partisipasi masyarakat dalam penataan ruang

21
PARTISIPASI MASYARAKAT PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENATAAN RUANG DALAM PENATAAN RUANG USMAN USMAN Pusat Penelitian Hukum dan Pembangungan (PPHP) Pusat Penelitian Hukum dan Pembangungan (PPHP) Lembaga Penelitian Universitas Jambi Lembaga Penelitian Universitas Jambi

Upload: yayasan-cappa

Post on 14-Jun-2015

5.252 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Partisipasi masyarakat  dalam  penataan ruang

PARTISIPASI MASYARAKAT PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENATAAN RUANGDALAM PENATAAN RUANG

USMANUSMANPusat Penelitian Hukum dan Pembangungan (PPHP)Pusat Penelitian Hukum dan Pembangungan (PPHP)

Lembaga Penelitian Universitas JambiLembaga Penelitian Universitas Jambi

Page 2: Partisipasi masyarakat  dalam  penataan ruang

DASAR YURIDIS, FILOSOFIS DAN DASAR YURIDIS, FILOSOFIS DAN SOSIOLOGISSOSIOLOGIS PERAN PERAN MASYARAKATMASYARAKAT

DALAMDALAM PENATAAN RUANGPENATAAN RUANG

Page 3: Partisipasi masyarakat  dalam  penataan ruang

Landasan Yuridis Landasan Yuridis

BBagaimana kewenangan pemerintahagaimana kewenangan pemerintah dan dan bagaimana bagaimana peran masyarakat peran masyarakat dalam dalam penataan ruang penataan ruang?? Pasal 33 Undang-undang Dasar 1945, yang menyebutkan Pasal 33 Undang-undang Dasar 1945, yang menyebutkan

bahwa bumi, air, angkasa dan kekayaan alam di bahwa bumi, air, angkasa dan kekayaan alam di dalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk dalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar- besar kemakmuran rakyat.sebesar- besar kemakmuran rakyat.

PPasal 65 UUPR asal 65 UUPR “ “Penyelenggaraan penataan ruang Penyelenggaraan penataan ruang dilakukan oleh pemerintah dengan melibatkan peran dilakukan oleh pemerintah dengan melibatkan peran masyarakat.masyarakat.

Peran masyarakat dalam penataan ruang sebagaimana Peran masyarakat dalam penataan ruang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan, antara lain, melalui:dimaksud pada ayat (1) dilakukan, antara lain, melalui:

a.a. partisipasi dalam penyusunan rencana tata ruang;partisipasi dalam penyusunan rencana tata ruang;b.b. partisipasi dalam pemanfaatan ruang; danpartisipasi dalam pemanfaatan ruang; danc.c. partisipasi dalam pengendalian pemanfaatan ruang.partisipasi dalam pengendalian pemanfaatan ruang.

Page 4: Partisipasi masyarakat  dalam  penataan ruang

Pasal 60 “Pasal 60 “Dalam penataan ruang, setiap orang berhak untuk:Dalam penataan ruang, setiap orang berhak untuk:a.a. mengetahui rencana tata ruang;mengetahui rencana tata ruang;b.b. menikmati pertambahan nilai ruang sebagai akibat penataan ruang;menikmati pertambahan nilai ruang sebagai akibat penataan ruang;c.c. memperoleh penggantian yang layak atas kerugian yang timbul akibat memperoleh penggantian yang layak atas kerugian yang timbul akibat

pelaksanaan kegiatan pembangunan yang sesuai dengan rencana tata pelaksanaan kegiatan pembangunan yang sesuai dengan rencana tata ruang;ruang;

d.d. mengajukan keberatan kepada pejabat berwenang terhadap mengajukan keberatan kepada pejabat berwenang terhadap pembangunan yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang di pembangunan yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang di wilayahnya;wilayahnya;

e.e. mengajukan tuntutan pembatalan izin dan penghentian pembangunan mengajukan tuntutan pembatalan izin dan penghentian pembangunan yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang kepada pejabat yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang kepada pejabat berwenang; danberwenang; dan

f.f. mengajukan gugatan ganti kerugian kepada pemerintah dan/atau mengajukan gugatan ganti kerugian kepada pemerintah dan/atau pemegang izin apabila kegiatan pembangunan yang tidak sesuai pemegang izin apabila kegiatan pembangunan yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang menimbulkan kerugian.dengan rencana tata ruang menimbulkan kerugian.

