partisipasi pemustaka dalam perspektif pustakawan...
TRANSCRIPT
PARTISIPASI PEMUSTAKA DALAM PERSPEKTIF PUSTAKAWAN
TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN
DI PUSAT PERPUSTAKAAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Skripsi
Di ajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh
Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)
Oleh:
Ari Mulki Zamani
NIM: 1113025100023
PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN & INFORMASI
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1441 H / 2020 M
Lembar Pengesahan Skripsi
PARTISIPASI PEMUSTAKA DALAM PERSPEKTIF PUSTAKAWAN
TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN
DI PUSAT PERPUSTAKAAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Skripsi
Di ajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh
Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)
Oleh:
Ari Mulki Zamani
NIM: 1113025100023
Dibawah bimbingan
Muhammad Azwar, M.Hum
PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN & INFORMASI
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1441 H / 2020 M
LEMBAR PERNYATAAN
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Ari Mulki Zamani
NIM : 1113025100023
Program Studi : Ilmu Perpustakaan
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “PARTISIPASI
PEMUSTAKA DALAM PERSPEKTIF PUSTAKAWAN TERHADAP
PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN DI PUSAT
PERPUSTAKAAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA” adalah benar
merupakan karya sendiri dan tidak melakukan tindak plagiat dalam penyusunannya,
adapun kutipan dalam skripsi saya sudah dicantumkan sumber kutipannya. Jika
ternyata skripsi ini sebagian atau seluruhnya merupakan hasil plagiat dari karya
orang lain, saya bersedia melakukan proses yang semestinya sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
Jakarta, 16 Juli 2020
Ari Mulki Zamani
NIM 1113025100023
LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI
Nama : Ari Mulki Zamani
NIM : 1113025100023
Judul Skripsi : PARTISIPASI PEMUSTAKA DALAM PERSPEKTIF
PUSTAKAWAN TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS
LAYANAN PERPUSTAKAAN DI PUSAT PERPUSTAKAAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Ujian Skripsi : 15 Apri 2020
Skripsi tersebut telah diperbaiki sesuai dengan saran dan komentar Tim Penguji
sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata (S1) pada Program Ilmu
Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 16 Juli 2020
Tanda Tangan Tanggal
1. Ketua Sidang : Siti Maryam, M.Hum
NIP. 19700705 199803 2 002. 16-07-2020
…………. ...............
2. Sekertaris Sidang : Amir Fadhilah, M.Si 16-07-2020
NIP. 19710530 199903 1 003 ................. ...............
3. Pembimbing : Muhammad Azwar, M.Hum 16-07-2020
NIDN. 2015018002 …………. ..............
4. Penguji I : Dr. Ade Abdul Hak, S.Ag., S.S., M.Hum 16-07-2020
NIP. 19710103 200003 1 002 ................. ..............
5. Penguji II : Alfida, S.Ag., S.IP., MLIS. 16-07-2020
NIP. 19710215 199903 2 001 ............... ..............
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
Nama : Ari Mulki Zamani
NIM : 1113025100023
Judul Skripsi : PARTISIPASI PEMUSTAKA DALAM PERSPEKTIF
PUSTAKAWAN TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS
LAYANAN PERPUSTAKAAN DI PUSAT PERPUSTAKAAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Ujian Skripsi : 15 April 2020
Skripsi tersebut telah diperbaiki sesuai dengan saran dan komentar Tim Penguji
sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata (S1) pada Program Ilmu
Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 16 Juli 2020
Tanda Tangan Tanggal
6. Ketua Sidang : Siti Maryam, M.Hum
NIP. 19700705 199803 2 002 16-07-2020
................ ..............
7. Sekertaris Sidang : Amir Fadhilah, M.Si
NIP. 19710530 199903 1 003 16-07-2020
................. ..............
8. Pembimbing : Muhammad Azwar, M.Hum
NIDN. 2015018002 16-07-2020
................ ..............
9. Penguji I : Dr. Ade Abdul Hak, S.Ag., S.S., M.Hum. 16-07-2020
NIP. 19710103 200003 1 002
.................. .................
10. Penguji II : Alfida, S.Ag., S.IP., MLIS. 16-07-2020
NIP. 19710215 199903 2 001
.................. ..............
i
ABSTRAK
Ari Mulki Zamani (1113025100023). Partisipasi Pemustaka Dalam Perspektif
Pustakawan Terhadap Peningkatan Kualitas Layanan Perpustakaan Di Pusat
Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dibawah bimbingan M. Azwar,
M.Hum. Program studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Adab dan
Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2020.
Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui proses partisipasi pemustaka
terhadap peningkatan kualitas layanan perpustakaan Utama UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, untuk mengetahui upaya pustakawan dalam mengatasi
kendala untuk meningkatkan kualitas layanan perpustakaan Utama UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. Jenis penelitian yang digunakan adalah analisis deksriftif,
dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik yang digunakan untuk
pengumpulan data adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi, sedangkan
teknik analisis data melalui proses studi literatur, data hasil wawancara dibuatkan
transkrip, analisis data, reduksi data, penyederhanaan data agar mudah dibaca dan
pembuatan laporan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pusat
Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta telah melakukan proses partisipasi
pemustaka yaitu dengan menyediakan instrumen atau alat-alat yang bisa digunakan
oleh pemustaka dalam memberikan masukan terhadap pihak perpustakaan mulai
dari tersedianya form-form kepuasaan layanan perpustakaan, form usulan bahan
pustaka, serta media sosial, kemudian dari hasil tersebut di olah hingga berdampak
pada kebijakan serta perbaikan terhadap kualitas layanan yang telah tersedia di
perpustakaan. seperti, penambahan kursi, meja, colokan, peningkatan jaringan
internet, hingga kebersihan toilet perpustakaan. upaya pustakawan dalam mengatasi
kendala-kendala yang terjadi dari keterbatasan dana dan SDM yang ada ialah
dengan merancang sebuah aplikasi pengukur kepuasan layanan perpustakaan yang
berbasis digital tidak lagi menggunakan form-form usulan yang berbentuk kertas
sebagai instrumen atau alatnya. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini
adalah sebagai berikut : (1) Proses partisipasi yang dilakukan oleh pustakawan
dalam peningkatan kualitas layanan perpustakaan mulai dari penerapan instrumen
atau alat yang digunakan hingga hasilnya ialah sebagian besar pemustaka
memberikan masukan yang cukup aktif baik di media sosial maupun di form
usuluan yang di sediakan pihak perpustakaan, (2) Upaya pustakawan mengatasi
kendala mulai dari kekurangan anggaran hingga penerapan instrumen pada level
kebijakan ialah dengan merancang sebuah aplikasi kepuasan pengguna dengan
keterbatasan anggaran di perpustakaan yang bisa di akses melalui handphone bisa
dimana saja dan kapan saja.
Kata kunci : Partisipasi Pemustaka, Kualitas Layanan Perpustakaan,
Perpustakaan Perguruan Tinggi
ii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Puji dan syukur penulis haturkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan segala nikmat yang luar biasa dan karena berkat rahmatnya penulis
dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Partisipasi Pemustaka Dalam Perspektif
Pustakawan Terhadap Peningkatan Kualitas Layanan Perpustakaan Di Pusat
Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta” yang diajukan untuk melengkapi
persyaratan memperoleh gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan. Penulis menyadari
masih terdapat kekurangan dari penulisan skripsi ini. untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran-saran yang membangun.
Dalam pelaksanaan penulisan skripsi penulis mendapatkan banyak bantuan
dari berbagai pihak yang mendukung baik secara moril, materil maupun tenaga.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Prof. Dr. Amany Lubis, MA., selaku Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Syaiful Umam, MA., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Adab dan Humaniora
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Ibu Siti Maryam, S.Ag., S.S., M.Hum., selaku Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan.
4. Bapak Amir Fadhila, M.Si., selaku Sekretaris Jurusan Ilmu Perpustakaan.
5. Bapak Muhammad Azwar, M.Hum., selaku dosen pembimbing penulis yang
sudah bersedia membantu dan mengarahkan penulis untuk dapat menyelesaikan
skrispsi ini.
6. Seluruh Bapak dan Ibu dosen Jurusan Ilmu Perpustakaan Khususnya Pak Pungki
Purnomo dan Pak Mukmin Suprayogi yang telah memberikan banyak ilmunya
kepada penulis.
iii
7. Bapak Al Muhdil Karim dan Ibu Evi Zakiah yang telah memberikan arahan dan
bimbingannya serta tak pernah lelah memberi motivasi kepada penulis yang serba
kekurangan ini.
8. Papa dan Mama, yang tidak pernah lelah mengingatkan dan mendo’akan serta
selalu memberikan semangat pantang menyerah sehingga skripsi ini dapat penulis
selesaikan.
9. Terimakasih juga kepada teman-teman sahabat yang satu rumah Jalil, Oriza,
Nuril, Mas Anto, Serta Mas Abdul Hakam yang tak lelah memberikan semangat
dan motivasi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
10. Terima kasih juga untuk adik-adikku tercinta di Pontianak Naufal Fikri dan
Ainun Jamilah serta pacar penulis Didha Wirda Silvina yang tak lelah memberikan
motivasi, semangat dan berdoa agar penulis dapat menuntaskan skripsi ini.
11. Terima kasih kepada seluruh teman-teman Jurusan Ilmu Perpustakaan 2013
yang telah memberikan do’a dan semangat selama proses penyelesaian skripsi ini.
12. Teman-teman sekaligus sahabat grup chicken Dito, Iqbal, Ade May, Fahmi,
Irfan, Bimo, terima kasih untuk semangat yang kalian berikan pada proses
penyelesaian skripsi ini.
13. Dan kepada semua pihak yang ikut terlibat yang tidak dapat penulis sebutkan
satu persatu, terima kasih atas segala do’a dan dukungannya.
Akhir kata penulis hanya dapat memanjatkan do’a semoga Allah SWT.
Memberikan balasan yang setimpal pada semua pihak atas kebaikan dan
bantuannya.
Jakarta, Juni 2020
Penulis
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK .............................................................................................................. I
KATA PENGANTAR .......................................................................................... II
DAFTAR ISI ........................................................................................................ IV
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah .................................................. 5
1. Pembatasan Masalah ........................................................................ 5
2. Perumusan Masalah ......................................................................... 5
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................ 6
1. Tujuan Penelitian ............................................................................. 6
2. Manfaat Penelitian ........................................................................... 6
D. Definisi Istilah ..................................................................................... 7
E. Sistematika Penulisan .......................................................................... 8
BAB II TINJAUAN LITERATUR .................................................................. 10
A. Perpustakaan Perguruan Tinggi ........................................................ 10
1. Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi ................................... 10
2. Tujuan Perpustakaan Perguruan Tinggi ......................................... 11
3. Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi ......................................... 12
B. Layanan Perpustakaan ....................................................................... 13
1. Tujuan Layanan Perpustakaan ....................................................... 14
2. Fungsi Layanan Perpustakaan ........................................................ 15
3. Jenis-Jenis Layanan Perpustakaan ................................................. 15
C. Kualitas Layanan ............................................................................... 17
D. Pustakawan ........................................................................................ 18
E. Partisipasi ........................................................................................... 18
1. Pengertian Partisipasi ..................................................................... 18
2. Teori Partisipasi ............................................................................. 19
F. Penelitian Terdahulu .......................................................................... 20
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 22
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ........................................................ 22
B. Sumber Data ...................................................................................... 22
1. Sumber Data Primer ....................................................................... 23
2. Sumber Data Sekunder ................................................................... 23
C. Informan Penelitian ........................................................................... 24
D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 24
1. Wawancara .................................................................................... 25
2. Observasi ....................................................................................... 26
3. Kajian Pustaka ............................................................................... 26
E. Teknik Pengolahan Data, Keabsahan Data, Analisis Data ................ 26
1. Teknik Pengolahan Data ................................................................ 27
2. Keabsahan Data ............................................................................. 27
v
3. Analisis Data.................................................................................. 28
F. Jadwal Penelitian ............................................................................... 29
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................. 30
A. Profil dan Objek Penelitian ............................................................... 30
1. Sejarah Singkat Perpustakaan ........................................................ 30
2. Visi dan Misi .................................................................................. 33
a. Visi Perpustakaan ....................................................................... 33
b. Misi Perpustakaan....................................................................... 33
3. Struktur Organisasi ........................................................................ 34
4. Sistem dan Jenis Layanan Perpustakaan ........................................ 35
a. Layanan Sirkulasi ........................................................................ 35
b. Layanan Referensi ....................................................................... 36
c. Layanan Literasi Informasi ......................................................... 36
d. Layanan Penelurusuran Katalog ................................................. 37
e. Layanan Foto Copy ..................................................................... 38
f. Layanan Bebas Pustaka ............................................................... 38
5. Sumber Daya Manusia Perpustakaan ............................................ 40
6. Anggota Perpustakaan ................................................................... 40
7. Koleksi Perpustakaan .................................................................... 40
B. Hasil Penelitian .................................................................................. 41
C. Pembahasan ....................................................................................... 52
BAB V PENUTUP ............................................................................................. 56
A. Kesimpulan ....................................................................................... 56
B. Saran .................................................................................................. 56
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 57
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BIODATA PENULIS
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perpustakaan merupakan salah satu sarana tempat belajar,membaca,
menulis dan menelusuri informasi. Salah satu yang menjadi acuan dalam
bidang pendidikan perguruan tinggi yaitu perpustakaan perguruan tinggi.
Perpustakaan perguruan tinggi umumnya dibentuk oleh suatu instansi atau
kelembagaan yang memandang perlu dukungan untuk melaksanakan
fungsinya. Perpustakaan perguruan tinggi merupakan Unit Pelaksana
Teknis (UPT) perguruan tinggi yang bersama-sama dengan unit lain, turut
melaksanakan Tridarma perguruan tinggi dengan cara memilih,
menghimpun, mengolah, merawat, serta melayangkan sumber informasi
kepada lembaga induknya dan masyarakat akademis (Purwono, 2013, hlm.
18).
Sebagai salah satu media pengelola dan penyedia informasi,
perpustakaan perguruan tinggi memiliki peran yang sangat penting.
Pasalnya perpustakaan perguruan tinggi merupakan sumber informasi yang
dianggap paling relevan untuk kegiatan pembelajaran dan penelitian sivitas
akademika kampus. (Kresnaini, 2017, hlm. 102).
Untuk menjalankan tugasnya sebagai penyedia informasi,
perpustakaan haruslah bisa menempatkan diri dimata pemustakanya. Hal ini
yang menyebabkan suatu perpustakaan harus fokus dan memperioritaskan
kebutuhan informasi pemustakanya. Berkaitan dengan itu, dalam suatu
perpustakaan haruslah memiliki layanan yang tersistematis untuk
membantu para pemustaka. Layanan perpustakaan menurut M. Yusuf dan
Yaya Suhendar dalam jurnal Gampala adalah proses penyebarluasan segala
macam informasi kepada masyarakat luas (Gampala & Syahyuman, 2012,
hlm. 363).
2
Sementara menurut Hafiah layanan perpustakaan adalah usaha yang
dilakukan oleh pustakawan dalam menyediakan informasi yang dibutuhkan
oleh pengguna perpustakaan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa layanan
perpustakaan adalah pemberian bantuan oleh pustakawan untuk
mendapatkan informasi yang diperlukan oleh pengguna (Gampala &
Syahyuman, 2012, hlm. h. 363). Adapun jenis layanan perpustakaan terdiri
dari layanan sirkulasi, referensi, reserve, kliping, dokumentasi dan
bibliografi (Gampala & Syahyuman, 2012, hlm. h. 363).
Berbicara mengenai perpustakaan dan layanannya, tidak terlepas
dari pengguna perpustakaan itu sendiri yang sering disebut dengan
pemustaka. Pasalnya suatu perpustakaan tidak bisa dikatakan sebagai
perpustakaan apabila tidak ada pengguna atau pemustakanya. Sebagaimana
dijelaskan bahwa pemustaka adalah merupakan kunci dari berdirinya suatu
perpustakaan. Tanpa adanya pemustaka, perpustakaan tidak akan pernah
dapat berdiri sendiri karena adanya perpustakaan untuk melayani pemustaka
(Budiati & Khairullah, 2015, hlm. h. 103). Dari pengertian di atas, dapat
kita simpulkan bahwa perpustakaan, layanan perpustakaan, serta pengguna
perpustakaan merupakan sebuah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan
lagi.
Dalam Undang-Undang nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan
telah dijelaskan pada pasal 14 ayat 5 dan 6 yang mengacu pada layanan
perpustakaan berbunyi : 5) Layanan perpustakaan diselenggarakan sesuai
dengan standar nasional perpustakaan untuk mengoptimalkan pelayanan
kepada pemustaka. 6) Layanan perpustakaan terpadu diwujudkan melalui
kerja sama antarperpustakaan (Perpustakaan Nasional, 2007, hlm. h. 10).
