pbl blok 3 dasar biologi sel 1

7
Defisiensi pada Enzim G6PD Anastasia Tri Anggarwati 102012191 [email protected] Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Alamat Korespondensi Jl. Arjuna Utara No.6 Jakarta Barat 11510 Abstrak G6PD adalah enzim yang berperan dalam perombakan sel darah merah. Kekurangan enzim ini dapat menyebabkan defisiensi G6PD yang mengakibatkan anemia berat sehingga seseorang bisa lemah. Defisiensi enzim G6PD ini adalah kelainan yang diturunkan dan merupakan kelainan yang dialami di beberapa daerah, khususnya daerah negara Timur. Kelainan G6PD ini dipengaruhi oleh proses glokolisis yang mencakup transportasi sel khususnya pada transport aktif sekunder dan komunikasi sel. Transportasi sel aktif sekunder adalah transportasi yang memerlukan energi tetapi tidak secara langsung. Sedangkan komunikasi sel adalah hubungan antar sel, dalam metabolisme setiap sel haruslah saling berrhubungan satu dengan yang lain. Maka apabila terjadi gangguan pada transportasi sel maupun pada komunikasi sel maka akan mempengaruhi kerja enzim G6PD sendiri sehingga menyebabkan defisiensi G6PD. Ini yang menyebabkan seseorang bisa mengalami anemia sehingga tubuh menjadi lemas. Kata kunci : G6PD, transportasi sel, komunikasi sel Abstract G6PD is an enzyme that plays a role in the overhaul of red blood cells. This enzyme deficiency G6PD deficiency can cause severe anemia resulting in so someone could weak. G6PD enzyme deficiency is an inherited disorder and a disorder experienced in some areas, especially in the East. G6PD disorders are influenced by processes that include cell transport glokolisis

Upload: triaanggar

Post on 26-Dec-2015

128 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

biologi sel 1

TRANSCRIPT

Page 1: PBL Blok 3 Dasar Biologi Sel 1

Defisiensi pada Enzim G6PD

Anastasia Tri Anggarwati

102012191

[email protected]

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Alamat Korespondensi Jl. Arjuna Utara No.6 Jakarta Barat 11510

Abstrak

G6PD adalah enzim yang berperan dalam perombakan sel darah merah. Kekurangan enzim ini dapat menyebabkan defisiensi G6PD yang mengakibatkan anemia berat sehingga seseorang bisa lemah. Defisiensi enzim G6PD ini adalah kelainan yang diturunkan dan merupakan kelainan yang dialami di beberapa daerah, khususnya daerah negara Timur. Kelainan G6PD ini dipengaruhi oleh proses glokolisis yang mencakup transportasi sel khususnya pada transport aktif sekunder dan komunikasi sel. Transportasi sel aktif sekunder adalah transportasi yang memerlukan energi tetapi tidak secara langsung. Sedangkan komunikasi sel adalah hubungan antar sel, dalam metabolisme setiap sel haruslah saling berrhubungan satu dengan yang lain. Maka apabila terjadi gangguan pada transportasi sel maupun pada komunikasi sel maka akan mempengaruhi kerja enzim G6PD sendiri sehingga menyebabkan defisiensi G6PD. Ini yang menyebabkan seseorang bisa mengalami anemia sehingga tubuh menjadi lemas.

Kata kunci : G6PD, transportasi sel, komunikasi sel

Abstract

G6PD is an enzyme that plays a role in the overhaul of red blood cells. This enzyme deficiency G6PD deficiency can cause severe anemia resulting in so someone could weak. G6PD enzyme deficiency is an inherited disorder and a disorder experienced in some areas, especially in the East. G6PD disorders are influenced by processes that include cell transport glokolisis especially in secondary active transport and cell communication. Secondary active cell transport is transport that requires energy but not directly. While cell communication is the relationship between cells, the metabolism of every cell must be mutually berrhubungan one another. So if the disruption on cell transport and cell communication will influence the enzyme G6PD it self causing G6PD deficiency. This is why a person may experience anemia so that the body becomes limp.

