pbl sk 2 blok urin anyang - anyangan

29
LI 1. Vesica Urinaria dan Urethra LO 1. 1. Makroskopis VESICA URINARIA Adalah kantong urine ( buli – buli ) yang merupakan tempat muara saluran urinarius ureter dextra dan sinistra dan terdapat dalam rongga pelvis. Adapun struktur anatomi dari vesika urinaria, sebagai berikut: Berbentuk piramid 3 sisi , apex menuju ventral atas dan basis (fundus) menuju dorso kaudal dan corpus terdapat antara apex dan fundus vesicae. Pada bagian kiri/kanan fundus vesicae terdapat tempat kedua muara ureter yang dinamakan “ Orificium Uretericum Vesicae “ dan daerah tersebut berbentuk segitiga yang dikenal dengan “trigonum vesicae”, dan pada basis caudal terdapat tempat keluar urine menuju urethra yang dinamakan “ orificium urethra internum vesicae “. Pada bagian apex vesicae terdapat jaringan ikat yang merupakan sisa embryologis dari “ Urachus ” yang menuju umbilicus dinamakan “ ligamentum vesiko umbilikalis medianum ”. Mempunyai lapisan fibrosa, serosa dan tunica muscularis. Pada tunica musculare terdapat serabut otot stratum longitudinalis dari apex ke fundus dan stratum circulare yang melingkari orificium internum vesicae.otot tersebut diatas berfungsi untuk merangsang urine keluar vesicae yang dikenal dengan “ m.destrusor vesicae dan m.sphincter vesicae. Pada daerah trigonal vesicae terdapat otot yang merupakan lanjutan dari stratum longitudinalis yang menghubungkan kedua orificium uretericum dan membentuk plica inter uretericum yang berfungsi untuk vesicae jika sudah penuh.

Upload: reynald8

Post on 21-Dec-2015

76 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

PBL SK 2 Blok Urin Anyang - anyangan

TRANSCRIPT

Page 1: PBL SK 2 Blok Urin Anyang - anyangan

LI 1 Vesica Urinaria dan UrethraLO 1 1 Makroskopis

VESICA URINARIA

Adalah kantong urine ( buli ndash buli ) yang merupakan tempat muara saluran urinarius ureter dextra dan sinistra dan terdapat dalam rongga pelvis

Adapun struktur anatomi dari vesika urinaria sebagai berikut

Berbentuk piramid 3 sisi apex menuju ventral atas dan basis (fundus) menuju dorso kaudal dan

corpus terdapat antara apex dan fundus vesicae

Pada bagian kirikanan fundus vesicae terdapat tempat kedua muara ureter yang dinamakan ldquo

Orificium Uretericum Vesicae ldquo dan daerah tersebut berbentuk segitiga yang dikenal dengan

ldquotrigonum vesicaerdquo dan pada basis caudal terdapat tempat keluar urine menuju urethra yang

dinamakan ldquo orificium urethra internum vesicae ldquo

Pada bagian apex vesicae terdapat jaringan ikat yang merupakan sisa embryologis dari ldquo Urachus

rdquo yang menuju umbilicus dinamakan ldquo ligamentum vesiko umbilikalis medianum rdquo

Mempunyai lapisan fibrosa serosa dan tunica muscularis Pada tunica musculare terdapat serabut

otot stratum longitudinalis dari apex ke fundus dan stratum circulare yang melingkari orificium

internum vesicaeotot tersebut diatas berfungsi untuk merangsang urine keluar vesicae yang

dikenal dengan ldquo mdestrusor vesicae dan msphincter vesicae

Pada daerah trigonal vesicae terdapat otot yang merupakan lanjutan dari stratum longitudinalis yang menghubungkan kedua orificium uretericum dan membentuk plica inter uretericum yang berfungsi untuk vesicae jika sudah penuh

VASKULARISASI VESICA URINARIA

Mendapatkan perdarahan dari pembuluh darah sebagai berikut

A Vesicalis Superior cabang dari A Hypogastrica

A Vesicalis Inferior cabang dari A Hypogarstica

PERSYARAFAN VESICA URINARIA

Di urus oleh syaraf otonom parasympatis yang berassal dari N Splanchnicus pelvicis ( sacral 2-3-4 ) dan syaraf sympatis ganglion symphaticus (lumbal 1-2-3 )

URETHRA

Adalah saluran terakhir dari saluran urinarius mulai dari orificium internum urethra sampai ke orificium urethra externa ( tempat urine dikeluarkan ) Urethra pada laki ndash laki lebih panjang dapi perempuan sebab pada laki ndash laki terdapat penis dan kelenjar prostat sedangkan pada wanita tidak ada Pada laki ndash laki panjang urethra ( 18-20 ) cm dan pada wanita hanya ( 5-8 )

Struktur Anatomi Urethra

Pada laki ndash laki terbagi atas 3 daerah yaitu

1) Urethra pars prostatica mulai dari orificium urethra internum sampai ke urethra yang

ditutupi oleh kelenjar prostata dan berada dalam rongga panggul Cairan mani +

sperma masuk kedalam urethra pars prostatica ini kemudian keluar pada orificium

urethra externum

2) Urethra pars membranacea dari pars prostatica sampai bulbus penis pars cavernosa

( urethra ini paling pendek 1-2 cm )

3) Uerthra pars cavernosa ( spongiosa ) mulai dari daerah bulbus penis sampai orificium

urethra externum berjalan dalam corpus cavernosa urethra ( penis ) 12-15 cm

Bermuara 2 macam kelenjar yaitu kelenjar para urethralis dan kelenjar bulbo

urethralis

PERDARAHAN URETHRA

Di urus oleh cabang ndash cabang arteria pudenda interna

1 A Dorsalis penis

2 A Bulbo Urethralis

PERSARAFAN URETHRA

Di urus oleh cabang ndash cabang N Pudendus ke N Dorsalis penis

LO 1 2 Mikroskopis

VESIKA URINARIA

Lumen vesika urinaria dilapisi epitel transisional yang dapat meregang atau membesar ( berubah bentuk ) saat diisi urine Vesika urinaria dilapisi oleh 3 lapisan yaitu mukosa muskularis dan adventisia serosa Lapisan yang menyusun epitel transisional pada mukosa lebih banyak pada permukaan epitel yang teregang dapat ditemukan sel payung dengan dinding apikalnya berwarna asidofil Dibawah epitel terdapat lamina propia Tunika muskularis tersusun oleh lapisan ndash lapisan otot polos yang berjalan ke berbagai arah Tunika adventitia berupa jaringan ikat sebagian vesika urinaria ditutupi oleh peritoneum (serosa)

URETHRA

Pada urethra pria Epitel pembatas urethra pars prostatica ialah epitel transisional tetapi pada bagian

lain berubah menjadi epitel berlapis bertingkat silindris dengan bercak epitel berlapis gepeng

ujung urethra bagian penis yang melebar atau fosa naviculare dibatasi oleh epitel berlapis gepeng

terdapat sedikit sel goblet penghasil mukussedangkan pada wanita muskularisnya terdiri dari dua

lapisan sel otot polos tetapi diperkuat sfingter otot pada muaranya dan epitel pembatasnya berupa

epitel berlapis gepeng Lamina propianya merupakan jaringan ikat fibrosa longgar yang ditandai

dengan banyaknya sinus venosus mirip jaringan cavernosa

LI 2 Fisiologi BerkemihLO 2 1 Proses berkemih

Setelah dibentuk ginjal urin disalurkan melalui ureter ke kandung kemih Kontraksi otot

peristaltik otot polos dalam dinding uretra juga mendorong urin bergerak dari ginjal menuju kandung

kemih Ureter menembus dinding kandung kemih secara oblik sebelum bermuara di rongga kandung

kemih Susunan anatomis ini mencegah aliran balik urin dari kandung kemih ke ginjal ketika terjadi

peningkatan tekanan di kandung kemih

Ketika kandung kemih terisi ujung ureter yang terdapat di dinding kandung kemih tertekan dan

menutup Tapi urin masih tetap bisa masuk ke kandung kemih karena kontraksi ureter menghasilkan

tekanan yang cukup besar untuk mendorong urin melewati saluran yang tertutup Lapisan epitel

kandung kemih (epitel transisional) mampu meningkatkan atau mengurangi luas permukaan melalui

proses teratur daur membran saat kandung kemih terisi atau kosong

Kandung kemih terisi rarr permukaan epitel meluas dengan cara vesikel-vesikel sitoplasma

disisipkan ke dalam membran permukaan melalui proses eksositosis

Isi kandung kemih keluar rarr vesikel-vesikel ditarik melalui proses eksositosis

Kandung kemih harus memiliki kapasitas penyimpanan yang cukup sehingga urin tidak perlu

terus menerus dikeluarkan

LO 2 2 Persyarafan berkemih

Otot polos kandung kemih banyak mendapatkan persarafan parasimpatis yang apabila

dirangsang akan menyebabkan kontraksi kandung kemih Ketika mdetrussor vesicae berkontraksi

terjadi perangsangan urin

Pintu keluar kandung kemih dijaga 2 sfingter

Sfingter uretra interna terdiri dari otot polos dan berada di bawah kontrol involunter

Sewaktu kandung kemih melemas rileks susunan anatomis uretra interna menutupi pintu

keluar kandung kemih

Sfingter uretra eksterna diperkuat seluruh diafragma pelvis dipersarafi neuron motorik di

bawah kesadaran karena merupakan otot rangka Dapat dengan sengaja dikontraksikan untuk

mencegah pengeluaran urin sewaktu kandung kemih kontraksi amp sfingter uretra interna

terbuka

Daya tampung kandung kemih berkisar 250-400ml semakin banyak terisi urin maka volume di

dalam kandung kemih juga semakin besar dan semakin besar pula tingkat pengaktifan reseptor

regang

Aktivasi reseptor regangrarrke serat-serat aferenrarrkorda spinalisrarrantar neuronrarrrangsang

parasimpatisrarrhambat neuron motorik yang persarafi sfingter eksterna kedua sfingter terbuka dan

urin terdorong keluar menuju uretra karena gaya kontraksi kandung kemih

Distensi kandung kemih oleh air kemih akan merangsang stres reseptor yang terdapat pada

dinding kandung kemih dengan jumlah plusmn 250 cc sudah cukup untuk merangsang berkemih (proses

miksi) Akibatnya akan terjadi reflek kontraksi dinding kandung kemih dan pada saat yang sama

terjadi relaksasi sfingter internus diikuti oleh relaksasi sfingter eksternus dan akhirnya terjadi

pengosongan kandung kemih Rangsangan yang menyebabkan kontraksi kandung kemih dan

relaksasi sfingter interus dihantarkan melalui serabut ndash serabut para simpatis Kontraksi sfingter

eksternus secara volunter bertujuan untuk mencegah atau menghentikan miksi kontrol volunter ini

hanya dapat terjadi bila saraf ndash saraf yang menangani kandung kemih uretra medula spinalis dan otak

masih utuh Bila terjadi kerusakan pada saraf ndash saraf tersebut maka akan terjadi inkontinensia urin

(kencing keluar terus ndash menerus tanpa disadari) dan retensi urine (kencing tertahan) Persarafan dan

peredaran darah vesika urinaria diatur oleh torako lumbar dan kranial dari sistem persarafan otonom

Torako lumbar berfungsi untuk relaksasi lapisan otot dan kontraksi spinter interna Peritonium

melapis kandung kemih sampai kira ndash kira perbatasan ureter masuk kandung kemih Peritoneum

dapat digerakkan membentuk lapisan dan menjadi lurus apabila kandung kemih terisi penuh

Pembuluh darah Arteri vesikalis superior berpangkal dari umbilikalis bagian distal vena membentuk

anyaman dibawah kandung kemih Pembuluh limfe berjalan menuju duktus limfatilis sepanjang

arteri umbilikalis

LI 3 Infeksi Saluran KemihLO 3 1 Definisi

Infeksi Saluran Kemih (ISK) merupakan istilah umum yang menunjukkan keberadaan

mikroorganisme dalam urin Adanya bakteri dalam urin disebut bakteriuria Bakteriuria bermakna

menunjukkan pertumbuhan mikroorganisme lebih dari 105 colony forming units (CFU) pada biakan

urin Bakteriuria bermakna tanpa disertai manifestasi klinis ISK disebut bakteriuria asimptomatik

Sebaliknya bakteriuria bermakna disertai manifestasi klinis disebut bakteriuria simptomatik ISK

akan menunjukkan adanya ketidaknyamanan dan rasa sakit berulang pada kandung kemih dan

disekitar pelvis

LO 3 2 Epidemiologi

ISK ini lebih sering menyerang wanita karena uretra wanita yang pendek dan ostium uretra

externa dekat dengan anus yang berarti bisa terkontaminasi Prevalensi ISK menyerang le 5 wanita

dan 1 sampai 2 laki-laki dengan prevalensi 53 pada bayi bayi yang demam di gawat darurat

Banyak terjadi juga pada wanita hamil wanita dengan aktivitas seksual yang dominan wanita

menopause tapi tetap bisa terjadi kapan saja Seorang wanita minimal sekali pernah mengalami ISK

LO 3 3 Etiologi

Penyebab terbanyak adalah bakteri gram-negatif termasuk bakteri yang biasanya menghuni

usus kemudian naik ke sistem saluran kemih Dari gram negatif tersebut ternyata Escherichia coli

menduduki tempat teratas kemudian diikuti oleh Proteus sp Klebsiella sp Enterobacter sp dan

Pseudomonas spBermacam-macam mikro organisme dapat menyebabkan ISK antara lain dapat

dilihat pada tabel berikut

No

Mikroorganisme Persentase

biakan ()

1 Escherichia coli 50-90

2 Klebsiela sp atau

Enterobacter sp

10-40

3 Proteus sp 5-10

4 Pseudomonas aeroginosa 2-10

5 Staphylococcus

epidermidis

2-10

6 Enterococci sp 2-10

7 Candida albicans 1-2

8 Staphylococcus aureus 1-2

Jenis penyebab ISK non-bakterial adalah biasanya adenovirus yang dapat menyebabkan

sistitis hemoragik Bakteri lain yang dapat menyebabkan ISK melalui cara hematogen adalah

brusella nocardia actinomises dan Mycobacterium tuberculosa Candida sp merupakan jamur yang

paling sering menyebabkan ISK terutama pada pasien-pasien yang menggunakan kateter urin pasien

dengan penyakit imunnocompromised dan pasien yang mendapat pengobatan antibiotik berspektrum

luas Jenis Candida yang paling sering ditemukan adalah Candida albicans dan Candida tropicalis

Semua jamur sistemik dapat menulari saluran kemih secara hematogen

Faktor predisposisi yang menaikkan prevalensi ISK

1 Tidak mengosongkan kandung kemih segera karena bisa menyebabkan multiplikasi bakteri

dan bakteri tinggal di vesika urinaria

2 Saat menggunakan tampon atau saat melakukan aktivitas seksual bisa saja bakteri terdorong

masuk ke uretra wanita bagian dalam

3 Menyebarnya bakteri dari anus saat membilas dari belakang ke depan yang seharusnya dari

depan ke belakang

4 Saat mengganti kateter bisa terjadi kerusakan

5 Bendungan di sistem urinarius yang menghalangi pengosongan kandung kemih

aAnomali kongenital

b Batu saluran kemih

cOklusi ureter (sebagian atau total)

6 Pada wanita menopause saluran dari vesika urinaria ke uretra menjadi tipis karena

kekurangan hormone estrogen Hal ini menyebabkan mudahnya terjadi kerusankan dan infeksi

Wanita juga memproduksi mucus lebih sedikit saat menopause dan tanpa mucus ini bakteri bisa

bermultiplikasi dengan mudahnya Tapi bila wanita menopause melakukan hormone replacement

therapy (HRT) maka kemungkinan ISK lebih kecil

Pada wanita kerusakan fisik dan memar bisa disebabkan aktivitas seksual yang sering dan kuat dan menyebabkan honeymoon cystitis

LO 3 4 Klasifikasi

Infeksi saluran kemih dapat diklasifikasikan berdasarkan anatomi yaitu

1 Infeksi saluran kemih atas

Pielonefritis adalah infeksi pada ginjal itu sendiri Pielonefritis dapat bersifat akut atau kronik

a Pielonefritis akut adalah proses inflamasi parenkim ginjal yang disebabkan oleh infeksi

bakteri biasanya terjadi akibat infeksi kandung kemih asendens Pielonefritis akut juga dapat

terjadi melalui infeksi hematogen

b Pielonefritis kronis (PNK) mungkin terjadi akibat lanjut atau berulang dari infeksi bakteri

berkepanjangan atau infeksi sejak masa kecil Biasanya dijumpai pada individu yang mengidap

batu obstruksi saluran kemih serta refluks vesikoureter dengan atau tanpa bakteriuria kronik

sering diikuti pembentukan jaringan ikat parenkim ginjal yang ditandai pielonefritis kronik

yang spesifik Kemampuan ginjal untuk memekatkan urin menurun karena rusaknya tubulus-

tubulus Glomerulus biasanya tidak terkena hal ini dapat menimbulkan gagal ginjal kronik

2 Infeksi saluran kemih bawah

Cystitis adalah infeksi kandung kemih yang merupakan tempat tersering terjadinya infeksi

Cystitis adalah inflamasi kandung kemih yang paling sering disebabkan oleh infeksi asenden dari

uretra Penyebab lainnya mungkin aliran balik urine dari uretra kedalam kandung kemih

Kontaminasi fekal atau penggunaan kateter atau sistoskop

Beberapa penyelidikan menunjukkan 20 dari wanita-wanita dewasa tanpa mempedulikan

umur setiap tahun mengalami disuria dan insidennya meningkat sesuai pertumbuhan usia dan

aktifitas seksual meningkatnya frekwensi infeksi saluran perkemihan pada wanita terutama yang

gagal berkemih setelah melakukan hubungan seksual dan diperkirakan pula karena uretra wanita

lebih pendek dan tidak mempunyai substansi anti mikroba seperti yang ditemukan pada cairan

seminal

Infeksi ini berkaitan juga dengan penggunaan kontrasepsi spermasida-diafragma karena

kontrsepsi ini dapat menyebabkan obstruksi uretra parsial dan mencegah pengosongan sempurna

kandung kemih Cistitis pada pria merupakan kondisi sekunder akibat bebarapa faktor misalnya

prostat yang terinfeksi epididimitis atau batu pada kandung kemih

Cystitis dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu

a Cystitis primermerupakan radang yang mengenai kandung kemih radang ini dapat terjadi

karena penyakit lainseperti batu pada kandung kemih divertikel hipertropi prostat dan

striktura uretra

b Cystitis sekunder merukan gejala yang timbul kemudian sebagai akibat dari penyakit primer

misalnya uretritis dan prostatitis

Menurut komplikasi

1 ISK sederhana ( tanpa faktor predisposisi )

ISK sederhana yang terjadi pada penderita dengan saluran kencing tak baik anatomic

maupun fungsional normal ISK ini pada usia lanjut terutama mengenai penderita wanita dan infeksi

hanya mengenai mukosa superficial kandung kemih

2 ISK berkomplikasi ( disertai faktor perdisposisi )

Sering menimbulkan banyak masalah karena sering kali kuman penyebab sulit diberantas

kuman penyebab sering resisten terhadap beberapa macam antibiotika sering terjadi bakterimia

sepsis dan shock ISK ini terjadi bila terdapat keadaan- keadaan sebagai berikut

a Kelainan abnormal saluran kencing misalnya batu reflex vesiko uretral obstruksi atoni kandung

kemih paraplegia kateter kandung kencing menetap dan prostatitis

b Kelainan faal ginjal GGA maupun GGK

c Gangguan daya tahan tubuh

d Infeksi yang disebabkan karena organisme virulen seperti prosteus spp yang memproduksi urease

LO 3 5 Patogenesis amp Patofisologi

LO 3 6 Manifestasi Klinis

Gejala klinis ISK sesuai dengan bagian saluran kemih yang terinfeksi sebagai berikut

Pada ISK bagian bawah keluhan pasien biasanya berupa rasa sakit atau rasa panas di uretra

sewaktu kencing dengan air kemih sedikit-sedikit serta rasa tidak enak di daerah suprapubik

Pada ISK bagian atas dapat ditemukan gejala sakit kepala malaise mual muntah demam

menggigil rasa tidak enak atau nyeri di pinggang

Gejala Cystitis

peningkatan frekwensi miksi baik diurnal maupun nokturnal

nyeri buang air kecil (dysuria) karena epitelium yang meradang tertekan

rasa nyeri pada daerah suprapubik atau perineal pinggang belakang

rasa ingin buang air kecil

hematuria

demam yang disertai adanya darah dalam urine pada kasus yang parah

sering buang air kecil (frequency)

gejala gejala sistemik

Gejala infeksi saluran kemih berdasarkan umur penderita adalah sebagai berikut

Bulan Gangguan pertumbuhan anoreksia muntah dan diare kejang koma panashipotermia

tanpa diketahui sebabnya ikterus (sepsis)

1 bln-2 thn Panashipotermia tanpa diketahui sebabnya gangguan pertumbuhan anoreksia

muntah diare kejang koma kolik (anak menjerit keras) air1055421 kemih berbauberubah warna

kadang-kadang disertai nyeri perutpinggang

2-6 thn Panashipotermia tanpa diketahui sebabnya tidak dapat menahan kencing

polakisuria disuria enuresis air kemih berbau dan berubah warna diare muntah gangguan

pertumbuhan serta anoreksia

6-18 thn Nyeri perutpinggang panas tanpa diketahui sebabnya tak dapat menahan kencing

polakisuria disuria enuresis air kemih berbau dan berubah warna

LO 3 7 Diagnosis amp DD

ANAMNESIS

ISK bawah disuria terminal polakisuria nyeri suprapubik

ISK atas nyeri pinggang demam menggigil mual dan muntah hematuria

PEMERIKSAAN FISIK

Febris nyeri tekan suprapubik nyeri ketok sudut kostovertebra

PEMRIKSAAN PENUNJANG

1 Urinalisis

Urinalisa merupakan test yang mengevaluasi sample urin yang bertujuan untuk mendeteksi

kelainan pada traktus urinarius kelainan ginjal dan diabetes Pada pemeriksaan urin rutin jika

ditemukan leukosit yang jumlahnya gt10LPB (Lapangan Pandang Besar) dengan mikroskop maka

hal ini merupakan tanda tidak normal Piuria merupakan tanda yang penting pada ISK Oleh karena

itu leukosit gt10 kemungkinan menandakan adanya ISK

Cara Pengambilan Sampel

Bahan urin untuk pemeriksaaan harus segar dan sebaiknya diambil pagi hari Bahan urin

dapat diambil dengan cara punksi suprapubik (suprapubic puncture=spp) dari kateter dan urin porsi

tengah (midstream urine) Bahan urin yang paling mudah diperoleh adalah urin porsi tengah yang

ditampung dalam wadah bermulut lebar dan steril

A Punksi Suprapubik

Pengambilan urin dengan punksi suprapubik dilakukan pengambilan urin langsung dari

kandung kemih melalui kulit dan dinding perut dengan semprit dan jarum steril Yang penting

pada punksi suprapubik ini adalah tindakan antisepsis yang baik pada daerah yang akan ditusuk

anestesi lokal pada daerah yang akan ditusuk dan keadaan asepsis harus selalu dijaga Bila

keadaan asepsis baik maka bakteri apapun dan berapapun jumlah koloni yang tumbuh pada

biakan dapat dipastikan merupakan penyebab ISK

b Kateter

Bahan urin dapat diambil dari kateter dengan jarum dan semprit yang steril Pada cara ini

juga penting tindakan antisepsis pada daerah kateter yang akan ditusuk dan keadaan asepsis harus

selalu dijaga Tempat penusukan kateter sebaiknya sedekat mungkin dengan ujung kateter yang

berada di dalam kandung kemih (ujung distal) Penilaian urin yang diperoleh dari kateter sama

dengan hasil biakan urin yang diperoleh dari punksi suprapubik

c Urin Porsi Tengah

Urin porsi tengah sebagai sampel pemeriksaan urinalisis merupakan teknik pengambilan yang

paling sering dilakukan dan tidak menimbulkan ketidaknyamanan pada penderita Akan tetapi resiko

kontaminasi akibat kesalahan pengambilan cukup besar Tidak boleh menggunakan antiseptik untuk

persiapan pasien karena dapat mengkontaminasi sampel dan menyebabkan kultur false-negative

Cara pengambilan dan penampungan urin porsi tengah pada wanita

1 Siapkan beberapa potongan kasa steril untuk membersihkan daerah vagina dan muara uretra

Satu potong kasa steril dibasahi dengan air sabun dua potong kasa steril dibasahi air atau salin

hangat dan sepotong lagi dibiarkan dalam keadaan kering Jangan memakai larutan antiseptik

untuk membersihkan daerah tersebut Siapkan pula wadah steril dan jangan buka tutupnya

sebelum pembersihan daerah vagina selesai

2 Dengan 2 jari pisahkan kedua labia dan bersihkan daerah vagina dengan potongan kasa steril

yang mengandung sabun Arah pembersihan dari depan ke belakang Kemudian buang kasa

yang telah dipakai ke tempat sampah

3 Bilas daerah tersebut dari arah depan ke belakang dengan potongan kasa yang dibasahi dengan

air atau salin hangat Selama pembilasan tetap pisahkan kedua labia dengan 2 jari dan jangan

biarkan labia menyentuh muara uretra Lakukan pembilasan sekali lagi kemudian keringkan

daerah tersebut dengan potongan kasa steril yang kering Buang kasa yang telah dipakai ke

tempat sampah

4 Dengan tetap memisahkan kedua labia mulailah berkemih Buang beberapa mililiter urin yang

mula-mula keluar Kemudian tampung aliran urin selanjutnya ke dalam wadah steril sampai

kurang lebih sepertiga atau setengah wadah terisi

5 Setelah selesai tutup kembali wadah urin dengan rapat dan bersihkan dinding luar wadah dari

urin yang tertumpah Tuliskan identitas penderita pada wadah tersebut dan kirim segera ke

laboratorium

Cara pengambilan dan penampungan urin porsi tengah pada pria

1 Siapkan beberapa potongan kasa steril untuk membersihkan daerah penis dan muara uretra Satu

potong kasa steril dibasahi dengan air sabun dua potong kasa steril dibasahi dengan air sabun

dua potong kasa steril dibasahi dengan air atau salin hangat dan sepotong lagi dibiarkan dalam

keadaan kering Jangan memakai larutan antiseptik untuk membersihkan daerah tersebut

Siapkan pula wadah steril dan jangan buka tutupnya sebelum pembersihan selesai

2 Tarik prepusium ke belakang dengan satu tangan dan bersihkan daerah ujung penis dengan kasa

yang dibasahi air sabun Buang kasa yang telah dipakai ke tempat sampah

3 Bilas ujung penis dengan kasa yang dibasahi air atau salin hangat Ulangi sekali lagi lalu

keringkan daerah tersebut dengan potongan kasa steril yang kering Buang kasa yang telah

dipakai ke dalam tempat sampah

4 Dengan tetap menahan prepusium ke belakang mulailah berkemih Buang beberapa mililiter

urin yang keluar kemudian tampung urin yang keluar berikutnya ke dalam wadah steril sampai

terisi sepertiga sampai setengahnya

5 Setelah selesai tutup kembali wadah urin dengan rapat dan bersihkan dinding luar wadah dari

urin yang tertumpah Tuliskan identitas penderita pada wadah tersebut dan kirim segera ke

laboratorium

Setelah pengambilan sampel maka harus dilakukan

1 Bahan urin harus segera dikirim ke laboratorium karena penundaan akan menyebabkan bakteri

yang terdapat dalam urin berkembang biak dan penghitungan koloni yang tumbuh pada biakan

menunjukkan jumlah bakteri sebenarnya yang terdapat dalam urin pada saat pengambilan

Sampel harus diterima maksimun 1 jam setelah penampungan

2 Sampel harus sudah diperiksa dalam waktu 2 jam Setiap sampel yang diterima lebih dari 2 jam

setelah pengambilan tanpa bukti telah disimpan dalam kulkas seharusnya tidak dikultur dan

sebaiknya dimintakan sampel baru

3 Bila pengiriman terpaksa ditunda bahan urin harus disimpan pada suhu 4oC selama tidak lebih

dari 24 jam

d Pemeriksaan Urin Empat Porsi (Meares Stamey)

Pemeriksaan ini dilakukan untuk penderita prostatitis Pemeriksaan ini terdiri dari urin empat porsi

yaitu

1 Porsi pertama (VB1) 10 ml pertama urin menunjukkan kondisi uretra

2 Porsi kedua (VB2) sama dengan urin porsi tengah menunjukkan kondisi buli-buli

3 Porsi ketiga (EPS) sekret yang didapatkan setelah masase prostat

4 Porsi keempat (VB4) urin setelah masase prostat

a Eritrosit

Ditemukannya eritrosit dalam urin (hematuria) dapat merupakan penanda bagi berbagai penyakit

glomeruler maupun non-gromeruler seperti batu saluran kemih dan infeksi saluran kemih

b Piuria

Piuria atau sedimen leukosit dalam urin yang didefinisikan oleh Stamm bila ditemukan paling

sedikit 8000ml urin yang tidak disentrifus atau setara dengan 2-5LPB pada urin yang di sentrifus

Infeksi saluran kemih dapat dipastikan bila terdapat leukosit sebanyak gt 10 per mikroliter urin atau

gt 10000 per ml urin

Piuria yang steril dapat ditemukan pada keadaan

1 infeksi tuberkulosis

2 urin terkontaminasi dengan antiseptik

3 urin terkontaminasi dengan leukosit vagina

4 nefritis intersisial kronik (nefropati analgetik)

5 nefrolitiasis

6 tumor uroepitelial

c Silinder

Silinder dalam urin dapat memiliki arti dalam diagnosis penyakit ginjal antara lain

1 silinder eritrosit sangat diagnostik untuk glomerulonefritis atau vaskulitis ginjal

2 silinder leukosit bersama dengan hanya piuria diagnostik untuk pielonefritis

3 silinder epitel dapat ditemukan pada nekrosis tubuler akut atau pada gromerulonefritis akut

4 silinder lemak merupakan penanda untuk sindroma nefrotik bila ditemukan bersamaan dengan

proteinuria nefrotik

d Kristal

Kristal dalam urin tidak diagnostik untuk penyakit ginjal

e Bakteri

oMikroskopis pada pemeriksaan mikroskopis dapat digunakan urin segar tanpa diputar atau

pewarnaan gram Bakteri dinyatakan positif bila dijumpai satu bakteri lapangan pandang

minyak emersi

oBiakan bakteri pembiakan bakteri sedimen urin dimaksudkan untuk memastikan diagnosis ISK

yaitu bila ditemukan bakteri dalam jumlah bermakna yaitu

Pengambilan spesimen Jumlah koloni bakteri per ml urin

Aspirasi supra pubik gt 100 cfuml dari 1 atau lebih

organisme patogen

Kateter gt 20000 cfuml dari 1 organisme

patogen

Urine bag atau urin porsi

tengah

gt 100000 cfuml

f Tes Kimiawi

Beberapa tes kimiawi dapat dipakai untuk penyaring adanya bakteriuria diantaranya yang paling

sering dipakai adalah tes reduksi griess nitrate Dasarnya adalah sebagian besar mikroba kecuali

enterococci mereduksi nitrat

g Tes Plat ndash Celup (Dip-Slide)

Beberapa pabrik mengeluarkan biakan buatan yang berupa lempengan plastik bertangkai dimana

pada kedua sisi permukaannya dilapisi pembenihan padat khusus Lempengan tersebut dicelupkan ke

dalam urin pasien atau dengan digenangi urin Setelah itu lempengan dimasukkan kembali kedalam

tabung plastik tempat penyimpanan semula lalu diletakkan pada suhu 37oC selama satu malam

Penentuan jumlah kumanmL dilakukan dengan membandingkan pola pertumbuhan kuman yang

terjadi dengan serangkaian gambar yang memperlihatkan pola kepadatan koloni antara 1000 hingga

10000000 cfu per mL urin yang diperiksa Cara ini mudah dilakukan murah dan cukup adekuat

Kekurangannya adalah jenis kuman dan kepekaannya tidak dapat diketahui

2 Radiologis

Pemeriksaan radiologis pada ISK dimaksudkan untuk mengetahui adanya batu atau kelainan

anatomis yang merupakan faktor predisposisi ISK Pemeriksaan ini dapat berupa foto polos

abdomen pielografi intravena demikian pula dengan pemeriksaan lainnya misalnya ultrasonografi

dan CT Scan

DIAGNOSIS BANDING

Yang penting adalah membedakan antara pielonefritis dan sistitis Ingat akan pielonefritis

apabila didapatkan infeksi dengan hipertensi disertai gejala-gejala umum adanya faktor

predisposisi fungsi konsentrasi ginjal menurun respons terhadap antibiotik kurang baik

LO 3 8 Penatalaksanaan

Pada ISK yang tidak memberikan gejala klinis tidak perlu pemberian terapi namun bila sudah terjadi keluhan harus segera dapat diberikan antibiotika Antibiotika yang diberikan berdasarkan atas kultur kuman dan test kepekaan antibiotika Tujuan pengobatan ISK adalah mencegah dan menghilangkan gejala mencegah dan mengobati bakteriemia mencegah dan mengurangi risiko kerusakan jaringan ginjal yang mungkin timbul dengan pemberian obat-obatan yang sensitif murah aman dengan efek samping yang minimal

Antibiotika yang digunakan untuk pengobatan infeksi saluran kemih terbagi dua yaitu antibiotika oral dan parenteral

Antibiotika Oral

SulfonamidaAntibiotika ini digunakan untuk mengobati infeksi pertama kali Sulfonamida umumnya diganti dengan antibiotika yang lebih aktif karena sifat resistensinya Keuntungan dari sulfonamide adalah obat ini harganya murah

Trimetoprim-sulfametoksazolKombinasi dari obat ini memiliki efektivitas tinggi dalam melawan bakteri aerob kecuali Pseudomonas aeruginosa Obat ini penting untuk mengobati infeksi dengan komplikasi juga efektif sebagai profilaksis pada infeksi berulang Dosis obat ini adalah 160 mg dan interval pemberiannya tiap 12 jam

Penicillin - Ampicillin adalah penicillin standar yang memiliki aktivitas spektrum luas termasuk

terhadap bakteri penyebab infeksi saluran urin Dosis ampicillin 1000 mg dan interval pemberiannya tiap 6 jam

- Amoxsicillin terabsorbsi lebih baik tetapi memiliki sedikit efek samping Amoxsicillin dikombinasikan dengan clavulanat lebih disukai untuk mengatasi masalah resistensi bakteri Dosis amoxsicillin 500 mg dan interval pemberiannya tiap 8 jam

Cephaloporin Cephalosporin tidak memiliki keuntungan utama dibanding dengan antibiotika lain yang digunakan untuk mengobati infeksi saluran kemih selain itu obat ini juga lebih mahal Cephalosporin umumnya digunakan pada kasus resisten terhadap amoxsicillin dan trimetoprim- sulfametoksazol

Tetrasiklin

Antibiotika ini efektif untuk mengobati infeksi saluran kemih tahap awal Sifat resistensi tetap ada dan penggunannya perlu dipantau dengan tes sensitivitas Antibotika ini umumnya digunakan untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh chlamydial

QuinolonAsam nalidixic asam oxalinic dan cinoxacin efektif digunakan untuk mengobati infeksi tahap awal yang disebabkan oleh bakteri E coli dan Enterobacteriaceae lain tetapi tidak terhadap Pseudomonas aeruginosa Ciprofloxacin ddan ofloxacin diindikasikan untuk terapi sistemik Dosis untuk ciprofloxacin sebesar 50 mg dan interval pemberiannya tiap 12 jam Dosis ofloxacin sebesar 200-300 mg dan interval pemberiannya tiap 12 jam

Nitrofurantoin Antibiotika ini efektif sebagai agen terapi dan profilaksis pada pasien infeksi saluran kemih berulang Keuntungan utamanya adalah hilangnya resistensi walaupun dalam terapi jangka panjang

AzithromycinBerguna pada terapi dosis tunggal yang disebabkan oleh infeksi chlamydial

Methanamin Hippurat dan Methanamin Mandalat Antibiotika ini digunakan untuk terapi profilaksis dan supresif diantara tahap infeksi

Antibiotika Parenteral

AmynoglycosidaGentamicin dan Tobramicin mempunyai efektivitas yang sama tetapi gentamicin sedikit lebih mahal Tobramicin mempunyai aktivitas lebih besar terhadap pseudomonas memilki peranan penting dalam pengobatan onfeksi sistemik yang serius Amikasin umumnya digunakan untuk bakteri yang multiresisten Dosis gentamicin sebesar 3-5 mgkg berat badan dengan interval pemberian tiap 24 jam dan 1 mgkg berat badan dengan interval pemberian tiap 8 jam

PenicillinPenicillin memilki spectrum luas dan lebih efektif untuk menobati infeksi akibat Pseudomonas aeruginosa dan enterococci Penicillin sering digunakan pada pasien yang ginjalnya tidak sepasang atau ketika penggunaan amynoglycosida harus dihindari

CephalosporinCephalosporin generasi kedua dan ketiga memiliki aktivitas melawan bakteri gram negative tetapi tidak efektif melawan Pseudomonas aeruginosa Cephalosporin digunakan untuk mengobati infeksi nosokomial dan uropsesis karena infeksi pathogen

ImipenemsilastatinObat ini memiliki spectrum yang sangat luas terhadap bakteri gram positif negative dan

bakteri anaerob Obat ini aktif melawan infeksi yang disebabkan enterococci dan Pseudomonas aeruginosa tetapi banyak dihubungkan dengan infeksi lanjutan kandida Dosis obat ini sebesar 250-500 mg dengan interval pemberian tiap 6-8 jam

AztreonamObat ini aktif melawan bakteri gram negative termasuk Pseudomonas aeruginosa Umumnya digunakan pada infeksi nosokomial ketika aminoglikosida dihindari serta pada pasien yang sensitive terhadap penicillin Dosis aztreonam sebesar 1000 mg dengan interval pemberian tiap 8-12 jam

LO 3 9 Komplikasi

Gangguan pada ginjal Saat seseorang terkena infeksi pada kandung kemih bakteri dapat naik dan masuk ke ginjal

Prostatitis Inflamasi parenkim ginjal dapat mengawali pembentukan jaringan parut Komplikasi jangka panjang dari pielonefritis akut adalah hipertensi fungsi ginjal terganggu

ESRD dan komplikasi terhadap kehamilan Batu saluran kemih Obstruksi saluran kemih Sistitis emfisematosa

LO 3 10 Prognosis

ISK tanpa kelainan anatomis mempunyai prognosis lebih baik bila dilakukan pengobatan pada fase akut yang adekuat dan disertai pengawasan terhadap kemungkinan infeksi berulang Prognosis jangka panjang pada sebagian besar penderita dengan kelainan anatomis umumnya kurang memuaskan meskipun telah diberikan pengobatan yang adekuat dan dilakukan koreksi bedah Hal ini terjadi terutama pada penderita dengan nefropati refluk Deteksi dini terhadap adanya kelainan anatomis pengobatan yang segera pada fase akut kerjasama yang baik antara dokter ahli bedah urologi dan orang tua penderita sangat diperlukan untuk mencegah terjadinya perburukan yang mengarah pada terminal gagal ginjal kronis

LO 3 11 Pencegahan

Page 2: PBL SK 2 Blok Urin Anyang - anyangan

VASKULARISASI VESICA URINARIA

Mendapatkan perdarahan dari pembuluh darah sebagai berikut

A Vesicalis Superior cabang dari A Hypogastrica

A Vesicalis Inferior cabang dari A Hypogarstica

PERSYARAFAN VESICA URINARIA

Di urus oleh syaraf otonom parasympatis yang berassal dari N Splanchnicus pelvicis ( sacral 2-3-4 ) dan syaraf sympatis ganglion symphaticus (lumbal 1-2-3 )

URETHRA

Adalah saluran terakhir dari saluran urinarius mulai dari orificium internum urethra sampai ke orificium urethra externa ( tempat urine dikeluarkan ) Urethra pada laki ndash laki lebih panjang dapi perempuan sebab pada laki ndash laki terdapat penis dan kelenjar prostat sedangkan pada wanita tidak ada Pada laki ndash laki panjang urethra ( 18-20 ) cm dan pada wanita hanya ( 5-8 )

Struktur Anatomi Urethra

Pada laki ndash laki terbagi atas 3 daerah yaitu

1) Urethra pars prostatica mulai dari orificium urethra internum sampai ke urethra yang

ditutupi oleh kelenjar prostata dan berada dalam rongga panggul Cairan mani +

sperma masuk kedalam urethra pars prostatica ini kemudian keluar pada orificium

urethra externum

2) Urethra pars membranacea dari pars prostatica sampai bulbus penis pars cavernosa

( urethra ini paling pendek 1-2 cm )

3) Uerthra pars cavernosa ( spongiosa ) mulai dari daerah bulbus penis sampai orificium

urethra externum berjalan dalam corpus cavernosa urethra ( penis ) 12-15 cm

Bermuara 2 macam kelenjar yaitu kelenjar para urethralis dan kelenjar bulbo

urethralis

PERDARAHAN URETHRA

Di urus oleh cabang ndash cabang arteria pudenda interna

1 A Dorsalis penis

2 A Bulbo Urethralis

PERSARAFAN URETHRA

Di urus oleh cabang ndash cabang N Pudendus ke N Dorsalis penis

LO 1 2 Mikroskopis

VESIKA URINARIA

Lumen vesika urinaria dilapisi epitel transisional yang dapat meregang atau membesar ( berubah bentuk ) saat diisi urine Vesika urinaria dilapisi oleh 3 lapisan yaitu mukosa muskularis dan adventisia serosa Lapisan yang menyusun epitel transisional pada mukosa lebih banyak pada permukaan epitel yang teregang dapat ditemukan sel payung dengan dinding apikalnya berwarna asidofil Dibawah epitel terdapat lamina propia Tunika muskularis tersusun oleh lapisan ndash lapisan otot polos yang berjalan ke berbagai arah Tunika adventitia berupa jaringan ikat sebagian vesika urinaria ditutupi oleh peritoneum (serosa)

URETHRA

Pada urethra pria Epitel pembatas urethra pars prostatica ialah epitel transisional tetapi pada bagian

lain berubah menjadi epitel berlapis bertingkat silindris dengan bercak epitel berlapis gepeng

ujung urethra bagian penis yang melebar atau fosa naviculare dibatasi oleh epitel berlapis gepeng

terdapat sedikit sel goblet penghasil mukussedangkan pada wanita muskularisnya terdiri dari dua

lapisan sel otot polos tetapi diperkuat sfingter otot pada muaranya dan epitel pembatasnya berupa

epitel berlapis gepeng Lamina propianya merupakan jaringan ikat fibrosa longgar yang ditandai

dengan banyaknya sinus venosus mirip jaringan cavernosa

LI 2 Fisiologi BerkemihLO 2 1 Proses berkemih

Setelah dibentuk ginjal urin disalurkan melalui ureter ke kandung kemih Kontraksi otot

peristaltik otot polos dalam dinding uretra juga mendorong urin bergerak dari ginjal menuju kandung

kemih Ureter menembus dinding kandung kemih secara oblik sebelum bermuara di rongga kandung

kemih Susunan anatomis ini mencegah aliran balik urin dari kandung kemih ke ginjal ketika terjadi

peningkatan tekanan di kandung kemih

Ketika kandung kemih terisi ujung ureter yang terdapat di dinding kandung kemih tertekan dan

menutup Tapi urin masih tetap bisa masuk ke kandung kemih karena kontraksi ureter menghasilkan

tekanan yang cukup besar untuk mendorong urin melewati saluran yang tertutup Lapisan epitel

kandung kemih (epitel transisional) mampu meningkatkan atau mengurangi luas permukaan melalui

proses teratur daur membran saat kandung kemih terisi atau kosong

Kandung kemih terisi rarr permukaan epitel meluas dengan cara vesikel-vesikel sitoplasma

disisipkan ke dalam membran permukaan melalui proses eksositosis

Isi kandung kemih keluar rarr vesikel-vesikel ditarik melalui proses eksositosis

Kandung kemih harus memiliki kapasitas penyimpanan yang cukup sehingga urin tidak perlu

terus menerus dikeluarkan

LO 2 2 Persyarafan berkemih

Otot polos kandung kemih banyak mendapatkan persarafan parasimpatis yang apabila

dirangsang akan menyebabkan kontraksi kandung kemih Ketika mdetrussor vesicae berkontraksi

terjadi perangsangan urin

Pintu keluar kandung kemih dijaga 2 sfingter

Sfingter uretra interna terdiri dari otot polos dan berada di bawah kontrol involunter

Sewaktu kandung kemih melemas rileks susunan anatomis uretra interna menutupi pintu

keluar kandung kemih

Sfingter uretra eksterna diperkuat seluruh diafragma pelvis dipersarafi neuron motorik di

bawah kesadaran karena merupakan otot rangka Dapat dengan sengaja dikontraksikan untuk

mencegah pengeluaran urin sewaktu kandung kemih kontraksi amp sfingter uretra interna

terbuka

Daya tampung kandung kemih berkisar 250-400ml semakin banyak terisi urin maka volume di

dalam kandung kemih juga semakin besar dan semakin besar pula tingkat pengaktifan reseptor

regang

Aktivasi reseptor regangrarrke serat-serat aferenrarrkorda spinalisrarrantar neuronrarrrangsang

parasimpatisrarrhambat neuron motorik yang persarafi sfingter eksterna kedua sfingter terbuka dan

urin terdorong keluar menuju uretra karena gaya kontraksi kandung kemih

Distensi kandung kemih oleh air kemih akan merangsang stres reseptor yang terdapat pada

dinding kandung kemih dengan jumlah plusmn 250 cc sudah cukup untuk merangsang berkemih (proses

miksi) Akibatnya akan terjadi reflek kontraksi dinding kandung kemih dan pada saat yang sama

terjadi relaksasi sfingter internus diikuti oleh relaksasi sfingter eksternus dan akhirnya terjadi

pengosongan kandung kemih Rangsangan yang menyebabkan kontraksi kandung kemih dan

relaksasi sfingter interus dihantarkan melalui serabut ndash serabut para simpatis Kontraksi sfingter

eksternus secara volunter bertujuan untuk mencegah atau menghentikan miksi kontrol volunter ini

hanya dapat terjadi bila saraf ndash saraf yang menangani kandung kemih uretra medula spinalis dan otak

masih utuh Bila terjadi kerusakan pada saraf ndash saraf tersebut maka akan terjadi inkontinensia urin

(kencing keluar terus ndash menerus tanpa disadari) dan retensi urine (kencing tertahan) Persarafan dan

peredaran darah vesika urinaria diatur oleh torako lumbar dan kranial dari sistem persarafan otonom

Torako lumbar berfungsi untuk relaksasi lapisan otot dan kontraksi spinter interna Peritonium

melapis kandung kemih sampai kira ndash kira perbatasan ureter masuk kandung kemih Peritoneum

dapat digerakkan membentuk lapisan dan menjadi lurus apabila kandung kemih terisi penuh

Pembuluh darah Arteri vesikalis superior berpangkal dari umbilikalis bagian distal vena membentuk

anyaman dibawah kandung kemih Pembuluh limfe berjalan menuju duktus limfatilis sepanjang

arteri umbilikalis

LI 3 Infeksi Saluran KemihLO 3 1 Definisi

Infeksi Saluran Kemih (ISK) merupakan istilah umum yang menunjukkan keberadaan

mikroorganisme dalam urin Adanya bakteri dalam urin disebut bakteriuria Bakteriuria bermakna

menunjukkan pertumbuhan mikroorganisme lebih dari 105 colony forming units (CFU) pada biakan

urin Bakteriuria bermakna tanpa disertai manifestasi klinis ISK disebut bakteriuria asimptomatik

Sebaliknya bakteriuria bermakna disertai manifestasi klinis disebut bakteriuria simptomatik ISK

akan menunjukkan adanya ketidaknyamanan dan rasa sakit berulang pada kandung kemih dan

disekitar pelvis

LO 3 2 Epidemiologi

ISK ini lebih sering menyerang wanita karena uretra wanita yang pendek dan ostium uretra

externa dekat dengan anus yang berarti bisa terkontaminasi Prevalensi ISK menyerang le 5 wanita

dan 1 sampai 2 laki-laki dengan prevalensi 53 pada bayi bayi yang demam di gawat darurat

Banyak terjadi juga pada wanita hamil wanita dengan aktivitas seksual yang dominan wanita

menopause tapi tetap bisa terjadi kapan saja Seorang wanita minimal sekali pernah mengalami ISK

LO 3 3 Etiologi

Penyebab terbanyak adalah bakteri gram-negatif termasuk bakteri yang biasanya menghuni

usus kemudian naik ke sistem saluran kemih Dari gram negatif tersebut ternyata Escherichia coli

menduduki tempat teratas kemudian diikuti oleh Proteus sp Klebsiella sp Enterobacter sp dan

Pseudomonas spBermacam-macam mikro organisme dapat menyebabkan ISK antara lain dapat

dilihat pada tabel berikut

No

Mikroorganisme Persentase

biakan ()

1 Escherichia coli 50-90

2 Klebsiela sp atau

Enterobacter sp

10-40

3 Proteus sp 5-10

4 Pseudomonas aeroginosa 2-10

5 Staphylococcus

epidermidis

2-10

6 Enterococci sp 2-10

7 Candida albicans 1-2

8 Staphylococcus aureus 1-2

Jenis penyebab ISK non-bakterial adalah biasanya adenovirus yang dapat menyebabkan

sistitis hemoragik Bakteri lain yang dapat menyebabkan ISK melalui cara hematogen adalah

brusella nocardia actinomises dan Mycobacterium tuberculosa Candida sp merupakan jamur yang

paling sering menyebabkan ISK terutama pada pasien-pasien yang menggunakan kateter urin pasien

dengan penyakit imunnocompromised dan pasien yang mendapat pengobatan antibiotik berspektrum

luas Jenis Candida yang paling sering ditemukan adalah Candida albicans dan Candida tropicalis

Semua jamur sistemik dapat menulari saluran kemih secara hematogen

Faktor predisposisi yang menaikkan prevalensi ISK

1 Tidak mengosongkan kandung kemih segera karena bisa menyebabkan multiplikasi bakteri

dan bakteri tinggal di vesika urinaria

2 Saat menggunakan tampon atau saat melakukan aktivitas seksual bisa saja bakteri terdorong

masuk ke uretra wanita bagian dalam

3 Menyebarnya bakteri dari anus saat membilas dari belakang ke depan yang seharusnya dari

depan ke belakang

4 Saat mengganti kateter bisa terjadi kerusakan

5 Bendungan di sistem urinarius yang menghalangi pengosongan kandung kemih

aAnomali kongenital

b Batu saluran kemih

cOklusi ureter (sebagian atau total)

6 Pada wanita menopause saluran dari vesika urinaria ke uretra menjadi tipis karena

kekurangan hormone estrogen Hal ini menyebabkan mudahnya terjadi kerusankan dan infeksi

Wanita juga memproduksi mucus lebih sedikit saat menopause dan tanpa mucus ini bakteri bisa

bermultiplikasi dengan mudahnya Tapi bila wanita menopause melakukan hormone replacement

therapy (HRT) maka kemungkinan ISK lebih kecil

Pada wanita kerusakan fisik dan memar bisa disebabkan aktivitas seksual yang sering dan kuat dan menyebabkan honeymoon cystitis

LO 3 4 Klasifikasi

Infeksi saluran kemih dapat diklasifikasikan berdasarkan anatomi yaitu

1 Infeksi saluran kemih atas

Pielonefritis adalah infeksi pada ginjal itu sendiri Pielonefritis dapat bersifat akut atau kronik

a Pielonefritis akut adalah proses inflamasi parenkim ginjal yang disebabkan oleh infeksi

bakteri biasanya terjadi akibat infeksi kandung kemih asendens Pielonefritis akut juga dapat

terjadi melalui infeksi hematogen

b Pielonefritis kronis (PNK) mungkin terjadi akibat lanjut atau berulang dari infeksi bakteri

berkepanjangan atau infeksi sejak masa kecil Biasanya dijumpai pada individu yang mengidap

batu obstruksi saluran kemih serta refluks vesikoureter dengan atau tanpa bakteriuria kronik

sering diikuti pembentukan jaringan ikat parenkim ginjal yang ditandai pielonefritis kronik

yang spesifik Kemampuan ginjal untuk memekatkan urin menurun karena rusaknya tubulus-

tubulus Glomerulus biasanya tidak terkena hal ini dapat menimbulkan gagal ginjal kronik

2 Infeksi saluran kemih bawah

Cystitis adalah infeksi kandung kemih yang merupakan tempat tersering terjadinya infeksi

Cystitis adalah inflamasi kandung kemih yang paling sering disebabkan oleh infeksi asenden dari

uretra Penyebab lainnya mungkin aliran balik urine dari uretra kedalam kandung kemih

Kontaminasi fekal atau penggunaan kateter atau sistoskop

Beberapa penyelidikan menunjukkan 20 dari wanita-wanita dewasa tanpa mempedulikan

umur setiap tahun mengalami disuria dan insidennya meningkat sesuai pertumbuhan usia dan

aktifitas seksual meningkatnya frekwensi infeksi saluran perkemihan pada wanita terutama yang

gagal berkemih setelah melakukan hubungan seksual dan diperkirakan pula karena uretra wanita

lebih pendek dan tidak mempunyai substansi anti mikroba seperti yang ditemukan pada cairan

seminal

Infeksi ini berkaitan juga dengan penggunaan kontrasepsi spermasida-diafragma karena

kontrsepsi ini dapat menyebabkan obstruksi uretra parsial dan mencegah pengosongan sempurna

kandung kemih Cistitis pada pria merupakan kondisi sekunder akibat bebarapa faktor misalnya

prostat yang terinfeksi epididimitis atau batu pada kandung kemih

Cystitis dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu

a Cystitis primermerupakan radang yang mengenai kandung kemih radang ini dapat terjadi

karena penyakit lainseperti batu pada kandung kemih divertikel hipertropi prostat dan

striktura uretra

b Cystitis sekunder merukan gejala yang timbul kemudian sebagai akibat dari penyakit primer

misalnya uretritis dan prostatitis

Menurut komplikasi

1 ISK sederhana ( tanpa faktor predisposisi )

ISK sederhana yang terjadi pada penderita dengan saluran kencing tak baik anatomic

maupun fungsional normal ISK ini pada usia lanjut terutama mengenai penderita wanita dan infeksi

hanya mengenai mukosa superficial kandung kemih

2 ISK berkomplikasi ( disertai faktor perdisposisi )

Sering menimbulkan banyak masalah karena sering kali kuman penyebab sulit diberantas

kuman penyebab sering resisten terhadap beberapa macam antibiotika sering terjadi bakterimia

sepsis dan shock ISK ini terjadi bila terdapat keadaan- keadaan sebagai berikut

a Kelainan abnormal saluran kencing misalnya batu reflex vesiko uretral obstruksi atoni kandung

kemih paraplegia kateter kandung kencing menetap dan prostatitis

b Kelainan faal ginjal GGA maupun GGK

c Gangguan daya tahan tubuh

d Infeksi yang disebabkan karena organisme virulen seperti prosteus spp yang memproduksi urease

LO 3 5 Patogenesis amp Patofisologi

LO 3 6 Manifestasi Klinis

Gejala klinis ISK sesuai dengan bagian saluran kemih yang terinfeksi sebagai berikut

Pada ISK bagian bawah keluhan pasien biasanya berupa rasa sakit atau rasa panas di uretra

sewaktu kencing dengan air kemih sedikit-sedikit serta rasa tidak enak di daerah suprapubik

