partisipasi suami melakukan vasektomidigilib.uin-suka.ac.id/24092/1/siti latifah, ermi...

14
A. Pendahuluan Keluarga adalah pondasi bagi perkem- bangan dan kemajuan masyarakat hingga peran keluarga begitu penting dalam pem- bentukan karakter bangsa. Setiap pasangan yang menikah pasti mendambakan keluarga sejahtera lahir dan batin sesuai dengan tujuan perkawinan. Hal ini tertera dalam firman Allah: PARTISIPASI SUAMI MELAKUKAN VASEKTOMI Abstract Family Planning Program is handled by the National Population and Family Planning Board (BKKBN), is a form of human endeavor in order to address the population problem by controlling the population with the goal of achieving a prosperous and happy families. In Indonesia, a vasectomy is a contraceptive in the national family planning program, and considered the only way of the family planning for men who are the most secure, reliable and does not cost a lot to swallow. Vasectomy is a method of family planning for men through a small operation with a knife or surgery without a knife to cut and tie the two lines so that the sperm at the time of intercourse, sperm can not fertilize an egg out the wife so that is not the case of pregnancy. It is clear that a vasectomy is different from other birth control methods, which are usually temporary, can be terminated at any time, here vasectomy is more permanent. This article examines participation of husbands in family planning in the perspective of Islamic. [Program Keluarga Berencana yang ditangani oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) merupakan bentuk usaha manusia dalam rangka mengatasi masalah kependudukan melalui pengendalian penduduk dengan tujuan mewujudkan keluarga yang sejahtera dan bahagia. Di Indonesia, vasektomi merupakan salah satu kontrasepsi dalam program KB Nasional, dianggap satu-satunya cara ber-KB bagi pria yang paling aman, dapat dipercaya dan tidak menelan banyak biaya. Vasektomi merupakan cara ber-KB bagi pria melalui operasi kecil dengan menggunakan pisau operasi atau tanpa pisau untuk memotong dan mengikat kedua saluran sel mani sehingga pada waktu senggama, sperma tidak dapat keluar membuahi sel telur istri sehingga tidak terjadi kehamilan. Jelaslah bahwa vasektomi berbeda dengan metode-metode kontrasepsi lainnya, yang pada umumnya bersifat sementara, sewaktu-waktu dapat dihentikan, di sini vasektomi lebih bersifat permanen. Tulisan ini mengkaji peran serta suami melakukan vasektomi ditinjau dari hukum Islam.] Kata Kunci: vasektomi, suami, peran, BKKBN “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian 1 Q. S. ar-Rûm (30): 21 ۦ ٰاﯾ ء و ن أ ﻧﻔ أ ٰو ز أ ﯿ إ۟ا و ﯿ ون م ٰاﯾ ء ل ٰﻰ ذ ن إۚ ر و ة د 1 Ermi Suhasti Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Email: [email protected]; [email protected] Siti Latifah Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Email: [email protected]; [email protected]

Upload: trinhnguyet

Post on 09-Mar-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PARTISIPASI SUAMI MELAKUKAN VASEKTOMIdigilib.uin-suka.ac.id/24092/1/Siti Latifah, Ermi Suhasti... · satu-satunya cara ber-KB bagi pria yang ... operasi atau tanpa pisau untuk memotong

121

Dualisme Hukum di Indonesia: Kajian Tentang Peraturan Pencatatan Nikah dalam Perundang-Undangan

Al-Ah}wa>l, Vol. 7, No. 2, 2014 M/1436 H

A. PendahuluanKeluarga adalah pondasi bagi perkem-

bangan dan kemajuan masyarakat hinggaperan keluarga begitu penting dalam pem-bentukan karakter bangsa. Setiap pasanganyang menikah pasti mendambakan keluargasejahtera lahir dan batin sesuai dengan tujuanperkawinan. Hal ini tertera dalam firmanAllah:

PARTISIPASI SUAMI MELAKUKAN VASEKTOMI

AbstractFamily Planning Program is handled by the National Population and Family Planning Board (BKKBN), is aform of human endeavor in order to address the population problem by controlling the population with the goal ofachieving a prosperous and happy families. In Indonesia, a vasectomy is a contraceptive in the national familyplanning program, and considered the only way of the family planning for men who are the most secure, reliableand does not cost a lot to swallow. Vasectomy is a method of family planning for men through a small operationwith a knife or surgery without a knife to cut and tie the two lines so that the sperm at the time of intercourse,sperm can not fertilize an egg out the wife so that is not the case of pregnancy. It is clear that a vasectomy isdifferent from other birth control methods, which are usually temporary, can be terminated at any time, herevasectomy is more permanent. This article examines participation of husbands in family planning in the perspectiveof Islamic.

[Program Keluarga Berencana yang ditangani oleh Badan Kependudukan dan Keluarga BerencanaNasional (BKKBN) merupakan bentuk usaha manusia dalam rangka mengatasi masalah kependudukanmelalui pengendalian penduduk dengan tujuan mewujudkan keluarga yang sejahtera dan bahagia.Di Indonesia, vasektomi merupakan salah satu kontrasepsi dalam program KB Nasional, dianggapsatu-satunya cara ber-KB bagi pria yang paling aman, dapat dipercaya dan tidak menelan banyakbiaya. Vasektomi merupakan cara ber-KB bagi pria melalui operasi kecil dengan menggunakan pisauoperasi atau tanpa pisau untuk memotong dan mengikat kedua saluran sel mani sehingga pada waktusenggama, sperma tidak dapat keluar membuahi sel telur istri sehingga tidak terjadi kehamilan.Jelaslah bahwa vasektomi berbeda dengan metode-metode kontrasepsi lainnya, yang pada umumnyabersifat sementara, sewaktu-waktu dapat dihentikan, di sini vasektomi lebih bersifat permanen.Tulisan ini mengkaji peran serta suami melakukan vasektomi ditinjau dari hukum Islam.]

Kata Kunci: vasektomi, suami, peran, BKKBN

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nyaialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteridari jenismu sendiri, supaya kamu cenderungdan merasa tenteram kepadanya, dandijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dansayang. Sesungguhnya pada yang demikian

1 Q. S. ar-Rûm (30): 21

dalam firman Allah:

ۦ لتسكنوا إلیھا أزوجا أنفسكم من خلق لكم أن ومن ءایتھ 1 مودة ورحمة إن فى ذلك لءایت لقوم یتفكرون بینكم وجعل

Ermi SuhastiFakultas Syari’ah dan Hukum UIN Sunan

Kalijaga YogyakartaEmail: [email protected];

[email protected]

Siti LatifahFakultas Syari’ah dan Hukum UIN SunanKalijaga YogyakartaEmail: [email protected];[email protected]

Page 2: PARTISIPASI SUAMI MELAKUKAN VASEKTOMIdigilib.uin-suka.ac.id/24092/1/Siti Latifah, Ermi Suhasti... · satu-satunya cara ber-KB bagi pria yang ... operasi atau tanpa pisau untuk memotong

122 Al-Ah}wa>l, Vol. 7, No. 2, 2014 M/1436 H

Siti Latifah dan Ermi Suhasti

itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagikaum yang berfikir.”

Perkawinan dalam Islam juga bertujuanmencapai kebahagiaan dan mengembangkanketurunan. Islam menganjurkan menikahdengan wanita subur dan bisa menaruh cintakasih. Islam tidak menghendaki keturunanyang lemah dan serba kekurangan.2 Islammenghendaki keturunan yang berkualitas, ber-prestasi dan berhasil dalam hidup di masya-rakat, sehingga memerlukan usaha intensifuntuk membesarkan mereka secara tepat. Se-bagaimana firman-Nya:

“Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkandibelakang mereka anak-anak yang lemah,yang mereka khawatir terhadap (kesejah-teraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklahmereka bertakwa kepada Allah dan hendaklahmereka mengucapkan perkataan yang benar.”

Pertumbuhan penduduk yang berlang-sung cepat dan meningkat dari tahun ke tahun4

membutuhkan penambahan investasi dansarana di bidang pendidikan, kesehatan,perhubungan, perumahan, ekonomi, dansebagainya. Hal ini merupakan masalah besaryang menyangkut kepentingan masyarakat5

sesuai dengan tujuan negara untuk mewujud-kan suatu kesejahteraan umum bagi seluruhrakyat. Negara wajib mendorong semua kala-

ngan untuk ikut dalam program-program pem-bangunan yang bertujuan meningkatkan tarafhidup masyarakat seluruhnya.