Keywords: G6PD, cell transport, cell communication

Pendahuluan

G6PD adalah suatu enzim yang diperlukan dalam proses perombakan sel darah merah. Sehingga apabila kekurangan atau kelainan pada enzim ini akan menyebabkan anemia sehingga menyebabkan lemah. Defisiensi G6PD (Glukosa-6-fosfat Dehidrogenase) merupakan suatu kelainan enzim yang paling sering ditemukan. Kelainan ini merupakan

Page 2: PBL Blok 3 Dasar Biologi Sel 1

Enzim G6PD

PeranDefinisi Fungsi

Proses Glikonogenesis

Transportasi Sel Transportasi Sel

Definisi

kelainan yang terkait pada kromosom X dan diturunkan dan merupakan anemia berat. Lingkungan memegang peranan penting sebagai pencetus, frekuensi yang tinggi tersebar di belahan dunia timur. Varian mutan gen G6PD yang mengakibatkan gejala anemia berat hampir seluruhnya berasal dari Afrika. Selain itu defisiensi G6PD di dapatkan pula di Eropa Selatan, Semenanjung Arabia, Brasilia kulit hitam, juga hampir seluruh negara-negara sekitar laut Tengah (Mediterrania),benua Asia dan Papua New Guinea, termasuk Indonesia.

Skenario

Seorang ibu membawa anak laki-laki yang berusia 1 tahun berobat ke Polikilinik RS UKRIDA, karena anaknya lemah, muka pucat. Setelah diperiksa lebih lanjut anaknya diduga menderita kelainan enzim Glukosa 6 Fosfat Dehidrogenase (G6PD).

Tujuan Pembelajaran

1. Untuk mengetahui pengertian, peran dan fungsi dari enzim G6PD2. Untuk mengetahui proses glikogenesis dari enzim G6PD3. Mengetahui defisiensi enzim G6PD

Identifikasi Istilah

1. Enzim Glukosa 6 Fosfat Dehidroginase : enzim dalam pintasan heksosa monofosfat yang menghasilkan glutation tereduksi suatu molekul yang melindungi sel darah merah dari jejas oksidatif (BS dasar patologis penyakit).

Rumusan Masalah

Anak laki-laki berusia 1 tahun menderita kelainan enzim G6PD dengan gejala lemah dan muka pucat.

Analisis Masalah (Mind Map)

Page 3: PBL Blok 3 Dasar Biologi Sel 1

Hipotesis

Kelainan G6PD disebabkan karena gangguan transport sel dan komunikasi sel dalam proses metabolisme glokusa.

Isi

Definisi

G6PD (Glukosa 6 Fosfat Dehidrogenase) adalah suatu enzim yang memiliki peran penting dalam proses metabolisme eritrosit. Enzim G6PD berperan dalam proses pembentukan dan perombakan sel darah merah dan pencegahan hemolisis pada eritrosit(). Dengan perombakan ini maka sel darah merah akan lebih mudah pecah sehingga bilirubin lebih banyak diproduksi. Enzim G6PD bekerja pada jalur fosfat pentosa metabolisme karbohidrat.1

Enzim G6PD terdapat dalam sitoplasma, tersebar di seluruh sel dengan kadar yang berbeda. Enzim G6PD ini berperan pada perlindungan eritrosit dari reaksi oksidatif. Enzim ini bekerja pada tahap pertama jalur pentosa heksosemonofosfat (Pentosa Phosphate Shunt) yaitu jalur oksidasi glukosa yang menghasilkan NADPH dan pentosa (ribose 5 fosfat untuk sintesis asam lemak, kolesterol, hormon steroid, purin, pirimidin dan forfirin). Pada jalur pentosa fosfat, G6PD mengkatalisis reaksi glukosa 6 fosfat (G6P) dan NADP+ menjadi 6 fosfo glukonat (6GP) dan menghasilkan NADPH. NADPH berfungsi sebagai koenzim pada reaksi pembentukan GSH (glutation tereduksi) dari GSSG (glutation teroksidasi) oleh enzim GSSGR (glutation reduktase). GSH sangat penting untuk melindungi sel terhadap kerusakan oksidatif karena GSH dapat meredam hidrogen peroksida (H2O2) menjadi H2O dengan bantuan enzim glutation peroksidase (GSHPX).2

