pb8mat_xi lahirnya psikologi modern

5/7/2018 Pb8mat_xi Lahirnya Psikologi Modern - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pb8matxi-lahirnya-psikologi-modern 1/22

LAHIRNYA

PSIKOLOGI MODERN

Universitas Bunda Mulia



Lahirnya Psikologi Modern Psikologi sebagai Ilmu Pengetahuan Alam

Psikologi Struktural, atau Konten

Wilhelm Wundt Edward Bradford Titchener Strukturalisme

Pandangan Lain dalam Model Ilmu Pengetahuan Alam Ewald Hering Georg Elias Muller Hermann Ebbinghaus

Ernst Mach dan Richard Avenarius

Psikologi sebagai Ilmu Pengetahuan Manusia Psikologi Aksi

Franz Bentano Karl Stumpf Christian von Ehrenfels

Pendekatan Ilmiah Alternatif Wilhelm Dilthey

Henri Bergson Akademi Wurzburg



Lahirnya Psikologi Modern Akhir abad ke-19, ilmu pengetahuan di Eropa telah

mencapai prestise sebagai bentuk optimal aktivitas

intelektual yang diakui secara luas. Metode induktif, yang berhasil digunakan oleh

Copernicus dan kemudian berkembang melaluiberbagai upaya filosofis selama 3 abad, memperolehpengakuan reliabilitas yang mendorong keyakinanterhadap pendekatan ilmiah di sepanjang abad 19.

Psikologi mulai terpisah dari wilayah agama dan

filosofi spekulatif. Berbagai temuan para filsuf alam Inggris dan para

psikolog Jerman telah menunjukkan kelayakanmetodologi ilmiah bagi isu-isu psikologis tertentu.



PSIKOLOGI SEBAGAI

ILMU PENGETAHUAN ALAM

Label ilmu pengetahuan alam yang dilekatkan pada psikologi

dimaksudkan untuk menggambarkan suatu kerangka kerjapsikologi yang mencontoh tujuan metodologi dan analitik yangsama dengan biologi, kimia, dan fisika. Hal itu bermakna bahwa psikologi harus dipelajari dengan

mengartikan peristiwa-peristiwa psikologi sebagai variabel

dan menganalisa variabel tersebut dengan metodeeksperimental. Model psikologi ini merupakan pemisahan radikal dari wilayah

psikologi metafisis dalam filosofi Jerman. Konseptualisasi ilmu pengetahuan ini, dalam upayanya

memisahkan psikologi dari sistem-sistem filosofis Jermanyang mendominasi, membatasi lingkup dan metodologipsikologi pada tingkat yang menghambatperkembangannya.



Psikologi Struktural, atau Konten Psikologi adalah studi analitis tentang generalisasi pikiran manusia

dewasa melalui metode introspeksi. Psikologi dalam aliran ini dimaksudkan untuk mempelajari isi (konten)

pikiran, sistem ini kadang disebut psikologi konten . Selain itu,Titchener, menulis pada tahun 1898, menekankan stuktur mental danmenyebut sistem ini sebagai psikologi struktural .

Sistem ini bertujuan menganalisa pikiran manusia melalui penerapan

secara hati-hati metode eksperimental berupa introspeksi yangdilakukan oleh para ilmuwan terlatih. secara analogis, sistem inibertujuan mengembangkan "kimia kesadaran."

Pendekatan ini bersumber dari Wilhelm Wundt dan dipelopori diAmerika Serikat oleh muridnya Edward Bradford Titchener.

Psikologi struktural adalah penemuan Wundt. Titchener merupakan murid Wundt yang berupaya membawa psikologi

Wundt ke Amerika dengan mempertahankan konsep aslinya.



Wilhelm Wundt (1832-1920) Dikenal sebagai pendiri psikologi, karena upayanya mendirikan laboratorium

psikologi pertama di Leipzig tahun 1879, menandai berdirinya psikologi sebagaiilmu pengetahuan yang mandiri.

