paper session 2 teori akuntansi

75
MAKALAH TEORI AKUNTANSI Session 2 ELEMEN DAN STRUKTUR TEORI AKUNTANSI Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Teori Akuntansi Oleh: 1.Imam Buchori (023122001) 2.Dewi Novita Wulandari (023122009) 3.Siti Maria (023122011) 4.Achmad Hafil (023122013) 5.Randy Putra Benardi (023122041) 6.Moch. Singgih Permadi (023122045)

Upload: imam-buchori

Post on 18-Sep-2015

274 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

Tugas Teori Akuntansi Session 2

TRANSCRIPT

MAKALAH TEORI AKUNTANSISession 2ELEMEN DAN STRUKTUR TEORI AKUNTANSIDisusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Teori Akuntansi

Oleh:1. Imam Buchori (023122001)2. Dewi Novita Wulandari (023122009)3. Siti Maria (023122011)4. Achmad Hafil (023122013)5. Randy Putra Benardi (023122041)6. Moch. Singgih Permadi (023122045)

Fakultas Ekonomi Kampus A Universitas TrisaktiJl. Kyai Tapa No.1, Grogol, Jakarta 1140, Telp: (021) 5663232

ELEMEN DAN STRUKTUR TEORI AKUNTANSI3.1 PEMIKIRAN MENGENAI TEORI3.1.1 Jenis Struktur TeoretisMenurut Mario Bunge dalam ilmu lanjutanmetasciencekontemporer, hokum atau rumusan hokum menunjuk kepada suatu jenis hipotesis tertentu, yaitu non-tunggal, non-terisolasi, mengacu kepada suatu pola, serta membenarkan. Dan teori menunjuk kepada suatu sistem hipotesis, dimana rumusan hokum terlihat jelas di antaranya, sedemikian sehingga inti dari teori adalah suatu sistem dari rumusan hokum. Penggambaran sementara untuk meminimalkan kesimpulan: Sekumpulan hipotesis ilmiah adalah suatu teori ilmiah jika dan hanya jika ia mengacu kepada suatu permasalahan faktual tertentu dan setiap bagian dari kumpulan tersebut adalah suatu asumsi awal (aksioma, asumsi tambahan, atau datum) atau suatu kensekuensi logis dari satu atau lebih asumsi-asumsi awal.

Unsur-unsur yang terkandung dalam teori adalah konsep, dalil, dan hipotesis yang saling berhubungan dalam suatu struktur sistematis yang memungkinkan diberikannya penjelasan dan prediksi. Hubungan yang sistematis dari hipotesis yang saling berhubungan ini diperoleh melalui formalisasi suatu teori, yaitu, dengan menggunakan sebuah sistem bahasa formal yang telah diaksiomasi dan diartikan dengan tepat. Aksiomasi itu sendiri terdiri atas aturan-aturan transformasi yang mengindikasikan bagaimana pernyataan-pernyataan dikombinasikan untuk mendeduksi pernyataan-pernyataan lain dalam teori ini.

Perbedaan antara bahasa formal dengan bahasa asli menurut Shelby Hunt :Sistem bahasa formal berbeda dari bahasa asli di mana mereka mengidentifikasikan semua unsure-unsur primitif dan mengembangkan suatu kamus yang lengkap yang menunjukkan bagaimana semua istilah-istilah nonprimitif dihasilkan dari unsure-unsur primitif tadi. Tingkatan formalisasi dari suatu teori menghasilkan enam jenis utama struktur teoretis:1.Teori Deduktif Lengkap( Deductively Complete theories) memiliki sebuah struktur formal yang lengkap dengan aksioma-aksioma yang telah dijelaskan secara penuh dan seluruh langkah-langkah dalam perluasan deduktifnya dinyatakan dengan lengkap.2.Teori Hierarki(Hierarchical Theories) adalah teori-teori di mana hukum-hukum komponennya disajikan sebagai deduksi-deduksi dari satu kumpulan kecil prinsip-prinsip dasar.3.Prapengandaian Sistematis(Systematic presuppositions) meliputi formulasi-formulasi yang mengandaikan sebelumnya suatu isi dari teori yang lengkap atau lengkap sebagian.4.Teori Kuasi-Deduktif(Quasi-Deductive Theories) adalah teori dengan deduktif kuasi (seolah-olah) karena menggunakan logika induktif, penggunaan proses deduktif yang tidak lengkap, atau mengandalkan pada primitive-primitif relatif.5.Percobaan-Percobaan Teoretis(Theoretical Attempts) adalah sistem-sistem yang dapat tanpa modifikasi yang signifikan pada konsep atau manipulasi, dapat dibuat paling tidak sebagian menjadi sebuah struktur formal atau sistem verbal yang bahkan sebagian daripadanya tidak dapat diformalisasi tanpa modifikasi yang substansial atau konsep-konsep yang digunakan dan klarifikasi dari hubungan deduktif yang diusulkan.6.Teori Yang Saling Berhubungan(Concatenated Theories) adalah teori yang hukum-hukum komponennya bekerja dalam jaringan hubungan sehingga membentuk suatu konfigurasi atau pola yang dapat diidentifikasi.

3.1.2 Fungsi Dan Struktur TeoriSelama tidak adanya struktur teori akuntansi formal maka yang akan terjadi adalah banyaknya alternatif metode pencatatan yang berlaku dalam praktek, sehingga menimbulkan kebingungan masyarakat. Itulah mengapa perlu adanya teori dalam ilmu kauntansi. Selain itu, fungsi teori akuntansi menurut Vernon Kam dipaparkan sebagai berikut:1. Menjadi pegangan agi lembaga penyusun standar akuntansidalam menyusun standarnya.2. Sebagai rujukan untuk menyelesaikan masalah akuntansi dalam hal tidak adanya standar resmi.3. Menentukan batas dalam hal melakukan penilaian (judgement) dalam penyusunan laporan keuangan.

Sementara menurut Hendrikson (1982) kegunaan teori akuntansi adalah sebagai berikut:1. Dasar untuk menilai prosedur dan praktek akuntansi2. Memberikan pedoman terhadap praktek dan prosedur akuntansi yang baru.

Teori dapat diidentifikasikan melalui struktur dan fungsi yang dijalankannya. Baik struktur dan fungsi dari suatu teori akan membantu memenuhi kebutuhan dari disiplin tertentu.

Klasifikasi fungsi menurut John Harvard dan Sheth Jagdish:1.Fungsi Deskriptif(Descriptive Function) mencakup penggunaan gagasan atau konsep dan hubungan yang mereka miliki untuk memberikan penjelasan terbaik atas suatu fenomena dan kekuatan-kekuatan yang mendasarinya.2.Fungsi Pembatasan(Delimiting Function) mencakup pemilihan suatu kumpulan peristiwa favorit yang harus dijelaskan dan memberikan suatu arti atas abstraksi yang diformulasikan dari tahapan deskriptif tersebut.3.Fungsi Generatif(Generative Function) adalah kemampuan untuk menghasilkan hipotesis yang dapat diuji, yang merupakan tujuan utama dari suatu teori, atau untuk memberikan prasangka, pemikiran, dan ide-ide yang menjadi dasar pengembangan suatu hipotesis.4.Fungsi Integratif(Integrative Function) adalah kemampuan untuk menyajikan secara koheren dan konsisten, integrasi dan berbagai konsep dan hubungan dalam suatu teori.5.Tingkat Abstrak(Level Of Abstraction) meliputi penyederhanaan dan generalisasi konsep dan hubungan untuk menghilangkan fitur-fitur yang kurang relevan dalam menjelaskan suatu fenomena.

Permasalahan mengenairealism versus idealismmencerminkan dilema yang dihadapi oleh para peneliti dalam mengambil posisi idealis atau realistis". Para realis berpikir bahwa dunia telah memberikan mereka satu struktur yang harus mereka temukan. Sedangkan para idealis meyakini bahwa tidak terdapat dunia realitas eksternal dan bahwa riset yang dilakukan adalah untuk menciptakan struktur dan bukan menemukannya serta para idealis berpikir bahwa kehidupan memiliki keunggulan dan kelemahannya sendiri.

Permasalahan mengenai objektivitas versus subjektivitas mencerminkan dilema yang dihadapi oleh para peneliti dalam memandang suatu konsep dan usulan secara objektif, yaitu dengan memberikan suatu arti yang umum, atau secara subjektif, yaitu memberikan mereka suatu arti pribadi yang unik. Objektivitas pada umumnya terjamin oleh penyedian data yang tergantung kepada pengukuran dalam arti fisik.

Permasalahan mengenaiintrospeksi versus ekstropeksimencerminkan dilema yang dihadapi oleh peneliti berkenaan dengan apakah memformulasikan teori secara introspeksi, yaitu dari sudut pandang objek yang menjadi studi, atau secara ekstropeksi, yaitu dari sudut pandang peneliti sebagai seorang pengamat.

Tingkat formalitas muncul dari adanya kebutuhan dalam situasi tertentu untuk memberikan suatu teori formal secara khusus dan seragam mengintegrasikan seluruh aspek-aspek teori yang relevan.

Berikut beberapa dimensi teori:1. Reductionism: bahan rujukan untuk mengamati sebuah fenomena2. Instrumentalism: alat untuk menghitung atau menilai suatu pernyataan.3. Realism: pernyataan suatu kebenaran atau ketidak benaran suatu fenomena.

3.1.3 Evaluasi TeoriSuatu teori dievaluasi untuk membuktikan kecukupan dari permasalahan yang dikemukakannya. S.C. Dodd memilih 24 kriteria evaluasi yang paling relevan yang disusun dari yang paling penting : 1) Dapat diverifikasi; 2) Dapat diprediksi; 3) konsisten; 4) andal; 5) akurat; 6) umum; 7) utilitas; 8) penting; 9) multi-penerapan; 10) memiliki suatu arti; 11) dapat dikendalikan; 12) dapat distandarkan; 13) seinergi; 14) kehematan; 15) akurat; 16) stabilitas; 17) keseringan; 18) kemampuan untuk diterjemahkan; 19) kelangsungan; 20) ketahanan; 21) pengenalan; 22) kepopuleran; 23) kemanjuran; 24) densitas.

Shelby Hunt mengklasifikasikan sebagian besar struktur yang mempunyaipokok isi sebagai suatu teori di bawah skema berikut ini: teoretis, definisional, klasifikasional, atau analitis konseptual.

Bunge menyajikan skema komprehensif yang terdiri atas 20 kriteria dalam evaluasi teori yang dikelompokkan menjadi: kriteria formal, kriteria semantik, kriteria epistemologi, kriteria metodologi, kriteria metafisika.

Suatu teori mungkin benar dalam keadaan tertentu dan salah dalam keadaan lain. Menanggapi pernyataan ini, Imre Lakatos membagi ke dalam dua unsur ilmu:1. Negative Heuristic merupakan inti dari penjelasan asumsi dasar suatu ilmu. Unsur ini bersifat dogmatic yang harus diterima.2. Positive Heuristic merupakan sabuk yang melingkungi negative heuristic tadi. Unsur ini yang biasanya menjadi objek para ilmuwan.

Sedangkan menurut Kuhn (1970), perkembangan ilmu memiliki sifat revolusi, artinya terjadi proses yang terus menerus untuk mengubah suatu teori yang tidak sesuai dan menggantinya dengan teori lain. Tiga elemen teori menurut McDonald:1. Membuat kode sebagai symbol fenomena. Berarti merumuskan pemikiran-pemikiran mengenai suatu fenomena, menjadi bentuk sederhana yang dapat dipahami.2. Mengkombinasikannya sesuai dengan peraturan. Perumusan yang telah disederhanakan harus disesuaikan dengan peraturan yang berlaku dalam masyarakat maupun peraturan mengenai teori tersebut.3. Menerjemahkannya ke dalam fenomena yang sebenarnya terjadi. Penerapan teori ke dalam praktek.

