pasar modal copy
TRANSCRIPT
Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.
PASAR MODAL SEBAGAI SARANA PENDANAAN BAGI PERUSAHAAN DAN ALTERNATIF SARANA INVESTASI BAGI
MASYARAKAT (INVESTOR)
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara Untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum
H E N D R Y
060200334
DEPARTEMEN HUKUM KEPERDATAAN
PROGRAM KEKHUSUSAN HUKUM PERDATA BW
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2009
Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.
2
PASAR MODAL SEBAGAI SARANA PENDANAAN BAGI PERUSAHAAN DAN ALTERNATIF SARANA INVESTASI BAGI
MASYARAKAT (INVESTOR)
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara Untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum
H E N D R Y
060200334
DEPARTEMEN HUKUM KEPERDATAAN
PROGRAM KEKHUSUSAN HUKUM PERDATA BW
Disetujui Oleh:
Departemen Hukum Keperdataan
Ketua
(Prof. Dr. Tan Kamello SH. MS)
NIP. 131764556
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II
(Prof. Dr. Tan Kamello SH. MS) (Asmin Nasution SH. M.Hum)
NIP. 131764556 NIP. 131571771
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2009
Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.
3
KATA PENGANTAR
Syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
mengkaruniahi kesehatan dan kelapangan berpikir kepada penulis sehingga
akhirnya tulisan ilmiah dalam bentuk skripsi ini dapat diselesaikan.
Skripsi ini berjudul : “Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi
Perusahaan dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor)”.
Penulisan Skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi persyaratan dalam rangka
mencapai gelar Sarjana Hukum di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
Departemen Hukum Keperdataan.
Dalam proses penulisan skripsi ini, penulis telah banyak mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis menyampaikan
ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Runtung Sitepu, SH. M.Hum selaku Dekan Fakultas
Hukum USU.
2. Bapak Prof. Dr. Suhaidi, SH. M.Hum selaku Pembantu Dekan I Fakultas
Hukum USU.
3. Bapak Syafrudin Hasibuan, SH. MH selaku Pembantu Dekan II Fakultas
Hukum USU.
4. Bapak Muhammad Husni, SH. MH selaku Pembantu Dekan III Fakultas
Hukum USU.
5. Bapak Prof. Dr. Tan Kamello, SH. MS selaku Ketua Departemen Hukum
Keperdataan dan sekaligus sebagai Dosen Pembimbing I yang telah
Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.
4
banyak memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis selama proses
penulisan skripsi ini.
6. Bapak Asmin Nasution, SH. M.Hum selaku Dosen Pembimbing II yang
juga telah banyak membimbing dan mengarahkan penulis selama proses
penulisan skripsi ini.
7. Seluruh Dosen, staf administrasi, dan pegawai di Fakultas Hukum USU.
8. Rekan-rekan mahasiswa/i Fakultas Hukum USU yang tidak dapat penulis
sebutkan satu-persatu. Semoga persahabatan kita tetap abadi.
Demikianlah penulis sampaikan, kiranya skripsi ini dapat bermanfaat
untuk menambah dan memperluas cakrawala berpikier kita semua.
Medan, Juli 2009
Penulis,
Hendry
Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.
5
ABSTRAK
Undang-undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995 memberikan pengertian Pasar Modal yaitu: “Kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan Efek ”. Pasar Modal sebagai suatu kegiatan dalam penawaran umum dan perdagangan efek (saham) dari perusahaan publik adalah salah satu lembaga pembiayaan atau wadah untuk mencari dana bagi perusahaan dan alternatif sarana investasi bagi masyarakat (investor). Kehadiran pasar modal diharapkan bisa menjadi alternatif penghimpunan dana selain sistem perbankan dan juga memberikan pilihan investasi yang lebih beragam kepada masyarakat. Dalam kenyataan dan fakta yang terjadi di lapangan yang berkaitan dengan transaksi efek, banyak dijumpai berbagai masalah diantaranya bagaimana posisi hukum dari prospektus dalam menyajikan informasi yang mengandung fakta material, bagaimana penipuan, manipulasi pasar, dan insider trading yang dapat merugikan perusahaan dan investor, dan bagaimana perlindungan hukum terhadap investor di pasar modal. Semua masalah tersebut menjadi masalah yang kompleks dan rumit dalam kegiatan pasar modal, mengingat kegiatan pasar modal yang sifatnya sangat sensitif dengan spekulasi yang sangat riskan.
Metode penelitian yang dipergunakan adalah metode penelitian hukum yuridis normatif. Metode penelitian yuridis normatif digunakan dalam penelitian ini guna melakukan penelusuran terhadap norma-norma hukum yang terdapat dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang pasar modal.
Dalam kegiatan transaksi efek di pasar modal tidak ada satu pihakpun yang dapat menjual efek dalam penawaran umum, kecuali pembeli atau pemesan menayatakan dalam formulir pemesanan efek bahwa pembeli atau pemesan telah menerima atau memperoleh kesempatan untuk membaca prospektus berkenaan dengan efek yang bersangkutan sebelum atau pada saat pemesanan dilakukan. Prospektus sebagai sarana informasi bagi investor harus dapat memberikan data yang lengkap dari kondisi suatu perusahaan, tidak boleh hanya memuat data yang menonjolkan kelebihan perusahaan. Di samping itu, untuk menyelenggarakan pasar modal yang wajar, teratur, dan efisien dalam kenyataannya tidaklah mudah dan selalu menghadapi hambatan, diantaranya masih terdapat penipuan, manipulasi pasar, dan insider trading yang tentunya dapat merigukan emiten/perusahaan publik dan investor. Tentunya perlindungan hukum bagi investor merupakan hal yang sangat penting, Bapepam-LK harus dapat memberikan rasa aman dan kepastian hukum kepada investor sehingga investor dalam melakukan kegiatan di pasar modal tidak dibayangi oleh ketakukan berlebihan akan kerugian yang mungkin menimpanya.
Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.
6
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………...…………….……..…….…......1
B. Perumusan Masalah……………………………….…….......…...10
C. Tujuan dan Manfaat Penulisan………………………..….……....10
D. Keaslian Penulisan…………………………………….…………11
E. Tinjauan Kepustakaan………………………………………..…..11
F. Metode Penulisan…………………………………...………..…..19
G. Sistematika Penulisan…………………………………………….21
BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PASAR MODAL
A. Pengertian Pasar Modal……………………………..….…..…….23
B. Sejarah dan Perkembangan Pasar Modal…………………..….....27
C. Lembaga-lembaga di Pasar Modal…………………………..…...35
D. Manfaat Kehadiran Pasar Modal…………………...……..….…..43
BAB III TRANSPARANSI DALAM PASAR MODAL AGAR
TERCIPTANYA PASAR MODAL YANG WAJAR TERATUR
DAN EFISIEN
A. Arti Penting Transparansi………………………………….…….50
B. Manfaat Keterbukaan Informasi………………………….……...51
C. Kriteria Pasar Modal yang Wajar, Teratur, dan Efisien……..…...57
D. Hambatan dalam Menciptakan Pasar Modal yang Wajar, Teratur,
dan Efisien…………………………………………...…………...59
Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.
7
BAB IV BEBERAPA ASPEK HUKUM DALAM PENJUALAN SAHAM
DI PASAR MODAL
A. Posisi Hukum dari Prospektus dalam Menyajikan Fakta Material
Suatu Perusahaan………………………………………………...64
B. Penipuan, Manipulasi Pasar, dan Insider Trading yang Dapat
Merugikan Perusahaan dan Investor………..……………….…...74
C. Perlindungan Hukum Bagi Investor di Pasar
Modal……………...…………………………………...…..…….86
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan……………………..……………………………….93
B. Saran………...………………………...………………………...94
DAFTAR PUSTAKA
Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pasar modal adalah tempat perusahaan mencari dana segar untuk
mengingkatkan kegiatan bisnis sehingga dapat mencetak lebih banyak
keuntungan. Dana segar yang ada di pasar modal berasal dari masyarakat yang
disebut juga sebagai investor. Pasar modal merupakan sarana pendanaan bagi
perusahaan dan juga alternatif sarana investasi bagi masyarakat (investor). Para
investor melakukan berbagai teknik analisis dalam menentukan investasi di mana
semakin tinggi kemungkinan suatu perusahaan menghasilkan laba dan semakin
kecil risiko yang dihadapi maka semakin tinggi pula permintaan investor untuk
menanamkan modalnya di perusahaan tersebut.
Pada pasar modal pelakunya dapat berupa perseorangan maupun
organisasi/perusahaan. Investasi dalam pasar modal dilakukan dengan cara
menempatkan dana/uang ke dalam bentuk kepemilikan efek. Efek terdiri dari dua
macam bentuk yaitu:
1. Efek Bersifat Ekuitas (Equity Securities)
Efek bersifat ekuitas adalah efek yang memberikan hak dalam bentuk
equity, atau penyertaan modal kepada pemegang efeknya. Efek dalam
bentuk ekuitas merupakan suatu bentuk penyertaan dari investor yang
biasanya terwujud dalam bentuk penyertaan modal dalam bentuk saham
Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.
2
pada suatu perseroan terbatas. Ada dua macam efek bersifat ekuitas, yaitu
sebagai berikut:1
a) Saham
Saham merupakan bagian penyertaan dalam modal dasar suatu
perseroan terbatas atau PT. Investor atau pemegang saham adalah
pemilik efek bersifat ekuitas yang dikeluarkan emiten yang
menjadikannya sebagai pemilik perusahaan. Dalam saham,
penanaman dananya tidak terbatas dan jangka waktunya adalah
selama perusahaan tersebut masih beroperasi.
b) Unit Penyertaan
Unit penyertaan menurut ketentuan Pasal 1 angka 7 Undang-
Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal adalah ”unit
penyertaan adalah satuan ukuran yang menunjukkan bagian
kepentingan setiap pihak.”
Maksud kepentingan di atas adalah hak atau bagian ”kepemilikan
bersama” seorang pemegang unit penyertaan terhadap seluruh harta
kekayaan secara keseluruhan.
2. Efek bersifat utang (Debt Securities)
Sesuai dengan nama yang diberikan pada instrumen efek ini, yaitu efek
bersifat utang, pada dasarnya efek ini merupakan efek yang menerbitkan
kewajiban pembayaran sejumlah uang tertentu kepada kreditur/pemegang
efek tersebut. Secara umum dapat dikatakan bahwa penyertaan dalam
1 Gunawan Widjaja, Seri Hukum Bisnis: Efek Sebagai Benda (Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2005), hal. 49.
Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.
3
bentuk utang menjadikan pihak yang melakukan penyertaan tersebut
sebagau kreditur dari perusahaan yang menerbitkan surat utang tersebut.
Dalam konteks tersebut, kreditur/pemegang efek bersifat utang berhak atas
suatu jumlah bunga yang diperjanjikan sebelumnya, dengan atau tanpa
pembayaran sebagian maupun seluruh nilai penyertaan tersebut (pokok
piutang), dan seberapa jauh juga meliputi denda atau penalty ketika suatu
jumlah pembayaran kembali yang telah diperjanjikan tersebut tidak dapat
dibayar atau dipenuhi oleh perusahaan sebagaimana mestinya. Hal ini
menyebabkan penyertaan dalam bentuk utang sering kali disebut juga
dengan efek berpenghasilan tetap (fix income securities).
Obligasi merupakan bukti pengakuan utang atau pinjaman uang dari
masyarakat (public). Dengan demikian, berarti setiap pemegang obligasi
dapat dinamakan sebagai kreditur, namun demikian kreditur pemegang
obligasi ini tidaklah berdiri sendiri oleh karena masing-masing hanya
mewakili sepersekian dari utang pokok perusahaan dalam bentuk Global
Note. Masing-masing investor tidak dapat mewujudkan tuntutan sendiri-
sendiri, melainkan harus dilakukan bersama-sama yang diwakili oleh Wali
Amanat (Indenture Trustee). Obligasi ini dapat diperdagangkan di bursa
efek, dengan memiliki bunga sebagai penghasilan yang besarnya
cenderung tetap. Hal ini berbeda dengan saham yang bersifat fluktuatif.
Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.
4
Suatu obligasi dapat diterbitkan dengan tiga macam batasan waktu
berlakunya, yakni:2
1. Obligasi dengan jangka pendek;
2. Obligasi dengan jangka menengah;
3. Obligasi dengan jangka panjang.
Bentuk yang paling umum dalam investasi di pasar modal adalah saham
dan obligasi. Saham dan obligasi dapat berubah-ubah nilainya karena dipengaruhi
oleh banyak faktor.
Pembangunan suatu negara memerlukan adanya suatu dana investasi
dalam jumlah yang besar. Dalam pelaksanaanya diupayakan dengan kemampuan
sendiri selain dengan memanfaatkan sumber lainnya sebagai dana pendukung.
Sumber lainnya tersebut tidak dapat diandalkan untuk modal utama
pembangunan. Oleh sebab itu diperlukan adanya suatu usaha untuk mengarahkan
pendapatan dalam negeri yang berupa tabungan masyarakat, tabungan pemerintah
dan pendapatan devisa negara.
Pada negara berkembang, tingkat tabungan masyarakatnya masih rendah
dikarenakan lebih besarnya pengeluaran dari pada pemasukannya, sehingga dana
untuk investasi tidak mencukupi.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, negara-negara berkembang
menggunakan fasilitas pinjaman luar negeri. Dalam era pembangunan seperti ini
tabungan masyarakat diarahkan untuk sektor-sektor yang produktif sehingga
2 Indra Surya, Aspek Hukum Pasar Modal Indonesia (Jakarta: Prenada Media, 2004),
hal.182.
Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.
5
lembaga perbankan maupun nonperbankan dituntut untuk bekerja keras dalam
meningkatkan penarikan dana masyarakat.
Pasar modal merupakan instrumen yang penting dalam perekonomian
modern. Pasar modal dianggap sebagai salah satu sarana efektif untuk
mempercepat pembangunan suatu negara karena proses pembentukan modal jelas
memegang peranan yang penting dalam pengembangan suatu ekonomi. Tidak
semua kegiatan Ekonomi mampu memenuhi kebutuhan investasinya dari
tabungan sendiri. Hal ini dimungkinkan karena pasar modal merupakan wahana
yang dapat menggalang pengerahan dana jangka panjang dari masyarakat untuk
disalurkan ke sektor-sektor produktif. Apabila pengerahan dana masyarakat
melalui lembaga-lembaga keuangan maupun pasar modal sudah dapat berjalan
dengan baik, maka dana pembangunan yang bersumber dari luar negeri dapat
dikurangi.
Dalam usaha peningkatan modal perusahaan dengan menarik dana dari
luar perusahaan akan memperhatikan masalah jumlah dana dan jangka waktu
untuk memperolehnya. Di samping itu, jenis dana yang ditarik juga harus
dipertimbangkan. Apakah dana yang ditarik itu pinjaman atau modal sendiri.
Pasar modal adalah salah satu alternatif yang dapat dimanfaatkan perusahaan
untuk memenuhi kebutuhan dananya. Walaupun telah ada lembaga perbankan,
tapi pinjaman dana yang diberikan sifatnya terbatas dan disamping itu juga
membutuhkan jaminan aset. Lahirnya lembaga perbankan memang lebih dahulu
dari lembaga keuangan lainnya (pasar modal). Jasa-jasa perbankan memang lebih
dahulu dalam membangun perekonomian negara. Sejalan dengan eksistensi yang
Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.
6
diakui dan dimanfaatkan oleh masyarakat dan pemerintah, dana perbankan
meningkat dalam setiap tahunnya. Baik perbankan maupun pasar modal,
keduanya adalah lembaga-lembaga yang bahu-membahu, oleh karena itu negara
yang telah berkembang mengusahakan kehadiran pasar modal. Pasar modal
menjadi petunjuk bagaimana pengusaha dan investor berinteraksi dalam kegiatan
ekonomi. Pengusaha yang diwakili oleh perusahaan mencari modal dengan masuk
ke pasar modal. Pasar modal telah menjadi ukuran berkembang dan menurunnya
perekonomian suatu masyarakat. Kegiatan dalam pasar modal ditunjukkan oleh
indeks yang setiap hari mengukur aktivitas ekonomi suatu negara secara
keseluruhan.
Pada dasarnya, pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk
berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik
dalam bentuk utang maupun modal sendiri. Kalau pasar modal merupakan pasar
untuk surat berharga jangka panjang, maka pasar uang (money market) pada sisi
yang lain merupakan pasar surat berharga jangka pendek. Baik pasar modal
maupun pasar uang merupakan bagian dari pasar keuangan (financial market).
Jika di pasar modal diperjualbelikan instrumen keuangan seperti saham,
obligasi, waran, right, obligasi konvertibel dan berbagai produk turunan
(derivatif) seperti opsi, maka di pasar uang diperjualbelikan antara lain Sertifikat
Bank Indonesia (SBI), Surat Berharga Pasar Uang (SPBU), Commercial Paper,
Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.
7
promissory Notes, Call Money, Repruchase Agreement, Banker’s Acceptance,
Treasury Bills, dan lain-lain.3
Berlangsungnya fungsi pasar modal adalah meningkatkan dan
menghubungkan aliran dana jangka panjang dengan “kriteria pasarnya” secara
efisien yang akan menunjang pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal memberikan
pengertian Pasar Modal yang lebih spesifik yaitu: “Kegiatan yang bersangkutan
dengan Penawaran Umum dan perdagangan Efek, Perusahaan Publik yang
berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang
berkaitan dengan Efek ”.
4
Pasar modal ini menjadi pertemuan antara penjual dan pembeli saham,
yaitu pada pasar perdana (primary market) maupun pada pasar sekunder transaksi
saham yang dilakukan pada Bursa Efek (Stock Exchange), karena Bursa Efek
adalah pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem atau sarana untuk
mempertemukan penawaran jual beli efek pihak-pihak lain dengan tujuan
memperdagangkan saham di antara mereka.
5
Salah satu mata rantai terpenting dalam industri sekuritas adalah kegiatan
perdagangan atas instrumen-instrumen yang telah diterbitkan oleh perusahaan
yang mengeluarkan efek atau emiten. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995
tentang Pasar Modal menyebutkan bahwa efek adalah surat berharga, yaitu surat
pengakuan utang, surat berharga komersial, saham, obligasi tanda bukti utang,
3 Tjiptono & Hendy, Pasar Modal Indonesia Pendekatan Tanya Jawab, (Jakarta:
Salemba Empat, 2001), hal. 2. 4 Panji Anoraga & Piji Pakarti, Pengantar Pasar Modal, (Jakarta: Rineka Cipta,2006),
hal. 5. 5 Pasal 1 angka 4 Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal.
Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.
8
Unit Penyertaan kontrak investasi kolektif, kontrak berjangka atas Efek, dan
setiap derivatif dari Efek.
Perdagangan efek menjadi suatu mata rantai penting, karena tidak semua
orang bermaksud untuk memegang efek tersebut selamanya. Seseorang yang
memegang efek pada saat ini mungkin mempunyai kebutuhan besok hari, dan
karena tidak ada sumber dana lain untuk mencukupi kebutuhan tersebut, maka
efek yang dipegangnya menjadi alternatif untuk mendapatkan dana guna
memenuhi kebutuhan tersebut. Di lain pihak, seorang yang mempunyai efek
sedang tidak membutuhkan uang untuk memenuhi kebutuhannya, tetapi karena
merasa harga efek tersebut tidak akan naik lagi maka ia memutuskan untuk
menjualnya sehingga ia dapat mencari efek lain, atau sarana investasi lain yang
dianggapnya mempunyai kemugkinan untuk memberikan keuntungan. Karena
kebutuhan untuk menjual dan membeli inilah, maka dibutuhkan sarana atau
tempat untuk memperdagangkan efek. Dengan adanya sarana tersebut aktivitas
menjual dan membeli menjadi lebih cepat berlangsung. Pembeli tidak harus
dengan susah payah mencari efek yang akan dibelinya.6
Berdasarkan kebutuhan dalam ilustrasi di atas maka muncullah kebutuhan
akan sarana atau pasar untuk memperdagangkan efek, atau biasa dikenal dengan
bursa efek. Bursa efek lahir sebagai menifestasi dari pasar modal, di tempat inilah
perusahaan dapat menjual efeknya dan masyarakat (investor) dapat melakukan
spekulasi investasi. Di Indonesia dulu terdapat dua bursa efek, yaitu Bursa Efek
Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES). Namun mulai 30 November 2007
6 Hamud M. Balfas, Hukum Pasar Modal Indonesia, (Jakarta: Tata Nusa, 2006), hal.
373.
Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.
9
BEJ dan BES merger menjadi Bursa Efek Indonesia atau sering disebut sebagai
BEI. BEI mulai aktif beroperasi sejak 1 Desember 2007. Oleh Karena itu di
Indonesia saat ini hanya terdapat satu bursa efek yaitu Bursa Efek Indonesia.
Yang dapat menjadi pemegang saham Bursa Efek adalah Perusahaan Efek yang
telah memperoleh izin usaha sebagai Perantara Pedagang Efek.