Pada ISK bagian atas dapat ditemukan gejala sakit kepala malaise mual muntah demam

menggigil rasa tidak enak atau nyeri di pinggang

Gejala Cystitis

peningkatan frekwensi miksi baik diurnal maupun nokturnal

nyeri buang air kecil (dysuria) karena epitelium yang meradang tertekan

rasa nyeri pada daerah suprapubik atau perineal pinggang belakang

rasa ingin buang air kecil

hematuria

demam yang disertai adanya darah dalam urine pada kasus yang parah

sering buang air kecil (frequency)

gejala gejala sistemik

Gejala infeksi saluran kemih berdasarkan umur penderita adalah sebagai berikut

Bulan Gangguan pertumbuhan anoreksia muntah dan diare kejang koma panashipotermia

tanpa diketahui sebabnya ikterus (sepsis)

1 bln-2 thn Panashipotermia tanpa diketahui sebabnya gangguan pertumbuhan anoreksia

muntah diare kejang koma kolik (anak menjerit keras) air1055421 kemih berbauberubah warna

kadang-kadang disertai nyeri perutpinggang

2-6 thn Panashipotermia tanpa diketahui sebabnya tidak dapat menahan kencing

polakisuria disuria enuresis air kemih berbau dan berubah warna diare muntah gangguan

pertumbuhan serta anoreksia

6-18 thn Nyeri perutpinggang panas tanpa diketahui sebabnya tak dapat menahan kencing

polakisuria disuria enuresis air kemih berbau dan berubah warna

LO 3 7 Diagnosis amp DD

ANAMNESIS

ISK bawah disuria terminal polakisuria nyeri suprapubik

ISK atas nyeri pinggang demam menggigil mual dan muntah hematuria

PEMERIKSAAN FISIK

Febris nyeri tekan suprapubik nyeri ketok sudut kostovertebra

PEMRIKSAAN PENUNJANG

1 Urinalisis

Urinalisa merupakan test yang mengevaluasi sample urin yang bertujuan untuk mendeteksi

kelainan pada traktus urinarius kelainan ginjal dan diabetes Pada pemeriksaan urin rutin jika

ditemukan leukosit yang jumlahnya gt10LPB (Lapangan Pandang Besar) dengan mikroskop maka

hal ini merupakan tanda tidak normal Piuria merupakan tanda yang penting pada ISK Oleh karena

itu leukosit gt10 kemungkinan menandakan adanya ISK

Cara Pengambilan Sampel

Bahan urin untuk pemeriksaaan harus segar dan sebaiknya diambil pagi hari Bahan urin

dapat diambil dengan cara punksi suprapubik (suprapubic puncture=spp) dari kateter dan urin porsi

tengah (midstream urine) Bahan urin yang paling mudah diperoleh adalah urin porsi tengah yang

ditampung dalam wadah bermulut lebar dan steril

A Punksi Suprapubik

Pengambilan urin dengan punksi suprapubik dilakukan pengambilan urin langsung dari

kandung kemih melalui kulit dan dinding perut dengan semprit dan jarum steril Yang penting

pada punksi suprapubik ini adalah tindakan antisepsis yang baik pada daerah yang akan ditusuk

anestesi lokal pada daerah yang akan ditusuk dan keadaan asepsis harus selalu dijaga Bila

keadaan asepsis baik maka bakteri apapun dan berapapun jumlah koloni yang tumbuh pada

biakan dapat dipastikan merupakan penyebab ISK

b Kateter

Bahan urin dapat diambil dari kateter dengan jarum dan semprit yang steril Pada cara ini

juga penting tindakan antisepsis pada daerah kateter yang akan ditusuk dan keadaan asepsis harus

selalu dijaga Tempat penusukan kateter sebaiknya sedekat mungkin dengan ujung kateter yang

berada di dalam kandung kemih (ujung distal) Penilaian urin yang diperoleh dari kateter sama

dengan hasil biakan urin yang diperoleh dari punksi suprapubik

c Urin Porsi Tengah

Urin porsi tengah sebagai sampel pemeriksaan urinalisis merupakan teknik pengambilan yang

paling sering dilakukan dan tidak menimbulkan ketidaknyamanan pada penderita Akan tetapi resiko

kontaminasi akibat kesalahan pengambilan cukup besar Tidak boleh menggunakan antiseptik untuk

persiapan pasien karena dapat mengkontaminasi sampel dan menyebabkan kultur false-negative

Cara pengambilan dan penampungan urin porsi tengah pada wanita

1 Siapkan beberapa potongan kasa steril untuk membersihkan daerah vagina dan muara uretra

Satu potong kasa steril dibasahi dengan air sabun dua potong kasa steril dibasahi air atau salin

hangat dan sepotong lagi dibiarkan dalam keadaan kering Jangan memakai larutan antiseptik

untuk membersihkan daerah tersebut Siapkan pula wadah steril dan jangan buka tutupnya

sebelum pembersihan daerah vagina selesai

2 Dengan 2 jari pisahkan kedua labia dan bersihkan daerah vagina dengan potongan kasa steril

yang mengandung sabun Arah pembersihan dari depan ke belakang Kemudian buang kasa

yang telah dipakai ke tempat sampah

3 Bilas daerah tersebut dari arah depan ke belakang dengan potongan kasa yang dibasahi dengan

air atau salin hangat Selama pembilasan tetap pisahkan kedua labia dengan 2 jari dan jangan

biarkan labia menyentuh muara uretra Lakukan pembilasan sekali lagi kemudian keringkan

daerah tersebut dengan potongan kasa steril yang kering Buang kasa yang telah dipakai ke

tempat sampah

4 Dengan tetap memisahkan kedua labia mulailah berkemih Buang beberapa mililiter urin yang

mula-mula keluar Kemudian tampung aliran urin selanjutnya ke dalam wadah steril sampai

kurang lebih sepertiga atau setengah wadah terisi

5 Setelah selesai tutup kembali wadah urin dengan rapat dan bersihkan dinding luar wadah dari

urin yang tertumpah Tuliskan identitas penderita pada wadah tersebut dan kirim segera ke

laboratorium

Cara pengambilan dan penampungan urin porsi tengah pada pria

1 Siapkan beberapa potongan kasa steril untuk membersihkan daerah penis dan muara uretra Satu

potong kasa steril dibasahi dengan air sabun dua potong kasa steril dibasahi dengan air sabun

dua potong kasa steril dibasahi dengan air atau salin hangat dan sepotong lagi dibiarkan dalam

keadaan kering Jangan memakai larutan antiseptik untuk membersihkan daerah tersebut

Siapkan pula wadah steril dan jangan buka tutupnya sebelum pembersihan selesai

2 Tarik prepusium ke belakang dengan satu tangan dan bersihkan daerah ujung penis dengan kasa

yang dibasahi air sabun Buang kasa yang telah dipakai ke tempat sampah

3 Bilas ujung penis dengan kasa yang dibasahi air atau salin hangat Ulangi sekali lagi lalu

keringkan daerah tersebut dengan potongan kasa steril yang kering Buang kasa yang telah

dipakai ke dalam tempat sampah

4 Dengan tetap menahan prepusium ke belakang mulailah berkemih Buang beberapa mililiter

urin yang keluar kemudian tampung urin yang keluar berikutnya ke dalam wadah steril sampai

terisi sepertiga sampai setengahnya

5 Setelah selesai tutup kembali wadah urin dengan rapat dan bersihkan dinding luar wadah dari

urin yang tertumpah Tuliskan identitas penderita pada wadah tersebut dan kirim segera ke

laboratorium

Setelah pengambilan sampel maka harus dilakukan

1 Bahan urin harus segera dikirim ke laboratorium karena penundaan akan menyebabkan bakteri

yang terdapat dalam urin berkembang biak dan penghitungan koloni yang tumbuh pada biakan

menunjukkan jumlah bakteri sebenarnya yang terdapat dalam urin pada saat pengambilan

Sampel harus diterima maksimun 1 jam setelah penampungan

2 Sampel harus sudah diperiksa dalam waktu 2 jam Setiap sampel yang diterima lebih dari 2 jam

setelah pengambilan tanpa bukti telah disimpan dalam kulkas seharusnya tidak dikultur dan

sebaiknya dimintakan sampel baru

3 Bila pengiriman terpaksa ditunda bahan urin harus disimpan pada suhu 4oC selama tidak lebih

dari 24 jam

d Pemeriksaan Urin Empat Porsi (Meares Stamey)

Pemeriksaan ini dilakukan untuk penderita prostatitis Pemeriksaan ini terdiri dari urin empat porsi

yaitu

1 Porsi pertama (VB1) 10 ml pertama urin menunjukkan kondisi uretra

2 Porsi kedua (VB2) sama dengan urin porsi tengah menunjukkan kondisi buli-buli

3 Porsi ketiga (EPS) sekret yang didapatkan setelah masase prostat

4 Porsi keempat (VB4) urin setelah masase prostat

a Eritrosit

Ditemukannya eritrosit dalam urin (hematuria) dapat merupakan penanda bagi berbagai penyakit

glomeruler maupun non-gromeruler seperti batu saluran kemih dan infeksi saluran kemih

b Piuria

Piuria atau sedimen leukosit dalam urin yang didefinisikan oleh Stamm bila ditemukan paling

sedikit 8000ml urin yang tidak disentrifus atau setara dengan 2-5LPB pada urin yang di sentrifus

Infeksi saluran kemih dapat dipastikan bila terdapat leukosit sebanyak gt 10 per mikroliter urin atau

gt 10000 per ml urin

Piuria yang steril dapat ditemukan pada keadaan

1 infeksi tuberkulosis

2 urin terkontaminasi dengan antiseptik

3 urin terkontaminasi dengan leukosit vagina

4 nefritis intersisial kronik (nefropati analgetik)

5 nefrolitiasis

6 tumor uroepitelial

c Silinder

Silinder dalam urin dapat memiliki arti dalam diagnosis penyakit ginjal antara lain

1 silinder eritrosit sangat diagnostik untuk glomerulonefritis atau vaskulitis ginjal

2 silinder leukosit bersama dengan hanya piuria diagnostik untuk pielonefritis

3 silinder epitel dapat ditemukan pada nekrosis tubuler akut atau pada gromerulonefritis akut

4 silinder lemak merupakan penanda untuk sindroma nefrotik bila ditemukan bersamaan dengan

proteinuria nefrotik

d Kristal

Kristal dalam urin tidak diagnostik untuk penyakit ginjal

e Bakteri

oMikroskopis pada pemeriksaan mikroskopis dapat digunakan urin segar tanpa diputar atau

pewarnaan gram Bakteri dinyatakan positif bila dijumpai satu bakteri lapangan pandang

minyak emersi

oBiakan bakteri pembiakan bakteri sedimen urin dimaksudkan untuk memastikan diagnosis ISK

yaitu bila ditemukan bakteri dalam jumlah bermakna yaitu

Pengambilan spesimen Jumlah koloni bakteri per ml urin

Aspirasi supra pubik gt 100 cfuml dari 1 atau lebih

organisme patogen

Kateter gt 20000 cfuml dari 1 organisme

patogen

Urine bag atau urin porsi

tengah

gt 100000 cfuml

f Tes Kimiawi

Beberapa tes kimiawi dapat dipakai untuk penyaring adanya bakteriuria diantaranya yang paling

sering dipakai adalah tes reduksi griess nitrate Dasarnya adalah sebagian besar mikroba kecuali

enterococci mereduksi nitrat

g Tes Plat ndash Celup (Dip-Slide)

Beberapa pabrik mengeluarkan biakan buatan yang berupa lempengan plastik bertangkai dimana

pada kedua sisi permukaannya dilapisi pembenihan padat khusus Lempengan tersebut dicelupkan ke

dalam urin pasien atau dengan digenangi urin Setelah itu lempengan dimasukkan kembali kedalam

tabung plastik tempat penyimpanan semula lalu diletakkan pada suhu 37oC selama satu malam

Penentuan jumlah kumanmL dilakukan dengan membandingkan pola pertumbuhan kuman yang

terjadi dengan serangkaian gambar yang memperlihatkan pola kepadatan koloni antara 1000 hingga

10000000 cfu per mL urin yang diperiksa Cara ini mudah dilakukan murah dan cukup adekuat

Kekurangannya adalah jenis kuman dan kepekaannya tidak dapat diketahui

2 Radiologis

Pemeriksaan radiologis pada ISK dimaksudkan untuk mengetahui adanya batu atau kelainan

anatomis yang merupakan faktor predisposisi ISK Pemeriksaan ini dapat berupa foto polos

abdomen pielografi intravena demikian pula dengan pemeriksaan lainnya misalnya ultrasonografi

dan CT Scan

DIAGNOSIS BANDING

Yang penting adalah membedakan antara pielonefritis dan sistitis Ingat akan pielonefritis

apabila didapatkan infeksi dengan hipertensi disertai gejala-gejala umum adanya faktor

predisposisi fungsi konsentrasi ginjal menurun respons terhadap antibiotik kurang baik

LO 3 8 Penatalaksanaan

Pada ISK yang tidak memberikan gejala klinis tidak perlu pemberian terapi namun bila sudah terjadi keluhan harus segera dapat diberikan antibiotika Antibiotika yang diberikan berdasarkan atas kultur kuman dan test kepekaan antibiotika Tujuan pengobatan ISK adalah mencegah dan menghilangkan gejala mencegah dan mengobati bakteriemia mencegah dan mengurangi risiko kerusakan jaringan ginjal yang mungkin timbul dengan pemberian obat-obatan yang sensitif murah aman dengan efek samping yang minimal

Antibiotika yang digunakan untuk pengobatan infeksi saluran kemih terbagi dua yaitu antibiotika oral dan parenteral

Antibiotika Oral

SulfonamidaAntibiotika ini digunakan untuk mengobati infeksi pertama kali Sulfonamida umumnya diganti dengan antibiotika yang lebih aktif karena sifat resistensinya Keuntungan dari sulfonamide adalah obat ini harganya murah

Trimetoprim-sulfametoksazolKombinasi dari obat ini memiliki efektivitas tinggi dalam melawan bakteri aerob kecuali Pseudomonas aeruginosa Obat ini penting untuk mengobati infeksi dengan komplikasi juga efektif sebagai profilaksis pada infeksi berulang Dosis obat ini adalah 160 mg dan interval pemberiannya tiap 12 jam

Penicillin - Ampicillin adalah penicillin standar yang memiliki aktivitas spektrum luas termasuk

terhadap bakteri penyebab infeksi saluran urin Dosis ampicillin 1000 mg dan interval pemberiannya tiap 6 jam

- Amoxsicillin terabsorbsi lebih baik tetapi memiliki sedikit efek samping Amoxsicillin dikombinasikan dengan clavulanat lebih disukai untuk mengatasi masalah resistensi bakteri Dosis amoxsicillin 500 mg dan interval pemberiannya tiap 8 jam

Cephaloporin Cephalosporin tidak memiliki keuntungan utama dibanding dengan antibiotika lain yang digunakan untuk mengobati infeksi saluran kemih selain itu obat ini juga lebih mahal Cephalosporin umumnya digunakan pada kasus resisten terhadap amoxsicillin dan trimetoprim- sulfametoksazol

Tetrasiklin

Antibiotika ini efektif untuk mengobati infeksi saluran kemih tahap awal Sifat resistensi tetap ada dan penggunannya perlu dipantau dengan tes sensitivitas Antibotika ini umumnya digunakan untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh chlamydial

QuinolonAsam nalidixic asam oxalinic dan cinoxacin efektif digunakan untuk mengobati infeksi tahap awal yang disebabkan oleh bakteri E coli dan Enterobacteriaceae lain tetapi tidak terhadap Pseudomonas aeruginosa Ciprofloxacin ddan ofloxacin diindikasikan untuk terapi sistemik Dosis untuk ciprofloxacin sebesar 50 mg dan interval pemberiannya tiap 12 jam Dosis ofloxacin sebesar 200-300 mg dan interval pemberiannya tiap 12 jam

Nitrofurantoin Antibiotika ini efektif sebagai agen terapi dan profilaksis pada pasien infeksi saluran kemih berulang Keuntungan utamanya adalah hilangnya resistensi walaupun dalam terapi jangka panjang

AzithromycinBerguna pada terapi dosis tunggal yang disebabkan oleh infeksi chlamydial

Methanamin Hippurat dan Methanamin Mandalat Antibiotika ini digunakan untuk terapi profilaksis dan supresif diantara tahap infeksi

Antibiotika Parenteral

AmynoglycosidaGentamicin dan Tobramicin mempunyai efektivitas yang sama tetapi gentamicin sedikit lebih mahal Tobramicin mempunyai aktivitas lebih besar terhadap pseudomonas memilki peranan penting dalam pengobatan onfeksi sistemik yang serius Amikasin umumnya digunakan untuk bakteri yang multiresisten Dosis gentamicin sebesar 3-5 mgkg berat badan dengan interval pemberian tiap 24 jam dan 1 mgkg berat badan dengan interval pemberian tiap 8 jam

PenicillinPenicillin memilki spectrum luas dan lebih efektif untuk menobati infeksi akibat Pseudomonas aeruginosa dan enterococci Penicillin sering digunakan pada pasien yang ginjalnya tidak sepasang atau ketika penggunaan amynoglycosida harus dihindari

CephalosporinCephalosporin generasi kedua dan ketiga memiliki aktivitas melawan bakteri gram negative tetapi tidak efektif melawan Pseudomonas aeruginosa Cephalosporin digunakan untuk mengobati infeksi nosokomial dan uropsesis karena infeksi pathogen

ImipenemsilastatinObat ini memiliki spectrum yang sangat luas terhadap bakteri gram positif negative dan

bakteri anaerob Obat ini aktif melawan infeksi yang disebabkan enterococci dan Pseudomonas aeruginosa tetapi banyak dihubungkan dengan infeksi lanjutan kandida Dosis obat ini sebesar 250-500 mg dengan interval pemberian tiap 6-8 jam

AztreonamObat ini aktif melawan bakteri gram negative termasuk Pseudomonas aeruginosa Umumnya digunakan pada infeksi nosokomial ketika aminoglikosida dihindari serta pada pasien yang sensitive terhadap penicillin Dosis aztreonam sebesar 1000 mg dengan interval pemberian tiap 8-12 jam

LO 3 9 Komplikasi

Gangguan pada ginjal Saat seseorang terkena infeksi pada kandung kemih bakteri dapat naik dan masuk ke ginjal

Prostatitis Inflamasi parenkim ginjal dapat mengawali pembentukan jaringan parut Komplikasi jangka panjang dari pielonefritis akut adalah hipertensi fungsi ginjal terganggu

ESRD dan komplikasi terhadap kehamilan Batu saluran kemih Obstruksi saluran kemih Sistitis emfisematosa

LO 3 10 Prognosis

ISK tanpa kelainan anatomis mempunyai prognosis lebih baik bila dilakukan pengobatan pada fase akut yang adekuat dan disertai pengawasan terhadap kemungkinan infeksi berulang Prognosis jangka panjang pada sebagian besar penderita dengan kelainan anatomis umumnya kurang memuaskan meskipun telah diberikan pengobatan yang adekuat dan dilakukan koreksi bedah Hal ini terjadi terutama pada penderita dengan nefropati refluk Deteksi dini terhadap adanya kelainan anatomis pengobatan yang segera pada fase akut kerjasama yang baik antara dokter ahli bedah urologi dan orang tua penderita sangat diperlukan untuk mencegah terjadinya perburukan yang mengarah pada terminal gagal ginjal kronis

LO 3 11 Pencegahan

Page 3: PBL SK 2 Blok Urin Anyang - anyangan

URETHRA

Adalah saluran terakhir dari saluran urinarius mulai dari orificium internum urethra sampai ke orificium urethra externa ( tempat urine dikeluarkan ) Urethra pada laki ndash laki lebih panjang dapi perempuan sebab pada laki ndash laki terdapat penis dan kelenjar prostat sedangkan pada wanita tidak ada Pada laki ndash laki panjang urethra ( 18-20 ) cm dan pada wanita hanya ( 5-8 )

Struktur Anatomi Urethra

Pada laki ndash laki terbagi atas 3 daerah yaitu

1) Urethra pars prostatica mulai dari orificium urethra internum sampai ke urethra yang

ditutupi oleh kelenjar prostata dan berada dalam rongga panggul Cairan mani +

sperma masuk kedalam urethra pars prostatica ini kemudian keluar pada orificium

urethra externum

2) Urethra pars membranacea dari pars prostatica sampai bulbus penis pars cavernosa

( urethra ini paling pendek 1-2 cm )

3) Uerthra pars cavernosa ( spongiosa ) mulai dari daerah bulbus penis sampai orificium

urethra externum berjalan dalam corpus cavernosa urethra ( penis ) 12-15 cm

Bermuara 2 macam kelenjar yaitu kelenjar para urethralis dan kelenjar bulbo

urethralis

PERDARAHAN URETHRA

Di urus oleh cabang ndash cabang arteria pudenda interna

1 A Dorsalis penis

2 A Bulbo Urethralis

PERSARAFAN URETHRA

Di urus oleh cabang ndash cabang N Pudendus ke N Dorsalis penis

LO 1 2 Mikroskopis

VESIKA URINARIA

Lumen vesika urinaria dilapisi epitel transisional yang dapat meregang atau membesar ( berubah bentuk ) saat diisi urine Vesika urinaria dilapisi oleh 3 lapisan yaitu mukosa muskularis dan adventisia serosa Lapisan yang menyusun epitel transisional pada mukosa lebih banyak pada permukaan epitel yang teregang dapat ditemukan sel payung dengan dinding apikalnya berwarna asidofil Dibawah epitel terdapat lamina propia Tunika muskularis tersusun oleh lapisan ndash lapisan otot polos yang berjalan ke berbagai arah Tunika adventitia berupa jaringan ikat sebagian vesika urinaria ditutupi oleh peritoneum (serosa)

URETHRA

Pada urethra pria Epitel pembatas urethra pars prostatica ialah epitel transisional tetapi pada bagian

lain berubah menjadi epitel berlapis bertingkat silindris dengan bercak epitel berlapis gepeng

ujung urethra bagian penis yang melebar atau fosa naviculare dibatasi oleh epitel berlapis gepeng

terdapat sedikit sel goblet penghasil mukussedangkan pada wanita muskularisnya terdiri dari dua

lapisan sel otot polos tetapi diperkuat sfingter otot pada muaranya dan epitel pembatasnya berupa

epitel berlapis gepeng Lamina propianya merupakan jaringan ikat fibrosa longgar yang ditandai

dengan banyaknya sinus venosus mirip jaringan cavernosa

LI 2 Fisiologi BerkemihLO 2 1 Proses berkemih

Setelah dibentuk ginjal urin disalurkan melalui ureter ke kandung kemih Kontraksi otot

peristaltik otot polos dalam dinding uretra juga mendorong urin bergerak dari ginjal menuju kandung

kemih Ureter menembus dinding kandung kemih secara oblik sebelum bermuara di rongga kandung

kemih Susunan anatomis ini mencegah aliran balik urin dari kandung kemih ke ginjal ketika terjadi

peningkatan tekanan di kandung kemih

Ketika kandung kemih terisi ujung ureter yang terdapat di dinding kandung kemih tertekan dan

menutup Tapi urin masih tetap bisa masuk ke kandung kemih karena kontraksi ureter menghasilkan

tekanan yang cukup besar untuk mendorong urin melewati saluran yang tertutup Lapisan epitel

kandung kemih (epitel transisional) mampu meningkatkan atau mengurangi luas permukaan melalui

proses teratur daur membran saat kandung kemih terisi atau kosong

Kandung kemih terisi rarr permukaan epitel meluas dengan cara vesikel-vesikel sitoplasma

disisipkan ke dalam membran permukaan melalui proses eksositosis

Isi kandung kemih keluar rarr vesikel-vesikel ditarik melalui proses eksositosis

Kandung kemih harus memiliki kapasitas penyimpanan yang cukup sehingga urin tidak perlu

terus menerus dikeluarkan

LO 2 2 Persyarafan berkemih

Otot polos kandung kemih banyak mendapatkan persarafan parasimpatis yang apabila

dirangsang akan menyebabkan kontraksi kandung kemih Ketika mdetrussor vesicae berkontraksi

terjadi perangsangan urin

Pintu keluar kandung kemih dijaga 2 sfingter

Sfingter uretra interna terdiri dari otot polos dan berada di bawah kontrol involunter

Sewaktu kandung kemih melemas rileks susunan anatomis uretra interna menutupi pintu

keluar kandung kemih

Sfingter uretra eksterna diperkuat seluruh diafragma pelvis dipersarafi neuron motorik di

bawah kesadaran karena merupakan otot rangka Dapat dengan sengaja dikontraksikan untuk

mencegah pengeluaran urin sewaktu kandung kemih kontraksi amp sfingter uretra interna

terbuka

Daya tampung kandung kemih berkisar 250-400ml semakin banyak terisi urin maka volume di

dalam kandung kemih juga semakin besar dan semakin besar pula tingkat pengaktifan reseptor

regang

Aktivasi reseptor regangrarrke serat-serat aferenrarrkorda spinalisrarrantar neuronrarrrangsang

parasimpatisrarrhambat neuron motorik yang persarafi sfingter eksterna kedua sfingter terbuka dan

urin terdorong keluar menuju uretra karena gaya kontraksi kandung kemih

Distensi kandung kemih oleh air kemih akan merangsang stres reseptor yang terdapat pada

dinding kandung kemih dengan jumlah plusmn 250 cc sudah cukup untuk merangsang berkemih (proses

miksi) Akibatnya akan terjadi reflek kontraksi dinding kandung kemih dan pada saat yang sama

terjadi relaksasi sfingter internus diikuti oleh relaksasi sfingter eksternus dan akhirnya terjadi

pengosongan kandung kemih Rangsangan yang menyebabkan kontraksi kandung kemih dan

relaksasi sfingter interus dihantarkan melalui serabut ndash serabut para simpatis Kontraksi sfingter

eksternus secara volunter bertujuan untuk mencegah atau menghentikan miksi kontrol volunter ini

hanya dapat terjadi bila saraf ndash saraf yang menangani kandung kemih uretra medula spinalis dan otak

masih utuh Bila terjadi kerusakan pada saraf ndash saraf tersebut maka akan terjadi inkontinensia urin

(kencing keluar terus ndash menerus tanpa disadari) dan retensi urine (kencing tertahan) Persarafan dan

peredaran darah vesika urinaria diatur oleh torako lumbar dan kranial dari sistem persarafan otonom

Torako lumbar berfungsi untuk relaksasi lapisan otot dan kontraksi spinter interna Peritonium

melapis kandung kemih sampai kira ndash kira perbatasan ureter masuk kandung kemih Peritoneum

dapat digerakkan membentuk lapisan dan menjadi lurus apabila kandung kemih terisi penuh

Pembuluh darah Arteri vesikalis superior berpangkal dari umbilikalis bagian distal vena membentuk

anyaman dibawah kandung kemih Pembuluh limfe berjalan menuju duktus limfatilis sepanjang

arteri umbilikalis

LI 3 Infeksi Saluran KemihLO 3 1 Definisi

Infeksi Saluran Kemih (ISK) merupakan istilah umum yang menunjukkan keberadaan

mikroorganisme dalam urin Adanya bakteri dalam urin disebut bakteriuria Bakteriuria bermakna

menunjukkan pertumbuhan mikroorganisme lebih dari 105 colony forming units (CFU) pada biakan

urin Bakteriuria bermakna tanpa disertai manifestasi klinis ISK disebut bakteriuria asimptomatik

Sebaliknya bakteriuria bermakna disertai manifestasi klinis disebut bakteriuria simptomatik ISK

akan menunjukkan adanya ketidaknyamanan dan rasa sakit berulang pada kandung kemih dan

disekitar pelvis

LO 3 2 Epidemiologi

ISK ini lebih sering menyerang wanita karena uretra wanita yang pendek dan ostium uretra

externa dekat dengan anus yang berarti bisa terkontaminasi Prevalensi ISK menyerang le 5 wanita

dan 1 sampai 2 laki-laki dengan prevalensi 53 pada bayi bayi yang demam di gawat darurat

Banyak terjadi juga pada wanita hamil wanita dengan aktivitas seksual yang dominan wanita

menopause tapi tetap bisa terjadi kapan saja Seorang wanita minimal sekali pernah mengalami ISK

LO 3 3 Etiologi

Penyebab terbanyak adalah bakteri gram-negatif termasuk bakteri yang biasanya menghuni

usus kemudian naik ke sistem saluran kemih Dari gram negatif tersebut ternyata Escherichia coli

menduduki tempat teratas kemudian diikuti oleh Proteus sp Klebsiella sp Enterobacter sp dan

Pseudomonas spBermacam-macam mikro organisme dapat menyebabkan ISK antara lain dapat

dilihat pada tabel berikut

No

Mikroorganisme Persentase

biakan ()

1 Escherichia coli 50-90

2 Klebsiela sp atau

Enterobacter sp

10-40

3 Proteus sp 5-10

4 Pseudomonas aeroginosa 2-10

5 Staphylococcus

epidermidis

2-10

6 Enterococci sp 2-10

7 Candida albicans 1-2

8 Staphylococcus aureus 1-2

Jenis penyebab ISK non-bakterial adalah biasanya adenovirus yang dapat menyebabkan

sistitis hemoragik Bakteri lain yang dapat menyebabkan ISK melalui cara hematogen adalah

brusella nocardia actinomises dan Mycobacterium tuberculosa Candida sp merupakan jamur yang

paling sering menyebabkan ISK terutama pada pasien-pasien yang menggunakan kateter urin pasien

dengan penyakit imunnocompromised dan pasien yang mendapat pengobatan antibiotik berspektrum

luas Jenis Candida yang paling sering ditemukan adalah Candida albicans dan Candida tropicalis

Semua jamur sistemik dapat menulari saluran kemih secara hematogen

Faktor predisposisi yang menaikkan prevalensi ISK

1 Tidak mengosongkan kandung kemih segera karena bisa menyebabkan multiplikasi bakteri

dan bakteri tinggal di vesika urinaria

2 Saat menggunakan tampon atau saat melakukan aktivitas seksual bisa saja bakteri terdorong

masuk ke uretra wanita bagian dalam

3 Menyebarnya bakteri dari anus saat membilas dari belakang ke depan yang seharusnya dari

depan ke belakang

4 Saat mengganti kateter bisa terjadi kerusakan

5 Bendungan di sistem urinarius yang menghalangi pengosongan kandung kemih

aAnomali kongenital

b Batu saluran kemih

cOklusi ureter (sebagian atau total)

6 Pada wanita menopause saluran dari vesika urinaria ke uretra menjadi tipis karena

kekurangan hormone estrogen Hal ini menyebabkan mudahnya terjadi kerusankan dan infeksi

Wanita juga memproduksi mucus lebih sedikit saat menopause dan tanpa mucus ini bakteri bisa

bermultiplikasi dengan mudahnya Tapi bila wanita menopause melakukan hormone replacement

therapy (HRT) maka kemungkinan ISK lebih kecil

Pada wanita kerusakan fisik dan memar bisa disebabkan aktivitas seksual yang sering dan kuat dan menyebabkan honeymoon cystitis

LO 3 4 Klasifikasi

Infeksi saluran kemih dapat diklasifikasikan berdasarkan anatomi yaitu

1 Infeksi saluran kemih atas

Pielonefritis adalah infeksi pada ginjal itu sendiri Pielonefritis dapat bersifat akut atau kronik

a Pielonefritis akut adalah proses inflamasi parenkim ginjal yang disebabkan oleh infeksi

bakteri biasanya terjadi akibat infeksi kandung kemih asendens Pielonefritis akut juga dapat

terjadi melalui infeksi hematogen

b Pielonefritis kronis (PNK) mungkin terjadi akibat lanjut atau berulang dari infeksi bakteri

berkepanjangan atau infeksi sejak masa kecil Biasanya dijumpai pada individu yang mengidap

batu obstruksi saluran kemih serta refluks vesikoureter dengan atau tanpa bakteriuria kronik

sering diikuti pembentukan jaringan ikat parenkim ginjal yang ditandai pielonefritis kronik

yang spesifik Kemampuan ginjal untuk memekatkan urin menurun karena rusaknya tubulus-

tubulus Glomerulus biasanya tidak terkena hal ini dapat menimbulkan gagal ginjal kronik

2 Infeksi saluran kemih bawah

Cystitis adalah infeksi kandung kemih yang merupakan tempat tersering terjadinya infeksi

Cystitis adalah inflamasi kandung kemih yang paling sering disebabkan oleh infeksi asenden dari

uretra Penyebab lainnya mungkin aliran balik urine dari uretra kedalam kandung kemih

Kontaminasi fekal atau penggunaan kateter atau sistoskop

Beberapa penyelidikan menunjukkan 20 dari wanita-wanita dewasa tanpa mempedulikan

umur setiap tahun mengalami disuria dan insidennya meningkat sesuai pertumbuhan usia dan

aktifitas seksual meningkatnya frekwensi infeksi saluran perkemihan pada wanita terutama yang

gagal berkemih setelah melakukan hubungan seksual dan diperkirakan pula karena uretra wanita

lebih pendek dan tidak mempunyai substansi anti mikroba seperti yang ditemukan pada cairan

seminal

Infeksi ini berkaitan juga dengan penggunaan kontrasepsi spermasida-diafragma karena

kontrsepsi ini dapat menyebabkan obstruksi uretra parsial dan mencegah pengosongan sempurna

kandung kemih Cistitis pada pria merupakan kondisi sekunder akibat bebarapa faktor misalnya

prostat yang terinfeksi epididimitis atau batu pada kandung kemih

Cystitis dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu

a Cystitis primermerupakan radang yang mengenai kandung kemih radang ini dapat terjadi

karena penyakit lainseperti batu pada kandung kemih divertikel hipertropi prostat dan

striktura uretra

b Cystitis sekunder merukan gejala yang timbul kemudian sebagai akibat dari penyakit primer

misalnya uretritis dan prostatitis

Menurut komplikasi

1 ISK sederhana ( tanpa faktor predisposisi )

ISK sederhana yang terjadi pada penderita dengan saluran kencing tak baik anatomic

maupun fungsional normal ISK ini pada usia lanjut terutama mengenai penderita wanita dan infeksi

hanya mengenai mukosa superficial kandung kemih

2 ISK berkomplikasi ( disertai faktor perdisposisi )

Sering menimbulkan banyak masalah karena sering kali kuman penyebab sulit diberantas

kuman penyebab sering resisten terhadap beberapa macam antibiotika sering terjadi bakterimia

sepsis dan shock ISK ini terjadi bila terdapat keadaan- keadaan sebagai berikut

a Kelainan abnormal saluran kencing misalnya batu reflex vesiko uretral obstruksi atoni kandung

kemih paraplegia kateter kandung kencing menetap dan prostatitis

b Kelainan faal ginjal GGA maupun GGK

c Gangguan daya tahan tubuh

d Infeksi yang disebabkan karena organisme virulen seperti prosteus spp yang memproduksi urease

LO 3 5 Patogenesis amp Patofisologi

LO 3 6 Manifestasi Klinis

Gejala klinis ISK sesuai dengan bagian saluran kemih yang terinfeksi sebagai berikut

Pada ISK bagian bawah keluhan pasien biasanya berupa rasa sakit atau rasa panas di uretra

sewaktu kencing dengan air kemih sedikit-sedikit serta rasa tidak enak di daerah suprapubik

Pada ISK bagian atas dapat ditemukan gejala sakit kepala malaise mual muntah demam

menggigil rasa tidak enak atau nyeri di pinggang

Gejala Cystitis

peningkatan frekwensi miksi baik diurnal maupun nokturnal

nyeri buang air kecil (dysuria) karena epitelium yang meradang tertekan

rasa nyeri pada daerah suprapubik atau perineal pinggang belakang

rasa ingin buang air kecil

hematuria

demam yang disertai adanya darah dalam urine pada kasus yang parah

sering buang air kecil (frequency)

gejala gejala sistemik

Gejala infeksi saluran kemih berdasarkan umur penderita adalah sebagai berikut

Bulan Gangguan pertumbuhan anoreksia muntah dan diare kejang koma panashipotermia

tanpa diketahui sebabnya ikterus (sepsis)

1 bln-2 thn Panashipotermia tanpa diketahui sebabnya gangguan pertumbuhan anoreksia

muntah diare kejang koma kolik (anak menjerit keras) air1055421 kemih berbauberubah warna

kadang-kadang disertai nyeri perutpinggang

2-6 thn Panashipotermia tanpa diketahui sebabnya tidak dapat menahan kencing

polakisuria disuria enuresis air kemih berbau dan berubah warna diare muntah gangguan

pertumbuhan serta anoreksia

6-18 thn Nyeri perutpinggang panas tanpa diketahui sebabnya tak dapat menahan kencing

polakisuria disuria enuresis air kemih berbau dan berubah warna

LO 3 7 Diagnosis amp DD

ANAMNESIS

ISK bawah disuria terminal polakisuria nyeri suprapubik

ISK atas nyeri pinggang demam menggigil mual dan muntah hematuria

PEMERIKSAAN FISIK

Febris nyeri tekan suprapubik nyeri ketok sudut kostovertebra

PEMRIKSAAN PENUNJANG

1 Urinalisis

Urinalisa merupakan test yang mengevaluasi sample urin yang bertujuan untuk mendeteksi

kelainan pada traktus urinarius kelainan ginjal dan diabetes Pada pemeriksaan urin rutin jika

ditemukan leukosit yang jumlahnya gt10LPB (Lapangan Pandang Besar) dengan mikroskop maka

hal ini merupakan tanda tidak normal Piuria merupakan tanda yang penting pada ISK Oleh karena

itu leukosit gt10 kemungkinan menandakan adanya ISK

Cara Pengambilan Sampel

Bahan urin untuk pemeriksaaan harus segar dan sebaiknya diambil pagi hari Bahan urin

dapat diambil dengan cara punksi suprapubik (suprapubic puncture=spp) dari kateter dan urin porsi

tengah (midstream urine) Bahan urin yang paling mudah diperoleh adalah urin porsi tengah yang

ditampung dalam wadah bermulut lebar dan steril

A Punksi Suprapubik

Pengambilan urin dengan punksi suprapubik dilakukan pengambilan urin langsung dari

kandung kemih melalui kulit dan dinding perut dengan semprit dan jarum steril Yang penting

pada punksi suprapubik ini adalah tindakan antisepsis yang baik pada daerah yang akan ditusuk

anestesi lokal pada daerah yang akan ditusuk dan keadaan asepsis harus selalu dijaga Bila

keadaan asepsis baik maka bakteri apapun dan berapapun jumlah koloni yang tumbuh pada

biakan dapat dipastikan merupakan penyebab ISK

b Kateter

Bahan urin dapat diambil dari kateter dengan jarum dan semprit yang steril Pada cara ini

juga penting tindakan antisepsis pada daerah kateter yang akan ditusuk dan keadaan asepsis harus

selalu dijaga Tempat penusukan kateter sebaiknya sedekat mungkin dengan ujung kateter yang

berada di dalam kandung kemih (ujung distal) Penilaian urin yang diperoleh dari kateter sama

dengan hasil biakan urin yang diperoleh dari punksi suprapubik

c Urin Porsi Tengah

Urin porsi tengah sebagai sampel pemeriksaan urinalisis merupakan teknik pengambilan yang

paling sering dilakukan dan tidak menimbulkan ketidaknyamanan pada penderita Akan tetapi resiko

kontaminasi akibat kesalahan pengambilan cukup besar Tidak boleh menggunakan antiseptik untuk

persiapan pasien karena dapat mengkontaminasi sampel dan menyebabkan kultur false-negative

Cara pengambilan dan penampungan urin porsi tengah pada wanita

1 Siapkan beberapa potongan kasa steril untuk membersihkan daerah vagina dan muara uretra

Satu potong kasa steril dibasahi dengan air sabun dua potong kasa steril dibasahi air atau salin

hangat dan sepotong lagi dibiarkan dalam keadaan kering Jangan memakai larutan antiseptik

untuk membersihkan daerah tersebut Siapkan pula wadah steril dan jangan buka tutupnya

sebelum pembersihan daerah vagina selesai

2 Dengan 2 jari pisahkan kedua labia dan bersihkan daerah vagina dengan potongan kasa steril

yang mengandung sabun Arah pembersihan dari depan ke belakang Kemudian buang kasa

yang telah dipakai ke tempat sampah

3 Bilas daerah tersebut dari arah depan ke belakang dengan potongan kasa yang dibasahi dengan

air atau salin hangat Selama pembilasan tetap pisahkan kedua labia dengan 2 jari dan jangan

biarkan labia menyentuh muara uretra Lakukan pembilasan sekali lagi kemudian keringkan

daerah tersebut dengan potongan kasa steril yang kering Buang kasa yang telah dipakai ke

tempat sampah

4 Dengan tetap memisahkan kedua labia mulailah berkemih Buang beberapa mililiter urin yang

mula-mula keluar Kemudian tampung aliran urin selanjutnya ke dalam wadah steril sampai

kurang lebih sepertiga atau setengah wadah terisi

5 Setelah selesai tutup kembali wadah urin dengan rapat dan bersihkan dinding luar wadah dari

urin yang tertumpah Tuliskan identitas penderita pada wadah tersebut dan kirim segera ke

laboratorium

Cara pengambilan dan penampungan urin porsi tengah pada pria

1 Siapkan beberapa potongan kasa steril untuk membersihkan daerah penis dan muara uretra Satu

potong kasa steril dibasahi dengan air sabun dua potong kasa steril dibasahi dengan air sabun

dua potong kasa steril dibasahi dengan air atau salin hangat dan sepotong lagi dibiarkan dalam

keadaan kering Jangan memakai larutan antiseptik untuk membersihkan daerah tersebut

Siapkan pula wadah steril dan jangan buka tutupnya sebelum pembersihan selesai

2 Tarik prepusium ke belakang dengan satu tangan dan bersihkan daerah ujung penis dengan kasa

yang dibasahi air sabun Buang kasa yang telah dipakai ke tempat sampah

3 Bilas ujung penis dengan kasa yang dibasahi air atau salin hangat Ulangi sekali lagi lalu

keringkan daerah tersebut dengan potongan kasa steril yang kering Buang kasa yang telah

dipakai ke dalam tempat sampah

4 Dengan tetap menahan prepusium ke belakang mulailah berkemih Buang beberapa mililiter

urin yang keluar kemudian tampung urin yang keluar berikutnya ke dalam wadah steril sampai

terisi sepertiga sampai setengahnya

5 Setelah selesai tutup kembali wadah urin dengan rapat dan bersihkan dinding luar wadah dari

urin yang tertumpah Tuliskan identitas penderita pada wadah tersebut dan kirim segera ke

laboratorium

Setelah pengambilan sampel maka harus dilakukan

1 Bahan urin harus segera dikirim ke laboratorium karena penundaan akan menyebabkan bakteri

yang terdapat dalam urin berkembang biak dan penghitungan koloni yang tumbuh pada biakan

menunjukkan jumlah bakteri sebenarnya yang terdapat dalam urin pada saat pengambilan

Sampel harus diterima maksimun 1 jam setelah penampungan

2 Sampel harus sudah diperiksa dalam waktu 2 jam Setiap sampel yang diterima lebih dari 2 jam

setelah pengambilan tanpa bukti telah disimpan dalam kulkas seharusnya tidak dikultur dan

sebaiknya dimintakan sampel baru

3 Bila pengiriman terpaksa ditunda bahan urin harus disimpan pada suhu 4oC selama tidak lebih

dari 24 jam

d Pemeriksaan Urin Empat Porsi (Meares Stamey)

Pemeriksaan ini dilakukan untuk penderita prostatitis Pemeriksaan ini terdiri dari urin empat porsi

yaitu

1 Porsi pertama (VB1) 10 ml pertama urin menunjukkan kondisi uretra

2 Porsi kedua (VB2) sama dengan urin porsi tengah menunjukkan kondisi buli-buli

3 Porsi ketiga (EPS) sekret yang didapatkan setelah masase prostat

4 Porsi keempat (VB4) urin setelah masase prostat

a Eritrosit

Ditemukannya eritrosit dalam urin (hematuria) dapat merupakan penanda bagi berbagai penyakit

glomeruler maupun non-gromeruler seperti batu saluran kemih dan infeksi saluran kemih

b Piuria

Piuria atau sedimen leukosit dalam urin yang didefinisikan oleh Stamm bila ditemukan paling

sedikit 8000ml urin yang tidak disentrifus atau setara dengan 2-5LPB pada urin yang di sentrifus

Infeksi saluran kemih dapat dipastikan bila terdapat leukosit sebanyak gt 10 per mikroliter urin atau

gt 10000 per ml urin

Piuria yang steril dapat ditemukan pada keadaan

1 infeksi tuberkulosis

2 urin terkontaminasi dengan antiseptik

3 urin terkontaminasi dengan leukosit vagina

4 nefritis intersisial kronik (nefropati analgetik)

5 nefrolitiasis

6 tumor uroepitelial

c Silinder

Silinder dalam urin dapat memiliki arti dalam diagnosis penyakit ginjal antara lain

1 silinder eritrosit sangat diagnostik untuk glomerulonefritis atau vaskulitis ginjal

2 silinder leukosit bersama dengan hanya piuria diagnostik untuk pielonefritis

3 silinder epitel dapat ditemukan pada nekrosis tubuler akut atau pada gromerulonefritis akut

4 silinder lemak merupakan penanda untuk sindroma nefrotik bila ditemukan bersamaan dengan

proteinuria nefrotik

d Kristal

Kristal dalam urin tidak diagnostik untuk penyakit ginjal

e Bakteri

oMikroskopis pada pemeriksaan mikroskopis dapat digunakan urin segar tanpa diputar atau

pewarnaan gram Bakteri dinyatakan positif bila dijumpai satu bakteri lapangan pandang

minyak emersi

oBiakan bakteri pembiakan bakteri sedimen urin dimaksudkan untuk memastikan diagnosis ISK

yaitu bila ditemukan bakteri dalam jumlah bermakna yaitu

Pengambilan spesimen Jumlah koloni bakteri per ml urin

Aspirasi supra pubik gt 100 cfuml dari 1 atau lebih

organisme patogen

Kateter gt 20000 cfuml dari 1 organisme

patogen

Urine bag atau urin porsi

tengah

gt 100000 cfuml

f Tes Kimiawi

Beberapa tes kimiawi dapat dipakai untuk penyaring adanya bakteriuria diantaranya yang paling

sering dipakai adalah tes reduksi griess nitrate Dasarnya adalah sebagian besar mikroba kecuali

enterococci mereduksi nitrat

g Tes Plat ndash Celup (Dip-Slide)

Beberapa pabrik mengeluarkan biakan buatan yang berupa lempengan plastik bertangkai dimana

pada kedua sisi permukaannya dilapisi pembenihan padat khusus Lempengan tersebut dicelupkan ke

dalam urin pasien atau dengan digenangi urin Setelah itu lempengan dimasukkan kembali kedalam

tabung plastik tempat penyimpanan semula lalu diletakkan pada suhu 37oC selama satu malam

Penentuan jumlah kumanmL dilakukan dengan membandingkan pola pertumbuhan kuman yang

terjadi dengan serangkaian gambar yang memperlihatkan pola kepadatan koloni antara 1000 hingga

10000000 cfu per mL urin yang diperiksa Cara ini mudah dilakukan murah dan cukup adekuat

Kekurangannya adalah jenis kuman dan kepekaannya tidak dapat diketahui

2 Radiologis

Pemeriksaan radiologis pada ISK dimaksudkan untuk mengetahui adanya batu atau kelainan

anatomis yang merupakan faktor predisposisi ISK Pemeriksaan ini dapat berupa foto polos

abdomen pielografi intravena demikian pula dengan pemeriksaan lainnya misalnya ultrasonografi

dan CT Scan

DIAGNOSIS BANDING

Yang penting adalah membedakan antara pielonefritis dan sistitis Ingat akan pielonefritis

apabila didapatkan infeksi dengan hipertensi disertai gejala-gejala umum adanya faktor

predisposisi fungsi konsentrasi ginjal menurun respons terhadap antibiotik kurang baik

LO 3 8 Penatalaksanaan

Pada ISK yang tidak memberikan gejala klinis tidak perlu pemberian terapi namun bila sudah terjadi keluhan harus segera dapat diberikan antibiotika Antibiotika yang diberikan berdasarkan atas kultur kuman dan test kepekaan antibiotika Tujuan pengobatan ISK adalah mencegah dan menghilangkan gejala mencegah dan mengobati bakteriemia mencegah dan mengurangi risiko kerusakan jaringan ginjal yang mungkin timbul dengan pemberian obat-obatan yang sensitif murah aman dengan efek samping yang minimal

Antibiotika yang digunakan untuk pengobatan infeksi saluran kemih terbagi dua yaitu antibiotika oral dan parenteral

Antibiotika Oral

SulfonamidaAntibiotika ini digunakan untuk mengobati infeksi pertama kali Sulfonamida umumnya diganti dengan antibiotika yang lebih aktif karena sifat resistensinya Keuntungan dari sulfonamide adalah obat ini harganya murah

Trimetoprim-sulfametoksazolKombinasi dari obat ini memiliki efektivitas tinggi dalam melawan bakteri aerob kecuali Pseudomonas aeruginosa Obat ini penting untuk mengobati infeksi dengan komplikasi juga efektif sebagai profilaksis pada infeksi berulang Dosis obat ini adalah 160 mg dan interval pemberiannya tiap 12 jam

Penicillin - Ampicillin adalah penicillin standar yang memiliki aktivitas spektrum luas termasuk

terhadap bakteri penyebab infeksi saluran urin Dosis ampicillin 1000 mg dan interval pemberiannya tiap 6 jam

- Amoxsicillin terabsorbsi lebih baik tetapi memiliki sedikit efek samping Amoxsicillin dikombinasikan dengan clavulanat lebih disukai untuk mengatasi masalah resistensi bakteri Dosis amoxsicillin 500 mg dan interval pemberiannya tiap 8 jam

Cephaloporin Cephalosporin tidak memiliki keuntungan utama dibanding dengan antibiotika lain yang digunakan untuk mengobati infeksi saluran kemih selain itu obat ini juga lebih mahal Cephalosporin umumnya digunakan pada kasus resisten terhadap amoxsicillin dan trimetoprim- sulfametoksazol

Tetrasiklin

Antibiotika ini efektif untuk mengobati infeksi saluran kemih tahap awal Sifat resistensi tetap ada dan penggunannya perlu dipantau dengan tes sensitivitas Antibotika ini umumnya digunakan untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh chlamydial

QuinolonAsam nalidixic asam oxalinic dan cinoxacin efektif digunakan untuk mengobati infeksi tahap awal yang disebabkan oleh bakteri E coli dan Enterobacteriaceae lain tetapi tidak terhadap Pseudomonas aeruginosa Ciprofloxacin ddan ofloxacin diindikasikan untuk terapi sistemik Dosis untuk ciprofloxacin sebesar 50 mg dan interval pemberiannya tiap 12 jam Dosis ofloxacin sebesar 200-300 mg dan interval pemberiannya tiap 12 jam

Nitrofurantoin Antibiotika ini efektif sebagai agen terapi dan profilaksis pada pasien infeksi saluran kemih berulang Keuntungan utamanya adalah hilangnya resistensi walaupun dalam terapi jangka panjang

AzithromycinBerguna pada terapi dosis tunggal yang disebabkan oleh infeksi chlamydial

Methanamin Hippurat dan Methanamin Mandalat Antibiotika ini digunakan untuk terapi profilaksis dan supresif diantara tahap infeksi

Antibiotika Parenteral

AmynoglycosidaGentamicin dan Tobramicin mempunyai efektivitas yang sama tetapi gentamicin sedikit lebih mahal Tobramicin mempunyai aktivitas lebih besar terhadap pseudomonas memilki peranan penting dalam pengobatan onfeksi sistemik yang serius Amikasin umumnya digunakan untuk bakteri yang multiresisten Dosis gentamicin sebesar 3-5 mgkg berat badan dengan interval pemberian tiap 24 jam dan 1 mgkg berat badan dengan interval pemberian tiap 8 jam

PenicillinPenicillin memilki spectrum luas dan lebih efektif untuk menobati infeksi akibat Pseudomonas aeruginosa dan enterococci Penicillin sering digunakan pada pasien yang ginjalnya tidak sepasang atau ketika penggunaan amynoglycosida harus dihindari

CephalosporinCephalosporin generasi kedua dan ketiga memiliki aktivitas melawan bakteri gram negative tetapi tidak efektif melawan Pseudomonas aeruginosa Cephalosporin digunakan untuk mengobati infeksi nosokomial dan uropsesis karena infeksi pathogen

ImipenemsilastatinObat ini memiliki spectrum yang sangat luas terhadap bakteri gram positif negative dan

bakteri anaerob Obat ini aktif melawan infeksi yang disebabkan enterococci dan Pseudomonas aeruginosa tetapi banyak dihubungkan dengan infeksi lanjutan kandida Dosis obat ini sebesar 250-500 mg dengan interval pemberian tiap 6-8 jam

AztreonamObat ini aktif melawan bakteri gram negative termasuk Pseudomonas aeruginosa Umumnya digunakan pada infeksi nosokomial ketika aminoglikosida dihindari serta pada pasien yang sensitive terhadap penicillin Dosis aztreonam sebesar 1000 mg dengan interval pemberian tiap 8-12 jam

LO 3 9 Komplikasi

Gangguan pada ginjal Saat seseorang terkena infeksi pada kandung kemih bakteri dapat naik dan masuk ke ginjal

Prostatitis Inflamasi parenkim ginjal dapat mengawali pembentukan jaringan parut Komplikasi jangka panjang dari pielonefritis akut adalah hipertensi fungsi ginjal terganggu

ESRD dan komplikasi terhadap kehamilan Batu saluran kemih Obstruksi saluran kemih Sistitis emfisematosa

LO 3 10 Prognosis

ISK tanpa kelainan anatomis mempunyai prognosis lebih baik bila dilakukan pengobatan pada fase akut yang adekuat dan disertai pengawasan terhadap kemungkinan infeksi berulang Prognosis jangka panjang pada sebagian besar penderita dengan kelainan anatomis umumnya kurang memuaskan meskipun telah diberikan pengobatan yang adekuat dan dilakukan koreksi bedah Hal ini terjadi terutama pada penderita dengan nefropati refluk Deteksi dini terhadap adanya kelainan anatomis pengobatan yang segera pada fase akut kerjasama yang baik antara dokter ahli bedah urologi dan orang tua penderita sangat diperlukan untuk mencegah terjadinya perburukan yang mengarah pada terminal gagal ginjal kronis

LO 3 11 Pencegahan

Page 4: PBL SK 2 Blok Urin Anyang - anyangan

3) Uerthra pars cavernosa ( spongiosa ) mulai dari daerah bulbus penis sampai orificium

urethra externum berjalan dalam corpus cavernosa urethra ( penis ) 12-15 cm

Bermuara 2 macam kelenjar yaitu kelenjar para urethralis dan kelenjar bulbo

urethralis

PERDARAHAN URETHRA

Di urus oleh cabang ndash cabang arteria pudenda interna

1 A Dorsalis penis

2 A Bulbo Urethralis

PERSARAFAN URETHRA

Di urus oleh cabang ndash cabang N Pudendus ke N Dorsalis penis

LO 1 2 Mikroskopis

VESIKA URINARIA

Lumen vesika urinaria dilapisi epitel transisional yang dapat meregang atau membesar ( berubah bentuk ) saat diisi urine Vesika urinaria dilapisi oleh 3 lapisan yaitu mukosa muskularis dan adventisia serosa Lapisan yang menyusun epitel transisional pada mukosa lebih banyak pada permukaan epitel yang teregang dapat ditemukan sel payung dengan dinding apikalnya berwarna asidofil Dibawah epitel terdapat lamina propia Tunika muskularis tersusun oleh lapisan ndash lapisan otot polos yang berjalan ke berbagai arah Tunika adventitia berupa jaringan ikat sebagian vesika urinaria ditutupi oleh peritoneum (serosa)

