pedoman akademik - fisip untirtafisip-untirta.ac.id/joomdocs/pedoman-akademik2013.pdf · pedoman...

55
PEDOMAN AKADEMIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA TAHUN AKADEMIK 2013/2014 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA TAHUN 2013 TerwujudnyaUniversitas Sultan Ageng Tirtayasa yang Maju,Bermutu,dan Berkarakter dalam Kebersamaan Tahun 2025

Upload: phamdat

Post on 05-Feb-2018

253 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEDOMAN AKADEMIK - FISIP Untirtafisip-untirta.ac.id/joomdocs/pedoman-akademik2013.pdf · Pedoman Akademik ini merupakan penjabaran dari Undang-Undang Nomor : 20 Tahun 2003 tentang

PEDOMAN AKADEMIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

TAHUN AKADEMIK 2013/2014

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

TAHUN 2013

“ TerwujudnyaUniversitas Sultan Ageng Tirtayasa yang Maju,Bermutu,dan Berkarakter dalam Kebersamaan

Tahun 2025”

Page 2: PEDOMAN AKADEMIK - FISIP Untirtafisip-untirta.ac.id/joomdocs/pedoman-akademik2013.pdf · Pedoman Akademik ini merupakan penjabaran dari Undang-Undang Nomor : 20 Tahun 2003 tentang

i

KATA PENGANTAR

Pedoman Akademik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa ini diterbitkan

berdasarkan Surat Keputusan Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa nomor:

466/UN.43/PP/SK/2013, tanggal02 Agustus 2013.Hal inidilaksanakandalam

rangka memberikan pelayanan akademik bagi sivitas akademika dengan

menyebarluaskan informasi yang berhubungan dengan bidang akademik dan

merupakan penyempurnaan Pedoman Akademik yang diterbitkan sebelumnya.

Pedoman Akademik ini merupakan penjabaran dari Undang-Undang Nomor : 20

Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Undang-UndangNomor: 12

Tahun 2012 tentangPendidikanTinggi, dan Peraturan Pemerintah Nomor : 66

Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan.

Kami berharap Pedoman Akademik ini dapat berfungsi sebagai acuan dalam

melaksanakan kegiatan akademik, Tri Darma Perguruan Tinggi bagi pimpinan,

dosen, pegawai dan mahasiswa di lingkungan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

baikpada tingkat universitas, fakultas, pascasarjana maupun jurusan/program studi.

Serang, 02 Agustus 2013

Rektor,

Prof. Dr. H. Sholeh Hidayat, M.Pd.

Pembina Utama

NIP. 195805091984031003

Page 3: PEDOMAN AKADEMIK - FISIP Untirtafisip-untirta.ac.id/joomdocs/pedoman-akademik2013.pdf · Pedoman Akademik ini merupakan penjabaran dari Undang-Undang Nomor : 20 Tahun 2003 tentang

ii

DAFTAR ISI

Hal

Kata Pengantar ……………………………………………………………………. i

Surat Keputusan Rektor tentang Pemberlakuan Pedoman Akademik …………… ii

Daftar Isi…………………………..……………………………………………… iii

Pimpinan Universitas, Fakultas, Pascasarjana,Lembaga, Biro,dan UPT ………

iv

BAB I PENDAHULUAN

1.1.

1.2.

1.3.

1.4.

1.5.

1.6.

Sejarah SejarahUniversitas Sultan Ageng Tirtayasa …………………..…………

VisiUniversitas Sultan AgengTirtayasa ………………………………...

MisiUniversitas Sultan AgengTirtayasa ………………………………..

TujuanUniversitas Sultan AgengTirtayasa …………………………….

Program PendidikanTinggi …………...………………………………...

Fakultasdan Program Studi ………………………...…………………...

Visi

1

4

4

5

5

6

BAB II PROGRAM PENDIDIKAN

2.1.

2.2.

ProgramPendidikanAkademik.………………………………………….

Program PendidikanVokasi ……………………………………………..

7

8

BAB III PENYELENGARAAN PENDIDIKAN

3.1.

3.2.

3.3.

3.4.

3.5.

3.6.

3.7.

3.8.

3.9.

PengertianDasar Semester ………………………………………………

Kalender Akademik………………..……………………………………..

Pendaftaran Mahasiswa…………………………..………………………

Kegiatan Pembelajaran…………………………..……………………….

Persyaratan Ujian…………………………..……………………………..

Penulisan Laporan Tugas Akhir, Skripsi, dan Tesis……………………..

PredikatKelulusan…………………………..……………………………

Bimbingan Akademik…………………………..…………………….......

Pemberian Sandi…………………………..………………………………

9

13

14

17

17

18

21

22

23

BAB IV EVALUASI HASIL BELAJAR DAN BATAS WAKTU STUDI

4.1.

4.2.

4.3.

Evaluasi…………………………..……………………………………….

Batas Waktu Studi…………………………..……………………….......

Alih Program Studi dan Pindahan dari Perguruan Tinggi Lain…………..

25

30

31

BAB V SANKSI AKADEMIK

5.1.

5.2.

5.3.

5.4.

5.5

Pengertian SanksiAkademik……..……………………………………….

PengertianAkademik…………..…………………………………………

PemutusanStudi…………………………..………………………………

Sanksi Akademik ………………………………………..……………….

Sanksi Pelanggaran …………………………..…………………………..

37

37

38

39

40

Referensi…………………………..……………………………………………..

44

Page 4: PEDOMAN AKADEMIK - FISIP Untirtafisip-untirta.ac.id/joomdocs/pedoman-akademik2013.pdf · Pedoman Akademik ini merupakan penjabaran dari Undang-Undang Nomor : 20 Tahun 2003 tentang

iii

Lampiran…………………………..……………………………………………..

Lambangdan Logo Untirta ………………………………………………………

Hymnedan Mars Untirta …………………………………………………………

Jas Almamater .......................................................................................................

44

44

45

46

Page 5: PEDOMAN AKADEMIK - FISIP Untirtafisip-untirta.ac.id/joomdocs/pedoman-akademik2013.pdf · Pedoman Akademik ini merupakan penjabaran dari Undang-Undang Nomor : 20 Tahun 2003 tentang

iv

UNSUR PIMPINAN UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

Rektor : Prof. Dr. H. Sholeh Hidayat, M.Pd.

Wakil Rektor I : Dr. Benny Irawan, SH.,MH.,M.Si.

Wakil Rektor II : Dr. Hj. Yeyen Maryani, M.Si.

Wakil Rektor III : Drs. H. Hidayatullah Haila, M.M.

Wakil Rektor IV : Dr. H. Fatah Sulaiman, ST., M.T.

PIMPINAN FAKULTAS

FAKULTAS HUKUM

Dekan : Aan Asphianto, S.Si, SH., M.H.

Wakil Dekan I : Agus Prihartono, PS, SH., M.H.

Wakil Dekan II : Nurikah, SH., M.H.

Wakil Dekan III : Edi Mulyadi, SH., M.H.

Ketua Bidang HukumPidana : Ridwan, SH., M.H.

Ketua Bidang Hukum Perdata : Dede Agus, SH., M.H. Ketua Bidang HukumAdm. Negara : Iwan Kurniawan, SH., M..H. Ketua Bidang HukumTata Negara : Ade Marpudin, SH., M.H.

FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN

Dekan : Drs. H. Suherman, M.Pd.

Wakil Dekan I : Dr. Yudi Juniardi, M.Pd.

Wakil Dekan II : Dr. Yayat Rukhiat, M.Si.

Wakil Dekan III : Asep Muhyidin, S.Pd., M.Pd.

Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa : John Pahamzah, S.Pd., M.Pd.

Ketua Jurusan MIPA : Najmi Firdaus, S.Si., M.Pd.

Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan : Drs. H. Sholih, M.Pd.

Ketua Program StudiLuar Sekolah : Drs. Irwan Djumena, M.Pd.

Ketua Program StudiPend Bhs Ind. : Dodi Firmansyah, S.Pd., M.Pd. Ketua Program StudiPend Bhs Inggris : Sutrisno S.Evendy, S.Pd., M.Pd. Ketua Program StudiPend Matematika : Nurul Andriani, S.Si., M.Pd.

Ketua Program StudiPend Biologi : Evi Amelia, S.Si., M.Si.

Ketua Program StudiPAUD : Evi Afiati, S.Pd., M.Pd.

Ketua Program StudiPGSD : Nana Hendra Cipta, S.Pd., M.Pd.

Page 6: PEDOMAN AKADEMIK - FISIP Untirtafisip-untirta.ac.id/joomdocs/pedoman-akademik2013.pdf · Pedoman Akademik ini merupakan penjabaran dari Undang-Undang Nomor : 20 Tahun 2003 tentang

v

FAKULTAS TEKNIK

Dekan : Kurnia Nugraha, ST., M.T.

Wakil Dekan I : Dr. Ni Ketut Caturwati, M.T.

Wakil Dekan II : Didied Haryono, ST., M.T.

Wakil Dekan III : Hadi Setiawan, ST., M.T.

Ketua Jurusan TeknikIndustri : Yayan Harry Yadi, ST., M.T.

Ketua Jurusan TeknikKimia : Dr. Ing Anton Irawan, ST., M.T.

Ketua Jurusan TeknikMesin : Sunardi, ST., M.T.

Ketua Jurusan TeknikElektro : Suhendar, S,Pd., M.T.

Ketua Jurusan TeknikMetalurgi : Alfirano, ST., MT., Ph.D.

Ketua Jurusan TeknikSipil : M. Fakhruriza Pradana, ST., M.T.

FAKULTAS PERTANIAN

Dekan : H. Suherna, SP., M.Si.

Wakil Dekan I : Yudi LA Salampessy, SE.,M.Si.

Wakil Dekan II : Hj. Sri Mulyati, Ir.,M.M.

Wakil Dekan III : Putra Utama, SP., M.P.

Ketua Jurusan Agribisnis : Asih Mulyaningsih, SP., M.Si

Ketua Jurusan Agroekoteknologi : Tb. Bahtiar Rusbana, S.Tp., M.Si.

Ketua Jurusan Perikanan : Dr. Mustahal, M.Sc.

FAKULTAS EKONOMI

Dekan : H. Wawan Prahyawan, SE., M.M.

Wakil Dekan I : Rudi Zulfikar, SE, Ak., MM., M.Si

Wakil Dekan II : Asep Supriyadi, SE., M.M.

Wakil Dekan III : H. Agus Ismaya H, SE., SH., M.Si.

Ketua Jurusan Manajemen : Bambang Mahmudi, SE., M.M.

Ketua Jurusan Akuntansi : Hj. Lia Uzliawati, SE., M.Si. Ketua Prodi Ekonomi Pembangunan : Dr. Kuswantoro, M.Si.

Ketua Prodi D3Akuntans : Ina Indriana, SE., M.Si. Ketua Prodi D3Keuangan Perbankan : Ana Susi Mulyani, SE., M.M.

Ketua Prodi D3Marketing : Enok Nurhayati, SE., M.Si.

Ketua Prodi D3Perpajakan : Ayu Noorida, SE., M.Si.

Page 7: PEDOMAN AKADEMIK - FISIP Untirtafisip-untirta.ac.id/joomdocs/pedoman-akademik2013.pdf · Pedoman Akademik ini merupakan penjabaran dari Undang-Undang Nomor : 20 Tahun 2003 tentang

vi

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

Dekan : Dr. Agus Sjafari, M.Si.

Wakil Dekan I : Kandung Sapto Nugroho, S.Sos,. M.Si

Wakil Dekan II : Mia Dwianna W, S,Sos,. M.Si

Wakil Dekan III : Ismanto, S.Sos,. M.M. Ketua JurusanAdministrasi Negara : Rina Yulianti, S.IP., M.Si.

Ketua JurusanIlmu Komunikasi : Neka Fitriyah, S.Sos., M.Si.

PIMPINAN PASCASARJANA

Direktur : Dr. H. Chussaery Rusdi Syarif, M.Si.

Wakil Direktur I : Dr. Aceng Hasani, M.Pd.

Wakil Direktur II :

Ka. Prodi TPM : Dr. H. AsnawiSyarbini, MPA.

Ka. Prodi Bahasa Indonesia : Dr. H. Ediwarman, M.Pd.

Ka. Prodi Hukum : Prof. Dr. H. Ahmad Surkati, M.H.

Sek. Prodi TPM : Dr. LulukAsmawati, M.Pd.

Sek. Prodi Bahasa Indonesia : Dr. Syafrizal, M.Pd.

Sek. Prodi Hukum : AcengAsnawi, SH., M.H.

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN

KEPADA MASYARAKAT (LPPM)

Ketua : Drs. H.M. Syadeli Hanafi, M.Pd.

Sekretaris : Dr. Aliudin, M.P.

Koord.

PuslitLingkunganHidup&

Studi Mitigasi Bencana

:

Ir. Hj. AndjarAstuti, M.Si.

Koord.PuslitPengemb. Kota

&Wilayah

:

Dr. IndraSuhendra, SE.,M.Si.

Koord. Pusat PPM : Drs. HasuriWaseh, M.Si.

Koord.PuslitKebudayaan,

PranataSosialdanHumaniora

: Prof. Dr. H. Ahmad Sihabudin, M.Si.

Koord. PuslitHukum& HAM : H.E. RakhmatJazuli, SH., M.H. Koord.PusatKepend. & Gender : Hj. Darlaini R. Nasution, SE., M.M.

Koord. PusatPemberdayaan

PemudadanOlahraga

:

Drs. H. NandangFaturahman, M.Pd.

KepalaBagian Tata Usaha : UjangRiva’i, SH., M.Si.

Page 8: PEDOMAN AKADEMIK - FISIP Untirtafisip-untirta.ac.id/joomdocs/pedoman-akademik2013.pdf · Pedoman Akademik ini merupakan penjabaran dari Undang-Undang Nomor : 20 Tahun 2003 tentang

vii

LEMBAGA PENGEMBANGAN PENDIDIKAN

DAN PEJAMINAN MUTU (LP3M)

Ketua : Dr. Ir. Rusmana, M.P.

Sekretaris : Hj. Prahyawati Halimi, SH., M.H. KoorpusPengembanganTenagaAkademik : Dr. Suprani, M.Pd. KoorpusPenjaminanMutuAkad. &Peng.

Studi : Imam Mukhroman, S.Sos. M.Si.

KoorpusPengembanganPembelajaran : NanangKrisdianto, ST. M.T. Koorpus Mata

KuliahPengembanganKepribadian : Drs. Syihabudin, M.Si.

BIRO UMUM, KEPEGAWAIAN DAN KEUANGAN (BUKK)

Kepala Biro : Drs. Suwarso

Kabag Umum danPerlengkapan : Drs. Sutiyo Hendra Mulya, M.Si.

Kabag Kepegawaian : Drs. Afifi, M.M.

Kabag Keuangan : Dra. Hj. Komariah, M.M.

BIRO AKADEMIK, KEMAHASISWAAN DANPERENCANAAN (BAKP)

Kepala Biro : Drs. H. Budhi Kurnia Sobandhi, M.Si Kabag Akademik danKemahasisw. : Deden Hery Hermawan, SE., M.M.

Kabag Perencanaan : Tb. Bahtera Rohimudin , SE., M.Si.

UPT PERPUSTAKAAN

Kepala : Mirdedi, SH., M.H.

Kasubag TU : Hj. Uswatun Hasanah, S.Pd., M.Si.

UPT PUSAT LAYANAN INTERNASIONAL (PLI)

Kepala : Dr. Ir. Nurmayulis, M.P.

Kasubag TU : Ali Nurudin, SP.

UPT PUSAT DATA DAN INFORMASI (PUSDAINFO)

Kepala : H. Muhammad Adha Ilhami, ST., M.T.

Kasubag TU : Bayu Sadewo, S.Kom.

UPT KLINIK

Kepala : dr. Siti Darifah, MKK.

SATUAN PENGAWAS INTERNAL (SPI)

Ketua : Dr.Helmi Yazid. M.Si.

Sekretaris : Ir. H. Gugun Gunawan. S.Mn., M.M.

Page 9: PEDOMAN AKADEMIK - FISIP Untirtafisip-untirta.ac.id/joomdocs/pedoman-akademik2013.pdf · Pedoman Akademik ini merupakan penjabaran dari Undang-Undang Nomor : 20 Tahun 2003 tentang

SURAT KEPUTUSAN REKTOR

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

Nomor : 466/UN.43/PP/SK/2013 tentang

PEMBERLAKUAN PEDOMAN AKADEMIK

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

TAHUN AKADEMIK 2013/2014

Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Menimbang : a. Bahwa dalam rangka memberikan layanan akademik yang

berdaya dan berhasil guna, serta memberikan informasi bagi

sivitas akademika Universitas Sultan Ageng Tirtayasa maka

dipandang perlu disusun pedoman akademik yang berlaku di

lingkungan Universitas Sultang Ageng Tirtayasa.

b. Bahwa sehubungan dengan butir (a) di atas perlu ditetapkan Surat

Keputusan Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

Mengingat : a.

b.

