pbl asma ped

63
PBL ASMA I.A Uttari Priyadarshini (0902005153) Nur Ilyana Jamaludin (0902005211) A.A Gde Rai Suta Wiharta (0902005163) Abdullah Bin Hamdan

Upload: maha-satya-dwi-palguna

Post on 28-Jan-2016

49 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

anak

TRANSCRIPT

Page 1: PBL Asma Ped

PBL

ASMA

I.A Uttari Priyadarshini (0902005153)Nur Ilyana Jamaludin (0902005211)A.A Gde Rai Suta Wiharta (0902005163)Abdullah Bin Hamdan (0902005213)Sangetha Ganasen (0902005198)

Page 2: PBL Asma Ped

Berbagai faktor dapat mempengaruhi tinggi rendahnya prevalensi asma di

suatu tempat, seperti umur, gender, ras, sosio-ekonomi dan faktor lingkungan

BAB IPENDAHULUAN

Asma merupakan penyakit respiratorik kronik yang paling sering ditemukan sejak masa anak-anak.

Dua dekade terakhir prevalensi asma meningkatPrevalensi total asma di dunia diperkirakan 7,2%

(6% pada dewasa dan 10% pada anak)

Page 3: PBL Asma Ped

BAB IPENDAHULUAN

Beberapa faktor dapat menjadi pencetus timbulnya serangan asma antara lain• aktivitas fisik•alergen, infeksi•perubahan mendadak suhu udara •pajanan terhadap iritan respiratorik

• (asap rokok, dan lain sebagainya)

Serangan asma bervariasi dari yang ringan, berat dan sampai mengancam kehidupan

Page 4: PBL Asma Ped

Serangan asma bervariasi dari yang ringan, berat dan sampai mengancam kehidupan

Berbagai faktor dapat mempengaruhi tinggi rendahnya prevalensi asma di suatu tempat, seperti umur, gender, ras,

sosio-ekonomi dan faktor lingkungan

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

Asma merupakan penyakit respiratorik kronik yang paling sering ditemukan sejak masa anak-anak.

Dua dekade terakhir prevalensi asma meningkatPrevalensi total asma di dunia diperkirakan 7,2%

(6% pada dewasa dan 10% pada anak)

Page 5: PBL Asma Ped

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

DEFINISI

EPIDEMIOLOGI

ETIOLOGI DAN FAKTOR RISIKO

PATOGENESIS

DIAGNOSIS

KLASIFIKASI

DIAGNOSIS BANDING

PENATALAKSANAAN

Page 6: PBL Asma Ped

DEFINISI

• Asma gangguan inflamasi kronik saluran respiratorik dengan banyak sel inflamasi yang berperan yaitu sel mast, eosinofil, dan limfosit T.

Page 7: PBL Asma Ped

DEFINISIPada orang yang rentan, inflamasi ini menyebabkan

• episode mengi berulang

• sesak napas• rasa dada tertekan• Batukkhususnya pada malam

atau dini hari

• Inflamasi ini berhubungan dengan hipereaktivitas saluran respiratorik terhadap berbagai rangsangan

Page 8: PBL Asma Ped

Pedoman Nasional Asma Anak definisi operasional :

Mengi dan/atau batuk dengan karakteristik sebagai berikut : -Timbul secara episodik dan/atau kronik

- (lebih dari 14 hari dan/atau tiga atau lebih episode dalam waktu tiga bulan berturut turut)

- Cenderung pada malam/dini hari (nokturnal)- Musiman- Adanya faktor pencetus di antaranya aktivitas fisik-Bersifat reversibel baik secara spontan maupun dengan pengobatan - Adanya riwayat asma atau atopi lain pada pasien/keluarganya

DEFINISI

Page 9: PBL Asma Ped

• Dalam 2 dekade terakhir prevalensi asma terus meningkat

• Tahun 1995 dilaporkan prevalensi asma sebesar 2,1%, pada anak sekolah usia 13-14 tahun

•Pada tahun 2012 prevalensi total asma di dunia diperkirakan 7,2 (6% pada dewasa dan 10% pada anak)

• Studi di Palembang, Jakarta dan Bandung menunjukkan prevalensi asma pada anak SD berkisar antara 3,0-16,4%.

