paparan sosialisasi bendahara pmk 64 pmk.052013 0edit

43
Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pajak 2013 PMK-64/ PMK.05/2013 TENTANG MEKANISME PENGAWASAN TERHADAP PEMOTONGAN/PEMUNGUTAN DAN PENYETORAN PAJAK YANG DILAKUKAN OLEH BENDAHARA PENGELUARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH/KUASA BENDAHARA UMUM DAERAH SOSIALISASI PERPAJAKAN Kp2kp bangil, 29 dan 30 Juli 2013

Upload: kppkp-bangil

Post on 16-Jan-2015

3.183 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

Page 1: Paparan sosialisasi bendahara pmk 64 pmk.052013 0edit

Kementerian Keuangan Republik IndonesiaDirektorat Jenderal Pajak2013

PMK-64/PMK.05/2013

TENTANGMEKANISME PENGAWASAN TERHADAP

PEMOTONGAN/PEMUNGUTAN DANPENYETORAN PAJAK YANG DILAKUKAN OLEH

BENDAHARA PENGELUARANSATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH/KUASA

BENDAHARA UMUM DAERAH

SOSIALISASI PERPAJAKAN

Kp2kp bangil, 29 dan 30 Juli 2013

Page 2: Paparan sosialisasi bendahara pmk 64 pmk.052013 0edit

PENGERTIAN PAJAKMenurut UU No. 28 Tahun 2007

Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh Orang Pribadi

atau Badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-undang dengan tidak mendapatkan imbalan secara

langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya

kemakmuran rakyat

Page 3: Paparan sosialisasi bendahara pmk 64 pmk.052013 0edit

Pajak Pusat

dikelola oleh pemerintah pusat (DJP)

1

Pajak Daerah

dikelola oleh pemerintah daerah

2

JENIS PAJAKMenurut pengelolanya

Page 4: Paparan sosialisasi bendahara pmk 64 pmk.052013 0edit

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

PENGELOLA PAJAK PUSAT

Rp

Pajak PusatPPh

(Pajak Penghasilan)

Dikenakan atas penghasilan anyg

diterima

Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan

atas Barang Mewah (PPnBM)

Dikenakan atas setiap penyerahan Barang dan Jasa Kena Pajak serta Barang Mewah (pajak

konsumsi) Pajak Bumi & Bangunan Perkebunan, Perhutanan, dan

Pertambangan (PBB-P3)Dikenakan atas pemanfaatan

Bumi & Bangunan

Bea MeteraiPajak atas

pemanfaatan dokumen tertentu

Page 5: Paparan sosialisasi bendahara pmk 64 pmk.052013 0edit

• Pajak Bumi & Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2)

• Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB)

• Pajak Restoran• Pajak Reklame (Iklan)• Pajak Parkir• Pajak Hiburan• Pajak Penerangan Jalan• Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan• Pajak Parkir• Pajak Air Tanah• Pajak Sarang Burung Walet

Bioskop

5

Pajak Daerah Provinsi

• Pajak Kendaraan Bermotor (PKB);• Bea Balik Nama Kendaraan

Bermotor;• Pajak Bahan Bakar Kendaraan

Bermotor;• Pajak Air Permukaan; dan• Pajak Rokok

Kota/Kabupaten

Page 6: Paparan sosialisasi bendahara pmk 64 pmk.052013 0edit

ALUR PENERIMAAN DAN PENGGUNAAN DANA APBN/APBD

Page 7: Paparan sosialisasi bendahara pmk 64 pmk.052013 0edit

Sumber Penerimaan Negara (APBN):

Page 8: Paparan sosialisasi bendahara pmk 64 pmk.052013 0edit

68,14%

31,86%

Pajak

Bukan Pajak

Pajak

Peran Pajak Dalam Pembangunan Bangsa

Page 9: Paparan sosialisasi bendahara pmk 64 pmk.052013 0edit

9

Page 10: Paparan sosialisasi bendahara pmk 64 pmk.052013 0edit

Target Penerimaan Pajak

1.042,29 Triliun

(68,14 % dari APBN)