Bursa efek hadir dalam bentuk jaringan komputer yang berhubungan satu
dengan yang lainnya membentuk sebuah pasar, yang memungkinkan para
pelakunya bertransaksi seperti layaknya bursa yang hadir secara fisik seperti
sebuah pasar tradisional.7 Dalam penjelasan atas Pasal 6 Undang-Undang Nomor
8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, antara lain disebutkan bahwa “kegiatan bursa
efek pada dasarnya adalah menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan atau
sarana perdagangan efek bagi anggotanya”.8
7 Ibid, hal. 376. 8 Bunyi Lengkap dari penjelasan atas Pasal 6 UUPM adalah: “Kegiatan Bursa Efek pada
dasarnya adalah menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan atau sarana perdagangan efek bagi para anggotanya. Mengingat perdagangan dimaksud menyangkut dana masyarakat yang diinvestasikan dalam efek, perdagangan tersebut harus dilaksanakan secara teratur, wajar dan efisien. Oleh karena itu, penyelenggaraan kegiatan Bursa Efek hanya dapat dilaksanakan setelah memperoleh izin usaha dari BAPEPAM.”
Pasar Modal sebagai suatu kegiatan dalam penawaran umum dan
perdagangan efek (saham) dari perusahaan publik adalah salah satu lembaga
pembiayaan atau wadah untuk mencari dana bagi perusahaan dan alternatif sarana
investasi bagi masyarakat (investor).
Berdasarkan hal tersebut maka penulis tertarik untuk membuat penulisan
ilmiah dengan judul Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi
Perusahaan dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor).
Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.
10
B. Perumusan Masalah
1. Bagaimana posisi hukum prospektus dalam menyajikan informasi yang
mengandung fakta material?
2. Bagaimana penipuan, manipulasi pasar, dan insider trading yang dapat
merugikan perusahaan dan investor?
3. Bagaimana perlindungan hukum terhadap investor di pasar modal?
C. Tujuan dan Manfaat Penulisan
Adapun tujuan pembahasan dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui posisi hukum prospektus dalam menyajikan informasi yang
mengandung fakta material.
2. Untuk mengetahui penipuan, manipulasi pasar, dan insider trading yang dapat
merugikan perusahaan dan investor.
3. Untuk mengetahui perlindungan hukum terhadap investor di pasar modal.
Manfaat penulisan yang dapat dikutip dari skripsi ini antara lain:
1. Menambah wawasan pembaca mengenai aspek hukum yang berkaitan dengan
transaksi saham di pasar modal, informasi yang mengandung fakta material,
praktik-praktik yang merugikan emiten dan investor, serta perlindungan
hukum terhadap investor.
2. Memberikan wawasan kepada pembaca mengenai prinsip keterbukaan di
pasar modal, dimana dalam pasar modal keterbukaan informasi menjadi hal
yang mutlak diperlukan untuk menciptakan pasar modal yang sehat,
transparan, dan efisien.
Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.
11
3. Memberikan informasi mengenai pasar modal pada umumnya, sejarah dan
perkembangan pasar modal, lembaga-lembaga pasar modal, dan manfaat
kehadiran pasar modal.
D. Keaslian Penulisan
Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan dan Alternatif
Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor) yang diangkat menjadi judul skripsi
ini merupakan hasil karya yang ditulis secara objektif, ilmiah, melalui pemikiran
referensi, dari buku-buku, dan sarana lain yang dapat memberikan informasi yang
akurat. Skripsi ini juga bukan merupakan jiplakan atau merupakan judul yang
sudah pernah diangkat sebelumnya oleh orang lain.
E. Tinjauan Kepustakaan
A. Penentuan fakta material yang terdapat dalam prospektus
Masalah yang muncul dalam pelaksanaan prinsip keterbukaan pada
perdagangan saham di pasar perdana adalah terpusat dalam penyampaian
informasi penawaran umum melalui prospektus, dan selanjutnya adalah berkenaan
dengan pengaturan hukum mengenai prospektus. Prospektus dilarang memuat
keterangan yang tidak benar tentang fakta material. Begitupun tuntutan yang
berkaitan dengan keakuratan informasi prospektus masih tetap mucul.
Alasan tuntutan adalah karena sulitnya memperoleh informasi dalam
prospektus yang mengandung nilai akurat yang tinggi. Investor sebelum
mengambil keputusan investasi harus memperhatikan hal-hal yang berkaitan
Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.
12
dengan informasi emiten yang terdapat dalam prospektus. Sebenarnya tuntutan
atas ketidakakuratan informasi dalam prospektus tidak perlu terjadi, bila
pembuatan prospektus dilakukan sesuai dengan Pasal 81 ayat (1) Undang-Undang
Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. Oleh karena ketentuan tersebut telah
menetapkan prospektus harus memuat keterangan yang benar tentang fakta
material.
Prospektus yang menggambarkan fakta material yang benar sangat penting
bagi investor. Menurut Edward G. Eisert, prospektus bertujuan untuk
menyediakan informasi penting tentang perusahaan yang melakukan pendaftaran.
Penyediaan informasi yang demikian itu membantu para investor dalam membuat
keputusan untuk membeli atau tidak membeli saham yang ditawarkan.9
Para investor, baik investor profesional dan investor institusional selalu
aktif mengumpulkan berbagai informasi dan memanfaatkannya untuk memahami
Prinsip keterbukaan menjadi inti persoalan di pasar modal dan sekaligus
merupakan jiwa pasar modal itu sendiri. Keterbukaan tentang fakta material
sebagai jiwa pasar modal didasarkan pada keberadaan prinsip keterbukaan yang
memungkinkan tersedianya bahan pertimbangan bagi investor, sehingga investor
maupun calon investor secara rasional dapat mengambil keputusan untuk
melakukan pembelian atau penjualan saham. Karena prinsip keterbukaan
merupakan jiwa pasar modal itu sendiri, maka perlu dilakukan pengkajian
mendalam tentang pelaksanaan prinsip keterbukaan dan penentuan fakta material
di Indonesia.
9 Bismar Nasution, Keterbukaan Dalam Pasar Modal, (Jakarta: Program Pasca Sarjana
Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2001), hal. 133.
Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.
13
harga-harga saham yang ditawarkan dalam pasar perdana maupun pasar sekunder.
Informasi yang dikumpulkan adalah informasi yang mengandung fakta material.
Pasal 1 butir 7 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar modal
menyatakan informasi atau fakta material adalah informasi atau fakta penting dan
relevan mengenai peristiwa, kejadian, atau fakta yang dapat mempengaruhi harga
efek pada bursa efek atau keputusan pemodal, calon pemodal, atau pihak lain
yang berkepentingan atas informasi atau fakta tersebut.
Peraturan pelaksanaan prinsip keterbukaan di pasar modal Indonesia telah
memuat ketentuan-ketentuan mengenai larangan perbuatan menyesatkan, baik
dalam prospektus maupun dalam pengumuman di media massa yang berhubungan
dengan suatu penawaran umum. Pengungkapan informasi tentang fakta material
secara akurat dan penuh kepercayaan dapat diperkirakan dapat merealisasikan
tujuan prinsip keterbukaan dan mengantisipasi timbulnya pernyataan yang
menyesatkan (misleading) bagi investor.
B. Pengertian istilah kejahatan bisnis
Pengertian istilah kejahatan bisnis mengandung makna filosofis, yuridis,
dan sosiologis yang patut dicermati sebelum melangkah lebih jauh ke dalam
kehidupan transaksi bisnis baik nasional, regional, maupun internasional.
Secara filosofis, pengertian istilah tersebut mengandung makna bahwa
telah terjadi perubahan nilai-nilai (values) dalam masyarakat ketika suatu aktivitas
bisnis dioperasikan sedemikian rupa sehingga sangat merugikan kepentingan
masyarakat luas, seperti kegiatan penanaman modal dalam sector-sektor swasta
Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.
14
yang padat karya atau kegiatan pasar modal yang pemegang sahamnya adalah
masyarakat luas. Perubahan nilai tersebut adalah bahwa kalangan pebisnis sudah
kurang atau tidak menghargai lagi kejujuran (honesty) dalam kegiatan bisnis
nasional dan internasional demi untuk mencapai tujuan memperoleh keuntungan
sebesar-besarnya. Bahkan sering etika berbisnis yang sehat dikesampingkan dan
tindakan merugikan sesama rekan pelaku bisnis merupakan hal yang biasa sebagai
alat untuk mencapai tujuan.
Dalam konteks tersebut maka pelanggaran-pelanggaran dalam kegiatan
bisnis sudah mencapai tingkat yang sangat mengkhawatirkan, sementara
perangkat hukum untuk menemukan pelakunya dan menghukumnya sudah tidak
memadai lagi. Secara singkat dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam kegiatan
bisnis sudah tidak dapat ditemukan ketertiban dan kepastian hukum, oleh karena
itu para pelaku bisnis yang beritikad baik tidak mungkin lagi dapat menemukan
keadilan. Konsekuensi logis dari keadaan dan masalah hukum tersebut adalah
diperlukan perangkat hukum lain yaitu hukum pidana untuk membantu
menciptakan ketertiban dan kepastian hukum serta untuk menemukan keadilan
bagi para pelaku yang beritikad baik dan telah dirugikan.
Secara yuridis, pengertian istilah kejahatan bisnis menunjukkan bahwa
terdapat dua sisi dari satu mata uang, yaitu di satu sisi terdapat aspek hukum
perdata, dan sisi lain terdapat aspek hukum pidana. Kedua aspek hukum tersebut
memiliki dua tujuan yang berbeda dan memiliki sifat atau karakteristik yang juga
bertentangan satu sama lain. Aspek hukum perdata lebih mementingkan
perdamaian diantara para pihak sehingga sifat regulasi lebih mengemuka,
Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.
15
sedangkan aspek hukum pidana lebih mementingkan melindungi kepentingan
umum atau masyarakat luas atau negara, sehingga sifat memaksa lebih
mengemuka dibandingkan sifat regulasi. Aspek hukum pidana lebih
mendahulukan sikap negara terhadap pelaku kejahatan bisnis agar dapat dipidana
daripada kepentingan untuk melindungi korban kejahatan. Tujuan yang hendak
dicapai dengan dengan sifat regulasi adalah membuat jera salah satu pihak yaitu
pihak yang telah menimbulkan kerugian atau kerusakan. Masalah kedua yang
muncul dari sisi yuridis dari pengertian istilah tersebut di atas adalah, bahwa
fungsi hukum pidana yang bersifat sebagai upaya terakhir untuk mencapai
ketertiban dan kepastian hukum guna menemukan keadilan, telah beralih fungsi
menjadi cara utama untuk mencapai ketertiban dan kepastian hukum serta
menemukan keadilan dalam aktivitas bisnis. Dalam konteks perubahan fungsi
tersebut, maka pelaku bisnis akan berusaha untuk menghadirkan kejujuran
(honesty) dan kepercayaan (trust).10
10 Agus Kretarto, Investor Relations: Pemasaran dan Komunikasi Keuangan Perusahaan
Berbasis Kepatuhan, (Jakarta: Grafitti Pers, 2001), 2001, hal. 21.
Diantara kedua aspek hukum sebagaimana telah diuraikan diatas, masih
terdapat aspek hukum administratif dalam kejahatan bisnis. Aspek hukum
administratif dalam kejahatan bisnis adalah dalam wujud tindakan administrative
yang ditujukan terhadap pelaku bisnis yang melakukan pelanggaran ketentuan
perundang-undangan di bidang keuangan. Tindakan administratif di bidang
keuangan merupakan tindakan pencegahan dan bersifat sementara sebelum sanksi
keperdataan sanksi pidana diterapkan.
Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.
16
Berdasarkan uraian di atas maka terhadap kejahatan bisnis (business
crime) sesuai dengan peraturan perundang-undangan dalam bidang keuangan
dapat diterapkan tiga macam sanksi, yaitu sanksi administratif, sanksi
keperdataan, dan sanksi pidana. Perlakuan terhadap tiga macam sanksi tersebut
tidak selamanya mencerminkan asas kepastian hukum dan keadilan karena sering
terjadi dalam penerapannya dianggap kurang proporsional dan kurang akurat.
Secara sosiologis, pengertian kejahatan bisnis telah menunjukkan keadaan
nyata yang telah terjadi dalam aktivitas dunia bisnis, tetapi di sisi lain
menunjukkan pula bahwa kegiatan bisnis sudah tidak ada lagi keramahan
(unfriendly business atmosphere) atau seakan-akan sudah tidak ada lagi yang
dapat dipercaya diantara para pelaku bisnis. Kegiatan bisnis seharusnya berjalan
secara sehat sekalipun sifatnya yang sangat kompetitif. Pengertian istilah
kejahatan bisnis sesungguhnya merupakan hasil kepanikan para pelaku bisnis
yang melihat kegiatan bisnis sudah menyimpang jauh dari tujuan dan cita-cita
semula yaitu menumbuhkan kepercayaan dan kejujuran dalam memperoleh
keuntungan. Semakin kompleks karakteristik pasar maka semakin kompleks juga
masalah hukum yang harus dihadapinya. Secara sosiologis, pengertian kejahatan
bisnis di atas menunjukkan pula tuntutan dari para pelaku bisnis yang beritikad
baik untuk mencegah dan mengatasi keadaan bisnis yang tercela sehingga dapat
memulihkan kenyamanan dalam transaksi bisnis. Apabila sifat regulasi dari
undang-undang tersebut sudah tidak ditaati oleh para pelaku bisnis maka hukum
pidana berfungsi sebagai pengganti hukum perdata, sekalipun di dalam peraturan
perundang-undangan tersebut dinyatakan sanksi administratif harus didahulukan
Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.
17
dari sanksi keperdataan maupun kepidanaan. Dalam konteks karakteristik kegiatan
bisnis yang semakin heterogen dan kompleks tersebut maka hukum perdata tidak
lagi dapat berperan sendiri untuk mencegah atau mengatasi masalah-masalah
hukum yang akan terjadi atau telah terjadi dalam kegiatan bisnis tersebut sehingga
peranan hukum pidana sangat diperlukan secara optimal.
C. Perlindungan investor di pasar modal
Hak-hak investor sebagai pemegang saham perusahaan harus dilindungi
menurut prinsip good corporate governance yang disusun oleh Organization for
Economic Cooperation and Development (OECD) yaitu:
1. Hak-hak dasar pemegang saham meliputi hak untuk memastikan metode
registrasi saham yang dimiliki, memindahtangankan saham-sahamnya,
memperoleh informasi perusahaan secara teratur dan tepat waktu,
berpartisipasi dan memberikan suara dalam Rapat Umum Pemegang
Saham (RUPS), memilih anggota komisaris dan direksi, serta memperoleh
bagian keuntungan perusahaan;
2. Para pemegang saham mempunyai hak untuk berpartisipasi, memperoleh
informasi yang cukup, mengambil keputusan yang berhubungan dengan
perubahan-perubahan fundamental perusahaan, seperti perubahan
anggaran dasar perusahaan, otorisasi untuk penambahan saham, transaksi-
transaksi luar biasa yang mempengaruhi hasil penjualan perusahaan;
3. Para pemegang saham harus memiliki kesempatan untuk berpartisipasi
secara efektif dan memberikan suara dalam RUPS serta harus diberi
Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.
18
informasi tentang aturan-aturan termasuk prosedur pemberian suara dalam
pelaksanaan RUPS, yaitu:
a) Para Pemegang saham harus diberikan informasi yang cukup dan
tepat waktu mengenai tanggal, tempat, dan agenda setiap rapat,
serta informasi yang lengkap dan tepat waktu mengenai masalah-
masalah yang akan diputuskan dalam rapat;
b) Kesempatan harus diberikan kepada para pemegang saham untuk
bertanya kepada dewan direksi dan komisaris serta untuk
mengusulkan agenda rapar dengan batasan-batasan yang layak;
c) Para pemegang saham harus dapat memberikan suara, baik dengan
menghadiri rapat maupun tanpa menghadiri rapat, dan pengaruh
yang sama harus diberikan atas suara yang disampaikan, baik
dengan maupun tanpa menghadiri rapat;
4. Struktur permodalan dan pengaturannya yang memungkinkan pemegang
saham tertentu mendapatkan suatu tingkat pengendalian yang tidak
seimbang dengan kepemilikan sahamnya harus diungkapkan;
5. Pasar untuk pengendalian perusahaan harus dimungkinkan untuk berfungsi
secara efisien dan transparan.
a) Peraturan-peraturan dan prosedur-prosedur pelaksanaan untuk
mendapatkan pengendalian perusahaan di pasar modal, serta
transaksi-transaksi luar biasa seperti merger dan penjualan aktiva-
aktiva perusahaan dalam jumlah besar harus diungkapkan dengan
jelas sehingga para investor memahami hak-haknya dan dapat
Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.
19
mengambil sikap. Transaksi harus berjalan dengan harga yang
transparan dan dengan kondisi yang wajar sehingga melindungi
hak-hak semua pemegang saham;
b) Perangkat anti pengambilalihantidak boleh digunakan untuk
melindungi manajemen dari pertanggungjawaban;
6. Para pemegang saham, termasuk investor institusi, harus
mempertimbangkan biaya dan manfaat pelaksanaan hak-haknya.
F. Metode Penulisan
Metode penulisan yang dipergunakan dalam penulisan skripsi ini adalah
metode yuridis normatif. Metode penulisan yuridis normatif dipergunakan dalam
penulisan ini guna melakukan penelusuran terhadap norma-norma hukum yang
terdapat dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku di pasar modal, serta
untuk memperoleh data maupun keterangan yang terdapat dalam berbagai
literature di perpustakaan, jurnal hasil penelitian, majalah, situs internet, dan
sebagainya.11
Langkah pertama dilakukan pada penelitian hukum normatif yang
didasarkan pada bahan hukum sekunder yaitu inventarisasi peraturan-peraturan
yang berkaitan dengan analisa hukum perdata khususnya terhadap persoalan yang
berkaitan dengan kegiatan pasar modal berdasarkan UU No. 8 Tahun 1995
tentang Pasar Modal. Selain itu dipergunakan juga bahan-bahan tulisan yang
11 Winarno Surachmad, Dasar dan Teknik Research (Pengantar Metodologi Ilmiah),
(Bandung: Pn.Tarsito, 1982), hal. 131.
Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.
20
berkaitan dengan persoalan pasar modal. Penelitian bertujuan untuk menemukan
landasan hukum yang jelas dalam kegiatan yang terjadi di pasar modal.
Data penelitian ini dikumpulkan melalui penelusuran kepustakaan (library
research) untuk memperoleh bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, serta
bahan hukum tertier.12
Bahan hukum primer dapat berupa peraturan perundang-undangan dari
negara lain yang berkaitan dengan kegiatan di pasar modal. Demikian pula
putusan pengadilan di Indonesia untuk melihat aplikasi peraturan perundang-
undangan di bidang pasar modal.
13
Bahan hukum sekunder dapat berupa karya ilmiah, berupa buku-buku,
laporan penelitian, jurnal ilmiah, dan sebagainya. Termasuk dalam hal ini,
pendapat para ahli yang dikemukakan dalam seminar, konferensi nasional maupun
internasional yang berkaitan dengan pokok permasalahan dalam skripsi ini.
14
Bahan hukum tertier terdiri dari bahan yang memberikan petunjuk maupun
penjelasan terhadap bahan hukum primer dan sekunder, misalnya kamus,
ensiklopedia, dan sebagainya.
15
Penarikan kesimpulan terhadap data yang berhasil dikumpulkan dilakukan
dengan mempergunakan metode penarikan kesimpulan secara deduktif maupun
induktif, sehingga akan dapat diperoleh jawaban terhadap permasalahan yang
telah disusun.
16
12 Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004),
hal. 39. 13 Ibid. 14 Ibid. 15 Ibid, hal. 40. 16 Winarno Surachmad, Op. cit, hal. 151.
Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.
21
G. Sistematika Penulisan
Penulisan Skripsi ini dibagi atas 5 (lima) bab, dimana masing-masing bab
dibagi atas beberapa sub bab. Urutan bab tersebut tersusun secara sistematik dan
saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Uraian singkat atas bab-bab dan sub–
sub bab tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Bab Pertama, merupakan bab pendahuluan yang menguraikan tentang: latar
belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penulisan, keaslian
penulisan, tinjauan pustaka, metode penulisan, dan sitematika penulisan.
2. Bab Kedua, merupakan bab yang berisi gambaran umum tentang pasar modal,
bab ini terdiri dari beberapa sub bab seperti: pengertian pasar modal, sejarah
dan perkembangan pasar modal, lembaga-lembaga pasar modal, dan manfaat
kehadiran pasar modal.
3. Bab Ketiga, merupakan bab yang menguraikan tentang transparansi dalam
pasar modal agar terciptanya pasar modal yang wajar, teratur, dan efisien, bab
ini terdiri atas beberapa sub bab seperti: arti penting transparansi, manfaat
keterbukaan informasi, kriteria pasar modal yang wajar, teratur, dan efisien.
4. Bab Keempat, merupakan bab yang menjelaskan tentang beberapa aspek
hukum dalam penjualan saham di pasar modal, bab ini terdiri atas beberapa
sub bab seperti: posisi hukum prospektus dalam menyajikan fakta material
suatu perusahaan, penipuan, manipulasi pasar, dan insider trading yang dapat
merugikan perusahaan dan investor, serta perlindungan hukum terhadap
investor di pasar modal.
Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.
22
5. Bab Kelima, merupakan bab kesimpulan dan saran yang berisi tentang:
kesimpulan terhadap penulisan skripsi dan saran-saran terhadap transaksi
saham di pasar modal.
Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.
BAB II
TINJAUAN UMUM TENTANG PASAR MODAL
A. Pengertian Pasar Modal
Pengertian pasar modal sebagaimana pasar pada umumnya yaitu
merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli, yang diperjualbelikan di sini
adalah modal/dana antara pembeli modal/dana dengan penjual modal/dana.
