pb taxand · kementerian keuangan republik indonesia direktorat jenderal pajak peraturan direktur...

149
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER- 34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK MENGUJI KEPATUHAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN Menimbang Mengingal DIREKTUR JENDERAL PAJAK, bahwa dalam rangka melaksanakan kelenluan Pasal 45 Peraluran Menleri Keuangan Nomor 82/PMK.03/2011 lenlang Perubahan Alas Peraluran Menleri Keuangan Nomor 199/PMK.03/2007 lenlang Tala Cara Pemeriksaan Pajak, perlu menelapkan Peraluran Direklur Jenderal Pajak lenlang Pelunjuk Pelaksanaan Pemeriksaan Unluk Menguji Kepaluhan Pemenuhan Kewajiban Perpajakan. 1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 lenlang Kelenluan Umum dan Tala Cara Perpajakan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3262) sebagaimana Ieiah beberapa kali diubah lerakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 62, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nom or 4999); 2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1997 lenlang Dokumen Perusahaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 18 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3674); 3. Peraluran Pemerinlah Nomor 80 Tahun 2007 lenlang Tala Cara Pelaksanaan Hak dan Kewajiban Perpajakan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 lenlang Kelenluan Umum dan Tala Cara Perpajakan sebagaimana lelah beberapa kali diubah lerakhir dengan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4797); 4. Peraluran Menleri Keuangan Nomor 198/PMK.03/2007 lenlang Tala Cara Penyegelan Dalam Rangka Pemeriksaan di Bidang Perpajakan; 5. Peraluran Menleri Keuangan Nomor 199/PMK.03/2007 tentang Tala Cara Pemeriksaan Pajak sebagaimana telah diubah dengan Peraluran Menleri Keuangan Nom or 82/PMK.03/2011; 6. Peraluran Menleri Keuangan Nomor 201/PMK.03/2007 tenlang Tala Cara Perminlaan Kelerangan alau Bukti dari Pihak-Pihak Yang Terikal oleh Kewajiban Merahasiakan; MEMUTUSKAN: Menelapkan : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK MENGUJI KEPATUHAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN, /BAB 1..

Upload: others

Post on 07-Dec-2020

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER- 34/PJ/2011

TENTANG

PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK MENGUJI KEPATUHAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN

Menimbang

Mengingal

DIREKTUR JENDERAL PAJAK,

bahwa dalam rangka melaksanakan kelenluan Pasal 45 Peraluran Menleri Keuangan Nomor 82/PMK.03/2011 lenlang Perubahan Alas Peraluran Menleri Keuangan Nomor 199/PMK.03/2007 lenlang Tala Cara Pemeriksaan Pajak, perlu menelapkan Peraluran Direklur Jenderal Pajak lenlang Pelunjuk Pelaksanaan Pemeriksaan Unluk Menguji Kepaluhan Pemenuhan Kewajiban Perpajakan.

1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 lenlang Kelenluan Umum dan Tala Cara Perpajakan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3262) sebagaimana Ieiah beberapa kali diubah lerakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 62, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nom or 4999);

2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1997 lenlang Dokumen Perusahaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 18 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3674);

3. Peraluran Pemerinlah Nomor 80 Tahun 2007 lenlang Tala Cara Pelaksanaan Hak dan Kewajiban Perpajakan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 lenlang Kelenluan Umum dan Tala Cara Perpajakan sebagaimana lelah beberapa kali diubah lerakhir dengan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4797);

4. Peraluran Menleri Keuangan Nomor 198/PMK.03/2007 lenlang Tala Cara Penyegelan Dalam Rangka Pemeriksaan di Bidang Perpajakan;

5. Peraluran Menleri Keuangan Nomor 199/PMK.03/2007 tentang Tala Cara Pemeriksaan Pajak sebagaimana telah diubah dengan Peraluran Menleri Keuangan Nom or 82/PMK.03/2011;

6. Peraluran Menleri Keuangan Nomor 201/PMK.03/2007 tenlang Tala Cara Perminlaan Kelerangan alau Bukti dari Pihak-Pihak Yang Terikal oleh Kewajiban Merahasiakan;

MEMUTUSKAN:

Menelapkan : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK MENGUJI KEPATUHAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN,

/BAB 1..

Page 2: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

-2-

BABI KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini, yang dimaksud dengan:

1. Undang-Undang Ketentuan Umum dan Tala Cara Perpajakan yang selanjutnya disebut Undang-Undang KUP adalah Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tala Cara Perpajakan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009.

2. Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan menghimpun dan mengolah data, keterangan, dan/atau bukti yang dilaksanakan secara objektif dan profesional berdasarkan suatu standar pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dan/atau untuk tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.

3. Pemeriksaan Lapangan adalah Pemeriksaan yang dilakukan di tempat kedudukan, tempat kegiatan usaha atau pekerjaan bebas, tempat tinggal Wajib Pajak, atau tempat lain yang ditentukan oleh Direktur Jenderal Pajak.

4. Pemeriksaan Kantor adalah Pemeriksaan yang dilakukan di kantor Direktorat Jenderal Pajak.

5. Pemeriksaan Bukti Permulaan adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mendapatkan bukti permulaan tentang adanya dugaan telah terjadi tindak pidana di bidang perpajakan.

6. Unit Pelaksana Pemeriksaan adalah unit yang berada di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak yang berwenang melakukan Pemeriksaan.

7. Unit Pelaksana Pemeriksaan Domisili adalah Unit Pelaksana Pemeriksaan yang berwenang melakukan Pemeriksaan terhadap kewajiban perpajakan yang ada di tempat kedudukan atau tempat tinggal Wajib Pajak, atau tempat lain yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pajak sebagai domisili Wajib Pajak sesuai dengan wilayah kerjanya.

8. Unit Pelaksana Pemeriksaan Lokasi adalah Unit Pelaksana Pemeriksaan yang berwenang melakukan Pemeriksaan terhadap kewajiban perpajakan yang ada di lokasi usaha atau tempat kegiatan usaha atau tempat pekerjaan bebas Wajib Pajak sesuai dengan wilayah kerjanya.

9. Pemeriksa Pajak adalah Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak atau tenaga ahli yang ditunjuk oleh Direktur Jenderal Pajak, yang diberi tugas, wewenang, dan tanggung jawab untuk melaksanakan Pemeriksaan.

10. Tanda Pengenal Pemeriksa Pajak adalah Ianda pengenal yang diterbitkan oleh Direktur Jenderal Pajak yang merupakan bukti bahwa orang yang namanya tercantum pada kartu Ianda pengenal tersebut sebagai Pemeriksa Pajak.

11. Sural Perintah Pemeriksaan adalah sural perintah untuk melakukan Pemeriksaan dalam rangka menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan.

12. Pembukuan adalah suatu proses pencatatan yang dilakukan secara teratur untuk mengumpulkan data dan informasi keuangan yang meliputi harta, kewajiban, modal, penghasilan dan biaya serta jumlah harga perolehan dan penyerahan barang atau jasa, yang ditutup dengan menyusun laporan keuangan berupa neraca dan laporan laba rugi untuk periode Tahun Pajak.

13. Data yang dikelola secara elektronik adalah data yang bentuknya elektronik, yang dihasilkan oleh komputer dan/atau pengolah data elektronik lainnya dan disimpan dalam disket, compact disk, tape backup, hard disk, atau media penyimpanan elektronik lainnya.

114. Tempat. ..

Page 3: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

-3-

14. Tempat penyimpanan buku, catatan, dan dokumen adalah tempat yang d1selenggarakan oleh Wajib Pajak, perusahaan penyimpan arsip atau dokumen dan/atau yang diselenggarakan oleh pihak lain.

15. Penyegelan adalah tindakan menempelkan kertas segel dalam rangka Pemeriksaan pada tempat atau ruangan tertentu serta barang bergerak dan/atau tidak bergerak yang digunakan atau patut diduga digunakan sebagai tempat atau alat untuk menyimpan buku, catatan, dokumen termasuk data yang dikelola secara elektronik dan benda-benda lain, yang dapat memberi petunjuk tentang kegiatan usaha atau pekerjaan bebas, atau sumber penghasilan Wajib Pajak yang diperiksa.

16. Kertas Kerja Pemeriksaan adalah catatan secara rinci dan jelas yang dibuat oleh Pemeriksa Pajak mengenai prosedur Pemeriksaan yang ditempuh, data, keterangan, dan/atau bukti yang dikumpulkan, pengujian yang dilakukan dan simpulan yang diambil sehubungan dengan pelaksanaan Pemeriksaan.

17. Sural Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan adalah sural yang berisi tentang hasil Pemeriksaan yang meliputi pos-pos yang dikoreksi, nilai koreksi, dasar koreksi, perhitungan sementara jumlah pokok pajak, dan pemberian hak kepada Wajib Pajak untuk hadir dalam Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan.

18. Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan (Closing Conference) adalah pembahasan antara Wajib Pajak dan Pemeriksa Pajak atas temuan Pemeriksaan yang hasilnya dituangkan dalam Berita Acara Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan yang ditandatangani oleh kedua belah pihak dan berisi koreksi baik yang disetujui maupun yang tidak disetujui.

19. Tim Quality Assurance Pemeriksaan adalah tim yang dibentuk oleh Direktur Jenderal Pajak dalam rangka membahas hasil Pemeriksaan yang belum disepakati antara Pemeriksa Pajak dan Wajib Pajak dalam Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan guna menghasilkan Pemeriksaan yang berkualitas.

20. Laporan Hasil Pemeriksaan adalah laporan yang berisi tentang pelaksanaan dan hasil Pemeriksaan yang disusun oleh Pemeriksa Pajak secara ringkas dan jelas serta sesuai dengan ruang lingkup dan tujuan Pemeriksaan.

21. Penghasilan Kena Pajak Yang Tidak Dapat Dihitung adalah Pemeriksa Pajak tidak dapat melakukan pengujian dalam rangka penghitungan besarnya penghasilan kena pajak dengan prosedur sesuai dengan standar pelaksanaan Pemeriksaan.

22. Laporan Hasil Pemeriksaan Sumir adalah Laporan Hasil Pemeriksaan tentang penghentian Pemeriksaan tanpa adanya usulan penerbitan sural ketetapan pajak.

23. Kuesioner Pemeriksaan adalah formulir yang berisikan sejumlah pertanyaan dan penilaian oleh Wajib Pajak yang terkait dengan pelaksanaan Pemeriksaan.

Pasal2

Pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dilakukan melalui jenis Pemeriksaan Lapangan atau Pemeriksaan Kantor.

BAS II PEMERIKSAAN LAPANGAN

Bagian Kesatu Unit Pelaksana Pemeriksaan

Pasal3

(1) Pemeriksaan Lapangan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dilakukan oleh Pemeriksa Pajak di Unit Pelaksana Pemeriksaan, yaitu Kantor Pelayanan Pajak atau Direktorat Pemeriksaan dan Penagihan.

/(2) Kantor ...

Page 4: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

-4-

(2) Kantor Pelayanan Pajak sebagaimana dimaksud pad a ayat (1) dapat bertindak sebagai Unit Pelaksana Pemeriksaan Domisili atau Unit Pelaksana Pemeriksaan Lokasi sesuai dengan wilayah kerjanya.

(3) Direktorat Pemeriksaan dan Penagihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertindak sebagai Unit Pelaksana Pemeriksaan Domisili.

Pasal4

(1) Dalam hal Unit Pelaksana Pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) bertindak sebagai Unit Pelaksana Pemeriksaan Domisili, Unit Pelaksana Pemeriksaan tersebut dapat melakukan Pemeriksaan Lapangan alas satu, beberapa, atau seluruh jenis pajak, baik untuk satu atau beberapa Masa Pajak, Bagian Tahun Pajak atau Tahun Pajak dalam tahun­tahun lalu maupun tahun berjalan.

(2) Dalam hal Unit Pelaksana Pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) bertindak sebagai Unit Pelaksana Pemeriksaan Lokasi, Unit Pelaksana Pemeriksaan tersebut dapat melakukan Pemeriksaan Lapangan alas satu atau beberapa jenis pajak, baik untuk satu atau beberapa Masa Pajak dalam tahun-tahun lalu maupun tahun berjalan.

(3) Dalam hal Unit Pelaksana Pemeriksaan Domisili melakukan Pemeriksaan Lapangan atas seluruh jenis pajak sebagaimana dimaksud pad a ayal (1 ), Unit Pelaksana Pemeriksaan Domisili lersebul dapal melakukan Pemeriksaan Lapangan di lokasi usaha atau tempat kegiatan usaha atau tempat pekerjaan bebas Wajib Pajak alau dapat melakukan permintaan Pemeriksaan kepada Unit Pelaksana Pemeriksaan Lokasi sesuai dengan wilayah kerjanya.

Bagian Kedua Tim Pemeriksa Pajak, Sural Perinlah Pemeriksaan, dan Sural Tugas

Pasal5

(1) Pemeriksaan Lapangan dilakukan oleh Pemeriksa Pajak yang tergabung dalam suatu tim Pemeriksa Pajak berdasarkan Sural Perintah Pemeriksaan.

(2) Dalam hal diperlukan, Pemeriksa Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat merupakan tenaga ahli dari luar Direktorat Jenderal Pajak yang ditunjuk oleh Direktur Jenderal Pajak sebagai Pemeriksa Pajak.

(3) Susunan tim Pemeriksa Pajak sebagaimana dimaksud pad a ayat (1) terdiri dari seorang supervisor, seorang ketua tim, dan seorang atau beberapa anggota tim.

(4) Tim Pemeriksa Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dibantu oleh seorang alau lebih pegawai Direktorat Jenderal Pajak yang bukan Pemeriksa Pajak lelapi memiliki kemampuan lertentu, misalnya kemampuan di bidang leknologi informasi.

(5) Tim Pemeriksa Pajak sebagaimana dimaksud pad a ayat (1) juga dapat dibantu oleh seorang atau lebih tenaga ahli yang memiliki keahlian tertentu seperti penerjemah bahasa atau ahli di bidang teknologi informasi yang berasal dari luar Direktorat Jenderal Pajak, yang ditunjuk oleh Direktur Jenderal Pajak bukan sebagai Pemeriksa Pajak.

(6) Pegawai Direktorat Jenderal Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (4) atau tenaga ahli sebagaimana dimaksud pada ayat (5) bertugas berdasarkan Sura! Tugas Membantu Pelaksanaan Pemeriksaan yang diterbitkan oleh Direktur Pemeriksaan dan Penagihan alau Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak.

/Pasal 6 ..

Page 5: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

-5-

Pasal6

(1) Surat Perintah Pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) d1terbitkan untuk satu atau beberapa Masa Pajak dalam suatu Bagian Tahun Pajak atau Tahun Pajak yang sama atau untuk satu Bagian Tahun Pajak atau Tahun Pajak terhadap satu Wajib Pajak.

(2) Pemeriksa Pajak wajib memperlihatkan Sura! Perintah Pemeriksaan dan Tanda Pengenal Pemeriksa Pajak kepada Wajib Pajak yang diperiksa.

Pasal7

(1) Dalam hal susunan tim Pemeriksa Pajak diubah, Kepala Unit Pelaksana Pemeriksaan tidak perlu memperbarui Sura! Perintah Pemeriksaan tetapi harus menerbitkan Sura! Tug as.

(2) Dalam hal perubahan susunan tim Pemeriksa Pajak disebabkan pengalihan pelaksanaan Pemeriksaan ke Unit Pelaksana Pemeriksaan yang lain, Kepala Unit Pelaksana Pemeriksaan baru harus menerbitkan Surat Perintah Pemeriksaan sebelum melanjutkan pelaksanaan Pemeriksaan.

(3) Pemeriksa Pajak wajib memperlihatkan Sura! Tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) atau Sura! Perintah Pemeriksaan sebagaimana dimaksud pad a ayat (2) kepada Wajib Pajak.

Bagian Ketiga Pemberitahuan Pemeriksaan Lapangan

dan Pertemuan Dengan Wajib Pajak

PasaiB

(1) Pemeriksa Pajak wajib memberitahukan kepada Wajib Pajak mengenai akan dilakukannya Pemeriksaan Lapangan dengan menggunakan Sura! Pemberitahuan Pemeriksaan Lapangan.

(2) Sura! Pemberitahuan Pemeriksaan Lapangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diterbitkan untuk Masa Pajak, Bag ian Tahun Pajak, atau Tahun Pajak sebagaimana tercantum dalam Sura! Perintah Pemeriksaan.

(3) Sura! Pernberitahuan Pemeriksaan Lapangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus disampaikan kepada Wajib Pajak dalam jangka waktu paling lama 5 (lima) hari kerja setelah tanggal Surat Perintah Pemeriksaan.

(4) Sura! Pemberitahuan Pemeriksaan Lapangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat disampaikan secara lang sung kepada Wajib Pajak pada sa at dimulainya Pemeriksaan Lapangan atau disampaikan melalui faksimili, pos dengan bUkti pengiriman sura!, atau jasa pengiriman lainnya dengan bukti pengiriman.

(5) Dalam hal Sura! Pemberitahuan Pemeriksaan Lapangan disampaikan secara langsung dan Wajib Pajak tidak berada di tempat, Sura! Pemberitahuan Pemeriksaan Lapangan dapat disampaikan kepada:

a. wakil atau kuasa dari Wajib Pajak; atau

b. pihak yang mewakili Wajib Pajak, yaitu:

1) pegawai dari Wajib Pajak yang menu rut Pemeriksa Pajak dapat mewakili Wajib Pajak, dalam hal Pemeriksaan dilakukan terhadap Wajib Pajak badan; atau

2) anggota keluarga yang telah dewasa dari Wajib Pajak yang menurut Pemeriksa Pajak dapat mewakili Wajib Pajak, dalam hal Pemeriksaan dilakukan terhadap Wajib Pajak orang pribadi.

/Pasal 9 ...

Page 6: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

-6-

Pasal9

(1) Pemeriksa Pajak dalam pelaksanaan Pemeriksaan Lapangan wajib melakukan pertemuan dengan Wajib Pajak untuk menjelaskan:

a. alasan dan tujuan Pemeriksaan;

b. hak dan kewajiban Wajib Pajak selama dan setelah pelaksanaan Pemeriksaan;

c. hak Wajib Pajak mengajukan permohonan untuk dilakukan pembahasan dengan Tim Quality Assurance Pemeriksaan dalam hal terdapat hasil Pemeriksaan yang belum disepakati antara Pemeriksa Pajak dengan Wajib Pajak dalam Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan.

(2) Dalam hal Wajib Pajak tidak berada di tempat, pertemuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan dengan pihak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (5).

(3) Pertemuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) atau ayat (2) dilakukan setelah Pemeriksa Pajak menyampaikan Sural Pemberitahuan Pemeriksaan Lapangan.

(4) Setelah melakukan pertemuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) atau ayat (2), Pemeriksa Pajak membuat Berita Acara Pertemuan Dengan Wajib Pajak yang ditandatangani oleh tim Pemeriksa Pajak dan Wajib Pajak, atau oleh tim Pemeriksa Pajak dan pihak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (5).

(5) Dalam hal Wajib Pajak atau pihak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (5) menolak menandatangani Berita Acara Pertemuan Dengan Wajib Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (4), Pemeriksa Pajak membual calatan mengenai penolakan lersebul pada Berita Acara Pertemuan Dengan Wajib Pajak.

(6) Dalam hal Pemeriksa Pajak telah menandatangani Berita Acara Pertemuan Dengan Wajib Pajak dan telah membuat catatan mengenai penolakan penandalanganan berita acara, pertemuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) atau ayat (2) dianggap Ieiah dilaksanakan.

Bagian Keempat Jangka Waklu Pemeriksaan

Pasal10

(1) Pemeriksaan Lapangan dilakukan dalam jangka waktu paling lama 4 (em pat) bulan yang dihitung sejak tanggal Sural Pemberitahuan Pemeriksaan Lapangan disampaikan kepada Wajib Pajak, wakil, kuasa, pegawai, atau anggota keluarga yang Ieiah dewasa dari Wajib Pajak, sampai dengan langgal Laporan Hasil Pemeriksaan.

(2) Apabila Sural Pemberitahuan Pemeriksaan Lapangan disampaikan melalui faksimili, pos, atau jasa pengiriman lainnya, jangka waktu Pemeriksaan Lapangan dihitung sejak tanggal dikirim sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 40 Undang-Undang KUP.

(3) Dengan alasan tertenlu, jangka waktu Pemeriksaan Lapangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diperpanjang 1 (satu) kali unluk jangka waktu paling lama 4 (em pat) bulan.

(4) Alasan tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (3), yaitu:

a. Pemeriksaan Lapangan diperluas ke Masa Pajak, Bagian Tahun Pajak, atau THhun Pajak lainnya;

b. ruang lingkup Pemeriksaan Lapangan meliputi seluruh jenis pajak;

/c. terdapat ...

Page 7: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

-7-

c. terdapat konfirmasi atau permintaan data dan/atau keterangan kepada pihak ketiga;

d. terdapat indikasi transaksi transfer pricing dan/atau transaksi khusus lain yang berindikasi adanya rekayasa transaksi keuangan;

e. terdapat permintaan Pemeriksaan _oleh Unit Pelaksana Pemeriksaan Domisili kepada Unit Pelaksana Pemeriksaan Lokasi; atau

f. berdasarkan pertimbangan tertentu dari Kepala Unit Pelaksana Pemeriksaan.

(5) Apabila dalam Pemeriksaan Lapangan ditemukan indikasi transaksi yang terkait dengan transfer pricing dan/atau transaksi khusus lain yang berindikasi adanya rekayasa transaksi keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) huruf d, yang memerlukan pengujian yang lebih mendalam serta memerlukan waktu yang lebih lama, perpanjangan jangka waktu Pemeriksaan Lapangan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilakukan paling banyak 5 (lima) kali sesuai dengan kebutuhan waktu untuk melakukan pengujian, dan jangka waktu Pemeriksaan Lapangan menjadi paling lama 24 (dua puluh empat) bulan.

Pasal11

(1) Untuk melakukan perpanjangan jangka waktu Pemeriksaan Lapangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (3), Pemeriksa Pajak harus mengajukan permohonan kepada Kepala Unit Pelaksana Pemeriksaan sebelum jangka waktu Pemeriksaan Lapangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (1) berakhir.

(2) Kepala Unit Pelaksana Pemeriksaan dapat menyetujui atau menolak permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1 ).

(3) Kepala Unit Pelaksana Pemeriksaan harus menyampaikan persetujuan atau penolakan perpanjangan jangka waktu Pemeriksaan Lapangan kepada Pemeriksa Pajak sebelum jangka waktu Pemeriksaan Lapangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal1 0 ayat (1) berakhir.

(4) Apabila dilakukan perpanjangan jangka waktu Pemeriksaan Lapangan, Pemeriksa Pajak melalui Kepala Unit Pelaksana Pemeriksaan harus memberitahukan perpanjangan jangka waktu tersebut kepada Wajib Pajak dengan rnenyampaikan Surat Pemberitahuan Perpanjangan Jangka Waktu Pemeriksaan sebelum jangka waktu Pemeriksaan Lapangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal10 ayat (1) berakhir.

(5) Apabila perpanjangan jangka waktu Pemeriksaan Lapangan dilakukan karena ditemukan indikasi transaksi yang terkait dengan transfer pricing dan/atau transaksi khusus lain yang berindikasi adanya rekayasa transaksi keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (5), prosedur perpanjangan jangka waktu Pemeriksaan Lapangan sebagaimana dimaksud pad a ayat (1) sampai dengan ayat (4) harus dilakukan setiap kali akan dilakukan perpanjangan jangka waktu Pemeriksaan Lapangan sebelum jangka waktu perpanjangan yang telah disetujui sebelumnya berakhir.

Pasal12

(1) Apabila permohonan perpanjangan jangka waktu Pemeriksaan La pang an sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (1) ditolak oleh Kepala Unit Pelaksana Pemeriksaan dan jangka waktu Pemeriksaan Lapangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (1) berakhir, Pemeriksaan Lapangan harus diselesaikan.

(2) Apabila permohonan perpanjangan jangka waktu Pemeriksaan Lapangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (1) disetujui oleh Kepala Unit Pelaksana Pemeriksaan dan jangka waktu perpanjangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (3) atau Pasal 10 ayat (5) berakhir, Pemeriksaan Lapangan harus diselesaikan.

/(3) Dalam ...

Page 8: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

-8-

(3) Dalam hal Pemeriksaan Lapangan dilakukan sehubungan dengan Wajib Pajak mengajukan permohonan pengembalian kelebihan pembayaran pajak sebaga1mana d1maksud dalam Pasal 178 Undang-Undang KUP, jangka waklu Pemenksaan Lapangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayal (1 ), Pasal 10 ayat (3), atau Pasal 10 ayat (5) harus memperhatikan jangka waklu penyelesa1an permohonan pengembalian kelebihan lersebut.

8agian Kelima Penyelesaian Pemeriksaan

Pasal13

Pemeriksaan Lapangan diselesaikan dengan cara:

a. menghentikan Pemeriksaan dengan membuat Laporan Hasil Pemeriksaan Sumir;

b. membuat Laporan Hasil Pemeriksaan, sebagai dasar penerbilan sural kelelapan pajak sesuai dengan kelenluan peraluran perundang-undangan perpajakan; alau

c. mengusulkan Pemeriksaan 8ukti Permulaan sesuai dengan kelenluan peraluran perundang-undangan perpajakan.

Pasal 14

(1) Penghentian Pemeriksaan Lapangan dengan membuat Laporan Hasil Pemeriksaan Sumir sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 huruf a dilakukan dalam hal:

a. Wajib Pajak atau pihak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayal (5) lidak ditemukan dalam jangka waklu Pemeriksaan Lapangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal10 ayat (1);

b. Pemeriksaan Lapangan yang dilakukan lerhadap Sural Pemberilahuan yang bukan merupakan permohonan pengembalian kelebihan pembayaran pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 178 Undang-Undang KUP, disetujui oleh pejabat yang berwenang untuk dilakukan Pemeriksaan 8ukli Permulaan; atau

c. Pemeriksaan Lapangan yang dilakukan atas permohonan pengembalian kelebihan pembayaran pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 178 Undang-Undang KUP ditangguhkan karena:

1) Wajib Pajak dilakukan Pemeriksaan 8ukti Permulaan dan tidak dilanjutkan dengan penyidikan tetapi diselesaikan dengan menerbitkan sural ketetapan pajak;

2) Wajib Pajak dilakukan Pemeriksaan 8ukti Permulaan dan tidak dilanjutkan dengan penyidikan karena Wajib Pajak mengungkapkan ketidakbenaran perbuatannya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (3) Undang-Undang KUP;

3) Wajib Pajak dilakukan Pemeriksaan 8ukti Permulaan dan dilanjutkan dengan penyidikan tetapi penyidikannya dihentikan karena tidak dilakukan penuntutan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 448 Undang-Undang KUP; alau

4) Wajib Pajak dilakukan Pemeriksaan 8ukti Permulaan dan dilanjutkan dengan penyidikan dan penuntulan serta telah terdapal putusan pengadilan berkekuatan hukum tetap yang menyalakan bahwa Wajib Pajak Ieiah melakukan tindak pidana di bidang perpajakan.

(2) Yang dimaksud dengan lidak dilemukan sebagaimana dimaksud pada ayal (1) huruf a adalah apabila Wajib Pajak atau pihak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (5) tidak ditemukan dalam jangka waktu 4 (empat) bulan yang dihitung sejak Pemeriksa Pajak harus menyampaikan Sural Pemberilahuan Pemeriksaan Lapangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (3).

/(3) Pemeriksaan ...

Page 9: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

-9-

(3) Pemeriksaan Lapangan yang dihentikan dengan membuat Laporan Hasil Pemeriksaan Sumir dengan alasan sebagaimana dimaksud pad a ayat (1) huruf a dapat dilakukan kembali apabila di kemudian hari Wajib Pajak ditemukar1.

Pasal 15

(1) Pembuatan Laporan Hasil Pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 huruf b dilakukan dalam hal:

a. Wajib Pajak atau pihak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (5) yang dilakukan Pemeriksaan Lapangan sehubungan dengan permohonan pengembalian kelebihan pembayaran pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 178 Undang-Undang KUP, tidak ditemukan dalam jangka waktu Pemeriksaan Lapangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal10 ayat (1);

b. Wajib Pajak atau pihak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (5) yang dilakukan Pemeriksaan Lapangan ditemukan dan Pemeriksaan dapat diselesaikan dalam jangka waktu Pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 0;

c. Wajib Pajak atau pihak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (5) yang dilakukan Pemeriksaan Lapangan ditemukan dan permohonan perpanjangan jangka waktu Pemeriksaan Lapangan ditolak oleh Kepala Unit Pelaksana Pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (1 ); atau

d. Wajib Pajak atau pihak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (5) yang dilakukan Pemeriksaan Lapangan ditemukan dan Sural Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan belum dapat diselesaikan sampai dengan berakhirnya perpanjangan jangka waktu Pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (2).

(2) Yang dimaksud dengan tidak ditemukan sebagaimana dimaksud pad a ayat (1) huruf a adalah apabila Wajib Pajak atau pihak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (5) tidak ditemukan dalam jangka waktu 4 (empat) bulan yang dihitung sejak Pemeriksa Pajak harus menyampaikan Sural Pemberitahuan Pemeriksaan Lapangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (3).

(3) Sural Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan alas Pemeriksaan yang belum dapat diselesaikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d, harus disampaikan kepada Wajib Pajak dalam jangka waktu paling lama 7 (tujuh) hari sejak berakhirnya perpanjangan jangka waktu Pemeriksaan Lapangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (2), dan melanjutkan tahapan Pemeriksaan Lapangan sampar dengan pembuatan Laporan Hasil Pemeriksaan.

(4) Apabila Pemeriksa Pajak Ielah menyampaikan Sural Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan dalam jangka waktu kurang dari 1 (satu) bulan sebelum berakhirnya perpanjangan jangka waktu Pemeriksaan Lapangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (2), Pemeriksa Pajak harus melanjutkan tahapan Pemeriksaan sampai dengan pembuatan Laporan Hasil Pemeriksaan.

Bagian Keenam Peminjaman Dokumen

Pasal 16

(1) Buku, catatan, dan/atau dokumen, termasuk data yang dikelola secara elektronik serta keterangan lain yang diperlukan dan diperoleh/ditemukan pada saat pelaksanaan Pemeriksaan di tempat Wajib Pajak, dipinjam pada saat itu juga dan Pemeriksa Pajak membuat Bukti Peminjaman dan Pengembalian Buku, Catalan, dan Dokumen.

/(2) Dalam ...

Page 10: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

-10-

(2) Dalam hal buku, catatan, dan/atau dokumen, termasuk data yang dikelola secara elektronik serta keterangan lain yang diperlukan belum diperolehiditemukan pada saat pelaksanaan Pemeriksaan sebagaimana d1maksud pada ayat (1 ), Pemeriksa Pajak membuat Sura! Permintaan Peminjaman Buku, Catalan, dan Dokumen yang dilampiri dengan Daftar Buku, Catalan, dan Dokumen yang Wajib Dipinjamkan Dalam Rangka Pemeriksaan.

(3) Setiap penyerahan buku, catatan, dan/atau dokumen, termasuk data yang dikelola secara elektronik serta keterangan lain dari Wajib Pajak yang berkaitan dengan pemenuhan Sura! Permintaan Peminjaman Buku, Catalan, dan Dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Pemeriksa Pajak harus membuat · Bukti Peminjaman dan Pengembalian Buku, Catalan, dan Dokumen.

(4) Dalam hal buku, catatan, dan/atau dokumen yang dipinjam berupa fotokopi dan/atau berupa data yang dikelola secara elektronik, Wajib Pajak harus membuat Sura! Pernyataan bahwa fotokopi dan/atau data yang dikelola secara elektronik yang dipinjamkan kepada tim Pemeriksa Pajak adalah sesuai dengan aslinya.

(5) Dalam hal untuk mengakses data yang dikelola secara elektronik memerlukan peralatan dan/atau keahlian khusus, Pemeriksa Pajak:

a. dapat meminta bantuan kepada Wajib Pajak untuk menyediakan tenaga dan/atau peralatan atas biaya Wajib Pajak; atau

b. meminta bantuan kepada seorang atau lebih yang memiliki keahlian tertentu yang bukan merupakan Pemeriksa Pajak, baik yang berasal dari Direktorat Jenderal Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (4) maupun yang berasal dari luar Direktorat Jenderal Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (5), dengan menggunakan Sural Permintaan Bantuan Tenaga Ahli.

Pasal 17

(1) Dalam hal Wajib Pajak tidak atau tidak sepenuhnya meminjamkan buku, catatan, dan/atau dokumen, termasuk data yang dikelola secara elektronik serta keterangan lain yang diminta, Pemeriksa Pajak dapat menyampaikan:

a. Sura! Peringatan I setelah 2 (dua) minggu sejak tanggal penyampaian Sura! Permintaan Peminjaman Buku, Catalan, dan Dokumen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (2);

b. Sura! Peringatan II setelah 3 (tiga) minggu sejak tanggal penyampaian Sura! Permintaan Peminjaman Buku, Catalan, dan Dokumen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (2).

(2) Setiap Sura! Peringatan yang disampaikan kepada Wajib Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus dilampiri dengan Daftar Buku, Catalan, dan Dokumen yang Belum Dipinjamkan Dalam Rangka Pemeriksaan.

(3) Apabila setelah 1 (satu) bulan sejak tanggal penyampaian Sural Permintaan Peminjaman Buku, Catalan, dan Dokumen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (2), Wajib Pajak tetap tidak atau tidak sepenuhnya meminjamkan buku, catatan, dan/atau dokumen, termasuk data yang dikelola secara elektronik serta keterangan lain yang diminta, Pemeriksa Pajak harus membuat . Berita Acara Tidak Dipenuhinya Permintaan Peminjaman Buku, Catalan, dan Dokumen disertai rincian daftar buku, catatan, dan dokumen yang wajib dipinjamkan namun belum diserahkan.

(4) Dalam hal Wajib Pajak telah meminjamkan seluruh buku, catatan, dan/atau dokumen, termasuk data yang dikelola secara elektronik serta keterangan la1n yang diminta, Pemeriksa Pajak harus membuat Berita Acara Pemenuhan Seluruh Peminjaman Buku, Catalan dan Dokumen.

/Pasal 18 ...

Page 11: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

-11-

Pasal18

(1) Dalam hal Wajib Pajak tidak atau tidak sepenuhnya meminjamkan buku, catatan, dan/atau dokumen, termasuk data yang dikelola secara elektronik serta keterangan lain yang diminta berdasarkan Berita Acara Tidak Dipenuhinya Permintaan Peminjaman Buku, Catalan, dan Dokumen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (3), Pemeriksa Pajak harus menentukan dapat atau tidaknya melakukan pengujian dalam rangka menghitung besarnya penghasilan kena pajak berdasarkan bukti kompeten yang cukup sesuai standar pelaksanaan Pemeriksaan.

(2) Dalam hal Pemeriksa Pajak tidak dapat melakukan pengujian dalam rangka menghitung besarnya penghasilan kena pajak, Pemeriksa Pajak harus menguraikan alasan dan pertimbangannya dalam Kertas Kerja Pemeriksaan.

(3) Dalam hal Pemeriksaan Lapangan dilakukan terhadap Wajib Pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas dan Pemeriksa Pajak !idak dapat melakukan pengujian sebagaimana dimaksud pada ayat (2), penghasilan kena pajak dapat dihitung secara jabatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.

(4) Dalam hal Pemeriksaan Lapangan dilakukan terhadap Wajib Pajak badan dan Pemeriksa Pajak tidak dapat melakukan pengujian sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Pemeriksa Pajak mengusulkan Pemeriksaan Bukti Permulaan.

Bagian Ketujuh Penolakan Pemeriksaan

Pasal 19

(1) Dalam hal Wajib Pajak, wakil atau kuasa dari Wajib Pajak yang diperiksa tidak memenuhi kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29 ayat (3) huruf a, huruf b, dan huruf c Undang-Undang KUP, Wajib Pajak, wakil atau kuasa dari Wajib Pajak harus menandatangani Sural Pernyataan Penolakan Pemeriksaan.

(2) Dalam hal Wajib Pajak, wakil atau kuasa dari Wajib Pajak menolak menandatangani Sura! Pernyataan Penolakan Pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pemeriksa Pajak membuat Berita Acara Penolakan Pemeriksaan yang ditandatangani oleh tim Pemeriksa Pajak.

Pasal20

(1) Dalam hai Wajib Pajak, wakil atau kuasa dari Wajib Pajak tidak berada di tempat pada saat dilakukan Pemeriksaan Lapangan:

a. Pemeriksaan tetap dapat dilakukan sepanjang ada pihak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (5) huruf b yang dapat mewakili Wajib Pajak terbatas untuk hal yang ada dalam kewenangannya; atau

b. Pemeriksaan dapat ditunda.

(2) Dalam hal dilakukan penundaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dan untul< keperluan pengamanan, Pemeriksa Pajak dapat melakukan penyegelan sebelum melakukan penundaan.

(3) Pemeriksaan Lapangan yang ditunda sebagaimana dimaksud pad a ayat (1) huruf b, dilanjutkan Pemeriksaannya apabila:

a. Wajib Pajak, wakil atau kuasa dari Wajib Pajak berada di tempat; atau

b. Wajib Pajak, wakil atau kuasa dari Wajib Pajak tidak berada di tempat namun ada pihak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (5) huruf b yang dapat mewakili Wajib Pajak, dengan terlebih dahulu meminta kepada pihak tersebut untuk mewakili Wajib Pajak guna membantu kelancaran Pemeriksaan.

/(4) Apabila ...

Page 12: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

-12-

(4) Apabila dalam jangka waktu 1 (satu) bulan sejak Pemeriksa Pajak harus menyampa1kan Sural Pemberitahuan Pemeriksaan Lapangan sebagaimana dif11aksu~ dalam Pasal 8 ayat (3), Wajib Paja~, wakil atau kuasa dari Wajib Pajak te,_ap !Jdak berada d1 tempat, dan t1dak ada p1hak sebagaimana d1maksud dalam Pasal 8 ayat (5) huruf b yang dapat mewakili Wajib Pajak, WajJb Pajak d1anggap menolak untuk dilakukan Pemeriksaan Lapangan.

(5) Dalam hal Wajib Pajak dianggap menolak untuk dilakukan Pemeriksaan Lapangan sebagaimana dimaksud pada ayat (4), Pemeriksa Pajak membuat Berita Acara Wajib Pajak Tidak Berada di Tempat yang ditandatangani oleh tim Pemeriksa Pajak.

(6) Dalam hal pihak yang diminta untuk mewakili Wajib Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf b menolak untuk membantu kelancaran Pemeriksaan Lapangan, pihak tersebut harus menandatangani Sural Pernyataan Penolakan Membantu Kelancaran Pemeriksaan.

(7) Dalam hal pihak yang diminta untuk mewakili Wajib Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf b menolak untuk menandatangani Surat Pernyataan Penolakan Membantu Kelancaran Pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (6), Pemeriksa Pajak membuat Berita Acara Penolakan Membantu Kelancaran Pemeriksaan yang ditandatangani oleh tim Pemeriksa Pajak.

