partisipasi pemustaka dalam seleksi bahan pustaka...

106
PARTISIPASI PEMUSTAKA DALAM SELEKSI BAHAN PUSTAKA PADA PERPUSTAKAAN DPR RI Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP) Oleh Satria Adhi Wicaksono NIM: 1110025000015 PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436 H/2015 M

Upload: vuduong

Post on 31-Aug-2018

219 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PARTISIPASI PEMUSTAKA DALAM SELEKSI BAHAN PUSTAKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30356/3/SATRIA... · pengadaan bahan pustaka dengan cara memberikan kuesioner

PARTISIPASI PEMUSTAKA DALAM SELEKSI BAHAN

PUSTAKA PADA PERPUSTAKAAN DPR RI

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)

Oleh

Satria Adhi Wicaksono

NIM: 1110025000015

PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1436 H/2015 M

Page 2: PARTISIPASI PEMUSTAKA DALAM SELEKSI BAHAN PUSTAKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30356/3/SATRIA... · pengadaan bahan pustaka dengan cara memberikan kuesioner

i

PARTISIPASI PEMUSAKA DALAM SELEKSI BAHAN PUSTAKA PADA

PERPUSTAKAAN DPR RI

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Adab dan Humaniora

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)

Oleh:

Satria Adhi Wicaksono

1110025000015

JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1436 H/2015 M

Page 3: PARTISIPASI PEMUSTAKA DALAM SELEKSI BAHAN PUSTAKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30356/3/SATRIA... · pengadaan bahan pustaka dengan cara memberikan kuesioner

ii

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Satria Adhi Wicaksono

NIM : 1110025000015

Jurusan : Ilmu Perpustakaan

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Partisipasi

Pemustaka Dalam Seleksi Bahan Pustaka Pada Perpustakaan DPR RI” benar

merupakan karya sendiri dan tidak melakukan tindakan plagiat dalam penyusunan

skripsi ini telah saya cantumkan sumber pengutipannya dalam daftar pustaka.

Saya bersedia untuk melakukan proses yang semestinya sesuai dengan

undang-undang jika ternyata skripsi ini secara prinsip merupakan plagiat atau

jiplakan dari karya orang lain.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan segala akibat yang timbul

dikemudian hari menjadi tanggung jawab saya.

Page 4: PARTISIPASI PEMUSTAKA DALAM SELEKSI BAHAN PUSTAKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30356/3/SATRIA... · pengadaan bahan pustaka dengan cara memberikan kuesioner

iii

Page 5: PARTISIPASI PEMUSTAKA DALAM SELEKSI BAHAN PUSTAKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30356/3/SATRIA... · pengadaan bahan pustaka dengan cara memberikan kuesioner

iv

ABSTRAK

Satria Adhi Wicaksono (1110025000015). Partisipasi Pemustaka Dalam Seleksi

Bahan Pustaka Pada Perpustakaan DPR RI dibawah bimbingan Alfida,

MLIS. Program studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Adab dan

Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2015.

Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui upaya pustakawan dalam melakukan

pengembangan koleksi, untuk mengetahui partisipasi pemustaka dalam seleksi

bahan pustaka pada, untuk mengetahui efek yang terjadi pasca pengembangan

koleksi yang mengikutsertakan pemustaka pada Perpustakaan DPR RI. Jenis

penelitian yang digunakan adalah analitis deskriptif, dengan menggunakan

pendekatan kualitatif. Teknik yang digunakan untuk pengumpulan data adalah

wawancara, observasi, dan dokumentasi, sedangkan teknik analisis data adalah

melalui proses studi literatur, data hasil wawancara dibuatkan transkip, analisis

data, reduksi data, penyederhanaan data agar mudah dibaca dan pembuatan

laporan penelitian.

Hasil penelitian menunjukan bahwa Perpustakaan DPR RI melakukan

pengembangan koleksi yaitu dengan menyertakan pemustaka sebagai acuan dalam

pengadaan bahan pustaka dengan cara memberikan kuesioner kebutuhan kepada

pemustaka, kliping, pembelian, serta deposit hasil karya yang dihasilkan oleh

DPR. Partisipasi pemustaka adalah dengan mengisi kuesioner kebutuhan serta

memberikan saran terkait kebutuhan yang diperlukan. Efek yang terjadi pasca

pengembangan koleksi bersama pemustaka yaitu koleksi yang tersedia pada

Perpustakaan DPR RI lebih terpakai dan relevan. Kesimpulan yang diperoleh dari

penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Upaya yang dilakukan oleh pustakawan

dalam kegiatan pengembangan koleksi Perpustakaan DPR RI ialah dengan

mengikutsertakan pemustaka dalam seleksi bahan pustaka sebagai acuan utama

pustakawan dalam melakukan pembelian buku. Selain itu pustakawan juga

melihat visi misi dari tiap-tiap anggota komisi agar tercapainya tujuan pengadaan

koleksi tersebut, (2) Pemustaka memiliki peran penting dalam menentukan

koleksi yang ingin diadakan oleh pihak Perpustakaan DPR RI, (3) Efek yang

terjadi pasca pengembangan koleksi bersama dengan pemustaka ialah koleksi

yang tersedia pada Perpustakaan DPR RI menjadi lebih lengkap, terpakai, dan

juga relevan dengan kebutuhan pemustaka.

Kata kunci: Peran pemustaka, pengembangan koleksi perpustakaan,

perpustakaan khusus

Page 6: PARTISIPASI PEMUSTAKA DALAM SELEKSI BAHAN PUSTAKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30356/3/SATRIA... · pengadaan bahan pustaka dengan cara memberikan kuesioner

v

ABSTRACT

Satria Adhi Wicaksono (1110025000015). Library User Participation for

Selection Library Collection in DPR RI Libraries under guidance of Alfida,

MLIS. The study program of Library and Information Science Faculty of

Adab and Humanities UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2015.

The purpose of this study was to know the effort of librarians doing developing

library collections in DPR RI Libraries, to know library users participation for

selection library collections in DPR RI Libraries, to know the effect after

developing library collections with library users. Using a qualitative approach.

The technique used for data collection were interviews, observation, and

documentation, while the collection of analysis techniques is through the study of

literature, interview data created transcript, mature data analysis, reduction,

simplification of data that is easy to read and of a research report.

Research report show that DPR RI Libraries doing developing library collection is

giving questionnaire needed, scrapbook, buy new books, and deposit works

produced by DPR. User participation is give a suggest and fill the questionnaire

needed. Effect that occur developing library collection with library users is the

collection in DPR RI is relevant and useable. The conclusion from this research is:

(1) Librarian effort in developing library collection is engage library users to

developing library collection in the selection library collection for reference to

librarians buy new books. And also see the vision and mission each commisioner

to reach the purpose the developing library collections. (2) Library user have a

role to choose the collections for added by DPR RI Libraries. (3) The effect after

developing library collections with library user is collection in DPR RI Libraries

is available, usefull, relevant, and also complete for library users.

Keyword: Library users participation, selection library collections, specific

library

Page 7: PARTISIPASI PEMUSTAKA DALAM SELEKSI BAHAN PUSTAKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30356/3/SATRIA... · pengadaan bahan pustaka dengan cara memberikan kuesioner

vi

KATA PENGANTAR

Skripsi ini adalah buah dari ketulusan dan keikhlasan berbagai pihak oleh

karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Oman Fathurahman. Selaku Dekan Fakultas Adab dan

Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2. Bapak Pungki Purnomo, MLIS selaku Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3. Ibu Alfida, MLIS selaku pembimbing skripsi yang telah meluangkan

waktu di tengah kesibukannya berikut rasa sabar karena bimbingannya

serta tak bosan-bosannya untuk menyemangati penulis.

4. Seluruh bapak dan ibu dosen jurusan ilmu perpustakaan yang telah

memberikan banyak ilmu yang berharga.

5. Kepada seluruh pihak Perpustakaan DPR RI yang telah memberikan ijin

kepada penulis yang telah mengijinkan untuk melakukan penelitian dan

wawancara yang berhubungan dengan skripsi penulis.

6. Kedua orang tua serta keluarga besar yang senantiasa memberikan

motivasi serta do’a sehingga terselesaikan karya yang sederhana ini.

7. Kepada Ria Herdiana selaku wanita yang selalu mendorong untuk selalu

lebih baik dalam kedepannya, wanita yang selalu setia membantu dan

mendukung penulis dalam penyusunan skripsi ini.

8. Alvi Auzan selaku sahabat yang selalu mendukung dan mendoakan

penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

Page 8: PARTISIPASI PEMUSTAKA DALAM SELEKSI BAHAN PUSTAKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30356/3/SATRIA... · pengadaan bahan pustaka dengan cara memberikan kuesioner

vii

9. Teman–teman IPI A 2010 yang tidak bisa disebutkan yang telah

membantu saya dalam mencari bahan serta literatur untuk menjadi acuan

penelitian.

10. Ibu Nurul Hayati selaku Pembimbing Akademik UIN Syarif Hidayatullah.

Demikianlah, setelah sekian lama, pada akhirnya skripsi ini dapat dihadirkan

kehadapan pembaca. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih

jauh dari kata sempurna dan masih ada kekurangan, hal ini karena ada

keterbatasan diri dari penulis sendiri. Semoga karya kecil ini dapat berguna bagi

sekalian pihak, amin.

Ciputat, 22 April 2015

Penulis

Satria Adhi Wicaksono

Page 9: PARTISIPASI PEMUSTAKA DALAM SELEKSI BAHAN PUSTAKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30356/3/SATRIA... · pengadaan bahan pustaka dengan cara memberikan kuesioner

viii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................... i

SURAT PERNYATAAN ...................................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ...................................................... iii

ABSTRAK ............................................................................................................ iv

ABSTRACT ........................................................................................................... v

KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi

DAFTAR ISI ....................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ................................................................................................. xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1

B. Batasan dan Rumusan Masalah ................................................. 6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................. 7

D. Definisi Istilah ............................................................................ 8

E. Sistematika Penulisan ................................................................ 8

BAB II TINJAUAN LITERATUR

A. Perpustakaan Khusus

1. Definisi Perpustakaan Khusus ............................................ 11

2. Ciri–Ciri Perpustakaan Khusus ........................................... 12

3. Tujuan dan Fungsi Perpustakaan Khusus ........................... 13

4. Layanan Perpustakaan Khusus ............................................ 14

1) Layanan Ruang Baca ...................................................... 14

2) Layanan Sirkulasi ........................................................... 15

Page 10: PARTISIPASI PEMUSTAKA DALAM SELEKSI BAHAN PUSTAKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30356/3/SATRIA... · pengadaan bahan pustaka dengan cara memberikan kuesioner

ix

3) Layanan Kesiagaan Informasi ........................................ 15

4) Layanan Referensi .......................................................... 15

5) Layanan Penelusuran Literatur ....................................... 16

6) Layanan Bimbingan Pengguna ....................................... 16

5. Sumber Daya Manusia Perpustakaan Khusus ................ 16

B. Pemustaka ................................................................................ 19

C. Koleksi ..................................................................................... 21

1. Jenis–Jenis Koleksi ............................................................. 22

1) Karya Cetak .................................................................... 22

2) Karya non Cetak ............................................................. 23

3) Bentuk Mikro ................................................................. 23

4) Karya dalam Bentuk Elektronik ..................................... 23

2. Koleksi Perpustakaan Khusus .................................................. 23

D. Pengembangan Koleksi ............................................................ 24

a. Seleksi Bahan Pustaka ............................................................. 24

b. Pengadaan ................................................................................ 28

c. Penyiangan ............................................................................... 31

d. Evaluasi .................................................................................... 34

E. Penelitian Relevan ................................................................... 37

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian .............................................. 39

B. Sumber Data ............................................................................ 40

C. Pemilihan Informan ................................................................. 40

D. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 41

E. Teknik Analisis Data ............................................................... 42

F. Tahapan Pelaksanaan Penelitian .............................................. 44

G. Jadwal Penelitian ..................................................................... 45

Page 11: PARTISIPASI PEMUSTAKA DALAM SELEKSI BAHAN PUSTAKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30356/3/SATRIA... · pengadaan bahan pustaka dengan cara memberikan kuesioner

x

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Profil dan Objek Penelitian

1. Sejarah Singkat Perpustakaan DPR RI ............................... 46

2. Visi dan Misi Perpustakaan DPR RI ................................... 48

3. Struktur Organisasi Perpustakaan DPR RI ......................... 49

4. Sumber Daya Manusia Perpustakaan DPR RI .................... 50

5. Pemustaka Perpustakaan DPR RI ....................................... 51

6. Sistem dan Jenis Layanan Perpustakaan DPR RI ............... 52

7. Koleksi Perpustakaan DPR RI ............................................ 53

8. Sarana Simpan dan Temu Kembali .................................... 55

9. Gedung atau Ruangan Perpustakaan DPR RI ..................... 56

10. Peraturan Peminjaman Perpustakaan DPR RI ................. 57

11. Sarana dan Prasarana Perpustakaan DPR RI ................... 58

B. Hasil Penelitian ........................................................................ 59

C. Pembahasan ............................................................................. 67

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .............................................................................. 73

B. Saran ........................................................................................ 73

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 75

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 12: PARTISIPASI PEMUSTAKA DALAM SELEKSI BAHAN PUSTAKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30356/3/SATRIA... · pengadaan bahan pustaka dengan cara memberikan kuesioner

xi

DAFTAR TABEL

1.1 Jadwal Penelitian ........................................................................................ 45

1.2 Bagan Struktur Organisasi Perpustakaan .................................................... 50

1.3 Sumber Daya Manusia Perpustakaan DPR RI ............................................ 50

1.4 Jumlah Koleksi Bahan Pustaka ................................................................... 54

Page 13: PARTISIPASI PEMUSTAKA DALAM SELEKSI BAHAN PUSTAKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30356/3/SATRIA... · pengadaan bahan pustaka dengan cara memberikan kuesioner

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan dunia perpustakaan yang semakin pesat saat sekarang

ini menuntut pustakawan memiliki kemampuan lebih, tidak hanya dalam

bidang perpustakaan tetapi juga dalam ilmu teknologi dan informasi.

Berbagai macam cara dilakukan oleh kepala perpustakaan agar

perpustakaannya diminati oleh para pemustaka, diantaranya dengan

melengkapi koleksi yang tersedia sesuai dengan kebutuhan para

pemustaka.

Kepala perpustakaan memerlukan tenaga para pustakawan untuk

membantu memberikan masukan–masukan yang diperlukan oleh Kepala

perpustakaan agar perpustakaan tersebut diminati oleh para pemustaka.

Perpustakaan merupakan salah satu pusat informasi, artinya

perpustakaan menyediakan informasi yang diperlukan pengguna

perpustakaan. Pemberian informasi ini dilakukan baik atas permintaan

maupun tidak diminta. Dalam hal terakhir ini dilakukan bila perpustakaan

menganggap bahwa informasi yang tersedia sesuai dengan minat dan

keperluan pengguna.1

Informasi di perpustakaan tersebut tentunya sudah diseleksi,

dihimpun, diolah, dipersiapkan dan dikemas dengan baik, sehingga

“semua” informasi yang ada di perpustakaan benar-benar telah dikaji dan

dianalisis dan dipertimbangkan kegunaannya. Selanjutnya dengan

1 Sulistyo-Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan (Jakarta: Gramedia, 1991), hal.6

Page 14: PARTISIPASI PEMUSTAKA DALAM SELEKSI BAHAN PUSTAKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30356/3/SATRIA... · pengadaan bahan pustaka dengan cara memberikan kuesioner

2

pengaturan yang demikian rupa akan memudahkan penggunanya, baik

dalam mengakses maupun menggunakannya. Perpustakaan yang baik

adalah yang dapat menyediakan dan memenuhi permintaan informasi

secara cepat dan tepat.2

Perpustakaan khusus sebagai salah satu jenis perpustakaan di

Indonesia, saat ini jumlahnya cukup banyak dan beragam baik ditinjau dari

status perpustakaan, misi perpustakaan dan tingkat kewenangan dan

tanggungjawabnya. Perpustakaan khusus, memberikan pelayanan kepada

sekelompok khusus, dalam bidang yang khusus pula. Kelompok khusus ini

antara lain perpustakaan departemen dan perpustakaan perusahaan, yang

dilayani adalah mereka yang bekerja pada departemen dan perusahaan

tersebut3.

Perpustakaan khusus berfungsi sebagai sarana penelitian untuk staf

karyawan dalam memacu tercapainya tujuan, lembaga induk. Tugas ini

dengan sendirinya memperkuat perpustakaan untuk terus meningkatkan

kemampuan dalam mengelola informasi yang sifatnya khusus, yakni

memenuhi kebutuhan pemakai perpustakaan yang bersangkutan berada di

lembaga.

Perpustakaan khusus sering disebut perpustakaan kedinasaan, karena

adanya pada lembaga-lembaga pemerintahan dan lembaga swasta.

Perpustakaan tersebut diadakan sebagai sumber informasi dan ilmu

pengetahuan yang berkaitan, baik langsung maupun tidak, dengan instansi

2 Sutarno NS, Tanggung Jawab Perpustakaan dalam Mengembangkan Masyarakat

Informasi (Jakarta: Panta Rei, 2005), hal. 135. 3 Karmidi Martoatmojo. Pelayanan Bahan Pustaka. (Jakarta: Universitas Terbuka, 1999).

h. 2-3

Page 15: PARTISIPASI PEMUSTAKA DALAM SELEKSI BAHAN PUSTAKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30356/3/SATRIA... · pengadaan bahan pustaka dengan cara memberikan kuesioner

3

induknya. Dengan adanya perpustakaan tersebut maka kebutuhan

informasi dan bahan rujukan dapat dengan mudah diperoleh4. Koleksi

perpustakaan khusus ialah koleksi yang sesuai dengan badan induknya

atau instansi yang bersangkutan.

Pustakawan harus memiliki kompetensi personal yang diantara lain adalah

mempunyai komitmen tinggi pada pelayanan prima dan mencari tantangan dan

melihat peluang baru baik dalam maupun luar organisasi5. Pustakawan yang

bekerja di lingkungan manapun, terutama di lingkungan masyarakat yang sangat

aktif mencari berbagai informasi yang dibutuhkan seperti di perpustakaan khusus,

akan mempunyai komitmen yang tinggi untuk selalu dapat memenuhi kebutuhan

informasi. Sehingga koleksi yang telah dikembangkan dapat dimanfaatkan secara

maksimal.

Lingkungan informasi yang sangat menuntut adanya

perkembangan penyajian informasi akan selalu berusaha untuk

meningkatkan, memperluas dan mengembangkan khazanah dan cakrawala

pemakainya. Hal ini bertujuan agar pemakainya mendapatkan inspirasi-

inspirasi dalam mendorong, memperlancar dan bermanfaat bagi

kepentingan organisasi induknya.

Informasi tentunya akan sangat berguna bagi seseorang apabila

memberi nilai pengetahuan baru bagi pemakainya. Dengan banyaknya

informasi yang muncul di dunia ilmu pengetahuan dan teknologi semakin

sulit orang untuk memperoleh informasi yang tepat baginya bahkan yang

dapat langsung dimanfaatkan.

4 Sutarno NS. Perpustakaan dan Masyarakat. (Jakarta: Sagung Seto, 2006). h. 50

5 Rosa Widyawan. Peran Perpustakaan Khusus. h. 3. Makalah Pada Mata Kuliah

Manajemen Perpustakaan Khusus Jurusan Ilmu Perpustakaan

Page 16: PARTISIPASI PEMUSTAKA DALAM SELEKSI BAHAN PUSTAKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30356/3/SATRIA... · pengadaan bahan pustaka dengan cara memberikan kuesioner

4

Perpustakaan khusus memiliki peran sebagai penunjang

penyelesaian program lembaga yang bersangkutan, yang tujuannya hanya

diperuntukkan bagi para pegawai lembaga tersebut. Istilah perpustakaan

khusus biasanya ditujukan bagi perpustakaan yang berada di bawah

naungan suatu organisasi atau lembaga tertentu baik departemen, lembaga

Negara, lembaga penelitian, organisasi massa, militer, industri ataupun

perusahaan swasta.6 Bagi lembaga atau organisasi induk, pembentukkan

perpustakaan adalah sebagai tempat untuk memperoleh dan memanfaatkan

informasi atau data mutakhir yang bersifat khusus untuk kemajuan

organisasi maupun lembaga induknya.

Beberapa kasus yang sering terjadi pada perpustakaan di dalam

negeri diantaranya buku yang tersedia di perpustakaan tidak tepat atau

tidak sesuai dengan kebutuhan para pemustaka, dari sekian banyak buku

yang terdapat di perpustakaan buku yang sesuai dengan kebutuhan

pemustaka jumlahnya lebih sedikit dibanding dengan jumlah buku yang

terdapat di rak.