Wundt tertarik pada studi psikologi setelah memperoleh basis kuat dalam bidangfisiologi. Sebagai hasilnya, ia mentransfer pemahamannya tentang ilmupengetahuan—dan khususnya dalam metode eksperimental—ke minatnya yangbaru tersebut.

Pada tahun 1873 dan 1874 ia mempublikasikan usulan sistematisnya bagilahirnya disiplin baru yakni psikologi dalam dua bagian, Grundzuge der

Physiologischen Psychologie (Prinsip-prinsip Psikologi Fisiologis). Berupaya mengembangkan paradigma, atau kerangka kerja, psikologi sebagai

ilmu pengetahuan eksperimental tentang pikiran, untuk dipelajari melalui proses-prosesnya.

Wundt membayangkan suatu tipe psikologi etnik dimana studi ilmiah tentangkarakteristik manusia dapat mengungkap proses-proses mental yang lebih tinggi

melalui pendekatan antropologis, yang berkaitan dengan bidang psikologi anakdan psikologi hewan.

Pada tahun 1881, ia mendirikan Philosophische Studien (Studi Filosofis), sebuah jurnal untuk melaporkan berbagai studi eksperimental di laboratoriumnya.

Daftar murid Wundt mencakup nama-nama banyak pendiri sistem psikologi diJerman, di seluruh Eropa, dan di Amerika. Sebagian terbesar muridnya

menyimpang dari konsepsi Wundt tentang psikologi hingga tingkat yangbervariasi.



Edward Bradford Titchener

(1867-1927) Salah satu murid Wundt yang menerima secara kaku sistem Wundt,

dan membawanya ke Amerika. Meskipun Titchener menjadi muridWundt hanya selama 2 tahun, namun periode yang singkat tersebut

memberikan kesan yang sangat kuat baginya, dan ia mempertahankansecara kaku interpretasinya tentang sistem Wundt selama karirnya diUniversitas Cornell di New York.

Karya-karya utama Titchener termasuk Outline of Psychology (1896),A Primer of Psychology (1898), Experimental Psychology (1901-1905),

Psychology of Feeling and Attention (1908), Experimental Psychology of the Thought Processes (1909), dan A Test-Book of Psychology (1909-1910). Karya-karya tersebut akademis dan sistematis, hampirmemiliki lingkup ensiklopedik.

Meski demikian, karena Titchener tidak mengakui aspek-aspek terapanpsikologi, ia menjauhkan diri dari tema utama psikologi Amerika, yangmerupakan studi tentang topik-topik seperti psikologi anak, psikologiabnormal, dan psikologi hewan. Titchener hanya berkutat dengan analisis eksperimental pikiran

manusia dewasa normal, tidak dengan perbedaan individual. Meskipun Titchener mengajar sejumlah besar mahasiswa dalam

psikologi Amerika di awal abad 20, sistemnya (demikian juga sistemWundt) juga ikut mati bersamanya pada tahun 1927.



Strukturalisme Psikologi struktural dari Wundt dan Titchener memiliki tiga tujuan:

menggambarkan komponen-komponen kesadaran sebagai elemen-elemen dasar, menggambarkan kombinasi elemen-elemen dasar tersebut,

menjelaskan koneksi elemen-elemen kesadaran dengan sistem syaraf. Kesadaran diartikan sebagai pengalaman langsung—yakni, pengalaman sebagaimana hal itu

dialami.

Pengalaman antara, secara kontras, diwarnai oleh isi yang sudah ada dalam pikiran, sepertiasosiasi sebelumnya dan kondisi emosional dan motivasional seseorang. Dengan demikian,pengalaman langsung diasumsikan tidak dipengaruhi oleh pengalaman antara.

