pata areadi politik dan hukum mencintai korupsi · forum satgas dibentuk hanya untuk menambah...

1
FORUM SATGAS dibentuk hanya untuk menambah lembaga korupsi, jaksa-polisi biangnya korupsi, sehingga yang salah jadi benar, tinggal pasang pasal yang cocok, yang penting uang. 6281386130xxx PRESIDEN tidak punya nyali untuk memberan- tas korupsi, karena hukum di Indonesia adalah produk orang-orang. 6281354324xxx INI adalah usulan yang seharusnya disampaikan ke Presiden. 6281247447xxx MUNGKINKAH korupsi di Indonesia dapat diberantas? Jawabannya tidak mungkin, ka- rena rekrutmen penyelenggara negara termasuk seleksi CPNS diawali dengan korupsi. 6281251868xxx MEMBERANTAS korupsi manis dalam ucapan, busuk untuk bertindak antikorupsi, karena me- reka sesungguhnya cinta kepada koruptor. 6281356554xxx Antikorupsi Gagal Total SEPANJANG tidak ada hukuman mati baqi pelaku korupsi, jangan harap bisa memberantas para koruptor. 6281241801xxx BERJALAN tidak ada ikhtiar dan langkah yang konkret dari pemerintah sendiri. 6281356191xxx GOMBAL, tidak mungkin korupsi bisa diberan- tas, karena pemimpinnya cuma omong kosong doang, tidak sesuai dengan ucapannya. 6285251424xxx KORUPSI bertambah buas, praktik-praktik da- lam monopoli, berbagi hak dan fasilitas istimewa bagi elite-elite berkuasa, sehingga dalam waktu singkat mereka dapat menguasai uang negara. 6285246048xxx KELIHATANNYA koruptor-koruptor ini merasa bangga mendapat hasil sejumlah kekayaannya. Ini kalau gak benar-benar diberantas, bisa men- jamur ke seluruh Indonesia. 61410033xxx Politik dan Hukum Mencintai Korupsi KORUPSI dibenci seantero dunia karena kejahatannya luar biasa bagi kemanusiaan. Karena itu, dunia menetapkan 9 Desember, hari ini, sebagai Hari Antikorupsi. Dibutuhkan perang global karena korupsi amat menggiurkan sehingga banyak negara yang hanya mampu berperang di mulut, tetapi di hati tidak. Bila kita jujur dan jernih melakukan resensi terhadap perang melawan korupsi di Indonesia dalam 10 tahun terakhir, haruslah dikatakan bahwa perang itu mandek. Mandek karena pedang yang dihunus tidak membabat dan sapu yang kotor masih dipakai untuk menyapu. Coba simak sejumlah data kuantitatif ini. Indeks persepsi korupsi (IPK) Indonesia dalam 10 tahun terakhir tidak mampu menembus angka 3 dari kemungkinan terbaik 10. Untuk 2010, IPK Indonesia adalah 2,8, sama dengan angka 2009 yang naik dari 2,6 pada 2008. Dengan IPK 2,8, Indonesia sejajar dengan Djibouti, Kepulauan Solomon, dan Togo di Afrika. Di ASEAN, Indonesia berada di peringkat keempat di bawah Singapura, Brunei, Malaysia, dan Thailand. Angka yang amat rendah itu paralel dengan persepsi publik yang menilai sangat jelek lembaga-lembaga penegak hukum di Indonesia. Tiga lembaga penegak hukum--polisi, kejaksaan, dan pengadilan--masih dianggap khalayak sebagai badan-badan yang paling korup. Jadi, perang terhadap korupsi di Indonesia mandek karena hukum dan politik bersekutu untuk saling melindungi. Sayangnya SBY tidak cukup kuat dan berani untuk melawan itu semua. Pedang di tangan SBY lebih banyak tersimpan dalam sarung, tidak menerabas apa-apa. KAMIS, 9 DESEMBER 2010 - MEDIA INDONESIA BEDAH EDITORIAL Kirimkan tanggapan dan komentar anda melalui: SMS INTERAKTIF : Senin-Sabtu, 07.05 WIB di Metro TV | ONLINE: mediaindonesia.com Kirimkan keluhan dan komentar anda tentang pelayanan publik ke email: [email protected] Kirimkan komentar Anda atas tema Warteg Kena Pajak (periode 6 Desember - 11 Desember 2010) ke: opini publik di mediaindonesia.com S AYA mewakili warga perumahan Citayam Elok Desa Susukan, Citayam, Bojong Gede, mengeluhkan