Undang-undang nomor : 20 tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional

Undang-undang nomor : 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan

Tinggi

c. Peraturan Pemerintah nomor : 66 Tahun 2010 tentang

Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan.

d. Keputusan Dirjen Dikti nomor : 374/DIKTI/Kep/1998 tentang

Petunjuk Pelaksanaan dan Pengawasan Program Studi yang

Terakreditasi untuk Program Sarjana di Perguruan Tinggi.

Memperhatikan : 1.

2.

3.

Saran dan Pendapat dalam rapat Penyusunan Pedoman

Akademik, Kalender Akademik, dan MPK Tahun akademik

2013/2014 tanggal 11-13 Desember 2013 di Hotel Seruni Bogor.

Saran dan pendapat dalam Rapat koordinasi Komisi Akademik

Senat Universitas pada tanggal 29 Juli 2013.

Saran dan pendapat dalam Rapat Senat Universitas Sultan Ageng

Tirtayasa pada tanggal 02 Agustus 2013.

MEMUTUSKAN Menetapkan :

Pertama : Memberlakukan Pedoman Akademik Universitas Sultan Ageng

Tirtayasa Tahun 2013/2014

Kedua : Hal-hal yang belum diatur dalam Pedoman Akademik ini akan diatur

secara khusus dalam ketentuan lain.

Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan

apabila di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam keputusan

ini, akan diadakan perubahan dan perbaikan sesuai dengan ketentuan

yang berlaku

Ditetapkan di : Serang

Pada tanggal : 02 Agustus 2013

Prof. Dr. H. Sholeh Hidayat, M.Pd.

Pembina Utama

NIP. 195805091984031003

Page 10: PEDOMAN AKADEMIK - FISIP Untirtafisip-untirta.ac.id/joomdocs/pedoman-akademik2013.pdf · Pedoman Akademik ini merupakan penjabaran dari Undang-Undang Nomor : 20 Tahun 2003 tentang

BUKU PEDOMAN AKADEMIK 2013/2014 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 SEJARAH UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

Sejarah Untirta berdasarkan Studi Pustaka, Menyelami Untirta Era Lama

dan Era Baru

1.1.1 Era Lama (Swasta)

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa diberi nama seorang tokoh yang

mendapat gelar Kepahlawanan Nasional yakni Sultan Ageng Tirtayasa

(Keppres RI Nomor : 045/TK/1970). Pewaris tahta keempat Kesultanan

Banten yang gigih menentang penjajahan Belanda. Sultan pun telah berhasil

membawa Banten pada jaman keemasan dan kejayaan.

Kebesaran nama tokoh Pahlawan Nasional tersebut mampu memotivasi

unsur pemimpin wilayah, tokoh ulama, dan masyarakat Banten pada saat itu.

Seluruh elemen masyarakat Banten pada saat itu ingin bangkit membangun

wilayah dari ketertinggalan, terutama di bidang pendidikan tinggi.

Saat itu, tahun 1980, Drs. H. Kartiwa Suriasaputra selaku Residen Banten,

pemimpin formal tertinggi wilayah I Banten menganggap perlu adanya

perguruan tinggi di Banten. Karena pada saat itu hanya ada perguruan tinggi

khusus Agama Islam (baca: IAIN = Institut Agama Islam Negeri), sedangkan

perguruan tinggi umum hanya Akademi Ilmu Administrasi (AIA) dan

Universitas Islam Syekh Yusuf Tangerang.

Oleh karena itu Drs. H. Kartiwa Suriasaputra berinisiatif untuk mengadakan

pertemuan dengan unsur pemimpin wilayah Banten diantaranya Komandan

Korem 064/MY Banten Kolonel Inf. Tjakra Sumarna, Kapowil Banten

Kolonel Polisi Atem Sumantri, Ketua Pengadilan Negeri Serang Hanan Gilik

S.H. dan para Bupati se-Wilayah I Banten.Tokoh ulama dan masyarakat

Banten pun turut hadir dalam pertemuan yang bertempat di Gedung

Karesidenan Banten saat itu.

Pertemuan diadakan hingga empat kali dan pertemuan terakhir dihadiri Prof.

Dr. Bachtiar Riva'i. Dalam pertemuan tersebut dicetuskan oleh Residen

Banten untuk mendirikan perguruan tinggi di Banten. Alhasil pernyataan itu

direspons luar biasa oleh para undangan yang hadir. Bahkan para tokoh

ulama membuat pernyataan tertulis yang berisi dukungan dan desakan agar

segera didirikan perguruan tinggi swasta.

Dalam pertemuan itu terjadilah proses pembahasan untuk berdirinya

perguruan tinggi yang dimaksud. Isi pembahasan itu yakni diperlukan sebuah

payung untuk berdirinya perguruan tinggi. Maka diputuskan bersama untuk

mendirikan yayasan yang diberi nama Yayasan Pendidikan Tirtayasa. Nama

tersebut diambil dari Sultan Ageng Tirtayasa. Kemudian perguruan tinggi

Page 11: PEDOMAN AKADEMIK - FISIP Untirtafisip-untirta.ac.id/joomdocs/pedoman-akademik2013.pdf · Pedoman Akademik ini merupakan penjabaran dari Undang-Undang Nomor : 20 Tahun 2003 tentang

BUKU PEDOMAN AKADEMIK 2013/2014 2

yang akan didirikan pun diberi nama Universitas Tirtayasa disingkat

Untirta. Singkatan Untirta ini diberikan Prof. Dr. Bachtiar Riva'i,pada waktu

memberikan Studium General di Kampus Pakupatan tahun 1982.

Untuk pertama kalinya sekolah Tinggi yang akan didirikan berasal dari saran

tokoh masyarakat Banten H. Tubagus Chasan Sochib. Berdasarkan studi

pustaka, H. Tubagus Chasan Sochib mengatakan, supaya masyarakat Banten

tidak dianggap buta hukum dan menjadi melek hukum, lantas diusulkan

Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH).

Dari hasil pertemuan tersebut, modal awal terkumpul sebesar Rp. 5.150.000,.

Dana ini berasal dari Pimpinan Gapensi Banten pimpinan H. Tubagus

Chasan Sochib Rp. 3.500.000, sumbangan Siemens Jerman Barat

Rp.1.500.000, serta dari para pendiri lain Rp. 150.000.

Proses selanjutnya para pendiri menghadap ke Notaris Rosita Wibisono S.H,

maka dibuatkanlah Akta Notaris Nomor: 1 tanggal 1 Oktober 1980. Dalam

perjalanannya diadakan perubahan melalui Akta Notaris Ny. R. Arie

Soetardjo, SH. No. 1 tanggal 3 Maret 1986.

Berbekal akta notaris dan surat pernyataan dukungan dan desakan dari para

tokoh ulama Banten beserta tekad yang kuat maka Drs. H. Kartiwa

Suriasaputra bersama-sama H. Tb. Suwandi, Drs. Panoto, Drs. Nurman

Suriadinata, Nasihin S.H, H. Tb. Chasan Sochib, Tb. Saparudin datang

menghadap ke Kopertis Wilayah IV Bandung. Pada saat itu diterima Prof.

Dr. Didi Atmadilaga untuk memohon izin operasional STIH (Sekolah Tinggi

Ilmu Hukum).

Perjuangan untuk mendapat izin itu cukup alot namun berkat kegigihan para

pendiri izin operasional itu diperoleh dan bertepatan dengan Hari Kesaktian

Pancasila 1 Oktober 1981. Maka diresmikanlah berdirinya STIH yang

menjadi cikal bakal terbentuknya Universitas Tirtayasa. Kemudian pada

tahun 1983-1984 dibuka kembali dua sekolah yakni Sekolah Tinggi

Teknologi (STT) dan Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan

(STKIP).

Ketiga sekolah inilah digabungkan menjadi Universitas Sultan Ageng

Tirtayasa berdasarkan SK Mendikbud Nomor : 0596/0/1984, 28 November

1984. Kemudian statusnya ditingkatkan menjadi Fakultas Hukum, Fakultas

Teknik, serta Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan dengan SK

Mendikbud Nomor : 0597/0/1984 dengan status “terdaftar”. Dalam

perjalanannya status ini diperbaharui kembali dengan SK Mendikbud

Nomor : 0388/0/1986, tanggal 22 Mei 1986. Meningkatnya hasrat

masyarakat untuk masuk Untirta, pada tahun akademik 1984-1985 dibuka

kembali Fakultas Pertanian yang disahkan dengan SK Mendikbud Nomor :

0123/0/1989, tanggal 08 Maret 1989. Langkah pengembangan berikutnya

didirikan Fakultas Ekonomi pada 1986-1987 yang disahkan dengan SK

Mendikbud Nomor : 0331/0/1989, tanggal 30 Mei 1989 masing-masing

dengan status 'terdaftar'. Sehingga Untirta pada saat itu memiliki lima

fakultas.

Page 12: PEDOMAN AKADEMIK - FISIP Untirtafisip-untirta.ac.id/joomdocs/pedoman-akademik2013.pdf · Pedoman Akademik ini merupakan penjabaran dari Undang-Undang Nomor : 20 Tahun 2003 tentang

BUKU PEDOMAN AKADEMIK 2013/2014 3

1.1.2 Era Baru (Negeri)

Berkat kegigihan Badan Pendiri, Dewan Penyantun, Yayasan dan Pemimpin

Untirta dalam merespons aspirasi masyarakat yang mendambakan adanya

perguruan tinggi negeri di Banten, maka sesuai Keputusan Presiden R.I

Nomor: 130 tahun 1999, Universitas Tirtayasa Banten mulai tahun akademik

2001/2002 menjadi Persiapan Negeri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

Keputusan tersebut dikeluarkan pada 16 September 1999 oleh Presiden Prof.

Dr. B.J. Habibie setelah menerima utusan delegasi tokoh masyarakat dan

Ulama Banten di Istana Merdeka, Jakarta pada 23 April 1999.

Selanjutnya pada 13 Oktober 1999 keluar Keppres Nomor : 130 tentang

Persiapan Pendirian Untirta. Sebagai tindak lanjut dari Keppres No. 130

tahun 1999, maka pada Tanggal 19 Maret 2001, Untirta ditetapkan sebagai

Perguruan Tinggi Negeri di Wilayah Provinsi Banten oleh Mendiknas Prof.

Dr. Yahya Muhaimin dan Mendagri Soerjadi Soedirdja berdasarkan Keppres

Nomor : 32 Tanggal 19 Maret 2001.

Untirta sebagai Perguruan Tinggi Negeri yang baru terus berupaya

melakukan perubahan dan perbaikan di bidang organisasi, akademik,

maupun kemahasiswaan dan kerjasama. Perubahan mendasar di bidang

organisasi dan tata kerja terlihat dengan ditetapkannya keputusan Mendiknas

No. 023/j43/d.1/SK/IV/2003 dan Statuta Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Nomor 10 tahun 2007.

Demikian pula perubahan dan perbaikan di bidang akademik khususnya

pendirian fakultas dan jurusan-jurusan baru, pembangunan sarana dan

prasarana pendidikan, pengembangan dan peningkatan kualitas dosen serta

tenaga pendidikan lainnya, pengembangan ICT (Information and

Communication Technology) untuk menunjang pendidikan dan pelayanan

akademik prima, pengembangan dan peningkatan sarana perpustakaan

menuju E-library dan E-jurnal guna penguatan akademik atmosfer di

kampus, serta peningkatan kualitas pendidikan melalui sistem jaminan mutu

dan evaluasi diri (quality assurance and self evaluation).

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa saat ini telah menyelenggarakan program

pendidikan akademik dan program pendidikan vokasi. Program pendidikan

akademik terdiri atas Program Pendidikan Sarjana (S1), sebanyak enam

fakultas dan satu program pendidikan Magister (pascasarjana).

(Pertama), yakni Fakultas Hukum yang memiliki satu jurusan yakni Ilmu

Hukum. (Kedua), yakni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang

memiliki tiga jurusan dengan enam prodi, yakni Jurusan Ilmu Pendidikan

meliputi Prodi Pendidikan Luar Sekolah (PLS) dan Pendidikan Guru Sekolah

Dasar (PGSD), jurusan pendidikan bahasa meliputi Prodi Diksastrasia dan

Bahasa Inggris, serta jurusan pendidikan MIPA meliputi Prodi Pendidikan

Matematika dan Biologi. (Ketiga), Fakultas Teknik yang memiliki enam

jurusan yakni Teknik Mesin, Teknik Elektro, Teknik Industri, Teknik

Metalurgi, Teknik Kimia dan Teknik Sipil. (Keempat), Fakultas Pertanian

yang memiliki tiga jurusan yakni Agribisnis, Agroekoteknologi, dan

Perikanan. (Kelima), Fakultas Ekonomi yang memiliki tiga jurusan yakni

Page 13: PEDOMAN AKADEMIK - FISIP Untirtafisip-untirta.ac.id/joomdocs/pedoman-akademik2013.pdf · Pedoman Akademik ini merupakan penjabaran dari Undang-Undang Nomor : 20 Tahun 2003 tentang

BUKU PEDOMAN AKADEMIK 2013/2014 4

Manajemen, Akuntansi, dan Ekonomi Pembangunan. (Keenam), Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang memiliki dua jurusan yakni Ilmu

Administrasi Negara dan Ilmu Komunikasi. (Ketujuh), Pascasarjana yang

menyelenggarakan Program Magister (S2) dengan tiga program studi yakni

Teknologi Pembelajaran, Pendidikan Bahasa Indonesia, Konsentrasi MP dan

Ilmu Hukum. Selain program pendidikan akademik, Untirta pun

menyelenggarakan program pendidikan vokasi yaitu program diploma III.

Fakultas yang menyelenggarakan program tersebut adalah Fakultas Ekonomi

yang terdiri atas Program Studi Akuntansi, Marketing, Perpajakan serta

Keuangan dan Perbankan.

Sumber daya manusia yang dimiliki Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

kondisi Desember 2012 terdiri atas 496 orang Dosen dan dengan jumlah

mahasiswa sebanyak 12.832 mahasiswa.

1.2 VISI UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

Terwujudnya universitas terbaik yang memiliki kemandirian, kreativitas,

inovasi, unggul, dan kompetitif dalam bidang pendidikan, penelitian, serta

pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam rangka

pengabdian kepada masyarakat.

Visi Operasional Rektor Untirta Periode 2011 – 2015 Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Periode 2011-2015 dalam

menjalankan fungsi dan misi Tridharma Perguruan Tinggi mengacu kepada

Visi Operasional yang terdiri dari :

Visi : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Maju, Bermutu, dan

Berkarakter dalam Kebersamaan

Motto

: Kerja keras dan cerdas yang dilandasi keiklasan bernilai

ibadah

Prinsip

: Prestasi, komitmen, kebersamaan dan tanggung jawab

Filosofi

: Memberikan layanan yang terbaik, amanah, dan

professional

1.3. MISI UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

a. Menyelenggarakan pendidikan tinggi dengan kualitas terbaik dan relevan

dengan kebutuhan masyarakat masa kini dan mendatang.

b. Meningkatkan kualitas dosen dan tenaga kependidikan lainnya dalam

melaksanakan berbagai program pendidikan, penelitian, dan pengabdian

kepada masyarakat sesuai dengan kebutuhan stakeholders.

Page 14: PEDOMAN AKADEMIK - FISIP Untirtafisip-untirta.ac.id/joomdocs/pedoman-akademik2013.pdf · Pedoman Akademik ini merupakan penjabaran dari Undang-Undang Nomor : 20 Tahun 2003 tentang

BUKU PEDOMAN AKADEMIK 2013/2014 5

c. Membangun dan mengembangkan jaringan kerja (networking) untuk

mendorong percepatan peningkatan kualitas pendidikan, penelitian dan

pengabdian kepada masyarakat dan kerjasama.

d. Membangun dan mengembangkan sistem manajemen mutu menuju

efisiensi dan profesionalitas.

e. Mengembangkan sistem teknologi informasi (STI) yang dapat memacu

terwujudnya perguruan tinggi yang unggul, mandiri, kreatif, inovatif, dan

kompetitif.

f. Meningkatkan tanggung jawab sosial Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

bersama Pemerintah Daerah membawa modernisasi dan memelihara nilai

luhur (Banten)

1.4. TUJUAN UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

a. Menyiapkan dan menghasilkan tenaga ahli yang berkemampuan

akademik, profesi dan/atau vokasi yang beriman dan bertakwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,

inovatif, kompetitif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis,

serta bertanggung jawab untuk kelangsungan hidup bangsa dan Negara

republik Indonesia.

b. Mengembangkan Untirta sebagai pusat unggulan ilmu pengetahuan,

teknologi, dan seni untuk kemaslahatan umat manusia.

