pasar modal

34
BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Pasar Modal 2.1.1 Pengertian Pasar Modal A. Defenisi Pasar Modal Pasar modal dapat disebut sebagai pasar abstrak, karena yang diperjual belikan adalah dana-dana jangka panjang, yang diinvestasikan lebih dari satu tahun. Pasar modal hampir sama dengan pasar-pasar lainnya. Yang membedakan hanyalah komoditi yang diperjualbelikan dan aturan main transaksinya. Di pasar konvensional, transaksi yang dilakukan adalah transaksi seketika, sedangkan di pasar modal, transaksi yang dilakukan adalah menyangkut pembayaran di kemudian hari. Di pasar modal, pialang (broker) yang menjadi perantara pembeli efek (investor) dan perusahaan penerbit efek (emiten). Dapat didefenisikan bahwa pasar modal adalah tempat untuk mentransaksikan modal jangka panjang, dimana permintaan diwakili oleh perusahaan penerbit surat berharga dan penawaran diwakili oleh para investor (Widoatmodjo, 2009 : 12). Meskipun dalam defenisi disebutkan kata tempat, namun tidak mewakili suatu lokasi sebab transaksi tidak selalu dilakukan di lokasi tertentu yang permanen. Transaksi dapat dilakukan di dunia maya, seperti internet trading. B. Bursa Utama Bursa (exchange) adalah sebuah tempat yang ditetapkan sebagai tempat bertemunya para pialang yang mewakili para investor dalam operasi di pasar modal (Widoatmodjo, 2009 : 13). Sesuai dengan perkembangan teknologi Universitas Sumatera Utara

Upload: niiaciieusagichan

Post on 03-Dec-2015

18 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

mps

TRANSCRIPT

Page 1: pasar modal

BAB II

URAIAN TEORITIS

2.1 Pasar Modal

2.1.1 Pengertian Pasar Modal

A. Defenisi Pasar Modal

Pasar modal dapat disebut sebagai pasar abstrak, karena yang diperjual

belikan adalah dana-dana jangka panjang, yang diinvestasikan lebih dari satu

tahun. Pasar modal hampir sama dengan pasar-pasar lainnya. Yang membedakan

hanyalah komoditi yang diperjualbelikan dan aturan main transaksinya. Di pasar

konvensional, transaksi yang dilakukan adalah transaksi seketika, sedangkan di

pasar modal, transaksi yang dilakukan adalah menyangkut pembayaran di

kemudian hari. Di pasar modal, pialang (broker) yang menjadi perantara pembeli

efek (investor) dan perusahaan penerbit efek (emiten). Dapat didefenisikan bahwa

pasar modal adalah tempat untuk mentransaksikan modal jangka panjang, dimana

permintaan diwakili oleh perusahaan penerbit surat berharga dan penawaran

diwakili oleh para investor (Widoatmodjo, 2009 : 12). Meskipun dalam defenisi

disebutkan kata tempat, namun tidak mewakili suatu lokasi sebab transaksi tidak

selalu dilakukan di lokasi tertentu yang permanen. Transaksi dapat dilakukan di

dunia maya, seperti internet trading.

B. Bursa Utama

Bursa (exchange) adalah sebuah tempat yang ditetapkan sebagai tempat

bertemunya para pialang yang mewakili para investor dalam operasi di pasar

modal (Widoatmodjo, 2009 : 13). Sesuai dengan perkembangan teknologi

Universitas Sumatera Utara

Page 2: pasar modal

informasi dan komunikasi, proses perdagangan surat berharga di pasar modal

mengarah ke sistem scripless trading atau perdagangan tanpa warkat dan remote

trading atau perdagangan jarak jauh. Bursa yang melakukan sistem inilah yang

disebut bursa utama(main board). Yang dikategorikan bursa utama, antara lain :

Bursa Efek Indonesia, New York Stock Exchange, American Stock Exchange,

Singapore Stock Exchange, dan lainnya.

C. Over The Counter Market

Over the counter market (OTC) memiliki peran yang sangat penting dalam

transaksi perdagangan surat berharga, sebagian besar transaksi justru terjadi di

sini. Transaksi yang terjadi, tidak menempati suatu tempat tertentu. Untuk

melakukan transaksi, setelah mendapat order dari investor, pialang dapat

menggunakan OTC, yaitu dengan cara melakukan hubungan telepon guna

menginformasikan posisinya, jual atau beli (Pike, 1983 : 62). Di Indonesia, OTC

disebut Bursa Paralel (BP).

2.1.2 Manfaat Pasar Modal

Menurut Sawidji Widoatmodjo dalam “Pasar Modal Indonesia”, pada

dasarnya pasar modal bermanfaat :

1. Menjadikan manajemen profesional

Bagi perusahaan yang telah memasuki dunia pasar modal berarti akan

mendorong pemanfaatan manajemen yang profesional. Karena apabila perusahaan

sudah go public akan menjadi sorotan masyarakat. Dan untuk mendapat sorotan

Universitas Sumatera Utara

Page 3: pasar modal

positif dari masyarakat tentu saja perusahaan harus berprestasi baik, oleh sebab itu

perusahaan dikelola oleh tenaga-tenaga profesional.

2. Solusi suksesi

Go public adalah salah satu cara yang dapat menjadi solusi suksesi suatu

perusahaan. Dapat dilihat dari realita, perusahaan yang go public lebih mampu

bertahan dan bersaing di pasar global.

3. Alternatif investasi

Dengan adanya pasar modal, masyarakat diberi pilihan untuk berinvestasi

di luar investasi tabungan di perbankan, seperti dengan membeli saham atau

obligasi.

4. Alternatif sumber dana

Bagi perusahaan-perusahaan yang membutuhkan sumber pendanaan

instan, pasar modal dapat menjadi solusinya, selain bertumpu pada kredit

perbankan.

5. Indikator ekonomi makro

Naik turunnya indeks suatu bursa dapat dijadikan gambaran dinamika

perekonomian suatu negara. Misalkan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

yang merangkum perkembangan harga-harga saham di Bursa Efek Indonesia

(BEI) dapat dijadikan cerminan perekonomian nasional. Jika IHSG menunjukkan

peningkatan maka dapat dikatakan bahwa ekonomi Indonesia menunjukkan

progres yang baik, demikian pula sebaliknya.

