pasak bumi

20
Taksonomi Pasak Bumi Kedudukan taksonomi pasak bumi adalah sebagai berikut : Dunia : Plantae Divisi : Magnoliophyta Kelas : Magnoliopsida Ordo : Sapindales Famili : Simaroubaceae Jenis : Eurycoma longifolia Jack

Upload: novadyanti

Post on 20-Jan-2016

82 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pasak Bumi

Taksonomi Pasak BumiKedudukan taksonomi

pasak bumi adalah sebagai berikut :Dunia : PlantaeDivisi : MagnoliophytaKelas : MagnoliopsidaOrdo : SapindalesFamili : SimaroubaceaeJenis : Eurycoma longifolia Jack

Page 2: Pasak Bumi

Sinonim

Pasak Bumi memiliki beberapa nama lokal antara lain:

penawar pahit, bedara pahit, bedara puteh, tongkat ali, lempedu pahit, payung ali, tongkat baginda, muntah bumi, petala bumi, akar jangat seinang, tungke ali, pasak bumi (Malaysia, Sumatera, Kalimantan), dan tung saw (Thailand) (IBG, 1998).

Page 3: Pasak Bumi

Deskripsi Tanaman

Pasak bumi umumnya berbentuk semak atau pohon kecil yang tingginya jarang mencapai 10 meter, tetapi ada juga yang tingginya mencapai lebih dari 15 meter dan diameter mencapai 15 centimeter. Tumbuhan pasak bumi dijumpai pada tanah masam, berpasir dan beraerasi baik pada ketinggian di bawah 1200 meter di atas permukaan laut. Biasanya ditemukan pada hutan primer dan sekunder dengan jenis dipterocarpaceae dan juga pada hutan kerangas dan submontana.

Page 4: Pasak Bumi

Menurut Rifai (1975), pasak bumi pada umumnya berbentuk semak atau pohon, tingginya dapat mencapai 10 m, berdaun majemuk menyirip ganjil, batangnya berwarna kuning, kulit batang keras, dan rasanya sangat pahit. Heyne (1950) menyatakan, pasak bumi merupakan tumbuhan pantai yang bagus dan menarik. Mardisiswojo dan Harsono (1968) menyatakan bahwa pasak bumi adalah tumbuhan liar yang banyak terdapat di Sumatera dan Kalimantan di dataran rendah sampai ketinggian 500 m dari permukaan laut. Penyebaran pasak bumi meliputi Kalimantan, Sumatera, Semenanjung Malaya, Burma Selatan, Laos, Kamboja, dan Vietnam (Rifai 1975). Di Jawa, tumbuhan ini belum pernah ditemukan (Heyne 1950).

Page 5: Pasak Bumi

Habitat

Menurut Wong et al. (1995) tumbuhan pasak bumi dijumpai pada tanah masam, berpasir dan beraerasi baik pada ketinggian dibawah 1200 m.dpl. Biasanya ditemukan pada hutan primer dan sekunder dengan jenis Dipterocarpaceae dan juga pada hutan kerangas dan sub montana.

Heyne mengatakan pasak bumi merupakan pohon pantai yang bagus dan menarik, tingginya hingga 6 m, berasal dari bagian barat nusantara, tidak ditemukan di Jawa.

Page 6: Pasak Bumi

Karakter Fisik1) Batang

Batang umumnya tidak bercabang namun ada juga yang bercabang sedikit menyerupai payung dengan kedudukan daunnya melingkar (rosette), batang kokoh berwarna coklat keabu-abuan, licin.

2) DaunDaun majemuk dan menyirip, jumlah ganjil, panjang 0,3-1 meter dengan anak daun berjumlah 20-30 pasang, berbentuk oblong, bergelombang, warna anak daunnya hijau tua berukuran 5-25 cm x1,25-3 cm, pinggirnya bergelombang, tangkai daun berwarna coklat kehitaman.

Page 7: Pasak Bumi

3) BungaBunga bersifat monoceous atau diceous (tetapi biasa dijumpa diceous), berwarna merah jingga, lebar bunga 0,6 cm, berbulu halus dengan benjolan kelenjar di ujungnya, ada dua kelompok tumbuhan bunga yaitu tumbuhan berbunga jantan (tidak menghasilkan buah) dan tumbuhan berbunga betina (mampu menghasilkan buah).

4) BuahBuah memiliki panjang 1,25 cm, berbentuk oblong, ketika masak warnanya menjadi kuning yang kemudian memerah.

5) AkarAkar pasak bumi berupa akar tunjang yang menghujam tanah hingga kedalaman 2 meter dan sedikit memunculkan cabang akar.

