partai politik dan sosialisasi politik...

90
PARTAI POLITIK DAN SOSIALISASI POLITIK (Strategi Politik Rian Ernest pada Pemilu Legislatif 2019 di Daerah Pemilihan Jakarta Timur) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Oleh: Alissa Januar Ramadanty 11151120000029 PROGRAM STUDI ILMU POLITIK FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1441 H / 2019 M

Upload: others

Post on 14-Aug-2020

17 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PARTAI POLITIK DAN SOSIALISASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49470...Dr. Haniah Hanafie, M.Si Adi Prayitno, M.IP NIP: 19610524 200003 2 002 NIP: Diterima

i

PARTAI POLITIK DAN SOSIALISASI POLITIK

(Strategi Politik Rian Ernest pada Pemilu Legislatif 2019 di

Daerah Pemilihan Jakarta Timur)

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh:

Alissa Januar Ramadanty

11151120000029

PROGRAM STUDI ILMU POLITIK

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1441 H / 2019 M

Page 2: PARTAI POLITIK DAN SOSIALISASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49470...Dr. Haniah Hanafie, M.Si Adi Prayitno, M.IP NIP: 19610524 200003 2 002 NIP: Diterima

i

PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME

Skripsi yang berjudul:

PARTAI POLITIK DAN SOSIALISASI POLITIK: Strategi Politik Rian

Ernest pada Pemilu Legislatif 2019 di Daerah Pemilihan Jakarta Timur.

1. Merupakan karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu

persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam

Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya saya ini bukan hasil karya asli

saya atau merupakan jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 14 November 2019

Alissa Januar R

Page 3: PARTAI POLITIK DAN SOSIALISASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49470...Dr. Haniah Hanafie, M.Si Adi Prayitno, M.IP NIP: 19610524 200003 2 002 NIP: Diterima

ii

Page 4: PARTAI POLITIK DAN SOSIALISASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49470...Dr. Haniah Hanafie, M.Si Adi Prayitno, M.IP NIP: 19610524 200003 2 002 NIP: Diterima

iii

PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI

SKRIPSI

PARTAI POLITIK DAN SOSIALISASI POLITIK: Strategi Politik Rian

Ernest pada Pemilu Legislatif 2019 di Daerah Pemilihan Jakarta Timur.

Oleh:

Alissa Januar Ramadanty

11151120000029

Telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 11

Desember 2019. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh

gelar Sarjana Sosial (S.Sos) pada Program Studi Ilmu Politik.

Ketua, Sekretaris,

Dr. Iding Rosyidin, M.Si Suryani, M.Si

NIP: 19701013 200501 1 003 NIP: 19770424 200710 2 003

Penguji I, Penguji II,

Dr. Haniah Hanafie, M.Si Adi Prayitno, M.IP

NIP: 19610524 200003 2 002 NIP:

Diterima dan dinyatakan memenuhi syarat kelulusan pada tanggal 11 Desember

2019.

Ketua Program Studi Ilmu Politik

FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Dr. Iding Rosyidin, M.Si

NIP: 19701013 200501 1 003

Page 5: PARTAI POLITIK DAN SOSIALISASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49470...Dr. Haniah Hanafie, M.Si Adi Prayitno, M.IP NIP: 19610524 200003 2 002 NIP: Diterima

iv

ABSTRAK

Nama : Alissa Januar Ramadanty

Program Studi : Ilmu Politik

Judul :Partai Politik dan Sosialisasi Politik: Strategi Politik Rian

Ernest pada Pemilu Legislatif 2019 di Daerah Pemilihan

Jakarta Timur.

Penelitian ini membahas tentang strategi sosialisasi politik Rian Ernest

dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana strategi yang dilakukan pada saat

bersosialisasi dimasyarakat. Pemilu Legislatif 2019 ini menjadi sebuah awal

kontestasi bagi Rian Ernest karena ia merupakan seorang pendatang yang bukan

dari kalangan politik, lalu ia juga harus berhadapan dengan isu-isu agama yang

marak terjadi di Pemilu 2019 serta harus mendapatkan perhatian dari masyarakat

Jakarta Timur yang memiliki jumlah penduduk terbanyak dan terpadat.

Bergabungnya Rian Ernest dalam Partai Solidaritas Indonesia (PSI), menjadi awal

persaingan yang ketat dalam Pemilu Legislatif 2019 karena beberapa nama

incumbent sebelumnya kembali lagi untuk bertarung di Pemilu Legislatif 2019 di

Daerah Pemilihan Jakarta Timur.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif melalui wawancara

dengan narasumber dan pengumpulan data yang kemudian dianalisis secara

deskriptif. Analisis data dilakukan dengan menggunakan teori partai politik

dengan konsep strategi dan sosialisasi politik. Dalam penelitian ini ditemukan

bahwa strategi sosialisasi politik yang Rian gunakan yaitu melalui media sosial

seperti Fanpage Facebook, Instagram, Twitter dan Youtube yang memiliki konten

serta penggunaan caption yang menarik perhatian masyarakat maupun anak muda

dan juga menggunakan strategi komunikasi tatap muka (face to face) ke beberapa

wilayah di Jakarta Timur, Rian menemui warga secara langsung ditemani oleh

relawan-relawan yang ada di setiap Kecamatan. Pada saat bertemu secara

langsung dengan warga, Rian juga memberikan pendidikan politik mengenai

proses-proses politik di Pemilu 2019 saat ini. Dengan adanya relawan, strategi

komunikasi tatap muka yang dilakukan kepada masyarakat Jakarta Timur menjadi

lebih mudah dan terkoordinir dengan baik di setiap wilayah Kecamatan di Jakarta

Timur. Dengan menggunakan strategi sosialisasinya, Rian Ernest dapat masuk ke

dalam peringkat lima besar yang mendapatkan perolehan suara sebanyak 69.316

suara.

Kata Kunci: Pemilu, Jakarta Timur, Sosialisasi Politik, Strategi

Page 6: PARTAI POLITIK DAN SOSIALISASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49470...Dr. Haniah Hanafie, M.Si Adi Prayitno, M.IP NIP: 19610524 200003 2 002 NIP: Diterima

v

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT

atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

penyusunan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi

Muhammad SAW, rasul yang telah membawa semua dari kegelapan pada masa

yang terang benderang hingga saat ini.

Skripsi yang berjudul “PARTAI POLITIK DAN SOSIALISASI POLITIK

(Strategi Politik Rian Ernest pada Pemilu Legislatif 2019 di Daerah Pemilihan

Jakarta Timur)” disusun untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana

Sosial (S.Sos) pada Program Studi Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penulis menyadari betul dalam penyusunan skripsi ini belumlah

ssempurna, dan masih banyak kekurangan. Tanpa adanya bantuan serta dorongan

dari berbagai pihak, penulis menyadari betul penelitian ini tidak dapat

diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima

kasih kepada:

1. Ali Munhanif, M.A., Ph.D, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik (FISIP) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, beserta seluruh staff dan

jajarannya

2. Dr. Iding Rosyidin, M.Si selaku Kepala Program Studi Ilmu Politik FISIP

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 7: PARTAI POLITIK DAN SOSIALISASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49470...Dr. Haniah Hanafie, M.Si Adi Prayitno, M.IP NIP: 19610524 200003 2 002 NIP: Diterima

vi

3. Suryani, M.Si selaku Sekretaris Program Studi Ilmu Politik FISIP UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. A. Bakir Ihsan, M.Si selaku dosen pembimbing dalam penelitian ini.

Terimakasih atas bimbingan, kritikan dan dorongannya selama penelitian

ini.

5. Idris Thaha, M.Si selaku dosen Pembimbing Akademik yang telah

memberikan arahan kepada penulis dalam pembuatan skripsi.

6. Seluruh dosen pengajar di Program Studi Ilmu Politik yang telah

memberikan ilmu yang bermanfaat bagi penulis selama kuliah.

7. Rian Ernest, Muslimin M.Si, Ilyas, Ika, Isda, Toni, Mur yang telah

bersedia menjadi informan dalam penelitian ini.

8. Kedua orangtua tercinta yang selalu memberikan semangat yaitu Ayah

Sudrajat dan Ibu Iis Lisda yang tidak pernah berhenti mendoakan anak

tunggalnya agar senantiasa diberikan kemudahan dalam menulis penelitian

ini, dan juga yang selalu menanyakan kapan Ayah dan Ibu bisa foto

bersama pada saat wisuda seperti yang lainnya. Terima kasih untuk segala

yang diberikan kepada penulis, sehingga dapat sampai ditahap ini.

9. Untuk kakak-kakak terbaik di masa-masa kuliah penulis yaitu Quwatul

Mudrikatiz Zakiyah, Rowdotusya‟adah, dan Indra Surya yang telah

membantu penulis dalam memberikan masukan serta kritikan pada

penelitian ini.

Page 8: PARTAI POLITIK DAN SOSIALISASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49470...Dr. Haniah Hanafie, M.Si Adi Prayitno, M.IP NIP: 19610524 200003 2 002 NIP: Diterima

vii

10. Untuk teman-teman yang selalu membantu proses pembelajaran di kampus

yaitu Fauziah, Chika, Nida, Wida, Dayat. Terima kasih telah membantu

dan memberikan energi positifnya.

11. Untuk teman-teman yang selalu menjadi tempat berkeluh kesah dalam

kehidupan kuliah dan lainnya. Putra, Fajar Eko, Fauzan Azhima, Roby

Zularham, Maulana Mahdi, Ruella Salsabila, Diastari Annesetya, Meidi

Tiara, Yona, Ryan Syahrudi, Wiston. Terima kasih telah menjadi

pendengar yang baik.

12. Teman-teman Ilmu Politik A dan B angkatan 2015

13. Pengurus HMI KOMFISIP DAN KOHATI KOMFISIP 2018-2019 yang

menjadi rumah kedua bagi penulis untuk mengasah kemampuan dalam

berorganisasi dan menimba ilmu pengetahuan.

14. Serta untuk semua orang yang selalu menanyakan kepada saya kapan lulus

kuliah. Terima kasih atas pertanyaan yang selalu ditanyakan kepada

penulis sehingga penulis memiliki semangat untuk menyelesaikan

penelitian ini.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tidak

dapat disebutkan satu-persatu telah membantu dalam proses pembuatan skripsi.

Wassalamualaikum Wr.Wb

Jakarta, 14 November 2019

Alissa Januar Ramadanty

Page 9: PARTAI POLITIK DAN SOSIALISASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49470...Dr. Haniah Hanafie, M.Si Adi Prayitno, M.IP NIP: 19610524 200003 2 002 NIP: Diterima

viii

DAFTAR ISI

PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME .......................................................... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI ...................................................... ii

PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI.................................................... iii

ABSTRAKSI ......................................................................................................... iv

KATA PENGANTAR ............................................................................................ v

DAFTAR ISI ....................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL .................................................................................................. x

DAFTAR SINGKATAN ...................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1

A. Latar Belakang ............................................................................... 1

B. Pertanyaan Masalah ..................................................................... 11

C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian ................................... 11

D. Tinjauan Pustaka .......................................................................... 12

E. Metodelogi Penelitian .................................................................. 17

E.1. Jenis Penelitian ..................................................................... 17

E.2. Sumber dan Jenis Data ......................................................... 18

E.3. Teknik Pengumpulan Data ................................................... 18

E.4. Teknik Analisis Data ............................................................ 19

F. Sistematika Penulisan .................................................................. 19

BAB II KERANGKA TEORETIS ................................................................ 21

A. Partai Politik ................................................................................. 21

A.1. Pembentukkan Partai Politik ................................................ 22

A.2. Pengertian Partai Politik ....................................................... 23

A.3. Fungsi Partai Politik ............................................................. 25

B. Konsep Rekrutmen Politik . …………………………………......27

B.1. Pengertian Rekrutmen Politik............................................... 27

B.2. Sistem Rekrutmen Politik ..................................................... 29

C. Konseptualisasi Strategi ............................................................... 30

C.1. Strategi-Strategi Politik ........................................................ 31

D. Konsep Sosialisasi Politik ............................................................ 33

D.1. Jenis Sosialisasi Politik ........................................................ 35

D.2. Agen Sosialisasi Politik ........................................................ 36

Page 10: PARTAI POLITIK DAN SOSIALISASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49470...Dr. Haniah Hanafie, M.Si Adi Prayitno, M.IP NIP: 19610524 200003 2 002 NIP: Diterima

ix

BAB III GAMBARAN UMUM....................................................................... 40

A. Partai Solidaritas Indonesia .......................................................... 40

A.1. Sejarah Berdirinya Partai Solidaritas Indonesia ................... 40

A.2. Visi dan Misi Partai Solidaritas Indonesia ........................... 42

B. Biografi Rian Ernest ..................................................................... 43

C. Demografi Politik Jakarta Timur ................................................. 46

BAB IV STRATEGI POLITIK RIAN ERNEST .......................................... 50

A. Strategi Politik Rian Ernest Kepada Masyarakat ......................... 50

1. Strategi Politik Melalui Media Sosial .................................... 50

2. Strategi Politik Melalui Tatap Muka (Face to Face) ............ 59

B. Faktor Pendukung dan Penghambat Strategi Politik Rian Ernest 63

1. Faktor Pendukung .................................................................. 63

2. Faktor Penghambat................................................................. 66

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................. 69

B. Saran ............................................................................................. 71

B.1. Saran Akademik ................................................................... 71

B.2. Saran Praktis ......................................................................... 72

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 73

Page 11: PARTAI POLITIK DAN SOSIALISASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49470...Dr. Haniah Hanafie, M.Si Adi Prayitno, M.IP NIP: 19610524 200003 2 002 NIP: Diterima

x

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Partai Politik yang Lolos pada Pemilu 2019 ....................................... 2

Tabel 1.2 Perolehan Partai Politik Pemilu 2019 di Daerah Pemilihan

Jakarta Timur ...................................................................................... 4

Tabel 1.3 Hasil Rekapitulasi Daftar Pemilih Tetap Pemilu Tahun 2019 ............ 6

Tabel 1.4 Hasil Rekapitulasi Suara Pemilu Legislatif 2019 Daerah

Pemilihan Jakarta Timur ..................................................................... 9

Tabel 1.5 Hasil Rekapitulasi Perolehan Suara Rian Ernest di Daerah

Pemilihan Jakarta Timur Tingkat Kecamatan .................................... 9

Tabel 3.1 Jumlah Daftar Pemilih Tetap Tingkat Kecamatan di Jakarta

Timur ................................................................................................ 48

Tabel 3.2 Jumlah yang Menggunakan Hak Pemilih Tingkat Kecamatan di

Jakarta Timur .................................................................................... 48

Page 12: PARTAI POLITIK DAN SOSIALISASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49470...Dr. Haniah Hanafie, M.Si Adi Prayitno, M.IP NIP: 19610524 200003 2 002 NIP: Diterima

xi

DAFTAR SINGKATAN

BPN Badan Pemenangan Nasional

Caleg Calon Legislatif

Dapil Daerah Pemilihan

DPT Daftar Pemilih Tetap

Garuda Gerakan Perubahan Indonesia

Golput Golongan Putih

KPU Komisi Pemilihan Umum

Parpol Partai Politik

Perindo Persatuan Indonesia

Pemilu Pemilihan Umum

PSI Partai Solidaritas Indonesia

TPS Tempat Pemungutan Suara

Page 13: PARTAI POLITIK DAN SOSIALISASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49470...Dr. Haniah Hanafie, M.Si Adi Prayitno, M.IP NIP: 19610524 200003 2 002 NIP: Diterima

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Pernyataan Masalah

Keberadaan partai politik tidak dapat dilepaskan dari fungsi dan perannya

dalam mengelola negara. Partai politik menjadi sebuah keharusan, sebab fungsi

utama pada partai politik adalah bersaing untuk memenangkan pemilihan umum

(Pemilu), menampung segala aspirasi dan kepentingan masyarakat, serta

menyediakan alternatif kebijakan, dan mempersiapkan para calon pemimpin yang

akan duduk dalam pemerintahan. Partai politik adalah suatu kelompok terorganisir

yang anggota-anggotanya mempunyai orientasi, nilai-nilai, dan cita-cita yang

sama. Tujuan kelompok ini ialah untuk memperoleh kekuasaan politik dan

merebut kedudukan politik (biasanya) dengan cara konstitusional untuk

melaksanakan programnya.1

Partai politik juga harus didasari basis yang kuat untuk meraih cita-cita

dan tujuan partai politik itu sendiri dalam jangka panjang yang harus dilakukan

oleh anggota barunya. Anggota partai politik yang sudah lolos dan menjadi kader

partai politik akan bisa menduduki jabatan-jabatan publik dan ikut andil dalam

mengambil kebijakan baik itu di tingkat lokal maupun di tingkat nasional.2

Pada Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2019, jumlah partai politik yang

dapat mengikuti pemilu sebanyak 16 peserta partai politik. Diantaranya terdapat

partai-partai baru yang dinyatakan lolos oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU)

1 Miriam Budiardjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2010),

h. 403-404. 2 Firmanzah, Mengelola Partai Politik: Komunikasi dan Positioning Ideologi Politik di

Era Demokrasi (Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2011), h. xvi.

Page 14: PARTAI POLITIK DAN SOSIALISASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49470...Dr. Haniah Hanafie, M.Si Adi Prayitno, M.IP NIP: 19610524 200003 2 002 NIP: Diterima

2

berdasarkan syarat-syarat keikutsertaan dalam pemilu yakni syarat administrasi

dan verifikasi faktual secara nasional lengkap oleh KPU.

Adapun nama-nama partai politik yang lolos pada Pemilu 2019 yaitu:

Tabel 1.1

Daftar Partai Politik Yang Lolos pada Pemilu 20193

NO NAMA PARTAI POLITIK

1. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)

2. Partai Gerakan Indonesia Raya (GERINDRA)

3. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-PERJUANGAN)

4. Partai Golongan Karya (GOLKAR)

5. Partai Nasional Demokrat (NASDEM)

6. Partai Gerakan Perubahan Indonesia (GARUDA)

7. Partai Berkarya

8. Partai Keadilan Sejahtera (PKS)

9. Partai Persatuan Indonesia (PERINDO)

10. Partai Persatuan Pembangunan (PPP)

11. Partai Solidaritas Indonesia (PSI)

12. Partai Amanat Nasional (PAN)

13. Partai Hati Nurani Rakyat (HANURA)

14. Partai Demokrat

19. Partai Bulan Bintang (PBB)

20. Partai Keadilan Dan Persatuan Indonesia (PKPI)

Sumber: kpu.go.id

Dalam 16 partai tersebut, ada beberapa partai yang masih tergolong sangat

baru untuk mengikuti kompetisi legislatif di Pemilu 2019 ini yaitu Partai

Berkarya, Partai Persatuan Indonesia (PERINDO), Partai Gerakan Perubahan

Indonesia (GARUDA), dan Partai Solidaitas Indonesia (PSI).

Setiap partai politik baru maupun yang sudah berkecimpung lama di dunia

legislatif jika ingin mengikuti kompetisi pada Pemilu ini, para peserta partai

politik wajib mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) berdasarkan PKPU

3 KPU RI, https://kpu.go.id Peserta Pemilu Partai Politik, diakses pada 23 Juli 2019.

Page 15: PARTAI POLITIK DAN SOSIALISASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49470...Dr. Haniah Hanafie, M.Si Adi Prayitno, M.IP NIP: 19610524 200003 2 002 NIP: Diterima

3

No. 6 Tahun 2018 tentang Pendaftaran, Verifikasi, dan Penetapan Partai Politik

Peserta Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan dan Dewan Perwakilan

Rakyat Daerah.4 Melalui peraturan tersebut, dalam BAB II PKPU ada beberapa

persyaratan jika partai politik ingin menjadi peserta pemilu yaitu berstatus badan

hukum sesuai dengan Undang-Undang mengenai Partai Politik; memiliki

kepengurusan paling sedikit 75% jumlah kabupaten/kota di provinsi; memiliki

kepengurusan paling sedikit di 50% jumlah kecamatan di kabupaten/kota;

menyertakan paling sedikit 30% keterwakilan perempuan pada kepengurusan

partai politik tingkat pusat, dan tingkat provinsi, kabupaten/kota; memiliki

anggota paling sedikit 1.000 orang atau 1/1.000 (satu perseribu) dari jumlah

penduduk pada kepengurusan partai politik yang dibuktikan dengan kepemilikan

Kartu Tanda Anggota dan Kartu Tanda Penduduk Elekronik atau Surat

Keterangan; memiliki kantor tetap untuk kepengurusan partai politik tingkat

pusat, provinsi, dan kabupaten/kota; menyerahkan salinan AD dan ART partai

politik.5

Berdasarkan persyaratan tersebut, merujuk pada Partai Solidaritas

Indonesia (PSI) yang merupakan partai baru yang lolos verifikasi faktual pada

Pemilu 2019. Partai Solidaritas Indonesia (PSI) merupakan partai politik baru

yang didirikan pada 16 November 2014 yang diketuai oleh Grace Natalie,

seseorang yang terkenal dengan pembawa berita dan jurnalis. Partai ini pun

membawa platform tentang solidaritas, pluralitas beragama, suku, dan bangsa

4 KPU RI, Peraturan Komisi Pemilihan Umum No.6 Tahun 2018,

https://jdih.kpu.go.id/detailpkpu-724e54565251253344253344, diakses pada 25 Juli 2019. 5 KPU RI, dalam BAB II Peraturan Komisi Pemilihan Umum No.6 Tahun 2018,

https://jdih.kpu.go.id/data/data_pkpu/PKPU%206%20TH%202018.pdf, diakses pada 25 Juli 2019.