Universitas Sumatera Utara

Page 4: pasar modal

2.1.3 Jenis dan Mekanisme Transaksi Pasar Modal

Berdasarkan rujukan dari buku “Pasar Modal Indonesia” oleh Sawidji

Widoatmodjo, jenis dan mekanisme transaksi pasar modal dapat dibedakan

menjadi:

a) Berdasarkan waktu transaksi, pasar dapat dibedakan menjadi :

- Pasar Perdana : pasar yang transaksinya dilakukan ketika pertama kali

surat berharga diterbitkan.

- Pasar Sekunder : pasar yang transaksinya dilakukan setelah surat

berharga masuk ke bursa, dengan kata lain efek yang diperjualbelikan

sudah tercatat dibursa efek.

b) Berdasarkan jumlah saham yang ditransaksikan dan cara pembentukan

harganya, pasar dibedakan menjadi:

- Pasar Reguler : pasar yang jumlah saham yang boleh ditransaksikan

dalam sekali transaksi sebanyak antara satu lot hingga empat ratus lot.

Satu lot berisi 500 lembar saham.

- Pasar Negosiasi : pasar yang dapat melakukan transaksi yang jumlah

saham yang diperdagangkan kurang dari satu lot ataupun yang lebih

dari 400 lot.

2.1.4 Struktur Organisasi dan Pelaku Pasar Modal

Adapun struktur organisasi dan pelaku pasar modal menurut Sawidji

Widoatmodjo terlihat pada gambar 1.1 berikut :

Universitas Sumatera Utara

Page 5: pasar modal

Gambar 2.1

Struktur Organisasi Pasar Modal

1) Pengawas

Bapepam-LK (Badan Pengawas Pasar Modal Lembaga Keuangan) adalah

lembaga resmi yang melakukan tugas pengawasan dan menetapkan peraturan-

PENGAWAS (BAPEPAM)

Penyelengara Bursa Pelaku Utama Lembaga & Profesi Penunjang Pasar Modal

Emiten

Investor

Penjamin Emisi

Penasihat Investasi

Pialang

Manajer Investasi

Custodian

Wali Amanat

Biro Administrasi Efek

Lembaga Kliring & Penyimpanan

Lembaga Penyelesaian & Penyimpanan

Profesi Penunjang : Akuntan Publik,

Konsultan Hukum, Notaris, Penilai

Bursa Efek

Universitas Sumatera Utara

Page 6: pasar modal

peraturan bagi seluruh pelaku pasar modal. Bapepam-LK mempunyai tugas

antatra lain :

mengawasi kegiatan perdangangan efek agar tidak menyimpang, sesuai

dengan UU No.8/1995 tentang pasar modal,

melakukan pengujian terhadap seluruh pelaku pasar modal,

Memberi ijin kepada perusahaan yang ingin bergabung di pasar modal

Indonesia.

2) Penyelenggara Bursa

Yang bertugas menyelenggarakan bursa atau perdagangan surat berharga

adalah Bursa Efek Indonesia. Peran utama bursa efek adalah :

• Mengorganisasi dan menyediakan fasilitas bagi anggotanya agar dapat

dilakukan perdagangan secara adil, efisien, dan transparan,

• Melakukan pencatatan, pembekuan perdagangan, dan delisting atau

pencabutan atas efek yang listing di bursa.

3) Pelaku Utama

Pelaku utama adalah pihak-pihak yang paling berperan dalam pasar modal.

Pelaku utama, antara lain :

a. Emiten, adalah perusahaan swasta ataupun Badan Usaha Milik Negara

(BUMN) yang menerbitkan efek guna mencari modal dari bursa efek.

b. Investor, adalah individu ataupun organisasi yang menginvestasikan

dananya di pasar modal dengan cara membeli efek seperti saham atau

obligasi.

Universitas Sumatera Utara

Page 7: pasar modal

c. Penjamin emisi (underwriter), adalah perusahaan swasta atauBUMN

yang menjamin dan bertanggung jawab atas terjualnya efek emiten

kepada investor.

d. Pialang (broker), adalah perusahaan swasta atau BUMN melakukan

penjualan dan pembelian efek di bursa.

e. Manajer Investasi, adalah perusahaan yang kegiatannya

menyelenggarakan pengelolaan portofolio efek dan menerbitkan

sertifikat reksadana.

f. Penasihat investasi, adalah individu atau perusahaan yang kegiatannya

memberi nasihat, membuat analisis, membuat laporan mengenai efek

kepada pelaku utama lainnya.

4) Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal

Lembaga dan profesi penunjang pasar modal bertugas membantu dalam

penyelenggaraan penerbitan efek. Lembaga penunjang pasar modal, antara

lain: Biro Administrasi Efek (BAE), Tempat Penitipan Harta(THP) atau

custodian, wali amanat, penanggung, lembaga kliring dan penjaminan (LKP),

dan lembaga penyelesaian dan penyimpanan (LPP). Dan, profesi penunjang

pasar modal, antara lain: akuntan publik, konsultan hukum, notaris, penilai.

2.1.5 Komoditi yang Diperdagangkan di Pasar Modal

Komoditi yang diperdagangkan di pasar modal dapat dilihat dari tabel 1.1 berikut

ini:

Universitas Sumatera Utara

Page 8: pasar modal

Tabel 2.1

Komoditi Yang Diperdagangkan Di Pasar Modal

Jenis Instrumen Induk Instrumen Derivatif

Ekuitas

Saham Biasa

Right Issue

Waran

Reksadana

Saham Preferen

Opsi Saham

Stock Index Future

Opsi Stock Index Future

Utang

Obligasi Pemerintah Obligasi Konversi

Obligasi Korporasi

Opsi Obligasi

Reksadana

Sumber : Cara Benar Mencapai Puncak Kemakmuran Finansial, 2007

Saham biasa adalah tanda penyertaan atau kepemilikan atas suatu

perusahaan.

Saham preferen adalah gabungan antara saham biasa dan obligasi. Artinya

selain memiliki karakteristik saham biasa, saham preferen juga memiliki

karakteristik seperti obligasi.

Obligasi adalah surat berharga yang menyatakan pengakuan utang penerbit

kepada pemegang obligasi.

Obligasi konversi adalah jenis obligasi yang dapat ditukarkan dengan

saham biasa.

Universitas Sumatera Utara

Page 9: pasar modal

Right Issue atau emisi klaim merupakan produk turunan dari saham. Right

issue merupakan hak bagi investor untuk membeli saham baru yang

dikeluarkan oleh emiten.