Pasal21

Tim Pemeriksa Pajak berdasarkan:

a. Sural Pernyataan Penolakan Pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 ayat (1 );

b. Berita Acara Penolakan Pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 ayat (2);

c. Berita Acara Wajib Pajak Tidak Berada di Tempat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat (5);

d. Sural Pernyataan Penolakan Membantu Kelancaran Pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat (6); atau

e. Berita Acara Penolakan Membantu Kelancaran Pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat (7),

dapat melakukan penetapan pajak secara jabatan atau mengusulkan Pemeriksaan Bukti Permulaan.

Bagian Kedelapan Penyegelen

Pasal22

Penyegelan dapat dilakukan apabila pada saat dilakukan Pemeriksaan Lapangan:

a. Wajib Pajak, wakil atau kuasa dari Wajib Pajak tidak memberi kesempatan kepada Pemeriksa Pajak untuk memasuki tempat atau ruang serta barang bergerak dan/atau tidak bergerak, yang diduga atau patut diduga digunakan untuk menyimpan buku, catatan, dan/atau dokumen, termasuk hasil pengolahan data dari pembukuan yang dikelola secara elektronik atau secara program aplikasi on-line yang dapat memberi petunjuk tentang kegiatan usaha atau pekerjaan bebas Wajib Pajak;

b. Wajib Pajak, wakil atau kuasa dari Wajib Pajak menolak memberi bantuan guna kelancaran Pemeriksaan yang antara lain berupa tidak memberi kesempatan kepada Pemeriksa Pajak untuk mengakses data yang dikelola secara elektronik atau membuka barang bergerak dan/atau tidak bergerak;

/c. Wajib ..

Page 13: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

-13-

c. Wajib Pajak, wakil alau kuasa dari Wajib Pajak tidak berada di tempat dan tidak ada pihak yang mempunyai kewenangan untuk bertindak selaku yang mewakili Wajib Pajak, sehingga diperlukan upaya pengamanan Pemeriksaan sebelum Pemeriksaan ditunda; dan/atau

d. Wajib Pajak, wakil atau kuasa dari Wajib Pajak tidak berada di tempat, dan pihak yang mempunyai kewenangan untuk bertindak selaku yang mewakili Wajib Pajak menolak memberikan bantuan guna kelancaran Pemeriksaan.

Bagian Kesembilan Perminlaan Keterangan dan/atau Penjelasan

Pasal23

(1) Untuk memperoleh penjelasan/kelerangan yang lebih rinci, Pemeriksa Pajak melalui Kepala Unit Pelaksana Pemeriksaan dapat memanggil Wajib Pajak dengan menggunakan Sural Panggilan Unluk Memberikan Keterangan.

(2) Penjelasan/keterangan Wajib Pajak yang diberikan kepada Pemeriksa Pajak sebagaimana dimaksud pada ayal (1 ), apabila dipandang perlu dapat diluangkan dalam Berila Acara Pemberian Kelerangan Wajib Pajak.

Pasal24

(1) Pemeriksa Pajak melalui Kepala Unit Pelaksana Pemeriksaan, dapat meminta keterangan dan/atau bukli yang berkailan dengan Pemeriksaan Lapangan yang sedang dilakukan lerhadap Wajib Pajak kepada pihak ketiga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 Undang-Undang KUP secara lertulis, dengan menggunakan Sural Perminlaan Keterangan alau Bukti.

(2) Pihak ketiga harus memberikan keterangan paling lama 7 (tujuh) hari kerja sejak dilerimanya Sural Permintaan Keterangan atau Bukti atau sura! izin dari pihak yang berwenang.

(3) Apabila dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayal (2) lidak dipenuhi, Pemeriksa Pajak segera menyampaikan Sural Peringalan I.

(4) Apabila Sural Peringalan I tidak dipenuhi, Pemeriksa Pajak segera menyampaikan Sural Peringatan II.

(5) Apabila Sural Peringatan II juga tidak dipenuhi, Pemeriksa Pajak segera membuat Berita Acara Tidak Dipenuhinya Permintaan Keterangan atau Bukti dari Pihak Ketiga yang ditandatangani oleh tim Pemeriksa Pajak.

(6) Apabila permintaan keterangan dan/atau bukti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak dipenuhi berdasarkan Berila Acara Tidak Dipenuhinya Permintaan Keterangan atau Bukti dari Pihak Ketiga, pihak ketiga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 Undang-Undang KUP dapat dipidana sesuai ketentuan Pasai41A Undang-Undang KUP.

Bagian Kesepuluh Pemberitahuan dan Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan

Pasal25

(1) Hasil Pemeriksaan Lapangan unluk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan harus diberitahukan kepada Wajib Pajak melalui penyampaian Sural Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan yang dilampiri dengan Daftar Temuan Pemeriksaan, dan kepada Wajib Pajak diberikan hak untuk hadir dalam Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan.

(2) Sural Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan dan Daftar Temuan Pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus disampaikan secara langsung oleh Pemeriksa Pajak atau melalui kurir.

/(3) Dalam ...

Page 14: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

-14-

(3) Dalam hal penyampaian secara langsung sebagaimana dimaksud pada ayat (2) d1anggap t1dak ef1s1en, Sural Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan dan Daftar Temuan Pemeriksaan dapat dikirimkan melalui faksimili, pos dengan bukt1 peng1nman sural, atau jasa pengiriman lainnya dengan bukti pengiriman.

(4) Dalam hal Sural Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan disampaikan secara langsung sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan Wajib Pajak tidak berada di tempat, Sural Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan dapat disampaikan kepada pihak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (5).

(5) Penyampaian Sural Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan dan Daftar Temuan Pemeriksaan sebagaimana dimaksud pad a ayat (1) hanya dilakukan 1 (satu) kali.

Pasal26

(1) Dalam hal Sural Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan disampaikan secara langsung sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 ayat (2) dan Wajib Pajak, wakil atau kuasa dari Wajib Pajak menolak untuk menerima Sural Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan, Wajib Pajak, wakil atau kuasa dari Wajib Pajak harus menandatangani Sural Pernyataan Penolakan Menerima Sural Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan.

(2) Dalam hal Wajib Pajak, wakil atau kuasa dari Wajib Pajak menolak menandatangani Sural Pernyataan Penolakan Menerima Sural Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan sebagaimana dimaksud pad a ayat (1 ), Pemeriksa Pajak membuat Berita Acara Penolakan Menerima Sural Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan yang ditandatangani oleh tim Pemeriksa Pajak.

Pasal27

(1) Wajib Pajak wajib memberikan tanggapan tertulis alas Sural Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 ayat (1) dalam bentuk:

a. Lembar Pernyataan Persetujuan Hasil Pemeriksaan, dalam hal Wajib Pajak menyetujui seluruh hasil Pemeriksaan; atau

b. Sural sanggahan, dalam hal Wajib Pajak tidak menyetujui sebagian atau seluruh hasil Pemeriksaan.

(2) Tanggapan tertulis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus disampaikan dalam jangka waktu paling lama 7 (tujuh) hari kerja sejak Sural Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan diterima oleh Wajib Pajak.

(3) Yang dimaksud dengan Sural Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan diterima oleh Wajib Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (2) adalah tanggal diterima sebagaimana dimaksud dalam Pasal1 angka 41 Undang-Undang KUP.

(4) Wajib Pajak dapat melakukan perpanjangan jangka waktu penyampaian tanggapan tertulis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk jangka waktu paling lama 3 (tiga) hari kerja terhitung sejak jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berakhir.

(5) Untuk melakukan perpanjangan jangka waktu penyampaian tanggapan tertulis sebagaimana dimaksud pada ayat (4), Wajib Pajak harus menyampaikan Sural Pemberitahuan Perpanjangan Jangka Waktu Penyampaian Tanggapan Hasil Pemeriksaan sebelum jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berakhir.

(6) Wajib Pajak dianggap tidak menyampaikan tanggapan tertulis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) apabila:

a. menyampaikan tanggapan tertulis se!elah jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (2), tanpa menyampaikan Sural Pemberitahuan Perpanjangan Jangka Waktu Penyampaian Tanggapan Hasil Pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (5) dalam batas waktu yang ditentukan;

/b. melakukan ..

Page 15: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

-15-

b. melakukan perpanjangan jangka waklu penyampaian langgapan lertulis sebagaimana dimaksud pada ayal (4), namun menyampaikan langgapan lertulis selelah berakhirnya jangka waklu perpanjangan; alau

c. menyampaikan Sural Pemberilahuan Perpanjangan Jangka Waklu Penyampaian Tanggapan Hasil Pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayal (5) selelah batas waklu yang ditentukan.

(7) Dalam hal Wajib Pajak tidak menyampaikan tanggapan lertulis alas Sural Pemberilahuan Hasil Pemeriksaan, atau dianggap lidak menyampaikan langgapan tertulis alas Sural Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayal (6), Pemeriksa Pajak membual Berila Acara Tidak Disampaikannya Tanggapan Tertulis Alas Hasil Pemeriksaan yang ditandatangani oleh tim Pemeriksa Pajak.

Pasal28

(1) Dalam rangka melaksanakan Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 ayat (1 ), kepada Wajib Pajak harus disampaikan Undangan Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan yang mencanlumkan hari dan tanggal dilaksanakannya Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan.

(2) Undangan Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus disampaikan kepada Wajib Pajak dalam jangka waklu paling lama 3 (tiga) hari kerja lerhilung sejak:

a. diterimanya langgapan tertulis alas Sural Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan dari Wajib Pajak sesuai jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (2) alau Pasal 27 ayal (4);

b. berakhirnya jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (2) atau Pasal 27 ayat (4), dalam hal Wajib Pajak tidak menyampaikan tanggapan lertulis alas Sural Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan;

c. berakhirnya jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayal (2), dalam hal Wajib Pajak dianggap lidak menyampaikan langgapan lertulis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayal (6) huruf a alau Pasal 27 ayal (6) huruf c;

d. berakhirnya jangka waklu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayal (4), dalam hal Wajib Pajak dianggap lidak menyampaikan langgapan tertulis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (6) huruf b;

e. berakhirnya jangka waklu sebagaimana dimaksud dalam 27 ayal (2), dalam hal Wajib Pajak menolak menerima Sural Pemberilahuan Hasil Pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 ayat (1 ).

(3) Undangan Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus disampaikan secara langsung oleh Pemeriksa Pajak atau melalui kurir.

(4) Dalam hal penyampaian secara langsung sebagaimana dimaksud pada ayal (3) dianggap lidak efisien, Undangan Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan dapal dikirimkan melalui faksimili, melalui pos dengan bukli pengiriman sural, alau jasa pengiriman lainnya dengan bukti pengiriman.

(5) Dalam hal Undangan Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan disampaikan secara langsung sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan Wajib Pajak lidak berada di lempal, undangan lersebul dapal disampaikan kepada pihak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (5).

/Pasal 29 ...

Page 16: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

-16-

Pasal29

(1) Dalam hal Undangan Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan disampaikan secara langsung sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat (3) dan Wajib PaJak, wakil atau kuasa dari Wajib Pajak menolak untuk menerima undangan tersebut, Wajib Pajak, wakil atau kuasa dari Wajib Pajak harus menandatangani Sural Pernyataan Penolakan Menerima Undangan Pernbahasan Akhir Hasil Pemeriksaan.

(2) Dalam hal Wajib Pajak, wakil atau kuasa dari Wajib Pajak menolak menandatangani Sural Pernyataan Penolakan Menerima Undangan Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan sebagaimana dimaksud pad a ayat (1 ), Pemeriksa Pajak membuat Berita Acara Penolakan Menerima Undangan Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan yang ditandatangani oleh tim Pemeriksa Pajak.

Pasal30

(1) Apabila Wajib Pajak:

a. menyampaikan Lembar Pernyataan Persetujuan Hasil Pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (1) huruf a dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (2) atau Pasal 27 ayat (4); dan

b. hadir dalam Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan sesuai dengan hari dan tanggal yang tercantum dalam Undangan Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat (1 ),

Pemeriksa Pajak membuat Risalah Pembahasan dengan mendasarkan pada Lembar Pernyataan Persetujuan Hasil Pemeriksaan yang disampaikan oleh Wajib Pajak sebagaimana dimaksud pada huruf a, yang ditandatangani oleh tim Pemeriksa Pajak dan Wajib Pajak.

(2) Berdasarkan Risalah Pembahasan sebagaimana dimaksud pad a ayat (1 ), Pemeriksa Pajak membuat Berita Acara Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan yang dilampiri dengan lhtisar Hasil Pembahasan Akhir, yang ditandatangani oleh tim Pemeriksa Pajak dan Wajib Pajak.

Pasal31

(1) Apabila Wajib Pajak:

a. menyampaikan Lembar Pernyataan Persetujuan Hasil Pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (1) huruf a dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (2) atau Pasal 27 ayat (4); dan

b. tidak hadir dalam Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan sesuai dengan hari dan tanggal yang tercantum dalam Undangan Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat (1 ),

Pemeriksa Pajak membuat Berita Acara Ketidakhadiran Wajib Pajak Dalam Rangka Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan yang ditandatangani oleh tim Pemeriksa Pajak.

(2) Berdasarkan Berita Acara Ketidakhadiran Wajib Pajak Dalam Rangka Pembahasan Akhir Hasil Perneriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1 ), Pemeriksa Pajak membuat:

a. Risalah Pembahasan dengan mendasarkan pada Lembar Pernyataan Persetujuan Hasil Pemeriksaan yang disampaikan oleh Wajib Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a yang ditandatangani oleh tim Pemeriksa Pajak; dan

b. Berita Acara Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan yang dilampiri dengan lhtisar Hasil Pembahasan Akhir untuk ditandatangani oleh tim Pemeriksa Pajak dan Wajib Pajak.

/(3) Dalam ...

Page 17: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

-17-

(3) Dalam hal Pemeriksa Pajak telah menandatangani Berita Acara Ketidakhadiran Wajib Pajak Dalam Rangka Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan sebagaimana dimaksud pad a ayat (1 ), Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan dianggap telah dilakukan.

Pasal32

(1) Apabila Wajib Pajak:

a. menyampaikan sural sanggahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (1) huruf b dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (2) atau Pasal 27 ayat (4); dan

b. hadir dalam Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan sesuai dengan hari dan tanggal yang tercantum dalam Undangan Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat (1),

Pemeriksa Pajak harus melakukan Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan dengan Wajib Pajak dengan mendasarkan pada sural sanggahan yang disampaikan oleh Wajib Pajak sebagaimana dimaksud pada huruf a.

(2) Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan sebagaimana dimaksud pad a ayat ( 1) dimulai pada hari dan tanggal yang tercantum dalam Undangan Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat (1 ).

(3) Berdasarkan hasil Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan sebagaimana dimaksud pad a ayat (1 ), Pemeriksa Pajak membuat Risalah Pembahasan, yang ditandatangani oleh tim Pemeriksa Pajak dan Wajib Pajak.

(4) Dalam hal masih terdapat perbedaan pendapat dalam Risalah Pembahasan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan Wajib Pajak tidak mengajukan permohonan pembahasan dengan Tim Quality Assurance Pemeriksaan, Risalah Pembahasan tersebut digunakan oleh Pemeriksa Pajak sebagai dasar untuk membuat Berita Acara Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan yang dilampiri dengan lhtisar Hasil Pembahasan Akhir, yang ditandatangani oleh tim Pemeriksa Pajak dan Wajib Pajak.

(5) Dalam hal Wajib Pajak menolak menandatangani:

a. Risalah Pembahasan sebagaimana dimaksud pada ayat (3); dan/atau

b. Berita Acara Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan dan/atau lhitisar Hasil Pembahasan Akhir sebagaimana dimaksud pad a ayat (4),

Pemeriksa Pajak membuat catatan mengenai penolakan tersebut dalam Risalah Pembahasan, Berita Acara Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan, dan/atau lhtisar Hasil Pembahasan Akhir.

Pasal33

(1) Apabila Wajib Pajak:

a. menyampaikan sural sanggahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (1) huruf b dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (2) atau Pasal 27 ayat (4); dan

b. tidak hadir dalam Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan sesuai dengan hari dan tanggal yang tercantum dalam Undangan Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat (1 ),

Pemeriksa Pajak membuat Berita Acara Ketidakhadiran Wajib Pajak Dalam Rangka Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan yang ditandatangani oleh tim Pemeriksa Pajak.

(2) Berdasarkan Berita Acara Ketidakhadiran Wajib Pajak Dalam Rangka Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1 ), Pemeriksa Pajak membuat:

a. Risalah Pembahasan dengan mendasarkan pada sural sanggahan yang disampaikan oleh Wajib Pajak sebagaimana dimaksud pad a ayat (1) huruf a yang ditandatangani oleh tim Pemeriksa Pajak; dan

/b. Berita ..

Page 18: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

-18-

b. Berita Acara Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan yang dilampiri dengan lhllsar Hasll Pembahasan Akhir untuk ditandatangani oleh tim Pemeriksa Pajak dan Wajib Pajak.

(3) Dalam hal tim Pemeriksa Pajak telah menandatangani Berita Acara Ketidakhadiran Wajib Pajak Dalam Rangka Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan sebagaimana dimaksud pad a ayat (1 ), Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan dianggap telah dilakukan.

Pasal34

(1) Apabila Wajib Pajak:

a. tidak menyampaikan tanggapan tertulis alas hasil Pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (1) dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (2) atau Pasal 27 ayat (4), atau dianggap tidak menyampaikan tanggapan tertulis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (6); dan

b. hadir dalam Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan sesuai dengan hari dan tanggal yang tercantum dalam Undangan Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat (1 ),

Pemeriksa Pajak tetap melakukan Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan dengan Wajib Pajak.

(2) Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dimulai pada hari dan tanggal yang tercantum dalam Undangan Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat (1 ).

(3) Berdasarkan hasil Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1 ), Pemeriksa Pajak membuat Risalah Pembahasan, yang ditandatangani oleh tim Pemeriksa Pajak dan Wajib Pajak.

(4) Dalam hal masih terdapat perbedaan pendapat dalam Risalah Pembahasan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan Wajib Pajak tidak mengajukan permohonan pembahasan dengan Tim Quality Assurance Pemeriksaan, Risalah Pembahasan tersebut digunakan oleh Pemeriksa Pajak sebagai dasar untuk membuat Berita Acara Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan yang dilampiri dengan lhtisar Hasil Pembahasan Akhir, yang ditandatangani oleh tim Pemeriksa Pajak dan Wajib Pajak.

(5) Dalam hal Wajib Pajak menolak menandatangani:

a. Risalah Pembahasan sebagaimana dimaksud pada ayat (3); dan/atau

b. Berita Acara Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan dan/atau lhtisar Hasil Pembahasan Akhir sebagaimana dimaksud pad a ayat (4),

Pemeriksa Pajak membuat catatan mengenai penolakan tersebut dalam Risalah Pembahasan, Berita Acara Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan, dan/atau lhtisar Hasil Pembahasan Akhir.

Pasal35

(1) Apabila Wajib Pajak:

a. tidak menyampaikan tanggapan tertulis atas hasil Pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (1) dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (2) atau Pasal 27 ayat (4), atau dianggap tidak menyampaikan tanggapan tertulis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (6); dan

b. tidak hadir dalam Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan sesuai dengan hari dan tanggal yang tercantum dalam Undangan Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal28 ayat (1),

Pemeriksa Pajak membuat Berita Acara Ketidakhadiran Wajib Pajak Dalam Rangka Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan yang ditandatangani oleh tim Pemeriksa Pajak.

/(2) Berdasarkan ...

Page 19: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

-19-

(2) Berdasarkan Berita Acara Ketidakhadiran Wajib Pajak Dalam Rangka PembahC~san Akhir Hasil Pemeriksaan sebagaimana dimaksud pad a ayat ( 1) Pemeriksa Pajak membuat:

a. Risalah Pembahasan yang ditandatangani oleh tim Pemeriksa Pajak; dan

b. Berita Acara Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan yang dilampiri dengan lhtisar Hasil Pembahasan Akhir untuk ditandatangani oleh tim Pemeriksa Pajak dan Wajib Pajak.

(3) Dalam hal tim Pemeriksa Pajak Ieiah menandatangani Berita Acara Ketidakhadiran Wajib Pajak Dalam Rangka Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan sebagaimana dimaksud pad a ayat (1 ), Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan dianggap telah dilakukan.

Pasal36

(1) Dalam hal masih terdapat perbedaan pendapat dalam Risalah Pembahasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 ayat (3) atau Pasal 34 ayat (3), Wajib Pajak dapat mengajukan Sural Permohonan Pembahasan Dengan Tim Quality Assurance Pemeriksaan, kepada:

a. Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak atasan Unit Pelaksana Pemeriksaan dalam hal Pemeriksaan dilakukan oleh Kantor Pelayanan Pajak; atau

b. Direktur Pemeriksaan dan Penagihan, dalam hal Pemeriksaan dilakukan oleh Direktorat Pemeriksaan dan Penagihan,

agar perbedaan tersebut dibahas terlebih dahulu dengan Tim Quality Assurance Pemeriksaan.

(2) Wajib Pajak dapat mengajukan Sural Permohonan Pembahasan Dengan Tim Quality Assurance Pemeriksaan sebagaimana dimaksud pad a ayat (1) apabila:

a. Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan dengan Pemeriksa Pajak diselesaikan dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga) hari kerja yang dihitung sejak Wajib Pajak harus datang sesuai dengan hari dan tanggal yang tercantum dalam Undangan Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat (1 );

b. Risalah Pembahasan Ieiah ditandatangani oleh tim Pemeriksa Pajak dan Wajib Pajak; dan

c. Berita Acara Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan belum ditandatangani oleh tim Pemeriksa Pajak dan Wajib Pajak, atau Pemeriksa Pajak belum membuat catatan mengenai penolakan penandatanganan Berita Acara Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan oleh Wajib Pajak.

(3) Sural Permohonan Pembahasan Dengan Tim Quality Assurance Pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus disampaikan paling lambat pada hari kerja berikutnya sejak penandatanganan Risalah Pembahasan.

(4) Wajib Pajak harus mencantumkan nomor telepon atau nomor faksimili dalam Sura! Permohonan Pembahasan Dengan Tim Quality Assurance Pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

Pasal37

(1) Berdasarkan sural permohonan Wajib Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 ayat (1 ), Tim Quality Assurance Pemeriksaan melalui Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak atau Direktur Pemeriksaan dan Penagihan harus mengundang Wajib Pajak untuk melakukan pembahasan alas perbedaan pendapat dalam Risalah Pembahasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 ayat (3) atau Pasal 34 ayat (3), dengan menyampaikan Undangan Untuk Menghadiri Pembahasan Dengan Tim Quality Assurance Pemeriksaan.

/(2) Undangan ...

Page 20: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

-20-

(2) Undangan Untuk Menghadiri Pembahasan Dengan Tim Quality Assurance Pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat disampaikan secara langsung, melalui kurir, faksimili, pos dengan bukti pengiriman sural, atau jasa pengrnman larnnya dengan bukti pengiriman,

Pasal38

(1) Pembahasan dengan Tim Quality Assurance Pemeriksaan dilakukan oleh Tim Quality Assurance Pemeriksaan, tim Pemeriksa Pajak, dan Wajib Pajak,

(2) Pembahasan dengan Tim Quality Assurance Pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sudah harus mulai dilakukan paling lam bat 3 (tiga) hari kerja setelah diterimanya Sural Permohonan Pembahasan Dengan Tim Quality Assurance Pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 ayat (1 ),

(3) Pembahasan dengan Tim Quality Assurance Pemeriksaan sebagaimana dimaksud pad a ayat (1) harus diselesaikan dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga) hari kerja sejak dimulainya pembahasan sebagaimana dimaksud pada ayat (2),

(4) Dalam hal Wajib Pajak tidak hadir dalam pembahasan dengan Tim Quality Assurance Pemeriksaan sesuai dengan hari dan tanggal yang tercantum dalam Undangan Untuk Menghadiri Pembahasan Dengan Tim Quality Assurance Pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 ayat (1 ), pembahasan dengan Tim Quality Assurance Pemeriksaan harus tetap dilakukan oleh Tim Quality Assurance Pemeriksaan dan tim Pemeriksa Pajak.

Pasal39

(1) Susunan Tim Quality Assurance Pemeriksaan terdiri dari seorang ketua, seorang sekretaris, dan 3 (tiga) orang anggota.

(2) Tim Quality Assurance Pemeriksaan yang melakukan pembahasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38 ayat (1 ), sekurang-kurangnya diwakili oleh ketua, sekretaris, dan 1 (satu) anggota.

(3) Tim Pemeriksa Pajak yang melakukan pembahasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38 ayat (1), sekurang-kurangnya diwakili oleh 1 (satu) orang dari tim Pemeriksa Pajak.

Pasal40

(1) Hasil pernbahasan dengan Tim Quality Assurance Pemeriksaan harus dituangkan dalam Risalah Tim Quality Assurance Pemeriksaan,

(2) Dalam hal Wajib Pajak hadir dalam pembahasan dengan Tim Quality Assurance Pemeriksaan:

a, Risalah Tim Quality Assurance Pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1 ), ditandatangani oleh Tim Quality Assurance Pemeriksaan, tim Pemeriksa Pajak, dan Wajib Pajak;

b. apabila Wajib Pajak menolak menandatangani Risalah Tim Quality Assurance Pemeriksaan sebagaimana dimaksud pad a ayat (1 ), Tim Quality Assurance Pemeriksaan membuat catatan mengenai penolakan tersebut dalam Risalah Tim Quality Assurance Pemeriksaan,

(3) Dalam hal Wajib Pajak tidak hadir dalam pembahasan dengan Tim Quality Assurance Pemeriksaan sesuai dengan hari dan tanggal yang tercantum dalam Undangan Untuk Menghadiri Pembahasan Dengan Tim Quality Assurance Pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 ayat (1 ):

a. Tim Quality Assurance Pemeriksaan membuat Berita Acara Ketidakhadiran Wajib Pajak Dalam Pembahasan Dengan Tim Quality Assurance Pemeriksaan yang ditandatangani oleh Tim Quality Assurance Pemeriksaan;

/b, Risalah."

Page 21: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

-21-

b. Risalah Tim Quality Assurance Pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1 ), d1tandatangani oleh Tim Quality Assurance Pemeriksaan dan tim Pemeriksa Pajak.

(4) Dalam hal Tim Quality Assurance Pemeriksaan telah menandatangani Berita Acara Ketidakhadiran Wajib Pajak Dalam Pembahasan Dengan Tim Quality Assurance Pemenksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a, pembahasan dengan Tim Quality Assurance Pemeriksaan dianggap telah dilakukan.

(5) Risalah Tim Quality Assurance Pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayal (1) dan Risalah Pembahasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 ayat (3) atau Pasal 34 ayat (3), digunakan oleh Pemeriksa Pajak sebagai dasar membuat Berita Acara Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan yang dilampiri lhtisar Hasil Pembahasan Akhir untuk dilandalangani oleh tim Pemeriksa Pajak dan Wajib Pajak.

Pasal41

Dalam hal Wajib Pajak:

a. menyatakan mengajukan pembahasan dengan Tim Quality Assurance Pemeriksaan atas perbedaan pendapal dalam Risalah Pembahasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 ayat (3) atau Pasal 34 ayat (3); dan

b. tidak menyampaikan Sural Permohonan Pembahasan Dengan Tim Quality Assurance Pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 ayat (1) atau menyampaikan sural permohonan lersebut setelah balas waktu sebagaimana dimaksud.dalam Pasal 36 ayat (3),

Pemeriksa Pajak berdasarkan Risalah Pembahasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 ayat (3) atau Pasal 34 ayat (3) membual Berila Acara Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan yang dilampiri dengan lhtisar Hasil Pembahasan Akhir untuk ditandatangani oleh tim Pemeriksa Pajak dan Wajib Pajak.

Pasal42

(1) Dalam rangka menandatangani Berila Acara Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan dan lhtisar Hasil Pembahasan Akhir sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 ayat (2) huruf b, Pasal 33 ayat (2) huruf b, Pasal 35 ayat (2) huruf b, Pasal 40 ayal (5), alau Pasal 41, Pemeriksa Pajak harus memanggil Wajib Pajak dengan mengirimkan Sura! Panggilan Untuk Menandatangani Berita Acara Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan.

(2) Sural Panggilan Untuk Menandatangani Berita Acara Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus disampaikan secara langsung oleh Pemeriksa Pajak atau melalui kurir.

(3) Dalam hal penyampaian secara langsung sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dianggap lidak efisien, Sural Panggilan Untuk Menandatangani Berita Acara Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan dapat dikirimkan melalui faksimili, melalui pos dengan bukti pengiriman sural, atau jasa pengiriman lainnya dengan bukli pengiriman.

(4) Dalam hal Sural Panggilan Untuk Menandalangani Berita Acara Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan disampaikan secara langsung dan Wajib Pajak lidak berada di tempat, sural panggilan tersebut dapal disampaikan kepada pihak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (5).

(5) Dalam hal Wajib Pajak hadir dalam pembahasan dengan Tim Quality Assurance Pemeriksaan, Sura! Panggilan Untuk Menandatangani Berita Acara Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayal (1) dapal disampaikan pad a saal penandalanganan Risalah Tim Quality Assurance Pemeriksaan.

/Pasal 43 ...

Page 22: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

-22-

Pasal43

(1) Dalam hal Sura! Panggilan Untuk Menandatangani Berita Acara Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan disampaikan secara langsung dan Wajib Pajak, wakil atau kuasa dari Wajib Pajak menolak untuk menerima sura! panggilan tersebut Wajib Pajak, wakil atau kuasa dari Wajib Pajak harus menandatangani Surat' Pernyataan Penolakan Menerima Sura! Panggilan Untuk Menandatangani Berita Acara Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan.

(2) Dalam hal Wajib Pajak, wakil atau kuasa dari Wajib Pajak menolak menandatangani Sura! Pernyataan Penolakan Menerima Sura! Panggilan Untuk Menandatangani Berita Acara Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan sebagaimana dimaksud pad a ayat (1 ), Pemeriksa Pajak membuat Be rita Acara Penolakan Menerima Sura! Panggilan Untuk Menandatangani Berita Acara Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan yang ditandatangani oleh tim Pemeriksa Pajak.

Pasal44

(1) Wajib Pajak harus memenuhi panggilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 ayat (1) dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga) hari kerja sejak Sura! Panggilan Untuk Menandatangani Berita Acara Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan diterima oleh Wajib Pajak.

(2) Yang dirnaksud dengan sura! panggilan diterirna oleh Wajib Pajak sebagaimana dimaksud pad a ayat (1) adalah tanggal diterirna sebagaimana dimaksud dalam Pasal1 angka 41 Undang-Undang KUP.

(3) Dalam hal Wajib Pajak memenuhi panggilan sebagaimana dimaksud pada dalam Pasal 42 ayat (1 ), namun menolak menandatangani Be rita Acara Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan dan/atau lhtisar Hasil Pembahasan Akhir, Pemeriksa Pajak membuat catatan tentang penolakan tersebut dalam Berita Acara Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan dan/atau lhtisar Hasil Pembahasan Akhir.

(4) Dalam hal Wajib Pajak tidak memenuhi panggilan sebagaimana dimaksud pada dalam Pasal 42 ayat (1), Pemeriksa Pajak membuat catatan pada Berita Acara Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan mengenai tidak dipenuhinya panggilan.

Pasal45

Pajak yang te1·utang dalam sura! ketetapan pajak atau sura! tagihan pajak dihitung sesuai dengan hasil Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan, kecuali:

a. dalam hal Wajib Pajak tidak hadir dalam Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan, tetapi:

1) menyampaikan tanggapan tertulis berupa Lembar Pernyataan Persetujuan hasil Pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 ayat (1); atau

2) menyampaikan tanggapan tertulis berupa sura! sanggahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 ayat (1 ),

pajak yang terutang dihitung berdasarkan Sura! Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan yang telah disampaikan kepada Wajib Pajak, dengan memperhatikan tanggapan Wajib Pajak.

b. dalam hal Wajib Pajak tidak hadir dalam Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan dan tidak menyampaikan tanggapan tertulis atau dianggap tidak menyampaikan tanggapan tertulis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 ayat (1 ), pajak terutang dihitung berdasarkan Sural Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan yang telah disampaikan kepada Wajib Pajak dan Wajib Pajak dianggap rnenyetujui hasil Pemeriksaan.

/Pasal46 ...

Page 23: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

-23-

Pasal46

Risalah Pembahasan, Berita Acara Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan lhtisar Hasil Pembahasan Akhir, dan/atau Risalah Tim Quality Assurance Peme,riksaan merupakan bag ian yang tidak terpisahkan dari Laporan Hasil Pemeriksaan.

Pasal47

Dalam melakukan Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan dengan Pemeriksa Pajak atau dengan Tim Quality Assurance Pemeriksaan, Wajib Pajak dapat didampingi oleh Konsultan Pajak dan/atau Akuntan Publik yang melakukan audit alas laporan keuangan Wajib Pajak untuk tahun pajak yang sedang diperiksa.

Pasal48

Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan harus diselesaikan paling lama 3 (tiga) minggu yang dihitung sejak Wajib Pajak harus hadir sesuai dengan hari dan tanggal yang ditetapkan dalam Undangan Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat (1) sampai dengan penandatanganan Berita Acara Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan.

Pasal49

Dalam hal Pemeriksaan Lapangan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dihentikan dengan membuat Laporan Hasil Pemeriksaan Sumir karena Pemeriksaannya ditindaklanjuti dengan Pemeriksaan Bukti Permulaan, ketentuan mengenai penyampaian Sural Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan dan pemberian hak hadir kepada Wajib Pajak dalam Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 sampai dengan Pasal 48 tidak berlaku.

Bagian Kesebelas Pelaporan Hasil Pemeriksaan dan Pengembalian Dokumen

Pasal50

(1) Setiap prosedur Pemeriksaan Lapangan yang ditempuh, pengujian yang dilakukan, bukti dan keterangan yang dikumpulkan serta simpulan yang diambil sehubungan dengan fakta dan data yang ditemukan dalam Pemeriksaan, harus dituangkan dalam Kertas Kerja Pemeriksaan.

(2) Laporan Hasil Pemeriksaan harus disusun berdasarkan Kertas Kerja Pemeriksaan yang telah ditelaah oleh supervisor.

(3) Laporan Hasil Pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) digunakan oleh Pemeriksa Pajak sebagai dasar untuk membuat Nota Penghitungan.

Pasal 51

Buku, catatan, dan dokumen yang dipinjam harus dikembalikan kepada Wajib Pajak dengan menggunakan Bukti Peminjaman dan Pengembalian Buku, Catalan dan Dokumen paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sejak tanggal Laporan Hasil Pemeriksaan.

Bagian Kedua Belas Pembatalan Hasil Pemeriksaan

Pasal52

(1) Hasil Pemeriksaan atau sural ketetapan pajak dari hasil Pemeriksaan Lapangan yang dilaksanakan tanpa:

Ia. penyampaian ...

Page 24: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

-24-

a. penyampaian Sural Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan· atau '

b. Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan,

dapat dibatalkan oleh Direktur Jenderal Pajak secara jabatan atau berdasarkan permohonan Wajib Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 ayat (1) huruf d Undang-Undang KUP.

(2) Dalam hal hasil Pemeriksaan Lapangan atau sura! ketetapan pajak dari hasil Pemeriksaan Lapangan dibatalkan sebagaimana dimaksud pada ayat (1 ), proses Pemeriksaan Lapangan harus dilanjutkan dengan melakukan prosedur penyampaian Sural Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan atau Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan.

(3) Untuk melanjutkan Pemeriksaan Lapangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), prosedur penyampaian Sural Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan atau pelaksanaan Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan, harus dilakukan sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini.

(4) Dalam hal susunan tim Pemeriksa Pajak mengalami perubahan, penyampaian Sural Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan atau pelaksanaan Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dilakukan setelah diterbitkan Sural Tugas kepada Pemeriksa Pajak yang ditunjuk.

Bagian Ketiga Belas Pengungkapan Wajib Pajak Dalam

Laporan Tersendiri Selama Pemeriksaan

Pasal53

(1) Wajib Pajak dapat mengungkapkan dalam laporan tersendiri secara tertulis mengenai ketidakbenaran pengisian Sural Pemberitahuan yang telah disampaikan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (4) Undang-Undang KUP, sepanjang Pemeriksa Pajak belum menyampaikan Sural Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan.

(2) Laporan tersendiri secara tertulis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus ditandatangani oleh Wajib Pajak dan dilampiri dengan:

a. penghitungan pajak yang kurang dibayar sesuai dengan keadaan yang sebenarnya dalam format Sural Pemberitahuan;

b. Sura! Setoran Pajak sebagai bukti pelunasan atas pajak yang kurang dibayar; dan

c. Sura! Setoran Pajak sebagai bukti pembayaran sanksi administrasi berupa kenaikan sebesar 50% (lima puluh persen).

(3) Untuk membuktikan kebenaran pengungkapan dalam laporan tersendiri sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pemeriksaan Lapangan tetap dilanjutkan.

(4) Pengungkapan ketidakbenaran dalam laporan tersendiri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) oleh Pemeriksa Pajak diperlakukan sebagai tam bah an informasi atau data dan menjadi bahan pertimbangan bagi tim Pemeriksa Pajak sebelum menyampaikan Sura! Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan.

(5) Dalam hal pengungkapan ketidakbenaran dalam laporan tersendiri sebagaimana dimaksud pad a ayat (1) mencerminkan keadaan yang sebenarnya sesuai dengan hasil Pemeriksaan, pelunasan pajak yang kurang dibayar sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b diperhitungkan sebagai kredit pajak dalam Sural Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan.

(6) Dalam hal pengungkapan ketidakbenaran dalam laporan tersendiri sebagaimana dimaksud pad a ayat (1) ternyata tidak mencerminkan keadaan yang sebanarnya, pelunasan pajak yang kurang dibayar sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b tidak diperhitungkan sebagai kredit pajak dalam Sural Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan.

/(7) Terhadap ...

Page 25: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

-25-

(7) Terhadap Sural Pernberitahuan Hasil Pemeriksaan sebagairnana dimaksud pada ayat (5) dan ayat (6) dilakukan Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan sesuai dengan prosedur yang diatur dalam Peraturan Direktur Jenderal Pajak 1nr.

(8) Pelunasan pajak yang kurang dibayar sebagaimana dirnaksud pada ayat (2) huruf b dan sanksi administrasi berupa kenaikan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c dapal diperhilungkan sebagai pembayaran alas sural kelelapan pajak berdasarkan permohonan Wajib Pajak.