Berdasarkan Undang-Undang di atas dapat kita ketahui bahwa suatu
perpustakaan khususnya perpustakaan perguruan tinggi haruslah bisa
menyediakan apa yang dibutuhkan oleh para sivitas akademika agar
menunjang suksesnya pendidikan serta memberikan pelayanan yang baik
3
untuk para pemustaka. Sebagaimana dijelaskan pada ayat Al-Quran berikut
yang berbunyi dalam surah Ali ‘Imran 3, ayat 110 sebagai berikut :
ة أخرجت للناس تأمرون بالمعروف وتنهون عن المنكر وتؤمنون بالل كنتم خير أم ولو ممن أ
م الفاسقون الكتاب لكان خيرا لهم منهم المؤمنون وأ كثر
Artinya : Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia,
menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan
beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik
bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka
adalah orang-orang yang fasik.
Ayat ini menjelaskan penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas
menumbuhkan sarana dan prasarana yang tidak sederhana. Seringkali sulit
untuk dipenuhi hanya oleh salah satu pihak yang terlibat dalam kegiatan
pendidikan. Pemenuhan kebutuhan itu harus menjadi tanggungjawab
bersama semua pihak. Dalam hubungan ini, perintah untuk tolong-
menolong dalam melakukan kebajikan dan takwa menjadi penting untuk
dikedepankan (Shihab, 2013, hlm. 281–282).
Dalam hal pendidikan perguruan tinggi, khususnya universitas
sangatlah penting melibatkan peserta didik di lembaga tersebut untuk
meningkatkan kualitas layanan perpustakaan demi menunjang pendidikan
serta tercapainya tri dharma perguruan tinggi di universitas tersebut.
Berikut ini gambaran umum jenis pelayanan yang tersedia di pusat
perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta : Keanggotaan, sirkulasi,
referensi (rujukan), multimedia interaktif, literasi informasi, penelusuran
katalog, fotocopy, bebas pustaka, Close Circuit Televesion (CCTV), sms
gateaway, informasi publik perpustakaan.
Sekilas gambaran jenis layanan yang tersedia di perpustakaan
tersebut. Berikut ini penulis akan sedikit menjabarkan gambaran partisipasi
yang penulis temukan di pusat perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta. Mulai dari lantai 4 sampai lantai 6 layanan umum, referensi, skripsi,
4
tesis dan disertasi hanya tersedia form masukan survey kepuasan pemustaka
dan sedikit sekali para pemustaka yang memberi masukan untuk
perpustakaan tersebut bahkan di form tersebut hanya tersedia kolom ceklis
saja tanpa adanya kritik dan saran.
Dalam hal ini pihak perpustakaan harus memperhatikan betul
peranan partisipasi pemustaka atau melibatkan pemustaka dalam perihal
guna meningkatkan kualitas layanan perpustakaan sehingga dapat dinikmati
sesuai dengan keinginan para pemustakanya.
Acuan referensi penelitian yang digunakan sebagai pembanding
dalam penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Satria Adhi
Wibowo memiliki judul penelitian “Partisipasi Pemustaka Dalam Seleksi
Bahan Pustaka Pada Perpustakaan DPR RI Tahun 2015”, Dina Arum Nur
Mawaddah memiliki judul penelitian “Tingkat Kepuasan Pengguna
Terhadap Layanan Perpustakaan Utama UIN Jakarta Tahun 2014”. Hasil
dari kesimpulan masing-masing penelitian yaitu keterlibatan pemustaka
pada suatu perpustakaan ada yang berjalan mulus dan ada juga yang berjalan
kurang mulus, dalam penelitian di perpustakaan DPR RI dengan melibatkan
pengguna dengan hasil yang memuaskan sedangkan di pusat Perpustakaan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta kurang puas dengan layanan yang ada di
perpustakaan tersebut.
Kemudian yang membedakan penelitian penulis terhadap penelitian
lain yaitu terletak pada perspektif pustakawan dan indikator dari teori
partisipasi masyarakat. Alasan penulis mengambil penelitian dengan tema
ini karena pada perpustakaan tersebut penulis melihat kurangnya perhatian
pustakawan dalam melibatkan pemustakanya agar peningkatan kualitas
layanan perpustakaan tercapai maksimal.
Berdasarkan hasil pengamatan awal yang dilakukan oleh penulis
masalah yang sering terjadi dalam pusat perpustakaaan UIN Syarif
Hidayatullah yaitu pertama para pemustaka yang sering acuh terhadap
pemberian masukan terhadap pihak perpustakaan dalam peningkatan
kualitas layanan perpustakaan, kedua kotak saran yang tidak terlihat atau
5
tidak terlalu mencolok sehingga pemustaka kesulitan dalam memberikan
masukan kepada pihak perpustakaan, ketiga bentuk pemberian masukan di
perpustakaan tersebut hanya berbentuk selembar form, bahkan kurang
menjadi pusat perhatian oleh para pemustaka.
Berdasarkan permasalahan yang terjadi di pusat perpustakaan UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta sebagaimana penulis jabarkan di atas, maka
penulis terdorong untuk melakukan sebuah penelitian dengan judul
“Partisipasi Pemustaka Dalam Perspektif Pustakawan Terhadap
Peningkatan Kualitas Layanan Perpustakaan Di Pusat Perpustakaan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta”.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang di atas, partisipasi pemustaka
dalam peningkatan kualitas layanan perpustakaan sangatlah luas
cakupannya. Guna menghindari perluasan pembahasan dan karena
keterbatasan kemampuan penulis, maka penulis membatasi penelitian
ini sebagai berikut :
a. Proses partisipasi pemustaka dalam persfektif pustakawan terhadap
peningkatan kualitas layanan pusat perpustakaan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
b. Bagaimana upaya pustakawan mengatasi kendala yang dihadapi
mereka dalam peningkatan kualitas layanan pusat perpustakaan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah yang telah penulis kemukakan
di atas, guna mempermudah dalam melakukan penelitian maka penulis
merumuskan masalah penelitian sebagai berikut :
6
a. Bagaimana proses partisipasi pemustaka dalam perspektif
pustakawan terhadap peningkatan kualitas layanan pusat
perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ?
b. Bagaimana upaya pustakawan mengatasi kendala yang dihadapi
mereka dalam peningkatan kualitas layanan pusat perpustakaan UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta ?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan:
a. Untuk mengetahui proses partisipasi pemustaka terhadap
peningkatan kualitas layanan pusat perpustakaan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
b. Untuk mengetahui upaya pustakawan dalam mengatasi kendala
untuk meningkatkan kualitas layanan pusat perpustakaan UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta
2. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian yang penulis paparkan di atas, dengan
adanya penelitian ini diharapkan memiliki manfaat sebagai berikut :
a. Manfaat Teoritis
1) Hasil penelitian ini diharapakan dapat memperkaya wawasan
penulis dalam mengetahui peran partisipasi pemustaka pada
perpustakaan dalam meningkatkan kualitas layanan
perpustakaan.
2) Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan
rujukan pengetahuan bagi para sivitas akademika di bidang
perpustakaan dan kalangan mahasiswa umum, yang berkaitan
dengan partisipasi pemustaka dalam meningkatkan kualitas
layanan perpustakaan.
7
b. Manfaat Praktis
1) Hasil penelitian ini diharapkan menjadi acuan untuk melibatkan
para pemustaka dalam meningkatkan kualitas layanan
perpustakaan
2) Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk pihak
perpustakaan dalam melibatkan para pemustakanya guna
menunjang kualitas layanan perpustakaannya.
D. Definisi Istilah
Untuk mempermudah pemahaman pembaca terhadap kajian penelitian
yang akan dilakukan, dan untuk terhindar dari terjadinya kesalahan dalam
penginterpretasian istilah-istilah dalam judul skripsi ini, maka perlu
dipaparkan istilah-istilah yang sesuai dengan maksud penulisan skripsi ini.
Berikut adalah daftar istilah yang sebagaimana dirumuskan sebagai berikut:
1. Partisipasi
Partisipasi merupakan keterlibatan seseorang dalam suatu kegiatan
tertentu (Sari dkk., 2016, hlm. 1205). Dalam konteks perpustakaan
peran pustakawan dalam menunjang kualitas layanan yang lebih baik
lagi sangatlah penting melibatkan para pemustaka agar tercapainya
suatu kepuasan dan kenyamanan para pemustaka khususnya para sivitas
akademika.
2. Layanan Perpustakaan
Pemberian bantuan atau penunjukan kepada para pemustaka agar
mudah dan cepat dalam menemukan informasi yang mereka butuhkan
di perpustakaan. Sama halnya dengan memberikan layanan yang prima
menurut Sutoyo mendefinisikan layanan prima adalah layanan terbaik
yang memuaskan pelanggan, sesuai standar, dan bahkan melebihi
standar dari sebuah pedoman pelayanan atau ukuran baku sebuah
pelayanan (Sutedjo dkk., 2012, hlm. h. 81).
8
Dalam perihal ini dapat kita lihat bahwa pustakawan harus lebih
mementingkan atau melibatkan pemustaka agar kualitas layanan di
perpustakaan tersebut semakin nyaman dan memudahkan dalam
menelusuri informasi yang dibutuhkan.
3. Perpustakaan Perguruan tinggi
Perpustakaan adalah bagian yang integral dari perguruan tinggi
yang menjadi lembaga induknya, yang bersama dengan bagian-bagian
lain bertugas untuk membantu perguruan tinggi yang bersangkutan
melaksanakan Tri Dharma (Miharti & Ardoni, 2013, hlm. 72).
E. Sistematika Penulisan
Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai permasalahan
ini, penulis akan menguraikan secara sistematis mulai dari Bab I sampai Bab
V dengan rincian sebagai berikut :
Bab I Pendahuluan
Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, pembatasan
dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,
definisi istilah dan sistematika penulisan.
Bab II Tinjauan Literatur
Bab ini berisi landasan teori dan kajian pustaka tentang hal-
hal yang berkaitan dengan objek yang diteliti seperti
pengertian perpustakaan perguruan tinggi, tujuan dan fungsi
perpustakaan perguruan tinggi, layanan perpustakaan, fungsi
layanan perpustakaan, tujuan layanan perpustakaan, jenis-
jenis layanan perpustakaan, pengertian kualitas layanan,
pengertian pustakawan, pengertian partisipasi, bentuk-
bentuk partisipasi, penelitian terdahulu.
9
Bab III Metode Penelitian
Bab ini berisi tentang jenis dan pendekatan penelitian,
kriteria informan, teknik pengumpulan data, teknik
pengolahan dan analisis data, serta jadwal penelitian.
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
Bab ini membahas tentang gambaran umum, objek
penelitian, hasil penelitian dan pembahasan yang berkaitan
dengan Partisipasi Pemustaka Terhadap Peningkatan
Kualitas Layanan Pusat Perpustakaan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Bab V Penutup
Bab terakhir ini berisi kesimpulan yang diperoleh dari
penelitian ini. Peneliti juga mencoba memberikan saran yang
membangun untuk Pusat Perpustakaan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta dalam perihal partisipasi pemustaka
terhadap peningkatan kualitas layanan perpustakaan.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BIODATA PENULIS
10
BAB II
TINJAUAN LITERATUR
A. Perpustakaan Perguruan Tinggi
Perpustakaan adalah suatu unit kerja yang terdapat pada suatu
instansi/lembaga induknya yang mempunyai tugas, mengadakan,
mengolah, menyajikan, melestarikan, dan menyebarluaskan koleksi bahan
pustaka untuk kepentingan mendukung pencapaian tujuan dari
instansi/lembaga induknya (Dewi & Ardoni, 2012, hlm. h. 161).
Salah satu yang berperan penting dalam perihal pendidikan dan
memberikan layanan prima adalah perpustakaan perguruaan tinggi. Sebab,
perpustakaan perguruan tinggi merupakan jantungnya universitas yang di
mana para sivitas akademika mencari informasi yang mereka butuhkan
mulai dari literatur, hasil penelitian, skripsi, jurnal, tesis, disertasi dan lain-
lain yang berkaitan dengan kesuksesan program pendidikan di universitas
tersebut (Rizmiardhani, 2013, hlm. h. 2).
Hadirnya sebuah perpustakaan di perguruan tinggi guna menambah
wawasan, ilmu pengetahuan, serta meningkatkan kreativitas belajar para
peserta didik di perguruan tinggi atau universitas tersebut. Berbicara
perpustakaan perguruan tinggi, penting untuk terlebih dahulu mengetahui
tentang perpustakaan perguruan tinggi atau universitas, berikut ini akan
dipaparkan beberapa definisi perpustakaan perguruan tinggi :
1. Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi
Perpustakaan dalam Encyclopedia Britanica (1986) sebagaimana
dikutip oleh Sudarsana dan Bastiano yakni berasal dari bahasa latin buku,
yang terdiri dari koleksi dalam bentuk: (1) cetak, (2) tulis, (3) grafik, serta
(4) bentuk visual yang diorganisasikan serta dipelihara untuk dipelajari,
untuk dibaca, serta untuk dikonsultasikan (Nigrum dkk., 2013, hlm. h.
11
763). Perpustakaan yang menunjang kegiatan pendidikan salah satunya
ialah perpustakaan perguruan tinggi.
Perpustakaan perguruan tinggi merupakan perpustakaan yang
bertujuan memenuhi kebutuhan pengajar dan mahasiswa di perguruan
tinggi. Perpustakaan perguruan tinggi dalam hal ini sebagai tempat yang
menyediakan jasa berupa informasi, sehingga informasi sesuai serta
mampu dimanfaatkan oleh sivitas akademika perguruan tinggi (Mallya
& Patwardhan, 2018, hlm. h. 125).
Definisi lain perpustakaan perguruan tinggi ialah sebagai
lembaga penyedia jasa diharapkan dapat memenuhi kepuasaan
pemakainya dengan menyediakan berbagai sumber informasi dan
memberikan pelayanan yang berkualitas(Pratiwi & Nst, 2013, hlm. 34).
Berdasarkan uraian di atas, bahwa perguruan tinggi sudah
seharusnya memiliki sebuah perpustakaan yang di mana bisa
dimanfaatkan oleh para civitas akademika guna memenuhi kebutuhan
informasi serta penunjang motivasi belajar dengan tersedianya berbagai
variasi koleksi dan pelayanan yang memberikan kenyamanan terhadap
pemustakanya khususnya mahasiswa di universitas tersebut.
2. Tujuan Perpustakaan Perguruan Tinggi
Pada dasarnya perpustakaan perguruan tinggi bertujuan untuk
menunjang kegiatan belajar mengajar, pusat penelitian, dan pengabdian
kepada masyarakat. Selain itu, perpustakaan perguruan tinggi berperan
dalam memperkarya ilmu pengetahuan dan wawasan bagi sivitas
akademika melalui layanan yang dimiliki (Rizmiardhani, 2013, hlm. h.
2). Tujuan lain dari perpustakaan perguruan tinggi adalah menunjang Tri
Dharma perguruan tinggi, yaitu :
a. Dharma pertama, yaitu pendidikan dan pengajaran dilaksanakan
dengan cara mengumpulkan, mengelola, menyimpan, menyajikan
dan menyebarluaskan informasi bagi mahasiswa dan dosen sesuai
dengan kurikulum yang berlaku.
12
b. Dharma kedua, yaitu penelitian yang dilakukan melalui kegiatan
mengumpulkan, mengolah, menyimpan, menyajikan, dan
menyebarluaskan informasi bagi para peneliti.
c. Dharma ketiga, yaitu pengabdian kepada masyarakat,
diselenggarakan melalui kegiatan mengumpulkan, mengolah,
menyimpan, dan menyebarluaskan informasi masyarakat (Berawi,
2012, hlm. h. 3).
Tujuan dari setiap penyelenggaraan perpustakaan pada hakekatnya
untuk melayani kebutuhan para pengguna. Perpustakaan merupakan
sumber informasi terutama dikalangan perguruan tinggi yang sebagian
besarnya merupakan pengguna aktif. Perpustakaan menjadi salah satu
bagian terpenting yang menunjang seluruh kegiatan sivitas akademika di
universitas (Petranaya dkk., 2012, hlm. 2).
Makin baik perpustakaannya, maka makin baik pula mutu luaran
perpustakaan perguruan tinggi tersebut. Seiring dengan itu perpustakaan
perguruan tinggi dijuluki sebagai, “jantung universitas” (the library is the
heart of university), atau perpustakaan merupakan wujud dari universitas
ini sendiri dengan ungkapan “universitas yang sesungguhnya adalah
kumpulan buku” (the true university is the collection of books)
(Tooranloo dkk., 2018, hlm. h. 71).
Dari penjabaran definisi di atas dapat dipahami bahwa tujuan
perpustakaan tidak hanya sekedar menyediakan informasi yang
dibutuhkan saja. Tetapi menjadi tempat pengolahan, pelestarian serta
memberikan pelayanan yang sangat baik kepada para pemustaka
khususnya mahasiswa yang ada di universitas tersebut.
3. Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi
Keberhasilan suatu perpustakaan dapat diukur berdasarkan tinggi
rendahnya kemampuan perpustakaan dalam melaksanakan fungsinya
sebagai pusat kegiatan belajar, pusat pelayanan informasi dan penelitian.
Oleh karena itu keberhasilan perpustakaan tersebut sangat ditentukan
13
oleh jasa layanan yang diberikan perpustakaan (Mamusung, 2016, hlm.