Pembeli dana/modal adalah mereka baik perorangan maupun
kelembagaan/badan usaha yang menyisihkan kelebihan dana/uangnya untuk usaha
yang bersifat produktif. Sedangkan penjual modal/dana adalah perusahaan yang
memerlukan dana atau tambahan modal untuk keperluan usahanya.
Dalam kenyataannya pasar modal itu atau dikenal sebagai bursa efek atau
dalam bahasa inggris disebut Securities Exchange atau Stock Market, seperti
tampak dalam istilahnya berbeda, namun pada intinya sama yaitu merupakan
tempat bertemunya penjual dana dan pembeli dana yang dipasar modal atau bursa
tersebut diperantai oleh para anggota bursa selaku pedagang perantara
perdagangan efek untuk melakukan transaksi jual-beli. Lembaga ini sebagai
penunjang pasar modal, yaitu merupakan tempat untuk melakukan transaksi efek.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian pasar modal adalah
“Seluruh kegiatan yang mempertemukan penawaran dan permintaan atau
merupakan aktivitas yang memperjualbelikan surat-surat berharga“.17
17 Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,
Op. cit.hal. 1032.
Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.
24
Menurut Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal,
“Pasar Modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan
perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang
diterbitkannya, serta lembaga dan profesi dengan efek”.18
Pasar modal adalah pelengkap di sektor keuangan terhadap dua lembaga
lainnya yaitu Bank dan lembaga pembiayaan, pasar modal memberikan jasanya
yaitu menjembatani hubungan antara pemilik modal dalam hal ini disebut sebagai
pemodal (investor) dengan peminjaman dana dalam hal ini disebut dengan nama
emiten (perusahaan yang go public). Para pemodal meminta instrumen pasar
modal untuk keperluan investasi portofolio sehingga pada akhirnya dapat
memaksimumkan penghasilan.
19
Instrumen pasar modal ini terbagi atas dua kelompok besar yaitu
instrumen pemilik (equity) seperti saham dan instrumen utang (obligasi/bond)
seperti obligasi perusahaan, obligasi langganan, obligasi yang dapat dikonversikan
dengan menjadi saham dan sebagainya.
20
U Tan Wai dan Hugh T.Patrick dalam sebuah makalah IMF menyebutkan 3 pengertian tentang pasar modal sebagai berikut:
21
1. Definisi dalam arti luas
Pasar modal adalah suatu sistem keuangan yang terorganisasi,termasuk bank-bank komersial dan semua perantara di bidang keuangan serta surat-surat berharga jangka panjang dan jangka pendek.
2. Definisi dalam arti menengah Pasar modal adalah semua pasar yang terorganisasi dan lembaga-lembaga yang memperdagangkan warkat-warkat kredit (biasanya yang berjangka waktu lebih dari satu tahun) termasuk saham-saham, obligasi, pinjaman berjangka, hipotek dan tabungan, serta deposito berjangka.
3. Defenisi dalam arti sempit
18 Pasal 1 angka 13Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. 19 Pandji Anoraga & Piji Pakarti, Op. cit. 20 Ibid, hal. 6. 21 Ibid, hal. 8.
Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.
25
Pasar modal adalah pasar terorganisasi yang memperdagangkan saham-saham dan obligasi dengan memakai jasa makelar, komisioner, dan underwriter.
Dengan adanya pasar modal, maka perusahaan-perusahaan akan lebih
mudah memperoleh dana sehingga kegiatan ekonomi diberbagai sektor dapat
ditingkatkan. Terjadinya peningkatan kegiatan ekonomi akan menciptakan dan
mengembangkan lapangan kerja yang luas, dengan sendirinya dapat menyerap
tenaga kerja dalam jumlah besar sehingga secara langsung dapat berpengaruh
dalam mengurangi jumlah pengangguran.
Setelah mengetahui pengertian pasar modal secara definitif, maka terdapat
beberapa klasifikasi daripada karateristik pasar modal yakni sebagai berikut:22
1. Dari sudut pandang para pemakai dana, terdapat berbagai pihak terlibat di
dalam kegiatan pasar modal. Dengan adanya dana yang tersedia bagi pihak-
pihak yang membutuhkannya, maka berbagai instrumen menjembatani antara
mereka yang membutuhkan dana dengan para penanam modal (investor).
2. Dari sudut pandang jenis instrumen yang ditawarkan melalui pasar modal,
yakni apakah intrumen merupakan utang jangka panjang atau menengah atas
instrumen modal perusahaan (equity).
3. Dari sudut jatuh temponya instrumen yang diperdagangkan di pasar modal.
Sebagaimana diketahui, transaksi surat-surat berharga yang telah jatuh
temponya dalam waktu kurang dari satu tahun dilakukan dalam pasar uang
(money market) atau pasar dana-dana jangka pendek (short term market),
sehingga bagi dana-dana jangka menengah (intermediated term fund) dan
22 Ibid, hal 9.
Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.
26
jangka panjang (long term fund), perdagangannya dilakukan di dalam pasar
modal.
4. Dari sudut pandang sentralisasi. Sebagaimana diketahui,bahwa ruang lingkup
suatu pasar modal ternyata mencakup permasalahan yang cukup luas dan
tersebar. Suatu pasar modal adalah saraaana bagi dunia perbankan dan
asuransi guna meminjamkan dana-dananya yang menganggur, sarana untuk
memperjual belikan saham atau obligasi suatu perusahaan,sarana investasi
bagi pemodal kecil seperti perorangan,rumah tangga dan sebagainya.
5. Dari sudut pandang transaksinya, suatu transaksi pasar modal yang dilakukan
oleh para pemodal dan pemakai dana terjadi dalam suatu pasar yang sifatnya
terbuka dan tidak langsung. Hal tersebut menjadi suatu karateristik dari pasar
modal dimana para pembeli maupun penjual diwajibkan menggunakan jasa
para perantara perdagangan efek (brokers) ataupun agen-agen penjual
(dealers) yang berfungsi sebagai perantara pemasaran surat-surat berharga
yang diperjual belikan dipasar modal.Jadi berbeda dengan transaksi-transaksi
yang dijalankan oleh lembaga keuangan perbankan atau non bank, dimana
transakai berlangsung secara langsung dan pribadi (direct and personal).
6. Di dalam mekanisme pasar modal dikenal adanya penawaran pada pasar
perdana dan pasar sekunder/bursa. Hal tersebut menimbulkan perbedaan
antara transaksi pada pasar perdana dengan transaksi pada pasar sekunder atau
bursa. Dalam pasar primer yang diperdagangkan adalah efek yang baru
dikeluarkan oleh emiten atau perusahaan yang melakukan go public untuk
mendapatkan modal baru, yang dipergunakan untuk berbagai keperluan sesuai
Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.
27
rencana yang dipublikasikan sebelumnya dalam propektus. Saham-saham
perusahaan biasanya dijual setelah terjadi persetujuan antara calon emiten
dengan penjamin emisi. Pasar sekunder terjadi jual beli efek yang telah ada
padam para pemodal, baik perorangan maupun lembaga dengan pembeli yang
potensial. Pentingnya suatu pasar sekunder adalah karena pasar sekunder
melibatkan perdagangan efek yang semula dijual belikan di pasar primer. Bagi
emiten sendiri, pasar sekunder tersebut terbentuk berkat penyesuaian antara
penawaran dan permintaan.
B. Sejarah dan Perkembangan Pasar Modal
Pada umumnya pasar modal dibentuk berdasarkan kebutuhan
perkembangan ekonomi nasional yang menuntut adanya sarana penarikan dana
masyarakat melalui lembaga pasar modal.
Sampai sekarang belum ada keseragaman pendapat mengenai pembagian
sejarah pasar modal di Indonesia, ada yang bertolak dari segi potensi
ekonomisnya dari masing-masing periode disatu pihak akan tetapi juga dapat
ditinjau segi proses penerbitan peraturan perundang-undangan yang mengaturnya.
Dan mungkin juga dapat dibahas aspek politiknya karena kehidupan sejarah pasar
modal ini mengalami beberapa zaman, yaitu zaman colonial Belanda,zaman
perang dunia kedua sampai tahap pembenahan pasar modal pada periode
kemerdekaanyang terdiri dari Zaman Orde lama dan terakhir Orde Baru.
Berdasarkan literatur yang penulis baca maka pembagian sejarah pasar
modal berdasarkan pada sejarah yang mencerminkan kegiatan pasar modal itu,
yaitu :
Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.
28
1. Periode Pembentukan Bursa 1912 sampai 1925
Periode ini ditandai dengan meningkatnya perkembangan ekonomi
Indonesia yag pada umumnya dikuasai oleh Belanda dengan seperangkat kegiatan
usahanya. Jika dilihat dari sejarahnya maka tahap ini tidak terlepas pula dari
keterlibatan Pemerintah Belanda dalam kegiatan ekonomi/usaha milik Belanda.
Dalam usaha mengembangkan perekonomian tersebut pemerintah kolonial
Belanda sejak awal abad ke-19 membangun perkembangan perkebunan secara
besar-besaran di Indonesia. Sumber dana untuk kegiatan tersebut adalah dari
penabung yang terdiri dari orang-orang Belanda dan orang Eropa lainnya,
sedangkan orang Indonesia belum ada. Sebagai tindak lanjutnya dengan
mencontoh keadaan di negeri Belanda, maka timbul pikiran untuk membuat pasar
modal di Batavia/Jakarta. Maka para pengusaha Belanda mendirikan Vereniging
voor de Effectenhandel di Batavia dan sekaligus memulai perdagangan efek pada
tanggal 14 Desember 1912.23
Pada mulanya ada 13 anggota yang merupakan makelar, yaitu: Fa.Dunlop
& Kolf; Fa. Gijselman & Steup; Fa. Monod & Co; Fa. Adree Witansi & Co; Fa.
A. W. Deeleman; Fa. H. Jul Joostensz Walen; Fa. Wiekert & Geerlings; Fa.
Walbrink & Co; Wieckert & v.d. Linden; Fa. Vermeys & Co; Fa. Cruyff dan Fa.
Gebroeders.
24
Efek yang diperjualbelikan adalah saham dan obligasi
perusahaan/perkebunan Belanda yang beroperasi di Indonesia, obligasi yang di
terbitkan pemerintah (pemerintah dan kotapraja), sertifikat saham perusahaan
23 Sumantoro, Pengantar Tentang Pasar Modal di Indonesia, (Jakarta: Ghalia Indonesia,
1990), hal. 32. 24 www.idx.co.id
Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.
29
perusahaan Amerika yang diterbitkan oleh kantor administrasi di negeri Belanda
serta efek perusahaan Belanda lainnya.25
Perkembangan pasar modal di Batavia tersebut begitu pesat sehingga
menarik masyarakat kota lainnya. Untuk menampung minat tersebut, pada tanggal
11 Januari 1925 di kota Surabaya dan 1 Agustus 1925 di kota Semarang resmi
didirikan bursa.
26 Anggota bursa di Surabaya pada waktu itu adalah: Fa. Dunlop
& Koff; Fa. Gijselman & Steup; Fa. Monod & Co; Fa. Companien & Co serta Fa.
P. H. Soeters & Co.27 Perkembangan pasar modal waktu itu cukup
menggembirakan yang terlihat dari nilai efek yang tercatat yang mencapai NIF 1,4
milyar dari 250 macam efek.28
2. Periode 1926 Sampai Kemerdekaan
Berdasarkan keberhasilan perdagangan efek di Batavia, Surabaya dan
Semarang tersebut, telah menimbulkan keinginan di kalangan perbankan Belanda
untuk turut serta sebagai makelar. Pada tahun 1928 masuklah 3 buah bank
Belanda menjadi anggota bursa, yaitu : NHM (Factory); Escompto; dan NHB.
Pada permulaan tahun 1939 keadaan suhu politik di Eropa menghangat
dengan memuncaknya kekuasaan Adolf Hitler. Melihat keadaan ini, pemerintah
Hindia Belanda mengambil kebijaksanaan untuk memusatkan perdagangan
efeknya di Batavia serta menutup bursa efek di Surabaya dan di Semarang.
Namun pada tanggal 17 Mei 1940 secara keseluruhan kegiatan
perdagangan efek ditutup dan di keluarkan peraturan yang menyatakan bahwa
25 Sumantoro, Op. cit, hal. 32. 26 Ibid, hal. 33. 27 Ibid, hal 33. 28 www.idx.co.id
Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.
30
semua efek-efek harus disimpan dalam bank yang ditunjuk oleh Pemerintah
Hindia Belanda. Penutupan ketiga bursa efek tersebut sangat mengganggu
likuiditas efek, menyulitkan para pemilik efek, berakibat pula pada penutupan
kantor-kantor pialang serta pemutusan hubungan kerja. Selain itu juga
mengakibatkan banyak perusahaan dan perseorangan enggan menanam modal di
Indonesia. Dengan demikian pecahnya perang dunia II menyebabkan aktivitas
pasar modal di Indonesia terhenti.29
3. Periode Setelah Kemerdekaan
Setahun setelah pemerintahan Belanda mengakui kedaulatan RI, tepatnya
pada tahun 1950, obligasi Republik Indonesia dikeluarkan oleh pemerintah.
Peristiwa ini menandai mulai aktifnya kembali pasar modal Indonesia. Didahului
oleh Undang-undang Darurat No. 13 Tanggal 1 September 1951, kemudian
dijadikan Undang-Undang No. 15 Tahun 1952 tentang Bursa dan Keputusan
Menteri Keuangan No. 28973/UU Tanggal 1 November 1951. Berdasar UU dan
Keputusan Menteri Keuangan tersebut, bursa efek Indonesia dibuka kembali di
Jakarta, setelah terhenti lebih kurang 12 tahun. Adapun penyelenggaraanya
diserahkan kepada Perserikatan Perdagangan Uang dan Efek-efek (PPUE) yang
terdiri dari 3 bank negara dan beberapa makelar efek lainnya dengan Bank
Indonesia sebagai penasehat. Aktivitas ini semakin meningkat sejak Bank Industri
Negara mengeluarkan pinjaman obligasi berturut-turut pada tahun 1954, 1955,
dan 1956. Para pembeli obligasi ini banyak warga negara Belanda, baik
29 Irsan Nasrudin, Aspek Hukum Pasar Modal, (Jakarta: Prenada Media, 2001) hal. 54.
Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.
31
perseorangan maupun badan hukum. Semua anggota diperbolehkan melakukan
transaksi arbitrase dengan luar negeri, terutama dengan Amsterdam.
4. Pasar Dalam Keadaan Lumpuh (Dormant)
Keadaan perkembangan pasar modal yang cukup menggembirakan
tersebut ternyata berakhir oleh karena sebab-sebab di luar jangkauan ekonomi.
Mulai saat itu terlihat kelesuan dan kemunduran perdagangan di Belanda
meninggalkan Indonesia, akibat politik konfrontasi yang dilancarkan oleh
Pemerintah Republik Indonesia terhadap Belanda dan disusul nasionalisasi
perusahaan Belanda.
Kemudian memburuknya hubungan Republik Indonesia dengan Belanda
mengenai sengketa Irian Barat dan memuncaknya aksi pengambilahlian semua
perusahaan Belanda di Indonesia sesuai dengan Undang-Undang Nasionalisasi
Perusahaan Belanda (BA-NAS) pada tahun 1960, yaitu larangan untuk
memperdagangkan efek yang berbunyi dalam mata uang Nf, yang mengakibatkan
perdagangan efek Indonesia menjadi jauh berkurang.
5. Periode Persiapan Pembentukan Pasar Modal yang Baru (1977-1987)
Langkah demi langkah diambil pemerintah Orde Baru untuk
mengembalikan kepercayaan rakyat terhadap nilai mata uang rupiah. Disamping
pengerahan dana dari masyarakat melalui tabungan dan deposito, pemerintah terus
mengadakan persiapan khusus untuk membentuk pasar modal.
Pada tahun 1976 dibentuk Bapepam (Badan Pengawas Pasar Modal) dam
PT. Danareksa. Bapepam bertugas membantu Menteri Keuangan yang diketahui
oleh Gubernur Bank Sentral. Selain sebagi pembantu menteri keuangan, Bapepam
Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.
32
juga menjalankan fungsi ganda yaitu sebagai pengawas dan pengelola bursa efek.
Pada tanggal 10 Agustus 1977 berdasarkan Keppres RI No. 52 Tahun 1976 pasar
modal diaktifkan kembali dan go publiknya beberapa perusahaan. Perkembangan
pasar modal selama tahun 1977 s/d 1987 mengalami kelesuan meskipun
pemerintah telah memberikan fasilitas kepaada perusahaan-perusahaan yang
memanfaatkan dana dari bursa efek. Fasilitas-fasilitas yang telah diberikan antara
lain fasilitas perpajakan untuk merangsang masyarakat agar mau terjun dan aktif
di pasar modal.
6. Periode Deregulasi (1987-1995)
Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah mengeluarkan berbagai
deregulasi yang berkaitan dengan perkembangan pasar modal, yang berupa tiga
perangkat paket penting kebijakan pasar modal, yaitu:30
1. Paket Desember 1987 yang dikenal dengan Pakdes. Isinya antara lain
penghapusan persyaratan laba minimum 10% dari modal sendiri.
Diperkenalkannya instrumen baru pasar modal yaitu saham atas tunjuk.
Dibukakannya bursa pararel sebagai arena perdagangan efek bagi
perusahaan-perusahaan kecil dan menengah. Dihapuskannya ketentuan batas
maksimum fluktuasi harga 4%.
2. Paket Oktober 1988 yang dikenal dengan Pakto. Lewat pakto ini pemerintah
melakukan terobosan-terobosan yang amat signifikan, berupa pengenaan
pajak penghasilan atas bunga deposito berjangka, sertifikat deposito dan
tabungan. Pemerintah mengeluarkan kebijakn pemberian kredit bank kepada
30 I Putu Gede Ary Suta, Menuju Pasar Modal Modern, (Jakarta: Yayasan Satria Bakti,
2000), hal. 17.
Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.
33
nasabah perorangan dan nasabah grup yaitu secara berturut-turut tidak
melebihi 20% dan 50% dari modal sendiri bank pemberi kredit. Penetapan
persyaratan modal minimum untuk mendirikan bank umumswasta nasional,
bank pembangunan swasta nasional dan bank campuran. Kebijakan ini juga
member peluang kepada bank untuk memanfaatkan pasar modal untuk
memperluas permodalannya.
3. Paket Desember 1988. Melalui paket ini, pemerintah member kesempatan
kepada swasta untuk mendirikan dan menyelenggarakan bursa di luar
Jakarta. Dengan kebijakan ini dibuka peluang bagi investor di Indonesia
bagian lain untuk memperdagangkan efeknya di luar bursa tersebut.
Sehingga investor tidak lagi harus mmperdagangkan efeknya di Bursa Efek
Jakarta (BEJ). Paket ini memungkinkan pula perusahaan untuk mencatatkan
saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh di bursa (company listing).
Dengan demikian, diharapkan bahwa saham perusahaan akan lebih
marketable. Karena kebijaksanaan inilah pasar modal menjadi aktif untuk
periode 1998 hingga sekarang.
7. Periode Kepastian Hukum (1995-sekarang)31
Sekarang tanggapan atas di keluarkannya Paket Deregulasi Desember
1987 dan Desember 1988 tentang diperbolehkannya swastanisasi bursa efek maka
sejak tanggal 13 Juli 1992, Bursa Efek Jakarta berubah menjadi perusahaan
swasta PT. Bursa Efek Jakarta. Pemilik saham adalah perusahaan efek yang
menjadi anggota bursa.
31 Pandji Anoraga & Piji Pakarti, Op. cit, hal. 32.
Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.
34
Pada tahun itu juga Bapepam yang mulanya sebagai Badan Pelaksana
Pasar Modal berubah menjadi Badan Pengawas Pasar Modal. Tahun 1993 berdiri
lembaga penunjang pasar modal, yaitu lembaga kliring dan penyelesaian, yaitu PT
Kustodian Depositori Efek Indonesia (KDEI) dan pada tahun 1994 berdiri PT
Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).
Seiring dengan perkembangan kegiatan pasar modal,kegiatan di bursa
juga semangkin ramai dan kompleks. Dari data yang ada di Bursa Efek Jakarta
diketahui bahwa jumlah saham yang tercatat di BEJ meningkat pesat,dari 24
saham pada tahun 1988 menjadi lebih dari 200,dengan jumlah perusahaan pialang
yang menjadi anggota BEJ tercatat 197 perusahaan. Dengan kenyataan tersebut,
tentu saja sistem perdagangan manual yang dilakukan sejak tahun 1997 oleh
Bursa Efek Jakarta tidak lagi efisien. Oleh karena itu perlu dipikirkan suatu sistem
yang efisien yang mampu menangani frekuensi perdagangan dengan jumlah yang
besar dan layanan yang cepat, tepat dan professional. Akhirnya pada tahun 1995
tepatnya pada tanggal 22 Mei 1995 diterapkan satu sistem otomatis yang akan
dapat memantau dengan segera pergerakan naik turunnya harga saham, serta
informasi-informasi lain secara akurat dan cepat. Sistem ini dikenal dengan nama
JATS (Jakarta Automatic Trading System) atau sistem otomasi perdagangan efek
di Bursa Efek Jakarta. Dengan sistem yang baru ini para pialang dan juga investor
dapat memonitor aktivitas perdagangan yang terjadi dibursa, disamping itu
pelaksana order jual atau beli juga dapat berjalan lebih adil dan transparan.