Page 16: PARTAI POLITIK DAN SOSIALISASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49470...Dr. Haniah Hanafie, M.Si Adi Prayitno, M.IP NIP: 19610524 200003 2 002 NIP: Diterima

4

Pada Pemilu Legislatif 2019, PSI juga termasuk partai yang mendapatkan

perolehan suara tinggi di Daerah Pemilihan (Dapil) Jakarta Timur dibanding

beberapa partai baru maupun partai yang sudah berkecimpung lebih dulu. Adapun

partai lama yang mendapat perolehan suara rendah adalah partai PKB, partai

Golkar, partai Nasdem, partai PPP, partai Hanura, partai Demokrat, dan partai

PBB. Berikut adalah hasil persentase partai politik di Dapil Jakarta Timur:

Tabel 1.2

Peringkat Persentase Perolehan Partai Politik Pemilu 2019 di Daerah

Pemilhan Jakarta Timur6

NO NAMA PARTAI PERSENTASE

1. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-

PERJUANGAN) 20.72%

2. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 19.85%

3. Partai Gerakan Indonesia Raya (GERINDRA) 14.49%

4. Partai Amanat Nasional (PAN) 9.88%

5. Partai Solidaritas Indonesia (PSI) 6.07%

6. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 5.72%

7. Partai Demokrat 4.79%

8. Partai Golongan Karya (GOLKAR) 4.60%

9. Partai Persatuan Pembangunan (PPP) 3.98%

10. Partai Nasional Demokrat (NASDEM) 3.25%

11. Partai Persatuan Indonesia (PERINDO) 2.46%

12. Partai Hati Nurani Rakyat (HANURA) 1.74%

13. Partai Beringin Karya (BERKARYA) 1.74%

14. Partai Bulan Bintang (PBB) 0.61%

15. Partai Gerakan Perubahan Indonesia (GARUDA) 0.25%

16. Partai Keadilan Dan Persatuan Indonesia (PKPI) 0.17%

Sumber: kpu.go.id

Jika diurutkan dari perolehan tertinggi hingga terendah, PSI mendapatkan

urutan ke-5 untuk partai politik di Dapil Jakarta Timur. Ini tentu menjadi hal yang

mengejutkan, terlebih PSI merupakan partai baru yang mengikuti kontestasi di

6 Tim KPU RI, Rekapitulasi Hasil Pemilu Legislatif DPR RI 2019,

https://pemilu2019.kpu.go.id/#/dprri/rekapitulasi/, diakses pada 23 Juli 2019.

Page 17: PARTAI POLITIK DAN SOSIALISASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49470...Dr. Haniah Hanafie, M.Si Adi Prayitno, M.IP NIP: 19610524 200003 2 002 NIP: Diterima

5

pemilu ini. PSI dapat mengalahkan beberapa partai lama yang sudah pernah

mengikuti kontestasi Pemilu pada periode sebelumnya.

Selain itu, partai ini memiliki ciri khas yaitu partainya anak muda, dimana

70% partai tersebut memiliki anggota yang umurnya dibawah 40 tahun. Ada

beberapa tokoh kaum muda yang tergabung dalam Partai Solidaritas Indonesia

yaitu Tsamara Amany Alatas, Ratu Isyana Bagoes Oka, Raja Juli Antoni, Rian

Ernest Tanudjaja, serta Giring Ganesha atau biasa disebut Giring “Nidji”. Jika

dilihat dari beberapa nama tersebut, PSI seperti memiliki pola rekrutmen untuk

menyaring anak muda agar menjadi bagian dari PSI. Ini juga sebuah strategi dari

PSI agar mudah meyakini dan mempengaruhi kaum muda lainnya untuk

berpartisipasi. Strategi sosialisasi yang dilakukan Partai Solidaritas Indonesia

memiliki tujuan yang lebih spesifik untuk berpartisipasi membentuk suatu nilai

dalam sebuah sistem politik.

Pada Pemilu Legislatif 2019 juga, PSI mengirimkan 574 calon anggota

legislatif yang tersebar di 80 Daerah Pemilihan. Salah satunya yaitu Rian Ernest

Tanudjaja, yang mewakili Caleg DPR PSI di Jakarta I yang merupakan Daerah

Pemilihan Jakarta Timur. Rian Ernest bukanlah seseorang dari kalangan politikus,

ia hanya merupakan mantan staf ahli hukum Gubernur DKI pada masa

kepemimpinan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Rian Ernest dilahirkan oleh

orangtua yang berbeda etnis dan negara, ayahnya berasal dari Jerman sedangkan

ibunya berasal dari Indonesia beretnis Tionghoa dan memiliki kepercayaan

sebagai penganut Kristen Protestan.

Page 18: PARTAI POLITIK DAN SOSIALISASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49470...Dr. Haniah Hanafie, M.Si Adi Prayitno, M.IP NIP: 19610524 200003 2 002 NIP: Diterima

6

Rian merupakan seorang alumnus dari Fakultas Hukum Universitas

Indonesia, dan memiliki ketertarikan pada kebijakan publik. Dalam karirnya, Rian

juga mantan pekerja di firma hukum Melli Darsa & Co. Banyak yang ia kerjakan

dalam urusan hukum bidang pasar modal, perbankan, asuransi, mineral, dan

migas, lalu Rian juga pernah bekerja di bawah pimpinan Ahok. Ia memiliki

ketertarikan belajar kebijakan publik di suatu sekolah kebijakan publik terbaik di

Asia, dan menjadikannya sebuah bekal untuk Rian dalam berpolitik demi

Indonesia yang lebih baik dan jauh dari korupsi.7

Rian Ernest maju menjadi calon legislatif DPR RI di Dapil I, yang mana

wilayah Jakarta Timur memiliki jumlah penduduk terbanyak dan wilayah

terpadat. Dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT), wilayah Jakarta Timur memiliki

jumlah pemilih yang paling banyak dibanding wilayah Administrasi lainnya.

Berikut merupakan rekapitulasi jumlah pemilih pada wilayah DKI Jakarta:

Tabel 1.3

Hasil Rekapitulasi Daftar Pemilih Tetap Pemilu Tahun 20198

No Nama Kab/Kota Jumlah

Kec

Jumlah

Kel

Jumlah

TPS

Jumlah Pemilih

L P L+P

1. Jakarta Pusat 8 44 2.978 380.500 382.515 763.015

2. Jakarta Utara 6 31 4.342 563.862 564.357 1.128.219

3. Jakarta Barat 8 56 6.712 837.380 828.727 1.666.107

4. Jakarta Selatan 10 65 6.345 800.045 808.608 1.608.653

5. Jakarta Timur 10 65 7.796 1.005.608 1.021.874 2.027.482

6. Kepulauan Seribu 2 6 70 9.245 9.170 18.415

TOTAL 44 267 28.243 3.596.640 3.615.251 7.211.891

Sumber: kpujakarta.go.id

7 Partai Solidaritas Indonesia dalam Psi.id, “Rian Ernest, Lawyer Muda Caleg PSI”,

artikel ini diakses pada 23 Juli 2019 https://psi.id/berita/2017/10/31/rian-ernest-lawyer-andal-

caleg-psi/

8https://kpujakarta.go.id/file_lampiran/BA%20REKAPITULASI%20DPT%20PEMILU%

202019.pdf Berita Acara Tentang Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Daftar Pemilih (DPT)

Pemilihan Umum Tahun 2019, diakses pada 22 Juli 2019.

Page 19: PARTAI POLITIK DAN SOSIALISASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49470...Dr. Haniah Hanafie, M.Si Adi Prayitno, M.IP NIP: 19610524 200003 2 002 NIP: Diterima

7

Jika dilihat dari data di atas, tentu ini menjadi sebuah pekerjaan yang besar

bagi Rian Ernest untuk mencari perolehan suara yang banyak. Mencari simpatik

masyarakat untuk mendukungnya pada kompetisi pemilu di tahun ini, sungguhlah

banyak hambatan dan rintangan. Terutama Rian merupakan seorang Kristiani

yang saat ini banyak stigma dari masyarakat muslim tentang memilih yang

seagama, dan ini menjadi hambatan untuk bersosialisasi. Dalam hal ini, Rian

harus sering bersosialisasi dengan masyarakat Jakarta Timur yang banyak tidak

mengetahui siapa Rian Ernest. Terlebih Rian Ernest bukanlah seseorang yang ada

di lingkup politik, bahkan bukan juga dari seorang kalangan artis. Namanya

sendiri baru dikenal pada saat kampanye, spanduk, dan blusukan ke beberapa

kecamatan di wilayah Jakarta Timur. Tak jarang ada warga yang benar-benar

kenal sosok Rian Ernest sendiri.

Strategi yang dilakukan Rian Ernest dalam berkampanye berbeda dengan

calon legislatif (Caleg) lainnya, jika pada saat kampanye caleg lain memberikan

sembako, uang panas, bahkan voucher belanja, tidak dengan Rian Ernest. Dalam

kampanyenya, Rian Ernest asik mendengarkan para warga berkeluh kesah bahkan

memberikan edukasi kepada masyarakat tentang proses berpolitik. Cara tersebut

merupakan suatu poin penting agar masyarakat tahu bagaimana proses politik itu

berjalan dengan seharusnya. Pada saat menghadiri pertemuan di Pondok Bambu

bersama komunitas warga, Rian juga mengeluarkan pernyataan bahwa ia tidak

memakai uang pada saat berkampanye sekarang. Ia akan memakai uang resesnya

Page 20: PARTAI POLITIK DAN SOSIALISASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49470...Dr. Haniah Hanafie, M.Si Adi Prayitno, M.IP NIP: 19610524 200003 2 002 NIP: Diterima

8

nanti untuk membuat program di dapilnya, jika terpilih menjadi anggota

legislatif.9

Pada saat Pemilu Legislatif 2019, Rian Ernest dapat mengalahkan

petahana yang pernah ada pada saat Pemilu Legislatif seperti Imam Nahrawi dari

partai PKB, Imam juga pernah menyalonkan diri sebagai caleg pada saat di Dapil

Jawa Timur dan merupakan mantan Kemenpora, Bambang Atmanto dari partai

Golkar, Wiryanti Sukamdani dari partai PDI-Perjuangan, Dwi Astuti Wulandari

dari partai Demokrat, dan Achmad Fauzan dari Partai PPP.10

Nama-nama tersebut

adalah petahana dari periode sebelumnya, namun Rian Ernest dapat mengalahkan

perolehan suara dari nama-nama tersebut meskipun gagal untuk ke Senayan

dikarenakan perolahan suara Threshold yang rendah sebesar 3.738.320 (2,67%)

suara.

Dalam perolehan suara, Rian mendapatkan peringkat ke-5 dalam hasil

rekapitulasi perolehan suara di Dapil Jakarta Timur yang mana ia dapat

mengalahkan petahana serta beberapa kandidat lainnya yang tergolong masih baru

menjadi peserta Pemilu Legislatif 2019 seperti dirinya. Berikut hasil rekapitulasi

perolehan suara calon legislatif yang lolos ke Senayan dan gagal ke Senayan:

9 Denisa Tristianty dalam idntimes.com, “Kampanye ala Caleg Milenial Rian Ernest:

Sebar Janji dan Nomor HP”, diakses pada 24 Juli 2019

https://www.idntimes.com/news/indonesia/denisa-tristianty/kampanye-ala-caleg-millennial-rian-

ernest-sebar-janji-dan-nomor-hp/full 10

Samdysara Saragih, “Kenal Dapil: Imam Nahrawi Disaingi Habiburokhman, Eko

Patrio, hingga Wanda Hamidah di Dapil Jakarta I”, diakses pada 24 Juli 2019

https://kabar24.bisnis.com/read/20190414/15/911618/kenal-dapil-imam-nahrawi-disaingi-

habiburokhman-eko-patrio-hingga-wanda-hamidah-di-dapil-jakarta-i

Page 21: PARTAI POLITIK DAN SOSIALISASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49470...Dr. Haniah Hanafie, M.Si Adi Prayitno, M.IP NIP: 19610524 200003 2 002 NIP: Diterima

9

Tabel 1.4

Hasil Rekapitulasi Suara Pemilu Legislatif 2019 Daerah Pemilihan Jakarta

Timur11

NO NAMA CALEG PARTAI HASIL SUARA

1. Dr. H. Mardani Ali, M.Eng PKS 155.285

2. Eko Hendro Purnomo, S.sos PAN 104.564

3. Putra Nababan PDI-PERJUANGAN 101.769

4. Habiburokhman, S.H, M.H GERINDRA 76.028

5. Rian Ernest Tanudjaja, S.H PSI 69.316

6. Dr. Hj. Anis Byarwati PKS 39.935

7. Sondang Tiar Debora PDI-PERJUANGAN 36.185

8. Bambang Atmanto W, S.E GOLKAR 35.386

9. H. Achmad Fauzan, S.H PPP 34.613

10. Dra. Wiryanti Sukamdani PDI-PERJUANGAN 31.039

Sumber: kpu.go.id

Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan bahwa Rian Ernest yang baru saja

memulai menjadi seorang politikus dapat mengalahkan suara dari petahana yang

sebelumnya, serta dapat memperoleh peringkat ke-5 dalam hasil rekapitulasi suara

di Dapil I wilayah Jakarta Timur. Perolehan suara yang dimiliki oleh Rian

terbilang cukup besar di beberapa wilayah Jakarta Timur, berikut hasil

rekapitulasi perolehan suara Rian Ernest di Kecamatan wilayah Jakarta Timur:

Tabel 1.5

Hasil Rekapitulasi Perolehan Suara Rian Ernest di Daerah Pemilihan

Jakarta Timur Tingkat Kecamatan12

Nama Caleg Matraman Pulogadung Jatinegara Kramatjati Pasar Rebo Jumlah

Rian Ernest

4.373 10.230 8.714 5.854 3.924

69.316 Cakung Duren Sawit Makasar Ciracas Cipayung

7.556 12.766 4.485 5.784 5.630

Sumber: kpu-jakartatimur.go.id

11

Tim KPU RI, Rekapitulasi Hasil Pemilu Legislatif DPR RI 2019

https://pemilu2019.kpu.go.id/#/dprri/rekapitulasi/, diakses pada 23 Juli 2019.

12

KPU Jakarta Timur, Rapat Pleno Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Pemilu Tahun

2019, http://kpu-jakartatimurkota.go.id/wp-content/uploads/2019/05/DB1-DPR-RI.pdf diakses

pada 15 Oktober 2019.

Page 22: PARTAI POLITIK DAN SOSIALISASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49470...Dr. Haniah Hanafie, M.Si Adi Prayitno, M.IP NIP: 19610524 200003 2 002 NIP: Diterima

10

Dalam tabel tersebut kita dapat melihat bahwasanya perolehan suara

tertinggi ada pada wilayah Kecamatan Duren Sawit yang bukan target sosialisasi

Rian Ernest di Daerah Pemilihan Jakarta Timur. Sementara pada empat wilayah

Kecamatan yang menjadi target sosialisasi Rian Ernest seperti Cakung, Jatinegara,

Cipayung dan Pulogadung mendapatkan perolehan suara yang stabil, tidak besar

dan tidak juga kecil.

Tetapi hal tersebut tetap membuat Rian Ernest tidak dapat menjadi

anggota legislatif terpilih yang mewakili Fraksi PSI, karena suara partai yang

diperoleh di wilayah Jakarta Timur kurang dari jumlah partai yang seharusnya.

Lalu Rian yang merupakan seorang umat Kristiani, juga mendapatkan suara dari

wilayah yang memiliki basis-basis partai Islam. Tentu ini menjadi sebuah

pertanyaan, bagaimana bisa seorang Rian Ernest yang belum terlalu dikenal oleh

masyarakat dan belum ada pengalaman dibidang politik, dan seseorang yang taat

terhadap kepercayaan yang dianut, bisa mendapatkan perolehan suara yang

signifikan. Terlebih ia juga bergabung bersama Partai Solidaritas Indonesia (PSI)

yang merupakan partai baru yang lolos menjadi peserta Pemilu 2019.

Tentu strategi politik yang dipakai Rian dan tim menjadi teka-teki, apa

strategi yang ia gunakan serta bentuk sosialisasi apa yang ia realisasikan untuk

mengambil hati masyarakat Jakarta Timur untuk memilihnya pada Pemilu

Legislatif 2019. Oleh karena itu pada pemaparan di atas, peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian lebih dalam dengan judul penelitian, Partai Politik dan

Sosialisasi Politik: Strategi Politik Rian Ernest dalam Pemilu Legislatif 2019

di Daerah Pemilihan Jakarta Timur.

Page 23: PARTAI POLITIK DAN SOSIALISASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49470...Dr. Haniah Hanafie, M.Si Adi Prayitno, M.IP NIP: 19610524 200003 2 002 NIP: Diterima

11

B. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan pada pernyataan masalah,

pertanyaan penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut:

A. Bagaimana strategi politik Rian Ernest dalam Pemilu Legislatif 2019

di Dapil Jakarta Timur?

B. Apa faktor pendukung dan faktor penghambat Rian Ernest dalam

melakukan stratetgi politik di Dapil Jakarta Timur?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui strategi politik yang dilakukan Rian Ernest di

Dapil Jakarta Timur agar mendapat dukungan dari masyarakat Jakarta

Timur.

2. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat Rian Ernest

kepada masyarakat Jakarta Timur untuk dapat dipilih pada Pemilu

Legislatif 2019 di Dapil Jakarta Timur.

Manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Menambah pemahaman peneliti dan sekaligus sebagai informasi

akademis terkait dengan cara strategi politik Rian Ernest untuk

mendapat dukungan dari masyarakat Jakarta Timur

2. Menambah pemahaman peneliti terkait dengan faktor pendukung dan

penghambat Rian Ernest dalam sosialiasi di Dapil Jakarta Timur

untuk dapat dipilih dalam Pemilu Legislatif 2019 di Dapil Jakarta

Timur.

Page 24: PARTAI POLITIK DAN SOSIALISASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49470...Dr. Haniah Hanafie, M.Si Adi Prayitno, M.IP NIP: 19610524 200003 2 002 NIP: Diterima

12

D. Tinjauan Pustaka

Berdasarkan hasil penelusuran yang telah penulis lakukan, terdapat banyak

sekali penelitian yang membahas mengenai Partai Politik dan Sosialisasi Politik:

Strategi Sosialisasi Rian Ernest dalam Pemilu 2019 di Jakarta Timur.

Pertama, karya Deky Syukma Indra dalam tesis berjudul “Strategi

Sosialiasi Komisi Pemilihan Umum dalam Meningkatkan Partisipasi Pemilih pada

Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Payakumbuh Tahun 2017”.13

Tesis ini

membahas tentang partipasi pemilih yang meningkat di Payakumbuh pada

pemilihan Walikota dan Wakil Walikota tahun 2017. Penelitian ini menggunakan

penelitian kualitatif. Peningkatan itu berhasil dinaikan oleh Komisi Pemilihan

Umum (KPU) Kota Payakumbuh sebesar 4%. Sosialisasi menjadi salah satu aspek

penting bagi KPU dalam meningkatkan partisipasi pemilih pada pemilihan ini.

Hasil penelitian ini menghasilkan strategi penguatan yang dilakukan oleh KPU

Kota Payakumbuh dalam memperkuat hubungan antara penyelenggara di setiap

tingkatan. Namun dalam penerapan strateginya, KPU Kota Payakumbuh hanya

menekankan kepada masyarakat yang apatis dan cenderung tidak sigap pada

proses pemilihan.

Kedua, karya Febrian Aji Wicaksono dalam skripsi berjudul “Strategi

Politik Partai Nasional Demokrat dalam Perolehan Suara pada Pemilu Legislatif

2014”.14

Skripsi ini membahas tentang strategi yang dilakukan oleh Partai

13

Deky Syukma Indra, “Strategi Sosialiasi Komisi Pemilihan Umum dalam

Meningkatkan Partisipasi Pemilih pada Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Payakumbuh

Tahun 2017”, (Padang: Tesis Ilmu Komunikasi, Universitas Andalas, Program Magister, 2018). 14

Febrian Aji Wicaksono, Strategi Politik Partai Nasional Demokrat dalam Perolehan

Suara pada Pemilu Legislatif 2014, (Tangerang Selatan: Skripsi Ilmu Politik, Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Skripsi Sarjana Sosial, 2016).

Page 25: PARTAI POLITIK DAN SOSIALISASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49470...Dr. Haniah Hanafie, M.Si Adi Prayitno, M.IP NIP: 19610524 200003 2 002 NIP: Diterima

13

Nasdem dalam Pemilu Legislatif 2014. Dalam melakukan strategi, NasDem

membentuk sebuah tim yang mana tim tersebut disebut dengan O250 yang

merupakan operasi 250. Operasi ini bersifat singkat, tepat, padat, dan cepat agar

dapat membangun Partai NasDem yang kuat dan solid. Operasi ini merupakan

sebuah sistem perekrutan yang mencari dan mengajak orang-orang berbakat untuk

turut aktif dalam kegiatan politik.15

Penelitian ini menggunakan penelitian

kualitatif. Sistem dari O250 ini sudah diterapkan dengan baik, hanya saja masih

memiliki kekurangan yang harus diperbaiki. Salah satu kekurangan pada sistem

ini adalah pada sistem perekrutan para caleg partai, kurangnya transparansi dalam

pendataan jumlah basis suara dan banyaknya data fiktif. Lalu pada gagasan

restorasi, gagasan ini sangatlah diminati dan dikatakan laris, karena orisinalitas

dan perbedaannya dengan partai lain. Namun gagasan restorasi ini hanya

dipahami oleh masyarakat kota, belum hingga ke pelosok negeri. Padahal jika

lebih efektif dalam mengkampanyekan gagasan restorasi tersebut, masyarakat

kota maupun desa dapat menilai dan memahami visi dan misi.

Lalu, pada media cetak pun tak kalah penting. Dengan ditopang oleh

media indonesia grup, partai nasdem sangatlah terbantu dalam mengkampanyekan

gagasan restorasi. Namun banyak publik yang merasa media ini melakukan

penggiringan opini karena melihat pemberitaan yang kurang objektif, dang sangat

bermuatan politis. Terlebih figur yang ditampilkan seorang Surya Paloh, sang

pemilih media indonesia grup.

15

Febrian Aji Wicaksono, Strategi Politik Partai Nasional Demokrat dalam Perolehan

Suara pada Pemilu Legislatif 2014, h. 60.

Page 26: PARTAI POLITIK DAN SOSIALISASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49470...Dr. Haniah Hanafie, M.Si Adi Prayitno, M.IP NIP: 19610524 200003 2 002 NIP: Diterima

14

Ketiga, karya Yusa Djuyandi dalam jurnal berjudul “Efektivitas Sosialisasi

Politik Pemilihan Umum Legislatif Tahun 2014 Oleh Komisi Pemilihan

Umum”.16

Jurnal ini membahas tentang efektivitas sosialisasi politik yang

dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum pada pemilihan umum legislatif di tahun

2014. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Dalam

penelitiannya, KPU telah berhasil mencapai targetnya untuk menekan angka

golput, selain itu sosialisasi di masyarakat untuk mengajak masyarakat datang ke

Tempat Pemungutan Suara (TPS) serta menjaga ketertiban selama proses

pencoblosan juga berhasil.