1).
Fungsi sebuah perpustakaan merupakan penjabaran lebih lanjut dari
semua tugas perpustakaan. Pendidikan, pembelajaran, informasi,
penelitian, reaksi, serta preservasi, merupakan fungsi-fungsi yang
dilaksanakan dalam rangka pencapaian tujuan perpustakaan (Cristobal,
2018, hlm. 3). Tujuan fungsi-fungsi tersebut adalah untuk menjembatani
terjadinya transformasi dan transfer ilmu pengetahuan dari sumber-
sumber informasi di perpustakaan kepada pemustaka.
B. Layanan Perpustakaan
Layanan berasal dari kata pelayanan yang terbentuk karena adanya
proses pemberian jasa layanan tertentu dari pihak penyedia layanan kepada
pihak yang dilayani (costumer) (Mohindra & Kumar, 2015, hlm. h. 1).
Layanan merupakan suatu bentuk pemberian barang atau jasa kepada
pengguna yang tergantung pada kebutuhan dan keinginan guna membantu
pengguna secara sukarela, layanan dapat terjadi antara seorang dengan
seorang, seorang dengan kelompok, kelompok dengan seorang, ataupun
orang-orang dalam suatu organisasi (Sarifah & Yuniwati, 2012, hlm. h. 4).
Layanan perpustakaan merupakan salah satu kegiatan utama di
perpustakaan. Layanan di perpustakaan merupakan tolak ukur keberhasilan
sebuah perpustakaan, perpustakaan dinilai baik secara keseluruhan jika
mampu memberikan layanan terbaik kepada pemustaka (Wae dkk., 2014,
hlm. h. 5).
Perpustakaan merupakan pintu gerbang pengetahuan, menyediakan
kebutuhan dasar bagi pembelajaran sepanjang hayat, serta pengembangan
kebebasan budaya, baik bagi individu maupun kelompok (Dash & Padhi,
2016, hlm. h. 182). Setiap perpustakaan baik kecil maupun besar perlu
diatur dengan suatu sistem agar dapat memberi pelayanan yang baik kepada
masyarakat penggunanya. Setiap orang mengharapkan pelayanan yang
baik, demikian pula pemakai perpustakaan (Hutasoit, 2012, hlm. h. 76).
14
Dari pengertian di atas tidak bisa dipungkiri perpustakaan merupakan
suatu yang berkaitan erat dengan pelayanan dan penyebaran informasi demi
memenuhi kebutuhan pengguna khususnya perpustakaan perguruan tinggi.
Sebagai pusat atau jantungnya perguruan tinggi perpustakaan di sebuah
perguruan tinggi sudah semestinya selalu memperhatikan apa saja yang
dibutuhkan oleh para penggunanya khususnya civitas akademika. Maka dari
itu, berikut untuk mengetahui lebih lanjut mengenai layanan perpustakaan
penulis akan sedikit menjabarkan fungsi, tujuan, dan jenis-jenis layanan
perpustakaan.
1. Tujuan Layanan Perpustakaan
Tujuan layanan perpustakaan ialah guna memenuhi kebutuhan
informasi pemustaka secara tepat dan akurat, yaitu melalui penyediaan
bahan pustaka dan penyediaan sarana penelusurannya. Selain itu tujuan
diselenggarakannya layanan perpustakaan agar bahan pustaka yang
disediakan perpustakaan dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh
pemustaka (Rahayu & Lisda, 2015, hlm. h. 1.4).
Sedangkan dari sisi kepentingan tujuan diselenggarakannya layanan
perpustakaan pada umumnya adalah agar bahan pustaka yang disediakan
perpustakaan dapat dimanfaatkan secara maksimal. Sangat tidak berarti
apabila, bahan pustaka yang dikumpulkan, diolah dan ditata dengan rapi
di perpustakaan ternyata tidak dimanfaatkan secara maksimal (Azis,
2014, hlm. h. 24-25).
Jadi kesimpulannya, layanan perpustakaan diselenggarakan untuk
membantu memenuhi kebutuhan informasi pemakai dengan
memanfaatkan bahan pustaka yang disediakan, agar dapat dimanfaatkan
secara maksimal. Pelayanan perpustakaan akan dinilai memuaskan
apabila pelayanan tersebut dapat memenuhi kebutuhannya, dan merasa
puas sesuai dengan yang diharapkan pengguna. Kepuasan pengguna akan
meningkatkan nilai dan kepercayaan pengguna kepada suatu pelayanan
yang diterima.
15
2. Fungsi Layanan Perpustakaan
Fungsi dari layanan perpustakaan tergantung pada tujuan
perpustakaan itu sendiri. Secara umum fungsi kegiatan perpustakaan
ialah sebagai jembatan antara bahan pustaka yang dimiliki perpustakaan
dengan pemustaka yang membutuhkannya guna mengoptimalisasikan
pemanfaatan bahan pustaka/sumber informasi yang ada (Rahayu &
Lisda, 2015, hlm. h. 1.4).
Pelayanan dikatakan baik apabila dapat di lakukan dengan :
a. Cepat, artinya untuk memperoleh layanan, orang tidak perlu
menunggu terlalu lama
b. Tepat waktu, artinya orang dapat memperoleh kebutuhannya tepat
pada waktunya
c. Benar, artinya pelayanan membantu memperoleh sesuatu sesuai
dengan yang dibutuhkan (Hutasoit, 2012, hlm. 76).
Tampak jelas dari fungsi layanan perpustakaan sangatlah penting
untuk diperhatikan karena bagaimanapun perpustakaan akan dinilai baik
atau tidaknya tergantung bagaimana perpustakaan memberikan
pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan pemustakanya.
3. Jenis-Jenis Layanan Perpustakaan
Pada umumnya perpustakaan memberikan beberapa jenis
pelayanan, antara lain. Layanan sirkulasi, layanan referensi, fasilitas
internet, menyediakan fasilitas untuk kebutuhan komunitas, kegiatan
pameran (Hutasoit, 2012, hlm. h. 76).
a. Layanan sirkulasi
Kata sirkulasi berasal dari bahasa Inggris circulation yang berarti
perputaran. Dalam ilmu perpustakaan, sirkulasi sering dikenal
dengan peminjaman namun demikian pengertian layanan sirkulasi
sebenarnya adalah mencakup semua bentuk kegiatan pencatatan
yang berkaitan dengan pemanfaatan, pemustakaan koleksi
perpustakaan dengan tepat guna dan tepat waktu untuk kepentingan
pemustaka jasa perpustakaan (Wulandari dkk., 2012, hlm. h. 2).
16
b. Layanan Referensi
Layanan referensi menurut Sumardji adalah layanan yang diberikan
kepada pemustaka sesuai dengan kebutuhannya bertujuan untuk
membantu pemustaka dalam menelusuri informasi rujukan.
Layanan referensi juga merupakan layanan langsung karena ada
komunikasi antara pustakawan dan pemustaka secara langsung
(Reniati & Ardoni, 2012, hlm. h. 387).
c. Fasilitas Internet
Internet berasal dari kata interconnection networking yang secara
bahasa bermakna jaringan yang saling berhubungan, disebut
demikian karena internet merupakan jaringan komputer-komputer di
seluruh dunia yang saling berhubungan dengan bantuan jalur
komunikasi.
Sedangkan menurut Daryanto internet adalah kumpulan yang luas
dari jaringan komputer besar dan kecil yang saling berhubungan
menggunakan jaringan telekomunikasi yang ada di seluruh dunia
(Wae dkk., 2014, hlm. h. 5). Salah satu yang membuat suatu
perpustakaan itu dapat dikatakan berkembang dengan adanya
fasilitas internet. Pada dewasa ini kita tidak bisa terlepas dari yang
namanya perkembangan teknologi informasi.
Maka dari itu dengan adanya fasilitas ini akan mempermudah para
pemustaka khususnya di perpustakaan perguruan tinggi dalam
mencari informasi yang mereka butuhkan selain bahan tercetak yang
tersedia di perpustakaan.
d. Menyediakan fasilitas untuk komunitas
Salah satu pelayanan yang lain dari sebuah perpustakaan yaitu
fasilitas untuk komunitas. Fasilitas untuk komunitas ini identik
dengan kegiataan seminar atau acara diskusi. Pihak perpustakaan
khususnya di perpustakan perguruan tinggi memiliki ruangan
fasilitas bernama ruangan serba guna. Ruangan serba guna tersebut
bisa dipakai untuk acara-acara atau event-event tertentu.
17
e. Kegiatan pameran
Kegiatan pameran ini merupakan salah satu perihal yang dimana
berupa peringatan hari lahir perpustakaan, promosi perpustakaan,
dan bazzar buku.
C. Kualitas Layanan
Menurut Kamus besar bahasa Indonesia, kualitas adalah tingkat baik
buruknya sesuatu kadar. Sedangkan layanan adalah kemudahan yang
diberikan sehubungan dengan proses jual beli barang dan jasa. Jadi dapat
disimpulkan bahwa kualitas layanan perpustakaan adalah keunggulan
ataupun kekurangan dari sistem pelayanan yang diberikan dari perpustakaan
tersebut kepada pengguna (Hutama & Rohmiyati, 2013, hlm. h. 4). Tjiptono
dan Anastasia mebagi kualitas layanan dalam lima dimensi yang merupakan
satu kesatuan yang saling mendukung(Hutama & Rohmiyati, 2013, hlm. h.
5) :
1. Tangibles (bentuk fasilitas fisik, sarana, pegawai, dan sarana
komunikasi).
2. Reliabilitas (kemampuan memberikan pelayanan yang dijanjikan
dengan segera, akurat, dan memuaskan).
3. Responsivitas (kemampuan membantu konsumen dan penyediaan
layanan yang cepat).
4. Jaminan (pengetahuan, kemampuan, kesopanan, dan sifat dapat
dipercaya yang dimiliki pustakawan).
5. Empati (kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang
baik, perhatian, dan memenuhi kebutuhan pemustaka).
Jadi kesimpulannya dari kualitas layanan ialah bilamana suatu
perpustakaan memberikan pelayanan jasa yang dapat memuaskan para
pengguna perpustakaan khususnya perpustakaan perguruan tinggi itu
sendiri maka perpustakaan tersebut sudah dapat dikatakan memberikan
layanan yang prima dan berkualitas.
18
D. Pustakawan
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007
tentang perpustakaan dalam jurnal Kharisma Adhiarya dkk, tertulis pada
pasal 1 ayar 8 mengatakan bahwa pustakawan adalah seseorang yang
memiliki kompetensi yang diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan
kepustakawanan serta mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk
melaksanakan pengelolaan dan pelayanan perpustakaan. Definisi lainnya
menurut Soetminah dalam jurnal Kharisma Adhiarya pustakawan adalah
pegawai negeri sipil yang berijazah di bidang perpustakaan, dokumentasi
dan informasi, yang diberi tugas secara penuh oleh pejabat yang berwenang
untuk melakukan kegiatan perpustakaan dan dokumentasi pada unit-unit
perpustakaan instansi pemerintah dan unit tertentu lainnya (Adhiarya dkk.,
2010, hlm. h. 3).
E. Partisipasi
Menurut Soegarda Poerbakawatja, partisipasi adalah suatu gejala
demokrasi tempat orang-orang diikutsertakan dalam perencanaan dan
pelaksanaan segala sesuatu yang berpusat pada berbagai kepentingan.
Menurut owens, partisipasi meliputi energi mental secara emosi, kreativitas,
dan berbagi tanggung jawab (Mansyur & Supriyatno, 2019, hlm. h. 3).
Berikut paparan lebih lanjut mengenai partisipasi itu sendiri mulai
dari pengertian, bentuk-bentuk partisipasi.
1. Pengertian Partisipasi
Kata partisipasi berasal dari bahasa Inggris “to take part” atau bila
diterjemahkan dalam bahasa Indonesia yang berarti ambil bagian.
Sedangkan partisipasi dalam pengertian umum diartikan dengan peran
serta, keikutsertaan seseorang atau sekumpulan orang dalam suatu
kegiatan bersama (Yusnedi & Utami, 2019, hlm. 36).
Definisi lain dari partisipasi menurut Verhangen dalam buku
Kusumadinata menyatakan bahwa partisipasi merupakan suatu bentuk
dari interaksi dan komunikasi yang berkaitan dengan pembagian,
19
kewenangan, tanggung jawab dan manfaat. Menurut Robert Chambers
masyarkat terlibat langsung dalam setiap tahapan proses (Kusumadinata,
2015, hlm. 87).
Dari beberepa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa partisipasi
tidak saja sekedar memberikan kritikan dan masukan saja melaikan ikut
melibatkan golongan masyarakat bersama pemerintah. Dalam ruang
lingkup perpustakaan baik pustakawan dan pemustaka harusnya saling
berkonsultasi dan bertukar pikiran agar bentuk partisipasi itu terlihat dan
dapat menunjang kualitas layanan perpustakaan itu sendiri.
2. Teori Partisipasi
Tangkilisan dalam buku Busro mengatakan bahwa lingkungan
ekstern maupun intern yaitu semua kekuatan yang timbul diluar batas-
batas organisasi dapat mempengaruhi keputusan serta tindakan di dalam
organisasi. Karenanya perlu diadakan kerjasama dengan kekuatan yang
diperkirakan mungkin akan timbul. Kerjasama tersebut dapat didasarkan
atas hak, kewajiban dan tanggung jawab masing-masing orang untuk
mencapai tujuan (Busro, 2018, hlm. 308).
Agar tujuan suatu organisasi itu tercapai dengan baik ada kalanya
dilakukan sebuah pengukuran untuk memperkuat teori diatas. Gibson
mengutip Tangkilisan dalam buku Annas efektivitas organisasi dapat
diukur melalui (1) Kejelasan tujuan yang hendak dicapai, (2) Kejelasan
strategi pencapaian tujuan, (3) Proses analisis dan perumusan kebijakan
yang mantap, (4) Perencanaan matang, (5) Penyusunan program(Annas,
2017, hlm. 76).
Dari paparan teori di atas mengacu pada efektivitas suatu kinerja
organisasi agar tercapainya tujuan yang diinginkan dapat disimpulkan
dalam dunia perpustakaan bahwa pihak perpustakaan khususnya
perpustakaan perguruan tinggi yang bernaung di bawah perguruan tinggi
20
itu sendiri harusnya memiliki kerjasama dalam membangun kualitas
layanan perpustakaan.
F. Penelitian Terdahulu
Dalam penelusuran, penulis menemukan beberapa penelitian
terdahulu yang terkait dengan tema yang diambil penulis, antara lain :
Penelitian pertama dilakukan oleh Satria Adhi Wicaksono Fakultas
Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarat, dengan skripsi yang
berjudul “Partisipasi Pemustaka Dalam Seleksi Bahan Pustaka Pada
Perpustakaan DPR RI” tahun 2015. Jenis penelitian yang digunakan adalah
analitis deskriftif, dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Pada hasil
penelitian ini menunjukan bahwa DPR RI melakukan pengembangan
koleksi yaitu dengan menyertakan pemustaka sebagai acuan dalam
pengadaan bahan pustaka dengan cara memberikan kuisioner kebutuhan
kepada pemustaka, kliping, pembelian, serta deposit hasil karya yang
dihasilkan oleh DPR (Wicaksono, 2015, hlm. iv).
Perbedaan yang terlihat dari penelitian ini dengan penelitian yang
dilakukan oleh penulis adalah tempat penelitian yang berbeda. Penelitian ini
membahas tentang partisipasi pemustaka dalam pengadaan bahan pustaka
oleh pihak perpustakaan DPR RI. Sedangkan penulis membahas tentang,
partisipasi pemustaka dalam perspektif dalam peningkatan kualitas layanan
di lingkungan perpustakaan utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan
tujuan untuk meningkatkan kualitas layanan perpustakaan yang telah
tersedia.
Penelitian kedua yang dilakukan oleh Dina Arum Nur Mawaddah
dengan skripsi yang berjudul “ Tingkat Kepuasan Pengguna Terhadap
Layanan Perpustakaan Utama UIN Jakarta” jenis penelitian yang digunakan
adalah penelitian survey, dengan menggunakan pendekatan kuantitatif.
Pada hasil penelitian ini untuk sarana prasana dan koleksi. Responden masih
merasa kurang puas dengan sarana prasarana dan koleksi yang disediakan
oleh Perpustakaan Utama, meskipun tingkat kepuasan mereka hanya pada
batas puas saja, belum mencapai sangat puas (Mawaddah, 2014, hlm. i).
21
Perbedaan yang terlihat dari penelitian ini dengan penelitian yang
dilakukan oleh penulis adalah dalam perspektif pustakawan. Penelitian ini
membahas tentang tingkat kepuasaan pengguna terhadap layanan
perpustakaan utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Sedangkan penulis
membahas tentang, partisipasi pemustaka dalam perspektif dalam
peningkatan kualitas layanan di lingkungan perpustakaan utama UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas layanan
perpustakaan yang telah tersedia.