EPIDEMIOLOGI

Page 10: PBL Asma Ped

Timbulnya asma disebabkan oleh adanya proses inflamasi yang dapat dirangsang oleh :

Faktor alergi (alergen)- Serbuk sari bunga yang ada di udara- Jamur- Debu rumah yang banyak mengandung tungau- Bulu-bulu binatang- Bulu dari bantal ataupun kasur

Faktor lainnya- Asap rokok- Aspirin- Aktivitas fisik yang berat- Infeksi- Gastroesophageal reflux

ETIOLOGI

Page 11: PBL Asma Ped

LAIN-LAIN

FAKTOR LINGKUNGAN

FAKTOR RESIKO

FAKTOR GENETIK

Page 12: PBL Asma Ped

PATOGENESIS

Page 13: PBL Asma Ped

PATOGENESIS

Antibodi IgE(Hipersensitivitsas Tipe I)

Melekat pada sel mast

Berdegranulasi mengeluarkan mediator

inflamasi

Alergen/Antigen sensitisasi

histamin, leukotrien, eosinofil dan bradikininedema lokal,

sekresi mukus,spasme otot polos bronkiolus

Page 14: PBL Asma Ped

PATOGENESIS

Page 15: PBL Asma Ped
Page 16: PBL Asma Ped

PATOGENESIS

Page 17: PBL Asma Ped

KLASIFIKASI DERAJAT SERANGAN dan PENYAKIT ASMA

Page 18: PBL Asma Ped

TABEL 1 PENILAIAN DERAJAT SERANGAN ASMA3

Page 19: PBL Asma Ped

Parameter Ringan Sedang Berat Sesak Saat berjalan Saat berbicara Saat istirahatPosisi Bisa berbaaring Lebih suka duduk Duduk bertopang

lenganBicara Kalimat Penggal kalimat Kata-kataKesadaran Mungkin irritable Biasanya irritable Biasanya irritableSianosis Tidak ada Tidak ada Ada Mengi Sedang, sering hanya

akhir inspirasiNyaring, sepanjang inspirasi

Sangat nyaring, terdengaar tanpa stetoskop sepanjang inspirasi dan ekspirasi

Penggunaan otot bantu respiratorik

Biasanya tidak Biasanya ya Ya

Retraksi Dangkal, interkostal Sedang, ditambah suprasternal

Dalam, ditambah nafas cuping hidung

Frekuensi nafas Takipneu Takipneu Takipneu Usia1-5 tahun>6 tahun

Nafas normal< 40 x/menit< 30 x/menit

Page 20: PBL Asma Ped

Frekuensi nadi Normal Takikardi Takikardi

Usia1-2 tahun3-8 tahun >8 tahun

Nadi normal< 160 x/menit< 120 x/menit< 100 x/menit

Pulsus paradoksus Tidak ada (< 10 mmHg)

Ada (10-20 mmHg)

Ada (> 20 mmHg)

PEER atau FEV1 *pra-bronkodilator*pasca-bronkodilator

>60%>80%

40-60%60-80%

<40%<60%

SaO2 >95% 91-95% <90%

PaO2 Normal (biasanya tidak perlu diperiksa)

>60 mmHg <60 mmHg

PaCO2 <45 mmHg <45 mmHg >45 mmHg

Page 21: PBL Asma Ped

TABEL 2 KLASIFIKASI DERAJAT PENYAKIT ASMA

PADA ANAK MENURUT PEDOMAN NASIONAL ASMA ANAK3

Page 22: PBL Asma Ped

Parameter Asma episodik jarang

Asma episodik sering

Asma persisten

Frekuensi serangan < 1 x/bulan > 1 x/bulan Sering

Lama serangan < 1 minggu > 1 minggu Hampir sepanjang tahun, tidak ada remisi

Di antara serangan Tanpa gejala Serng ada gejala Gejala siang dan malam

Tidur dan aktivitas Tidak terganggu Sering terganggu Sangat terganggu

Pemeriksaan fisik di luar serangan

Normal Mungkin terganggu Tidak pernah normal

Obat pengendali Tidak perlu Steroid hirupan dosis rendah

Steroid hirupan/oral

Uji faal paru di luar serangan*

PEF/FEV1 > 80% PEF/FEV1 60-80% PEF/FEV1 < 60%

Variabilitas faal paru (bila ada serangan)*

Variabilitas > 15% Variabilitas > 30% Variabilitas > 50%

Page 23: PBL Asma Ped

• Aspirasi benda asing• Kistik fibrosis• Infeksi virus pada saluran pernapasan (seperti croup

