pbl respi 3.doc

Upload: ilham-ghor-noeryosan

Post on 03-Jun-2018

254 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/12/2019 PBL Respi 3.doc

    1/21

    LO 1. Memahami dan mengetahui tentang asma pada anak

    Definisi

    Menurut WHO, asma adalah keadaan kronik yang ditandai oleh bronkospasme

    rekuren akibat penyempitan lumen saluran nafas sebagai respons terhadap suatustimuli yang tidak menyebabkan penyempitan serupa pada kebanyakan orang.

    Menurut Pedoman Nasional Asma Anak 200, asma adalah mengi berulangdan!atau batuk persisten dengan kharakteristik sebagai berikut " timbul se#araepisodi#, #enderung pada malam! dini hari $no#turnal%, musiman, setelah akti&itasfisik, serta terdapat ri'yat asma atau atopi lain pada pasien dan! atau keluarganya.

    Epidemiologi

    Pre&alensi total asma di dunia diperkirakan (,2) $*) pada de'asa dan

    +0) pada anak%. Pre&alensi tersebut sangat ber&ariasi. i -ndonesia, pre&alensi

    asma pada anak berusia * ( tahun sebesar /) dan untuk usia +/+ tahun

    sebesar ,2) $1artasasmita, 2002%

    erdasarkan laporan National 3enter for Health 4tatisti#s atau N3H4

    $200/%, pre&alensi serangan asma pada anak usia 0+( tahun adalah ( per

    +000 anak $5umlah anak ,2 5uta%, dan pada de'asa 6 +7 tahun, /7 per +000

    $5umlah de'asa (,7 5uta%. 8umlah 'anita yang mengalami serangan lebih

    banyak daripada lelaki.

    WHO memperkirakan terdapat sekitar 20.000 kematian akibat

    asma.4edangkan berdasarkan laporan N3H4 $2000% terdapat 7( kematianakibat asma atau +,* per +00 ribu populasi. 1ematian anak akibat asma 5arang.

    Etiologi

    Menurut Patino dan Martine9 $200+% dalam Martine9 $200/% faktorlingkungan

    dan faktor genetik memainkan peran terhadap ke5adian asma. Menurut 4tra#han

    dan3ook$+::7% dalam;der et al$200*% pada ka5ian meta analisis yangdi5alankan

    menyimpulkan bah'a orang tua yang merokok merupakan penyebabutama

    ter5adinya mengi dan asma pada anak. Menurut 3orne et al $2002% paparanterhadap

    infeksi 5uga bisamen5adi pen#etus kepada asma.-nfeksi &irus terutamanyarhino&irusyang menyebabkan simptom infeksi salur pernafasan bagian atas memi#ukepada

    eksaserbasi asma.

  • 8/12/2019 PBL Respi 3.doc

    2/21

    menghasilkan -g; diturunkan dalamkeluarga $Abbas et al, 200(%. Pasien yang alergi

    terhadap alergen sering mempunyairi'ayat keluarga yang turut menderita asma dan

    ini membuktikan bah'a faktor

    genetik sebagai faktor predisposisi asma $3o#krill et al, 2007%.Menurut =atum dan

    4hapiro $200% dalam ;der et al $200*% ada 5uga bukti yang menyatakan bah'audara yang ter#emar berperan dalam mengurangkan fungsiparu, men#etuskan

    eksaserbasi asma seterusnya meningkatkan populasi pasien yang dira'atdi rumah

    sakit.Mekanisme patogenik yang menyebabkan bronkokonstriksi adalahdisebabkan

    alergen yang memi#u kepada serangan asma.Walaupun telah dikenal pasti

    alergenoutdoorsebagai penyebab namun alergen indoor turut memainkan

    peransepertihouse dust mites, he'an peliharaan dan ke#oa. Apabila pasien asma

    terpapar dengan alergen, alergen tersebut akan menempel di sel mast. 4el mast

    yang telah terakti&asi akan melepaskan mediator. Mediatormediator ini yang

    akanmenyebabkan bronkokonstriksi dan meningkatkan permeabilitas epitel 5alan

    nafas sehingga membolehkan antigen menempel ke -g;spesifik yang mempunyai

    sel mast.Antara mediator yang paling utama dalam implikasi terhadap patogenesis

    asma alergi adalah histamin dan leukotrien $3o#krill et al, 2007%.