3.1.4 Teori Umum Versus Teori Menengah Tentang AkuntansiSuatu teori didefinisikan sebagai suatu gagasan (konsep), definisi, dan usulan yang saling bergantung satu sama lain, yang menyajikan suatu pandangan yang sistematis dari suatu fenomena.

Istilah teori menengah telah diperkenalkan dan didefinisikan oleh Robert Merton sebagai teori yang berada di antara hipotesis-hipotesis minor namun sangat banyak dikembangkan selama riset dari hari ke hari dan usaha-usaha sistematis yang lengkap untuk mengembangkan suatu teoru yang menyatukan. Teori akuntansi menengah diakibatkan oleh adanya perbedaan-perbedaan yang terjadi dalam cara para peneliti mengartikan baik pengguna dari data akuntansi maupun lingkungan di mana para pengguna dan pembuat data akuntansi seharusnya bertingkah laku.

3.2 PEMIKIRAN MENGENAI KONSEP3.2.1 Hakikat Dan Pentingnya KonsepKonsep secara fundamental adalah sesuatu yang penting, baik dalam akuntansi maupun dalam ilmu-ilmu yang lain. Konsep adalah unit-unit utama dari suatu teori, dan pembuatan teori yang baik mengandung artian pembentukan konsep yang baik.

Konsep teoretis adalah konsep yang memainkan peranan khusus dan terkandung dalam suatu teori tertentu. Konsep disposisi mengacu kepada suatu kecenderungan untuk menunjukkan reaksi-reaksi yang spesifik menurut kondisi-kondisi tertentu yang dapat ditetapkan.

3.2.2 Validitas KonsepValidasi dari suatu konsep pada kenyataannya penting untuk penerimaannya sebagai suatu konsep yang bermanfaat yang dapat dimasukkan ke dalam suatu teori tertentu.

Jenis-jenis validitas konsep yang terdapat dalam literature-literatur menurut Zaltman dan rekan-rekannya:1. Validitas Obsevasional; tingkat sampai dimana suatu konsep dapat disederhanakan oleh observasi.2. Validitas isi; Tingkat sampai dimana suatu operasionalisasi mencerminkan konsep yang hendak dibuat generalisasinya.3. Validitas yang berhubungan dengan kriteria; tingkat sampai dimana konsep yang sedang dinilai memungkinkan seseorang untuk meramalkan nilai dari beberapa konsep yang lain yang membentuk kriteria.a. Validitas prediktif; Subjenis dari validitas yang berhubungan dengan kriteria dimana kriteria yang diukur dalam waktu yang terpisah dari konsep si prediktor.b.Validitas konkuren; Subjenis dari validitas yang berhubungan dengan kriteria dimana konsep-konsep kriteria dan prediktor diukur pada waktu yang sama.4. Validitas gagasan; Sampai sejauh mana operasionalisasi mengukur konsep yang seharusnya diukur.a. Validitas konvergen; Tingkat sampai dimana dua usaha percobaan untuk mengukur konsep yang sama melalui metode-metode yang berbeda secara maksimal alah konvergen. Ia biasanya dinyatakan oleh korelasi yang terjadi di antara dua usaha percobaan tersebut.b. Validitas diskriminan; sampai sejauh mana suatu konsep berbeda dengan konsep lainnya.c. Validitas nomologi; Sampai sejauh mana suatu prediksi yang didasarkan atas konsep yang dimaksudkan untuk diukur oleh suatu instrument dapat dikonfirmasikan.5. Validitas sistematik; Tingkat sampai dimana suatu konsep 6. Validitas semantik7. Validitas pengendalian

3.3 MENANGANI HIPOTESIS3.3.1 Dari Dalil Ke HipotesisDalil dalam suatu teori menetapkan hubungan antara konsep-konsep dalam teori tersebut. Ditunjukkan oleh sebuah kalimat. Secara umum ciri-cirinya adalah angka dan tingkat predikat dan tingkat dari keumuman. Dalil dapat menjadi hipotesis jika mereka mengacu kepada fakta-fakta yang tidak berpengalam dan pada waktu yang bersamaan dapat diperbarui berdasarkan atas pengetahuan yang baru diperoleh.

Suatu hipotesis, oleh karenanya, adalah dalil mengenai suatu hubungan yang kebenaran atau kesalahannya masih harus ditentukan oleh suatu ujian empiris.

3.3.2 Konfirmasi Atas HipotesisAkuntansi memiliki subjek masalah yang jelas dan mencakup keseragaman dan keteraturan yang menjadi dasar dan kondusif bagi hubungan empiris, generalisasi otoritatif, konsep-konsep, prinseip, hukum, dan teori.

Konfirmasi adalah sampai sejauh mana suatu hipotesis mampu menunjukkan kebenaran secara empiris, yaitu menggambarkan dunia nyata dengan akurat. Pembuktian kesalahan adalah sampai sejauh mana suatu hipotesis mampu menunjukkan bahwa ia secara empiris tidak benar, yaitu gagal untuk menggambarkan dunia nyata dengan akurat. Hipotesis yang semata-mata dapat dikonfirmasikan dating dari pernyataan-pernyataan eksistensial, yaitu pernyataan yang mengajukan eksistensi dari beberapa fenomena. Hipotesis yang semata-mata dapat disanggah dating dari hukum-hukum universal, yaitu pernyataan-pernyataan yang dapat mengambil bentuk dari persyaratan-persyaratan generalisasi yang universal.

3.3.3 Hakikat Dari PenjelasanPenjelasan adalah langkah vital dari seluruh jenis pertanyaan ilmiah. Ernest Nagel menyatakan bahwa tujuan khusus dari suatu usaha ilmiah adalah untuk memberikan penjelasan yang sistematis dan didukung secara bertanggung jawab.

Syarat-syarat model-model penjelasan :1. Persyaratan akan relevansi penjelasan berarti bahwa model penjelasan harus bagaimanapun caranya menunjukkan bahwa fenomena yang akan dijelaskan adalah telah diekspektasikan mengingat kondisi-kondisi yang ada.2. Persyaratan akan kemampuan untuk diuji berarti bahwa penjelasan ilmiah harus dapat diuji secara empiris.

Model fungsional atau teleology-penjelasan menjawab pertanyaan mengapa atas suatu fenomena dengan mengacu kepada fungsi-fungsi tertentu dari fenomena tersebut.

Model genetik-penjelasan menjawab pertanyaan mengapa atas suatu fenomena dengan mengacu kepada suatu kondisi sebelumnya atau suatu urutan dari kondisi-kondisi sebelumnya.

Model pola menjawab pertanyaan mengapa dengan mencocokkan suatu fenomena ke dalam pola yang diketahui.

Model peristiwa-peristiwa individual menjelaskan pertanyaan mengapa dengan mengacu kepada penjelasan-penjelasan I dividual sebagai penjelasnya.

Model empiris logis menjawab pertanyaan mengapa dengan tidak mengacu kepada peristiwa-peristiwa individual namun kepada generalisasi empiris yang menggolongkan dan secara induktif menggeneralisasi temuan-temuan yang ada.

3.3.4 Hakikat Dari PrediksiPrediksi dapat dilakukan dengan teknik-teknik ekstrapolasi, yang memprediksi suatu variabel atas dasar dari variabel itu sendiri, atau teknik-teknik asosiatif, yang memprediksi suatu variabel atas dasar dari variabel (-variabel) lain. Kriteria yang dikenal dalam evaluasi suatu prediksi antara lain adalah kemampuan untuk dapat dikonfirmasi atau disangkal, ruang lingkup, presisi, akurasi, dan kekuatan.

