pasar monopolistik - ekonomi mikro islam

Download Pasar Monopolistik - Ekonomi Mikro Islam

If you can't read please download the document

Upload: adeee999-errorrorreo

Post on 12-Jun-2015

3.249 views

Category:

Education


28 download

TRANSCRIPT

1. MAKALAH Pasar Persaingan Monopolistik Dibuat untuk memenuhi tugas Mata kuliah Ekonomi Mikro Islam yang diampu oleh Dr. H. Muchlis, M.Ag Oleh : 1 Sariatul Muadomah 132411180 2 Kartina karunia karim 132411181 3 Ahmad Najih 132411182 4 Riza Aftoni 132411183 5 Hilaman Zulfahmi 132411184 6 M. Choirul Ridwan 132411185 7 Robiatul Adawiyah 132411186 8 Fathul Azizah 132411187 9 Rahmawati Dewi W. 132411188 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM 2. INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2014 BAB I PENDAHULUAN A Latar belakang Usaha seseorang untuk selalu memenuhi kebutuhan hidupnya selalu dilakukan sejak zaman dahulu kala. Sebelum adanya jual beli seseorang memenuhi kebutuhan hidupnya dengan bertukar barang dengan orang lain yang memeliki barang yang ia butuhkan (barter). Namun, barter bukanlah hal yang efisien bagi seseorang untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Karena terkadang barang yang ditukar tidak seimbang nilainya dengan barang yang didapat. Seiring berkembangnya zaman akhirnya didapat satuan pengukur nilai suatu barang yaitu uang. Setelah orang-orang mengenal uang maka sistem barter tidak lagi berlaku, akan tetapi yang ada adalah sistem jual beli. Dalam sistem jual beli ada yang namanya produsen dan konsumen, tempat ditemukannya produsen dan konsumen adalah pasar. Seiring dengan perkembangan zaman pasar pun ada bermacam-macam. Ada pasar persaingan sempurna, pasar monopoli, pasar persaingan monopolistic dan pasar oligopoli. Produsen yang berhasil dalam menjalankan suatu usaha tidak akan menutup kemungkinan usaha tersebut akan diikuti oleh orang lain. Apalagi didukung oleh sumber daya alam yang melimpah yang memungkinkan untuk seseorang memproduksi barang dengan jumlah yang banyak. Indonesia merupakan Negara yang memiliki kekayaan alam yang melimpah sehingga dengan mudah setiap produsen mendapat bahan untuk berproduksi. Ketika banyak produsen memproduksi barang yang sama, walaupun dengan kemasan, merk dan kualiatas yang berbeda. Maka disnilah terjadi pasar persaingan monopolistik. Berangkat dari permasalan diatas maka kami menyusun makalah dengan judul pasar persaingan monopolistik. B Rumusan Masalah 1 Apa yang dimaksud dengan pasar persaingan monopolistik? 2 3. 2 Apa saja ciri-ciri pasar persaingan monopolistik? 3 Bagaimana keseimbanagan dalam pasar monopolistik? 4 Apa corak yang ada pada pasar monopolistik? 5 Seperti apa contoh pasar persaingan monopolistik? 6 Apa saja kelebihan dan kekurangan pasar persaingan monopolistik? BAB II PEMBAHASAN A Pengertian Pasar Persaingan Monopolistik Pasar persaingan monopolistik merupakan salah satu dari pasar persaingan tak sempurna. Teori pasar persaingan monopolistik dikembangkan karena ketidakpuasan terhadap daya analisis model persaingan pasar sempurna maupun pasar monopoli. Tetapi dilihat dari strukturnya pasar monopolistik lebih mendekati pada pasar persaingan sempurna (dicirikan dengan banyak perusahaan yang berpartisipasi di pasar, tanpa batasan masuk industri yang serius) tetapi perusahaan yang berpartisipasi di pasar tersebut menghasilkan produk yang berbeda karakteristik.1 Pasar monopolistik didefinisikan sebagai pasar dengan banyak produsen yang menghasilkan komoditas yang berbeda karakteristik (differentiated product) dan bisa disebut juga sebagai pasar yang banyak penjual, yang menawarkan satu jenis barang dengan deferensi produk yang berbeda-beda baik dari segi kualitas, bentuk dan ukuran. Dalam pasar persaingan monopolistik para konsumen merasakan adanya perbedaan karakteristik dari produk-produk yang dihasilkan oleh suatu perusahaan dengan produk-produk yang dihasilkan oleh perusahaan-perusahaan lainnya. Perbedaan tersebut bisa mencerminkan perbedaan yang sebenarnya diantara produk-produk yang mereka konsumsi atau hanya perbedaan persepsi konsumen bahwa produk-produk yang dihasilkan oleh perusahaan-perusahaan yang beroperasi di pasar memang berbeda. Sebagai contohnya perbedaan produk dapat dilihat dari bentuk fisiknya seperti beda 1 Rahardja Pratama dan mandala Manurung, Teori Ekonomi Mikro Suatu Pengantar, Jakarta: FE UI, 2006, hal. 176 3 4. fungsi, bentuk ataupun kualitas. Perbedaan juga dapat dijumpai dalam kaitannya dengan merek, logo ataupun kemasan. Lebih lanjut perbedaan juga dapat dijumpai dalam kaitannya dengan hal-hal yang terkait dengan penjualan seperti jangka waktu kredit, ketersediaan komoditas, kemudahan dalam memperolehnya, pelayanan purna jual, lokasi perolehan komoditas, pelayanan dan sebagainya. Pakaian, obat-obatan, kosmetik, restaurant dan banyak komoditas makanan adalah contoh-contoh dari komoditas monopolistik yang umum dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.2 B Ciri-ciri pasar persaingan Monopolistik 1. Terdapat cukup banyak pengusaha Dalam pasar persaingan monopolistis, terdapat cukup banyak pengusaha, akan tetapi tidak sebanyak seperti yang terdapat pada pasar persaingan sempurna. Dan apabila di suatu pasar terdapat banyak perusahaan, otomatis disana pasti terdapat pasar monopolistis, akan tetapi ukuran atau besarnya tidak melebihi perusahaan- perusahaan yang lain. Dengan kata lain perusahaan dalam pasar persaingan monopolistik memiliki ukuran yang relatif sama besarnya. Sehingga mengakibatkan produksi suatu perusahaan relative sedikit, dibandingkan dengan seluruh produksi dalam keseluruhan pasar tersebut. 2. Barangnya bersifat berbeda corak Sifat ini merupakan sifat yang sangat penting untuk dapat membedakan mana pasar persaingan monopolistik dan mana pasar persaingan sempurna. Seperti yang telah kita ketahui bahwa pasar persaingan sempurna seluruh perusahaanya memproduksi produk yang sama. Oleh karena itu susah untuk membedakan produk suatu perusahaan dengan perusahaan yang lain. Sedangkan dalam pasar persaingan monoplistik tidak susah untuk membedakan produk dari masing-masing perusahaan, karena perbedaan corak (different product) pada produk tersebut. Apabila kita lihat secara fisik suatu produk , akan tanpak jelas perbedaan tersebut. Maka kita dapat membedakan mana produk suatu perusahaan dengan produk perusahaan yang lainnya. Di samping perbedaan dalam bentuk fisik, juga terdapat perbedaan dalam bentuk bungkus atau pembungkusan produk, dan ada pula yang berbeda dalam cara membayar barang yang akan dibeli. Akibat dari berbagai macam perbedaan ini, 2 Ibid. 4 5. barang yang diproduksi oleh perusahaan pasar monopolistis ini tidak bersifat barang pengganti sempurna akan tetapi ia bersifat barang pengganti yang dekat.3 3. Perusahaan mempunyai sedikit kekuasaan mempengaruhi harga Dalam pasar persaingan monopolistis suatu perusahaan dapat mempengaruhi suatu harga, akan tetapi pasar ini hanya mendapat sedikit kekuasaan dalam mempengaruhi harga suatu barang produksi dibandingkan dengan perusahaan