paper industri kelapa sawit (pik) (repaired)

65
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri Kelapa Sawit Perindustrian merupakan suatu kegiatan pengolahan dan pemprosesan barang dengan menggunakan sarana atau peralatan di antaranya dengan menggunakan mesin. Kegiatan pengolahan makanan dari bahan baku menjadi barang jadi mulai berkembang pesat di Indonesia saat masa pendudukan Belanda di Indonesia. Dengan dimulainya pendudukan Belanda di Indonesia, berbagai macam bahan baku komoditi yang tadinya tidak terdapat di Indonesia, mulai diperkenalkan dan dikembangkan. Dari berbagai macam komoditi penting yang dikembangkan oleh Belanda, kelapa sawit menjadi salah satu tanaman yang dibudidayakan di Indonesia. Kegunaannya luas dalam berbagai bidang seperti sebagai bahan baku minyak makan, margarin, sabun, kosmetika, industri baja, kawat, radio, kulit, industri farmasi dan juga bisa digunakan sebagai sumber biofuel atau biodiese l. Minyak sawit dapat digunakan untuk beragam kegunaan karena keunggulan sifat yang dimilikinya yaitu tahan oksidasi dengan tekanan tinggi, mampu melarutkan bahan kimia yang tidak larut oleh bahan pelarut lainnya, mempunyai 1

Upload: syarifah-humaira-almudhir

Post on 03-Dec-2015

266 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

mkk

TRANSCRIPT

Page 1: Paper Industri Kelapa Sawit (PIK) (Repaired)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Industri Kelapa Sawit

Perindustrian merupakan suatu kegiatan pengolahan dan pemprosesan

barang dengan menggunakan sarana atau peralatan di antaranya dengan

menggunakan mesin. Kegiatan pengolahan makanan dari bahan baku menjadi

barang jadi mulai berkembang pesat di Indonesia saat masa pendudukan  Belanda

di Indonesia.  Dengan dimulainya pendudukan Belanda di Indonesia, berbagai

macam bahan baku komoditi yang tadinya tidak terdapat di Indonesia, mulai

diperkenalkan dan dikembangkan. Dari berbagai macam komoditi penting yang

dikembangkan oleh Belanda, kelapa sawit menjadi salah satu tanaman yang

dibudidayakan di Indonesia. Kegunaannya luas dalam berbagai bidang seperti

sebagai bahan baku minyak makan, margarin, sabun, kosmetika, industri baja,

kawat, radio, kulit, industri farmasi danjuga bisa digunakan sebagai sumber

biofuel atau biodiesel. Minyak sawit dapat digunakan untuk beragam kegunaan

karena keunggulan sifat yang dimilikinya yaitu tahan oksidasi dengan tekanan

tinggi, mampu melarutkan bahan kimia yang tidak larut oleh bahan pelarut

lainnya, mempunyai daya melapis yang tinggi dan tidak menimbulkan iritasi pada

tubuh dalam bidang kosmetik.

Bagian yang paling populer untuk diolah dari kelapa sawit adalah daging

buah yang banyak menghasilkan minyak sawit mentah yang diolah menjadi bahan

baku minyak goreng dan berbagai keturunannya. Kelebihan minyak sawit adalah

harga yang murah, rendah kolestrol dan memiliki kandungan karoten

tinggi.Pembudidayaan tanaman kelapa sawit menjadi cikal bakal munculnya

perkebunan dan pabrik-pabrik kelapa sawit.

https://zaifbio.wordpress.com/2011/06/17/laporan-praktek-magang-di-kelapa-sawit/

1

Page 2: Paper Industri Kelapa Sawit (PIK) (Repaired)

Indonesia adalah penghasil minyak kelapa sawit terbesar di dunia,

pengembangan kelapa sawit di Indonesia memiliki peranan sendiri dalam

meningkatkan kesejahteraan dalam kehidupan bangsa.Dengan pertumbuhan

kelapa sawit yang demikian besar, maka negara dapat menekan tingkat

pengangguran akibat sulitnya lapangan pekerjaan.

http://www.kemenperin.go.id/artikel/1075/Indonesia-Produsen-Kelapa-Sawit-Terbesar

1.2 Sejarah Industri Kelapa Sawit

Tanaman kelapa sawit merupakan tanaman yang dikenal di dunia barat

setelah orang-orang Portugis berlayar ke Afrika pada tahun 1466.Pada tahun

1470, untuk pertama kalinya tanaman kelapa sawit dikapalkan ke Inggris dan

memasuki daratan benua Eropa.Beberapa tahun kemudian, yaitu pada tahun 1848,

tanaman kelapa sawit masuk ke Indonesia dan wilayah Asia lainnya.Tanaman

kelapa sawit yang masuk ke wilayah Indonesia diperkenalkan oleh pemerintah

Belanda. Beberapa bijinya ditanam di Kebun Raya Bogor, sementara sisa

benihnya ditanam di tepi-tepi jalan sebagai tanaman hias di Deli, Sumatera

Utara pada tahun 1870-an. Pada saat yang bersamaan meningkatlah

permintaan minyak nabati akibat Revolusi Industripertengahan abad ke-19. Dari

sini kemudian muncul ide membuat perkebunan kelapa sawit berdasarkan

tumbuhan seleksi dari Bogor dan Deli, maka dikenallah jenis sawit "Deli

Dura".Pada tahun 1911, kelapa sawit mulai diusahakan dan dibudidayakan secara

komersial dengan perintisnya di Hindia Belanda adalah Adrien Hallet,

seorang Belgia, yang lalu diikuti oleh K. Schadt.Perkebunan kelapa sawit pertama

berlokasi di Pantai Timur Sumatera (Deli) dan Aceh.Luas areal perkebunan

mencapai 5.123 ha. Pusat pemuliaan dan penangkaran kemudian didirikan

di Marihat (terkenal sebagai AVROS), Sumatera Utara dan di Rantau

Panjang, Kuala Selangor, Malaya pada 1911-1912. Di Malaya, perkebunan

pertama dibuka pada tahun 1917 di Ladang Tenmaran,

Kuala Selangor menggunakan benih dura Deli dari Rantau Panjang.Di Afrika

Barat sendiri penanaman kelapa sawit besar-besaran baru dimulai tahun 1910

(wikipedia).

2

Page 3: Paper Industri Kelapa Sawit (PIK) (Repaired)

Hingga menjelang pendudukan Jepang, Hindia Belanda merupakan

pemasok utama minyak sawit dunia.Semenjak pendudukan Jepang, produksi

merosot hingga tinggal seperlima dari angka tahun 1940.Usaha peningkatan pada

masa Republik dilakukan dengan program Bumil (buruh-militer) yang tidak

berhasil meningkatkan hasil, dan pemasok utama kemudian diambil alih Malaysia.

Baru semenjak era Orde Baru perluasan areal penanaman digalakkan, dipadukan

dengan sistem PIR Perkebunan.Perluasan areal perkebunan kelapa sawit terus

berlanjut akibat meningkatnya harga minyak bumi sehingga peran minyak nabati

meningkat sebagai energi alternatif. Beberapa pohon kelapa sawit yang ditanam di

Kebun Botani Bogor hingga sekarang masih hidup, dengan ketinggian sekitar

12m, dan merupakan kelapa sawit tertua di Asia Tenggara yang berasal

dari Afrika (wikipedia). perkebunan kelapa sawit pertama berada di wilayah

Pantai Timur Sumatera, yaitu Deli. areal perkebunan di daerah tersebut mencapai

5.123 Ha. Dengan berkembangnya perkebunan kelapa sawit, mulai didirikanlah

pabrik-pabrik kelapa sawit yang berada tidak jauh dari perkebunan.Pada masa

pendudukan Belanda, perkebunan kelapa sawit Deli berkembang pesat hingga

mampu menggeser dominasi ekspor Negara Afrika.Namun demikian,

perkembangan kelapa sawit mengalami kemunduran saat Indonesia diambil alih

oleh pendudukan Jepang.  Pada tahun 1957, setelah Belanda dan Jepang

meninggalkan Indonesia, pemerintah mengambil alih perkebunan untuk

mengamankan jalannya kegiatan produksi.Dalam perkembangannya, produksi

kelapa sawit Deli semakin menurun karena perubahan manajemen dalam

perkebunan serta kondisi sosial politik yang tidak mendukung.