URETHRA

Pada urethra pria Epitel pembatas urethra pars prostatica ialah epitel transisional tetapi pada bagian

lain berubah menjadi epitel berlapis bertingkat silindris dengan bercak epitel berlapis gepeng

ujung urethra bagian penis yang melebar atau fosa naviculare dibatasi oleh epitel berlapis gepeng

terdapat sedikit sel goblet penghasil mukussedangkan pada wanita muskularisnya terdiri dari dua

lapisan sel otot polos tetapi diperkuat sfingter otot pada muaranya dan epitel pembatasnya berupa

epitel berlapis gepeng Lamina propianya merupakan jaringan ikat fibrosa longgar yang ditandai

dengan banyaknya sinus venosus mirip jaringan cavernosa

LI 2 Fisiologi BerkemihLO 2 1 Proses berkemih

Setelah dibentuk ginjal urin disalurkan melalui ureter ke kandung kemih Kontraksi otot

peristaltik otot polos dalam dinding uretra juga mendorong urin bergerak dari ginjal menuju kandung

kemih Ureter menembus dinding kandung kemih secara oblik sebelum bermuara di rongga kandung

kemih Susunan anatomis ini mencegah aliran balik urin dari kandung kemih ke ginjal ketika terjadi

peningkatan tekanan di kandung kemih

Ketika kandung kemih terisi ujung ureter yang terdapat di dinding kandung kemih tertekan dan

menutup Tapi urin masih tetap bisa masuk ke kandung kemih karena kontraksi ureter menghasilkan

tekanan yang cukup besar untuk mendorong urin melewati saluran yang tertutup Lapisan epitel

kandung kemih (epitel transisional) mampu meningkatkan atau mengurangi luas permukaan melalui

proses teratur daur membran saat kandung kemih terisi atau kosong

Kandung kemih terisi rarr permukaan epitel meluas dengan cara vesikel-vesikel sitoplasma

disisipkan ke dalam membran permukaan melalui proses eksositosis

Isi kandung kemih keluar rarr vesikel-vesikel ditarik melalui proses eksositosis

Kandung kemih harus memiliki kapasitas penyimpanan yang cukup sehingga urin tidak perlu

terus menerus dikeluarkan

LO 2 2 Persyarafan berkemih

Otot polos kandung kemih banyak mendapatkan persarafan parasimpatis yang apabila

dirangsang akan menyebabkan kontraksi kandung kemih Ketika mdetrussor vesicae berkontraksi

terjadi perangsangan urin

Pintu keluar kandung kemih dijaga 2 sfingter

Sfingter uretra interna terdiri dari otot polos dan berada di bawah kontrol involunter

Sewaktu kandung kemih melemas rileks susunan anatomis uretra interna menutupi pintu

keluar kandung kemih

Sfingter uretra eksterna diperkuat seluruh diafragma pelvis dipersarafi neuron motorik di

bawah kesadaran karena merupakan otot rangka Dapat dengan sengaja dikontraksikan untuk

mencegah pengeluaran urin sewaktu kandung kemih kontraksi amp sfingter uretra interna

terbuka

Daya tampung kandung kemih berkisar 250-400ml semakin banyak terisi urin maka volume di

dalam kandung kemih juga semakin besar dan semakin besar pula tingkat pengaktifan reseptor

regang

Aktivasi reseptor regangrarrke serat-serat aferenrarrkorda spinalisrarrantar neuronrarrrangsang

parasimpatisrarrhambat neuron motorik yang persarafi sfingter eksterna kedua sfingter terbuka dan

urin terdorong keluar menuju uretra karena gaya kontraksi kandung kemih

Distensi kandung kemih oleh air kemih akan merangsang stres reseptor yang terdapat pada

dinding kandung kemih dengan jumlah plusmn 250 cc sudah cukup untuk merangsang berkemih (proses

miksi) Akibatnya akan terjadi reflek kontraksi dinding kandung kemih dan pada saat yang sama

terjadi relaksasi sfingter internus diikuti oleh relaksasi sfingter eksternus dan akhirnya terjadi

pengosongan kandung kemih Rangsangan yang menyebabkan kontraksi kandung kemih dan

relaksasi sfingter interus dihantarkan melalui serabut ndash serabut para simpatis Kontraksi sfingter

eksternus secara volunter bertujuan untuk mencegah atau menghentikan miksi kontrol volunter ini

hanya dapat terjadi bila saraf ndash saraf yang menangani kandung kemih uretra medula spinalis dan otak

masih utuh Bila terjadi kerusakan pada saraf ndash saraf tersebut maka akan terjadi inkontinensia urin

(kencing keluar terus ndash menerus tanpa disadari) dan retensi urine (kencing tertahan) Persarafan dan

peredaran darah vesika urinaria diatur oleh torako lumbar dan kranial dari sistem persarafan otonom

Torako lumbar berfungsi untuk relaksasi lapisan otot dan kontraksi spinter interna Peritonium

melapis kandung kemih sampai kira ndash kira perbatasan ureter masuk kandung kemih Peritoneum

dapat digerakkan membentuk lapisan dan menjadi lurus apabila kandung kemih terisi penuh

Pembuluh darah Arteri vesikalis superior berpangkal dari umbilikalis bagian distal vena membentuk

anyaman dibawah kandung kemih Pembuluh limfe berjalan menuju duktus limfatilis sepanjang

arteri umbilikalis

LI 3 Infeksi Saluran KemihLO 3 1 Definisi

Infeksi Saluran Kemih (ISK) merupakan istilah umum yang menunjukkan keberadaan

mikroorganisme dalam urin Adanya bakteri dalam urin disebut bakteriuria Bakteriuria bermakna

menunjukkan pertumbuhan mikroorganisme lebih dari 105 colony forming units (CFU) pada biakan

urin Bakteriuria bermakna tanpa disertai manifestasi klinis ISK disebut bakteriuria asimptomatik

Sebaliknya bakteriuria bermakna disertai manifestasi klinis disebut bakteriuria simptomatik ISK

akan menunjukkan adanya ketidaknyamanan dan rasa sakit berulang pada kandung kemih dan

disekitar pelvis

LO 3 2 Epidemiologi

ISK ini lebih sering menyerang wanita karena uretra wanita yang pendek dan ostium uretra

externa dekat dengan anus yang berarti bisa terkontaminasi Prevalensi ISK menyerang le 5 wanita

dan 1 sampai 2 laki-laki dengan prevalensi 53 pada bayi bayi yang demam di gawat darurat

Banyak terjadi juga pada wanita hamil wanita dengan aktivitas seksual yang dominan wanita

menopause tapi tetap bisa terjadi kapan saja Seorang wanita minimal sekali pernah mengalami ISK

LO 3 3 Etiologi

Penyebab terbanyak adalah bakteri gram-negatif termasuk bakteri yang biasanya menghuni

usus kemudian naik ke sistem saluran kemih Dari gram negatif tersebut ternyata Escherichia coli

menduduki tempat teratas kemudian diikuti oleh Proteus sp Klebsiella sp Enterobacter sp dan

Pseudomonas spBermacam-macam mikro organisme dapat menyebabkan ISK antara lain dapat

dilihat pada tabel berikut

No

Mikroorganisme Persentase

biakan ()

1 Escherichia coli 50-90

2 Klebsiela sp atau

Enterobacter sp

10-40

3 Proteus sp 5-10

4 Pseudomonas aeroginosa 2-10

5 Staphylococcus

epidermidis

2-10

6 Enterococci sp 2-10

7 Candida albicans 1-2

8 Staphylococcus aureus 1-2

Jenis penyebab ISK non-bakterial adalah biasanya adenovirus yang dapat menyebabkan

sistitis hemoragik Bakteri lain yang dapat menyebabkan ISK melalui cara hematogen adalah

brusella nocardia actinomises dan Mycobacterium tuberculosa Candida sp merupakan jamur yang

paling sering menyebabkan ISK terutama pada pasien-pasien yang menggunakan kateter urin pasien

dengan penyakit imunnocompromised dan pasien yang mendapat pengobatan antibiotik berspektrum

luas Jenis Candida yang paling sering ditemukan adalah Candida albicans dan Candida tropicalis

Semua jamur sistemik dapat menulari saluran kemih secara hematogen

Faktor predisposisi yang menaikkan prevalensi ISK

1 Tidak mengosongkan kandung kemih segera karena bisa menyebabkan multiplikasi bakteri

dan bakteri tinggal di vesika urinaria

2 Saat menggunakan tampon atau saat melakukan aktivitas seksual bisa saja bakteri terdorong

masuk ke uretra wanita bagian dalam

3 Menyebarnya bakteri dari anus saat membilas dari belakang ke depan yang seharusnya dari

depan ke belakang

4 Saat mengganti kateter bisa terjadi kerusakan

5 Bendungan di sistem urinarius yang menghalangi pengosongan kandung kemih

aAnomali kongenital

b Batu saluran kemih

cOklusi ureter (sebagian atau total)

6 Pada wanita menopause saluran dari vesika urinaria ke uretra menjadi tipis karena

kekurangan hormone estrogen Hal ini menyebabkan mudahnya terjadi kerusankan dan infeksi

Wanita juga memproduksi mucus lebih sedikit saat menopause dan tanpa mucus ini bakteri bisa

bermultiplikasi dengan mudahnya Tapi bila wanita menopause melakukan hormone replacement

therapy (HRT) maka kemungkinan ISK lebih kecil

Pada wanita kerusakan fisik dan memar bisa disebabkan aktivitas seksual yang sering dan kuat dan menyebabkan honeymoon cystitis

LO 3 4 Klasifikasi

Infeksi saluran kemih dapat diklasifikasikan berdasarkan anatomi yaitu

1 Infeksi saluran kemih atas

Pielonefritis adalah infeksi pada ginjal itu sendiri Pielonefritis dapat bersifat akut atau kronik

a Pielonefritis akut adalah proses inflamasi parenkim ginjal yang disebabkan oleh infeksi

bakteri biasanya terjadi akibat infeksi kandung kemih asendens Pielonefritis akut juga dapat

terjadi melalui infeksi hematogen

b Pielonefritis kronis (PNK) mungkin terjadi akibat lanjut atau berulang dari infeksi bakteri

berkepanjangan atau infeksi sejak masa kecil Biasanya dijumpai pada individu yang mengidap

batu obstruksi saluran kemih serta refluks vesikoureter dengan atau tanpa bakteriuria kronik

sering diikuti pembentukan jaringan ikat parenkim ginjal yang ditandai pielonefritis kronik

yang spesifik Kemampuan ginjal untuk memekatkan urin menurun karena rusaknya tubulus-

tubulus Glomerulus biasanya tidak terkena hal ini dapat menimbulkan gagal ginjal kronik

2 Infeksi saluran kemih bawah

Cystitis adalah infeksi kandung kemih yang merupakan tempat tersering terjadinya infeksi

Cystitis adalah inflamasi kandung kemih yang paling sering disebabkan oleh infeksi asenden dari

uretra Penyebab lainnya mungkin aliran balik urine dari uretra kedalam kandung kemih

Kontaminasi fekal atau penggunaan kateter atau sistoskop

Beberapa penyelidikan menunjukkan 20 dari wanita-wanita dewasa tanpa mempedulikan

umur setiap tahun mengalami disuria dan insidennya meningkat sesuai pertumbuhan usia dan

aktifitas seksual meningkatnya frekwensi infeksi saluran perkemihan pada wanita terutama yang

gagal berkemih setelah melakukan hubungan seksual dan diperkirakan pula karena uretra wanita

lebih pendek dan tidak mempunyai substansi anti mikroba seperti yang ditemukan pada cairan

seminal

Infeksi ini berkaitan juga dengan penggunaan kontrasepsi spermasida-diafragma karena

kontrsepsi ini dapat menyebabkan obstruksi uretra parsial dan mencegah pengosongan sempurna

kandung kemih Cistitis pada pria merupakan kondisi sekunder akibat bebarapa faktor misalnya

prostat yang terinfeksi epididimitis atau batu pada kandung kemih

Cystitis dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu

a Cystitis primermerupakan radang yang mengenai kandung kemih radang ini dapat terjadi

karena penyakit lainseperti batu pada kandung kemih divertikel hipertropi prostat dan

striktura uretra

b Cystitis sekunder merukan gejala yang timbul kemudian sebagai akibat dari penyakit primer

misalnya uretritis dan prostatitis

Menurut komplikasi

1 ISK sederhana ( tanpa faktor predisposisi )

ISK sederhana yang terjadi pada penderita dengan saluran kencing tak baik anatomic

maupun fungsional normal ISK ini pada usia lanjut terutama mengenai penderita wanita dan infeksi

hanya mengenai mukosa superficial kandung kemih

2 ISK berkomplikasi ( disertai faktor perdisposisi )

Sering menimbulkan banyak masalah karena sering kali kuman penyebab sulit diberantas

kuman penyebab sering resisten terhadap beberapa macam antibiotika sering terjadi bakterimia

sepsis dan shock ISK ini terjadi bila terdapat keadaan- keadaan sebagai berikut

a Kelainan abnormal saluran kencing misalnya batu reflex vesiko uretral obstruksi atoni kandung

kemih paraplegia kateter kandung kencing menetap dan prostatitis

b Kelainan faal ginjal GGA maupun GGK

c Gangguan daya tahan tubuh

d Infeksi yang disebabkan karena organisme virulen seperti prosteus spp yang memproduksi urease

LO 3 5 Patogenesis amp Patofisologi

LO 3 6 Manifestasi Klinis

Gejala klinis ISK sesuai dengan bagian saluran kemih yang terinfeksi sebagai berikut

Pada ISK bagian bawah keluhan pasien biasanya berupa rasa sakit atau rasa panas di uretra

sewaktu kencing dengan air kemih sedikit-sedikit serta rasa tidak enak di daerah suprapubik

Pada ISK bagian atas dapat ditemukan gejala sakit kepala malaise mual muntah demam

menggigil rasa tidak enak atau nyeri di pinggang

Gejala Cystitis

peningkatan frekwensi miksi baik diurnal maupun nokturnal

nyeri buang air kecil (dysuria) karena epitelium yang meradang tertekan

rasa nyeri pada daerah suprapubik atau perineal pinggang belakang

rasa ingin buang air kecil

hematuria

demam yang disertai adanya darah dalam urine pada kasus yang parah

sering buang air kecil (frequency)

gejala gejala sistemik

Gejala infeksi saluran kemih berdasarkan umur penderita adalah sebagai berikut

Bulan Gangguan pertumbuhan anoreksia muntah dan diare kejang koma panashipotermia

tanpa diketahui sebabnya ikterus (sepsis)

1 bln-2 thn Panashipotermia tanpa diketahui sebabnya gangguan pertumbuhan anoreksia

muntah diare kejang koma kolik (anak menjerit keras) air1055421 kemih berbauberubah warna

kadang-kadang disertai nyeri perutpinggang

2-6 thn Panashipotermia tanpa diketahui sebabnya tidak dapat menahan kencing

polakisuria disuria enuresis air kemih berbau dan berubah warna diare muntah gangguan

pertumbuhan serta anoreksia

6-18 thn Nyeri perutpinggang panas tanpa diketahui sebabnya tak dapat menahan kencing

polakisuria disuria enuresis air kemih berbau dan berubah warna

LO 3 7 Diagnosis amp DD

ANAMNESIS

ISK bawah disuria terminal polakisuria nyeri suprapubik

ISK atas nyeri pinggang demam menggigil mual dan muntah hematuria

PEMERIKSAAN FISIK

Febris nyeri tekan suprapubik nyeri ketok sudut kostovertebra

PEMRIKSAAN PENUNJANG

1 Urinalisis

Urinalisa merupakan test yang mengevaluasi sample urin yang bertujuan untuk mendeteksi

kelainan pada traktus urinarius kelainan ginjal dan diabetes Pada pemeriksaan urin rutin jika

ditemukan leukosit yang jumlahnya gt10LPB (Lapangan Pandang Besar) dengan mikroskop maka

hal ini merupakan tanda tidak normal Piuria merupakan tanda yang penting pada ISK Oleh karena

itu leukosit gt10 kemungkinan menandakan adanya ISK

Cara Pengambilan Sampel

Bahan urin untuk pemeriksaaan harus segar dan sebaiknya diambil pagi hari Bahan urin

dapat diambil dengan cara punksi suprapubik (suprapubic puncture=spp) dari kateter dan urin porsi

tengah (midstream urine) Bahan urin yang paling mudah diperoleh adalah urin porsi tengah yang

ditampung dalam wadah bermulut lebar dan steril

A Punksi Suprapubik

Pengambilan urin dengan punksi suprapubik dilakukan pengambilan urin langsung dari

kandung kemih melalui kulit dan dinding perut dengan semprit dan jarum steril Yang penting

pada punksi suprapubik ini adalah tindakan antisepsis yang baik pada daerah yang akan ditusuk

anestesi lokal pada daerah yang akan ditusuk dan keadaan asepsis harus selalu dijaga Bila

keadaan asepsis baik maka bakteri apapun dan berapapun jumlah koloni yang tumbuh pada

biakan dapat dipastikan merupakan penyebab ISK

b Kateter

Bahan urin dapat diambil dari kateter dengan jarum dan semprit yang steril Pada cara ini

juga penting tindakan antisepsis pada daerah kateter yang akan ditusuk dan keadaan asepsis harus

selalu dijaga Tempat penusukan kateter sebaiknya sedekat mungkin dengan ujung kateter yang

berada di dalam kandung kemih (ujung distal) Penilaian urin yang diperoleh dari kateter sama

dengan hasil biakan urin yang diperoleh dari punksi suprapubik

c Urin Porsi Tengah

Urin porsi tengah sebagai sampel pemeriksaan urinalisis merupakan teknik pengambilan yang

paling sering dilakukan dan tidak menimbulkan ketidaknyamanan pada penderita Akan tetapi resiko

kontaminasi akibat kesalahan pengambilan cukup besar Tidak boleh menggunakan antiseptik untuk

persiapan pasien karena dapat mengkontaminasi sampel dan menyebabkan kultur false-negative

Cara pengambilan dan penampungan urin porsi tengah pada wanita

1 Siapkan beberapa potongan kasa steril untuk membersihkan daerah vagina dan muara uretra

Satu potong kasa steril dibasahi dengan air sabun dua potong kasa steril dibasahi air atau salin

hangat dan sepotong lagi dibiarkan dalam keadaan kering Jangan memakai larutan antiseptik

untuk membersihkan daerah tersebut Siapkan pula wadah steril dan jangan buka tutupnya

sebelum pembersihan daerah vagina selesai

2 Dengan 2 jari pisahkan kedua labia dan bersihkan daerah vagina dengan potongan kasa steril

yang mengandung sabun Arah pembersihan dari depan ke belakang Kemudian buang kasa

yang telah dipakai ke tempat sampah

3 Bilas daerah tersebut dari arah depan ke belakang dengan potongan kasa yang dibasahi dengan

air atau salin hangat Selama pembilasan tetap pisahkan kedua labia dengan 2 jari dan jangan

biarkan labia menyentuh muara uretra Lakukan pembilasan sekali lagi kemudian keringkan

daerah tersebut dengan potongan kasa steril yang kering Buang kasa yang telah dipakai ke

tempat sampah

4 Dengan tetap memisahkan kedua labia mulailah berkemih Buang beberapa mililiter urin yang

mula-mula keluar Kemudian tampung aliran urin selanjutnya ke dalam wadah steril sampai

kurang lebih sepertiga atau setengah wadah terisi

5 Setelah selesai tutup kembali wadah urin dengan rapat dan bersihkan dinding luar wadah dari

urin yang tertumpah Tuliskan identitas penderita pada wadah tersebut dan kirim segera ke

laboratorium

Cara pengambilan dan penampungan urin porsi tengah pada pria

1 Siapkan beberapa potongan kasa steril untuk membersihkan daerah penis dan muara uretra Satu

potong kasa steril dibasahi dengan air sabun dua potong kasa steril dibasahi dengan air sabun

dua potong kasa steril dibasahi dengan air atau salin hangat dan sepotong lagi dibiarkan dalam

keadaan kering Jangan memakai larutan antiseptik untuk membersihkan daerah tersebut

Siapkan pula wadah steril dan jangan buka tutupnya sebelum pembersihan selesai

2 Tarik prepusium ke belakang dengan satu tangan dan bersihkan daerah ujung penis dengan kasa

yang dibasahi air sabun Buang kasa yang telah dipakai ke tempat sampah

3 Bilas ujung penis dengan kasa yang dibasahi air atau salin hangat Ulangi sekali lagi lalu

keringkan daerah tersebut dengan potongan kasa steril yang kering Buang kasa yang telah

dipakai ke dalam tempat sampah

4 Dengan tetap menahan prepusium ke belakang mulailah berkemih Buang beberapa mililiter

urin yang keluar kemudian tampung urin yang keluar berikutnya ke dalam wadah steril sampai

terisi sepertiga sampai setengahnya

5 Setelah selesai tutup kembali wadah urin dengan rapat dan bersihkan dinding luar wadah dari

urin yang tertumpah Tuliskan identitas penderita pada wadah tersebut dan kirim segera ke

laboratorium

Setelah pengambilan sampel maka harus dilakukan

1 Bahan urin harus segera dikirim ke laboratorium karena penundaan akan menyebabkan bakteri

yang terdapat dalam urin berkembang biak dan penghitungan koloni yang tumbuh pada biakan

menunjukkan jumlah bakteri sebenarnya yang terdapat dalam urin pada saat pengambilan

Sampel harus diterima maksimun 1 jam setelah penampungan

2 Sampel harus sudah diperiksa dalam waktu 2 jam Setiap sampel yang diterima lebih dari 2 jam

setelah pengambilan tanpa bukti telah disimpan dalam kulkas seharusnya tidak dikultur dan

sebaiknya dimintakan sampel baru

3 Bila pengiriman terpaksa ditunda bahan urin harus disimpan pada suhu 4oC selama tidak lebih

dari 24 jam

d Pemeriksaan Urin Empat Porsi (Meares Stamey)

Pemeriksaan ini dilakukan untuk penderita prostatitis Pemeriksaan ini terdiri dari urin empat porsi

yaitu

1 Porsi pertama (VB1) 10 ml pertama urin menunjukkan kondisi uretra

2 Porsi kedua (VB2) sama dengan urin porsi tengah menunjukkan kondisi buli-buli

3 Porsi ketiga (EPS) sekret yang didapatkan setelah masase prostat

4 Porsi keempat (VB4) urin setelah masase prostat

a Eritrosit

Ditemukannya eritrosit dalam urin (hematuria) dapat merupakan penanda bagi berbagai penyakit

glomeruler maupun non-gromeruler seperti batu saluran kemih dan infeksi saluran kemih

b Piuria

Piuria atau sedimen leukosit dalam urin yang didefinisikan oleh Stamm bila ditemukan paling

sedikit 8000ml urin yang tidak disentrifus atau setara dengan 2-5LPB pada urin yang di sentrifus

Infeksi saluran kemih dapat dipastikan bila terdapat leukosit sebanyak gt 10 per mikroliter urin atau

gt 10000 per ml urin

Piuria yang steril dapat ditemukan pada keadaan

1 infeksi tuberkulosis

2 urin terkontaminasi dengan antiseptik

3 urin terkontaminasi dengan leukosit vagina

4 nefritis intersisial kronik (nefropati analgetik)

5 nefrolitiasis

6 tumor uroepitelial

c Silinder

Silinder dalam urin dapat memiliki arti dalam diagnosis penyakit ginjal antara lain

1 silinder eritrosit sangat diagnostik untuk glomerulonefritis atau vaskulitis ginjal

2 silinder leukosit bersama dengan hanya piuria diagnostik untuk pielonefritis

3 silinder epitel dapat ditemukan pada nekrosis tubuler akut atau pada gromerulonefritis akut

4 silinder lemak merupakan penanda untuk sindroma nefrotik bila ditemukan bersamaan dengan

proteinuria nefrotik

d Kristal

Kristal dalam urin tidak diagnostik untuk penyakit ginjal

e Bakteri

oMikroskopis pada pemeriksaan mikroskopis dapat digunakan urin segar tanpa diputar atau

pewarnaan gram Bakteri dinyatakan positif bila dijumpai satu bakteri lapangan pandang

minyak emersi

oBiakan bakteri pembiakan bakteri sedimen urin dimaksudkan untuk memastikan diagnosis ISK

yaitu bila ditemukan bakteri dalam jumlah bermakna yaitu

Pengambilan spesimen Jumlah koloni bakteri per ml urin

Aspirasi supra pubik gt 100 cfuml dari 1 atau lebih

organisme patogen

Kateter gt 20000 cfuml dari 1 organisme

patogen

Urine bag atau urin porsi

tengah

gt 100000 cfuml

f Tes Kimiawi

Beberapa tes kimiawi dapat dipakai untuk penyaring adanya bakteriuria diantaranya yang paling

sering dipakai adalah tes reduksi griess nitrate Dasarnya adalah sebagian besar mikroba kecuali

enterococci mereduksi nitrat

g Tes Plat ndash Celup (Dip-Slide)

Beberapa pabrik mengeluarkan biakan buatan yang berupa lempengan plastik bertangkai dimana

pada kedua sisi permukaannya dilapisi pembenihan padat khusus Lempengan tersebut dicelupkan ke

dalam urin pasien atau dengan digenangi urin Setelah itu lempengan dimasukkan kembali kedalam

tabung plastik tempat penyimpanan semula lalu diletakkan pada suhu 37oC selama satu malam

Penentuan jumlah kumanmL dilakukan dengan membandingkan pola pertumbuhan kuman yang

terjadi dengan serangkaian gambar yang memperlihatkan pola kepadatan koloni antara 1000 hingga

10000000 cfu per mL urin yang diperiksa Cara ini mudah dilakukan murah dan cukup adekuat

Kekurangannya adalah jenis kuman dan kepekaannya tidak dapat diketahui

2 Radiologis

Pemeriksaan radiologis pada ISK dimaksudkan untuk mengetahui adanya batu atau kelainan

anatomis yang merupakan faktor predisposisi ISK Pemeriksaan ini dapat berupa foto polos

abdomen pielografi intravena demikian pula dengan pemeriksaan lainnya misalnya ultrasonografi

dan CT Scan

DIAGNOSIS BANDING

Yang penting adalah membedakan antara pielonefritis dan sistitis Ingat akan pielonefritis

apabila didapatkan infeksi dengan hipertensi disertai gejala-gejala umum adanya faktor

predisposisi fungsi konsentrasi ginjal menurun respons terhadap antibiotik kurang baik

LO 3 8 Penatalaksanaan

Pada ISK yang tidak memberikan gejala klinis tidak perlu pemberian terapi namun bila sudah terjadi keluhan harus segera dapat diberikan antibiotika Antibiotika yang diberikan berdasarkan atas kultur kuman dan test kepekaan antibiotika Tujuan pengobatan ISK adalah mencegah dan menghilangkan gejala mencegah dan mengobati bakteriemia mencegah dan mengurangi risiko kerusakan jaringan ginjal yang mungkin timbul dengan pemberian obat-obatan yang sensitif murah aman dengan efek samping yang minimal

Antibiotika yang digunakan untuk pengobatan infeksi saluran kemih terbagi dua yaitu antibiotika oral dan parenteral

Antibiotika Oral

SulfonamidaAntibiotika ini digunakan untuk mengobati infeksi pertama kali Sulfonamida umumnya diganti dengan antibiotika yang lebih aktif karena sifat resistensinya Keuntungan dari sulfonamide adalah obat ini harganya murah

Trimetoprim-sulfametoksazolKombinasi dari obat ini memiliki efektivitas tinggi dalam melawan bakteri aerob kecuali Pseudomonas aeruginosa Obat ini penting untuk mengobati infeksi dengan komplikasi juga efektif sebagai profilaksis pada infeksi berulang Dosis obat ini adalah 160 mg dan interval pemberiannya tiap 12 jam

Penicillin - Ampicillin adalah penicillin standar yang memiliki aktivitas spektrum luas termasuk

terhadap bakteri penyebab infeksi saluran urin Dosis ampicillin 1000 mg dan interval pemberiannya tiap 6 jam

- Amoxsicillin terabsorbsi lebih baik tetapi memiliki sedikit efek samping Amoxsicillin dikombinasikan dengan clavulanat lebih disukai untuk mengatasi masalah resistensi bakteri Dosis amoxsicillin 500 mg dan interval pemberiannya tiap 8 jam

Cephaloporin Cephalosporin tidak memiliki keuntungan utama dibanding dengan antibiotika lain yang digunakan untuk mengobati infeksi saluran kemih selain itu obat ini juga lebih mahal Cephalosporin umumnya digunakan pada kasus resisten terhadap amoxsicillin dan trimetoprim- sulfametoksazol

Tetrasiklin

Antibiotika ini efektif untuk mengobati infeksi saluran kemih tahap awal Sifat resistensi tetap ada dan penggunannya perlu dipantau dengan tes sensitivitas Antibotika ini umumnya digunakan untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh chlamydial

QuinolonAsam nalidixic asam oxalinic dan cinoxacin efektif digunakan untuk mengobati infeksi tahap awal yang disebabkan oleh bakteri E coli dan Enterobacteriaceae lain tetapi tidak terhadap Pseudomonas aeruginosa Ciprofloxacin ddan ofloxacin diindikasikan untuk terapi sistemik Dosis untuk ciprofloxacin sebesar 50 mg dan interval pemberiannya tiap 12 jam Dosis ofloxacin sebesar 200-300 mg dan interval pemberiannya tiap 12 jam

Nitrofurantoin Antibiotika ini efektif sebagai agen terapi dan profilaksis pada pasien infeksi saluran kemih berulang Keuntungan utamanya adalah hilangnya resistensi walaupun dalam terapi jangka panjang

AzithromycinBerguna pada terapi dosis tunggal yang disebabkan oleh infeksi chlamydial

Methanamin Hippurat dan Methanamin Mandalat Antibiotika ini digunakan untuk terapi profilaksis dan supresif diantara tahap infeksi

Antibiotika Parenteral

AmynoglycosidaGentamicin dan Tobramicin mempunyai efektivitas yang sama tetapi gentamicin sedikit lebih mahal Tobramicin mempunyai aktivitas lebih besar terhadap pseudomonas memilki peranan penting dalam pengobatan onfeksi sistemik yang serius Amikasin umumnya digunakan untuk bakteri yang multiresisten Dosis gentamicin sebesar 3-5 mgkg berat badan dengan interval pemberian tiap 24 jam dan 1 mgkg berat badan dengan interval pemberian tiap 8 jam

PenicillinPenicillin memilki spectrum luas dan lebih efektif untuk menobati infeksi akibat Pseudomonas aeruginosa dan enterococci Penicillin sering digunakan pada pasien yang ginjalnya tidak sepasang atau ketika penggunaan amynoglycosida harus dihindari

CephalosporinCephalosporin generasi kedua dan ketiga memiliki aktivitas melawan bakteri gram negative tetapi tidak efektif melawan Pseudomonas aeruginosa Cephalosporin digunakan untuk mengobati infeksi nosokomial dan uropsesis karena infeksi pathogen

ImipenemsilastatinObat ini memiliki spectrum yang sangat luas terhadap bakteri gram positif negative dan

bakteri anaerob Obat ini aktif melawan infeksi yang disebabkan enterococci dan Pseudomonas aeruginosa tetapi banyak dihubungkan dengan infeksi lanjutan kandida Dosis obat ini sebesar 250-500 mg dengan interval pemberian tiap 6-8 jam

AztreonamObat ini aktif melawan bakteri gram negative termasuk Pseudomonas aeruginosa Umumnya digunakan pada infeksi nosokomial ketika aminoglikosida dihindari serta pada pasien yang sensitive terhadap penicillin Dosis aztreonam sebesar 1000 mg dengan interval pemberian tiap 8-12 jam

LO 3 9 Komplikasi

Gangguan pada ginjal Saat seseorang terkena infeksi pada kandung kemih bakteri dapat naik dan masuk ke ginjal

Prostatitis Inflamasi parenkim ginjal dapat mengawali pembentukan jaringan parut Komplikasi jangka panjang dari pielonefritis akut adalah hipertensi fungsi ginjal terganggu

ESRD dan komplikasi terhadap kehamilan Batu saluran kemih Obstruksi saluran kemih Sistitis emfisematosa

LO 3 10 Prognosis

ISK tanpa kelainan anatomis mempunyai prognosis lebih baik bila dilakukan pengobatan pada fase akut yang adekuat dan disertai pengawasan terhadap kemungkinan infeksi berulang Prognosis jangka panjang pada sebagian besar penderita dengan kelainan anatomis umumnya kurang memuaskan meskipun telah diberikan pengobatan yang adekuat dan dilakukan koreksi bedah Hal ini terjadi terutama pada penderita dengan nefropati refluk Deteksi dini terhadap adanya kelainan anatomis pengobatan yang segera pada fase akut kerjasama yang baik antara dokter ahli bedah urologi dan orang tua penderita sangat diperlukan untuk mencegah terjadinya perburukan yang mengarah pada terminal gagal ginjal kronis

LO 3 11 Pencegahan

Page 5: PBL SK 2 Blok Urin Anyang - anyangan

PERSARAFAN URETHRA

Di urus oleh cabang ndash cabang N Pudendus ke N Dorsalis penis

LO 1 2 Mikroskopis

VESIKA URINARIA

Lumen vesika urinaria dilapisi epitel transisional yang dapat meregang atau membesar ( berubah bentuk ) saat diisi urine Vesika urinaria dilapisi oleh 3 lapisan yaitu mukosa muskularis dan adventisia serosa Lapisan yang menyusun epitel transisional pada mukosa lebih banyak pada permukaan epitel yang teregang dapat ditemukan sel payung dengan dinding apikalnya berwarna asidofil Dibawah epitel terdapat lamina propia Tunika muskularis tersusun oleh lapisan ndash lapisan otot polos yang berjalan ke berbagai arah Tunika adventitia berupa jaringan ikat sebagian vesika urinaria ditutupi oleh peritoneum (serosa)

URETHRA

Pada urethra pria Epitel pembatas urethra pars prostatica ialah epitel transisional tetapi pada bagian

lain berubah menjadi epitel berlapis bertingkat silindris dengan bercak epitel berlapis gepeng

ujung urethra bagian penis yang melebar atau fosa naviculare dibatasi oleh epitel berlapis gepeng

terdapat sedikit sel goblet penghasil mukussedangkan pada wanita muskularisnya terdiri dari dua

lapisan sel otot polos tetapi diperkuat sfingter otot pada muaranya dan epitel pembatasnya berupa

epitel berlapis gepeng Lamina propianya merupakan jaringan ikat fibrosa longgar yang ditandai

dengan banyaknya sinus venosus mirip jaringan cavernosa

LI 2 Fisiologi BerkemihLO 2 1 Proses berkemih

Setelah dibentuk ginjal urin disalurkan melalui ureter ke kandung kemih Kontraksi otot

peristaltik otot polos dalam dinding uretra juga mendorong urin bergerak dari ginjal menuju kandung

kemih Ureter menembus dinding kandung kemih secara oblik sebelum bermuara di rongga kandung

kemih Susunan anatomis ini mencegah aliran balik urin dari kandung kemih ke ginjal ketika terjadi

peningkatan tekanan di kandung kemih

Ketika kandung kemih terisi ujung ureter yang terdapat di dinding kandung kemih tertekan dan

menutup Tapi urin masih tetap bisa masuk ke kandung kemih karena kontraksi ureter menghasilkan

tekanan yang cukup besar untuk mendorong urin melewati saluran yang tertutup Lapisan epitel

kandung kemih (epitel transisional) mampu meningkatkan atau mengurangi luas permukaan melalui

proses teratur daur membran saat kandung kemih terisi atau kosong

Kandung kemih terisi rarr permukaan epitel meluas dengan cara vesikel-vesikel sitoplasma

disisipkan ke dalam membran permukaan melalui proses eksositosis

Isi kandung kemih keluar rarr vesikel-vesikel ditarik melalui proses eksositosis

Kandung kemih harus memiliki kapasitas penyimpanan yang cukup sehingga urin tidak perlu

terus menerus dikeluarkan

LO 2 2 Persyarafan berkemih

Otot polos kandung kemih banyak mendapatkan persarafan parasimpatis yang apabila

dirangsang akan menyebabkan kontraksi kandung kemih Ketika mdetrussor vesicae berkontraksi

terjadi perangsangan urin

Pintu keluar kandung kemih dijaga 2 sfingter

Sfingter uretra interna terdiri dari otot polos dan berada di bawah kontrol involunter

Sewaktu kandung kemih melemas rileks susunan anatomis uretra interna menutupi pintu

keluar kandung kemih

Sfingter uretra eksterna diperkuat seluruh diafragma pelvis dipersarafi neuron motorik di

bawah kesadaran karena merupakan otot rangka Dapat dengan sengaja dikontraksikan untuk

mencegah pengeluaran urin sewaktu kandung kemih kontraksi amp sfingter uretra interna

terbuka

Daya tampung kandung kemih berkisar 250-400ml semakin banyak terisi urin maka volume di

dalam kandung kemih juga semakin besar dan semakin besar pula tingkat pengaktifan reseptor

regang

Aktivasi reseptor regangrarrke serat-serat aferenrarrkorda spinalisrarrantar neuronrarrrangsang

parasimpatisrarrhambat neuron motorik yang persarafi sfingter eksterna kedua sfingter terbuka dan

urin terdorong keluar menuju uretra karena gaya kontraksi kandung kemih

Distensi kandung kemih oleh air kemih akan merangsang stres reseptor yang terdapat pada

dinding kandung kemih dengan jumlah plusmn 250 cc sudah cukup untuk merangsang berkemih (proses

miksi) Akibatnya akan terjadi reflek kontraksi dinding kandung kemih dan pada saat yang sama

terjadi relaksasi sfingter internus diikuti oleh relaksasi sfingter eksternus dan akhirnya terjadi

pengosongan kandung kemih Rangsangan yang menyebabkan kontraksi kandung kemih dan

relaksasi sfingter interus dihantarkan melalui serabut ndash serabut para simpatis Kontraksi sfingter

eksternus secara volunter bertujuan untuk mencegah atau menghentikan miksi kontrol volunter ini

hanya dapat terjadi bila saraf ndash saraf yang menangani kandung kemih uretra medula spinalis dan otak

masih utuh Bila terjadi kerusakan pada saraf ndash saraf tersebut maka akan terjadi inkontinensia urin

(kencing keluar terus ndash menerus tanpa disadari) dan retensi urine (kencing tertahan) Persarafan dan

peredaran darah vesika urinaria diatur oleh torako lumbar dan kranial dari sistem persarafan otonom

Torako lumbar berfungsi untuk relaksasi lapisan otot dan kontraksi spinter interna Peritonium

melapis kandung kemih sampai kira ndash kira perbatasan ureter masuk kandung kemih Peritoneum

dapat digerakkan membentuk lapisan dan menjadi lurus apabila kandung kemih terisi penuh

Pembuluh darah Arteri vesikalis superior berpangkal dari umbilikalis bagian distal vena membentuk

anyaman dibawah kandung kemih Pembuluh limfe berjalan menuju duktus limfatilis sepanjang

arteri umbilikalis

LI 3 Infeksi Saluran KemihLO 3 1 Definisi

Infeksi Saluran Kemih (ISK) merupakan istilah umum yang menunjukkan keberadaan

mikroorganisme dalam urin Adanya bakteri dalam urin disebut bakteriuria Bakteriuria bermakna

menunjukkan pertumbuhan mikroorganisme lebih dari 105 colony forming units (CFU) pada biakan

urin Bakteriuria bermakna tanpa disertai manifestasi klinis ISK disebut bakteriuria asimptomatik

Sebaliknya bakteriuria bermakna disertai manifestasi klinis disebut bakteriuria simptomatik ISK

akan menunjukkan adanya ketidaknyamanan dan rasa sakit berulang pada kandung kemih dan

disekitar pelvis

LO 3 2 Epidemiologi

ISK ini lebih sering menyerang wanita karena uretra wanita yang pendek dan ostium uretra

externa dekat dengan anus yang berarti bisa terkontaminasi Prevalensi ISK menyerang le 5 wanita

dan 1 sampai 2 laki-laki dengan prevalensi 53 pada bayi bayi yang demam di gawat darurat

Banyak terjadi juga pada wanita hamil wanita dengan aktivitas seksual yang dominan wanita

menopause tapi tetap bisa terjadi kapan saja Seorang wanita minimal sekali pernah mengalami ISK

LO 3 3 Etiologi

Penyebab terbanyak adalah bakteri gram-negatif termasuk bakteri yang biasanya menghuni

usus kemudian naik ke sistem saluran kemih Dari gram negatif tersebut ternyata Escherichia coli

menduduki tempat teratas kemudian diikuti oleh Proteus sp Klebsiella sp Enterobacter sp dan

Pseudomonas spBermacam-macam mikro organisme dapat menyebabkan ISK antara lain dapat

dilihat pada tabel berikut

No

Mikroorganisme Persentase

biakan ()

1 Escherichia coli 50-90

2 Klebsiela sp atau

Enterobacter sp

10-40

3 Proteus sp 5-10

4 Pseudomonas aeroginosa 2-10

5 Staphylococcus

epidermidis

2-10

6 Enterococci sp 2-10

7 Candida albicans 1-2

8 Staphylococcus aureus 1-2

Jenis penyebab ISK non-bakterial adalah biasanya adenovirus yang dapat menyebabkan

sistitis hemoragik Bakteri lain yang dapat menyebabkan ISK melalui cara hematogen adalah

brusella nocardia actinomises dan Mycobacterium tuberculosa Candida sp merupakan jamur yang

paling sering menyebabkan ISK terutama pada pasien-pasien yang menggunakan kateter urin pasien

dengan penyakit imunnocompromised dan pasien yang mendapat pengobatan antibiotik berspektrum

luas Jenis Candida yang paling sering ditemukan adalah Candida albicans dan Candida tropicalis

Semua jamur sistemik dapat menulari saluran kemih secara hematogen

Faktor predisposisi yang menaikkan prevalensi ISK

1 Tidak mengosongkan kandung kemih segera karena bisa menyebabkan multiplikasi bakteri

dan bakteri tinggal di vesika urinaria

2 Saat menggunakan tampon atau saat melakukan aktivitas seksual bisa saja bakteri terdorong

masuk ke uretra wanita bagian dalam

3 Menyebarnya bakteri dari anus saat membilas dari belakang ke depan yang seharusnya dari

depan ke belakang

4 Saat mengganti kateter bisa terjadi kerusakan

5 Bendungan di sistem urinarius yang menghalangi pengosongan kandung kemih

aAnomali kongenital

b Batu saluran kemih

cOklusi ureter (sebagian atau total)

6 Pada wanita menopause saluran dari vesika urinaria ke uretra menjadi tipis karena

kekurangan hormone estrogen Hal ini menyebabkan mudahnya terjadi kerusankan dan infeksi

Wanita juga memproduksi mucus lebih sedikit saat menopause dan tanpa mucus ini bakteri bisa

bermultiplikasi dengan mudahnya Tapi bila wanita menopause melakukan hormone replacement

therapy (HRT) maka kemungkinan ISK lebih kecil

Pada wanita kerusakan fisik dan memar bisa disebabkan aktivitas seksual yang sering dan kuat dan menyebabkan honeymoon cystitis

LO 3 4 Klasifikasi

Infeksi saluran kemih dapat diklasifikasikan berdasarkan anatomi yaitu

1 Infeksi saluran kemih atas

Pielonefritis adalah infeksi pada ginjal itu sendiri Pielonefritis dapat bersifat akut atau kronik

a Pielonefritis akut adalah proses inflamasi parenkim ginjal yang disebabkan oleh infeksi

bakteri biasanya terjadi akibat infeksi kandung kemih asendens Pielonefritis akut juga dapat

terjadi melalui infeksi hematogen

b Pielonefritis kronis (PNK) mungkin terjadi akibat lanjut atau berulang dari infeksi bakteri

berkepanjangan atau infeksi sejak masa kecil Biasanya dijumpai pada individu yang mengidap

batu obstruksi saluran kemih serta refluks vesikoureter dengan atau tanpa bakteriuria kronik

sering diikuti pembentukan jaringan ikat parenkim ginjal yang ditandai pielonefritis kronik

yang spesifik Kemampuan ginjal untuk memekatkan urin menurun karena rusaknya tubulus-

tubulus Glomerulus biasanya tidak terkena hal ini dapat menimbulkan gagal ginjal kronik

2 Infeksi saluran kemih bawah

Cystitis adalah infeksi kandung kemih yang merupakan tempat tersering terjadinya infeksi

Cystitis adalah inflamasi kandung kemih yang paling sering disebabkan oleh infeksi asenden dari

uretra Penyebab lainnya mungkin aliran balik urine dari uretra kedalam kandung kemih

Kontaminasi fekal atau penggunaan kateter atau sistoskop

Beberapa penyelidikan menunjukkan 20 dari wanita-wanita dewasa tanpa mempedulikan

umur setiap tahun mengalami disuria dan insidennya meningkat sesuai pertumbuhan usia dan

aktifitas seksual meningkatnya frekwensi infeksi saluran perkemihan pada wanita terutama yang

gagal berkemih setelah melakukan hubungan seksual dan diperkirakan pula karena uretra wanita

lebih pendek dan tidak mempunyai substansi anti mikroba seperti yang ditemukan pada cairan

seminal

Infeksi ini berkaitan juga dengan penggunaan kontrasepsi spermasida-diafragma karena

kontrsepsi ini dapat menyebabkan obstruksi uretra parsial dan mencegah pengosongan sempurna

kandung kemih Cistitis pada pria merupakan kondisi sekunder akibat bebarapa faktor misalnya

prostat yang terinfeksi epididimitis atau batu pada kandung kemih

Cystitis dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu

a Cystitis primermerupakan radang yang mengenai kandung kemih radang ini dapat terjadi

karena penyakit lainseperti batu pada kandung kemih divertikel hipertropi prostat dan

striktura uretra

b Cystitis sekunder merukan gejala yang timbul kemudian sebagai akibat dari penyakit primer

misalnya uretritis dan prostatitis

Menurut komplikasi

1 ISK sederhana ( tanpa faktor predisposisi )

ISK sederhana yang terjadi pada penderita dengan saluran kencing tak baik anatomic

maupun fungsional normal ISK ini pada usia lanjut terutama mengenai penderita wanita dan infeksi

hanya mengenai mukosa superficial kandung kemih

2 ISK berkomplikasi ( disertai faktor perdisposisi )

Sering menimbulkan banyak masalah karena sering kali kuman penyebab sulit diberantas

kuman penyebab sering resisten terhadap beberapa macam antibiotika sering terjadi bakterimia

sepsis dan shock ISK ini terjadi bila terdapat keadaan- keadaan sebagai berikut

a Kelainan abnormal saluran kencing misalnya batu reflex vesiko uretral obstruksi atoni kandung

kemih paraplegia kateter kandung kencing menetap dan prostatitis

b Kelainan faal ginjal GGA maupun GGK

c Gangguan daya tahan tubuh

d Infeksi yang disebabkan karena organisme virulen seperti prosteus spp yang memproduksi urease

LO 3 5 Patogenesis amp Patofisologi

LO 3 6 Manifestasi Klinis

Gejala klinis ISK sesuai dengan bagian saluran kemih yang terinfeksi sebagai berikut

Pada ISK bagian bawah keluhan pasien biasanya berupa rasa sakit atau rasa panas di uretra

sewaktu kencing dengan air kemih sedikit-sedikit serta rasa tidak enak di daerah suprapubik

Pada ISK bagian atas dapat ditemukan gejala sakit kepala malaise mual muntah demam

menggigil rasa tidak enak atau nyeri di pinggang

Gejala Cystitis

peningkatan frekwensi miksi baik diurnal maupun nokturnal

nyeri buang air kecil (dysuria) karena epitelium yang meradang tertekan

rasa nyeri pada daerah suprapubik atau perineal pinggang belakang

rasa ingin buang air kecil

hematuria

demam yang disertai adanya darah dalam urine pada kasus yang parah

sering buang air kecil (frequency)

gejala gejala sistemik

Gejala infeksi saluran kemih berdasarkan umur penderita adalah sebagai berikut

Bulan Gangguan pertumbuhan anoreksia muntah dan diare kejang koma panashipotermia

tanpa diketahui sebabnya ikterus (sepsis)

1 bln-2 thn Panashipotermia tanpa diketahui sebabnya gangguan pertumbuhan anoreksia

muntah diare kejang koma kolik (anak menjerit keras) air1055421 kemih berbauberubah warna

kadang-kadang disertai nyeri perutpinggang

2-6 thn Panashipotermia tanpa diketahui sebabnya tidak dapat menahan kencing

polakisuria disuria enuresis air kemih berbau dan berubah warna diare muntah gangguan

pertumbuhan serta anoreksia

6-18 thn Nyeri perutpinggang panas tanpa diketahui sebabnya tak dapat menahan kencing

polakisuria disuria enuresis air kemih berbau dan berubah warna

LO 3 7 Diagnosis amp DD

ANAMNESIS

ISK bawah disuria terminal polakisuria nyeri suprapubik

ISK atas nyeri pinggang demam menggigil mual dan muntah hematuria

PEMERIKSAAN FISIK

Febris nyeri tekan suprapubik nyeri ketok sudut kostovertebra

PEMRIKSAAN PENUNJANG

1 Urinalisis

Urinalisa merupakan test yang mengevaluasi sample urin yang bertujuan untuk mendeteksi

kelainan pada traktus urinarius kelainan ginjal dan diabetes Pada pemeriksaan urin rutin jika

ditemukan leukosit yang jumlahnya gt10LPB (Lapangan Pandang Besar) dengan mikroskop maka

hal ini merupakan tanda tidak normal Piuria merupakan tanda yang penting pada ISK Oleh karena

itu leukosit gt10 kemungkinan menandakan adanya ISK

Cara Pengambilan Sampel

Bahan urin untuk pemeriksaaan harus segar dan sebaiknya diambil pagi hari Bahan urin

dapat diambil dengan cara punksi suprapubik (suprapubic puncture=spp) dari kateter dan urin porsi

tengah (midstream urine) Bahan urin yang paling mudah diperoleh adalah urin porsi tengah yang

ditampung dalam wadah bermulut lebar dan steril

A Punksi Suprapubik

Pengambilan urin dengan punksi suprapubik dilakukan pengambilan urin langsung dari

kandung kemih melalui kulit dan dinding perut dengan semprit dan jarum steril Yang penting

pada punksi suprapubik ini adalah tindakan antisepsis yang baik pada daerah yang akan ditusuk

anestesi lokal pada daerah yang akan ditusuk dan keadaan asepsis harus selalu dijaga Bila

keadaan asepsis baik maka bakteri apapun dan berapapun jumlah koloni yang tumbuh pada

biakan dapat dipastikan merupakan penyebab ISK

b Kateter

Bahan urin dapat diambil dari kateter dengan jarum dan semprit yang steril Pada cara ini

juga penting tindakan antisepsis pada daerah kateter yang akan ditusuk dan keadaan asepsis harus

selalu dijaga Tempat penusukan kateter sebaiknya sedekat mungkin dengan ujung kateter yang

berada di dalam kandung kemih (ujung distal) Penilaian urin yang diperoleh dari kateter sama

dengan hasil biakan urin yang diperoleh dari punksi suprapubik

c Urin Porsi Tengah

Urin porsi tengah sebagai sampel pemeriksaan urinalisis merupakan teknik pengambilan yang

paling sering dilakukan dan tidak menimbulkan ketidaknyamanan pada penderita Akan tetapi resiko

kontaminasi akibat kesalahan pengambilan cukup besar Tidak boleh menggunakan antiseptik untuk

persiapan pasien karena dapat mengkontaminasi sampel dan menyebabkan kultur false-negative

Cara pengambilan dan penampungan urin porsi tengah pada wanita

1 Siapkan beberapa potongan kasa steril untuk membersihkan daerah vagina dan muara uretra

Satu potong kasa steril dibasahi dengan air sabun dua potong kasa steril dibasahi air atau salin

hangat dan sepotong lagi dibiarkan dalam keadaan kering Jangan memakai larutan antiseptik

untuk membersihkan daerah tersebut Siapkan pula wadah steril dan jangan buka tutupnya

sebelum pembersihan daerah vagina selesai

2 Dengan 2 jari pisahkan kedua labia dan bersihkan daerah vagina dengan potongan kasa steril

yang mengandung sabun Arah pembersihan dari depan ke belakang Kemudian buang kasa

yang telah dipakai ke tempat sampah

3 Bilas daerah tersebut dari arah depan ke belakang dengan potongan kasa yang dibasahi dengan

air atau salin hangat Selama pembilasan tetap pisahkan kedua labia dengan 2 jari dan jangan

biarkan labia menyentuh muara uretra Lakukan pembilasan sekali lagi kemudian keringkan

daerah tersebut dengan potongan kasa steril yang kering Buang kasa yang telah dipakai ke

tempat sampah

4 Dengan tetap memisahkan kedua labia mulailah berkemih Buang beberapa mililiter urin yang

mula-mula keluar Kemudian tampung aliran urin selanjutnya ke dalam wadah steril sampai

kurang lebih sepertiga atau setengah wadah terisi

5 Setelah selesai tutup kembali wadah urin dengan rapat dan bersihkan dinding luar wadah dari

urin yang tertumpah Tuliskan identitas penderita pada wadah tersebut dan kirim segera ke

laboratorium

Cara pengambilan dan penampungan urin porsi tengah pada pria

1 Siapkan beberapa potongan kasa steril untuk membersihkan daerah penis dan muara uretra Satu

potong kasa steril dibasahi dengan air sabun dua potong kasa steril dibasahi dengan air sabun

dua potong kasa steril dibasahi dengan air atau salin hangat dan sepotong lagi dibiarkan dalam

keadaan kering Jangan memakai larutan antiseptik untuk membersihkan daerah tersebut

Siapkan pula wadah steril dan jangan buka tutupnya sebelum pembersihan selesai

2 Tarik prepusium ke belakang dengan satu tangan dan bersihkan daerah ujung penis dengan kasa

yang dibasahi air sabun Buang kasa yang telah dipakai ke tempat sampah

3 Bilas ujung penis dengan kasa yang dibasahi air atau salin hangat Ulangi sekali lagi lalu

keringkan daerah tersebut dengan potongan kasa steril yang kering Buang kasa yang telah

dipakai ke dalam tempat sampah

4 Dengan tetap menahan prepusium ke belakang mulailah berkemih Buang beberapa mililiter

urin yang keluar kemudian tampung urin yang keluar berikutnya ke dalam wadah steril sampai

terisi sepertiga sampai setengahnya

5 Setelah selesai tutup kembali wadah urin dengan rapat dan bersihkan dinding luar wadah dari

urin yang tertumpah Tuliskan identitas penderita pada wadah tersebut dan kirim segera ke

laboratorium

Setelah pengambilan sampel maka harus dilakukan

1 Bahan urin harus segera dikirim ke laboratorium karena penundaan akan menyebabkan bakteri

yang terdapat dalam urin berkembang biak dan penghitungan koloni yang tumbuh pada biakan

menunjukkan jumlah bakteri sebenarnya yang terdapat dalam urin pada saat pengambilan

Sampel harus diterima maksimun 1 jam setelah penampungan

2 Sampel harus sudah diperiksa dalam waktu 2 jam Setiap sampel yang diterima lebih dari 2 jam

setelah pengambilan tanpa bukti telah disimpan dalam kulkas seharusnya tidak dikultur dan

sebaiknya dimintakan sampel baru

3 Bila pengiriman terpaksa ditunda bahan urin harus disimpan pada suhu 4oC selama tidak lebih

dari 24 jam

d Pemeriksaan Urin Empat Porsi (Meares Stamey)

Pemeriksaan ini dilakukan untuk penderita prostatitis Pemeriksaan ini terdiri dari urin empat porsi

yaitu

1 Porsi pertama (VB1) 10 ml pertama urin menunjukkan kondisi uretra

2 Porsi kedua (VB2) sama dengan urin porsi tengah menunjukkan kondisi buli-buli

3 Porsi ketiga (EPS) sekret yang didapatkan setelah masase prostat

4 Porsi keempat (VB4) urin setelah masase prostat

a Eritrosit

Ditemukannya eritrosit dalam urin (hematuria) dapat merupakan penanda bagi berbagai penyakit

glomeruler maupun non-gromeruler seperti batu saluran kemih dan infeksi saluran kemih

b Piuria

Piuria atau sedimen leukosit dalam urin yang didefinisikan oleh Stamm bila ditemukan paling

sedikit 8000ml urin yang tidak disentrifus atau setara dengan 2-5LPB pada urin yang di sentrifus