jalan menuju kompleks peru- mahan Citayam Elok. Karena dari Simpang Tugu Macan, jalan yang dilalui sangat rusak. Terlebih lagi, hujan yang deras menimbulkan kubangan air yang tergenang. Kami mohon kepada Ba- pak Gubernur Jawa Barat, Ba- pak Ahmad Heryawan, untuk memperbaiki jalan menuju Desa Susukan ke arah peruma- han Citayam Elok, apalagi di musim hujan sekarang. Banyak kendaraan yang kejeblos ke lubang yang ada di jalan. Karena Bapak Gubernur pernah berjanji saat kampanye akan siap untuk memperbaiki setiap jalan-jalan yang rusak di Jawa Barat. Harapan kami agar Bapak Gubernur Jawa Barat dan Wali Kota Depok agar bisa peduli kepada kami warga perumahan Citayam Elok. Mudah-mudahan setelah terpi- lih lagi menjadi Wali Kota De- pok, Bapak Nurmahmudi bisa memperbaiki dan memperlebar jalan dari Depok menuju Ci- tayam yang tidak layak lagi. Selain sempit, jalan sudah banyak yang berlubang. Semo- ga perbaikan jalan khususnya di jalan menuju ke perumahan Citayam Elok, Desa Susukan, bisa segera dilaksanakan, kare- na akan sangat membantu kami menuju ke tempat kerja. Juli Hardiansyah Perumahan Citayam Elok Blok B2 no 11 Desa Susukan, Citayam K ASUS maa pajak yang melibatkan Gayus Tam- bunan telah mencoreng pemerintah, khususnya birokra- si di Kementerian Keuangan. Oleh karena itu, kasus Gayus harus segera dituntaskan untuk memulihkan citra pemerintah. Polisi tampaknya tidak bisa sendiri dalam mengusut ka- sus Gayus tersebut. Maka itu, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diharapkan segera turun tangan dalam masalah maa pajak ini. Pakar hukum pidana Univer- sitas Sumatra Utara Runtung Sitepu mengatakan KPK perlu secepatnya turun tangan meng- usut kasus terdakwa mafia pajak Gayus Halomoan Tam- bunan. KPK harus bergerak cepat mengambil alih penang- anan kasus Gayus tersebut, tidak perlu membiarkan selu- ruhnya ditangani Polri. Dengan membiarkan kasus Gayus terlalu lama ditangani sendiri oleh Polri, dikhawatir- kan kasus itu tidak akan tun- tas. Sebab, kasus Gayus tidak hanya menyangkut masalah pajak atau penyuapan terhadap aparat kepolisian saat berada di Rutan Mako Brimob Kelapa Dua. Namun, berbagai kasus besar lainnya yang terjadi di Ditjen Pajak tersebut diduga juga turut melibatkan para petinggi di institusi itu. Diperkirakan banyak pejabat yang diduga terlibat di da- lamnya. Ini merupakan tugas KPK untuk membongkar habis siapa orang-orang yang ikut ‘bermain’ di dalamnya. Kasus dugaan korupsi atau penyim- pangan itu tentunya tidak akan dilakukan oleh satu orang. Kasus korupsi itu dilakukan sekelompok orang atau lebih dari satu orang. Di sinilah rasa tanggung jawab KPK yang cu- kup besar itu untuk menangani kasus korupsi yang merugikan keuangan negara. Dalam penanganan kasus ko- rupsi, KPK memiliki kelebihan bila dibandingkan dengan Polri dan kejaksaan. Karena, KPK dalam memanggil ataupun memeriksa seseorang, misalnya gubernur, bupati/wali kota maupun pejabat negara lain- nya, tidak perlu harus menung- gu izin dari Presiden RI. Oleh karena itu, kelebihan yang dimiliki KPK tentunya harus dapat digunakan mem- proses kasus dugaan terjadinya mafia pajak tersebut. KPK harus dapat menggunakan kewenangannya yang cukup luas untuk memberantas ter- jadinya korupsi, serta kebo- coran keuangan negara. Saya berharap semua pihak untuk bersinergi dalam me- nangani masalah maa pajak yang melibatkan Gayus Tam- bunan. Kalau kasus Gayus ini tidak segera selesai, masyarakat bertanya-tanya ada apa di balik kasus Gayus ini? Mungkinkah banyak pejabat yang terlibat? Selama ini yang sudah terungkap, banyak kor- ban Gayus