pasar modal

22

Click here to load reader

Upload: edoardus-dito-primandaru

Post on 29-Nov-2015

151 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

PROSEDUR IPO

TRANSCRIPT

Page 1: pasar modal

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pasar modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penawaran umum dan

perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkan,serta

lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek.pasar modal menyediakan berbagai

alternatif bagi investor sebagai alternatif investasi lainnya, seperti : menabung di bank,

membeli emas, asuransi, tanah dan bangunan, dan sebagainya.pasar modal bertindak sebagai

penghubung antara para investor dengan perusahaan atau institusi pemerintah melalui

perdagangan.

Dalam tujuan untuk memaksimalkan perolehan dan proses produktifitas perusahaan, setiap

perusahaan menerbitkan saham. Pasar modal di Indonesia dibuka sejak tahun 1912 kemudian

pemerintah membentuk BAPEPAM (Badan Pengawas Pasar Modal) dalam Keputusan

Menteri Keuangan RI No.503/KMK.01/1997, dalam tugasnya BAPEPAM berfungsi sebagai

pembina, pengatur dan pengawas kegiatan pasar modal. Dalam aktivitasnya pasar modal di

Indonesia terbagi menjadi 2 bentuk bursa, yaitu bursa efek jakarta(BEJ) dan bursa efek

surabaya(BES).

1.2 TUJUAN

Adapun tujuan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Memperluas pengetahuan tentang pasar modal

2. Memperluas pengetahuan tentang IPO khususnya dalam prosedur IPO

Page 2: pasar modal

1.3 RUANG LINGKUP MATERI

1. Pengertian IPO

2. Mekanisme IPO

3. Lembaga yang terkait dalam IPO

4. Public expose

5. Daftar perusahaan yang melakukan IPO

6. Contoh prospektus IPO

Page 3: pasar modal

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 pengertian IPO

Penawaran Umum Perdana (IPO) atau go public merupakan alternative sumber pendanaan

melalui peningkatan ekuitas perusahaan dengan cara menawarkan saham kepada masyarakat.

Undang-undang No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal mendefinisikan penawaran umum

sebagai kegiatan penawaran efek yang dilakukan oleh emiten untuk menjual efek kepada

masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur dalam undang-undang dan peraturan

pelaksanaannya. Adapun yang dimaksud sebagai efek adalah surat berharga yaitu surat

pengakuan hutang, surat berharga komersial, saham, obligasi,tanda bukti hutang, unit

penyertaan kontrak investasi kolektif, kontrak berjangka atas efek dan setiap derivatif dari

efek. Sementara itu, perusahaan publik didefinisikan sebagai perseroan yang sahamnya telah

dimiliki sekurang-kurangnya oleh 300 (tiga ratus) pemegang saham dan memiliki modal

disetor sekurang-kurangnya Rp.3.000.000.000 (tiga milyar rupiah) atau suatu jumlah

pemegang saham dan modal disetor yang ditetapkan oleh pemerintah. Persyaratan utama

untuk melakukan go public adalah mendapatkan pernyataan efektif dari Badan Pengawas

Pasar Modal (Bapepam). Seluruh informasi mengenai perusahaan harus disampaikan kepada

Bapepam dan berbagai dokumen perusahaan akan diperiksa. Selain pernyataan efektif dari

Bapepam, perusahaan yang bermaksud mencatatkan sahamnya di Bursa Efek harus

memenuhi persyaratan-persyaratan yang ditetapkan oleh Bursa Efek tersebut.

Tujuan IPO

Tujuan penawaran umum perdana (Initial Public Offering) adalah bagian dari prospektus

emiten yang berisi pernyataan tentang alasan-alasan atau tujuan go public suatu perusahaan.

Ada empat alasan atau tujuan suatu perusahaan yang go public menurut Sunariyah

(2001 :.22) yaitu : (1) Meningkatkan modal Perusahaan. Dari segi perusahaan, dana yang

masuk dari masyarakat ke perusahaan akan memperkuat kondisi permodalan yang akan

meningkatkan kemampuan perusahaan, ; (2) Memungkinkan pendiri untuk diversifikasi

usaha Dengan menjual saham pada masyarakat akan memberi indikasi mengenai beberapa

harga saham menurut penilaian masyarakat yang dapat memberi kesempatan bagi perusahaan

untuk menunaikan seluruh atau sebagian sahamnya dengan laba kenaikan harga saham.