Sosialisasi politik yang dilakukan adalah dengan menanamkan nilai atau

norma sosial sehingga dapat meminimalisir black campaign. Proses sosialisasi

dilakukan dengan cara datang ke sekolah, kampus, ataupun kelompok masyarakat.

Proses ini dianggap efektif, karena dapat menekan angka golput yang terjadi

dikarenakan rendahnya partisipasi politik yang terjadi di masyarakat. Angka

partisipasi masyarakat dalam Pemilu 2014 sebesar 75,11% menjadi bukti bahwa

KPU telah berhasil mencapai targetnya dalam menekan angka golput, dan ini

menunjukkan ada perbaikan kinerja KPU dibandingkan dengan periode Pemilu

sebelumnya.

Keempat, karya Eko Ari Wibowo dalam jurnal “Strategi Sosialisasi Politik

dalam Peningkatan Partisipasi Pemilih Perempuan pada Pilkada Serentak di Kota

16

Yusa Djuyandi, Efektivitas Sosialisasi Politik Pemilihan Umum Legislatif Tahun 2014

Oleh Komisi Pemilihan Umum, (eJournal Humaniora Vol.5 No.2 Oktober 2014,

https://journal.binus.ac.id/index.php/Humaniora/article/download/3263/2647)

Page 27: PARTAI POLITIK DAN SOSIALISASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49470...Dr. Haniah Hanafie, M.Si Adi Prayitno, M.IP NIP: 19610524 200003 2 002 NIP: Diterima

15

Magelang”.17

Pada penyelenggaraan Pilkada serentak tahun 2015, KPU

menetapkan target tingkat partisipasi pemilih secara nasional sebesar 77,5%.

Dalam upaya mencapai target tersebut, KPU Kota Magelang menerapkan strategi

dalam melaksanakan sosialisasi politik kepada pemilih perempuan. Metode

penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Dalam temuannya,

hasilnya mengungkapkan bahwa KPU Kota Magelang menerapkan strategi

ofensif dan defensif secara bersamaan tetapi dengan kelompok target pemilih

perempuan yang berbeda. Penentuan kelompok melalui pendekatan formal,

informal, dan melalui media massa yang dirasa sangat efektif. Penerapan strategi

ofensif lebih mendominasi dalam peningkatan partisipasi pemilih perempuan pada

Pilkada Kota Magelang tahun 2015. Dalam hal tersebut KPU Kota Magelang

menggunakan dua strategi, yaitu strategi ofensif dan defensif. Strategi ofensif

diterapkan melalui program-program yang belum berjalan selama sosialisasi

dalam Pilkada sebelumnya, sementara strategi defensif diterapkan melalui

program yang belum pernah berjalan dalam sosialisasi politik kepada perempuan.

Namun jika dilihat keduanya, strategi ofensif lah yang lebih mendominasi kaum

perempuan dalam berpartisipasi politik.

Strategi ofensif sendiri dapat terealisasikan karena adanya program-

program baru yang dijalankan dan mendapat respon positif dari kalangan

masyarakat perempuan. Lalu pada strategi defensif, tetap terpelihara dengan

17

Eko Ari Wibowo, Strategi Sosialisasi Politik dalam Peningkatan Partisipasi Pemilih

Perempuan pada Pilkada Serentak di Kota Magelang, (eJournal Ilmu Pemerintahan, Vol.05

No.01 April 2019,

https://www.researchgate.net/publication/334531536_STRATEGI_SOSIALISASI_POLITIK_DA

LAM_PENINGKATAN_PARTISIPASI_PEMILIH_PEREMPUAN_PADA_PILKADA_SEREN

TAK_DI_KOTA_MAGELANG)

Page 28: PARTAI POLITIK DAN SOSIALISASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49470...Dr. Haniah Hanafie, M.Si Adi Prayitno, M.IP NIP: 19610524 200003 2 002 NIP: Diterima

16

adanya kerjasama bersama kegiatan PKK Kota Magelang yang selama ini sudah

terbangun dan terlibat aktif dalam kegiatan KPU Kota Magelang.

Kelima, karya M. Teguh Wibowo, dkk dalam jurnal “Sosialisasi Politik

Bagi Pemilih Pemula di Lingkungan Keluarga”.18

Dalam penelitiannya, ia

meneliti untuk mengetahui sosialisasi politik bagi pemilih pemula di lingkungan

keluarga di Kecamatan Lueng Bata Banda Aceh serta kendala-kendala apa saja

yang terjadi dalam melakukan sosialisasi politik. Metode penelitian yang ia

gunakan menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Pada

hasil penelitiannya, sosialisasi politik bagi pemilih pemula di Kecamatan tersebut

dibagi menjadi tiga mekanisme yaitu imitasi, instruksi, dan motivasi. Sosialisasi

politik yang terjadi biasanya dengan cara berdiskusi, namun sosialisasi politik

yang dilakukan keluarga untuk pemilih pemula tidak berjalan dengan baik

dikarenakan tidak adanya diskusi politik dalam keluarga, kurangnya minat

keluarga terhadap situasi politik. Kurang minatnya keluarga terhadap situasi

politik di keluarga, juga menjadi penyebab akan ketidakpercayaan terhaadap elit

politik yang hanya mengumbar janji saja serta mementingkan kepentingan

pribadi.

Perbedaan penelitian peneliti dengan kelima penelitian di atas adalah

spesifikasi objek penelitian. Ada dua penelitian berfokus pada sosialisasi yang

dilakukan dapat berpengaruh terhadap partisipasi pemilih, lalu satu penelitian

berfokus pada cara sosialisasi yang dilakukan oleh tim inti untuk memenangkan

Pemilu, satu penelitian lainnya membahas efektivitas sosialisasi politik yang

18

M. Teguh Wibowo, dkk. Sosialisasi Politik Bagi Pemilih Pemula di Lingkungan

Keluarga, (eJournal Ilmiah Mahasiswa Vol.2 No.2:536-551 Mei 2017,

http://jim.unsyiah.ac.id/FISIP/article/viewFile/3061/1633)

Page 29: PARTAI POLITIK DAN SOSIALISASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49470...Dr. Haniah Hanafie, M.Si Adi Prayitno, M.IP NIP: 19610524 200003 2 002 NIP: Diterima

17

dilakukan dalam menekan angka golput. Penelitian terakhir membahas cara agen

sosialisasi khususnya di lingkungan keluarga menanamkan kepercayaan politik

pada seorang anak yang menjadi pemilih pemula. Sementara penelitian ini

mengkaji strategi sosialisasi politik yang dilakukan kepada masyarakat untuk

mendapatkan kepercayaan politik yang diberikan, peneliti juga mengkaji faktor

pendukung dan penghambat dalam melakukan sosialisasi pada masyarakat.

E. Metode Penelitian

E.1. Jenis Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

kualitatif. Penelitian kualitatif adalah adanya upaya dalam penggalian dan

pemahaman pemaknaan terhadap apa yang sedang terjadi pada lembaga individu

atau kelompok, yang berasal dari persoalan sosial atau kemanusiaan. Prosedur

penelitian ini menghasilkan data deskriptif.19

Dalam hal ini penulis

menggambarkan masalah yang diteliti, seta mengkaji lebih jauh: Strategi

Sosialisasi Rian Ernest dalam Pemilu Legislatif 2019 di Dapil Jakarta Timur.

E.2. Sumber dan Jenis Data

E.2.1. Data Primer

Data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung melalui sumber

utama dengan pihak yang terkait di dalam masalah-masalah penelitian dan

sesuai keinginan peneliti yang dikaitkan dengan kriteria mengenai topik

19

Septianwan Santana, Menulis Ilmiah Metode Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Yayasan

Obor Indonesia, 2010), h.1.

Page 30: PARTAI POLITIK DAN SOSIALISASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49470...Dr. Haniah Hanafie, M.Si Adi Prayitno, M.IP NIP: 19610524 200003 2 002 NIP: Diterima

18

penelitian.20

Kriteria penulis dalam mengambil sampel dikaitkan dengan

individu-individu yang memiliki keterkaitan dengan PSI.

E.2.2. Data Sekunder

Data sekunder dalam penelitian skripsi ini bersumber pada buku, skripsi,

tesis, koran, dan data elektronik dari internet yang berkaitan dengan topik

penelitian.

E.3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam pendekatan kualitatif sebagai berikut:

a. Wawancara, teknik ini dilakukan dengan cara mengumpulkan

informasi dari narasumber melalui tanya jawab secara langsung. Penulis

mengajukan beberapa pertanyaan kepada narasumber yaitu Rian Ernest selaku

calon legislatif, Muslimin M.Si selaku Direktur Riset Charta Politika, Ilyas

selaku tokoh masyarakat Duren Sawit, Muryono selaku tokoh masyarakat

Pasar Rebo, Ika dan Isda selaku relawan Rian Ernest wilayah Duren Sawit, dan

Toni selaku relawan Rian Ernest wilayah Pasar Rebo. Pertanyaan yang

diberikan berkaitan dengan strategi sosialisasi yang dilakukan ke masyarakat

Jakarta Timur.

b. Dokumentasi, cara pengumpulan data melalui sumber literature

misalnya buku, jurnal, internet, skripsi dan sebagainya yang berhubungan

dengan objek yang sedang dikaji.

20

Agus Salim, Teori dan Paradigma Penelitian Sosial,(Yogyakarta: Tiara Wacana,

2006), h. 12.

Page 31: PARTAI POLITIK DAN SOSIALISASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49470...Dr. Haniah Hanafie, M.Si Adi Prayitno, M.IP NIP: 19610524 200003 2 002 NIP: Diterima

19

E.4. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data pada penelitian ini mengambil teknik deskriptif

analisis, yaitu suatu pembahasan yang bertujuan untuk membuat gambaran

terhadap data-data yang terkumpul dan tersusun dengan cara memberikan

interpretasi terhadap data-data tersebut. Dengan menggunakan teknik penelitiaan

ini, penulis berharap dapat memberikan gambaran yang sistematis, faktual, aktual,

dan akurat mengenai fakta-fakta seputar Strategi Politik Rian Ernest dalam Pemilu

2019 di Dapil Jakarta Timur berdasarkan teori sosialisasi politik.

F. Sistematika Penulisan

Dalam sistematika penulisan, penulis membagi ke dalam lima bab yaitu:

BAB I. Pada bab ini menjelaskan pernyataan masalah yang diteliti,

pertanyaan masalah, tujuan dan manfaat penelitian yang terkait dengan Strategi

Sosialisasi Rian Ernest dalam Pemilu 2019 di Dapil Jakarta Timur.

BAB II. Pada bab ini penulis lebih mengkaji mengenai teori-teori serta

konsep yang digunakan dalam penelitian strategi politik Rian Ernest di Daerah

Pemilihan Jakarta Timur. Dalam hal ini teori yang digunakan penulis yaitu teori

partai politik, strategi politik, serta konsep rekrutmen politik dan konsep

sosialisasi politik.

BAB III. Pada bab ini penulis membahas sekilas tentang sejarah berdirinya

Partai Solidaritas Indonesia, Biografi Rian Ernest, dan Demografi di wilayah

Jakarta Timur.

BAB IV. Penulis melakukan sebuah analisis terkait tentang strategi politik

yang dilakukan oleh Rian Ernest untuk dapat dipilih oleh masyarakat Jakarta

Page 32: PARTAI POLITIK DAN SOSIALISASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49470...Dr. Haniah Hanafie, M.Si Adi Prayitno, M.IP NIP: 19610524 200003 2 002 NIP: Diterima

20

Timur sebagai anggota legislatif 2019. Serta memaparkan apa saja faktor

pendukung dan penghambat dalam bersosialisasi kepada masyarakat Jakarta

Timur dan analisa yang diberikan oleh pengamat politik, tokoh masyarakat, dan

relawan yang ada di lapangan mengenai sosialisasi yang dilakukan oleh Rian

Ernest.

BAB V. Penulis memaparkan pembahasan pada bab sebelumnya sekaligus

menyimpulkan dan menjadi penutup pokok permasalahan Strategi Politik Rian

Ernest dalam Pemilu 2019 di Daerah Pemilihan Jakarta Timur.

Page 33: PARTAI POLITIK DAN SOSIALISASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49470...Dr. Haniah Hanafie, M.Si Adi Prayitno, M.IP NIP: 19610524 200003 2 002 NIP: Diterima

21

BAB II

KERANGKA TEORI DAN KONSEP

Studi tentang partai politik (parpol) sangat penting dalam perkembangan

ilmu politik. Studi tentang partai politik telah dikembangkan pada abad ke-19 oleh

para sarjana. Pada abad tersebut, studi partai politik merupakan respons mengenai

perkembangan peran partai politik yang sangat pesat dalam pemerintahan.21

Studi

partai politik juga menjadi sangat penting karena peran partai politik yang ada

pada sistem demokrasi, peran tersebut terlihat dari keikutsertaan partai politik

dalam trias politica yaitu eksekutif, legislatif, dan yudikatif baik di tingkat pusat

maupun daerah.22

Lalu konsep rekrutmen politik dan sosialisasi politik yang merupakan

bagian dari fungsi partai politik merupakan suatu proses untuk melakukan seleksi

kepada orang-orang untuk menjadi anggota di partai politik tersebut agar

sosialisasi politik yang mana memperkenalkan sistem politik pada seseorang, dan

bagaimana orang tersebut menanggapi serta reaksi-reaksi gejala politik dapat tepat

sasaran. Sosialisasi politik sendiri juga dapat menjadi peninjau bagaimana anggota

masyarakat dapat berpartisipasi dalam sistem politik yang sebenarnya.

A. Partai Politik

Partai politik menampilkan gagasan-gagasan baru yang dapat menawarkan

berbagai macam kepentingan rakyat demi jalannya sebuah negara yang

demokratis, makmur, sejahtera maupun kesetaraan rakyat dan citra positif yang

21

Firman Noor, Institutionalising Islamic Political Parties in Indonesia: A Study of

Internal Fragmentation and Cohesion in the Post-Soeharto Era (1998-2008), (Disertasi S3,

University of Exeter Inggris, 2012), h.17. 22

Page 34: PARTAI POLITIK DAN SOSIALISASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49470...Dr. Haniah Hanafie, M.Si Adi Prayitno, M.IP NIP: 19610524 200003 2 002 NIP: Diterima

22

diberikan kepada masyarakat. Citra partai politik yang terlihat di masyarakat,

semakin meyakinkan masyarakat untuk kepeduliannya dalam menentukan pilihan

sebuah partai politik yang sesuai dengan ideologinya.

A.1 Pembentukan Partai Politik

Kemunculan partai politik di latar belakangi oleh salah satu faktor, yaitu

partai harus berjalan sesuai perkembangan proses politik karena nantinya partai

politik akan menjadi penghubung antara masyarakat dengan pemerintah.23

Peran

partai juga memungkinkan resolusi damai atas perbedaan daan kompromi untuk

mengakomodasi kepentingan yang bertentangan. Partai membantu memberikan

kesadaran akan identifikasi nasional serta partisipasi dalam pembuatan kebijakan,

agar sistem demokrasi dapat berfungsi dan beradaptasi.24

Terbentuknya partai politik dapat dilihat pada teori dasar yang

diungkapkan oleh Yoseph Lapalombara dan Myron Weiner yang dikutip oleh

Ramlan Surbakti25

Teori pertama, partai politik dibentuk oleh kalangan

pemerintah karena ini dibutuhkan untuk berhubungan kontak dengan masyarakat

dan mendapat dukungan dari masyarakat. Setelah terbentuk, muncul partai politik

baru yang merupakan antitesa bahwa partai politik yang dibuat pemerintah tidak

dapat menjadi aspirasi masyarakat dan hanya untuk kepentingan pemerintah

saja.26

23 Miriam Budiardjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,

2012), h. 397-398.

24

Richard S. Katz dan William Crotty, Handbook of Party Politics (Bandung: Nusa

Media, 2014), h. 40.

25 Ramlan Surbakti, Memahami Ilmu Politik (Jakarta: Grasindo, 2010), h. 14

26

Ramlan Surbakti, Memahami Ilmu Politik, h. 144.

Page 35: PARTAI POLITIK DAN SOSIALISASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49470...Dr. Haniah Hanafie, M.Si Adi Prayitno, M.IP NIP: 19610524 200003 2 002 NIP: Diterima

23

Teori kedua, menjelaskan krisis situasi historis yang terjadi pada

masyarakat pada saat mengalami masa perpindahan pada suatu sistem politik,

karena disebabkan pola pikir masyarakat yang berawal dari sederhana atau

tradisional menjadi pola yang modern dan berstruktur. Pada saat transisi terjadi,

pertambahan penduduk terus bertambah sehingga memunculkan gerakan-gerakan

populis, hingga kemudian memunculkan krisis legitimasi, integrasi, dan

partisipasi. Maka dari itu, terbentuklah partai politik yang diharapkan mampu

meregenerasi pemimpin dan menjadi penghubung antara pemerintah dan

masyarakat.

Teori ketiga, melihat modernisasi sosial ekonomi sebagai pendorong

utama lahirnya partai politik. Ketika sebuah negara mengalami modernisasi dan

perubahan yang signifikan, maka negara menuntut hadirnya organisasi yang

memperjuangkan berbagai aspirasi yang hadir di masyarakat. Modernisasi yang

berkembang menjadi salah satu teknologi komunikasi yang berkembang pesat

hingaa saat ini.

A.2 Pengertian Partai Politik

Partai politik merupakan salah satu pilar demokrasi, yang mana partai

politik sebagai roda yang memiliki energi untuk mewujudkan kepentingan-

kepentingan masyarakat yang memiliki struktur sebagai input dalam menjalankan

sebuah pemerintahan. Menurut Lapalombara dan Weiner dalam Ramlan Surbakti,

mendefinisikan partai politik sebagai sebagai organisasi yang mempunyai

Page 36: PARTAI POLITIK DAN SOSIALISASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49470...Dr. Haniah Hanafie, M.Si Adi Prayitno, M.IP NIP: 19610524 200003 2 002 NIP: Diterima

24

kegiatan yang berkesinambungan artinya masa hidupnya suatu partai politik tidak

bergantung pada masa jabatan atau masa kepemimpinannya.27

Partai politik menurut Gabriel A. Almond yang dikutip oleh Mohtar

Mas‟oed dan Colin MacAndrews,28

menjelaskan bahwa:

Partai Politik adalah organisasi manusia di mana di dalamnya terdapat

pembagian tugas dan petugas untuk mencapai suatu tujuan, mempunyai

ideologi (ideal objective), mempunyai program politik platform, sebagai

rencana pelaksanaan atau cara pencapaian tujuan secara lebih pragmatis

menurut penahapan jangka dekat sampai jangka panjang serta mempunyai

ciri berupa keinginan untuk berkuasa.

Berdasarkan penjelasan di atas, partai politik sebagai organisasi harus

mempunyai kriteria substansial dan material. Tujuannya mengarah pada suatu

jabatan publik yang penguasaannya berbeda dengan kelompok kepentingan

lainnya. Dalam hal ini partai politik bisa dibedakan melalui basis sosial yang

mendukung dan tujuan yang ditetapkan.

Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2011 atas Perubahan Undang-Undang

Nomor 2 Tahun 2008 Tentang Partai Politik pada Pasal (1) Ayat (1), partai politik

adalah organisasi yang bersifat nasional dan dibentuk oleh sekelompok warga

negara Indonesia atas dasar kesamaan cita-cita untuk memperjuangkan dan

membela kepentingan politik anggota, masyarakat, bangsa dan negara, serta

memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila

dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.29

Berdasarkan definisi di atas, dapat ditarik kesimpulan atas beberapa unsur

dan elemen dari partai politik. Pertama, partai politik merupakan organisasi yang

27 Ramlan Surbakti, Memahami Ilmu Politik, h. 114

28

Mohtar Mas‟oed dan Colin MacAndrews, Perbandingan Sistem Politik (Yogyakarta:

Gadjah Mada University Press, 1993), h. 52

29 http://www.dpr.go.id/dokjdih/document/uu/UU_2011_2.pdf Undang-Undang Nomor 2

Tahun 2011, diakses pada 24 Juli 2019

Page 37: PARTAI POLITIK DAN SOSIALISASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49470...Dr. Haniah Hanafie, M.Si Adi Prayitno, M.IP NIP: 19610524 200003 2 002 NIP: Diterima

25

terlembaga. Kedua, anggota organisasi memiliki cita-cita, nilai, tujuan, dan

orientasi yang sama untuk menjadi kesatuan politik. Ketiga, partai politik

menyampaikan kepentingan sosial dan ekonomi, serta ideologinya kepada

masyarakat dan menjadi sebuah penghubung antara masyarakat dan pemerintah.

Keempat, partai politik memiliki tujuan untuk mempengaruhi pemerintah,

mengontrol ataupun menguasai pemerintah. Peran partai politik pun bisa menjadi

penguasa dan menjadi oposisi.30

A.3 Fungsi Partai Politik

Fungsi utama dari partai politik adalah mencari dan mempertahankan

kekuasaan untuk mewujudkan program-program yang disusun melalui pemilihan

umum. Dalam menjalankan fungsinya, dalam suatu sistem partai politik memiliki

beberapa kegiatan. Kegiatan tersebut tentu berkaitan dengan hal-hal politik

seperti, kampanye, seleksi calon-calon perwakilan yang akan duduk di kursi

pemerintahan, dan melaksanakan fungsi pemerintahan.31

Ada fungsi lain dari

partai politik yang dikemukakan Ramlan Surbakti yaitu pertama, partai politik

sebagai sosialisasi politik. Pada proses ini, masyarakat dapat memperoleh sikap

dan orientasi terhadap kehidupan politik yang ada.32

Kedua, sebagai rekrutmen

politik. Fungsi penting ini dilakukan oleh partai untuk mendapatkan dan

mempertahankan kekuasaan. Partai politik juga berhak memperluas dan

memperbanyak anggotanya untuk bergabung bersamanya. Dalam memperluas dan

30

Firmanzah, Mengelola Partai Politik: Komunikasi dan Positioning Ideologi Politik di

Era Demokrasi (Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2011), h. 56-57. 31

Ramlan Surbakti, Memahami Ilmu Politik, h. 149.

32

Ramlan Surbakti, Memahami Ilmu Politik, h. 149-150.

