laporan akhir program ipteks bagi...

42
LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (I b M) IbM PENERAPAN TEKNOLOGI BUDIDAYA DAN PASCA PANEN IKAN LELE ORGANIK DI PURWOSARI KABUPATEN PASURUAN Oleh: MATHEUS NUGROHO, SPi, MP NIDN. 0719017203 (Ketua Tim Pengusul) WENNY MAMILIANTI, SP.,MP NIDN.0703027701(Anggota Tim Pengusul) UNIVERSITAS YUDHARTA PASURUAN NOVEMBER, 2016

Upload: nguyenthuy

Post on 27-Feb-2018

223 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI …yudharta.ac.id/wp-content/uploads/2017/07/MatheusNugroho...LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI ... Wisata Apel dan masih banyak lagi. Dengan

1

LAPORAN AKHIR

PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT

(IbM)

IbM PENERAPAN TEKNOLOGI BUDIDAYA DAN PASCA PANEN IKAN

LELE ORGANIK DI PURWOSARI KABUPATEN PASURUAN

Oleh:

MATHEUS NUGROHO, SPi, MP NIDN. 0719017203 (Ketua Tim Pengusul)

WENNY MAMILIANTI, SP.,MP NIDN.0703027701(Anggota Tim Pengusul)

UNIVERSITAS YUDHARTA PASURUAN

NOVEMBER, 2016

Page 2: LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI …yudharta.ac.id/wp-content/uploads/2017/07/MatheusNugroho...LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI ... Wisata Apel dan masih banyak lagi. Dengan

2

Page 3: LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI …yudharta.ac.id/wp-content/uploads/2017/07/MatheusNugroho...LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI ... Wisata Apel dan masih banyak lagi. Dengan

3

RINGKASAN

IbM PENERAPAN TEKNOLOGI BUDIDAYA DAN PASCA PANEN IKAN

LELE ORGANIK DI PURWOSARI KABUPATEN PASURUAN

Matheus Nugroho, SPi, MP, Wenny Mamilianti SP.,MP

Program ini bertujuan membentuk wirausaha mandiri dalam pemenuhan pakan ikan organik,

menciptakan teknologi pengelolaan kolam lele organik berbasis sumberdaya lokal,

meningkatkan pengetahuan dan kemampuan kelompok mitra dalam penerapan teknologi tepat

guna, meningkatkan nilai tambah dari lele melalui diversifikasi olahan lele dan meningkatkan pendapatan petani lele. Metode pelaksanaan program adalah: (1) Penyuluhan dan pelatihan

pengelolaan kolam lele organik dan pembuatan pakan organik dan penyuluhan manajemen

produksi lele organik, (2) Pelatihan terhadap penerapan teknologi dan manajemen disertai dengan praktek langsung. Pelatihan yang diberikan adalah pelatihan pembuatan pakan ikan,

pelatihan pengelolaan kolam dan pelatihan pengolahan produk berbahan baku ikan lele

(penanganan pasca panen), (3) Praktek langsung melalui kegiatan demontrasi yaitu pembuatan pakan ikan organik, pengelolaan kolam, dan penanganan pasca panen dengan demo pembuatan

olahan berbahan dasar ikan, (4) Pendampingan dalam kegiatan praktek dan pendampingan

dalam penerapan iptek yang sudah diberikan dalam usaha. Pendampingan yang dilakukan pada

saat praktek adalah dengan mengawal kegiatan praktek sampai selesai disertai adanya diskusi. Pendampingan penerapan iptek dalam jalannya usaha meliputi kegiatan konsultasi, diskusi dan

mencarikan jalan keluar dari permasalahan yang dihadapi kelompok mitra dalam penerapan

iptek. Pendampingan ini bertujuan agar kelompok mitra benar-benar terampil dalam penerapan iptek yang telah diberikan, (5) Evaluasi melalui pemantauan setiap saat dilapangan untuk

mengetahui keberhasilan program meliputi, a) evaluasi pra kegiatan, b) evaluasi selama

kegiatan, c) evaluasi pasca kegiatan. Hasil pelaksanaan program adalah (1) kedua mitra sudah memiliki instalasi pembuatan probiotik dan telah mencoba membuat probiotik sendiri dan telah

diterapkan dalam budidaya lele organik, (2) kedua mitra telah menerapkan pengelolaan kolam

ikan secara organik (3) pengolahan pangan berbasis ikan lele sudah dicoba dan kedua mitra

telah mencoba menjajakan dibeberapa tempat pemasaran dan respon konsumen sangat memuaskan.

Kata kunci : budidaya, pasca panen, lele organik, Puwosari, Pasuruan

Page 4: LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI …yudharta.ac.id/wp-content/uploads/2017/07/MatheusNugroho...LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI ... Wisata Apel dan masih banyak lagi. Dengan

4

KATA PENGANTAR

Salam sejahtera bagi kita semua. Rasa syukur yang dalam kami sampaikan ke

hadirat Allah SWT , karena berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya kegiatan Program

Iptek Bagi Masyarakat (IbM) ini dapat diwujudkan sesuai dengan rencana. Melalui

kegiatan Program Iptek Bagi Masyarakat (IbM) ini kami telah berupaya memberikan

yang terbaik demi terwujudnya program yang dirancang untuk mengasah keilmuan dan

mewujudkan TRIDARMA PERGURUAN TINGGI.

Dengan penuh rasa rendah hati, kami juga sangat menghargai dan berterima

kasih atas segala bantuan dan perhatian yang diberikan oleh Bapak dan Ibu Dosen

Universitas Yudharta Pasuruan, Lembaga Penelitian dan Pengabdian LPPM Universitas

Yudharta Pasuruan yang telah mengawal kegiatan ini. Tak lupa kami ucapkan

terimakasih kepada Direktorat Pendidikan Tinggi atas dana hibah yang telah diberikan

kepada kami sehingga penelitian ini bisa berjalan.

Besar harapan dengan kegiatan yang telah kami lakukan ini dapat berkembang

ke arah yang positif dan semoga dapat memberi manfaat bagi semua pihak, khususnya

mitra kami dan masyarakat dalam penerapan budidaya lele organik dan pengolahan

pangan berbasis lele.

Pasuruan, November 2016

Pelaksana IbM

Page 5: LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI …yudharta.ac.id/wp-content/uploads/2017/07/MatheusNugroho...LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI ... Wisata Apel dan masih banyak lagi. Dengan

5

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Sampul ...................................................................................... 1

Halaman Pengesahan .............................................................................. 2

Ringkasan ...................................................................................................... 3

Prakata ........................................................................................................... 4

Daftar Isi ........ ........................................................................................ 5

Daftar Tabel ................................................................................................ 6

Daftar Gambar .............................................................................................. 7

Daftar Lampiran .......................................................................................... 8

Bab 1. PENDAHULUAN ...................................................................... 9

1.1. Analisis Situasi ................................................................................. 9

1.2. Justifikasi Pengusul Bersama Mitra Terhadap Permasalahan

yang Dihadapi ............................................................................. 10

Bab 2. TARGET LUARAN .................................................................. 9

Bab 3. METODE PELAKSANAAN ..................................................... 17

Bab 4. KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI .................................. 20

4.1 Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM UYP) ..... 20

4.2 Jenis Kepakaran SDM ....................................................................... 21

4.3. Fasilitas Pendukung Institusi ............................................................. 22

Bab 5. HASIL DAN PEMBAHASAN ...... .............................................. 24

Bab 7. KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 30

DAFTAR PUSTAKA . ......................................................................... 31

LAMPIRAN ................ ............................................................................ 32

Page 6: LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI …yudharta.ac.id/wp-content/uploads/2017/07/MatheusNugroho...LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI ... Wisata Apel dan masih banyak lagi. Dengan

6

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Susunan Tim Pelaksana IbM .................................................... 21

Tabel 2. Susunan Personalia Pembantu ................................................... 22

Page 7: LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI …yudharta.ac.id/wp-content/uploads/2017/07/MatheusNugroho...LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI ... Wisata Apel dan masih banyak lagi. Dengan

7

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Kondisi kolam yang kurang perawatan ..................................... 12

Gambar 2. Produk Olahan Ikan yang sudah dikembangkan ......................... 13

Gambar 3. Permasalahan mitra dalam menjalankan usahanya .................... 14

Gambar 4. Prosedur Pelaksana Kerja ........................................................... 19

Gambar 5. Pola Keberlanjutan Program ....................................................... 21

Gambar 6. Dokumentasi pelatihan pembuatan probiotik ............................ 25

Gambar 7. Probiotik buatan mitra hasil pelatihan ...................................... 26

Gambar 8. Dokumentasi fermentasi .......................................................... 27

Gambar 9. Dokumentasi penyuluhan pengelolaan kolam ikan lele.............. 28

Gambar 10. Produk Hasil Pelatihan Pengolahan Pangan berbasis lele ........ 29

Gambar 11. Pelatihan Pengolahan Pangan Berbasis lele ............................. 29

Page 8: LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI …yudharta.ac.id/wp-content/uploads/2017/07/MatheusNugroho...LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI ... Wisata Apel dan masih banyak lagi. Dengan

8

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Submission artikel ilmiah ................................................. 31

Page 9: LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI …yudharta.ac.id/wp-content/uploads/2017/07/MatheusNugroho...LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI ... Wisata Apel dan masih banyak lagi. Dengan

9

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1.Analisis Situasi

Ikan lele merupakan salah satu produk perikanan darat yang banyak

dibudidayakan oleh masyarakat sehingga tidak sulit mendapatkannya di pasaran. Ikan

lele telah banyak dikenal orang sebagai ikan peliharaan yang baik, mudah dipelihara

dalam kolam atau genangan air biasa. Ikan ini merupakan jenis ikan yang memiliki

daging yang lezat, mudah dicerna, dan bergizi tinggi. Selain itu lele dapat tumbuh

dengan cepat dan mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Tren konsumsi ikan murah

dari tahun ke tahun mengalami peningkatan, namun produksi ikan lele secara nasional

belum dapat mencukupi tingginya permintaan pasar. Pasar dalam negeri lele sebagian

besar masih digunakan untuk konsumsi sehari-hari. Peluang pasar ikan lele yang tinggi

nantinya dapat mendorong petani lele untuk memelihara dan memperoleh hasil yang

diharapkan.