Dengan demikian perusahaan akan memperoleh keuntungan kenaikan harga yang dapat

Page 4: pasar modal

digunakan untuk mengadakan diversifikasi penanaman dananya. (3) Mempermudah usaha

pembelian perusahaan lain. Para pemegang saham perusahaan sebelum go public mempunyai

kesempatan untuk mencari dana dari lembaga-lembaga keuangan tanpa melepaskan

sahamnya. Dengan pinjaman tersebut, dapat dijadikan pembayaran untuk mengambilil alih

perusahaan lain. (share swap, yaitu membeli perusahaan lain tanpa mengeluarkan uang tunai,

tetapi membayar dengan saham yang listed di bursa) ; (4) Nilai perusahaan. Go

public memungkinkan masyarakat maupun manajemen mengetahui nilai perusahaan yang

tercermin pada kekuatan tawar-menawar saham. Apabila perusahaan diperkirakan sebagai

perusahaan yang mempunyai prospek pada masa yang akan datang, maka nilai saham

menjadi lebih tinggi dan begitu pula sebaliknya.

2.2 mekanisme IPO

Tahap-tahap yang perlu diperhatikan dan dilakukan oleh perusahaan yang akan melakukan

penawaran umum (Darmadji dan Fakhruddin, 2001: 44) adalah sebagai berikut:

2.2.1 Tahap Pra-Emisi

1) Perusahaan melakukan kajian mendalam terhadap keadaan keuangan, aset, kewajiban

kepada pihak lain dan kewajiban pihak lain terhadap perusahaan dan rencana penghimpunan

Jana.

2) Perusahaan menyusun rencana penawaran umum yang hams mendapat persetujuan dari

Rapat Umum Pemegang Saham. Keputusan itu akan menjadi landasan hokum untuk

melakukan penawaran umum.

3) Perusahaan menentukan penjamin emisi, profesi penunjang dan lembaga penunjang untuk

penawaran umum. Profesi penunjang yang diperlukan adalah akuntan publik untuk

melakukan audit terhadap laporan keuangan emiten untuk dua tahun, notaris untuk membuat

dokumen atas pembahan anggaran dasar, konsultan hokum untuk memberikan pendapat dari

segi hokum mengenai semua hal yang berkaitan dengan hokum penawaran umum. Lembaga

penunjang yang diperlukan adalah wali amanat yang akan bertindak untuk mewakili

kepentingan pemegang obligasi sebagai kreditur, Biro Administrasi Efek, lembaga kustodian.

4) Perusahaan menyiapkan semua dokumen dan perjanjian yang diperlukan untuk melakukan

penawaran umum, membuat kontrak pendahuluan dengan bursa efek dan melakukan public

expose.

Page 5: pasar modal

5) Perusahaan menyampaikan pemyataan pendaftaran kepada Bapepam. Bapepam akan

menyampaikan pemyataan efektif pemyataan pendaftaran tersebut dalam waktu 45 hari

setelah meneliti kelengkapan dokumen, cakupan dan kejelasan informasi dan keterbukaan

menurut aspek hukum, akuntansi, keuangan, dan manajemen.

2.2.2. Tahap Emisi

1) Penawaran oleh sindikasi penjamin emisi dan agen penjual di pasar primer

dan penjatahan kepada pemodal oleh sindikasi penjamin emisi dan emiten di

pasar primer serta penyerahan efek kepada pemodal di pasar primer.

2) Emiten mencatatkan efeknya di pasar sekunder setelah itu perdagangan efek

di pasar sekunder dapat dimulai.

2.2.3 Tahap Setelah Emisi

Sesudah proses emisi, emiten berkewajiban untuk menyampaikan informasi, yaitu laporan

berkala misalnya laporan tahunan dan laporan tengah tahunan serta laporan kejadian penting

dan relevan misalnya akuisisi, pergantian direksi.

Dana yang diperoleh dari penawaran perdana saham biasanya digunakan perusahaan untuk

melakukan ekspansi, memperbaiki struktur permodalan atau divestasi. Tetapi rata-rata

motivasi utama perusahaan go public adalah untuk memfasilitasi proses akuisisi.

