pedoman karakteristik pembangkitan

24

Click here to load reader

Upload: ety-tobuhu

Post on 04-Jul-2015

1.108 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEDOMAN KARAKTERISTIK PEMBANGKITAN

KATA PENGANTAR

Formulasi Karakteristik Pengusahaan Unit Pembangkit ini berguna untuk

menghitung dan mengetahui sejauh mana Karakteristik suatu Unit Pembangkit .

Sehingga dengan diketahuinya Karakteristik Unit Pembangkit tersebut, maka

diketahuilah Tren Unjuk Kerja / Kinerja suatu Unit Pembangkit .

Dalam hal ini selanjutnya digunakan sebagai bahan evaluasi, agar dimasa – masa

yang akan datang Kinerja suatu Unit Pembangkit dapat ditingkatan dengan

cara antara lain :

- Memperbaiki penyimpangan / kerusakan peralatan yang terjadi

- Mencegah gangguan serupa agar tidak terulang lagi

- Mengantisipasi hambatan – hambatan yang akan terjadi

- Menjaga keandalan Unit Pembangkit

Gambaran Karakteristik ini dapat juga dipergunakan untuk pedoman menyusun

Rencana Kerja Anggaran, dan bahkan dapat dipakai untuk menyusun Rencana

Pengembangan serta Investasi suatu Unit Pembangkit untuk masa – masa

yang akan datang .

Banjarnegara, 20 Oktober 1998

Page 2: PEDOMAN KARAKTERISTIK PEMBANGKITAN

TTD

E R E V 3

I. DEFINISI WAKTU

Jam tersedia (Available Hours)/AHMerupakan penjumlahan dari jam operasi, jam siap/stop cadangan, atau jam periode di-

kurangi jam pemeliharaan (poh), jam gangguan (foh) dan jam perawatan (moh).

Jam Periode (Period Hours)/PHLama unit aktiv, tergantung dari kepentingan, boleh hari, bulan atau tahun.

Jam Pelayanan (Service Hours)/SHTotal jumlah waktu, suatu unit terhubung dengan sistem transmisi.

Jam keluar terencana (Planned Outage Hours)/POHJumlah waktu yang digunakan selama keluar terencana (PO) dan jumlah jam perpanjang-an keluar terencana (ES of PO)

Jam keluar untuk Perawatan (Maintenance Outage Hours)/MOHTotal jumlah waktu yang digunakan selama dalam perawatan (MO) dan perpanjangan waktu dalam perawatan (SE of MO), Menurut diagram klasifikasi dibawah ini MO adalah 4U.

Jam keluar Paksa (Force Outage Hours)/FOHTotal jumlah waktu yang diakibatkan selama keluar paksa (SF, U1, U2 dan U3)Yang dimaksud jam keluar tidak terencana adalah sebagai berikut :° U0, unit keluar karena gagal dalam pelayanan, kejadian ini disebut gagal Start (SF).° U1, unit diharuskan segera masuk Sistem tetapi waktu yang diperlukan lambat/tertun-da,

kejadian ini bisa terjadi karena kelainan peralatan pada waktu akan start atau sejak dalam kondisi siap (reserve shutdown) atau bisa juga dalam kondisi PO.

° U2 Unit keluar dari Sistem lamanya tidak lebih dari 6 jam.° U3 unit keluar dari Sistem lamanya lebih dari 6 jam tetapi tidak lebih dari satu Minggu.

Page 3: PEDOMAN KARAKTERISTIK PEMBANGKITAN

° U4 adalah unit keluar dari Sistem lebih dari satu minggu kemudian ditangguhkan pada minggu berikutnya untuk dilakukan Maintenance Outage (MO).

Jam Stop Cadangan (Reserve Shudown Hours)/RSHJam stop cadangan atau reserve shutdown (stand by) adalah jumlah waktu selama unit pembangkit lepas Paralel dengan jaringan sampai unit paralel kembali dengan jaringan karena pengaturan (Ekonomi).

HUBUNGAN DALAM STATUS UNIT

Aktiv Tidak aktiv (berhenti) Kesiapan Tidak siap

Operasi Cadangan Keluar ter- Keluar tidak Rencana terencana

Keluar ter- Perpan- Klas 0 Klas 1 Klas 2 Klas 3 Klas 4 rencana jangan (U0) (U1) (U2) (U3) (U4)

Catatan:Untuk kategori Klas 4 (U4) telah disepakati dengan P3B apabila gangguan tersebut sudah lewat hari kamis jam 24.00, maka Outage selebihnya dinyatakan perpanjangan keluar terencana (ES) dan dinyatakan MO sampai unit siap kembali.