Produksi ikan lele pada tahun 2012 di Jawa Timur mencapai 44.928 ton/tahun

sedangkan kebutuhan dalam jangka waktu 65 hari saja mencapai 20.666 ton. Jawa

Timur baru memenuhi permintaan ikan lele konsumsi 46%, kekurangan ikan lele

sisanya didatangkan dari luar daerah yaitu Jawa Tengah dan Jawa Barat. Pada tahun

2013, dengan jumlah penduduk Indonesia berkisar 220 juta jiwa dengan konsumsi ikan

perkapita 22 kg/kapita/tahun, artinya peluang yang besar bagi pengembangan budidaya

ikan khususnya ikan lele.

Kabupaten Pasuruan salah satu kabupaten di Jawa Timur yang memiliki

sumberdaya alam yang sesuai untuk pertanian, peternakan dan perikanan. Dengan

ketinggian tempat antara 0 – 1000 mdpl sangat cocok untuk budidaya ikan lele.

Pasuruan sendiri tingkat produksi ikan air tawar meningkat setiap tahun. Bahkan,

peningkatan tersebut melebihi target produksi. Seperti yang terjadi pada tahun 2012,

produksi ikan air tawar mencapai 5.496,7 ton. Sementara target produksi hanya

5.177,22 ton. Produksi ini meningkat kembali sebanyak 256 ton pada tahun 2013,

dengan total produksi saat itu 5.752,70 ton.

Dengan jumlah produksi yang meningkat diikuti pula dengan meningkatnya

jumlah permintaan pasar. Pasuruan terletak di poros jalur yang menghubungkan kota-

Page 10: LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI …yudharta.ac.id/wp-content/uploads/2017/07/MatheusNugroho...LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI ... Wisata Apel dan masih banyak lagi. Dengan

10

kota besar di wilayah Jawa Timur bagian timur dan selatan. Bagian timur yaitu Malang-

Pasuruan-Surabaya dan bagian selatan yaitu Surabaya – Pasuruan - Probolinggo –

Jember – Banyuwangi. Selain itu Pasuruan juga menjadi kota kunjungan wisata karena

banyak sekali tempat-tempat wisata yang ada seperti Taman Safari Indonesia, Pantai

Magrove, Gunung Bromo, Wisata Tretes, Wisata Apel dan masih banyak lagi. Dengan

banyaknya tempat wisata tentunya mengakibatkan banyak berdiri rumah makan atau

restoran. Hampir disetiap sisi jalan didalam kota maupun dipelosok desa banyak

dijumpai warung makan atau restoran baik yang besar maupun yang kecil menyediakan

menu makanan yang berbahan lele. Menu lele bisa berupa pecel lele, lalapan lele dan

sebagainya yang harganya cukup ekonomis. Dengan banyaknya warung makan yang

menyediakan menu lele dan digemari konsumen tidak heran jika bisnis ikan lele sangat

menjanjikan dan perkembangannya begitu cepat.

Jumlah rumah tangga di Pasuruan dari tahun ke tahun mengalami peningkatan

sebesar 104,64 % dari tahun 2010-2012 (Data BPS Kab. Pasuruan) dan laju

pertumbuhan penduduk meningkat dari 0,56 ditahun 2011 menjadi 0,66 ditahun 2012.

Dengan bertambahnya jumlah rumah tangga di Kabupaten Pasuruan menjadi pasar yang

potensial bagi pasar ikan air tawar khususnya ikan lele, hal ini didukung data BPS

bahwa tingkat konsumsi ikan perkapita adalah 22 kg/kapita/tahun.

Purwosari salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Pasuruan. Di daerah ini

tidak banyak masyarakat yang tertarik untuk budidaya lele, hal ini terlihat pada mata

pencaharian penduduk terbesar adalah petani dan karyawan pabrik/industri. Di

Kecamatan Purwosari tercatat ada kurang dari 10 orang yang budidaya lele diantaranya

adalah Bapak M. Subadar dan Bapak Sutarman.

Dua tahun terakhir Fakultas Pertanian Universitas Yudharta Pasuruan secara

intensif mengembangkan penelitian tentang budidaya lele organik dengan

memanfaatkan sumberdaya lokal yang ada salah satunya pemanfaatan batang dan

bonggol pisang. Sejak tahun 2006 Kabupaten Pasuruan memproklamirkan menjadi

sentra buah pisang khususnya di daerah Prigen, Pandaan, Sukorejo, Purwosari sampai

Purwodadi. Hal ini bisa dilihat banyak sekali masyarakat berbudidaya pisang khususnya

pisang rojonongko dan pisang raja. Dengan banyaknya pohon-pohon pisang yang ada

kemudian timbul ide memanfaatkan untuk pembuatan mikroorganisme lokal (MOL)

dengan bahan baku batang dan bonggol pisang. MOL ini dipakai sebagai probiotik

Page 11: LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI …yudharta.ac.id/wp-content/uploads/2017/07/MatheusNugroho...LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI ... Wisata Apel dan masih banyak lagi. Dengan

11

dalam budidaya ikan lele dan hasilnya sangat memuaskan. Hal ini sesuai dalam

penelitian Anhari Adip F dan Mamilianti W (2013) yang menyatakan bahwa pemberian

MOL bonggol bisang dan kompos pada kolam ikan lele memberikan pengaruh yang

signifikan terhadap panjang lele dan penambahan bobot lele. Di dalam penelitian

tersebut juga menyatakan bahwa dengan penambahan MOL bonggol pisang bisa

mempercepat usia panen yaitu 2,5 bulan untuk lele konsumsi. Di dalam penelitian

Karim A dan Mamilianti W (2014) menyatakan bahwa pakan ikan lele dari azolla,

tepung cacing yang difermentasikan dengan MOL nasi memberikan kandungan protein

kasar yang tinggi. Pada tahun yang sama Fakultas Pertanian Universitas Yudharta

Pasuruan juga mengembangkan budidaya lele organik yang hasilnya membuat banyak

petani lele disekitar kampus tertarik untuk mengembangkannya.

Fakultas Pertanian Universitas Yudharta berlokasi di Kecamatan Purwosari tidak

jauh dari lokasi kelompok usaha tersebut. Ini sesuai dengan Visi Misi FP UYP yang

diantaranya untuk mengembangkan hasil-hasil penelitian untuk pengabdian masyarakat.

Diantara kelompok usaha yang tertarik untuk mengembangkan budidaya lele organik

adalah mitra program IbM ini yaitu bapak Sutarman dan bapak M. Subadar. Setelah

kelompok petani ini bertemu dengan tim pengusul mereka mengemukakan ketertarikan

tentang budidaya lele organik untuk mengembangkan usahanya. Ada beberapa

permasalahan yang mereka hadapi selama ini dalam budidaya lele yang mereka pikir

dengan penerapan budidaya lele organik bisa mengatasi permasalahannya.

Permasalaahan yang sering mereka hadapi adalah tingginya tingkat kematian

benih ikan yang mereka tabur yaitu mencapai lebih dari 20%. Hal ini disebabkan

kurangnya pengetahuan mereka dalam pengelolaan kolam seperti waktu pergantian air,

pemberian pakan dan usia benih ikan yang sesuai untuk ditabur. Seperti diketahui

bahwa budidaya lele memang diperlukan ketelatenan didalam pengelolaan kolam

karena kualitas air yang buruk akan membuat stress benih karena belum bisa

beradaptasi dengan lingkungan air yang baru. Dalam pemberian pakan juga diperlukan

pengetahuan frekwensi pemberian pakan dan jenis pakan yang diberikan karena lele

bersifat kanibal jika pakan yang diberikan kurang maka ikan tersebut akan membunuh

lele yang lain. Selain itu setelah diamati oleh tim pengusul bahwa kelompok petani

Mitra tidak memperhatikan kualitas pakan, mereka terkesan sembarangan dalam

pemberian jenis pakan. Jenis pakan yang sering diberikan selain konsentrat buatan

Page 12: LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI …yudharta.ac.id/wp-content/uploads/2017/07/MatheusNugroho...LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI ... Wisata Apel dan masih banyak lagi. Dengan

12

pabrik adalah kotoran ayam, sampah organik dapur dan limbah ikan itu sendiri. Dimana

dalam pemberiannya tidak diukur dosisnya dan mereka tidak memperhatikan perawatan

air sehingga menimbulkan bau yang kurang sedap.

Gambar. 1. Kondisi Kolam yang kurang perawatan

Permasalahan berikutnya adalah semakin tingginya harga pakan dipasaran.

