5 Tahunan √ √

4.3 Persentase anak usia 1 tahun yang diimunisasi campak

BPS, Susenas Triwulanan √ √

TUJUAN 5: MENINGKATKAN KESEHATAN IBU

Target 5A: Menurunkan Angka Kematian Ibu hingga tiga per empat dalam kurun waktu 1990-2015

5.1 Angka Kematian Ibu per 100,000 kelahiran hidup

BPS, SDKI 5 Tahunan √ -

5.2 Proporsi kelahiran yang ditolong tenaga kesehatan terlatih

BPS, Susenas Triwulanan √ √

Target 5B: Mewujudkan akses kesehatan reproduksi bagi semua pada tahun 2015

5.3 Angka pemakaian kontrasepsi (CPR) bagi perempuan menikah usia 15-49, semua cara

BPS, SDKI 5 Tahunan √ √

5.3a Angka pemakaian kontrasepsi (CPR) pada perempuan menikah usia 15-49 tahun, cara modern

BPS, SDKI 5 Tahunan √ √

5.4 Angka kelahiran remaja (perempuan usia 15-19 tahun) per 1000 perempuan usia 15-19 tahun

BPS, SDKI 5 Tahunan √ √

5.5 Cakupan pelayanan Antenatal (sedikitnya satu kali kunjungan dan empat kali kunjungan)

- 1 kunjungan:

Kemenkes

Dinkes Provinsi Bulanan √ √

- 4 kunjungan:

Kemenkes

Dinkes Provinsi Bulanan √ √

5.6 Unmet Need (kebutuhan keluarga BPS, SDKI 5 Tahunan √ √

Page 45: Pedoman Monitoring Evaluasi RAD MDGs 2013 (Revisi)

Indikator Sumber Data Frekuensi

Pengumpulan Data *

Gambaran

Nasional Provinsi

berencana/KB yang tidak terpenuhi)

TUJUAN 6: MEMERANGI HIV dan AIDS, MALARIA DAN PENYAKIT MENULAR LAINNYA

Target 6A: Mengendalikan penyebaran dan mulai menurunkan jumlah kasus baru HIV dan AIDS hingga tahun 2015

6.1 Prevalensi HIV dan AIDS (persen) dari total populasi

Kemenkes Tahunan √ -

6.2 Penggunaan kondom pada hubungan seks berisiko tinggi terakhir

Kemenkes Tahunan √ -

6.3 Proporsi jumlah penduduk usia 15-24 tahun yang memiliki pengetahuan komprehensif tentang HIV dan AIDS

Kemenkes, Riskesdas

3 tahunan √ -

Target 6B: Mewujudkan akses terhadap pengobatan HIV dan AIDs bagi semua yang membutuhkan sampai dengan tahun 2010

6.5 Proporsi penduduk terinfeksi HIV lanjut yang memiliki akses pada obat-obatan antiretroviral

Kemenkes

Dinkes Provinsi Tahunan √ √

Target 6C: Mengendalikan penyebaran dan mulai menurunkan jumlah kasus baru Malaria dan penyakit utama lainnya hingga tahun 2015

6.6 Angka kejadian dan tingkat kematian akibat Malaria

Kemenkes

Dinkes Provinsi Tahunan √ √

66.a Angka kejadian Malaria (per 1,000 penduduk):

Kemenkes

Dinkes Provinsi Tahunan √ √

6.7 Proporsi anak balita yang tidur dengan kelambu berinsektisida

Kemenkes

Dinkes Provinsi Tahunan √

Pada provinsi yang endemis tinggi

6.8 Proporsi anak balita dengan demam yang diobati dengan obat anti malaria yang tepat

Kemenkes

Dinkes Provinsi Tahunan √ -

6.9 Angka kejadian, prevalensi dan tingkat kematian akibat Tuberkulosis

6.9a Angka kejadian Tuberkulosis (semua kasus/100,000 penduduk/tahun)

Laporan Global TB

WHO

Tahunan √ -

6.9b Tingkat prevalensi Tuberkulosis (per 100,000 penduduk)

Kemenkes (Laporan TB

dalam Pemodelan Matematika

epidemiologi TB di Indonesia)

Tahunan √ -

6.9c Tingkat kematian karena Tuberkulosis (per 100,000 penduduk)

