pasar modal

44
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan tempat bertemunya antara pembeli dan penjual dengan risiko untung dan rugi. Pasar modal memiliki peran besar saat ini dalam menunjang pembangunan perekonomian suatu negara karena pasar modal mempunyai fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Pasar modal dikatakan mempunyai fungsi ekonomi karena pasar modal mempunyai fungsi sarana alokasi yang produktif untuk memindahkan dana dari pemberi pinjaman (investor) ke peminjam (perusahaan publik). Alokasi dana yang produktif terjadi jika individu yang mempunyai kelebihan dana dapat menginvestasikan dana tersebut dengan harapan memperoleh imbalan (return) sedangkan perusahaan publik dapat memanfaatkan dana tersebut untuk kepentingan investasi. Pasar modal dikatakan mempunyai fungsi keuangan, karena pasar modal memberikan kemungkinan dan kesempatan memperoleh imbalan (return) bagi pemilik dana, sesuai dengan karakteristik investasi yang dipilih. Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Return dapat berupa return realisasi yang sudah terjadi atau return ekpektasi yang belum terjadi tetapi yang diharapkan 1

Upload: parta-laksana

Post on 19-Jun-2015

640 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pasar Modal

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pasar modal merupakan tempat bertemunya antara pembeli dan penjual

dengan risiko untung dan rugi. Pasar modal memiliki peran besar saat ini dalam

menunjang pembangunan perekonomian suatu negara karena pasar modal

mempunyai fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Pasar modal dikatakan

mempunyai fungsi ekonomi karena pasar modal mempunyai fungsi sarana alokasi yang

produktif untuk memindahkan dana dari pemberi pinjaman (investor) ke peminjam

(perusahaan publik). Alokasi dana yang produktif terjadi jika indiv idu yang

mempunyai kelebihan dana dapat menginvestasikan dana tersebut dengan harapan

memperoleh imbalan (return) sedangkan perusahaan publik dapat memanfaatkan dana

tersebut untuk kepentingan investasi. Pasar modal dikatakan mempunyai fungsi

keuangan, karena pasar modal memberikan kemungkinan dan kesempatan

memperoleh imbalan (return) bagi pemilik dana, sesuai dengan karakteristik

investasi yang dipilih. Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Return

dapat berupa return realisasi yang sudah terjadi atau return ekpektasi yang belum

terjadi tetapi yang diharapkan akan terjadi di masa mendatang. Setiap

perusahaan yang terdaftar dalam Bursa Efek Jakarta wajib menyampaikan laporan

keuangan yang sudah diaudit oleh kantor akuntan publik yang telah terdaftar dalam

BAPEPAM.

Informasi akuntansi berupa laporan keuangan merupakan sumber utama yang

banyak memberikan manfaat bagi para pemakai (investor) untuk menilai suatu

perusahaan. Laporan keuangan lazimnya terdiri dari neraca, laporan laba-rugi,

perubahan modal dan laporan arus kas serta catatan atas laporan keuangan. Menurut

FASB (Financial Accounting Standards Board) yang disadur oleh Suwarjono

( 1989 : 39 ) tujuan dari pelaporan keuangan adalah :

1

Page 2: Pasar Modal

1. Memberi informasi keuangan yang dapat dipercaya dan bermanfaat bagi

investor dan kreditor untuk dasar pengembilan keputusan investasi dan

kredit.

2. Memberi informasi posisi keuangan perusahan dengan menunjukkan sumber-

sumber ekonomi (kekayaan) perusahaan serta asal kekayaan tersebut (siapa

pihak yang memiliki hak atas kekayaan tersebut).

3. Memberikan informasi keuangan yang dapat menunjukkan prestasi

perusahaan dalam menghasilkan laba (Earning Power)

4. Memberi informasi keuangan yang dapat menunjukkan kemampuan

perusahaan dalam melunasi utang-utangnya.

5. Memberi informasi keuangan yang dapat menunjukkan sumber-sumber

pembiayaan perusahaan.

6. Memberi informasi yang dapat membantu para pemakai dalam meramalkan

aliran kas masuk perusahaan.

Laporan keuangan merupakan media yang dapat memberi informasi

seperti perkembangan penjualan, penambahan investasi, dan informasi keuangan

termasuk risiko yang dihadapi perusahaan. Penelitian mengenai kandungan

informasi dari kinerja akuntansi telah banyak dilakukan di Indonesia. Askam Tuasikal

Tuasikal (2002:365) yang mencoba menjelaskan penggunaan informasi akuntansi

untuk memprediksi return saham. Variabel-variabel yang digunakan Askam

Tuasikal dipilih variabel yang berhubungan langsung dengan Informasi

akuntansi berupa rasio keuangan. Sebelum laporan keuangan dimanfaatkan

sebagai alat bantu pembuatan keputusan maka laporan tersebut di analisis lebih

lanjut.

Salah satu alternatif untuk mengetahui apakah informasi keuangan yang

dihasilkan akan dapat bermanfaat untuk memprediksi harga atau return saham di

pasar modal, termasuk kondisi keuangan perusahaan dimasa depan adalah

2

Page 3: Pasar Modal

melakukan rasio keuangan. Seperangkat laporan keuangan utama dalam bentuk

neraca, laporan laba-rugi, laporan perubahan modal, dan laporan aliran kas belum

dapat memberi manfaat maksimal bagi pemakai sebelum pemakai menganalisis

laporan keuangan tersebut lebih lanjut dalam bentuk analisis rasio

keuangan( Asakam Tuasikal, 2002:366). Ada beberapa analisis rasio keuangan

yang dapat pergunakan antara lain :

1. Likuiditas yang mencerminkan kemampuan perusahaan

dalam mempersiapkan diri untuk melunasi kewajiban jangka pendek.

