paper ilmu lingkungan

16
PAPER ILMU LINGKUNGAN PENCEMARAN LINGKUNGAN AKIBAT LIMBAH INDUSTRI Disusun Oleh Nama : Compyang Gede Waisnawa Jurusan : Teknik Pertanian & Biosistem Nim : 11/318808/TP/10057 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2011 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan ridho-Nya, modul Paper Ilmu Lingkungan dapat diselesaikan sebagai nilai praktek Ilmu Lingkungan.

Upload: roykinalsalginting

Post on 10-Dec-2015

220 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

paper

TRANSCRIPT

Page 1: Paper Ilmu Lingkungan

PAPER ILMU LINGKUNGANPENCEMARAN LINGKUNGAN AKIBAT LIMBAH

INDUSTRI

Disusun Oleh

Nama              : Compyang Gede Waisnawa

Jurusan          : Teknik Pertanian & Biosistem

Nim                 : 11/318808/TP/10057

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA

2011

 

 KATA PENGANTAR

Page 2: Paper Ilmu Lingkungan

            Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan ridho-Nya,

modul Paper Ilmu Lingkungan dapat diselesaikan sebagai nilai praktek Ilmu Lingkungan.

            Penulis mengucapakan terima kasih kepada beberapa pihak diantaranya:

            1.Bapak Dr. Ir. Sunarto Goenadi, DAA selaku dosen pembimbing

fisika              dasar,

              2.Orang tua saya yang telah mendukung penyusunan modul ini, baik

secara        moral   maupun material,

            3.Teman-teman dan semua pihak  yang turut berpartisipasi

dalam                                  penyusunan modul ini.

            Dalam penyusunan modul ini penyusun menyadari bahwa masih banyak

kekurangan,untuk itu penyusun mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun untuk

hasil yang lebih baik di masa yang akan datang.

Yogyakarta,     Oktober 2011

 

               Penulis

DAFTAR ISI

 

KATA PENGANTAR.......................................................................            i

DAFTAR ISI.....................................................................................            ii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................            1

Page 3: Paper Ilmu Lingkungan

     1.1 Latar Belakang..........................................................................            1

     1.2 Maksud dan Tujuan...................................................................            2

     1.3 Ruang Lingkup..........................................................................            2

BAB II METODE PENULISAN......................................................            3

     2.1 Objek Penulisan........................................................................            3

     2.2 Dasar Pemilihan Objek..............................................................            3

     2.3 Metode Pengumpulan Data........................................................            3

     2.4 Metode Analisis........................................................................            3

BAB III ANALISIS PERMASALAHAN........................................            4

     3.1 Gambaran Pencemaran Lingkungan...........................................            4

     3.2 Dampak Limbah Industri...........................................................            4

     3.3 Mengelola Limbah Industri.........................................................            8

     3.4 Meminimalisir Limbah Industri....................................................            9

     3.5 Pengolahan Limbah Industri.......................................................            10

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN..........................................            12

     4.1 Kesimpulan...............................................................................            12

     4.2 Saran........................................................................................            12

DAFTAR PUSTAKA........................................................................            13

 

 

 

 

 

Page 4: Paper Ilmu Lingkungan

 

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangDapat kita ketahui bahwa Indonesia adalah negara yang sangat kaya akan sumber daya

alam dan negara yang padat penduduk. Indonesia juga memiliki berbagai macam pabrik dan industri rumah tangga, baik kelas atas maupun kelas menengah kebawah. Tentunya semakin banyak pabrik, semakin banyak pula sampah / limbah yang dihasilkan, sehingga indonesia kualahan menangani masalah ini.

            Banyaknya pabrik dan industri rumah tangga tentunya menimbulkan dampak positif dan negatif di kalangan masyarakat sekitar. Dampak positif dari banyaknya industri ini, tentunya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan akan mengurangi angka pengangguran di Indonesia, yang selama ini juga menjadi masalah besar bagi Indonesia. Indonesia juga harus memperhatikan dan memikirkan dampak negatif dari banyaknya industri ini, yang akan merugikan masyarakat dan lingkungan  yaitu akan terjadi pencemaran, baik pencemaran air, tanah dan udara. Seiring berjalannya waktu, sampah / limbah ini akan bertambah dan semakin banyak. Tentunya hal ini menjadi masalah yang sangat besar bagi negara Indonesia, jika semua ini tidak dapat diolah secara benar.

