pasar modal copy

105
Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010. PASAR MODAL SEBAGAI SARANA PENDANAAN BAGI PERUSAHAAN DAN ALTERNATIF SARANA INVESTASI BAGI MASYARAKAT (INVESTOR) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara Untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum H E N D R Y 060200334 DEPARTEMEN HUKUM KEPERDATAAN PROGRAM KEKHUSUSAN HUKUM PERDATA BW FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009

Upload: albert-bakara

Post on 25-Jul-2015

104 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pasar Modal Copy

Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.

PASAR MODAL SEBAGAI SARANA PENDANAAN BAGI PERUSAHAAN DAN ALTERNATIF SARANA INVESTASI BAGI

MASYARAKAT (INVESTOR)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara Untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum

H E N D R Y

060200334

DEPARTEMEN HUKUM KEPERDATAAN

PROGRAM KEKHUSUSAN HUKUM PERDATA BW

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2009

Page 2: Pasar Modal Copy

Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.

2

PASAR MODAL SEBAGAI SARANA PENDANAAN BAGI PERUSAHAAN DAN ALTERNATIF SARANA INVESTASI BAGI

MASYARAKAT (INVESTOR)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara Untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum

H E N D R Y

060200334

DEPARTEMEN HUKUM KEPERDATAAN

PROGRAM KEKHUSUSAN HUKUM PERDATA BW

Disetujui Oleh:

Departemen Hukum Keperdataan

Ketua

(Prof. Dr. Tan Kamello SH. MS)

NIP. 131764556

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

(Prof. Dr. Tan Kamello SH. MS) (Asmin Nasution SH. M.Hum)

NIP. 131764556 NIP. 131571771

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2009

Page 3: Pasar Modal Copy

Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.

3

KATA PENGANTAR

Syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah

mengkaruniahi kesehatan dan kelapangan berpikir kepada penulis sehingga

akhirnya tulisan ilmiah dalam bentuk skripsi ini dapat diselesaikan.

Skripsi ini berjudul : “Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi

Perusahaan dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor)”.

Penulisan Skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi persyaratan dalam rangka

mencapai gelar Sarjana Hukum di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara

Departemen Hukum Keperdataan.

Dalam proses penulisan skripsi ini, penulis telah banyak mendapatkan

bantuan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis menyampaikan

ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Runtung Sitepu, SH. M.Hum selaku Dekan Fakultas

Hukum USU.

2. Bapak Prof. Dr. Suhaidi, SH. M.Hum selaku Pembantu Dekan I Fakultas

Hukum USU.

3. Bapak Syafrudin Hasibuan, SH. MH selaku Pembantu Dekan II Fakultas

Hukum USU.

4. Bapak Muhammad Husni, SH. MH selaku Pembantu Dekan III Fakultas

Hukum USU.

5. Bapak Prof. Dr. Tan Kamello, SH. MS selaku Ketua Departemen Hukum

Keperdataan dan sekaligus sebagai Dosen Pembimbing I yang telah

Page 4: Pasar Modal Copy

Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.

4

banyak memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis selama proses

penulisan skripsi ini.

6. Bapak Asmin Nasution, SH. M.Hum selaku Dosen Pembimbing II yang

juga telah banyak membimbing dan mengarahkan penulis selama proses

penulisan skripsi ini.

7. Seluruh Dosen, staf administrasi, dan pegawai di Fakultas Hukum USU.

8. Rekan-rekan mahasiswa/i Fakultas Hukum USU yang tidak dapat penulis

sebutkan satu-persatu. Semoga persahabatan kita tetap abadi.

Demikianlah penulis sampaikan, kiranya skripsi ini dapat bermanfaat

untuk menambah dan memperluas cakrawala berpikier kita semua.

Medan, Juli 2009

Penulis,

Hendry

Page 5: Pasar Modal Copy

Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.

5

ABSTRAK

Undang-undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995 memberikan pengertian Pasar Modal yaitu: “Kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan Efek ”. Pasar Modal sebagai suatu kegiatan dalam penawaran umum dan perdagangan efek (saham) dari perusahaan publik adalah salah satu lembaga pembiayaan atau wadah untuk mencari dana bagi perusahaan dan alternatif sarana investasi bagi masyarakat (investor). Kehadiran pasar modal diharapkan bisa menjadi alternatif penghimpunan dana selain sistem perbankan dan juga memberikan pilihan investasi yang lebih beragam kepada masyarakat. Dalam kenyataan dan fakta yang terjadi di lapangan yang berkaitan dengan transaksi efek, banyak dijumpai berbagai masalah diantaranya bagaimana posisi hukum dari prospektus dalam menyajikan informasi yang mengandung fakta material, bagaimana penipuan, manipulasi pasar, dan insider trading yang dapat merugikan perusahaan dan investor, dan bagaimana perlindungan hukum terhadap investor di pasar modal. Semua masalah tersebut menjadi masalah yang kompleks dan rumit dalam kegiatan pasar modal, mengingat kegiatan pasar modal yang sifatnya sangat sensitif dengan spekulasi yang sangat riskan.

Metode penelitian yang dipergunakan adalah metode penelitian hukum yuridis normatif. Metode penelitian yuridis normatif digunakan dalam penelitian ini guna melakukan penelusuran terhadap norma-norma hukum yang terdapat dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang pasar modal.

Dalam kegiatan transaksi efek di pasar modal tidak ada satu pihakpun yang dapat menjual efek dalam penawaran umum, kecuali pembeli atau pemesan menayatakan dalam formulir pemesanan efek bahwa pembeli atau pemesan telah menerima atau memperoleh kesempatan untuk membaca prospektus berkenaan dengan efek yang bersangkutan sebelum atau pada saat pemesanan dilakukan. Prospektus sebagai sarana informasi bagi investor harus dapat memberikan data yang lengkap dari kondisi suatu perusahaan, tidak boleh hanya memuat data yang menonjolkan kelebihan perusahaan. Di samping itu, untuk menyelenggarakan pasar modal yang wajar, teratur, dan efisien dalam kenyataannya tidaklah mudah dan selalu menghadapi hambatan, diantaranya masih terdapat penipuan, manipulasi pasar, dan insider trading yang tentunya dapat merigukan emiten/perusahaan publik dan investor. Tentunya perlindungan hukum bagi investor merupakan hal yang sangat penting, Bapepam-LK harus dapat memberikan rasa aman dan kepastian hukum kepada investor sehingga investor dalam melakukan kegiatan di pasar modal tidak dibayangi oleh ketakukan berlebihan akan kerugian yang mungkin menimpanya.

Page 6: Pasar Modal Copy

Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.

6

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang…………………...…………….……..…….…......1

B. Perumusan Masalah……………………………….…….......…...10

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan………………………..….……....10

D. Keaslian Penulisan…………………………………….…………11

E. Tinjauan Kepustakaan………………………………………..…..11

F. Metode Penulisan…………………………………...………..…..19

G. Sistematika Penulisan…………………………………………….21

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PASAR MODAL

A. Pengertian Pasar Modal……………………………..….…..…….23

B. Sejarah dan Perkembangan Pasar Modal…………………..….....27

C. Lembaga-lembaga di Pasar Modal…………………………..…...35

D. Manfaat Kehadiran Pasar Modal…………………...……..….…..43

BAB III TRANSPARANSI DALAM PASAR MODAL AGAR

TERCIPTANYA PASAR MODAL YANG WAJAR TERATUR

DAN EFISIEN

A. Arti Penting Transparansi………………………………….…….50

B. Manfaat Keterbukaan Informasi………………………….……...51

C. Kriteria Pasar Modal yang Wajar, Teratur, dan Efisien……..…...57

D. Hambatan dalam Menciptakan Pasar Modal yang Wajar, Teratur,

dan Efisien…………………………………………...…………...59

Page 7: Pasar Modal Copy

Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.

7

BAB IV BEBERAPA ASPEK HUKUM DALAM PENJUALAN SAHAM

DI PASAR MODAL

A. Posisi Hukum dari Prospektus dalam Menyajikan Fakta Material

Suatu Perusahaan………………………………………………...64

B. Penipuan, Manipulasi Pasar, dan Insider Trading yang Dapat

Merugikan Perusahaan dan Investor………..……………….…...74

C. Perlindungan Hukum Bagi Investor di Pasar

Modal……………...…………………………………...…..…….86

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan……………………..……………………………….93

B. Saran………...………………………...………………………...94

DAFTAR PUSTAKA

Page 8: Pasar Modal Copy

Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pasar modal adalah tempat perusahaan mencari dana segar untuk

mengingkatkan kegiatan bisnis sehingga dapat mencetak lebih banyak

keuntungan. Dana segar yang ada di pasar modal berasal dari masyarakat yang

disebut juga sebagai investor. Pasar modal merupakan sarana pendanaan bagi

perusahaan dan juga alternatif sarana investasi bagi masyarakat (investor). Para

investor melakukan berbagai teknik analisis dalam menentukan investasi di mana

semakin tinggi kemungkinan suatu perusahaan menghasilkan laba dan semakin

kecil risiko yang dihadapi maka semakin tinggi pula permintaan investor untuk

menanamkan modalnya di perusahaan tersebut.

Pada pasar modal pelakunya dapat berupa perseorangan maupun

organisasi/perusahaan. Investasi dalam pasar modal dilakukan dengan cara

menempatkan dana/uang ke dalam bentuk kepemilikan efek. Efek terdiri dari dua

macam bentuk yaitu:

1. Efek Bersifat Ekuitas (Equity Securities)

Efek bersifat ekuitas adalah efek yang memberikan hak dalam bentuk

equity, atau penyertaan modal kepada pemegang efeknya. Efek dalam

bentuk ekuitas merupakan suatu bentuk penyertaan dari investor yang

biasanya terwujud dalam bentuk penyertaan modal dalam bentuk saham

Page 9: Pasar Modal Copy

Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.

2

pada suatu perseroan terbatas. Ada dua macam efek bersifat ekuitas, yaitu

sebagai berikut:1

a) Saham

Saham merupakan bagian penyertaan dalam modal dasar suatu

perseroan terbatas atau PT. Investor atau pemegang saham adalah

pemilik efek bersifat ekuitas yang dikeluarkan emiten yang

menjadikannya sebagai pemilik perusahaan. Dalam saham,

penanaman dananya tidak terbatas dan jangka waktunya adalah

selama perusahaan tersebut masih beroperasi.

b) Unit Penyertaan

Unit penyertaan menurut ketentuan Pasal 1 angka 7 Undang-

Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal adalah ”unit

penyertaan adalah satuan ukuran yang menunjukkan bagian

kepentingan setiap pihak.”

Maksud kepentingan di atas adalah hak atau bagian ”kepemilikan

bersama” seorang pemegang unit penyertaan terhadap seluruh harta

kekayaan secara keseluruhan.

2. Efek bersifat utang (Debt Securities)

Sesuai dengan nama yang diberikan pada instrumen efek ini, yaitu efek

bersifat utang, pada dasarnya efek ini merupakan efek yang menerbitkan

kewajiban pembayaran sejumlah uang tertentu kepada kreditur/pemegang

efek tersebut. Secara umum dapat dikatakan bahwa penyertaan dalam

1 Gunawan Widjaja, Seri Hukum Bisnis: Efek Sebagai Benda (Jakarta: Raja Grafindo

Persada, 2005), hal. 49.

Page 10: Pasar Modal Copy

Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.

3

bentuk utang menjadikan pihak yang melakukan penyertaan tersebut

sebagau kreditur dari perusahaan yang menerbitkan surat utang tersebut.

Dalam konteks tersebut, kreditur/pemegang efek bersifat utang berhak atas

suatu jumlah bunga yang diperjanjikan sebelumnya, dengan atau tanpa

pembayaran sebagian maupun seluruh nilai penyertaan tersebut (pokok

piutang), dan seberapa jauh juga meliputi denda atau penalty ketika suatu

jumlah pembayaran kembali yang telah diperjanjikan tersebut tidak dapat

dibayar atau dipenuhi oleh perusahaan sebagaimana mestinya. Hal ini

menyebabkan penyertaan dalam bentuk utang sering kali disebut juga

dengan efek berpenghasilan tetap (fix income securities).

Obligasi merupakan bukti pengakuan utang atau pinjaman uang dari

masyarakat (public). Dengan demikian, berarti setiap pemegang obligasi

dapat dinamakan sebagai kreditur, namun demikian kreditur pemegang

obligasi ini tidaklah berdiri sendiri oleh karena masing-masing hanya

mewakili sepersekian dari utang pokok perusahaan dalam bentuk Global

Note. Masing-masing investor tidak dapat mewujudkan tuntutan sendiri-

sendiri, melainkan harus dilakukan bersama-sama yang diwakili oleh Wali

Amanat (Indenture Trustee). Obligasi ini dapat diperdagangkan di bursa

efek, dengan memiliki bunga sebagai penghasilan yang besarnya

cenderung tetap. Hal ini berbeda dengan saham yang bersifat fluktuatif.

Page 11: Pasar Modal Copy

Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.

4

Suatu obligasi dapat diterbitkan dengan tiga macam batasan waktu

berlakunya, yakni:2

1. Obligasi dengan jangka pendek;

2. Obligasi dengan jangka menengah;

3. Obligasi dengan jangka panjang.

Bentuk yang paling umum dalam investasi di pasar modal adalah saham

dan obligasi. Saham dan obligasi dapat berubah-ubah nilainya karena dipengaruhi

oleh banyak faktor.

Pembangunan suatu negara memerlukan adanya suatu dana investasi

dalam jumlah yang besar. Dalam pelaksanaanya diupayakan dengan kemampuan

sendiri selain dengan memanfaatkan sumber lainnya sebagai dana pendukung.

Sumber lainnya tersebut tidak dapat diandalkan untuk modal utama

pembangunan. Oleh sebab itu diperlukan adanya suatu usaha untuk mengarahkan

pendapatan dalam negeri yang berupa tabungan masyarakat, tabungan pemerintah

dan pendapatan devisa negara.

Pada negara berkembang, tingkat tabungan masyarakatnya masih rendah

dikarenakan lebih besarnya pengeluaran dari pada pemasukannya, sehingga dana

untuk investasi tidak mencukupi.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, negara-negara berkembang

menggunakan fasilitas pinjaman luar negeri. Dalam era pembangunan seperti ini

tabungan masyarakat diarahkan untuk sektor-sektor yang produktif sehingga

2 Indra Surya, Aspek Hukum Pasar Modal Indonesia (Jakarta: Prenada Media, 2004),

hal.182.

Page 12: Pasar Modal Copy

Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.

5

lembaga perbankan maupun nonperbankan dituntut untuk bekerja keras dalam

meningkatkan penarikan dana masyarakat.

Pasar modal merupakan instrumen yang penting dalam perekonomian

modern. Pasar modal dianggap sebagai salah satu sarana efektif untuk

mempercepat pembangunan suatu negara karena proses pembentukan modal jelas

memegang peranan yang penting dalam pengembangan suatu ekonomi. Tidak

semua kegiatan Ekonomi mampu memenuhi kebutuhan investasinya dari

tabungan sendiri. Hal ini dimungkinkan karena pasar modal merupakan wahana

yang dapat menggalang pengerahan dana jangka panjang dari masyarakat untuk

disalurkan ke sektor-sektor produktif. Apabila pengerahan dana masyarakat

melalui lembaga-lembaga keuangan maupun pasar modal sudah dapat berjalan

dengan baik, maka dana pembangunan yang bersumber dari luar negeri dapat

dikurangi.

Dalam usaha peningkatan modal perusahaan dengan menarik dana dari

luar perusahaan akan memperhatikan masalah jumlah dana dan jangka waktu

untuk memperolehnya. Di samping itu, jenis dana yang ditarik juga harus

dipertimbangkan. Apakah dana yang ditarik itu pinjaman atau modal sendiri.

Pasar modal adalah salah satu alternatif yang dapat dimanfaatkan perusahaan

untuk memenuhi kebutuhan dananya. Walaupun telah ada lembaga perbankan,

tapi pinjaman dana yang diberikan sifatnya terbatas dan disamping itu juga

membutuhkan jaminan aset. Lahirnya lembaga perbankan memang lebih dahulu

dari lembaga keuangan lainnya (pasar modal). Jasa-jasa perbankan memang lebih

dahulu dalam membangun perekonomian negara. Sejalan dengan eksistensi yang

Page 13: Pasar Modal Copy

Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.

6

diakui dan dimanfaatkan oleh masyarakat dan pemerintah, dana perbankan

meningkat dalam setiap tahunnya. Baik perbankan maupun pasar modal,

keduanya adalah lembaga-lembaga yang bahu-membahu, oleh karena itu negara

yang telah berkembang mengusahakan kehadiran pasar modal. Pasar modal

menjadi petunjuk bagaimana pengusaha dan investor berinteraksi dalam kegiatan

ekonomi. Pengusaha yang diwakili oleh perusahaan mencari modal dengan masuk

ke pasar modal. Pasar modal telah menjadi ukuran berkembang dan menurunnya

perekonomian suatu masyarakat. Kegiatan dalam pasar modal ditunjukkan oleh

indeks yang setiap hari mengukur aktivitas ekonomi suatu negara secara

keseluruhan.

Pada dasarnya, pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk

berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik

dalam bentuk utang maupun modal sendiri. Kalau pasar modal merupakan pasar

untuk surat berharga jangka panjang, maka pasar uang (money market) pada sisi

yang lain merupakan pasar surat berharga jangka pendek. Baik pasar modal

maupun pasar uang merupakan bagian dari pasar keuangan (financial market).

Jika di pasar modal diperjualbelikan instrumen keuangan seperti saham,

obligasi, waran, right, obligasi konvertibel dan berbagai produk turunan

(derivatif) seperti opsi, maka di pasar uang diperjualbelikan antara lain Sertifikat

Bank Indonesia (SBI), Surat Berharga Pasar Uang (SPBU), Commercial Paper,

Page 14: Pasar Modal Copy

Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.

7

promissory Notes, Call Money, Repruchase Agreement, Banker’s Acceptance,

Treasury Bills, dan lain-lain.3

Berlangsungnya fungsi pasar modal adalah meningkatkan dan

menghubungkan aliran dana jangka panjang dengan “kriteria pasarnya” secara

efisien yang akan menunjang pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal memberikan

pengertian Pasar Modal yang lebih spesifik yaitu: “Kegiatan yang bersangkutan

dengan Penawaran Umum dan perdagangan Efek, Perusahaan Publik yang

berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang

berkaitan dengan Efek ”.

4

Pasar modal ini menjadi pertemuan antara penjual dan pembeli saham,

yaitu pada pasar perdana (primary market) maupun pada pasar sekunder transaksi

saham yang dilakukan pada Bursa Efek (Stock Exchange), karena Bursa Efek

adalah pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem atau sarana untuk

mempertemukan penawaran jual beli efek pihak-pihak lain dengan tujuan

memperdagangkan saham di antara mereka.

5

Salah satu mata rantai terpenting dalam industri sekuritas adalah kegiatan

perdagangan atas instrumen-instrumen yang telah diterbitkan oleh perusahaan

yang mengeluarkan efek atau emiten. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995

tentang Pasar Modal menyebutkan bahwa efek adalah surat berharga, yaitu surat

pengakuan utang, surat berharga komersial, saham, obligasi tanda bukti utang,

3 Tjiptono & Hendy, Pasar Modal Indonesia Pendekatan Tanya Jawab, (Jakarta:

Salemba Empat, 2001), hal. 2. 4 Panji Anoraga & Piji Pakarti, Pengantar Pasar Modal, (Jakarta: Rineka Cipta,2006),

hal. 5. 5 Pasal 1 angka 4 Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal.

Page 15: Pasar Modal Copy

Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.

8

Unit Penyertaan kontrak investasi kolektif, kontrak berjangka atas Efek, dan

setiap derivatif dari Efek.

Perdagangan efek menjadi suatu mata rantai penting, karena tidak semua

orang bermaksud untuk memegang efek tersebut selamanya. Seseorang yang

memegang efek pada saat ini mungkin mempunyai kebutuhan besok hari, dan

karena tidak ada sumber dana lain untuk mencukupi kebutuhan tersebut, maka

efek yang dipegangnya menjadi alternatif untuk mendapatkan dana guna

memenuhi kebutuhan tersebut. Di lain pihak, seorang yang mempunyai efek

sedang tidak membutuhkan uang untuk memenuhi kebutuhannya, tetapi karena

merasa harga efek tersebut tidak akan naik lagi maka ia memutuskan untuk

menjualnya sehingga ia dapat mencari efek lain, atau sarana investasi lain yang

dianggapnya mempunyai kemugkinan untuk memberikan keuntungan. Karena

kebutuhan untuk menjual dan membeli inilah, maka dibutuhkan sarana atau

tempat untuk memperdagangkan efek. Dengan adanya sarana tersebut aktivitas

menjual dan membeli menjadi lebih cepat berlangsung. Pembeli tidak harus

dengan susah payah mencari efek yang akan dibelinya.6

Berdasarkan kebutuhan dalam ilustrasi di atas maka muncullah kebutuhan

akan sarana atau pasar untuk memperdagangkan efek, atau biasa dikenal dengan

bursa efek. Bursa efek lahir sebagai menifestasi dari pasar modal, di tempat inilah

perusahaan dapat menjual efeknya dan masyarakat (investor) dapat melakukan

spekulasi investasi. Di Indonesia dulu terdapat dua bursa efek, yaitu Bursa Efek

Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES). Namun mulai 30 November 2007

6 Hamud M. Balfas, Hukum Pasar Modal Indonesia, (Jakarta: Tata Nusa, 2006), hal.

373.

Page 16: Pasar Modal Copy

Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.

9

BEJ dan BES merger menjadi Bursa Efek Indonesia atau sering disebut sebagai

BEI. BEI mulai aktif beroperasi sejak 1 Desember 2007. Oleh Karena itu di

Indonesia saat ini hanya terdapat satu bursa efek yaitu Bursa Efek Indonesia.

Yang dapat menjadi pemegang saham Bursa Efek adalah Perusahaan Efek yang

telah memperoleh izin usaha sebagai Perantara Pedagang Efek.