Program Keluarga Berencana merupakansalah satu upaya pemerintah Indonesia yangditangani oleh Badan Kependudukan danKeluarga Berencana Nasional (BKKBN). Pro-gram ini merupakan usaha manusia dalammengatasi masalah kependudukan melaluipengendalian penduduk agar terwujud keluar-ga sejahtera dan bahagia guna menghasilkangenerasi tangguh di masa datang.6

Keluarga Berencana adalah upaya meng-atur kelahiran anak, jarak dan usia ideal me-lahirkan, mengatur kehamilan, melalui pro-mosi, perlindungan, dan bantuan sesuaidengan hak reproduksi untuk mewujudkan ke-luarga yang berkualitas.7 Dalam bahasa Arab,Keluarga Berencana disebut tanzi >m an-nasl(pengaturan keturunan/fertilitas).8 Dalam halini, program Keluarga Berencana bukan di-pahami sebagai pembatasan kelahiran (tahdi >dan-nasl), tetapi sebagai pengaturan keturunansesuai dengan Undang-undang Nomor 52tahun 2009 tentang Perkembangan Kepen-dudukan dan Pembangunan Keluarga.9

Pelaksanaan Keluarga Berencana memer-lukan metode kontrasepsi sebagai usaha untukmencegah terjadinya pembuahan sebagaiakibat pertemuan antara sel telur dari perem-puan dan sel sperma dari laki-laki. Alat kontra-sepsi yang banyak dipilih orang Indonesiamasih berkisar antara IUD, suntik, dan pil KB.Selama ini, alat kontrasepsi banyak dikenakankepada kaum perempuan, sementara kaum

2 A. Rahmat Rosyadi dan Soeroso Dasar, Indonesia: Keluarga Berencana ditinjau dari Hukum Islam (Bandung: Pustaka, 1986), hlm.23.

3 Q. S. an-Nisâ’ (4): 94 Jumlah kelahiran penduduk Indonesia mencapai empat juta per tahun, Indonesia diperkirakan akan menghadapi masalah

pelik di bidang kependudukan, kecuali jika Indonesia mampu mengendalikan pertumbuhan penduduknya dengan berbagaikebijakan. http://analisis.vivanews.com/news/read/321362-generasi-berencana-harus-jadi-gaya-hidup. Akses, 19 Juni 2012.

5 Ali Yafie, Menggagas Fiqih Sosial, cet. ke-2 (Bandung: Mizan, 1994), hlm. 191.6 Abdul Azis Dahlan (ed.), Ensiklopedi Hukum Islam, cet. ke- 5 (Jakarta: PT Ichtiar Baru Van Hoeve, 1997), III: 884.7 Pasal 1 ayat (8) Undang-undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga.98 Abdul Azis Dahlan (ed.), Ensiklopedi Hukum Islam, III: 883.9 Wawancara dengan Endang Iriana Pudjiastuti selaku Kepala Bidang Advokasi, Penggerakkan dan Informasi BKKBN

Provinsi DIY, pada tanggal 10 Mei 2012 pukul 08.15-selesai.

لفھم ذریة ضعفا خافوا علیھم لو تركوا ولیخش الذین من خ3 1.فلیتقوا اللـھ ولیقولوا قولا سدیدا

Page 3: PARTISIPASI SUAMI MELAKUKAN VASEKTOMIdigilib.uin-suka.ac.id/24092/1/Siti Latifah, Ermi Suhasti... · satu-satunya cara ber-KB bagi pria yang ... operasi atau tanpa pisau untuk memotong

123Al-Ah}wa>l, Vol. 7, No. 2, 2014 M/1436 H

Partisipasi Suami Melakukan Vasektomi

laki-laki masih terbatas pada kondom dansebagian melakukan vasektomi.10

Kebanyakan masyarakat memandang,bahwa yang berhak melakukan KB hanyaperempuan, padahal tidak semua perempuancocok dengan kontrasepsi yang disediakan.11

Rendahnya kesertaan suami dalam ber-KBdapat memberikan dampak negatif bagi kaumwanita karena dalam kesehatan reproduksitidak hanya kaum wanita saja yang selaluberperan aktif, kaum pria pun harus ikut ber-peran dalam menjaga kesehatan reproduksisang istri.

Dalam Undang-undang Nomor 52 Tahun2009 Tentang Perkembangan KependudukanDan Pembangunan Keluarga disebutkanbahwa “Suami dan/atau istri mempunyaikedudukan, hak, dan kewajiban yang samadalam melaksanakan keluarga berencana.12

Peningkatan kesertaan suami dalam ber-KBkhususnya vasektomi merupakan salah satusasaran yang akan dicapai oleh program KBdalam jangka panjang yaitu tercapainyakeluarga berkualitas 2015.13

Penggunaan vasektomi sebagai alat kon-trasepsi memang belum membudaya. Hal inidisebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya:agama, tata nilai lokal, kondisi sosial ekonomidan pengetahuan masyarakat, belum diman-faatkannya peserta KB pria, dan adanya sosialbudaya.14 Hal ini menjadi tugas BKKBN untukterus meningkatkan kesertaan suami melaku-kan vasektomi dalam ber-KB.

Di Indonesia, vasektomi merupakan salahsatu kontrasepsi yang dikampanyekan peme-rintah saat ini. Vasektomi, (menurut BKKBN)

yang dikenal dengan istilah MOP (Media Ope-rasi Pria), adalah salah satu metode kontrasepsiefektif yang masuk dalam sistem programBKKBN. Vasektomi dimasukkan ke dalam pro-gram KB Nasional, bukan tanpa alasan. Padahakikatnya vasektomi merupakan satu-satunyacara ber-KB bagi pria yang paling aman, dapatdipercaya dan tidak banyak menelan biaya.Kondom yang sebelumnya lazim dipakai se-bagai kontrasepsi pria, tidak dapat diandalkansepenuhnya.15

Pelaksanaan vasektomi yang dilakukanBKKBN ditujukan bagi pasangan suami istriyang sudah tidak menginginkan keturunanlagi. Hal ini dikarenakan tingkat ekonomi ren-dah, ketidakcocokan sang istri dengan kontra-sepsi yang disediakan serta gangguan kehamil-an jika istri hamil lagi.16 Tulisan ini membahastentang peran serta suami dalam melakukanvasektomi dalam ber-KB ditinjau dari hukumIslam.

B. Vasektomi dalam Pandangan MedisSebagaimana telah disebutkan, vasektomi

merupakan cara ber-KB bagi pria.17 Vasektomiberbeda dengan kastrasi (kebiri). Vasektomihanya menghalangi jalannya sel mani, sedang-kan kastrasi merusak kedua testes (buah pelir)pria atau indung telur wanita.18 Vasektomi di-bagi menjadi dua macam: vasektomi yang ber-sifat permanen dan vasektomi semi permanen.Pada vasektomi permanen, bagian vas deferen(saluran spermatozoa) yang dipotong, semen-tara pada vasektomi semi permanen; vas deferendiikat dan bisa dibuka kembali untuk berfungsinormal tergantung lama tidaknya peng-

10 Ibid.11 Ibid.12 Pasal 25 ayat (1)13 BKKBN, Peningkatan Partisipasi Pria dalam KB dan Kesehatan Reproduksi (Jakarta: BKKBN, 2004), hlm. 6.14 Wawancara dengan Sihana selaku Kasubag. Umum dan Hubungan Masyarakat DIY, pada tanggal 10 Mei 2012 pukul

13.30-selesai.15 Ibid.16 Wawancara dengan Endang Iriana Pudjiastuti pada tanggal 10 Mei 2012 pukul 08.15- selesai.17 BKKBN, Kamus Istilah Kependudukan dan Keluarga Berencana (Jakarta: Direktorat Teknologi Informasi dan Dokumentasi

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional, 2011), hlm. 133.18 Guno Samekto, “Teknik Vasektomi Sederhana,” dalam Farid Anfasa Moeloek, (ed.), Bunga Rampai Sterilisasi Sukarela (Jakarta:

PKMI, 1982), hlm. 72.