dan bronchiolitis)• Epiglottitis• Bronchopulmonary aspergillosis• Tuberkulosis• Sindroma hiperventilasi• Recurrent pulmonary emboli• Gagal jantung kongestif dan• Penyakit paru obstruktif kronik

DIAGNOSIS BANDING

Page 24: PBL Asma Ped

TATA LAKSANA

Page 25: PBL Asma Ped

• Obat asma dapat dibagi dalam 2 kelompok besar, yaitu obat pereda (reliever) dan obat pengendali (controller)• Reliever meredakan serangan atau gejala asma jika

sedang timbul. Bila serangan sudah teratasi dan sudah tidak ada gejala lagi maka obat ini tidak digunakan lagi.

• Controller mengatasi masalah dasar asma yaitu inflamasi respiratorik kronik Asma Episodik Sering dan Asma Persisten.

TATALAKSANA MEDIKAMENTOSA

Page 26: PBL Asma Ped

• Cara pemberian obat asma harus disesuaikan dengan umur anak karena perbedaan kemampuan menggunakan alat inhalasi. Lebih dari 50% anak asma tidak dapat memakai alat hirupan biasa (Metered Dose Inhaler).

• Alat bantu yaitu spacer (Volumatic, Nebuhaler, Aerochamber, Babyhakr, Autoluder) dapat dimodifikasi dengan menggunakan bekas gelas atau botol minuman, atau menggunakan botol dengan dot yang telah dipotong untuk anak kecil dan bayi.

Page 27: PBL Asma Ped

GAMBAR 1ALUR TATA LAKSANA SERANGAN ASMA

PADA ANAK3

Page 28: PBL Asma Ped
Page 29: PBL Asma Ped

Gambar 2ALUR TATA LAKSANA SERANGAN ASMA

PADA ANAK3

Page 30: PBL Asma Ped
Page 31: PBL Asma Ped

• Jika dengan sekali nebulisasi pasien menunjukkan respons yang baik (complete response), berarti derajat serangannya ringan.

• Observasi pasien selama 1 jam jika tetap baik, pasien dapat dipulangkan dan dibekali obat (beta agonis hirupan atau oral) yang diberikan tiap 4-6 jam.

• Jika pencetus serangannya adalah infeksi virus, dapat ditambahkan steroid oral, namun hanya diberikan untuk jangka pendek (3-5 hari).

Serangan asma ringan

Page 32: PBL Asma Ped

• Jika dengan pemberian nebulisasi dua kali, pasien hanya menunjukkan respons parsial (incomplete response), kemungkinan derajat serangannya sedang.

• Terapi steroid sistemik (oral) metilprednisolon dengan dosis 0,5-1 mg/kgBB/hari selama 3.5 hari.

• Steroid lain yang dapat diberikan selain metlprednisolon adalah prednison.

Serangan asma sedang

Page 33: PBL Asma Ped

• Bila dengan nebulisasi tiga kali berturut-turut pasien tidak menunjukkan respons (poor response), yaitu gejala dan tanda serangan masih ada derajat serangan berat

• Terapi nebulisasi pertama kali langsung B-agonis dengan penambahan antikolinergik. Oksigen 2-4L/menit diberikan sejak awal termasuk saat nebulisasi. Pasang jalur parenteral dan lakukan foto toraks

Serangan asma berat

Page 34: PBL Asma Ped

Prevensi•Pengendalian lingkungan, ASI eksklusif minimal 4 bulan, penghindaran makanan berpotensi, pengurangan pajanan terhadap tungau debu rumah dan rontokan telah terbukti mengurangi manifestasi alergi makanan dan khususnya dermatitis atopik pada bayi.•Penggunaan antihistamin non-sedatif seperti ketotifen dan setirizin dilaporkan dapat mencegah terjadinya asma pada anak dengan dermatitis atopik. •Alergi merupakan salah satu faktor penting berkembangnya asma. 75-90% anak asma balita terbukti mengidap alerg.i •Atopi merupakan faktor risiko yang nyata untuk menetapnya hipereaktivitas bronkus dan gejala asma. Derajat asma yang lebih berat dapat diperkirakan dengan adanya dermatitis atopik.