    Histamin merupakan mediator yang menyebabkan kontraksi otot

    polosbronkus, augmentasi permeabilitas &askuler dan pembentukan edema

    salurpernafasan serta menstimulasi reseptor iritan yang bisa memi#u

    bronkokonstriksisekunder $3o#krill et al, 2007%.Menurut ra9en et al $+:::% dalam

    1ay A.. $200+% sel mast turutmemproduksi sisteinil leukotriene yaitu 3,dan

    ;.>eukotriene ini akanmenyebabkan kontraksi otot polos, &asodilatasi,

    meningkatkan permeabilitas &askulerdan hipersekresi mukus apabila

    berikatandengan reseptor spesifik.

    ?aktor resiko "

    a. 8enis 1elamin

    Anak lakilaki sampai usia +0 tahun adalah +, sampai 2 kali lipat anak perempuan.Pada orang de'asa rasio ini berubah men5adi sebanding antara lakilaki danperempuan pada usia /0 tahun.

    b. @sia

    Asma pertama kali timbul pada usia muda. 2) anak asma presisten mendapatmengi pada usia*bulan, dan () mendapat serangan mengi pertama sebelumusia / tahun.

  • 8/12/2019 PBL Respi 3.doc

    3/21

    #. Bi'ayat atopi

    4ensitisasi alergi terhadap alergen inhalan, susu, telur, atau ka#ang pada tahunpertama kehidupan merupakan predi#tor utama timbulnya asma.

    d. >ingkunngan

    Adanya alergen di lingkungan anak meningkatkan risiko penyakit asma. Alergenyang sering men#etuskan penyakit asma antara lain adalah serpihan kulit binatangpiaraan, tungau debu rumah, 5amur dan ke#oa

    e. Bas

    Pre&alens asma dan ke5adian serangan asma pada ras kulit hitam lebih tinggi

    daripada kulit putih.

    f. Asap rokok

    Pre&alens asma pada anak yang terpa5an asap rokok lebih tinggi daripada anakyang tidak terpa5an rokok. Bisiko terhadap asap rokok sudah dimulai se5ak 5anindalam kandungan, umumnya berlangsung terus setelah anak dilahirkan.

    g. Outdoor air politon

    iduga adanya pa5anan terhadap endotoksin sebagai komponen bakteri dalam5umlah banyak dan 'aktu yang dini mengakibatkan system imun anak terangsangmelalui 5e5ak =h+. 4aat ini teori tersebut dikenal sebagai hygiene hypothesis.

    h. -nfeksi respiratorik

    -nfeksi &irus berulang yang tidak menyebabkan infeksi respiratorik dapatmemberikan anak proteksi terhadap asma.

