pasien meninggal akibat syok anafilaktik pasca suntik

Upload: maria-priscilla-siboe

Post on 09-Oct-2015

64 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

anafilaktik syok

TRANSCRIPT

Pasien Meninggal Akibat Syok Anafilaktik pasca Suntik

Maria Priscilla102011352-C3Pasien Meninggal Akibat Syok Anafilaktik pasca Suntik

Komunikasi dan consent

Informed consent merupakan alat paling penting dalam hubungan dokter-pasien pada masa kini. Informed consent yang benar harus disertai dengan komunikasi baik antara dokter dan pasien.

Malpraktek

kesalahan tenaga kesehatan yang karena tidak mempergunakan ilmu pengetahuan dan tingkat keterampilan sesuai dengan standar profesinya yang akhirnya mengakibatkan pasien terluka atau cacat atau bahkan meninggal dunia.

Jenis jenis malpraktekNgesti Lestari dan Soedjatmiko :-Malpraktik Etik : melakukan tindakan yang bertentangan dengan etika profesinya sebagai tenaga kesehatan. Misalnya seorang bidan yang melakukan tindakan yang bertentangan dengan etika kebidanan.

-Malpraktik Yuridis : yaitu malpraktik perdata (civil malpractice), malpraktik pidana (criminal malpractice) dan malpraktik administratif (administrative malpractice).

Malpraktik perdata (civil malpractice) : tidak terpenuhinya isi perjanjian (wanprestasi) didalam transaksi terapeutik oleh tenaga kesehatan, atau terjadinya perbuatan melanggar hukum (onrechtmatige daad), sehingga menimbulkan kerugian kepada pasien.

Malpraktik Administratif tenaga kesehatan melakukan pelanggaran terhadap hukum administrasi negara yang berlaku, misalnya menjalankan praktek bidan tanpa lisensi atau izin praktek.

Malpraktik Pidana Malpraktik pidana terjadi apabila pasien meninggal dunia atau mengalami cacat akibat tenaga kesehatan kurang hati-hati. Atau kurang cermat dalam melakukan upaya perawatan terhadap pasien yang meninggal dunia atau cacat tersebut. 1. kesengajaan(intensional)2. kecerobohan (recklessness)3. kealpaan (negligence)Kelalaian/keaalpaan dapat terjadi dalam 3 bentuk : Malfeasance : melakukan tindakan yang melanggar hukum atau tidak tepat/layak (unlawful atau improper), misalnya melakukan tindakan medis tanpa indikasi yang memadai (pilihan tindakan medis tersebut sudah improper).Misfeasance : melakukan pilihan tindakan medis yang tepat tetapi dilaksanakan dengan tidak tepat (improper performance), yaitu misalnya melakukan tindakan medis dengan menyalahi prosedur. Nonfeasance : tidak melakukan tindakan medis yang merupakan kewajiban baginya.Perlindungan Hukum Korban Malpraktik Dokter

Doktrin yang berlaku di dalam ilmu kesehatan yaitu Res Ipsa Loquitur artinya doktrin yang memihak pada korban tidak perlu membuktikan adanya unsur kelalaian tersebut, cukup menunjukkan faktanya. Tujuannya adalah untuk mencapai keadilan.

Unforseeable risk

Suatu peristiwa buruk yang tidak dapat diduga sebelumnya (unforeseeable) yang terjadi saat dilakukan tindakan medis yang sesuai standar tetapi mengakibatkan cidera pada pasien yang tidak termasuk ke dalam pengertian malpraktik atau kelalaian medik.

Anafilaksis Syok

Anafilaksis merupakan bentuk dari reaksi alergi obat. Penatalaksanaan syok anafilaktik memerlukan tindakan cepat sebab penderita berada pada keadaan gawatPenatalaksaan syok anafilaksisSegera baringkan penderita pada alas yang keras. Kaki diangkat lebih tinggi dari kepala.Penilaian A, B, C : Airway(membuka jalan napas). Breathing supportCirculation support-Segera berikan adrenalin 0.30.5 mg larutan 1 : 1000 untuk penderita dewasa atau 0.01 mk/kg untuk penderita anak-anak, IM ulang tiap 15 menit sampai keadaan membaik. -infus kontinyu adrenalin 24 ug/menit. Kalau syok sudah teratasi, penderita jangan cepat-cepat dipulangkan, tetapi harus diawasi atau diobservasi dulu selama kurang lebih 4 jam. Sedangkan penderita yang telah mendapat terapi adrenalin lebih dari 23 kali suntikan, harus dirawat di rumah sakit semalam untuk observasi.

kesimpulanPada skenario 6 ini, pada kasus terjadinya reaksi anafilaksis akibat penyuntikan dokter tidak dapat disalahkan karena merupakan unforeseeable risk. Tetapi dokter dipersalahkan karena setelah reaksi anafilaksis terjadi ia tidak memberikan penanganan yang seharusnya ia berikan sesuai dengan standar penanganan pasien anafilaksis, padahal seharusnya seorang dokter dapat memberikan penanganan sesuai prosedur pada pasien anafilaksis dan dikategorikan sebagai tindakan malpraktek.