22
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode penelitian secara umum diartikan sebagai cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu(Sugiyono, 2013,
hlm. 3). Dalam metode penelitian ini, penulis akan memaparkan mengenai
metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini yang meliputi:
jenis dan pendekatan penelitian, informan teknik pengumpulan data, serta
teknik pengolahan dan analisis data.
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan oleh penulis bersifat deskriptif.
Penelitian Deskriftif merupakan penelitian yang diarahkan untuk
memaparkan gejala-gejala, fakta-fakta, atau kejadian-kejadian secara
sistematis dan akurat, mengenai sifat-sifat populasi atau daerah tertentu
(Wagiran, 2019, hlm. 135).
Sedangkan pendekatan penelitian yang penulis gunakan yaitu
pendekatan kualitatif, yaitu suatu metode yang berpijak pada dasar
pengamatan dan pengalaman langsung.(Aminah & Roikan, 2019, hlm.
5) Menurut Kirk dan Miller dalam buku Albi Anggito mengatakan
bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu
pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung daripada
pengamatan pada manusia baik dalam kawasannya maupun maupun
dalam peristilahannya (Anggito & Setiawan, 2018, hlm. 7–8).
B. Sumber Data
Dalam suatu penelitian, teknik pengumpulan data adalah hal yang
sangat penting untuk memperoleh data yang akan digunakan untuk
proses analisis data lebih lanjut. Secara sederhana, pengumpulan data
diartikan sebagai proses atau kegiatan yang dilakukan penulis untuk
mengungkap atau menjaring berbagai fenomena, informasi atau kondisi
23
lokasi penelitian, dan menguji hipotesis. Data penelitian ini bersumber
dari dua jenis data yaitu, data primer, dan data sekunder.
1. Sumber Data Primer
Data primer merupakan data alternatif lain dari kata sekunder.
Kata primer (primary) merupakan lawan kata sekunder, yang berarti
utama, asli atau langsung dari sumbernya. Definisi data primer
adalah data asli yang dikumpulkan sendiri oleh periset untuk
menjawab masalah risetnya secara khusus (Istijanto Oei, 2010, hlm.
38).
Adapun yang menjadi sumber data primer dalam penelitian ini
adalah sumber data yang diperoleh dari informan yang ditemui
langsung di lokasi penelitian. Sumber data primer didapatkan
melalui wawancara langsung dengan kepala perpustakaan,
pustakawan, dan staf perpustakaan, yang berada di pusat
perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Sumber Data Sekunder
Sumber data sekunder adalah data yang diambil secara tidak
langsung dari sumbernya (Herdiansyah, 2012, hlm. h. 87). Sumber
data kedua yang diperoleh melalui perantara atau secara tidak
langsung yang digunakan sebagai pelengkap data pada penelitian,
meliputi : riset kepustakaan dan dokumentasi.
Sumber data sekunder pada penelitian ini yaitu : terdiri dari
literatur-literatur dan artikel yang berkaitan dengan masalah yang
diteliti, serta dokumentasi hasil kerja. Dokumentasi adalah, sumber
tertulis yang berisikan tentang informasi. Penulis akan mencari
dokumen yang berkaitan dengan penelitian. Guna menunjang
penelitian yang akan dilakukan.
24
C. Informan Penelitian
Informan adalah orang yang menjadi sumber data dalam penelitian
kualitatif untuk memperoleh informasi yang diperlukan dalam
penelitian (Sayidah, 2018, hlm. 143).
Pemilihan informan dilakukan pada pustakawan yang memiliki
pengaruh terhadap masalah yang dijadikan penelitian. Agar informasi
yang didapat efektif, maka yang menjadi informan penelitian ini adalah
sebagai berikut :
Tabel 1 Klasifikasi Jumlah Informan
Klasifikasi Jumlah Informan
Nama Jabatan
Pustakawan Layanan Teknis Penanggung Jawab Layanan
Teknis
Pustakawan Layanan Srikulasi Penanggung Jawab Layanan
Sirkulasi
Pustakawan Layanan Referensi Penanggung Jawab Layanan
Referensi
Pustakawan Support IT dan
Otomasi Perpustakaan
Penanggung Jawab Layanan
Multimedia/Support IT dan
Otomasi Perpustakaan
Data hasil wawancara berupa jawaban atas pertanyaan yang
diajukan melalui wawancara secara langsung. Penulis memilih informan
tersebut disebabkan karena mereka memiliki kaitan langsung dengan
objek penelitian. Namun demikian, jumlah informan sebagai sumber
data dapat berubah sesuai dengan kondisi lapangan.
D. Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis
dalam penelitian, berikut adalah :
25
1. Wawancara
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu oleh
pewawancara, yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara
memberikan jawaban atas pertanyaan itu(Effendi, 2012, hlm. h.
135). Penulis mengajukan beberapa pertanyaan yang telah disiapkan
kepada informan, lalu dijawab oleh infroman sebagai pemberi data.
Tabel 2 Indikator Penelitian
Indikator Pertanyaan Yang Akan Diajukan
A. Partisipasi
Pemustaka
1. Bagaimana proses partisipasi
pemustaka di pusat perpustakaan UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta ?
2. Apa saja instrumen yang digunakan
dalam kegiatan partisipasi pemustaka
di pusat perpustakaan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta ?
3. Bagaimana Pelaksanaan dari
instrumen yang digunakan untuk
kegiatan partisipasi pemustaka di pusat
perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta ?
4. Bagaimana reaksi pemustaka
terhadap instrumen yang di gunakan
oleh pihak pusat perpustakaan UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta ?
B. Kendala-Kendala 5. Bagaimana hasil setiap instrumen
yang digunakan dalam kegiatan
partisipasi pemustaka ? apakah
berdampak pada kebijakan
perpustakaan
26
6. Dari setiap instrumen kendala apa
saja yang dihadapi pihak perpustakaan
dalam partisipasi pemustaka ?
7. Kendala apa saja yang dihadapi
dalam penerapan instrumen pada level
kebijakan perpustakaan ?
2. Observasi
Menurut Sutrisno Hadi, observasi merupakan suatu proses
yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari pelbagai proses
biologis dan psikologis. Dua di antara yang terpenting adalah
proses-proses pengamatan dan ingatan (Sugiyono, 2013, hlm. h.
203). Observasi bertujuan untuk mendeskripsikan keadaan yang
dipelajari dan aktifitas-aktifitas yang tengah berlangsung. Kemudian
hasil dari observasi tersebut dicatat menjadi suatu catatan observasi
yang berisi deskripsi hal-hal yang diamati secara lengkap, dengan
keterangan tanggal dan waktu.
Dalam penelitian ini, penulis akan mengamati secara langsung
dan melakukan simulasi terhadap partisipasi pemustaka dalam
peningkatan kualitas layanan yang ada di perpustakaan utama UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Kajian Pustaka
Kajian pustaka merupakan bagian penting dalam sebuah
penelitian yang kita lakukan. Kajian pustaka merupakan sebuah
uraian atau deksripsi tentang literatur yang relevan dengan bidang
atau topik tertentu (Setyosari, 2013, hlm. 117).
E. Teknik Pengolahan Data, Keabsahan Data, Analisis Data
Setelah melakukan teknik pengumpulan data, langkah selanjutnya
adalah teknik pengolahan data, keabsahan data serta analisis data.
27
Berikut adalah teknik pengolahan data, keabsahan data serta analisis
data yang digunakan dalam penelitian ini :
1. Teknik Pengolahan Data
Teknik pengolahan data adalah teknik yang digunakan dalam
mengolah data yang bersumber dari informan mengenai topik
tertentu yang dilakukan dengan wawancara oleh peneliti dengan
informan ke dalam tulisan untuk kemudian di analisis untuk menjadi
sebuah data.
Teknik pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini
berupa data penelitian yang diperoleh dari jawaban para informan
dengan menggunakan instrumen penelitian berupa daftar pertanyaan
dan wawancara. Setelah data diperoleh melalui wawancara dengan
para informan, maka percakapan yang dihasilkan dari rekaman
wawancara tersebut dicatat dan dibuat transkripnya untuk kemudian
dianalisis lebih lanjut.
Dalam mengambil data untuk diolah diperlukan instrumen
yang menunjang. Instrumen penelitian adalah suatu alat yang
digunakan untuk mengukur suatu fenomena alam atau sosial yang
diamati. Fenomena ini disebut juga sebagai variabel penelitian.
Dalam penelitian kualitatif instrumen penelitian atau alat penelitian
yang utama adalah penelitian itu sendiri, tetapi secara spesifik
instrumen penelitian yang digunakan adalah daftar pertanyaan untuk
wawancara.
2. Keabsahan Data
Keabsahan data merupakan standar kebenaran suatu data
hasil penelitian yang lebih menekankan pada data/informasi
daripada sikap dan jumlah orang. Dalam penelitian kualitatif yang
diuji adalah datanya (Fitrah & Luthfiyah, 2017, hlm. 93).
28
Dalam keabsahan data yang telah penulis jelaskan di atas
penulis menggunakan teknik pemeriksaan keabsahan data dengan
menggunakan teknik triangualasi. Adapun untuk mencapai tingkat
kepercayaan data dan informasi yang tinggi, maka yang dapat
ditempuh melalui langkah-langkah berikut :
a. Membandingkan data hasil pengamatan atau observasi lapangan
dengan data hasil wawancara.
b. Membandingkan informasi yang diberikan di depan umum,
dengan informasi yang dikatakan secara pribadi.
c. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi
penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu.
d. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan
berbagai pendapat dan pandangan masyarakat dari berbagai
kelas.
e. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen
yang berkaitan (Firdaus & Zamzam, 2018, hlm. 108–109).
3. Analisis Data
Analisis data adalah proses mengolah, memisahkan,
mengelompokkan dan memadukan sejumlah data yang
dikumpulkan di lapangan secara empiris menjadi sebuah kumpulan
informasi ilmiah yang terstruktur dan sistematis yang selanjutnya
siap dikemas menjadi laporan hasil penelitian (Mukhtar, 2013, hlm.
h. 120). Data-data yang diperoleh akan dianalisis melalui tiga
tahapan dengan menggunakan versi Miles dan Huberman, yaitu
reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan (Emzir,
2011, hlm. h. 129) :
a. Reduksi Data
Hasil pengumpulan data tersebut tentu saja perlu direduksi
(data reduction), istilah reduksi data dalam penelitian kualitatif
29
dapat disejajarkan maknanya dengan istilah pengelolaan data
(mulai dari editing, koding, hingga tabulasi data) dalam
penelitian kualitatif (Wijaya, 2018, hlm. 57).
b. Penyajian Data
Data yang telah direduksi akan disajikan dalam bentuk teks
yang bersifat narasi. Data yang ditampilkan merupakan
penjelasan dari perumusan masalah yang telah dibuat.
c. Penarikan Kesimpulan
Data-data yang telah diterangkan dan dijabarkan dalam
bentuk teks narasi selanjutnya penulis gunakan untuk menjawab
rumusan masalah yang telah dijabarkan sebelumnya.
F. Jadwal Penelitian
Waktu penelitian dilaksanakan mulai bulan Mei 2019 sampai
dengan bulan Maret 2020. Berikut adalah susunan agenda penelitian :
Tabel 3 Jadwal Penelitian
No. Kegiatan Waktu
Pelaksanaan
1. Penyusunan Proposal Skripsi Mei 2019
2. Pengajuan Proposal Skripsi Oktober 2019
3. Bimbingan Skripsi Desember 2019
4. Pengumpulan Literatur dan Penyusunan Skripsi Januari 2020
5. Wawancara Penelitian Skripsi Februari 2020
6. Pengolahan Data dan Analisis Data Maret 2020
7. Pengesahan Skripsi
30
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Profil dan Objek Penelitian
1. Sejarah Singkat Perpustakaan
Perpustakaan UIN pada awalnya merupakan peralihan nama dari
Perpustakaan IAIN Jakarta, yang didirikan seiring dengan berdirinya
IAIN itu sendiri, yaitu sejak berdirinya ADIA (Akademi Dinas Ilmu
Agama) pada tanggal 1 Juni 1957.
Pada waktu itu kondisi perpustakaan masih sangat sederhana,
hanya terdiri dari satu ruangan dengan koleksi sebanyak 2000
eksemplar, dan hanya dikelola oleh seorang pegawai. Pada tahun 1960-
1964 Perpustakaan IAIN dipimpin oleh Drs. A. Syadali (beliau adalah
Rektor IAIN tahun 1984-1993). Dibawah kepemimpinannya
perpustakaan sudah mulai dikelola secara lebih sistematis. Pada periode
tersebut, koleksi buku diklasifikasi menurut DDC (Dewey Decimal
Classification). Di samping itu sistem peminjaman juga sudah mulai
tertib, dan jumlah pegawainya ada 4 orang.
Tahun 1964-1971 Perpustakaan IAIN dikepalai oleh Ny.
Nabilah Lubis, beliau adalah sarjana muda ilmu perpustakaan dari
Universitas Cairo, Mesir. Pada masanya Perpustakaan IAIN banyak
menerima sumbangan buku dari berbagai lembaga, khususnya kedutaan
Mesir dan Saudi Arabia, sehingga pada Januari 1969 jumlah koleksi
menjadi 1.320 judul dan 10.999 eks buku, 23 skripsi, dan 310 eks
majalah. Prof. DR. Nabilah Lubis saat ini adalah guru besar pada
Fakultas Adab dan Humaniora UIN Jakarta. Selanjutnya, pada tahun
1971-1983 Perpustakaan IAIN dipimpin oleh Ny. Dra. Hj. Halimah
Madjid. Di bawah kepemimpinannya perpustakaan ditata lebih teratur
dan menempati ruang yang lebih luas (gedung Aula Madya saat ini).
31
Pada masa inilah puncak prestasi perpustakaan berhasil diraih, tepatnya
pada tahun 1980 Perpustakaan IAIN Jakarta tercatat
sebagai perpustakaan perguruan tinggi terbaik se-DKI Jakarta.
Berikutnya pada tahun 1983-1984, perpustakaan IAIN dipimpin
oleh Drs. M. Kailani Eryono, alumni Jurusan Ilmu Perpustakaan dari
Universitas Indonesia menggantikan posisi Ny. Hj. Halimah Madjid.
Pada masanya Perpustakaan IAIN berkembang dengan cukup pesat.
Selanjutnya pada tahun 1984-1998 Drs. Zaenal Arifin Toy, MLIS.
alumni jurusan bahasa Inggris dari IAIN Jakarta dan Master di bidang
Ilmu Perpustakaan dari University of Illinois, Urbana-Champaign,
menjadi kepala Perpustakaan IAIN hingga tahun 1998. Pada masanya
perpustakaan sempat pindah ke gedung baru berlantai tiga di Jl.
Kertamukti No. 5 Pisangan Ciputat. Saat ini gedung tersebut menjadi
Fakultas Psikologi. Dibawah kepemimpinan beliau telah
dibentuk Sekretariat Kerja Sama Perpustakaan (SKP) yang anggotanya
terdiri dari seluruh perpustakaan IAIN dan STAIN di Indonesia.
Selanjutnya SKP ini diubah namanya menjadi Jaringan Perpustakaan
Perguruan Tinggi Islam (JPPTI) yang dideklarasikan di Surabaya pada
tahun 2003.
Periode berikutnya (1998 hingga 2000) Perpustakaan IAIN
dipimpin oleh Drs. M. Djuhro S. Beliau juga seorang sarjana ilmu
perpustakaan dari Universitas Indonesia. Pada masa kepemimpinannya
perpustakaan kembali pindah ke gedung yang lebih baru yang dibangun
di atas tanah eks gedung Sanggar Pravitasari. Dengan demikian lokasi
perpustakaan dan kampus menjadi lebih dekat.
Sejak tahun 2001 hingga akhir tahun 2006, Perpustakaan Utama
UIN Jakarta dikepalai oleh Dr. H. Udjang Tholib, MA. Beliau pernah
bekerja di perpustakaan ini pada tahun 1975-1985, dan pada tahun 1984
mengikuti Program Sertifikat Tenaga Asisten Perpustakaan selama 8
bulan di Universitas Indonesia. Berbagai upaya perbaikan telah
32
dilaksanakan, antara lain perbaikan gedung dan perlengkapannya,
penerapan sistem otomasi, penerapan sistem kemanan koleksi dengan
sensormatic, penambahan jenis layanan seperti warnet, audio visual, dan
lain sebaginya.
Pada tahun 2007 sampai dengan tahun 2010, Perpustakaan
Utama UIN dipimpin oleh Dr. Muhammad Zuhdi, dan pada tahun 2011-
2013, Perpustakaan Utama dipimpin oleh Nuryudi, MLIS dan sejak
tahun 2013 sampai sekarang (2014) Perpustakaan Utama yang sekarang
berubah namanya menjadi Pusat Perpustakaan dikepalai oleh seorang
pustakawan yaitu Amrullah Hasbana, S.Ag, SS, MA. Selain Pusat
Perpustakaan, ada beberapa perpustakaan Fakultas yang tersebar
dilingkungan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Perpustakaan Fakultas
ini merupakan bagian dari sistem pembelajaran di lingkungan fakultas,
dan karenanya menjadi basis pembelajaran yang berfungsi
sebagai Library and Learning Resources Center (LLRC).