Berdasarkan kasus diatas, pustakawan merupakan profesi yang

memiliki tanggung jawab dan peran yang besar untuk kemajuan

perpustakaan. Hal tersebut didasarkan bahwa pustakawan memiliki

pengetahuan di bidang perpustakaan dan kepustakawanan serta

pengetahuan terhadap kebutuhan informasi yang dibutuhkan oleh

pemustaka atau masyarakat penggunanya.

6 Sulistyo-Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan, hal. 49.

Page 17: PARTISIPASI PEMUSTAKA DALAM SELEKSI BAHAN PUSTAKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30356/3/SATRIA... · pengadaan bahan pustaka dengan cara memberikan kuesioner

5

Kompetensi yang dimiliki pustakawan di bidang perpustakaan dan

kepustakawanan akan meningkatkan kinerja pustakawan dalam mengelola

perpustakaan yang akan berdampak pada kualitas perpustakaan dimana

pustakawan tersebut bekerja. Kinerja pustakawan yang dapat langsung

terlihat diantaranya menjadikan koleksi yang tersedia di perpustakaan

sesuai dengan kebutuhan pemustaka sehingga pemustaka akan senang

datang ke perpustakaan untuk memanfaatkan koleksi perpustakaan yang

tersedia.

Pada awal survey, penulis bertanya kepada beberapa pengunjung di

Perpustakaan DPR RI mengenai koleksi yang tersedia pada perpustakaan

DPR RI. Dari hasil survey tersebut, penulis menemukan tidak sedikit

pengunjung yang merasa kurang puas terhadap koleksi yang tersedia pada

Perpustakaan DPR RI, karena tidak sedikit juga buku yang di butuhkan

pemustaka tidak tersedia.

Dengan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul : “PARTISIPASI PEMUSTAKA DALAM

SELEKSI BAHAN PUSTAKA PADA PERPUSTAKAAN DPR RI”

Page 18: PARTISIPASI PEMUSTAKA DALAM SELEKSI BAHAN PUSTAKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30356/3/SATRIA... · pengadaan bahan pustaka dengan cara memberikan kuesioner

6

B. Batasan dan Rumusan Masalah

1. Batasan Masalah

Berdasarkan serangkaian penjelasan pada latar belakang

masalah di atas, penulis dalam skripsi ini akan membatasi ruang

penelitian sebagai berikut

1) Upaya pustakawan dalam melakukan pengembangan koleksi

pada Perpustakaan DPR RI

2) Partisipasi pemustaka dalam seleksi bahan pustaka pada

Perpustakaan DPR RI

3) Efek yang terjadi pada Perpustakaan DPR RI pasca

pengembangan koleksi dengan mengikutsertakan pemustaka

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas untuk mengetahui mengenai

bagaimana koleksi yang tersedia apakah sudah dapat memenuhi

kebutuhan pemustaka, maka yang menjadi rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah:

1) Bagaimana upaya pustakawan dalam melakukan pengembangan

koleksi pada Perpustakaan DPR RI?

2) Bagaimana partisipasi pemustaka dalam seleksi bahan pustaka

Perpustakaan DPR RI?

3) Bagaimana efek yang terlihat pada Perpustakaan DPR RI pasca

pengembangan koleksi dengan mengikutsertakan pemustaka?

Page 19: PARTISIPASI PEMUSTAKA DALAM SELEKSI BAHAN PUSTAKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30356/3/SATRIA... · pengadaan bahan pustaka dengan cara memberikan kuesioner

7

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

1) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana

upaya pustakawan dalam melakukan pengembangan koleksi

pada Perpustakaan DPR RI.

2) Untuk mengetahui bagaimana partisipasi pemustaka dalam

seleksi bahan pustaka pada Perpustakaan DPR RI.

3) Untuk mengetahui efek yang terjadi pada Perpustakaan DPR RI

pasca pengembangan koleksi dengan mengikutsertakan

pemustaka.

2. Manfaat Penelitian

1) Manfaat Akademis:

a. Penelitian ini diharapkan dapat menambah khazanah ilmu

pengetahuan bidang perpustakaan khususnya dalam hal

partisipasi pemustaka terhadap seleksi bahan pustaka.

b. Penelitian ini dapat menjadi rujukan untuk penelitian

selanjutnya yang memiliki kemiripan topik yang sama.

2) Manfaat Praktis:

a. Penelitian ini dapat dijadikan masukan untuk para

pustakawan dan kepala perpustakaan terkait dengan

partisipasi pemustaka terhadap seleksi bahan pustaka.

b. Penelitian ini diharapkan dapat membuat pemustaka mampu

ikut berperan dalam upaya pengembangan koleksi.

Page 20: PARTISIPASI PEMUSTAKA DALAM SELEKSI BAHAN PUSTAKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30356/3/SATRIA... · pengadaan bahan pustaka dengan cara memberikan kuesioner

8

D. Definisi Isilah

Partisipasi Pemustaka merupakan bagian dari sebuah interaksi antara

pengguna perpustakaan dengan perpustakaan itu sendiri, maksud dari

partisipasi pemustaka ini adalah pemustaka yang memiliki andil dalam

perpustakaan tersebut seperti misalkan dalam melakukan pengisian

kuisioner dalam rangka pengembangan koleksi pada suatu perpustakaan.

Pengembangan Koleksi adalah kegiatan dimana sebuah perpustakaan

melakukan penambahan jumlah koleksi yang berada di perpustakaan untuk

memenuhi kebutuhan informasi pemustaka dengan melakukan beberapa

seleksi berdasarkan kebutuhan pemustaka.

Perpustakaan DPR RI adalah perpustakaan khusus yang dinaungi oleh

institusi induk yaitu Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR

RI) yang mana sumber dana di tanggung oleh institusi induk itu sendiri

dan perpustakaan bersifat khusus dalam arti koleksi yang tersedia di dalam

perpustakaan ini hanya sesuai dengan lembaga induknya.

E. Sistematika Penulisan

Penulisan skripsi dibuat supaya lebih dipahami, terarah, berurutan

dan memudahkan pembaca dalam mengikuti pembahasannya, maka

penulis menggunakan sistematika sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Dimulai dengan pendahuluan yang memuat argumentasi

seputar penelitian dan latar belakang dilakukannya

Page 21: PARTISIPASI PEMUSTAKA DALAM SELEKSI BAHAN PUSTAKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30356/3/SATRIA... · pengadaan bahan pustaka dengan cara memberikan kuesioner

9

penelitian yang dilanjutkan dengan perumusan dan batasan

masalah dalam penelitian, kemudian dijelaskan pula tentang

tujuan penelitian, definisi istilah, dan terakhir sistematika

penulisan.

BAB II TINJAUAN LITERATUR

Pada Bab ini penulis membahas tentang pengertian

perpustakaan khusus, ciri-ciri perpustakaan khusus, tujuan

dan fungsi perpustakaan khusus, koleksi dan layanan

perpustakaan khusus, sdm perpustakaan khusus, jenis–jenis

koleksi, pengertian pustakawan, dan pengertian pemustaka,

dan pengembangan koleksi.

BAB III METODE PENELITIAN

Pada Bab ini penulis membahas tentang metode penelitian

yang penulis gunakan yaitu jenis dan pendekatan penelitian,

sumber data, pemilihan informan, teknik pengumpulan data,

teknik analisis data, dan jadwal penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada Bab ini penulis membahas sejarah singkat

Perpustakaan DPR RI, visi dan misi Perpustakaan DPR RI,

tugas pokok Perpustakaan DPR RI, struktur organisasi

Perpustakaan DPR RI, SDM di Perpustakaan DPR RI,

Page 22: PARTISIPASI PEMUSTAKA DALAM SELEKSI BAHAN PUSTAKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30356/3/SATRIA... · pengadaan bahan pustaka dengan cara memberikan kuesioner

10

koleksi Perpustakaan DPR RI, sistem & jenis layanan

Perpustakaan DPR RI, fasilitas Perpustakaan DPR RI, serta

jam layanan dan alamat Perpustakaan DPR RI, hasil

penelitian tentang peran pemustaka dalam pengembangan

koleksi pada perpustakaan DPR–RI, serta upaya–upaya

yang dilakukan oleh pustakawan dalam melakukan

pengembangan koleksi, dan efek yang terjadi pasca

pengembangan koleksi yang mengikutsertakan pemustaka

melalui wawancara yang dilakukan oleh penulis.

BAB V PENUTUP

Bab ini memberikan kesimpulan dari penyajian hasil

penelitian dan saran – saran yang dikemukakan oleh penulis

dari penelitian yang merupakan masukan dan sumbangan

pemikiran penulis.

Page 23: PARTISIPASI PEMUSTAKA DALAM SELEKSI BAHAN PUSTAKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30356/3/SATRIA... · pengadaan bahan pustaka dengan cara memberikan kuesioner

11

BAB II

TINJAUAN LITERATUR

A. Perpustakaan Khusus

1. Definisi Perpustakaan Khusus

Perpustakaan khusus adalah perpustakaan yang memiliki kekhususan

tertentu, misalnya dilihat dari tugas dan fungsinya, koleksi serta

penggunanya.7 Menurut Sutarno NS perpustakaan khusus adalah

perpustakaan yang berada pada suatu instansi atau lembaga tertentu, baik

lembaga pemerintah maupun lembaga swasta yang sekaligus lembaga

tersebut sebagai pengelola dan penanggung jawabnya. Istilah khusus yaitu

bertugas melayani lembaga dan mereka yang bekerja pada instansi yang

bersangkutan. Kekhususan perpustakaan terletak pada pengelolaan, koleksi

dan pengguna yang cukup terbatas.8

Pengertian lainnya, perpustakaan khusus adalah perpustakaan yang

dibentuk oleh suatu badan usaha atau instansi, sehingga koleksi pustaka

dan sistem pelayanannya berkaitan erat dengan tugas dan fungsi organisasi

induknya, serta dituntut memberikan jasa aktif dan selalu bekerja sama

dengan perpustakaan lain melalui jaringan informasi.9

7 Hernandono, Perpustakaan dan Kepustakawanan (Jakarta: Universitas Terbuka, 1999), hal.

1.18. 8 Sutarno NS, Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Sagung Seto,

2006), hal. 38-39. 9 Saefudin dan Setiawan, “Pembinaan Perpustakaan Khusus Instansi Pertanian: Observasi

Terhadap Perpustakaan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Barat,” Jurnal Perpustakaan

Pertanian, Vol. 16, No. 2 (Juli 2007): hal. 58.

Page 24: PARTISIPASI PEMUSTAKA DALAM SELEKSI BAHAN PUSTAKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30356/3/SATRIA... · pengadaan bahan pustaka dengan cara memberikan kuesioner

12

Sehingga perpustakaan khusus merupakan salah satu penyebar

informasi di lingkungan instansi atau organisasi yang menaunginya dan

memiliki fungsi penting bagi para penggunanya untuk mendapatkan

informasi yang relevan sesuai dengan instansi atau organisasi yang

bersangkutan. Oleh karena itu perpustakaan khusus harus benar-benar

melaksanakan fungsinya tersebut demi tercapainya kesesuaian antara

tujuan instansi atau organisasi dengan fungsi perpustakaan.

2. Ciri-ciri Perpustakaan Khusus

Perpustakaan khusus mempunyai beberapa ciri yang membedakannya

dengan jenis perpustakaan-perpustakaan lainnya diantaranya dalam hal

cakupan subjek koleksi, jenis koleksi, ruang lingkup pelayanan dan

pengguna potensialnya. Ciri-ciri tersebut antara lain, yaitu memiliki

koleksi yang terbatas pada satu atau beberapa disiplin ilmu. Kedua,

keanggotaan terbatas pada sejumlah anggota yang ditentukan oleh

perpustakaan. Ketiga, peran utama melakukan penelitian kepustakaan

untuk anggota. Keempat, tekanan koleksi bukan pada buku, melainkan

pada majalah, jurnal, laporan penelitian, abstrak, indeks, dan lain-lain.

Ciri-ciri tersebut juga dikemukakan Karmidi Martoatmodjo dalam

bukunya Manajemen Perpustakaan Khusus adalah sebagai berikut :

1) Memiliki buku yang terbatas pada satu atau beberapa disiplin ilmu

saja.

Page 25: PARTISIPASI PEMUSTAKA DALAM SELEKSI BAHAN PUSTAKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30356/3/SATRIA... · pengadaan bahan pustaka dengan cara memberikan kuesioner

13

2) Keanggotaan perpustakaan terbatas pada sejumlah anggota yang

ditentukan oleh kebijakan perpustakaan atau kebijakan badan induk

tempat perpustakaan tersebut bernaung.

3) Peran utama pustakawan ialah melakukan penelitian kepustakaan

untuk anggota.

4) Tekanan koleksi pada buku (dalam arti sempit) melainkan majalah,

pamflet, paten, laporan penelitian, abstrak atau indeks karena literatur

dari jenis tersebut umumnya mengandung informasi yang lebih

mutakhir dibandingkan dengan buku.

5) Jasa yang diberikan lebih mengarah kepada minat anggota

perorangan. Karena itu perpustakaan khusus menyediakan jasa yang

sangat berorientasi ke penggunanya dibandingkan jenis perpustakaan

lain. Jasa yang diselenggarakan misalnya penyebaran informasi

terpilih atau pengiriman fotokopi artikel sesuai dengan minat

pengguna.10

3. Tujuan dan Fungsi Perpustakaan Khusus

Tujuan perpustakaan khusus di dalam Standar Nasional Indonesia

(SNI) 7496:2009 adalah untuk memenuhi kebutuhan materi perpustakaan

atau informasi di lingkungannya dalam rangka mendukung pencapaian

misi instansi induknya.11

Pemenuhan kebutuhan informasi tidak hanya

dengan cara menyediakan dokumen yang diperlukan tetapi juga secara

10

Karmidi Martoatmodjo, Manajemen Perpustakaan Khusus (Jakarta: Universitas Terbuka,

1997), hal. 1.4. 11

Standar Nasional Indonesia (SNI), Perpustakaan Khusus Instansi Pemerintah (Jakarta:

SNI 7496:2009, 2009), hal. 2.

Page 26: PARTISIPASI PEMUSTAKA DALAM SELEKSI BAHAN PUSTAKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30356/3/SATRIA... · pengadaan bahan pustaka dengan cara memberikan kuesioner

14

proaktif memberikan segala informasi yang terkait dengan bidang lembaga

induk.

Fungsi perpustakaan khusus adalah suatu tempat penelitian dan

pengembangan, pusat kajian serta penunjang pendidikan dan pelatihan

sumber daya manusia/pegawai, maka fungsi dari perpustakaan khusus

lebih ditekankan pada fungsi informatif dan penelitian artinya

perpustakaan menyediakan sarana literatur yang menunjang program

kegiatan lembaga induknya. Koleksinya sangat khusus sesuai dengan

kebutuhan lembaga induk yang bersangkutan.12

4. Layanan Perpustakaan Khusus

Layanan perpustakaan merupakan salah satu kegiatan utama di setiap

perpustakaan. Bagian layanan berhubungan secara langsung dengan

pengguna dan sekaligus merupakan barometer keberhasilan

penyelenggaraan perpustakaan. Baik buruknya citra perpustakaan

ditentukan pada bagian layanan ini, sehingga seluruh kegiatan

perpustakaan akan diarahkan dan terfokus kepada bagaimana memberikan

layanan yang baik sebagaimana dikehendaki oleh masyarakat pengguna.

Layanan yang diberikan perpustakaan khusus di dalam Standar

Nasional Indonesia (SNI) 7496:2009 meliputi:

1) Layanan ruang baca

Layanan ruang baca adalah layanan yang diberikan oleh

perpustakaan berupa tempat untuk melakukan kegiatan membaca di

12

Martoatmodjo, Manajemen Perpustakaan Khusus, hal. 1.4-1.5.

Page 27: PARTISIPASI PEMUSTAKA DALAM SELEKSI BAHAN PUSTAKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30356/3/SATRIA... · pengadaan bahan pustaka dengan cara memberikan kuesioner

15

perpustakaan. Layanan ini diberikan untuk mengantisipasi pengguna

perpustakaan yang tidak ingin meminjam untuk dibawa pulang, akan

tetapi mereka cukup memanfaatkannya di perpustakaan.

2) Layanan sirkulasi

Layanan sirkulasi adalah kegiatan melayani pengguna jasa

perpustakaan dalam pemesanan, peminjaman, dan pengembalian bahan

pustaka beserta penyelesaian administrasinya. Layanan ini bertujuan

memberikan keleluasaan kepada pengguna dalam memanfaatkan bahan

pustaka yang tersedia di perpustakaan.

3) Layanan kesiagaan informasi

Menurut Karmidi Martoatmodjo, layanan ini adalah layanan

perpustakaan kepada pengguna mengenai informasi yang baru datang

ke perpustakaan. Ini adalah suatu cara yang baik untuk tetap

berhubungan dengan pengguna. Bagi pengguna sendiri hal ini

merupakan pemberitahuan bahwa sudah ada bahan atau koleksi baru

yang perlu dibaca di perpustakaan.13

4) Layanan referensi

Layanan referensi diberikan untuk membantu pengguna

perpustakaan atau masyarakat yang ingin menemukan informasi secara

cepat dan tepat dari koleksi yang ada di perpustakaan. Kegiatan

dilakukan dengan cara menjawab langsung pertanyaan pengguna

perpustakaan atau dari masyarakat dengan menggunakan

sumber/koleksi rujukan yang tersedia.

13

Karmidi Martoatmodjo, Pelayanan Bahan Pustaka (Jakarta: Universitas Terbuka, 1999),

hal. 141.

Page 28: PARTISIPASI PEMUSTAKA DALAM SELEKSI BAHAN PUSTAKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30356/3/SATRIA... · pengadaan bahan pustaka dengan cara memberikan kuesioner

16

5) Layanan penelusuran literatur

Dalam Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Khusus,

layanan penelusuran literatur adalah pencarian kembali bahan pustaka

yang ada di perpustakaan atau di luar perpustakaan dengan cara

menggunakan alat akses kartu katalog, literatur sekunder seperti indeks

dan majalah abstrak atau pengkalan data (terpasang/online dan CD-

ROM). Untuk melaksanakan layanan ini, perpustakaan perlu memiliki

tenaga yang menguasai bidang tertentu (subject specialist) serta koleksi

sumber-sumber akses informasi selengkap dan setepat mungkin.14

6) Layanan bimbingan pengguna

Layanan ini berupa kegiatan membimbing atau memberikan

petunjuk kepada pengguna dan calon pengguna agar mampu

memanfaatkan kemudahan dan pelayanan perpustakaan dengan efektif

dan efisien.

5. Sumber Daya Manusia Perpustakaan Khusus

Sumber daya manusia dalam perpustakaan khusus meruapakan salah

satu penentu keberhasilan perpustakaan. Mentalitas dan wawasan

keilmuwan sumber daya manusia merupakan salah satu upaya untuk

mewujudkan pelayanan prima. Oleh karena itu, kompetensi

pustakawan/petugas perpustakaan dituntut agar profesional dalam

melaksanakan tugas pokoknya, yaitu melayani kebutuhan informasi bagi

penggunanya. Untuk memperoleh predikat profesional tersebut seseorang

14

Soekarman dan Rahmat Natadjumena, Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan

Khusus (Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2006), hal. 41.

Page 29: PARTISIPASI PEMUSTAKA DALAM SELEKSI BAHAN PUSTAKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30356/3/SATRIA... · pengadaan bahan pustaka dengan cara memberikan kuesioner

17

pustakawan harus memiliki kompetensi sesuai standar yang sudah

ditentukan. Seseorang yang dianggap profesional tidak cukup hanya

dengan memiliki ijazah akademik saja, tetapi harus memenuhi standar

kompetensi yang dapat dipertanggungjawabkan dan dapat diuji tingkat

kompetensinya.15

Untuk standar kompetensi akademik di dalam Standar Nasional

Indonesia (SNI) 7496:2009, perpustakaan dipimpin oleh seorang tenaga

profesional yang sekurang-kurangnya harus berijazah formal Strata 1 (S1)

di bidang ilmu perpustakaan atau S1 bidang lain ditambah pelatihan

penyetaraan bidang perpustakaan.16

Sementara untuk kompetensi

profesional seorang pustakawan khusus, Joanne Marshall, Linda Moulton

dan Roberta Piccoli menguraikannya sebagai berikut:

1) Memiliki keahlian tentang sumber informasi, termasuk kemampuan

untuk mengevaluasi secara kritis dan menyaringnya.

2) Memiliki pengetahuan khusus dalam bidang tertentu sesuai dengan

kepentingan organisasi atau klien.

3) Mengembangkan dan mengelola layanan informasi yang nyaman,

mudah diakses, efektif dari segi biaya yang sejalan dengan arahan

strategi organisasi.