Infeksi saluran kemih dapat dipastikan bila terdapat leukosit sebanyak gt 10 per mikroliter urin atau

gt 10000 per ml urin

Piuria yang steril dapat ditemukan pada keadaan

1 infeksi tuberkulosis

2 urin terkontaminasi dengan antiseptik

3 urin terkontaminasi dengan leukosit vagina

4 nefritis intersisial kronik (nefropati analgetik)

5 nefrolitiasis

6 tumor uroepitelial

c Silinder

Silinder dalam urin dapat memiliki arti dalam diagnosis penyakit ginjal antara lain

1 silinder eritrosit sangat diagnostik untuk glomerulonefritis atau vaskulitis ginjal

2 silinder leukosit bersama dengan hanya piuria diagnostik untuk pielonefritis

3 silinder epitel dapat ditemukan pada nekrosis tubuler akut atau pada gromerulonefritis akut

4 silinder lemak merupakan penanda untuk sindroma nefrotik bila ditemukan bersamaan dengan

proteinuria nefrotik

d Kristal

Kristal dalam urin tidak diagnostik untuk penyakit ginjal

e Bakteri

oMikroskopis pada pemeriksaan mikroskopis dapat digunakan urin segar tanpa diputar atau

pewarnaan gram Bakteri dinyatakan positif bila dijumpai satu bakteri lapangan pandang

minyak emersi

oBiakan bakteri pembiakan bakteri sedimen urin dimaksudkan untuk memastikan diagnosis ISK

yaitu bila ditemukan bakteri dalam jumlah bermakna yaitu

Pengambilan spesimen Jumlah koloni bakteri per ml urin

Aspirasi supra pubik gt 100 cfuml dari 1 atau lebih

organisme patogen

Kateter gt 20000 cfuml dari 1 organisme

patogen

Urine bag atau urin porsi

tengah

gt 100000 cfuml

f Tes Kimiawi

Beberapa tes kimiawi dapat dipakai untuk penyaring adanya bakteriuria diantaranya yang paling

sering dipakai adalah tes reduksi griess nitrate Dasarnya adalah sebagian besar mikroba kecuali

enterococci mereduksi nitrat

g Tes Plat ndash Celup (Dip-Slide)

Beberapa pabrik mengeluarkan biakan buatan yang berupa lempengan plastik bertangkai dimana

pada kedua sisi permukaannya dilapisi pembenihan padat khusus Lempengan tersebut dicelupkan ke

dalam urin pasien atau dengan digenangi urin Setelah itu lempengan dimasukkan kembali kedalam

tabung plastik tempat penyimpanan semula lalu diletakkan pada suhu 37oC selama satu malam

Penentuan jumlah kumanmL dilakukan dengan membandingkan pola pertumbuhan kuman yang

terjadi dengan serangkaian gambar yang memperlihatkan pola kepadatan koloni antara 1000 hingga

10000000 cfu per mL urin yang diperiksa Cara ini mudah dilakukan murah dan cukup adekuat

Kekurangannya adalah jenis kuman dan kepekaannya tidak dapat diketahui

2 Radiologis

Pemeriksaan radiologis pada ISK dimaksudkan untuk mengetahui adanya batu atau kelainan

anatomis yang merupakan faktor predisposisi ISK Pemeriksaan ini dapat berupa foto polos

abdomen pielografi intravena demikian pula dengan pemeriksaan lainnya misalnya ultrasonografi

dan CT Scan

DIAGNOSIS BANDING

Yang penting adalah membedakan antara pielonefritis dan sistitis Ingat akan pielonefritis

apabila didapatkan infeksi dengan hipertensi disertai gejala-gejala umum adanya faktor

predisposisi fungsi konsentrasi ginjal menurun respons terhadap antibiotik kurang baik

LO 3 8 Penatalaksanaan

Pada ISK yang tidak memberikan gejala klinis tidak perlu pemberian terapi namun bila sudah terjadi keluhan harus segera dapat diberikan antibiotika Antibiotika yang diberikan berdasarkan atas kultur kuman dan test kepekaan antibiotika Tujuan pengobatan ISK adalah mencegah dan menghilangkan gejala mencegah dan mengobati bakteriemia mencegah dan mengurangi risiko kerusakan jaringan ginjal yang mungkin timbul dengan pemberian obat-obatan yang sensitif murah aman dengan efek samping yang minimal

Antibiotika yang digunakan untuk pengobatan infeksi saluran kemih terbagi dua yaitu antibiotika oral dan parenteral

Antibiotika Oral

SulfonamidaAntibiotika ini digunakan untuk mengobati infeksi pertama kali Sulfonamida umumnya diganti dengan antibiotika yang lebih aktif karena sifat resistensinya Keuntungan dari sulfonamide adalah obat ini harganya murah

Trimetoprim-sulfametoksazolKombinasi dari obat ini memiliki efektivitas tinggi dalam melawan bakteri aerob kecuali Pseudomonas aeruginosa Obat ini penting untuk mengobati infeksi dengan komplikasi juga efektif sebagai profilaksis pada infeksi berulang Dosis obat ini adalah 160 mg dan interval pemberiannya tiap 12 jam

Penicillin - Ampicillin adalah penicillin standar yang memiliki aktivitas spektrum luas termasuk

terhadap bakteri penyebab infeksi saluran urin Dosis ampicillin 1000 mg dan interval pemberiannya tiap 6 jam

- Amoxsicillin terabsorbsi lebih baik tetapi memiliki sedikit efek samping Amoxsicillin dikombinasikan dengan clavulanat lebih disukai untuk mengatasi masalah resistensi bakteri Dosis amoxsicillin 500 mg dan interval pemberiannya tiap 8 jam

Cephaloporin Cephalosporin tidak memiliki keuntungan utama dibanding dengan antibiotika lain yang digunakan untuk mengobati infeksi saluran kemih selain itu obat ini juga lebih mahal Cephalosporin umumnya digunakan pada kasus resisten terhadap amoxsicillin dan trimetoprim- sulfametoksazol

Tetrasiklin

Antibiotika ini efektif untuk mengobati infeksi saluran kemih tahap awal Sifat resistensi tetap ada dan penggunannya perlu dipantau dengan tes sensitivitas Antibotika ini umumnya digunakan untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh chlamydial

QuinolonAsam nalidixic asam oxalinic dan cinoxacin efektif digunakan untuk mengobati infeksi tahap awal yang disebabkan oleh bakteri E coli dan Enterobacteriaceae lain tetapi tidak terhadap Pseudomonas aeruginosa Ciprofloxacin ddan ofloxacin diindikasikan untuk terapi sistemik Dosis untuk ciprofloxacin sebesar 50 mg dan interval pemberiannya tiap 12 jam Dosis ofloxacin sebesar 200-300 mg dan interval pemberiannya tiap 12 jam

Nitrofurantoin Antibiotika ini efektif sebagai agen terapi dan profilaksis pada pasien infeksi saluran kemih berulang Keuntungan utamanya adalah hilangnya resistensi walaupun dalam terapi jangka panjang

AzithromycinBerguna pada terapi dosis tunggal yang disebabkan oleh infeksi chlamydial

Methanamin Hippurat dan Methanamin Mandalat Antibiotika ini digunakan untuk terapi profilaksis dan supresif diantara tahap infeksi

Antibiotika Parenteral

AmynoglycosidaGentamicin dan Tobramicin mempunyai efektivitas yang sama tetapi gentamicin sedikit lebih mahal Tobramicin mempunyai aktivitas lebih besar terhadap pseudomonas memilki peranan penting dalam pengobatan onfeksi sistemik yang serius Amikasin umumnya digunakan untuk bakteri yang multiresisten Dosis gentamicin sebesar 3-5 mgkg berat badan dengan interval pemberian tiap 24 jam dan 1 mgkg berat badan dengan interval pemberian tiap 8 jam

PenicillinPenicillin memilki spectrum luas dan lebih efektif untuk menobati infeksi akibat Pseudomonas aeruginosa dan enterococci Penicillin sering digunakan pada pasien yang ginjalnya tidak sepasang atau ketika penggunaan amynoglycosida harus dihindari

CephalosporinCephalosporin generasi kedua dan ketiga memiliki aktivitas melawan bakteri gram negative tetapi tidak efektif melawan Pseudomonas aeruginosa Cephalosporin digunakan untuk mengobati infeksi nosokomial dan uropsesis karena infeksi pathogen

ImipenemsilastatinObat ini memiliki spectrum yang sangat luas terhadap bakteri gram positif negative dan

bakteri anaerob Obat ini aktif melawan infeksi yang disebabkan enterococci dan Pseudomonas aeruginosa tetapi banyak dihubungkan dengan infeksi lanjutan kandida Dosis obat ini sebesar 250-500 mg dengan interval pemberian tiap 6-8 jam

AztreonamObat ini aktif melawan bakteri gram negative termasuk Pseudomonas aeruginosa Umumnya digunakan pada infeksi nosokomial ketika aminoglikosida dihindari serta pada pasien yang sensitive terhadap penicillin Dosis aztreonam sebesar 1000 mg dengan interval pemberian tiap 8-12 jam

LO 3 9 Komplikasi

Gangguan pada ginjal Saat seseorang terkena infeksi pada kandung kemih bakteri dapat naik dan masuk ke ginjal

Prostatitis Inflamasi parenkim ginjal dapat mengawali pembentukan jaringan parut Komplikasi jangka panjang dari pielonefritis akut adalah hipertensi fungsi ginjal terganggu

ESRD dan komplikasi terhadap kehamilan Batu saluran kemih Obstruksi saluran kemih Sistitis emfisematosa

LO 3 10 Prognosis

ISK tanpa kelainan anatomis mempunyai prognosis lebih baik bila dilakukan pengobatan pada fase akut yang adekuat dan disertai pengawasan terhadap kemungkinan infeksi berulang Prognosis jangka panjang pada sebagian besar penderita dengan kelainan anatomis umumnya kurang memuaskan meskipun telah diberikan pengobatan yang adekuat dan dilakukan koreksi bedah Hal ini terjadi terutama pada penderita dengan nefropati refluk Deteksi dini terhadap adanya kelainan anatomis pengobatan yang segera pada fase akut kerjasama yang baik antara dokter ahli bedah urologi dan orang tua penderita sangat diperlukan untuk mencegah terjadinya perburukan yang mengarah pada terminal gagal ginjal kronis

LO 3 11 Pencegahan

Page 6: PBL SK 2 Blok Urin Anyang - anyangan

URETHRA

Pada urethra pria Epitel pembatas urethra pars prostatica ialah epitel transisional tetapi pada bagian

lain berubah menjadi epitel berlapis bertingkat silindris dengan bercak epitel berlapis gepeng

ujung urethra bagian penis yang melebar atau fosa naviculare dibatasi oleh epitel berlapis gepeng

terdapat sedikit sel goblet penghasil mukussedangkan pada wanita muskularisnya terdiri dari dua

lapisan sel otot polos tetapi diperkuat sfingter otot pada muaranya dan epitel pembatasnya berupa

epitel berlapis gepeng Lamina propianya merupakan jaringan ikat fibrosa longgar yang ditandai

dengan banyaknya sinus venosus mirip jaringan cavernosa

LI 2 Fisiologi BerkemihLO 2 1 Proses berkemih

Setelah dibentuk ginjal urin disalurkan melalui ureter ke kandung kemih Kontraksi otot

peristaltik otot polos dalam dinding uretra juga mendorong urin bergerak dari ginjal menuju kandung

kemih Ureter menembus dinding kandung kemih secara oblik sebelum bermuara di rongga kandung

kemih Susunan anatomis ini mencegah aliran balik urin dari kandung kemih ke ginjal ketika terjadi

peningkatan tekanan di kandung kemih

Ketika kandung kemih terisi ujung ureter yang terdapat di dinding kandung kemih tertekan dan

menutup Tapi urin masih tetap bisa masuk ke kandung kemih karena kontraksi ureter menghasilkan

tekanan yang cukup besar untuk mendorong urin melewati saluran yang tertutup Lapisan epitel

kandung kemih (epitel transisional) mampu meningkatkan atau mengurangi luas permukaan melalui

proses teratur daur membran saat kandung kemih terisi atau kosong

Kandung kemih terisi rarr permukaan epitel meluas dengan cara vesikel-vesikel sitoplasma

disisipkan ke dalam membran permukaan melalui proses eksositosis

Isi kandung kemih keluar rarr vesikel-vesikel ditarik melalui proses eksositosis

Kandung kemih harus memiliki kapasitas penyimpanan yang cukup sehingga urin tidak perlu

terus menerus dikeluarkan

LO 2 2 Persyarafan berkemih

Otot polos kandung kemih banyak mendapatkan persarafan parasimpatis yang apabila

dirangsang akan menyebabkan kontraksi kandung kemih Ketika mdetrussor vesicae berkontraksi

terjadi perangsangan urin

Pintu keluar kandung kemih dijaga 2 sfingter

Sfingter uretra interna terdiri dari otot polos dan berada di bawah kontrol involunter

Sewaktu kandung kemih melemas rileks susunan anatomis uretra interna menutupi pintu

keluar kandung kemih

Sfingter uretra eksterna diperkuat seluruh diafragma pelvis dipersarafi neuron motorik di

bawah kesadaran karena merupakan otot rangka Dapat dengan sengaja dikontraksikan untuk

mencegah pengeluaran urin sewaktu kandung kemih kontraksi amp sfingter uretra interna

terbuka

Daya tampung kandung kemih berkisar 250-400ml semakin banyak terisi urin maka volume di

dalam kandung kemih juga semakin besar dan semakin besar pula tingkat pengaktifan reseptor

regang

Aktivasi reseptor regangrarrke serat-serat aferenrarrkorda spinalisrarrantar neuronrarrrangsang

parasimpatisrarrhambat neuron motorik yang persarafi sfingter eksterna kedua sfingter terbuka dan

urin terdorong keluar menuju uretra karena gaya kontraksi kandung kemih

Distensi kandung kemih oleh air kemih akan merangsang stres reseptor yang terdapat pada

dinding kandung kemih dengan jumlah plusmn 250 cc sudah cukup untuk merangsang berkemih (proses

miksi) Akibatnya akan terjadi reflek kontraksi dinding kandung kemih dan pada saat yang sama

terjadi relaksasi sfingter internus diikuti oleh relaksasi sfingter eksternus dan akhirnya terjadi

pengosongan kandung kemih Rangsangan yang menyebabkan kontraksi kandung kemih dan

relaksasi sfingter interus dihantarkan melalui serabut ndash serabut para simpatis Kontraksi sfingter

eksternus secara volunter bertujuan untuk mencegah atau menghentikan miksi kontrol volunter ini

hanya dapat terjadi bila saraf ndash saraf yang menangani kandung kemih uretra medula spinalis dan otak

masih utuh Bila terjadi kerusakan pada saraf ndash saraf tersebut maka akan terjadi inkontinensia urin

(kencing keluar terus ndash menerus tanpa disadari) dan retensi urine (kencing tertahan) Persarafan dan

peredaran darah vesika urinaria diatur oleh torako lumbar dan kranial dari sistem persarafan otonom

Torako lumbar berfungsi untuk relaksasi lapisan otot dan kontraksi spinter interna Peritonium

melapis kandung kemih sampai kira ndash kira perbatasan ureter masuk kandung kemih Peritoneum

dapat digerakkan membentuk lapisan dan menjadi lurus apabila kandung kemih terisi penuh

Pembuluh darah Arteri vesikalis superior berpangkal dari umbilikalis bagian distal vena membentuk

anyaman dibawah kandung kemih Pembuluh limfe berjalan menuju duktus limfatilis sepanjang

arteri umbilikalis

LI 3 Infeksi Saluran KemihLO 3 1 Definisi

Infeksi Saluran Kemih (ISK) merupakan istilah umum yang menunjukkan keberadaan

mikroorganisme dalam urin Adanya bakteri dalam urin disebut bakteriuria Bakteriuria bermakna

menunjukkan pertumbuhan mikroorganisme lebih dari 105 colony forming units (CFU) pada biakan

urin Bakteriuria bermakna tanpa disertai manifestasi klinis ISK disebut bakteriuria asimptomatik

Sebaliknya bakteriuria bermakna disertai manifestasi klinis disebut bakteriuria simptomatik ISK

akan menunjukkan adanya ketidaknyamanan dan rasa sakit berulang pada kandung kemih dan

disekitar pelvis

LO 3 2 Epidemiologi

ISK ini lebih sering menyerang wanita karena uretra wanita yang pendek dan ostium uretra

externa dekat dengan anus yang berarti bisa terkontaminasi Prevalensi ISK menyerang le 5 wanita

dan 1 sampai 2 laki-laki dengan prevalensi 53 pada bayi bayi yang demam di gawat darurat

Banyak terjadi juga pada wanita hamil wanita dengan aktivitas seksual yang dominan wanita

menopause tapi tetap bisa terjadi kapan saja Seorang wanita minimal sekali pernah mengalami ISK

LO 3 3 Etiologi

Penyebab terbanyak adalah bakteri gram-negatif termasuk bakteri yang biasanya menghuni

usus kemudian naik ke sistem saluran kemih Dari gram negatif tersebut ternyata Escherichia coli

menduduki tempat teratas kemudian diikuti oleh Proteus sp Klebsiella sp Enterobacter sp dan

Pseudomonas spBermacam-macam mikro organisme dapat menyebabkan ISK antara lain dapat

dilihat pada tabel berikut

No

Mikroorganisme Persentase

biakan ()

1 Escherichia coli 50-90

2 Klebsiela sp atau

Enterobacter sp

10-40

3 Proteus sp 5-10

4 Pseudomonas aeroginosa 2-10

5 Staphylococcus

epidermidis

2-10

6 Enterococci sp 2-10

7 Candida albicans 1-2

8 Staphylococcus aureus 1-2

Jenis penyebab ISK non-bakterial adalah biasanya adenovirus yang dapat menyebabkan

sistitis hemoragik Bakteri lain yang dapat menyebabkan ISK melalui cara hematogen adalah

brusella nocardia actinomises dan Mycobacterium tuberculosa Candida sp merupakan jamur yang

paling sering menyebabkan ISK terutama pada pasien-pasien yang menggunakan kateter urin pasien

dengan penyakit imunnocompromised dan pasien yang mendapat pengobatan antibiotik berspektrum

luas Jenis Candida yang paling sering ditemukan adalah Candida albicans dan Candida tropicalis

Semua jamur sistemik dapat menulari saluran kemih secara hematogen

Faktor predisposisi yang menaikkan prevalensi ISK

1 Tidak mengosongkan kandung kemih segera karena bisa menyebabkan multiplikasi bakteri

dan bakteri tinggal di vesika urinaria

2 Saat menggunakan tampon atau saat melakukan aktivitas seksual bisa saja bakteri terdorong

masuk ke uretra wanita bagian dalam

3 Menyebarnya bakteri dari anus saat membilas dari belakang ke depan yang seharusnya dari

depan ke belakang

4 Saat mengganti kateter bisa terjadi kerusakan

5 Bendungan di sistem urinarius yang menghalangi pengosongan kandung kemih

aAnomali kongenital

b Batu saluran kemih

cOklusi ureter (sebagian atau total)

6 Pada wanita menopause saluran dari vesika urinaria ke uretra menjadi tipis karena

kekurangan hormone estrogen Hal ini menyebabkan mudahnya terjadi kerusankan dan infeksi

Wanita juga memproduksi mucus lebih sedikit saat menopause dan tanpa mucus ini bakteri bisa

bermultiplikasi dengan mudahnya Tapi bila wanita menopause melakukan hormone replacement

therapy (HRT) maka kemungkinan ISK lebih kecil

Pada wanita kerusakan fisik dan memar bisa disebabkan aktivitas seksual yang sering dan kuat dan menyebabkan honeymoon cystitis

LO 3 4 Klasifikasi

Infeksi saluran kemih dapat diklasifikasikan berdasarkan anatomi yaitu

1 Infeksi saluran kemih atas

Pielonefritis adalah infeksi pada ginjal itu sendiri Pielonefritis dapat bersifat akut atau kronik

a Pielonefritis akut adalah proses inflamasi parenkim ginjal yang disebabkan oleh infeksi

bakteri biasanya terjadi akibat infeksi kandung kemih asendens Pielonefritis akut juga dapat

terjadi melalui infeksi hematogen

b Pielonefritis kronis (PNK) mungkin terjadi akibat lanjut atau berulang dari infeksi bakteri

berkepanjangan atau infeksi sejak masa kecil Biasanya dijumpai pada individu yang mengidap

batu obstruksi saluran kemih serta refluks vesikoureter dengan atau tanpa bakteriuria kronik

sering diikuti pembentukan jaringan ikat parenkim ginjal yang ditandai pielonefritis kronik

yang spesifik Kemampuan ginjal untuk memekatkan urin menurun karena rusaknya tubulus-

tubulus Glomerulus biasanya tidak terkena hal ini dapat menimbulkan gagal ginjal kronik

2 Infeksi saluran kemih bawah

Cystitis adalah infeksi kandung kemih yang merupakan tempat tersering terjadinya infeksi

Cystitis adalah inflamasi kandung kemih yang paling sering disebabkan oleh infeksi asenden dari

uretra Penyebab lainnya mungkin aliran balik urine dari uretra kedalam kandung kemih

Kontaminasi fekal atau penggunaan kateter atau sistoskop

Beberapa penyelidikan menunjukkan 20 dari wanita-wanita dewasa tanpa mempedulikan

umur setiap tahun mengalami disuria dan insidennya meningkat sesuai pertumbuhan usia dan

aktifitas seksual meningkatnya frekwensi infeksi saluran perkemihan pada wanita terutama yang

gagal berkemih setelah melakukan hubungan seksual dan diperkirakan pula karena uretra wanita

lebih pendek dan tidak mempunyai substansi anti mikroba seperti yang ditemukan pada cairan

seminal

Infeksi ini berkaitan juga dengan penggunaan kontrasepsi spermasida-diafragma karena

kontrsepsi ini dapat menyebabkan obstruksi uretra parsial dan mencegah pengosongan sempurna

kandung kemih Cistitis pada pria merupakan kondisi sekunder akibat bebarapa faktor misalnya

prostat yang terinfeksi epididimitis atau batu pada kandung kemih

Cystitis dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu

a Cystitis primermerupakan radang yang mengenai kandung kemih radang ini dapat terjadi

karena penyakit lainseperti batu pada kandung kemih divertikel hipertropi prostat dan

striktura uretra

b Cystitis sekunder merukan gejala yang timbul kemudian sebagai akibat dari penyakit primer

misalnya uretritis dan prostatitis

Menurut komplikasi

1 ISK sederhana ( tanpa faktor predisposisi )

ISK sederhana yang terjadi pada penderita dengan saluran kencing tak baik anatomic

maupun fungsional normal ISK ini pada usia lanjut terutama mengenai penderita wanita dan infeksi

hanya mengenai mukosa superficial kandung kemih

2 ISK berkomplikasi ( disertai faktor perdisposisi )

Sering menimbulkan banyak masalah karena sering kali kuman penyebab sulit diberantas

kuman penyebab sering resisten terhadap beberapa macam antibiotika sering terjadi bakterimia

sepsis dan shock ISK ini terjadi bila terdapat keadaan- keadaan sebagai berikut

a Kelainan abnormal saluran kencing misalnya batu reflex vesiko uretral obstruksi atoni kandung

kemih paraplegia kateter kandung kencing menetap dan prostatitis

b Kelainan faal ginjal GGA maupun GGK

c Gangguan daya tahan tubuh

d Infeksi yang disebabkan karena organisme virulen seperti prosteus spp yang memproduksi urease

LO 3 5 Patogenesis amp Patofisologi

LO 3 6 Manifestasi Klinis

Gejala klinis ISK sesuai dengan bagian saluran kemih yang terinfeksi sebagai berikut

Pada ISK bagian bawah keluhan pasien biasanya berupa rasa sakit atau rasa panas di uretra

sewaktu kencing dengan air kemih sedikit-sedikit serta rasa tidak enak di daerah suprapubik

Pada ISK bagian atas dapat ditemukan gejala sakit kepala malaise mual muntah demam

menggigil rasa tidak enak atau nyeri di pinggang

Gejala Cystitis

peningkatan frekwensi miksi baik diurnal maupun nokturnal

nyeri buang air kecil (dysuria) karena epitelium yang meradang tertekan

rasa nyeri pada daerah suprapubik atau perineal pinggang belakang

rasa ingin buang air kecil

hematuria

demam yang disertai adanya darah dalam urine pada kasus yang parah

sering buang air kecil (frequency)

gejala gejala sistemik

Gejala infeksi saluran kemih berdasarkan umur penderita adalah sebagai berikut

Bulan Gangguan pertumbuhan anoreksia muntah dan diare kejang koma panashipotermia

tanpa diketahui sebabnya ikterus (sepsis)

1 bln-2 thn Panashipotermia tanpa diketahui sebabnya gangguan pertumbuhan anoreksia

muntah diare kejang koma kolik (anak menjerit keras) air1055421 kemih berbauberubah warna

kadang-kadang disertai nyeri perutpinggang

2-6 thn Panashipotermia tanpa diketahui sebabnya tidak dapat menahan kencing

polakisuria disuria enuresis air kemih berbau dan berubah warna diare muntah gangguan

pertumbuhan serta anoreksia

6-18 thn Nyeri perutpinggang panas tanpa diketahui sebabnya tak dapat menahan kencing

polakisuria disuria enuresis air kemih berbau dan berubah warna

LO 3 7 Diagnosis amp DD

ANAMNESIS

ISK bawah disuria terminal polakisuria nyeri suprapubik

ISK atas nyeri pinggang demam menggigil mual dan muntah hematuria

PEMERIKSAAN FISIK

Febris nyeri tekan suprapubik nyeri ketok sudut kostovertebra

PEMRIKSAAN PENUNJANG

1 Urinalisis

Urinalisa merupakan test yang mengevaluasi sample urin yang bertujuan untuk mendeteksi

kelainan pada traktus urinarius kelainan ginjal dan diabetes Pada pemeriksaan urin rutin jika

ditemukan leukosit yang jumlahnya gt10LPB (Lapangan Pandang Besar) dengan mikroskop maka

hal ini merupakan tanda tidak normal Piuria merupakan tanda yang penting pada ISK Oleh karena

itu leukosit gt10 kemungkinan menandakan adanya ISK

Cara Pengambilan Sampel

Bahan urin untuk pemeriksaaan harus segar dan sebaiknya diambil pagi hari Bahan urin

dapat diambil dengan cara punksi suprapubik (suprapubic puncture=spp) dari kateter dan urin porsi

tengah (midstream urine) Bahan urin yang paling mudah diperoleh adalah urin porsi tengah yang

ditampung dalam wadah bermulut lebar dan steril

A Punksi Suprapubik

Pengambilan urin dengan punksi suprapubik dilakukan pengambilan urin langsung dari

kandung kemih melalui kulit dan dinding perut dengan semprit dan jarum steril Yang penting

pada punksi suprapubik ini adalah tindakan antisepsis yang baik pada daerah yang akan ditusuk

anestesi lokal pada daerah yang akan ditusuk dan keadaan asepsis harus selalu dijaga Bila

keadaan asepsis baik maka bakteri apapun dan berapapun jumlah koloni yang tumbuh pada

biakan dapat dipastikan merupakan penyebab ISK

b Kateter

Bahan urin dapat diambil dari kateter dengan jarum dan semprit yang steril Pada cara ini

juga penting tindakan antisepsis pada daerah kateter yang akan ditusuk dan keadaan asepsis harus

selalu dijaga Tempat penusukan kateter sebaiknya sedekat mungkin dengan ujung kateter yang

berada di dalam kandung kemih (ujung distal) Penilaian urin yang diperoleh dari kateter sama

dengan hasil biakan urin yang diperoleh dari punksi suprapubik

c Urin Porsi Tengah

Urin porsi tengah sebagai sampel pemeriksaan urinalisis merupakan teknik pengambilan yang

paling sering dilakukan dan tidak menimbulkan ketidaknyamanan pada penderita Akan tetapi resiko

kontaminasi akibat kesalahan pengambilan cukup besar Tidak boleh menggunakan antiseptik untuk

persiapan pasien karena dapat mengkontaminasi sampel dan menyebabkan kultur false-negative

Cara pengambilan dan penampungan urin porsi tengah pada wanita

1 Siapkan beberapa potongan kasa steril untuk membersihkan daerah vagina dan muara uretra

Satu potong kasa steril dibasahi dengan air sabun dua potong kasa steril dibasahi air atau salin

hangat dan sepotong lagi dibiarkan dalam keadaan kering Jangan memakai larutan antiseptik

untuk membersihkan daerah tersebut Siapkan pula wadah steril dan jangan buka tutupnya

sebelum pembersihan daerah vagina selesai

2 Dengan 2 jari pisahkan kedua labia dan bersihkan daerah vagina dengan potongan kasa steril

yang mengandung sabun Arah pembersihan dari depan ke belakang Kemudian buang kasa

yang telah dipakai ke tempat sampah

3 Bilas daerah tersebut dari arah depan ke belakang dengan potongan kasa yang dibasahi dengan

air atau salin hangat Selama pembilasan tetap pisahkan kedua labia dengan 2 jari dan jangan

biarkan labia menyentuh muara uretra Lakukan pembilasan sekali lagi kemudian keringkan

daerah tersebut dengan potongan kasa steril yang kering Buang kasa yang telah dipakai ke

tempat sampah

4 Dengan tetap memisahkan kedua labia mulailah berkemih Buang beberapa mililiter urin yang

mula-mula keluar Kemudian tampung aliran urin selanjutnya ke dalam wadah steril sampai

kurang lebih sepertiga atau setengah wadah terisi

5 Setelah selesai tutup kembali wadah urin dengan rapat dan bersihkan dinding luar wadah dari

urin yang tertumpah Tuliskan identitas penderita pada wadah tersebut dan kirim segera ke

laboratorium

Cara pengambilan dan penampungan urin porsi tengah pada pria

1 Siapkan beberapa potongan kasa steril untuk membersihkan daerah penis dan muara uretra Satu

potong kasa steril dibasahi dengan air sabun dua potong kasa steril dibasahi dengan air sabun

dua potong kasa steril dibasahi dengan air atau salin hangat dan sepotong lagi dibiarkan dalam

keadaan kering Jangan memakai larutan antiseptik untuk membersihkan daerah tersebut

Siapkan pula wadah steril dan jangan buka tutupnya sebelum pembersihan selesai

2 Tarik prepusium ke belakang dengan satu tangan dan bersihkan daerah ujung penis dengan kasa

yang dibasahi air sabun Buang kasa yang telah dipakai ke tempat sampah

3 Bilas ujung penis dengan kasa yang dibasahi air atau salin hangat Ulangi sekali lagi lalu

keringkan daerah tersebut dengan potongan kasa steril yang kering Buang kasa yang telah

dipakai ke dalam tempat sampah

4 Dengan tetap menahan prepusium ke belakang mulailah berkemih Buang beberapa mililiter

urin yang keluar kemudian tampung urin yang keluar berikutnya ke dalam wadah steril sampai

terisi sepertiga sampai setengahnya

5 Setelah selesai tutup kembali wadah urin dengan rapat dan bersihkan dinding luar wadah dari

urin yang tertumpah Tuliskan identitas penderita pada wadah tersebut dan kirim segera ke

laboratorium

Setelah pengambilan sampel maka harus dilakukan

1 Bahan urin harus segera dikirim ke laboratorium karena penundaan akan menyebabkan bakteri

yang terdapat dalam urin berkembang biak dan penghitungan koloni yang tumbuh pada biakan

menunjukkan jumlah bakteri sebenarnya yang terdapat dalam urin pada saat pengambilan

Sampel harus diterima maksimun 1 jam setelah penampungan

2 Sampel harus sudah diperiksa dalam waktu 2 jam Setiap sampel yang diterima lebih dari 2 jam

setelah pengambilan tanpa bukti telah disimpan dalam kulkas seharusnya tidak dikultur dan

sebaiknya dimintakan sampel baru

3 Bila pengiriman terpaksa ditunda bahan urin harus disimpan pada suhu 4oC selama tidak lebih

dari 24 jam

d Pemeriksaan Urin Empat Porsi (Meares Stamey)

Pemeriksaan ini dilakukan untuk penderita prostatitis Pemeriksaan ini terdiri dari urin empat porsi

yaitu

1 Porsi pertama (VB1) 10 ml pertama urin menunjukkan kondisi uretra

2 Porsi kedua (VB2) sama dengan urin porsi tengah menunjukkan kondisi buli-buli

3 Porsi ketiga (EPS) sekret yang didapatkan setelah masase prostat

4 Porsi keempat (VB4) urin setelah masase prostat

a Eritrosit

Ditemukannya eritrosit dalam urin (hematuria) dapat merupakan penanda bagi berbagai penyakit

glomeruler maupun non-gromeruler seperti batu saluran kemih dan infeksi saluran kemih

b Piuria

Piuria atau sedimen leukosit dalam urin yang didefinisikan oleh Stamm bila ditemukan paling

sedikit 8000ml urin yang tidak disentrifus atau setara dengan 2-5LPB pada urin yang di sentrifus

Infeksi saluran kemih dapat dipastikan bila terdapat leukosit sebanyak gt 10 per mikroliter urin atau

gt 10000 per ml urin

Piuria yang steril dapat ditemukan pada keadaan

1 infeksi tuberkulosis

2 urin terkontaminasi dengan antiseptik

3 urin terkontaminasi dengan leukosit vagina

4 nefritis intersisial kronik (nefropati analgetik)

5 nefrolitiasis

6 tumor uroepitelial

c Silinder

Silinder dalam urin dapat memiliki arti dalam diagnosis penyakit ginjal antara lain

1 silinder eritrosit sangat diagnostik untuk glomerulonefritis atau vaskulitis ginjal

2 silinder leukosit bersama dengan hanya piuria diagnostik untuk pielonefritis

3 silinder epitel dapat ditemukan pada nekrosis tubuler akut atau pada gromerulonefritis akut

4 silinder lemak merupakan penanda untuk sindroma nefrotik bila ditemukan bersamaan dengan

proteinuria nefrotik

d Kristal

Kristal dalam urin tidak diagnostik untuk penyakit ginjal

e Bakteri

oMikroskopis pada pemeriksaan mikroskopis dapat digunakan urin segar tanpa diputar atau

pewarnaan gram Bakteri dinyatakan positif bila dijumpai satu bakteri lapangan pandang

minyak emersi

oBiakan bakteri pembiakan bakteri sedimen urin dimaksudkan untuk memastikan diagnosis ISK

yaitu bila ditemukan bakteri dalam jumlah bermakna yaitu

Pengambilan spesimen Jumlah koloni bakteri per ml urin

Aspirasi supra pubik gt 100 cfuml dari 1 atau lebih

organisme patogen

Kateter gt 20000 cfuml dari 1 organisme

patogen

Urine bag atau urin porsi

tengah

gt 100000 cfuml

f Tes Kimiawi

Beberapa tes kimiawi dapat dipakai untuk penyaring adanya bakteriuria diantaranya yang paling

sering dipakai adalah tes reduksi griess nitrate Dasarnya adalah sebagian besar mikroba kecuali

enterococci mereduksi nitrat

g Tes Plat ndash Celup (Dip-Slide)

Beberapa pabrik mengeluarkan biakan buatan yang berupa lempengan plastik bertangkai dimana

pada kedua sisi permukaannya dilapisi pembenihan padat khusus Lempengan tersebut dicelupkan ke

dalam urin pasien atau dengan digenangi urin Setelah itu lempengan dimasukkan kembali kedalam

tabung plastik tempat penyimpanan semula lalu diletakkan pada suhu 37oC selama satu malam

Penentuan jumlah kumanmL dilakukan dengan membandingkan pola pertumbuhan kuman yang

terjadi dengan serangkaian gambar yang memperlihatkan pola kepadatan koloni antara 1000 hingga

10000000 cfu per mL urin yang diperiksa Cara ini mudah dilakukan murah dan cukup adekuat

Kekurangannya adalah jenis kuman dan kepekaannya tidak dapat diketahui

2 Radiologis

Pemeriksaan radiologis pada ISK dimaksudkan untuk mengetahui adanya batu atau kelainan

anatomis yang merupakan faktor predisposisi ISK Pemeriksaan ini dapat berupa foto polos

abdomen pielografi intravena demikian pula dengan pemeriksaan lainnya misalnya ultrasonografi

dan CT Scan

DIAGNOSIS BANDING

Yang penting adalah membedakan antara pielonefritis dan sistitis Ingat akan pielonefritis

apabila didapatkan infeksi dengan hipertensi disertai gejala-gejala umum adanya faktor

predisposisi fungsi konsentrasi ginjal menurun respons terhadap antibiotik kurang baik

LO 3 8 Penatalaksanaan

Pada ISK yang tidak memberikan gejala klinis tidak perlu pemberian terapi namun bila sudah terjadi keluhan harus segera dapat diberikan antibiotika Antibiotika yang diberikan berdasarkan atas kultur kuman dan test kepekaan antibiotika Tujuan pengobatan ISK adalah mencegah dan menghilangkan gejala mencegah dan mengobati bakteriemia mencegah dan mengurangi risiko kerusakan jaringan ginjal yang mungkin timbul dengan pemberian obat-obatan yang sensitif murah aman dengan efek samping yang minimal

Antibiotika yang digunakan untuk pengobatan infeksi saluran kemih terbagi dua yaitu antibiotika oral dan parenteral

Antibiotika Oral

SulfonamidaAntibiotika ini digunakan untuk mengobati infeksi pertama kali Sulfonamida umumnya diganti dengan antibiotika yang lebih aktif karena sifat resistensinya Keuntungan dari sulfonamide adalah obat ini harganya murah

Trimetoprim-sulfametoksazolKombinasi dari obat ini memiliki efektivitas tinggi dalam melawan bakteri aerob kecuali Pseudomonas aeruginosa Obat ini penting untuk mengobati infeksi dengan komplikasi juga efektif sebagai profilaksis pada infeksi berulang Dosis obat ini adalah 160 mg dan interval pemberiannya tiap 12 jam

Penicillin - Ampicillin adalah penicillin standar yang memiliki aktivitas spektrum luas termasuk

terhadap bakteri penyebab infeksi saluran urin Dosis ampicillin 1000 mg dan interval pemberiannya tiap 6 jam

- Amoxsicillin terabsorbsi lebih baik tetapi memiliki sedikit efek samping Amoxsicillin dikombinasikan dengan clavulanat lebih disukai untuk mengatasi masalah resistensi bakteri Dosis amoxsicillin 500 mg dan interval pemberiannya tiap 8 jam

Cephaloporin Cephalosporin tidak memiliki keuntungan utama dibanding dengan antibiotika lain yang digunakan untuk mengobati infeksi saluran kemih selain itu obat ini juga lebih mahal Cephalosporin umumnya digunakan pada kasus resisten terhadap amoxsicillin dan trimetoprim- sulfametoksazol

Tetrasiklin

Antibiotika ini efektif untuk mengobati infeksi saluran kemih tahap awal Sifat resistensi tetap ada dan penggunannya perlu dipantau dengan tes sensitivitas Antibotika ini umumnya digunakan untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh chlamydial

QuinolonAsam nalidixic asam oxalinic dan cinoxacin efektif digunakan untuk mengobati infeksi tahap awal yang disebabkan oleh bakteri E coli dan Enterobacteriaceae lain tetapi tidak terhadap Pseudomonas aeruginosa Ciprofloxacin ddan ofloxacin diindikasikan untuk terapi sistemik Dosis untuk ciprofloxacin sebesar 50 mg dan interval pemberiannya tiap 12 jam Dosis ofloxacin sebesar 200-300 mg dan interval pemberiannya tiap 12 jam

Nitrofurantoin Antibiotika ini efektif sebagai agen terapi dan profilaksis pada pasien infeksi saluran kemih berulang Keuntungan utamanya adalah hilangnya resistensi walaupun dalam terapi jangka panjang

AzithromycinBerguna pada terapi dosis tunggal yang disebabkan oleh infeksi chlamydial

Methanamin Hippurat dan Methanamin Mandalat Antibiotika ini digunakan untuk terapi profilaksis dan supresif diantara tahap infeksi

Antibiotika Parenteral

AmynoglycosidaGentamicin dan Tobramicin mempunyai efektivitas yang sama tetapi gentamicin sedikit lebih mahal Tobramicin mempunyai aktivitas lebih besar terhadap pseudomonas memilki peranan penting dalam pengobatan onfeksi sistemik yang serius Amikasin umumnya digunakan untuk bakteri yang multiresisten Dosis gentamicin sebesar 3-5 mgkg berat badan dengan interval pemberian tiap 24 jam dan 1 mgkg berat badan dengan interval pemberian tiap 8 jam

PenicillinPenicillin memilki spectrum luas dan lebih efektif untuk menobati infeksi akibat Pseudomonas aeruginosa dan enterococci Penicillin sering digunakan pada pasien yang ginjalnya tidak sepasang atau ketika penggunaan amynoglycosida harus dihindari

CephalosporinCephalosporin generasi kedua dan ketiga memiliki aktivitas melawan bakteri gram negative tetapi tidak efektif melawan Pseudomonas aeruginosa Cephalosporin digunakan untuk mengobati infeksi nosokomial dan uropsesis karena infeksi pathogen

ImipenemsilastatinObat ini memiliki spectrum yang sangat luas terhadap bakteri gram positif negative dan

bakteri anaerob Obat ini aktif melawan infeksi yang disebabkan enterococci dan Pseudomonas aeruginosa tetapi banyak dihubungkan dengan infeksi lanjutan kandida Dosis obat ini sebesar 250-500 mg dengan interval pemberian tiap 6-8 jam

AztreonamObat ini aktif melawan bakteri gram negative termasuk Pseudomonas aeruginosa Umumnya digunakan pada infeksi nosokomial ketika aminoglikosida dihindari serta pada pasien yang sensitive terhadap penicillin Dosis aztreonam sebesar 1000 mg dengan interval pemberian tiap 8-12 jam

LO 3 9 Komplikasi

Gangguan pada ginjal Saat seseorang terkena infeksi pada kandung kemih bakteri dapat naik dan masuk ke ginjal

Prostatitis Inflamasi parenkim ginjal dapat mengawali pembentukan jaringan parut Komplikasi jangka panjang dari pielonefritis akut adalah hipertensi fungsi ginjal terganggu

ESRD dan komplikasi terhadap kehamilan Batu saluran kemih Obstruksi saluran kemih Sistitis emfisematosa

LO 3 10 Prognosis

ISK tanpa kelainan anatomis mempunyai prognosis lebih baik bila dilakukan pengobatan pada fase akut yang adekuat dan disertai pengawasan terhadap kemungkinan infeksi berulang Prognosis jangka panjang pada sebagian besar penderita dengan kelainan anatomis umumnya kurang memuaskan meskipun telah diberikan pengobatan yang adekuat dan dilakukan koreksi bedah Hal ini terjadi terutama pada penderita dengan nefropati refluk Deteksi dini terhadap adanya kelainan anatomis pengobatan yang segera pada fase akut kerjasama yang baik antara dokter ahli bedah urologi dan orang tua penderita sangat diperlukan untuk mencegah terjadinya perburukan yang mengarah pada terminal gagal ginjal kronis

LO 3 11 Pencegahan

Page 7: PBL SK 2 Blok Urin Anyang - anyangan

tekanan yang cukup besar untuk mendorong urin melewati saluran yang tertutup Lapisan epitel

kandung kemih (epitel transisional) mampu meningkatkan atau mengurangi luas permukaan melalui

proses teratur daur membran saat kandung kemih terisi atau kosong

Kandung kemih terisi rarr permukaan epitel meluas dengan cara vesikel-vesikel sitoplasma

disisipkan ke dalam membran permukaan melalui proses eksositosis

Isi kandung kemih keluar rarr vesikel-vesikel ditarik melalui proses eksositosis

Kandung kemih harus memiliki kapasitas penyimpanan yang cukup sehingga urin tidak perlu

terus menerus dikeluarkan

LO 2 2 Persyarafan berkemih

Otot polos kandung kemih banyak mendapatkan persarafan parasimpatis yang apabila

dirangsang akan menyebabkan kontraksi kandung kemih Ketika mdetrussor vesicae berkontraksi

terjadi perangsangan urin

Pintu keluar kandung kemih dijaga 2 sfingter

Sfingter uretra interna terdiri dari otot polos dan berada di bawah kontrol involunter

Sewaktu kandung kemih melemas rileks susunan anatomis uretra interna menutupi pintu

keluar kandung kemih

Sfingter uretra eksterna diperkuat seluruh diafragma pelvis dipersarafi neuron motorik di

bawah kesadaran karena merupakan otot rangka Dapat dengan sengaja dikontraksikan untuk

mencegah pengeluaran urin sewaktu kandung kemih kontraksi amp sfingter uretra interna

terbuka

Daya tampung kandung kemih berkisar 250-400ml semakin banyak terisi urin maka volume di

dalam kandung kemih juga semakin besar dan semakin besar pula tingkat pengaktifan reseptor

regang

Aktivasi reseptor regangrarrke serat-serat aferenrarrkorda spinalisrarrantar neuronrarrrangsang

parasimpatisrarrhambat neuron motorik yang persarafi sfingter eksterna kedua sfingter terbuka dan

urin terdorong keluar menuju uretra karena gaya kontraksi kandung kemih

Distensi kandung kemih oleh air kemih akan merangsang stres reseptor yang terdapat pada

dinding kandung kemih dengan jumlah plusmn 250 cc sudah cukup untuk merangsang berkemih (proses

miksi) Akibatnya akan terjadi reflek kontraksi dinding kandung kemih dan pada saat yang sama

terjadi relaksasi sfingter internus diikuti oleh relaksasi sfingter eksternus dan akhirnya terjadi

pengosongan kandung kemih Rangsangan yang menyebabkan kontraksi kandung kemih dan

relaksasi sfingter interus dihantarkan melalui serabut ndash serabut para simpatis Kontraksi sfingter

eksternus secara volunter bertujuan untuk mencegah atau menghentikan miksi kontrol volunter ini

hanya dapat terjadi bila saraf ndash saraf yang menangani kandung kemih uretra medula spinalis dan otak

masih utuh Bila terjadi kerusakan pada saraf ndash saraf tersebut maka akan terjadi inkontinensia urin

(kencing keluar terus ndash menerus tanpa disadari) dan retensi urine (kencing tertahan) Persarafan dan

peredaran darah vesika urinaria diatur oleh torako lumbar dan kranial dari sistem persarafan otonom

Torako lumbar berfungsi untuk relaksasi lapisan otot dan kontraksi spinter interna Peritonium

melapis kandung kemih sampai kira ndash kira perbatasan ureter masuk kandung kemih Peritoneum

dapat digerakkan membentuk lapisan dan menjadi lurus apabila kandung kemih terisi penuh

Pembuluh darah Arteri vesikalis superior berpangkal dari umbilikalis bagian distal vena membentuk

anyaman dibawah kandung kemih Pembuluh limfe berjalan menuju duktus limfatilis sepanjang

arteri umbilikalis

LI 3 Infeksi Saluran KemihLO 3 1 Definisi

Infeksi Saluran Kemih (ISK) merupakan istilah umum yang menunjukkan keberadaan

mikroorganisme dalam urin Adanya bakteri dalam urin disebut bakteriuria Bakteriuria bermakna

menunjukkan pertumbuhan mikroorganisme lebih dari 105 colony forming units (CFU) pada biakan

urin Bakteriuria bermakna tanpa disertai manifestasi klinis ISK disebut bakteriuria asimptomatik

Sebaliknya bakteriuria bermakna disertai manifestasi klinis disebut bakteriuria simptomatik ISK

akan menunjukkan adanya ketidaknyamanan dan rasa sakit berulang pada kandung kemih dan

disekitar pelvis

LO 3 2 Epidemiologi

ISK ini lebih sering menyerang wanita karena uretra wanita yang pendek dan ostium uretra

externa dekat dengan anus yang berarti bisa terkontaminasi Prevalensi ISK menyerang le 5 wanita

dan 1 sampai 2 laki-laki dengan prevalensi 53 pada bayi bayi yang demam di gawat darurat

Banyak terjadi juga pada wanita hamil wanita dengan aktivitas seksual yang dominan wanita

menopause tapi tetap bisa terjadi kapan saja Seorang wanita minimal sekali pernah mengalami ISK

LO 3 3 Etiologi

Penyebab terbanyak adalah bakteri gram-negatif termasuk bakteri yang biasanya menghuni

usus kemudian naik ke sistem saluran kemih Dari gram negatif tersebut ternyata Escherichia coli

menduduki tempat teratas kemudian diikuti oleh Proteus sp Klebsiella sp Enterobacter sp dan

Pseudomonas spBermacam-macam mikro organisme dapat menyebabkan ISK antara lain dapat

dilihat pada tabel berikut

No

Mikroorganisme Persentase

biakan ()

1 Escherichia coli 50-90

2 Klebsiela sp atau

Enterobacter sp

10-40

3 Proteus sp 5-10

4 Pseudomonas aeroginosa 2-10

5 Staphylococcus

epidermidis

2-10

6 Enterococci sp 2-10

7 Candida albicans 1-2

8 Staphylococcus aureus 1-2

Jenis penyebab ISK non-bakterial adalah biasanya adenovirus yang dapat menyebabkan

sistitis hemoragik Bakteri lain yang dapat menyebabkan ISK melalui cara hematogen adalah

brusella nocardia actinomises dan Mycobacterium tuberculosa Candida sp merupakan jamur yang

paling sering menyebabkan ISK terutama pada pasien-pasien yang menggunakan kateter urin pasien

dengan penyakit imunnocompromised dan pasien yang mendapat pengobatan antibiotik berspektrum

luas Jenis Candida yang paling sering ditemukan adalah Candida albicans dan Candida tropicalis

Semua jamur sistemik dapat menulari saluran kemih secara hematogen

Faktor predisposisi yang menaikkan prevalensi ISK

1 Tidak mengosongkan kandung kemih segera karena bisa menyebabkan multiplikasi bakteri

dan bakteri tinggal di vesika urinaria

2 Saat menggunakan tampon atau saat melakukan aktivitas seksual bisa saja bakteri terdorong

masuk ke uretra wanita bagian dalam

3 Menyebarnya bakteri dari anus saat membilas dari belakang ke depan yang seharusnya dari

depan ke belakang

4 Saat mengganti kateter bisa terjadi kerusakan

5 Bendungan di sistem urinarius yang menghalangi pengosongan kandung kemih

aAnomali kongenital

b Batu saluran kemih

cOklusi ureter (sebagian atau total)

6 Pada wanita menopause saluran dari vesika urinaria ke uretra menjadi tipis karena

kekurangan hormone estrogen Hal ini menyebabkan mudahnya terjadi kerusankan dan infeksi

Wanita juga memproduksi mucus lebih sedikit saat menopause dan tanpa mucus ini bakteri bisa

bermultiplikasi dengan mudahnya Tapi bila wanita menopause melakukan hormone replacement

therapy (HRT) maka kemungkinan ISK lebih kecil

Pada wanita kerusakan fisik dan memar bisa disebabkan aktivitas seksual yang sering dan kuat dan menyebabkan honeymoon cystitis

LO 3 4 Klasifikasi

Infeksi saluran kemih dapat diklasifikasikan berdasarkan anatomi yaitu

1 Infeksi saluran kemih atas

Pielonefritis adalah infeksi pada ginjal itu sendiri Pielonefritis dapat bersifat akut atau kronik

a Pielonefritis akut adalah proses inflamasi parenkim ginjal yang disebabkan oleh infeksi

bakteri biasanya terjadi akibat infeksi kandung kemih asendens Pielonefritis akut juga dapat

terjadi melalui infeksi hematogen

b Pielonefritis kronis (PNK) mungkin terjadi akibat lanjut atau berulang dari infeksi bakteri

berkepanjangan atau infeksi sejak masa kecil Biasanya dijumpai pada individu yang mengidap

batu obstruksi saluran kemih serta refluks vesikoureter dengan atau tanpa bakteriuria kronik

sering diikuti pembentukan jaringan ikat parenkim ginjal yang ditandai pielonefritis kronik

yang spesifik Kemampuan ginjal untuk memekatkan urin menurun karena rusaknya tubulus-

tubulus Glomerulus biasanya tidak terkena hal ini dapat menimbulkan gagal ginjal kronik

2 Infeksi saluran kemih bawah

Cystitis adalah infeksi kandung kemih yang merupakan tempat tersering terjadinya infeksi

Cystitis adalah inflamasi kandung kemih yang paling sering disebabkan oleh infeksi asenden dari

uretra Penyebab lainnya mungkin aliran balik urine dari uretra kedalam kandung kemih

Kontaminasi fekal atau penggunaan kateter atau sistoskop

Beberapa penyelidikan menunjukkan 20 dari wanita-wanita dewasa tanpa mempedulikan

umur setiap tahun mengalami disuria dan insidennya meningkat sesuai pertumbuhan usia dan

aktifitas seksual meningkatnya frekwensi infeksi saluran perkemihan pada wanita terutama yang

gagal berkemih setelah melakukan hubungan seksual dan diperkirakan pula karena uretra wanita

lebih pendek dan tidak mempunyai substansi anti mikroba seperti yang ditemukan pada cairan

seminal

Infeksi ini berkaitan juga dengan penggunaan kontrasepsi spermasida-diafragma karena

kontrsepsi ini dapat menyebabkan obstruksi uretra parsial dan mencegah pengosongan sempurna

kandung kemih Cistitis pada pria merupakan kondisi sekunder akibat bebarapa faktor misalnya

prostat yang terinfeksi epididimitis atau batu pada kandung kemih

Cystitis dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu

a Cystitis primermerupakan radang yang mengenai kandung kemih radang ini dapat terjadi

karena penyakit lainseperti batu pada kandung kemih divertikel hipertropi prostat dan

striktura uretra

b Cystitis sekunder merukan gejala yang timbul kemudian sebagai akibat dari penyakit primer

misalnya uretritis dan prostatitis

Menurut komplikasi

1 ISK sederhana ( tanpa faktor predisposisi )

ISK sederhana yang terjadi pada penderita dengan saluran kencing tak baik anatomic

maupun fungsional normal ISK ini pada usia lanjut terutama mengenai penderita wanita dan infeksi

hanya mengenai mukosa superficial kandung kemih

2 ISK berkomplikasi ( disertai faktor perdisposisi )

Sering menimbulkan banyak masalah karena sering kali kuman penyebab sulit diberantas

kuman penyebab sering resisten terhadap beberapa macam antibiotika sering terjadi bakterimia

sepsis dan shock ISK ini terjadi bila terdapat keadaan- keadaan sebagai berikut

a Kelainan abnormal saluran kencing misalnya batu reflex vesiko uretral obstruksi atoni kandung

kemih paraplegia kateter kandung kencing menetap dan prostatitis

b Kelainan faal ginjal GGA maupun GGK

c Gangguan daya tahan tubuh

d Infeksi yang disebabkan karena organisme virulen seperti prosteus spp yang memproduksi urease

LO 3 5 Patogenesis amp Patofisologi

LO 3 6 Manifestasi Klinis

Gejala klinis ISK sesuai dengan bagian saluran kemih yang terinfeksi sebagai berikut

Pada ISK bagian bawah keluhan pasien biasanya berupa rasa sakit atau rasa panas di uretra

sewaktu kencing dengan air kemih sedikit-sedikit serta rasa tidak enak di daerah suprapubik