oligopoli dan monopoli. Pasar monopolistis mendapat sedikit kekuasaan dalam mempengaruhi harga disebabkan oleh barang yang dihasilkan bersifat berbeda corak (different product). Karena perbedaan corak inilah yang menyebabkan konsumen atau pembeli akan otomatis bersifat memilih, yaitu menyukai product perusahaan satu dan kurang menyukai produk perusahaan yang lain. Maka apabila ia menaikkan harga barang produksinya , ia akan tetap memiliki pelanggan, walaupun tidak sebanyak pada waktu sebelum kenaikan harga barang produksinya. Dan bisa juga sebaliknya, apabila perusahaan tersebut ingin menurunkan harga barang produksinya, tidaklah mudah untuk menghabiskan penjualan barang tersebut, karna masih banyak konsumen yang setia dengan produk yang telah lama ia pakai, walaupun harganya relatif agak mahal. 4. Produsen lain mudah memasuki pasar Apabila ada suatu perusahaan baru ingin memulai usahanya didalam pasar persaingan monopolistik tidak akan banyak mengalami hambatan seperti halnya dalam pasar oligopoli dan monopoli. Hal ini disebabkan oleh:4 1. Karena modal yang diperlukan relative besar kalau dibandingkan dengan mendirikan perusahaan dalam pasar persaingan sempurna. 2. Karena perusahaan itu harus menciptakan barang produksi yang bercorak beda dengan barang produksi yang telah beredar dahulu di pasaran, mempromosikannya pada masyarakat untuk mendapat pelanggan, dan dengan promosi tersebut, perusahaan harus dapat meyakinkan pelanggan akan mutu barang tersebut. 5. Persaingan promosi penjualan sangat aktif Dalam pasar persaingan monopolistis harga bukanlah penentu utama dari besarnya pasar dari perusahaan-perusahaan dalam pasar persaingan monopolistis. Pada pasar ini memungkinkan suatu perusahaan menarik banyak pelanggan walaupun 3 Ibid., Hal.183 4 Lukman, Pengantar Teori Mikro Ekonomi, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2007, hal. 204 5 6. harga barang produksinya berharga tinggi. Bahkan sebaliknya, suatu perusahaan tidak mudah menarik banyak pelanggan dengan harga barang produksi yang relatif rendah. Ini disebabkan oleh barang produksi yang mereka hasilkan , yaitu barang yang bersifat beda corak dengan barang yang sudah tersedia di pasaran , dan mempromosikan barang baru tersebut. Maka untuk mempengaruhi cita rasa pembeli, para pengusaha melakukan persaingan bukan harga ( non price competition). Persaingan yang demikian itu antara lain adalah dalam rangka memperbaiki mutu dan desain barang, melakukan iklan yang terus menerus memberikan syarat penjualan yang menarik. C. Keseimbangan Dalam Pasar Persaingan Monopolistik Ciri-ciri persaingan monopolistik seperti yang diterangkan dalam bagian sebelumnya menimbulkan pengaruh yang cukup penting terhadap corak yang dihadapi oleh perusahaan dalam persaingan monopolistik. Kurva permintaan yang dihadapi oleh perusahaan dalam persaingan monopolistik adalah lebih elastis dari yang dihadapi monopoli, tetapi elastisnya tidak sampai mencapai elastis sempurna. Maka pada hakikatnya kurva permintaan terhadap barang produksi perusahaan dalam persaingan monopolistik adalah bersifat menurun secara sedikit demi sedikit (lebih mendatar dan bukan turun dengan curam). Oleh karena kurva permintaan dalam persaingan monopolistik tidak bersifat elastis sempurna. Maka ada dua keseimbanagan yang berkaitan dengan pasar persaingan monopolistik, yaitu: 1 Keseimbangan Jangka Pendek Oleh karena kurva permintaan adalah menurun sedikit demi sedikit dan akibatnya kurva MR tidak berimpit dengn kurva permintaan, keseimbangan