partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa di desa ngingasrembyong kecamatan sooko kabupaten...

32
Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Desa PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN DESA DI DESA NGINGASREMBYONG KECAMATAN SOOKO KABUPATEN MOJOKERTO Septian Angga Dinata 09040254212 (Prodi SI PPKn, FIS, UNESA) [email protected] Agus Satmoko Adi 0016087208 (Prodi SI PPKn, FIS, UNESA) [email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan mendeksripsikan partisipasi masyarakat dalam pembangunan. Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Data penelitian ini dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Selanjutnya data tersebut dianalisis dengan menggunakan analisis data model Miles dan Huberman yaitu model analisis data interaktif. Hal ini dilihat dari bentuk- bentuk partisipasi yang dilakukan masyarakat Desa Ngingasrembyong diantaranya: 1. Partisipasi masyarakat dalam bentuk uang, masyarakat ikut berpartisipasi dengan menyumbangkan uang secara sukarela. 2. Partisipasi masyarakat dalam bentuk barang, masyarakat senantiasa memberikan sumbangan berupa bahan material serta makanan dan minuman secara sukarela berdasarkan kemampuannya. 3. Partisipasi masyarakat dalam bentuk tenaga, masyarakat secara antusias ikut bergotong royong dan kerja bakti. Kata kunci : Partisipasi, Pembangunan Desa Abstract This research aims to describe the society’s participation in development effors. Type of this research is descriptive research using qualitative approach. Data obtained from the village chief, head of development, and the village community Ngingasrembyong. The Research Data gathered through observation, interviews, and documentation. Then the data were analyzed using the analysis of the data model and the Miles data analysis model which Huberman interactive. It is seen from these forms of participation that made the villagers Ngingasrembyong include: 1. The participation of the community in the form of money, community participated by donating the money voluntarily. 2. The participation of the community in the form of goods, the community always give donations in the form of materials as well as food and drink voluntarily based on his ability. 3. The participation of the community in the form of energy, the public enthusiastically participate contribute their mutual work of filial piety. Keywords: participation, the development of the village 992

Upload: alim-sumarno

Post on 27-Dec-2015

305 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Jurnal Online Universitas Negeri Surabaya, author : Septian Dinata, Agus Adi,

TRANSCRIPT

Page 1: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN DESA DI DESA NGINGASREMBYONG KECAMATAN SOOKO KABUPATEN MOJOKERTO

Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Desa

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN DESA DI DESA NGINGASREMBYONG KECAMATAN SOOKO KABUPATEN MOJOKERTO

Septian Angga Dinata09040254212 (Prodi SI PPKn, FIS, UNESA) [email protected]

Agus Satmoko Adi0016087208 (Prodi SI PPKn, FIS, UNESA) [email protected]

Abstrak

Penelitian ini bertujuan mendeksripsikan partisipasi masyarakat dalam pembangunan. Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Data penelitian ini dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Selanjutnya data tersebut dianalisis dengan menggunakan analisis data model Miles dan Huberman yaitu model analisis data interaktif. Hal ini dilihat dari bentuk-bentuk partisipasi yang dilakukan masyarakat Desa Ngingasrembyong diantaranya: 1. Partisipasi masyarakat dalam bentuk uang, masyarakat ikut berpartisipasi dengan menyumbangkan uang secara sukarela. 2. Partisipasi masyarakat dalam bentuk barang, masyarakat senantiasa memberikan sumbangan berupa bahan material serta makanan dan minuman secara sukarela berdasarkan kemampuannya. 3. Partisipasi masyarakat dalam bentuk tenaga, masyarakat secara antusias ikut bergotong royong dan kerja bakti.Kata kunci : Partisipasi, Pembangunan Desa

Abstract

This research aims to describe the society’s participation in development effors. Type of this research is descriptive research using qualitative approach. Data obtained from the village chief, head of development, and the village community Ngingasrembyong. The Research Data gathered through observation, interviews, and documentation. Then the data were analyzed using the analysis of the data model and the Miles data analysis model which Huberman interactive. It is seen from these forms of participation that made the villagers Ngingasrembyong include: 1. The participation of the community in the form of money, community participated by donating the money voluntarily. 2. The participation of the community in the form of goods, the community always give donations in the form of materials as well as food and drink voluntarily based on his ability. 3. The participation of the community in the form of energy, the public enthusiastically participate contribute their mutual work of filial piety.Keywords: participation, the development of the village

PENDAHULUANPelaksanaan pembangunan desa mengacu

pada pencapaian tujuan pembangunan yaitu untuk mewujudkan kehidupan masyarakat pedesaan yang mandiri, maju, sejahtera dan berkeadilan. Pembangunan desa tidak akan pernah mencapai tujuannya jika meninggalkan masyarakat, karena masyarakatlah yang mengetahui secara objektif kebutuhan mereka. Pembangunan desa merupakan bagian terpenting dari upaya pembangunan nasional. Hal itu dikarenakan pembangunan desa adalah bagian dari usaha peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan Sumber Daya Alam (SDA) pedesaan secara keseluruhan yang dilakukan secara berkelanjutan berlandaskan pada potensi dan kemampuan desa itu sendiri.

Desa Ngingasrembyong adalah desa yang terjepit oleh dua daerah lain yaitu sebelah timur wilayah daerah kota Mojokerto dan sebelah barat

adalah wilayah daerah kabupaten Jombang, dan di aliri oleh beberapa sungai salah satunya sungai terbesar di Jawa Timur yaitu sungai Brantas. Posisi desa Ngingasrembyong saat ini masih ketinggalan dengan desa tetangga yaitu desa Pulorejo Kecamatan Prajurit Kulon Kota Mojokerto dikarenakan dana-dana yang digulirkan cukup besar. Dengan terbatasnya anggaran pembangunan dari pemerintah Kabupaten Mojokerto untuk desa Ngingasrembyong yang sangat jauh dari harapan, sehingga pembangunan sarana dan prasarana jauh ketinggalan dari desa tetangga tersebut, baik sarana jalan, pendidikan, dan lain-lain.

Desa Ngingasrembyong tergolong sebagai desa sedang berkembang yaitu dilihat berdasarkan karakteristik desa berkembang yaitu desa yang mulai menggunakan dan memanfaatkan potensi fisik dan non fisik yang dimilikinya tetapi masih kekurangan sumber keuangan atau dana. Desa berkembang/swakarya belum banyak

992

Page 2: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN DESA DI DESA NGINGASREMBYONG KECAMATAN SOOKO KABUPATEN MOJOKERTO

Kajian Moral dan Kewarganegaraan. Volume 03 Nomor 02 Tahun 2014, 992-1011

memiliki sarana dan prasarana desa yang biasanya terletak di daerah peralihan desa terpencil dan kota. Masyarakat pedesaan swakarya masih sedikit yang berpendidikan tinggi dan tidak bermata pencaharian utama sebagai petani di pertanian saja serta banyak mengerjakan sesuatu secara gotong royong. (www.organisasi.org/1970/01/desa-berkembang.html)

Partisipasi masyarakat merupakan hal utama yang sangat mempengaruhi keberhasilan pelaksanaan pembangunan itu sendiri. Partisipasi sebagai salah satu elemen pembangunan merupakan proses adaptasi masyarakat terhadap perubahan yang sedang berjalan. Dengan demikian partisipasi masyarakat pedesaan mempunyai posisi yang penting dalam pembangunan desa. Dalam konteks pembangunan desa partisipasi masyarakat desa terbentang sejak perumusan ide, proses pembuatan keputusan, pelaksanaan kegiatan, ikut menikmati hasil dari kegiatan tersebut, dan ikut serta dalam mengevaluasinya. Oleh karena itu keterlibatan masyarakat desa bukan hanya dalam konteks mendukung kebijakan desa yang akan berjalan atau sekedar menerima sosialisasi kebijakan desa saja, melainkan ikut menentukan kebijakan desa sejak awal.

Partisipasi masyarakat desa dalam pembangunan desa merupakan kemampuan masyarakat untuk mengakses potensi sumber daya yang ada di lingkungannya. Sehingga potensi sumber daya yang sangat melimpah itu bisa dijadikan nilai tambahan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat di desa-desa yang bersangkutan. Pembangunan desa melalui partisipasi masyarakat merupakan salah satu upaya untuk memberdayakan potensi masyarakat desa dalam merencanakan pembangunan desa yang berkaitan dengan potensi sumber daya lokal yaitu peningkatan aspirasi berupa keinginan dan kebutuhan nyata yang ada dalam masyarakat, peningkatan motivasi serta peran serta kelompok masyarakat dalam proses pembangunan, dan peningkatan rasa memiliki pada kelompok masyarakat terhadap program kegiatan yang telah disusun.

Partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa menempati posisi penting. Tujuan partisipasi masyarakat adalah untuk meningkatkan kemampuan serta tanggung jawab masyarakat dalam pelaksanaan dan pengelolaan pembangunan desa. Arti penting dari partisipasi dalam pembangunan yakni masyarakat memiliki peran utama yang menentukan pilihan-pilihannya terhadap kebijakan pembangunan yang sesuai dengan kebutuhan dan aspirasinya. Dengan demikian, maka keberhasilan suatu program pembangunan tergantung seberapa besar partisipasi masyarakat sebagai objek sekaligus subjek pembangunan. (Mulyadi, 2011:12).

Keberhasilan pelaksanaan pembangunan desa sangat tergantung pada partisipasi pemerintah desa dan masyarakatnya, sebab keduanya harus mampu menciptakan sinergi. Tanpa melibatkan masyarakat desa, pemerintah desa

tidak akan dapat mencapai hasil pembangunan secara optimal karena pembangunan hanya akan melahirkan produk-produk baru yang kurang tepat bagi kebutuhan masyarakat desa, sebab tidak sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh masyarakat. Demikian pula sebaliknya, tanpa peran yang optimal dari pemerintah desa maka pembangunan akan berjalan secara tidak teratur dan tidak terarah yang akhirnya akan menimbulkan permasalahan baru. Selain memerlukan keterlibatan antara pemerintah desa dan masyarakat desa, pelaksanaan pembangunan juga membutuhkan kebijakan yang tepat agar pembangunan desa dirasa dapat lebih efektif dan efisien. Pemilihan kebijakan pembangunan ini sangat penting karena akan menentukan di mana peran pemerintah desa dan di mana peran masyarakat desa, sehingga kedua belah pihak mampu berperan secara optimal dan saling bersinergi tanpa berjalan sendiri-sendiri.

Pemilihan kebijakan pembangunan desa harus dilakukan dengan menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi, di mana masyarakat desa juga ikut dilibatkan dalam pembuatan keputusan yang menyangkut pembangunan desa. Untuk itu pemilihan kebijakan pembangunan desa harus dilakukan secara musyawarah (aklamasi) dan pemungutan suara (voting). Di sini terlihat bahwa partisipasi masyarakat sangat diperlukan, sebab masyarakat ditempatkan sebagai pelaku utama yang mengetahui kebutuhan masyarakat yang sebenarnya secara menyeluruh. Maka dibentuklah forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbang Desa) sebagai ajang perencanaan tingkat desa untuk membahas dan menyepakati usulan mengenai kegiatan pembangunan yang akan dilaksanakan di desa. Forum tersebut dapat digunakan oleh pemerintah desa untuk mengelola pemerintahan desa dengan baik dan transparan, sementara itu bagi masyarakat desa dapat digunakan sebagai ajang penyampaian aspirasi dan kontrol terhadap pemerintah desa yang berjalan.

Peran pemerintah dengan masyarakat desa dalam pembangunan desa melalui forum Musrenbang dapat menghasilkan program pembangunan yang nantinya dapat dijadikan pedoman atau acuan dalam pelaksanaan pembangunan desa. Program pembangunan harus dibuat sesuai dengan permasalahan yang sedang dihadapi, aspirasi masyarakat desa, dan prioritas pembangunan yang telah ditetapkan masing-masing desa. Semua program pembangunan yang dibuat harus ditujukan untuk kesejahteraan

993

Page 3: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN DESA DI DESA NGINGASREMBYONG KECAMATAN SOOKO KABUPATEN MOJOKERTO

Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Desa

masyarakat, sehingga dapat dikatakan bahwa dalam perencanaan program pembangunan diperlukan partisipasi masyarakat desa secara optimal sehingga segala bentuk aspirasi dapat tersalurkan dengan baik.

Kenyataan yang ada di tengah masyarakat, adanya forum Musrenbang desa dirasa kurang optimal dalam penyaluran aspirasi masyarakat dan hanya bersifat formalitas atau manipulatif semata. Artinya masyarakat desa sebenarnya tidak diberikan kesempatan yang cukup untuk melibatkan diri dan menyalurkan aspirasinya dalam rencana program pembangunan desa. Bahkan banyak objek pembangunan desa yang masih dilakukan dan diputuskan secara sepihak dari atas atau dari pejabat tertinggi ditingkat desa. Sehingga sasaran pembangunan desa kadang kala tidak sesuai dengan kebutuhan dan harapan masyarakat desa setempat karena tidak sesuai dengan apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh masyarakat. Jika masyarakat desa tidak memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dan melibatkan diri dalam pembangunan suatu proyek di desanya, maka proyek tersebut pada hakekatnya bukanlah proyek pembangunan desa.