3.3.4 Hakikat dari PrediksiMenurut Hempel, hubungan antara penjelasan dengan prediksi dari segi tesis identitas struktural atau simetri struktural adalah:1. setiap penjelasan yang memadai adalah suatu potensi prediksi; dan2. setiap prediksi yang memadai adalah suatu potensi penjelasan.Prediksi adalah proses perbuatan deduksi dari peristiwa yang diketahui ke peristiwa yang tidak diketahui dalam sebuah sistem yang statis secara konseptual. Sedangkan prediksi ilmiah memiliki arti prediksi yang dipandu oleh aturan-aturan ilmiah.Prediksi dapat dilakukan dengan teknik-teknik ekstrapolasi yang memprediksi suatu variabel atas dasar dari variabel itu sendiri, atau teknik-teknik asosiatif yang memprediksi suatu variabel atas dasar dari variabel-variabel lain. Beberapa kriteria yang dikenal dalam evaluasi suatu prediksi antara lain:1. kemampuan untuk dapat dikonfirmasi atau disangkal;2. ruang lingkup;3. presisi;4. akurasi; dan5. kekuatan.3.4 KONTEKS PENEMUANSecara umum, prosedur-prosedur yang harus digunakan untuk menghasilkan atau menemukan generalisasi, hukum, atau teori-teori empiris adalah:1. MimpiMimpi mungkin adalah salah satu prosedur penemuan yang memiliki peranan penting dalam penemuan ilmiah. Hempel mengacu kepada bagaimana Kekule, seorang ahli kimia, menemukan struktur dari molekul benzema.2. EurekaCara eureka dapat menjadi salah satu prosedur penemuan juga. Archimedes, melihat bahwa air di bak mandinya mengalami kenaikan ketika ia berendam, ia meneriakkan Eureka saat menyadari bahwa tubuhnya yang terendam dalam air akan diambangkan oleh kekuatan yang setara dengan berat dari cairan yang dipindahkannya. Newton, dengan sebuah apel yang jatuh menimpa kepalanya, menemukan hukum gravitasi universal.3. Pendekatan deduktifPendekatan deduktif diawali dengan dalil-dalil atau premis-premis dasar dari akuntansi dan diteruskan oleh cara-cara logis prinsip-prinsip akuntansi yang menjadi panduan dan dasar bagi pengembangan teknik-teknik akuntansi. Pendekatan ini bergerak dari suatu hal yang umum sampai kepada hal yang khusus. Jika pada titik ini kita asumsikan bahwa dalil-dalil dasar mengenai lingkungan akuntansi mengandung baik tujuan maupun postulat, langkah-langkah yang digunakan untuk menghasilkan suatu pendekatan deduktif akan meliputi hal-hal sebagai berikut:a. menyatakan tujuan dari laporan-laporan keuangan;b. memilih dalil-dalil akuntansi;c. menghasilkan prinsip-prinsip akuntansi; dand. mengembangkan teknik-teknik akuntansi.4. Pendekatan induktifPendekatan induktif juga merupakan prosedur penemuan. Pendekatan induktif bagi penyusunan suatu teori dimulai dengan observasi-observasi serta pengukuran, dan selanjutnya bergerak ke arah generalisasi kesimpulan. Jika diterapkan dalam akuntansi, pendekatan induktif dimulai oleh observasi-observasi tentang informasi keuangan dari perusahaan-perusahaan bisnis dan diteruskan dengan penyusunan generalisasi dan prinsip-prinsip akuntansi atas dasar observasi tersebut dengan basis hubungan yang terus berulang. Argumen-argumen induktif dikatakan mengarah dari suatu hal khusus sampai kepada hal umum. Pendekatan induktif atas teori melibatkan empat tahapan:a. mencatat seluruh observasi yang dilakukan;b. menganalisis dan mengklasifikasikan observasi-observasi untuk mendeteksi adanya hubungan yang terus berulang;c. secara induktif menghasilkan generalisasi dan prinsip-prinsip akuntansi dari observasi-observasi yang menggambarkan hubungan yang terus berulang; dand. menguji generalisasi.Berbeda dengan pendekatan deduktif, kebenaran ataupun kesalahan dari usulan-usulan yang diberikan tidak bergantung kepada usulan lainnya melainkan harus diverifikasi secara empiris. Dalam induksi, kebenaran dari usulan akan bergantung kepada observasi atas contoh-contoh yang memadai dari hubungan yang terus berulang.Meskipun pendekatan deduktif diawali dengan usulan-usulan umum, formulasi dari usulan-usulan itu sering dicapai dengan menggunakan pemikiran induktif, yang dikondisikan oleh pengetahuan dari penulis, dan pengalamannya dalam praktik akuntansi. Dengan kata lain, usulan-usulan umum diformulasikan melalui suatu proses induktif, tetapi prinsip-prinsip dan teknik-teknik yang digunakan dihasilkan oleh proses deduktif.PENDEKATAN TRADISIONAL DAN PERUMUSAN TEORI AKUNTANSI4.1 HAKIKAT AKUNTANSI: BERBAGAI GAMBARANMenurut Committee on Terminology dari American Institute of Certified Public Accountants, akuntansi didefinisikan sebagai seni pencatatan, pengklasifikasian, dan pengikhtisaran, dengan aturan baku dan dalam satuan uang, transaksi dan peristiwa yang paling tidak sebagian darinya, memiliki karakter keuangan, dan selanjutnya interpretasi atas hasilnya.Akuntansi juga didefinisikan dengan referensi pada suatu konsep informasi yang menyebutkan bahwa akuntansi merupakan aktivitas jasa. Fungsinya adalah menyediakan informasi kuantitatif, terutama yang bersifat keuangan, mengenai entitas ekonomi yang dimaksudkan untuk dapat memberikan manfaat dalam pengambilan keputusan, dan dalam membuat pilihan logis di antara serangkaian tindakan.Definisi-definisi di atas mengacu kepada akuntansi baik sebagai seni maupun sebagai suatu aktivitas pelayanan dan secara tidak langsung menyatakan bahwa akuntansi mencakup sekumpulan teknik yang dianggap berguna bagi bidang-bidang tertentu.4.1.1 Akuntansi sebagai ideologiAkuntansi dipandang sebagai suatu fenomena ideologi (ideology) sebagai suatu sarana untuk mempertahankan dan melegimitasi aturan-aturan sosial, ekonomi, dan politik yang berlaku saat ini. Akuntansi juga telah dianggap sebagai suatu mitos, simbol, dan ritual yang memungkinkan penciptaan aturan-aturan simbolis yang mana didalamnya agen-agen sosial dapat saling berinteraksi. Kedua persepsi tersebut juga tertanam dalam pandangan umum yang melihat akuntansi sebagai instrumen dari rasionalitas ekonomi dan sebagai alat sistem kapitalis.Persepsi akuntansi sebagai instrumen rasionalitas ekonomi digambarkan oleh Weber dengan mendefinisikan rasionalitas formal dari suatu tindakan ekonomi sebagai tingkat sampai sejauh mana perhitungan kuantitatif atau akuntansi mungkin dilakukan secara teknis dan secara nyata dapat diterapkan.4.1.2 Akuntansi sebagai BahasaAkuntansi dipandang sebagai suatu bahasa (language) bisnis. Akuntansi adalah satu alat mengkomunikasikan informasi suatu bisnis. Terdapat dua komponen dari bahasa, yaitu simbol dan aturan tata bahasa. Jadi, pengakuan akuntansi sebagai dua tingkat dalam akuntansi. Hal itu mungkin dapat dibuktikan sebagai beikut:1. Simbol atau karakter leksikalDari suatu bahasa adalah unit-unit atau kata-kata yang memiliki arti dan dapat diidentifikasikan dalam bahasa mana pun. Simbol-simbol ini merupakan objek linguistik yang digunakan untuk mengidentifikasi konsep-konsep tertentu. Penyajian secara simbolik memang ada di akuntansi. 2. Aturan tata bahasaDari suatu bahasa mengacu pada pengaturan sintaksis pada bahasa apapun. Dalam akuntansi, aturan tata bahasa mengacu pada sekelompok prosedur umum yang digunakan dan diikuti untuk menciptakan seluruh data keuangan bisnis. Certified Public Accountant (ahli dalam akuntansi) mensertifikasi kebenaran dari penerapan aturan sama halnya dengan ahli bahasa untuk kebenaran tata bahasa dari kalimat. Aturan-aturan akuntansi merumuskan struktur inheren dari suatu bahasa baku.4.1.3 Akuntansi sebagai catatan historisUmumnya, akuntansi telah dipandang sebagai suatu sarana penyediaan sejarah/historis (history) suatu organisasi dan transaksi-transaksi dengan lingkungannya. Baik bagi pemilik maupun pemegang saham perusahaan, pencatatan akuntansi menyediakan suatu sejarah kepengurusan manajer terhadap sumber daya pemilik. Menurut Birnberg, konsep kepengurusan dibedakan menjadi empat periode:1. Periode pemeliharaan murni2. Periode pemeliharaan tradisional3. Periode utilisasi aktiva4. Periode terbukaDua periode pertama mengacu pada kebutuhan agen untuk mengembalikan sumber daya secara utuh kepada prinsipal dengan melakukan pekerjaan secara minimal guna memenuhi fungsi pemeliharaan. Dalam dua periode ini, pengungkapan data neraca dianggap sudah memadai. Periode ketiga mengacu pada kebutuhan agen untuk memberikan inisiatif dan wawasan dalam menggunakan aktiva untuk melakukan rencana yang telah disetujui. Sebagai tambahan selain neraca, periode ini membutuhkan diperolehnya data evaluasi kinerja atas efektivitas penggunaan aktiva. Terakhir, periode terbuka berbeda dari periode utilisasi aktiva dengan memberikan fleksibilitas yang lebih tinggi dalam penggunaan aktiva dan memperbolehkan agen untuk memetakan arah dari utilisasi aktiva. 4.1.4 Akuntansi sebagai realitas ekonomi masa kiniAkuntansi juga telah dipandang sebagai suatu sarana untuk mencerminkan realitas ekonomi masa kini. Tesis utama dari pandangan ini adalah bahwa baik neraca maupun laporan laba rugi harus didasarkan pada suatu basis penilaian yang lebih mencerminkan kenyataan ekonomi daripada biaya historis. Tujuan utama dari gambaran akuntansi ini adalah penentuan laba yang sebenarnya, suatu konsep yang mencerminkan perubahan kesejahteraan perusahaan pada suatu periode waktu. 4.1.5 Akuntansi sebagai sistem informasiAkuntansi selalu di pandang sebagai suatu sistem informasi (information system). Akuntansi diasumsikan menjadi suatu proses yang menghubungkan suatu informasi dan serangkaian penerima. Pada dasarnya ketika dianggap sebagai suatu proses komunikasi akuntan didefinisikan sebagai proses pengodean observasi dalam bahasa sistem akuntansi manipulasi tanda sekaligus pelaporan sistem dan tambahan empiris. Pertama mengasumsikan bahwa sistem akuntansi adalah sebagai satu-satunya sistem pengukuran formal yang ada di organisasi. Kedua memperbesar kemungkinan perancangan sesuatu sistem akuntansi yang optimal dan mampu menyediakan informasi yang berguna pada pengguna. Keunggulan gambaran akuntansi sebagai suatu sistem informasi adalah sistem akuntansi alternatif tidak perlu lagi dijustifikasi dalam hal kemampuannya untuk menunjukkan laba yang sebenarnya maupun ketepatannya dalam menyajikan sejarah selama pengguna yang berbeda-beda memperoleh manfaat dari informasi tersebut maka kegunaan dari sistem dapat ditentukan.4.1.6 Akuntansi sebagai komoditasAkuntansi juga dipandang sebagi suatu komoditas yang merupakan hasil dari suatu aktivitas ekonomi. Akuntansi ada karena terdapat permintaan akan informasi khusus dan akuntan mau dan mampu untuk menghasilkannya. Sebagai suatu komoditas publik, akuntansi menyediakan dasar ideal untuk regulasi, memberikan dampak kepada kebijakan publik dan mengawasi seluruh jenis kontrak antara organisasi dengan lingkungannya. Pilihan informasi akuntan dan teknik akuntan selanjutnya mungkin memiliki dampak pada kesejahteraan dari berbagai kelompok di masyarakat. Sebagai hasilnya, terdapat suatu pasar untuk informasi akuntan yang mendorong adanya permintaan dan penyediaan. 4.1.7 Akuntansi sebagai mitosAkuntansi mungkin dapat dipandang sebagai mitos atau ritual simbolis. Akuntansi menciptakan mitos yang merupakan cara mudah memahami dunia ekonomi dan menjelaskan fenomena kompleks. Melalui akuntansi, suatu fenomena ekonomi kompleks diterjemahkan bagi para pengguna dengan cara yang lebih mudah dan dapat dimengerti, sehingga menciptakan lebih banyak mitos daripada kenyataan. Sebagai akibatnya, pengumpulan informasi akuntansi sebagai ritual yang diharapkan dan dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa telah dibuat pilihan-pilihan yang cerdas dan bahwa terdapat suatu komitmen untuk melakukan penerapan secara sistematis dari informasi akuntansi terhadap keputusan-keputusan. Suatu penggunaan informasi akuntansi secara simbolis menjadi sebuah perilaku manajerial yang tepat.4.1.8 Akuntansi sebagai alasan logisAkuntansi mungkin dapat dipandang sebagai suatu alasan logis (rationale). Akuntansi mungkin digunakan untuk melekatkan makna terhadap peristiwa dan karenanya menyediakan suatu justifikasi bagi kejadian mereka di masa mendatang. Dengan adanya ketidaktepatan dan ketidakpastian yang melingkupi kebanyakan angka akuntansi, akuntansi mungkin digunakan sebagai suatu cara untuk melegitimasi pemunculannya. Oleh sebab itu, akuntansi menjadi suatu perisai jaminan atau sertifikasi otoritas terhadap angka tersebut dan menyediakan suatu alasan pemikiran atas tindakan yang berdasar pada angka tersebut. Pada dasarnya, angka tersebut bukanlah angka imajiner, angka tersebut adalah produk sah dari akuntansi digunakan untuk menjustifikasi pengambilan keputusan tertentu. Rasionalisasi tindakan menjadi penggunaan utama dari laporan-laporan akuntansi. Karena keputusan organisasi, sekali dilakukan, perlu untuk dijustifikasi, dilegitimasi, dan dirasionalisasikan, akuntansi menjadi suatu sarana tindakan yang berguna. Pengembangan dari keahlian akuntansi mengikuti kebutuhan untuk menguatkan tindakan organisasi. Perkembangan ini ditandai oleh dua kecenderungan, yaitu meningkatnya pelembagaan keahlian serta tumbuhnya penentuan tujuan dan abstraksi dari ilmu akuntansi, yang menyediakan dasar bagi seseorang untuk mencoba secara formal mengimplikasikan peran yang dijalankan oleh akuntansi.4.1.9 Akuntansi sebagai perumpamaanAkuntansi mungkin dipandang sebagai perumpamaan (imagery). Akuntansi memberikan kontribusi terhadap penciptaan suatu gambaran atau citra dari organisasi. Akuntansi bertindak sebagai suatu gambaran organisasi melalui peristiwa yang telah diseleksi dan transaksi yang terjadi di organisasi. Konsekuensinya adalah timbul perasaan akan pentingnya akuntansi dan konsepsi tertentu mengenai realitas organisasi. Konsekuensi kedua adalah bahwa gambaran yang diciptakan dari interpretasi terseleksi dan penyajian beberapa peristiwa selanjutnya menciptakan suatu lingkungan yang stabil dan pasti serta menjadi dasar dari pengambilan keputusan.4.1.10 Akuntansi sebagai percobaanAkuntansi dapat dipandang sebagai percobaan (experimentation). Akuntansi cukup fleksibel untuk mengakomodasi berbagai situasi, mengadaptasi solusi-solusi baru untuk masalah baru, dan beradaptasi terhadap kasus-kasus yang paling kompleks. Akuntansi merupakan percobaan terutama ketika bersifat sukarela, inovatif, dan tentatif. Akuntansi memungkinkan seseorang untuk menginvestasi respon-respon yang diberikan terhadap berbagai opsi-opsi akuntansi dilihat dari kegunaannya terhadap berbagai unsur penyusun dan untuk memastikan dampak dari respons sebelumnya yang belum dipelajari dan menentukan serangkaian tindakan yang berbeda-beda. Kesuksesan akuntansi sebagai percobaan terletak pada berbagai respons yang mungkin diberikan oleh para individu terhadap data. 4.1.11 Akuntansi sebagai distorsiKarena akuntansi digunakan untuk mengendalikan atau memengaruhi tindakan-tindakan baik dari pengguna internal maupun eksternal, akuntansi menjadi sasaran ideal bagi pihak-pihak yang mencoba untuk memanipulasi arti dari pesan yang akan dilihat oleh pengguna. Terdapat empat kelompok yang mungkin memengaruhi atau dipengaruhi oleh pesan-pesan akuntansi: a. subjek yang perilakunya memberikan data bagi pesan-pesan akuntansi;b. akuntan yang menyiapkan data;c. akuntan yang memeriksa data; dand. penerima data. Masing-masing kelompok tersebut mungkin selanjutnya tergoda untuk melakukan perilaku disfungsional dan bukannya tindakan normal ketika terlibat dengan sebuah pesan akuntansi. Perilaku disfungsional mencakup pengiriman suatu pesan yang tidak jujur atau terdistorsi, yaitu suatu hal yang diharapkan oleh manajemen untuk dinterpretasikan dengan cara-cara yang tidak konsisten dengan keyakinan aktual mereka mengenai atribut-atribut yang belum diteliti dari keputusan mereka. Insentif untuk memanipulasi pesan yang hendak diterima oleh pengguna internal atau eksternal berasal dari adanya kebutuhan untuk memastikan atau meyakinkan bahwa pesan tertentu akan menciptakan perilaku tertentu dari pengguna internal atau eksternal. Metode yang digunakan untuk mendistorsi sistem informasi dapat diklasifikasikan menjadi enam kategori besar, diantaranya:a. perataan atau penghalusan (smoothing) mencakup proses pengubahan arus data alami atau terencana tanpa mengubah aktivitas aktual dari organisasi;b. pembiasan (biasing) mencakup proses pemilihan tanda-tanda yang memiliki kemungkinan paling besar untuk diterima dan dipilih oleh pengirim;c. pemfokusan mencakup proses baik penguatan ataupun pelemahan aspek-aspek tertentu dari sekumpulan informasi;d. permainan (gaming) mencakup proses penyeleksian aktivitas-aktivitas oleh pengirim sehingga menyebabkan terkirimnya pesan;e. penyaringan (filtering) mencakup proses pemilihan aspek-aspek tertentu yang menguntungkan dari serangkaian informasi yang sama berharganya dari komunikasi melalui pengumpulan, penyajian, agregasi, penahanan, atau penundaan; danf. tindakan ilegal (illegal act) mencakup proses pemalsuan data dan akibatnya melanggar hukum privat atau publik.Belkaoui, Ahmed Riahi. 2006. Accounting Theory Edisi ke Lima. Salemba Empat: Jakarta.4.2 PENYUSUNAN DAN VERIFIKASI TEORITeori seharusnya tunduk menjadi subjek dari suatu tujuan yang bersifat logis dan empiris untuk membuktikan keakuratannya. Apabila teori didasarkan pada fenomena fisik atau sosial, pembuktiannya sebaiknya diprediksi melalui hubungan antara kejadian-kejadian dan observasi-observasi sesungguhnya yang digunakan untuk membuat kesimpulan. Suatu teori akuntansi seharusnya dapat menjelaskan dan memprediksi fenomena akuntansi yang ada: saat sejumlah fenomena muncul, fenomena-fenomena tersebut diharapkan dapat membuktikan kebenaran teori tersebut.