    Klasifikasi

    Pembagian dera5at penyakit asma menurut

  • 8/12/2019 PBL Respi 3.doc

    4/21

    ge5ala kurang dari + kali!minggu

    serangan singkat

    ge5ala no#turnal tidak lebih dari 2 kali!bulan $2 kali%

    2. Persisten ringan

  • 8/12/2019 PBL Respi 3.doc

    5/21

    Mengi pada akti&itas sedang tapi bisa di#egah dengan pemberian agonisD2

    =er5adi +C!minggu

    =erapi profilaksis biasanya dibutuhkan

    /. Asma persisten

    ) anak asma

    4eringnya episode akut

    Mengi pada akti&itas ringan

    iantara inter&al ge5ala dibutuhkan agonisD2 6/C!minggu

    =erapi profilaksis sangat dibutuhkan

    1lasifikasi menurut Pedoman Nasional Asma Anak -ndonesia

    Parameter klinis,kebutuhan obatdan faal paru

    Asma episodi#5arang $Asmaringan%

    Asma episodi#sering $Asmasedang%

    Asma Presisten$Asma berat%

    +. ?rekuensiserangan

    2. >ama serangan

    /. iantaraserangan. =idur dan

    akti&itas. P? diluar

    serangan*. Obat pengendali

    (. @5i faal paru

    7. Eariabilitas faal

    paru

    +C!bulan

    + minggu

    =anpa ge5ala

    =idak terganggu

    Normal

    =idak perlu

    P;?!?;E+670)

    6+)

    6+C!bulan

    6+ minggu

    4ering ada ge5ala

    4ering terganggu

    Mungkinterganggu

    Nonsteroid!steroid hirupan dosisrendahP;?!?;P+ *0

    70)

    6/0)

    4ering

    Hampirsepan5ang tahun

  • 8/12/2019 PBL Respi 3.doc

    6/21

    Patofisiologi

    Asma merupakan inflamasi kronik saluran napas.erbagai sel inflamasi berperan,

    terutama sel mast, eosinofil, limfosit =, makrofag, neutrofil, sel epitel. ?aktor lingkungan

    dan berbagai faktor lain berperan sebagai penyebab atau pen#etus inflamasi salurannapas pada penderita asma. -nflamasi terdapat pada berbagai dera5at asma baik pada

    asma intermiten maupun asma persisten.-nflamasi dapat ditemukan pada berbagai

    bentuk asma seperti asma alergik, asma nonalergik, asma ker5a dan asma yang

    di#etuskan aspirin.

    1. Inflamasi akut

    Pen#etus serangan asma dapat disebabkan oleh se5umlah faktor antara lain &irus,

    iritan, alergen yang dapat menginduksi respons inflamasi akut.

    a. Beaksi asma tipe #epat dan spasmogenik

    8ika ada pen#etus ter5adi peningkatan tahanan saluran napas yang #epat dalam +0F

    + menit. Alergen akan terikat pada -g; yang menempel pada sel mast dan ter5adi

    degranulasi sel mast tersebut. egranulasi tersebut mengeluarkan performed

    mediator seperti histamin protease dan newly generated mediatorseperti leukotrien,

    prostaglandin danplatelet activating factor yang menyebabkan kontraksi otot polos,

    sekresi mukus dan &asodilatasi. Beaksi tersebut dapat hilang segera, baik se#ara

    spontan maupun dengan bronkodilator seperti simpatomimetik.Perubahan ini dapat

    di#egah dengan pemberian kromoglikat atau antagonis H+ dan H2

    sebelumnya.1eadaan ini tidak dipengaruhi oleh pemberian kortikosteroid beberapa

    saat sebelumnya.=etapi pemberian kortikosteroid untuk beberapa hari sebelumnya

    dapat men#egah reaksi ini.

    b. Beaksi fase lambat dan lama

    Beaksi ini timbul antara *F: 5am setelah pro&okasi alergen dan melibatkan

    pengerahan serta akti&asi eosinofil, sel 3G, netrofil dan makrofag.Patogenesisreaksi yang tergantung pada -g;, biasanya berhubungan dengan pengumpulan

    netrofil F7 5am setelah rangsangan.Beaksi lamabat ini mungkin 5uga berhubungan

    dengan reakti&asi sel mast.>eukotrien, prostaglandin dan tromboksan mungkin 5uga

    mempunyai peranan pada reaksi lambat karena mediator ini menyebabkan kontraksi

  • 8/12/2019 PBL Respi 3.doc

    7/21

    otot polos bronkus yang lama dan edema submukosa.Beaksi lambat dapat

    dihambat oleh pemberian kromiglikat, kortikosteroid, dan ketotifen sebelumnya.