Perkembangan selanjutnya dari pasar modal Indonesia cukup
menggembirakan, apalagi dengan ditetapkannya UU No.8 Tahun1995 tentang
Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.
35
Pasar Modal menggantikan UU No.15 Tahun 1952 pada tanggal 10 November
1995. Sedangkan untuk peraturan pelaksanaannya diatur dengan Peraturan
Pemerintah No.45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan kegiatan di Pasar Modal
dan juga Peraturan Pemerintah No.46 Tahun1996 tentang Tata Cara Pemeriksaan
di bidang Pasar Modal.
Disusul dengan peraturan Bapepam dan juga Keputusan Menteri
Keuangan yang semuanya berlaku sejak tanggal 1 Januari 1996. Untuk menjamin
kualitas dari para pelaku pasar modal dan juga pengaturan yang lebih ketat serta
kegiatan pasar modal dapat berlangsung lebih sehat. Bapepam mempunyai
wewenang baru yaitu berhak melakukan investigasi (penyidikan).
C. Lembaga-lembaga di Pasar Modal
1. Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
Badan Pengawas pasar modal atau yang lebih popular dikenal dengan
sebutan Bapepam adalah sebuah badan pemerintah yang berada dibawah Menteri
Keuangan Republik Indonesia.32 Bapepam merupakan lembaga yang bertanggung
jawab dalam melakukan pembinaan, pengaturan, dan pengawasan sehari-hari
kegiatan pasar modal.33
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (disingkat
Bapepam-LK) adalah sebuah lembaga di bawah
Departemen Keuangan Republik
Indonesia yang bertugas membina, mengatur, dan mengawasi sehari-hari kegiatan
pasar modal serta merumuskan dan melaksanakan kebijakan dan standardisasi
32 Pasal 3 ayat (2) Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. 33 Pasal 3 ayat (1) Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal.
Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.
36
teknis di bidang lembaga keuangan. Ketua Bapepam-LK saat ini adalah A. Fuad
Rahmany.
Bapepam-LK merupakan penggabungan dari Badan Pengawas Pasar
Modal (Bapepam) dan Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan Departemen
Keuangan.
Dengan demikian Bapepam-LK dapat dikatakan sebagai hulu dari semua
kegiatan di pasar modal, karena dari sinilah permulaan dari kegiatan di pasar
modal. Perusahaan yang bermaksud menawarkan efeknya kepada masyarakat
dalam suatu penawaran umum, harus terlebih dahulu memulai prosesnya melalui
lembaga ini sebelum dapat menjual efeknya tersebut kepada masyarakat. Tujuan
dari pembinaan, pengaturan dan pengawasan yang dilakukan oleh Bapepam-LK
seperti yang juga dirumuskan oleh UUPM, adalah untuk mewujudkan terciptanya
kegiatan pasar modal yang teratur, wajar, dan efisien serta untuk melindungi
kepentingan pemodal dan masyarakat. Bapepam merupakan lembaga yang
mempunyai kekuasaan yang sangat besar dan unik. Bapepam tidak hanya
bertindak sebagai regulator tetapi juga mempunyai kekuasaan kepolisian serta
dapat bertindak dan berwenang memggunakan kekusaan yang sifatnya “quasi-
judicial”.34
a) Memberikan izin usaha kepada bursa efek, lembaga kliring dan
penjaminan, lembaga penyimpanan dan penyelesaian, reka dana,
Kekuasaan Bapepam yang besar ini dapat dilihat diantaranya di dalam
Pasal 5 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal yang
memberikan kewenangan bagi Bapepam antara lain untuk:
34 Hamud M. Balfas,Op. cit, hal. 5.
Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.
37
perusahaan efek, penasihat investasi, dan biro administrasi efek. Memberi
izin orang perseorangan bagi wakil penjamin emisi efek, wakil perantara
pedagang efek, dan wakil manajer investasi. Memberi persetujuan bagi
Bank Kustodian;
b) Mewajibkan dan menerima pendaftaran bagi profesi yang bermaksud
melakukan kegiatan dipasar modal;
c) Menetapkan persyaratan dan tata cara pencalonan dan memberhentikan
untuk sementara waktu komosaris dan atau direktur serta menunjuk
manajemen sementara bursa efek, lembaga kliring dan penjaminan, serta
lembaga penyimpanan dan penyelesaian sampai dengan dipilihnya
komisaris dan atau direktur yang baru;
d) Menetapkan persyaratan dan tata cara dilakukannya penawaran umum
efek (termasuk disini adalah menyatakan, menunda, atau membatalkan
efektifnya pernyataan pendaftaran);
e) Melakukan pemeriksaan dan penyidikan atas terjadinya pelanggaran atas
UUPM. Sehingga dengan kekuasaannya ini Bapepam merupakan polisi
yang menegakkan hukum sebagai Penyidik Pegawai Negeri;35
f) Menghentikan dan memperbaiki serta mengambil langkah-langkah
sehubungan dengan adanya iklan atau promosi yang berhubungan dengan
kegiatan dipasar modal. Juga mengambil langkah-langkah yang diperlukan
untuk mengatasi akibat yang timbul dari iklan atau promosi yang
dimaksud;
35 Pasal 101 ayat (2) Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal.
Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.
38
g) Melakukan pemeriksaan terhadap setiap emiten atau perusahaan publik
yang telah atau diwajibkan memyampaikan pernyataan pendaftaran kepada
Bapepam. Memeriksa pihak yang dipersyaratkan memiliki izin usaha, izin
orang perseorangan, persetujuan, atau pendaftaran profesi berdasarkan
undang-undang ini;
h) Menunjuk pihak lain untuk melakukan pemeriksaan tertentu dalam rangka
pelaksanaan wewenang Bapepam sebagaimana dimaksud dalam angka 7;
i) Mengumumkan hasil pemeriksaan;
j) Membekukan atau membatalkan pencatatan efek disuatu bursa efek atau
menghentikan transaksi bursa atas efek tertentu untuk jangka waktu
tertentu guna melindungi kepentingan pemodal;
k) Menghentikan kegiatan perdagangan bursa efek untuk jangka waktu
tertentu dalam hal kegiatan darurat;
l) Memeriksa keberatan-keberatan yang diajukan oleh pihak-pihak yang
dikenakan sanksi oleh bursa dan lembaga-lembaga terkait dengan bursa
seperti Lembaga Kliring dan Penjaminan serta Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian (termasuk membatalkan dan menguatkan pengenaan sanksi
tersebut);
m) Menetapkan biaya perizinan, persetujuan, pendaftaran, pemeriksaan,
penelitian serta biaya lain dalam rangka kegiatan pasar modal;
n) Melakukan tindakan yang diperlukan untuk mencegah kerugian
masyarakat sebagai akibat pelanggaran atas ketentuan dibidang pasar
modal;
Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.
39
o) Memberikan penjelasan lebih lanjut yang sifatnya teknis atas UUPM dan
peraturan pelaksanaannya;
p) Menetapkan instrumen lain sebagai efek selain yang telah ditentukan
dalam Pasal 1 angka 5;
q) Melakukan hal-hal lain yang diberikan berdasarkan Undang-undang ini.
Kekuasaan ini akan sangat berguna, karena dengan kekuasaan ini
Bapepam-LK akan memberikan kehidupan bagi Undang-Undang Nomor 8
Tahun 1995 tentang Pasar Modal dalam mengarungi dunia pasar modal yang
sangat dinamis. Selain itu Bapepam juga harus menjamin adanya hukum yang
melandasi aktivitas ekonomi yang sesuai dengan ekonomi pasar.36
2. Bursa Efek dan Lembaga yang terkait
Bursa efek atau bursa saham adalah sebuah pasar yang berhubungan
dengan pembelian dan penjualan efek atau saham perusahaan serta obligasi
pemerintah. Bursa efek tersebut, bersama-sama dengan pasar uang merupakan
sumber utama permodalan eksternal bagi perusahaan dan pemerintah. Biasanya
terdapat suatu lokasi pusat, setidaknya untuk catatan, namun perdagangan kini
semakin sedikit dikaitkan dengan tempat seperti itu, karena bursa saham modern
kini adalah jaringan elektronik, yang memberikan keuntungan dari segi kecepatan
dan biaya transaksi. Perdagangan dalam bursa hanya dapat dilakukan oleh seorang
anggota, sang pialang saham. Permintaan dan penawaran dalam pasar saham
didukung faktor-faktor yang seperti halnya dalam setiap pasar bebas yang dapat
mempengaruhi harga saham.
36 Normin Pakpahan, Tatanan Hukum Ekonomi Pasar; Suatu Pendekatan Pembaharuan Hukum Untuk Pengembangan “Rule Basd Ekonomi” di dalam Perekonomian Indonesia Menyongsong Abad 21, (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1998), hal. 42.
Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.
40
Sebuah bursa saham sering kali menjadi komponen terpenting dari sebuah
pasar saham. Tidak ada keharusan untuk menerbitkan saham melalui bursa saham
itu sendiri dan saham juga tidak mesti diperdagangkan di bursa tersebut, hal
semacam ini dinamakan "off exchange". Penawaran pertama dari saham kepada
investor dinamakan pasar perdana atau pasar primer dan perdagangan selanjutnya
disebut pasar kedua (sekunder).
Di Indonesia dulu terdapat dua bursa efek, yaitu Bursa Efek Jakarta (BEJ)
dan Bursa Efek Surabaya (BES). Namun mulai 30 November 2007 BEJ dan BES
merger menjadi Bursa Efek Indonesia atau sering disebut sebagai BEI. BEI mulai
aktif beroperasi sejak 1 Desember 2007.
Bursa efek atau bursa tidak lain adalah sebuah pasar dimana
diselenggarakan perdagangan atas efek. Karena fungsinya sebagai pasar maka
bursa efek wajib menyediakan sarana pendukung untuk melakuakan kegiatan
perdagangan serta sarana untuk melakukan pengawasan perdagangan. Selain
menyediakan sarana perdagangan dan pengawasan bursa juga membuat peraturan-
peraturan untuk mendukung jalannya perdagangan di bursa.
Berbeda dengan pasar umumnya, akses ke bursa efek dibatasi karena
hanya anggota bursa saja yang dapat masuk dan melakukan perdagangan di bursa.
Untuk menjadi anggota bursa efek sehingga mempunyai akses ke dalam sistem
perdagangan di bursa, selain harus merupakan perusahaan efek maka calon
anggota bursa juga harus merupakan pemegang saham dibursa tersebut.Mereka
yang tidak anggota bursa hanya dapat menitipkan apa yang diperdagangkannya
tersebut kepada anggota bursa yang merupakan perantara pedagang efek. Bursa
Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.
41
efek sebagai pengelola diwajibkan memiliki modal disetor sekurang-kurangnya
Rp.7.500.000.000,00 (tujuh miliar lima ratus juta rupiah).37
Setelah perdagangan selesai dilaksanakan maka untuk menyelesaikan hak
serta kewajiban yang timbul dari perdagangan yang terjadi didirikanlah Lembaga
Kliring dan Penjamin (LKP) serta Lembaga Penyimpanan dan Penyelesain (LPP).
Penjelasan atas Pasal 13 ayat (1) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang
Pasar Modal menyatakan bahwa kegiatan Lembaga Kliring dan Penjaminan
(LKP) pada dasarnya merupakan kelanjutan dari kegiatan bursa efek dalam
rangka penyelesaian transaksi bursa. Tujuan dari LKP adalah untuk menyediakan
jasa kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa yang teratur, wajar, dan
efesien. Kegiatan kliring pada dasarnya merupakan suatu proses yang digunakan
untuk menetapkan hak dan kewajiban para anggota bursa efek atas transaksi yang
mereka lakukan, sehingga mereka mengetahui hak dan kewajiban masing-masing.
Salah satu tugas penting dari LKP adalah menjalankan fungsi penjaminan dalam
penyelesaian transaksi bursa.
38 Sedangkan Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian (LPP) melaksanakan fungsi menyediakan jasa custodian sentral dan
penyelesaian.39
37 Pasal 2 Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan
Kegiatan di Bidang Pasar Modal. 38 Pasal 55 ayat (2) Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. 39 Pasal 14 ayat (2)Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal.
Kustodian sendiri adalah lembaga yang berfungsi sebagai lembaga
yang menyediakan jasa penitipan efek dan harta lain yang berkaitan dengan efek
serta jasa lain, termasuk menerima deviden, bunga, dan hak-hak lain,
menyelesaikan transaksi efek, dan mewakili pemegang rekening yang menjadi
nasabahnya. Dari definisi kustodian yang demikian maka LPP tidak lain adalah
Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.
42
lembaga yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan/penitipan efek dan segala
sesuatu yang berkaitan dengan efek tersebut.
3. Emiten
Emiten adalah pihak atau perusahaan yang mengeluarkan efek berupa
saham atau obligasi dan ditawarkan kepada masyarakat. Setelah penawaran umum
dilakukan efek yang dikeluarkan oleh emiten tersebut akan diperdagangkan di
bursa efek tersebut. Istilah emiten harus dipisahkan dari pengertian perusahaan
publik karena asal usul keduanya berbeda. Kalau perusahaan menjadi emiten
karena melakukan emisi atau mengeluarkan efek dalam suatu penawaran umum,
perusahaan menjadi perusahaan publik bukanlah karena secara sengaja melakukan
penawaran efeknya kepada masyarakat dalam suatu penawaran umum.
Perusahaan menjadi perusahaan publik karena perusahaan memenuhi kriteria
tertentu seperti yang ditetapkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang
Pasar Modal, yaitu karena merupakan suatu Perseroan Terbatas yang sahamnya
dimiliki sekurang-kurangnya oleh tiga ratus pemegang saham dan memiliki modal
disetor sekurang-kurangnya tiga miliar rupiah, atau suatu jumlah pemegang saham
dan modal disetor yang ditetapkan lain oleh Peraturan Pemerintah.
4. Perusahaan efek
Pasal 1 angka 21 UUPM merumuskan perusahaan efek sebagai pihak yang
melakukan kegiatan usaha sebagai Penjamin Emisi Efek, Perantara Pedagang
Efek dan atau Manajer Investasi. Perusahaan efek yang aktif melakukan
perdagangan saham dibursa efek dengan menjadi perantara dalam jual dan beli
efek atau biasa disebut broker adalah perusahaan efek yang telah menjadi anggota
Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.
43
bursa. Dengan menjadi anggota bursa efek maka perusahaan dapat menjadi
perantara bagi investor atau pemodal yang ingin menjual dan membeli efek
melalui sistem atau sarana perdagangan yang dimiliki oleh bursa efek, dimana
perusahaan efek tersebut menjadi anggotanya.40
D. Manfaat Kehadiran Pasar Modal
Dengan menjadi perantara ini,
perusahaan efek bertindak tidak berbeda seperti layaknya orang atau perusahaan
yang memerantai (broker) penjualan property atau asset lainnya, dan untuk
pekerjaannya tersebut perusahaan efek mendapatkan komisi. Sebagaimana yang
disebutkan di atas selain menjadi perantara pedagang efek, perusahaan efek juga
dapat menjadi penjamin emisi efek atau underwriter dan manejer investasi.
Dengan menjadi penjamin emisi efek, perusahaan efek membantu emiten ketika
emiten tersebut melakukan penawaran umum atas efeknya. Sedangkan dengan
berperan menjadi manejer investasi maka perusahaan efek tersebut kegiatan
usahanya melakukan pengelolaan portofolio efek untuk para nasabahnya atau
portofolio investasi kolektif untuk sekelompok nasabahnya.
Pasar modal dijumpai di banyak negara. Hal ini disebabkan karena pasar
modal menjalankan fungsi ekonomi dan keuangan. Dalam melaksanakan fungsi
ekonominya, pasar modal menyediakan fasilitas untuk memindahkan dana dari
lender (pihak yang mempunyai kelebihan dana) ke borrower (pihak yang
memerlukan dana). Fungsi keuangan pasar modal dilakukan dengan menyediakan
dana yang diperlukan borrowers tanpa keterlibatan lender secara langsung.
Beberapa daya tarik pasar modal antara lain adalah:
40 Pasal 1 angka (18) Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal.
Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.
44
1. Pasar modal diharapkan bisa menjadi alternatif penghimpunan dana selain
sistem perbankan. Pasar modal memungkinkan perusahaan menerbitkan
sekuritas yang berupa surat tanda utang (obligasi) maupun surat tanda
kepemilikan (saham). Dengan menjual saham kepada publik, perusahaan
bisa menghindarkan diri dari kondisi debt to equity ratio yang terlalu
tinggi sehingga justru membuat cost of capital on the firm tidak lagi
minimal.
2. Pasar modal memungkinkan para investor mempunyai berbagai alternatif
pilihan investasi yang sesuai dengan preferensi risiko mereka. Seandainya
tidak ada pasar modal, maka para lender mungkin hanya bisa
menginvestasikan dana mereka dalam sistem perbankan (selain alternatif
investasi pada real assets). Dengan adanya pasar modal, para investor
dapat melakukan diversifikasi investasi, membentuk portofolio (gabungan
dari berbagai investasi) sesuai dengan risiko yang siap mereka tanggung
dan tingkat keuntungan yang mereka harapkan. Disamping itu, investasi
pada sekuritas mempunyai daya tarik lain, yaitu pada likuiditasnya.
Dengan demikian pasar modal memungkinkan terjadinya alokasi dana
yang yang efisien. Hanya kesempatan-kesempatan investasi yang
menjanjikan keuntungan yang tertinggi (sesuai dengan risikonya) yang
mungkin memperoleh dana dari para lender.
Terdapat banyak manfaat yang akan diperoleh atas keberadaan pasar
modal oleh emiten, investor, lembaga penunjang, dan pemerintah. Manfaat-
manfaat pasar modal antara lain adalah:
Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.
45
1. Bagi emiten
Dalam kondisi dimana debt to equity ratio perusahaan lebih tinggi, maka
akan sulit menarik pinjaman baru dari bank. Oleh karena itu, pasar modal
menjadi alternatif lain. Manfaat pasar modal bagi emiten yaitu:
a) Jumlah dana yang dapat dihimpun berjumlah besar dan dapat
sekaligus diterima oleh emiten pada saat pasar perdana.
b) Tidak ada perjanjian pengelolaan dana, sehingga manajemen dapat
bebas (mempunyai keleluasaan) dalam mengelola dana yang
diperoleh perusahaan.
c) Solvabilitas perusahaan tinggi sehingga memperbaiki citra
perusahaan dan ketergantungan terhadap bank kecil. Selain itu,
jangka waktu penggunaan dana tidak terbatas.
d) Hasil penjualan saham biasanya akan lebih besar dari harga
nominal perusahaan. Emisi saham sangat cocok untuk membiayai
perusahaan yang berisiko tinggi.
e) Tidak ada beban finansial yang tetap, dan profesionalisme
manajemen meningkat.
2. Bagi investor
Pasar modal yang telah berkembang baik merupakan sarana investasi lain
yang dapat dimanfaatkan oleh investor. Bagi investor, investasi melalui
pasar modal dapat dilakukan dengan cara membeli instrumen pasar modal
seperti saham, dan obligasi.
Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.
46
Investasi di pasar modal memiliki beberapa kelebihan
dibandingkan dengan investasi pada sektor perbankan. Melalui pasar
modal, investor dapat memilih berbagai jenis efek yang diinginkan.
Adapun manfaat pasar modal bagi para investor adalah:
a) Nilai investasi berkembang mengikuti pertumbuhan ekonomi.
Peningkatan tersebut akan tercermin pada meningkatnya harga
saham.
b) Sebagai pemegang saham, investor memperoleh deviden,
sedangkan sebagai pemegang obligasi, investor memperoleh
pendapatan tetap setiap tahun.
c) Bagi pemegang saham mempunyai hak suara dalam Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS), serta hak suara dalam Rapat Umum
Pemegang Obligasi (RUPO) bagi pemegang obligasi.
d) Dapat dengan mudah mengganti instrumen investasi, misalnya dari
saham A ke saham B, sehingga dapat mengurangi risiko dan
meningkatkan keuntungan.
e) Dapat sekaligus melakukan investasi dalam beberapa instrumen
untuk memperkecil risiko secara keseluruhan dan memaksimalkan
keuntungan.
3. Bagi lembaga penunjang
Berkembangnya pasar modal juga akan mendorong perkembangan
lembaga penunjang menjadi lebih profesional dalam memberikan
Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.
47
pelayanan sesuai dengan bidangnya masing-masing. Keberhasilan pasar
modal tidak terlepas dari peranan lembaga penunjang.
4. Bagi pemerintah
Perkembangan pasar modal merupakan alternatif lain sebagai sumber
pembiayaan pembangunan selain sektor perbankan dan tabungan
pemerintah. Pembangunan yang semakin pesat memerlukan dana yang
semakin besar pula. Untuk itu perlu dimanfaatkan potensi dana
masyarakat. Adapun manfaat yang langsung dirasakan oleh pemerintah
adalah:
a) Sebagai sumber pembiayaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN),
sehingga tidak lagi tergantung pada anggaran dari pemerintah;
b) Manajemen badan usaha menjadi lebih baik, karena mereka
dituntut untuk lebih professional;
c) Meningkatkan pendapatan dari sektor pajak, penghematan devisa
bagi pembiayaan pembangunan serta memperluas kesempatan
kerja.
