pasar modal
DESCRIPTION
PROSEDUR IPOTRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Pasar modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penawaran umum dan
perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkan,serta
lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek.pasar modal menyediakan berbagai
alternatif bagi investor sebagai alternatif investasi lainnya, seperti : menabung di bank,
membeli emas, asuransi, tanah dan bangunan, dan sebagainya.pasar modal bertindak sebagai
penghubung antara para investor dengan perusahaan atau institusi pemerintah melalui
perdagangan.
Dalam tujuan untuk memaksimalkan perolehan dan proses produktifitas perusahaan, setiap
perusahaan menerbitkan saham. Pasar modal di Indonesia dibuka sejak tahun 1912 kemudian
pemerintah membentuk BAPEPAM (Badan Pengawas Pasar Modal) dalam Keputusan
Menteri Keuangan RI No.503/KMK.01/1997, dalam tugasnya BAPEPAM berfungsi sebagai
pembina, pengatur dan pengawas kegiatan pasar modal. Dalam aktivitasnya pasar modal di
Indonesia terbagi menjadi 2 bentuk bursa, yaitu bursa efek jakarta(BEJ) dan bursa efek
surabaya(BES).
1.2 TUJUAN
Adapun tujuan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Memperluas pengetahuan tentang pasar modal
2. Memperluas pengetahuan tentang IPO khususnya dalam prosedur IPO
1.3 RUANG LINGKUP MATERI
1. Pengertian IPO
2. Mekanisme IPO
3. Lembaga yang terkait dalam IPO
4. Public expose
5. Daftar perusahaan yang melakukan IPO
6. Contoh prospektus IPO
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 pengertian IPO
Penawaran Umum Perdana (IPO) atau go public merupakan alternative sumber pendanaan
melalui peningkatan ekuitas perusahaan dengan cara menawarkan saham kepada masyarakat.
Undang-undang No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal mendefinisikan penawaran umum
sebagai kegiatan penawaran efek yang dilakukan oleh emiten untuk menjual efek kepada
masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur dalam undang-undang dan peraturan
pelaksanaannya. Adapun yang dimaksud sebagai efek adalah surat berharga yaitu surat
pengakuan hutang, surat berharga komersial, saham, obligasi,tanda bukti hutang, unit
penyertaan kontrak investasi kolektif, kontrak berjangka atas efek dan setiap derivatif dari
efek. Sementara itu, perusahaan publik didefinisikan sebagai perseroan yang sahamnya telah
dimiliki sekurang-kurangnya oleh 300 (tiga ratus) pemegang saham dan memiliki modal
disetor sekurang-kurangnya Rp.3.000.000.000 (tiga milyar rupiah) atau suatu jumlah
pemegang saham dan modal disetor yang ditetapkan oleh pemerintah. Persyaratan utama
untuk melakukan go public adalah mendapatkan pernyataan efektif dari Badan Pengawas
Pasar Modal (Bapepam). Seluruh informasi mengenai perusahaan harus disampaikan kepada
Bapepam dan berbagai dokumen perusahaan akan diperiksa. Selain pernyataan efektif dari
Bapepam, perusahaan yang bermaksud mencatatkan sahamnya di Bursa Efek harus
memenuhi persyaratan-persyaratan yang ditetapkan oleh Bursa Efek tersebut.
Tujuan IPO
Tujuan penawaran umum perdana (Initial Public Offering) adalah bagian dari prospektus
emiten yang berisi pernyataan tentang alasan-alasan atau tujuan go public suatu perusahaan.
Ada empat alasan atau tujuan suatu perusahaan yang go public menurut Sunariyah
(2001 :.22) yaitu : (1) Meningkatkan modal Perusahaan. Dari segi perusahaan, dana yang
masuk dari masyarakat ke perusahaan akan memperkuat kondisi permodalan yang akan
meningkatkan kemampuan perusahaan, ; (2) Memungkinkan pendiri untuk diversifikasi
usaha Dengan menjual saham pada masyarakat akan memberi indikasi mengenai beberapa
harga saham menurut penilaian masyarakat yang dapat memberi kesempatan bagi perusahaan
untuk menunaikan seluruh atau sebagian sahamnya dengan laba kenaikan harga saham.