2013

Page 11: Paparan sosialisasi bendahara pmk 64 pmk.052013 0edit

Target Penerimaan Pajak 2009 2010 2011 2012 2013 LKPP LKPP LKPP APBN-P APBNA. Pendapatan Negara dan Hibah 848.763,20 995.271,50 1.210.599,70 1.358.205,00 1.529.673,08 I. Penerimaan Dalam Negeri 847.096,60 992.248,50 1.205.345,80 1.357.379,90 1.525.189,48 1. Penerimaan Perpajakan 619.922,20 723.306,60 873.874,00 1.016.237,30 1.192.994,10 a. Pajak Dalam Negeri 601.251,80 694.392,10 819.752,50 968.293,20 1.134.289,20 b. Pajak Perdagangan Internasional 18.670,40 28.914,50 54.121,50 47.944,10 58.704,90 2. Penerimaan Negara Bukan Pajak 227.174,40 268.941,90 331.471,80 341.142,60 332.195,38

II. Hibah 1.666,60 3.023,00 5.253,90 825,10 4.483,60 B. Belanja Negara 937.382,10 1.042.117,20 1.294.999,30 1.548.310,40 1.683.011,09 I. Belanja Pemerintah Pusat 628.812,40 697.406,40 883.722,00 1.069.534,40 1.154.380,86 II. Transfer Daerah 308.585,30 344.727,60 411.324,80 478.776,00 528.630,23 1. Dana Perimbangan 287.251,50 316.711,40 347.246,20 408.352,10 444.798,78 2. Dana Otonomi Khusus dan Penyesuaian 21.333,80 28.016,20 64.078,60 70.423,90 83.831,45

III. Suspen (15,60) (16,80) (47,50) -

C. Keseimbangan Primer 5.163,20 41.537,50 8.862,40 (72.319,90) (36.917,70)

D. Surplus/Defisit Anggaran (A-B) (88.618,90) (46.845,70) (84.399,60) (190.105,40) (153.338,01)

% terhadap PDB (1,58) (0,73) (1,14) (2,23) (1,58) E. Pembiayaan 112.583,20 91.552,00 130.948,80 190.105,30 153.337,95 I. Pembiayaan Dalam Negeri 128.133,00 96.118,50 148.748,00 194.531,00 172.792,10

II. Pembiayaan Luar Negeri (Neto) (15.549,80) (4.566,50) (17.799,20) (4.425,70) (19.454,15)

Kelebihan/(Kekurangan) Pembiayaan 23.964,30 44.706,30 46.549,20 - -

Page 12: Paparan sosialisasi bendahara pmk 64 pmk.052013 0edit

APBN 2013

Hasil Pajak dialokasikan kemana?

Belanja Negara Rp 1.683,0 T

Pajak(1.042,29 T)

Rincian Belanja Negara Rp

(triliun) %

Pendidikan dan Kesejahteraan Rakyat

Pendidikan Murah 336,820,01

% Kesehatan Murah 55,9 3,32% Ketahanan Pangan 63,2 3,75% Penanggulangan Kemiskinan 115,5 6,86 % Pengamanan dan Stabilisasi Harga Pangan 17,2 1,02%

Subsidi 317,218,84

%Infrastruktur Pendorong Pertumbuhan Ekonomi Perhubungan 77,9 4,62 % Irigasi 19,5 1,15% Energi dan Lainnya 62,8 3,73% Perumahan dan Permukiman 22,4 1,33%Suasana Aman dan Kepastian Hukum Pertahanan 81,8 4,86% Keamanan dan Ketertiban 36,5 2,17%

Transfer ke daerah 528,631,40

%

Page 13: Paparan sosialisasi bendahara pmk 64 pmk.052013 0edit

Penggunaan APBN 2013

1. Pembangunan infrastruktur

Perhubungan

Pemukiman Irigasi

Energidan lainnya

Page 14: Paparan sosialisasi bendahara pmk 64 pmk.052013 0edit

Penggunaan APBN 2013

Layanan Pendidikan

Penanggulangan Kemiskinan

Layanan kesehatan

Ketahanan pangan

Subsidi

2. Meringankan Beban dan Menyejahterakan Rakyat

Page 15: Paparan sosialisasi bendahara pmk 64 pmk.052013 0edit

Penggunaan APBN 2013

3. Mewujudkan Suasana Aman Dan Tenteram Dan Kepastian Hukum Bagi Kehidupan Rakyat Dan Dunia Usaha

Pertahanan Negara Keamanan dan Ketertiban

Page 16: Paparan sosialisasi bendahara pmk 64 pmk.052013 0edit

SUBSIDISUBSIDI

ENERGI

BBM

LISTRIK

NON ENERGI

PANGAN

PUPUK

BENIH, DLL

PELAYANAN PUBLIK

Page 17: Paparan sosialisasi bendahara pmk 64 pmk.052013 0edit

DANA TRANSFER KE DAERAHDana Transfer Ke Daerah

Dana Perimbangan

Dana Bagi Hasil

Pajak

Sumber Daya Alam

Dana Alokasi Umum

Dana Alokasi Khusus

Dana Otonomi Khusus dan Penyesuaian

Dana Otonomi Khusus

Dana Penyesuaian

Page 18: Paparan sosialisasi bendahara pmk 64 pmk.052013 0edit

Anggaran Pendapatan & Belanja Daerah(APBD)