di kepolisian dan ke- jaksaan maupun pengadilan. Sekali lagi saya berharap masalah mafia pajak harus dituntaskan. Tegakkan hukum, dan siapa pun yang terlibat dalam kasus maa pajak harus diseret ke pengadilan dan di- hukum setimpal dengan per- buatannya. Dini Kinanthi Putri Jl Raya Lenteng Agung, Jakarta Selatan [email protected] Jalan Menuju Citayam Elok Bojong Rusak Parah KPK Segera Tangani Kasus Gayus T ENAGA kerja Indonesia (TKI) selama ini telah membantu negara dalam pemasukan devisa, tapi masih banyak TKI yang menderita yang belum mendapat perlin- dungan negara. Oleh karena itu, pemerintah diharapkan se- rius dalam menangani masalah TKI. Terutama, melindungi TKI dari ancaman penyiksaan ma- jikan maupun tindak kriminal lainnya. Pemerintah harus mengkaji ulang sistem pengiriman TKI ke luar negeri, terutama ke negara tujuan yang belum memiliki kerja sama dengan pemerintah. Pemerintah harus serius menangani masalah ini karena sudah banyak korban berjatuhan. Bahkan di Arab Saudi banyak TKI yang me- ninggal dan telantar. Pada 7 Desember 2010, di Kantor PBNU Jakarta, sebanyak 12 organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam menyampaikan pernyataan sikap guna men- desak pemerintah menghenti- kan pengiriman TKI ke negara- negara yang belum memiliki MoU tentang ketenagakerjaan dengan Indonesia. Pemerintah diminta serius untuk membuat perjanjian kerja sama dengan negara-negara tujuan TKI teru- tama dengan Arab Saudi. Pasalnya, masyarakat Arab Saudi masih memiliki kecen- derungan untuk memperlaku- kan orang-orang non-Arab sebagai budak. Pemerintah juga diminta agar memperketat seleksi dan pengaturan terha- dap perusahaan-perusahaan penyalur tenaga kerja, baik yang berada di Indonesia mau- pun di negara-negara tujuan. Konferensi pers itu dihadiri perwakilan dari 12 ormas, yakni Nahdlatul Ulama, Mu- hammadiyah, Al Irsyad Al Islamiyyah, Al Washliyah, Al It- tihadiyah, Perti, Persis, Syarikat Islam Indonesia, Persatuan Is- lam Tionghoa Indonesia (PITI), Rabithah Alawiyin, Parmusi, dan Mathlaul Anwar. Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj yang mewakili ke- 12 ormas tersebut mengatakan pengiriman TKI ke luar negeri bisa saja dilanjutkan dengan persyaratan yang jelas dan mendisiplinkan perusahaan- perusahaan penyalur TKI. Seiring dengan itu, perlu dirumuskan standardisasi per- lindungan TKI di luar negeri, berikan sanksi yang setim- pal kepada pihak pelaksana pengiriman TKI yang ingkar melakukannya. Pemerintah diminta mengaktifkan perwa- kilan-perwakilan RI di luar negeri dan melakukan kerja sama dengan lembaga-lembaga buruh internasional seperti ILO untuk meminimalisasi TKI yang menjadi korban majikan yang kejam. Penyalur tenaga kerja di- harapkan selektif dalam memi- lih majikan atau negara tujuan TKI, mengingat banyak TKI pulang tanpa membawa hasil. Bahkan tidak sedikit TKI yang pulang tinggal nama dan jenazahnya. Keadaan itu sung- guh sangat memprihatinkan. Saya mengusulkan penang- anan masalah TKI harus serius dan melibatkan KBRI di negara tujuan masing-masing. Kalau perlu, Indonesia mempunyai perwakilan khusus yang me- nangani TKI di luar negeri. Dengan begitu, pengawasan dan perlindungan bisa maksi- mal terhadap TKI bermasalah. Pribadi Santoso Utomo Perumahan Taman Pagelaran Desa Padasuka, Kecamatan Ciomas Bogor 16610 [email protected] Pemerintah Harus Serius Urus TKI 22 | Suara Anda JUMAT, 10 DESEMBER 2010 | MEDIA INDONESIA PATA AREADI Tugas KPK untuk membongkar habis siapa orang-orang yang ikut ‘bermain’ di dalamnya.” PATA AREADI Hal 22 Suara Anda 10879.indd 1 12/10/10 8:00:28 PM

