Insidens Sesak Napas pada KetinggianVania Faustina Saputra102013277

Skenario Sekelompok mahasiswa kedokteran semester 6 ikut dalam Tim Kesehatan pendakian gunung Pangrango. Kawah : 9700ft (2.910m) di atas permukaan laut. Pada ketinggian 2.000 m seorang peserta mengalami sesak napas. Tim kesehatan segera melakukan evakuasi pasien dan membawanya turun ke pos kesehatan terdekat yang berada pada ketinggian 1.700 m. Catatan : kemah Kandang Batu dan Kandang Badak 7.200 ft (2.160m) di atas permukaan laut (dari cobodas menuju puncak G.Gede Pangrango).

Rumusan Masalah Mahasiswa kedokteran semester 6 mengalami sesak napas saat mendaki gunung.

Hipotesis Perubahan Ketinggian menyebabkan perubahan kadar oksigen dalam darah sehingga menyebabkan sesak napas

Mind Map

Struktur Makroskopis Saluran PernafasanHidungFaring LaringTrakeaBronkusBronkiolusAlveoli

HidungTerdiri atas bagian internal dan eksternalHidung berfungsi sebagai saluran udara ke dan dari paru-paru, penghidu(olfaktori), sebagai penyaring kotoran, melembabkan serta menghangatkan udara yang dihirup ke paru-paru.

FaringFaring adl struktur seperti tuba yang menghubungkan hidung dan rongga mulut ke laring. Faring dibagi menjadi 3 region yaitu nasal, oral dan laring.Fungsi laring adalah untuk menyediakan saluran pada traktur respiratorius dan digestifus.

LaringLaring adalah struktur epitel kartilago yang menghubungkan faring dan trakeaFungsi utama adalah untuk memungkinkan terjadi vokalisasi. Fungsi lain dari laring adalah sebagai jalan udara antara faring dan trakea.

Trakeamemiliki panjang sekitar 4 sampai 5 inci dan terletak diantara laring dan bronki primerbronki primer kanan dan kiri adalah percabangan dari trakea yang masuk kedalam paru-paruDalam paru-paru, setiap bronki primer bercanang menjadi bronki sekunder yang menuju lobus setiap paru-paru (3 kanan dan 2 kiri).

Paru-paruparu-paru terdapat diagfragma pada bagian bawahnyaPuncak paru-paru terletak setinggi klavikula. Pada bagian medial setiap paru2 terdapat suatu lekukan yang disebut hilus, dimana bronkus primer dan arteri dan vena pulmonal memasuki paru-paru.

Alveoli alveoli adalah unti fungsional paru-paru atau suatu kantung udara. Dalam alveoli terdapat makrofag yang memfagosit bakteri patogen atau bahan-bahan asing lainnya yang tidak dikeluarkan oleh epitel silian bronki.

Struktur Mikroskopis Saluran PernafasanPars ConductoriaPars Respiratoria

Hidungtersusun dari jaringan tulang, kartilago hialin, otot lurik dan jaringan ikat. pada kulit yg menutupi bg luar hidung, terdpt epitel berlapis gepeng dengan lapisan tanduk, kelenjar sebasea, kelenjar keringat, dan rambut halus.

Organon OlfaktoriusSel olfaktoriSel penyokongSel basalSinus paranasalis

FaringNasofaring terletak dibawah membran basalis dan dilapisi epitel bertingkat torak bersilia bersel goblet. Pada lamina propria terdapat kelenjar campur.

Laringdinding terdiri dari kartilago hialin, elastis, jar. ikat dan otot bercorak.rangka terdiri dari tulang rawan hialin(kartilago thyroidea, cricoidea dan aritenoid) serta elastis (epiglottis, kartilago cunieforme, dan corniculata).

Epiglottiskartilago elastis di bagian bawah ada 2 lipatan mukosa yg menonjol ke lumen laring. bagian atas plica ventricularis yg dilapisi epitel bertingkat torak bersilia. bg bawah plica vocalis yang dilapisi epitel berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk.

PulmoBronchiolus RespiratoriusDuctus AlveolarisSaccus alveolaris dan AlveolusPelapis Alveolaris Sel debu (dust cell)Pembuluh darah Pembuluh LimfePleura

Mekanisme PernafasanInspirasi : otot antar tlg rusuk berkontraksi (rongga dada membesar) -> udara masukEkspirasi : otot antar tulang rusuk relaksasi -> rongga dada mengecil (tulang rusuk turun) ->udara keluar

Pertukaran O2 dan CO2Pernafasan luar (eksternal)Pernafasan dalam (internal)

Pengaturan Keseimbangan Asam BasapH darah arteri normal berkisar antara 7,37-7,43 (rata-rata 7,4). Faktor-faktor yang berperan dalam mempertahankan pH darah yang konstan adalah buffer dalam darah, pertukaran gas dalam paru dan mekanisme ekskresi oleh ginjal.

Pengaturan Pernafasan Otot pernafasan yang secara ritmik harus mengisi dan mengeluarkan udara dalam paru. Otot-otot pernafasan yang merupakan otot skelet melalui pernafasan berkontraksi. Spontan berirama oleh lepas muatan teratur (rhytmic discharge) dari pusat pernapasan di batang otak. Di samping itu, dapat dimodifikasi dan diatur secara volunter (dibawah kemauan).

Pengaruh Tekanan AtmosferMakin tinggi dari permukaan laut, tekanan atmosfer makin rendah, namun komposisi (kadar) berbagai gas di udara tetap sama. Makin tinggi dari permukaan laut, makin kuat pula rangsang hiperventilasi, sehingga timbul alkalosis respiratorik.

Pernafasan di Ketinggian Di ketinggian maka oksigen akan menipis. Jika kandungan O2 udara inspirasi berkurang, volume pernapasan permenit akan meningkat. Perangsangan ventilasi yang kuat hanya terjadi bila nilai pO2 turun lebih rendah,setiap penurunan p02 arteri dibawah 100 mmHg menyebabkan peningkatan pelepasan impuls dari kemoresetor karotikus dan aortikus.

Faktor-faktor yg pengaruhi kelarutan gas dlm liquidTekananTemperaturadanya zat lain yang terlarut

KesimpulanFungsi sistem pernapasan adalah untuk mengambil oksigen (02) dari atmosfer ke dalam sel-sel tubuh dan untuk mentranspor karbon dioksida (CO2) yang dihasilkan sel-sel tubuh kembali ke keseimbangan asam basa. Bernapas itu melalui rongga hidung, faring, laring, trakea, bronkus dan berakhir di paru-paru. Saluran pernafasan memiliki struktur mikro yang kompleks. Dalam Mekanisme pernapasan terdapat inspirasi dan ekspirasi. Ketinggian adalah salah satu faktor yang mempengaruhi persediaan oksigen. Melalui pembahasan diatas, hipotesis yang menyatakan bahwa perubahan ketinggian menyebabkan menipisnya oksigen dan mengakibatkan sesak napas dapat diterima.

Thankyou

:-)