Opsi adalah pemberian hak kepada pemegangnya untuk melakukan

sesuatu seperti membeli, menjual, didahulukan pembelian atau

penjualannya, pada waktu tertentu sesuai dengan perjanjian.

Waran adalah hak untuk membeli saham biasa pada waktu dan harga yang

telah ditentukan.

2.2 Obligasi

2.2.1 Pengertian Obligasi

Kata obligasi berasal dari bahasa Belanda, “obligatie” atau “obligaat”

(Widjaja, 2006 : 47) yang secara harfiah artinya adalah suatu kewajiban yang

tidak dapat ditinggalkan, atau diartikan sebagai surat utang dari pinjaman negara

atau perusahaan dengan penyertaan bunga tertentu untuk pemegangnya. Menurut

Sudarsono, obligasi memiliki dua pengertian, yaitu: surat pinjaman dengan bunga

tertentu dari pemerintah yang dapat diperdagangkan atau diperjualbelikan; atau

surat utang berjangka (waktu) lebih dari satu tahun dan memiliki suku bunga

tertentu, di mana surat tersebut dikeluarkan oleh perusahaan untuk menarik dana

dari masyarakat guna menutup pembiayaan perusahaan. Pasal 1 butir 34

Keputusan Menteri Keuangan Nomor 1548/KMK.013/1990 sebagaimana telah

diubah dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 1199/KMK.010/1991

mendefenisikan obligasi adalah bukti utang dari emiten yang mengandung janji

pembayaran bunga atau janji lainnya serta pelunasan pokok pinjaman yang

Universitas Sumatera Utara

Page 10: pasar modal

dilakukan pada tanggal jatuh tempo, sekurang-kurangnya tiga tahun sejak tanggal

emisi.

2.2.2 Jenis Obligasi

Jenis obligasi dibedakan atas beberapa pendasaran oleh Gunawan Widjaja

dalam Penerbitan Obligasi dan Peran Serta Tanggung Jawab Wali Amanat dalam

Pasar Modal, yaitu sebagai berikut :

A) Berdasarkan Proses Peralihan Kepemilikan

Berdasarkan proses peralihan kepemilikannya, obligasi dapat dibedakan atas :

1. Registered Bond atau Obligasi Atas Nama

Obligasi atas nama adalah obligasi yang mencantumkan nama pihak yang

mempunyai hak yang sah atas kepemilikannya, oleh sebab itu jika akan

dilakukan peralihan kepemilikan harus dibuat suatu akta perjanjian yang

menyatakan bahwa pihak yang satu mengalihkan obligasinya kepada pihak

yang lain. Peralihan obligasi ini harus dilaporkan dan disetujui oleh pihak

penerbit obligasi, sebagaimana diatur dalam Pasal 613 Ayat (2) KUH

Perdata. Umumnya, obligasi jenis ini tidak diperjualbelikan di Bursa Efek

karena rumitnya proses peralihan kepemilikannya. Obligasi atas nama

dapat dibedakan atas beberapa jenis, yaitu :

- Obligasi atas nama untuk pokok pinjaman dan bunga, yaitu nama

pemilik tercantum pada sertifikat obligasi dan kupon bunga.

Universitas Sumatera Utara

Page 11: pasar modal

- Obligasi atas nama untuk bunga, yaitu nama pemilik tidak tercantum

pada sertifikat obligasi, namun nama dan alamat pemilik dicatat oleh

pihak penerbit untuk memudahkan pengiriman bunga.

- Obligasi atas nama untuk pokok pinjaman, yaitu nama pemilik

tercantum pada sertifikat obligasi, namun tidak tercantum pada kupon

bunga.

2. Bearer Bond atau Obligasi Atas Unjuk

Obligasi atas unjuk tidak mencantumkan nama pemegangnya pada

sertifikat obligasi. Proses peralihannya sangat mudah, karena hanya

menunjukkan dan menyerahkan sertifikat obligasi secara langsung,

pemegang mendapatkan hak atas pelunasan pokok pinjaman beserta

bunganya. Dengan kata lain, siapa pun yang memegang obligasi tersebut

maka dia dianggap sebagai pemiliknya. Di bursa Efek, obligasi jenis inilah

yang umumnya diperjualbelikan. Obligasi atas unjuk memiliki ciri-ciri

penting, seperti :

- Nama pemilik tidak tercantum pada sertifikat obligasi

- Setiap sertifikat disertai dengan kupon bunga yang akan diserahkan

kepada pihak penerbit setiap jatuh tempo pembayaran bunga

- Bunga dan pokok pinjaman hanya dibayarkan kepada orang yang

menunjukkan sertifikat beserta kupon bunga obligasi

- Sertifikat obligasi dank upon bunga yang hilang menjadi tanggung

jawab pemilik sendiri, tidak dapat diminta penggantinya. Namun

apabila sertifikat dan kupon bunga rusak, dapat diminta penggantinya.

Universitas Sumatera Utara

Page 12: pasar modal

- Kertas sertifikat obligasi berkualitas tinggi seperti bahan pembuat uang

kertas

B) Berdasarkan Penerbit (Issuer)

Berdasarkan pihak penerbitnya, obligasi dapat dibedakan menjadi :

1. Government Bonds atau Obligasi Pemerintah Pusat

Obligasi pemerintah pusat adalah obligasi yang diterbitkan oleh

pemerintah pusat dari suatu negara dengan tujuan untuk membiayai dan

membangun Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

2. Municipal Bonds atau Obligasi Pemerintah Daerah

Obligasi pemerintah daerah adalah obligasi yang diterbitkan oleh

pemerintah daerah dengan tujuan untuk membiayai dan membangun

Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).

3. Corporate Bonds atau Obligasi Perusahaan Swasta

Obligasi perusahaan swasta adalah obligasi yang diterbitkan oleh suatu

perusahaan swasta yang membutuhkan dana secara cepat untuk memenuhi

kebutuhan pembiayaan perusahaan. Di Indonesia, Bapepam yang

menentukan perusahaan swasta mana yang telah memenuhi syarat dan

yang pernyataan pendaftarannya telah dinyatakan efektif, yang boleh

menerbitkan obligasi jenis ini.