Page 38: PARTAI POLITIK DAN SOSIALISASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49470...Dr. Haniah Hanafie, M.Si Adi Prayitno, M.IP NIP: 19610524 200003 2 002 NIP: Diterima

26

memperbanyak anggota, tentu rekrutmen ini melakukan penjaringan dan melatih

calon-calon pemimpin untuk masa yang akan datang.

Ketiga, sebagai partisipasi politik. Fungsi partisipasi politik yang dimiliki

partai politik berguna untuk membuka kesempatan bagi masyarakat yang ingin

menjadikan partai politik sebagai proses kegiatan politik.33

Fungsi ini

memobilisasi masyarakat dalam hal kegiatan politik. Keempat, sebagai pemadu

kepentingan. Salah satu fungsi partai politik ini adalah menampung aspirasi, serta

memadukan sebuah kepentingan, baik yang sama maupun berbeda sifatnya.

Dalam hal ini partai politik juga harus memperjuangkan kepentingan anggota

pendukungnya termasuk kepentingan perempuan. Wujud perjuangan bisa dalam

bentuk garis perjuangan partai yang dituangkan dalam anggaran dasar maupun

visi misi dan program-program partai.

Kelima, sebagai komunikasi politik. Partai politik berperan sebagai

komunikator penghubung informasi politik dari pemerintah kepada masyarakat.

Fungsi ini berguna untuk partai politik, mengingat jika pemerintah membuat suatu

kebijakan harus ada yang menyampaikan kepada masyarakat serta harus ada yang

menampung tanggapan dari masyarakat atas kebijakan yang dibuat oleh

pemerintah. Keenam, sebagai pengendalian konflik. Dalam hal ini, partai politik

berperan sebagai pengatur konflik untuk membantu menanganinya. Banyak cara

yang dilakukan partai politik untuk meminimalisir dampak yang terjadi pada

konflik yang terjadi, di antaranya melakukan audiensi terhadap pihak yang

berkonflik, menampung aspirasi pihak yang berkonflik, serta dapat dilakukannya

33 Ramlan Surbakti, Memahami Ilmu Politik, h. 151.

Page 39: PARTAI POLITIK DAN SOSIALISASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49470...Dr. Haniah Hanafie, M.Si Adi Prayitno, M.IP NIP: 19610524 200003 2 002 NIP: Diterima

27

musyawarah untuk diselesaikan guna mendapat keputusan dari penyelesaian

konflik tersebut.

Ketujuh, sebagai kontrol politik. Dilakukannya kontrol politik untuk

meluruskan pelaksanaan kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah agar tidak

keliru sehingga kebijakan yang ada dapat sejalan dengan tolak ukurnya.34

Tolak

ukur yang diterapkan partai politik bisa berupa nilai-nilai politik yang dianggap

ideal dan baik (ideologi) yang dijabarkan ke dalam kebijakan maupun peraturan

perundang-undangan.

B. Konsep Rekrutmen Politik

B.1 Pengertian Rekrutmen Politik

Rekrutmen politik berasal dari dua kata yaitu rekrutmen dan politik.

Rekrutmen yang berarti penyeleksian dan politik yaitu urusan negara. Menurut

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), rekrutmen politik adalah pemilihan dan

pengangkatan orang untuk mengisi sebuah peran tertentu dalam sistem sosial

berdasarkan sifat dan status, seperti suku, kelahiran, dan kedudukan sosial.

Rekrutmen politik juga dapat diartikan sebagai sebuah penyeleksian rakyat untuk

melaksanakan urusan negara.35

Undang-Undang Partai Politik No. 2 tahun 2011 pada Pasal 29 Ayat (2)

Bab XI tentang Rekrutmen Politik yang berbunyi Rekrutmen sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) dilakukan secara demokratis dan terbuka sesuai dengan

AD dan ART serta peraturan perundang-undangan. Setiap sistem politik memiliki

sistem atau prosedur-prosedur yang berbeda dalam proses rekrutmen yang selalu

34

Ramlan Surbakti, Memahami Ilmu Politik, h. 154.

35 A. Rahman. H.I, Sistem Politik Indonesia, (Yogyakarta: Graha Ilmu), h.246

Page 40: PARTAI POLITIK DAN SOSIALISASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49470...Dr. Haniah Hanafie, M.Si Adi Prayitno, M.IP NIP: 19610524 200003 2 002 NIP: Diterima

28

bermakna. Pertama, adanya seleksi untuk menempati posisi-posisi di

pemerintahan. Kedua, memanfaatkan peran masyarakat non politik agar dapat

memainkan peran-perannya.36

Ramlan Surbakti37

memberikan penjelasan mengenai rekrutmen politik,

sebagai berikut:

Seleksi dan pemilihan atau seleksi dan pengangkatan seseorang atau sekelompok

orang untuk melaksanakan sejumlah peranan dalam sistem politik pada umumnya

dan pemerintahan pada khususnya, dengan mengkhususkan kepada orang-orang

yang mempunyai bakat yang cukup menonjol, partai politik menyeleksi dan

menempatkannya sebagai seorang calon pemimpin baik dalam skala nasional

maupun dalam kewilayahan. Fungsi rekrutmen juga merupakan sebuah kelanjutan dari fungsi mencari

hingga mempertahankan kekuasaan, yang sangat penting bagi kelangsungan

sistem politik sebab tanpa adanya elite politik yang mampu melaksanakan

perananannya dalam fungsi tersebut, keberlangsungan sistem politik akan mudah

terancam. Dalam objek pada rekrutmen politik, seluruh masyarakat Indonesia

yang sah sebagai warga negara Indonesia berdasarkan UUD 1945 dan peraturan

perundang-undangan lainnya dapat menjadi objek dalam rekrutmen politik.

Adapun mekanisme rekrutmen politik partai yang disampaikan oleh Rush

dan Althof38

dibagi menjadi dua. Pertama, rekrutmen terbuka yaitu sistem yang

berdasarkan pada ujian-ujian terbuka. Cara rekrutmen tersebut dinilai sangat

kompetitif karena nantinya partai politik mampu menilai kemampuan anggotanya

untuk dapat bersaing di dunia politik dan ini sesuai dengan paham demokrasi.

Kedua, rekrutmen tertutup, yaitu suatu sistem perekrutan administratif yang

36 Afan Gaffar, Politik Indonesia:Transisi Menuju Demokrasi (Yogyakarta: Pustaka

Pelajar, 1999), h. 155-156.

37

Ramlan Surbakti, Memahami Ilmu Politik, h. 118.

38 Michael Rush dan Phillip Althoff, Pengantar Sosiologi Politik (Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada, 2007), h. 247.

Page 41: PARTAI POLITIK DAN SOSIALISASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49470...Dr. Haniah Hanafie, M.Si Adi Prayitno, M.IP NIP: 19610524 200003 2 002 NIP: Diterima

29

didasarkan atas patronase. Partai berkedudukan sebagai promotor elit yang

ditampilkan Cara ini kurang kompetitif jika dilihat dari prosedurnya. Hal ini

menyebabkan demokrasi berfungsi sebagai sarana elit memperbaharui

legitimasinya di partai. Rekrutmen politik memiliki suatu pola-pola dalam

konsepnya.

Pola-pola yang terkandung dalam rekrutmen politik memliki sistem nilai,

basis dan stratifikasi sosial yang ada. Rekrutmen politik memiliki sifat khusus di

dalamnya, contoh untuk perekrutan tempat-tempat tertentu harus berdasarkan

hubungan kedekatan, dalam arti kedekatan seseorang menjadi acuan untuk

menempati posisi tersebut.

B.2 Sistem Rekrutmen Politik

Menurut Miftah Thoha39

bahwa ada tiga sistem yang sering digunakan

dalam proses rekrutmen. Pertama, sistem patronik (patronage system). Sistem

patronik dikenal sebagai sistem kawan, karena dasar pemikirannya dalam proses

rekrutmen berdasarkan kawan, ikatan kerabat, dan keluarga. Sistem kawan ini

juga didasarkan atas dasar perjuangan politik karena memiliki satu pemikiran

yang sama.

Kedua, sistem merit (merit system). Sistem ini berdasarkan kecakapan

seseorang untuk menduduki jabatan tertentu sehingga sistem ini lebih bersifat

objektif karena atas dasar pertimbangan kecakapan. Penilaian objektif tersebut

pada umumnya menggunakan ijazah pendidikan, sistem seperti ini dikenal dengan

“spoil system”. Ketiga, sistem karir (career system). Sistem ini sudah lama

39

Hesel Nogi Tangkilisan, Kebijakan Publik yang Membumi (Yogyakarta: Yayasan

Pembaruan Administrasi Publik Indonesia, 2003), h. 189-190

Page 42: PARTAI POLITIK DAN SOSIALISASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49470...Dr. Haniah Hanafie, M.Si Adi Prayitno, M.IP NIP: 19610524 200003 2 002 NIP: Diterima

30

dikenal dan dipergunakan secara luas untuk menunjukkan pengertian suatu

kemajuan seseorang yang dicapai lewat usaha yang dilakukannya secara dini

dalam kehidupannya.

Pola-pola rekrutmen politik juga merupakan indikator yang penting untuk

melihat pembangunan dan perubahan dalam sebuah masyarakat politik. Pola-pola

rekrutmen politik mengungkapkan peroses pergeseran ekonomi, infrastruktur

politik, serta derajat politisasi dan partisipasi politik masyarakat.

C. Konseptualisasi Strategi

Kata strategi berasal dari bahasa Yunani kuno, yaitu “stratos” yang artinya

tentara dan kata “agein” yang berarti memimpin. Berarti strategi yang dimaksud

adalah memimpin tentara. Dalam perkembangannya, munculnya kata strategos

yang artinya pemimpin tentara tingkat atas. Dari pengertian tersebut, strategi

merupakan konsep militer yang diartikan dalam sebuah seni peperangan yang

digunakan oleh jenderal (The Art of General), atau dalam arti lain sebuah

rancangan terbaik untuk memenangakan peperangan.40

Pada masa Yunani kuno,

istilah strategi juga diartikan sebagai generalship atau segala sesuatu yang

direncakan oleh para pemimpin dalam membuat perencanaan untuk menaklukkan

musuh atau memenangkan peperangan.41

Menurut Carl Von Clausewitz, strategi dan taktik merupakan dua hal yang

berbeda, strategi merupakan rencana yang berjangka karena tujuan-tujuan yang

berjangka pendek dapat dicapai melalui taktik, sedangkan taktik tidak ada

40

Hafied Cangara, Komunikasi Politik: Konsep, Teori, dan Strategi, (Jakarta: Rajawali

Pers, 2009), h.291-292.

41

Syafei Antonio, Kepemimpinan dan Strategi Militer Ensiklopedia Leadership dan

Manajemen Muhammad SAW, (Jakarta: Tazkia Publishing, 2011), h.4

Page 43: PARTAI POLITIK DAN SOSIALISASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49470...Dr. Haniah Hanafie, M.Si Adi Prayitno, M.IP NIP: 19610524 200003 2 002 NIP: Diterima

31

gunanya. Lalu taktik adalah seni yang menggunakan „kekuatan bersenjata‟ dalam

pertempuran untuk menang dalam perang dan bertujuan mencapai suatu

perdamaian.42

Lalu Peter Schroder menambahkan bahwa kita harus mengenali

terlebih daulu apa yang diperlukan dalam menetapkan pola strategi, agar strategi

yang dipilih sangat tepat. Dalam setiap pola dasar, ada sederetan strategi tunggal,

di mana pilihan khusus mengenai persyaratan tergantung pada citra yang ingin

diperlihatkan dan tujuan-tujuan organisasi yang dimiliki.43

Seiring dengan berjalannya waktu, pengertian dalam strategi semakin

diperhalus dan disesuaikan dengan kepentingan militer, tetapi juga dapat

disesuaikan dengan kepentingan bisnis dan politik. Memahami konsep strategi

yang dijelaskan oleh Von Clausewitz di atas sangatlah penting dalam perencanaan

strategi politik, terutama dalam mengenali apa yang tersembunyi di balik tujuan

akhir sebuah kemenangan pada saat pemilu maupun peraturan baru yang

diberlakukan. Tujuan strategi dalam bidang politik ada banyak, seperti

pertarungan untuk memperoleh kekuasaan, perjuangan untuk mencapai tujuan

yang tersembunyi, berlomba untuk memperkaya diri ataupun tujuan-tujuan yang

berbeda dari yang dikatakan di depan publik.

C.1 Strategi-Strategi Politik

Strategi politik adalah strategi yang digunakan oleh elit-elit politik untuk

merealisasikan cita-cita politik yang diinginkan.44

Strategi-strategi politik bukan

42

Toni Andrianus Pito, dkk. Mengenal Teori-Teori Politik: Dari Sistem Politik Sampai

Korupsi, (Jakarta: Nuansa Cendekia, 2013), h.196-197.

43 Toni Andrianus Pito, dkk. Mengenal Teori-Teori Politik: Dari Sistem Politik Sampai

Korupsi, h.198.

44 Peter Schorder, Strategi Politik (Politische Strategien) penj. Aviantie Agoesman,

(Indonesia: Friedrich-Naumann-Stiftung fur die Freiheit), h.7

Page 44: PARTAI POLITIK DAN SOSIALISASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49470...Dr. Haniah Hanafie, M.Si Adi Prayitno, M.IP NIP: 19610524 200003 2 002 NIP: Diterima

32

hanya dilakukan oleh partai politik dan pemerintah saja, tetapi juga dilakukan oleh

organisasi non-pemerintah (Non-Governmental Organization/NGO) yang juga

aktif dalam politik. Semua elemen NGO seperti serikat buruh, kelompok pejuang

lingkungan hidup, dan organisasi HAM juga membutuhkan strategi untuk tujuan

jangka panjang yang telah direncanakan. Tanpa adanya strategi politik, rencana

dalam perubahan jangka panjang atau proyek besar sekalipun tidak akan dapat

diwujudkan.

Banyak ataupun sedikitnya strategi yang direncanakan dalam ranah

politik, pasti memiliki penyebab yang dapat menyebabkan gagalnya strategi yang

dilakukan dalam politik. Salah satu penyebabnya adalah kesomobongan yang

tidak terukur dari sekelompok orang yang ditujukkan melalui kekuasaannya atas

kelompok lain yang dianggap sebagai musuhnya. Daniel Kahnemann dan

Jonathan Renson dalam Peter Schorder45

memaparkan hal tersebut diantaranya:

“Optimisme yang berlebihan adalah salah satu kesalahan besar, yang telah

diidentifikasikan oleh para psikolog. Penelitian menunjukkan, bahwa sebagian

besar manusia terutama para politikus beranggapan bahwa mereka lebih pandai,

lebih menarik dan lebih berbakat di atas rata-rata yang lain, dan mereka sering

menyombongkan diri tentang keberhasilan mereka di masa depan. Mereka secara

konsekuen melebih-lebihkan pengawasan, yang ternyata berhasil”.

Perencanaan strategi untuk perubahan serta proses politik merupakan suatu

analisa yang gamblang dari keadaan kekuasaan, gambaran yang jelas tentang

tujuan akhir yang akan dicapai dan pusat dari segala kekuatan untuk mencapai

tujuan yang dimaksud. Politisi yang disebut sedang berusaha merealisasikan

rencana yang ambisus tanpa strategi, seringkali menjadi pihak yang harus

45 Peter Schorder, Strategi Politik (Politische Strategien) penj. Aviantie Agoesman, h.9.

Page 45: PARTAI POLITIK DAN SOSIALISASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49470...Dr. Haniah Hanafie, M.Si Adi Prayitno, M.IP NIP: 19610524 200003 2 002 NIP: Diterima

33

bertanggung jawab dalam menciptakan kondisi sosial yang menyebabkan seluruh

manusia menderita.

D. Konsep Sosialisasi Politik

Sosialisasi merupakan proses seseorang belajar menjadi anggota

masyarakat. Dalam proses politik, sosialisasi politik menjadi suatu hal yang

penting adanya keterlibatan individu-individu maupun kelompok-kelompok dalam

satu sistem untuk berpartisipasi dalam suatu proses politik. Menurut Almond dan

Verba dalam Zuhri, sosialisasi politik secara luas merupakan transmisi dari

budaya politik kepada generasi yang baru di suatu masyarakat tertentu.46

Sosialisasi politik pada dasarnya merupakan suatu proses bagaimana

memperkenalkan sistem politik pada seseorang, dan bagaimana orang tersebut

memberikan tanggapan serta reaksi terhadap gejala-gejala politik. Sosialisasi

politik memiliki dua fenomena yang saling bertautan, yaitu mikro dan makro.

Pada level makro, sosialisasi politik merupakan alat yang digunakan masyarakat

politik untuk menanamkan norma dan praktek yang tepat kepada warganya.

Sedangkan pada level mikro, sosialisasi politik merupakan pola-pola dan prosess

yang ada dilewati individu dalam melibatkan diri dalam pembangunan dan

pembelajaran politik.47

Sosialisasi politik dalam pernyataan Gabriel Almond merupakan bagian

dari suatu proses sosialisasi yang khusus membentuk nilai-nilai politik, yang

menunjukkan bagaimana seharusnya masyarakat dapat berpartisipasi dalam

46

Gabriel Almond dan Sidney Verba, The Civic Culture, (NJ: Princeton University Press,

1963), h.30

47 Mochtar Mas‟oed dan Colin MacAndrews, Perbandingan Sistem Politik, (Yogyakarta:

Gadjah Mada University Press, 1991), h.34

Page 46: PARTAI POLITIK DAN SOSIALISASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49470...Dr. Haniah Hanafie, M.Si Adi Prayitno, M.IP NIP: 19610524 200003 2 002 NIP: Diterima

34

sistem politik. Selain itu ia sosialisasi juga merupakan suatu sarana bagi generasi

untuk mewariskan patokan-patokan dan keyakinannya pada politik untuk generasi

berikutnya.48

Lalu menurut Mary G. Kweit dan Robert W. Kweit sosialisais

politik merupakan proses seorang individu belajar tentang politik yang akhirnya

akan terbentuk menjadi orientasi politik dan bertujuan untuk stabilitas suatu

sistem politik. Dengan demikian proses sosialisasi politik membawa misi untuk

membentuk orientasi politik demi tercapainya stabilitas.49

Sosialisasi politik menurut Alex Thio merupakan suatu proses individu

dalam memperoleh pengetahuan, kepercayaan, hingga sikap politik.50

Sosialisasi

politik memiliki dua hal penting yang saling berhubungan dengan proses dan

tujuan sehingga proses yang memiliki nilai-nilai dapat berhubungan dengan aspek

politik yang mampu berpartisipasi efektif dalam aspek politik di kehidupan

masyarakat. Lalu menurut Rush dan Althoff sosialisasi politik merupakan suatu

proses untuk memperkenalkan sistem politik kepada seseorang dan bagaimana

orang tersebut menentukan tanggapan maupun reaksi-reaksi terhadap gejala

politik.51

Sosialisasi politik juga merupakan salah satu kunci untuk memahami

setiap sistem yang ada pada politik. Ahli-ahli ilmu sosial menggunakan istilah

sosialisasi untuk menunjukkan cara bagaimana seorang anak diperkenalkan

dengan nilai dan sikap-sikap yang dianut oleh masyarakat, serta bagaimana

48 Haryanto, Sistem Politik Suatu Pengantar, (Yoyakarta: , 1982) h.32

49

Mary G Kweit dan Robert W. Kweit, Konsep dan Metode Analisas Politik terj.

Ratnawati, (Jakarta: PT. Bina Aksara, 1986), h.93 50

Susi Fitria Dewi S.Sos, M.Si, Ph.D, Sosiologi Politik, (Yogyakarta: Gre Publishing,

2017), h.58

51

Prof. Dr.Damsar, “Pengantar Sosiologi Politik”, h. 58.

Page 47: PARTAI POLITIK DAN SOSIALISASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49470...Dr. Haniah Hanafie, M.Si Adi Prayitno, M.IP NIP: 19610524 200003 2 002 NIP: Diterima

35

mereka dapat mempelajari peranan-peranan yang akan mereka jalankan di masa

depan.52

Jadi, sosialisasi politik menunjuk pada proses pembentukkan sikap-sikap

politik dan pola tingkah laku. Di samping itu, sosialisasi politik juga merupakan

sarana bagi suatu generasi untuk “mewariskan” tujuan dan keyakinan politik

kepada generasi setelahnya, proses ini disebut dengan transmisi kebudayaan.53

Banyak orang sejak masa kanak-kanak, belajar memahami sikap dan harapan-

harapan pada politik yang hidup di masyarakatnya merupakan sebuah warisan

nilai-nilai yang telah berlaku.

D.1 Jenis Sosialisasi Politik

Dalam metode penyampaian pesan, jenis sosialisasi politik dibagi menjadi

dua yaitu:54

1. Pendidikan Politik

Pendidikan politik merupakan suatu proses dialogik antara pemberi

dan penerima pesan. Dengan proses ini, masyarakat mengenal dan

mempelajari nilai, norma, dan simbol-simbol politik negaranya dalam

sistem politik. Pendidikan politik dapat tersalurkan dengan proses

dialog antara narasumber dan masyarakat. Narasumber tersebut

seperti sekolah, pemerintah, partai politik. Proses dialog ini biasanya

dilakukan melalui kegiatan kursus, latihan kepemimpinan, diskusi dan

keikutsertaan dalam berbagai forum pertemuan partai politik, dalam

sistem politik.

52 Mochtar Mas‟oed dan Colin MacAndrews, Perbandingan Sistem Politik, h.34

53 Mochtar dan Colin, Perbandingan Sitem Politik. h.34

54

Ramlan Surbakti, Memahami Ilmu Politik, h.117

Page 48: PARTAI POLITIK DAN SOSIALISASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49470...Dr. Haniah Hanafie, M.Si Adi Prayitno, M.IP NIP: 19610524 200003 2 002 NIP: Diterima

36

2. Indoktrinasi Politik

Indoktrinasi politik ialah proses ketika sepihak memobilisasi

masyarakat dengan memanipulasi warga untuk menerima nilai,

norma, dan simbol yang dianggap pihak yang berkuasa sebagai ideal

dan baik. Dalam berbagai forum, penguasa yang penuh paksaan

psikologis dan latihan yang disiplin, partai politik dalam sistem politik

sangtlah totaliter dalam melaksanakan fungsi indoktrinasi politik.