1.3 Pabrik Industri Kelapa Sawit Di Indonesia

Kelapa sawit sebagai tanaman penghasil minyak sawit dan inti sawit

merupakan salahsatu primadona tanaman perkebunan yang menjadi sumber

penghasil devisa non migasbagi Indonesia. Cerahnya prospek komoditi minyak

kelapa sawit dalam perdagangan minyak nabati dunia telah mendorong

3

Page 4: Paper Industri Kelapa Sawit (PIK) (Repaired)

pemerintah Indonesia untuk memacu pengembangan areal perkebunan kelapa

sawit.Berkembangnya sub‐sektor perkebunan kelapa sawit di Indonesia tidak

lepas dari adanya kebijakan pemerintah yang memberikan berbagai insentif,

terutama kemudahan dalam hal perijinan dan bantuan subsidi investasi untuk

pembangunan perkebunan rakyat dengan pola PIR‐Bun dan dalam pembukaan

wilayah baru untuk areal perkebunan besar swasta.

No Nama Perusahaan Alamat

1 PTP Nusantara II Medan

2 Condong Garut, PT Jakarta Selatan

3 PTP Nusantara I Langsa, Aceh Timur

4 PTP Nusantara VII Bandar Lampung

5 Tolan Tiga Indonesia, PT Langsa

6 Hasjrat Tjipta, PT Jl. Samanhudi No. 15, Medan

7 PD Paya Pinang, PT Medan

8 Tolan Tiga Indonesia, PT Medan

9 Sidojadi, PT Medan

10 Serdang Tengah, PT Medan

11Proyek Small Holder Kodam

I/BBMedan

12 Smart Corp, PT Medan

13 Asam Jawa, PT Medan

14 Binanga Mandala, PT Medan

15 Moeis, PT Medan

16 Gunung Melayu, PT Medan

17 Cisadane Sawit Raya, PT Jakarta Barat

18 Torganda, PT Medan

19 Tasik Raja, PT Medan

20 Herfinta Farm & Plant, PT Medan

4

Page 5: Paper Industri Kelapa Sawit (PIK) (Repaired)

1.4 Pabrik Industri Kelapa Sawit Di Dunia

BAB II

5

Page 6: Paper Industri Kelapa Sawit (PIK) (Repaired)

PEMILIHAN PROSES

2.1 Jenis-jenis Proses dalam Industri Kelapa Sawit

Buah kelapa sawit terdiri dari daging buah dan biji. Daging buah kelapa

sawit pada proses pengolahannya akan diolah menjadi minyak kelapa sawit

mentah atau CPO (Crude Palm Oil), sedangkan biji atau intinya akan diolah

menjadi minyak inti sawit atau PKO (Palm Kernel Oil). Kedua jenis minyak ini;

CPO dan PKO bisa diproses dan diolah menjadi aneka jenis produk

turunannya.Lebih lanjut, CPO dan PKO mempunyai karakteristik kimia, fisik dan

gizi unik yang berbeda.CPO kaya dengan asam palmitat (C16) sedangkan PKO

kaya dengan asam laurat (C12) dan asam miristat (C14).Pada prakteknya,

dibandingkan PKO, CPO lebih banyak diproses lanjut menjadi minyak goreng,

yang sering disebut sebagai minyak sawit.

Pengolahan kelapa sawit diawali dengan proses pemanenan. Untuk

memperoleh hasil produksi (CPO) dengan kualitas yang baik, pemanenan

6

Page 7: Paper Industri Kelapa Sawit (PIK) (Repaired)

dilakukan berdasarkan kriteria panen (tandan matang panen)  yaitu dengan

melihat jumlah brondolan yang telah lepas atau jatuh dari tandannya.

Pengolahan kelapa sawit menjadi CPO (Crude Palm Oil) dan PKO (Palm Kernel

Oil) pada umumnya melalui lima tahap yaitu proses perebusan, pemipilan,

pengadukan dan pelumatan, pengepresan, dan pemurnian. Pada pengolahan kelapa

sawit menjadi PKO setelah proses pengepresan maka terjadi pemisahan antara

minyak sawit dengan kernel, sabut dan ampasnya. Biji yang telah dipisahkan dari

ampas akan dipisahkan kembali antara inti dan cangkangnya. Inti sawit inilah

yang akan diolah menjadi berbagai macam produk turunan. CPO (Crude Palm

Oil) menghasilkan lebih banyak produk turunan dibandingkan PKO (Palm Kernel

Oil).Hal tersebut disebabkan oleh perbedaan kandungan lemak yang terdapat pada

CPO dan PKO.

http://adalobang.blogspot.co.id/2014/02/sawit.html

2.2 Perbandingan Proses dalam Industri Kelapa Sawit

 Crude Palm Oil (CPO)/Minyak Sawit Kasar merupakan hasil olahan

daging buah kelapa sawit melalui proses perebusan Tandan Buah Segar (TBS),

perontokan, dan pengepresan. CPO ini diperoleh dari bagian mesokarp buah

kelapa sawit yang telah mengalami beberapa proses, yaitu sterilisasi, pengepresan,

dan klarifikasi.  Minyak ini merupakan produk level pertama yang dapat

memberikan nilai tambah sekitar 30% dari nilai tandan buah segar. 

7

Page 8: Paper Industri Kelapa Sawit (PIK) (Repaired)

   CPO dapat digunakan sebagai bahan baku industri minyak goreng, industri

sabun, dan industri margarin. Dilihat dari proporsinya, industri yang selama ini

menyerap CPO paling besar adalah industri minyak goreng (79%), kemudian

industri oleokimia (14%), industri sabun (4%), dan sisanya industri margarin

(3%). Pemisahan CPO dan PKO dapat menghasilkan oleokimia dasar yang terdiri

atas asam lemak dan gliserol. perbedaan PKO dan CPO terletak pada warna

(minyak inti sawit tidak memiliki karotenoid sehingga tidak berwarna merah), dan

kadar lemak jenuhnya, minyak sawit mengandung 41% lemak jenuh sedangkan

minyak inti sawit 81%,.Secara keseluruhan proses produksi minyak sawit tersebut

dapat menghasilkan 73% olein, 21% stearin, 5% Palm Fatty Acid

Distillate (PFAD), dan 0.5% buangan.  

Tabel 27. Komposisi asam lemak dari CPO

Asam Lemak Rantai C Komposisi (% b/b)

Asam Laurat 12:0 0,2

Asam Miristat 14:0 1,1

Asam Palmitat 16:0 44,0

Asam Stearat 18:0 4,5

Asam Oleat 18:1 39,2

Asam Linoleat 18:2 10,1

Tabel 28. Sifat fisiko kimia CPO

Sifat Fisiko Kimia Nilai

Trigliserida 95 %

Asam lemak bebas (FFA) 2 – 5 %

8

Page 9: Paper Industri Kelapa Sawit (PIK) (Repaired)

Warna (5 ¼ ” Lovibond Cell) Merah orange

Kelembaban & Impurities 0.15 – 3.0 %

Bilangan Peroksida 1 -5.0 (meq/kg)

Bilangan Anisidin 2 – 6 (meq/kg)

Kadar β-carotene 500-700 ppm

Kadar fosfor 10-20 ppm

Kadar besi (Fe) 4-10 ppm

Kadar Tokoferols 600-1000 ppm

Digliserida 2-6 %

Bilangan Asam 6,9 mg KOH/g minyak

Bilangan Penyabunan 224-249 mg KOH/g minyak

Bilangan iod (wijs) 44-54

Titik leleh 21-24ºC

Indeks refraksi (40ºC) 36,0-37,5

Palm kernel Oil (PKO) adalah minyak yang dihasilkan dari inti sawit.

Proses awalnya sama seperti pengolahan kelapa sawit menjadi CPO. Pada

pengolahan kelapa sawit menjadi PKO setelah proses pengepresan maka terjadi

pemisahan antara minyak sawit dengan kernel, sabut dan ampasnya.

Biji yang masih bercampur dengan Ampas dan serabut kemudian diangkut

menggunakan Cake breaker conveyor yang dipanaskan dengan uap air agar

sebagian kandungan air dapat diperkecil, sehingga Press Cake terurai dan

memudahkan proses pemisahan menuju depericarper. Pada Depericaper terjadi

proses pemisahan fibre dan biji. Pemisahan terjadi akibat perbedaaan berat dan

9

Page 10: Paper Industri Kelapa Sawit (PIK) (Repaired)

gaya isap blower. Biji tertampung pada Nut Silo yang dialiri dengan udara panas

antara 60 – 80°C selama 18- 24 jam agar kadar air turun sekitar 21% menjadi4%.