Ketika penawaran saham perdana dilakukan, investor potensial hanya menggunakan

informasi yang terdapat dalam prospektus untuk menetapkan keputusan investasinya. Hal ini

disebabkan tidak terdapatnya media lain yang menyedikan informasi mengenai penerbit

sekuritas. Faktor menyebabkan kebanyakan saham mengalami underpricing dalam jangka

pendek karena investasi awal yang optimis sedangkan dalam jangka panjang akan

underperformance (Prastiwi dan Kusuma dalam Kartika Eka Pertiwi, 2007: 12).

Tahapan-thapan penawaran umum di atas dapat tertuang pada skema di bawah ini.

Skema 2.1

Page 6: pasar modal

Tahapan-Tahapan Penawaran Umum Intern Perusahaan BAPEPAM Pasar Perdana Pasar

Sekunder Pelaporan

1. Rencana Go Public

2. RUPS

3. Penunjukkan underwriter, profesi penunjang, lembaga penunjang

4. Mempersiapkan dokumen-dokumen

5. Konfirmasi sebagai agen penjual oleh penjamin

6. Kontrak pendahuluan dengan bursa efek

7. Penandatanganan perjanjian-perjanjian

8. Public Expose

1. Pernyataan pendaftaran

2. Ekspose terbatas di BAPEPAM

3.Tanggapan atas kelengkapan dokumen, kecukupan dan kejelasan informasi,

keterbukaan(aspek hukum, akuntansi, keuangan dan manajemen)

4. Komentar tertulis dalam waktu 45 hari.

5. Pemyataan pendaftaran dinyatakan efektif

1.Penawaran umun

2.Penjatahan kepad pemodal oleh sidikasi penjamin emisi dan emiten

3.Distribusi efek kepada pemodal secara elektronik 1. Emiten mencatatkan sahamnya dibursa

efek

Perdagangan di bursa efek

1. Laporan berkala misalnya laporan tahunan atau semesteran

2. Laporan kejadian penting dan relevan misalnya akuisisi dan pergantian direksi

Sumber: Darmadji dan Fakhruddin, 2001:

2.2.4. Penilaian Harga Saham IPO

Berdasarkan fungsinya, dijelaskan oleh Eduardus Tandelilin (2001: 183) nilai saham terdiri

Page 7: pasar modal

atas 3 (tiga) yaitu nilai buku, nilai pasar, dan nilai intrinsik. Nilai buku merupakan nilai yang

dihitung berdasarkan pembukuan perusahaan penerbit saham (emiten). Nilai pasar adalah

nilai saham di pasar, yang ditunjukkan oleh harga saham tersebut di pasar. Sedangkan nilai

intrinsik atau nilai teoritis adalah nilai saham yang sebenamya atau seharusnya terjadi.

Menurut Suad Husnan (2005: 282), "Analisis saham bertujuan untuk menaksir nilai intrinsik

(intrinsic value) atau harga teoritis, dan kemudian membandingkannya dengan harga pasar

scat (current market price) saham tersebut". Pedoman yang digunakan adalah sebagai berikut:

1) Apabila Nilai intrinsik > harga pasar saat ini, maka saham tersebut dinilai undervalued

(harganya terlalu rendah), dan sebaiknya dibeli atau ditahan apabila saham tersebut telah

dimiliki.

2) Apabila Nilai intrinsik < harga pasar saat ini, maka saham tersebut dinilai overvalued

(harganya terlalu mahal), dan sebaiknya dijual.

3) Apabila Nilai intrinsik = harga pasar saat ini, maka saham tersebut dinilai wajar harganya,

dan berada dalam kondisi seimbang.

2.3 lembaga yang terkait dalam IPO

Lembaga-lembaga penunjang pasar modal yang terkait dengan berlangsungya proses IPO

antara lain:

1. Penjamin emisi(underwriter). Merupakan pihak yang paling banyak keterlibatan dalam

membantu emiten dalam rangka penerbitan saham. Kegiatan yang dilakukan penjamin

emisi antara lain menyiapkan bebagai dokumen, membantu menyiapkan prospektus, dan

memberikan penjaminan atas penerbitan.