Page 5: Partisipasi masyarakat  dalam  penataan ruang

Pasal 61 “Pasal 61 “Dalam pemanfaatan ruang, setiap Dalam pemanfaatan ruang, setiap orang wajib:orang wajib:a.a. menaati rencana tata ruang yang telah ditetapkan;menaati rencana tata ruang yang telah ditetapkan;b.b.memanfaatkan ruang sesuai dengan izin memanfaatkan ruang sesuai dengan izin

pemanfaatan ruang dari pejabat yang berwenang;pemanfaatan ruang dari pejabat yang berwenang;c.c. mematuhi ketentuan yang ditetapkan dalam mematuhi ketentuan yang ditetapkan dalam

persyaratan izin pemanfaatan ruang; danpersyaratan izin pemanfaatan ruang; dand.d.memberikan akses terhadap kawasan yang oleh memberikan akses terhadap kawasan yang oleh

ketentuan peraturan perundang-undangan ketentuan peraturan perundang-undangan dinyatakan sebagai milik umum”dinyatakan sebagai milik umum”

Page 6: Partisipasi masyarakat  dalam  penataan ruang

Landasan FilosofisLandasan Filosofis Pasal 2 UUPR ,Asas penataan ruang:Pasal 2 UUPR ,Asas penataan ruang:

““keterpaduan” mengintegrasikan berbagai kepentingan yang bersifat keterpaduan” mengintegrasikan berbagai kepentingan yang bersifat lintas sektor, lintas wilayah, dan lintas pemangku kepentingan. lintas sektor, lintas wilayah, dan lintas pemangku kepentingan. Pemangku kepentingan, antara lain, adalah Pemerintah, pemerintah Pemangku kepentingan, antara lain, adalah Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat.daerah, dan masyarakat.

““keterbukaan” memberikan akses yang seluas-luasnya kepada keterbukaan” memberikan akses yang seluas-luasnya kepada masyarakat untuk mendapatkan informasi yang berkaitan dengan masyarakat untuk mendapatkan informasi yang berkaitan dengan penataan ruang. penataan ruang.

““kebersamaan dan kemitraan” melibatkan seluruh pemangku kebersamaan dan kemitraan” melibatkan seluruh pemangku kepentingan.kepentingan.

““pelindungan kepentingan umum” mengutamakan kepentingan pelindungan kepentingan umum” mengutamakan kepentingan masyarakatmasyarakat

““kepastian hukum dan keadilan” berlandaskan hukum/ketentuan kepastian hukum dan keadilan” berlandaskan hukum/ketentuan peraturan perundang-undangan dan bahwa penataan ruang peraturan perundang-undangan dan bahwa penataan ruang dilaksanakan dengan mempertimbangkan rasa keadilan masyarakat dilaksanakan dengan mempertimbangkan rasa keadilan masyarakat serta melindungi hak dan kewajiban semua pihak secara adil dengan serta melindungi hak dan kewajiban semua pihak secara adil dengan jaminan kepastian hukum.jaminan kepastian hukum.

““akuntabilitas” dapat dipertanggungjawabkan, baik prosesnya, akuntabilitas” dapat dipertanggungjawabkan, baik prosesnya, pembiayaannya, maupun hasilnya.pembiayaannya, maupun hasilnya.

Page 7: Partisipasi masyarakat  dalam  penataan ruang

partisipasi masyarakat dalam penyusunan rencana juga akan partisipasi masyarakat dalam penyusunan rencana juga akan memberikan posisi bargaining atau tawar-menawar antar memberikan posisi bargaining atau tawar-menawar antar berbagai pihak yang sehat dalam proses pengambilan berbagai pihak yang sehat dalam proses pengambilan keputusan terhadap suatu ruang.keputusan terhadap suatu ruang.

melalui suatu proses pembentukan kesepakatan yang lebih melalui suatu proses pembentukan kesepakatan yang lebih demokratis, dapat diredam kemungkinan konflik pada saat demokratis, dapat diredam kemungkinan konflik pada saat implementasinyaimplementasinya

proses penyusunan rencana yang melibatkan masyarakat juga proses penyusunan rencana yang melibatkan masyarakat juga menjamin bahwa masyarakat akan mendapatkan manfaat dari menjamin bahwa masyarakat akan mendapatkan manfaat dari perencanaan tersebutperencanaan tersebut

proses penyusunan rencana yang lebih transparanproses penyusunan rencana yang lebih transparan dan dan partisipatif partisipatif setiap individu atau kelompok akan setiap individu atau kelompok akan mempunyai informasi dan kesempatan yang sama untuk mempunyai informasi dan kesempatan yang sama untuk mengantisipasi perkembangan suatu kawasanmengantisipasi perkembangan suatu kawasan

Page 8: Partisipasi masyarakat  dalam  penataan ruang

Landasan SosiologisLandasan Sosiologis Dalam penataan ruang selama ini sulit bagi Dalam penataan ruang selama ini sulit bagi mereka yang mereka yang

tidak mempunyai akses khusus tidak mempunyai akses khusus untuk sekedar mengetahui untuk sekedar mengetahui peta-peta rencana kota, peta-peta rencana kota, apalagi dokumen RTRW.apalagi dokumen RTRW.