Bagian Keempat Belas Usulan Pemeriksaan Bukti Permulaan dan

Penangguhan Pemeriksaan

Pasal54

(1) Pemeriksaan Lapangan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dapat diusulkan Pemeriksaan Bukti Permulaan apabila:

a. pada saal pelaksanaan Pemeriksaan ditemukan adanya indikasi tindak pidana di bidang perpajakan;

b. pada saat Wajib Pajak bad an diperiksa memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal18 ayat (4); atau

c. Wajib Pajak, wakil atau kuasa dari Wajib Pajak menolak untuk dilakukan Pemeriksaan La pang an sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 ayat ( 1 ), Wajib Pajak dianggap menolak untuk dilakukan Pemeriksaan Lapangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat (4), atau pihak yang diminta untuk mewakili Wajib Pajak guna mernbantu kelancaran Pemeriksaan menolak membantu kelancaran Pemeriksaan Lapangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat (6);

(2) Dalam hal Pemeriksaan Lapangan yang dilakukan merupakan Pemeriksaan alas permohonan pengembalian kelebihan pembayaran pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 178 Undang-Undang KUP, usulan Pemeriksaan Bukti Permulaan harus memperhatikan jangka waktu penyelesaian permohonan pengembalian kelebihan pembayaran pajak.

(3) Dalam hal usulan Pemeriksaan Bukti Permulaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disetujui oleh pejabat yang berwenang dan Pemeriksaan Lapangan yang disetujui tersebut bukan merupakan Pemeriksaan alas permohonan pengembalian kelebihan pembayaran pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 178 Undang-Undang KUP, pelaksanaan Pemeriksaan Lapangan dihentikan dengan membuat Laporan Hasil Pemeriksaan Sumir sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat ( 1) huruf b.

(4) Dalam hal usulan Pemeriksaan Bukti Permulaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diselujui oleh pejabal yang berwenang dan Pemeriksaan yang disetujui tersebut terkait dengan permohonan pengembalian kelebihan pembayaran pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 178 Undang-Undang KUP, penyelesaian Pemeriksaan Lapangan ditangguhkan sampai dengan:

a. Pemeriksaan Bukti Permulaan diselesaikan dan tidak dilanjutkan dengan penyidikan;

b. Pemeriksaan Bukti Permulaan tidak dilanjutkan karena Wajib Pajak mengungkapkan ketidakbenaran perbuatannya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (3) Undang-Undang KUP;

c. penyidikan dihentikan dan tidak dilakukan penuntutan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44A Undang-Undang KUP;

d. penyidikan dihentikan dan tidak dilakukan penuntutan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 448 Undang-Undang KUP; atau

!e. diterimanya ...

Page 26: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

-26-

e. diterimanya putusan pengadilan yang Ieiah mempunyai kekuatan hukum tetap.

(5) Pemeriksa Pajak dalam rangka penangguhan Pemeriksaan Lapangan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) harus membuat laporan kemajuan pemeriksaan.

Pasal55

(1) Penghentian Pemeriksaan Lapangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 54 ayat (3) atau penangguhan Pemeriksaan Lapangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 54 ayat (4) dilakukan sebelum penerbitan Sural Perintah Pemeriksaan Bukti Permulaan dan harus diberitahukan secara tertulis kepada Wajib Pajak dengan menyampaikan Sural Pemberitahuan Penghentian/Penangguhan Pemeriksaan Yang Ditingkatkan ke Pemeriksaan Bukti Perrnulaan.

(2) Pemberitahuan secara tertulis sebagaimana dimaksud disampaikan bersamaan dengan penyampaian Sural Pemeriksaan Bukti Permulaan.

pad a ayat ( 1) Pemberitahuan

(3) Pada saat pemberitahuan penghentian atau penangguhan Pemeriksaan Lapangan sebagaimana dimaksud pad a ayat (1 ), Pemeriksa Pajak mengembalikan buku, catatan, dan/atau dokumen, termasuk data yang dikelola secara elektronik serta keterangan lain yang dipinjam dari Wajib Pajak dengan menggunakan Bukti Peminjaman dan Pengembalian Buku, Catalan dan Dokumen.

Pasal56

(1) Pemeriksaan Lapangan yang ditangguhkan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 54 ayat (4) dilanjutkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, apabila:

a. Pemeriksaan Bukti Permulaan tidak dilanjutkan dengan penyidikan dan tidak ada penerbitan sural ketetapan pajak;

b. penyidikan dihentikan karena tidak dilakukan penuntutan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44A Undang-Undang KUP; atau

c. diterirna putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap sebagaimana dimaksud dalam Pasal 54 ayat (4) huruf e yang menyatakan Wajib Pajak bebas atau lepas dari segala tuntutan hukum.

(2) Pemeriksaan Lapangan yang ditangguhkan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 54 ayat (4) dihentikan dan dibuat Laporan Hasil Pemeriksaan Sumir sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (1) huruf c apabila:

a. Pemeriksaan Bukti Permulaan tidak dilanjutkan dengan penyidikan namun diselesaikan dengan menerbitkan sural ketetapan pajak;

b. Pemeriksaan Bukti Permulaan tidak dilanjutkan dengan penyidikan karena Wajib Pajak mengungkapkan ketidakbenaran perbuatannya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (3) Undang-Undang KUP;

c. penyidikan dihentikan karena tidak dilakukan penuntutan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 448 Undang-Undang KUP; atau

d. diterima putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap sebagaimana dimaksud dalam Pasal 54 ayat (4) huruf e yang menyatakan bahwa Wajib Pajak telah melakukan tindak pidana di bidang perpajakan.

(3) Dalam hal Pemeriksaan Lapangan dilanjutkan sebagaimana dimaksud pada ayat (1 ), Wajib Pajak harus meminjamkan kern bali buku, catatan, dan/atau dokumen, termasuk data yang dikelola secara elektronik serta keterangan lain yang telah dikembalikan oleh Pemeriksa Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 55 ayat (3).

/(4) Dalam ...

Page 27: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

-27-

(4) Dalam hal Pemeriksaan Lapangan dilanjutkan sebagaimana dimaksud pada ayat (1 ), Jangka waktu Pemenksaan Lapangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (1 ), ayat (3), atau ayat (5), diperpanjang untuk jangka waktu paling lama 3 (tiga) bulan.

(5) Dalam hal Pemeriksaan Lapangan dihentikan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), penghenttan Pemenksaan tersebut harus diberitahukan kepada Wajib PaJak dengan menyampaikan Sural Pemberitahuan Penghentian Pemeriksaan.

BAB Ill PEMERIKSMN KANTOR

Bagian Kesatu Unit Pelaksana Pemeriksaan

Pasal57

(1) Pemeriksaan Kantor untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dilakukan oleh Pemeriksa Pajak di Unit Pelaksana Pemeriksaan, yaitu Kantor Pelayanan Pajak atau Direktorat Pemeriksaan dan Penagihan.

(2) Kantor Pelayanan Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat bertindak sebagai Unit Pelaksana Pemeriksaan Domisili atau Unit Pelaksana Pemeriksaan Lokasi sesuai dengan wilayah kerjanya.

(3) Direktorat Pemeriksaan dan Penagihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertindak sebagai Unit Pelaksana Pemeriksaan Domisili.

Pasal 58

(1) Dalam hal Unit Pelaksana Pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 57 ayat (1) bertindak sebagai Unit Pelaksana Pemeriksaan Domisili, Unit Pelaksana Pemeriksaan tersebut dapat melakukan Pemeriksaan Kantor alas satu, beberapa, atau seluruh jenis pajak, baik untuk satu atau beberapa Masa Pajak, Bagian Tahun Pajak atau Tahun Pajak dalam tahun-tahun lalu maupun tahun berjalan.

(2) Dalam hal Unit Pelaksana Pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 57 ayat (1) bertindak sebagai Unit Pelaksana Pemeriksaan Lokasi, Unit Pelaksana Pemeriksaan lersebut dapat melakukan Pemeriksaan Kantor alas satu atau beberapa Masa Pajak, baik untuk satu atau beberapa Masa Pajak dalam tahun-tahun lalu maupun tahun berjalan.

Bagian Kedua Tim Pemeriksa, Sural Perinlah Pemeriksaan, dan Sural Tugas

Pasal 59

(1) Pemeriksaan Kantor dilakukan oleh Pemeriksa Pajak yang tergabung dalam suatu tim Pemeriksa Pajak berdasarkan Sural Perintah Pemeriksaan.

(2) Susunan tim Pemeriksa Pajak sebagaimana dimaksud pad a ayat (1) terdiri dari seorang supervisor, seorang ketua tim, dan seorang atau beberapa anggota tim.

(3) Sural Perintah Pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilerbitkan untuk satu atau beberapa Masa Pajak dalam suatu Bagian Tahun Pajak atau Tahun Pajak yang sama atau untuk satu Bagian Tahun Pajak atau Tahun Pajak terhadap satu Wajib Pajak.

(4) Tim Pemeriksa Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dibantu oleh seorang atau lebih pegawai Direktorat Jenderal Pajak yang bukan Pemeriksa Pajak tetapi memiliki kemampuan tertenlu, misalnya kemampuan di bidang teknologi informasi.

/(5) Tim ...

Page 28: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

-28-

(5) Tim Pemeriksa Pajak sebagaimana dimaksud pad a ayat (1) juga dapat dibantu oleh seorang atau lebih tenaga ahli yang memiliki keahlian tertentu seperti penerjemah bahasa atau ahli di bidang teknologi informasi, yang berasal dari luar D1rektorat Jenderal Pajak, yang ditunjuk oleh Direktur Jenderal Pajak bukan sebagai Pemeriksa Pajak.

(6) Pegawai Direktorat Jenderal Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (4) atau tenaga ahli sebagaimana dimaksud pada ayat (5) bertugas berdasarkan Sura! Tugas Membantu Pelaksanaan Pemeriksaan yang diterbitkan oleh Direktur Pemeriksaan dan Penagihan atau Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak.

Pasal60

(1) Dalam hal susunan tim Pemeriksa Pajak perlu diu bah, Kepala Unit Pelaksana Pemeriksaan tidak perlu memperbarui Sura! Perintah Pemeriksaan tetapi harus menerbitkan Sura! Tug as.

(2) Dalam hal perubahan susunan tim Pemeriksa Pajak disebabkan pengalihan pelaksanaan Pemeriksaan ke Unit Pelaksana Pemeriksaan yang lain, Kepala Unit Pelaksana Pemeriksaan baru harus menerbitkan Sura! Perintah Pemeriksaan sebelum melanjutkan pelaksanaan Pemeriksaan.

Bagian Ketiga Pemanggilan dan Pertemuan Dengan Wajib Pajak

Pasal61

(1) Pemeriksa Pajak melalui Kepala Unit Pelaksana Pemeriksaan, memanggil Wajib Pajak dalam rangka Pemeriksaan Kantor dengan menggunakan Sura! Panggilan Dalam Rangka Pemeriksaan yang dilampiri dengan Daf!ar Buku, Catalan dan Dokumen Yang Wajib Dipinjamkan Dalam Rangka Pemeriksaan.

(2) Sura! Panggilan Dalam Rangka Pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus dikirimkan kepada Wajib Pajak paling lama 5 (lima) hari kerja setelah tanggal Sura! Perintah Pemeriksaan.

(3) Wajib Pajak wajib memenuhi panggilan dalam rangka Pemeriksaan Kantor sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sesuai dengan hari, tanggal, dan tempat yang tercantum dalam Sura! Panggilan Dalam Rangka Pemeriksaan.

Pasal62

(1) Dalam hal Wajib Pajak:

a. memenuhi panggilan Pemeriksaan Kantor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 131 ayat (1 ); atau

b. menenuhi panggilan Pemeriksaan Kantor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 131 ayat (1) dengan diwakili oleh pihak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (5),

Pemeriksa Pajak harus memperlihatkan Tanda Pengenal Pemeriksa Pajak dan Sura! Perintah Pemeriksaan atau Sura! Tugas kepada Wajib Pajak atau kepada pihak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (5).

(2) Dalam hal Wajib Pajak atau pihak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (5) memenuhi panggilan Pemeriksaan Kantor, Pemeriksa Pajak harus melakukan pertemuan dengan Wajib Pajak atau dengan pihak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (5) untuk menjelaskan:

a. alasan dan tujuan Pemeriksaan;

b. hak dan kewajiban Wajib Pajak selama dan setelah pelaksanaan Pemeriksaan;

/c. hak ..

Page 29: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

-29-

c. hak Wajib Pajak untuk mengajukan permohonan untuk dilakukan pembahasan dengan Tim Quality Assurance Pemeriksaan dalam hal terdapat hasil Pemeriksaan yang belum disepakati antara tim Pemeriksa Pajak dengan Wajib Pajak dalam Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan.

(3) Setelah melakukan pertemuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Pemeriksa Pajak membuat Berita Acara Pertemuan Dengan Wajib Pajak yang ditandatangani oleh tim Pemeriksa Pajak dan Wajib Pajak, atau tim Pemeriksa Pajak dan pihak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (5).

(4) Dalam hal Wajib Pajak atau pihak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (5) menolak menandatangani Berita Acara Pertemuan Dengan Wajib Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (3), Pemeriksa Pajak membuat catatan mengenai penolakan tersebut pada Berita Acara Pertemuan Dengan Wajib Pajak.

(5) Dalam hal tim Pemeriksa Pajak Ielah menandatangani Berita Acara Pertemuan Dengan Wajib Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan telah membuat catatan mengenai penolakan penandatanganan sebagaimana dimaksud pada ayat (4), pertemuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dianggap telah dilaksanakan.

Bagian Keempat Jangka Waktu Pemeriksaan

Pasal63

(1) Pemeriksaan Kantor dilakukan dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga) bulan yang dihitung sejak tanggal Wajib Pajak, wakil, kuasa, pegawai, atau anggota keluarga yang telah dewasa dari Wajib Pajak, datang memenuhi Sural Panggilan Dalam Rangka Pemeriksaan sampai dengan tanggal Laporan Hasil Pemeriksaan.

(2) Dengan alasan tertentu, jangka waktu Pemeriksaan Kantor sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diperpanjang untuk jangka waktu paling lama 3 (tiga) bulan.

(3) Alasan tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (2), yaitu:

a. Pemeriksaan Kantor diperluas ke Masa Pajak, Bagian Tahun Pajak, atau Tahun Pajak lainnya;

b. ruang lingkup Pemeriksaan Kantor meliputi seluruh jenis pajak;

c. terdapat konfirmasi atau permintaan data dan/atau keterangan kepada pihak ketiga; atau

d. berdasarkan pertimbangan tertentu dari Kepala Unit Pelaksana Pemeriksaan.

(4) Apabila dalam Pemeriksaan Kantor ditemukan indikasi transaksi yang terkait dengan transfer pricing dan/atau transaksi khusus lain yang berindikasi adanya rekayasa transaksi keuangan, pelaksanaan Pemeriksaan Kantor diubah menjadi Pemeriksaan Lapangan.

Pasal64

(1) Untuk melakukan perpanjangan jangka waktu Pemeriksaan Kantor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 63 ayat (2), Pemeriksa Pajak harus mengajukan permohonan kepada Kepala Unit Pelaksana Pemeriksaan sebelum jangka waktu Pemeriksaan Kantor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 63 ayat (1) berakhir.

(2) Kepala Unit Pelaksana Pemeriksaan dapat menyetujui atau menolak permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

(3) Kepala Unit Pelaksanaan Pemeriksaan harus menyampaikan persetujuan atau penolakan perpanjangan jangka waktu Pemeriksaan Kantor kepada Pemeriksa Pajak sebelum jangka waktu Pemeriksaan Kantor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 63 ayat (1) berakhir.

/(4) Apabila ..

Page 30: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

-30-

(4) Apabila dilakukan perpanjangan jangka waktu Pemeriksaan Kantor Pemeriksa Pajak melalui Kepala Unit Pelaksana Pemeriksaan harus memberitahukan perpanjang_an jangka waktu tersebut kepada Wajib Pajak dengan menyampa1kan Sura! Pemberitahuan Perpanjangan Jangka Waktu Pemeriksaan sebelum berakhirnya jangka waktu Pemeriksaan Kantor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 63 ayat (1) berakhir.

Pasal65

(1) Apabila permohonan perpanjangan jangka waktu Pemeriksaan Kantor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 64 ayat (1) ditolak oleh Kepala Unit Pelaksana Pemeriksaan, Pemeriksaan Kantor harus diselesaikan.

(2) Apabila perpanjangan jangka waktu Pemeriksaan Kantor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 63 ayat (2) berakhir, Pemeriksaan Kantor harus diselesaikan.

(3) Dalam hal Pemeriksaan Kantor dilakukan sehubungan dengan permohonan pengembalian kelebihan pembayaran pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 178 Undang-Undang KUP, jangka waktu Pemeriksaan Kantor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 63 ayat (1) atau Pasal 63 ayat (2) harus memperhatikan jangka waktu penyelesaian permohonan pengembalian kelebihan pembayaran pajak.

Bagian Kelima Penyelesaian Pemeriksaan

Pasal66

Pemeriksaan Kantor diselesaikan dengan cara:

a. menghentikan Pemeriksaan dengan membuat Laporan Hasil Pemeriksaan Sumir;

b. membuat Laporan Hasil Pemeriksaan, sebagai dasar penerbitan sura! ketetapan pajak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan; atau

c. mengusulkan Pemeriksaan Bukti Permulaan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.

Pasal67

(1) Penghentian Pemeriksaan Kantor dengan membuat Laporan Hasil Pemeriksaan Sumir sebagaimana dimaksud dalam Pasal 66 huruf a dilakukan dalam hal:

a. Wajib Pajak yang dilakukan Pemeriksaan Kantor tidak memenuhi panggilan Pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 61 ayat (1) dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 63 ayat (1 );

b. Pemeriksaan Kantor dilakukan terhadap Sural Pemberitahuan yang bukan merupakan permohonan pengembalian kelebihan pembayaran pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 178 Undang-Undang KUP, disetujui oleh pejabat yang berwenang untuk dilakukan Pemeriksaan Bukti Permulaan; atau

c. Pemeriksaan Kantor dilakukan alas permohonan pengembalian kelebihan pembayaran pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 178 Undang-Undang KUP ditangguhkan karena:

1) Wajib Pajak dilakukan Pemeriksaan 8ukti Permulaan dan tidak dilanjutkan dengan penyidikan tetapi diselesaikan dengan menerbitkan sur at ketetapan pajak;

2) Wajib Pajak dilakukan Pemeriksaan Bukti Permulaan dan tidak dilanjutkan dengan penyidikan karena Wajib Pajak mengungkapkan ketidakbenaran perbuatannya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (3) Undang-Undang KUP;

/3) Wajib ...

Page 31: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

-31-

3) Wajib Pajak dilakukan Pemeriksaan Bukti Permulaan dan dilanjutkan dengan penyrdrkan tetapi penyidikannya dihentikan karena tidak dilakukan penuntutan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 448 Undang-Undang KUP; atau

4) Wajib Pajak dilakukan Pemeriksaan Bukti Permulaan dan dilanjutkan dengan penyidikan dan penuntutan serta telah terdapat putusan pengadilan berkekuatan hukum tetap yang menyatakan bahwa Wajib PaJak telah melakukan tindak pidana di bidang perpajakan.

(2) Penghentian Pemeriksaan dengan membuat Laporan Hasil Pemeriksaan Sumir dengan alasan sebagaimana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, dilakukan dalam hal Sural Panggilan Dalam Rangka Pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 61 ayat (1) dikembalikan oleh pihak pos atau jasa pengiriman lainnya karena Wajib Pajak tidak ditemukan.

(3) Pemeriksaan Kantor yang dihentikan dengan membuat Laporan Hasil Pemeriksaan Sumir dengan alasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dapat dilakukan kembali apabila di kemudian hari Wajib Pajak ditemukan.

Pasal68

(1) Pembuatan Laporan Hasil Pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 66 huruf b dilakukan dalam hal:

a. Wajib Pajak yang dilakukan Pemeriksaan Kantor sehubungan dengan permohonan pengembalian kelebihan pembayaran pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 178 Undang-Undang KUP, tidak ditemukan atau tidak memenuhi panggilan Pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 61 ayat (1) dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 63 ayat (1 );

b. Wajib Pajak yang dilakukan Pemeriksaan Kantor memenuhi panggilan Pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 61 ayat (1) dan Pemeriksaan Kantor dapat diselesaikan dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 63 ayat (1) atau Pasal 63 ayat (2);

c. Wajib Pajak yang dilakukan Pemeriksaan Kantor memenuhi panggilan Pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 61 ayat (1) dan permohonan perpanjangan jangka waktu Pemeriksaan Kantor ditolak oleh Kepala Unit Pelaksana Pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 65 ayat (1 ); atau

d. Wajib Pajak yang dilakukan Pemeriksaan Kantor memenuhi panggilan Pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 61 ayat (1) dan Sural Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan belum dapat diselesaikan sampai dengan berakhirnya perpanjangan jangka waktu Pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 65 ayat (2).

(2) Sural Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan alas Pemeriksaan yang belum dapat diselesaikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d, harus disampaikan kepada Wajib Pajak dalam jangka waktu paling lama 7 (tujuh) hari sejak berakhirnya perpanjangan jangka waktu Pemeriksaan Kantor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 65 ayat (2), dan melanjutkan tahapan Pemeriksaan Kantor sampai dengan pembuatan Laporan Hasil Pemeriksaan.

(3) Apabila Pemeriksa Pajak telah menyampaikan Sural Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan dalam jangka waktu kurang dari 1 (satu) bulan sebelum berakhirnya perpanjangan jangka waktu pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 65 ayat (2), tim Pemeriksa Pajak harus melanjutkan tahapan Pemeriksaan sampai dengan pembuatan Laporan Hasil Pemeriksaan.

/Bagian ...

Page 32: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

-32-

Bagian Keenam Peminjaman Dokumen

Pasal69

(1) Wajib Pajak dalam rangka memenuhi panggilan Pemeriksaan Kantor harus membawa buku, catatan, dan/atau dokumen, termasuk data yang dikelola secara elektronik serta keterangan lain sesuai deng&n Daftar Buku, Catalan dan Dokumen Yang Wajib Dipinjamkan Dalam Rangka Pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 61 ayat (1 ).

(2) Terhadap buku, catatan, dan/atau dokumen, termasuk data yang dikelola secara elektronik serta keterangan lain yang dibawa pada saat Wajib Pajak memenuhi panggilan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pemeriksa Pajak membuatBukti Peminjaman dan Pengembalian Buku, Catalan, dan Dokumen.

(3) Dalam hal buku, catatan, dan/atau dokumen yang dipinjam berupa fotokopi dan/atau berupa data yang dikelola secara elektronik, Wajib Pajak yang diperiksa harus membuat Sura! Pernyataan bahwa fotokopi dan/atau data yang dikelola secara elektronik yang dipinjamkan kepada Pemeriksa Pajak adalah sesuai dengan aslinya.

Pasal70

(1) Pemeriksa Pajak dapat membuat Sura! Permintaan Peminjaman Buku, Catalan, dan Dokumen yang dilampiri dengan Daftar Buku, Catalan, dan Dokumen yang Wajib Dipinjamkan Dalam Rangka Pemeriksaan, dalam hal masih terdapat buku, catatan, dan/atau dokumen, termasuk data yang dikelola secara elektronik serta keterangan lain yang diperlukan tetapi belum terdapat dalam lampiran Sura! Panggilan Dalam Rangka Pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 61 ayat (1 ).

(2) Setiap penyerahan buku, catatan, dan/atau dokumen, termasuk data yang dikelola secara elektronik serta keterangan lain dari Wajib Pajak yang berkaitan dengan pemenuhan Sural Permintaan Peminjaman Buku, Catalan, dan Dokumen sebagaimana dimaksud pad a ayat (1 ), Pemeriksa Pajak harus membuat Bukti Peminjaman dan Pengembalian Buku, Catalan, dan Dokumen.

Pasal71

(1) Dalam hal Wajib Pajak tidak atau tidak sepenuhnya meminjamkan buku, catatan, dan/atau dokumen, termasuk data yang dikelola secara elektronik serta keterangan lain, Pemeriksa Pajak dapat menyampaikan:

a. Sura! Peringatan I setelah 2 (dua) minggu sejak tanggal penyampaian Sura! Panggilan Dalam Rangka Pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 61 ayat (1) atau Sura! Permintaan Peminjaman Buku, Catalan, dan Dokumen sebagaimana dimaksud dalam Pasal70 ayat (1);

b. Sura! Peringatan II setelah 3 (tiga) minggu sejak tanggal penyampaian Sura! Panggilan Dalam Rangka Pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 61 ayat (1) atau Sura! Permintaan Peminjaman Buku, Catalan, dan Dokumen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 70 ayat (1).

(2) Setiap Sura! Peringatan yang disampaikan kepada Wajib Pajak sebagaimana dimaksud pad a ayat (1) harus dilampiri dengan Daftar Buku, Catalan, Dokumen yang Belum Dipinjamkan Dalam Rangka Pemeriksaan.

(3) Apabila setelah 1 (satu) bulan sejak Sural Panggilan Dalam Rangka Pemeriksaan atau Sura! Permintaan Peminjaman Sura! Permintaan Peminjaman Buku, Catalan, dan Dokumen dikirim, Wajib Pajak tetap tidak atau tidak sepenuhnya meminjamkan buku, catatan, dan dokumen, termasuk data yang dikelola secara elektronik, atau tidak memberikan keterangan yang diminta, Pemeriksa Pajak harus membuat Berita Acara Tidak Dipenuhinya Permintaan Peminjaman Buku, Catalan, dan Dokumen disertai rincian daftar buku, catatan, dan dokumen yang wajib dipinjamkan namun belum diberikan.

/(4) Dalam ...

Page 33: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

-33-

(4) Dalam hal Wajib Pajak telah meminjamkan seluruh buku, catatan, dan/atau dokumen, termasuk data yang dikelola secara elektronik, serta keterangan lain yang diminta, Pemeriksa Pajak harus membuat Berita Acara Pemenuhan Seluruh Peminjaman Buku, Catalan dan Dokumen.

Pasal 72

(1) Dalam hal Wajib Pajak tidak atau tidak sepenuhnya meminjamkan buku, catatan, dan dokumen, termasuk data yang dikelola secara elektronik, atau !idak memberikan keterangan yang diminta berdasarkan Berita Acara Tidak Dipenuhinya Permintaan Peminjaman Buku, Catalan, dan Dokumen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 71 ayat (3), tim Pemeriksa Pajak harus menentukan dapat atau tidaknya melakukan pengujian dalam rangka menghitung besarnya penghasilan kena pajak berdasarkan bukti kompeten yang cukup sesuai dengan standar pelaksanaan Pemeriksaan.

(2) Dalam hal tim Pemeriksa Pajak tidak dapat melakukan pengujian dalam rangka menghitung besarnya penghasilan kena pajak yang disebabkan keadaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1 ), tim Pemeriksa Pajak harus menguraikan alasan dan pertimbangannya dalam Kertas Kerja Pemeriksaan.

(3) Dalam hal Pemeriksaan dilakukan terhadap Wajib Pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas dan tim Pemeriksa Pajak tidak dapat melakukan pengujian sebagaimana dimaksud pada ayat (2), penghasilan kena pajak dapat dihitung secara jabatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.

(4) Dalam hal Pemeriksaan dilakukan terhadap Wajib Pajak badan dan tim Pemeriksa Pajak tidak dapat melakukan pengujian sebagaimana dimaksud pada ayat (2), tim Pemeriksa Pajak mengusulkan Pemeriksaan Bukti Permulaan.

Bagian Ketujuh Penolakan Pemeriksaan

Pasal73

(1) Dalam hal Wajib Pajak memenuhi panggilan Pemeriksaan Kantor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 61 ayat (1 ), namun menolak untuk dilakukan Pemeriksaan, Wajib Pajak harus menandatangani Sura! Pernyataan Penolakan Pemeriksaan.

(2) Dalam hal Wajib Pajak menolak menandatangani Sural Pernyataan Penolakan Pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1 ), Pemeriksa Pajak membuat Berita Acara Penolakan Pemeriksaan yang ditandatangani oleh tim Pemeriksa Pajak.

(3) Apabila dalam jangka waktu paling lama 1 (satu) bulari sejak Sura! Panggilan Dalam Rangka Pemeriksaan diterima oleh Wajib Pajak, Wajib Pajak sama sekali tidak memenuhi panggilan Pemeriksaan Kantor, Wajib Pajak dianggap menolak untuk diperiksa dan Pemeriksa Pajak membuat Berita Acara Tidak Dipenuhinya Panggilan Pemeriksaan Oleh Wajib Pajak.

(4) Yang dimaksud dengan tanggal diterima oleh Wajib Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (3) adalah tanggal diterima sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 41 Undang-Undang KUP.

(5) Wajib Pajak dianggap menolak untuk diperiksa sebagaimana dimaksud pada ayat (3) apabila Sura! Panggilan Dalam Rangka Pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 61 ayat (1) tidak dikembalikan oleh pihak pos atau jasa pengiriman lainnya.

(6) Pemeriksa Pajak berdasarkan:

a. Sura! Pernyataan Penolakan Pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1 );

/b. Berita

Page 34: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

-34-

b. Berita Acara Penolakan Pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2); atau

c. Berita Acara Tidak Dipenuhinya Panggilan Pemeriksaan Oleh Wajib Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (3),

dapat melakukan penetapan pajak secara jabatan atau mengusulkan Pemeriksaan Bukti Permulaan.

Bagian Kedelapan Permintaan Keterangan dan/atau Penjelasan

Pasal74

(1) Dalam rangka pelaksanaan Pemeriksaan Kantor, Pemeriksa Pajak dapat meminta penjelasan yang lebih rinci dari Wajib Pajak atau meminta keterangan dan/atau bukti kepada pihak ketiga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 Undang-Undang KUP.

(2) Permintaan penjelesan yang lebih rinci dari Wajib Pajak dan/atau keterangan dari pihak ketiga sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh tim Pemeriksa Pajak sesuai dengan ketentuan sebagaimana diatur dalam Pasal 23 dan Pasal 24.

Bagian Kesembilan Pemberitahuan dan Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan

Pasal75

(1) Hasil Pemeriksaan Kantor untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan harus diberitahukan secara tertulis kepada Wajib Pajak dan Wajib Pajak diberikan hak untuk hadir dalam Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan.

(2) Pemberitahuan hasil Pemeriksaan dan pemberian hak hadir kepada Wajib Pajak dalam Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus dilakukan sesuai dengan ketentuan sebagaimana diatur dalam Pasal 25 sampai dengan Pasal 48.

(3) Dalam hal Pemeriksaan Kantor untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dihentikan dengan membuat Laporan Hasil Pemeriksaan Sumir karena Pemeriksaannya ditindaklanjuti dengan Pemeriksaan Bukti Permulaan, ketentuan mengenai penyampaian pemberitahun hasil Pemeriksaan dan pemberian hak hadir kepada Wajib Pajak dalam Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan sebagaimana dimaksud pad a ayat (1) dan ayat (2) tidak berlaku.

Bagian Kesepuluh Pelaporan Hasil Pemeriksaan

Pasal76

(1) Setiap prosedur Pemeriksaan Kantor yang ditempuh, pengujian yang dilakukan, bukti dan keterangan yang dikumpulkan serta simpulan yang diambil sehubungan dengan fakta dan data yang ditemukan dalam pemeriksaan, harus dituangkan dalam Kertas Kerja Pemeriksaan.

(2) Laporan Hasil Pemeriksaan harus disusun berdasarkan Kertas Kerja Pemeriksaan yang Ielah ditelaah oleh supervisor.

(3) Laporan Hasil Pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) digunakan oleh tim Pemeriksa Pajak sebagai dasar untuk membuat Nota Penghitungan.

/Pasal 77 ...

Page 35: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

-35-

Pasal77

Buku, catatan, dan dokumen yang dipinjam harus dikembalikan kepada Wajib PaJak dengan menggunakan Bukti Peminjaman dan Pengembalian Buku, Catalan dan Dokumen paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sejak tanggal Laporan Hasil Pemeriksaan.

Bagian Kesebelas Pembatalan Hasil Pemeriksaan

Pasal78

(1) Hasil Pemeriksaan atau sura! ketetapan pajak dari hasil Pemeriksaan Kantor yang dilaksanakan tanpa:

c. penyampaian Sura! Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan; atau

d. Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan,

dapat dibatalkan oleh Direktur Jenderal Pajak secara jabatan atau berdasarkan permohonan Wajib Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 ayat (1) huruf d Undang-Undang KUP.

(2) Dalam hal hasil Pemeriksaan Kantor atau surat ketetapan pajak dari hasil Pemeriksaan Kantor dibatalkan sebagaimana dimaksud pad a ayat (1 ). proses Pemeriksaan Kantor harus dilanjutkan dengan melakukan prosedur penyampaian Sura! Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan atau Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan.

(3) Untuk melanjutkan Pemeriksaan Kantor sebagaimana dimaksud pada ayat (2), prosedur penyampaian Sural Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan atau pelaksanaan Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan, harus dilakukan sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini.

(4) Dalam hal susunan tim Pemeriksa Pajak mengalami perubahan, penyampaian Sural Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan atau pelaksanaan Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dilakukan setelah diterbitkan Sural Tugas kepada Pemeriksa Pajak yang ditunjuk.

Bagian Kedua Belas Laporan Tersendiri Selama Pemeriksaan

Pasal79

(1) Wajib Pajak dapat mengungkapkan dalam laporan tersendiri secara tertulis mengenai ketidakbenaran pengisian Sural Pemberitahuan yang telah disampaikan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (4) Undang-Undang KUP, sepanjang tim Pemeriksa Pajak belum menyampaikan Sural Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan.

(2) Tindak lanjut proses Pemeriksaan Kantor alas pengungkapan ketidakbenaran pengisian Sura! Pemberitahuan sebagaimana dimaksud pad a ayat (1) harus dilakukan sesuai dengan ketentuan sebagaimana diatur dalam Pasal 53.

Bagian Ketiga Belas Usulan Pemeriksaan Bukti Pemulaan dan Penangguhan Pemeriksaan

Pasal80

(1) Pemeriksaan Kantor untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dapat diusulkan Pemeriksaan Bukti Permulaan apabila:

a. pada saat pelaksanaan pemeriksaan ditemukan adanya indikasi tindak pidana di bidang perpajakan;

/b. pada ...

Page 36: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

-36-

b. pada $aat Wajib Pajak badan diperik$a memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 72 ayat (4); atau

c. Wajib Pajak menolak untuk dilakukan Pemeriksaan Kantor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 73.

(2) Dalam hal Pemeriksaan Kantor yang dilakukan merupakan Pemeriksaan atas permohonan pengembalian kelebihan pembayaran pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 178 Undang-Undang KUP, usulan Pemeriksaan Bukti Permulaan harus memperhatikan jangka waktu penyelesaian permohonan pengembalian kelebihan pembayaran pajak.

(3) Dalam hal usulan Pemeriksaan Bukti Permulaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disetujui oleh pejabat yang berwenang dan Pemeriksaan Kantor yang disetujui tersebut bukan merupakan Pemeriksaan alas permohonan pengembalian kelebihan pembayaran pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 178 Undang-Undang KUP, pelaksanaan Pemeriksaan dihentikan dengan membuat Laporan Hasil Pemeriksaan Sumir sebagaimana dimaksud dalam Pasal 67 ayat (1) huruf b.

(4) Dalam hal usulan Pemeriksaan 8ukti Permulaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disetujui oleh pejabat yang berwenang dan Pemeriksaan Kantor yang disetujui tersebut terkait dengan permohonan pengembalian kelebihan pembayaran pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 178 Undang-Undang KUP, penyelesaian Pemeriksaan ditangguhkan sampai dengan:

a. Pemeriksaan 8ukti Permulaan diselesaikan dan tidak dilanjutkan dengan penyidikan;

b. Pemeriksaan 8ukti Permulaan tidak dilanjutkan karena Wajib Pajak mengungkapkan ketidakbenaran perbuatannya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (3) Undang-Undang KUP;

c. penyidikan dihentikan dan tidak dilakukan penuntutan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44A Undang-Undang KUP;

d. penyidikan dihentikan dan tidak dilakukan penuntutan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 448 Undang-Undang KUP; atau

e. diterirnanya putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap.

(5) Tim Pemeriksa Pajak dalam rangka penanguhan Pemeriksaan Kantor sebagaimana dimaksud pada ayat (4) harus membuat laporan kemajuan pemeriksaan.

Pasal81

( 1) Penghentian Pemeriksaan Kantor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 80 ayat (3) atau penangguhan Pemeriksaan Kantor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 80 ayat (4) dilakukan sebelum penerbitan Sural Perintah Pemeriksaan 8ukti Permulaan dan harus diberitahukan secara tertulis kepada Wajib Pajak dengan menyampaikan Sural Pemberitahuan Penghentian/Penangguhan Pemeriksaan Yang Ditingkatkan Ke Pemeriksaan Bukti Permulaan.

· (2) Pemberitahuan secara tertulis sebagaimana dimaksud pad a ayat (1) disampaikan bersamaan dengan penyampaian Sural Pemberitahuan Pemeriksaan Bukti Permulaan.

(3) Pada saat pemberitahuan penghentian atau penangguhan Pemeriksaan Lapangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1 ), Pemenksa Pajak mengembalikan buku, catatan, dan/atau dokumen, termasuk data yang dikelola secara elektronik serta keterangan lain yang dipinjam dari Wajib Pajak dengan menggunakan Bukti Peminjaman dan Pengembalian Buku, Catalan dan Dokurnen.

/Pasal 82 ...

Page 37: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

-3 7-

Pasal82

(1) Pemeriksaan Kantor yang ditangguhkan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 80 ayat (4) dilanjutkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, apabila:

a. Pemeriksaan Bukti Permulaan tidak dilanjutkan dengan penyidikan dan tidak ada penerbitan sural ketetapan pajak;

b. penyidikan dihentikan karena tidak dilakukan penuntutan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44A Undang-Undang KUP; atau

c. diterimil putusan pengadilan yang Ieiah mempunyai kekuatan hukum tetap sebagaimana dimaksud dalam Pasal 80 ayat (4) huruf e yang menyatakan Wajib Pajak bebas atau lepas dari segala tuntutan hukum.

(2) Pemeriksaan Kantor yang ditangguhkan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 80 ayat (4) dihentikan dan dibuat Laporan Hasil Pemeriksaan Sumir sebagaimana dimaksud dalam Pasal 67 ayat (1) huruf c, apabila:

a. Pemeriksaan Bukti Permulaan tidak dilanjutkan dengan penyidikan namun diselesaikan dengan menerbilkan sural kelelapan pajak;

b. Pemeriksaan Bukti Permulaan lidak dilanjutkan dengan penyidikan karena Wajib Pajak mengungkapkan ketidakbenaran perbuatannya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (3) Undang-Undang KUP;

c. penyidikan dihentikan karena tidak dilakukan penuntutan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 448 Undang-Undang KUP; atau

d. dilerima putusan pengadilan yang Ieiah mempunyai kekuatan hukum letap sebagaimana dimaksud dalam Pasal 80 ayat (4) huruf e yang menyatakan bahwa Wajib Pajak Ieiah melakukan tindak pidana di bidang perpajakan.

(3) Dalam hal Pemeriksaan Lapangan dilanjulkan sebagaimana dimaksud pada ayat (1 ), Wajib Pajak harus meminjamkan kembali buku, catatan, dan/alau dokumen,.lermasuk data yang dikelola secara elektronik serta keterangan lain yang telah dikembalikan oleh Pemeriksa Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 81 ayat (3).