Sebelum biji masuk ke dalam Nut Craker terlebih dahulu diproses di dalam Nut

Grading Drum untuk dapat dipisahkan ukuran besar kecilnya biji yang

disesuaikan dengan fraksi yang telah ditentukan.Nut kemudian dialirkan ke Nut

Craker sebagai alat pemecah.Masa biji pecah dimasukkan dalam Dry Seperator

(Proses pemisahan debu dan cangkang halus) untuk memisahkan cangkang halus,

biji utuh dengan cangkang/inti. Masa cangkang bercampur inti dialirkan masuk ke

dalam Hydro Cyclone untuk memisahkan antara inti dengan cangkang dengan

menggunakan prinsip perbedaan massa. Cara lain untuk memisahkan inti dengan

cangkang adalah dengan menggunakan Hydro clay bath yaitu pemisahan dengan

memanfaatkan lumpur atau tanah liat. Cangkang yang terpisah kemudian

digunakan sebagai bahan bakar boiler.

Inti kemudian dialirkan masuk ke dalam Kernel Drier untuk proses

pengeringan sampai kadar airnya mencapai 7 % dengan tingkat pengeringan

50°C, 60°C dan 70°C dalam waktu 14-16jam. Selanjutnya guna memisahkan

kotoran, maka dialirkan melalui Winnowing Kernel (Kernel Storage), sebelum

diangkut dengan truk ke pabrik pemproses berikutnya.

https://habibiezone.wordpress.com/2010/10/13/makalah-teknologi-pengolahan-

kelapa-sawit-menjadi-cpo-dan-pko/

https://id.wikipedia.org/wiki/Minyak_sawit

Ta bel 29. Komposisi asam lemak dari PKO

Asam Lemak Rantai C Komposisi (% b/b)

Asam Laurat 12:0 47-53

Asam Miristat 14:0 15-19

10

Page 11: Paper Industri Kelapa Sawit (PIK) (Repaired)

Asam Palmitat 16:0 8-11

Asam Stearat 18:0 1-3

Asam Oleat 18:1 12-19

Asam Linoleat 18:2 2-4

               Sumber: Hui (1996)

Tabel 30. Sifat fisiko kimia PKO

Sifat Fisiko Kimia Nilai

Kadar Asam lemak bebas (FFA) 25 % (m/m)

Bilangan Asam 225 mg KOH/g minyak

Bilangan Penyabunan 256 mg KOH/g minyak

Bilangan iod (wijs) 14 – 23

Titik leleh 48ºC

BAB III

11

Page 12: Paper Industri Kelapa Sawit (PIK) (Repaired)

BAHAN BAKU DAN PRODUK

3.1 Sifat fisik dan kimia buah kelapa sawit dan penunjang

3.1.1 Kelapa sawit

Kelapa sawit termasuk tumbuhan pohon. Tingginya dapat mencapai 24

meter. Bunga dan buahnya berupa tandan, serta bercabang banyak. Buahnya kecil

dan apabila masak, berwarna merah kehitaman. Daging buahnya padat. Daging

dan kulit buahnya mengandung minyak.

Urutan dari turunan Kelapa Sawit:

Kingdom: Plantae

Divisi: Magnoliophyta

Kelas: Liliopsida

Ordo: Arecales

Famili: Arecaceae

Jenis: Elaeis

Spesies: E. guineensis

Bagian yang paling utama untuk diolah dari kelapa sawit adalah buahnya.

Bagian daging buah menghasilkan minyak kelapa sawit mentah yang disebut CPO

(Crude Palm Oil) yang dapat diolah menjadi bahan baku dalam banyak produk

turunannya, seperti minyak goreng. Kelebihan minyak nabati dari sawit adalah

harga yang murah, rendah kolesterol, dan memiliki kandungan karoten tinggi.

Kurang lebih 90 persen minyak sawit selama ini sudah digunakan untuk produk

dan bahan pangan seperti minyak goreng, margaring, shortening, minyak salad,

lemak kue, cocoa butter substitute, dan lain – lain. Sisanya, sebesar 10 persen

digunakan untuk industri non pangan seperti produk – produk kosmetik,

12

Page 13: Paper Industri Kelapa Sawit (PIK) (Repaired)

oleokimia, dan sebagainya (Kosasih dan Harsono, 1991). Nilai tambah yang dapat

diperoleh dalam minyak sawit dibandingkan dengan minyak yang lain adalah

kandungan karotennya yang bewarna merah – kuning, yang setara dengan 60.000

IU aktivitas vitamin A. Namun selama ini pada proses pengolahan, warna merah

dalam minyak sawit dihilangkan untuk memperoleh minyak goreng yang jernih.

Pigmen karotenoid sebagian besar terdiri atas alfa, beta, gamma karoten

dan likopen, yang diperlukan oleh tubuh sebagai precursor vitamin A. Dengan

pertimbangan nilai nutrisi beta karoten yang potensial dalam minyak sawit, perlu

dilakukan beberapa upaya yang dapat mempertahankan dan memanfaatkan

minyak sawit sebanyak – banyaknya. Minyak sawit juga

mengandung  tokoferol  (Vitamin E ) yang dapat berperan sebagai antioksidan dan

fitosterol yang merupakan jenis sterol yang sulit diserap oleh bahan pencernaan,

bahkan dapat menghambat penyerapan sterol dari makanan ( Rajanaidu 1988,

Adnan 1991 dan Packer 1991 ). Dengan demikian minyak sawit sangat berguna

untuk mencegah timbulnya penyakit – penyakit avitaminosis, penyakit tekanan

darah tinggi, penyakit jantung coroner, dan penyakit jantung ( Adnan ,1991 ,

Muhilal , 1991 , Packer , 1991 , Iwasaki dan Murakoshi , 1992

3.1.2 Inti Sawit

Inti sawit merupakan hasil olahan dari biji sawit yang telah dipecah

menjadi cangkang dan inti, cangkang sawit digunakan sebagai bahan bakar ketel

uap, arang, pengeras jalan dan lain-lain. Sedangkan inti sawit diolah kembali

menjadi minyak inti sawit (Palm Kernel Oil). Proses pengolahan inti sawit

menjadi minyak inti sawit tidak terlalu rumit bila dibandingkan dengan proses

pengolahan buah sawit. Bentuk inti sawit bulat padat atau agak gepeng berwarna

cokelat hitam. Inti sawit mengandung lemak,protein, serat dan air. Pada

pemakaiannya lemak yang terkandung didalamnya disebut minyak inti sawit dan

ampas atau bungkilnya yang kaya protein digunakan sebagai bahan makanan

ternak. Kadar minyak dalam inti kering adalah 44 – 53%. (Mangoensoekardjo.S.,

2003).

13

Page 14: Paper Industri Kelapa Sawit (PIK) (Repaired)

Komposisi Inti Sawit

Komponen

Jumlah

Minyak

Air

Protein

Selulosa

Abu

47 – 52

6 – 8

7,5 – 9,0

5

2

Bungkil inti kelapa sawit (PKM) adalah inti kelapa sawit yang telah mengalami

proses ekstraksi dan pengeringan. Bungkil inti kelapa sawit dapat digunakan

sebagai makanan ternak.

Di Indonesia pabrik yang menghasilkan minyak inti kelapa sawit dan bungkil inti

kelapa sawit adalah pabrik Ekstraksi minyak kelapa sawit di Belawan – Deli.

Minyak inti kelapa sawit dan bungkil inti kelapa sawit tersebut hampir seluruhnya

di ekspor. Pada tahun 1973 jumlah minyak inti kelapa sawit yang di ekspor adalah

8.009.188 kg dengan nilai ekspor US $ 3.434.986,05 sedangkan bungkil yang

diekspor 6.200.068 kg dengan nilai US $ 540.005,05. Pada tahun 1974 bungkil

inti kelapa sawit yang diekspor adalah 17.657.583 kg dengan nilai ekspor US $

1.115.884,64 Dengan adanya peningkatan nilai ekspor maka diperlukan standar

dan pengawasan mutu minyak inti dan bungkil inti kelapa sawit untuk

memberikan jaminan mutu pada konsumen.