4) Menyediakan pengajaran dan dukungan yang baik untuk pengguna

perpustakaan dan layanan informasi.

15

Supriyanto, dkk., Aksentuasi Perpustakaan dan Pustakawan (Jakarta: IPI Pengurus Daerah

DKI Jakarta, 2006), hal. 78-79. 16

SNI, Perpustakaan Khusus Instansi Pemerintah, hal. 4.

Page 30: PARTISIPASI PEMUSTAKA DALAM SELEKSI BAHAN PUSTAKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30356/3/SATRIA... · pengadaan bahan pustaka dengan cara memberikan kuesioner

18

5) Menilai kebutuhan pengguna, merancang serta memasarkan produk

layanan informasi.

6) Menggunakan teknologi informasi yang tepat untuk menjalankan

fungsi-fungsi perpustakaan.

7) Menggunakan pendekatan bisnis dan manajemen yang tepat untuk

mengkomunikasikan pentingnya layanan informasi kepada manajamen

senior.

8) Mengembangkan produk informasi untuk pengguna dalam atau luar

organisasi atau klien perorangan.

9) Mengevaluasi hasil penggunaan informasi dan melakukan penelitian

yang berhubungan dengan solusi masalah-masalah manajemen

informasi.

10) Secara terus menerus memperbaiki layanan informasi untuk merespon

perubahan kebutuhan pengguna.

11) Menjadi anggota tim manajemen senior dan konsultan untuk organisasi

dalam hal informasi yang efektif.17

Selain kompetensi profesional, pustakawan di perpustakaan khusus

juga harus memiliki kompetensi personal (individu). Kompetensi personal

adalah keterampilan atau keahlian, sikap dan nilai yang memungkinkan

pustakawan bekerja secara efisien, menjadi komunikator yang baik, selalu

mempunyai semangat untuk terus belajar sepanjang karirnya, dapat

17

Joanne Marshall [et. al.], “Kompetensi Pustakawan Khusus di Abad ke-21,” Majalah

BACA, Vol. 27, No. 2 (Agustus 2003): hal. 2.

Page 31: PARTISIPASI PEMUSTAKA DALAM SELEKSI BAHAN PUSTAKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30356/3/SATRIA... · pengadaan bahan pustaka dengan cara memberikan kuesioner

19

mendemonstrasikan nilai tambah atas karyanya, dan selalu dapat bertahan

terhadap perubahan dan perkembangan dalam dunia kerjanya.18

B. Pemustaka

Istilah pengguna perpustakaan atau pemakai perpustakaan lebih dahulu

digunakan sebelum istilah pemustka muncul. Menurut Sutarno NS dalam

Kamus Perpustakaan dan Informasi mendefinisikan bahwa pemakai

perpustakaan adalah kelompok orang dalam masyarakat yang secara intensif

mengunjungi dan memakai layanan dan fasilitas perpustakaan, sedangkan

pengguna perpustakaan adalah pengunjung, anggota dan pemakai

perpustakaan.19

Setelah Undang–Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan

disahkan, istilah pengguna atau pemakai perpustakaan diubah menjadi

pemustaka, dimana pengertian pemustaka menurut Undang–Undang Nomor

43 Tahun 2007 pasal 1 ayat 9 adalah pengguna perpustakaan, yaitu

perseorangan, kelompok orang, masyarakat, atau lembaga memanfaatkan

fasilitas layanan perpustakaan, sedangkan menurut Wiji Sumarno bahwa

pemustaka adalah pengguna fasilitas yang disediakan perpustakaan baik

koleksi maupun buku.

Ada berbagai jenis pemustaka seperti mahasiswa, guru, dosen dan

masyarakat bergantung pada jenis perpustakaan yang ada.20

Dari pengertian

tersebut dapat disimpulkan bawa pemustaka adalah pengguna perpustakaan

18

Supriyanto, Aksentuasi Perpustakaan dan Pustakawan, hal. 79. 19

Sutarno NS, Kamus perpustakaan dan informasi, (Jakarta, 2008), hal. 150 - 156. 20

Wiji Suwarno, Kamus perpustakaan dan Informasi,(Jakarta, 2009), hal. 80.

Page 32: PARTISIPASI PEMUSTAKA DALAM SELEKSI BAHAN PUSTAKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30356/3/SATRIA... · pengadaan bahan pustaka dengan cara memberikan kuesioner

20

baik perseorangan atau kelompok yang memanfaatkan layanan dan koleksi

perpustakaan.

Pemustaka juga dapat menjadi sumber informasi bagi pihak perpustakaan

yang dalam hal ini pemustaka dijadikan sebagai subjek dalam melakukan

pengembangan koleksi yang mana pemustaka berarti ditempatkan dalam

bagian seleksi yang berarti memerlukan analisis kebutuhan pemustaka yang

biasa disebut user studies.

Analisis kebutuhan pemustaka disini dijadikan acuan agar pengembangan

koleksi yang dilakukan oleh perpustakaan sesuai dengan kebutuhan

pemustakanya yang mana pemustaka menjadi subjek penentu koleksi yang

ingin diadakan oleh perpustakaan yang dalam hal ini perpustakaan

dimaksukan kedalam kategori seleksi pada proses pengembangan koleksi.

“User studies focus on the individuals or groups using the collection and

how they are using its various components. Use and user studies collect

information about user expectations, how users approach the collections, and

the materials users select from those available.”21

Yang diterjemahkan

menjadi, analisis kebutuhan pemustaka berfokus pada individual atau

kelompok yang menggunakan koleksi dan bagaimana mereka mereka

menggunakan berbagai sumber. Analisis kebutuhan pengguna

mengumpulkan informasi terhadap ekpektasi pengguna, bagaimana pengguna

mendapatkan koleksinya, dan koleksi atau bahan yang dibutuhkan oleh

penguna tersedia.

21

Peggy Johnson, Fundamentals of Collection Development and Management: Second

Edition, (Chicago, 2009),hal. 228-229.

Page 33: PARTISIPASI PEMUSTAKA DALAM SELEKSI BAHAN PUSTAKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30356/3/SATRIA... · pengadaan bahan pustaka dengan cara memberikan kuesioner

21

Analisis kebutuhan pemustaka ini juga memiliki metode sendiri dalam

mencari informasi yang diperlukan yaitu salah satunya dengan metode

kualitatif. Dalam hal ini perpustakaan mencari tahu kebutuhan apa yang

diperlukan oleh si pemustaka melalui observasi pengguna, fokus kelompok,

dan uji keterpakaian koleksi.

C. Koleksi

Salah satu unsur penting dari perpustakaan adalah koleksi perpustakaan.

Perpustakaan adalah sebuah ruanganan, bagian dari sebuah gedung ataupun

gedung itu sendiri yang digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan

lainnya yang biasanya disimpan menurut tata susunan tertentu untuk

digunakan pembaca bukan untuk dijual.22

Koleksi adalah kumpulan (gambar, benda bersejarah, lukisan, dsb) yang

sering dikaitkan dengan minat atau hobi objek, koleksi juga dapat di sebut

kumpulan yang berhubungan dengan studi penelitian.23

1. Jenis – jenis koleksi24

1) Karya cetak

Karya cetak adalah hasil pikiran manusia yang dituangkan dalam

bentuk cetak, seperti:

a. Buku

Bahan pustaka yang merupakan satu kesatuan yang utuh dan

yang paling umum terdapat dalam koleksi perpustakaan.

22

Abdul Rahman Saleh, Materi pokok pengolahan terbitan berseri, (Jakarta, 1996), hal. 2. 23

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, (Jakarta,

2008), hal. 714 24

Yuyu Yulia, Pengadaan Bahan Pustaka, (Jakarta,1999), hal. 3.

Page 34: PARTISIPASI PEMUSTAKA DALAM SELEKSI BAHAN PUSTAKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30356/3/SATRIA... · pengadaan bahan pustaka dengan cara memberikan kuesioner

22

b. Terbitan berseri

Bahan pustaka yang direncanakan untuk diterbitkan terus

dengan jangka waktu terbit tertentu. Yang termasuk bahan

pustaka ini adalah harian (surat kabar) , mingguan dan bulanan

(majalah), laporan yang diterbitkan dengan jangka waktu

tertentu, seperti laporan tahunan, triwulanan, dan sebagainya.

2) Karya non cetak

Karya non cetak adalah hasil pikiran manusia yang dituangkan tidak

dalam bentuk cetak seperti buku atau majalah, melainkan dalam

bentuk lain seperti:

1. Rekaman suara, yaitu bahan pustaka dalam bentuk kaset dan

piringan hitam

2. Rekaman hidup dan rekaman video, yang termasuk dalam

bentuk ini adalah film dan kaset video.

3. Bahan grafik, ada dua tipe bahan grafik yaitu bahan pustaka

yang dapat dilihat langsung (misalnya lukisan, bagan, foto,

gambar teknik, dsb) dan yang harus dilihat dengan bantuan alat

(misalnya, slide, transparansi, dan alat film strip).

4. Bahan kartografi, yang termasuk kedalam jenis ini adalah peta,

atlas, bola dunia, foto udara, dan sebagainya.

3) Bentuk mikro

Bentuk mikro adalah suatu istilah yang digunakan media film dan

tidak dapat dibaca dengan mata biasa melainkan harus memakai alat

yang dinamakan microreader. Bahan pustaka ini digolongkan

Page 35: PARTISIPASI PEMUSTAKA DALAM SELEKSI BAHAN PUSTAKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30356/3/SATRIA... · pengadaan bahan pustaka dengan cara memberikan kuesioner

23

tersendiri, tidak dimasukan dalam bahan non cetak. Hal ini

disebabkan informasi yang tercakup didalamnya meliputi bahan

tercetak seperti majalah, surat kabar, dan sebagainya.

4) Karya dalam bentuk elektronik

Dengan adanya teknologi informasi, maka informasi dapat

dituangkan kedalam media elektronik seperti pita magnetis dan

cakram atau disk. Untuk membacanya diperlukan perangkat keras

seperti komputer, CD-ROM Player, dan sebagainya.

2. Koleksi Perpustakaan Khusus

Koleksi perpustakaan sangat besar peranannya dalam menunjang

pelayanan informasi yang diberikan pada pengguna perpustakaan.

Koleksi perpustakaan khusus lebih difokuskan pada koleksi mutakhir di

dalam subyek yang menjadi tujuan perpustakaan tersebut atau untuk

mendukung kegiatan badan induknya. Koleksi suatu perpustakaan khusus

adalah tidak terletak dalam banyaknya jumlah bahan pustaka atau jenis

terbitan lainnya melainkan ditekankan kepada kualitas koleksinya, agar

dapat mendukung jasa penyebaran informasi mutakhir serta penelusuran

informasi.

Koleksi perpustakaan khusus seperti perpustakaan DPR RI

menyediakan beberapa jenis bahan pustaka seperti referensi, buku,

majalah, jurnal ilmiah, koleksi khusus seperti undang - undang, peraturan

perundangan, dll. baik dalam bentuk tercetak maupun media rekam

lainnya.

Page 36: PARTISIPASI PEMUSTAKA DALAM SELEKSI BAHAN PUSTAKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30356/3/SATRIA... · pengadaan bahan pustaka dengan cara memberikan kuesioner

24

D. Pengembangan Koleksi

Menurut ALA Glosaary of Library and Information Science, pengertian

pengembangan koleksi adalah:

A term which encompasses a number of activities related to the

development of the library collection, including the determination of the

library collection, including the determination and coordination of the

selection policy, assessment of needs of users and potential users,

collection evaluation, identification of collection needs, selection of

materials, planning for resource sharing, collection maintenance, and

weeding.25

Jika pengertian pengembangan koleksi menurut ALA Glossary of

Library and Information Science di atas diterjemahkan ke dalam bahasa

Indonesia yaitu: sejumlah kegiatan yang berkaitan dengan penentuan dan

kordinasi kebijakan seleksi, menilai kebutuhan pemakai, studi pemakaian

koleksi, evaluasi koleksi, identifikasi kebutuhan koleksi, seleksi bahan

pustaka, perencanaan kerjasama sumber daya koleksi, pemeliharaan koleksi

dan penyiangan koleksi perpustakaan.

Pengembangan koleksi merupakan suatu proses dimana pustakawan

membina koleksi untuk memenuhi kebutuhan pemakainya maka setidaknya

ada lima aspek utama yang tidak dapat diabaikan dalam proses

pengembangan koleksi yaitu selesi (selection), pengadaan (acquisition),

25

Peter Clayton, Managing Information Resources in Libraries: Collection Management in

Theory and Practice, (London: Library Association Publishing, 2001), h. 11.

Page 37: PARTISIPASI PEMUSTAKA DALAM SELEKSI BAHAN PUSTAKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30356/3/SATRIA... · pengadaan bahan pustaka dengan cara memberikan kuesioner

25

penyiangan (weeding), evaluasi (evaluation), kerjasama (cooperation),

penyalur (supplier), dan penerbit.26

1. Seleksi Bahan Pustaka

Seleksi adalah kegiatan menyeleksi atau memilih bahan–bahan

mana yang akan diadakan. Seleksi merupakan aktifitas penting

untuk diperhatikan karena ini merupakan langkah awal dalam

proses pengembangan koleksi. Pustakawan harus mendapatkan

input dari komunitas perpustakaan untuk mendapat informasi

mengenai bahan yang diperlukan.27

1) Prinsip-Prinsip Seleksi Bahan Pustaka

a. Permintaan (Demand)

Permintaan yang datang dari pemustaka adalah salah

satu factor penting yang perlu dipertimbangkan ketika

melakukan penyeleksian.

b. Mutu (Quality)

Koleksi sepatutnya memenuhi standar kualitas dari

berbagai segi baik kualitas fisik maupun non fisik seperti

kualitas kertas, kualitas cetakan, kualitas penjilidan, isi,

pembahasan (cakupan), dan format (bentuk).

c. Koleksi Harus Sesuai Untuk Kebutuhan Pemustaka

Untuk mengetahui koleksi yang dikembangkan sesuai

dengan kebutuhan pemakai atau tidak maka perlu dilakukan

analisa komunitas pemakai (community analysis). Hal ini

26

Pungki Purnomo, Manajemen Pengembangan Koleksi Perpustakaan, (Jakarta: Lembaga

Penelitian UIN Syahid Jakarta, 2010), h. 31-32. 27

Pungki Purnomo, Manajemen Pengembangan Koleksi, h. 33.

Page 38: PARTISIPASI PEMUSTAKA DALAM SELEKSI BAHAN PUSTAKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30356/3/SATRIA... · pengadaan bahan pustaka dengan cara memberikan kuesioner

26

berfungsi agar pihak perpustakaan mengetahui benar

tentang para pemakai potensialnya sehingga hal tersebut

bisa dijadikan pertimbangan. Begitu juga dalam

penyeleksian subjek harus diusahakan untuk memperoleh

bahan yang terikini, khususnya pada area subjek sains

teknologi.

d. Seleksi Koleksi Harus Sesuai dengan Kebijakan

Jika seleksi koleksi sesuai dengan kebijakan tertulis

maka kegiatan dalam seleksi koleksi akan berjalan dengan

baik dan terarah.28

2) Kriteria Seleksi

Menurut McColvin sebagaimana dikutip Evans, criteria

dalam seleksi, adalah:

a. Informasi harus seakurat mungkin, harus tepat.

b. Buku harus lengkap dan benar, sesuai dengan fakta dan

pendapat. Sebuah buku harus dapat mempertanggung

jawabkan kebenaranya.

c. Informasi terbaru juga merupakan faktor penentu. Informasi

baru akan bisa mengubah dalam penyeleksian, misalnya

ketika seorang seorang mahasiswa semester 1 (satu) telah

melaksanakan UAS (Ujian Akhir Semester) tentu ia akan

naik ke semester 2 (dua), dengan adanya informasi terbaru

tentang kenaikan semester maka kebutuhan koleksi bagi

28

Pungki Purnomo, Manajemen Pengembangan Koleksi, h. 35-36.

Page 39: PARTISIPASI PEMUSTAKA DALAM SELEKSI BAHAN PUSTAKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30356/3/SATRIA... · pengadaan bahan pustaka dengan cara memberikan kuesioner

27

mahasiswa semester 2 (dua) akan berubah dan hal ini

berpengaruh terhadap pengadaan koleksi yang akan di pilih.

d. Penulis harus membedakan anatara fakta dan opini.

e. Gaya penulisan dan subjek harus sesuai.

f. Judul harus mencerminkan nilai–nilai budaya dari Negara

asalnya yang menjadi suatu pilihan, yaitu ketika subjek

yang diberikan berbeda di berbagai Negara, maka perlakuan

dari Negara asalnya pun akan berbeda. Misalnya:

Perpustakaan Nasional yang ada di Indonesia, pihak

perpustakaan akan memprioritaskan terhadap koleksi

mengenai kebudayaan yang ada di Indonesia dibandingkan

dengan Negara lain, begitu pun sebaliknya. Karena disetiap

Perpustakaan Nasional di suatu Negara mempunyai

kewajiban yang sama dalam menyiman informasi mengenai

budaya yang ada di Negara tersebut.

g. Karakteristik fisik dari buku umumnya kurang penting

kecuali ada dua buku yang mirip dalam hal konten (isi),

ketika hal ini terjadi, faktor–faktor seperti isi. Ilustrasi,

penjilidan, kertas, indeks, bibliografi, dan lain–lain. Dapat

membantu membuat keputusan akhir.29

29

G. Edward Evans, Developing Library Collection, (Colorado: Libraries Unlimited, 1979),

h.139.

Page 40: PARTISIPASI PEMUSTAKA DALAM SELEKSI BAHAN PUSTAKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30356/3/SATRIA... · pengadaan bahan pustaka dengan cara memberikan kuesioner

28

2. Pengadaan

Menurut Evans, pengadaan merupakan proses memperoleh

bahan–bahan untuk koleksi perpustakaan, baik dengan cara

pembelian, hadiah, maupun tukar–menukar.

Pengadaan adalah suatu proses penyeleksian, pengadaan dan

penerimaan bahan pustaka untuk perpustakaan, dan juga termasuk

di dalamnya penganggaran dann kesepakatan dengan agensi

perpustakaan dan penerbit.30

1) Melalui Pembelian dan Langganan

Pengadaan dengan cara membeli kepada penerbit atau

toko buku, ada dua (2) sistem yang lazim dilakukan oleh pihak

perpustakaan, yaitu: pengadaan melalui perantara dan

pengadaan langsung. Pengadaan melalui perantara merupakan

penyedian seluruh bahan pustaka tersebut di koordinir atau

dilakukan oleh rekanan yaitu suatu perusahaan yang di tunjuk

melalui proses tender. Sedangkan, pengadaan langsung yaitu

pengadaan bahan pustaka yang dilakukan oleh perpustakaan

tanpa melalui proses lelang. Ini artinya pengadaan atau proses

pembelian bahan pustaka tersebut tidak dilakukan melalui

proses tender.

30

John Feather, International Encyclopedia of Information and Library Science, (London:

Routledge, 1997), h. 4.

Page 41: PARTISIPASI PEMUSTAKA DALAM SELEKSI BAHAN PUSTAKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30356/3/SATRIA... · pengadaan bahan pustaka dengan cara memberikan kuesioner

29

2) Hadiah

Pengadaan yang didapat melalui hadiah bahan pustaka

maka pihak perpustakaan dapat menghemat anggaran. Hadiah

bahan pustaka hanya dapat diterima apabila memenuhi

persyaratan yang telah ditetapkan perpustakaan. Apakah

bidang ilmu dari koleksi yang di terima sesuai dengan bidang

ilmu yang sedang dikembangkan perpustakaan tersebut atau

tidak.31

Hadiah buku bisa didapatkan dari berbagai sumber baik

dari instansi pemerintah , swasta, maupun pribadi.32

3) Pertukaran

Pertukaran bahan pustaka merupakan suatu usaha

mengumpulkan bahan–bahan pertukaran dengan lembaga lain

dan memperoleh bahan–bahan yang dapat dipertukarkan serta

memelihara administrasi pertukaran termasuk cacatan lainnya.

Pertukaran dapat dilakukan sepanjang bahan pustaka tersebut

benar–benar sesuai dengan tujuan perpustakaan.33

4) Wajib Simpan (Deposit)

Deposit merupakan salah satu upaya pengadaan yang

biasanya diterapkan pada jenis perpustakaan sekolah dan

perguruan tinggi. Pada perpustakaan perguruan tinggi maka

setiap karya yang dihasilkan oleh komunitasnya seperti dosen

31

Yuyu Yulia, Pengembangan Koleksi, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2009), h. 21. 32

Yuyu Yulia, Pengembangan Koleksi, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2009), h. 28. 33

Yuyu Yulia, Pengembangan Koleksi, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2009), h. 24.