Dampaknya pada Dampaknya pada timpangnya informasi mengenai kawasan-timpangnya informasi mengenai kawasan-kawasan yang diprioritaskan akan berkembang. kawasan yang diprioritaskan akan berkembang.

Ketimpangan ini, menyebabkan hanya beberapa kelompok Ketimpangan ini, menyebabkan hanya beberapa kelompok dan individu tertentu yang mempunyai peluang untuk dan individu tertentu yang mempunyai peluang untuk mendapatkan nilai lebih atas peningkatan nilai ekonomi suatu mendapatkan nilai lebih atas peningkatan nilai ekonomi suatu kawasan. kawasan.

proses penyusunan rencana yang proses penyusunan rencana yang tidak tidak transparan transparan dan dan partisipatif partisipatif berpotensi untuk terjadinya konflik.berpotensi untuk terjadinya konflik.

Page 9: Partisipasi masyarakat  dalam  penataan ruang

MEKANISME DAN EFEKTIFITAS PARTISIPASI MEKANISME DAN EFEKTIFITAS PARTISIPASI MASYARKATMASYARKAT

BBagaimana mekanisme agaimana mekanisme peran masyarakatperan masyarakat dilakukan? dilakukan?

Bagaimana peran masyarakat dalam penataan Bagaimana peran masyarakat dalam penataan ruang dapat dilakukan secara efektif? ruang dapat dilakukan secara efektif?

Faktor apa saja yang menentukan keefektifan Faktor apa saja yang menentukan keefektifan peran serta masyarakat dalam penataan ruang?peran serta masyarakat dalam penataan ruang?

Page 10: Partisipasi masyarakat  dalam  penataan ruang

Jenjang Dan Variable Penting Peran Jenjang Dan Variable Penting Peran MasyarakatMasyarakat

Pada prakteknya, terdapat berbagai jenjang peran Pada prakteknya, terdapat berbagai jenjang peran masyarakat, dimana jenjang ini ditentukan oleh seberapa masyarakat, dimana jenjang ini ditentukan oleh seberapa jauh masyarakat dapat melakukan kontrol terhadap jauh masyarakat dapat melakukan kontrol terhadap seluruh proses penataan ruang. seluruh proses penataan ruang.

PPeran eran masyarakat pada jenjang tertinggi adalah masyarakat pada jenjang tertinggi adalah yang yang benar-benar memberikan otoritas pada komunitas atau benar-benar memberikan otoritas pada komunitas atau masyarakat. Sementara masyarakat. Sementara pada jenjang terendah adalah pada jenjang terendah adalah yang yang dilakukan sekedar sebagai proses manipulasi atau dilakukan sekedar sebagai proses manipulasi atau mengelabuhi. mengelabuhi.

Sebagaimana dikatakan Arstein (1969), terdapat apa yang Sebagaimana dikatakan Arstein (1969), terdapat apa yang ia sebut sebagai “ia sebut sebagai “ladder of citizen participationladder of citizen participation” atau ” atau tangga partisipasi masyarakattangga partisipasi masyarakat. .

Page 11: Partisipasi masyarakat  dalam  penataan ruang

Tabel 1. Tangga Partisipasi MasyarakatTabel 1. Tangga Partisipasi Masyarakat

NNOO

Tangga/tingkatanTangga/tingkatanpartisipasipartisipasi

Hakekat kesertaanHakekat kesertaan TingkatanTingkatan pembagianpembagiankekuasaankekuasaan

11 Manipulasi Manipulasi Permainan oleh pemerintah Permainan oleh pemerintah Tak ada partisipasi Tak ada partisipasi

22 Terapi Terapi Sekedar agar masyarakatSekedar agar masyarakat Tidak Tidak marah/mengobati marah/mengobati

33 Pemberitahuan Pemberitahuan Sekedar pemberitahuan searahSekedar pemberitahuan searah// sosialisasi sosialisasi

44 Konsultasi Konsultasi Masyarakat didengar, tapi tidakMasyarakat didengar, tapi tidakselalu dipakai sarannya selalu dipakai sarannya

TokenismTokenism/sekedar /sekedar justifikasiagar masyarakat justifikasiagar masyarakat mengiyakanmengiyakan

55 Penentraman Penentraman Saran masyarakat diterimatapi tidak Saran masyarakat diterimatapi tidak selalu dilaksanakanselalu dilaksanakan

66 Kemitraan Kemitraan Timbal-balik dinegosiasikan Timbal-balik dinegosiasikan

77 Pendelegasian Pendelegasian Kekuasaan Kekuasaan

Masyarakat diberi kekuasaan(sebagian Masyarakat diberi kekuasaan(sebagian atau seluruhProgram)atau seluruhProgram)