LLRC merupakan bentuk implementasi dari kebijakan
universitas dalam rangka menjadikan perpustakaan-perpustakaan
fakultas sebagai working library yang dapat memfungsikan dirinya
untuk memberikan layanan kepada pemakai lingkungan masing-masing
Fakultas sehingga kedekatan koleksi akan lebih dirasakan oleh
pengguna disamping kebutuhan akan kedalaman informasi pengguna
pada masing-masing Fakultas akan dapat diakses dan diperoleh dengan
mudah.
Pengembangan Perpustakaan Fakultas ini sekali lagi merupakan
kebijakan strategis Rektor IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 1998
tentang konsep IAIN dengan mandat yang lebih luas (IAIN with Winder
Mandate), yakni meningkatkan standarisasi fasilitas sarana dan
prasarana pendidikan di lingkungan IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Program kebijakan Rektor tersebut di antaranya adalah mendirikan serta
mengembangkan perpustakaan di masing-masing fakultas.
33
Pendirian perpustakaan fakultas ini kemudian disyahkan dengan
SK Rektor IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta No. 040 Tahun 1999
tentang Rencana Induk Pengembangan (RIP) IAIN Syarif Hidayatullah
Jakarta tahun 1999/2000 - 2003/2004, yang salah satunya dinyatakan
bahwa pengembangan perpustakaan di lingkungan IAIN Jakarta dibagi
menjadi 3 jenis, yaitu: Perpustakaan Utama sebagai perpustakaan riset,
Perpustakaan Fakultas sebagai perpustakaan kerja, dan Perpustakaan
Pasca Sarjana sebagai perpustakaan khusus (UIN Syarif Hidayatullah,
2020).
2. Visi dan Misi
a. Visi Perpustakaan
Terwujudnya Perpustakaan riset yang unggul, handal dan
terdepan sebagai pusat sumber informasi dan referensi terkemuka
dalam pengkajian, pengembangan, pengintegrasian dan penerapan
ilmu-ilmu pengetahuan dan teknologi yang berorientasi pada nilai-
nilai keislaman, kemanusiaan dan keindonesiaan dalam jaringan
informasi Nasional dan Internasional.
b. Misi Perpustakaan
1) Menyediakan sumber-sumber referensi yang lengkap dan
berkualitas dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan baik ke-
Islaman maupun bidang-bidang umum, sebagai pendukung
proses pembelajaran, pengajaran dan riset ilmiah.
2) Menyediakan berbagai layanan berorientasi riset dan teknologi
yang tepat, akurat dan cepat dalam rangka memenuhi kebutuhan
informasi bagi seluruh civitas akademika UIN Jakarta.
3) Mengembangkan pemanfaatan perpustakaan secara efektif oleh
seluruh civitas akademika dengan melaksanakan program –
program literasi informasi.
34
4) Memberikan akses ke sumber-sumber elektronik yang
menyajikan hasil-hasil penelitian ilmiah dan memperluas
penggunaan akses ke sumber-sumber elektronik lainnya.
5) Membangun kerjasama yang efektif dengan masyarakat kampus
dan institusi atau organisasi lain baik Nasional maupun
Internasional dalam kerangka pengembanagn koleksi dan
layanan Perpustakaan.
6) Mengembangkan kualitas SDM Perpustakaan dalam rangka
meningkatkan mutu layanan perpustakaan menuju Perpustakaan
bertaraf Dunia.
7) Mengembangkan koleksi dan sumber-sumber informasi berbasis
riset dan teknologi untuk mendukung tercapainya produk-
produk riset dikalangan sivitas akademika Universitas UIN
Jakarta. (UIN Syarif Hidayatullah, 2020).
3. Struktur Organisasi
Secara organisasi Kepala Pusat Perpustakaan bertanggung jawab
langsung kepada Rektor melalui Pembantu Rektor Bidang Akademik.
Dalam pelaksanan tugas-tugas operasional, Kepala Pusat Perpustakaan
dibantu oleh tiga (3) sub bagian yaitu Kasub. Bag. Administrasi
Perpustakaan, Koordinator Layanan Teknis dan Pengembangan
Kerjasama dan Koordinator Layanan Pemustaka dan Literasi Informasi
dan juga dibantu oleh tiga (3) Sub Koordinator, yaitu Sub. Koordinator
Bidang Pengadaan, Pengolahan, Pemeliharaan dan Koleksi, Sub.
Koordinator Bidang Sirkulasi dan Referensi, dan Sub. Koordinator TI
dan Otomasi.
Adapun gambaran tentang struktur organisasi Pusat
Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dapat dilihat sebagai
berikut (UIN Syarif Hidayatullah, 2020) :
35
Bagan Struktur Organisasi Pusat Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Sistem dan Jenis Layanan Perpustakaan
a. Layanan Sirkulasi
Layanan ini meliputi kegiatan peminjaman, pemesanan, dan
pengembalian buku-buku (koleksi umum dan koleksi islam) yang telah
disediakan oleh perpustakaan untuk dapat dipinjamkan (dibawa pulang).
a) Peraturan Peminjaman
1) Anggota berhak meminjam koleksi (koleksi buku).
2) Jumlah pinjaman maksimal 4 (empat) buku.
3) Lama pinjaman selama satu minggu.
4) Perpanjangan koleksi maksimal 2 (dua) kali perpanjangan.
5) Pemesanan koleksi dilakukan petugas bagian sirkulasi
6) Denda koleksi Rp.500/buku
b) Prosedur Peminjaman
1) Carilah buku yang ingin anda pinjam pada komputer katalog
online yang sudah kami sediakan. Setelah itu carilah buku
tersebut pada jajaran koleksi setelah anda yakin bahwa
koleksi tersebut ada di katalog kami.
36
2) Bawalah buku tersebut ke petugas sirkulasi dan serahkan
bersama kartu anggota anda. Peminjam tidak diperkenankan
untuk menggunakan kartu anggota selain miliknya.
3) Setelah proses peminjaman selesai, ambilah buku tersebut
dan anda dapat membacanya selama satu minggu. Jaga baik-
baik buku tersebut karena banyak yang ingin membaca
selain anda.
4) Buku pinjaman dapat diperpanjang selama satu minggu, dan
batas peminjaman hanya sampai dua kali perpanjangan saja
(UIN Syarif Hidayatullah, 2020).
b. Layanan Referensi
Layanan referensi adalah layanan bimbingan rujukan pada
sumber-sumber referensi seperti sumber biografi, bibliografi,
sumber geografi, indeks, abstrak, direktori, kamus, ensiklopedia,
almanak, dan sumber-sumber referens lainnya. Koleksi referensi
tidak boleh dipinjamkan melainkan hanya boleh dibaca ditempat dan
bagi anggota yang sangat membutuhkan diperbolehkan meminjam
koleksi referensi tersebut untuk difotokopi dalam waktu 1 jam,
dengan syarat sebagai berikut :
a) Mengisi formulir yang disediakan
b) Meninggalkan kartu anggota/kartu identitas yang masih berlaku
(UIN Syarif Hidayatullah, 2020).
c. Layanan Literasi Informasi
Pusat Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
mengadakan pendidikan pemakai (literasi Informasi) yang dilakukan
pada awal tahun akademik atau penerimaan mahasiswa baru. sosialisasi
informasi perpustakaan untuk transfer knowledge kepada mahasiswa
baru dan dimaksudkan untuk memberikan layanan bimbingan pemakai
ke sumber-sumber informasi yang dimiliki oleh Perpustakaan agar
37
pengguna memiliki keahlian dan ketrampilan didalam mengakses dan
menelusur sumber-sumber informasi yang dimiliki oleh perpustakaan.
a) Mahasiswa baru diwajibkan mengikuti literasi informasi.
b) Keanggotaan hanya diberikan kepada mahasiswa baru yang sudah
mengikuti literasi informasi.
c) Mahasiswa baru yang tidak mengikuti literasi informasi tidak berhak
menjadi anggota perpustakaan dan diharuskan mengikutinya tahun
depan.
d) Kegiatan literasi informasi tidak dipungut biaya (UIN Syarif
Hidayatullah, 2020).
d. Layanan Penelurusuran Katalog
Sejak tahun 2002 Pusat Perpustakaan UIN Jakarta menyediakan
layanan OPAC (Online Public Access Catalogue) menggunakan
SIPISIS, kemudian pada tahun 2009 dilakukan upgrade sistem
menggunakan software TULIS (Technology of UIN Library and
Information System) berbasis Lontar. OPAC adalah katalog yang
ditampilkan menggunakan media komputer. Basis data yang disediakan
dalam OPAC ini meliputi basis data koleksi yang ada di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. Cantuman informasi atau deskripsi bibliografi
yang termuat dalam katalog OPAC ini terdiri dari judul, pengarang
(penanggung jawab), tempat terbit, nama penerbit dan tahun terbit.
Selain itu informasi tentang jumlah eksemplar dan kondisi bahan apakah
sedang dipinjam atau tidak juga dapat di lihat pada katalog OPAC. untuk
mengakses katalog online melalui alamat tulis.uinjkt.ac.id
Layanan penelusuran katalog yaitu, sebuah layanan yang
diberikan petugas bagian sirkulasi dalam membantu mensosialisasikan
penempatan koleksi, menggunakan sistem katalog, menemukan
informasi koleksi yang dicari pemustaka melalui sistem komputer (UIN
Syarif Hidayatullah, 2020).
38
e. Layanan Foto Copy
Pusat Perpustakaan menyediakan layanan fotocopy, adapun
prosedurnya sebagai berikut :
1) Fotocopy Koleksi Umum dan Koleksi referensi
a) Anggota Perpustakaan
b) Mengisi formulir yang sudah disediakan (diisi dengan
lengkap/data bibliography koleksi).
c) Maksimal 4 (empat) koleksi per orang.
d) Meninggalkan KTM sebagai jaminan atau identitas lain.
e) Memfotocopy koleksi tidak lebih dari 1 (satu) jam dan
dipersilahkan untuk fotocopy diluar perpustakaan.
f) Keterlambatan pengembalian melebihi jam dikenakan denda
Rp.500/jam/koleksi.
2) Pemustaka Umum
a) Mengisi formulir yang sudah disediakan (diisi dengan
lengkap/data bibliography koleksi).
b) Maksimal 4 (empat) koleksi per orang.
c) Meninggalkan KTM sebagai jaminan atau identitas lain.
d) Memfotocopy koleksi tidak lebih dari 1 (satu) jam dan
dipersilahkan untuk fotocopy diluar perpustakaan.
e) Keterlambatan pengembalian melebihi jam dikenakan denda
Rp.500/jam/koleksi.
f) Biaya pemeliharaan bahan pustaka Rp.2000/koleksi.
g) Fotocopy Skripsi, Tesis, dan Disertasi (UIN Syarif
Hidayatullah, 2020).
f. Layanan Bebas Pustaka
Setiap mahasiswa UIN Program S1, S2, dan S3 yang telah
menyelesaikan studi diwajibkan mengurus Surat Keterangan Bebas
Pinjam Bahan Pustaka dari Pusat Perpustakaan sebagai salah satu
39
persyaratan pengambilan ijazah. Adapun syarat-syaratnya sebagai
berikut :
1) Bagian Pengadaan
a) Mengisi buku besar inventaris koleksi karya akademik.
b) Menyerahkan Karya ilmiah dalam bentuk Hardcover yang
telah ditandasahkan oleh pejabat yang berwenang.
c) Menyerahkan 1 (satu) keping CD lengkap dengan label dan
covernya.
d) File karya ilmiah dalam bentuk 1 file PDF.
e) Isi file mulai dari halaman judul sampai dengan lampiran-
lampiran
f) Scan lembar pengesahan dan persetujuan yang sudah
ditandasahkan
g) Mengisi form bukti penyerahan skripsi/tesis/disertasi dan
disetujui petugas bagian pengadaan.
2) Bagian IT dan Otomasi
a) Memverifikasi data peminjaman anggota di bagian otomasi.
b) Pastikan anda tidak memiliki pinjaman koleksi dan
tunggakan denda.
c) Jika masih memiliki pinjaman/tunggakan denda, selesaikan
di bagian Sirkulasi.
d) Mengembalikan kartu anggota perpustakaan.
e) Mengisi buku verifikasi keanggotaan.
f) Petugas menyetujui form bukti peminjaman dan tunggakan
denda.
3) Bagian Tata Usaha
a) Mengisi buku besar bebas bahan pustaka.
b) Membayar biaya administrasi Rp.5000 dan sumbangan
sukarela.
c) Menyumbangkan buku baru yang relevan dengan kebutuhan
perpustakaan.
40
d) Mendapatkan Surat Bebas Pustaka (UIN Syarif
Hidayatullah, 2020).
5. Sumber Daya Manusia Perpustakaan
Jumlah tenaga/petugas pusat perpustakaan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta termasuk kepala perpustakaan 39 orang, terbagi ke
beberapa divisi yakni Kepala Perpustakaan (1) orang, pustakawan
layanan teknis (2) orang, Tata Usaha (5) orang, layanan bebas pustaka
(3) orang, pengadaan bahan pustaka (5) orang, layanan sirkulasi (5)
orang, layanan referensi (4) orang, layanan multimedia (1) orang,
layanan skripsi (2) orang, american corner (1) orang, staf perpustakaan
(11) orang (K. L. Perpustakaan, surat, 2020).
6. Anggota Perpustakaan
Perpustakaan pusat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta adalah
perpustakaan yang bernaung di bawah kampus UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta. Hampir sebagian anggota perpustakaan adalah mahasiswa UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta itu sendiri mulai dari S1-S3 (P. J. L. M. I. S.
O. Perpustakaan, surat, 2020).
7. Koleksi Perpustakaan
1) Koleksi Tercetak
Pusat Perpustakaan UIN memiliki koleksi-koleksi tercetak,
diantaranya :
a) Buku
Untuk koleksi buku teks berkisar 37.903, buku corners 3.861,
buku referensi 2.969.
b) Terbitan Berkala
Untuk koleksi jurnal berkisar 606, indeks artikel jurnal 4.956,
majalah 818, prosiding 38.
41
c) UINana
Untuk koleksi buku ajar berkisar 56, Skrispsi 38.410, Tesis
1.532, Disertasi 272, publikasi 1, album wisuda 14, jurnal 1,
laporan kkn 1.162, buku karya dosen 24, bunga rampai 2.
2) Koleksi Non Cetak
Pusat Perpustakaan UIN memiliki koleksi-koleksi non tercetak,
diantaranya :
a) Koleksi Audio Visual
Untuk koleksi multimedia berkisar 23, compact disc 57, dvd 7
b) E-Resources
Untuk koleksi e-book berkisar 504, e-journal 1 (Hidayatullah,
2020).
B. Hasil Penelitian
Kegiatan partisipasi pemustaka merupakan hal yang sangat penting
untuk pihak perpustakaan sosialisasikan. Sebab bagaimanapun juga
perpustakaan berfungsi untuk memenuhi kebutuhan para
pengguna/pemustaka khususnya di bidang layanan perpustakaan itu sendiri.
Dengan adanya bentuk partisipasi yang di sosialisasikan oleh pihak
perpustakaan maka akan berdampak pada peningkatan kualitas layanan
yang telah tersedia di perpustakaan khususnya pusat perpustakaan UIN
Syarif hidayatullah Jakarta.
Informan yang penulis jadikan acuan ialah para pustakawan yang
sangat mengerti akan hal-hal atau bentuk-bentuk partisipasi pemustaka yang
terjadi sampai saat ini. Pustakawannya yaitu mulai dari pustakawan layanan
teknis, pustakawan layanan sirkulasi, pustakawan layanan multimedia,
pustakawan layanan referensi.
1. Proses Partisipasi Pemustaka dalam Perspektif Pustakawan Terhadap
Peningkatan Kualitas Layanan
42
Berdasarkan jawaban informan yang berasal dari 4 sumber yang
berbeda yaitu dari para pustakawan yang masing-masing bertanggung
jawab serta memahami betul kondisi yang sering terjadi di perpustakaan
dalam perihal proses partisipasi itu sendiri. Dalam hal ini penulis
mengajukan beberapa pertanyaan yang terkait dalam proses partisipasi
pemustaka. Disini penulis akan rincikan dari masing-masing sudut
pandang para pustakawan mulai dari layanan teknis hingga layanan
referensi :
a. Bagaimana proses partisipasi pemustaka di pusat perpustakaan
UIN Syarif hidayatullah Jakarta ?
1) Dari sudut pandang pustakawan layanan teknis :
Misalnya nih pemustaka mengisi form usulan, pemustaka
mengentri data di dalam sistem perpustakaan, pemustaka
menyampaikan masukannya langsung ke pustakawan (P.
Teknis, surat, 21 Februari 2020).