Laporan Global TB WHO

Tahunan √ -

6.10 Proporsi jumlah kasus Tuberkulosis yang terdeteksi dan diobati dalam program DOTS

6.10a Proporsi jumlah kasus Tuberkulosis yang terdeteksi dalam program DOTS

Kemenkes Triwulan √ -

6.10b

Proporsi kasus Tuberkulosis yang diobati dan sembuh dalam program DOTS

Kemenkes

Triwulan √ √

Page 46: Pedoman Monitoring Evaluasi RAD MDGs 2013 (Revisi)

Pedoman Pemantauan dan Evaluasi Rencana Aksi Daerah (RAD) Percepatan Pencapaian MDGs (Revisi 2013)

32

Indikator Sumber Data Frekuensi

Pengumpulan Data *

Gambaran

Nasional Provinsi

TUJUAN 7: MEMASTIKAN KELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP

Target 7A: Memadukan prinsip-prinsip pembangunan yang berkesinambungan dengan kebijakan dan program nasional serta mengembalikan sumberdaya lingkungan yang hilang

7.1

Rasio luas kawasan tertutup pepohonan berdasarkan hasil pemotretan citra satelit dan survei foto udara terhadap luas daratan

Kemenhut 3 tahunan √ √

7.2 Jumlah emisi karbon dioksida (CO2) KLH; BLHD Tahunan √ √

7.3 Jumlah konsumsi bahan perusak ozon (BPO) dalam metrik ton

KLH Tahunan √ -

7.4 Proporsi tangkapan ikan yang berada dalam batasan biologis yang aman

KKP dan Dinas KP Tahunan √ √

7.5

Rasio luas kawasan lindung untuk menjaga kelestarian keanekaragaman hayati terhadap total luas kawasan hutan

Kemenhut; Dinhut

Tahunan √ √

7.6 Rasio kawasan lindung perairan terhadap total luas perairan teritorial

Kemenhut

KKP

Dinas KP

Tahunan √ √

Target 7C: Menurunkan hingga setengahnya proporsi rumah tangga tanpa akses berkelanjutan terhadap sumber layak dan fasilitasi sanitasi dasar layak hingga tahun 2015

7.8 Proporsi rumah tangga dengan akses berkelanjutan terhadap air minum layak, perkotaan dan perdesaan

BPS, Susenas Triwulanan √ √

7.8a Perkotaan BPS, Susenas Triwulanan √ √

7.8b Perdesaan BPS, Susenas Triwulanan √ √

7.9 Proporsi rumah tangga dengan akses berkelanjutan terhadap sanitasi layak, perkotaan dan perdesaan

BPS, Susenas Triwulanan √ √

7.9a Perkotaan BPS, Susenas Triwulanan √ √

7.9b Perdesaan BPS, Susenas Triwulanan √ √

Target 7D:Mencapai peningkatan yang signifikan dalam kehidupan penduduk miskin di permukiman kumuh (minimal 100 juta) pada tahun 2020

7.10 Proporsi rumah tangga kumuh perkotaan

BPS, Susenas Triwulanan √ √

*Catatan:

– Data pencapaian indikator MDGs yang bersumber dari BPS, Susenas pada:

• Semester 1 : menggunakan data bulan September pada tahun sebelumnya

• Semester 2 : menggunakan data bulan Maret pada tahun berjalan

– Data pencapaian indikator MDGs yang bersumber dari BPS, Sakernas pada:

• Semester 1 : menggunakan data bulan Agustus pada tahun sebelumnya

• Semester 2 : menggunakan data bulan Februari pada tahun berjalan

Page 47: Pedoman Monitoring Evaluasi RAD MDGs 2013 (Revisi)

Lampiran 2: Formulir 3 Laporan Pencapaian Target

Indikator MDGs Provinsi Pada Tahun 2013

FORM 3

Page 48: Pedoman Monitoring Evaluasi RAD MDGs 2013 (Revisi)

Pedoman Pemantauan dan Evaluasi Rencana Aksi Daerah (RAD) Percepatan Pencapaian MDGs (Revisi 2013)

34

Page 49: Pedoman Monitoring Evaluasi RAD MDGs 2013 (Revisi)

Pedoman Pemantauan dan Evaluasi Rencana Aksi Daerah (RAD) Percepatan Pencapaian MDGs (Revisi 2013)