C) Berdasarkan Cara Penetapan Bunga

Berdasarkan cara penetapan bunga, obligasi dapat dibedakan atas 5 jenis,

yaitu:

Universitas Sumatera Utara

Page 13: pasar modal

1. Obligasi Dengan Bunga Tetap (Fixed-rate Bond)

Obligasi dengan bunga tetap adalah obligasi yang bunganya tidak berubah-

ubah sampai pinjaman pokok jatuh tempo.

2. Obligasi Dengan Bunga Tidak Tetap

Obligasi jenis ini memiliki bunga yang berubah-ubah. Cara penetapannya

bermacam-macam, seperti bunga dikaitkan dengan indeks atau dengan

tingkat bunga deposito yang berlaku.

3. Obligasi Yang Tidak Terbatas Jatuh Temponya (Perpectual Bond)

Adalah obligasi yang tidak mempunyai batas jatuh temponya. Perusahaan

yang menerbitkan tidak mempunyai kewajiban untuk melunasi utangnya

tersebut, kecuali perusahaan tersebut dilikuidasi.

4. Obligasi Tanpa Bunga (Zero Coupon Bond)

Obligasi ini tidak mempunyai kupon bunga, sehingga pemilik tidak

memperoleh pembayaran bunga. Namun, pemilik tetap memperoleh

keuntungan. Keuntungan yang diperoleh dari kepemilikan atas obligasi

jenis ini adalah dari selisih antara nilai pada waktu jatuh tempo dengan

harga pembelian.

5. Obligasi Dengan Bunga Mengambang (Floating-rate Bond)

Obligasi dengan bunga mengambang sering disebut juga dengan revenue

index bond. Obligasi ini memberikan suku bunga secara mengambang;

bunga akan berubah-ubah secara periodik.

D) Berdasarkan Jangka Waktu

Berdasarkan jangka waktu jatuh temponya, obligasi dibedakan atas:

Universitas Sumatera Utara

Page 14: pasar modal

1. Long Term Bond atau Obligasi Jangka Panjang

Obligasi jangka panjang mempunyai jangka waktu jatuh tempo yang lama

yaitu lebih dari satu tahun.

2. Short Term Bond atau Obligasi Jangka Pendek

Obligasi jangka pendek mempunyai jangka waktu jatuh tempo maksimal

satu tahun.

E) Berdasarkan Jaminan / Kolateral

Berdasarkan jenis jaminan yang diberikan, obligasi dapat dibedakan menjadi :

1. Obligasi Dengan Jaminan (Secured Bond)

Obligasi jenis ini adalah obligasi yang dijamin dengan kekayaan tertentu

dari penerbit untuk pelunasan pokok pinjaman beserta bunganya. Jenis

obligasi yang termasuk dalam kategori obligasi dengan jaminan antara lain

:

- Guaranteed Bond, yaitu obligasi yang pembayaran pokok pinjaman

dan bunga dijamin dengan penanggungan oleh pihak ketiga. Di

Indonesia, penanggungan obligasi jenis ini biasanya dilakukan oleh

bank.

- Mortgage Bond, yaitu obligasi yang pelunasan pokok pinjaman dan

bunga dijamin dengan agunan asset perusahaan.

- Collateral Trust Bond, yaitu obligasi yang dijamin dengan efek yang

dimiliki perusahaan penerbit dalam portofolionya.

Universitas Sumatera Utara

Page 15: pasar modal

- Equipment Trust Bond, yaitu obligasi yang dijamin dengan agunan

berupa peralatan yang dimiliki oleh perusahaan penerbit yang

digunakan untuk usahanya sehari-hari.

2. Obligasi Tanpa Jaminan (Unsecured Bond)

Obligasi tanpa jaminan adalah jenis obligasi yang diterbitkan tanpa

dijamin oleh suatu agunan.

F) Berdasarkan Tujuan Penerbitan

Berdasarkan tujuan penerbitannya, obligasi dapat dibedakan menjadi:

1. Improvement Bonds

Obligasi ini merupakan suatu obligasi yang diterbitkan oleh suatu pihak

dengan tujuan untuk memperbaiki saran infrastuktur yang rusak dan

pengembalian pinjamannya tergantung pada hasil yang diperoleh dari

proyek perbaikan tersebut.

2. Industrial Development Bonds

Obligasi jenis ini merupakan suatu obligasi yang dipasarkan oleh Pemda

yang hasil penjualan obligasi tersebut digunakan untuk pembangunan

fasilitas bisnis usaha swasta.

Selain jenis-jenis obligasi yang disebutkan di atas, terdapat jenis obligasi

lainnya, antara lain :

1) Participating Bond, yaitu obligasi yang disamping pembayaran bunga tetap,

pemegang obligasi juga memperoleh pembagian hasil keuntungan perusahaan.

Universitas Sumatera Utara

Page 16: pasar modal

2) Subscriber’s Bond, yaitu obligasi yang pemasarannya terutama ditujukan

kepada pihak tertentu yang memanfaatkan jasa yang diberikan penerbit

obligasi, misalnya obligasi PLN.

3) Callable Bond, yaitu obligasi yang setelah lewatnya waktu tertentu dapat

ditebus kembali sebelum saat jatuh tempo berdasarkan ketentuan dalam

perjanjian.

4) Income Bond, yaitu obligasi yang memberikan bunga hanya dalam hal

perusahaan memperoleh pendapatan atau penghasilan saja.

5) Convertible Bond, yaitu obligasi yang dalam jangka waktu tertentu dapat

ditukarkan dengn saham dari penerbit obligasi.

2.2.3 Pihak-Pihak Yang Terlibat Dalam Penerbitan Obligasi

Keterlibatan berbagai pihak dalam penerbitan obligasi didasarkan pada

suatu hal, yaitu agar dalam proses penerbitan ada suatu kepastian penilaian

objektif terhadap setiap aspek penerbitan obligasi tersebut. Dengan adanya

penilaian dan penyajian informasi dari pihak-pihak tersebut diharapkan akan

memberikan perlindungan kepada masyarakat pemodal yang akan membeli

obligasi. Maka pihak-pihak yang terlibat dalam penerbitan obligasi antara lain ():