Faktanya tidak semua forum Musrenbang desa dianggap tidak optimal dan hanya sebagai formalitas saja dalam hal menyalurkan aspirasi masyarakat desa. Desa Ngingasrembyong sebagai salah satu desa di Kecamatan Sooko Kabupaten Mojokerto, yang dalam perencanaan program pembangunan desanya masih menjunjung tinggi dan menempatkan partisipasi masyarakat desa sebagai pihak utama atau pusat pengembangan terhadap pembangunan desa dengan melibatkan masyarakat desa dalam proses perumusan ide, proses pembuatan keputusan, pelaksanaan kegiatan, ikut menikmati hasil dari kegiatan tersebut, dan ikut serta dalam mengevaluasinya. Hal ini ditunjukkan dengan dilaksanakannya rapat tentang pembangunan gedung TPQ yang berlangsung pada sabtu, 19 april 2014 dengan dihadirkannya pemerintah desa dan sejumlah warga sebagai perwakilan dari seluruh masyarakat desa Ngingasrembyong.

Alasan pemilihan Desa Ngingasrembyong Kecamatan Sooko Kabupaten Mojokerto karena desa ini selalu menyelenggarakan forum Musrenbang desa dalam setiap pengambilan keputusan yang menyangkut kebijakan pembangunan desa tanpa memutuskan secara sepihak langkah yang akan diambil dan dijalankan. Di sini jelas masyarakat desa diberikan kesempatan yang cukup besar untuk melibatkan diri dan menyalurkan aspirasinya dalam rencana pembangunan desa melalui forum Musrenbang desa sehingga diharapkan segala kebutuhan masyarakat desa dapat terpenuhi dan terciptanya masyarakat desa yang mandiri, maju, sejahtera dan

berkeadilan karena masyarakat sudah terfasilitasi dengan adanya Musrembang.

Desa Ngingasrembyong Kecamatan Sooko Kabupaten Mojokerto selalu menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi dalam setiap forum Musrenbang desa, agar setiap kebijakan yang diambil dapat sesuai dengan kebutuhan masyarakat sehingga tujuan pembangunan desa dapat tercapai. Pengambilan kebijakan selalu dilakukan dengan musyawarah mufakat (aklamasi) dan pemungutan suara (voting). Adanya forum Musrenbang desa di tengah masyarakat seharusnya dimanfaatkan oleh masyarakat desa, karena melalui forum tersebut segala aspirasi dan kebutuhan masyarakat dapat tersampaikan dengan baik serta pemerintahan desa yang berjalan menjadi lebih transparan dan terkontrol.

Berdasarkan latar belakang dan uraian di atas, perlu dilakukan penelitian pada masyarakat di Desa Ngingasrembyong Kecamatan Sooko Kabupaten Mojokerto terkait dengan bagaimana partisipasi masyarakat terhadap program pembangunan desa. Maka judul skripsi ini adalah Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Desa di Desa Ngingasrembyong Kecamatan Sooko Kabupaten Mojokerto

Berdasarkan uraian latar belakang di atas dapat diajukan rumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana partisipasi masyarakat Desa Ngingasrembyong Kecamatan Sooko Kabupaten Mojokerto dalam program pembangunan desa?Mengapa masyarakat berpartisipasi aktif dalam rapat musyawarah perencanaan pembangunan (Munsrenbang)?

Menjaga agar pembahasan tidak meluas dan terjadi penyimpangan mengenai permasalahan yang akan dibahas, maka perlu adanya fokus penelitian. Hal itu dikarenakan agar penelitian ini terarah dan terfokus pada masalah yang akan diteliti. Fokus penelitian adalah pemusatan konsentrasi pada tujuan dari penelitian yang akan dilakukan, dimana penelitian ini hanya terfokus pada partisipasi masyarakat desa dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbang Desa). Yang mana tidak semua desa menjunjung tinggi forum Musrenbang sebagai ajang penyaluran aspirasi masyarakat dan banyak pula desa yang memutuskan kebijakan pembangunan desa hanya sepihak sehingga keinginan serta kebutuhan masyarakat yang sebenarnya tidak terwujud dengan baik. Berbeda dengan Desa Ngingasrembyong Kecamatan Sooko Kabupaten Mojokerto yang selalu mengadakan Musrenbang desa dalam setiap pengambilan kebijakan terkait dengan perencanaan pembangunan desa. Sehingga terhindarnya penyaluran aspirasi masyarakat yang kurang optimal dan implementasi Musrenbang yang hanya bersifat formalitas atau manipulatif semata.

994

Page 4: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN DESA DI DESA NGINGASREMBYONG KECAMATAN SOOKO KABUPATEN MOJOKERTO

Kajian Moral dan Kewarganegaraan. Volume 03 Nomor 02 Tahun 2014, 992-1011

Mengacu pada rumusan masalah di atas, penelitian ini diharapkan mencapai beberapa tujuan pelaksanaannya, antara lain sebagai berikut 1. Untuk mengetahui partisipasi masyarakat Desa Ngingasrembyong Kecamatan Sooko Kabupaten Mojokerto dalam program pembangunan desa. 2. Untuk mengetahui partisipasi masyarakat Desa Ngingasrembyong Kecamatan Sooko Kabupaten Mojokerto dalam rapat (Musrenbang) desa.

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini antara lain sebagai berikut :

Melalui penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan ajar bagi pengembangan ilmu pengetahuan atau referensi khususnya dalam Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn). Kedua dapat diperoleh gambaran secara jelas tentang partisipasi masyarakat desa dalam pembangunan desa dan membuka wacana pembangunan masyarakat dalam bidang lingkungan secara terpadu sehingga akan diperoleh suatu hasil pembangunan yang berwawasan lingkungan hidup. Selain itu dapat digunakan sebagai bahan referensi bagi peneliti lain yang akan melakukan analisis atau kajian dengan permasalahan yang serupa.

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada pihak-pihak yang terkait yaitu :Bagi Masyarakat

Melalui penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan bagi masyarakat mengenai program pembangunan desa terutama dalam kegiatan Musrembang Desa dan diharapkan dapat menunjukkan pada masyarakat betapa pentingnya peran serta masyarakat terhadap pembangunan desa, sehingga masyarakat memahami dan mengetahui peran serta masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan nasional.Bagi Pemerintah Desa

Melalui penelitian ini diharapkan agar pemerintah desa mengetahui dan memahami akan pentingnya partisipasi masyarakat dalam setiap pengambilan kebijakan yang menyangkut program pemerintahan khususnya dalam forum Musrenbang desa. Dimana masyarakat desa ditempatkan sebagai pelaku utama. Dengan adanya partisipasi masyarakat desa yang optimal, program pemerintahan diharapkan dapat berjalan sesuai harapan bersama dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat desa.Bagi Mahasiswa

Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumber referensi dan inspirasi untuk meningkatkan kreatifitas dalam penulisan karya tulis ilmiah maupun kegiatan akademis lain yang sama kaitannya dengan tujuan penelitian ini.

Partisipasi masyarakat mutlak diperlukan dan memiliki peran penting dalam pelaksanaan serta keberhasilan pembangunan. Setiap orang

memiliki kemampuan atau kepentingan yang berbeda-beda untuk mencapai kebarhasilan suatu program pembangunan namun harus bisa membedakan antara kepentingan pribadi dengan kepentingan bersama. Hal ini sesuai dengan pernyataan yang dikemukakan oleh Ndraha (1990: 122) bahwa “partisipasi yaitu kesediaan untuk membangun berhasilnya setiap program sesuai kemampuan setiap orang tanpa berarti mengorbankan kepentingan diri sendiri”.

Partisipasi masyarakat memiliki peran penting dalam pembangunan. Karena dengan adanya partisipasi masyarakat perencanaan serta pelaksanaan pembangunan dapat berjalan sesuai dengan tujuan.

Partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa merupakan salah satu syarat utama dalam keberhasilan proses pembangunan, untuk mendukung secara mutlak proyek/ program yang dirancang dan tujuannya ditentukan oleh pemerintah. Proyek pembangunan desa yang berasal dari pemerintah berasal dari pemerintah disebut sebagai proyek yang diusulkan oleh masyarakat dianggap sebagai keinginan masyarakat. Partisipasi masyarakat mempunyai peran yang sangat penting dalam menyumbangkan ide/pikiran, sarana dan prasarana. Disamping itu, perlu proses interaksi dan musyawarah dengan pemerintah agar partisipasi masyarakat dirasa tidak dilakukan dengan perasaan terpaksa, melainkan dilakukan dengan perasaan sukarela bagi masyarakat yang berperan serta.

Masyarakat memiliki hak dalam pelaksanaan pembangunan desa, sebagaimana dijelaskan dalam Peraturan Desa No. 3 Tahun 2011 tentang “Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM-DESA)” yang dinyatakan dalam pasal 1 ayat 8 yaitu “Kader Pembangunan Masyarakat Desa yang selanjutnya disingkat KPMD adalah anggota masyarakat desa yang memiliki pengetahuan, kemauan untuk menggerakkan masyarakat berpartisipasi dalam pemberdayaan masyarakat dan pembangunan partisipatif”, dan pasal 3 yaitu “Peraturan desa tentang RPJM-Desa ini mulai berlaku pada saat diundangkan agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan peraturan desa ini dengan menempatkannya dalam lembaran desa.

Masyarakat tidak hanya sebagai masyarakat yang pasif dalam melihat pembangunan, tetapi masyarakat harus aktif ikut serta dalam perencanaan, pelaksanaan, dan menikmati hasil dari pembangunan. Seperti dinyatakan Slamet (dalam Suryono, 2001: 124) bahwa partisipasi adalah ikut sertanya masyarakat dalam pembangunan, ikut dalam kegiatan-kegiatan pembangunan, dan ikut serta memanfaatkan dan menikmati hasil-hasil pembangunan.

995

Page 5: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN DESA DI DESA NGINGASREMBYONG KECAMATAN SOOKO KABUPATEN MOJOKERTO

Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Desa

Adapun pengertian partisipasi masyarakat yang dikemukakan oleh Adisasmita (2006: 34) yaitu bahwa keterlibatan anggota masyarakat dalam pembangunan, meliputi kegiatan dalam perencanaan dan pelaksanaan (implementasi) program/proyek pembangunan yang dikerjakan di dalam masyarakat lokal. Partisipasi atau peran serta masyarakat dalam pembangunan (pedesaan) merupakan aktualisasi dari kesediaan dan kemampuan anggota masyarakat untuk berkorban dan berkontribusi dalam implementasi program/ proyek di masyarakat. Masyarakat mempunyai kedudukan sebagai subyek pembangunan dan objek pembangunan. Karena masyarakat memiliki kemampuan, motivasi, kesediaan, kesadaran, kerjasama, dan wawasan yang kuat melekat pada diri masyarakat terhadap pembangunan masa depan,

Kedudukan masyarakat semakin meningkat sehingga masyarakat diharapkan dapat berperan aktif dalam pembangunan serta dapat menyusun dan melaksanakan proyek/ program. Karena masyarakat disini dianggap lebih mengetahui semua tentang permasalahan dan kepentingan atau kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu, partisipasi masyarakat memiliki peranan yang sangat penting. Perlibatan masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan desa guna memperlancar pembangunan, terutama dalam pendanaan rencana pembangunan. Hal itu dikemukakan oleh Darjono (dalam Sastropoetro, 1985: 20) yaitu sebagai berikut, 1. Pemerintah sebagai lembaga terbesar dalam mempengaruhi tujuan hidup masyarakat. Tujuan tersebut untuk melayani kepentingan kesejahteraan umum, sehingga masyarakat dilibatkan dan didorong untuk dapat berpartisipasi dalam proses pembangunan. 2. Untuk mencapai tujuan dasar tersebut, biasanya pemerintah melancarkan rencana-rencana pembangunan desa yang bertujuan untuk memperbaiki tingkat hidup di daerah pedesaan. 3. Namun dengan memahami sifat-sifat khusus dari suatu proyek pembangunan desa, diperlukan adanya partisipasi masyarakat agar proyek tersebut dapat berhasil. 4. Pemerintah tidak dapat memenuhi jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan dalam rencana pelaksanaan pembangunan, karena biaya yang dianggarkan tidak mencukupi. Oleh karena itu, perlu adanya partisipasi masyarakat sebagai faktor utama dalam sumber tenaga manusia terbesar.