D.2 Agen Sosialisasi Politik

Sosialisasi politik melalui agen sosialisasi tentu memiliki tujuan yang

ingin dicapai, terkait dengan kewajibannya dalam menyebarkan informasi melalui

sebuah program-program yang telah dirancang. Agen sosialisasi menjadi sebuah

keharusan untuk membuka mata masyarakat agar peka terhadap kondisi sosial

politik pada pesta demokrasi yang berlangsung.55

Sosialisasi dijalankan dengan bermacam-macam lembaga. Beberapa

diantaranya, belajar Pendidikan Kewarganegaraan di sekolah-sekolah lalu bergaul

dengan suatu kelompok ataupun bekerja, cenderung untuk mempengaruhi

sosialisasi politik secara tidak langsung. Sarana sosialisasi politik dapat melalui:

a. Keluarga. Struktur sosialisasi pertama yang dialami seseorang sangat

kuat dan kekal. Pengaruh dari keluarga ini adalah dalam hal

pembentukan sikap terhadap wewenang kekuasaan (authority).

Keluarga juga membentuk sikap-sikap politik masa depan dengan

menempatkan individu dalam dunia kemasyarakatan yang luas,

55 Agus Rusmana, dkk. The Future of Organizational Communication In The Industrial

Era 4.0: Book Chapter Komunikasi Organisasi, (Bandung: Media Akselerasi, 2019), h.90

Page 49: PARTAI POLITIK DAN SOSIALISASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49470...Dr. Haniah Hanafie, M.Si Adi Prayitno, M.IP NIP: 19610524 200003 2 002 NIP: Diterima

37

membentuk ikatan-ikatan etnis, religius dan kelas sosialnya, dengan

memperkuat nilai-nilai dan prestasi kultural dan pendidikanya serta

mengarahkan aspirasi pekerjaan dan ekonominya.

b. Sekolah. Sekolah memberi pengetahuan kepada kaum muda tentang

dunia politik. Sekolah juga pewaris dalam nilai-nilai dan sikap-sikap

masyarakatnya. Sekolah memegang peranan penting dalam

pembentukan sikap terhadap “permainan politik” yang tidak tertulis.

Orang yang terpelajar lebih sadar akan pengaruh kebijakan pemerintah

terhadap kehidupan mereka, lebih memperhatikan kehidupan politik,

serta mengetahui bagaimana proses politik berjalan dengan semestinya

dan lebih kompeten untuk bertingkah laku dalam politik.

c. Kelompok Pergaulan. Dalam suatu kelompok, pasti memiliki perbedaan

pendapat dengan teman sekelompoknya atau mereka akan

menyusuaikan pendapat dengan teman-temanya, entah mereka

menyukai atau menghormati. Dalam unit sosial lain, kelompok

pergaulan juga dapat membentuk sikap-sikap politik seseorang.

Kelompok pergaulan bisa mendesak seseorang untuk menyesuaikan diri

terhadap sikap maupun tingkah laku yang dianut oleh kelompoknya.

d. Pekerjaan. Pekerjaan dan organisasi yang dibentuk oleh lingkungan

pekerjaan seperti serikat buruh, klub sosial ataupun semacamnya

merupakan penghubung informasi yang jelas. Individu akan

mengidentifikasi dirinya dengan suatu kelompok dan menjadikan suatu

acuan dalam kehidupan politiknya. Mereka juga akan menilai apapun

Page 50: PARTAI POLITIK DAN SOSIALISASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49470...Dr. Haniah Hanafie, M.Si Adi Prayitno, M.IP NIP: 19610524 200003 2 002 NIP: Diterima

38

yang dilakukan oleh kelompoknya berdasar pada perhitungan yang

paling baik bagi kelompoknya.

e. Media massa. Pada era saat ini, masyarakat modern menggunakan

media massa sebagai alat informasi yang teraktual. Tentu media massa

juga bagian dari kehidupan masyarakat modern, media massa juga

dapat menyebarkan informasi penting dari berbagai belahan dunia yang

hanya beberapa jam saja sudah tersebar menjadi pengetahuan umum.

Selain media massa, surat kabar, radio, internet, televisi dan majalah,

memegang peranan penting dalam menyebarkan ataupun menularkan

sikap-sikap yang modern kepada bangsa-bangsa yang baru merdeka.

Di samping kehidupan berpolitik, pengalaman pembelajaran di kehidupan

nyata pada aktivitas sosial dan politik, penting untuk membentuk serta memiliki

pengalaman politik yang bermakna. Pembelajaran di sekolah juga memiliki

dampak terhadap perilaku mereka setelah dewasa nanti, nilai dan norma pada

kewarganegaraan yang diajarkan di sekolah memberikan efek yang panjang untuk

mereka setelah dewasa, terutama yang berkaitan dengan partisipasi politik. Oleh

karena itu, besarnya pengaruh nilai-nilai sosialisasi politik terhadap tingkat

partisipasi politik dapat ditentukan oleh beberapa faktor tertentu. Wasburn

menyebutkan, ada dua faktor utama yang mempengaruhi nilai-nilai sosialisasi

politik yang dimiliki oleh agen sosialisasi politik terhadap tingkat partisipasi

politik individu, yaitu (1) kekuatan dari pengaruh agen sosialisasi terhadap

Page 51: PARTAI POLITIK DAN SOSIALISASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49470...Dr. Haniah Hanafie, M.Si Adi Prayitno, M.IP NIP: 19610524 200003 2 002 NIP: Diterima

39

individu, dan (2) pengalaman belajar yang dialami individu dalam agen

sosialisasi.56

Dalam proses penanaman nilai-nilai sosialisasi politik terhadap

masyarakat, sangat dipengaruhi oleh kekuatan pengaruh dari agen sosialisasi

politik kepada masyarakat yang bersangkutan. Semakin besar pengaruh agen

sosialisasi terhadap masyarakat, semakin besar pula pengaruh nilai-nilai

sosialisasi politik yang ditanamkan. Lalu, nilai-nilai sosialisasi politik sendiri

ditanamkan melalui berbagai pengalaman seseorang di dalam agen sosialisasi.

Semakin banyak pengalaman yang dialami seseorang di dalam agen sosialisasi,

maka semakin besar juga pengaruh nilai-nilai sosialisasi yang ditanamkan agen

sosialisasi terhadap perilaku politik seseorang.

56 Zulfahmi, Pengaruh Sosialisasi Politik Terhadap Tingkat Partisipasi Politik Mahasiswa:

Partisipasi Politik Mahasiswa Pada Pemilihan Ketua SM FISIP UI 1997-1998, (Depok: Skripsi

Ilmu Politik, Universitas Indonesia, Sarjana Ilmu Politik, 2013), h.15

Page 52: PARTAI POLITIK DAN SOSIALISASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49470...Dr. Haniah Hanafie, M.Si Adi Prayitno, M.IP NIP: 19610524 200003 2 002 NIP: Diterima

40

BAB III

GAMBARAN UMUM TENTANG PARTAI SOLIDARITAS INDONESIA,

PROFIL RIAN ERNEST, DAN DEMOGRAFI JAKARTA TIMUR

A. Partai Solidaritas Indonesia

A.1. Sejarah Berdirinya Partai Solidaritas Indonesia

Melihat kondisi era reformasi yang telah berusia lebih dari belasan tahun,

tidak dapat dipungkiri banyak kemajuan yang telah dicapai. Rakyat merayakan

dan menikmati kebebasan berserikat, kebebasan pers yang pada masa dahulu

mahal harganya. Terpilihnya presiden dari kalangan rakyat biasa merupakan

indikasi bahwa demokrasi telah berubah. Pemimpin baru yang bukan dari

kalangan darah biru maupun militer, tak terkait dengan rejim masa lalu. Mungkin

sejarah akan mencatat, inilah pertama Indonesia dipimpin oleh seorang dari

kalangan rakyat biasa.

Namun masih banyak pekerjaan yang belum selesai, amanah reformasi

yang belum terwujud, bahkan kesejahteraan pun masih jauh panggang dari api.

Korupsi kian masih menjadi musuh dalam pembangunan, sifat intoleransi pun

masih ada diberbagai daerah bahkan menghantui kelompok minoritas.

Kesenjangan antara kaya dan miskin masih kian terlihat jelas dan menganga. Dari

berbagai akar permasalahan, ada salah satu yang menjadi masalah salah satunya

partai politik.

Politik mengatur kebijakan bersama, sejatinya adalah tugas moral suci

partai politik. Demokrasi meletekkan peran sentral partai politik sebagai wadah

penyaambung aspirasi, tuntutan dan harapan rakyat. Namun kebijakan partai

Page 53: PARTAI POLITIK DAN SOSIALISASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49470...Dr. Haniah Hanafie, M.Si Adi Prayitno, M.IP NIP: 19610524 200003 2 002 NIP: Diterima

41

politik yang seharusnya untuk penetingan publik, malah diporak-poranda kan

untuk membela kepentingan segelintir elit. Para pemimpin yang dilahirkan oleh

partai politik masih dapat dihitung dengan jari, partai-partai saat ini telah terjebak

pada kepentingan ekonomi politik antar elit partai yang saling berkelindan.57

Kehadiran partai politik baru, dapat dijadikan solusi alternatif. Partai yang

dapat memutus tali kepentingan elit, yang tentu tak segan mengorbankan

kepentingan rakyat. Partai baru yang memang benar-benar baru tanpa ada daur

ulang dari spirit partai-partai yang lama. Partai politik baru harus memiliki dan

menawarkan segala kebaharuan dari perspektif maupun aksi politik. Maka dari itu

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) hadir, untuk menyemai kembali hubungan tak

terpisahkan antara partai politik dengan rakyat serta menjadi partai politik yang

modern seiring dengan berkembangnya jaman. Partai Solidaritas Indonesia (PSI)

memiliki keyakinan, tidak mungkin mendapat hasil yang lebih baik di masa depan

jika masih dilakukan dengan cara yang sama di masa lalu.

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) adalah partai politik baru yang didirikan

pada 16 November 2014 berdasarkan Akta Notaris Widyatmoko, SH No.14

Tahun 2014. Pada tanggal 16 Desember 2014, Dewan Pimpinan Pusat PSI

mengajukan secara resmi sebagai partai politik baru. Lalu Kementerian Hukum

dan HAM meminta DPP PSI secara resmi melengkapi persyaratan pembentukan

partai politik sesuai dengan Undang-Undang No.2 Tahun 2011. Pada saat

pelengkapan syarat-syarat, seluruh pengurus di PSI melaksanakan tugasnya untuk

57 Tim PSI, ABC Partai Solidaritas Indonesia, Jakarta, 2015, h.2

Page 54: PARTAI POLITIK DAN SOSIALISASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49470...Dr. Haniah Hanafie, M.Si Adi Prayitno, M.IP NIP: 19610524 200003 2 002 NIP: Diterima

42

memastikan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) lolos verifikasi Kementerian

Hukum dan HAM.58

A.2. Visi dan Misi Partai Solidaritas Indonesia

Dalam mendirikan sebuah partai baru, pasti pada setiap partai memiliki

visi dan misi sebagai tujuan perjuangan partai. Begitupun dengan Partai

Solidaritas Indonesia (PSI) yang juga memiliki visi dan misi yang seperti tertuang

dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga. Visi dan misi Partai Solidaritas

Indonesia, yaitu:

A.2.1. Visi Partai Solidaritas Indonesia

Visi PSI adalah Indonesia yang berkarakter kerakyatan, berkemanusiaan,

berkeragaman, berkeadilan, berkemajuan dan bermartabat.59

A.2.2 Misi Partai Solidaritas Indonesia

Misi dari PSI adalah sebagai berikut:60

1. Menggalang kekuatan nasional melalui sebuah kepemimpinan politik yang

ideologis, terorganisir, dan terstruktur.

2. Menggalang perjuangan politik dengan nilai solidaritas nasional

melanjutkan agenda reformasi dan demokratisasi.

3. Membangun kembali semangat republikanisme, merajut kembali rasa

kebangsaan yang tersesak, menanam kembali benih-benih idealisme,

mendirikan kembali benteng-benteng kebhinekaan dan membangun

kembali pondasi gotong royong.

4. Mendorong martabat Indonesia dalam pergaulan internasional, sesuai

prinsip politik bebas aktif dengan melihat kondisi geopolitik internasional

yang sedang berkembang.

58

Tim PSI, ABC Partai Solidaritas Indonesia, h.3.

59

Tim Psi, ABC Partai Solidaritas Indonesia, h.7.

60

Tim Psi, ABC Partai Solidaritas Indonesia, h.7-8.

Page 55: PARTAI POLITIK DAN SOSIALISASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49470...Dr. Haniah Hanafie, M.Si Adi Prayitno, M.IP NIP: 19610524 200003 2 002 NIP: Diterima

43

B. Biografi Rian Ernest

Menjelang Pemilu 2019, banyak bermunculan nama politisi muda yang

ingin ikut andil untuk berkiprah pada kemajuan negeri ini, salah satunya adalah

Rian Ernest. Rian Ernest nama yang akhir-akhir ini sering terdengar di kalangan

politikus dan berita, merupakan sosok pengacara muda. Politisi muda dari Partai

Solidaritas Indonesia (PSI) yang mendaftar sebagai calon legislatif (caleg)

perwakilan dari Daerah Pemilihan Jakarta I. Rian Ernest lahir di Jerman pada

tanggal 24 Oktober 1987, anak dari pasangan Jorg Cichosz dan Alm. Levi Mulyati

Tanudjaja. Ia dilahirkan dari orang tua yang berbeda etnis dan agama. Ayahnya

orang Jerman dan ibunya orang Indonesia dari etnis Tionghoa, orangtua Rian

dipertemukan pada saat sang ibu sedang menempuh studi arsitektur di Jerman

Barat pada tahun 80-an, namun usia pernikahan kedua orangtuanya tidak

berlangsung lama. Setelah resmi bercerai, Rian dan adiknya dibawa oleh sang ibu

kembali ke Indonesia. Usia Rian pada saat itu 3 tahun dan pada saat tinggal di

Indonesia, ia tinggal di rumah kakek dan neneknya di daerah Bekasi.61

Sejak kecil, Rian sudah terbiasa dengan keluarga besarnya yang beragam

dari sisi etnis maupun agama. Berkumpul dari berbagai etnik dari hasil pernikahan

antardaerah, seperti Tionghoa, Minahasa, Bali, Batak, dan Jawa. Ini yang

menjadikannya terbiasa hidup dalam keberagaman dan menjadi sebuah bekal

untuk bergaul dengan siapapun. Dalam pendidikan, ia memulai pendidikan dasar

di SD Maria Fransiska lulus pada tahun 1999, melanjutkan ke jenjang selanjutnya

di SMP Marsudirini Bekasi lulus pada tahun 2002, dan melanjutkannya lagi ke

61 Diakses oleh nalarpolitik.com, “Rian Ernest Hanya Ingin Bermanfaat untuk Orang

Banyak”,https://nalarpolitik.com/rian-ernest-hanya-ingin-bermanfaat-untuk-orang-banyak/ diakses

pada 2 September 2019.

Page 56: PARTAI POLITIK DAN SOSIALISASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49470...Dr. Haniah Hanafie, M.Si Adi Prayitno, M.IP NIP: 19610524 200003 2 002 NIP: Diterima

44

jenjang SMA di SMAN 28 Jakarta lulus pada tahun 2005. Pada saat di SMA, Rian

mencari uang tambahan dengan menjadi model majalah dan catwalk, ini ia

lakukan karena penghasilan sang ibu tidak menentu. Dari hasil pekerjaannya, ia

kumpulkan uang untuk keperluannya sehari-hari dan sekolahnya.62

Disaat seperti itu, Rian mulai giat belajar dan mulai memiliki ketertarikan

pelajaran Tata Negara. Dalam memperdalam ilmunya tentang ini, semakin

membuka wawasannya tentang berbagai lembaga negara, fungsi dan

wewenangnya, serta faktor apa saja yang menentukan maju dan mundurnya suatu

negara dan rakyatnya. Karena ketertarikan itulah, Rian mantap memilih Fakultas

Hukum dan akhirnya dengan ketekunan belajar, ia diterima dan melanjutkan studi

S1 nya di Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FHUI) pada tahun 2005.

Di Fakultas Hukum UI, ia memilih bidang hukum bisnis. Awalnya ia ingin

menjadi seorang jaksa, namun ia mengurungkan cita-citanya setelah mengetahui

bahwa gaji seorang fresh graduate di kejaksaan pada tahun 2003 hanya 2 juta

rupiah. Dan pada saat itu Rian menyadari bahwa pentingnya arti remunerasi yang

layak bagi penegak hukum untuk menangkis godaan korupsi, maka dari itu ia

memilih bidang lain yang ia pilih.

Setelah lulus menjadi sarjana hukum, pertama kalinya Rian diterima

bekerja di firma hukum bergengsi yaitu Melli Darsa & Co. Seperti yang diketahui,

firma hukum Melli Darsa & Co merupakan salah satu firma hukum terkemuka

dan terpercaya di Indonesia bahkan internasional, yang bergerak dibidang

korporat, legal dan keuangan. Pada saat bekerja di firma hukum tersebut, Rian

62 Diakses oleh nalarpolitik.com, “Rian Ernest Hanya Ingin Bermanfaat untuk Orang

Banyak”.

Page 57: PARTAI POLITIK DAN SOSIALISASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49470...Dr. Haniah Hanafie, M.Si Adi Prayitno, M.IP NIP: 19610524 200003 2 002 NIP: Diterima

45

Ernest mengerjakan hukum bidang pasar modal, perbankan, asuransi, mineral, dan

migas. Rian juga banyak membantu untuk melakukan audit hukum terhadap

perusahaan-perusahaan, termasuk BUMN. Namun pekerjaan yang telah

memberikan pengalaman lebih yang ia dapatkan, hanya bertahan 1,5 tahun. Ia

merasa tidak nyaman dalam pekerjaannya karena agak jauh dari pelayanan kepada

masyarakat, hasrat untuk melayani dan mengabdi kepada masyarakat selalu ia

rasakan.

Kemudian, Rian bergabung dalam program Indonesia Mengajar dan

menjadi seorang guru dalam program tersebut. Dalam kegiatan sosialnya dalam

mengajar di program tersebut, Rian menikmatinya selama satu tahun penuh di

Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur sebuah pulau perbatasan bagian selatan

Indonesia. Setelah pulang dari Pulau Rote, Rian kembali bekerja di salah satu

firma hukum Hadiputranto, Hadinoto & Partners (HHP). Namun tidak

berlangsung lama, ia mengundurkan diri dari firma hukum yang menggajinya

dengan dolar.63

Setelah menjalani profesi sebagai corporate lawyer, Rian ditawarkan oleh

seorang temannya yang sudah bekerja bersama Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)

untuk magang di kantor Gubernur. Meskipun gaji yang ia dapatkan tidak sebesar

gaji sebagai pengacara, namun ia tetap menerimana sebagai panggilan untuk

melayani masyarakat dan berkesempatan untuk belajar politik dari sosok yang

banyak dikagumi. Selama bekerja bersama Ahok, Rian sering memeriksa

dokumen dari sisi hukum sebelum dokumen tersebut ditandatangani oleh Ahok.

63 Diakses oleh nalarpolitik.com, “ Rian Ernest Hanya Ingin Bermanfaat untuk Orang

Banyak”

Page 58: PARTAI POLITIK DAN SOSIALISASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49470...Dr. Haniah Hanafie, M.Si Adi Prayitno, M.IP NIP: 19610524 200003 2 002 NIP: Diterima

46

Selama itu pula, Rian sering menemukan jebakan-jebakan dalam dokumen

tersebut yang mencoba menjerumuskan Ahok ke dalam lubang teknis hukum.

Kini, Rian telah lulus sebagai mahasiswa Master Public Administration di Lee

Kuan Yew School of Public Policy di Singapura atas beasiswa penuh.64

Pada masa kampanye Pemilu Legislatif 2019 ke beberapa wilayah di

Jakarta Timur, ada hal yang tak biasa dilakukan oleh caleg lainnya. Rian

menggunakan motor kesayangannya untuk berkeliling menyapa warga di Jakarta

Timur, tidak dipungkiri banyak sekali masyarakat yang terpana melihat

kegagahan dan paras ganteng Rian Ernest pada saat membawa motor Harley nya

berkeliling ke rumah-rumah warga. Hal ini menjadi perhatian masyarakat yang

ada di wilayah tersebut, tidak sedikit pula masyarakat selalu ingin dekat dengan

Rian.

C. Demografi Politik Jakarta Timur

Jakarta Timur merupakan salah satu kota administrasi dengan jumlah

penduduk yang paling besar dibanding jumlah penduduk wilayah lainnya. secara

administratif luas area kotamadya Jakarta Timur sebesar 188,19 Km², dengan

letak geografis Jakarta Timur berada di antara 106°50‟24‟‟ - 106°58‟12‟‟ bujur

timur dan 06°9‟36‟‟ - 06°22‟12‟‟ lintang selatan.65

Jakarta Timur memiliki 10

kecamatan yaitu Kecamatan Matraman, Pulo Gadung, Jatinegara, Kramat Jati,

Pasar Rebo, Cakung, Duren Sawit, Makasar, Ciracas, dan Cipayung. Jakarta

Timur pada pemilu 2019 menjadi Daerah Pemilihan (Dapil) I, yang hanya

64

Tim PSI dalam Psi.id, “Rian Ernest, Lawyer Muda Caleg PSI”,

https://psi.id/berita/2017/10/31/rian-ernest-lawyer-andal-caleg-psi/ diakses pada 2 September

2019.

65 Andri Mulyansyah, Tempat Pembuangan Sampah Sementara di Jakarta Timur,

(Depok: Skripsi Geografi, Universitas Indonesia, Program Sarjana, 2008), h.23.

Page 59: PARTAI POLITIK DAN SOSIALISASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49470...Dr. Haniah Hanafie, M.Si Adi Prayitno, M.IP NIP: 19610524 200003 2 002 NIP: Diterima

47

meliputi wilayah Jakarta Timur saja. Sesuai dengan UU Nomor 7 Tahun 2017

Lampiran III bahwa daerah yang memiliki 30% dari jumlah penduduk, maka

dapat membuat wilayah daerah pemilihan sendiri.

