pedoman kti edit icha

63
PEDOMAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH (KTI) BAGI MAHASISWA PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN STIKES PASAPUA AMBON JL. PETRA KARANG PANJANG 2011

Upload: charles-clarke

Post on 28-Nov-2015

138 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pedoman Kti Edit Icha

PEDOMAN PENULISANKARYA TULIS ILMIAH (KTI)

BAGI MAHASISWA PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

STIKES PASAPUA AMBONJL. PETRA KARANG PANJANG

2011

Page 2: Pedoman Kti Edit Icha

ii

Page 3: Pedoman Kti Edit Icha

BAB I

PENDAHULUAN

A. Pengertian Karya Tulis Ilmiah

Karya Tulis Ilmiah merupakan hasil tulisan yang menuruti suatu aturan

tertentu. Aturan tersebut biasanya merupakan suatu persyaratan tata tulis

yang telah dibakukan oleh masyarakat akademik. Secara umum, proses

penulisan Karya Tulis Ilmiah dilakukan dalam tiga tahap yaitu: tahap pra

penulisan, tahap penulisan, dan tahap perbaikan.

Dalam tahap pra penulisan, penulis membuat suatu rancangan tulisan. Semua

catatan penting dan bahan teoritis dicantumkan dalam rancangan tulisan ini.

Untuk melakukannya, penulis membutuhkan literatur atau bahan bacaan yang

sesuai dengan masalah yang akan ditulis.

Tahap penulisan, penulis mulai mewujudkan rancangan tertulis yang telah

dibuatnya. Semua catatan penting dan bahan teoritis yang sudah disiapkan,

mulai ditulis dengan bahasa yang sesuai untuk pembaca yang dituju. Hasil

tulisan tahap ini disebut juga kertas kerja pertama (first draft).

Meskipun proses penulisan karya tulis ilmiah pada umumnya sama tetapi

bentuknya ada bermacam-macam. Diantara beragam bentuk karya tulis

ilmiah itu, yang biasa digunakan adalah: makalah, laporan, skripsi, thesis, dan

disertasi.

KTI merupakan karya tulis ilmiah yang merupakan tulisan wajib bagi

mahasiswa untuk mencapai jenjang akademis program Diploma III (D-III) dan

merupakan persyaratan akademis. Penulisannya didasarkan pada hasil

penelitian maupun studi kepustakaan yang dilakukan mahasiswa sendiri, topik

yang dipilih disesuaikan dengan bidang ilmu Keperawatan.

1

Page 4: Pedoman Kti Edit Icha

Karena KTI merupakan tugas yang wajib diselesaikan oleh mahasiswa maka

penulisannya harus memperhatikan beberapa hal berikut:

1. Berdasarkan penelitian yang dilakukan mahasiswa sendiri

2. Menghasilkan simpulan dari masalah yang dibahas atau diteliti

3. Memberikan sumbangan nyata bagi kemajuan ilmu pengetahuan

B. Tujuan Penulisan KTI

Tujuan penulisan KTI antara lain untuk:

1. Melatih mahasiswa dalam pelaksanaan kegiatan penelitian.

2. Memenuhi persyaratan akademis untuk memperoleh gelar Ahli Madya

Kebidanan.

C. Bobot KTI

KTI diberi bobot 4 (empat) Satuan Kredit Semester (SKS)

D. Persyaratan Penyusunan KTI

1. Mahasiswa

a. Persyaratan Akademik.

1). Telah terdaftar sebagai mahasiswa pada semester yang berjalan.

2). Telah menyelesaikan sekurang – kurangnya 85%, beban studi

kumulatif yang dipersyaratkan

3). Lulus mata kuliah Riset kebidanan dengan nilai minimal C.

4). Masuk Kartu Program Rencana Studi (KRS).

b. Persyaratan Administrasi.

Telah menyelesaikan administrasi / keuangan sesuai dengan

ketentuan.

2. Pembimbing

a. Syarat Pembimbing

Page 5: Pedoman Kti Edit Icha

1). Pendidikan minimal Magister Kesehatan (S2) dengan latar belakang

pendidikan yang sesuai dengan penulisan laporan/tujuan akhir

mahasiswa yang dipimpin.

2). Mau dan mampu untuk menjadi Pembimbing KTI.

3). Dosen Pembimbing ditetapkan oleh Ketua Stikes Pasapua Ambon

b. Tugas Pembimbing.

1). Membimbing mahasiswa menyusun rancangan (Proposal) karya

tulis ilmiah (KTI).

2). Menyediakan waktu dan memberikan bimbingan selama proses

penulisan KTI berlangsung.

3). Mengarahkan dan membantu mahasiswa bimbingannya dalam

memperdalam telaah kepustakaan dan pemanfaatan data.

4). Memberikan pengarahan dalam melakukan penelitian di lapangan

dan atau perpustakaan serta pemanfaatan data.

5). Memberi arahan dan masukan kepada mahasiswa bimbingannya

dalam materi KTI-nya.

c. Pergantian Pembimbing

Pergantian pembimbingan dimungkinkan apabila terjadi hal-hal sebagai

berikut:

1). Apabila sejak konsultasi pertama setelah penetapan pembimbing,

kemudian pembimbing karena sesuatu dan lain hal tidak dapat

melaksanakan tugas membimbing, maka Ketua Prodi atas

permohonan mahasiswa dapat menunjuk pembimbing pengganti

atas usulan bagian akademik

2). Proses bimbingan tidak berjalan secara efektif atau tidak terdapat

kesesuaian pendapat antara mahasiswa dan pembimbing

3). Pembimbing tidak bersedia menjadi pembimbing berdasarkan surat

rujukan atau kesediaan.

Page 6: Pedoman Kti Edit Icha

E. Pelaksanaan Kegiatan Bimbingan

1. Kegiatan bimbingan dimulai dari menyusun rancangan penelitian/

penetapan judul.

2. Waktu dan tempat kegiatan pembimbingan dilaksanakan berdasarkan

kesepakatan kedua belah pihak.

3. Setiap kali melakukan kegiatan konsultasi, pembimbing membubuhkan

paraf pada kartu bimbingan KTI yang disediakan.

Page 7: Pedoman Kti Edit Icha

BAB II

PROSEDUR PENYUSUNAN KTI

A. Penentuan Judul Penelitian

Dalam proses penentuan judul, berlaku ketentuan sebagai berikut :

1. Setiap mahasiswa yang akan menyusun KTI harus menentukan masalah

apa yang akan diteliti dan diajukan ke Dosen Pembimbing dalam bentuk

Judul Penelitian sebanyak 3 (Tiga) buah judul disertai latar belakang

penelitian.

2. Judul Penelitian dipilih dari ketiga judul yang diajukan mahasiswa

berdasarkan kesepakatan antara mahasiswa dengan dosen pembimbing.

3. Bila judul-judul penelitian dalam butir 2 tersebut tidak dapat diterima oleh

Pembimbing KTI, karena alasan tertentu misalnya adanya kesamaan judul

dengan mahasiswa lain, maka mahasiswa yang bersangkutan harus

mengajukan alternatif judul lain untuk dipilih kembali oleh mahasiswa

bersama-sama dengan dosen pembimbing.

4. Judul penelitian harus mendapat pengesahan dari Ketua Program Studi

Diploma III Kebidanan dan selanjutnya ditetapkan dengan Surat

Keputusan Ketua Stikes Pasapua Ambon

B. Persyaratan Judul Penelitian

Adapun syarat dari judul penelitian pada penyusunan KTI ini adalah:

1. Judul disesuaikan dengan tujuan Pendidikan Program Studi D III

Kebidanan

2. Judul penelitian dibuat sesingkat mungkin, tetapi cukup jelas dan

menunjukkan secara tepat masalah yang akan diteliti (5W+1H) serta tidak

memungkinkan penafsiran yang beragam.