2. Laverage, yang mengukur sampai berapa jauh aktiva perusahaan

dibiayai dengan hutang.

3. Aktivitas, yang mencerminkan kemampuan perusahaan atau untuk

mengukur seberapa besar efektivitas perusahaan didalam mengerjakan

sumber-sumber dananya.

4. Profitabilitas, yang mengukur efektivitas manajemen secara keseluruhan

sebagaimana ditunjukan dari keuntungan yang diperoleh dari penjualan

dan mvestasi.

Askam Tuasikal (2002:367) menyatakan untuk menguji kemampuan

prediksi informasi akuntansi dalam memprediksi return saham dapat

menggunakan rasio keuangan yang tercermin dalam laporan keuangan, karena

informasi yang tercermin dalam laporan keuangan kita dapat menilai kinerja

perusahaan dalam mengelola bisnisnya. Informasi akuntansi dalam bentuk rasio

keuangan dikatakan mempunyai kandungan informasi, jika informasi akuntansi

dalam bentuk rasio keuangan memiliki kemampuan prediksi ketika diasosiasi

dengan return. Mendeteksi manfaat informasi akuntansi dalam prediksi return

saham yang dihubungkan dengan karakteristik industri itu dapat memberi acuan bagi

investor dalam pembuatan keputusan bisnis.

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh rasio keuangan terhadap

3

Page 4: Pasar Modal

perubahan return saham perasahaan yang go publik di Bursa Efek Indonesia, karena

dengan rasio keuangan yang tercermin dalam laporan keuangan kita dapat menilai kinerja

perusahaan dalam mengelola bisnisnya. Adapun sampel dalam penelitian adalah 6

perusahaan Food and Beverage yang go publik di Bursa Efek Indonesia.

B. Pokok Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut diatas, maka dapat

dirumuskan pokok masalah penelitian ini adalah:

Bagaimana pengaaruh rasio keuangan perusahaan terhadap return saham pada

perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia baik secar

serempak (simultan ) maupun parsial.

C. Tujuan Penelitian

1. Peneiitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris mengenai

pengaruh rasio keuangan perusahaan (Current ratio, Total debt to

equity ratio, Laverage ratio, Total assets turnover, Return on

Investment (RO1) terhadap return saham pada perusahaan.

2. Untuk mengetahui manakah diantara variabel rasio keuangan tersebut

yang mempunyai pengaruh paling besar terhadap return saham pada

perusahaan

D. Kegunaan Peneiitian

Kegunaan dari penelitian ini adalah:

1. Bagi Kasanah Ilmu Pengetahuan

Kegunaan penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran dan wawasan

yang lebih luas kepada mahasiswa dalam memahami teori-teori yang telah

diperoleh di bangku kuliah dan membaca sumber-sumber yang dapat membantu

sehingga dapat menganalisa, mempelajari serta dapat memberi solusi dari pokok

4

Page 5: Pasar Modal

permasalahan yang dihadapi. Serta diharapkan dapat menambah daftar

pustaka di lingkungan akademis sehingga bermanfaat bagi pihak-pihak yang

berkepentingan.

2. Bagi penyelesaian operasional dan perumusan

kebijakan. Penelitian ini disusun dengan harapan agar dapat

memberikan sumbangan pikiran dan gambaran mengenai pengaruh rasio

keuangan perusahaan terhadap return saham perusahaan.

E. Sistematika Penyajian

Skripsi ini akan disajikan dalam 5 (lima) bab, setiap bab akan dibagi lagi

menjadi beberapa sub bab yang memiliki ikatan satu sama lain, secara

sistematis akan disajikan dengan susunan sebagai berikut:

Bab I : Pendahuluan

Bab ini didalamnya diuraikan mengenai latar belakang

masalah, pokok masalah, tujuan penelitian, kegunaan

penelitian, dan sistematika penyajian.

Bab II : Kajian Kepustakaan

Bab ini berisikan uraian mengenai landasan teori yang

menunjang dalam pelaksanaan penelitian dan pembahasan

mengenai hasil penelitian terdahulu.

Bab III : Metode Penelitian

Bab ini akan membahas megenai metode penelitian yang

dipergunakan dalam pemecahan masalah, meliputi

penjelasan mengenai lokasi penelitian, identifikasi

variabel, definisi operasional, jenis dan sumber data, metode

pengumpulan data dan teknik analisis.

Bab IV : Hasil dan Pembahasan

5

Page 6: Pasar Modal

Bab ini membahas mengenai gambaran umum perusahaan

tempat penelitian dilaksanakan dan pembahasan hasil

penelitian.

Bab V : Simpulan dan Saran

Bab terakhir dari skripsi ini akan menguraikan mengenai

simpulan dari hasil penelitian yang dilakukan dan telah diuraikan

pada bab sebelumnya dan saran yang berhubungan dengan

pokok permasalahan dalam laporan ini.

BAB II

6

Page 7: Pasar Modal

KAJIAN KEPUSTAKAAN

2.1 Landasan Teori

2.1.1. Pengertian Pasar Modal

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1995

tentang Pasar Modal merupakan kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran

umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang

diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Efek yang

dimaksud dalam definisi ini adalah surat berharga berupa surat pengakuan utang, surat

berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti utang, unit penyertaan kontrak

investasi kolektif, kontrak berjangka atas efek, dan setiap derivatif dari efek.

Pengertian pasar modal menurut Bambang Riyanto (1994:219) adalah pasar

dalam pengertian abstrak yang mempertemukan dua kelompok yang saling

berhadapan tetapi yang berkepentingan saling mengisi yaitu calon pemodal d i

disatu pihak dan emiten yang membutuhkan dana jangka menengah dan jangka panjang

dilain pihak atau dengan kata lain adalah tempat (dalam artian bertemunya

penawaran dan permintaan dalam jangka menengah atau jangka panjang ).