Pada ISK bagian atas dapat ditemukan gejala sakit kepala malaise mual muntah demam

menggigil rasa tidak enak atau nyeri di pinggang

Gejala Cystitis

peningkatan frekwensi miksi baik diurnal maupun nokturnal

nyeri buang air kecil (dysuria) karena epitelium yang meradang tertekan

rasa nyeri pada daerah suprapubik atau perineal pinggang belakang

rasa ingin buang air kecil

hematuria

demam yang disertai adanya darah dalam urine pada kasus yang parah

sering buang air kecil (frequency)

gejala gejala sistemik

Gejala infeksi saluran kemih berdasarkan umur penderita adalah sebagai berikut

Bulan Gangguan pertumbuhan anoreksia muntah dan diare kejang koma panashipotermia

tanpa diketahui sebabnya ikterus (sepsis)

1 bln-2 thn Panashipotermia tanpa diketahui sebabnya gangguan pertumbuhan anoreksia

muntah diare kejang koma kolik (anak menjerit keras) air1055421 kemih berbauberubah warna

kadang-kadang disertai nyeri perutpinggang

2-6 thn Panashipotermia tanpa diketahui sebabnya tidak dapat menahan kencing

polakisuria disuria enuresis air kemih berbau dan berubah warna diare muntah gangguan

pertumbuhan serta anoreksia

6-18 thn Nyeri perutpinggang panas tanpa diketahui sebabnya tak dapat menahan kencing

polakisuria disuria enuresis air kemih berbau dan berubah warna

LO 3 7 Diagnosis amp DD

ANAMNESIS

ISK bawah disuria terminal polakisuria nyeri suprapubik

ISK atas nyeri pinggang demam menggigil mual dan muntah hematuria

PEMERIKSAAN FISIK

Febris nyeri tekan suprapubik nyeri ketok sudut kostovertebra

PEMRIKSAAN PENUNJANG

1 Urinalisis

Urinalisa merupakan test yang mengevaluasi sample urin yang bertujuan untuk mendeteksi

kelainan pada traktus urinarius kelainan ginjal dan diabetes Pada pemeriksaan urin rutin jika

ditemukan leukosit yang jumlahnya gt10LPB (Lapangan Pandang Besar) dengan mikroskop maka

hal ini merupakan tanda tidak normal Piuria merupakan tanda yang penting pada ISK Oleh karena

itu leukosit gt10 kemungkinan menandakan adanya ISK

Cara Pengambilan Sampel

Bahan urin untuk pemeriksaaan harus segar dan sebaiknya diambil pagi hari Bahan urin

dapat diambil dengan cara punksi suprapubik (suprapubic puncture=spp) dari kateter dan urin porsi

tengah (midstream urine) Bahan urin yang paling mudah diperoleh adalah urin porsi tengah yang

ditampung dalam wadah bermulut lebar dan steril

A Punksi Suprapubik

Pengambilan urin dengan punksi suprapubik dilakukan pengambilan urin langsung dari

kandung kemih melalui kulit dan dinding perut dengan semprit dan jarum steril Yang penting

pada punksi suprapubik ini adalah tindakan antisepsis yang baik pada daerah yang akan ditusuk

anestesi lokal pada daerah yang akan ditusuk dan keadaan asepsis harus selalu dijaga Bila

keadaan asepsis baik maka bakteri apapun dan berapapun jumlah koloni yang tumbuh pada

biakan dapat dipastikan merupakan penyebab ISK

b Kateter

Bahan urin dapat diambil dari kateter dengan jarum dan semprit yang steril Pada cara ini

juga penting tindakan antisepsis pada daerah kateter yang akan ditusuk dan keadaan asepsis harus

selalu dijaga Tempat penusukan kateter sebaiknya sedekat mungkin dengan ujung kateter yang

berada di dalam kandung kemih (ujung distal) Penilaian urin yang diperoleh dari kateter sama

dengan hasil biakan urin yang diperoleh dari punksi suprapubik

c Urin Porsi Tengah

Urin porsi tengah sebagai sampel pemeriksaan urinalisis merupakan teknik pengambilan yang

paling sering dilakukan dan tidak menimbulkan ketidaknyamanan pada penderita Akan tetapi resiko

kontaminasi akibat kesalahan pengambilan cukup besar Tidak boleh menggunakan antiseptik untuk

persiapan pasien karena dapat mengkontaminasi sampel dan menyebabkan kultur false-negative

Cara pengambilan dan penampungan urin porsi tengah pada wanita

1 Siapkan beberapa potongan kasa steril untuk membersihkan daerah vagina dan muara uretra

Satu potong kasa steril dibasahi dengan air sabun dua potong kasa steril dibasahi air atau salin

hangat dan sepotong lagi dibiarkan dalam keadaan kering Jangan memakai larutan antiseptik

untuk membersihkan daerah tersebut Siapkan pula wadah steril dan jangan buka tutupnya

sebelum pembersihan daerah vagina selesai

2 Dengan 2 jari pisahkan kedua labia dan bersihkan daerah vagina dengan potongan kasa steril

yang mengandung sabun Arah pembersihan dari depan ke belakang Kemudian buang kasa

yang telah dipakai ke tempat sampah

3 Bilas daerah tersebut dari arah depan ke belakang dengan potongan kasa yang dibasahi dengan

air atau salin hangat Selama pembilasan tetap pisahkan kedua labia dengan 2 jari dan jangan

biarkan labia menyentuh muara uretra Lakukan pembilasan sekali lagi kemudian keringkan

daerah tersebut dengan potongan kasa steril yang kering Buang kasa yang telah dipakai ke

tempat sampah

4 Dengan tetap memisahkan kedua labia mulailah berkemih Buang beberapa mililiter urin yang

mula-mula keluar Kemudian tampung aliran urin selanjutnya ke dalam wadah steril sampai

kurang lebih sepertiga atau setengah wadah terisi

5 Setelah selesai tutup kembali wadah urin dengan rapat dan bersihkan dinding luar wadah dari

urin yang tertumpah Tuliskan identitas penderita pada wadah tersebut dan kirim segera ke

laboratorium

Cara pengambilan dan penampungan urin porsi tengah pada pria

1 Siapkan beberapa potongan kasa steril untuk membersihkan daerah penis dan muara uretra Satu

potong kasa steril dibasahi dengan air sabun dua potong kasa steril dibasahi dengan air sabun

dua potong kasa steril dibasahi dengan air atau salin hangat dan sepotong lagi dibiarkan dalam

keadaan kering Jangan memakai larutan antiseptik untuk membersihkan daerah tersebut

Siapkan pula wadah steril dan jangan buka tutupnya sebelum pembersihan selesai

2 Tarik prepusium ke belakang dengan satu tangan dan bersihkan daerah ujung penis dengan kasa

yang dibasahi air sabun Buang kasa yang telah dipakai ke tempat sampah

3 Bilas ujung penis dengan kasa yang dibasahi air atau salin hangat Ulangi sekali lagi lalu

keringkan daerah tersebut dengan potongan kasa steril yang kering Buang kasa yang telah

dipakai ke dalam tempat sampah

4 Dengan tetap menahan prepusium ke belakang mulailah berkemih Buang beberapa mililiter

urin yang keluar kemudian tampung urin yang keluar berikutnya ke dalam wadah steril sampai

terisi sepertiga sampai setengahnya

5 Setelah selesai tutup kembali wadah urin dengan rapat dan bersihkan dinding luar wadah dari

urin yang tertumpah Tuliskan identitas penderita pada wadah tersebut dan kirim segera ke

laboratorium

Setelah pengambilan sampel maka harus dilakukan

1 Bahan urin harus segera dikirim ke laboratorium karena penundaan akan menyebabkan bakteri

yang terdapat dalam urin berkembang biak dan penghitungan koloni yang tumbuh pada biakan

menunjukkan jumlah bakteri sebenarnya yang terdapat dalam urin pada saat pengambilan

Sampel harus diterima maksimun 1 jam setelah penampungan

2 Sampel harus sudah diperiksa dalam waktu 2 jam Setiap sampel yang diterima lebih dari 2 jam

setelah pengambilan tanpa bukti telah disimpan dalam kulkas seharusnya tidak dikultur dan

sebaiknya dimintakan sampel baru

3 Bila pengiriman terpaksa ditunda bahan urin harus disimpan pada suhu 4oC selama tidak lebih

dari 24 jam

d Pemeriksaan Urin Empat Porsi (Meares Stamey)

Pemeriksaan ini dilakukan untuk penderita prostatitis Pemeriksaan ini terdiri dari urin empat porsi

yaitu

1 Porsi pertama (VB1) 10 ml pertama urin menunjukkan kondisi uretra

2 Porsi kedua (VB2) sama dengan urin porsi tengah menunjukkan kondisi buli-buli

3 Porsi ketiga (EPS) sekret yang didapatkan setelah masase prostat

4 Porsi keempat (VB4) urin setelah masase prostat

a Eritrosit

Ditemukannya eritrosit dalam urin (hematuria) dapat merupakan penanda bagi berbagai penyakit

glomeruler maupun non-gromeruler seperti batu saluran kemih dan infeksi saluran kemih

b Piuria

Piuria atau sedimen leukosit dalam urin yang didefinisikan oleh Stamm bila ditemukan paling

sedikit 8000ml urin yang tidak disentrifus atau setara dengan 2-5LPB pada urin yang di sentrifus

Infeksi saluran kemih dapat dipastikan bila terdapat leukosit sebanyak gt 10 per mikroliter urin atau

gt 10000 per ml urin

Piuria yang steril dapat ditemukan pada keadaan

1 infeksi tuberkulosis

2 urin terkontaminasi dengan antiseptik

3 urin terkontaminasi dengan leukosit vagina

4 nefritis intersisial kronik (nefropati analgetik)

5 nefrolitiasis

6 tumor uroepitelial

c Silinder

Silinder dalam urin dapat memiliki arti dalam diagnosis penyakit ginjal antara lain

1 silinder eritrosit sangat diagnostik untuk glomerulonefritis atau vaskulitis ginjal

2 silinder leukosit bersama dengan hanya piuria diagnostik untuk pielonefritis

3 silinder epitel dapat ditemukan pada nekrosis tubuler akut atau pada gromerulonefritis akut

4 silinder lemak merupakan penanda untuk sindroma nefrotik bila ditemukan bersamaan dengan

proteinuria nefrotik

d Kristal

Kristal dalam urin tidak diagnostik untuk penyakit ginjal

e Bakteri

oMikroskopis pada pemeriksaan mikroskopis dapat digunakan urin segar tanpa diputar atau

pewarnaan gram Bakteri dinyatakan positif bila dijumpai satu bakteri lapangan pandang

minyak emersi

oBiakan bakteri pembiakan bakteri sedimen urin dimaksudkan untuk memastikan diagnosis ISK

yaitu bila ditemukan bakteri dalam jumlah bermakna yaitu

Pengambilan spesimen Jumlah koloni bakteri per ml urin

Aspirasi supra pubik gt 100 cfuml dari 1 atau lebih

organisme patogen

Kateter gt 20000 cfuml dari 1 organisme

patogen

Urine bag atau urin porsi

tengah

gt 100000 cfuml

f Tes Kimiawi

Beberapa tes kimiawi dapat dipakai untuk penyaring adanya bakteriuria diantaranya yang paling

sering dipakai adalah tes reduksi griess nitrate Dasarnya adalah sebagian besar mikroba kecuali

enterococci mereduksi nitrat

g Tes Plat ndash Celup (Dip-Slide)

Beberapa pabrik mengeluarkan biakan buatan yang berupa lempengan plastik bertangkai dimana

pada kedua sisi permukaannya dilapisi pembenihan padat khusus Lempengan tersebut dicelupkan ke

dalam urin pasien atau dengan digenangi urin Setelah itu lempengan dimasukkan kembali kedalam

tabung plastik tempat penyimpanan semula lalu diletakkan pada suhu 37oC selama satu malam

Penentuan jumlah kumanmL dilakukan dengan membandingkan pola pertumbuhan kuman yang

terjadi dengan serangkaian gambar yang memperlihatkan pola kepadatan koloni antara 1000 hingga

10000000 cfu per mL urin yang diperiksa Cara ini mudah dilakukan murah dan cukup adekuat

Kekurangannya adalah jenis kuman dan kepekaannya tidak dapat diketahui

2 Radiologis

Pemeriksaan radiologis pada ISK dimaksudkan untuk mengetahui adanya batu atau kelainan

anatomis yang merupakan faktor predisposisi ISK Pemeriksaan ini dapat berupa foto polos

abdomen pielografi intravena demikian pula dengan pemeriksaan lainnya misalnya ultrasonografi

dan CT Scan

DIAGNOSIS BANDING

Yang penting adalah membedakan antara pielonefritis dan sistitis Ingat akan pielonefritis

apabila didapatkan infeksi dengan hipertensi disertai gejala-gejala umum adanya faktor

predisposisi fungsi konsentrasi ginjal menurun respons terhadap antibiotik kurang baik

LO 3 8 Penatalaksanaan

Pada ISK yang tidak memberikan gejala klinis tidak perlu pemberian terapi namun bila sudah terjadi keluhan harus segera dapat diberikan antibiotika Antibiotika yang diberikan berdasarkan atas kultur kuman dan test kepekaan antibiotika Tujuan pengobatan ISK adalah mencegah dan menghilangkan gejala mencegah dan mengobati bakteriemia mencegah dan mengurangi risiko kerusakan jaringan ginjal yang mungkin timbul dengan pemberian obat-obatan yang sensitif murah aman dengan efek samping yang minimal

Antibiotika yang digunakan untuk pengobatan infeksi saluran kemih terbagi dua yaitu antibiotika oral dan parenteral

Antibiotika Oral

SulfonamidaAntibiotika ini digunakan untuk mengobati infeksi pertama kali Sulfonamida umumnya diganti dengan antibiotika yang lebih aktif karena sifat resistensinya Keuntungan dari sulfonamide adalah obat ini harganya murah

Trimetoprim-sulfametoksazolKombinasi dari obat ini memiliki efektivitas tinggi dalam melawan bakteri aerob kecuali Pseudomonas aeruginosa Obat ini penting untuk mengobati infeksi dengan komplikasi juga efektif sebagai profilaksis pada infeksi berulang Dosis obat ini adalah 160 mg dan interval pemberiannya tiap 12 jam

Penicillin - Ampicillin adalah penicillin standar yang memiliki aktivitas spektrum luas termasuk

terhadap bakteri penyebab infeksi saluran urin Dosis ampicillin 1000 mg dan interval pemberiannya tiap 6 jam

- Amoxsicillin terabsorbsi lebih baik tetapi memiliki sedikit efek samping Amoxsicillin dikombinasikan dengan clavulanat lebih disukai untuk mengatasi masalah resistensi bakteri Dosis amoxsicillin 500 mg dan interval pemberiannya tiap 8 jam

Cephaloporin Cephalosporin tidak memiliki keuntungan utama dibanding dengan antibiotika lain yang digunakan untuk mengobati infeksi saluran kemih selain itu obat ini juga lebih mahal Cephalosporin umumnya digunakan pada kasus resisten terhadap amoxsicillin dan trimetoprim- sulfametoksazol

Tetrasiklin

Antibiotika ini efektif untuk mengobati infeksi saluran kemih tahap awal Sifat resistensi tetap ada dan penggunannya perlu dipantau dengan tes sensitivitas Antibotika ini umumnya digunakan untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh chlamydial

QuinolonAsam nalidixic asam oxalinic dan cinoxacin efektif digunakan untuk mengobati infeksi tahap awal yang disebabkan oleh bakteri E coli dan Enterobacteriaceae lain tetapi tidak terhadap Pseudomonas aeruginosa Ciprofloxacin ddan ofloxacin diindikasikan untuk terapi sistemik Dosis untuk ciprofloxacin sebesar 50 mg dan interval pemberiannya tiap 12 jam Dosis ofloxacin sebesar 200-300 mg dan interval pemberiannya tiap 12 jam

Nitrofurantoin Antibiotika ini efektif sebagai agen terapi dan profilaksis pada pasien infeksi saluran kemih berulang Keuntungan utamanya adalah hilangnya resistensi walaupun dalam terapi jangka panjang

AzithromycinBerguna pada terapi dosis tunggal yang disebabkan oleh infeksi chlamydial

Methanamin Hippurat dan Methanamin Mandalat Antibiotika ini digunakan untuk terapi profilaksis dan supresif diantara tahap infeksi

Antibiotika Parenteral

AmynoglycosidaGentamicin dan Tobramicin mempunyai efektivitas yang sama tetapi gentamicin sedikit lebih mahal Tobramicin mempunyai aktivitas lebih besar terhadap pseudomonas memilki peranan penting dalam pengobatan onfeksi sistemik yang serius Amikasin umumnya digunakan untuk bakteri yang multiresisten Dosis gentamicin sebesar 3-5 mgkg berat badan dengan interval pemberian tiap 24 jam dan 1 mgkg berat badan dengan interval pemberian tiap 8 jam

PenicillinPenicillin memilki spectrum luas dan lebih efektif untuk menobati infeksi akibat Pseudomonas aeruginosa dan enterococci Penicillin sering digunakan pada pasien yang ginjalnya tidak sepasang atau ketika penggunaan amynoglycosida harus dihindari

CephalosporinCephalosporin generasi kedua dan ketiga memiliki aktivitas melawan bakteri gram negative tetapi tidak efektif melawan Pseudomonas aeruginosa Cephalosporin digunakan untuk mengobati infeksi nosokomial dan uropsesis karena infeksi pathogen

ImipenemsilastatinObat ini memiliki spectrum yang sangat luas terhadap bakteri gram positif negative dan

bakteri anaerob Obat ini aktif melawan infeksi yang disebabkan enterococci dan Pseudomonas aeruginosa tetapi banyak dihubungkan dengan infeksi lanjutan kandida Dosis obat ini sebesar 250-500 mg dengan interval pemberian tiap 6-8 jam

AztreonamObat ini aktif melawan bakteri gram negative termasuk Pseudomonas aeruginosa Umumnya digunakan pada infeksi nosokomial ketika aminoglikosida dihindari serta pada pasien yang sensitive terhadap penicillin Dosis aztreonam sebesar 1000 mg dengan interval pemberian tiap 8-12 jam

LO 3 9 Komplikasi

Gangguan pada ginjal Saat seseorang terkena infeksi pada kandung kemih bakteri dapat naik dan masuk ke ginjal

Prostatitis Inflamasi parenkim ginjal dapat mengawali pembentukan jaringan parut Komplikasi jangka panjang dari pielonefritis akut adalah hipertensi fungsi ginjal terganggu

ESRD dan komplikasi terhadap kehamilan Batu saluran kemih Obstruksi saluran kemih Sistitis emfisematosa

LO 3 10 Prognosis

ISK tanpa kelainan anatomis mempunyai prognosis lebih baik bila dilakukan pengobatan pada fase akut yang adekuat dan disertai pengawasan terhadap kemungkinan infeksi berulang Prognosis jangka panjang pada sebagian besar penderita dengan kelainan anatomis umumnya kurang memuaskan meskipun telah diberikan pengobatan yang adekuat dan dilakukan koreksi bedah Hal ini terjadi terutama pada penderita dengan nefropati refluk Deteksi dini terhadap adanya kelainan anatomis pengobatan yang segera pada fase akut kerjasama yang baik antara dokter ahli bedah urologi dan orang tua penderita sangat diperlukan untuk mencegah terjadinya perburukan yang mengarah pada terminal gagal ginjal kronis

LO 3 11 Pencegahan

Page 8: PBL SK 2 Blok Urin Anyang - anyangan

eksternus secara volunter bertujuan untuk mencegah atau menghentikan miksi kontrol volunter ini

hanya dapat terjadi bila saraf ndash saraf yang menangani kandung kemih uretra medula spinalis dan otak

masih utuh Bila terjadi kerusakan pada saraf ndash saraf tersebut maka akan terjadi inkontinensia urin

(kencing keluar terus ndash menerus tanpa disadari) dan retensi urine (kencing tertahan) Persarafan dan

peredaran darah vesika urinaria diatur oleh torako lumbar dan kranial dari sistem persarafan otonom

Torako lumbar berfungsi untuk relaksasi lapisan otot dan kontraksi spinter interna Peritonium

melapis kandung kemih sampai kira ndash kira perbatasan ureter masuk kandung kemih Peritoneum

dapat digerakkan membentuk lapisan dan menjadi lurus apabila kandung kemih terisi penuh

Pembuluh darah Arteri vesikalis superior berpangkal dari umbilikalis bagian distal vena membentuk

anyaman dibawah kandung kemih Pembuluh limfe berjalan menuju duktus limfatilis sepanjang

arteri umbilikalis

LI 3 Infeksi Saluran KemihLO 3 1 Definisi

Infeksi Saluran Kemih (ISK) merupakan istilah umum yang menunjukkan keberadaan

mikroorganisme dalam urin Adanya bakteri dalam urin disebut bakteriuria Bakteriuria bermakna

menunjukkan pertumbuhan mikroorganisme lebih dari 105 colony forming units (CFU) pada biakan

urin Bakteriuria bermakna tanpa disertai manifestasi klinis ISK disebut bakteriuria asimptomatik

Sebaliknya bakteriuria bermakna disertai manifestasi klinis disebut bakteriuria simptomatik ISK

akan menunjukkan adanya ketidaknyamanan dan rasa sakit berulang pada kandung kemih dan

disekitar pelvis

LO 3 2 Epidemiologi

ISK ini lebih sering menyerang wanita karena uretra wanita yang pendek dan ostium uretra

externa dekat dengan anus yang berarti bisa terkontaminasi Prevalensi ISK menyerang le 5 wanita

dan 1 sampai 2 laki-laki dengan prevalensi 53 pada bayi bayi yang demam di gawat darurat

Banyak terjadi juga pada wanita hamil wanita dengan aktivitas seksual yang dominan wanita

menopause tapi tetap bisa terjadi kapan saja Seorang wanita minimal sekali pernah mengalami ISK

LO 3 3 Etiologi

Penyebab terbanyak adalah bakteri gram-negatif termasuk bakteri yang biasanya menghuni

usus kemudian naik ke sistem saluran kemih Dari gram negatif tersebut ternyata Escherichia coli

menduduki tempat teratas kemudian diikuti oleh Proteus sp Klebsiella sp Enterobacter sp dan

Pseudomonas spBermacam-macam mikro organisme dapat menyebabkan ISK antara lain dapat

dilihat pada tabel berikut

No

Mikroorganisme Persentase

biakan ()

1 Escherichia coli 50-90

2 Klebsiela sp atau

Enterobacter sp

10-40

3 Proteus sp 5-10

4 Pseudomonas aeroginosa 2-10

5 Staphylococcus

epidermidis

2-10

6 Enterococci sp 2-10

7 Candida albicans 1-2

8 Staphylococcus aureus 1-2

Jenis penyebab ISK non-bakterial adalah biasanya adenovirus yang dapat menyebabkan

sistitis hemoragik Bakteri lain yang dapat menyebabkan ISK melalui cara hematogen adalah

brusella nocardia actinomises dan Mycobacterium tuberculosa Candida sp merupakan jamur yang

paling sering menyebabkan ISK terutama pada pasien-pasien yang menggunakan kateter urin pasien

dengan penyakit imunnocompromised dan pasien yang mendapat pengobatan antibiotik berspektrum

luas Jenis Candida yang paling sering ditemukan adalah Candida albicans dan Candida tropicalis

Semua jamur sistemik dapat menulari saluran kemih secara hematogen

Faktor predisposisi yang menaikkan prevalensi ISK

1 Tidak mengosongkan kandung kemih segera karena bisa menyebabkan multiplikasi bakteri

dan bakteri tinggal di vesika urinaria

2 Saat menggunakan tampon atau saat melakukan aktivitas seksual bisa saja bakteri terdorong

masuk ke uretra wanita bagian dalam

3 Menyebarnya bakteri dari anus saat membilas dari belakang ke depan yang seharusnya dari

depan ke belakang

4 Saat mengganti kateter bisa terjadi kerusakan

5 Bendungan di sistem urinarius yang menghalangi pengosongan kandung kemih

aAnomali kongenital

b Batu saluran kemih

cOklusi ureter (sebagian atau total)

6 Pada wanita menopause saluran dari vesika urinaria ke uretra menjadi tipis karena

kekurangan hormone estrogen Hal ini menyebabkan mudahnya terjadi kerusankan dan infeksi

Wanita juga memproduksi mucus lebih sedikit saat menopause dan tanpa mucus ini bakteri bisa

bermultiplikasi dengan mudahnya Tapi bila wanita menopause melakukan hormone replacement

therapy (HRT) maka kemungkinan ISK lebih kecil

Pada wanita kerusakan fisik dan memar bisa disebabkan aktivitas seksual yang sering dan kuat dan menyebabkan honeymoon cystitis

LO 3 4 Klasifikasi

Infeksi saluran kemih dapat diklasifikasikan berdasarkan anatomi yaitu

1 Infeksi saluran kemih atas

Pielonefritis adalah infeksi pada ginjal itu sendiri Pielonefritis dapat bersifat akut atau kronik

a Pielonefritis akut adalah proses inflamasi parenkim ginjal yang disebabkan oleh infeksi

bakteri biasanya terjadi akibat infeksi kandung kemih asendens Pielonefritis akut juga dapat

terjadi melalui infeksi hematogen

b Pielonefritis kronis (PNK) mungkin terjadi akibat lanjut atau berulang dari infeksi bakteri

berkepanjangan atau infeksi sejak masa kecil Biasanya dijumpai pada individu yang mengidap

batu obstruksi saluran kemih serta refluks vesikoureter dengan atau tanpa bakteriuria kronik

sering diikuti pembentukan jaringan ikat parenkim ginjal yang ditandai pielonefritis kronik

yang spesifik Kemampuan ginjal untuk memekatkan urin menurun karena rusaknya tubulus-

tubulus Glomerulus biasanya tidak terkena hal ini dapat menimbulkan gagal ginjal kronik

2 Infeksi saluran kemih bawah

Cystitis adalah infeksi kandung kemih yang merupakan tempat tersering terjadinya infeksi

Cystitis adalah inflamasi kandung kemih yang paling sering disebabkan oleh infeksi asenden dari

uretra Penyebab lainnya mungkin aliran balik urine dari uretra kedalam kandung kemih

Kontaminasi fekal atau penggunaan kateter atau sistoskop

Beberapa penyelidikan menunjukkan 20 dari wanita-wanita dewasa tanpa mempedulikan

umur setiap tahun mengalami disuria dan insidennya meningkat sesuai pertumbuhan usia dan

aktifitas seksual meningkatnya frekwensi infeksi saluran perkemihan pada wanita terutama yang

gagal berkemih setelah melakukan hubungan seksual dan diperkirakan pula karena uretra wanita

lebih pendek dan tidak mempunyai substansi anti mikroba seperti yang ditemukan pada cairan

seminal

Infeksi ini berkaitan juga dengan penggunaan kontrasepsi spermasida-diafragma karena

kontrsepsi ini dapat menyebabkan obstruksi uretra parsial dan mencegah pengosongan sempurna

kandung kemih Cistitis pada pria merupakan kondisi sekunder akibat bebarapa faktor misalnya

prostat yang terinfeksi epididimitis atau batu pada kandung kemih

Cystitis dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu

a Cystitis primermerupakan radang yang mengenai kandung kemih radang ini dapat terjadi

karena penyakit lainseperti batu pada kandung kemih divertikel hipertropi prostat dan

striktura uretra

b Cystitis sekunder merukan gejala yang timbul kemudian sebagai akibat dari penyakit primer

misalnya uretritis dan prostatitis

Menurut komplikasi

1 ISK sederhana ( tanpa faktor predisposisi )

ISK sederhana yang terjadi pada penderita dengan saluran kencing tak baik anatomic

maupun fungsional normal ISK ini pada usia lanjut terutama mengenai penderita wanita dan infeksi

hanya mengenai mukosa superficial kandung kemih

2 ISK berkomplikasi ( disertai faktor perdisposisi )

Sering menimbulkan banyak masalah karena sering kali kuman penyebab sulit diberantas

kuman penyebab sering resisten terhadap beberapa macam antibiotika sering terjadi bakterimia

sepsis dan shock ISK ini terjadi bila terdapat keadaan- keadaan sebagai berikut

a Kelainan abnormal saluran kencing misalnya batu reflex vesiko uretral obstruksi atoni kandung

kemih paraplegia kateter kandung kencing menetap dan prostatitis

b Kelainan faal ginjal GGA maupun GGK

c Gangguan daya tahan tubuh

d Infeksi yang disebabkan karena organisme virulen seperti prosteus spp yang memproduksi urease

LO 3 5 Patogenesis amp Patofisologi

LO 3 6 Manifestasi Klinis

Gejala klinis ISK sesuai dengan bagian saluran kemih yang terinfeksi sebagai berikut

Pada ISK bagian bawah keluhan pasien biasanya berupa rasa sakit atau rasa panas di uretra

sewaktu kencing dengan air kemih sedikit-sedikit serta rasa tidak enak di daerah suprapubik

Pada ISK bagian atas dapat ditemukan gejala sakit kepala malaise mual muntah demam

menggigil rasa tidak enak atau nyeri di pinggang

Gejala Cystitis

peningkatan frekwensi miksi baik diurnal maupun nokturnal

nyeri buang air kecil (dysuria) karena epitelium yang meradang tertekan

rasa nyeri pada daerah suprapubik atau perineal pinggang belakang

rasa ingin buang air kecil

hematuria

demam yang disertai adanya darah dalam urine pada kasus yang parah

sering buang air kecil (frequency)

gejala gejala sistemik

Gejala infeksi saluran kemih berdasarkan umur penderita adalah sebagai berikut

Bulan Gangguan pertumbuhan anoreksia muntah dan diare kejang koma panashipotermia

tanpa diketahui sebabnya ikterus (sepsis)

1 bln-2 thn Panashipotermia tanpa diketahui sebabnya gangguan pertumbuhan anoreksia

muntah diare kejang koma kolik (anak menjerit keras) air1055421 kemih berbauberubah warna

kadang-kadang disertai nyeri perutpinggang

2-6 thn Panashipotermia tanpa diketahui sebabnya tidak dapat menahan kencing

polakisuria disuria enuresis air kemih berbau dan berubah warna diare muntah gangguan

pertumbuhan serta anoreksia

6-18 thn Nyeri perutpinggang panas tanpa diketahui sebabnya tak dapat menahan kencing

polakisuria disuria enuresis air kemih berbau dan berubah warna

LO 3 7 Diagnosis amp DD

ANAMNESIS

ISK bawah disuria terminal polakisuria nyeri suprapubik

ISK atas nyeri pinggang demam menggigil mual dan muntah hematuria

PEMERIKSAAN FISIK

Febris nyeri tekan suprapubik nyeri ketok sudut kostovertebra

PEMRIKSAAN PENUNJANG

1 Urinalisis

Urinalisa merupakan test yang mengevaluasi sample urin yang bertujuan untuk mendeteksi

kelainan pada traktus urinarius kelainan ginjal dan diabetes Pada pemeriksaan urin rutin jika

ditemukan leukosit yang jumlahnya gt10LPB (Lapangan Pandang Besar) dengan mikroskop maka

hal ini merupakan tanda tidak normal Piuria merupakan tanda yang penting pada ISK Oleh karena

itu leukosit gt10 kemungkinan menandakan adanya ISK

Cara Pengambilan Sampel

Bahan urin untuk pemeriksaaan harus segar dan sebaiknya diambil pagi hari Bahan urin

dapat diambil dengan cara punksi suprapubik (suprapubic puncture=spp) dari kateter dan urin porsi

tengah (midstream urine) Bahan urin yang paling mudah diperoleh adalah urin porsi tengah yang

ditampung dalam wadah bermulut lebar dan steril

A Punksi Suprapubik

Pengambilan urin dengan punksi suprapubik dilakukan pengambilan urin langsung dari

kandung kemih melalui kulit dan dinding perut dengan semprit dan jarum steril Yang penting

pada punksi suprapubik ini adalah tindakan antisepsis yang baik pada daerah yang akan ditusuk

anestesi lokal pada daerah yang akan ditusuk dan keadaan asepsis harus selalu dijaga Bila

keadaan asepsis baik maka bakteri apapun dan berapapun jumlah koloni yang tumbuh pada

biakan dapat dipastikan merupakan penyebab ISK

b Kateter

Bahan urin dapat diambil dari kateter dengan jarum dan semprit yang steril Pada cara ini

juga penting tindakan antisepsis pada daerah kateter yang akan ditusuk dan keadaan asepsis harus

selalu dijaga Tempat penusukan kateter sebaiknya sedekat mungkin dengan ujung kateter yang

berada di dalam kandung kemih (ujung distal) Penilaian urin yang diperoleh dari kateter sama

dengan hasil biakan urin yang diperoleh dari punksi suprapubik

c Urin Porsi Tengah

Urin porsi tengah sebagai sampel pemeriksaan urinalisis merupakan teknik pengambilan yang

paling sering dilakukan dan tidak menimbulkan ketidaknyamanan pada penderita Akan tetapi resiko

kontaminasi akibat kesalahan pengambilan cukup besar Tidak boleh menggunakan antiseptik untuk

persiapan pasien karena dapat mengkontaminasi sampel dan menyebabkan kultur false-negative

Cara pengambilan dan penampungan urin porsi tengah pada wanita

1 Siapkan beberapa potongan kasa steril untuk membersihkan daerah vagina dan muara uretra

Satu potong kasa steril dibasahi dengan air sabun dua potong kasa steril dibasahi air atau salin

hangat dan sepotong lagi dibiarkan dalam keadaan kering Jangan memakai larutan antiseptik

untuk membersihkan daerah tersebut Siapkan pula wadah steril dan jangan buka tutupnya

sebelum pembersihan daerah vagina selesai

2 Dengan 2 jari pisahkan kedua labia dan bersihkan daerah vagina dengan potongan kasa steril

yang mengandung sabun Arah pembersihan dari depan ke belakang Kemudian buang kasa

yang telah dipakai ke tempat sampah

3 Bilas daerah tersebut dari arah depan ke belakang dengan potongan kasa yang dibasahi dengan

air atau salin hangat Selama pembilasan tetap pisahkan kedua labia dengan 2 jari dan jangan

biarkan labia menyentuh muara uretra Lakukan pembilasan sekali lagi kemudian keringkan

daerah tersebut dengan potongan kasa steril yang kering Buang kasa yang telah dipakai ke

tempat sampah

4 Dengan tetap memisahkan kedua labia mulailah berkemih Buang beberapa mililiter urin yang

mula-mula keluar Kemudian tampung aliran urin selanjutnya ke dalam wadah steril sampai

kurang lebih sepertiga atau setengah wadah terisi

5 Setelah selesai tutup kembali wadah urin dengan rapat dan bersihkan dinding luar wadah dari

urin yang tertumpah Tuliskan identitas penderita pada wadah tersebut dan kirim segera ke

laboratorium

Cara pengambilan dan penampungan urin porsi tengah pada pria

1 Siapkan beberapa potongan kasa steril untuk membersihkan daerah penis dan muara uretra Satu

potong kasa steril dibasahi dengan air sabun dua potong kasa steril dibasahi dengan air sabun

dua potong kasa steril dibasahi dengan air atau salin hangat dan sepotong lagi dibiarkan dalam

keadaan kering Jangan memakai larutan antiseptik untuk membersihkan daerah tersebut

Siapkan pula wadah steril dan jangan buka tutupnya sebelum pembersihan selesai

2 Tarik prepusium ke belakang dengan satu tangan dan bersihkan daerah ujung penis dengan kasa

yang dibasahi air sabun Buang kasa yang telah dipakai ke tempat sampah

3 Bilas ujung penis dengan kasa yang dibasahi air atau salin hangat Ulangi sekali lagi lalu

keringkan daerah tersebut dengan potongan kasa steril yang kering Buang kasa yang telah

dipakai ke dalam tempat sampah

4 Dengan tetap menahan prepusium ke belakang mulailah berkemih Buang beberapa mililiter

urin yang keluar kemudian tampung urin yang keluar berikutnya ke dalam wadah steril sampai

terisi sepertiga sampai setengahnya

5 Setelah selesai tutup kembali wadah urin dengan rapat dan bersihkan dinding luar wadah dari

urin yang tertumpah Tuliskan identitas penderita pada wadah tersebut dan kirim segera ke

laboratorium

Setelah pengambilan sampel maka harus dilakukan

1 Bahan urin harus segera dikirim ke laboratorium karena penundaan akan menyebabkan bakteri

yang terdapat dalam urin berkembang biak dan penghitungan koloni yang tumbuh pada biakan

menunjukkan jumlah bakteri sebenarnya yang terdapat dalam urin pada saat pengambilan

Sampel harus diterima maksimun 1 jam setelah penampungan

2 Sampel harus sudah diperiksa dalam waktu 2 jam Setiap sampel yang diterima lebih dari 2 jam

setelah pengambilan tanpa bukti telah disimpan dalam kulkas seharusnya tidak dikultur dan

sebaiknya dimintakan sampel baru

3 Bila pengiriman terpaksa ditunda bahan urin harus disimpan pada suhu 4oC selama tidak lebih

dari 24 jam

d Pemeriksaan Urin Empat Porsi (Meares Stamey)

Pemeriksaan ini dilakukan untuk penderita prostatitis Pemeriksaan ini terdiri dari urin empat porsi

yaitu

1 Porsi pertama (VB1) 10 ml pertama urin menunjukkan kondisi uretra

2 Porsi kedua (VB2) sama dengan urin porsi tengah menunjukkan kondisi buli-buli

3 Porsi ketiga (EPS) sekret yang didapatkan setelah masase prostat

4 Porsi keempat (VB4) urin setelah masase prostat

a Eritrosit

Ditemukannya eritrosit dalam urin (hematuria) dapat merupakan penanda bagi berbagai penyakit

glomeruler maupun non-gromeruler seperti batu saluran kemih dan infeksi saluran kemih

b Piuria

Piuria atau sedimen leukosit dalam urin yang didefinisikan oleh Stamm bila ditemukan paling

sedikit 8000ml urin yang tidak disentrifus atau setara dengan 2-5LPB pada urin yang di sentrifus

Infeksi saluran kemih dapat dipastikan bila terdapat leukosit sebanyak gt 10 per mikroliter urin atau

gt 10000 per ml urin

Piuria yang steril dapat ditemukan pada keadaan

1 infeksi tuberkulosis

2 urin terkontaminasi dengan antiseptik

3 urin terkontaminasi dengan leukosit vagina

4 nefritis intersisial kronik (nefropati analgetik)

5 nefrolitiasis

6 tumor uroepitelial

c Silinder

Silinder dalam urin dapat memiliki arti dalam diagnosis penyakit ginjal antara lain

1 silinder eritrosit sangat diagnostik untuk glomerulonefritis atau vaskulitis ginjal

2 silinder leukosit bersama dengan hanya piuria diagnostik untuk pielonefritis

3 silinder epitel dapat ditemukan pada nekrosis tubuler akut atau pada gromerulonefritis akut

4 silinder lemak merupakan penanda untuk sindroma nefrotik bila ditemukan bersamaan dengan

proteinuria nefrotik

d Kristal

Kristal dalam urin tidak diagnostik untuk penyakit ginjal

e Bakteri

oMikroskopis pada pemeriksaan mikroskopis dapat digunakan urin segar tanpa diputar atau

pewarnaan gram Bakteri dinyatakan positif bila dijumpai satu bakteri lapangan pandang

minyak emersi

oBiakan bakteri pembiakan bakteri sedimen urin dimaksudkan untuk memastikan diagnosis ISK

yaitu bila ditemukan bakteri dalam jumlah bermakna yaitu

Pengambilan spesimen Jumlah koloni bakteri per ml urin

Aspirasi supra pubik gt 100 cfuml dari 1 atau lebih

organisme patogen

Kateter gt 20000 cfuml dari 1 organisme

patogen

Urine bag atau urin porsi

tengah

gt 100000 cfuml

f Tes Kimiawi

Beberapa tes kimiawi dapat dipakai untuk penyaring adanya bakteriuria diantaranya yang paling

sering dipakai adalah tes reduksi griess nitrate Dasarnya adalah sebagian besar mikroba kecuali

enterococci mereduksi nitrat

g Tes Plat ndash Celup (Dip-Slide)

Beberapa pabrik mengeluarkan biakan buatan yang berupa lempengan plastik bertangkai dimana

pada kedua sisi permukaannya dilapisi pembenihan padat khusus Lempengan tersebut dicelupkan ke

dalam urin pasien atau dengan digenangi urin Setelah itu lempengan dimasukkan kembali kedalam

tabung plastik tempat penyimpanan semula lalu diletakkan pada suhu 37oC selama satu malam

Penentuan jumlah kumanmL dilakukan dengan membandingkan pola pertumbuhan kuman yang

terjadi dengan serangkaian gambar yang memperlihatkan pola kepadatan koloni antara 1000 hingga

10000000 cfu per mL urin yang diperiksa Cara ini mudah dilakukan murah dan cukup adekuat

Kekurangannya adalah jenis kuman dan kepekaannya tidak dapat diketahui

2 Radiologis

Pemeriksaan radiologis pada ISK dimaksudkan untuk mengetahui adanya batu atau kelainan

anatomis yang merupakan faktor predisposisi ISK Pemeriksaan ini dapat berupa foto polos

abdomen pielografi intravena demikian pula dengan pemeriksaan lainnya misalnya ultrasonografi

dan CT Scan

DIAGNOSIS BANDING

Yang penting adalah membedakan antara pielonefritis dan sistitis Ingat akan pielonefritis

apabila didapatkan infeksi dengan hipertensi disertai gejala-gejala umum adanya faktor

predisposisi fungsi konsentrasi ginjal menurun respons terhadap antibiotik kurang baik

LO 3 8 Penatalaksanaan

Pada ISK yang tidak memberikan gejala klinis tidak perlu pemberian terapi namun bila sudah terjadi keluhan harus segera dapat diberikan antibiotika Antibiotika yang diberikan berdasarkan atas kultur kuman dan test kepekaan antibiotika Tujuan pengobatan ISK adalah mencegah dan menghilangkan gejala mencegah dan mengobati bakteriemia mencegah dan mengurangi risiko kerusakan jaringan ginjal yang mungkin timbul dengan pemberian obat-obatan yang sensitif murah aman dengan efek samping yang minimal

Antibiotika yang digunakan untuk pengobatan infeksi saluran kemih terbagi dua yaitu antibiotika oral dan parenteral

Antibiotika Oral

SulfonamidaAntibiotika ini digunakan untuk mengobati infeksi pertama kali Sulfonamida umumnya diganti dengan antibiotika yang lebih aktif karena sifat resistensinya Keuntungan dari sulfonamide adalah obat ini harganya murah

Trimetoprim-sulfametoksazolKombinasi dari obat ini memiliki efektivitas tinggi dalam melawan bakteri aerob kecuali Pseudomonas aeruginosa Obat ini penting untuk mengobati infeksi dengan komplikasi juga efektif sebagai profilaksis pada infeksi berulang Dosis obat ini adalah 160 mg dan interval pemberiannya tiap 12 jam

Penicillin - Ampicillin adalah penicillin standar yang memiliki aktivitas spektrum luas termasuk

terhadap bakteri penyebab infeksi saluran urin Dosis ampicillin 1000 mg dan interval pemberiannya tiap 6 jam

- Amoxsicillin terabsorbsi lebih baik tetapi memiliki sedikit efek samping Amoxsicillin dikombinasikan dengan clavulanat lebih disukai untuk mengatasi masalah resistensi bakteri Dosis amoxsicillin 500 mg dan interval pemberiannya tiap 8 jam

Cephaloporin Cephalosporin tidak memiliki keuntungan utama dibanding dengan antibiotika lain yang digunakan untuk mengobati infeksi saluran kemih selain itu obat ini juga lebih mahal Cephalosporin umumnya digunakan pada kasus resisten terhadap amoxsicillin dan trimetoprim- sulfametoksazol

Tetrasiklin

Antibiotika ini efektif untuk mengobati infeksi saluran kemih tahap awal Sifat resistensi tetap ada dan penggunannya perlu dipantau dengan tes sensitivitas Antibotika ini umumnya digunakan untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh chlamydial

QuinolonAsam nalidixic asam oxalinic dan cinoxacin efektif digunakan untuk mengobati infeksi tahap awal yang disebabkan oleh bakteri E coli dan Enterobacteriaceae lain tetapi tidak terhadap Pseudomonas aeruginosa Ciprofloxacin ddan ofloxacin diindikasikan untuk terapi sistemik Dosis untuk ciprofloxacin sebesar 50 mg dan interval pemberiannya tiap 12 jam Dosis ofloxacin sebesar 200-300 mg dan interval pemberiannya tiap 12 jam

Nitrofurantoin Antibiotika ini efektif sebagai agen terapi dan profilaksis pada pasien infeksi saluran kemih berulang Keuntungan utamanya adalah hilangnya resistensi walaupun dalam terapi jangka panjang

AzithromycinBerguna pada terapi dosis tunggal yang disebabkan oleh infeksi chlamydial

Methanamin Hippurat dan Methanamin Mandalat Antibiotika ini digunakan untuk terapi profilaksis dan supresif diantara tahap infeksi

Antibiotika Parenteral

AmynoglycosidaGentamicin dan Tobramicin mempunyai efektivitas yang sama tetapi gentamicin sedikit lebih mahal Tobramicin mempunyai aktivitas lebih besar terhadap pseudomonas memilki peranan penting dalam pengobatan onfeksi sistemik yang serius Amikasin umumnya digunakan untuk bakteri yang multiresisten Dosis gentamicin sebesar 3-5 mgkg berat badan dengan interval pemberian tiap 24 jam dan 1 mgkg berat badan dengan interval pemberian tiap 8 jam

PenicillinPenicillin memilki spectrum luas dan lebih efektif untuk menobati infeksi akibat Pseudomonas aeruginosa dan enterococci Penicillin sering digunakan pada pasien yang ginjalnya tidak sepasang atau ketika penggunaan amynoglycosida harus dihindari

CephalosporinCephalosporin generasi kedua dan ketiga memiliki aktivitas melawan bakteri gram negative tetapi tidak efektif melawan Pseudomonas aeruginosa Cephalosporin digunakan untuk mengobati infeksi nosokomial dan uropsesis karena infeksi pathogen

ImipenemsilastatinObat ini memiliki spectrum yang sangat luas terhadap bakteri gram positif negative dan

bakteri anaerob Obat ini aktif melawan infeksi yang disebabkan enterococci dan Pseudomonas aeruginosa tetapi banyak dihubungkan dengan infeksi lanjutan kandida Dosis obat ini sebesar 250-500 mg dengan interval pemberian tiap 6-8 jam

AztreonamObat ini aktif melawan bakteri gram negative termasuk Pseudomonas aeruginosa Umumnya digunakan pada infeksi nosokomial ketika aminoglikosida dihindari serta pada pasien yang sensitive terhadap penicillin Dosis aztreonam sebesar 1000 mg dengan interval pemberian tiap 8-12 jam

LO 3 9 Komplikasi

Gangguan pada ginjal Saat seseorang terkena infeksi pada kandung kemih bakteri dapat naik dan masuk ke ginjal

Prostatitis Inflamasi parenkim ginjal dapat mengawali pembentukan jaringan parut Komplikasi jangka panjang dari pielonefritis akut adalah hipertensi fungsi ginjal terganggu

ESRD dan komplikasi terhadap kehamilan Batu saluran kemih Obstruksi saluran kemih Sistitis emfisematosa

LO 3 10 Prognosis

ISK tanpa kelainan anatomis mempunyai prognosis lebih baik bila dilakukan pengobatan pada fase akut yang adekuat dan disertai pengawasan terhadap kemungkinan infeksi berulang Prognosis jangka panjang pada sebagian besar penderita dengan kelainan anatomis umumnya kurang memuaskan meskipun telah diberikan pengobatan yang adekuat dan dilakukan koreksi bedah Hal ini terjadi terutama pada penderita dengan nefropati refluk Deteksi dini terhadap adanya kelainan anatomis pengobatan yang segera pada fase akut kerjasama yang baik antara dokter ahli bedah urologi dan orang tua penderita sangat diperlukan untuk mencegah terjadinya perburukan yang mengarah pada terminal gagal ginjal kronis

LO 3 11 Pencegahan

Page 9: PBL SK 2 Blok Urin Anyang - anyangan

ISK ini lebih sering menyerang wanita karena uretra wanita yang pendek dan ostium uretra

externa dekat dengan anus yang berarti bisa terkontaminasi Prevalensi ISK menyerang le 5 wanita

dan 1 sampai 2 laki-laki dengan prevalensi 53 pada bayi bayi yang demam di gawat darurat

Banyak terjadi juga pada wanita hamil wanita dengan aktivitas seksual yang dominan wanita

menopause tapi tetap bisa terjadi kapan saja Seorang wanita minimal sekali pernah mengalami ISK

LO 3 3 Etiologi

Penyebab terbanyak adalah bakteri gram-negatif termasuk bakteri yang biasanya menghuni

usus kemudian naik ke sistem saluran kemih Dari gram negatif tersebut ternyata Escherichia coli

menduduki tempat teratas kemudian diikuti oleh Proteus sp Klebsiella sp Enterobacter sp dan

Pseudomonas spBermacam-macam mikro organisme dapat menyebabkan ISK antara lain dapat

dilihat pada tabel berikut

No

Mikroorganisme Persentase

biakan ()

1 Escherichia coli 50-90

2 Klebsiela sp atau

Enterobacter sp

10-40

3 Proteus sp 5-10

4 Pseudomonas aeroginosa 2-10

5 Staphylococcus

epidermidis

2-10

6 Enterococci sp 2-10

7 Candida albicans 1-2

8 Staphylococcus aureus 1-2

Jenis penyebab ISK non-bakterial adalah biasanya adenovirus yang dapat menyebabkan

sistitis hemoragik Bakteri lain yang dapat menyebabkan ISK melalui cara hematogen adalah

brusella nocardia actinomises dan Mycobacterium tuberculosa Candida sp merupakan jamur yang

paling sering menyebabkan ISK terutama pada pasien-pasien yang menggunakan kateter urin pasien

dengan penyakit imunnocompromised dan pasien yang mendapat pengobatan antibiotik berspektrum

luas Jenis Candida yang paling sering ditemukan adalah Candida albicans dan Candida tropicalis

Semua jamur sistemik dapat menulari saluran kemih secara hematogen

Faktor predisposisi yang menaikkan prevalensi ISK

1 Tidak mengosongkan kandung kemih segera karena bisa menyebabkan multiplikasi bakteri

dan bakteri tinggal di vesika urinaria

2 Saat menggunakan tampon atau saat melakukan aktivitas seksual bisa saja bakteri terdorong

masuk ke uretra wanita bagian dalam

3 Menyebarnya bakteri dari anus saat membilas dari belakang ke depan yang seharusnya dari

depan ke belakang

4 Saat mengganti kateter bisa terjadi kerusakan

5 Bendungan di sistem urinarius yang menghalangi pengosongan kandung kemih

aAnomali kongenital

b Batu saluran kemih

cOklusi ureter (sebagian atau total)

6 Pada wanita menopause saluran dari vesika urinaria ke uretra menjadi tipis karena

kekurangan hormone estrogen Hal ini menyebabkan mudahnya terjadi kerusankan dan infeksi

Wanita juga memproduksi mucus lebih sedikit saat menopause dan tanpa mucus ini bakteri bisa

bermultiplikasi dengan mudahnya Tapi bila wanita menopause melakukan hormone replacement

therapy (HRT) maka kemungkinan ISK lebih kecil

Pada wanita kerusakan fisik dan memar bisa disebabkan aktivitas seksual yang sering dan kuat dan menyebabkan honeymoon cystitis

LO 3 4 Klasifikasi

Infeksi saluran kemih dapat diklasifikasikan berdasarkan anatomi yaitu

1 Infeksi saluran kemih atas

Pielonefritis adalah infeksi pada ginjal itu sendiri Pielonefritis dapat bersifat akut atau kronik

a Pielonefritis akut adalah proses inflamasi parenkim ginjal yang disebabkan oleh infeksi

bakteri biasanya terjadi akibat infeksi kandung kemih asendens Pielonefritis akut juga dapat

terjadi melalui infeksi hematogen

b Pielonefritis kronis (PNK) mungkin terjadi akibat lanjut atau berulang dari infeksi bakteri

berkepanjangan atau infeksi sejak masa kecil Biasanya dijumpai pada individu yang mengidap

batu obstruksi saluran kemih serta refluks vesikoureter dengan atau tanpa bakteriuria kronik

sering diikuti pembentukan jaringan ikat parenkim ginjal yang ditandai pielonefritis kronik

yang spesifik Kemampuan ginjal untuk memekatkan urin menurun karena rusaknya tubulus-

tubulus Glomerulus biasanya tidak terkena hal ini dapat menimbulkan gagal ginjal kronik

2 Infeksi saluran kemih bawah

Cystitis adalah infeksi kandung kemih yang merupakan tempat tersering terjadinya infeksi

Cystitis adalah inflamasi kandung kemih yang paling sering disebabkan oleh infeksi asenden dari

uretra Penyebab lainnya mungkin aliran balik urine dari uretra kedalam kandung kemih

Kontaminasi fekal atau penggunaan kateter atau sistoskop

Beberapa penyelidikan menunjukkan 20 dari wanita-wanita dewasa tanpa mempedulikan

umur setiap tahun mengalami disuria dan insidennya meningkat sesuai pertumbuhan usia dan

aktifitas seksual meningkatnya frekwensi infeksi saluran perkemihan pada wanita terutama yang

gagal berkemih setelah melakukan hubungan seksual dan diperkirakan pula karena uretra wanita

lebih pendek dan tidak mempunyai substansi anti mikroba seperti yang ditemukan pada cairan

seminal

Infeksi ini berkaitan juga dengan penggunaan kontrasepsi spermasida-diafragma karena

kontrsepsi ini dapat menyebabkan obstruksi uretra parsial dan mencegah pengosongan sempurna

kandung kemih Cistitis pada pria merupakan kondisi sekunder akibat bebarapa faktor misalnya

prostat yang terinfeksi epididimitis atau batu pada kandung kemih

Cystitis dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu

a Cystitis primermerupakan radang yang mengenai kandung kemih radang ini dapat terjadi

karena penyakit lainseperti batu pada kandung kemih divertikel hipertropi prostat dan

striktura uretra

b Cystitis sekunder merukan gejala yang timbul kemudian sebagai akibat dari penyakit primer

misalnya uretritis dan prostatitis

Menurut komplikasi

1 ISK sederhana ( tanpa faktor predisposisi )

ISK sederhana yang terjadi pada penderita dengan saluran kencing tak baik anatomic

maupun fungsional normal ISK ini pada usia lanjut terutama mengenai penderita wanita dan infeksi

hanya mengenai mukosa superficial kandung kemih

2 ISK berkomplikasi ( disertai faktor perdisposisi )

Sering menimbulkan banyak masalah karena sering kali kuman penyebab sulit diberantas

kuman penyebab sering resisten terhadap beberapa macam antibiotika sering terjadi bakterimia

sepsis dan shock ISK ini terjadi bila terdapat keadaan- keadaan sebagai berikut

a Kelainan abnormal saluran kencing misalnya batu reflex vesiko uretral obstruksi atoni kandung

kemih paraplegia kateter kandung kencing menetap dan prostatitis

b Kelainan faal ginjal GGA maupun GGK

c Gangguan daya tahan tubuh

d Infeksi yang disebabkan karena organisme virulen seperti prosteus spp yang memproduksi urease

LO 3 5 Patogenesis amp Patofisologi

LO 3 6 Manifestasi Klinis

Gejala klinis ISK sesuai dengan bagian saluran kemih yang terinfeksi sebagai berikut

Pada ISK bagian bawah keluhan pasien biasanya berupa rasa sakit atau rasa panas di uretra

sewaktu kencing dengan air kemih sedikit-sedikit serta rasa tidak enak di daerah suprapubik

Pada ISK bagian atas dapat ditemukan gejala sakit kepala malaise mual muntah demam

menggigil rasa tidak enak atau nyeri di pinggang

Gejala Cystitis

peningkatan frekwensi miksi baik diurnal maupun nokturnal

nyeri buang air kecil (dysuria) karena epitelium yang meradang tertekan

rasa nyeri pada daerah suprapubik atau perineal pinggang belakang

rasa ingin buang air kecil

hematuria

demam yang disertai adanya darah dalam urine pada kasus yang parah

sering buang air kecil (frequency)

gejala gejala sistemik

Gejala infeksi saluran kemih berdasarkan umur penderita adalah sebagai berikut

Bulan Gangguan pertumbuhan anoreksia muntah dan diare kejang koma panashipotermia

tanpa diketahui sebabnya ikterus (sepsis)