4.3 HAKIKAT TEORI AKUNTANSITujuan utama teori akuntansoi adalah menyajiakn suatu dasar dalam memprediksi dan menjelaskan perilaku serta kejadian kejadian akuntansi. Toeri didefinisikan sebagai sekumpulan gagasan ataupun konsep, definisi dan dalil yang menyajikan suatu pandangan sistematis tentang suatu fenomena, dengan menjelaskan suatu variabel yang ada dan bertujuan untuk menjelaskan serta memprediksi fenomena.Ada beberapa pencetus teori yang berpendapat sebaliknya. E.S Hendrikson mendefinisikan teori akuntansi sebagai sekumpulan prinsip-prinsip luas yang (1) menyajikan suatu kerangka acuan umum di mana praktek akuntansi dapat dinilai, dan (2) mengarahkan pengembangan praktek dan prosedur baru. McDonald berpendapat bahwa suatu teori memiliki tiga elemen: 1) pengodean fenomena 2) manipulasi 3) penerjemahan kembali kedunia nyata.

4.4 METODOLOGI DALAM PERUMUSAN TEORI AKUNTANSITeori akuntansi deskriptif menggunakan metodologi secara tradisional dalam penyusunan teori akuntansi dan merupakan sebuah upaya untuk menilai apa yang terjadi melalui penyusunan praktek-praktek akuntansi sedangkan Teori akunatansi normatif merupakan sebuah upaya untuk menilai sejumlah praktek yang seharusnya dapat digunakan.

4.5 PENDEKATAN UNTUK PERUMUSAN TEORI AKUNTANSI4.5.1 Pendekatan Non-teoritisBerupa pendekatan pragmatis dan pendekatan kekuasaan . Pendekatan pragmatis terdiri dari penyusunan teori yang ditandai dengan penyesuaian terhadap praktik sesungguhnya, yang bermanfaat untuk memberi saran solusi praktis. Menurut pendekatan ini, teknik-teknik dan prinsip akuntansi seharusnya dipilih atas dasar manfaatnya bagi pengguna informasi akuntansi dan keterkaitannya dengan proses pembuatan keputusan. 4.5.2 Pendekatan DeduktifPendekatan ini dimulai dengan asumsi atau dalil dasar akuntansi dan konklusi logis yang diperoleh dari sejumlah prinsip akuntansi untuk menyajikan petunjuk dan dasar bagi pengembangan teknik-teknik akuntansi selanjutnya. Pendekatan ini bergerak dari kondisi yang bersifat umum (asumsi dasar tentang lingkungan akuntansi) ke kondisi spesifik (pertama, prinsip-prinsip akuntansi dan kedua teknik-teknik akuntansi).4.5.3 Pendekatan InduktifPendekatan ini dimulai dengan serangkaian pengamatan terhadap informasi keuangan dari bisnis perusahaan dan selanjutnya akan diperoleh rumusan, gagasan, serta prinsip-prinsip akuntansi dan pengamatan tersebut dengan menggunakan dasar hubungan yang terjadi secara berulang. 4.5.4 Pendekatan EtisPendekatan etis terdiri dari konsep kewajaran (fairness), keadilan (justice), keseimbangan (equity), dan kebenaran (truth). Justice sebagai perlakuan yang seimbang terhadap seluruh pihak yang berkepentingan, truth sebagai pelaporan keuangan yang akurat dan benar tanpa adanya kesalahan interpretasi, dan fairness sebagai penyajian yang wajar, tidak bias, dan tidak memihak.4.5.5 Pendekatan sosoilogiPendekatan ini menekankan pada pengarus sosial yang ditimbulkan teknik akuntansi yang merupakan perluasan konsep kewajaran yang dinamakan sosial kesejahteraan social. Pendekatan ini mengasumsikan adanya nilai-nilai sosial yang mapan yang dapat digunakan sebagai criteria dalam penyusunan teori akuntansi.

4.5.6 Pendekatan ekonomiPendekatan ini menekankan pada pengendalian perilaku indicator-indikator ekonomi makro, yang diakibatkan oleh berbagai praktek akuntansi. Criteria umum yang digunakan dalam pendekatan ekonomi makro adalah (1) kebijakan dan teknik akuntansi yang digunakan harus menyajikan realitas ekonomi dan (2) pemilihan teknik-teknik akuntansi harus bergantung pada konsekuensi ekonomik.

4.6 PENDEKATAN SELEKTIF UNTUK PERUMUSAN TEORI AKUNTANSISecara umum, perumusan siatu teori akuntansi dan pengembangan prinsip-prinsip akuntansi telah mengikuti pendekatan selektif, atau kombinasi dari berbagai pendekatan. Pendekatan selektif ini telah memberikan peningkatan kepada pendekatan baru yang sedang diperdebatkan dalam literature : pendekatan peraturan, pendekatan perilaku serta pendekatan kejadian, prediksi da positif.

5.1Hakikat Standar AkuntansiStandar akuntansi mendominasi pekerjaan para akuntan. Standar-standar ini terus mengalami perubahan, dihapus, dan / atau ditambahkan, baik di Amerika Serikat dan di luar negeri. Standar memberikan aturan-aturan praktis dan bermanfaat bagi pelaksanaan pekerjaan seorang akuntan. Standar secara umum diterima sebagai aturan baku, yang didukung oleh sanksi-sanksi untuk setiap ketidak patuhan. Standar akuntansi biasanya terdiri atas tiga bagian:

1. Deskripsi masalah yang harus dipecahkan.1. Diskusi dengan pertimbangan yang sehat (kemungkinan dengan melihat teori-teori fundamental) atau cara-cara untuk menyelesaikan masalah.1. Selanjutnya, sejalan dengan keputusan atau teori yang ada, solusi yang disarankan.

Secara umum, standar, terutama standar audit, dibatasi hanya untuk bukti nomor 3, yang telah menimbulkan banyak kontroversu dengan tidak adanya teori-teori yang mendukung dan digunakannya pendekatan ad hoc. Akan tetapi, tren umum yang terjadi adalah memamsukkan butir nomor 1 dan 2, sehingga memberikan suatu aturan tindakan yang ringkas dan didukung secara teoretis. Dalam menilai subjek masalah dari standar, Edey membagi persyaratan-persyaratan standar menjadi 4 tipe utama:

1. Tipe 1 menyatakan bahwa para akuntan harus memberitahukan kepada masyarakat apa yang mereka lakukan dengan mengungkapkan berbagai metode dan asumsi (kebijakan akuntansi) yang mereka gunakan.1. Tipe 2 ditujukan pada tercapainya suatu keseragaman dalam penyajian laporan-laporan keuangan.1. Tipe 3 meminta adanya pengungkapan atas masalah-masalah spesifik dimana pengguna mungkin diminta untuk menerapkan pertimbangannya sendiri.1. Tipe 4 mensyaratkan dibuatnya keputusan implisit atau eksplisit mengenai valuasi (penilaian) aktiva dan penentuan laba yang telah disetujui.

Apakah standar tipe 4 pertama, didasarkan atas prinsip-prinsip yang luas dan diperdebatkan, dan atas perbandingan pro dan kontra dengan teori-teori lawannya, dan kedua, dipilih dengan basis tersebut oleh pihak yang berwenang (sebuah badan penyusun standar) mungkin terjadi? Banyak orang yang akan menunjukkan keraguan yang besar. Apa pun kasusnya, seluruh tipe standar di atas akan terus dikembangkan. Beberapa alasan tepat tentang mengapa standar harus dibuat adalah:

1. Standar membrikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja, dan penyelenggraan sebuah perusahaan kepada para pengguna informasi akuntansi. Informasi ini dianggap jelas, konsisten, andal, dan diperbandingkan.1. Standar memberikan pedoman dan aturan tindakan bagi para akuntan publik yang memungkinkan mereka untuk menerapkan kehati-hatian dan kebebasan dalam menjual keahlian dan integritas mereka dalam mengaudit laporan-laporan perusahaan dan membuktikan validitas dari laporan-laporan tersebut.1. Standar memberikan database kepada pemerintahan mengenai berbagai variabel yang dianggap sangat penting dalam pelaksanaan perpajakan, regulasi perusahaan, perencanaan, dan regulasi ekonomi, serta peningkatan efisiensi ekonomi dan sasaran-sasaran sosial lainnya.1. Standar membutuhkan minat dalam prinsip-prinsip dan teori-teori bagi mereka yang memiliki perhatian dalam disiplin ilmu akuntansi. Penyebaran luasan sebuah standar yang menciptakan banyak kontroversi dan perdebatan baik dalam lingkaran praktik maupun akademis, adalah lebih baik daripada sikap apatis.