2. Akuntan publik(independent auditor). Bertugas melakukan audit atau pemeriksaan atas

laporan keuangan calon emiten.

3. Perusahaan penilai untuk melakukan penilaian terhadap aktiva tetap perusahaan dan

menentukan nilai wajar dari aktiva tetap tersebut.

4. Konsultan hukum untuk memberiksan pendapat dari segi hukum(legal opinion)

5. Notaris untuk membuat akta-akta peubahan anggaran dasar,akta perjanjian-perjanjian

dalam rangka penawaran umum dan juga notulen-notulen rapat.

2.4public expose

Page 8: pasar modal

Pengertian public expose adalah saat penyampaian rencana IPO kepada publik termasuk

media massa dalam sebuah presentasi yang berkenaan dengan emiten dan menjawab

pertanyaan-pertanya an bila ada. Tujuan public expose diantaranya adalah untuk

penggalangan dana dalam rangka untuk ekspansi usaha, diversifikasi, memperbaiki struktur

keuangan, pengalihan kepemilikan (divestasi) dan lain-lain.

Proses Public expose

BEI pada tahun 2008 ini menargetkan sekitar 30 emiten saham yang akan mencatatkan saham

di BEI. Kendati target yang dipatok jumlahnya cukup banyak, bukan berarti untuk tercatat di

BEI menjadi gampangan. Proses go public tetap menggunakan prosedur yang berlaku, sesuai

dengan standar dan aturan yang berlaku, tanpa sedikit pun manajemen BEI terlibat di

dalamnya. Karena memang dalam proses go public ini, pintu pertama yang harus dilakukan

adalah Badan Pengawas Pasar Modal-Lembaga Keuangan (Bapepam-LK). Karena

berdasarkan struktur dan UU Pasar Modal, lembaga pemerintah ini yang diberikan tanggung

jawab terhadap proses go public hingga pasar perdana (pasar primer). Proses go public,

secara sederhana dikatakan sebagai kegiatan penawaran saham atau efek lainnya yang

dilakukan oleh Emiten untuk menjual saham atau Efek kepada masyarakat berdasarkan tata

cara yang diatur oleh UU Pasar Modal dan Peraturan Pelaksanaannya. Oleh karena

penawaran umum sebuah aktivitas dari sebuah perusahaan maka setidaknya ada tahapan-

tahapan yang mesti dikerjakan oleh perusahaan yang akan melakukan penawaran umum ini.

Terlebih lagi penawaran umum tersebut mencakup penjualan saham di pasar perdana,

penjatahan saham, pencatatan di bursa efek. Dari tahapan-tahapan tersebut BEI membagi

beberapa tahapan kerja dari sebuah proses go public.

Tahap Persiapan

Tahapan ini merupakan tahapan awal dalam rangka mempersiapkan segala sesuatu yang

berkaitan dengan proses go public. Pada tahap persiapan ini yang paling utama yang harus

dilakukan sebuah perusahaan yang akan go public adalah melakukan Rapat Umum Pemegang

Saham terlebih dulu (RUPS). RUPS bagi sebuah perusahaan merupakan hak penting dan

merupakan kaidah yang diatur dari UU Perseroan Terbatas. Go public harus disetujui terlebih

dulu oleh pemegang saham. Karena go public akan melibatkan modal baru di luar pemegang

saham yang ada maka perlu diputuskan apakah kehadiran modal baru itu nantinya akan

Page 9: pasar modal

mengubah masing-masing kepemilikan para pemegang saham lama. Berapa modal yang

dibutuhkan, dan berapa modal yang mesti disetor masing-masing pemegang saham harus

terjawab dan memperoleh persetujuan oleh pemegang saham lama. Mekanisme RUPS yang

dilakukan perusahaan yang akan go public ini merupakan mekanisme RUPS sebagaimana

yang ditetapkan leh UU PT.

Setelah memperoleh persetujuan go public ini maka perusahaan mulai mempersiapkan

penjamin emisi (underwriter) dari perusahaan itu. Underwriter adalah perusahaan efek yang

nantinya akan menjembatani perusahaan efek tersebut ke pasar modal. Sebagai penjamin

maka perusahaan efek itu akan menyiapkan dokumen dan bersama dengan perusahaan

menunjuk pihak-pihak seperti akuntan publik, konsultan hukum, notaris, perusahaan penilai

(appraisal), dan faktor-faktor lain yang sifatnya adminsitrasi.