    2. Inflamasi kronik

    Asma yang berlan5ut yang tidak dobati atau kurang terkontrol berhubungan dengan

    inflamasi di dalam dan disekitar bronkus.erbagai sel terlibat dan terakti&asi, seperti

    limfosit =, eosinofil, makrofag, sel mast, sel epitel, fibroblas dan otot polos

    bronkus.Pada otopsi ditemukan infiltrasi bronkus oleh eosinofil dan sel

    mononuklear.4ering ditemukan sumbatan bronkus oleh mukus yang lengket dan

    kental.4umbatan bronkus oleh mukus ini bahkan dapat terlihat sampai

    al&eoli.-nfiltrasi eosinofil dan selsel mononuklear ter5adi akibat fa#tor kemotaktik dari

    sel mast seperti ;3?A dan >=.Mediator PA? yang dihasilkan oleh sel mast,

    basofil dan makrofag yang dapat menyebabkan hipertrofi otot polos dan kerusakan

    mukosa bronkus serta menyebabkan bronkokonstriksi yang lebih kuat.1ortikosteroid

    biasanya memberikan hasil yang baik.iduga, ketotifen dapat 5uga men#egah fase

    ketiga ini.

    Airwa !emodeling

    Pada asma terdapat saling ketergantungan antara proses inflamasi dan

    remodeling. -nfiltrasi selsel inflamasi terlibat dalam proses remodeling, 5uga

    komponen lainnya seperti matriks ekstraselular, membran retikular basal, matriks

    interstitial, fibrogenic growth factor,protease dan inhibitornya, pembuluh darah, otot

    polos, kelen5ar mukus. Perubahan struktur yang ter5adi "

    +. Hipertrofi dan hiperplasia otot polos 5alan napas.

    2. Hipertrofi dan hiperplasia kelen5ar mukus

    /. Penebalan membran retikular basal

    . Pembuluh darah meningkat

    . Matriks ekstraselular fungsinya meningkat

    *. Perubahan struktur parenkim

    (. Peningkatan fibrogenic growth factormen5adikan fibrosis

    Airway remodeling merupakan fenomena sekunder dari inflamasi atau

    merupakan akibat inflamasi yang terus menerus.1onsekuensi klinis airway

    remodelingadalah peningkatan ge5ala dan tanda asma seperti hiperreakti&itas 5alan

  • 8/12/2019 PBL Respi 3.doc

    8/21

    napas, masalah distenbilitas!regangan 5alan napas dan obstruksi 5alan napas.

    4ehingga pemahaman airway remodeling bermanfaat dalam mana5emen asma

    terutama pen#egahan dan pengobatan dari proses tersebut.

    PA=O?-4-O>O

  • 8/12/2019 PBL Respi 3.doc

    9/21

  • 8/12/2019 PBL Respi 3.doc

    10/21

    Manifestasi Klinis

    Pada serangan asma ringan" Anak tampak sesak saat ber5alan.

    Pada bayi" menangis keras.

    Posisi anak" bisa berbaring. apat berbi#ara dengan kalimat.

    1esadaran" mungkin irritable.

    =idak ada sianosis $kebiruan pada kulit atau membran mukosa%.

    Mengi sedang, sering hanya pada akhir ekspirasi.

    iasanya tidak menggunakan otot bantu pernafasan.

    Betraksi interkostal dan dangkal.

    ?rekuensi nafas" #epat $takipnea%.

    ?rekuensi nadi" normal.

    =idak ada pulsus paradoksus $ +0 mmHg%

    4aO2) 6 :).

    PaO2normal, biasanya tidak perlu diperiksa. Pa3O2 mmHg

    Pada serangan asma sedang"

    Anak tampak sesak saat berbi#ara.

    Pada bayi" menangis pendek dan lemah, sulit menyusu!makan.

    Posisi anak" lebih suka duduk.

    apat berbi#ara dengan kalimat yang terpenggal!terputus.

    1esadaran" biasanya irritable.

    =idak ada sianosis $kebiruan pada kulit atau membran mukosa%.