Status : ● Sudah Tercapai►Akan Tercapai▼Perlu Perhatian Khusus

Indikator

NASIONAL PROVINSI

Acuan Dasar

Data Peta Jalan MDGs

Data Saat Ini

Target MDGs 2015

Status Sumber Acuan Dasar

Data RAD MDGs

Data Terbaru Saat Ini* Target MDGs 2015

Status Sumber SEMESTER 1 SEMESTER 2

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

TUJUAN 1. MENANGGULANGI KEMISKINAN DAN KELAPARAN

Target 1A: Menurunkan hingga setengahnya proporsi penduduk dengan tingkat pendapatan kurang dari USD 1 (PPP) per hari dalam kurun waktu 1990-2015

1.1

Proporsi penduduk dengan pendapatan kurang dari USD 1,00 (PPP) per kapita per hari

20,60% (1990)

5,90% (2008)

5,90% (2008) 10,30% ● Bank Dunia

dan BPS

1.1a

Persentase penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan nasional

15,10% (1990)

13,33% (2010)

12,49% (2011)

7,55% ▼ BPS, Susenas

1.2 Indeks Kedalaman Kemiskinan

2,70% (1990)

2,21% (2010)

2,08% (2011)

Berkurang ► BPS, Susenas

Target 1B: Mewujudkan kesempatan kerja penuh dan produktif dan pekerjaan yang layak untuk semua, termasuk perempuan dan kaum muda

1.4 Laju pertumbuhan PDB per tenaga kerja

3,52% (1990)

2,24% (2009) 5,04% (2011)

- PDB Nasional

dan Sakernas

1.5

Rasio kesempatan kerja terhadap penduduk usia 15 tahun ke atas

65% (1990)

62% (2009) 63,85%(

2011) -

BPS, Sakernas

1.7

Proporsi tenaga kerja yang berusaha sendiri dan pekerja bebas keluarga terhadap total kesempatan kerja

71% (1990)

64% (2009) 44,24% (2011)

Menurun ►

Target 1C: Menurunkan hingga setengahnya proporsi penduduk yang menderita kelaparan dalam kurun waktu 1990-2015

1.8

Prevalensi balita dengan berat badan rendah / kekurangan gizi

31,00% (1989)*

18,4% (2007)**

17,90% (2010)*

* 15,50% ►

*BPS, Susenas **Kemenkes Riskesdas

LAPORAN PENCAPAIAN TARGET INDIKATOR MDGS PROVINSI PADA TAHUN 2013

Page 50: Pedoman Monitoring Evaluasi RAD MDGs 2013 (Revisi)

Pedoman Pemantauan dan Evaluasi Rencana Aksi Daerah (RAD) Percepatan Pencapaian MDGs (Revisi 2013)

Indikator

NASIONAL PROVINSI

Acuan Dasar

Data Peta Jalan MDGs

Data Saat Ini

Target MDGs 2015

Status Sumber Acuan Dasar

Data RAD MDGs

Data Terbaru Saat Ini* Target MDGs 2015

Status Sumber SEMESTER 1 SEMESTER 2

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1.8a Prevalensi balita gizi buruk

7,20% (1989)*

5,4% (2007)**

4,90% (2010)*

* 3,60% ►

1.8b Prevalensi balita gizi kurang

23,80% (1989)*

13,0% (2007)**

13,00% (2010)*

* 11,90% ►

1.9

Proporsi penduduk dengan asupan kalori di bawah tingkat konsumsi minimum:

BPS, Susenas

- 1400

Kkal/kapita/hari 17,00% (1990)

14,47% (2009)

14,65 % (2011)

8,50%

- 2000

Kkal/kapita/hari 64,21% (1990)

61,86% (2009)

60,03 %(2011)

35,32%

TUJUAN 2: MENCAPAI PENDIDIKAN DASAR UNTUK SEMUA

Target 2A: Menjamin pada 2015 semua anak-anak, laki-laki maupun perempuan di manapun dapat menyelesaikan pendidikan dasar

2.1 Angka Partisipasi Murni (APM) sekolah dasar

88,70% (1992)*

95,23% (2009)*

95,55 %(2011)

** 100,00% ►

*BPS, Susenas **Kemdikbud

2.2.