Page 8: Pasak Bumi

Akar merupakan bagian dari tumbuhan yang banyak mengandung alkaloid, saponin, dan quasinoid (Hasanah dkk, 2006:257). Senyawa-senyawa tersebut dapat meningkatkan hormon testosteron. Selain itu, juga terkandung β-sitosterol yang merupakan golongan steroid (Gunawan, 2005:48).

Hampir semua bagian tumbuhan dimanfaatkan sebagai obat. Kulit atau kayu akar pasak bumi digunakan untuk mengobati demam, sariawan, cacing perut, tonikum pascapartum dan sakit tulang. Daunnya digunakan untuk mengobati penyakit gatal. Bunga dan buahnya digunakan untuk obat disentri. Sedangkan akar pasak bumi dapat digunakan antara lain sebagai: tonikum pascapartum, anti mikroba, anti hipertensi, anti inflamasi, antipiretik, anti tumor, mengobati sakit perut, ulkus, malaria, disentri dan yang paling dikenal adalah sebagai afrodisiak (Olwin dan Walles, 2005:1).

Page 9: Pasak Bumi

Akar tumbuhan ini dinyatakan dapat sebagai anti-ulkus dan anti-radang [Tolson, 2006; Kight, 2006; Tambi, 2006; Kardono, dkk., 2003]. Jika diminum dapat juga menghilangkan nyeri pada lambung [DePadua, dkk., 1999].

Page 10: Pasak Bumi

Kandungan Kimia Akar• Eurycomanone• Eurycomalaktone• 14, 15 dihydroxyklaineanone• 9-methoxycanthin-6-one• Quassinoid• Canthin-6-one alkaloid• ß-carbolin alkaloid• Tirucallane-type triterpen• Squalene derivatif• Squalene-type triterpen• Biphenineoligna• 13 ß, 21-

dihydroxyeurycomanol

• 5α, 164ß, 15ß-trihydroxyklaineanone• Eurycomanol-2-o-ß-D-glucopyranoside• Natrium syringate• Sodium ρ-hydroxybenzoat• Nicotinic acid• Adenosine• Quanosine• Thymidine• Erythro-1-C-syringylglycerol• Threo-1-C-syryngylglycerol• Erythro-guaicylglycerol• Threo-guaicylglycerol• Iandonone• Threo-1,2-bis-(4-hydroxy-3-methoxyphenyl)

propane-1,3-diol• Canthin-6-one 9-o-ß-glucopyranoside• 9-hydroxycanthin-6-one 3N-oxide• Picrasidine• 1-hydroxycanthin-6-one.

Page 11: Pasak Bumi

Pada pasak bumi terkandung eurikomalakton, eurikomanol, laurikomalakton A dan B, dehidrokomalakton, eurikomanon, eurikomanol, benzoqui-non, saponin, dan asam lemak sterol ester (Supriadi, 2001:92-93), serta beberapa jenis sterol, yaitu sitosterol dan stigmasterol. Selain itu juga di dalam pasak bumi terkandung berbagai jenis mineral seperti Fe, Co, Mn, dan Zn (Gunawan, 2005:48).

Page 12: Pasak Bumi

Manfaat

Pasak bumi atau tongkat ali lebih banyak dikenal sebagai afrodisiak atau yang lebih dikenal sebagai obat kuat. Bahkan sejak zaman dahulu masyarakat suku Banjar di Kalimantan Selatan telah menggunakan pasak bumi sebagai obat kuat. Selain itu masyarakat juga menggunakan pasak bumi sebagai tonikum bagi ibu-ibu yang baru melahirkan, untuk pengobatan pembengkakan kelenjar, mengatasi demam dan juga disentri. Akar pasak bumi juga manjur sebagai obat malaria yakni dengan kandungan senyawa quassinoid pada akar pasak bumi yang dapat melumpuhkan Plasmodium falcifarum. Pasak bumi juga mampu menghambat pertumbuhan sel kanker. Sebanyak 8 alkaloid ditemukan di dalam akar pasak bumi, salah satunya 9-methoxycanthin-6-one yang mampu menghambat pertumbuhan sel kanker payudara.

Page 13: Pasak Bumi

Pasak bumi mengandung empat senyawa penting yaitu senyawa canthin, senyawa turunan eurycomanone, senyawa quassinoid, dan senyawa etanol. Senyawa canthin pada tumbuhan pasak bumi mampu menghambat pertumbuhan sel kanker; senyawa turunan eurycomanone sebagai anti malaria; senyawa quassinoid berfungsi sebagai anti leukimia dan prospektif untuk anti HIV; senyawa etanol berfungsi sebagai afrodisiak.

Sejumlah penelitian yang dilakukan untuk menguji toksisitas menunjukkan bahwa pasak bumi aman untuk dikonsumsi bahkan dalam dosis tinggi.