Page 19: Paparan sosialisasi bendahara pmk 64 pmk.052013 0edit

Dana Perimbangan menyumbang 66,02% dari Total Pendapatan Daerah

APBD (REKAPITULASI NASIONAL)

TAHUN 2012

Page 20: Paparan sosialisasi bendahara pmk 64 pmk.052013 0edit

APBD PROPINSI/KABUPATEN/KOTA ...

(WILAYAH KERJA KANTOR WILAYAH DJP ...)TAHUN 2012

CONTOH

Page 21: Paparan sosialisasi bendahara pmk 64 pmk.052013 0edit

APBD PROPINSI/KABUPATEN/KOTA ...TAHUN 2013

APBD PROPINSI/KABUPATEN/KOTA ...

(WILAYAH KERJA KANTOR WILAYAH DJP ...)TAHUN 2013

CONTOH

Page 22: Paparan sosialisasi bendahara pmk 64 pmk.052013 0edit

PENGAWASAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

Page 23: Paparan sosialisasi bendahara pmk 64 pmk.052013 0edit

23

PEMERINTAH DAERAH MENTERI KEUANGANBENDAHARA UMUM NEGARA

SATUAN KERJAPEMERINTAH DAERAH

BENDAHARA UMUMDAERAH

Surat Permintaan Pembayaran

(SPP)

Surat Perintah Membayar

(SPM)

Surat Perintah

Pencairan Dana

(SP2D)

PengujianSubstantif

Formal

Tagihan :Kontrak

Pengadaan Barang/Jasa

Gaji/Lembur/ Honor

Pemotongan/Penyetoran

Pajak

PENERIMAANPAJAK

PEMBUAT KOMITMEN BENDAHARA PENGUJI

PEMBAYARANPENCAIRAN

DANAPEMBEBANAN

REKENING

KPPNKUASA BENDAHARA UMUM NEGARA

SEKSIBANK/GIRO

POS

MPN

LHPSSP

APBD

DAU, DAK, DBH

Mekanisme Pemotongan/Pemungutan dan Penyetoran Pajak dari Belanja APBD

BANK/POSPERSEPSI

Page 24: Paparan sosialisasi bendahara pmk 64 pmk.052013 0edit

LATAR BELAKANG PENGAWASAN1 Amanat Undang-Undang Bidang Keuangan Negara dan

Undang-Undang Perpajakan, serta Ketentuan Pengelolaan Keuangan

Daerah;

Hasil Pemeriksaan BPK-RI Atas Kepatuhan Kewajiban Perpajakan atas

Pengelolaan APBN Dan APBD Tahun 2010 yang masih menemukan

adanya penyimpangan dalam pengelolaan APBN dan APBD;

Arahan Menteri Keuangan tentang Upaya Peningkatan Pengawasan

Pemungutan dan Pemotongan Pajak dari Belanja Pemerintah Daerah;

Belum maksimalnya pengawasan atas pengelolaan APBD akibat

adanya perubahan mekanisme penyaluran transfer ke daerah,

dimana Dana Perimbangan, Dana Otsus, dan Dana Penyesuaian

ditransfer dari Kas Negara langsung ke Kas Daerah, selanjutnya

mekanisme belanja daerah melalui APBD sehingga mekanisme

kontrol atas penerimaan pajak yang bersumber dari belanja APBD

sepenuhnya ada di daerah.

Sehingga diperlukan mekanisme pengawasan atas pemotongan/

pemungutan dan penyetoran pajak yang bersumber dari belanja

APBD

Page 25: Paparan sosialisasi bendahara pmk 64 pmk.052013 0edit

- Bendahara adalah setiap orang atau badan yang diberi tugas untuk dan atas nama negara/daerah, menerima, menyimpan, dan membayar/menyerahkan uang atau surat berharga atau barang-barang negara/daerah.