Pasar modal mempunyai peran penting dalam kegiatan ekonomi secara
makro. Pasar modal dapat berperan sebagai alat untuk mengalokasikan sumber
daya ekonomi secara optimal. Perusahaan yang memerlukan dana memandang
pasar modal sebagai suatu alat untuk memperoleh dana yang lebih
menguntungkan jika dibandingkan dengan modal yang diproleh dari sektor
perbankan. Modal yang diperoleh dari pasar modal selain mudah cara
memperolehnya, biaya untuk memperoleh model tersebut juga relatif lebih murah.
Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.
48
Sementara itu, peranan pasar modal pada suatu negara adalah sebagai
berikut:
1. Sebagai fasilitas dalam melakukan interaksi antara pembeli dan penjual
untuk menentukan harga saham atau surat berharga yang diperjualbelikan;
2. Pasar modal memberikan kesempatan kepada investor untuk memperoleh
hasil (return) yang diharapkan. Keadaan tersebut akan mendorong
perusahaan (emiten) untuk memenuhi keinginan para investor. Pasar
modal menciptakan peluang bagi perusahaan untuk memuaskan keinginan
para pemegang saham melalui kebijakan deviden dan stabilitas harga
sekuritas yang relatif normal;
3. Pasar modal memberi kesempatan kepada investor untuk menjual kembali
saham yang dimilikinya atau surat berharga lainnya. Dengan
beroperasinya pasar modal, para investor dapat melikuidasi surat berharga
yang dimilikinya tersebut setiap saat;
4. Pasar modal menciptakan kesempatan kepada masyarakat untuk
berpartisipasi dalam perkembangan suatu perekonomian. Masyarakat
umum mempunyai kesempatan untuk mempertimbangkan alternatif cara
penggunaan uang mereka;
5. Pasar modal mengurangi biaya informasi dan transaksi surat berharga.
Bagi para investor, keputusan investasi harus didasarkan pada tersedianya
informasi yang akurat dan dapat dipercaya. Pasar modal dapat
menyediakan kebutuhan terhadap informasi bagi para investor secara
Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.
49
lengkap, yang apabila hal tersebut dicari sendiri maka akan memerlukan
biaya yang sangat mahal.
Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.
BAB III
TRANSPARANSI DALAM PASAR MODAL AGAR TERCIPTANYA
PASAR MODAL YANG WAJAR, TERATUR, DAN EFISIEN
A. Arti Penting Transparansi
Transparansi merupakan terminologi yang sangat penting dan prinsip yang
fundamental dalam pasar modal. Apabila diperhatikan ketentuam-ketentuan yang
diatur dalam hukum pasar modal tersebut, maka pengaturannya sangat banyak
mengenai ketentuan kewajiban keterbukaan bagi emiten atau perusahaan publik.
Oleh karena itu terdapat pendapat bahwa fokus sentral dari hukum pasar modal
adalah prinsip keterbukaan.
Dalam Pasal 1 angka 25 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal disebutkan bahwa, “ Prinsip keterbukaan adalah pedoman umum yang mensyaratkan emiten, perusahaan publik, dan pihak lain yang tunduk pada undang-undang ini untuk menginformasikan pada masyarakat dalam waktu yang tepat seluruh informasi material mengenai usahanya atau efeknya yang dapa berpengaruh terhadap keputusan pemodal terhadap efek dimaksud, dan atau harga dan efek tersebut. “
Transparansi berlaku secara universal, dalam pasar modal internasional
adalah merupakan suatu hal yang sangat mutlak untuk dilakukan oleh semua pihak.
Berbeda dengan sector perbankan dimana prinsip kerahasiaan bank adalah hal yang
mutlak untuk ditaati, sektor pasar modal menetapkan hal yang sebaliknya, disclosure
atau keterbukaan adalah hal mutlak.
Emiten, perusahaan publik, atau pihak lain yang terkait wajib menyampaikan
informasi penting yang berkaitan dengan tindakan atau efek perusahaan tersebut
pada waktu yang tepat kepada masyarakat. Emiten wajib menyampaikan informasi
secara lengkap dan akurat. Dikatakan lengkap kalau informasi yang disampaikan itu
Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.
51
utuh, tidak ada yang tertinggal, disembunyikan, disamarkan, atau tidak
menyampaikan apa-apa atas fakta material.41
1. Investor atau pemegang saham menginginkan keterbukaan yang sifatnya full
disclosure dalam mendapatkan informasi mengenai emiten, sementara emiten
hanya bersedia membuka informasi hingga tingkatan tertentu;
Dikatakan akurat jika informasi yang
disampaikan mengandung kebenaran dan ketepatan. Kalau tidak memenuhu syarat
tersebut maka informasi dikatakan sebagai informasi yang tidak benar atau
menyesatkan. Namun, terdapat pertentangan batasan dan kendala untuk menerapkan
keterbukaan antara investor atau pemegang saham di satu pihak dengan emiten di
pihak lain:
2. Investor menginginkan untuk memperoleh data yang rinci dan akurat,
sementara emiten hanya bersedia memberikan informasi secara garis besar;
3. Investor menginginkan informasi yang tepat waktu, sementara emiten
berusaha untuk menahan informasi untuk beberapa waktu dengan alasan
pengurangan biaya penyebaran dan penerbitan laporan.
B. Manfaat Keterbukaan Informasi
Belakangan ini masalah keterbukaan memang menjadi perhatian utama,
sehingga kewajiban melakukan keterbukaan ini pun lebih dituntut dan diwajibkan
oleh pemerintah. Hal ini karena dengan keterbukaan masyarakat tidak hanya
mengetahui kegiatan yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu, karena memang telah
41 Pasal 1 angka 7 Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. Infomasi atau
fakta material adalah informasi atau fakta penting dan relevan mengenai peristiwa, kejadian, atau fakta yang dapat memengaruhi harga efek pada bursa efek dan atau keputusan pemodal, calon pemodal, atau pihak lain yang berkepentingan atas informasi atau fakta tersebut.
Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.
52
tersedia informasi untuk mengetahuinya, tetapi dengan keterbukaan diharapkan akan
terjadi semacam kontrol publik terhadap kegiatan-kegiatan tertentu.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal,
yang dimaksud dengan prinsip keterbukaan adalah pedoman umum yang
mensyaratkan emiten, perusahaan publik dan yang tunduk pada informasi material
mengenai usahanya atau efeknya yang dapat berpengaruh terhadap keputusan
pemodal terhadap efek dimaksud dan atau harga dan efek tersebut. Dari sudut
pandang hukum, keterbukaan dapat dipandang sebagai suatu kepatuhan sehingga jika
emiten, perusahaan publik atau pihak lainnya melakukan pelanggaran akan
dikenakan sanksi sesuai jenis pelanggarannya.42
Berdasarkan Peraturan Bapepam No. IX. C. I. Lampiran Keputusan Ketua
Bapepam No. Kep-22/PM/1991 tanggal 19 April 1991 perihal keterbukaan informasi
yang harus segera diumumkan kepada publik antara lain:
Tujuan prinsip keterbukaan di pasar modal adalah untuk menciptakan
mekanisme pasar yang efisien. Karena dengan diterapkannya kewajiban keterbukaan
dapat menghindarkan atau minimal kejadian yang dapat menimbulkan akibat buruk
bagi investor publik. Sebab pelaksanaan atas kewajiban keterbukaan membuat para
investor dapat memperoleh akses informasi atau fakta material.
43
1. Penggabungan usaha (merger), pembelian saham (acquistion), peleburan
usaha (consolidation), atau pembentukan usaha patungan;
2. Pemecahan saham atau pembagian deviden saham (stock deviden);
42 Agus Kretarto, Op Cit, hal. 82. 43 Diubah menjadi Peraturan Bapepam No. X.K.1 lampiran Keputusan Ketua Bapepam No.
Kep-86/PM/1996 tanggal 24 Januari 1996 tentang Keterbukaan Informasi yang harus Segera Diumumkan Kepada Publik.
Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.
53
3. Pendapatan dan deviden yang luar biasa sifatnya;
4. Perolehan atau kehilangan kontrak penting;
5. Produk atau penemuan baru yang berarti;
6. Perubahan dalam pengendalian (control) atau perubahan penting dalam
manajemen;
7. Pengumuman pembelian atau pembayaran kembali efek yang bersifat utang;
8. Penjualan tambahan efek kepada masyarakat atau secara terbatas yang
signifikan jumlahnya;
9. Penjualan,pembelian atau kerugian aktiva yang signifikan;
10. Perselisihan tenaga kerja yang relative penting;
11. Tuntutan hukum yang penting terhadap perusahaan dan atau
pengurus/pengawas perusahaan;
12. Pengajuan tawaran atau untuk pembelian efek perusahaan lain;
13. Penggantian akuntan publik perusahaan;
14. Perubahan tahun fiskal perusahaan.
Sepanjang informasi tersebut dapat mempengaruhi harga efek dan atau
keputusan pemodal, calon pemodal, atau pihak lain yang berkepentingan atas
informasi atau fakta tertentu maka dapat dikategorikan sebagai informasi yang
mengandung fakta material.44
1. Prinsip Keterbukaan berfungsi untuk memelihara kepercayaan publik terhadap
pasar, dimana ketiadaan keterbukaan dalam pasar modal membuat investor tidak
Oleh karena itu ada tiga fungsi prinsip keterbukaan dalam pasar modal
yaitu:
44 Pasal 1 angka 7 Penjelasan Undang-undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal.
Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.
54
percaya terhadap mekanisme pasar. Sebab prinsip keterbukaan mempunyai
peranan penting bagi investor sebelum mengambil keputusan untuk melakukan
investasi karena melalui keterbukaan bias terbentuk penilaian terhadap investasi,
sehingga investor secara optimal dapat menentukan pilihan terhadap portofolio
mereka.45
2. Prinsip keterbukaan berfungsi untuk menciptakan mekanisme pasar yang efisien.
Hal ini didasarkan pada konstruksi pemberian informasi secara penuh sehingga
menciptakan pasar modal yang efisien, yaitu harga saham sepenuhnya
merupakan refleksi dari seluruh informasi yang tersedia. Dengan demikian,
prinsip keterbukaan dapat berperan dalam meningkatkan supply informasi yang
benar, agar dapat diterapkan harga pasar yang akurat. Hal ini menjadi penting
berkaitan dengan pasar modal sebagai lembaga keuangan yang beroperasi
berdasarkan informasi. Tanpa informasi, peserta pasar tidak dapat
mengevaluasikan produk-produk lembaga keuangan tersebut.
46
3. Prinsip keterbukaan penting untuk mencegah penipuan, seperti yang terdapat
dalam ketentuan Pasal 90 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar
Modal.
Karena keterbukaan merupakan komponen yang amat penting bagi investor
dalam melakukan keputusan investasi maka kapan keterbukaan atas informasi yang
dimiliki oleh emiten harus dilakukan menjadi hal yang sangat penting sekali.
Pernyataan mengenai kapan dilakukannya keterbukaan ini menjadi sangat penting,
terutama sehubungan dengan kewajiban untuk melkukan keterbukaan terus menerus,
45 Bismar Nasution, Op Cit, hal. 10. 46 Ibid, hal. 10.
Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.
55
setelah efek atau saham ada di tangan investor dan diperdangangkan dipasar
sekunder.
Karena keterbukaan terus menerus yang harus dilakukan berada dan
merupakan wewenang emiten dan para pengurusnya, mak peran otoritas (Bapepam-
LK dan Bursa Efek Indonesia/BEI) hanya dalam hal terjadi kekurangan dan
keterlambatan dalam melakukan keterbukaan. Peran otoritas lebih setelah terjadinya
peristiwa keterbukaan sehingga apabila terjadi ketidakmerataan dan ketidakadilan
dalam penyebaran informasi atau kekurangcukupan pada saat itu, kerugian
sebenarnya telah terjadi dan kemungkinan besar melibatkan banyak sekali anggota
masyarakat yang secara finansial dirugikan akibatnya.
Berdasarkan uraian di atas maka dalam hal dilakukan keterbukaan terus
menerus (continuous disclosure), haruslah ada jaminan bahwa keterbukaan yang
dilakukan haruslah mengandung unsure serentak dimaksudkan agar informasi yang
disampaikan dapat mencapai sebanyak mungkin pihak yang memerlukan informasi
tersebut.47
47 Hamud M, Balfas,Op.cit, hal. 225.
Unsur kecepatan diperlukan untuk mengurangi adanya pihak tertentu
(terutama orang dalam) yang aakan menggunakan informasi tersebut terlebih dahulu
sebelum informasi tersebut sampai secara bersamaan (serentak) kepada investor.
Selain itu untur kelengkapan memjadi komponen penting lainnya dalam melakukan
keterbukaan. Tidak adanya keterbukaan pada dasarnya merupakan tindakan tidak
memuat keterangan yang benar, yang diharuskan untuk diungkapkan, sebagaimana
yang dikehendaki oleh Pasal 78 ayat (1) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995
tentang Pasar Modal.
Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.
56
Prinsip keterbukaan yang diterapkan di pasar modal bukanlah kerja satu atau
sekelompok orang saja ataupun satu profesi saja. Banyak profesi terlibat dalam usaha
melakukan dan menerapkan prinsip-prinsip keterbukaan tersebut sehingga
memungkinkan dicapainya tujuan menerapkan prinsip-prinsip keterbukaan.
Bapepam-LK akan mengenakan sanksi administratif atas setiap pelanggaran terhadap
peraturan-peraturan tersebut diatas oleh pihak yang memperoleh izin, persetujuan
atau pendaftaran dari Bapepam-LK.
Sepanjang yang menyangkut hasil pekerjaan dari profesi penunjang dan
kepada siapa pertanggung jawaban atas hasil pekerjaan tersebut dapat dimintakan.
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal memberikan
pedomannya pada Pasal 80. Pasal 80 ayat (1) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995
tentang Pasar Modal menyatakan bahwa pihak yang disebutkan dalam pasal tersebut
bertanggung jawab baik sendiri-sendiri maupun bersama, atas kerugian yang timbul
jika pernyataan pendaftaran dalam rangka penawaran umum memuet informasi yang
tidak benar tentang fakta material atau tidak memuat fakta material sesuai dengan
ketentuan UUPM dan peraturan pelaksanaannya sehingga informasi yang ada di
dalamnya menjadi menyesatkan.48
Pasal 80 ini harus dibaca sehubungan dengan Pasal 90 dan 104 Undang-
Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal mengenai tindak pidana
penipuan di pasar modal. Karena informasi tidak benar tentang fakta material atau
tidak memuat informasi tentang fakta material adalah merupakan tindak pidana yang
48 Pihak-pihak yang disebutkan dalam Pasal 80 UUPM tersebut adalah:
a. setiap pihak yang menandatangani pernyataan pendaftaran; b. direktur dan komisaris Emiten pada waktu pernyataan pendaftaran menjadi efektif; c. penjamin pelaksana emisi efek; d. profesi penunjang pasar modal atau pihak lain yang memberikan pendapat atau keterangan dan atas persetujuan dimuat dalam pernyataan pendaftaran.
Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.
57
diatur dalam Pasal 90 dan 104. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar
Modal juga menegaskan adanya pertanggung jawaban perdata yang diakibatkan oleh
adanya pelanggaran atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar
Modal. Untuk ini Pasal 111 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar
Modal dengan tegas menyatakan bahwa setiap pihak yang menderita kerugian
sebagai akibat pelanggaran Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar
Modal dan atau peraturan pelaksananya, dapat menuntut ganti rugi terhadap pihak-
pihak yang bertanggung jawab atas pelanggaran tersebut.
C. Kriteria Pasar Modal yang Wajar, Teratur, dan Efisien
1. Pasar Modal yang Wajar
Perkembagan pasar modal suatu negara sangat tergantung pada
kondisi dan perkembangan industri sekuritas Negara tersebut. Untuk
mengembangkan pasar modal agar teratur, wajar dan efisien, maka
diperlakukan suatu kondisi dimana terdapat sistem operasi yang sama
mengarah kepada biaya yang rendah namun dengan mutu pelayanan tinggi.
Dalam hal ini diperlukan konsensus diantara para pelaku pasar modal
sehingga terbentuk kerjasama yang harmonis untuk mencapai tujuan
tersebut.49
49 Sambutan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dalam rangka peluncuran buku pelaku dan
peristiwa bersejarah Pasar Modal Indonesia di Panti Surya, Bali Room, Hotel Arya Duta, Jakarta 29 Maret 1996.
PT. Bursa Efek Indonesia menyebutkan bahwa salah satu kriteria
pasar modal yang wajar adalah adanya nilai beli dan nilai jual saham yang
wajar artinya adanya keseimbangan antara permintaan dan penawaran harga
saham. Sebagai surat berharga yang ditransaksikan di pasar modal, harga
Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.
58
saham selalu mengalami fluktuasi., naik dan turun dari satu waktu ke waktu
yang lain. Seperti komoditi pada umumnya, fluktuasi harga tersebut
tergantung pada kekuatan penawaran dan permintaan. Apabila suatu saham
mengalami kelebihan permintaan, harga akan cenderung naik. Sebaliknya,
kalau terjadi kelebihan penawaran harga saham akan cenderung turun.
Keseimbangan antara permintaan dan penawaran harga saham akan
menggambarkan indeks harga saham yang merupakan indicator dari
pergerakan harga saham.
2. Pasar Modal yang Teratur
Pasar modal yang teratur ditandai dengan adanya suatu sistem ataupun
aturan yang akan menjamin kelancaran dalam setiap kegiatan di pasar modal.
Misalnya kegiatan perdaganggan tidak saja menyangkut transaksinya sendiri
melainkan juga menyangkut kliring, peyelesaian, dan penyimpanan efek.
Untuk mencapai tujuan ini, perlu diterapkan sistem pemindahbukuan secara
elektronik. Melalui sistem ini, pemodal tidak perlu lagi memiliki efek secara
fisik, tetapi kepemilikannya cukup diwujudkan dalam rekening efek secara
elektronik.
Hal ini mirip dengan rekening giro di perbankan. Untuk itulah perlu didukung
oleh aturan yang jelas dalam bentuk pengaturan teknis sebagai pelaksana dari
undang-undang.
3. Pasar Modal yang Efisien
Pasar modal yang efisien ditandai dengan kegiatan perdagangan efek
secara cepat atau tidak bertele-tele dan tepat dengan biaya yang relatif murah.
Untuk itu Bursa Efek Indonesia adalah lembaga yang memfasilitasi kegiatan
Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.
59
perdagangan sedangkan untuk penyelesaian transaksi difalitasi oleh dua
lembaga lain yaitu lembaga Kliring dan Pinjaman atau singkatnya LKP dan
Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau disingkat LPP.50
Dalam mengantisipasi persaingan global, bursa efek dituntut untuk dapat
mengembangkan sistem perdagangan dengan menggunakan fasilitas elektronik
seperti perdagangan jaarak jauh, perdagangan dan pencatatan lintas batas, sesuai
dengan sistem perdagangan yang dimiliki oleh bursa-bursa di negara maju
Adanya pembagian peran tersebut bertujuan agar kegiatan di pasar
modal berjalan dengan efisien.
Selain itu pasar modal yang wajar, teratur dan efisien adalah pasar
modal yang member perlindungan kepada investor publik terhadap praktek
bisnis yang tidak sehat dan tidak jujur. Investor yang bermain di Bursa Efek
seharusnya melihat fluktuasi harga saham berdasar pada laporan keuangan
emiten, penawaran dan permintaan pasar, tingkat suku bunga, faktor-faktor
yang berpengaruh lainnya.
D. Hambatan Dalam menciptakan Pasar Modal yang Wajar,Teratur dan
Efisien.
51
50 Jakarta Stock Exchange, Panduan Pemodal Seri I Investasi di Pasar Modal, (Jakarta: PT.
Bursa Efek Jakarta, 2005), hal. 15. 51 Victor Purba, Perkembangan dan Struktur Pasar Modal Indonesia Menuju era AFTA
2003, (Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2000), hal. 164.
. Namun
dalam usaha menciptakan pasar modal yang wajar ,teratur dan efisien terdapat
hambatan-hambatan yang menghalangi tercapainya tujuan tersebut. Hambatan-
Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.
60
hambatan tersebut menjadi tantangan bagi perkembangan industri pasar modal.
Beberapa hal yang menjadi hambatan bagi perkembangan industri pasar modal:
1. Independensi Pengawas Pasar Modal
Lembaga pengawas harus bebas dari intervensi politik maupun industri
dalam menjalankan fungsi dan perannya serta mempunyai sumber pendanaan
yang cukup ,stabil dan mandiri. Diharapkan independensi lembaga
pengawas pasar modal akan meningkatkan peran dan fungsinya secara
optimal sehingga dapat mendorong pertumbuhan industry pasar modal.
2. Harmonisasi Peraturan Perundangan-undangan dengan Standar Internasional.
Peningkatan laju globalisasi dan terintegrasinya sector keuangan
memberikan suatu tantangan yang cukup signifikan bagi pasar modal dan
menimbulkan keterkaitan di antara institusi pasar modal dari satu Negara
dengan Negara lain. Oleh karena itu sangat diperlukan adanya jaringan dan
kesepakatan diantara regulator pasar modal dalam menerapkan peraturan
yang mengacu pada standar internasional.52
3. Peningkatan kemampuan perusahaan efek, baik dari sisi pemodalan,
manajemen dan aspek bisnis lainnya perlu mendapat perhatian.
4. Pembenahan sistem perdagangan ,clearing dan settlement dalam rangka
menciptakan biaya transaksi yang kompetitif.