Berdasarkan informasi yang didapatkan tim pengusul bahwa petani lele mengeluhkan

biaya pakan yang merangkak naik. Selain itu belum ada diantara mereka yang

membudidayakan lele secara organik. Pakan hampir 90% diperoleh dengan membeli

dipasaran. Mereka belum mengetahui tentang teknologi pembuatan pakan sendiri

dengan memanfaatkan sumberdaya lokal yang ada sehingga bisa menghemat biaya

pakan. Menurut Khairuman (2002), salah satu cara menyiasati pakan ikan yang murah

namun memiliki nutrisi tinggi adalah dengan jalan meramu sendiri pakan yang akan

diberikan kepada ikan. Selain itu dapat juga dilakukan dengan mengoptimalkan

penggunaan pakan alami yang biaya produksinya relatif lebih murah. Disamping itu

dapat memanfaatkan pakan alternatif yang banyak terdapat disekitar kita dan biasanya

merupakan limbah yang tidak dimanfaatkan. Pakan alami umumnya merupakan

mikroorganisme atau jasad renik yang hidup di dalam air seperti plankton atau

fitoplankton (tumbuhan renik) dan zooplankton (hewan renik). Dijelaskan juga dalam

penelitian Anhari Adib F dan Mamilianti W (2013) mengatakan bahwa dengan

pemberian kompos dan MOL bonggol pisang serta mengatur pemberian MOL tiap

minggu bisa menghemat pakan sampai 50%. Selain itu dengan memanfaatkan limbah

Page 13: LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI …yudharta.ac.id/wp-content/uploads/2017/07/MatheusNugroho...LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI ... Wisata Apel dan masih banyak lagi. Dengan

13

ikan seperti kepala duri atau tulang ikan dicampur dengan tepung azolla bisa menjadi

alternatif pakan ikan lele yang bisa digunakan oleh pembudidaya lele karena di

Pasuruan pertumbuhan azolla begitu banyak sedangkan limbah ikan bisa didapat dari

pasar atau rumah makan yang menjadi konsumen dari produk mitra. Dengan begitu

tidak kesulitan dalam pasokan bahan baku dan harga terjangkau.

Permasalahn berikutnya adalah harga lele yang fluktuatif sesuai dengan harga

pasar. Jika harga tinggi menguntungkan kelompok usaha namun jika harga rendah

pastinya merugikan mereka. Harga tinggi mencapai Rp. 16.000/kg ditingkat produsen

dan menguntungkan kelompok petani begitu sebaliknya harga terendah mencapai Rp.

12.000/ kg ini sangat merugikan ditambah harga pakan yang tinggi. Harga mencapai

paling rendah terjadi karena banyak petani lele disekitar Pasuruan seperti Malang dan

Mojokerto mengalami panen yang bersamaan. Hal ini terjadi pada bulan Maret,

Februari, Juni, Juli karena petani lele mempercepat panen untuk mencukupi kebutuhan

terhadap biaya pendidikan anak. Mereka belum mengetahui tentang pengolahan lele

atau teknologi pasca panen lele agar memiliki nilai tambah. Sebenarnya lele bisa diolah

menjadi bakso, sosis atau nagut ikan.

Gambar 2. Produk Olahan Ikan Lele yang sudah dikembangkan oleh tim

pengusul yang siap dipraktekkan kepada mitra

Jika terjadi penurunan harga jual dipasar tidak jarang kelompok usaha menunda

panen dengan alasan menunggu harga normal atau harga tinggi. Dengan menunda usia

panen akan mengakibatkan bobot lele semakin besar. Apabila bobot semakin besar akan

mempengaruhi kualitas daging lele. Daging lele tidak berasa atau hambar dan tidak

disukai oleh konsumen. Sebenarnya dengan diketahuinya waktu-waktu harga turun

Page 14: LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI …yudharta.ac.id/wp-content/uploads/2017/07/MatheusNugroho...LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI ... Wisata Apel dan masih banyak lagi. Dengan

14

kelompok usaha bisa mengatur proses produksinya dengan manajemen produksi yang

lebih tepat.

Oleh karena itu perlu adanya pengenalan dan penerapan IPTEK kepada

masyarakat terhadap kelompok petani ikan lele tentang budidaya ikan lele organik dan

penanganan pasca panen. Manfaat dari pengenalan dan penerapan teknologi ini sangat

baik, dengan teknologi ini diharapkan dapat meningkatkan produksi lele sekaligus

meningkatkan pendapatan sehingga usaha mereka layak diusahakan.

IbM (Ipteks Bagi Masyarakat) bagi kelompok usaha ini memiliki tujuan sebagai

berikut :

1. Membentuk wirausaha mandiri dalam pemenuhan pakan ikan organik

2. Menciptakan teknologi pengelolaan kolam lele organik berbasis sumberdaya lokal

3. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan kelompok mitra dalam penerapan

teknologi tepat guna

4. Meningkatkan nilai tambah dari lele melalui diversifikasi olahan lele.

5. Meningkatkan pendapatan petani lele

1.2 Justifikasi Pengusul Bersama Mitra Terhadap Permasalahan yang Dihadapi

Dari hasil diskusi dengan mitra kelompok usaha lele, disepakati bersama bahwa

yang menjadi permasalahan utama dalam usaha mereka adalah seperti digambarkan

pada gambar 3 :

Gambar 3. Permasalahan Mitra dalam menjalankan usahanya

Rendahnya

Pengetahuan

tentang budidaya

dan penanganan

pasca panen

1

Belum mampu

dalam

manajemen

produksi

Belum mampu

membuat

pakan sendiri

Belum mampu

dalam

pengelolaan

kolam yang

aman bagi ikan

3

2

4

Belum mampu

dalam

penanganan pasca

panen agar lele

mempunyai nilai

tambah

Usaha

Lele

kurang

maksimal

5

Page 15: LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI …yudharta.ac.id/wp-content/uploads/2017/07/MatheusNugroho...LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI ... Wisata Apel dan masih banyak lagi. Dengan

15

1) Rendahnya Pengetahuan tentang budidaya dan penanganan pasca panen.

Kedua kelompok mitra telah melakukan usaha budidaya lele kurang lebih 6 tahun

yang lalu. Namun teknologi budidaya yang dilakukan masih sederhana. Mereka

mendapatkan pengetahuan tersebut dari belajar dengan sesama pembudidaya ikan

yang lain. Pengetahuan budidaya yang rendah ditunjukkan dengan tingkat kematian

benih masih tinggi, pengelolaan kolam yang kurang maksimal dan kualitas dan

kuantitas pemberian pakan belum efisien.

2) Belum memiliki kemampuan dalam pengelolaan kolam yang aman bagi ikan.

Kedua mitra belum memiliki pengetahuan pengelolaan kolam khususnya pergantian

air atau sirkulasi dan sanitasi kolam. Kolam terlihat kotor dan bau sehingga

kematian benih dan ikan masih tinggi.

3) Belum mampu membuat pakan sendiri. Pakan adalah faktor penting dalam

budidaya ikan khususnya ikan lele. Biaya produksi tertinggi adalah biaya pakan.

Kedua mitra belum memiliki pengetahuan pembuatan pakan sendiri yang

memanfaatkan bahan baku atau sumberdaya lokal.

4) Belum mampu dalam manajemen produski. Keterbatasan pengetahuan

pengelolaan kolam dan penjadwalan pemberian pakan sering mengakibatkan

kematian ikan. Kedua mitra sering melakukan panen tidak sesuai dengan usia panen

sehingga produksi tidak maksimal.

5) Belum mampu penanganan pasca panen agar lele memiliki nilai tambah.

Harga yang fluktuatif sering mengakibatkan kedua mitra menunda usia panen yang

sebenarnya merugikan mitra sendiri. Oleh karena itu perlu adanya pengetahuan

untuk mengolah lele menjadi produk makanan yang memiliki nilai jual tinggi. Hal

ini dilakukan jika harga lele terjadi pada posisi terendah sehingga tidak merugikan

mereka.

Atau secara garis besarnya permasalahan mitra adalah :

a. Bagaimanakah mengelola kolam lele yang aman dan sesuai syarat pertumbuhan

ikan?

b. Bagaimanakah cara membuat pakan ikan sendiri secara organik dengan

memanfaatkan sumberdaya lokal sehingga bisa menekan biaya pakan ?

c. Bagaimana manajemen produksi dalam budidaya lele agar produksi tinggi dan sesuai

permintaan pasar ?

Page 16: LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI …yudharta.ac.id/wp-content/uploads/2017/07/MatheusNugroho...LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI ... Wisata Apel dan masih banyak lagi. Dengan

16

d. Bagaimanakah meningkatkan nilai tambah dari lele auntuk mengatasi stok yang

melimpah akibat turunnya harga ?

BAB 2. TARGET LUARAN

Berdasarkan analisis situasi, permasalahan yang telah diuraikan TARGET

LUARAN dari kegiatan IbM bagi masyarakat kelompok petani lele ini adalah :

1) Mitra kelompok usaha lele di Purwosari memiliki wawasan dan pengetahuan tentang

konsep budidaya lele secara organik sehingga mereka dapat mengoptimalkan potensi

usahanya melalui pemanfaatan sumberdaya lokal (bonggol pisang, batang pisang,

dan pupuk kandang).

2) Kemandirian kelompok usaha (mitra) meningkat dalam hal pemenuhan pakan

dengan adanya teknologi tepat guna pembuatan pakan ikan lele organik dengan

memanfaatkan sumberdaya lokal yang ada.