Page 4: PARTISIPASI SUAMI MELAKUKAN VASEKTOMIdigilib.uin-suka.ac.id/24092/1/Siti Latifah, Ermi Suhasti... · satu-satunya cara ber-KB bagi pria yang ... operasi atau tanpa pisau untuk memotong

124 Al-Ah}wa>l, Vol. 7, No. 2, 2014 M/1436 H

Siti Latifah dan Ermi Suhasti

ikatannya. Semakin lama vasektomi diikat,keberhasilannya semakin kecil, sebab vas deferenyang sudah lama tidak dilewati sperma akanmenganggap sperma adalah benda asing danakan menghancurkan benda asing.19

Ada beberapa syarat untuk melakukanvasektomi: pertama, Sukarela. Klien mengertidan memahami segala akibat vasektomi danselanjutnya memutuskan pilihannya atas ke-inginan sendiri, dengan mengisi dan menan-datangani informed concent (persetujuan tindak-an). Kedua, bahagia. Klien terikat dalam per-kawinan yang sah dan telah mempunyai jum-lah anak minimal 2 orang dengan umur anakterkecil minimal 2 tahun, dan umur calon tidakkurang dari 30 tahun. Ketiga, Sehat. Melaluipemeriksaan dokter, klien dinilai sehat danmemenuhi persyaratan medis untuk dilakukanprosedur tindakan vasektomi.20

Undang-undang negara kita tidak me-larang seseorang melakukan vasektomi untukpria maupun tubektomi untuk wanita, asalkanberdasarkan kesadaran dan kesediaannyasendiri.

Dalam melakukan vasektomi terdapatkeuntungan dan kerugian. Keuntungannya,tidak ada mortalitas (kematian), morbiditas(akibat sakit) kecil sekali, tidak perlu dirawatdi rumah sakit, waktu operasi hanya 15 menit,sangat efektif (kemungkinan gagal tidak ada),dapat diperiksa di laboratorium, tidak meng-ganggu hubungan seks selanjutnya, jumlahcairan yang dikeluarkan suami waktu ber-senggama tidak berubah, dan tidak membutuh-kan biaya besar.21 Keruguannya: pertama, adasedikit rasa sakit dan ketidaknyamanan bebe-rapa hari setelah operasi, tapi rasa sakit inibiasanya hilang dengan mengonsumsi obat

ringan. Juga ada rasa sedikit tidak nyaman saatbuang air kecil. Kedua, Seringkali harus me-lakukan kompres dengan es selama empat jamuntuk mengurangi pembengkakan, pendarah-an dan rasa tidak nyaman serta harus memakaicelana yang dapat mendukung kantung (skro-tum) selama dua hari. Ketiga, Operasi tidakefektif dengan segera, sehingga pasien diharus-kan memakai kondom terlebih dahulu. Ke-pastian untuk mengetahui sudah steril atau be-lum, biasanya dilakukan pemeriksaan mikros-kop setelah 20-30 kali ejakulasi. Keempat,Penyesalan setelah vasektomi lebih besar jikapria tersebut masih berusia di bawah 30 tahun,terjadi perceraian atau ada anaknya yangmeninggal.22

Bila suatu saat akseptor menginginkanketurunan lagi, dapat dilakukan rekanalisasiatau penyambungan kembali vas deferens. Ope-rasi ini tidak seringan vasektomi dan pasienperlu dirawat di rumah sakit. Keberhasilanrekanalisasi 100% tidak dapat dijamin, keber-hasilan secara anatomis 40-90%, sedangkansecara fungsionil 20-60%.23

C. Vasektomi dalam Pandangan IslamBerkenaan dengan perkembangan tekno-

logi, kini vasektomi dapat dipulihkan kembalipada situasi semula. Penyambungan saluranspermatozoa (vas deferen) dapat dilakukan olehahli urologi dengan operasi menggunakanmikroskop bahkan dapat dilihat melalui layarmonitor, tetapi keberhasilannya belum men-capai 100%. 24

Selama ini alat kontrasepsi banyak dikena-kan pada perempuan, sementara laki-lakimasih terbatas pada kondom dan sebagian kecilmelakukan vasektomi. Vasektomi adalah salah

19 http://astagina-br-ginting.blogspot.com/, akses 22 April 2012.20 http://allaboutmens.wordpress.com/tag/tentang-vasektomi/ akses 22 April 201221 Guno Samekto, “Teknik Vasektomi Sederhana,” dalam Farid Anfasa Moeloek, (ed.), Bunga Rampai Sterilisasi Sukarela (Jakarta:

PKMI, 1982), hlm. 72.22http:/azamamrullah.blogdetik.com/keuntungan-dan-kerugian-melakukan-vasektomi/ akses 22 April 2012.23 Guno Samekto, “Teknik Vasektomi Sederhana,” dalam Farid Anfasa Moeloek, (ed.), Bunga Rampai Sterilisasi Sukarela (Jakarta:

PKMI, 1982), hlm. 72.24 Wawancara dengan Darmaji selaku Kasubbid. Bina Keluarga Sejahtera Jalur Wilayah dan Sasaran Khusus BKKBN Provinsi

DIY, pada tanggal 2 Mei 2012 pukul 09.30- selesai.

Page 5: PARTISIPASI SUAMI MELAKUKAN VASEKTOMIdigilib.uin-suka.ac.id/24092/1/Siti Latifah, Ermi Suhasti... · satu-satunya cara ber-KB bagi pria yang ... operasi atau tanpa pisau untuk memotong

125Al-Ah}wa>l, Vol. 7, No. 2, 2014 M/1436 H

Partisipasi Suami Melakukan Vasektomi

satu metode kontrasepsi efektif yang masukdalam Program BKKBN. Kalangan ahli menya-takan bahwa kelebihan alat kontrasepsi me-miliki efek samping dan tingkat kegagalan yangsangat kecil, serta berjangka panjang. Meskivasektomi memiliki kelebihan (tingkat efektifitasyang tinggi), namun para ulama berbedapendapat dalam menghukuminya.

1. Kalangan yang Menolak VasektomiMufti besar Mesir, Syaikh Jadil Haq (Maret

1980) memberikan pendapat, vasektomi(sterilisasi) tidak diizinkan apabila menyebab-kan hilangnya kesuburan secara permanen,baik melalui pembedahan maupun obat-obat-an. Sterilisasi boleh dilakukan jika telah dike-tahui secara meyakinkan bahwa suatu penya-kit menurun mungkin tersalur kepada anakatau menyebabkan sakit.25

Syaikh Sayyid Tantawi (mufti Mesir) ber-fatwa pada September 1988. Perencanaankeluarga berarti suami atau istri atas perse-tujuan bersama, menggunakan metode untukmenjarangkan kehamilan atau menghentikanperkembangbiakan untuk sementara, dengantujuan untuk mengurangi besarnya keluargaseedemikian rupa, agar memungkinkan orangtua bisa merawat anak-anak dengan baik tanpakesukaran fisik atau kemudaratan ekonomi.Hal itu berbeda dengan sterilisasi (vasektomi)atau aborsi yang sama-sama tidak diizinkan.26

Majelis Ulama Indonesia mengeluarkanfatwa tentang vasektomi pada keputusanKomisi Fatwa MUI se-Indonesia III, yangmenyatakan: Vasektomi sebagai alat kontra-sepsi KB sekarang ini dilakukan dengan me-motong saluran sperma. Hal itu berakibat ter-jadinya kemandulan tetap. Upaya rekanalisasi(penyambungan kembali) tidak menjaminpulihnya tingkat kesuburan kembali yang

bersangkutan. Oleh sebab itu, Ijtima’ UlamaKomisi Fatwa se-Indonesia memutuskan prak-tek vasektomi hukumnya haram.27

2. Kalangan yang MembolehkanVasektomi

Sebagaimana yang dikutip ‘Abd ar-RahimUmran, Syaikh M. Syamsuddin (dari kalanganSyi’ah Imamiah) mengungkapkan pemboleh-annya di Konferensi Rabat sebagai berikut:

“Ketika menguji sumber-sumber hukum, kamimendapatkan bahwa tidak ada sesuatu yangmencegah suami dan istri untuk menjalanioperasi untuk sterilisasi semacam itu, karenapemeliharaan kemampuan untuk berkembangbiak bukanlah kewajiban yang dibebankan olehhukum Islam, dan bukan suatu hak per-kawinan. Karena itu, secara hukum diizinkanuntuk menjalani operasi pembedahan ataulainnya untuk mensterilkan lelaki atau perem-puan, baik ada kemungkinan bagi keduanyauntuk mendapatkan kembali keadaannya yangnormal di masa depan ataupun tidak.”