Upload: dokhue

Post on 12-Aug-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PATA AREADI Politik dan Hukum Mencintai Korupsi · FORUM SATGAS dibentuk hanya untuk menambah lembaga korupsi, jaksa-polisi biangnya korupsi, sehingga yang salah jadi benar, tinggal

FORUM

SATGAS dibentuk hanya untuk menambah lembaga korupsi, jaksa-polisi biangnya korupsi, sehingga yang salah jadi benar, tinggal pasang pasal yang cocok, yang penting uang.

6281386130xxx

PRESIDEN tidak punya nyali untuk memberan-tas korupsi, karena hukum di Indonesia adalah produk orang-orang.

6281354324xxx

INI adalah usulan yang seharusnya disampaikan ke Presiden.

6281247447xxx

MUNGKINKAH korupsi di Indonesia dapat diberantas? Jawabannya tidak mungkin, ka-rena rekrutmen penyelenggara negara termasuk seleksi CPNS diawali dengan korupsi.

6281251868xxx

MEMBERANTAS korupsi manis dalam ucapan, busuk untuk bertindak antikorupsi, karena me-reka sesungguhnya cinta kepada koruptor.

6281356554xxx

Antikorupsi Gagal TotalSEPANJANG tidak ada hukuman mati baqi pelaku korupsi, jangan harap bisa memberantas para koruptor.

6281241801xxx

BERJALAN tidak ada ikhtiar dan langkah yang konkret dari pemerintah sendiri.

6281356191xxx

GOMBAL, tidak mungkin korupsi bisa diberan-tas, karena pemimpinnya cuma omong kosong doang, tidak sesuai dengan ucapannya.

6285251424xxx

KORUPSI bertambah buas, praktik-praktik da-lam monopoli, berbagi hak dan fasilitas istimewa bagi elite-elite berkuasa, sehingga dalam waktu singkat mereka dapat menguasai uang negara.

6285246048xxx

KELIHATANNYA koruptor-koruptor ini merasa bangga mendapat hasil sejumlah kekayaannya. Ini kalau gak benar-benar diberantas, bisa men-jamur ke seluruh Indonesia.

61410033xxx

Politik dan HukumMencintai KorupsiKORUPSI dibenci seantero dunia karena kejahatannya luar biasa bagi kemanusiaan. Karena itu, dunia menetapkan 9 Desember, hari ini, sebagai Hari Antikorupsi. Dibutuhkan perang global karena korupsi amat menggiurkan sehingga banyak negara yang hanya mampu berperang di mulut, tetapi di hati tidak.

Bila kita jujur dan jernih melakukan resensi terhadap perang melawan korupsi di Indonesia dalam 10 tahun terakhir, haruslah dikatakan bahwa perang itu mandek. Mandek karena pedang yang dihunus tidak membabat dan sapu yang kotor masih dipakai untuk menyapu.

Coba simak sejumlah data kuantitatif ini. Indeks persepsi korupsi (IPK) Indonesia dalam 10 tahun terakhir tidak mampu menembus angka 3 dari kemungkinan terbaik 10. Untuk 2010, IPK Indonesia adalah 2,8, sama dengan angka 2009 yang naik dari 2,6 pada 2008.

Dengan IPK 2,8, Indonesia sejajar dengan Djibouti, Kepulauan Solomon, dan Togo di Afrika. Di ASEAN, Indonesia berada di peringkat keempat di bawah Singapura, Brunei, Malaysia, dan Thailand.

Angka yang amat rendah itu paralel dengan persepsi publik yang menilai sangat jelek lembaga-lembaga penegak hukum di Indonesia. Tiga lembaga penegak hukum--polisi, kejaksaan, dan pengadilan--masih dianggap khalayak sebagai badan-badan yang paling korup.

Jadi, perang terhadap korupsi di Indonesia mandek karena hukum dan politik bersekutu untuk saling melindungi. Sayangnya SBY tidak cukup kuat dan berani untuk melawan itu semua. Pedang di tangan SBY lebih banyak tersimpan dalam sarung, tidak menerabas apa-apa.

KAMIS, 9 DESEMBER 2010 - MEDIA INDONESIA

BEDAH EDITORIAL

Kirimkan tanggapan dan komentar anda melalui:SMS INTERAKTIF : Senin-Sabtu, 07.05 WIB di Metro TV | ONLINE: mediaindonesia.com

Kirimkan keluhan dan komentar anda tentang pelayanan publik ke email:[email protected]

Kirimkan komentar Anda atas tema Warteg Kena Pajak

(periode 6 Desember - 11 Desember 2010) ke: opini publik di mediaindonesia.com

SAYA mewakili warga perumahan Citayam Elok Desa Susukan, Citayam,

Bojong Gede, mengeluhkan jalan menuju kompleks peru-mahan Citayam Elok. Karena dari Simpang Tugu Macan, jalan yang dilalui sangat rusak. Terlebih lagi, hujan yang deras menimbulkan kubangan air yang tergenang.