3) Kelompok mitra mampu dalam manajemen produksi tentang pengaturan dosis dan

jadwal pemberian pakan yang tepat, penjadwalan pembuatan MOL, kompos dan

pakan. Selain itu penjadwalan pemeliharaan kolam yang tepat dengan begitu

kelompok usaha (mitra) dalam menjalankan usahanya lebih efisien.

4) Kelompok mitra mampu dalam penanganan pasca panen dengan pengolahan ikan

yang menjadi produk-produk yang memiliki nilai jual tinggi sehingga bisa menjadi

alternatif usaha lain atau menjadi penghasilan tambahan.

5) Merintis kawasan percontohan budidaya lele organik di Kabupaten Pasuruan melalui

pemberdayaan kelompok petani lele (mitra) sehingga kelompok usaha lainnya

ataukah masyarakat sekitarnya bisa belajar dan menerapkan budidaya lele organik.

6) Target luaran secara akademis untuk pendidikan yaitu publikasi artikel ilmiah dan

buku Petunjuk Praktis Budidaya Lele Organik.

Dampak hasil luaran yang telah diuraikan sebelumnya bagi kelompok tani dan

masyarakat sebagai berikut :

1) Updating ipteks bagi kelompok petani lele dan masyarakat tentang budidaya lele

organik.

2) Produktivitas kelompok petani lele meningkat khususnya dalam pengelolaan

kolam, pembuatan pakan dan penanganan pasca panen.

Page 17: LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI …yudharta.ac.id/wp-content/uploads/2017/07/MatheusNugroho...LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI ... Wisata Apel dan masih banyak lagi. Dengan

17

3) Meningkatkan kemampuan manajemen SDM sehingga membentuk kemandirian

kelompok usaha.

4) Meningkatkan kemampuan manajemen produksi dalam pengelolaan kolam dan

pembuatan pakan ikan secara organik.

5) Meningkatkan dan mengembangkan kemampuan dan keterampilan kelompok usaha

dalam pengolahan ikan menjadi produk yang mempunyai nilai tambah dan nilai

jual.

6) Peningkatan atensi akademisi terhadap kelompok usaha yang masih mempunyai

mindset konvensional.

7) Peningkatan kegiatan pengembangan ilmu, teknologi dan seni di perguruan tinggi.

BAB 3. METODE PELAKSANAAN

Untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi mitra diperlukan metode

pendekatan yang sesuai dengan yang dibutuhkan. Metode pendekatan yang dipakai

dalam IbM adalah metode pendekatan partisipasi kelompok atau Partisipatory Rural

Apprasial (PRA), yaitu melibatkan kelompok mitra dalam kegiatan. Adapun dalam

pelaksanaannya kegiatan IbM ini meliputi: penyuluhan, pelatihan, praktek langsung,

pendampingan, dan evaluasi untuk melihat efektivitas program dalam sosialisasi dan

apakah pelaksanaannya efisien. Tahapan-tahapan pelaksanaan IbM ini dijelaskan

sebagai berikut:

1) Penyuluhan yaitu dengan cara mengumpulkan mitra yang terdiri dari pemilik usaha

dan karyawannya disuatu tempat untuk memberikan penjelasan materi kegiatan

serta transfer ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai upaya untuk meningkatkan

pengetahuan dan ketrampilan kelompok usaha kedua mitra dalam hal pengelolaan

kolam ikan yang aman dan sehat bagi ikan, pentingnya pembuatan pakan sendiri

dan manajerial pemilik sebagai manajer dalam mengelola usaha. Penyuluhan dalam

kegiatan terdiri dari penyuluhan pengelolaan kolam lele organik, penyuluhan

pembuatan pakan organik dan penyuluhan manajemen produksi lele organik.

2) Pelatihan yaitu pelatihan terhadap penerapan teknologi dan manajemen disertai

dengan praktek langsung. Pelatihan yang diberikan adalah pelatihan pembuatan

pakan ikan, pelatihan pengelolaan kolam dan pelatihan pengolahan produk

Page 18: LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI …yudharta.ac.id/wp-content/uploads/2017/07/MatheusNugroho...LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI ... Wisata Apel dan masih banyak lagi. Dengan

18

berbahan baku ikan lele (penanganan pasca panen). Kegiatan pelatihan ini

didahului dengan kegiatan persiapan beberapa bahan dan alat yang akan digunakan

dalam pelatihan dan praktek. Kegiatan persiapan ini melibatkan kelompok mitra

sebagai peserta pelatihan.

3) Praktek langusung melalui kegiatan demontrasi yaitu pembuatan pakan ikan

organik, pengelolaan kolam, dan penanganan pasca panen dengan demo pembuatan

olahan berbahan dasar ikan. Praktek ini dilakukan bersama-sama tim pengusul dan

kelompok mitra. Tim pengusul sekaligus sebagai narasumber dan instruktur dalam

kegiatan ini. Dengan praktek bersama-sama bertujuan untuk menumbuhkan rasa

kebersamaan dan kekeluargaan sehingga transfer iptek mampu diserap oleh peserta.

4) Pendampingan dalam kegiatan praktek dan pendampingan dalam penerapan iptek

yang sudah diberikan dalam usaha. Pendampingan dilakukan pada saat praktek

adalah dengan mengawal kegiatan praktek sampai selesai disertai adanya diskusi.

Pendampingan penerapan iptek dalam jalannya usaha meliputi kegiatan konsultasi,

diskusi dan mencarikan jalan keluar dari permasalahan yang dihadapi kelompok

mitra dalam penerapan iptek. Kegiatan ini dilakukan dengan mengunjungi mitra

selama pelaksanaan program dengan terjadwal dan insidental sesuai kebutuhan

mitra. Pendampingan ini bertujuan agar kelompok mitra benar-benar terampil

dalam penerapan iptek yang telah diberikan.

5) Evaluasi melalui pemantauan setiap saat dilapangan untuk mengetahui keberhasilan

program meliputi, a) evaluasi pra kegiatan, b) evaluasi selama kegiatan, c) evaluasi

pasca kegiatan.

Prosedur pelaksanaan kerja yang akan dilakukan untuk mewujudkan program ipteks

bagi masyarakat mitra kelompok pembudidaya ikan lele tersaji dalam gambar berikut

ini.

Page 19: LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI …yudharta.ac.id/wp-content/uploads/2017/07/MatheusNugroho...LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI ... Wisata Apel dan masih banyak lagi. Dengan

19

Gambar 4. Prosedur Pelaksanaan Kerja

Kegiatan

Persiapan

Pembuatan

Pakan Lele

Organik

Pendampingan dan evaluasi budidaya lele sampai panen dan proses

pengolahan

Pembuatan Tepung Azolla + limbah

ikan

Pembuatan MOL Nasi

Fermentasi Tepung dan MOL

Budidaya Lele Organik yang dapat meningkatkan jumlah produksi dengan panen lebih

cepat dan biaya produksi lebih rendah

Kegiatan

Praktek Masukkan Kompos dalam kolam +

MOL + Benih Ikan

Pembuatan MOL Bonggol Pisang

Pengelolaan

Kolam Lele

Organik

Fermentasi Kompos + MOL BP

Penyuluhan Pengelolaan Kolam Lele Organik

Penyuluhan Pembuatan Pakan Organik Sendiri

Penyuluhan Manajemen Produksi Lele Organik

Kegiatan Penyuluhan

Persiapan alat dan bahan Pengelolaan Kolam Lele Organik

Persiapan alat dan bahan Pembuatan Pakan Lele Organik

Persiapan alat dan bahan Pengolahan produk berbahan dasar

ikan lele

Pengolahan Hasil Ikan menjadi produk yang bernilai jual tinggi

(sosis, bakso dan nuget)

Page 20: LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI …yudharta.ac.id/wp-content/uploads/2017/07/MatheusNugroho...LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI ... Wisata Apel dan masih banyak lagi. Dengan

20

BAB 4. KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI

4.1. Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM UYP)

Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Yudharta

Pasuruan (LPPM UYP) sesuai misi dan visinya mempunyai tugas melakukan koordinasi

dan melaksanakan pengelolaan kelembagaan dalam mengembangkan program

penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan oleh sivitas akademika

Universitas Yudharta Pasuruan mulai dari fakultas, program studi hingga perpustakaan.

LPPM UYP pada tahun 2013 telah menyusun road map penelitian institusi yaitu

penelitian dan pengabdian masyarakat dengan mendukung dan pemberdayaan

sumberdaya lokal yang pruralis dan multikutural untuk kemajuan ilmu dan teknologi.

Road Map penelitian ini merujuk pada visi misi institusi yaitu menjadikan universitas

sebagai wahana pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berlandaskan tata

nilai kehidupan masyarakat religius pluralistik untuk mengupayakan sarjana profesional

dan bermartabat.

Untuk mewujudkan visi misinya LPPM UYP telah melakukan beberapa

program kerja yang antara lain :

Mengadakan worksohop dan pelatihan penyusunan proposal penelitian dan

pengabdian masyarakat dengan narasumber dari dosen UYP sendiri dan beberapa

universitas seperti UNIBRAW, UNEJ, UNPAD, IPB dan ITS

Menjalin kerjasama dengan instansi dan lembaga pemerintah dalam bidang

penelitian dan pengabdian masyarakat, contoh : LIPI Purwodadi Pasuruan,

Balitkabi, PEMDA Kabupaten dan Kota Pasuruan

Menjalin kerjasana dengan perusahaan industri di Kabupaten Pasuruan dalam

bidang penelitian dan pengabdian masyarakat, contoh : INDOLAKTO, DANONE,

SORINI

Menjalin kerjasama dengan perguruan tinggi negeri dan swasta di Jawa Timur

Berpartisipasi dalam pemberdayaan masyarakat dengan menjadi fasilitator dan

pendamping UKM, POSDAYA, Organisasi Masyarakat di Kabupaten Pasuruan.