3. Judul penelitian harus berbeda diantara mahasiswa.

4. Bilamana diperlukan, judul penelitian dapat diubah. Perubahan judul dapat

dilakukan atas permintaan mahasiswa dengan persetujuan dosen

pembimbing dan Penanggungjawab KTI. Perubahan judul itu ditetapkan

dengan Surat Keputusan Ketua Stikes Pasapua Ambon

5

Page 8: Pedoman Kti Edit Icha

C. Penelitian

Penelitian ini diarahkan pada studi kasus, dimana mahasiswa bersama

Pembimbing KTI menentukan sebuah kasus dengan berpedoman dari judul

penelitian yang diusulkan dan disetujui oleh Pembimbing KTI.

Studi Kasus berisi 4 (empat) pokok bahasan, sebagai berikut :

BAB I : Pendahuluan

BAB II : Tinjauan Pustaka (Landasan Teori)

BAB III : Laporan Kasus

BAB IV : Pembahasan

BAB V : Penutup.

D. Ujian Sidang KTI

Ujian Sidang KTI dilakukan sebanyak 2 (dua) kali, yaitu untuk ujian pertama

adalah ujian Proposal dan telah mendapat persetujuan dari Pembimbing KTI,

dan untuk ujian kedua setelah seluruh laporan penelitian telah diselesaikan

dan telah mendapat persetujuan oleh Pembimbing KTI dan Ketua Program

Studi.

Bagi mahasiswa yang akan mengikuti Ujian (Proposal dan KTI) , materi

diserahkan selambat-lambatnya 2 (dua) hari sebelum dilaksanakan.Ujian.

Syarat untuk dapat mengikuti Ujian adalah :

a. Mahasiswa sekurang-kurangnya telah melakukan bimbingan sebanyak

5 (lima) kali ( Bimbingan Proposal minimal 5 kali, bimbingan KTI

minimal 5 kali) dibuktikan dengan menyerahkan lembar bimbingan.

b. Mahasiswa sekurang-kurangnya telah pernah menghadiri 5 (lima) kali

Ujian (Ujian Proposal, Ujian KTI) mahasiswa lain yang dibuktikan

dengan menyerahkan bukti lembar peserta Ujian.

c. Hasil masukan pada waktu Ujian dicatat dan digunakan untuk

menyempurnakan proposal/KTI.

d. 3 (tiga) hari sebelum jadwal ujian, mahasiswa sudah harus

menyerahkan naskah sebanyak 3 eksemplar dan diserahkan kepada

masing-masing penguji.

Page 9: Pedoman Kti Edit Icha

Setelah diujikan dan KTI diperbaiki, di cetak sebanyak 5 (Lima) eksemplar

yang harus diserahkan dengan perincian sebagai berikut: 1 (satu)

eksemplar untuk perpustakaan Stikes Graha Edukasi Makassar, 1 (satu)

eksemplar untuk Lokasi penelitian, 1 (satu) eksemplar untuk Pembimbing

KTI yang harus diserahkan adalah KTI yang telah selesai dan disetujui

Pembimbing, Penguji, dan diketahui oleh Ketua Program Studi Kebidanan.

2. Dewan Penguji

Dewan penguji ditetapkan dengan Surat Keputusan Ketua Stikes Graha

Edukasi Makassar, yang terdiri dari:

a. Ketua penguji : Pembimbing yang bertindak sebagai moderator

b. Anggota : 2 (dua) orang

Moderator membuka ujian, memimpin proses tanya jawab antara penguji

dan mahasiswa, mengatur waktu agar semua penguji mendapat waktu

yang sama, menutup sidang dan melaporkan hasil ujian kepada Ketua

Program Studi Kebidanan. Bila moderator ingin menggunakan haknya

sebagai penguji, maka ia menjadi penguji setelah anggota penguji lainnya

mengajukan pertanyaan.

3. Lamanya Ujian

Ujian dilangsungkan paling lama 65 menit dengan alokasi waktu sebagai

berikut:

a. Pembukaan oleh moderator : 5 menit

b. Penyajian oleh mahasiswa : 10-15 menit

c. Tanya jawab : 45 menit

d. Rapat Dewan Penguji : 5 menit

E. Kepanitiaan

Panitia ujian dibentuk dengan Surat Keputusan Ketua Stikes Pasapua Ambon

Page 10: Pedoman Kti Edit Icha

Susunan dan jumlah Panitia ujian ditentukan sesuai dengan kebutuhan dan

tugas yang menjadi tanggung jawabnya sesuai dengan kepanitiaan dalam

ujian akhir program.

Page 11: Pedoman Kti Edit Icha

BAB III

FORMAT PENULISAN KTI

A. Kertas

Kertas yang digunakan adalah jenis HVS putih tanpa garis minimum 80 gr,

dengan ukuran A4

B. Pengetikan

Penelitian diketik memakai komputer dengan menggunakan program

pengolah kata (misal: Microsoft Word atau Word Perfect) dengan pilihan huruf

"Times New Roman" berukuran (Font):

1. Naskah : 12

2. Judul Bab :14

3. Judul KTI : 14 -16 (tergantung pada panjang pendeknya judul) Judul

Bab dan judul KTI diketik tebal (bold)

Pengetikan naskah dilakukan pada satu sisi halaman saja (tidak bolak balik).

Jarak ketikan adalah 1,5 spasi (kecuali untuk abstrak dengan jarak pengetikan

1 spasi), dengan batas pengetikan (page setup margin): Batas atas (Top) : 4

cm, Batas Bawah (Bottom): 3 cm, Batas Kanan (Right) : 3 cm, Batas Kiri (Left) :

4 cm.

Setiap bab dimulai pada halaman baru/ judul bab diketik pada batas atas

bidang pengetikan, disusun simetris menggunakan huruf besar (capital), tanpa

penggaris bawahan atau pembubuhan titik di akhir kalimat.

Judul sub-sub didahului dengan 1 huruf atau angka Latin (sebagaimana

pemberian tanda pada uraian berikutnya). Awal alenia diketik 1 "tab" dan batas

kiri bidang pengetikan. Pada sub-judul atau anak sub-judul, awal alenia dimulai

1 "tab" dari batas huruf pertama sub-judul ataupun anak sub-judul.

C. Jarak Baris

9

Page 12: Pedoman Kti Edit Icha

Jarak antara judul dan awal naskah adalah 1,5 spasi. Jarak antara akhir naskah

dengan sub-judul maupun antara sub-judul dan anak sub-judul adalah 3 spasi.

Sedangkan jarak antara sub-judul dan awal naskah berikutnya, serta jarak

antar alenia sama dengan jarak antar baris, yaitu 1,5 spasi.

D. Penomoran Halaman

Bagian pendahuluan/persiapan KTI (preliminaries) diberi nomor halaman

dengan angka Romawi kecil, sedangkan bagian naskah/ isi dan bagian akhir

KTI dengan angka Latin. Nomor halaman diletakkan disebelah kanan atas,

kecuali untuk halaman bab baru di bagian tengah bawah.

Tata cara penulisan nomor halaman mengikuti aturan sebagai berikut:

1. Nomor halaman untuk bagian awal KTI (sebelum Bab Pendahuluan) diberi

nomor urut dengan menggunakan huruf Romawi kecil (i, ii, iii, dan

seterusnya) yang ditulis pada bagian bawah tengah dengan jarak 4

(empat) spasi dibawah teks.

2. Lembar halaman sampul dalam tetap dihitung tetapi tidak diberi nomor

halaman

3. Halaman yang memuat Pendahuluan sampai dengan lembar terakhir dari

lampiran diberi nomor urut dengan angka Arab (1, 2, 3, 4, dan seterusnya).

4. Nomor halaman pada halaman dengan judul Bab, ditulis dibawah tengah

dengan jarak 2 cm dari tepi bawah.