Page 42: PARTISIPASI PEMUSTAKA DALAM SELEKSI BAHAN PUSTAKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30356/3/SATRIA... · pengadaan bahan pustaka dengan cara memberikan kuesioner

30

atau guru, dan mahasiswa atau siswa akan lebih baik jika

disimpan pada perpustakaan sebagai deposit.34

Deposit artinya penyimpanan, sedangkan dalam Ilmu

Perpustakaan dan Informasi (IPI) deposit artinya penyerahan

materi perpustakaan ke perpustakaan yang ditunjuk, lazimnya

berdasarkan ketentuan perundang–undangan. Perpustakaan

deposit ini menyakup perpustakaan perguruan tinggi,

perpustakaan khusus, dan perpustakaan nasional. Untuk

perpustakaan umum dan sekolah lazimnya tidak dikaitkan

sebagai perpustakaan deposit.

5) Kerjasama

Kerjasama dengan perpustakaan ataupun suatu instansi

merupakan salah satu upaya untuk mengatasi keterbatasan

sumber informasi di suatu perpustakaan.35

Misalnya, seperti

perpustakaan ataupun badan induk perpustakaan menjadi

anggota sebuah himpunan atau organisasi. Biasanya anggota

perhimpunan atau organisasi tersebut memperoleh terbitan

perhimpunan atau organisasi secara cuma–cuma, terbitan

organisasi dapat diperoleh anggota dengan harga yang sangat

murah, jauh lebih murah daripada harga untuk bukan anggota.

Sebagai contoh bila perpustakaan menjadi anggota IFLA,

terbitan dapat diperoleh dengan harga yang sangat murah.36

34

Pungki Purnomo, Manajemen Pengembangan Koleksi Perpustakaan, h. 63. 35

Pungki Purnomo, Manajemen Pengembangan Koleksi Perpustakaan, h. 64. 36

Sulistyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan, h. 224.

Page 43: PARTISIPASI PEMUSTAKA DALAM SELEKSI BAHAN PUSTAKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30356/3/SATRIA... · pengadaan bahan pustaka dengan cara memberikan kuesioner

31

3. Penyiangan

1) Pengertian Penyiangan

Penyiangan bahan pustaka atau weeding yaitu upaya

mengeluarkan koleksi dari susunan rak karena tidak diminati

terlalu banyak eksemplarnya, telah ada edisi terbaru maupun

koleksi itu tidak relevan. Koleksi yang dikeluarkan ini dapat

diberikan ke perpustakaan lain , atau dihancurkan untuk dibuat

kertas lagi.

Menurut Lasa penyiangan (weeding) adalah upaya

pengeluaran sejumlah koleksi dari perpustakaan karena

dianggap tidak relevan lagi, terlalu banyak jumlah

eksemplarnya, sudah ada edisi baru, atau koleksi itu termasuk

terbitan yang dilarang. Koleksi ini dapat ditukarkan dengan

koleksi perpustakaan lainnya, dihadiahkan, atau dihancurkan

untuk pembuatan kertas lagi.37

Koleksi perpustakaan secara berkala perlu disiangi agar

bahan pustaka yang sudah tidak sesuai lagi dapat diganti

dengan bahan pustaka yang baru . pemilihan bahan pustaka

yang dikeluarkan dari koleksi sebaiknya dilakukan oleh

petugas perpustakaan dan guru, kemudian untuk dipisahkan

atau dipindahkan, dihibahkan atau dimusnahkan. Keputusan

tersebut berdasarkan pertimbangan kemuktakhiran, kesesuaian,

dan kondisi fisik dokumen.

37

Lasa H S, Manajemen Perpustakaan, (Yogyakarta: Gama Media, 2005), h 323

Page 44: PARTISIPASI PEMUSTAKA DALAM SELEKSI BAHAN PUSTAKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30356/3/SATRIA... · pengadaan bahan pustaka dengan cara memberikan kuesioner

32

2) Kriteria Penyiangan

a. Subyek tidak sesuai lagi dengan kebutuhan pengguna

perpustakaan.

b. Bahan pustaka yang sudah usang isinya.

c. Edisi baru sudah ada sehingga yang lama dapat

dikeluarkan dari koleksi.

d. Bahan pustaka yang isinya sudah tidak lengkap lagi dan

tidak dapat diusahakan gantinya.

e. Bahan pustaka yang jumlah duplikatnya banyak, tapi

frekuensi pemakaian rendah.

f. Bahan pustaka yang sudah terlalu rusak dan tidak bisa

diperbaiki lagi.

g. Hadiah yang diperoleh tanpa diminta, dan memang isinya

tidak sesuai dengan kebutuhan pemustaka.

h. Bahan pustaka yang sudah tidak digunakan lagi, dan tidak

dibutuhkan.38

3) Prosedur Penyiangan

Penyiangan bahan pustaka atau weeding yaitu upaya

mengeluarkan koleksi dari susunan rak karena tidak diminati

terlalu banyak eksemplarnya, telah ada edisi terbaru maupun

koleksi itu tidak relevan. Koleksi yang dikeluarkan ini dapat

diberikan ke perpustakaan lain, atau dihancurkan untuk dibuat

kertas lagi. Koleksi perpustakaan secara berkala perlu disiangi

38

Yuyu Yulia, Pengembangan Koleksi, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2009), h 9.33-9.34

Page 45: PARTISIPASI PEMUSTAKA DALAM SELEKSI BAHAN PUSTAKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30356/3/SATRIA... · pengadaan bahan pustaka dengan cara memberikan kuesioner

33

agar bahan pustaka yang sudah tidak sesuai lagi dapat diganti

dengan bahan pustaka yang baru.

pemilihan bahan pustaka yang dikeluarkan dari koleksi

sebaiknya dilakukan oleh petugas perpustakaan dan guru,

kemudian untuk dipisahkan atau dipindahkan, dihibahkan atau

dimusnahkan. Keputusan tersebut berdasarkan pertimbangan

kemuktakhiran, kesesuaian, dan kondisi fisik dokumen.

Menurut Yuyu, prosedur penyiangan adalah sebagai

berikut:

a. Pustakawan (bersama dengan dosen atau guru atau

peneliti yang berwenang, tergantung dari jenis

perpustakaannya) mengadakan pemilihan bahan

pustaka yang perlu dikeluarkan dari koleksi

berdasarkan pedoman penyiangan.

b. Pustakawan perlu mendata calon buku-buku yang

akan disiangi, dalam tiga tahun terakhir buku-buku

itu dipinjam oleh pengguna.

c. Apabila memungkinkan, sertakan juga data

pemanfaatan buku itu di ruang baca. Data itu semua

akan membuat keputusan penyiangan menjadi lebih

akurat.

d. Untuk mempercepat proses penyiangan bisa saja

pustakawan membuat daftar dari bahan pustaka yang

mungkin sudah waktunya dikeluarkan dari koleksi,

Page 46: PARTISIPASI PEMUSTAKA DALAM SELEKSI BAHAN PUSTAKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30356/3/SATRIA... · pengadaan bahan pustaka dengan cara memberikan kuesioner

34

tapi harus juga melihat langsung bahan pustaka

tersebut sebelum dikeluarkan dari koleksi

perpustakaan.

e. Buku yang dikeluarkan dari koleksi, kartu bukunya

dikeluarkan dari kantong buku yang bersangkutan.

Begitu pula kartu katalognya, baik untuk katalog

pengarang, judul, subyek, dan sebagainya dicabut

dari jajaran katalog.

f. Buku-buku tersebut dicap “Dikeluarkan dari koleksi

perpustakaan” sebagai bukti bahwa bahan pustaka

itu sudah bukan milik perpustakaan lagi.

g. Bahan pustaka yang dikeluarkan dari gedung

perpustakaan harus dibuatkan berita acara, dan

beberapa prosedur administrasi lainnya dengan

memperhatikan peraturan yang berlaku tentang

penghapusan barang milik negara, terutama untuk

perpustakaan yang bernaung di bawah badan

pemerintah.39

4. Evaluasi

1) Pengertian Evaluasi

Evaluasi adalah elemen terakhir dalam proses

pengembangan koleksi. Weeding merupakan salah satu

kegiatan yang termasuk dalam evaluasi. Mengevaluasi koleksi

39

Yuyu Yulia, Pengembangan Koleksi, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2009), h 9.37

Page 47: PARTISIPASI PEMUSTAKA DALAM SELEKSI BAHAN PUSTAKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30356/3/SATRIA... · pengadaan bahan pustaka dengan cara memberikan kuesioner

35

dapat memberikan tujuan yang berbeda, baik di dalam maupun

di luar perpustakaan. Misalnya, dapat membantu untuk

meningkatkan dana untuk perpustakaan, mungkin membantu

dalam perpustakaan mendapatkan beberapa bentuk pengakuan,

membantu untuk menentukan kualitas pekerjaan yang

dilakukan oleh perpustakaan. Agar evaluasi yang efektif

terjadi, kebutuhan pemakai harus diperhatikan, yang membawa

kita kembali ke analysis community (analisa pemakai). Dengan

demikian, pengembangan koleksi adalah siklus dinamis

berkelanjutan yang harus melibatkan baik perpustakaan dan

komunitas pemakainya.40

Evaluasi sangat penting untuk dilakukan oleh pustakawan,

karena dengan melakukan evaluasi tersebut maka pustakawan

akan menemukan sebaik apa koleksi tersebut dan dari evaluasi

tersebut akan dijadikan dasar pertimbangan untuk melakukan

upaya peningkatan kualitas maupun kuantitas koleksi

perpustakaan.41

Melalui evaluasi kita akan dapat melihat

seberapa besar manfaat yang diberikan dari koleksi yang ada

bagi pemakai perpustakaan.

Jadi, evaluasi merupakan suatu pengukuran atau penilaian

terhadap sejauh mana suatu koleksi bahan pustaka memberikan

manfaat dalam pemenuhan kebutuhan para pemustaka.

Evaluasi akan menjadi suatu pertanggungjawaban terhadap

40

G. Edward Evans, Developing Library Collection, h. 22. 41

Pungki Purnomo, Manajemen Pengembangan Koleksi Perpustakaan, h. 82.

Page 48: PARTISIPASI PEMUSTAKA DALAM SELEKSI BAHAN PUSTAKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30356/3/SATRIA... · pengadaan bahan pustaka dengan cara memberikan kuesioner

36

pengelolaan koleksi di perpustakaan. Apakah koleksi itu sudah

tepat atau belum, karena dengan adanya evaluasi perpustakaan

akan dapat mengetahui apa kekurangan maupun kelebihan

terhadap pengembangan koleksi yang telah dilakukan oleh

perpustakaan.

2) Metode Evaluasi Koleksi

Metode evaluasi secara prinsip terdiri atas dua jenis

pendekatan. Yang pertama adalah user-centered, artinya

bahwa konsentrasi dari kajian tersebut adalah pada individual

pengguna sebagai unit analisis. Yang kedua, adalah collection-

centered, artinya bahwa teknik–teknik pengevaluasian tersebut

difokuskan pada pengujian koleksi dari segi ukurannya,

cakupannya, kedalaman dan signifikannya.42

Evaluasi dengan user-centered dapat dilakukan dengan

memeriksa daftar pengguna, bibliografi, katalog, pendapat ahli,

perbandingan statistik pengguna, dan standar koleksi.

Sedangkan, collection-centered dengan melakukan kajian

sirkulasi, studi pengguna, analisis statistik Inter Library Loan

(ILL), analisis sitiran, ketersediaan koleksi dirak, pengujian

documentary delivery (penyampaian dokumen), dan kajian

verifikasi.43

42

Pungki Purnomo, Manajemen Pengembangan Koleksi Perpustakaan, h. 82. 43

G. Edward Evans, Developing Library and Information Center Collection, (London:

Libraries Unlimited, 2005), h. 318.

Page 49: PARTISIPASI PEMUSTAKA DALAM SELEKSI BAHAN PUSTAKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30356/3/SATRIA... · pengadaan bahan pustaka dengan cara memberikan kuesioner

37

E. Penelitian Relevan

Beberapa penelitan yang dilakukan oleh penulis adalah sebagai berikut :

1. “Pendapat Pemustaka Tentang Etika Pustakawan Dalam

Memberikan Pelayanan di Perpustakaan Fakultas Kedokteran Gigi

Universitas Indonesia” oleh Etika Khairunnisa mahasiswi ilmu

perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2012.

Persamaannya adalah variabel yang diteliti yaitu pemustaka dan

perbendaanya adalah pada pembahasan dan dimensi penelitian.

Jika dia meneliti tentang etika pustakawan berdasarkan pendapat

pemustaka sedangkan penulis meneliti tentang figur pemustaka

terhadap perkembangan koleksi berdasarkan pendapat pemustaka.

2. “Persepsi Pemustaka Terhadap Layanan Referensi pada

Perpustakaan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia” oleh

Irvan Romadudin mahasiswa ilmu perpustakaan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta tahun 2011. Persamaannya adalah tempat

penelitian dilakukan di DPR RI yang sama dilakukan oleh peneliti

dan perbedaannya adalah terhadap kekhususan pembahasan.

Jika dia meneliti tentang persepsi pemustaka terhadap layanan

referensi sedangkan penulis meneliti tentang pengembangan

koleksi pada perpustakaan DPR RI.

3. “Persepsi Pemustaka Terhadap Koleksi di Perpustakaan Fakultas

Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta” oleh Amrihyani

Trenget Sitorus mahasiswa ilmu perpustakaan UIN Syarif

Page 50: PARTISIPASI PEMUSTAKA DALAM SELEKSI BAHAN PUSTAKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30356/3/SATRIA... · pengadaan bahan pustaka dengan cara memberikan kuesioner

38

Hidayatullah Jakarta tahun 2010. Persamaanya adalah pada dimensi

yang diteliti yaitu pemustaka dan koleksi dan perbedaannya adalah

tempat penelitiannya.

Jika dia meneliti tentang persepsi pemustaka terhadap koleksi

sedangkan penulis melakukan penelitian terhadap peran pemustaka

terhadap koleksi.

Page 51: PARTISIPASI PEMUSTAKA DALAM SELEKSI BAHAN PUSTAKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30356/3/SATRIA... · pengadaan bahan pustaka dengan cara memberikan kuesioner

39

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian

analisis deskriptif, yakni penulis menjelaskan sesuatu seperti apa

adanya (as it is).

Penelitian ini menggunakan penelitian dengan pendekatan

kualitatif, yaitu penelitian dengan menganalisis objek alamiah dimana

peneliti sebagai instrumen kunci dan menyajikan apa adanya. Peneliti

menggunakan pendekatan kualitatif dimaksudkan untuk mengetahui

lebih mendalam bagaimana Perpustakaan DPR RI melakukan

pengembangan koleksi yang menyertakan pemustaka. Dengan

Pendekatan Kualitatif ini peneliti diharapkan mampu menggali fakta-

fakta yang tak nampak secara indrawi. Selain itu, karenanya kita dapat

memahami alur peristiwa secara kronologis, menilai hubungan sebab-

akibat dalam lingkup pemikiran serta memperoleh penjelasaan yang

banyak sarat manfaat. Oleh karenanya, tujuan penelitian dapat

tercapai. Proses penelitian kualitatif melibatkan upaya-upaya penting,

berupa mengajukan pertanyaan-pertanyaan atau prosedur-prosedur,

menganalisis data secara induktif, mulai dari tema-tema yang khusus

kepada tema-tema yang umum dan menafsirkan makna data44

.

44

John W Creswell. Research Design. Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Edisi

ke-3. (Fawaid, Achmad Penerjemah). (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010), h. 10.

Page 52: PARTISIPASI PEMUSTAKA DALAM SELEKSI BAHAN PUSTAKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30356/3/SATRIA... · pengadaan bahan pustaka dengan cara memberikan kuesioner

40

B. Sumber Data

1. Data Primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari

sumber data atau dari hasil penelitian lapangan. Guna mendapat

data primer, penulis mengadakan observasi (pengamatan) di

lapangan, serta melakukan wawancara kepada pustakawan dan

pemustaka Perpustakaan DPR RI.

2. Data Sekunder, yakni data yang diperoleh melalui literatur yang

memiliki hubungan dengan materi skripsi ini. Dalam penelitian ini

penulis melakukan studi kepustakaan (Library Research) yaitu

dengan mempelajari buku kepustakaan, literatur-literatur, yang

berkaitan dengan pengembangan koleksi.

C. Pemilihan Informan

Informan adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan

informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian. Informan yang

digunakan dalam penelitian ini yang berhubungan dengan topik yang

diteliti dan yang paling memahami objek penelitian yaitu berjumlah

lima orang yang terdiri atas dua orang pustakawan bagian pengadaan

dan 3 orang pemustaka yang merupakan 2 orang peneliti serta 1 orang

staf. Penulis melakukan wawancara secara satu persatu terhadap

informan yang diwawancarai.

Kriteria informan yang berasal dari pemustaka tentunya yang

menjadi perhatian peneliti adalah orang yang paham dengan kebutuhan

informasi, komunikatif, serta bersedia menjadi informan peneliti.

Page 53: PARTISIPASI PEMUSTAKA DALAM SELEKSI BAHAN PUSTAKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30356/3/SATRIA... · pengadaan bahan pustaka dengan cara memberikan kuesioner

41

Penelitian dilakukan di Perpustakaan DPR RI Jakarta informan

yang penulis jadikan referensi ialah pustakawan bagian pengadaan

koleksi perpustakaan yakni Ibu Rini Widiastuti sebagai

Pengadministrasi Umum dan Ibu Tenny Rosanti sebagai Administrasi

Publik.

D. Teknik Pengumpulan Data

Dalam memperoleh data yang diperlukan pada penelitian ini,

penulis menggunakan beberapa teknik pengumpulan data yaitu:

1. Wawancara, yaitu memberikan pertanyaan langsung kepada

pustakawan dan pemustaka (responden), dimana pertanyaan-

pertanyaan tersebut nantinya menjadi penentu bagi penulis

dalam membuat kesimpulan dari penelitian ini. “A meeting of

two person to exchange information and idea through question

and responses, resulting in communication and join

construction of meaning about a particular topic”45

.

Wawancara dilakukan secara mendalam (indept interview) dan

dengan cara face-to-face interview atau saling berhadap-

hadapan dengan informan.

2. Observasi, yaitu proses pengamatan atau merekam peristiwa.

Observasi kualitatif ialah observasi yang di dalamnya peneliti

45

Sugiyono. Memahami Penelitian Kualitatif. (Bandung: Penerbit Alfabeta, 2007), h. 72.

Page 54: PARTISIPASI PEMUSTAKA DALAM SELEKSI BAHAN PUSTAKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30356/3/SATRIA... · pengadaan bahan pustaka dengan cara memberikan kuesioner

42

langsung turun ke lapangan untuk mengamati perilaku serta

aktifitas-aktifitas individu di lokasi penelitian46

.

3. Pengkajian dokumen, yaitu data yang diperoleh melalui buku–

buku yang ditulis oleh para ahli yang ada hubungannya dengan

penelitian ini. Dalam penelitian ini penulis juga melakukan

studi kepustakaan dengan mempelajari kembali buku – buku

mengenai kepustakaan, jurnal, buletin, peraturan daerah

mengenai fungsi dan tugas perpustakaan

E. Teknik Analisis Data

“Data analysis is the process of systematically searching and

arranging the interview transcript, fieldnotes, and other materials that

you accumulate to increase your own understanding of them and to

enable you to present what you have discovered to others”47

.

Pernyataan tersebut mengisyaratkan bahwa setelah data diperoleh

melalui wawancara dengan informan, maka selanjutnya percakapan

yang terekam dalam wawancara dicatat atau dibuatkan transkipnya.

Seluruh data yang terkumpul selanjutnya dispesifikasikan ke dalam

beberapa kelompok. Jawaban dari informan yang diberikan, kemudian

dianalisis sehingga dapat ditarik kesimpulan mengenai tanggapan apa

yang diberikan oleh informan, kemudian dari sini dapat diketahui

sikap informan secara umum. Jadi, penarikan kesimpulan dilakukan

secara induktif, yaitu menganalisis satu persatu pernyataan informan,

46

Creswell, John W. Research Design. Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed, h.

12. 47

Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, h. 88.

Page 55: PARTISIPASI PEMUSTAKA DALAM SELEKSI BAHAN PUSTAKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30356/3/SATRIA... · pengadaan bahan pustaka dengan cara memberikan kuesioner

43

kemudian diakurasikan dengan pernyataan-pernyataan lain dari pihak

Perpustakaan DPR RI hingga dari semua pernyataan tersebut dapat

ditarik kesimpulan umum. Analisis data secara induktif inilah yang

sering dilakukan dalam penelitian kualitatif.48

Secara spesifik proses analisis data yang dilakukan oleh peneliti

dalam hal ini adalah sebagai berikut:

1. Pengumpulan data penelitian melalui proses studi literatur,

observasi dan wawancara

2. Sebelum dianalisis secara matang, data hasil wawancara

dibuatkan transkip (salinan dalam bentuk tulisan)

3. Analisis data secara matang dimulai dengan menelah seluruh data

yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu wawancara,

pengamatan, yang sudah ditulis dalam catatan lapangan, dokumen

pribadi, dokumen resmi, gambar foto, dan sebagainya. Data

tersebut banyak sekali, setelah dibaca, dipelajari, dan ditelah.