Kami mohon kepada Ba-

pak Gubernur Jawa Barat, Ba-pak Ahmad Heryawan, untuk memperbaiki jalan menuju Desa Susukan ke arah peruma-han Citayam Elok, apalagi di musim hujan sekarang. Banyak kendaraan yang kejeblos ke lubang yang ada di jalan.

Karena Bapak Gubernur pernah berjanji saat kampanye akan siap untuk memperbaiki setiap jalan-jalan yang rusak

di Jawa Barat. Harapan kami agar Bapak Gubernur Jawa Barat dan Wali Kota Depok agar bisa peduli kepada kami warga perumahan Citayam Elok. Mudah-mudahan setelah terpi-lih lagi menjadi Wali Kota De-pok, Bapak Nurmahmudi bisa memperbaiki dan memperlebar jalan dari Depok menuju Ci-tayam yang tidak layak lagi.

Selain sempit, jalan sudah

banyak yang berlubang. Semo-ga perbaikan jalan khususnya di jalan menuju ke perumahan Citayam Elok, Desa Susukan, bisa segera dilaksanakan, kare-na akan sangat membantu kami menuju ke tempat kerja.

Juli HardiansyahPerumahan Citayam Elok Blok B2 no 11Desa Susukan, Citayam

KASUS mafi a pajak yang melibatkan Gayus Tam-bunan telah mencoreng

pemerintah, khususnya birokra-si di Kementerian Keuangan. Oleh karena itu, kasus Gayus harus segera dituntaskan untuk memulihkan citra pemerintah. Polisi tampaknya tidak bisa sendiri dalam mengusut ka-sus Gayus tersebut. Maka itu, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diharapkan segera turun tangan dalam masalah mafi a pajak ini.

Pakar hukum pidana Univer-sitas Sumatra Utara Runtung Sitepu mengatakan KPK perlu secepatnya turun tangan meng-usut kasus terdakwa mafia pajak Gayus Halomoan Tam-bunan. KPK harus bergerak cepat mengambil alih penang-anan kasus Gayus tersebut, tidak perlu membiarkan selu-ruhnya ditangani Polri.

Dengan membiarkan kasus Gayus terlalu lama ditangani sendiri oleh Polri, dikhawatir-

kan kasus itu tidak akan tun-tas. Sebab, kasus Gayus tidak hanya menyangkut masalah pajak atau penyuapan terhadap aparat kepolisian saat berada di Rutan Mako Brimob Kelapa Dua. Namun, berbagai kasus besar lainnya yang terjadi di Ditjen Pajak tersebut diduga juga turut melibatkan para petinggi di institusi itu.

Diperkirakan banyak pejabat yang diduga terlibat di da-lamnya. Ini merupakan tugas KPK untuk membongkar habis

siapa orang-orang yang ikut ‘bermain’ di dalamnya. Kasus dugaan korupsi atau penyim-pangan itu tentunya tidak akan dilakukan oleh satu orang.

Kasus korupsi itu dilakukan sekelompok orang atau lebih dari satu orang. Di sinilah rasa tanggung jawab KPK yang cu-kup besar itu untuk menangani kasus korup si yang merugikan keuangan negara.

Dalam penanganan kasus ko-rupsi, KPK memiliki kelebihan bila dibandingkan dengan Polri dan kejaksaan. Karena, KPK dalam memanggil ataupun memeriksa seseorang, misalnya gubernur, bupati/wali kota maupun pejabat negara lain-nya, tidak perlu harus menung-gu izin dari Presiden RI.

Oleh karena itu, kelebihan yang dimiliki KPK tentunya harus dapat digunakan mem-proses kasus dugaan terjadinya mafia pajak tersebut. KPK ha rus dapat menggunakan ke we nang annya yang cukup

luas untuk memberantas ter-jadinya korup si, serta kebo-coran keuang an negara.

Saya berharap semua pihak untuk bersinergi dalam me-nangani masalah mafi a pajak yang melibatkan Gayus Tam-bunan. Kalau kasus Gayus ini tidak segera selesai, masyarakat bertanya-tanya ada apa di balik kasus Gayus ini?