1.5. PROGRAM PENDIDIKAN TINGGI

a. Pengertian Program Pendidikan Tinggi

Pendidikan tinggi dalam lingkungan kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan berdasarkan keputusan menteri pendidikan dan kebudayaan

nomor : 056/U/1994 meliputi pendidikan akademik yang terdiri atas

program sarjana, program magister, dan program doktor. Pendidikan

akademik adalah pendidikan yang diarahkan terutama pada penguasaan

ilmu pengetahuan, teknologi, dan kesenian. Pendidikan Vokasi adalah

program pendidikan diploma yang diarahkan terutama pada kesiapan

penerapan keahlian tertentu, sedangkan pendidikan profesi adalah

pendidikan tambahan setelah program sarjana untuk memperoleh

keahlian dan sebutan profesi dalam bidang tertentu.

b. Tujuan Pendidikan

1. Tujuan Program Sarjana

Menguasai dasar-dasar ilmiah dan keterampilan dalam bidang

keahlian tertentu sehingga mampu menemukan, memahami,

menjelaskan, dan merumuskan cara penyelesaian masalah di

dalam bidang keahliannya.

Mampu menerapkan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang

dimiliki sesuai dengan bidang keahliannya dalam kegiatan

Page 15: PEDOMAN AKADEMIK - FISIP Untirtafisip-untirta.ac.id/joomdocs/pedoman-akademik2013.pdf · Pedoman Akademik ini merupakan penjabaran dari Undang-Undang Nomor : 20 Tahun 2003 tentang

BUKU PEDOMAN AKADEMIK 2013/2014 6

produktif dan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan etika

keilmuan dan tata kehidupan bermasyarakat.

Memiliki moralitas yang tinggi dalam berkarya di bidang

keahliannya dan dalam berkehidupan bermasyarakat.

Mampu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi

dan seni di bidang keahliannya

2. Tujuan Program Diploma

Program diploma atau program non gelar, diploma adalah bentuk dari

program pendidikan vokasi bertujuan agar para lulusan menguasai

kemampuan dan keterampilan dalam bidang ilmu pengetahuan,

teknologi dan seni tertentu, mandiri dalam pelaksanaan maupun

tanggung jawab pekerjaannya, serta mampu melakukan pengawasan

dan bimbingan atas dasar keterampilan manajerial yang dimilikinya.

1.6. Fakultas dan Program Studi

No Fakultas/Progam Jurusan/Program Studi Jen

jang

Tahun

Berdiri

1. Pascasarjana (PS) Teknologi Pembelajaran (TPM) S2 2008

Pendidikan Bahasa Indonesia (PBI) S2 2008

Ilmu Hukum (IH) S2 2010

2. Fakultas Hukum (FH) Ilmu Hukum S1 1981

3. Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan (FKIP)

Pendidikan Luar sekolah (PLS) S1 1982

Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia (DIKSATRASIA) S1 1982

Pendidikan Bahasa Inggris S1 2000

Pendidikan Matematika S1 2002

Pendidikan Biologi S1 2002

Pendidikan Guru Sekolah Dasar

(PGSD) S1 2009

Pendidikan Guru Pendidikan Anak

Usia Dini (PGPAUD) S1 2010

4. Fakultas Teknik (FT) Teknik Mesin S1 1982

Teknik Elektro S1 1982

Teknik Industri S1 1982

Teknik Metalurgi S1 1982

Teknik Kimia S1 1982

Teknik Sipil S1 2009

5. Fakultas Pertanian (FP) Agribisnis S1 1984

Agroekoteknologi S1 2002

Perikanan S1 2008

6. Fakultas Ekonomi (FE) Manajemen S1 1989

Akuntansi S1 1989

Ekonomi Pembangunan S1 2008

7. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik (FISIP) Ilmu Administrasi Negara S1 2003

Ilmu Komunikasi S1 2003

8. Program Diploma (D-III) Akuntansi DIII 2011

Marketing DIII 2011

Perpajakan DIII 2011

Keuangan dan Perbankan DIII 2011

Page 16: PEDOMAN AKADEMIK - FISIP Untirtafisip-untirta.ac.id/joomdocs/pedoman-akademik2013.pdf · Pedoman Akademik ini merupakan penjabaran dari Undang-Undang Nomor : 20 Tahun 2003 tentang

BUKU PEDOMAN AKADEMIK 2013/2014 7

BAB II

PROGRAM PENDIDIKAN

Program pendidikan tinggi yang diselenggarakan oleh Universitas Sultan

Ageng Tirtayasa adalah (1) Program Pendidikan Akademik, (2) Program

Pendidikan Vokasi, adapun pengertiannya adalah sebagai berikut :

(1) Program Pendidikan Akademik adalah program pendidikan yang bertujuan

menyiapkan peserta didik untuk menjadi anggota masyarakat yang memiliki

kemampuan akademik dalam menerapkan, mengembangkan, dan/atau

memperkaya khasanah ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau kesenian, serta

menyebarluaskan dan mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan

taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional. Program

pendidikan akademik di Untirta terdiri atas Program Sarjana (S1) dan Program

Pascasarjana (S2).

(2) Program Pendidikan Vokasi bertujuan menyiapkan peserta didik menjadi

anggota masyarakat yang memiliki pengetahuan dan keterampilan di bidang

kerja serta memiliki tanggungjawab profesional terhadap pekerjaannya, serta

mampu melaksanakan pengawasan dan bimbingan atas dasar keterampilan

manajerial yang dimilikinya. Program pendidikan vokasional yang

diselenggarakan adalah Program Diploma III.

2.1 PROGRAM PENDIDIKAN AKADEMIK

2.1.1 Program Pascasarjana

2.1.1.1 Tujuan Pendidikan Program Magister

Program Magister diarahkan pada hasil lulusan yang memiliki

kualifikasi sebagai berikut :

a. Mampu menguasai perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi,

dan/atau seni dalam bidangnya dengan cara menguasai dan

memahami teori-teori yang mutakhir, pendekatan, metode, dan

kaidah-kaidah ilmiah disertai penerapannya;

b. Mampu memecahkan permasalahan di bidang keahliannya melalui

kegatan penelitian dan pengembangan berdasarkan kaidah ilmiah;

c. Mampu mengembangkan kinerja profesionalnya yang ditunjukkan

dengan ketajaman analisis permasalahan dan kepaduan pemecahan

masalah.

2.1.1.2 Program Studi pada Program Magister

a. Program Studi Teknologi Pembelajaran (TPm)

b. Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia (PBI)

c. Program Studi Ilmu Hukum

Page 17: PEDOMAN AKADEMIK - FISIP Untirtafisip-untirta.ac.id/joomdocs/pedoman-akademik2013.pdf · Pedoman Akademik ini merupakan penjabaran dari Undang-Undang Nomor : 20 Tahun 2003 tentang

BUKU PEDOMAN AKADEMIK 2013/2014 8

2.1.2 Program Sarjana

2.1.2.1 Tujuan Program Sarjana

Tujuan pendidikan Program Sarjana Untirta diarahkan pada hasil lulusan

yang memiliki kualifikasi sebagai berikut:

a. Menguasai dasar-dasar ilmiah dan keterampilan dalam bidang

keahlian tertentu sehingga mampu menemukan, memahami,

menjelaskan, dan merumuskan cara penyelesaian masalah yang ada

di dalam kawasan keahliannya.

b. Mampu menerapkan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang

dimilikinya sesuai dengan bidang keahliannya dalam kegiatan

produktif dan pelayanan kepada masyarakat dengan sikap dan

perilaku yang sesuai dengan tata kehidupan bermasyarakat.

c. Mampu bersikap dan berperilaku dalam membawa diri berkarya di

bidang keahliannya maupun dalam kehidupan bersama dalam

masyarakat.

d. Mampu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi,

dan/atau kesenian yang merupakan keahliannya.

2.1.2.2 Fakultas pada Program Sarjana

1. Fakultas Hukum (FH)

2. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)

3. Fakultas Teknik (FT)

4. Fakultas Pertanian (FP)

5. Fakultas Ekonomi (FE)

6. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP)

2.2 PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI

2.2.1 Tujuan Pendidikan Program Vokasi

Tujuan pendidikan program vokasi diarahkan untuk menghasilkan

tenaga ahli madya yang memiliki kualifikasi sebagai berikut:

a. Mampu menguasai perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi,

dan/atau seni dalam bidangnya kearah kegiatan yang produktif;

b. Terampil dan profesional dalam pemecahan masalah serta pelayanan

langsung kepada masyarakat sesuai dengan bidang keahliannya;

c. Memiliki integritas kepribadian yang tinggi serta berjiwa

entrepreneurial.

2.2.2 Nama Program Diploma dan Program Studinya

Program Diploma III Fakultas Ekonomi

Program Diploma III pada Fakultas Ekonomi (FE) memiliki program

studi sebagai berikut :

a. Program Studi Akuntansi

b. Program Studi Marketing

Page 18: PEDOMAN AKADEMIK - FISIP Untirtafisip-untirta.ac.id/joomdocs/pedoman-akademik2013.pdf · Pedoman Akademik ini merupakan penjabaran dari Undang-Undang Nomor : 20 Tahun 2003 tentang

BUKU PEDOMAN AKADEMIK 2013/2014 9

c. Program Studi Perpajakan

d. Program Studi Keuangan dan Perbankan

Page 19: PEDOMAN AKADEMIK - FISIP Untirtafisip-untirta.ac.id/joomdocs/pedoman-akademik2013.pdf · Pedoman Akademik ini merupakan penjabaran dari Undang-Undang Nomor : 20 Tahun 2003 tentang

BUKU PEDOMAN AKADEMIK 2013/2014 10

BAB III

PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (UNTIRTA) dalam menyelenggarakan

pendidikan tinggi, baik program pendidikan akademik dan program pendidikan

vokasi menggunakan Sistem Kredit Semester (SKS). Sistem Kredit Semester

(SKS) ini memberi peluang untuk :

1. Mahasiswa yang cerdas dan giat belajar dapat menyelesaikan studi dalam

waktu yang lebih cepat;

2. Mahasiswa dapat mengambil mata kuliah yang sesuai dengan kemampuan,

bakat, dan minatnya;

3. Universitas menyelenggarakan pendidikan dengan masukan dan keluaran

jamak;

4. Penyelenggaraan sistem evaluasi mahasiswa yang sebaik-baiknya; dan

5. Pengalihan kredit antar universitas, fakultas, jurusan, atau program studi.

3.1 PENGERTIAN DASAR

3.1.1 Semester

Semester merupakan satuan waktu terkecil yang digunakan untuk

menyatakan lamanya proses kegiatan belajar suatu program dalam suatu

jenjang pendidikan. Penyelenggaraan program pendidikan suatu jenjang

lengkap dari awal sampai akhir akan dibagi ke dalam kegiatan

semesteran, sehingga tiap awal semester mahasiswa harus merencanakan

dan memutuskan tentang kegiatan belajar apa yang akan ditempuhnya

pada semester tersebut.

Pada umumnya, untuk Program Diploma, Program Sarjana, dan

Program Pascasarjana, satu semester setara dengan kegiatan belajar

sekitar 16 minggu kerja, sudah termasuk evaluasi pada akhir semester.

Satu tahun akademik terdiri dari 2 (dua) Semester Reguler yaitu

Semester Gasal dan Semester Genap. Sesudah selesai kegiatan Semester

Genap dapat diselenggarakan kegiatan semester pendek. Semester

Pendek ini dimaksudkan untuk:

a. Memberikan kesempatan bagi mereka yang memenuhi syarat untuk

mempercepat masa studinya;

b. Memberikan peluang untuk perbaikan nilai mata kuliah yang kurang

baik pada semester sebelumnya;

c. Mengoptimalkan waktu dan sarana serta prasarana akademik yang

ada.

Pelaksanaan semester pendek ini diatur lebih lanjut melalui Surat

Keputusan Rektor.

Page 20: PEDOMAN AKADEMIK - FISIP Untirtafisip-untirta.ac.id/joomdocs/pedoman-akademik2013.pdf · Pedoman Akademik ini merupakan penjabaran dari Undang-Undang Nomor : 20 Tahun 2003 tentang

BUKU PEDOMAN AKADEMIK 2013/2014 11

3.1.2 Satuan Kredit Semester (SKS)

Satuannya disebut satuan Kredit Semester disingkat SKS, adalah satuan

yang digunakan untuk menyatakan:

a. Besarnya beban studi mahasiswa;

b. Besaran pengakuan atas keberhasilan usaha mahasiswa;

c. Besarnya usaha yang diperlukan mahasiswa untuk menyelesaikan

suatu program, baik program semester maupun program lengkap;

d. Besarnya usaha penyelenggaraan pendidikan bagi tenaga pengajar.

3.1.3. Beban Studi Semesteran, Beban Studi Kumulatif, dan Waktu Studi

Kumulatif

3.1.3.1 Beban Studi Semesteran

Beban studi semesteran adalah jumlah SKS yang ditempuh mahasiswa

pada suatu semester tertentu.

Besaran beban studi semesteran secara umum ditetapkan oleh

Jurusan/Prodi di masing-masing fakultas, sedangkan secara khusus

beban studi semesteran dapat melebihi atau kurang dari besaran beban

studi yang ditetapkan dengan mempertimbangkan Indeks Prestasi

Semester (IPS) yang diperoleh mahasiswa serta persetujuan Dosen

Pembimbing Akademik.

3.1.3.2 Beban Studi Kumulatif

Beban Studi Kumulatif adalah jumlah SKS minimal yang harus

ditempuh mahasiswa agar dapat dinyatakan telah menyelesaikan suatu

program studi tertentu.

3.1.3.3 Waktu Studi Kumulatif

Waktu Studi kumulatif adalah batas waktu maksimal harus ditempuh

mahasiswa dalam menyelesaikan studinya di suatu program pendidikan.

Besarnya beban studi kumulatif dan waktu studi kumulatif maksimal

bagi tiap program berbeda :

a. Program Sarjana, minimum 144 SKS dan Maksimum 160 SKS

untuk 8 semester atau paling lama 14 semester;

b. Program Magister, minimum 36 SKS dan maksimum 50 SKS

untuk 4 semester atau paling lama 10 semester.

c. Program Diploma III, minimum 100 SKS dan maksimum 120 SKS

untuk 6 semester atau paling lama 8 semester

3.1.4 Beban Satuan Kredit Semester (SKS) Kegiatan Kuliah

Satu satuan kredit semester (1 sks) kegiatan kuliah ditetapkan setara

dengan beban studi tiap minggu selama satu semester, yang terdiri atas

tiga kegiatan berikut:

a. 1 (Satu) jam perkuliahan terjadwal

Page 21: PEDOMAN AKADEMIK - FISIP Untirtafisip-untirta.ac.id/joomdocs/pedoman-akademik2013.pdf · Pedoman Akademik ini merupakan penjabaran dari Undang-Undang Nomor : 20 Tahun 2003 tentang

BUKU PEDOMAN AKADEMIK 2013/2014 12

b. 1 (Satu) jam kegiatan terstruktur, yang direncanakan oleh

tenaga pengajar/pengasuh mata kuliah bersangkutan, antar lain

menyelesaikan pekerjaan rumah, tugas pembuatan referat,

menerjemahkan suatu artikel, dan sebagainya;

c. 1 (Satu) jam kegiatan mandiri, misalnya membaca buku rujukan,

memperdalam materi, menyiapkan tugas, dan sebagainya.

3.1.5 Beban Satuan Kredit Semester Kegiatan Seminar dan Kapita

Selekta

Satu satuan kredit semester (1 SKS) kegiatan seminar dan kapita selekta

pada dasarnya mengacu pada kegiatan kuliah (butir 3.1.4). Kegiatan

seminar dan kapita selekta diatur sebagai berikut:

a. Jumlah kepustakaan yang dijadikan acuan mahasiswa dan kemudian

dirangkum dalam menulis makalah dan dipresentasikan di depan

forum untuk bobot 1 SKS adalah minimum 3 buah judul, tergantung

bobot kepustakaannya.

b. Mahasiswa secara bergilir diberi peran sebagai penyaji makalah,

pembahas, atau moderator.

3.1.6 Beban Satuan Kredit Semester Kegiatan Praktikum di

Laboratorium dan Sejenisnya

Satu Satuan Kredit Semester (1 SKS) kegiatan praktikum di

Laboratorium dan sejenisnya ditetapkan setara dengan beban studi

minimal 2 jam kerja laboratorik terjadwal, disertai oleh:

a. 1 (Satu) jam kegiatan terstruktur, tetapi direncanakan oleh tenaga

pengajar yang bersangkutan, misalnya diskusi dan penulisan laporan

tiap minggu selama satu semester, dan

b. 1 (Satu) jam kegiatan mandiri, misalnya membaca buku rujukan,

memperdalam materi, menyiapkan tugas, dan sebagainya.

3.1.7 Beban Satuan Kredit Semester Kerja Lapangan dan Sejenisnya

Satuan kredit semester (1 SKS) kerja lapangan dan sejenisnya ditetapkan

setara dengan beban studi minimal 4 jam terjadwal tiap minggu selama

satu semester, yang disertai oleh:

a. 1 (satu) jam kegiatan terstruktur, yang direncanakan oleh tenaga

pengajar/pengasuh mata kuliah bersangkutan, misalnya diskusi,

seminar, konferensi kasus, dan penulisan laporan tiap minggu selama

satu semester, dan

b. 1-2 jam kegiatan mandiri, misalnya membaca buku rujukan,

memperdalam materi, menyiapkan tugas, dan sebagainya.