Ini pendapat pribadinya tahun 1971, ke-mudian ia mengontak para pemimpin mazhabImamiah (terutama di Iran dan Lebanon), yangmayoritasnya mengizinkan sterilisasi (1974).28

Syaikh Ahmad Ibrahim adalah seorangulama terkemuka pada paruh pertama abadke-20. Ia menyatakan bahwa tidak dilarang se-seorang memakai sarana apapun untuk meng-hancurkan sperma, atau mencegahnya me-lewati saluran rahim wanita, atau membuatnyamenjadi tidak efektif. Ia tidak melihat suatukeberatan agamawi atas sterilisasi, karenasterilisasi adalah suatu perlakuan untuk meng-elakkan anak dengan mengelakkan unsuryang memproduksi dalam cara yang diterimasecara umum.29 Syaikh Sayyid Sabiq mem-

25 ‘Abd ar-Rahim ‘Umran, Islam dan KB, terj Muhammad Hasyim, cet. ke-1 (Jakarta: Lentera, 1997), hlm. 228.26 Ibid., hlm. 315.27 Majelis Ulama Indonesia, Himpunan Fatwa MUI Sejak 1975, hlm. 898-899.28 Ibid., hlm. 229.29 Ibid., hlm. 230.

Page 6: PARTISIPASI SUAMI MELAKUKAN VASEKTOMIdigilib.uin-suka.ac.id/24092/1/Siti Latifah, Ermi Suhasti... · satu-satunya cara ber-KB bagi pria yang ... operasi atau tanpa pisau untuk memotong

126 Al-Ah}wa>l, Vol. 7, No. 2, 2014 M/1436 H

Siti Latifah dan Ermi Suhasti

berikan suatu pernyataan bahwa sterilisasidapat diizinkan oleh orang-orang yang meng-izinkan al-‘azl.30

Ali Yafie berpendapat, ada beberapa per-timbangan untuk dapat diterimanya vasek-tomi:31 (1) Pertimbangan medis: membebaskanorang tua dari kekhawatiran kehamilan, me-nyelamatkan hidup ibu yang mempunyaikontradiksi kehamilan; (2) Pertimbangan sosial:mencegah peledakan penduduk, mencegahpengaruh dari peledakan penduduk sepertikelaparan, membantu bagi orang tua yangkesulitan ekonomi; dan (3) Pertimbanganpribadi: menghilangkan kekhawatiran mem-punyai atau melahirkan anak-anak cacadbawaan, mengatasi masalah ketidakmampuanmemelihara keluarga besar, mengatasi masalahkurang efektifnya metode Keluarga Berencanalainnya.

D. Partisipasi Suami MelakukanVasektomi dalam Perspektif HukumIslam

Keikutsertaan dalam program keluargaberencana merupakan tanggung jawab ber-sama suami-isteri, bukan beban isteri saja.Peran serta kaum pria dalam mensukseskanprogram nasional keluarga berencana tidakboleh berhenti hanya sampai tahap mem-berikan izin kepada isteri dan mengantarnyapada waktu pelayanan KB. Kaum pria punharus aktif memanfaatkan pelayanan kontra-sepsi khusus bagi pria.

Ketersediaan pelayanan kontrasepsi kaumpria sangat terbatas bila dibandingkan denganjenis-jenis kontrasepsi bagi perempuan. Kontra-sepsi kondom yang sudah tersedia sejak lamamasih banyak dipengaruhi oleh stigma masya-rakat yang dikaitkan dengan hubungan sek-sual di luar pernikahan. Sedangkan kontra-sepsi mantap bagi pria sering disalahartikandengan pengebirian, sehingga kurang diminatikaum pria maupun pasangannya. 32 DataBKKBN menjelaskan bahwa ada peningkatandalam penggunaan KB pria dan wanita, tetapimasih wanita yang paling tinggi dalam peng-gunaan KB. Pria lebih suka memakai kondomdaripada melakukan vasektomi, padahal kon-dom tidak menjamin suksesnya dalam me-lakukan KB.33

Terdapat beberapa faktor yang mempe-ngaruhi rendahnya suami melakukan vasek-tomi yang dihadapi masyarakat, diantaranya:34 pertama, sosial budaya. Antara lain adaanggapan sebagian masyarakat terutamaperempuan (istri) bahwa suami yang mengikutiKB dengan melakukan vasektomi dapat ber-laku serong dengan wanita lain; adanya ang-gapan suami, jika melakukan vasektomi, dalambersenggama tidak akan perkasa seperti se-belum di vasektomi; adanya anggapan bahwasuami berkedudukan lebih tinggi dari istri,sehingga KB adalah urusan perempuan; ada-nya anggapan masyarakat, banyak anak ba-nyak rezeki.

30 Ibid., hlm. 229.31 Ali Yafie, “Sterilisasi Ditinjau Dari Sudut Agama Islam,” dalam Farid Anfasa Moeloek, (ed.), Bunga Rampai Sterilisasi

Sukarela, hlm. 50.32 Wawancara dengan Sihana selaku Kasubag. Umum dan Hubungan Masyarakat DIY, pada tanggal 10 Mei 2012 pukul

13.30- selesai.33Data BKKBN DIY menjelaskan, penggunaan kontrasepsi menggunakan cara vasektomi masih kurang diminati oleh para

suami. Kebanyakan masyarakat memandang, bahwa yang berhak melakukan KB hanya perempuan, padahal tidak semuaperempuan cocok dengan kontrasepsi yang disediakan. Tahun 2010 dan 2011 menggambarkan bahwa peserta KB aktif pria danwanita se Provinsi DIY berjumlah 430.231 peserta di tahun 2010 dan 432.989 peserta di tahun 2011. Alat kontrasepsi terbanyakyang digunakan wanita di tahun 2010 adalah suntik (45,50%), sementara IUD berada di peringkat kedua (24,57%), pil diperingkat ketiga (12,68%), implant (5,73%) serta MOW (5,01) peringkat selanjutnya. Pada tahun 2011 pun, alat kontrasepsiterbanyak yang digunakan wanita masih pada suntik (46,01%), kemudian IUD (23,94%), pil (12,25%), implant (5,98%), danMOW (4,92%). Kontrasepsi terbanyak yang digunakan kaum pria di tahun 2010 dan 2011 adalah kondom. Tahun 2010,penggunaan kondom mencapai 25.172 peserta (5,85%), sedangkan MOP hanya 2.846 peserta (0,66%), sedangkan tahun 2011,peggunaan kondom mencapai 26.789 peserta (6,19%) dan MOP 3.057 peserta (0,71%).

34 Wawancara dengan Endang Iriana Pudjiastuti pada tanggal 10 Mei 2012 pukul 08.15- selesai.

Page 7: PARTISIPASI SUAMI MELAKUKAN VASEKTOMIdigilib.uin-suka.ac.id/24092/1/Siti Latifah, Ermi Suhasti... · satu-satunya cara ber-KB bagi pria yang ... operasi atau tanpa pisau untuk memotong

127Al-Ah}wa>l, Vol. 7, No. 2, 2014 M/1436 H

Partisipasi Suami Melakukan Vasektomi

Kedua, pengetahuan masyarakat tentangjenis kontrasepsi yang diperuntukkan bagi laki-laki/suami masih sangat kurang. Masyarakattertentu terutama di pedesaan baik laki-lakimaupun perempuan masih ada yang ber-anggapan bahwa tidak ada alat kontrasepsibagi laki-laki, sehingga mereka merasa aneh jikalaki-laki yang menggunakan KB.

Ketiga, kondisi ekonomi masyarakat yangrendah beranggapan bahwa operasi adalahmahal, sehingga MOP atau vasektomi, tidakmungkin dilakukan oleh masyarakat kurangmampu. Mereka khawatir penggunaan metodeini berbiaya besar karena harus melalui operasi.

Keempat, kurangnya sosialisasi dan promo-si mengenai KB pria terutama vasektomi me-nyebabkan peserta vasektomi masih rendah.Dalam meningkatkan program KB ini, dukung-an dari shareholder (kemitraan) masih kurangoptimal. Masyarakat yang telah mengikuti KBpria yaitu kondom dan vasektomi, belum op-timal diperankan sebagai motivator atauteladan dalam masyarakat.