2) Dari sudut pandang pustakawan layanan sirkulasi :
Partisipasinya lumayan aktif dalam hal kunjungan terutama
ketika masa perkuliahan sedang berlangsung, kecuali kalau
sedang libur lumayan sepi. Jadi banyak yang ke perpustakaan
untuk mengerjakan tugas atau mencari referensi. Lalu untuk
peminjaman koleksi juga lumayan aktif karena sampai
mengantri panjang jika mau pinjam koleksi (P. Sirkulasi, surat,
3 Maret 2020).
3) Dari sudut pandang pustakawan layanan referensi :
Waktu itu kita suka bikin form kepuasan pemustaka nah itu kita
taruh di meja nanti mereka bisa mengisi sendiri bagaimana
kepuasannya terhadap layanan referensi (P. Referensi, surat, 3
Maret 2020).
4) Dari sudut pandang pustakawan layanan multimedia :
Maksudnya bagaimana bisa lebih jelas?
43
Jadi waktu saya observasi awal saya melihat ada form-form
yang disediakan untuk mengetahui kritk dan saran untuk
meningkatkan layanan perpustakaan utama UIN jakarta. Nah
setelah itu prosesnya bagaimana setelah adanya form seperti
itu?
Kalau terkait form tersebut itu sangat bagus ya partisipasinya
karena sudah sesuai dengan aplikasi kepuasan yang sedang
saya kembangkan tetapi belum dilaunching. Yang bertujuan
untuk mengukur kepuasan pada layanan perpustakaan. Aplikasi
ini akan ditempatkan pada beberapa layanan untuk mengetahui
seberapa besar kepuasan pemustaka pada layanan tersebut (P.
Multimedia, surat, 3 Maret 2020).
Sebagaimana pernyataan yang disampaikan oleh informan,
bahwa pusat perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta telah
melakukan kegiatan partisipasi pemustaka, mulai dari pengajuan
form usulan kepuasan layanan perpustakaan, para pemustaka yang
selalu ramai datang ke perpustakaan untuk mengerjakan tugas.
Pemustaka ialah pengguna perpustakaan, yaitu perseorangan,
kelompok orang, masyarakat, atau lembaga yang memanfaatkan
fasilitas layanan perpustakaan. Artinya mereka memiliki kebutuhan
yang perlu di penuhi oleh pihak perpustakaan terkait kualitas
layanan yang prima untuk para pemustaka yang berkunjung di
perpustakaan.
b. Apa saja instrumen yang digunakan dalam kegiatan partisipasi
pemustaka di pusat perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta ?
1) Dari sudut pandang pustakawan layanan teknis :
instrumennya ya disini sih baru menyiapkan daftar usulan,
misalnya dalam konteks pengembangan koleksi perpustakaan,
44
daftar usulan buku-buku apa saja yang mereka usulkan itu ada
di dalam aplikasi lontar, kita sih ada semacam angket sederhana
untuk meminta masukan untuk mengukur layanan yang udah
kita berikan, instrumen khusus ya paling di medsos ya ada
facebook, ada instagram, formulir kepuasan pengguna layanan,
kemudian ada lagi form seleksi bahan pustaka salah satunya
juga atau bahasa lainnya formulir usulan bahan pustaka, kalau
yang di media lebih ke arah tanggapan dan keluhan pelanggan
dalam layanan perpustakaan (P. Teknis, surat, 21 Februari
2020).
2) Dari sudut pandang pustakawan layanan sirkulasi :
Instrumennya ada media sosial, website,katalog online. Media
sosial yang digunakan ada facebook dan instagram, jadi kalau
ada pemberitahuan tentang sesuatu diumumkan di media sosial
selain di surat resmi (P. Sirkulasi, surat, 3 Maret 2020).
3) Dari sudut pandang pustakawan layanan referensi :
Instrumennya sementara baru form (angket) saja. Rencana
kedepannya akan berbentuk digital (P. Referensi, surat, 3 Maret
2020).
4) Dari sudut pandang pustakawan layanan multimedia :
Instrumennya yaitu sejauh mana tingkat kepuasan pemustaka
terhadap layanan perpustakaan yang bertujuan layanan atau
fasilitas apa saja yang perlu ditingkatkan (P. Multimedia, surat,
3 Maret 2020).
Sebagaimana yang telah informan sampaikan dalam wawancara
langsung kepada penulis, sebagian besar instrumen atau alat yang
digunakan untuk menerapkan proses partisipasi pemustaka ialah
form usulan buku bahan pustaka ada di aplikasi lontar, angket
sederhana untuk mengukur kepuasan layanan yang diberikan oleh
pihak perpustakaan, media sosial mulai dari facebook, twitter,
45
instagram, selebihnya ada di website. Untuk di media sosial lebih ke
arah kritikan dan masukan yang diberikan para pemustaka atau
pengguna perpustakaan.
c. Bagaimana pelaksanaan dari instrumen yang digunakan untuk
kegiatan partisipasi pemustaka di pusat perpustakaan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta ?
1) Dari sudut pandang pustakawan layanan teknis :
ya itu di sosialisasikan, disebarluaskan keseluruh titik layanan,
kemudian data yang diperoleh itu diolah. Nah nantikan akan
memberikan masukan kepada kita. Memang idealnya instrumen
harus detail ya itu masih global aja. Misalnya dalam beberapa
hal seperti kecepatan akses di multimedia, yang kita ukur setiap
3 bulan sekali itu ialah kepuasaan pemustaka baik itu yang
mahasiswa maupun yang dari luar. Nah nanti dari hasil
instrumen itu akan menjadi acuan masukan untuk kita di
perpustakaan, kalau misalkan presentase yang di capai
mengakatan bahwa layanan multimedia itu kurang baik yang
memang kita tingkatkan, tapi selama ini memang kita
mengukurnya kuantitatif, tidak kualitatif misalnya baik dan tidak
baik mengapa alasannya itu belum detail (P. Teknis, surat, 21
Februari 2020).
2) Dari sudut pandang pustakawan layanan sirkulasi :
Pelaksanaanya kita buka 6 hari dalam seminggu. Lalu bisa on
the spot dari kebutuhan pemustaka langsung kita respon (P.
Sirkulasi, surat, 3 Maret 2020).
3) Dari sudut pandang pustakawan layanan referensi :
Kita setahun bisa 4 kali menyebar form kepuasan (P. Referensi,
surat, 3 Maret 2020).
4) Dari sudut pandang pustakawan layanan multimedia :
46
Sejauh ini sebelum kita melaunching kita menggunakan
instrumen kepuasan melalui form yang disebar yang bertujuan
untuk melihat sejauh mana tingkat kepuasannya. Mudah-
mudahan dengan adanya aplikasi kepuasan bisa langsung
mengisi sendiri terkait kritik atau saran dengan menggunakan
jaringan wifi tanpa perlu menyebarluaskan form-form dalam
bentuk fisik lagi (P. Multimedia, surat, 3 Maret 2020).
Sebagaimana yang telah informan sampaikan dalam wawancara
langsung kepada penulis, dari segi pelaksanaan pihak perpustakaan
terus berupaya melalui penyebaran instrumen di setiap titik layanan
perpustakaan yang tersedia di perpustakaan. dari beberapa pendapat
ada yang mengatakan 6 hari dalam seminggu, ada yang mengatakan
3 bulan sekali menyebar angket kepuasan layanan perpustakaan, ada
juga yang mengatakan 4 kali dalam satu tahun sekali.
d. Bagaimana reaksi pemustaka terhadap instrumen yang
digunakan oleh pihak pusat perpustakaan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta ?
1) Dari sudut pandang pustakawan layanan teknis :
umumnya sih mengatakan puas ya, jadi indeks kepuasaan
mahasiswa dalam kualitas layanan perpustakaan 2019 itu
mengatakan puas, rata-rata puas sih tidak ada yang
mengatakan tidak puas, jadi instrumen kami pun belum
representatif juga untuk hal itu masih harus di perbaharui, jadi
pernyataan mereka tentang kepuasaan layanan perpustakaan
itu tidak rinci berkaitan dengan berbagai aspek layanan yang di
berikan, tidak terlalu rinci misalnya perbutir misalnya variabel
dari kepuasaan pelanggan dalam layanan sirkulasi apa aja.
Berkaitan dengan peminjaman bagaimana berkaitan dengan
bimbingan penelurusan bagaimana, keterlambatan pun
bagaimana, saya sendiri sebagai pustakawan bahwa
47
pelaksanaan instrumen itu kurang maksimal belum maksimal,
baik dalam perancangan instrumennya, maupun dalam
penyebarluasannya ya(P. Teknis, surat, 21 Februari 2020).
2) Dari sudut pandang pustakawan layanan sirkulasi
Kalau reaksi langsung kita tidak tahu karena kita belum nanya.
Kalau lewat media sosial reaksi komplain tentang kebersihan,
kurang colokan listrik, yang biasanya juga kita tanyakan lewat
kuesioner (P. Sirkulasi, surat, 3 Maret 2020).
3) Dari sudut pandang pustakawan layanan referensi
Kita kembalikan lagi tergantung mood pemustakanya dan
pengalamannya yang didapatkan (P. Referensi, surat, 3 Maret
2020).
4) Dari sudut pandang pustakawan layanan multimedia
Sejauh ini Alhamdulillah mereka sangat respon. Setidaknya kita
bisa melihat bahwa mereka merespon ingin peningkatan
layanan dari perpustakaan seperti keramahan pustakawan,
kerapihan koleksi, ataupun colokan yang tidak memadai
terutama pemustaka yang membawa laptop, lalu penerangan
dan kebersihan ruangan (P. Multimedia, surat, 3 Maret 2020).
Sebagaimana yang telah informan sampaikan dalam wawancara
langsung kepada penulis, hampir sebagian besar mereka merespon
instrumen yang pihak perpustakaan gunakan untuk mengukur
kepuasaan pemustaka dalam layanan perpustakaan, dari beberapa
pendapat yang dikemukakan oleh pustakawan ialah saran dalam
penambahan sarana dan prasana perpustakaan, mulai dari meja,
kursi, colokan listrik serta kebersihan toilet perpustakaan.
2. Upaya Pustakawan dalam Mengatasi Kendala Untuk Meningkatkan
Kualitas Layanan Pusat Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
48
a. Bagaimana hasil setiap instrumen yang digunakan dalam
kegiatan partisipasi pemustaka ? apakah berdampak pada
kebijakan perpustakaan ?
1) Dari sudut pandang pustakawan layanan teknis
ya tentunya ya, ya kalau misalnya hasil instrumen itu setelah
diolah datanya itu, misalnya data yang di tunjukkan tidak baik
atau kurang baik dalam setiap titik layanan, entah layanan
multimedia, misalnya jaringan sering terganggu, atau tidak
adanya bimbingan pustakawan dalam penelusuran, atau
misalnya di sirkulasi itu layanan yang di berikan tidak ramah,
pustakawannya cuek, itu ya kita perbaiki ya tetapi lagi-lagi di
instrumen itu tidak ada mencantumkan alasan mengapa mereka
puas atau tidak puas, tapi yang baru ini udah di rancang sih,
ada yang baru kita buat by sistem, yang selama ini instrumen
kita manual yakni kertas, penyebarluasan ya melalui angket
manual lah begitu (P. Teknis, surat, 21 Februari 2020).
2) Dari sudut pandang pustakawan layanan sirkulasi
Sedikit banyak berdampak misalnya pada kebersihan kita
langsung tegur OB nya untuk lebih ditingkatkan kebersihannya
(P. Sirkulasi, surat, 3 Maret 2020).
3) Dari sudut pandang pustakawan layana referensi
Menurut saya berdampak dan kita menyikapinya harus dengan
bijaksana dan juga harus sesuai dengan buktinya. Kalau
memang membangun kritiknya ya kita terima tetapi kalau
menjatuhkan ya kita tolak. Karena setiap orang punya hak
masing-masing sesuai peraturan yang berlaku (P. Referensi,
surat, 3 Maret 2020).
4) Dari sudut pandang pustakawan layanan multimedia
Sangat berdampak setiap hari secara rutin kita melakukan
perbaikan terhadap layanan-layanan seperti yang bisa kita
lihak kurangnya koleksi-koleksi jadul dengan kita tambah
49
koleksi ebook atau jurnal, fasilitas kita tambah seperti meja dan
kursi yang kurang banyak (P. Multimedia, surat, 3 Maret 2020).
Sebagaimana yang telah informan sampaikan dalam wawancara
langsung kepada penulis, hampir sebagian besar pustakawan
mengatakan sedikit banyak berdampak pada perpustakaan, mulai
dari kursi dan meja, kebersihan. Tapi tidak menutup kemungkinan
para pustakawan juga menolak usulan-usulan yang di luar kebijakan
perpustakaan. setiap harinya pihak perpustakaan rutin melakukan
perbaikan-perbaikan agar selalu meningkatkan kualitas layanan
perpustakaan. hingga penambahan koleksi e-book dan e-journal.
b. Dari setiap instrumen kendala apa saja yang dihadapi oleh pihak
perpustakaan dalam partisipasi pemustaka ?
1) Dari sudut pandang pustakawan layanan teknis
Kesadaran dalam mengisi instrumen dengan sukarela oleh
pemustaka, dan seharusnya ada proaktif dari pustakawan
yaitu harus menjemput bola dengan mengarahkan
pemustaka dalam mengisi instrumen di tempat yang
strategis. Perlunya ada rambu-rambu agar pemustaka
peduli dalam mengisi instrumen (P. Teknis, surat, 21
Februari 2020).
2) Dari sudut pandang pustakawan layanan sirkulasi
Kita kendalam biaya karena kan terbatas sdmnya jadi kalau
mau menambah layanan masih dipikir-pikir dahulu. Lalu
untuk programnya ada program setahun sekali seperti
pendidikan pemakai dan layanan sirkulasi terkadang masih
manual. Kendala utama SDM, sarana prasarana seperti
tidak adanya telepon jadi kalau berkomunikasi lewat
handphone masing-masing, kendala air minum untuk staf (P.
Sirkulasi, surat, 3 Maret 2020).
50
3) Dari sudut pandang pustakawan referensi
Kendalanya menurut saya, jarang sekali orang mengisinya
mungkin disebabkan kurangnya sosialisasi (P. Referensi,
surat, 3 Maret 2020).
4) Dari sudut pandang pustakawan multimedia
Sejauh ini dengan adanya form-form kita kesulitan untuk
menyuruh mahasiswa mengisi form tersebut karena adanya
ketidaknyamanan. Tetapi kedepannya dengan adanya
aplikasi survei bebasis teknologi mahasiswa tidak akan malu
lagi karena mereka bisa mengisi lewat handphone masing-
masing dan bisa memberikan masukannya terkait apa saja
yang harus ditingkatkan (P. Multimedia, surat, 3 Maret
2020).
Sebagaimana yang telah informan sampaikan dalam wawancara
langsung kepada penulis, dalam perihal kendala sebagian
pustakawan mengatakan kurangnya sosialisasi kepada pemustaka
untuk membantu memberikan masukan kepada pihak perpustakaan
dalam peningkatan kualitas layanan perpustakaan, sebagian lainnya
mengeluhkan kekurangan SDM serta biaya untuk merealisasikan
program partisipasi pemustaka tersebut.
Upaya yang sedang dilakukan pihak perpustakaan untuk
mengatasi kendala tersebut yakni sedang merancang aplikasi
pengukur kepuasan layanan perpustakaan dalam bentuk digital dan
dalam proses launching karena pada saat penulis melakukan
wawancara aplikasinya masih dalam bentuk dummy.
c. Kendala apa saja yang dihadapi dalam penerapan instrumen
pada level kebijakan perpustakaan ?
1) Dari sudut pandang pustakawan layanan teknis
Kendalanya misalnya pemustaka kurang puas terhadap
layanan multimedia karena jaringannya lambat.
51
Peningkatan anggaran untuk pengadaan sarana prasarana.
Usulan dalam pengadaan koleksi. Sehingga inti dari
kendalanya yaitu anggaran agar segera ditingkatkan
anggarannya. Lalu dari sisi pustakawan dalam layanan
bebas pustaka, pihak perpustakaan untuk mempercepat
layanan bebas pustaka tidak lagi menerima fisik skripsi
karena memakan tempat sehingga diserahkan dalam bentuk
soft file (P. Teknis, surat, 21 Februari 2020).
2) Dari sudut pandang pustakawan layanan sirkulasi
Jawaban ini lebih tepat dijawab oleh pak Amru selaku
kepala perpustakaan (P. Sirkulasi, surat, 3 Maret 2020).
3) Dari sudut pandang pustakawan layanan referensi
Yang penting harus adanya sosialisasi untuk ditingkatkan
(P. Referensi, surat, 3 Maret 2020).
4) Dari sudut pandang pustakawan layanan multimedia
Untuk kebijakan nanti di pimpinan. Karena di kita hanya
pelaksanaanya (P. Multimedia, surat, 3 Maret 2020).
Sebagaimana yang telah informan sampaikan dalam wawancara
langsung kepada penulis, pada tahap level kebijakan ada sebagian
pustakawan mengatakan langsung ke pemimpin perpustakaan. ada
juga yang menyatakan kurang sosialisasi, tapi yang paling utama
kekurangannya ialah di anggaran untuk melengkapi sarana dan
prasarana perpustakaan, pengadaan bahan pustaka juga, sejauh ini
pihak perpustakaan terus berupaya mengatasi kendala-kendala
tersebut dengan cara memperbaiki segala yang tersedia di
perpustakaan baik itu koleksi, kursi, meja, kebersihan,colokan, serta
fasilitas internet dengan budget yang cukup terbatas.