(4) Dalam hal Pemeriksaan Kantor dilanjutkan sebagaimana dimaksud pada ayat (1 ), jangka waktu Pemeriksaan Kantor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 63 ayat (1 ), atau ayat (2), diperpanjang untuk jangka waktu paling lama 3 (tiga) bulan.

(5) Dalam hal Pemeriksaan Kantor dihenlikan sebagaimana dimaksud pada ayal (2), penghenlian Pemeriksaan lersebul harus diberilahukan kepada Wajib Pajak dengan menyampaikan Sura! Pemberitahuan Penghentian Pemeriksaan.

BABIV PENYAMPAIAN KUESIONER PEMERIKSAAN

Bag ian Kesalu Penyampaian Formulir Kuesioner Oleh Tim Pemeriksa Pajak

Pasal83

(1) Dalam rangka meningkatkan kualitas dan akuntabililas Pemeriksaan, Pemeriksa Pajak wajib menyampaikan Formulir Kuesioner kepada Wajib Pajak yang diperiksa.

(2) Dalam hal Pemeriksaan yang dilakukan merupakan Pemeriksaan Lapangan, penyampaian Formulir Kuesioner sebagaimana dimaksud pad a ayat (1) disampaikan bersamaan dengan pertemuan dengan Wajib Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) alau ayat (2).

(3) Dalam hal Pemeriksaan yang dilakukan merupakan Pemeriksaan Kantor penyampaian Formulir Kuesioner sebagaimana dimaksud pada ayal (1) disampaikan bersamaan dengan pertemuan dengan Wajib Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 62 ayal (2).

/(4) Pada ..

Page 38: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

-38-

(4) Pada saat penyampaian Formulir Kuesioner Pemeriksaan, Tim Pemeriksa Pajak harus menjelaskan kepada Wajib Pajak mengenai Kuesioner Pemeriksaan.

Bagian Kedua Pengembalian Formulir Kuesioner Pemeriksaan

Pasal84

Wajib Pajak dapat menyampaikan Formulir Kuesioner yang telah diisi kepada:

a. Direktur Pemeriksaan dan Penagihan dalam hal Unit Pelaksana Pemeriksaan adalah Direkorat Pemeriksaan dan Penagihan; atau

b. Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak dalam hal Unit Pelaksana Pemeriksaan adalah Kantor Pelayanan Pajak.

Bagian Ketiga Evaluasi atas Kuesioner Pemeriksaan

Pasal 85

(1) Direktur Pemeriksaan dan Penagihan atau Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak harus melakukan pengawasan atas penyampaian Formulir Kuesioner Pemeriksaan.

(2) Formulir Kuesioner Pemeriksaan yang telah dikembalikan oleh Wajib Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 84, digunakan oleh Direktur Pemeriksaan dan Penagihan atau Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak sebagai bahan untuk melakukan evaluasi atas kepuasan Wajib Pajak terhadap pelaksanaan Pemeriksaan.

BABV KETENTUAN LAIN-LAIN

Pasa186

Jenis dan bentuk sural, dokumen dan/atau daftar yang diperlukan dalam pelaksanaan Pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan, menggunakan formulir sebagaimana terdapat dalam lampiran Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini.

BABVI KETENTUAN PERALIHAN DAN PENUTUP

Pasal87

Pad a saat Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini mulai berlaku:

1. Terhadap Sura\ Perintah Pemeriksaan yang diterbitkan sebelum tanggal 3 Mei 2011 dan sampai berlakunya Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini belum selesai, Pemeriksaannya tetap dilakukan berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nom or 1 g/PJ/2008 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pemeriksaan Lapangan atau Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor 20/PJ/2008 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pemeriksaan Kantor.

2. Terhadap Sural Perintah Pemeriksaan yang diterbitkan sejak tanggal 3 Mei 2011 dan belum diselesaikan sampai dengan berlakunya Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini, maka prosedur Pemeriksaan yang belum selesai tersebut dilakukan berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini.

3. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nom or 1 gJPJ/2008 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pemeriksaan Lapangan dan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor 20/PJ/2008 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pemeriksaan Kantor, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

/Pasal 88.

Page 39: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

-39--

l Pasal88

Peraturan Dire , ur Jenderal Pajak ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 15 November 2011

.;1J RAHMANY 95411111981121001

Page 40: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

LAMP IRAN

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK

NOMOR PER- 34/PJ/2011

TENTANG

PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK MENGUJI KEPATUHAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN

Page 41: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

No.

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

16.

17.

18.

19.

20.

21.

22.

23.

24.

25.

26. -

Lampiran: Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-34/PJ/2011 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Pemeriksaan Untuk Menguji Kepatuhan Pemenuhan Kewajiban Perpajakan

BENTUK, JENIS, FORMULIR, SURAT, DAN DAFTAR YANG DIGUNAKAN DALAM PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK MENGUJI KEPATUHAN PEMENUHAN

KEWAJIBAN PERPAJAKAN

Jenis Dokumen Pemeriksaan Pemeriksaan La~an Kantor

Tanda Pengenal Pemeriksa Pajak ~ ~ Sural Perinlah Pemeriksaan ~ ~ Sural Tug as ~ ~ Sural Tugas Membanlu Pelaksanaan Pemeriksaan ~ ~ Sural Pemberitahuan Pemeriksaan Lapangan ~ X

Surat Panggilan Dalam Rangka Pemeriksaan X ~ Berita Acara Pertemuan Dengan Wajib Pajak ~ ~ Bukli Peminjaman dan Pengembalian Buku, Catalan, dan Dokumen ~ ~ Sural Permintaan Peminjaman Buku, Catalan, dan Dokumen ~ ~ Daftar Buku, Catalan, Dokumen Yang Wajib Dipinjamkan Dalam

~ ~ Rangka Pemeriksaan

Sural Pernyataan Wajib Pajak (foto kopi dan data yang dikelola ~ ~ secara elektronik sesuai dengan aslinya)

Sural Permintaan Bantuan Tenaga Ahli ~ ~ Sural Peringatan I atau Sural Peringatan II ~ ~ Daftar Buku, Catalan, dan Dokumen yang Belum Dipinjamkan

.,) .,) Dalam Rangka Pemeriksaan

Berila Acara Pemenuhan Seluruh Peminjaman Buku, Catalan, dan .,) ~ Dokumen

Berita Acara Tidak Dipenuhinya Peminjaman Buku, Catalan, dan ~ ~ Dokumen

Pemberitahuan Perpanjangan Jangka Waktu Pemeriksaan ~ ~ Sural Pernyataan Penolakan Pemeriksaan ~ ~ Berila Acara Penolakan Pemeriksaan ~ ~ Sural Pernyalaan Penolakan Membantu Kelancaran Pemeriksaan ~ X

Berila Acara Penolakan Membantu Kelancaran Pemeriksaan ~ X

Berita Acara Wajib Pajak Tidak Berada di Tempal .,) X

Berita Acara Tidak Dipenuhinya Panggilan Pemeriksaan Oleh Wajib X ~ Pajak

Sural Panggilan I atau Sural Panggilan II Untuk Memberikan ~ ~ Keterangan

Berita Acara Pemberian Kelerangan Wajib Pajak ~ ~ Sural Permintaan Kelarangan/Bukti ~ ~

Page 42: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

No.

27.

28.

29.

30.

31.

32.

33.

34.

35.

36.

37.

38

39.

40.

41.

42.

43.

44.

45.

46.

47.

48.

Lampiran: Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-34/PJ/2011 Tenlang Pelunjuk Pelaksanaan Pemeriksaan Unluk Menguji Kepaluhan Pemenuhan Kewajiban Perpajakan

BENTUK, JENIS, FORMULIR, SURAT, DAN DAFTAR YANG DIGUNAKAN DALAM PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK MENGUJI KEPATUHAN PEMENUHAN

KEWAJIBAN PERPAJAKAN

Jenis Dokumen Pemeriksaan Pemeriksaan Lapangan Kantor

Sura! Peringatan I atau Sura! Peringatan II Dalam Rangka -.J -.J Perminlaan Keterangan/Bukli

Berita Acara Tidak Dipenuhinya Permintaan Kelerangan/Bukli -.J -.J

Sural Pemberilahuan Hasil Pemeriksaan -.J -.J

Daftar Temuan Pemeriksaan -.J -.J Sural Pernyataan Penolakan Menerima Sural Pemberilahuan Hasil

-.J -.J Pemeriksaan

Berila Acara Penolakan Menerima Sural Pemberilahuan Hasil -.J -.J Pemeriksaan

Lembar Pernyataan Perselujuan Hasil Pemeriksaan -.J -.J Sura! Pemberilahuan Perpanjangan Jangka Waklu Penyampaian

-.J -.J Tanggapan Hasil Pemeriksaan

Berila Acara Tidak Disampaikannya Tanggapan Tertulis Alas Hasil -.J -.J Pemeriksaan

Undangan Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan -.J -.J Sura! Pernyalaan Penolakan Menerima Undangan Pembahasan

-.J -.J Akhir Hasil Pemeriksaan

Berita Acara Penolakan Menerima Undangan Pembahasan Akhir -.J -.J Hasil Pemeriksaan

Risalah Pembahasan -.J -.J

Berila Acara Kelidakhadiran Wajib Pajak Dalam Rangka -.J -.J Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan

Sural Permohonan Pembahasan Dengan Tim Quality Assurance -.J -.J Pemeriksaan

Undangan Untuk Menghadiri Pembahasan Dengan Tim Quality -.J -.J Assurance Pemeriksaan

Risalah Pembahasan Tim Quality Assurance Pemeriksaan -.J -.J

Berita Acara Ketidakhadian Wajib Pajak Dalam Pembahasan -.J -.J DenganTim Quality Assurance Pemeriksaan

Sural Panggilan Untuk Menandatangani Berita Acara Pembahasan -.J -.J Akhir Hasil Pemeriksaan

Berita Acara Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan -.J -.J

lkhtisar Hasil Pembahasan Akhir -.J -.J

Sural Pemberitahuan Penghentian/Penangguhan Pemeriksaan yang -.J -.J Dilingkalkan ke Pemeriksaan Bukti Permulaan

Page 43: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

No.

49.

50.

51.

Lampi ran: Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-34/PJ/2011 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Pemeriksaan Untuk Menguji Kepatuhan Pemenuhan Kewajiban Perpajakan

BENTUK, JENIS, FORMULIR, SURAT, DAN DAFTAR YANG DIGUNAKAN DALAM PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK MENGUJI KEPATUHAN PEMENUHAN

KEWAJIBAN PERPAJAKAN

Jenis Dokumen Pemeriksaan Pemeriksaan

Laoanaan Kantor Sural Pemberitahuan Penghentian Pemeriksaan ~ ~ Formulir Kuesioner Pemeriksaan Lapangan ~ X

Formulir Kuesioner Pemeriksaan Kantor X ~

Page 44: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

Muka Dalam:

KEMENTERIAN KEUANGAN R.I. DIREKTORAT JENDERAL PAJAK . .. .. .. . .. . . .... . .. . . .. .. .. . . . . ................ li'ID

KARTU TANDA PENGENAL PEMERIKSA PAJAK

Nom or Berlaku s.d.

............... 'f!~ .............................. m~

!''!"~~

Pasfoto ('J)

Tanda Tangan:

.................... . .................... j!~j

KEMENTERIAN KEUANGAN Rl DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

......................................................... ('1i

KARTU TANDA PENGENAL PEMERIKSA PAJAK

14 em

Nama NIP Pangkat/Gol. Jabatan

................. ......................... '(6'>' .. en (8) (9)

adalah pegawai Direktorat Jenderal Pajak atau Tenaga Ahli yang berwenang melakukan pemeriksaan di bidang perpajakan berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan 9 em sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 dalam wilayah . . . . . . . . . . . . .. . . ...... c:'f(l)

. . . . . . . . . . . . . . . . . ' . . . . . ' . ' . . . . . . a.n. Direktur Jenderal Pajak

.................. ············· (ll!j

NIP

Page 45: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

Bentuk Ukuran

Warna:

PETUNJUK PENGISIAN KARTU TANDA PENGENAL PEMERIKSA PAJAK

Persegi empat, bersampul, dan dilipat. Panjang 14 em. Lebar 9 em.

Muka Dalam Warna dasar Warna tulisan Warna dasar Warna tulisan

Putih bertransparan tulisan DJP. Hitam.

Muka Luar/Sampul Biru tua.

Angka 1

Angka 2

Angka 3

Angka 4

Angka 5

Angka 6

Angka 7

Angka 8

Angka 9

Angka 10

Angka 11

Angka 12

Kuning emas.

Diisi dengan nama Kantor yang menerbitkan Kartu Tanda Pengenal Pemeriksa Pajak.

Diisi dengan Nomor: ITPPP/ ..... /20 .... sebagai berikut:

a. Kantor Pusat DJP (Dit. Rikpa) menggunakan nom or: .... ITPPP/PJ .. /20 ... b. KPP men!:Jgunakan nomor: ... /TPPP/WPJ ... /KP .. ./20 .. .

Diisi dengan tanggal, bulan, dan tahun habis masa berlakunya.

Pasfoto berwarna ukuran 2 x 3 dengan latar belakang berwarna biru.

Tanda Iangan Pemeriksa Pajak.

Diisi dengan nama Pemeriksa Pajak.

Diisi dengan NIP Pemeriksa Pajak.

Diisi dengan Pangkat dan Golongan Pemeriksa Pajak.

Diisi dengan jabatan Pemeriksa Pajak.

Bila dikeluarkan oleh Kantor Pusat DJP (Dit. Rikpa), diisi: "seluruh Indonesia". Bila dikeluarkan oleh Kantor Pelayanan Pajak, diisi: nama Unit Pelaksana Pemeriksaan yang bersangkutan.

Diisi dengan tempat dan tanggal Kartu Tanda Pengenal Pemeriksa Pajak diterbitkan.

Diisi dengan kantor, nama, NIP, Ianda Iangan, dan cap jabatan pejabat yang menerbitkan Kartu Tanda Pengenal Pemeriksa Pajak.

Page 46: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK ......................................................................... ~1:)

SURAT PERINTAH PEMERIKSAAN

Nom or PRIN- . .. .. . .. . . .. .. .. . .... (2)

Kepada Saudara yang namanya terse but di bawah ini: .. ..

NAMA/Nip···· • . ··.·. I . PANGKAT/GOL No. .. · . JABATAN . .

~~~ .:If} ~ .. tll' .:.J (~)

diperintahkan untuk melakukan pemeriksaan di bidang perpajakan sesuai dengan Undang­Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 terhadap Wajib Pajak:

Nama

NPWP

Ala mat

Masa & Tahun Pajak :

Kode/Kriteria Pemeriksaan

Tujuan Pemeriksaan

ITJIIIIIIIIDIIIIIIII

I I I I I I I

(7) (8)

(~)

n!l>

I I I I ( .................... . .................................. ) (ff)

Menguji Kepatuhan Pemenuhan Kewajiban Perpajakan

............ ' ............. 20 .... .. a.n. Direktur Jenderal Pajak

NIP

(12)

(.13)

Page 47: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

Angka 1

Angka 2

Angka 3

Angka 4

Angka 5

Angka 6

Angka 7

Angka 8

Angka 9

Angka 10

Angka 11

Angka 12

Angka 13

PETUNJUK PENGISIAN SURAT PERINTAH PEMERIKSAAN

Cukup jelas.

Diisi dengan nomor Sural Perintah Pemeriksaan.

Cukup jelas.

Diisi dengan Nama dan NIP Pemeriksa Pajak.

Diisi dengan Pang kat dan Golongan Pemeriksa Pajak.

Diisi dengan jabatan Pemeriksa Pajak "Supervisor", "Ketua Tim", atau "Anggota Tim".

Diisi dengan nama Wajib Pajak yang akan diperiksa.

Diisi dengan Nomor Pokok Pajak yang akan diperiksa.

Diisi dengan ala mat Wajib Pajak yang akan diperiksa.

Diisi dengan Masa Pajak dan Tahun Pajak yang akan diperiksa.

Contoh: 1. Pemeriksaan dilakukan untuk Masa Pajak Januari s.d Mei Tahun 2010,

maka diisi:

CII 1 I 1 I QJ 2. Pemeriksaan dilakukan untuk Tahun Pajak 2010 dan Ia hun bukunya sam a

dengan tahun kelender, maka diisi:

CII 1 I 1 I o I ~I 1~1 2~1 1~1 o~l

3. Pemeriksaan dilakukan untuk Tahun Pajak 2010, namun tahun bukunya mulai tanggal1 April 2010 sampai dengan 31 Maret 2011, maka diisi

[Q:]4 11 16] lo 13 11 11 I Diisi dengan Kode Pemeriksaan dan Kriteria Pemeriksaan berdasarkan kode dan kriteria pemeriksaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, misalnya: 1182 (Rutin Lebih Bayar- Seluruh Jenis Pajak).

Diisi dengan !em pat dan tanggal diterbitkannya Sura! Perintah Pemeriksaan.

Diisi dengan jabatan, nama, NIP, Ianda Iangan dan cap jabatan dari Kepala Unit Pelaksana Pemeriksaan.

Page 48: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK ......................................................................... (j'j

SURAT TUGAS

N ST 'i"''J' omor: -.............. ,''!'.

Dalam rangka melanjulkan pemeriksaan terhadap Wajib Pajak:

Nama

NPWP

Ala mat

NomordantanggaiSPP

""' "'" ' """' " ' ' ' '" ' ' ' ' " ' (;3)

CDI I I II I I IDCD::::JI I I I (if) {5)

......... " . . . ............................................ {6) dengan ini ditugaskan kepada Saudara:

No. NAMA/NIP ··.·· PAN(>t<~T/GOL JABATAN KETERANGAN -·-·

171 (!f) n . ·~· ll~oj L .... (:11j

mengganlikan:

No. NAMA/NIP ..

.·······PAN.G.~.ATI.GOL I JABATAN KETERANGAN . .·. -

(12.) n:~>. ~1:~·) ~~·s· ....... ) (16)

untuk melakukan pemeriksaan di bidang perpajakan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahu 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009.

. ... ,... 20 ... Mn a.n. Direklur Jenderal Pajak

'(.18)

NIP Tembusan:

................ . ......... ~~·~~

Page 49: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

Angka 1

Angka 2

Angka 3

Angka 4

Angka 5

Angka 6

Angka 7

Angka 8

Angka 9

Angka 10

Angka 11

Angka 12

Angka 13

Angka 14

Angka 15

Angka 16

Angka 17

Angka 18

Angka 19

Cukup jelas.

PETUNJUK PENGISIAN SURATTUGAS

Diisi dengan nomor Sural Tug as.

Diisi dengan nama Wajib Pajak yang diperiksa.

Diisi dengan Nemer Pokok Wajib Pajak yang diperiksa.

Diisi dengan ala mat Wajib Pajak yang diperiksa.

Diisi dengan nom or dan tanggal Sural Perintah Pemeriksaan.

Cukup jelas.

Diisi dengan nama dan NIP Pemeriksa Pajak yang diberi tugas untuk menyelesaikan pemeriksaan.

Diisi dengan Pangkat dan Golongan Pemeriksa Pajak yang diberi tugas untuk menyelesaikan pemeriksaan.

Diisi dengan jabatan Pemeriksa Pajak yang diberi tugas untuk menyelesaikan pemeriksaan "Supervisor", "Ketua Tim", atau "Anggota Tim".

Diisi dengan status Pemeriksa, "Mengganti" atau "Menambah"

Cukup jelas.

Diisi dengan nama dan NIP Pemeriksa Pajak yang dialihtugaskan atau digantikan.

Diisi dengan Pangkat dan Golongan Pemeriksa Pajak yang dialihtugaskan atau digantikan.

Diisi dengan jabatan Pemeriksa Pajak yang dialihtugaskan atau digantikan "Supervisor", "Ketua Tim", atau "Anggota Tim".

Diisi apabila diperlukan.

Diisi dengan tempat dan tanggal diterbitkannya Sural Tugas.

Diisi dengan jabatan, nama, NIP, tanda Iangan dan cap jabatan dari Kepala Unit Pelaksana Pemeriksaan.

Diisi dengan nama Wajib Pajak yang bersangkutan.

,, if. /fL-

Page 50: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

\i)d , KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

"!'-" ......................................................................... (~j

SURAT TUGAS MEMBANTU PELAKSANAAN PEMERIKSAAN

Nomor: .............. 1:21

Sehubungan dengan pelaksanaan pemeriksaan terhadap Wajib Pajak:

Nama

NPWP ITJIIIIIIIIDIIIIIIII Ala mat

NomordantanggaiSPP

dengan ini ditugaskan kepada Saudara:

Nama

NIP

Pekerjaan/Jabatan

Ala mat

(Zl (8)

(~)

lf!lj

sebagai Tenaga Ahli untuk membantu pelaksanaan pemeriksaan sesuai dengan keahlian Saudara dalam bidang . . . . ......... ~1illl

Tembusan: 1. ·················· .......... . 2. ·································

...................... ' ............ 20 ..... .

...................... ············ ............... ..

NIP

(12)

(1~)

Page 51: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

Angka 1

Angka 2

Angka 3

Angka 4

Angka 5

Angka 6

Angka 7

Angka 8

Angka 9

Angka 10

Angka 11

Angka 12

Angka 13

Angka 14

Angka 15

PETUNJUK PENGISIAN SURAT TUGAS MEMBANTU PELAKSANAAN PEMERIKSAAN

Cukup jelas.

Diisi dengan nom or Sural Tugas Membantu Pelaksanaan Pemeriksaan.

Diisi dengan nama Wajib Pajak yang diperiksa.

Diisi dengan Nom or Pokok Wajib Pajak yang diperiksa.

Diisi dengan alamat Wajib Pajak yang diperiksa.

Diisi dengan nomor dan tanggal Sural Perintah Pemeriksaan.

Diisi dengan nama Tenaga Ahli yang ditugaskan untuk membantu pelaksanaan pemeriksaan.

Diisi dengan NIP Tenaga Ahli yang ditugaskan untuk membantu pelaksanaan pemeriksaan apabila Tenaga Ahli tersebut Pegawai Negeri Sipil.

Diisi dengan pekerjaan/jabatan Tenaga Ahli yang ditugaskan untuk membantu pelaksanaan pemeriksaan.

Diisi dengan alamat Tenaga Ahli yang ditugaskan untuk membantu pelaksanaan pemeriksaan.

Diisi dengan keahlian yang dimiliki oleh Tenaga Ahli.

Diisi dengan tempat dan tanggal Sural Tugas Membantu Pelaksanaan Pemeriksaan dikeluarkan. Diisi dengan jabatan, nama, NIP, dan Ianda Iangan serta cap jabatan dari pejabat yang mengeluarkan Sural Tugas Membantu Pelaksanaan Pemeriksaan. Diisi dengan Kepala Unit Pelaksana Pemeriksaan yang melakukan pemeriksaan.

Diisi dengan nama Wajib Pajak yang diperiksa.

Page 52: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

Nom or Hal

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK ......................................................................... m:1

""'" ................... (~') Pemberitahuan Pemeriksaan Lapangan

. .. . . . ' .......... 20 .... (3)

Yth. ....... . ........ . ······························· (~~

Sehubungan dengan Sural Perintah Pemeriksaan nom or ................. tanggal. ............ (S) bersama ini diberitahukan bahwa:

No. Nama/NIP ' ••. • •. <· •. ···:··· ... ·

Pangkat/Gol. Jabatan ·.·· .... • ....

"(6j (q'llj r~! (9)

diperintahkan untuk melakukan Pemeriksaan Lapangan di bidang perpajakan terhadap perusahaan/pekerjaan Saudara di bawah ini:

Nama

NPWP

Alamat ITJI I I II I I 101 I I 11'---L __._1]_

1:~ol

(:If) (~2j

(i~'~) Masa & Tahun Pajak : I I I I I I I I I I Tujuan Pemeriksaan : Menguji Kepatuhan Pemenuhan Kewajiban Perpajakan Wajib Pajak

Untuk kelancaran jalannya pemeriksaan, diminta agar Saudara rnemperlihatkan dan/atau meminjamkan buku atau catatan dan dokumen, memberikan bantuan sepenuhnya, serta memberikan keterangan yang diperlukan.

Menolak untuk dilakukan pemeriksaan atau tidak membantu kelancaran jalannya pemeriksaan, dapat dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Undang­Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009.

Demikian untuk menjadi perhatian Saudara dan alas kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Diterima oleh

Jabatan

Tanggal

Tanda tangan/cap

""'1!'':'1 ............ C:~:!H .................................. ~~:l()

........... (;~1.f . . . . . . . . . . . til:~1

NIP

Page 53: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

Angka 1

Angka 2

Angka 3

Angka 4

Angka 5

Angka 6

Angka 7

Angka 8

Angka 9

Angka 10

Angka 11

Angka 12

Angka 13

Angka 14

Angka 15

Angka 16

Angka 17

Angka 18

PETUNJUK PENGISIAN SURAT PEMBERITAHUAN PEMERIKSAAN LAPANGAN

Cukup jelas.

Diisi dengan nomor Sural Pemberitahuan Pemeriksaan Lapangan.

Cukup jelas.

Diisi dengan nama dan alamat Wajib Pajak yang diperiksa.

Diisi dengan nomor dan tanggal Sural Perintah Pemeriksaan.

Cukup jelas.

Diisi dengan nama dan NIP Pemeriksa Pajak.

Diisi dengan Pangkat dan Go Iongan Pemeriksa Pajak.

Diisi dengan jabatan Pemeriksa Pajak "Supervisor"', "Kelua Tim", atau "Anggota Tim".

Diisi dengan nama Wajib Pajak yang akan diperiksa.

Diisi denga~ Nom or Pokok Wajib Pajak yang akan diperiksa.

Diisi dengan ala mat Wajib Pajak yang akan diperiksa.

Diisi dengan Masa Pajak dan Tahun Pajak yang akan diperiksa.

Contoh: 1. Pemeriksaan dilakukan untuk Masa Pajak Januari s.d Mei Tahun 2010,

maka diisi:

0[1 1 I 1 I ![] 2. Pemeriksaan dilakukan untuk Tahun Pajak 2010 dan !a hun bukunya sama

dengan tahun kelender, maka diisi:

[:Q]111ItfJ 3. Pemeriksaan dilakukan untuk Tahun Pajak 2010, namun tahun bukunya

mulai tanggal1 April 2010 sampai dengan 31 Maret 2011, maka diisi

loi411IQJ [01311111 Diisi dengan jabatan, nama, NIP, Ianda Iangan serta cap dari Kepala Unit Pelaksana Pemeriksaan.

Diisi dengan nama penerima Sura! Pemberitahuan Pemeriksaan Lapangan.

Diisi dengan jabatan penerima Sura! Pemberitahuan Pemeriksaan Lapangan.

Diisi dengan tanggal terima Sural Pemberitahuan Pemeriksaan Lapangan.

Diisi dengan Ianda Iangan penerima dan cap perusahaan penerima Sural Pemberitahuan Pemeriksaan Lapangan.

Page 54: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

Nomor Hal

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK ............................................................... , ......... (.j')

.................... ~~1 ........................ 20 ... (3) Panggilan Dalam Rangka Pemeriksaan

Yth ......................... . ... ... ... ... ... ... ... ... .. .... 141

Sehubungan dengan Sural Perintah Pemeriksaan nomor ............... tanggal ............ (5) bersama ini diberitahukan bahwa:

No. Nama/NIP . ·. · ··. Pangkat/Gol . Jabatan

rsj ~~;j ''!f Ll (9)

diperintahkan untuk melakukan Pemeriksaan Kantor di bidang perpajakan terhadap perusahaan/pekerjaan Saudara di bawah ini:

Nama

NPWP

Alamat

Masa & Tahun Pajak

ITJI I I II I I 101 I I II I IJ

I I I I I L I I I I

(1'Qj (1J) (~·2)

([3)

Tujuan Pemeriksaan Menguji Kepatuhan Pemenuhan Kewajiban Perpajakan Wajib Pajak

Untuk kelancaran jalannya pemeriksaan, diharapkan kedatangan Saudara ke kantor kami dengan membawa buku, catatan dan dokumen pendukung sebagaimana terlampir, memberikan bantuan sepenuhnya, serta memberikan keterangan yang diperlukan pada:

Hari/Tanggal

Tempat

Waktu

: ..................................................................... ([i~j : ...................................................................... (~:!!! . . .. .. .... . . . . .. .. .. .. .. . . .. . .. .. . . . .. .. .. .. .. . .. .. . . ..... (i(~j

Menolak untuk dilakukan pemeriksaan atau tidak membantu kelancaran jalannya pemeriksaan, dapat dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tala Cara Perpajakan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009.

Demikian untuk menjadi perhatian Saudara dan alas kerja samanya diucapkan terima kasih.

. ........................................ ~~;t;j

NIP

Page 55: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

Angka 1

Angka 2

Angka 3

Angka 4

Angka 5

Angka 6

Angka 7

Angka 8

Angka 9

Angka 10

Angka 11

Angka 12

Angka 13

Angka 14

Angka 15

Angka 16

Angka 17

PETUNJUK PENGISIAN SURAT PANGGILAN DALAM RANGKA PEMERIKSAAN

Cukup jelas.

Diisi dengan nom or Sural Panggilan Dalam Rangka Pemeriksaan.

Cukup jelas.

Diisi dengan nama dan ala mat Wajib Pajak yang diperiksa.

Diisi dengan nomor dan tanggal Sural Perintah Pemeriksaan.

Cukup jelas.

Diisi dengan nama dan NIP Pemeriksa Pajak.

Diisi dengan Pang kat dan Golongan Pemeriksa Pajak.

Diisi dengan jabatan Pemeriksa Pajak "Supervisor", "Ketua Tim", atau "Anggota Tim".

Diisi dengan nama Wajib Pajak yang akan diperiksa.

Diisi dengan Nomor Pokok Wajib Pajak yang akan diperiksa.

Diisi dengan a lam at Wajib Pajak yang akan diperiksa.

Diisi dengan Masa Pajak dan Tahun Pajak yang akan diperiksa.

Contoh: 1. Pemeriksaan dilakukan untuk Masa Pajak Januari s.d Mei Tahun 2010,

maka diisi:

LiJ111IOJ 2. Pemeriksaan dilakukan untuk Tahun Pajak 2010 dan tahun bukunya sama

dengan tahun kelender, maka diisi:

3. Pemeriksaan dilakukan untuk Tahun Pajak 2010, namun tahun bukunya mulai tanggal1 April 2010 sampai dengan 31 Maret 2011, maka diisi

[J[TIJ::::UQJ LQJ 3 1 1 1 1 I

Cukup jelas.

Cukup jelas.

Cukup jelas.

Diisi dengan jabatan, nama, NIP, tanda tangan serta cap dari Kepala Unit Pelaksana Pemeriksaan.

Page 56: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

········································································· (})

BERITA ACARA PERTEMUAN DENGAN WAJIB PAJAK

Pad a hari ini .............. tanggal ......... bulan ............. tahun ........... (.2) berdasarkan Surat Perintah Pemeriksaan nom or . . .............. tanggal ..................... (3), kami yang tersebut di bawah ini:

No. Nama/NIP .. •

Pangkat/Gol. Jabatan

~~~ (§i I~i (7)

selaku tim Pemeriksa Pajak pada ................ . [ij;), telah melakukan pertemuan dengan:

Nama ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .... 1:~1

Pekerjaan

Ala mat

dalam hal ini bertindak selaku:

'Wil' .C.!!l ~1I1!)

0 Wajib Pajak;

dari Wajib Pajak:

Owakil; 0 Kuasa 0 Pihak yang mewakili (12)

Nama

NPWP

Ala mat

untuk:

DDUIJI I I 101 I I 1.__1 .__..._

1. menjelaskan alasan dan tujuan dilakukan pemeriksaan;

t11.~l '(~·:sl

2. menjelaskan hak dan kewajiban Wajib Pajak selama dan setelah pelaksaaan pemeriksaan; 3. hak Wajib Pajak mengajukan permohonan permohonan untuk dilakukan pembahasan

dengan Tim Quality Assurance Pemeriksaan dalam hal terdapat hasil pemeriksaan yang belum disepakati antara tim Pemeriksa Pajak dengan Wajib Pajak dalam Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan; dan

4. menyampaikan dan menjelaskan Formulir Kuesioner Pemeriksaan.

Demikian Be rita Acara Pertemuan Dengan Wajib Pajak ini dibuat dengan sebenarnya dan ditandatangani oleh:

Wajib Pajak/Wakii!Kuasa/ Pihak Yang Mewakili *)

*) Caret yang tidak perlu

Tim Pemeriksa Pajak: Supervisor,

NIP

Ketua Tim,

NIP

Anggota,

NIP

Page 57: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

Angka 1

Angka 2

Angka 3

Angka 4

Angka 5

Angka 6

Angka 7

Angka 8

Angka 9

Angka 10

Angka 11

Angka 12

Angka 13

Angka 14

Angka 15

Angka 16

Angka 17

Angka 18

Angka 19

PETUNJUK PENGISIAN BERITA ACARA PERTEMUAN DENGAN WAJIB PAJAK

Cukup jelas.

Diisi dengan hari, tanggal, bulan, dan tahun ditandatanganinya Berita Acara Pertemuan dengan Wajib Pajak.

Diisi dengan nomor dan tanggal Sura! Perintah Pemeriksaan.

Cukup jelas.

Diisi dengan nama dan NIP Pemeriksa Pajak.

Diisi dengan Pangkat dan Golongan Pemeriksa Pajak.

Diisi dengan jabatan Pemeriksa Pajak "Supervisor", "Ketua Tim", atau "Anggota Tim".

Diisi dengan nama Unit Pelaksana Pemeriksaan.

Diisi dengan nama Wajib Pajak, wakil dari Wajib Pajak, kuasa dari Wajib Pajak, atau pihak yang mewakili dari Wajib Pajak.

Diisi dengan pekerjaan Wajib Pajak, wakil dari Wajib Pajak, kuasa dari Wajib Pajak, atau pihak yang mewakili dari Wajib Pajak.

Diisi dengan alamat Wajib Pajak, wakil dari Wajib Pajak, kuasa dari Wajib Pajak, atau pihak yang mewakili dari Wajib Pajak. Diisi dengan Ianda '>/ pad a kotak yang diperlukan.

Diisi dengan nama Wajib Pajak yang diperiksa.

Diisi dengan Nom or Pokok Wajib Pajak yang diperiksa.

Diisi dengan a lam at Wajib Pajak yang diperiksa.

Diisi dengan nama dan Ianda Iangan Wajib Pajak, wakil dari Wajib Pajak, kuasa dari Wajib Pajak, atau pihak yang mewakili dari Wajib Pajak.

Diisi dengan nama, NIP, dan Ianda Iangan Supervisor tim Pemeriksa Pajak.

Diisi dengan nama, NIP, dan Ianda Iangan Kelua Tim Pemeriksa Pajak.

Diisi dengan nama, NIP, dan Ianda Iangan Anggola tim Pemeriksa Pajak (disesuaikan dengan jumlah anggota tim PemeriksaPajak).

'7) rL.

Page 58: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK ......................................................................... (ifi

BUKTI PEMINJAMAN DAN PENGEMBALIAN BUKU, CATATAN, DAN DOKUMEN

Nama Wajib Pajak

NPWP :[]][I I II I I 101 I I II I I I (2)

(3)

(4)

(5j

Ala mat Wajib Pajak

Nomor dan Tanggal SPP

No. Jenis/Nama Buku, Catatan, dan Dokumen

. ...

(EI) ·(~~

I Diterima oleh:

.... . . . .. .. .. .. . .. . . . ............... " .... "." ~~!:~~ NIP

/ Diterima oleh:

~ ... , .. ~ Tanggal: ............................................. ,~,;!./

............ .. ...................................... ()'(;~j

I

Dipinjamkan Dikembalikan Keterangan lengkap/tidak lengkap/tidak

lengkap lengkap

{Q) @) (~0)

I Diserahkan oleh:

Tanggal ............................................ (f~j

.................. ············· ·························· (~4)

I Dikembalikan oleh:

Tanggal: ......................................... (.~ij

......................................... (1~ NIP

J

Page 59: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

Angka 1

Angka 2

Angka 3

Angka 4

Angka 5

Angka 6

Angka 7

Angka 8

Angka 9

Angka 10

Angka 11

Angka 12

Angka 13

Angka 14

Angka 15

Angka 16

Angka 17

Angka 18

Catatan:

PETUNJUK PENGISIAN BUKTI PEMINJAMAN DAN PENGEMBALIAN

BUKU. CATATAN. DAN DOKUMEN

Cukup jelas.

Diisi dengan nama Wajib Pajak yang diperiksa.

Diisi dengan Nom or Pokok Wajib Pajak yang diperiksa.

Diisi dengan ala mat Wajib Pajak yang diperiksa.

Diisi dengan nomor dan tanggal Sural Perinlah Pemeriksaan.

Cukup jelas.

Diisi dengan buku, catatan, dan dokumen yang dipinjam, baik dalam bentuk manual maupun data elektronik.

Diisi dengan jumlah dan satuan buku, catatan, dan/atau dokumen yang dipinjam, misalnya 1 odner, 2 set, 3 compact disci, dsb.

Diisi dengan "Lengkap" alau "Tidak Lengkap" alas keberadaaan buku, catatan, dan dokumen yang dipinjam pada saal peminjaman.

Diisi dengan "Lengkap" alau "Tidak Lengkap" alas keberadaaan buku, calatan, dan dokumen yang dipinjam pada saal pengembalian.

Diisi dengan tanggal peminjaman buku, calatari, dan/atau dokumen.

Diisi dengan nama, NIP, dan Ianda Iangan Supervisor yang menerima buku, catatan, dan/atau dokumen yang dipinjam.

Diisi dengan tanggal penyerahan buku, catatan, dan/atau dokumen.

Diisi dengan nama, Ianda tangan, dan jabatan Wajib Pajak, wakil dari Wajib Pajak, kuasa dari Wajib Pajak, atau pihak yang mewakili Wajib Pajak, yang menyerahkan buku, catatan, dan/alau dokumen yang dipinjam.

Diisi dengan tanggal terima pengembalian buku, calatan, dan/atau dokumen.

Diisi dengan nama, Ianda Iangan, dan jabatan Wajib Pajak, wakil dari Wajib Pajak, atau kuasa dari Wajib Pajak yang menerima buku, catatan, dan/atau dokumen yang dipinjam. Dalam hal wakil dari Wajib Pajak diisi juga dengan jabatannya.

Diisi dengan tanggal pengembalian buku, catatan, dan/atau dokumen.

Diisi dengan nama, NIP, dan tanda Iangan Supervisor yang mengembalikan buku, catatan, dan/atau dokumen yang dipinjam.

Bukti Peminjaman dan Pengembalian Buku, Catalan, dan Dokumen, dibuat pada saat: 1. Peminjaman buku, catatan, dan/atau dokumen dilakukan di tempat Wajib Pajak; 2. Wajib Pajak menyerahkan buku, catatan, dan/atau dokumen dalam rangka memenuhi

lampiran Sura! Panggilan Dalam Rangka Pemeriksaan (Pemeriksaan Kantor); 3. Wajib Pajak menyerahkan buku, catatan, dan/atau dokumen dalam rangka memenuhi Sura!