5. Adanya pelanggaran dan kejahatan dalam pasar modal.
Dalam melakukan kegiatan perdagangan efek yang meliputi penawaran,
pembelian dan atau penjualan efek terjadi dalam rangka penawaran umum
dengan menggunakan teknologi canggih, semakin canggih juga teknik yang
52 Master Plan Pasar Modal Indonesia 2006-2009.
Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.
61
dilakukan oleh pihak-pihak tertentu dalam melakukan pelanggaran di pasar
modal.
Berikut ini merupakan uraian singkat tentang jenis-jenis tindak pidana yang
dikenal didunia pasar modal.
a) Penipuan
Pasal 90 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal
menyatakan bahwa dalam melaksanakan kegiatan perdagangan efek
setiap pihak dilarang secara langsung atau tidak langsung:
1. Menipu atau mengelabui pihak lain dengan menggunakan sarana dan
atau cara apapun;
2. Turut serta menipu atau mengelabui pihak lain;
3. Membuat pernyataan tidak benar mengenai fakta yang material atau
tidak mengungkapkan fakta yang material agar pernyataan yang
dibuat tidak menyesatkan mengenai keadaan yang terjadi pada saat
pernyataan dibuat dengan maksud untuk menguntungkan atau
menghindarkan kerugian untuk diri sendiri atau pihak lain atau
dengan tujuan mempengaruhi pihak lain untuk membeli atau menjual
efek.
Penipuan dipasar modal dapat meliputi penipuan yang dilakukan melalui
propektus atau dalam kegiatan perdagangan efek di bursa. Selain itu
penipuan juga dapat dilakukan baik atas efek yang tercatat dibursa
maupun efek yang efek yang diperdagangkan diluar bursa.
b) Perdagangan Orang Dalam (Insider Trading)
Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.
62
Dari beberapa kejahatan yang dilakukan dipasar modal perdagangan oleh
orang dalam adalah yang paling terkenal. Hal ini karena kejahatan ini
hanya dilakukan oleh orang-orang tertentu yaitu mereka yang berada
didalam organisasi perusahaan yaitu komisaris, direktur, atau pegawai
emiten atau perusahaan publik, pemegang saham utama emiten atau
perusahaan publik, orang perseorangan yang karena kedudukan atau
profesinya atau karena hubungan usahanya dengan emiten atau
perusahaan publik memungkinkan orang tersebut memperoleh informasi
orang dalam.
Informasi merupakan komponen yang amat penting dalam
berinvestasi.Ketersediaan informasi secara cepat dan meratanya
penyebaran informasi-informasi tersebut akan memungkinkan masyarakat
pemodal untuk melakukan penilaian dengan cepat atas efek atau saham
emiten. Berdasarkan hal tersebut maka penggunakan informasi orang
dalam merupakan unsur yang diharamkan di pasar modal. Hal ini karena
penggunaan informasi orang dalam oleh insider atau pihak lain yang
mempunyai hubungan dengan orang dalam dapat menyebabkan
diuntungkannya pihak tersebut secara financial , dengan mengakibatkan
kerugian pada pihak lain/investor lain.
Dengan demikian larangan penggunaan informasi orang dalam lebih
disebabkan karena tindakan tersebut merupakan tindakan yang kurang
fair terhadpa orang lain yang sama sekali tidak tahu adanya informasi
tersebut.
c) Manipulasi Pasar
Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.
63
Manipulasi pasar merupakan tindak pidana dimana undang-undang hanya
mengaturnya untuk kejadian yang hanya terjadi dibursa efek saja,yaitu
khusus untuk efek/saham yang terdaftar dan diperdagangkan di bursa efek
saja. Manipulasi pasar dan manipulasi harga diatur hanya untuk
perdagangan yang terjadi didalam bursa ,karena informasi atas harga efek
yang terjadi didalam bursa selalu dipublikasikan secara luas melalui
media massa. Oleh karena itu pelarangan atas manipulasi yang terjadi atas
harga efek dibursa juga dimaksudkan agar masyarakat mendapatkan
informasi mengenai harga efek dan keadaan pasar secara sebenarnya dan
bukan merupakan sesuatu yang direkayasa oleh para pelaku pasar.
Manipulasi pasar dapat berbentuk manipulasi terhadap perdagangan efek
itu sendiri maupun manipulasi terhadap harga.
Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.
BAB IV
BEBERAPA ASPEK HUKUM DALAM TRANSAKSI SAHAM
DI PASAR MODAL
A. Posisi Hukum Dari Prospektus dalam menyajikan fakta Material
Perusahaan
Masalah yang muncul dalam pelaksanaan prinsip keterbukaan pada
perdagangan saham di pasar perdana adalah terpusat dalam penyampaian informasi
penawaran umum melalui prospektus, dan selanjutnya adalah berkenaan dengan
pengaturan hukum mengenai prospektus. Prospektus dilarang memuat keterangan
yang tidak benar tentang fakta material. Begitupun tuntutan yang berkaitan dengan
keakuratan informasi prospektus masih tetap mucul.
Alasan tuntutan adalah karena sulitnya memperoleh informasi dalam
prospektus yang mengandung nilai akurat yang tinngi. Investor sebelum mengambil
keputusan investasi harus memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan informasi
emiten yang terdapat dalam prospektus. Sebenarnya tuntutan atas ketidakakuratan
informasi dalam prospektus tidak perlu terjadi, bila pembuatan prospektus dilakukan
sesuai dengan Pasal 81 ayat (1) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar
Modal. Oleh karena ketentuan tersebut telah menetapkan prospektus harus memuat
keterangan yang benar tentang fakta material.
Prospektus yang menggambarkan fakta material yang benar sangat penting
bagi investor. Prospektus bertujuan untuk menyediakan informasi penting tentang
perusahaan yang melakukan pendaftaran. Penyediaan informasi yang demikian itu
Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.
65
membantu para investor dalam membuat keputusan untuk membeli atau tidak
membeli saham yang ditawarkan.
Fungsi prospektus sangat vital bagi setiap investor karena prospektus
memberikan pengetahuan yang cukup dan dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan dalam membuat keputusan untuk membeli saham, maka bentuk atau
isi dan saat penyampaian prospektus kepada calon investor memerlukan pengaturan
yang cukup sehingga dapat bermamfaat sebagai salah satu cara untuk melindungi
investor dari penjualan yang curang (fraudulent sales). Penjamin Emisi
(Underwriter) juga berkewajiban untuk melaksanakan prinsip keterbukaan,
walaupun tugas utamanya hanya menjual saham dalam penawaran umum kepada
investor.
Masalah lain yang cukup mengkhawatirkan adalah berkaitan dengan
informasi tentang proyeksi emiten. Informasi proyeksi yang digambarkan emiten
dalam prospektus merupakaninformasi yang banyak bersifat historical, yaitu
informasi yang cenderung lebih banyak memuat data dan informasi masa lalu
perusahaan daripada mengungkapkan proyeksi perusahaan di masa mendatang.53
Informasi proyeksi emiten yang demikian dapat dilihat dalam prospektus
emiten pada saat penawaran umum. Seringkali informasi proyeksi dalam prospektus
tidak menyampaikan secara cukup mengenai perkiraan-perkiraan dan proyeksi
tentang kondisi perusahaan di masa mendatang. Misalnya prospektus PT. Eterindo
Wahanatama (EW) mengenai proyeksi hanya menyampaikan prospek perusahaan
53 I Putu Gede Ary Suta, “Informasi dalam Penawaran Umum,” makalah disampaikan pada
“Pendidikan dan Pelatihan Bagi Profesi Penunjang Pasar Modal Untuk Konsultan hukum Angkatan IV,” Jakarta 10-22 Juli 1995, hal. 8-9.
Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.
66
dari sudut historis dan menyebutkan perbandingan perusahaan sejenis di Asia
Tenggara.54
Penyampaian informasi proyeksi perusahaan tidak terlepas dari ketentuan
penyampaian informasi proyeksi yang harus dimuat dalam prospektus. Keputusan
Ketua Bapepam
55 atau Peraturan Pedoman mengenai Bentuk dan isi Pernyataan
Pendaftaran dalam Rangka Penawaran Umum, serta Keputusan Ketua Bapepam56
Prospektus PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) pada saat melakukan
penawaran umum atau listing di New York Stock Exchange (NYSE), telah
menyampaikan proyeksi perusahaan yang lebih luas materinyadibandingkan dengan
proyeksi PT. Eterindo Wahanatama (EW). Prospektus PT. Telekomunikasi Indonesia
menyampaikan informasi perkiraan (estimasi) dan proyeksi dalam bentuk informasi
keuangan yang prospektif (prospective financial information). Informasi proyeksi
tidak hanyaberdasarkan pada keadaan masa lalu, tetapi informasi proyeksi tersebut
dan Peraturan Pedoman mengenai Bentuk dan Isi Prospektus dalam Rangka
Penawaran Umum, tidak membuat aturan secara rinci mengenai materi apa saja yang
harus disampaikan dalam penyampaian informasi proyeksi perusahaan dalam
pernyataan pendaftaran atau prospektus dalam proses penawaran umum. Bahkan
ketentuan penyampaian informasi proyeksi tersebut tidak secara tegas mengatur
untuk mewajibkan emiten menyampaikan informasi proyeksi perusahaan.
54 Prospektus PT. Eterindo Wahantama (EW), perusahaan bergerak dalam produk petro
kimia, yang diterbitkan tanggal 17 April 1997 dalam rangka penawaran umum pada tanggal 24-28 April 1997.
55 Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep-49/PM/1996 tentang Pedoman Mengenai Bentuk dan Isi Pernyataan pendaftaran Perusahaan Publik.
56 Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep-51/PM/1996 tentang Pedoman Mengenai Bentuk danIsi prospektus dalam Rangka Penawaran Umum.
Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.
67
dikaitkan dengan keadaan yang mempengaruhinya, seperti inflasi, pajak, perubahan
tarif, depresiasi rupiah.57
Secara hukum kedudukan prospektus sama dengan kedudukan iklan dari
suatu produk dimana tidak saja isinya harus benar, tetapi juga tidak boleh
misleading. Sungguhpun sistem hukum perjanjian kita kurang dapat menerima
prospektus atau iklan sebagai suatu "offer" dari perjanjian paling tidak pihak yang
terkait dalam prospektus telah melakukan suatu perbuatan yang pada gilirannya bisa
jadi menimbulkan kerugian besar bagi orang lain. Sehingga Pasal 1365 BW dapat
diterapkan karena telah merupakan onrechmatigedaad. Misleading prospektus itu
Informasi proyeksi dalam prospektus PT. Telekomunikasi Indonesia menjadi
demikian karena adanya ketentuan dari SEC yang mewajibkan emiten membuat
informasi proyeksi yang demikian, apabila emiten akan melakukan listing di NYSE,
yaitu harus sesuai dengan daftar isian beberapa formulir yang disiapkan SEC pada
saat melakukan pernyataan pendaftaran (Registration Statement on Form).
Di Amerika Serikat, selain fakta material yang wajib disampaikan,
perusahaan juga diwajibkan untuk menyampaikan informasi perusahaan yang
berkenaan dengan manajemen, termasuk mengenai proyeksi internalnya (internal
projection), yang pada mulanya tidak diwajibkan.
Hal yang harus disadari oleh segenap pihak yang terlibat dalam pembuatan
prospektus adalah bahwa prospektus itu merupakan dokumen yang akan diutak-atik
oleh publik, karena itu mestilah super hati-hati dalam menyusunnya, sebab setiap
alinea, kalimat bahkan kata perkata akan ditelaah oleh banyak orang.
57 Prospektus PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) tanggal 2 Oktober 1995.
Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.
68
dapat berupa memberikan keterangan yang tidak benar, memberikan keterangan
terhadap fakta material. Beberapa karakteristik dari doktrin transparansi adalah :
1. Prinsip ketinggian derajat akurasi informasi
2. Prinsip kelengkapan informasi
3. Prinsip keseimbangan antara faktor-faktor positif dan faktor negatif.
Terlihat dengan jelas bahwa prinsip tersebut belum mendapat komitmen yang
tegas dari Bapepam-LK, sehingga banyak muncul lubang untuk diselewengkan oleh
emiten, misalnya upaya merekayasa laporan finansial melalui akuntan publik.
Buku prospektus dari perusahaan yang go public atau menjual saham kepada
masyarakat melalui pasar modal tidak sama dengan iklan perusahaan. Isi prospektus
harus lengkap, tidak boleh hanya memuat data-data yang bagus saja dari perusahaan.
Data atau informasi yang mengandung risiko terhadap perkembangan perusahaan
juga harus dimuat, misalnya batas waktu lisensi atau ijin memproduksi juga harus
dikemukakan secara jelas.
Sekarang ini bukan lagi rahasia bahwa prospektus bukan lagi sarana
transparansi tapi lebih merupakan ajang promosi. Mestinya dalam bidang pasar
modal dengan tegas dilarang adanya puffing (melebih-lebihkan), sungguhpun dalam
bidang iklan masih dapat diterima. Juga seyogiannya kita punya ketentuan yang lebih
teliti dan rinci untuk mengatur tatacara prediksi perusahaan, yang merupakan salah
satu elemen terpenting dalam suatu prospektus yang ada sekarang merupakan self
congratulatory prospectus.
Mengenai kriteria dari informasi yang perlu dibuka dan tidak boleh di-
insidertrading-kan adalah jika informasi yang bersangkutan bersifat material. Dalam
Keputusan Ketua Bapepam No. KEP 23/PM/1991 ditafsirkan sebagai semua rincian
Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.
69
dan fakta yang penting dan relevan yang dapat mempengaruhi nilai efek perusahaan
atau keputusan investasi pemodal. Walaupun masih belum jelas benar pengaturannya
sekarang tetapi adalah hukum yang berlaku secara universal bahwa setiap partisipan
dari prospektus, seperti Konsultan Hukum, Akuntan, Apraisal, bahkan Underwriter
mesti memperhatikan standar ketentuan bagi mereka, yakni apa yang disebut "Duty
of Reasonable Investigation"
Untuk mengetahui apakah Reasonable Investigation dalam proses go public
telah dilakukan masing-masing profesi, beberapa faktor yang mesti dipertimbangkan
antara lain:
1. Tipe dari emiten;
2. Tipe sekuritas yang diisukan;
3. Tipe dari orang yang melakukan investasi;
4. Kantor dimana investigator berasal;
5. Hubungan antara investigator dan emiten;
6. Reasonable releance kepada pejabat atau pegawai yang karena tugas dan
kedudukannya seharusnya mempunyai pengetahuan dan pengalaman dalam
bidang tertentu.
Secara universal prospektus yang misleading sering terjadi karena tidak
berhasil secara reasonable mengungkapkan:
1. Trend yang terbalik yang telah terjadi terhadap penjualan dan income dari
emiten;
2. Kontribusi terhadap penjualan dan/atau income oleh produk bisnis dari devisi,
subsidiary, lines of business dari emiten;
3. Pengeluaran yang full, fair, detail terhadap penggunaan dana hasil listing;
Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.
70
4. Transaksi orang dalam (insider trading);
5. Pembuatan prospektus readable dan understandable;
6. Kurang atau berlebihannya bagian pengantar;
7. Secara kurang layak menggunakan dana perusahaan untuk tujuan politik dan
sosial.
Dalam rangka penawaran umum, prospektus mempunyai fungsi sebagai
berikut:
1. Prospektus merupakan fakta
Prospektus merupakan sarana kondisi objektif perusahaan pada saat
melakukan penawaran umum. Emiten dan Penjamin Emisi Efek menyatakan
bertanggung jawab atas semua isi yang terkandung dalam prospektus,
sehingga pemodal dapat menggunakan prospektus sebagai cara untuk
mengetahui kondisi perusahaan dimana pemodal akan menanamkan dananya.
2. Prospektus merupakan dokumen formal dalam penawaran umum
a. Keadaan emiten
Prospektus merupakan sarana untuk mengungkapkan keadaan emiten
pada saat itu. Emiten berkewajiban mengungkapkan kondisi-kondisi
perusahaan yang relevan dengan pengambilan keputusan investasi.
Dalam prospektus juga diungkapkan tentang pernyataan tentang
kebenaran terhadap hal yang dinyatakan dalam prospektus. Misalnya
pernyataan bahwa selain yang diungkapkan dalam laporan keuangan.
b. Janji dan komitmen
Dalam prospektus disebutkan tentang janji-janji yang merupakan
komitmen yang akan dipenuhi oleh perusahaan di masa mendatang.
Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.
71
Janji-janji tersebut misalnya janji untuk membagikan deviden.
Biasanya dalam prospektus disebutkan tentang porsi laba yang
dibagikan sebagai deviden dan periode pembagian, dan janji
perseroan tidak akan mengeluarkan saham baru dalam jangka waktu
tertentu setelah pernyataan pendaftaran dinyatakan efektif.
3. Prospektus merupakan alat perjanjian efek.
Ada ketentuan bahwa tidak ada satu pihakpun dapat menjual efek kecuali
pembeli telah mendapat kesempatan membaca prospektus. Hal tersebut
diataur dalam Pasal 71 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar
Modal yang menyatakan bahwa tidak satu pihakpun dapat mejual efek dalam
penawaran umum, kecuali pembeli atau pemesan menayatakan dalam
formulir pemesanan efek bahwa pembeli atau pemesan telah menerima atau
memperoleh kesempatan untuk membaca prospektus berkenaan dengan efek
yang bersangkutan sebelum atau pada saat pemesanan dilakukan.
Dari pernyataan tersebut dapat diketahui bahwa prospektus merupakan media
yang mengkomunikasikan antara penjual dan pembeli efek yang berisi informasi
untuk pengambilan keputusan investasi, bukan media untuk mempromosikan
perusahaan dengan memberikan informasi yang berkelebiha atau kondisi-kondisi
perusahaan sebenarnya sehingga dapat menyesatkan pemodal.
Ada hal-hal penting yang harus diperhatikan oleh pemodal dalam kaitannya
dalam prospektus walaupun di satu pihak, emiten serta pihak-pihak yang terkait
dalam penawaran umum harus bertanggung jawab atas kebenaran semua informasi
dalam prospektus namun di lain pihak pemodal juga sebelum mengambil keputusan
investasi harus memperhatikan hal-hal berikut yang berkaitan dengan prospektus:
Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.
72
1. Informasi belum bersifat siap pakai
Dalam banyak hal informasi yang disajikan dalam prospektus merupakan
informasi yang masih memerlukan interpretasi dan analisis agar bias menjadi
informasi yang dapat dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan. Misalnya
laporan keuangan, investor perlu melakukan analisis terhadap laporan dengan
sendiri, pengembangan perusahaan dari tahun ketahun maupun dengan
membandingkan dengan perusahaan sejenis lain;
2. Informasi banyak bersifat kualitatif
Data yang diuntgkapkan dalam prospektus bayank yang bersifat kualitatif
yang akan banyak berpengaruh terhadap jalannya perusahaan di masa yang
akan dating, dan sebagainya. Tentunya dalam mengambil keputusan investasi
pemodal diharuskan untuk melakukan pertimbangan tertentu, sehingga
analisis yang dilakukan lebih menghasilkan kesimpulan yang tepat;
3. Informasi yang bersifat kuantiatif dibuat berdasarkan taksiran
Dalam banyak hal informasi yang bersifat kuantiatif yang diungkapkan dalam
prospektus dibuat berdasarkan taksiran atau metode-metode penilaian
sehingga dalam membaca prospektus diperlukan pertimbangan untuk
mengambil keputusan, apakah informasi tersebut relevan dan dapat
diandalkan;
4. Informasi yang disajikan banyak bersifat historical.
Prospektus lebih banyak memuat data dan informasi masa lalu perusahaan
daripada mengungkapkan tentang proyeksi perusahaan di masa dating.
Berdasarkan data historis yang ada pemodal harus memuat pemikiran-
pemikiran dan proyeksi tentang kondisi perusahaan di masa mendatang;
Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.
73
5. Kondisi makro ekonomi jauh berbeda antara saat prospektus dibuat dengan
kondisi sebenarnya yang terjadi setelah go public.
Perlu dipertimbangkan oleh pemodal mengenai asumsi kondisi makro
ekonomi yang perubahannya sangat cepat. Sehingga dalam melakukan
analisis perlu menganalisa fenomena ekonomi secara global, misalnya
mengenai kondisi moneter, kebijakan negara lain, perdagangan dan
sebagainya.
6. Terdapat risiko-risiko yang perlu mendapatkan perhatian setiap perusahaan
dalam usahanya tentu banyak dihadapkan pada risiko-risiko dunia usaha.
Risiko tersebut dapat datang dari pihak intern dan ekstern perusahaan.
a) Risiko terhadap bisnis
Risiko yang dihadapi secara mikro perusahaan sangat bervariasi. Namun
hal ini telah diungkapkan dalam prospektus. Pemodal mendapatkan
gambaran tentang kemungkinan-kemungkinan yang dihadpi perusahaan
di masa yang akan datang.
b) Risiko terhadap industri
Masuknya atau menguatnya perusahaan-perusahaan sejenis akan sangat
berpengaruh pada situasi persaingan antar perusahaan sehingga
mempengaruhi market sharenya. Dalam melakukan analisis suatu
perusahaan, pemodal disarankan untuk menganalisis secara lebih luas
lagi, yaitu juga terhadap perusahaan-perusahaan sejenis untuk mengetahui
posisi persaingan perusahaan.
c) Risiko terhadap lingkungan
Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.