Dengan demikian perusahaan akan memperoleh keuntungan kenaikan harga yang dapat
digunakan untuk mengadakan diversifikasi penanaman dananya. (3) Mempermudah usaha
pembelian perusahaan lain. Para pemegang saham perusahaan sebelum go public mempunyai
kesempatan untuk mencari dana dari lembaga-lembaga keuangan tanpa melepaskan
sahamnya. Dengan pinjaman tersebut, dapat dijadikan pembayaran untuk mengambilil alih
perusahaan lain. (share swap, yaitu membeli perusahaan lain tanpa mengeluarkan uang tunai,
tetapi membayar dengan saham yang listed di bursa) ; (4) Nilai perusahaan. Go
public memungkinkan masyarakat maupun manajemen mengetahui nilai perusahaan yang
tercermin pada kekuatan tawar-menawar saham. Apabila perusahaan diperkirakan sebagai
perusahaan yang mempunyai prospek pada masa yang akan datang, maka nilai saham
menjadi lebih tinggi dan begitu pula sebaliknya.
2.2 mekanisme IPO
Tahap-tahap yang perlu diperhatikan dan dilakukan oleh perusahaan yang akan melakukan
penawaran umum (Darmadji dan Fakhruddin, 2001: 44) adalah sebagai berikut:
2.2.1 Tahap Pra-Emisi
1) Perusahaan melakukan kajian mendalam terhadap keadaan keuangan, aset, kewajiban
kepada pihak lain dan kewajiban pihak lain terhadap perusahaan dan rencana penghimpunan
Jana.
2) Perusahaan menyusun rencana penawaran umum yang hams mendapat persetujuan dari
Rapat Umum Pemegang Saham. Keputusan itu akan menjadi landasan hokum untuk
melakukan penawaran umum.
3) Perusahaan menentukan penjamin emisi, profesi penunjang dan lembaga penunjang untuk
penawaran umum. Profesi penunjang yang diperlukan adalah akuntan publik untuk
melakukan audit terhadap laporan keuangan emiten untuk dua tahun, notaris untuk membuat
dokumen atas pembahan anggaran dasar, konsultan hokum untuk memberikan pendapat dari
segi hokum mengenai semua hal yang berkaitan dengan hokum penawaran umum. Lembaga
penunjang yang diperlukan adalah wali amanat yang akan bertindak untuk mewakili
kepentingan pemegang obligasi sebagai kreditur, Biro Administrasi Efek, lembaga kustodian.
4) Perusahaan menyiapkan semua dokumen dan perjanjian yang diperlukan untuk melakukan
penawaran umum, membuat kontrak pendahuluan dengan bursa efek dan melakukan public
expose.
5) Perusahaan menyampaikan pemyataan pendaftaran kepada Bapepam. Bapepam akan
menyampaikan pemyataan efektif pemyataan pendaftaran tersebut dalam waktu 45 hari
setelah meneliti kelengkapan dokumen, cakupan dan kejelasan informasi dan keterbukaan
menurut aspek hukum, akuntansi, keuangan, dan manajemen.
2.2.2. Tahap Emisi
1) Penawaran oleh sindikasi penjamin emisi dan agen penjual di pasar primer
dan penjatahan kepada pemodal oleh sindikasi penjamin emisi dan emiten di
pasar primer serta penyerahan efek kepada pemodal di pasar primer.
2) Emiten mencatatkan efeknya di pasar sekunder setelah itu perdagangan efek
di pasar sekunder dapat dimulai.
2.2.3 Tahap Setelah Emisi
Sesudah proses emisi, emiten berkewajiban untuk menyampaikan informasi, yaitu laporan
berkala misalnya laporan tahunan dan laporan tengah tahunan serta laporan kejadian penting
dan relevan misalnya akuisisi, pergantian direksi.
Dana yang diperoleh dari penawaran perdana saham biasanya digunakan perusahaan untuk
melakukan ekspansi, memperbaiki struktur permodalan atau divestasi. Tetapi rata-rata
motivasi utama perusahaan go public adalah untuk memfasilitasi proses akuisisi.