Kelima, tokoh agama tertentu masih ber-anggapan bahwa operasi pria belum diboleh-kan oleh aturan agama karena menyebabkanpemandulan permanen. Hal ini menyebabkansebagian masyarakat enggan melakukanvasektomi karena vasektomi dianggap haram.

E. Partisipasi Suami MelakukanVasektomi dalam Perspektif HukumIslam

Perkawinan merupakan dasar bagi pem-bentukan keluarga dalam Islam. Jika suatukeluarga baik, maka masyarakat di suatunegara baik pula, karena keluarga merupakanpondasi bagi berkembang majunya masya-rakat. Regenerasi/reproduksi merupakan salahsatu tujuan perkawinan Islam. Secara seder-hana, reproduksi dapat diartikan sebagai ke-

mampuan untuk “membuat kembali” sedang-kan kaitannya dengan kesehatan, reproduksidimaknai sebagai kemampuan seseorang untukmemperoleh keturunan.35

Reproduksi merupakan salah satu tugasterpenting dalam usaha manusia melestarikaneksistensinya di muka bumi. Reproduksi padamanusia tidak sesederhana seperti makhlukyang terdapat pada makhluk lainnya, karenamanusia memiliki akal dan perasaan. Dalamhal ini Allah swt berfirman:

“Hai sekalian manusia, bertakwalah kepadaTuhan-mu yang telah menciptakan kamu dariseorang diri, dan dari padanya Allah men-ciptakan isterinya; dan dari pada keduanyaAllah memperkembang biakkan laki-laki danperempuan yang banyak. Dan bertakwalahkepada Allah yang dengan (mempergunakan)nama-Nya kamu saling meminta satu samalain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim.Sesungguhnya Allah selalu menjaga danmengawasi kamu.”

Pertumbuhan penduduk yang berlang-sung cepat dan meningkat dari tahun ke tahunmembutuhkan penambahan investasi dansarana di bidang pendidikan, kesehatan, per-hubungan, perumahan, ekonomi, dan sebagai-nya. Hal ini merupakan masalah besar yangmenyangkut kepentingan masyarakat.37 Pro-gram Keluarga Berencana merupakan salah satuupaya pemerintah Indonesia yang ditanganioleh BKKBN, untuk mewujudkan keluargayang sejahtera dan bahagia guna menghasilkangenerasi yang tangguh di masa datang.

Keluarga Berencana adalah upaya meng-atur kelahiran anak, jarak dan usia ideal me-

35 Zahro Andi Baso dan Yudi raharjo, Kesehatan Reproduksi: Panduan bagi Perempuan, cet. ke-3 (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,1997), hlm. 1.

36 Q. S. an-Nisâ’ (4) : 137 Ali Yafie, Menggagas Fiqih Sosial, cet. ke-2 (Bandung: Mizan), hlm. 191.

Page 8: PARTISIPASI SUAMI MELAKUKAN VASEKTOMIdigilib.uin-suka.ac.id/24092/1/Siti Latifah, Ermi Suhasti... · satu-satunya cara ber-KB bagi pria yang ... operasi atau tanpa pisau untuk memotong

128 Al-Ah}wa>l, Vol. 7, No. 2, 2014 M/1436 H

Siti Latifah dan Ermi Suhasti

lahirkan, mengatur kehamilan, melalui pro-mosi, perlindungan, dan bantuan sesuai deng-an hak reproduksi untuk mewujudkan keluar-ga yang berkualitas.38 Keikutsertaan dalamprogram Keluarga Berencana merupakantanggung jawab bersama suami-isteri, danbukan beban isteri saja. Peran serta pria dalammensukseskan program nasional keluargaberencana tidak boleh berhenti hanya sampaitahap memberikan ijin kepada isterinya, danmengantar sang isteri pada waktu pelayananKB saja. Kaum pria pun harus secara aktif me-manfaatkan pelayanan kontrasepsi khususbagi pria.

Pelaksanaan Keluarga Berencana memerlu-kan metode kontrasepsi sebagai usaha untukmencegah terjadinya pembuahan akibat per-temuan antara sel telur dari perempuan dansel sperma dari laki-laki. Alat kontrasepsi yangbanyak dipilih orang Indonesia masih berkisarantara IUD, suntik, dan pil KB. Selama ini, alatkontrasepsi banyak dikenakan kepada kaumperempuan, sementara kaum laki-laki masihterbatas pada kondom dan sebagian melakukanvasektomi.39

Rendahnya peran serta suami dalam me-lakukan vasektomi dikarenakan berbagai fak-tor yang dialami masyarakat, diantaranya:sosial budaya, pengetahuan dan kondisi sosialekonomi masyarakat, sosialisasi KB pria masihkurang, belum dimanfaatkannya peserta KBpria dengan maksimal, dan tokoh agama ter-tentu belum membolehkan vasektomi. Faktorpaling besar terdapat pada faktor agama kare-na ada tokoh agama yang belum membolehkanvasektomi dalam ber-KB, terlebih lagi fatwaMUI mengharamkan pelaksanaan vasektomi.40

Di Indonesia, vasektomi merupakan salahsatu kontrasepsi efektif yang masuk dalam

program Keluarga Berencana. Vasektomiadalah cara ber-KB bagi pria melalui operasikecil dengan memakai pisau operasi atau tanpapisau untuk memotong dan mengikat keduasaluran sel mani sehingga pada waktu seng-gama, sperma tidak dapat keluar membuahisel telur istri sehingga tidak terjadi kehamilan.41

Dari pengertian di atas, jelas bahwa vasek-tomi berbeda dengan metode-metode kontra-sepsi lainnya yang umumnya bersifat semen-tara, sewaktu-waktu dapat dihentikan, di sinivasektomi lebih bersifat permanen. Meski ter-dapat alat kontrasepsi lain yaitu kondom, tetapikondom tidak efektif dipakai untuk mencegahkehamilan. Tingkat kegagalannya lebih tinggidibanding dengan melakukan vasektomi.

Vasektomi dimasukkan dalam programKeluarga Berencana bukan tanpa alasan. Pelak-sanaan vasektomi yang dilakukan oleh BKKBN,ditujukan kepada pasangan suami istri yangsudah tidak menginginkan keturunan lagi. Halini dikarenakan ekonomi rendah, ketidak-cocokan sang istri dengan kontrasepsi yangdisediakan serta gangguan kehamilan jika sangistri hamil lagi.42

Pada dasarnya, hukum vasektomi tidakdijelaskan secara eksplisit baik dalam Al-Qur’anmaupun hadis hingga harus dikerahkanpemikiran untuk menemukan hukumnya.

“Hukum asal dari segala sesuatu adalahmubah (boleh) bukan haram, maka sesuatu itutidak haram kecuali setelah ada nas yangmengharamkannya”.

Jumhur ulama dalam menghukumi vasek-tomi pada dasarnya tidak memperbolehkan

38 Pasal 1 ayat (8) Undang-undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga.39 Wawancara dengan Endang Iriana Pudjiastuti pada tanggal 10 Mei 2012 pukul 08.15- selesai.40 Ibid.41 BKKBN, Kamus Istilah Kependudukan dan Keluarga Berencana, hlm. 133.42 Wawancara dengan Endang Iriana Pudjiastuti pada tanggal 10 Mei 2012 pukul 08.15- selesai.43 M. Hasbi Ash Shiddieqy, Falsafah Hukum Islam, cet. ke-5 (Jakarta: Bulan Bintang, 1993), hlm. 77.

اإلباحة الالحظر فال یحرم إال ما ورد نص األصل فى األشیاء

4 1.بتحریمھ 3

Page 9: PARTISIPASI SUAMI MELAKUKAN VASEKTOMIdigilib.uin-suka.ac.id/24092/1/Siti Latifah, Ermi Suhasti... · satu-satunya cara ber-KB bagi pria yang ... operasi atau tanpa pisau untuk memotong

129Al-Ah}wa>l, Vol. 7, No. 2, 2014 M/1436 H

Partisipasi Suami Melakukan Vasektomi

karena44(1) vasektomi merupakan pemandulanpermanen dan pembatasan keturunan (tah}di >dan-nasl), (2) vasektomi berarti mengubahciptaan Allah, dan (3) dalam pelaksanaannyaterjadi pelanggaran terhadap larangan melihataurat orang lain.