PREVENSI

Tindakan preventif sangat diperlukan oleh penderita agar tidak terjadinya relaps ataupun memperjarang frekuensi serangan asma

dan dapat mengurangi morbiditas dari penderita.

Page 35: PBL Asma Ped

- Gagal nafas - Atelektasis- Kematian- Air leak syndrome seperti pneumonia-Gangguan tumbuh kembang

KOMPLIKASI

Page 36: PBL Asma Ped

• 45 hingga 85% bayi dengan mengi tidak berlanjut menjadi asma pada masa anak dan remajanya.

• Adanya asma pada orang tua dan dermatitis atopik pada anak dengan mengi merupakan salah satu indikator penting untuk terjadinya asma dikemudian hari.

• Apabila terdapat kedua hal tersebut maka kemungkinan menjadi asma lebih besar atau terdapat salah satu di atas disertai dengan 2 dari 3 keadaan berikut yaitu eosinofilia, rinitis alergika dan mengi yang menetap pada keadaan bukan flu

KOMPLIKASI

Page 37: PBL Asma Ped

LAPORAN KASUS

Page 38: PBL Asma Ped

IDENTITAS PASIEN

Page 39: PBL Asma Ped

ANAMNESIS

Page 40: PBL Asma Ped
Page 41: PBL Asma Ped

ANAMNESIS

Page 42: PBL Asma Ped

ANAMNESIS

Page 43: PBL Asma Ped

HETEROANAMNESIS

Page 44: PBL Asma Ped

PEMERIKSAAN FISIK

Page 45: PBL Asma Ped

> Status presentKeadaan Umum : tampak sesakKesadaran : compos mentis (E4V4M4)Nadi : 128 kali/menit Respirasi : 44 kali/menitTemp. Aksila : 36,70C

> Status antropometriTinggi Badan : 84 cmBerat Badan : 12 kgBB/U : persentil 50 - 75TB/U : persentil 25 - 50BBI : 11 kgStatus gizi : gizi baik (109%)

PEMERIKSAAN FISIK

Page 46: PBL Asma Ped

> Status generalKepala : normosefaliMata : konjungtiva pucat (-), sekret (-), sklera ikterik (-) pupil isokor (+) reflex cahaya (+/+) edema (-) THT :

Telinga : Membran timpani intak, sekret (-) Hidung : sekret (+) cair, nafas cuping hidung (-) Tenggorokan : faring hiperemis (+), tonsil T2/T2 hiperemis Lidah : basah Bibir : sianosis (-), mukosa bibir basahLeher : JVP Normal, pembesaran kelenjar (-), Kaku kuduk (-)Thorax : simetris, retraksi (-)

Cor : S1 S2 normal regulerPulmo : Bronchial + / +, rhales - / -, wheezing + / +

Abdomen : distensi (-), nyeri tekan (-), meteorismus (-), ascites (-), peristaltik (+) normal, turgor (+) kembali cepatHepar : teraba 1/4 – ¼, permukaan rata, tepi tajam, konsistensi kenyalLien : tidak teraba

Ektremitas: hangat, CRP <3 detik

PEMERIKSAAN FISIK

Page 47: PBL Asma Ped

>Diagnosis Kerja<Asma episodik jarang serangan

sedang + faringitis akut + Gizi baik

Page 48: PBL Asma Ped

Terapi Non Medikamentosa :

•KIE keluarga terhadap faktor-faktor risiko yang dapat menyebabkan pasien mengalami gejala sakit tersebut (cuci tangan pasien secara berkala ketika tangan pasien dirasakan kotor, melatih pasien agar tidak sering memasukkan tangan ke dalam mulut)•usahakan apabila ayah merokok tidak dekat dengan anak, apabila memungkinkan sebaiknya kebiasaan merokok dihentikan. •Sebisa mungkin penggunaan kipas angin dapat dikurangi serta menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal misalnya dengan mengepel lantai dan membersihkan debu sangat diperlukan, serta apabila memungkinkan dapat dibuatkan ventilasi tambahan agar sirkulasi udara di kamar tidur pasien menjadi lancar. •Kontrol secara rutin sesuai dengan anjuran dokter juga sangat penting untuk memantau perkembangan kesehatan pasien.