A. Emiten (Issuer)

Emiten adalah suatu perusahaan yang menerbitkan obligasi. Berdasarkan

Pasal 1 Angka 6 UUPM, defenisi emiten adalah “pihak yang melakukan

penawaran umum”. Yang dapat berperan sebagai emiten adalah

perusahaan, BUMN, BUMD, Pemerintah Daerah, negara, badan-badan

Universitas Sumatera Utara

Page 17: pasar modal

internasional, dan badan otonomi khusus. Emiten memiliki kewajiban

yang harus dipenuhi untuk dapat beraktivitas di pasar modal, yaitu :

i. Keterbukaan Informasi

Bagi setiap emiten yang pernyataan pendaftarannya telah

efektif wajib menyampaikan kepada Bapepam dan mengumumkan

kepada masyarakat sesegera mungkin apabila terjadi hal yang

mungkin dapat mempengaruhi nilai Efek perusahaan atau

keputusan investasi pemodal.

ii. Peningkatan Likuiditas

Emiten dapat meningkatkan likuiditas Efek dengan cara

menambah jumlah Efek yang beredar, yang dapat dilakukan

melalui penawaran dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu

(HMETD).

iii. Pemantauan Harga Efek

Emiten harus selalu melakukan pemantauan terhadap harga

Efeknya di pasar modal. Harga efek merupakan cerminan dari

kinerja dan kondisi perusahaan, jika harga efek tinggi

menggambarkan kinerja perusahaan baik, sebaliknya jika harga

efek rendah berarti kinerja perusahaan tidak baik.

iv. Menjaga Hubungan Baik Dengan Investor

Emiten perlu membina hubungan komunikasi yang baik

dengan para calon investor atau pemegang saham agar tercipta rasa

saling percaya. Sehingga apabila suatu saat emiten membutuhkan

Universitas Sumatera Utara

Page 18: pasar modal

dana tambahan tidak terkendala oleh komunikasi dengan para

pemegang saham ataupun calon investor.

B. Penjamin Emisi Efek (Underwriter)

Sesuai Pasal 1 Angka 17 UUPM, “Penjamin emisi efek adalah

pihak yang membuat kontrak dengan emiten untuk melakukan penawaran

umum bagi kepentingan emiten dengan atau tanpa kewajiban untuk

membeli sisa efek yang tidak terjual”. Penjamin emisi adalah perusahaan

yang menjamin penjualan obligasi. Ada beberapa jenis kegiatan

underwriting, sebagai berikut:

- Kesanggupan Penuh (Full Commitment Underwriting)

Adalah suatu perjanjian penjamin emisi efek dimana penjamin

emisi mengikat diri untuk menawarkan efek kepada masyarakat dan

pembeli sisa efek yang tidak terjual.

- Kesanggupan Terbaik (Best Effort Commitment)

Adalah suatu perjanjian yang menyatakan apabila penjamin emisi

tidak berhasil menjual semua efek, setelah berusaha semaksimal

mungkin, tidak wajib membeli efek yang tidak laku terjual, melainkan

hanya perlu mengembalikannya kepada emiten.

- Kesanggupan Siaga (Standby Commitment)

Adalah suatu perjanjian yang menyatakan apabila setelah penjamin

emisi berusaha semaksimal mungkin menawarkan efek kepada

investor namun masih ada sisa yang belum terjual sampai batas waktu

tertentu yang telah ditetapkan, maka penjamin emisi menyanggupi

Universitas Sumatera Utara

Page 19: pasar modal

membeli sisa efek dengan harga tertentu sesuai dengan kesepakatan

yang besarnya di bawah harga penawaran di pasar perdana.

- Kesanggupan Semua atau Tidak Sama Sekali (All or None

Commitment)

Adalah suatu perjanjian yang menyatakan apabila efek yang

ditawarkan tidak juga terjual habis, maka penjualan efek tersebut

dibatalkan sama sekali. Semua efek yang telah terjual kepada investor

akan dibatalkan dan dikembalikan kepada emiten beserta sisa efek

yang tidak terjual tersebut.

Dalam menjalankan perannya, penjamin emisi efek menerima biaya atas

jasa-jasa yang teah dilakukan. Biaya-biaya tersebut, antara lain:

a. Management Fee, biaya yang dibayarkan kepada penjamin pelaksana

emisi (managing underwriting).

b. Underwriting Fee, biaya yang dibayarkan kepada semua penjamin emisi

secara proposional, artinya besar kecilnya fee yang dibayarkan tergantung

pada besarnya bagian efek yang dijamin oleh masing-masing underwriter.

c. Selling Fee, biaya yang dibayarkan kepada agen penjual yang ditunjuk

(broker atau perusahaan Efek) berdasarkan perjanjian agen penjual yang

besarnya sesuai dengan jumlah Efek yang terjual.

C. Wali Amanat (Trustee)

Wali amanat adalah pihak atau lembaga yang ditunjuk oleh emiten

untuk mewakili kepentingan investor (pemegang obligasi) dalam

hubungannya dengan penerbitan obligasi yang bersangkutan. Dalam

Universitas Sumatera Utara

Page 20: pasar modal

Undang-Undang Pasar Modal disebutkan bahwa peran sebagai wali

amanat dapat dilakukan oleh bank umum atau pihak lain yang ditetapkan

oleh peraturan pemerintah. Dan untuk menjadi wali amanat, bank umum

atau pihak lain yang bersangkutan wajib mendaftar kepada Bapepam. Hal

ini diatur dalam Pasal 50 Ayat (2) Undang-Undang Pasar Modal, yaitu :

“Untuk dapat menyelenggarakan kegiatan usaha Wali Amanat, Bank

Umum atau Pihak lain sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) wajib

terlebih dahulu terdaftar di Bapepam”. Sebagai wali amanat, ada

kewajiban yang harus dipenuhi dalam kegiatan penerbitan obligasi, antara

lain:

- Wajib bersifat netral dan independen

- Wajib membuat kontrak perwaliamanatan dengan emiten sesuai

ketetapan

- Wajib memberi ganti rugi kepada pemegang efek atas kelalaiannya

dalam melaksanakan tugasnya

- Wajib menyampaikan laporan kegiatan kepada Bapepam

- Wajib mengadministrasikan dan menyimpan pembukuan, data ataupun

catatan tentang emiten

D. Penanggung (Guarantor)

Jasa penanggung diperlukan dengan tujuan untuk menjamin

pelunasan seluruh pinjaman pokok \beserta bunga, apabila ternyata

dikemudian hari emiten ternyata wanprestasi. Penanggung tidak diatur

secara khusus seperti pihak penunjang yang lain pada Undang-Undang

Universitas Sumatera Utara

Page 21: pasar modal

Pasar Modal. Hal ini karena jasa penanggung bersifat fakultatif. Pada

dasarnya, peran penanggung dapat dilakukan oleh setiap orang atau

lembaga. Namun pada prakteknya, penanggung biasanya dilakukan oleh

bank umum.