Ketika penawaran saham perdana dilakukan, investor potensial hanya menggunakan
informasi yang terdapat dalam prospektus untuk menetapkan keputusan investasinya. Hal ini
disebabkan tidak terdapatnya media lain yang menyedikan informasi mengenai penerbit
sekuritas. Faktor menyebabkan kebanyakan saham mengalami underpricing dalam jangka
pendek karena investasi awal yang optimis sedangkan dalam jangka panjang akan
underperformance (Prastiwi dan Kusuma dalam Kartika Eka Pertiwi, 2007: 12).
Tahapan-thapan penawaran umum di atas dapat tertuang pada skema di bawah ini.
Skema 2.1
Tahapan-Tahapan Penawaran Umum Intern Perusahaan BAPEPAM Pasar Perdana Pasar
Sekunder Pelaporan
1. Rencana Go Public
2. RUPS
3. Penunjukkan underwriter, profesi penunjang, lembaga penunjang
4. Mempersiapkan dokumen-dokumen
5. Konfirmasi sebagai agen penjual oleh penjamin
6. Kontrak pendahuluan dengan bursa efek
7. Penandatanganan perjanjian-perjanjian
8. Public Expose
1. Pernyataan pendaftaran
2. Ekspose terbatas di BAPEPAM
3.Tanggapan atas kelengkapan dokumen, kecukupan dan kejelasan informasi,
keterbukaan(aspek hukum, akuntansi, keuangan dan manajemen)
4. Komentar tertulis dalam waktu 45 hari.
5. Pemyataan pendaftaran dinyatakan efektif
1.Penawaran umun
2.Penjatahan kepad pemodal oleh sidikasi penjamin emisi dan emiten
3.Distribusi efek kepada pemodal secara elektronik 1. Emiten mencatatkan sahamnya dibursa
efek
Perdagangan di bursa efek
1. Laporan berkala misalnya laporan tahunan atau semesteran
2. Laporan kejadian penting dan relevan misalnya akuisisi dan pergantian direksi
Sumber: Darmadji dan Fakhruddin, 2001:
2.2.4. Penilaian Harga Saham IPO
Berdasarkan fungsinya, dijelaskan oleh Eduardus Tandelilin (2001: 183) nilai saham terdiri
atas 3 (tiga) yaitu nilai buku, nilai pasar, dan nilai intrinsik. Nilai buku merupakan nilai yang
dihitung berdasarkan pembukuan perusahaan penerbit saham (emiten). Nilai pasar adalah
nilai saham di pasar, yang ditunjukkan oleh harga saham tersebut di pasar. Sedangkan nilai
intrinsik atau nilai teoritis adalah nilai saham yang sebenamya atau seharusnya terjadi.
Menurut Suad Husnan (2005: 282), "Analisis saham bertujuan untuk menaksir nilai intrinsik
(intrinsic value) atau harga teoritis, dan kemudian membandingkannya dengan harga pasar
scat (current market price) saham tersebut". Pedoman yang digunakan adalah sebagai berikut:
1) Apabila Nilai intrinsik > harga pasar saat ini, maka saham tersebut dinilai undervalued
(harganya terlalu rendah), dan sebaiknya dibeli atau ditahan apabila saham tersebut telah
dimiliki.
2) Apabila Nilai intrinsik < harga pasar saat ini, maka saham tersebut dinilai overvalued
(harganya terlalu mahal), dan sebaiknya dijual.
3) Apabila Nilai intrinsik = harga pasar saat ini, maka saham tersebut dinilai wajar harganya,
dan berada dalam kondisi seimbang.
2.3 lembaga yang terkait dalam IPO
Lembaga-lembaga penunjang pasar modal yang terkait dengan berlangsungya proses IPO
antara lain:
1. Penjamin emisi(underwriter). Merupakan pihak yang paling banyak keterlibatan dalam
membantu emiten dalam rangka penerbitan saham. Kegiatan yang dilakukan penjamin
emisi antara lain menyiapkan bebagai dokumen, membantu menyiapkan prospektus, dan
memberikan penjaminan atas penerbitan.
2. Akuntan publik(independent auditor). Bertugas melakukan audit atau pemeriksaan atas
laporan keuangan calon emiten.