Akuntan publik dibutuhkan untuk menilai berbagai pernyataan keuangan yang dikeluarkan

oleh perusahaan, konsultan hukum, tentunya antara lain melakukan audit hukum atas aspek

hukum dari bisnis, aset dan berbagai produk hukum yang pernah dikeluarkan dan yang akan

dikeluarkan perusahaan. Sedangkan notaris ditunjuk antara lain untuk mencatat setiap

keputusan yang diambil perusahaan daam rangka proses go public. Tugas notaris antara lain

berkaitan dengan perubahan modal disetor Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga

(AD/ART).

Appraisal atau perusahaan penilai bertugas untuk menilai aset perusahaan khususnya dari sisi

nilai. Dengan adanya appraisal ini berarti bisa diketahui nilai perusahaan, nilai modal

sehingga nantinya bersama dengan komponen-komponen lainnya, kinerja keuangan dan

operasional bisa dikeluarkan nilai dan harga saham yang layak bila perusahaan itu akan go

public.

Praktis dalam tahap persiapan ini yang melakukan pengolahan data-data perusahaan, tidak

lagi manajemen atau direksi, apalagi pemegang saham pendiri yang banyak terlibat, tapi

sudah orang-orang di luar perusahaan ikut terlibat. Pihak-pihak luar seperti underwriter,

konsultan hukum, akuntan, appraisal dan notaris. Mereka itu merupakan pihak-pihak yang

sudah memahami tugas dan fungsinya bagi perusahaan. Karena itu guna kelancaran proses go

public sebuah perusahaan disarankan menggunakan profesi penunjang pasar modal yang

memperoleh izin dari Bapepam-LK.

Tahap Pengajuan Pernyataan Pendaftaran

Page 10: pasar modal

Dalam tahap ini, perusahaan bersama underwriter membawa dokumen yang terangkum

dalam prospektus ringkas perusahaan ke Bapepam-LK. Prospektus ringkas merupakan

keterangan ringkas mengenai perusahaan dalam minimal dalam kurun waktu tiga tahun

terakhir. Untuk itu prospektus harus secara ringkas dan padat memuat berbagai informasi

terkait dengan perusahaan, mulai dari company profile, kinerja operasional perusahaan

seperti, neraca rugi laba, proyeksi kinerja perusahaan serta untuk kepentingan apa dana

masyarakat itu dibutuhkan. Pada tahap ini jangan heran kalau perusahaan beserta penjamin

emisinya, konsultan hukum, notaris dan akuntan publik serta appraisal, akan sering modar-

mandir ke Bapepam-LK. Sebab pada tahap ini seluruh pernyataan para profesi pendukung

pasar modal itu (notaris, konsultan hukum dan akuntan), termasuk appraisal dan penjamin

emisi mulai diperiksa secara detil, satu per satu lengkap dengan dokumen pendukungnya.

Pada tahap inilah seleksi tersebut berlangsung. Kalau penjamin emisi memperkirakan harga

jual sahamya Rp 6.000 per saham, maka dokumen pendukung tentang itu harus ada, jelas dan

transparan.

Aspek full disclosure akan mulai terungkap di sini. Jadi dapat dipastikan para profesi

penunjang pasar modal itu, tidak akan main-main dalam memberikan pendapatnya. Meleset

sedikit saja, atau berbeda dengan kaidah yang berlaku ancaman bagi para profesional pasar

modal itu cukup berat, dan harus dibayar mahal. Adapun sanksinya bisa berupa denda hingga

sanksi pidana atau pencabutan izin.

Tahap Penjualan Saham

Dipastikan kurang dari 38 hari Bapepam-LK sudah memberikan jawaban atas pernyataan

pengajuan pendaftaran perusahaan yang akan go public ini. Kalau setelah melakukan

pendaftaran dan tidak ada koreksi maka pada periode waktu tersebut, pernyataan tersebut

otomatis menjadi efektif. Apabila perusahaan itu sudah dinyatakan efektif, berarti saham dari

perusahaan itu sudah bisa dijual. Penjualan dilakukan melalui penawaran umum (initial

public offering/IPO).