4. Reduksi data merupakan proses pemilihan, pemusatan perhatian

pada penyederhanaan, pengabstrakan. Langkah yang dilakukan

adalah menajamkan analisis, menggolongkan atau

pengkategorisasian kedalam tiap permasalahan melalui uraian

singkat, mengarahkan, membuang yang tidak perlu.

5. Penyederhanaan data hasil analisis ke dalam bentuk yang mudah

dibaca dan diinterpretasikan ketika ingin disajikan; dan

6. Pembuatan laporan penelitian

48

Gormon, G.E. dan Peter Clayton, Qualitative Research for The Information Professional:

A Practical Handbook (London: Library Association, 1997), h. 29

Page 56: PARTISIPASI PEMUSTAKA DALAM SELEKSI BAHAN PUSTAKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30356/3/SATRIA... · pengadaan bahan pustaka dengan cara memberikan kuesioner

44

F. Tahapan Pelaksanaan Penelitian

Pada bab ini penulis akan menjelaskan hasil penelitian yang

dilakukan di Perpustakaan Khusus DPR RI mengenai kegiatan peran

pemustaka terhadap pengembangan koleksi pada Perpustakaan DPR

RI. Hasil penelitian berupa observasi, dokumentasi dan wawancara

dengan informan yang berkenaan dengan kegiatan pengembangan

koleksi perpustakaan yang mengikutsertakan pemustaka. Informan

dalam penelitian ini berjumlah 5 orang. Penulis memiliki kriteria

dalam memilih informan. Kriteria tersebut adalah informan yang

memiliki jabatan sebagai pustakawan bidang pengadaan koleksi.

Penelitian ini dilakukan di Perpustakaan DPR RI yang terletak di

JL. Gatot Subroto Jakarta 21 Desember 2014. Letak gedung

Perpustakaan DPR RI sangat mudah ditemukan apabila sudah berada

dalam komplek DPR dan MPR yang mana terletak di gedung

Nusantara II yang bersebrangan dengan Sekretariat Jendral DPR RI.

Sebelum terjadi wawancara penulis mengikuti prosedur yang ada.

Yaitu menemui bagian personalia yang terdapat pada gedung

Sekretariat Jendral DPR RI guna menyerahkan identitas agar

mendapatkan kartu pengunjung sekaligus sebagai kartu yang

digunakan sebagai pengenal.

Dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan

pendekatan penelitian kualitatif, menggunakan teknik observasi,

dokumentasi serta wawancara.

Page 57: PARTISIPASI PEMUSTAKA DALAM SELEKSI BAHAN PUSTAKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30356/3/SATRIA... · pengadaan bahan pustaka dengan cara memberikan kuesioner

45

Pada teknik wawancara, data-data yang penulis butuhkan adalah

mengenai upaya pengembangan koleksi perpustakaan yang

mengikutsertakan pemustaka dalam prosesnya pada Perpustakaan

Khusus DPR RI dengan jumlah pertanyaan wawancara masing masing

sebanyak 9 untuk pustakawan dan 8 pertanyaan untuk pemustaka.

G. Jadwal Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Perpustakaan DPR RI yang terletak di

JL. Jendral Gatot Subroto Jakarta pada 21 Desember 2014.

Pelaksanaan wawancara dilakukan di Perpustakaan DPR RI Jakarta.

Tabel 1.1

Jadwal Penelitian

2014 2015

Kegiatan Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr

Pengajuan Proposal

Bimbingan

Penelitian/Observasi

Pengajuan Sidang

Page 58: PARTISIPASI PEMUSTAKA DALAM SELEKSI BAHAN PUSTAKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30356/3/SATRIA... · pengadaan bahan pustaka dengan cara memberikan kuesioner

46

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Profil dan Objek Penelitian

1. Sejarah Singkat Perpustakaan DPR

Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (disingkat DPR

RI) adalah lembaga tinggi Negara dalam sistem ketatanegaraan

Indonesia yang merupakan lembaga perwakilan rakyat dan memegang

kekuasaan membentuk undang-undang. DPR RI terdiri atas anggota

partai politik peserta pemilihan umum yang dipilih berdasarkan hasil

pemilihan umum. Untuk melaksanakan tugasnya lima tahun ke depan

membentuk undang-undang sudah diagendakan dalam Proram

Legislasi Nasional (Prolegas). Program Legislasi Nasional

sebagaimana diatur dalam undang-undang nomor 10 tahun 2004

tentang pembentukan peraturan perundang-undangan merupakan

bagian internal dari pembangunan hukum nasional. Dengan adanya

prolegnas, diharapkan pembentukan undang-undang baik berasal dari

DPR RI, Presiden, maupun DPD dapat dilaksanakan secara terencana,

sistematis, terarah, terpadu, dan menyeluruh.

Untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas DPR RI,

dibentuk Sekretariat Jendral DPR RI sebagai salah satu instansi

pemerintah yang mengemban tugas untuk memberikan pelayanan

teknis, administratif, maupun dukungan keahlian kepada Dewan,

mempunyai kewajiban untuk mempersiapkan dan mengoptimalkan

sistem yang ada dalam mendukung tugas-tugas Dewan. Tata tertib

Page 59: PARTISIPASI PEMUSTAKA DALAM SELEKSI BAHAN PUSTAKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30356/3/SATRIA... · pengadaan bahan pustaka dengan cara memberikan kuesioner

47

DPR RI pasal 6 menyebutkan bahwa salah satu tugas dan wewenang

Dewan adalah membentuk undang-undang yang di bahas Presiden

untuk mendapat persetujuan bersama.

Salah satunya bentuk dukungan kepada Dewan adalah

memberikan layanan berupa penyediaan data dan informasi yang

dibutuhkan oleh mereka. Dengan terbitnya undang-undang

Keterbukaan Informasi Publik (KIP) juga membawa perubahan dalam

tata kelola institusi terutama dalam hal mengelola informasi. Sesuai

dengan pasal 7 UU KIP, sebagai badan publik Sekretariat Jendral

DPR RI berkewajiaban menyediakan informasi yang bersifat terbuka,

dapat di akses cepat, tepat waktu, biaya ringan, dan sederhana kepada

pengguna informasi publik.

Untuk menjembatani kebutuhan anggota Dewan akan informasi

yang mendukung suksesnya Program Legislasi Nasional,

Perpustakaan DPR RI sebagai supporting system mempunyai tugas

pokok dan fungsi dalam menyediakaan data dan informasi. Sebagai

perpustakaan yang bernaung di bawah lembaga bernama Sekretariat

Jendral DPR RI, Perpustakaan DPR RI merupakan sarana khusus yang

bertugasmengelola sumber informasi khusus yang sesuai dengan

program-program Sekretariat Jendral DPR RI.49

Perpustakaan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia

mulai berdiri sejak pemerintah Negara Indonesia masih berbentuk

Negara Republik Indonesia Serikat (RIS) yang bertempat di daerah

49

Qatriana Widiawati, “Pendapat Anggota Dewan Terhadap Layanan Perpustakaan DPR

RI”, (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia, 2010), hal. 1-2

Page 60: PARTISIPASI PEMUSTAKA DALAM SELEKSI BAHAN PUSTAKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30356/3/SATRIA... · pengadaan bahan pustaka dengan cara memberikan kuesioner

48

istimewa Yogyakarta, sekitar tahun 1951, perpustakaan ini merupakan

kelanjutan dari “Bibliotheca Volktraad”, milik pemerintah Hindia

Belanda di Indonesia, sebagian koleksi merupakan peninggalan dari

Perpustakaan “Volkstraad”.

Sejak ibukota Pemerintah Republik Indoneisa pindah ke Jakarta,

Perpustakaan ditempatkan di gedung yang berlokasi di Lapangan

Banteng, yang sekarang menjadi Gedung Balai Pustaka.

Tahun 1965, Perpustakaan pindah ke Gedung DPR RI di Senayan

atau gedung Pemuda. Baru tahun 1968 perpustakaan pindah ke

gedung DPR RI di Jalan Gatot Subroto yang berlokasi di basement.

Namun perpustakaan ini masih mengalami beberapa kali perpindahan

lokasi. Tahun 1970 perpustakaan menempati lantai 2 (dua) gedung

Pustaka Loka. Tahun 1985 perpustakaan menempati lantai 1 (satu)

gedung Pustaka Loka. Tahun 1997 perpustakaan pindah ke gedung

baru Nusantara I lantai 3 (tiga) dan 4 (empat).

Namun dengan adanya penambahan jumlah Anggota DPR RI,

maka tahun 2003 untuk sementara pindah dan menempati ruang Press

Room lantai 1 dan 23 gedung Nusantara I. Tahun 2004 perpustakaan

menempati lantai 1 dan 2 gedung Paripurna Nusantara II hingga kini.

2. Visi dan Misi Perpustakaan DPR RI

1) Visi Perpustakaan

Perpustakaan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia

memiliki visi yaitu menjadikan perpustakaan parlemen yang

Page 61: PARTISIPASI PEMUSTAKA DALAM SELEKSI BAHAN PUSTAKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30356/3/SATRIA... · pengadaan bahan pustaka dengan cara memberikan kuesioner

49

unggul dalam menyediakan sumber informasi untuk mendukung

fungsi dan tugas DPR RI.

2) Misi Perpustakaan

Misi Perpustakaan Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia adalah

menyediakan akses informasi yang mendukung tugas dan fungsi

DPR RI dan meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan.

3. Struktur Organisasi Perpustakaan DPR RI

Perpustakaan DPR RI berada dibawah P3DI (Pusat Pengkajian,

Pengolahan Data dan Informasi), karena perpustakaan merupakan

tempat penelitian, pengolahan informasi dan penyediaan informasi

bagi staff dan karyawan DPR RI.

Berdasarkan Peraturan Sekretariat Jendral DPR RI nomor

400/Sekjen DPR RI/2005 tentang organisasi dan tata kerja Sekretariat

Jendral Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia perpustakaan

mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan perpustakaan.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Pasal 83

peraturan tersebut, bidang perpustakaan mempunyai tugas utama,

yaitu:

1) Pengadaan dan Pemeliharaan bahan pustaka.

2) Pelayanan jasa perpustakaan.

Semua staf perpustakaan bertanggung jawab langsung kepada

Kepala Bidang Perpustakaan DPR RI. Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat dalam struktur organisasi berikut ini.

Page 62: PARTISIPASI PEMUSTAKA DALAM SELEKSI BAHAN PUSTAKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30356/3/SATRIA... · pengadaan bahan pustaka dengan cara memberikan kuesioner

50

Tabel 1.2

Bagan Struktur Organisasi Perpustakaan DPR RI

4. Sumber Daya Manusia Perpustakaan DPR RI

Jumlah tenaga/petugas perpustakaan Dewan Perwakilan Rakyat

Republik Indonesia termasuk Kepala Perpustakaan berjumlah 20

orang. Berikut ini tenaga/petugas Perpustakaan DPR RI pada tahun

2014.

Tabel 1.3

Sumber Daya Manusia Perpustakaan DPR RI

No. Nama Jabatan Pendidikan

1 Witingsih Yuhelmi, S.E., M.M. Kepala Bidang

Perpustakaan

S2

2. Hasanul Kabri, S.S., M.Si. Pengadministrasi

Umum

S2

3. Magfira, S.IP. Pengadministrasi

Umum

S1

4. Djati Ardjani, S.IP. Pengadministrasi

Umum

S1

5. Desti Ariesti Rohim, S.Sos. Pengadministrasi

Umum

S1

6. Gesuriana Pengadministrasi

Umum

SMA

7. Aan Nurmawati Pengadministrasi

Umum

SMA

8. Bambang Sutadji Pengadministrasi

Umum

SMA

9. Agus Yamin Pengadministrasi

Umum

SMA

10. Rini Widyastuti Pengadministrasi

Umum

D3

KEPALA BIDANG

PERPUSTAKAAN

PUSTAKAWAN STAF PERPUSTAKAAN

Page 63: PARTISIPASI PEMUSTAKA DALAM SELEKSI BAHAN PUSTAKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30356/3/SATRIA... · pengadaan bahan pustaka dengan cara memberikan kuesioner

51

11. Rossy Indriaty Yustisiasari Pengadministrasi

Umum

SMA

12. Tenny Rosanti, S.Sos., M.Si. Pustakawan S2

13. Lusida Rismaria Sitompul Pustakawan D3

14. Yat Afiatna Sisyadi Pustakawan D3

15. Rosidah, A.Md. Pustakawan D3

16. Qatriatna Widiasti Soeharto,

S.Hum.

Pustakawan S1

17. Mustika Wati, S.Sos., M.Hum. Pustakawan S2

18. Ridwan Faridan, S.Sos. Pustakawan S1

19. Indira Nadya Paramitha, S.Hum. Pustakawan S1

20. Widya Chalid Pustakawan S1

5. Pemustaka Perpustakaan DPR RI

Perpustakaan DPR RI adalah perpustakaan khusus yang bernaung

di bawah lembaga yaitu Sekretariat Jendral DPR RI. Otomatis yang

berhak menjadi anggota Perpustakaan DPR RI adalah anggota DPR

dan pegawai di lingkungan Sekretariat Jendral DPR RI. Keanggotaan

Perpustakaan DPR RI melekat secara otomatis selama yang

bersangkutan masih menjadi anggota DPR RI atau pegawai

Sekretariat Jendral DPR RI. Pegawai tidak tetap di lingkungan

Sekretariat Jendral DPR RI termasuk di dalamnya secretariat pribadi,

staf ahli, pegawai outsourcing, dan honor dapat memanfaatkan sarana

dan pelayanan Perpustakaan DPR RI dengan memberikan surat

keterangan dari atasan dan menunjukan kartu identitas yang berlaku di

lingkungan DPR RI.

6. Sistem dan Jenis Layanan Perpustakaan DPR RI

Sistem yang digunakan pada Perpustakaan DPR RI merupakan

sistem layanan terbuka (open access) baik koleksi buku maupun

Page 64: PARTISIPASI PEMUSTAKA DALAM SELEKSI BAHAN PUSTAKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30356/3/SATRIA... · pengadaan bahan pustaka dengan cara memberikan kuesioner

52

koleksi referensi, dimana setiap pengguna/pengunjung dapat

mengakses koleksi yang ada di perpustakaan. Dengan sistem yang

menghubungkan pengguna langsung dengan sumber informasi,

sehingga dapat menelusur sumber informasi secara optimal dan tanpa

batas.

Jenis layanan perpustakaan yang di sediakan meliputi:

1) Layanan sirkulasi merupakan pelayanan pemakai yang sangat

berperan, karena tempat pelayanan sirkulasi ini merupakan pintu

akses yang pertama kali bagi pengunjung sebelum memanfaatkan

jasa lain. Pada sirkulasi ini terdapat layanan peminjaman,

pengembalian, pemesanan, dan perpanjangan koleksi

Perpustakaan DPR RI. Di bagian ini para pengunjung yang ingin

memanfaatkan koleksi harus mengisi buku tamu.

2) Layanan penelusuran informasi pemakai yang ingin mengetahui

artikel atau tulisan apa saja yang berkaitan dengan subjek –

subjek literatur sekunder termasuk yang ada pada situs – situs

internet. Dapat dilakukan sendiri atau meminta bantuan

pustakawan.

3) Layanan referensi Perpustakaan DPR RI menyediakan layanan

referensi yaitu layanan menemukan kembali data dan informasi

yang terdapat dalam bahan pustaka (terutama buku referensi) dan

dari narasumber. Permintaan layanan referens dapat dilakukan

langsung di perpustakaan dan dapat juga melalui telepon.

Page 65: PARTISIPASI PEMUSTAKA DALAM SELEKSI BAHAN PUSTAKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30356/3/SATRIA... · pengadaan bahan pustaka dengan cara memberikan kuesioner

53

4) Layanan Kliping Perpustakaan DPR RI menyediakan layanan

kliping yaitu dengan mengumpulkan surat kabar setiap harinya

yang berasal dari berbagai media cetak. Jika sudah dikumpulkan

akan di jilid menjadi satu kemudian di scan agar dapat dimasukan

kedalam database Perpustakan DPR sehingga dapat diakses

melalui internet.

5) Layanan Undang-Undang Elektronik Perpustakaan DPR RI

menyediakan layanan undan-undang yaitu undang-undang yang

pemakai inginkan dapat dilihat melalui komputer tanpa harus

membaca.

Jam Pelayanan Perpustakaan

Senin – Kamis : 08.00 – 16.00

Jumat : 08.00 – 16.30

Jam Istirahat : 12.00 – 13.00

7. Koleksi Perpustakaan DPR RI

Perpustakaan DPR RI mempunyai koleksi keseluruhan berjumlah

24.238 judul dan 104.934 eksemplar. Berikut ini tabel koleksi di

Perpustakaan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, antara

lain:

Page 66: PARTISIPASI PEMUSTAKA DALAM SELEKSI BAHAN PUSTAKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30356/3/SATRIA... · pengadaan bahan pustaka dengan cara memberikan kuesioner

54

Tabel 1.4

Jumlah Koleksi Bahan Pustaka

No. Jenis Pustaka Jumlah

1. Koleksi umum dalam negeri dan luar

negeri

Koleksi Umum

Koleksi Anak

Koleksi E-Book (Electronic

Book)

Koleksi World Bank

Koleksi Asia Foundation

Koleksi Prolegnas

91031 eks/14932 judul

49 judul

522 judul

2336 eks/702 judul

3107eks /756 judul

185 judul

2. Koleksi Referensi

Kamus

Ensiklopedi

Who’s who

Almanak

536 buku

122 buku

26 buku

2 buku

3. Risalah Perserikatan Bangsa – Bangsa

(PBB)

500

4. Koleksi Kliping DPR Terjilid 2006 s/d

2014

638

Page 67: PARTISIPASI PEMUSTAKA DALAM SELEKSI BAHAN PUSTAKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30356/3/SATRIA... · pengadaan bahan pustaka dengan cara memberikan kuesioner

55

5. Tesis / Skripsi

Laporan PKL

Skripsi

Tesis

Disertasi

11 judul

15 judul

35 judul

1 judul

6. Koleksi DPR

Risalah / proses pembahasan UU

Risalah Paripurna DPR RI

Buku koleksi Terbitan DPR RI

984 buku

2000 buku

360 buku

7. Terbitan Pemerintah

Badan Pemeriksa Keuangan

Mahkamah Konstitusi

Departemen Keuangan

Pidato Kenegaraan

Badan Pusat Statistik

149 buku

112 buku

34 buku

141 buku

141 buku

8. Peraturan Perundangan

Total Kepres, PP, dan Inpres

1.285 buku

Jumlah Keseluruhan Koleksi 24.238 judul/104.934

eksemplar

8. Sarana Sistem Simpan dan Temu Kembali

Sarana sistem simpan dan temu kembali merupakan sarana yang

digunakan oleh pengguna maupun staf perpustakaan untuk

memudahkan penelusuran informasi atau mencari koleksi

Page 68: PARTISIPASI PEMUSTAKA DALAM SELEKSI BAHAN PUSTAKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30356/3/SATRIA... · pengadaan bahan pustaka dengan cara memberikan kuesioner

56

perpustakaan yang diinginkan. Pengembangan sistem perpustakaan

digital DPR RI telah dimulai sejak awal tahun 2002. Maka sejak itulah

perpustakaan menggunakan katalog online (OPAC). Sebelumnya

perpustakaan dikelola secara manual termasuk dalam hal penyajian

katalog dengan katalog kartu untuk menelusur suatu koleksi.

Perpustakaan DPR RI menggunakan SLIM (Senayan Library

Information System) sebagai sarana sistem simpan dan temu kembali.

Selain sarana pencarian, SLIM juga dapat memberikan abstrak dari

koleksi-koleksi Perpustakaan DPR RI. Pencarian koleksi dapat

dilakukan dengan menggunakan kata kunci: judul, penulis, penerbit,

tahun terbit, dan subyek.

Perpustakaan DPR RI menggunakan sistem Open Access, dimana

pengunjung dapat mencari atau mengambil sendiri dokumen yang

diinginkan dan apabila menemukan kesulitan pengguna dapat

langsung bertanya kepada staf perpustakaan.