Psikologi struktural berupaya mempertahankan integritas psikologi dengan membedakannya

dari fisika: Fisika mempelajari dunia fisik atau materi, tanpa merujuk pada manusia, melalui metode

observasional berupa inspeksi yang dikendalikan dengan hati-hati. Psikologi mempelajari dunia, dengan merujuk pada manusia yang mengalami sesuatu, melalui

metode observasional berupa berupa introspeksi terkendali atas isi kesadaran. Sebagian besartemuan utama sistem ini mendapat tantangan serius.

Sistem ini banyak mendapat tantangan. Psikologi struktural, dalam upayanya berpegang teguh pada model ilmu pengetahuan alam,

cenderung mengabaikan proses-proses dan aktivitas psikologis yang tidak dapat dimasukkandengan mudah dalam kerangka metodologisnya.

Metode eksperimental yang diajukan untuk memastikan ketepatan analisis isi mental adalahintrospeksi, dianggap terlalu kaku.

Strukturalisme gagal mengakomodasi asumsi-asumsi filosofis yang saling bertentangan tentangkarakteristik pikiran.



Pandangan Lain dalam

Model Ilmu Pengetahuan Alam Ilmuwan lain di Jerman, yang seangkatan dengan Wundt, merespon

Zeitgeist yang sama dan menulis tentang psikologi. Namun merekamenulis sebagai individu, bukan sebagai pembangun sistem, dan

dalam batas-batas pendekatan ilmu pengetahuan alam terhadappsikologi.

Mereka menolak ekstrimisme Wundt dan Titchener, baik terkaitsubstansi maupun metodologi stukturalisme.

Para ilmuwan tersebut adalah eksperimentalis dalam arti bahwa

kemajuan mereka tidak dipandu oleh kerangka kerja sistem yang telahada sebelumnya, seperti halnya Wundt dan Titchener, namun olehhasil-hasil dan implikasi studi laboratorium yang mereka lakukan.

Tokoh yang menonjol: Ewald Hering

Georg Elias Muller Hermann Ebbinghaus

Ernst Mach dan Richard Avenarius



Ewald Hering (1834-1918) Melakukan karya ekstensif dalam penglihatan dan

sentuhan.

Ia mengajukan teori tiga substansi, enam warnatentang penglihatan warna, mencakup perbedaandikotomis reseptor merah-hijau, kuning-biru, dan

putih-hitam, yang menghasilkan substansisensitivitas retinal yang berbeda.

Selain itu, ia menentang pandangan-pandanganempiris Helmholtz tentang persepsi ruang visual dan

menunjukkan bukti untuk mendukung interpretasiyang lebih nativistik yang konsisten dengan filosofiKant.



Georg Elias Muller (1850-1934)

Pada tahun 1872, ia berangkat ke Gottingen untuk belajar di bawahbimbingan Lotze, yang pandangan-pandangan anti mekanis danmetafisisnya tentang psikologi memberika pengaruh kuat bagi Muller.

Penelitian Muller selama 40 tahun di Gottingen ditandai denganeksperimentasi yang konsisten, sebagian besar dalam bidangpsikofisika, dan banyak mahasiswa dari Eropa dan Amerika belajar dilaboratoriumnya.

Ia menjadi figur terkemuka dalam psikologi Jerman karena

komitmennya pada pengumpulan data dengan mengabaikan garisbesar yang menjadi tuntunan, dan ia tidak menciptakan suatu sistemnamun lebih berupa akumulasi hasil-hasil eksperimental.

Sikap eksperimental sejati semacam itu menuntun ke beberapa arahyang tidak terduga; contohnya, murid Muller David Katz

mempublikasikan sebuah makalah di tahun 1909 yang berupayamenggambarkan persepsi warna tanpa pendekatan inderawi analitisyang dominan pada masa itu dan mendasari beberapa prinsip utamapsikologi Gestalt.