3.1.8 Beban Satuan Kredit Semester Penelitian, Penulisan Skripsi, dan

Sejenisnya

Satuan kredit semester (1 SKS) kegiatan penelitian, penulisan skripsi,

dan sejenisnya pada dasarnya mengacu pada kerja lapangan (butir 3.1.6),

Page 22: PEDOMAN AKADEMIK - FISIP Untirtafisip-untirta.ac.id/joomdocs/pedoman-akademik2013.pdf · Pedoman Akademik ini merupakan penjabaran dari Undang-Undang Nomor : 20 Tahun 2003 tentang

BUKU PEDOMAN AKADEMIK 2013/2014 13

yaitu setara dengan beban studi minimal 4 jam terjadwal tiap minggu

selama satu semester, yang disertai oleh:

a. 1 jam kegiatan terstruktur, yang direncanakan oleh tenaga

pengajar/pengasuh mata kuliah bersangkutan, misalnya diskusi,

seminar, studi kepustakaan, penelitian laboratorium/lapangan,

partisipasi pada sesuatu lembaga, dan sebagainya;

b. 1-2 jam kegiatan mandiri, misalnya mencari buku/jurnal di

perpustakaan lain, menyiapkan penelitian, menulis skripsi/laporan

tugas akhir, dan sebagainya.

3.1.9 Jenis Mata Kuliah

Jenis mata kuliah yang ditawarkan meliputi:

a. MPK (Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian), ditujukan untuk

mengembangkan manusia Indonesia yang beriman dan bertakwa

kepada Tuhan YME dan berbudi pekerti luhur, berkepribadian

mantap dan mandiri serta memiliki rasa tanggung jawab terhadap

kesejahteraan masyarakat dan bangsa.

b. MKK (Mata Kuliah Keilmuan dan Keterampilan), ditujukan untuk

memberikan landasan penguasaan ilmu dan keterampilan tertentu;

c. MKB (Mata Kuliah Keahlian Berkarya), ditujukan untuk

menghasilkan tenaga ahli dengan kekaryaan berdasarkan dasar ilmu

dan keterampilan yang dikuasai;

d. MPB (Mata Kuliah Perilaku Berkarya), ditujukan untuk membentuk

sikap dan perilaku yang diperlukan seseorang dalam berkarya

menurut tingkat keahlian berdasarkan dasar ilmu dan keterampilan

yang dikuasai;

e. MBB (Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat), ditujukan untuk

dapat memahami kaidah berkehidupan bermasyarakat sesuai dengan

pilihan keahlian dalam berkarya.

Khusus untuk Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP),

jenis mata kuliah menjadi kewenangan LPTK (Lembaga) dan setiap

LPTK dapat mengembangkannya ke arah yang lebih relevan,

pengelompokan mata kuliah tersebut adalah :

a. Kelompok Mata Kuliah Umum (MKU)

b. Kelompok Mata Kuliah Dasar Kepribadian (MKDK)

c. Kelompok Mata Kuliah Bidang Keahlian (MKBK)

d. Kelompok Mata Kuliah Keterampilan Proses Pembelajaran

(MKKPP)

e. Kelompok Mata Kuliah Pengembangan Pendidikan (MKPP)

Page 23: PEDOMAN AKADEMIK - FISIP Untirtafisip-untirta.ac.id/joomdocs/pedoman-akademik2013.pdf · Pedoman Akademik ini merupakan penjabaran dari Undang-Undang Nomor : 20 Tahun 2003 tentang

BUKU PEDOMAN AKADEMIK 2013/2014 14

3.2. KALENDER AKADEMIK TAHUN 2013/2014

Kalender Akademik 2013/2014 ini disusun berdasarkan kegiatan akademik

yang rutin dilakukan setiap tahunnya. Acuannya adalah kalender akademik

tahun sebelumnya.

AGENDA KEGIATAN AKADEMIK

(PENERIMAAN MAHASISWA BARU TAHUN AKADEMIK 2013/2014)

No Jalur

Penerimaan Pendaftaran Seleksi Test/Ujian Daftar Ulang

1. Jalur SNMPTN 1 Feb – 8 Mar 2013 9 Mar – 27 Mei 2013 26 Mei 2013 18 – 19 Juni 2013

2. Jalur SBMPTN 13 Mei – 7 Juni 2013 18 – 19 Juni 2013 12 Juli 2013 15 – 18 Juli 2013

3. Jalur UMBPT 27 Mei – 19 Juli 2013 21 Juli 2013 23 Juli 2013 29 Juli – 02 Agt 2013

4. Jalur UMM DIII 01 – 30 Juli 2013 01 Agustus 2013 02 Agust 2013 20 – 27 Agst 2013

SEMESTER GASAL

Agenda Kegiatan Semester Gasal

Tahun Akademik 2013/2014 Waktu Pelaksanaan

Pembayaran Semester Pendek (SP) 08 Juli s/d 02 Agustus 2013

Pengisian KHS Semester Pendek (SP) 02 s/d 05 Agustus 2013

Perkuliahan SP Mahasiswa Lama 08 Juli s/d 02 Agustus 2013

Batas Verifikasi Wisuda Gelombang II 16 Agustus 2013

Pelaksanaan Wisuda Gelombang II 30 Agustus 2013

Pembayaran SPP Mahasiswa Lama 08 Juli s/d 16 Agustus 2013

Pengambilan KRS Mahasiswa Lama 12 Juli s/d 22 Agustus 2013

Bimbingan Akademik Mahasiswa Baru 19 s/d 23 Agustus 2013

Bimbingan Akademik Mahasiswa Lama 19 s/d 23 Agustus 2013

Perubahan/Perbaikan KRS 03 s/d 13 September 2013

Masa Orientasi Mahasiswa Baru (MOMB) 26 s/d 30 Agustus 2013

Print Out KRS, KHS, DHMD 26 s/d 30 Agustus 2013

Matrikulasi Pascasarjana 08 Juli s/d 16 Agustus 2013

Permohonan Cuti Kuliah 08 Juli s/d 16 Agustus 2013

Permohonan Aktif Kuliah 08 Juli s/d 16 Agustus 2013

Kuliah Umum (Studium General) 02 September 2013

Awal Perkuliahan Semester Gasal 2013/2014 02 September 2013

Dies Natalies Untirta 01 Oktober 2013

Ujian Tengah Semester (UTS) Semester Gasal 21 s/d 25 Oktober 2013

Batas Verifikasi Wisuda Gelombang III 07 Desember 2013

Page 24: PEDOMAN AKADEMIK - FISIP Untirtafisip-untirta.ac.id/joomdocs/pedoman-akademik2013.pdf · Pedoman Akademik ini merupakan penjabaran dari Undang-Undang Nomor : 20 Tahun 2003 tentang

BUKU PEDOMAN AKADEMIK 2013/2014 15

Pelaksanaan Wisuda Gelombang III 21 Desember 2013

Ujian Akhir Semester (UAS) Smt Gasal (S1) 16 s/d 27 Desember 2013

Ujian Akhir Semester (UAS) Smt Gasal (DIII) 23 s/d 31 Desember 2013

Batas akhir Input Nilai Semester Gasal 24 Januari 2014

SEMESTER GENAP

Agenda Kegiatan Semester Genap

Tahun Akademik 2013/2014 Waktu Pelaksanaan

Pembayaran SPP Mahasiswa Lama 30 Desember 2013 s/d 31 Januari 2014

Bimbingan Akademik 27 Januari s/d 07 Februari 2014

Print Out KRS, KHS, DHMD 03 s/d 07 Februari 2014

Permohonan Cuti Kuliah 06 Januari s/d 07 Februari 2014

Permohonan Aktif Kuliah 06 Januari s/d 07 Februari 2014

Awal Perkuliahan Semester Genap 10 Februari 2014

KKN/KKM 06 Januari s/d 07 Februari 2014

Perubahan KRS 17 s/d 28 Februari 2014

Uijan Tengah Semester (UTS) Semester Genap 01 s/d 11 April 2014

Ujian Akhir Semester (UAS) Semester Genap 02 s/d 13 Juni 2014

Batas akhir Input Nilai Semester Genap 27 Juli 214

Batas Verifikasi Wisuda Gelombang I 01 Maret 2014

Pelaksanaan Wisuda Gelombang I 23 Maret 2014

3.3 PENDAFTARAN MAHASISWA

Pada setiap awal semester, mahasiswa diwajibkan melakukan dua

macam pendaftaran, yaitu pendaftaran administratif dan pendaftaran

akademik.

3.3.1 Pendaftaran Administratif

Pendaftaran administratif dilakukan untuk memenuhi persyaratan

administratif yang ditetapkan dan untuk memperoleh kartu mahasiswa;

3.3.1.1 Persyaratan Bagi Mahasiswa Baru

a. Lulus tes seleksi;

b. Membawa Kartu Tanda Peserta Tes yang asli;

c. Menyerahkan foto copy ijazah yang dilegalisir serta dengan

menunjukkan ijazah aslinya ke BAKP;

d. Menyerahkan persyaratan pendaftaran mahasiswa baru ke BAKP;

e. Memperoleh surat pengantar pembayaran SPP dan biaya lainnya ke

Bank yang ditunjuk oleh Untirta;

f. Membayar SPP dan biaya lainnya di Bank dan memperoleh bukti

pembayaran (Slip Bank);

Page 25: PEDOMAN AKADEMIK - FISIP Untirtafisip-untirta.ac.id/joomdocs/pedoman-akademik2013.pdf · Pedoman Akademik ini merupakan penjabaran dari Undang-Undang Nomor : 20 Tahun 2003 tentang

BUKU PEDOMAN AKADEMIK 2013/2014 16

g. Menyerahkan bukti pembayaran SPP (Slip Bank) tersebut di BAKP,

kemudian memperoleh Nomor Induk Mahasiswa (NIM);

h. Melakukan pendaftaran pembuatan Kartu Tanda Mahasiswa di

Bagian Kemahasiswaan BAKP.

3.3.1.2 Persyaratan Bagi Mahasiswa Warga Negara Asing (WNA)

a. Untirta dapat menerima Mahasiswa Warga Negara Asing (WNA)

sebagai mahasiswa Untirta dengan mengikuti peraturan yang berlaku

di Untirta.

b. Proses pelayanan bagi Mahasiswa Warga Negara Asing (WNA)

dilaksanakan oleh UPT Pusat Layanan Internasional (PLI).

c. Ketentuan umum yang berlaku bagi Mahasiswa Warga Negara

Asing (WNA) mengikuti ketentuan yang berlaku di Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

3.3.1.3 Persyaratan Bagi Mahasiswa Lama

a. Melakukan pembayaran SPP ke Bank yang ditunjuk Untirta;

b. Menyerahkan foto copy bukti pembayaran SPP (Slip Bank) di bagian

keuangan BUKK dan bagian TU Fakultas.

3.3.1.4 Ketentuan Khusus

Dalam beberapa kasus, jika mahasiswa mengalami hambatan dalam

memenuhi persyaratan administratif (misalnya SPP belum dibayar, dan

alasan lain yang dapat dibenarkan), maka mahasiswa dapat mengajukan

Cuti Kuliah (lihat tata cara pengajuan cuti kuliah).

3.3.2 Pendaftaran Akademik

Pendaftaran akademik dapat dilaksanakan apabila pendaftaran

administratif telah selesai dilakukan. Tata cara pendaftaran akademik

sebagai berikut:

3.3.2.1 Bagi Mahasiswa Baru

a. Membayar SPP di Bank yang ditunjuk Untirta,

b. Setelah membayar SPP, maka mahasiswa memperoleh Password

yang tertulis di kuitansi pembayaran SPP (Slip Bank).

c. Membuka Website Untirta (www.untirta.ac.id), kemudian memilih

menu Registrasi, masukkan password yang tertulis di kuitansi

pembayaran SPP, lalu mengisi biodata mahasiswa secara on-line.

Apabila telah benar dan lengkap isi biodata tersebut kemudian

simpan;

d. Setelah mengisi biodata, dilanjutkan dengan membuka menu Sistem

Administrasi Akademik (SIAKAD), masukkan passwordnya dan

mengisi Kartu Rencana Studi (KRS) secara on-line; setelah diisi

secara benar dan lengkap simpan dan Print out KRS tersebut untuk

dikonsultasikan dengan Dosen PA;

Page 26: PEDOMAN AKADEMIK - FISIP Untirtafisip-untirta.ac.id/joomdocs/pedoman-akademik2013.pdf · Pedoman Akademik ini merupakan penjabaran dari Undang-Undang Nomor : 20 Tahun 2003 tentang

BUKU PEDOMAN AKADEMIK 2013/2014 17

e. Melakukan konsultasi KRS dengan Dosen Pembimbing Akademik

(Dosen PA) dan disetujui dengan cara menandatangani KRS

f. Menyerahkan print out KRS yang telah disetujui dosen PA ke

Jurusan /Program Studinya masing-masing.

3.3.2.2 Bagi Mahasiswa Lama

a. Membayar SPP di Bank yang ditunjuk Untirta;

b. Mengisi KRS melalui Sistem Administrasi Akademik (SIAKAD)

On-Line sesuai dengan semester yang ditempuhnya;

c. Melakukan konsultasi KRS dengan Dosen Pembimbing Akademik

(dosen PA) dengan memperlihatkan Kartu Hasil Semester (KHS)

sebelumnya;

d. Menyerahkan print out KRS yang telah disetujui dosen PA ke

Jurusan/Program Studinya masing-masing.

3.3.3 Kartu dan Daftar

Dalam penyelenggaraan administrasi akademik digunakan beberapa

kartu dan daftar, antara lain:

3.3.3.1 Kartu Rencana Studi (KRS)

a. KRS berisi daftar mata kuliah yang akan ditempuh mahasiswa

dalam semester bersangkutan;

b. KRS diisi oleh mahasiswa dan disetujui oleh Dosen Pembimbing

Akademik (untuk program S1 dan Diploma) atau Ketua Program

Studi (untuk Pascasarjana);

c. KRS diisi dan diunduh secara on-line melalui website Untirta;

d. KRS diserahkan ke Jurusan/Program Studi masing-masing.

3.3.3.2 Perubahan Kartu Rencana Studi (PKRS)

a. Atas persetujuan Dosen PA, mahasiswa diperbolehkan mengubah

KRS (mengganti, menambah, maupun mengurangi) sampai 14 hari

kerja perkuliahan (2 minggu). Lewat batas tersebut, perubahan KRS

tidak diijinkan.

b. KRS yang telah direvisi harus diserahkan kepada Jurusan/Program

Studi masing-masing.

3.3.3.3 Daftar Hadir Mahasiswa dan Dosen (DHMD)

a. DHMD bersisi Nama dan Nomor Induk Mahasiswa (NIM) yang

mengikuti mata kuliah yang diambil dan tertulis di KRS;

b. DHMD ditandangani oleh mahasiswa pada saat kegiatan belajar

mengajar berlangsung, serta oleh dosen pengasuh mata kuliah atau

asisten;

c. DHMD disimpan di Jurusan/Program Studi atau oleh Dosen/asisten

dosen pengasuh mata kuliah bersangkutan.

Page 27: PEDOMAN AKADEMIK - FISIP Untirtafisip-untirta.ac.id/joomdocs/pedoman-akademik2013.pdf · Pedoman Akademik ini merupakan penjabaran dari Undang-Undang Nomor : 20 Tahun 2003 tentang

BUKU PEDOMAN AKADEMIK 2013/2014 18

3.3.3.4 Daftar Peserta dan Nilai Akhir (DPNA)

a. DPNA berisi Nama, NIM, Nilai, dan Tandatangan seluruh

mahasiswa yang mengikuti mata kuliah sesuai dengan DHMD;

b. DPNA dibuat oleh Jurusan/Program Studi;

c. DPNA diserahkan oleh Jurusan/Prodi kepada Dosen/Asisten atau

pengawas ujian pada saat Ujian Akhir Semester (UAS);

d. Pengembalian DPNA oleh Dosen kepada Jurusan/Prodi paling

lambat 1 (satu) minggu setelah UAS mata kuliah yang bersangkutan

dilaksanakan;

e. DPNA lampiran 1 asli disimpan di Jurusan/Prodi dan lampiran 2

tindasan disimpan oleh dosen yang bersangkutan;

f. Dosen wajib mengumumkan Hasil Ujian Akhir Semester mata

kuliah yang bersangkutan melalui SIAKAD On-Line.

3.3.3.5 Kartu Hasil Studi (KHS)

a. KHS berisi nilai akhir semua mata kuliah yang ditempuh pada

semester bersangkutan;

b. KHS diunduh secara On-Line oleh mahasiswa sebagai persyaratan

untuk mengontrak mata kuliah pada semester selanjutnya;

c. KHS digunakan oleh Dosen Pembimbing Akademik sebagai

pertimbangan persetujuan KRS semester berikutnya :

3.4. KEGIATAN PEMBELAJARAN

a. Mahasiswa diperkenankan mengikuti kegiatan akademik

(perkuliahan, penyusunan skripsi, menerima beasiswa, dan

sejenisnya) apabila mahasiswa telah :

1. Membayar biaya pendidikan

2. Memiliki Kartu Tanda Mahasiswa (KTM)

3. Melakukan Registrasi untuk mahasiswa baru

4. Mengisi KRS semester bersangkutan

5. Pada saat mengikuti kegiatan pembelajaran mahasiswa wajib

menandatangani Daftar Hadir Mahasiswa dan Dosen (DHMD).