II. DEFINISI DERATING

Derating atau penurunan kapasitas adalah ketidak mampuan unit pembangkit membang-

kitkan sesuai daya terpasang atau turunnya daya terpasang, penurunan daya tersebut ada

dua kategori yaitu :

Page 4: PEDOMAN KARAKTERISTIK PEMBANGKITAN

a. Derating Permanen :

- Umur mesin- Kerusakan mesin

b. Derating Remanen :- Gangguan mesin- Pengaturan pengeluaran air oleh PU atau instansi lain- Pengaturan pengeluaran air oleh Sub unit sendiri yang disebabkan karena musim.

III. DEFINISI JAM EQUIVALENT DERATING

Perkalian waktu selama derating (jam) dengan pengurangan beban selama derating (MW) dibagi Net Maximum Capacity (NMC) dengan satuan MW. Untuk rumus dasar jam equi-valen adalah sebagai berikut :

Daya Terpasang – Daya MampuEquivalen Jam Derated = x lama waktu Derating

Daya terpasang

Jumlah Equivalen jam Derating adalah meliputi :1. Equivalen Jam Derating karena gangguan (EFDH)

Merupakan perkalian antara lama waktu derating dengan besar pengurangan beban selama derating (MW) dibagi dengan NMC (MW).

2. Equivalen Jam Derating Gangguan selama unit tidak operasi (EFDHRS)Merupakan perkalian antara jam derating gangguan (FDH) selama unit hanya dalam kondisi Reserve Shutdown saja dengan besar pengurangan beban selama derating (MW) dibagi dengan NMC (MW).

3. Equivalen Jam Derating karena keluar terencana (EPDH)Merupakan perkalian antara Jam derating terencana (Planned Derating Hours)/PDH dengan besar pengurangan beban selama derating (MW) dibagi dengan NMC (MW).

4. Equivalent Scheduled Derated Hours (ESDH)Merupakan perkalian antara Scheduled Derated Hours (SDH) dengan besar pengu-rangan beban selama derating (MW) dibagi dengan NMC (MW).

Page 5: PEDOMAN KARAKTERISTIK PEMBANGKITAN

5. Equivalent Seasonal Derated Hours (ESEDH)Net Maximum Capacity (NMC) dikurangi Net Dependable Hours (NDH) dikalikan Available Hours (AH) dan dibagi dengan NMC (MW).

6. Equivalent Unplanned Derated Hours (EUDH)Merupakan perkalian antara Unplanned Derated Hours (UDH) dengan besar pengurangan selama derating (MW) dibagi NMC (MW)Yang dimaksud Unplanned Derated adalah unit derated tetapi tidak direncanakan, ada 4 klasifikasi yang dimaksud dengan Unplanned derated yaitu :° D1 derating yang membutuhkan penurunan beban segera saat mesin operasi.° D2 derating yang tidak memerlukan penurunan beban segera, tetapi dilakukan

penurunan beban dalam kurun waktu 6 jam.

° D3 penurunan beban yang dapat ditunda lebih dari 6 jam, tetapi perlu penurunan se belum bertepatan akhir minggu yang bersangkutan.

° D4 derating yang ditangguhkan lebih dari akhir minggu mendatang, tetapi membu-tuhkan penurunan beban sebelum direncanakan keluar yang akan datang.

7. Jam Gangguan Derated (FDH)Total jumlah waktu yang digunakan selama derated gangguan (D1, D2 dan D3)

8. Jam Derated Perawatan (MDH)Total jumlah waktu yang dipakai selama derating perawatan (D4) dan Schedule during Extension dari semua derating perawatan (D4).

9. Jam Derated Terencana (PDH)Jumlah waktu yang digunakan selama derated terencana (PD) dan jadual perpanjang-an derating (DE) dari semua derating terencana (PD).

IV. DEFINISI ENERGI DAN KARAKTERISTIK

Produksi Bruto (Gross Output Generator)Adalah Produksi energi listrik dalam satuan kWh atau MWH yang dihasilkan oleh Generator (Output Generator).

Produksi Netto (Netto Output Generator)Adalah Produksi energi listrik dalam satuan kWh atau MWH yang disalurkan ke Sistem Penyaluran dengan perhitungan Produksi bruto dikurangi energi Peamakaian Sendiri (PS) dan rugi-rugi penyaluran.

Page 6: PEDOMAN KARAKTERISTIK PEMBANGKITAN

Produksi PenjualanAdalah Produksi energi listrik yang disalurkan ke sistem Penyaluran sesuai dengan Berita Acara (BA) pencatatan kWh meter titik ukur Transfer Energi.

Susut EnergiAdalah Energi yang hilang pada sistem penghantar, biasanya berupa energi kalor/panas.

Kapasitas Terpasang / Installed Capacity ( I C )Adalah Daya terpasang unit sesuai dengan yang tertera pada Plat Nama yang terkecil pada Turbin ( pada beban dasar ) atau Generator .( apabila pada Plat Nama tercantum daya yang bervariasi , diambil daya nominal )

Kemampuan Beban Dasar ( Maximum Capacity Rate = M C R )Adalah Daya Maximum yang dapat dibangkitkan secara terus menerus .