    Mengi nyaring, sepan5ang ekspirasi J inspirasi.

    iasanya menggunakan otot bantu pernafasan. Betraksi interkostal dan suprasternal, sifatnya sedang.

    ?rekuensi nafas" #epat $takipnea%.

    ?rekuensi nadi" #epat $takikardi%.

    Ada pulsus paradoksus $+020 mmHg%

    4aO2) sebesar :+:).

    PaO26 *0 mmHg.

    Pa3O2 mmHg

    Pada serangan asma #erat tanpa disertai an$aman henti nafas" Anak tampak sesak saat beristirahat. Pada bayi" tidak mau minum!makan.

    Posisi anak" duduk bertopang lengan.

    apat berbi#ara dengan katakata.

    1esadaran" biasanya irritable.

    =erdapat sianosis $kebiruan pada kulit atau membran mukosa%.

  • 8/12/2019 PBL Respi 3.doc

    11/21

    Mengi sangat nyaring, terdengar tanpa stetoskop sepan5ang ekspirasi dan

    inspirasi. Menggunakan otot bantu pernafasan.

    Betraksi interkostal dan suprasternal, sifatnya dalam, ditambah nafas #uping

    hidung.

    ?rekuensi nafas" #epat $takipnea%. ?rekuensi nadi" #epat $takikardi%.

    Ada pulsus paradoksus $6 20 mmHg%

    4aO2) sebesar :0 ).

    PaO2 *0 mmHg.

    Pa3O26 mmHg

    Pada serangan asma #erat disertai an$aman henti nafas"

    1esadaran" kebingungan.

    Nyata terdapat sianosis $kebiruan pada kulit atau membran mukosa%.

    Mengi sulit atau tidak terdengar.

    Penggunaan otot bantu pernafasan" terdapat gerakan paradokstorakoabdominal.

    Betraksi dangkal!hilang.

    ?rekuensi nafas" lambat $bradipnea%.

    ?rekuensi nadi" lambat $bradikardi%.

    =idak ada pulsus paradoksusI tanda kelelahan otot nafas.

    Pedoman nilai #aku frekuensi nafas pada anak sadar"@sia ?rekuensi nafas normal 2 bulan *0 C ! menit2 F +2 bulan 0 C ! menit

    + F tahun 0 C ! menit* F 7 tahun /0 C ! menitPedoman nilai #aku frekuensi nadi pada anak"@sia ?rekuensi nadi normal2 F +2 bulan +*0 C ! menit+ F 2 tahun +20 C ! menit/ F 7 tahun ++0 C ! menit

    Diagnosis dan Diagnosis %anding

    DIA&'O(I(

    Anamnesa

    1eluhan sesak nafas, mengi, dada terasa berat atau tertekan, batuk

    berdahak yang tak kun5ung sembuh, atau batuk malam hari.4emua keluhan

  • 8/12/2019 PBL Respi 3.doc

    12/21

    biasanya bersifat episodi# dan re&ersible. Mungkin ada ri'ayat keluarga dengan

    penyakit yang sama atau penyakit alergi yang lain.

    PemeriksaanFisik

    1eadaan umum" Penderita tampak sesak nafas dan gelisah, penderita lebih

    nyaman dalam posisi duduk

    8antung " Pekak 5antung menge#il, takikardi

    Paru

    -nspeksi " inding torak tampak mengembang, diafragma terdorong

    keba'ah

    Auskultasi " =erdengar 'hee9ing $mengi%, ekspirasi meman5ang

    Perkusi " Hipersonor

    Palpasi " ?remitus &okal kanan sama dengan kiri

    erdasarkan konsep *, pemeriksaan fisik untuk asma se#ara spesifik

    men#akup$MuttaKin, 2007%"

    + $reathing%

    o -nspeksi

    Pada klien terlihat adanya peningkatan usaha dan frekuensi pernapasan,

    serta penggunaan otot bantu pernapasan. -nspeksi dada terutama melihat

    postur bentuk dan kesimetrisan, adanya peningkatan diameter antero

    posterior, retraksi otototot inter#ostalis, sifat dan irama pernapasan dan

    frekuensi napas.

    o Palpasi

    Pada palpasi biasanya amati kesimetrisan, ekspansi dan taktil fremitus

    normal

    o Perkusi

    Pada perkusi didapatkan suara normal sama hipersonor sedangkan

    diafragma men5adi datar dan rendah.

