pbo bab 1, 2

10
BAB I KEBUTUHAN PERUBAHAN DALAM TUGAS MANAJERIAL Perubahan lingkungan secara cepat, menuntut Polisi untuk melakukan perubahan-perubahan juga. Perubahan-perubahan itu antara lain terjadi dibidang teknologi, social dan hukum. Dengan perubahan-perubahan itu menuntut polisi untuk menambah peran. Oleh karena itu, teknik manajemen efektif yang baru sangat dibutuhkan bagi eksekutif kepolisian. Suatu organisasi yang tidak mempunyai apa-apa yang diperlukan, akan menjadi pesat apabila memiliki manajemen yang baik. Begitu juga sebaliknya, organisasi mempunyai segalanya yang diperlukan akan hancur apabila tidak memiliki manajemen yang baik. Hal tersebut tepat sekali untuk organisasi Kepolisian dan organisasi bisnis. Terjadi peningkatan pada administrator Kepolisian yang sedang mencari manajemen baru untuk menyesuaikan diri dan dapat merencanakan serta merespon terhadap perubahan lingkungan. Di Amerika Serikat, organisasi kepolisian telah tumbuh secara proporsional selaras dengan laju pertumbuhan masyarakat pada umumnya, pelayanan saat ini tidak sama dengan pelayanan setengah abad yang lalu. Organisasi kepolisian yang modern memberikan layanan yang beraneka ragam dan complex. Pada tahun 1970an sebagian besar proporsi pekerjaan kepolisian tidak langsung berhubungan dengan penegakan hukum,tapi pemeliharaan ketertiban dan pelayanan yang bersifat membantu. Susunan praktek kepolisian tradisional 1

Upload: wrwnnvnt

Post on 22-Nov-2015

28 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Policing Based Objective

TRANSCRIPT

Lingkungan sedang mengalami perubahan secara cepat

PAGE 4

BAB I

KEBUTUHAN PERUBAHAN DALAM TUGAS MANAJERIAL

Perubahan lingkungan secara cepat, menuntut Polisi untuk melakukan perubahan-perubahan juga. Perubahan-perubahan itu antara lain terjadi dibidang teknologi, social dan hukum. Dengan perubahan-perubahan itu menuntut polisi untuk menambah peran. Oleh karena itu, teknik manajemen efektif yang baru sangat dibutuhkan bagi eksekutif kepolisian. Suatu organisasi yang tidak mempunyai apa-apa yang diperlukan, akan menjadi pesat apabila memiliki manajemen yang baik. Begitu juga sebaliknya, organisasi mempunyai segalanya yang diperlukan akan hancur apabila tidak memiliki manajemen yang baik. Hal tersebut tepat sekali untuk organisasi Kepolisian dan organisasi bisnis.Terjadi peningkatan pada administrator Kepolisian yang sedang mencari manajemen baru untuk menyesuaikan diri dan dapat merencanakan serta merespon terhadap perubahan lingkungan.Di Amerika Serikat, organisasi kepolisian telah tumbuh secara proporsional selaras dengan laju pertumbuhan masyarakat pada umumnya, pelayanan saat ini tidak sama dengan pelayanan setengah abad yang lalu. Organisasi kepolisian yang modern memberikan layanan yang beraneka ragam dan complex.Pada tahun 1970an sebagian besar proporsi pekerjaan kepolisian tidak langsung berhubungan dengan penegakan hukum,tapi pemeliharaan ketertiban dan pelayanan yang bersifat membantu. Susunan praktek kepolisian tradisional tidak bisa mencakup bidang diskresi yang begitu luas dimana keputusan individu seorang petugas polisi harus dilakukan dilapangan. Dampak fungsi dari pekerjaan anggota dilapangan menuntut personil yang bisa mengambil keputusan sendiri.

Isi dari UU Omnibus Crime Control and Safe Street menekankan dan menyediakan pendanaan bagi pendekatan terencana terhadap permasalahan CJS (Criminal Justice Sistem). Dalam program pengembangan berikutnya penekanan pada perencanaan spesifik kejahatan mendorong bertambahnya perhatian pada konsep sedemikian spesifik dan hasil yang dapat diukur dari program kerja kepolisian.Anggaran dari pemerintah yang semakin mengecil dan tuntutan bagi organisasi kepolisian untuk dapat menunjukkan kepada masyarakat apa yang kami (masyarakat) dapatkan sebagai imbalan dari uang pajak yang telah kami bayarkan. Hal ini memperjelas bahwa organisasi kepolisiian tidak akan bisa menyelesaikan dengan meminta anggaran yang lebih besar atau meminta tambahan personil baru. Akuntabilitas yang lebih ketat dan penggunaan sumber daya yang efisien adalah strategi yang lebih tepat diterapkan. Penekanan dalam pekerjaan kepolisian adalah pergeseran dari sesuatu yang disebut hasil kegiatan kepada hasil yang diperoleh.Tekanan lain dibidang perubahan struktur dan operasional disebut sebagai generasi baru polisi. Kelompok generasi baru polisi ini pada umumnya berpendidikan baik, lebih berinisiatif, mencari tanggung jawab yang lebih besar dan lebih sensitive tehadap masalah-masalah social dan cultural dibandingkan dengan generasi polisi sebelumnya.