5.2 Tujuan Penerapan Standar

Pemberlakuan standar mungkin memberikan keuntungan bagi beberapa pihak dan merugikan beberapa pihak lain. Ini adalah sebuah pilihan sosial. Jika digunakan kriteria kesejahteraan sosial untuk menjustifikasi pemberlakuan sebuah standar, maka akan muncul satu pertanyaan serius mengenai legitimasi dari badan penyusun standar yang tidak dipilih dalamnya. Pernyataan yang muncul akan menjadi penentuan pendekatan yang benar untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam kebijakan akuntansi. Ada dua pendekatan yang dapat dilakukan:

1. Pendekatan ketepatan penyajian1. Pendekatan konsekuensi ekonomi

Pendekatan pertama mendukung pelaporan secara netral dan pencarian ketepatan penyajian melalui proses penetapan standar. Menurut pendekatan semacam ini, akuntansi dibandingkan dengan pembuatan peta keuangan, dimana peta-peta harus dibuat dengan akurat dan tepat. Pendekatan kedua mendukung pengadopsian standar yang akan memberikan konsekuensi ekonomi yang baik daripada konsekuensi ekonomi yang buruk. Dengan pendekatan seperti ini, standar yang diberlakukan adalah standar yang memiliki dampak positif, atau paling tidak non-negatif bagi kesejahteraan sosial. Perbedaan antara kedua pendekatan diatas paling tepat diuraikan sebagai berikut:

Jika konsekuensi ekonomi adalah hal yang dicari, maka para pembuat kebijakan akuntansi harus memberikan sinyal-sinyal informasi yang akan mengarahkan keputusan dari para pengguna informasi. Akibatnya adalah, secara pragmatis para pembuat kebijakan yang akan bertindak selaku pembuat keputusan, sedangkan jika yang dicari adalah sasaran pengukuran yang berorientasi kepada pengguna, maka pembuat kebijakan akuntansi harus memberikan informasi untuk memfasilitasi pengambilan keputusan para pengguna. Secara pragmatis, jika informasi yang diberikan sudah tepat dan dipilih berdasarkan kebutuhan dari para pengguna, maka para penggunalah yang bertindak sebagai pengambilan keputusan.

Pendekatan yang lain mengusulkan untuk menggunakan pengakuan dari politik ekonomi yang eksplisit dari akuntansi. Seperti yang dinyatakan oleh Cooper dan Sherer:

Posisi yang kami ambil, yang berpendapat bahwa sasaran dari dan untuk akuntansi adalah sesuatu hal yang secara fundamental dapat ditentang, timbul dari adanya kesadaran bahwa dalam akuntansi terdapat representasi konteks sosial dan politik yang spesifik. Tidak hanya kebijakan akuntansi yang pada dasarnya adalah suatu hal politik dalam artian bahwa ia berasal dari suatu pergelutan politik dalam masyarakat secara keseluruhan, namun juga akibat yang dihasilkan oleh kebijakan akuntansi yang pada dasarnya adalah hal politik dilihat bahwa mereka beroperasi untuk kebaikan dari beberapa kelompok dalam masyarakat dan memberikan kerugian bagi kelompok yang lainnya. Kesejahteraan sosial kemungkinan akan membaik jika praktik-praktik akuntansi diakui telah memihak secara konsisten bahwa hasil strategis dari praktik-praktik akuntansi telah secara konsisten (atau jika tidak selalu) mendukung kepentingan-kepentingan tertentu dalam masyarakat dan merugikan yang lainnya.

Pendeketan yang terakhir ini, yang dikenal sebagai pendekatan kritikal-interpretatif, berpendapat bahwa laporan keuangan hendaknya digunakan sebagai suatu instrumen perubahan sosial, dan bahkan suatu perubahan sosial yang radikal.

Perbedaan antara ketiga pendekatan tadi, pendekatan ketepatan penyajian, pendekatan konsekuensi ekonomi, dan pendekatan kritikal-interpretatif, timbul dari komitmen-komitmen normatif terhadap sasaran pelaporan keuangan yang saling bertentangan.

5.2 Entitas-entitas yang Berkepentingan dengan Standar Akuntansi

Individual dan Kantor Akuntan Publik

Individual dan kantor akuntan publik bertanggung jawab melalui auditor-auditor-auditor mereka untuk secara independen mensertifikasi bahwa laporan keuangan perusahaan telah menyajikan hasil-hasil dari aktivitas-aktivitas bisnis dengan wajar dan akurat.

American Institute of Certified Public Accountants (AICPA)

American Institute of Certified Public Accountants adalah organisasi pengoordinir profesional bagi para praktisi Certified Public Accountants di Amerika Serikat. Dua komite teknis seniornya yang penting yaitu Accounting Standards Executive Committee (AcSEC) dan Auditing Standards Executive Committee (AudSEC), diberi wewenang untuk berbicara atas nama AICPA, masing-masing di bidang keuangan dan akuntansi biaya, dan audit. Komite-komite ini menerbitkan Statements of position / SOP (pernyataan posisi) yang berhubungan dengan masalah-masalah akuntansi. SOP ini menjelaskan dan menguraikan secara panjang lebar masalah-masalah akuntansi kontroversial dan hendaknya diikuti sebagai pedoman jika mereka tidak bertentangan dengan pernyataan FASB Statement yang sudah ada.

American Accounting Association (AAA)

American Accounting Association (AAA) adalah organisai para akademisi akuntansi dan setiap individu yang tertarik dalam peningkatan praktik dan teori akuntansi. Jurnal kuartalannya, Accounting Review, dipergunakan sebagai media untuk saling bertukar pikiran dan hasil-hasil para periset dibidang akuntansi. AAA juga bertindak sebagai forum dimana para akademisi mengekspresikan pandangan-pandangan mereka akan berbagai topik dan permasalahan akuntansi, baik secara individu ataupun melalui komite yang ditunjuk khusus oleh organisasi. Bahkan, AAA telah mencoba untuk memberikan suatu kerangka bagi pelaporan keuangan perusahaan melalui komite-komite khusus seperti itu. Usaha usaha tersebut, yang menemui tingkat keberhasilan yang berbeda-beda, terdiri atas studi-studi berikut ini.

1. A Tentative Statement of Accounting Principles Underlying Corporate Financial Statement yang diterbitkan pada tahun 1936 dan direvisi berturut-turut pada tahun 1941 dan 1948, dengan delapan pernyataan tambahan yang disusun antara tahun 1950 dan 1954 yang menjelaskan atau memperluas pernyataan tahun 1948, selanjutnya direvisi kembali pada tahun 1957, dengan 5 pernyataan tambahan yang terbit antara tahun 1957 dan 1964.1. An Introduction to Corporate Accounting Standards, oleh W.A Paton dan A.C. Littleton, yang diterbitkan pada tahun 19401. An Inquiry into the Nature of Accounting, oleh Louis Golberg,diterbitkan pada tahun 1964.1. A Statemenr of Basic Accounting Theory, diterbitkan pada tahun 1966.1. A Statement on Accounting Theory and Theory Acceptance, diterbitkan pada tahun 1977.

Para akademisi mengandalkan hasil dari riset mereka dalam memberikan bantuan kepada FASB para pembuat kebijakan lainnya, Ijiri telah menyusun sebuah percakapan hipotesis dimana seorang penyusun standar memberikan respons sebagai berikut atas pertanyaan mengenai apa yang dibutuhkan oleh seorang periset:

Nomor Satu. Berbagai fakta, konsep, dan teori merupakan dasar dari diskusi kita dalam penetapan standar. Semua ini diperlukan sebagai latar belakang umum. Sudah merupakan tanggung jawab kita untuk tetap mengikuti literatur riset, namun para periset hanya dapat membantu dengan memberitahukan adanya temuan-temuan yang menarik kepada kita.

Nomor Dua. Untuk suatu pengambilan keputusan khusus yang harus dilakukan, kita harus membahas seluruh alternatif yang mungkin untuk dilakukan dan mengevaluasinya dilihat dari segi sasaran dan pedoman bagi pelaporan keuangan, konsistensinya terhadap standar-standar lain, dan kemungkinan konsekuensinya jika jadi diterapkan. Setiap hasil riset yang berhubungan dengan masalah ini akan membantu, baik itu dihasilkan sebagai bagian dari suatu riset studi umum ataupun melalui suatu studi khusus yang dirancang untuk keputusan khusus yang sedang dihadapi.

Nomor Tiga. Setelah keputusan diambil, kita membutuhkan hasil-hasil riset untuk memengaruhi mereka yang lebih menyukai rute-rute alternatif agar mau mengikuti alternatif yang telah dipilih. Telah banyak usaha yang harus dilakukan dalam menjelaskan mengapa satu alternatif dipilih dari alternatif-alternatif yang lain seperti yang anda dapat dilihat dari pernyataan-pernyataan di tahun-tahun belakangan ini.

Financial Accounting Standard Board (FASB)

Financial Accounting Standard Board (FASB) (Badan Standar Akuntansi Keuangan) menggantikan APB ditahun 1973 sebagai badan yang bertanggung jawab untuk membuat standar akuntansi. Dihapuskannya APB adalah sebagai berikut:

1. Terus berlangsungnya alternatif-alternatif perlakuan akuntansi yang memungkinkan perusahaan-perusahaan untuk menunjukan tingkat laba per saham yang lebih tinggi, khususnya sebagai akibat dari penggabungan perusahaan dan akuisisi.1. Kurangnya perlakuan akuntansi yang memadai untuk masalah-masalah akuntansi baru seperti kredit pajak investasi, akuntansi untuk industri waralaba, bisnis pengembangan tanah dan sewa guna usaha jangka panjang1. Sejumlah kasus kecurangan (fraud) dan tuntutan hukum yang melibatkan metode-metode akuntansi, yang tidak mampu mengungkapkan informasi-informasi yang relevan dikebanyakan kasus.1. Kegagalan APB dalam mengembangkan suatu kerangka konseptual.

Setelah menyelidiki situasi ini, sebuah komite yang ditunjuk oelh AICPA, yang dikenal sebagai Wheat Committee, mengusulkan suatu struktur baru dalam penetapan standar akuntansi. Usulan struktur yang baru ini dibentuk dari sebuah organisasi nirlaba, Financial Accounting Foundation (FAF), yang akan mengoperasikan FASB dan disponsori secara bersama oleh lima kelompok yang berkepentingan:1. The Financial Executive Institute1. The National Association of Accounting1. The American Accounting Association1. The Financial Analyst Federation1. The Security Industry Association

FASB adalah badan independen yang berwenang dan ditugaskan untuk menetapkan dan meningkatkan standar pelaporan dan akuntans keuangan, yaitu standar-standar yang berhubungan dengan pencatatan informasi yang bermakna mengenai peristiwa-peristiwa dan transaksi-transaksi ekonomi dalam cara yang berguna dalam pelaporan keuangan. Para anggota FASB diasumsikan mewakili pihak-pihak yang memiliki kepentingan dalam akuntansi keuangan. Lebih spesifik lagi, empat orang anggota FASB adalah para CPA dalam praktik publik, dan tiga orang anggota berasal dari bidang-bidang yang berhubungan dengan akuntansi (pemerintahan, industri, dan pendidikan). Berbeda dari para anggota APB yang diizinkan untuk tetap mempertahankan posisi mereka dikantor akuntan publik, perusahaan, atau institusi, anggota FASB diharuskan untuk memutuskan hubungan-hubungan seperti itu. Para anggota FASB adalah anggota yang dibayar dengan baik dan dipekerjakan penuh selama jangka waktu lima tahun dan dapat ditunjuk kembali. Berikut adalah gambar struktur dari FASB:

American Institute of Certified Public Accountans (AICPA) Dewan DireksiFinancial Accounting FoundationFinancial Accounting Standards Advisory Council (kurang lebih dua puluh orang anggota)Financial Accounting Standards Board (tujuh orang anggota)