Page 14: Pasak Bumi

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Forest Research Institute of Malaysia (FRIM) melaporkan bahwa pasak bumi kaya akan kandungan superoxide dismutase (SOD) yang merupakan enzim antioksidan. Cara kerja SOD yakni dengan mengikat radikal superoksida. Radikal superoksida terbentuk melalui dua cara yaitu secara endogen (sebagai respons normal proses biokimia intrasel maupun ekstrasel) dan secara eksogen (misalnya dari polusi, makanan serta injeksi ataupun absorpsi melalui kulit)

Page 15: Pasak Bumi

Pasak bumi juga meningkatkan pengisian glutation hepar. Peningkatan pengisian glutation memungkinkan metabolit reaktif yang terbentuk akibat proses oksidasi parasetamol dapat berkonjugasi dengan glutation sehingga dapat mencegah ikatan kovalen metabolit reaktif dengan komponen makromolekul sel hepar.

Page 16: Pasak Bumi

KegunaanKeseluruhan bagian dari tumbuhan pasak bumi dapat

digunakan sebagai obat, antara lain obat demam, radang gusi, obat cacing, dan sebagai tonikum setelah melahirkan. Menurut Rifai (1975), batang dan akar pasak bumi yang telah diperdagangkan secara luas sampai ke Malaysia berkhasiat untuk meningkatkan stamina di samping sebagai obat sakit kepala, sakit perut, dan sipilis. Daun pasak bumi dipakai sebagai obat disentri, sariawan, dan meningkatkan nafsu makan.

Akar pasak bumi secara tradisional dikonsumsi masyarakat sebagai: tonikum pascapartum, anti mikroba, anti hipertensi, anti inflamasi, antipiretik, anti tumor, mengobati sakit perut, ulkus, malaria, disentri dan sebagai afrodisiak.

Page 17: Pasak Bumi

Pasak bumi (E. longifolia Jack.) adalah salah satu tumbuhan asli Indonesia. Namun, tumbuhan ini juga tersebar di hutan-hutan Malaysia, Thailand, Filipina, Vietnam, dan Birma (Minorsky, 2004). Secara turun-temurun akar tumbuhan ini dipercaya berkhasiat dalam meningkatkan gairah seksual kaum pria. Selain itu, secara empiris akar pasak bumi juga dimanfaatkan sebagai tonikum bagi ibu-ibu setelah melahirkan, serta dalam pengobatan berbagai penyakit, di antaranya pembengkakan kelenjar (glandular swelling), demam, dan disentri (Padua et al., 1999).

Hasil pengujian juga menunjukkan bahwa akar pasak bumi juga berkhasiat dalam pengobatan sexual insufficiency (Ang dan Lee, 2002; Ang dan Lee, 2003; Ang et al., 2003), antimalaria (Chan et al., 2004; Kuo et al., 2004), dan sitotoksik (Kuo et al., 2004).

Page 18: Pasak Bumi

Penelitian Pasak BumiPenelitian mengenai tanaman pasak bumi di

Indonesia masih sedikit yang dilaporkan. Beberapa penelitian tersebut antara lain: manfaat ekstrak etanol pasak bumi untuk afrodisiak (Nainggolan & Simanjuntak 2005), produksi alkaloid pasak bumi dengan kultur in vitro dan kultur suspensi (Siregar et al., 2005), kajian potensi dan ekologi pasak bumi di Bengkulu (Heriyanto et al., 2006) dan kajian potensi pasak bumi di TNGL (Setyowati 2007).

Page 19: Pasak Bumi

Beberapa hasil penelitian membuktikan akar pasak bumi berpengaruh terhadap fertilitas jantan, diantaranya: penelitian Rosida (2003:1) bahwa ekstrak metanol akar pasak bumi dosis 200 mg/kg BB dapat meningkatkan jumlah sel spermatogenik, sel sertoli dan sel leydig. Pada penelitian Hestianah (2004:1) dilaporkan bahwa ekstrak metanol akar pasak bumi dengan dosis 200 mg/kg BB dapat meningkatkan jumlah sel spermatogonium, spermatosit dan spermatid pada mencit jantan.

Page 20: Pasak Bumi

Alkaloid pasak bumi

Kardono et al., (1991) melaporkan bahwa tumbuhan Pasak Bumi mengandung alkaloid dari golongan canthinone, yaitu 9-methoxycanthin-6-one dan 9-hydroxycanthin-6-one yang digunakan sebagai penanda pokok dan bersifat sitotoksik terhadap beberapa sel kanker. Di samping itu, alkaloid 9-methoxycanthin-6-one menunjukkan aktifitas sebagai agen antimikroba bakteri Bacillus cereus (Choo et al., 2000) dan memiliki potensi yang lebih baik dalam melawan isolat strain Plasmodium falciparum yang resisten klorokuina dibandingkan dengan klorokuina difosfat (Chan et al., 2004).