Dalam konteks pasar modal penjualan saham melalui mekanisme IPO ini disebut dengan

penjualan saham di pasar perdana, atau biasa juga disebut dengan pasar perdana. Penjualan

saham dalam pasar perdana mekanismenya diatur oleh penjamin emisi. Penjamin emisi yang

akan melakukan penjualan kepada investor dibantu oleh agen penjual. Agen penjual adalah

Page 11: pasar modal

perusahaan efek atau pihak lain yang ditunjuk sebelumnya dan tercantum dalam prospektus

ringkas. Oleh Bapepam-LK bagi perusahaan yang akan tercatat di BEI penjualan saham

dalam IPO ini waktunya relatif terbatas, dua atau tiga hari saja. Tapi bagi perusahaan yang

setelah menjual sahamnya tidak mencatatkan di BEI maka penjualan sahamnya bisa lebih

lama lagi. Dan tentunya akan sangat tergantung dari prospektus yang diajukan pada

pernyataan pendaftaran.

Hingga tahap IPO ini, perusahaan sudah bisa dinyatakan sebagai perusahaan publik. Gelar di

belakang perusahaan menjadi Tbk (kependekan dari Terbuka). Sebagaimana diungkap

sebelumnya, perusahaan bisa langsung mencatatkan sahamnya di BEI setelah IPO bisa juga

tidak. Jadi setelah menjadi perusahaan public sama sekali tidak ada keharusan bagi saham

sebuah perusahaan untuk langsung tercatat (listed). Ingat ketika PT Abdi Bangsa Tbk

perusahaan penerbit harian Republika pertama kali go public tidak langsung tercatat di BEI,

melainkan beberapa tahun kemudian. Kendati tidak langsung listing namun perusahaan yang

telah IPO tersebut tetap mengikuti aturan mengenai keterbukaan di pasar modal. Itu berarti

laporan keuangan, corporate action dan ketebukaan informasi lainnya harus disampaikan ke

publik.

Tahap Pencatatan di BEI

Setelah melakukan penawaran umum, perusahaan yang sudah menjadi emiten itu akan

langsung mencatatkan sahamnya maka yang perlu diperhatikan oleh perusahaan adalah

apakah perusahaan yang melakukan IPO tersebut memenuhi ketentuan dan persyaratan yang

berlaku di BEI (listing requirement). Kalau memenuhi persyaratan, maka perlu ditentukan

papan perdagangan yang menjadi papan pencatatan emiten itu. Dewasa ini papan pencatatan

BEI terdiri dari dua papan: Papan Utama (Main Board) dan Papan Pengembangan

(Development Board). Sebagaimana namanya, papan utama merupakan papan perdagangan

bagi emiten yang volume sahamnya cukup besar dengan kapitalisasi pasar yang besar,

sedangkan papan pengembangan adalah khusus bagi pencatatan saham-saham yang tengah

berkembang. Kendati terdapat dua papan pencatatan namun perdagangan sahamnya antara

papan utama dan papan pengembangan sama sekali tidak berbeda, sama-sama dalam satu

pasar.

Jadi perbedaaan papan perdagangan ini hanya membedakan ukuran perusahaan saja. Papan

Utama ditujukan untuk emiten atau emiten yang mempunyai ukuran (size) besar dan lamanya

menjalankan usaha utama sekurang-kurangnya 36 bulan berturut-turut. Sementara Papan

Page 12: pasar modal

Pengembangan dimaksudkan untuk perusahaan-perusahaan yang belum dapat memenuhi

persyaratan pencatatan di Papan Utama, termasuk perusahaan yang prospektif namun belum

menghasilkan keuntungan.

2.5 Daftar perusahaan yang melakukan IPO

Saham IPO di bursa efek Indonesia(BEI) tahun 2013

Daftar perusahaan yang melakukan penawaran saham perdana tahun 2013(saham IPO 2013)

untuk go public(listing) di BEI adalah:

1. PT pelayaran nasional bina buana raya tbk

2. PT sarana meditama metropolitan tbk

3. PT saraswati griya lestari tbk

4. PT multi agro gemilang plantation tbk

5. PT trans power marine tbk

6. PT steel pipe industri of indonesia tbk

7. PT dyandra media international tbk

8. PT austindo nusantara jaya tbk

9. PT bank nationalnobu tbk

10. PT mitra pinastika mustika tbk

11. PT dharma satya nusantara tbk

12. PT sri rejeki isman tbk

13. PT acset indonusa tbk

14. PT saratoga investama sedaya tbk

15. PT nusa raya cipta tbk

16. PT semen baturaja tbk

Page 13: pasar modal

17. PT electronic city indonesia tbk

18. PT bank mestika dharma tbk

19. PT multipolar tecnology tbk

20. PT victoria investama tbk

21. PT cipaganti citra mintraniaga tbk

22. PT bank maspion indonesia tbk

23. PT siloam internationa hospital tbk

2.6 contoh prospektus IPO

pengertian prospektus adalah informasi atau dokumen penting dalam proses penawaran

umum, baik saham maupun obligasi. Dalam prospektus saham atau lebih tepatnya prospektus

perusahaan terdapat banyak informasi yang berhubungan dengan keadaan perusahaan yang

melakukan penawaran umum.

Menurut Bapepam penyusunan prospektus harus mengacu  :

Prospektus harus memuat seluruh rincian dan fakta material mengenai Penawaran

Umum dari Emiten.

Prospektus saham haruslah dibuat sedemikian rupa sehingga jelas dan

komunikatif.

Fakta-fakta dan pertimbangan-pertimbangan yang paling penting harus dibuat

ringkasannya dan diungkapkan pada bagian awal prospektus.

Emiten, Penjamin Pelaksanaan Emisi, Lembaga Penunjang serta Profesi Penunjang

Pasar Modal bertanggung jawab untuk menentukan dan mengungkapkan fakta secara

jelas dan mudah dibaca.

Page 14: pasar modal

BAB III

PENUTUP

3.1 kesimpulan

Berdasarkan uraian-uraian yang telah dijelaskan diatas, maka didapatkankesimpulan sebagai

berikut :

1.Bahwa didalam pelaksanaan IPO, perencanaan harus dilakukan secara mtangsehingga

mampu memberi hasil yang baik dan proses pelaksanaan IPO harusdilakukan sesuai dengan

aturan perundang-undang yang ada yaitu Undang-undang Pasar Modal, dan untuk melakukan

harus terlebih dahulu memiliki putusan dari BAPEPAM yang menyatakan bahwa pernyataan

pendaftaran emiten dinyatakan efektif

2.Bahwa tidak dipenuhinya prinsip disclosure didalam IPO maka hal tersebutmenyebabkan

misleading information bagi pihak-pihak yang terlibat dalam IPOterutama untuk kepentingan

pemodal/investor. Apabila terbukti melakukan pelanggaran terhadap prinsip disclosure ini,

maka sanksi pidana dan administrative dapat dikenakan kepada emiten dan pihak terkait

lainnyasebagaimana sanksi tersebut telah diatur dalam Undang-undang Pasar Modal.

Page 15: pasar modal

DAFTAR PUSTAKA

Martoyo, Susilo, 2002, Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Erlangga.

Megginson, W. dan Weiss, 1991, Venture Capitalist Certification in Innitial Public Offering.

Journal of Finance. Vol. 9, No.2, pp 200-213

Miller, J. 1977, “Underwriter Reputation and Short-Run IPO Returns : A Re-evaluation for an

Energing Market”.http:www.google.com/url?sa. Diakses tanggal 3 Januari 2010.

Nurhidayati, Siti, dan Nur Indriantoro, 1998, Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap

Underpriced pada Penawaran perdana di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Ekonomi dan Bisnis

Indonesia. Vol. 17, No.2, pp 220-243

Rahmania, 2008, Underpricing dan performa jangka panjang IPO. Jurnal Ekonomi dan Bisnis

Indonesia. Vol. 2, No.2, h 87-103

Riyanto, Bambang, 2001, Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi 4. BPFE: Yogyakarta.

Robins, S. P., 2003, Perilaku Organisasi. Jakarta : Indeks.

Shakir, R. 2006, Board Size, Board Composition and Property Firm Performance. Kuala Lumpur:

Universiti Malaya.

Page 16: pasar modal

MAKALAH HUKUM PASAR MODAL

Nama: Edoardus Dito Prmandaru

Nim : 11010110120119

Page 17: pasar modal