- Bendahara Umum Negara adalah pejabat yang diberi tugas untuk melaksanakan fungsi bendahara umum negara.

- Bendahara Umum Daerah adalah pejabat yang diberi tugas untuk melaksanakan fungsi bendahara umum daerah.

- Bendahara Penerimaan adalah orang yang ditunjuk untuk menerima, menyimpan, menyetorkan, menatausahakan, dan mempertanggung-jawabkan uang pendapatan negara/daerah dalam rangka pelaksanaan APBN/APBD pada kantor/satuan kerja kementerian Negara/lembaga /pemerintah daerah.

- Bendahara Pengeluaran adalah orang yang ditunjuk untuk menerima, menyimpan, membayarkan, menatausahakan, dan mem-pertanggungjawabkan uang untuk keperluan belanja negara/daerah dalam rangka pelaksanaan APBN/APBD pada kantor/satuan kerja kementerian negara/lembaga/pemerintah daerah.

PENGERTIAN UMUM

PENGERTIAN BENDAHARA2

Sumber : UU Nomor. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara

Page 26: Paparan sosialisasi bendahara pmk 64 pmk.052013 0edit

KEWAJIBAN PERPAJAKAN BENDAHARA3

1

•Mendaftarkan Diri – Surat Penunjukan Sebagai Bendahara

2

•Menghitung dan atau Memotong/Memungut Pajak Yang harus Dibayar

3

•Menyetorkan Pajak yang telah dihitung dan dipungut/dipotong ke Kas Negara

4

•Melaporkan Penghitungan & Pemungutan/Pemotongan ke Kantor Pelayanan Pajak

Page 27: Paparan sosialisasi bendahara pmk 64 pmk.052013 0edit

Kewajiban Mendaftarkan DiriBendahara Pemerintah yang mengelola dana yang bersumber dari APB/APBD wajib mendaftarkan diri untuk mendapatkan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) yang merupakan identitas Bendahara sebagai Wajib Pajak dalam melaksanakan pemotongan/pemungutan, penyetoran, dan pelaporan PPh dan/atau PPN.

1. Tempat Pendaftaran

Bendahara pemerintah wajib mendaftarkan diri ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP) di wilayah kerja yang sesuai dengan tempat kedudukan unit kerja

2. Tata Cara Pendaftaran

a. Mengisi formulir pendaftaran Wajib Pajak untuk Wajib Pajak Bendahara yang tersedia di KPP dengan melampirkan fotokopi surat penunjukan sebagai bendahara dan Kartu Tanda Penduduk (KTP) bendahara tersebut;

b. KPP menerbitkan NPWP yang terdiri dari 15 digit dan Surat Keterangan Terdaftar paling lama 1 (satu) hari kerja sejak permohonan diterima secara lengkap;

c. NPWP akan diterbitkan oleh KPP dengan nama Bendahara Unit/Satuan Kerja, misal Bendahara Dinas Pertanian Perikanan Dan Kehutanan Kab.Sleman dengan NPWP 30.064.837.5-542.000.

Page 28: Paparan sosialisasi bendahara pmk 64 pmk.052013 0edit

PELAPORAN PAJAK KE KPP

Wah banyak amat yang diisi?

Apalagi Nih!!!Ada honornya gak?

SPT Masa PPN SPT Masa 21/26

SPT Masa 23/26SPT Masa 22

BP PPh 21 BP PPh 23

Cape Deh…. Laporan melulu

3

DTH/RTH

Page 29: Paparan sosialisasi bendahara pmk 64 pmk.052013 0edit

KEWAJIBAN PERPAJAKAN BENDAHARA3

1. PPh Pasal 212. PPh Pasal 223. PPh Pasal 234. PPh Pasal 265. PPh Pasal 4 (2)

6. PPN/PPN BM

7. Pelaporan Daftar Transaksi Harian (DTH) / Rekap Transaksi Haruan (RTH)

Undang-undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 36 Tahun 2008

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2009

PMK-64/PMK.05/2013 Tentang Mekanisme pengawasan Pot/put & Penyetoran Pajak yg dilakukan oleh Bendahara Pengeluaran SKPD/BUD