Memfasilitasi dosen-dosen Universitas Yudharta Pasuruan dalam penelitian dan

pengabdian dengan instansi/lembaga yang dibutuhkan untuk menunjang

pelaksanaan kegiatan tersebut

Page 21: LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI …yudharta.ac.id/wp-content/uploads/2017/07/MatheusNugroho...LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI ... Wisata Apel dan masih banyak lagi. Dengan

21

Sejak tahun 2012 LPPM UYP sebagai koordinator dalam kegiatan

kewirausahaan mahasiswa dibawah devisi INKUBASI BISNIS telah berhasil mengelola

beberapa program kewirausahaan mahasiswa. Salah satu program mahasiswa wirausaha

PMW yang berhasil dikelola oleh INKUBASI BISNIS LPPM UYP adalah budidaya

lele organik yang berasal dari penelitian dosen dan mahasiswa. Dimana didalam

kegiatan PMW tersebut telah terjalin kerjasama beberapa mitra UKM pembudidaya lele.

UKM pembudidaya lele antara lain adalah “Lele Sangkuriang dan usaha ternak lele

milik bapak Sutarman”. Dengan kemitraan yang terjalin tentunya harus saling

menguntungkan bagi kedua belah pihak antara lain dalam penelitian dan pengabdian

masyarakat sivitas akademika UYP dimana mitra akan mendapatkan ilmu pengetahuan

dan teknologi yang dibutuhkan untuk kelangsungan usahanya. Dalam kegiatan yang

berkelanjutan LPPM UYP menggunakan pendekatan pendampingan terhadap UKM

tersebut. Pola Keberlanjutan program IbM ini dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 5. Pola Keberlanjutan Program IbM

4.2. Jenis Kepakaran Sumberdaya Manusia

Tabel 1. Susunan Tim Pengusul

NO IDENTITAS KETUA ANGGOTA

1 Nama Lengkap Matheus Nugroho Wenny Mamilianti

2 Gelar SPi., MP SP.,MP

3 Pendidikan Terakhir S2 S2

4 Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan

5 Program Studi

Teknologi Hasil

Perikanan Agribisnis

6 Fakultas Pertanian Pertanian

7 Bidang Ilmu Perikanan Agribisnis

8 Alokasi Waktu 10 jam/minggu 8 jam/minggu

LPPM UYP IPTEKS

UKM BUDIDAYA LELE Problem terhadap IPTEKS

Program (IbM) Solusi

KELAYAKAN

USAHA

Page 22: LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI …yudharta.ac.id/wp-content/uploads/2017/07/MatheusNugroho...LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI ... Wisata Apel dan masih banyak lagi. Dengan

22

Dalam pelaksanaan program IbM ini tim pelaksana terdiri dari ketua pelaksana,

satu (1) anggota pelaksana, satu (1) tenaga teknis dan dibantu oleh 2 orang mahasiswa.

Mahasiswa dilibatkan dalam kegiatan ini sebagai wadah mereka untuk belajar dalam

manajemen usaha dan belajar dalam mengelola suatu program pengabdian masyarakat

sehingga nanti pada saat mereka lulus sudah tidak canggung lagi dalam menghadapi

problem masyarakat. Adapun susunan tim pelaksana dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2. Susunan Personalia Tim Pembantu (Asisten dan Mahasiswa)

NO IDENTITAS ASISTEN MHSW 1 MHSW 2

1 Nama Lengkap

Risqi Tri

Utomo

Adip Faizin

Anhari

Akhmad Nur

Ibadulloh

2 Jenis Kelamin Laki-laki Laki-laki Laki-laki

3 Bidang

Keahlian Agribisnis

Perikanan Agribisnis

4 Tugas Asisten Pembantu Umum Pembantu Umum

5 Alokasi Waktu 6 jam/minggu 4 jam/mgg 4 jam/mgg

Untuk membantu memecahkan permasalahan yang dihadapi mitra kelompok

usaha pembudidaya ikan, akan dilakukan penyuluhan tentang pengelolaan kolam lele

organik, penyuluhan manajemen produksi usaha budidaya lele, pembuatan pakan ikan

lele organik, serta pendampingan dalam pemeliharaan dan pengawasan praktek

budidaya lele dengan sistem organik hingga budidaya tersebut menghasilkan produk

yang bisa dipanen sesuai dengan yang diharapkan. Program IbM ini nantinya akan

didukung oleh tim yang beranggotakan beberapa ahli dari disiplin ilmu yang berbeda-

beda diantaranya dari bidang ilmu agribisnis dan bidang ilmu perikanan. Ahli di bidang

perikanan berperan dalam memberi penyuluhan dan mendampingi mitra selama praktek

budidaya lele dan pembuatan pakannya sampai praktek budidaya tersebut menghasilkan

produk untuk dipanen. Para ahli di bidang agribisnis berperan dalam manajemen

produksi usaha lele organik. Sementara Dari Tim Pelaksana Program memiliki

Page 23: LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI …yudharta.ac.id/wp-content/uploads/2017/07/MatheusNugroho...LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI ... Wisata Apel dan masih banyak lagi. Dengan

23

kualifikasi dan disiplin keilmuan yang berbeda. Perbedaan disiplin ilmu ini saling

melengkapi sesuai dengan yang dibutuhkan dalam program.

Ketua tim pelaksana program memiliki kualifikasi di bidang ilmu perikanan,

sehingga diharapkan mampu memberikan penyuluhan dan pendampingan kepada mitra

terhadap budidaya lele organik. Dengan keahliannya dibidang perikanan ketua tim

mampu memberikan pendampingan sesuai dengan permasalahan mitra. Ketua tim

dinilai bisa menjadi pendamping terhadap mitra didalam praktek pengelolaan kolam dan

pembuatan pakan ikan lele secara organik. Pengalaman penelitian dan pengabdian

dibidang perikanan menjadi bekal yang kuat ketua tim pelaksana dalam pelaksanaan

program IbM ini. Selain itu ketua tim memiliki keahlian dalam pengolahan ikan hal ini

sesuai dengan rekam jejak penelitian yang dilakukan. Secara akademisi ketua tim

mengampu mata kuliah mikrobiologi dasar, Mikrobiologi Pengolahan dan satuan

operasi. Dimana matakuliah tersebut kesemuanya mendukung dalam pelaksanaan

program IbM.

Anggota tim pelaksana program memiliki kualifikasi dibidang agribisnis dan

mempunyai pengalaman penelitian dan pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan

program IbM yang diusulkan ini. Penelitian yang telah dilakukan adalah “ Analisis

Kelayakan Budidaya Lele Dumbo dengan sistem Organik pada tahun 2013”. Anggota

tim pelaksana program memiliki pengalaman menjadi dosen pendamping PKM-P

mahasiswa yang judul penelitian ada hubungannya dengan permasalahan mitra dalam

kegiatan IbM ini adalah “Pengaruh Pemberian MOL (Mikro Organisme Lokal)

terhadap Produksi Ikan lele Dumbo.” selain itu pada tahun 2014 anggota tim pelaksana

juga sebagai dosen pendamping didalam kegiatan PMW Program Mahasiswa

Wirausaha tentang budidaya lele organik. Anggota tim pelaksana program telah menjadi

koordinator kerjasama sejak tahun 2012 antara Universitas Yudharta Pasuruan (UYP)

dengan Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Pasuruan yang

anggotanya adalah kelompok tani, kelompok peternak, kelompok pembudidaya ikan

dan kelompok nelayan se kabupaten Pasuruan. Dari pengalaman yang disebutkan diatas

menjadi bekal yang kuat bagi anggota pelaksana program untuk mengelola program

IbM ini. Mata kuliah yang diampu adalah Manajemen Produksi Dalam Agribisnis,

Ekonomi Produksi Pertanian, Kewirausahaan dan Pemasaran Agribisnis.

Page 24: LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI …yudharta.ac.id/wp-content/uploads/2017/07/MatheusNugroho...LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI ... Wisata Apel dan masih banyak lagi. Dengan

24

Didalam pelaksanaan program dibantu oleh seorang asisten yang mempunyai

kulifikasi yang cukup dalam mendukung program. Asisiten tersebut dinilai mampu

membantu dalam proses pengelolaan dan pembuatan pakan dalam budidaya lele

organik. Asisten tersebut adalah alumni Prodi Agribisnis Fakultas Pertanian UYP.

Alumni tersebut semasa menjadi mahasiswa telah mendapatkan hibah dikti berupa

PKM-P yang berjudul “Pengaruh Pemberian MOL (Mikro Organisme Lokal) terhadap

Produksi Ikan lele Dumbo pada tahun 2013.” Dan sekarang tenisi ini menjadi laboran

laboratorium Agronomi yang salah satunya juga mengelola kolam lele organik.