5. Semua nomor halaman selain judul bab, diketik pada sudut kanan atas

dengan jarak 3 cm dari tepi kanan dan 1,5 cm dari tepi atas

6. Semua judul bab menggunakan angka romawi (I, II, III, IV, V)

E. Penulisan Tabel dan Gambar (Peta dan Grafik)

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan tabel dan gambar (peta

dan grafik) yaitu:

Page 13: Pedoman Kti Edit Icha

1. Tabel diberi nomor urut dengan angka Arab (menunjukkan Bab tempat

tabel) dan diikuti nomor urut tabel dengan angka Arab. Contoh: Tabel 4.2

(tabel ini berada di bab IV dan merupakan tabel kedua).

2. Tabel diberi judul diatas tabel dengan jarak 1 (satu) spasi. Jarak antara

judul tabel dengan tabel 2 (dua) spasi

3. Bila tabel atau gambar yang disajikan diambil atau dikutip dari suatu

sumber tertentu, maka sumber tabel ditulis dibawah tabel atau gambar

dengan jarak 1 (satu) spasi dengan huruf yang lebih kecil.

4. Tidak dibenarkan melakukan pemutusan tabel, kecuali untuk lampiran.

Misalnya satu tabel diletakkan pada 2 (dua) halaman naskah KTI,

setengah tabel pada halaman sebelumnya dan setengahnya pada

halaman berikutnya.

5. Gambar diberi nomor urut dengan angka Arab (menunjukkan Bab tempat

gambar) dan diikuti dengan angka Arab (juga menunjukkan nomor urut

gambar). Contoh: Gambar 4.2 (gambar ini berada di bab IV dan

merupakan gambar kedua)

6. Gambar diberi judul dibawah gambar dengan jarak 1 (satu) spasi.

7. Contoh cara penulisan tabel.

F. Pemberian Tanda Bagian KTI

Penomoran atau pemberian tanda pada judul sub-bab atau sub-bab harus

tetap konsisten. Bila menggunakan tanda (abjad atau angka) Latin harus tetap

demikian seterusnya (konsisten) sampai akhir naskah.

Jika dalam naskah KTI terdapat pembagian dari suatu bagian, sub bagian,

sub-sub bagian dan seterusnya, maka acuan untuk kerangka kategori yang

digunakan adalah sebagai beriku

Page 14: Pedoman Kti Edit Icha

BAB I

PENDAHULUAN

A. A

1. A

a. A

1). A

a). A

(1).A

(a).A

Page 15: Pedoman Kti Edit Icha

BAB IV

SISTEMATIKA PENULISAN

Laporan Penelitian (KTI)

Sistematika penulisan laporan hasil penelidan (KTI) mencakup langkah-

langkah berikut:

1. Halaman Sampul

2. Halaman Judul

3. Abstrak Indonesia

4. Pernyataan Persetujuan

5. Lembar Pengesahan

6. Kata Pengantar

7. Daftar Isi

8. Daftar Tabel

9. Daftar Gambar/ Skema (bila ada)

10. Daftar Lampiran

11. Bab I. Pendahuluan

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

2. Tujuan Khusus

D. Manfaat Penelitian

E. Ruang Lingkup Penelitian

12. Bab II. Tinjauan Pustaka

A. Tinjauan umum tentang topik/ substansial yang diteliti. Khusus KTI

dengan Studi Kasus, pembahasan secara teoritis terdiri dari 2(dua)

bagian yaitu tinjauan teoritis aspek medik (bila ada) dan tinjauan teoritis

aspek asuhan/manajemen kebidanan.

13. Bab III. Laporan Kasus

14. Bab IV. Pembahasan

15. Bab V. Penutup

13

Page 16: Pedoman Kti Edit Icha

A. Simpulan

B. Saran

16. Daftar Pustaka

17. Lampiran-Lampiran

A. Kuesioner, Check List, Daftar Pertanyaan (alat pengumpulan data;

wajib ada)

B. Surat izin/ keterangan/ rekomendasi (bila ada)

C. Lembar Konsultasi {wajib ada, lihat form pada lampiran)

D. Daftar Ralat (bila ada)

Page 17: Pedoman Kti Edit Icha

BAB V

URAIAN & PENATAAN ISI TULISAN

KTI terdiri dari 3 bagian besar dengan penjelasan masing-masing

sebagaimana uraian berikut ini:

A. Bagian Pendahuluan

1. HALAMAN SAMPUL

Wama sampul KTI adalah HIJAU dengan bahan karton tebal ,

menyebutkan judul KTI secara lengkap, nama penulis dan nomor

pokok mahasiswa (ditulis dibawah lambang tersebut dengan jenis

huruf Book Antiqua ukuran 12)

Tulisan PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

STIKES PASAPUA AMBON dan Tahun pembuatannya diletakkan

di bawah. Semua huruf dicetak dengan huruf besar, dengan huruf

judul utama yang lebih menonjol. Komposisi huruf dan letak masing-

masing bagian diatur agar simetris (tengah/ center), serasi dan rapi

diatur sedemikian rupa sehingga berbentuk trapesium (piramida)

terbalik. Pada punggung halaman sampul dicetak nama penulis,

nomor induk mahasiswa (di bawah nama) dan terietak pada sisi

kanan punggung halaman sampul diikuti judul di bagian tengan dan

tahun pembuatan di sisi kiri punggung halaman sampul/ semuanya

dicetak dengan huruf besar, Pencetakan dari kiri ke kanan bila

halaman sampul menghadap ke atas (lihat contoh pada lampiran).

2. HALAMAN JUDUL

Sama dengan halaman sampul, halaman judul dicetak pada kertas

HVS putih dengan tinta cetak wama hitam (lihat contoh pada

lampiran).

3. ABSTRAK

Page 18: Pedoman Kti Edit Icha

Abstrak merupakan ringkasan stngkat isi KTI tanpa tambahan

penafsiran, kritik maupun tanggapan penulis. KTI harus mempunyai

abstrak yang membekali pembaca dengan inti tulisan yang

bersangkutan dan mencakup (a) rumusan masalah penelitian, (b)

tujuan umum dan khusus, (c) laporan kasus, (d) pembahasan,

(e) simpulan hasil penelitian dan saran sesuai pembahasan.

Dalam abstrak juga tercantum jumlah daftar pustaka dan rentang

tahun penulisannya yang terlama dan terbaru. Abstrak ditulis dalam

bahasa Indonesia masing-masing diketik dengan spasi 1 (satu) dan

tidak lebih dari 2 (dua) halaman. Kalimat efektif sedapat mungkin

digunakan. Abstrak ditempatkan pada halaman setelah halaman

judul (lihat contoh pada lampiran).

4. HALAMAN JUDUL DENGAN SPESIFIKASI

Selain judul KTI secara lengkap seperti tertulis pada halaman judul,

halaman judul dengan spesifikasi (lihat contoh pada lampiran)

dilengkapi dengan keterangan khusus sebagai berikut:

KTI ini diajukan sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar

AHLI MADYA KEBIDANAN (AMd.Keb)

Seperti halnya halaman judul dan sampul/ halaman ini juga dicetak

dengan komposisi huruf dan letak masing-masing bagian secara

simetris.

5. LEMBAR PENGESAHAN

Lembar pengesahan berisi pernyataan pengesahan oleh

Panitia Sidang atau Tim Penguji KTI sebagaimana kalimat berikut ini.

Page 19: Pedoman Kti Edit Icha

PANITIA SIDANG KTI

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

STIKES PASAPUA AMBON

Pernyataan dicetak dengan huruf kapital/ besar dan diletakkan pada

bagian paling atas dari halaman lembar pengesahan ini. Setelah

kalimat diatas, disusul di bawahnya (dengan jarak yang proporsional)

dengan tulisan tentang tempat (Ambon) dan tanggal sidang ujian

KTI, kemudian kata Tim Penguji, ke bawah disusul Ketua dengan

nama, dan tanda tangan pembunbing (sebagai Ketua tim penguji)

serta Anggota berurut ke bawah nama/ dan tanda tangan dua/ tiga

penguji lainnya (lihat contoh pada lampiran).

