pbl 2 ss modul tuli kel 5 pleno

16
SISTEM INDERA KHUSUS MODUL TULI Kelompok 5 Tutor : dr. Kartono Ichwani, SpBK Anggota : M. Hafidz Ramadhan Haikal Ghifari Ai Irma Nurmalasari Rika Elita Martiana S Mariska Ratna Kusuma Dita Kunthi Shella Ayu Friscillia Anisah Novyariyanti Rannie Kusuma Wardhani Dyah R Asysyifa Tika Gustia

Upload: shelomitha-putria-wardhani

Post on 28-Nov-2015

207 views

Category:

Documents


35 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pbl 2 Ss Modul Tuli Kel 5 Pleno

SISTEM INDERA KHUSUSMODUL TULI

Kelompok 5

Tutor : dr. Kartono Ichwani, SpBK

Anggota :

M. Hafidz Ramadhan

Haikal Ghifari

Ai Irma Nurmalasari

Rika Elita Martiana S

Mariska Ratna Kusuma

Dita Kunthi

Shella Ayu Friscillia

Anisah Novyariyanti

Rannie Kusuma Wardhani

Dyah R Asysyifa

Tika Gustia

Page 2: Pbl 2 Ss Modul Tuli Kel 5 Pleno

SKENARIO

Seorang anak laki-laki, 12 tahun, datang ke Puskesmas dengan keluhan pendengaran berkurang sejak 2 tahun lalu disertai dengan perasaan pusing bila kepala dipalingkan dengan tiba-tiba. Nilai raport menurun seiring dengan bertambah beratnya penurunan pendengaran. Si A juga akhir-akhir ini sering menarik diri dari pergaulan. Riwayat keluar cairan dari dalam telinga sejak usia 7 tahun.

Page 3: Pbl 2 Ss Modul Tuli Kel 5 Pleno

KATA/KALIMAT KUNCI

1. Anak 12 tahun2. Pendengaran berkurang sejak 2 tahun dan

semakin bertambah3. Pusing, jika kepala dipalingkan tiba-tiba4. Keluar cairan dari telinga sejak usia 7 tahun5. Nilai raport menurun akibat gangguan

pendengaran6. Sulit bersosialisasi

Page 4: Pbl 2 Ss Modul Tuli Kel 5 Pleno

ANALISA MASALAHTANDA DAN GEJALA

Keluhan pendengaran

berkurang sejak 2 tahun

lalu

Pusing bila kepala dipalingkan tiba-tiba

Nilai rapor menurun seiring bertambah beratnya penurunan pendengaran

Pasien sering menarik diri dari pergaulan

Riwayat keluar cairan dari dlm telinga sejak

usia 7 thn

Bagaimana bisa timbul gejala ini?

ANAMNESIS TAMBAHAN,

PEMERIKSAAN FISIK,

PEMERIKSAAN PENUNJANG

DIFFERENTIALDIAGNOSIS

Pasien Laki2 12 tahun

Otitis Media Supuratif kronik Labirinitis Otitis Media serosa Kronik (glue ear)

Page 5: Pbl 2 Ss Modul Tuli Kel 5 Pleno

PERTANYAAN

1. Jelaskan anatomi yang berkaitan dengan sistem pendengaran!

2. Jelaskan fisiologi yang berkaitan dengan sistem pendengaran dan keseimbangan!

3. Jelaskan klasifikasi dari gangguan pendengaran!

4. Jelaskan pengaruh usia dan jenis kelamin terhadap penurunan pendengaran!

5. Sebut dan jelaskan penyakit-penyakit yang menyebabkan penurunan pendengaran?

6. Bagaimana patomekanisme dari penurunan pendengaran?

7. Bagaimana patomekanisme keluarnya cairan dari dalam telinga dan apa hubungannya dengan riwayat penurunan pendengaran yang di deritanya?

8. Jelaskan hubungan pendengaran berkurang dengan perasaan pusing ketika berpaling dengan tiba-tiba!

9. Sebutkan apa saja pemeriksaan penunjang untuk mendiagnosis ketulian?

10. Sebutkan penatalaksanaan yang tepat untuk kasus di skenario?

11. DD?

Page 6: Pbl 2 Ss Modul Tuli Kel 5 Pleno

ANATOMI

Page 7: Pbl 2 Ss Modul Tuli Kel 5 Pleno

FISIOLOGI PENDENGARAN

Gelombang suara Getaran membran timpani

Getaran tulang telinga tengah Getaran jendela oval

Gerakan cairan di dalam kokhlea

Getaran membran basalis

Menekuknya rambut di reseptor sel rambut

dalam organ corti

Perubahan potensial berjenjang (potensial

reseptor) di sel reseptor

Perubahan frekuensi potensial aksi yang dihasilkan di saraf

auditorius

Perambatan potensial aksi ke korteks

auditorius di lobus temporalis untuk

persepsi suara

Page 8: Pbl 2 Ss Modul Tuli Kel 5 Pleno
Page 9: Pbl 2 Ss Modul Tuli Kel 5 Pleno

FISIOLOGI KESEIMBANGAN

Gerak/perubahan dari kepala /tubuh

Perpindahan cairan endolimfe di labirin Hair cells menekuk

Permeabilitas membran sel

berubah

Ion kalsium menerobos masuk ke dlm sel (Influx)

Depolarisasi & pelepasan NT

eksitator (glutamat)

Saraf aferen (vestibularis)