KEWAJIBAN LAPOR PERPAJAKAN BENDAHARA

Page 30: Paparan sosialisasi bendahara pmk 64 pmk.052013 0edit

Kewajiban Penyetoran dan Pelaporan Pajak

Uraian Tanggal Penyetoran Tanggal Pelaporan

PPh Pasal 21 Paling lama tanggal 10 bulan berikutnya setelah Masa Pajak berakhir

Paling lama 20 hari setelah Masa Pajak berakhir

PPh Pasal 22 Disetor pada hari yang sama dengan pelaksanaan pembayaran

Paling lama 14 hari setelah Masa Pajak berakhir

PPh Pasal 23 Paling lama tanggal 10 bulan berikutnya setelah Masa Pajak berakhir

Paling lama 20 hari setelah Masa Pajak berakhir

PPh Pasal 4 (2) Paling lama tanggal 10 bulan berikutnya setelah Masa Pajak berakhir

Paling lama 20 hari setelah Masa Pajak berakhir

PPN a. Untuk bendahara pengeluaran sebagai Pemungut PPN, paling lama tanggal 7 (tujuh) bulan berikutnya setelah Masa Pajak berakhir;

b. Untuk Pejabat Penandatangan Surat Perintah Membayar (SPM) sebagai Pemungut PPN, harus disetor pada hari yang sama dengan pelaksanaan pembayaran kepada Pengusaha Kena Pajak Rekanan Pemerintah.

a. Paling lama akhir bulan berikutnya setelah Masa Pajak berakhir;

b. Paling lama akhir bulan berikutnya setelah Masa Pajak berakhir

DTH dan RTH --------- a. DTH : paling lama tanggal 10 setelah bulan yang bersangkutan berakhir

b. RTH : paling lama tanggal 20 setelah bulan yang bersangkutan berakhir

Page 31: Paparan sosialisasi bendahara pmk 64 pmk.052013 0edit

MEKANISME PENGAWASAN TERHADAP PEMOTONGAN/PEMUNGUTAN DAN

PENYETORAN PAJAK YANG DILAKUKAN OLEH BENDAHARA PENGELUARAN

SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH/KUASA BENDAHARA UMUM DAERAH

PERHITUNGAN POTENSI

(DPA/DIPA)

PELAPORAN REKAPITULASI SP2D

(DTH DAN RTH

PENGUJIAN PAJAK (REALISASI SP2D)

PENYETORAN PAJAK TERUTANG

PENGENAAN SANKSI

PMK - 64/PMK.05/2013

Kementerian Keuangan Republik IndonesiaDirektorat Jenderal Pajak

Tahun 2013

PEMERIKSAAN /VERIFIKASI

Page 32: Paparan sosialisasi bendahara pmk 64 pmk.052013 0edit

KEGIATAN

RUANG LINGKUP PMK

PERHITUNGAN POTENSI (DPA/DIPA)

PELAPORAN REKAPITULASI SP2D

(DTH DAN RTH)

PEMERIKSAAN /VERIFIKASI

PENYETORAN PAJAK TERUTANG

PENGENAAN SANKSI

DOKUMEN TERKAIT

DPA/ DIPA

SPM/ SP2D

HASIL PENGUJIAN (KONFIRMASI)

SSP

SKP

SUMBERDJPK/BPK/DJKD/ BUD

(BAG. KEUANGAN)

SIMDA/SIPKD/ REGISTER SP2D/ REK.

KORAN BPD

DTH/RTH/MPN/SSP

SKP

PER- UNDANG2-AN YANG BERLAKU

PENGUJIAN PAJAK (REALISASI SP2D) DTH DAN RTH LAPORAN KUASA BUD

Page 33: Paparan sosialisasi bendahara pmk 64 pmk.052013 0edit

Bendahara Pengeluaran SKPD

Kuasa Bendahara Umum Daerah

Penerima dana APBD

Objek Pajak

Bukan Objek Pajak Penyetoran

Pajak

Bank Persepsi KPPN

KPP

SSP 1,2,3,4,

5

SSP 2

SSP 3

SSP 1, 3, 5

Pelaksanaan Pemotongan/Pemungutan Dan Penyetoran Pajak Atas Belanja

Daerah

Pasal 3, 4, 5, 6 PMK-64/PMK.05/2013

potong dan/atau pungut

Page 34: Paparan sosialisasi bendahara pmk 64 pmk.052013 0edit

Pengujian Kebenaran Perhitungan dan Penyetoran Pajak

Kuasa BUD

Bulanan, paling lambat 20 hari setelah bulan ybs berakhir

Konfirmasi setoran pajak Pengujian kebenaran perhitungan dan

penyetoran pajak

Pasal 7, 8, 9, 10 PMK-64/PMK.05/2013

Bendahara Pengeluaran

SKPD

Bulanan, paling lambat 10 hari setelah bulan ybs berakhir

A. Penyampaian Daftar Transaksi Harian (DTH) dan Rekapitulasi Transaksi Harian (RTH)

Tanda Terima Penyampaian

RTH

DTH (dilampiri SSP lbr 3)