1 bln-2 thn Panashipotermia tanpa diketahui sebabnya gangguan pertumbuhan anoreksia

muntah diare kejang koma kolik (anak menjerit keras) air1055421 kemih berbauberubah warna

kadang-kadang disertai nyeri perutpinggang

2-6 thn Panashipotermia tanpa diketahui sebabnya tidak dapat menahan kencing

polakisuria disuria enuresis air kemih berbau dan berubah warna diare muntah gangguan

pertumbuhan serta anoreksia

6-18 thn Nyeri perutpinggang panas tanpa diketahui sebabnya tak dapat menahan kencing

polakisuria disuria enuresis air kemih berbau dan berubah warna

LO 3 7 Diagnosis amp DD

ANAMNESIS

ISK bawah disuria terminal polakisuria nyeri suprapubik

ISK atas nyeri pinggang demam menggigil mual dan muntah hematuria

PEMERIKSAAN FISIK

Febris nyeri tekan suprapubik nyeri ketok sudut kostovertebra

PEMRIKSAAN PENUNJANG

1 Urinalisis

Urinalisa merupakan test yang mengevaluasi sample urin yang bertujuan untuk mendeteksi

kelainan pada traktus urinarius kelainan ginjal dan diabetes Pada pemeriksaan urin rutin jika

ditemukan leukosit yang jumlahnya gt10LPB (Lapangan Pandang Besar) dengan mikroskop maka

hal ini merupakan tanda tidak normal Piuria merupakan tanda yang penting pada ISK Oleh karena

itu leukosit gt10 kemungkinan menandakan adanya ISK

Cara Pengambilan Sampel

Bahan urin untuk pemeriksaaan harus segar dan sebaiknya diambil pagi hari Bahan urin

dapat diambil dengan cara punksi suprapubik (suprapubic puncture=spp) dari kateter dan urin porsi

tengah (midstream urine) Bahan urin yang paling mudah diperoleh adalah urin porsi tengah yang

ditampung dalam wadah bermulut lebar dan steril

A Punksi Suprapubik

Pengambilan urin dengan punksi suprapubik dilakukan pengambilan urin langsung dari

kandung kemih melalui kulit dan dinding perut dengan semprit dan jarum steril Yang penting

pada punksi suprapubik ini adalah tindakan antisepsis yang baik pada daerah yang akan ditusuk

anestesi lokal pada daerah yang akan ditusuk dan keadaan asepsis harus selalu dijaga Bila

keadaan asepsis baik maka bakteri apapun dan berapapun jumlah koloni yang tumbuh pada

biakan dapat dipastikan merupakan penyebab ISK

b Kateter

Bahan urin dapat diambil dari kateter dengan jarum dan semprit yang steril Pada cara ini

juga penting tindakan antisepsis pada daerah kateter yang akan ditusuk dan keadaan asepsis harus

selalu dijaga Tempat penusukan kateter sebaiknya sedekat mungkin dengan ujung kateter yang

berada di dalam kandung kemih (ujung distal) Penilaian urin yang diperoleh dari kateter sama

dengan hasil biakan urin yang diperoleh dari punksi suprapubik

c Urin Porsi Tengah

Urin porsi tengah sebagai sampel pemeriksaan urinalisis merupakan teknik pengambilan yang

paling sering dilakukan dan tidak menimbulkan ketidaknyamanan pada penderita Akan tetapi resiko

kontaminasi akibat kesalahan pengambilan cukup besar Tidak boleh menggunakan antiseptik untuk

persiapan pasien karena dapat mengkontaminasi sampel dan menyebabkan kultur false-negative

Cara pengambilan dan penampungan urin porsi tengah pada wanita

1 Siapkan beberapa potongan kasa steril untuk membersihkan daerah vagina dan muara uretra

Satu potong kasa steril dibasahi dengan air sabun dua potong kasa steril dibasahi air atau salin

hangat dan sepotong lagi dibiarkan dalam keadaan kering Jangan memakai larutan antiseptik

untuk membersihkan daerah tersebut Siapkan pula wadah steril dan jangan buka tutupnya

sebelum pembersihan daerah vagina selesai

2 Dengan 2 jari pisahkan kedua labia dan bersihkan daerah vagina dengan potongan kasa steril

yang mengandung sabun Arah pembersihan dari depan ke belakang Kemudian buang kasa

yang telah dipakai ke tempat sampah

3 Bilas daerah tersebut dari arah depan ke belakang dengan potongan kasa yang dibasahi dengan

air atau salin hangat Selama pembilasan tetap pisahkan kedua labia dengan 2 jari dan jangan

biarkan labia menyentuh muara uretra Lakukan pembilasan sekali lagi kemudian keringkan

daerah tersebut dengan potongan kasa steril yang kering Buang kasa yang telah dipakai ke

tempat sampah

4 Dengan tetap memisahkan kedua labia mulailah berkemih Buang beberapa mililiter urin yang

mula-mula keluar Kemudian tampung aliran urin selanjutnya ke dalam wadah steril sampai

kurang lebih sepertiga atau setengah wadah terisi

5 Setelah selesai tutup kembali wadah urin dengan rapat dan bersihkan dinding luar wadah dari

urin yang tertumpah Tuliskan identitas penderita pada wadah tersebut dan kirim segera ke

laboratorium

Cara pengambilan dan penampungan urin porsi tengah pada pria

1 Siapkan beberapa potongan kasa steril untuk membersihkan daerah penis dan muara uretra Satu

potong kasa steril dibasahi dengan air sabun dua potong kasa steril dibasahi dengan air sabun

dua potong kasa steril dibasahi dengan air atau salin hangat dan sepotong lagi dibiarkan dalam

keadaan kering Jangan memakai larutan antiseptik untuk membersihkan daerah tersebut

Siapkan pula wadah steril dan jangan buka tutupnya sebelum pembersihan selesai

2 Tarik prepusium ke belakang dengan satu tangan dan bersihkan daerah ujung penis dengan kasa

yang dibasahi air sabun Buang kasa yang telah dipakai ke tempat sampah

3 Bilas ujung penis dengan kasa yang dibasahi air atau salin hangat Ulangi sekali lagi lalu

keringkan daerah tersebut dengan potongan kasa steril yang kering Buang kasa yang telah

dipakai ke dalam tempat sampah

4 Dengan tetap menahan prepusium ke belakang mulailah berkemih Buang beberapa mililiter

urin yang keluar kemudian tampung urin yang keluar berikutnya ke dalam wadah steril sampai

terisi sepertiga sampai setengahnya

5 Setelah selesai tutup kembali wadah urin dengan rapat dan bersihkan dinding luar wadah dari

urin yang tertumpah Tuliskan identitas penderita pada wadah tersebut dan kirim segera ke

laboratorium

Setelah pengambilan sampel maka harus dilakukan

1 Bahan urin harus segera dikirim ke laboratorium karena penundaan akan menyebabkan bakteri

yang terdapat dalam urin berkembang biak dan penghitungan koloni yang tumbuh pada biakan

menunjukkan jumlah bakteri sebenarnya yang terdapat dalam urin pada saat pengambilan

Sampel harus diterima maksimun 1 jam setelah penampungan

2 Sampel harus sudah diperiksa dalam waktu 2 jam Setiap sampel yang diterima lebih dari 2 jam

setelah pengambilan tanpa bukti telah disimpan dalam kulkas seharusnya tidak dikultur dan

sebaiknya dimintakan sampel baru

3 Bila pengiriman terpaksa ditunda bahan urin harus disimpan pada suhu 4oC selama tidak lebih

dari 24 jam

d Pemeriksaan Urin Empat Porsi (Meares Stamey)

Pemeriksaan ini dilakukan untuk penderita prostatitis Pemeriksaan ini terdiri dari urin empat porsi

yaitu

1 Porsi pertama (VB1) 10 ml pertama urin menunjukkan kondisi uretra

2 Porsi kedua (VB2) sama dengan urin porsi tengah menunjukkan kondisi buli-buli

3 Porsi ketiga (EPS) sekret yang didapatkan setelah masase prostat

4 Porsi keempat (VB4) urin setelah masase prostat

a Eritrosit

Ditemukannya eritrosit dalam urin (hematuria) dapat merupakan penanda bagi berbagai penyakit

glomeruler maupun non-gromeruler seperti batu saluran kemih dan infeksi saluran kemih

b Piuria

Piuria atau sedimen leukosit dalam urin yang didefinisikan oleh Stamm bila ditemukan paling

sedikit 8000ml urin yang tidak disentrifus atau setara dengan 2-5LPB pada urin yang di sentrifus

Infeksi saluran kemih dapat dipastikan bila terdapat leukosit sebanyak gt 10 per mikroliter urin atau

gt 10000 per ml urin

Piuria yang steril dapat ditemukan pada keadaan

1 infeksi tuberkulosis

2 urin terkontaminasi dengan antiseptik

3 urin terkontaminasi dengan leukosit vagina

4 nefritis intersisial kronik (nefropati analgetik)

5 nefrolitiasis

6 tumor uroepitelial

c Silinder

Silinder dalam urin dapat memiliki arti dalam diagnosis penyakit ginjal antara lain

1 silinder eritrosit sangat diagnostik untuk glomerulonefritis atau vaskulitis ginjal

2 silinder leukosit bersama dengan hanya piuria diagnostik untuk pielonefritis

3 silinder epitel dapat ditemukan pada nekrosis tubuler akut atau pada gromerulonefritis akut

4 silinder lemak merupakan penanda untuk sindroma nefrotik bila ditemukan bersamaan dengan

proteinuria nefrotik

d Kristal

Kristal dalam urin tidak diagnostik untuk penyakit ginjal

e Bakteri

oMikroskopis pada pemeriksaan mikroskopis dapat digunakan urin segar tanpa diputar atau

pewarnaan gram Bakteri dinyatakan positif bila dijumpai satu bakteri lapangan pandang

minyak emersi

oBiakan bakteri pembiakan bakteri sedimen urin dimaksudkan untuk memastikan diagnosis ISK

yaitu bila ditemukan bakteri dalam jumlah bermakna yaitu

Pengambilan spesimen Jumlah koloni bakteri per ml urin

Aspirasi supra pubik gt 100 cfuml dari 1 atau lebih

organisme patogen

Kateter gt 20000 cfuml dari 1 organisme

patogen

Urine bag atau urin porsi

tengah

gt 100000 cfuml

f Tes Kimiawi

Beberapa tes kimiawi dapat dipakai untuk penyaring adanya bakteriuria diantaranya yang paling

sering dipakai adalah tes reduksi griess nitrate Dasarnya adalah sebagian besar mikroba kecuali

enterococci mereduksi nitrat

g Tes Plat ndash Celup (Dip-Slide)

Beberapa pabrik mengeluarkan biakan buatan yang berupa lempengan plastik bertangkai dimana

pada kedua sisi permukaannya dilapisi pembenihan padat khusus Lempengan tersebut dicelupkan ke

dalam urin pasien atau dengan digenangi urin Setelah itu lempengan dimasukkan kembali kedalam

tabung plastik tempat penyimpanan semula lalu diletakkan pada suhu 37oC selama satu malam

Penentuan jumlah kumanmL dilakukan dengan membandingkan pola pertumbuhan kuman yang

terjadi dengan serangkaian gambar yang memperlihatkan pola kepadatan koloni antara 1000 hingga

10000000 cfu per mL urin yang diperiksa Cara ini mudah dilakukan murah dan cukup adekuat

Kekurangannya adalah jenis kuman dan kepekaannya tidak dapat diketahui

2 Radiologis

Pemeriksaan radiologis pada ISK dimaksudkan untuk mengetahui adanya batu atau kelainan

anatomis yang merupakan faktor predisposisi ISK Pemeriksaan ini dapat berupa foto polos

abdomen pielografi intravena demikian pula dengan pemeriksaan lainnya misalnya ultrasonografi

dan CT Scan

DIAGNOSIS BANDING

Yang penting adalah membedakan antara pielonefritis dan sistitis Ingat akan pielonefritis

apabila didapatkan infeksi dengan hipertensi disertai gejala-gejala umum adanya faktor

predisposisi fungsi konsentrasi ginjal menurun respons terhadap antibiotik kurang baik

LO 3 8 Penatalaksanaan

Pada ISK yang tidak memberikan gejala klinis tidak perlu pemberian terapi namun bila sudah terjadi keluhan harus segera dapat diberikan antibiotika Antibiotika yang diberikan berdasarkan atas kultur kuman dan test kepekaan antibiotika Tujuan pengobatan ISK adalah mencegah dan menghilangkan gejala mencegah dan mengobati bakteriemia mencegah dan mengurangi risiko kerusakan jaringan ginjal yang mungkin timbul dengan pemberian obat-obatan yang sensitif murah aman dengan efek samping yang minimal

Antibiotika yang digunakan untuk pengobatan infeksi saluran kemih terbagi dua yaitu antibiotika oral dan parenteral

Antibiotika Oral

SulfonamidaAntibiotika ini digunakan untuk mengobati infeksi pertama kali Sulfonamida umumnya diganti dengan antibiotika yang lebih aktif karena sifat resistensinya Keuntungan dari sulfonamide adalah obat ini harganya murah

Trimetoprim-sulfametoksazolKombinasi dari obat ini memiliki efektivitas tinggi dalam melawan bakteri aerob kecuali Pseudomonas aeruginosa Obat ini penting untuk mengobati infeksi dengan komplikasi juga efektif sebagai profilaksis pada infeksi berulang Dosis obat ini adalah 160 mg dan interval pemberiannya tiap 12 jam

Penicillin - Ampicillin adalah penicillin standar yang memiliki aktivitas spektrum luas termasuk

terhadap bakteri penyebab infeksi saluran urin Dosis ampicillin 1000 mg dan interval pemberiannya tiap 6 jam

- Amoxsicillin terabsorbsi lebih baik tetapi memiliki sedikit efek samping Amoxsicillin dikombinasikan dengan clavulanat lebih disukai untuk mengatasi masalah resistensi bakteri Dosis amoxsicillin 500 mg dan interval pemberiannya tiap 8 jam

Cephaloporin Cephalosporin tidak memiliki keuntungan utama dibanding dengan antibiotika lain yang digunakan untuk mengobati infeksi saluran kemih selain itu obat ini juga lebih mahal Cephalosporin umumnya digunakan pada kasus resisten terhadap amoxsicillin dan trimetoprim- sulfametoksazol

Tetrasiklin

Antibiotika ini efektif untuk mengobati infeksi saluran kemih tahap awal Sifat resistensi tetap ada dan penggunannya perlu dipantau dengan tes sensitivitas Antibotika ini umumnya digunakan untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh chlamydial

QuinolonAsam nalidixic asam oxalinic dan cinoxacin efektif digunakan untuk mengobati infeksi tahap awal yang disebabkan oleh bakteri E coli dan Enterobacteriaceae lain tetapi tidak terhadap Pseudomonas aeruginosa Ciprofloxacin ddan ofloxacin diindikasikan untuk terapi sistemik Dosis untuk ciprofloxacin sebesar 50 mg dan interval pemberiannya tiap 12 jam Dosis ofloxacin sebesar 200-300 mg dan interval pemberiannya tiap 12 jam

Nitrofurantoin Antibiotika ini efektif sebagai agen terapi dan profilaksis pada pasien infeksi saluran kemih berulang Keuntungan utamanya adalah hilangnya resistensi walaupun dalam terapi jangka panjang

AzithromycinBerguna pada terapi dosis tunggal yang disebabkan oleh infeksi chlamydial

Methanamin Hippurat dan Methanamin Mandalat Antibiotika ini digunakan untuk terapi profilaksis dan supresif diantara tahap infeksi

Antibiotika Parenteral

AmynoglycosidaGentamicin dan Tobramicin mempunyai efektivitas yang sama tetapi gentamicin sedikit lebih mahal Tobramicin mempunyai aktivitas lebih besar terhadap pseudomonas memilki peranan penting dalam pengobatan onfeksi sistemik yang serius Amikasin umumnya digunakan untuk bakteri yang multiresisten Dosis gentamicin sebesar 3-5 mgkg berat badan dengan interval pemberian tiap 24 jam dan 1 mgkg berat badan dengan interval pemberian tiap 8 jam

PenicillinPenicillin memilki spectrum luas dan lebih efektif untuk menobati infeksi akibat Pseudomonas aeruginosa dan enterococci Penicillin sering digunakan pada pasien yang ginjalnya tidak sepasang atau ketika penggunaan amynoglycosida harus dihindari

CephalosporinCephalosporin generasi kedua dan ketiga memiliki aktivitas melawan bakteri gram negative tetapi tidak efektif melawan Pseudomonas aeruginosa Cephalosporin digunakan untuk mengobati infeksi nosokomial dan uropsesis karena infeksi pathogen

ImipenemsilastatinObat ini memiliki spectrum yang sangat luas terhadap bakteri gram positif negative dan

bakteri anaerob Obat ini aktif melawan infeksi yang disebabkan enterococci dan Pseudomonas aeruginosa tetapi banyak dihubungkan dengan infeksi lanjutan kandida Dosis obat ini sebesar 250-500 mg dengan interval pemberian tiap 6-8 jam

AztreonamObat ini aktif melawan bakteri gram negative termasuk Pseudomonas aeruginosa Umumnya digunakan pada infeksi nosokomial ketika aminoglikosida dihindari serta pada pasien yang sensitive terhadap penicillin Dosis aztreonam sebesar 1000 mg dengan interval pemberian tiap 8-12 jam

LO 3 9 Komplikasi

Gangguan pada ginjal Saat seseorang terkena infeksi pada kandung kemih bakteri dapat naik dan masuk ke ginjal

Prostatitis Inflamasi parenkim ginjal dapat mengawali pembentukan jaringan parut Komplikasi jangka panjang dari pielonefritis akut adalah hipertensi fungsi ginjal terganggu

ESRD dan komplikasi terhadap kehamilan Batu saluran kemih Obstruksi saluran kemih Sistitis emfisematosa

LO 3 10 Prognosis

ISK tanpa kelainan anatomis mempunyai prognosis lebih baik bila dilakukan pengobatan pada fase akut yang adekuat dan disertai pengawasan terhadap kemungkinan infeksi berulang Prognosis jangka panjang pada sebagian besar penderita dengan kelainan anatomis umumnya kurang memuaskan meskipun telah diberikan pengobatan yang adekuat dan dilakukan koreksi bedah Hal ini terjadi terutama pada penderita dengan nefropati refluk Deteksi dini terhadap adanya kelainan anatomis pengobatan yang segera pada fase akut kerjasama yang baik antara dokter ahli bedah urologi dan orang tua penderita sangat diperlukan untuk mencegah terjadinya perburukan yang mengarah pada terminal gagal ginjal kronis

LO 3 11 Pencegahan

Page 10: PBL SK 2 Blok Urin Anyang - anyangan

Faktor predisposisi yang menaikkan prevalensi ISK

1 Tidak mengosongkan kandung kemih segera karena bisa menyebabkan multiplikasi bakteri

dan bakteri tinggal di vesika urinaria

2 Saat menggunakan tampon atau saat melakukan aktivitas seksual bisa saja bakteri terdorong

masuk ke uretra wanita bagian dalam

3 Menyebarnya bakteri dari anus saat membilas dari belakang ke depan yang seharusnya dari

depan ke belakang

4 Saat mengganti kateter bisa terjadi kerusakan

5 Bendungan di sistem urinarius yang menghalangi pengosongan kandung kemih

aAnomali kongenital

b Batu saluran kemih

cOklusi ureter (sebagian atau total)

6 Pada wanita menopause saluran dari vesika urinaria ke uretra menjadi tipis karena

kekurangan hormone estrogen Hal ini menyebabkan mudahnya terjadi kerusankan dan infeksi

Wanita juga memproduksi mucus lebih sedikit saat menopause dan tanpa mucus ini bakteri bisa

bermultiplikasi dengan mudahnya Tapi bila wanita menopause melakukan hormone replacement

therapy (HRT) maka kemungkinan ISK lebih kecil

Pada wanita kerusakan fisik dan memar bisa disebabkan aktivitas seksual yang sering dan kuat dan menyebabkan honeymoon cystitis

LO 3 4 Klasifikasi

Infeksi saluran kemih dapat diklasifikasikan berdasarkan anatomi yaitu

1 Infeksi saluran kemih atas

Pielonefritis adalah infeksi pada ginjal itu sendiri Pielonefritis dapat bersifat akut atau kronik

a Pielonefritis akut adalah proses inflamasi parenkim ginjal yang disebabkan oleh infeksi

bakteri biasanya terjadi akibat infeksi kandung kemih asendens Pielonefritis akut juga dapat

terjadi melalui infeksi hematogen

b Pielonefritis kronis (PNK) mungkin terjadi akibat lanjut atau berulang dari infeksi bakteri

berkepanjangan atau infeksi sejak masa kecil Biasanya dijumpai pada individu yang mengidap

batu obstruksi saluran kemih serta refluks vesikoureter dengan atau tanpa bakteriuria kronik

sering diikuti pembentukan jaringan ikat parenkim ginjal yang ditandai pielonefritis kronik

yang spesifik Kemampuan ginjal untuk memekatkan urin menurun karena rusaknya tubulus-

tubulus Glomerulus biasanya tidak terkena hal ini dapat menimbulkan gagal ginjal kronik

2 Infeksi saluran kemih bawah

Cystitis adalah infeksi kandung kemih yang merupakan tempat tersering terjadinya infeksi

Cystitis adalah inflamasi kandung kemih yang paling sering disebabkan oleh infeksi asenden dari

uretra Penyebab lainnya mungkin aliran balik urine dari uretra kedalam kandung kemih

Kontaminasi fekal atau penggunaan kateter atau sistoskop

Beberapa penyelidikan menunjukkan 20 dari wanita-wanita dewasa tanpa mempedulikan

umur setiap tahun mengalami disuria dan insidennya meningkat sesuai pertumbuhan usia dan

aktifitas seksual meningkatnya frekwensi infeksi saluran perkemihan pada wanita terutama yang

gagal berkemih setelah melakukan hubungan seksual dan diperkirakan pula karena uretra wanita

lebih pendek dan tidak mempunyai substansi anti mikroba seperti yang ditemukan pada cairan

seminal

Infeksi ini berkaitan juga dengan penggunaan kontrasepsi spermasida-diafragma karena

kontrsepsi ini dapat menyebabkan obstruksi uretra parsial dan mencegah pengosongan sempurna

kandung kemih Cistitis pada pria merupakan kondisi sekunder akibat bebarapa faktor misalnya

prostat yang terinfeksi epididimitis atau batu pada kandung kemih

Cystitis dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu

a Cystitis primermerupakan radang yang mengenai kandung kemih radang ini dapat terjadi

karena penyakit lainseperti batu pada kandung kemih divertikel hipertropi prostat dan

striktura uretra

b Cystitis sekunder merukan gejala yang timbul kemudian sebagai akibat dari penyakit primer

misalnya uretritis dan prostatitis

Menurut komplikasi

1 ISK sederhana ( tanpa faktor predisposisi )

ISK sederhana yang terjadi pada penderita dengan saluran kencing tak baik anatomic

maupun fungsional normal ISK ini pada usia lanjut terutama mengenai penderita wanita dan infeksi

hanya mengenai mukosa superficial kandung kemih

2 ISK berkomplikasi ( disertai faktor perdisposisi )

Sering menimbulkan banyak masalah karena sering kali kuman penyebab sulit diberantas

kuman penyebab sering resisten terhadap beberapa macam antibiotika sering terjadi bakterimia

sepsis dan shock ISK ini terjadi bila terdapat keadaan- keadaan sebagai berikut

a Kelainan abnormal saluran kencing misalnya batu reflex vesiko uretral obstruksi atoni kandung

kemih paraplegia kateter kandung kencing menetap dan prostatitis

b Kelainan faal ginjal GGA maupun GGK

c Gangguan daya tahan tubuh

d Infeksi yang disebabkan karena organisme virulen seperti prosteus spp yang memproduksi urease

LO 3 5 Patogenesis amp Patofisologi

LO 3 6 Manifestasi Klinis

Gejala klinis ISK sesuai dengan bagian saluran kemih yang terinfeksi sebagai berikut

Pada ISK bagian bawah keluhan pasien biasanya berupa rasa sakit atau rasa panas di uretra

sewaktu kencing dengan air kemih sedikit-sedikit serta rasa tidak enak di daerah suprapubik

Pada ISK bagian atas dapat ditemukan gejala sakit kepala malaise mual muntah demam

menggigil rasa tidak enak atau nyeri di pinggang

Gejala Cystitis

peningkatan frekwensi miksi baik diurnal maupun nokturnal

nyeri buang air kecil (dysuria) karena epitelium yang meradang tertekan

rasa nyeri pada daerah suprapubik atau perineal pinggang belakang

rasa ingin buang air kecil

hematuria

demam yang disertai adanya darah dalam urine pada kasus yang parah

sering buang air kecil (frequency)

gejala gejala sistemik

Gejala infeksi saluran kemih berdasarkan umur penderita adalah sebagai berikut

Bulan Gangguan pertumbuhan anoreksia muntah dan diare kejang koma panashipotermia

tanpa diketahui sebabnya ikterus (sepsis)

1 bln-2 thn Panashipotermia tanpa diketahui sebabnya gangguan pertumbuhan anoreksia

muntah diare kejang koma kolik (anak menjerit keras) air1055421 kemih berbauberubah warna

kadang-kadang disertai nyeri perutpinggang

2-6 thn Panashipotermia tanpa diketahui sebabnya tidak dapat menahan kencing

polakisuria disuria enuresis air kemih berbau dan berubah warna diare muntah gangguan

pertumbuhan serta anoreksia

6-18 thn Nyeri perutpinggang panas tanpa diketahui sebabnya tak dapat menahan kencing

polakisuria disuria enuresis air kemih berbau dan berubah warna

LO 3 7 Diagnosis amp DD

ANAMNESIS

ISK bawah disuria terminal polakisuria nyeri suprapubik

ISK atas nyeri pinggang demam menggigil mual dan muntah hematuria

PEMERIKSAAN FISIK

Febris nyeri tekan suprapubik nyeri ketok sudut kostovertebra

PEMRIKSAAN PENUNJANG

1 Urinalisis

Urinalisa merupakan test yang mengevaluasi sample urin yang bertujuan untuk mendeteksi

kelainan pada traktus urinarius kelainan ginjal dan diabetes Pada pemeriksaan urin rutin jika

ditemukan leukosit yang jumlahnya gt10LPB (Lapangan Pandang Besar) dengan mikroskop maka

hal ini merupakan tanda tidak normal Piuria merupakan tanda yang penting pada ISK Oleh karena

itu leukosit gt10 kemungkinan menandakan adanya ISK

Cara Pengambilan Sampel

Bahan urin untuk pemeriksaaan harus segar dan sebaiknya diambil pagi hari Bahan urin

dapat diambil dengan cara punksi suprapubik (suprapubic puncture=spp) dari kateter dan urin porsi

tengah (midstream urine) Bahan urin yang paling mudah diperoleh adalah urin porsi tengah yang

ditampung dalam wadah bermulut lebar dan steril

A Punksi Suprapubik

Pengambilan urin dengan punksi suprapubik dilakukan pengambilan urin langsung dari

kandung kemih melalui kulit dan dinding perut dengan semprit dan jarum steril Yang penting

pada punksi suprapubik ini adalah tindakan antisepsis yang baik pada daerah yang akan ditusuk

anestesi lokal pada daerah yang akan ditusuk dan keadaan asepsis harus selalu dijaga Bila

keadaan asepsis baik maka bakteri apapun dan berapapun jumlah koloni yang tumbuh pada

biakan dapat dipastikan merupakan penyebab ISK

b Kateter

Bahan urin dapat diambil dari kateter dengan jarum dan semprit yang steril Pada cara ini

juga penting tindakan antisepsis pada daerah kateter yang akan ditusuk dan keadaan asepsis harus

selalu dijaga Tempat penusukan kateter sebaiknya sedekat mungkin dengan ujung kateter yang

berada di dalam kandung kemih (ujung distal) Penilaian urin yang diperoleh dari kateter sama

dengan hasil biakan urin yang diperoleh dari punksi suprapubik

c Urin Porsi Tengah

Urin porsi tengah sebagai sampel pemeriksaan urinalisis merupakan teknik pengambilan yang

paling sering dilakukan dan tidak menimbulkan ketidaknyamanan pada penderita Akan tetapi resiko

kontaminasi akibat kesalahan pengambilan cukup besar Tidak boleh menggunakan antiseptik untuk

persiapan pasien karena dapat mengkontaminasi sampel dan menyebabkan kultur false-negative

Cara pengambilan dan penampungan urin porsi tengah pada wanita

1 Siapkan beberapa potongan kasa steril untuk membersihkan daerah vagina dan muara uretra

Satu potong kasa steril dibasahi dengan air sabun dua potong kasa steril dibasahi air atau salin

hangat dan sepotong lagi dibiarkan dalam keadaan kering Jangan memakai larutan antiseptik

untuk membersihkan daerah tersebut Siapkan pula wadah steril dan jangan buka tutupnya

sebelum pembersihan daerah vagina selesai

2 Dengan 2 jari pisahkan kedua labia dan bersihkan daerah vagina dengan potongan kasa steril

yang mengandung sabun Arah pembersihan dari depan ke belakang Kemudian buang kasa

yang telah dipakai ke tempat sampah

3 Bilas daerah tersebut dari arah depan ke belakang dengan potongan kasa yang dibasahi dengan

air atau salin hangat Selama pembilasan tetap pisahkan kedua labia dengan 2 jari dan jangan

biarkan labia menyentuh muara uretra Lakukan pembilasan sekali lagi kemudian keringkan

daerah tersebut dengan potongan kasa steril yang kering Buang kasa yang telah dipakai ke

tempat sampah

4 Dengan tetap memisahkan kedua labia mulailah berkemih Buang beberapa mililiter urin yang

mula-mula keluar Kemudian tampung aliran urin selanjutnya ke dalam wadah steril sampai

kurang lebih sepertiga atau setengah wadah terisi

5 Setelah selesai tutup kembali wadah urin dengan rapat dan bersihkan dinding luar wadah dari

urin yang tertumpah Tuliskan identitas penderita pada wadah tersebut dan kirim segera ke

laboratorium

Cara pengambilan dan penampungan urin porsi tengah pada pria

1 Siapkan beberapa potongan kasa steril untuk membersihkan daerah penis dan muara uretra Satu

potong kasa steril dibasahi dengan air sabun dua potong kasa steril dibasahi dengan air sabun

dua potong kasa steril dibasahi dengan air atau salin hangat dan sepotong lagi dibiarkan dalam

keadaan kering Jangan memakai larutan antiseptik untuk membersihkan daerah tersebut

Siapkan pula wadah steril dan jangan buka tutupnya sebelum pembersihan selesai

2 Tarik prepusium ke belakang dengan satu tangan dan bersihkan daerah ujung penis dengan kasa

yang dibasahi air sabun Buang kasa yang telah dipakai ke tempat sampah

3 Bilas ujung penis dengan kasa yang dibasahi air atau salin hangat Ulangi sekali lagi lalu

keringkan daerah tersebut dengan potongan kasa steril yang kering Buang kasa yang telah

dipakai ke dalam tempat sampah

4 Dengan tetap menahan prepusium ke belakang mulailah berkemih Buang beberapa mililiter

urin yang keluar kemudian tampung urin yang keluar berikutnya ke dalam wadah steril sampai

terisi sepertiga sampai setengahnya

5 Setelah selesai tutup kembali wadah urin dengan rapat dan bersihkan dinding luar wadah dari

urin yang tertumpah Tuliskan identitas penderita pada wadah tersebut dan kirim segera ke

laboratorium

Setelah pengambilan sampel maka harus dilakukan

1 Bahan urin harus segera dikirim ke laboratorium karena penundaan akan menyebabkan bakteri

yang terdapat dalam urin berkembang biak dan penghitungan koloni yang tumbuh pada biakan

menunjukkan jumlah bakteri sebenarnya yang terdapat dalam urin pada saat pengambilan

Sampel harus diterima maksimun 1 jam setelah penampungan

2 Sampel harus sudah diperiksa dalam waktu 2 jam Setiap sampel yang diterima lebih dari 2 jam

setelah pengambilan tanpa bukti telah disimpan dalam kulkas seharusnya tidak dikultur dan

sebaiknya dimintakan sampel baru

3 Bila pengiriman terpaksa ditunda bahan urin harus disimpan pada suhu 4oC selama tidak lebih

dari 24 jam

d Pemeriksaan Urin Empat Porsi (Meares Stamey)

Pemeriksaan ini dilakukan untuk penderita prostatitis Pemeriksaan ini terdiri dari urin empat porsi

yaitu

1 Porsi pertama (VB1) 10 ml pertama urin menunjukkan kondisi uretra

2 Porsi kedua (VB2) sama dengan urin porsi tengah menunjukkan kondisi buli-buli

3 Porsi ketiga (EPS) sekret yang didapatkan setelah masase prostat

4 Porsi keempat (VB4) urin setelah masase prostat

a Eritrosit

Ditemukannya eritrosit dalam urin (hematuria) dapat merupakan penanda bagi berbagai penyakit

glomeruler maupun non-gromeruler seperti batu saluran kemih dan infeksi saluran kemih

b Piuria

Piuria atau sedimen leukosit dalam urin yang didefinisikan oleh Stamm bila ditemukan paling

sedikit 8000ml urin yang tidak disentrifus atau setara dengan 2-5LPB pada urin yang di sentrifus

Infeksi saluran kemih dapat dipastikan bila terdapat leukosit sebanyak gt 10 per mikroliter urin atau

gt 10000 per ml urin

Piuria yang steril dapat ditemukan pada keadaan

1 infeksi tuberkulosis

2 urin terkontaminasi dengan antiseptik

3 urin terkontaminasi dengan leukosit vagina

4 nefritis intersisial kronik (nefropati analgetik)

5 nefrolitiasis

6 tumor uroepitelial

c Silinder

Silinder dalam urin dapat memiliki arti dalam diagnosis penyakit ginjal antara lain

1 silinder eritrosit sangat diagnostik untuk glomerulonefritis atau vaskulitis ginjal

2 silinder leukosit bersama dengan hanya piuria diagnostik untuk pielonefritis

3 silinder epitel dapat ditemukan pada nekrosis tubuler akut atau pada gromerulonefritis akut

4 silinder lemak merupakan penanda untuk sindroma nefrotik bila ditemukan bersamaan dengan

proteinuria nefrotik

d Kristal

Kristal dalam urin tidak diagnostik untuk penyakit ginjal

e Bakteri

oMikroskopis pada pemeriksaan mikroskopis dapat digunakan urin segar tanpa diputar atau

pewarnaan gram Bakteri dinyatakan positif bila dijumpai satu bakteri lapangan pandang

minyak emersi

oBiakan bakteri pembiakan bakteri sedimen urin dimaksudkan untuk memastikan diagnosis ISK

yaitu bila ditemukan bakteri dalam jumlah bermakna yaitu

Pengambilan spesimen Jumlah koloni bakteri per ml urin

Aspirasi supra pubik gt 100 cfuml dari 1 atau lebih

organisme patogen

Kateter gt 20000 cfuml dari 1 organisme

patogen

Urine bag atau urin porsi

tengah

gt 100000 cfuml

f Tes Kimiawi

Beberapa tes kimiawi dapat dipakai untuk penyaring adanya bakteriuria diantaranya yang paling

sering dipakai adalah tes reduksi griess nitrate Dasarnya adalah sebagian besar mikroba kecuali

enterococci mereduksi nitrat

g Tes Plat ndash Celup (Dip-Slide)

Beberapa pabrik mengeluarkan biakan buatan yang berupa lempengan plastik bertangkai dimana

pada kedua sisi permukaannya dilapisi pembenihan padat khusus Lempengan tersebut dicelupkan ke

dalam urin pasien atau dengan digenangi urin Setelah itu lempengan dimasukkan kembali kedalam

tabung plastik tempat penyimpanan semula lalu diletakkan pada suhu 37oC selama satu malam

Penentuan jumlah kumanmL dilakukan dengan membandingkan pola pertumbuhan kuman yang

terjadi dengan serangkaian gambar yang memperlihatkan pola kepadatan koloni antara 1000 hingga

10000000 cfu per mL urin yang diperiksa Cara ini mudah dilakukan murah dan cukup adekuat

Kekurangannya adalah jenis kuman dan kepekaannya tidak dapat diketahui

2 Radiologis

Pemeriksaan radiologis pada ISK dimaksudkan untuk mengetahui adanya batu atau kelainan

anatomis yang merupakan faktor predisposisi ISK Pemeriksaan ini dapat berupa foto polos

abdomen pielografi intravena demikian pula dengan pemeriksaan lainnya misalnya ultrasonografi

dan CT Scan

DIAGNOSIS BANDING

Yang penting adalah membedakan antara pielonefritis dan sistitis Ingat akan pielonefritis

apabila didapatkan infeksi dengan hipertensi disertai gejala-gejala umum adanya faktor

predisposisi fungsi konsentrasi ginjal menurun respons terhadap antibiotik kurang baik

LO 3 8 Penatalaksanaan

Pada ISK yang tidak memberikan gejala klinis tidak perlu pemberian terapi namun bila sudah terjadi keluhan harus segera dapat diberikan antibiotika Antibiotika yang diberikan berdasarkan atas kultur kuman dan test kepekaan antibiotika Tujuan pengobatan ISK adalah mencegah dan menghilangkan gejala mencegah dan mengobati bakteriemia mencegah dan mengurangi risiko kerusakan jaringan ginjal yang mungkin timbul dengan pemberian obat-obatan yang sensitif murah aman dengan efek samping yang minimal

Antibiotika yang digunakan untuk pengobatan infeksi saluran kemih terbagi dua yaitu antibiotika oral dan parenteral

Antibiotika Oral

SulfonamidaAntibiotika ini digunakan untuk mengobati infeksi pertama kali Sulfonamida umumnya diganti dengan antibiotika yang lebih aktif karena sifat resistensinya Keuntungan dari sulfonamide adalah obat ini harganya murah

Trimetoprim-sulfametoksazolKombinasi dari obat ini memiliki efektivitas tinggi dalam melawan bakteri aerob kecuali Pseudomonas aeruginosa Obat ini penting untuk mengobati infeksi dengan komplikasi juga efektif sebagai profilaksis pada infeksi berulang Dosis obat ini adalah 160 mg dan interval pemberiannya tiap 12 jam

Penicillin - Ampicillin adalah penicillin standar yang memiliki aktivitas spektrum luas termasuk

terhadap bakteri penyebab infeksi saluran urin Dosis ampicillin 1000 mg dan interval pemberiannya tiap 6 jam

- Amoxsicillin terabsorbsi lebih baik tetapi memiliki sedikit efek samping Amoxsicillin dikombinasikan dengan clavulanat lebih disukai untuk mengatasi masalah resistensi bakteri Dosis amoxsicillin 500 mg dan interval pemberiannya tiap 8 jam

Cephaloporin Cephalosporin tidak memiliki keuntungan utama dibanding dengan antibiotika lain yang digunakan untuk mengobati infeksi saluran kemih selain itu obat ini juga lebih mahal Cephalosporin umumnya digunakan pada kasus resisten terhadap amoxsicillin dan trimetoprim- sulfametoksazol

Tetrasiklin

Antibiotika ini efektif untuk mengobati infeksi saluran kemih tahap awal Sifat resistensi tetap ada dan penggunannya perlu dipantau dengan tes sensitivitas Antibotika ini umumnya digunakan untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh chlamydial

QuinolonAsam nalidixic asam oxalinic dan cinoxacin efektif digunakan untuk mengobati infeksi tahap awal yang disebabkan oleh bakteri E coli dan Enterobacteriaceae lain tetapi tidak terhadap Pseudomonas aeruginosa Ciprofloxacin ddan ofloxacin diindikasikan untuk terapi sistemik Dosis untuk ciprofloxacin sebesar 50 mg dan interval pemberiannya tiap 12 jam Dosis ofloxacin sebesar 200-300 mg dan interval pemberiannya tiap 12 jam

Nitrofurantoin Antibiotika ini efektif sebagai agen terapi dan profilaksis pada pasien infeksi saluran kemih berulang Keuntungan utamanya adalah hilangnya resistensi walaupun dalam terapi jangka panjang

AzithromycinBerguna pada terapi dosis tunggal yang disebabkan oleh infeksi chlamydial

Methanamin Hippurat dan Methanamin Mandalat Antibiotika ini digunakan untuk terapi profilaksis dan supresif diantara tahap infeksi

Antibiotika Parenteral

AmynoglycosidaGentamicin dan Tobramicin mempunyai efektivitas yang sama tetapi gentamicin sedikit lebih mahal Tobramicin mempunyai aktivitas lebih besar terhadap pseudomonas memilki peranan penting dalam pengobatan onfeksi sistemik yang serius Amikasin umumnya digunakan untuk bakteri yang multiresisten Dosis gentamicin sebesar 3-5 mgkg berat badan dengan interval pemberian tiap 24 jam dan 1 mgkg berat badan dengan interval pemberian tiap 8 jam

PenicillinPenicillin memilki spectrum luas dan lebih efektif untuk menobati infeksi akibat Pseudomonas aeruginosa dan enterococci Penicillin sering digunakan pada pasien yang ginjalnya tidak sepasang atau ketika penggunaan amynoglycosida harus dihindari

CephalosporinCephalosporin generasi kedua dan ketiga memiliki aktivitas melawan bakteri gram negative tetapi tidak efektif melawan Pseudomonas aeruginosa Cephalosporin digunakan untuk mengobati infeksi nosokomial dan uropsesis karena infeksi pathogen

ImipenemsilastatinObat ini memiliki spectrum yang sangat luas terhadap bakteri gram positif negative dan

bakteri anaerob Obat ini aktif melawan infeksi yang disebabkan enterococci dan Pseudomonas aeruginosa tetapi banyak dihubungkan dengan infeksi lanjutan kandida Dosis obat ini sebesar 250-500 mg dengan interval pemberian tiap 6-8 jam

AztreonamObat ini aktif melawan bakteri gram negative termasuk Pseudomonas aeruginosa Umumnya digunakan pada infeksi nosokomial ketika aminoglikosida dihindari serta pada pasien yang sensitive terhadap penicillin Dosis aztreonam sebesar 1000 mg dengan interval pemberian tiap 8-12 jam

LO 3 9 Komplikasi

Gangguan pada ginjal Saat seseorang terkena infeksi pada kandung kemih bakteri dapat naik dan masuk ke ginjal

Prostatitis Inflamasi parenkim ginjal dapat mengawali pembentukan jaringan parut Komplikasi jangka panjang dari pielonefritis akut adalah hipertensi fungsi ginjal terganggu

ESRD dan komplikasi terhadap kehamilan Batu saluran kemih Obstruksi saluran kemih Sistitis emfisematosa

LO 3 10 Prognosis

ISK tanpa kelainan anatomis mempunyai prognosis lebih baik bila dilakukan pengobatan pada fase akut yang adekuat dan disertai pengawasan terhadap kemungkinan infeksi berulang Prognosis jangka panjang pada sebagian besar penderita dengan kelainan anatomis umumnya kurang memuaskan meskipun telah diberikan pengobatan yang adekuat dan dilakukan koreksi bedah Hal ini terjadi terutama pada penderita dengan nefropati refluk Deteksi dini terhadap adanya kelainan anatomis pengobatan yang segera pada fase akut kerjasama yang baik antara dokter ahli bedah urologi dan orang tua penderita sangat diperlukan untuk mencegah terjadinya perburukan yang mengarah pada terminal gagal ginjal kronis

LO 3 11 Pencegahan

Page 11: PBL SK 2 Blok Urin Anyang - anyangan

yang spesifik Kemampuan ginjal untuk memekatkan urin menurun karena rusaknya tubulus-

tubulus Glomerulus biasanya tidak terkena hal ini dapat menimbulkan gagal ginjal kronik

2 Infeksi saluran kemih bawah

Cystitis adalah infeksi kandung kemih yang merupakan tempat tersering terjadinya infeksi

Cystitis adalah inflamasi kandung kemih yang paling sering disebabkan oleh infeksi asenden dari

uretra Penyebab lainnya mungkin aliran balik urine dari uretra kedalam kandung kemih

Kontaminasi fekal atau penggunaan kateter atau sistoskop

Beberapa penyelidikan menunjukkan 20 dari wanita-wanita dewasa tanpa mempedulikan

umur setiap tahun mengalami disuria dan insidennya meningkat sesuai pertumbuhan usia dan

aktifitas seksual meningkatnya frekwensi infeksi saluran perkemihan pada wanita terutama yang

gagal berkemih setelah melakukan hubungan seksual dan diperkirakan pula karena uretra wanita

lebih pendek dan tidak mempunyai substansi anti mikroba seperti yang ditemukan pada cairan

seminal

Infeksi ini berkaitan juga dengan penggunaan kontrasepsi spermasida-diafragma karena

kontrsepsi ini dapat menyebabkan obstruksi uretra parsial dan mencegah pengosongan sempurna

kandung kemih Cistitis pada pria merupakan kondisi sekunder akibat bebarapa faktor misalnya

prostat yang terinfeksi epididimitis atau batu pada kandung kemih

Cystitis dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu

a Cystitis primermerupakan radang yang mengenai kandung kemih radang ini dapat terjadi

karena penyakit lainseperti batu pada kandung kemih divertikel hipertropi prostat dan

striktura uretra

b Cystitis sekunder merukan gejala yang timbul kemudian sebagai akibat dari penyakit primer

misalnya uretritis dan prostatitis

Menurut komplikasi

1 ISK sederhana ( tanpa faktor predisposisi )

ISK sederhana yang terjadi pada penderita dengan saluran kencing tak baik anatomic

maupun fungsional normal ISK ini pada usia lanjut terutama mengenai penderita wanita dan infeksi

hanya mengenai mukosa superficial kandung kemih

2 ISK berkomplikasi ( disertai faktor perdisposisi )

Sering menimbulkan banyak masalah karena sering kali kuman penyebab sulit diberantas

kuman penyebab sering resisten terhadap beberapa macam antibiotika sering terjadi bakterimia

sepsis dan shock ISK ini terjadi bila terdapat keadaan- keadaan sebagai berikut

a Kelainan abnormal saluran kencing misalnya batu reflex vesiko uretral obstruksi atoni kandung

kemih paraplegia kateter kandung kencing menetap dan prostatitis

b Kelainan faal ginjal GGA maupun GGK

c Gangguan daya tahan tubuh

d Infeksi yang disebabkan karena organisme virulen seperti prosteus spp yang memproduksi urease

LO 3 5 Patogenesis amp Patofisologi

LO 3 6 Manifestasi Klinis

Gejala klinis ISK sesuai dengan bagian saluran kemih yang terinfeksi sebagai berikut

Pada ISK bagian bawah keluhan pasien biasanya berupa rasa sakit atau rasa panas di uretra

sewaktu kencing dengan air kemih sedikit-sedikit serta rasa tidak enak di daerah suprapubik

Pada ISK bagian atas dapat ditemukan gejala sakit kepala malaise mual muntah demam

menggigil rasa tidak enak atau nyeri di pinggang

Gejala Cystitis

peningkatan frekwensi miksi baik diurnal maupun nokturnal

nyeri buang air kecil (dysuria) karena epitelium yang meradang tertekan

rasa nyeri pada daerah suprapubik atau perineal pinggang belakang

rasa ingin buang air kecil

hematuria

demam yang disertai adanya darah dalam urine pada kasus yang parah

sering buang air kecil (frequency)

gejala gejala sistemik

Gejala infeksi saluran kemih berdasarkan umur penderita adalah sebagai berikut

Bulan Gangguan pertumbuhan anoreksia muntah dan diare kejang koma panashipotermia

tanpa diketahui sebabnya ikterus (sepsis)

1 bln-2 thn Panashipotermia tanpa diketahui sebabnya gangguan pertumbuhan anoreksia

muntah diare kejang koma kolik (anak menjerit keras) air1055421 kemih berbauberubah warna

kadang-kadang disertai nyeri perutpinggang

2-6 thn Panashipotermia tanpa diketahui sebabnya tidak dapat menahan kencing

polakisuria disuria enuresis air kemih berbau dan berubah warna diare muntah gangguan

pertumbuhan serta anoreksia

6-18 thn Nyeri perutpinggang panas tanpa diketahui sebabnya tak dapat menahan kencing

polakisuria disuria enuresis air kemih berbau dan berubah warna

LO 3 7 Diagnosis amp DD

ANAMNESIS

ISK bawah disuria terminal polakisuria nyeri suprapubik

ISK atas nyeri pinggang demam menggigil mual dan muntah hematuria

PEMERIKSAAN FISIK

Febris nyeri tekan suprapubik nyeri ketok sudut kostovertebra

PEMRIKSAAN PENUNJANG

1 Urinalisis

Urinalisa merupakan test yang mengevaluasi sample urin yang bertujuan untuk mendeteksi

kelainan pada traktus urinarius kelainan ginjal dan diabetes Pada pemeriksaan urin rutin jika

ditemukan leukosit yang jumlahnya gt10LPB (Lapangan Pandang Besar) dengan mikroskop maka

hal ini merupakan tanda tidak normal Piuria merupakan tanda yang penting pada ISK Oleh karena

itu leukosit gt10 kemungkinan menandakan adanya ISK

Cara Pengambilan Sampel

Bahan urin untuk pemeriksaaan harus segar dan sebaiknya diambil pagi hari Bahan urin

dapat diambil dengan cara punksi suprapubik (suprapubic puncture=spp) dari kateter dan urin porsi

tengah (midstream urine) Bahan urin yang paling mudah diperoleh adalah urin porsi tengah yang

ditampung dalam wadah bermulut lebar dan steril

A Punksi Suprapubik

Pengambilan urin dengan punksi suprapubik dilakukan pengambilan urin langsung dari

kandung kemih melalui kulit dan dinding perut dengan semprit dan jarum steril Yang penting

pada punksi suprapubik ini adalah tindakan antisepsis yang baik pada daerah yang akan ditusuk

anestesi lokal pada daerah yang akan ditusuk dan keadaan asepsis harus selalu dijaga Bila

keadaan asepsis baik maka bakteri apapun dan berapapun jumlah koloni yang tumbuh pada

biakan dapat dipastikan merupakan penyebab ISK

b Kateter

Bahan urin dapat diambil dari kateter dengan jarum dan semprit yang steril Pada cara ini

juga penting tindakan antisepsis pada daerah kateter yang akan ditusuk dan keadaan asepsis harus

selalu dijaga Tempat penusukan kateter sebaiknya sedekat mungkin dengan ujung kateter yang

berada di dalam kandung kemih (ujung distal) Penilaian urin yang diperoleh dari kateter sama

dengan hasil biakan urin yang diperoleh dari punksi suprapubik

c Urin Porsi Tengah

Urin porsi tengah sebagai sampel pemeriksaan urinalisis merupakan teknik pengambilan yang

paling sering dilakukan dan tidak menimbulkan ketidaknyamanan pada penderita Akan tetapi resiko

kontaminasi akibat kesalahan pengambilan cukup besar Tidak boleh menggunakan antiseptik untuk

persiapan pasien karena dapat mengkontaminasi sampel dan menyebabkan kultur false-negative

Cara pengambilan dan penampungan urin porsi tengah pada wanita

1 Siapkan beberapa potongan kasa steril untuk membersihkan daerah vagina dan muara uretra

Satu potong kasa steril dibasahi dengan air sabun dua potong kasa steril dibasahi air atau salin

hangat dan sepotong lagi dibiarkan dalam keadaan kering Jangan memakai larutan antiseptik

untuk membersihkan daerah tersebut Siapkan pula wadah steril dan jangan buka tutupnya

sebelum pembersihan daerah vagina selesai

2 Dengan 2 jari pisahkan kedua labia dan bersihkan daerah vagina dengan potongan kasa steril

yang mengandung sabun Arah pembersihan dari depan ke belakang Kemudian buang kasa

yang telah dipakai ke tempat sampah

3 Bilas daerah tersebut dari arah depan ke belakang dengan potongan kasa yang dibasahi dengan

air atau salin hangat Selama pembilasan tetap pisahkan kedua labia dengan 2 jari dan jangan

biarkan labia menyentuh muara uretra Lakukan pembilasan sekali lagi kemudian keringkan

daerah tersebut dengan potongan kasa steril yang kering Buang kasa yang telah dipakai ke

tempat sampah

4 Dengan tetap memisahkan kedua labia mulailah berkemih Buang beberapa mililiter urin yang

mula-mula keluar Kemudian tampung aliran urin selanjutnya ke dalam wadah steril sampai

kurang lebih sepertiga atau setengah wadah terisi

5 Setelah selesai tutup kembali wadah urin dengan rapat dan bersihkan dinding luar wadah dari

urin yang tertumpah Tuliskan identitas penderita pada wadah tersebut dan kirim segera ke

laboratorium

Cara pengambilan dan penampungan urin porsi tengah pada pria

1 Siapkan beberapa potongan kasa steril untuk membersihkan daerah penis dan muara uretra Satu

potong kasa steril dibasahi dengan air sabun dua potong kasa steril dibasahi dengan air sabun

dua potong kasa steril dibasahi dengan air atau salin hangat dan sepotong lagi dibiarkan dalam

keadaan kering Jangan memakai larutan antiseptik untuk membersihkan daerah tersebut

Siapkan pula wadah steril dan jangan buka tutupnya sebelum pembersihan selesai

2 Tarik prepusium ke belakang dengan satu tangan dan bersihkan daerah ujung penis dengan kasa

yang dibasahi air sabun Buang kasa yang telah dipakai ke tempat sampah

3 Bilas ujung penis dengan kasa yang dibasahi air atau salin hangat Ulangi sekali lagi lalu

keringkan daerah tersebut dengan potongan kasa steril yang kering Buang kasa yang telah

dipakai ke dalam tempat sampah

4 Dengan tetap menahan prepusium ke belakang mulailah berkemih Buang beberapa mililiter

urin yang keluar kemudian tampung urin yang keluar berikutnya ke dalam wadah steril sampai

terisi sepertiga sampai setengahnya

5 Setelah selesai tutup kembali wadah urin dengan rapat dan bersihkan dinding luar wadah dari

urin yang tertumpah Tuliskan identitas penderita pada wadah tersebut dan kirim segera ke

laboratorium

Setelah pengambilan sampel maka harus dilakukan

1 Bahan urin harus segera dikirim ke laboratorium karena penundaan akan menyebabkan bakteri

yang terdapat dalam urin berkembang biak dan penghitungan koloni yang tumbuh pada biakan

menunjukkan jumlah bakteri sebenarnya yang terdapat dalam urin pada saat pengambilan

Sampel harus diterima maksimun 1 jam setelah penampungan

2 Sampel harus sudah diperiksa dalam waktu 2 jam Setiap sampel yang diterima lebih dari 2 jam

setelah pengambilan tanpa bukti telah disimpan dalam kulkas seharusnya tidak dikultur dan

sebaiknya dimintakan sampel baru

3 Bila pengiriman terpaksa ditunda bahan urin harus disimpan pada suhu 4oC selama tidak lebih

dari 24 jam

d Pemeriksaan Urin Empat Porsi (Meares Stamey)

Pemeriksaan ini dilakukan untuk penderita prostatitis Pemeriksaan ini terdiri dari urin empat porsi

yaitu

1 Porsi pertama (VB1) 10 ml pertama urin menunjukkan kondisi uretra

2 Porsi kedua (VB2) sama dengan urin porsi tengah menunjukkan kondisi buli-buli

3 Porsi ketiga (EPS) sekret yang didapatkan setelah masase prostat

4 Porsi keempat (VB4) urin setelah masase prostat

a Eritrosit

Ditemukannya eritrosit dalam urin (hematuria) dapat merupakan penanda bagi berbagai penyakit

glomeruler maupun non-gromeruler seperti batu saluran kemih dan infeksi saluran kemih

b Piuria

Piuria atau sedimen leukosit dalam urin yang didefinisikan oleh Stamm bila ditemukan paling

sedikit 8000ml urin yang tidak disentrifus atau setara dengan 2-5LPB pada urin yang di sentrifus