6. PERNYATAAN PERSETUJUAN

Halaman persetujuan berisi pemyataan yang diketik dan diletakkan

setelah kata "PERNYATAAN PERSETUJUAN" yang terletak pada

bagian paling atas dari halaman tentang ini, dengan keterangan atau

kalimat berikut:

KTI ini telah disetujui dan dipertahankan dihadapan :

Tim Penguji KTI Program Studi Diploma III Kebidanan

Stikes Pasapua Ambon

Disusul dibawahnya (dengan jarak yang proporsional) dengan tulisan

tentang tempat (AMBON) dan tanggal sidang ujian KTI, nama, dan

tanda tangan pembimbing serta (diketahui) Ketua Program Studi

(lihat contoh pada lampiran).

7. KATA PENGANTAR

Umumnya berisi penjelasan singkat substansi masalah atau kondisi

penelitian, serta utamanya ucapan terima kasih penulis kepada

pihak-pihak yang telah membantunya selama penulisan ataupun

Page 20: Pedoman Kti Edit Icha

pendidikan. Judul KATA PENGANTAR diketik simetris tanpa garis

bawah dan titik di akhir kalimat. Pada akhir teks disebelah kanan

bawah dicantumkan tanggal penulisan dan kata "Penulis" tanpa

mencantumkan nama atau identitas penulis (lihat contoh pada

lampiran).

8. DAFTAR ISI

Berisi daftar seluruh isi penulisan secara kronologis/sistematis yang

mencakup semua judul bab, Judul sub-sub disusun secara vertikal.

Semua judul bab diketik dengan huruf besar, sedangkan sub-bab,

anak sub-bab dan rinciannya hanya huruf awal yang diketik dengan

huruf besar.

Pada Daftar Isi dimasukan halaman-halaman KATA PENGANTAR,

ABSTRAK/ DAFTAR ISI, DAFTAR TABEL, DAFTAR GAMBAR,

DAFTAR LAMPIRAN, dalam angka Romawi kecil, diikuti dengan

rincian bab-bab bagian utama KTI, dan diakhiri dengan DAFTAR

PUSTAKA dan LAMPIRAN (lihat contoh pada lampiran).

9. DAFTAR TABEL

Daftar ini memberikan petunjuk kepada pembaca agar dapat dengan

cepat mengetahui tabel apa saja yang terdapat dalam KTI serta letak

halamannya. Penomoran tabel dan gambar dapat disesuaikan

dengan letaknya di dalam bab. Contoh misalnya tabel ke-2 dari bab

3 dituliskan sebagai tabel 3.2. disusul dengan nama tabelnya. Bila

tabel diambil atau dikutip dari sumber lain harus dicantumkan

sumber aslinya di bawah tabel yang bersangkutan (lihat contoh pada

lampiran).

10. DAFTAR GAMBAR/ SKEMA

Page 21: Pedoman Kti Edit Icha

Berisi daftar gambar untuk memberikan petunjuk kepada pembaca

agar dapat dengan cepat mengetahui gambar apa saja yang

terdapat dalam KTI tersebut dan letak halamannya. Penomoran

gambar dapat disesuaikan dengan letaknya di dalam bab. Contoh

misalnya gambar ke-1 dari bab 2 dituliskan sebagai gambar 1.2.

disusul dengan nama gambamya. Bila gambar diambil atau dikutip

dari sumber lain harus dicantumkan sumber aslinya dibawah gambar

yang bersangkutan (lihat contoh pada lampiran).

11. DAFTAR LAMPIRAN

Berisi daftar hal-hal yang menjadi lampiran dalam KTI. Daftar ini

memberikan petunjuk kepada pembaca agar dapat dengan cepat

mengetahui lampiran apa saja yang terdapat dalam KTI serta letak

halamannya (lihat contoh pada lampiran)

B. Bagian Utama

Bagian ini merupakan inti dari KTI, yang pada dasamya merupakan

bentuk laporan penelitian. Dalam bagian ini tercantum teks yang secara

ilmiah memaparkan penelitian yang dilakukan serta hasil-hasil yang

diperoleh. Penyajiannya lugas dan sistematis, menggunakan Bahasa

Indonesia sesuai kaidah tata bahasa yang berlaku. Peng-Indonesia-an

istilah mengikuti Pedoman Umum Pembentukan Istilah, sedangkan

ragam bahasa baku mengikuti Kamus Umum Bahasa Indonesia.

Pengetikan KTI menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar

sesuai Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Untuk istilah asing yang

belum dibakukan ke dalam Bahasa Indonesia, dapat ditulis dengan

menggunakan cetak miring (italic).

1. PENDAHULUAN

Dalam bab PENDAHULUAN, yang merupakan BAB I dikemukakan

dengan singkat dan jelas tentang (a) latar belakang masalah yang

akan dibahas, (b) rumusan masalah, (d) tujuan penelitian yang

Page 22: Pedoman Kti Edit Icha

rnemuat tujuan umum dan tujuan khusus yang bersifat dapat diukur,

(e) manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari penelitian atau

analisis yang dilakukan; atau alasan-alasan mengapa penelitian

tersebut perlu dilakukan, (f) ruang lingkup bahasan yang meliputi

pendekatan penelitian, subjek dan level pembahasan, area,

substansi, serta wilayah geografis atau topografi atau administrasi

(makro atau mikro).

E. Latar Belakang

Berisikan tentang keadaan atau kondisi umum suatu keadaan

yang bertalian dengan masalah yang akan diteliti. Biasanya pada

latar belakang ini terdapat hal seperti kebijakan dan strategi

pembangunan nasional, kebijakan dan strategi pembangunan di

bidang kesehatan mulai dari tingkat nasional sampai tingkat lokal,

kebijakan. Pada bagian ini harus dinyatakan secara jelas topik

atau hal apa yang menjadi pokok dalam penelitian yang akan

dilaksanakan.

Setelah topik pokok penelitian dinyatakan secara jelas pada latar

belakang, kemudian penulis menentukan masalah apa yang akan

diteliti, maka pada bagian ini penulis harus sudah mulai dapat

menguasai permasalahan yang akan diteliti.

Masalah yang akan diteliti tersebut harus diuraikan secara jelas

dengan didukung oleh fakta atau data empiris, sehingga memang

masalah itu perlu untuk diteliti. Selain itu, pada bagian ini penulis

harus mengutarakan alasan mengapa masalah itu perlu untuk

diteliti dan melakukan identifikasi tentang aspek apa saja yang

terkait dengan masalah tersebut dengan tujuan untuk

memudahkan penulis dalam membatasi ruang lingkup

penelitiannya.

Page 23: Pedoman Kti Edit Icha

Dalam penyampaian permasalahan perlu didukung oleh fakta

yang diperoleh dari hasil penelusuran jurnal-jurnal penelitian yang

terkait.

F. Perumusan masalah

Berdasarkan ruang lingkup permasalahan penelitian yang telah

ditentukan pada bagian latar belakang kemudian penulis

merumuskan secara konkrit masalah apa yang akan diteliti dalam

bentuk pertanyaan penelitian (research question) yang ditulis

dalam bentuk kalimat tanya.

G. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Tujuan umum merupakan suatu pertanyaan umum tentang

tujuan yang ingin dicapai dari penelitian secara keseluruhan.

Dari tujuan umum ini diharapkan dapat memberikan

sumbangan pemikiran dalam menjawab permasalahan

penelitian.

2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus merupakan penjabaran dan pentahapan dari

penelitian untuk mencapai tujuan umum penelitian, yang

sifatnya lebih operasional. Pada tujuan khusus ini penulis

harus menyatakan secara spesifik variabel apa yang akan

diukur atau diuji untuk menunjang pernyataan pada tujuan

umum.