Setiap masyarakat memiliki kebutuhan yang berbeda-beda dalam pelaksanaan pembangunan. Oleh karena itu, pemerintah desa melibatkan masyarakat sebagai posisi penting dalam pelaksanaan pembangunan. Pelaksanaan pembangunan dapat berjalan melalui berbagai bentuk partisipasi. Davis (dalam Sastropoetro, 1985: 16) mengungkapkan bentuk-bentuk

partisipasi yaitu: 1. Konsultasi, biasanya dalam bentuk jasa. 2. Sumbangan spontas biasanya dalam bentuk uang dan barang. 3. Mendirikan proyek yang sifatnya berdikari dan donornya berasal dari sumbangan dari individu/instansi yang berada di luar lingkungan tertentu (darmawan, pihak ketiga). 4. Sumbangan dalam bentuk kerja, yang biasanya dilakuan oleh tenaga ahli setempat. 5.Aksi massa. 6. Mengadakan pembangunan dilakalangan keluarga desa sendiri. 7. Membangun proyek komuniti yang bersifat otonom.

Dalam pendapat yang berbeda, Davis membagi dalam kategori yaitu diantaranya bentuk partisipasi berupa pikiran, tenaga, pikiran dan tenaga, keahlian, barang dan uang. Keterlibatan masyarakat dalam berpartisipasi berarti masyarakat bukan hanya menyumbangkan tenaga dalam kegiatan tersebut melainkan ikut menyumbangkan ide/pikiran serta perasaan untuk melakukan kegiatan pembangunan. Sedangkan menurut Davis (Sastropoetro, 1985:12) mengatakan bahwa: “participation can be defined as mental and emotional invelopment of a person in a group situation which encourages him to contribute to group goals and share responsibility in them”..... “there are three ideas in the definition which are important to managers who will practice the art of participation,most of them do agree on the importantce of these three ideas”(partisipasi dapat didefinisikan sebagai keterlibatan mental/pikiran dan emosi/perasaan seseorang didalam situasi kelompok yang mendorongnya untuk memberikan sumbangan kepada kelompok dalam usaha mencapai tujuan serta turut bertanggung jawab terhadap usaha yang bersangkutan). (Didalamnya terdapat tiga buah gagasan yang penting artinya bagi para manager/pemimpin yang hendak menerapkan seni partisipasi dan kebanyakan dari mereka sependapat dengan tiga buah gagasan tersebut).

Adapun dalam konteks, Mubyarto (1988: 30) membagi partisipasi menurut jenisnya adalah: 1. Partisipasi Pendapat/Sumbangan Pikirian Partisipasi pendapat/sumbangan pikiran yaitu sumbangan yang diberikan masyarakat dalam bentuk pikiran/pendapat/saran menyangkut sesuatu kegiatan pembangunan yang akan diaksanakan di desa. 2. Partisipasi Tenaga. Partisipasi tenaga yaitu partisipasi masyarakat dalam kegiatan pembangunan desa yang terwujud dalam bentuk sumbangan tenaga kerja. Partisipasi tenaga kerja di desa, sejauh ini masih dijiwai oleh mental gotong-royong yang telah berakar di jiwa masyarakat.Bentuk-bentuk partisipasi masyarakat menurut Sumitro Maskun (dalam Nurmaya Yusri, 1993: 3) merumuskan sebagai berikut: 1. Partisipasi langsung dalam kegiatan bersama secara fisik dan tatap muka. 2. Partisipasi dalam bentuk iuran uang atau barang, dana dan sarana. 3. Partisipasi dalam

996

Page 6: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN DESA DI DESA NGINGASREMBYONG KECAMATAN SOOKO KABUPATEN MOJOKERTO

Kajian Moral dan Kewarganegaraan. Volume 03 Nomor 02 Tahun 2014, 992-1011

proses pengambilan keputusan. 4. Partisipasi dalam bentuk dukungan.

Sifat-sifat dan ciri-ciri partisipasi masyarakat menurut Darjono (dalam Sastropoetro, 1985: 23) yaitu: 1. Partisipasi haruslah bersifat sukarela. 2. Berbagai isue atau masalah haruslah disajikan dan dibicarakan secara jelas dan obyektif. 3. Kesempatan untuk berpartisipasi haruslah mendapat keterangan/informasi yang jelas dan memadai tentang setiap segi/aspek dari program yang akan didiskusikan. 4. Partisipasi masyarakat dalam rangka menetukan kepercayaan terhadap diri sendiri haruslah menyangkut berbagai tingkatan dan berbagai sektor, bersifat dewasa, penuh arti, berkesinambungan dan aktif.

Keberhasilan penyelenggaraan pembangunan desa tidak terlepas dari partisipasi aktif masyarakat ditujukan guna mewujudkan masyarakat sejahtera. Oleh karena itu, tanggung jawab penyelenggara pemerintahan di desa tidak saja ditangan kepala desa tetapi juga di tangan masyarakat.dalam hal ini masyarakat dapat berpartisipasi dalam beberapa tahap, terutama dalam pembangunan. Ada tiga tahapan partisipasi menurut Tjokroadmidjojo (dalam Nasution, 2009: 42) yaitu, 1. Partisipasi dalam Proses Merencanakan dan Memutuskan Partisipasi dalam tahap ini menyangkut perencanaan program pembangunan sesuai kebutuhan utama masyarakat desa. Dalam tahap ini masyarakat diberikan kesempatan untuk dapat mengungkapkan pendapatnya, dapat memberikan sumbang pikiran serta menyampaikan saran dalam rencana atau program yang akan ditetapkan untuk dilaksanakan. Keikutsertaan masyarakat dalam menghadiri rapat perencanaan pembangunan desa. Salah satu bentuk kontribusi masyarakat desa dalam pembangunan adalah dengan ikut serta dalam rapat musyawarah pembangunan desa (Musbangdes). Di desa, rencana pembangunan dirumuskan melalui musyawarah pembangunan desa (Musbangdes).

Keikutsertaan masyarakat dalam hal ini sejalan dengan kenyataan bahwa kemauan, kemampuan dan luangnya waktu berpengaruh terhadap luasnya partisipasi warga masyarakat dalam proses pembangunan (Iskandar, 2004:319). Keterlibatan masyarakat dalam pengambilan keputusan berarti partisipasi masyarakat dan kebutuhan masyarakat dapat tertampung, dan akan dituangkan dalam program pembangunan sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang mendesak. Dalam hal ini Moebyarto (dalam Nasution, 2009: 43) menegaskan bahwa dalam keadaan yang paling ideal keikutsertaan masyarakat membuat “putusan” yang menyangkut nasib mereka, merupakan ukuran tingkat partisipasi rakyat. Semakin besar kemampuan menentukan nasib sendiri, semakin besar partisipasi masyarakat dalam pembangunan.

Partisipasi dalam Pelaksanaan. Partisipasi dalam pelaksanaan adalah keikutsertaan masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan sesuai dengan program yang telah ditetapkan. Pelaksanaan program pembangunan desa dititikberatkan pada peningkatan partisipasi masyarakat. Karena masyarakat berfungsi sebagai subjek pembangunan. Namun demikian, subjek pembangunan dapat diwujudkan apabila masyarakat ikut berpartisipasi dalam pembangunan. Menurut Uphoff (dalam Nasution, 2009: 43) bahwa dalam tahap ini partisipasi dalam pembangunan dapat dilakukan melalui keikutsertaan masyarakat untuk memberikan kontribusi sebagai penunjang pelaksanaan pembangunan yang berupa tenaga, uang, barang, material, ataupun informasi yang berguna bagi pelaksanaan pembangunan. Terkait dengan hal ini kesediaan masyarakat membantu berhasilnya setiap program sesuai dengan kemampuan yang dimiliki setiap orang, tanpa berarti harus mengorbankan kepentingan dirinya.

Partisipasi dalam Memanfaatkan Hasil. Partisipasi dalam memanfaatkan hasil adalah keikutsertaan masyarakat dalam menikmati dan memanfaatkan hasil pembangunan yang ada. Hasil pembangunan tersebut, ditujukan untuk kepentingan dan kesejahteraan masyarakat. Dengan menikmati dan memanfaatkan hasil tersebut, masyarakat dapat menyadari fungsi dan tanggung jawab terhadap pembangunan.

Partisipasi sebagai perilaku individu dalam kehidupan sosial dalam masyarakat tidak dapat dilepaskan dari berbagai faktor yang ikut berpengaruh dalam partisipasi. Menurut Nasution (2009: 21) faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat yaitu:

Kepemimpinan Kualitas pemimpin menjadi kata kunci. Kepemimpinan yang dimaksud disini yaitu Kepala Desa. Pemimpin yang kuat serta mampu menjalankan tugasnya untuk mengorganisasikan dan mengintegrasikan kegiatan masyarakat kearah tercapainya tujuan-tujuan dalam pembangunan desa. Karena itu, dengan kepemimpinan tersebut pembangunan serta tatanan desa mampu membangun dan menjalankan desa. Oleh karena itu, kepemimpinan sangat diperlukan dalam memberikan motivasi dan dorongan kepada masyarakat untuk menyelenggarakan pembangunan. Kepemimpinan adalah kemampuan memimpin, mengorganisasi, atau menggerakkan orang-orang yang dipimpin untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan.

Komunikasi Gagasan pembangunan akan mendapat sambutan jika diketahui, dan hal ini ditentukan oleh komunikasi pembangunan. Dengan adanya komunikasi antara pemerintah desa dengan masyarakat maka suatu informasi

997

Page 7: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN DESA DI DESA NGINGASREMBYONG KECAMATAN SOOKO KABUPATEN MOJOKERTO

Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Desa

akan diperoleh dengan maksimalsehingga mencapai tujuan pembangunan desa akan dapat berjalan dengan baik sesuai dengan apa yang telah diharapkan. Karena komunikasi ini merupakan alat yang sangat penting untuk menumbuhkan dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam kegiatan pembangunan desa. Untuk itu masyarakat harus bergaul dengan orang banyak, dengan melakukan komunikasi yang yang dapat memberikan kesan dan pesan yang mendasar dan terarah mudah dimengerti orang yang lainnya. Dengan adanya komunikasi maka pembangunan suatu desa dapat berjalan dengan lancar dan sesuai dengan harapan semua warga.

Pendidikan Kesadaran masyarakat ditentukan oleh pendidikan masyarakat sebagai faktor penting dalam pengembangan identifikasi tujuan-tujuan pembangunan. Tingkat pendidikan sangat mempengaruhi partisipasi masyarakat dalam pembangunan. Semakin tinggi pendidikan masyarakat maka semakin tinggi kesadaran masyarakat dalam pembangunan desa. Oleh karena itu, untuk menangani masalah pembangunan dibutuhkan manusia-manusia yang cerdas, terdidik, dan terampil sehingga mempunyai semangat serta ketelatenan dalam menghadapi tantangan pembangunan. Oleh karena itu, pendidikan sebagai salah satu syarat mutlak untuk berpartisipasi.

Pekerjaan Tingkat pekerjaan dapat mempengaruhi partisipsi masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan. Keadaan lingkungan yang mendorong masyarakat untuk berpartisipasi. Sehingga masyarakat diwajibkan berpartisipasi dalam menyumbangkan ide, uang, maupun tenaga dalam pelaksanaan pembangunan. Namun, pola masyarakat secara umum, semakin sibuk seseorang maka semakin tidak mempunyai waktu berpartisipasi dalam pembangunan, padahal salah satu syarat partisipasi masyarakat dalam pembangunan adalah sumbang tenaga. 1. Usia Faktor usia juga merupakan faktor yang dapat mempengaruhi partisipasi masyarakat dalam pembangunan. Karena faktor usia dapat membentuk sikap seseorang terhadap kegiatan pembangunan yang ada. Masyarakat dari kelompok menengah keatas dengan keterikatan moral dan norma masyarakat lebih cenderung banyak yang berpartisipasi daripada masyarakat dari kelompok usia dibawahnya. Kelompok masyarakat usia dibawahnya masih mementingkan kepentingan individunya daripada kelompok. 2. Lama Tinggal. Tingkat partisipasi masyarakat juga akan mempengaruhi lama tinggal masyarakat di lingkungan tersebut. Masyarakat berpartisipasi berarti masyarakat mampu berinteraksi dengan masyarakat sekitar melalui pengalaman sebelumnya. Semakin lamanya masyarakat itu tinggal dalam lingkungan maka rasa memiliki

lingkungan akan terlihat dalam partisipasi dalam setiap kegiatan lingkungan. Dan sebaliknya apabila semakin baru masyarakat tinggal maka rasa partisipasi masyarakat masih kurang. Sehingga tingkat lama masyarakat tinggal akan mempengaruhi partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan.

Adapun faktor yang mempengaruhi masyarakat dalam berpaprtisipasi dalam kegiatan pembangunan yang dikemukakan oleh Goldsmith dan Blustain (dalam Ndraha, 1990: 105) menyatakan bahwa masyarakat tergerak untuk berpartisipasi apabila:1. Partisipasi itu dilakukan organisasi yang sudah dikenal atau yang sudah ada di tengah-tengah masyarakat yang bersangkutan. 2. Partisipasi itu memberikan manfaat langsung kepada masyarakat yang bersangkutan. 3. Manfaat yang diperoleh dari partisipasi itu dapat memenuhi kepentingan masyarakat setempat. 4. Dalam proses partisipasi itu terjamin adanya kontrol yang dilakukan oleh masyarakat. Partisipasi masyarakat ternyata berkurang jika mereka tidak atau kurang berperan dalam pengambilan keputusan.

Pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah tentunya bertujuan untuk mencapai masyarakat yang sejahtera. Sehingga posisi masyarakat merupakan posisi yang penting dalam proses pelaksanaan pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah. Pembangunan akan dinilai berhasil jika pembangunan tersebut membawa sebuah perubahan kesejahteraan dalam masyarakat. Sehingga proses pembagunan merupakan proses tawar-menawar antara kebutuhan masyarakat dengan keinginan pemerintah.

Pembangunan yang dilakukan masyarakat desa merupakan suatu proses dimana orang-orang yang ada di masyarakat tersebut pertama-tama mendiskusikan dan menetukan keinginan mereka kemudian merencanakan dan mengerjakan bersama-sama memenuhi keinginan mereka. Jadi dalam pembangunan masyarakat desa merupakan tindakan kolektif, dalam artian material dan spiritual.

Menurut Tjokroamidjojo (1991: 25) menyatakan bahwa pembangunan adalah suatu usaha perubahan dari suatu keadaan dan kondisi kemasyarakatan tertentu kepada suatu keadaan dan kondisi kemasyarakatan yang dianggap lebih baik dari yang diinginkan. Artinya bahwa pembangunan merupakan rangkaian kegiatan yang berlangsung secara berkelanjutan dan terdiri dari tahap-tahap yang disatu pihak bersifat independen akan tetapi di pihak lain merupakan bagian dari sesuatu yang bersifat tanpa akhir.

Pembangunan desa memiliki lingkup pelaksanaan di pedesaan sehingga ditekankan bahwa pembanguna desa merupakan proses bagian kegiatan untuk meningkatkan taraf hidup dalam

998

Page 8: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN DESA DI DESA NGINGASREMBYONG KECAMATAN SOOKO KABUPATEN MOJOKERTO

Kajian Moral dan Kewarganegaraan. Volume 03 Nomor 02 Tahun 2014, 992-1011

maraih masa depan yang lebih baik. Adapun pengertian diatas guna mengikutsertakan partisipasi masyarakat dalam proses pembanguan. Oleh karena itu dalam pelaksanaanya masyarakat bukan hanya sebagai objek melaikan sebagai subjek pembangunan. Sedangkan pembangunan fisik desa merupakan usaha atau serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh masyarkat desa bersama pemerintah guna mewujudkan prasarana-prasarana dan sarana desa.

Perencanaan pembangunan. Dalam melaksanakan sesuatu perlu dilakukan adanya perencanaan yang smatang agar sesuai dengan tujuan yang telah diharapkan sebelumnya terkait dengan pembangunan umum dan pembanguna desa khususnya, maka perencanaan pembangunan memegang peranan penting yang terserah dan benar-benar menjamin urutan kegiatan. Perencanaan merupakan proses penyusunan sebagai keputusan yang akan dilaksanakan pada masa yang akan datang untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Terkait dengan itu. Muhammad fakri menyatakan bahwa perencanaan dapat juga dikatakan sebagai suatu proses pembuatan serangkaian kebijakan untuk mengendalikan masa depan sesuai yang ditentukan. Perencanaan dalam pembangunan desa diharapkan pertama adanya tahap perencanaan pelaksanaan, dan evaluasi. Karean itu, perlu adnya perencanaan yang matang sebelum melakukan pembanguan supaya pembangunan dapat berjalan dangan lancar. Perencanaan yang matang dan terarah memilki peranan penting dalam pelaksanaan pembangunan. Dengan perencanaan yang matang dan terarah serta realisasi pelaksanakan akan dapat memberikan jaminan keberhasilan suatu proyek maka tujuan pembangunan akan dapat dicapai.

Pelaksanaan Pembangunan. Perencanaan pembangunan yang telah di buat secara matang kemudian tindakan selajutnya adlah pelaksanaan pembanguna. Terkait dengan pelaksanaan pembangunan maka terlebih dahulu mengetahui arti dari pelaksanaan. Pelaksanaan merupakan proses dilakukanya suatu kegiatan dengan perencanaan yang amatang agar pembangunan dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

Dalam pelaksanaan program atau proyek pembanguna desa yang telah disetujui sebagai pengambilan keputusan. Sehingga pemerintah desa dan masyarakat dapat ikut partisipasi secara aktif dalam pelaksanaan pembangunaan guna mewujudkan kesejahteraan masyarkat. Selain dukungan dari semua pihak baik itu sumbang tenaga dan bahan material. Namun sumber dana juga tidak kalah penting sebagai penunjang pembangunan. Oleh karean itu, agar selalu pelaksanaan pembangunan dapat berjalan dengan

lancar dan berhasil diharapkan meningkatkan partisipasi masyarkat. 3. Evaluasi Pembangunan Desa. Pelaksanaan pembangunan telah berjalan dengan baik selanjutnya dilakukan tindakan pengevaluasian. Sebelumnya harus mengetahui pengetahui pengevaluasian adalah proses penilaian. Dalam pembangunan pengevaluasian dapat diartikan sebagai proses pengukuran akan efektifitas strategi yang digunakan dalam upaya mencapai tujuan pembangunan.

Indikator keberhasilan di atas sebagai pelaksanaan pembangunaan untuk mencapai sasaran dan tujuan yang diharapkan. Dengan adanya pengevaluasian ini diharapkan dapat meminimalkan kegagalan dalam pebangunan. Oleh karena itu, pembangunan dapat berhasil sesuai dengan harapan sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Tujuan pembangunan desa adalah untuk mengubah keadaan menjadi lebih baik dari keadaan sebelumnya. Hal ini sesuai dengan pernyataan yang dikemukakan oleh Bryant & White (1987:24) adalah empowerment. Dengan empowerment masyarkat mempunyai kesempatan untuk terus mengembangkan kemampuan dan perannya dalam merencanakan dan melaksanakan sendiri perubahan-perubahan yang mereka kehendaki untuk mewujudkan masa depan yang lebih baik.

Pemerintah telah menetapkan kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan atau Musrenbang sebagai sarana untuk melibatkan masyarakat dalam perencanaan pembangunan di daerah. Pemerintah Pusat telah melakukan usaha-usaha, melalui serangkaian regulasi dan berbagai tindakan, untuk mendorong penerapan pendekatan partisipasi dalam perencanaan pembangunan daerah, serta membuka ruang bagi keterlibatan masyarakat dalam proses pengelolaan kepemerintahan daerah. Namun, keberadaan unsur masyarakat dalam musrenbang sendiri seringkali tidak terwakili dengan baik, sehingga hasil keputusan musrenbang seringkali tidak benar-benar menfasilitasi kepentingan masyarakat.

Musrenbang adalah forum terbuka yang secara bersama-sama dengan masyarakat mengindentifikasi dan menentukan prioritas kebijakan pembangunan masyarakat. Kegiatan ini berfungsi sebagai proses negosiasi, rekonsiliasi, dan harmonisasi perbedaan antara pemerintah dan pemangku kepentingan non pemerintah, sekaligus mencapai konsensus bersama mengenai prioritas kegiatan beserta anggarannya. (http://trezegulum17.wordpress.com).

Musrenbang sebagaimana dinyatakan dalam UU No. 25 Tahun 2004 adalah forum antar pelaku dalam menyusun dan merumuskan rencana pembangunan nasional dan daerah (termasuk desa). Sedangkan dalam pasal 1 ayat 11 Permendagri No. 66 Tahun 2007, tentang

999

Page 9: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN DESA DI DESA NGINGASREMBYONG KECAMATAN SOOKO KABUPATEN MOJOKERTO

Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Desa

Perencanaan Pembangunan Desa disebutkan bahwa: Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbang) adalah forum musyawarah tahunan yang dilaksanakan secara partisipatif para pemangku kepentingan desa (pihak berkepentingan untuk permasalahan desa dan pihak yang akan terkena dampak hasil musyawarah) menyepakati rencana kegiatan di desa.

Musrenbang pada dasarnya adalah perencanaan yang bersifat botton up planning, karena perencanaan dari bawah tentunya masyarakat adalah subjek (bukan objek) pembangunan. Pemerintah telah menerbitkan serangkaian peraturan perundangan untuk mendorong partisipasi masyarakat dalam proses resmi perencanaan dan penganggaran daerah. Peraturan-peraturan tersebut meliputi : Undang-Undang No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah; meletakkan partisipasi masyarakat sebagai elemen penting untuk mencapai tujuan kesejahteraan masyarakat; menciptakan rasa memiliki masyarakat dalam pengelolaan pemerintahan daerah; menjamin terdapatnya transparansi, akuntabililitas dan kepentingan umum; perumusan program dan pelayanan umum yang memenuhi aspirasi masyarakat.

Pembangunan yang baik akan terselenggara apabila diawali dengan perencanaan yang baik pula, sehingga mampu dilaksanakan oleh seluruh pelaku pembangunan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Untuk itu, maka proses perencanaan memerlukan keterlibatan masyarakat, diantaranya dengan melakukan musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang). Penyelenggaraan musrenbang meliputi tahap persiapan, diskusi dan perumusan prioritas program/kegiatan, formulasi kesepakatan musyawarah dan kegiatan pasca musrenbang.(http://paulsinlaeloe.blogspot.com) METODE

Penelitian ini termasuk dalam penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Bogdan dan Taylor (dalam Moleong, 2005:4) menjelaskan penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.

Dengan pendekatan kualitatif ini diharapkan dapat diperoleh gambaran secara jelas dan lengkap tentang fenomena partisipasi masyarakat desa terhadap pembangunan desa yang terjadi di lapangan. Dalam penelitian ini, peneliti berusaha untuk mengamati, memahami dan mendiskripsikan tentang partisipasi masyarakat terhadap program pembangunan desa serta faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat Desa Ngingasrembyong Kecamatan Sooko

Kabupaten Mojokerto dalam program pembangunan desa.

Lokasi penelitian adalah daerah atau tempat yang digunakan oleh peneliti untuk melakukan kegiatan penelitian. Penelitian ini dilakukan dengan mengambil lokasi di Desa Ngingasrembyong Kecamatan Sooko Kabupaten Mojokerto. Adapun alasan pengambilan lokasi tersebut karena didasari oleh suatu pertimbangan yaitu Desa Ngingasrembyong merupakan salah satu desa yang selalu menyelenggarakan forum Musrenbang desa dalam setiap pengambilan keputusan yang menyangkut kebijakan pembangunan desa tanpa memutuskan secara sepihak langkah yang nantinya akan diambil. Jadi, adanya forum Musrembang desa tidak hanya bersifat formalitas atau manipulatif semata karena masyarakat Desa Ngingasrembyong diberi fasilitas atau kesempatan dalam menyalurkan aspirasinya dan dapat berpartisipasi secara langsung melalui forum Musrenbang. Dengan adanya forum tersebut, diharapkan masyarakat desa dapat terlibat dan mengetahui jalannya program pembangunan desa yang akan dijalankan.

Waktu penelitian adalah rentang waktu yang digunakan selama penelitian berlangsung, mulai dari tahap pembuatan proposal sampai pada tahap penyusunan laporan sesuai dengan sasaran penelitian.

Subjek penelitian atau informan adalah orang-orang yang dijadikan sebagai sarana mendapatkan informasi ataupun data (Sarwoto, 2007:129). Yang dijadikan sebagai informan disini yaitu orang-orang yang benar-benar mengetahui permasalahan yang akan diteliti serta terlibat didalamnya. Adapun manfaat informan bagi peneliti adalah untuk dapat menemukan informasi, bertukar pikiran dan membandingkannya dengan suatu kejadian yang dikemukakan serta dialami oleh informan lain sehingga diperoleh data yang diinginkan.

Teknik pengambilan informan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik Purposive Snowball Sampling. Teknik tersebut merupakan gabungan dari teknik Purposive Sampling dengan teknik Snowball Sampling. Teknik Purposive Sampling yaitu menggambil orang-orang yang dianggap paling tahu atau penguasa dari apa yang diteliti sehingga dapat memudahkan dalam menjelajahi objek/situasi sosial yang sedang diteliti. Dalam penelitian ini seperti kepala desa dan seksi pembangunan. Sedangkan teknik Snowball Sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data, yang

1000

Page 10: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN DESA DI DESA NGINGASREMBYONG KECAMATAN SOOKO KABUPATEN MOJOKERTO

Kajian Moral dan Kewarganegaraan. Volume 03 Nomor 02 Tahun 2014, 992-1011

pada awalnya jumlahnya sedikit, lama-lama menjadi besar (Sugiyono 2011:219). Hal ini dilakukan karena dari jumlah sumber data yang sedikit belum mampu menjawab rumusan masalah yang ada, maka mencari informan lain lagi yang dapat digunakan sebagai sumber data. Dalam penelitian ini seperti masyarakat Desa Ngingasrembyong Kecamatan Sooko Kabupaten Mojokerto.