Sedangkan menurut Marzuki Usman, dkk (1997:11), pasar modal (Capital Market}

didefinisikan sebagai perdagangan instrumen keuangan (securitas) jangka

panjang, baik dalam bentuk modal sendiri (stocks) maupun hutang (bonds), baik

yang diterbitkan oleh pemerintah (public authoriteie) maupun oleh perusahaan

swasta (private sectors).

Pengertian pasar modal dalam Keppres No. 52 tahun 1976 tentang pasar modal

Bab 1 Pasal 1 dimana disebutkan, pasar modal adalah bursa efek. Jadi pasar modal

adalah bursa-bursa perdagangan di Indonesia yang didirikan untuk

perdagangan uang dan efek. Menurut R. Agus Sartono (1998:27) bursa efek

adalah suatu sistem yang terorganisasi dengan mekanisme resmi untuk

mempertemukan penjual efek (pihak yang defisit dana) dengan pembeli efek (pihak

7

Page 8: Pasar Modal

yang surplus dana) secara langsung atau melalui wakil-wakilnya.

Menurut Suad Husnan (1996:3), pasar modal merupakan pasar untuk

berbagai instrumen keuangan (sekuritas) jangka panjang yang bisa

diperjualbelikan, baik dalam bentuk hutang ataupun modal sendiri, baik yang

diterbitkan pemerintah, public authoritie maupun perusahaan swasta.

Menurut Jogianto (1998:13), dalam perdagangan efek terbagi dalam empat

macam pasar yaitu:

1. Pasar perdana (primary market) adalah pasar perdagangan untuk menjual

surat berharga yang baru dikeluarkan dan dapat berupa penawaran perdana ke

publik (Initial Public Offering atau IPO) atau tambahan surat berharga baru

jika perusahaan sudah go publik (sekuritas tambahan ini sering disebut

dengan seasoned new issues). Harga saham perdana ditentukan oleh penjamin

emisi dan emiten berdasarkan analisis fundamental perusahaan yang

bersangkutan.

2. Pasar sekunder (secondary market) adalah pasar perdagangan untuk surat

Berharga yang sudah beredar diperdagangan. Harga saham di pasar sekunder

ditentukan oleh permintaan dan penawaran antara pembeli dan penjual.

3. Pasar ketiga (third market) adalah pasar perdagangan surat berharga pada saat

pasar kedua tutup. Pasar ketiga dijalankan oleh broker yang mempertemukan

pembeli dan penjual pada saat pasar kedua tutup.

4. Pasar keempat (fourth market) adalah pasar modal yang dilakukan antara

institusi berkapasitas besar untuk menghindari komosi untuk broker.

2.1.2 Fungsi Pasar Modal

Menurut Bambang Riyanto (1994:219) fungsi pasar modal adalah untuk

mengalokasikan secara efisien arus dana dari unit ekonomi yang mempunyai

surples tabungan (saving surplus unit) kepada unit ekonomi yang mempunyai

deficit tabungan (saving defisit unit). Fungsi bursa efek menurut R. Agus Sartono

8

Page 9: Pasar Modal

(1998:27) adalah :

1. Menciptakan pasar secara terus menerus bagi efek yang telah ditawarkan

kepada masyarakat

2. Menciptakan harga yang wajar bagi efek yang bersangkutan melalui

mekanisme pasar

3. Membantu pembelanjaan (pemenuhan dana) dunia usaha melalui

penghimpunan dana masyarakat.

4. Memperluas proses perluasan partisipasi masyarakat dalam pemilikan saham-

saham perusahaan.

Fungsi pasar modal menurut Sri Handaru, dkk (1996:11) adalah:

1. Bagi Pemerintah (sektor pembangunan), pasar modal merupakan wahana

untuk memobilisasi dana masyarakat (dalam negeri maupun luar negeri),

dimana dana tersebut tidak memiliki efek inflatior (meskipun tergolong

sebagai dana murah). Kehadiran pasar modal juga selaras dengan asas

demokrasi, yaitu meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan dan

memeratakan hasil-hasil pembangunan. Melalui pasar modal dana masyarakat

akan dialokasikan ke sektor yang paling produktif dan efisien, sehingga akan

mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional.

2. Bagi Perusahaan (emiten), pasar modal merupakan alternatif untuk

memperoleh dana segar yaitu dengan go publik. Alternatif ini dapat

dimanfaatkan untuk memperbaiki struktur modal perusahaan (menghindarkan

perusahaan dari debt to equity ratio yang tinggi) dan meningkatkan nilai

perusahaan. Karena dana yang diperoleh dari pasar modal merupakan dana murah

(meskipun memiliki opportunity cost), maka biaya modal perusahaan dapat

ditekan dan kemungkinan untuk melakukan ekspansi sangat besar.

3. Bagi investor, pasar modal merupakan salah satu alat penyaluran dan

investasi, selain deposito berjangka dan tabungan. Kehadiran pasar modal akan

memperbanyak pilihan investasi yang sesuai dengan keinginan investor.

9

Page 10: Pasar Modal

2.1.3. Lembaga Penunjang Pasar Modal

Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1995

tentang Pasar Modal, emiten adalah pihak yang melakukan penawaran umum.

Maksud penawaran umum di sini adalah menawarkan efeknya kepada masyarakat

melalu penawaran umum/pasar perdana. Efek yang telah dijual kepada investor

(pemodal)dipasar perdana dapat diperjualbelikan antar pemodal di lantai bursa

(pasar sekunder).