H. Manfaat Penelitian

Pada bagian ini diuraikan secara jelas manfaat dari penelitian

dan operasionalisasi hasil penelitian baik bagi penulis sendiri,

bagi perkembangan ilmu pengetahuan, bagi teknologi dan seni,

Page 24: Pedoman Kti Edit Icha

bagi praktisi, bagi ilmuan lain dan bagi masyarakat pada

umumnya.

18. TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab Tinjauan Pustaka, yang merupakan BAB II diulas

berbagai publikasi resmi yang berhubungan dengan masalah yang

diteliti, mencakup antara lain aspek masalah dan penjelasan faktor-

faktor yang diduga berkaitan dengan substansi yang diteliti, dan

model kerangka teori yang dipakai sebagaimana dipaparkan dalam

sumber bersangkutan.

Pada bagian ini penulis harus mengutarakan secara sistematik dan

mengkaji tentang fakta, hasil penelitian sebelumnya, teori, konsep

atau pendekatan baru yang ada hubungannya dengan penelitian

yang akan dilakukan. Teori, konsep dan pendekatan yang

disampaikan tersebut harus rasional dan diakui kebenarannya yang

pada akhirnya nanti akan digunakan untuk menunjang analisis

pembahasan terhadap hasil penelitian yang telah dilakukan.

Pengulasan berbagai publikasi yang dapat mengarah kepada analisa

seperti di atas dapat dilakukan bila minimal diulas (sebagai suatu

perkiraan kasar) 1 (satu) buku teks bahasa Inggris, 5 (lima) buku

utama (text book) dan 3 (tiga) artikel dari jumal-jumal yang terkait

dengan topik penelitian, dalam kurun waktu 10 (sepuluh) tahun

terakhir.

19. HASIL PENELITIAN

Bagian ini merupakan BAB III, yang memaparkan hasil studi kasus

dan penangannya. Pada bagian ini laporan studi kasus berdasarkan

7 (tujuh) langkah yaitu ; 1) Pengkajian, 2) Interpretasi data, 3)

Antisipasi masalah Potensial, 4) Identifikasi

Page 25: Pedoman Kti Edit Icha

20. PEMBAHASAN

Bagian ini merupakan BAB IV, yang membahas hasil penelitian

secara menyeluruh. Disini akan dilakukan perbandingan hasil

penelitian tersebut dengan teori dan hasil penelitian terdahulu seperti

yang dituliskan dalam tinjauan pustaka. Penekanan pada

mekanisme "compare" (apa yang sarna) dan "contrast" (apa yang

berbeda) dari hal diatas amat ditekankan. Terakhir/ pada

pembahasan inilah mahasiswa (penulis) diharuskan mengutarakan

bagairnana pendapatnya tentang kondisi tersebut, setelah

melakukan perbandingan antara apa yang ditemukannya di

lapangan dengan teori dan hasil penelitian sebelumnya.

Kemampuan mengutarakan analisis dan perspektif keilmuan

menurut visi mahasiswa (penulis) amat dipentingkan dalam bab ini.

Pembahasan berisi uraian atau pembahasan secara mendalam hasil

penelitian yang telah disajikan. Dalam melakukan pembahasan,

penelitian harus menggunakan paradigma, teori, atau konsep yang

telah diuraikan pada BAB II TINJAUAN PUSTAKA serta

membandingkan dengan penelitian sebelumnya yang sejenis.

Tekankan pada hal yang penting dan menonjol hasil penelitian.

Jangan mengulang penyajian data yang tertulis pada Bab

sebelumnya (Hasil). Penekanan pada mekanisme “Compare” (apa

yang sama) dan “Contrast” (apa yang berbeda) dari hal diatas amat

ditekankan. Penulis diharuskan untuk mengutarakan bagaimana

pendapatnya tentang masalah tersebut, setelah melakukan

perbandingan perbandingan antara apa yang ditemukannya

dilapangan dengan analisis dan perspektif keilmuan menurut visi

penulis, amat diutamakan dalam bab ini. Pada bagian ini juga akan

dapat diketahui sampai seberapa jauh penguasaan peneliti terhadap

paradigma, konsep dan teori yang digunakan untuk melakukan

penelitian.

Page 26: Pedoman Kti Edit Icha

Pembahasan bertujuan memberi arti pada hasil penelitian dan bila

memungkinkan dapat menunjukkan suatu penemuan baru. Selain itu

sedapat mungkin pembahasan ini bertujuan untuk mengembangkan

suatu hipotesis, konsep atau teori baru yang sesuai.

21. PENUTUP

Bagian ini merupakan BAB V, yang memuat simpulan hasil

peneltitian secara ringkas dan sistematis yang berkaitan dengan

upaya menjawab hipotesis dan/atau tujuan penelitian. Pada akhir

bab ini dikemukakan saran-saran yang berkaitan dengan penelitian

yang telah dilakukan maupun model/ prototipe yang dihasilkan.

Saran-saran tersebut dapat berupa bentuk kebijakan dan upaya

praktis pemecahan masalah yang dihadapi, dan bahan atau aspek

yang dapat diteliti lebih lanjut. Saran harus dibuat seoperasional

mungkin sehingga bermanfaat bagi mereka yang menerima saran

tersebut.

A. Simpulan

Simpulan berisikan uraian singkat dan sistematis yang berkaitan

dengan upaya menjawab hipotesis dan/atau tujuan. Dalam

menyusun suatu simpulan, dapat menggunakan nomor atau

ditulis sebagai suatu kesatuan uraian. Jangan menulis atau

menyajikan penyataan barui yang tidak sesuai dengan data atau

informasi yang diperoleh dari penelitian.

B. Saran

Saran merupakan suatu implikasi hasil penelitian baik itu

terhadap pengembangan ilmu maupun penggunaan praktis.

Saran harus dibuat seoperasional mungkin sehingga bermanfaat

bagi yang menerima saran. Saran-saran tersebut dapat berupa

bentuk kebijakan dan upaya praktis pemecahan masalah yang

dihadapi.

Page 27: Pedoman Kti Edit Icha

Pada bagian ini juga, peneliti dapat memberikan saran bagi

peneliti lain, sebagai hasil pemikiran peneliti yang tertuang dalam

pembahasan atas penemuan dan keterbatasan penelitian yang

dilakukan, tentang hal apa saja yang perlu diperhatikan dan perlu

disempurnakan bila akan melakukan penelitian yang serupa.

B. Bagian Akhir

Bagian ini merupakan bagian akhir KTI yang tidak ditandai oleh judul

Bab, namun penomoran halamannya melanjutkan nomor halaman

sebelumnya. Bagian ini terdiri dari beberapa bagian, yaitu: (1) Daftar

Pustaka, (2) Lampiran, dan (3) Ralat

1. DAFTAR PUSTAKA

Pada bagian ini penulis harus menguraikan kepustakaan apa saja

yang digunakan dalam menyusun KTI, baik itu dalam bentuk

majalah, jurnal, buletin, buku teks, maupun sumber kepustakaan

yang lain. Lihat cara penulisan kepustakaan. Untuk KTI,

kepustakaan yang digunakan minimal 1 (satu) buku teks bahasa

Inggris, 5 (lima) buku teks Bahasa Indonesia dan 3 (tiga) journal atau

majalah atau buletin atau hasil penelitian (KTI, skripsi, tesis dan

disertasi) terbitan 10 (sepuluh) tahun terakhir

2. LAMPIRAN

Bagian ini diawali halaman kosong yang ditandai kata LAMPIRAN di

tengah bidang pengetikan. Halaman mi tidak diberi nomor, tetapi ikut

dihitung. Dalam LAMPIRAN disajikan keterangan-keterangan yang

dianggap penting untuk KTI tetapi akan mengganggu kelancaran

membaca bila dicantumkan di Bagian Utama KTI. Nomor lampiran

dinyatakan dengan angka Latin dan diketik di tengah bidang

pengetikan.