Faktor-faktor yang mempengaruhi mutu adalah air dan kotoran, asam lemak

bebas, bilangan peroksida dan daya pemucatan. Faktor-faktor lain adalah titik cair,

kandungan gliserida padat, refining lose, plasticity dan spreadability, sifat

transparan, kandungan logam berat dan bilangan penyabunan. Semua faktor-

faktor ini perlu di analisis untuk mengetahui mutu minyak inti kelapa sawit

14

Page 15: Paper Industri Kelapa Sawit (PIK) (Repaired)

Bungkil inti sawit diinginkan berwarna relative terang dan nilai gizi serta

kandungan asam aminonya tidak berubah.

3.1.3 Produk (Crude palm Oil/CPO)

Minyak sawit yang baik, berkadar asam lemak bebas yang rendah dan berwarna

kuning terang serta muda dipucatkan

Rata-rata komposisi asam lemak minyak kelapa sawit dapat dilihat pada tabel 2.3

Komposisi Asam Lemak

Minyak Sawit Asam

Lemak

Minyak Kelapa Sawit

(%)

Minyak Inti sawit (%)

Asam kaprilat

Asam Kaproat

Asam laurat

Asam miristat

Asam palmitat

Asam stearat

-

-

-

1,1 – 2,5

40 – 46

3,6 – 4,7

3 – 4

3 – 7

46 – 52

14 – 17

6,5 – 9

1 – 2,5

Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh

Tabel 3.1. sifat fisik kelapa sawit

No. Karakteristik yang

diidentifikasi

Nilai

Pengamatan

(min – maks)

Rata – rata

(n=215)

Standard

deviasi

1. Densitas relative

50o C/air suhu 25 oC

0.8919-0.8932 0.8927 0.0002

2. Indeks refraktif n D50 C 1.4546-1.4560 1.4533 0.0005

15

Page 16: Paper Industri Kelapa Sawit (PIK) (Repaired)

3. Bilangan penyabunan,

mg KOH/g minyak

190.1-201.7 195.7 2.46

4. Materi tak tersabunkan,

%

0.15-0.99 0.51 0.165

5. komposisi asam lemak

(% berat sebagai ester

metil)

C12:0

C14:0

C16:0

C16:1

C18:0

C18:1

C18:2

C18:3

C20:6

0-0.4

0.6 – 1.7

41.1-47.0

0-0.6

3.7-5.6

38.2-43.5

6.6-11.9

0-0.5

0-0.8

0.1

1.0

43.7

0.1

4.4

39.9

10.3

-

0.3

0.06

0.12

0.92

0.14

0.29

0.70

0.58

-

0.24

6. Bilanangan iod, wijs 50.6-55.1 52.9 0.89

7. Slip point, o C 30.8 – 37.6 34.2 1.43

8. Total karotenoid

(sebagai β karotenoid)

mg/kg

500-1000 - -

3.2 Sifat kimia kelapa sawit

Kadar Asam Lemak Dalam Minyak Lemak

Tipe Asam Lemak Persentase

Palmitic C16 Lemak jenuh 44.3 %

Stearic C18 Lemak jenuh 4.6 %

Myristic C14 Lemak jenuh 1.0 %

Oleic C18 Satu lemak tidak jenuh 38.7 %

Linoleic C18 Banyak lemah tidak 10.5 %

16

Page 17: Paper Industri Kelapa Sawit (PIK) (Repaired)

jenuh

Lainnya 0.9 %

http://febrianipurba.blogspot.co.id/2012/03/kelapa-sawit.html

3.1.4 Minyak Inti Sawit (PKO) dan Bungkil Inti Kelapa Sawit (PKM)

Selain minyak sawit mentah (CPO), minyak kelapa sawit dapat dihasilkan dari inti

kelapa sawit yang dinamakan minyak inti kelapa sawit (palm kernel oil/PKO) dan

sebagai hasil samping ialah bungkil inti kelapa sawit (palm kernel meal/PKM).

Minyak inti sawit memiliki rasa dan bau yang khas. Minyak mentahnya mudah

sekali menjadi tengik bila dibandingkan dengan minyak yang telah dimurnikan.

Titik lebur dari minyak inti sawit adalah berkisar antara 25oC – 30oC. (Sitinjak K,

1983).

Minyak inti sawit merupakan trigliserida campuran, yang berarti bahwa gugus

asam lemak yang terikat dalam trigliserida – trigliserida yang dikandung lemak ini

jenisnya lebih dari satu. Jenis asam lemaknya meliputi C6 (asam kaproat) sampai

C18 jenuh (asam stearat) dan C18 tak jenuh (asam oleat dan asam linoleat).

(Winarno,FG., 1991)

BAB IV

URAIAN PROSES

4.1 Proses Persiapan Bahan Baku.

17

Page 18: Paper Industri Kelapa Sawit (PIK) (Repaired)

Bagian yang paling utama untuk diolah dari kelapa sawit adalah

buahnya.Tandan buah segar (TBS) yang dipanen dikebun diangkut ke lokasi

pabrik minyak sawit dengan menggunakan truk. Bagian daging buah

menghasilkan minyak kelapa sawit mentah yang diolah menjadi bahan baku

minyak goreng. Buah sawit yang sudah matang harus segera diproses dalam

waktu 24 jam setelah dipetik. Lebih dari itu akan mengurangi kualitas minyak

yang akan dihasilkan.1 buah kelapa sawit hanya berdiameter sekitar 5cm

dengan berat 30gr. Buah sawit ini bergerombol di tandannya dan setiap tandan

terdapat 1.500 buah sawit. Buah sawit beserta tandannya ini kemudian dibawa ke

pabrik pengolahan yang letaknya tidak jauh dari perkebunan.Umumnya pabrik ini

hanya memproses sampai menjadi minyak mentah/ CPO. Crude Palm Oil (CPO)

lebih tahan lama dari pada buah sawit yang mudah membusuk. Lagipula CPO

sudah bisa dijual ke industri lain untuk diolah menjadi produk bukan minyak

goreng seperti krim wajah, sabun, biodiesel atau obat-obatan. Tandan atau

bungkilnya pun bisa dijadikan makanan ayam.

Pengolaahan bahan baku pada umumnya mengolah bahan baku berupa

Tandan Buah Segar (TBS) menjadi minyak kelapa sawit CPO (Crude Palm Oil)

dan inti sawit (Kernel). Proses persiapan bahan baku yaitu sebagai berikut:

4.1.1. Jembatan Timbang

Sebelum buah di sortir oleh pihak sortari, terlebih dahulu tandan yang

telah di potong dari pohonnya ditimbang beratnya.Hal ini sangat sederhana,

sebagian besar sekarang menggunakan sel-sel beban, dimana tekanan dikarenakan

beban menyebabkan variasi pada sistem listrik yang diukur.Pada Pabrik Kelapa

Sawit jembatan timbang yang dipakai menggunakan sistem komputer untuk

meliputi berat. Prinsip kerja dari jembatan timbang yaitu truk yang melewati

jembatan timbang berhenti ±5 menit, kemudian dicatat berat truk awal sebelum

TBS dibongkar dan sortir, kemudian setelah dibongkar truk kembali ditimbang,

selisih berat awal dan akhir adalah berat TBS yang diterima dipabrik.

18

Page 19: Paper Industri Kelapa Sawit (PIK) (Repaired)

Gambar 2.1. Jembatan Timbang

4.1. 2. Penyortiran (shorting proses)

Kualitas buah yang diterima pabrik harus diperiksa tingkat

kematangannya.Jenis buah yang masuk ke PKS pada umumnya jenis Tenera dan

jenis Dura.Kriteria matang panen merupakan faktor penting dalam pemeriksaan

kualitas buah distasiun penerimaan TBS (Tandan Buah Segar).

Pengolahan kelapa sawit yang pertama yaitu proses pernyortiran. Buah

sawit yang diolah haruslah melewati proses penyortiran sebelum ke tahap

selanjutnya. Hal ini melibatkan proses penilaian di mana buah yang baik maupun

yang buruk dipisahkan, biasanya kriteria yang harus diteliti adalah seberapa besar

tingkat kematangan buah sawit karena hal tersebut akan mempengaruhi hasil

terhadap minyak yang akan dipasarkan.