9. Gedung / Ruangan Perpustakaan DPR RI

Semua kegiatan perpustakaan dilaksanakan di dalam gedung

perpustakaan yang khusus di desain sesuai dengan fungsi

perpustakaan sehingga berbeda dengan perancangan gedung

perkantoran atau gedung umum lainnya. Keterlibatan pustakawan

dalam mendesain gedung perpustakaan sangat menentukan

keberhasilan perancangan yang memenuhi persyaratan sebuah gedung

perpustakaan. Jika dianggap perlu, pustakawan dapat dibantu oleh

Page 69: PARTISIPASI PEMUSTAKA DALAM SELEKSI BAHAN PUSTAKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30356/3/SATRIA... · pengadaan bahan pustaka dengan cara memberikan kuesioner

57

seorang konsultan atau arsitektur yang berpengalaman dalam

mendesain gedung perpustakaan.

Perpustakaan pusat DPR RI Jakarta menempati gedung Nusantara

II Paripurna yang terdiri dari 2 lantai:

1. Lantai 1 tersedia koleksi surat kabar, majalah, dan ruang baca.

2. Lantai 2 tersedia ruang koleksi umum. Koleksi referensi, world

bank, asia foundation, undang – undang, risalah PBB, bagian

peminjaman, bagian pengadaan, bagian pengolahan, ruang TU

(Tata Usaha), dan ruang Kepala Perpustakaan.

Perpustakaan khusus / Perpustakaan DPR RI yang beralamat

dijalan Jendral Gatot Subroto, Jakarta Pusat 10270.

10. Peraturan Peminjaman Perpustakaan DPR RI

Perpustakaan Sekretariat Jendral DPR RI menganut sistem

pelayanan terbuka, dimana para pengunjung dapat langsung mencari

sendiri buku atau bahan pustaka lainnya yang diinginkan melalui

katalog, kemudian ke rak penyimpanan.

Dengan sistem terbuka ini pemakai dapat merasakan kepuasan

yang lebih dibandingkan dengan sistem pelayanan tertutup.

Peminjaman hanya diberikan kepada anggota perpustakaan yaitu

anggota dewan, tenaga ahli, asisten pribadi, anggota dewan, tenaga

ahli alat kelengkapan dewan, karyawan disekitar wilayah DPR RI.

Page 70: PARTISIPASI PEMUSTAKA DALAM SELEKSI BAHAN PUSTAKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30356/3/SATRIA... · pengadaan bahan pustaka dengan cara memberikan kuesioner

58

11. Sarana dan Prasarana Perpustakaan DPR RI

1) Foto Copy

Pelayanan ini di berikan untung orang yang ingin meminjam buku

tetapi bukan termasuk anggota atau karyawan DPR dan Sekjen.

Pelayanan foto copy juga dilakukan jika ingin memberikan

pelayanaan foto copy berita setiap hari yang diberikan kepada

anggota DPR yang telah berlangganan.

Prosedur layanan foto copy adalah sebagai berikut:

a. Pemustaka datang meminta suatu informasi

b. Pemustaka menelusur sendiri informasi yang dibutuhkan atau

meminta bantuan kepada petugas perpustakaan

c. Pemustaka mendapatkan informasi yang dicari

d. Meminta difoto copy kepada petugas perpustakaan

e. Pemustaka mendapat hasil foto copy

2) Scanning dan Printing

Pelayanan ini digunakan khusus untuk karyawan dan pustakawan

yang bekerja di perpustakaan, untuk menscanning dan print

artikel berita atau undang-undang dan lain sebagainya.

Page 71: PARTISIPASI PEMUSTAKA DALAM SELEKSI BAHAN PUSTAKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30356/3/SATRIA... · pengadaan bahan pustaka dengan cara memberikan kuesioner

59

B. Hasil Penelitian

Kegiatan pengembangan koleksi merupakan wewenang perpustakaan

dalam hal memenuhi kebutuhan pemustaka, oleh sebab itu perpustakaan

perlu melibatkan pemustaka dalam hal pengadaan bahan pustaka sehingga

koleksi yang akan disediakan oleh pihak perpustakaan lebih sesuai dengan

kebutuhan informasi pemustakanya.

Pihak yang bertanggung jawab dalam hal pengadaan bahan pustaka

ialah pustakawan bagian pengadaan karena pada bagian ini pustakawan

harus memberikan koleksi yang dibutuhkan pemustaka sehingga

pemustaka puas terhadap informasi yang tersedia dalam perpustakaan dan

buku yang diadakan lebih relevan dengan pemustaka.

Informan yang peneliti jadikan acuan ialah pustakawan bagian

pengadaan karena pada bagian ini mereka lebih paham serta mengerti

terkait pengembangan koleksi yang diadakan oleh perpustakaan yaitu Ibu

Rini Widiastuti dan Ibu Tenny Rosanti.

Selain informan yang berasal dari pihak perpustakaan, penulis juga

melakukan wawancara terhadap beberapa pemustaka terkait masalah yang

penulis teliti yaitu terdiri dari 2 orang peneliti dan 1 orang staf.

1. Upaya Pustakawan dalam Melakukan Pengembangan Koleksi

Berdasarkan jawaban informan yang berasal dari 2 sumber yang

berbeda yaitu dari pihak pustakawan dan pemustaka, peneliti

memberikan 3 pertanyaan untuk menjawab permasalahan penelitian

yang dilakukan oleh peneliti kepada informan yang mana pertanyaan

nya adalah 1. Apa upaya yang dilakukan oleh pihak perpustakaan

Page 72: PARTISIPASI PEMUSTAKA DALAM SELEKSI BAHAN PUSTAKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30356/3/SATRIA... · pengadaan bahan pustaka dengan cara memberikan kuesioner

60

DPR RI dalam melakukan pengembangan koleksi? 2. Apa saja

tahapan dalam kegiatan pengembangan koleksi tersebut? 3. Apakah

ada perhatian khusus terhadap koleksi yang ingin diadakan oleh pihak

perpustakaan? Dari ketiga pertanyaan tersebut dimaksudkan agar

tujuan penelitian yang dilakukan oleh penulis dapat terjawab oleh

informan.

Berdasarkan pertanyaan tersebut mereka menjawab permasalahan

penelitian terkait upaya yang dilakukan pustakawan dalam melakukan

pengembangan koleksi adalah dengan mengadakan kuisioner yang

disebarkan kepada anggota dewan dan pegawai.

Agar koleksi yang diadakan tidak menjadi sia-sia maka dari itu

pustakawan memberikan angket atau kuisioner kepada pemustaka

agar memberikan masukan terkait buku yang mereka butuhkan guna

menunjang kerja mereka seperti yang disampaikan oleh Ibu Tenny

Rosanti terkait pertanyaan “Apa upaya yang dilakukan oleh pihak

Perpustakaan DPR RI dalam melakukan pengembangan koleksi?”

Untuk saat ini sih yang kita lakukan biasanya untuk awal sebelum

beli-beli buku pengembangan itu kan kalau disini mengarah ke

pembelian buku, nah itu kita menyebar kuisioner.

Sama seperti yang dikatakan oleh Ibu Tenny, menurut Bapak

Hermansyah selaku pemustaka yang merupakan peneliti di lingkungan

DPR RI beliau juga mengatakan hal yang sama terkait “upaya apa

yang dilakukan pustakawan terhadap pengembangan koleksi” yaitu

dengan menyebar kuisioner yang dilakukan oleh pihak perpustakaan

guna mendapatkan informasi buku yang diperlukan oleh pemustaka.

Page 73: PARTISIPASI PEMUSTAKA DALAM SELEKSI BAHAN PUSTAKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30356/3/SATRIA... · pengadaan bahan pustaka dengan cara memberikan kuesioner

61

Menurut saya, upaya yang telah dilakukan oleh pihak perpustakaan

disini itu salah satunya dengan kuisioner. Jadi pihak perpustakaan

memberikan kuisioner kepada pengunjung.

Dalam upaya melakukan pengembangan koleksinya, pustakawan

juga memiliki tahapan-tahapan dalam melakukan kegiatan tersebut

yaitu dengan membuat surat terlebih dahulu yang kemudian

diserahkan kepada Kapus yang mana apabila disetujui maka kuisioner

tersebut disebarkan kepada anggota dewan.

Setelah menyebar kuisioner pustakawan tinggal menunggu

dikembalikannya kuisioner tersebut yang biasanya diberikan waktu 2

minggu untuk pengembaliannya, setelah kuisioner kembali

selanjutnya melakukan seleksi terhadap judul-judul yang disarankan

untuk kemudian dipilih buku mana yang banyak diminati.

Setelah seleksi selesai pihak perpustakaan menghubungi penerbit

untuk melakukan pemesanan yang sudah diseleksi oleh pustakawan,

setelah buku tiba kemudian di cek lalu selanjutnya melakukan

pembayaran yang dilakukan oleh bagian keuangan dengan

menggunakan anggaran negara yaitu APBN. Seperti yang dikatakan

oleh Ibu Tenny Rosanti.

Jadi pertama salah satu staf buat surat dulu, terus ijin lagi ke atas

kita ke kapus terus sudah selesai baru kita sebarkan kuisionernya itu.

Nanti setelah kuisioner disebar disitu kan ada waktu

pengembaliannya ya ditentukan sekitar 2 minggu itu biasanya ada

yang datang sendiri diserahin ke kita, ada juga yang lewat fax atau

telpon tapi kalo misalkan telfon itu permintaaan langsung ya dianya

karena tau dan tidak dapat kuisioner makannya nelfon. sudah

terkumpul kita bikin list dari mulai judulnya, pengarangnya, terus

tahun terbit, ataupun penerbitnya. Terakhir setelah semua ke penerbit

kan diurus semua tuh administrasinya surat – suratnya, buku datang

kita periksa misalnya cocok dengan pembelian baru kita bayarkan.

Page 74: PARTISIPASI PEMUSTAKA DALAM SELEKSI BAHAN PUSTAKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30356/3/SATRIA... · pengadaan bahan pustaka dengan cara memberikan kuesioner

62

Selain itu juga pihak perpustakaan memiliki perhatian khusus

terkait koleksi yang ingin diadakan, koleksi tersebut salah satunya

menunjang harus PROLEGNAS seperti yang disampaikan oleh Ibu

Tenny Rosanti terkait pertanyaan “apa ada perhatian khusus terhadap

koleksi yang ingin diadakan oleh pihak perpustakaan?”

Biasanya sih kalo dari semua itu kan yang sudah masuk kuisioner ya

itu sudah pasti mendukung prolegnas tugas mereka kan, kalo untuk

yang lain misalnya hibah kami juga dapet, nah itu biasanya tetap

diutamakan untuk yang menunjang visi misi perpustakaan lebih utama

untuk tugas fungsi dewannya gitu aja sih.

Dari pertanyaan tersebut bahwa upaya yang dilakukan oleh

pustakawan dalam upaya pengembangan koleksi Perpustakaan DPR

RI yaitu dengan melakukan penyebaran kuesioner kepada pemustaka

yang merupakan anggota dewan dan pegawai lingkungan DPR RI.

2. Partisipasi Pemustaka dalam Seleksi Bahan Pustaka

Partisipasi pemustaka dalam seleksi bahan pustaka dewasa ini

sangat sekali diperlukan oleh pihak perpustakaan karena selain

memberikan masukan terkait koleksi yang diperlukan oleh pemustaka

itu sendiri juga membuat koleksi yang tersedia pada perpustakaan

tersebut jadi lebih berguna karena koleksi atau informasi yang tersedia

didalam perpustakaan tersebut sudah sesuai dengan kebutuhan

penggunanya (pemustaka).

Oleh sebab itu, dalam pengembangan koleksi perpustakaan perlu

adanya partisipasi pemustaka dalam penentuan atau pemilihan

kebutuhan koleksi yang mereka perlukan sehingga membuat

Page 75: PARTISIPASI PEMUSTAKA DALAM SELEKSI BAHAN PUSTAKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30356/3/SATRIA... · pengadaan bahan pustaka dengan cara memberikan kuesioner

63

efektifitas terhadap pengadaan koleksi yang diadakan oleh pihak

perpustakaan dan koleksi tersebut pun lebih terpakai oleh pemustaka.

Menurut Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 pasal 1 ayat 9

pemusaka adalah pengguna perpustakaan, yaitu perseorangan,

kelompok orang, masyarakat , atau lembaga memanfaatkan fasilitas

layanan perpustakaan, sedangkan menurut Wiji Sumarno bahwa

pemustaka adalah pengguna fasilitas yang disediakan perpustakaan

baik koleksi maupun buku. Ada berbagai jenis pemustaka seperti

mahasiswa, guru, dosen dan masyarakat bergantung pada jenis

perpustakaan yang ada.50

Menurut Ibu Tenny terkait pertanyaan “apakah pemustaka

memiliki peran dalam melakukan pengembangan koleksi?” beliau

menjawab pemustaka memiliki peran dalam menentukan koleksi yang

diperlukan karena apabila dalam pengadaan koleksi hanya dilakukan

oleh pihak perpustakaan dapat membuat koleksi yang diadakan tidak

terpakai dan tidak relevan oleh pemustaka. Oleh sebab itu peran

pemustaka sangat diperlukan dalam hal ini terkait pengembangan

koleksi yang dilakukan perpustakaan.

Pastinya iya, karena kan kalau dengan kuisioner itu berarti

pemustaka memberikan masukan buat kita kan apa yang mau kita beli

dan itu mungkin akan lebih terpakai dibandingkan dengan kita beli

aja itu kan keinginan kita kan pikiran kita.

Seperti yang disampaikan oleh Ibu Rini Widyastuti juga selaku

pustakawan bagian pengembangan koleksi terkait pertanyaan “apakah

peran pemustaka perlu dalam pengembangan koleksi perpustakaan?”

50

Wiji Suwarno, Kamus perpustakaan dan Informasi,(Jakarta, 2009), hal. 80.

Page 76: PARTISIPASI PEMUSTAKA DALAM SELEKSI BAHAN PUSTAKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30356/3/SATRIA... · pengadaan bahan pustaka dengan cara memberikan kuesioner

64

Peran pemustaka dalam melakukan pengembangan koleksi

perpustakaan sangatlah perlu, karena untuk meningkatkan

keterpakaian, relevan dengan kebutuhan pemustaka, dan juga lengkap

koleksi perpustakaannya.

Perlu, untuk meningkatkan keterpakaian. relevan, juga lengkap

perpustakaannya.

Sama halnya dengan pendapat Ibu Rini, menurut Ibu Tenny juga

sangat perlu sekali adanya peran pemustaka dalam melakukan

pengembangan koleksi sehingga koleksi yang diadakan oleh

perpustakaan lebih berguna dibandingkan dengan melakukan

pengembangan koleksi tanpa melibatkan peran pemustaka.

Perlu kalo saya bilang, karena kita ada dan kita terpakai ya

termanfaatkan koleksinya kita pasti lebih terasa juga jika si

pemustaka memiliki peran seperti yang tadi saya bilang dia

memberikan masukan, kalau memang misalnya kita balik lagi ke tadi

beli buku asal aja dan tidak sesuai dengan visi misi akhirnya sayang

kan dia tergeletak gitu aja tanpa ada yang nyentuh

Begitu juga pendapat Bapak Hermansyah yang setuju terhadap

pertanyaan “pengembangan koleksi yang menyertakan peran

pemustaka dalam prosesnya terkait pengembangan koleksi yang

diadakan oleh pihak perpustakaan”. Dengan mengikutsertakan

pemustaka dalam prosesnya, pemustaka memiliki peran dalam

menentukan koleksi yang dibutuhkan.

Menurut saya sudah tepat, karena memang untuk lebih tepat sasaran

dalam mengadakan koleksi yang relevan sesuai dengan kebutuhan

pengunjung jadi memang pihak pemustaka harus selalu dilibatkan

tidak hanya dari pihak intern perpustakaan.

Dari jawaban diatas kita dapat melihat bahwa peran yang

dijalankan oleh pemustaka pada Perpustakaan DPR RI dalam

Page 77: PARTISIPASI PEMUSTAKA DALAM SELEKSI BAHAN PUSTAKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30356/3/SATRIA... · pengadaan bahan pustaka dengan cara memberikan kuesioner

65

pengembangan koleksi ialah pada saat seleksi bahan pustaka yaitu

dimana pemustaka dengan mengisi kuesioner yang diberikan oleh

pusakawan kepada mereka, pemustaka bebas mengisi buku apa saja

yang diperlukan demi menunjang kinerja mereka.

3. Efek yang Terjadi pada Perpustakaan Pasca Pengembangan

Koleksi Bersama Pemustaka

Setelah kegiatan pengembangan koleksi terlaksana, maka ada

hasil dan efek yang terjadi pasca pengembangan koleksi bersama

dengan pemustaka. Pemustaka Perpustakaan DPR RI dilibatkan sejak

tahun 2012 karena banyaknya koleksi yang ada di perpustakaan tidak

sesuai dengan kebutuhan pemustakanya, oleh sebab itu perpustakaan

tentu memiliki harapan yang ingin dicapai setelah melakukan kegiatan

pengembangan koleksi bersama dengan pemustaka.

Hasil yang ingin dicapai oleh pihak perpustakaan sendiri ialah

meningkatnya kualitas dan kuantitas Perpustakaan DPR RI seperti

yang disampaikan oleh Ibu Tenny terkait pertanyaan “apa hasil yang

ingin dicapai oleh pihak perpustakaan setelah melakukan

pengembangan koleksi bersama pemustaka?”

Yang pastinya sih dari segi kualitas dan kuantitas kita bertambah,

kalo misalnya dari segi kualitas mungkin lebih terpakai untuk si

pengguna kalo kuantitas ya bisa memenuhi dan melengkapi informasi.

Sedangkan hasil yang diharapkan oleh pihak pemustaka yaitu

ketersediaan koleksi atau informasi yang mereka butuhkan tersedia di

rak–rak perpustakaan serta koleksi buku–buku elektronik dan juga

berlanganan jurnal internasional sehingga mempermudah pemustaka

Page 78: PARTISIPASI PEMUSTAKA DALAM SELEKSI BAHAN PUSTAKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30356/3/SATRIA... · pengadaan bahan pustaka dengan cara memberikan kuesioner

66

dalam mencari informasi–informasi yang mereka butuhkan. Seperti

yang disampaikan oleh Ibu Dewi Maheswari staf pranata humas

Setjen DPR RI.

Kalau untuk buku–buku fisik sudah memadai ya, Cuma pengennya

kalau untuk buku–buku elektronik juga terus juga langganan jurnal

internasional juga.

Harapan yang ingin dicapai oleh pihak perpustakaan sendiri ialah

menjadikan koleksi yang mereka sediakan lebih bermanfaat bagi

pengunjung perpustakaan sehingga dapat meningkatkan jumlah

pengunjung serta kepuasan pemustaka terhadap ketersediaan

informasi yang ada pada perpustakaan.

Disisi lain harapan yang ingin dicapai oleh pemustaka pun tidak

jauh berbeda yaitu dengan tersedianya koleksi–koleksi secara lebih

lengkap. Seperti yang disampaikan oleh Bapak Muhammad Teja

selaku peneliti di lingkungan DPR RI sebgai berikut.

Ya ketersediaan bukunya, harapan saya ada, cepat, terutama bukunya

cepat tersedia, kedua mungkin pengaturan bukunya juga harus di

sesuaikan tempatnya ya tapi yang paling penting itu keadaan buku

yang lengkap.

Efek yang terjadi setelah pengadaan koleksi bersama dengan

pemustaka yang dirasakan oleh Bapak Teja sendiri selaku peneliti dan

juga pemustka terkait pertanyaan efek yang terjadi setelah pengadaan

koleksi yang menyertakaan pemustaka dalam prosesnya adalah

koleksi yang tersedia menjadi lebih banyak serta lebih relevan.

Ya makin banyak buku aja ya, banyak buku informasi juga semakin

banyak dan juga menjadi relevan.

Page 79: PARTISIPASI PEMUSTAKA DALAM SELEKSI BAHAN PUSTAKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30356/3/SATRIA... · pengadaan bahan pustaka dengan cara memberikan kuesioner

67

Sama seperti Bapak Teja, Bapak Hermansyah juga sependapat

bahwa koleksi di Perpustakaan DPR menjadi lebih lengkap dan juga

relevan

Efeknya itu, ya koleksi disini semuanya itu, hampir semua maksud

saya itu lebih relevan sesuai kebutuhan informasi pihak–pihak

pengunjungnya.