3. Perusahaan penilai untuk melakukan penilaian terhadap aktiva tetap perusahaan dan
menentukan nilai wajar dari aktiva tetap tersebut.
4. Konsultan hukum untuk memberiksan pendapat dari segi hukum(legal opinion)
5. Notaris untuk membuat akta-akta peubahan anggaran dasar,akta perjanjian-perjanjian
dalam rangka penawaran umum dan juga notulen-notulen rapat.
2.4public expose
Pengertian public expose adalah saat penyampaian rencana IPO kepada publik termasuk
media massa dalam sebuah presentasi yang berkenaan dengan emiten dan menjawab
pertanyaan-pertanya an bila ada. Tujuan public expose diantaranya adalah untuk
penggalangan dana dalam rangka untuk ekspansi usaha, diversifikasi, memperbaiki struktur
keuangan, pengalihan kepemilikan (divestasi) dan lain-lain.
Proses Public expose
BEI pada tahun 2008 ini menargetkan sekitar 30 emiten saham yang akan mencatatkan saham
di BEI. Kendati target yang dipatok jumlahnya cukup banyak, bukan berarti untuk tercatat di
BEI menjadi gampangan. Proses go public tetap menggunakan prosedur yang berlaku, sesuai
dengan standar dan aturan yang berlaku, tanpa sedikit pun manajemen BEI terlibat di
dalamnya. Karena memang dalam proses go public ini, pintu pertama yang harus dilakukan
adalah Badan Pengawas Pasar Modal-Lembaga Keuangan (Bapepam-LK). Karena
berdasarkan struktur dan UU Pasar Modal, lembaga pemerintah ini yang diberikan tanggung
jawab terhadap proses go public hingga pasar perdana (pasar primer). Proses go public,
secara sederhana dikatakan sebagai kegiatan penawaran saham atau efek lainnya yang
dilakukan oleh Emiten untuk menjual saham atau Efek kepada masyarakat berdasarkan tata
cara yang diatur oleh UU Pasar Modal dan Peraturan Pelaksanaannya. Oleh karena
penawaran umum sebuah aktivitas dari sebuah perusahaan maka setidaknya ada tahapan-
tahapan yang mesti dikerjakan oleh perusahaan yang akan melakukan penawaran umum ini.
Terlebih lagi penawaran umum tersebut mencakup penjualan saham di pasar perdana,
penjatahan saham, pencatatan di bursa efek. Dari tahapan-tahapan tersebut BEI membagi
beberapa tahapan kerja dari sebuah proses go public.
Tahap Persiapan
Tahapan ini merupakan tahapan awal dalam rangka mempersiapkan segala sesuatu yang
berkaitan dengan proses go public. Pada tahap persiapan ini yang paling utama yang harus
dilakukan sebuah perusahaan yang akan go public adalah melakukan Rapat Umum Pemegang
Saham terlebih dulu (RUPS). RUPS bagi sebuah perusahaan merupakan hak penting dan
merupakan kaidah yang diatur dari UU Perseroan Terbatas. Go public harus disetujui terlebih
dulu oleh pemegang saham. Karena go public akan melibatkan modal baru di luar pemegang
saham yang ada maka perlu diputuskan apakah kehadiran modal baru itu nantinya akan
mengubah masing-masing kepemilikan para pemegang saham lama. Berapa modal yang
dibutuhkan, dan berapa modal yang mesti disetor masing-masing pemegang saham harus
terjawab dan memperoleh persetujuan oleh pemegang saham lama. Mekanisme RUPS yang
dilakukan perusahaan yang akan go public ini merupakan mekanisme RUPS sebagaimana
yang ditetapkan leh UU PT.
Setelah memperoleh persetujuan go public ini maka perusahaan mulai mempersiapkan
penjamin emisi (underwriter) dari perusahaan itu. Underwriter adalah perusahaan efek yang
nantinya akan menjembatani perusahaan efek tersebut ke pasar modal. Sebagai penjamin
maka perusahaan efek itu akan menyiapkan dokumen dan bersama dengan perusahaan
menunjuk pihak-pihak seperti akuntan publik, konsultan hukum, notaris, perusahaan penilai
(appraisal), dan faktor-faktor lain yang sifatnya adminsitrasi.