Proporsi murid kelas 1 yang berhasil menamatkan sekolah dasar

62,00% (1990)

93,00% (2008)**

96,58 % (2011)

100,00% ► Kemdikbud

2.3

Angka melek huruf penduduk usia 15-24 tahun, perempuan dan laki-laki

96,60% (1990)

99,47% (2009)

Female: 99,40% Male:

99,55%

98,78 % (2011)

Perempuan: 98,75

% Laki-laki: 98,80 %

100,00% ► BPS, Susenas

Page 51: Pedoman Monitoring Evaluasi RAD MDGs 2013 (Revisi)

Indikator

NASIONAL PROVINSI

Acuan Dasar

Data Peta Jalan MDGs

Data Saat Ini

Target MDGs 2015

Status Sumber Acuan Dasar

Data RAD MDGs

Data Terbaru Saat Ini* Target MDGs 2015

Status Sumber SEMESTER 1 SEMESTER 2

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

TUJUAN 3: MENDORONG KESETARAAN GENDER DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

Target 3A: Menghilangkan ketimpangan gender di tingkat pendidikan dasar dan lanjutan pada tahun 2005, dan di semua jenjang pendidikan tidak lebih dari tahun 2015

3.1

Rasio perempuan terhadap laki-laki di tingkat pendidikan dasar, menengah dan tinggi

- Rasio APM

perempuan/laki-laki

di SD

100,27%

(1993) 99,73 (2009)

98,80% (2011)

100,00 ► BPS, Susenas

- Rasio APM

perempuan/laki-laki

di SMP

99,86%

(1993)

101,99 (2009)

103,45%

(2011) 100,00 ► BPS, Susenas

- Rasio APM

perempuan/laki-laki

di SMA

93,67%

(1993)

96,16

(2009)

101,40%

(2011) 100,00 ● BPS, Susenas

- Rasio APM perempuan/laki-laki di Perguruan Tinggi

74,06%

(1993)

102,95 (2009)

97,82% (2011)

100,00 ► BPS, Susenas

3.1a

Rasio melek huruf perempuan terhadap laki-laki pada kelompok usia 15-24 tahun

98,44% (1993)

99,85 (2009) 99,95% (2011)

100,00 ● BPS, Susenas

3.2

Kontribusi perempuan dalam pekerjaan upahan di sektor nonpertanian

29,24% (1990)

33,45% (2009)

36,67% (2011)

Meningkat ► BPS, Sakernas

3.3 Proporsi kursi yang diduduki perempuan di DPR

12,50% (1990)

17,90% (2009)

18,40% (2011)

Meningkat ► KPU

Page 52: Pedoman Monitoring Evaluasi RAD MDGs 2013 (Revisi)

Pedoman Pemantauan dan Evaluasi Rencana Aksi Daerah (RAD) Percepatan Pencapaian MDGs (Revisi 2013)

Indikator

NASIONAL PROVINSI

Acuan Dasar

Data Peta Jalan MDGs

Data Saat Ini

Target MDGs 2015

Status Sumber Acuan Dasar

Data RAD MDGs

Data Terbaru Saat Ini* Target MDGs 2015

Status Sumber SEMESTER 1 SEMESTER 2

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

TUJUAN 4: MENURUNKAN ANGKA KEMATIAN ANAK

Target 4A: Menurunkan Angka Kematian Balita (AKBA) hingga dua per tiga dalam kurun waktu 1990-2015

4.1 Angka Kematian Balita per 1000 kelahiran hidup

97 (1991)

44 (2007) 44

(2007) 32 ►

BPS, SDKI 1991, 2007;

*BPS, Susenas 2011

4.2 Angka Kematian Bayi (AKB) per 1000 kelahiran hidup

68 (1991)

34 (2007) 34

(2007) 23 ►

4.2a Angka Kematian Neonatal per 1000 kelahiran hidup

32 (1991)

19 (2007) 19

(2007) Menurun ►

4.3 Persentase anak usia 1 tahun yang diimunisasi campak

44,50% (1991)

67,0% (2007) 87,30% (2011)*

Meningkat ►

TUJUAN 5: MENINGKATKAN KESEHATAN IBU

Target 5A: Menurunkan Angka Kematian Ibu hingga tiga per empat dalam kurun waktu 1990-2015

5.1 Angka Kematian Ibu per 100,000 kelahiran hidup

390 (1991)

228 (2007) 228

(2007) 102 ▼ BPS, SDKI

5.2 Proporsi kelahiran yang ditolong tenaga kesehatan terlatih

40,70% (1992)