Tingkatan kekuasaan ada Tingkatan kekuasaan ada dimasyarakatdimasyarakat

88 Kontrol masyarakat Kontrol masyarakat Sepenuhnya dikuasai olehmasyarakatSepenuhnya dikuasai olehmasyarakat

Sumber: Arsntein, 1969: 217

Page 12: Partisipasi masyarakat  dalam  penataan ruang

PPartisipasi masyarakat artisipasi masyarakat dapat dilakukan dalam beberapa kali selama dapat dilakukan dalam beberapa kali selama proses analisa dan perencanaan. Smith (1982: 561-563) menyarankan proses analisa dan perencanaan. Smith (1982: 561-563) menyarankan bahwa perencanaan dapat dilakukan dalam tiga tahap: normatif, bahwa perencanaan dapat dilakukan dalam tiga tahap: normatif, yang mana keputusan diambil untuk menentukan apa yang yang mana keputusan diambil untuk menentukan apa yang seharusnya dilakukan; strategik, yang mana keputusan dibuat untuk seharusnya dilakukan; strategik, yang mana keputusan dibuat untuk menentukan sesuai yang dapat dilakukan; dan operasional, yang mana menentukan sesuai yang dapat dilakukan; dan operasional, yang mana keputusan dibuat untuk menentukan apa yang akan dilakukan. keputusan dibuat untuk menentukan apa yang akan dilakukan.

banyak program partisipasi masyarakat dilakukan pada tahap operasional. banyak program partisipasi masyarakat dilakukan pada tahap operasional. Walaupun demikian, Smith dan banyak ahli lain seperti Korten (1983), Walaupun demikian, Smith dan banyak ahli lain seperti Korten (1983), Howell (1987), atau Pinkerton (1989) menyarankan bahwa kemitraan Howell (1987), atau Pinkerton (1989) menyarankan bahwa kemitraan seharusnya dilakukan lebih awal dalam proses perencanaan, seharusnya dilakukan lebih awal dalam proses perencanaan, sehingga anggota masyarakat dapat terlibat dalam proses pengambilan sehingga anggota masyarakat dapat terlibat dalam proses pengambilan keputusan yang lebih awal dan penting.keputusan yang lebih awal dan penting. Kalau tidak, masyarakat Kalau tidak, masyarakat akan melihat proses partisipasi tidak jauh dari sekedar kosmetik, karena akan melihat proses partisipasi tidak jauh dari sekedar kosmetik, karena banyak keputusan kunci diambil tanpa melibatkan masyarakat.banyak keputusan kunci diambil tanpa melibatkan masyarakat.

Page 13: Partisipasi masyarakat  dalam  penataan ruang

jenjang jenjang partisipasi masyarakatpartisipasi masyarakat akan ditentukan oleh paling tidak lima variable. akan ditentukan oleh paling tidak lima variable. 1.1. Inisiatif: siapa yang mempunyai prakarsa? Inisiatif: siapa yang mempunyai prakarsa?

Inisiatif pembangunan dapat keluar dari dalam komunitas maupun dari luar komunitas. Adalah satu Inisiatif pembangunan dapat keluar dari dalam komunitas maupun dari luar komunitas. Adalah satu keadaan ideal bila inisiatif tersebut selalu keluar dari dalam komunitas. Meskipun demikian, inisiatif keadaan ideal bila inisiatif tersebut selalu keluar dari dalam komunitas. Meskipun demikian, inisiatif dapat pula datang dari luar komunitas, sejauh komunitas tersebut setuju.dapat pula datang dari luar komunitas, sejauh komunitas tersebut setuju.

2.2. Tujuan: bagaimana tujuan dirumuskanTujuan: bagaimana tujuan dirumuskan? ? Tujuan sebaiknya dirumuskan oleh komunitas itu sendiri dan benar-benar merupakan tujuan mereka. Tujuan sebaiknya dirumuskan oleh komunitas itu sendiri dan benar-benar merupakan tujuan mereka.

Tujuan dapat datang dari luar sejauh dikomunikasikan dan disetujui oleh komunitas. Tujuan yang Tujuan dapat datang dari luar sejauh dikomunikasikan dan disetujui oleh komunitas. Tujuan yang dipaksakan dari luar seringkali akan mendapat penolakan atau dilakukan secara ogah-ogahan oleh dipaksakan dari luar seringkali akan mendapat penolakan atau dilakukan secara ogah-ogahan oleh komunitas.komunitas.

3.3. Sumber Daya: lokal atau luar?Sumber Daya: lokal atau luar? Idealnya, pembangunan masyarakat yang benar akan memanfaatkan seoptimal mungkin sumber daya Idealnya, pembangunan masyarakat yang benar akan memanfaatkan seoptimal mungkin sumber daya

lokal. Dengan pemanfaatan sumber daya lokal seoptimal mungkin akan mengurangi ketergantungan lokal. Dengan pemanfaatan sumber daya lokal seoptimal mungkin akan mengurangi ketergantungan komunitas terhadap pihak luar. komunitas terhadap pihak luar.