Bursa efek hadir dalam bentuk jaringan komputer yang berhubungan satu

dengan yang lainnya membentuk sebuah pasar, yang memungkinkan para

pelakunya bertransaksi seperti layaknya bursa yang hadir secara fisik seperti

sebuah pasar tradisional.7 Dalam penjelasan atas Pasal 6 Undang-Undang Nomor

8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, antara lain disebutkan bahwa “kegiatan bursa

efek pada dasarnya adalah menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan atau

sarana perdagangan efek bagi anggotanya”.8

7 Ibid, hal. 376. 8 Bunyi Lengkap dari penjelasan atas Pasal 6 UUPM adalah: “Kegiatan Bursa Efek pada

dasarnya adalah menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan atau sarana perdagangan efek bagi para anggotanya. Mengingat perdagangan dimaksud menyangkut dana masyarakat yang diinvestasikan dalam efek, perdagangan tersebut harus dilaksanakan secara teratur, wajar dan efisien. Oleh karena itu, penyelenggaraan kegiatan Bursa Efek hanya dapat dilaksanakan setelah memperoleh izin usaha dari BAPEPAM.”

Pasar Modal sebagai suatu kegiatan dalam penawaran umum dan

perdagangan efek (saham) dari perusahaan publik adalah salah satu lembaga

pembiayaan atau wadah untuk mencari dana bagi perusahaan dan alternatif sarana

investasi bagi masyarakat (investor).

Berdasarkan hal tersebut maka penulis tertarik untuk membuat penulisan

ilmiah dengan judul Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi

Perusahaan dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor).

Page 17: Pasar Modal Copy

Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.

10

B. Perumusan Masalah

1. Bagaimana posisi hukum prospektus dalam menyajikan informasi yang

mengandung fakta material?

2. Bagaimana penipuan, manipulasi pasar, dan insider trading yang dapat

merugikan perusahaan dan investor?

3. Bagaimana perlindungan hukum terhadap investor di pasar modal?

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan

Adapun tujuan pembahasan dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui posisi hukum prospektus dalam menyajikan informasi yang

mengandung fakta material.

2. Untuk mengetahui penipuan, manipulasi pasar, dan insider trading yang dapat

merugikan perusahaan dan investor.

3. Untuk mengetahui perlindungan hukum terhadap investor di pasar modal.

Manfaat penulisan yang dapat dikutip dari skripsi ini antara lain:

1. Menambah wawasan pembaca mengenai aspek hukum yang berkaitan dengan

transaksi saham di pasar modal, informasi yang mengandung fakta material,

praktik-praktik yang merugikan emiten dan investor, serta perlindungan

hukum terhadap investor.

2. Memberikan wawasan kepada pembaca mengenai prinsip keterbukaan di

pasar modal, dimana dalam pasar modal keterbukaan informasi menjadi hal

yang mutlak diperlukan untuk menciptakan pasar modal yang sehat,

transparan, dan efisien.

Page 18: Pasar Modal Copy

Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.

11

3. Memberikan informasi mengenai pasar modal pada umumnya, sejarah dan

perkembangan pasar modal, lembaga-lembaga pasar modal, dan manfaat

kehadiran pasar modal.

D. Keaslian Penulisan

Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan dan Alternatif

Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor) yang diangkat menjadi judul skripsi

ini merupakan hasil karya yang ditulis secara objektif, ilmiah, melalui pemikiran

referensi, dari buku-buku, dan sarana lain yang dapat memberikan informasi yang

akurat. Skripsi ini juga bukan merupakan jiplakan atau merupakan judul yang

sudah pernah diangkat sebelumnya oleh orang lain.

E. Tinjauan Kepustakaan

A. Penentuan fakta material yang terdapat dalam prospektus

Masalah yang muncul dalam pelaksanaan prinsip keterbukaan pada

perdagangan saham di pasar perdana adalah terpusat dalam penyampaian

informasi penawaran umum melalui prospektus, dan selanjutnya adalah berkenaan

dengan pengaturan hukum mengenai prospektus. Prospektus dilarang memuat

keterangan yang tidak benar tentang fakta material. Begitupun tuntutan yang

berkaitan dengan keakuratan informasi prospektus masih tetap mucul.

Alasan tuntutan adalah karena sulitnya memperoleh informasi dalam

prospektus yang mengandung nilai akurat yang tinggi. Investor sebelum

mengambil keputusan investasi harus memperhatikan hal-hal yang berkaitan

Page 19: Pasar Modal Copy

Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.

12

dengan informasi emiten yang terdapat dalam prospektus. Sebenarnya tuntutan

atas ketidakakuratan informasi dalam prospektus tidak perlu terjadi, bila

pembuatan prospektus dilakukan sesuai dengan Pasal 81 ayat (1) Undang-Undang

Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. Oleh karena ketentuan tersebut telah

menetapkan prospektus harus memuat keterangan yang benar tentang fakta

material.

Prospektus yang menggambarkan fakta material yang benar sangat penting

bagi investor. Menurut Edward G. Eisert, prospektus bertujuan untuk

menyediakan informasi penting tentang perusahaan yang melakukan pendaftaran.

Penyediaan informasi yang demikian itu membantu para investor dalam membuat

keputusan untuk membeli atau tidak membeli saham yang ditawarkan.9

Para investor, baik investor profesional dan investor institusional selalu

aktif mengumpulkan berbagai informasi dan memanfaatkannya untuk memahami

Prinsip keterbukaan menjadi inti persoalan di pasar modal dan sekaligus

merupakan jiwa pasar modal itu sendiri. Keterbukaan tentang fakta material

sebagai jiwa pasar modal didasarkan pada keberadaan prinsip keterbukaan yang

memungkinkan tersedianya bahan pertimbangan bagi investor, sehingga investor

maupun calon investor secara rasional dapat mengambil keputusan untuk

melakukan pembelian atau penjualan saham. Karena prinsip keterbukaan

merupakan jiwa pasar modal itu sendiri, maka perlu dilakukan pengkajian

mendalam tentang pelaksanaan prinsip keterbukaan dan penentuan fakta material

di Indonesia.

9 Bismar Nasution, Keterbukaan Dalam Pasar Modal, (Jakarta: Program Pasca Sarjana

Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2001), hal. 133.

Page 20: Pasar Modal Copy

Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.

13

harga-harga saham yang ditawarkan dalam pasar perdana maupun pasar sekunder.

Informasi yang dikumpulkan adalah informasi yang mengandung fakta material.

Pasal 1 butir 7 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar modal

menyatakan informasi atau fakta material adalah informasi atau fakta penting dan

relevan mengenai peristiwa, kejadian, atau fakta yang dapat mempengaruhi harga

efek pada bursa efek atau keputusan pemodal, calon pemodal, atau pihak lain

yang berkepentingan atas informasi atau fakta tersebut.

Peraturan pelaksanaan prinsip keterbukaan di pasar modal Indonesia telah

memuat ketentuan-ketentuan mengenai larangan perbuatan menyesatkan, baik

dalam prospektus maupun dalam pengumuman di media massa yang berhubungan

dengan suatu penawaran umum. Pengungkapan informasi tentang fakta material

secara akurat dan penuh kepercayaan dapat diperkirakan dapat merealisasikan

tujuan prinsip keterbukaan dan mengantisipasi timbulnya pernyataan yang

menyesatkan (misleading) bagi investor.

B. Pengertian istilah kejahatan bisnis

Pengertian istilah kejahatan bisnis mengandung makna filosofis, yuridis,

dan sosiologis yang patut dicermati sebelum melangkah lebih jauh ke dalam

kehidupan transaksi bisnis baik nasional, regional, maupun internasional.

Secara filosofis, pengertian istilah tersebut mengandung makna bahwa

telah terjadi perubahan nilai-nilai (values) dalam masyarakat ketika suatu aktivitas

bisnis dioperasikan sedemikian rupa sehingga sangat merugikan kepentingan

masyarakat luas, seperti kegiatan penanaman modal dalam sector-sektor swasta

Page 21: Pasar Modal Copy

Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.

14

yang padat karya atau kegiatan pasar modal yang pemegang sahamnya adalah

masyarakat luas. Perubahan nilai tersebut adalah bahwa kalangan pebisnis sudah

kurang atau tidak menghargai lagi kejujuran (honesty) dalam kegiatan bisnis

nasional dan internasional demi untuk mencapai tujuan memperoleh keuntungan

sebesar-besarnya. Bahkan sering etika berbisnis yang sehat dikesampingkan dan

tindakan merugikan sesama rekan pelaku bisnis merupakan hal yang biasa sebagai

alat untuk mencapai tujuan.

Dalam konteks tersebut maka pelanggaran-pelanggaran dalam kegiatan

bisnis sudah mencapai tingkat yang sangat mengkhawatirkan, sementara

perangkat hukum untuk menemukan pelakunya dan menghukumnya sudah tidak

memadai lagi. Secara singkat dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam kegiatan

bisnis sudah tidak dapat ditemukan ketertiban dan kepastian hukum, oleh karena

itu para pelaku bisnis yang beritikad baik tidak mungkin lagi dapat menemukan

keadilan. Konsekuensi logis dari keadaan dan masalah hukum tersebut adalah

diperlukan perangkat hukum lain yaitu hukum pidana untuk membantu

menciptakan ketertiban dan kepastian hukum serta untuk menemukan keadilan

bagi para pelaku yang beritikad baik dan telah dirugikan.

Secara yuridis, pengertian istilah kejahatan bisnis menunjukkan bahwa

terdapat dua sisi dari satu mata uang, yaitu di satu sisi terdapat aspek hukum

perdata, dan sisi lain terdapat aspek hukum pidana. Kedua aspek hukum tersebut

memiliki dua tujuan yang berbeda dan memiliki sifat atau karakteristik yang juga

bertentangan satu sama lain. Aspek hukum perdata lebih mementingkan

perdamaian diantara para pihak sehingga sifat regulasi lebih mengemuka,

Page 22: Pasar Modal Copy

Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.

15

sedangkan aspek hukum pidana lebih mementingkan melindungi kepentingan

umum atau masyarakat luas atau negara, sehingga sifat memaksa lebih

mengemuka dibandingkan sifat regulasi. Aspek hukum pidana lebih

mendahulukan sikap negara terhadap pelaku kejahatan bisnis agar dapat dipidana

daripada kepentingan untuk melindungi korban kejahatan. Tujuan yang hendak

dicapai dengan dengan sifat regulasi adalah membuat jera salah satu pihak yaitu

pihak yang telah menimbulkan kerugian atau kerusakan. Masalah kedua yang

muncul dari sisi yuridis dari pengertian istilah tersebut di atas adalah, bahwa

fungsi hukum pidana yang bersifat sebagai upaya terakhir untuk mencapai

ketertiban dan kepastian hukum guna menemukan keadilan, telah beralih fungsi

menjadi cara utama untuk mencapai ketertiban dan kepastian hukum serta

menemukan keadilan dalam aktivitas bisnis. Dalam konteks perubahan fungsi

tersebut, maka pelaku bisnis akan berusaha untuk menghadirkan kejujuran

(honesty) dan kepercayaan (trust).10

10 Agus Kretarto, Investor Relations: Pemasaran dan Komunikasi Keuangan Perusahaan

Berbasis Kepatuhan, (Jakarta: Grafitti Pers, 2001), 2001, hal. 21.

Diantara kedua aspek hukum sebagaimana telah diuraikan diatas, masih

terdapat aspek hukum administratif dalam kejahatan bisnis. Aspek hukum

administratif dalam kejahatan bisnis adalah dalam wujud tindakan administrative

yang ditujukan terhadap pelaku bisnis yang melakukan pelanggaran ketentuan

perundang-undangan di bidang keuangan. Tindakan administratif di bidang

keuangan merupakan tindakan pencegahan dan bersifat sementara sebelum sanksi

keperdataan sanksi pidana diterapkan.

Page 23: Pasar Modal Copy

Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.

16

Berdasarkan uraian di atas maka terhadap kejahatan bisnis (business

crime) sesuai dengan peraturan perundang-undangan dalam bidang keuangan

dapat diterapkan tiga macam sanksi, yaitu sanksi administratif, sanksi

keperdataan, dan sanksi pidana. Perlakuan terhadap tiga macam sanksi tersebut

tidak selamanya mencerminkan asas kepastian hukum dan keadilan karena sering

terjadi dalam penerapannya dianggap kurang proporsional dan kurang akurat.

Secara sosiologis, pengertian kejahatan bisnis telah menunjukkan keadaan

nyata yang telah terjadi dalam aktivitas dunia bisnis, tetapi di sisi lain

menunjukkan pula bahwa kegiatan bisnis sudah tidak ada lagi keramahan

(unfriendly business atmosphere) atau seakan-akan sudah tidak ada lagi yang

dapat dipercaya diantara para pelaku bisnis. Kegiatan bisnis seharusnya berjalan

secara sehat sekalipun sifatnya yang sangat kompetitif. Pengertian istilah

kejahatan bisnis sesungguhnya merupakan hasil kepanikan para pelaku bisnis

yang melihat kegiatan bisnis sudah menyimpang jauh dari tujuan dan cita-cita

semula yaitu menumbuhkan kepercayaan dan kejujuran dalam memperoleh

keuntungan. Semakin kompleks karakteristik pasar maka semakin kompleks juga

masalah hukum yang harus dihadapinya. Secara sosiologis, pengertian kejahatan

bisnis di atas menunjukkan pula tuntutan dari para pelaku bisnis yang beritikad

baik untuk mencegah dan mengatasi keadaan bisnis yang tercela sehingga dapat

memulihkan kenyamanan dalam transaksi bisnis. Apabila sifat regulasi dari

undang-undang tersebut sudah tidak ditaati oleh para pelaku bisnis maka hukum

pidana berfungsi sebagai pengganti hukum perdata, sekalipun di dalam peraturan

perundang-undangan tersebut dinyatakan sanksi administratif harus didahulukan

Page 24: Pasar Modal Copy

Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.

17

dari sanksi keperdataan maupun kepidanaan. Dalam konteks karakteristik kegiatan

bisnis yang semakin heterogen dan kompleks tersebut maka hukum perdata tidak

lagi dapat berperan sendiri untuk mencegah atau mengatasi masalah-masalah

hukum yang akan terjadi atau telah terjadi dalam kegiatan bisnis tersebut sehingga

peranan hukum pidana sangat diperlukan secara optimal.

C. Perlindungan investor di pasar modal

Hak-hak investor sebagai pemegang saham perusahaan harus dilindungi

menurut prinsip good corporate governance yang disusun oleh Organization for

Economic Cooperation and Development (OECD) yaitu:

1. Hak-hak dasar pemegang saham meliputi hak untuk memastikan metode

registrasi saham yang dimiliki, memindahtangankan saham-sahamnya,

memperoleh informasi perusahaan secara teratur dan tepat waktu,

berpartisipasi dan memberikan suara dalam Rapat Umum Pemegang

Saham (RUPS), memilih anggota komisaris dan direksi, serta memperoleh

bagian keuntungan perusahaan;

2. Para pemegang saham mempunyai hak untuk berpartisipasi, memperoleh

informasi yang cukup, mengambil keputusan yang berhubungan dengan

perubahan-perubahan fundamental perusahaan, seperti perubahan

anggaran dasar perusahaan, otorisasi untuk penambahan saham, transaksi-

transaksi luar biasa yang mempengaruhi hasil penjualan perusahaan;

3. Para pemegang saham harus memiliki kesempatan untuk berpartisipasi

secara efektif dan memberikan suara dalam RUPS serta harus diberi

Page 25: Pasar Modal Copy

Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.

18

informasi tentang aturan-aturan termasuk prosedur pemberian suara dalam

pelaksanaan RUPS, yaitu:

a) Para Pemegang saham harus diberikan informasi yang cukup dan

tepat waktu mengenai tanggal, tempat, dan agenda setiap rapat,

serta informasi yang lengkap dan tepat waktu mengenai masalah-

masalah yang akan diputuskan dalam rapat;

b) Kesempatan harus diberikan kepada para pemegang saham untuk

bertanya kepada dewan direksi dan komisaris serta untuk

mengusulkan agenda rapar dengan batasan-batasan yang layak;

c) Para pemegang saham harus dapat memberikan suara, baik dengan

menghadiri rapat maupun tanpa menghadiri rapat, dan pengaruh

yang sama harus diberikan atas suara yang disampaikan, baik

dengan maupun tanpa menghadiri rapat;

4. Struktur permodalan dan pengaturannya yang memungkinkan pemegang

saham tertentu mendapatkan suatu tingkat pengendalian yang tidak

seimbang dengan kepemilikan sahamnya harus diungkapkan;

5. Pasar untuk pengendalian perusahaan harus dimungkinkan untuk berfungsi

secara efisien dan transparan.

a) Peraturan-peraturan dan prosedur-prosedur pelaksanaan untuk

mendapatkan pengendalian perusahaan di pasar modal, serta

transaksi-transaksi luar biasa seperti merger dan penjualan aktiva-

aktiva perusahaan dalam jumlah besar harus diungkapkan dengan

jelas sehingga para investor memahami hak-haknya dan dapat

Page 26: Pasar Modal Copy

Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.

19

mengambil sikap. Transaksi harus berjalan dengan harga yang

transparan dan dengan kondisi yang wajar sehingga melindungi

hak-hak semua pemegang saham;

b) Perangkat anti pengambilalihantidak boleh digunakan untuk

melindungi manajemen dari pertanggungjawaban;

6. Para pemegang saham, termasuk investor institusi, harus

mempertimbangkan biaya dan manfaat pelaksanaan hak-haknya.

F. Metode Penulisan

Metode penulisan yang dipergunakan dalam penulisan skripsi ini adalah

metode yuridis normatif. Metode penulisan yuridis normatif dipergunakan dalam

penulisan ini guna melakukan penelusuran terhadap norma-norma hukum yang

terdapat dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku di pasar modal, serta

untuk memperoleh data maupun keterangan yang terdapat dalam berbagai

literature di perpustakaan, jurnal hasil penelitian, majalah, situs internet, dan

sebagainya.11

Langkah pertama dilakukan pada penelitian hukum normatif yang

didasarkan pada bahan hukum sekunder yaitu inventarisasi peraturan-peraturan

yang berkaitan dengan analisa hukum perdata khususnya terhadap persoalan yang

berkaitan dengan kegiatan pasar modal berdasarkan UU No. 8 Tahun 1995

tentang Pasar Modal. Selain itu dipergunakan juga bahan-bahan tulisan yang

11 Winarno Surachmad, Dasar dan Teknik Research (Pengantar Metodologi Ilmiah),

(Bandung: Pn.Tarsito, 1982), hal. 131.

Page 27: Pasar Modal Copy

Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.

20

berkaitan dengan persoalan pasar modal. Penelitian bertujuan untuk menemukan

landasan hukum yang jelas dalam kegiatan yang terjadi di pasar modal.

Data penelitian ini dikumpulkan melalui penelusuran kepustakaan (library

research) untuk memperoleh bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, serta

bahan hukum tertier.12

Bahan hukum primer dapat berupa peraturan perundang-undangan dari

negara lain yang berkaitan dengan kegiatan di pasar modal. Demikian pula

putusan pengadilan di Indonesia untuk melihat aplikasi peraturan perundang-

undangan di bidang pasar modal.

13

Bahan hukum sekunder dapat berupa karya ilmiah, berupa buku-buku,

laporan penelitian, jurnal ilmiah, dan sebagainya. Termasuk dalam hal ini,

pendapat para ahli yang dikemukakan dalam seminar, konferensi nasional maupun

internasional yang berkaitan dengan pokok permasalahan dalam skripsi ini.

14

Bahan hukum tertier terdiri dari bahan yang memberikan petunjuk maupun

penjelasan terhadap bahan hukum primer dan sekunder, misalnya kamus,

ensiklopedia, dan sebagainya.

15

Penarikan kesimpulan terhadap data yang berhasil dikumpulkan dilakukan

dengan mempergunakan metode penarikan kesimpulan secara deduktif maupun

induktif, sehingga akan dapat diperoleh jawaban terhadap permasalahan yang

telah disusun.

16

12 Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004),

hal. 39. 13 Ibid. 14 Ibid. 15 Ibid, hal. 40. 16 Winarno Surachmad, Op. cit, hal. 151.

Page 28: Pasar Modal Copy

Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.

21

G. Sistematika Penulisan

Penulisan Skripsi ini dibagi atas 5 (lima) bab, dimana masing-masing bab

dibagi atas beberapa sub bab. Urutan bab tersebut tersusun secara sistematik dan

saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Uraian singkat atas bab-bab dan sub–

sub bab tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Bab Pertama, merupakan bab pendahuluan yang menguraikan tentang: latar

belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penulisan, keaslian

penulisan, tinjauan pustaka, metode penulisan, dan sitematika penulisan.

2. Bab Kedua, merupakan bab yang berisi gambaran umum tentang pasar modal,

bab ini terdiri dari beberapa sub bab seperti: pengertian pasar modal, sejarah

dan perkembangan pasar modal, lembaga-lembaga pasar modal, dan manfaat

kehadiran pasar modal.

3. Bab Ketiga, merupakan bab yang menguraikan tentang transparansi dalam

pasar modal agar terciptanya pasar modal yang wajar, teratur, dan efisien, bab

ini terdiri atas beberapa sub bab seperti: arti penting transparansi, manfaat

keterbukaan informasi, kriteria pasar modal yang wajar, teratur, dan efisien.

4. Bab Keempat, merupakan bab yang menjelaskan tentang beberapa aspek

hukum dalam penjualan saham di pasar modal, bab ini terdiri atas beberapa

sub bab seperti: posisi hukum prospektus dalam menyajikan fakta material

suatu perusahaan, penipuan, manipulasi pasar, dan insider trading yang dapat

merugikan perusahaan dan investor, serta perlindungan hukum terhadap

investor di pasar modal.

Page 29: Pasar Modal Copy

Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.

22

5. Bab Kelima, merupakan bab kesimpulan dan saran yang berisi tentang:

kesimpulan terhadap penulisan skripsi dan saran-saran terhadap transaksi

saham di pasar modal.