Menunjukkan dan menandai Menunjuk

MenunjukGugus Tugas dari Standards Board

Staff RisetStaff Administratif

Sejak didirikan, FASB telah menerapkan prosedur proses sebagai berikut:1. Suatu masalah pelaporan akan diidentifikasi dan ditempatkan dalam agenda Dewan.1. Menunjukkan sebuah gugus tugas yang terdiri atas sekelompok individu di masyarakat akuntansi dan bisnis yang memiliki pengetahuan. Staf teknis FASB, dalam berkonsultasi dengan gugus tugas tersebut, menyiapkan suatu Discussion Memorandum (DM) mengenai masalah pelaporan tersebut. DM ini akan mengekspos pertanyaan-pertanyaan utama dan alternatif-alternatif yang dapat dipertimbangkan oleh Dewan.1. DM juga tersedia bagi masyarakat untuk diperiksa selama jangka waktu paling sedikit enam puluh hari.1. Mengadakan suatu rapat dengar opini umum, dimana sudut pandang yang berkaitan dengan kebaikan dan kelemahan dari berbagai kemungkinan posisi selanjutnya akan disajikan kepada Dewan.1. Berdasarkan atas komentar-komentar yang diterima, baik lisan maupun tulisan, Dewan akan menerbitkan Draf Eksposur (Exposure Draft / ED) dari usulan pernyataan standar akuntansi keuangan. Tidak seperti DM, ED mencantumkan posisi yang pasti dari Dewan atas masalah pelaporan tersebut.1. ED akan tersedia bagi masyarakat untuk diperiksa selama jangka waktu paling sedikit tiga puluh hari.1. Sebuah rapat dengar opini lain akan diadakan, dimana sudut pandang yang berkaitan dengan kebaikan dan batasan-batasan dari posisi yang dinyatakan dalam ED akan disajikan kepada Dewan.1. Berdasarkan atas komentar-komentar yang diterima, baik lisan maupun tulisan, setelah diterbitkan ED, Dewan dapat mengambil salah satu tindakan berikut ini:1. Mengadopsi standar yang diusulkan sebagai standar pernyataan akuntansi keuangan (Statement of Financial Accounting Standars / SFAS) resmi.1. Mengusulkan revisi dari standar yang diusulkan, sekali lagi dengan mengikuti prosedur proses yang seharusnya.1. Menunda penerbitan standar dan tetap mencantumkan permasalahan dalam agenda1. Tidak menerbitkan standar dan menghapuskan permasalahan dari agenda. Partisipasi masyarakat tidak mengubah kenyataan bahwa keputusan nyata sehubungan dengan standar akuntansi akan dibuat oleh para anggota FASB. Terdapat beberapa fitur penting yang memungkinkan orang-orang dengan berbagai kepentingan yang berbeda memengaruhi FASB dan pembuatan kebijakan.1. Fitur pertama adalah perlibatan parsial dimana orang-orang berpatisipasi dalam aktivitas FASB hanya dalam basis segmental atau parsial dan juga menjadi anggota dari banyak organisasi lain.1. Fitur Kedua adalah partisipasin bebas dimana para partisipan dalam aktivitas FASB akan memiliki perbedaan di berapa banyak waktu dan usaha yang mereka berikan kepada aktivitas FASB.1. Fitur ketiga adalah informasi asimetris dimana beberapa partisipan dalam aktivitas FASB mempunyai pengetahuan akan masalah pelaporan dan akuntansi keuangan yang lebih mendalam dibandingkan yang lainnya.1. Fitur keempat adalah kondisi-kondisi pembatasan dimana para partisipan dalam aktivitas FASB melintasi batasan antara FASB dengan organisasi-organisasi dan kelompok-kelompok sosial lain.1. Fitur kelima adalah kesempatan untuk memengaruhi dan oportunisme dimana orang-orang yang berpatisipasi dalam aktivitas FASB atas basis parsial dan bebas memiliki informasi yang berbeda, dan beroperasi dalam batasan organisasi yang kemungkinan akan memiliki kesempatan untuk memberikan pengaruhnya dan oportunisme.

Securuties and Exchange Commission (SEC)

SEC bertanggung jawab untuk menyelenggarakan administrasi berbagai hukum yang dimaksudkan untuk mengatur sekuritas dan untuk memastikan ketepatan dari pelaporran keuangan dan pengungkapan perusahaan amerika.

Organisasi Profesional Lainnya

Setiap organisasi secara aktif terlibat dalam pembuatan standar akuntansi di negaranya masing-masing dan dalam memajukan fondasi dasar dari akuntansi.

Para Pengguna Laporan Keuangan

Berbagai kelompok yang tertarik akan hasil dari aktivitas organisasi yang berorientasi laba dapat dibedakan menjadi pengguna langsung dan pengguna tidak langsung. Pengguna langsung meliputi:1. Pemilik perusahaan dan para pemegang sahamnya1. Kreditor dan pemasok1. Manajemen perusahaan1. Otoritas perusahaan1. Pekerja dalam suatu organisasi1. Para pelanggan

Sedangkan pengguna tidak langsung meliputi:1. Analis dan penasehat keuangan1. Bursa saham1. Pengacara1. Pihak-pihak yang berwenang dalam pengaturan atau pendaftaran1. Pers keuangan dan agen-agen pelaporan1. Asosiasi perdagangan1. Serikat pekerja1. Pesaing (kompetitor)1. Masyarakat umum1. Departemen pemerintahan lainnya

Sebuah daftar yang memuat para konstituen dari lingkungan pelaporan keuangan terdiri atas:1. Para investor1. Terdiversifikasi vs Tidak terdiversifikasi1. Aktif vs Pasif1. Profesional vs Nonprofesional1. Perantara informasi1. Analis keuangan1. Agen pemeringkat obligasi1. Agen pemeringkat saham1. Layanan penasehat investasi1. Perusahaan pialang1. Para regulator1. FASB1. SEC1. Kongres1. Manajemen1. Perusahaan bersar vs Perusahaan kecil1. Perusahaan publik vs Perusahaan pribadi1. Auditor1. Nasional vs Lokal1. Praktik SEC vs Praktik Non-SEC

Para pengguna langsung maupun tidak langsung memiliki sekumpulan tujuan yang beragam dan saling bertentangan. Pada dasarnya, kedua jenis pengguna ini memiliki kebutuhan informasi yang berbeda. Ada tiga jenis laporan keuangan yang dapat dibuat:

1. Laporan keuangan untuk tujuan umum yang dapat memenuhi kebutuhan umum dari para pengguna1. Laporan kuangan untuk tujuan khusus yang memenuhi kebutuhan dari kelompok pengguna tertentu1. Pengungkapan-pengungkapan yang berbeda menyajikan angka-angka yang berbeda untuk dipilih oleh para penggunanya.

Para pengguna tidak langsung yang paling penting biasanya adalah analis dan penasehat keuangan. Pada dasarnya, kedua jenis pengguna ini memiliki kebutuhan informasi yang berbeda. Ada tiga jenis laporan keuangan yang dapat dibuat:

1. Laporan keuangan untuk tujuan umum yang dapat memenuhi kebutuhan umum dari para pengguna. Dalam perancangan laporan keuangan yang disajikan di kebanyakan laporan tahunan ini, para akuntan mengambil asumsi bahwa laporan tersebut akan memnuhi kebutuhan umum dari para pengguna.1. Laporan keuangan untuk tujuan khusus yang memenuhi kebutuhan dari kelompok pengguna tertentu.1. Pengungkapan-pengungkapan yang berbeda menyajikan angka-angka yang berbeda untuk dipilih oleh para pengguna. Apapun jenis laporan keuangan yang digunakan, kebanyakan pengguna akan menjadi kelompok-kelompok yang memberikan tekanan untuk mempengaruhi pengembangan prinsip-prinsip akuntansi sedemikian sehingga tujuan-tujuan mereka dapat terpenuhi.

5.4.1 SIAPA YANG BERWENANG MENETAPKAN STANDAR?A. Teori tentang regulasiRegulasi pada umumnya diasumsikan harus diperoleh oleh suatu industri tertentu dan dirancang serta dioperasikan terutama untuk kepentingannya sendiri. Terdapat dua kategori utama dalam regulasi suatu industri tertentu:1. Teori-teori kepentingan publik, berpendapat bahwa regulasi diberikan sebagai suatu jawaban atas permintaan publik akan perbaikan dari harga-harga pasar yang tidak efisien dan tidak adil. Terutama dibuat untuk memberikan perlindungan dan kebaikan bagi masyarakat umum.1. Kelompok yang berkepentingan atau teori-teori tangkapan, berpendapat bahwa regulasi diberikan sebagai jawaban atas permintaan dari kelompok dengan kepentingan khusus, dengan maksud untuk memaksimalkan laba dari para anggotanya. Versi utama dari teori ini adalah: 1. Teori regulasi kaum elit yang menguasai politik: penggunaan kekuatan politik untuk memperoleh kendali regulatoris.1. Teori regulasi ekonomi: kekuatan ekonomi.

5.4.2 Haruskah Kita Mengatur Akuntansi?Terjadi perdebatan mengenai apakah akuntansi sebaiknya diatur atau tidak. Mereka yang mendukung opini pasar yang tidak di regulasi menggunakan teori keagenan untuk mempertanyakan mengapa harus terdapat insentif-insentif dalam pelaporan yang andal dan bersifat sukarela kepada pemilik.Bagi mereka yang mendukung pasar yang di regulasi menggunakan argumentasi kepentingan publik. Pada dasarnya, baik kegagalan pasar maupun kebutuhan untuk mencapai sasaran-sasaran sosial akan menentukan pengaturan dari akuntansi. Kegagalan pasar, sebagai alokasi pengeluaran yang di bawah nilai optimal, mungkin merupakan akibat dari:1. Keengganan suatu perusahaan untuk mengungkapkan informasi tentang dirinya sendiri, karena ia merupakan pemasok monopoli dari informasi tersebut,2. Terjadinya kecurangan,3. Kurangnya produksi informasi akuntansi sebagai barang publik

5.4.3 Pendekatan Pasar BebasPendekatan pasar bebas untuk penetapan standar akuntansi dimulai dari suatu asumsi dasar bahwa informasi akuntansi adalah sebuah barang ekonomi, sama seperti barang atau jasa lainnya. Oleh sebab itu, ia menjadi atas kekuatan permintaan dari pengguna dan kekuatan pasok oleh penyedia yang berminat. Hasil yang terjadi adalah suatu jumlah optimal dari informasi yang diungkapkan pada harga yang optimal. Para pengajar pendekatan regulatoris (baik publik maupun umum) berpendapat bahwa terjadi kegagalan pasar baik secara eksplisit maupun implisit dalam pasar pribadi untuk informasi:1. Secara umum, kegagalan pasar eksplisit diasumsikan terjadi ketika baik jumlah atau mutu dari barang dihasilkan di sebuah pasar yang tidak diatur berbeda dari biaya pribadi dari dan keuntungan yang diperoleh dari barang tersebut, dan solusi pasar menimbulkan terjadinya suatu alokasi sumber daya non-Pareto.2. Teori-teori kegagalan apsar eksplisit berfokus pada satu atau lebih klaim-klaim berikut yang mengatakan bahwa terdapat kelemahan-kelemahan dalam pasar pribadi informasi akuntansi:a. Kendali monopoli atas informasi oleh manajemen.Hipotesis ini mengklaim bahwa para akuntan memiliki suatu pengaruh monopolistik atas data yang diberikan dan digunakan oleh pasar. Akibatnya, pasar tidak benar-benar dapat membedakan antara dampak-dampak nyata dengan akuntansi saja, dan mungkin dapat disesatkan oelh perusahaan-perusahaan akuntansi.b. Investor yang naif.Hipotesis ini mengklaim bahwa investor yang tidak begitu memahami beberapa teknik-teknik dan trasnformasi akuntansi yang rumit akan dapat ditipu oleh penggunaan teknik-teknik yang berbeda oleh perusahaan-perusahaan yang sebanding, dan mungkin tidak akan dapat menyesuakan proses pengambilan keputusannya dan memperhitungkan perbedaan dari prosedur-prosedur akuntansi tersebut.c. Fiksasi fungsional.Adanya perdebatan bahwa dalam kondisi-kondisi tertentu para investor mungkin tidak akan mampu mengubah proses pengambilan keputusan mereka sebagai respon atas terjadinya perubahan dalam proses akuntansi yang mendasari dan memberikan data bagi mereka.d. Angka-angka yang menyesatkan.Karena akuntansi sangat mengandalkan bermacam-macam basis valuasi dan bermacam-macam prosedur alokasi yang tidak berdasar dan tidak dapat diperbaiki, maka hasil output akuntansi menjadi tidak berarti atau menyesatkan untuk digunakan dalam tujuan pengambilan keputusan.e. Prosedur yang berbeda-beda.Mengingat fleksibilitas yang terdapat dalam pemilihan teknik-teknik akuntansi yang digunakan untuk melaporkan peristiwa-peristiwa tertentu dan kecenderungan dari manajemen untuk menyajikan suatu gambaran yang diinginkan, hasil outpit akuntansi dari satu perusahaan jika dibandingkan dengan perusahaan lain menjadi kurang dapat diperbandingkan dan bermanfaat.

f. Kurangnya objektivitas.Tidak adanya kriteria objektivitas yang dapat menjadi dasar bagi manajemen untuk memilih teknik-teknik akuntansinya mengakibatkan hasil output yang tidak dapat diperbandingkan.