Kapasitas Andal / Ketergantungan Kapasitas ( Dependable )Adalah Kemampuan unit yang dipastikan untuk melayani sistem , hal ini bisa terjadi karena pengaruh musim / lingkungan .

Daya Mampu Adalah Daya yang dapat dibangkitkan sesuai hasil test Komissioning terakir

Kapasitas TersediaAdalah Daya yang tersedia setelah dikurangi Derated yang direncanakan maupun tidak direncanakan .

Gross Capacity Factor ( GCF / CF )Adalah Perbandingan Produksi Bruto kWh selama jam pelayanan terhadap kWh yang dapat dibangkitkan bila dibebani sesuai dengan daya yang terpasang selama jam periode .

Plant FactorAdalah Perbandingan antara kapasitas terpasang dikalikan capacity factor dibagi dengan kapasitas terpasang .

Page 7: PEDOMAN KARAKTERISTIK PEMBANGKITAN

Operating Availability Factor ( OAF ) = Faktor KetersediaanAdalah Perbandingan jam tersedia terhadap jam periode ( yang dimaksud jam tersedia disni adalah jam operasi ditambah dengan jam siap )

Equivalent Availability Factor ( EAF ) = Equivalent Faktor KetersediaanAdalah Perbandingan jam tersedia dikurangi jam equivalent derated terhadap jam periode .

Forced Outage Factor ( FOF ) = Factor Keluar PaksaAdalah Perbandingan jam keluar paksa terhadap jam periode , yang menunjukkan ketidak ketersediaan unit karena kerusakan .

Forced Outage Rate ( FOR ) = Faktor Keluar Paksa Rata – rataAdalah perbandingan jam keluar paksa terhadap jam keluar paksa ditambah jam operasi .

Eqivalent Forced Outage Rate ( EFOR ) = Equivalent Faktor Keluar Paksa Rata – rata .Adalah Perbandingan jam keluar paksa ditambah equivalent jam derated terhadap jam operasi ditambahjam keluar keluar paksa ditambah equivalent reserved shut down jam derated

Starting Failure Factor ( SFF ) = Faktor Kegagalan StartAdalah perbandingan jumlah start gagal ( tidak dapat parallel dengan sitem ) terhadap jumlah start yang dilakukan .

Sudden Outage Frequency ( SOF ) = Faktor Frequensi Keluar PaksaAdalah Frequensi unit mengalami Forced Outage dalam suatu periode relatif terhadap jam operasi riilnya .

Planned Outage Factor ( POF ) = Faktor Keluar TerencanaAdalah Perbandingan jam keluar terencana terhadap jam periode , yang menunjukan ketidak tersediaan unit karena adanya pemeliharaan

Page 8: PEDOMAN KARAKTERISTIK PEMBANGKITAN

Derating terencana

Unserved Commited Energi ( UCE ) = Energi tidak terpasokanAdalah Jumlah energi / produksi yang tidak dapat dipasok ke sistem akibat , kerusakan , gangguan maupun derated dalam satu periode .

Unserved Commited Energi Factor ( UCEF ) = Faktor energi tidak terpasokanAdalah Perbandingan jumlah energi / produsi yang tidak dapat dipasok ke sistem akibat , kerusakan , gangguan maupun derated terhadap rencana produksi dalam satu periode .

V. DEFINISI FREKUENSI

Frekuensi Keluar Paksa (Outage Frequency)Frekuensi dengan satuan kali, artinya unit pembangkit mengalami keluar paksa dalam suatu Periode.

Frekuensi start berhasil atau jumlah start berhasilFrekuensi jumlah unit Pembangkit berhasil Paralel/masuk jaringan/sistem dalam suatu periode.

Frekuensi start gagal atau jumlah start gagalFrekuensi jumlah unit pembangkit gagal paralel/masuk jaringan/sistem dalam suatu periode.

PENJELASAN BATASAN-BATASAN DEFINISI DAYA SEBAGAI BERIKUT :

Kapasitas Maksimum (Daya terpasang)

Derating karena musim = Kapasitas Maksimum – daya mampu

Daya mampu (Dependable Capacity)

Derating terencana

Page 9: PEDOMAN KARAKTERISTIK PEMBANGKITAN

Klas 4

Perpanjangan Derating terencana

Daya siap Operasi

KELOMPOK WAKTU MENURUT KEJADIAN UNIT PEMBANGKIT

Jam Periode (PH)

Jam Tersedia Jam Keluar (AH)

Jam Operasi Jam Siap Jam Keluar Jam keluar tak(SH) (RSH) Terencana terencana

(POH)

Jam Gangguan Jam Perawatan (FOH) (MOH)