Page 30: Pasar Modal Copy

Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.

BAB II

TINJAUAN UMUM TENTANG PASAR MODAL

A. Pengertian Pasar Modal

Pengertian pasar modal sebagaimana pasar pada umumnya yaitu

merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli, yang diperjualbelikan di sini

adalah modal/dana antara pembeli modal/dana dengan penjual modal/dana.

Pembeli dana/modal adalah mereka baik perorangan maupun

kelembagaan/badan usaha yang menyisihkan kelebihan dana/uangnya untuk usaha

yang bersifat produktif. Sedangkan penjual modal/dana adalah perusahaan yang

memerlukan dana atau tambahan modal untuk keperluan usahanya.

Dalam kenyataannya pasar modal itu atau dikenal sebagai bursa efek atau

dalam bahasa inggris disebut Securities Exchange atau Stock Market, seperti

tampak dalam istilahnya berbeda, namun pada intinya sama yaitu merupakan

tempat bertemunya penjual dana dan pembeli dana yang dipasar modal atau bursa

tersebut diperantai oleh para anggota bursa selaku pedagang perantara

perdagangan efek untuk melakukan transaksi jual-beli. Lembaga ini sebagai

penunjang pasar modal, yaitu merupakan tempat untuk melakukan transaksi efek.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian pasar modal adalah

“Seluruh kegiatan yang mempertemukan penawaran dan permintaan atau

merupakan aktivitas yang memperjualbelikan surat-surat berharga“.17

17 Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,

Op. cit.hal. 1032.

Page 31: Pasar Modal Copy

Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.

24

Menurut Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal,

“Pasar Modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan

perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang

diterbitkannya, serta lembaga dan profesi dengan efek”.18

Pasar modal adalah pelengkap di sektor keuangan terhadap dua lembaga

lainnya yaitu Bank dan lembaga pembiayaan, pasar modal memberikan jasanya

yaitu menjembatani hubungan antara pemilik modal dalam hal ini disebut sebagai

pemodal (investor) dengan peminjaman dana dalam hal ini disebut dengan nama

emiten (perusahaan yang go public). Para pemodal meminta instrumen pasar

modal untuk keperluan investasi portofolio sehingga pada akhirnya dapat

memaksimumkan penghasilan.

19

Instrumen pasar modal ini terbagi atas dua kelompok besar yaitu

instrumen pemilik (equity) seperti saham dan instrumen utang (obligasi/bond)

seperti obligasi perusahaan, obligasi langganan, obligasi yang dapat dikonversikan

dengan menjadi saham dan sebagainya.

20

U Tan Wai dan Hugh T.Patrick dalam sebuah makalah IMF menyebutkan 3 pengertian tentang pasar modal sebagai berikut:

21

1. Definisi dalam arti luas

Pasar modal adalah suatu sistem keuangan yang terorganisasi,termasuk bank-bank komersial dan semua perantara di bidang keuangan serta surat-surat berharga jangka panjang dan jangka pendek.

2. Definisi dalam arti menengah Pasar modal adalah semua pasar yang terorganisasi dan lembaga-lembaga yang memperdagangkan warkat-warkat kredit (biasanya yang berjangka waktu lebih dari satu tahun) termasuk saham-saham, obligasi, pinjaman berjangka, hipotek dan tabungan, serta deposito berjangka.

3. Defenisi dalam arti sempit

18 Pasal 1 angka 13Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. 19 Pandji Anoraga & Piji Pakarti, Op. cit. 20 Ibid, hal. 6. 21 Ibid, hal. 8.

Page 32: Pasar Modal Copy

Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.

25

Pasar modal adalah pasar terorganisasi yang memperdagangkan saham-saham dan obligasi dengan memakai jasa makelar, komisioner, dan underwriter.

Dengan adanya pasar modal, maka perusahaan-perusahaan akan lebih

mudah memperoleh dana sehingga kegiatan ekonomi diberbagai sektor dapat

ditingkatkan. Terjadinya peningkatan kegiatan ekonomi akan menciptakan dan

mengembangkan lapangan kerja yang luas, dengan sendirinya dapat menyerap

tenaga kerja dalam jumlah besar sehingga secara langsung dapat berpengaruh

dalam mengurangi jumlah pengangguran.

Setelah mengetahui pengertian pasar modal secara definitif, maka terdapat

beberapa klasifikasi daripada karateristik pasar modal yakni sebagai berikut:22

1. Dari sudut pandang para pemakai dana, terdapat berbagai pihak terlibat di

dalam kegiatan pasar modal. Dengan adanya dana yang tersedia bagi pihak-

pihak yang membutuhkannya, maka berbagai instrumen menjembatani antara

mereka yang membutuhkan dana dengan para penanam modal (investor).

2. Dari sudut pandang jenis instrumen yang ditawarkan melalui pasar modal,

yakni apakah intrumen merupakan utang jangka panjang atau menengah atas

instrumen modal perusahaan (equity).

3. Dari sudut jatuh temponya instrumen yang diperdagangkan di pasar modal.

Sebagaimana diketahui, transaksi surat-surat berharga yang telah jatuh

temponya dalam waktu kurang dari satu tahun dilakukan dalam pasar uang

(money market) atau pasar dana-dana jangka pendek (short term market),

sehingga bagi dana-dana jangka menengah (intermediated term fund) dan

22 Ibid, hal 9.

Page 33: Pasar Modal Copy

Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.

26

jangka panjang (long term fund), perdagangannya dilakukan di dalam pasar

modal.

4. Dari sudut pandang sentralisasi. Sebagaimana diketahui,bahwa ruang lingkup

suatu pasar modal ternyata mencakup permasalahan yang cukup luas dan

tersebar. Suatu pasar modal adalah saraaana bagi dunia perbankan dan

asuransi guna meminjamkan dana-dananya yang menganggur, sarana untuk

memperjual belikan saham atau obligasi suatu perusahaan,sarana investasi

bagi pemodal kecil seperti perorangan,rumah tangga dan sebagainya.

5. Dari sudut pandang transaksinya, suatu transaksi pasar modal yang dilakukan

oleh para pemodal dan pemakai dana terjadi dalam suatu pasar yang sifatnya

terbuka dan tidak langsung. Hal tersebut menjadi suatu karateristik dari pasar

modal dimana para pembeli maupun penjual diwajibkan menggunakan jasa

para perantara perdagangan efek (brokers) ataupun agen-agen penjual

(dealers) yang berfungsi sebagai perantara pemasaran surat-surat berharga

yang diperjual belikan dipasar modal.Jadi berbeda dengan transaksi-transaksi

yang dijalankan oleh lembaga keuangan perbankan atau non bank, dimana

transakai berlangsung secara langsung dan pribadi (direct and personal).

6. Di dalam mekanisme pasar modal dikenal adanya penawaran pada pasar

perdana dan pasar sekunder/bursa. Hal tersebut menimbulkan perbedaan

antara transaksi pada pasar perdana dengan transaksi pada pasar sekunder atau

bursa. Dalam pasar primer yang diperdagangkan adalah efek yang baru

dikeluarkan oleh emiten atau perusahaan yang melakukan go public untuk

mendapatkan modal baru, yang dipergunakan untuk berbagai keperluan sesuai

Page 34: Pasar Modal Copy

Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.

27

rencana yang dipublikasikan sebelumnya dalam propektus. Saham-saham

perusahaan biasanya dijual setelah terjadi persetujuan antara calon emiten

dengan penjamin emisi. Pasar sekunder terjadi jual beli efek yang telah ada

padam para pemodal, baik perorangan maupun lembaga dengan pembeli yang

potensial. Pentingnya suatu pasar sekunder adalah karena pasar sekunder

melibatkan perdagangan efek yang semula dijual belikan di pasar primer. Bagi

emiten sendiri, pasar sekunder tersebut terbentuk berkat penyesuaian antara

penawaran dan permintaan.

B. Sejarah dan Perkembangan Pasar Modal

Pada umumnya pasar modal dibentuk berdasarkan kebutuhan

perkembangan ekonomi nasional yang menuntut adanya sarana penarikan dana

masyarakat melalui lembaga pasar modal.

Sampai sekarang belum ada keseragaman pendapat mengenai pembagian

sejarah pasar modal di Indonesia, ada yang bertolak dari segi potensi

ekonomisnya dari masing-masing periode disatu pihak akan tetapi juga dapat

ditinjau segi proses penerbitan peraturan perundang-undangan yang mengaturnya.

Dan mungkin juga dapat dibahas aspek politiknya karena kehidupan sejarah pasar

modal ini mengalami beberapa zaman, yaitu zaman colonial Belanda,zaman

perang dunia kedua sampai tahap pembenahan pasar modal pada periode

kemerdekaanyang terdiri dari Zaman Orde lama dan terakhir Orde Baru.

Berdasarkan literatur yang penulis baca maka pembagian sejarah pasar

modal berdasarkan pada sejarah yang mencerminkan kegiatan pasar modal itu,

yaitu :

Page 35: Pasar Modal Copy

Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.

28

1. Periode Pembentukan Bursa 1912 sampai 1925

Periode ini ditandai dengan meningkatnya perkembangan ekonomi

Indonesia yag pada umumnya dikuasai oleh Belanda dengan seperangkat kegiatan

usahanya. Jika dilihat dari sejarahnya maka tahap ini tidak terlepas pula dari

keterlibatan Pemerintah Belanda dalam kegiatan ekonomi/usaha milik Belanda.

Dalam usaha mengembangkan perekonomian tersebut pemerintah kolonial

Belanda sejak awal abad ke-19 membangun perkembangan perkebunan secara

besar-besaran di Indonesia. Sumber dana untuk kegiatan tersebut adalah dari

penabung yang terdiri dari orang-orang Belanda dan orang Eropa lainnya,

sedangkan orang Indonesia belum ada. Sebagai tindak lanjutnya dengan

mencontoh keadaan di negeri Belanda, maka timbul pikiran untuk membuat pasar

modal di Batavia/Jakarta. Maka para pengusaha Belanda mendirikan Vereniging

voor de Effectenhandel di Batavia dan sekaligus memulai perdagangan efek pada

tanggal 14 Desember 1912.23

Pada mulanya ada 13 anggota yang merupakan makelar, yaitu: Fa.Dunlop

& Kolf; Fa. Gijselman & Steup; Fa. Monod & Co; Fa. Adree Witansi & Co; Fa.

A. W. Deeleman; Fa. H. Jul Joostensz Walen; Fa. Wiekert & Geerlings; Fa.

Walbrink & Co; Wieckert & v.d. Linden; Fa. Vermeys & Co; Fa. Cruyff dan Fa.

Gebroeders.

24

Efek yang diperjualbelikan adalah saham dan obligasi

perusahaan/perkebunan Belanda yang beroperasi di Indonesia, obligasi yang di

terbitkan pemerintah (pemerintah dan kotapraja), sertifikat saham perusahaan

23 Sumantoro, Pengantar Tentang Pasar Modal di Indonesia, (Jakarta: Ghalia Indonesia,

1990), hal. 32. 24 www.idx.co.id

Page 36: Pasar Modal Copy

Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.

29

perusahaan Amerika yang diterbitkan oleh kantor administrasi di negeri Belanda

serta efek perusahaan Belanda lainnya.25

Perkembangan pasar modal di Batavia tersebut begitu pesat sehingga

menarik masyarakat kota lainnya. Untuk menampung minat tersebut, pada tanggal

11 Januari 1925 di kota Surabaya dan 1 Agustus 1925 di kota Semarang resmi

didirikan bursa.

26 Anggota bursa di Surabaya pada waktu itu adalah: Fa. Dunlop

& Koff; Fa. Gijselman & Steup; Fa. Monod & Co; Fa. Companien & Co serta Fa.

P. H. Soeters & Co.27 Perkembangan pasar modal waktu itu cukup

menggembirakan yang terlihat dari nilai efek yang tercatat yang mencapai NIF 1,4

milyar dari 250 macam efek.28

2. Periode 1926 Sampai Kemerdekaan

Berdasarkan keberhasilan perdagangan efek di Batavia, Surabaya dan

Semarang tersebut, telah menimbulkan keinginan di kalangan perbankan Belanda

untuk turut serta sebagai makelar. Pada tahun 1928 masuklah 3 buah bank

Belanda menjadi anggota bursa, yaitu : NHM (Factory); Escompto; dan NHB.

Pada permulaan tahun 1939 keadaan suhu politik di Eropa menghangat

dengan memuncaknya kekuasaan Adolf Hitler. Melihat keadaan ini, pemerintah

Hindia Belanda mengambil kebijaksanaan untuk memusatkan perdagangan

efeknya di Batavia serta menutup bursa efek di Surabaya dan di Semarang.

Namun pada tanggal 17 Mei 1940 secara keseluruhan kegiatan

perdagangan efek ditutup dan di keluarkan peraturan yang menyatakan bahwa

25 Sumantoro, Op. cit, hal. 32. 26 Ibid, hal. 33. 27 Ibid, hal 33. 28 www.idx.co.id

Page 37: Pasar Modal Copy

Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.

30

semua efek-efek harus disimpan dalam bank yang ditunjuk oleh Pemerintah

Hindia Belanda. Penutupan ketiga bursa efek tersebut sangat mengganggu

likuiditas efek, menyulitkan para pemilik efek, berakibat pula pada penutupan

kantor-kantor pialang serta pemutusan hubungan kerja. Selain itu juga

mengakibatkan banyak perusahaan dan perseorangan enggan menanam modal di

Indonesia. Dengan demikian pecahnya perang dunia II menyebabkan aktivitas

pasar modal di Indonesia terhenti.29

3. Periode Setelah Kemerdekaan

Setahun setelah pemerintahan Belanda mengakui kedaulatan RI, tepatnya

pada tahun 1950, obligasi Republik Indonesia dikeluarkan oleh pemerintah.

Peristiwa ini menandai mulai aktifnya kembali pasar modal Indonesia. Didahului

oleh Undang-undang Darurat No. 13 Tanggal 1 September 1951, kemudian

dijadikan Undang-Undang No. 15 Tahun 1952 tentang Bursa dan Keputusan

Menteri Keuangan No. 28973/UU Tanggal 1 November 1951. Berdasar UU dan

Keputusan Menteri Keuangan tersebut, bursa efek Indonesia dibuka kembali di

Jakarta, setelah terhenti lebih kurang 12 tahun. Adapun penyelenggaraanya

diserahkan kepada Perserikatan Perdagangan Uang dan Efek-efek (PPUE) yang

terdiri dari 3 bank negara dan beberapa makelar efek lainnya dengan Bank

Indonesia sebagai penasehat. Aktivitas ini semakin meningkat sejak Bank Industri

Negara mengeluarkan pinjaman obligasi berturut-turut pada tahun 1954, 1955,

dan 1956. Para pembeli obligasi ini banyak warga negara Belanda, baik

29 Irsan Nasrudin, Aspek Hukum Pasar Modal, (Jakarta: Prenada Media, 2001) hal. 54.

Page 38: Pasar Modal Copy

Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.

31

perseorangan maupun badan hukum. Semua anggota diperbolehkan melakukan

transaksi arbitrase dengan luar negeri, terutama dengan Amsterdam.

4. Pasar Dalam Keadaan Lumpuh (Dormant)

Keadaan perkembangan pasar modal yang cukup menggembirakan

tersebut ternyata berakhir oleh karena sebab-sebab di luar jangkauan ekonomi.

Mulai saat itu terlihat kelesuan dan kemunduran perdagangan di Belanda

meninggalkan Indonesia, akibat politik konfrontasi yang dilancarkan oleh

Pemerintah Republik Indonesia terhadap Belanda dan disusul nasionalisasi

perusahaan Belanda.

Kemudian memburuknya hubungan Republik Indonesia dengan Belanda

mengenai sengketa Irian Barat dan memuncaknya aksi pengambilahlian semua

perusahaan Belanda di Indonesia sesuai dengan Undang-Undang Nasionalisasi

Perusahaan Belanda (BA-NAS) pada tahun 1960, yaitu larangan untuk

memperdagangkan efek yang berbunyi dalam mata uang Nf, yang mengakibatkan

perdagangan efek Indonesia menjadi jauh berkurang.

5. Periode Persiapan Pembentukan Pasar Modal yang Baru (1977-1987)

Langkah demi langkah diambil pemerintah Orde Baru untuk

mengembalikan kepercayaan rakyat terhadap nilai mata uang rupiah. Disamping

pengerahan dana dari masyarakat melalui tabungan dan deposito, pemerintah terus

mengadakan persiapan khusus untuk membentuk pasar modal.

Pada tahun 1976 dibentuk Bapepam (Badan Pengawas Pasar Modal) dam

PT. Danareksa. Bapepam bertugas membantu Menteri Keuangan yang diketahui

oleh Gubernur Bank Sentral. Selain sebagi pembantu menteri keuangan, Bapepam

Page 39: Pasar Modal Copy

Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.

32

juga menjalankan fungsi ganda yaitu sebagai pengawas dan pengelola bursa efek.

Pada tanggal 10 Agustus 1977 berdasarkan Keppres RI No. 52 Tahun 1976 pasar

modal diaktifkan kembali dan go publiknya beberapa perusahaan. Perkembangan

pasar modal selama tahun 1977 s/d 1987 mengalami kelesuan meskipun

pemerintah telah memberikan fasilitas kepaada perusahaan-perusahaan yang

memanfaatkan dana dari bursa efek. Fasilitas-fasilitas yang telah diberikan antara

lain fasilitas perpajakan untuk merangsang masyarakat agar mau terjun dan aktif

di pasar modal.

6. Periode Deregulasi (1987-1995)

Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah mengeluarkan berbagai

deregulasi yang berkaitan dengan perkembangan pasar modal, yang berupa tiga

perangkat paket penting kebijakan pasar modal, yaitu:30

1. Paket Desember 1987 yang dikenal dengan Pakdes. Isinya antara lain

penghapusan persyaratan laba minimum 10% dari modal sendiri.

Diperkenalkannya instrumen baru pasar modal yaitu saham atas tunjuk.

Dibukakannya bursa pararel sebagai arena perdagangan efek bagi

perusahaan-perusahaan kecil dan menengah. Dihapuskannya ketentuan batas

maksimum fluktuasi harga 4%.

2. Paket Oktober 1988 yang dikenal dengan Pakto. Lewat pakto ini pemerintah

melakukan terobosan-terobosan yang amat signifikan, berupa pengenaan

pajak penghasilan atas bunga deposito berjangka, sertifikat deposito dan

tabungan. Pemerintah mengeluarkan kebijakn pemberian kredit bank kepada

30 I Putu Gede Ary Suta, Menuju Pasar Modal Modern, (Jakarta: Yayasan Satria Bakti,

2000), hal. 17.

Page 40: Pasar Modal Copy

Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.

33

nasabah perorangan dan nasabah grup yaitu secara berturut-turut tidak

melebihi 20% dan 50% dari modal sendiri bank pemberi kredit. Penetapan

persyaratan modal minimum untuk mendirikan bank umumswasta nasional,

bank pembangunan swasta nasional dan bank campuran. Kebijakan ini juga

member peluang kepada bank untuk memanfaatkan pasar modal untuk

memperluas permodalannya.

3. Paket Desember 1988. Melalui paket ini, pemerintah member kesempatan

kepada swasta untuk mendirikan dan menyelenggarakan bursa di luar

Jakarta. Dengan kebijakan ini dibuka peluang bagi investor di Indonesia

bagian lain untuk memperdagangkan efeknya di luar bursa tersebut.

Sehingga investor tidak lagi harus mmperdagangkan efeknya di Bursa Efek

Jakarta (BEJ). Paket ini memungkinkan pula perusahaan untuk mencatatkan

saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh di bursa (company listing).

Dengan demikian, diharapkan bahwa saham perusahaan akan lebih

marketable. Karena kebijaksanaan inilah pasar modal menjadi aktif untuk

periode 1998 hingga sekarang.

7. Periode Kepastian Hukum (1995-sekarang)31

Sekarang tanggapan atas di keluarkannya Paket Deregulasi Desember

1987 dan Desember 1988 tentang diperbolehkannya swastanisasi bursa efek maka

sejak tanggal 13 Juli 1992, Bursa Efek Jakarta berubah menjadi perusahaan

swasta PT. Bursa Efek Jakarta. Pemilik saham adalah perusahaan efek yang

menjadi anggota bursa.

31 Pandji Anoraga & Piji Pakarti, Op. cit, hal. 32.

Page 41: Pasar Modal Copy

Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.

34

Pada tahun itu juga Bapepam yang mulanya sebagai Badan Pelaksana

Pasar Modal berubah menjadi Badan Pengawas Pasar Modal. Tahun 1993 berdiri

lembaga penunjang pasar modal, yaitu lembaga kliring dan penyelesaian, yaitu PT

Kustodian Depositori Efek Indonesia (KDEI) dan pada tahun 1994 berdiri PT

Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).

Seiring dengan perkembangan kegiatan pasar modal,kegiatan di bursa

juga semangkin ramai dan kompleks. Dari data yang ada di Bursa Efek Jakarta

diketahui bahwa jumlah saham yang tercatat di BEJ meningkat pesat,dari 24

saham pada tahun 1988 menjadi lebih dari 200,dengan jumlah perusahaan pialang

yang menjadi anggota BEJ tercatat 197 perusahaan. Dengan kenyataan tersebut,

tentu saja sistem perdagangan manual yang dilakukan sejak tahun 1997 oleh

Bursa Efek Jakarta tidak lagi efisien. Oleh karena itu perlu dipikirkan suatu sistem

yang efisien yang mampu menangani frekuensi perdagangan dengan jumlah yang

besar dan layanan yang cepat, tepat dan professional. Akhirnya pada tahun 1995

tepatnya pada tanggal 22 Mei 1995 diterapkan satu sistem otomatis yang akan

dapat memantau dengan segera pergerakan naik turunnya harga saham, serta

informasi-informasi lain secara akurat dan cepat. Sistem ini dikenal dengan nama

JATS (Jakarta Automatic Trading System) atau sistem otomasi perdagangan efek

di Bursa Efek Jakarta. Dengan sistem yang baru ini para pialang dan juga investor

dapat memonitor aktivitas perdagangan yang terjadi dibursa, disamping itu

pelaksana order jual atau beli juga dapat berjalan lebih adil dan transparan.