Infeksi saluran kemih dapat dipastikan bila terdapat leukosit sebanyak gt 10 per mikroliter urin atau

gt 10000 per ml urin

Piuria yang steril dapat ditemukan pada keadaan

1 infeksi tuberkulosis

2 urin terkontaminasi dengan antiseptik

3 urin terkontaminasi dengan leukosit vagina

4 nefritis intersisial kronik (nefropati analgetik)

5 nefrolitiasis

6 tumor uroepitelial

c Silinder

Silinder dalam urin dapat memiliki arti dalam diagnosis penyakit ginjal antara lain

1 silinder eritrosit sangat diagnostik untuk glomerulonefritis atau vaskulitis ginjal

2 silinder leukosit bersama dengan hanya piuria diagnostik untuk pielonefritis

3 silinder epitel dapat ditemukan pada nekrosis tubuler akut atau pada gromerulonefritis akut

4 silinder lemak merupakan penanda untuk sindroma nefrotik bila ditemukan bersamaan dengan

proteinuria nefrotik

d Kristal

Kristal dalam urin tidak diagnostik untuk penyakit ginjal

e Bakteri

oMikroskopis pada pemeriksaan mikroskopis dapat digunakan urin segar tanpa diputar atau

pewarnaan gram Bakteri dinyatakan positif bila dijumpai satu bakteri lapangan pandang

minyak emersi

oBiakan bakteri pembiakan bakteri sedimen urin dimaksudkan untuk memastikan diagnosis ISK

yaitu bila ditemukan bakteri dalam jumlah bermakna yaitu

Pengambilan spesimen Jumlah koloni bakteri per ml urin

Aspirasi supra pubik gt 100 cfuml dari 1 atau lebih

organisme patogen

Kateter gt 20000 cfuml dari 1 organisme

patogen

Urine bag atau urin porsi

tengah

gt 100000 cfuml

f Tes Kimiawi

Beberapa tes kimiawi dapat dipakai untuk penyaring adanya bakteriuria diantaranya yang paling

sering dipakai adalah tes reduksi griess nitrate Dasarnya adalah sebagian besar mikroba kecuali

enterococci mereduksi nitrat

g Tes Plat ndash Celup (Dip-Slide)

Beberapa pabrik mengeluarkan biakan buatan yang berupa lempengan plastik bertangkai dimana

pada kedua sisi permukaannya dilapisi pembenihan padat khusus Lempengan tersebut dicelupkan ke

dalam urin pasien atau dengan digenangi urin Setelah itu lempengan dimasukkan kembali kedalam

tabung plastik tempat penyimpanan semula lalu diletakkan pada suhu 37oC selama satu malam

Penentuan jumlah kumanmL dilakukan dengan membandingkan pola pertumbuhan kuman yang

terjadi dengan serangkaian gambar yang memperlihatkan pola kepadatan koloni antara 1000 hingga

10000000 cfu per mL urin yang diperiksa Cara ini mudah dilakukan murah dan cukup adekuat

Kekurangannya adalah jenis kuman dan kepekaannya tidak dapat diketahui

2 Radiologis

Pemeriksaan radiologis pada ISK dimaksudkan untuk mengetahui adanya batu atau kelainan

anatomis yang merupakan faktor predisposisi ISK Pemeriksaan ini dapat berupa foto polos

abdomen pielografi intravena demikian pula dengan pemeriksaan lainnya misalnya ultrasonografi

dan CT Scan

DIAGNOSIS BANDING

Yang penting adalah membedakan antara pielonefritis dan sistitis Ingat akan pielonefritis

apabila didapatkan infeksi dengan hipertensi disertai gejala-gejala umum adanya faktor

predisposisi fungsi konsentrasi ginjal menurun respons terhadap antibiotik kurang baik

LO 3 8 Penatalaksanaan

Pada ISK yang tidak memberikan gejala klinis tidak perlu pemberian terapi namun bila sudah terjadi keluhan harus segera dapat diberikan antibiotika Antibiotika yang diberikan berdasarkan atas kultur kuman dan test kepekaan antibiotika Tujuan pengobatan ISK adalah mencegah dan menghilangkan gejala mencegah dan mengobati bakteriemia mencegah dan mengurangi risiko kerusakan jaringan ginjal yang mungkin timbul dengan pemberian obat-obatan yang sensitif murah aman dengan efek samping yang minimal

Antibiotika yang digunakan untuk pengobatan infeksi saluran kemih terbagi dua yaitu antibiotika oral dan parenteral

Antibiotika Oral

SulfonamidaAntibiotika ini digunakan untuk mengobati infeksi pertama kali Sulfonamida umumnya diganti dengan antibiotika yang lebih aktif karena sifat resistensinya Keuntungan dari sulfonamide adalah obat ini harganya murah

Trimetoprim-sulfametoksazolKombinasi dari obat ini memiliki efektivitas tinggi dalam melawan bakteri aerob kecuali Pseudomonas aeruginosa Obat ini penting untuk mengobati infeksi dengan komplikasi juga efektif sebagai profilaksis pada infeksi berulang Dosis obat ini adalah 160 mg dan interval pemberiannya tiap 12 jam

Penicillin - Ampicillin adalah penicillin standar yang memiliki aktivitas spektrum luas termasuk

terhadap bakteri penyebab infeksi saluran urin Dosis ampicillin 1000 mg dan interval pemberiannya tiap 6 jam

- Amoxsicillin terabsorbsi lebih baik tetapi memiliki sedikit efek samping Amoxsicillin dikombinasikan dengan clavulanat lebih disukai untuk mengatasi masalah resistensi bakteri Dosis amoxsicillin 500 mg dan interval pemberiannya tiap 8 jam

Cephaloporin Cephalosporin tidak memiliki keuntungan utama dibanding dengan antibiotika lain yang digunakan untuk mengobati infeksi saluran kemih selain itu obat ini juga lebih mahal Cephalosporin umumnya digunakan pada kasus resisten terhadap amoxsicillin dan trimetoprim- sulfametoksazol

Tetrasiklin

Antibiotika ini efektif untuk mengobati infeksi saluran kemih tahap awal Sifat resistensi tetap ada dan penggunannya perlu dipantau dengan tes sensitivitas Antibotika ini umumnya digunakan untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh chlamydial

QuinolonAsam nalidixic asam oxalinic dan cinoxacin efektif digunakan untuk mengobati infeksi tahap awal yang disebabkan oleh bakteri E coli dan Enterobacteriaceae lain tetapi tidak terhadap Pseudomonas aeruginosa Ciprofloxacin ddan ofloxacin diindikasikan untuk terapi sistemik Dosis untuk ciprofloxacin sebesar 50 mg dan interval pemberiannya tiap 12 jam Dosis ofloxacin sebesar 200-300 mg dan interval pemberiannya tiap 12 jam

Nitrofurantoin Antibiotika ini efektif sebagai agen terapi dan profilaksis pada pasien infeksi saluran kemih berulang Keuntungan utamanya adalah hilangnya resistensi walaupun dalam terapi jangka panjang

AzithromycinBerguna pada terapi dosis tunggal yang disebabkan oleh infeksi chlamydial

Methanamin Hippurat dan Methanamin Mandalat Antibiotika ini digunakan untuk terapi profilaksis dan supresif diantara tahap infeksi

Antibiotika Parenteral

AmynoglycosidaGentamicin dan Tobramicin mempunyai efektivitas yang sama tetapi gentamicin sedikit lebih mahal Tobramicin mempunyai aktivitas lebih besar terhadap pseudomonas memilki peranan penting dalam pengobatan onfeksi sistemik yang serius Amikasin umumnya digunakan untuk bakteri yang multiresisten Dosis gentamicin sebesar 3-5 mgkg berat badan dengan interval pemberian tiap 24 jam dan 1 mgkg berat badan dengan interval pemberian tiap 8 jam

PenicillinPenicillin memilki spectrum luas dan lebih efektif untuk menobati infeksi akibat Pseudomonas aeruginosa dan enterococci Penicillin sering digunakan pada pasien yang ginjalnya tidak sepasang atau ketika penggunaan amynoglycosida harus dihindari

CephalosporinCephalosporin generasi kedua dan ketiga memiliki aktivitas melawan bakteri gram negative tetapi tidak efektif melawan Pseudomonas aeruginosa Cephalosporin digunakan untuk mengobati infeksi nosokomial dan uropsesis karena infeksi pathogen

ImipenemsilastatinObat ini memiliki spectrum yang sangat luas terhadap bakteri gram positif negative dan

bakteri anaerob Obat ini aktif melawan infeksi yang disebabkan enterococci dan Pseudomonas aeruginosa tetapi banyak dihubungkan dengan infeksi lanjutan kandida Dosis obat ini sebesar 250-500 mg dengan interval pemberian tiap 6-8 jam

AztreonamObat ini aktif melawan bakteri gram negative termasuk Pseudomonas aeruginosa Umumnya digunakan pada infeksi nosokomial ketika aminoglikosida dihindari serta pada pasien yang sensitive terhadap penicillin Dosis aztreonam sebesar 1000 mg dengan interval pemberian tiap 8-12 jam

LO 3 9 Komplikasi

Gangguan pada ginjal Saat seseorang terkena infeksi pada kandung kemih bakteri dapat naik dan masuk ke ginjal

Prostatitis Inflamasi parenkim ginjal dapat mengawali pembentukan jaringan parut Komplikasi jangka panjang dari pielonefritis akut adalah hipertensi fungsi ginjal terganggu

ESRD dan komplikasi terhadap kehamilan Batu saluran kemih Obstruksi saluran kemih Sistitis emfisematosa

LO 3 10 Prognosis

ISK tanpa kelainan anatomis mempunyai prognosis lebih baik bila dilakukan pengobatan pada fase akut yang adekuat dan disertai pengawasan terhadap kemungkinan infeksi berulang Prognosis jangka panjang pada sebagian besar penderita dengan kelainan anatomis umumnya kurang memuaskan meskipun telah diberikan pengobatan yang adekuat dan dilakukan koreksi bedah Hal ini terjadi terutama pada penderita dengan nefropati refluk Deteksi dini terhadap adanya kelainan anatomis pengobatan yang segera pada fase akut kerjasama yang baik antara dokter ahli bedah urologi dan orang tua penderita sangat diperlukan untuk mencegah terjadinya perburukan yang mengarah pada terminal gagal ginjal kronis

LO 3 11 Pencegahan

Page 12: PBL SK 2 Blok Urin Anyang - anyangan

Sering menimbulkan banyak masalah karena sering kali kuman penyebab sulit diberantas

kuman penyebab sering resisten terhadap beberapa macam antibiotika sering terjadi bakterimia

sepsis dan shock ISK ini terjadi bila terdapat keadaan- keadaan sebagai berikut

a Kelainan abnormal saluran kencing misalnya batu reflex vesiko uretral obstruksi atoni kandung

kemih paraplegia kateter kandung kencing menetap dan prostatitis

b Kelainan faal ginjal GGA maupun GGK

c Gangguan daya tahan tubuh

d Infeksi yang disebabkan karena organisme virulen seperti prosteus spp yang memproduksi urease

LO 3 5 Patogenesis amp Patofisologi

LO 3 6 Manifestasi Klinis

Gejala klinis ISK sesuai dengan bagian saluran kemih yang terinfeksi sebagai berikut

Pada ISK bagian bawah keluhan pasien biasanya berupa rasa sakit atau rasa panas di uretra

sewaktu kencing dengan air kemih sedikit-sedikit serta rasa tidak enak di daerah suprapubik

Pada ISK bagian atas dapat ditemukan gejala sakit kepala malaise mual muntah demam

menggigil rasa tidak enak atau nyeri di pinggang

Gejala Cystitis

peningkatan frekwensi miksi baik diurnal maupun nokturnal

nyeri buang air kecil (dysuria) karena epitelium yang meradang tertekan

rasa nyeri pada daerah suprapubik atau perineal pinggang belakang

rasa ingin buang air kecil

hematuria

demam yang disertai adanya darah dalam urine pada kasus yang parah

sering buang air kecil (frequency)

gejala gejala sistemik

Gejala infeksi saluran kemih berdasarkan umur penderita adalah sebagai berikut

Bulan Gangguan pertumbuhan anoreksia muntah dan diare kejang koma panashipotermia

tanpa diketahui sebabnya ikterus (sepsis)

1 bln-2 thn Panashipotermia tanpa diketahui sebabnya gangguan pertumbuhan anoreksia

muntah diare kejang koma kolik (anak menjerit keras) air1055421 kemih berbauberubah warna

kadang-kadang disertai nyeri perutpinggang

2-6 thn Panashipotermia tanpa diketahui sebabnya tidak dapat menahan kencing

polakisuria disuria enuresis air kemih berbau dan berubah warna diare muntah gangguan

pertumbuhan serta anoreksia

6-18 thn Nyeri perutpinggang panas tanpa diketahui sebabnya tak dapat menahan kencing

polakisuria disuria enuresis air kemih berbau dan berubah warna

LO 3 7 Diagnosis amp DD

ANAMNESIS

ISK bawah disuria terminal polakisuria nyeri suprapubik

ISK atas nyeri pinggang demam menggigil mual dan muntah hematuria

PEMERIKSAAN FISIK

Febris nyeri tekan suprapubik nyeri ketok sudut kostovertebra

PEMRIKSAAN PENUNJANG

1 Urinalisis

Urinalisa merupakan test yang mengevaluasi sample urin yang bertujuan untuk mendeteksi

kelainan pada traktus urinarius kelainan ginjal dan diabetes Pada pemeriksaan urin rutin jika

ditemukan leukosit yang jumlahnya gt10LPB (Lapangan Pandang Besar) dengan mikroskop maka

hal ini merupakan tanda tidak normal Piuria merupakan tanda yang penting pada ISK Oleh karena

itu leukosit gt10 kemungkinan menandakan adanya ISK

Cara Pengambilan Sampel

Bahan urin untuk pemeriksaaan harus segar dan sebaiknya diambil pagi hari Bahan urin

dapat diambil dengan cara punksi suprapubik (suprapubic puncture=spp) dari kateter dan urin porsi

tengah (midstream urine) Bahan urin yang paling mudah diperoleh adalah urin porsi tengah yang

ditampung dalam wadah bermulut lebar dan steril

A Punksi Suprapubik

Pengambilan urin dengan punksi suprapubik dilakukan pengambilan urin langsung dari

kandung kemih melalui kulit dan dinding perut dengan semprit dan jarum steril Yang penting

pada punksi suprapubik ini adalah tindakan antisepsis yang baik pada daerah yang akan ditusuk

anestesi lokal pada daerah yang akan ditusuk dan keadaan asepsis harus selalu dijaga Bila

keadaan asepsis baik maka bakteri apapun dan berapapun jumlah koloni yang tumbuh pada

biakan dapat dipastikan merupakan penyebab ISK

b Kateter

Bahan urin dapat diambil dari kateter dengan jarum dan semprit yang steril Pada cara ini

juga penting tindakan antisepsis pada daerah kateter yang akan ditusuk dan keadaan asepsis harus

selalu dijaga Tempat penusukan kateter sebaiknya sedekat mungkin dengan ujung kateter yang

berada di dalam kandung kemih (ujung distal) Penilaian urin yang diperoleh dari kateter sama

dengan hasil biakan urin yang diperoleh dari punksi suprapubik

c Urin Porsi Tengah

Urin porsi tengah sebagai sampel pemeriksaan urinalisis merupakan teknik pengambilan yang

paling sering dilakukan dan tidak menimbulkan ketidaknyamanan pada penderita Akan tetapi resiko

kontaminasi akibat kesalahan pengambilan cukup besar Tidak boleh menggunakan antiseptik untuk

persiapan pasien karena dapat mengkontaminasi sampel dan menyebabkan kultur false-negative

Cara pengambilan dan penampungan urin porsi tengah pada wanita

1 Siapkan beberapa potongan kasa steril untuk membersihkan daerah vagina dan muara uretra

Satu potong kasa steril dibasahi dengan air sabun dua potong kasa steril dibasahi air atau salin

hangat dan sepotong lagi dibiarkan dalam keadaan kering Jangan memakai larutan antiseptik

untuk membersihkan daerah tersebut Siapkan pula wadah steril dan jangan buka tutupnya

sebelum pembersihan daerah vagina selesai

2 Dengan 2 jari pisahkan kedua labia dan bersihkan daerah vagina dengan potongan kasa steril

yang mengandung sabun Arah pembersihan dari depan ke belakang Kemudian buang kasa

yang telah dipakai ke tempat sampah

3 Bilas daerah tersebut dari arah depan ke belakang dengan potongan kasa yang dibasahi dengan

air atau salin hangat Selama pembilasan tetap pisahkan kedua labia dengan 2 jari dan jangan

biarkan labia menyentuh muara uretra Lakukan pembilasan sekali lagi kemudian keringkan

daerah tersebut dengan potongan kasa steril yang kering Buang kasa yang telah dipakai ke

tempat sampah

4 Dengan tetap memisahkan kedua labia mulailah berkemih Buang beberapa mililiter urin yang

mula-mula keluar Kemudian tampung aliran urin selanjutnya ke dalam wadah steril sampai

kurang lebih sepertiga atau setengah wadah terisi

5 Setelah selesai tutup kembali wadah urin dengan rapat dan bersihkan dinding luar wadah dari

urin yang tertumpah Tuliskan identitas penderita pada wadah tersebut dan kirim segera ke

laboratorium

Cara pengambilan dan penampungan urin porsi tengah pada pria

1 Siapkan beberapa potongan kasa steril untuk membersihkan daerah penis dan muara uretra Satu

potong kasa steril dibasahi dengan air sabun dua potong kasa steril dibasahi dengan air sabun

dua potong kasa steril dibasahi dengan air atau salin hangat dan sepotong lagi dibiarkan dalam

keadaan kering Jangan memakai larutan antiseptik untuk membersihkan daerah tersebut

Siapkan pula wadah steril dan jangan buka tutupnya sebelum pembersihan selesai

2 Tarik prepusium ke belakang dengan satu tangan dan bersihkan daerah ujung penis dengan kasa

yang dibasahi air sabun Buang kasa yang telah dipakai ke tempat sampah

3 Bilas ujung penis dengan kasa yang dibasahi air atau salin hangat Ulangi sekali lagi lalu

keringkan daerah tersebut dengan potongan kasa steril yang kering Buang kasa yang telah

dipakai ke dalam tempat sampah

4 Dengan tetap menahan prepusium ke belakang mulailah berkemih Buang beberapa mililiter

urin yang keluar kemudian tampung urin yang keluar berikutnya ke dalam wadah steril sampai

terisi sepertiga sampai setengahnya

5 Setelah selesai tutup kembali wadah urin dengan rapat dan bersihkan dinding luar wadah dari

urin yang tertumpah Tuliskan identitas penderita pada wadah tersebut dan kirim segera ke

laboratorium

Setelah pengambilan sampel maka harus dilakukan

1 Bahan urin harus segera dikirim ke laboratorium karena penundaan akan menyebabkan bakteri

yang terdapat dalam urin berkembang biak dan penghitungan koloni yang tumbuh pada biakan

menunjukkan jumlah bakteri sebenarnya yang terdapat dalam urin pada saat pengambilan

Sampel harus diterima maksimun 1 jam setelah penampungan

2 Sampel harus sudah diperiksa dalam waktu 2 jam Setiap sampel yang diterima lebih dari 2 jam

setelah pengambilan tanpa bukti telah disimpan dalam kulkas seharusnya tidak dikultur dan

sebaiknya dimintakan sampel baru

3 Bila pengiriman terpaksa ditunda bahan urin harus disimpan pada suhu 4oC selama tidak lebih

dari 24 jam

d Pemeriksaan Urin Empat Porsi (Meares Stamey)

Pemeriksaan ini dilakukan untuk penderita prostatitis Pemeriksaan ini terdiri dari urin empat porsi

yaitu

1 Porsi pertama (VB1) 10 ml pertama urin menunjukkan kondisi uretra

2 Porsi kedua (VB2) sama dengan urin porsi tengah menunjukkan kondisi buli-buli

3 Porsi ketiga (EPS) sekret yang didapatkan setelah masase prostat

4 Porsi keempat (VB4) urin setelah masase prostat

a Eritrosit

Ditemukannya eritrosit dalam urin (hematuria) dapat merupakan penanda bagi berbagai penyakit

glomeruler maupun non-gromeruler seperti batu saluran kemih dan infeksi saluran kemih

b Piuria

Piuria atau sedimen leukosit dalam urin yang didefinisikan oleh Stamm bila ditemukan paling

sedikit 8000ml urin yang tidak disentrifus atau setara dengan 2-5LPB pada urin yang di sentrifus

Infeksi saluran kemih dapat dipastikan bila terdapat leukosit sebanyak gt 10 per mikroliter urin atau

gt 10000 per ml urin

Piuria yang steril dapat ditemukan pada keadaan

1 infeksi tuberkulosis

2 urin terkontaminasi dengan antiseptik

3 urin terkontaminasi dengan leukosit vagina

4 nefritis intersisial kronik (nefropati analgetik)

5 nefrolitiasis

6 tumor uroepitelial

c Silinder

Silinder dalam urin dapat memiliki arti dalam diagnosis penyakit ginjal antara lain

1 silinder eritrosit sangat diagnostik untuk glomerulonefritis atau vaskulitis ginjal

2 silinder leukosit bersama dengan hanya piuria diagnostik untuk pielonefritis

3 silinder epitel dapat ditemukan pada nekrosis tubuler akut atau pada gromerulonefritis akut

4 silinder lemak merupakan penanda untuk sindroma nefrotik bila ditemukan bersamaan dengan

proteinuria nefrotik

d Kristal

Kristal dalam urin tidak diagnostik untuk penyakit ginjal

e Bakteri

oMikroskopis pada pemeriksaan mikroskopis dapat digunakan urin segar tanpa diputar atau

pewarnaan gram Bakteri dinyatakan positif bila dijumpai satu bakteri lapangan pandang

minyak emersi

oBiakan bakteri pembiakan bakteri sedimen urin dimaksudkan untuk memastikan diagnosis ISK

yaitu bila ditemukan bakteri dalam jumlah bermakna yaitu

Pengambilan spesimen Jumlah koloni bakteri per ml urin

Aspirasi supra pubik gt 100 cfuml dari 1 atau lebih

organisme patogen

Kateter gt 20000 cfuml dari 1 organisme

patogen

Urine bag atau urin porsi

tengah

gt 100000 cfuml

f Tes Kimiawi

Beberapa tes kimiawi dapat dipakai untuk penyaring adanya bakteriuria diantaranya yang paling

sering dipakai adalah tes reduksi griess nitrate Dasarnya adalah sebagian besar mikroba kecuali

enterococci mereduksi nitrat

g Tes Plat ndash Celup (Dip-Slide)

Beberapa pabrik mengeluarkan biakan buatan yang berupa lempengan plastik bertangkai dimana

pada kedua sisi permukaannya dilapisi pembenihan padat khusus Lempengan tersebut dicelupkan ke

dalam urin pasien atau dengan digenangi urin Setelah itu lempengan dimasukkan kembali kedalam

tabung plastik tempat penyimpanan semula lalu diletakkan pada suhu 37oC selama satu malam

Penentuan jumlah kumanmL dilakukan dengan membandingkan pola pertumbuhan kuman yang

terjadi dengan serangkaian gambar yang memperlihatkan pola kepadatan koloni antara 1000 hingga

10000000 cfu per mL urin yang diperiksa Cara ini mudah dilakukan murah dan cukup adekuat

Kekurangannya adalah jenis kuman dan kepekaannya tidak dapat diketahui

2 Radiologis

Pemeriksaan radiologis pada ISK dimaksudkan untuk mengetahui adanya batu atau kelainan

anatomis yang merupakan faktor predisposisi ISK Pemeriksaan ini dapat berupa foto polos

abdomen pielografi intravena demikian pula dengan pemeriksaan lainnya misalnya ultrasonografi

dan CT Scan

DIAGNOSIS BANDING

Yang penting adalah membedakan antara pielonefritis dan sistitis Ingat akan pielonefritis

apabila didapatkan infeksi dengan hipertensi disertai gejala-gejala umum adanya faktor

predisposisi fungsi konsentrasi ginjal menurun respons terhadap antibiotik kurang baik

LO 3 8 Penatalaksanaan

Pada ISK yang tidak memberikan gejala klinis tidak perlu pemberian terapi namun bila sudah terjadi keluhan harus segera dapat diberikan antibiotika Antibiotika yang diberikan berdasarkan atas kultur kuman dan test kepekaan antibiotika Tujuan pengobatan ISK adalah mencegah dan menghilangkan gejala mencegah dan mengobati bakteriemia mencegah dan mengurangi risiko kerusakan jaringan ginjal yang mungkin timbul dengan pemberian obat-obatan yang sensitif murah aman dengan efek samping yang minimal

Antibiotika yang digunakan untuk pengobatan infeksi saluran kemih terbagi dua yaitu antibiotika oral dan parenteral

Antibiotika Oral

SulfonamidaAntibiotika ini digunakan untuk mengobati infeksi pertama kali Sulfonamida umumnya diganti dengan antibiotika yang lebih aktif karena sifat resistensinya Keuntungan dari sulfonamide adalah obat ini harganya murah

Trimetoprim-sulfametoksazolKombinasi dari obat ini memiliki efektivitas tinggi dalam melawan bakteri aerob kecuali Pseudomonas aeruginosa Obat ini penting untuk mengobati infeksi dengan komplikasi juga efektif sebagai profilaksis pada infeksi berulang Dosis obat ini adalah 160 mg dan interval pemberiannya tiap 12 jam

Penicillin - Ampicillin adalah penicillin standar yang memiliki aktivitas spektrum luas termasuk

terhadap bakteri penyebab infeksi saluran urin Dosis ampicillin 1000 mg dan interval pemberiannya tiap 6 jam

- Amoxsicillin terabsorbsi lebih baik tetapi memiliki sedikit efek samping Amoxsicillin dikombinasikan dengan clavulanat lebih disukai untuk mengatasi masalah resistensi bakteri Dosis amoxsicillin 500 mg dan interval pemberiannya tiap 8 jam

Cephaloporin Cephalosporin tidak memiliki keuntungan utama dibanding dengan antibiotika lain yang digunakan untuk mengobati infeksi saluran kemih selain itu obat ini juga lebih mahal Cephalosporin umumnya digunakan pada kasus resisten terhadap amoxsicillin dan trimetoprim- sulfametoksazol

Tetrasiklin

Antibiotika ini efektif untuk mengobati infeksi saluran kemih tahap awal Sifat resistensi tetap ada dan penggunannya perlu dipantau dengan tes sensitivitas Antibotika ini umumnya digunakan untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh chlamydial

QuinolonAsam nalidixic asam oxalinic dan cinoxacin efektif digunakan untuk mengobati infeksi tahap awal yang disebabkan oleh bakteri E coli dan Enterobacteriaceae lain tetapi tidak terhadap Pseudomonas aeruginosa Ciprofloxacin ddan ofloxacin diindikasikan untuk terapi sistemik Dosis untuk ciprofloxacin sebesar 50 mg dan interval pemberiannya tiap 12 jam Dosis ofloxacin sebesar 200-300 mg dan interval pemberiannya tiap 12 jam

Nitrofurantoin Antibiotika ini efektif sebagai agen terapi dan profilaksis pada pasien infeksi saluran kemih berulang Keuntungan utamanya adalah hilangnya resistensi walaupun dalam terapi jangka panjang

AzithromycinBerguna pada terapi dosis tunggal yang disebabkan oleh infeksi chlamydial

Methanamin Hippurat dan Methanamin Mandalat Antibiotika ini digunakan untuk terapi profilaksis dan supresif diantara tahap infeksi

Antibiotika Parenteral

AmynoglycosidaGentamicin dan Tobramicin mempunyai efektivitas yang sama tetapi gentamicin sedikit lebih mahal Tobramicin mempunyai aktivitas lebih besar terhadap pseudomonas memilki peranan penting dalam pengobatan onfeksi sistemik yang serius Amikasin umumnya digunakan untuk bakteri yang multiresisten Dosis gentamicin sebesar 3-5 mgkg berat badan dengan interval pemberian tiap 24 jam dan 1 mgkg berat badan dengan interval pemberian tiap 8 jam

PenicillinPenicillin memilki spectrum luas dan lebih efektif untuk menobati infeksi akibat Pseudomonas aeruginosa dan enterococci Penicillin sering digunakan pada pasien yang ginjalnya tidak sepasang atau ketika penggunaan amynoglycosida harus dihindari

CephalosporinCephalosporin generasi kedua dan ketiga memiliki aktivitas melawan bakteri gram negative tetapi tidak efektif melawan Pseudomonas aeruginosa Cephalosporin digunakan untuk mengobati infeksi nosokomial dan uropsesis karena infeksi pathogen

ImipenemsilastatinObat ini memiliki spectrum yang sangat luas terhadap bakteri gram positif negative dan

bakteri anaerob Obat ini aktif melawan infeksi yang disebabkan enterococci dan Pseudomonas aeruginosa tetapi banyak dihubungkan dengan infeksi lanjutan kandida Dosis obat ini sebesar 250-500 mg dengan interval pemberian tiap 6-8 jam

AztreonamObat ini aktif melawan bakteri gram negative termasuk Pseudomonas aeruginosa Umumnya digunakan pada infeksi nosokomial ketika aminoglikosida dihindari serta pada pasien yang sensitive terhadap penicillin Dosis aztreonam sebesar 1000 mg dengan interval pemberian tiap 8-12 jam

LO 3 9 Komplikasi

Gangguan pada ginjal Saat seseorang terkena infeksi pada kandung kemih bakteri dapat naik dan masuk ke ginjal

Prostatitis Inflamasi parenkim ginjal dapat mengawali pembentukan jaringan parut Komplikasi jangka panjang dari pielonefritis akut adalah hipertensi fungsi ginjal terganggu

ESRD dan komplikasi terhadap kehamilan Batu saluran kemih Obstruksi saluran kemih Sistitis emfisematosa

LO 3 10 Prognosis

ISK tanpa kelainan anatomis mempunyai prognosis lebih baik bila dilakukan pengobatan pada fase akut yang adekuat dan disertai pengawasan terhadap kemungkinan infeksi berulang Prognosis jangka panjang pada sebagian besar penderita dengan kelainan anatomis umumnya kurang memuaskan meskipun telah diberikan pengobatan yang adekuat dan dilakukan koreksi bedah Hal ini terjadi terutama pada penderita dengan nefropati refluk Deteksi dini terhadap adanya kelainan anatomis pengobatan yang segera pada fase akut kerjasama yang baik antara dokter ahli bedah urologi dan orang tua penderita sangat diperlukan untuk mencegah terjadinya perburukan yang mengarah pada terminal gagal ginjal kronis

LO 3 11 Pencegahan

Page 13: PBL SK 2 Blok Urin Anyang - anyangan

2-6 thn Panashipotermia tanpa diketahui sebabnya tidak dapat menahan kencing

polakisuria disuria enuresis air kemih berbau dan berubah warna diare muntah gangguan

pertumbuhan serta anoreksia

6-18 thn Nyeri perutpinggang panas tanpa diketahui sebabnya tak dapat menahan kencing

polakisuria disuria enuresis air kemih berbau dan berubah warna

LO 3 7 Diagnosis amp DD

ANAMNESIS

ISK bawah disuria terminal polakisuria nyeri suprapubik

ISK atas nyeri pinggang demam menggigil mual dan muntah hematuria

PEMERIKSAAN FISIK

Febris nyeri tekan suprapubik nyeri ketok sudut kostovertebra

PEMRIKSAAN PENUNJANG

1 Urinalisis

Urinalisa merupakan test yang mengevaluasi sample urin yang bertujuan untuk mendeteksi

kelainan pada traktus urinarius kelainan ginjal dan diabetes Pada pemeriksaan urin rutin jika

ditemukan leukosit yang jumlahnya gt10LPB (Lapangan Pandang Besar) dengan mikroskop maka

hal ini merupakan tanda tidak normal Piuria merupakan tanda yang penting pada ISK Oleh karena

itu leukosit gt10 kemungkinan menandakan adanya ISK

Cara Pengambilan Sampel

Bahan urin untuk pemeriksaaan harus segar dan sebaiknya diambil pagi hari Bahan urin

dapat diambil dengan cara punksi suprapubik (suprapubic puncture=spp) dari kateter dan urin porsi

tengah (midstream urine) Bahan urin yang paling mudah diperoleh adalah urin porsi tengah yang

ditampung dalam wadah bermulut lebar dan steril

A Punksi Suprapubik

Pengambilan urin dengan punksi suprapubik dilakukan pengambilan urin langsung dari

kandung kemih melalui kulit dan dinding perut dengan semprit dan jarum steril Yang penting

pada punksi suprapubik ini adalah tindakan antisepsis yang baik pada daerah yang akan ditusuk

anestesi lokal pada daerah yang akan ditusuk dan keadaan asepsis harus selalu dijaga Bila

keadaan asepsis baik maka bakteri apapun dan berapapun jumlah koloni yang tumbuh pada

biakan dapat dipastikan merupakan penyebab ISK

b Kateter

Bahan urin dapat diambil dari kateter dengan jarum dan semprit yang steril Pada cara ini

juga penting tindakan antisepsis pada daerah kateter yang akan ditusuk dan keadaan asepsis harus

selalu dijaga Tempat penusukan kateter sebaiknya sedekat mungkin dengan ujung kateter yang

berada di dalam kandung kemih (ujung distal) Penilaian urin yang diperoleh dari kateter sama

dengan hasil biakan urin yang diperoleh dari punksi suprapubik

c Urin Porsi Tengah

Urin porsi tengah sebagai sampel pemeriksaan urinalisis merupakan teknik pengambilan yang

paling sering dilakukan dan tidak menimbulkan ketidaknyamanan pada penderita Akan tetapi resiko

kontaminasi akibat kesalahan pengambilan cukup besar Tidak boleh menggunakan antiseptik untuk

persiapan pasien karena dapat mengkontaminasi sampel dan menyebabkan kultur false-negative

Cara pengambilan dan penampungan urin porsi tengah pada wanita

1 Siapkan beberapa potongan kasa steril untuk membersihkan daerah vagina dan muara uretra

Satu potong kasa steril dibasahi dengan air sabun dua potong kasa steril dibasahi air atau salin

hangat dan sepotong lagi dibiarkan dalam keadaan kering Jangan memakai larutan antiseptik

untuk membersihkan daerah tersebut Siapkan pula wadah steril dan jangan buka tutupnya

sebelum pembersihan daerah vagina selesai

2 Dengan 2 jari pisahkan kedua labia dan bersihkan daerah vagina dengan potongan kasa steril

yang mengandung sabun Arah pembersihan dari depan ke belakang Kemudian buang kasa

yang telah dipakai ke tempat sampah

3 Bilas daerah tersebut dari arah depan ke belakang dengan potongan kasa yang dibasahi dengan

air atau salin hangat Selama pembilasan tetap pisahkan kedua labia dengan 2 jari dan jangan

biarkan labia menyentuh muara uretra Lakukan pembilasan sekali lagi kemudian keringkan

daerah tersebut dengan potongan kasa steril yang kering Buang kasa yang telah dipakai ke

tempat sampah

4 Dengan tetap memisahkan kedua labia mulailah berkemih Buang beberapa mililiter urin yang

mula-mula keluar Kemudian tampung aliran urin selanjutnya ke dalam wadah steril sampai

kurang lebih sepertiga atau setengah wadah terisi

5 Setelah selesai tutup kembali wadah urin dengan rapat dan bersihkan dinding luar wadah dari

urin yang tertumpah Tuliskan identitas penderita pada wadah tersebut dan kirim segera ke

laboratorium

Cara pengambilan dan penampungan urin porsi tengah pada pria

1 Siapkan beberapa potongan kasa steril untuk membersihkan daerah penis dan muara uretra Satu

potong kasa steril dibasahi dengan air sabun dua potong kasa steril dibasahi dengan air sabun

dua potong kasa steril dibasahi dengan air atau salin hangat dan sepotong lagi dibiarkan dalam

keadaan kering Jangan memakai larutan antiseptik untuk membersihkan daerah tersebut

Siapkan pula wadah steril dan jangan buka tutupnya sebelum pembersihan selesai

2 Tarik prepusium ke belakang dengan satu tangan dan bersihkan daerah ujung penis dengan kasa

yang dibasahi air sabun Buang kasa yang telah dipakai ke tempat sampah

3 Bilas ujung penis dengan kasa yang dibasahi air atau salin hangat Ulangi sekali lagi lalu

keringkan daerah tersebut dengan potongan kasa steril yang kering Buang kasa yang telah

dipakai ke dalam tempat sampah

4 Dengan tetap menahan prepusium ke belakang mulailah berkemih Buang beberapa mililiter

urin yang keluar kemudian tampung urin yang keluar berikutnya ke dalam wadah steril sampai

terisi sepertiga sampai setengahnya

5 Setelah selesai tutup kembali wadah urin dengan rapat dan bersihkan dinding luar wadah dari

urin yang tertumpah Tuliskan identitas penderita pada wadah tersebut dan kirim segera ke

laboratorium

Setelah pengambilan sampel maka harus dilakukan

1 Bahan urin harus segera dikirim ke laboratorium karena penundaan akan menyebabkan bakteri

yang terdapat dalam urin berkembang biak dan penghitungan koloni yang tumbuh pada biakan

menunjukkan jumlah bakteri sebenarnya yang terdapat dalam urin pada saat pengambilan

Sampel harus diterima maksimun 1 jam setelah penampungan

2 Sampel harus sudah diperiksa dalam waktu 2 jam Setiap sampel yang diterima lebih dari 2 jam

setelah pengambilan tanpa bukti telah disimpan dalam kulkas seharusnya tidak dikultur dan

sebaiknya dimintakan sampel baru

3 Bila pengiriman terpaksa ditunda bahan urin harus disimpan pada suhu 4oC selama tidak lebih

dari 24 jam

d Pemeriksaan Urin Empat Porsi (Meares Stamey)

Pemeriksaan ini dilakukan untuk penderita prostatitis Pemeriksaan ini terdiri dari urin empat porsi

yaitu

1 Porsi pertama (VB1) 10 ml pertama urin menunjukkan kondisi uretra

2 Porsi kedua (VB2) sama dengan urin porsi tengah menunjukkan kondisi buli-buli

3 Porsi ketiga (EPS) sekret yang didapatkan setelah masase prostat

4 Porsi keempat (VB4) urin setelah masase prostat

a Eritrosit

Ditemukannya eritrosit dalam urin (hematuria) dapat merupakan penanda bagi berbagai penyakit

glomeruler maupun non-gromeruler seperti batu saluran kemih dan infeksi saluran kemih

b Piuria

Piuria atau sedimen leukosit dalam urin yang didefinisikan oleh Stamm bila ditemukan paling

sedikit 8000ml urin yang tidak disentrifus atau setara dengan 2-5LPB pada urin yang di sentrifus

Infeksi saluran kemih dapat dipastikan bila terdapat leukosit sebanyak gt 10 per mikroliter urin atau

gt 10000 per ml urin

Piuria yang steril dapat ditemukan pada keadaan

1 infeksi tuberkulosis

2 urin terkontaminasi dengan antiseptik

3 urin terkontaminasi dengan leukosit vagina

4 nefritis intersisial kronik (nefropati analgetik)

5 nefrolitiasis

6 tumor uroepitelial

c Silinder

Silinder dalam urin dapat memiliki arti dalam diagnosis penyakit ginjal antara lain

1 silinder eritrosit sangat diagnostik untuk glomerulonefritis atau vaskulitis ginjal

2 silinder leukosit bersama dengan hanya piuria diagnostik untuk pielonefritis

3 silinder epitel dapat ditemukan pada nekrosis tubuler akut atau pada gromerulonefritis akut

4 silinder lemak merupakan penanda untuk sindroma nefrotik bila ditemukan bersamaan dengan

proteinuria nefrotik

d Kristal

Kristal dalam urin tidak diagnostik untuk penyakit ginjal

e Bakteri

oMikroskopis pada pemeriksaan mikroskopis dapat digunakan urin segar tanpa diputar atau

pewarnaan gram Bakteri dinyatakan positif bila dijumpai satu bakteri lapangan pandang

minyak emersi

oBiakan bakteri pembiakan bakteri sedimen urin dimaksudkan untuk memastikan diagnosis ISK

yaitu bila ditemukan bakteri dalam jumlah bermakna yaitu

Pengambilan spesimen Jumlah koloni bakteri per ml urin

Aspirasi supra pubik gt 100 cfuml dari 1 atau lebih

organisme patogen

Kateter gt 20000 cfuml dari 1 organisme

patogen

Urine bag atau urin porsi

tengah

gt 100000 cfuml

f Tes Kimiawi

Beberapa tes kimiawi dapat dipakai untuk penyaring adanya bakteriuria diantaranya yang paling

sering dipakai adalah tes reduksi griess nitrate Dasarnya adalah sebagian besar mikroba kecuali

enterococci mereduksi nitrat

g Tes Plat ndash Celup (Dip-Slide)

Beberapa pabrik mengeluarkan biakan buatan yang berupa lempengan plastik bertangkai dimana

pada kedua sisi permukaannya dilapisi pembenihan padat khusus Lempengan tersebut dicelupkan ke

dalam urin pasien atau dengan digenangi urin Setelah itu lempengan dimasukkan kembali kedalam

tabung plastik tempat penyimpanan semula lalu diletakkan pada suhu 37oC selama satu malam

Penentuan jumlah kumanmL dilakukan dengan membandingkan pola pertumbuhan kuman yang

terjadi dengan serangkaian gambar yang memperlihatkan pola kepadatan koloni antara 1000 hingga

10000000 cfu per mL urin yang diperiksa Cara ini mudah dilakukan murah dan cukup adekuat

Kekurangannya adalah jenis kuman dan kepekaannya tidak dapat diketahui

2 Radiologis

Pemeriksaan radiologis pada ISK dimaksudkan untuk mengetahui adanya batu atau kelainan

anatomis yang merupakan faktor predisposisi ISK Pemeriksaan ini dapat berupa foto polos

abdomen pielografi intravena demikian pula dengan pemeriksaan lainnya misalnya ultrasonografi

dan CT Scan

DIAGNOSIS BANDING

Yang penting adalah membedakan antara pielonefritis dan sistitis Ingat akan pielonefritis

apabila didapatkan infeksi dengan hipertensi disertai gejala-gejala umum adanya faktor

predisposisi fungsi konsentrasi ginjal menurun respons terhadap antibiotik kurang baik

LO 3 8 Penatalaksanaan

Pada ISK yang tidak memberikan gejala klinis tidak perlu pemberian terapi namun bila sudah terjadi keluhan harus segera dapat diberikan antibiotika Antibiotika yang diberikan berdasarkan atas kultur kuman dan test kepekaan antibiotika Tujuan pengobatan ISK adalah mencegah dan menghilangkan gejala mencegah dan mengobati bakteriemia mencegah dan mengurangi risiko kerusakan jaringan ginjal yang mungkin timbul dengan pemberian obat-obatan yang sensitif murah aman dengan efek samping yang minimal

Antibiotika yang digunakan untuk pengobatan infeksi saluran kemih terbagi dua yaitu antibiotika oral dan parenteral

Antibiotika Oral

SulfonamidaAntibiotika ini digunakan untuk mengobati infeksi pertama kali Sulfonamida umumnya diganti dengan antibiotika yang lebih aktif karena sifat resistensinya Keuntungan dari sulfonamide adalah obat ini harganya murah

Trimetoprim-sulfametoksazolKombinasi dari obat ini memiliki efektivitas tinggi dalam melawan bakteri aerob kecuali Pseudomonas aeruginosa Obat ini penting untuk mengobati infeksi dengan komplikasi juga efektif sebagai profilaksis pada infeksi berulang Dosis obat ini adalah 160 mg dan interval pemberiannya tiap 12 jam

Penicillin - Ampicillin adalah penicillin standar yang memiliki aktivitas spektrum luas termasuk

terhadap bakteri penyebab infeksi saluran urin Dosis ampicillin 1000 mg dan interval pemberiannya tiap 6 jam

- Amoxsicillin terabsorbsi lebih baik tetapi memiliki sedikit efek samping Amoxsicillin dikombinasikan dengan clavulanat lebih disukai untuk mengatasi masalah resistensi bakteri Dosis amoxsicillin 500 mg dan interval pemberiannya tiap 8 jam

Cephaloporin Cephalosporin tidak memiliki keuntungan utama dibanding dengan antibiotika lain yang digunakan untuk mengobati infeksi saluran kemih selain itu obat ini juga lebih mahal Cephalosporin umumnya digunakan pada kasus resisten terhadap amoxsicillin dan trimetoprim- sulfametoksazol

Tetrasiklin

Antibiotika ini efektif untuk mengobati infeksi saluran kemih tahap awal Sifat resistensi tetap ada dan penggunannya perlu dipantau dengan tes sensitivitas Antibotika ini umumnya digunakan untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh chlamydial

QuinolonAsam nalidixic asam oxalinic dan cinoxacin efektif digunakan untuk mengobati infeksi tahap awal yang disebabkan oleh bakteri E coli dan Enterobacteriaceae lain tetapi tidak terhadap Pseudomonas aeruginosa Ciprofloxacin ddan ofloxacin diindikasikan untuk terapi sistemik Dosis untuk ciprofloxacin sebesar 50 mg dan interval pemberiannya tiap 12 jam Dosis ofloxacin sebesar 200-300 mg dan interval pemberiannya tiap 12 jam

Nitrofurantoin Antibiotika ini efektif sebagai agen terapi dan profilaksis pada pasien infeksi saluran kemih berulang Keuntungan utamanya adalah hilangnya resistensi walaupun dalam terapi jangka panjang

AzithromycinBerguna pada terapi dosis tunggal yang disebabkan oleh infeksi chlamydial

Methanamin Hippurat dan Methanamin Mandalat Antibiotika ini digunakan untuk terapi profilaksis dan supresif diantara tahap infeksi

Antibiotika Parenteral

AmynoglycosidaGentamicin dan Tobramicin mempunyai efektivitas yang sama tetapi gentamicin sedikit lebih mahal Tobramicin mempunyai aktivitas lebih besar terhadap pseudomonas memilki peranan penting dalam pengobatan onfeksi sistemik yang serius Amikasin umumnya digunakan untuk bakteri yang multiresisten Dosis gentamicin sebesar 3-5 mgkg berat badan dengan interval pemberian tiap 24 jam dan 1 mgkg berat badan dengan interval pemberian tiap 8 jam

PenicillinPenicillin memilki spectrum luas dan lebih efektif untuk menobati infeksi akibat Pseudomonas aeruginosa dan enterococci Penicillin sering digunakan pada pasien yang ginjalnya tidak sepasang atau ketika penggunaan amynoglycosida harus dihindari

CephalosporinCephalosporin generasi kedua dan ketiga memiliki aktivitas melawan bakteri gram negative tetapi tidak efektif melawan Pseudomonas aeruginosa Cephalosporin digunakan untuk mengobati infeksi nosokomial dan uropsesis karena infeksi pathogen

ImipenemsilastatinObat ini memiliki spectrum yang sangat luas terhadap bakteri gram positif negative dan

bakteri anaerob Obat ini aktif melawan infeksi yang disebabkan enterococci dan Pseudomonas aeruginosa tetapi banyak dihubungkan dengan infeksi lanjutan kandida Dosis obat ini sebesar 250-500 mg dengan interval pemberian tiap 6-8 jam

AztreonamObat ini aktif melawan bakteri gram negative termasuk Pseudomonas aeruginosa Umumnya digunakan pada infeksi nosokomial ketika aminoglikosida dihindari serta pada pasien yang sensitive terhadap penicillin Dosis aztreonam sebesar 1000 mg dengan interval pemberian tiap 8-12 jam

LO 3 9 Komplikasi

Gangguan pada ginjal Saat seseorang terkena infeksi pada kandung kemih bakteri dapat naik dan masuk ke ginjal

Prostatitis Inflamasi parenkim ginjal dapat mengawali pembentukan jaringan parut Komplikasi jangka panjang dari pielonefritis akut adalah hipertensi fungsi ginjal terganggu

ESRD dan komplikasi terhadap kehamilan Batu saluran kemih Obstruksi saluran kemih Sistitis emfisematosa

LO 3 10 Prognosis

ISK tanpa kelainan anatomis mempunyai prognosis lebih baik bila dilakukan pengobatan pada fase akut yang adekuat dan disertai pengawasan terhadap kemungkinan infeksi berulang Prognosis jangka panjang pada sebagian besar penderita dengan kelainan anatomis umumnya kurang memuaskan meskipun telah diberikan pengobatan yang adekuat dan dilakukan koreksi bedah Hal ini terjadi terutama pada penderita dengan nefropati refluk Deteksi dini terhadap adanya kelainan anatomis pengobatan yang segera pada fase akut kerjasama yang baik antara dokter ahli bedah urologi dan orang tua penderita sangat diperlukan untuk mencegah terjadinya perburukan yang mengarah pada terminal gagal ginjal kronis

LO 3 11 Pencegahan

Page 14: PBL SK 2 Blok Urin Anyang - anyangan

b Kateter

Bahan urin dapat diambil dari kateter dengan jarum dan semprit yang steril Pada cara ini

juga penting tindakan antisepsis pada daerah kateter yang akan ditusuk dan keadaan asepsis harus

selalu dijaga Tempat penusukan kateter sebaiknya sedekat mungkin dengan ujung kateter yang

berada di dalam kandung kemih (ujung distal) Penilaian urin yang diperoleh dari kateter sama

dengan hasil biakan urin yang diperoleh dari punksi suprapubik

c Urin Porsi Tengah

Urin porsi tengah sebagai sampel pemeriksaan urinalisis merupakan teknik pengambilan yang

paling sering dilakukan dan tidak menimbulkan ketidaknyamanan pada penderita Akan tetapi resiko

kontaminasi akibat kesalahan pengambilan cukup besar Tidak boleh menggunakan antiseptik untuk

persiapan pasien karena dapat mengkontaminasi sampel dan menyebabkan kultur false-negative

Cara pengambilan dan penampungan urin porsi tengah pada wanita

1 Siapkan beberapa potongan kasa steril untuk membersihkan daerah vagina dan muara uretra

Satu potong kasa steril dibasahi dengan air sabun dua potong kasa steril dibasahi air atau salin

hangat dan sepotong lagi dibiarkan dalam keadaan kering Jangan memakai larutan antiseptik

untuk membersihkan daerah tersebut Siapkan pula wadah steril dan jangan buka tutupnya

sebelum pembersihan daerah vagina selesai

2 Dengan 2 jari pisahkan kedua labia dan bersihkan daerah vagina dengan potongan kasa steril

yang mengandung sabun Arah pembersihan dari depan ke belakang Kemudian buang kasa

yang telah dipakai ke tempat sampah

3 Bilas daerah tersebut dari arah depan ke belakang dengan potongan kasa yang dibasahi dengan

air atau salin hangat Selama pembilasan tetap pisahkan kedua labia dengan 2 jari dan jangan

biarkan labia menyentuh muara uretra Lakukan pembilasan sekali lagi kemudian keringkan

daerah tersebut dengan potongan kasa steril yang kering Buang kasa yang telah dipakai ke

tempat sampah

4 Dengan tetap memisahkan kedua labia mulailah berkemih Buang beberapa mililiter urin yang

mula-mula keluar Kemudian tampung aliran urin selanjutnya ke dalam wadah steril sampai

kurang lebih sepertiga atau setengah wadah terisi

5 Setelah selesai tutup kembali wadah urin dengan rapat dan bersihkan dinding luar wadah dari

urin yang tertumpah Tuliskan identitas penderita pada wadah tersebut dan kirim segera ke

laboratorium

Cara pengambilan dan penampungan urin porsi tengah pada pria

1 Siapkan beberapa potongan kasa steril untuk membersihkan daerah penis dan muara uretra Satu

potong kasa steril dibasahi dengan air sabun dua potong kasa steril dibasahi dengan air sabun

dua potong kasa steril dibasahi dengan air atau salin hangat dan sepotong lagi dibiarkan dalam

keadaan kering Jangan memakai larutan antiseptik untuk membersihkan daerah tersebut

Siapkan pula wadah steril dan jangan buka tutupnya sebelum pembersihan selesai

2 Tarik prepusium ke belakang dengan satu tangan dan bersihkan daerah ujung penis dengan kasa

yang dibasahi air sabun Buang kasa yang telah dipakai ke tempat sampah

3 Bilas ujung penis dengan kasa yang dibasahi air atau salin hangat Ulangi sekali lagi lalu

keringkan daerah tersebut dengan potongan kasa steril yang kering Buang kasa yang telah

dipakai ke dalam tempat sampah

4 Dengan tetap menahan prepusium ke belakang mulailah berkemih Buang beberapa mililiter

urin yang keluar kemudian tampung urin yang keluar berikutnya ke dalam wadah steril sampai

terisi sepertiga sampai setengahnya

5 Setelah selesai tutup kembali wadah urin dengan rapat dan bersihkan dinding luar wadah dari

urin yang tertumpah Tuliskan identitas penderita pada wadah tersebut dan kirim segera ke

laboratorium

Setelah pengambilan sampel maka harus dilakukan

1 Bahan urin harus segera dikirim ke laboratorium karena penundaan akan menyebabkan bakteri

yang terdapat dalam urin berkembang biak dan penghitungan koloni yang tumbuh pada biakan

menunjukkan jumlah bakteri sebenarnya yang terdapat dalam urin pada saat pengambilan

Sampel harus diterima maksimun 1 jam setelah penampungan

2 Sampel harus sudah diperiksa dalam waktu 2 jam Setiap sampel yang diterima lebih dari 2 jam

setelah pengambilan tanpa bukti telah disimpan dalam kulkas seharusnya tidak dikultur dan

sebaiknya dimintakan sampel baru

3 Bila pengiriman terpaksa ditunda bahan urin harus disimpan pada suhu 4oC selama tidak lebih

dari 24 jam

d Pemeriksaan Urin Empat Porsi (Meares Stamey)

Pemeriksaan ini dilakukan untuk penderita prostatitis Pemeriksaan ini terdiri dari urin empat porsi

yaitu

1 Porsi pertama (VB1) 10 ml pertama urin menunjukkan kondisi uretra

2 Porsi kedua (VB2) sama dengan urin porsi tengah menunjukkan kondisi buli-buli

3 Porsi ketiga (EPS) sekret yang didapatkan setelah masase prostat

4 Porsi keempat (VB4) urin setelah masase prostat

a Eritrosit

Ditemukannya eritrosit dalam urin (hematuria) dapat merupakan penanda bagi berbagai penyakit

glomeruler maupun non-gromeruler seperti batu saluran kemih dan infeksi saluran kemih

b Piuria

Piuria atau sedimen leukosit dalam urin yang didefinisikan oleh Stamm bila ditemukan paling

sedikit 8000ml urin yang tidak disentrifus atau setara dengan 2-5LPB pada urin yang di sentrifus

Infeksi saluran kemih dapat dipastikan bila terdapat leukosit sebanyak gt 10 per mikroliter urin atau

gt 10000 per ml urin

Piuria yang steril dapat ditemukan pada keadaan

1 infeksi tuberkulosis

2 urin terkontaminasi dengan antiseptik

3 urin terkontaminasi dengan leukosit vagina

4 nefritis intersisial kronik (nefropati analgetik)

5 nefrolitiasis

6 tumor uroepitelial

c Silinder

Silinder dalam urin dapat memiliki arti dalam diagnosis penyakit ginjal antara lain

1 silinder eritrosit sangat diagnostik untuk glomerulonefritis atau vaskulitis ginjal