77,34% (2009)

81,25% (2011)

Meningkat ► BPS, Susenas

Target 5B: Mewujudkan akses kesehatan reproduksi bagi semua pada tahun 2015

5.3

Angka pemakaian kontrasepsi (CPR) bagi perempuan menikah usia 15-49, semua cara

49,70% (1991)

61,4% (2007) 61,34% (2011)*

Meningkat ► BPS, SDKI 1991, 2007

*BPS, Susenas 2011

**KemenkesRiskesdas 2010

5.3a

Angka pemakaian kontrasepsi (CPR) pada perempuan menikah usia 15-49 tahun, cara modern

47,10% (1991)

57,4% (2007) 60,42% (2011)*

Meningkat ►

Page 53: Pedoman Monitoring Evaluasi RAD MDGs 2013 (Revisi)

Indikator

NASIONAL PROVINSI

Acuan Dasar

Data Peta Jalan MDGs

Data Saat Ini

Target MDGs 2015

Status Sumber Acuan Dasar

Data RAD MDGs

Data Terbaru Saat Ini* Target MDGs 2015

Status Sumber SEMESTER 1 SEMESTER 2

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

5.4

Angka kelahiran remaja (perempuan usia 15-19 tahun) per 1000 perempuan usia 15-19 tahun

67 (1991)

35 (2007) 35

(2007) Menurun ►

5.5

Cakupan pelayanan Antenatal (sedikitnya satu kali kunjungan dan empat kali kunjungan)

- 1 kunjungan: 75,00% 93,3%

92,70% (2010)*

* Meningkat

- 4 kunjungan:

56,00% (1991)

81,5% (2007) 61,40% (2010)*

* ►

5.6

Unmet Need (kebutuhan keluarga berencana/KB yang tidak terpenuhi)

12,70% (1991)

9,10% (2007) 9,10% (2007)

Menurun ►

TUJUAN 6: MEMERANGI HIV dan AIDS, MALARIA DAN PENYAKIT MENULAR LAINNYA

Target 6A: Mengendalikan penyebaran dan mulai menurunkan jumlah kasus baru HIV dan AIDS hingga tahun 2015

6.1 Prevalensi HIV dan AIDS (persen) dari total populasi

- 0,2% (2009) 0,30% (2011)

Menurun ▼ Kemenkes 2011

6.2

Penggunaan kondom pada hubungan seks berisiko tinggi terakhir

12,80% (2002/0

3)*

Perempuan: 10,3%

Perempuan :

35,00% (2011)*

* Meningkat

*BPS,

SKRRI 2002/2003

**STBP, Kemenkes 2011

Laki-laki: 18,4% (2007)

Laki-laki:

14,00% (2011)*

*

Page 54: Pedoman Monitoring Evaluasi RAD MDGs 2013 (Revisi)

Pedoman Pemantauan dan Evaluasi Rencana Aksi Daerah (RAD) Percepatan Pencapaian MDGs (Revisi 2013)

Indikator

NASIONAL PROVINSI

Acuan Dasar

Data Peta Jalan MDGs

Data Saat Ini

Target MDGs 2015

Status Sumber Acuan Dasar

Data RAD MDGs

Data Terbaru Saat Ini* Target MDGs 2015

Status Sumber SEMESTER 1 SEMESTER 2

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

6.3

Proporsi jumlah penduduk usia 15-24 tahun yang memiliki pengetahuan komprehensif tentang HIV dan AIDS

-

Menikah: Perempuan: 9,5%(2007)

Laki-laki: 14,7% (2007)

11,40% (2010)

Meningkat ▼ Kemenkes, Riskesdas 2010

Belum Menikah:

Perempuan: 2,6%

Laki-laki:

1,4% (2007)

Target 6B: Mewujudkan akses terhadap pengobatan HIV dan AIDs bagi semua yang membutuhkan sampai dengan tahun 2010

6.5

Proporsi penduduk terinfeksi HIV lanjut yang memiliki akses pada obat-obatan antiretroviral

- 38,4% (2009) 84,10% (2011)

Meningkat ► Kemenkes, 2011

Target 6C: Mengendalikan penyebaran dan mulai menurunkan jumlah kasus baru Malaria dan penyakit utama lainnya hingga tahun 2015

6.6 Angka kejadian dan tingkat kematian akibat Malaria

66.a Angka kejadian Malaria (per 1,000 penduduk):