yang dicapai suatu perusahaan dalam persaingan pasar monopolistik adalah sama dengan di dalam monopoli. Bedanya, didalam monopoli yang dihadapi adalah permintaan dari seluruh pasar, sedangkan dalam persaingan monopolistik permintaan yang dihadapi perusahaan adalah sebagian dari keseluruhan permintaan pasar.5 5 Sugiarto, Dkk, Ekonomi Mikro Sebuah Kajian Komprehensif, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2007, hal. 289 6 7. Dua keadaan perusahaan monopolistik ditujukan dalam gambar diatas. Yang ditunjukkan dalam gambar (a) adalah keadaan dimana perusahaan memperoleh keuntungan. Keuntungan yang maksimum akan diperoleh apabila perusahaan memproduksi pada tingkat dimana keadaan MC=MR tercapai. Maka keuntungan maksimum tercapai apabila jumlah produksi adalah Q dan pada tingkat produksi ini tingkat harga adalah P. Segi empat PABC menunjukkan jumlah keuntungan mkasimum yang dinikmati perusahaan monopolistik. Dalam gambar (b) yang ditunjukkan adalah keadaan dimana perusahaan mengalami kerugian. Kerugian akan dapat diminimumkan apabila keadaan MC=MR tercapai, ini berarti perusahaan harus mencapai tingkat produksi sebanyak Q. Pada tingkat produksi ini harga mencapai P. Besarnya kerugian yang diderita digambarkan oleh kotak PABC. 2' Keseimbangan Jangka Panjang Keuntungan lebih dari normal yang ditunjukkan dalam gambar diatas (a) akan menarik perusahaan-perusahaan baru untuk masuk ke dalam industri tersebut. Dalam persaingan monopolistik tidak terdapat hambatan kepada perusahaan-perusahaan baru. Maka keuntungan yang melebihi normal akan menyebabkan pertambahan dalam jumlah perusahaan di pasar. Sebagai akibatnya setiap perusahaan akan menghadapi permintaan yang semakin sedikit pada berbagai tingkat harga. Ini berarti kemasukan perusahaan baru akan menggeser kurva permintaan DD (dan tentunya juga kurva hasil penjualan marginal MR) ke sebelah kiri, yaitu seperti yang ditunjukkan oleh anak panah dalam gambar di atas (a). Masuknya perusahaaan baru dan perpindahan kurva DD dan MR ke kiri, akan terus berlangsung sehingga perusahaaan hanya mendapat keuntungan normal saja. Dengan demikian, seperti halnya dengan perusahaan dalam 7 8. pasar persaingan sempurna, dalam persaingan monopolistik setiap perusahaan hanya mendapat keuntungan normal didalam jangka panjang. D. Corak Pasar Persaingan Monopolistik Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa pasar persaingan monopolistic itu berbeda dengan pasar persaingan sempurna maupun pasar monopoli. Oleh sebab itu terdapat beberapa corak yang terjadi dan ada pada pasar persaingan monopolistik. Berikut uraian hal-hal yang terkait dalam corak pasar persaingan monopolistic:6 1' Efesiensi dan Diferensiasi Produksi Dalam pasar persaingan monopolistik walaupun terdapat banyak produk yang dihasilkan sama namun produsen membedakan karakteristiknya, baik dalam hal mutu, design, mode maupun kemasan. Perbedaan-perbedaan ini membuat konsumen memiliki banyak pilihan untuk menentukan produk yang akan dipilih dan digunakan. Setiap perusahaan dalam pasar persaingan monopolistic akan berusaha memproduksi produk yang mempunyai sifat khusus yang dapat dengan jelas dibedakan dengan hasil perusahaan lain. Terdapatnya berbagai varisi produk merupakan keistimewaan dari pasar persaingan monopolistik. Variasi produk menimbulkan keuntungan bagi produsen dan konsumen. Keuntungan bagi produsen karena diferensiasi produk mampu menciptakan suatu penghambat pada perusahaan lain untuk menarik para pelanggannya. Bagi konsumen