Page 28: Pedoman Kti Edit Icha

Lampiran merupakan bagian yang menyajikan berbagai bahan yang

digunakan dalam penelitian (misalnya: kuesioner, tabel, grafik, peta,

keterangan tambahan, dan bahan lain yang berguna untuk lebih

memahami ini KTI secara rinci. Selain itu, pada bagian lampiran

dapat juga disajikan cara penelitian, misalnya perhitungan statistic

dan sebagainya. Lampiran harus diberi nomor dan judul lampiran

sesuai dengan pengelompokkan ataupun kumpulan berkas yang

disertakan.

3. DAFTAR RALAT

Apabila seluruh KTI telah selesai diketik dan ternyata kemudian

terdapat beberapa kesalahan, maka dapat dibuat suatu Ralat.

Namun apabila pada satu halaman terdapat lebih dari tiga ralat,

maka halaman tersebut diganti ulang seluruhnya. Ralat dibuat di

halaman tersendiri, tanpa diberi nomor halaman dan ditempatkan di

bagian akhir, yaitu sebelum halaman kulit sampul belakang.

BAB VI

MENGACU DAN MENULIS DAFTAR PUSTAKA

KTI yang baik harus dilengkapi dengan acuan kepada sumber informasi

untuk menguatkan pernyataan penulis. Sumber informasi tersebut

dikumpulkan dalam suatu daftar acuan yang disebut DAFTAR PUSTAKA.

Daftar pustaka adalah suatu daftar sumber informasi yang telah digunakan

dalam KTI. Semua bahan pustaka yang dikutip penulis dicantumkan dalam

daftar pustaka yang ditempatkan setelah bab terakhir KTI.

Sumber data atau informasi yang tidak dipublikasikan, berasal dari

komunikasi langsung ataupun catatan kuliah tidak dicantumkan dalam

daftar pustaka. Untuk sumber informasi semacam itu, pengacuan dalam

Page 29: Pedoman Kti Edit Icha

teks dicantumkan keterangan dalam tanda kurung siku. Sebagai contoh:

[data tidak dipublikasikan] atau [Suprijanto, wawancara, 18 Februari 1991].

A. Kutipan dalam Naskah KTI

Dalam naskah KTI, pengacuan pada sumber informasi dapat

merupakan bagian kalimat dengan mencantumkan nama penulis yang

diacu serta tahun sumber informasi tersebut dalam tanda kurung.

Sebagai contoh : ... (Sampumo, 1990) atau Sampurno (1990)

menyatakan bahwa ... (dan seterusnya).

Khusus untuk kutipan dengan sumber elektronik (komputer) dapat

dilakukan dengan mencantumkan sumber utama waktu/tanggal akses

dilakukan/ contoh: (www.depkes.or.id, diakses 25 Mei 2007). i

Kutipan yang pendek dapat dimasukkan ke dalam naskah dengan diberi

tanda kutip pada permulaan dan akhir kutipan. Bila kutipan terdiri dari

beberapa baris, maka kutipan tersebut harus dimulai pada alinea baru

dan diketik 1 (satu) spasi dengan sub-tab ke dalam. Untuk beberapa

bagian dari kutipan yang perlu dihilangkan, karena tidak dianggap

penting, maka bagian tersebut diberi 3 (tiga) titik.

Penggunaan catatan kaki hanya dilakukan bila penulis merasa perlu

mengacu pada suatu sumber informasi yang bila dimasukkan kedalam

naskah akan menggangu alur pembahasan. Hal lain adalah bila penulis

hendak membuat ulasan tambahan untuk menjelaskan pembahasan

dalam naskah tanpa mengganggu pokok pikiran dalam naskah. Untuk

menyebutkan sumber informasi yang tidak dipublikasikan juga perlu

dibuatkan catatan kaki. Catatan kaki dituliskan pada halaman yang

sama dengan tempat kutipan dicantumkan dan diberi nomor dengan

angka Latin yang diurutkan dari bab 1 sampai terakhir. Penempatan

catatan kaki dipisahkan dari naskah oleh garis sepanjang 4 cm mulai

dari batas kiri bawah naskah dan jarak antara baris terakhir naskah

Page 30: Pedoman Kti Edit Icha

adalah 2 spasi. Disarankan agar catatan kaki ini digunakan hanya

bila perlu benar.

B. Penulisan Daftar Pustaka

Sumber informasi yang dicantumkan dalam daftar pustaka berupa:

1. Buku, atau salah satu bab/bagian dari buku

2. Artikel dalam majalah

3. Laporan atau penerbitan resmi suatu badan/institusi

4. Naskah yang sedang dipersiapkan untuk diterbitkan dengan

mencantumkan keterangan [abstrak]

5. Monografi

Judul daftar pustaka diketik secara simetris dan terietak di batas atas

bidang pegetikan. 4 (empat) spasi di bawahnya, di batas kiri bidang

pengetikan diketik pustaka acuan pertama (diatur berdasarkan

susunan abjad Arab awal nama keluarga penulis), dan seterusnya

bersusun ke bawah. Baris kedua dan selanjutnya untuk tiap pustaka

acuan dimulai 1 tab ke dalam dari batas kiri bidang pengetikan, dengan

jarak antar baris dalam 1 pustaka acuan adalah 1 spasi. Pustaka acuan

berikutnya dimulai di batas kiri bidang pengetikan, sama dengan

penulisan pustaka acuan pertama. Jarak antar uraian pustaka acuan

pertama dengan pustaka acuan kedua adalah 2 spasi, demikian pula

urutan pustaka acuan selanjutnya, dengan teknik pengetikan yang sama

pula.

Tiap tanda baca diberi jarak satu ketukan bebas, kecuali antara

kependekan nama depan pengarang. Judul sumber informasi (buku,

majalah, dan semacamnya) dicetak miring. Sumber informasi dalam

daftar pustaka tidak diberi nomor, tetapi dibuat menurut abjad

berdasarkan nama akhir pengarang/penulis.

Setiap pustaka acuan dalam DAFTAR PUSTAKA sedapatnya

mencantumkan data bibliografi sumber mformasinya selengkap

mungkin. Data yang perlu dicantumkan adalah:

Page 31: Pedoman Kti Edit Icha

1. Nama lengkap pengarang/penulis, editor atau lembaga yang

bertanggung jawab atas penerbitan pustaka tersebut.

2. Judul buku/ artikel, bab/bagian dari buku atau majalah.

3. Data penerbitan untuk buku/ berikut jilid, edisi, tahun terbit/ penerbit,

kota, dan tebal atau jumlah halaman buku.

4. Data penerbitan untuk majalah adalah judul majalah, volume/tahun,

nomor, tahun terbit, dan halaman artikel tersebut (yang dikutip).

Dalam daftar pustaka, nama penulis/pengarang dituliskan dengan nama

keluarga atau nama akhir mendahului nama kecil atau inisialnya.

Sedangkan untuk catatan kaki nama penulis/pengarang dituliskan

seperti tertulis dalam judul. Untuk sumber informasi yang ditulis oleh 2

orang pengarang/penulis, maka kedua nama pengarang/penulis

dituliskan dengan menambahkan tanda ampersand "&" di antara kedua

nama pengarang tersebut yang disertai masing-masing spasi bebas

untuk menggantikan kata "dan" atau "and". Sedangkan untuk sumber

informasi yang ditulis oleh ≥ 3 orang pengarang/penulis, hanya

dituliskan nama pengarang pertama disertai kata "et al".

Contoh:

Pencantuman daftar pustaka untuk buku:

Notoatmodjo, S, 2002

Pendidikan Kesehatan dan Perilaku KeseJwtan. Rineka Cipta,

Jakarta.

Phoon, W.O & Chen, P.C.Y (eds), 1986

Textbook of Community Medicine in South East Asia. Jhon Wiley &

Souns, Chichester: xx+609 hlm.

Pencantuman daftar pustaka untuk majalah:

Sjaaf, A.C, 1991 ;

Analisis Biaya Layanan Kesehatan Rumah Sakit. Medika, 17 (10):

819-824.