Permintaan Peminjaman Buku, Catalan, dan Dokumen (Pemeriksaan Lapangan atau Pemeriksaan Kantor).

Page 60: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

Nom or Sifat Lampiran Hal

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

·········································································('f)

·-w· ........... " f.:) Segera

. . ... ' ......... 20 .... (~)

".. . . ........ (~} Permintaan Peminjaman Buku, Catalan, dan Dokumen

Yth ........................ .

.... ...... ... .... [~!

Sehubungan dengan pelaksanaan Sural Perintah Pemeriksaan nomor . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . .. .. . . tanggal . . ... .. .. .. .. .. . . 1:~1 dengan ini diminta kepada Saudara untuk meminjamkan buku, catatan, dan dokurnen yang menjadi dasar pembukuan atau pencatatan serta dokumen lain yang berhubungan dengan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas Saudara sebagairnana daftar terlampir.

Buku atau catatan dan dokumen yang diperlukan dalam pemeriksaan tersebut diharapkan sudah kami terima paling lama 7 (tujuh) hari kerja setelah sural ini Saudara terima. Buku atau catatan dan dokumen tersebut di alas akan dikembalikan kepada Saudara setelah pemeriksaan selesai dilaksanakan.

Demikian untuk menjadi perhatian Saudara dan atas kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Diterima oleh

Jabatan

Tanggal

Tanda tangan/cap

•..................... lli! .......... ······· {lf}

•Fli'KI' : ..................... \0J~:i """"! : .................... !~:4:1

Supervisor

....................................... rn NIP

Page 61: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

Angka 1

Angka 2

Angka 3

Angka 4

Angka 5

Angka 6

Angka 7

Angka 8

Angka 9

Angka 10

Angka 11

PETUNJUK PENGISIAN SURAT PERM INT AAN PEMINJAMAN BUKU. CATATAN. DAN DOKUMEN

Cukup jelas.

Diisi dengan nomor Sural Permintaan Peminjaman Buku, Catalan, dan Dokumen.

Cukup jelas.

Cukup jelas.

Diisi dengan nama dan ala mat Wajib Pajak yang diperiksa.

Diisi dengan nomor dan tanggal Sural Perintah Pemeriksaan. Oa/am hal pemeriksaan adalah Pemeriksaan Kantor maka setelah tanggal Sural Perintah Pemeriksaan ditambahkan dengan kalimat "dan untuk melengkapi buku, catatan, dan dokumen yang diperlukan dalam pemeriksaan tetapi belum tercantum dalam lampiran Sural Panggilan Dalam Rangka Pemeriksaan nomor .............. tanggal ....... " (diisi nomor dan tangga/ Sural Panggilan Da/am Rangka Pemeriksaan)

Diisi dengan nama, NIP, tanda Iangan Supervisor serta cap Unit Pelaksana Pemeriksaan.

Diisi dengan nama penerima Sural Permintaan Peminjaman Buku, Catalan, dan dokumen.

Diisi dengan jabatan penerima Sural Permintaan Peminjaman Buku, Catalan, dan dokumen.

Diisi dengan tanggal terima Sural Permintaan Peminjaman Buku, Catalan, dan dokumen.

Diisi dengan tanda Iangan penerima dan cap perusahaan penerima Sural PermintaanPeminjaman Buku, Catalan, dan Dokumen.

Page 62: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK ......................................................................... (,n

DAFTAR BUKU, CAT A TAN, DOKUMEN YANG WAJIB DIPINJAMKAN DALAM RANGKA PEMERIKSAAN

NAMAWAJIB PAJAK ·································································· f2) NPWP .................................................................. (3) ALA MAT : .................................................................. (4)

NO. JENIS/NAMA BUKU, CATATAN DAN DOKUMEN KETERANGAN

(5j '''!r' (.J {7)

..................... , ............ 20 ... (8) Supervisor

................................. (~j NIP

Page 63: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

Angka 1

Angka 2

Angka 3

Angka 4

Angka 5

Angka 6

Angka 7

Angka 8

Angka 9

Catatan:

PETUNJUK PENGISIAN DAFTAR BUKU, CAT AT AN, DAN DOKUMEN YANG WAJIB

DIPINJAMKAN DALAM RANGKA PEMERIKSAAN

Cukup jelas.

Diisi dengan nama Wajib Pajak yang diperiksa

Diisi dengan Nomor Pokok Wajib Pajak yang diperiksa

Diisi dengan alamat Wajib Pajak yang diperiksa.

Cukup jelas.

Diisi dengan jenis/nama buku, catatan, dan/atau dokumen lainya yang wajib dipinjamkan serta tahun pajaknya.

Diisi bila perlu.

Diisi dengan nama tempat, tanggal, bulan, dan tahun dibuatnya daftar buku, catatan, dan dokumen ini.

Diisi dengan nama, NIP, Ianda Iangan Supervisor serta cap Unit Pelaksana Pemeriksaan.

Daftar Buku, Catalan, Dan Dokumen Yang Wajib Dipinjamkan Dalam Rangka Pemeriksaan digunakan sebagai lampiran dari: 1. Sural Panggilan Dalam Rangka Pemeriksaan (Pemeriksaan Kantor); 2. Sural Permintaan Peminjaman Buku, Catalan, Dan Dokumen (Pemeriksaan Lapangan atau

Pemeriksaan Kantor).

Page 64: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

SURAT PERNYATAAN WAJIB PAJAK

Yang bertanda Iangan di bawah ini:

Nama

Pekerjaan/Jabatan

Ala mat

.............. ' . " " .. . . . . . . . . . . ·(··~·.:)• ........................ \!

.......................................................... t?J ...................................................... {3j

dalam hal ini bertindak selaku:

0 Wajib Pajak; 0 Wakil; [] Kuasa; (~J dari Wajib Pajak:

Nama

NPWP

Alamat

dengan ini menyatakan bahwa dalam rangka pelaksanaan Sural Perintah Pemeriksaan:

Nomor

Tanggal

I~> {~)

(!;)

(6) (7)

telah menyerahkan kepada tim Pemeriksa Pajak berupa fotokopi dan/atau data yang dikelola secara elektronik alas buku, catatan, dan dokumen yang dibuat dari dan sesuai dengan aslinya.

Demikian sural pernyataan ini dibuat dan ditandatangani dengan penuh kesadaran dan tanpa paksaan dari siapapun, serta kami bersedia untuk bertanggung jawab alas segala akibat hukum yang timbul dari pernyataan ini.

...................... , ............ 20 ... (~pj Yang membuat pernyataan,

*)

*) Catalan: diberi meterai Rp 6.000,00

Page 65: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

Angka 1

Angka 2

Angka 3

Angka 4

Angka 5

Angka 6

Angka 7

Angka 8

Angka 9

Angka 10

Angka 11

PETUNJUK PENGISIAN SURAT PERNYATAAN WAJIB PAJAK

Diisi dengan nama Wajib Pajak, wakil dari Wajib Pajak, atau kuasa dari Wajib Pajak yang menandatangani Sura! Pernyataan Wajib Pajak.

Diisi dengan pekerjaan/ Wajib Pajak, wakil dari Wajib Pajak, atau kuasa dari Wajib Pajak yang menandatangani Sura! Pernyataan Wajib Pajak.

Diisi dengan alamat Wajib Pajak, wakil dari Wajib Pajak, atau kuasa dari Wajib Pajak yang menandatangani Sura! Pernyataan Wajib Pajak.

Diisi dengan tanda .J pada kotak yang diperlukan.

Diisi dengan nama Wajib Pajak yang diperiksa.

Diisi dengan Nomor Pokok Wajib Pajak yang diperiksa.

Diisi dengan ala mat Wajib Pajak yang diperiksa.

Diisi dengan nomor Sural Perintah Pemeriksaan.

Diisi dengan langgal Sural Perintah Pemeriksaan.

Diisi dengan tempat, langgal, bulan, dan tahun Sura! Pernyataan Wajib Pajak dibuat.

Diisi dengan nama Wajib Pajak, wakil dari Wajib Pajak, atau kuasa dari Wajib Pajak yang menandatangani Sural Pernyataan Wajib Pajak dan diberi meterai Rp6.000,00.

Page 66: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

Nomor Sifat Lampiran Hal

Yth ............... .

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

········································································· 'f:U

''!f " """"" "" (J Segera

1''= """""'""" '" ~~) Permintaan Bantuan Tenaga Ahli

''" '' '''""' ,20 ... (3.)

. . . . . " " " . . . . . . . . . . l'!!j

Nama

NPWP

Ala mat

Sehubungan dengan pemeriksaan terhadap Wajib Pajak:

COl I I II I I 101 I I II I IJ (G) (~j

(8)

dan sesuai dengan ketentuan Pasal 34 ayat (2) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tala Cara Perpajakan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009, maka dalam rangka membantu pelaksanaan pemeriksaan, dengan ini diminta bantuan untuk menugaskan pegawai Saudara sebagai Tenaga Ahli yang kami butuhkan dalam bidang , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , .. , , , .. ..(~)

Demikian alas kerjasama Saudara diucapkan terima kasih .

Diterima oleh

Jabatan

Tanggal

Tanda tangan/cap

Tembusan: r.'I'"~P'''i

. , , , , . , , ... , .. , , , , , . (11;o~

(iJ!I1 ~a:~~

l~~J '('!17~.'1''

.. dh

. . . .. " .. """" ............... '""" .(fOj

NIP

Page 67: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

Angka 1

Angka 2

Angka 3

Angka 4

Angka 5

Angka 6

Angka 7

Angka 8

Angka 9

Angka 10

Angka 11

Angka 12

Angka 13

Angka 14

Angka 15

PETUNJUK PENGISIAN SURAT PERMINTAAN BANTUAN TENAGA AHLI

Cukup jelas.

Diisi dengan nomor Sural Permintaan Bantuan Tenaga Ahli.

Cukup jelas.

Cukup jelas.

Diisi dengan nama dalan alamat instansi tempat Tenaga Ahli bekerja untuk diminta bantuannya.

Diisi dengan nama Wajib Pajak yang diperiksa

Diisi dengan Nom or Pokok Wajib Pajak yang diperiksa.

Diisi dengan a lam at Wajib Pajak yang diperiksa.

Diisi dengan bidang keahlian yang dibutuhkan dalam rangka membantu pelaksanaan pemeriksaan.

Diisi dengan jabatan, nama, NIP, dan Ianda Iangan serta cap jabatan Kepala Unit Pelaksana Pemeriksaan yang mengeluarkan Sural Permintaan Bantuan Tenaga Ahli.

Diisi dengan nama penerima Sural Permintaan Bantuan Tenaga Ahli.

Diisi dengan jabatan penerima Sural Permintaan Bantuan Tenaga Ahli.

Diisi dengan tanggal diterimanya Sural Permintaan Bantuan Tenaga Ahli.

Diisi dengan Ianda Iangan penerima Sural Permintaan Bantuan Tenaga Ahli.

Diisi dengan Direktur Pemeriksaan dan Penagihan dalam hal Unit Pelaksana Pemeriksaan Pemeriksaan adalah Direktorat Pemeriksaan dan Penagihan atau Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak alas Unit Pelaksana Pemeriksaan dalam hal Unit Pelaksana Pemeriksaan adalah Kantor Pelayanan Pajak.

Page 68: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK ......................................................................... (1'J

Nom or Sifat Lampiran Hal

..................... ('?) Segera

··~~ .. ............... fib Peringatan 1/Peringalan II *)

Yth ......................... .

... ...... ......... ...... ... .... ~~~

.................. ' . ... . .... 20... (3)

Sebagai pelaksanaan pemeriksaan berdasarkan Sural Perintah Pemeriksaan nomor ........................ langgal .................. (§J, Saudara Ieiah diminta untuk meminjamkan buku atau calalan dan dokumen yang menjadi dasar pembukuan alau pencatatan, serta dokumen lain yang berhubungan dengan kegialan usaha alau pekerjaan bebas Saudara dengan Sural Permintaan Peminjaman Buku, Catalan, dan Dokumen nomor ............................ tanggal ................. (7), namun sampai dengan tanggal sural ini dibuat, Saudara:

D sama sekali tidak meminjamkan

D meminjamkan sebagian '(:~)

buku atau catatan dan dokumen yang kami perlukan.

Sehubungan dengan hal tersebut, Saudara diminta agar segera menyerahkan buku atau catatan dan dokumen seperti dalam daftar terlampir paling lam bat pad a tanggal ............... (9).

Perlu kami ingatkan bahwa terhadap Saudara dapat dilakukan pemeriksaan bukti permulaan atau pajak yang terutang dihitung secara jabatan apabila Saudara tidak memenuhi permintaan peminjaman buku, catatan, dan dokumen tersebut di atas.

Atas perhatian Saudara diucapkan terima kasih.

Diterima oleh

Jabatan

Tanggal

Tanda tangan/cap

*) caret yang tidak perlu.

''"'"N : .................... (!!11111

rr1 ···········l!f!~:

: ..................... ~~1 1"'1~'~

I .. · .. · .. · ........... l~ol:tl '

Supervisor

............................... 00) NIP

Page 69: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

Angka 1

Angka 2

Angka 3

Angka 4

Angka 5

Angka 6

Angka 7

Angka 8

Angka 9

Angka 10

Angka 11

Angka 12

Angka 13

Angka 14

PETUNJUK PENGISIAN SURAT PERINGATAN 1/PERINGATAN II

Cukup jelas.

Diisi dengan nomor Sural Peringatan I atau Sural Peringatan II.

Cukup jelas.

Cukup jelas. (lampirannya adalah Daftar Buku, Catalan, dan Dokumen yang Belum Dipinjamkan Dalam Rangka Pemeriksaan).

Diisi dengan nama dan alamat Wajib Pajak yang diberikan Sural Peringatan I atau Sural Peringatan II.

Diisi dengan nom or dan tanggal Sural Perintah Pemeriksaan.

Diisi dengan nomor dan tanggal Sural Permintaan Peminjaman Buku, Catalan, dan Dokumen.

Untuk Pemeriksaan Kantor berlaku ketentuan sebagai berikut: 1. apabila Wajib Pajak tidak memenuhi peminjaman buku, catatan, dan atau

dokumen yang diminta dalam lampiran Sural Panggilan Dalam Rangka Pemeriksaan maka Sural Permintaan Peminjaman Buku, Catalan, dan Dokumen diganti dengan Sural Panggilan Dalam Rangka Pemeriksaan beserta nomor dan tanggalnya.

2. apabila Wajib Pajak tidak memenuhi peminjaman buku, catatan, dan atau dokumen yang diminta dalam lampiran Sural Panggilan Dalam Rangka Pemeriksaan dan Sural Permintaan Peminjaman Buku, Catalan, dan Dokumen maka diisi dengan Sural Panggilan Dalam rangka Pemeriksaan beserta nomor dan tanggalnya dan Sural Permintaan Peminjaman Buku, Catalan, dan Dokumen beserta nomor dan tanggalnya.

Diisi dengan menandai X atau -1 pada kotak yang diperlukan.

Diisi dengan batas waktu yang harus diserahkannya buku, catatan, dan dokumen yang dipinjam.

Diisi dengan nama, NIP, dan Ianda Iangan Supervisor serta cap Unit Pelaksana Pemeriksaan.

Diisi dengan nama penerima Sural Peringatan I atau Surat Peringatan II.

Diisi dengan jabalan penerima Sural Peringatan I alau Sural Peringalan II.

Diisi dengan langgal lerima Sural Peringalan I alau Sural Peringalan II.

Diisi dengan Ianda Iangan penerima dan cap perusahaan penerima Sural Peringalan I alau Sural Peringalan II.

Page 70: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

······························ ································· .......... (1,)

DAFTAR BUKU, CATATAN, DOKUMEN YANG BELUM DIPINJAMKAN DALAM RANGKA PEMERIKSAAN

NAMAWAJIB PAJAK ·································································· (2)

NPWP .................................................................. j3)

ALA MAT .................................................................. (<ii

NO. JENIS/NAMA BUKU, CATATAN DAN DOKUMEN KETERANGAN

($) r§j (i)

......... ''''' ',,,,.,,,,,,,20 ''(Iii Supervisor

"' '' "" (~) NIP

Page 71: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

Angka 1

Angka 2

Angka 3

Angka 4

Angka 5

Angka 6

Angka 7

Angka 8

Angka g

Catalan:

PETUNJUK PENGISIAN DAFTAR BUKU, CATATAN, DAN DOKUMEN YANG BELUM

DIPINJAMKAN DALAM RANGKA PEMERIKSAAN

Cukup jelas.

Diisi dengan nama Wajib Pajak yang diperiksa.

Diisi dengan Nomor Pokok Wajib Pajak yang diperiksa.

Diisi dengan ala mat Wajib Pajak yang diperiksa.

Cukup jelas.

Diisi dengan jenis/nama buku, catatan, dan dokumen lain yang belum dipinjamkan serta tahun pajaknya.

Diisi apabila diperlukan.

Diisi dengan nama tempat, tanggal, bulan, dan tahun dibuatnya Daftar Buku, Catalan, dan Dokumen yang Belum Dipinjamkan Dalam Rangka Pemeriksaan.

Diisi dengan nama, NIP, dan Ianda Iangan Supervisor serta cap Unit Pelaksana Pemeriksaan.

Daflar ini merupakan lampiran dari Sural Peringalan I alau Sural Peringatan II

Page 72: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK ......................................................................... (:jJ

BERITA ACARA PEMENUHAN SELURUH PEMINJAMAN BUKU, CATATAN, DAN DOKUMEN

Pad a hari ini . . . . . . . . . . . . . . tanggal ....... bulan .......... tahun .. .. .. .. .. .. (:?) berdasarkan Sura! Perintah Pemeriksaan nomor: ................ tanggal ............ : ..... , l'3) maka kami yang tersebut di bawah ini selaku tim Pemeriksa Pajak pad a ............. (ijJ yang ditugaskan untuk melakukan pemeriksaan terhadap Wajib Pajak:

Nama

NPWP

Ala mat [01 I I II I I 101 I I II I IJ

dengan ini menyatakan bahwa seluruh buku, catatan, dan dokumen yang diminta sebagaimana dimaksud dalam Sura! Permintaan Peminjaman Buku, Catalan dan Dokumen nom or .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. . tanggal ................... .(~} telah dipenuhi peminjamannya oleh Wajib Pajak kepada tim Pemeriksa Pajak.

Demikian Berita Acara Pemenuhan Seluruh Peminjaman Buku, Catalan dan Dokumen ini dibuat dengan sebenarnya atas kekuatan sumpah jabatan, kemudian ditutup dan ditandatangani oleh tim Pemeriksa Pajak.

Tim Pemeriksa Pajak: Supervisor,

.............................. ... (9) NIP

Mengetahui: ................................... r:~~~~ Ketua Tim,

................................ 119) NIP

Anggota, NIP

................................. (nJ NIP

Page 73: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

Angka 1

Angka 2

Angka 3

Angka 4

Angka 5

Angka 6

Angka 7

Angka 8

Angka 9

Angka 10

Angka 11

Angka 12

PETUNJUK PENGISIAN BERITA ACARA PEMENUHAN SELURUH PEMINJAMAN

BUKU. CAT AT AN. DAN DOKUMEN

Cukup jelas.

Diisi dengan hari, tanggal, bulan, dan tahun ditandatanganinya Berita Acara Pemenuhan Seluruh Peminjaman Buku, Catalan, dan Dokumen.

Diisi dengan nomor dan tanggal Sura! Perintah Pemeriksaan.

Diisi dengan nama Unit Pelaksana Pemeriksaan.

Diisi dengan nama Wajib Pajak yang diperiksa.

Diisi dengan Nomor Pokok Wajib Pajak yang diperiksa

Diisi dengan ala mat Wajib Pajak yang diperiksa.

Disii dengan nomor dan tanggal Sural Permintaan Peminjaman Buku, Catalan, dan Dokumen.

Untuk Pemeriksaan Kantor berlaku ketentuan sebagai berikut: 1. apabila Wajib Pajak tidak memenuhi peminjaman buku, catatan, dan atau

dokumen yang diminta dalam lampiran Sura! Panggilan Dalam Rangka Pemeriksaan maka Sural Permintaan Peminjaman Buku, Catalan, dan Dokumen diganti dengan Sura! Panggilan Dalam Rangka Pemeriksaan beserta nomor dan tanggalnya.

2. apabila Wajib Pajak tidak memenuhi peminjaman buku, catatan, dan atau dokumen yang diminta dalam lampiran Sural Panggilan Dalam Rangka Pemeriksaan dan Sura! Permintaan Peminjaman Buku, Catalan, dan Dokumen maka diisi dengan Sura! Panggilan Dalam rangka Pemeriksaan beserta nomor dan tanggalnya dan Sural Permintaan Peminjaman Buku, Catalan, dan Dokumen beserta nomor dan tanggalnya.

Diisi dengan nama, NIP, dan Ianda Iangan Supervisor tim Pemeriksa Pajak.

Diisi dengan nama, NIP, dan Ianda Iangan Ketua Tim Pemeriksa Pajak.

Diisi dengan nama, NIP, dan tanda Iangan Anggota tim Pemeriksa Pajak. (disesuaikan dengan jumlah anggota tim Pemeriksa Pajak)

Diisi dengan jabatan, nama, NIP, dan Ianda Iangan Kepala Unit Pelaksana Pemeriksaan serta cap jabatan.

Page 74: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

········································································· (j;j

BERIT A ACARA TIDAK DIPENUHINY A PEMINJAMAN BUKU, CATATAN DAN DOKUMEN

Pad a hari ini ................. tanggal ....... bulan .......... tahun ........... (?) berdasarkan Sural Perintah Pemeriksaan Nomor: ................. tanggal ............... , .. , (~) maka kami yang terse but di bawah ini selaku tim Pemeriksa Pajak pada ................... (4) yang ditugaskan untuk melakukan pemeriksaan terhadap Wajib Pajak:

Nama

NPWP ITJ I I I I L I I I 01 I I II I I J (5) (6) "7 Ll Ala mat

dengan ini menyatakan bahwa seluruh/sebagian*) buku, catatan dan dokumen yang diminta sebagaimana dimaksud dalam Surat Permintaan Peminjaman Buku, Catalan dan Dokumen nom or ................ Tanggal . . . . .. .. . . !:!!:! tidak dipenuhi peminjamannya oleh Wajib Pajak kepada tim Pemeriksa Pajak.

Demikian Berita Acara Tidak Dipenuhinya Peminjaman Buku, Catalan dan Dokumen ini dibuat dengan sebenarnya atas kekuatan sumpah jabatan, kemudian ditutup dan ditandatangani oleh tim Pemeriksa Pajak.

Mengetahui: ................................ (~'gj

NIP

Tim Pemeriksa Pajak: Supervisor,

................................ (9) NIP

Ketua Tim,

............................. (fO) NIP

Anggota,

NIP

Page 75: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

Angka 1

Angka 2

Angka 3

Angka 4

Angka 5

Angka 6

Angka 7

Angka 8

Angka 9

Angka 10

Angka 11

Angka 12

PETUNJUK PENGISIAN BERITA ACARA TIDAK DIPENUHINYA SELURUH PEMINJAMAN BUKU. CATATAN. DAN DOKUMEN

Cukup jelas.

Diisi dengan hari, tanggal, bulan, dan tahun ditandatanganinya Berita Acara Pemenuhan Seluruh Peminjaman Buku, Catalan, dan Dokumen.

Diisi dengan nom or dan tanggal Sural Perintah Pemeriksaan.

Diisi dengan nama Unit Pelaksana Pemeriksaan.

Diisi dengan nama Wajib Pajak yang diperiksa.

Diisi dengan Nomor Pokok Wajib Pajak yang diperiksa.

Diisi dengan a lama! Wajib Pajak yang diperiksa.

Disii dengan nomor dan tanggal Sural Permintaan Peminjaman Buku, Catalan, dan Dokumen.

Untuk Pemeriksaan Kantor berlaku ketentuan sebagai berikut: 1. apabila Wajib Pajak tidak memenuhi peminjaman buku, catatan, dan atau

dokumen yang diminta dalam lampiran Sural Panggilan Dalam Rangka Pemeriksaan maka Sural Permintaan Peminjaman Buku, Catalan, dan Dokumen diganti dengan Sural Panggilan Dalam Rangka Pemeriksaan beserta nom or dan tanggalnya.

2. apabila Wajib Pajak tidak memenuhi peminjaman buku, catatan, dan atau dokumen yang diminta dalam lampiran Sural Panggilan Dalam Rangka Pemeriksaan dan Sural Permintaan Peminjaman Buku, Catalan, dan Dokumen maka diisi dengan Sural Panggilan Dalam rangka Pemeriksaan beserta nomor dan tanggalnya dan Sural Permintaan Peminjaman Buku, Catalan, dan Dokumen beserta nom or dan tanggalnya.

Diisi dengan nama, NIP, dan Ianda Iangan Supervisor tim Pemeriksa Pajak.

Diisi dengan nama, NIP, dan tanda Iangan Ketua Tim Pemeriksa Pajak.

Diisi dengan jabatan, nama, NIP, dan Ianda Iangan Anggota tim Pemeriksa Pajak. (disesuaikan dengan jumlah anggota tim Pemeriksa Pajak)

Diisi dengan nama, NIP, dan Ianda tanggan Kepala Unit Pelaksana Pemeriksaan serta cap jabatan.

. ~ - L .... -·'

Page 76: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK ......................................................................... [1)

Nomor Sifat Hal

.................. {~j . . .. ... ' ........ 20 . (J) Segera Pemberitahuan Perpanjangan Jangka Waktu Pemeriksaan

Yth .......................................... . ...................................... rm

Sehubungan dengan pelaksanaan pemeriksaan di bidang perpajakan terhadap perusahaan/pekerjaan Saudara di bawah ini:

Nama .......................................................................... M NPWP

Ala mat ITJ I I I Jl I I JD I I I II I I I

Masa & Tahun Pajak : I I I I I I I I I I Tujuan Pemeriksaan : Menguji Kepatuhan Pemenuhan Kewajiban Perpajakan

(Ei) ('7)

(8)

berdasarkan Sura! Perintah Pemeriksaan nom or: .. .. .. . . . . . . . . . . . . . . . tanggal . . . . . . . . . . . . . . . (9) bersama ini diberitahukan bahwa jangka waktu pemeriksaan terhadap Saudara, kami perpanjang

~H·o~ ~)·mr selama ...................... ~: .. ,.:1 dengan alasan ............................ j;1idd).

Demikian untuk menjadi perhatian.

Tembusan: ........................... (~1~j

Diterima oleh

Jabatan

Tanggal

Tanda tangan/cap

: .................... l;ll!l ,., . .,~

: .................... {:if;i!J

"if«' ..... .. t .. J : ........ ·-~~~:Y

. ...................................... (~2)

NIP

Page 77: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

Angka 1

Angka 2

Angka 3

Angka 4

Angka 5

Angka 6

Angka 7

Angka 8

Angka 9

Angka 10

Angka 11

Angka 12

Angka 13

Angka 14

Angka 15

Angka 16

Angka 17

PETUNJUK PENGISIAN SURAT PEMBERITAHUAN PERPANJANGAN

JANGKA WAKTU PEMERIKSAAN

Cukup jelas.

Diisi dengan nomor Sural Pemberitahuan Perpanjangan Jangka Waktu Pemeriksaan.

Cukup jelas.

Diisi dengan dan alamal Wajib Pajak yang diperiksa.

Diisi dengan nama Wajib Pajak yang diperiksa.

Diisi dengan Nom or Pokok Wajib Pajak yang diperiksa.

Diisi dengan ala mat Wajib Pajak yang diperiksa.

Diisi dengan Masa Pajak dan Tahun Pajak yang akan diperiksa.

Conloh: 1. Pemeriksaan dilakukan untuk Masa Pajak Januari s.d Mei Tahun 2010,

maka diisi:

CQ:I 1 I 1 I OJ 2. Pemeriksaan dilakukan untuk Tahun Pajak 2010 dan tahun bukunya sam a

dengan lahun kelender, maka diisi:

CQ: I 1 I 1 I o I l,--1;-lr:2-:-lr-1;-lr:o"l

3. Pemeriksaan dilakukan untuk Tahun Pajak 2010, namun tahun bukunya mulai tanggal 1 April 2010 sampai dengan 31 Maret 2011, maka diisi

[Jfi411IJ5l IOI3I1111

Diisi ciengan nomor dan langgal Sural Perinlah Pemeriksaan.

Diisi dengan jangka waklu (periode) perpanjangannya, misalnya 4 bulan.

Diisi dengan alasan perpanjangan jangka waktu pemeriksaan.

Diisi dengan jabatan, nama, NIP, dan Ianda tanggan Kepala Unit Pelaksana Pemeriksaan serta cap jabalan.

Diisi dengan: 1. Direklur Pemeriksaan dan Penagihan dalam hal inslruksi/persetujuan

pemeriksaan dilerbilkan oleh Direklur Jenderal Pajak alau Direklur Pemeriksaan dan Penagihan; alau

2. Kepala Kantor Wilayah DJP dalam hal inslruksi/persetujuan/penugasan pemeriksaan diterbitkan oleh Kepala Kantor Wilayah DJP.

Diisi dengan nama penerima Sural Pemberitahuan Perpanjangan Jangka Waktu Pemeriksaan.

Diisi dengan jabalan penerima Sural Pemberilahuan Perpanjangan Jangka Waklu Pemeriksaan.

Diisi dengan langgal lerima Sural Pemberilahuan Perpanjangan Jangka Waktu Pemeriksaan I.

Diisi dengan Ianda Iangan penerima dan cap perusahaan penerima Sural Pemberilahuan Perpanjangan Jangka Waklu Pemeriksaan.

Page 78: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

I SURAT PERNYATAAN PENOLAKAN PEMERIKSAAN

I

Yang bertanda tangan di bawah ini: I

Nama

Pekerjaan/Jabatan

Alamat

. ...!... ..... . . . ........................ m I I . . . . . . . . i . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ' . . . ' . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

I ....................................................

~~:)

!31 dalam hal ini bertindak selaku:

D Wajib Pajak; Dwakil; 0Kuasa: ('~)

dari Wajib Pajak:

Nama .. ' ..... ' ''. -~'.'. ' ... ' ................................................... .

NPWP DOl il I If I I 101 I I II I I I Ala mat ............. l ............................................................ .

!

!$") (6j

fl)

Sehubungan dengan pemeriksalan oleh tim Pemeriksa Pajak dari Direktorat Jenderal Pajak: I

No. . Nama/NIP .. j 'Ji •· Pangk~t/Golongan Jabatan

' I I

(lij 11!) I !~:Q~i (~j)

I I I

berdasarkan Sur at Perintah PJmeriksaan nomor ............................. tanggal .. . . .. .. . . . .. . (1:~) dengan ini menyatakan menola~ pemeriksaan dengan alasan ............................................... (1'3)

Demikian Surat Perny~taan Penolakan Pemeriksaan ini dibuat dan ditandatangani dengan penuh kesadaran dah tanpa paksaan dari siapapun, serta kami bersedia untuk bertanggung jawab alas segala 1akibat hukum yang timbul dari pernyataan ini.

*) Catalan: diberi meterai Rp 6.QOO,OO

I

I

. ". , ...... (t4:) Yang membuat pernyataan,

*)

............................ Usl

Page 79: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

Angka 1

Angka 2

Angka 3

Angka 4

Angka 5

Angka 6

Angka 7

Angka 8

Angka 9

Angka 10

Angka 11

Angka 12

Angka 13

Angka 14

Angka 15

PETUNJUK PENGISIAN SURAT PERNYAT AAN PENOLAKAN PEMERIKSAAN

Diisi dengan nama Wajib Pajak, wakil dari Wajib Pajak, atau kuasa dari Wajib Pajak yang menandatangani Sura! Pernyataan Penolakan Pemeriksaan.

Diisi dengan pekerjaan/jabatan Wajib Pajak, wakil dari Wajib Pajak, atau kuasa dari Wajib Pajak yang menandatangani Sura! Pernyataan Penolakan Pemeriksaan.

Diisi dengan ala mat Wajib Pajak, wakil dari Wajib Pajak, atau kuasa dari Wajib Pajak yang menandatangani Sural Pernyataan Penolakan Pemeriksaan.

Diisi dengan tanda ._f pada kotak yang diperlukan.

Diisi dengan nama Wajib Pajak yang diperiksa.

Diisi dengan Nom or Pokok Wajib Pajak yang diperiksa.

Diisi dengan a lam at Wajib Pajak yang diperiksa.

Cukup jelas.

Diisi dengan nama dan NIP tim Pemeriksa Pajak.

Diisi dengan pangka!lgolongan tim Pemeriksa Pajak.

Diisi dengan jabatan Pemeriksa Pajak, yaitu "Supervisor", "Ketua Tim", atau "Anggota tim"

Diisi dengan nom or dan tanggal Sural Perintah Pemeriksaan.

Diisi dengan alasan penolakan pemeriksaan.

Disii dengan tempat, tanggal, bulan, dan tahun Sural Pernyataan Penolakan Pemeriksaan dibuat.

Diisi dengan nama dan Ianda Iangan Wajib Pajak, wakil dari Wajib Pajak, atau kuasa dari Wajib Pajak yang menandatangani Sura! Pernyataan Penolakan Pemeriksaan.

Page 80: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK .......................................................................... (;;;}

BERITA ACARA PENOLAKAN PEMERIKSAAN

Pad a hari ini ................... tanggal ............. bulan .................. tahun ............... (2) berdasarkan Sural Perintah Pemeriksaan nom or ................................... tanggal .......... , (3) maka kami yang tersebut di bawah ini selaku tim Pemeriksa Pajak pad a ......................... (4) yang ditugaskan untuk melakukan pemeriksaan terhadap Wajib Pajak:

Nama

NPWP

Ala mat

................................................................................

ITJ I I I I L I I I 01 I I II I I I

yang sehubungan dengan pemeriksaan tersebut, Wajib Pajak dalam hal ini diwakili:

Nama

Jabatan

Alamat

.................................................................................

.................................................................................

"' "' ............................. ··············· .............................. .

(5)

(G)

(7)

(8)

(9j (f()j

telah menolak menandatangani Sural Pernyataan Penolakan Pemeriksaan, dengan demikian terhadap Wajib Pajak tersebut dapat dilakukan penetapan secara jabatan atau dilakukan Pemeriksaan Bukti Permulaan*)

Demikian Berita Acara Penolakan Pemeriksaan ini dibuat dengan sebenarnya alas kekuatan sumpah jabatan, kemudian ditutup dan ditandatangani oleh Tim Pemeriksa Pajak.

Mengetahui: ..................................... ("j~)

NIP

*) Corel yang tidak perlu

Tim Pemeriksa Pajak: Supervisor,

... .... . . ...... . . . ...... tnl NIP

Ketua Tim,

....................................... (12) NIP

Anggota,

NIP

Page 81: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

Angka 1

Angka 2

Angka 3

Angka 4

Angka 5

Angka 6

Angka 7

Angka 8

Angka 9

Angka 10

Angka 11

Angka 12

Angka 13

Angka 14

PETUNJUK PENGISIAN BERITA ACARA PENOLAKAN PEMERIKSAAN

Cukup jelas.

Diisi dengan hari tanggal, bulan, dan tahun ditandatanganinya Berita Acara Penolakan Pemeriksaan.

Diisi dengan nom or dan tanggal Sural Perintah Pemeriksaan.

Diisi dengan nama Unit Pelaksana Pemeriksaan.

Diisi dengan nama Wajib Pajak yang diperiksa.

Diisi dengan Nomor Pokok Wajib Pajak yang diperiksa.

Diisi dengan a lam at Wajib Pajak yang diperiksa.

Diisi dengan nama Wajib Pajak, wakil dari Wajib Pajak, atau kuasa dari Wajib Pajak yang menolak menandatangani Sural Pernyataan Penolakan Pemeriksaan.

Diisi dengan pekerjaan/jabatan Wajib Pajak, wakil dari Wajib Pajak, atau kuasa dari Wajib Pajak yang menolak menandatangani Sural Pernyataan Penolakan Pemeriksaan.

Diisi dengan alamat Wajib Pajak, wakil dari Wajib Pajak, atau kuasa dari Wajib Pajak yang menolak menandatangani Sural Pernyataan Penolakan Pemeriksaan.

Diisi dengan nama, NIP, dan Ianda Iangan Supervisor tim Pemeriksa Pajak.

Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan Ketua Tim Pemeriksa Pajak.

Diisi dengan nama, NIP, dan Ianda tangan Anggota tim Pemeriksa Pajak. (Disesuaikan dengan jumlah Anggota tim Pemeriksa Pajak)

Diisi dengan jabatan, nama, NIP, dan Ianda Iangan Kepala Unit Pelaksana Pemeriksaan serta cap jabatan.

Page 82: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

SURAT PERNYATAAN PENOLAKAN MEMBANTU KELANCARAN PEMERIKSAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama

Pekerjaan/Jabatan

Ala mat

. . . . .. .. . .. . . . . . . . .. . . . . .. . . . . ................................ (.j;)

...................................................................... {~"j

........................................................................ @

dalam hal ini bertindak selaku ........................................... (;tj dari Wajib Pajak:

Nama ....................................................................... (~j

NPWP OJ I I I II I I I Dl I I JOTI tsi Alamat

Sehubungan dengan pemeriksaan oleh tim Pemeriksa Pajak dari Direktorat Jenderal Pajak:

No. Jabatan

(8)

berdasarkan Sural Perintah Pemeriksaan nom or ............................ tanggal . . . . (12) dengan 1ni menyatakan menolak membantu kelancaran pemeriksaan dengan alasan... ... ... ... ... .. ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ..... ... ... . . .......................................... (13)

Demikian Sural Pernyataan Penolakan Membantu Kelancaran Pemeriksaan ini dibuat dan ditandatangani dengan penuh kesadaran dan tanpa paksaan dari siapapun, serta kami bersedia untuk bertanggung jawab atas segala akibat hukum yang timbul dari pernyataan ini.

................ ' ............ 20 .... (.14) Yang membuat pernyataan,

*)

·········· ....... ~~

*) Catalan: diberi meterai Rp 6.000,00

Page 83: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

Angka 1

Angka 2

Angka 3

Angka 4

Angka 5

Angka 6

Angka 7

Angka 8

Angka 9

Angka 10

Angka 11

Angka 12

Angka 13

Angka 14

Angka 15

PETUNJUK PENGISIAN SURAT PERNYATAAN PENOLAKAN

MEMBANTU KELANCARAN PEMERIKSAAN

Diisi dengan nama pegawai dari Wajib Pajak alau pihak yang mewakili Wajib Pajak yang menandalangani Sural Pernyalaan Penolakan Membanlu Kelancaran Pemeriksaan.

Diisi dengan pekerjaan/jabalan pegawai dari Wajib Pajak atau pihak yang mewakili Wajib Pajak yang menandatangani Sural Pernyataan Penolakan Membantu Kelancaran Pemeriksaan.