4,68 (1990)

1,85 (2009) 1,75% (2010)

Menurun ► Kemenkes, 2010

6.7

Proporsi anak balita yang tidur dengan kelambu berinsektisida

-

3,3% Rural: 4,5%

Urban : 1,6% (2007)*

16,50% (2010) Rural: 13.5% Urban: 11.4%

Meningkat ► Kemenkes, Riskesdas 2010

6.8

Proporsi anak balita dengan demam yang diobati dengan obat anti malaria yang tepat

- 34,70% (2010)

34,70% (2010)

Kemenkes, Riskesdas 2010

Page 55: Pedoman Monitoring Evaluasi RAD MDGs 2013 (Revisi)

Indikator

NASIONAL PROVINSI

Acuan Dasar

Data Peta Jalan MDGs

Data Saat Ini

Target MDGs 2015

Status Sumber Acuan Dasar

Data RAD MDGs

Data Terbaru Saat Ini* Target MDGs 2015

Status Sumber SEMESTER 1 SEMESTER 2

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

Target 6C: Mengendalikan penyebaran dan mulai menurunkan jumlah kasus baru Malaria dan penyakit utama lainnya hingga tahun 2015

6.9

Angka kejadian, prevalensi dan tingkat kematian akibat Tuberkulosis

6.9a

Angka kejadian Tuberkulosis (semua kasus/100,000 penduduk/tahun)

343 (1990)

228 (2009) 189

(2011)

Dihentikan, mulai

berkurang

Laporan TB

Global WHO,

2011

6.9b Tingkat prevalensi Tuberkulosis (per 100,000 penduduk)

443 (1990)

244 (2009) 289

(2011) ●

6.9c

Tingkat kematian karena Tuberkulosis (per 100,000 penduduk)

92 (1990)

39 (2009) 27

(2011) ●

6.10

Proporsi jumlah kasus Tuberkulosis yang terdeteksi dan diobati dalam program DOTS

6.10a

Proporsi jumlah kasus Tuberkulosis yang terdeteksi dalam program DOTS

20,00% (2000)*

73,1% (2009)**

83.48% (2011)*

* 70,00% ● *Laporan TB

Global WHO

**Laporan Kemenkes,

2011

6.10b

Proporsi kasus Tuberkulosis yang diobati dan sembuh dalam program DOTS

87,00% (2000)*

91,0% (2009)**

90,30% (2011)*

* 85,00% ●

TUJUAN 7: MEMASTIKAN KELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP

Target 7A: Memadukan prinsip-prinsip pembangunan yang berkesinambungan dengan kebijakan dan program nasional serta mengembalikan sumberdaya lingkungan yang hilang

7.1

Rasio luas kawasan tertutup pepohonan berdasarkan hasil pemotretan citra satelit dan survei foto udara terhadap luas daratan

59,97% (1990)

52,43% (2008)

52,52% (2010)

Meningkat ▼ Kementerian Kehutanan

Page 56: Pedoman Monitoring Evaluasi RAD MDGs 2013 (Revisi)

Pedoman Pemantauan dan Evaluasi Rencana Aksi Daerah (RAD) Percepatan Pencapaian MDGs (Revisi 2013)

Indikator

NASIONAL PROVINSI

Acuan Dasar

Data Peta Jalan MDGs

Data Saat Ini

Target MDGs 2015

Status Sumber Acuan Dasar

Data RAD MDGs

Data Terbaru Saat Ini* Target MDGs 2015

Status Sumber SEMESTER 1 SEMESTER 2

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

7.2 Jumlah emisi karbon dioksida (CO2)

1.377.983

Gg CO2e

(2000)

1.711.626 Gg

CO2e (2008)

1.791.372 Gg CO2e

(2005)

Berkurang 26% pada

2020 ▼

Kementerian Lingkungan Hidup

7.2a. Jumlah konsumsi energi primer (per kapita)

2,64 BOE

(1991)

4,3 BOE (2008)

4,95 BOE

(2010)

Menurun dari

kondisi BAU 6,99

Kementerian Energi dan

Sumber Daya

Mineral

7.2b. Intensitas Energi

5,28 SBM/ USD

1,000 (1990)

2,1 SBM/

USD 1,000 (2008)

4,61 SBM/USD 1,000 (2010)