Hermann Ebbinghaus (1850-1909)

Ebbinghaus mendokumentasikan serangan eksperimental penuh pada proses-proses mentalyang lebih tinggi yang diabaikan oleh sistem Wundt. Disertasi doktornya adalah tentang pandangan-pandangan von Hartmann tentang

ketidaksadaran. Ia mempelajari memori menggunakan suku kata tanpa arti sebagai alat untuk mengukur

pembentukan asosiasi. Mmemberikan serangkaian suku kata tiga huruf kepada subjek,umumnya satu huruf vokal di antara dua konsonan, satu suku kata tanpa arti yang dapatmenyulitkan memorisasi (contohnya, MEV, LUS, PAQ); untuk mengukur waktu penguasaan danlama ingatan seiring waktu.

Karyanya Ueber das Gedachtnis (diterjemahkan dalam bahasa Inggris dengan judul Memory ),dipublikasikan pada tahun 1885, yang menjelaskan metodologi dan temuan-temuannya,

termasuk yang terkenal yakni kurva ingatan yang menunjukkan proses lupa seiring waktu sejakpertama kali ingatan tersebut diperoleh. Ia mendirikan jurnal psikologi yang memiliki pembaca nasional, Zeitschrift fur Psychologie und

Physiologie der Sinnesorgane (Artikel Baru bagi Psikologi dan Fisiologi Organ-organ Indera ;1890) yang melampaui ciri kewilayahan jurnal Wundt.

Dari studi tentang memori ia berlanjut ke studi tentang penglihatan warna, dan jugamengembangkan versi-versi awal tes intelegensi, yang tercipta beberapa tahun lebih awal darikarya psikolog Prancis Binet.

Reputasinya meningkat dengan publikasi buku teks psikologi umum yang ditulisnya, Grundzuge der Psychologie (Dasar-dasar Psikologi ; 1897-1902), yang menjadi buku teks standar diuniversitas-universitas Jerman, sama halnya seperti buku Principles of Psychology (1890) karyaWilliam James di universitas-universitas di Amerika. Meskipun dicatat atas penelitiannya tentangmemori, namun yang terbaik adalah bila Ebbinghaus dikenang sebagai pelopor eksperimentasicermat dalam psikologi.

Seperti figur lainnya yang karyanya dibahas di bagian ini, Ebbinghaus tidak membangun"aliran" namun lebih berkontribusi bagi atmosfer intelektual yang mengukuhkan psikologisebagai wilayah ilmiah.



Ernst Mach (1838-1916)

dan Richard Avenarius (1843-1896) Sebuah gerakan akhir dalam model ilmu pengetahuan alam bagi psikologi di Jerman

memberi kontribusi berupa justifikasi filosofis bagi basis-basis ilmiah psikologi. Tulisan-tulisan mereka dijuluki empirisme radikal atau, lebih sederhananya, positivisme

Machian. Positivisme Mach dan Avenarius konsisten dengan skeptisisme Hume, yangmenyatakan bahwa kausalitas hanyalah kovariasi peristiwa yang teramati dan hanya validsebatas itu saja. Lebih jauh, semua peristiwa dapat direduksi menjadi komponen-komponenobservasi psikologis dan fisik, yang diartikan sebagai proses penginderaan. Dengandemikian, penginderaan dan data inderawi menjadi esensi penting ilmu pengetahuan,sehingga introspeksi ilmuwan menjadi basis bagi semua metodologi. Mach, yang adalah profesor fisika di Praha semasa tahun-tahunnya yang paling produktif,

mempublikasikan karyanya yang paling penting bagi psikologi pada tahun 1886, Analyse der

Empfindungen (Analisis tentang Penginderaan ). Dalam menyatakan bahwa penginderaanadalah data bagi seluruh ilmu pengetahuan, Mach semakin menjauhkan psikologi darimetafisika dan mengembangkan suatu standar kriteria ilmiah untuk digunakan bagi psikologi.Menurut Mach, satu-satunya realitas yang pasti adalah pengalaman kita sendiri. Analisisnyaterhadap ruang dan waktu memandang proses-proses tersebut sebagai proses inderawi danbukan kategori-kategori mental yang diajukan oleh Kant.