3.5 PERSYARATAN UJIAN

Mahasiswa diperbolehkan mengikuti kegiatan Ujian Akhir Semester

(UAS) apabila telah memenuhi persyaratan di bawah ini:

a. Terdaftar sebagai mahasiswa pada semester yang bersangkutan;

b. Memenuhi persyaratan akademik;

c. Untuk menempuh ujian akhir semester harus memenuhi persyaratan

kehadiran sebagai berikut:

1. Sekurang-kurangnya 80% aktif mengikuti perkuliahan;

2. Mengikuti seluruh kegiatan (100%) praktikum laboratorik, kerja

lapangan, seminar, dan sejenisnya;

3. Bagi yang sakit lebih dari 6 (enam) hari wajib melampirkan surat

keterangan dokter.

Page 28: PEDOMAN AKADEMIK - FISIP Untirtafisip-untirta.ac.id/joomdocs/pedoman-akademik2013.pdf · Pedoman Akademik ini merupakan penjabaran dari Undang-Undang Nomor : 20 Tahun 2003 tentang

BUKU PEDOMAN AKADEMIK 2013/2014 19

d. Mahasiswa wajib menunjukkan KTM apabila diminta oleh petugas

pengawas ujian.

e. Untuk menempuh ujian akhir (ujian komprehensif, sidang skripsi,

sidang tesis, atau kegiatan sejenis) mahasiswa harus sudah

memenuhi persyaratan sebagai berikut:

1. Lulus seluruh mata kuliah yang wajib ditempuh dan memenuhi

beban studi kumulatif yang dipersyaratkan.

2. Telah menyusun dan menulis laporan tugas akhir (untuk program

diploma) atau skripsi (untuk program sarjana), atau tesis (untuk

program magister), dan kegiatan lain yang sejenis.

3. Laporan Tugas Akhir dan Skripsi tersebut telah disetujui (layak

uji) oleh dosen pembimbing serta ketua Jurusan/Program

Studinya.

4. Untuk Tesis, telah disetujui oleh Pembimbing Tesis dan Ketua

Program Studinya.

3.6 PENULISAN LAPORAN TUGAS AKHIR, SKRIPSI, DAN TESIS

3.6.1 Penulisan Laporan Tugas Akhir Program Diploma

Pada akhir studi Program Diploma, mahasiswa diwajibkan melakukan

penyususnan dan penulisan Laporan Tugas Akhir, sesuai dengan buku

panduan penulisan Laporan Tugas Akhir di masing-masing Program

Diploma. Adapun persyaratan umum untuk mahasiswa diploma adalah

sebagai berikut:

a. Mahasiswa boleh menyusun laporan tugas akhir apabila telah

menyelesaikan mata kuliah sekurang-kurangnya 85 % beban studi

kumulatif yang dipersyaratkan;

b. Telah menyelesaikan semua mata kuliah bagi penyusunan dan

penulisan laporan tugas akhir;

c. Menyelesaikan persyaratan administratif;

d. Menyelesaikan persyaratan akademik;

e. Pembimbing pada dasarnya adalah tenaga akademik yang sekurang-

kurangnya memiliki jabatan akademik Asisten Ahli;

f. Pembimbing ditetapkan melalui surat keputusan Dekan atas dasar

usulan Ketua Jurusan/Program Studi;

g. Apabila untuk laporan tugas akhir diperlukan Pembimbing

Pendamping (tenaga ahli luar biasa) dapat mengambil tenaga ahli

tersebut dari luar;

h. Apabila tugas akhir studi tidak dapat diselesaikan dalam semester

yang bersangkutan, maka:

1) Mahasiswa diperkenankan menyelesaikannya pada semester

berikutnya dengan mencantumkan kembali mata kuliah skripsi di

KRS (Judul dan Pembimbing tidak berubah);

Page 29: PEDOMAN AKADEMIK - FISIP Untirtafisip-untirta.ac.id/joomdocs/pedoman-akademik2013.pdf · Pedoman Akademik ini merupakan penjabaran dari Undang-Undang Nomor : 20 Tahun 2003 tentang

BUKU PEDOMAN AKADEMIK 2013/2014 20

2) Pada semester bersangkutan Laporan Tugas Akhir tersebut diberi

huruf “K”, sehingga tidak digunakan untuk penghitungan IP dan

IPK.

i. Apabila Laporan Tugas Akhir itu tidak dapat diselesaikan dalam 2

(dua) semester berturut-turut, maka:

1) Laporan Tugas Akhir tersebut diberi huruf mutu “E”;

2) Mahasiswa diwajibkan menempuh kembali kegiatan penyusunan

dan penulisan Laporan Tugas Akhir tersebut dengan Topik yang

berbeda (yang baru) sedangkan Pembimbing dapat berubah atau

tetap;

3) Selanjutnya berlaku ketentuan sebagaimana butir (h) di atas.

j. Huruf Mutu Laporan Tugas Akhir sekurang - kurangnya adalah “C”.

3.6.2 Penulisan Skripsi Program Sarjana

Pada akhir studi Program Sarjana, mahasiswa diwajibkan melakukan

penyusunan dan penulisan Skripsi, dengan ketentuan sebagaimana

ditetapkan dalam buku Pedoman Penyusunan dan Penulisan Skripsi di

masing-masing Jurusan/Program Studi. Adapun persyaratan umum

penyusunan dan penulisan skripsi adalah sebagai berikut:

3.6.2.1 Persyaratan Umum

a Mahasiswa boleh menempuh mata kuliah Skripsi (menyusun skripsi)

apabila telah menyelesaikan seluruh mata kuliah atau sekurang-

kurangnya 80% beban studi kumulatif yang dipersyaratkan;

b Telah menyelesaikan semua mata kuliah prasyarat Skripsi;

c Menyelesaikan persyaratan administratif

d Menyelesaikan persyaratan akademik;

e Memiliki Kartu Tanda Mahasiswa (KTM)

f Memiliki KRS yang mencantumkan skripsi sebagai salah satu mata

kuliah yang diambil;

g Tidak sedang mengambil “Cuti Kuliah”

3.6.2.2 Pembimbing Skripsi

a. Pembimbing skripsi adalah tenaga akademik tetap.

b. Pembimbing skripsi ditetapkan oleh Dekan atas usulan Ketua

Jurusan/Program Studi;

c. Pembimbing skripsi dapat lebih dari satu orang, Pembimbing Utama

adalah tenaga akademik tetap dengan jabatan akademik serendah-

rendahnya Lektor untuk yang berpendidikan S2 dan S3.

d. Pembimbing Pendamping (Pembimbing II) pada dasarnya adalah

tenaga akademik tetap dengan jabatan akademik serendah-rendahnya

Asisten Ahli untuk yang berpendidikan S2.

e. Apabila dibutuhkan pembimbing III sebagai pemdamping, dapat

diangkat dari instansi/lembaga lainnya.

Page 30: PEDOMAN AKADEMIK - FISIP Untirtafisip-untirta.ac.id/joomdocs/pedoman-akademik2013.pdf · Pedoman Akademik ini merupakan penjabaran dari Undang-Undang Nomor : 20 Tahun 2003 tentang

BUKU PEDOMAN AKADEMIK 2013/2014 21

3.6.2.3 Ketentuan Lain

a. Apabila Skripsi tidak dapat diselesaikan dalam satu semester, maka:

1) Mahasiswa masih diperkenankan menyelesaikannya pada

semester berikutnya dengan mencantumkan kembali pada KRS

(topik dan Pembimbing tetap sama)

2) Pada akhir semester bersangkutan skripsi tersebut diberi huruf

“K”, sehingga tidak digunakan untuk perhitungan IP dan IPK;

b. Apabila skripsi tidak dapat diselesaikan dalam dua semester

berturut-turut, maka :

1) Skripsi tersebut diberi huruf “E”;

2) Mahasiswa diharuskan menempuh kembali skripsi tersebut

dengan topik yang berbeda (yang baru) dengan Pembimbing bisa

berbeda atau tetap sama;

3) Selanjutnya berlaku ketentuan seperti pada butir (a) di atas.

4) Huruf mutu Skripsi sekurang-kurangnya adalah “C”;

c. Skripsi yang ternyata ditulis dan diselesaikan di saat mahasiswa

sedang “CUTI KULIAH”, maka penulisan skripsi tersebut tidak

dibenarkan dan hasil bimbingannya dianggap gugur. Kepada

mahasiswa tersebut diwajibkan memenuhi semua persyaratan

sebagai mahasiswa aktif terlebih dahulu;

d. Ujian Skripsi diselenggarakan pada akhir studi, yaitu pada Sidang

Ujian Sarjana, yang meliputi:

1) Ujian terhadap materi Skripsi

2) Ujian komprehensif

3.6.3 Penulisan Tesis

3.6.3.1 Persyaratan Umum

a. Mahasiswa dapat menyusun Tesis apabila mahasiswa telah

menyelesaikan seluruh mata kuliah semester 1 dan semester 2 yang

dipersyaratkan;

b. Telah menyelesaikan persyaratan administratif;

c. Telah menyelesaikan persyaratan akademik;

d. Memiliki Kartu Tanda Mahasiswa;

e. Memiliki KRS yang mencantumkan Tesis sebagai salah satu mata

kuliah;

f. Tidak sedang mengambil Cuti Kuliah.

3.6.3.2 Pembimbing Tesis

a. Pembimbing Tesis dapat lebih dari 1 orang yang ditetapkan oleh

Direktur PPs atas usulan Ketua Program Studi;

b. Jika Pembimbing Tesis lebih dari 1 orang, Pembimbing Utama

(Pembimbing I) adalah tenaga akademik tetap berpendidikan Doktor

dengan jabatan akademik serendah-rendahnya Lektor. Pembimbing

Pendamping (Pembimbing II) adalah tenaga akademik tetap

Page 31: PEDOMAN AKADEMIK - FISIP Untirtafisip-untirta.ac.id/joomdocs/pedoman-akademik2013.pdf · Pedoman Akademik ini merupakan penjabaran dari Undang-Undang Nomor : 20 Tahun 2003 tentang

BUKU PEDOMAN AKADEMIK 2013/2014 22

berpendidikan serendah-rendahnya S2 dengan jabatan akademik

serendah-rendahnya Lektor Kepala;

c. Apabila dalam keadaan tertentu dibutuhkan tenaga ahli tertentu yang

tidak dimiliki oleh PPs Untirta, maka dapat mengangkat tenaga ahli

tersebut dari luar sebagai Pembimbing Pendamping (Pembimbing

II).

3.6.3.3 Ketentuan Lain

a. Apabila Tesis tidak dapat diselesaikan dalam satu semester, maka:

1) Mahasiswa masih diperkenankan menyelesaikannya pada

semester berikutnya dengan mencantumkan kembali pada KRS

(topik Tesis dan Pembimbing tetap sama)

2) Pada akhir semester bersangkutan Tesis tersebut diberi huruf

“K”, sehingga tidak diperhitungkan IP dan IPK.

b. Apabila Tesis tidak dapat diselesaikan dalam dua semester berturut-

turut, maka:

1) Tesis tersebut diberi huruf mutu “E”;

2) Mahasiswa diharuskan menempuh kembali tesis tersebut dengan

topik yang berbeda (Pembimbing bisa berbeda atau tetap);

3) Selanjutnya berlaku ketentuan butir (a) di atas.

c. Huruf mutu Tesis sekurang-kurangnya adalah B

d. Tesis yang ternyata ditulis dan diselesaikan di luar ketentuan di atas

atau dalam keadaan cuti kuliah, maka penulisan tesis tersebut tidak

dibenarkan dan hasilnya dinyatakan gugur;

e. Dalam keadaan seperti butir (d) di atas, maka mahasiswa tersebut

wajib mengganti topiknya dan mengulang penyusunan dan penulisan

tesis dan proses bimbingannya;

1) Ujian Tesis diselenggarakan pada akhir studi, yaitu pada Sidang

Ujian Magister, yang meliputi:

2) Ujian terhadap materi Tesis

3) Ujian kompetensi

f. Petunjuk lebih lengkap mengenai format penulisan Tesis dan

ketentuan lainnya dapat dilihat dalam Buku Catatan Kemajuan Studi

dan Pedoman Penulisan Tesis, yang merupakan pelengkap dan

bagian tak terpisahkan dari buku Pedoman Akademik ini.

Page 32: PEDOMAN AKADEMIK - FISIP Untirtafisip-untirta.ac.id/joomdocs/pedoman-akademik2013.pdf · Pedoman Akademik ini merupakan penjabaran dari Undang-Undang Nomor : 20 Tahun 2003 tentang

BUKU PEDOMAN AKADEMIK 2013/2014 23

3.7 PREDIKAT KELULUSAN

3.7.1 Predikat Kelulusan Program Sarjana dan Program Diploma

IPK 2,00 – 2,75 : Memuaskan

IPK 2,76 – 3,50 : Sangat Memuaskan

IPK 3,51 – 4,00 : Dengan Pujian (Cum Laude)

3.7.2 Predikat Kelulusan Program Magister

IPK 2,75 – 3.40 : Memuaskan

IPK 3,41 – 3,70 : Sangat Memuaskan

IPK 3,71 – 4,00 : Dengan Pujian (Cum Laude)

CATATAN :

Penetapan Cum laude diberikan dengan ketentuan :

a Masa studi maksimum 2 tahun untuk program magister, 4 tahun

untuk program sarjana, dan 3 tahun untuk program Diploma III.

b Tidak boleh ada nilai D, dan maksimal nilai C sebanyak 2

matakuliah.

3.8 BIMBINGAN AKADEMIK Untuk membantu kelancaran belajar mahasiswa,

fakultas/jurusan/program studi menetapkan Dosen Pembimbing

Akademik (PA) yang akan membantu mahasiswa dalam kegiatan

akademik selama menempuh studi program Sarjana dan Diploma.

Jumlah mahasiswa yang dibimbing Dosen PA disesuaikan dengan

kemampuan fakultas/jurusan/program studi. Secara ideal tiap dosen PA

membimbing sebanyak-banyaknya 15 mahasiswa.

3.8.1 Tugas Dosen Pembimbing Akademik (PA)

a. Pada dasarnya setiap Dosen tetap dapat menjadi Dosen PA yang

membimbing mahasiswa untuk keseluruhan program yang ditempuh

(program diploma maupun program sarjana);

b. Dosen PA wajib berhubungan dengan mahasiswa yang

dibimbingnya secara periodik untuk memantau perkembangan

studinya, misalnya monev pada awal, pertengahan, dan akhir

semester;

Page 33: PEDOMAN AKADEMIK - FISIP Untirtafisip-untirta.ac.id/joomdocs/pedoman-akademik2013.pdf · Pedoman Akademik ini merupakan penjabaran dari Undang-Undang Nomor : 20 Tahun 2003 tentang

BUKU PEDOMAN AKADEMIK 2013/2014 24

c. Dosen PA wajib memiliki, mengisi, dan menyimpan Buku

Informasi Mahasiswa (BIM), baik untuk kepentingan bimbingan

akademik maupun bimbingan pribadi apabila diperlukan;

d. secara ringkas tugas Dosen PA adalah:

1. Membantu mahasiswa menyusun rencana studi

2. Memberi pertimbangan kepada mahasiswa dalam menentukan

beban studi dan jenis mata kuliah yang akan ditempuh

3. Memantau hasil studi IP dan IPK.

3.8.2 Pembimbingan pada Program Magister

Pembimbingan pada Program Magister dapat diselenggarakan oleh

Program Pascasarjana dengan ketentuan-ketentuan yang diatur secara

khusus.

3.9 PEMBERIAN SANDI

Sandi dalam bentuk huruf dan nomor diberikan kepada fakultas, jurusan,

program studi, tenaga pengajar, mata kuliah, dan mahasiswa untuk

mempermudah administrasi. Sandi-sandi tersebut adalah sebagai

berikut :

3.9.1 Sandi Fakultas, Jurusan/Prodi, dan Mata Kuliah.

3.9.1.1 Sandi Program Sarjana (S1)

No Fakultas Jurusan Kode

Fak

Kode Jur/

Prodi

1. Hukum Ilmu Hukum 11 11

2.

Keguruan dan

Ilmu

Pendidikan

PLS 22 21

Diksatrasia 22 22

B. Inggris 22 23

Biologi 22 24

Matematika 22 25

PGSD 22 27

PAUD 22 28

3. Teknik

T. Mesin 33 31

T. Elektro 33 32

T. Industri 33 33

T. Metalurgi 33 34

T. Kimia 33 35

T. Sipil 33 36

4. Pertanian

Agribisnis 44 41

Agroekoteknologi 44 42

Perikanan 44 43

5. Ekonomi Manajemen 55 51

Page 34: PEDOMAN AKADEMIK - FISIP Untirtafisip-untirta.ac.id/joomdocs/pedoman-akademik2013.pdf · Pedoman Akademik ini merupakan penjabaran dari Undang-Undang Nomor : 20 Tahun 2003 tentang

BUKU PEDOMAN AKADEMIK 2013/2014 25

Akuntansi 55 52

Ekonomi

Pembangunan 55 53

6.