keuntungannya karena mereka memeiliki banyak pilihan untuk membeli suatu produk dengan karakteristik yang berbeda-beda. 2' Perkembangan Teknologi dan Inovasi Bentuk pasar monopolistik memberikan dorongan yang sangat terbatas untuk melakukan perbaikan teknologi dan inovasi, karena dalam jangka panjang perusahaan hanya memperoleh keuntungan normal. Keuntungan yang melebihi normal dalam jangka pendek dapat mendorong pada kegiatan pengembangan teknologi dan inovasi. Ketika terlihat keuntungan yang melebihi normal dalam jangka pendek maka akan memicu perusahaan-perusahaan lain untuk memasuki industri tersebut. Ketika banyak peodusen yang bergelut dalm bidang yang sama 6 www.ilmuku.com/file.php/1/Simulasi/mp.../karakteristik.html. Diakses pada tanggal 14 juni 2014 pukul 20.00 wib. 8 9. maka keuntungan yang melebihi normal pun tidak didapati lagi, yang berarti dalam waktu yang singkat keuntungan yang diperoleh dari pengembangan teknologi dan inovasi tidak dapat lagi dinikmati. 3' Persaingan Bukan Harga Persaingan bukan harga merujuk pada upaya-upaya selain perubahan harga yang dilakukan oleh produsen untuk menarik lebih banyak konsumen. Karena dalam pasar persaingan monopolistik harga bukanlah segala-galanya. Maka dari itu, persaingan bukan harga dapat dilakukan dengaan diferensiasi produk dan iklan serta berbagai bentuk promosi penjualan. 4' Promosi Penjualan Melalui Iklan Dalam perusahaan-perusahaan modern kegiatan membuat iklan merupakan suatu bagian penting dari usaha memasarkan hasil produksi. Tujuan membuat iklan adalah untuk tercapainya salah satu dari target-target berikut. a' Menjelaskan kepada konsumen mengenai produk yang dihasilkan. Jenis iklan ini biasanya digunakan perusahaan ketika memperkenalkan hasil-hasil produksinya yang baru. b' Memberi tahu konsumen bahwa produk yang dihasilkan merupakan produk terbaik. Jenis iklan ini digunakan untuk mempertahankan kedudukannya di pasar. 5' Distribusi pendapatan Banyaknya produsen yang bersaing pada pasar persaingan monopolistik mengakibatkan distribusi pendapatan akan seimbang. Asumsinya, ketika suatu produsen mampu menghasilkan keuntungan melebihi normal pada jangka waktu pendek, maka hal ini akan menarik beberapa produsen lain untuk memproduksi produk yang sama. Ketika banyak produsen yang dapat memperoleh keuntungan berarti tidak ada lagi produsen yang mendapatkan keuntungan lebih melainkan keuntungannya sama, karena keuntungannya sudah terbagi-bagi dengan banyaknya produk. Berdasarkan kecenderungan ini, para ekonom berpendapat bahwa pasar persaingan monopolistik menimbulkan corak distribusi pendapatan yang lebih merata. E. Contoh Pasar Persaingan Monopolistik 9 10. Contoh pasar persaingan monopolistik adalah:7 Penjualan sepeda motor Honda dan Yamaha Sepeda motor keluaran Honda = irit o Matic : Beat, Vario o Bebek : Supra, Revo o Sport : Megapro Sepeda motor keluaran Yamaha = bertenaga o Matic : Mio, Xeon o Bebek : Jupiter, Vega o Sport : Skorpio Di atas adalah salah satu contoh pasar persaingan monopolistik. Honda dan Yamaha sama-sama produsen sepeda motor. Akan tetapi kedua perusahaan tersebut memiliki karakteristik produk yang berbeda. Honda lebih unggul dalam urusan bahan bakar, karena iritnya bahan bakar yang digunakan. Sedangkan Yamaha lebih unggul dalam akselerasi. Selanjutnya tergantung pilihan konsumen. F. Kelebihan dan Kekurangan Pasar Persaingan Monopolistik Kelebihan pasar persaingan monopolistik :8 1- Banyaknya produsen di pasar memberikan keuntungan bagi konsumen untuk dapat memilih produk yang terbaik baginya.. 