Menurun

7.2c. Elastisitas Energi 0,98

(1991) 1,6 (2008)

1,6 (2010)

Menurun

7.2d. Bauran energi untuk energi terbarukan

3,50% (2000)

3,45% (2008) 5,00% (2010)

-

7.3

Jumlah konsumsi bahan perusak ozon (BPO) dalam metrik ton

8.332,7 metric tons

(1992)

0 CFCs (2009)

0 CFC, Halon, CTC, TCA, metil

bromida 6.689,21 metrik

ton HCFC

(2010)

0 CFCs dengan

mengurangi HCFCs

► Kementerian Lingkungan Hidup

7.4

Proporsi tangkapan ikan yang berada dalam batasan biologis yang aman

66,08% (1998)

91,83% (2008)

96,86% (2011)

tidak melebihi

batas ►

Kementerian Kelautan & Perikanan

7.5

Rasio luas kawasan lindung untuk menjaga kelestarian keanekaragaman hayati terhadap total

26,40% (1990)

26,40% (2008)

27,54% (2010)

Meningkat ► Kementerian Kehutanan

Page 57: Pedoman Monitoring Evaluasi RAD MDGs 2013 (Revisi)

Indikator

NASIONAL PROVINSI

Acuan Dasar

Data Peta Jalan MDGs

Data Saat Ini

Target MDGs 2015

Status Sumber Acuan Dasar

Data RAD MDGs

Data Terbaru Saat Ini* Target MDGs 2015

Status Sumber SEMESTER 1 SEMESTER 2

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

luas kawasan hutan

7.6

Rasio kawasan lindung perairan terhadap total luas perairan teritorial

0,14% (1990)*

4,35% (2009)**

4,97%

(2011)**

Meningkat ►

*Kementerian Kehutanan ** Kementerian Kelautan & Perikanan

Target 7C: Menurunkan hingga setengahnya proporsi rumah tangga tanpa akses berkelanjutan terhadap sumber layak dan fasilitasi sanitasi dasar layak hingga tahun 2015

7.8

Proporsi rumah tangga dengan akses berkelanjutan terhadap air minum layak, perkotaan dan perdesaan

37,73% (1993)

47,71% (2009)

42,76% (2011)

68,87% ▼

BPS, Susenas

7.8a Perkotaan 50,58% (1993)

49,82% (2009)

40,52% (2011)

75,29% ▼

7.8b Perdesaan 31,61% (1993)

45,72% (2009)

44,96% (2011)

65,81% ▼

7.9

Proporsi rumah tangga dengan akses berkelanjutan terhadap sanitasi layak, perkotaan dan perdesaan

24,81% (1993)

51,19% (2009)

55,60% (2011)

62,41% ▼

7.9a Perkotaan 53,64% (1993)

69,51% (2009)

72,54% (2011)

76,82% ►

7.9b Perdesaan 11,10% (1993)

33,96% (2009)

38,97% (2011)

55,55% ▼

Target 7D:Mencapai peningkatan yang signifikan dalam kehidupan penduduk miskin di permukiman kumuh (minimal 100 juta) pada tahun 2020

7.10 Proporsi rumah tangga kumuh perkotaan

20,75% (1993)

12,12% (2009)

12,57% (2011)

6% (2020) ▼ BPS, Susenas

*Catatan:

– Data pencapaian indikator MDGs yang bersumber dari BPS, Susenas pada:

• Semester 1 : menggunakan data bulan September pada tahun sebelumnya

• Semester 2 : menggunakan data bulan Maret pada tahun berjalan

– Data pencapaian indikator MDGs yang bersumber dari BPS, Sakernas pada:

• Semester 1 : menggunakan data bulan Agustus pada tahun sebelumnya

• Semester 2 : menggunakan data bulan Februari pada tahun berjalan

Page 58: Pedoman Monitoring Evaluasi RAD MDGs 2013 (Revisi)

Pedoman Pemantauan dan Evaluasi Rencana Aksi Daerah (RAD) Percepatan Pencapaian MDGs (Revisi 2013)

Page 59: Pedoman Monitoring Evaluasi RAD MDGs 2013 (Revisi)
Page 60: Pedoman Monitoring Evaluasi RAD MDGs 2013 (Revisi)

Pedoman Pemantauan dan Evaluasi Rencana Aksi Daerah (RAD) Percepatan Pencapaian MDGs (Revisi 2013)