Pusat-pusat keseimbangan di

otak

Page 10: Pbl 2 Ss Modul Tuli Kel 5 Pleno

JENIS GANGGUAN PENDENGARAN

Jenis gangguan pendengaran

Konduktif

Sensorineural

Campuran

Page 11: Pbl 2 Ss Modul Tuli Kel 5 Pleno

Infeksi saluran napas Infeksi menyebar ketelinga melalui tuba eustachius

Saat melewati tuba eustachius ternyata kuman

menginfeksi salurannya

Terjadi pembengkakan sekitar saluran

Saluran tersumbat

Timbul reaksi peradangan

Terbentuknya nanah

Seruman telinga bersama pus

tertahan di dalam telinga tengah

Penekenan pada membran timpani

Ruptur membran timpani

Cairan keluar

PATOMEKANISME OTORE

Page 12: Pbl 2 Ss Modul Tuli Kel 5 Pleno

DEFINISI

OMSK LABIRINITIS Otitis Media Serosa Kronik (glue ear)

Infeksi kronis di telinga tengah dengan perforasi membrane timpani, sekret yang keluar dari telinga tengah terus-menerus atau hilang timbul, sekret dapat encer atau kental, bening atau berupa nanah

Infeksi pada telinga dalam (labirin)

Pada otitis media serosa akut sekret terjadi secara tiba-tiba di telinga tengahdengan disertai rasa nyeri pada telinga, sedangkan pada

EPIDEMIOLOGI

Otitis media supuratif kronik dianggap sebagai masalah satu penyebab tuli yang terbanyak, terutama dinegara-negara berkembang, dengan prevalensi antara 1-46%. Di Indonesia antara 2,10-5,20%, Korea 3,33% dan Madras India 2,25%.

•Wanita :laki-laki = 2:1•Biasanya usia 30-60 tahun

Otitis media serosa kronik lebih sering terjadi pada anak-anak, sedangkan otitis mediaserosa akut lebih sering terjadi pada orang dewasa.

DIFERENTIAL DIAGNOSIS

Page 13: Pbl 2 Ss Modul Tuli Kel 5 Pleno

ETIOLOGI

OMSK LABIRINITIS Otitis Media Serosa Kronik (glue ear)

•Otitis media akut •Penyumbatan tuba eustakius•Lingkungan•Genetik•Autoimun•Alergi•Higine buruk

Bakteri Virusterjadi Komplikasi otitis mediaMeningitisISP Stelah infeksi telinga tengah

gejala lanjutan dari otitis media akut yang tidak sembuh sempurna. Penyebab lain diperkirakan adanya hubungan dengan infeksi virus, keadaanalergi atau gangguan mekanis pada tuba.

GEJALA KLINIS

•Vertigo •Oltalgia •Gangguan pendengaran•Nyeri •Otorrhea •Sekret berwarna kuningkeabu-abuan

Gangguan vestibular,vertigo, nistagmus, mual dan muntah gangguan fungsi pendengaran sensorineural, hanya gejala klinis pada labirinitis difusa bersifat lebih beratTinitus

sekret pada otitis media serosa kronik dapat kental seperti lem(glue ear) , Perasaan tuli lebih menonjol (40– 50 dB) akibat sekret kental Otoskopi: terlihat membran timpani utuh, retraksi, suram, kuning kemerahan atau keabu-abuan.

Page 14: Pbl 2 Ss Modul Tuli Kel 5 Pleno

PEMERIKSAAN PENUNJANG

OMSK LABIRINITIS Otitis Media Serosa Kronik (glue ear)

•Pemeriksaan Audiometri•Pemeriksaan Radiologi•Pemeriksaan mikrobiologi

•Tes fistula Otoskopi: terlihat membran timpani utuh, retraksi, suram, kuning kemerahan ataukeabu-abuan.

PENATALAKSANA

AN

TIPE BENIGNA• Pencuci telinga

H2O2 3 % selama 3-5 hari

• Obat tetes telinga antibiotika dan kortikosteroid

TIPE MALIGNAkoservatifOperatif : mastoidektomi dengan atau tanpa timpanoplasti

Labirinitis bakterial : antibiotik, pemberian supresan vestibular, obat antiemetik, drenase nanah dari labirin untuk mencegah terjadinya meningitisLabirinitis Viral : pengobatan simtomatik, sesuaikan dengan gejala, Pemberian vestibular suppresant (diazepam)

miringitomi dan memasang pipa ventilasi (Grommet).kasus yang masih baru, pemberian dekongestan tetes hidung serta kombinasi antihistamin – dekongesan per oral, operasi.

Page 15: Pbl 2 Ss Modul Tuli Kel 5 Pleno

KESIMPULAN

Setelah melakukan diskusi tutorial berdasarkan kasus yang kami dapat dengan gejala Pendengaran berkurang sejak 2 tahun dan semakin bertambah pusing, jika kepala dipalingkan tiba-tiba, Keluar cairan dari telinga sejak usia 7 tahun, maka kelompok kami menyimpulkan bahwa diagnosis pada kasus di skenario adalah Otitis Media Sufuratif Kronis. Namun untuk lebih jelasnya di perlukan pemeriksaan penujang lainnya.

Page 16: Pbl 2 Ss Modul Tuli Kel 5 Pleno

DAFTAR PUSTAKA

• Boies. Adam. 1997.BOIES Buku Ajar Penyakit THT. Jakarta : EGC

• Guyton & Hall. 2006. Buku ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta : EGC

• Sheerwood. Fisiologi Manusia Dari Sel ke Sistem. Jakarta : EGC

• Yan Edward. 2009. Diagnosis dan Penatalaksanaan Benign Paroxysmal Positional Vertigo Kanalis Horizontal. Jurnal