Perkembangan selanjutnya dari pasar modal Indonesia cukup

menggembirakan, apalagi dengan ditetapkannya UU No.8 Tahun1995 tentang

Page 42: Pasar Modal Copy

Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.

35

Pasar Modal menggantikan UU No.15 Tahun 1952 pada tanggal 10 November

1995. Sedangkan untuk peraturan pelaksanaannya diatur dengan Peraturan

Pemerintah No.45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan kegiatan di Pasar Modal

dan juga Peraturan Pemerintah No.46 Tahun1996 tentang Tata Cara Pemeriksaan

di bidang Pasar Modal.

Disusul dengan peraturan Bapepam dan juga Keputusan Menteri

Keuangan yang semuanya berlaku sejak tanggal 1 Januari 1996. Untuk menjamin

kualitas dari para pelaku pasar modal dan juga pengaturan yang lebih ketat serta

kegiatan pasar modal dapat berlangsung lebih sehat. Bapepam mempunyai

wewenang baru yaitu berhak melakukan investigasi (penyidikan).

C. Lembaga-lembaga di Pasar Modal

1. Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan

Badan Pengawas pasar modal atau yang lebih popular dikenal dengan

sebutan Bapepam adalah sebuah badan pemerintah yang berada dibawah Menteri

Keuangan Republik Indonesia.32 Bapepam merupakan lembaga yang bertanggung

jawab dalam melakukan pembinaan, pengaturan, dan pengawasan sehari-hari

kegiatan pasar modal.33

Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (disingkat

Bapepam-LK) adalah sebuah lembaga di bawah

Departemen Keuangan Republik

Indonesia yang bertugas membina, mengatur, dan mengawasi sehari-hari kegiatan

pasar modal serta merumuskan dan melaksanakan kebijakan dan standardisasi

32 Pasal 3 ayat (2) Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. 33 Pasal 3 ayat (1) Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal.

Page 43: Pasar Modal Copy

Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.

36

teknis di bidang lembaga keuangan. Ketua Bapepam-LK saat ini adalah A. Fuad

Rahmany.

Bapepam-LK merupakan penggabungan dari Badan Pengawas Pasar

Modal (Bapepam) dan Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan Departemen

Keuangan.

Dengan demikian Bapepam-LK dapat dikatakan sebagai hulu dari semua

kegiatan di pasar modal, karena dari sinilah permulaan dari kegiatan di pasar

modal. Perusahaan yang bermaksud menawarkan efeknya kepada masyarakat

dalam suatu penawaran umum, harus terlebih dahulu memulai prosesnya melalui

lembaga ini sebelum dapat menjual efeknya tersebut kepada masyarakat. Tujuan

dari pembinaan, pengaturan dan pengawasan yang dilakukan oleh Bapepam-LK

seperti yang juga dirumuskan oleh UUPM, adalah untuk mewujudkan terciptanya

kegiatan pasar modal yang teratur, wajar, dan efisien serta untuk melindungi

kepentingan pemodal dan masyarakat. Bapepam merupakan lembaga yang

mempunyai kekuasaan yang sangat besar dan unik. Bapepam tidak hanya

bertindak sebagai regulator tetapi juga mempunyai kekuasaan kepolisian serta

dapat bertindak dan berwenang memggunakan kekusaan yang sifatnya “quasi-

judicial”.34

a) Memberikan izin usaha kepada bursa efek, lembaga kliring dan

penjaminan, lembaga penyimpanan dan penyelesaian, reka dana,

Kekuasaan Bapepam yang besar ini dapat dilihat diantaranya di dalam

Pasal 5 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal yang

memberikan kewenangan bagi Bapepam antara lain untuk:

34 Hamud M. Balfas,Op. cit, hal. 5.

Page 44: Pasar Modal Copy

Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.

37

perusahaan efek, penasihat investasi, dan biro administrasi efek. Memberi

izin orang perseorangan bagi wakil penjamin emisi efek, wakil perantara

pedagang efek, dan wakil manajer investasi. Memberi persetujuan bagi

Bank Kustodian;

b) Mewajibkan dan menerima pendaftaran bagi profesi yang bermaksud

melakukan kegiatan dipasar modal;

c) Menetapkan persyaratan dan tata cara pencalonan dan memberhentikan

untuk sementara waktu komosaris dan atau direktur serta menunjuk

manajemen sementara bursa efek, lembaga kliring dan penjaminan, serta

lembaga penyimpanan dan penyelesaian sampai dengan dipilihnya

komisaris dan atau direktur yang baru;

d) Menetapkan persyaratan dan tata cara dilakukannya penawaran umum

efek (termasuk disini adalah menyatakan, menunda, atau membatalkan

efektifnya pernyataan pendaftaran);

e) Melakukan pemeriksaan dan penyidikan atas terjadinya pelanggaran atas

UUPM. Sehingga dengan kekuasaannya ini Bapepam merupakan polisi

yang menegakkan hukum sebagai Penyidik Pegawai Negeri;35

f) Menghentikan dan memperbaiki serta mengambil langkah-langkah

sehubungan dengan adanya iklan atau promosi yang berhubungan dengan

kegiatan dipasar modal. Juga mengambil langkah-langkah yang diperlukan

untuk mengatasi akibat yang timbul dari iklan atau promosi yang

dimaksud;

35 Pasal 101 ayat (2) Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal.

Page 45: Pasar Modal Copy

Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.

38

g) Melakukan pemeriksaan terhadap setiap emiten atau perusahaan publik

yang telah atau diwajibkan memyampaikan pernyataan pendaftaran kepada

Bapepam. Memeriksa pihak yang dipersyaratkan memiliki izin usaha, izin

orang perseorangan, persetujuan, atau pendaftaran profesi berdasarkan

undang-undang ini;

h) Menunjuk pihak lain untuk melakukan pemeriksaan tertentu dalam rangka

pelaksanaan wewenang Bapepam sebagaimana dimaksud dalam angka 7;

i) Mengumumkan hasil pemeriksaan;

j) Membekukan atau membatalkan pencatatan efek disuatu bursa efek atau

menghentikan transaksi bursa atas efek tertentu untuk jangka waktu

tertentu guna melindungi kepentingan pemodal;

k) Menghentikan kegiatan perdagangan bursa efek untuk jangka waktu

tertentu dalam hal kegiatan darurat;

l) Memeriksa keberatan-keberatan yang diajukan oleh pihak-pihak yang

dikenakan sanksi oleh bursa dan lembaga-lembaga terkait dengan bursa

seperti Lembaga Kliring dan Penjaminan serta Lembaga Penyimpanan dan

Penyelesaian (termasuk membatalkan dan menguatkan pengenaan sanksi

tersebut);

m) Menetapkan biaya perizinan, persetujuan, pendaftaran, pemeriksaan,

penelitian serta biaya lain dalam rangka kegiatan pasar modal;

n) Melakukan tindakan yang diperlukan untuk mencegah kerugian

masyarakat sebagai akibat pelanggaran atas ketentuan dibidang pasar

modal;

Page 46: Pasar Modal Copy

Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.

39

o) Memberikan penjelasan lebih lanjut yang sifatnya teknis atas UUPM dan

peraturan pelaksanaannya;

p) Menetapkan instrumen lain sebagai efek selain yang telah ditentukan

dalam Pasal 1 angka 5;

q) Melakukan hal-hal lain yang diberikan berdasarkan Undang-undang ini.

Kekuasaan ini akan sangat berguna, karena dengan kekuasaan ini

Bapepam-LK akan memberikan kehidupan bagi Undang-Undang Nomor 8

Tahun 1995 tentang Pasar Modal dalam mengarungi dunia pasar modal yang

sangat dinamis. Selain itu Bapepam juga harus menjamin adanya hukum yang

melandasi aktivitas ekonomi yang sesuai dengan ekonomi pasar.36

2. Bursa Efek dan Lembaga yang terkait

Bursa efek atau bursa saham adalah sebuah pasar yang berhubungan

dengan pembelian dan penjualan efek atau saham perusahaan serta obligasi

pemerintah. Bursa efek tersebut, bersama-sama dengan pasar uang merupakan

sumber utama permodalan eksternal bagi perusahaan dan pemerintah. Biasanya

terdapat suatu lokasi pusat, setidaknya untuk catatan, namun perdagangan kini

semakin sedikit dikaitkan dengan tempat seperti itu, karena bursa saham modern

kini adalah jaringan elektronik, yang memberikan keuntungan dari segi kecepatan

dan biaya transaksi. Perdagangan dalam bursa hanya dapat dilakukan oleh seorang

anggota, sang pialang saham. Permintaan dan penawaran dalam pasar saham

didukung faktor-faktor yang seperti halnya dalam setiap pasar bebas yang dapat

mempengaruhi harga saham.

36 Normin Pakpahan, Tatanan Hukum Ekonomi Pasar; Suatu Pendekatan Pembaharuan Hukum Untuk Pengembangan “Rule Basd Ekonomi” di dalam Perekonomian Indonesia Menyongsong Abad 21, (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1998), hal. 42.

Page 47: Pasar Modal Copy

Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.

40

Sebuah bursa saham sering kali menjadi komponen terpenting dari sebuah

pasar saham. Tidak ada keharusan untuk menerbitkan saham melalui bursa saham

itu sendiri dan saham juga tidak mesti diperdagangkan di bursa tersebut, hal

semacam ini dinamakan "off exchange". Penawaran pertama dari saham kepada

investor dinamakan pasar perdana atau pasar primer dan perdagangan selanjutnya

disebut pasar kedua (sekunder).

Di Indonesia dulu terdapat dua bursa efek, yaitu Bursa Efek Jakarta (BEJ)

dan Bursa Efek Surabaya (BES). Namun mulai 30 November 2007 BEJ dan BES

merger menjadi Bursa Efek Indonesia atau sering disebut sebagai BEI. BEI mulai

aktif beroperasi sejak 1 Desember 2007.

Bursa efek atau bursa tidak lain adalah sebuah pasar dimana

diselenggarakan perdagangan atas efek. Karena fungsinya sebagai pasar maka

bursa efek wajib menyediakan sarana pendukung untuk melakuakan kegiatan

perdagangan serta sarana untuk melakukan pengawasan perdagangan. Selain

menyediakan sarana perdagangan dan pengawasan bursa juga membuat peraturan-

peraturan untuk mendukung jalannya perdagangan di bursa.

Berbeda dengan pasar umumnya, akses ke bursa efek dibatasi karena

hanya anggota bursa saja yang dapat masuk dan melakukan perdagangan di bursa.

Untuk menjadi anggota bursa efek sehingga mempunyai akses ke dalam sistem

perdagangan di bursa, selain harus merupakan perusahaan efek maka calon

anggota bursa juga harus merupakan pemegang saham dibursa tersebut.Mereka

yang tidak anggota bursa hanya dapat menitipkan apa yang diperdagangkannya

tersebut kepada anggota bursa yang merupakan perantara pedagang efek. Bursa

Page 48: Pasar Modal Copy

Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.

41

efek sebagai pengelola diwajibkan memiliki modal disetor sekurang-kurangnya

Rp.7.500.000.000,00 (tujuh miliar lima ratus juta rupiah).37

Setelah perdagangan selesai dilaksanakan maka untuk menyelesaikan hak

serta kewajiban yang timbul dari perdagangan yang terjadi didirikanlah Lembaga

Kliring dan Penjamin (LKP) serta Lembaga Penyimpanan dan Penyelesain (LPP).

Penjelasan atas Pasal 13 ayat (1) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang

Pasar Modal menyatakan bahwa kegiatan Lembaga Kliring dan Penjaminan

(LKP) pada dasarnya merupakan kelanjutan dari kegiatan bursa efek dalam

rangka penyelesaian transaksi bursa. Tujuan dari LKP adalah untuk menyediakan

jasa kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa yang teratur, wajar, dan

efesien. Kegiatan kliring pada dasarnya merupakan suatu proses yang digunakan

untuk menetapkan hak dan kewajiban para anggota bursa efek atas transaksi yang

mereka lakukan, sehingga mereka mengetahui hak dan kewajiban masing-masing.

Salah satu tugas penting dari LKP adalah menjalankan fungsi penjaminan dalam

penyelesaian transaksi bursa.

38 Sedangkan Lembaga Penyimpanan dan

Penyelesaian (LPP) melaksanakan fungsi menyediakan jasa custodian sentral dan

penyelesaian.39

37 Pasal 2 Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan

Kegiatan di Bidang Pasar Modal. 38 Pasal 55 ayat (2) Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. 39 Pasal 14 ayat (2)Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal.

Kustodian sendiri adalah lembaga yang berfungsi sebagai lembaga

yang menyediakan jasa penitipan efek dan harta lain yang berkaitan dengan efek

serta jasa lain, termasuk menerima deviden, bunga, dan hak-hak lain,

menyelesaikan transaksi efek, dan mewakili pemegang rekening yang menjadi

nasabahnya. Dari definisi kustodian yang demikian maka LPP tidak lain adalah

Page 49: Pasar Modal Copy

Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.

42

lembaga yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan/penitipan efek dan segala

sesuatu yang berkaitan dengan efek tersebut.

3. Emiten

Emiten adalah pihak atau perusahaan yang mengeluarkan efek berupa

saham atau obligasi dan ditawarkan kepada masyarakat. Setelah penawaran umum

dilakukan efek yang dikeluarkan oleh emiten tersebut akan diperdagangkan di

bursa efek tersebut. Istilah emiten harus dipisahkan dari pengertian perusahaan

publik karena asal usul keduanya berbeda. Kalau perusahaan menjadi emiten

karena melakukan emisi atau mengeluarkan efek dalam suatu penawaran umum,

perusahaan menjadi perusahaan publik bukanlah karena secara sengaja melakukan

penawaran efeknya kepada masyarakat dalam suatu penawaran umum.

Perusahaan menjadi perusahaan publik karena perusahaan memenuhi kriteria

tertentu seperti yang ditetapkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang

Pasar Modal, yaitu karena merupakan suatu Perseroan Terbatas yang sahamnya

dimiliki sekurang-kurangnya oleh tiga ratus pemegang saham dan memiliki modal

disetor sekurang-kurangnya tiga miliar rupiah, atau suatu jumlah pemegang saham

dan modal disetor yang ditetapkan lain oleh Peraturan Pemerintah.

4. Perusahaan efek

Pasal 1 angka 21 UUPM merumuskan perusahaan efek sebagai pihak yang

melakukan kegiatan usaha sebagai Penjamin Emisi Efek, Perantara Pedagang

Efek dan atau Manajer Investasi. Perusahaan efek yang aktif melakukan

perdagangan saham dibursa efek dengan menjadi perantara dalam jual dan beli

efek atau biasa disebut broker adalah perusahaan efek yang telah menjadi anggota

Page 50: Pasar Modal Copy

Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.

43

bursa. Dengan menjadi anggota bursa efek maka perusahaan dapat menjadi

perantara bagi investor atau pemodal yang ingin menjual dan membeli efek

melalui sistem atau sarana perdagangan yang dimiliki oleh bursa efek, dimana

perusahaan efek tersebut menjadi anggotanya.40

D. Manfaat Kehadiran Pasar Modal

Dengan menjadi perantara ini,

perusahaan efek bertindak tidak berbeda seperti layaknya orang atau perusahaan

yang memerantai (broker) penjualan property atau asset lainnya, dan untuk

pekerjaannya tersebut perusahaan efek mendapatkan komisi. Sebagaimana yang

disebutkan di atas selain menjadi perantara pedagang efek, perusahaan efek juga

dapat menjadi penjamin emisi efek atau underwriter dan manejer investasi.

Dengan menjadi penjamin emisi efek, perusahaan efek membantu emiten ketika

emiten tersebut melakukan penawaran umum atas efeknya. Sedangkan dengan

berperan menjadi manejer investasi maka perusahaan efek tersebut kegiatan

usahanya melakukan pengelolaan portofolio efek untuk para nasabahnya atau

portofolio investasi kolektif untuk sekelompok nasabahnya.

Pasar modal dijumpai di banyak negara. Hal ini disebabkan karena pasar

modal menjalankan fungsi ekonomi dan keuangan. Dalam melaksanakan fungsi

ekonominya, pasar modal menyediakan fasilitas untuk memindahkan dana dari

lender (pihak yang mempunyai kelebihan dana) ke borrower (pihak yang

memerlukan dana). Fungsi keuangan pasar modal dilakukan dengan menyediakan

dana yang diperlukan borrowers tanpa keterlibatan lender secara langsung.

Beberapa daya tarik pasar modal antara lain adalah:

40 Pasal 1 angka (18) Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal.

Page 51: Pasar Modal Copy

Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.

44

1. Pasar modal diharapkan bisa menjadi alternatif penghimpunan dana selain

sistem perbankan. Pasar modal memungkinkan perusahaan menerbitkan

sekuritas yang berupa surat tanda utang (obligasi) maupun surat tanda

kepemilikan (saham). Dengan menjual saham kepada publik, perusahaan

bisa menghindarkan diri dari kondisi debt to equity ratio yang terlalu

tinggi sehingga justru membuat cost of capital on the firm tidak lagi

minimal.

2. Pasar modal memungkinkan para investor mempunyai berbagai alternatif

pilihan investasi yang sesuai dengan preferensi risiko mereka. Seandainya

tidak ada pasar modal, maka para lender mungkin hanya bisa

menginvestasikan dana mereka dalam sistem perbankan (selain alternatif

investasi pada real assets). Dengan adanya pasar modal, para investor

dapat melakukan diversifikasi investasi, membentuk portofolio (gabungan

dari berbagai investasi) sesuai dengan risiko yang siap mereka tanggung

dan tingkat keuntungan yang mereka harapkan. Disamping itu, investasi

pada sekuritas mempunyai daya tarik lain, yaitu pada likuiditasnya.

Dengan demikian pasar modal memungkinkan terjadinya alokasi dana

yang yang efisien. Hanya kesempatan-kesempatan investasi yang

menjanjikan keuntungan yang tertinggi (sesuai dengan risikonya) yang

mungkin memperoleh dana dari para lender.

Terdapat banyak manfaat yang akan diperoleh atas keberadaan pasar

modal oleh emiten, investor, lembaga penunjang, dan pemerintah. Manfaat-

manfaat pasar modal antara lain adalah:

Page 52: Pasar Modal Copy

Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.

45

1. Bagi emiten

Dalam kondisi dimana debt to equity ratio perusahaan lebih tinggi, maka

akan sulit menarik pinjaman baru dari bank. Oleh karena itu, pasar modal

menjadi alternatif lain. Manfaat pasar modal bagi emiten yaitu:

a) Jumlah dana yang dapat dihimpun berjumlah besar dan dapat

sekaligus diterima oleh emiten pada saat pasar perdana.

b) Tidak ada perjanjian pengelolaan dana, sehingga manajemen dapat

bebas (mempunyai keleluasaan) dalam mengelola dana yang

diperoleh perusahaan.

c) Solvabilitas perusahaan tinggi sehingga memperbaiki citra

perusahaan dan ketergantungan terhadap bank kecil. Selain itu,

jangka waktu penggunaan dana tidak terbatas.

d) Hasil penjualan saham biasanya akan lebih besar dari harga

nominal perusahaan. Emisi saham sangat cocok untuk membiayai

perusahaan yang berisiko tinggi.

e) Tidak ada beban finansial yang tetap, dan profesionalisme

manajemen meningkat.

2. Bagi investor

Pasar modal yang telah berkembang baik merupakan sarana investasi lain

yang dapat dimanfaatkan oleh investor. Bagi investor, investasi melalui

pasar modal dapat dilakukan dengan cara membeli instrumen pasar modal

seperti saham, dan obligasi.

Page 53: Pasar Modal Copy

Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.

46

Investasi di pasar modal memiliki beberapa kelebihan

dibandingkan dengan investasi pada sektor perbankan. Melalui pasar

modal, investor dapat memilih berbagai jenis efek yang diinginkan.

Adapun manfaat pasar modal bagi para investor adalah:

a) Nilai investasi berkembang mengikuti pertumbuhan ekonomi.

Peningkatan tersebut akan tercermin pada meningkatnya harga

saham.

b) Sebagai pemegang saham, investor memperoleh deviden,

sedangkan sebagai pemegang obligasi, investor memperoleh

pendapatan tetap setiap tahun.

c) Bagi pemegang saham mempunyai hak suara dalam Rapat Umum

Pemegang Saham (RUPS), serta hak suara dalam Rapat Umum

Pemegang Obligasi (RUPO) bagi pemegang obligasi.

d) Dapat dengan mudah mengganti instrumen investasi, misalnya dari

saham A ke saham B, sehingga dapat mengurangi risiko dan

meningkatkan keuntungan.

e) Dapat sekaligus melakukan investasi dalam beberapa instrumen

untuk memperkecil risiko secara keseluruhan dan memaksimalkan

keuntungan.

3. Bagi lembaga penunjang

Berkembangnya pasar modal juga akan mendorong perkembangan

lembaga penunjang menjadi lebih profesional dalam memberikan

Page 54: Pasar Modal Copy

Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.

47

pelayanan sesuai dengan bidangnya masing-masing. Keberhasilan pasar

modal tidak terlepas dari peranan lembaga penunjang.

4. Bagi pemerintah

Perkembangan pasar modal merupakan alternatif lain sebagai sumber

pembiayaan pembangunan selain sektor perbankan dan tabungan

pemerintah. Pembangunan yang semakin pesat memerlukan dana yang

semakin besar pula. Untuk itu perlu dimanfaatkan potensi dana

masyarakat. Adapun manfaat yang langsung dirasakan oleh pemerintah

adalah:

a) Sebagai sumber pembiayaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN),

sehingga tidak lagi tergantung pada anggaran dari pemerintah;

b) Manajemen badan usaha menjadi lebih baik, karena mereka

dituntut untuk lebih professional;

c) Meningkatkan pendapatan dari sektor pajak, penghematan devisa

bagi pembiayaan pembangunan serta memperluas kesempatan

kerja.