Mengenai alasan-alasan di atas, vasektomibukan pemandulan permanen dalam arti tidakdapat memiliki keturunan lagi untuk selama-nya. Permanen di sini diartikan sebagai penun-daan kehamilan dalam jangka panjang. Jikasuami istri menginginkan keturunan lagi, makavasektomi tersebut dapat disambung kembalidengan rekanalisasi, meski ia tidak bisa dilaku-kan tanpa alasan yang jelas. 45 Jadi, melakukanvasektomi harus memiliki alasan dan tujuanyang jelas.

Hakikat tujuan (Maqa>sid asy-Syari >’ah) darilarangan mengubah ciptaan Allah tersebutantara lain:46 (1) Larangan mengubah ciptaanAllah, karena terkait dengan tujuan penyem-bahan (ritual) yang diidentifikasikan sebagaiperbuatan syaitan/tradisi agama jahiliah; (2)Larangan mengubah ciptaan Allah yang sudahindah untuk lebih memperindah termasuk per-buatan yang berlebih-lebihan yang menim-bulkan kesombongan; dan (3) Mengubahciptaan Allah dengan dalih memperindah,tetapi berakibat sebaliknya atau membahaya-kan diri (larangan yang bersifat mencegahkerusakan).

Melihat hakikat tujuan dari laranganuntuk mengubah ciptaan Allah, maka peranserta suami melakukan vasektomi dalam ber-KBbukanlah untuk tujuan memperindah, tetapiterdapat alasan yang mengharuskan suamimelakukan vasektomi. Misalnya, pasangan yang

sudah tidak menginginkan keturunan lagikarena isteri sudah tidak memungkinkan untukhamil, tingkat perekonomian keluarga rendahserta ketidakcocokan sang istri dengan kontra-sepsi yang disediakan.

Pada prinsipnya Islam melarang orangmelihat aurat orang lain, meskipun sama jeniskelaminnya. Hal ini berdasarkan hadis Nabi:

“Seorang laki-laki tidak boleh melihat auratlaki-laki lain, demikian juga seorang perem-puan tidak boleh melihat aurat perempuanlain, dan tidak boleh seorang laki-laki satupakaian dengan laki-laki lain dan tidak bolehseorang perempuan satu pakaian denganperempuan lain.”

Apabila melihat aurat itu diperuntukkanuntuk kepentingan medis (pemeriksaan ke-sehatan, pengobatan, operasi dan sebagainya),maka hukumnya boleh. Keadaan semacam itud}arurat, sehingga tanpa ada pembatasan auratkecil atau besar, asalkan benar-benar untukkepentingan medis dan melihat sekadarnyasaja atau seminimal mungkin. Hal ini berdasar-kan kaidah hukum Islam yang menyatakan:

48

“Sesuatu yang dibolehkan karena keadaandarurat maka kadarnya disesuaikan dengankadar daruratnya”

Partisipasi suami melakukan vasektomidalam ber-KB akan memberikan kontribusi

44 Abdul Azis Dahlan (ed.), Ensiklopedi Hukum Islam, cet. ke- 5 (Jakarta: PT Ichtiar Baru Van Hoeve, 1997), III: 883.45 Wawancara dengan Sihana pada tanggal 10 Mei 2012 pukul 13.30- selesai.46 Djohansyah Marzuki, Analisis dan Evaluasi Hukum tentang Pengaturan Bedah Plastik, (Jakarta: Badan Pembinaan Hukum

Nasional Departemen Kehakiman, 1995), hlm. 3.47 Imam Abi > Bakr Ibn al-‘Arabi > al-Maliki >, S>> >}ah }i>h } at-Tirmi¿i>, (Mesir: as }-S }awi >, 1934M/1353H), IX: 307, “Abwa >b al-A >dab.” “Ba >b

fi > Kara >hiyati muba >syarati ar-rija >li ar-rija >la wa al-mar’ati al-mar’ata. Diriwayatkan dari ‘Abdullah bin Abi > Ziya >d dari Zaid binH}uba >b dari D }aha }k bin ‘Usman dari Zaid bin Aslam dari ‘Abd ar-Rah }ma >n bin Abi > Sa’’i >d al-Khudri dari Ayahnya.

48 Suparman Usman, Hukum Islam: Asas-Asas dan Pengantar Studi Hukum Islam dalam Tata Hukum Indonesia, cet. ke-2, (Jakarta:Gaya Media Pratama), hlm. 70.

1ما أبیح للضرورة یقدر بقدرھا

4 7

Page 10: PARTISIPASI SUAMI MELAKUKAN VASEKTOMIdigilib.uin-suka.ac.id/24092/1/Siti Latifah, Ermi Suhasti... · satu-satunya cara ber-KB bagi pria yang ... operasi atau tanpa pisau untuk memotong

130 Al-Ah}wa>l, Vol. 7, No. 2, 2014 M/1436 H

Siti Latifah dan Ermi Suhasti

sangat besar terhadap penanganan kesehatanreproduksi, termasuk penurunan angka ke-matian ibu melahirkan dan angka kematianbayi, oleh karenanya setiap kemudharatanharus dihilangkan, sebagaimana kaidah yangmenyatakan:

49

“meninggalkan kerusakan harus didahulukandari pada mengambil kemaslahatan”

Berkaitan dengan ini, Rasulullah sawmenganjurkan umat Islam untuk memper-banyak keturunan.

5 0

“Nikahilah wanita-wanita yang penyayanglagi memiliki banyak anak, maka sesungguh-nya aku bangga dengan jumlahmu yangbanyak pada hari kiamat”

Hadis di atas menyimpulkan bahwa mem-perbanyak keturunan atau pelaksanaan fungsireproduksi secara benar merupakan bagianinheren dan sangat esensial dalam perkawinan.Kualitas umat muslim tidak boleh ditawar demijumlah semata. Umat Islam yang besar tetapilemah, tidak berkembang, dan terpecah belahdengan banyak penyakit, miskin, dan butahuruf, tidak mungkin menjadi kebanggaanNabi.

Sebagaimana yang dikutip oleh‘Abd ar-Rahim ‘Umran, agar jumlah banyak lebih Islamidan lebih dapat diterima oleh Nabi saw, jumlahtersebut harus memenuhi beberapa syaratsecara tegas dan lengkap, diantaranya:51(1)jumlah banyak yang berkarakter moral yangtinggi, (2) jumlah banyak yang diakuikehebatan ilmiahnya, (3) jumlah banyak yang

berwibawa dalam politik, yang menakutkanmusuh-musuhnya, (4) jumlah banyak yangmemproduksi lebih banyak dari yang dikon-sumsinya (tidak ada hutang luar negeri), (5)jumlah banyak terkoordinasi, (sekurang-kurangnya tidak ada konflik dan perang di-antara kaum muslim), dan (6) jumlah banyakyang tidak dibangun berdasarkan resiko-resikoreproduktif bagi ibu dan anak.

Di samping mengembangkan keturunan,Islam tidak menghendaki keturunan yanglemah dan serba kekurangan. Islam meng-hendaki keturunan yang baik, berkualitas,berprestasi dan berhasil dalam hidup di masya-rakat, hingga memerlukan usaha intensif untukmembesarkan mereka secara tepat. Sebagai-mana firman-Nya:

“Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkandibelakang mereka anak-anak yang lemah,yang mereka khawatir terhadap (kesejah-teraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklahmereka bertakwa kepada Allah dan hendaklahmereka mengucapkan perkataan yang benar.”

Secara umum, syariat Islam telah meng-gariskan tanggung jawab setiap anggota ke-luarga untuk memenuhi kewajiban dalam me-raih kesejahteraan. Kewajiban orang tua/sua-mi terhadap anak-isteri misalnya, tidak terbataspada kebutuhan pangan, sandang dan papan.Lebih dari itu adalah kebutuhan pendidikan,kesehatan, akhlak, dan terutama pengamalannilai-nilai budaya, agama, dan sosial yangberlaku. Semua aspek merupakan komponenyang apabila dipadukan secara seimbang danserasi akan menjadi indikator kesejahteraan itu.