Pematangan buah mempengaruhi

terhadap rendamen minyak dan

ALB (Asam Lemak Buah) yang

dapat dilihat pada tabel berikut :

Kematangan buah

Rendamen

minyak (%)

Kadar ALB (%)

Buah mentah 14 – 18 1,6 – 2,8

Setengah matang 19 – 25 1,7 – 3,3

19

Page 20: Paper Industri Kelapa Sawit (PIK) (Repaired)

Buah matang 24 – 30 1,8 – 4,4

Buah lewat matang 28 – 31 3,8 – 6,1

Setelah disortir TBS tersebut dimasukkan ketempat penimbunan

sementara (Loding ramp) dan selanjutnya diteruskan ke stasiun perebusan

( Sterilizer ).

Gambar 2.2. Penyortiran

4.1.3. Proses Perebusan (Sterilizer)

Lori yang telah diisi TBS dimasukan kedalam sterilizer dengan

menggunakan capstand.

Tujuan perebusan :

1. Mengurangi peningkatan asam lemak bebas.

2. Mempermudah proses pembrodolan pada threser.

3. Menurunkan kadar air

4. Melunakan daging buah, sehingga daging buah mudah lepas dari biji.

20

Page 21: Paper Industri Kelapa Sawit (PIK) (Repaired)

Bila poin dua tercapai secara efektif maka semua poin yang lain akan tercapai

juga. Sterilizer memiliki bentuk panjang 26 m dan diameter pintu 2,1 m. Dalam

sterilizer dilapisi Wearing Plat setebal 10 mm yang berfungsi untuk menahan

steam, dibawah sterilizer terdapat lubang yang gunanya untuk pembuangan air

condesat agar pemanasan didalam sterilizer tetap seimbang.

Dalam proses perebusan minyak yang terbuang ±0,7%. Dalam melakukan

proses perebusan diperlukan uap untuk memanaskan sterilizer yang disalurkan

dari boiler. Uap yang masuk ke sterilizer 2,8 – 3kg/cm2, 140 °C dan direbus

selama 90 menit.

4.2 Proses Pembuatan CPO (Crude Palm Oil)

4.2.1. Thereser process

Pada proses ini buah sawit dipisahkan dari tandan sawit yang

menggunakan mesin penebah, Mesin ini berfungsi memisahkan buah-buahan

21

Page 22: Paper Industri Kelapa Sawit (PIK) (Repaired)

sawit dari tandan sawit. Pemisahan buah-buahan sawit dengan tangan

membutuhkan tenaga yang sangat besar. Tetapi dengan bantuan mesin ini

memisahkan buah sawit menjadi lebih mudah dengan proses mekanikal

sederhana.

Alat ini terdiri dari suatu lempeng-lempeng melengkung yang disusun

dengan jarak tertentu dan diikat satu sama lain membentuk suatu sangkar dan

didalamnya terdapat tangkai - tangkai pemukul yang dipasang pada sumbu yang

berputar. Tandan dijatuhkan pada bagian ujung atas penebah dan dipukul turun

sambil diputar oleh ujung tangkai pemukul hingga turun. Buah akan terpisah dan

turun melalui lubang bawah pada sisi yang lain. Mesin ini mampu merontokkan

buah yang disterilisai sebaik yang belum disterilisai dengan sama efektifnya.

Kapasitas stripper adalah 2-3 ton per jam.Sehingga satu mesin mampu melayani 2

expeller.

4.2.1.1 Proses Pengempaan (Pressing Process)

Proses Kempa adalah pertama dimulainya pengambilan minyak dari buah

Kelapa Sawit dengan jalan pelumatan dan pengempaan.Baik buruknya

pengoperasian peralatan mempengarui efisiensi pengutipan minyak. Proses ini

terdiri dari :

Digester

Setelah buah pisah dari janjangan, maka buah dikirim ke Digester dengan cara

buah masuk ke Conveyor Under Threser yang fungsinya untuk membawa buah ke

Fruit Elevator yang fungsinya untuk mengangkat buah keatas, masuk ke distribusi

conveyor yang kemudian menyalurkan buah masuk ke Digester. Didalam digester

tersebut buah atau berondolan yang sudah terisi penuh diputar atau diaduk dengan

menggunakan pisau pengaduk yang terpasang pada bagian poros II, sedangkan

pisau bagian dasar sebagai pelempar atau mengeluarkan buah dari digester ke

screw press.

Fungsi Digester :

22

Page 23: Paper Industri Kelapa Sawit (PIK) (Repaired)

1. Melumatkan daging buah.

2. Memisahkan daging buah dengan biji.

3. Mempersiapkan Feeding Press.

4. Mempermudah proses di Press.

5. Menaikkan Temperatur.

Fungsi dari Screw Press adalah untuk memeras berondolan yang telah dicincang,

dilumat dari digester untuk mendapatkan minyak kasar. Buah – buah yang telah

diaduk secara bertahap dengan bantuan pisau – pisau pelempar dimasukkan

kedalam feed screw conveyor dan mendorongnya masuk kedalam mesin

pengempa ( twin screw press ). Oleh adanya tekanan screw yang ditahan oleh

cone, massa tersebut diperas sehingga melalui lubang – lubang press cage minyak

dipishkan dari serabut dan biji. Selanjutnya minyak menuju stasaiun clarifikasi,

sedangkan ampas dan biji masuk kestasiun kernel.

4.3 Proses Pemurnian Minyak ( Clarification Station )

Setelah melewati proses Screw Press maka didapatlah minyak kasar /

Crude Oil dan ampas press yang terdiri dari fiber. Kemudian Crude Oil masuk ke

stasiun klarifikasi dimana proses pengolahannya sebagai berikut :

4.3.1 Sand Trap Tank ( Tangki Pemisah Pasir)

Setelah di press maka Crude Oil yang mengandung air, minyak, lumpur

masuk ke Sand Trap Tank.Fungsi dari Sand Trap Tank adalah untuk menampung

pasir. Temperatur pada sand trap mencapai 95 °C

4.3.2. Vibro Seperator / Vibrating Screen

23

Page 24: Paper Industri Kelapa Sawit (PIK) (Repaired)

Fungsi dari Vibro Separator adalah untuk menyaring Crude Oil dari serabut –

serabut yang dapat mengganggu proses pemisahan minyak. Sistem kerja mesin

penyaringan itu sendiri dengan sistem getaran – getaran pada Vibro kontrol

melalui penyetelan pada bantul yang di ikat pada elektromotor.Getaran yang

kurang mengakibatkan pemisahan tidak efektif.

4.3.3. Vertical Clarifier Tank (VCT)

Fungsi dari VCT adalah untuk memisahkan minyak, air dan kotoran

(NOS) secara gravitasi. Dimana minyak dengan berat jenis yang lebih kecil dari 1

akan berada pada lapisan atas dan air dengan berat jenis = 1 akan berada pada

lapisan tengah sedangkan NOS dengan berat jenis lebih besar dari 1 akan berada

pada lapisan bawah.

Fungsi Skimmer dalam VCT adalah untuk membantu mempercepat

pemisahan minyak dengan cara mengaduk dan memecahkan padatan serta

mendorong lapisan minyak dengan Sludge. Temperatur yang cukup (95°C) akan

memudahkan proses pemisahan ini.

Prinsip kerja didalam VCT dengan menggunakan prinsip keseimbangan

antara larutan yang berbeda jenis.Prinsip bejana berhubungan diterapkan dalam

mekanisme kerja di VCT.

4.3.4. Oil Tank

Fungsi dari Oil Tank adalah untuk tempat sementara Oil sebelum diolah oleh

Purifier.Pemanasan dilakukan dengan menggunakan Steam Coil untuk

mendapatkan temperatur yang diinginkan yakni 95o C. Kapasitas Oil Tank 10

Ton / Jam.

4.3.5. Oil Purifier

24

Page 25: Paper Industri Kelapa Sawit (PIK) (Repaired)

Fungsi dari Oil Purifier adalah untuk mengurangi kadar air dalam minyak

dengan cara sentrifugal. Pada saat alat ini dilakukan proses diperlukan temperatur

suhu 95°C.

4.3.6. Vacuum Dryer

Fungsi dari Vacuum Dryer adalah untuk mengurangi kadar air dalam minyak

produksi. Sistem kerjanya sendiri adalah minyak disimpan kedalam bejana

melalui Nozel. Suatu jalur resirkulasi dihubungkan dengan suatu pengapung

didalam bejana, sehingga bilamana ketinggian permukaan minyak menurun

pengapung akan membuka dan mensirkulasi minyak kedalam bejana.

4.3.6. Sludge Tank

Fungsi dari Sludge Tank adalah tempat sementara sludge ( bagian dari minyak

kasar yang terdiri dari padatan dan zat cair) sebelum diolah oleh sludge seperator.