74
Perubahan-perubahan yang terjadi pada lingkungan perusahaan sangat
berpengaruh terhadap operasi usaha. Perubahan-perubahan tersebut dapat
berasal dari adanya perubagan-perubahan peraturan pemerintah.
d) Risiko terhadap tidak likuidnya saham
Tidak likuidnya saham di bursa efek merupakan risiko yang harus
diantisipasi oleh para pemodal. Dengan tidak likuidnya saham berakibat
kesempatan untuk memperoleh capital gain dari perdagangan saham
menjadi hilang. Saham dapat tidak likuid di Bursa Efek dapat diakibatkan
sedikitnya saham yang ditawarkan kepada masyarakat dank arena adanya
pembatasan-pembatasan, misalnya pembatasan pemodal yang diijinkan
membeli sahamnya. Dengan sedikitnya saham yang ditawarkan kepada
masyarakat ada risiko tidak likuidnya saham karena pada umunya risiko-
risiko tersebut dapat memberikan dampak dalam setiap analisis harus
mempertimbangkan kemungkinan adanya hal-hal yang merugikan
perusahaan sebagai akibat dari risiko diatas.
B. Penipuan, Manipulasi Pasar, dan Insider Trading yang dapat merugikan
perusahaan dan investor
1. Penipuan
Yang dimaksud dengan melakukan penipuan menurut Pasal 90 huruf c
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal adalah membuat
pernyataan tidak benar mengenai fakta material atau tidak mengungkapkan fakta
material agar pernyataan yang dibuat tidak menyesatkan mengenai kenyataan yang
terjadi pada saat pernyataan dibuat dengan maksud untuk menguntungkan atau
Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.
75
menghindarkan kerugian untuk diri sendiri atau pihak lain atau dengan tujuan
mempengaruhi pihak lain untuk membeli atau menjual efek. Larangan ini ditujukan
kepada semua pihak yang terlibat dalam perdagangan efek, bahkan turut serta
melakukan penipuanpun tak lepas dari jerat pasal ini. Bagi kalangan yang
mempunyai kemampuan dan fasilitas teknologi yang dengan itu semua mereka dapat
melakukan penipuanpun tidak dapat lepas dari pasal ini.
Setiap pelaku yang terbukti melakukan penipuan dalam kegiatan perdagangan
efek dapat dikenakan pidana penjara paling lama 10 tahun penjara dan denda
maksimal Rp. 15.000.000.000,00 (lima belas miliar rupiah). Ancaman pidana dan
denda yang begitu berat dianggap wajar mengingat kegiatan perdagangan efek
melibatkan begitu banyak pemodal dan jumlah uang yang sangat besar. Pelanggaran
di bidang pasar modal mempunyai karakteristik tersendiri yang berbeda dengan jenis
pelanggaran di bidang lain. Pelanggaran yang terjadi dapat mengakibatkan hilangnya
jumlah uang yang sangat besar yang ada dalam kegiatan perdagangan efek, jumlah
korban yang cukup banyak dan beragam. Pada akhirnya pelanggaran yang signifikan
dari segi jumlah dan kualitas akan meruntuhkan kredibilitas pasar modal. Untuk
mengantisipasi hal itu otoritas di bidang pasar modal harus menyiapkan perangkat
hukum, fasilitas, infrastruktur, dan yang terpenting sumber daya manusia yang
handal untuk menghadapi pelanggaran. Bapepam-LK dan PT. Bursa Efek Indonesia
(PT. BEI) selaku regulator dan pengelolah kegiatan perdagangan pasar modal harus
mampu menjaga kredibilitas pasar modal Indonesia.
Pasal 90 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal
menegaskan bahwa:
Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.
76
“Dalam kegiatan perdagangan efek, setiap pihak dilarang secara lansung atau tidak langsung:
1. menipu atau mengelabui pihak lain dengan menggunakan cara apapun; 2. turut serta menipu atau menipu pihak lain, dan; 3. membuat pernyataan yang tidak benar mengenai fakta material atau tidak
mengungkapkan fakta yang material agar pernyataan yang dibuat tidak menyesatkan mengenai keadaan yang terjadi pada saat pernyataan dibuat dengan maksud untuk menguntungkan atau menghindarkan kerugian untuk diri sendiri atau pihak lain atau dengan tujuan untuk mempengaruhi pihak lain untuk membeli atau menjual efek.”58
UUPM memberikan beberapa spesifikasi mengenai pengertian penipuan,
yaitu terbatas dalam kegiatan perdagangan efek yang meliputi kegiatan penawaran,
pembelian, penjualan efek yang terjadi di bursa efek maupun di luar bursa efek atas
efek emiten atau perusahaan publik.
Berkaitan dengan pengertian tipu muslihat atau rangkaian kebohongan itu,
UUPM menegaskan bahwa hal tersebut termasuk membuat pernyataan yang tidak
benar mengenai fakta material atau tidak mengungkapkan fakta yang material. Kasus
yang cukup populer adalah kasus saham perusahaan pertambangan Kanada Bre-X
Mineral Ltd. pada tahun 1997:
“Manajer Eksplorasi Bre-X Mineral Ltd. Michael de Gusman melaporkan
bahwa Bre-X Mineral Ltd. menemukan cadangan emas dalam jumlah 71 juta
ounce dengan nilai 20 miliar dollar AS di Busang-Kalimantan. Laporan
tersebut mengakibatkan saham Bre-X Mineral Ltd. di Bursa Efek Totonto
mengalami kenaikan cukup tajam dari 10 dollar Kanadamenjadi 28,65 dollar
Kanada. Beberapa hari kemudian diketahui bahwa laporan Michael de
Gusman ternyata tidak benar. Hal tersebut menyebabkan saham Bre-X
Mineral Ltd. turun secara tajam ke level 5,5 dollar Kanada. Perbuatan
58 Pasal 90 Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal.
Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.
77
Michael de Gusman tersebut mengakibatkan investor yang membeli saham-
saham Bre-X Mineral Ltd. pada harga tinggi mengalami kerugian besar,
karena saham tersebut jatuh ke tingkat harga yang sangat rendah.
2. Manipulasi Pasar
Yang dimaksud dengan manipulasi pasar menurut Pasal 91 Undang-Undang
Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal adalah tindakan yang dilakukan oleh
setiap pihak secara langsung maupun tidak dengan maksud untuk menciptakan
gambaran semu atau menyesatkan mengenai kegiatan perdagangan, keadaan pasar,
atau harga efek di bursa efek.
Otoritas pasar modal mengantisipasi setiap pihak yang mempunyai kapasitas
dan kapabilitas modal dan teknologi atau sarana yang berkemungkinan bisa
melakukan penciptaan gambaran yang sedemikian rupa sehingga pasar memahami
dan merespon gambaran tersebut sebagai hal yang benar.
Beberapa pola manipulasi pasar adalah:
1. Menyebarluaskan informasi palsu mengenai perusahaan pulik atau emiten
dengan tujuan untuk mempengaruhi harga efek perusahaan yang dimaksud di
bursa efek (false information). Misalnya, suatu pihak menyebarkan rumor
bahwa emiten A akan segera dilikuidasi, maka pasar merespon yang
menyebabkan harga efek emiten A jatuh tajam di bursa.
2. Menyebarluaskan informasi yang menyesatkan atau informasi yang tidak
lengkap (misinformation). Misalnya, suatu pihak menyebarkan rumor bahwa
emiten A tidak termasuk perusahaan yang akan dilikuidasi oleh pemerintah,
padahal emiten A akan diambil alih oleh pemerintah.
Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.
78
Kegiatan transaksi yang bertujuan untuk memberikan kesan bahwa efek
perusahaan tertentu aktif diperdagangkan (wash trading). Sebagai contoh, direksi
emiten A memerintah seseorang untuk melakukan pembelian dan penjualan
sekaligus, agar efek perusahaannya dianggap likuid. Dalam transaksi itu tidak akan
terjadi perubahan kepemilikan secara absolute, karena skenario telah disusun oleh
pihak-pihak yang terlibat. Pola seperti ini dapat lebih jauh lagi dipergunakan sebagai
sarana untuk memodifikasi (biasanya menaikkan) harga saham pada level tertentu
yang dikehendaki pelaku.59
Sebagaimana diketahui bahwa harga efek di pasar modal sangat sensitive
terhadap suatu peristiwa dan informasi yang berkaitan, baik secara langsung maupun
tidak dengan dengan efek tersebut. Informasi merupakan pedoman pokok para
pemodal untuk mengambil keputusan terhadap suatu efek. Jika informasi tersebut
tidak dilindungi oleh hukum sebagai informasi yang benar, bagaimana kegiatan
perdagangan di pasar modal dapat berjalan. Informasi yang dihembuskan oleh pihak
tertentu dapat menimbulkan dampak pada pasar. Akibatnya, harga efek bisa naik atau
turun drastis dalam waktu yang sangat singkat. Begitu informasi itu mendapatkan
konfirmasi bahwa informasi itu benar, maka gejolak pasar akan terhenti, pasar
berjalan normal kembali. Namun, pada saat fluktuasi terjadi, pihak yang
menghembuskan informasi rumor (penipu) telah menangguk keuntungan. Bagi
Dengan adanya pasal-pasal tersebut, Bapepam-LK dapat
memantau dan mengantisipasi kolusi diantara pihak yang terlibat dalam perdagangan
efek untuk melakukan perdagangan yang akan menyebabkan fluktuasi harga efek
yang amat tajam dalam waktu yang singkat.
59 Freddy Saragih, Pelanggaran di Bidang Pasar Modal, makalah disampaikan pada acara
lokakarya Pasar Modal, Jakarta, 24 Maret 1998, hal. 7.
Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.
79
investor atau pemodal yang tidak berhati-hati menganalisis informasi akan terjebak
oleh harga semu yang berujung pada kerugian.
Secara sederhana manipulasi pasar dapat diartikan sebagai kegiatan untuk
menciptakan gambaran semu atau menyesatkan mengenai kegiatan perdagangan,
keadaan pasar, atau harga efek di bursa efek atau memberi pernyataan atau
keterangan yang tidak benar atau menyesatkan sehingga harga efek di bursa
terpengaruh. 60
Contoh pelanggaran ketentuan di atas dapat dilihat dari manipulasi pasar
dalam bentuk praktik “corner”(cornering) , yaitu praktik penguasaan pasokan saham
tertentu yang beredar di pasar sehingga persediaan saham menjadi terbatas, dan
harga saham naik secara tidak normal. Di sini pelaku corner dapat menentukan harga
saham di bursa secara semu sampai pada level yang diiginkannya. Sebab harga
saham ini tidak berdasarkan pada kekuatan permintaan dan penawaran saham yang
sebenarnya, melainkan harga saham tersebut direkayasa dengan cara melakukan
transaksi semu.
Pasal 92 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal
menyatakan bahwa:
“ Setiap pihak, baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama dengan pihak lain, dilarang melakukan 2 (dua) transaksi efek atau lebih, baik lansung maupun tidak langsung sehingga menyebabkan harga efek di bursa efek efek tetap, naik, atau turun dengan tujuan mempengaruhi pihak lain untuk membeli, menjual, atau menahan efek.”
61
3. Perdagangan Orang Dalam (Insider Trading)
60 Indra Safitri, Transparansi, Independensi, dan Pengawasan Kejahatan Pasar Modal, cet.
1, (Jakarta: Go Global Book & Publication, 1998), hal. 176. 61 Bismar Nasution, Beberapa Aspek Hukum Pasar Modal dalam Transaksi Saham,
disampaikan sebagai modul perkuliahan pada mata kuliah Hukum Kegiatan Ekonomi, semester II Tahun Akademik 2006/2007, Fakultas Hukum USU.
Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.
80
Praktik insider trading sering terjadi apabila orang dalam (insider) melakukan
perdagangan berdasarkan informasi yang belum di-disclose (terbuka). Dalam hal ini
insider mempunyai informasi fakta material yang dapat mempengaruhi harga saham.
Dalam hal ini, insider mempunyai posisi yang lebih baik dalam hal informasi
(informational advantages) dibandingkan dengan investor lain dalam perdagangan
saham, oleh karena itu dapat menciptakan perdagangan saham yang tidak fair.
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal juga telah membuat
kategori insider trading sebagai penipuan. Mengigat bahwa insider trading adalah
suatu praktik yang dilakukan oleh orang dalam perusahaan (corporate insiders)
melakukan perdagangan saham dengan menggunakan informasi yang mengandung
fakta material yang dimilikinya sedangkan informasi tersebut belum terbuka
(tersedia) untuk umum (inside nonpublic information).
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal menetapkan
yang termasuk corporate insiders adalah komisaris, direksi, pemegang saham utama,
pegawai perusahaan, seseorang yang karena kedudukannya atau profesinya atau
karena hubungan usaha dengan emiten/perusahaan publik yang memungkinkan
seseorang tersebut memperoleh inside information, seperti konsultan hukum, notaris,
akuntan atau penasehat keuangan dan investasi, serta pemasok atau kontraktor
emiten/perusahaan publik tersebut. Mereka yang dikategorikan corporate insiders ini
masih tetap disebut insiders selama 6 (enam) bulan sejak mereka tidak lagi
menduduki jabatan atau hubungan dengan emiten/perusahaan publik yang
bersangkutan.62
62 ibid.
Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.
81
Secara tradisional, komisaris, direktur, pemegang saham utama, dan pegawai
perusahaan termasuk sebagai insiders (traditional insiders). Komisaris dan direktur
dikategorikan sebagai insider adalah didasarkan atas pertimbangan, bahwa mereka
termasuk orang yang wajib memegang fiduciary obergations dalam hal loyalitasnya
terhadap kepada perusahaan. Di pihak lain mereka termasuk orang-orang yang dapat
mengendalikan serta mengetahui kegiatan atau operasi perusahaan setiap hari,
sehingga mereka memiliki informasi perusahaan yang paling sensitive (sensitive
corporate information). Sedangkan kategori insider bagi pemegang saham utama
(shareholder) didasarkan atas ketentuan hukum perusahaan (corporate law), yang
menetapkan suatu fiduciary obergations dari suatu loyalitas terhadap orang-orang
yang memiliki fungsi pengawasan dan pengendalian aktivitas perusahaan
berdasarkan saham di perusahaan yang mereka miliki, walaupun mereka tidak
menduduki jabatan direktur atau officers. Namun mereka juga memiliki fiduciary.63
Ketentuan penjelasan Pasal 95 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang
Pasar Modal yang telah menetapkan insider masih menganut kategori traditional
insiders. Ketentuan ini juga menetapkan kategori “insider sementara” (temporary
insider). Bila kategori traditional insiders secara nyata merupakan orang-orang yang
bekerja dalam perusahaan, maka insider dalam kategori temporary insider
Kategori karyawan emiten/perusahaan publik sebagai insider karena mereka
memiliki tugas dan kewajiban menjaga loyalitas, termasuk tanggungjawab mereka
untuk tidak memanfaatkan keuntungan dari informasi rahasia (confidential
information) yang diperoleh sehubungan dengan pekerjaannya di perusahaan
tersebut.
63 Ibid.
Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.
82
merupakan orang luar perusahaan, tetapi mereka mempunyai hubungan trust dan
confidence dengan perusahaan atau mereka ini mempunyai hubungan jangka pendek
yang mengakibatkan fiduciary obergations mereka kepada perusahaan. Pemikiran ini
yang membuat konsultan hukum, notaris, akuntan, penasehat keuangan dan investasi,
dan lain-lain dikategorikan sebagai insider sebagaimana dilihat dalam penjelasan
Pasal 95 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal.
Salah satu kasus menarik insider trading adalah carpenter versus United
States, pada tahun 1986. Dalam kasus carpenter ini terdakwa R. Foster Winans
sebagai reporter The Wall Street Journal menulis dalam “ Heard on the Street
Columm “ yang merupakan kolom hasil penilaian dan analisis tenteang kondisi
perusahaan tertentu yang listing di bursa dan kolom ini dapat mempengaruhi harga
saham dari perusahaan yang dinilai. Apabila tulisan dalam kolom itu menilai
perusahaan yang listing baik, maka harga sahamnya cenderung naik. Sebaliknya
apabila penilaiannya tidak baik, maka harga sahamnya akan turun. Pengaruh tulisan
yang terdapat dalam kolom ini dimanfaatkan oleh Winans untuk kepentingan dirinya
sendiri, dengan cara bersekongkol dengan temannya dan memberitahukan isi dari
kolom tersebut. Selanjutnya temannya dianjurkan untuk melakukan transaksi saham,
sehingga mereka memperoleh keuntungan besar dari transaksi tersebut. Praktik
Winans ini oleh Securities Exchange Commission dituduh sebagai praktik insider
trading berdasarkan tuduhan, bahwa Winans menyalahgunakan informasi milik Wall
Street Journal untuk kepentingan pribadinya. Pengadilan dengan dasar
misappropriation theory64
64 Misappropriation Theory adalah suatu teori yang mendasarkan bahwa seseorang tidak
harus mempunyai pelanggaran dari suatu fiduciary duty, tetapi mengikuti kewajiban umum
menetapkan Winans melanggar ketentuan insider trading.
Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.
83
Dalam hal ini pengadilan menyatakan Winans melakukan penipuan melalui Wall
Street Journal tersebut.
Kemungkinan terjadinya perdagangan yang menggunakan informasi orang
dalam antara lain dapat dideteksi dari ada atau tidaknya orang dalam yang
melakukan transaksi atas saham perusahaan di mana yang bersangkutan menjadi
orang dalam. Selain itu, dapat pula dideteksi dari adanya peningkatan harga dan
volume perdagangan saham sebelum diumumkannya informasi material kepada
publik dan terjadinya peningkatan atau penurunan harga dan volume perdagangan
yang tidak wajar. Perdagangan orang dalam mengandung beberapa unsur, yaitu:
1. Adanya perdagangan saham;
2. Dilakukan oleh insider atau orang-orang yang dipersamakan dengan insider;
3. Adanya inside information yang mengandung fakta material;
4. Informasi itu belum diungkap dan terbuka untuk umum;
5. Perdagangan itu dimovivasi oleh informasi tersebut;
6. Dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan atau menghindarkan
kerugian untuk diri sendiri maupun diri orang lian.
Ada juga kasus insider trading yang terjadi di Indonesia yaitu sebagai
berikut: PT Indika Energy Tbk (INDY) menyatakan mengambil alih 81,95% saham
PT Petrosea Tbk (PTRO) senilai US$ 83,8 juta pada 26 Februari 2009. Namun dari
aktivitas perdagangan, saham Petrosea dan Indika mengalami lonjakan luar biasa
pada periode 9-26 Februari 2009. Harga saham kedua emiten tersebut naik
keterbukaan di pasar modal. Jadi menurut misappropiation theory seseorang yang menggunakan informasi yang belum tersedia untuk publik milik orang lain dalam perdagangan saham dianggap telah melakukan insider trading. Seseorang tersebut adalah misappropiator sama dengan pihak yang melakukan pelanggaran dari suatu fiduciary duty atau pihak yang mempunyai hubungan trust and confidence dengan emiten atau pemegang saham.
Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.
84
signifikan. Padahal, informasi rencana aksi akuisisi itu baru diberitakan pada 26
Februari 2009. Dalam periode itu, saham berkode INDY naik sekitar 13% ke level
Rp 1.560. Sementara, saham berkode PTRO melonjak sekitar 82% menjadi Rp
6.350. Selain itu, pada 13 Februari 2009, aktivitas transaksi kedua saham itu juga
tidak wajar atau diluar kebiasaan dibanding hari-hari sebelumnya. Volume transaksi
Indika tercatat sebanyak 6,85 juta lembar dan Petrosea sebanyak 1,09 juta lembar.
BEI menilai ada indikasi insider trading dalam akuisisi itu. Ini dapat dilihat dari
adanya fluktuasi harga yang sangat tajam sehingga telah mengindikasikan telah
adanya insider trading karena ada pihak-pihak yang lebih dulu mengetahui informasi
itu padahal informasi itu belum terbuka untuk umum.
Kasus perdagangan orang dalam diidentikkan dengan kasus pencurian.
Perbedaannya, bila pada pencurian konvensional objeknya adalah materi milik orang
lain, sedangkan pada perdagangan orang dalam objeknya adalah informasi yang
seharusnya menjadi milik umum, sehingga dengan demikian pelakunya dapat
memperoleh keuntungan. Pada pencurian konvensional, yang menderita kerugian
adalah pemilik barang, sedangkan pada kasus perdagangan orang dalam, yang
menderita kerugian adalah orang banyak dan membawa efek atau pengaruh yang
sangat meluas, mulai dari lawan transaksi, hingga kepada kewibawaan regulator dan
kredibilitas pasar modal. Kalau kredibilitas sudah sirna, maka kepercayaan
masyarakat terhadap pasar modal akan berkurang, sehingga membuat pasar modal
lapse.
Pembuktian kasus insider trading cenderung sulit, karena mempunyai modus
yang canggih dan kompleks, maka Bapepam-LK selalu dituntut untuk selalu mampu
menuntaskan perkara perdagangan orang dalam secara meyakinkan.
Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.