Lembaga penunjang dalam kegiatan di pasar modal terdiri dari:

1. Biro Administrasi Efek (BAE), yaitu lembaga yang menyediakan

jasa/pelayanan kepada emiten dalam bentuk catatan , pemindahan kepemilikan

efek-efek emiten tertentu, dan menyampaikan laporan tahunan kepada

emiten tentang posisi efek-efek yang ditanganinya.

2. Kustodian (tempat penitipan harta), yaitu lembaga yang memberikan

jasa penitipan efek dan harta lainnya yang berkaitan dengan efek serta

jasa lain menerima bunga, deviden dan hak-hak lain, menyelesaikan transaksi

efek dan mewakili pemegang rekening yang menjadi nasabahnya.

3. Wali Amanat (Trustee), dimana peranannya diperlukan dalam emisi obligasi

dan dipercaya untuk mewakili kepentingan seluruh pemegang obligasi.

Selain lembaga penunjang, di pasar modal juga terdapat profesi penunjang

10

Page 11: Pasar Modal

pasar modal yaitu: akuntan publik, notaris, konsultan hukum, dan perusahaan

penilai. Profesi penunjang tersebut dibutuhkan untuk membantu emiten dalam

kegiatan di pasar modal sesuai dengan keahlian profesinya masing-masing. Profesi

penunjang lainnya adalah perusahaan efek, yang terdiri dari :

1. Penjamin Emisi (underwriter), yaitu pihak yang membuat kontrak dengan

emiten untuk melakukan penawaran umum bagi kepentingan emiten dengan

atau tanpa kewajiban untuk membeli sisa efek yang tidak dijual (Pasal 1

angka 17 UU RI Nomor 8 tahun 1995).

2. Perantara Pedagang Efek (Pialang, Broker), yaitu pihak yang melakukan

kegiatan jual beli efek untuk kepentingan sendiri atau pihak lain (Pasal 1

angka 18 UU RI Nomor 8 tahun 1995).

3. Manajer Investasi, adalah pihak yang kegiatan usahanya mengelola portofolio

efek untuk para nasabah atau mengelola portopolio investasi kolektif untuk

sekelompok nasabah, termasuk mengelola dana dari reksa dana.

2.1.4. Jenis Sekuritas di Pasar Modal

Menurut Farid Harianto dan Siswanto Sudono (1998:35) ada beberapa

jenis seguritas dipasar modal yaitu:

1. Saham adalah tanda bukti kepemilikan bagian modal atau tanda penyertaan

modal pada perseroan terbatas yang memberi hak atas deviden dan lain-lain

menurut besar kecilnya modal disetor.

2. Rights adalah hak yang diberikan pada semua pemegang saham untuk

11

Page 12: Pasar Modal

membeli saham perusahaan dengan harga yang telah ditentukan (dibawah

pasar.

3. Waran adalah hak untuk membeli saham biasa pada waktu dan harga yang

ditentukan.

4. Obligasi adalah surat pengakuan hutang atas pinjaman uang oleh emiten dari

masyarakat untuk jangka waktu sekurang-kurangnya tiga tahun dengan

imbalan bunga yang jumlah serta pembayarannya telah ditentukan.

5. Reksadana adalah sertifikat yang menjelaskan bahwa pemiliknya menitipkan

uang kepada pengelola reksadana untuk digunakan sebagai modal

berinvestasi di pasar uang atau pasar modal.

12

Page 13: Pasar Modal

2.1.5. Saham, Harga Saham dan Return Saham

1. S a h a m

Saham adalah surat berharga yang merupakan tanda kepemilikan

seseorang atau badan terhadap suatu perusahaan. Jika perusahaan hanya

mengeluarkan satu jenis saham saja, saham ini disebut dengan saham biasa

(common stock). Jenis saham lainnya yang dapat diterbitkan oleh perusahaan

adalah saham preferen (preferred stock). Saham preferen mempunyai hak-hak

prioritas lebih dari saham biasa. Hak-hak istimewa yang menyertai saham

preferan biasanya terdiri dari klaim terlebih dahulu atas deviden. Pemegang

saham memiliki hak untuk memperoleh dividen yang tetap (fixed rate) setiap

tahunnya. Jika perusahaan pada suatu tahun tidak mampu membagikan

deviden, hak dividen pemegang saham preferen akan diakumulasikan.

Pemegang saham preferen akan mendapat pembayaran dari sisa asset

perusahaan lebih dahulu sebelum pemegang saham biasa, pemegang saham

preferen tidak memiliki hak suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham dan

tidak. ikut serta dalam menentukan kebijaksanaan perusahaan. Berinvestasi

saham dapat memperoleh keuntungan, tapi juga harus sanggup menaggung

resiko tertentu. Keuntungan yang diperoleh pemegang saham dapat berupa

capital gain atau harga jual yang lebih tinggi dari harga beli saham (selisih

positif ) dan juga berupa dividen (laba perusahaan yang dibagikan kepada

pemegang saham ). Sedangkan resiko bagi para pemegang saham adalah:

a. Turunnya harga saham pada saat akan menjual kembali.

b. Bila perusahaan rugi kemungkinan tidak ada pembagian deviden.

c. Apabila perusahaan dinyatakan bangkrut, para pemegang saham

13

Page 14: Pasar Modal

mendapat klaim paling akhir, setelah utang-utang perusahaan

tersebut terbayar semua.