Adapun alasan pengambilan informan tersebut antara lain : (1) Alasan pemilihan kepala desa sebagai informan penelitian karena kepala desa merupakan pemimpin desa yang selalu bertanggung jawab dalam setiap pengambilan kebijakan dan mengetahui banyak hal yang menyangkut urusan desa. (2) Alasan pemilihan seksi pembangunan sebagai informan penelitian karena seksi pembangunan memiliki tanggung jawab yang menyangkut jalannya pembangunan desa dan perannya sangat penting pada perencanaan pembangunan sampai pada tahap evaluasi. (3) Alasan pemilihan masyarakat desa sebagai informan penelitian karena masyarakat desa merupakan sasaran utama dalam penelitian ini. Masyarakat desa disebut sebagai sasaran utama karena dalam pembangunan desa pengambilan keputusannya melibatkan masyarakat desa secara langsung, maka disini partisipasi masyarakat sangat diperlukan.

Instrumen penelitian merupakan salah satu hal yang dapat mempengaruhi kualitas suatu hasil penelitian, dimana instrumen penelitian adalah bagian yang tidak terpisahkan dari suatu penelitian dan merupakan bagian yang harus ada dalam sebuah penelitian. Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik (Arikunto, 2006:160). Tujuan dari adanya instrumen penelitian adalah untuk mendapat kelengkapan data dan informasi di lapangan. Dalam penelitian kualitatif yang menjadi instrumen adalah peneliti itu sendiri. Peneliti akan terjun sendiri ke lapangan sampai dengan pembuatan kesimpulan (Sugiyono, 2009:223). Maka sebagai peneliti harus memiliki pemahaman dan pengetahuan mengenai partisipasi masyarakat terhadap pembangunan desa di Desa Ngingasrembyong Kecamatan Sooko Kabupaten Mojokerto karena peneliti merupakan instrumen kunci.

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah untuk mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data yang akan digunakana maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang diinginkan serta memenuhi standar data yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2009:224). Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut :

Observasi (pengamatan) diusahakan untuk dapat mengamati keadaan yang wajar dan sebenarnya tanpa usaha yang disengaja untuk mempengaruhi, mengatur, atau memanipulasi keadaan yang ada di lapangan. Pada tahap awal, observasi dapat dilakukan secara umum dengan cara mengumpulkan informasi atau data sebanyak mungkin. Selanjutnya peneliti mulai melalukan observasi yang terfokus dengan cara menyempitkan data atau informasi yang diperlukan.

Observasi yaitu metode yang dipakai dalam mengumpulkan data dengan jalan melakukan pencatatan secara sistematik kejadian-kejadian, perilaku-perilaku, objek-objek yang dilihat, dan hal-hal lain yang diperlukan dalam mendukung penelitian yang sedang dilakukan (Sarwoto, 2007:224).

Penelitian ini menggunakan metode observasi partisipasi pasif. Dimana peneliti datang ke lapangan, tetapi peneliti tidak ikut terlibat dalam kegiatan yang dilakukan oleh informannya. Observasi dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kondisi-kondisi objektif dalam lokasi penelitian. Dalam penelitian ini observasi dilakukan untuk mengetahui bagaimana partisipasi masyarakat terhadap program pembangunan desa serta mengetahui mengapa masyarakat berpartisipasi aktif dalam rapat (Musrenbang) dalam program pembangunan desa. Pemahaman mengenai kondisi di lapangan akan membantu dalam melakukan teknik wawancara sebagai langkah berikutnya setelah tahap observasi.

Situasi yang diamati berkaitan dengan rencana pembangunan desa berdasarkan usulan masyarakat serta bagaimana partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan tersebut. Masyarakat memberikan usulan mengenai pembangunan desa tersebut melalui rapat yang diadakan baik pada rapat RT maupun

1001

Page 11: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN DESA DI DESA NGINGASREMBYONG KECAMATAN SOOKO KABUPATEN MOJOKERTO

Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Desa

rapat desa dengan dipimpin oleh kepala desa. Berbagai usulan masyarakat yang telah disepakati pada saat rapat tersebut kemudian kegiatan pembangunan dilaksanakan meskipun tidak seluruh usulan dari masyarakat dapat dilaksanakan terlebih dahulu, melainkan mendahulukan pembangunan yang dianggap lebih penting.

HASIL DAN PEMBAHASANHasil Penelitian

Karakteristik wilayah/lokasi penelitian dilihat dari kondisi geografisnya. Desa Ngingasrembyong merupakan desa yang terletak diantara 2 (dua) daerah lain yaitu sebelah Timur berbatasan dengan daerah Kota Mojokerto dan sebelah Barat berbatasan dengan daerah Kabupaten Jombang, sebelah Selatan Desa Ngasrembyong adalah Desa Karang Kedawang Kecamatan Sooko Kabupaten Mojokerto, sedangkan sebelah Utara Desa Ngingasrembyong berbatasan dengan Kecamatan Gedeg Kabupaten Mojokerto. Jarak yang perlu ditempuh dari Desa Ngingasrembyong untuk ke Kecamatan Sooko yaitu ± 14 Km, sedangkan jarak untuk ke kantor Kabupaten yaitu ± 4 Km dari Desa Ngingasrembyong. Desa Ngingasrembyong terbagi menjadi 4 (empat) Dusun yaitu: Dusun Ngingasrembyong terdiri dari 3 (tiga) RW dan 10 (sepuluh) RT.

Luas Desa Ngingasrembyong sebesar 189,5 Ha. Desa Ngingasrembyong juga dikelilingi oleh beberapa sungai besar dan kecil. Diantaranya yaitu sebelah Utara Desa Ngingasrembyong adalah Sungai Brantas, sebelah Barat adalah Sungai Afur Watudakon, dan sebelah Selatan adalah Sungai Gunting/Kanal. Sebagian besar masyarakat Desa Ngingasrembyong merupakan petani Tebu karena desa ini merupakan desa berpengairan bukan desa yang tehnis/tadah hujan.

Potensi Sumber Daya Alam Desa Ngingasrembyong sedang mengalami suatu kendala yaitu kendala fisik Desa Ngingasrembyong yang merupakan dataran rendah yang dilewati oleh 1 (satu) sungai besar dan 2 (dua) sungai kecil yakni Sungai Brantas, Sungai Gunting dan Sungai Afur Watudakon. Namun demikian kondisi lahan yang dulunya subur bisa bercocok tanam padi dan polo wijo, dikarenakan sekarang ada perubahan sistem dan jaman maka tanaman yang menonjol adalah tanaman Tebu.

Karakteristik penduduk Desa Ngingasrembyong dilihat dari kondisi demografisnya yaitu pada akhir tahun 2013 jumlah penduduk Desa Ngingasrembyong 3.574 jiwa yang terdiri dari penduduk laki-laki berjumlah 1.720 jiwa dan penduduk perempuan berjumlah 1.854 jiwa yang terdiri dari 1063 KK dengan penduduk yang kurang beruntung/miskin kurang lebih 406 KK. Secara sosial keadaan penduduk Desa Ngingasrembyong dikelompokkan berdasarkan mata pencaharian, agama, dan pendidikan. Mata pencaharian penduduk sebagian besar adalah Swasta dan Wiraswasta, diantaranya yaitu sebagai Petani 130 orang, Buruh Tani 230 orang, dan lain-lain. Sebagian besar masyarakat Desa Ngingasrembyong beragama Islam, meskipun ada beberapa yang beragama lain (kristen). Sedangkan berdasarkan pendidikannya, masyarakat Desa Ngingasrembyong yang telah tamat SD 158 orang, tamat SMP 384 orang, tamat SMA 277 orang, dan Perguruan Tinggi 130 orang.

Pelaksanaan pembangunan desa meliputi dalam segi kehidupan, baik ekonomi, maupun sosial budaya akan berhasil dilakukan melalui perencanaan yang matang. Adapun pelaksanaan pembangunan tersebut dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dari masyarakat Desa Ngingasrembyong. Perencanaan pembangunan di Desa Ngigasrembyong yang disusun pada tahun 2012 berdasarkan usulan dari masyarakat Desa Ngingasrembyong yaitu diantaranya pembangunan terhadap jembatan yang rusak yang bertempat di Dusun Pendowo Desa Ngingasrembyong menuju Desa Karang Kedawang, jalan poros baru yang bertempat di Dusun Pendowo Desa Ngingasrembyong menuju Desa Karang Kedawang, pelebaran jalan yang bertempat di Dusun Sidonganti sampai dengan Dusun Ngingasrembyong, dan masih terdapat beberapa usulan yang perlu untuk dibangun

Partisipasi masyarakat Desa Ngingasrembyong dalam pembangunan ini sangat diperlukan dalam memperlancar pelaksanaan pembangunan yang akan dilaksanakan karena masyarakat lebih mengetahui kebutuhan yang diperlukan. Disamping itu keberhasilan suatu program pembangunan tidak terlepas dari partisipasi aktif secara sukarela anggota masyarakat Desa Ngingasrembyong karena

1002

Page 12: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN DESA DI DESA NGINGASREMBYONG KECAMATAN SOOKO KABUPATEN MOJOKERTO

Kajian Moral dan Kewarganegaraan. Volume 03 Nomor 02 Tahun 2014, 992-1011

masyarakat terlibat dalam hal pembangunan tersebut, tidak hanya pemerintah desa saja yang terlibat. Pemerintah desa disini sebagai penyelenggara pembangunan desa, sehingga perlu adanya kerjasama antara pemerintah desa dan masyarakat desa.

Pemerintah desa tersebut dijalankan untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat. Pemimpin menjadi suatu wadah bagi masyarakat dalam pembangunan desa, agar pelaksanaan pembangunan berjalan dengan lancar. Pemimpin desa disini adalah Kepala Desa. Kepala Desa Ngingasrembyong dalam memimpin masyarakatnya agar tetap berpartisipasi dalam pelaksanaan pembangunan desa adalah lebih menggunakan kepemimpinan demokratis. Pemimpin yang selalu memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk mengeluarkan aspirasinya dalam acara rapat maupun kegiatan lain yang ada di Desa Ngingasrembyong, sehingga Kepala Desa dan masyarakat terbentuk adanya komunikasi agar pembangunan dapat tercapai sesuai dengan tujuan. Hal ini seperti yang dinyatakan oleh Kepala Desa Ngingasrembyong (Li’anah) sebagai berikut:

“...Dalam pelaksanaan pembangunan masyarakat selalu ikut aktif berperan dalam pembangunan yang dilaksanakan di Desa Ngingasrembyong demi terwujudnya pembangunan yang maksimal. Keterlibatan masyarakat tersebut misalnya ikut gotong royong, mengikuti rapat masalah pembangunan, ada yang menyumbangkan dana serta bahan bangunan untuk pembangunan tersebut...”(Wawancara dilakukan pada 1 Juli 2014 pukul 09.00 WIB.)

Adapun salah satu wujud rasa tanggung jawab dari masyarakat merupakan sikap mendukung terhadap penyelenggaraan pembangunan melalui partisipasi aktif masyarakat. Partisipasi masyarakat merupakan hal yang terpenting dalam menentukan suatu keberhasilan pembangunan. Hal ini seperti yang dinyatakan oleh Kepala Seksi Pembangunan (Sami’an) sebagai berikut:

“...Masyarakat ikut berpartisipasi secara baik dalam pelaksanaan pembangunan, misalnya berpartisipasi dalam rapat, gotong royong, sumbangan tenaga, dana, maupun makanan. Disamping itu masyarakat juga sangat kompak dan antusias dalam melaksanakan pembangunan. Mereka tidak merasa

terbebani dengan kegiatan tersebut...”(Wawancara dilakukan pada 1 Juli 2014 pukul 11.00 WIB.)

Keterlibatan masyarakat dalam pembangunan desa yaitu masyarakat menyumbangkan sebagian tenaganya, menyumbangkan bahan material, makanan dan minuman, sumbangan berupa ide, maupun sumbangan berupa uang guna memperlancar pelaksanaan pembangunan tersebut. Sumbangan dari masyarakat tersebut timbul dari kesadaran sendiri karena masyarakat Desa Ngingasrembyong memahami akan pentingnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa. Keterlibatan masyarakat dalam pembangunan tersebut yaitu masyarakat Desa Ngingasrembyong ikut kerja bakti dalam rangka pelaksanaan pembangunan renovasi jembatan Kali Gunting serta pembenahan tanggul yang longsor dekat dengan jembatan tersebut.