Diisi dengan alamal pegawai dari Wajib Pajak alau pihak yang mewakili Wajib Pajak yang menandalangani Sural Pernyalaan Penolakan Membantu Kelancaran Pemeriksaan.

Diisi dengan kedudukan pegawai dari Wajib Pajak atau pihak yang mewakili Wajib Pajak yang menandatangani Sural Pernyataan Penolakan Membantu Kelancaran Pemeriksaan.

Diisi dengan nama Wajib Pajak yang diperiksa.

Diisi dengan Nom or Pokok Wajib Pajak yang diperiksa.

Diisi dengan a lam at Wajib Pajak yang diperiksa.

Cukup jelas.

Diisi dengan nama dan NIP tim Pemeriksa Pajak.

Diisi dengan pangkat/golongan tim Pemeriksa Pajak.

Diisi dengan jabatan Pemeriksa Pajak, yaitu "Supervisor", "Ketua Tim", atau "Anggota tim"

Diisi dengan nornor dan tanggal Sural Perintah Pemeriksaan.

Diisi dengan alasan penolakan membantu kelancaran pemeriksaan.

Disii dengan tempat, tanggal, bulan, dan tahun Sural Pernyataan Penolakan Pemeriksaan dibuat.

Diisi dengan nama dan Ianda Iangan pegawai dari Wajib Pajak alau pihak yang mewakili Wajib Pajak yang menandatangani Sural Pernyataan Penolakan Mernbantu Kelancaran Pemeriksaan.

Page 84: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK ......................................................................... (1')

BERITA ACARA PENOLAKAN MEMBANTU KELANCARAN PEMERIKSAAN

Pad a hari ini ................... langgal ............. bulan .................. lahun ............... (2) berdasarkan Sural Perinlah Pemeriksaan nomor ................................... langgal . . (3) maka kami yang lersebul di bawah ini selaku Tim Pemeriksa Pajak pada ................... (4) yang dilugaskan unluk melakukan pemeriksaan lerhadap Wajib Pajak:

Nama

NPWP

Alamat

.................................................................................

ITJIIIIIIIIDIIIIIIII ...... " .. " . " . " .. ' ............................. ' " . " .... " ' .............. .

(5)

(G)

(t:J

yang sehubungan dengan Pemeriksaan tersebul, Wajib Pajak yang dalam hal ini diwakili:

Nama

Jabalan

Ala mal

' " ' " ... ' ............... " . " " ' ' ... ' ................... " ' ... " ' " . ' ............ .

.......................... ············ ......................................... .

.................................................................................

(8) (9)

(1bj

lelah menolak menandalangani Sural Pernyalaan Penolakan Membantu Kelancaran Pemeriksaan, dengan demikian lerhadap Wajib Pajak lersebul dapat dilakukan penetapan secara jabatan atau dilakukan Pemeriksaan Bukli Permulaan*).

Demikian Berita Acara Penolakan Membantu Kelancaran Pemeriksaan ini dibuat dengan sebenarnya alas kekuatan sumpah jabatan, kemudian ditulup dan dilandatangani oleh Tim Pemeriksa Pajak.

Mengelahui: .................. ············· {~l~i

NIP

*) Corel yang tidak perlu

Tim Pemeriksa Pajak: Supervisor,

················· ..... . 0~ NIP

Ketua Tim,

················ . (WI NIP

Anggota,

NIP . .. . . . . . . . . . . . . ......... (13)

Page 85: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

Angka 1

Angka 2

Angka 3

Angka 4

Angka 5

Angka 6

Angka 7

Angka 8

Angka 9

Angka 10

Angka 11

Angka 12

Angka 13

Angka 14

PETUNJUK PENGISIAN BERITA ACARA PENOLAKAN

MEMBANTU KELANCARAN PEMERIKSAAN

Cukup jelas.

Diisi dengan hari tanggal, bulan, dan tahun ditandatanganinya Berita Acara Penolakan Membantu Pemeriksaan.

Diisi dengan nomor dan tanggal Sural Perintah Pemeriksaan.

Diisi dengan nama Unit Pelaksana Pemeriksaan.

Diisi dengan nama Wajib Pajak yang diperiksa.

Diisi dengan Nomor Pokok Wajib Pajak yang diperiksa.

Diisi dengan ala mat Wajib Pajak yang diperiksa

Diisi dengan nama pegawai dari Wajib Pajak atau pihak yang mewakili Wajib Pajak yang menolak menandatangani Sural Pernyataan Penolakan Membantu Kelancaran Pemeriksaan.

Diisi dengan pekerjaan/jabatan pegawai dari Wajib Pajak atau pihak yang mewakili Wajib Pajak yang menolak menandatangani Sural Pernyataan Penolakan Membantu Kelancaran Pemeriksaan.

Diisi dengan alamat pegawai dari Wajib Pajak atau pihak yang mewakili Wajib Pajak yang menolak menandatangani Sural Pernyataan Penolakan Membantu Kelancaran Pemeriksaan.

Diisi dengan nama, NIP, dan Ianda tang an Supervisor tim Pemeriksa Pajak.

Diisi dengan nama, NIP, dan Ianda Iangan Ketua Tim Pemeriksa Pajak.

Diisi dengan nama, NIP, dan Ianda Iangan Anggota Tim Pemeriksa Pajak. (disesuaikan dengan jumlah Anggota Tim Pemeriksa Pajak)

Diisi dengan jabatan, nama, NIP, dan Ianda Iangan Kepala Unit Pelaksana Pemeriksaan serta cap jabatan.

Page 86: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK ......................................................................... (,1')

BERITA ACARA WAJIB PAJAK TIDAK BERADA Dl TEMP AT

Pad a hari ini ................. tanggal ............. bulan .................. !a hun ............... (2) berdasarkan Sural Perintah Pemeriksaan nom or .. langgal .......... , (3) maka kami yang terse but di bawah ini selaku Tim Pemeriksa Pajak pada ......................... (4) yang ditugaskan untuk melakukan pemeriksaan terhadap Wajib Pajak:

Nama

NPWP

Ala mat

CDI I I II I I 101 II II I IJ (5)

(6) Ct)

Ielah melaksanakan pemeriksaan di lempat Wajib Pajak dan Wajib Pajak tidak berada di lempal dan tidak ada pihak-pihak yang dapat mewakili Wajib Pajak, setelah kami lakukan penundaan pemeriksaan, Wajib Pajak masih lidak berada di lempat dan tidak ada pihak-pihak yang dapal mewakili Wajib Pajak, dengan demikian terhadap Wajib Pajak tersebut dapat dilakukan penelapan secara jabatan atau dilakukan Pemeriksaan Bukli Permulaan*).

Demikian Berita Acara Wajib Pajak Tidak Berada di Tempat ini dibuat dengan sebenarnya alas kekuatan sumpah jabatan, kemudian ditutup dan ditandatangani oleh Tim Pemeriksa Pajak.

Mengetahui: .............................................. (i~il

NIP

*) Core! yang tidak perlu

Tim Pemeriksa Pajak: Supervisor,

. ' .......................... (8) NIP

Ketua Tim,

.................... (9) NIP

Anggota,

............................. (10) NIP

Page 87: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

Angka 1

Angka 2

Angka 3

Angka 4

Angka 5

Angka 6

Angka 7

Angka 8

Angka 9

Angka 10

Angka 11

PETUNJUK PENGISIAN BERITA ACARA WAJIB PAJAK TIDAK BERADA 01 TEMPAT

Cukup jelas.

Diisi dengan hari, langgal, bulan, dan lahun dilandalanganinya Berila Acara Wajib Pajak Tidak Berada di Tempat.

Diisi dengan nomor dan langgal Sural Perintah Pemeriksaan.

Diisi dengan nama Unit Pelaksana Pemeriksaan.

Diisi dengan nama Wajib Pajak yang diperiksa.

Diisi dengan Nomor Pokok Wajib Pajak yang diperiksa.

Diisi dengan ala mal Wajib Pajak yang diperiksa.

Diisi dengan nama, NIP, dan Ianda Iangan Supervisor tim Pemeriksa Pajak.

Diisi dengan nama, NIP, dan Ianda Iangan Ketua Tim Pemeriksa Pajak.

Diisi dengan nama, NIP, dan Ianda Iangan Anggota Tim Pemeriksa Pajak. (Disesuaikan dengan jumlah Anggota Tim Pemeriksa Pajak)

Diisi dengan jabatan, nama, NIP, dan Ianda Iangan Kepala Unit Pelaksana Pemeriksaan serta cap jabatan.

Page 88: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK ......................................................................... ()'~~

BERITA ACARA TIDAK DIPENUHINYA PANGGILAN PEMERIKSAAN OLEH WAJIB PAJAK

Pad a hari ini ................... langgal ............. bulan .................. lahun ............... (2) berdasarkan Sural Perinlah Pemeriksaan nom or ................................... langgal .......... , (3) maka kami yang lersebul di bawah ini selaku Tim Pemeriksa Pajak pada . . ............... (4) diperintahkan untuk melakukan pemeriksaan terhadap Wajib Pajak:

Nama

NPWP

Alamal

CDIIIIIIIIDIIIIIIII (5J

(E;)

in Pada hari dan langgal yang Ielah dilenlukan dalam Sural Panggilan Dalam Rangka Pemeriksaan nom or ..................................... langgal ......................... ~~~. Wajib Pajak lidak hadir memenuhi panggilan lersebul alau hadir memenuhi panggilan namun lidak membawa buku, calalan, dan dokumen yang diperlukan tanpa alasan yang dapal dipertanggungjawabkan alau hadir memenuhi panggilan namun melewati jangka waktu yang telah dilentukan, dengan demikian terhadap Wajib Pajak tersebut dapal dilakukan penetapan secara jabatan atau dilakukan Pemeriksaan Bukti Permulaan*).

Demikian Berila Acara Tidak Dipenuhinya Panggilan Pemeriksaan oleh Wajib ini dibuat dengan sebenarnya alas kekuatan sumpah jabatan, kemudian dilutup dan ditandatangani oleh Tim Pemeriksa Pajak.

Mengetahui: .................. . ................. !JnrZJ

NIP

*) Corel yang lidak perlu

Tim Pemeriksa Pajak: Supervisor,

.................................... (9) NIP Ketua Tim,

NIP Anggota,

. . . . .. . . . . .. (~()j

................ .. ...... rn1 NIP

Page 89: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

Angka 1

Angka 2

Angka 3

Angka 4

Angka 5

Angka 6

Angka 7

Angka 8

Angka 9

Angka 10

Angka 11

Angka 12

PETUNJUK PENGISIAN BERITA ACARA TIDAK DIPENUHINYA

PANGGILAN PEMERIKSAAN OLEH WAJIB PAJAK

Cukup jelas.

Diisi dengan hari, tanggal, bulan, dan tahun ditandatanganinya Berita Acara Tidak Dipenuhinya Panggilan Pemeriksaan oleh Wajib Pajak.

Diisi dengan nomor dan tanggal Sural Perintah Pemeriksaan.

Diisi dengan nama Unit Pelaksana Pemeriksaan.

Diisi dengan nama Wajib Pajak yang diperiksa.

Diisi dengan Nomor Pokok Wajib Pajak yang diperiksa.

Diisi dengan ala mat Wajib Pajak yang diperiksa.

Diisi dengan nomor dan tanggal Sural Panggilan dalam Rangka Pemeriksaan.

Diisi dengan nama, NIP, dan Ianda tang an Supervisor tim Pemeriksa Pajak.

Diisi dengan nama, NIP, dan Ianda Iangan Kelua Tim Pemeriksa Pajak.

Diisi dengan nama, NIP, dan Ianda Iangan Anggota Tim Pemeriksa Pajak. (disesuaikan dengan jumlah Anggola Tim Pemeriksa Pajak)

Diisi dengan jabatan, nama, NIP, dan tanda Iangan Kepala Unit Pelaksana Pemeriksaan serta cap jabatan.

Page 90: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

Nomor Sifat Lampiran Hal

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK ......................................................................... \1'1

.......................... fg:) .................. ' ............... 20 .. . Segera

Panggilan 1/Panggilan II Untuk Memberikan Keterangan

Yth ............................... .

..................... r"

(3)

Sebagai pelaksanaan dari Peraturan Menteri Keuangan nom or 199/PMK. 03/2007 tentang Tata Cara Pemeriksaan Pajak sebagaimana telah diubah terakhir dengan dengan Peraturan Menteri Keuangan nomor 82/PMK.03/2011, dan sehubungan dengan buku, catatan, dan dokumen yang telah dipinjamkan kepada tim Pemeriksa Pajak berdasarkan Sura! Perintah Pemeriksaan nom or .......... · ............. tanggal ............... \:~), dengan ini diminta kedatangan Saudara pada:

Hari/Tanggal

Pukul

Tempat

................................................................... '(6J

... ......... ... ............ . .................................. (tj

............... .. .. ......... ...... . ................. '(8)

untuk memberikan keterangan/penjelasan kepada tim Pemeriksa Pajak.

Demikian untuk dimaklumi.

Diterima oleh

Jabatan

Tanggal

Tanda tangan/cap

. ... . . ......... {;f~.j

...... ~~~~ .......... -~~~~

. ... ... ... ... . (!ji~)

.................. . ....... @

NIP

'?t-

Page 91: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

Angka 1

Angka 2

Angka 3

Angka 4

Angka 5

Angka 6

Angka 7

Angka 8

Angka 9

Angka 10

Angka 11

Angka 12

Angka 13

PETUNJUK PENGISIAN PANGGILAN IIPANGGILAN II UNTUK MEMBERIKAN

KETERANGAN

Cukup jelas.

Diisi dengan nomor Sural Panggilan I atau Panggilan II Untuk Memberikan Ketarangan.

Cukup jelas.

Diisi dengan nama dan ala mat Wajib Pajak yang akan dimintai keterangan.

Diisi dengan nom or dan tanggal Sural Perintah Pemeriksaan.

Diisi dengan hari/tanggal saat Wajib Pajak diminta datang untuk memberikan keterangan.

Diisi dengan pukulljam saat Wajib Pajak diminta datang untuk memberikan keterangan.

Diisi dengan alamat dimana Wajib Pajak diminta datang untuk memberikan keterangan.

Diisi dengan jabatan, nama, NIP, dan tanda Iangan Kepala Unit Pelaksana Pemeriksaan serta cap jabatan.

Diisi dengan nama penerima Sural Panggilan I atau Panggilan II Untuk Memberikan Ketarangan.

Diisi dengan jabatan penerima Sural Panggilan I atau Panggilan II Untuk Memberikan Ketarangan.

Diisi dengan tanggal terima Sural Panggilan I atau Panggilan II Untuk Memberikan Ketarangan.

Diisi dengan Ianda Iangan penerima dan cap perusahaan penerima Sural Panggilan I atau Panggilan II Untuk Memberikan Ketarangan.

Page 92: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK ......................................................................... ([,1!)

BERITA ACARA PEMBERIAN KETERANGAN WAJIB PAJAK

Pad a hari ,iDi, . .. . . . . .. . tanggal .. .. .. .. . bulan .. .. . .. .. tahun .. .. .. .. (~) bertempat di ......................... (~), kami tim Pemeriksa Pajak dari Direktorat Jenderal Pajak:

(~j (7)

berdasarkan Sural Perintah Pemeriksaan nomor ................................. tanggal .............. (8) telah meminta keterangan sesuai dengan Sural Panggilan Untuk Memberikan Keterangan nom or .. "' "" "." tanggal ' " .... " ...... ' r~~. kepada:

Nama

Pekerjaan/Jabatan

Ala mat

dalam hal ini bertindak selaku:

0 Wajib Pajak; 0 Wakil;

dari Wajib Pajak:

Nama

0 Kuasa;

(fa)

f~H <12)

NPWP

Ala mat ITJI I I II I I 101 I IL.JI L.JL.J

(''4) 0~)

(.Hil dengan keterangan/penjelasan sebagai berikut:

1. a. Keterangan/penjelasan yang diminta Pemeriksa Pajak ················ ......................................................................................................... . ........................... ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, ,,,,,,,,,,...... '''''' .......... ~~

b. Keterangan/penjelasan yang disampaikan oleh Wajib Pajak

,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, ..... ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, '''' ,,,,,,,,,,,,,,,, ~~ 2. dst.

Demikian Berita Acara Pemberian Keterangan Wajib Pajak ini dibuat dengan sebenarnya dan ditandatangani oleh:

Tim Pemeriksa Pajak: Wajib Pajak/Wakii/Kuasa *) Supervisor,

' ' " .. "" {1$) NIP

''' ....... ... .. ........... ~2j·J Ketua Tim,

Mengetahui: ... '' ""' ""' '"' t:g~J

' " ' .. ' .... '' (20) NIP

Anggota Tim NIP

,,,,,, ...... ... (:tfj *) Corel yang tidak perlu NIP

Page 93: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

Angka 1

Angka 2

Angka 3

Angka 4

Angka 5

Angka 6

Angka 7

Angka 8

Angka 9

Angka 10

Angka 11

Angka 12

Angka 13

Angka 14

Angka 15

Angka 16

Angka 17

Angka 18

Angka 19

Angka 20

Angka 21

Angka 22

Angka 23

PETUNJUK PENGISIAN BERITA ACARA PEMBERIAN KETERANGAN WAJIB PAJAK

Cukup jelas.

Diisi dengan hari, tanggal, bulan, dan tahun ditandatanganinya Berita Acara Pemberian Keterangan Wajib Pajak.

Diisi dengan tempat ditandatanganinya Berita Acara Pemberian Keterangan Wajib Pajak.

Cukup jelas.

Diisi dengan nama dan NIP Pemeriksa Pajak.

Diisi dengan pangkat/golongan Pemeriksa Pajak.

Diisi dengan jabatan Pemeriksa Pajak, yaitu "Supervisor", :Ketua Tim", atau "Anggota Tim".

Diisi dengan nomor dan tanggal Sural Perintah Pemeriksaan.

Diisi dengan nomor dan tanggal Sura! Panggilan Untuk Memberikan Keterangan.

Diisi dengan nama Wajib Pajak, wakil dari Wajib Pajak, atau kuasa dari Wajib Pajak yang menandatangani Berita Acara Pemberian Keterangan Wajib Pajak.

Diisi dengan pekerjaan/jabatan Wajib Pajak, wakil dari Wajib Pajak, atau kuasa dari Wajib Pajak yang menandatangani Berita Acara Pemberian Keterangan Wajib Pajak.

Diisi dengan ala mat Wajib Pajak, wakil dari Wajib Pajak, atau kuasa dari Wajib Pajak yang menandatangani Berita Acara Pemberian Keterangan Wajib Pajak.

Diisi dengan Ianda .J pada kotak yang diperlukan.

Diisi dengan nama Wajib Pajak yang diperiksa.

Diisi dengan NPWP Wajib Pajak yang diperiksa.

Diisi dengan ala mat Wajib Pajak yang diperiksa.

Diisi dengan keterangan/penjelasan yang diminta oleh Pemeriksa Pajak.

Diisi dengan keterangan/penjelasan yang disampaikan oleh Wajib Pajak, wakil dari Wajib Pajak, atau kuasa dari Wajib Pajak.

Diisi dengan nama, NIP, dan Ianda tang an Supervisor tim Pemeriksa Pajak.

Diisi dengan nama, NIP, dan Ianda Iangan Ketua Tim Pemeriksa Pajak.

Diisi dengan nama, NIP, dan Ianda tangan Anggota tim Pemeriksa Pajak. (Disesuaikan dengan jumlah Anggota tim Pemeriksa Pajak)

Diisi dengan nama dan Ianda Iangan Wajib Pajak/wakil/kuasa yang memberikan keterangan.

Diisi dengan jabatan, nama, NIP, dan Ianda Iangan Kepala Unit Pelaksana Pemeriksaan serta cap jabatan.

Page 94: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

Nomor Sifal Lampi ran Hal

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

········································································· I'H "m! ..................... f:?,

Segera ............... {3)

"T.i:l ..................... (ai!J Permintaan Keterangan/Bukti

Ylh ......................... .

Sehubungan dengan pemeriksaan lerhadap Wajib Pajak di bawah ini:

Nama

NPWP

Tahun Pajak

Ala mal

DJI I I II I I 101 I I 1'--1 L__l L__ I I I I I I I I I I

dan dalam rangka pelaksanaan kelenluan Pasal 35 ayal (1) Undang-Undang Nom or 6 Tahun 1983 lenlang Kelenluan Umum dan Tala Cara Perpajakan sebagaimana Ieiah beberapa kali diubah lerakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009, dengan ini diminla agar Saudara memberikan kelerangan/bukti yang diperlukan dalam pemeriksaan sebagaimana daftar lerlampir (]'\)J

Kelerangan/bukli lersebut agar dapat disampaikan kepada kami dalam waklu lidak lebih dari 7 (lujuh) hari sejak dilerimanya sural ini alau sural izin dari pihak yang berwenang.

Demikian untuk menjadi perhatian dan atas kerjasama Saudara diucapkan terima kasih.

Diterima oleh

Jabatan

Tanggal

Tanda tangan/cap

a.n Direklur Jenderal Pajak ...... ......... .......... .. (f~j

NIP

Page 95: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

Angka 1

Angka 2

Angka 3

Angka 4

Angka 5

Angka 6

Angka 7

Angka 8

Angka 9

Angka 10

Angka 11

Angka 12

Angka 13

Angka 14

Angka 15

PETUNJUK PENGISIAN SURAT PERMINTAAN KETERANGAN ATAU BUKTI

Cukup jelas.

Diisi dengan ·nomor Sural Permintaan Keterangan atau Bukti.

Cukup jelas.

Cukup jelas.

Diisi dengan nama kantor/perusahaan/lembaga dan sebagainya serta NPWP dan ala mat dari mana keterangan ini diminta.

Diiisi dengan nama Wajib Pajak yang diperiksa.

Diisi dengan Nomor Pokok Wajib Pajak yang diperiksa.

Diisi dengan Masa dan Tahun Pajak yang diperiksa.

Diisi dengan ala mat Wajib Pajak yang diperiksa.

Format daftar yang dimaksud dibuat sesuai dengan kebutuhan tim Pemeriksa Pajak.

Diisi dengan jabatan, nama, NIP, dan tanda Iangan Kepala Unit Pelaksana Pemeriksaan serta cap jabatan

Diisi dengan nama penerima Sural Permintaan Kelarangan/Bukli.

Diisi dengan jabalan penerima Sural Permintaan Kelerangan/Bukti.

Diisi dengan tanggal terima Sural Permintaan Kelarangan/Bukli.

Diisi dengan tanda langan penerima dan cap kanlor/perusahaan/lembaga dan sebagainya penerima Surat Perminlaan Keterangan/Bukli.

Page 96: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK ......................................................................... rn

Nom or Sifat Lampi ran Hal

..................... (~~ Segera ...................... til Peringatan 1/Peringatan II*)

. . ................. 20.. (3)

Dalam Rangka Permintaan Keterangan/Bukti

Yth ......... ..

. . . ... .. . .. . ..... (§)

Sehubungan dengan pemeriksaan terhadap Wajib Pajak di bawah ini:

Nama

NPWP COl I I IUIJDI I I II I I I t!H ('lj

Ala mat rs> dan dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal 35 ayat (1) Undang-Undang Nom or 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tala Cara Perpajakan sebagaimana Ieiah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009, Saudara Ieiah diminta untuk memberikan kelerangan/bukti yang berkailan dengan pemeriksaan yang sedang dilakukan terhadap Wajib Pajak dengan sural kami nemer ............ langgal .............. (9) (terlampir), namun sampai dengan langgal sural ini kami

0 sama sekali belum menerima

keterangan, data dan/atau bukti yang diperlukan.

D menerima sebagian {1Qj

Sehubungan dengan hal tersebut, Saudara diminta agar segera memberikan kelerangan, data dan/atau bukti yang diperlukan dalam daftar terlampir paling lambat pada tanggal

..... <1@). Perlu kami ingatkan bahwa terhadap Saudara dapat dikenakan sanksi sebagaimana

dimaksud dalam Pasai41A Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tala Cara Perpajakan sebagaimana Ieiah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nemer 16 Tahun 2009 apabila Saudara tidak memenuhi permintaan pemberian keterangan atau bukti tersebut.

Alas perhatian dan kerja sama Saudara diucapkan terima kasih.

Diterima eleh 1"'"! ................................ \kt;~. a.n. Direktur Jenderal Pajak ..... .. . ............ (~2) : ................................ ~'1:41

~~''"' Tanggal ................................ I!~:RJ

Jabatan

Tanda tangan/cap: ............................. (~§.j

NIP

*) caret yang tidak perlu.

Page 97: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

Angka 1

Angka 2

Angka 3

Angka 4

Angka 5

Angka 6

Angka 7

Angka 8

Angka 9

Angka 10

Angka 11

Angka 12

Angka 13

Angka 14

Angka 15

Angka 16

PETUNJUK PENGISIAN SURAT PERINGATAN II PERINGATAN II

DALAM RANGKA PERMINTAAN KETERANGAN/BUKTI

Cukup jelas.

Diisi dengan nomor Sural Peringalan 1/Peringalan II Dalam Rangka Perminlaan Kelerangan/Bukli.

Cukup jelas.

Cukup jelas.

Diisi dengan nama kanlor/perusahaan/lembaga dan sebagainya serta NPWP dan alamal dari mana kelerangan ini diminla.

Diiisi dengan nama Wajib Pajak yang diperiksa.

Diisi dengan Nom or Pokok Wajib Pajak yang diperiksa.

Diisi dengan ala mal Wajib Pajak yang diperiksa.

Diisi dengan nomor dan langgal Sural Perminlaan Kelerangan/Bukli (copy sural agar dilampirkan).

Diisi dengan Ianda -J pada kalak yang diperlukan.

Diisi dengan tanggal balas waktu harus diberikannya keterangan, data, dan/atau bukti yang diperlukan. Paling lama 7 (tujuh) hari sejak diterimanya sural peringatan ini.

Diisi dengan jabatan, nama, NIP, dan tanda Iangan Kepala Unit Pelaksana Pemeriksaan serta cap jabatan.

Diisi dengan nama penerima Sural Peringatan 1/Peringatan II.

Diisi dengan jabalan penerima Sural Peringalan 1/Peringalan II.

Diisi dengan tanggal terima Sural Peringalan 1/Peringalan II.

Diisi dengan tanda tangan penerima dan cap kanlor/perusahaan/lembaga dan sebagainya penerima Sural Peringatan 1/Peringatan II.

Page 98: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

·········································································II)

BERITA ACARA TIDAK DIPENUHINYA PERMINTAAN KETERANGAN/BUKTI

Pad a hari ini . . . . . . . . . . . . . . . . tanggal . . . . . . . . . . . . . . . bulan . . . . . . . . . . . . . . tahun .. . (2) berdasarkan Sural Perinlah Pemeriksaan nom or ................... langgal ........ :: ... (3), kami yang bertanda Iangan di bawah ini selaku Tim Pemeriksa Pajak pad a .............. (~) yang ditugaskan untuk melakukan pemeriksaan terhadap Wajib Pajak:

Nama

NPWP

Ala mat 011111111011111 II

(5j

(~)

(7) telah meminla kelerangan/bukli kepada pihak keliga:

Nama

Jabalan

Ala mal

dengan 1m menyatakan bahwa keterangan/bukli yang yang diperlukan dalam pemeriksaan sebagaimana daftar lerlampir lidak dapat dipenuhi oleh pihak tersebul di alas kepada Tim Pemeriksa walaupun yang bersangkutan telah diberikan Sural Peringalan I nom or ........... . langgal ............ t~~;~ dan Sural Peringalan II nomor ................... langgal ..................... (12).

Demikian Berila Acara Tidak Dipenuhinya Permintaan Kelerangan/Bukti dari Pihak Ketiga ini dibuat dengan sebenarnya atas kekuatan sumpah jabalan, kemudian ditulup dan ditandatangani oleh Tim Pemeriksa Pajak.

Mengetahui: ·~'6" ············ ·················· k.J

NIP

Tim Pemeriksa Pajak: Supervisor,

NIP

Ketua Tim,

NIP Anggola,

......... ('(3)

. . . . . . . . . . . . . ................ <'is> NIP

Page 99: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

Angka 1

Angka 2

Angka 3

Angka 4

Angka 5

Angka 6

Angka 7

Angka 8

Angka 9

Angka 10

Angka 11

Angka 12

Angka 13

Angka 14

Angka 15

Angka 16

PETUNJUK PENGISIAN BERITA ACARA TIDAK DIPENUHINYA PERMINTAAN

KETERANGAN/BUKTI DARI PIHAK KETIGA

Cukup jelas.

Diisi dengan hari, tanggal, bulan, dan tahun ditandatanganinya Berita Acara Tidak Dipenuhinya Permintaan Ketarangan/Bukti dari pihak ketiga.

Diisi dengan nomor dan tanggal Sural Perintah Pemeriksaan.

Diisi dengan nama Unit Pelaksana Pemeriksaan.

Diisi dengan nama Wajib Pajak yang diperiksa.

Diisi dengan Nom or Pokok Wajib Pajak yang diperiksa.

Diisi dengan ala mat Wajib Pajak yang diperiksa.

Diisi dengan nama dari pihak ketiga yang dimintai keterangan, data, dan/atau bukti yang diperlukan dalam pemeriksaan.

Diisi dengan jabatan dari pihak ketiga yang dimintai keterangan, data, dan/atau bukti yang diperlukan dalam pemeriksaan.

Diisi dengan alamat dari pihak ketiga yang dimintai keterangan, data, dan/atau bukti yang diperlukan dalam pemeriksaan.

Diisi dengan nom or dan tanggal Sural Peringatan I.

Diisi dengan nom or dan tanggal Sural Peringatan II.

Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tang an Supervisor tim Pemeriksa Pajak.

Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan Ketua Tim Pemeriksa Pajak.

Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan Anggota tim Pemeriksa Pajak. (Disesuaikan dengan jumlah Anggota tim Pemeriksa Pajak)

Diisi dengan jabatan, nama, NIP, dan tanda tangan Kepala Unit Pelaksana Pemeriksaan serta cap jabatan.

Page 100: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

Nom or Sifat Lampi ran Hal

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

········································································· tfl

........ ... lgj Sangat Segera

z•·-..................... .tit") Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan

Yth ......................... .

... ... ... ... ... ... ... ... ... .... t~}

Sehubungan dengan Sural Perintah Pemeriksaan nomor ............ langgal .... (S), bersama ini disampaikan hasil pemeriksaan sebagaimana lerlampir. Saudara dapal memberikan langgapan tertulis dalam jangka waklu paling lama 7 (lujuh) hari kerja sejak dilerimanya sural ini, dalam bentuk: a. Lembar Pernyataan Persetujuan Hasil Pemeriksaan, dalam 11al Saudara menyetujui

seluruh hasil pemeriksaan; atau b. Surat sanggahan yang disertai dengan alasan yang mendukung sanggahan, dalam hal

Saudara lidak menyetujui sebagian atau seluruh hasil pemeriksaan.

Dalam hal Saudara tidak dapat menyampaikan tanggapan lertulis dalam jangka waklu tersebut di alas: a. Saudara dapat melakukan perpanjangan penyampaian tanggapan untuk jangka waktu paling

lama 3 (liga) hari kerja yang dihitung sejak berakhirnya jangka waktu 7 (tujuh) hari kerja tersebut; dan

b. perpanjangan jangka waklu dimaksud dilakukan dengan lerlebih dahulu menyampaikan Sural Pemberitahuan Perpanjangan Jangka Waklu Penyampaian Tangapan Hasil Pemeriksaan sebelum berakhirnya jangka waktu 7 (tujuh) hari kerja lersebut.

Mengingal hasil pemeriksaan lersebul berkailan dengan kewajiban perpajakan yang harus Saudara penuhi, selelah Saudara memberikan langgapan lertulis maka kepada Saudara akan disampaikan undangan untuk melakukan pembahasan akhir hasil pemeriksaan.

Apabila Saudara tidak memberikan langgapan lertulis alas hasil pemeriksaan dan lidak hadir dalam pembahasan akhir hasil pemeriksaan sesuai dengan jangka waklu yang dilenlukan maka hasil pemeriksaan dianggap Ieiah Saudara selujui seluruhnya dan pembahasan akhir hasil pemeriksaan dianggap Ieiah dilakukan serta kewajiban perpajakan Saudara akan dihilung sesuai dengan hasil pemeriksaan.

Demikian disampaikarl, alas perhalian dan kerjasama Saudara diucapkan lerima kasih .

Diterima oleh

Jabatan

Tanggal

Tanda tangan/cap

'(~ .. , ................. QJ . ... ........... 1~1

: . . ... .. .toc91 : .. . . . . ...... -~~.~\)

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . {'t)

NIP

Page 101: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

Angka 1

Angka 2

Angka 3

Angka 4

Angka 5

Angka 6

Angka 7

Angka 8

Angka 9

Angka 10

Angka 11

PETUNJUK PENGISIAN SURAT PEMBERITAHUAN HASIL PEMERIKSAAN

Cukup jelas.

Diisi dengan nomor Sural Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan.

Cukup jelas.

Cukup jelas.

Diisi dengan nama dan ala mat Wajib Pajak yang diperiksa.

Diisi dengan nom or dan tanggal Sural Perintah Pemeriksaan.

Diisi dengan jabatan, nama, NIP, tanda tangan Kepala Unit Pelaksana Pemeriksaan serta cap jabatan.

Diisi dengan nama penerima Sural Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan.

Diisi dengan jabatan penerima Sural Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan.

Diisi dengan tanggal terima Sural Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan.

Diisi dengan tanda Iangan penerima dan cap perusahaan penerima Sural Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan.

Page 102: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

(3)

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

······································································· .. (,~i)

DAFTAR TEMUAN PEMERIKSAAN MASA DAN TAHUN PAJAK: .................. f~)

(6)

........................ , ...... 2o .... i7S

Mengetahui, ........................... (!fj

Tim Pemeriksa Pajak Supervisor,

............................... ('$.) NIP NIP

Ketua Tim,

.............................. iio> NIP Anggota Tim,

............................... (,1\1) NIP

Page 103: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

Angka 1

Angka 2

Angka 3

Angka 4

Angka 5

Angka 6

Angka 7

Angka 8

Angka 9

Angka 10

Angka 11

PETUNJUK PENGISIAN DAFTAR TEMUAN HASIL PEMERIKSAAN

Cukup jelas.

Diisi dengan Masa dan Tahun Pajak yang diperiksa.

Cukup jelas.

Diisi dengan pos-pos yang dikoreksi sesuai dalam laporan keuangan/SPT Wajib Pajak yang diperiksa termasuk didalamnya koreksi atas penghitungan kekurangan pembayaran pokok pajak.

Diisi dengan nilai koreksi yang ditemukan.

Diisi dengan dasar dilakukan koreksi serta penjelasannya.

Diisi dengan nama kota, tanggal, bulan, dan tahun dikeluarkannya Daftar Temuan Pemeriksaan.

Diisi dengan jabatan, nama, NIP, dan tanda tangan Kepala Unit Pelaksana Pemeriksaan serta cap jabatan.

Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan Supervisor tim Pemeriksa Pajak.

Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan Ketua Tim Pemeriksa Pajak.

Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan Anggota tim Pemeriksa Pajak. (disesuaikan dengan jumlah Anggota tim Pemeriksa Pajak)

Page 104: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

SURAT PERNYATAAN PENOLAKAN MENERIMA SURAT PEMBERITAHUAN HASIL PEMERIKSAAN

Yang bertanda Iangan di bawah ini:

Nama

Pekerjaan/Jabatan

Ala mat

dalam hal ini bertindak selaku:

0 Wajib Pajak;

dari Wajib Pajak:

Nama

nrJ ....................................... (~J

t:fl

0 Wakil; 0 Kuasa f4)

NPWP

Alamat DDIIIIIIIIDIIIIIIIJ

@

(6) (7)

yang diperiksa berdasarkan Sural Perintah Pemeriksaan nomor .............. tanggal .. (B) dengan ini menyatakan menolak menerima Sural Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan dengan alasan ...................................... ~~~

Demikian Sura! Pernyataan Penolakan Menerima Sura! Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan ini dibuat dan ditandatangani dengan penuh kesadaran dan tanpa paksaan dari siapapun, serta kami bersedia untuk bertanggung jawab alas segala akibat hukum yang timbul dari pernyataan ini.

................. , ...... Bo> Yang membuat pernyataan,

*)

.. .. .. . . .. . . ... (11)

*) Catalan: diberi meterai Rp 6.000,00

Page 105: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

Angka 1

Angka 2

Angka 3

Angka 4

Angka 5

Angka 6

Angka 7

Angka 8

Angka 9

Angka 10

Angka 11

PETUNJUK PENGISIAN SURAT PERNYATAAN PENOLAKAN MENERIMA SURAT PEMBERITAHUAN HASIL PEMERIKSAAN

Diisi dengan nama Wajib Pajak, wakil dari Wajib Pajak, alau kuasa dari Wajib Pajak yang menandalangani Sural Pernyalaan Penolakan Menerima Sural Pemberilahuan Hasil Pemeriksaan.

Diisi dengan pekerjaan/jabalan Wajib Pajak, wakil dari Wajib Pajak, alau kuasa dari Wajib Pajak yang menandalangani Sural Pernyataan Penolakan Menerima Sural Pemberilahuan Hasil Pemeriksaan.

Diisi dengan alamal Wajib Pajak, wakil dari Wajib Pajak, alau kuasa dari Wajib Pajak yang menandatangani Sural Pernyalaan Penolakan Menerima Sural Pemberilahuan Hasil Pemeriksaan.

Diisi dengan Ianda -1 pad a kolak yang diperlukan.

Diisi dengan nama Wajib Pajak yang diperiksa.

Diisi dengan Nomor Pokok Wajib Pajak yang diperiksa.

Diisi dengan alamal Wajib Pajak yang diperiksa.

Diisi dengan nomor dan langgal Sural Perinlah Pemeriksaan.

Diisi dengan alasan penolakan pemeriksaan.

Disii dengan lempal, langgal, bulan, dan lahun Sural Pernyalaan Penolakan Menerima Sural Pemberilahuan Hasil Pemeriksaan.

Diisi dengan nama dan Ianda Iangan Wajib Pajak, wakil dari Wajib Pajak, alau kuasa dari Wajib Pajak yang menandalangani Sural Pernyalaan Penolakan Menerima Sural Pemberilahuan Hasil Pemeriksaan.

Page 106: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK .............. ··················································· ........ (~'!