Kajian didaerah Flint, Michigan dan Chicago menyimpulkan bahwa polisi yang berpendidikan tinggi adalah pekerja polisi yang lebih baik. Harapan polisi yang berpendidikan tinggi adalah seperti personil yang tamatan perguruann tinggi lainnya. Mereka berharap dapat mampu mengaplikasikan pendidikan bagi kepentingan pekerjaan dan bagi diri mereka sendiri.Faktor-faktor tersebut bukan saja menuntut gaya manajemen baru, tetapi juga generasi manajer baru. Generasi baru manajer polisi ini harus dididik lebih baik, lebih dapat beradaptasi dengan lingkungan yang serba berubah, dan mampu bekerja dengan gaya manajemen baru yang sedang berkembang. Generasi manajer baru tersebut akan mendapatkan posisi dan mempertahankannya karena keterampilan manajemennya dan bukan karena faktor politik dan senioritas. Akhirnya, generasi manajer baru ini bertindak sebagai katalisator masalah efisiensi, operasional yang produktif dari organisasinya.

Generasi manajer baru ini memiliki manajemen yang menerima hal-hal sebagai berikut :

1. Satu konsep baru tentang manusia berdasarkan pada pengetahuan yang meningkat tentang kebutuhan manusia yang komplek dan selalu berubah, yang menggantikan pandangan tentang manusia yang dianggap terlalu sederhana dari binatang berakal.

2. Konsep baru tentang kekuasaan (power) berdasarkan kerja sama dan alasan yang menggantikan model kekuasaan yang berdasar pada paksaan dan ancaman.

3. Konsep baru tentang nilai-nilai organisasi berdasar pada pandangan ideal manusia demokratis yang menggantikan system birokrasi yang tidak mengenal manusia secara pribadi dan bersifat materialistis.

BAB II

URAIAN TENTANG PBO

( PEMOLISIAN BERORIENTASI PENCAPAIAN SASARAN )

PBO adalah suatu proses perencanaan, pelaksanaan dan revisi atau kaji ulang kegiatan-kegiatan organisasi kepolisian yang berorientasi pada hasil spesifik yang ingin dicapai, dimana PBO ini juga diadopsi dari suatu proses manajemen yang didesain untuk digunakan dalam perusahaan swasta untuk mencari keuntungan yang dikenal dengan MBO, yaitu manajemen berorientasi pada pencapaian sasaran. Walaupun WBO ini tidak dapat dengan mudah dapat diterapkan dalam organisasi kepolisian maupun jenis instansi pemerintahan lainnya.

Instansi kepolisian tidak seperti perusahan swasta yang hanya hanya mencari keuntungan, memiliki kontrol yang rendah sekali terhadap tuntutan pelayanan. Dilihat dari jenis pelayanan, waktu pelayanan maupun frekuensinya akan tetapi instansi kepolisian membagi kontrol terhadap sumber dayanya itu sendiri. Sebagai contoh keputusan tentang anggaran perusahaan dibuat oleh petugas yang bertanggung jawab dalam masalah operasional perusahaan itu sendiri. Sedangkan instansi Polri justru sebagian besar ditentukan oleh orang yang tidak terlibat di dalam operasional kepolisian dan banyak lagi perbedaan-perbedaan lainnya yang dapat digunakan dan berpengaruh pada manajemen tertentu dalam suatu organisasi. Dan yang jelas dalam PBO prinsip utama MBO kepada hasil telah diterapkan pada pengalaman kepolisian.

A. Definisi MBO (Manajement By Objective) atau Managemen Berorientasi Pencapaian SasaranMBO adalah proses sistematis yang mencantumkan hal-hal yang harus dilakukan oleh para manajer ke dalam suatu rancangan kerja yang efektif dan secara lebih formal lagi disebutkan bahwa MBO adalah alat untuk memanajemeni.

Fungsi manajemen dasar yakni :

Perencanaan (Planning)

Pengorganisasian (Organizing)

Penentuan Arah (Directing)

Penyusunan Staff (Staffing)

Pengendalian (Controling)

Namun di samping itu juga masih ada lagi definisi lain tentang MBO yaitu MBO merupakan suatu manajemen sistem dengan 2 ciri yang membedakan pada pencapaian hasil dan pengakuan masalah pentingnya motivasi dengan memiliki unsur-unsur sebagai berikut :

Menetapkan tujuan dan sasaran

Mengembangkan rencana kegiatan yang memberikan petunjuk untuk pengontrolan dan tindakan koreksi.

Melaksanakan revisi kemajuan secara berkala.