            Limbah yang dihasilkan oleh pabrik dan industri rumah tangga ini haris benar-benar steril sebelum dialirkan ke sungai. Jika limbah yang dialirkan ke sungai masih belum steril, maka limbah itu akan dapat merusak ekosistem sungai, dan tentunya akan merigikan kita semua. Sumur-sumur warga sekitar jaga akan tercemar, jika masalah limbah ini tidak dapat ditanggulangi dengan benar.

            Dampak negatif yang menimpa Indonesia dan lingkungannya perlu mendapatkan perhatian yang serius, karena limbah industri yang mencemari alam tersebut mengandung sejumlah unsur-unsur kimia berbahaya yang bisa mencemari badan air dan merusak tanah dan tanaman serta berakibat lebih jauh terhadap kesehatan makhluk hidup.Pemerintah wajib turun tangan untuk menangani masalah ini, demi kesehatan di Inonesia, baik kesehatan alamnya, dan individunya, serta diperlukan pengkajian khusus yag membahas mengenai limbah industri dan sampah besrta dampaknya terhadap lingkungan.

1.2 Maksud dan Tujuan            Maksud dan tujuan pembuatan paper ini antara lain :

1. Sebagai bahan kajian para mahasiswa mengenai dampak pencemaran terhadap lingkungan akibat limbah industri.

Page 5: Paper Ilmu Lingkungan

2. Sebagai cara untuk mencari berbagai cara untuk menanggulangi dampak pencemaranyang sedang dikaji.

3. Sebagai metode pengumpulan data tentang pencemaran lingkungan akibat limbah industri.

1.3 Ruang Lingkup            Paper ini membahas tentang pencemaran lingkungan akibat limbah industri, mulai dari

gambaran pencemaran lingkungan, dampak limbah industri, cara pengelolaan limbah industri, cara meminimalisir limbah industri, dan cara pengolahan limbah industri.

BAB II

METODE PENULISAN

2.1 Objek Penulisan            Objek penulisan yaitu mencakum gambaran / penjelasan, dampak yang timbulkan dari

pencemaran limbah industri, cara mengelola limbah industri,  cara meminimalisir limbah hasil industri, dan cara mengolah limbah industri.

2.2 Dasar Pemilihan ObjekObjek yang penulis pilih adalah mengenai pencemaran limbah industri, karena ini semua

akan berpengaruh besar bagi lingkungan dan alam sekitar. Semua manusia pasti sangat tergantung akan lingkungan dan alam sekitar. Namun, banyak orang yang belum mengetahui bagaimana cara pengelolaan, meminimalisir, dan pengolahan limbah industri yang tepat tanpa banyak menimbulkan dampak negatif bagi kehidupan.

2.3 Metode Pengumpulan DataDalam penulisan paper ini, penulis secara umum mendapatkan bahan tulisan dari berbagai

referensi, baik dari tinjauan kepustakaan berupa buku – buku atau dari sumber media internet yang terkait dengan pencemaran.

Page 6: Paper Ilmu Lingkungan

2.4 Metode AnalisisPenyusunan makalah ini berdasarkan metode deskriptif analisis, yaitu dengan

mengidentifikasi permasalahan berdasarkan fakta dan data yang ada, menganalisis permasalahan berdasarkan pustaka dan data pendukung lainnya, serta mencari alternatif pemecahan masalah.

     

BAB III

ANALISIS PERMASALAHAN

      3.1 Gambaran Pencemaran Lingkungan                        Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 23/1997 yang dimaksud dengan pencemaran

lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan / atau komponen lain ke lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga kulitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat berfungsi lagi dalam menunjang pembangunan berkelanjutan.

                        Definisi yang panjang ini dapat disederhanakan dengan melihat adanya tiga unsur dalam masalah pencemaran, yaitu : sumber perubahan akibat manusia atau proses alam, bentuk perubahannya adalah berubahnya konsentrasi suatu bahan dalam lingkungan dan merosotnya fungsi lingkungan untuk menunjang kehidupan. Merosotnya kualitas lingkungan juga tidak akan menjadi perhatian besar jika tidak terikat denga kebutuhan hidup manusia sendiri, sehingga bahasan tentang pencemaran dan konsep penanggulangannya lebih mengarah kepada upaya mengenai bentuk kegiatan manusia yang menjadi sumber pencemaran.

                        Pencemaran sering pula diklasifikasikan dalam bermacam-macam bentuk pola pengelompokannya. Pengelompokan menurut jenis bahan pencemar menghasilkan pencemaran udara, air, tanah, makanan, dan sosial, sedangkan pengelompokan menurut sifat sumber, bisa menghasilkan pencemaran primer dan pencemaran sekunder.