85
Untuk praktik pelanggaran hukum pasar modal di atas tersebut diberikan
sanksi hukum sebagaimana diatur dalam Pasal 104 Undang-Undang Nomor 8 Tahun
1995 tentang Pasar Modal yang menetapkan sanksi berupa ancaman pidana penjara
paling lama 10 (sepuluh) tahun dan denda paling banyak lima belas miliar rupiah
terhadap pelanggaran atas perbuatan-perbuatan tersebut. Disamping itu ada tiga
macam sanksi yang diterapkan oleh Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang
Pasar Modal, yaitu: 65
1. Sanksi Administratif
Sanksi administratif adalah sanksi yang dikenakan oleh Bapepam-LK kepada
pihak-pihak yang dianggap melanggar peraturan perundang-undangan di
bidang pasar modal. Pihak yang dapat dijatuhkan sanksi adalah:
a) Pihak yang memperoleh ijin dari Bapepam-LK.
b) Pihak yang memperoleh persetujuan dari Bapepam-LK.
c) Pihak yang melakukan pendaftaran kepada Bapepam-LK.
Jenis sanksi administratif yang dapat dijatuhkan oleh Bapepam-LK kepada
pihak-pihak tersebut diatas adalah:
a) Peringatan tertulis;
b) Denda;
c) Pembatasan kegiatan usaha;
d) Pembekuan usaha;
e) Pencabutan ijin usaha
f) Pembatalan persetujuan; dan
65 Indra Surya, dkk. Aspek Hukum Pasar Modal Indonesia, (Jakarta: Kencana, 2004), hal.
274.
Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.
86
g) Pembatalan pendaftaran.
2. Sanksi Perdata
Sanksi perdata lebih didasarkan pada UUPT, di mana emiten atau perusahaan
publik harus tunduk pula. UUPT dan UUPM menyediakan ketentuan yang
memungkinkan pemegang saham untuk melakukan gugatan perdata kepada
setiap pengelola atau komisaris perusahaan yang tindakan atau keputusannya
menyebabkan kerugian pada perusahaan.
3. Sanksi Pidana
Pasal 103-110 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal
mengancam setiap pihak yang terbukti melakukan tindak pidana di bidang
pasar modal diancam hukuman pidana penjara bervariasi antara satu sampai
sepuluh tahun.
C. Perlindungan Hukum Bagi Investor di Pasar Modal
Kepercayaan dan kredibilitas pasar modal merupakan hal utama yang harus
tercermin dari keberpihakan sistem hukum pasar modal pada kepentingan investor
dari perbuatan-perbuatan yang dapat menghancurkan kepercayaan investor. Selain
itu, UUPM memberdayakan pemegang saham minoritas untuk tidak diabaikan
kepentingannya oleh siapa saja, termasuk pemegang saham mayoritas.
Keberpihakan hukum kepada pemegang saham dan investor dapat dilihat dari
penegakan hukum pasar modal oleh otoritas pasar modal, yakni Bapepam-LK di
dalam menangani kasus pelanggaran dan kejahatan. Dengan adanya penegakan
hukum maka kepastian hukum akan terjamin. Penegakan hukum tidak semata-mata
secara yuridis, tetapi juga mengandung maksud pembinaan.
Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.
87
Penegakan hukum yang konsisten terhadap emiten yang melakukan
pelanggaran peraturan diharapkan menjadi pendorong bagi emiten untuk selalu
mematuhi ketentuan dan mempertimbangkan kehati-hatian dalam melakukan
usahanya. Hal ini juga diharapkan akan meningkatkan kredibilitas pasar modal di
mata investor sekaligus merupakan tanggung jawab emiten sebagai perusahaan
publik.66
1. Gugatan berdasarkan perbuatan melawan hukum (Pasal 1365 BW).
Penegakan hukum tidak boleh terlepas dari kerangka keadilan, karena kalau
tidak penegakan hukum malah akan menjadi counter-productive, yang pada
gilirannya akan menjadi bumerang bagi perkembangan pasar modal Indonesia. Bagi
investor sebaiknya membekali dirinya dengan pemahaman yang mencukupi sebelum
mengambil keputusan untuk melakukan transaksi efek. Prospektus dan laporan
berkala dapat menjadi pedoman bagi investor unyuk melihat dan mempertimbangkan
pengambilan keputusannya.
Selain itu, Bapepam-LK harus berupaya agar pemegang saham dan investor
mengetahui dan mempergunakan hak di dalam melindungi kepentingannya menurut
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995
tentang Pasar Modal mendorong pemegang saham dan investor untuk aktif
memantau perkembangan dan kegiatan perseroan. Undang-Undang juga memberikan
perlindungan kepada pemegang saham minoritas. Pemegang saham berhak meminta
pertanggungjawaban direksi secara perdata, jika kebijakan direksi malah merugikan
perseroan. Investor dapat mengajukan gugatan:
66 Bapepam, Strategi Pengembangan Pelaku Pasar Modal: Cetak Biru Pasar Modal
Indonesia 2000-2004, (Jakarta: Bapepam, 2000). hal. 63.
Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.
88
Pasal 111 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal
menyatakan bahwa setiap pihak secara sendiri-sendiri atau bersama-sama
dengan pihak lain dapat mengajukan tuntutan ganti rugi kepada pihak yang
bertanggungjawab atas pelanggaran peraturan perundang-undangan di
bidang pasar modal. Pasal ini identik dengan KUH Perdata Pasal 1365
mengenai perbuatan melawan hukum. Dengan adanya Pasal 111 Undang-
Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal ini, diharapkan setiap
pihak yang mengelola perseroan dan yang melakukan kegiatan di bidang
pasar modal melakukan tugasnya secara profesional dan bertanggungjawab,
sehingga prinsip kehati-hatian tidak diabaikan.
2. Gugatan berdasarkan adanya tindakan wanprestasi atas suatu perjanjian.
Gugatan berdasarkan wanprestasi mensyaratkan adanya pelanggaran terhadap
pasal-pasal perjanjian yang pernah dibuat oleh para pihak (baik secara lisan
maupun tulisan). Adapun yang dimaksud dengan wanprestasi adalah:
a) Tidak melakukan apa yang disanggupi akan dilakukannya;
b) Melaksanakan apa yang dijanjikan, tapi tidak sebagaimana yang
dijanjikan;
c) Melakukan apa yang dijanjikan, tapi terlambat;
d) Melakukan sesuatu yang menurut perjanjian tidak boleh dilakukan.67
3. Gugatan berdasarkan UUPT untuk direksi dan komisaris perseroan terbatas,
Dalam beberapa kasus, pelanggaran dapat saja dilakukan oleh pengelola
perseroan, yaitu direksi dan komisaris. UUPT menganut sistem
pertanggungjawaban pada perseroan karena PT merupakan badan hukum,
67 Subekti, Hukum Perjanjian, (Jakarta: Internusa, 1987), hal. 45.
Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.
89
tetapi kalau kerugian tersebut disebabkan oleh pengurus perseroan, maka
pertanggungjawaban tidak dapat dialihkan kepada perseroan, sehingga direksi
dan komisaris harus bertanggung jawab. Bapepam-LK menjatuhkan sanksi
kepada direksi dan komisaris dalam hal terbukti bertanggung jawab atas
pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal. Dengan
sanksi tersebut, diharapkan kontrol pemegang saham atas pengurus perseroan
di dalam menjalankan tugasnya akan berjalan.
Pemegang saham minoritas berhak mendapatkan harga saham yang sesuai
dengan harga pasar jika ia tidak setuju dengan kebijakan perseroan, atau pemegang
saham independen berhak untuk ikut menentukan kebijakan perseroan melalui
RUPS. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal dan peraturan
pelaksananya memotivasi pemegang saham untuk aktif dalam memantau dan
memutuskan kebijakan perseroan. Pelanggaran keterlambatan dan kelalaian meminta
persetujuan pemagang saham diancam hukuman administratif dan denda yang cukup
besar. Bapepam-LK selalu berusaha untuk menyempurnakan dan mengikuti
perkembangan di pasar modalguna memberikan perlindungan kepada pemegang
saham, namun begitu, pada akhirnya sumber daya manusialah yang menjadi faktor
penentu tegak atau tidaknya peraturan-peraturan yang ada.
Kalau ingin pasar modal Indonesia maju, maka Badan Pengawas Pasar Modal
dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) harus proaktif melakukan investigasi
indikasi kejahatan di pasar modal. Jika tidak, kelak pasar modal Indonesia tidak lagi
dipercaya oleh investor, terutama investor berbasis fundamental. Kemampuan dan
profesionalisme aparat Bapepam-LK dalam menghadapi white collar crime sangat
menentukan efektivitas penegakan hukum di bidang pasar modal. Koordinasi vertical
Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.
90
dengan sesame aparat penegak hukum, maupun koordinasi horizontal dengan para
pengambil keputusan (policy-maker) tentu perlu ditingkatkan, sehingga dapat tercipta
tekad dan persepsi yang sama dalam menghadapi berbagai permasalahan yang ada.
Kerja sama dengan sesama regulator adalah sesuatu yang penting untuk terus dijaga
dan ditingkatkan.
Setelah tertunda sekian lama, akhirnya Investor Area dapat di-launching juga,
ini merupakan salah satu bentuk perlindungan investor di pasar modal. Hal ini untuk
mengantisipasi kecurangan atau kebohongan perusahaan sekuritas dalam melaporkan
posisi rekening nasabahnya. Banyak investor yang telah menanti hadirnya fasilitas
ini dalam pasar modal Indonesia. Fasilitas ini diharapkan akan mampu memberikan
perlindungan bagi investor di Indonesia. Sebelum membahas mengenai Investor
Area ada baiknya terlebih dahulu mengetahui tentang PT. Kustodian Sentral Efek
Indonesia (KSEI).
PT. KSEI merupakan salah satu Self Regulatory Organization (SRO) dalam
pasar modal Indonesia. Fungsi utama KSEI adalah lembaga penyimpanan efek dan
penyelesaian transaksi efek. Istilah gampangnya, KSEI merupakan ‘gudang
penyimpanan’ sebagian besar efek yang ditransaksikan di pasar modal Indonesia.
Saham yang sekarang ini berbentuk scriptless (tanpa kertas) bukan tersimpan di
broker, tetapi tersimpan di KSEI. Setiap investor harus dibukakan sub rekening
(seperti rekening bank hanya saja berisi efek, saham, obligasi, dll) oleh broker di
KSEI. Investor bisa mengetahui nomor sub rekeningnya melalui broker.
Investor Area sendiri merupakan fasilitas yang diterbitkan oleh KSEI agar
investor bisa melihat sendiri saldo efeknya yang ada di KSEI. Selain melakukan
pengecekan saldo efek, dalam Investor Area ini, investor bisa melakukan pengecekan
Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.
91
movement atau perpindahan efeknya selama 30 hari terakhir. Mekanisme ini akan
memperkecil kemungkinan adanya perpindahan efek nasabah tanpa sepengatuhan
nasabah. Setiap investor yang telah mendaftar ke Investor Area akan memiliki
Investor ID (seperti nomor KTP untuk investor pasar modal Indonesia)
Bagi investor yang mempunyai rekening di lebih dari 1 broker cukup hanya
membuat satu Investor ID saja, karena dalam 1 Investor ID ini investor bisa
menghubungkan rekening yang dimilikinya di broker lain. Jadi ketika investor log in
ke dalam Investor Area, investor bisa mengecek sekaligus semua saldonya di
beberapa broker. Yang paling penting adalah investor tidak perlu mengeluarkan
biaya untuk bisa menikmati fasilitas ini. Dengan adanya Investor Area ini,
diharapkan akan tercipta transaksi pasar modal yang tranparan dan meningkatkan
kredibilitas pasar modal Indonesia.68
1. keharusan membuat prospektus sebelum diperbolehkan menjual efek ke
publik;
Alasan dibentuknya sistem baru tersebut
lantaran tidak tertutup kemungkinan laporan data efek maupun dana nasabah yang
disampaikan ke regulator atau nasabah sendiri terjadi ketidaksamaan.
Di pasar modal, perlindungan investor dilakukan oleh emiten antara lain
melalui:
2. keharusan pencatatan efek yang akan diperdagangkan di pasar sekunder;
3. keharusan membuat laporan berkala termasuk laporan tahunan yang
diaudit akuntan independen, serta keharusan membuat laporan kalau ada
perkembangan yang signifikan;
68 Harian Analisa tanggal 17 juni 2009 artikel InvestoraArea: Perlindungan Bagi Investor
Pasar Modal Indonesia hal 13.
Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.
92
4. Semua pihak dilarang berdagang efek berdasarkan informasi yang tidak
diketahui umum.
Kedewasaan dan kematangan para investor dalam melakukan aktivitas di
bidang pasar modal terus-menerus dituntut, jangan terlalu rentan terhadap rumor
danisu yang diciptakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggug jawab, serta semakin
terlatih dalam menganalisis risiko investasi dan membaca hal-hal yang semula tidak
dapat diprediksi menjadi sesuatu yang dapat diolah dan mampu mengambil
keputusan yang tepat dan aman.
Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Penulisan skripsi dengan judul “ Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan
Bagi Perusahaan dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor) “ telah
memberikan gambaran yang lebih jelas tentang seluk-beluk pasar modal terutama
tentang kegiatan perusahaan dalam mendapatkan pendanaan melalui pasar modal dan
juga alternatif investasi bagi masyarakat (investor).
1. Prospektus harus kredibel artinya, segala isinya dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya. Jajaran direksi dan komisaris
bertanggung jawab penuh untuk menjamin kebenaran materi informasi yang
disampaikan kepada pemegang saham dan masyarakat luas. Prospektus
sebagai sarana informasi bagi investor harus dapat memberikan data yang
lengkap dari kondisi suatu perusahaan, tidak boleh hanya memuat data yang
menonjolkan kelebihan perusahaan. Semua informasi yang mengandung
fakta material harus diberikan kepada calon investor. Tidak ada satu pihak
pun dapat menjual efek dalam penawaran umum, kecuali pembeli atau
pemesan menayatakan dalam formulir pemesanan efek bahwa pembeli atau
pemesan telah menerima atau memperoleh kesempatan untuk membaca
prospektus berkenaan dengan efek yang bersangkutan sebelum atau pada saat
pemesanan dilakukan. Jadi prospektus harus menunjukkan transparansi bukan
sekedar ajang promosi.
Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.
94
2. Untuk menyelenggarakan pasar modal yang wajar, teratur, dan efisien dalam
kenyataannya selalu menghadapi hambatan, diantaranya masih terdapat
penipuan, manipulasi pasar, dan insider trading yang tentunya dapat
merigukan emiten/perusahaan publik dan investor. Pelanggaran yang terjadi
dapat mengakibatkan hilangnya jumlah uang yang sangat besar yang ada
dalam kegiatan perdagangan efek, jumlah korban yang cukup banyak dan
beragam. Apabila terus dibiarkan maka dapat mengakibatkan hancurnya
kredibilitas pasar modal.
3. Perlindungan investor merupakan hal yang sangat penting, Bapepam-LK
harus dapat memberikan rasa aman dan kepastian hukum kepada investor
sehingga investor dalam melakukan kegiatan di pasar modal tidak dibayangi
oleh ketakukan berlebihan akan kerugian yang mungkin menimpanya.
B. Saran
A. Kepada Pemerintah
1. Perlindungan hukum terhadap investor perlu diberikan secara mutlak,
sehingga pasar modal dapat tetap menjadi sarana pendanaan dan investasi
yang menarik dan tentunya dapat semakin berkembang. Untuk itu Bapepam-
LK dituntut untuk lebih aktif dalam meningkatkan kinerjanya sebagai badan
pengawasan dan pembinaan kegiatan di pasar modal, sehingga dapat
memberikan rasa aman bagi investor.
2. Dalam hal penegakan hukum perlu diarahkan kepada pemberian sanksi yang
berat dan dapat memberi efek jera. Mengingat kegiatan perdagangan efek
melibatkan begitu banyak pemodal dan jumlah uang yang sangat besar.
Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.
95
Pelanggaran yang terjadi dapat mengakibatkan hilangnya jumlah uang yang
sangat besar yang ada dalam kegiatan perdagangan efek, dan jumlah korban
yang cukup banyak.
3. Perlunya peningkatan kualitas sumber daya manusia misalnya, dengan
mengirimkan pegawai-pegawai di bidang pasar modal ke lembaga-lembaga
training di luar negeri agar dapat mengembangkan teknologi di bidang pasar
modal sehingga tercapainya perdagangan efek yang wajar, teratur, dan
efisien.
4. Meningkatkan pemanfaatan teknologi yang canggih, sehingga dapat
mendeteksi, dan bahkan meminimalisir pelanggaran dan kejahatan di pasar
modal yang juga menggunakan modus dan sarana teknologi tingkat tinggi.
B. Kepada Masyarakat
1. Dalam melakukan kegiatan transaksi di pasar modal investor harus terlebih
dahulu membaca buku prospektus tentang perusahaan yang bersangkutan,
sehingga investor dapat mengambil keputusan secara optimis apakah akan
melakukan investasi atau tidak.
2. Investor yang melakukan kegiatan di pasar modal harus memperhatikan
prinsip kehati-hatian dalam pengambilan keputusan agar risiko kerugian
dapat diminimalisir sedemikian rupa.
3. Masyarakat harus meningkatkan pemahaman mengenai peraturan hukum
yang berlaku di pasar modal supaya hak-hak mereka tidak terabaikan,
sehingga pasar modal dapat menjadi tempat yang nyaman bagi mereka untuk
berinvestasi.
Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.
96
DAFTAR PUSTAKA
Anoraga Panji, dan Piji Pakarti. 2006. Pengantar Pasar Modal. Jakarta: Bineka
Cipta.
Balfas, M Hamud. 2006. Hukum Pasar Modal Indonesia. Jakarta: Tata Nusa.
Bapepam. 2000 Strategi Pengembangan Pelaku Pasar Modal: Cetak Biru Pasar
Modal Indonesia 2000-2004. Jakarta: Bapepam.
Jakarta Stock Exchange. 2005. Panduan Pemodal Seri I Investasi di Pasar Modal.
Jakarta: PT. Bursa Efek Jakarta.
Jakarta Stock Exchange. 2006. Master Plan Pasar Modal Indonesia 2006-2009.
Jakarta: PT. Bursa Efek Jakarta.
Kretarto, Agus. 2001. Investor Relations: Pemasaran dan Komunikasi Keuangan
Perusahaan Berbasis Kepatuhan. Jakarta: Grafitti Pers,
Nasrudin, Irsan. 2001. Aspek Hukum Pasar Modal. Jakarta: Prenada Media.
Nasution, Bismar. 2001. Keterbukaan Dalam Pasar Modal.Jakarta: Program Pasca
Sarjana Fakultas Hukum Universitas Indonesia.
Pakpahan, Normin. 1998. Tatanan Hukum Ekonomi Pasar: Suatu Pendekatan Pembaruan Hukum untuk Pengembangan “Rule Based Ekonomi” di dalam Perekonomian Indonesia Menyonsong Abad 21. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Purba, Victor. 2000. Perkembangan dan Struktur Pasar Modal Indonesia Menuju era AFTA 2003. Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Hukum Universitas Indonesia.
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1997. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Cet. IX. Jakarta: Balai Pustaka.
Safitri, Indra. 1998. Transparansi, Independensi, dan Pengawasan Kejahatan Pasar
Modal, cet. 1. Jakarta: Go Global book & Publication Book Division.
Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.
97
Subekti. 1987. Hukum Perjanjian. Jakarta: Internusa.
Sumantoro. 1990 Pengantar Tentang Pasar Modal di Indonesia. Jakarta: Ghalia
Indonesia.
Surya, Indra, dkk. 2004. Aspek Hukum Pasar Modal Indonesia. Jakarta: Kencana.
Suryabrata, Sumadi. 2004. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
Suta, I Putu Gede Ary. 2000. Menuju Pasar Modal Modern. Jakarta: Yayasan Satria
Bakti.
Tjiptono dan Hendy. 2001. Pasar Modal Indonesia Pendekatan Tanya Jawab.
Jakarta: Salemba Empat.
Widjaja, Gunawan. 2005. Seri Hukum Bisnis: Efek Sebagai Benda. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Winarno, Surachmad. 1982. Dasar dan Teknik Research (Pengantar Metodologi
Ilmiah). Bandung: Pn. Tarsito.
Makalah:
Sambutan Ketua Badan Pengawa Pasar Modal dalam rangka peluncuran buku pelaku dan peristiwa bersejarah pasar modal Indonesia di Panti Surya, Bali Room, Hotel Arya Duta, Jakarta, 29 Maret 1996.
Saragih, Freddy, Pelanggaran di Bidang Pasar Modal, makalah disampaikan pada
acara Lokakarya Pasar Modal, Jakarta, 24 Maret 1998.
Peraturan-peraturan:
Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep-49/PM/1996 tentang Pedoman Mengenai
Bentuk dan Isi Pernyataan Pendaftaran Perusahaan Publik.
Hendry : Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Bagi Perusahaan Dan Alternatif Sarana Investasi Bagi Masyarakat (Investor), 2010.
98
Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep-51/PM/1996 tentang Pedoman Mengenai
Bentuk dan Isi Prospektus dalam Rangka Penawaran Umum.
Peraturan Bapepam No. X.K.1 lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-86/PM/1996 tanggal 24 Januari 1996 tentang Keterbukaan Informasi yang Harus Segera Diumumkan Kepada Publik.
PP No. 45 Tahun 1995 Tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal.
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal.
Prospektus:
Prospektus PT. Eterindo Wahanatama (EW), perusahaan bergerak dalam produk petro kimia, yang diterbitkan tanggal 17 April 1997 dalam rangka penawaran umum pada tanggal 24-28 April 1997.
Prospektus PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) tanggal 2 Oktober 1995.
Situs/website:
www.bapepam.go.id
www.idx.co.id
www.wikipedia.com