4.4. Proses: bagaimana control komunitas? Proses: bagaimana control komunitas? Proses pembangunan masyarakat sangat penting, khususnya berkaitan dengan seberapa besar kontrol Proses pembangunan masyarakat sangat penting, khususnya berkaitan dengan seberapa besar kontrol

komunitas terhadap proses komunitas terhadap proses partisipasi masyarakatpartisipasi masyarakat. Diharapkan masyarakat mempunyai kontrol yang . Diharapkan masyarakat mempunyai kontrol yang sepenuhnya mulai dari perumusan masalah, usulan solusi/pengambilan kebijakan, implementasi, sepenuhnya mulai dari perumusan masalah, usulan solusi/pengambilan kebijakan, implementasi, serta evaluasi. Semakin tinggi kontrol masyarakat terhadap keseluruhan proses, serta evaluasi. Semakin tinggi kontrol masyarakat terhadap keseluruhan proses, partisipasi partisipasi masyarakatmasyarakat diharapkan akan semakin sukses. diharapkan akan semakin sukses.

5.5. Output: untuk siapa? Output: untuk siapa? Output atau produk dari Output atau produk dari partisipasi masyarkatpartisipasi masyarkat merupakan variabel lain atas keberhasilan. Diharapkan merupakan variabel lain atas keberhasilan. Diharapkan

masyarakat akan mendapatkan output yang maksimal dari satu prosesmasyarakat akan mendapatkan output yang maksimal dari satu proses partisipasi partisipasi. Proses . Proses yang tidak yang tidak menghasilkan output bagi masyarakat tentunya dapat dianggap kurang berhasil.menghasilkan output bagi masyarakat tentunya dapat dianggap kurang berhasil.

Page 14: Partisipasi masyarakat  dalam  penataan ruang

Mekanisme PartisipasiMekanisme Partisipasi

Terdapat beragam cara dimana hak masyarakat dapat dijabarkan dalam Terdapat beragam cara dimana hak masyarakat dapat dijabarkan dalam proses penataan ruang. proses penataan ruang.

Yang penting dicatat adalah bahwa terdapat tiga fungsi kunci agar Yang penting dicatat adalah bahwa terdapat tiga fungsi kunci agar partisipasipartisipasi dapat dilakukan dengan baik. dapat dilakukan dengan baik.

informasi harus dapat dibagi dengan mereka yang terlibat sehingga mereka informasi harus dapat dibagi dengan mereka yang terlibat sehingga mereka dapat mempertimbangkan hakekat persoalan yang sedang dihadapi, serta dapat mempertimbangkan hakekat persoalan yang sedang dihadapi, serta untuk memahami tujuan-tujuan, tugas-tugas dan kewenangan dari lembaga-untuk memahami tujuan-tujuan, tugas-tugas dan kewenangan dari lembaga-lembagalembaga yang terlibat dalam penataan ruang dan lingkungan (tahap yang terlibat dalam penataan ruang dan lingkungan (tahap “information- out”),. “information- out”),.

Setelah informasi disampaikan kesempatan kemudian diberikan pada Setelah informasi disampaikan kesempatan kemudian diberikan pada masyarakat untuk menyampaikan pandangan-pandangan mereka, baik yang masyarakat untuk menyampaikan pandangan-pandangan mereka, baik yang menyangkut hakekat dari persoalan, berbagai kemungkinan penyelesaiannya, menyangkut hakekat dari persoalan, berbagai kemungkinan penyelesaiannya, atupun peran mereka dalam mengimplementasikan dan memonitor hasil-hasil atupun peran mereka dalam mengimplementasikan dan memonitor hasil-hasil keputusan.keputusan. (informasi-in). (informasi-in).

Sementara beberapa butir yang akan disepakati dalam proses partisipasi ini Sementara beberapa butir yang akan disepakati dalam proses partisipasi ini ditentukan, perlu pula diingat untuk secara menerus melakukan kontak atau ditentukan, perlu pula diingat untuk secara menerus melakukan kontak atau interaksi antara agensi publik tersebut dengan peserta yang terlibat dalam interaksi antara agensi publik tersebut dengan peserta yang terlibat dalam proses.proses.

