parafrase puisin

14
MENDISKUSIKAN ISI MENDISKUSIKAN ISI PUISI PUISI KELAS X SEMESTER II KELAS X SEMESTER II

Upload: vydiara

Post on 11-Nov-2015

65 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

n

TRANSCRIPT

  • MENDISKUSIKAN ISI PUISI

    KELAS X SEMESTER II

  • KOMPETENSI DASARMembahas isi puisi berkenaan dengan gambaran penginderaan, perasaan, pikiran, dan imajinasi melalui diskusi

  • INDIKATORMenjelaskan fungsi diksi dan rima dalam puisiMenunjukkan citraan yang terdapat dalam puisiMemparafrasekan puisiMenjelaskan isi puisi berdasarkan parafrase yang dilakukan

  • 1. Diksi dan bunyi dalam puisiBunyi /i/ dan /u/ yang dipadu dengan /r/, /t/, /n/, dapat memunculkan suasana riang.Bunyi /i/ dan /u/ dipadu dengan /m/, /ng/, /s/, dan /h/, dapat memunculkan suasana lembut.Bunyi /a/ dipadu dengan bunyi /k/, /b/, dan /r/, dapat memunculkan suasana marah, kacau, dan keras.

  • Perhatikan Contoh Puisi BerikutSURAT CINTAKutulis surat iniKala hujan gerimisBagai bunyi tambur mainanAnak-anak peri dunia yang gaibDan angin mendesahMengeluh dan mendesahWahai, dik NartiAku cinta kepadamu

  • Perhatikan Puisi BerikutPidato Seorang Demonstran

    Mereka telah tembak teman kitaKetika mendobrak sekretariat negaraSekarang jelas bagi saudaraBagaimana kebenaran hukum di Indonesia

  • Perhatikan Penggalan puisi-puisi berikut!.Para pelayat melantun doaGema pantulan lubuk jiwaMengantar jenazahmu ke makamMentari sendu alam temaram..(Warisan 2 Piek Ardiyanto S)..Biar susah sungguhMengingat kau penuh seluruhCaya-Mu panas suciTinggal kerdip lilin di kelam sunyi(Doa, Chairil Anwar)

  • 2. Citraan dalam PuisiCitraan adalah kata-kata yang menunjukkan gambaran (citra) tertentu. Jenis-jenis citraan:Citraan PenglihatanContoh: gerimis, mentari, temaram, jenazah, hitam, gelap, terang.2. Citraan PendengaranContoh: bunyi tambur, mendesah, mengeluh, melantun doa, gema.3. Citraan PenciumanContoh: wangi, anyir, harum

  • Lanjutan4. Citraan PengecapanContoh: asam, pahit, manis, gurih, sedap.5. Citraan PerabaanContoh: kasar, halus, licin, tajam tumpul, bergerigi.6. Citraan GerakContoh: memukul, mengusap, kepala tertunduk, mengantar, mendobrak7. Citraan PerasaanContoh: sedih, murung, marah, perih, galau

  • 3. Parafrase PuisiParafrase adalah mengubah bentuk puisi menjadi bentuk prosa dengan menambahkan kata-kata sendiri sehingga menjadi kalimat yang lengkap.Bentuk-bentuk parafrase:1. Bentuk memperlihatkan puisi asli2. Bentuk tidak memperlihatkan puisi asli

  • Perhatikan contoh berikutBocah Terpaku

    Apakah kau tahu bocah-bocah terpaku pada hampaMama! Bapakku di manaDan janda muda dibelai kasih tersisaAnakku! Bapakmu airmata(Karya, Irfan Maulana)

  • 1. Parafrase model pertamaApakah kau tahu (kesedihan) bocah-bocah yang hatinya terpaku pada (harapan dan hati yang) hampa (tatkala ia bertanya kepada ibunya:) Mama! Bapakku di manaDan (ibunya,) janda muda (yang) dibelai kasih tersisa (menjawab) Anakku! (pertanyaanmu tentang) bapakmu (hanya akan menimbulkan kesedihan dan) airmata

  • 2. Parafrase Model KeduaApakah kau tahu akan sedihnya perasaan bocah-bocah yang hatinya tatkala ia bertanya kepada ibunya, Mama, Bapakku di mana?. Dan ibunya, janda muda yang telah ditinggal suaminya itu, hanya bisa menjawab: Anakku, pertanyaanmu tentang bapakmu hanya menimbulkan kesedihan dan airmata bagiku dan juga bagimu.

  • Ingin Pandai Mari Kita Berlatih!Buatlah parafrase puisi berikut ini!RINDUKasih, aku mau pulangLama rasanya kujalani kembara iniGelap sudah kusigi, remang lalu kurambahiAku lelah, KasihSemua parut masih kuingat pedihnyaSatu dari setiap luka adalah jalanDan kebutaan ini sudah banyak mengajariAku untuk melihat lebih jelasAku melihat-Mu KasihSehingga aku tahu. Aku sudah begituJauh. Aku mau pulang.(Gita Romadhona, Horizon Kaki Langit)