      3.2 Dampak limbah industri                        Pencemaran limbah industri dibedakan berdasarkan industri yang dikerjakan. Macam-

macam industri yang dihasilkan, antara lain: industri pangan, industri kimia & bahan bangunan, industri sandang kulit & aneka, dan  industri logan & elektronika. Limbah industri yang dihasilkan pun berbeda-beda dan efek samping / dampak yang dihasilkan pun berbeda-beda.

      1. Limbah Industri Pangan                        Sektor industri/usaha kecil pangan yang mencemari lingkungan antara lain: tahu,

tempe, tapioka, dan pengolahan ikan (industri hasil laut). Limbah usaha kecil pangan dapat

Page 7: Paper Ilmu Lingkungan

menimbulkan masalah dalam penanganannya karena mengandung sejumlah besar karbohidrat, protein, lemak, garam-garam, mineral, dan sisa-sisa bahan kimia yang digunakan dalam pengolahan dan pembersihan. Sebagai contohnya limbah industri tahu, tempe, tapioka, dan pengolahan ikan (industri hasil laut), serta industri pangan lainnya, dapat menimbulkan bau yang menyengat dan polusi berat pada air bila pembuangannya tidak diberi perlakuan yang tepat.

                        Air buangan (efluen) atau limbah buangan dari pengolahan pangan dengan Biological Oxygen Demand (BOD) tinggi dan mengandung polutan seperti tanah, larutan alkohol, panas dan insektisida. Apabila efluen dibuang langsung ke suatu perairan akibatnya mengganggu seluruh keseimbangan ekologik dan bahkan dapat menyebabkan kematian ikan dan biota perairan lainnya.

      2. Limbah Industri Kimia dan Bahan Bangunan                        Industri kimia seperti alkohol dalam proses pembuatannya membutuhkan air sangat

besar, mengakibatkan pula besrnya limah cair yang dikeluarkan lingkungan sekitarnya. Air limbah bersifat mencemari karena didalmnya mengandung mikroorganisme, senyawa organik dan senyawa anorganik baik terlarut maupun tersuspensi serta senyawa tambahan yang terbentuk selama proses fermentasi berlangsung.

                        Industri ini mempunyai limbah cair selain dari proses produksinya juga, air sisa pencucian peralatan, limbah padat berupa onggokan hasil perasan, endapan, Ca SO4, gas berupa uap alkohol. Kategori limbah industri ini adalah limbah bahan beracun berbahaya (B3) yang mencemari air dan udara.

      Gangguan terhadap kesehatan yang dapat ditimbulkan efek bhan kimia toksik antara lain :  Keracunan yang akut, yakni keracunan akibat masuknya dosis tertentu kedalm tubuh melalui

mulut, kulit, pernafasan, dan akibatnya dapat dilihat denga segera, misalnya keracunan H2S, CO dalm dosis tinggi, dapat menimbulkan lemas dan kematian. Keracuna fenal dapat menimbulkan sakit perut dan sebagainya.

  Keracunan kronis, sebagai akibat masuknya zat-zat toksis kedalam tubuh dalam dosis yang kecil

tetapi terus menerus dan berakumulasi dalam tubuh, sehingga efeknya baru terasa dalam jangka panjang misalnya keracunan timbal, arsen raksa, asbes, dan sebagainya.

  Industri fermentasi seperti alkohol dismping bisa membahayakan pekerja apabila menghirup zat

dalam udara selama bekerja apabila tidak sesuai dengan Threshol Limit Valued (TLV) gas atau uap beracun dari industri juga dapat mempengarusi keshatan masyarakat sekitar.                  Kegiatan sektor ini yang mencemari lingkungan adalah industri yang menggunakan bahan baku dari barang galian, seperti batako putih, genteng, batu kapur / gamping dan kerajinan batu bata. Pencemaran timbul sebagai akibat dari penggalian yang dilakukan trus-menerus sehingga meninggalkan kubah-kubah yang sudah tidak mengandung hara sehingga apabila tidak direklamasi tidak dapat ditanami untuk ladang pertanian.3. Limbah Industri Sandang Kulit & Aneka                  Sektor sandang dan kulit seperti pncucian bati, batik printing, penyamakan kulit dapat menyebabkan pencemaran karena dalam proses pencucian memerlukan air sebagai mediunnya