Jakarta Timur memiliki beberapa karakteristik khusus seperti memiliki

beberapa kawasan industri yang berada di Pulo Gadung, memiliki beberapa pasar

induk seperti pedagang sayur-sayuran di Kramat Jati, dan pedagang beras di

Cipinang, memiliki bandara di Halim Perdana Kusuma, dan memiliki obyek

wisata diantaranya TMII dan Lubang Buaya, dan memiliki salah satu penjara

terbesar di Indonesia yaitu Lembaga Permasyarakatan Cipinang serta wilayah ini

dilalui oleh Banjir Kanal Timur. Kota Administrasi Jakarta Timur menjalankan

pusat pemerintahannya di Cakung, pada sebelah Utara ia berbatasan dengan Kota

Administrasi Jakarta Utara dan Jakarta Pusat, di sebelah Timur berbatasan dengan

Bekasi, di bagian Selatan berbatasan dengan Kota Depok, dan di sebelah baratnya

berbatasan dengan Kota Administrasi Jakarta Selatan.

Jika dilihat pada geografis penduduknya, Jakarta Timur memiliki

penduduk terbanyak di antara Kota Administrasi lainnya. Dengan wilayah yang

cukup luas, tidak menutup kemungkinan memiliki jumlah penduduk terbanyak di

DKI Jakarta. Bahkan pada Pemilu Legislatif 2019, jumlah penduduk pada tingkat

kecamatan di Kota Administrasi Jakarta Timur lebih banyak dibanding dengan

jumlah penduduk di tingkat kecamatan Kota Administrasi lainnya. Jumlah

penduduk di Jakarta Timur pada setiap kecamatan memiliki jumlah yang cukup

statis, berikut jumlah penduduk di setiap kecamatan yang terdaftar dalam pemilih

tetap di Pemilu Legislatif 2019 Kota Administrasi Jakarta Timur:

Page 60: PARTAI POLITIK DAN SOSIALISASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49470...Dr. Haniah Hanafie, M.Si Adi Prayitno, M.IP NIP: 19610524 200003 2 002 NIP: Diterima

48

Tabel 3.1

Jumlah Daftar Pemilih Tetap Tingkat Kecamatan di Jakarta Timur66

Kota Matraman Pulogadung Jatinegara Kramatjati Pasar

Rebo

Jumlah

Jakarta

Timur

144.150 232.454 254.116 228.317 156.456

2.321.849 Cakung Duren Sawit Makasar Ciracas Cipayung

403.414 325.483 155.543 221.901 200.015

Sumber: kpu-jakartatimurkota.go.id

Tabel 3.2

Jumlah yang Menggunakan Hak Pemilih Tingkat Kecamatan di Jakarta

Timur67

Kota Matraman Pulogadung Jatinegara Kramatjati Pasar

Rebo

Jumlah

Jakarta

Timur

114.261 182.735 196.314 181.659 130.312

1.853.887 Cakung Duren Sawit Makasar Ciracas Cipayung

313.155 262.602 128.254 179.750 164.845

Sumber: kpu-jakartatimurkota.go.id

Pada tabel di atas, seperti yang kita lihat bahwasanya pemilih yang

terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) dan yang menggunakan hak suaranya

pada 19 April 2019 menjadi sangat statis dan rata-rata yang menggunakan hak

pilihnya menjadi berkurang dari Daftar Pemilih Tetap (DPT). Ini bisa jadi

dikarenakan pengguna hak pilih yang ada di Jakarta Timur telah mengurus A5

untuk melakukan pencoblosan di luar kota, atau bisa jadi dikarenakan pemilih

tidak menggunakan hak suaranya (Golput) pada Pemilu Legislatif kemarin.

Namun dalam jumlah pengguna hak pilih yang berkurang dari Daftar

Pemilih Tetap (DPT) yang seharusnya, KPU Jakarta Timur mendapat peringkat

66 KPU Jakarta Timur, Rapat Pleno Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Pemilu Tahun

2019, http://kpu-jakartatimurkota.go.id/wp-content/uploads/2019/05/DB1-DPR-RI.pdf diakses

pada 15 Agustus 2019

67 KPU Jakarta Timur, Rapat Pleno Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Pemilu Tahun

2019, diakses pada 15 Agustus 2019.

Page 61: PARTAI POLITIK DAN SOSIALISASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49470...Dr. Haniah Hanafie, M.Si Adi Prayitno, M.IP NIP: 19610524 200003 2 002 NIP: Diterima

49

ke-2 dengan pengguna hak pilih terbanyak setelah KPU Jakarta Pusat. Tentu hal

ini harus diapresiasi karena dengan adanya predikat seperti itu, pemilih yang tidak

menggunakan hak suaranya (Golput) bisa menjadi lebih berkurang dari

sebelumnya tetapi sosialisasi kepada masyarakat harus digencarkan agar tidak ada

lagi pemilih yang tidak menggunakan hak suaranya.

Page 62: PARTAI POLITIK DAN SOSIALISASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49470...Dr. Haniah Hanafie, M.Si Adi Prayitno, M.IP NIP: 19610524 200003 2 002 NIP: Diterima

50

BAB IV

STRATEGI POLITIK RIAN ERNEST DALAM PEMILU LEGISLATIF

2019 DI DAERAH PEMILIHAN JAKARTA TIMUR

Pada bab ini akan menjelaskan analisis dari hasil penelitian strategi politik

Rian Ernest di Daerah Pemilihan Jakarta Timur. Strategi politik yang dilakukan

oleh Rian Ernest difokuskan di empat wilayah Kecamatan Jakarta Timur, yaitu

Kecamatan Pulogadung, Cakung, Cipayung, dan Jatinegara. Wilayah tersebut

difokuskan dalam strategi politik karena prediksi survey pada kecamatan tersebut,

Rian bisa dapat memperoleh suara tertinggi.

Dalam memperkenalkan diri ke masyarakat, tentu harus memiliki strategi

politik yang pas untuk mendapat suara dari masyarakat. Rian kepada masyarakat

dalam sosialisasinya, memberikan sebuah pendidikan politik mengenai proses

politik yang berlangsung saat ini. Ia juga memberikan arahan kepada masyarakat,

bagaimana proses politik dapat berlangsung secara adil dan benar agar masyarakat

tidak lagi mengikuti arahan politik yang salah. Strategi politik yang digunakan

pada saat turun menyapa masyarakat haruslah tepat agar masyarakat mendukung

serta memilih, dan juga menjaga kepercayaan masyarakat terhadap partai politik

sangatlah penting.

A. Strategi Politik Politik Rian Ernest Kepada Masyarakat

1. Strategi Politik Melalui Media Sosial

Strategi politik yang dilakukan melalui media sosial merupakan strategi

awal dari Rian Ernest untuk melakukan sosialisasi lebih mudah, cepat, dan

ekspresif. Dalam media sosial yang digunakan, masyarakat dapat menerima pesan

Page 63: PARTAI POLITIK DAN SOSIALISASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49470...Dr. Haniah Hanafie, M.Si Adi Prayitno, M.IP NIP: 19610524 200003 2 002 NIP: Diterima

51

yang disampaikan menjadi lebih mudah dan cepat. Hal ini juga terkait dengan

konten apa yang diberikan dan bagaimana cara agen sosialisasi dapat

menyampaikan hal-hal yang ada di dalam pesan. Dalam menyampaikan pesan

melalui media sosial, kemampuan berkomunikasi maupun pendekatan juga

sebagai salah satu faktor keberhasilan dalam upaya menyampaikan sosialisasi

politik.

Internet pada saat ini dianggap sebagai new media in digital era yang

dapat mengubah pandangan masyarakat mengenai hal-hal yang terjadi di

sekitarnya, salah satunya dalam pandangan politik melalui media sosial. Media

sosial ataupun media online mudah untuk diakses oleh siapapun, memberikan

informasi terbuka, bebas, dan beragam yang menjadikan salah satu sumber

informasi favorit masyarakat saat ini. Dalam melakukan strategi politik kepada

masyarakat, Rian Ernest juga menggunakan berbagai macam media sosial sebagai

strateginya untuk menyampaikan pesan maupun menyapa masyarakat di media

sosial. Di media sosial, Rian menggunakan platform Facebook, Instagram,

Twitter, dan Youtube sebagai tempat ia menyapa serta menyampaikan pesan

kepada masyarakat. Ada beberapa strategi yang dilakukan oleh Rian Ernest dalam

sosialisasinya di media sosial, yaitu:

1.1. Menggunakan Bahasa Gaul dan Santai

Dalam menggunakan media sosial, Rian Ernest menggunakan bahasa yang

santai dan milenial sehingga dapat di terima oleh masyarakat serta anak muda.

Bahasa gaul dan santai yang digunakan juga seperti pada saat masyarakat ataupun

anak muda berinteraksi satu dengan lainnya melalui media sosial, hal ini tentu

Page 64: PARTAI POLITIK DAN SOSIALISASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49470...Dr. Haniah Hanafie, M.Si Adi Prayitno, M.IP NIP: 19610524 200003 2 002 NIP: Diterima

52

menjadi sarana atau alat eksistensi di depan masyarakat sebagai sebuah strategi.

Pemakaian bahasa yang mudah diterima oleh masyarakat menjadi kemudahan

untuk berkomunikasi dan lebih akrab dengan mengikuti perkembangan zaman.

Seperti bahasa yang digunakan pada akun resmi media sosial Instagram miliki

Rian Ernest yaitu @rianernest, ia mengunggah sebuah foto bersama seorang ibu

yang sedang bergandeng tangan dengan keterangan “Pas lagi temu warga di

Cipayung. Untung istriku pengertian dengan profesi suaminya #makasihbeb”,

foto tersebut diunggah pada tanggal 28 November 2018 dengan 4.801 orang

menyukai dan 203 komentar.

Dalam menanggapi hal tersebut, Rian mengatakan:

“Ya kalo di media sosial sebenernya menggunakan bahasa santai itu emang udah

jadi kebiasaan ya, soalnya kan kalo kita menggunakan bahasa yang formal malah

jadinya kaku dan jadinya bukan saya banget gitu. Saya nggak terlalu suka dengan

bahasa-bahasa yang kaku buat sosialisasi ke masyarakat.”68

Penggunaan kata-kata dan tagar yang digunakan merupakan bahasa yang

sangat lumrah digunakan oleh masyarakat dan anak muda untuk sarkas maupun

bersenda gurau. Melalui keaktifan dan pemilihan kata di media sosial, Rian Ernest

mampu memberikan sajian yang berbeda dengan calon legislatif lainnya. Kata-

kata yang ia gunakan tidak melulu bahasa yang kaku maupun formal, namun

dapat menggunakan kata maupun bahasa yang lebih santai dan sedikit sarkas agar

mudah diterima dan merasa lebih dekat dengan masyarakat maupun kaum muda.

Dengan cara inilah Rian mampu menarik perhatian masyarakat dan anak muda

untuk dapat memilihnya pada Pemilu Legislatif 2019.

68 Wawancara dengan Rian Ernest.

Page 65: PARTAI POLITIK DAN SOSIALISASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49470...Dr. Haniah Hanafie, M.Si Adi Prayitno, M.IP NIP: 19610524 200003 2 002 NIP: Diterima

53

1.2. Menggunakan Tagar di Media Sosial

Salah satu cara yang digunakan oleh Rian di media sosial yaitu dengan

memanfaatkan hashtag di sosial media. Hashtag dalam bahasa Indonesia adalah

tanda pagar (tagar), yang pada awalnya hanya sebuah tanda untuk menunjukkan

nomor misalnya “#1” yang merupakan singkatan dari “nomor satu” atau disebut

juga dengan tanda nomor (number sign).69

Penggunaan hashtag ini berfungsi

sebagai penggolongan tema ataupun topik yang lebih spesifik di media sosial, dan

memudahkan orang untuk mendapatkan informasi yang disampaikan pada sebuah

pesan dengan hashtag tertentu.

Hashtag yang banyak digunakan oleh Rian yaitu #BlusukanRian, hashtag

tersebut digunakan di Instagram pribadi maupun di Facebook Fanpagenya. Setiap

Rian melakukan blusukan ke beberapa wilayah, ia selalu menggunakan hashtag

tersebut pada unggahan foto maupun videonya. Penggunaan kata #BlusukanRian,

merupakan cara yang dapat mempermudah masyarakat untuk mengetahui wilayah

mana saja yang telah dikunjungi oleh Rian pada blusukannya, dan itu

mempermudah masyarakat maupun anak muda untuk mengetahui karakter dan

pendekatan Rian Ernest kepada masyarakat dalam sosialisasinya. Dalam hal

tersebut, Rian Ernest menjelaskan:

“Hashtag yang saya bikin di media sosial kayak #BlusukanRian itu saya

bikin biar semua orang tuh tau kemana aja saya blusukan, kan yang pada

saat Pemilu semua orang pasti pengen tau kan kemana aja nih wilayah

yang udah saya datengin, nah makanya #BlusukanRian itu sering saya

69 Nofi Permatasari, dkk. Motif Eksistensi Melalui Penggunaan Hashtag

(#OOTD) di Media Sosial Instagram. (eJurnal Ilmu Komunikasi Vol.3 No.2 2017

journal.uta45jakarta.ac.id › index.php › kom › article › download)

Page 66: PARTAI POLITIK DAN SOSIALISASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49470...Dr. Haniah Hanafie, M.Si Adi Prayitno, M.IP NIP: 19610524 200003 2 002 NIP: Diterima

54

pake di Instagram karena juga kan masyarakat jadi nggak perlu repot lagi

nyari-nyari wilayah mana aja yang pernah saya datengin.”70

Dengan penggunaan hashtag yang dibuat oleh Rian ataupun calon anggota

legislatif lainnya, hal itu jadi memudahkan pencarian agar masyarakat tidak sulit

untuk mencari informasi mengenai hal yang ingin diketahui oleh calon anggota

legislatif lain salah satunya mengenai blusukkan.

1.3. Menggunakan sapaan Bro dan Sis

Salah satu yang menjadu ciri khas Rian dalam menyapa masyarakat

maupun kaum muda ialah memakai panggilan sapaan Bro dan Sis. Bro dan Sis

merupakan singkatan dari Brother dan Sister, panggilan Bro untuk sapaan kepada

laki-laki dan Sis untuk sapaan perempuan. Panggilan Bro dan Sis ini tidak hanya

di media sosial tetapi dalam panggilan sehari-hari, hal ini bertujuan untuk

memudahkan egaliter merasakan kesetaraan. Rian juga menggunakan kata Gue

dan Lu dalam berbicara dengan anak muda agar terlihat lebih akrab dan seperti

berteman dekat dengan yang lainnya.

Sapaan dengan panggilan Bro dan Sis merupakan sapaan khas anak muda

yang sesuai dengan ciri khas Rian Ernest namun panggilan ini juga suatu khas

dari Partai Solidaritas Indonesia. Sapaan Bro dan Sis di Partai Solidaritas

Indonesia (PSI) menjadi sebuah gaya sapaan egaliter tentang arti kesetaraan, yakni

sama rata dan sama rasa sehingga tidak ada rasa berbeda dan semua setara. Lalu

dengan menggunakan panggilan dengan kata Gue dan Lu juga menambah

keakraban dengan anak muda, tidak merasa kaku karena bahasa baku yang

biasanya digunakan oleh calon legislatif lain. Hal ini yang membedakan antara

70 Wawancara dengan Rian Ernest.

Page 67: PARTAI POLITIK DAN SOSIALISASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49470...Dr. Haniah Hanafie, M.Si Adi Prayitno, M.IP NIP: 19610524 200003 2 002 NIP: Diterima

55

Rian Ernest dan calon legislatif lainnya, Hal ini yang membedakan antara Rian

Ernest dan calon legislatif lainnya, Rian juga menjelaskan:

“Penggunaan kata Bro dan Sis itu ya selain emang udah jadi salah satu

tradisi PSI, ya buat saya ke masyarakat agar biar lebih merasa dekat,

setara, sama, dan berbeda. Kayak yang tadi saya bilang, biar nggak kaku

sama masyarakat dan biar kekinian juga sih, jadi nggak harus monoton dan

itu-itu aja sapaannya.”71

Biasanya calon legislatif lain menggunakan panggilan atau sapaan populer

seperti “Bung” untuk sapaan kepada laki-laki dan “Jeng” untuk sapaan kepada

perempuan. Dengan panggilan seperti Bro dan Sis menjadi daya tarik sendiri

untuk kaum muda, karena mereka akan mengingat hanya Partai Solidaritas

Indonesia (PSI) saja yang menggunakan sapaan seperti itu.

1.4. Membuat Konten yang Menarik Perhatian

Untuk menarik perhatian para masyarakat di media sosial tentu diperlukan

sebuah konten media yang menarik. Konten merupakan sebuah ide yang ada

dalam suatu wadah di dunia teknologi yang ada pada saat ini seperti blog,

chatting, tweet, podcast, video, file audio hingga konten yang terbentuk dari

pengguna layanan online di media sosial seperti Facebook, Instagram, Twitter,

dan Youtube. Para pengguna dapat menggunakan berbagai macam media sosial

sebagai wadah untuk membuat konten sebagai pengekspresian diri mereka di

media sosial yang ada.

Untuk membuat konten di media sosial, Rian tidak memiliki team khusus

dalam pembuatan konten di media sosial. Hanya saja di Fanpage Facebook, ia

memiliki perencanaan waktu maupun isi konten didalamnya, pada media sosial

71 Wawancara dengan Rian Ernest

Page 68: PARTAI POLITIK DAN SOSIALISASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49470...Dr. Haniah Hanafie, M.Si Adi Prayitno, M.IP NIP: 19610524 200003 2 002 NIP: Diterima

56

Twitter dan Instagram juga ia tidak memiliki team khusus untuk membuat sebuah

konten, karena pada akun Twitter dan Instagram ia kelola sendiri dari

mengunggah cerita hingga mengunggah sebuah foto. Hal ini seperti yang

disampaikan oleh Rian Ernest:

“Untuk membuat konten sih kita nggak punya tim ya, kecuali tim kreatif

untuk konten Youtube kita punya tapi kalo semacam editing video gitu

kita nggak ada tim. Karena kan Instagram dan Twitter saya sendiri yang

kelola.”72

Dalam membuat sebuah konten, Rian juga menggunakan strategi

bagaimana ia mendapatkan perhatian dari masyarakat melalui sebuah kontennya

di media sosial. Pada media sosial Youtube jika kita melihat isi konten video yang

dibuat Rian di akunnya, ia membuat konten video Youtube yang berisikan seperti

membalikkan atau menyerang lawannya di Pemilu 2019 terutama pada kubu

seberangnya. Contohnya seperti video berjudul “Inkonsistensi Gerindra: Janji

Melawan Korupsi, tapi Usung Banyak Eks Koruptor”, pada video yang diunggah

oleh Rian Ernest di akun Youtubenya banyak yang melihat sebanyak 945.162 kali

ditonton dengan 12.000 menyukai dan 642 tidak menyukai. Dalam video tersebut,

terdapat salah satu peserta calon legislatif dari partai PDI-Perjuangan, Berkarya

dan Gerindra yang sedang membicarakan sebuah tema “Berantas Korupsi, Lain

Di Bibir Lain Di Hati?” Rian mengatakan kepada Ferry Juliantono dari Partai

Gerindra:

“Kalau memang saudara punya niat untuk menghalangi orang korupsi di

dalam, ngapain pada kesempatan pertama anda berikan kesempatan?

Berarti anda memberikan kesempatan kedua untuk orang yang pernah

colong uang rakyat? Kalu anda mengampuni koruptor lalu memberikan

kesempatan membawa amanah kita, lalu rakyat disakiti terus berikan

72

Wawancara dengan Rian Ernest, Jakarta, 1 November 2019.

Page 69: PARTAI POLITIK DAN SOSIALISASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49470...Dr. Haniah Hanafie, M.Si Adi Prayitno, M.IP NIP: 19610524 200003 2 002 NIP: Diterima

57

kesempatan lagi ya? Gimana ingin melawan korupsi kalo Gerindra saja

paling banyak eks-koruptor kok.”73

Sementara ada juga video yang diunggah oleh Rian berjudul “Rian Ernest:

Prabowo-Sandi adalah Elit yang Bernafsu Ingin Berkuasa” video ini ditonton

sebanyak 685.441 kali dengan 10.000 menyukai dan 748 tidak menyukai. Pada

video ini Rian memberikan argumen kepada tim BPN, Faldo Maldini. Rian

mengatakan:

“Saya melihat spesialisasi dari teman-teman BPN yaitu membuat

ketakutan di bawah alam sadar dan akhirnya memecah belah kita. Lalu

Pak Prabowo pernah bilang bahwa elit-elit politik sering datang ke dia,

padahal memang Pak Prabowo juga seorang elit politik sementara Pak

Jokowi hanya orangbiasa. Pak Prabowo pada saat diberhentikan oleh

Habibie sebagai Panglima Kostrad tahun 98, ia mengatakan “atas nama

ayah saya Sumitro Djojohadikusuma, atas nama ayah mertua saya

Soeharto, saya meminta ditempatkan lagi di Pangkostrad.” Ini berarti

merupakan simbol-simbol yang menyatakan bahwa dia memang haus

akan kekuasaan.”74

Isu ataupun konten media yang dibuat oleh Rian pada akunnya, tentu

membuat masyarakat ataupun anak muda menjadi tertarik. Pasalnya dengan

membuat konten yang sering bersinggungan, masyarakat langsung tertarik untuk

menonton terlebih apabila konten tersebut dilihat oleh kubu yang kontra, tentu

akan menjadi sebuah bumerang untuk Rian. Hal ini juga dikatakan oleh Rian

mengenai konten video yang ia buat, Rian mengatakan:

“Karena saya waktu itu lebih pro ke 01, jadi untuk menarik perhatian

masyarakat saya lebih suka menanggapi statement yang dikeluarkan oleh

pihak lawan seperti menanggapi konten kubu 02. Karena kan pada

dasarnya masyarakat lebih suka konten-konten yang seperti itu, makanya

saya buat konten yang memang lebih menyenggol pihak 02 saat itu.”75

73

Wawancara dengan Rian Ernest

74

Wawancara dengan Rian Ernest

75 Wawancara dengan Rian Ernest.

Page 70: PARTAI POLITIK DAN SOSIALISASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49470...Dr. Haniah Hanafie, M.Si Adi Prayitno, M.IP NIP: 19610524 200003 2 002 NIP: Diterima

58

Melalui keaktifannya di media sosial, tentu akan memudahkan masyarakat

untuk mencari tahu tentang siapa Rian Ernest. Saat ini pengikut Rian Ernest di

akun Instagram pribadinya dengan nama @rianernest berjumlah 86.900 pengikut,

lalu akun Fanpage Facebook Rian Ernest diikuti sebanyak 211.126 pengikut dan

disukai 206.022 menyukai. Sedangkan akun Twitter pribadinya yaitu

@rianernesto diikuti sebanyak 47.900 pengikut dan akun Youtubenya memiliki

72.700 subscriber dan telah mengunggah video sebanyak 44 video.

