pedikulosis kapitis

13
PEDIKULOSIS KAPITIS Noviyanti Eliska, S.Ked Pembimbing DR. dr. Rusmawardiana, SpKK (K), FINSDV Bagian/Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya/Rumah Sakit Dr. Mohammad Hoesin Palembang PENDAHULUAN Pedikulosis kapitis adalah infeksi kulit dan rambut kepala yang di sebabkan oleh Pediculosis humanus var. Capitis. Pediculosis humanus var. Capitis merupakan parasit obligat yang menghisap darah manusia untuk dapat mempertahankan hidup. Pedikulosis kapitis secara efektif berinfestasi hanya pada kepala manusia. Kutu kepala yang disebabkan oleh pedikulosis kapitis adalah masalah kesehatan masyarakat di seluruh dunia. Di Amerika Serikat, pedikulosis kapitis menyerang 6-12 juta orang setiap tahun. Pada survei epidemiologi di sekolah tertentu di bebrapa negara untuk mengetahui prevalensi kutu kepala telah ditemukan sebanyak 6,8% di Turki, 8,9% di Belgia, 13% di Australia, 35% di Brazil, 5,8% di Korea dan 52% di Ukraina. Ada banyak faktor yang berhubungan dengan host yang dapat dihubungan dengan prevalensi kutu kepala antara lain ras, kelompok umur, jenis kelamin, dan kondisi sosial-ekonomi. Kondisi higiene yang tidak baik dapat meningkatakan prevalensi. Pada anak perempuan dua kali lebih mungkin untuk terinfeksi pedikulosis kapitis

Upload: mega-reliska

Post on 11-Sep-2015

97 views

Category:

Documents


17 download

DESCRIPTION

pedikulus kapitis

TRANSCRIPT

PEDIKULOSIS KAPITISNoviyanti Eliska, S.KedPembimbing DR. dr. Rusmawardiana, SpKK (K), FINSDVBagian/Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan KelaminFakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya/Rumah Sakit Dr. Mohammad Hoesin Palembang

PENDAHULUANPedikulosis kapitis adalah infeksi kulit dan rambut kepala yang di sebabkan oleh Pediculosis humanus var. Capitis. Pediculosis humanus var. Capitis merupakan parasit obligat yang menghisap darah manusia untuk dapat mempertahankan hidup. Pedikulosis kapitis secara efektif berinfestasi hanya pada kepala manusia. Kutu kepala yang disebabkan oleh pedikulosis kapitis adalah masalah kesehatan masyarakat di seluruh dunia.Di Amerika Serikat, pedikulosis kapitis menyerang 6-12 juta orang setiap tahun. Pada survei epidemiologi di sekolah tertentu di bebrapa negara untuk mengetahui prevalensi kutu kepala telah ditemukan sebanyak 6,8% di Turki, 8,9% di Belgia, 13% di Australia, 35% di Brazil, 5,8% di Korea dan 52% di Ukraina.Ada banyak faktor yang berhubungan dengan host yang dapat dihubungan dengan prevalensi kutu kepala antara lain ras, kelompok umur, jenis kelamin, dan kondisi sosial-ekonomi. Kondisi higiene yang tidak baik dapat meningkatakan prevalensi. Pada anak perempuan dua kali lebih mungkin untuk terinfeksi pedikulosis kapitis daripada anak laki-laki. Pedikulosis kapitis sering ditemukan pada rambut anak perempuan, karena rambut yang panjang dan sering memakai aksesoris rambut.Diperkirakan 15% anak indonesia mengalami masalah kutu rambut, pedikulosis kapitis merupakan serangga kecil tanpa sayap yang mengisap darah manusia lewat kulit kepala. Kutu rambut tidak menimbulkan masalah kesehatan serius, keberadaan kutu rambut bisa sangat mengganggu karena menimbulkan gatal terus-menerus di kulit kepala. Faktor risiko untuk infestasi yang disebarkan yaitu sisir, topi dan sikat yang terinfestasi, Kontak antar kepala (kutu kepala) dan pakaian atau tempat tidur yang terinfestasi kutu badan dan kutu kepala jika kontak dengan kepala). Referat ini akan membahas lebih lanjut mengenai etiologi, patogenesis, gejala klinis, diagnosis, penatalaksanaan, komplikasi, dan prognosis dari pedikulosis kapitis agar diagnosis dapat dibangun lebih cepat sehingga penatalaksanaan dapat dilakukan lebih dini untuk mencegah komplikasi.