Ilmu Sosial

dan Ilmu

Politik

Ilmu Admin. Negara 66 61

Ilmu Komunikasi 66 62

3.9.1.2 Sandi Program Diploma

No Fak Jurusan Kode

Fak

Kode

Jenjang

Kode

Prodi

1. Ekonomi Akuntansi 55 0 1

Marketing 55 0 2

Perpajakan 55 0 3

Keuangan &

Perbankkan

55 0 4

Keterangan :

55 = Kode Fakultas Ekonomi

0 = Kode jenjang Non Degree (Diploma)

1 = Kode Program Studi

3.9.2 Sandi Nomor Induk Mahasiswa (NIM)

3.9.2.1 Sandi Nomor Induk Mahasiswa (NIM) Program S1

Fakultas Jurusan Angkatan No. Urut

11 11 09 0001

Keterangan :

11 = Fakultas Hukum

11 = Jurusan Ilmu Hukum

09 = Angkatan/Tahun Masuk Untirta

0001 = Nomor urut mahasiswa

Page 35: PEDOMAN AKADEMIK - FISIP Untirtafisip-untirta.ac.id/joomdocs/pedoman-akademik2013.pdf · Pedoman Akademik ini merupakan penjabaran dari Undang-Undang Nomor : 20 Tahun 2003 tentang

BUKU PEDOMAN AKADEMIK 2013/2014 26

3.9.2.2 Sandi Nomor Induk Mahasiswa (NIM) Program Diploma

Fakultas Jenjang Prodi Angkatan No. Urut

55 0 1 12 0001

Keterangan :

55 = Fakultas Ekonomi

0 = Jenjang Diploma

1 = Program Studi Akuntansi

12 = Angkatan/Tahun masuk

0001 = Nomor urut mahasiswa

Page 36: PEDOMAN AKADEMIK - FISIP Untirtafisip-untirta.ac.id/joomdocs/pedoman-akademik2013.pdf · Pedoman Akademik ini merupakan penjabaran dari Undang-Undang Nomor : 20 Tahun 2003 tentang

BUKU PEDOMAN AKADEMIK 2013/2014 27

BAB IV

EVALUASI HASIL BELAJAR DAN

BATAS WAKTU STUDI

4.1 EVALUASI

Pada umumnya evaluasi hasil belajar mahasiswa dalam suatu semester

dilakukan sekurang-kurangnya dua kali, yaitu Ujian Tengah Semester

(UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS). Di samping itu, setiap fakultas

dan Jurusan/Program Studi dapat menambah bentuk evaluasi lain yang

dianggap penting.

4.1.1 Nilai Akhir

Nilai akhir suatu mata kuliah yang diperoleh mahasiswa dinyatakan

dengan dua cara, yaitu huruf mutu dan angka mutu, yang disusun ke

dalam peringkat berikut:

No Nilai Relatif

/Huruf Mutu

Nilai Bobot

/Angka Mutu

Nilai Ujian

Absolut

1. A 4,00 85,00 – 100,00

2. B+ 3,50 75,00 – 84,99

3. B 3,00 65,00 – 74,99

4. C+ 2,50 55,00 – 64,99

5. C 2,00 45,00 – 54,99

6. D 1,00 35,00 – 44,99

7. E 0 Kurang dari 35

8. T 0 Tidak Lengkap

9. K - Kosong

4.1.2 Huruf Mutu T (Tidak Lengkap)

Seorang mahasiswa dinyatakan memperoleh huruf mutu (T) jika

memenuhi ketentuan sebagai berikut:

a. Diberikan kepada mahasiswa yang belum memenuhi seluruh

komponen evaluasi akhir semester yang ditetapkan dosen (misalnya

belum mengumpulkan tugas terstruktur, paper, dan sejenisnya);

b. Jangka waktu untuk memenuhi butir (a) di atas selama 2 minggu

terhitung sejak ujian akhir semester mata kuliah bersangkutan, dan

apabila sudah dipenuhi mahasiswa maka huruf mutu (T) harus

Page 37: PEDOMAN AKADEMIK - FISIP Untirtafisip-untirta.ac.id/joomdocs/pedoman-akademik2013.pdf · Pedoman Akademik ini merupakan penjabaran dari Undang-Undang Nomor : 20 Tahun 2003 tentang

BUKU PEDOMAN AKADEMIK 2013/2014 28

diganti menjadi (A), (B+), (B), (C+), (C), (D), atau (E) sesuai

perolehan angka mutunya.

Apabila evaluasi pada butir (a) di atas tidak dipenuhi dalam batas

waktu 2 minggu, maka huruf mutunya harus diganti menjadi (E)

Huruf mutu (T) tidak dapat diubah menjadi (K), kecuali dengan

alasan yang dapat dipertanggungjawabkan.

4.1.3 Huruf Mutu K (Kosong)

Seorang mahasiswa dinyatakan memperoleh huruf mutu (K) jika

memenuhi ketentuan sebagai berikut:

a. Mahasiswa mengundurkan diri dari kegiatan perkuliahan setelah

batas waktu perubahan KRS (2 minggu setelah kegiatan akademik

berjalan) dengan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan.

b. Dikenakan pada mata kuliah semester bersangkutan dalam hal

mahasiswa tidak dapat mengikuti ujian akhir semester dengan

alasan yang dapat dibenarkan seperti :

Sakit atau kecelakaan yang memerlukan perawatan lama yang

dinyatakan dengan surat keterangan dokter.

Musibah keluarga yang mengharuskan mahasiswa meninggalkan

kegiatan belajarnya dalam waktu lama, dengan dikuatkan surat

keterangan yang diperlukan.

Mengikuti kegiatan tertentu dengan surat izin dari Dekan,

Direktur Pascasarjana, atau Rektor.

c. Kalau mata kuliah yang memperoleh huruf mutu (K) itu telah

ditempuh kembali pada kesempatan lain, maka huruf mutunya dapat

berubah menjadi (A), (B+), (B), (C+), (C), (D), atau (E) sesuai

dengan perolehan angka mutunya.

4.1.4 Huruf Mutu Akhir yang Sah

a. Nilai akhir (huruf mutu) mata kuliah atau hasil evaluasi akhir sesuatu

mata kuliah hanya dianggap sah apabila:

Mahasiswa terdaftar pada semester bersangkutan;

Mata kuliah tersebut terdaftar dalam KRS mahasiswa yang

bersangkutan pada semester bersangkutan.

b. Semua nilai akhir (huruf mutu) mata kuliah atau hasil evaluasi akhir

sesuatu mata kuliah yang tidak memenuhi persyaratan butir (1) di

atas dinyatakan tidak berlaku (gugur).

4.1.5 Evaluasi Hasil Belajar

a. Evaluasi hasil belajar mahasiswa dalam suatu mata kuliah sekurang-

kurangnya merupakan gabungan dari 3 (tiga) macam penilaian:

Ujian Tengah Semester (UTS)

Ujian Akhir Semester (UAS)

Page 38: PEDOMAN AKADEMIK - FISIP Untirtafisip-untirta.ac.id/joomdocs/pedoman-akademik2013.pdf · Pedoman Akademik ini merupakan penjabaran dari Undang-Undang Nomor : 20 Tahun 2003 tentang

BUKU PEDOMAN AKADEMIK 2013/2014 29

Nilai-nilai lainnya, antara lain: tugas terstruktur, kuis, laporan hasil

praktikum, kerja lapangan, laboratorik, atau ujian

praktikum/praktik.

b. Nilai akhir yang diberikan oleh dosen harus merupakan huruf mutu

yang pasti, yaitu (A), (B+), (B), (C+), (C), (D), atau (E);

c. Nilai akhir (huruf mutu) ditulis di DPNA;

d. Mahasiswa yang terbukti mencontek diberikan Nilai E pada Mata

Kuliah yang bersangkutan

e. Dosen pengampu mata kuliah bertanggung jawab atas kebenaran

nilai akhir (huruf mutu) yang telah ditulis di DPNA;

4.1.5.1 Cara Penilaian

Penilaian dilakukan terhadap penguasaan materi oleh mahasiswa, baik

untuk bersifat kognitif, psikomotorik, maupun afektif. Kriteria penilaian

yang digunakan adalah Penilaian Acuan Patokan (PAP), dengan

klasifikasi sebagai berikut :

Nilai Huruf Mutu Angka Mutu

85,00 – 100,00 A 4,00

75,00 – 84,99 B+ 3,50

65,00 – 74,99 B 3,00

55,00 – 64,99 C+ 2,50

45,00 – 54,99 C 2,00

35,00 – 44,99 D 1,00

Kurang dari 35 E 0

Belum Lengkap K -

4.1.5.2 Perbaikan Huruf Mutu

Perbaikan huruf mutu dapat dilaksanakan pada semester reguler

(semester gasal atau genap) atau pada semester pendek.

4.1.5.2.1 Perbaikan Huruf Mutu pada Semester Reguler

Huruf mutu E harus diperbaiki dengan cara mengontrak kembali mata

kuliah bersangkutan pada semester berikutnya. Nilai maksimal

perbaikan huruf mutu E untuk kesempatan pertama adalah C. Apabila

huruf mutu C tersebut hendak diperbaiki lagi, maka berlaku ketentuan

perbaikan huruf mutu C di bawah ini :

a. Mata kuliah yang memiliki huruf mutu C harus dikontrak kembali

(dimasukkan dalam KRS).

b. Nilai C yang diperbaiki tersebut dapat berubah menjadi huruf mutu

B atau A sesuai perolehan angka mutunya.

Page 39: PEDOMAN AKADEMIK - FISIP Untirtafisip-untirta.ac.id/joomdocs/pedoman-akademik2013.pdf · Pedoman Akademik ini merupakan penjabaran dari Undang-Undang Nomor : 20 Tahun 2003 tentang

BUKU PEDOMAN AKADEMIK 2013/2014 30

c. Huruf mutu yang digunakan untuk perhitungan IPS dan IPK adalah

huruf mutu yang paling tinggi.

4.1.5.2.2 Perbaikan Huruf Mutu pada Semester Pendek

a. Huruf mutu E, D, C, dan B dapat diperbaiki kembali dengan

menempuh mata kuliah yang bersangkutan dengan mencantumkan

dalam KRS semester pendek dan mengikuti seluruh kegiatan

perkuliahan;

b. Jika huruf mutu yang diperoleh dari semester pendek tersebut lebih

rendah dari huruf mutu yang telah ada, maka yang digunakan untuk

menghitung IPS atau IPK adalah huruf mutu yang lebih besar.

c. Hasil perbaikan pada semester pendek dapat berupa huruf mutu A,

B, C, D, atau E sesuai perolehan angka mutunya.

4.1.5.2.3 Jumlah Huruf Mutu

Untuk dapat dinyatakan berhak mengikuti ujian akhir program (Ujian

Komprehensif, Ujian Skripsi, atau Tesis), disyaratkan agar :

a. Jumlah huruf mutu D maksimum dari total beban studi kumulatif

sebanyak 20 % untuk Program Diploma dan 10 % untuk Program

Sarjana ( S1)

b. Pada Program Magister (S2) mahasiswa tidak diperkenankan

memperoleh huruf mutu D ke bawah.

4.1.6 Indeks Prestasi Semester (IPS)

a. Indeks Prestasi Semester (IPS) adalah angka yang menunjukkan

prestasi atau kemajuan belajar mahasiswa dalam satu semester;

b. IPS dihitung pada tiap akhir semester

c. Rumus perhitungannya sebagai berikut :

Jumlah (AM x SKS)

IPS =

Jumlah SKS

Page 40: PEDOMAN AKADEMIK - FISIP Untirtafisip-untirta.ac.id/joomdocs/pedoman-akademik2013.pdf · Pedoman Akademik ini merupakan penjabaran dari Undang-Undang Nomor : 20 Tahun 2003 tentang

BUKU PEDOMAN AKADEMIK 2013/2014 31

IPS digunakan untuk menentukan beban studi semester berikutnya

dengan klasifikasi sebagaimana tabel di bawah ini :

Indeks Prestasi

Semester

Beban Studi

Maksimal

3,00 – 4,00 24

2,50 – 2,99 21

2,00 – 2,49 18

1,50 – 1,99 15

< 1,50 12

4.1.7 Indeks Prestasi Kumulatif (IPK)

a. Indeks prestasi kumulatif (IPK) merupakan angka yang

menunjukkan prestasi atau kemajuan belajar mahasiswa secara

kumulatif mulai dari semester pertama sampai dengan semester

paling akhir yang telah ditempuh;

b. IPK dihitung pada tiap akhir semester dan atau akhir program

pendidikan;

c. Rumus perhitungannya sebagai berikut (pembulatan ke bawah

apabila kurang dari 0,05 dan ke atas apabila sama/lebih dari 0,05);

IPK digunakan sebagai kriteria untuk memberi sanksi akademik dan

evaluasi studi pada akhir program;

4.1.8 Evaluasi Akhir Hasil Belajar

Mahasiswa dinyatakan telah menyelesaikan dan lulus dari suatu program

pendidikan yang ditempuh apabila memenuhi ketentuan sebagai berikut:

4.1.8.1 Program Diploma

a. Lulus semua mata kuliah dalam beban studi kumulatif yang

ditetapkan;

b. Memiliki IPK sekurang-kurangnya 2,00

c. Tidak terdapat huruf E;

d. Huruf mutu D tidak melebihi 20 % dari beban studi kumulatif;

Jumlah (AM X SKS) Seluruh

SMT yg ditempuh

IPK =

Jumlah SKS Seluruh SMT

yang ditempuh

Page 41: PEDOMAN AKADEMIK - FISIP Untirtafisip-untirta.ac.id/joomdocs/pedoman-akademik2013.pdf · Pedoman Akademik ini merupakan penjabaran dari Undang-Undang Nomor : 20 Tahun 2003 tentang

BUKU PEDOMAN AKADEMIK 2013/2014 32

e. Telah menyusun dan menulis Laporan Tugas Akhir, dan/atau

sejenisnya yang dipersyaratkan dan sekurang-kurangnya

memperoleh huruf mutu C setelah diuji.

4.1.8.2 Program Sarjana

a. Lulus semua mata kuliah dalam beban studi kumulatif yang

ditetapkan;

b. Memiliki IPK sekurang - kurangnya 2,00;

c. Tidak terdapat huruf E;

d. Huruf mutu D tidak melebihi 10% dari beban studi kumulatif;

e. Telah menyelesaikan penyusunan dan penulisan Skripsi atau

sejenisnya yang dipersyaratkan dan sekurang-kurangnya

memperoleh huruf mutu C setelah diuji.

4.1.8.3 Program Pascasarjana

a. Lulus semua mata kuliah dalam beban studi kumulatif yang

ditetapkan;

b. Memiliki IPK sekurang-kurangnya 3,00;

c. Tidak terdapat huruf mutu D dan E;

d. Telah mengikuti seminar, ujian-ujian, ujian sidang, atau sejenisnya

yang dipersyaratkan;

e. Telah menyelesaikan penulisan tesis dan lulus mempertahankannya

dalam ujian sidang yang ditetapkan.

4.2 BATAS WAKTU STUDI

4.2.1 Batas Waktu Studi Program Diploma

a. Batas waktu studi paling lama 10 (sepuluh) semester sejak terdaftar

sebagai mahasiswa Semester I

b. Cuti kuliah tidak dihitung dalam batas waktu studi tersebut.

4.2.2 Batas Waktu Studi Program Sarjana

a. Batas waktu studi program Sarjana paling lama 14 semester

terhitung sejak terdaftar sebagai mahasiswa pada semester I;

b. Cuti kuliah tidak dihitung dalam batas waktu studi tersebut.

4.2.3 Batas Waktu Studi Program Magister

a. Batas waktu studi program magister paling lama 10 semester

terhitung sejak terdaftar sebagai mahasiswa semester I;

b. Cuti kuliah tidak dihitung dalam batas waktu studi tersebut.

4.2.4 Cuti Kuliah

a. Cuti kuliah merupakan hak mahasiswa untuk menghentikan studi

sementara dengan ijin tertulis Rektor;

Page 42: PEDOMAN AKADEMIK - FISIP Untirtafisip-untirta.ac.id/joomdocs/pedoman-akademik2013.pdf · Pedoman Akademik ini merupakan penjabaran dari Undang-Undang Nomor : 20 Tahun 2003 tentang

BUKU PEDOMAN AKADEMIK 2013/2014 33

b. Hak cuti kuliah maksimal 2 (dua) semester, baik secara berturut-

turut maupun secara terpisah;

c. Lama cuti kuliah tidak dihitung dalam batas waktu studi;

d. Cuti kuliah tidak diperkenankan untuk mahasiswa Semester 1

dan 2 dan/atau Mahasiswa Semester 13 dan 14.