Dari jawaban yang disampaikan oleh informan terhadap efek

yang terjadi pasca pengembangan koleksi bersama pemustaka ialah

lebih lengkapnya koleksi yang tersedia pada Perpustakaan DPR RI

dan juga lebih relevan dengan kebutuhan pemustaka sehingga

membuat pemustaka merasa puas dengan ketersediaan koleksi yang

berada pada Perpustakaan DPR RI

C. Pembahasan

Penulis akan menjelaskan secara singkat hasil analisis dari penelitian

bab 4 yang akan dibagi menjadi 3 pembagian sesuai dengan tujuan

penelitian yang penulis harapkan yaitu:

1. Upaya Pustakawan dalam Pengembangan Koleksi

Sebagaimana pernyataan yang disampaikan oleh informan, bahwa

Perpustakaan DPR RI melakukan kegiatan pengembangan koleksi

yang menyertakan pemusaka dalam prosesnya yang mana pemustaka

disini memiliki peran dalam menentukan koleksi yang ingin diadakan

oleh Perpustakaan DPR RI.

Pemustaka ialah pengguna perpustakaan, yaitu perseorangan,

kelompok orang, masyarakat, atau lembaga yang memanfaatkan

Page 80: PARTISIPASI PEMUSTAKA DALAM SELEKSI BAHAN PUSTAKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30356/3/SATRIA... · pengadaan bahan pustaka dengan cara memberikan kuesioner

68

fasilitas layanan perpustakaan. Artinya mereka memiliki kebutuhan

informasi yang perlu dipenuhi oleh pihak perpustakaan terkait

informasi yang diperlukan oleh pemustaka. Oleh sebab itu,

perpustakaan melakukan pengembangan koleksinya yang mengikut

sertakan pemustaka agar memiliki peran dalam menentukan informasi

yang dibutuhkan oleh mereka (pemustaka) sehingga pemustaka

merasa lebih puas terhadap informasi yang tersedia pada

perpustakaan.

Perpustakaan DPR RI melakukan pengembangan koleksi yang

mengikutsertakan pemustaka ini dilakukan semenjak 2 tahun lalu

tepatnya pada tahun 2012 didalam lingkungan DPR RI yang mana

informasi atau koleksi yang akan diadakan untuk menunjang kinerja

anggota dewan. Upaya yang dilakukan oleh pihak perpustakaan terkait

pengembangan koleksinya yaitu dengan melakukan penyebaran

kuesioner kebutuhan yang dilakukan oleh pihak perpustakaan kepada

anggota dewan dan pegawai.

Pegawai yang dimaksud disini adalah peneliti, legaldrafter, dan

analis BPK karena tugas mereka menunjang kinerja anggota dewan

yang mana mereka sering mengikuti PROLEGNAS (Program

Legislasi Nasional) sehingga mereka tau buku apa saja yang mereka

butuhkan. Kegiatan pengembangan koleksi tersebut menjadi agenda

rutin tahunan Perpustakaan DPR RI yang mana kegiatan tersebut

dilakukan demi membuat koleksi yang berada dalam perpustakaan

lebih terpakai.

Page 81: PARTISIPASI PEMUSTAKA DALAM SELEKSI BAHAN PUSTAKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30356/3/SATRIA... · pengadaan bahan pustaka dengan cara memberikan kuesioner

69

2. Partisipasi Pemustaka dalam Seleksi Bahan Pustaka

Dengan adanya kegiatan tersebut, pengguna (pemustaka) memiliki

peran dalam menentukan koleksi yang ingin diadakan oleh pihak

perpustakaan terkait pengembangan koleksi Perpustakaan DPR RI.

Pemustaka pun bisa juga melakukan pemesanan langsung kepada

pustakawan apabila dari mereka ada yang tidak menerima kuisioner

kebutuhan yang disebarkan oleh pihak perpustakaan.

Dengan demikian pemustaka memiliki peran dalam proses

pengembangan koleksi yang dilakukan oleh pihak Perpustakaan DPR

RI dan tidak hanya menjadi penerima informasi saja yang mana

kegiatan tersebut memberikan dampak terpenuhinya kebutuhan

informasi yang dibutuhkan oleh pemustaka.

Kegiatan pengembangan koleksi perpustakaan yang

mengikutsertakan pemustaka dalam prosesnya sangat penting

dilakukan karena dengan kegiatan tersebut dapat membuat koleksi

yang tersedia pada perpustakaan menjadi lebih relevan karena koleksi

yang diadakan tersebut disesuaikan dengan kebutuhan pemustaka

berdasarkan kuesioner yang disebar sebelumnya yang telah melalui

seleksi dari pihak pustakawan yang kemudian melakukan pemesanan

kepada penerbit.

Bagi pihak pemustaka kegiatan tersebut juga penting karena

dengan kegiatan tersebut pemustaka dapat memberikan masukan

terkait buku yang diperlukan.demi menunjang kinerja mereka

Page 82: PARTISIPASI PEMUSTAKA DALAM SELEKSI BAHAN PUSTAKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30356/3/SATRIA... · pengadaan bahan pustaka dengan cara memberikan kuesioner

70

terutama peneliti-peneliti dan juga staf yang berada di lingkungan

DPR RI.

3. Efek yang terjadi pasca pengembangan koleksi yang mengikut

sertakan pemustaka

Efek yang terjadi setelah pengembangan koleksi yang menyertakan

pemustaka dalam prosesnya adalah koleksi buku yang tersedia pada

Perpustakaan DPR RI menjadi lebih lengkap serta relevan dengan

pengguna, koleksi yang lebih lengkap disini yang dimaksud adalah

koleksi yang tadinya belum ada diperpustakaan setelah pengadaan

koleksi tersebut sudah tersedia diperpustakaan, sedangkan relevan

disini yang dimaksud adalah koleksi tersebut lebih terpakai oleh

pengguna hal ini disebabkan pengembangan koleksi tersebut

dilakukan berdasarkan kebutuhan pemustaka sehingga koleksi yang

diadakan oleh perpustakaan sudah pasti sesuai dengan kebutuhan

pemustaka mengingat pemustaka memiliki peran dalam menentukan

koleksi yang ingin diadakan oleh pihak perpustakaan.

Dari segi pengunjung perpustakaan pun terdapat peningkatan

kunjungan perpustakaan, namun peningkatan tersebut belum sesuai

dengan ekspektasi pihak perpustakaan yang mana mereka

mengharapkan dengan adanya pengembangan koleksi yang

menyertakan pemustaka dalam prosesnya dapat meningkatkan jumlah

pengunjung perpustakaan baik dari pegawai maupun anggota dewan.

Harapan yang ingin dicapai oleh pihak perpustakaan sendiri ialah

menjadikan koleksi perpustakaan lebih terpakai oleh pemustaka dan

Page 83: PARTISIPASI PEMUSTAKA DALAM SELEKSI BAHAN PUSTAKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30356/3/SATRIA... · pengadaan bahan pustaka dengan cara memberikan kuesioner

71

relevan dengan kebutuhan pemustaka sehingga pemustaka merasa

terpuaskan dengan informasi yang disediakan oleh pihak perpustakaan

dan juga menambah peningkatan jumlah pengunjung perpustakaan.

Tentu harapan tersebut didasari dengan keinginan pihak perpustakaan

yang ingin menjadikan perpustakaan sebagai sumber informasi yang

dibutuhkan oleh pemustaka demi menunjang kinerja anggota dewan.

Harapan yang ingin dicapai oleh pemustaka setelah pengembangan

koleksi yang mengikutsertakan pemustaka dalam prosesnya tentunya

adalah koleksi buku yang berada pada Perpustakaan DPR RI lebih

lengkap dan lebih relevan dengan kebutuhan pemustaka agar dapat

memberikan kepuasan terhadap kebutuhan pemustaka terhadap

informasi yang tersedia.

Namun pemustaka ada yang berpendapat bahwasanya

Perpustakaan DPR RI perlu juga mengembangkan koleksi – koleksi

non cetak seperti e-book atau jurnal internasional. Perpustakaan DPR

perlu memperbanyak berlangganan jurnal internasional agar lebih

mempermudah dalam mengaksesnya karena dewasa ini jaman

semakin modern sehingga mengakses informasi dapat dilakukan

dimana saja demi mengefektifkan waktu yang diperlukan demi

mendapatkan informasi tersebut.

Pada kenyataan harapan dari kedua pihak baik itu dari pustakawan

maupun dari pemustaka belum sepenuhnya terwujud, dari pihak

perpustakaan misalnya dengan pengembangan koleksi yang

menyertakan pemustaka dalam prosesnya belum menunjukan

Page 84: PARTISIPASI PEMUSTAKA DALAM SELEKSI BAHAN PUSTAKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30356/3/SATRIA... · pengadaan bahan pustaka dengan cara memberikan kuesioner

72

peningkatan yang signifikan terhadap jumlah pengunjung yang

berkunjung ke Perpustakaan DPR namun bila dari kepuasan

pemustaka terhadap koleksi yang ada pada Perpustakaan DPR,

pemustaka merasa koleksi yang ada pada perpustakaan lebih lengkap

dan relevan. Begitu juga dari pihak pemustaka belum semua harapan

mereka terpenuhi seperti koleksi-koleksi e-book dan juga jurnal

internasional yang masih belum banyak tersedia di perpustakaan.

Page 85: PARTISIPASI PEMUSTAKA DALAM SELEKSI BAHAN PUSTAKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30356/3/SATRIA... · pengadaan bahan pustaka dengan cara memberikan kuesioner

73

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Upaya yang dilakukan oleh pustakawan dalam kegiatan

pengembangan koleksi Perpustakaan DPR RI ialah dengan

mengikutsertakan pemustaka dalam seleksi bahan pustaka sebagai

acuan utama pustakawan dalam melakukan pengadaan buku agar

tercapainya tujuan pengadaan koleksi tersebut.

2. Pemustaka memiliki peran penting dalam menentukan koleksi yang

ingin diadakan oleh pihak Perpustakaan DPR RI dengan cara mengisi

kuisioner kebutuhan yang mana hasil kuisioner tersebut nantinya akan

jadi pertimbangan pustakawan dalam melakukan pengadaan bahan

pustaka.

3. Efek yang terjadi pasca pengembangan koleksi bersama dengan

pemustaka ialah koleksi yang tersedia pada Perpustakaan DPR RI

menjadi lebih lengkap, terpakai, dan juga relevan dengan kebutuhan

pemustaka.

B. Saran

1. Upaya pengembangan koleksi Perpustakaan DPR RI hendaknya

diadakaan 6 bulan sekali karena apabila diadakan 1 tahun sekali

informasi terbaru yang dibutuhkan oleh pemustaka tidak tersedia di

perpustakaan.

Page 86: PARTISIPASI PEMUSTAKA DALAM SELEKSI BAHAN PUSTAKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30356/3/SATRIA... · pengadaan bahan pustaka dengan cara memberikan kuesioner

74

2. Pustakawan sebagai pihak yang mengadakan pengembangan koleksi

harus lebih tegas kepada pemustaka terkait batas waktu pengisian

kuesioner yang diberikan agar dalam seleksi bahan pustaka tidak

membuang – buang waktu sehingga mempercepat proses pengadaan.

3. Menambah koleksi – koleksi non cetak / digital, berlangganan jurnal

internasional agar pemustaka lebih mudah mengakses informasi yang

diperlukan dari sumber – sumber internasional dan agar informasi

yang dibutuhkan dapat diakses dimana saja.

Page 87: PARTISIPASI PEMUSTAKA DALAM SELEKSI BAHAN PUSTAKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30356/3/SATRIA... · pengadaan bahan pustaka dengan cara memberikan kuesioner

75

DAFTAR PUSTAKA

Abdurahman Saleh. Materi Pokok Pengolahan Terbitan Berseri. Jakarta:

Universitas Terbuka, 1996.

-------. Materi Pokok Manajemen Perpustakaan. Jakarta: Universitas Terbuka,

2010.

Clayton, Peter. Managing Information Resources in Libraries. London: Library

Association Publishing, 2001.

Creswell, John W. Research Design. Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan

Mixed. Edisi ke-3. (Fawaid, Achmad Penerjemah). Yogyakarta: Pustaka

Pelajar, 2010.

Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa.

Jakarta: PT Gramadia Pustaka Utama, 2008.

-------. Perpustakaan Perguruan Tinggi: Buku Pedoman Edisi ke 3. Jakarta:

Universitas Gajah Mada, 1994.

Drajat Suharjo. Metodologi Penelitian dan Penulisan Laporan Ilmiah.

Yogyakarta: UII Press, 2003.

Evans, G. Edward. Developing Library and Information Center Collection.

London: Libraries Unlimited, 2005.

-------. Developing Library Collection. Colorado: Libraries Unlimited, 1979.

Feather, John. International Encyclopedia of Information and Library Science.

London: Routledge, 1997.

Fuad Hasan. Pendekatan Kualitatif untuk Penelitian Perilaku Manusia. Jakarta:

Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran Psikologi (LPSP3) Universitas

Indonesia, 2001.

Hernandono. Perpustakaan dan Kepustakawanan. Jakarta: Universitas Terbuka,

1999.

Husaini Usman,. Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta: Bumi Aksara, 1996.

Johnson, Peggy. Fundamentals of Collection Development and Management:

Second Edition. Chicago: American Library Association, 2009.

Karmidi Martoatmojo. Pelayanan Bahan Pustaka. Jakarta: Universitas Terbuka,

1999.

Page 88: PARTISIPASI PEMUSTAKA DALAM SELEKSI BAHAN PUSTAKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30356/3/SATRIA... · pengadaan bahan pustaka dengan cara memberikan kuesioner

76

-------. Manajemen Perpustakaan Khusus. Jakarta: Universitas Terbuka, 1997.

Marshall, Joanne [et. al. ]. “Kompetensi Pustakawan Khusus di Abad ke-21.”

Majalah BACA, Vol. 27, No. 2 (Agustus 2003), h. 2.

Mohammad Nazir. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia, 2005.

Nasution, S. Metode Research. Jakarta: Bumi Aksara, 1996.

Noeng Muhajir. Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Rake Sarasih,

1989.

Pungki Purnomo. Manajemen Pengembangan Koleksi Perpustakaan. Jakarta:

Lembaga Penelitian UIN Syahid Jakarta, 2010.

Qatriana Widiawati. Pendapat Anggota Dewan Terhadap Layanan Perpustakaan

DPR RI, (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas

Indonesia, 2010), hal. 1-2

Saefudin dan Setiawan. “Pembinaan Perpustakaan Khusus Instansi Pertanian:

Observasi terhadap Perpustakaan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian

Jawa Barat.” Jurnal Perpustakaan Pertanian, Vol. 16, No. 2 (Juli 2007), h.

58.

Soekarman dan Rahmat Natadjumena. Pedoman Umum Penyelenggaraan

Perpustakaan Khusus. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2006.

Standar Nasional Indonesia (SNI). Perpustakaan Khusus Instansi Pemerintah.

Jakarta: SNI 7496:2009, 2009.

Sugiyono. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Penerbit Alfabeta, 2007.

Sulistyo-Basuki. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia Pustaka

Utama, 1991.

Supriyanto. dkk. Aksentuasi Perpustakaan dan Pustakawan. Jakarta: IPI Pengurus

Daerah DKI Jakarta, 2006.

Sutarno NS. Perpustakaan dan Masyarakat. Jakarta: Sagung Seto, 2006.

-------. Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Sagung

Seto, 2006.

-------. Kamus Perpustakaan dan Informasi. Jakarta, 2008

-------. Tanggung Jawab Perpustakaan dalam Mengembangkan Masyarakat

Informasi. Jakarta: Panta Rei, 2005.

Wiji Suwarno. Kamus Perpustakaan dan Informasi. Jakarta, 2009.

Page 89: PARTISIPASI PEMUSTAKA DALAM SELEKSI BAHAN PUSTAKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30356/3/SATRIA... · pengadaan bahan pustaka dengan cara memberikan kuesioner

77

Yuyu Yulia,. Materi Pokok Pengembangan Koleksi. Jakarta: Universitas Terbuka,

2009.

-------. Pengadaan Bahan Pustaka. Jakarta: Universitas Terbuka, 1999.

Page 90: PARTISIPASI PEMUSTAKA DALAM SELEKSI BAHAN PUSTAKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30356/3/SATRIA... · pengadaan bahan pustaka dengan cara memberikan kuesioner
Page 91: PARTISIPASI PEMUSTAKA DALAM SELEKSI BAHAN PUSTAKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30356/3/SATRIA... · pengadaan bahan pustaka dengan cara memberikan kuesioner
Page 92: PARTISIPASI PEMUSTAKA DALAM SELEKSI BAHAN PUSTAKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30356/3/SATRIA... · pengadaan bahan pustaka dengan cara memberikan kuesioner
Page 93: PARTISIPASI PEMUSTAKA DALAM SELEKSI BAHAN PUSTAKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30356/3/SATRIA... · pengadaan bahan pustaka dengan cara memberikan kuesioner

Nama : Tenny Rosanti

Jabatan : Pustakawan

Hari/Tanggal : Jumat, 20 Maret 2015

DRAF WAWANCARA

1. Apa upaya yang dilakukan pihak Perpustakaan DPR RI dalam melakukan

pengembangan koleksi?

Jawab :

Untuk saat ini sih yang kita lakukan biasanya untuk awal sebelum beli–beli buku

pengembangan itu kan kalo disini mengarah ke pembelian buku ya, nah itu kita

menyebar kuisioner tapi dilengkapi dengan suratnya juga istilahnya permohonan gitu,

terus kepada seluruh anggota DPR dan pegawai tapi pegawainya itu yang diutamakan

yaitu peneliti, legaldrafter, analis BPK. Sebenernya sih engga membedakan pegawai

lain dibandingkan 3 bagian itu cuma untuk mereka itu kan kerjanya lebih mendukung

ke anggota dewan dia itu sering ikut prolegnas (program legislasi nasional) makannya

dia itu lebih tau perkembangan buku apa saja yang mereka butuhkan itu aja sih.

2. Apa saja tahapan dalam kegiatan pengembangan koleksi tersebut?

Jawab :

Jadi sama kaya yang saya tadi bilang itu, jadi pertama salah satu staf biasanya PU

nya itu buat surat dulu, terus nanti ibu koreksi dulu kalo ibu setuju kata–katanya

seperti itu misalnya gitu udah nanti dia ijin lagi ke atas kita ke KAPUS terus udah

selesai itu baru kita sebarkan kuesionernya itu tapi biasanya kalo engga lewat kita

yang menyebarkan ada bagian yang khusus yang untuk menyebar kuisioner itu. Nanti

setelah kuisioner disebar disitu kan ada waktu pengembaliannya ditentukan sekitar 2

minggu itu biasanya ada yang datang sendiri diserahin ke kita, ada juga yang lewat

fax atau telpon tapi kalo misalkan telfon itu permintaaan langsung dianya karena tau

dan engga dapet kuisioner makannya nelfon. Nah itu dari semua itu udah terkumpul

kita bikin list gitu dari sama sih mulai dari judulnya, pengarangnya, terus tahun terbit,

ataupun penerbitnya. Terus nanti dilihat, disusun sesuai abjad itu dibutuhkan kalo

banyak bukunya itu misal 1 judul ternyata ada peminatnya 2 atau engga kita pikirnya

itu penting gitu ya perlu gitu ya makannya engga beli 1 minimal 2 exemplar atau pun

kadang sampai 5. Nah setelah itu, kita ngehubungin penerbitnya. Penerbitnya itu kalo

disini biasa gramedia tapi ada juga kalo untuk itu dari kuisioner ya, tapi ada juga

untuk yang katalog – katalog dateng ke kita, itu biasanya kita seleksi juga mana yang

penting dan yang kita perluin nah itu langsung ke penerbitnya langsung jadi. Terakhir

setelah semua ke penerbit diurus semua administrasinya surat–suratnya, buku datang

kita periksa itu misalnya cocok dengan pembelian baru kita bayarkan tapi dikeuangan

juga. Anggaran dananya dari negara yaitu dari APBN.

Page 94: PARTISIPASI PEMUSTAKA DALAM SELEKSI BAHAN PUSTAKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30356/3/SATRIA... · pengadaan bahan pustaka dengan cara memberikan kuesioner

3. Apakah ada perhatian khusus terhadap koleksi yang ingin diadakan oleh pihak

perpustakaan?

Jawab :

Biasanya sih kalo dari semua itu kan yang udah masuk kuisioner ya itu udah pasti

mendukung prolegnas tugas mereka kan, kalo untuk yang lain misalnya hibah kami

juga dapet, nah itu biasanya tetap diutamakan untuk yang menunjang visi misi

perpustakaan lebih utama untuk tugas fungsi dewannya gitu aja sih. Tapi kalo pun

tidak dipakai kita taro suatu hari mungkin ada perpustakaan lain minta kita kasih.

4. Apakah pemustaka memiliki peran dalam menentukan pengembangan koleksi?

Jawab :

Pastinya iya, karena kan kalo dengan kuisioner itu berarti pemustaka memberikan

masukan buat kita beli dan itu mungkin akan lebih terpakai dibandingkan dengan kita

beli aja itu kan keinginan kita kan pikiran kita.