EPIDEMIOLOGIPenyakit pedikulosis kapitis dapat ditemukan di seluruh dunia pada semua usia terutama pada anak usia sekolah dan dewasa muda. Pedikulosis kapitis lebih sering pada wanita dibandingkan laki-laki. Laporan sebelumnya telah diperkirakan 6 sampai 12 juta pedikulosis terjadi di negara Amerika Serikat dengan insidens tertinggi pada usia sekitar 3 12 tahun. Penularan penyakit ini lebih sering melalui kontak kepala dengan kepala, namun dapat juga melalui benda-benda seperti sisir, topi, bantal, dan aksesoris yang dipakai secara bergantian. Higienitas yang buruk juga dapat meningkatkan resiko terjadinya penyakit ini, misalnya jarang membersihkan rambut atau rambut panjang pada wanita.ETIOLOGIPenyakit pedikulosis kapitis disebabkan oleh parasit subspecies pediculosis humanus var. capitis. Parasit ini termasuk dalam golongan filum Arthopoda, kelas Insecta, ordo Phthiraptera, subordo Anophara, family Pediculidae dan species Pediculus humanus. Kutu ini mempunyai dua mata dan 3 pasang kaki, berwarna abu-abu dan menjadi kemerahan jika telah menghisap darah. Terjadi dua jenis kelamin ialah jantan dan betina, yang betina dengan ukuran 1,2-3,2 mm dan leher kurang dari panjangnya, jantan lebih kecil dan jumlahnya hanya sedikit.1,4Siklus hidup Pediculosis humanus capitis melalui stadium telur, larva, nimfa dan dewasa. Satu kutu kepala betina dapat hidup selama 16 hari dan menghasilkan 50-150 telur. Terlur terbentuk oval dan umumnya berwarna putih atau kuning. Telur diletakkan sepanjang rambut dan mengikuti tumbuhnya rambut, yang berarti makin ke ujung makin terdapat telur yang lebih matang. Telur kutu membutuhkan delapan sampai sembilan hari untuk menetas, kemudian telur yang menetas akan menjadi nimfa. Nimfa akan menjadi dewasa pada 9 12 hari sesudah menetas. Untuk hidup, nimfa harus memperoleh makanan berupa darah. Pediculosis humanus capitis berbentuk seperti biji wijen dengan panjang sekitar satu sampai dua milimeter, tidak bersayap, memipih dibagian dorsoventral dan memanjang. Parasit ini memiliki tiga pasang kaki yang disesuaikan sebagai pengepit rambut dan mulut penghisap kecil di bagian anterior yang menjadi bagian untuk mendapat darah. Kutu kepala dapat merayap dengan cepat di atas 23 cm/menit. Kutu dewasa dapat bertahan hidup sekitar 30 hari di kepala manusia. Kutu dapat mati dalam satu sampai dua hari stelah jatuh dari rambut. Kutu kepala terdiri atas kutu jantan dan betina. Kutu betina dibedakan dengan kutu jantan berdasarkan ukuran tubuh yang lebih besar dan adanya penonjolan daerah posterior yang membentuk huruf V yang digunakan untuk menjepitsekeliling batang rambut ketika bertelur. 1,4PATOGENESISKelainan kulit yang timbul disebabkan oleh garukan untuk menghilangkan rasa gatal. Sepanjang siklus hidupnya, larva dan kutu dewasa menyimpan kotorannya di kulit, kepala, yang akan menyebabkan timbulnya rasa gataal. Selain itu gatal juga ditimbulkan oleh liur dan ekstreta dari kutu yang dimasukkan ke dalam kulit untuk menghisap darah. Garukan yang dilakukan untuk menghilangkan gatal akan menyebabkan terjadinya erosi dak ekskoriasi sehingga memudahkan terjadinya infeksi sekunder.4GEJALA KLINISGejala awal yang dominan adalah rasa gatal pada kulit kepala. Rasa gatal dimulai dari yang ringan sampai rasa gatal yang tidak dapat ditoleransi. Lesi papul yang gatal biasanya terdapat pada daerah belakang telinga dan bagian tengkuk leher, akibat garukan pada kulit kepala akan terjadi erosi dan ekskoriasi. Adanya infeksi sekunder yang berat menyebabkan terbentuknya pustul, abses.3,4DIAGNOSISDiagnosis pedikulosis kapitis dapat ditegakkan melalui inspeksi pada kulit kepala dan rambut, dengan menemukan kutu atau telur berwarna abu-abu berkilat. Kutu dan telur rambut tersebut dapat dikonfirmasi memaluipemeriksaan miskroskop.3,4DIAGNOSIS BANDINGa. Dermatitis Seboroik Dermatitis seboroik memberikan gambaran klinis berupa daerah eritema dan skuama pada daerah kepala serta tersa gatal oleh penderita. Dapat dibedakan dengan pedikulosis kapitis dengan tidak ditemukannya telur atau kutu pada daerah kepala yang gatal.4b. Impetigo KrustosaImpetigo krustosa disebabkan oleh Staphylococcus B hemolyticus dimulai dengan eritema dan vesikel yang cepat memecah sehingga jika penderita datang berobat yang trlihat adalah krusta tebal berwarna kuning seperti madu.4c. Tinea KapitisTinea kapitis adalah dermatofitosis pada kulit dan rambut kepala dimana terdapat kelainan berupa luas bersisik, kemerahan, keroin, dan gatal. Pada pemeriksaan dengan KOH, akan didapatkan spora dan hifa yang merupakan elemen jamur yang penyebab tinea kapitis.2