4.2.5 Alur Prosedur Cuti kuliah diatur sebagai berikut a. Mahasiswa mengajukan surat permohonan cuti kuliah yang disetujui

oleh Dosen PA, ditujukan kepada Ketua Program Studi atau Jurusan

sesuai jadwal/kalender akademik;

b. Ketua Program Studi/Jurusan mempertimbangkan permohonan cuti

kuliah tersebut dari segi akademik (IPK, batas waktu studi, dan

jumlah tabungan SKS) dan merekomendasikannya ke Dekan melalui

Wakil Dekan I;

c. Dekan melalui Wakil Dekan I meneruskan permohonan tersebut

kepada Rektor/Wakil Rektor I melalui BAKP;

d. BAKP memproses permohonan tersebut dan meminta persetujuan

Rektor/WR I;

e. Surat ijin cuti kuliah dibuat rangkap 6 dengan tembusan BUKK,

Dekan/WD I, Ketua Prodi/Jurusan, Pusdainfo, yang bersangkutan,

dan arsip universitas;

f. Jika mahasiswa melakukan cuti kuliah Tanpa Ijin Rektor maka ia

akan dikenakan sanksi sebagai berikut:

Untuk mendaftar kembali harus mengajukan permohonan tertulis

kepada Rektor melalui Dekan/Direktur Pascasarjana;

Dekan/Direktur Pascasarjana mengusulkannya kepada Rektor

untuk diterbitkan Surat Ijin Melanjutkan Studi;

Periode penghentian studi diperhitungkan dalam batas waktu

maksimal program studinya;

Diwajibkan membayar biaya pendidikan yang terutang;

Hak cuti kuliah berikutnya tidak diberikan lagi dan dinyatakan

hak cutinya telah habis;

Menghentikan studi 2 semester berturut-turut atau secara terpisah

tanpa ijin rektor, dikenakan sanksi Pemutusan Studi (DO).

4.3 ALIH PROGRAM STUDI DAN PINDAHAN DARI PERGURUAN

TINGGI LAIN

4.3.1 Alih Program Studi di Dalam Fakultas yang Sama

Pada dasarnya alih program studi dalam lingkungan Fakultas

dimungkinkan, namun diatur dengan persyaratan dan prosedur tertentu,

yaitu:

a. Persyaratan

1. Mahasiswa Aktif;

2. Telah menyelesaikan Semester 1 dan 2;

Page 43: PEDOMAN AKADEMIK - FISIP Untirtafisip-untirta.ac.id/joomdocs/pedoman-akademik2013.pdf · Pedoman Akademik ini merupakan penjabaran dari Undang-Undang Nomor : 20 Tahun 2003 tentang

BUKU PEDOMAN AKADEMIK 2013/2014 34

3. IPK minimal 2,75;

4. Tabungan Kredit (huruf mutu D ke atas) untuk semester 2

sebanyak 24 SKS dan untuk semester 3 sebanyak 36 SKS;

5. Nilai mata kuliah MPK harus sekurang-kurangnya B;

6. Tidak Memiliki Huruf Mutu E;

7. Apabila disetujui permohonan alih program studi, maka

mahasiswa diwajibkan menandatangani surat pernyataan di atas

materai yang diketahui oleh orang tua/wali yang berisi :

(a) Mahasiswa tersebut berstatus “Masa Percobaan Selama 2

(dua) Semester”;

(b) Bersedia dikenakan sanksi “Pemutusan Studi (DO)” apabila

selama 2 semester tersebut tidak menunjukkan prestasi

akademik sebagai berikut:

Pada akhir semester pertama di Prodi baru :

1) Tabungan kredit (mata kuliah yang memperoleh huruf

mutu D keatas) sekurang-kurangnya 16 SKS.

2) IP sekurang-kurangnya 2,00;

3) Tidak memperoleh huruf mutu E.

Pada akhir semester kedua di Prodi baru

1) Tabungan kredit (mata kuliah yang memperoleh huruf

mutu D ke atas) sekurang-kurangnya 32 SKS;

2) IP sekurang-kurangnya 2,00;

3) Tidak memperoleh huruf mutu E.

b. Prosedur

1. Mahasiswa mengkonsultasikan rencana alih program dengan

Dosen PA terlebih dahulu, berkaitan dengan jurusan/program

studi baru yang akan dipilih;

2. Atas pertimbangan akademik Dosen PA dapat menyetujui alih

program yang diusulkan oleh mahasiswa bimbingannya;

3. Mahasiswa mengajukan permohonan alih program dengan format

yang telah disediakan oleh Fakultas dan disetujui oleh Dosen PA

serta Ketua Prodi/Jurusan asal;

4. Dekan meneruskan surat permohonan tersebut kepada Ketua

Jurusan/Prodi yang dituju untuk minta pertimbangan dan

persetujuan;

5. Ketua Jurusan/Prodi memberikan pertimbangan dan membuat

surat persetujuan ditujukan kepada Dekan

6. Dekan menerbitkan surat rekomendasi alih program studi atas

nama mahasiswa pemohon kepada Rektor melalui BAKP;

7. BAKP meneruskan surat tersebut kepada Rektor melalui Wakil

Rektor I untuk memperoleh persetujuan universitas;

8. BAKP menerbitkan Surat Keputusan Alih Program Studi dengan

menetapkan Nomor Induk Mahasiwa (NIM) yang baru;

Page 44: PEDOMAN AKADEMIK - FISIP Untirtafisip-untirta.ac.id/joomdocs/pedoman-akademik2013.pdf · Pedoman Akademik ini merupakan penjabaran dari Undang-Undang Nomor : 20 Tahun 2003 tentang

BUKU PEDOMAN AKADEMIK 2013/2014 35

9. Surat Keputusan dibuat rangkap 6 (enam) untuk BUKK (bag.

Keuangan); PUSDAINFO; Dekan; Ketua Jurusan/Prodi; Yang

bersangkutan; dan Arsip.

4.3.2 Alih Program Studi Antar Fakultas

a. Persyaratan :

1. Mahasiswa aktif

2. Telah menyelesaikan semester 1 dan 2

3. IPK minimal 2,75;

4. Tabungan kredit (huruf mutu D ke atas) adalah 24 SKS pada akhir

semester 2 atau 36 SKS pada akhir semester 3;

5. Nilai mata kuliah MPK harus sekurang-kurangnya B;

6. Tidak memiliki huruf mutu E;

7. Apabila pindah program studi antar fakultas disetujui, mahasiswa

wajib menandatangani surat pernyataan di atas materai yang

diketahui orang tua/wali yang berisi :

a) Mahasiswa tersebut berstatus “masa percobaan selama 2

semester;

b) Bersedia dikenai sanksi akademik berupa “pemutusan studi”,

apabila selama 2 semester tersebut tidak menunjukkan prestasi

akademik sebagai berikut:

a. Pada Akhir Semester Pertama (I)

1) Tabungan Kredit (mata kuliah yang memperoleh Huruf

Mutu D ke atas) sekurang-kurangnya 16 SKS;

2) IP sekurang-kurangnya 2,00;

3) Tidak memiliki huruf mutu E;

b. Pada Akhir Semester Kedua (II)

1) Tabungan kredit (mata kuliah yang memperoleh huruf

mutu D ke atas) sekurang-kurangnya 32 SKS;

2) IP sekurang-kurangnya 2,00;

3) Tidak memiliki huruf mutu E.

b. Prosedur Pindah Program Studi Antar Fakultas

1. Mahasiswa berkonsultasi terlebih dahulu dengan Dosen PA dan

Ketua Jurusan/Prodi mengenai rencana alih program studi untuk

memperoleh saran dan pendapat berkaitan dengan

jurusan/program studi baru yang akan dipilih;

2. Atas pertimbangan akademik, Dosen PA dan Ketua Jurusan/Prodi

dapat menyetujui rencana alih program studi tersebut;

3. Mahasiswa mengajukan permohonan alih program studi kepada

Dekan sesuai format yang disediakan oleh fakultas dan disetujui

oleh Dosen PA serta ketua jurusan/Prodi asal;

4. Dekan mempertimbangkan permohonan tersebut dan dapat

langsung menolak permohonan tersebut. Surat penolakan

didasarkan atas pertimbangan akademik, yaitu bertentangan

Page 45: PEDOMAN AKADEMIK - FISIP Untirtafisip-untirta.ac.id/joomdocs/pedoman-akademik2013.pdf · Pedoman Akademik ini merupakan penjabaran dari Undang-Undang Nomor : 20 Tahun 2003 tentang

BUKU PEDOMAN AKADEMIK 2013/2014 36

dengan persyaratan di atas dan/atau Jurusan/Prodi yang baru lebih

berat dibandingkan dengan Jurusan/Prodi asal;

5. Apabila Dekan menyetujuinya, maka dibuat surat rekomendasi

terhadap permohonan tersebut ditujukan kepada Dekan fakultas

dimana jurusan/prodi baru berada dengan tembusan ke Rektor

melalui BAKP;

6. Dekan fakultas mempertimbangkan Jurusan/Prodi baru yang

diminati dengan pertimbangan sebagai berikut:

a. Apabila menolak, maka prosedurnya adalah:

(1) Dekan membuat surat penolakan tanpa meminta

pertimbangan dari Ketua Jurusan/Prodi bersangkutan

dengan alasan tidak memenuhi persyaratan di atas

dan/atau jurusan/prodi yang yang dimohon lebih berat

dibanding jurusan/prodi asal;

(2) Surat penolakan langsung dikirim ke Dekan fakultas asal

mahasiswa;

(3) Dekan fakultas asal meneruskan surat penolakan tersebut

kepada mahasiswa bersangkutan dan ketua

jurusan/prodinya.

b. Apabila menyetujui, maka prosedurnya adalah :

(1) Dekan meneruskan surat permohonan tersebut kepada

Ketua Jurusan/Prodi bersangkutan;

(2) Ketua jurusan/Prodi melakukan konversi mata kuliah dan

nilai;

(3) Dekan membuat surat persetujuan pindah program studi

dengan dilampiri hasil konversi nilai dan mata kuliah

ditujukan kepada Rektor melalui BAKP dengan tembusan

Fakultas dan Jurusan/Prodi asal mahasiswa;

(4) Rektor membuat Surat Keputusan Pindah Program Studi

Antar Fakultas yang berisi Nomor Induk Mahasiswa

(NIM) yang Baru dan Konversi Nilai/Mata kuliah dengan

tembusan Dekan Fakultas dan Jurusan/Prodi Asal; Dekan

Fakultas dan Jurusan/Prodi Baru; BAKP (bidang

Akademik); BUKK (bidang keuangan); Pusdainfo.

4.3.3 Pindahan dari Perguruan Tinggi lain

a. Persyaratan Umum

1. Untirta hanya menerima pindahan dari perguruan tinggi negeri

yang sistem pendidikannya berdasar sistem kredit semester;

2. Telah menyelesaikan sekurang-kurangnya 2 semester dan

sebanyak-banyaknya 6 semester;

3. Mata kuliah yang diakui adalah mata kuliah yang isi dan bobot

kreditnya sesuai dengan mata kuliah fakultas/jurusan/prodi yang

dituju di Untirta, serta memperoleh huruf mutu sekurang-

Page 46: PEDOMAN AKADEMIK - FISIP Untirtafisip-untirta.ac.id/joomdocs/pedoman-akademik2013.pdf · Pedoman Akademik ini merupakan penjabaran dari Undang-Undang Nomor : 20 Tahun 2003 tentang

BUKU PEDOMAN AKADEMIK 2013/2014 37

kurangnya C (atau B bagi mata kuliah tertentu sesuai yang

dipersyaratkan);

4. Lama studi di perguruan tinggi asal diperhitungkan dalam batas

waktu maksimal studi di Untirta;

5. Tidak sedang dikenai sanksi akademik yang dinyatakan dengan

surat keterangan Rektor perguruan tinggi asal;

b. Persyaratan Khusus

1. Perpindahan studi harus ke fakultas/jurusan/prodi yang sejenis;

2. Jumlah kredit mata kuliah pilihan bebas dari perguruan tinggi asal

yang diakui adalah sebanyak yang dipersyaratkan

fakultas/jurusan/prodi di Untirta;

3. Ditempatnya yang baru dikenakan ketentuan “Masa Percobaan”

maksimal 2 semester dengan menandatangani surat pernyataan di

atas materai yang diketahui oleh orang tua/wali, yang menyatakan

bahwa mahasiswa yang bersangkutan akan mendapat sanksi

“Pemutusan Studi (DO)” apabila tidak menunjukkan prestasi

seperti di bawah ini:

a) Pada akhir semester pertama :

1) Tabungan kredit (mata kuliah yang memperoleh huruf

mutu D ke atas, yang ditempuh pada semester 1 di Untirta)

sekurang-kurangnya 16 SKS;

2) IP sekurang-kurangnya 2,50;

3) Tidak memperoleh huruf mutu E

b) Pada akhir semester kedua :

1) Tabungan kredit (mata kuliah yang memperoleh huruf

mutu D ke atas, yang ditempuh pada semester 1 dan

semester 2 di Untirta) sekurang-kurangnya 32 SKS;

2) IP sekurang-kurangnya 2,00;

3) Tidak memperoleh huruf mutu E.

a. Syarat perpindahan:

1) Awal Semester 3

Tabungan kredit khusus (mata kuliah yang memperoleh huruf

mutu C ke atas) sekurang-kurangnya 32 SKS;

IPK sekurang-kurangnya 3,00

2) Awal Semester 4

Tabungan kredit khusus (mata kuliah yang memperoleh huruf

mutu C ke atas) sekurang-kurangnya 48 SKS;

IPK sekurang-kurangnya 3,00

3) Awal Semester 5

Tabungan kredit khusus (mata kuliah yang memperoleh huruf

mutu C ke atas) sekurang-kurangnya 48 SKS;

IPK sekurang-kurangnya 3,00

4) Awal Semester 6

Page 47: PEDOMAN AKADEMIK - FISIP Untirtafisip-untirta.ac.id/joomdocs/pedoman-akademik2013.pdf · Pedoman Akademik ini merupakan penjabaran dari Undang-Undang Nomor : 20 Tahun 2003 tentang

BUKU PEDOMAN AKADEMIK 2013/2014 38

Tabungan kredit khusus (mata kuliah yang memperoleh huruf

mutu C ke atas) sekurang-kurangnya 64 SKS;

IPK sekurang-kurangnya 3,00

5) Awal Semester 7

Tabungan kredit khusus (mata kuliah yang memperoleh huruf

mutu C ke atas) sekurang-kurangnya 96 SKS;

IPK sekurang-kurangnya 3,00.

b. Prosedur Pindah Program Studi

a) Mahasiswa mengajukan permohonan yang ditujukan kepada

Rektor Untirta dengan melampirkan (1) Transkrip nilai, (2) Surat

keterangan tidak sedang menerima sanksi akademik dari

perguruan tinggi asal, (3) Surat keterangan berkelakuan baik dari

pejabat kepolisian di daerah asal;

b) Rektor Untirta akan meneruskan surat permohonan tersebut

kepada Dekan fakultas yang dituju untuk memperoleh

pertimbangan dan konversi nilai/mata kuliah

Fakultas/Jurusan/Program Studi.

c) Atas dasar jawaban Dekan (menerima atau menolak) dari

Program Studi/Jurusan/Fakultas, Rektor akan mengeluarkan surat

keputusan (menerima atau menolak) permohonan pindah tersebut

dengan tembusan kepada Rektor perguruan tinggi asal.

4.3.4 Prosedur Pengajuan Undur Diri (keluar) dari Untirta

Bagi mahasiswa Untirta yang ingin pindah program studi ke Perguruan

Tinggi lain, berlaku ketentuan sebagai berikut:

a. Mahasiswa tersebut dianggap mengundurkan diri atas keinginan

sendiri dari Untirta. Oleh karena itu yang bersangkutan harus

membuat surat pernyataan mengundurkan diri di atas materai dan

diketahui oleh orang tua/wali, ditujukan kepada Rektor melalui

Dekan fakultas masing-masing;

b. Mengajukan permohonan pindah studi dengan dilampiri surat

keterangan lunas biaya pendidikan dari BUKK;

c. Untirta akan mengeluarkan surat keterangan (1) Tidak sedang

dikenakan sanksi akademik, (2) Daftar nilai yang sudah ditempuh

selama studi di Untirta, dan surat-surat lain yang dibutuhkan untuk

pindah program studi yang dipersyaratkan oleh perguruan tinggi yang

dituju.

Page 48: PEDOMAN AKADEMIK - FISIP Untirtafisip-untirta.ac.id/joomdocs/pedoman-akademik2013.pdf · Pedoman Akademik ini merupakan penjabaran dari Undang-Undang Nomor : 20 Tahun 2003 tentang

BUKU PEDOMAN AKADEMIK 2013/2014 39

BAB V

SANKSI AKADEMIK

5.1. PENGERTIAN SANKSI AKADEMIK

Sanksi akademik dapat berupa peringatan akademik dan/atau pemutusan

studi.