Page 8: Paper Ilmu Lingkungan

dalam jumlah yang besar. Proses ini menimbulkan air buangan (bekas proses) yang besar pula, dimana air buangan mengandung sisa-sisa warna, BOD tinggi, kadar minyak tinggi, dan beracun (mengandung limbah B3 yang tinggi).4. Limbah Industri Logam & Elektronika                  Bahan buangan yang dihasilkan dari industri besi baja seperti mesin bubut, cor logam, dapat menimbulkan pencemaran lingkungan. Sebagian besar bahan pencemaranya berupa debu, asap, dan gas yang mengotori uda diskitarnya. Selain pencemaran udara oleh bahan buangan, kebisingan mesin yang ditimbulkan dalam industri baja (logam), akan menggangu ketenangan alam sekitarnya. Kebisingan mengganggu pendengaran, penyempitan pembuluh darah, ketegangan otot, menurunya kewaspadaan, konsentrasi pemikiran dan efesiensi kerja. Kadar bahan pencemar yang tinggi dan tingkat kebisingan yag berlebihan dapt menggangu kesehatan manusia baik yang bekerja dalam pabrik, maupun masyarakat sekitar.                  Walaupun industri baja dan logan tidak menggunakan larutan kimia, tetapi industri ini mencemari air karena buangannya dapat mengadung minyak pelumas, dan asam-asam yang berasal dari proses pickling untuk membersihkan bahan plat, sedangkan bahan buangan padat dapat dimanfaatkan kembali.Bahaya dari bahan-bahan pencemar yang mungkin dihasilkan dari proses-proses dalam industri besi-baja / logam terhadap kesehatan yaitu :

  Debu, dapat menyebabkan iritasi, dan sesak nafas.  Karbon Monoksida (CO), dapt menyebabkan gangguan serius, yang diawali dengan nafas pendek

dan sakit kepala berat, pusing-pusing, pikitan kacau, dan melemahkan pengelihatan dan pendengaran. Bila keracunan berat, dapat mengakibatkan pingsan yang bisa diikuti dengan kematian.

  Karbon Dioksida (CO2), dapat menyebabkan sesak nafas, kemudian sakit kepala, pusing-pusing,

nafas pendek, otot lemah, mengantuk, dan telinganya berdenging.  Belerang Dioksida (SO2), pada konsentrasi 6-12 ppm dapat menyebabkan iritasi pada hidung dan

tenggorokan, peradangan lensa mata (pada konsentrasi 20 ppm), pembengkakan paru-paru / celah suara.

  Minyak Pelumas, buangan dapat menghambat proses oksidasi biologi dari sistem lingkungan, bila

bahan pencemar dialirkan ke sungai, kolam atau sawah dan sebagainya.  Emisi, dapat mengganggu pernafasan, menghalangi pandangan, dan bila tercampu dengan gas

CO2, SO2, maka akan memberikan pengaruh yang membahayakan seperti yang telah diuraikan di atas.

      3.3 Mengelola Limbah Industri                        Pengelolaan limbah adalah kegiatan terpadu yang meliputi kegiatan pengurangan

(minimization), segregasi (segregation), penanganan (handling), pemanfaatan dan pengolahan limbah. Dengan demikian untuk mencapai hasil yang optimal, kegiatan-kegiatan yang

Page 9: Paper Ilmu Lingkungan

melingkupi pengelolaan limbah perlu dilakukan dan bukan hanya mengandalkan kegiatan pengolahan limbah saja. Bila pengelolaan limbah hanya diarahkan pada kegiatan pengolahan limbah maka beban kegiatan di Instalasi Pengolahan Air Limbah akan sangat berat, membutuhkan lahan yang lebih luas, peralatan lebih banyak, teknologi dan biaya yang tinggi. Kegiatan pendahuluan pada pengelolaan limbah (pengurangan, segregasi dan penanganan limbah) akan sangat membantu mengurangi beban pengolahan limbah di IPAL.

                        Tren pengelolaan limbah di industri adalah menjalankan secara terintergrasi kegiatan pengurangan, segregasi dan handling limbah sehingga menekan biaya dan menghasilkan output limbah yang lebih sedikit serta minim tingkat pencemarnya. Integrasi dalam pengelolaan limbah tersebut kemudian dibuat menjadi berbagai konsep seperti: produksi bersih (cleaner production), atau minimasi limbah (waste minimization).