Page 49: PBL Asma Ped

PENATALAKSANAAN

• MRS• Oksigen nasal 2 LPM• Kebutuhan cairan 950ml/hari, IVFD D5 1/2NS 920 ml/hari- 13 tetes

makro/menit, diet biasa nasi + lauk 3x porsi, • Kebutuhan kalori 920 Kkal perhari• Kebutuhan protein 13,8 gram perhari • MEDIKAMENTOSA :• Metilprednisolon 1 mg/kgbb/hari 4 x 2,5 mg oral• Ambroxol Syr. 0,5 mg/KgBB/ kali » 63 x 1/3 cth per oral• Nebulisasi Farbivent (salbutamol – ipratoprium bromide) 0,1 mg/kg

bb/x ~ 1 ml ditambah dengan NaCl 0,9 % sampai 4 ml• Cefadoxil syrup 20 mg/kg bb/x ~ 2 x 1 ½ cth per oral PLANING : • Monitoring vital sign, tanda distress nafas, dan tanda dehidrasi

Page 50: PBL Asma Ped

FOLLOW UP (Jumat, 25 Oktober 2013)Jumat, 25 Oktober 2013

S. Batuk (+), serak (-) Status present

HR: 118 x/menit RR: 30 x/menit T’ax: 36,6 °C

Status general: Kepala : Normocephali Mata : anemia -/-, Ikterus -/- ,Refleks pupil +/+

isokor edema -/- THT : Hidung : napas cuping hidung (-), secret

serous mukoid (-), sianosis ( - ) Tenggorokan : Lidah Sianosis (-), bibir basah (-) Faring hyperemia(+), tonsil T2/T2 hyperemia (+/+)

Thoraks : bronchial (+), ekspirasi memanjang (+), simetris (+), retraksi (+) subcostal dan interkostal Jantung : S1S2 tunggal regular,

murmur ( - ) Paru : Bronchial +/+ , Ronchi -/-,

Wheezing +/+ Abdomen : distensi ( - ), bising usus (+) normal Ekstremitas : normal, akral hangat (+), CRT < 3 detik

- 02 nasal 2 liter/menit - Kebutuhan cairan 950 ML/

hari - Kebutuhan kalori 920

ml/hari, protein 13,8 gr/hari, IVFD DS ½ 105 950ml/hari~13 makro/menit, diet biasa nasi +lauk 3+1 porsi

- Nebulisasi Farbivant @ salbultamol + ipapropium bromida 0,1 mg/kg ~ 1mg/x ~ 1ml ditambah dengan NaCL 4ml@ 2 jam

- Prednisolon 1mg/kg/hari ~ 4x 255 mg peroel

- Utambutoul 0,5 mg/kg/x ~3 x 1/3 cth

- Cefadroxil pyr 20 mg/kg bb/x ~ 2x 2 ½ cth

Page 51: PBL Asma Ped

Follow Up (Sabtu, 26 Okt 2013) Cont….

Sabtu, 26 Oktober 2013

S. Panas (-) Batuk (+) sesak (+) berkurang Status present

HR: 100 x/menit RR: 52 x/menit T’ax: 37 °C

Status general: Kepala : Normocephali Mata : anemia -/-, Ikterus -/- ,Refleks pupil

+/+ isokor edema -/- THT : Hidung : napas cuping hidung (-),

secret serous mucoid(-), sianosis ( - ) Tenggorokan : Lidah Sianosis (-), bibir basah (-) Faring hyperemia(+), tonsil T2/T2 hyperemia (+/+)

Thoraks : simetris (+), retraksi (+) subcostal dan interkostal Jantung : S1S2 normal regular, murmur ( - ) Paru : Bronchial +/+ , Ronchi -/-, Wheezing +/+