Avenarius, seorang profesor filosofi di Zurich, pada intinya setuju dengan kesimpulan-kesimpulan Mach, meskipun tulisannya tidak memiliki kejelasan dan justifikasi yangmeyakinkan seperti tulisan Mach.

Baik Mach maupun Avenarius mengemukakan pandangan-pandangan kompleks tentangilmu pengetahuan pada umumnya dan psikologi pada khususnya. Posisi penting merekaterletak pada pandangan-pandangan positif mereka tentang basis inderawi ilmupengetahuan, yang menyejajarkan posisi psikologi dengan fisika, dan sangat menambahintegritasnya sebagai suatu disiplin independen.



PSIKOLOGI SEBAGAI

ILMU PENGETAHUAN MANUSIA Pada masa lahirnya psikologi moderen pada tahun 1870, ilmu

pengetahuan sangat identik dengan studi tentang peristiwa-peristiwafisik dalam ilmu pengetahuan alam berupa biologi, kimia, dan fisika. Psikologi struktural lahir dari penggabungan fisiologi inderawi dan

asumsi-asumsi empiris tentang pikiran dalam tradisi Inggris, yangsecara metodologis dikombinasikan oleh para ahli psikofisika danakhirnya disusun secara sistematis oleh Wundt.

Meski demikian, definisi kaku metode ilmiah sebagai studieksperimental membatasi ruang lingkup psikologi.

Beberapa sejawat Wundt, termasuk mereka yang langsung bereaksikritis atas pandangan-pandangannya, tidak setuju denganpembatasan-pembatasan yang ditetapkan Wundt dan Titchener padapsikologi. Kelompok psikolog tersebut tidak menyajikan alternatif yang sama atau

sistem logis yang dapat menyaingi psikologi struktural. Namun masing-masing secara individual mengajukan pandangan yang berbedadengan lingkup maupun metodologi dalam formulasi-formulasi Wundt.

Meski demikian, mereka sepakat bahwa psikologi semestinya tidakterikat pada satu metode ilmu pengetahuan, dan bahwa ilmupengetahuan itu sendiri mencakup lebih dari sekedar metodeeksperimental.



Psikologi Aksi

Meskipun beragam interpretasi tentang psikologi aksidapat ditemukan dalam pandangan psikologi historis

maupun kontemporer, ciri penting gerakan initerpusat pada interaksi antara individu danlingkungan yang tidak dapat dipisahkan.

Karena itu, berbagai peristiwa psikologis seringkali

disebut sebagai fenomena ; yakni peristiwa-peristiwayang tidak dapat direduksi menjadi elemen-elemenpembentuk tanpa kehilangan identitasnya.

Bentuk psikologi aksi yang kita kaji saat ini berbeda

dengan elementarisme psikologi struktural. Bentuk-bentuk kekinian psikologi aksi yang ada saat

ini berlawanan dengan reduksionisme atomistikbehaviorisme stimulus-respon.



FRANZ BRENTANO (1838-1917)

Pendapat-pendapat Brentano sangat bertentangan dengan pendapatWundt. Brentano mengartikan psikologi sebagai ilmu pengetahuan tentang

fenomena psikik yang diwujudkan sebagai tindakan dan proses.Pengertian ini berlawanan dengan psikologi yang dipandang dalamartian reduksionisme fisik, kesadaran, atau asosiasisme.