RTH (dilampiri DTH &

fotokopi SSP lbr 3)DJP

Page 35: Paparan sosialisasi bendahara pmk 64 pmk.052013 0edit

TAMPILAN DTH dan RTH(LAMPIRAN PMK 64/PMK.05/2013)

DTH (DAFTAR

TRANSAKSI HARIAN)

RTH (REKAPITULASI

TRANSAKSI HARIAN)

Page 36: Paparan sosialisasi bendahara pmk 64 pmk.052013 0edit

KANTOR WILAYAH DJP D.I. YOGYAKARTA

REKAPITULASI TRANSAKSI HARIAN (RTH) DARI KUASA BENDAHARA UMUM DAERAH

KPP PENERIMA DAFTAR TRANSAKSI HARIAN (DTH) DAN

CONTOH

Page 37: Paparan sosialisasi bendahara pmk 64 pmk.052013 0edit

PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI KEUANGAN DAERAH

Page 38: Paparan sosialisasi bendahara pmk 64 pmk.052013 0edit

PENGUNAAN SISTEM INFORMASI KEUANGAN DAERAH

Sumber : Ditjen Perimbangan Keuangan (2012)

Page 39: Paparan sosialisasi bendahara pmk 64 pmk.052013 0edit

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI KEUANGAN DAERAH (1)

SISTEM INFORMASI KEUANGAN DAERAH

(SIMDA/SIPKD)PMK – 64/PMK.05/2013

REKAPITULASI SPM/SP2D

Pemanfaatan DTH

RTHPengembangan

(Mengakomodir)

SP2DDOKUMEN SUMBER

EXISTING

output output

Page 40: Paparan sosialisasi bendahara pmk 64 pmk.052013 0edit

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI KEUANGAN DAERAH (2)

REKAPITULASI SPM/SP2D

Pengembangan Sistem

EXISTING

SPT Masa 21/26, 22, 23 dan PPN

SISTEM INFORMASI KEUANGAN DAERAH

(SIMDA/SIPKD)

output

output

Page 41: Paparan sosialisasi bendahara pmk 64 pmk.052013 0edit
Page 42: Paparan sosialisasi bendahara pmk 64 pmk.052013 0edit

Dasar Hukum

Undang-

Undang

• UU KUP

• UU Keuangan Negara

Peraturan Pemerintah

• PP 58/2005

• PP 74/2011

Peraturan

/Keputusan

Presiden

• Keppres 42/2002

• Perpres 53/2010

Peraturan Ment

eri

• Permendagri 13/2006

• PMK 64/2013

Pasal 3 angka 3cBatas waktu dan tata cara pelaporan atas pemotongan dan pemungutan pajak yang dilakukan oleh bendahara pemerintah dan badan tertentu diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan

Pasal 8Dalam rangka pelaksanaan kekuasaan atas pengelolaan fiskal, Menteri Keuangan mempunyai tugas sebagaiberikut :..e) melaksanakan pemungutan pendapatan negara yang telah ditetapkan dengan undang-undang;

Pasal 64Bendahara pengeluaran sebagai wajib pungut Pajak Penghasilan (PPh) dan pajak lainnya, wajib menyetorkan seluruh penerimaan potongan dan pajak yang dipungutnya ke rekening Kas Negara pada bank pemerintah atau bank lain yang ditetapkan Menteri Keuangan sebagai bank persepsi atau pos giro dalam jangka waktu sesuai ketentuan perundang-undangan.

Pasal 60Menteri/pimpinan lembaga/gubernur/bupati/walikota/kepala satuan kerja yang menggunakan dana bagian anggaran yang dikuasai Menteri Keuangan wajib menyampaikan pertanggung-jawaban penggunaan dana kepada Menteri Keuangan

PMK 64/PMK.05/2013Pengawasan Terhadap Pemotongan/Pemungutan DanPenyetoran Pajak Yang Dilakukan Oleh Bendahara PengeluaranSatuan Kerja Perangkat Daerah/Kuasa Bendahara Umum Daerahback

Page 43: Paparan sosialisasi bendahara pmk 64 pmk.052013 0edit

CONTOH TAMPILAN SP2D

back