Akuntan publik dibutuhkan untuk menilai berbagai pernyataan keuangan yang dikeluarkan
oleh perusahaan, konsultan hukum, tentunya antara lain melakukan audit hukum atas aspek
hukum dari bisnis, aset dan berbagai produk hukum yang pernah dikeluarkan dan yang akan
dikeluarkan perusahaan. Sedangkan notaris ditunjuk antara lain untuk mencatat setiap
keputusan yang diambil perusahaan daam rangka proses go public. Tugas notaris antara lain
berkaitan dengan perubahan modal disetor Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
(AD/ART).
Appraisal atau perusahaan penilai bertugas untuk menilai aset perusahaan khususnya dari sisi
nilai. Dengan adanya appraisal ini berarti bisa diketahui nilai perusahaan, nilai modal
sehingga nantinya bersama dengan komponen-komponen lainnya, kinerja keuangan dan
operasional bisa dikeluarkan nilai dan harga saham yang layak bila perusahaan itu akan go
public.
Praktis dalam tahap persiapan ini yang melakukan pengolahan data-data perusahaan, tidak
lagi manajemen atau direksi, apalagi pemegang saham pendiri yang banyak terlibat, tapi
sudah orang-orang di luar perusahaan ikut terlibat. Pihak-pihak luar seperti underwriter,
konsultan hukum, akuntan, appraisal dan notaris. Mereka itu merupakan pihak-pihak yang
sudah memahami tugas dan fungsinya bagi perusahaan. Karena itu guna kelancaran proses go
public sebuah perusahaan disarankan menggunakan profesi penunjang pasar modal yang
memperoleh izin dari Bapepam-LK.
Tahap Pengajuan Pernyataan Pendaftaran
Dalam tahap ini, perusahaan bersama underwriter membawa dokumen yang terangkum
dalam prospektus ringkas perusahaan ke Bapepam-LK. Prospektus ringkas merupakan
keterangan ringkas mengenai perusahaan dalam minimal dalam kurun waktu tiga tahun
terakhir. Untuk itu prospektus harus secara ringkas dan padat memuat berbagai informasi
terkait dengan perusahaan, mulai dari company profile, kinerja operasional perusahaan
seperti, neraca rugi laba, proyeksi kinerja perusahaan serta untuk kepentingan apa dana
masyarakat itu dibutuhkan. Pada tahap ini jangan heran kalau perusahaan beserta penjamin
emisinya, konsultan hukum, notaris dan akuntan publik serta appraisal, akan sering modar-
mandir ke Bapepam-LK. Sebab pada tahap ini seluruh pernyataan para profesi pendukung
pasar modal itu (notaris, konsultan hukum dan akuntan), termasuk appraisal dan penjamin
emisi mulai diperiksa secara detil, satu per satu lengkap dengan dokumen pendukungnya.
Pada tahap inilah seleksi tersebut berlangsung. Kalau penjamin emisi memperkirakan harga
jual sahamya Rp 6.000 per saham, maka dokumen pendukung tentang itu harus ada, jelas dan
transparan.
Aspek full disclosure akan mulai terungkap di sini. Jadi dapat dipastikan para profesi
penunjang pasar modal itu, tidak akan main-main dalam memberikan pendapatnya. Meleset
sedikit saja, atau berbeda dengan kaidah yang berlaku ancaman bagi para profesional pasar
modal itu cukup berat, dan harus dibayar mahal. Adapun sanksinya bisa berupa denda hingga
sanksi pidana atau pencabutan izin.
Tahap Penjualan Saham
Dipastikan kurang dari 38 hari Bapepam-LK sudah memberikan jawaban atas pernyataan
pengajuan pendaftaran perusahaan yang akan go public ini. Kalau setelah melakukan
pendaftaran dan tidak ada koreksi maka pada periode waktu tersebut, pernyataan tersebut
otomatis menjadi efektif. Apabila perusahaan itu sudah dinyatakan efektif, berarti saham dari
perusahaan itu sudah bisa dijual. Penjualan dilakukan melalui penawaran umum (initial
public offering/IPO).