KOMPLIKASIBeberapa akan berkembang menjadi suatu infeksi sekunder akibat garukan. Adanya infeksi sekunder yang berat menyebabkan terbentuknya pustul dan abses.3PROGNOSISBaik bila kebersihan diperhatikan. Kegagalan terapi disebabkan oleh penggunaan shampo yang tidak benar dan reinfestasi parasit.3PENATALAKSANAAN3a. Pemerthrin (1%)Pemerthrin 1% krim diberikan ke kulit kepala dan rambut, dicuci dengan shampo nonconditioner kemudian dikeringkan dengan handuk. Lalu diberikan pemerthrin 1% krim selama 10 mei=nit kemudian dibilas. Hal ini diperkirakan dapat membasmi sekitar 20%-30% dari telur. Tetapi, disarankan agar pemakaiannya diulang apabila kutu masih terlihat pada 7-10 hari setelahnya. Pemethrin mempunyai keuntungan yaitu efek toksinrendah dan pengobatannya cepat. b. Pyrethrin

Pyrethrin diperolahdari suatu sari alami bunga chrysanthemum. Pyrethrin yang dikombinasi dengan piperonyl butoxide adalah neurotoksis untuk kutu tetapi kurang kurang toksik terhadap manusia. Produk ini seperti shampo dimana diberikan pada rambut yang kering dan didiamkan selama 10 menit sebelum dibilas. Penggunaan dapat diulang 7-10 hari kemudian untuk membasmi kutu kepala yang baru.

c. Malathion

Obat malathion organophosphate adalah suatu penghambat kolinesterase dan telah digunakan selama 20 tahun untuk pengobatan kulit kepal. Malathion 0,5% atau 1% yang digunakan dalam bentuk losio atau spray. Caranya : malam sebelum tidur rambut dicuci dengan sabun kemudian dipakai losio malathion, lalu kepala ditutup dengan kain. Keesokan harinya rambut dicuci lagi dengan sabun lalu disisir dengan sisir yang halus dan rapat. Pengobatan ini dapat diulangseminggu kemudian, jika masih terdapat kutu atau telur.

d. Lindane (1%)

Lindane adalah organochloride yang mempunyai efek toksik terhadap CNS (central nervous system) apabila penggunaan tidak benar. Penggunaannya seperti shampo dan dapat didiamkan kurang lebih selama 10 menit dengan pemakaian yang berulang dalam 7-10 hari. Dalam beberapa tahun kasus resisten pernah dilaporkan diseluruh dunia. Oleh karena adanya efek toksik terhadap CNS yang dapat menyebabkan serangan dan kematian, sehingga penggunaan lindane terhadap pasien harus dibatasi.