Brentano memandang kesadaran sebagai satu keutuhan yangdiwujudkan oleh tindakan. Dengan demikian tujuan strukturalismeyakni menemukan elemen-elemen kesadaran adalah sesuatu yangtidak bermakna bagi Brentano karena studi semacam itu merusakkeutuhan esensial kesadaran, dan elemen-elemen semacam itu, jikamemang ada, tidak memiliki makna psikologis. Namun, menurutBrentano, hanya produk kesadaran—aksi-aksi dan proses-proses—yang benar-benar bermakna psikologis. Brentano setuju denganelemen fisiologis atau biologis dalam aksi-aksi psikologis, yangmemberikan informasi tentang, namun tidak identik dengan, aksipsikologis.

Mengidentifikasi dua level studi psikologi: murni dan terapan. Psikologi murni mempelajari pertimbangan-pertimbangan fisiologis,

perbedaan individual, kepribadian, dan tingkat-tingkat sosial.

Psikologi terapan mencakup nilai psikologi bagi ilmu-ilmu lainnya.



Karl Stumpf (1848-1936)

Adalah figur besar dalam psikologi Jerman dan membuka jalan bagiditerimanya psikologi oleh institusi akademik di Eropa. Meski demikian,Stumpf bukanlah pencetus pandangan psikologi.

Wundt dan Stumpf melakukan perdebatan publik tentang deskripsi melodiyang tepat: melalui introspeksi atau melalui telinga musisi yang terlatih. Stumpf jelas lebih setuju dengan yang kedua, namun pentingnya

argumennya terletak pada penekanannya tentang keutuhan esensialpengalaman musikal. Stumpf menyatakan bahwa melodi itu sendiri

merupakan satu keutuhan, dengan menyebutkan bahwa suatuperubahan kunci, yang pada kenyataannya akan mengubah nada-nadaindividual, tidak akan mengubah persepsi tentang melodi.

Interpretasi ini konsisten dengan pandangan fenomenologis, yangmencerminkan pengaruh Brentano dan mendahului pengembangan yangdilakukan Husserl setelah ia menyelesaikan pendidikannya bersama

Stumpf. Memasukkan fenomenologi ke dalam psikologi:

Tingkat pertama berkaitan dengan fenomena inderawi dan data imajinalpengalaman.

Klasifikasi kedua mencakup fungsi-fungsi psikik berupa mengindera,

menginginkan, dan menghendaki



Christian von Ehrenfels (1859-1932)

Menjembatani model ilmu pengetahuan alam dan ilmu pengetahuan manusia. Ia menggambil konsep Mach mengenai bentuk dalam ruang dan waktu dan

berpendapat bahwa bentuk adalah lebih dari sekedar jumlah dari bagian-

bagiannya. Dalam sebuah makalah yang dipublikasikan pada tahun 1890, Ehrenfels

memperkenalkan konsep kualitas bentuk, Gestaltqualitat , sebagai identitas baruyang muncul ketika berbagai elemen digabungkan. Ehrenfels membedakanantara kualitas bentuk temporal dan non temporal. Bentuk temporal mencakup penginderaan yang berhubungan dengan waktu,

seperti suatu melodi musikal. Kualitas bentuk non temporal biasanya bersifat spasial dan mencakup persepsi

gerakan.

Mengikuti apa yang dilakukan Brentano, Ehrenfels mengupayakan demonstrasiempiris (namun tidak selalu eksperimental) atas kualitas bentuk. Contohnya,sebagai bukti adanya kualitas bentuk, ia mengutip berbagai penuturan subjek

yang menunjukkan adanya persistensi bentuk terlepas dari berbagai perubahandalam elemen-elemen stimuli yang memicu penginderaan. Meskipun tidak puas dengan sistem Wundt, Ehrenfels tetap mempertahankan

penekanan pada elemen-elemen persepsi.



Pendekatan Ilmiah Alternatif

Model ilmu pengetahuan manusia bagi

psikologi pada dasarnya mempertanyakanpenyamaan berbagai metode ilmu

pengetahuan alam dengan konsep ilmu

pengetahuan itu sendiri. Bila fenonemologi Brentano dan Stumpf

mengajukan alternatif-alternatif metodologis

dalam psikologi, para penulis lainnya jugamempertanyakan model ilmu pengetahuanalam dari perspektif yang lebih umum.