Pemanasan dilakukan dengan menggunakan sistem injeksi untuk mendapatkan

temperatur yang dinginkan yaitu 95°C.

4.3.7 Sand Cyclone / Pre- cleaner

Fungsi dari Sand Cyclone adalah untuk menangkap pasir yang terkandung

dalam sludge dan untuk memudahkan proses selanjutnya.

4.3.8 Brush Strainer ( Saringan Berputar )

Fungsi dari Brush Strainer adalah untuk mengurangi serabut yang terdapat

pada sludge sehingga tidak mengganggu kerja Sludge Seperator.Alat ini terdiri

dari saringan dan sikat yang berputar.

4.3.9. Sludge Seperator

Fungsi dari Sludge Seperator adalah untuk mengambil minyak yang masih

terkandung dalam sludge dengan cara sentrifugal. Dengan gaya sentrifugal,

minyak yang berat jenisnya lebih kecil akan bergerak menuju poros dan terdorong

keluar melalui sudut – sudut ruang tangki pisah.

5. Proses Pengolahan Biji ( Kernel Station )     

25

Page 26: Paper Industri Kelapa Sawit (PIK) (Repaired)

Gambar. Proses Pengolahan Kernel

 Telah dijabarkan bahwasanya setelah pengepresan akan

menghasilkan Crude Oil dan Fiber. Fiber tersebut akan masuk kestasiun Kernel

dan akan dijabarkan proses pengolahan.

1. Cake breaker conveyor (CBC)

Fiber dan cangkang yang berisi inti sawit yang keluar dari press langsung masuk

ke cake breaker conveyor yang terdiri dari satu talang yang mempunyai dinding

rangkap, di tengah talang terdapat As screw yang mempunyai pisau-pisau

pemecah (Screw Blade). Di dalam conveyor, press cake diaduk-aduk sehingga

ampas yang lebih ringan akan mudah dipisahkan dari biji. Untuk lebih jelas cake

breaker conveyor dapat di lihat pada gambar berikut.

26

Page 27: Paper Industri Kelapa Sawit (PIK) (Repaired)

Gambar. Cake Breaker Conveyor

Cara Kerja Cake Breaker Conveyor:

Ampas dan biji diaduk-aduk hingga gumpalan ampas/serabut dan biji akan

terpisah, sambil dipanaskan dengan steam pada suhu 90ºC - 95ºC. Steam yang

dipakai sistem Steam Jacket. Tujuan dari pemanasan tersebut adalah untuk

mengurangi kadar air dalam biji dan serabut agar pada pemisahan proses

Depricarper lebih mudah. Pemeriksaan dan pembersihan dilakukan setiap pagi

sebelum olah.

Cake breaker conveyor berfungsi untuk :

1. Mengantarkan ampas dan biji dari press ke depericarper

2. Memecahkan gumpalan cake dari stasiun press

Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja dari cake breaker conveyor (CBC)

adalah :

1. kualitas dan kuantitas umpan

2. clearance pedal sebaiknya 6 mm

3. sudut pedal sebaiknya 15-20 0C

4. putaran cake breaker conveyor sebaiknya sekitar 75 rpm

5. diameter cake breaker conveyor

6. jumlah pedal

27

Page 28: Paper Industri Kelapa Sawit (PIK) (Repaired)

Depericarper

Depericarper adalah alat yang disertai kipas penghisap (blower) yang digunakan

untuk menghisap fiber sehingga terpisah dari nut dan membawa fiber untuk

menjadi bahan bakar boiler. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar di

bawah ini.

Gambar.Depericarper

Dari cake breaker conveyor, ampas dan nut masuk ke depericarper, kemudian

ampas (fiber) terhisap ke fiber cylone, sedangkan biji yang lebih berat jatuh ke

nut polishing drum. Dengan demikian, depericarper berfungsi memisahkan fiber

dengan nut dan membawa fiber menjadi bahan bakar boiler. Efektifitas kerja dari

depericarper adalah banyaknya fiber yang terikut pada nut.

Proses pemisahan nut dengan fiber bila tidak bersih dapat disebabkan oleh

faktor – factor yaitu:

1. Tidak sempurnanya proses sebelumnya seperti sterilizer dan digester.

28

Page 29: Paper Industri Kelapa Sawit (PIK) (Repaired)

2. Ampas press yang tidak cukup kering (lembab)

3. Pengisian umpan yang melebihi kapasitas.

4. Kecepatan hisapan udara yang berkurang antara lain adanya kebocoran

ducting.

Nut polishing drum

Nut polishing drum adalah suatu drum yang berputar yang mempunyai plat-plat

pembawa yang dipasang miring pada dinding bagian dalam. Di ujung nut

polishing drum terdapat lubang-lubang penyaring sebagai tempat keluarnya nut

yang kemudian ditransfer melalui nut elevator masuk ke bulk silo.

Biji yang telah dipisah dari ampasnya masuk ke dalam nut polishing drum dan

putaran drum tersebut biji-biji akan dipolis untuk melepaskan serat-serat yang

masih tinggal pada biji oleh plat-plat yang ada pada dinding dan porosnya.

Kecepatan putaran drum adalah 26-28 rpm. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada

gambar berikut.

29

Page 30: Paper Industri Kelapa Sawit (PIK) (Repaired)

Gambar. Nut Polishing Drum

Fungsi dari nut polishing drum adalah :

1. Membersihkan biji dari serabut-serabut yang masih melekat

2. Membawa nut dari depericarper ke nut silo

3. Memisahkan ke nut dari sampah.

Faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas nut polishing drum :

1. Kondisi plat pengarah atau pengangkat

2. Kecepatan putaran drum

3. Diameter dan panjang drum

4. Diameter lubang penyaringan

5. Jumlah lubang penyaring

6. Kualitas dan kuantitas feeding

Nut elevator

Nut elevator berfungsi untuk mengantarkan nut dari nut polishing drum ke nut

silo. Nut elevator dilengkapi dengan timbangan untuk mengangkut nut. Untuk

lebih jelas dapat dilhat pada gambar berikut.

30

Page 31: Paper Industri Kelapa Sawit (PIK) (Repaired)

Gambar. Nut Elevator

Nut Grading Drum

Berfungsi untuk memisahkan nut yang berukuran kecil dan besar agar diperoleh

efisiensi pemecahan nut pada ripple mill, nut yang kecil akan masuk kedalam nut

hopper no 1 nut yang medium akan masuk kedalam nut hopper no 2 dan nut

yang besar akan masuk ke nut hopper no 3. Besarnya lubang- lubang oval pada

nut grading drum biasanya untuk ukuran besar (>15mm) medium (13-15 mm)

dan ukuran kecil (8-10 mm).

Gambar. Nut Grading Drum

Nut Silo

Nut silo berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara nut sebelum diolah

pada ripple mill. Kebersihan dari pada nut silo harus sangat diperhatikan kerana

31

Page 32: Paper Industri Kelapa Sawit (PIK) (Repaired)

dapat mempengaruhi terhadap output nut silo agar nut yang diolah sesuai

dengan aturan FIFO (first in first out), nut silo yang digunakan pada PKS

rambutan berjumlah 2 buah. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar di

bawah ini.

Gambar. Nut Silo

Ripple mill

Ripple mill berfungsi untuk memecahkan cangkang dan inti. PKS Rambutan

menggunakan 2 buah ripple mill yang terbagi menjadi 2 line. Ripple mill

memecahkan nut dengan cara menjepit nut diantara ripple dan rotor bar. Untuk

lebih jelas kita lihat pada gambar berikut.

Gambar. Ripple mill

Faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi pemecahan adalah :

32

Page 33: Paper Industri Kelapa Sawit (PIK) (Repaired)

1. Kualitas dan kuantitas umpan

2. Kondisi ripple plate dan rotor bar

3. Jarak antara plate dan rotor

4. Kecepatan putaran ripple mill

Kualitas umpan dipengaruhi oleh :

1. Kekoplakan nut, kalau nut tidak koplak maka banyak yang lengket pada

cangkang

2. Jenis buah, dura atau tenera

3. Ukuran nut

4. Kadar air yang terkandung dalam inti

5. Umpan yang terlalu banyak (berlebihan)

6. Umpan terlalu kering

7. Persentase nut pecah pada umpan besar.

Outlet dari ripple mill selanjutnya dibawa oleh cracked mixture conveyor ke LTDS

(Light Tenera Dust Separation).