2 silinder leukosit bersama dengan hanya piuria diagnostik untuk pielonefritis

3 silinder epitel dapat ditemukan pada nekrosis tubuler akut atau pada gromerulonefritis akut

4 silinder lemak merupakan penanda untuk sindroma nefrotik bila ditemukan bersamaan dengan

proteinuria nefrotik

d Kristal

Kristal dalam urin tidak diagnostik untuk penyakit ginjal

e Bakteri

oMikroskopis pada pemeriksaan mikroskopis dapat digunakan urin segar tanpa diputar atau

pewarnaan gram Bakteri dinyatakan positif bila dijumpai satu bakteri lapangan pandang

minyak emersi

oBiakan bakteri pembiakan bakteri sedimen urin dimaksudkan untuk memastikan diagnosis ISK

yaitu bila ditemukan bakteri dalam jumlah bermakna yaitu

Pengambilan spesimen Jumlah koloni bakteri per ml urin

Aspirasi supra pubik gt 100 cfuml dari 1 atau lebih

organisme patogen

Kateter gt 20000 cfuml dari 1 organisme

patogen

Urine bag atau urin porsi

tengah

gt 100000 cfuml

f Tes Kimiawi

Beberapa tes kimiawi dapat dipakai untuk penyaring adanya bakteriuria diantaranya yang paling

sering dipakai adalah tes reduksi griess nitrate Dasarnya adalah sebagian besar mikroba kecuali

enterococci mereduksi nitrat

g Tes Plat ndash Celup (Dip-Slide)

Beberapa pabrik mengeluarkan biakan buatan yang berupa lempengan plastik bertangkai dimana

pada kedua sisi permukaannya dilapisi pembenihan padat khusus Lempengan tersebut dicelupkan ke

dalam urin pasien atau dengan digenangi urin Setelah itu lempengan dimasukkan kembali kedalam

tabung plastik tempat penyimpanan semula lalu diletakkan pada suhu 37oC selama satu malam

Penentuan jumlah kumanmL dilakukan dengan membandingkan pola pertumbuhan kuman yang

terjadi dengan serangkaian gambar yang memperlihatkan pola kepadatan koloni antara 1000 hingga

10000000 cfu per mL urin yang diperiksa Cara ini mudah dilakukan murah dan cukup adekuat

Kekurangannya adalah jenis kuman dan kepekaannya tidak dapat diketahui

2 Radiologis

Pemeriksaan radiologis pada ISK dimaksudkan untuk mengetahui adanya batu atau kelainan

anatomis yang merupakan faktor predisposisi ISK Pemeriksaan ini dapat berupa foto polos

abdomen pielografi intravena demikian pula dengan pemeriksaan lainnya misalnya ultrasonografi

dan CT Scan

DIAGNOSIS BANDING

Yang penting adalah membedakan antara pielonefritis dan sistitis Ingat akan pielonefritis

apabila didapatkan infeksi dengan hipertensi disertai gejala-gejala umum adanya faktor

predisposisi fungsi konsentrasi ginjal menurun respons terhadap antibiotik kurang baik

LO 3 8 Penatalaksanaan

Pada ISK yang tidak memberikan gejala klinis tidak perlu pemberian terapi namun bila sudah terjadi keluhan harus segera dapat diberikan antibiotika Antibiotika yang diberikan berdasarkan atas kultur kuman dan test kepekaan antibiotika Tujuan pengobatan ISK adalah mencegah dan menghilangkan gejala mencegah dan mengobati bakteriemia mencegah dan mengurangi risiko kerusakan jaringan ginjal yang mungkin timbul dengan pemberian obat-obatan yang sensitif murah aman dengan efek samping yang minimal

Antibiotika yang digunakan untuk pengobatan infeksi saluran kemih terbagi dua yaitu antibiotika oral dan parenteral

Antibiotika Oral

SulfonamidaAntibiotika ini digunakan untuk mengobati infeksi pertama kali Sulfonamida umumnya diganti dengan antibiotika yang lebih aktif karena sifat resistensinya Keuntungan dari sulfonamide adalah obat ini harganya murah

Trimetoprim-sulfametoksazolKombinasi dari obat ini memiliki efektivitas tinggi dalam melawan bakteri aerob kecuali Pseudomonas aeruginosa Obat ini penting untuk mengobati infeksi dengan komplikasi juga efektif sebagai profilaksis pada infeksi berulang Dosis obat ini adalah 160 mg dan interval pemberiannya tiap 12 jam

Penicillin - Ampicillin adalah penicillin standar yang memiliki aktivitas spektrum luas termasuk

terhadap bakteri penyebab infeksi saluran urin Dosis ampicillin 1000 mg dan interval pemberiannya tiap 6 jam

- Amoxsicillin terabsorbsi lebih baik tetapi memiliki sedikit efek samping Amoxsicillin dikombinasikan dengan clavulanat lebih disukai untuk mengatasi masalah resistensi bakteri Dosis amoxsicillin 500 mg dan interval pemberiannya tiap 8 jam

Cephaloporin Cephalosporin tidak memiliki keuntungan utama dibanding dengan antibiotika lain yang digunakan untuk mengobati infeksi saluran kemih selain itu obat ini juga lebih mahal Cephalosporin umumnya digunakan pada kasus resisten terhadap amoxsicillin dan trimetoprim- sulfametoksazol

Tetrasiklin

Antibiotika ini efektif untuk mengobati infeksi saluran kemih tahap awal Sifat resistensi tetap ada dan penggunannya perlu dipantau dengan tes sensitivitas Antibotika ini umumnya digunakan untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh chlamydial

QuinolonAsam nalidixic asam oxalinic dan cinoxacin efektif digunakan untuk mengobati infeksi tahap awal yang disebabkan oleh bakteri E coli dan Enterobacteriaceae lain tetapi tidak terhadap Pseudomonas aeruginosa Ciprofloxacin ddan ofloxacin diindikasikan untuk terapi sistemik Dosis untuk ciprofloxacin sebesar 50 mg dan interval pemberiannya tiap 12 jam Dosis ofloxacin sebesar 200-300 mg dan interval pemberiannya tiap 12 jam

Nitrofurantoin Antibiotika ini efektif sebagai agen terapi dan profilaksis pada pasien infeksi saluran kemih berulang Keuntungan utamanya adalah hilangnya resistensi walaupun dalam terapi jangka panjang

AzithromycinBerguna pada terapi dosis tunggal yang disebabkan oleh infeksi chlamydial

Methanamin Hippurat dan Methanamin Mandalat Antibiotika ini digunakan untuk terapi profilaksis dan supresif diantara tahap infeksi

Antibiotika Parenteral

AmynoglycosidaGentamicin dan Tobramicin mempunyai efektivitas yang sama tetapi gentamicin sedikit lebih mahal Tobramicin mempunyai aktivitas lebih besar terhadap pseudomonas memilki peranan penting dalam pengobatan onfeksi sistemik yang serius Amikasin umumnya digunakan untuk bakteri yang multiresisten Dosis gentamicin sebesar 3-5 mgkg berat badan dengan interval pemberian tiap 24 jam dan 1 mgkg berat badan dengan interval pemberian tiap 8 jam

PenicillinPenicillin memilki spectrum luas dan lebih efektif untuk menobati infeksi akibat Pseudomonas aeruginosa dan enterococci Penicillin sering digunakan pada pasien yang ginjalnya tidak sepasang atau ketika penggunaan amynoglycosida harus dihindari

CephalosporinCephalosporin generasi kedua dan ketiga memiliki aktivitas melawan bakteri gram negative tetapi tidak efektif melawan Pseudomonas aeruginosa Cephalosporin digunakan untuk mengobati infeksi nosokomial dan uropsesis karena infeksi pathogen

ImipenemsilastatinObat ini memiliki spectrum yang sangat luas terhadap bakteri gram positif negative dan

bakteri anaerob Obat ini aktif melawan infeksi yang disebabkan enterococci dan Pseudomonas aeruginosa tetapi banyak dihubungkan dengan infeksi lanjutan kandida Dosis obat ini sebesar 250-500 mg dengan interval pemberian tiap 6-8 jam

AztreonamObat ini aktif melawan bakteri gram negative termasuk Pseudomonas aeruginosa Umumnya digunakan pada infeksi nosokomial ketika aminoglikosida dihindari serta pada pasien yang sensitive terhadap penicillin Dosis aztreonam sebesar 1000 mg dengan interval pemberian tiap 8-12 jam

LO 3 9 Komplikasi

Gangguan pada ginjal Saat seseorang terkena infeksi pada kandung kemih bakteri dapat naik dan masuk ke ginjal

Prostatitis Inflamasi parenkim ginjal dapat mengawali pembentukan jaringan parut Komplikasi jangka panjang dari pielonefritis akut adalah hipertensi fungsi ginjal terganggu

ESRD dan komplikasi terhadap kehamilan Batu saluran kemih Obstruksi saluran kemih Sistitis emfisematosa

LO 3 10 Prognosis

ISK tanpa kelainan anatomis mempunyai prognosis lebih baik bila dilakukan pengobatan pada fase akut yang adekuat dan disertai pengawasan terhadap kemungkinan infeksi berulang Prognosis jangka panjang pada sebagian besar penderita dengan kelainan anatomis umumnya kurang memuaskan meskipun telah diberikan pengobatan yang adekuat dan dilakukan koreksi bedah Hal ini terjadi terutama pada penderita dengan nefropati refluk Deteksi dini terhadap adanya kelainan anatomis pengobatan yang segera pada fase akut kerjasama yang baik antara dokter ahli bedah urologi dan orang tua penderita sangat diperlukan untuk mencegah terjadinya perburukan yang mengarah pada terminal gagal ginjal kronis

LO 3 11 Pencegahan

Page 15: PBL SK 2 Blok Urin Anyang - anyangan

Cara pengambilan dan penampungan urin porsi tengah pada pria

1 Siapkan beberapa potongan kasa steril untuk membersihkan daerah penis dan muara uretra Satu

potong kasa steril dibasahi dengan air sabun dua potong kasa steril dibasahi dengan air sabun

dua potong kasa steril dibasahi dengan air atau salin hangat dan sepotong lagi dibiarkan dalam

keadaan kering Jangan memakai larutan antiseptik untuk membersihkan daerah tersebut

Siapkan pula wadah steril dan jangan buka tutupnya sebelum pembersihan selesai

2 Tarik prepusium ke belakang dengan satu tangan dan bersihkan daerah ujung penis dengan kasa

yang dibasahi air sabun Buang kasa yang telah dipakai ke tempat sampah

3 Bilas ujung penis dengan kasa yang dibasahi air atau salin hangat Ulangi sekali lagi lalu

keringkan daerah tersebut dengan potongan kasa steril yang kering Buang kasa yang telah

dipakai ke dalam tempat sampah

4 Dengan tetap menahan prepusium ke belakang mulailah berkemih Buang beberapa mililiter

urin yang keluar kemudian tampung urin yang keluar berikutnya ke dalam wadah steril sampai

terisi sepertiga sampai setengahnya

5 Setelah selesai tutup kembali wadah urin dengan rapat dan bersihkan dinding luar wadah dari

urin yang tertumpah Tuliskan identitas penderita pada wadah tersebut dan kirim segera ke

laboratorium

Setelah pengambilan sampel maka harus dilakukan

1 Bahan urin harus segera dikirim ke laboratorium karena penundaan akan menyebabkan bakteri

yang terdapat dalam urin berkembang biak dan penghitungan koloni yang tumbuh pada biakan

menunjukkan jumlah bakteri sebenarnya yang terdapat dalam urin pada saat pengambilan

Sampel harus diterima maksimun 1 jam setelah penampungan

2 Sampel harus sudah diperiksa dalam waktu 2 jam Setiap sampel yang diterima lebih dari 2 jam

setelah pengambilan tanpa bukti telah disimpan dalam kulkas seharusnya tidak dikultur dan

sebaiknya dimintakan sampel baru

3 Bila pengiriman terpaksa ditunda bahan urin harus disimpan pada suhu 4oC selama tidak lebih

dari 24 jam

d Pemeriksaan Urin Empat Porsi (Meares Stamey)

Pemeriksaan ini dilakukan untuk penderita prostatitis Pemeriksaan ini terdiri dari urin empat porsi

yaitu

1 Porsi pertama (VB1) 10 ml pertama urin menunjukkan kondisi uretra

2 Porsi kedua (VB2) sama dengan urin porsi tengah menunjukkan kondisi buli-buli

3 Porsi ketiga (EPS) sekret yang didapatkan setelah masase prostat

4 Porsi keempat (VB4) urin setelah masase prostat

a Eritrosit

Ditemukannya eritrosit dalam urin (hematuria) dapat merupakan penanda bagi berbagai penyakit

glomeruler maupun non-gromeruler seperti batu saluran kemih dan infeksi saluran kemih

b Piuria

Piuria atau sedimen leukosit dalam urin yang didefinisikan oleh Stamm bila ditemukan paling

sedikit 8000ml urin yang tidak disentrifus atau setara dengan 2-5LPB pada urin yang di sentrifus

Infeksi saluran kemih dapat dipastikan bila terdapat leukosit sebanyak gt 10 per mikroliter urin atau

gt 10000 per ml urin

Piuria yang steril dapat ditemukan pada keadaan

1 infeksi tuberkulosis

2 urin terkontaminasi dengan antiseptik

3 urin terkontaminasi dengan leukosit vagina

4 nefritis intersisial kronik (nefropati analgetik)

5 nefrolitiasis

6 tumor uroepitelial

c Silinder

Silinder dalam urin dapat memiliki arti dalam diagnosis penyakit ginjal antara lain

1 silinder eritrosit sangat diagnostik untuk glomerulonefritis atau vaskulitis ginjal

2 silinder leukosit bersama dengan hanya piuria diagnostik untuk pielonefritis

3 silinder epitel dapat ditemukan pada nekrosis tubuler akut atau pada gromerulonefritis akut

4 silinder lemak merupakan penanda untuk sindroma nefrotik bila ditemukan bersamaan dengan

proteinuria nefrotik

d Kristal

Kristal dalam urin tidak diagnostik untuk penyakit ginjal

e Bakteri

oMikroskopis pada pemeriksaan mikroskopis dapat digunakan urin segar tanpa diputar atau

pewarnaan gram Bakteri dinyatakan positif bila dijumpai satu bakteri lapangan pandang

minyak emersi

oBiakan bakteri pembiakan bakteri sedimen urin dimaksudkan untuk memastikan diagnosis ISK

yaitu bila ditemukan bakteri dalam jumlah bermakna yaitu

Pengambilan spesimen Jumlah koloni bakteri per ml urin

Aspirasi supra pubik gt 100 cfuml dari 1 atau lebih

organisme patogen

Kateter gt 20000 cfuml dari 1 organisme

patogen

Urine bag atau urin porsi

tengah

gt 100000 cfuml

f Tes Kimiawi

Beberapa tes kimiawi dapat dipakai untuk penyaring adanya bakteriuria diantaranya yang paling

sering dipakai adalah tes reduksi griess nitrate Dasarnya adalah sebagian besar mikroba kecuali

enterococci mereduksi nitrat

g Tes Plat ndash Celup (Dip-Slide)

Beberapa pabrik mengeluarkan biakan buatan yang berupa lempengan plastik bertangkai dimana

pada kedua sisi permukaannya dilapisi pembenihan padat khusus Lempengan tersebut dicelupkan ke

dalam urin pasien atau dengan digenangi urin Setelah itu lempengan dimasukkan kembali kedalam

tabung plastik tempat penyimpanan semula lalu diletakkan pada suhu 37oC selama satu malam

Penentuan jumlah kumanmL dilakukan dengan membandingkan pola pertumbuhan kuman yang

terjadi dengan serangkaian gambar yang memperlihatkan pola kepadatan koloni antara 1000 hingga

10000000 cfu per mL urin yang diperiksa Cara ini mudah dilakukan murah dan cukup adekuat

Kekurangannya adalah jenis kuman dan kepekaannya tidak dapat diketahui

2 Radiologis

Pemeriksaan radiologis pada ISK dimaksudkan untuk mengetahui adanya batu atau kelainan

anatomis yang merupakan faktor predisposisi ISK Pemeriksaan ini dapat berupa foto polos

abdomen pielografi intravena demikian pula dengan pemeriksaan lainnya misalnya ultrasonografi

dan CT Scan

DIAGNOSIS BANDING

Yang penting adalah membedakan antara pielonefritis dan sistitis Ingat akan pielonefritis

apabila didapatkan infeksi dengan hipertensi disertai gejala-gejala umum adanya faktor

predisposisi fungsi konsentrasi ginjal menurun respons terhadap antibiotik kurang baik

LO 3 8 Penatalaksanaan

Pada ISK yang tidak memberikan gejala klinis tidak perlu pemberian terapi namun bila sudah terjadi keluhan harus segera dapat diberikan antibiotika Antibiotika yang diberikan berdasarkan atas kultur kuman dan test kepekaan antibiotika Tujuan pengobatan ISK adalah mencegah dan menghilangkan gejala mencegah dan mengobati bakteriemia mencegah dan mengurangi risiko kerusakan jaringan ginjal yang mungkin timbul dengan pemberian obat-obatan yang sensitif murah aman dengan efek samping yang minimal

Antibiotika yang digunakan untuk pengobatan infeksi saluran kemih terbagi dua yaitu antibiotika oral dan parenteral

Antibiotika Oral

SulfonamidaAntibiotika ini digunakan untuk mengobati infeksi pertama kali Sulfonamida umumnya diganti dengan antibiotika yang lebih aktif karena sifat resistensinya Keuntungan dari sulfonamide adalah obat ini harganya murah

Trimetoprim-sulfametoksazolKombinasi dari obat ini memiliki efektivitas tinggi dalam melawan bakteri aerob kecuali Pseudomonas aeruginosa Obat ini penting untuk mengobati infeksi dengan komplikasi juga efektif sebagai profilaksis pada infeksi berulang Dosis obat ini adalah 160 mg dan interval pemberiannya tiap 12 jam

Penicillin - Ampicillin adalah penicillin standar yang memiliki aktivitas spektrum luas termasuk

terhadap bakteri penyebab infeksi saluran urin Dosis ampicillin 1000 mg dan interval pemberiannya tiap 6 jam

- Amoxsicillin terabsorbsi lebih baik tetapi memiliki sedikit efek samping Amoxsicillin dikombinasikan dengan clavulanat lebih disukai untuk mengatasi masalah resistensi bakteri Dosis amoxsicillin 500 mg dan interval pemberiannya tiap 8 jam

Cephaloporin Cephalosporin tidak memiliki keuntungan utama dibanding dengan antibiotika lain yang digunakan untuk mengobati infeksi saluran kemih selain itu obat ini juga lebih mahal Cephalosporin umumnya digunakan pada kasus resisten terhadap amoxsicillin dan trimetoprim- sulfametoksazol

Tetrasiklin

Antibiotika ini efektif untuk mengobati infeksi saluran kemih tahap awal Sifat resistensi tetap ada dan penggunannya perlu dipantau dengan tes sensitivitas Antibotika ini umumnya digunakan untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh chlamydial

QuinolonAsam nalidixic asam oxalinic dan cinoxacin efektif digunakan untuk mengobati infeksi tahap awal yang disebabkan oleh bakteri E coli dan Enterobacteriaceae lain tetapi tidak terhadap Pseudomonas aeruginosa Ciprofloxacin ddan ofloxacin diindikasikan untuk terapi sistemik Dosis untuk ciprofloxacin sebesar 50 mg dan interval pemberiannya tiap 12 jam Dosis ofloxacin sebesar 200-300 mg dan interval pemberiannya tiap 12 jam

Nitrofurantoin Antibiotika ini efektif sebagai agen terapi dan profilaksis pada pasien infeksi saluran kemih berulang Keuntungan utamanya adalah hilangnya resistensi walaupun dalam terapi jangka panjang

AzithromycinBerguna pada terapi dosis tunggal yang disebabkan oleh infeksi chlamydial

Methanamin Hippurat dan Methanamin Mandalat Antibiotika ini digunakan untuk terapi profilaksis dan supresif diantara tahap infeksi

Antibiotika Parenteral

AmynoglycosidaGentamicin dan Tobramicin mempunyai efektivitas yang sama tetapi gentamicin sedikit lebih mahal Tobramicin mempunyai aktivitas lebih besar terhadap pseudomonas memilki peranan penting dalam pengobatan onfeksi sistemik yang serius Amikasin umumnya digunakan untuk bakteri yang multiresisten Dosis gentamicin sebesar 3-5 mgkg berat badan dengan interval pemberian tiap 24 jam dan 1 mgkg berat badan dengan interval pemberian tiap 8 jam

PenicillinPenicillin memilki spectrum luas dan lebih efektif untuk menobati infeksi akibat Pseudomonas aeruginosa dan enterococci Penicillin sering digunakan pada pasien yang ginjalnya tidak sepasang atau ketika penggunaan amynoglycosida harus dihindari

CephalosporinCephalosporin generasi kedua dan ketiga memiliki aktivitas melawan bakteri gram negative tetapi tidak efektif melawan Pseudomonas aeruginosa Cephalosporin digunakan untuk mengobati infeksi nosokomial dan uropsesis karena infeksi pathogen

ImipenemsilastatinObat ini memiliki spectrum yang sangat luas terhadap bakteri gram positif negative dan

bakteri anaerob Obat ini aktif melawan infeksi yang disebabkan enterococci dan Pseudomonas aeruginosa tetapi banyak dihubungkan dengan infeksi lanjutan kandida Dosis obat ini sebesar 250-500 mg dengan interval pemberian tiap 6-8 jam

AztreonamObat ini aktif melawan bakteri gram negative termasuk Pseudomonas aeruginosa Umumnya digunakan pada infeksi nosokomial ketika aminoglikosida dihindari serta pada pasien yang sensitive terhadap penicillin Dosis aztreonam sebesar 1000 mg dengan interval pemberian tiap 8-12 jam

LO 3 9 Komplikasi

Gangguan pada ginjal Saat seseorang terkena infeksi pada kandung kemih bakteri dapat naik dan masuk ke ginjal

Prostatitis Inflamasi parenkim ginjal dapat mengawali pembentukan jaringan parut Komplikasi jangka panjang dari pielonefritis akut adalah hipertensi fungsi ginjal terganggu

ESRD dan komplikasi terhadap kehamilan Batu saluran kemih Obstruksi saluran kemih Sistitis emfisematosa

LO 3 10 Prognosis

ISK tanpa kelainan anatomis mempunyai prognosis lebih baik bila dilakukan pengobatan pada fase akut yang adekuat dan disertai pengawasan terhadap kemungkinan infeksi berulang Prognosis jangka panjang pada sebagian besar penderita dengan kelainan anatomis umumnya kurang memuaskan meskipun telah diberikan pengobatan yang adekuat dan dilakukan koreksi bedah Hal ini terjadi terutama pada penderita dengan nefropati refluk Deteksi dini terhadap adanya kelainan anatomis pengobatan yang segera pada fase akut kerjasama yang baik antara dokter ahli bedah urologi dan orang tua penderita sangat diperlukan untuk mencegah terjadinya perburukan yang mengarah pada terminal gagal ginjal kronis

LO 3 11 Pencegahan

Page 16: PBL SK 2 Blok Urin Anyang - anyangan

3 Porsi ketiga (EPS) sekret yang didapatkan setelah masase prostat

4 Porsi keempat (VB4) urin setelah masase prostat

a Eritrosit

Ditemukannya eritrosit dalam urin (hematuria) dapat merupakan penanda bagi berbagai penyakit

glomeruler maupun non-gromeruler seperti batu saluran kemih dan infeksi saluran kemih

b Piuria

Piuria atau sedimen leukosit dalam urin yang didefinisikan oleh Stamm bila ditemukan paling

sedikit 8000ml urin yang tidak disentrifus atau setara dengan 2-5LPB pada urin yang di sentrifus

Infeksi saluran kemih dapat dipastikan bila terdapat leukosit sebanyak gt 10 per mikroliter urin atau

gt 10000 per ml urin

Piuria yang steril dapat ditemukan pada keadaan

1 infeksi tuberkulosis

2 urin terkontaminasi dengan antiseptik

3 urin terkontaminasi dengan leukosit vagina

4 nefritis intersisial kronik (nefropati analgetik)

5 nefrolitiasis

6 tumor uroepitelial

c Silinder

Silinder dalam urin dapat memiliki arti dalam diagnosis penyakit ginjal antara lain

1 silinder eritrosit sangat diagnostik untuk glomerulonefritis atau vaskulitis ginjal

2 silinder leukosit bersama dengan hanya piuria diagnostik untuk pielonefritis

3 silinder epitel dapat ditemukan pada nekrosis tubuler akut atau pada gromerulonefritis akut

4 silinder lemak merupakan penanda untuk sindroma nefrotik bila ditemukan bersamaan dengan

proteinuria nefrotik

d Kristal

Kristal dalam urin tidak diagnostik untuk penyakit ginjal

e Bakteri

oMikroskopis pada pemeriksaan mikroskopis dapat digunakan urin segar tanpa diputar atau

pewarnaan gram Bakteri dinyatakan positif bila dijumpai satu bakteri lapangan pandang

minyak emersi

oBiakan bakteri pembiakan bakteri sedimen urin dimaksudkan untuk memastikan diagnosis ISK

yaitu bila ditemukan bakteri dalam jumlah bermakna yaitu

Pengambilan spesimen Jumlah koloni bakteri per ml urin

Aspirasi supra pubik gt 100 cfuml dari 1 atau lebih

organisme patogen

Kateter gt 20000 cfuml dari 1 organisme

patogen

Urine bag atau urin porsi

tengah

gt 100000 cfuml

f Tes Kimiawi

Beberapa tes kimiawi dapat dipakai untuk penyaring adanya bakteriuria diantaranya yang paling

sering dipakai adalah tes reduksi griess nitrate Dasarnya adalah sebagian besar mikroba kecuali

enterococci mereduksi nitrat

g Tes Plat ndash Celup (Dip-Slide)

Beberapa pabrik mengeluarkan biakan buatan yang berupa lempengan plastik bertangkai dimana

pada kedua sisi permukaannya dilapisi pembenihan padat khusus Lempengan tersebut dicelupkan ke

dalam urin pasien atau dengan digenangi urin Setelah itu lempengan dimasukkan kembali kedalam

tabung plastik tempat penyimpanan semula lalu diletakkan pada suhu 37oC selama satu malam

Penentuan jumlah kumanmL dilakukan dengan membandingkan pola pertumbuhan kuman yang

terjadi dengan serangkaian gambar yang memperlihatkan pola kepadatan koloni antara 1000 hingga

10000000 cfu per mL urin yang diperiksa Cara ini mudah dilakukan murah dan cukup adekuat

Kekurangannya adalah jenis kuman dan kepekaannya tidak dapat diketahui

2 Radiologis

Pemeriksaan radiologis pada ISK dimaksudkan untuk mengetahui adanya batu atau kelainan

anatomis yang merupakan faktor predisposisi ISK Pemeriksaan ini dapat berupa foto polos

abdomen pielografi intravena demikian pula dengan pemeriksaan lainnya misalnya ultrasonografi

dan CT Scan

DIAGNOSIS BANDING

Yang penting adalah membedakan antara pielonefritis dan sistitis Ingat akan pielonefritis

apabila didapatkan infeksi dengan hipertensi disertai gejala-gejala umum adanya faktor

predisposisi fungsi konsentrasi ginjal menurun respons terhadap antibiotik kurang baik

LO 3 8 Penatalaksanaan

Pada ISK yang tidak memberikan gejala klinis tidak perlu pemberian terapi namun bila sudah terjadi keluhan harus segera dapat diberikan antibiotika Antibiotika yang diberikan berdasarkan atas kultur kuman dan test kepekaan antibiotika Tujuan pengobatan ISK adalah mencegah dan menghilangkan gejala mencegah dan mengobati bakteriemia mencegah dan mengurangi risiko kerusakan jaringan ginjal yang mungkin timbul dengan pemberian obat-obatan yang sensitif murah aman dengan efek samping yang minimal

Antibiotika yang digunakan untuk pengobatan infeksi saluran kemih terbagi dua yaitu antibiotika oral dan parenteral

Antibiotika Oral

SulfonamidaAntibiotika ini digunakan untuk mengobati infeksi pertama kali Sulfonamida umumnya diganti dengan antibiotika yang lebih aktif karena sifat resistensinya Keuntungan dari sulfonamide adalah obat ini harganya murah

Trimetoprim-sulfametoksazolKombinasi dari obat ini memiliki efektivitas tinggi dalam melawan bakteri aerob kecuali Pseudomonas aeruginosa Obat ini penting untuk mengobati infeksi dengan komplikasi juga efektif sebagai profilaksis pada infeksi berulang Dosis obat ini adalah 160 mg dan interval pemberiannya tiap 12 jam

Penicillin - Ampicillin adalah penicillin standar yang memiliki aktivitas spektrum luas termasuk

terhadap bakteri penyebab infeksi saluran urin Dosis ampicillin 1000 mg dan interval pemberiannya tiap 6 jam

- Amoxsicillin terabsorbsi lebih baik tetapi memiliki sedikit efek samping Amoxsicillin dikombinasikan dengan clavulanat lebih disukai untuk mengatasi masalah resistensi bakteri Dosis amoxsicillin 500 mg dan interval pemberiannya tiap 8 jam

Cephaloporin Cephalosporin tidak memiliki keuntungan utama dibanding dengan antibiotika lain yang digunakan untuk mengobati infeksi saluran kemih selain itu obat ini juga lebih mahal Cephalosporin umumnya digunakan pada kasus resisten terhadap amoxsicillin dan trimetoprim- sulfametoksazol

Tetrasiklin

Antibiotika ini efektif untuk mengobati infeksi saluran kemih tahap awal Sifat resistensi tetap ada dan penggunannya perlu dipantau dengan tes sensitivitas Antibotika ini umumnya digunakan untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh chlamydial

QuinolonAsam nalidixic asam oxalinic dan cinoxacin efektif digunakan untuk mengobati infeksi tahap awal yang disebabkan oleh bakteri E coli dan Enterobacteriaceae lain tetapi tidak terhadap Pseudomonas aeruginosa Ciprofloxacin ddan ofloxacin diindikasikan untuk terapi sistemik Dosis untuk ciprofloxacin sebesar 50 mg dan interval pemberiannya tiap 12 jam Dosis ofloxacin sebesar 200-300 mg dan interval pemberiannya tiap 12 jam

Nitrofurantoin Antibiotika ini efektif sebagai agen terapi dan profilaksis pada pasien infeksi saluran kemih berulang Keuntungan utamanya adalah hilangnya resistensi walaupun dalam terapi jangka panjang

AzithromycinBerguna pada terapi dosis tunggal yang disebabkan oleh infeksi chlamydial

Methanamin Hippurat dan Methanamin Mandalat Antibiotika ini digunakan untuk terapi profilaksis dan supresif diantara tahap infeksi

Antibiotika Parenteral

AmynoglycosidaGentamicin dan Tobramicin mempunyai efektivitas yang sama tetapi gentamicin sedikit lebih mahal Tobramicin mempunyai aktivitas lebih besar terhadap pseudomonas memilki peranan penting dalam pengobatan onfeksi sistemik yang serius Amikasin umumnya digunakan untuk bakteri yang multiresisten Dosis gentamicin sebesar 3-5 mgkg berat badan dengan interval pemberian tiap 24 jam dan 1 mgkg berat badan dengan interval pemberian tiap 8 jam

PenicillinPenicillin memilki spectrum luas dan lebih efektif untuk menobati infeksi akibat Pseudomonas aeruginosa dan enterococci Penicillin sering digunakan pada pasien yang ginjalnya tidak sepasang atau ketika penggunaan amynoglycosida harus dihindari

CephalosporinCephalosporin generasi kedua dan ketiga memiliki aktivitas melawan bakteri gram negative tetapi tidak efektif melawan Pseudomonas aeruginosa Cephalosporin digunakan untuk mengobati infeksi nosokomial dan uropsesis karena infeksi pathogen

ImipenemsilastatinObat ini memiliki spectrum yang sangat luas terhadap bakteri gram positif negative dan

bakteri anaerob Obat ini aktif melawan infeksi yang disebabkan enterococci dan Pseudomonas aeruginosa tetapi banyak dihubungkan dengan infeksi lanjutan kandida Dosis obat ini sebesar 250-500 mg dengan interval pemberian tiap 6-8 jam

AztreonamObat ini aktif melawan bakteri gram negative termasuk Pseudomonas aeruginosa Umumnya digunakan pada infeksi nosokomial ketika aminoglikosida dihindari serta pada pasien yang sensitive terhadap penicillin Dosis aztreonam sebesar 1000 mg dengan interval pemberian tiap 8-12 jam

LO 3 9 Komplikasi

Gangguan pada ginjal Saat seseorang terkena infeksi pada kandung kemih bakteri dapat naik dan masuk ke ginjal

Prostatitis Inflamasi parenkim ginjal dapat mengawali pembentukan jaringan parut Komplikasi jangka panjang dari pielonefritis akut adalah hipertensi fungsi ginjal terganggu

ESRD dan komplikasi terhadap kehamilan Batu saluran kemih Obstruksi saluran kemih Sistitis emfisematosa

LO 3 10 Prognosis

ISK tanpa kelainan anatomis mempunyai prognosis lebih baik bila dilakukan pengobatan pada fase akut yang adekuat dan disertai pengawasan terhadap kemungkinan infeksi berulang Prognosis jangka panjang pada sebagian besar penderita dengan kelainan anatomis umumnya kurang memuaskan meskipun telah diberikan pengobatan yang adekuat dan dilakukan koreksi bedah Hal ini terjadi terutama pada penderita dengan nefropati refluk Deteksi dini terhadap adanya kelainan anatomis pengobatan yang segera pada fase akut kerjasama yang baik antara dokter ahli bedah urologi dan orang tua penderita sangat diperlukan untuk mencegah terjadinya perburukan yang mengarah pada terminal gagal ginjal kronis

LO 3 11 Pencegahan

Page 17: PBL SK 2 Blok Urin Anyang - anyangan

oBiakan bakteri pembiakan bakteri sedimen urin dimaksudkan untuk memastikan diagnosis ISK

yaitu bila ditemukan bakteri dalam jumlah bermakna yaitu

Pengambilan spesimen Jumlah koloni bakteri per ml urin

Aspirasi supra pubik gt 100 cfuml dari 1 atau lebih

organisme patogen

Kateter gt 20000 cfuml dari 1 organisme

patogen

Urine bag atau urin porsi

tengah

gt 100000 cfuml

f Tes Kimiawi

Beberapa tes kimiawi dapat dipakai untuk penyaring adanya bakteriuria diantaranya yang paling

sering dipakai adalah tes reduksi griess nitrate Dasarnya adalah sebagian besar mikroba kecuali

enterococci mereduksi nitrat

g Tes Plat ndash Celup (Dip-Slide)

Beberapa pabrik mengeluarkan biakan buatan yang berupa lempengan plastik bertangkai dimana

pada kedua sisi permukaannya dilapisi pembenihan padat khusus Lempengan tersebut dicelupkan ke

dalam urin pasien atau dengan digenangi urin Setelah itu lempengan dimasukkan kembali kedalam

tabung plastik tempat penyimpanan semula lalu diletakkan pada suhu 37oC selama satu malam

Penentuan jumlah kumanmL dilakukan dengan membandingkan pola pertumbuhan kuman yang

terjadi dengan serangkaian gambar yang memperlihatkan pola kepadatan koloni antara 1000 hingga

10000000 cfu per mL urin yang diperiksa Cara ini mudah dilakukan murah dan cukup adekuat

Kekurangannya adalah jenis kuman dan kepekaannya tidak dapat diketahui

2 Radiologis

Pemeriksaan radiologis pada ISK dimaksudkan untuk mengetahui adanya batu atau kelainan

anatomis yang merupakan faktor predisposisi ISK Pemeriksaan ini dapat berupa foto polos

abdomen pielografi intravena demikian pula dengan pemeriksaan lainnya misalnya ultrasonografi

dan CT Scan

DIAGNOSIS BANDING

Yang penting adalah membedakan antara pielonefritis dan sistitis Ingat akan pielonefritis

apabila didapatkan infeksi dengan hipertensi disertai gejala-gejala umum adanya faktor

predisposisi fungsi konsentrasi ginjal menurun respons terhadap antibiotik kurang baik

LO 3 8 Penatalaksanaan

Pada ISK yang tidak memberikan gejala klinis tidak perlu pemberian terapi namun bila sudah terjadi keluhan harus segera dapat diberikan antibiotika Antibiotika yang diberikan berdasarkan atas kultur kuman dan test kepekaan antibiotika Tujuan pengobatan ISK adalah mencegah dan menghilangkan gejala mencegah dan mengobati bakteriemia mencegah dan mengurangi risiko kerusakan jaringan ginjal yang mungkin timbul dengan pemberian obat-obatan yang sensitif murah aman dengan efek samping yang minimal

Antibiotika yang digunakan untuk pengobatan infeksi saluran kemih terbagi dua yaitu antibiotika oral dan parenteral

Antibiotika Oral

SulfonamidaAntibiotika ini digunakan untuk mengobati infeksi pertama kali Sulfonamida umumnya diganti dengan antibiotika yang lebih aktif karena sifat resistensinya Keuntungan dari sulfonamide adalah obat ini harganya murah

Trimetoprim-sulfametoksazolKombinasi dari obat ini memiliki efektivitas tinggi dalam melawan bakteri aerob kecuali Pseudomonas aeruginosa Obat ini penting untuk mengobati infeksi dengan komplikasi juga efektif sebagai profilaksis pada infeksi berulang Dosis obat ini adalah 160 mg dan interval pemberiannya tiap 12 jam

Penicillin - Ampicillin adalah penicillin standar yang memiliki aktivitas spektrum luas termasuk

terhadap bakteri penyebab infeksi saluran urin Dosis ampicillin 1000 mg dan interval pemberiannya tiap 6 jam

- Amoxsicillin terabsorbsi lebih baik tetapi memiliki sedikit efek samping Amoxsicillin dikombinasikan dengan clavulanat lebih disukai untuk mengatasi masalah resistensi bakteri Dosis amoxsicillin 500 mg dan interval pemberiannya tiap 8 jam

Cephaloporin Cephalosporin tidak memiliki keuntungan utama dibanding dengan antibiotika lain yang digunakan untuk mengobati infeksi saluran kemih selain itu obat ini juga lebih mahal Cephalosporin umumnya digunakan pada kasus resisten terhadap amoxsicillin dan trimetoprim- sulfametoksazol

Tetrasiklin

Antibiotika ini efektif untuk mengobati infeksi saluran kemih tahap awal Sifat resistensi tetap ada dan penggunannya perlu dipantau dengan tes sensitivitas Antibotika ini umumnya digunakan untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh chlamydial

QuinolonAsam nalidixic asam oxalinic dan cinoxacin efektif digunakan untuk mengobati infeksi tahap awal yang disebabkan oleh bakteri E coli dan Enterobacteriaceae lain tetapi tidak terhadap Pseudomonas aeruginosa Ciprofloxacin ddan ofloxacin diindikasikan untuk terapi sistemik Dosis untuk ciprofloxacin sebesar 50 mg dan interval pemberiannya tiap 12 jam Dosis ofloxacin sebesar 200-300 mg dan interval pemberiannya tiap 12 jam

Nitrofurantoin Antibiotika ini efektif sebagai agen terapi dan profilaksis pada pasien infeksi saluran kemih berulang Keuntungan utamanya adalah hilangnya resistensi walaupun dalam terapi jangka panjang

AzithromycinBerguna pada terapi dosis tunggal yang disebabkan oleh infeksi chlamydial

Methanamin Hippurat dan Methanamin Mandalat Antibiotika ini digunakan untuk terapi profilaksis dan supresif diantara tahap infeksi

Antibiotika Parenteral

AmynoglycosidaGentamicin dan Tobramicin mempunyai efektivitas yang sama tetapi gentamicin sedikit lebih mahal Tobramicin mempunyai aktivitas lebih besar terhadap pseudomonas memilki peranan penting dalam pengobatan onfeksi sistemik yang serius Amikasin umumnya digunakan untuk bakteri yang multiresisten Dosis gentamicin sebesar 3-5 mgkg berat badan dengan interval pemberian tiap 24 jam dan 1 mgkg berat badan dengan interval pemberian tiap 8 jam

PenicillinPenicillin memilki spectrum luas dan lebih efektif untuk menobati infeksi akibat Pseudomonas aeruginosa dan enterococci Penicillin sering digunakan pada pasien yang ginjalnya tidak sepasang atau ketika penggunaan amynoglycosida harus dihindari

CephalosporinCephalosporin generasi kedua dan ketiga memiliki aktivitas melawan bakteri gram negative tetapi tidak efektif melawan Pseudomonas aeruginosa Cephalosporin digunakan untuk mengobati infeksi nosokomial dan uropsesis karena infeksi pathogen

ImipenemsilastatinObat ini memiliki spectrum yang sangat luas terhadap bakteri gram positif negative dan

bakteri anaerob Obat ini aktif melawan infeksi yang disebabkan enterococci dan Pseudomonas aeruginosa tetapi banyak dihubungkan dengan infeksi lanjutan kandida Dosis obat ini sebesar 250-500 mg dengan interval pemberian tiap 6-8 jam

AztreonamObat ini aktif melawan bakteri gram negative termasuk Pseudomonas aeruginosa Umumnya digunakan pada infeksi nosokomial ketika aminoglikosida dihindari serta pada pasien yang sensitive terhadap penicillin Dosis aztreonam sebesar 1000 mg dengan interval pemberian tiap 8-12 jam

LO 3 9 Komplikasi

Gangguan pada ginjal Saat seseorang terkena infeksi pada kandung kemih bakteri dapat naik dan masuk ke ginjal

Prostatitis Inflamasi parenkim ginjal dapat mengawali pembentukan jaringan parut Komplikasi jangka panjang dari pielonefritis akut adalah hipertensi fungsi ginjal terganggu

ESRD dan komplikasi terhadap kehamilan Batu saluran kemih Obstruksi saluran kemih Sistitis emfisematosa

LO 3 10 Prognosis

ISK tanpa kelainan anatomis mempunyai prognosis lebih baik bila dilakukan pengobatan pada fase akut yang adekuat dan disertai pengawasan terhadap kemungkinan infeksi berulang Prognosis jangka panjang pada sebagian besar penderita dengan kelainan anatomis umumnya kurang memuaskan meskipun telah diberikan pengobatan yang adekuat dan dilakukan koreksi bedah Hal ini terjadi terutama pada penderita dengan nefropati refluk Deteksi dini terhadap adanya kelainan anatomis pengobatan yang segera pada fase akut kerjasama yang baik antara dokter ahli bedah urologi dan orang tua penderita sangat diperlukan untuk mencegah terjadinya perburukan yang mengarah pada terminal gagal ginjal kronis

LO 3 11 Pencegahan

Page 18: PBL SK 2 Blok Urin Anyang - anyangan

Yang penting adalah membedakan antara pielonefritis dan sistitis Ingat akan pielonefritis

apabila didapatkan infeksi dengan hipertensi disertai gejala-gejala umum adanya faktor

predisposisi fungsi konsentrasi ginjal menurun respons terhadap antibiotik kurang baik

LO 3 8 Penatalaksanaan

Pada ISK yang tidak memberikan gejala klinis tidak perlu pemberian terapi namun bila sudah terjadi keluhan harus segera dapat diberikan antibiotika Antibiotika yang diberikan berdasarkan atas kultur kuman dan test kepekaan antibiotika Tujuan pengobatan ISK adalah mencegah dan menghilangkan gejala mencegah dan mengobati bakteriemia mencegah dan mengurangi risiko kerusakan jaringan ginjal yang mungkin timbul dengan pemberian obat-obatan yang sensitif murah aman dengan efek samping yang minimal

Antibiotika yang digunakan untuk pengobatan infeksi saluran kemih terbagi dua yaitu antibiotika oral dan parenteral

Antibiotika Oral

SulfonamidaAntibiotika ini digunakan untuk mengobati infeksi pertama kali Sulfonamida umumnya diganti dengan antibiotika yang lebih aktif karena sifat resistensinya Keuntungan dari sulfonamide adalah obat ini harganya murah

Trimetoprim-sulfametoksazolKombinasi dari obat ini memiliki efektivitas tinggi dalam melawan bakteri aerob kecuali Pseudomonas aeruginosa Obat ini penting untuk mengobati infeksi dengan komplikasi juga efektif sebagai profilaksis pada infeksi berulang Dosis obat ini adalah 160 mg dan interval pemberiannya tiap 12 jam

Penicillin - Ampicillin adalah penicillin standar yang memiliki aktivitas spektrum luas termasuk

terhadap bakteri penyebab infeksi saluran urin Dosis ampicillin 1000 mg dan interval pemberiannya tiap 6 jam

- Amoxsicillin terabsorbsi lebih baik tetapi memiliki sedikit efek samping Amoxsicillin dikombinasikan dengan clavulanat lebih disukai untuk mengatasi masalah resistensi bakteri Dosis amoxsicillin 500 mg dan interval pemberiannya tiap 8 jam

Cephaloporin Cephalosporin tidak memiliki keuntungan utama dibanding dengan antibiotika lain yang digunakan untuk mengobati infeksi saluran kemih selain itu obat ini juga lebih mahal Cephalosporin umumnya digunakan pada kasus resisten terhadap amoxsicillin dan trimetoprim- sulfametoksazol

Tetrasiklin

Antibiotika ini efektif untuk mengobati infeksi saluran kemih tahap awal Sifat resistensi tetap ada dan penggunannya perlu dipantau dengan tes sensitivitas Antibotika ini umumnya digunakan untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh chlamydial

QuinolonAsam nalidixic asam oxalinic dan cinoxacin efektif digunakan untuk mengobati infeksi tahap awal yang disebabkan oleh bakteri E coli dan Enterobacteriaceae lain tetapi tidak terhadap Pseudomonas aeruginosa Ciprofloxacin ddan ofloxacin diindikasikan untuk terapi sistemik Dosis untuk ciprofloxacin sebesar 50 mg dan interval pemberiannya tiap 12 jam Dosis ofloxacin sebesar 200-300 mg dan interval pemberiannya tiap 12 jam

Nitrofurantoin Antibiotika ini efektif sebagai agen terapi dan profilaksis pada pasien infeksi saluran kemih berulang Keuntungan utamanya adalah hilangnya resistensi walaupun dalam terapi jangka panjang

AzithromycinBerguna pada terapi dosis tunggal yang disebabkan oleh infeksi chlamydial

Methanamin Hippurat dan Methanamin Mandalat Antibiotika ini digunakan untuk terapi profilaksis dan supresif diantara tahap infeksi

Antibiotika Parenteral

AmynoglycosidaGentamicin dan Tobramicin mempunyai efektivitas yang sama tetapi gentamicin sedikit lebih mahal Tobramicin mempunyai aktivitas lebih besar terhadap pseudomonas memilki peranan penting dalam pengobatan onfeksi sistemik yang serius Amikasin umumnya digunakan untuk bakteri yang multiresisten Dosis gentamicin sebesar 3-5 mgkg berat badan dengan interval pemberian tiap 24 jam dan 1 mgkg berat badan dengan interval pemberian tiap 8 jam

PenicillinPenicillin memilki spectrum luas dan lebih efektif untuk menobati infeksi akibat Pseudomonas aeruginosa dan enterococci Penicillin sering digunakan pada pasien yang ginjalnya tidak sepasang atau ketika penggunaan amynoglycosida harus dihindari

CephalosporinCephalosporin generasi kedua dan ketiga memiliki aktivitas melawan bakteri gram negative tetapi tidak efektif melawan Pseudomonas aeruginosa Cephalosporin digunakan untuk mengobati infeksi nosokomial dan uropsesis karena infeksi pathogen

ImipenemsilastatinObat ini memiliki spectrum yang sangat luas terhadap bakteri gram positif negative dan

bakteri anaerob Obat ini aktif melawan infeksi yang disebabkan enterococci dan Pseudomonas aeruginosa tetapi banyak dihubungkan dengan infeksi lanjutan kandida Dosis obat ini sebesar 250-500 mg dengan interval pemberian tiap 6-8 jam

AztreonamObat ini aktif melawan bakteri gram negative termasuk Pseudomonas aeruginosa Umumnya digunakan pada infeksi nosokomial ketika aminoglikosida dihindari serta pada pasien yang sensitive terhadap penicillin Dosis aztreonam sebesar 1000 mg dengan interval pemberian tiap 8-12 jam

LO 3 9 Komplikasi

Gangguan pada ginjal Saat seseorang terkena infeksi pada kandung kemih bakteri dapat naik dan masuk ke ginjal

Prostatitis Inflamasi parenkim ginjal dapat mengawali pembentukan jaringan parut Komplikasi jangka panjang dari pielonefritis akut adalah hipertensi fungsi ginjal terganggu

ESRD dan komplikasi terhadap kehamilan Batu saluran kemih Obstruksi saluran kemih Sistitis emfisematosa

LO 3 10 Prognosis

ISK tanpa kelainan anatomis mempunyai prognosis lebih baik bila dilakukan pengobatan pada fase akut yang adekuat dan disertai pengawasan terhadap kemungkinan infeksi berulang Prognosis jangka panjang pada sebagian besar penderita dengan kelainan anatomis umumnya kurang memuaskan meskipun telah diberikan pengobatan yang adekuat dan dilakukan koreksi bedah Hal ini terjadi terutama pada penderita dengan nefropati refluk Deteksi dini terhadap adanya kelainan anatomis pengobatan yang segera pada fase akut kerjasama yang baik antara dokter ahli bedah urologi dan orang tua penderita sangat diperlukan untuk mencegah terjadinya perburukan yang mengarah pada terminal gagal ginjal kronis

LO 3 11 Pencegahan

Page 19: PBL SK 2 Blok Urin Anyang - anyangan

Antibiotika ini efektif untuk mengobati infeksi saluran kemih tahap awal Sifat resistensi tetap ada dan penggunannya perlu dipantau dengan tes sensitivitas Antibotika ini umumnya digunakan untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh chlamydial

QuinolonAsam nalidixic asam oxalinic dan cinoxacin efektif digunakan untuk mengobati infeksi tahap awal yang disebabkan oleh bakteri E coli dan Enterobacteriaceae lain tetapi tidak terhadap Pseudomonas aeruginosa Ciprofloxacin ddan ofloxacin diindikasikan untuk terapi sistemik Dosis untuk ciprofloxacin sebesar 50 mg dan interval pemberiannya tiap 12 jam Dosis ofloxacin sebesar 200-300 mg dan interval pemberiannya tiap 12 jam

Nitrofurantoin Antibiotika ini efektif sebagai agen terapi dan profilaksis pada pasien infeksi saluran kemih berulang Keuntungan utamanya adalah hilangnya resistensi walaupun dalam terapi jangka panjang

AzithromycinBerguna pada terapi dosis tunggal yang disebabkan oleh infeksi chlamydial

Methanamin Hippurat dan Methanamin Mandalat Antibiotika ini digunakan untuk terapi profilaksis dan supresif diantara tahap infeksi

Antibiotika Parenteral

AmynoglycosidaGentamicin dan Tobramicin mempunyai efektivitas yang sama tetapi gentamicin sedikit lebih mahal Tobramicin mempunyai aktivitas lebih besar terhadap pseudomonas memilki peranan penting dalam pengobatan onfeksi sistemik yang serius Amikasin umumnya digunakan untuk bakteri yang multiresisten Dosis gentamicin sebesar 3-5 mgkg berat badan dengan interval pemberian tiap 24 jam dan 1 mgkg berat badan dengan interval pemberian tiap 8 jam

PenicillinPenicillin memilki spectrum luas dan lebih efektif untuk menobati infeksi akibat Pseudomonas aeruginosa dan enterococci Penicillin sering digunakan pada pasien yang ginjalnya tidak sepasang atau ketika penggunaan amynoglycosida harus dihindari

CephalosporinCephalosporin generasi kedua dan ketiga memiliki aktivitas melawan bakteri gram negative tetapi tidak efektif melawan Pseudomonas aeruginosa Cephalosporin digunakan untuk mengobati infeksi nosokomial dan uropsesis karena infeksi pathogen

ImipenemsilastatinObat ini memiliki spectrum yang sangat luas terhadap bakteri gram positif negative dan

bakteri anaerob Obat ini aktif melawan infeksi yang disebabkan enterococci dan Pseudomonas aeruginosa tetapi banyak dihubungkan dengan infeksi lanjutan kandida Dosis obat ini sebesar 250-500 mg dengan interval pemberian tiap 6-8 jam

AztreonamObat ini aktif melawan bakteri gram negative termasuk Pseudomonas aeruginosa Umumnya digunakan pada infeksi nosokomial ketika aminoglikosida dihindari serta pada pasien yang sensitive terhadap penicillin Dosis aztreonam sebesar 1000 mg dengan interval pemberian tiap 8-12 jam

LO 3 9 Komplikasi

Gangguan pada ginjal Saat seseorang terkena infeksi pada kandung kemih bakteri dapat naik dan masuk ke ginjal

Prostatitis Inflamasi parenkim ginjal dapat mengawali pembentukan jaringan parut Komplikasi jangka panjang dari pielonefritis akut adalah hipertensi fungsi ginjal terganggu

ESRD dan komplikasi terhadap kehamilan Batu saluran kemih Obstruksi saluran kemih Sistitis emfisematosa

LO 3 10 Prognosis

ISK tanpa kelainan anatomis mempunyai prognosis lebih baik bila dilakukan pengobatan pada fase akut yang adekuat dan disertai pengawasan terhadap kemungkinan infeksi berulang Prognosis jangka panjang pada sebagian besar penderita dengan kelainan anatomis umumnya kurang memuaskan meskipun telah diberikan pengobatan yang adekuat dan dilakukan koreksi bedah Hal ini terjadi terutama pada penderita dengan nefropati refluk Deteksi dini terhadap adanya kelainan anatomis pengobatan yang segera pada fase akut kerjasama yang baik antara dokter ahli bedah urologi dan orang tua penderita sangat diperlukan untuk mencegah terjadinya perburukan yang mengarah pada terminal gagal ginjal kronis

LO 3 11 Pencegahan

Page 20: PBL SK 2 Blok Urin Anyang - anyangan

bakteri anaerob Obat ini aktif melawan infeksi yang disebabkan enterococci dan Pseudomonas aeruginosa tetapi banyak dihubungkan dengan infeksi lanjutan kandida Dosis obat ini sebesar 250-500 mg dengan interval pemberian tiap 6-8 jam

AztreonamObat ini aktif melawan bakteri gram negative termasuk Pseudomonas aeruginosa Umumnya digunakan pada infeksi nosokomial ketika aminoglikosida dihindari serta pada pasien yang sensitive terhadap penicillin Dosis aztreonam sebesar 1000 mg dengan interval pemberian tiap 8-12 jam

LO 3 9 Komplikasi

Gangguan pada ginjal Saat seseorang terkena infeksi pada kandung kemih bakteri dapat naik dan masuk ke ginjal

Prostatitis Inflamasi parenkim ginjal dapat mengawali pembentukan jaringan parut Komplikasi jangka panjang dari pielonefritis akut adalah hipertensi fungsi ginjal terganggu

ESRD dan komplikasi terhadap kehamilan Batu saluran kemih Obstruksi saluran kemih Sistitis emfisematosa

LO 3 10 Prognosis

ISK tanpa kelainan anatomis mempunyai prognosis lebih baik bila dilakukan pengobatan pada fase akut yang adekuat dan disertai pengawasan terhadap kemungkinan infeksi berulang Prognosis jangka panjang pada sebagian besar penderita dengan kelainan anatomis umumnya kurang memuaskan meskipun telah diberikan pengobatan yang adekuat dan dilakukan koreksi bedah Hal ini terjadi terutama pada penderita dengan nefropati refluk Deteksi dini terhadap adanya kelainan anatomis pengobatan yang segera pada fase akut kerjasama yang baik antara dokter ahli bedah urologi dan orang tua penderita sangat diperlukan untuk mencegah terjadinya perburukan yang mengarah pada terminal gagal ginjal kronis

LO 3 11 Pencegahan