2. Harga Saham

Menurut Johar Arifrn, dkk (1999:168-169), terdapat beberapa

pengertian dari harga saham, sebagai berikut :

a. Harga nominal. yaitu harga yang diberikan dan tertulis pada suatu saham

atau obligasi

b. Harga emisi atau harga perdana, yaitu harga pada waktu suatu efek

pertama kali dikeluarkan, yaitu di pasar perdana, biasanya di atas nilai

nominal

c. Harga dasar yaitu harga suatu saham yang dijadikan dasar untuk

menghitung indeks. Harga dasar akan disesuaikan apabila terjadi

penambahan jumlah saham yang beredar.

d. Harga Pasar. yaitu harga jual beli yang sedang berlaku di pasar atau harga

suatu efek yang terjadi di bursa efek.

Menurut Zaki Baridwan (1996:404) penjualan saham dengan harga di atas

atau bawah nilai nominal disebut dengan agio dan disagio saham. Agio saham

merupakan kelebihan harga diatas nilai nominalnya sedangkan disagio saham

merupakan kekurangan harga di bawah nilai nominal saham.

Sedangkan menurut Weston dan Brigham (1994:245) agio saham

merupakan kelebihan dana yang diterima diatas nilai pari pada saat perusahaan

menjual saham baru. Nilai pari adalah angka sembarangan yang semula menunjukan

jumlah minimum dari uang yang diserahkan oleh pemegang saham.

14

Page 15: Pasar Modal

3. Return saham

Menurut Jogiyanto (1998:85) return merupakan hasil yang diperoleh dari

hasil investasi. Return dapat berupa return realisasi yang sudah terjadi atau retun

ekspektasi yang belum terjadi tetapi yang diharapkan akan terjadi di masa

mendatang. Return realisasi (realized return) merupakan return yang telah terjadi.

Return realisasi dihitung berdasarkan data historis. Return realisasi penting

karena digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja dari perusahaan. Return

historis ini juga berguna sebagai dasar penentuan return ekspektasi (expectedd

return) dan risiko di masa mendatang. Return ekspektasi (expeted hukum) adalah

return yang diharapkan akan diperoleh oleh investor dimasa mendatang. Berbeda

dengan return realisasi yang sifatnya sudah terjadi, return ekspektasi sifatnya

belum terjadi.

Sedangkan menurut Husnan (1994:36) dibedakan menjadi dua yaitu

income dalam bentuk dividen dan capital gains yang merupakan kelebihan

harga beli.

2.1.6. Laporan Keuangan dan Tujuan Pelaporan Keuangan

Laporan keuangan menurut Zaki Baridwan (1996:17) adalah "Laporan

keuangan merupakan hasil akhir dari suatu proses pencatatan, yang merupakan

ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang

bersangkutan.” Munawir S (1997: 05) menyatakan laporan keuangan sebagai “ Dua

daftar yang disusun oleh akuntan pada suatu akhir periode untuk suatu perusahaan.,

kedua daftar tersebut adalah laporan laba-rugi dan neraca.

Tujuan pelaporan keuangan menurut FASB yang tertuang dalam SFAC

no. 1 secara ringkas adalah: pertama, menyediakan informasi yang bermanfaat

15

Page 16: Pasar Modal

bagi investor dan kreditor (sekarang maupun potensial) dan pengguna

lainnya dalam pembuatan keputusan kredit dan lainnya secara rasional.

Kedua, menyajikan informasi untuk membantu investor dan kreditor

(sekarang maupun potensian) dan lainnya dalam mengevaluasi jumlah, saat,

dan ketidakpastian penerimaan kas di masa akan datang yang berasal dari

dividen atau bunga dan penerimaan dari penjualan, penebusan atau

pelunasan surat berharga atau pinjaman (loan). Ketiga, menyediakan

informasi mengenai sumber-sumber ekonomi suatu entitas, klaim terhadap

sumber ekonomi (kewajiban perusahaan untuk mentranfer sumber ekonomik

kepada pihak lain yang berhak dan pemilik ekuitas.

Informasi akuntansi dalam bentuk laporan keuangan banyak memberikan

manfaat bagi pengguna apabila laporan tersebut dianalisis lebih lanjut sebelum

dimanfaatkan sebagai alat bantu pembuatan keputusan. Salah satu bentuk

pemrosesan informasi akuntansi adalah dalam bentuk rasio keuangan. Didasarkan

pada asumsi bahwa informasi akuntansi dalam bentuk rasio keuangan

bermanfaat bagi investor.

2.1.7. Pengertian Rasio Keuangan

Analisi rasio keuangan merupakan alat bantu yang penting bagi manajer

untuk mempelajari kekuatan dan kelemahan perusahaan di bidang financial

sehingga analisis ini berguna untuk menetukan strategi financila yang akan

datang antara lain untuk menyusun neraca dan laporan laba rugi.

Rasio keuangan juga menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan

antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain dan dengan

16

Page 17: Pasar Modal

menggunakan alat analisis berupa rasio ini akan dapat menjelaskan dan

memberikan gambaran kepada penganalisis tentang baik atau buruknya

keadaan atau posisi keuangan yang merupakan cerminan perkembangan

kinerja suatu perusahaan, terutama jika angka rasio tersebut dibandingkan

dengan angka rasio pembanding yang digunakan sebagai standar. Digunakannya

analisis rasio memungkinkan untuk menetukan tingkat liquiditas, leverage,

aktivitas dan profitabilitas suatu perusahaan.

2.1.8.Macam-macam Rasio Finansial

Menurut Bambang Riyanto (1997:330) apabila dilihat dari sumbernya data

masa rasio itu dibuat, maka rasio-rasio dapat digolongkan dalam tiga

golongan, yaitu : 1) Rasio-rasio Neraca (Balance Sheet Ratio)

Rasio-rasio yang disusun dari data yang berasal dari neraca misalnya

current ratio, acid test ratio, current assets to total assets ratio dan

current liabilities to total assets ratio.

2) Rasio-rasio laporan laba rugi (Income Statement Ratio)

Rasio-rasio yang disusun dari data yang berasal dari income statement

misalnya gross profit margin, net operating margin dan operating ratio.