4.3. Fasilitas Pendukung yang dimiliki Institusi dalam Pelaksanaan IbM

Universitas Yudharta Pasuruan UYP memiliki laboratorium yang dibutuhkan

dalam program yaitu laboratorium mikrobiologi, laboratorim komputer, Kebun

Percobaan budidaya (laboratorium Agronomi). Laboratorium tersebut dapat digunakan

untuk pengujian MOL dan pengujian keamanan dan nutrisi pakan, sebagai ruang kerja

program IbM, dan sebagai percontohan budidaya lele yang sudah dilakukan oleh FP

UYP. Selain itu mitra program IbM ini adalah binaan UYP dalam melaksanakan

program kerjanya.

BAB. 5 HASIL DAN PEMBAHASAN

Pelaksanaan kegiatan IbM ini dilakukan mulai bulan Mei 2016, kegiatan

tersebut antara lain : di mulai dari perngurusan perijinan ke instansi terkait seperti

kantor desa, sosialisasi dengan mitra, pelatihan, pembuatan kolam ikan, pengelolaan

budidaya ikan lele, pelatihan pengolahan pangan dan sampai saat ini kegiatan

pendampingan masih berlangsung. Uraian kegiatan dan capaian yang telah dicapai

sebagai berikut :

5.1. Pelatihan Proses Fermentasi Probiotik (MOL)

Pelatihan ini diberikan dengan tujuan memberikan pengetahuan dan ketrampilan

kepada mitra dalam membuat probiotik. Dimana probiotik bermanfaat untuk proses

fermentasi pakan ikan. Dengan fermentasi pakan ikan dengan bahan-bahan organik

diharapkan ikan mendapatkan pakan organik yang dapat mengurangi biaya pakan

karena pakan bisa dibuat sendiri Selain itu dengan pakan organik diharapkan bobot ikan

bertambah sesuai harapan petani ikan.

Page 25: LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI …yudharta.ac.id/wp-content/uploads/2017/07/MatheusNugroho...LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI ... Wisata Apel dan masih banyak lagi. Dengan

25

Pelatihan ini dilakukan bersama dengan kedua mitra. Pelatihan ini dihadiri oleh

17 orang yang semuanya bapak-bapak, antara lain pemilik usaha dan para pekerjanya.

Dimana pekera tersebut adalah warga disekeliling tempat usaha. Pelatihan berjalan

lancar dan para peserta antusias dalam kegiatan tersebut. Pelatihan ini menggunakan

bahan- bahan dari tim dan perlatan sebagian dari tim dan sebagian dari mitra.

Gambar 6. Foto-foto dokumentasi pelatihan pembuatan probiotik

Dari pelatihan ini hasil yang dicapai adalah mitra sudah mulai membuat

probiotik sendiri dan sudah menghasilkan produk. Namun produk (probiotik) belum

Page 26: LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI …yudharta.ac.id/wp-content/uploads/2017/07/MatheusNugroho...LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI ... Wisata Apel dan masih banyak lagi. Dengan

26

diujikan kandungan mikroorganismenya di laboratorium. Meskipun beitu probiotik

yang dihasilkan sudah di gunakan untuk fermentasi pakan yang selanjutnya diberikan

kepada ikan dan hasilnya ikan tidak ada yang mati (stres), kolam mulai ditumbuhi lumut

yang bisa dimakan ikan. Keterangan dari mitra setelah 1 bulan menggunakan probiotik

buatannya bisa mengurangi 1 karung (25kg) pakan yang beli dari toko sehingga biaya

produksi bisa lebih rendah.

Gambar 7 . Probiotik buatan mitra hasil dari pelatihan

5.2. Pelatihan Fermentasi bahan pakan ikan

Pelatihan ini melibatkan mitra secara langsung. Bahan dan peralatan disiapkan

oleh TIM IbM. Pelatihan diikuti oleh 14 orang terdiri dari pemilik usaha dan pekerja.

Peserta kelihatan antusia dalam kegiatan ini. Hal ini terlihat dengan keaktifan peserta

dalam mengikuti kegiatan yaitu peserta ikut dalam proses fermentasi dari proses

penghancuran bahan pengadukan sampai penutupan bahan dengan karung goni.

Antusias peserta juga di perlihatkan dengan pertanyaan-pertanyaan dari peserta yang

aktif dan mengarah pada topik pelatihan. Hasil dari pelatihan ini adalah kompos hasil

fermentasi yang siap dimasukkan dalam kolam ikan sebelum kolam diisi dengan bibit

ikan lele. Jadi kompos ini diberikan pada kolam baru.

Page 27: LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI …yudharta.ac.id/wp-content/uploads/2017/07/MatheusNugroho...LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI ... Wisata Apel dan masih banyak lagi. Dengan

27

Gambar 8. Foto-foto pelatihan fermentasi

5.3. Penyuluhan dan pelatihan pengelolaan kolam lele organik

Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan memberikan pengetahuan kepada pemilik

usaha dan karyawannya tentang pengelolaan kolam ikan lele. Materi yang diberikan

adalah tentang jenis-jenis kolam ikan, kebersihan kolam, waktu pemberian pakan,

waktu pergantian air, jenis-jenis pakan ikan lele yang baik (memberikan penambahan

bobot ikan yang signifikan dan biaya yang tidak mahal). Kegiatan ini juga disertai

dengan pembuatan kolam dengan bioflog, dimana pembuatan kolam ini dilakukan

sebelum kegiatan penyuluhan diselenggarakan. Pembuatan kolam dilakukan oleh

tukang yang ditunjuk oleh TIM dan diawasi oleh TIM. Pembuatan kolam berlangsung 2

dua hari. Selama pembuatan kolam mitra juga dilibatkan. Pelibatan ini bermaksud

sekaligus memberikan pengetahuan kepada mitra tentang beberapa fungsi dan manfaat

kolam organik.

Page 28: LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI …yudharta.ac.id/wp-content/uploads/2017/07/MatheusNugroho...LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI ... Wisata Apel dan masih banyak lagi. Dengan

28

Gambar 9. Dokumentasi penyuluhan pengelolaan kolam ikan lele

5.4. Pelatihan Pengolahan Pangan Berbasis Ikan Lele

Pelatihan pengolahan pangan berbasis ikan lele ini diberikan dengan tujuan

memberikan ketrampilan bagi mitra untuk mengolah hasil panennya agar memiliki nilai

tambah. Dengan adanya nilai tambah dari lele bisa mengatasi permasalahan jika harga

lele turun atau jumlah permintaan turun. Selain itu pelatihan ini juga memberikan

pengetahuan dan ketrampilan pengolahan pangan sehat dan aman bagi keluarga.

Pelatihan ini diikuti oleh 26 orang dimana pesertanya semua adalah ibu-ibu,

dimana ibu-ibu ini adalah pemilik usaha dan sebagian pekerja dan sebagian lagi

penduduk sekitar usaha. Pertimbangan melibatan ibu-ibu disekitar tempat usaha adalah

untuk penyebarluasan ilmu pengetahuan dan memberi ketrampilan bagi mereka dimana

jika sewaktu-waktu dbutuhkan dalam usaha sudah siap adanya sumberdaya manusianya.

Hal ini adalah atas saran dari mitra dan disetujui oleh TIM.

Hasil dari pelatihan ini adalah mitra dan peserta pelatihan telah berhasil

membuat sosis bakso dan nuget dari bahan lele. Mereka telah mencobanya sendiri dan

telah mencoba menjualnya dengan dititipkan ke penjual sayur dan beberapa warung

Page 29: LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI …yudharta.ac.id/wp-content/uploads/2017/07/MatheusNugroho...LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI ... Wisata Apel dan masih banyak lagi. Dengan

29

disekitar tempat tinggal. Dari beberapa pembeli memberikan respon bahwa produk

memiliki rasa yang enak dan disukai oleh anak-anak.

Gambar 10. Produk Hasil Pelatihan Pengolahan Pangan Berbasis Lele

Gambar 11. Dokumentasi Pelatihan Pengolahan Pangan Berbasis Lele

Page 30: LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI …yudharta.ac.id/wp-content/uploads/2017/07/MatheusNugroho...LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI ... Wisata Apel dan masih banyak lagi. Dengan

30

5.5. Kondisi Mitra Setelah Pelaksanaan Program

a. Kondisi kolam

Kondisi kolam sebelum pelaksanaan program terlihat kotor, sanitasi kolam belum

terlaksana dengan baik, pergantian air juga tidak terjadal dengan baik. Kematian benih

lele atau lele tinggi antara 20-30%.

Kolam lebih baik, pergantian air dilakukan sesuai kebutuhan syarat tumbuh lele yaitu

dilakukan jika kondisi air tidak memungkinkan untuk tempat tinggal lele. Ciri-ciri

kondisi air yang harus diganti antara lain :

Air berbusa, hal ini menunjukkan sudah tingginya timbunan bahan organik yang

ada di kolam ikan, sehingga harus dibuang. Karena timbunan bahan organik

tersebut berada di dasar kolam ikan, maka yang harus dibuang adalah air bagian

bawah tersebut. Pada kolam bak juga harus dibuat konstruksi berupa saluran

pembuangan air bagian bawah.

Air kotor, meterial yang mengotori air kolam bisa mengganggu kehidupan ikan

sehingga harus dibuang dan airnya diganti yang baru.

Air pekat, yang dimaksud dengan air pekat adalah jika air sudah penuh dengan

bahan-bahan yang terlarut, misalnya lumpur, material pencemar lain dari luar.

Pengaplikasian probiotik setelah pergantian air sangat disarankan agar bakteri baik

dapat cepat berkembang. Pemakaian probiotik yang tepat akan selalu menjaga

kualitas air sehingga bisa meningkatkan tingkat keberhasilan budidaya.