Page 15: Partisipasi masyarakat  dalam  penataan ruang

Tabel 2. Mekanisme-mekanisme Kemitraan dan Partisipasi PublikTabel 2. Mekanisme-mekanisme Kemitraan dan Partisipasi Publik

Perwakilan Perwakilan InformasiInformasimasuk masuk

InformasiInformasikeluar keluar

PertukaranPertukaranMenerus Menerus

KemampuanKemampuan MembuatMembuat

keputusan keputusan

PertemuanPertemuan publik publik kurang kurang kurang kurang bagusbagus kurang kurang KurangKurang jelek/cukupjelek/cukup

Tugas khususTugas khusus kurang kurang bagusbagus bagusbagus bagusbagus Cukup bagusCukup bagusKelompok -kelompokKelompok -kelompok kurang kurang bagusbagus bagusbagus cukupcukup bagusbagus cukupcukupPenasehat Penasehat bagusbagus bagusbagus Kurang Kurang kurangkurang BagusBagus

Survai sosialSurvai sosial kurangkurang bagusbagus bangusbangus Kurang Kurang BagusBagus

PenyerahanPenyerahanindividu/kelompokindividu/kelompok

kurangkurang bagusbagus bagusbagus kurangkurang bagusbagus

Ligitation Ligitation kurangkurang bagusbagus bagusbagus kurangkurang BagusBagus

Arbritasi Arbritasi cukupcukup bagusbagus bagusbagus Cukup Cukup BagusBagus

MediasiMediasiLingkunganLingkungan

Cukup Cukup Bagus Bagus Cukup Cukup bagusbagus bagusbagus

Lobi Lobi kurangkurang bagusbagus cukupcukup bagusbagus cukupcukup

Sumber: Mitchell, 1989:119

Page 16: Partisipasi masyarakat  dalam  penataan ruang

PenataanPenataan ruang dapat dirinci atas tiga tahap yakni: (1) perencanaan; ruang dapat dirinci atas tiga tahap yakni: (1) perencanaan; (2) pemanfaatan; dan (3) pengendalian ruang. (2) pemanfaatan; dan (3) pengendalian ruang.

Peran serta masyarakat dapat terjadi pada tiga tahap tersebut Peran serta masyarakat dapat terjadi pada tiga tahap tersebut dengan tingkat kesertaan dan mekanisme yang berbeda. dengan tingkat kesertaan dan mekanisme yang berbeda.

PadaPada masing- masing tahap tersebut masyarakat harus secara masing- masing tahap tersebut masyarakat harus secara aktif terlibat. aktif terlibat. Karena Karena seringkali kita hanya memikirkan seringkali kita hanya memikirkan pada pada tahap perencanaan saja. tahap perencanaan saja. Hal ini tidak benar oleh karena dinamika Hal ini tidak benar oleh karena dinamika perkembangan kota justru lebih sering terjadi "di luar" rencana yang perkembangan kota justru lebih sering terjadi "di luar" rencana yang ada. Oleh karena itu masyarakat harus terus secara aktif ada. Oleh karena itu masyarakat harus terus secara aktif berperan dalam proses pemanfaatan dan pengendalian ruang. berperan dalam proses pemanfaatan dan pengendalian ruang.

Khususnya menyangkut proses-proses pembangunan yang Khususnya menyangkut proses-proses pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah dan pihak swsata yang sangat intens, dilakukan oleh pemerintah dan pihak swsata yang sangat intens, masyarakat harus terus mengawasi dan aktif berperan serta dalam masyarakat harus terus mengawasi dan aktif berperan serta dalam proses pengendalian ruang.proses pengendalian ruang.

Page 17: Partisipasi masyarakat  dalam  penataan ruang

Tabel 3. Peran Serta Masyarakat dalam Tiga Tahapan Penataan Ruang

TahapanPenataanRuang

Bentuk kegiatan/Keterlibatan

Mekanisme Catatan

PERENCANAAN Terlibat dalam prosespenyusunan dan pengesahansatu rencana kota (mis:RUTRK, RDRTK, RTRK)

Seminar/Lokakarya;diskusi ahli; Pertemuanpublik; pameran; pooling; pengajuan alternatip rencana; pengirimanpendapat tertulis di mass media

Dapat perorangan,dapat perwakilan;umumnya terjadwal

PEMANFAATAN Mulai dari sosialisasi,penyu sunan program,peraturan, pembangunanlangsung

Lokakarya; Musbang;Rakorbang; Partisipasilangsung; gotongroyong; stimulan

Masyarakat dapatterlibat langsungUntuk merealisasikan

PENGEDALIAN Pengawasan perijinan;penertiban; pelaporan akanpenyimpangan;komplain/pengaduan;penolakan

Pengaduan/pelaporan;Pengawasan langsung;Protes/petisi;Demonstrasi;

Lebih dinamik; tidakterjadwal; haruspeka dan aktifmengikuti dinamikaProses pembangunan yang terjadi

Page 18: Partisipasi masyarakat  dalam  penataan ruang

BEBERAPA PERSOALAN PELAKSANAAN PERAN BEBERAPA PERSOALAN PELAKSANAAN PERAN SERTA MASYARAKATSERTA MASYARAKAT

Pada tataran praktis, Pada tataran praktis, partisipasi partisipasi dapat dilakukan baik oleh perorangan dapat dilakukan baik oleh perorangan maupun kelompok atau perwakilan. maupun kelompok atau perwakilan.