3) Rasio-rasio antar laporan (Inter-statement Ratio)

Rasio-rasio yang disusun dari data yang berasal dari neraca dan data

lainnya berasal dari income statement, misalnya assets turnover,

inventory turnover dan receivables turnover.

Rasio keuangan yang dikelompokan dalam rasio liquiditas, rasio

leverage, aktivitas dan rasio prqfitabilitas akan digunakan dalam

17

Page 18: Pasar Modal

pembahasan berikutnya .

1. Ratio Liquiditas

a) Pengertian ratio liquiditas

Menurut Bambang Riyanto (1997:25): "Liquiditas berhubungan

dengan masalah kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi

kewajiban finansialnya yang segera harus dipenuhi".

Pengertian ini menyimpulkan bahwa pengertian liquiditas adalah

kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban-kewajiban keuangan

yang segera harus dipenuhi atau segera jatuh tempo tepat pada

waktunya tanpa mengganggu kelangsungan hidup perusahaan.

Jadi alat-alat pembayaran berupa elemen-elemen aktiva lancar yang

dimiliki perusahaan pada suatu saat tertentu merupakan kekuatan membayar

dari perusahaan bersangkutan. Kekuatan membayar itu jika dihubungkan

dengan kewajiban yang segera harus dipenuhi oleh perusahaan maka akan

didapatkan kemampuan membayar dari perusahaan tersebut.

b) Cara Menghitung Ratio liquiditas

Menurut Bambang Riyanto (1997:332) rasio liquiditas dapat dihitung

dengan menggunakan rumus:

1. Current =

2. Cash Ratio =

3. Quick Ratio =

18

Page 19: Pasar Modal

2. Ratio Leverage

a. Pengertian Ratio leverage

Bambang Riyanto (1997:331) menyatakan bahwa:

'Ratio leverage adalah rasio- rasio yang dimaksudkan untuk

mengukur sampai berapa jauh aktiva perusahaan dibiayai dengan

hutang.’

b. Cara Menghitung ratio Leverage

Cara menghitung ratio leverage

Menurut Bambang Riyanto (1997:333) ratio leverage dapat dihitung

dengan menggunakan rumus:

1. Total Debt to Equity Ratio

=

2. Total Debt to Total Capital Assets

=

3. Long Term Debt to Equity Ratio

=

4. Time Interst Earned Ratio

=

19

Page 20: Pasar Modal

3. Ratio Aktivitas

a. Pengertian ratio aktivitas

Menurut Bambang Riyanto (1997:331) mengungkapkan ratio aktivitas

adalah. "Rasio-rasio yang digunakan untuk mengukur sampai seberapa besar

efektivitas perusahaan dalam mengadakan sumber-sumber dananya."

b. Cara menghitung ratio aktivitas

Menurut Bambang Riyanto (1997:334) rasio aktivitas dapat dihitung dengan

menggunakan rumus:

1. Total Assets Turnover =

3. Working Capital Turnover =

4. Ratio profitabilitas

a. Pengertian ratio profitabilitas

Menurut bambang Riyanto (1997:331) menyatakan bahwa ratio profitabilitas

adalah: "Rasio-rasio yang menunjukkan hasil akhir data sejumlah kebijakan dan

keputusan-keputusan”

b. Cara Menghitung ratio profitabilitas

Menurut Bambang Riyanto (1997:335) ratio profitabilitas dapat dihitung

Dengan rumus :

1. Gross prof it margin

20

2. Receivable Turnover =

Page 21: Pasar Modal

=

2. Operating Profit Margin

=

21

Page 22: Pasar Modal

3. Operating Ratio

=

4. Net Profit Margin =

=

5. Earning power of total Investement

=

6. Net Earning Power Ratio/Return On Investement

=

7. Rate of return for the owners

=

2.2 . Pembahasan Hasil Penelitian Sebelumnya

Penelitian ini berkaitan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh

Nyoman Hendradewi Setiasa dalam skripsi yang berjudul pengaruh ratio

likuiditas, leverage dan aktivitas terhadap rentabilitas ekonomi pada perusahaan

industri semen yang go publik di Bursa Efek Jakarta ada pun pokok masalahnya

22

Page 23: Pasar Modal

adalah apakah current ratio, total debt to total capital assets, total to debt to

equity ratio, total assets turnover dan inventory turn over berpengaruh nyata

terhadap rentabilitas ekonomi pada perusahaan industri semen yang go publik di PT

Bursa Jakarta dan variable manakah dari current ratio, total debt to total capital assets,

total to debt to equity ratio, total assets turnover dan inventory turnover yang

mempunyai pengaruh paling besar terhadap rentabilitas ekonomi pada perusahaan

industri semen yang go publik di PT Bursa Efek Jakarta.

Adapaun hasil analisisnya menyatakan bahwa current ratio, total debt to

capital assets, total to debt to equity ratio, total assets turnover dan

Inventory turn over secara bersama-sama berpengaruh nyata atau signifikan

terhadap rentabilitas ekonomis pada perusahaan industri semen yang go publik di

Bursa Efek Jakarta selama tahun 1994 sampai dengan tahun 1999 dengan

kontribusi sebesar 90,55%. Hasil pengujian secara parsial terbukti bahwa total

asset turn over berpengaruh dominan terhadap rentabilitas ekonomis pada

perusahaan industri semen yang go publik di PT Bursa Efek Jakarta selama tahun

1994 sampai dengan tahun 1999 dengan kontribusi sebesar 77,63%. Berdasarkan

pengujian diatas dapat diuraikan persamaanya dengan penelitian yang dilakukan

dengan menggunakan model analisis yang sama yaitu analisis regresi linier

obyek penelitian adalah perusahaan industri.