Pasar modal mempunyai peran penting dalam kegiatan ekonomi secara

makro. Pasar modal dapat berperan sebagai alat untuk mengalokasikan sumber

daya ekonomi secara optimal. Perusahaan yang memerlukan dana memandang

pasar modal sebagai suatu alat untuk memperoleh dana yang lebih

menguntungkan jika dibandingkan dengan modal yang diproleh dari sektor

perbankan. Modal yang diperoleh dari pasar modal selain mudah cara

memperolehnya, biaya untuk memperoleh model tersebut juga relatif lebih murah.

Page 55: Pasar Modal Copy

Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.

48

Sementara itu, peranan pasar modal pada suatu negara adalah sebagai

berikut:

1. Sebagai fasilitas dalam melakukan interaksi antara pembeli dan penjual

untuk menentukan harga saham atau surat berharga yang diperjualbelikan;

2. Pasar modal memberikan kesempatan kepada investor untuk memperoleh

hasil (return) yang diharapkan. Keadaan tersebut akan mendorong

perusahaan (emiten) untuk memenuhi keinginan para investor. Pasar

modal menciptakan peluang bagi perusahaan untuk memuaskan keinginan

para pemegang saham melalui kebijakan deviden dan stabilitas harga

sekuritas yang relatif normal;

3. Pasar modal memberi kesempatan kepada investor untuk menjual kembali

saham yang dimilikinya atau surat berharga lainnya. Dengan

beroperasinya pasar modal, para investor dapat melikuidasi surat berharga

yang dimilikinya tersebut setiap saat;

4. Pasar modal menciptakan kesempatan kepada masyarakat untuk

berpartisipasi dalam perkembangan suatu perekonomian. Masyarakat

umum mempunyai kesempatan untuk mempertimbangkan alternatif cara

penggunaan uang mereka;

5. Pasar modal mengurangi biaya informasi dan transaksi surat berharga.

Bagi para investor, keputusan investasi harus didasarkan pada tersedianya

informasi yang akurat dan dapat dipercaya. Pasar modal dapat

menyediakan kebutuhan terhadap informasi bagi para investor secara

Page 56: Pasar Modal Copy

Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.

49

lengkap, yang apabila hal tersebut dicari sendiri maka akan memerlukan

biaya yang sangat mahal.

Page 57: Pasar Modal Copy

Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.

BAB III

TRANSPARANSI DALAM PASAR MODAL AGAR TERCIPTANYA

PASAR MODAL YANG WAJAR, TERATUR, DAN EFISIEN

A. Arti Penting Transparansi

Transparansi merupakan terminologi yang sangat penting dan prinsip yang

fundamental dalam pasar modal. Apabila diperhatikan ketentuam-ketentuan yang

diatur dalam hukum pasar modal tersebut, maka pengaturannya sangat banyak

mengenai ketentuan kewajiban keterbukaan bagi emiten atau perusahaan publik.

Oleh karena itu terdapat pendapat bahwa fokus sentral dari hukum pasar modal

adalah prinsip keterbukaan.

Dalam Pasal 1 angka 25 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal disebutkan bahwa, “ Prinsip keterbukaan adalah pedoman umum yang mensyaratkan emiten, perusahaan publik, dan pihak lain yang tunduk pada undang-undang ini untuk menginformasikan pada masyarakat dalam waktu yang tepat seluruh informasi material mengenai usahanya atau efeknya yang dapa berpengaruh terhadap keputusan pemodal terhadap efek dimaksud, dan atau harga dan efek tersebut. “

Transparansi berlaku secara universal, dalam pasar modal internasional

adalah merupakan suatu hal yang sangat mutlak untuk dilakukan oleh semua pihak.

Berbeda dengan sector perbankan dimana prinsip kerahasiaan bank adalah hal yang

mutlak untuk ditaati, sektor pasar modal menetapkan hal yang sebaliknya, disclosure

atau keterbukaan adalah hal mutlak.

Emiten, perusahaan publik, atau pihak lain yang terkait wajib menyampaikan

informasi penting yang berkaitan dengan tindakan atau efek perusahaan tersebut

pada waktu yang tepat kepada masyarakat. Emiten wajib menyampaikan informasi

secara lengkap dan akurat. Dikatakan lengkap kalau informasi yang disampaikan itu

Page 58: Pasar Modal Copy

Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.

51

utuh, tidak ada yang tertinggal, disembunyikan, disamarkan, atau tidak

menyampaikan apa-apa atas fakta material.41

1. Investor atau pemegang saham menginginkan keterbukaan yang sifatnya full

disclosure dalam mendapatkan informasi mengenai emiten, sementara emiten

hanya bersedia membuka informasi hingga tingkatan tertentu;

Dikatakan akurat jika informasi yang

disampaikan mengandung kebenaran dan ketepatan. Kalau tidak memenuhu syarat

tersebut maka informasi dikatakan sebagai informasi yang tidak benar atau

menyesatkan. Namun, terdapat pertentangan batasan dan kendala untuk menerapkan

keterbukaan antara investor atau pemegang saham di satu pihak dengan emiten di

pihak lain:

2. Investor menginginkan untuk memperoleh data yang rinci dan akurat,

sementara emiten hanya bersedia memberikan informasi secara garis besar;

3. Investor menginginkan informasi yang tepat waktu, sementara emiten

berusaha untuk menahan informasi untuk beberapa waktu dengan alasan

pengurangan biaya penyebaran dan penerbitan laporan.

B. Manfaat Keterbukaan Informasi

Belakangan ini masalah keterbukaan memang menjadi perhatian utama,

sehingga kewajiban melakukan keterbukaan ini pun lebih dituntut dan diwajibkan

oleh pemerintah. Hal ini karena dengan keterbukaan masyarakat tidak hanya

mengetahui kegiatan yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu, karena memang telah

41 Pasal 1 angka 7 Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. Infomasi atau

fakta material adalah informasi atau fakta penting dan relevan mengenai peristiwa, kejadian, atau fakta yang dapat memengaruhi harga efek pada bursa efek dan atau keputusan pemodal, calon pemodal, atau pihak lain yang berkepentingan atas informasi atau fakta tersebut.

Page 59: Pasar Modal Copy

Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.

52

tersedia informasi untuk mengetahuinya, tetapi dengan keterbukaan diharapkan akan

terjadi semacam kontrol publik terhadap kegiatan-kegiatan tertentu.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal,

yang dimaksud dengan prinsip keterbukaan adalah pedoman umum yang

mensyaratkan emiten, perusahaan publik dan yang tunduk pada informasi material

mengenai usahanya atau efeknya yang dapat berpengaruh terhadap keputusan

pemodal terhadap efek dimaksud dan atau harga dan efek tersebut. Dari sudut

pandang hukum, keterbukaan dapat dipandang sebagai suatu kepatuhan sehingga jika

emiten, perusahaan publik atau pihak lainnya melakukan pelanggaran akan

dikenakan sanksi sesuai jenis pelanggarannya.42

Berdasarkan Peraturan Bapepam No. IX. C. I. Lampiran Keputusan Ketua

Bapepam No. Kep-22/PM/1991 tanggal 19 April 1991 perihal keterbukaan informasi

yang harus segera diumumkan kepada publik antara lain:

Tujuan prinsip keterbukaan di pasar modal adalah untuk menciptakan

mekanisme pasar yang efisien. Karena dengan diterapkannya kewajiban keterbukaan

dapat menghindarkan atau minimal kejadian yang dapat menimbulkan akibat buruk

bagi investor publik. Sebab pelaksanaan atas kewajiban keterbukaan membuat para

investor dapat memperoleh akses informasi atau fakta material.

43

1. Penggabungan usaha (merger), pembelian saham (acquistion), peleburan

usaha (consolidation), atau pembentukan usaha patungan;

2. Pemecahan saham atau pembagian deviden saham (stock deviden);

42 Agus Kretarto, Op Cit, hal. 82. 43 Diubah menjadi Peraturan Bapepam No. X.K.1 lampiran Keputusan Ketua Bapepam No.

Kep-86/PM/1996 tanggal 24 Januari 1996 tentang Keterbukaan Informasi yang harus Segera Diumumkan Kepada Publik.

Page 60: Pasar Modal Copy

Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.

53

3. Pendapatan dan deviden yang luar biasa sifatnya;

4. Perolehan atau kehilangan kontrak penting;

5. Produk atau penemuan baru yang berarti;

6. Perubahan dalam pengendalian (control) atau perubahan penting dalam

manajemen;

7. Pengumuman pembelian atau pembayaran kembali efek yang bersifat utang;

8. Penjualan tambahan efek kepada masyarakat atau secara terbatas yang

signifikan jumlahnya;

9. Penjualan,pembelian atau kerugian aktiva yang signifikan;

10. Perselisihan tenaga kerja yang relative penting;

11. Tuntutan hukum yang penting terhadap perusahaan dan atau

pengurus/pengawas perusahaan;

12. Pengajuan tawaran atau untuk pembelian efek perusahaan lain;

13. Penggantian akuntan publik perusahaan;

14. Perubahan tahun fiskal perusahaan.

Sepanjang informasi tersebut dapat mempengaruhi harga efek dan atau

keputusan pemodal, calon pemodal, atau pihak lain yang berkepentingan atas

informasi atau fakta tertentu maka dapat dikategorikan sebagai informasi yang

mengandung fakta material.44

1. Prinsip Keterbukaan berfungsi untuk memelihara kepercayaan publik terhadap

pasar, dimana ketiadaan keterbukaan dalam pasar modal membuat investor tidak

Oleh karena itu ada tiga fungsi prinsip keterbukaan dalam pasar modal

yaitu:

44 Pasal 1 angka 7 Penjelasan Undang-undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal.

Page 61: Pasar Modal Copy

Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.

54

percaya terhadap mekanisme pasar. Sebab prinsip keterbukaan mempunyai

peranan penting bagi investor sebelum mengambil keputusan untuk melakukan

investasi karena melalui keterbukaan bias terbentuk penilaian terhadap investasi,

sehingga investor secara optimal dapat menentukan pilihan terhadap portofolio

mereka.45

2. Prinsip keterbukaan berfungsi untuk menciptakan mekanisme pasar yang efisien.

Hal ini didasarkan pada konstruksi pemberian informasi secara penuh sehingga

menciptakan pasar modal yang efisien, yaitu harga saham sepenuhnya

merupakan refleksi dari seluruh informasi yang tersedia. Dengan demikian,

prinsip keterbukaan dapat berperan dalam meningkatkan supply informasi yang

benar, agar dapat diterapkan harga pasar yang akurat. Hal ini menjadi penting

berkaitan dengan pasar modal sebagai lembaga keuangan yang beroperasi

berdasarkan informasi. Tanpa informasi, peserta pasar tidak dapat

mengevaluasikan produk-produk lembaga keuangan tersebut.

46

3. Prinsip keterbukaan penting untuk mencegah penipuan, seperti yang terdapat

dalam ketentuan Pasal 90 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar

Modal.

Karena keterbukaan merupakan komponen yang amat penting bagi investor

dalam melakukan keputusan investasi maka kapan keterbukaan atas informasi yang

dimiliki oleh emiten harus dilakukan menjadi hal yang sangat penting sekali.

Pernyataan mengenai kapan dilakukannya keterbukaan ini menjadi sangat penting,

terutama sehubungan dengan kewajiban untuk melkukan keterbukaan terus menerus,

45 Bismar Nasution, Op Cit, hal. 10. 46 Ibid, hal. 10.

Page 62: Pasar Modal Copy

Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.

55

setelah efek atau saham ada di tangan investor dan diperdangangkan dipasar

sekunder.

Karena keterbukaan terus menerus yang harus dilakukan berada dan

merupakan wewenang emiten dan para pengurusnya, mak peran otoritas (Bapepam-

LK dan Bursa Efek Indonesia/BEI) hanya dalam hal terjadi kekurangan dan

keterlambatan dalam melakukan keterbukaan. Peran otoritas lebih setelah terjadinya

peristiwa keterbukaan sehingga apabila terjadi ketidakmerataan dan ketidakadilan

dalam penyebaran informasi atau kekurangcukupan pada saat itu, kerugian

sebenarnya telah terjadi dan kemungkinan besar melibatkan banyak sekali anggota

masyarakat yang secara finansial dirugikan akibatnya.

Berdasarkan uraian di atas maka dalam hal dilakukan keterbukaan terus

menerus (continuous disclosure), haruslah ada jaminan bahwa keterbukaan yang

dilakukan haruslah mengandung unsure serentak dimaksudkan agar informasi yang

disampaikan dapat mencapai sebanyak mungkin pihak yang memerlukan informasi

tersebut.47

47 Hamud M, Balfas,Op.cit, hal. 225.

Unsur kecepatan diperlukan untuk mengurangi adanya pihak tertentu

(terutama orang dalam) yang aakan menggunakan informasi tersebut terlebih dahulu

sebelum informasi tersebut sampai secara bersamaan (serentak) kepada investor.

Selain itu untur kelengkapan memjadi komponen penting lainnya dalam melakukan

keterbukaan. Tidak adanya keterbukaan pada dasarnya merupakan tindakan tidak

memuat keterangan yang benar, yang diharuskan untuk diungkapkan, sebagaimana

yang dikehendaki oleh Pasal 78 ayat (1) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995

tentang Pasar Modal.

Page 63: Pasar Modal Copy

Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.

56

Prinsip keterbukaan yang diterapkan di pasar modal bukanlah kerja satu atau

sekelompok orang saja ataupun satu profesi saja. Banyak profesi terlibat dalam usaha

melakukan dan menerapkan prinsip-prinsip keterbukaan tersebut sehingga

memungkinkan dicapainya tujuan menerapkan prinsip-prinsip keterbukaan.

Bapepam-LK akan mengenakan sanksi administratif atas setiap pelanggaran terhadap

peraturan-peraturan tersebut diatas oleh pihak yang memperoleh izin, persetujuan

atau pendaftaran dari Bapepam-LK.

Sepanjang yang menyangkut hasil pekerjaan dari profesi penunjang dan

kepada siapa pertanggung jawaban atas hasil pekerjaan tersebut dapat dimintakan.

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal memberikan

pedomannya pada Pasal 80. Pasal 80 ayat (1) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995

tentang Pasar Modal menyatakan bahwa pihak yang disebutkan dalam pasal tersebut

bertanggung jawab baik sendiri-sendiri maupun bersama, atas kerugian yang timbul

jika pernyataan pendaftaran dalam rangka penawaran umum memuet informasi yang

tidak benar tentang fakta material atau tidak memuat fakta material sesuai dengan

ketentuan UUPM dan peraturan pelaksanaannya sehingga informasi yang ada di

dalamnya menjadi menyesatkan.48

Pasal 80 ini harus dibaca sehubungan dengan Pasal 90 dan 104 Undang-

Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal mengenai tindak pidana

penipuan di pasar modal. Karena informasi tidak benar tentang fakta material atau

tidak memuat informasi tentang fakta material adalah merupakan tindak pidana yang

48 Pihak-pihak yang disebutkan dalam Pasal 80 UUPM tersebut adalah:

a. setiap pihak yang menandatangani pernyataan pendaftaran; b. direktur dan komisaris Emiten pada waktu pernyataan pendaftaran menjadi efektif; c. penjamin pelaksana emisi efek; d. profesi penunjang pasar modal atau pihak lain yang memberikan pendapat atau keterangan dan atas persetujuan dimuat dalam pernyataan pendaftaran.

Page 64: Pasar Modal Copy

Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.

57

diatur dalam Pasal 90 dan 104. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar

Modal juga menegaskan adanya pertanggung jawaban perdata yang diakibatkan oleh

adanya pelanggaran atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar

Modal. Untuk ini Pasal 111 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar

Modal dengan tegas menyatakan bahwa setiap pihak yang menderita kerugian

sebagai akibat pelanggaran Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar

Modal dan atau peraturan pelaksananya, dapat menuntut ganti rugi terhadap pihak-

pihak yang bertanggung jawab atas pelanggaran tersebut.

C. Kriteria Pasar Modal yang Wajar, Teratur, dan Efisien

1. Pasar Modal yang Wajar

Perkembagan pasar modal suatu negara sangat tergantung pada

kondisi dan perkembangan industri sekuritas Negara tersebut. Untuk

mengembangkan pasar modal agar teratur, wajar dan efisien, maka

diperlakukan suatu kondisi dimana terdapat sistem operasi yang sama

mengarah kepada biaya yang rendah namun dengan mutu pelayanan tinggi.

Dalam hal ini diperlukan konsensus diantara para pelaku pasar modal

sehingga terbentuk kerjasama yang harmonis untuk mencapai tujuan

tersebut.49

49 Sambutan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dalam rangka peluncuran buku pelaku dan

peristiwa bersejarah Pasar Modal Indonesia di Panti Surya, Bali Room, Hotel Arya Duta, Jakarta 29 Maret 1996.

PT. Bursa Efek Indonesia menyebutkan bahwa salah satu kriteria

pasar modal yang wajar adalah adanya nilai beli dan nilai jual saham yang

wajar artinya adanya keseimbangan antara permintaan dan penawaran harga

saham. Sebagai surat berharga yang ditransaksikan di pasar modal, harga

Page 65: Pasar Modal Copy

Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.

58

saham selalu mengalami fluktuasi., naik dan turun dari satu waktu ke waktu

yang lain. Seperti komoditi pada umumnya, fluktuasi harga tersebut

tergantung pada kekuatan penawaran dan permintaan. Apabila suatu saham

mengalami kelebihan permintaan, harga akan cenderung naik. Sebaliknya,

kalau terjadi kelebihan penawaran harga saham akan cenderung turun.

Keseimbangan antara permintaan dan penawaran harga saham akan

menggambarkan indeks harga saham yang merupakan indicator dari

pergerakan harga saham.

2. Pasar Modal yang Teratur

Pasar modal yang teratur ditandai dengan adanya suatu sistem ataupun

aturan yang akan menjamin kelancaran dalam setiap kegiatan di pasar modal.

Misalnya kegiatan perdaganggan tidak saja menyangkut transaksinya sendiri

melainkan juga menyangkut kliring, peyelesaian, dan penyimpanan efek.

Untuk mencapai tujuan ini, perlu diterapkan sistem pemindahbukuan secara

elektronik. Melalui sistem ini, pemodal tidak perlu lagi memiliki efek secara

fisik, tetapi kepemilikannya cukup diwujudkan dalam rekening efek secara

elektronik.

Hal ini mirip dengan rekening giro di perbankan. Untuk itulah perlu didukung

oleh aturan yang jelas dalam bentuk pengaturan teknis sebagai pelaksana dari

undang-undang.

3. Pasar Modal yang Efisien

Pasar modal yang efisien ditandai dengan kegiatan perdagangan efek

secara cepat atau tidak bertele-tele dan tepat dengan biaya yang relatif murah.

Untuk itu Bursa Efek Indonesia adalah lembaga yang memfasilitasi kegiatan

Page 66: Pasar Modal Copy

Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.

59

perdagangan sedangkan untuk penyelesaian transaksi difalitasi oleh dua

lembaga lain yaitu lembaga Kliring dan Pinjaman atau singkatnya LKP dan

Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau disingkat LPP.50

Dalam mengantisipasi persaingan global, bursa efek dituntut untuk dapat

mengembangkan sistem perdagangan dengan menggunakan fasilitas elektronik

seperti perdagangan jaarak jauh, perdagangan dan pencatatan lintas batas, sesuai

dengan sistem perdagangan yang dimiliki oleh bursa-bursa di negara maju

Adanya pembagian peran tersebut bertujuan agar kegiatan di pasar

modal berjalan dengan efisien.

Selain itu pasar modal yang wajar, teratur dan efisien adalah pasar

modal yang member perlindungan kepada investor publik terhadap praktek

bisnis yang tidak sehat dan tidak jujur. Investor yang bermain di Bursa Efek

seharusnya melihat fluktuasi harga saham berdasar pada laporan keuangan

emiten, penawaran dan permintaan pasar, tingkat suku bunga, faktor-faktor

yang berpengaruh lainnya.

D. Hambatan Dalam menciptakan Pasar Modal yang Wajar,Teratur dan

Efisien.

51

50 Jakarta Stock Exchange, Panduan Pemodal Seri I Investasi di Pasar Modal, (Jakarta: PT.

Bursa Efek Jakarta, 2005), hal. 15. 51 Victor Purba, Perkembangan dan Struktur Pasar Modal Indonesia Menuju era AFTA

2003, (Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2000), hal. 164.

. Namun

dalam usaha menciptakan pasar modal yang wajar ,teratur dan efisien terdapat

hambatan-hambatan yang menghalangi tercapainya tujuan tersebut. Hambatan-

Page 67: Pasar Modal Copy

Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.

60

hambatan tersebut menjadi tantangan bagi perkembangan industri pasar modal.

Beberapa hal yang menjadi hambatan bagi perkembangan industri pasar modal:

1. Independensi Pengawas Pasar Modal

Lembaga pengawas harus bebas dari intervensi politik maupun industri

dalam menjalankan fungsi dan perannya serta mempunyai sumber pendanaan

yang cukup ,stabil dan mandiri. Diharapkan independensi lembaga

pengawas pasar modal akan meningkatkan peran dan fungsinya secara

optimal sehingga dapat mendorong pertumbuhan industry pasar modal.

2. Harmonisasi Peraturan Perundangan-undangan dengan Standar Internasional.

Peningkatan laju globalisasi dan terintegrasinya sector keuangan

memberikan suatu tantangan yang cukup signifikan bagi pasar modal dan

menimbulkan keterkaitan di antara institusi pasar modal dari satu Negara

dengan Negara lain. Oleh karena itu sangat diperlukan adanya jaringan dan

kesepakatan diantara regulator pasar modal dalam menerapkan peraturan

yang mengacu pada standar internasional.52

3. Peningkatan kemampuan perusahaan efek, baik dari sisi pemodalan,

manajemen dan aspek bisnis lainnya perlu mendapat perhatian.