E. Investor

Investor adalah pihak yang menginvestasikan dananya di pasar

modal, dengan membeli Efek yang diperjualbelikan di bursa efek. Investor

yang terlibat di pasar modal Indonesia adalah investor domestik dan asing.

F. Lembaga Kliring

Lembaga kliring adalah lembaga yang berfungsi menyelesaikan

hak dan kewajiban yang muncul dari transaksi yang terjadi di bursa efek.

Umumnya, pihak yang ditunjuk sebagai lembaga kliring adalah bank.

Bank bertugas membayar bunga dan pinjaman pokok atas obligsai, namun

keterlibatannya hanya setelah obligasi masuk di bursa efek.

G. Bursa Efek

Pasal 1 butir 4 Undang-Undang Pasar Modal mendefenisikan bursa

efek sebagai pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem

dan/atau sarana untuk mempertemukan pihak-pihak yang melakukan

penawaran jual beli efek dengan tujuan memperdagangkan efek di antara

mereka.

Universitas Sumatera Utara

Page 22: pasar modal

H. Profesi Penunjang Pasar Modal

Berdasarkan Undang-Undang Pasar Modal Bab VIII dan PP No.45

Tahun 1995 Bab X, profesi penunjang pasar modal memiliki beberapa

ketentuan, antara lain:

a. Profesi penunjang pasar modal wajib terdaftar di Bapepam

b. Setiap profesi pasar modal wajib menaati kode etik dan standar profesi

yang ditetapkan

c. Profesi penunjang pasar modal wajib memberikan pendapat atau

penilaian independen dalam melaksanakan kegiatan usaha di pasar

modal

Profesi penunjang pasar modal terdiri dari :

1) Akuntan Publik, yang berfungsi memeriksa kondisi keuangan dan

kelayakan emiten menerbitkan obligasi.

2) Konsultan Hukum, yang berfungsi melakukan legal audit,

memberikan pendapat hukum atas emisi obligasi, dan dapat juga

mewakili emiten dalam melakukan negosiasi dengan pihak-pihak

tertentu.

3) Penilai, yang menerbitkan dan menandatangani laporan penilai.

Laporan penilai adalah pendapat atas nilai wajar aktiva yang

disusun berdasarkan pemeriksaan menurut keahlian penilai.

4) Notaris, yang bertugas membuat berita acara Rapat Umum

Pemegang Saham (RUPS), membuat konsep akta perubahan

Universitas Sumatera Utara

Page 23: pasar modal

anggaran dasar, dan menyiapkan perjanjian dalam rangka emisi

efek.

5) Agen Pembayaran, yang bertugas membayar bunga obligasi yang

dilakukan setiap dua kali setahun dan pelunasan pada saat jatuh

tempo.

6) Agen Penjual, yang bertugas melayani investor, melaksanakan

pengembalian uang pesanan (refund) kepada investor, dan

menyerahkan sertifikat efek kepada investor.

2.2.4 Prosedur Penawaran Obligasi

Pada dasarnya proses penawaran umum obligasi tidak jauh berbeda

dengan penawaran umum saham. proses penawaran umum obligasi dapat dibagi

dalam tiga tahap (Nasarudin, 2004 : 219), yaitu :

a. Tahap Sebelum Penawaran Umum

1. Membuat rencana penawaran yang disetujui oleh dewan komisaris.

2. Menunjuk underwriter, notaris dan konsultan hokum

3. Melakukan public expose

4. Melakukan penandatanganan perjanjian-perjanjian penting, seperti :

surat pengakuan utang, perjanjian perwaliamanatan, perjanjian

penjaminan.

5. Mendapatkan pernyataan pendaftaran efektif dari Bapepam.

Universitas Sumatera Utara

Page 24: pasar modal

b. Tahap Penawaran Umum

Setelah mendapatkan pernyataan pendaftaran efektif dari Bapepam,

perusahaan dapat melakukan penwaran obligasi kepada masyarakat.

c. Tahap Setelah Penawaran Umum

Setelah tahap penawaran umum telah dilakukan, maka perusahaan

wajib melaporkan laporan keuangan secara berkala dan laporan mengenai

hal penting yang berkaitan.

2.3 GDP (Gross Domestic Product)

2.3.1 Pengertian GDP

GDP atau PDB (Produk Domestik Bruto) adalah total keseluruhan barang

dan jasa yang diproduksi oleh penduduk domestik maupun penduduk asing yang

bermukim di negara bersangkutan selama satu tahun (Triandaru, 2000 : 163). PDB

menunjukkan nilai uang yang dihasilkan dari output tahunan. PDB terbagi atas :

PDB atas harga berlaku atau nominal dan PDB atas harga konstan atau riil. PDB

atas harga berlaku adalah seluruh nilai barang dan jasa yang dihasilkan suatu

negara dalam satu tahun menurut harga yang berlaku pada tahun tersebut.

Sedangkan PDB riil adalah seluruh nilai barang dan jasa yang dihasilkan suatu

negara dalam satu tahun yang dinilai berdasarkan harga yang berlaku pada tahun

tertentu disaat perekonomian negara dianggap baik atau stabil. Nilai PDB riil

mampu mencerminkan pertumbuhan output yang sesungguhnya. Sedangkan nilai

PDB nominal tidak menggambarkan pertumbuhan output yang sesungguhnya jika

terjadi perubahan tingkat harga secara umum. Apabila terjadi kenaikan inflasi

Universitas Sumatera Utara

Page 25: pasar modal

maka efeknya akan menaikkan besarnya PDB nominal meskipun pada

kenyataannya tidak terjadi kenaikan produksi atau output.