52
C. Pembahasan
Penulis akan menjelaskan secara singkat hasil analisis dari penelitian
bab 4 yang akan dibagi menjadi 2 pembagian sesuai dengan tujuan
penelitian yang penulis harapkan yaitu :
1. Proses Partisipasi Pemustaka Dalam Perspektif Pustakawan
Terhadap Peningkatan Kualitas Layanan Perpustakaan
Tangkilisan dalam buku Busro mengatakan bahwa lingkungan
ekstern maupun intern yaitu semua kekuatan yang timbul diluar batas-
batas organisasi dapat mempengaruhi keputusan serta tindakan di dalam
organisasi. Karenanya perlu diadakan kerjasama dengan kekuatan yang
diperkirakan mungkin akan timbul. Kerjasama tersebut dapat
didasarkan atas hak, kewajiban dan tanggung jawab masing-masing
orang untuk mencapai tujuan (Busro, 2018, hlm. 308).
Agar tujuan suatu organisasi itu tercapai dengan baik ada kalanya
dilakukan sebuah pengukuran untuk memperkuat teori diatas. Gibson
mengutip Tangkilisan dalam buku Annas efektivitas organisasi dapat
diukur melalui (1) Kejelasan tujuan yang hendak dicapai, (2) Kejelasan
strategi pencapaian tujuan, (3) Proses analisis dan perumusan kebijakan
yang mantap, (4) Perencanaan matang, (5) Penyusunan program(Annas,
2017, hlm. 76).
Karenanya perlu diadakan kerjasama dengan kekuatan yang
diperkirakan mungkin akan timbul. Kerjasama tersebut dapat
didasarkan atas hak, kewajiban dan tanggung jawab masing-masing
orang untuk mencapai tujuan (Busro, 2018, hlm. 308).
Mengacu pada teori di atas penulis menemukan bahwa dari berbagai
paparan hasil wawancara yang telah penulis kemukakan di atas hasil
menunjukkan bahwa sebagian besar para pemustaka menurut sudut
pandang pustakawan sudah lumayan aktif. Dari sebagian besar alat-alat
yang telah digunakan oleh pihak perpustakaan untuk mengukur
kepuasan pengguna terkait dalam kualitas layanan perpustakaan mulai
dari form-form usulan seperti, usulan kepuasan terhadap layanan
53
perpustakaan, usulan bahan pustaka, media sosial mulai dari instagram,
facebook, twitter untuk menanggapi keluhan pengguna perpustakaan
terkait layanan yang tersedia di pusat perpustakaan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Contoh bentuk Partisipasi pada sosial media pada gambar berikut :
54
Dalam bentuk form usulan pada gambar di bawah ini :
Jadi dapat dilihat bahwa proses partisipasi yang telah dilakukan
oleh pihak perpustakaan lumayan aktif cuman ada sebagaian
pustakawan mengatakan kurang perhatian para pemustaka untuk
mengisi form-form yang telah disediakan oleh pihak perpustakaan untuk
mengasi masukan terhadap perpustakaan dalam peningkatan kualitas
layanan perpustakaan. Agar tercapainya tujuan-tujuan sesuai teori di
atas pihak perpustakaan melakukan sebuah rancangan baru yang
berbasis digital yang akan di launching agar para pemustaka lebih
mudah untuk mengakses dan memberikan masukan kepada pihak
perpustakaan yakni aplikasi kepuasan pengguna perpustakaan.
2. Upaya Pustakawan Dalam Mengatasi Kendala Untuk
Meningkatkan Kualitas Layanan Pusat Perpustakaan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta
Dengan adanya kegiatan partisipasi ini, seperti yang telah para
informan yang penulis wawancarai di atas. Sedikit banyak sangat
berdampak pada kebijakan perpustakaan. Karena pada dasarnya
perpustakaan itu ada karena adanya pemustaka dan untuk memenuhi
kebutuhan informasi khususnya perpustakaan perguruan tinggi itu
sendiri. Dalam hasil disini banyak keluhan yang di utarakan para
pustakawan terkait untuk peningkatan kualitas layanan perpustakaan,
55
misalnya kurangnya SDM (Sumber Daya Manusia) yang ada di
perpustakaan, kurangnya anggaran dalam pengadaaan bahan koleksi
buku-buku serta kelengkapan sarana dan prasana seperti colokan listrik,
meja, kursi, serta kebersihan toilet. Para pustakawan berpendapat
selama ini mereka hanya melakukan kegiatan tersebut hanya menyebar
kuisoner selama 4 kali dalam setahun. Setalah itu dilakukan evaluasi
kualitas layanan perpustakaan tersebut dan baru dirancang sesuai apa
yang di isi di kuisioner tersebut agar kualitas layanan meningkat,
terkendala oleh dana pihak perpustakaan terus melakukan pembenahan
seadanya.
Jadi dapat disimpulkan bahwa pihak perpustakaan rata-rata
mengeluhkan anggaran untuk menunjang kualitas layanan
perpustakaan.
56
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Proses partisipasi yang dilakukan oleh pustakawan dalam peningkatan
kualitas layanan perpustakaan mulai dari penerapan instrumen atau alat
yang digunakan hingga hasilnya ialah sebagian besar pemustaka
memberikan masukan yang cukup aktif baik di media sosial maupun di
form usuluan yang di sediakan pihak perpustakaan.
2. Upaya pustakawan mengatasi kendala mulai dari kekurangan anggaran
hingga penerapan instrumen pada level kebijakan ialah dengan
merancang sebuah aplikasi kepuasan pengguna dengan keterbatasan
anggaran di perpustakaan yang bisa di akses melalui handphone bisa
dimana saja dan kapan saja.
B. Saran
1. Proses partisipasi pemustaka harusnya lebih di sosialisasikan oleh pihak
perpustakaan khususnya pustakawan agar lebih aktif berkomunikasi
dengan para pemustaka sehingga tidak ada kesenjengan antara
pustakawan dan pemustaka.
2. Pustakawan harus aktif observasi dan evaluasi terkait layanan
perpustakaan untuk memenuhi kebutuhan pemustaka.
57
DAFTAR PUSTAKA
Adhiarya, K., Setyadi, A., & Suwarno, W. (2010). Kajian Sikap Pustakawan Dalam
Meningkatkan Kualitas Layanan Di Perpustakaan Fakultas Teknologi
Informasi Dan Komunikasi Universitas Semarang. Universitas Semarang,
Vol. 1.
Aminah, S., & Roikan. (2019). Pengantar Metode Penelitian Kualitatif Ilmu
Politik. PRENADAMEDIA GROUP.
Anggito, A., & Setiawan, J. (2018). Metodologi Penelitian Kualitatif. Cv Jejak.
Annas, A. (2017). Interaksi Pengambilan Keputusan dan Evaluasi Kebijakan.
Celebes Media Perkasa.
Azis, I. (2014). Persepsi Pengguna Terhadap Layanan Perpustakaan [Skripsi].
UIN Syarif Hidayatullah.
Berawi, I. (2012). Mengenal Lebih Dekat Perpustakaan Perguruan Tinggi. Iqra :
Jurnal Perpustakaan dan Informasi, Vol. 6(1).
Budiati, P. L., & Khairullah. (2015). Analisis Kualitas Pelayanan Dalam
Meningkatkan Kepuasan Pengunjung Badan Perpustakaan Dan Arsip
Daerah Provinsi Kalimantan Selatan. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol. 8(1).
Busro, M. (2018). Teori-Teori Manajemen Sumber Daya Manusia.
PRENADAMEDIA GROUP.
Cristobal, A. S. (2018). Expectations On Library Services, Library Quality
(LibQual) Dimension And Library Costumer Satisfaction: Relationship To
Costumer Loyalty. Library Philosophy And Practice(ejournal), 1706.
https://digitalcommons.unl.edu/libphilprac/1706
58
Dash, N. K., & Padhi, P. (2016). LSQA Scale: A Tool For Measuring Users’
Perceptions Of Service Quality In Libraries. DESIDOC Journal Of Library
And Information Technology, Vol. 36(4).
Dewi, S. T., & Ardoni. (2012). Sikap Pemustaka Terhadap Layanan Sirkulasi di
Perpustakaan Universitas Negeri Padang. Jurusan Ilmu Perpustakaan,
Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro, Vol. 1(1).
Effendi, S. (2012). Metode Penulisan Survei. LP3ES.
Emzir. (2011). Analisis Data : Metodologi Penelitian Kualitatif. Rajawali Pers.
Firdaus, & Zamzam, F. (2018). Aplikasi Metodologi Penelitian. Deeppublish.
Fitrah, Muh., & Luthfiyah. (2017). Metodologi Penelitian : Penelitian Kualitatif,
Tindakan Kelas & Studi Kasus. Cv Jejak.
Gampala, H., & Syahyuman. (2012). Sistem Layanan Sirkulasi di Perpustakaan
Jurusan PGSD FIP UNP Bukit Tinggi. Jurusan Bahasa dan Sastra
Indonesia dan Daerah, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri
Padang, Vol. 1(1).
Herdiansyah, H. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif : Untuk Ilmu-Ilmu Sosial.
Salemba Humanika.
Hidayatullah, U. S. (2020). Pusat Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
tulis.uinjkt.ac.id
Hutama, A. S., & Rohmiyati, Y. (2013). Pengaruh Penerapan Sistem Otomasi
Perpustakaan Izylib Terhadap Kualitas Layanan Di Perpustakaan SMA
Negeri 1 Semarang. Jurnal Ilmu Perpustakaan, Vol. 2(2). http://ejournal-
s1.undip.ac.id/index.php/jip
59
Hutasoit, H. R. (2012). Pelayanan Sirkulasi Perpustakaan IAIN Sumatera Utara.
Pusat Perpustakaan UIN Sumatera Utara, Vol. 6(1).
Istijanto Oei. (2010). Riset Sumber Daya Manusia (Ed. 4). PT. Gramedia.
Kresnaini, E. (2017). Analisis Dimensi Kualitas Pelayanan Terhadap Pemustaka Di
UPT Perpustakaan Universitas Negeri Malang. Arthavidya Jurnal Ilmiah
Ekonomi, Vol. 19(2).
Kusumadinata, A. A. (2015). Pengantar Komunikasi Perubahan Sosial.
Deeppublish.
Mallya, J., & Patwardhan, V. (2018). Hospitality Students’ Perception Of College
Library Service Quality : Importance-Performance Analysis. DESIDOC
Journal Of Library And Information Technology, Vol. 38(2).
https://doi.org/10.14429
Mamusung, S. W. (2016). Kajian Pemanfaatan Jasa Layanan Sirkulasi Oleh
Mahasiswa Pada Perpustakaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Jurnal Acta
Diurna, Vol. 5(2).
Mansyur, Moh., & Supriyatno, H. (2019). Partisipasi Masyarakat Dalam
Pengembangan Perpustakaan Perguruan Tinggi : Kajian Implementasi UU
RI No. 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik Di Perpustakaan PTKIN
Se-Propinsi Jawa Timur. Indonesian Journal Of Academic Librarianship,
Vol. 3(1).
Mawaddah, D. A. N. (2014). Tingkat Kepuasan Pengguna Terhadap Layanan
Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta [Skripsi]. UIN
Syarif Hidayatullah.
60
Miharti, I., & Ardoni. (2013). Fator-Faktor Penyebab Mahasiswa Kurang
Memanfaatkan Koleksi UPT Perpustakaan Universitas Bung Hatta.
Program Studi Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan FBS
Universitas Negeri Padang.
Mohindra, R., & Kumar, A. (2015). User Satisfaction Regarding Quality Of Library
Services Of A.C. Joshi Library, Panjab University, Chandigarh. DESIDOC
Journal Of Library And Information Technology, Vol. 35(1).
Mukhtar. (2013). Metode Praktis Penelitian Deskriptif Kualitatif. Referensi.
Multimedia, P. (2020, Maret 3). Layanan Multimedia Perpustakaan [Handphone].
Nigrum, D. R., Saleh, C., & Permana, W. (2013). Pengaruh Kebutuhan Informasi
Pemustaka Terhadap Pengembangan Koleksi Buku Tercetak Pada
Perpustakaan Universitas Brawijaya. Jurnal Administrasi Publik, Vol. 3(5).
Perpustakaan, K. L. (2020). Sumber Daya Manusia Pusat Perpustakaan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta [Handphone].
Perpustakaan Nasional. (2007). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43
Tahun 2007 Tentang Perpustakaan (Ed. 2). Perpustakaan Nasional RI.
Perpustakaan, P. J. L. M. I. S. O. (2020). Anggota Pusat Perpustakaan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta [Handphone].
Petranaya, N., Prijana, & Winoto, Y. (2012). Kebijakan Pengembangan Koleksi di
Perpustakaan Sekolah Tinggi Seni Indonesia Bandung. E-Jurnal
Mahasiswa Universitas Padjadjaran, Vol. 1(1).
61
Pratiwi, M., & Nst, B. (2013). Layanan Di Perpustakaan Jurusan Bahasa Dan Sastra
Indonesia Dan Daerah. Program Studi Ilmu Informasi Perpustakaan dan
Kearsipan FBS Universitas Negeri Padang.
Purwono. (2013). Profesi Pustakawan Dalam Menghadapi Perubahan. Graha
Ilmu.
Rahayu, & Lisda. (2015). Materi Pokok Layanan Perpustakaan (Ed. 1). Universitas
Terbuka.
Referensi, P. (2020, Maret 3). Layanan Referensi Perpustakaan [Handphone].
Reniati, & Ardoni. (2012). Kebutuhan Mahasiswa Fakultas Bahasa dan Seni
Terhadap Layanan Referensi di Perpustakaan Universitas Negeri Padang.
Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah, Fakultas Bahasa dan
Seni, Universitas Negeri Padang, Vol. 1(1).
Rizmiardhani, A. (2013). Analisis Kecerdasan Emosional Dalam Meningkatkan
Kinerja Pustakawan Bagian Layanan Sirkulasi UPT Perpustakaan
Universitas Negeri Semarang. Program Studi Ilmu Perpustakaan, Fakultas
Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro, Vol. 3(1).
Sari, M. D. Y., Sukaatmadja, I. P. G., & Yasa, N. N. K. (2016). Peran Kepercayaan
Memediasi Pengetahuan Dengan Partisipasi Pengguna Toko Online Di Kota
Denpasar. E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana, Vol. 5(5).
Sarifah, D. U., & Yuniwati. (2012). Penambahan Jam Layanan Terhadap Tingkat
Kunjungan Pemustaka Pada Layanan Perpustakaan Umum Dan Arsip
Daerah Kabupaten Pemalang. Jurusan Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu
Budaya, Universitas Diponegoro, Vol. 1(1).
62
Sayidah, N. (2018). Metodologi Penelitian. Zifatama Jawara.
Setyosari, P. (2013). Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan.
PRENADAMEDIA GROUP.
Shihab, M. Q. (2013). Al-Quran Dan Maknanya (Ed. 2). Lentera Hati.
Sirkulasi, P. (2020, Maret 3). Layanan Sirkulasi Perpustakaan [Handphone].
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan : Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Alfabeta.
Sutedjo, A. M., Surono, & Suprayitno, E. (2012). Layanan Cinta Perwujudan
Layanan Prima Perpustakaan. Sagung Seto.
Teknis, P. (2020, Februari 21). Layanan Teknis Perpustakaan [Handphone].
Tooranloo, H. S., Ayatollah, A. S., & Marvasti, M. T. (2018). Diagnosing The
Service Quality Improvement Of University Libraries In Intuitionistic
Fuzzy Environment. Malaysian Journal Of Library And Information
Science, Vol. 23(3).
UIN Syarif Hidayatullah. (2020a, Januari 7). Website Perpustakaan Utama UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta Layanan Bebas Pustaka.
http://perpus.uinjkt.ac.id/content/bebas-pustaka
UIN Syarif Hidayatullah. (2020b, Januari 7). Website Perpustakaan Utama UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta Layanan Foto Copy.
http://perpus.uinjkt.ac.id/content/foto-copy
UIN Syarif Hidayatullah. (2020c, Januari 7). Website Perpustakaan Utama UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta Layanan Literasi Informasi.
http://perpus.uinjkt.ac.id/content/literasi-informasi
63
UIN Syarif Hidayatullah. (2020d, Januari 7). Website Perpustakaan Utama UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta Layanan Penelurusan Katalog.
http://perpus.uinjkt.ac.id/content/penelusuran-katalog
UIN Syarif Hidayatullah. (2020e, Januari 7). Website Perpustakaan Utama UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta Layanan Referensi.
http://perpus.uinjkt.ac.id/content/referensi-rujukan
UIN Syarif Hidayatullah. (2020f, Januari 7). Website Perpustakaan Utama UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta Layanan Sirkulasi.
http://perpus.uinjkt.ac.id/content/sirkulasi
UIN Syarif Hidayatullah. (2020g, Januari 7). Website Perpustakaan Utama UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta Struktur Organisasi.
http://perpus.uinjkt.ac.id/content/struktur-organisasi
UIN Syarif Hidayatullah. (2020h, Januari 7). Website Sejarah Perpustakaan UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta. http://perpus.uinjkt.ac.id/content/sejarah-
perpustakaan-uin-jakarta
UIN Syarif Hidayatullah. (2020i, Januari 7). Website Visi dan Misi Perpustakaan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. http://perpus.uinjkt.ac.id/content/visi-
misi-dan-tujuan
Wae, A. F., Ati, S., & Kurniasih, I. (2014). Pengaruh Ketersediaan LayananInternet
dan Area Hostspot Terhadap Perilaku Pencarian Informasi Di UPT
Perpustakaan Universitas Diponegoro. Jurusan Ilmu Perpustakaan,
Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro, Vol. 3(1).