Page 31: LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI …yudharta.ac.id/wp-content/uploads/2017/07/MatheusNugroho...LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI ... Wisata Apel dan masih banyak lagi. Dengan

31

b. Hasil Panen

Berat ikan lele sebelum adanya pelaksanaan program rata-rata 60 gr/ ekor dengan

panjang lele rata-rata 16 cm. Lele ini dipanen rata-rata 3 bulan. Berart dan panjang lele

ini dilakukan pengukuran sebelum pelaksanaan program.

Setelah pelaksanaan program, mitra sudah bisa memperolah hasil panen yaitu panen

pertama di awal bulan November. Hasilnya adalah :

• Masa Panen sama ukuran lebih besar ( panjang rata-rata 24 cm berat 130gr)

• Dengan kata lain panen lebih cepat jika yang diinginkan ukuran konsumsi

• Ukuran konsumsi yang disukai konsumen adalah ukuran 20cm dan berat

90gr/ekor)

• Rasa daging lebih gurih ( menurut keluarga dan pekerja mitra)

Dengan adanya perbedaan bobot lele mempengaruhi juga pendapatan petani. Sebelum

pelaksanaan program :

Penerimaan :

Hasil panen = 150 kg/kolam

Harga = Rp 22.000/kg

Total = Rp. 3.300.000/2,5bln

Biaya:

Bibit 5000 ekor = Rp. 712.000

Pakan 6 sak = Rp 1.375.000

Page 32: LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI …yudharta.ac.id/wp-content/uploads/2017/07/MatheusNugroho...LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI ... Wisata Apel dan masih banyak lagi. Dengan

32

Total biaya = Rp 2.087.000

Total = Rp 2.087.000

Laba = Rp 1.213.000/3bln

= Rp. 404.333/bln

Stelah Pelaksanaan Program :

Penerimaan :

Hasil panen = 180 kg/kolam

Harga = Rp 22.000/kg

Total = Rp. 3.960.000/2,5bln

Biaya :

Biaya probiotik = Rp. 70.000

Bibit 5.000 ekor = Rp. 712.000

Pakan 3 sak = Rp. 882.000

Bahan fermentasi = Rp 240.000

Total = Rp. 1.904.000

Laba = Rp 2.056.000/2,5 bln

= Rp 822.400/bln

ASUMSI HARGA BULAN OKTOBER DAN SATU KOLAM BUNDAR UKURAN D

2M ISI 2500 BENIH

Page 33: LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI …yudharta.ac.id/wp-content/uploads/2017/07/MatheusNugroho...LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI ... Wisata Apel dan masih banyak lagi. Dengan

33

BAB 7. KESIMPULAN DAN SARAN

7.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil yang telah dicapai, maka dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut :

1. Kedua mitra sudah memiliki instalasi pembuatan probiotik dan telah mencoba

membuat probiotik sendiri dan telah diterapkan dalam budidaya lele organik

2. Kedua mitra telah menerapkan pengelolaan kolam ikan secara organik

3. Pengolahan pangan berbasis ikan lele sudah dicoba dan kedua mitra telah

mencoba menjajakan dibeberapa tempat pemasaran dan respon konsumen sangat

memuaskan.

4. Pelaksanaan program memberikan perubahan terhadap teknologi budidaya lele,

hasil panen dan mitra memiliki pendapatan sampingan yaitu dengan pengolahan

makanan berbasis lele.

7.2.Saran

Berdasarkan kegiatan yang sudah dilaksanakan ada beberapa saran yang diberikan oleh

TIM Pelaksana IbM yaitu :

1. MITRA menerapkan budidaya ikan lele secara organik denngan benar dan

konsisten agar diperoleh hasil yang memuaskanmyaitu dengan peningkatan

produksi dan kualitas lele yang sesuai harapan.

2. MITRA memperhatikan penyakit yang biasa terjangkit oelh lele sehingga

penanggulangan dini bisa diberikan

3. MITRA melanjutkan pengolahan panngan berbasis lele dengan ditambah variasi

produk seperti abon lele, krupuk kulit lele atau kecap dari kepala dan duri lele

secara profesional agar dapat menyerap tenaga kerja sekitar temmpat usaha

khususnya ibu-ibu sehingga bisa mengangkat perekonomian keluarga

masyarakat.

Page 34: LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI …yudharta.ac.id/wp-content/uploads/2017/07/MatheusNugroho...LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI ... Wisata Apel dan masih banyak lagi. Dengan

34

DAFTAR PUSTAKA

Anhari Adip F., Mamilianti W., 2013. Pengaruh Pemberian MOL (Micro Organisme

Lokal) Terhadap Produksi Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus)

Karim A., Mamilianti W., 2014. Pengaruh Fermentasi MOL (Mikro Organisme Lokal)

Pada Tepung AZCING (AZOLLA DAN CACING) Terhadap Nilai Nutrisi

Pakan Ikan. Fakultas Pertanian Universitas Yudharat Pasuruan

Khairuman. 2001. Membuat Pakan Ikan Konsumsi. Agromedia pustaka: Jakarta

Lumpkin, T.A and D.L. Plucknet, 1982. Azolla a green manure: Use abd Management

in Crop Production. Westview Tropical Agriculture Series

Prihartono,R.E. 2003. Mengatasi permasalahan Budidaya Lele Dumbo. Penebar

Swadaya. Jakarta.

Supriyanto.2010.Pengaruh Pemberian Probiotik Dalam Pelet Terhadap Pertumbuhan

Lele Sangkuriang. FMIPA. Universitas Negeri Semarang.

Suyanto,S.R. 2002. Budidaya Ikan lele.Penebar Swadaya.Jakarta.

Page 35: LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI …yudharta.ac.id/wp-content/uploads/2017/07/MatheusNugroho...LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI ... Wisata Apel dan masih banyak lagi. Dengan

35

Lampiran 1. BIODATA KETUA TIM

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap (dengan gelar) MATHEUS NUGROHO, SPi, MP

2 Jenis Kelamin L

3 Jabatan Fungsional Asisten Ahli/ IIIa

4 NIPY 0690202008

5 NIDN 0719017203

6 Tempat dan Tanggal Lahir Blitar, 19 Januari 1972

7 E-mail [email protected]

8 Nomor Telepon/HP 081333867954

9 Alamat Kantor Jl. Yudharta No. 7 Sengonagung Purwosari

10 Nomor Telepon/Faks Telp. (0343) 611168 Fax. (0343) 611168

11 Lulusan yang Telah

Dihasilkan

S-1 = 5 orang; S-2 = - ; S3 = -

12 Mata Kuliah yang Diampu 1. Mikrobiologi Dasar

2. Mikrobiologi Pengolahan

3. Satuan Operasi

B. Riwayat Pendidikan

S-1 S-2 S-3

Nama

Perguruan

Tinggi

Universitas Brawijaya

Malang

Universitas Brawijaya Malang

Bidang Ilmu Teknologi Hasil Perikanan Teknologi Hasil Pertanian

Tahun Masuk-

Lulus

1994-1999 1999-2001

Judul

Skripsi/Tesis/

Disertasi

Studi Profil Asam Amino,

Albumin, Seng dan Amonia

Pada Ikan Hiu Carcharias sp

dan Hexanchus sp

Pengaruh Suhu dan Lama

Ekstraksi Secara Pengukusan

Terhadap Rendemen, Kadar dan

Kualitas Biologis Isolat Albumin

dari Ikan Gabus (Ophiocephalus

Striatus)

Nama

Pembimbing/P

romotor

1) Prof. Dr. Ir. Eddy

Suprayitno, MS

2) Ir. Muhammad Yahya, MP

1. Prof. Dr. Ir. Harijono, M.App.Sc

2. Prof. Dr. Ir. Hari Purnomo

M.App.Sc

C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir

No. Judul Penelitian

Pendanaan

Sumber Jml

(Juta Rp)

1 Tahapan Prosedur dan Spesifikasi Standar dalam

Budidaya Ikan Kerapu Bebek (Cromileptes altivelis)

(Analisis Usaha Teknik Budidaya dalam Bak Kolam

Terkontrol)

Mandiri 4,5

Page 36: LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI …yudharta.ac.id/wp-content/uploads/2017/07/MatheusNugroho...LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI ... Wisata Apel dan masih banyak lagi. Dengan

36

2 Analisis Beberapa Faktor yang Berpengaruh Terhadap

Keputusan Konsumen Membeli Produk-Produk Olahan

Ikan dari Gresik

Mandiri 4,5

3 Analisis Usaha Budidaya Dan Pemasaran Ikan Gurame

(Osphronemus gouramy) Di Kabupaten Blitar (Studi

Kasus Budidaya Gurame di Kecamatan Talun)

Mandiri 5

D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir

No. Judul Pengabdian Kepada Masyarakat

Pendanaan

Sumber Jml

(Juta Rp)

1 Pemberdayaan masyarakat sekitar kawasan industri

melalui program pengembangan pendidikan, kesehatan,

gizi dan lingkungan melalui Corporate Social

Responsibility (CSR)