2.3.2 Pengukuran GDP

Pengukuran GDP dapat dibedakan berdasarkan 2 pendekatan, dalam

Ekonomi Makro edisi terjemahan oleh Sigit Triandaru, sebagai berikut :

a. GDP berdasarkan pendekatan pengeluaran agregat

Berdasarkan pendekatan pengeluaran, GDP diukur dengan

menjumlahkan seluruh belanja pada barang dan jasa akhir yang diproduksi

perekonomian dalam satu tahun. Dapat digambarkan dengan formula

sebagai berikut :

GDP = C + I + G + (X - M)

Dimana,

C = konsumsi

I = investasi

G = pengeluaran pemerintah

X – M = ekspor neto, yaitu nilai ekspor (X) dikurang impor (M)

b. GDP berdasarkan pendekatan pendapatan agregat

GDP diukur dengan menjumlahkan seluruh pendapatan agregat

yang diterima selama satu tahun oleh orang-orang yang memproduksi

output tersebut. Dapat digambarkan dengan formula sebagai berikut :

GDP = R + W + i + π

Universitas Sumatera Utara

Page 26: pasar modal

Dimana :

R = Rent (sewa)

W = Wage (upah)

i = interest (bunga)

π = profit (laba)

Sewa adalah untuk pemilik faktor produksi, upah untuk tenaga kerja,

bunga adalah untuk pemilik modal, dan laba adalah untuk perusahaan.

Sedangkan, berdasarkan Samuelson dan Nordhaus dalam Ilmu

Makroekonomi (2001), pengukuran GDP ada 3 pendekatan, yaitu :

1. Pendekatan Pendapatan (Income Approach)

GDP adalah jumlah dari seluruh barang dan jasa yang diterima oleh faktor-

faktor produksi yang ikut serta dalam proses produksi di suatu wilayah dalam

periode tertentu. Nilai tambah bruto adalah jumlah dari sewa tanah, upah/gaji,

bunga modal, dan keuntungan/laba.

Y = R + W + i + π

Dimana : R = sewa tanah

W = upah/gaji

i = bunga modal

π = laba

2. Pendekatan Pengeluaran (Expenditure Approach)

GDP adalah jumlah dari seluruh pengeluaran yang dilakukan untuk

pengeluaran konsumsi pemerintah, rumah tangga, dan lembaga swasta nirlaba,

Universitas Sumatera Utara

Page 27: pasar modal

perubahan inventori, dan ekspor bersih dalam suatu wilayah pada periode

tertentu. Dengan metode ini, penghitungan nilai tambah bruto bertitik tolak

pada penggunaan akhir dari barang dan jasa yang diproduksi.

Y = C + I + G + (X - M)

Dimana : C = pengeluaran konsumsi untuk rumah tangga

I = pengeluaran konsumsi untuk investasi

G = pengeluaran konsumsi untuk pemerintah

(X-M) = ekspor netto

3. Pendekatan Produksi (Production Approach)

GDP adalah hasil dari nilai tambah bruto atau nilai barang dan jasa akhir

yang dihasilkan oleh unit produksi di suatu wilayah dalam suatu periode. Nilai

tambah bruto adalah nilai produksi bruto dari barang dan jasa tertentu

dikurangi dengan seluruh biayaa yang digunakan dalam proses produksi.

Y = P1Q1 + P2Q2 + … + PnQn

Dimana :

Y = GDP

P1, P2, …, Pn = harga satuan produk pada satuan masing-masing sektor ekonomi

Q1, Q2,…, Qn = jumlah produk pada satuan masing-masing sektor ekonomi

Universitas Sumatera Utara

Page 28: pasar modal

2.4 Kurs

2.4.1 Pengertian Kurs

Menurut Frank J. Fabozzi dan Franco Modigliani, kurs atau nilai tukar

mata uang adalah sejumlah uang dari suatu mata uang tertentu yang dapat

dipertukarkan dengan satu unit mata uang negara lain. Kurs (exchange rate) juga

dapat didefenisikan sebagai tingkat harga mata uang antara dua negara yang

disepakati bersama untuk saling melakukan perdagangan.

Kurs dapat dibedakan menjadi dua, yaitu : kurs nominal dan kurs riil. Kurs

nominal (nominal exchange rate) adalah harga relatif dari mata uang dua negara.

Sedangkan kurs riil (real exchange rate) adalah harga relatif dari barang-barang di

antara dua negara.

2.4.2 Sistem Nilai Tukar Mata Uang

Menurut The Fei Ming dalam Day Trading Valuta Asing, sistem nilai

tukar mata uang yang diterapkan di berbagai negara di dunia, yaitu:

1) Floating Exchange Rate System

Adalah sistem yang membiarkan nilai mata uang mengambang bebas dan

nilai tukar nya ditentukan oleh kekuatan permintaan dan penawaran di

pasar.

2) Fixed Exchange Rate System

Adalah sistem dimana pemerintah melakukan intervensi dalam pasar

valuta asing untuk mempertahankan pergerakan nilai tukar mata uang agar

tetap berada pada acuan tertentu.

Universitas Sumatera Utara

Page 29: pasar modal

3) Managed/Controlled Exchange Rate System

Adalah sistem dimana Bank Indonesia akan melakukan intervensi untuk

mengembalikan nilai tukar mata uang tersebut ke dalam acuannya semula

hanya apabila terjadi fluktuasi yang melebihi batas.

2.4.3 Teori Penentuan Nilai Tukar Mata Uang

Setelah era Bretton Woods Accord, akhirnya sebagian besar mata uang

negara-negara di dunia dibiarkan mengambang bebas satu sama lain, artinya

tingkat ekuilibrium ditentukan oleh kekuatan pasar yaitu demand dan supply

(Ming, 2001 : 9). Adapun model penentuan nilai tukar menurut Ming adalah :

A. Traditional Theories

1. Teori Purchasing Power Parity

Teori ini disebut juga The Law of One Price, yang menyatakan

bahwa harga suatu barang tertentu di suatu negara harus sama dengan

harga barang yang sama di negara lain sesuai dengan nilai tukar yang

berlaku antar kedua negara yang bersangkutan.

2. Teori Elastisitas

Teori ini menyatakan bahwa nilai tukar adalah harga mata uang

terhadap mata uang negara lain guna mempertahankan neraca

perdagangan agar tetap ekuilibrium.

B. Modern Monetary Theories

Teori modern monetary menyatakan bahwa adanya peran dari

pasar modal dalam jangka pendek dan peran pasar bursa komoditi dalam

Universitas Sumatera Utara

Page 30: pasar modal

jangka panjang terhadap fluktuasi nilai tukar. Perubahan-perubahan

permintaan dan penawaran terhadap aset-aset keuangan mempengaruhi

nilai tukar.

C. Synthesis of Traditional and Modern Monetary Views

Teori ini memperjelas bahwa nilai tukar lebih cepat mengalami

fluktuasi jika dipengaruhi oleh dinamika yang terjadi di pasar keuangan.