Dalam kondisi sosial-politik Indonesia saat ini, dipandang bahwa Dalam kondisi sosial-politik Indonesia saat ini, dipandang bahwa proses proses partisipasipartisipasi secara perorangan sangat lemah dan kurang efektip secara perorangan sangat lemah dan kurang efektip disebabkan terutama karena kekuasaan pemerintah dan swasta yang disebabkan terutama karena kekuasaan pemerintah dan swasta yang masih cukup dominan, sehingga upaya-upaya keterlibatan masih cukup dominan, sehingga upaya-upaya keterlibatan perorangan, khususnya dalam proses perencanaan dan pengendalian perorangan, khususnya dalam proses perencanaan dan pengendalian ruang tidak efektip. ruang tidak efektip.

Dalam konteks ini Dalam konteks ini partisipasipartisipasi dalam bentuk kelompok atau perwakilan dalam bentuk kelompok atau perwakilan dipandang lebih kuat dan menjanjikan. Kelompok disini dapat berupa dipandang lebih kuat dan menjanjikan. Kelompok disini dapat berupa kelompok masyarakat berdasar satuan wilayah ( RT, RW, Kelurahan kelompok masyarakat berdasar satuan wilayah ( RT, RW, Kelurahan dll.) kelompok masyarakat berdasar profesi ( pedagang kaki lima, buruh, dll.) kelompok masyarakat berdasar profesi ( pedagang kaki lima, buruh, sopir, seniman, dll.); kelompok masyarakat adat; dan asosiasi-asosiasi sopir, seniman, dll.); kelompok masyarakat adat; dan asosiasi-asosiasi berdasar kepentingan berdasar kepentingan LSM/Kualisi LSM dan LSM/Kualisi LSM dan lainlain-lain-lain

Dalam Dalam hal partisipasihal partisipasi melalui kelompok atau asosiasi, terdapat berbagai melalui kelompok atau asosiasi, terdapat berbagai faktor yang menyebabkan kesuksesan dan kegagalanfaktor yang menyebabkan kesuksesan dan kegagalan.. Faktor-faktor Faktor-faktor tersebut dapat dikelompokkan dalam dua kategori yakni faktor internal tersebut dapat dikelompokkan dalam dua kategori yakni faktor internal dan faktor eksternal (Korten, 1983; Setiawan, 1998). dan faktor eksternal (Korten, 1983; Setiawan, 1998).

Page 19: Partisipasi masyarakat  dalam  penataan ruang

Faktor InternalFaktor Internal Faktor internal dalam komunitas yang berpengaruh dalam program Faktor internal dalam komunitas yang berpengaruh dalam program partisipasipartisipasi. .

Hal ini meliputiHal ini meliputi:: sejarah komunitas itu sendiri, sejarah komunitas itu sendiri, \ \ berkaitan dengan struktur dan kapasitas organisasi dalam komunitas tersebut. berkaitan dengan struktur dan kapasitas organisasi dalam komunitas tersebut. sumber daya atau resources yang dimiliki komunitas. sumber daya atau resources yang dimiliki komunitas. kepemimpinan dalam komunitas itu sendiri kepemimpinan dalam komunitas itu sendiri yang ditentukan oleh yang ditentukan oleh antara lain: antara lain:

(1) motivasi pemimpin, (2) latar belakang sosial, ekonomi, dan pendidikan, (3) (1) motivasi pemimpin, (2) latar belakang sosial, ekonomi, dan pendidikan, (3) kapasitaskapasitas kepemimpinan/kepemimpinan/ skill; dan (4) hubungannya dengan pihak luar. skill; dan (4) hubungannya dengan pihak luar.

Faktor eksternal yang berasal dari luar komunitas, meliputi dua aspekFaktor eksternal yang berasal dari luar komunitas, meliputi dua aspek . . sistem sosial- politik makro dimana komunitas tersebut berada. Dalam satu sistem sosial- politik makro dimana komunitas tersebut berada. Dalam satu

sistem yang otoriter, tentunya PSM akan sulit diharapkan berkembang dan sistem yang otoriter, tentunya PSM akan sulit diharapkan berkembang dan sukses. Sementara dalam sistem sosial-politik yang lebih terbuka dan sukses. Sementara dalam sistem sosial-politik yang lebih terbuka dan demokrastis, demokrastis,

ada atau tidaknya atau agen-agen perantara yang dapat menjadi penghubung ada atau tidaknya atau agen-agen perantara yang dapat menjadi penghubung antara komunitas dan dunia atau pihak-pihak luar. antara komunitas dan dunia atau pihak-pihak luar. Agen-agen penghubung ini Agen-agen penghubung ini dapat berupa LSM atau organisasi sosial-kemasyarakatan lain. Apabila agen-agen dapat berupa LSM atau organisasi sosial-kemasyarakatan lain. Apabila agen-agen ini secara aktif dapat membantu komunitas dan menghubungkannya dengan ini secara aktif dapat membantu komunitas dan menghubungkannya dengan kekuatankekuatan lain di luar komunitas, diharapkan PSM akan berhasil.kekuatankekuatan lain di luar komunitas, diharapkan PSM akan berhasil.