Dalam konteks pasar modal penjualan saham melalui mekanisme IPO ini disebut dengan
penjualan saham di pasar perdana, atau biasa juga disebut dengan pasar perdana. Penjualan
saham dalam pasar perdana mekanismenya diatur oleh penjamin emisi. Penjamin emisi yang
akan melakukan penjualan kepada investor dibantu oleh agen penjual. Agen penjual adalah
perusahaan efek atau pihak lain yang ditunjuk sebelumnya dan tercantum dalam prospektus
ringkas. Oleh Bapepam-LK bagi perusahaan yang akan tercatat di BEI penjualan saham
dalam IPO ini waktunya relatif terbatas, dua atau tiga hari saja. Tapi bagi perusahaan yang
setelah menjual sahamnya tidak mencatatkan di BEI maka penjualan sahamnya bisa lebih
lama lagi. Dan tentunya akan sangat tergantung dari prospektus yang diajukan pada
pernyataan pendaftaran.
Hingga tahap IPO ini, perusahaan sudah bisa dinyatakan sebagai perusahaan publik. Gelar di
belakang perusahaan menjadi Tbk (kependekan dari Terbuka). Sebagaimana diungkap
sebelumnya, perusahaan bisa langsung mencatatkan sahamnya di BEI setelah IPO bisa juga
tidak. Jadi setelah menjadi perusahaan public sama sekali tidak ada keharusan bagi saham
sebuah perusahaan untuk langsung tercatat (listed). Ingat ketika PT Abdi Bangsa Tbk
perusahaan penerbit harian Republika pertama kali go public tidak langsung tercatat di BEI,
melainkan beberapa tahun kemudian. Kendati tidak langsung listing namun perusahaan yang
telah IPO tersebut tetap mengikuti aturan mengenai keterbukaan di pasar modal. Itu berarti
laporan keuangan, corporate action dan ketebukaan informasi lainnya harus disampaikan ke
publik.
Tahap Pencatatan di BEI
Setelah melakukan penawaran umum, perusahaan yang sudah menjadi emiten itu akan
langsung mencatatkan sahamnya maka yang perlu diperhatikan oleh perusahaan adalah
apakah perusahaan yang melakukan IPO tersebut memenuhi ketentuan dan persyaratan yang
berlaku di BEI (listing requirement). Kalau memenuhi persyaratan, maka perlu ditentukan
papan perdagangan yang menjadi papan pencatatan emiten itu. Dewasa ini papan pencatatan
BEI terdiri dari dua papan: Papan Utama (Main Board) dan Papan Pengembangan
(Development Board). Sebagaimana namanya, papan utama merupakan papan perdagangan
bagi emiten yang volume sahamnya cukup besar dengan kapitalisasi pasar yang besar,
sedangkan papan pengembangan adalah khusus bagi pencatatan saham-saham yang tengah
berkembang. Kendati terdapat dua papan pencatatan namun perdagangan sahamnya antara
papan utama dan papan pengembangan sama sekali tidak berbeda, sama-sama dalam satu
pasar.
Jadi perbedaaan papan perdagangan ini hanya membedakan ukuran perusahaan saja. Papan
Utama ditujukan untuk emiten atau emiten yang mempunyai ukuran (size) besar dan lamanya
menjalankan usaha utama sekurang-kurangnya 36 bulan berturut-turut. Sementara Papan
Pengembangan dimaksudkan untuk perusahaan-perusahaan yang belum dapat memenuhi
persyaratan pencatatan di Papan Utama, termasuk perusahaan yang prospektif namun belum
menghasilkan keuntungan.