2.5 Suku Bunga Deposito

2.5.1 Pengertian Suku Bunga

Suku bunga merupakan suatu nilai atau harga atas penggunaan sejumlah

uang dalam jangka waktu tertentu, yang umumnya dinyatakan dalam persen (%).

Dalam perbankan, bunga dianggap sebagai balas jasa yang ditentukan oleh bank

kepada nasabah, baik yang menabung maupun menerima kredit dari bank yang

bersangkutan. Oleh sebab itu, dalam bank, ada 2 jenis suku bunga, yaitu suku

bunga simpanan dan suku bunga pinjaman. Suku bunga simpanan adalah suku

bunga yang ditetapkan oleh pihak yang harus dibayarkan kepada nasabah atas

simpanan yang dilakukan nasabah di bank tersebut. Sedangkan, suku bunga

pinjaman adalah suku bunga yang ditetapkan oleh pihak bank yang harus

dibayarkan nasabah kepada bank atas pinjaman sejumlah dana yang diterima dari

bank tersebut.

2.5.2 Teori Tingkat Suku Bunga

Dalam Uang, Perbankan, dan Ekonomi Moneter oleh Mandala Manurung

dan Prathama Rahardja, teori tingkat suku bunga adalah sebagai berikut :

Universitas Sumatera Utara

Page 31: pasar modal

A. Teori Klasik

Menurut teori klasik, tingkat suku bunga dapat diartikan sebagai balas jasa

yang diterima karena menabung atau harga yang didapat karena menunda

konsumsinya. Teori klasik menyatakan bahwa keinginan masyarakat untuk

menabung sangat tergantung pada tingkat suku bunga. Semakin tinggi tingkat

suku bunga akan semakin mendorong keinginan masyarakat untuk menabung,

demikian sebaliknya.

Selain mempengaruhi keinginan masyarakat untuk menabung, tingkat

suku bunga juga mempengaruhi investasi. Semakin tinggi tingkat suku bunga

akan menyebabkan penurunan terhadap tingkat investasi. Hal ini disebabkan

karena masyarakat akan lebih memilih mengorbankan pengeluarannya untuk

menabung daripada berinvestasi, karena tingkat bunga yang diperoleh dari

menabung lebih tinggi. Dengan kata lain, masyarakat akan merasa lebih

menguntungkan jika menabung daripada menginvestasikan uangnya.

B. Teori Keynesian

Keynes mengemukakan, tingkat suku bunga adalah balas jasa yang

diterima seseorang karena telah mengorbankan liquidity preference nya. Liquidity

preference merupakan permintaan (keinginan memegang atau menahan) uang

untuk 3 motif, yaitu : untuk motif transaksi, berjaga-jaga dan spekulasi.

Menurut Keynes, permintaan uang dengan motif spekulasi merupakan

yang paling berpengaruh pada kegiatan ekonomi. Permintaan uang untuk

spekulasi dipengaruhi oleh tingkat suku bunga, dimana keduanya memiliki

korelasi negatif. Semakin tinggi tingkat suku bunga maka semakin rendah

Universitas Sumatera Utara

Page 32: pasar modal

keinginan masyarakat akan uang tunai (cash) untuk tujuan spekulasi. Sebab

apabila tingkat suku bunga naik berarti biaya memegang cash (opportunity cost of

holding money) semakin besar sehingga keinginan masyarakat memegang cash

semakin kecil. Keynes berpendapat bahwa masyarakat menganggap adanya

tingkat suku bunga nominal, yaitu tingkat suku bunga yang diharapkan akan

kembali ke tingkat normal setelah terjadi perubahan. Jika pada kenyataannya,

tingkat suku bunga naik di atas tingkat suku bunga nominal, maka masyarakat

akan mengharapkan suku bunga akan turun kembali ke tingkat normal. Sehingga

harga surat berharga diperkirakan akan naik, dengan demikian kemungkinan

adanya kerugian (capital loss) akan semakin kecil. Dalam keadaan seperti ini,

masyarakat akan cenderung membeli surat berharga, sehingga menyebabkan

permintaan cash menurun. Demikian sebaliknya, apabila tingkat suku bunga

berada di bawah tingkat suku bunga nominal, masyarakat akan memperkirakan

suku bunga akan naik kembali ke posisi normal. Masyarakat akan menjual surat

berharga karena harga surat berharga akan turun, sehingga menyebabkan

permintaan untuk menyimpan cash meningkat.

2.5.3 Deposito

2.5.3.1 Pengertian Deposito

Undang-Undang No. 10 tahun 1998 tentang Perbankan Indonesia

mendefenisikan deposito, sebagai berikut : “Deposito adalah simpanan yang

penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian

nasabah penyimpan dengan bank.”

Universitas Sumatera Utara

Page 33: pasar modal

2.5.3.2 Jenis Deposito

Adapun pembagian jenis deposito menurut Mandala Manurung antara lain:

4. Deposito Berjangka (Time Deposit)

Adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada

waktu tertentu sesuai dengan tanggal yang disepakati antara pihak deposan

(pemilik deposito berjangka) dengan pihak bank. Deposito berjangka

disebut sebagai simpanan atas nama, karena hanya dapat ditarik atau

diuangkan oleh pemilik yang tercantum namanya di bilyet deposito

tersebut. Penarikan bunga atas deposito berjangka dapat ditarik tunai

ataupun dipindahbukukan ke rekening deposan dalam bentuk tabungan

atau rekening giro.

5. Sertifikat Deposito

Adalah produk turunan dari deposito berjangka yang dapat

diperjualbelikan bukti simpanannya kepada pihak ketiga. Beda halnya

dengan deposito berjangka, sertifikat deposito dapat diuangkan secara atas

unjuk, artinya siapa pun yang memegang bukti simpanan tersebut dapat

menguangkannya pada saat jatuh tempo. Pembayaran bunga dibayar

dimuka pada saat nasabah menempatkan dananya ke dalam bentuk

sertifikat deposito.

6. Deposit on Call

Adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan setelah

adanya pemberitahuan terlebih dahulu dari nasabah dalam jangka waktu

Universitas Sumatera Utara

Page 34: pasar modal

tertentu sesuai dengan kesepakatan antara pihak nasabah dengan pihak

bank.

Universitas Sumatera Utara