5.2. PERINGATAN AKADEMIK

Peringatan akademik berbentuk surat peringatan dari Wakil Dekan

Bidang Akademik yang memberitahukan adanya kekurangan prestasi

akademik mahasiswa atau pelanggaran ketentuan akademik mahasiswa

atau pelanggaran ketentuan akademik lainnya. Surat peringatan ini

ditembuskan kepada Orang Tua/Wali dan/atau Instansi/Lembaga

pengirim (bagi mahasiswa tugas belajar). Tujuannya adalah untuk

memperingatkan mahasiswa agar tidak mengalami pemutusan studi.

5.2.1 Peringatan Akademik pada Program DIPSloma

Peringatan akademik dikenakan terhadap mahasiswa yang pada tiap

akhir semester mengalami salah atau satu kondisi di bawah ini :

a. IPS di bawah 2.00 dan/atau;

b. IPK di bawah 2,00

5.2.2 Peringatan Akademik pada Program Sarjana (S1)

a. IPS di bawah 2.00 dan/atau;

b. IPK di bawah 2,00

Peringatan akademik berupa “Anjuran tidak melanjutkan studi”

diberikan kepada mahasiswa yang menunjukkan prestasi akademik

sebagai berikut :

1. Pada Akhir Semester II

a) IPK di bawah 1,90 dan/atau;

b) Tabungan Kredit (huruf mutu D ke atas) di bawah 24 SKS

2. Pada akhir semester III

a) IPK di bawah 1,90 dan/atau;

b) Tabungan kredit (huruf mutu D ke atas) di bawah 36 SKS

5.2.3 Peringatan Akademik pada Program Magister (S2)

Peringatan akademik dikenakan kepada mahasiswa yang pada setiap

akhir semester berada pada kondisi di bawah ini :

a. Mahasiswa reguler yang pada akhir semester I tidak memperoleh

IPS 3,00;

b. mahasiswa reguler yang pada akhir semester II tidak memperoleh

IPK 3,25;

Page 49: PEDOMAN AKADEMIK - FISIP Untirtafisip-untirta.ac.id/joomdocs/pedoman-akademik2013.pdf · Pedoman Akademik ini merupakan penjabaran dari Undang-Undang Nomor : 20 Tahun 2003 tentang

BUKU PEDOMAN AKADEMIK 2013/2014 40

c. mahasiswa reguler yang pada akhir semester III tidak memperoleh

nilai C untuk suatu mata kuliah;

d. mahasiswa yang pada akhir semester IV belum melakukan seminar

usulan penelitian;

e. mahasiswa yang pada akhir semester IX belum menempuh ujian

akhir lisan terbuka untuk mempertahankan tesis.

5.2.4 Peringatan Akademik karena Kelalaian Administratif

Peringatan akademik yang disebabkan oleh kelalaian administratif ini

dikenakan kepada mahasiswa program dIPSloma, sarjana dan magister

yang melalaikan kewajiban administratif antara lain membayar

SPP/UKT, tidak melakukan registrasi dan her-registrasi serta kewajiban

administrasi lainnya baik yang ditetapkan oleh fakultas, jurusan maupun

program studi (lihat pedoman akademik di masing-masing fakultas).

1.3. PEMUTUSAN STUDI

Dengan dikeluarkannya Surat Pemutusan Studi berarti mahasiswa

tersebut dikeluarkan dari fakultas/jurusan/program studi karena

prestasinya rendah, kelalaian administrasi, dan/atau kelalaian mengikuti

kegiatan belajar mengajar.

5.3.1 Pemutusan Studi pada Program DIPSloma (DIII)

Pemutusan studi pada program dIPSloma disebabkan mahasiswa

mengalami salah satu kondisi di bawah ini :

a. Pada akhir semester II memiliki :

1. IPK di bawah 2,00 dan/atau;

2. Tabungan Kredit (jumlah mata kuliah yang memiliki mutu huruf

D ke atas) tidak mencapai 24 SKS

b. Pada akhir semester III memiliki :

1. IPK di bawah 2,00 dan/atau;

2. Tabungan Kredit (jumlah mata kuliah yang memiliki mutu huruf

D ke atas) tidak mencapai 36 SKS.

c. Melebihi batas waktu studi kumulatif yang ditetapkan.

5.3.2 Pemutusan Studi pada Program Sarjana (S1) Pemutusan studi pada program Sarjana disebabkan mahasiswa

mengalami salah satu kondisi di bawah ini :

a. Pada akhir semester IV memiliki :

1. IPK di bawah 2,00 dan/atau;

2. Tabungan Kredit (jumlah mata kuliah yang memiliki mutu huruf

D ke atas) tidak mencapai 48 SKS

b. Pada akhir semester VI memiliki :

1. IPK di bawah 2,00 dan/atau;

2. Tabungan Kredit (jumlah mata kuliah yang memiliki mutu huruf

D ke atas) tidak mencapai 72 SKS.

Page 50: PEDOMAN AKADEMIK - FISIP Untirtafisip-untirta.ac.id/joomdocs/pedoman-akademik2013.pdf · Pedoman Akademik ini merupakan penjabaran dari Undang-Undang Nomor : 20 Tahun 2003 tentang

BUKU PEDOMAN AKADEMIK 2013/2014 41

c. Melebihi batas waktu studi kumulatif yang ditetapkan.

5.3.3 Pemutusan Studi pada Program Magister (S2)

Pemutusan studi pada program magister disebabkan mahasiswa

mengalami salah satu kondisi di bawah ini :

a. Pada akhir semester V tidak mencapai 2,75:

b. Akhir semester II tidak mencapai IPS 3,00;

c. Pada akhir semester I dan/atau semester II memperoleh huruf mutu

di bawah mutu di bawah C;

d. Pada akhir semester V belum melaksanakan seminar usulan

penelitian;

e. Mahasiswa yang pada akhir semester X belum menempuh sidang

ujian tesis.

5.3.4 Pemutusan Studi karena Kelalaian Administratif

Pemutusan studi dikenakan kepada mahasiswa program dIPSloma,

sarjana dan magister yang menghentikan studi 2 (dua) semester berturut-

turut atau dalam waktu yang berlainan tanpa ijin Rektor. (lihat ketentuan

cuti kuliah).

5.3.5 Pemutusan Studi karena Kelalaian Administratif mengikuti

Kegiatan Belajar Mengajar

Pemutusan studi yang dikenakan kepada mahasiswa program dIPSloma,

sarjana dan magister yang telah mendaftar atau mendaftar kembali

(registras/her-registrasi) secara administratif, tetapi :

a. Tidak mengikuti kegiatan belajar mengajar pada semester I dan/atau

semester II tanpa alasan yang dapat dibenarkan seperti tersebut pada

butir 4.1.3.(3) dan butir 4.2.4.(2), baik mengisi maupun tidak

mengisi KRS (lihat butir 5.4.1);

b. Tidak mengisi KRS dan/atau tidak mengikuti kegiatan belajar

mengajar 2 (dua) semester berturut-turut atau secara terpisah tanpa

alasan yang dapat dapat dibenarkan seperti tersebut pada butir

4.1.3.(3) dan butir 4.2.4.(2), baik mengisi maupun tidak mengisi

KRS (lihat butir 5.4.1);

c. Mengundurkan diri dari satu atau beberapa mata kuliah setelah

lewat batas waktu perubahan KRS dua semester berturut-turut atau

secara terpisah tanpa alasan yang dapat dibenarkan seperti tersebut

pada butir 4.1.3.(3) dan butir 4.2.4.(2), baik mengisi maupun tidak

mengisi KRS (lihat butir 5.4.1)

5.4 SANKSI AKADEMIK

Sanksi lain dikenakan kepada mahasiswa yang telah mendaftarkan

secara administratf pada semester I dan/atau semester II, baik mengisi

KRS tetapi tidak mengikuti kegiatan pembelajaran, maupun sama sekali

tidak mengisi KRS tanpa alasan yang dapat dibenarkan seperti tersebut

Page 51: PEDOMAN AKADEMIK - FISIP Untirtafisip-untirta.ac.id/joomdocs/pedoman-akademik2013.pdf · Pedoman Akademik ini merupakan penjabaran dari Undang-Undang Nomor : 20 Tahun 2003 tentang

BUKU PEDOMAN AKADEMIK 2013/2014 42

pada butir 4.1.3.(3) dan butir 4.2.4.(2), dianggap mengundurkan diri dan

dikenakan sanksi pemutusan studi.

5.4.1 Tidak mengikuti Kegiatan Belajar Mengajar pada Semester I

dan/atau Semester II

Mahasiswa yang telah mendaftar secara administratif pada semester I

dan/atau semester II, tetapi tidak mengikuti kegiatan belajar mengajar

tanpa alasan yang dapat dibenarkan seperti tersebut pada butir 4.1.3.(3)

dan butir 4.2.4.(2), dianggap mengundurkan diri dan dikenakan sanksi

pemutusan studi.

5.4.2 Tidak mengisi KRS

Mahasiswa yang telah melaksanakan registrasi atau her-registrasi tetapi

tidak mengisi KRS tanpa alasan yang dapat dibenarkan seperti tersebut

pada butir 4.1.3.(3) dan butir 4.2.4.(2), dikenakan sanksi berikut :

a. Diberikan peringatan keras secara tertulis oleh Wakil Dekan Bidang

Akademik agar tidak mengulangi kembali;

b. Semester yang ditinggalkan dIPSerhitungkan dalam waktu

maksimal penyelesaian studi;

c. Apabila perbuatan ini diulangi kembali, baik pada semester

berikutnya maupun pada semester lain mahasiswa tersebut

dikenakan sanksi pemutusan studi.

5.4.3 Mengundurkan Diri sesudah masa perubahan KRS

Mahasiswa yang mengundurkan diri satu atau beberapa mata kuliah

setelah melewati batas waktu perubahan KRS tanpa alasan yang dapat

dibenarkan (misal : sakit, kecelakaan atau terkena musibah) dikenakan

sanksi akademik berikut :

a. Mata kuliah yang ditinggalkan dinyatakan tidak lulus (diberikan

huruf mutu “E”);

b. Huruf mutu “E” tersebut digunakan dalam perhitungan IPK;

c. Diberikan peringatan keras secara tertulis oleh Wakil Dekan Bidang

Akademik agar tidak mengulangi kembali;

d. Semester yang ditinggalkan dIPSerhitungkan dalam batas waktu

maksimal penyelesaian studinya;

e. Apabila perbuatan ini diulangi kembali, baik pada semester

berikutnya maupun pada semester lain mahasiswa tersebut

dikenakan sanksi pemutusan studi.

5.5 SANKSI PELANGGARAN

Apabila mahasiswa melakukan pelanggaran, setelah dibicarakan dengan

Senat Fakultas, akan dikenakan sanksi khusus. Sedangkan penanganan

masalah pidananya akan diserahkan kepada pihak berwajib. Jenis

pelanggaran tersebut adalah seperti di bawah ini :

Page 52: PEDOMAN AKADEMIK - FISIP Untirtafisip-untirta.ac.id/joomdocs/pedoman-akademik2013.pdf · Pedoman Akademik ini merupakan penjabaran dari Undang-Undang Nomor : 20 Tahun 2003 tentang

BUKU PEDOMAN AKADEMIK 2013/2014 43

5.5.1 Pelanggaran Hukum

Mahasiswa yang melakukan pelanggaran hokum, baik berupa tindak

pidana maupun penyalahgunaan obat-obat terlarang (narkotika dan

sejenisnya), dan telah ditetapkan bersalah serta telah memiliki kekuatan

hukum tetap, akan dikenakan sanksi skorsing sampai dengan pemutusan

studi oleh Rektor sesuai dengan putusan tersebut.

5.5.2 Pelanggaran Etika Moral

Mahasiswa yang melakukan pelanggaran etika moral, berupa

pelanggaran susila, memalsukan tanda tangan, memalsukan nilai, dan

sebagainya akan dikenakan sanksi berupa skorsing oleh Dekan sampai

dengan pemutusan studi oleh Rektor.

5.5.3 Pelanggaran Etika Akademik

Mahasiswa yang melakukan pelanggaran etika akademik, berupa

mencontek, menjIPSlak (makalah/laporan/tugas

akhir/skrIPSsi/tesis/dsb), menbocorkan soal ujian, mengubah nilai dan

sebagainya akan dikenakan sanksi berupa skorsing sampai dengan

pemutusan studi.

Penetapan sanksi-sanksi di atas pada butir 5.5.1, 5.5.2, dan 5.5.3 ditetapkan oleh

masing-masing pejabat yang bersangkutan berdasarkan pertimbangan di masing-

masing Senat Akademik.

Pada hal-hal tertentu, fakultas dapat mengeluarkan keputusan tersendiri dengan

tidak bertentangan dengan ketentuan hukum atau peraturan-peraturan yang lebih

tinggi.

Pedoman akademik ini hakikatnya merupakan hukum yang berlaku di Universitas

Sultan Ageng Tirtayasa dan wajib dIPSatuhi oleh seluruh Sivitas Akademika di

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

Page 53: PEDOMAN AKADEMIK - FISIP Untirtafisip-untirta.ac.id/joomdocs/pedoman-akademik2013.pdf · Pedoman Akademik ini merupakan penjabaran dari Undang-Undang Nomor : 20 Tahun 2003 tentang

BUKU PEDOMAN AKADEMIK 2013/2014 44

LAMBANG / LOGO

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

Makna Lambang sebagai berikut :

a. Segi lima yaitu bentuk dasar yang melambangkan Pancasila.

b. Menara masjid Banten yang berdiri kokoh dan kuat melambangkan

keteguhan iman, pendirian yang kokoh dan tujuan yang tinggi, mulia dan

dinamis.

c. Beringin yang rindang berdiri tepat ditengah-tengah sebagai pengayom,

melambangkan keadilan yang didambakan setiap insan.

d. Empat akar pohon beringin yang terjuntai kebawah melambangkan Undang-

Undang Dasar 1945.

e. Tiga cabang akar beringin melambangkan Tri Dharma Perguruan Tinggi

(Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian kepada masyarakat).

f. Dua bulu angsa yang sebagai alat tulis pada zaman dahulu yang

melambangkan simbol pendidikan.

g. Dua garis merah di bawah adalah dua aliran sungai Ciujung dan Cidurian

yang sejak zaman pemerintah Sultan Ageng Tirtayasa digunakan untuk

pengairan guna kemakmuran daerah, melambangkan suatu harapan agar para

mahasiswa Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dapat mengembangkan

tenaga dan fikiranya untuk kemakmuran daerah.

Makna Warna sebagai berikut :

a. Putih melambangkan kesucian dan kebersihan hati yang murni.

b. Kuning keemasan melambangkan keagungan dan kejayaan.

c. Merah melambangkan keberanian.

d. Biru melambangkan kejernihan suasana dengan keaslian watak serta

kesetiaan.

e. Hijau melambangkan kesegaran, kesehatan, dan kesuburan.

f. Hitam melambangkan kekuatan jiwa.

Page 54: PEDOMAN AKADEMIK - FISIP Untirtafisip-untirta.ac.id/joomdocs/pedoman-akademik2013.pdf · Pedoman Akademik ini merupakan penjabaran dari Undang-Undang Nomor : 20 Tahun 2003 tentang

BUKU PEDOMAN AKADEMIK 2013/2014 45

MARS DAN HYMNE

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

Mars Untirta

Ketukan : 4/4

Cipt. H.Tb. Yayat Suhiyat

Do = G

Dimercia

Bangkitlah semua mahasiswa untirta

Perguruan tinggi kita

Dengan semboyan maju terus

Dalam menuntut ilmu

Senantiasa selalu laksanakan

Tri Dharma Perguruan Tinggi

Pengemban pengamal Pancasila

Dan Undang-undang Dasar Empat

Lima

Reff :

Siap membantu dalam pembangunan

Disegala bidang

Demi nusa dan bangsa

Indonesia merdeka

Untirta, Untirta, Universitas Tirtayasa

Dengan satu cita mulia

Untirta tetap jaya ………(2x)

Hymne Untirta

Cipt : Denny Soetrisna. AS (lirik)

Ari Hariadi (Syair)

Mentari yang disini

Menjanjikan fajar

Buka mata hatimu

Memandang sinar terang

Cahayamu bawa cinta

Penerus bangsa

Untirta jiwa ragaku

Almamater tercinta

Reff :

Harapan kuserahkan

Padamu almamater

Universitas Tirtayasa

Tempat ilmu yang abadi

Yang membawa kemajuan

Pembebas fikiran

Bangsa ……….

Page 55: PEDOMAN AKADEMIK - FISIP Untirtafisip-untirta.ac.id/joomdocs/pedoman-akademik2013.pdf · Pedoman Akademik ini merupakan penjabaran dari Undang-Undang Nomor : 20 Tahun 2003 tentang

BUKU PEDOMAN AKADEMIK 2013/2014 46

JAS ALMAMATER

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

Setiap mahasiswa Universitas Sultan Ageng Tirtayasa wajib memiliki Jas

Almamater yang menjadi ciri khas dan diatur dalam pedoman kemahasiswaan,

baik dari warna, bahan serta model atau bentuk.