Abdomen : Distensi (-), bising usus (+) normal Ekstremitas : Normal, akral hangat (+), CRT < 3

detik

- O2 masker 6 liter/ menit - Kebutuhan cairan 950

ml/hari – mampu minum +/- 200ml/hari-mampu minum seluruhnya

- Kalori 920 kcal/hari, protein 13,8 gram/hari

- IVFD Ka En 3B 720 m;/hari ~ 30 tetes mikro/menit- pasang stopper

- Nebulisasi Farbivent 1 ml + Na CL 0,9 ~ 4 ml @ 4 jam

- Clarithromycin (abbotic granule ) 7,5 mg/kg/ x ~ 2 x 2ml oral

- Paracetamil syr cth ¾, bila tax> 38 dapat diulang @ 4 jam

- Metil prednison 4x 2,5 mg iv, ambroxol syr 3 x 1/3 cth oral

Page 52: PBL Asma Ped

Minggu, 27 Oktober 2013

S. Panas (-) Batuk (+)sesak (-) Status present

HR: 100 x/menit RR: 28 x/menit T’ax: 36,9 °C

Status general: Kepala : Normocephali Mata : anemia -/-, Ikterus -/- ,Refleks

pupil +/+ isokor edema -/- THT : Hidung : napas cuping hidung (-),

secret serous mucoid(-), sianosis ( - ) Tenggorokan : Lidah Sianosis (-), bibir basah (-) Faring hiperemia(+), tonsil T1/T1 hiperemia (-)

Thoraks : retraksi (-) Jantung : S1S2 tunggal regular,

murmur ( - ) Paru : Bronkoverikuler +/+ ,

Ronchi -/-, Wheezing -/- Abdomen : Distensi ( - ), bising usus (+)

normal Ekstremitas : Normal, akral hangat (+), CRT < 3

detik

- Kebutuhan cairan 950 ml/hari – mampu minum seluruhnya

- Kebutuhan kalori 920 kcal /hari

- Kebutuhan protein 13,5 gram/ hari

- Nebulisasi farbivent 1 ml + NaCl 0,9 % sampai dengan 4 ml @ 6 jam

- Claritromycin ( abbotic granule) 7,5 mg/kg/x ~ 2x3 ml

Follow Up (Minggu, 27 Okt 2013) Cont….

Page 53: PBL Asma Ped

Kondisi Pasien Saat Kunjungan

Tanggal kunjungan rumah : 1 November 2013Anamnesis dilakukan terhadap ibu pasien.

•Pada saat kunjungan pasien dikatakan berada dalam keadaan baik, keluhan sesak sudah tidak dirasakan lagi sejak keluar dari RS.•Obat sesak diminum teratur sesuai jadwal dan dosis. Obat dibawa oleh ibu pasien dan ibu pasien yang selalu mengingatkan untuk minum obat. Selama ini pasien dikatakan tidak pernah menolak atau rewel jika minum obat.•Aktivitas sehari-hari dapat dilakukan dengan baik seperti bermain dengan teman-temannya, melakukan aktivitas di rumah (makan, menonton TV, bermain dengan anggota rumah, tidur).•Pasien juga dikatakan cukup mandiri untuk anak seusianya. Berpakaian sendiri, dan mengambil makanan sendiri. •Pasien tidak pernah dikeluhkan sulit tidur. Keluhan sesak, sakit kepala, mual, muntah, batuk, pilek, bersin tidak ada.•Gangguan konsentrasi tidak ada.•Nafsu makan baik.•Buang air besar normal, warna kuning, konsistensi lembek.•Buang air kecil normal, warna jernih kekuningan.

Page 54: PBL Asma Ped

Analisis Kasus

Kebutuhan Dasar AnakKebutuhan gizi Pasien mendapatkan kebutuhan pangan/gizi yang baik di dalam keluarga dan makanan yang diberikan bersama-sama keluarga mengandung makanan yang bergizi, mencakup nasi, daging, sayur, buah-buahan.

Perawatan kesehatan dasar Pasien mendapatkan ASI eksklusif dari lahir hingga pasien berusia 6 bulan, kemudian dilanjutkan dengan susu formula sampai sekarang (1 tahun 5 bulan). Pasien dikatakan sudah mengkonsumsi nasi dan lauk pauk serta sayur dan buah-buahan sejak pasien berusia 1 tahun.