Penelitian ini berkaitan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh

Askam Tuasikal dengan judul Manfaat informasi Akuntansi Dalam Memprediksi

saham (Studi terhadap perusahaan pemanufakturan dan non

pemanufakturan). Hasil dari analisis ini menunjukan bahwa informasi

akuntansi bentuk rasio keuangan memiliki kemampuan prediksi yang perusahaan

pemanufakturan dan nonpemanufakturan dalam return saham untuk periode dua

tahun kedepan.

23

Page 24: Pasar Modal

BAB III

HIPOTESIS DAN METODE PENEL1TIAN

3.1.HIPOTESIS

Berdasarkan pada permasalahan yang telah dirumuskan maka berikut ini

diajukan beberapa hipotesis alternative berikut :

H1. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris mengenai

pengaruh rasio keuangan perusahaan (Current ratio, Total debt to

equity ratio, Laverage ratio, Total assets turnover, Return on

Investment (RO1) terhadap return saham pada perusahaan.

H2. Return on investement (ROI) mempunyai pengaruh yang paling besar terhadap

return saham pada perusahaan Food and Beverage.

3.2. METODE PENELITIAN.

3.2.1. Lokasi dan Obyek Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada perusahaan go publik yang terdaftar pada

Bursa Efek Indonesia, dengan obyek penelitian ini adalah data perusahaan yang

terdaftar pada Indonesian Capital Market Directory pada tahun 2006 sampai

tahun 2009, di mana pemilihan sample dilakukan secara purposive, dimana

perusahaan yang dipilih adalah perusahaan manufaktur yang menerbitkan laporan

per 31 Desember empat tahun terakhir. Data yang digunakan berupa data nes cross-

sectional.

24

Page 25: Pasar Modal

3.2.2. Identifikasi Variabel

Adapun variabel yang dianalisis dalam penelitian ini adalah:

1. Variabel terikat (Y) adalah variabel yang tergantung pada variabel lainnya.

Dalam penelitian ini sebagai variabel terikat adalah return saham.

2. Variabel Bebas (X) adalah variabel yang tidak dipengaruhi oleh variabel

lainnya. Adapun variabel bebas dalam penelitian ini adalah:

X1 = Current ratio

X2 = Total debt to equity ratio

X3 = Laverage ratio

X4 = Total asset turn over

X5 = Return on investement

3.2.3. Definisi Operasional Variabel

Variabel-variabel yang akan dianalisis dalam penelitian ini dapat

didefinisikan secara operasional untuk menghindari kesalahan dalam

mengartikan dan memahami variable-variabel tersebut. Adapun definisi secara

operasional dari variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

2. Return Saham adalah selisih harga saham tahun berjalan dengan harga

periode sebelumnya. Menurat Jogiyanto (1998:109) return saham dihitung

dengan rumus sebagai berikut:

Rn = (Pit – Pit-1)/Pit-1

Keterangan :

Rit = adalah return saham i pada tahun t

Pit = harga saham i pada tahun t

Pit-1= adalah harga saham i pada tahun t-1

25

Page 26: Pasar Modal

3. Rasio Likuiditas yaitu kemampuan untuk membayar hutang yang segera harus

dipenuhi dengan aktiva lancar dimana ratio yang digunakan adalah Current

ratio (X1) yang dihitung dengan membagi aktiva lancar dengan hutang lancar

pada perusahaan food and beverage yang go publik di Bursa Efek Indonesia.

4. Ratio Leverage yaitu ratio yang digunakan untuk mengukur aktiva

perusahaan yang dibiayai dengan hutang dimana ratio yang digunakan adalah

Total debt to equity ratio (X2) yang dihitung dengan membagi total hutang

dengan modal sendiri, Leverage ratio (X3) yang diukur dengan

menggunakan total hutang dibagi dengan aktiva pada perusahaan food and

beverage yang go publik di Bursa Efek Indonesia.

4. Ratio Aktivitas yaitu kemampuan yang tertanam dalam aktiva dimana ratio

digunakan adalah Total assets turnover (X4) yang dihitung dengan dibagi

penjualan netto dibagi dengan jumlah aktiva pada perusahaan food and

beverage yang go publik di Bursa Efek Indonesia

5. Rasio Profitabilitas yaitu mengukur efektivitas manajemen secara

keseluruhan sebagaimana ditunjukan dari keuntungan yang diperoleh dari

penjualan dan investasi. Ratio yang digunakan adalah Return on investment

(ROI) (X5) yang dihitung dengan membagi keuntungan netto sesudah pajak

dengan jumlah aktiva pada perusahaan food and beverage yang go publik di

Bursa Efek Indonesia.

3.3.4. Jenis dan Sumber Data

Jenis data dalam penelitian ini dilihat dari sumbernya merupakan data

sekunder dan dilihat dari sifatnya merupakan data kuantitatif

1. Data Sekunder. Dikumpulkan melalui pihak lain, baik

yang dipublikasikan atau tidak dipublikasikan. Sumber data sekunder dapat

26

Page 27: Pasar Modal

dikelompokkan menjadi sumber data internal yang berasal dari dalam

perusahaan, dan sumber data eksternal organisasi, yang didapat dari luar

perusahaan, kelebihan data sekunder umumnya lebih cepat diperoleh dan

lebih murah dibandingkan data primer. Data sekunder adalah data primer yang

telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau

pihak lain misalnya dalam bentuk – bentuk table atau diagram-diagram.