VI. RUMUS WAKTU DERATED

P D H x Derated Terencana ( kW )

1. E P D H =

Klas 1

Klas 2

Klas 3

Derating tak terencana

Unit Derating =Daya mampu– Daya siap Operasi

Page 10: PEDOMAN KARAKTERISTIK PEMBANGKITAN

Daya Terpasang ( kW )

U D H x Derated Tak Terencana ( kW )

2. E U D H =

Daya Terpasang ( kW )

M D H x Derated Pemeliharaan ( k W )

3. E M D H =

Daya Terpasang ( kW )

F D H x Derated Gangguan ( kW )

4. E F D H =

Daya Terpasang ( kW )

S E D H x Derated Kondisi Musim ( kW )

5. E S E D H =

Daya Terpasang ( kW )

6. E D H = E P D H + E U D H + E M D H + E F D H + E S E D H

VII. KARAKTERISTIK RUMUS

Page 11: PEDOMAN KARAKTERISTIK PEMBANGKITAN

Produksi Bruto (MWH)

1. Gross Capacity Factor = x 100 %

(GCF/CF) Kapasitas terpasang (MW) x Jam periode(PH)

m

Kapasitas terpasang j x CF j

j=1

2. PLANT FACTOR =

m

Kapasitas terpasang j

j=1

Jam tersedia (AH)

3. OAF UNIT = x 100 %

Jam periode (Periode Hours)

m

Kapasitas terpasang j x AF unit j

j=1

4. OAF PUSAT LISTRIK =

m

Kapasitas terpasang j

j=1

AH - ( EPDH+ EUDH +EMDH+EPDH+ESDH )

Page 12: PEDOMAN KARAKTERISTIK PEMBANGKITAN

5. E A F UNIT = x 100 %

Jam Periode ( Jam )

m

Kapasitas Terpasang j ( kW ) x EAF j

j=1

6. EAF PUSAT LISTRIK =

m

Kapasitas Terpasang j ( kW )

j=1

Jam keluar paksa (FOH)

7. FOF = x 100 %

jam Periode (Periode Hours)

m

Kapasitas terpasang j x FOF unit j

j=1

8. FOF PUSAT LISTRIK =

m

Kapasitas terpasang j

j=1

Jumlah Jam Keluar Paksa / gangguan ( Jam )

Page 13: PEDOMAN KARAKTERISTIK PEMBANGKITAN

9. F O R UNIT = x 100 %

Jam Keluar Paksa ( Jam ) + Jam Operasi ( Jam )

m

Kapasitas Terpasang j ( kW ) x FOR j

j=1

10. F O R PUSAT LISTRIK =

m

Kapasitas Terpasang j ( kW )

j = 1

F O H + E F D H

11. E F O R UNIT = x 100 %

S H + F O H + E R S F D H

m

Kapasitas Terpasang j ( kW ) x EFOR j

j=1

12. EFOR PUSAT LISTRIK =

m

Kapasitas Terpasang j ( kW )

j=1

Jumlah Start Gagal ( kali )

Page 14: PEDOMAN KARAKTERISTIK PEMBANGKITAN

13. S F F UNIT = x 100 %

Jumlah Start ( kali )

m

Jumlah Start Gagal j ( kali )

j=1

14. SFF PUSAT LISTRIK = x 100 %

m

Jumlah Start j ( kali )

j=1

Jumlah Keluar Paksa ( kali ) x Jam Periode ( Jam )

15. S O F UNIT = ( kali )

Jam Operasi ( Jam )

m

Jam Operasi j ( Jam ) x S O F j

j=1

16. SOF PUSAT LISTRIK = ( kali )

m

Jam Operasi j ( Jam )

j=1

Jumlah Jam Keluar Terencana ( Jam )

17. P O F UNIT = x 100 %

Page 15: PEDOMAN KARAKTERISTIK PEMBANGKITAN

Jam Periode ( Jam )

m

Kapasitas Terpasang j ( kW ) x P O F j

j=1

18. P O F PUSAT LISTRIK =

m

Kapasitas Terpasang j ( kW )

j=1

19. UCE = Beban waktu gangguan (kW) x lama waktu gangguan (jam)

* UNCOMMITED ENERGY = U C E

Jumlah Energi jang tidak bisa dipasok ke Sistem akibat

Kerusakan , Gangguan , Derating dalam satu periode ( kWh )

20. U C E F UNIT = x 100 %

Rencana Produksi ( kWh )

m

U C E j ( kWh )

j=1

21. U C E F PUSAT LISTRIK = x 100 %

m

Page 16: PEDOMAN KARAKTERISTIK PEMBANGKITAN

Rencana Produksi j ( kWh )

j=1

C A T A T A N :

i = Hari i

j = Unit Nomor j

m = Jumlah Unit

n = Jumlah hari dalam satu periode