5.4.4. Regulasi Standar Akuntansi di Sektor SwastaPenyusunan standar secara swasta di Amerika Serikat meliputiCommittee on Accounting Procedures(1939-1959),Accounting Priciples Board(1959-1973) dan Financial Accounting Standar Board (1973-sekarang).Argumen yang digunakan pendukungnya antara lain;1. FASB terlihat lebih responsif terhadap berbagai konstituen.2. FASB tampak mampu menarik, sebagai anggota atau staf, orang-orang yang memiliki pengetahuan teknis yg diperlukan utk mengembangkan, mengimplementasikan sistem pengukuran dan pengungkapan alternatif3. FASB terlihat sukses dlm memperoleh tanggapan dari berbagai konstituensinya dan dalam menanggapi sejumlah masukan.4. Argumen yang digunakan penentangnya antara lain;5. FASB tidak memiliki statutori dan kekuatan untuk memaksakan aturan yang dibuatnya, serta menghadapi penolakan oleh Kongres maupun oleh lembaga pemerintah lainnya.6. FASB sering dituduh tidak independen dari dari konstituennya yang besar, kantor akuntan publik dan korporasi.7. FASB sering dituduh lamban dalam menanggapi isu-isu utama yang krusial bagi sejumlah konstituennya.

Para pendukung dewan tetap mempertahankan bw pertimbangan yg mendalam akan memungkinkan FASB memperbaiki akibat yang tidak diinginkan dari suatu pernyataan. Hal ini menimbulkan persoalan tambahan, karena standar yang ditawarkan akan memiliki kesempatan yang kecil untuk diterapkan apabila secara umum tidak memperoleh dukungan.

Argumentasi yang mendukung regulasi sektor publik atas standar akuntansi: Ada opini umum bahwa proses inovasi dalam akuntansi bergantung kepada peran dari badan-badan pemerintah seperti SEC sebagai pengganggu yang kreatif. Terdapat perdebatan bahwa struktur dari regulasi sekuritas yang ditetapkan oleh Securities Act tahun 1933 dan 1934 melindung para investor dari kecurigaan terjadinya penyalahgunaan. SEC dimotivasi oleh keinginan untuk menciptakan suatu tingkat pengungkapan publik yang dianggap perlu dan memadai dalam pengambilan keputusan Berbeda dengan FASB, SEC dijamin oleh legitimasi yang lebih tinggi melalui wewenang hukumnya yang jelas Beberapa klaim mengatakan bahwa sektor swasta harus diawasi dan dikendalikan karena beberapa tujuannya yang kadang bertentangan dengan kepentingan umum Financial Accounting Fairness Act, meminta SEC untuk memberikan suaranya pada ketetapan-ketetapan dari FASB sebelum perusahaan-perusahaan diharuskan untuk mematuhinya.

Argumen-argumen yg menentang regulasi sektor publik terhadap standar akuntansi: Adanya opini umum bahwa akan terjadi peningkatan biaya perusahaan yang tinggi dalam usahanya untuk mematuhi regulasi pemerintah akan informasi Beberapa orang berpendapat bahwa para birokrat memiliki kecenderungan untuk memaksmalkan total anggaran departemen mereka. Ada bahaya yang terkandung bahwa penetapan standar mungkin dapat semakin dipolitisasi Beberapa orang telah mempertanyakan perlunya suatu sistem penyelengaraan yang dibantu oleh kekuatan polisi

5.4.5. Regulasi Standar Akuntansi di Sektor PublikAgar regulasi berjalan efektif maka regulasi harus berasal dari prinsip umum tertentu. Elliot dan Schuetze menyatakan:1. Regulasi tidak boleh melanggar hak azazi dan Undang-undang dasar.1. Regulasi harus dirancang untuk mencegah kemungkinan atau realitas perubahan sosial.1. Regulasi harus mencerminkan kepentingan publik.1. Regulasi seharusnya tidak digunakan oleh sektor swasta apabila tujuannya dapat dicapai oleh institusi-institusi sektor swasta.1. Regulasi yang potensial seharusnya tidak menanggung beban bahwa regulasi tersebut sudah terjamin kekuatannya, daripada pendukung regulasi yang membukikan bahwa regulais tersebut memang terjamin.1. Tindakan yang berhubungan dengan regulasi seharusnya tidak digunakan untuk memperbaiki pelanggaran hukum yang kadang-kadang terjadi, yang sebenarnya merupakan tugas penyelenggara hukum dan tanggung jawab yang berkaitan dengan regulasi juga tidak diterapkan untuk memerangi perilaku anti sosial yang kadang-kadang terjadi, yang sebenarnya dapat dilarang melalui undang-undang.Walaupun seluruh prinsip ini terpenuhi , regulasi tetap saja kemungkinan untuk gagal. Buckley dan OSullivan mengidentifikasi adanya sejumlah kegagalan regulasi yang meliputi:1. Zero-Cost Phenomenon merupakan hasil dari kenyataan bahwa regulasi sama sekali tidak menanggung kerugian yang ditimbulkan akibat kegagalannya.1. Regulatory lag atau nonfeasance meruapakan akibat dari penundaan sebuah regulasi .1. Regulatory trap mengacu pada kesulitan-kesulitan untuk membalik regulasi yang sudah ada .1. Tar-baby effectmeruapakan akibat dari yang ditimbulkan dari kecendrungan regulasi untuk terus berkembang.Pendukung regulasi standar akuntansi oleh sector public menggunakan argumen berikut dalam mempertahankan pendapat mereka:1. Secara umum sudah diketahui bahwa proses inovasi dalam akuntansi didasarkan pada peran lembaga pemerintah, seperti SEC yang disebut sebagai pengganggu yang kreatif (creative irritant) . burton mantan chif accountant SEC,membuat catatan berikut ini: Sejak pembentukannya ditahun 1934, SEC merupakan sumber gangguan utama dalam akuntansi , dan praktik profesi akuntan public secara umum melayani keberadaannya. Hipotesis tulisan ini adalah bahwa kombinasi dorongan SEC an reaksi profesi adalah sesuatu yang secara logis muncul dari paksaan historis dan ekonomis terhadap pekerjaannya yang bersifat berkesinambungan, dan hasilnya diharapkan memenuhi keseimbangan kepuasan dari berbagai kepentingan dan tujuan. Dalam lingkungan laporan keuangan yang ada saat ini, perubahan yang mendasar tidak akan terjadi tanpa adanya dorongan SEC.Implikasinya adalah bahwa SEC merupakan katalisator terpenting dalam perubahan dan bahwa sector swasta serta paksaan pasar tidak menyajikan kepeloporan yang diperlukan untuk sejumlah perubahan. SEC meruapakan instrument dalam menuntun profesi dari metode akuntani yang safe dan konservatif kearah metode yang lebih inofatif dan lebih realistis.1. Diyakini bahwa struktur regulasi pasar saham yang ditetapkan malalui Securities Acts of 1933 dan 1934 memberi perlindungan bagi para investor terhadap berbagai ancaman.1. SEC termotivasi oleh keinginan untuk menyajikan tingkat pengungkapan kepada public dan yang dianggap perlu dan memadai dalam pembuatan keputusan . Burton menyatakan: SEC bertujuan untuk mencapai tingkat pengungkapan kepada publik paling tidak pada tingkat pengungkapan yang diharapkan para penyajia atau sebagian besar pemakai .apabila terjadi kekeliruan tujuan , SEC berharap melakukan hal itu karena upaya menyajikan lebih banyak informasi , karena premis yang mendasari tujuan regulasi adalah bahwa regulasi tersebut bertujuan untuk memastikan keberadaan informasi yang memadai , sehingga mekanisme alokasi modal yang ada dipasar dapat terjadi secara efektif. Untuk melakukan hal tersebut SEC berasumsi bahwa peran para investor dan upaya-upaya untuk mendifinisak keperluan mereka harus digali secara terus menerus oleh para analis dan pihak-pihak lainnya.1. Tidak seperti FASB, SEC mempunyai legitimasi yang lebih besar melalui kewenangan statutory yang lebih jelas. selain itu SEC juga memiliki kekuatan meaksa yang lebih besar daripada sektor swasta.1. Sejumlah tuntutan agar sektor pubik menjadi pengawas dan pengendali muncul disaat suatu tujuan bertentagan dengan kepentingan umum. Intervensi pemerintah secara minimal dianggap perlu untuk menolak perilaku ekstrim dan negatif.1. Anggota dewan Richard H. Baker, kepala Hause Banking Committees yang merupakan bagian komite pasar modal, tahun 1988 memperkenalkan Financial Accounting Fairness Act yang menyebabkan SEC memveto pengumuman FASB sebelum perusahaan disyaratkan untuk memenuhi ketentuan tersebut. Menurut ketentuan , SEC dalam memutuskah apakah prinsip-prinsip FASB dapat diterapkan untuk perusahaan public, seharusnya mempertimbangkan sekumpulan pertanyaan yang harus dipenuhi dalam membuat regulasi , atau lolos dari ketentuan organisasi yang memiliki aturan tersendiri seperti National Association of Securities Dealers.Namun demikian terdapat argumen kuat yang menentang regulasi stadar akuntansi oleh sector publik:1. Umumnya diketahui bahwa diperlukan biaya yang besar untuk memenuhi ketentuan pemerintah dalam penyampaian informasi.1. Beberapa orang berargumen bahwa para birokrat mempunyai kecendrungan untuk memaksimalkan total anggaran biro mereka.1. Akan timbul kondisi yang berbahaya jika penyusunan standar semakin bersifat politis1. Beberapa kalangan mempertanyakan tentang perlunya sistem pemerintahan yang didukung kekuatan kepolisiaan. Kondisi semacam itu dapat menghalangi aktivitas penelitian serta pelaksanaan kebijakan akuntansi.