4. Pembenahan sistem perdagangan ,clearing dan settlement dalam rangka

menciptakan biaya transaksi yang kompetitif.

5. Adanya pelanggaran dan kejahatan dalam pasar modal.

Dalam melakukan kegiatan perdagangan efek yang meliputi penawaran,

pembelian dan atau penjualan efek terjadi dalam rangka penawaran umum

dengan menggunakan teknologi canggih, semakin canggih juga teknik yang

52 Master Plan Pasar Modal Indonesia 2006-2009.

Page 68: Pasar Modal Copy

Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.

61

dilakukan oleh pihak-pihak tertentu dalam melakukan pelanggaran di pasar

modal.

Berikut ini merupakan uraian singkat tentang jenis-jenis tindak pidana yang

dikenal didunia pasar modal.

a) Penipuan

Pasal 90 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal

menyatakan bahwa dalam melaksanakan kegiatan perdagangan efek

setiap pihak dilarang secara langsung atau tidak langsung:

1. Menipu atau mengelabui pihak lain dengan menggunakan sarana dan

atau cara apapun;

2. Turut serta menipu atau mengelabui pihak lain;

3. Membuat pernyataan tidak benar mengenai fakta yang material atau

tidak mengungkapkan fakta yang material agar pernyataan yang

dibuat tidak menyesatkan mengenai keadaan yang terjadi pada saat

pernyataan dibuat dengan maksud untuk menguntungkan atau

menghindarkan kerugian untuk diri sendiri atau pihak lain atau

dengan tujuan mempengaruhi pihak lain untuk membeli atau menjual

efek.

Penipuan dipasar modal dapat meliputi penipuan yang dilakukan melalui

propektus atau dalam kegiatan perdagangan efek di bursa. Selain itu

penipuan juga dapat dilakukan baik atas efek yang tercatat dibursa

maupun efek yang efek yang diperdagangkan diluar bursa.

b) Perdagangan Orang Dalam (Insider Trading)

Page 69: Pasar Modal Copy

Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.

62

Dari beberapa kejahatan yang dilakukan dipasar modal perdagangan oleh

orang dalam adalah yang paling terkenal. Hal ini karena kejahatan ini

hanya dilakukan oleh orang-orang tertentu yaitu mereka yang berada

didalam organisasi perusahaan yaitu komisaris, direktur, atau pegawai

emiten atau perusahaan publik, pemegang saham utama emiten atau

perusahaan publik, orang perseorangan yang karena kedudukan atau

profesinya atau karena hubungan usahanya dengan emiten atau

perusahaan publik memungkinkan orang tersebut memperoleh informasi

orang dalam.

Informasi merupakan komponen yang amat penting dalam

berinvestasi.Ketersediaan informasi secara cepat dan meratanya

penyebaran informasi-informasi tersebut akan memungkinkan masyarakat

pemodal untuk melakukan penilaian dengan cepat atas efek atau saham

emiten. Berdasarkan hal tersebut maka penggunakan informasi orang

dalam merupakan unsur yang diharamkan di pasar modal. Hal ini karena

penggunaan informasi orang dalam oleh insider atau pihak lain yang

mempunyai hubungan dengan orang dalam dapat menyebabkan

diuntungkannya pihak tersebut secara financial , dengan mengakibatkan

kerugian pada pihak lain/investor lain.

Dengan demikian larangan penggunaan informasi orang dalam lebih

disebabkan karena tindakan tersebut merupakan tindakan yang kurang

fair terhadpa orang lain yang sama sekali tidak tahu adanya informasi

tersebut.

c) Manipulasi Pasar

Page 70: Pasar Modal Copy

Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.

63

Manipulasi pasar merupakan tindak pidana dimana undang-undang hanya

mengaturnya untuk kejadian yang hanya terjadi dibursa efek saja,yaitu

khusus untuk efek/saham yang terdaftar dan diperdagangkan di bursa efek

saja. Manipulasi pasar dan manipulasi harga diatur hanya untuk

perdagangan yang terjadi didalam bursa ,karena informasi atas harga efek

yang terjadi didalam bursa selalu dipublikasikan secara luas melalui

media massa. Oleh karena itu pelarangan atas manipulasi yang terjadi atas

harga efek dibursa juga dimaksudkan agar masyarakat mendapatkan

informasi mengenai harga efek dan keadaan pasar secara sebenarnya dan

bukan merupakan sesuatu yang direkayasa oleh para pelaku pasar.

Manipulasi pasar dapat berbentuk manipulasi terhadap perdagangan efek

itu sendiri maupun manipulasi terhadap harga.

Page 71: Pasar Modal Copy

Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.

BAB IV

BEBERAPA ASPEK HUKUM DALAM TRANSAKSI SAHAM

DI PASAR MODAL

A. Posisi Hukum Dari Prospektus dalam menyajikan fakta Material

Perusahaan

Masalah yang muncul dalam pelaksanaan prinsip keterbukaan pada

perdagangan saham di pasar perdana adalah terpusat dalam penyampaian informasi

penawaran umum melalui prospektus, dan selanjutnya adalah berkenaan dengan

pengaturan hukum mengenai prospektus. Prospektus dilarang memuat keterangan

yang tidak benar tentang fakta material. Begitupun tuntutan yang berkaitan dengan

keakuratan informasi prospektus masih tetap mucul.

Alasan tuntutan adalah karena sulitnya memperoleh informasi dalam

prospektus yang mengandung nilai akurat yang tinngi. Investor sebelum mengambil

keputusan investasi harus memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan informasi

emiten yang terdapat dalam prospektus. Sebenarnya tuntutan atas ketidakakuratan

informasi dalam prospektus tidak perlu terjadi, bila pembuatan prospektus dilakukan

sesuai dengan Pasal 81 ayat (1) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar

Modal. Oleh karena ketentuan tersebut telah menetapkan prospektus harus memuat

keterangan yang benar tentang fakta material.

Prospektus yang menggambarkan fakta material yang benar sangat penting

bagi investor. Prospektus bertujuan untuk menyediakan informasi penting tentang

perusahaan yang melakukan pendaftaran. Penyediaan informasi yang demikian itu

Page 72: Pasar Modal Copy

Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.

65

membantu para investor dalam membuat keputusan untuk membeli atau tidak

membeli saham yang ditawarkan.

Fungsi prospektus sangat vital bagi setiap investor karena prospektus

memberikan pengetahuan yang cukup dan dapat digunakan sebagai bahan

pertimbangan dalam membuat keputusan untuk membeli saham, maka bentuk atau

isi dan saat penyampaian prospektus kepada calon investor memerlukan pengaturan

yang cukup sehingga dapat bermamfaat sebagai salah satu cara untuk melindungi

investor dari penjualan yang curang (fraudulent sales). Penjamin Emisi

(Underwriter) juga berkewajiban untuk melaksanakan prinsip keterbukaan,

walaupun tugas utamanya hanya menjual saham dalam penawaran umum kepada

investor.

Masalah lain yang cukup mengkhawatirkan adalah berkaitan dengan

informasi tentang proyeksi emiten. Informasi proyeksi yang digambarkan emiten

dalam prospektus merupakaninformasi yang banyak bersifat historical, yaitu

informasi yang cenderung lebih banyak memuat data dan informasi masa lalu

perusahaan daripada mengungkapkan proyeksi perusahaan di masa mendatang.53

Informasi proyeksi emiten yang demikian dapat dilihat dalam prospektus

emiten pada saat penawaran umum. Seringkali informasi proyeksi dalam prospektus

tidak menyampaikan secara cukup mengenai perkiraan-perkiraan dan proyeksi

tentang kondisi perusahaan di masa mendatang. Misalnya prospektus PT. Eterindo

Wahanatama (EW) mengenai proyeksi hanya menyampaikan prospek perusahaan

53 I Putu Gede Ary Suta, “Informasi dalam Penawaran Umum,” makalah disampaikan pada

“Pendidikan dan Pelatihan Bagi Profesi Penunjang Pasar Modal Untuk Konsultan hukum Angkatan IV,” Jakarta 10-22 Juli 1995, hal. 8-9.

Page 73: Pasar Modal Copy

Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.

66

dari sudut historis dan menyebutkan perbandingan perusahaan sejenis di Asia

Tenggara.54

Penyampaian informasi proyeksi perusahaan tidak terlepas dari ketentuan

penyampaian informasi proyeksi yang harus dimuat dalam prospektus. Keputusan

Ketua Bapepam

55 atau Peraturan Pedoman mengenai Bentuk dan isi Pernyataan

Pendaftaran dalam Rangka Penawaran Umum, serta Keputusan Ketua Bapepam56

Prospektus PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) pada saat melakukan

penawaran umum atau listing di New York Stock Exchange (NYSE), telah

menyampaikan proyeksi perusahaan yang lebih luas materinyadibandingkan dengan

proyeksi PT. Eterindo Wahanatama (EW). Prospektus PT. Telekomunikasi Indonesia

menyampaikan informasi perkiraan (estimasi) dan proyeksi dalam bentuk informasi

keuangan yang prospektif (prospective financial information). Informasi proyeksi

tidak hanyaberdasarkan pada keadaan masa lalu, tetapi informasi proyeksi tersebut

dan Peraturan Pedoman mengenai Bentuk dan Isi Prospektus dalam Rangka

Penawaran Umum, tidak membuat aturan secara rinci mengenai materi apa saja yang

harus disampaikan dalam penyampaian informasi proyeksi perusahaan dalam

pernyataan pendaftaran atau prospektus dalam proses penawaran umum. Bahkan

ketentuan penyampaian informasi proyeksi tersebut tidak secara tegas mengatur

untuk mewajibkan emiten menyampaikan informasi proyeksi perusahaan.

54 Prospektus PT. Eterindo Wahantama (EW), perusahaan bergerak dalam produk petro

kimia, yang diterbitkan tanggal 17 April 1997 dalam rangka penawaran umum pada tanggal 24-28 April 1997.

55 Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep-49/PM/1996 tentang Pedoman Mengenai Bentuk dan Isi Pernyataan pendaftaran Perusahaan Publik.

56 Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep-51/PM/1996 tentang Pedoman Mengenai Bentuk danIsi prospektus dalam Rangka Penawaran Umum.

Page 74: Pasar Modal Copy

Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.

67

dikaitkan dengan keadaan yang mempengaruhinya, seperti inflasi, pajak, perubahan

tarif, depresiasi rupiah.57

Secara hukum kedudukan prospektus sama dengan kedudukan iklan dari

suatu produk dimana tidak saja isinya harus benar, tetapi juga tidak boleh

misleading. Sungguhpun sistem hukum perjanjian kita kurang dapat menerima

prospektus atau iklan sebagai suatu "offer" dari perjanjian paling tidak pihak yang

terkait dalam prospektus telah melakukan suatu perbuatan yang pada gilirannya bisa

jadi menimbulkan kerugian besar bagi orang lain. Sehingga Pasal 1365 BW dapat

diterapkan karena telah merupakan onrechmatigedaad. Misleading prospektus itu

Informasi proyeksi dalam prospektus PT. Telekomunikasi Indonesia menjadi

demikian karena adanya ketentuan dari SEC yang mewajibkan emiten membuat

informasi proyeksi yang demikian, apabila emiten akan melakukan listing di NYSE,

yaitu harus sesuai dengan daftar isian beberapa formulir yang disiapkan SEC pada

saat melakukan pernyataan pendaftaran (Registration Statement on Form).

Di Amerika Serikat, selain fakta material yang wajib disampaikan,

perusahaan juga diwajibkan untuk menyampaikan informasi perusahaan yang

berkenaan dengan manajemen, termasuk mengenai proyeksi internalnya (internal

projection), yang pada mulanya tidak diwajibkan.

Hal yang harus disadari oleh segenap pihak yang terlibat dalam pembuatan

prospektus adalah bahwa prospektus itu merupakan dokumen yang akan diutak-atik

oleh publik, karena itu mestilah super hati-hati dalam menyusunnya, sebab setiap

alinea, kalimat bahkan kata perkata akan ditelaah oleh banyak orang.

57 Prospektus PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) tanggal 2 Oktober 1995.

Page 75: Pasar Modal Copy

Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.

68

dapat berupa memberikan keterangan yang tidak benar, memberikan keterangan

terhadap fakta material. Beberapa karakteristik dari doktrin transparansi adalah :

1. Prinsip ketinggian derajat akurasi informasi

2. Prinsip kelengkapan informasi

3. Prinsip keseimbangan antara faktor-faktor positif dan faktor negatif.

Terlihat dengan jelas bahwa prinsip tersebut belum mendapat komitmen yang

tegas dari Bapepam-LK, sehingga banyak muncul lubang untuk diselewengkan oleh

emiten, misalnya upaya merekayasa laporan finansial melalui akuntan publik.

Buku prospektus dari perusahaan yang go public atau menjual saham kepada

masyarakat melalui pasar modal tidak sama dengan iklan perusahaan. Isi prospektus

harus lengkap, tidak boleh hanya memuat data-data yang bagus saja dari perusahaan.

Data atau informasi yang mengandung risiko terhadap perkembangan perusahaan

juga harus dimuat, misalnya batas waktu lisensi atau ijin memproduksi juga harus

dikemukakan secara jelas.

Sekarang ini bukan lagi rahasia bahwa prospektus bukan lagi sarana

transparansi tapi lebih merupakan ajang promosi. Mestinya dalam bidang pasar

modal dengan tegas dilarang adanya puffing (melebih-lebihkan), sungguhpun dalam

bidang iklan masih dapat diterima. Juga seyogiannya kita punya ketentuan yang lebih

teliti dan rinci untuk mengatur tatacara prediksi perusahaan, yang merupakan salah

satu elemen terpenting dalam suatu prospektus yang ada sekarang merupakan self

congratulatory prospectus.

Mengenai kriteria dari informasi yang perlu dibuka dan tidak boleh di-

insidertrading-kan adalah jika informasi yang bersangkutan bersifat material. Dalam

Keputusan Ketua Bapepam No. KEP 23/PM/1991 ditafsirkan sebagai semua rincian

Page 76: Pasar Modal Copy

Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.

69

dan fakta yang penting dan relevan yang dapat mempengaruhi nilai efek perusahaan

atau keputusan investasi pemodal. Walaupun masih belum jelas benar pengaturannya

sekarang tetapi adalah hukum yang berlaku secara universal bahwa setiap partisipan

dari prospektus, seperti Konsultan Hukum, Akuntan, Apraisal, bahkan Underwriter

mesti memperhatikan standar ketentuan bagi mereka, yakni apa yang disebut "Duty

of Reasonable Investigation"

Untuk mengetahui apakah Reasonable Investigation dalam proses go public

telah dilakukan masing-masing profesi, beberapa faktor yang mesti dipertimbangkan

antara lain:

1. Tipe dari emiten;

2. Tipe sekuritas yang diisukan;

3. Tipe dari orang yang melakukan investasi;

4. Kantor dimana investigator berasal;

5. Hubungan antara investigator dan emiten;

6. Reasonable releance kepada pejabat atau pegawai yang karena tugas dan

kedudukannya seharusnya mempunyai pengetahuan dan pengalaman dalam

bidang tertentu.

Secara universal prospektus yang misleading sering terjadi karena tidak

berhasil secara reasonable mengungkapkan:

1. Trend yang terbalik yang telah terjadi terhadap penjualan dan income dari

emiten;

2. Kontribusi terhadap penjualan dan/atau income oleh produk bisnis dari devisi,

subsidiary, lines of business dari emiten;

3. Pengeluaran yang full, fair, detail terhadap penggunaan dana hasil listing;

Page 77: Pasar Modal Copy

Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.

70

4. Transaksi orang dalam (insider trading);

5. Pembuatan prospektus readable dan understandable;

6. Kurang atau berlebihannya bagian pengantar;

7. Secara kurang layak menggunakan dana perusahaan untuk tujuan politik dan

sosial.

Dalam rangka penawaran umum, prospektus mempunyai fungsi sebagai

berikut:

1. Prospektus merupakan fakta

Prospektus merupakan sarana kondisi objektif perusahaan pada saat

melakukan penawaran umum. Emiten dan Penjamin Emisi Efek menyatakan

bertanggung jawab atas semua isi yang terkandung dalam prospektus,

sehingga pemodal dapat menggunakan prospektus sebagai cara untuk

mengetahui kondisi perusahaan dimana pemodal akan menanamkan dananya.

2. Prospektus merupakan dokumen formal dalam penawaran umum

a. Keadaan emiten

Prospektus merupakan sarana untuk mengungkapkan keadaan emiten

pada saat itu. Emiten berkewajiban mengungkapkan kondisi-kondisi

perusahaan yang relevan dengan pengambilan keputusan investasi.

Dalam prospektus juga diungkapkan tentang pernyataan tentang

kebenaran terhadap hal yang dinyatakan dalam prospektus. Misalnya

pernyataan bahwa selain yang diungkapkan dalam laporan keuangan.

b. Janji dan komitmen

Dalam prospektus disebutkan tentang janji-janji yang merupakan

komitmen yang akan dipenuhi oleh perusahaan di masa mendatang.

Page 78: Pasar Modal Copy

Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.

71

Janji-janji tersebut misalnya janji untuk membagikan deviden.

Biasanya dalam prospektus disebutkan tentang porsi laba yang

dibagikan sebagai deviden dan periode pembagian, dan janji

perseroan tidak akan mengeluarkan saham baru dalam jangka waktu

tertentu setelah pernyataan pendaftaran dinyatakan efektif.

3. Prospektus merupakan alat perjanjian efek.

Ada ketentuan bahwa tidak ada satu pihakpun dapat menjual efek kecuali

pembeli telah mendapat kesempatan membaca prospektus. Hal tersebut

diataur dalam Pasal 71 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar

Modal yang menyatakan bahwa tidak satu pihakpun dapat mejual efek dalam

penawaran umum, kecuali pembeli atau pemesan menayatakan dalam

formulir pemesanan efek bahwa pembeli atau pemesan telah menerima atau

memperoleh kesempatan untuk membaca prospektus berkenaan dengan efek

yang bersangkutan sebelum atau pada saat pemesanan dilakukan.

Dari pernyataan tersebut dapat diketahui bahwa prospektus merupakan media

yang mengkomunikasikan antara penjual dan pembeli efek yang berisi informasi

untuk pengambilan keputusan investasi, bukan media untuk mempromosikan

perusahaan dengan memberikan informasi yang berkelebiha atau kondisi-kondisi

perusahaan sebenarnya sehingga dapat menyesatkan pemodal.

Ada hal-hal penting yang harus diperhatikan oleh pemodal dalam kaitannya

dalam prospektus walaupun di satu pihak, emiten serta pihak-pihak yang terkait

dalam penawaran umum harus bertanggung jawab atas kebenaran semua informasi

dalam prospektus namun di lain pihak pemodal juga sebelum mengambil keputusan

investasi harus memperhatikan hal-hal berikut yang berkaitan dengan prospektus:

Page 79: Pasar Modal Copy

Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.

72

1. Informasi belum bersifat siap pakai

Dalam banyak hal informasi yang disajikan dalam prospektus merupakan

informasi yang masih memerlukan interpretasi dan analisis agar bias menjadi

informasi yang dapat dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan. Misalnya

laporan keuangan, investor perlu melakukan analisis terhadap laporan dengan

sendiri, pengembangan perusahaan dari tahun ketahun maupun dengan

membandingkan dengan perusahaan sejenis lain;

2. Informasi banyak bersifat kualitatif

Data yang diuntgkapkan dalam prospektus bayank yang bersifat kualitatif

yang akan banyak berpengaruh terhadap jalannya perusahaan di masa yang

akan dating, dan sebagainya. Tentunya dalam mengambil keputusan investasi

pemodal diharuskan untuk melakukan pertimbangan tertentu, sehingga

analisis yang dilakukan lebih menghasilkan kesimpulan yang tepat;

3. Informasi yang bersifat kuantiatif dibuat berdasarkan taksiran

Dalam banyak hal informasi yang bersifat kuantiatif yang diungkapkan dalam

prospektus dibuat berdasarkan taksiran atau metode-metode penilaian

sehingga dalam membaca prospektus diperlukan pertimbangan untuk

mengambil keputusan, apakah informasi tersebut relevan dan dapat

diandalkan;

4. Informasi yang disajikan banyak bersifat historical.

Prospektus lebih banyak memuat data dan informasi masa lalu perusahaan

daripada mengungkapkan tentang proyeksi perusahaan di masa dating.

Berdasarkan data historis yang ada pemodal harus memuat pemikiran-

pemikiran dan proyeksi tentang kondisi perusahaan di masa mendatang;

Page 80: Pasar Modal Copy

Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.

73

5. Kondisi makro ekonomi jauh berbeda antara saat prospektus dibuat dengan

kondisi sebenarnya yang terjadi setelah go public.

Perlu dipertimbangkan oleh pemodal mengenai asumsi kondisi makro

ekonomi yang perubahannya sangat cepat. Sehingga dalam melakukan

analisis perlu menganalisa fenomena ekonomi secara global, misalnya

mengenai kondisi moneter, kebijakan negara lain, perdagangan dan

sebagainya.

6. Terdapat risiko-risiko yang perlu mendapatkan perhatian setiap perusahaan

dalam usahanya tentu banyak dihadapkan pada risiko-risiko dunia usaha.

Risiko tersebut dapat datang dari pihak intern dan ekstern perusahaan.

a) Risiko terhadap bisnis

Risiko yang dihadapi secara mikro perusahaan sangat bervariasi. Namun

hal ini telah diungkapkan dalam prospektus. Pemodal mendapatkan

gambaran tentang kemungkinan-kemungkinan yang dihadpi perusahaan

di masa yang akan datang.

b) Risiko terhadap industri

Masuknya atau menguatnya perusahaan-perusahaan sejenis akan sangat

berpengaruh pada situasi persaingan antar perusahaan sehingga

mempengaruhi market sharenya. Dalam melakukan analisis suatu

perusahaan, pemodal disarankan untuk menganalisis secara lebih luas

lagi, yaitu juga terhadap perusahaan-perusahaan sejenis untuk mengetahui

posisi persaingan perusahaan.

c) Risiko terhadap lingkungan

Page 81: Pasar Modal Copy

Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.