Perbaikan jembatan serta tanggul ini bermanfaat bagi masyarakat Desa Ngingasrembyong karena jembatan Kali Gunting merupakan salah satu jembatan untuk menuju ke Desa Karang Kedawang, kantor kecamatan, sekolah SMP N 1 Sooko, dan sebagai jalur pengangkutan tebu menuju pabrik gula, sehingga pendapatan desa dapat berjalan dengan baik. Maka dari itu keterlibatan masyarakat dalam pembangunan desa merupakan hal yang penting untuk memperlancar keberhasilan dalam pembangunan. Tanpa adanya partisipasi masyarakat, pembangunan renovasi jembatan serta tanggul tersebut akan mengalami hambatan yang dihadapi. Gambaran mengenai keterlibatan masyarakat dalam pembangunan ini seperti yang dinyatakan oleh beberapa masyarakat Desa Ngingasrembyong, diantaranya yaitu Sugiono warga Dusun Ngingasrembyong RT 8 RW 3 sebagai berikut:

“...Dalam pelaksanaan pembangunan masyarakat Desa Ngingasrembyong mempunyai rasa kegotong royongan yang tinggi, hal itu dapat diketahui ketika pembersihan jembatan kali gunting yang rencana akan direnovasi. Disamping itu masyarakat juga aktif dalam rapat yang dilakukan oleh kepala desa, demikian juga rapat RT’an yang dilakukan setiap satu bulan sekali. Partisipasi yang lain juga ada yaitu berupa uang, tetapi partisipasi dalam bentuk uang itu tidak memaksa, hanya berdasarkan kemampuan masyarakat...”(Wawancara dilakukan pada 5 Juli 2014 pukul 16.00 WIB)

1003

Page 13: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN DESA DI DESA NGINGASREMBYONG KECAMATAN SOOKO KABUPATEN MOJOKERTO

Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Desa

Berdasarkan pernyataan dari Poniman masyarakat Dusun Sidonganti RT 4 RW 2 sebagai berikut:

“...Partisipasi itu adalah keikutsertaan masyarakat dalam melaksanakan pembangunan yang ada di desa, partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan desa itu ditunjukkan dengan mengikuti rapat, kerja bakti, gotong royong, dan ada juga yang menyumbangkan uang atau bahan material karena masyarakat tersebut tidak bisa berpartisipasi secara langsung...”(Wawancara dilakukan pada 4 Juli 2014 Pukul 15.00 WIB)

Gambaran mengenai keterlibatan masyarakat dalam pembangunan diperjelas oleh pernyataan dari Sudarman selaku Ketua RT 5 Dusun Pendowo sebagai berikut:

“...Partisipasi masyarakat Desa Ngingasrembyong dalam pelaksanaan pembangunan sudah cukup baik. Masyarakat bergotong royong serta melaksanakan kerja bakti, juga ada yang berpartisipasi dengan menyumbangkan uang sebagai dana dalam pembangunan tersebut, ada pula yang menyumbangkan makanan dan minuman untuk masyarakat yang sedang bekerja. Sumbangan tersebut tidak dipusatkan kepada satu warga saja melainkan bergantian...” (Wawancara dilakukan pada 6 Juli 2014 Pukul 11.00 WIB)

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa partisipasi masyarakat merupakan keikutsertaan masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan untuk mencapai tujuan bersama, adapun partisipasi masyarakat dapat diwujudkan melalui bentuk ide dengan ikut memberikan aspirasinya melalui perwakilan masyarakat yang nantinya akan disampaikan dalam rapat. Pelaksanaan pembangunan dapat berjalan dengan lancar apabila perencanaan pembangunan dapat dikelola dengan matang. Adapun partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan di Desa Ngingasrembyong dapat dibedakan menjadi 3, yaitu partisipasi masyarakat dalam bentuk uang, bahan material dan tenaga.

Partisipasi masyarakat dalam bentuk uang, partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan dilakukan secara merata dalam bentuk uang kepada masyarakat. Apabila dana dari masyarakat tersebut tidak mencukupi anggaran dalam pembiayaan pembangunan maka diperlukan bantuan dari pemerintah kabupaten.

Perangkat desa sebelum mengadakan rapat mereka berunding membahas dana yang ada beserta kekurangannya. Masyarakat melalui para wakilnya memberikan informasi bahwa Desa Ngingasrembyong akan melakukan perbaikan jembatan Kali Gunting, namun dana untuk perbaikan tersebut diperkirakan tidak cukup sehingga masyarakat Desa Ngingasrembyong secara sukarela memberikan sumbangan uang. Hal ini seperti yang dinyatakan oleh beberapa masyarakat Desa Ngingasrembyong sebagai berikut:

Sugiono, Masyarakat Dusun Ngingasrembyong RT 8 RW 3 sebagai berikut:

“...Dalam kegiatan pembangunan masyarakat juga dapat berpartisipasi berupa uang atau bahan material untuk pembangunan tersebut. Dalam menyumbangkan uang atau bahan material masayarakat menyumbang secara sukarela, tidak ada paksaan maksimal jumlah uang. Sumbangan tersebut berdasarkan kemampuan dari masyarakat itu sendiri..”. (Wawancara dilakukan pada 5 Juli 2014 pukul 16.00 WIB)

Tarman, Masyarakat Dusun Pendowo RT 2 RW 1 sebagai berikut:

“..Partisipasi dalam bentuk uang oleh pemerintah desa tidak dibatasi nominalnya, sumbangan uang dari masyarakat berdasarkan kemampuannya...” (Wawancara dilakukan pada 6 Juli 2014 Pukul 09.00 WIB)

Partisipasi masyarakat sangatlah penting dalam pelaksanaan pembangunan. Berdasarkan pernyataan yang ungkapkan oleh beberapa masyarakat Desa Ngingasrembyong dalam berpartisipasi berupa uang mereka menyumbangkan sesuai dengan kemampuan yang mereka miliki. Sumbangan dari masyarakat tersebut dikumpulkan pada saat rapat ditingkat RT yang dilakukan setiap satu bulan sekali. Karena partisipasi masyarakat mempunyai nilai yang sangat berarti dalam pembangunan desa, tanpa adanya partisipasi dari masyarakat dalam pembangunan desa maka akan tidak berjalan dengan baik.

Partisipasi masyarakat dalam bentuk barang partisipasi masyarakat Desa Ngingasrembyong dalam pelaksanaan pembangunan untuk mencapai keberhasilan dilakukan dalam bentuk partisipasi dari masyarakat. Akan tetapi partisipasi masyarakat semuanya tidak harus didukung oleh satu bentuk saja untuk mencapai keberhasilan dalam

1004

Page 14: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN DESA DI DESA NGINGASREMBYONG KECAMATAN SOOKO KABUPATEN MOJOKERTO

Kajian Moral dan Kewarganegaraan. Volume 03 Nomor 02 Tahun 2014, 992-1011

pembangunan, namun disini banyak faktor untuk mendukung kelancaran dalam pembangunan. Sehingga partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan dapat diwujudkan melalui bentuk barang.

Masyarakat Desa Ngingasrembyong memberikan sumbangan dalam bentuk barang yaitu bahan material ataupun dalam bentuk makanan dan minuman. Sumbangan dalam bentuk bahan material tidak dilakukan oleh semua masyarakat, melainkan hanya sebagian masyarakat saja yang memberikan sumbangan dalam bentuk bahan material. Hal ini seperti yang dinyatakan oleh rommy yang memberikan sumbangan berupa satu truk pasir pada saat perbaikan tanggul, pernyataan tersebut dapat dilihat pada hasil wawancara berikut:

Rommy, Masyarakat Dusun Sanggrahan RT 4 RW 2 sebagai berikut:

“...Sumbangan dalam bentuk bahan material yaitu ada pasir, semen, dll. seperti saat perbaikan tanggul saya memberikan sumbangan berupa pasir satu truk untuk di masukkan dalam karung untuk menambal tanggul yang longsor. Selain itu ada juga yang memberikan sumbangan berupa semen...”(Wawancara dilakukan pada 11 Agustus 2014 Pukul 20.00 WIB)

Partisipasi dalam bentuk barang juga dinyatakan oleh beberapa masyarakat Desa Ngingasrembyong yaitu sebagai berikut:

Mahmudi, Masyarakat Dusun Ngingasrembyong RT 10 RW 3 sebagai berikut:

“...Sumbangan berupa barang seperti bahan bangunan atau makanan dan minuman selalu ada dari masyarakat Desa Ngingasrembyong. Sumbangan itu secara sukarela, sesuai kemampuannya masing-masing...”(Wawancara dilakukan pada 5 Juli 2014 Pukul 20.00 WIB)

Pelaksanaan pembangunan sangatlah membutuhkan peran aktif dari masyarakat. Oleh karena itu pembangunan dapat berjalan dengan lancar berkat partisipasi dari masyarakat. Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat diartikan bahwa masyarakat secara sukarela memberikan sumbangan dalam pembangunan yang telah dilakukan di Desa Ngingasrembyong. Masyarakat memberikan bantuan berupa bahan material maupun makanan dan minuman sebagai bentuk partisipasinya dalam pelaksanaan pembangunan.

Partisipasi masyarakat dalam bentuk tenaga partisipasi masyarakat dalam pembangunan sangatlah penting untuk mendukung keberhasilan serta kelancaran dalam pelaksanaan pembangunan. Karena tanpa adanya partisipasi dari masyarakat

maka pembangunan tidak dapat berjalan sesuai dengan apa yang diinginkan. Partisipasi masyarakat dapat diwujudkan melalui bentuk tenaga dalam kegiatan pembangunan di Desa Ngingasrembyong. Seperti yang terlihat di Desa Ngingasrembyong, keikutsertaan masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan berupa sumbangan tenaga sangat aktif diikuti oleh masyarakat Desa Ngingasrembyong misalnya sumbangan dalam bentuk tenaga yaitu ikut gotong royong, kerja bakti membersihkan jembatan yang akan di renovasi dll. Hal ini dapat dilihat berdasarkan pernyataan Sami’an selaku Kepala Seksi Pembangunan mengenai adakah sumbangan tenaga yang diberikan oleh masyarakat Desa Ngingasrembyong sebagai berikut:

“...Ada, masyarakat Desa Ngingasrembyong kalau masalah tenaga mereka antusias ikut seperti ada kegiatan kerja bakti mereka tanggap karena masyarakatnya masih tertanam sikap kegotong royongan dan guyub rukun yang tinggi...”(Wawancara dilakukan pada 1 Juli 2014 pukul 11.00 WIB)Pelaksanaan pembangunan di Desa

Ngingasrembyong dalam menjalankan program pembangunan banyak faktor-faktor pendukung dari masyarakat sendiri baik dalam bentuk uang, barang, maupun tenaga. Dengan dukungan dari masyarakat maka pelaksanaan pembangunan akan berjalan dengan baik dan lancar. Faktor pendukung dalam program pembangunan tidak hanya dari masyarakat saja melainkan pemerintah desa juga sebagai faktor pendukung jalannya kegiatan pembangunan tersebut.

Partisipasi masyarakat merupakan keikutsertaan atau peran serta masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan untuk mencapai tujuan bersama, adapun partisipasi masyarakat dapat diwujudkan dalam bentuk ide dengan ikut memberikan usulan atau aspirasi melalui perwakilan masyarakat yang nantinya akan disampaikan dalam rapat yang dilaksanakan oleh Kepala Desa.

Dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan desa disusun perencanaan pembangunan desa sebagai satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan daerah. Karena partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan mempunyai peranan yang sangat penting sehingga diperlukan perencanaan yang matang agar pembangunan dapat berjalan dengan lancar. Perencanaan pembangunan desa disusun oleh pemerintah desa secara partisipasi dengan melibatkan seluruh masyarakat desa.

Partisipasi masyarakat Desa Ngingasrembyong dalam perencanaan

1005

Page 15: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN DESA DI DESA NGINGASREMBYONG KECAMATAN SOOKO KABUPATEN MOJOKERTO

Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Desa

pembangunan dapat dilaksanakan melalui musyawarah desa dalam sebuah rapat yang berkaitan dengan pembangunan desa yang dilakukan di Desa Ngingasrembyong. Mekanisme penyusunan rencana kegiatan pembangunan ditetapkan melalui musyawarah masyarakat desa yang diawali dengan mengadakan musyawarah pembangunan ditingkat dusun dan kemudian melalui perwakilan dari dusun tersebut untuk di bawa masalah/usulan dari masyarakat tersebut pada rapat yang dilaksanakan oleh desa.