5.5 LEGITIMASI PROSES PENETAPAN STANDAR5.5.1Prognosis PesimistikLegitimasi proses penetapan standar kadang dihubungkan dengan kemampuannya untuk membuat sistem akuntansi yang optimal yaitu satu sistem yang ekspektasi pengembaliannya kepada seseorang pengguna yang menerapkan sebuah strategi keputusan yang optimal adalah lebih besar dari atau sama dengan pengembalian yang serupa dari sistem alternatif yang lain.implikasianya adalah tidak ada penyajian laporan keuangan alternatif dengan berdasarkan atas kumpulan aturan akuntansi lain yang dapat memberikan utilitas kepada penggunanya dengan lebih baik.Prognosis pesimistik diperluas lagi untuk menunjukan :A.bahwa pemilhan dari alternatif pelaporan keuangan pada akhirnya harus meminta pertukaran keuntungan seseoang dengan keuntungan milik orang lainB.bahwa penyelesaian dari elternatif pelaporan keuangan akan mensyaratkan pertibangan nilai atau etika mengenai kekayaan siapa yang kan dipertukarkan dan dalam dimensi apa serta untuk siapa.5.5.2 Prognosis Optimistik1.Cushing memberikan prognosis optimistik mengenai banyaknya jumlah tanggung jawab dari prinsip akuntansi yang optimal, dengan syarat bahwa asumsi dari para pengguna heterogen dan asumsi-asumsi yang mendasarinya paradoks Arrow tidak digunakan.2.Bromwich menawarkan kemungkinan adanya standar akuntansi parsial; standar untuk satu atau lebih masalah akuntansi, yang dibuat dengan terisolasi dari standar atau masalah-masalah akuntansi lainnya.3.Chambers, mengusulkan suatu sekolah kebutuhan yang mengasumsikan adanya norma atau standar ideal yang berlaku silang di beberapa situasi tertentu.Baik Cushing, Bromwich maupun Chambers menunjukkan bahwa di bawah kondisi-kondisi tertentu yang membatasi masih dimungkinkan untuk memilih standar akuntansi tanpa harus mengisolasi persyaratan Arrow.Masih ada masalah yang belum terpecahkan yaitu penegasan legitimasi FSAB. Johnson dan Solomon menggunakan Kalkulus konstitusional individualistik yang didasarkan pada suatu pemikiran bahwa sebuah proses atau institusi akan memiliki legitimasi jika ia terus dapat diterima oleh para konstituennya. Kalkulus konstitusional individualistik menetapkan legitimasi dari FASB didasarkan pada:1.kemampuannya untuk memberikan perlindungan prosedural yang memadai2.kemampuannya dalam menentukan pembatasa-pembatasan pada kumpulan pilihan yang memadai untuk memastikan tercapainya hasil yang dapat diterima3.keseimbangan prosedural dan pengendalian hasil yang dimiliki oleh proses penetapan standar dari FASB.

1. Berbeda dengan FASB, SEC dijamin oleh legitimasi yang lebih tinggi melalui wewenang hukumnya yang jelas1. Beberapa klaim mengatakan bahwa sektor swasta harus diawasi dan dikendalikan karena beberapa tujuannya yang kadang bertentangan dengan kepentingan umum1. Financial Accounting Fairness Act, meminta SEC untuk memberikan suaranya pada ketetapan-ketetapan dari FASB sebelum perusahaan-perusahaan diharuskan untuk mematuhinya.Argumen-argumen yg menentang regulasi sektor publik terhadap standar akuntansi:1. Adanya opini umum bahwa akan terjadi peningkatan biaya perusahaan yang tinggi dalam usahanya untuk mematuhi regulasi pemerintah akan informasi Beberapa orang berpendapat bahwa para birokrat memiliki kecenderungan untuk memaksimalkan total anggaran departemen mereka. Sebagai tambahan untuk keluhan-keluhan ini adalah pertanyaan-pertanyaan berikut ini yang masih belum terjawab:1. Apa yang terjadi dengan laporan-laporan tersebut setelah mereka dikirimkan kepada pemerintahan federal?1. Apakah mereka berakhir di arsip suatu agen dan tidak pernah dilihat lagi?1. Apakah informasi dari suatu laporan perusahaan ini benar-benar digunakan, berikut dengan ribuan1. .Ada bahaya yang terkandung bahwa penetapan standar mungkin dapat semakin dipolitisasi1. Beberapa orang telah mempertanyakan perlunya suatu sistem penyelengaraan yang dibantu oleh kekuatan polisi

5.6 STANDAR AKUNTANSI YANG BERLEBIHANStandar akuntansi yang berlebihan termasuk didalamnya:1. standar yang terlalu banyak1. standar yang terlalu detail1. tidak ada standar yang tegas, membuat pemilihan suatu aplikasi menjadi sulit1. standar untuk tujuan umum tidak mampu mengatasi perbedaan-perbedaan yang terdapat dalam kebutuhan dari para pembuat, pengguna, dan CPA.1. standar untuk tujuan umum tidak mampu mengatasi perbedaan-perbedaan yang terdapat di antara:a.entitas publik dan nonpublikb.lapran keuangan tahunan dan interimc.perusahaan-perusahaan besar dan kecild.laporan keuangan yang telah diaudit dan belum diaudit1. pengungkapan yang berlebihan, pengukuran yang rumit atau kedua-duanya.5.6.1 Dampak dari Standar Akuntansi yang BerlebihanJumlah yang besar, kesempitan dan kekakuan dari standar akuntansi dapat memberikan dampak yang serius bagi pekerjaan yang dilakukan oleh para akuntan, nilai dari informasi keuangan bagi pengguna dan keputusan bisnis yang dibuat oleh manajemen. Contohnya kegagalan audit karena akuntan kehilangan fokus dalam audit dan lupa untuk melakukan prosedur-prosedur audit mendasar, pengguna mengalami kebingungan karena jumlah dan kompleksitas yang diminta oleh standar yang ada, biaya pemenuhan standar yang lebih besar daripada manfaatnya untuk perusahaan kecil.

5.6.2 Solusi bagi Masalah Standar Akuntansi yang BerlebihanKemungkinan kemungkinan yang diusulkan oleh Special Committee on Accounting Standard dari AICPA:1. Tidak ada perubahan; tetap status quo1. satu kumpulan GAAP yang terpisah bagi entitas-entitas tertentu, seperti perusahaan-perusahaan non publik kecil.1. perubahan dalam GAAP untuk menyederhanakan aplikasinya terhadap seluruh perusahaan bisnis1. membuat pengungkapan yang berbeda dan alternatif-alternatif pengukuran1. perubahan dalam standar CPA untuk pelaporan laporan keuangan1. satu alternatif dari GAAP sebagai dasar pilihan dalam menyajikan laporan keuangan.Dari semua pendekatan diatas, yang direkomendasikan adalah pengungkapan yang berbeda dan pengukuran alternatif untuk perusahaan-perusahaan non publik kecil. Salah satu jalan untuk mengimplementasikan pendekatan ini adalah mengecualikan mereka dari persyaratan-persyaratan mendetail dari tiap standar. Dasar ini dapat berupa publik vs non publik, atau pengujian ukuran berdasarkan atas nilai aktiva.

5.7 PILIHAN DALAM AKUNTANSIDi dalam situasi pasar yang tidak sempurna dan tidak lengkap, permintaan akan akuntansi dan regulasi akuntansi memberikan usulan bahwa pengungkapan akuntansi dan kontrak-kontrak yang berdasarkan atas akuntansi adalah merupakan cara yang efektif dalam mengatasi ketidaksempurnaan pasar. Pengungkapan akuntansi dan kontrak berdasarkan akuntansi adalah hasil dari suatu pilihan dalam akuntansi, sebuah pilihan yang dimaksudkan untuk mempengaruhi output dari sistem akuntansi dengan cara tertentu. Motivasi (kategori sasaran) dilakukannya pilihan dalam akuntansi: 1. pembuatan kontrak (perspektif pembuatan kontrak yang efektif),1. pemberian harga atas aktiva, 1. mempengaruhi pihak-pihak eksternal, seperti Internal Revenue Service, regulator pemerintahan, pemasok, para pesaing, dan negosiator serikat buruh.5.8 STRATEGI PENETAPAN STANDAR BAGI NEGARA-NEGARA BERKEMBANG

Karakteristik negara berkembang umumnya adalah memiliki sistem akuntansi yang secara relatif kurang memadai dan kurang dapat diandalkan serta institusi-institusi yang umumnya baru dan belum teruji. Ada empat jenis strategi yaitu pendekatan evolusioner, pendekatan transfer teknologi, penggunaan standar akuntansi internasional dan strategi situasional.

5.8.1 Pendekatan Evolusioner:Negara berkembang mengembangkan standarnya sendiri tanpa gangguan ataupun pengaruh dari luar.Proses pembelajaran datang dari pengalaman-pengalaman lokal dan bukan pengalaman internasional. Diasumsikan para mitra asing akan menyesuaikan aturan-aturannya sendiri jika mereka ingin tetap terus membina perdagangan dengan negara tersebut dan/atau mempertahankan operasinya.Kelemahan: tidak tersedianya teknologi akuntansi yang memadai tidak hanya menghalangi perusahaan lokal namun juga perusahaan asing yang beroperasi di negara tersebut.

5.8.2 Pendekatan Transfer TeknologiPengembangan melalui transfer teknologi berasal dari operasi dan aktivitas kantor akuntan internasional, perusahan multinasional dan para akademisi yang berpraktik di negara berkembang, atau berbagai perjanjian internasional dan kesepakatan kerja sama yang meminta dilakukannya pertukaran informasi dan teknologi.Belverd Needles, Jr. Mengusulkan sebuah kerangka konseptual dimana suatu negara dapat merumuskan strategi untuk melakukan transfer teknologi akuntansi internasional sebagai bagian dari rencana ekonomi keseluruhannya. Rencana tersebut memuat subrencana yang merupakan strategi untuk melakukan transfer teknologi akuntansi yang terdiri atas:1. Tujuan tujuan bagi transfer teknologi akuntansi1. Strategi1. Saluran melakukan transfer1. Tingkatan-tingkatan dari teknologi akuntansi.Tiga jenis teknologi, individu, organisasi dan profesional independen didefinisikan sbb:T1: tingkat pengetahuan teknis yang dimiliki oleh individualT2: tingkat kecanggihan teknik akuntansi yang digunakan oleh pemerintah dan organisasi-organisasi bisnis.T3: tingkat kemajuan dari suatu profesi akuntansi independen.

Selain manfaat langsung bagi negara berkembang, ternyata terdapat biaya yg dapat diasosiasikan sbb:1. Transfer dari teknologi yang salah atau tidak dapat diterapkan.1. Kurangnya infrastruktur yang memadai untuk penerapan teknologi dengan tepat.1. Meningkatnya ketergantungan terhadap ahli dari luar.1. Kurangnya insentif yang diberikan untuk mengembangkan standar lokal, dan1. Hilangnya harga diri yang merupakan hal yang menakutkan bagi beberapa kelompok budaya.5.8.3 Penggunaan Standar Akuntansi Internasional Adalah bergabung dengan Internasional Accounting Standards Committee (IASC) atau badan standar internasional lainnya. Keuntungan:1. Memperkecil biaya persiapan dan pembuatan standar akuntansi.1. Bergabung dengan harmonisasi internasional.1. Memfasilitasi pertumbuhan investasi asing.1. Memungkinkan profesi ini meniru standar profesional atas perilaku dan perbuatan yang telah dibuat dengan baik.1. Melegitimasi statusnya sebagai anggota dengan status penuh dari komunitas internasional.

Kelemahan: transaksi yang terjadi di negara-negara maju dapat sama sekali tidak relevan untuk beberapa negara berkembang karena transaksi transaksi tersebut kemungkinan kecil terjadi atau mungkin dapat terjadi dengan cara yang lebih spesifik untuk konteks negara berkembang.

5.8.4 Strategi SituasionalAtau dikenal sebagai pengembangan standar akuntansi dengan didasarkan atas analisis dari prinsip-prinsip dan praktik-praktik akuntansi di negara-negara maju terhadap latar belakang lingkungan yang mendasarinya.Strategi ini meminta dilakukannya pertimbangan pada faktor-faktor diagnostik yang menentukan pengembangan akuntansi di negara-negara berkembang.Faktor faktor tersebut adalah linguistik kultural, politik dan hak-hak sipil, ekonomi dan karakteristik demografis, serta lingkungan hukum dan perpajakan negara yang bersangkutan.