                        Secara prinsip, konsep produksi bersih dan minimasi limbah mengupayakan dihasilkannya jumlah limbah yang sedikit dan tingkat cemaran yang minimum. Namun, terdapat beberapa penekanan yang berbeda dari kedua konsep tersebut yaitu: produksi bersih memulai implementasi dari optimasi proses produksi, sedangkan minimasi limbah memulai implementasi dari upaya pengurangan dan pemanfaatan limbah yang dihasilkan.

                        Produksi Bersih menekankan pada tata cara produksi yang minim bahan pencemar, limbah, minim air dan energi. Bahan pencemar atau bahan berbahaya diminimalkan dengan pemilihan bahan baku yang baik, tingkat kemurnian yang tinggi, atau bersih. Selain itu diupayakan menggunakan peralatan yang hemat air dan hemat energi. Dengan kombinasi seperti itu maka limbah yang dihasilkan akan lebih sedikit dan tingkat cemarannya juga lebih rendah. Selanjutnya limbah tersebut diolah agar memenuhi baku mutu limbah yang ditetapkan.

                        Strategi produksi bersih yang telah diterapkan di berbagai negara menunjukkan hasil yang lebih efektif dalam mengatasi dampak lingkungan dan juga memberikan beberapa keuntungan, antara lain:a). Penggunaan sumberdaya alam menjadi lebih efektif dan efisien;b). Mengurangi atau mencegah terbentuknya bahan pencemar;c). Mencegah berpindahnya pencemaran dari satu media ke media yang lain;d). Mengurangi terjadinya risiko terhadap kesehatan manusia dan lingkungan;e). Mengurangi biaya penaatan hukum;f). Terhindar dari biaya pembersihan lingkungan (clean up);g). Produk yang dihasilkan dapat bersaing di pasar internasional;h). Pendekatan pengaturan yang bersifat fleksibel dan sukarela.

      3.4 Meminimalisir Limbah Industri                        Minimasi limbah merupakan implementasi untuk mengurangi jumlah dan tingkat

cemaran limbah yang dihasilkan dari suatu proses produksi dengan cara pengurangan, pemanfaatan dan pengolahan limbah.Pengurangan limbah dilakukan melalui peningkatan atau optimasi efisiensi alat pengolahan,

Page 10: Paper Ilmu Lingkungan

optimasi sarana dan prasarana pengolahan seperti sistem perpipaan, meniadakan kebocoran, ceceran, dan terbuangnya bahan serta limbah.

                        Pemanfaatan ditujukan pada bahan atau air yang telah digunakan dalam proses untuk digunakan kembali dalam proses yang sama atau proses lainnya. Pemanfaatan perlu dilakukan dengan pertimbangan yang cermat dan hati-hati agar tidak menimbulkan gangguan pada proses produksi atau menimbulkan pencemaran pada lingkungan.

                        Setelah dilakukan pengurangan dan pemanfaatan limbah, maka limbah yang dihasilkan akan sangat minimal untuk selanjutnya diolah dalam instalasi pengolahan limbah. Pada kegiatan pra produksi dapat dilakukan pemilihan bahan baku yang baik, berkualitas dan tingkat kemunian bahannya tinggi. Saat produksi dilakukan, fungsi alat proses menjadi penting untuk menghasilkan produk dengan konsumsi air dan energi yang minimum, selain itu diupayakan mencegah adanya bahan yang tercecer dan keluar dari sistem produksi.

                        Dari tiap tahapan proses dimungkinkan dihasilkan limbah. Untuk mempermudah pemanfaatan dan pengolahan maka limbah yang memiliki karakteristik yang berbeda dan akan menimbulkan pertambahan tingkat cemaran harus dipisahkan. Sedangkan limbah yang memiliki kesamaan karekteristik dapat digabungkan dalam satu aliran limbah. Pemanfaatan limbah dapat dilakukan pada proses produksi yang sama atau digunakan untuk proses produksi yang lain.

                        Limbah yang tidak dapat dimanfaatkan selanjutnya diolah pada unit pengolahan limbah untuk menurunkan tingkat cemarannya sehingga sesuai dengan baku mutu yang ditetapkan. Limbah yang telah memenuhi baku mutu tersebut dapat dibuang ke lingkungan. Bila memungkinkan, keluaran (output) dari instalasi pengolahan limbah dapat pula dimanfaatkan langsung atau melalui pengolahan lanjutan.