Kegiatan musyawarah pembangunan ini dilaksanakan untuk menyerap aspirasi masyarakat desa tentang kegiatan yang akan dilakukan pada program pembangunan tersebut. Partisipasi masyarakat dalam perencanaan dapat mendorong munculnya keterlibatan masyarakat secara emosional terhadap program-program yang akan dilaksanakan. Adapun aspirasi dari masyarakat desa ditampung oleh para wakil masyarakat untuk disampaikan di depan rapat yang dilaksanakan oleh desa dan dipimpin oleh Kepala Desa Ngingasrembyong, dengan perencanaan pembangunan tersebut berjalan dengan baik dan lancar juga sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan masyarakat Desa Ngingasrembyong. Hal ini dapat dilihat secara jelas berdasarkan pernyataan Kepala Desa Ngingasrembyong (Li’anah) yaitu sebagai berikut:

“...Rapat Perencanaan Pembangunan itu dilakukan sebelum pembangunan dilaksanakan agar masyarakat mengetahui bagaimana rencana yang akan dilakukan dalam pelaksanaan pembangunan, serta memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk menyalurkan aspirasinya sebagai bahan pertimbangan dalam pelaksanaan pembangunan. Jadi pembangunan yang akan dilakukan tidak berdasarkan kepentingan pemerintah desa saja, melainkan kepentingan dari masyarakat itu juga, sehingga pelaksanaan pembangunan itu tidak serasa memaksa. Dalam rapat tersebut sumbangan pikiran/ide diungkapkan masyarakat ketika rapat yang dilakukan pada saat kumpulan arisan RT, atau rapat RTan yang dilakukan setiap bulan. Sumbangan pikiran itu dilakukan secara langsung karena masyarakat berperan aktif dalam memberikan sumbangan pikiran demi kelancaran pelaksanaan pembangunan...”(Wawancara dilakukan pada 7 Juli 2014 pukul 20.00 WIB)

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat diketahui bahwa masyarakat juga berpartisipasi secara aktif dalam perencanaan

pelaksanaan pembangunan. Partisipasi tersebut merupakan hal utama yang dibutuhkan dalam perencanaan pembangunan karena dengan keterlibatan masyarakat tersebut sehingga pemerintah desa mengetahui kebutuhan dan kepentingan warganya. Rapat yang dilaksanakan bersama dengan masyarakat Desa Ngingasrembyong dirasa sangat penting bagi masyarakat untuk dilaksanakan karena agar masyarakat mengetahui bagaimana program yang akan dilaksanakan oleh pemerintah desa. Hal ini dinyatakan oleh beberapa masyarakat Desa Ngingasrembyong yaitu sebagai berikut:

Poniman, Masyarakat Dusun Sidonganti RT 4 RW 2 sebagai berikut:

“...Saya selalu mengikuti rapat yang dilaksanakan oleh desa, karena rapat itu penting untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan pembangunan yang akan dilaksanakan. Disamping itu pendapat dari masyarakat sangat penting karena pembangunan yang dilaksanakan juga akan mensejahterakan masyarakat itu sendiri. Rapat masalah pembangunan tidak selalu dilaksanakan oleh desa, tapi ketika rapat RT’an juga dibahas...”(Wawancara dilakukan pada 4 Juli 2014 Pukul 15.00 WIB)

Berdasarkan pernyataan dari beberapa masyarakat Desa Ngingasrembyong di atas dapat diartikan bahwa partisipasi masyarakat dalam hal pembangunan melalui rapat musyawarah merencanakan program pembangunan tersebut sangat penting karena sebagai masyarakat yang menghuni Desa Ngingasrembyong merasa ikut merawat serta melestarikan lingkungannya. Demikian juga pemerintah desa tanpa adanya partisipasi dari masyarakat maka pembangunan guna mensejahterakan masyarakatnya tidak dapat berjalan dengan baik, oleh karena itu kerja sama antara pemerintah desa sebagai penyelenggara pembangunan dan masyarakat harus berjalan secara seimbang.

Rapat yang membahas program pembangunan dihadiri oleh perwakilan dari seluruh Dusun di Desa Ngingasrembyong beserta tokoh masyarakat dan juga pemerintah desa seperti Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM), dan juga perangkat desa. Rapat yang diadakan di desa dengan dipimpin oleh Kepala Desa tidak dilakukan setiap bulan melainkan setiap ada perencanaan pembangunan. Karena apabila tidak ada perencanaan pembangunan akan sia-sia diadakan rapat perencanaan jika tidak ada topik pembahasan. Hal ini dinyatakan oleh Kepala Desa (Li’anah) sebagai berikut:

1006

Page 16: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN DESA DI DESA NGINGASREMBYONG KECAMATAN SOOKO KABUPATEN MOJOKERTO

Kajian Moral dan Kewarganegaraan. Volume 03 Nomor 02 Tahun 2014, 992-1011

“...Rapat masalah pembangunan itu tidak dilaksanakan sekali saja, dan tidak terjadwal juga karena rapat pelaksanaan pembangunan itu akan dilaksanakan lagi ketika ada tindak lanjut dari pembahasan rapat sebelumnya. Tidak mungkin rapat dilaksanakan setiap minggu atau setiap bulan apabila tidak ada yang dibahas...”. (Wawancara dilakukan pada 7 Juli 2014 Pukul 20.00 WIB)

Berdasarkan pernyataan Ibu Li’anah diatas dapat diartikan bahwa di Desa Ngingasrembyong dalam rapat merencanakan pelaksanaan pembangunan tidak dilaksanakan setiap bulan dan juga tidak terjadwal kapan rapat itu dilaksanakan. Rapat musyawarah perencanaan pembangunan tersebut hanya dilaksanakan ketika ada topik yang perlu dibahas dan tindak lanjut dari hasil rapat yang telah dilakukan sebelumnya. Sehingga rapat yang dilaksanakan tersebut tidak sia-sia.

PembahasanPartisipasi masyarakat Desa

Ngingasrembyong dalam pembangunan ini sangat diperlukan dalam memperlancar pelaksanaan pembangunan yang akan dilaksanakan karena masyarakat lebih mengetahui kebutuhan yang diperlukan. Disamping itu keberhasilan suatu program pembangunan tidak terlepas dari partisipasi aktif secara sukarela anggota masyarakat Desa Ngingasrembyong karena masyarakat terlibat dalam hal pembangunan tersebut, tidak hanya pemerintah desa saja yang terlibat. Pemerintah desa disini sebagai penyelenggara pembangunan desa, sehingga perlu adanya kerjasama antara pemerintah desa dan masyarakat desa.

Kepala Desa Ngingasrembyong dalam memimpin masyarakatnya agar tetap berpartisipasi dalam pelaksanaan pembangunan desa adalah lebih menggunakan kepemimpinan demokratis. Pemimpin yang selalu memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk mengeluarkan aspirasinya dalam acara rapat maupun kegiatan lain yang ada di Desa Ngingasrembyong, sehingga Kepala Desa dan masyarakat terbentuk adanya komunikasi agar pembangunan dapat tercapai sesuai dengan tujuan.

Salah satu wujud rasa tanggung jawab dari masyarakat merupakan sikap mendukung terhadap penyelenggaraan pembangunan melalui partisipasi aktif masyarakat. Partisipasi masyarakat merupakan hal yang terpenting dalam menentukan suatu keberhasilan pembangunan. keterlibatan masyarakat dalam pembangunan desa yaitu masyarakat menyumbangkan sebagian tenaganya, menyumbangkan bahan material, makanan dan

minuman, sumbangan berupa ide, maupun sumbangan berupa uang guna memperlancar pelaksanaan pembangunan tersebut. Sumbangan dari masyarakat tersebut timbul dari kesadaran sendiri karena masyarakat Desa Ngingasrembyong memahami akan pentingnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa.

Pelaksanaan pembangunan dapat berjalan dengan lancar apabila perencanaan pembangunan dapat dikelola dengan matang. Adapun partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan di Desa Ngingasrembyong dapat dibedakan menjadi 3, yaitu partisipasi masyarakat dalam bentuk uang, bahan material dan tenaga.

Partisipasi masyarakat dalam bentuk uang. Partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan dilakukan secara merata dalam bentuk uang kepada masyarakat. Apabila dana dari masyarakat tersebut tidak mencukupi anggaran dalam pembiayaan pembangunan maka diperlukan bantuan dari pemerintah kabupaten. Partisipasi masyarakat dalam kegiatan pembangunan dapat diwujudkan dalam bentuk uang untuk memperlancar dalam pencapaian kebutuhan masyarakat melalui pelaksanaan pembangunan desa tersebut. Dalam pelaksanaan pembangunan masyarakat Desa Ngingasrembyong memberikan sumbangan secara sukarela sesuai dengan kemampuannya.

Partisipasi masyarakat dalam bentuk barang Partisipasi masyarakat Desa Ngingasrembyong dalam pelaksanaan pembangunan untuk mencapai keberhasilan dilakukan dalam bentuk partisipasi dari masyarakat. Akan tetapi partisipasi masyarakat semuanya tidak harus didukung oleh satu bentuk saja untuk mencapai keberhasilan dalam pembangunan, namun disini banyak faktor untuk mendukung kelancaran dalam pembangunan. Sehingga partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan dapat diwujudkan melalui bentuk barang. Masyarakat Desa Ngingasrembyong memberikan sumbangan dalam bentuk barang yaitu bahan material ataupun dalam bentuk makanan dan minuman. Mereka secara sukarela memberikan sumbangan dalam pembangunan yang telah dilakukan di Desa Ngingasrembyong. Masyarakat memberikan bantuan berupa bahan material maupun makanan dan minuman sebagai bentuk partisipasinya dalam pelaksanaan pembangunan.

Partisipasi masyarakat dalam bentuk tenaga Partisipasi masyarakat dapat diwujudkan melalui bentuk tenaga dalam kegiatan pembangunan di Desa Ngingasrembyong. Seperti yang terlihat di Desa Ngingasrembyong, keikutsertaan masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan berupa sumbangan tenaga sangat aktif diikuti oleh masyarakat Desa

1007

Page 17: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN DESA DI DESA NGINGASREMBYONG KECAMATAN SOOKO KABUPATEN MOJOKERTO

Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Desa

Ngingasrembyong misalnya sumbangan dalam bentuk tenaga yaitu ikut gotong royong, kerja bakti membersihkan jembatan yang akan di renovasi dll.

Masyarakat Desa Ngingasrembyong secara antusias melaksanakan gotong royong dan kerja bakti membersihkan jembatan Kali Gunting yang rencana akan di renovasi. Gotong royong dan kerja bakti tersebut tidak hanya diikuti oleh masyarakat saja, melainkan pemerintah desa juga ikut terjun langsung dalam kegiatan tersebut.

Pelaksanaan pembangunan di Desa Ngingasrembyong dalam menjalankan program pembangunan banyak faktor-faktor pendukung dari masyarakat sendiri baik dalam bentuk uang, barang, maupun tenaga. Dengan dukungan dari masyarakat maka pelaksanaan pembangunan akan berjalan dengan baik dan lancar. Faktor pendukung dalam program pembangunan tidak hanya dari masyarakat saja melainkan pemerintah desa juga sebagai faktor pendukung jalannya kegiatan pembangunan tersebut.

Partisipasi masyarakat dalam bentuk pikiran, uang, barang maupun tenaga di Desa Ngingasrembyong adalah baik, karena masyarakat Desa Ngingasrembyong telah memahami pentingnya partisipasi dalam pembangunan. Selain itu, karena masyarakat Desa Ngingasrembyong memiiki nilai gotong royong yang tinggi. Hal ini sesuai dengan bentuk-bentuk partisipasi yang dikemukakan oleh Keith Davis (Sastropoetro, 1985:16) yang membagi bentuk partisipasi diantaranya partisipasi dalam bentuk pikiran, tenaga, pikiran dan tenaga, keahlian, barang, dan uang. Dari bentuk-bentuk partisipasi yang dikemukakan oleh Keith Davis (Sastropoetro, 1985:16) tersebut masyarakat Desa Ngingasrembyong berpartisipasi dengan baik melalui bentuk partisipasi yang berupa pikiran, tenaga, pikiran dan tenaga, keahlian, barang, maupun uang.

Berdasarkan pernyataan diatas dapat diartikan bahwa partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa di Desa Ngingasrembyong adalah baik. Partisipasi dalam bentuk uang, masyarakat secara sukarela menyumbangkan uangnya sesuai dengan kemampuannya walaupun keadaan ekonomi yang sedang. Partisipasi dalam bentuk barang, masyarakat ikut serta menyumbangkan bahan material maupun makanan dan minuman secara sukarela demi kelancaran pelaksanaan pembangunan tersebut. Partisipasi dalam bentuk tenaga, masyarakat secara antusias ikut serta dalam pembangunan dengan bergotong royong dan kerja bakti. Masyarakat juga berpartisipasi aktif dalam sumbangan pikiran melalui rapat yang dilaksanakan.

Berdasarkan fakta yang ada, bahwa masyarakat Desa Ngingasrembyong sudah mengerti dan memahami pentingnya partisipasi

masyarakat dalam pembangunan desa, serta masyarakat mengetahui akan manfaat dari hasil pembangunan tersebut. Dengan begitu masyarakat Desa Ngingasrembyong akan merasakan kehidupan yang lebih baik, oleh karena itu, partisipasi masyarakat harus lebih ditingkatkan kembali.

Dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan desa disusun perencanaan pembangunan desa sebagai satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan daerah. Karena partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan mempunyai peranan yang sangat penting sehingga diperlukan perencanaan yang matang agar pembangunan dapat berjalan dengan lancar. Perencanaan pembangunan desa disusun oleh pemerintah desa secara partisipasi dengan melibatkan seluruh masyarakat desa.