1.درء المفاسد مقدم على جلب المصالح

1.تزوجوا الودود الولود فاني مكاثر بكم االمم یوم القیامة

49 Abdul Mudjib, Kaidah-Kaidah Ilmu Fiqh (Al-Qawa‘idul Fiqhiyah), cet. 3, (Jakarta, Kalam Mulia), 1999, hlm. 10. 50 Abi> Da>wud, Sunan Abi> Da>wud, (Beiru>t: Da>r al-Fikr, t.t.) \\ \\\\ \\\ \\\\ \\\\ \\\ \\\\ \, II: 180, hadis nomor 2050, “Kitab an-Nika >h,” “Ba>b Kara >hiyatu Tazwi>jul‘Aqi>ma.” Diriwayatkan dari Ahmad bin Ibra >hi >m dari Yazi>d bin Ha >ru >n dari Mansu>r.

51 ‘Abd ar-Rahim ‘Umran, Islam dan KB, hlm. 130.52 Q. S. an-Nisâ’ (4): 9

Page 11: PARTISIPASI SUAMI MELAKUKAN VASEKTOMIdigilib.uin-suka.ac.id/24092/1/Siti Latifah, Ermi Suhasti... · satu-satunya cara ber-KB bagi pria yang ... operasi atau tanpa pisau untuk memotong

131Al-Ah}wa>l, Vol. 7, No. 2, 2014 M/1436 H

Partisipasi Suami Melakukan Vasektomi

Tujuan umum Sya>ri’ dalam mensyariatkan

hukum-hukum-Nya ialah mewujudkan kemas-lahatan manusia dengan menjamin hal-halpokok (d}aruri) bagi mereka, pemenuhan untukmenghilangkan kesulitan atau menjadikanpemeliharaan terhadap lima unsur pokokmenjadi lebih baik lagi (hajiyyat) dan dapatmelakukan yang terbaik untuk penyempurna-an pemeliharaan lima unsur pokok (tahsiniy-yat).53 Terdapat lima unsur pokok yang harusdipelihara dan diwujudkan, diantaranya:memelihara agama, jiwa, keturunan, akal danharta.54

Partisipasi suami melakukan vasektomidibolehkan selama dalam keadaan d }arurat,karena vasektomi termasuk memelihara jiwadan memelihara keturunan. Diperlukan per-hatian dalam keseimbangan antara meng-usahakan keturunan dengan: (1) Terpelihara-nya kesehatan ibu dan anak, terjaminnya ke-selamatan ibu karena beban jasmani dan rohaniselama mengandung, melahirkan dan me-nyusui dan (2) Terpeliharanya keturunan atausang anak di kemudian hari. Orang tua harusmemperhatikan sang anak dalam kesehatanjasmani dan rohani, tersedianya pendidikandan perawatan yang baik bagi anak.Vasektomidalam kondisi demikian boleh dilakukan,sebagaimana disebutkan dalam kaidah fiqh:

55

“ perubahan hukum bisa terjadi karenaperubahan waktu, tempat, dan keadaan”

Kaidah tersebut dapat dipahami bahwahukum bisa berubah karena adanya perubahanzaman, tempat dan keadaan. Vasektomi yangdimasukkan dalam program KB dimaksudkanuntuk keadaan d}arurat.

Darurat menurut Wahbah az-Zuhailiialah satu kondisi yang menimpa seseorangyang diperkirakan akan mengakibatkanbahaya pada jiwa atau anggota badan atau ke-hormatan atau akal atau juga harta.56 Hukumdarurat tidaklah bebas, tapi tunduk pada batas-an-batasan tertentu. Darurat merupakan jalanalternatif untuk memenuhi keadaan sangatterpaksa. Hal ini dijelaskan Al-Qur’an:

“Sesungguhnya Allah hanya mengharamkanbagimu bangkai, darah, daging babi, danbinatang yang (ketika disembelih) disebut(nama) selain Allah. Tetapi barangsiapa dalamkeadaan terpaksa (memakannya) sedang diatidak menginginkannya dan tidak (pula)melampaui batas, maka tidak ada dosa bagi-nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampunlagi Maha Penyayang.”

Makna firman Allah, “sedang dia tidakmenginginkannya” ialah seseorang memakanhal-hal yang diharamkan tersebut semata-mata karena terpaksa, bukan untuk menikmatiatau merasakan enaknya. Adapun makna “dantidak melampaui batas” ialah tidak memakannyahingga melampaui batas kenyang.58 Samadengan kesertaan suami dalam melakukanvasektomi dalam ber-KB, vasektomi bisa dilaku-kan jika alat kontrasepsi yang ada benar-benartidak cocok atau tidak bisa digunakan istri dansuami, seperti: pil, suntik, IUD, implant, mau-pun kondom. Vasektomi bisa dijadikan alter-natif untuk memenuhi keadaan yang sangatterpaksa.

Pendapat Ali Yafie mengenai alasan-alasan yang diperbolehkan suami melakukanvasektomi dalam ber-KB secara umum, di-

.تغیر األحكام بتغیر األزمان واألمكنة واألحوال

53 Asafari Jaya Bakri, Konsep Maqashid Syari’ah Menurut asy-Syatibi (Jakarta: Raja Grafindo Persada), hlm. 71-72.54 M. Hasbi Ash Shiddieqy, Falsafah Hukum Islam, cet. ke-5 (Jakarta: Bulan Bintang, 1993), hlm. 77.55 Asjmuni A. Rahman, Qa‘idah-Qai‘dah Fiqih (Qawa‘idul Fiqhiyah) (Jakarta: Bulan Bintang), hlm. 107.56 http://pcinu-mesir.tripod.com/ilmiah/jurnal/isjurnal/nuansa/ Jan96/6 .html, akses 18 Juli 2012.57 Al-Baqarah (2) : 173.58 http://pcinu-mesir.tripod.com/ilmiah/jurnal/isjurnal/nuansa/Jan 96/6. html, akses 18 Juli 2012.

میتة وٱلدم ولحم ٱلخنزیر ومآ أھل بھ لغیر ٱللھ كم ٱل إنما حرم علی

57 .فمن ٱضطر غیر باغ وال عاد فال إثم علیھ إن ٱللھ غفور رحیم

Page 12: PARTISIPASI SUAMI MELAKUKAN VASEKTOMIdigilib.uin-suka.ac.id/24092/1/Siti Latifah, Ermi Suhasti... · satu-satunya cara ber-KB bagi pria yang ... operasi atau tanpa pisau untuk memotong

132 Al-Ah}wa>l, Vol. 7, No. 2, 2014 M/1436 H

Siti Latifah dan Ermi Suhasti

antaranya: (1) Pertimbangan medis, antaralain: membebaskan orang tua dari kekhawa-tiran kehamilan dan menyelamatkan hidup ibuyang mempunyai kontradiksi kehamilan; (2)Pertimbangan sosial: mencegah peledakan pen-duduk, mencegah pengaruh dari peledakanpenduduk seperti kelaparan dan membantubagi orang tua yang kesulitan ekonomi; dan (3)Pertimbangan pribadi: menghilangkan ke-khawatiran mempunyai atau melahirkan anak-anak cacat bawaan, mengatasi masalah ketidakmampuan memelihara keluarga besar, danmengatasi masalah kurang efektifnya metodeKeluarga Berencana lainnya.

Secara medis, tidak ada mad }arat ataukeluhan–keluhan berat yang dialami suami se-telah melakukan vasektomi. Hanya saja setelahvasektomi suami masih harus menunggu be-berapa hari, minggu atau bulan sampai selmani menjadi negatif, tidak seperti sterilisasiwanita yang langsung menghasilkan sterilpermanen. Selain itu, masih pula dimung-kinkan adanya komplikasi ringan, seperti pen-darahan dan peradangan bila sterilisasi ataualat proses kurang.59

Vasektomi tidak boleh dilakukan jika suamitidak mempunyai alasan dan tujuan yang jelas.Tidak semua suami boleh melakukan vasektomikarena beberapa persoalan medis seperti:60 adaperadangan kulit disekitar kemaluan, infeksididaerah testis (buah zakar) dan penis, men-derita kencing manis yang tidak terkontrol, ke-lainan mekanisme pembekuan darah, hernia(turun bero), buah zakar membesar karenatumor, hidrokel (penumpukan cairan pada kan-tong zakar), buah zakar tidak turun (kripto-kismus), dan apabila keadaan kejiwaan tidakstabil

Pelaksanaan vasektomi dalam ber-KBlebih memberikan manfaat daripada mad {arat,sehingga dapat menjadi suatu kebutuhan yangdarurat bagi masyarakat. Vasektomi diharap-

kan dapat mencegah kemad}aratan bagi istri yangtidak mungkin hamil lagi serta terhindar daribahaya yang lebih besar nantinya dengan tidaktercukupinya kebutuhan makanan, pendidik-an dan tempat tinggal yang mengancam masadepan anak karena tidak terjamin orangtuanya (hifz } an-nafs) dan (hifz } an-nasl).