  • 8/12/2019 PBL Respi 3.doc

    13/21

    o Auskultasi

    =erdapat suara &esikuler yang meningkat disertai dengan ekspirasi lebih

    dari detik atau / kali ekspirasi, dengan bunyi tambahan napas tambahan

    utama 'hee9ing pada akhir ekspirasi.

    2 $lood%

    Monitor dampak asma pada status kardio&askular meliputi keadaan

    hemodinamik seperti nadi, tekanan darah dan 3B=.

    / $rain%

    iperlukan pemeriksaan

  • 8/12/2019 PBL Respi 3.doc

    14/21

  • 8/12/2019 PBL Respi 3.doc

    15/21

    ila ter5adi pneumonia mediastinum, pneumotoraks, dan

    pneumoperikardium, maka dapat dilihat bentuk gambaran radiolusen pada

    paruparu

    2. Pemeriksaan )es Kulit

    ilakukan untuk men#ari faktor alergi dengan berbagai alergen yang

    dapat menimbulkan reaksi yang positif pada asma.

    *. Elektrokardiografi

  • 8/12/2019 PBL Respi 3.doc

    16/21

    4tatus Asmatikus adalah keadaan darurat medik paru berupa serangan

    asma yang berat atau bertambah berat yang bersifat refrakter sementara terhadap

    pengobatan yang la9im diberikan. Befrakter adalah tidak adanya perbaikan atau

    perbaikan yang sifatnya hanya singkat, dengan 'aktu pengamatan antara satu

    sampai dua 5am.

    Gambaran Klinis Status Asmatikus

    Penderita tampak sakit berat dan sianosis

    4esak nafas, bi#ara terputusputus

    anyak berkeringat, bila kulit kering menun5ukkan kega'atan sebab penderita

    sudah 5atuh dalam dehidrasi berat

    Pada keadaan a'al kesadaran penderita mungkin masih #ukup baik, tetapi

    lambat laun dapat memburuk yang dia'ali dengan rasa #emas, gelisah

    kemudian 5atuh ke dalam koma

    DIA&'O(I( %A'DI'&

    Bronkitis Kronis

    itandai dengan batuk kronik menegluarkan sputum / bulan dalam

    setahun paling sedikti ter5adi dua tahun.

  • 8/12/2019 PBL Respi 3.doc

    17/21

    Gagal Jantung Kiri

  • 8/12/2019 PBL Respi 3.doc

    18/21

  • 8/12/2019 PBL Respi 3.doc

    19/21

    senter yang dikenal dengan nama ;=A3 4tudy $early treatment of atopic

    children% mendapatkan bah'a pemberian 4etiri9in selama +7 bulan pada anak

    atopi dengan dermatitis atopi dan -g; spesifik terhadap serbuk rumput $Pollen%

    dan tungau debu rumah menurunkan ke5adian asma sebanyak 0). Perlu

    ditekankan bah'a pemberian setiri9in pada penelitian ini bukan sebagai

    pengendali asma $controller%.

    Prognosis

    Mortalitas akibat asma 5umlahnya ke#il.

  • 8/12/2019 PBL Respi 3.doc

    20/21

    'e#uli-er

    ari aspek teknis ada dua 5enis nebuli9er, 5et dan ultrasonik.

    +. Nebuli9er 5et" menghasilkan aerosol dengan aliran gas kuat yang dihasilkan olehkompresor listrik atau gas $udara atau oksigen% yang dimampatkan.