Partisipasi masyarakat Desa Ngingasrembyong dalam perencanaan pembangunan dapat dilaksanakan melalui musyawarah desa dalam sebuah rapat yang berkaitan dengan pembangunan desa yang dilakukan di Desa Ngingasrembyong. Mekanisme penyusunan rencana kegiatan pembangunan ditetapkan melalui musyawarah masyarakat desa yang diawali dengan mengadakan musyawarah pembangunan ditingkat dusun dan kemudian melalui perwakilan dari dusun tersebut untuk di bawa masalah/usulan dari masyarakat tersebut pada rapat yang dilaksanakan oleh desa.

Partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan dapat mendorong munculnya keterlibatan masyarakat secara emosional terhadap program-program yang akan dilaksanakan. Adapun aspirasi dari masyarakat desa ditampung oleh para wakil masyarakat untuk disampaikan di depan rapat yang dilaksanakan oleh desa dan dipimpin oleh Kepala Desa Ngingasrembyong, dengan perencanaan pembangunan tersebut berjalan dengan baik dan lancar juga sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan masyarakat Desa Ngingasrembyong.

Masyarakat Desa Ngingasrembyong berpartisipasi secara aktif dalam perencanaan pelaksanaan pembangunan. Partisipasi tersebut merupakan hal utama yang dibutuhkan dalam perencanaan pembangunan karena dengan keterlibatan masyarakat tersebut sehingga pemerintah desa mengetahui kebutuhan dan kepentingan warganya. Rapat yang dilaksanakan bersama dengan masyarakat Desa Ngingasrembyong dirasa sangat penting bagi masyarakat untuk dilaksanakan karena agar masyarakat mengetahui bagaimana program yang akan dilaksanakan oleh pemerintah desa.

Partisipasi masyarakat dalam hal pembangunan melalui rapat musyawarah merencanakan program pembangunan tersebut

1008

Page 18: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN DESA DI DESA NGINGASREMBYONG KECAMATAN SOOKO KABUPATEN MOJOKERTO

Kajian Moral dan Kewarganegaraan. Volume 03 Nomor 02 Tahun 2014, 992-1011

sangat penting karena sebagai masyarakat yang menghuni Desa Ngingasrembyong merasa ikut merawat serta melestarikan lingkungannya. Demikian juga pemerintah desa tanpa adanya partisipasi dari masyarakat maka pembangunan guna mensejahterakan masyarakatnya tidak dapat berjalan dengan baik, oleh karena itu kerja sama antara pemerintah desa sebagai penyelenggara pembangunan dan masyarakat harus berjalan secara seimbang.

Adapun ketidakhadiran masyarakat dalam rapat yang dilaksanakan didesa bukan karena masyarakat tidak ingin mengikuti rapat, melainkan adanya kepentingan yang mendesak sehingga tidak bisa hadir dalam rapat tersebut, namun usulan masyarakat mengenai pembangunan tetap tersampaikan. Ketidakhadiran masyarakat dalam rapat tersebut juga tidak dilakukan secara terus menerus. Ketidakhadiran masyarakat dalam rapat yang diadakan di desa tidak mengurangi partisipasi masyarakat Desa Nginasrembyong karena masyarakat Desa Ngingasrembyong dengan aktif mengikuti secara rutin rapat yang diadakan pada saat rapat RT’an yang dilakukan setiap satu bulan sekali.

Berdasrkan pernyataan diatas bahwa rapat yang dilaksanakan bersama dengan masyarakat Desa Ngingasrembyong dirasa sangat penting bagi masyarakat untuk dilaksanakan karena agar masyarakat mengetahui bagaimana program yang akan dilaksanakan oleh pemerintah desa. Disamping itu masyarakat sebagai penghuni Desa Ngingasrembyong merasa ikut merawat serta melestarikan lingkungannya. Demikian juga pemerintah desa tanpa adanya partisipasi dari masyarakat maka pembangunan guna mensejahterakan masyarakatnya tidak dapat berjalan dengan baik, oleh karena itu kerja sama antara pemerintah desa sebagai penyelenggara pembangunan dan masyarakat harus berjalan secara seimbang. Hal ini berdasarkan Undang-Undang No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah; meletakkan partisipasi masyarakat sebagai elemen penting untuk mencapai tujuan kesejahteraan masyarakat; menciptakan rasa memiliki masyarakat dalam pengelolaan pemerintahan daerah; menjamin terdapatnya transparansi, akuntabililitas dan kepentingan umum; perumusan program dan pelayanan umum yang memenuhi aspirasi masyarakat.

Berdasarkan Undang-Undang No. 32 tahun 2004 tersebut masyarakat Desa Ngingasrembyong berpartisipasi secara baik dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Desa, karena partisipasi dalam rapat tersebut dirasa sangat penting untuk mengetahui mekanisme pelaksanaan pembangunan serta demi kesejahteraan masyarakat Desa Ngingasrembyong sendiri.

Kepala Desa Ngingasrembyong sebagai penanggungjawab dalam pembangunan desa sehingga kepala desa harus lebih dekat dengan masyarakatnya, seperti mengadakan rapat atau musyawarah dengan semua masyarakat. Kepala Desa Ngingasrembyong terjun ke masyarakat untuk berinteraksimengetahui dan mengenal kepentingan dari masyarakat, serta akan menampung aspirasi dari masyarakat. Kedekatan seperti ini yang memperlihatkan bahwa antara masyarakat dengan pemimpinnya tidak ada batasan. Oleh karena itu, partisipasi masyarakat Desa Ngingasrembyong dapat dikatakan baik karena dalam menyusun program, memperlancar pelaksanaan program dan mewujudkannya dengan memberikan pengalaman dan pengetahuan dalam mengembangkan kegiatan dalam perencanaan pembangunan.

Berdasarkan pernyataan diatas dapat diketahui bahwa kegiatan musyawarah perencanaan pembangunan ini dilaksanakan untuk menyerap aspirasi masyarakat mengenai kegiatan yang akan dilaksanakan. Partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan dapat mendorong munculnya keterlibatan masyarakat secara emosional terhadap program-program yang akan dilaksanakan. Hal ini seperti yang diterangkan oleh Keith Davis (Sastropoetro, 1985:12) yaitu partisipasi merupakan keterlibatan mental/pikiran dan emosi/perasaan seseorang di dalam situasi kelompok yang mendorongnya untuk memberikan sumbangan kepada kelompok dalam usaha mencapai tujuan serta turut bertanggung jawab terhadap usaha yang bersangkutan. Karena suatu perencanaan dalam pembangunan mempunyai peran yang penting untuk mengawali adanya program. Sehingga kegiatan pembangunan dapat berhasil dengan suatau perencanaan yang matang. Oleh karena itu, perencanaan dalam pembangunan di Desa Ngingasrembyong disusun secara baik dan terarah sebelum dilaksanakannya pembangunan tersebut.

PENUTUPSimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan berkaitan dengan partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa di Desa Ngingasrembyong, dapat ditarik kesimpulan bahwa partisipasi masyarakat di Desa Ngingasrembyong dapat dilihat dalam bentuk uang, tenaga, pikiran dan barang.

Partisipasi dalam bentuk uang, masyarakat Desa Ngingasrembyong sudah berpartisipasi secara baik. Hal ini ditunjukkan dengan partisipasi masyarakat Desa Ngingasrembyong berupa sumbangan uang. Sumbangan berupa uang ini dilakukan secara sukarela berdasarkan kemampuannya. Kemudian

1009

Page 19: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN DESA DI DESA NGINGASREMBYONG KECAMATAN SOOKO KABUPATEN MOJOKERTO

Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Desa

partisipasi dalam bentuk tenaga, masyarakat Desa Ngingasrembyong sudah berpartisipasi secara baik. Hal ini ditunjukkan dengan antusias masyarakat Desa Ngingasrembyong dalam bergotong royong dan kerja bakti yang dilakukan secara sukarela. Untuk partisipasi dalam bentuk tenaga, masyarakat Desa Ngingasrembyong sudah berpartisipasi secara baik. Hal ini ditunjukkan dengan antusias masyarakat Desa Ngingasrembyong dalam bergotong royong dan kerja bakti yang dilakukan secara sukarela.

Adapun partisipasi dalam bentuk pikiran, masyarakat Desa Ngingasrembyong berpartisipasi aktif dalam rapat yang dilaksanakan di desa maupun rapat di tingkat RT. Selain berpartisipasi dalam bentuk pikiran, masyarakat Desa Ngingasrembyong juga berpartisipasi dalam bentuk barang, masyarakat Desa Ngingasrembyong dalam berpartisipasi berupa barang mereka memberikan sumbangan berupa bahan bangunan dan ada pula yang memberikan makanan dan minuman.

Keikutsertaan masyarakat berpartisipasi dalam hal pembangunan melalui rapat musyawarah merencanakan program pembangunan tersebut sangat penting karena sebagai masyarakat yang menghuni Desa Ngingasrembyong merasa ikut merawat serta melestarikan lingkungannya. Demikian juga pemerintah desa tanpa adanya partisipasi dari masyarakat maka pembangunan guna mensejahterakan masyarakatnya tidak dapat berjalan dengan baik, oleh karena itu kerja sama antara pemerintah desa dan masyarakat harus berjalan secara seimbang.

Dari pernyataan diatas dapat disimpulakan bahwa partisipasi yang dilakukan oleh masyarakat Desa Ngingasrembyong sudah baik. Sehingga pembangunan di Desa Ngingasrembyong dapat berjalan dengan lancar dan kebutuhan dari masyarakat dapat terpenuhi.

SaranPartisipasi masyarakat dalam

pembangunan di Desa Ngingasrembyong dapat dikatakan baik. Namun perlu adanya peningkatan kembali pada proses perencanaannya agar kegiatan dalam pelaksanaan pembangunan tersebut lebih baik. Demikian juga partisipasi masyarakat supaya lebih baik lagi dari tahun sebelumnya. Karena partisipasi yang baik dari masyarakat, juga mempengaruhi berjalannya pelaksanaan pembangunan dan kesejahteraan dari masyarakat Desa Ngingasrembyong.

DAFTAR PUSTAKAAdisasmita, R. 2006. Membangun Desa

Partisipatif. Yogjakarta: Graha Ilmu.

Arikunto. 2006. Metode Penelitian. Jakarta: Pustaka Belajar.

Agus, Suryono. 2001. Teori dan Isu Pembangunan. Malang: UM Press.

Bryant. Coraly and White. 1987. Manejemen Pembangunan Negara Berkembang. LP3ES. Jakarta.

Iskandar, Huraerah. 2004. Teori dan Isu Pembangunan. Bandung: Puspaga.

Moleong, Lexy, J. 2005 Metodologi Penelitian Kualitatif (Edisi Revisi). Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Mubyarto. 1988. Strategi Pembangunan Pedesaan. Yogjakarta.

Mulyadi, Mohammad. 2011. Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan. Jakarta: Nadi Pustaka.

Nasution, Zulkarnain. 2009. Solidaritas Sosial dan Partisipasi Masyarakat Desa Transisi. Malang: UMM Press.

Ndraha, Taliziduhu. 1990. Pengembangan Masyarakat. Yogjakarta: Liberty Yogjakarta.

Sarwono, Jonathan. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sarwoto, Malayu Hasibuan. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia (Edisi Revisi). Jakarta: Bumi Aksara.

Sastropoetro, R.A. Santoso. 1985. Partisipasi, Komunikasi, Persuasi, dan Disiplin Dalam Pembangunan Nasional. Bandung: Alumni.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suwignjo. 1985. Administrasi Pembangunan Desa dan Sumber-sumber Pendapatan Desa. Jakarta: GI.

Tjokroamidjojo, Bintoro. 1991. Teori dan Strategi Pembangunan Nasional. Jakarta: Gunung Agung.

Yusri, Nurmaya. 1993. Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Desa di Kecamatan Pedes Kabupaten Karawang. Jurnal, (Online), Vol. 2, No. 1, Januari: 147-160, (httpjurnal.pdii.lipi.go.idadminjurnal2106147160.pdf, diakses 3 Juni 2014).

http://sacafirmansyah.wordpress.com Diakses Senin, 3 Februari 2014.

http://trezegulum17.wordpress.com Diakses Senin, 3 Februari 2014.

http://paulsinlaeloe.blogspot.com/2010/12/musrenbang-desa. Diakses Kamis, 19 Juni 2014.www.organisasi.org/1970/01/desa-

b erkembang.html Diakses Senin, 23 Juni 2014.

1010

Page 20: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN DESA DI DESA NGINGASREMBYONG KECAMATAN SOOKO KABUPATEN MOJOKERTO

Kajian Moral dan Kewarganegaraan. Volume 03 Nomor 02 Tahun 2014, 992-1011

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGANPasal 1 ayat 11 Permendagri No. 66 Tahun 2007,

tentang Perencanaan Pembangunan DesaUndang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang

Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.Peraturan Desa No. 3 Tahun 2011, tentang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM-DESA).

1011