e. Krotamin 10%

Krotamin 10% dalam bentuk lotion digunkan untuk terapi skabies, dan beberapa penelitian menunjukkan krotamin 10% juga efektif untuk kutu kepala dimana diberikan ke kulit kepala dan didiamkan selama 24 jam sebelum dibilas. Aman untuk anak, dewasa dan ibu hamil

f. Ivermectin oral

Ivermectin adalah suatu agen antiparasit yang efektif untuk kutu kepala. Ivermectin diberikan dengan dosis tunggal 200 mikrogram/oral dengan dosis pemberian 2 kali setelah 7-10 hari. Invermectin tidak boleh diberikan ke anak yang berat badannya kurang dari 15 kg. penggunaan invermectin oral belum diakui oleh Food and Drug Administration (FDA).PENCEGAHANPenyakit ini pada dasarnya dapt dicegah melalui pola hidup yang bersih. Misalnya dengan pemberantasan kutu yang berada di lingkungan sekitar. Benda-benda yang terpapar dengan pendertita (misalnya kasur, bantal, handuk, mainan, topi) seharusnya dicuci bila memungkinkan kemudian keringkan. Air yang digunakan adalah air panas dengan suhu lebih dari 50-550c selama paling kurang 5 menit. Membersihkan lingkungan tempat tinggal akan membantu mengurangi kesempatan untuk terpapar kembali dengan kutu kepala. Periksalah setiap orang yang berada dalam lingkungan rumah tangga pada saat bersamaan, sebelum membersihkan lingkungan tersebut, bersihkan semua lantai dengan alat penghisap debu, permadani, bantal, karpet dan semua pelapis mebel yang ada. Semua sisir dan sikat rambut yang digunakan oleh penderita kutu kepala harus direndam dalam air dengan suhu diatas 1300f (5400C) alkohol selama satu jam.3KESIMPULANPedikulosis kapitis adalah infeksi kulit dan rambut kepala yang disebabkan oleh pediculus human var. capitis. Penyakit ini terutama menyerang anak-anak usia muda dan cepat meluas dalam lingkungan hidup yang padat, misalnya jarang membersihkan rambut atau yang relatif susah dibersihkan (rambut yang sangat panjang pada wanita). Cara penularannya biasanya melalui perantara (benda), misalnya sisir, bantal, kasur, dan topi. Gejala awal yang dominan adalah rasa gatal pada kulit kepala. Rasa gatal dimulai dari yang ringan sampai rasa gatal yang tidak dapat ditoleransi. Lesi papul yang gatal biasanya terdapat pada daerah belakang telinga dan bagian tengkuk leher, akibat garukan pada kulit kepala akan terjadi erosi dan ekskoriasi. Adanya infeksi sekunder yang berat menyebabkan terbentuknya pustul, abses. Diagnosis pedikulosis kapitis dapat ditegakkan melalui inspeksi pada kulit kepala dan rambut, dengan menemukan kutu atau telur berwarna abu-abu berkilat. Kutu dan telur rambut tersebut dapat dikonfirmasi memaluipemeriksaan miskroskop.

DAFTAR PUSTAKA1. Hamzah M. Penyakit Parasit Hewani, In: Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. 5th edition. Bagian Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Balai Penerbit Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta 2002. P: 199-122.2. Jamses, William. Parasitic Infestations, Strings, and Bites, In: Andrews disease of the skin Clinical dermatology, 10th edition, UK.2000, p; 446-4483. Woff, Klaus, Allen Johnson, Richard. Disease due to Microbacterial Agent, In Fitzpatricks Dermatology in General Medicine. 8th ed. The Mc Graw Hill Companien, Inc 2012 p; 860-8674. Shear NH, Knowles SR, Sullivan JR, Shapiro L. Infestations, Srings, and Bites In Fitzpatricks Dermatology in General Medicine. 8th ed. The Mc Graw Hill Companien, Inc 2012 p; 2033-20375. Robert J, Richard. Head Lice. In The New England Medical Journal, Vol 346, No. 21. Ownloaded from nejm.org on August 15, 2011. http://www.neim.org/doi/pdf/10.1157/NEJMoa0278935 6. breathnacth, SM. Diseases Caused by Arthopods and Other Noxious Animals, In Rooks Textbook of Dermatology. 8th Blackwell science. UK 2012, p: 33.16-33.227. chosidow Olivier, giraudeau Bruno, dkk. March 11, 2011. Oral ivemectin versus Melathion Lotion for Difficult-to-Treat Head Lice. In The New Medical Jornal Vol 362, No. 10. Downloaded from nejm.org on August 15, 2011. http://www.nejm.org/doi/pdf/10.1056/NEJMoa0905471