LTDS (Light Tenera Dust Separation)

LTDS berfungsi untuk memisahkan cangkang dan inti serat dan membawa

cangkang untuk bahan bakar boiler. Sistem pemisahan yang dilakukan di sini

adalah dengan menggunakan tenaga blower hisap dust separator dengan

adjustment dumper untuk menentukan kualitas output yang dikehendaki,

sehingga cangkang pecah yang mempunyai luas penampang lebih besar akan

terhisap ke atas dan dialirkan ke boiler, sedangkan inti yang terkutip dipompakan

ke kernel silo. Campuran dialirkan ke hydrocylone untuk melakukan proses

pemisahannya. PKS rambutan memiliki 2 LTDS yaitu LTDS I dan LTDS II yang

tersusun secra seri.

33

Page 34: Paper Industri Kelapa Sawit (PIK) (Repaired)

Gambar. LTDS

Faktor-faktor yang mempengaruhi kenerja LTDS adalah :

1. Hisapan (damper, air lock dan blower)

2. Kualitas dan kuantitas umpan

3. Adjustment damper column

Hydro cylone

Hydro cylone adalah alat yang digunakan memisahkan inti dengan cangkang yang

masih terdapat cracked mixture. Jumlah ada 1 unit, kapsitas tiap unit 60 m3/jam.

Alat ini terdiri dari :

bak air penampung cracked mixture yang terdiri dari beberapa serat

tabung pemisah yang dilengkapi dengan pompa pengutip dank onus

dibawahnya

pompa-pompa

dewatering drum utuk inti dan cangkang

34

Page 35: Paper Industri Kelapa Sawit (PIK) (Repaired)

Gambar. Hydrocylone

Cracked mixture yang keluar dari kolom pemisah masuk ke dalam bak air sekat

pertama dan dihisap dengan pompa dan tekanan ke dalam tabung pemisah 1

dengan gaya sentrifugal. Benda-benda yang ringan naik ke bagian atas melalui

vortex finder dan masuk ke dalam dewatering drum inti dimana air tabung

melaui konus masuk ke dalam sekat II, dari sekat II cangkang yang masih

becampur dengan inti yang dipompa dihisap dan ditekan ke tabung pemisah ke

II. Inti yang naik ke atas melalui vortex vinder dan dikembalikan ke dalam bak air

pekat I, sedangkan cangkang melalui konus masuk dewatering drum cangkang

untuk dibuang airnya.dengan bantuan pompa dari sekat III cangkang yang masih

mengadung sebagian kecil inti hisap.

Dry Kernel (sistem kering)

35

Page 36: Paper Industri Kelapa Sawit (PIK) (Repaired)

Fungsi dari dry kernel adalah fungsi sistem kering. Faktor – faktor yang

mempengaruhi kinerja dari dry kernel adalah :

1. Kualitas dan kuantitas umpan

2. Strainer

3. Kondisi blower/fan

Kernel silo

Kernel silo berfungsi untuk mengurangi kadar air yang terkandung dalam inti

produksi. Pengeringan dilakukan dengan cara menghembus udara panas ke

steam heater oleh blower ke dalam nut silo dengan temperatur kernel silo

terbagi 3 tingkatan yaitu 70 0C, 60 0C dan 50 0C. Gambar kernel silo dapat dilhat

pada gambar berikut.

Gambar. Kernel Silo

Pemasakan dilakukan di dalam kernel silo selama ± 3 jam. Kadar air inti yang

terlalu rendah dapat menyebabkan kadar inti berubah warna. Sebaliknya, jika inti

kurang kering maka :

- inti akan menjamur

- Kadar ALB dan minyak inti tinggi

36

Page 37: Paper Industri Kelapa Sawit (PIK) (Repaired)

- Kadar minyak yang diperoleh lebih rendah

Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja dari kernel silo, antara lain :

1. Temperatur

2. Waktu pemasakan

3. Kulitas dan kuantitas

4. Kondisi dan kebersihan heater

5. Suplai steam

6. Kondisi blower atau fan

7. Kebersihan kisi-kisi dalam kernel silo

Bulk Silo

Bulk Silo berfungsi sebagai tempat penyimpanan inti produksi sebelum dikirim

keluar untuk diproduksi dan agar uap air yang terkandung di dalam inti dapat

keluar dan tidak menyebabkan kondisi dalam storage tidak lembab yang

menyebabkan timbulnya jamur pada inti. Inti dari kernel silo diangkut ke bulk silo

dengan menggunakan screw conveyor dan pneumatic conveyor. Gambar dari

bulk silo westel dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

37

Page 38: Paper Industri Kelapa Sawit (PIK) (Repaired)

Gambar. bulk silo

5.3. Proses Penanganan Sementara CPO (Crude Palm Oil)

Fungsi dari Storage Tank adalah untuk penyimpanan sementara minyak produksi

yang dihasilkan sebelum dikirim. Storage Tank harus dibersihkan secara terjadwal

dan pemeriksaan kondisi Steam Oil harus dilakukan secara rutin, karena apabila

terjadi kebocoran pada pipa Steam Oil dapat mengakibatkan naiknya kadar air

pada CPO (gambaran sekilas Industri Minyak Kelapa Sawit,2007).

Gambar 2.8. Storage Tank

5.4 Manfaat Kelapa Sawit dan Minyak Sawit Serta Produk Turunannya

Kelapa sawit merupakan tanaman tropis penghasil minyak nabati yang

hingga saat ini diakui paling produktif dan ekonomis dibandingkan tanaman

38

Page 39: Paper Industri Kelapa Sawit (PIK) (Repaired)

penghasil minyak nabati lainnya, misalnya kacang kedelai, kacang tanah, kelapa,

bunga matahari, dan lain-lain.

Kegunaan dari kelapa sawit tersebut adalah :

- Minyak kelapa sawit merupakan bahan baku untuk kebutuhan pangan (minyak

goreng, margarin, vanaspati, lemak, dan lain-lain) tetapi juga untuk memenuhi

kebutuhan non pangan (gliserin, sabun, deterjen, BBM, dan lain-lain).

- Inti sawit yang menghasilkan minyak inti sawit digunakan sebagai bahan sabun,

minyak goreng, kosmetik, dan sebagainya.

- Cangkang atau tempurungnya dapat digunakan sebagai bahan bakar/sumber

energi.

- Tandan kosong untuk bahan bakar ketel uap, mulsa dan abu sebagai pupuk

kalium.

- Ampas lumatan daging buah untuk bahan bakar ketel uap. (Hadi, M.M., 2004)

Bagi industri kimia, CPO menjadi bahan dasar detergen, sabun, minyak, bahan

fermentasi anggur, lapisan cat, minyak pelumas, lilin, bahan semir furniture,

bahan peledak, minyak bahan tekstil, hingga biodiesel yang dicanangkan akan

menjadi sumber energi alternatif.(Hilditch, 1960)

39

Page 40: Paper Industri Kelapa Sawit (PIK) (Repaired)

Tandan Buah Segar

Tandan Kosong SawitPulp KomposKarbonRayon

Inti Sawit-Cangkang (bahan bakar, karbona0-Ampas (Pakan ternak)-Minyak inti sawit (PKO)

Buah Sawit

Mesokarp- Serat (bahan bakar, medium density)-CPO :

Pelepah dan Batang

PulpPakan ternakFurnitureKarbon aktif

Pangan (Emulsifier, Margarin, minyak goreng, minyak merah mentah, shortening, susu kental manis, es krim, yoghurt)Non-pangan (asam lemak sawit, fatty alkohol, fatty amina, senyawa epoksi, senyawa hidroksi, pelumas, biodisel, senyawa ester, lilin, farmasi, kosmetik)

6. teknologi Pengolahan Limbah Pabrik Kelapa Sawit

40

Page 41: Paper Industri Kelapa Sawit (PIK) (Repaired)

Dalam prosesnya, industri kelapa sawit menghasilkan beberapa residu

yang dianggap sebagai limbah yang memang berpotensi menjadi beban

pencemaran lingkungan jika tidak dikelola dengan baik. Namun, sebenarnya jika

diolah secara maksimal dengan menggunakan teknologi yang tepat, limbah-

limbah tersebut akan memberikan nilai lebih yang signifikan bagi industri. Contoh

konversi biomassa batang kelapa sawit yang masih bisa diambil niranya bisa

menghasilkan bioethanol yang bisa digunakan untuk mengganti bahan bakar

fosil.Padahal selama ini batang-batang ini hanya digunakan sebagai mulsar,

pupuk, dan pengisi jalan setapak di antara perkebunan.