Mungkinkah banyak pejabat yang terlibat? Selama ini yang sudah terungkap, ba nyak kor-ban Gayus di kepolisian dan ke-jaksaan maupun pengadilan.

Sekali lagi saya berharap masalah mafia pajak harus dituntaskan. Tegakkan hukum, dan siapa pun yang terlibat dalam kasus mafi a pajak harus diseret ke pengadilan dan di-hukum setimpal dengan per-buatannya.

Dini Kinanthi PutriJl Raya Lenteng Agung, Jakarta [email protected]

Jalan Menuju Citayam Elok Bojong Rusak Parah

KPK Segera Tangani Kasus Gayus

TENAGA kerja Indonesia (TKI) selama ini telah membantu negara dalam

pemasukan devisa, tapi masih banyak TKI yang menderita yang belum mendapat perlin-dungan negara. Oleh karena itu, pemerintah diharapkan se-rius dalam menangani masalah TKI. Terutama, melindungi TKI dari ancaman penyiksaan ma-jikan maupun tindak kriminal lainnya.

Pemerintah harus mengkaji ulang sistem pengiriman TKI ke luar negeri, terutama ke ne gara tujuan yang belum memiliki kerja sama dengan pemerintah. Pemerintah harus serius menangani masalah ini karena sudah banyak korban berjatuhan. Bahkan di Arab Saudi banyak TKI yang me-ninggal dan telantar.

Pada 7 Desember 2010, di Kantor PBNU Jakarta, sebanyak 12 organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam menyampaikan pernyataan sikap guna men-desak pemerintah menghenti-kan pengiriman TKI ke negara-negara yang belum memiliki MoU tentang ketenagakerjaan dengan Indonesia. Pemerintah diminta serius untuk membuat perjanjian kerja sama dengan

negara-negara tujuan TKI teru-tama dengan Arab Saudi.

Pasalnya, masyarakat Arab Saudi masih memiliki kecen-derungan untuk memperlaku-kan orang-orang non-Arab sebagai budak. Pemerintah juga diminta agar memperketat seleksi dan pengaturan terha-

dap perusahaan-perusahaan penyalur tenaga kerja, baik yang berada di Indonesia mau-pun di negara-negara tujuan.

Konferensi pers itu dihadiri perwakilan dari 12 ormas, yakni Nahdlatul Ulama, Mu-hammadiyah, Al Irsyad Al Islamiyyah, Al Washliyah, Al It-

tihadiyah, Perti, Persis, Syarikat Islam Indonesia, Persatuan Is-lam Tionghoa Indonesia (PITI), Rabithah Alawiyin, Parmusi, dan Mathlaul Anwar.

Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj yang mewakili ke-12 ormas tersebut mengatakan pengiriman TKI ke luar negeri

bisa saja dilanjutkan dengan persyaratan yang jelas dan mendisiplinkan perusahaan-perusahaan penyalur TKI.

Seiring dengan itu, perlu dirumuskan standardisasi per-lindungan TKI di luar negeri, berikan sanksi yang setim-pal kepada pihak pelaksana

pengiriman TKI yang ingkar melakukannya. Pemerintah diminta mengaktifkan perwa-kilan-perwakilan RI di luar negeri dan melakukan kerja sama dengan lembaga-lembaga buruh internasional seperti ILO untuk meminimalisasi TKI yang menjadi korban majikan yang kejam.

Penyalur tenaga kerja di-harapkan selektif dalam memi-lih majikan atau negara tujuan TKI, mengingat banyak TKI pulang tanpa membawa hasil.

Bahkan tidak sedikit TKI yang pulang tinggal nama dan jenazahnya. Keadaan itu sung-guh sangat memprihatinkan.

Saya mengusulkan pe nang-an an masalah TKI harus serius dan melibatkan KBRI di negara tujuan masing-masing. Kalau perlu, Indonesia mempunyai perwakilan khusus yang me-nangani TKI di luar negeri. Dengan begitu, pengawasan dan perlindungan bisa maksi-mal terhadap TKI bermasalah.

Pribadi Santoso UtomoPerumahan Taman PagelaranDesa Padasuka, Kecamatan CiomasBogor [email protected]

Pemerintah Harus Serius Urus TKI

22 | Suara Anda JUMAT, 10 DESEMBER 2010 | MEDIA INDONESIA

PATA AREADI

Tugas KPK untuk membongkar habis siapa orang-orang yang ikut ‘bermain’ di dalamnya.”

PATA AREADI

Hal 22 Suara Anda 10879.indd 1 12/10/10 8:00:28 PM