Konten dan pendekatan yang dilakukan oleh Rian melalui media sosial

seperti di Facebook, Instagram, dan Twitter yaitu Pertama, konten yang dibahas

meliputi isu yang berkaitan dengan keadaan sosial politik sekarang yang sedang

hangat dibicarakan oleh masyarakat yang pasti akan menjadi minat mereka.

Kedua, masyarakat dapat meninjau langsung isu yang sedang hangat dengan

kebebasan mencari informasi yang mereka inginkan dan mereka ketahui. Ketiga,

informasi yang terdapat di media sosial menggambarkan sebuah opini dari

berbagai sudut pandang, kritik dan saran juga disampaikan dengan tutur gaya dan

bahasa anak muda saat ini. Jadi dengan adanya kesesuaian konten yang

dibutuhkan oleh anak muda, nilai-nilai yang disampaikan melalui media sosial

pun dapat diterima oleh anak muda. Selain konten yang diberi, pendekatan yang

dilakukan juga mempengaruhi anak muda untuk memperhatikan dan menimbang

perkembangan isu yang ada melalui media sosial.

Hal tersebut sejalan dengan konsep sosialisasi politik yang mengandung

dua hal penting yakni proses dan tujuan. Hal yang berkaitan dengan proses

meliputi transmisi nilai-nilai, pengetahuan, kepercayaan, dan harapan politik.

Page 71: PARTAI POLITIK DAN SOSIALISASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49470...Dr. Haniah Hanafie, M.Si Adi Prayitno, M.IP NIP: 19610524 200003 2 002 NIP: Diterima

59

Sedangkan pada aspek tujuan mengarah pada apa yang diperlukan agar dapat

berpartisipasi efektif dalam aspek politik dari kehidupan bermasyarakat.76

Dalam hal ini Rian memahami bagaimana cara mensosialisasikan dengan

baik melalui media sosial. Strategi sosialisasi yang ia lakukan di media sosial juga

tergolong menarik karena konten dan tagar yang ia gunakan juga dapat

memudahkan masyarakat untuk mencari informasi tentang isu-isu saat ini.

Penggunaan bahasa yang santai serta kekinian juga menjadi sebuah daya tarik

masyarakat karena seperti lebih dekat dengan Rian.

2. Strategi Politik Melalui Tatap Muka (Face to Face)

Strategi politik melalui tatap muka (face to face) kepada masyarakat

menjadi salah satu bagian dari strategi politik Rian Ernest. Komunikasi tatap

muka (face to face) merupakan komunikasi interpersonal yang mana interaksi

tatap muka antar dua atau beberapa orang, di mana pengirim dapat menyampaikan

pesannya secara langsung dan si penerima dapat menanggapi pesan yang

dikirimnya secara langsung pula.77

Komunikasi ini dapat dianggap efektif karena

dapat berupaya mengubah pendapat maupun perilaku individu, sifatnya yang

dialogis sehingga komunikator dapat mengetahui tanggapan komunikan saat itu

juga. Sehingga komunikator dapat meyakinkan komunikan saat itu juga jika

komunikasinya tidak mendapat respon yang positif.78

Dalam strateginya, salah satu cara komunikasi tatap muka (face to face)

yang Rian gunakan yaitu datang ke kelompok-kelompok masyarakat untuk

76

Prof. Dr.Damsar, “Pengantar Sosiologi Politik”, h. 153.

77

Agus M. Hardjana, Komunikasi Intrapersonal dan Interpersonal, (Yogyakarta:

Kanisius, 2003), h.84.

78

Onong U. Effendy, Dinamika Komunikasi, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1986), h.9-

10

Page 72: PARTAI POLITIK DAN SOSIALISASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49470...Dr. Haniah Hanafie, M.Si Adi Prayitno, M.IP NIP: 19610524 200003 2 002 NIP: Diterima

60

berdiskusi kecil dengan berbagai tema ataupun melakukan pendidikan politik

secara langsung dan terbuka. Kegiatan ini dilakukan setiap Rian melakukan

blusukan ke beberapa wilayah di Jakarta Timur. Rian melakukan blusukan

melalui pendidikan politik untuk membuka dan memberi wawasan kepada

masyarakat tentang pemahaman politik dan proses politik yang benar dalam pesta

demokrasi yang dilakukan selama lima tahun sekali.

Rian Ernest, calon legislatif Partai Solidaritas Indonesia mengatakan:

“Saya melakukan strategi secara langsung dengan bertemu masyarakat,

menyapa, dan mendengarkan apa yang masyarakat keluhkan saat ini, itu

membuat saya menjadi lebih tentram. Karena pada saat saya masih bekerja

sebagai lawyer, hati saya inginnya lebih dekat dan melayani masyarakat.

Jadi pada saat saya turun ke lapangan bertemu masyarakat, saya jadi

senang karena bisa hadir gitu. Lalu saya juga selain blusukan, sekaligus

memberikan edukasi ke mereka kalo apa yang saya lakukan

merupakan sebagian dari sebuah proses politik dan mulai dari situ saya

memberikan edukasi atau pemahaman tentang politik yang sebenarnya.”79

Strategi yang Rian lakukan dalam menggunakan komunikasi tatap muka

kepada masyarakat merupakan hal yang efektif. Ia senang bertemu secara

langsung menemui masyarakat, mendengar keluhan, dan memberikan edukasi

politik. Komunikasi tatap muka yang ia lakukan menjadi sebuah strategi yang

sangat efektif dibanding jika Rian hanya menegur sapa lewat media sosial. Rian

melakukan komunikasi tatap muka secara langsung ke beberapa kecamatan di

wilayah Jakarta Timur seperti Kecamatan Cakung, Pulogadung, Jatinegara, dan

Cipayung.

Maka dari itu, Rian melakukan strategi politik melalui komunikasi tatap

muka (face to face) dengan cara memberikan pengetahuan politik dan pendidikan

79

Wawancara dengan Rian Ernest.

Page 73: PARTAI POLITIK DAN SOSIALISASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49470...Dr. Haniah Hanafie, M.Si Adi Prayitno, M.IP NIP: 19610524 200003 2 002 NIP: Diterima

61

politik pada saat bertemu dan berdiskusi bersama masyarakat maupun kelompok

masyarakat. Pendidikan politik dalam strategi politik yang dilakukan juga sesuai

dengan maksud dan tujuan sosialisasi politik yaitu keterlibatan individu maupun

kelompok-kelompok dalam satu sistem untuk berpartisipasi dalam sebuah proses

politik.80

Oleh karenanya, Rian lebih mengedepankan strategi politik melalui

komunikasi tatap muka (face to face) karena diyakini sebagai bentuk strategi yang

efisien dan berpengaruh terhadap kepercayaan dari masyarakat agar dapat dipilih

pada Pemilu Legislatif 2019. Hal ini disampaikan oleh Rian Ernest, calon

legislatif Partai Solidaritas Indonesia:

“Kalo saya emang lebih senang ya ketemu secara langsung dengan

masyarakat, jadi bisa lebih tau apa yang mereka rasakan dan keluhkan

selama ini. Kalo di media sosial kan rasanya tuh kurang aja gitu, kayak

sebatas mereka tau muka saya aja tapi nggak tahu kan kalo belum duduk

secara langsung sambil ngomongin masalah negara, sambil nongkrong

juga kalo bisa hehehe. Kalo di media sosial kan mereka tinggal ketik nama

saya di kolom pencarian abis itu udah deh mereka tau muka saya, bahasa

saya, kegiatan saya ngapain aja. Kalo ketemu langsung gitu kan semua

yang mereka ingin tahu bisa ditanyakan langsung ke saya tanpa malu-

malu.”81

Rian yang memang memiliki paras dan wibawa yang cakap, tidak heran

banyak masyarakat yang menyukai sosoknya. Hal itu disampaikan oleh Ika dan

Isda, relawan Rian dari Kecamatan Duren Sawit. Mereka mengatakan:

“Rian Ernest tuh siapa, karena kan emang selain enak dilihat dia juga

wibawanya pas di media sosial itu keliatan banget nah jadinya pas Rian

turun ke lapangan, banyak masyarakat yang tertarik buat liat Rian”.82

80 Yusa Djuyandi, Efektivitas Sosialisasi Politik Pemilihan Umum Legislatif Tahun 2014

Oleh Komisi Pemilihan Umum, (eJournal Humaniora Vol.5 No.2 Oktober 2014,

https://journal.binus.ac.id/index.php/Humaniora/article/download/3263/2647), h.1204-1205

81 Wawancara dengan Rian Ernest.

82 Wawancara dengan Ika dan Isda, Jakarta, 22 Oktober 2019.

Page 74: PARTAI POLITIK DAN SOSIALISASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49470...Dr. Haniah Hanafie, M.Si Adi Prayitno, M.IP NIP: 19610524 200003 2 002 NIP: Diterima

62

Hal ini juga yang disampaikan oleh Mur, tokoh masyarakat di Pasar Rebo

yang mengatakan:

“Rian itu orang yang cerdas, ulet, dan supel. Dari aura dia saya melihat

bahwa dia ini orang yang akan membangun dengan sepenuh hati dan

bekerja untuk rakyat. Anak-anak muda juga pasti akan tertarik dengan

sosok Rian yang memang apa adanya, tapi kan yang sudah tua-tua begini

yang maunya orang-orang yang memang sudah pengalaman. Jadi yang

milih Rian itu kebanyakan anak muda dengan pengaruh media sosial yang

tinggi.”83

Selain komunikasi tatap muka (face to face) secara langsung kepada

masyarakat, Rian juga membagikan kalender dan sticker, bahkan ia juga menjual

baju kepada masyarakat yang ia datangi. Hal ini tentu berbeda dari calon legislatif

lain yang biasanya memberikan baju, sembako, dan uang kepada masyarakat

secara gratis. Rian menjual baju tersebut dengan harga Rp. 5000,- untuk 2 baju,

harga yang sangat murah untuk baju yang ia pesan dengan harga Rp. 38.000,- per

baju. Hal ini bertujuan agar masyarakat selalu teringat tentang Rian, dan

mendapat kepercayaan dari masyarakat untuk memilihnya pada Pemilu 2019 ini.

Seperti yang disampaikan Rian Ernest, calon legislatif dari Partai Solidaritas

Indonesia:

“Nah saya kalo blusukan, ga seperti kayak yang lainnya yang blusukkan

ketemu warga basa-basi terus udah gitu kasih sembako, uang, kaos secara

percuma. Kalo saya sosialisasi, ngobrol-ngobrol santai sekaligus jualan

baju. Saya ngejual baju seharga Rp.5000,- untuk 2 baju. Saya tawarin ke

ibu-ibu, dan alhamdulillah nya ada yang beli. Tujuan saya menjual baju

dengan harga murah, agar masyarakat selalu ingat saya dan bajunya jadi

lebih bermanfaat dan berharga. Biasanya kan kalo baju dari calon

lain paling kan ya dibuang aja gitu, kalo ini kan dengan mereka membeli

jadi ga sia-sia juga uang 5ribu yang udah dikeluarin.”84

83

Wawancara dengan Mur, Jakarta, 6 Oktober 2019.

84 Wawancara dengan Rian Ernest.

Page 75: PARTAI POLITIK DAN SOSIALISASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49470...Dr. Haniah Hanafie, M.Si Adi Prayitno, M.IP NIP: 19610524 200003 2 002 NIP: Diterima

63

Hal ini tentu memiliki keunikan, ketika semua calon legislatif memberikan

baju secara gratis kepada masyarakat tetapi Rian menjual bajunya dengan harga

terjangkau dengan tujuan agar masyarakat selalu ingat bahwa bersosialisasi

dengan warga tidak selalu menggunakan uang sebagai perantara dalam urusan

pencoblosan, bisa juga melalui pendidikan politik yang diberikan kepada

masyarakat. Selain itu uang dari hasil penjualan baju tersebut akan digunakan

kembali untuk pembangunan sarana di kantor Partai Solidaritas Indonesia yang

berguna untuk masyarakat.

Pendidikan politik yang dapat diberikan oleh sebuah partai bisa apa saja

dilakukan, tidak melulu soal materil namun non-materil juga bisa diberikan

melalui pendidikan politik. Dengan menjual baju dan memaparkan visi & misi

misalnya, dengan begitu poin-poin yang disampaikan akan tersalurkan. Hal ini

disampaikan oleh Bapak Muslimin, Direktur Riset Charta Politika:

“Banyak calon yang melakukan pendekatan secara pragmatis dan

kebanyakan biasanya di desa atau didaerah, menjual visi, membagikan

sembako dan itu bakal dipilih tetapi pasti publik akan menerima. Nah

berbeda dengan di Jakarta, mungkin segala materil yang diberikan akan ia

terima tetapi kan mereka akan melihat dulu bagaimana orang yang akan

mencalonkan dirinya sebagai wakil rakyat dan pasti juga akan melihat

platform partainya dan relatif lebih rasional. Dan PSI serta Rian sendiri

sudah membuktikan itu, dengan cara ia menyampaikan visi misi serta

argumennya yang entah di dengar atau tidak tapi ia tetap

menyampaikannya. Saya rasa itu yang menjadikan masyarakat lebih melek

dengan kondisi sosial politik sekarang ini.”85

Sejalan dengan ini, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) telah melakukan

strategi politik dengan baik, tanpa adanya politik uang saat melakukan sosialisasi.

Tak jarang ada calon legislatif yang menjual baju kepada masyarakat saat

85

Wawancara dengan Bapak Muslimin, Jakarta, 4 Oktober 2019.

Page 76: PARTAI POLITIK DAN SOSIALISASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49470...Dr. Haniah Hanafie, M.Si Adi Prayitno, M.IP NIP: 19610524 200003 2 002 NIP: Diterima

64

blusukkan, dan hal yang dilakukan menjadi nilai positif sehingga dapat ditiru oleh

calon legilslatif lainnya.

B. Faktor Pendukung dan Penghambat Strategi Sosialisasi Politik Rian

Ernest di Daerah Pemilihan Jakarta Timur

Dalam melakukan strategi politik kepada masyarakat, tentu ada faktor

pendukung dan penghambat di lapangan untuk melakukan sosialisasi ke

masyarakat di wilayah yang ingin dikunjungi. Adapun faktor pendukung dan

penghambat dalam strategi politik Rian Ernest kepada masyarakat di daerah

pemilihan Jakarta Timur yaitu:

1. Faktor Pendukung

Faktor-faktor pendukung dalam strategi politik Rian Ernest dalam Pemilu

2019 di Daerah Pemilihan Jakarta Timur yaitu:

1) Adanya Pembentukan Relawan

Adanya relawan dalam melakukan sosialisasi kepada masyarakat

sangatlah penting. Pembentukkan relawan-relawan yang ada pada setiap wilayah

di 10 Kecamatan di Jakarta Timur sangatlah berpengaruh untuk melakukan

sosialisasi dan pembinaan. Dengan adanya relawan di setiap Kecamatan di

wilayah Jakarta Timur, mereka bergerak secara door to door membagikan

kalender dan stiker sekaligus mensosialisasikan kepada masyarakat tentang sosok

Rian Ernest yang akan berkompetisi pada Pemilu Legislatif 2019 di wilayah

Jakarta Timur. Adanya relawan juga meringankan strategi politik Rian Ernest

kepada masyarakat yang tidak bertemu secara langsung, dengan adanya relawan

Page 77: PARTAI POLITIK DAN SOSIALISASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49470...Dr. Haniah Hanafie, M.Si Adi Prayitno, M.IP NIP: 19610524 200003 2 002 NIP: Diterima

65

masyarakat mengetahui siapa sosok Rian Ernest melalui sosialisasi yang diberikan

oleh relawan secara door to door.

2) Komunikasi Terbuka dari Masyarakat

Komunikasi yang dilakukan dari masyarakat kepada Rian Ernest memiliki

sikap keterbukaan dan komunikatif. Masyarakat yang menyambut dengan hangat

dan terbuka menjadi salah satu faktor pendukung dalam melakukan strategi

politik. Keterbukaan masyarakat kepada Rian Ernest disambut dengan

komunikatifnya para masyarakat yang dijumpai, tidak ada keraguan dari mereka

untuk mengutarakan apa yang mereka rasakan selama 5 tahun kemarin. Mereka

menerima dengan senang, dan tidak ada sambutan yang negatif dari masyarakat

kepada Rian Ernest. Bahasa santun dan santai yang dibawakan oleh Rian menjadi

salah satu faktor dan tujuan agar mendapat simpati dari masyarakat sehingga

mampu mempengaruhi masyarakat untuk dapat memilihnya di Pemilu Legislatif

2019.

3) Komunikasi Interaktif

Komunikasi interaktif yang dilakukan oleh Rian melalui aplikasi chatting

ataupun melalui telfon secara langsung kepada Rian. Hal ini dilakukan agar

masyarakat mudah memberikan kritik dan saran atau jika ada yang ingin Rian

datang langsung ke tempat tinggalnya untuk melakukan sosialisasi. Tidak jarang

ada yang menelfon hingga mengirim pesan ke Rian untuk datang, contohnya

seperti di wilayah Pondok Bambu ia datang memenuhi undangan ke sebuah

komunitas HKBP Jatiwaringin bermarga Sianipar. Pada saat itu menjadi

kesempatan untuk Rian, selain memenuhi undangan ia memberikan visi dan misi

Page 78: PARTAI POLITIK DAN SOSIALISASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49470...Dr. Haniah Hanafie, M.Si Adi Prayitno, M.IP NIP: 19610524 200003 2 002 NIP: Diterima

66

serta pendidikan politik dan tentu juga meminta dukungan agar dapat memilihnya

pada Pemilu Legislatif 2019.

Dengan adanya komunikasi yang interaktif kepada masyarakat, pendidikan

politik yang diberikan melalui sosialisasi politik menjadi efisien dan mudah untuk

disampaikan sehingga menjadi tepat sasaran dalam melakukan strategi politik.

Adanya kesamaan dalam visi dan misi serta pola berfikir masyarakat, juga

menjadikannya mampu untuk menarik simpati masyarakat agar dapat memilih

Rian Ernest dalam Pemilu Legislatif 2019.

4) Relawan yang Solid

Adanya relawan di setiap Kecamatan membantu strategi politik Rian ke

beberapa wilayah di Jakarta Timur. Pada sosialisasinya, relawan Rian sangat

menerima berbagai kritik dan saran. Meski terkadang sering mendapat perlakuan

yang tidak mengenakkan, namun dalam mensosialisasikan sangat koperatif dan

bekerja sama untuk mensosialisasikan ke wilayah-wilayah yang menolak terutama

pada wilayah yang dominan berbasis partai Islam. Relawan bekerja sama untuk

mensosialisasikan, dan membantu jika ada perlakuan yang tidak mengenakkan

dari masyarakat contohnya jika salah satu masyarakat ada yang menolak dan

bertindak dengan cara preman seperti meminta uang atau imbalan jika ingin

berkampanye di wilayah mereka.

5) Paras wajah dan performa yang baik

Salah satu faktor pendukung pada strategi politik Rian adalah wajah yang

ia miliki sangat rupawan. Tidak dipungkiri ini juga menjadi salah satu faktor

bahwa paras yang ia miliki menjadi faktor pendukung, tak sedikit warga yang

Page 79: PARTAI POLITIK DAN SOSIALISASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49470...Dr. Haniah Hanafie, M.Si Adi Prayitno, M.IP NIP: 19610524 200003 2 002 NIP: Diterima

67

melihat Rian adalah sosok yang gagah dan enak dipandang pada saat sedang

blusukan ke beberapa wilayah. Tentu ini menjadi daya tarik bagi Rian kepada

masyarakat khususnya ibu-ibu dan anak muda yang ada di setiap Rian blusukan di

beberapa wilayah.

2. Faktor Penghambat

Faktor-faktor penghambat dalam strategi politik Rian Ernest dalam Pemilu

2019 di Daerah Pemilihan Jakarta Timur yaitu:

1) Komentar Negatif di Media Sosial

Banyaknya strategi politik yang dilakukan oleh Rian Ernest tidak melulu

mendapat tanggapan yang positif, terkadang ada masyarakat yang memberi

tanggapan negatif tentang keberadaannya setiap melakukan komunikasi tatap

muka (face to face) maupun di media sosial. Meski tanggapan negatif secara

langsung tidak begitu terbuka, namun komentar negatif di sosial media yang

didapatkan juga tidak sedikit. Setiap Rian mengunggah sesuatu di media

sosialnya, tidak jarang ada masyarakat yang memberikan komentar negatif

kepadanya. Salah satunya seperti pada Instagram pribadi @rianernest, Rian

mengunggah foto bersama anak muda di Pulogebang dengan menulis keterangan

Dengan teman2 baru dari Pulo Gebang, Kecamatan Cakung kemarin

sore. #BlusukanRian Seorang kawan, Bang Imam (baju putih) ceritakan keluhan

beliau soal lapangan kerja untuk anak muda. Saya sedang coba rumuskan agar

bisa coba gandeng Karang Taruna. Apakah teman2 ada ide brilian, tolong

bagikan di komentar, lalu ada salah satu komen negatif netizen berisi yg model

gini pengen jd wakil rakyat?? Ga ada pantes2 nya lo boss.. sok2an bicara rekam

Page 80: PARTAI POLITIK DAN SOSIALISASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49470...Dr. Haniah Hanafie, M.Si Adi Prayitno, M.IP NIP: 19610524 200003 2 002 NIP: Diterima

68

jejak. Partai aja dulu ga lolos seleksi kpu, cuma orang2 cacat mental yg mau pilih

anda.