Aktifitas G6PD memainkan peran penting dalam mengontrol pertumbuhn sel melalui produksi NADPH.1 Enzim G6PD merupakan satu-satunya enzim dalam sel eritrosit yang berfungsi memproduksi NADPH untuk mereduksi GSSG menjadi GSH yang meredam H2O2, sehingga GSH berfungsi mencegah kerusakan eritrosit dari kerusakan akibat oksidasi. Untuk mempertahankan kadar GSH selalu cukup, diperlukan mekanisme pembentukan GSH dari GSSG dengan bantuan enzim glutation reduktase (GSSGR) dan NADPH yang tergantung aktivitas G6PD.

Proses Glikolisis

Proses Glikogenesis adalah proses biosintesis glikogen dari glukosa. Perubahan kimia secara enzimik ini tidak beralan spontan, tetapi bertahap. Selanjutnya, glukosa 6 fosfat diubah menjadi isomernya, glukosa 1 fosfat, dibawah pengaruh enzim fosfoglukomutase.3 Berikut proses glikolisi secara terinci:

1. Glukosa mengalami fosforilasi menjadi glukosa 6-fosfat (reaksi yang lazim terjadi juga pada lintasan glikolisis) dengan bantuan enzim glukokinase. Di otot reaksi ini dikatalisir oleh heksokinase sedangkan di hati oleh glukokinase.

2. Glukosa 6-fosfat diubah menjadi glukosa 1-fosfat dalam reaksi dengan bantuan katalisator enzim fosfoglukomutase.

3. Selanjutnya glukosa 1-fosfat bereaksi dengan uridin trifosfat (UTP) dengan bantuan enzim UTP uridil transferase menjafi uridin difosfat glukosa (UDGP)

4. Selanjutnys UDPG diubah menjadi glikogen melalui beberapa reaksi enzimatik.

Page 4: PBL Blok 3 Dasar Biologi Sel 1

Defisiensi G6PD dapat terjadi apabila terdapat kegagalan dalam proses baik transportasi sel mupun komunikasi sel. Dalam transportasi sel defisiensi G6PD terjadi pada bagian transport aktif sekunder, transport aktif sekunder sendiri merupakan sam.4 Transpor aktif sekunder merupakan transpor pengangkutan gabungan yaitu pengangkutan ion-ion bersama dengan pengangkutan molekul lain. Misalnya pengangkutan asam amino dan glukosa dari lumen usus halus menembus membran sel epitel usus selalu bersama dengan pengangkutan ion-ion Na+. Pada transpor aktif sekunder juga melibatkan protein pembawa dan membutuhkan energi dari hasil hidrolisis ATP.

Selain itu Defisiensi G6PD juga bisa di pengaruhi komunikasi sel, dalam komunikasi sel. Sel harus berkomunikasi dengan sel-sel lain dan lingkungannya, dalam hal ini artinya dalam komunikasi sel sel harus berinteraksi atau berhubungan dengan sel lain. Apabila dalam metabolisme suatu sel tidak berhubungan antar sel yang lainnya, maka akan terjadi kelainan.