PT. Cargill

Indonesia

20

2 Ketrampilan Masyarakat dalam Mengembangkan

Pertanian Perkotaan (Urban Farming) untuk

Meningkatkan Produktivitas Lingkungan Menuju

Kampung yang Bersih, Sehat dan Hijau (Bersahaja),

Rukun Warga 01 Kelurahan Rampal Celaket, Malang

Mandiri dan

Masyarakat

20

E. Publikasi Artikel Ilmiah dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir

No. Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Volume/Nomor

/Tahun

1 Pengujian Beberapa Variabel yang

Menentukan Kesukaan Membeli Bandeng

Presto (Chanos Chanos Fork) di Gresik

Teknologi

Pangan

ISSN: 2007-9679

Vol. 2 No. 1,

November 2011

2 Pengaruh Suhu dan Lama Ekstraksi Secara

Pengukusan Terhadap Rendemen dan

Kadar Albumin Ikan Gabus

(Ophiochephalus striatus)

Teknologi

Pangan

ISSN:2087-9679

Vol. 3 No. 1, Juni

2012

3 Isolasi Albumin dan Karakteristik Berat

Molekul Hasil Ekstraksi Secara

Pengukusan Ikan Gabus (Ophiochephalus

striatus)

Teknologi

Pangan

ISSN: 2087-9679

Vol. 4 No. 1

November 2012

4 Uji Biologis Ekstrak Kasar Dan Isolat

Albumin Ikan Gabus (Ophiocephalus

striatus) Terhadap Berat Badan Dan Kadar

Serum Albumin Tikus Mencit

Teknologi

Pangan

ISSN: 2087-9679

Vol. 5 No. 1 Juni

2013

Page 37: LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI …yudharta.ac.id/wp-content/uploads/2017/07/MatheusNugroho...LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI ... Wisata Apel dan masih banyak lagi. Dengan

37

Page 38: LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI …yudharta.ac.id/wp-content/uploads/2017/07/MatheusNugroho...LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI ... Wisata Apel dan masih banyak lagi. Dengan

38

Lampiran 2. Biodata Anggota Tim Pelaksana

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Wenny Mamilianti, SP.,MP

2 Jenis Kelamin P

3 Jabatan Fungsional Lektor

4 NIK 0690202013

5 NIDN 0703027701

6 Tempat dan tanggal lahir Madiun, 03 Februari 1977

7 E-mail [email protected]

8 Nomor telepon 08123308223

9 Alamat Kantor Jl. Yudharta No 7 Sengonagung Purwosari

Pasuruan

10 No Telepon/fax 0341-611186

11 Lulusan yang Telah

Dihasilkan

S1= 18 orang ; S2 = 0 orang ; S3 = 0 orang

12 Mata Kuliah yang diampu 1. Ekonomi Produksi Pertanian

2. Manajemen Produksi Dalam Agribisnis

3. Kewirausahaan

4. Pemasaran Agribisnis

B. Riwayat Pendidikan

S-1 S-2

Nama Perguruan Tinggi Univ. Brawijaya

Malang

Univ. Brawijaya Malang

Bidang Ilmu Sosial Ekonomi

Pertanian

Ekonomi Pertanian

Tahun Masuk-Lulus 1999-2001 2008-2010

Judul

Skripsi/Tesis/Disertasi

Strategi Pemenuhan

Bahan Baku Gula di

PG Kebon Agung

Malang

Simulasi Kebijakan Peningkatan

Produksi dan Pendapatan Usahatani

Padi System of Rice Intensification

(SRI) – Non SRI

(Stud

i Kasus di Kecamatan Sukorejo

Kabupaten Pasuruan)

Nama

Pembimbing/Promotor

1. Ir. Purwanto

2. Rahman Hartono,

SP,MP

1. Dr. Ir. Syafrial,MS

2. Dr.Ir. Salyo Sutrisno, MS

Page 39: LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI …yudharta.ac.id/wp-content/uploads/2017/07/MatheusNugroho...LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI ... Wisata Apel dan masih banyak lagi. Dengan

39

C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir

(Bukan Skripsi, Tesis maupun Disertasi)

No Tahun Judul Penelitian Pendanaan

Sumber Jml(Juta)

1 2010 Kajian Pemasaran Telur Ayam di

Kecamatan Sukorejo Kab. PASURUAN

Mandiri 3

2 2011 Analisis Efisiensi Ekonomi Usahatani

Melon di Kabupaten Ponorogo

Mandiri 3

3 2012 Pengaruh MOL (Mikroorganisme Lokal)

Terhadap Penggemukan Sapi Potong

Sebagai Upaya Peningkatan Pendapatan

Peternak

Mandiri 9,8

4 2013 KAJIAN PENERAPAN BUDIDAYA

PADI SRI DARI ASPEK SUSTAINABLE

AGRICULTURE

DP2M 10

5 2013 Pengaruh Pemberian MOL (Micro

Organisme Lokal) Terhadap Produksi Ikan

Lele Dumbo (Clarias gariepinus)

DIKTI (PMP-

P)

10

6 2014 Strategi Pengembangan Kawasan Rumah

Pangan Lestari (KRPL)

Di Kabupaten Pasuruan Guna Mendukung

Ketahanan Pangan

DP2M 11

7 2014 Pengaruh Fermentasi MOL (Mikro

Organisme Lokal) Pada Tepung AZCING

(AZOLLA DAN CACING) Terhadap

Nilai Nutrisi Pakan Ikan

Univ.

Yudharta

pasuruan

9,85

D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir

No Tahun Judul Pengabdian Pendanaan

Sumber Jml(Juta)

1 2010 Pelatihan pembuatan dan proses

pengemasan ”SOSIS IKAN ASAP” pada

PERISKA PT Syang Hyang Seri

Pasuruan

Univ. Yudharta

Pasuruan

1,5

2 2011 Pelatihan pembuatan kerupuk jagung

(tortilla) dan strategi pemasarannya

(2011) pada ibu-ibu PKK Kec. Kejayan

Kab. Pasuruan

Univ. Yudharta

Pasuruan

1,5

3 2014 IbM PENGOLAHAN PANGAN

BERBASIS KOMODITI LOKAL DESA

SEKARMOJO KECAMATAN

PURWOSARI - PASURUAN

DP2M (IbM) 49

Page 40: LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI …yudharta.ac.id/wp-content/uploads/2017/07/MatheusNugroho...LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI ... Wisata Apel dan masih banyak lagi. Dengan

40

E. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal Dalam 5 Tahun Terakhir

No Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Volume/

Nomor/tahun

1 “ Pemberdayaan Wanita Dalam

Usaha Tani Lahan Kering Di

Kecamatan Pagag Kabupaten

Malang”

Jurnal Ilmiah

“PRIMORDIA” ISSN :

0216-7093 Jurnal Ilmiah

Fakultas Pertanian

Universitas Wisnuwardana

Malang

Vol.3 No.2

Juli 2007 Hal

133-142

2 Pengaruh Jarak Tanam dan

Pemberian Dosis Pupuk Kandang

Terhadap Pertumbuhan dan Hasil

Tanaman Kanola (Brassica

campestris x Brassica napus)

AGROMIX Jurnal Ilmiah

Fakultas Pertanian

Universitas Yudharta

Pasuruan ISSN: 2085-241X

Vol 1 No.3

Maret 2010 ;

(hal 1-12)

3 ”Analisis Efisiensi Ekonomi

Usahatani Melon Di Kabupaten

Ponorogo”

Jurnal ARTHAVIDYA.

Fak Ekonomi Univ.

Wisnuwardana Malang

ISSN:1410-8755

No.1 Maret

2011

4. Analisis Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Ekspor Kopi

sebagai Komoditi Unggulan di

Jawa Timur

AGROMIX Jurnal Ilmiah

Fakultas Pertanian

Universitas Yudharta

Pasuruan ISSN : 2085-

241X

Vol. 2 No. 4

Juni 2011, (hal

40-51)

5 Kajian Pemasaran Telur Ayam di

Kecamatan Sukorejo Kabupaten

Pasuruan

AGROMIX Jurnal Ilmiah

Fakultas Pertanian

Universitas Yudharta

Pasuruan ISSN : 2085-

241X

Vol. 1 No. 1

Maret 2012

6 Pengaruh MOL (Mikroorganisme

Lokal) Terhadap Penggemukan

Sapi Potong Sebagai Upaya

Peningkatan Pendapatan Peternak

AGROMIX Jurnal Ilmiah

Fakultas Pertanian

Universitas Yudharta

Pasuruan ISSN : 2085-

241X

Vol. 2. No1.

2012

7 Simulasi Kebijakan Peningkatan

Produksi dan Pendapatan

Usahatani Padi System of Rice

Intensification (SRI) – Non SRI

Jurnal ARTHAVIDYA.

Fak Ekonomi Univ.

Wisnuwardana Malang

ISSN:1410-8755

Nomor 2/tahun

12

8 KAJIAN PENERAPAN

BUDIDAYA PADI SRI DARI

ASPEK SUSTAINABLE

AGRICULTURE

AGROMIX Jurnal Ilmiah

Fakultas Pertanian

Universitas Yudharta

Pasuruan ISSN : 2085-

241X

Vol.5 No1.

Maret 2013

9 Strategi Pengembangan Kawasan

Rumah Pangan Lestari (KRPL)

Di Kabupaten Pasuruan Guna

Mendukung Ketahanan Pangan

EQUILIBERIUM Vol.3/Desemb

er/2014

Page 41: LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI …yudharta.ac.id/wp-content/uploads/2017/07/MatheusNugroho...LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI ... Wisata Apel dan masih banyak lagi. Dengan

41

Page 42: LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI …yudharta.ac.id/wp-content/uploads/2017/07/MatheusNugroho...LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI ... Wisata Apel dan masih banyak lagi. Dengan

42

Lampiran 1. Summit Artikel Ilmiah