2. Data kuantitatif merupakan data-data yang dinyatakan

dalam bentuk jumlah atau angka dengan satuan ukur yang dapat dihitung secara

matematis. Data kuantitatif dalam laporan ini adalah laporan keuangan (Neraca,laba-

rugi, arus kas, ) perusahaan yang terdaftar dalam Indonesian Capital Directory

3.2.5. Metode Penentuan Sampel

Dalam penelitian ini metode penentuan sampel yang digunakan peneliti adalah

dimana pemilihan sample dilakukan secara purposive dari seluruh perusahaan

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Kualifikasi untuk perusahaan yang dipilih

adalah perusahaan food and beverage, laporan keuangan harus mempunyai tahun buku

yang berakhir per 31 Desember, emiten yang telah menyertakan laporan keuangan

selama empat tahun berturut-turut, yaitu tahun 2006 sampai tahun 2009 dan

Terdaftar di PT Bursa Efek Indonesia

3.2.6. Metode Pengumpulan Data

Metode dokumentasi adalah cara pengumpulan data yang dilakukan dengan

mempergunakan bahan-bahan tertulis sebagai dokumen dan bentuk lainnya seperti

buku-buku, majalah dan sejenis. Adapun data-data yang dikumpulkan melalui

metode ini meliputi : data laporan keuangan perusahaan-perusahaan yang go

27

Page 28: Pasar Modal

public dan brief history yang diterbitkan oleh Indonesian CapitalMarket Directory

3.2.7. Model Analisis

Untuk menjawab pokok permasalahan dalam penelitian ini digunakanmetode

analisis Regresi linier berganda. Analisis ini digunakan untuk mengetahui besarnya

pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat baik secara serempak maupun

parsial. Adapun persamaan dari regresi linier berganda ini dirumuskan sebagai berikut

: Y = b0 + b1X1 + b2X2+ b3X3 + b4X4 + b5X5+ e1

Dimana :

Y = return saham

X1 = current ratio

X2 = total debt to equity ratio

X3 = leverage ratio

X4 = total assets turnover

X5 = Return on Investement (ROI)

b0 = konstanta

b, b1, b2, b3, b4, b5 = koefisien regresi

e1 = Variabel pengganggu

3.2.8. Teknik Analisis

1. F-Test

Untuk menguji hipotesis yang pertama yang menyatakan apakah semua

variable bebas secara bersama-sama mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat ,

dengan langkah-langkah sebagai berikut:

Merumuskan Hipotesis

H0 : X1 = X3 = X4 = X5 = 0 (Variabel bebas secara bersama-sama tidak

28

Page 29: Pasar Modal

berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat)

H1 : X1≠ X3 ≠ X4 ≠X5 ≠ 0 (Variabel bebas secara bersama-sama berpengaruh

signifikan terhadap variabel terikat)

Menentukan level significant (α) = 5% dan df = (k-1)

(n-k), untuk menentukan nilai F tabel.

Menentukan daerah penerimaan dan penolakan Ho

Menetukan F hitung dengan F tabel

Jika F hitung > F tabel, maka H0 ditolak

Jika F hitung < F tabel, maka H0 diterima

Analisis regresi berganda ini dikerjakan dengan bantuan program SPSS

(Statistical Product and Service Solutions) untuk mempercepat pengolahan data dan

ketepatan hasil yang dikehendaki dalam hasil pengolahan data. Sebelum data diolah

dilakukan uji asumsi klasik yang dilakukan meliputi :

1. Uji Multiklonearitas , yang bertujuan unutk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variable bebas (Imam Ghozali, 2002: 57).

2. Uji Autokorelasi, yang bertujuan untuk menguji apakah suatu model regresi

linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan

kesalahan pada periode t-1 (Imam Ghozali, 2002:61).

3. Uji Heteroskedasitas, yang bertujuan menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain (Imam Ghozali, 2002:69).

4. Uji Normalitas dalam penelitian ini tidak dilakukan karena dengan

mengacu pada central limit theoren , jumlah sample cukup besar (N>30)

dianggap data berdistribusi normal.

29

Page 30: Pasar Modal

30

Page 31: Pasar Modal

DAFTAR PUSTAKA

Anonim,1996.Himpunan Peraturan Pasar Modal. Jakarta : Sinar Grafika

Tuasikal, Askam. 2002. Manfaat Informasi Akuntansi Dalam memprediksi

Return saham (studi terhadap perusahaan pemanufakturan dan non

pemanufakturan ). Jurnal Riset Akuntansi Indonesia.

Riyanto,Bambang. 1994. Dasar-Dasar pembelanjaan perusahaan. edisi Ketiga.

Yogyakarta: Yayasan Penerbit Yogyakarta

Fakultas Ekonomi Universitas Udayana. 2002. Buku Penuntun Penulisan Usulan

Penelitian. Tugas Akhir Studi dan Mekanisme Pengujian. Denpasar : FE UNUD

Ghozali,Imam. 2001. Aplikasi Analisis Multivariat. Edisi II, Badan Penerbit

Universitas Diponogoro

Wirayoga,Indarta.2003. Skripsi Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return

saham Manufaktur di Bursa Efek Jakarta.Fakultas Ekonomi Universitas

Udayana.

Jogiyanto,HM. 1998. Teori Fortopolio dan Analisis Investasi. Edisi I. BPFE:

Yogyakarta

Munawir, S. 1997. Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta : Liberty

Sartono, Agus. 1998. Manajemen keuangan Teori dan Aplikasi. Edisi III.

Yogyakarta : BPFE

Yuliati, Sri Handaru,dkk. 1996. Manajemen Fortopolio dan analisi Investasi,

cetakan Pertama. Yogyakarta

Baridwan, Zaki. 1996. Intermediate Accounting. Yogyakarta : BPFE

31

Page 32: Pasar Modal

32

Page 33: Pasar Modal

33

Page 34: Pasar Modal

34