Sebenarnya banyak juga yang sudah menggunakan limbah kelapa sawit sebagai

bahan daur ulang untuk menjadi bahan bakar yang bisa menghasilkan listrik.

Secara umum, limbah utama dari industri kelapa sawit terdiri dari 2 jenis yaitu

limbah padat, gas dan limbah cair.Limbah yang keluar dari PKS sebenarnya

belum bisa dikatakan 100% sebagai limbah, lebih tepat dikatakan produk samping

atau side product.

Limbah padat yang keluar dari PKS meliputi tandan kosong (tankos)

dengan persentase sekitar 23% terhadap TBS, abu boiler (sekitar 0.5% terhadap

TBS), serat (sekitar 13.5% terhadap TBS) dan cangkang (sekitar 5.5% terhadap

TBS). TKKS (Tandan Kosong Kelapa Sawit)adalah salah satu produk samping

pabrik kelapa sawit yang jumlahnya sangat melimpah. Dalam satu hari

pengolahan bisa dihasilkan ratusan ton TKKS.Diperkirakan saat ini limbah TKKS

di Indonesia mencapai 20 juta ton.TKKS tersebut memiliki potensi untuk diolah

menjadi berbagai macam produk.Beberapa potensi pemanfaatan TKKS antara lain

untuk kompos, pulp, bioetanol, dan serat.Namun, sebelumnya TKKS perlu diolah

terlebih dahulu.

41

Page 42: Paper Industri Kelapa Sawit (PIK) (Repaired)

Limbah TKKS di pabrik sawit

TKKS yang masih utuh

TKKS yang masih utuh berukuran cukup besar.Ukuran TKKS ini diperkecil

dengan menggunakan mesin cacah.Setelah TKKS keluar dari pabrik, langsung

dicacah dengan mesin cacah berkapasitas besar, seperti terlihat di dalam foto di

bawah ini. Setelah melewati mesin cacah ini ukuran TKKS menjadi lebih kecil,

kurang lebih 5 cm. TKKS dengan ukuran seperti ini sudah bisa dimanfaatkan

sebagai kompos atau serat.

42

Page 43: Paper Industri Kelapa Sawit (PIK) (Repaired)

Mesin cacah sawit kapasitas besar

TKKS setelah melewati mesin pencacah pertama.

Apabila TKKS akan dimanfaatkan untuk bahan baku pulp atau bioetanol, TKKS

ini perlu dihaluskan lagi. TKKS yang sudah dicacah selanjutnya dicacah lagi

hingga ukurannya menjadi lebih kecil, kurang lebih 0.5 cm. Mesin cacah yang

digunakan juga memiliki konstruksi yang sedikit berbeda dengan mesin cacah

pertama, bentuknya kurang lebih seperti gambar di bawah ini.

43

Page 44: Paper Industri Kelapa Sawit (PIK) (Repaired)

Mesin cacah ukuran kecil yang digunakan di laboratorium.

Mesin cacah berkapasitas besar di pabrik sawit

Limbah padat yang keluar dari PKS umumnya tidak memerlukan penanganan

yang rumit.Limbah padat dapat digunakan lagi sebagai bahan bakar, pupuk, pakan

ternak, dan juga bisa dijual untuk menghasilkan pendapatan tambahan.

Serat, cangkang dan tankos bisa digunakan sebagai bahan bakar. Abu boiler dapat

diaplikasikan langsung sebagai sumber pupuk kalium, tankos sebagai pupuk

44

Page 45: Paper Industri Kelapa Sawit (PIK) (Repaired)

dengan cara menjadikan mulsa (pupuk bagi tanaman) dan pengomposan. Ampas

inti digunakan sebagai pakan ternak

Terdapat dua sumber pencemaran gas yang keluar dari PKS yaitu boiler yang

menggunakan serat dan cangkang sebagai bahan bakar dan juga incinerator yang

membakar tankos untuk mendapatkan abu kalium.Pada saat ini incinerator sudah

mulai ditinggalkan.

Limbah yang menjadi perhatian di PKS adalah limbah cair atau yang lebih dikenal

dengan POME (palm oil mill effluent).POME ialah air buangan yang dihasilkan

oleh pabrik kelapa sawit utamanya berasal kondensat rebusan, air hidrosiklon, dan

sludge separator.  (POME) merupakan sisa buangan  yang tidak bersifat toksik

(tidak beracun), tetapi memiliki daya pencemaran yang tinggi karena kandungan

organiknya dengan nilai BOD berkisar 18.000- 48.000 mg/L dan nilai COD

berkisar 45.000-65.000 mg/L. Limbah cair yang dihasilkan tersebut harus dikelola

dengan baik agar tidak menimbulkan pencemaran lingkungan. Untuk mengatasi

hal tersebut, maka dibuat tindakan pengendalian limbah cair melalui sistem kolam

yang kemudian dapat diaplikasikan ke lahan. 

Gambar (palm oil mill effluent).

45

Page 46: Paper Industri Kelapa Sawit (PIK) (Repaired)

Karakteristik POME ditunjukan pada tabel 1. Sumber POME berasal dari unit

pengolahan yang berbeda, terdiri dari:

60% dari total POME berasal dari stasiun klarifikasi

36% dari total POME berasal dari stasiun rebusan

4 % dari total POME berasal stasiun inti.

Teknologi Pengelolaan POME

Teknologi pengelolaan POME umumnya dengan menggunakan teknologi kolam

terbuka yang terdiri dari kolam anaerobik, fakultatif dan aerobik dengan total

waktu retensi sekitar 90-120 hari. Teknologi kolam terbuka ini memerlukan lahan

yang luas (5-7 ha), biaya pemeliharaan yang cukup besar dan menghasilkan emisi

gas metana ke udara bebas.

kolam aplikasi yang merupakan tempat pembuangan akhir limbah.  Limbah yang

terdapat pada kolam aplikasi ini digunakan untuk pupuk tanaman kelapa sawit

(land application). 

46

Page 47: Paper Industri Kelapa Sawit (PIK) (Repaired)

Saat ini pengelolaan POME dengan hanya menggunakan kolam terbuka mulai

dianggap kurang efisien dan kurang ramah lingkungan. Para pemilik atau

pengelolan PKS sudah mulai  merubah dengan memodifikasi kolam yang ada

dengan teknologi pengelolaan lainnya. Ada beberapa teknologi pengolahan

POME yang baru saat ini, diantara teknologi yang baru itu adalah membran dan

terakhir terdengar dengan elektrokoagulasi.Munculnya atau adanya perkembangan

teknologi pengelolaan POME ini disebabkan oleh beberapa maksud dan tujuan

tertentu. 

Beberapa pemanfaatan limbah kelapa sawit:

Pembuatan Biogas dari limbah cair.

Pembangkit listrik dari limbah cair kelapa sawit

47

Gambar 7. Kolam Aplikasi

Page 48: Paper Industri Kelapa Sawit (PIK) (Repaired)

http://sawitindonesia.com/inovasi/teknologi-pengolahan-limbah-pabrik-kelapa-

sawit

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari paper yang telah dibahas dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. kelapa sawit merupakan suatu jenis tanaman yang dikenal di dunia barat,

dan di Indonesia tanaman kelapa sawit diperkenalkan oleh pemerintah

Belanda pada tahun 1848. perkebunan kelapa sawit pertama berada di

wilayah Pantai Timur Sumatera, yaitu di Deli.

2. Produk yang dihasilkan dari industri kelapa sawit adalah berupa minyak

kelapa sawit yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Misalnya untuk minyak goreng, pencampuran dalam pembuatan sabun dan

biodisel.

48

Page 49: Paper Industri Kelapa Sawit (PIK) (Repaired)

3. Dalam proses menghasilkan minyak kelapa sawit, terlebih dahulu kelapa

sawit yang akan digunakan sebagai bahan baku harus diperiksa benar

tingkat kematangannya, untuk kemudian buah kelapa sawit dipisahkan

dengan tandannya serta dilakukan proses pengempaan untuk memisahkan

CPO (Crude Palm Oil) dari buah kelapa sawit, kemudian selanjutnya

minyak sawit dimurnikan serta disimpan dalam tangki untuk beberapa

waktu tertentu.

49