      3.5 Pengolahan Limbah Industri                        Pengolahan limbah adalah upaya terakhir dalam sistem pengelolaan limbah setelah

sebelumnya dilakukan optimasi proses produksi dan pengurangan serta pemanfaatan limbah. Pengolahan limbah dimaksudkan untuk menurunkan tingkat cemaran yang terdapat dalam limbah sehingga aman untuk dibuang ke lingkungan.

                        Limbah yang dikeluarkan dari setiap kegiatan akan memiliki karakteristik yang berlainan. Hal ini karena bahan baku, teknologi proses, dan peralatan yang digunakan juga berbeda. Namun akan tetap ada kemiripan karakteristik diantara limbah yang dihasilkan dari proses untuk menghasilkan produk yang sama.

                        Karakteristik utama limbah didasarkan pada jumlah atau volume limbah dan kandungan bahan pencemarnya yang terdiri dari unsur fisik, biologi, kimia dan radioaktif. Karakteristik ini akan menjadi dasar untuk menentukan proses dan alat yang digunakan untuk mengolah air limbah.Pengolahan air limbah biasanya menerapkan 3 tahapan proses yaitu:  pengolahan pendahuluan (pre-treatment), pengolahan utama (primary treatment), dan pengolahan akhir (post treatment). Pengolahan pendahuluan ditujukan untuk mengkondisikan alitan, beban limbah dan karakter

Page 11: Paper Ilmu Lingkungan

lainnya agar sesuai untuk masuk ke pengolahan utama. Pengolahan utama adalah proses yang dipilih untuk menurunkan pencemar utama dalam air limbah. Selanjutnya pada pengolahan akhir dilakukan proses lanjutan untuk mengolah limbah agar sesuai dengan baku mutu yang ditetapkan.

                        Terdapat 3 (tiga) jenis proses yang dapat dilakukan untuk mengolah air limbah yaitu: proses secara fisik, biologi dan kimia. Proses fisik dilakukan dengan cara memberikan perlakuan fisik pada air limbah seperti menyaring, mengendapkan, atau mengatur suhu proses dengan menggunakan alat screening, grit chamber, settling tank/settling pond, dll.

                        Proses biologi deilakukan dengan cara memberikan perlakuan atau proses biologi terhadap air limbah seperti penguraian atau penggabungan substansi biologi dengan lumpur aktif (activated sludge), attached growth filtration, aerobic process dan an-aerobic process. Proses kimia dilakukan dengan cara membubuhkan bahan kimia atau larutan kimia pada air limbah agar dihasilkan reaksi tertentu.

                        Untuk suatu jenis air limbah tertentu, ketiga jenis proses dan alat pengolahan tersebut dapat diaplikasikan secara sendiri-sendiri atau dikombinasikan. Pilihan mengenai teknologi pengolahan dan alat yang digunakan seharusnya dapat mempertimbangkan aspek teknis, ekonomi dan pengelolaannya.

BAB IVKESIMPULAN DAN SARAN

4.1 KesimpulanPencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi

dan / atau komponen lain ke lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga kulitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat berfungsi lagi dalam menunjang pembangunan berkelanjutan. Pencemaran limbah industri, ini akan berpengaruh besar bagi lingkungan dan alam sekitar, sehingga kita wajibmengetahui bagaimana cara pengelolaan, meminimalisir, dan pengolahan limbah industri yang tepat tanpa banyak

Page 12: Paper Ilmu Lingkungan

menimbulkan dampak negatif bagi kehidupan, supaya limbah hasil industri tidak mencemari lingkungan dan alam sekitar.

4.2 SaranUntuk lebih memahami semua tentang pencemaran lingkungan, disarankan para pembaca

mencari referensi lain yang berkaitan dengan materi pada makalah ini. Selain itu, diharapkan para pembaca setelah membaca makalah ini mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari – hari dalam menjaga kelestarian lingkunganbeserta penyusun yang ada di dalamnya atau alam sekitar.

DAFTAR PUSTAKA

Bachri, Moch. 1995. Geologi Lingkungan. CV. Aksara, Malang. 112 hlm.

http://id.wikipedia.org/wiki/pencemaran_ lingkungan.   diakses   20 September 2011 .

http://petanitangguh.blogspot.com/2010/03/pengelolaan- limbah .html . diakses 20 September 2011

http://petanitangguh.blogspot.com/2010/03/pengolahan-limbah.html . diakses 20 September 2011

http://kakisewu.wordpress.com/2008/03/28/dampak-limbah-industri. Diakses 21 September 2011

Wikipedia. 2007. Pencemaran Lingkungan   (On-line).