BERITA ACARA PENOLAKAN MENERIMA SURAT PEMBERITAHUAN HASIL PEMERIKSAAN

Pada hari ini .............. langgal ............. bulan .................. lahun ............... (2) berdasarkan Sural Perinlah Pemeriksaan nomor . . . . . . . . ............... langgal .......... , (3) maka kami yang lersebul di bawah ini selaku Tim Pemeriksa Pajak pada ........................ {4) yang dilugaskan unluk melakukan pemeriksaan lerhadap Wajib Pajak:

Nama

NPWP

Ala mal

[011111111011111111

yang sehubungan dengan pemeriksaan tersebul, Wajib Pajak yang dalam hal ini diwakili:

Nama

Jabalan

Ala mal

(5)

(!>) ('7)

(8) (9)

(10)

lelah menolak menandalangani Sural Pernyalaan Penolakan Menerima Sural Pemberilahuan Hasil Pemeriksaan, dengan alasan . . . .. . .. .. . .. .. .. .. ... .. .. .. .. .. .. . .. . ..... {~~~·,j

Demikian Berila Acara Penolakan Menerima Sural Pemberilahuan Hasil Pemeriksaan ini dibual dengan sebenarnya alas kekualan sumpah jabalan, kemudian dilulup dan dilandalangani oleh Tim Pemeriksa Pajak.

Mengelahui: ...... {ff5.j

NIP

Tim Pemeriksa Pajak: Supervisor,

. . . . . . ............................. (12) NIP

Kelua Tim,

NIP

Anggola,

NIP

Page 107: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

Angka 1

Angka 2

Angka 3

Angka 4

Angka 5

Angka 6

Angka 7

Angka 8

Angka 9

Angka 10

Angka 11

Angka 12

Angka 13

Angka 14

Angka 15

PETUNJUK PENGISIAN BERIT A ACARA PENOLAKAN MENERIMA

SURAT PEMBERITAHUAN HASIL PEMERIKSAAN

Cukup jelas.

Diisi dengan hari tanggal, bulan, dan tahun ditandatanganinya Berita Acara Penolakan Menerima Surat Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan.

Diisi dengan nomor dan tanggal Surat Perintah Pemeriksaan.

Diisi dengan nama Unit Pelaksana Pemeriksaan.

Diisi dengan nama Wajib Pajak yang diperiksa.

Diisi dengan Nomor Pokok Wajib Pajak yang diperiksa.

Diisi dengan alamat Wajib Pajak yang diperiksa.

Diisi dengan nama Wajib Pajak, wakil dari Wajib Pajak, atau kuasa dari Wajib Pajak yang menolak menandatangani Berita Acara Penolakan Menerima Sural Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan.

Diisi dengan pekerjaan/jabatan Wajib Pajak, wakil dari Wajib Pajak, atau kuasa dari Wajib Pajak yang menolak menandatangani Berita Acara Penolakan Menerima Surat Pemberilahuan Hasil Pemeriksaan.

Diisi dengan alamal Wajib Pajak, wakil dari Wajib Pajak, alau kuasa dari Wajib Pajak yang menolak menandalangani Berita Acara Penolakan Menerima Sural Pemberilahuan Hasil Pemeriksaan.

Diisi dengan alasan penolakan menerima Sura! Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan.

Diisi dengan nama, NIP, dan Ianda tangan Supervisor tim Pemeriksa Pajak.

Diisi dengan nama, NIP, dan tanda Iangan Kelua Tim Pemeriksa Pajak.

Diisi dengan nama, NIP, dan Ianda tangan Anggota tim Pemeriksa Pajak. (Disesuaikan dengan jumlah Anggota tim Pemeriksa Pajak)

Diisi dengan jabatan, nama, NIP, dan Ianda tangan Kepala Unit Pelaksana Pemeriksaan serta cap jabalan.

Page 108: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN HASIL PEMERIKSAAN

Sehubungan dengan Sural Pemberilahuan Hasil Pemeriksaan nomor langgal ........... (1), dengan ini saya:

Nama

Pekerjaan/Jabalan

Ala mat

dalam hal ini bertindak selaku:

D Diri sendiri; D Wakil;

dari Wajib Pajak:

Nama

D Kuasa:

NPWP

Alamat DDIIIIIIIIDIIIIIIII

{2) (3)

(4>

('~j

{7) (8)

dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya, menyetujui seluruh hasil pemeriksaan.

Demikian Lembar Pernyalaan Perselujuan Hasil Pemeriksaan ini dibuat dan ditandalangani unluk dipergunakan sebagaimana meslinya .

. .. .. . . . . . .. . . . . . . . .. . , . . . .... 20 .... (~) Yang membual pernyalaan,

*)

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (1<i)

*) Catalan: diberi meterai Rp 6.000,00

Page 109: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

Angka 1

Angka 2

Angka 3

Angka 4

Angka 5

Angka 6

Angka 7

Angka 8

Angka 9

Angka 10

PETUNJUK PENGISIAN LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

HASIL PEMERIKSAAN

Diisi dengan nomor dan tanggal Sural Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan.

Diisi dengan nama Wajib Pajak, wakil dari Wajib Pajak, atau kuasa dari Wajib Pajak yang menandatangani Lembar Pernyataan Persetujuan Hasil Pemeriksaan.

Diisi dengan pekerjaan/jabatan Wajib Pajak, wakil dari Wajib Pajak, atau kuasa dari Wajib Pajak yang menandatangani Lembar Pernyataan Persetujuan Hasil Pemeriksaan.

Diisi dengan ala mat Wajib Pajak, wakil dari Wajib Pajak, atau kuasa dari Wajib Pajak yang menandatangani Lembar Pernyataan Persetujuan Hasil Pemeriksaan.

Diisi dengan menandai [ .-J] pada kotak yang diperlukan.

Diisi dengan nama Wajib Pajak yang diperiksa.

Diisi dengan Nom or Pokok Wajib Pajak yang diperiksa.

Diisi dengan ala mat Wajib Pajak yang diperiksa.

Diisi dengan tempat, tanggal, bulan, dan tahun ditandatanganinya Lembar Pernyataan Persetujuan Hasil Pemeriksaan.

Diisi dengan nama dan tanda tangan Wajib Pajak/wakil/kuasa.

Page 110: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

SURAT PEMBERITAHUAN PERPANJANGAN JANGKA WAKTU PENYAMPAIAN TANGGAPAN HASIL PEMERIKSAAN

Yth Kepala ......................... .

·············································· (~!!

Sehubungan dengan Sura! Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan nom or ......................... . tanggal ........................... ('g), dengan ini saya:

Nama

Pekerjaan/Jabatan

Alamat

l!l} ....................................................... (~)

dalam hal ini bertindak selaku:

0 Wajib Pajak; [] Wakil;

dari Wajib Pajak:

Nama

NPWP

Ala mat DO I I I I L I I I 01 I I II I I J

lt) (ll)

(9)

dengan mengajukan perpanjangan jangka waktu penyampaian tanggapan hasil pemeriksaan sampai batas waktu yang ditentukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Demikian sural permohonan ini disampaikan, dan alas perhatiannya diucapkan terima kasih.

. ..................... , ..... (10j

............................ (~1)

Page 111: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

Angka 1

Angka 2

Angka 3

Angka 4

Angka 5

Angka 6

Angka 7

Angka 8

Angka 9

Angka 10

Angka 11

PETUNJUK PENGISIAN SURAT PEMBERITAHUAN PERPANJANGAN JANGKA WAKTU

PENYAMPAIAN TANGGAPAN HASIL PEMERIKSAAN

Diisi dengan nama dan alamat Kepala Unit Pelaksana Pemeriksaan.

Diisi dengan nom or dan tanggal Sural Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan.

Diisi dengan nama orang yang merupakan Wajib Pajak, wakil dari Wajib Pajak, atau kuasa dari Wajib Pajak yang mengajukan permohonan.

Diisi dengan pekerjaan/jabatan yang mengajukan permohonan.

Diisi dengan ala mat orang yang mengajukan permohonan

Diisi dengan menandai [ -.J] pada bagian/kotak yang diperlukan.

Diisi dengan nama Wajib Pajak yang diperiksa.

Diisi dengan Nom or Pokok Wajib Pajak yang diperiksa.

Diisi dengan alamat Wajib Pajak yang diperiksa.

Diisi dengan tanggal dibuat dan ditandatanganinya sural permohonan.

Diisi dengan nama dan tanda Iangan orang yang mengajukan permohonan.

Page 112: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK .•.••...•.••••.••.•.•••...••••......•...............••..•••.•....•...••.• (:1j)

BERITA ACARA TIDAK DISAMPAIKANNYA TANGGAPAN TERTULIS ATAS HASIL PEMERIKSAAN

Pad a hari ini . . . . . . . . . . . . . . . . tanggal . . . . . . . . . . . . . . . bulan . . . . . . . . . . . . . . . tahun .. .. .. .. .. .. (2) berdasarkan Sura! Perintah Pemeriksaan nomor .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. . . tanggal .. . .. .. .. .. . (3), kami yang berland a tang an di bawah ini selaku Tim Pemeriksa Pajak pad a .................... (~) yang ditugaskan untuk melakukan pemeriksaan terhadap Wajib Pajak:

Nama

NPWP

Alamat rnr 1111111011111111

(5) (6) ('7,)

dengan ini menyatakan telah menyampaikan Sural Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan nomor. ............. tanggal .......... (8) kepada Wajib Pajak pada tanggal ............. (9), namun Wajib Pajak dalam jangka waktu yang ditentukan tidak menyampaikan tanggapan tertulis alas hasil pemeriksaan tersebut.

Demikian Berita Acara Tidak Disampaikannya Tangapan Tertulis Alas Hasil Pemeriksaan ini dibuat dengan sebenarnya alas kekuatan sumpah jabatan, kemudian ditutup dan ditandatangani oleh Tim Pemeriksa Pajak.

Tim Pemeriksa Pajak: Supervisor,

NIP

Mengetahui: ' ......................... t\11~j

Ketua Tim,

......................... ······· ti~1j NIP Anggota,

NIP

................................ (12) NIP

Page 113: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

Angka 1

Angka 2

Angka 3

Angka 4

Angka 5

Angka 6

Angka 7

Angka 8

Angka 9

Angka 10

Angka 11

Angka 12

Angka 13

PETUNJUK PENGISIAN BERITA ACARA TIDAK DISAMPAIKANNYA TANGGAPAN

TERTULIS AT AS HASIL PEMERIKSAAN

Cukup jelas.

Diisi dengan hari, tanggal, bulan dan tahun ditandatanganinya Berita Acara Tidak Disampaikannya Tanggapan Tertulis Alas Hasil Pemeriksaan.

Diisi dengan nomor dan tanggal Sural Perinlah Pemeriksaan.

Diisi dengan Unit Pelaksana Pemeriksaan.

Diisi dengan nama Wajib Pajak yang diperiksa.

Diisi dengan Nemer Pokok Wajib Pajak yang diperiksa.

Diisi dengan alamat Wajib Pajak yang diperiksa.

Diisi dengan nom or dan tanggal Sural Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan

Diisi dengan tanggal Sural Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan kepada Wajib Pajak.

Diisi dengan nama, NIP, dan tanda Iangan Supervisor Tim Pemeriksa Pajak.

Diisi dengan nama, NIP, dan tanda Iangan Ketua Tim Pemeriksa Pajak.

Diisi dengan nama, NIP, dan tanda Iangan Anggota Tim Pemeriksa Pajak (diisi sesuai dengan jumlah anggota tim Pemeriksa).

Diisi dengan jabatan, nama, NIP, dan Ianda Iangan Kepala Unit Pelaksana Pemeriksaan serta cap jabatan.

Page 114: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

Nom or Sifat Lampiran Hal

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK ......................................................................... (1:)

1'"~ ··············· ..........•• .................. ' ............... 20 .. . Segera

Undangan Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan

Yth. """ ..................... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

..................... ntl

(3)

Sehubungan Sural Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan nomor """"""" langgal ·····"" (5) yang telah disampaikan kepada Saudara pada langgal ......... (:§j, dengan ini kami mengundang Saudara pada:

Hari/T anggal

Pukul

Tempal

......... ("tj .......... (8,)

................................................................... ([)

untuk melakukan Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan alas hasil pemeriksaan yang telah disampaikan kepada Saudara.

Apabila Saudara lidak hadir dalam pembahasan akhir hasil pemeriksaan sesuai dengan hari dan tanggal lersebut di alas maka pembahasan akhir hasil pemeriksaan dianggap lelah dilakukan.

Demikian disampaikan, alas perhatian dan kerjasama Saudara diucapkan terima kasih"

Diterima oleh

Jabatan

Tanggal

T and a tangan/cap

~·wr : " .. " ".. .. .. .. .. .. ~~:i.il

.............. rn~1 ................... {~~~

........ ·········· 'f~~J

NIP

Page 115: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

Angka 1

Angka 2

Angka 3

Angka 4

Angka 5

Angka 6

Angka 7

Angka 8

Angka 9

Angka 10

Angka 11

Angka 12

Angka 13

Angka 14

PETUNJUK PENGISIAN UNDANGAN PEMBAHASAN AKHIR HASIL PEMERIKSAAN

Cukup jelas

Diisi dengan nomor Undangan Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan

Diisi dengan tanggal Undangan Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan.

Diisi dengan nama dan ala mat Wajib Pajak.

Diisi dengan nomor dan tanggal Surat Pemberitahuan hasil Pemeriksaan.

Diisi dengan tanggal Sura! Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan disampaikan kepada Wajib Pajak.

Cukup jelas.

Cukup jelas.

Cukup jelas.

Diisi dengan jabatan, nama, NIP, dan Ianda Iangan Kepala Unit Pelaksana Pemeriksaan serta cap jabatan.

Diisi dengan nama penerima Undangan Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan.

Diisi dengan jabatan penerima Undangan Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan.

Diisi dengan tanggal terima Undangan Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan.

Diisi dengan tanda tangan penerima dan cap perusahaan penerima Undangan Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan.

Page 116: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

SURAT PERNYATAAN PENOLAKAN MENERIMA UNDANGAN PEMBAHASAN AKHIR HASIL PEMERIKSAAN

Yang bertanda Iangan di bawah ini:

Nama

Pekerjaan/Jabatan

Ala mat

. .. . . .. . . .. . . . . . . ...................... ~~~

(:2)

dalam hal ini bertindak selaku:

D Wajib Pajak; D Wakil; D Kuasa (4)

dari Wajib Pajak:

Nama

NPWP

Ala mat DO ._I '---'1'---'1 [ I I I D I I I I ._I L......JIL......JI

yang diperiksa berdasarkan Sural Perintah Pemeriksaan nom or .............. tanggal ........... (8) dengan ini menyatakan menolak mene~r!ma Undangan Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan dengan alasan .................................... {,9}

Demikian Sural Pernyataan Penolakan Menerima Undangan Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan ini dibuat dan ditandatangani dengan penuh kesadaran dan tanpa paksaan dari siapapun, serta kami bersedia untuk bertanggung jawab atas segala akibat hukum yang timbul dari pernyataan ini.

...................... , ...... (~j~j Yang membuat pernyataan,

*)

............................ (jjj

*) Catalan: diberi meterai Rp 6.000,00

Page 117: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

Angka 1

Angka 2

Angka 3

Angka 4

Angka 5

Angka 6

Angka 7

Angka 8

Angka 9

Angka 10

Angka 11

PETUNJUK PENGISIAN SURAT PERNYATAAN PENOLAKAN MENERIMA

UNDANGAN PEMBAHASAN AKHIR HASIL PEMERIKSAAN

Diisi dengan nama Wajib Pajak, wakil dari Wajib Pajak, atau kuasa dari Wajib Pajak yang menandatangani Sural Pernyataan Penolakan Menerima Undangan Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan.

Diisi dengan pekerjaan/jabatan Wajib Pajak, wakil dari Wajib Pajak, atau kuasa dari Wajib Pajak yang menandatangani Sura! Pernyataan Penolakan Menerima Undangan Pembahasan Akhir Hasil Perneriksaan.

Diisi dengan alamat Wajib Pajak, wakil dari Wajib Pajak, atau kuasa dari Wajib Pajak yang menandatangani Sural Pernyataan Penolakan Menerima Undangan Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan.

Diisi dengan tanda .Y pada kotak yang diperlukan.

Diisi dengan nama Wajib Pajak yang diperiksa.

Diisi dengan Nomor Pokok Wajib Pajak yang diperiksa.

Diisi dengan a lam at Wajib Pajak yang diperiksa.

Diisi dengan nomor dan tanggal Sural Perintah Perneriksaan.

Diisi dengan alasan penolakan pemeriksaan.

Disii dengan tempat, tanggal, bulan, dan tahun Sural Pernyataan Penolakan Menerima Undangan Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan dibuat.

Diisi dengan nama dan Ianda Iangan Wajib Pajak, wakil dari Wajib Pajak, atau kuasa dari Wajib Pajak yang menandatangani Sural Pernyataan Penolakan Menerima Undangan Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan.

Page 118: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK ......................................................................... (~,)

BERITA ACARA PENOLAKAN MENERIMA UNDANGAN PEMBAHASAN AKHIR HASIL PEMERIKSAAN

Pad a hari ini ................. tanggal ............. bulan .................. !a hun ....... (2) berdasarkan Surat Perintah Pemeriksaan nomor ................................... tanggal .......... , (3) maka kami yang terse but di bawah ini selaku Tim Pemeriksa Pajak pad a ......................... (4) yang ditugaskan untuk melakukan pemeriksaan terhadap Wajib Pajak:

Nama

NPWP

Alamat

.............................................. " .. ' .. , ......................... .

CD I I I I [I I I 01 I I II I IJ \5)

(!i)

('7)

yang sehubungan dengan pemeriksaan tersebut, Wajib Pajak yang dalam hal ini diwakili:

Nama

Jabatan

Ala mat

.................................................................................

... "' ......... ············ ..................................................... .

·················· ······ .............................. "' ......................... .

(8)

(!})

(10j

telah menolak menandatangani Sura! Pernyataan Penolakan Menerima Undangan Pembahasan h~%-\'~

Akhir Hasil Pemeriksaan, dengan alasan ..................................................... C!1,:)

Demikian Berita Acara Penolakan Menerima Undangan Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan ini dibuat dengan sebenarnya alas kekuatan sumpah jabatan, kemudian ditutup dan ditandatangani oleh Tim Pemeriksa Pajak.

Mengetahui: , ......... . .... ...... \~PI

NIP

Tim Pemeriksa Pajak: Supervisor,

...................... 0~1 NIP

Ketua Tim,

... ...... ...... .. . ................. (13) NIP

Anggota,

.. .. . ... .. . . . . . . . . ..... " ........... (14) NIP

Page 119: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

Angka 1

Angka 2

Angka 3

Angka 4

Angka 5

Angka 6

Angka 7

Angka 8

Angka 9

Angka 10

Angka 11

Angka 12

Angka 13

Angka 14

Angka 15

PETUNJUK PENGISIAN BERITA ACARA PENOLAKAN MENERIMA

UNDANGAN PEMBAHASAN HASIL AKHIR PEMERIKSAAN

Cukup jelas.

Diisi dengan hari tanggal, bulan, dan tahun ditandatanganinya Berita Acara Penolakan Menerima Undangan Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan

Diisi dengan nom or dan tanggal Sural Perintah Pemeriksaan.

Diisi dengan nama Unit Pelaksana Pemeriksaan.

Diisi dengan nama Wajib Pajak yang diperiksa.

Diisi dengan Nomor Pokok Wajib Pajak yang diperiksa.

Diisi dengan alamat Wajib Pajak yang diperiksa.

Diisi dengan nama Wajib Pajak, wakil dari Wajib Pajak, atau kuasa dari Wajib Pajak yang menolak menandatangani Berita Acara Penolakan Menerima Undangan Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan.

Diisi dengan pekerjaan/jabatan Wajib Pajak, wakil dari Wajib Pajak, atau kuasa dari Wajib Pajak yang menolak menandatangani Berita Acara Penolakan Menerima Undangan Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan.

Diisi dengan a lam at Wajib Pajak, wakil dari Wajib Pajak, atau kuasa dari Wajib Pajak yang menolak menandatangani Berita Acara Penolakan Menerima Undangan Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan.

Diisi dengan alasan penolakan menerima Sural Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan.

Diisi dengan nama, NIP, dan Ianda Iangan Supervisor tim Pemeriksa Pajak.

Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan Ketua Tim Pemeriksa Pajak.

Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan Anggota tim Pemeriksa Pajak. (disesuaikan dengan jumlah Anggota tim Pemeriksa Pajak).

Diisi dengan jabatan, nama, NIP, dan Ianda Iangan Kepala Unit Pelaksana Pemeriksaan serta cap jabatan.

Page 120: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

········································································· (~])

RISALAH PEMBAHASAN

SPP Nomor ........................................... langgal ............................................... .

Nama Wajib Pajak

NPWP ITJ Ala mal ..................................................................................... ···················

Tahun Pajak

1. Pokok Masalah Koreksi ··································································································· ·······························

························································································································ ············

a. Dasar Koreksi Pemeriksa Pajak Berdasarkan SPHP ........................................................................ " .................................... .

................................................................................................................................ b. Tanggapan Wajib Pajak alas SPHP

. ''' .............................................. '.' .... ' ................. "'.' ............................................. ' .. . ·············································································································· ···················

c. Pendapal Pemeriksa Pajak dalam Pembahasan Akhir ......................................................................................................................

.............................................................................................................................. d. Pendapal Wajib Pajak dalam Pembahasan Akhir

............................................................................................................................... ..........................................................................................................................

2. Pokok Masalah Koreksi .......................................................................................................................................

................................................................................. a. Dasar Koreksi Pemeriksa Pajak Berdasarkan SPHP

............................................................................................................................

...................................................................................................................... b. Tanggapan Wajib Pajak alas SPHP

...............................................................................................................................

................................................................................................................................ c. Pend a pal Pemeriksa Pajak dalam Pembahasan Akhir

······························································································ ·················· .............................................................................................

d. Pendapal Wajib Pajak dalam Pembahasan Akhir ........ '.. . .......... ' .. " ........ " ...... " .... " ........... "" " ............. ' ................... ' ................ ".' .. . ········•••··············••·•···············••·••··············•·•················•••••············•·•······ ···········•··········

3. dst.

(2)

(3)

(4)

(5)

(7)

(8)

(9)

(10)

(11)

(7)

(8)

(9)

(10)

(11)

Page 121: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

4. Simpulan Hasil Pembahasan:

(~2) (17'1

Berdasarkan pembahasan akhir hasil pemeriksaan sebagaimana tercantum dalam Risalah Pembahasan ini, Wajib Pajak mengajukanltidak mengajukan*) pembahasan dengan Tim Quality Assurance Pemeriksaan.

. .............. , ............... 20 ... (1~)

Wajib Pajak!Wakii/Kuasa: *) Tim Pemeriksa Pajak: Supervisor,

...... ········· ................ '(!~~) ............................ (2f) NIP

Mengetahui: ......................... (l~:~f

Ketua Tim,

................. (22) NIP Anggota,

NIP

*) Corel yang tidak perlu.

. ............................ (2~j NIP

',-~······

Page 122: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

Angka 1

Angka 2

Angka 3

Angka 4

Angka 5

Angka 7

Angka 8

Angka 9

Angka 10

Angka 11

Angka 12

Angka 13

Cukup jelas.

PETUNJUK PENGISIAN RISALAH PEMBAHASAN

Diisi dengan namar dan tanggal Sura! Perintah Pemeriksaan.

Diisi dengan nama Wajib Pajak yang diperiksa.

Diisi dengan Namor Pakok Wajib Pajak yang diperiksa.

Diisi dengan alamat Wajib Pajak yang diperiksa.

Diisi dengan pos yang dikareksi, jumlah menurut SPT, jumlah menurut Pemeriksa Pajak dan nilai kareksinya.

Diisi dengan dasar/penjelasan dilakukannya koreksi menurut Pemeriksa Pajak termasuk dasar hukumnya sebagaimana tercantum dalam SPHP.

• Dalam hal Wajib Pajak menyampaikan tanggapan tertulis atas SPHP, diisi sesuai dengan tanggapan Wajib Pajak sebagaimatla tercantum dalam tanggapan tertulis tersebut.

• Dalam hal Wajib Pajak tidak menyampaikan tanggapan tertulis alas SPHP namun hadir dalam Pembahasan Akhir, diisi dengan tanggapan yang disampaikan aleh Wajib Pajak pada saat Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan.

• Dalam hal Wajib Pajak tidak menyampaikan tanggapan tertulis atas SPHP serta tidak hadir dalam Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan, diisi dengan keterangan bahwa Wajib Pajak tidak menyampaikan tanggapan tertulis dan tidak hadir dalam Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan.

• Dalam hal Wajib Pajak menyampaikan tanggapan tertulis baik hadir atau tidak hadir dalam Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan, diisi dengan pendapat Pemeriksa Pajak atas tanggapan tertulis maupun tanggapan yang disampaikan oleh Wajib Pajak pada saat pembahasan akhir.

• Dalam hal Wajib Pajak tidak menyampaikan tanggapan tertulis atas SPHP namun hadir da\am Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan, diisi dengan pendapat Pemeriksa Pajak atas tanggapan yang disampaikan aleh Wajib Pajak pada saat pembahasan akhir.

• Dalam hal Wajib Pajak tidak menyampaikan tanggapan tertulis dan tidak hadir dalam Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan, diisi dengan pendapat Pemeriksa Pajak sesuai dengan Sural Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan.

• Dalam hal Wajib Pajak hadir dalam Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan, diisi dengan pendapat Wajib Pajak dalam Pembahasan Akhir.

• Dalam hal Wajib Pajak tidak hadir dalam Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan, diisi dengan keterangan mengenai ketidakhadiran Wajib Pajak.

Cukup jelas.

Diisi dengan pos-pas yang dikoreksi sebagaimana terdapat dalam Daftar Temuan Pemeriksaan yang merupakan lampiran Sura! Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan.

Contoh: Pas yang dikareksi adalah pas peredaran usaha maka diisi dengan Peredaran Usaha.

Page 123: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

Angka 14

Angka 15

Angka 16

PETUNJUK PENGISIAN RISALAH PEMBAHASAN (Lanjutan)

Diisi dengan jumlah koreksi sebagaimana lerdapal dalam Daftar Temuan Pemeriksaan yang merupakan lampiran SPHP.

Contoh: Jumlah koreksi alas pos peredaran usaha menurut Pemeriksa dalam Daftar Temuan adalah 400.000 maka diisi dengan 400.000

• Dalam hal Wajib Pajak menyampaikan tanggapan lertulis alas SPHP, diisi dengan nilai yang diselujui Wajib Pajak sebagaimana lercanlum dalam langgapan lertulisnya.

Contoh: Tehadap pos peredaran usaha yang dikoreksi Pemeriksa Pajak, Wajib Pajak dalam langgapan lertulisnya menyalakan hanya menyelujui sebesar 250.000 maka diisi dengan nilai 250.000

• Dalam hal Wajib Pajak lidak menyampaikan langgapan lertulis alas SPHP namun hadir dalam Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan, diisi dengan nilai yang diselujui oleh Wajib Pajak pada saal pembahasan akhir.

Contoh: Wajib Pajak lidak menyampaikan langgapan lertulis alas SPHP namun hadir dalam Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan, dan menyampaikan bahwa lerhadap pos peredaran usaha yang dikoreksi Pemeriksa Pajak hanya menyelujui sebesar 250.000 maka diisi dengan nilai 250.000.

• Dalam hal Wajib Pajak lidak memberikan langgapan lertulis dan lidak hadir dalam Pembahasan Ahhir Hasil Pemeriksaan, diisi dengan diisi dengan jumlah koreksi menurul Pemeriksa Pajak sesuai dengan Daftar Temuan Pemeriksaan yang menjadi lampiran SPHP.

• Dalam hal Wajib Pajak menyampaikan langgapan lertulis serta hadir dalam Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan, alau lidak menyampaikan langgapan lertulis namun hadir dalam Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan, diisi dengan jumlah koreksi menurul Pemeriksa Pajak sesuai dengan hasil pembahasan akhir. Contoh: Setelah dilakukan pembahasan akhir dengan Wajib Pajak, Pemeriksa Pajak berkesimpulan bahwa nilai koreksi peredaran usaha yang semula dalam Daftar Temuan Pemeriksaan 400.000 menjadi 350.000 maka diisi dengan nilai 350.000.

• Dalam hal Wajib Pajak menyampaikan langgapan lertulis atas SPHP namun lidak hadir dalam Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan, diisi dengan jumlah koreksi menurul Pemeriksa Pajak sesuai dengan Daftar Temuan Pemeriksaan dengan memperhatikan langgapan tertulis Wajib Pajak lersebut. Contoh: Wajib Pajak menyampaikan langgapan tertulis alas SPHP dan menyatakan bahwa lerhadap koreksi peredaran usaha sebesar 400.000 yang disampaikan oleh Pemeriksa Pajak, Wajib Pajak hanya menyelujui sebesar 250.000. Berdasarkan langgapan lertulis serta dengan memperhalikan alasan yang disampaikan oleh Wajib Pajak, Pemeriksa Pajak berkesimpulan bahwa bahwa nilai koreksi peredaran usaha yang semula 400.000 menjadi 375.000 maka diisi dengan 375.000.

• Dalam hal Wajib Pajak tidak menyampaikan tanggapan tertulis alas SPHP serta tidak hadir dalam Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan, diisi dengan jumlah koreksi menurut Pemeriksa Pajak sesuai dengan Daftar Temuan Pemeriksaan yang menjadi lampiran SPHP.

Page 124: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

Angka 17

Angka 18

Angka 19

Angka 20

Angka 21

Angka 22

Angka 23

PETUNJUK PENGISIAN RISALAH PEMBAHASAN (Lanjutan)

• Dalam hal Wajib Pajak hadir dalam Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan, diisi dengan nilai yang disetujui oleh Wajib Pajak sesuai Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan.

• Dalam hal Wajib Pajak menyampaikan tanggapan tertulis namun tidak hadir dalam Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan, diisi dengan jumlah yang disetujui oleh Wajib Pajak sebagaimana tercantum dalam tanggapannya.

• Dalam hal Wajib Pajak tidak menyampaikan tanggapan tertulis dan tidak hadir dalam Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan, diisi dengan jumlah koreksi menurut Pemeriksa Pajak sesuai dengan Daftar Temuan Pemeriksaan yang menjadi lampiran SPHP.

Diisi dengan tempat dan tanggal dibuatnya Risalah Pembahasan.

Diisi dengan nama dan Ianda Iangan Wajib Pajak, wakil dari Wajib Pajak, atau kuasa dari Wajib Pajak.

Diisi dengan jabatan, nama, NIP, dan Ianda Iangan Kepala Unit Pelaksana Pemeriksaan serta cap jabatan.

Diisi dengan nama, NIP, dan Ianda tang an Supervisor tim Pemeriksa Pajak.

Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan Ketua Tim Pemeriksa Pajak.

Diisi dengan nama, NIP, dan Ianda Iangan anggota tim Pemeriksa Pajak (diisi sesuai dengan jumlah anggota tim Pemeriksa Pajak) .

Page 125: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

... ······························································ ........ t,1:)

BERITA ACARA KETIDAKHADIRAN WAJIB PAJAK DALAM RANGKA PEMBAHASAN AKHIR HASIL PEMERIKSAAN

Pad a hari ini tanggal . . . . . . bulan .. .. .. tahun .. .. . .. .. (J!), tempat .. .. .. .. . (3'), berdasarkan Sura! Perintah Pemeriksaan Nom or .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. tanggal .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. . (4), kami:

No. NAMAINIP. · .. ·

. . PANGKAT/GOL .. JABATAN .

~~~ {§j ·~izj ; .<r, (ij.j

yang ditugaskan melakukan pemeriksaan terhadap Wajib Pajak:

Nama

NPWP ITJI I I II I I 101 I I IITTI m (1o! {1U (12)

Ala mat

Masa danTahun Pajak : I I I I I I I I I I telah memberikan kesempatan kepada Wajib Pajak untuk hadir dalam rangka Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan sebagaimana tercantum dalam Undangan Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan nom or ............ tanggal ....... ~~t~1. ternyata Wajib Pajak tidak hadir sesuai hari dan tanggal yang tercantum dalam undangan tersebut.

Demikian Berita Acara Ketidakhadiran Wajib Pajak Dalam Rangka Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan ini dibuat dengan sebenarnya alas kekuatan sumpah jabatan, kemudian ditutup dan ditandatangani oleh Tim Pemeriksa Pajak.

Tim Pemeriksa Pajak: Mengetahui:

.......................... lt1~J Supervisor,

.................. (15) NIP

Ketua Tim, NIP

....... (16) NIP Anggota,

........................ frliz) NIP

\ I~ /''L_ __

Page 126: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

PETUNJUK PENGISIAN BERITA ACARA KETIDAKHADIRAN WAJIB PAJAK DALAM RANGKA

PEMBAHASAN AKHIR HASIL PEMERIKSAAN

Angka 1

Angka 2

Angka 3

Angka 4

Angka 5

Angka 6

Angka 7

Angka 8

Angka 9

Angka 10

Angka 11

Angka 12

Angka 13

Angka 14

Angka 15

Angka 16

Angka 17

Cukup jelas.

Diisi dengan hari, tanggal, bulan dan tahun ditandatanganinya Berita Acara Ketidakhadiran Wajib Pajak Dalam Rangka Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan.

Diisi dengan tempat ditandatanganinya Berita Acara Ketidakhadiran Wajib Pajak Dalam Rangka Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan.

Diisi dengan nomor dan tanggal Sural Perintah Pemeriksaan.

Cukup jelas.

Diisi dengan nama dan NIP Pemeriksa Pajak.

Diisi dengan Pang kat dan Golongan Pemeriksa Pajak.

Diisi dengan jabatan Pemeriksa Pajak yaitu "Supervisor'', "Ketua Tim", atau "Anggota Tim".

Diisi dengan nama Wajib Pajak yang diperiksa.

Diisi dengan Nomor Pokok Wajib Pajak yang diperiksa.

Diisi dengan alamat Wajib Pajak yang diperiksa.

Diisi dengan Masa dan Tahun Pajak yang diperiksa.

Diisi dengan nomor dan tanggal Undangan Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan.

Diisi dengan jabatan, nama, NIP, dan Ianda Iangan Kepala Unit Pelaksana Pemeriksaan serta cap jabatan.

Diisi dengan nama, NIP, dan tanda Iangan Supervisor tim Pemeriksa Pajak.

Diisi dengan nama, NIP, dan Ianda tangan Ketua tim Pemeriksa Pajak.

Diisi dengan nama, NIP, dan Ianda Iangan Anggota tim Pemeriksa Pajak (diisi sesuai dengan anggota tim Pemeriksa Pajak).

. //' ''- ..

Page 127: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

SURAT PERMOHONAN PEMBAHASAN DENGAN TIM QUALITY ASSURANCE PEMERIKSAAN

~h ······································· ······················································· ....................................................... (1)

Sehubungan dengan pembahasan akhir hasil pemeriksaan dengan tim Pemeriksa Pajak atas Sura! Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan nomor .............. tanggal ............ (2), dengan 1n1 saya:

Nama

Pekerjaan/Jabatan

Ala mat

. ······················ ······················································ ............................... (3) ············································································· ~)

··············································································· ...... (5) dalam hal ini bertindak selaku:

0 Wajib Pajak; 0 Wakil;

dari Wajib Pajak:

0 Kuasa (a)

Nama Wajib Pajak

NPWP

Ala mat

..................................................................................................... (7)

·DO .__.__-...l.---1 I I D ITD I I I I (sj ··························································· ............................................ (9j

mengajukan permohonan pembahasan dengan Tim Quality Assurance Pemeriksaan atas perbedaan pendapat yang masih terjadi dengan tim Pemeriksa Pajak dalam proses pembahasan akhir hasil pemeriksaan sebagaimana tertuang dalam Risalah Pembahasan.

Adapun pos-pos koreksi yang diminta untuk dibahas dengan Tim Quality Assurance Pemeriksaan adalah sebagai berikut:

No

(jo)

Dalam rangka untuk membahas perbedaan tersebut, dengan ini kami sampaikan nomor yang dapat dihubungi oleh Tim Quality Assurance Pemeriksaan:

N T I :t'<l'i£\ om or e epon .............................. 1'11•.""

Nomor HP : ................................... i~:&!

Nomor Faksimili . ...... .. .... ...... ..... . ..... ta~> Demikian sural permohonan pembahasan dengan Tim Quality Assurance Pemeriksaan

ini disampaikan, atas perhatiannya diucapkan terima kasih .

. ········· . .... . .. ' ....... ············ (1~)

. .. . . ........ .. .......... . ...... . (1~) Tembusan:

············· ······· (20)

Page 128: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

Angka 1

Angka 2

Angka 3

Angka 4

Angka 5

Angka 6

Angka 7

Angka 8

Angka g

Angka 10

Angka 11

Angka 12

Angka 13

Angka 14

Angka 15

Angka 16

Angka 17

Angka 18

Angka 19

Angka 20

PETUNJUK PENGISIAN SURAT PERMOHONAN PEMBAHASAN

DENGAN TIM QUALITY ASSURANCE PEMERIKSAAN

Diisi dengan Direktur Pemeriksaan dan Penagihan dalam hal pemeriksaan dilakukan oleh Direktorat Pemeriksaan dan Penagihan atau Kepala Kanwil DJP atasan Unit Pelaksana Pemeriksaan dalam hal pemeriksaan dilakukan oleh Kantor Pelayanan Pajak.

Diisi dengan nom or dan tanggal Sural Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan.

Diisi dengan nama Wajib Pajak, wakil dari Wajib Pajak, atau kuasa dari Wajib Pajak yang mengajukan permohonan.

Diisi dengan pekerjaan/jabatan Wajib Pajak, wakil dari Wajib Pajak, atau kuasa dari Wajib Pajak yang mengajukan permohonan.

Diisi dengan ala mat Wajib Pajak, wakil dari Wajib Pajak, atau kuasa dari Wajib Pajak yang mengajukan permohonan.

Diisi dengan menandai [ ...J] pada bagian/kotak yang diperlukan.

Diisi dengan nama Wajib Pajak yang diperiksa.

Diisi dengan Nomor Pokok Wajib Pajak yang diperiksa.

Diisi dengan alamat Wajib Pajak yang diperiksa.

Cukup jelas

Diisi dengan pos-pos yang oleh Wajib Pajak diminta untuk dilakukan pembahasan dengan Tim Quality Assurance Pemeriksaan.

Diisi dengan nilai koreksi sesuai dengan Daftar Temuan Pemeriksaan yang menjadi lampiran Surat Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan.

Diisi dengan nilai koreksi menurut Pemeriksa Pajak sesuai dengan hasil Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan yang tercantum dalam Risalah Pembahasan.

Diisi dengan nilai koreksi yang disetujui menurut Wajib Pajak sesuai dengan hasil Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan yang tercantum dalam Risalah Pembahasan.

Cukup jelas.

Cukup jelas.

Cukup jelas.

Diisi dengan tempat dan tanggal ditandatanganinya sural permohonan.

Diisi dengan nama dan Ianda Iangan Wajib Pajak, wakil dari Wajib Pajak, atau kuasa dari Wajib Pajak yang mengajukan permohonan.

Diisi dengan Kepala Unit Pelaksana Pemeriksaan yang melakukan pemeriksaan.

' /) . '

Page 129: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

········································································· (,ir;j

Nom or Sifat Lampi ran Hal

~"~ ' .......... ' ''. ' ........ '' \''~j, .................. , ........... 20 ....... (3) Segera

Undangan Untuk Menghadiri Pembahasan Dengan Tim Quality Assurance Pemeriksaan

Yth. . ................. .

... ... .. (~)

Sehubungan Surat Permohonan Pembahasan Pembahasan Dengan Tim Quality Assurance Pemeriksaan yang Saudara disampaikan pad a tanggal .......... (Sj, dengan ini kami mengundang Saudara pada:

Hari/Tanggal

Pukul

Tempat

............................................................... {~)

................................................................... (7;)

.................................................................. lij)

untuk melakukan pembahasan atas perbedaan pendapat antara Saudara dengan tim Pemeriksa Pajak sebagaimana tercantum dalam sural permohonan Saudara.

Apabila Saudara tidak hadir dalam pembahasan sesuai dengan hari dan tanggal terse but di atas maka pembahasan dengan Tim Quality Assurance Pemeriksaan dianggap telah dilakukan.

Demikian disampaikan, dan atas kerjasama Saudara diucapkan terima kasih .

Tembusan . . . .. .. .. . . . ............ ~~;g:)

Diterima oleh

Jabatan

Tanggal

Tanda tangan/cap

•'j'~W"''I .............. 1!1i!il. : .................. !~!

... 1\.'@l : .......... l[~I

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (~)

NIP

/; ,, il

Page 130: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

Angka 1

Angka 2

Angka 3

Angka 4

Angka 5

Angka 6

Angka 7

Angka 8

Angka 9

Angka 10

Angka 11

Angka 12

Angka 13

Angka 14

PETUNJUK PENGISIAN UNDANGAN UNTUK MENGHADIRI PEMBAHASAN OLEH TIM QUALITY ASSURANCE PEMERIKSAAN

Cukup jelas.

Diisi dengan nomor Undangan Untuk Menghadiri Pembahasan Oleh Tim Quality Assurance Pemeriksaan.

Diisi dengan tanggal Undangan Untuk Menghadiri Pembahasan Oleh Tim Quality Assurance Pemeriksaan.

Diisi dengan nama dan ala mat Wajib.Pajak.

Diisi dengan tanggal diterimanya sura! permohonan Wajib Pajak.

Cukup jelas.

Cukup jelas.

Cukup jelas.

Diisi dengan jabatan, nama, NIP, dan Ianda Iangan Direklur Pemeriksaan dan Penagihan alau Kepala Kanwil DJP serta cap jabatan.

Diisi dengan Kepala Unit Pelaksana Pemeriksaan dan tim Pemeriksa Pajak.

Diisi dengan nama penerima Undangan Untuk Menghadiri Pembahasan Oleh Tim Quality Assurance Pemeriksaan.

Diisi dengan jabatan penerima Undangan Undangan Untuk Menghadiri Pembahasan Oleh Tim Quality Assurance Pemeriksaan.

Diisi dengan tanggal terima Undangan Untuk Menghadiri Pembahasan Oleh Tim Quality Assurance Pemeriksaan.

Diisi dengan tanda tangan penerima dan cap perusahaan penerima Undangan Untuk Menghadiri Pembahasan Oleh Tim Quality Assurance Pemeriksaan.

Page 131: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

····································································· .... ~~~~

RISALAH PEMBAHASAN TIM QUALITY ASSURANCE PEMERIKSAAN

SPP Nomor

Nama Wajib Pajak

NPWP

............................................. langgal ......................................... .

: OJ UTI '---'1 '----"----'1 D I I I Alamal ..................................................................... L__j_ .. -.. j_ ... - .. _j ..... L .. -.. --' ... - .. -.. .L .. -.. ...J

Masa dan Tahun Pajak : Q I II I l§:!

1. Pokok Masalah Yang Belum Disepakati ···································· ............................................ ·····················································

(2)

(~)

(4)

(5)

...... ................. ................ . ..................... ~) a. Pendapat Wajib Pajak pada saat Pembahasan dengan Tim Quality Assurance

Pemeriksaan ········································································· ···········································

············································································································· ···················· b. Pendapal Pemeriksa Pajak pada saat Pembahasan dengan Tim Quality

Assurance Pemeriksaan ··························· ............................................................................................. .

............................................................................................................................. c. Simpulan dan Kepulusan Tim Quality Assurance Pemeriksaan

·································································································································· ··································································································································

d. Tanggapan Wajib Pajak alas Simpulan dan Kepulusan Tim Quality Assurance Pemeriksaan

......... '." ..................... "." ................... " ... " .................. ' .... ' ........ " .............. . ............. " .......... ' ..... " .... "" ............................................................................. .

e. Tanggapan Pemeriksa Pajak alas Simpulan dan Keputusan Tim Quality Assurance Pemeriksaan ............................................................................................................................. ...............................................................................................................

2. Pokok Masalah Yang Belum Disepakati .. ' ....................... ' ................. ' ... '.... .. ....... " ................... " ............. ' .................... .. .....................................................................................................................

a. Pendapat Wajib Pajak pada saat Pembahasan dengan Tim Quality Assurance Pemeriksaan

b.

··································································································································· .................................................................................................................

Pendapat Pemeriksa Pajak pada saat Pembahasan dengan Tim Quality Assurance Pemeriksaan

<Ill

(9)

(1.0)

(t1i

(12)

(7)

(llj

·············· ··············································································································· ················································································· ................ . ................. ......... (9)

c. Simpulan dan Kepulusan Tim Quality Assurance Pemeriksaan .........................................................................................................................

....................................................................................................................... d. Tanggapan Wajib Pajak alas Simpulan dan Kepulusan Tim Quality Assurance

Pemeriksaan

e.

................ .................... .................................. ................. . ............................ . ......................................................................................................................

Tanggapan Pemeriksa Pajak alas Simpulan dan Kepulusan Tim Quality Assurance Pemeriksaan

..................................................................................................................... ..................................................................................................... ···············

(10)

(.11)

(12j

Page 132: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

3. dst.

4. Simpulan Hasil Pembahasan:

No

(13)

Wajib Pajak/Wakii/Kuasa*)

................................. l~!!}

Ketua

i"''"'1''"'i

...................... t~~~ Sekretaris

*) Caret yang tiidak perlu

'ilirsl·· li·l,_._-'

Cfm Wajib Pajak

(~I!)

............... , ................ 20 ... ~j'~j

Tim Pemeriksa Pajak

................................ (~~l

Tim Quality Assurance Pemeriksaan

Anggota

....................... (24)

Page 133: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

Angka 1

Angka 2

Angka 3

Angka 4

Angka 5

Angka 6

Angka 7

Angka 8

Angka 9

Angka 10

Angka 11

Angka 12

Angka 13

Angka 14

Angka 15

Angka 16 ·

Angka 17

Angka 18

Angka 19

Angka 20

PETUNJUK PENGISIAN

J RISALAH PEMBAHASAN TIM Q ALITY ASSURANCE PEMERIKSAAN

Cukup jelas.

Diisi dengan nomor dan tanggal Sura! Perintah Pemeriksaan.

Diisi dengan nama Wajib Pajak yang diperiksa.

Diisi dengan Nomor Pokok Wajib Pajak yang diperiksa.

Diisi dengan ala mat Wajib Pajak yang diperiksa.

Diisi dengan Masa dan Tahun Pajak yang diperiksa

Diisi dengan pos yang dikoreksi dan jumlah koreksi menurut Pemeriksa Pajak dan tanggapan Wajib Pajak sesuai dengan Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan sebagaimana tercantum dalam Risalah.

Diisi dengan penjelasan atau pendapal yang disampaikan Wajib Pajak pada saal pembahasan dengan Tim Quality Assurance Pemeriksaan.

Diisi dengan Pajak pada Pemeriksaan.

penjelasan atau pendapat yang disampaikan Pemeriksa saal pembahasan dengan Tim Quality Assurance

Diisi dengan simpulan dan keputusan Tim Quality Assurance Pemeriksaan alas perbedaan pendapat anlara Pemeriksa Pajak dengan Wajib Pajak.

Diisi dengan tanggapan Wajib Pajak alas simpulan dan keputusan Tim Quality Assurance Pemeriksaan.

Diisi dengan tanggapan tim Pemeriksa Pajak atas simpulan dan keputusan Tim Quality Assurance Pemeriksaan.

Cukup jelas.

Diisi dengan pos-pos koreksi yang dimintakan oleh Wajib Pajak untuk dibahas dengan Tim Quality Assurance Pemeriksaan.

Diisi dengan jumlah koreksi menurut Pemeriksa Pajak sesuai dengan Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan sebagaimana lercanlum dalam Risalah Pembahasan.

Diisi dengan jumlah koreksi yang disetujui Wajib Pajak sesuai dengan Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan sebagaimana tercanlum dalam Risalah Pembahasan.

Diisi dengan jumlah koreksi yang diputuskan oleh Tim Quality Assurance Pemeriksaan dalam pembahasan terse but.

• Dalam hal Wajib Pajak hadir dalam pembahasan dengan Tim Quality Assurance Pemeriksaan, diisi dengan jumlah koreksi yang disetujui oleh Wajib Pajak dalam pembahasan lersebut.

• Dalam hal Wajib Pajak lidak hadir dalam pembahasan dengan Tim Quality Assurance Pemeriksaan, diisi dengan jumlah koreksi yang disetujui oleh Wajib Pajak dalam Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan dengan Pemeriksa Pajak sebagaimana tercantum dalam Risalah Pembahasan

Diisi dengan lempat dan langgal dibualnya Risalah Pembahasan .

Diisi dengan nama dan tanda tangan Wajib Pajak, wakil dari Wajib Pajak, atau kuasa dari Wajib Pajak.

'" . ., '

I i -

Page 134: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

Angka 21

Angka 22

Angka 23

Angka 24

PETUNJUK PENGISIAN RISALAH PEMBAHASAN

TIM QUALITY ASSURANCE PEMERIKSAAN (Lanjutan)

Diisi dengan jabatan, nama, NIP, dan tanda Iangan Pemeriksa Pajak. (disesuaikan dengan jumlah tim Pemerika Pajak yang hadir)

Diisi dengan nama, NIP, dan Ianda Iangan Ketua Tim Quality Assurance Pemeriksaan.

Diisi dengan nama, NIP, dan tanda Iangan Sekretaris Tim Quality Assurance Pemeriksaan.

Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan Anggota Tim Quality Assurance Pemeriksaan (disesuaikan dengan jumlah anggota yang hadir)

Page 135: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK ·········································································(f)

BERITA ACARA KETIDAKHADIRAN WAJIB PAJAK DALAM PEMBAHASAN DENGAN TIM QUALITY ASSURANCE PEMERIKSAAN

Pada hari ini .. . . . . . tanggal ...... bulan .......... tahun ......... (?l tempat ..... (3), kami Tim Quality Assurance Pemeriksaan pad a ............................. ~~~

No. .

NAMA/NIP .·. . PANGKAT/GOL JABATAN

(~) ('§) tZi) (8j

yang ditugaskan untuk melakukan pembahasan perbedaan pendapat antara tim Pemeriksa Pajak pad a . . . . . . . . . . {"~j dengan Wajib Pajak:

Nama

NPWP

Alamat

...................................................................

ITJIIIJIIIIDIIIICTTI

Masa danTahun Pajak : [I I I I I I I I I

f11)) (1'.1 f (12) (~3)

telah memberikan kesempatan kepada Wajib Pajak untuk hadir dalam rangka pembahasan dengan Tim Quality Assurance Pemeriksaan sebagaimana tercantum dalam Undangan Untuk Menghadiri Pembahasan Dengan Tim Quality Assurance Pemeriksaan nomor .......... tanggal ......... ~~~}, ternyata Wajib Pajak tidak hadir sesuai hari dan tanggal yang tercantum dalam undangan tersebut.

Demikian Berita Acara Ketidakhadiran Wajib Pajak Dalam Pembahasan Dengan Tim Quality Assurance Pemeriksaan ini dibuat dengan sebenarnya alas kekuatan sumpah jabatan, kemudian ditutup dan ditandatangani oleh Tim Pemeriksa Pajak

Tim Quality Assurance Pemeriksaan

Ketua Anggota

... ... . . ............ t~:sl ... ... ... .. . ........ (17i Sekretaris

... .. . ...... ([~j

. . ;; /j

1 •.• -~

Page 136: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

Angka 1

Angka 2

Angka 3

Angka 4

Angka 5

Angka 6

Angka 7

Angka 8

Angka 9

Angka 10

Angka 11

Angka 12

Angka 13

Angka 14

Angka 15

Angka 16

Angka 17

PETUNJUK PENGISIAN BERITA ACARA KETIDAKHADIRAN WAJIB PAJAK

DALAM PEMBAHASAN DENGAN TIM QUALITY ASSURANCE PEMERIKSAAN

Cukup jelas.

Diisi dengan hari, tanggal, bulan dan tahun ditandatanganinya Berita Acara Ketidakhadiran Wajib Pajak.

Diisi dengan tempat ditandatanganinya Berita Acara Ketidakhadiran Wajib Pajak.

Diisi dengan Direkorat Pemeriksaan dan Penagihan atau Kanwil DJP (tulis nama Kanwilnya)

Cukup jelas.

Diisi dengan nama dan NIP Tim Quality Assurance Pemeriksaan.

Diisi dengan Pangkat dan Golongan Tim Quality Assurance Pemeriksaan.

Diisi dengan jabatan Tim Quality Assurance Pemeriksaan yaitu "Ketua", "Sekretaris", atau "Anggota".

Diisi dengan nama Unit Pelaksana Pemeriksaan yang melakukan pemeriksaan.

Diisi dengan nama Wajib Pajak yang diperiksa.

Diisi dengan Nomor Pokok Wajib Pajak yang diperiksa

Diisi dengan a lam at Wajib Pajak yang diperiksa.

Diisi dengan Masa dan Tahun Pajak yang diperiksa.

Diisi dengan nomor dan tanggal Undangan Untuk Menghadiri Pembahasan Dengan Tim Quality Assurance Pemeriksaan.

Diisi dengan nama, NIP, dan Ianda Iangan Ketua Tim Quality Assurance Pemeriksaan

Diisi dengan nama, NIP, dan Ianda Iangan Sekrelaris Tim Quality Assurance Pemeriksaan.

Diisi dengan nama, NIP, dan Ianda Iangan Anggota Tim Quality Assurance Pemeriksaan. (disesuaikan dengan jumlah anggota tim yang hadir)

' /; I ...

Page 137: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

Nomor Sifat Lampi ran Hal

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK ......................................................................... (1)

·r··· "' .. ' .. '"' ··~~~ ............... , ............. 20 ... Segera

Panggilan untuk Menandatangani Berita Acara Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan

Yth. .. . ................ .

(3)

Sebagai pelaksanaan dari Peraturan Menteri Keuangan Nomor 199/PMK.03/2007 tentang Tala Cara Pemeriksaan Pajak sebagaimana diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 82/PMK.03/2011, dan telah dibuatnya Risalah Pembahasan serta diterima Risalah Pembahasan Tim Quality Assurance Pemeriksaan*) dari berdasarkan Sural Perintah Pemeriksaan Nom or: ....................... tanggal . .. .. .. .. .. .. .. (~. dengan ini diminta kehadiran Saudara pada:

........................... "' "' ............... "' .................... . (6) Hari/Tanggal

Pukul

Tempat

. . . . . . . '. ' ... ' ... ' ' ... ' .... ' .......... ' ..... ' '.'.'. ' ....... ' ... ' ... '.'. ('7:)

untuk menandatangani Berita Acara Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan.

Demikian disampaikan dan atas kerjasama diucapkan terima kasih ..

Diterima oleh

Jabatan

Tanggal

Tanda tangan/cap

................ I11,Qj

............... 1~)~:1

. ............. . .. 1:~~) ' ... ...... ... .. .fs1~.l

*) Ditulis apabila terdapat Risalah Pembahasan Tim Quality Assurance Pemeriksaan

NIP

(8)

,, ,/I

Page 138: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

Angka 1

Angka 2

Angka 3

Angka 4

Angka 5

Angka 6

Angka 7

Angka 8

Angka 9

Angka 10

Angka 11

Angka 12

Angka 13

PETUNJUK PENGISIAN SURAT PANGGILAN UNTUK MENANDATANGANI

BERITA ACARA PEMBAHASAN AKHIR HASIL PEMERIKSAAN

Cukup jelas.

Diisi dengan nomor Sural Panggilan unluk menandalangani Berila Acara Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan.

Diisi dengan tanggal Sural Panggilan unluk menandatangani Berila Acara Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan.

Diisi dengan nama dan alamat Wajib Pajak

Diisi dengan nomor dan langgal Sural Perintah Pemeriksaan.

Diisi dengan hari/tanggal saat Wajib Pajak diminta dalang.

Diisi dengan pukul/jam sa at Wajib Pajak diminta datang.

Diisi dengan alamat tempat dimana Wajib Pajak diminta datang.

Diisi dengan jabatan, nama, NIP, dan Ianda Iangan Kepala Unit Pelaksana Pemeriksaan serta cap jabalan.

Diisi dengan nama penerima Sural Panggilan unluk menandalangani Berita Acara Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan.

Diisi dengan jabalan penerima Sural Panggilan unluk menandalangani Berila Acara Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan.

Diisi dengan tanggal terima Sural Panggilan untuk menandatangani Berita Acara Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan.

Diisi dengan Ianda Iangan penerima dan cap perusahaan penerima Sural Panggilan unluk menandatangani Berila Acara Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan.

Page 139: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

········································································· (~'l

BERITA ACARA PEMBAHASAN AKHIR HASIL PEMERIKSAAN

Pad a hari ini ·.:.:;: .............. langgal ...... bulan ......... lahun ............... (2) bertempal di ................... (~j, kami:

No. NAMA/NIP PA.NGKAT/

JABATAN GOLONGAN

(\11 nil ""' {S'J ''''"

(7)

berdasarkan Sural Perinlah Pemeriksaan nom or: .. .. .. .. .. .. .. .. .. langgal melakukan pemeriksaan di bidang perpajakan lerhadap Wajib Pajak:

Nama

NPWP ITJI I I I[ I I I 01 I I II I I J dan memberitahukan serta melakukan pembahasan akhir hasil pemeriksaan dengan:

0 Wajib Pajak; D Wakil Wajib Pajak; D Kuasa Wajib Pajak:

Nama . . .......... ...... ...... ... ...... ... .. . . ... ... ... ... .. !~'2)

Jabatan/Pekerjaan . .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. . .. . . . .. .. .. .. .. .. .. .. . '!a~l

Ala mal (\11~~

berupa pos-pos sebagaimana lersebul dalam lampiran.

(8) lelah

(~)

(j;o)

(1,1)

Demikian Berila Acara Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan ini dibual dengan sebenarnya dan dilandalangani oleh:

Wajib Pajak/Wakii/Kuasa: *)

'(''"'"') ...................... •:•rl:!

Mengelahui: '<"'1'""1' ............................... ·.~:.

NIP

*) Corel yang tidak perlu.

Tim Pemeriksa Pajak: Supervisor,

.......... (1t.j NIP

Kelua Tim,

.. .............................. (HI) NIP Anggota,

.. ... ..... . ... ... . ...... (19) NIP

.. /.;

11-

Page 140: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

Angka 1

Angka 2

Angka 3

Angka 4

Angka 5

Angka 6

Angka 7

Angka 8

Angka 9

Angka 10

Angka 11

Angka 12

Angka 13

Angka 14

Angka 15

Angka 16

Angka 17

Angka 18

Angka 19

PETUNJUK PENGISIAN BERITA ACARA PEMBAHASAN AKHIR HASIL

PEMERIKSAAN

Cukup jelas.

Diisi dengan hari, tanggal, bulan dan tahun ditandatanganinya Berita Acara Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan.

Diisi dengan tempat ditandatanganinya Berita Acara Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan.

Cukup jelas.

Diisi dengan nama & NIP Tim Pemeriksa Pajak.

Diisi dengan Pangkat/Golongan Tim Pemeriksa Pajak.

Diisi dengan Jabatan Tim Pemeriksa Pajak.

Diisi dengan nomor dan tanggal Surat Perintah Pemeriksaan.

Diisi dengan nama Wajib Pajak yang diperiksa.

Diisi dengan Nom or Pokok Wajib Pajak yang diperiksa.

Diisi dengan menandai [ ...J] pada kolak yang diperlukan.

Diisi dengan nama Wajib Pajak, wakil Wajib Pajak, alau kuasa Wajib Pajak.

Diisi dengan jabatan/pekerjaan Wajib Pajak, wakil Wajib Pajak, atau kuasa Wajib Pajak.

Diisi dengan ala mat Wajib Pajak, wakil Wajib Pajak, atau kuasa Wajib Pajak.

Diisi dengan nama dan tanda Iangan Wajib Pajak, wakil Wajib Pajak, alau kuasa Wajib Pajak.

Diisi dengan nama, NIP, dan Ianda Iangan Kepala Unit Pelaksana Pemeriksaan serta cap jabalan.

Diisi dengan nama, NIP, dan Ianda tang an Supervisor Tim Pemeriksa Pajak.

Diisi dengan nama, NIP, dan Ianda Iangan Kelua Tim Pemeriksa Pajak.

Diisi dengan nama, NIP, dan Ianda Iangan Anggota Tim Pemeriksa Pajak. ( disesuaikan dengan jumlah Anggola tim Pemeriksa Pajak)

Page 141: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

NamaWP

NPWP

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

································································· ........ (,1')

IKHTISAR HASIL PEMBAHASAN AKHIR

• CDIIIIIIIIDIIIIIIII Masan dan Tahun Pajak

I. PPh WP Badan/OP

II. PPh Pasal21

Ill. PPh Pasal 22

IV, PPh Pasal 23

V. PPh Pasal 26

VI. dsL.

(2) (3)

(4)

. .............. , ................ 20... (h) Wajib Pajak/Wakii/Kuasa• *)

, .. , ...... '(~~)

NIP

*) Caret yang tidak

Tim Pemeriksa Pajak• Supervisor,

.. ,. .... ,.,, ..... (16) NIP

Ketua Tim,

,, .. , (f~) NIP Anggota,

., ....... ' , .. ,. , .... , . . .. ,. {18) NIP

Page 142: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

········································································· ('U

IKHTISAR HASIL PEMBAHASAN AKHIR

NamaWP

NPWP

Masan dan Tahun Pajak

I. PPh WP Badan/OP

Peredaran Usaha 2.000.000

Penghasilan Kena 1.000.000 Pajak PPh Terutang 300.000

Kredit Pajak 250.000

Kurang Bayar 50.0000

. II. PPh Pasal 21

Ill. PPh Pasal 22

IV. PPh Pasal 23

V. dst... ..

Wajib Pajak!Wakii/Kuasa: *)

.. . .. .. . . . . . ... . .. . .t;;\jfj

Mengetahui: ............. .... . ... MtsJ

NIP

*) Core! yang tidak

COl I I II I I 1011 I IL_I L...L.....J

(2)

(~)

~~~

400.000

400.000

350.000 200.000

350.000 200.000

2.350.000

1.350.000

405.000

250.000

155.000

Nampak Dalam

SKPKB

... ... ... . ' .......... 20... (1~) Tim Pemeriksa Pajak: Supervisor,

...... ... . . ............... 1rs1 NIP

Ketua Tim,

NIP Anggota,

.................... i'itl

... ... ... ... . . ............. (.1'8) NIP

Page 143: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

Angka 1

Angka 2

Angka 3

Angka 4

Angka 5

Angka 6

Angka 7

Angka 8

Angka 9

Angka 10

Angka 11

Angka 12

Angka 13

Angka 14

Angka 15

Angka 16

Angka 17

Angka 18

PETUNJUK PENGISIAN

IKHTISAR HASIL PEMBAHASAN AKHIR

Cukup jelas.

Diisi dengan nama Wajib Pajak yang diperiksa.

Diisi dengan Nom or Pokok Wajib Pajak yang diperiksa.

Diisi dengan Masa dan Tahun Pajak yang diperiksa.

Diisi dengan pos-pos SPT yang dikoreksi untuk setiap jenis pajak, termasuk didalamnya pos pajak terutang, kredit pajak, dan pajak yang kurang dibayar serta sanksi administrasi.

Diisi dengan angka sesuai SPT Wajib Pajak.

Diisi dengan koreksi Pemeriksa Pajak sesuai Daftar Temuan Pemeriksaan yang menjadi lampiran SPHP.

• dalam hal tidak dilakukan pembahasan dengan Tim Quality Assurance Pemeriksaan, diisi dengan jumlah koreksi menurut Pemeriksa sesuai dengan "angka 16" Risalah Pembahasan.

• dalam hal dilakukan pembahasan dengan Tim Quality Assurance Perneriksaan, diisi jumlah koreksi yang diputuskan oleh Tim Quality Assurance Pemeriksaan sesuai dengan "angka 17' Risalah Pembahasan Tim Quality Assurance Pemeriksaan.

• dalam hal tidak dilakukan pembahasan dengan Tim Quality Assurance Pemeriksaan, diisi dengan jumlah koreksi yang disetujui Wajib Pajak sesuai dengan "angka 17" Risalah Pembahasan.

• dalam hal dilakukan pembahasan dengan Tim Quality Assurance Perneriksaan, diisi jumlah koreksi yang disetujui oleh Wajib Pajak sesuai dengan "angka 18" Risalah Pembahasan Tim Quality Assurance Pemeriksaan.

Diisi dengan hasil penghilungan "angka 6" dilambah dengan "angka 8".

Diisi dengan hasil penghilungan "angka 6" ditambah dengan "angka 9".

Diisi sesuai hasil penghitungan "angka 6" ditambah "angka 7" dikurangi "angka 10".

Diisi dengan lempal dan langgal dibualnya lkhlisar Hasil Pembahasan Akhir.

Diisi dengan nama dan Ianda Iangan Wajib Pajak, wakil dari Wajib Pajak, atau kuasa dari Wajib Pajak.

Diisi dengan nama, NIP, dan Ianda Iangan Kepala Unit Pelaksana Pemeriksaan serta cap jabatan. Diisi dengan nama, NIP, dan Ianda Iangan Supervisor Tim Pemeriksa Pajak.

Diisi dengan nama, NIP, dan tanda Iangan Ketua Tim Pemeriksa Pajak.

Diisi dengan nama, NIP, dan tanda Iangan Anggota Tim Pemeriksa Pajak. (disesuaikan dengan jumlah Anggota Tim Pemeriksa Pajak)

Page 144: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

Nom or Sifat Lampi ran Hal

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK ......................................................................... (:1~

....... t~l .................. , ............... 20 .. Segera

Pemberitahuan Penghentian/Penangguhan*) Pemeriksaan yang Ditingkatkan ke Pemeriksaan Bukti Permulaan

Yth ........................... .

·:·~ ...................................... ~;

(3)

Sehubungan dengan pemeriksaan di bidang perpajakan yang kami lakukan terhadap perusahaan/pekerjaan Saudara di bawah ini:

Nama

NPWP

Alamat

Masa & Tahun Pajak

.................................................

ITJI I I II I 101 I I II I ll .........................................................

I I I I I [I I I I

(5)

(p)

(7j

{8)

perdasarkan Sural Perintah Pemeriksaan nomor .............................. tanggal . . . . .. .. .. .. .. (9), dengan ini diberitahukan bahwa pemeriksaan tersebut dihentikan/ditangguhkan*) karena pemeriksaannya ditingkatkan ke Pemeriksaan Bukti Permulaan.

Demikian disampaikan untuk menjadi perhatian Saudara .

Diterima oleh

Jabatan

Tanggal

Tanda tangan/cap

*) Corel yang tidak perlu.

:' ................... ~~j[;) .............. !~!

................... f,i!JI : ' . " . .. .. lft:f)

........................ (~ijj

NIP

' •, ';, . I

Page 145: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

Angka 1

Angka 2

Angka 3

Angka 4

Angka 5

Angka 6

Angka 7

Angka 8

Angka 9

Angka 10

Angka 11

Angka 12

Angka 13

Angka 14

PETUNJUK PENGISIAN SURAT PEMBERITAHUAN PENGHENTIAN/PENANGGUHAN

PEMERIKSAAN YANG DITINGKATKAN KE PEMERIKSAAN BUKTI PERMULAAN

Cukup jelas.

Diisi dengan nomor Sural Pemberitahuan Penghentian/Penangguhan*) Pemeriksaan yang Ditingkatkan ke Pemeriksaan Bukti Permulaan.

Diisi dengan tanggal Sural Pemberitahuan Penghentian/Penangguhan*) Pemeriksaan yang Ditingkatkan ke Pemeriksaan Bukti Permulaan.

Diisi dengan nama dan ala mat Wajib Pajak

Diisi dengan nama Wajib Pajak yang diperiksa.

Diisi dengan Nom or Pokok Wajib Pajak yang diperiksa.

Diisi dengan ala mat Wajib Pajak diperiksa.

Diisi dengan Masa dan Tahun Pajak yang diperiksa.

Diisi dengan nomor dan tanggal Sural Perintah Pemeriksaan.

Diisi dengan jabatan, nama, NIP, Ianda Iangan dan cap jabatan dari Kepala Unit Pelaksana Pemeriksaan.

Diisi dengan nama penerima Sural Pemberitahuan Penghentian/Penangguhan*) Pemeriksaan yang Ditingkatkan ke Pemeriksaan Bukti Permulaan.

Diisi dengan jabalan penerima Sural Pemberitahuan Penghenlian/Penangguhan*) Pemeriksaan yang Dilingkalkan ke Pemeriksaan Bukli Permulaan.

Diisi dengan langgal lerima Sural Pemberilahuan Penghenlian/Penangguhan*) Pemeriksaan yang Dilingkalkan ke Pemeriksaan Bukli Permulaan.

Diisi dengan Ianda Iangan penerima dan cap perusahaan penerima Sural Pemberilahuan Penghenlian/Penangguhan*) Pemeriksaan yang Dilingkalkan ke Pemeriksaan Bukli Permulaan

Page 146: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

Nom or Sifat Lampi ran Hal

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

······························································ ........... ('f)

T"~ ''"" '" ' .... ' ''' '' .. ' "' I'~/ '""''' '' ,,, ............... 20 .. Segera

Pemberitahuan PenghentianPemeriksaan

Yth. . . . . . ................. .. ... ...... ... ...... ...... ......... .... . """ ' ' " "' "' tli

(3j

Sehubungan Surat Pemberitahuan Penangguhan Pemeriksaan yang Ditingkatkan ke Pemeriksaan Bukti Permulaan nomor ............ tanggal ........... (!!}, dengan disampaikan bahwa pemeriksaan yang kami lakukan terhadap perusahaan/pekerjaan Saudara di bawah ini:

Nama

NPWP

Ala mat

Masa & Tahun Pajak :

ITJI I I II I I 101 I I 1,__1 '-1 L-J

.........................................................

I I I I I I I I I I

(sj

(i)

(I!)

(9)

perdasarkan Sural Perintah Pemeriksaan nomor ..................... tanggal.................. (10), dihentikan pemeriksaan karena ................................. (;f,~~

Demikian disampaikan untuk menjadi perhatian Saudara.

Diterima oleh

Jabatan

Tanggal

Tanda tangan/cap

..... ' ti!i ' ' ' "' ~t~J

l'tlf""' ' " " " " " " " " " . llil•~l "~, .. ~ '"""""'" . .... h~l.

*) Corel yang tidak perlu.

' "" " ' ' .. (112)

NIP

•./i I

Page 147: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

Angka 1

Angka 2

Angka 3

Angka 4

Angka 5

Angka 6

Angka 7

Angka 8

Angka 9

Angka 10

Angka 11

Angka 12

Angka 13

Angka 14

Angka 15

Angka 16

PETUNJUK PENGISIAN SURAT PEMBERITAHUAN PENGHENTIAN

PEMERIKSAAN

Cukup jelas.

Diisi dengan nomor Surat Pemberitahuan Penghentian Pemeriksaan.

Diisi dengan tanggal Surat Pemberitahuan Penghentian Pemeriksaan.

Diisi dengan nama dan alamat Wajib Pajak

Diisi dengan nomor Surat Pemberitahuan Penangguhan Pemeriksaan yang Ditingkatkan ke Pemeriksaan Bukti Permulaan

Diisi dengan nama Wajib Pajak yang diperiksa.

Diisi dengan Nomor Pokok Wajib Pajak yang diperiksa.

Diisi dengan alamt Wajib Pajak diperiksa.

Diisi dengan Masa dan Tahun Pajak yang diperiksa.

Diisi dengan nomor dan tanggal Sura! Perintah Pemeriksaan.

Diisi dengan alasan penghentian pemeriksaan.

Diisi dengan jabatan, nama, NIP, tanda tangan dan cap jabatan dari Kepala Unit Pelaksana Pemeriksaan.

Diisi dengan nama penerima Sura! Pemberitahuan Penghentian Pemeriksaan.

Diisi dengan jabatan penerima Sura! Pemberitahuan Penghentian Pemeriksaan ..

Diisi dengan tanggal terima Sura! Pemberitahuan Penghentian Pemeriksaan.

Diisi dengan tanda tangan penerima dan cap perusahaan penerima Sura! Pemberitahuan Penghentian Pemeriksaan.

. j ~ -

Page 148: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

FORMULIR KUESIONER PELAKSANAAN PEMERIKSAAN LAPANGAN UNTUK MENGUJI KEPATUHAN PEMENUHAN

KEWAJIBAN PERPAJAKAN

Dalam rangka meningkatkan kualitas dan akuntabilitas pemeriksaan diperlukan adanya umpan balik berupa jawaban kuesioner, kami berharap Saudara dapat bekerjasama dengan baik dalam bentuk kesediaan Saudara untuk menjawab Daftar Kuesioner berikut. Mengingat jawaban Saudara sang at penting artinya bagi penyempurnaan kebijakan pemeriksaan pada masa mendatang, maka diharapkan Saudara dapat memberikan jawaban sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Demikian kami sampaikan, atas kerjasamanya yang baik kami ucapkan terima kasih.

No. PERTANYAAN VA

1. Apakah pada saat melakukan pemeriksaan, Pemeriksa Pajak memperlihatkan Tanda Pengenal Pemeriksa dan Sura! Perintah Pemeriksaan?

2. Apakah pada saat melakukan pemeriksaan, Pemeriksa Pajak menyampaikan Sura! Pemberitahuan Pemeriksaan terlebih dahulu?

3. Apakah Pemeriksa Pajak menjelaskan maksud dan tujuan pemeriksaan?

4. Apakah Pemeriksa Pajak memberitahukan Saudara untuk memasuki ruangan atau tempat yang dipandang perlu?

5. Apakah Pemeriksa Pajak memberikan bukti peminjaman secara tertulis perihal peminjaman buku, catatan, dokumen dan/atau data-data lain?

6. Apakah Pemeriksa Pajak memberitahukan secara tertulis kepada Saudara tentang Hasil Pemeriksaan dalam bentuk SPHP?

7. Apakah Pemeriksa Pajak memberikan kesempatan kepada Saudara untuk memberikan tanggapan dan penjelasan atas temuan pemeriksaan?

8. Apakah Pemeriksa Pajak menjelaskan kepada Saudara perihal Tim Quality Assurance Pemeriksaan dan manfaatnya bagi Saudara?

9. Apakah Pemeriksa Pajak memberi petunjuk kepada Saudara tentang penyelenggaraan pembukuan yang baik?

10 Apakah Pemeriksa Pajak mengembalikan berkas dan dokumen paling lama 7 (tujuh) hari kerja sejak selesainya pemeriksaan dan memberikan bukti pengembalian?

11. Apakah Pemeriksa Pajak meminta dan menjanjikan sesuatu yang berhubungan dengan Keputusan Pemeriksaan?

12. Menu rut Saudara apakah Pemeriksa Pajak Ielah melakukan tugas pemeriksaan dengan baik?

13. Hal-hal yang ingin Saudara sampaikan : 1 . ................................................... 2. dst

Sura! Perintah Pemeriksaan Pajak : Wajib Pajak :

Nom or

Tanggal

Jawaban Saudara agar dikirimkan kepada: Direktur Pemeriksaan dan Penagihan atau Kepala Kanwil DJP

(. . .. . . . . . .... )

TIDAK

• I I.~ ' I

Page 149: PB Taxand · KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-34/PJ/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN UNTUK

FORMULIR KUESIONER PELAKSANAAN PEMERIKSAAN KANTOR UNTUK MENGUJI KEPATUHAN PEMENUHAN

KEWAJIBAN PERPAJAKAN

Dalam rangka meningkatkan kualitas dan akuntabilitas pemeriksaan diperlukan adanya umpan balik berupa jawaban kuesioner, kami berharap Saudara dapat bekerjasama dengan baik dalam bentuk kesediaan Saudara untuk menjawab Daftar Kuesioner berikut. Mengingat jawaban Saudara sangat pen ling artinya bagi penyempurnaan kebijakan pemeriksaan pada masa mendatang, maka diharapkan Saudara dapat memberikan jawaban sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Demikian kami sampaikan, atas kerjasamanya yang baik kami ucapkan terima kasih.

No. PERTANYAAN YA

1. Apakah pada saat melakukan pemeriksaan, Pemeriksa Pajak memperlihatkan Tanda Pengenal Pemeriksa dan Sura! Perintah Pemeriksaan?

2. Apakah pada saat melakukan pemeriksaan, Pemeriksa Pajak menyampaikan Sura! Panggilan terlebih dahulu?

3. Apakah Pemeriksa Pajak menjelaskan maksud dan tujuan pemeriksaan?

4. Apakah Pemeriksa Pajak memberikan bukti peminjaman secara tertulis perihal peminjaman buku, catatan, dokumen dan/atau data-data lain?

5. Apakah Pemeriksa Pajak memberitahukan secara tertulis kepada Saudara tentang Hasil Pemeriksaan dalam bentuk SPHP?

6. Apakah Pemeriksa Pajak memberikan kesempatan kepada Saudara untuk memberikan tanggapan dan penjelasan alas temuan pemeriksaan?

7. Apakah Pemeriksa Pajak menjelaskan kepada Saudara perihal Tim Quality Assurance Pemeriksaan dan manfaatnya bagi Saudara?

8. Apakah Pemeriksa Pajak memberi petunjuk kepada Saudara tentang penyelenggaraan pembukuan yang baik?

9. Apakah Pemeriksa Pajak mengembalikan berkas dan dokumen paling lama 7 (tujuh) hari kerja sejal selesainya pemeriksaan dan memberikan bukti pengembalian?

10. Apakah Pemeriksa Pajak meminta dan menjanjikan sesuatu yang berhubungan dengan Keputusan Pemeriksaan?

11 . Menu rut Saudara apakah Pemeriksa Pajak telah melakukan tug as pemeriksaan dengan baik?

12. Hal-hal yang ingin Saudara sampaikan : 1. ..... .................. " ......... ··················· . ... 2. dst

Sura! Perintah Pemeriksaan Pajak : Wajib Pajak :

Nom or

Tanggal

Jawaban Saudara agar dikirimkan kepada: Direktur Pemeriksaan dan Penagihan atau Kepala Kanwil DJP

( ........................ )

TIDAK

' ) .. '/'