Seperti yang terdapat dalam kasus ini bahwa terjadi defisiensi G6PD, hal ini dapat di akibatkan karena dalam transportasi sel, enzim G6PD ini tidak berhasil dirombak dan gagal masuk ke sitoplasma artinya dalam hal ini metabolisme enzim ini tidak berhasil akibatnya sel-sel tersebut menjadi tidak berhubungan dan tidak terkomunikasi satu dengan yang lain. Oleh karena itu dari proses glikogenesis ini akan menyebabkan defisiensi enzim G6PD. Defisiensi G6PD artinya kekurangan enzim G6PD yang merupakan salah satu kelainan eritrosit yang di turunkan. Defisiensi G6PD paling sering ditemukan di Afrika, Mediterania, dan Asia Tenggara. Defisiensi G6PD merupakan penyakit dengan gangguan herediter pada aktivitas eritrosit (sel darah merah), dimana terdapat kekurangan enzim glukosa-6-fosfat-dehidrogenase (G6PD). Karena kurangnya enzim ini, eritrosit jadi lebih mudah mengalami penghancuran (hemolisis). Terjadinya hemolisis ditandai dengan demam yang disertai jaundice (kuning) dan pucat di seluruh tubuh dan mukosa. Urin juga berubah warna menjadi jingga-kecoklatan, ditemukan tanda syok (nadi cepat dan lemah, frekuensi pernapasan meningkat), dan tanda kelelahan umum. Penyakit defisiensi G6PD bersifat genetik dan terkait dengan sifat resesif padakromosom X.5 Biasanya hanya ditemukan pada pria pada masa anak-anak, karenawanita umumnya menjadi carrier (pembawa) atau mengalami defisiensi ringan. Sel eritrosit pada orang yang menderita defisiensi G6PD tidak dapat menghasilkan NADPH yang cukup untuk membentuk kembali GSH dari GSSG. Selanjutnya akan mengganggu kemampuannya untuk meredam H2O2 dan radikal oksigen sehingga berakibat peningkatan senyawa oksidan. Peningkatan oksidan ini dapat menyebabkan oksidasi gugus SH dan kemungkinan pula menimbulkan peroksidasi lipid membran sel eritrosit yang mengakibatkan lisis membran sel eritrosit. Sebagian gugus SH pada hemoglobin akan teroksidasi, dan protein berpresipitasi di dalam sel eritrosit, dan akan membentuk badan Heinz. Adanya badan Heinz menunjukkan bahwa sel ertrosit telah mengalami stres oksidatif

Manifestasi yang paling sering pada defisiensi G6PD adalah penyakit kuning neonatal, dan anemia hemolitik akut, yng biasanya dipucu oleh agen eksogen. Beberapa varian G6PD menyebabkan hemolisis kronis, anemia hemolitik bawaan non-spherocytic. Manajemen yang paling efektif pada defisiensi G6PD adalah mencegah hemolisis dengan menghindari stres oksidatif.6

Ringkasan

Page 5: PBL Blok 3 Dasar Biologi Sel 1

G6PD merupakan enzim yang membantu dalam proses merombakan eritrosit, sehinnga sangat di perlukan oleh tubuh. Metabolisme enzim G6PD berlangsung pada proses glikolisis yaitu pada transportasi sel dan komunikasi sel. Maka apabila terjadi kegagalan dalam transportasi sel maka enzim ini tidak akan mampu berkomunikasi dengan sel lainnya atau tidak ada relasi sehingga menyebabkan kelainan yang biasa disebut defisiensi enzim G6PD.

Daftar Pustaka

1. Zhao X, Li Z, Zhang XY. G6PD mutDB: a mutation and phenotype database of glucose-6-phospate (G6PD) deficiency. Journal of bionformatics and computational biology 2010;8:101-9

2. Tania I, Muttaqin H, Dwijayanti L, Mahode AA, Danny F, Susanto D, et al. Buku saku dasar patologis penyakit. Jakarta: EGC Medical Publisher; 2008.

3. Sumardjo D. Pengantar kimia: buku panduan kuliah mahasiswa kedokteran dan program strata I fakultas bioeksakta. Jakarta: Penerbit buku Kedokteran EGC; 2006.

4. Suyono J, Sadikin V, Mandera LI, editor. Biokimia kedokteran dasar: sebuah pendekatan klinis. Jakarta: Penerbit buku Kedokteran EGC; 2002.

5. Widyastuti P, editor. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta: Penerbit buku Kedokteran EGC; 2002

6. Cappellini MD, Fiorelly G. Glucose-6-phospate deficiency. Lancet 2008;371:64-74