74

Perubahan-perubahan yang terjadi pada lingkungan perusahaan sangat

berpengaruh terhadap operasi usaha. Perubahan-perubahan tersebut dapat

berasal dari adanya perubagan-perubahan peraturan pemerintah.

d) Risiko terhadap tidak likuidnya saham

Tidak likuidnya saham di bursa efek merupakan risiko yang harus

diantisipasi oleh para pemodal. Dengan tidak likuidnya saham berakibat

kesempatan untuk memperoleh capital gain dari perdagangan saham

menjadi hilang. Saham dapat tidak likuid di Bursa Efek dapat diakibatkan

sedikitnya saham yang ditawarkan kepada masyarakat dank arena adanya

pembatasan-pembatasan, misalnya pembatasan pemodal yang diijinkan

membeli sahamnya. Dengan sedikitnya saham yang ditawarkan kepada

masyarakat ada risiko tidak likuidnya saham karena pada umunya risiko-

risiko tersebut dapat memberikan dampak dalam setiap analisis harus

mempertimbangkan kemungkinan adanya hal-hal yang merugikan

perusahaan sebagai akibat dari risiko diatas.

B. Penipuan, Manipulasi Pasar, dan Insider Trading yang dapat merugikan

perusahaan dan investor

1. Penipuan

Yang dimaksud dengan melakukan penipuan menurut Pasal 90 huruf c

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal adalah membuat

pernyataan tidak benar mengenai fakta material atau tidak mengungkapkan fakta

material agar pernyataan yang dibuat tidak menyesatkan mengenai kenyataan yang

terjadi pada saat pernyataan dibuat dengan maksud untuk menguntungkan atau

Page 82: Pasar Modal Copy

Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.

75

menghindarkan kerugian untuk diri sendiri atau pihak lain atau dengan tujuan

mempengaruhi pihak lain untuk membeli atau menjual efek. Larangan ini ditujukan

kepada semua pihak yang terlibat dalam perdagangan efek, bahkan turut serta

melakukan penipuanpun tak lepas dari jerat pasal ini. Bagi kalangan yang

mempunyai kemampuan dan fasilitas teknologi yang dengan itu semua mereka dapat

melakukan penipuanpun tidak dapat lepas dari pasal ini.

Setiap pelaku yang terbukti melakukan penipuan dalam kegiatan perdagangan

efek dapat dikenakan pidana penjara paling lama 10 tahun penjara dan denda

maksimal Rp. 15.000.000.000,00 (lima belas miliar rupiah). Ancaman pidana dan

denda yang begitu berat dianggap wajar mengingat kegiatan perdagangan efek

melibatkan begitu banyak pemodal dan jumlah uang yang sangat besar. Pelanggaran

di bidang pasar modal mempunyai karakteristik tersendiri yang berbeda dengan jenis

pelanggaran di bidang lain. Pelanggaran yang terjadi dapat mengakibatkan hilangnya

jumlah uang yang sangat besar yang ada dalam kegiatan perdagangan efek, jumlah

korban yang cukup banyak dan beragam. Pada akhirnya pelanggaran yang signifikan

dari segi jumlah dan kualitas akan meruntuhkan kredibilitas pasar modal. Untuk

mengantisipasi hal itu otoritas di bidang pasar modal harus menyiapkan perangkat

hukum, fasilitas, infrastruktur, dan yang terpenting sumber daya manusia yang

handal untuk menghadapi pelanggaran. Bapepam-LK dan PT. Bursa Efek Indonesia

(PT. BEI) selaku regulator dan pengelolah kegiatan perdagangan pasar modal harus

mampu menjaga kredibilitas pasar modal Indonesia.

Pasal 90 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal

menegaskan bahwa:

Page 83: Pasar Modal Copy

Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.

76

“Dalam kegiatan perdagangan efek, setiap pihak dilarang secara lansung atau tidak langsung:

1. menipu atau mengelabui pihak lain dengan menggunakan cara apapun; 2. turut serta menipu atau menipu pihak lain, dan; 3. membuat pernyataan yang tidak benar mengenai fakta material atau tidak

mengungkapkan fakta yang material agar pernyataan yang dibuat tidak menyesatkan mengenai keadaan yang terjadi pada saat pernyataan dibuat dengan maksud untuk menguntungkan atau menghindarkan kerugian untuk diri sendiri atau pihak lain atau dengan tujuan untuk mempengaruhi pihak lain untuk membeli atau menjual efek.”58

UUPM memberikan beberapa spesifikasi mengenai pengertian penipuan,

yaitu terbatas dalam kegiatan perdagangan efek yang meliputi kegiatan penawaran,

pembelian, penjualan efek yang terjadi di bursa efek maupun di luar bursa efek atas

efek emiten atau perusahaan publik.

Berkaitan dengan pengertian tipu muslihat atau rangkaian kebohongan itu,

UUPM menegaskan bahwa hal tersebut termasuk membuat pernyataan yang tidak

benar mengenai fakta material atau tidak mengungkapkan fakta yang material. Kasus

yang cukup populer adalah kasus saham perusahaan pertambangan Kanada Bre-X

Mineral Ltd. pada tahun 1997:

“Manajer Eksplorasi Bre-X Mineral Ltd. Michael de Gusman melaporkan

bahwa Bre-X Mineral Ltd. menemukan cadangan emas dalam jumlah 71 juta

ounce dengan nilai 20 miliar dollar AS di Busang-Kalimantan. Laporan

tersebut mengakibatkan saham Bre-X Mineral Ltd. di Bursa Efek Totonto

mengalami kenaikan cukup tajam dari 10 dollar Kanadamenjadi 28,65 dollar

Kanada. Beberapa hari kemudian diketahui bahwa laporan Michael de

Gusman ternyata tidak benar. Hal tersebut menyebabkan saham Bre-X

Mineral Ltd. turun secara tajam ke level 5,5 dollar Kanada. Perbuatan

58 Pasal 90 Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal.

Page 84: Pasar Modal Copy

Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.

77

Michael de Gusman tersebut mengakibatkan investor yang membeli saham-

saham Bre-X Mineral Ltd. pada harga tinggi mengalami kerugian besar,

karena saham tersebut jatuh ke tingkat harga yang sangat rendah.

2. Manipulasi Pasar

Yang dimaksud dengan manipulasi pasar menurut Pasal 91 Undang-Undang

Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal adalah tindakan yang dilakukan oleh

setiap pihak secara langsung maupun tidak dengan maksud untuk menciptakan

gambaran semu atau menyesatkan mengenai kegiatan perdagangan, keadaan pasar,

atau harga efek di bursa efek.

Otoritas pasar modal mengantisipasi setiap pihak yang mempunyai kapasitas

dan kapabilitas modal dan teknologi atau sarana yang berkemungkinan bisa

melakukan penciptaan gambaran yang sedemikian rupa sehingga pasar memahami

dan merespon gambaran tersebut sebagai hal yang benar.

Beberapa pola manipulasi pasar adalah:

1. Menyebarluaskan informasi palsu mengenai perusahaan pulik atau emiten

dengan tujuan untuk mempengaruhi harga efek perusahaan yang dimaksud di

bursa efek (false information). Misalnya, suatu pihak menyebarkan rumor

bahwa emiten A akan segera dilikuidasi, maka pasar merespon yang

menyebabkan harga efek emiten A jatuh tajam di bursa.

2. Menyebarluaskan informasi yang menyesatkan atau informasi yang tidak

lengkap (misinformation). Misalnya, suatu pihak menyebarkan rumor bahwa

emiten A tidak termasuk perusahaan yang akan dilikuidasi oleh pemerintah,

padahal emiten A akan diambil alih oleh pemerintah.

Page 85: Pasar Modal Copy

Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.

78

Kegiatan transaksi yang bertujuan untuk memberikan kesan bahwa efek

perusahaan tertentu aktif diperdagangkan (wash trading). Sebagai contoh, direksi

emiten A memerintah seseorang untuk melakukan pembelian dan penjualan

sekaligus, agar efek perusahaannya dianggap likuid. Dalam transaksi itu tidak akan

terjadi perubahan kepemilikan secara absolute, karena skenario telah disusun oleh

pihak-pihak yang terlibat. Pola seperti ini dapat lebih jauh lagi dipergunakan sebagai

sarana untuk memodifikasi (biasanya menaikkan) harga saham pada level tertentu

yang dikehendaki pelaku.59

Sebagaimana diketahui bahwa harga efek di pasar modal sangat sensitive

terhadap suatu peristiwa dan informasi yang berkaitan, baik secara langsung maupun

tidak dengan dengan efek tersebut. Informasi merupakan pedoman pokok para

pemodal untuk mengambil keputusan terhadap suatu efek. Jika informasi tersebut

tidak dilindungi oleh hukum sebagai informasi yang benar, bagaimana kegiatan

perdagangan di pasar modal dapat berjalan. Informasi yang dihembuskan oleh pihak

tertentu dapat menimbulkan dampak pada pasar. Akibatnya, harga efek bisa naik atau

turun drastis dalam waktu yang sangat singkat. Begitu informasi itu mendapatkan

konfirmasi bahwa informasi itu benar, maka gejolak pasar akan terhenti, pasar

berjalan normal kembali. Namun, pada saat fluktuasi terjadi, pihak yang

menghembuskan informasi rumor (penipu) telah menangguk keuntungan. Bagi

Dengan adanya pasal-pasal tersebut, Bapepam-LK dapat

memantau dan mengantisipasi kolusi diantara pihak yang terlibat dalam perdagangan

efek untuk melakukan perdagangan yang akan menyebabkan fluktuasi harga efek

yang amat tajam dalam waktu yang singkat.

59 Freddy Saragih, Pelanggaran di Bidang Pasar Modal, makalah disampaikan pada acara

lokakarya Pasar Modal, Jakarta, 24 Maret 1998, hal. 7.

Page 86: Pasar Modal Copy

Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.

79

investor atau pemodal yang tidak berhati-hati menganalisis informasi akan terjebak

oleh harga semu yang berujung pada kerugian.

Secara sederhana manipulasi pasar dapat diartikan sebagai kegiatan untuk

menciptakan gambaran semu atau menyesatkan mengenai kegiatan perdagangan,

keadaan pasar, atau harga efek di bursa efek atau memberi pernyataan atau

keterangan yang tidak benar atau menyesatkan sehingga harga efek di bursa

terpengaruh. 60

Contoh pelanggaran ketentuan di atas dapat dilihat dari manipulasi pasar

dalam bentuk praktik “corner”(cornering) , yaitu praktik penguasaan pasokan saham

tertentu yang beredar di pasar sehingga persediaan saham menjadi terbatas, dan

harga saham naik secara tidak normal. Di sini pelaku corner dapat menentukan harga

saham di bursa secara semu sampai pada level yang diiginkannya. Sebab harga

saham ini tidak berdasarkan pada kekuatan permintaan dan penawaran saham yang

sebenarnya, melainkan harga saham tersebut direkayasa dengan cara melakukan

transaksi semu.

Pasal 92 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal

menyatakan bahwa:

“ Setiap pihak, baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama dengan pihak lain, dilarang melakukan 2 (dua) transaksi efek atau lebih, baik lansung maupun tidak langsung sehingga menyebabkan harga efek di bursa efek efek tetap, naik, atau turun dengan tujuan mempengaruhi pihak lain untuk membeli, menjual, atau menahan efek.”

61

3. Perdagangan Orang Dalam (Insider Trading)

60 Indra Safitri, Transparansi, Independensi, dan Pengawasan Kejahatan Pasar Modal, cet.

1, (Jakarta: Go Global Book & Publication, 1998), hal. 176. 61 Bismar Nasution, Beberapa Aspek Hukum Pasar Modal dalam Transaksi Saham,

disampaikan sebagai modul perkuliahan pada mata kuliah Hukum Kegiatan Ekonomi, semester II Tahun Akademik 2006/2007, Fakultas Hukum USU.

Page 87: Pasar Modal Copy

Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.

80

Praktik insider trading sering terjadi apabila orang dalam (insider) melakukan

perdagangan berdasarkan informasi yang belum di-disclose (terbuka). Dalam hal ini

insider mempunyai informasi fakta material yang dapat mempengaruhi harga saham.

Dalam hal ini, insider mempunyai posisi yang lebih baik dalam hal informasi

(informational advantages) dibandingkan dengan investor lain dalam perdagangan

saham, oleh karena itu dapat menciptakan perdagangan saham yang tidak fair.

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal juga telah membuat

kategori insider trading sebagai penipuan. Mengigat bahwa insider trading adalah

suatu praktik yang dilakukan oleh orang dalam perusahaan (corporate insiders)

melakukan perdagangan saham dengan menggunakan informasi yang mengandung

fakta material yang dimilikinya sedangkan informasi tersebut belum terbuka

(tersedia) untuk umum (inside nonpublic information).

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal menetapkan

yang termasuk corporate insiders adalah komisaris, direksi, pemegang saham utama,

pegawai perusahaan, seseorang yang karena kedudukannya atau profesinya atau

karena hubungan usaha dengan emiten/perusahaan publik yang memungkinkan

seseorang tersebut memperoleh inside information, seperti konsultan hukum, notaris,

akuntan atau penasehat keuangan dan investasi, serta pemasok atau kontraktor

emiten/perusahaan publik tersebut. Mereka yang dikategorikan corporate insiders ini

masih tetap disebut insiders selama 6 (enam) bulan sejak mereka tidak lagi

menduduki jabatan atau hubungan dengan emiten/perusahaan publik yang

bersangkutan.62

62 ibid.

Page 88: Pasar Modal Copy

Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.

81

Secara tradisional, komisaris, direktur, pemegang saham utama, dan pegawai

perusahaan termasuk sebagai insiders (traditional insiders). Komisaris dan direktur

dikategorikan sebagai insider adalah didasarkan atas pertimbangan, bahwa mereka

termasuk orang yang wajib memegang fiduciary obergations dalam hal loyalitasnya

terhadap kepada perusahaan. Di pihak lain mereka termasuk orang-orang yang dapat

mengendalikan serta mengetahui kegiatan atau operasi perusahaan setiap hari,

sehingga mereka memiliki informasi perusahaan yang paling sensitive (sensitive

corporate information). Sedangkan kategori insider bagi pemegang saham utama

(shareholder) didasarkan atas ketentuan hukum perusahaan (corporate law), yang

menetapkan suatu fiduciary obergations dari suatu loyalitas terhadap orang-orang

yang memiliki fungsi pengawasan dan pengendalian aktivitas perusahaan

berdasarkan saham di perusahaan yang mereka miliki, walaupun mereka tidak

menduduki jabatan direktur atau officers. Namun mereka juga memiliki fiduciary.63

Ketentuan penjelasan Pasal 95 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang

Pasar Modal yang telah menetapkan insider masih menganut kategori traditional

insiders. Ketentuan ini juga menetapkan kategori “insider sementara” (temporary

insider). Bila kategori traditional insiders secara nyata merupakan orang-orang yang

bekerja dalam perusahaan, maka insider dalam kategori temporary insider

Kategori karyawan emiten/perusahaan publik sebagai insider karena mereka

memiliki tugas dan kewajiban menjaga loyalitas, termasuk tanggungjawab mereka

untuk tidak memanfaatkan keuntungan dari informasi rahasia (confidential

information) yang diperoleh sehubungan dengan pekerjaannya di perusahaan

tersebut.

63 Ibid.

Albert Bakara
Page 89: Pasar Modal Copy

Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.

82

merupakan orang luar perusahaan, tetapi mereka mempunyai hubungan trust dan

confidence dengan perusahaan atau mereka ini mempunyai hubungan jangka pendek

yang mengakibatkan fiduciary obergations mereka kepada perusahaan. Pemikiran ini

yang membuat konsultan hukum, notaris, akuntan, penasehat keuangan dan investasi,

dan lain-lain dikategorikan sebagai insider sebagaimana dilihat dalam penjelasan

Pasal 95 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal.

Salah satu kasus menarik insider trading adalah carpenter versus United

States, pada tahun 1986. Dalam kasus carpenter ini terdakwa R. Foster Winans

sebagai reporter The Wall Street Journal menulis dalam “ Heard on the Street

Columm “ yang merupakan kolom hasil penilaian dan analisis tenteang kondisi

perusahaan tertentu yang listing di bursa dan kolom ini dapat mempengaruhi harga

saham dari perusahaan yang dinilai. Apabila tulisan dalam kolom itu menilai

perusahaan yang listing baik, maka harga sahamnya cenderung naik. Sebaliknya

apabila penilaiannya tidak baik, maka harga sahamnya akan turun. Pengaruh tulisan

yang terdapat dalam kolom ini dimanfaatkan oleh Winans untuk kepentingan dirinya

sendiri, dengan cara bersekongkol dengan temannya dan memberitahukan isi dari

kolom tersebut. Selanjutnya temannya dianjurkan untuk melakukan transaksi saham,

sehingga mereka memperoleh keuntungan besar dari transaksi tersebut. Praktik

Winans ini oleh Securities Exchange Commission dituduh sebagai praktik insider

trading berdasarkan tuduhan, bahwa Winans menyalahgunakan informasi milik Wall

Street Journal untuk kepentingan pribadinya. Pengadilan dengan dasar

misappropriation theory64

64 Misappropriation Theory adalah suatu teori yang mendasarkan bahwa seseorang tidak

harus mempunyai pelanggaran dari suatu fiduciary duty, tetapi mengikuti kewajiban umum

menetapkan Winans melanggar ketentuan insider trading.

Page 90: Pasar Modal Copy

Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.

83

Dalam hal ini pengadilan menyatakan Winans melakukan penipuan melalui Wall

Street Journal tersebut.

Kemungkinan terjadinya perdagangan yang menggunakan informasi orang

dalam antara lain dapat dideteksi dari ada atau tidaknya orang dalam yang

melakukan transaksi atas saham perusahaan di mana yang bersangkutan menjadi

orang dalam. Selain itu, dapat pula dideteksi dari adanya peningkatan harga dan

volume perdagangan saham sebelum diumumkannya informasi material kepada

publik dan terjadinya peningkatan atau penurunan harga dan volume perdagangan

yang tidak wajar. Perdagangan orang dalam mengandung beberapa unsur, yaitu:

1. Adanya perdagangan saham;

2. Dilakukan oleh insider atau orang-orang yang dipersamakan dengan insider;

3. Adanya inside information yang mengandung fakta material;

4. Informasi itu belum diungkap dan terbuka untuk umum;

5. Perdagangan itu dimovivasi oleh informasi tersebut;

6. Dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan atau menghindarkan

kerugian untuk diri sendiri maupun diri orang lian.

Ada juga kasus insider trading yang terjadi di Indonesia yaitu sebagai

berikut: PT Indika Energy Tbk (INDY) menyatakan mengambil alih 81,95% saham

PT Petrosea Tbk (PTRO) senilai US$ 83,8 juta pada 26 Februari 2009. Namun dari

aktivitas perdagangan, saham Petrosea dan Indika mengalami lonjakan luar biasa

pada periode 9-26 Februari 2009. Harga saham kedua emiten tersebut naik

keterbukaan di pasar modal. Jadi menurut misappropiation theory seseorang yang menggunakan informasi yang belum tersedia untuk publik milik orang lain dalam perdagangan saham dianggap telah melakukan insider trading. Seseorang tersebut adalah misappropiator sama dengan pihak yang melakukan pelanggaran dari suatu fiduciary duty atau pihak yang mempunyai hubungan trust and confidence dengan emiten atau pemegang saham.

Page 91: Pasar Modal Copy

Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.

84

signifikan. Padahal, informasi rencana aksi akuisisi itu baru diberitakan pada 26

Februari 2009. Dalam periode itu, saham berkode INDY naik sekitar 13% ke level

Rp 1.560. Sementara, saham berkode PTRO melonjak sekitar 82% menjadi Rp

6.350. Selain itu, pada 13 Februari 2009, aktivitas transaksi kedua saham itu juga

tidak wajar atau diluar kebiasaan dibanding hari-hari sebelumnya. Volume transaksi

Indika tercatat sebanyak 6,85 juta lembar dan Petrosea sebanyak 1,09 juta lembar.

BEI menilai ada indikasi insider trading dalam akuisisi itu. Ini dapat dilihat dari

adanya fluktuasi harga yang sangat tajam sehingga telah mengindikasikan telah

adanya insider trading karena ada pihak-pihak yang lebih dulu mengetahui informasi

itu padahal informasi itu belum terbuka untuk umum.

Kasus perdagangan orang dalam diidentikkan dengan kasus pencurian.

Perbedaannya, bila pada pencurian konvensional objeknya adalah materi milik orang

lain, sedangkan pada perdagangan orang dalam objeknya adalah informasi yang

seharusnya menjadi milik umum, sehingga dengan demikian pelakunya dapat

memperoleh keuntungan. Pada pencurian konvensional, yang menderita kerugian

adalah pemilik barang, sedangkan pada kasus perdagangan orang dalam, yang

menderita kerugian adalah orang banyak dan membawa efek atau pengaruh yang

sangat meluas, mulai dari lawan transaksi, hingga kepada kewibawaan regulator dan

kredibilitas pasar modal. Kalau kredibilitas sudah sirna, maka kepercayaan

masyarakat terhadap pasar modal akan berkurang, sehingga membuat pasar modal

lapse.

Pembuktian kasus insider trading cenderung sulit, karena mempunyai modus

yang canggih dan kompleks, maka Bapepam-LK selalu dituntut untuk selalu mampu

menuntaskan perkara perdagangan orang dalam secara meyakinkan.

Page 92: Pasar Modal Copy

Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.