2.5 Daftar perusahaan yang melakukan IPO
Saham IPO di bursa efek Indonesia(BEI) tahun 2013
Daftar perusahaan yang melakukan penawaran saham perdana tahun 2013(saham IPO 2013)
untuk go public(listing) di BEI adalah:
1. PT pelayaran nasional bina buana raya tbk
2. PT sarana meditama metropolitan tbk
3. PT saraswati griya lestari tbk
4. PT multi agro gemilang plantation tbk
5. PT trans power marine tbk
6. PT steel pipe industri of indonesia tbk
7. PT dyandra media international tbk
8. PT austindo nusantara jaya tbk
9. PT bank nationalnobu tbk
10. PT mitra pinastika mustika tbk
11. PT dharma satya nusantara tbk
12. PT sri rejeki isman tbk
13. PT acset indonusa tbk
14. PT saratoga investama sedaya tbk
15. PT nusa raya cipta tbk
16. PT semen baturaja tbk
17. PT electronic city indonesia tbk
18. PT bank mestika dharma tbk
19. PT multipolar tecnology tbk
20. PT victoria investama tbk
21. PT cipaganti citra mintraniaga tbk
22. PT bank maspion indonesia tbk
23. PT siloam internationa hospital tbk
2.6 contoh prospektus IPO
pengertian prospektus adalah informasi atau dokumen penting dalam proses penawaran
umum, baik saham maupun obligasi. Dalam prospektus saham atau lebih tepatnya prospektus
perusahaan terdapat banyak informasi yang berhubungan dengan keadaan perusahaan yang
melakukan penawaran umum.
Menurut Bapepam penyusunan prospektus harus mengacu :
Prospektus harus memuat seluruh rincian dan fakta material mengenai Penawaran
Umum dari Emiten.
Prospektus saham haruslah dibuat sedemikian rupa sehingga jelas dan
komunikatif.
Fakta-fakta dan pertimbangan-pertimbangan yang paling penting harus dibuat
ringkasannya dan diungkapkan pada bagian awal prospektus.
Emiten, Penjamin Pelaksanaan Emisi, Lembaga Penunjang serta Profesi Penunjang
Pasar Modal bertanggung jawab untuk menentukan dan mengungkapkan fakta secara
jelas dan mudah dibaca.
BAB III
PENUTUP
3.1 kesimpulan
Berdasarkan uraian-uraian yang telah dijelaskan diatas, maka didapatkankesimpulan sebagai
berikut :
1.Bahwa didalam pelaksanaan IPO, perencanaan harus dilakukan secara mtangsehingga
mampu memberi hasil yang baik dan proses pelaksanaan IPO harusdilakukan sesuai dengan
aturan perundang-undang yang ada yaitu Undang-undang Pasar Modal, dan untuk melakukan
harus terlebih dahulu memiliki putusan dari BAPEPAM yang menyatakan bahwa pernyataan
pendaftaran emiten dinyatakan efektif
2.Bahwa tidak dipenuhinya prinsip disclosure didalam IPO maka hal tersebutmenyebabkan
misleading information bagi pihak-pihak yang terlibat dalam IPOterutama untuk kepentingan
pemodal/investor. Apabila terbukti melakukan pelanggaran terhadap prinsip disclosure ini,
maka sanksi pidana dan administrative dapat dikenakan kepada emiten dan pihak terkait
lainnyasebagaimana sanksi tersebut telah diatur dalam Undang-undang Pasar Modal.
DAFTAR PUSTAKA
Martoyo, Susilo, 2002, Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Erlangga.
Megginson, W. dan Weiss, 1991, Venture Capitalist Certification in Innitial Public Offering.
Journal of Finance. Vol. 9, No.2, pp 200-213
Miller, J. 1977, “Underwriter Reputation and Short-Run IPO Returns : A Re-evaluation for an
Energing Market”.http:www.google.com/url?sa. Diakses tanggal 3 Januari 2010.
Nurhidayati, Siti, dan Nur Indriantoro, 1998, Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap
Underpriced pada Penawaran perdana di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Indonesia. Vol. 17, No.2, pp 220-243
Rahmania, 2008, Underpricing dan performa jangka panjang IPO. Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Indonesia. Vol. 2, No.2, h 87-103
Riyanto, Bambang, 2001, Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi 4. BPFE: Yogyakarta.
Robins, S. P., 2003, Perilaku Organisasi. Jakarta : Indeks.
Shakir, R. 2006, Board Size, Board Composition and Property Firm Performance. Kuala Lumpur:
Universiti Malaya.
MAKALAH HUKUM PASAR MODAL
Nama: Edoardus Dito Prmandaru
Nim : 11010110120119