Page 20: Partisipasi masyarakat  dalam  penataan ruang

PENUTUP PENUTUP Tidak dapat diragukan lagi bahwa hak masyarakatTidak dapat diragukan lagi bahwa hak masyarakat untuk berpartisipasi untuk berpartisipasi

dalam penataan ruangdalam penataan ruang memiliki landasan yang kuat secara yuridis, filosofis memiliki landasan yang kuat secara yuridis, filosofis dan sosiologis.dan sosiologis.

Persoalannya adalah bagaimana hak tersebut dapat disalurkan dalam proses Persoalannya adalah bagaimana hak tersebut dapat disalurkan dalam proses partisipasi masyarakat yang efektip. partisipasi masyarakat yang efektip.

Terdapat Terdapat beberapa kemungkinan mekanisme partisipasi beberapa kemungkinan mekanisme partisipasi masyarakatmasyarakat dan dan perlunya terus dikembangkan mekanisme partisipasi yang demokratis, perlunya terus dikembangkan mekanisme partisipasi yang demokratis, transparan, dan adil. transparan, dan adil.

EraEra desentralisasi dan otonomi daerah seperti saat ini, tidak perlu desentralisasi dan otonomi daerah seperti saat ini, tidak perlu dibangun satu standard mekanisme dan proses partisipasi masyarakat yang dibangun satu standard mekanisme dan proses partisipasi masyarakat yang baku. Masing-masing daerah diharapkan berkreasi dengan masyarakatnya baku. Masing-masing daerah diharapkan berkreasi dengan masyarakatnya masing-masing untuk mengembangkan system partisipasi masyarakat yang masing-masing untuk mengembangkan system partisipasi masyarakat yang paling efektip. paling efektip.

Yang perlu disadari adalah bahwa pengembangan tata ruang secara luas Yang perlu disadari adalah bahwa pengembangan tata ruang secara luas tidak lepas dari persoalan politik. Dengan kata lain, penataan ruang itu tidak lepas dari persoalan politik. Dengan kata lain, penataan ruang itu sendiri merupakan satu proses sendiri merupakan satu proses politik politik. .

Page 21: Partisipasi masyarakat  dalam  penataan ruang

PerencanaanPerencanaan adalah suatu proses negosiasi atau pembentukan kesepakatan adalah suatu proses negosiasi atau pembentukan kesepakatan antara banyak aktor yang terlibat dalam pengembangan suatu kawasan. antara banyak aktor yang terlibat dalam pengembangan suatu kawasan. Oleh karena masing-masing pihak akan berusaha memperjuangkan Oleh karena masing-masing pihak akan berusaha memperjuangkan kepentingannya sebesar mungkin. kepentingannya sebesar mungkin.

MasyarakatMasyarakat meskipun dijamin haknya, juga difasilitasi dengan mekanisme meskipun dijamin haknya, juga difasilitasi dengan mekanisme dan proses partisipasi yang baik, harus terus berusaha memperjuangkan dan proses partisipasi yang baik, harus terus berusaha memperjuangkan hak-hak dan kepentingannya. hak-hak dan kepentingannya.

HakHak masyarakat dalam penataan ruang, meskipun dijamin bukanlah masyarakat dalam penataan ruang, meskipun dijamin bukanlah merupakan sesuatu yang bersifat otomatis dan akan berlangsung dengan merupakan sesuatu yang bersifat otomatis dan akan berlangsung dengan lancar. Hak masyarakat harus terus diperjuangkan, oleh karena pihak-pihak lancar. Hak masyarakat harus terus diperjuangkan, oleh karena pihak-pihak lain, bahkan pemerintahpun, tidak selalu mau berbagi kewenangan dan lain, bahkan pemerintahpun, tidak selalu mau berbagi kewenangan dan otoritas mereka kepada masyarakat. Dalam konteks ini, masyarakat harus otoritas mereka kepada masyarakat. Dalam konteks ini, masyarakat harus terus memperkuat asosiasi, meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan terus memperkuat asosiasi, meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan agar dapat agar dapat meningkatkan posisi tawar meningkatkan posisi tawar dengan stakeholders lain dalam dengan stakeholders lain dalam penataan ruang.penataan ruang.