64
Wagiran. (2019). Metodologi Penelitian Pendidikan : Teori dan Implementasi.
Deeppublish.
Wicaksono, S. A. (2015). Partisipasi Pemustaka Dalam Seleksi Bahan Pustaka
Pada Perpustakaan DPR RI [Skripsi]. UIN Syarif Hidayatullah.
Wijaya, H. (2018). Analisis Data Kualitatif Ilmu Pendidikan Teologi. Sekolah
Tinggi Theologia Jaffray.
Wulandari, R., Rohanda, & Sumiati, T. (2012). Layanan Sirkulasi dalam Upaya
Pemenuhan Kebutuhan Informasi Pengguna di Perpustakaan Institut
Manajemen Koperasi Indonesia (IKOPIN). Student e-Journal, Vol 1(1).
Yusnedi, & Utami, S. (2019). Sosiologi Politik : Seri Pemilihan Umum Serentak di
Indonesia. Deeppublish.
LAMPIRAN
1. Surat Dosen Pembimbing
2. Surat Penelitian
3. Surat Pernyataan Ganti Judul
LAMPIRAN DOKUMENTASI PUSAT PERPUSTAKAAN UIN SYARIF
HIDAYATULLAH JAKARTA
Ruang American Corner Lantai 7
Ruang Skripsi, Tesis, Disertasi Lantai 6
Ruang Referensi, Multimedia, Majalah
Ruang Sirkulasi dan BI Corner
Aplikasi Versi Dummy Penilaian Kepuasan Layanan Perpustakaan
Form Bentuk Kertas Masukan Untuk Perpustakaan
LAMPIRAN
DRAFT WAWANCARA
Nama : Pustakawan Layanan Teknis
Jabatan : Penanggung Jawab Layanan Teknis
Hari/Tanggal : Jumat, 21 Februari 2020
1. Bagaimana proses partisipasi pemustaka di perpustakaan utama UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta ?
Jawab : Misalnya pemustaka mengisi form usulan, pemustaka mengentri
data di dalam sistem perpustakaan, pemustaka menyampaikan masukannya
langsung ke pustakawan.
2. Apa saja instrumen yang digunakan dalam kegiatan partisipasi pemustaka
di perpustakaan utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ?
Jawab : instrumennya ya disini sih baru menyiapkan daftar usulan,
misalnya dalam konteks pengembangan koleksi perpustakaan, daftar
usulan buku-buku apa saja yang mereka usulkan itu ada di dalam aplikasi
lontar, kita sih ada semacam angket sederhana untuk meminta masukan
untuk mengukur layanan yang udah kita berikan, instrumen khusus ya
paling di medsos ya ada facebook, ada instagram, formulir kepuasan
pengguna layanan, kemudian ada lagi form seleksi bahan pustaka salah
satunya juga atau bahasa lainnya formulir usulan bahan pustaka, kalau
yang di media lebih ke arah tanggapan dan keluhan pelanggan dalam
layanan perpustakaan.
3. Bagaimana pelaksanaan dari instrumen yang digunakan untuk kegiatan
partisipasi pemustaka di perpustakaan utama UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta ?
Jawab : ya itu di sosialisasikan, disebarluaskan keseluruh titik layanan,
kemudian data yang diperoleh itu diolah. Nah nantikan akan memberikan
masukan kepada kita. Memang idealnya instrumen harus detail ya itu masih
global aja. Misalnya dalam beberapa hal seperti kecepatan akses di
multimedia, yang kita ukur setiap 3 bulan sekali itu ialah kepuasaan
pemustaka baik itu yang mahasiswa maupun yang dari luar. Nah nanti dari
hasil instrumen itu akan menjadi acuan masukan untuk kita di
perpustakaan, kalau misalkan presentase yang di capai mengakatan bahwa
layanan multimedia itu kurang baik yang memeng kita tingkatkan, tapi
selama ini memang kita mengukurnya kuantitatif, tidak kualitatif misalnya
baik dan tidak baik mengapa alasannya itu belum detail.
4. Bagaimana reaksi pemustaka terhadap instrumen yang di gunakan oleh
pihak perpustakaan utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ?
Jawab : umumnya sih mengatakan puas ya, jadi indeks kepuasaan
mahasiswa dalam kualitas layanan perpustakaan 2019 itu mengatakan
puas, rata-rata puas sih tidak ada yang mengatakan tidak puas, jadi
instrumen kami pun belum representatif juga untuk hal itu masih harus di
perbaharui, jadi pernyataan mereka tentang kepuasaan layanan
perpustakaan itu tidak rinci berkaitan dengan berbagai aspek layanan yang
di berikan, tidak terlalu rinci misalnya perbutir misalnya variabel dari
kepuasaan pelanggan dalam layanan sirkulasi apa aja. Berkaitan dengan
peminjaman bagaimana berkaitan dengan bimbingan penelurusan
bagaimana, keterlambatan pun bagaimana, saya sendiri sebagai
pustakawan bahwa pelaksanaan instrumen itu kurang maksimal belum
maksimal, baik dalam perancangan instrumennya, maupun dalam
penyebarluasannya ya.
5. Bagaimana hasil setiap instrumen yang digunakan dalam kegiatan
partisipasi pemustaka ? Apakah berdampak pada kebijakan perpustakaan ?
Jawab : ya tentunya ya, ya kalau misalnya hasil instrumen itu setelah diolah
datanya itu, misalnya data yang di tunjukkan tidak baik atau kurang baik
dalam setiap titik layanan, entah layanan multimedia, misalnya jaringan
sering terganggu, atau tidak adanya bimbingan pustakawan dalam
penelusuran, atau misalnya di sirkulasi itu layanan yang di berikan tidak
ramah, pustakawannya cuek, itu ya kita perbaiki ya tetapi lagi-lagi di
instrumen itu tidak ada mencantumkan alasan mengapa mereka puas atau
tidak puas, tapi yang baru ini udah di rancang sih, ada yang baru kita buat
by sistem, yang selama ini instrumen kita manual yakni kertas,
penyebarluasan ya melalui angket manual lah begitu.
6. Dari setiap instrumen kendala apa saja yang dihadapi pihak perpustakaan
dalam partisipasi pemustaka ?
Jawab : Kesadaran dalam mengisi instrumen dengan sukarela oleh
pemustaka. Dan seharusnya ada proaktif dari pustakawan yaitu harus
menjemput bola dengan mengarahkan pemustaka dalam mengisi instrumen
di tempat yang strategis. Perlunya ada rambu-rambu agar pemustaka
peduli dalam mengisi instrumen.
7. Kendala apa saja yang dihadapi dalam penerapan instrumen pada level
kebijakan perpustakaan ?
Jawab : Kendalanya misalnya pemustaka kurang puas terhadap layanan
multimedia karena jaringannya lambat. Peningkatan anggaran untuk
pengadaan sarana prasarana. Usulan dalam pengadaan koleksi. Sehingga
inti dari kendalanya yaitu anggaran agar segera ditingkatkan
anggarannya. Lalu dari sisi pustakawan dalam layanan bebas pustaka,
pihak perpustakaan untuk mempercepat layanan bebas pustaka tidak lagi
menerima fisik skripsi karena memakan tempat sehingga diserahkan dalam
bentuk soft file.
Nama : Pustakawan Layanan Sirkulasi
Jabatan : Penanggung Jawab Layanan Sirkulasi
Hari/Tanggal : Senin, 3 Maret 2020
1. Bagaimana proses partisipasi pemustaka di perpustakaan utama UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta ?
Jawab : Partisipasinya lumayan aktif dalam hal kunjungan terutama ketika
masa perkuliahan sedang berlangsung, kecuali kalau sedang libur lumayan
sepi. Jadi banyak yang ke perpustakaan untuk mengerjakan tugas atau
mencari referensi. Lalu untuk peminjaman koleksi juga lumayan aktif
karena sampai mengantri panjang jika mau pinjam koleksi.
2. Apa saja instrumen yang digunakan dalam kegiatan partisipasi pemustaka
di perpustakaan utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ?
Jawab : Instrumennya ada media sosial, website,katalog online. Media
sosial yang digunakan ada facebook dan instagram, jadi kalau ada
pemberitahuan tentang sesuatu diumumkan di media sosial selain di surat
resmi.
3. Bagaimana pelaksanaan dari instrumen yang digunakan untuk kegiatan
partisipasi pemustaka di perpustakaan utama UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta ?
Jawab : Pelaksanaanya kita buka 6 hari dalam seminggu. Lalu bisa on the
spot dari kebutuhan pemustaka langsung kita respon.
4. Bagaimana reaksi pemustaka terhadap instrumen yang di gunakan oleh
pihak perpustakaan utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ?
Jawab : Kalau reaksi langsung kita tidak tahu karena kita belum nanya,
Kalau lewat media sosial reaksi komplain tentang kebersihan, kurang
colokan listrik, yang biasanya juga kita tanyakan lewat kuesioner.
5. Bagaimana hasil setiap instrumen yang digunakan dalam kegiatan
partisipasi pemustaka ? Apakah berdampak pada kebijakan perpustakaan ?
Jawab : Sedikit banyak berdampak misalnya pada kebersihan kita langsung
tegur OB nya untuk lebih ditingkatkan kebersihannya.
6. Dari setiap instrumen kendala apa saja yang dihadapi pihak perpustakaan
dalam partisipasi pemustaka ?
Jawab : Kita kendala biaya karena kan terbatas sdmnya jadi kalau mau
menambah layanan masih dipikir-pikir dahulu. Lalu untuk programnya ada
program setahun sekali seperti pendidikan pemakai dan layanan sirkulasi
terkadang masih manual.
Kendala utama SDM, sarana prasarana seperti tidak adanya telepon jadi
kalau berkomunikasi lewat handphone masing-masing, kendala air minum
untuk staff.
7. Kendala apa saja yang dihadapi dalam penerapan instrumen pada level
kebijakan perpustakaan ?
Jawab : Jawaban ini lebih tepat dijawab oleh pak Amru selaku kepala
perpustakaan.
Nama : Pustakawan Layanan Referensi
Jabatan : Penanggung Jawab Layanan Referensi
Hari/Tanggal : Senin, 3 Maret 2020
1. Bagaimana proses partisipasi pemustaka di perpustakaan utama UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta ?
Jawab : Waktu itu kita suka bikin form kepuasan pemustaka nah itu kita
taruh di meja nanti mereka bisa mengisi sendiri bagaimana kepuasannya
terhadap layanan referensi.
2. Apa saja instrumen yang digunakan dalam kegiatan partisipasi pemustaka
di perpustakaan utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ?
Jawab : Instrumennya sementara baru form (angket) saja. Rencana
kedepannya akan berbentuk digital.
3. Bagaimana pelaksanaan dari instrumen yang digunakan untuk kegiatan
partisipasi pemustaka di perpustakaan utama UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta ?
Jawab : Kita setahun bisa 4 kali menyebar form kepuasan.
4. Bagaimana reaksi pemustaka terhadap instrumen yang di gunakan oleh
pihak perpustakaan utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ?
Jawab : Kita kembalikan lagi tergantung mood pemustakanya dan
pengalamannya yang didapatkan.
5. Bagaimana hasil setiap instrumen yang digunakan dalam kegiatan
partisipasi pemustaka ? Apakah berdampak pada kebijakan perpustakaan ?
Jawab : Menurut saya berdampak dan kita menyikapinya harus dengan
bijaksana dan juga harus sesuai dengan buktinya. Kalau memang
membangun kritiknya ya kita terima tetapi kalau menjatuhkan ya kita tolak.
Karena setiap orang punya hak masing-masing sesuai peraturan yang
berlaku.
6. Dari setiap instrumen kendala apa saja yang dihadapi pihak perpustakaan
dalam partisipasi pemustaka ?
Jawab : Kendalanya menurut saya, jarang sekali orang mengisinya
mungkin disebabkan kurangnya sosialisasi.
7. Kendala apa saja yang dihadapi dalam penerapan instrumen pada level
kebijakan perpustakaan ?
Jawab : Yang penting harus adanya sosialisasi untuk ditingkatkan.
Nama : Pustakawan Layanan Multimedia
Jabatan : Penanggung Jawab Layanan Multimedia
Hari/Tanggal : Senin, 3 Maret 2020
1. Bagaimana proses partisipasi pemustaka di perpustakaan utama UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta ?
Jawab : Kalau terkait form tersebut itu sangat bagus ya partisipasinya
karena sudah sesuai dengan aplikasi kepuasan yang sedang saya
kembangkan tetapi belum dilaunching. Yang bertujuan untuk mengukur
kepuasan pada layanan perpustakaan. Aplikasi ini akan ditempatkan pada
beberapa layanan untuk mengetahui seberapa besar kepuasan pemustaka
pada layanan tersebut.
2. Apa saja instrumen yang digunakan dalam kegiatan partisipasi pemustaka
di perpustakaan utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ?
Jawab : Instrumennya yaitu sejauh mana tingkat kepuasan pemustaka
terhadap layanan perpustakaan yang bertujuan layanan atau fasilitas apa
saja yang perlu ditingkatkan.
3. Bagaimana pelaksanaan dari instrumen yang digunakan untuk kegiatan
partisipasi pemustaka di perpustakaan utama UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta ?
Jawab : Sejauh ini sebelum kita melaunching kita menggunakan instrumen
kepuasan melalui form yang disebar yang bertujuan untuk melihat sejauh
mana tingkat kepuasannya. Mudah-mudahan dengan adanya aplikasi
kepuasan bisa langsung mengisi sendiri terkait kritik atau saran dengan
menggunakan jaringan wifi tanpa perlu menyebarluaskan form-form dalam
bentuk fisik lagi.
4. Bagaimana reaksi pemustaka terhadap instrumen yang di gunakan oleh
pihak perpustakaan utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ?
Jawab : Sejauh ini Alhamdulillah mereka sangat respon. Setidaknya kita
bisa melihat bahwa mereka merespon ingin peningkatan layanan dari
perpustakaan seperti keramahan pustakawan, kerapihan koleksi, ataupun
colokan yang tidak memadai terutama pemustaka yang membawa laptop,
lalu penerangan dan kebersihan ruangan.
5. Bagaimana hasil setiap instrumen yang digunakan dalam kegiatan
partisipasi pemustaka ? Apakah berdampak pada kebijakan perpustakaan ?
Jawab : Sangat berdampak setiap hari secara rutin kita melakukan
perbaikan terhadap layanan-layanan seperti yang bis kita lihak kurangnya
koleksi-koleksi jadul dengan kita tambah koleksi ebook atau jurnal, fasilitas
kita tambah seperti meja dan kursi yang kurang banyak.
6. Dari setiap instrumen kendala apa saja yang dihadapi pihak perpustakaan
dalam partisipasi pemustaka ?
Jawab : Sejauh ini dengan adanya form-form kita kesulitan untuk menyuruh
mahasiswa mengisi form tersebut karena adanya ketidaknyamanan. Tetapi
kedepannya dengan adanya aplikasi survei bebasis teknologi mahasiswa
tidak akan malu lagi karena mereka bisa mengisi lewat handphone masing-
masing dan bisa memberikan masukannya terkait apa saja yang harus
ditingkatkan.
7. Kendala apa saja yang dihadapi dalam penerapan instrumen pada level
kebijakan perpustakaan ?
Jawab : Untuk kebijakan nanti di pimpinan. Karena di kita hanya
pelaksanaanya.
Biodata Penulis
Ari Mulki Zamani, Lahir di Pontianak, 22 November 1993.
Putra pertama dari Bapak Arusman Bakri dan Ibu Rida
Ernawati. Menyelesaikan pendidikan sekolah di Pontianak :
SDN 19 Pontianak (2001-2006). SMPN 6 Pontianak (2006-
2009), kemudian melanjutkan MA. Al-Karimiyah Depok (2010-
2013). Kemudian melanjutkan pendidikan dengan mengambil
Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi di Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta (2013-2020) dengan menulis skripsi yang
berjudul “Partisipasi Pemustaka Dalam Perspektif Pustakawan Terhadap
Peningkatan Kualitas Layanan Perpustakaan di Pusat Perpustakaan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta”. Selama perkuliahan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Mengikuti Kegiatan PKL (Praktek Kerja Lapangan) di Pusat Sumber Belajar
Dompet Dhuafa Bogor dan melaksanakan KKN (Kuliah Kerja Nyata) di Desa
Ancol Pasir, Jambe – Kabupaten Tangerang.