Keluarga pasien Pasien saat ini tinggal bersama dengan kedua orang tuanya dan nenek kakek pasien. Pasien tinggal dikawasan yang padat penduduk. Namun, meskipun padat, orang-orang yang tinggal di sana jarang ada yang sakit.

Page 55: PBL Asma Ped

Faktor Risiko

1. Host • Umur pasien yaitu 1 tahun 5 bulan sehingga paru-paru dan sistem

kekebalan belum berkembang dengan baik.2. Agen

• Alergen: debu rumah, asap rokok3. Perilaku

• Pasien tinggal bersama ayahnya yang seorang perokok berat, sehingga pasien terpapar asap rokok setiap hari

• Penggunaan kipas angin sehari-hari4. Lingkungan

• Letak rumah pasien yang berada di daerah yang padat penduduk serta kebersihan lingkungan yang kurang. Jalan gang rumah pasien cenderung kotor dan berdebu.

Problem List1. Ayah merupakan seorang perokok2. Kondisi perumahan yang padat3. Letak rumah pasien di jalan gang yang kotor dan berdebu sehingga pasien mudah terpapar oleh debu dan asap kendaraan bermotor.

Page 56: PBL Asma Ped

Lingkungan rumah Kebersihan lingkungan kurang bersih. Ventilasi rumah tidak memadai sehingga pertukaran udara kurang baik, kebersihan kamar cukup bersih, kebersihan dapur cukup bersih, walaupun pada saat dilakukan kunjungan terlihat sedikit berantakan, halaman rumah sempit dan sedikit kotor. Jarak kamar mandi dan kamar sangat dekat, dimana letaknya bersebelahan. Kebutuhan akan air bersih bisa terpenuhi, pasien menggunakan air PDAM, dan untuk kebersihan kamar mandi juga cukup, pasien menggunakan kamar mandi dengan toilet duduk.

Waktu bersama keluarga Ayah dan ibu pasien bekerja sebagai karyawan swasta, namun ibu bekerja 4 jam setiap hari sehingga pasien diasuh oleh ibunya setiap hari. Apabila orang tua pasien sedang bekerja, pasien diasuh oleh kakek dan neneknya. Karena pekerjaannya tersebut, ayah pasien hanya memiliki kesempatan bertemu anaknya dipagi hari sebelum memulai kerja serta selepas kerja. Mereka sekeluarga selalu menyempatkan waktu untuk berjalan-jalan bersama.

Page 57: PBL Asma Ped

PEMBAHASAN

Page 58: PBL Asma Ped

• Keadaan pasien yang tampak sesak• Terdapat suara wheezing (+)• Takipne (frekwensi nafas 44 kali/ menit) • Takikardi (denyut nadi 128 kali/ menit)

PEMBAHASAN

Page 59: PBL Asma Ped

Pembahasan

• Pada pemeriksaan fisik ditemukan: faring hiperemis (+) faringitis Akut• Status gizi baik• Riwayat keluarga : Sehari-harinya ayah pasien memiliki

kebiasaan merokok, serta dalam keluarga pasien biasanya menggunakan kipas angin sehari-harinya.

Page 60: PBL Asma Ped

BAB. III Pembahasan

Page 61: PBL Asma Ped

PEMBAHASAN

Page 62: PBL Asma Ped

Terapi Medikamentosa1. MRS2. O2 nasal 2 liter/menit3. Kebutuhan cairan 950 ml/ hari4. Kebutuhan kalori 920 kcal/hari, protein 13,8 g/hari, IVFD D5 ½ NS 920 ml/hari ~ 13 tetes makro/menit, diet biasa nasi + lauk 3x porsi5. Nebulisasi Farbivant® (salbutamol – ipratoprium bromide) 0,1 mg/kg bb/x ~ 1 ml ditambah dengan NaCl 0,9 % sampai 4 ml6. Metil prednisolone 1 mg/kg bb/hari ~ 4x 2,5 mg per oral7. Ambroxol 0,5 mg/kg bb/x ~ 3 x 1/3 cth per oral8. Cefadoxil syrup 20 mg/kg bb/x ~ 2 x 1 ½ cth per oral

Page 63: PBL Asma Ped