5. Apakah pemustaka pernah mengajukan saran terkait koleksi yang dibutuhkan

oleh pemustaka secara langsung kepada pustakawan?

Jawab :

Jarang sih, tapi ada kaya mungkin kemarin pas rapat itu dia pengen tapi bukan dalam

bentuk buku kadang sampai jurnal juga. Kalo misalkan engga ke kita biasanya mereka

langsung ke ibu kabid.

6. Menurut Anda apakah peran pemustaka perlu dalam pengembangan koleksi

perpustakaan?

Jawab :

Perlu kalo saya bilang, karena kita ada dan kita terpakai ya termanfaatkan koleksinya

kita pasti lebih terasa juga pemustaka memiliki peran seperti yang tadi saya bilang dia

memberikan masukan, kalo memang misalnya kita balik lagi ke tadi beli buku asal aja

dan tidak sesuai dengan visi misi akhirnya sayang kan dia tergeletak gitu aja tanpa ada

yang nyentuh

7. Apa hasil yang ingin dicapai oleh pihak perpustakaan setelah melakukan

pengembangan koleksi bersama pemustaka?

Jawab :

Pastinya sih dari segi kualitas dan kuantitasnnya kita bertambah ya, kalo misalkan

dari kualitas itu lebih terpakai buat si pengguna kalo kuantitas itu ya lebih melengkapi

koleksi gitu sih.

8. Apakah harapan pihak perpustakaan setelah melakukan pengembangan koleksi

yang mengikutsertakan pemustaka sudah sesuai dengan realita?

Jawab :

Harapannya ya mungkin akan semakin banyaknya pengunjung sih sebenernya kalo

misalnya pengembangan itu disesuaikan dengan keinginan pemustaka ya tapi untuk

Page 95: PARTISIPASI PEMUSTAKA DALAM SELEKSI BAHAN PUSTAKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30356/3/SATRIA... · pengadaan bahan pustaka dengan cara memberikan kuesioner

saat ini kenyataanya, belum begitu banyak kalo saya bilang karena disatu sisi faktor

lain untuk si peneliti sekarang dia itu sudah bisa membeli sendiri sesuai dengan

keinginan mereka dan itu koleksi itu akan menjadi milik mereka tapi akan tetap diolah

di kita. Jadi kan dia apa ya, engga perlu dateng kesini karena dia kan udah punya

koleksi itu sebagian udah seperti itu tapi sebagian masih ada.

9. Apakah setelah adanya pengembangan koleksi yang mengikutsertakan

pemustaka dalam prosesnya membuat peningkatan pengunjung perpustakaan?

Jawab :

Ada si insya Allah ada, karena kan yang dibeli sesuai dengan keinginan mereka

Page 96: PARTISIPASI PEMUSTAKA DALAM SELEKSI BAHAN PUSTAKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30356/3/SATRIA... · pengadaan bahan pustaka dengan cara memberikan kuesioner

Nama : Rini WIdyastuti

Jabatan : Pengadministrasi Umum

Hari/Tanggal : Jumat, 20 Maret 2015

DRAF WAWANCARA

1. Apa upaya yang dilakukan pihak Perpustakaan DPR RI dalam melakukan

pengembangan koleksi?

Jawab :

Pake kuisioner, kuisioner kebutuhan pengguna.

2. Apa saja tahapan dalam kegiatan pengembangan koleksi tersebut?

Jawab :

Dari kuisioner, nanti kita kumpulin, kita cek, ke opac bukunya udah ada belum disini

terus kalo sudah sesuai ga sama ini apa namanya sama bidang tugas kita kalo ga

sesuai ya belinya nanti–nanti kalo ada uang kalo engga ada dia engga dibeli. Kalo

udah tinggal pembelian.

3. Apakah ada perhatian khusus terhadap koleksi yang ingin diadakan oleh pihak

perpustakaan?

Jawab :

Ya tadi kuisioner tadi sama itu prolegnas program legislasi nasional.

4. Apakah pemustaka memiliki peran dalam menentukan pengembangan koleksi?

Jawab :

Punya, dia bisa pesan kalo kuesionerkan setaun sekali biasanya kalo misalkan

sewaktu–waktu si pemustaka itu butuh, di bisa mengajukan langsung tanpa nunggu

kuisioner.

5. Apakah pemustaka pernah mengajukan saran terkait koleksi yang dibutuhkan

oleh pemustaka secara langsung kepada pustakawan?

Jawab :

Pernah, sering malah.

6. Menurut Anda apakah peran pemustaka perlu dalam pengembangan koleksi

perpustakaan?

Jawab :

Perlu, untuk meningkatkan keterpakaiannya tadi sama relevan, terpakai, kan supaya

lengkap perpustakaannya.

Page 97: PARTISIPASI PEMUSTAKA DALAM SELEKSI BAHAN PUSTAKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30356/3/SATRIA... · pengadaan bahan pustaka dengan cara memberikan kuesioner

7. Apa hasil yang ingin dicapai oleh pihak perpustakaan setelah melakukan

pengembangan koleksi bersama pemustaka?

Jawab :

Kelengkapan koleksi, sesuailah sama kebutuhan mereka.

8. Apakah harapan pihak perpustakaan setelah melakukan pengembangan koleksi

yang mengikutsertakan pemustaka sudah sesuai dengan realita?

Jawab :

Ikut sertain mereka sih udah, Cuma kuisionernya kadang balik kadang engga dan

yang balik itu engga sesuai harapan. Jadi misalnya kita sebar kuisioner misalkan 500

yang kembali sedikit, jadikan pengadaannya cuma bisa sedikit berdasarkan kuisioner

jadi sedikit data yang terkumpul padahal mau kita kan banyak jadi anggarannya

terserap tapi sesuai dengan kemauan si pemustaka itu. kalau dibilang sesuai dengan

kenyataan gimana ya, belum soalnya masih banyak yang bilang koleksi kita belom

lengkap padahal mah kita udah sebar kuisioner ke mereka tapi yang kembali engga

semua gitu.

9. Apakah setelah adanya pengembangan koleksi yang mengikutsertakan

pemustaka dalam prosesnya membuat peningkatan pengunjung perpustakaan?

Jawab :

Engga juga sih, soalnya disini perpustakaan khusus ya jadi, ya engga penggunanya

engga begitu banyak. Penggunanya yang banyak pake ya peneliti, legaldrafter, kalo

staf kan cuma yang lagi belajar aja jadi ya tetep aja sesuai kebutuhan mereka kalo

datang ke perpus.

Page 98: PARTISIPASI PEMUSTAKA DALAM SELEKSI BAHAN PUSTAKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30356/3/SATRIA... · pengadaan bahan pustaka dengan cara memberikan kuesioner

Nama : Hermansyah Waluyo

Jabatan : Peneliti

Hari / Tanggal : Jumat. 20 Maret 2015

DRAF WAWANCARA

1. Menurut Anda, upaya apa saja yang dilakukan oleh pihak perpustakaan dalam

melakukan pengembangan koleksi?

Jawab :

Menurut saya, upaya yang telah dilakukan oleh pihak perpustakaan disini itu salah

satunya dengan kuesioner. Jadi pihak perpustakaan memberikan kuisioner kepada

pengunjung dalam hal ini anggota dewan serta pegawai termasuk saya sendiri secara

pribadi untuk mengisi form kira – kira kebutuhan informasi apa saja yang butuhkan

atau bahkan pengunjung lainnya butuhkan yang tidak ada di rak atau yang tersedia

disini sehingga untuk kedepannya nanti pihak perpustakaan bisa memenuhi atau

mengadakan apa–apa saja yang diperlukan oleh pengunjung.

2. Apakah kegiatan pengembangan koleksi perpustakaan yang mengikutsertakan

pemustaka dalam prosesnya sudah tepat?

Jawab :

Menurut saya sih sudah tepat, karena memang untuk lebih tepat sasaran dalam

mengadakan koleksi yang relevan sesuai dengan kebutuhan pengunjung jadi memang

pihak pemustaka harus selalu dilibatkan ga hanya dari pihak intern perpustakaan.

3. Apa Anda (pemustaka) pernah diminta untuk mengisi angket buku yang ingin

diadakan oleh pihak perpustakaan? Jika pernah, apakah koleksi yang anda

ajukan atau sarankan dipenuhi oleh pihak perpustakaan?

Jawab :

Pernah, kalo untuk sejauh ini yang saya perhatikan dari beberapa koleksi yang saya

inginkan informasi yang saya butuhkan itu sebagian besar sudah diadakan ya disini

oleh pihak perpustakaan walaupun ga sepenuhnya tapi sebagian besar itu sudah

dipenuhi oleh pihak perpustakaan.

4. Menurut Anda perlukah perpustakaan menanyakan/memberikan angket untuk

pengadaan kepada pemustaka? Jika ya, apa alasan Anda perlunya pihak

perpustakaan memberikan angket untuk koleksi yang akan diadakan oleh pihak

perpustakaan?

Jawab :

Menurut saya perlu, karena dengan perpustakaan memberikan angket sendiri itu juga

membantu perpustakaan dalam pengadaan koleksinya dong jadi koleksi yang

Page 99: PARTISIPASI PEMUSTAKA DALAM SELEKSI BAHAN PUSTAKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30356/3/SATRIA... · pengadaan bahan pustaka dengan cara memberikan kuesioner

diadakan oleh perpustakaan tidak sia–sia. Kalo kita tidak dikasih angket atau

kuisioner ya nanti koleksi yang mereka adakan tidak sesuai sama kebutuhan kita.

5. Apa Anda pernah mengajukan saran kepada pustakawan dalam pengadaan

koleksi yang perlu diadakan pada Perpustakaan DPR RI? Apa saran anda

dipertimbangkan untuk diadakan dalam pengembangan koleksi atau tidak?

Jawab :

Kalo saran secara langsung ke pustakawan belum, karena melalui angket atau

kuesioner pun sudah terpenuhi.

6. Bagaimana efek yang terjadi setelah pengadaan koleksi yang menyertakaan

pemustaka dalam prosesnya?

Jawab :

Efeknya ya koleksi disini semuanya itu hampir semua maksud saya lebih relevan

sesuai kebutuhan informasi pihak–pihak pengunjungnya, jadi yang awalnya masih ada

beberapa kekurangan informasi dari pihak pengunjung yang membutuhkan informasi

disini dengan adanya mengikutsertakan pemustaka dalam proses pengembangan

koleksi ini jadi bisa jadi lebih relevan dan informasinya jadi lebih banyak.

7. Menurut Anda efektifkah pengembangan koleksi Perpustakaan DPR RI yang

mengikut sertakaan pemustaka dalam penentuan koleksi yang diadakan?

Jawab :

Menurut saya sih efektif, efektif banget, karena tujuan awal dari perpustakaan itu

sendiri kan untuk menyediakan informasi kepada pengunjung. Jadi kalo misalkan

dalam pengembangan koleksi itu mengikutsertakan pengunjung atau pemustaka

menurut saya efektif banget.

8. Apa ekspektasi Anda setelah perpustakaan melakukan pengembangan koleksi

yang mengikutsertakan pemustaka?

Jawab :

Untuk ekspektasi saya sendiri itu yang saya bayangkan perpustakaan itu menyediakan

informasi yang lengkap jadi tidak ada lagi kekurangan–kekurangan informasi yang

dibutuhkan oleh pengujung atau bahkan peneliti seperti saya yang datang kesini.

Page 100: PARTISIPASI PEMUSTAKA DALAM SELEKSI BAHAN PUSTAKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30356/3/SATRIA... · pengadaan bahan pustaka dengan cara memberikan kuesioner

Nama : Muhammad Teja

Jabatan : Peneliti

Hari / Tanggal : Selasa, 24 Maret 2015

DRAF WAWANCARA

1. Menurut Anda, upaya apa saja yang dilakukan oleh pihak perpustakaan dalam

melakukan pengembangan koleksi?

Jawab :

Kuisioner sih yang saya tau.

2. Apakah kegiatan pengembangan koleksi perpustakaan yang mengikutsertakan

pemustaka dalam prosesnya sudah tepat?

Jawab :

Sudah, sudah tepat

3. Apa Anda (pemustaka) pernah diminta untuk mengisi angket buku yang ingin

diadakan oleh pihak perpustakaan? Jika pernah, apakah koleksi yang anda

ajukan atau sarankan dipenuhi oleh pihak perpustakaan?

Jawab :

Tentu pernah, karena kan emang itu kegiatan yang dilakuin perpustakaan ya biar

koleksi yang diadakan itu sesuai sama kita. Pasti di penuhi kalo emang bukunya

belom ada, kalo udah ada disini ya biasanya mereka memberi tahu ke saya.

4. Menurut Anda perlukah perpustakaan menanyakan/memberikan angket untuk

pengadaan kepada pemustaka? Jika ya, apa alasan Anda perlunya pihak

perpustakaan memberikan angket untuk koleksi yang akan diadakan oleh pihak

perpustakaan?

Jawab :

Perlu itu, kalo kita engga ngasih saran terkait koleksi yang kita butuhkan nanti mereka

yang ngadain engga sesuai dong sama kita. Jadi sia–sia nanti buku–buku yang mereka

beli kalo kita ga memberi saran.

5. Apa Anda pernah mengajukan saran kepada pustakawan dalam pengadaan

koleksi yang perlu diadakan pada Perpustakaan DPR RI? Apa saran anda

dipertimbangkan untuk diadakan dalam pengembangan koleksi atau tidak?

Jawab :

Kalo saran langsung jarang ya karena kan saya juga dapet kuesioner itu jadi jarang

kita ngomong atau minta langsung ke pustakwannya. Kalo dipertimbangkan kayanya

si iya ya, soalnya buku itu kan kita perlu jadi kalo buku itu diadakan kan pasti kita

pake engga ditaro dirak aja.

Page 101: PARTISIPASI PEMUSTAKA DALAM SELEKSI BAHAN PUSTAKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30356/3/SATRIA... · pengadaan bahan pustaka dengan cara memberikan kuesioner

6. Bagaimana efek yang terjadi setelah pengadaan koleksi yang menyertakaan

pemustaka dalam prosesnya?

Jawab :

Ya makin banyak buku informasinya makin banyak, koleksinya relevan makin

banyak koleksinya makin banyak informasi yang kita dapat.

7. Menurut Anda efektifkah pengembangan koleksi Perpustakaan DPR RI yang

mengikut sertakaan pemustaka dalam penentuan koleksi yang diadakan?

Jawab :

Efektif ya, soalnya kita juga puas kalo misalkan buku yang kita pengen itu diadakan

oleh perpustakaan. Ketimbang kalo perpustakaan yang mengadakan sendiri kita engga

di kasih kuisioner gitu kan koleksinya cuma menurut mereka saja bukan menurut kita

itu sih kalo menurut saya.

8. Apa ekspektasi Anda setelah perpustakaan melakukan pengembangan koleksi

yang mengikutsertakan pemustaka?

Jawab :

Harapan saya ya ketersediaan bukunya ada cepat. Pertama bukunya cepat tersedia,

kedua mungkin pengaturan bukunya harus juga di rapihkan tempatnya tapi yang

paling penting itu keadaan buku yang lengkap

Page 102: PARTISIPASI PEMUSTAKA DALAM SELEKSI BAHAN PUSTAKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30356/3/SATRIA... · pengadaan bahan pustaka dengan cara memberikan kuesioner

Nama : Dewi Maheswari

Jabatan : Staf Pranata Humas Setjen DPR RI

Hari / Tanggal : Selasa, 23 Maret 2015

DRAF WAWANCARA

1. Menurut Anda, upaya apa saja yang dilakukan oleh pihak perpustakaan dalam

melakukan pengembangan koleksi?

Jawab :

Kalo menurut saya sih para pustakawan disini memberikan kuisioner atau saran ke

kita biasanya ada buku yang kita butuhkan engga. Saya kan disini sebagai pranata

humas disini kan pasti buku – buku yang terkait dengan komunikasi dan kehumasan

nah dari pustakawan sendiri disini selalu mengingatkan saya untuk membuat list

buku–buku baik dari dalam negeri atau dari luar negeri yang dibutuhkan untuk

kepentingan kehumasan nanti akan mereka yang mengadakan.

2. Apakah kegiatan pengembangan koleksi perpustakaan yang mengikutsertakan

pemustaka dalam prosesnya sudah tepat?

Jawab :

Kalo menurut saya sih sudah ya, karena disini pustakawannya cenderung aktif ya ga

menunggu kita ngasih tapi mereka pun selalu menanyakan ke kita untuk memberikan

rekomendasi buku ke mereka.

3. Apa Anda (pemustaka) pernah diminta untuk mengisi angket buku yang ingin

diadakan oleh pihak perpustakaan? Jika pernah, apakah koleksi yang anda

ajukan atau sarankan dipenuhi oleh pihak perpustakaan?

Jawab :

Kalo saya sendiri sih belum pernah, karena saya termasuknya baru ya baru 1 tahun.

Kalo yang peneliti–peneliti sepertinya memang sering mengisi anget ya, kalo saya

sendiri belum pernah

4. Menurut Anda perlukah perpustakaan menanyakan/memberikan angket untuk

pengadaan kepada pemustaka? Jika ya, apa alasan Anda perlunya pihak

perpustakaan memberikan angket untuk koleksi yang akan diadakan oleh pihak

perpustakaan?

Jawab :

Kalo menurut saya perlu ya, karena anggota dewan sendiri kan juga membutuhkan

informasi terkait tugas mereka masing – masing dan dengan memberikan angket atau

kuesioner ini mempermudah para anggota dewan dalam mendapatkan koleksi yang

diperlukan untuk menunjang kinerja mereka mungkin itu ya menurut saya soalnya

saya sendiri belum pernah mendapat angket mungkin karena masih baru disini.

Page 103: PARTISIPASI PEMUSTAKA DALAM SELEKSI BAHAN PUSTAKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30356/3/SATRIA... · pengadaan bahan pustaka dengan cara memberikan kuesioner

5. Apa Anda pernah mengajukan saran kepada pustakawan dalam pengadaan

koleksi yang perlu diadakan pada Perpustakaan DPR RI? Apa saran anda

dipertimbangkan untuk diadakan dalam pengembangan koleksi atau tidak?

Jawab :

Pernah, ya seperti yang saya bilang tadi karena saya disini baru dan mungkin belum

mendapatkan angket buku yang diperlukan maka saya mengajukan secara langsung

kepada pustakwan. Kalo buku yang disarankan itu biasanya diadakan ya karena kan

mereka tau buku yang kita butuhkan itu pasti penting dan pasti digunakan makannya

itu biasanya mereka adakan tapi ga semua mungkin karena sudah ada di rak dan saya

engga ketemu.

6. Bagaimana efek yang terjadi setelah pengadaan koleksi yang menyertakaan

pemustaka dalam prosesnya?

Jawab :

Ya kitanya lebih terbantu lah ya soalnya kalo buku import kan lebih mahal lah ya kalo

misalkan beli sendiri kalo dengan disini kan bener–bener dan mereka pun efektif juga

buku yang mereka sediakan benar-benar buku yang dibutuhkan relevan dan memang

digunakan bukan cuma buku dirak doang.

7. Menurut Anda efektifkah pengembangan koleksi Perpustakaan DPR RI yang

mengikut sertakaan pemustaka dalam penentuan koleksi yang diadakan?

Jawab :

Efektif tentunya, tapi memang masih perlu banyak perbaikan ya karena kan kalo

pengadaan buku terkait dengan anggaran juga itu yang kendala tapi paling tidak sudah

ada usaha untuk menuju kesana walaupun belum sempurna.

8. Apa ekspektasi Anda setelah perpustakaan melakukan pengembangan koleksi

yang mengikutsertakan pemustaka?

Jawab :

Sepertinya sih lebih lengkap ya, tapi kalo sesuai dengan harapan 100 persen ya belum

tapi masih proses untuk menuju kesana.

Page 104: PARTISIPASI PEMUSTAKA DALAM SELEKSI BAHAN PUSTAKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30356/3/SATRIA... · pengadaan bahan pustaka dengan cara memberikan kuesioner

Depan Perpustakaan DPR RI Koleksi Referensi

Layanan Referensi Koleksi World Bank

Koleksi World Bank Koleksi Umum

Page 105: PARTISIPASI PEMUSTAKA DALAM SELEKSI BAHAN PUSTAKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30356/3/SATRIA... · pengadaan bahan pustaka dengan cara memberikan kuesioner

Koleksi Umum Koleksi Umum

Komputer Untuk Akses Internet Ruang Baca

Ruang Baca

Page 106: PARTISIPASI PEMUSTAKA DALAM SELEKSI BAHAN PUSTAKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30356/3/SATRIA... · pengadaan bahan pustaka dengan cara memberikan kuesioner

Ibu Rini Pustakawan Ibu Tenny Pustakawan

Bapak Hermansyah Peneliti