Mengukur kinerja pada tingkat organisasi dan tingkat individu dihadapkan dengan tujuan-tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.

Di samping itu juga MBO yang bermulti dimensi dan definisi yang bermacam-macam sebagai suatu filosofi, proses dan sistem telah disintesakan oleh seorang penulis RAIA yaitu:

Suatu filosofi yang terefleksi dari suatu kegiatan manajemen yang proaktif ketimbang reaktif yang berorientasi pada hasil yang menekankan pada kegiatan penyelesaian dan hasil dengan fokusnya perubahan dan meningkatkan keefektifan organisasi dan juga individu. MBO merupakan rangkaian suatu proses yang saling ketergantungan dan berhubungan (sistem) termasuk; rumusan pernyataan sasaran yang jelas dan padat pengembangan rencana kegiatan yang realitis untuk pencapaian sasaran kegiatan pemonitoran dan pengukur kinerja dan pencapaian tujuan yang sistematis pengambilan tindakan korektif yang diperlukan guna mencapai hasil yang direncanakanJadi MBO adalah sistem manajemen yang didesain untuk mempermudah proses perencanaan dan kontrol organisasi, pengorganisasian dan pemberian tugas, pemecahan masalah, dan pengambilan keputusan, motivasi dan pengendalian diri juga fungsi dan kegiatan manajemen lainnya.

Beberapa prinsip kerja di dalam MBO sebagai berikut :

1. Bila suatu tujuan umum ingin dicapai, tindakan manajerial kemungkinan bersatu padu.

2. Semakin besar konsentrasi terhadap upaya untuk menghasilkan sesuatu, semakin besar pada kemungkinan pencapaiannya.

3. Semakin besar keikutsertaan anggota dalam menetapkan kerja yang memberikan makna terhadap hidupnya dengan suatu sistem akuntabilitas dari hasil yang dicapainya semakin besar pula motivasi untuk menyelesaikannya.

4. Kemajuan suatu pekerjaan hanya dapat diukur bilamana anggota mencoba berupaya melakukan ke arah kemajuan yang akan dicapai.

5. Hasil adalah bukti dari bijaknya suatu tindakan.B. Evolusi dan Perkembangan MBO pada Masa Awal

MBO telah berevolusi dari teori ilmu manajemen dan perilaku dan aplikasi. Pakar praktisi manajer di dunia industri dan bisnis organisasi kepolisian dari berbagai tingkatan sudah banyak menggunakan beberapa variasi MBO.

Peter Drucker menekankan pentingnya penggabungan upaya individu dengan upaya kelompok yang terorganisir untuk mencapai hasil yang diinginkan melalui suatu kerja dalam bentuk tim di mana individu yang paham akan tujuan organisasi akan memberikan kontribusi kinerjanya secara keseluruhan dengan komitmen yang ada.C. Fase-fase Perkembangan MBOAplikasi aktual dari konsep MBO dalam organisasi telah melewati 3 (tiga) fase yang berbeda, yaitu :

1. Penilaian Kinerja (Performance Apprasial)

Pada tahap ini, MBO siap diterima oleh manajer tingkat bawah karena dia menawarkan suatu alat yang objectif dan mengevaluasi kinerja anak buah dan dalam tahap ini sudah ada penilaian kinerja yang bersifat subjektif.

2. Perencanaan dan kontrol (Planning & Kontrol)

Dalam fase ini manajemen tingkat atas bersikap jauh lebih mendukung dan aktif dalam program MBO ketimbang ketika MBO menghadapi penilaian kinerja.

3. Sistem Manajemen Terpadu (Interegative Management Sistem)

Pada masa ini MBO mengalami masa kematangan dan berkembang dari satu metode yang mengaitkan sasaran ke dalam rencana ke suatu sistem yang di desain mempadukan proses manajemen yang bersifat kunci dengan cara yang konsisten termasuk pada pengembangan tujuan organisasi, rencana strategis, pemecahan masalah, pengambilan keputusan, penilaian kinerja dan pengalokasian sumber daya dikaitkan dengan sasaran dan rencana (Program Anggaran).

PERTANYAAN :1. Apakah dampak yang akan diraskan jika suatu organisasi tidak memiliki manajemen yang baik ? Jelaskan.2. Pergeseran dalam pekerjaan kepolisian adalah pergeseran dari orientasi kegiatan kepada orientasi hasil. Apa maksudnya dan jelaskan sesuai teori yang ada.3. Polisi Generasi Baru adalah suatu era dimana polisi melakukan perubahan perubahan struktur dan opresional. Apakah cirri-ciri dari Polisi Generasi baru tersebut ?4. New breed manajer polisi saat ini telah menerima perubahan-perubahan yang sangat mendasar dalam menjalankan organisasi kepolisian. Jelaskan. 5.Organisasi Kepolisian menemukan dirinya berada pada bagian kecil dari tanggung jawab yang besar. Jelaskan maksudnya