Hal ini tentu menjadi salah satu penghambat dalam strategi sosialisasi

Rian dalam melakukan sosialisasi di media sosial, namun dalam menanggapi hal

tersebut Rian Ernest, dalam wawancara menyampaikan:

“Kalo saya sih nggak terlalu memikirkan komentar-komentar negatif yang

saya dapatkan, yang jelas disini tujuan saya mengikuti pemilu untuk selalu

melayani rakyat terutama Jakarta Timur. Kan ada masanya mereka akan

capek sama apa yang mereka nyinyirin, yang pasti kita terus aja bergerak

untuk rakyat.”86

2) Adanya Image Negatif dari Masyarakat

Adanya image negatif dari masyarakat juga menjadi penghambat strategi

politik di masyarakat, tidak jarang masyarakat sering memberikan gambaran

negatif tentang Rian. Terkadang masyarakat memberikan image tersebut

dikarenakan sebuah partai yang dinaungi seorang calon legislatif pernah

memberikan tanggapan negatif mengenai isu yang sedang hangat. Salah satunya

Bapak Ilyas seorang tokoh masyarakat Duren Sawit yang mengatakan:

“Rian Ernest sih saya nggak terlalu begitu mengikuti ya, saya tau dia juga

dari sosial media dan tv aja. Tapi saya hanya sekilas membaca rekam

jejaknya, kan Rian juga nggak pernah sosialisasi ke Duren Sawit jadi tidak

terlalu mengikuti. Tapi kalo yang saya lihat sebenarnya Rian itu bagus ya,

jiwa mudanya ada gitu dibanding caleg yang lain sih emang dia enak

dipandang dan wawasannya luas, tapi sayang kenapa dia harus jadi salah

satu anggota partai itu gitu, yang jelas-jelas partai tersebut kan anti

syariat. Mungkin kalo dia gabung sama partai lain, kemungkinan dia

masuk parlemen jadi besar.”87

Ini menjadi sebuah alasan adanya image negatif dari masyarakat mengenai

sosok calon legislatif dari partai yang dikecam karena memberikan tanggapan

86

Wawancara dengan Rian Ernest.

87

Wawancara dengan Bapak Ilyas, Jakarta, 4 Oktober 2019.

Page 81: PARTAI POLITIK DAN SOSIALISASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49470...Dr. Haniah Hanafie, M.Si Adi Prayitno, M.IP NIP: 19610524 200003 2 002 NIP: Diterima

69

yang jelek mengenai isu yang sedang hangat. Sama halnya dengan di wilayah

Duren Sawit yang pernah dirasakan oleh Ika dan Isda, mereka menjelaskan:

“Waktu itu pernah pas kita melakukan sosialisasi ke masyarakat, terus

dateng secara door to door eh ditolak pake nada tinggi dia (anggota FPI)

bilang, ngapain kesini? Mau blusukkan? Emang mampu berayar berapa

mau sosialisasi disini? Bayar lah kalo mau sosialisasi, nggak bisa gratisan.

Kita dibentak kayak gitu, terus kita dateng lagi ke anggota FPI itu bawa

satu set tempat makan, dia malah meresponnya begini, cuman segini

doang? Kalo tempat makan begini mah gue banyak di rumah tanpa situ

kasih. Akhirnya yaudah kita pergi aja dan nggak ke wilayah satu RT itu

lagi, karena anggota FPI itu yang punya wilayah satu RT itu dan kita bakal

dapet respon yang sama kalo ke rumah lainnya di satu RT itu.”88

3) Adanya Stigma dari Masyarakat yang Beragama Islam

Pada saat melakukan strategi melalui door to door, tidak sedikit yang

menolak kedatangan Rian. Banyak yang menolak secara langsung pada saat

dikunjungi oleh Rian, dan tidak jarang meminta uang jika Rian ataupun relawan

sedang mensosialisasikan secara langsung. Penolakan juga terkadang membawa

dalil-dalil agama jika memilih seorang calon legislatif yang tidak seagama.

Hal ini dirasakan oleh Toni relawan Rian Ernest wilayah Pasar Rebo, yang

mengatakan:

“Di Pasar Rebo juga ada pasti penolakan, khususnya di wilayah Kalisari

yang memang basis dari kubu sebelah. Tapi saya dan teman-teman lainnya

tidak menghampiri wilayah tersebut, takut ada kejadian yang tidak

mengenakkan dari pihak sana. Maka dari itu saya melakukan door to door

ke wilayah yang warganya masih berpikiran rasional dan berbasis PDI-

Perjuangan, biasanya yang memang basis PDI-Perjuangan nerima kita

buat sosialisasi”89

Penolakan yang terjadi memang terkadang didasarkan oleh perbedaan

keyakinan, tidak sedikit yang menolak karena beda agama. Biasanya hal itu

88

Wawancara dengan Ika dan Isda. 89

Wawancara dengan Toni, Jakarta, 22 Oktober 2019.

Page 82: PARTAI POLITIK DAN SOSIALISASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49470...Dr. Haniah Hanafie, M.Si Adi Prayitno, M.IP NIP: 19610524 200003 2 002 NIP: Diterima

70

didasari oleh partai yang dinaungi calon legislatif, apabila calon legislatif tersebut

bukan dari partai yang didukung oleh masyarakat atau Ormas Islam maka

penolakan itu akan terjadi pada saat sosialisasi.

Namun hal tersebut tidak mematahkan eksistensi Rian sebagai calon

legislative yang memang dibilang cukup populer, meski tidak masuk ke parlemen

tetapi dia memiliki potensi untuk lebih mempromosikan dirinya ke wilayah lain.

Rian yang memiliki rencana untuk maju Pilkada di kota lain, mendapat dukungan

penuh dari anak-anak muda di Indonesia. Dukungan yang diberikan oleh

masyarakat secara materil dan non-materil tentu menjadi penyemangat untuk Rian

dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI), sosialisasi yang telah dilakukan sekarang

ini juga menjadi sebuah pengalaman untuk dapat terus maju dan

mempromosikannya lebih mudah.

Page 83: PARTAI POLITIK DAN SOSIALISASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49470...Dr. Haniah Hanafie, M.Si Adi Prayitno, M.IP NIP: 19610524 200003 2 002 NIP: Diterima

71

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan analisis strategi politik yang dilakukan Rian

Ernest dalam Pemilu Legilslatif 2019 di Daerah Pemilihan Jakarta Timur, Rian

Ernest menggunakan komunikasi secara langsung melalui tatap muka (face to

face) kepada masyarakat yang ia datangi secara door to door. Komunikasi tatap

muka yang ia lakukan, bertujuan agar masyarakat dapat berkenalan dan merasa

lebih dekat dengannya. Dengan datangnya Rian Ernest secara door to door ke

masyarakat, Rian bisa mendengar dan mengetahui keluhan maupun keinginan dari

masyarakat untuk periode 5 tahun mendatang. Selain komunikasi secara langsung,

komunikasi interaktif melalui telefon dan aplikasi chatting juga digunakan untuk

pengaduan serta kritik dan saran langsung kepada Rian Ernest.

Selain komunikasi secara langsung melalui tatap muka (face to face) dan

datang langsung secara door to door, strategi politik melalui media sosial juga

menjadi strategi Rian Ernest pada Pemilu Legislatif. Media sosial yang digunakan

seperti Facebook, Instagram, Twitter, dan Facebook Fanpage menyajikan konten-

konten yang menarik perhatian masyarakat. Dengan aktifnya Rian di media sosial,

juga dapat menarik perhatian serta mempromosikan dirinya kepada anak muda

millenial terutama pemilih pemula yang aktif di media sosial khususnya Instagram

dan Twitter.

Selain melakukan sosialisasi melalui media sosial dan tatap muka, Rian

juga membentuk relawan yang turun langsung ke beberapa wilayah di Kecamatan

Page 84: PARTAI POLITIK DAN SOSIALISASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49470...Dr. Haniah Hanafie, M.Si Adi Prayitno, M.IP NIP: 19610524 200003 2 002 NIP: Diterima

72

Jakarta Timur untuk mempromosikan dan mengenali sosok Rian Ernest kepada

masyarakat secara door to door sekaligus memberi kalender, sticker dan menjual

baju seharga Rp.5.000,- per 2pcs.

Namun dalam melakukan strategi politik yang akan dilakukan, pasti akan

ada faktor pendukung dan penghambat yang akan mempengaruhi strategi

politiknya. Faktor pendukung dalam strategi politik yang dilakukan yaitu adanya

pembentukkan relawan disetiap kecamatan yang ada di wilayah Jakarta Timur,

komunikasi secara terbuka dan terdalam dari masyarakat kepada Rian Ernest,

adanya komunikasi interaktif melalui telefon dan aplikasi chatting langsung

kepada Rian Ernest dan relawan yang solid. Selain adanya faktor pendukung,

faktor penghambat pun menjadi salah satu yang paling mempengaruhi strategi

politik. Faktor penghambat dalam strategi politik yaitu pertama adanya tanggapan

negatif melalui komentar di media sosial khususnya Youtube dan Instagram, tak

jarang banyak komentar negatif yang dituturkan oleh netizen dalam memberikan

kritikan pedas pada sebuah unggahan foto maupun video. Kedua, adanya image

negatif tentang sosok Rian Ernest hanya karena partai yang dinaunginya

mempunyai pemikiran yang berbeda dengan masyarakat. Ketiga, sering

mendapatkan penolakan dari masyarakat yang berbeda keyakinan.

Sosok Rian Ernest yang dapat dibilang enak dipandang, gaul, mengerti

hukum dan santai menjadi nilai tambah di masyarakat untuk dapat memilihnya di

Pemilu Legislatif. Dalam strategi politik yang ada, strategi politik melalui

komunikasi secara langsung tatap muka (face to face) serta memberikan

pendidikan politik menjadi yang paling dominan dalam strateginya. Karena Rian

Page 85: PARTAI POLITIK DAN SOSIALISASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49470...Dr. Haniah Hanafie, M.Si Adi Prayitno, M.IP NIP: 19610524 200003 2 002 NIP: Diterima

73

Ernest dapat memberi kesan yang merakyat dan mendengar setiap keluhan

masyarakat padanya secara langsung. Serta image yang ia keluarkan di media

sosial menjadi daya tarik masyarakat atas opini yang Rian berikan mengenai isu

yang sedang hangat, terutama pada saat Rian memberikan opini kepada kubu yang

bersebrangan.

B. Saran

B.1. Saran Akademik

Peneliti menyadari bahwa masih banyak hal yang harus dieksplorasi,

namun karena keterbatasan peneliti maka beberapa hal tidak dapat dicakup dalam

penelitian ini. Dari kesimpulan yang telah dijabarkan oleh peneliti dalam

penelitian ini, peneliti berharap penelitian selanjutnya dapat memberikan

penelitian yang lebih luas mengenai strategi sosialisasi politik yang dilakukan

oleh aktor politik dengan membahas fenomena sosialisasi politik dengan sudut

pandang yang berbeda, serta objek yang berbeda namun diperkuat oleh data awal

beserta narasumber untuk wawancara sesuai dengan penelitian yang ingin diteliti,

peneliti selanjutnya juga dapat mengkomparasi terhadap dua atau lebih aktor

politik. Penelitian ini hanya mencakup analisa mengenai strategi Rian Ernest

dalam pandangan pengamat politik, tokoh masyarakat, dan relawan di lapangan

serta mengkaji juga faktor pendukung dan penghambat pada saat melakukan

sosialisasi di Daerah Pemilihan Jakarta Timur.

B.2. Saran Praktis

Dengan penelitian ini, peneliti menyarankan bagi calon legislatif pada

Pemilu mendatang untuk menyiapkan strategi sosialisasi yang lebih sempurna.

Page 86: PARTAI POLITIK DAN SOSIALISASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49470...Dr. Haniah Hanafie, M.Si Adi Prayitno, M.IP NIP: 19610524 200003 2 002 NIP: Diterima

74

Sosialisasi politik melalui pendidikan politik dapat diterapkan kepada masyarakat

yang awam terhadap proses politik, tetapi sosialisasi politik melalui komunikasi

tatap muka dan konten media sosial yang kreatif juga dapat menarik perhatian

masyarakat. Sosialisasi politik yang dilakukan melalui pendidikan politik,

pemaparan visi dan misi serta perencanaan kinerja yang akan dilakukan juga harus

konsisten bukan hanya janji belaka. Adanya money politics di setiap sosialisasi ke

masyarakat juga harus dihindarkan, meski itu sudah menjadi budaya di setiap

pesta demokrasi namun memberi pendidikan politik dengan dampak yang akan

terjadi ke depannya dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk

akhirnya berpikir secara rasional dalam memilih calon legislatif.

Partai politik juga harus mempersiapkan kandidat calon legislatif terbaik

yang dimiliki dengan track record yang bagus, serta image calon legislatif yang

dapat mempresentasikan kandidat lain di partainya. Tetapi tidak hanya dengan

image, pemahaman pendidikan politik juga harus dimiliki oleh setiap kandidat

calon legislatif karena melalui cara tersebut masyarakat dapat menilai dan

memilih calon anggota legislatif yang memang berkompeten untuk membangun

negeri.

Page 87: PARTAI POLITIK DAN SOSIALISASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49470...Dr. Haniah Hanafie, M.Si Adi Prayitno, M.IP NIP: 19610524 200003 2 002 NIP: Diterima

75

DAFTAR PUSTAKA

BUKU:

Antonio, Syafei, 2011, Kepemimpinan dan Strategi Militer Enskiklopedia

Leadership dan Manajemen Muhammad SAW, Jakarta: Tazkia Publishing

Budiardjo, Miriam, 2010, Dasar-Dasar Ilmu Politik, Jakarta: Gramedia Pustaka

Utama.

Cangara, Hafied, 2009, Komunikasi Politik: Konsep, Teori, dan Strategi, Jakarta:

Rajawali Pers.

Damsar, 2015, Pengantar Sosiologi Politik, Jakarta: Prenada Media.

Dewi, Susi Fitria, 2017, Sosiologi Politik, Yogyakarta: Gre Publishing

Duverger, Maurice, 2003, Sosiologi Politik, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Effendy, Onong U, 1986, Dinamika Komunikasi, Bandung: Remaja Rosdakarya.

Firmanzah, 2011, Mengelola Partai Politik: Komunikasi dan Positioning Ideologi

Politik di Era Demokrasi. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia

Hardjana, Agus M, 2003, Komunikasi Intrapersonal dan Interpersonal,

Yogyakarta: Kanisius.

Haryanto, 1982, Sistem Politik Suatu Pengantar, Yogyakarta.

Isjwara, 1995, Pengantar Ilmu Politik, Bandung: Bina Cipta.

Katz, Richard S. Dan William Crotty, 2014, Handbook of Party Politics,

Bandung: Nusa Media.

Kweit, Mary G dan Robert W. Kweit, 1986, Konsep dan Metode Analisasi Politik

terj. Ratnawati, Jakarta: PT. Bina Aksara.

Maram, Rafael Raga, 2007, Pengantar Sosiologi Politik, Jakarta: Rineka Cipta.

Mas‟oed, Mohtar dan Colin MacAndrews, 1993, Perbandingan Sistem Politik.

Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Noor, Fiman, 2012, Evaluasi Sistem Kepartaian 14 Tahun Reformasi dalam

Perspektif Pelembagaan Sistem Kepartaian. Jurnal Masyarakat 38.

Page 88: PARTAI POLITIK DAN SOSIALISASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49470...Dr. Haniah Hanafie, M.Si Adi Prayitno, M.IP NIP: 19610524 200003 2 002 NIP: Diterima

76

Pito, Toni Andrianus, 2013, Mengenal Teori-Teori Politik: Dari Sistem Politik

Sampai Korupsi, Jakarta: Nuansa Cendekia.

Rusmana, Agus dkk, 2019, The Future of Organizational Communication In The

Industrial Era 4.0: Book Chapter Komunikasi Organisasi, Bandung:

Media Akselerasi.

Salim, Agus, 2006, Teori dan Paradigma Penelitian Sosial. Yogyakarta: Tiara

Wacana.

Santana, Septianwan, 2010, Menulis Ilmiah Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta:

Yayasan Obor Indonesia

Surbakti, Ramlan, 2010, Memahami Ilmu Politik, Jakarta: Grasindo

Jurnal, Skripsi dan Tesis:

“Sosialisasi Politik Bagi Pemilih Pemula di Lingkungan Keluarga”, (Jurnal Ilmiah

Mahasiswa Vol.2 No.2:536-551 Mei 2017)

“Efektivitas Sosialisasi Politik Pemilihan Umum Legislatif Tahun 2014 Oleh

Komisi Pemilihan Umum”, (Jurnal Humaniora Vol.5 No.2 Oktober 2014)

“Motif Eksistensi Melalui Penggunaan Hashtag (#OOTD) di Media Sosial

Instagram”, (Jurnal Ilmu Komunikasi Vol.3 No.2 2017)

“Strategi Sosialiasi Komisi Pemilihan Umum dalam Meningkatkan Partisipasi

Pemilih pada Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Payakumbuh Tahun

2017”, (Padang: Tesis Ilmu Komunikasi, Universitas Andalas, Program

Magister, 2018)

“Strategi Politik Partai Nasional Demokrat dalam Perolehan Suara pada Pemilu

Legislatif 2014”, (Tangerang Selatan: Skripsi Ilmu Politik, Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Skripsi Sarjana Sosial, 2016)

“Strategi Sosialisasi Politik dalam Peningkatan Partisipasi Pemilih Perempuan

pada Pilkada Serentak di Kota Magelang”, (Jurnal Ilmu Pemerintahan,

Vol.05 No.01 April 2019)

“Peranan Sekolah Dalam Proses Sosialisasi Politik: Studi Penelitian Terhadap

Siswa SMA Negeri 2 Semarang” (Semarang: Tesis Ilmu Politik,

Universitas Diponegoro, Program Magister, 2010)

Page 89: PARTAI POLITIK DAN SOSIALISASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49470...Dr. Haniah Hanafie, M.Si Adi Prayitno, M.IP NIP: 19610524 200003 2 002 NIP: Diterima

77

“Pengaruh Sosialisasi Politik Terhadap Tingkat Partisipasi Politik Mahasiswa:

Partisipasi Politik Mahasiswa Pada Pemilihan Ketua SM FISIP UI 1997-

1998” (Depok: Skripsi Ilmu Politik, Universitas Indonesia, Sarjana Ilmu

Politik, 2013)

“Tempat Pembuangan Sampah Sementara di Jakarta Timur” (Depok: Skripsi

Geografi, Universitas Indonesia, Program Sarjana, 2008)

“Institutionalising Islamic Political Parties in Indonesia: A Study of Internal

Fragmentation and Cohesion in the Post-Soeharto Era (1998-2008)”

(Inggris: Disertasi S3 Arab and Islamic Studies, University of Exeter

Inggris, 2012)

Wawancara

Wawancara dengan Rian Ernest (Calon Legislatif Partai Solidaritas Indonesia

2019). Jakarta, 1 Oktober 2019

Wawancara dengan Muslimin M, Si. (Direktur Riset Charta Politika). Jakarta, 4

Oktober 2019

Wawancara dengan Ilyas (Tokoh Masyarakat Duren Sawit). Jakarta, 3 Oktober

2019.

Wawancara dengan Muryono (Tokoh Masyarakat Pasar Rebo). Jakarta, 6 Oktober

2019.

Wawancara dengan Ika dan Isda (Relawan Rian Ernest di Kecamatan Duren

Sawit). Jakarta, 22 Oktober 2019.

Wawancara dengan Toni (Relawan Rian Ernest di Kecamatan Pasar Rebo).

Jakarta, 26 Oktober 2019.

Dokumen Elektronik

BAB II Peraturan Komisi Pemilihan Umum No.6 Tahun 2018, diakses pada 25

Juli 2019.

https://jdih.kpu.go.id/data/data_pkpu/PKPU%206%20TH%202018.pdf

Berita Acara Tentang Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Daftar Pemilih (DPT)

Pemilihan Umum Tahun 2019, diakses pada 22 Juli 2019.

https://kpujakarta.go.id/file_lampiran/BA%20REKAPITULASI%20DPT

%20PEMILU%202019.pdf

Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Jiwa 2015-2016,

diakses pada 11 Oktober 2019.

https://jaktimkota.bps.go.id/dynamictable/2018/01/16/34/penduduk-

menurut-kelompok-umur-dan-jenis-kelamin-jiwa-2015-2016.html

Page 90: PARTAI POLITIK DAN SOSIALISASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49470...Dr. Haniah Hanafie, M.Si Adi Prayitno, M.IP NIP: 19610524 200003 2 002 NIP: Diterima

78

Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2011, diakses pada 24 Juli 2019.

http://www.dpr.go.id/dokjdih/document/uu/UU_2011_2.pdf

Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008, diakses pada 8 Agustus 2019

http://www.dpr.go.id/dokjdih/document/uu/UU_2008_2.pdf

Peraturan Komisi Pemilihan Umum No.6 Tahun 2018 diakses pada 25 Juli 2019.

https://jdih.kpu.go.id/detailpkpu-724e54565251253344253344

Peserta Pemilu Partai Politik, diakses pada 23 Juli 2019. https://kpu.go.id

Rapat Pleno Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Pemilu Tahun 2019, diakses

pada 15 Agustus 2019 http://kpu-jakartatimurkota.go.id/wp-

content/uploads/2019/05/DB1-DPR-RI.pdf

Rekapitulasi Hasil Pemilu Legislatif DPR RI 2019, diakses pada 23 Juli 2019.

https://pemilu2019.kpu.go.id/#/dprri/rekapitulasi/

“Pembentukan Partai PSI Berawal dari Obrolan di Kafe”, diakses pada 25 Juli

2019 https://psi.id/berita/2018/02/26/pembentukan-partai-psi-berawal-dari-

obrolan-di-kafe/

“Rian Ernest, Lawyer Muda Caleg PSI”, diakses pada 23 Juli 2019

https://psi.id/berita/2017/10/31/rian-ernest-lawyer-andal-caleg-psi/

“Kampanye ala Caleg Milenial Rian Ernest: Sebar Janji dan Nomor HP”, diakses

pada 24 Juli 2019 https://www.idntimes.com/news/indonesia/denisa-

tristianty/kampanye-ala-caleg-millennial-rian-ernest-sebar-janji-dan-

nomor-hp/full

“Rian Ernest Hanya Ingin Bermanfaat untuk Orang Banyak”, diakses pada 2

September 2019 https://nalarpolitik.com/rian-ernest-hanya-ingin-

bermanfaat-untuk-orang-banyak/

“Kenal Dapil: Imam Nahrawi Disaingi Habiburokhman, Eko Patrio, hingga

Wanda Hamidah di Dapil Jakarta I”, diakses pada 24 Juli 2019

https://kabar24.bisnis.com/read/20190414/15/911618/kenal-dapil-imam-

nahrawi-disaingi-habiburokhman-eko-patrio-hingga-wanda-hamidah-di-

dapil-jakarta-i