Wilhelm Dilthey (1833-1911)

Keberatan dengan dominasi pendekatan ilmu pengetahuan alam danmengemukakan pandangan yang menekankan pada individu yangdilihat dalam kaitan dengan peristiwa historis dan perubahan.

Dalam usaha memahami situasi manusia, Dilthey berpendapat bahwapemahaman adalah upaya menemukan makna—yang merupakanoperasi mental seperti halnya persepsi dan penalaran.

Pada dasarnya ia menggunakan istilah "ilmu pengetahuan manusia"untuk mengajukan kriteria yang tepat untuk mengevaluasi pemahaman

manusia yang tidak terdistorsi oleh upaya semu untuk menyesuaikandengan kriteria ilmu pengetahuan alam. Dengan demikian iamemandang evaluasi historis sebagai wilayah humanistik yangdidasarkan pada makna posisi seseorang dalam waktu.

Teknik-teknik ilmu pengetahuan alam, baik dalam eksperimen maupunmelalui introspeksi, terlalu sempit untuk mengukur makna humanitassecara memadai



Henri Bergson (1859-1941)

Bergson, figur besar dalam pemikiran filosofis Prancis, menulistentang penanganan menyeluruh bagi berbagai masalahmetafisis berupa pengetahuan dan waktu.

Ia berpendapat bahwa metodologi ilmu pengetahuan alammendistorsi waktu, gerakan, dan perubahan denganmenginterpretasinya sebagai konsep-konsep statis. MenurutBergson, kemajuan kehidupan harus dievaluasi dengan kriteriayang tepat, dan kriteria semacam itu tidak terdapat dalammetodologi ilmu pengetahuan alam.

Menurutnya "empirisisme sejati" adalah menemukan dinamikakeberwujudan dengan berpartisipasi di dalamnya.

Dengan menggunakan metode intuisi, metafisika dapat

memberikan perspektif yang tepat untuk mempertahankanmakna kehidupan. Bergson menyimpulkan bahwa kunci untukmemahami kehidupan diperoleh dengan memandangkehidupan sebagai proses evolusi kreatif melalui kesadaransubjektif yang muncul pada setiap individu.



Akademi Wurzburg:

Oswald Kulpe (1862-1915) Pandangan akhir tentang model ilmu pengetahuan manusia bagi psikologi

datang dari akademi Wurzburg, yang dikaitkan dengan Oswald Kulpe Pada intinya, akademi Wurzburg meneliti dua area, dengan hasil-hasil yang

dramatis. Pertama, pikiran tidak selalu disertai dengan citra - menimbulkan konfrontasi

dengan prinsip-prinsip dasar psikologi struktural. Kedua, sekolah ini menyatakan bahwa berpikir tidak bisa dijelaskan sepenuhnya

oleh asosiasisme.

Produktivitas singkat akademi Wurzburg secara sungguh-sungguh menantang

psikologi struktural di wilayahnya sendiri. Para peneliti Wurzburg mempublikasikan data tentang proses-proses berpikir,

menyatakan bahwa aktivitas seperti penilaian dan kemauan bukanlah sekuensyang teratur dan logis seperti dikemukakan dalam teori asosiasi. Namun,terdapat pola spontan dan tidak relevan dalam pemrosesan pemikiran, dan halini benar-benar melemahkan asumsi-asumsi tentang struktur pikiran.

Para psikolog Wurzburg hampir tidak seradikal Brentano, dan menerima banyakpandangan psikologi struktural Wundt. Meski demikian, dengan menggunakankerangka kerja yang sama dengan Wundt, mereka berhasil menumbuhkankeraguan yang lebih besar terhadap validitas psikologi struktural.

pb8mat_xi lahirnya psikologi modern

Documents