Page 32: Pedoman Kti Edit Icha

Jamison, D.T & Mosley, W.H, 1991

Disease Control Priorities in Developing Countries, Health Policy

Responses to Epidemiological Change. Am. J. Public Health, 81 (I):

15-22.

Catatan:

1. Singkatan nama majalah disesuaikan dengan peraturan intemasional

yang beriaku. Ketentuan untuk itu dikernukakan antara lain dalam

Cummulated Index Medicus, edisi Januari.

2. Nama majalah dicetak miring/ volume majalah dalam majalah

Indonesia biasanya dinyatakan dengan tahun ke berapa, nomor

majalah dicetak di antara tanda kurung. Bila data volume tidak ada,

maka nomor majalah dicetak tanpa tanda kurung.

Contoh penulisan daftar pustaka menurut acuan APA 1994:

BUKU:

Dick, R, & Ramson, S (2002). Nursing Culture Issues and

Developments. Sydney: W.B. Saunders Comp.

Bjork, R.A (1999). Retrivial Inhibition, dalam Roediger, H.L. & Craik,

F.I.M (Eds), Varieties of Memory &• Consiousness (hlm. 309-

330). Hillsdale, NJ: Eribaum.

JURNAL:

Fagard, R.H. (2003). Epidemiology of Hipertension in Ederly. American

Journal of Geriatric Cardiology, 11 (1), 3-28.

SURAT KABAR:

Peran Enterpreneur dalam Pendidikan Profesi. (15 Juli, 2003). Kompas,

hlm. 1 & 8.

SUMBER ELEKTRONIK:

Barbara, A.I. 2006. Maternal Mortality Rate, Medical Journal (online)

Page 33: Pedoman Kti Edit Icha

Vol.3 No.l (http://olam.ed.asu edu/epaa/, diakses 24 Maret

2007).

Kumaidi, 2006. Pengukuran Hasil Belajar, Jumal Ilmu Pendidikan

(online)

Jilid 5, No.3 (http://www.malang.ac.id, diakses 25 Mei 2007).

C. Penulisan Nama Pengarang

Berikut ini beberapa contoh untuk menentukan cara penulisan nama

pengarang.

1. Untuk pengarang Indonesia yang menggunakan lebih dari satu

bagian nama selain nama keluarga, maka penulisannya tetap nama

akhirnya mendahului nama kecilnya.

2. Bagi nama pengarang yang bagian akhir namanya dituliskan dengan

inisial dan tidak diketahui kepanjangannya, maka namanya diurutkan

pada bagian pertama yang tertulis lengkap.

3. Nama yang dimulai dengan "Mc" atau "St" ditempatkan pada urutan

nama dengan ejaan "Mac" atau "Saint"

4. Sebutan "Sr" atau "Jr" atau urutan keturunan dicantumkan setelah

nama keluarga pengarang, contoh : Hamengkubuwono IX, Sri

Sultan

5. Nama ganda dituliskan berdasarkan nama pertamanya, contoh :

Wai-On Phoon menjadi Phoon, W

6. Nama China dituliskan berdasarkan nama keluarga yang ditulis lebih

dahulu, contoh: Kwik, K.G

Untuk penulisan nama selanjutnya dapat dilihat dari standar penentuan

suatu tajuk entri yang diterbitkan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan

Indonesia (LIPI, 1981).

Bila sumber informasi merupakan karya ilmiah yang dimuat dalam suatu

kumpulan karya, maka acuan menuliskan nama penults yang karyanya

digunakan disertai keterangan lengkap mengenai himpunan karya yang

menjadi asal acuan tersebut

Page 34: Pedoman Kti Edit Icha

Contoh:

Pratomo, H., 1991

Pengantar Riset Kualitatif vs Kuantitatif. Dalam: Jatiputra, S. &

Yovsyah (eds). 1991. Presiding Lokakarya dan Pelatihan Metodologi

Penelitian Kesehatan, 22/3-12/4, 1991. Fakultas Kesehatan

Masyarakat Universitas Indonesia, Jakarta: 54-61.

Catatan:

Penulisan kata "Dalam" digaris bawahi atau dicetak miring dan diikuti tanda

baca titik dua dan nama editor mendahului judul karya. Bila sumber

informasi yang digunakan tidak mencantumkan nama penulis maupun

editor, maka acuan menggunakan nama tim penyusun atau lembaga yang

bertanggung jawab yang menerbitkan karya tersebut

Page 35: Pedoman Kti Edit Icha

LAMPIRAN

ASUHAN PASCA PERSALINAN PADA IBU PRIMIPARADI RUANG RAWAT INAP RSUD dr. M.HAULUSSY

TAHUN 2011

Oleh

SITI SULEHANIM. B0910211

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANANSTIKES PASAPUA

AMBONTAHUN 2011

Page 36: Pedoman Kti Edit Icha

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANANSTIKES PASAPUA AMBON

KARYA TULIS ILIMIAH, MEI 2011

Siti Suleha

Asuhan Pasca Persalinan Pada Ibu Primipara di Ruang Rawat Inap dr. M. Haulussy Tahun 2011

xix + 58 halaman, 3 skema, 8 tabel, 2 diagram/gambar, 7 lampiran

ABSTRAK

-…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………Daftar Pustaka : 20 (1999 - 2010)

Page 37: Pedoman Kti Edit Icha

ASUHAN PASCA PERSALINAN PADA IBU PRIMIPARADI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT Dr. M. HAULUSSY

AMBONTAHUN 2011

Karya Tulis Ilmiah Ini Diajukan SebagaiSalah Satu Syarat Memperoleh Gelar

AHLI MADYA KEBIDANAN (AMd.Keb)

Oleh

SITI SULEHANIM. B0610211

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANANSTIKES PASAPUA

AMBONTAHUN 2011

Page 38: Pedoman Kti Edit Icha

PANITIA SIDANG KARYA TULIS ILMIAHSTIKES PASAPUA AMBON

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

Makassar , Mei 2011

Tim Penguji

Ketua

Drs. EDWARD ANWAR CLAPROTH

Anggota :

Penguji I

ROHANI, SKM,M.KES,MHNIDDN :

Penguji II

SRISUSILOWATI, SKM, M.KesNIDDN :

Page 39: Pedoman Kti Edit Icha

PERNYATAAN PERSETUJUAN

Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Pasca Persalinan Pada

Ibu Primipara di Ruang Rawat Inap .... RSUD dr. Haulussy

Tahun 2011” telah disetujui, diperiksa untuk dipertahankan

dihadapan Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah Stikes Pasapua

Ambon

Ambon, September 2011

Pembimbing

ROHANI, SKM,M.KES,MH

NIDDN :

Mengetahui

Ketua Program Studi Diploma III Kebidanan Stikes pasapua Ambon

YULIANI SIRAJUDDIN

Page 40: Pedoman Kti Edit Icha

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan

ridho-Nya jualah maka penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis

Ilmiah ini. Karya Tulis Ilmiah ini merupakan salah satu syarat

untuk menyelesaikan program Studi Diploma III Kebidanan dan

memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan.

Dalam Karya Tulis Ilmiah ini penulis meneliti tentang

“Asuhan Pasca Persalinan pada Ibu Primipara di Ruang Rawat

Inap …… Rumah Sakit Dr. Wahidin Sudiro Husodo Makassar

Tahun 202012 “ di bawah bimbingan Bapak Drs. Julianus Ake,

SKp,M.Kep.

Dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini, penulis

menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak terdapat

kekurangan dan kelemahan, baik dari teknik penulisan maupun

materi.hal ini karena keterbatasan, kemampuan dan

pengetahuan yang penulis miliki. Untuk itu penulis

mengharapkan saran dan kritik dari pembaca yang sifatnya

membangun guna penyempurnaan dalam pembuatan Karya

Tulis Ilmiah di masa yang akan datang.

Penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini penulis banyak

mendapatkan bantuan, bimbingan, saran, keterangan dan data-

data baik secara tertulis maupun secara lisan. Maka pada

kesempatan ini juga penulis ingin menyampaikan ucapan

terimah kasih kepada :

Page 41: Pedoman Kti Edit Icha

1. Bapak Drs. Edward Anwar Claproth, M.Kes , selaku

Ketua Stikes Pasapua ambon

2. Ibu Yuliani Sirajuddin Claproth, SKM, M.Kes, Selaku

Ketua Program Studi Diploma III Kebidanan Stikes

Pasapua Ambon

3. Ibu Dr. Marianita, M. Kes selaku Direktur RSUD dr.M.

Haulussy

4. Ibu Siti Suleha, SKM, selaku Pembimbing dalam

Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

5. Ibu Vitaloka, SKM dan Ibu Evaluaya, SKM selaku penguji

Karya Tulis Ilmiah.

6. Seluruh Staf Dosen yang telah banyak memberikan

Bimbingan Selama Penulis Mengikuti Pendidikan di Stikes

Pasapua Ambon

7. Seluruh pihak RSUD dr.M.Haulussy yang telah banyak

Membantu dalam Memperoleh Data dan

mengimplementasikan asuhan kebidanan guna

mendukung Penyelesaian Penelitian ini

8. Kedua Orang Tuaku dan Saudaraku yang telah banyak

memberikan semangat dan dorongan baik Material

maupun Spiritual

9. Rekan - rekan dan adik-adik seperjuangan yang telah

begitu banyak memberikan Pengertian dan Perhatian

Selama Penyelesaian Penelitian ini.

Page 42: Pedoman Kti Edit Icha

Akhirnya penulis mengharapkan Semoga Karya Tulis

Ilmiah ini bermanfaat bagi kita semua Amin.

Ambon, Mei 201

Penulis

Page 43: Pedoman Kti Edit Icha

DAFTAR ISI

HALAM

AN

JUDUL…………………………………………………………………

………………………………….. i

ABSTRAK ......................................................................................

.............................................................................................................. ii

LEMBAR PANITIA SIDANG

KTI………………………………………………………………………

………................................................................................................... iii

LEMBAR

PERSETUJUAN………………………………………………………

……………………………......................................................................……... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

……………………………………………………………………………

…..........................................................................................................……... v

DAFTAR RIWAYAT

HIDUP.............................................................................................

................................. vi

KATA

PENGANTAR…………………………………………………………

…………………………………...............................................................vii

Page 44: Pedoman Kti Edit Icha

DAFTAR

ISI………………………………………………………………………

………………………………...................................................................……..viii

DAFTAR

TABEL…………………………………………………………………

………………………………...................................................................…….. xii

DAFTAR GAMBAR

.....................................................................

…………………………………………………………………………

xiv

DAFTAR

ISTILAH/SINGKATAN………………………………………………

………………………………...................................................................…..xviii

DAFTAR LAMPIRAN...........................................................................……………………………………………

BAB I : PENDAHULUAN....................................................................1

A. Latar Belakang...................................................................1

B. Rumusan Masalah..............................................................3

C. Tujuan Penelitian................................................................3

D. Manfaat Penelitian..............................................................4

E. Ruang Lingkup

Penelitian.............................................................................4

.............................................................................................

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA...........................................................5

A. .............................................................................................5

1. ……. .......................................................................5

2. ....................................................................................6

Page 45: Pedoman Kti Edit Icha

3. ………..........................................................................8

4. .....................................................................................10

B. .............................................................................................13

C. .............................................................................................15

1. .....................................................................................16

2. ..................................................................................... 21

D. .............................................................................................25

E. .............................................................................................26

F. .............................................................................................27

1. .....................................................................................27

2. .....................................................................................29

3. .....................................................................................31

BAB III : LAPORAN KASUS.............................................................37

A. Pengkajian...........................................................................37

B. Interpretasi Data..................................................................37

C. Antisipasi Masalah Potensial...............................................38

D. Identifikasi Kebutuhan Segera.............................................38

E. Intervensi.............................................................................38

F. Implementasi.......................................................................39

G. Evaluasi...............................................................................39

BAB IV : PEMBAHASAN....................................................................41

A. Pengkajian...........................................................................41

B. Interpretasi Data..................................................................41

C. Antisipasi Masalah Potensial...............................................42

Page 46: Pedoman Kti Edit Icha

D. Identifikasi Kebutuhan Segera.............................................42

E. Intervensi.............................................................................43

F. Implementasi.......................................................................43

G. Evaluasi…………………………………………. 45

BAB V : PENUTUP............................................................................54

A. Simpulan..............................................................................54

B. Saran...................................................................................55

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Tabel 5.1 : ................................................................... 41

Tabel 5.2 : ...................................... ……………….. 42Tabel 5.3 : .......... …………………………………… 43

Tabel 5.4 : ................................................................ 43 Tabel 5.5 : .................................................................... 44

Tabel 5.6 : ................................................................. 45

Tabel 5.7 : ............................................................... 45

Page 47: Pedoman Kti Edit Icha
Page 48: Pedoman Kti Edit Icha

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1. : Lembar Persetujuan Sebagai Responden Penelitian

LAMPIRAN 2. : Permohonan Pengisian Kuesioner

LAMPIRAN 3. : Kuesioner

LAMPIRAN 4. : Surat Usulan Studi Kasus

LAMPIRAN 7. : Lembar Konsultasi

Page 49: Pedoman Kti Edit Icha

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi Prof. Dr. 1997, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi V. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta

Bouwhuizen. M, 1991, Ilmu Kepaerawatan (Verpleegkunde ZV) Bagian I. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.

British Medical Assotiation, 1996., Petunjuk Praktis Sterilisasi Instrumen dan Pengendalian Infeksi Silang. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.

Depkes, 1991, Ditjen P2M & PL, Infeksi Nosokomial. Petunjuk Untuk Petugas Kesehatan. Jakarta

______. 1997., Pedoman dan Pelatihan Penggerak Pendidikan elompok Sebaya Dalam Penanggulangan Infeksi Nosokomial. Depkes. Jakarta

Hasbullah, H. Thamrin, 1993. Pengendalian Infeksi Nosokomial di Rumah Sakit Persahabatan Jakarta. Cermin Dunia Kedokteran No. 8. Jakarta.

Lyerly, Sabiston, 1994., Buku Teks Ilmu Bedah Penuntun Praktis Jilid I. Binarupa Aksara. Jakarta.

Musadad, D. Anwar, dkk, 1993., Pengendalian Infeksi Nosokomial di Rumah Sakit Umum Bekasi. Cermin Dunia Kedokteran No. 82. Jakarta.

Nasution, Effendy, 1995., Besaran Masalah Infeksi Pada Penderita Trauma. Ropannasuri Vol. XXIII No. 3. Juli- September. Medan.

Nealon, Thomas F. Jr. MD, dkk, 1994., Keterampilan Pokok Ilmu Bedah Edisi IV. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.

Notoatmodjo,2000., Metodologi Penelitian Kesehatan. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta

Nathalia, Regina, 2004, Hubungan Motivasi Kerja dengan Kinerja Perawat dalam Melakukan Asuhan Keperawatan. FK-USU : Medan.

Nurbaiti, 2004, Ilmu Perilaku dan Tingkat Kepatuhan. www.alnurses.com : Jakarta. Dibuka pada tanggal 25 Juni 2008

Page 50: Pedoman Kti Edit Icha

PPNI, 2008, Motivasi Kerja Perawat. http : // www.perawat blogspot.com : Jakarta Dibuka pada tanggal 20 Juni 2008

Rumah Sakit Cempaka Putih, 2008 www.pdpersi.co.id Dibuka pada tanggal 21 Mei 2008 Siswono,2002

Metode Praktek Keperawatan Profesional http : // www.perawat blogspot.com : Jakarta Dibuka pada tanggal 19 Juli 2008