2- Kebebasan keluar masuk bagi produsen, mendorong produsen untuk selalu melakukan inovasi dalam menghasilkan produknya. 3- Diferensiasi produk mendorong konsumen untuk selektif dalam menentukan produk yang akan dibelinya, dan dapat membuat konsumen loyal terhadap produk yang dipilihnya. 4- Pasar ini relatif mudah dijumpai oleh konsumen, karena sebagian besar kebutuhan sehari-hari tersedia dalam pasar monopolistik. Kekurangan pasar monopolistic : 1- Pasar monopolistik memiliki tingkat persaingan yang tinggi, baik dari segi harga, kualitas maupun pelayanan. Sehingga produsen yang tidak memiliki modal dan pengalaman yang cukup akan cepat keluar dari pasar. 7 www.sites.google.com/site/nuhfil/Home/Mikro-baru.pdf?a=&attredirects=0. Diakses pada tanggal 14 juni 2014 pukul 20.35 wib. 8 Sugiarto, Dkk, Ekonomi Mikro Sebuah Kajian Komprehensif, Hal. 278 10 11. 2- Dibutuhkan modal yang cukup besar untuk masuk ke dalam pasar monopolistik, karena pemain pasar di dalamnya memiliki skala ekonomis yang cukup tinggi. 3- Pasar ini mendorong produsen untuk selalu berinovasi, sehingga akan meningkatkan biaya produksi yang akan berimbas pada harga produk yang harus dibayar oleh konsumen. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Perusahaan dalam pasar persaingan monopolistik akan mendapatkan keuntungan di atas normal pada periode jangka pendek. Keuntungan di atas normal tersebut menyebabkan pertambahan jumlah perusahaan di pasar. Sehingga mengakibatkan perusahaan tersebut hanya akan memperoleh keuntungan normal bahkan merugi pada periode jangka panjang. Biaya produksi per unit perusahaan monopolistik dan harga komoditas yang relatif tinggi, serta jumlah produksinya yang rendah. Menyebabkan kapasitas produksi yang digunakan berada di bawah tingkat optimal. Sehingga kurang efisien. Pengaturan pasar persaingan monopolistic tidak perlu dilakukan meskipun perusahaan yang beroperasi dalam pasar persaingan monopolistik tidak efisien. Hal ini berdasarkan tiga argument, antara lain : a-Daya monopoli yang relatif kecil menyebabkan kesejahteraan yang hilang (dead weight loss) relatif kecil. b- Permintaan ysng sangat elastis menyebabkan kelebihan kapasitas produksi relatif kecil. c-Ketidakefisienan yang dihasilkan perusahaan yang beroprasi dalam pasar persaingan monopolistic diimbangi dengan kenikmatan konsumen karena beragam produk, peningkatan kualitas, dan meningkatnya kebebasan konsumen dalam memilih output. 11 12. C-Saran Sebaiknya produsen meningkatkan kualitas produk sehingga konsumen akan tetap setia pada produk tersebut. Sehingga meskipun produsen menaikan harga barang tersebut, produsen tidak lantas kehilangan banyak pelanggan. Karena konsumen sudah percaya dengan mutu produk tersebut. Selain itu pasar persaingan monopolistik juga menuntut produsen agar lebih inovatif lagi dalam berproduksi. Baik inovatif dalam menciptakan suatu produk maupun inovatif dalam efisiensi penggunaan faktor produksi. DAFTAR PUSTAKA Lukman, Pengantar Teori Mikro Ekonomi, : UIN Jakarta Press, Jakarta, 2007. Pratama, Rahardja. dan Manurung, Mandala, Teori Ekonomi Mikro Suatu Pengantar, FE UI, Jakarta, 2006. Sugiarto, Dkk, Ekonomi Mikro Sebuah Kajian Komprehensif, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2007. www.ilmuku.com/file.php/1/Simulasi/mp.../karakteristik.html. Diakses pada tanggal 14 juni 2014 pukul 20.00 wib. www.sites.google.com/site/nuhfil/Home/Mikro-baru.pdf?a=&attredirects=0. Diakses pada tanggal 14 juni 2014 pukul 20.35 wib. 12