Meskipun jumlah memperbanyak anakmerupakan anjuran Nabi, tetapi jumlah ba-nyak yang memenuhi standar Islami-lah yangdiutamakan. al-Qur’an pun berulang-ulangmenyebutkan bahwa Allah sebagai penciptadan penjamin keberlangsungan hidup seluruhmakhluk. Ini bukan berarti bahwa Allah mem-bebaskan seseorang dari tanggung jawab untukkeberlangsungan hidupnya.

Diperbolehkannya vasektomi denganalasan-alasan di atas merupakan upaya untukmewujudkan kemaslahatan, karena usaha pe-meliharaan terhadap maqâsid asy-syari >’ahmerupakan syarat bagi terwujudnya kemas-lahatan dalam kehidupan manusia baik di duniamaupun di akhirat. Apabila pemeliharaan ter-hadap maqâsid asy-syari>’ah gagal diwujudkan,hal ini berarti upaya penerapan hukum akanmengalami kegagalan untuk mencapai tujuan-tujuannya.

Dengan demikian, jelas bahwa semuaperintah dan larangan Allah dalam al-Qur’andan hadis semuanya mempunyai hikmah yangtertentu dan tidak ada yang sia-sia. Semuanyamempunyai hikmah yang mendalam yaknisebagai rahmat bagi umat manusia.

F. PenutupPartisipasi suami dalam melakukan vasek-

tomi masih terbilang rendah. Hal tersebut di-karenakan berbagai faktor yang dialami olehmasyarakat, kondisi sosial ekonomi masya-rakat, sosialisasi KB pria masih kurang, belumdimanfaatkannya peserta KB pria denganmaksimal, dan tokoh agama tertentu belum

59 Wawancara dengan Endang Iriana Pudjiastuti pada tanggal 10 Mei 2012 pukul 08.15- selesai.60 Ibid.

Page 13: PARTISIPASI SUAMI MELAKUKAN VASEKTOMIdigilib.uin-suka.ac.id/24092/1/Siti Latifah, Ermi Suhasti... · satu-satunya cara ber-KB bagi pria yang ... operasi atau tanpa pisau untuk memotong

133Al-Ah}wa>l, Vol. 7, No. 2, 2014 M/1436 H

Partisipasi Suami Melakukan Vasektomi

membolehkan vasektomi. Ada peningkatanpenggunaan KB aktif bagi suami, hanya sajapengguna kondom lebih banyak daripadavasektomi.

Partisipasi suami melakukan vasektomisebagai metode Keluarga Berencana padadasarnya diharamkan kecuali dalam keadaandarurat. Darurat adalah satu kondisi yangmenimpa seseorang yang diperkirakan akanmengakibatkan bahaya pada jiwa, anggotabadan, kehormatan, akal, atau harta dan tidakada alternatif lain. Darurat merupakan jalanalternatif untuk memenuhi keadaan sangatterpaksa. Vasektomi sendiri bisa dilakukan jikaalat kontrasepsi yang ada benar-benar tidakcocok atau tidak bisa digunakan, seperti: pil,suntik, IUD, implant, dan kondom.Vasektomidengan alasan itu dibolehkan karena termasukmemelihara jiwa dan keturunan. Kita perlumemperhatikan keseimbangan antara meng-usahakan keturunan dengan: Pertama, ter-peliharanya kesehatan ibu dan anak, terjamin-nya keselamatan ibu karena beban jasmani danrohani selama mengandung, melahirkan danmenyusui. Kedua, terpeliharanya keturunanatau anak di kemudian hari. Orang tua harusmemperhatikan sang anak dalam kesehatanjasmani dan rohani, tersedianya pendidikandan perawatan yang baik bagi anak.

DAFTAR PUSTAKABakri, Asafari Jaya, Konsep Maqashid Syari’ah

Menurut asy-Syatibi, Jakarta: Raja GrafindoPersada, 1997.

Baso, Zahro Andi dan Yudi raharjo, KesehatanReproduksi: Panduan bagi Perempuan, cet.ke-3, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1997.

BKKBN, Kamus Istilah Kependudukan danKeluarga Berencana, Jakarta: DirektoratTeknologi Informasi dan DokumentasiBKKBN, 2011.

______, Peningkatan Partisipasi Pria dalam KBdan Kesehatan Produksi, Jakarta: BKKBN,2004.

Dahlan, Abdul Aziz (ed.), Ensiklopedi HukumIslam, Jakarta: PT Ichtiar Baru Van Hoeve,1997.

Da >wud, Abi >, Sunan Abi > Da >wud, Beiru >t: Da >r al-Fikr, t.t.Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan

Terjemahnya, Jakarta, 1982.

Farid Anfasa Moeloek (ed.), Bunga Rampaisterilisasi Sukarela, Jakarta: PerkumpulanKontrasepsi Mantap Indonesia, 1982.

Majelis Ulama Indonesia, Himpunan Fatwa MUISejak 1975, Jakarta: Erlangga, 2011.

Maliki >, Imam Abi > Bakr Ibn al-‘Arabi > al-, S>>> }ah}i >h}at-Tirmi¿i, Mesir: as }-S}awi, 1934.

Marzuki, Djohansyah, Analisis dan EvaluasiHukum tentang Pengaturan Bedah Plastik,Jakarta: Badan Pembinaan HukumNasional Departemen Kehakiman, 1995.

Mudjib, Abdul, Kaidah-Kaidah Ilmu Fiqh (Al-Qawa’idul Fiqhiyah), cet. 3, Jakarta: KalamMulia, 1999.

Qazwini, Abî ‘Abdillâh Muhammad Ibn Yazîdal-, Sunan Ibnu Majah, Kairo: ‘Isa al-Bâbîal-Halabî wa Syurakâh, t.t.

Rahman, Asmuni A., Qaidah-qaidah Fiqih(Qawa’idul Fiqhiyyah), cet. ke-1, Jakarta:Bulan Bintang, 1976.

Rosyadi, A. Rahmat dan Soeroso Dasar,Indonesia: Keluarga Berencana Ditinjau dariHukum Islam, Bandung: Pustaka, 1986.

Shiddieqy, Hasbi ash, Falsafah Hukum Islam, cet.ke-5, Jakarta: Bulan Bintang, 1993.

‘Umran, ‘Abd ar-Rahim, Islam dan KB, terj.Muhammad Hasyim, cet. ke-1, Jakarta:Lentera, 1997.

Usman, Suparman, Hukum Islam: Asas-Asasdan Pengantar Studi Hukum Islam dalamTata Hukum Indonesia, cet. ke-2, Jakarta:Gaya Media Pratama, 2010.

Yafie, Ali, Menggagas Fiqih Sosial, cet. ke-2,Bandung: Mizan, 1994.

Page 14: PARTISIPASI SUAMI MELAKUKAN VASEKTOMIdigilib.uin-suka.ac.id/24092/1/Siti Latifah, Ermi Suhasti... · satu-satunya cara ber-KB bagi pria yang ... operasi atau tanpa pisau untuk memotong

134 Al-Ah}wa>l, Vol. 7, No. 2, 2014 M/1436 H

Siti Latifah dan Ermi Suhasti

http://analisis.vivanews. com/news/read/321362-generasi-berencana-harus-jadi-gaya-hidup. Akses, 19 Juni 2012.

h tt p :/ / ha n y abe ri t a . com / pe r e mp u an -indonesia-rata-rata-punya-2-sampai-3anak/4840/, akses 19 Juni 2012.

http://www.mediaindonesia.com/read/2011/11/11/Provinsi-NTT-Diminta-Jalankan-

http://astagina-br-ginting.blogspot.com/,akses 22 April 2012.

http://allaboutmens.wordpress.com/tag/tentang-vasektomi/, akses, 22 April 2012

ht tp : //az ama mru llah .blogd et ik .co m/keuntungan-dan-kerugian-melakukan-vasektomi/, akses 22 April 2012.

http://pcinumesir.tripod.com/ilmiah/jurnal/isjurnal/nuansa/Jan96/6.html, akses, 18Juli 2012.