85

Untuk praktik pelanggaran hukum pasar modal di atas tersebut diberikan

sanksi hukum sebagaimana diatur dalam Pasal 104 Undang-Undang Nomor 8 Tahun

1995 tentang Pasar Modal yang menetapkan sanksi berupa ancaman pidana penjara

paling lama 10 (sepuluh) tahun dan denda paling banyak lima belas miliar rupiah

terhadap pelanggaran atas perbuatan-perbuatan tersebut. Disamping itu ada tiga

macam sanksi yang diterapkan oleh Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang

Pasar Modal, yaitu: 65

1. Sanksi Administratif

Sanksi administratif adalah sanksi yang dikenakan oleh Bapepam-LK kepada

pihak-pihak yang dianggap melanggar peraturan perundang-undangan di

bidang pasar modal. Pihak yang dapat dijatuhkan sanksi adalah:

a) Pihak yang memperoleh ijin dari Bapepam-LK.

b) Pihak yang memperoleh persetujuan dari Bapepam-LK.

c) Pihak yang melakukan pendaftaran kepada Bapepam-LK.

Jenis sanksi administratif yang dapat dijatuhkan oleh Bapepam-LK kepada

pihak-pihak tersebut diatas adalah:

a) Peringatan tertulis;

b) Denda;

c) Pembatasan kegiatan usaha;

d) Pembekuan usaha;

e) Pencabutan ijin usaha

f) Pembatalan persetujuan; dan

65 Indra Surya, dkk. Aspek Hukum Pasar Modal Indonesia, (Jakarta: Kencana, 2004), hal.

274.

Page 93: Pasar Modal Copy

Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.

86

g) Pembatalan pendaftaran.

2. Sanksi Perdata

Sanksi perdata lebih didasarkan pada UUPT, di mana emiten atau perusahaan

publik harus tunduk pula. UUPT dan UUPM menyediakan ketentuan yang

memungkinkan pemegang saham untuk melakukan gugatan perdata kepada

setiap pengelola atau komisaris perusahaan yang tindakan atau keputusannya

menyebabkan kerugian pada perusahaan.

3. Sanksi Pidana

Pasal 103-110 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal

mengancam setiap pihak yang terbukti melakukan tindak pidana di bidang

pasar modal diancam hukuman pidana penjara bervariasi antara satu sampai

sepuluh tahun.

C. Perlindungan Hukum Bagi Investor di Pasar Modal

Kepercayaan dan kredibilitas pasar modal merupakan hal utama yang harus

tercermin dari keberpihakan sistem hukum pasar modal pada kepentingan investor

dari perbuatan-perbuatan yang dapat menghancurkan kepercayaan investor. Selain

itu, UUPM memberdayakan pemegang saham minoritas untuk tidak diabaikan

kepentingannya oleh siapa saja, termasuk pemegang saham mayoritas.

Keberpihakan hukum kepada pemegang saham dan investor dapat dilihat dari

penegakan hukum pasar modal oleh otoritas pasar modal, yakni Bapepam-LK di

dalam menangani kasus pelanggaran dan kejahatan. Dengan adanya penegakan

hukum maka kepastian hukum akan terjamin. Penegakan hukum tidak semata-mata

secara yuridis, tetapi juga mengandung maksud pembinaan.

Page 94: Pasar Modal Copy

Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.

87

Penegakan hukum yang konsisten terhadap emiten yang melakukan

pelanggaran peraturan diharapkan menjadi pendorong bagi emiten untuk selalu

mematuhi ketentuan dan mempertimbangkan kehati-hatian dalam melakukan

usahanya. Hal ini juga diharapkan akan meningkatkan kredibilitas pasar modal di

mata investor sekaligus merupakan tanggung jawab emiten sebagai perusahaan

publik.66

1. Gugatan berdasarkan perbuatan melawan hukum (Pasal 1365 BW).

Penegakan hukum tidak boleh terlepas dari kerangka keadilan, karena kalau

tidak penegakan hukum malah akan menjadi counter-productive, yang pada

gilirannya akan menjadi bumerang bagi perkembangan pasar modal Indonesia. Bagi

investor sebaiknya membekali dirinya dengan pemahaman yang mencukupi sebelum

mengambil keputusan untuk melakukan transaksi efek. Prospektus dan laporan

berkala dapat menjadi pedoman bagi investor unyuk melihat dan mempertimbangkan

pengambilan keputusannya.

Selain itu, Bapepam-LK harus berupaya agar pemegang saham dan investor

mengetahui dan mempergunakan hak di dalam melindungi kepentingannya menurut

peraturan perundang-undangan yang berlaku. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995

tentang Pasar Modal mendorong pemegang saham dan investor untuk aktif

memantau perkembangan dan kegiatan perseroan. Undang-Undang juga memberikan

perlindungan kepada pemegang saham minoritas. Pemegang saham berhak meminta

pertanggungjawaban direksi secara perdata, jika kebijakan direksi malah merugikan

perseroan. Investor dapat mengajukan gugatan:

66 Bapepam, Strategi Pengembangan Pelaku Pasar Modal: Cetak Biru Pasar Modal

Indonesia 2000-2004, (Jakarta: Bapepam, 2000). hal. 63.

Page 95: Pasar Modal Copy

Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.

88

Pasal 111 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal

menyatakan bahwa setiap pihak secara sendiri-sendiri atau bersama-sama

dengan pihak lain dapat mengajukan tuntutan ganti rugi kepada pihak yang

bertanggungjawab atas pelanggaran peraturan perundang-undangan di

bidang pasar modal. Pasal ini identik dengan KUH Perdata Pasal 1365

mengenai perbuatan melawan hukum. Dengan adanya Pasal 111 Undang-

Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal ini, diharapkan setiap

pihak yang mengelola perseroan dan yang melakukan kegiatan di bidang

pasar modal melakukan tugasnya secara profesional dan bertanggungjawab,

sehingga prinsip kehati-hatian tidak diabaikan.

2. Gugatan berdasarkan adanya tindakan wanprestasi atas suatu perjanjian.

Gugatan berdasarkan wanprestasi mensyaratkan adanya pelanggaran terhadap

pasal-pasal perjanjian yang pernah dibuat oleh para pihak (baik secara lisan

maupun tulisan). Adapun yang dimaksud dengan wanprestasi adalah:

a) Tidak melakukan apa yang disanggupi akan dilakukannya;

b) Melaksanakan apa yang dijanjikan, tapi tidak sebagaimana yang

dijanjikan;

c) Melakukan apa yang dijanjikan, tapi terlambat;

d) Melakukan sesuatu yang menurut perjanjian tidak boleh dilakukan.67

3. Gugatan berdasarkan UUPT untuk direksi dan komisaris perseroan terbatas,

Dalam beberapa kasus, pelanggaran dapat saja dilakukan oleh pengelola

perseroan, yaitu direksi dan komisaris. UUPT menganut sistem

pertanggungjawaban pada perseroan karena PT merupakan badan hukum,

67 Subekti, Hukum Perjanjian, (Jakarta: Internusa, 1987), hal. 45.

Page 96: Pasar Modal Copy

Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.

89

tetapi kalau kerugian tersebut disebabkan oleh pengurus perseroan, maka

pertanggungjawaban tidak dapat dialihkan kepada perseroan, sehingga direksi

dan komisaris harus bertanggung jawab. Bapepam-LK menjatuhkan sanksi

kepada direksi dan komisaris dalam hal terbukti bertanggung jawab atas

pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal. Dengan

sanksi tersebut, diharapkan kontrol pemegang saham atas pengurus perseroan

di dalam menjalankan tugasnya akan berjalan.

Pemegang saham minoritas berhak mendapatkan harga saham yang sesuai

dengan harga pasar jika ia tidak setuju dengan kebijakan perseroan, atau pemegang

saham independen berhak untuk ikut menentukan kebijakan perseroan melalui

RUPS. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal dan peraturan

pelaksananya memotivasi pemegang saham untuk aktif dalam memantau dan

memutuskan kebijakan perseroan. Pelanggaran keterlambatan dan kelalaian meminta

persetujuan pemagang saham diancam hukuman administratif dan denda yang cukup

besar. Bapepam-LK selalu berusaha untuk menyempurnakan dan mengikuti

perkembangan di pasar modalguna memberikan perlindungan kepada pemegang

saham, namun begitu, pada akhirnya sumber daya manusialah yang menjadi faktor

penentu tegak atau tidaknya peraturan-peraturan yang ada.

Kalau ingin pasar modal Indonesia maju, maka Badan Pengawas Pasar Modal

dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) harus proaktif melakukan investigasi

indikasi kejahatan di pasar modal. Jika tidak, kelak pasar modal Indonesia tidak lagi

dipercaya oleh investor, terutama investor berbasis fundamental. Kemampuan dan

profesionalisme aparat Bapepam-LK dalam menghadapi white collar crime sangat

menentukan efektivitas penegakan hukum di bidang pasar modal. Koordinasi vertical

Page 97: Pasar Modal Copy

Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.

90

dengan sesame aparat penegak hukum, maupun koordinasi horizontal dengan para

pengambil keputusan (policy-maker) tentu perlu ditingkatkan, sehingga dapat tercipta

tekad dan persepsi yang sama dalam menghadapi berbagai permasalahan yang ada.

Kerja sama dengan sesama regulator adalah sesuatu yang penting untuk terus dijaga

dan ditingkatkan.

Setelah tertunda sekian lama, akhirnya Investor Area dapat di-launching juga,

ini merupakan salah satu bentuk perlindungan investor di pasar modal. Hal ini untuk

mengantisipasi kecurangan atau kebohongan perusahaan sekuritas dalam melaporkan

posisi rekening nasabahnya. Banyak investor yang telah menanti hadirnya fasilitas

ini dalam pasar modal Indonesia. Fasilitas ini diharapkan akan mampu memberikan

perlindungan bagi investor di Indonesia. Sebelum membahas mengenai Investor

Area ada baiknya terlebih dahulu mengetahui tentang PT. Kustodian Sentral Efek

Indonesia (KSEI).

PT. KSEI merupakan salah satu Self Regulatory Organization (SRO) dalam

pasar modal Indonesia. Fungsi utama KSEI adalah lembaga penyimpanan efek dan

penyelesaian transaksi efek. Istilah gampangnya, KSEI merupakan ‘gudang

penyimpanan’ sebagian besar efek yang ditransaksikan di pasar modal Indonesia.

Saham yang sekarang ini berbentuk scriptless (tanpa kertas) bukan tersimpan di

broker, tetapi tersimpan di KSEI. Setiap investor harus dibukakan sub rekening

(seperti rekening bank hanya saja berisi efek, saham, obligasi, dll) oleh broker di

KSEI. Investor bisa mengetahui nomor sub rekeningnya melalui broker.

Investor Area sendiri merupakan fasilitas yang diterbitkan oleh KSEI agar

investor bisa melihat sendiri saldo efeknya yang ada di KSEI. Selain melakukan

pengecekan saldo efek, dalam Investor Area ini, investor bisa melakukan pengecekan

Page 98: Pasar Modal Copy

Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.

91

movement atau perpindahan efeknya selama 30 hari terakhir. Mekanisme ini akan

memperkecil kemungkinan adanya perpindahan efek nasabah tanpa sepengatuhan

nasabah. Setiap investor yang telah mendaftar ke Investor Area akan memiliki

Investor ID (seperti nomor KTP untuk investor pasar modal Indonesia)

Bagi investor yang mempunyai rekening di lebih dari 1 broker cukup hanya

membuat satu Investor ID saja, karena dalam 1 Investor ID ini investor bisa

menghubungkan rekening yang dimilikinya di broker lain. Jadi ketika investor log in

ke dalam Investor Area, investor bisa mengecek sekaligus semua saldonya di

beberapa broker. Yang paling penting adalah investor tidak perlu mengeluarkan

biaya untuk bisa menikmati fasilitas ini. Dengan adanya Investor Area ini,

diharapkan akan tercipta transaksi pasar modal yang tranparan dan meningkatkan

kredibilitas pasar modal Indonesia.68

1. keharusan membuat prospektus sebelum diperbolehkan menjual efek ke

publik;

Alasan dibentuknya sistem baru tersebut

lantaran tidak tertutup kemungkinan laporan data efek maupun dana nasabah yang

disampaikan ke regulator atau nasabah sendiri terjadi ketidaksamaan.

Di pasar modal, perlindungan investor dilakukan oleh emiten antara lain

melalui:

2. keharusan pencatatan efek yang akan diperdagangkan di pasar sekunder;

3. keharusan membuat laporan berkala termasuk laporan tahunan yang

diaudit akuntan independen, serta keharusan membuat laporan kalau ada

perkembangan yang signifikan;

68 Harian Analisa tanggal 17 juni 2009 artikel InvestoraArea: Perlindungan Bagi Investor

Pasar Modal Indonesia hal 13.

Page 99: Pasar Modal Copy

Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.

92

4. Semua pihak dilarang berdagang efek berdasarkan informasi yang tidak

diketahui umum.

Kedewasaan dan kematangan para investor dalam melakukan aktivitas di

bidang pasar modal terus-menerus dituntut, jangan terlalu rentan terhadap rumor

danisu yang diciptakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggug jawab, serta semakin

terlatih dalam menganalisis risiko investasi dan membaca hal-hal yang semula tidak

dapat diprediksi menjadi sesuatu yang dapat diolah dan mampu mengambil

keputusan yang tepat dan aman.

Page 100: Pasar Modal Copy

Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penulisan skripsi dengan judul “ Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan

Bagi Perusahaan dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor) “ telah

memberikan gambaran yang lebih jelas tentang seluk-beluk pasar modal terutama

tentang kegiatan perusahaan dalam mendapatkan pendanaan melalui pasar modal dan

juga alternatif investasi bagi masyarakat (investor).

1. Prospektus harus kredibel artinya, segala isinya dapat

dipertanggungjawabkan kebenarannya. Jajaran direksi dan komisaris

bertanggung jawab penuh untuk menjamin kebenaran materi informasi yang

disampaikan kepada pemegang saham dan masyarakat luas. Prospektus

sebagai sarana informasi bagi investor harus dapat memberikan data yang

lengkap dari kondisi suatu perusahaan, tidak boleh hanya memuat data yang

menonjolkan kelebihan perusahaan. Semua informasi yang mengandung

fakta material harus diberikan kepada calon investor. Tidak ada satu pihak

pun dapat menjual efek dalam penawaran umum, kecuali pembeli atau

pemesan menayatakan dalam formulir pemesanan efek bahwa pembeli atau

pemesan telah menerima atau memperoleh kesempatan untuk membaca

prospektus berkenaan dengan efek yang bersangkutan sebelum atau pada saat

pemesanan dilakukan. Jadi prospektus harus menunjukkan transparansi bukan

sekedar ajang promosi.

Page 101: Pasar Modal Copy

Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.

94

2. Untuk menyelenggarakan pasar modal yang wajar, teratur, dan efisien dalam

kenyataannya selalu menghadapi hambatan, diantaranya masih terdapat

penipuan, manipulasi pasar, dan insider trading yang tentunya dapat

merigukan emiten/perusahaan publik dan investor. Pelanggaran yang terjadi

dapat mengakibatkan hilangnya jumlah uang yang sangat besar yang ada

dalam kegiatan perdagangan efek, jumlah korban yang cukup banyak dan

beragam. Apabila terus dibiarkan maka dapat mengakibatkan hancurnya

kredibilitas pasar modal.

3. Perlindungan investor merupakan hal yang sangat penting, Bapepam-LK

harus dapat memberikan rasa aman dan kepastian hukum kepada investor

sehingga investor dalam melakukan kegiatan di pasar modal tidak dibayangi

oleh ketakukan berlebihan akan kerugian yang mungkin menimpanya.

B. Saran

A. Kepada Pemerintah

1. Perlindungan hukum terhadap investor perlu diberikan secara mutlak,

sehingga pasar modal dapat tetap menjadi sarana pendanaan dan investasi

yang menarik dan tentunya dapat semakin berkembang. Untuk itu Bapepam-

LK dituntut untuk lebih aktif dalam meningkatkan kinerjanya sebagai badan

pengawasan dan pembinaan kegiatan di pasar modal, sehingga dapat

memberikan rasa aman bagi investor.

2. Dalam hal penegakan hukum perlu diarahkan kepada pemberian sanksi yang

berat dan dapat memberi efek jera. Mengingat kegiatan perdagangan efek

melibatkan begitu banyak pemodal dan jumlah uang yang sangat besar.

Page 102: Pasar Modal Copy

Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.

95

Pelanggaran yang terjadi dapat mengakibatkan hilangnya jumlah uang yang

sangat besar yang ada dalam kegiatan perdagangan efek, dan jumlah korban

yang cukup banyak.

3. Perlunya peningkatan kualitas sumber daya manusia misalnya, dengan

mengirimkan pegawai-pegawai di bidang pasar modal ke lembaga-lembaga

training di luar negeri agar dapat mengembangkan teknologi di bidang pasar

modal sehingga tercapainya perdagangan efek yang wajar, teratur, dan

efisien.

4. Meningkatkan pemanfaatan teknologi yang canggih, sehingga dapat

mendeteksi, dan bahkan meminimalisir pelanggaran dan kejahatan di pasar

modal yang juga menggunakan modus dan sarana teknologi tingkat tinggi.

B. Kepada Masyarakat

1. Dalam melakukan kegiatan transaksi di pasar modal investor harus terlebih

dahulu membaca buku prospektus tentang perusahaan yang bersangkutan,

sehingga investor dapat mengambil keputusan secara optimis apakah akan

melakukan investasi atau tidak.

2. Investor yang melakukan kegiatan di pasar modal harus memperhatikan

prinsip kehati-hatian dalam pengambilan keputusan agar risiko kerugian

dapat diminimalisir sedemikian rupa.

3. Masyarakat harus meningkatkan pemahaman mengenai peraturan hukum

yang berlaku di pasar modal supaya hak-hak mereka tidak terabaikan,

sehingga pasar modal dapat menjadi tempat yang nyaman bagi mereka untuk

berinvestasi.

Page 103: Pasar Modal Copy

Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.

96

DAFTAR PUSTAKA

Anoraga Panji, dan Piji Pakarti. 2006. Pengantar Pasar Modal. Jakarta: Bineka

Cipta.

Balfas, M Hamud. 2006. Hukum Pasar Modal Indonesia. Jakarta: Tata Nusa.

Bapepam. 2000 Strategi Pengembangan Pelaku Pasar Modal: Cetak Biru Pasar

Modal Indonesia 2000-2004. Jakarta: Bapepam.

Jakarta Stock Exchange. 2005. Panduan Pemodal Seri I Investasi di Pasar Modal.

Jakarta: PT. Bursa Efek Jakarta.

Jakarta Stock Exchange. 2006. Master Plan Pasar Modal Indonesia 2006-2009.

Jakarta: PT. Bursa Efek Jakarta.

Kretarto, Agus. 2001. Investor Relations: Pemasaran dan Komunikasi Keuangan

Perusahaan Berbasis Kepatuhan. Jakarta: Grafitti Pers,

Nasrudin, Irsan. 2001. Aspek Hukum Pasar Modal. Jakarta: Prenada Media.

Nasution, Bismar. 2001. Keterbukaan Dalam Pasar Modal.Jakarta: Program Pasca

Sarjana Fakultas Hukum Universitas Indonesia.

Pakpahan, Normin. 1998. Tatanan Hukum Ekonomi Pasar: Suatu Pendekatan Pembaruan Hukum untuk Pengembangan “Rule Based Ekonomi” di dalam Perekonomian Indonesia Menyonsong Abad 21. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Purba, Victor. 2000. Perkembangan dan Struktur Pasar Modal Indonesia Menuju era AFTA 2003. Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Hukum Universitas Indonesia.

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1997. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Cet. IX. Jakarta: Balai Pustaka.

Safitri, Indra. 1998. Transparansi, Independensi, dan Pengawasan Kejahatan Pasar

Modal, cet. 1. Jakarta: Go Global book & Publication Book Division.

Page 104: Pasar Modal Copy

Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.

97

Subekti. 1987. Hukum Perjanjian. Jakarta: Internusa.

Sumantoro. 1990 Pengantar Tentang Pasar Modal di Indonesia. Jakarta: Ghalia

Indonesia.

Surya, Indra, dkk. 2004. Aspek Hukum Pasar Modal Indonesia. Jakarta: Kencana.

Suryabrata, Sumadi. 2004. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada.

Suta, I Putu Gede Ary. 2000. Menuju Pasar Modal Modern. Jakarta: Yayasan Satria

Bakti.

Tjiptono dan Hendy. 2001. Pasar Modal Indonesia Pendekatan Tanya Jawab.

Jakarta: Salemba Empat.

Widjaja, Gunawan. 2005. Seri Hukum Bisnis: Efek Sebagai Benda. Jakarta: Raja

Grafindo Persada.

Winarno, Surachmad. 1982. Dasar dan Teknik Research (Pengantar Metodologi

Ilmiah). Bandung: Pn. Tarsito.

Makalah:

Sambutan Ketua Badan Pengawa Pasar Modal dalam rangka peluncuran buku pelaku dan peristiwa bersejarah pasar modal Indonesia di Panti Surya, Bali Room, Hotel Arya Duta, Jakarta, 29 Maret 1996.

Saragih, Freddy, Pelanggaran di Bidang Pasar Modal, makalah disampaikan pada

acara Lokakarya Pasar Modal, Jakarta, 24 Maret 1998.

Peraturan-peraturan:

Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep-49/PM/1996 tentang Pedoman Mengenai

Bentuk dan Isi Pernyataan Pendaftaran Perusahaan Publik.

Page 105: Pasar Modal Copy

Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.

98

Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep-51/PM/1996 tentang Pedoman Mengenai

Bentuk dan Isi Prospektus dalam Rangka Penawaran Umum.

Peraturan Bapepam No. X.K.1 lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-86/PM/1996 tanggal 24 Januari 1996 tentang Keterbukaan Informasi yang Harus Segera Diumumkan Kepada Publik.

PP No. 45 Tahun 1995 Tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal.

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal.

Prospektus:

Prospektus PT. Eterindo Wahanatama (EW), perusahaan bergerak dalam produk petro kimia, yang diterbitkan tanggal 17 April 1997 dalam rangka penawaran umum pada tanggal 24-28 April 1997.

Prospektus PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) tanggal 2 Oktober 1995.

Situs/website:

www.bapepam.go.id

www.idx.co.id

www.wikipedia.com