    2. Nebuli9er ultrasonik" menggunakan tenaga listrik untuk menggetarkanlempengan yang kemudian menggetarkan #airan di atasnya, lalu mengubahnyamen5adi aerosol.

    1arena berbagai faktor, nebuli9er 5et merupakan nebuli9er yang paling banyakdigunakan, karena 5et nebuli9er dapat diandalkan dan dapat menebulisasi semua 5enisobat. Alat ini dapat digunakan pada semua kasus respiratorik. Pemakaiannya hanyamemerlukan sedikit upaya dan koordinasi. 4elan5utnya yang dimaksudkan nebuli9er

    adalah nebuli9aer 5et, ke#uali 5ika disebutkan lain.

    Eolume isi adalah 5umlah total #airan obat yang diisikan ke dalam labu nebuli9er padatiap kali nebulisasi. Eolume residuadalah sisa #airan dalam labu nebuli9er saatnebulisasi telah dihentikan. 4ebagai patokan, 5ika &olume residul sekitar +ml, makadiperlukan &olume isi sekitar ml. Waktu nebulisasi adalah 'aktu se5ak nebuli9erdinyalakan dan aerosolnya dihirup sampai nebuli9er dihentikan. @ntuk bronkodilator,

    'aktu nebulisasi tidak lebih dari +0 menit.

    'e#uli-er akan #eralan dengan #aik #ila "

    +. pasien duduk tegak di kursi2. bernapas dengan 'a5ar $biasa%

    /. hindari berbi#ara selama nebulisasi

    . 5aga labu nebuli9er tetap dalam posisi tegak

    . 5ika #airan obat dalam labu tinggal sedikit, dian5urkan agar menepuknepuk labuuntuk meningkatkan &olume output aerosol

    Dr Powder Inhaler /DPI0

    -nhaler 5enis bersifat effort dependent karena sumber tenaga penggerak alat inisepenuhnya adalah upaya inspirasi maksimal dari pasien sehingga 5uga disebut breatha#tuated inhaler. Pada anak ke#il $balita% hal ini sulit dilakukan mengingatkemampuannya melakukan inspirasi kuat belum optimal. Pada anak yang lebih besar$di atas tahun%, penggunaan alat ini relatif mudah karena tidak memerlukan manu&eryang kompleks seperti pada M-. P- tidak memerlukan alat tambahan seperti spa#ersehingga lebih praktis dan mudah untuk diba'a.

  • 8/12/2019 PBL Respi 3.doc

    21/21

    Metered Dose Inhaler /MDI0

    4eperti halnya P-, alat ini bersifat effort dependent, karena memerlukan manu&ertertentu yang #ukup sulit agar se5umlah dosis obat men#apai sasarannya.Pemakaiannya se#ara langsung tanpa spa#er bahkan lebih sulit daripada P-. 4umbertenaga penggeraknya adalah propelan $9at pemba'a% yang dibuat bertekanan tinggidalam suatu tabung alumunium yang disebut kanster.

    3ara 1er5a

    3ara ker5a terapi inhalasi sederhana

    4etelah bayi!anak diinhalasi, lendir yang ada di paruparunya akan men#air

    >endirnya terkadang tak bisa keluar dengan sendirinya karena lemahnyareflek!kemampuan batuk anak ! bayi

    4ehingga biasanya diperlukan tahapan fisioterapi selan5utnya. Perkusi, &ibrasi ataudadanya dihangatkan dengan sinar infra merah bila dianggap perlu

    4etelah melan5utkan proses ini biasanya anak akan muntah. 8angan panik karenamuntah merupakan efek yang 'a5ar dari terapi inhalasi. 4etelah muntah biasanya anakakan merasa lega. 4ebaliknya kalau tidak muntah orang tua tidak perlu risau, yang

    penting lendir yang mengganggu napasnya sudah keluar dan paruparu.

    an pemeriksaan dengan stetoskop akan diketahui masih ada tidaknya lendir di paruparu.

    ila sudah tidak ada berarti inhalasi ber5alan efektif